PROFIL DISTANNAK NAGAN RAYA Kabupaten Nagan Raya secara historis dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 4 Tahun 2002 yang diresmikan pada tanggal 22 Juli 2002 beserta empat kabupaten lainnya dalam Propinsi Aceh, yaitu Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Aceh Tamiang. Dalam
menjalankan
roda
pemerintahan,
Kepala
Pemerintahan
Kabupaten Nagan Raya menetapkan organisasi, kewenangan dan tugas dari sekretariat, Dinas, Badan, Kantor dan unit kerja lainnya yang membantu tugas-tugas Bupati Nagan Raya. Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya merupakan salah satu dinas baru yang lahir berdasarkan Qanun Kabupaten Nagan Raya No. 4 tahun 2008, Dinas pertanian dan peternakan sebelum lahir Qanun tersebut diatas bernama Dinas pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nagan Raya yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Nagan Raya nomor 6 tahun 2002 termasuk dengan instansi lainnya. Pembentukan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nagan Raya juga berdasarkan Qanun Kabupaten Nagan Raya No. 2 Tahun 2005 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kabupaten Nagan Raya, Setelah Qanun No.4 tahun 2008 Dinas Pertanian dan Peternakan tidak membawahi lagi bidang penyuluhan pertanian, karena telah lahir badan tersendiri yaitu Qanun No.3 tahun 2008. Oleh karenanya kegiatan Tahun 2008 pada Dinas Pertanian dapat terlaksana dengan baik dan jelas. Kabupaten Nagan Raya merupakan daerah agraris, dimana sektor pertanian
menjadi
sektor
paling
menentukan
dalam
pembangunan
masyarakatnya. Produktifitas pertanian yang tinggi merupakan keberhasilan Daerah yang perlu dipertahankan dan dikembangkan. Namun, pencapaian keberhasilan usaha pertanian memerlukan suatu rencana kerja yang terarah dan
tepat
sasaran.
Disamping
penggunaan
sarana
produksi
anjuran,
pengembangan dan pendayagunaan sumber daya manusia, sarana dan prasarana usaha pertanian serta optimalisasi penggunaan lahan juga sangat diperlukan. 1. Kedudukan Dinas
Pertanian
dan
Peternakan
Kabupaten
Nagan
Raya
merupakan salah satu Dinas otonom dan unsur pelaksana Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Nagan Raya. Dinas ini di bentuk berdasarkan Peraturan / Qanun Kabupaten Nagan Raya No. 04
Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Nagan Raya. 2. Tujuan pokok dan fungsi Dinas
Pertanian
dan
Peternakan
Kabupaten
Nagan
Raya
mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah di bidang Pertanian dan Peternakan. dalam melaksanakan tugas tersebut Dinas mempunyai Fungsi antara lain : a. Perumusan
Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi
dibidang Pertanian dan Peternakan. b. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan Umum dibidang
Pertanian dan Peternakan. c. Pembinaan terhadap unit – unit pelaksanaan
teknis Dinas dan
cabang Dinas. d. Pengelolaan urusan ketata usahaan Dinas Pertanian dan Peternakan. e. Melaksanakan Tugas – tugas lain yang diberikan Bupati Nagan Raya
3. Struktur Dinas Sesuai dengan Qanun Kabupaten Nagan Raya No. 04 Tahun 2008 diatas Struktur Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya sebagai berikut : KEPALA DINAS a. SEKRETARIAT 1.1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 1.2 Sub Bagian Keuangan b. BIDANG PENGEMBANGAN LAHAN DAN PERLINDUNGAN TANAMAN 2.1. Seksi Pengembangan Lahan dan Tata Guna Air 2.2. Seksi Perlindungan Tanaman c. BIDANG TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA 3.1. Seksi Tanaman Pangan 3.2. Seksi Hortikultura d. UPTD BALAI BENIH/LABORATORIUM e. BIDANG PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 4.1. 4.2. 4.3. 4.4.
Seksi Pembibitan dan Bina Usaha Seksi Pencegahan dan Pengawasan Penyakit Hewan Puskeswan Kawasan Peternakan Kuala Pesisir Puskeswan Kawasan Peternakan Tadu Raya
f. UPTD PADANG TURI g. UPTD PUSKESWAN KUALA h. UPTD PUSKESWAN SEUNAGAN TIMUR i. UPTD PUSKESWAN DARUL MAKMUR A. V I S I dan M I S I Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nagan Raya sesuai dengan kebijakan Pembangunan Nasional dan Provinsi Aceh di dalam melayani masyarakat menaruh harapan dengan : 1. V I S I Terwujudnya
Peningkatan
Pendapatan
dan
Kesejahteraan
dengan
Pemantapan Usaha Pertanian dan Peternakan yang tangguh, mandiri dan berkesinambungan serta berwawasan lingkungan. 2. M I S I 1. Meningkatkan Pendayagunaan Sumber Daya Sarana dan Prasarana Usaha
Pertanian
dibidang Perbenihan, Alat Mesin Pertanian dan
Pemupukan. 2. Meningkatkan
sumber
daya
peternakan
dengan
cara
menambah
populasi ternak. 3. Mengoptimalisasi pendayagunaan Lahan Sawah, Lahan Kering, Tegalan dan Perkarangan. 4. Mengoptimalkan lahan peternakan yang ada secara maksimal demi terwujudnya swasembada daging. 5. Mengoptimalisasi Pendayagunaan Sumber daya air ditingkat petani melalui kelembagaan kelompok/P3A Keujrun Blang . 6. Menggiatkan
kemampuan
Sumber
Daya
Manusia
Petani
melalui
Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan dalam upaya alih teknologi petani dan manajemen usaha petani. 7. Menumbuh Kembangkan kelembagaan petani dan usaha ekonomi perdesaan seperti KTNA, Koperasi , KOPTAN, KOPNAK, Perpadi dan lainnya. 8. Mengadakan Koordinasi dan Kerjasama dengan berbagai lintas sektor, swasta dan pelaku agribisnis guna saling mendukung dan partisipatif dalam mengembangkan pertanian dan Peternakan.
B. TUJUAN DAN SASARAN 1. Tujuan Meningkatkan penggunaan Benih/Bibit Unggul yang bermutu dalam usaha Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan 1. Meningkatkan dan mengoptimalkan lahan dan pelaksanaan serentak tanam serta pengendalian Hama dan Penyakit dalam usaha pertanian dan Peternakan. 2. Meningkatkan dan mengoptimalkan lahan dan pelaksanaan serentak tanam serta terkendalikan Hama dan Penyakit dalam usaha pertanian 3. Meningkatkan Ketrampilan Petani dan Aparatur Pertanian dalam usaha Pertanian dan Peternakan. 4. Meningkatkan sarana, Obat ternakan dan Alat mesin Pertanian dalam meningkatkan produktifitas Pertanian dan Peternakan. 5. Meningkatkan kesadaran masyarakat tani dan masyarakat lainnya akan pentingnya pemantapan sistem Ketahanan Pangan guna menjamin penyediaan pangan yang cukup jumlah mutu dan harga
yang
terjangkau. 6. Meningkatnya kesadaran masyarakat Petani dan masyarakat pelaku Agribisnis
terhadap
pentingnya
membangun
sistem
dan
usaha
Agribisnis yang saling menguntungkan 7. Meningkatkan pengendalian dan pengawasan dalam usaha pertanian dan peternakan. 8. Pencegahan Penyakit Menular Ternak. 9. Peningkatan Hasil Produksi Peternakan. 2. Sasaran 1. Meningkatnya Produktifitas hasil Pertanian dan Peternakan Rata – rata 2.
Meningkatnya pendapatan Masyarakat tani dan peternak
3.
Meningkatnya Kesempatan Kerja di Bidang Pertanian dan Peternakan
4. Meningkatnya Luasan Areal Tanam Padi, Palawija, dan Hortikultura dan Lahan Peternakan. 5.
Meningkatnya Sumberdaya Manusia dan Sumberdaya Alam.
6.
Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD).
7.
Meningkatnya Gizi Masyarakat Melalui Pangan dan Daging.
8. Meningkatnya Hasil dan Bahan Baku Industri dari Hasil Pertanian dan Peternakan 9.
Meningkatnya Penyediaan Pangan dan Daging bagi Masyarakat
10. Meningkatnya Jumlah Populasi Ternak Sehingga Tercapainya Angka Kecukupan Daging.
CARA PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan diatas ditempuh melalui berbagai Strategi dan kebijakan sebagai berikut : 1. Strategi 1.
Pendekatan pengembangan kelembagaan Pangan dan Kelembagaan petani dan peternak.
2.
Pendekatan
kawasan
usaha
pertanian
dan
Peternakan
secara
terpadu dan terintegrasi mulai dari sistem Hulu, On Farm dan Hilir yang saling mendukung antar sistem/subsistem. 3.
Pendekatan efektifitas dan efisiensi serta saling menguntungkan bagi petani dan pelaku usaha agribisnis sebagai kemitraan petani.
4.
Pendekatan
Penyuluhan
Pertanian,
Penyuluhan
Peternakan,
Peningkatan sumberdaya manusia, Prasarana dan Sarana Penyuluh Pertanian dan Penyuluh Peternakan di Lapangan. 5.
Memfasilitasi Peran Masyarakat secara Maksimal.
2. Kebijakan 1. Pembinaan keaktifan dan Kedisiplinan Karyawan /karyawati Dinas 2. Mengembangkan sistim Ketahanan Pangan dan Daging secara Maksimal 3. Pengembangan Agribisnis Sehingga Masyarakat Menjadi Mandiri 4. Peningkatan Kesejahteraan Petani dan Peternak 5. Peningkatan Hasil Produksi Pertanian dan Peternakan