Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
0 Dinkes Simeulue
PENDAHULUAN
embangunan kesehatan secara umum bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan
P
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai tujuan tersebut dilaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan secara
menyeluruh, terpadu, sistematis dan berkesinambungan, oleh pemerintah, Pemerintah Aceh maupun Pemerintah Kabupaten/Kota beserta masyarakat, termasuk dunia usaha. Ditingkat Global kesehatan diakui sebagai instrumen strategis untuk mengurangi kemiskinan yang harus dicapai pada tahun 2015 seperti dinyatakan dalam MDGs (Millenium Development Goals). Dari delapan tujuan MDGs, enam menyangkut intervensi kesehatan, yaitu (a) perbaikan gizi, (b) penurunan jumlah kematia ibu, (c) penurunan jumlah kamatian bayi, (d) eliminasi malaria, penurunan rev TBC dan HIV/AIDS, (e) akses terhadap air bersih dan (f) akses terhadap obat essensial. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 17 Ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan yang setinggi – tingginya. Selain itu pada Pasal 168 menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efesien diperlukan informasi kesehatan yang dilakukan melalui sistem informasi dan melalui lintas sektor, dengan ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sedangkan pada pasal 169 disebutkan pemerintah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh akses terhadap informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam meluruskan kembali arah pembangunan nasional yang telah dilaksanakan dalam beberapa dasawarsa ini yang menuntut reformasi total kebijakan pembangunan dalam segala bidang. Untuk bidang kesehatan, tuntutan reformasi total tersebut muncul karena masih adanya ketimpangan hasil pembangunan kesehatan antar daerah, derajat kesehatan masih sangat memprihatinkan dan kondisi kurangnya kemandirian dalam pembangunan Kesehatan. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
1 Dinkes Simeulue
Melihat perkembangan Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue pasca beberapa kali bencana alam, dengan menyesuaikan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue menetapkan Visi: “Terwujudnya pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat Menuju Simeulue Sehat 2017”. Kondisi pembangunan Kesehatan di Kabupaten Simeulue sejak tahun 2009 sudah berjalan dengan cukup baik. Hal yang cukup signifikan adalah peningkatan jumlah anggaran untuk sektor kesehatan melalui APBN yang diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui dana DAK serta dana Tugas Pembantuan Otsus kemudian APBA melalui dana yang secara langsung melakukan perbaikan & pembangunan terhadap fasilitas kesehatan baik fisik maupun program. Dukungan ini merupakan hal yang positif sebagai awal di dalam peningkatan pelayanan kesehatan di Kabupaten Simeulue. Tantangan yang masih perlu mendapat perhatian khusus adalah terbatasnya SDM, baik yang membidangi manajemen maupun teknis kesehatan lainnya secara kualitas. Dukungan teknis masih sangat dibutuhkan dari semua pihak terutama Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi maupun mitra terkait lainnya. Untuk mempercepat peningkatan status kesehatan mendukung Indonesia Sehat Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue akan lebih mendapat prioritas antara lain Program perbaikan gizi, Kesehatan Ibu dan anak, pemberantasan penyakit menular, Revitalisasi Posyandu, distribusi tenaga kesehatan, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan peningkatan fasilitas sarana dan prasarana kesehatan, pengamatan epidemiologi penyakit serta pembentukan Desa Siaga. Guna meningkatkan manajemen pembangunan kesehatan maka perlu disajikan profil kesehatan yang merupakan dokumen informasi kesehatan tahunan di Kabupaten Simeulue tahun 2014. Saat ini sistem informasi kesehatan dirasakan belum sepenuhnya berfungsi dalam menunjang program-program kesehatan. Sedangkan disisi lain kita sadari bahwa sistem informasi kesehatan perlu terus dimantapkan dan dikembangkan untuk menunjang sepenuhnya pelaksanaan manajemen informasi kesehatan. Dalam mendukung kebutuhan informasi guna pemantauan dan evaluasi Program pembangunan kesehatan penyajian buku profil kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue menjadi sangat penting artinya dan merupakan suatu alat evaluasi pencapaian program yang diharapkan representatif dan dapat menjadi bahan pengambilan keputusan untuk perencanaan, kebijakan maupun tindak lanjut perbaikan pelaksanaan program dimasa yang akan datang. Sejalan hal tersebut di atas, di dalam usaha pemantauan peningkatan pelayanan kesehatan, profil kesehatan Kabupaten Simeulue tahun 2014 telah diterbitkan yang di dalamnya menyajikan informasi perkembangan pembangunan kesehatan secara menyeluruh. Profil Kesehatan Kabupaten Simeulue merupakan lanjutan dari profil kesehatan tahun sebelumnya.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
2 Dinkes Simeulue
Untuk profil kesehatan tahun 2014 ini telah mengalami penambahan data terutama data kesakitan yang diambil dari data surveilans, membandingkan dengan data perkembangan dari tahun sebelumnya, baik dalam bentuk grafik maupun tabel. Sampai saat ini Profil Kesehatan Kabupaten Simeulue masih mengacu kepada tabel indikator Indonesia Sehat 2014 dan tabel Standar Pelayanan Minimal yang bersumber dari Program - program kesehatan, data yang diperoleh dari Laporan bulanan Puskesmas Kecamatan, Laporan bulanan RSUD Simeulue serta dukungan penuh dari Lintas Bidang terkait Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
3 Dinkes Simeulue
GAMBARAN UMUM
A. GEOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN 1.
LETAK GOEGRAFIS Kabupaten Simeulue dengan ibukotanya Sinabang terletak di sebelah barat daya
Provinsi Aceh, berjarak 105 Mil laut dari Meulaboh Kabupaten Aceh Barat dan 85 Mil Laut dari Tapak Tuan Kabupaten Aceh Selatan serta berada pada koordinat 2°15’ - 2°55’ Lintang Utara dan terbentang dari 95°40’ sampai dengan 96°30’ Bujur Timur (Peta Rupa Bumi Skala 1 : 250.000 oleh Bakorsurtanal). Kabupaten Simeulue merupakan gugusan kepulauan yang terdiri dari 54 buah pulau besar dan kecil. Pulau yang terbesar adalah Pulau Simeulue yang panjangnya ± 100,2 Km dengan lebar berkisar antara 8 – 20 Km. Pulau Simeulue memiliki luas 199.502 Ha atau ± 94 % dari 212.512 Ha luas Kabupaten Simeulue secara keseluruhan. Berdasarkan peta rupa bumi yang dikeluarkan oleh Bakorsurtanal, titik terendah Pulau Simeulue terletak pada nol meter dari permukaan laut (mdpl), sedangkan titik tertinggi adalah 485 mdpl. Sebagian besar wilayah Pulau Simeulue berbukit-bukit, memiliki kemiringan (slope) dibawah 180 terletak di tengah Pulau Simeulue terutama di pegunungan di sebelah Utara dan Selatan. Secara geologis Pulau Simeulue termasuk di deretan kepulauan busur luar. Struktur geologinya mencerminkan status kompleks tumbukan antara lempengan India – Australia dan Eurasia yang terjadi pada Oligo – Miosen, dengan struktur – struktur lipatan dan kekar yang berkembang baik. Dua pola arah sesar yang utama adalah Timur Laut - Barat Daya dan Barat Laut - Tenggara. Sesar besar terdapat di Pulau Simeulue adalah sesar Pegaja yang berarah Barat Laut – Tenggara. 2.
IKLIM Secara umum Kabupaten Simeulue beriklim tropika basah dengan curah hujan 2.828
mm/tahun dan merata di setiap pulau. Keadaan cuaca ditentukan oleh penyebaran musim. Pada musim barat yang berlangsung sejak bulan September hingga Februari, sering terjadi hujan yang disertai badai dan gelombang besar sehingga sangat berbahaya bagi pelayaran. Sedangkan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
4 Dinkes Simeulue
pada musim timur yang berlangsung sejak bulan Maret hingga Agustus, biasanya terjadi kemarau yang diselingi hujan yang tidak merata serta keadaan laut yang relatif tenang. Suhu harian berkisar antara 25° - 33° C. Dengan kelembaban udara relatif berkisar diantara
60% -
75% yang berlangsung sepanjang tahun. Kecepatan angin rata-rata di wilayah ini sebesar 3 knot. 3.
TANAH Kepulauan Simeulue bukan merupakan kepulauan vulkanik dan memiliki curah hujan
yang tinggi karena dikelilingi samudera yang luas. Tanahnya umumnya memiliki tingkat keasaman yang tinggi, seperti podsolik merah kuning, podsolik merah coklat, alluvial, orgonosol batu kapur dan tanah bergambut. Menurut Peta Rupa Bumi skala 1 : 250.000 (Bakosurtanal), titik terendah Pulau Simeulue terletak pada nol meter di atas permukaan laut, sedangkan titik tertingginya terletak pada 600 meter di atas permukaan laut. Sebahagian besar wilayahnya terletak pada ketinggian 0 – 300 meter diatas permukaan laut dan sisanya merupakan daerah berbukit – bukit dengan kemiringan di bawah 18° yang terletak di tengah pulau. 4.
SOSIAL BUDAYA Masyarakat Simeulue merupakan masyarakat yang heterogen dengan banyak suku dari
berbagai daerah. Pulau ini memiliki tiga bahasa yaitu bahasa Devayan (Simolol), bahasa Leukon dan bahasa Sigulai yang digunakan sebagian besar masyarakat. Untuk daerah sekitar kota Sinabang menggunakan bahasa masyarakat pesisir Sumatera (bahasa Aneuk Jamee). Akibat akulturasi budaya menyebabkan Simeulue memiliki beberapa kesenian yang diadopsi dari berbagai suku seperti Aceh, Nias, Batak, Minang, dan Sulawesi (Bugis). Mayoritas penduduk Simeulue memeluk agama Islam dan umumnya masyarakat cepat beradaptasi dengan para pendatang sehingga tidak menyulitkan dalam pergaulan sehari-hari. 5.
KAWASAN LINDUNG Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung dan Undang-
Undang tentang Penataan Ruang menjelaskan bahwa penentuan kawasan lindung didasarkan atas beberapa kriteria fisik tanah meliputi ketinggian, kelerengan, daerah resapan air, dan sifat khusus lainnya sehingga dapat digolongkan ke dalam kawasan yang harus dilindungi. Pada prinsipnya pengendalian atau pengelolaan Kawasan Lindung, adalah di dalam Kawasan Lindung dilarang melakukan kegiatan budidaya, kecuali yang tidak mengganggu fungsi lindung. Di dalam Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya dilarang melakukan kegiatan budidaya apapun, kecuali kegiatan yang berkaitan dengan fungsinya dan tidak mengubah Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
5 Dinkes Simeulue
bentang alam, kondisi penggunaan lahan, serta ekosistem yang ada. Flora dan Fauna yang ada di dalam Kawasan Lindung, perlu dilindungi dan dipertahankan kelestariannya. Perlu adanya rehabilitasi hutan atau reboisasi pada unit lahan pada Hutan Lindung yang saat ini tidak berfungsi sebagai Kawasan Lindung. Kawasan Cagar Alam, Hutan Lindung atau dalam kawasan hutan yang pada kondisi sekarang sudah berubah fungsi, maka langkah selanjutnya Pemerintah Daerah dan Intansi terkait harus segera memproses dan mengajukan perubahan tersebut kepada Departemen Kehutanan untuk memperoleh SK Pelepasannya. 6.
KEPENDUDUKAN Jumlah penduduk Kabupaten Simeulue 83.173 Jiwa, 20.875 KK yang tersebar dalam 10
kecamatan yang didalamnya mencakup 29 Mukim dan 138 Desa, 409 Dusun, rata - rata pertumbuhan penduduk 3,98 % pertahun dengan kepadatan penduduk rata – rata 0,5 jiwa per km². Kepadatan penduduk dilihat untuk setiap Kecamatan maka untuk Kecamatan Simeulue Timur dengan tingkat kepadatan tertinggi yaitu 1,38 jiwa per km² sedangkan Kecamatan Teluk Dalam merupakan Kecamatan yang mempunyai penduduk terkecil sebesar 0,22 jiwa per km². GRAFIK 2.1 JUMLAH PENDUDUK & JUMLAH KK MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2014
24346
30000
25000
20000
1152
2211
4468
10179
7943 1642
Salang
4873 1176
Tlk.Dalam
3043 790
6341 1649
Simteng
6591
6189
7263 1858
Tp.Barat
5000
2275
10000
1531
8528
15000
Jml Penduduk
Alafan
Sim.Barat
Sim.Cut
Simtim
Tp.Tengah
Tp.Selatan
0
Jml KK
Dari grafik di atas dapat kita lihat bahwa kepadatan penduduk ada di Kecamatan Simeulue Timur dengan ibukota Sinabang yang juga sebagai ibukota Kabupaten Simeulue, sedangkan yang paling rendah di Kecamatan Teluk Dalam yang merupakan Kecamatan yang terletak di tengah pulau Simeulue. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
6 Dinkes Simeulue
Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin dapat digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Berdasarkan estimasi jumlah penduduk dapat di disusun sebuah piramida penduduk tahun 2014. Dasar piramida menunjukkan jumlah penduduk, badan piramida bagian kiri menunjukkan banyaknya penduduk laki – laki dan badan piramida bagian kanan menunjukkan jumlah penduduk perempuan. Piramida tersebut merupakan gambaran struktur penduduk yang terdiri dari struktur penduduk muda, dewasa, dan tua. Struktur penduduk ini menjadi dasar bagi kebijakan kependudukan, sosial, budaya dan ekonomi. GRAFIK 2.2 PIRAMIDA PENDUDUK KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2014
Sumber: Estimasi Penduduk Badan Pusat Statistik, 2014
Pada grafik 2 dapat ditunjukkan bahwa struktur penduduk di Kabupaten Simeulue termasuk struktur penduduk muda. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya jumlah penduduk usia muda, walaupun jumlah kelahiran telah menurun jika dibandingkan dengan lima tahun yang lalu dengan angka harapan hidup yang semakin meningkat yang ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk usia tua. Indikator penting terkait distribusi penduduk menurut (Kementerian Kesehatan RI) yang sering digunakan untuk mengetahui produktivitas penduduk adalah Angka Beban Tanggungan atau Dependency Ratio. Angka Beban Tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan umur 65 tahun ke atas) dengan banyaknya orang yang termasuk umur produktif (umur 15 – 64 tahun). Secara kasar perbadingan angka beban tanggungan menunjukkan dinamika beban tanggungan
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
7 Dinkes Simeulue
umur produktif terhadap umur nonproduktif. Semakin tinggi rasio beban tanggungan, semakin tinggi pula jumlah penduduk nonproduktif yang ditanggung oleh penduduk umur produktif. TABEL 2.1 JUMLAH PENDUDUK DAN ANGKA BEBAN TANGGUNGAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK USIA PRODUKTIF DAN NON PRODUKTIF DI KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2014 Laki –
Usia
1
0 – 14 Tahun
15.169
14.168
29.337
35,3
2
15 – 64 Tahun
26.350
25.080
51.430
61,8
3
65 Tahun ke atas
1.077
1.329
2.406
2,9
Jumlah
42.596
40.577
83.173
100
Angka Beban Tanggungan (%)
61,65
61,79
laki
Perempuan
Laki-laki dan
No
Perempuan
%
61,72
Komposisi penduduk Kabupaten Simeulue menurut kelompok umur yang ditunjukkan oleh tabel 1, menunjukkan bahwa penduduk yang berusia muda (0-14 tahun) sebesar 35,3% yang berusia produktif (15-64 tahun) sebesar 61,8% dan yang berusia tua (≥ 65 tahun) sebesar 2,9%. Dengan demikian maka Angka Tanggungan (Dependency Ratio) penduduk Kabupaten Simeulue pada tahun 2013 sebesar 61,72%. Hal ini berarti bahwa 38,28% tidak produktif lagi. Apabila dibandingkan antar jenis kelamin, maka angka beban tanggungan perempuan lebih besar jika dibandingkan dengan angka beban tanggungan laki-laki, yaitu 61,79% untuk perempuan dan 61,65% untuk angka beban tanggungan laki – laki. Penduduk sebagai determinan pembangunan harus mendapat perhatian yang serius. Program pembangunan, termasuk pembangunan di bidang kesehatan, harus didasarkan pada dinamika kependudukan. Upaya pembangunan di bidang kesehatan tercermin dalam program kesehatan melalui upaya promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif. Untuk mendukung upaya tersebut diperlukan ketersediaan data mengenai penduduk sebagai sasaran program pembangunan Bidang Kesehatan. Penduduk sasaran program pembangunan bidang kesehatan sangatlah beragam, sesuai dengan karakteristik kelompok umur tertentu atau didasarkan pada kondisi siklus kehidupan yang terjadi. Ada beberapa upaya program kesehatan memiliki sasaran. Seperti: ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas. Beberapa program lainnya dengan penduduk sasaran terfokus pada kelompok umur tertentu, meliputi: bayi, balita, anak balita, lahir hidup, remaja, wanita usia subur, pasangan usia subur, batita, anak pra sekolah dan lain – lain. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
8 Dinkes Simeulue
TABEL 2.2 ESTIMASI PENDUDUK SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN DI KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2014 No
Kelompok Umur/Formula
Sasaran Program
1
Bayi
2.2% x jumlah Penduduk
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Batita Anak Balita Balita Pra Sekolah Remaja Wanita Usia Subur Pasangan Usia Subur Ibu Hamil Ibu Bersalin
11
Lahir Hidup
12 13
Risiko Kematian Ibu Neonatal Risti
6.58% x jumlah penduduk 8.84% x jumlah penduduk 11% x jumlah penduduk 11% x jumlah penduduk 20.3% x jumlah penduduk 21.9% x jumlah penddk 17% x jumlah penduduk 1.1 x jumlah lahir hidup 1.05 x jumlah lahir hidup (jumlah bayi/jumlah bayi-risiko kematian) x jumlah bayi 20% x jumlah ibu hamil 15% x jumlah bayi
14
Risiko Kematian Bayi
Jumlah bayi /1000 x 30
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Jumlah
937
893
1.830
2.803 3.765 4.686 1.704 8.647 -
2.670 3.587 4.463 1.623 8.237 18.215 14.139 2.075 1.981
5.473 7.352 9.149 3.327 16.884 18.215 14.139 2.075 1.981
966
920
1.886
-
415 274
415 274
28
27
55
Sumber: Estimasi Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan Dinas Kesehatan Kab. Simeulue tahun 2014
7.
AKTIVITAS EKONOMI Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat perlu diperhatikan berbagai faktor,
seperti faktor sosial ekonomi, yang bersifat menunjang sektor kesehatan di Kabupaten Simeulue. Kabupaten Simeulue yang terletak di luar Pulau Sumatera, secara geografis relatif terisolir, keadaan perekonomian relatif belum begitu berkembang, hanya berpusat pada Ibu Kota Kabupaten yang jumlah penduduknya relatif lebih banyak dari Kecamatan lainnya. Kondisi ini menyebabkan perkembangan Pulau Simeulue sangat bergantung pada perkembangan wilayah sekitarnya. Keadaan perekonomian Kabupaten Simeulue sangat sensitif terhadap perubahan produksi, konsumsi dan distribusi di daerah tetangga. Strategi pengembangan prasarana perekonomian di Kabupaten Simeulue ditujukan untuk memelihara kesinambungan pembangunan dengan tetap bertujuan pada pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan pendapatan dan pemerataan. Prasarana perekonomian meliputi pasar, koperasi, unit - unit usaha, bank, dan sebagainya, masih sangat terbatas. Pada tahun 2005 prasarana penting lainnya mulai merambah dan berfungsi di Pulau Simeulue seperti bidang Komunikasi dengan hadirnya Telkomsel dan Perbankan yang sudah online serta adanya jaringan internet. Untuk sarana transportasi udara mulai bertambahnya jumlah pesawat yang beroperasional di Kabupaten Simeulue yang menuju Medan dan Banda Aceh, untuk sarana transportasi laut sudah adanya kapal Ferri, sedangkan sarana transportasi darat telah beroperasionalnya Damri lintas darat dari Banda Aceh ke Sinabang. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
9 Dinkes Simeulue
8.
KELUARGA MISKIN Secara umum kemiskinan didefinisikan sebagai kondisi dimana seseorang atau
sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak – hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Definisi yang sangat luas ini menunjukkan bahwa kemiskinan merupakan masalah multi dimensional, sehingga tidak mudah untuk mengukur kemiskinan dan perlu kesepakatan pendekatan pengukuran yang dipakai. Kemiskinan dipahami sabagai ketidakmampuan ekonomi penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan maupun non makanan yang diukur dari pengeluaran. Pengukuran kemiskinan dari Badan Pusat Statistik menggunakan konsep memenuhi kebutuhan dasar (basic need apporoach) dalam mengukur kemiskinan. Penanganan keluarga miskin untuk pelayanan kesehatan di Kabupaten Simeulue mendapat perhatian khusus dimana semua pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan rujukan tanpa dipungut biaya (gratis) melalui program JKA, Jampersal, serta Jamkesmas dan ini berlaku untuk semua masyarakat bukan hanya keluarga miskin sedangkan pada tahun 2014 program pelayanan kesehatan tersebut berganti nama dengan JKN. 9.
LINGKUNGAN FISIK DAN BIOLOGI Lingkungan fisik dan biologik merupakan komponen yang penting dan tidak dapat
dipisahkan dari semua kehidupan manusia, sehingga kualitasnya sangat berperan dalam proses terjadinya gangguan kesehatan secara tidak langsung bagi masyarakat. Biasanya kualitas lingkungan yang ada merupakan resultan dari berbagai kondisi baik yang disebabkan oleh peristiwa-peristiwa alam maupun oleh karena aktivitas dan perilaku manusia itu sendiri. Pembangunan yang dilaksanakan, hasilnya semakin dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Simeulue yang sekaligus juga memberi pengaruh dan perubahan pada gaya hidup / perilaku masyarakat. Kadang-kadang yang terjadi justru memperbesar risiko pada kualitas lingkungan dan sekaligus merupakan ancaman bagi kesehatannya sendiri. Untuk menilai keadaan lingkungan dan upaya yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan sehat telah dipilih empat indikator yang diprogramkan dalam sektor kesehatan, yaitu persentase keluarga yang memiliki persediaan air minum sehat, persentase keluarga yang memiliki akses jamban sehat, persentase keluarga mengelola air limbahnya dengan aman. Sedangkan lingkungan yang dikembangkan sektor-sektor terkait mencakup kependudukan, kondisi lingkungan sosial dan kondisi ekonomi. Indikator kependudukan yang terpenting adalah pertumbuhan penduduk rata-rata pertahun dan prevalensi akseptor keluarga berencana. Secara geografis wilayah Kabupaten Simeulue berada pada daerah tropis dengan dua musim dimana iklim dan lahannya cukup potensial untuk berkembang biaknya vektor serta Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
10 Dinkes Simeulue
kuman penyakit yang setiap saat dapat mengancam kesehatan masyarakat. Beberapa upaya untuk memperkecil risiko turunnya kualitas lingkungan telah dilaksanakan oleh berbagai instansi terkait maupun bantuan dari Pemerintah Daerah maupun Pusat melalui dana APBN seperti pembangunan sarana prasarana serta pemantauan dan penataan lingkungan. Pembangunan sarana sanitasi dasar bagi masyarakat yang berkaitan langsung dengan masalah kesehatan, meliputi penyediaan air bersih, jamban sehat dan perumahan sehat yang biasanya ditangani secara lintas sektor. Kondisi lingkungan fisik dan biologis untuk Kabupaten Simeulue dapat dilihat dari beberapa hal seperti : sarana air bersih, pembuangan kotoran, saluran pembuangan air limbah (SPAL) dan penyehatan lingkungan. Sebagai upaya
program kesehatan lingkungan
yang perlu dilakukan melalui
pengalokasian sumber daya dan sumber dana yang terhadap asset sebagai wujud menciptakan pelayanan kesehatan yang maksimal sebagai investasi yang sangat berharga dan sangat perlu bagi masyarakat melalui upaya – upaya program yang telah kita lakukan dan dapat kita jabarkan sebagai berikut: 1) Sarana Air Bersih Salah satu tujuan pembangunan prasarana penyediaan air baku untuk memastikan komitmen pemerintah melalui Millenium Development Goals (MDGs) yaitu memastikan kelestarian lingkungan dan mengurangi hingga setengahnya proporsi rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan sanitasi dasar hingga 2015. Pelayanan air bersih memberi indikator dalam aspek sosial yang perlu mendapatkan perhatian. Diasumsikan bahwa derajat kesehatan maupun kesejahteraan masyarakat tinggi apabila akses mereka kepada air bersih tinggi pula. Secara umum dapat dikatakan bahwa sumber air yang banyak digunakan masyarakat di Kabupaten Simeulue antara lain Sumur Gali, Penampungan Air Hujan, Air sungai dan Air PAM. Jumlah rumah tangga yang menggunakan fasilitas PAM relatif sedikit apabila dibandingkan dengan jumlah rumah tangga yang menggunakan air sumur. Permasalahan yang dihadapi atau yang mungkin akan muncul adalah apakah air yang digunakan tersebut memenuhi syarat kesehatan. Uji laboratorium kualitas air dari sumber-sumber yang perlu dilakukan untuk mengetahui kelayakan dan reliabilitasnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue pada tahun 2008 Dinas Kesehatan melaksanakan beberapa kegiatan Kesehatan Lingkungan seperti monitoring kualitas sarana air bersih yaitu monitoring dan pengawasan kualitas air mineral isi ulang dan inspeksi sanitasi sarana air bersih dan air minum dengan menggunakan water test kit sedangkan uji laboratorium belum dilaksanakan disebabkan alat dan sumber daya yang ada belum memadai dan mencukupi. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
11 Dinkes Simeulue
Pada tahun 2010 melaksanakan kegiatan Pelatihan manajemen Limbah Medis Puskesmas dan RSU dan Pelatihan Hyigiene Sanitasi Makanan dan Minuman, sedangkan pada tahun 2014 dilaksanakan kegiatan STBM. GRAFIK 2.3 PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI SARANA AIR BERSIH
SUMUR BOR
TERMINAL AIR 2%1%
21%
SGL
46%
12%
18%
PAH
MATA AIR TERLINDUNG PAM
Jumlah keluarga yang memiliki akses air bersih masih sangat minim. Dari hasil pengumpulan data melalui laporan bulanan masing-masing Puskesmas penggunaan air bersih pada setiap keluarga yang paling tertinggi adalah sumur gali ± (37,28%) dan Penampungan Air Hujan (13,95%), PAM (16,65%), Sedangkan Sumur Bor (1,31%). 2) Pembuangan Kotoran (BAB/Jamban) Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat – zat yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja dan air seni. Untuk mencegah atau mengurangi kontaminasi tinja terhadap lingkungan maka pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik, pembuangan kotoran harus di suatu tempat tertentu atau jamban yang sehat. Pembuangan tinja layak sesuai dengan MDGs adalah penggunaan jamban sendiri/bersama, jenis kloset leher angsa/latrine dan pembuangan akhir tinjanya adalah tangki septik atau Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL). Sistem pembuangan kotoran Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
12 Dinkes Simeulue
manusia sangat erat kaitannya dengan kondisi lingkungan dan risiko penularan penyakit khususnya saluran pencernaan. Klasifikasi pembuangan kotoran dilakukan berdasarkan atas tingkat risiko pencemaran yang mungkin ditimbulkan. Dalam hal ini sistem pembuangan air besar digolongkan menjadi 4 kategori yaitu leher angsa, cemplung, Komunal dan plengsengan. Adapun jumlah KK dengan tempat BAB/Jamban yang memiliki jamban sanitasi yang layak sebanyak 29.133 dengan persentase jamban memenuhi syarat (sehat) sebesar 35% dan selebihnya tidak memenuhi syarat & masih menggunakan sungai, pantai, kebun/semak-semak dan tempat-tempat lain sebagai tempat pembuangan kotoran, persentase tertinggi di Kecamatan Salang sebesar 93,2 % dan terendah di Kecamatan Simeulue Cut sebesar 5,8 %.
GRAFIK 2.4 JUMLAH KELUARGA MEMILIKI JAMBAN SEHAT
7,665
9,000
6,695
8,000
7,000
6,000
5,000
4,000
825
194
597
705
475 60
175
597
1,330
1,095 770
1,000
895
1,195
2,000
1,650
2,275
3,000
0 Leher Angsa
Cemplung
Komunal
Plengsengan
Tp.SELATAN
TP.TENGAH
SIM.TIMUR
TP.BARAT
SIM.TENGAH
SIM. CUT
TLK.DALAM
SALANG
SIM.BARAT
ALAFAN
3) Rumah memenuhi syarat kesehatan Bagi sebagian besar masyarakat, rumah merupakan tempat berkumpul bagi semua anggota keluarga dan menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan sangat berperan sebagai media penularan penyakit diantara anggota keluarga atau tetangga sekitarnya. Jumlah dan persentase rumah yang memenuhi syarat kesehatan di Kabupaten Simeulue relatif sangat rendah. Hal ini menunjukan kondisi lingkungan yang masih belum tertata dan terencana dengan baik, dari data yang dilihat secara kasat mata maka program sosialisasi terhadap masyarakat Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
13 Dinkes Simeulue
membangun rumah sehat perlu terus dilakukan melalui kegiatan Promosi Kesehatan sehingga pencegahan terhadap penyakit vektor dapat diperkecil dan penyebab penyakit lainnya dari lingkungan sekitar rumah. Pada tahun 2013 rumah memenuhi syarat kesehatan di Kabupaten Simeulue ± 52,07 % dari jumlah rumah yang diperiksa, sedangkan pada tahun 2014 sebanyak 55,17 % dari 14.407 rumah yang diperiksa sehingga terjadi peningkatan sebesar 2,50 % dari tahun 2013. 4) Tempat Umum dan Pengolahan Makanan (TUPM) Makanan termasuk minuman, merupakan kebutuhan pokok dan sumber utama bagi kehidupan manusia, namun makanan yang tidak dikelola dengan baik justru akan menjadi media yang sangat efektif didalam penularan penyakit saluran pencernaan (Food Borne Diseases). Terjadi peristiwa keracunan dan penularan penyakit akut yang sering membawa kematian bersumber dari makanan yang berasal dari Tempat Pengolahan Makanan (TPM) khususnya jasaboga, rumah makan dan makanan jajanan yang pengelolaannya tidak memenuhi syarat kesehatan atau sanitasi lingkungan. Sehingga upaya pengawasan terhadap sanitasi makanan amat penting untuk menjaga kesehatan konsumen atau masyarakat, akan tetapi di Kabupaten Simeulue belum dilaksanakan pengawasan secara maksimal terhadap TUPM yang ada karena kurangnya Sumber daya yang ada. Di Kabupaten Simeulue pada tahun 2014 yang ada TTU sebanyak 155, sedangkan jumlah Tempat Pengolahan Makanan yang ada sebanyak 60 atau sebesar 87% yang memenuhi syarat kesehatan. 10. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap kesehatan, akan disajikan beberapa indikator yang berkaitan dengan perilaku masyarakat, diantaranya Sanitasi Berbasis Masyarakat (STBM), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). 1) Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Peningkatan akses terhadap air minum yang berkualitas perlu diikuti dengan perilaku yang higienes untuk mencapai kesehatan, melalui pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Dalam kerangka pembangunan kesehatan, sektor air minum, sanitasi dan higienes merupakan satu kesatuan dalam prioritas pembangunan bidang kesehatan dengan titik berat pada upaya promotif - preventif dalam perbaikan lingkungan untuk mencapai salah satu sasaran MDGs. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
14 Dinkes Simeulue
Sanitasi berbasis masyarakat menjadi ujung tombak keberhasilan pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan secara keseluruhan sebagai pilihan pendekatan, strategi dan program untuk mengubah perilaku higienes dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan metode pemicuan dalam rangka mencapai target MDGs. Dalam pelaksanaan STBM mencakup 5 (lima) pilar yaitu: (1) stop buang air sembarangan, (2) cuci tangan pakai sabun), (3) pengelolaan air minum dan makanan yang aman di rumah tangga, (4) pengelolaan sampah dengan benar, dan (5) pengelolaan limbah cair rumah tangga dengan aman. Pemerintah memberikan prioritas dan komitmen yang tinggi terhadap kegiatan sanitasi total berbasis masyarakat, hal ini tercantum pada Inpres Nomor 3 Tahun 2010 yang terkait dengan pencapaian tujuan pembangunan Millenium Development Goals (MDGs 7c). Tujuan dari STBM adalah untuk mencapai kondisi sanitasi total dengan mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan 3 komponen strategi Adapun tiga komponen tersebut, yaitu: 1.
Menciptakan lingkungan yang mendukung terlaksananya kegiatan STBM melalui: a. Advokasi dan sosialisasi kepada pemerintah dan pemangku kepentingan secara berjenjang; b. Peningkatan kapasitas institusi pelaksana di daerah; dan c. Meningkatkan kemitraan multi pihak.
2.
Peningkatan kebutuhan akan sarana sanitasi melalui peningkatan kesadaran masyarakat tentang konsekuensi dari kebiasaan buruk sanitasi (buang air besar) dan dilanjutkan pemicuan perubahan perilaku komunitas: a. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memilih teknologi, material dan biaya sarana sanitasi yang sehat; dan b. Mengembangkan kepemimpinan di masyarakat (Natural Leader) untuk memfasilitasi pemicuan perubahan perilaku masyarakat dan mengembangkan sistem penghargaan kepada masyarakat untuk meningkatkan dan menjaga keberlanjutan STBM melalui deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS).
3. Peningkatan penyediaan melalui peningkatan kapasitas produksi swasta lokal dalam penyediaan sarana sanitasi, yaitu melalui pengembangan kemitraan dengan kelompok masyarakat, koperasi, pengusaha lokal dalam penyediaan sarana sanitasi. Desa/kelurahan dikatakan telah melaksanakan STBM didasarkan pada kondisi: (1) minimal telah ada intervensi melalui pemicuan di salah satu dusun dalam desa/kelurahan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
15 Dinkes Simeulue
tersebut, (2) adanya masyarakat yang bertanggung jawab untuk melanjutkan aksi intervensi STBM baik individu atau dalam bentuk komite dan sebagai respon dari aksi intervensi STBM, dan (3) masyarakat menyusun suatu rencana aksi kegiatan dalam rangka pencapaian komitmen-komitmen perubahan perilaku pilar – pilar STBM yang telah disepakati bersama. Pelaksanaan STBM dilakukan secara bertahap dengan prioritas pada pilar ke-1 yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) dan adopsi perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), dan secara bertahap mengembangkan pilar – pilar lainnya. Kendala dan hambatan dalam pelaksanaan STBM adalah masih belum optimalnya investasi bidang air minum dan sanitasi khususnya di daerah perkotaan seperti investasi PDAM serta disparitas capaian antar kecamatan untuk pelayanan air minum dan sanitasi di perdesaan dan akselerasi edukasi perilaku sehat melalui pelaksanaan STBM. Untuk mengatasi kendala tersebut, maka dilakukan upaya peningkatan advokasi untuk meningkatkan investasi bidang air minum dan sanitasi terutama untuk masyarakat miskin, perluasan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat melalui program Air Bersih untuk rakyat. Di Kabupaten Simeulue pada tahun 2014 jumlah desa yang melaksanakan STBM sebanyak 63 desa dan jumlah desa yang STBM sebesar 45,65 % dari jumlah yang melaksanakan STBM. 2) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu memperaktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Untuk mencapai rumah tangga ber-PHBS, terdapat 10 perilaku hidup bersih dan sehat yang dipantau, yaitu: (1) persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, (2) memberi ASI Ekslusif, (3) menimbang balita setiap bulan, (4) menggunakan air bersih, (5) mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, (6) menggunakan jamban sehat, (7) memberantas jentik di rumah sekali seminggu, (8) makan buah dan sayur setiap hari, (9) melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan (10) tidak merokok di dalam rumah. 3) Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Rokok adalah zat adiktif yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan menimbulkan berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, stroke, penyakit paru, kanker mulut, impotensi, kelainan kehamilan dan janin. Zat adiktif jika dikonsumsi manusia akan menimbulkan addiksi atau ketagihan. Asap rokok sangat membahayakan kesehatan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
16 Dinkes Simeulue
si perokok maupun untuk orang lain yang ada disekitarnya. Pemerintah telah menetapkan Kebijakan Kawasan Bebas Rokok untuk melindungi seluruh masyarakat dari bahaya asap rokok. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 115 Pemerintah Daerah wajib menetapkan dan menerapkan KTR di wilayahnya. Untuk menindaklanjuti kebijakan tersebut telah diterbitkan Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 188/Menkes/PB/2011 dan Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk melakukan kegiatan produksi, penjualan, iklan, promosi dan atau penggunaan rokok. Penetapan KTR merupakan upaya perlindungan untuk masyarakat terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok. KTR merupakan tanggungjawab seluruh komponen bangsa baik individu, masyarakat, parlemen, maupun pemerintah, untuk melindungi generasi sekarang maupun yang akan datang. Dalam Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 115 dinyatakan bahwa yang merupakan Kawasan Tanpa Rokok antara lain: fasilitas pelayanan kesehatan, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan. Larangan merokok di tempat kerja memberikan dampak kesehatan bagi perokok maupun bukan perokok. Larangan ini akan mengurangi paparan bukan perokok pada asap tembakau, dan mengurangi konsumsi rokok diantara para perokok. Setiap orang berhak mendapat perlindungan hukum dari paparan asap rokok orang lain. Hanya Undang-Undang atau Peraturan Daerah (Perda) KTR yang dapat memberikan perlindungan hukum bagi bukan perokok terhadap paparan asap rokok orang lain. Kebijakan KTR tidak membahas masalah apakah orang boleh merokok, tetapi mengenai tempat-tempat dimana tidak ada orang merokok dan merupakan kawasan yang bebas dari asap rokok.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
17 Dinkes Simeulue
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
G
ambaran Situasi Derajat Kesehatan di Kabupaten Simeulue pada tahun 2014 dapat dilihat Umur Harapan Hidup (UHH), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kesakitan dan Penyakit Menular. Selain dipengaruhi oleh faktor
kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sumber daya kesehatan, derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, serta faktor lain. A. Umur Harapan Hidup (UHH) Untuk perkembangan angka harapan hidup di Kabupaten Simeulue pada tahun 2011 UHH sebesar 63, 05 tahun dan pada tahun 2012 UHH sebesar 63,12 tahun. Sedangkan pada tahun 2014 masih mengacu pada umur harapan hidup tahun 2012. B. Angka Kematian Ibu (AKI) Angka kematian ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Di Kabupaten Simeulue dengan jumlah penduduk sebesar 83.173 jiwa terdapat jumlah AKI pada tahun 2010 sebanyak 3 kematian ibu, pada tahun 2011 sebanyak 7 kematian ibu, tahun 2012 jumlah kematian ibu sebanyak 7 orang, tahun 2013 kematian ibu tidak ada atau nihil dan tahun 2014 di Kabupaten Simeulue jumlah angka kematian ibu sebanyak 2 kematian ibu. C. Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan maupun kematian. AKB dapat dihitung dari Laporan bulanan Puskesmas Kecamatan dalam tahun 2014. AKB pada tahun 2009 sebesar 16/1000 KH, 2010 sebesar 40/1000 KH dan pada tahun 2011 terjadi peningkatan Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
18 Dinkes Simeulue
menjadi sebesar 41/1000 KH dan pada tahun 2012 menjadi penurunan sebesar 22/1000 KH dan AKB pada tahun 2013 sebesar 29/1000 KH sedangkan pada tahun 2014 terjadi peningkatan sebesar 32/1000 KH dari jumlah kematian sebanyak 53 Angka Kematian Bayi. D. Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per 1000 kelahiran hidup. AKABA merepresentasikan risiko terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. AKABA 2010 sebanyak 3/1000 Sedangkan Angka kematian balita pada tahun 2011 yang tercatat sebanyak 10/1000 Balita dan pada tahun 2012 terjadi penurunan kasus yaitu sebanyak 3/1000 KH, Pada tahun 2013 AKABA sebanyak 33/1000 KH, sedangkan pada tahun 2014 AKABA sebanyak 36/1000 KH. E. Angka Kesakitan Dari hasil pencatatan dan pengumpulan data melalui formulir SP2TP yang dikumpulkan pada tahun 2014 menunjukkan jumlah kunjungan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas menjadi penyakit utama yang dikeluhkan oleh masyarakat. Secara umum dapat dilihat dari grafik berikut : GRAFIK 3.1 KUNJUNGAN KASUS PENYAKIT DI PUSKESMAS TAHUN 2014 6749 4356 4029 3770
117
VARICELLA
ASMA BRONCHIAL
ABSES
CHEPALGIA
PENYAKIT KELAINAN PD LAMBUNG/MAAG/GAST
1228 1144 1005 931 919 898 869 776 752 626 520
FEBRIS
1669
GASTRITIS
COMMOND COLD
HIPERTENSI
ISPA
2683 2484
Dari grafik di atas dapat dilihat kunjungan kasus penyakit terbanyak yaitu penyakit ISPA Sebanyak 6.745 sedangkan Kunjungan kasus yang terendah sebanyak 117 yakni penyakit Varicella. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
19 Dinkes Simeulue
Pola 10 Penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit tahun 2013 menurut daftar tabulasi dasar dapat dilihat sebagai berikut. GRAFIK 3.2 10 BESAR PENYAKIT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2014 2512
DYSPEPSIA
2333
HIPERTENSI
1074
DIABETES MELLITUS
904
TYPOID FIVER
716
ISPA
DYSPEPSIA HIPERTENSI DIABETES MELLITUS TYPOID FIVER ISPA
GEA
605
GEA
VULNUS
564
VULNUS
FEBRIS
354
GASTRITIS
327
KATARAK
FEBRIS GASTRITIS KATARAK
215
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue tahun 2014 Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di Kabupaten Simeulue tahun 2014 yaitu penyakit Dyspepsia sebanyak 2.512 kasus. Selanjutnya Hipertensi sebanyak 2.333 kasus dan Diabetes Melitus sebanyak 1.074 kasus. Sedangkan jenis penyakit yang paling rendah adalah Katarak sebanyak 215 kasus. F. Penyakit Menular Dalam rangka penanggulangan penyakit menular dilakukan berbagai kegiatan antara lain: 1. Malaria (Gerakan Memberantas Malaria) yaitu gerakan untuk memberantas malaria dengan dukungan sektor terkait, masyarakat dan swasta. 2. Gerdunas TB yaitu gerakan penanggulangan Tubercolosis melalui penggalangan kemitraan dengan sektor terkait dan masyarakat dan penerapan strategi pencarian kasus dan pengobatan jangka pendek yang diawasi secara langsung. 3. Pemberantasan kusta dengan mencari penderita sampai ke daerah-daerah terpencil. 4. Pemberantasan penyakit - penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Data - data yang dapat disajikan sebagai berikut :
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
20 Dinkes Simeulue
1. Malaria Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDGs). Malaria disebabkan oleh pasarit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia, ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina, dapat menyerang semua orang baik laki–laki ataupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi, anak-anak dan orang dewasa. Kabupaten Simeulue yang pada umum masyarakatnya bermukim di sepanjang pantai, daerah perkebunan dan persawahan. Sehingga menjadi faktor pendukung tempat perindukan nyamuk yang menyebabkan penyakit Malaria, oleh karena hal tersebut perlu tindakan dan penanganan yang cepat, tepat dan terencana sehingga penularan dan penyebaran serta KLB Malaria dapat ditekan sedini mungkin. Untuk mengantisipasi semua ini Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue telah melakukan berbagai upaya–upaya sebagai berikut : -
Sosialisasi dan advokasi pada Pemerintah Daerah/sektor terkait
-
Peningkatan kualitas Mikroskopis dan petugas malaria tingkat Kabupaten dan Kecamatan
-
Menjalin kerjasama dengan Kemenkes RI, Dinkes Provinsi Aceh dan sektor terkait.
-
Menjalin kemitraan dengan Lembaga Donor/NGO
-
Menyusun buku Muatan Lokal Malaria untuk SD,SMP dan SMA
-
Penguatan Peraturan Bupati tentang Eliminasi Malaria Pada tahun 2014 Dinas Kesehatan telah melaksanakan beberapa kegiatan
melalui dana APBK, bantuan dari GF ATM, UNICEF antara lain : A. DANA APBK 1. Aktif Case Detection 2. Pencarian dan Pengobatan Penderita ke Desa oleh Petugas Puskesmas secara terus menerus 3. Survey Vektor 4. Supervisi dan pencatatan pelaporan malaria 5. Follow Up 6. Survey Kontak 7. Rapat – rapat Koordinasi Tim Eliminasi Malaria Kab. Simeulue B. DANA GF ATM 1. Supervisi ke Puskesmas 2. Supervisi ke Desa sulit Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
21 Dinkes Simeulue
3. Pemberian insentif Mikroskopis Puskesmas dan RSU 4. Pemberian biaya administrasi pelaporan pengelola data Malaria Puskesmas 5. Pendistribusian kelambu pada ibu hamil sebanyak 2000 bh 6. Pendistribusian RDT ke Puskesmas dan Pustu C. DANA UNICEF 1. Pendistribusian kelambu malaria untuk daerah tinggi kasus malaria dan ibu hamil 2. Pendistribusian RDT ke Puskemas & Pustu 3. Pelatihan Mikro Planning Wasor Malaria 4. Pelatihan Epidemiologi Penyakit Malaria Dari upaya - upaya yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue melalui program Malaria dapat dilihat perkembangan penurunan kasus dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 Suspect Malaria sebanyak 5.809 kasus dan yang positif sebanyak 2 kasus, dalam lima tahun terakhir dapat dilihat penurunan Parasite Rate ( PR ) pada grafik berikut : GRAFIK 3.3 PARASIT RATE MALARIA/100 PENDUDUK 5 TAHUN TERAKHIR
5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0
4.51 3.17 1.63
2009
2010
2011
0.22
0.11
0.1
2012
2013
2014
PARASIT RATE
Dari grafik di atas dapat dilihat kasus positif paling tinggi pada tahun 2008 sebesar 12,08% dan pada tahun 2014 mengalami penurunan kasus secara signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yakni sebesar 0,1%. Ini menunjukkan keberhasilan program Malaria di Kabupaten Simeulue semakin meningkat.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
22 Dinkes Simeulue
GRAFIK 3.4 SPESIES DOMINAN MALARIA TAHUN 2009 S.D 2014
Dari grafik di atas menunjukkan dari tahun ke tahun kasus tertinggi adalah P.Falciparum. Pada tahun 2009 sampai tahun 2014 terus mengalami penurunan kasus baik P. Falciparum maupun P.Vivax. GRAFIK 3.5 ABER TAHUN 2009 S.D 2014 9
8.72
8 6.98
7 6
5.7
5 4
3.67
3.59 2.91
3 2 1 0
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Dari grafik di atas dapat dilihat ABER pada tahun pada tahun 2010 terjadi peningkatan sebanyak 3.59% dan pada tahun 2011 kembali menurun. Sedangkan pada tahun 2012 terjadi peningkatan yang sangat drastis sebesar 8,72% dan pada tahun 2014 jumlah ABER sebesar 6,98%. Hal ini menunjukkan cakupan penderita dianggap baik dan menunjukkan penurunan insiden setiap tahunnya.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
23 Dinkes Simeulue
1.64
GRAFIK 3.6 GRAFIK API TAHUN 2009 S.D 2014 KABUPATEN SIMEULUE 1.8 1.6 1.14
1.4 1.2 1
0.6
0.1
0.19
0.4
0.1
0.47
0.8
0.2
2014
2013
2012
2011
2010
2009
0
API
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa API pada tahun 2009 sangat tinggi sebanyak 1,64% dan dari tahun 2009 s.d tahun 2014 terus mengalami penurunan drastis sebanyak 0,1%. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi penurunan kasus malaria setiap tahunnya. GRAFIK 3.7 KASUS MALARIA KLINIS & POSITIF PER KECAMATAN TAHUN 2014 3000
Suspek Malaria
Sim. Tengah Positif
Tlk.Dalam
Positif, 0
Suspek Malaria, 59
Positif, 0
Suspek Malaria, 136
Positif, 0
Suspek Malaria, 311
Positif, 0
Positif, 0
Suspek Malaria, 191
Positif, 1
Positif, 0
Positif, 0
Sim. Timur
Suspek Malaria, 166
Tp.Selatan
Suspek Malaria, 550
0
Suspek Malaria, 415
500
Positif, 1
1000
Suspek Malaria, 1059
1500
Positif, 0
2000
Suspek Malaria, 350
Suspek Malaria, 2572
2500
Sim. Barat
Dari grafik di atas menunjukan kasus malaria positif tertinggi di Kecamatan Simeulue Tengah dan Teupah Selatan yaitu 1 kasus. Sedangkan di Kecamatan Simeulue Timur, Teupah Tengah, Teupah Barat, Simeulue Tengah, Simeulue Cut, Teluk Dalam, Salang dan Simeulue Barat tidak ada kasus Malaria yang ditemukan.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
24 Dinkes Simeulue
2. DIARE Penyakit diare adalah penyakit yang banyak menyerang golongan umur anakanak terutama balita. Dimana hal ini dapat mempengaruhi perkembangan pertumbuhan dan kualitas hidup anak. Upaya program pemberantasan melalui edukasi dan peningkatan kemampuan penanggulangan kasus oleh petugas lapangan terus dilakukan. Pada tahun 2009 kasus diare sebanyak 1631 kasus sedangkan pada tahun 2010 terjadi penurunan jumlah penderita diare yaitu 1513 kasus. Pada tahun 2011 sebanyak 1168 kasus, tahun 2012 mengalami peningkatan kasus diare sebanyak 2.243 kasus dan pada tahun 2013 kasus diare sebanyak 2.217 kasus dan pada tahun 2014 terjadi penurunan yaitu 1780 kasus. 3. TBC TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet orang yang terinfeksi basil TB. Bakteri tersebut dapat menyerang bagian – bagian tubuh kita seperti : Paru – paru, tulang sendi, usus, kelenjar limfe, selaput otak dan lain-lain. Pada awal tahun 1995 WHO telah merekomendasikan strategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) sebagai strategi dalam penanggulangan TB dan telah terbukti sebagai strategi penanggulangan yang secara ekonomis paling efektif (Costefective), yang terdiri dari 5 komponen kunci, yaitu: (1) komitmen politis, (2) pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya, (3) pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana kasus yang tepat, termasuk pengawasan langsung pengobatan, (4) jaminan ketersediaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang bermutu, (5) sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan. Program penanggulangan Nasional telah menunjukkan kemajuan dalam penanggulangan TBC dan saat ini sudah mendekati target. Dalam 3 tahun terakhir, setiap tahun terjadi kenaikan 10 % jumlah kasus TBC menular yang ditemukan dan diobati dengan strategi DOTS. Kabupaten Simeulue telah melakukan beberapa kegiatan untuk program pemberantasan TB Paru akan tetapi belum maksimal disebabkan sumber daya yang ada masih terbatas. Pada tahun 2011 ditemukan 98 kasus TB positif dari 1237 kasus klinis yang diperiksa dan pada tahun 2012 kasus TB klinis sebanyak 700 kasus dan yang positif sebanyak 107 kasus, sedangkan pada tahun 2013 ditemukan sebanyak 90 kasus TB positif dari 1097 kasus klinis yang diperiksa.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
25 Dinkes Simeulue
Pada tahun 2014 terjadi penurunan dari jumlah suspect atau tersangka TB sebanyak 1.199 jumlah kasus TB yang positif ada sebanyak 64 kasus. secara rinci kasus perkabupaten dapat dilihat pada grafik sebagai berikut. GRAFIK 3.8 TB KLINIS & POSITIF PERKABUPATEN TAHUN 2014
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Simeulue Tahun 2014
Dari grafik di atas menunjukkan bahwa pasien yang berobat ke wilayah kecamatan Simeulue Timur termasuk data dari Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah Simeulue yaitu sebanyak 29 kasus. Sedangkan pasien yang ditemukan paling sedikit BTA positif adalah Kecamatan Alafan yaitu sebanyak 2 kasus.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
26 Dinkes Simeulue
SITUASI UPAYA KESEHATAN
S
ecara umum upaya kesehatan terdiri dari dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upayaupaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat adiktif dalam makanan dan minuman, pengamanan narkoba, psikotropika, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan. Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan. Di Kabupaten Simeulue dengan luasnya wilayah dan kepadatan penduduk rendah serta tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Simeulue, terbatasnya transportasi dan petugas belum menempati sarana kesehatan merupakan faktor penyulit yang berpengaruh besar dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di perdesaan. Keberhasilan upaya kesehatan baik preventif maupun kuratif yang telah menjangkau sebagian masyarakat, sangat berpengaruh terhadap penurunan tingkat kesakitan dan kematian. Pencapaian cakupan upaya kesehatan yang semakin menggembirakan
seperti program
imunisasi, gizi, pelayanan kesehatan ibu dan anak, sehingga diharapkan angka pencapaian cakupan semakin baik. A.
Gambaran Pelayanan Kesehatan Keberhasilan peningkatan mutu pelayanan dan penanggulangan kesehatan baik mutu
maupun jangkauan dapat diwujudkan dengan melakukan intervensi terhadap program yang mempunyai daya ungkit yang tinggi terhadap pokok masalah kesehatan yang spesifik khususnya kelompok rentan yaitu bayi, balita, ibu hamil dan menyusui. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
27 Dinkes Simeulue
Upaya pelayanan kesehatan dapat diukur dengan beberapa indikator pertolongan persalinan untuk upaya kesehatan terpilih diantaranya K1 dan K4 dan cakupan pertolongan persalinan untuk upaya kesehatan anak, untuk upaya keluarga berencana diukur dengan cakupan peserta KB Baru dan KB Aktif. Upaya Imunisasi diukur dengan cakupan imunisasi lengkap. Upaya keterjangkauan fasilitas kesehatan baik pelayanan dasar maupun rujukan dapat dilihat dari jumlah kunjungan sebagai berikut : 1.
Kunjungan Puskesmas Rata-rata kunjungan Puskesmas dalam Kabupaten Simeulue 40 (antara 30 – 45
orang perhari) di 10 Kecamatan. 2.
Kunjungan Posyandu Peran serta masyarakat dalam kunjungan Posyandu terhadap pencapaian Program di
Kabupaten Simeulue mencapai 80 %. Salah satu upaya gizi yang dilaksanakan di posyandu adalah kegiatan penimbangan bulanan balita untuk memonitor pertumbuhan. Salah satu indikasi keberhasilan upaya ini adalah rata-rata frekuensi kunjungan penimbangan balita dalam 1 (satu) tahun. 3.
Imunisasi Bayi dan anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular
dibandingkan dengan kelompok penduduk dewasa. Penyakit menular yang kerap dikenal sebagai Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu: Difteri, Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-paru, campak, pertusis, dan polio, dengan adanya fakta tersebut, salah satu bentuk upaya pencegahan yang terbaik agar kelompok berisiko tersebut dapat dilindungi adalah dengan pemberian imunisasi. Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk maka reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai “pengalaman”. Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai “memori” untuk mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Imunisasi rutin terlaksana dengan baik pada tahun 2010 sebesar 89,4 %, pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 92,7 %. Pencapaian Campak tahun 2009 sebesar 85,1 %, pada tahun 2010 meningkat menjadi 87 %, pada tahun 2011 meningkat sebesar 90 % dan tahun 2012 sebesar 100%. Untuk pencapaian Dpt1/HB1 tahun 2010 sebesar 92,7 % sedangkan pencapaian BCG tahun 2010 sebesar
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
91 %. Pada tahun 2011 cakupan
28 Dinkes Simeulue
DPT1/HB1 sebanyak 99 %, BCG sebanyak 96 %. Pada tahun 2014 cakupan DPT1/HB1 sebanyak 100 %, BCG sebanyak 100 %. Universal Child Immunization atau biasa disingkat UCI merupakan gambaran suatu desa/kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi (0-11 bulan) yang ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap. Pada tahun 2013 target cakupan desa UCI adalah 84,8% dan pada tahun 2014 mencapai target yakni 100%. GRAFIK 4.1 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2014 100
100
94.4
90
100
100
100
100
100
82.4
80 70
100
66.7
60 50 40 30 20 10 0 Tp.Slatan
Sim.Timur
Sim.Tngah
Tlk.Dlam
Sim.Barat
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue tahun 2014
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa kecamatan dengan capaian tertinggi adalah kecamatan Teupah Selatan, diikuti Kecamatan Simeulue Tengah, Simeulue Cut, Kecamatan Teluk Dalam, Kecamatan Salang, Kecamatan Simeulue Barat, dan Kecamatan Alafan masing-masing 100%. Kecamatan dengan capaian terendah adalah Kecamatan Teupah Tengah yaitu sebesar 66.7%. 4. Program Keluarga Berencana Keberhasilan keluarga berencana tergambarkan dari target yang dicapai baik peserta KB aktif maupun penambahan peserta KB baru aktif dengan prioritas sasaran PUS. Peserta KB Aktif di Kabupaten Simeulue tahun 2008 mencapai 972 dan pada tahun 2009 peserta KB Aktif sebanyak 7.785 atau sebesar 52,32%. Pada tahun 2010 peserta KB Aktif sebanyak 8.024 atau 52% sedangkan pada tahun 2011 peserta KB Aktif sebanyak 5.211 atau 37%, sedangkan pada tahun 2012 peserta KB Aktif sebanyak 7.065 atau sebesar 50%, peserta KB Aktif pada tahun 2013 sebanyak 14.139 atau sebesar 50,9 %. Peserta KB Aktif pada tahun 2014 sebanyak 50.38 atau sebesar 100 %. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
29 Dinkes Simeulue
5. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan mengamanatkan bahwa upaya kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian ibu. Upaya kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada Undang-undang tersebut meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan untuk mempersiapkan generasi yang akan datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak. Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakulkan sejak janin masih dalam kandungan, dilahirkan, dan sampai berusia 19 (sembilan belas) tahun. (sumber: Kementerian Kesehatan RI) a.
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Upaya kesehatan ibu hamil diwujudkan dalam pemberian pelayanan antenatal
sekurang-kurangnya 4 kali selama kehamilan, dengan distribusi waktu minimal 1 kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan 2 kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24-36 minggu). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan janin, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi kehamilan. Pelayanan antenatal diupayakan agar memenuhi standar kualitas 7T, yaitu: 1. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan; 2. Pengukuran tekanan darah; 3. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri); 4. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid sesuai status imunisasi; 5. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan; 6. Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling termasuk keluarga berencana); serta 7. Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemogloblin darah (Hb) dan pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan). Hasil pencapaian upaya kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali, dibandingkan dengan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
30 Dinkes Simeulue
memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. GRAFIK 4.2 CAKUPAN PELAYANAN IBU HAMIL K1 DAN K4 KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2009 - 2014
Pada tahun 2014 pencapaian indikator kinerja “Persentase Ibu Hamil Mendapat Pelayanan Antenatal (cakupan K4)” terealisasi dengan baik yaitu mencapai 92%, karena menurut target nasional indikator cakupan K4 sebesar 84,2% telah tercapai. Upaya meningkatkan cakupan pelayanan antenatal juga makin diperkuat dengan adanya Bantuan Operasionl Kesehatan (BOK) sejak tahun 2010 dan sejak diluncurkannya Jaminan Persalinan (Jampersal) sejak tahun 2011, dimana keduanya saling bersinergi. BOK dapat dimanfaatkan untuk kegiatan luar gedung seperti pendataan, pelayanan di Posyandu, kunjungan rumah, sweeping kasus drop out. Sementara itu Jampersal mendukung paket pelayanan antenatal, termasuk yang dilakukan pada saat kunjungan rumah atau sweeping, baik pada kehamilan normal maupun kehamilan dengan risiko. Semakin kuatnya kerjasama dan sinergi berbagai program yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat termasuk sektor swasta diharapkan dapat mendorong tercapainya target cakupan pelayanan antenatal. Informasi lebih rinci terkait pelayanan kesehatan ibu hamil menurut Kabupaten Simeulue terdapat pada grafik 15. b. Pelayanan Ibu Bersalin Upaya kesehatan ibu bersalin diwujudkan dalam upaya mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan dimulai pada kala I Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
31 Dinkes Simeulue
sampai dengan kala IV persalinan. Pencapaian upaya kesehatan ibu bersalin diukur melalui indikator persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih (Cakupan Pn). Indikator ini memperlihatkan tingkat kemampuan Kabupaten dalam menyediakan pelayanan persalinan berkualitas yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih. Pada tahun 2014, pencapaian indikator kinerja persentase persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dapat terealisasi sebesar 82,8%. Hal ini terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 80,8% persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan. c. Pelayanan Ibu Nifas Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6 jam sampai dengan tiga hari pasca persalinan, pada hari ke-4 sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan. Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi: 1) Pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi, nafas, dan suhu); 2) Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri); 3) Pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam lain; 4) Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI Ekslusif; 5) Pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kesehatan ibu nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana; 6) Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan. Pencapaian upaya kesehatan ibu nifas diukur melalui indikator cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas (Kf-3). Pada tahun 2014 pelayanan kesehatan ibu nifas yang ditolong tenaga kesehatan yaitu sebesar 82,8%. d. Pelayanan/Penanganan Komplikasi Maternal Komplikasi maternal adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan atau janin dalam kandungan, baik langsung maupun tidak langsung, termasuk penyakit tidak menular dan menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan janin, yang tidak disebabkan trauma/kecelakaan. Pencegahan dan penanganan komplikasi maternal untuk mendapatkan perlindungan/pencegahan dan penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
32 Dinkes Simeulue
Terdapat tiga jenis area intervensi yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan neonatal yaitu melalui: 1) peningkatan pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dan menangani kasus risiko tinggi secara memadai; 2) pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil, pelayanan pasca persalinan dan kelahiran; 3) Pelayanan Emergensi Obstetrik dan Neonatal Dasar (PONED) dan Komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau. Upaya terobosan dalam penurunan AKI dan AKB di Indonesia adalah melalui Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) yang menitikberatkan fokus totalitas monitoring yang menjadi salah satu upaya deteksi dini, menghindari risiko kesehatan pada ibu hamil serta menyediakan akses dan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar PONED di tingkat Puskesmas dan PONEK di Rumah Sakit. Sesuai rencana strategis Kementerian Kesehatan tahun 2010 – 2014, ditargetkan pada akhir tahun 2014 disetiap Kabupaten/Kota terdapat minimal 4 (empat) Puskesmas rawat inap mampu PONED dan 1 (satu) Rumah Sakit Kabupaten/Kota yang mampu melaksanakan PONEK. Melalui pengelolaan pelayanan PONED dan PONEK, Puskesmas dan Rumah Sakit diharapkan bisa menjadi institusi terdepan dimana kasus komplikasi dan rujukan dapat diatasi dengan cepat dan tepat. Selain itu dilakukan pula kegiatan Audit Maternal Perinatal (AMP), yang merupakan upaya dalam penilaian pelaksanaan serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir melalui pembahasan kasus kematian ibu atau bayi baru lahir sejak level masyarakat sampai di level fasilitas pelayanan kesehatan. Kendala yang timbul dalam upaya penyelamatan ibu pada saat terjadi kegawatdaruratan maternal dan bayi baru lahir akan dapat menghasilkan suatu rekomendasi dalam upaya penyelamatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi di masa mendatang. e.
Penanganan Neonatal Komplikasi Neonatal komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan atau kelainan yang dapat
menyebabkan kecacatan atau kematian, seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Lahir < 2.500 gram), sindroma gangguan pernafasan, dan kelainan kongenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning pada pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM). Yang dimaksud dengan penanganan neonatus komplikasi adalah neonatus sakit atau neonatus dengan kelainan yang mendapat pelayanan sesuai standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, atau perawat) baik di rumah, sarana pelayanan kesehatan dasar maupun sarana pelayanan kesehatan rujukan. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
33 Dinkes Simeulue
6.
Pemberian ASI Eksklusif Di Kabupaten Simeulue pemberian ASI Eksklusif masih jauh dari target yang diharapkan.
Faktor dominan yang menghambat pemberian ASI Eksklusif ini umumnya adalah kebiasaan masyarakat memberikan makanan/minuman beberapa saat setelah lahir berupa madu, larutan gula, susu bubuk, pisang wak, dsb karena takut bayinya akan kelaparan yang merupakan tradisi turun temurun. Selain pemberian ASI juga diberikan makanan Pendamping ASI kepada anak usia 6 – 23 bulan. B.
Status Kesehatan Masyarakat
1.
Status Gizi Balita Berbagai upaya untuk mengatasi masalah gizi telah dilakukan pemerintah antara lain
melalui program Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK), pemberian Kapsul vitamin A untuk anak 1-4 tahun. Distribusi Kapsul Yodium untuk penduduk pada daerah rawan gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY). Pemberian tablet Fe untuk ibu hamil dan upaya pemantauan tingkat konsumsi gizi penduduk secara berkala (SKG), serta pemantauan status gizi (PSG) anak balita. Disamping upaya yang lain yang berhubungan dengan peningkatan produksi pangan dan pendapatan masyarakat pada dasarnya upaya tersebut dilakukan secara terpadu antar lintas sektor dan lintas program. Peningkatan status gizi masyarakat merupakan salah satu upaya penting untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil, menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak balita, meningkatkan kemampuan tumbuh kembang fisik, mental dan sosial anak, untuk meningkatkan produktivitas kerja serta prestasi akademik maupun prestasi olah raga. Oleh karena keadaan gizi masyarakat merupakan salah satu indikator penting dari kualitas sumber daya manusia, upaya perbaikan gizi masyarakat tidak mungkin dilaksanakan oleh sektor kesehatan saja, tetapi harus ditanggulangi secara bersama dengan sektor yang terkait. Program PSG pada anak Balita yang dilakukan melalui Posyandu merupakan suatu upaya penyediaan data, informasi serta pemantauan status gizi anak balita. Kegiatan ini dilakukan setiap tahun untuk pemantauan perkembangan perubahan status gizi balita Indonesia. 2.
KEP Balita Untuk mengukur keadaan gizi anak balita saat ini digunakan standar NCHS-WHO untuk
indeks BB menurut umur, sedangkan Kekurangan Energi Protein (KEP) pada balita dibagi menjadi dua kategori yaitu Kategori I yang disebut dengan KEP nayata (BB/U <70% terhadap median baku WHO-NCHS) dan ketgori II (BB/U 70-79% terhadap median baku WHO-NCHS) sedangkan KEP total adalah kategori I dan kategori II. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
34 Dinkes Simeulue
Persentase tertinggi gizi buruk berada di Kecamatan Simeulue Timur sebanyak 6 kasus dan mendapat perawatan semuanya pada tahun 2014 sedangkan Kecamatan Alafan tidak ada kasus Gizi buruk, secara rinci dapat dilihat pada grafik sebagai berikut: Grafik 4.3 Status Gizi anak Balita menurut Kecamatan Tahun 2014
Dari Grafik di atas status gizi buruk yang paling banyak di wilayah Kecamatan Simeulue Timur yang merupakan Ibu Kota Kabupaten yakni sebanyak 6 orang, dimana tingkat pendapatan ekonomi masyarakatnya lebih tinggi dibandingkan dengan Kecamatan lain, sedangkan yang paling rendah di Kecamatan Alafan yang merupakan Kecamatan terjauh dari ibu Kota Kabupaten dan rata-rata pekerjaan penduduk setempat adalah nelayan dan petani yang jumlah pendapatannya di bawah rata-rata. Pada Kecamatan Salang jumlah balita gizi buruk sebanyak 2 orang dan Kecamatan Simeulue Barat ini disebabkan antara lain pola asuh orang tua, sosial budaya serta faktor pengetahuan. C.
Pelayanan Keluarga Miskin Pelayanan keluarga miskin sejak awal tahun 2006 sampai dengan akhir Desember 2014
sama dengan pelayanan pasien di kabupaten lainnya karena di Kabupaten Simeulue pelayanan kesehatan gratis murni baik di pelayanan kesehatan dasar maupun pelayanan rujukan di RSUD Simeulue telah dijalankan yang bersumber dari pembiayaan dana Jamkesmas dari Kementerian Kesehatan RI. Pemerintah Kabupaten Simeulue memberikan pelayanan kesehatan gratis untuk seluruh masyarakat. Pada tahun 2014 pelayanan kesehatan pada masyarakat miskin sebanyak 98,22 % dari 20,57 % jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Simeulue.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
35 Dinkes Simeulue
D.
Peran Serta Masyarakat Upaya pembangunan kesehatan tidak berhasil guna dan berdaya guna tanpa adanya
peran serta masyarakat, salah satu ukuran peran serta masyarakat dapat diketahui dari indikator rasio kader posyandu, kader malaria/DBD, kader Kesling dan kader Keswa (Kesehatan Jiwa). Rasio kader posyandu pada tahun 2007 sampai dengan 2009 rata-rata setiap posyandu mempunyai 4 – 6 orang Kader. Selama periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 kegiatan posyandu banyak didukung kegiatan oleh lembaga non Pemerintah atau Non Government Organization (NGO) seperti Care dan Save the Children, sedangkan pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 kegiatan Posyandu sudah berjalan sendiri tanpa bantuan dari NGO. Sejak tahun 2003 telah dibentuk Kader malaria sebanyak 2 orang per desa dan di setiap Kecamatan adanya 10 orang kader IRS (kader penyemprotan di dalam rumah). Pada tahun 2006 di Kabupaten Simeulue sudah ada Kader Kesling sebanyak 138 orang yang setiap desa ada 1 orang dan Kader Kesehatan jiwa pada tahun 2008 telah dilatih sebanyak 39 orang dan masih berjalan sampai dengan sekarang. E.
Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan Pemanfaatan fasilitas kesehatan oleh masyarakat sudah mulai berjalan dengan baik, ini
dikarenakan sudah hampir setiap desa ada sarana kesehatan berupa pustu dan polindes yang telah selesai dibangun dan sudah ditempati oleh petugas kesehatan. Semua bisa terlaksana karena adanya dukungan dari berbagai pihak baik Pemerintah Pusat, Provinsi dan Pemerintah Daerah dan masyarakat. Kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan fasilitas kesehatan untuk pengobatan serta konsultasi kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sudah mulai berkembang. F.
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di Puskesmas dengan tujuan khusus untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja tentang kesehatan reproduksi dan perilaku hidup sehat serta memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas terhadap remaja. Puskesmas PKPR memberikan layanan didalam dan di luar gedung pada kelompok remaja berbasis sekolah ataupun masyarakat sehingga dapat menjangkau semua kelompok remaja (10-19 tahun). Suatu Puskesmas dikatakan mampu laksana PKPR apabila telah memenuhi kriteria sebagai berikut: 1) Melakukan pembinaan pada minimal 1 sekolah (sekolah umum, sekolah berbasis agama) dengan melaksanakan kegiatan Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) di sekolah binaan minimal 2 kali dalam setahun;
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
36 Dinkes Simeulue
2) Melatih Kader Kesehatan Remaja di sekolah minimal sebanyak 10% dari jumlah murid di sekolah binaan; dan 3) Memberikan pelayanan konseling pada semua remaja yang memerlukan konseling yang kontak dengan petugas PKPR. Layanan kesehatan diberikan secara komprehensif, dengan penekanan pada langkah promotif/preventif berupa pembekalan kesehatan dan peningkatan keterampilan psikososial dengan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS) sesuai dengan permasalahan remaja yang tidak hanya terkait fisik tetapi juga psikososial maka konseling merupakan layanan yang menjadi ciri khas PKPR. Konseling diberikan oleh tenaga kesehatan yang terampil, ’ramah’ remaja dan berwawasan. Tenaga Kesehatan Puskesmas juga melaksanakan kegiatan KIE ke sekolah dan kelompok remaja lainnya melalui penyuluhan, atau Focus Group Discussion (FGD). Selain itu, agar pelayanan kepada remaja lebih efektif maka remaja juga dilibatkan, khususnya menjadi konselor sebaya yang berperan sebagai agen pengubah di kelompok sebayanya. Konselor sebaya sebagai kader memiliki peran yang besar mengingat remaja lebih memilih teman sebayanya sebagai tempat curahan hati dibandingkan orang tua bahkan tenaga kesehatan itu sendiri. G.
Pelayanan Kesehatan Pada Kasus Kekerasan Terhadap Anak (KTA) Dampak globalisasi, perkembangan teknologi, pengaruh negatif media massa
mengakibatkan terjadinya pergeseran nilai sosial budaya dimana masyarakat terbiasa dengan pola hidup konsumtif dan individual. Disisi lain kemiskinan yang belum teratasi, rendahnya tingkat pendidikan orang tua, banyaknya anak dalam keluarga serta bencana alam yang akhir-akhir ini banyak terjadi merupakan faktor pemicu terjadinya peningkatan tindakan kekerasan terhadap anak baik fisik, mental, seksual maupun penelantaran. Menurut UU Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Azazi Manusia, bahwa hak anak merupakan bagian dari hak asasi manusia seperti: hak sipil, kesehatan, pendidikan, politik, sosial, ekonomi, budaya, dan wajib dijamin, dilindungi, dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan terhadap kekerasan dan diskriminasi. Pengertian kekerasan terhadap anak berdasarkan pengertian WHO adalah semua bentuk tindakan/perlakuan menyakitkan secara fisik ataupun emosional, penyalahgunaan seksual, penelantaran, eksploitasi, komersial yang mengakibatkan cedera/kerugian nyata ataupun potensial terhadap kesehatan anak, kelangsungan hidup anak, tumbuh kembang anak atau martabat anak yang dilakukan dalam konteks hubungan tanggung jawab. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
37 Dinkes Simeulue
Upaya penanganan di bidang kesehatan adalah menyediakan akses pelayanan kesehatan bagi korban kekerasan pada anak yang terdiri dari pelayanan di tingkat dasar melalui puskesmas mampu tatalaksana kekerasan terhadap anak dan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) di Rumah Sakit untuk penanganan kasus rujukan. Pelayanan terpadu di Rumah Sakit menangani pelayanan spesialistik melalui IGD, perawatan, medikolegal dan psikososial (bantuan hukum dan perlindungan sosial bagi anak melalui panggilan telepon pada saat diperlukan). Kriteria Puskesmas mampu tataksana kasus kekerasan terhadap anak, yaitu: 1)
Memiliki tenaga kesehatan terlatih/terorientasi tatalaksana kasus KIA;
2)
Melaksanakan rujukan medis maupun psikososial.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
38 Dinkes Simeulue
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
P
embangunan kesehatan diarahkan untuk makin meningkatkan kualitas dan pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut penyediaan sarana kesehatan merupakan hal penting. Penyediaan sarana kesehatan
diupayakan untuk selalu ditingkatkan baik jumlah maupun mutunya dan dapat menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Simeulue. Upaya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila pemenuhan sumber daya tenaga, pembiayaan dan sarana prasarana kesehatan dapat terpenuhi dengan seimbang sesuai kebutuhan. Sarana prasarana kesehatan seperti Puskesmas, Pustu dan Poskesdes selama periode tahun 2009 sudah banyak yang selesai dibangun dan sudah difungsikan untuk pelayanan kesehatan begitu juga pengadaan kendaraan roda dua untuk petugas Puskesmas, Pustu dan Poskesdes. Pada tahun 2009 untuk perbaikan sarana dan prasarana kesehatan telah dilakukan renovasi dan rekonstruksi menyeluruh baik yang mengalami rusak kecil maupun rusak berat, sedangkan 5 unit Poskesdes yang dibangun dengan dana DAK 2008 sudah selesai dibangun dan pada tahun 2009 dan sudah dioperasionalkan. Pada tahun 2010 sebanyak 16 unit Pustu yang dibangun oleh IDB (Islamic Development Bank) sudah dioperasionalkan. Tahun 2011 dengan dana DAK dibangun 4 unit Rumah Dinas Dokter dan Paramedis serta 1 unit Ruang Rawat Inap dan telah dioperasionalkan. Pada tahun 2012 dengan dana DAK dilakukan pembangunan 1 unit Rumah Dinas tenaga kesehatan, 4 unit pembangunan baru gedung, pagar dan penataan halaman Poskesdes. Pada Tahun 2014 dengan dana OTSUS sebanyak 2 unit Puskesmas sekarang ini sedang dalam tahap pembangunan. Kabupaten Simeulue dilihat dari segi kualitas SDM yang ada, perlu mendapat perhatian khusus dari semua pihak mengingat masih banyak tenaga kesehatan yang memerlukan peningkatan strata pendidikan dan pelatihan teknis yang mengacu kepada kompetensi. Sumber daya kesehatan dapat diukur dengan beberapa indikator kecukupan antara lain : A. Tenaga Kesehatan Tenaga kesehatan merupakan bagian terpenting didalam peningkatan pelayanan kesehatan di Kabupaten Simeulue, kuantitas dan kualitas menjadi faktor utama yang harus terus mendapatkan perhatian oleh pemerintah daerah dan pusat. Peningkatan kuantitas masih Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
39 Dinkes Simeulue
diperlukan disebabkan sebagian tenaga yang bekerja di unit-unit pelayanan dasar dan rujukan masih dalam status pegawai honorer dan tenaga PTT (Pegawai tidak tetap) sedangkan di dalam peningkatan kuantitas diperlukan mengingat tenaga kesehatan saat ini belum sepenuhnya berpendidikan D-III, S-1 serta S-2 sedangkan yang berpendidikan SPK serta sederajat minim terhadap pelatihan teknis. Bila peningkatan kuantitas dan kualitas dapat dijalankan secara bertahap maka peningkatan pelayanan kesehatan dapat dicapai sepenuhnya. Pada pusat pelayanan rujukan RSUD Simeulue telah tersedia dokter spesialis 5 bidang besar sehingga amat berfungsi secara optimal. Sumber daya kesehatan dapat diukur dengan indikator diantaranya tenaga dokter yang ada dimana pada tahun 2014 dari 10 Kecamatan yang memiliki tenaga dokter umum & dokter gigi meskipun masih PTT. Sumber daya kesehatan yang ada pada tahun 2014 di Kabupaten Simeulue dapat dilihat pada grafik sebagai berikut : GRAFIK 5.1 SUMBER DAYA KESEHATAN DI KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2014 250
218
200 178 150 100
19
14
FARMASI
GIZI
36
50
22
35
23 KESMAS
SANITASI
TEKHNIS MEDIS
BIDAN
PERAWAT
MEDIS
0
Dari grafik di atas dapat kita lihat bahwa Sumber Daya Kesehatan yang ada di Kabupaten Simeulue pada tahun 2014 yang paling banyak adalah Perawat dan Bidan sedangkan tenaga dokter masih sangat minim, disebabkan untuk saat ini tenaga dokter masih banyak yang berstatus PTT & akan berganti setiap 2 tahun sekali.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
40 Dinkes Simeulue
GRAFIK 5.2 TENAGA KESEHATAN MENURUT PENDIDIKAN PERKECAMATAN & RSUD TAHUN 2014 80 PERAWAT
70
AKBID
60
FARMASI
50
GIZI
40 SKM
30 SANITASI
20 TEHNISI MEDIS
10 RSUD
ALAFAN
S.BARAT
SALANG
TLK.DALAM
S.CUT
S.TENGAH
TP.BARAT
S.TIMUR
TP.TENGAH
TP. SELATAN
0
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tenaga kesehatan yang paling banyak ada di Rumah Sakit kemudian disusul dengan Kecamatan Simeulue Timur dan Simeulue Tengah. B. Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan terhadap peningkatan pelayanan kesehatan menjadi salah satu faktor utama dalam peningkatan pelayanan kesehatan, baik untuk kegiatan program kesehatan, belanja modal maupun belanja barang. Didalam upaya peningkatan pembiayaan terhadap sektor kesehatan dianggaran melalui dana APBK, APBA dan APBN melalui Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) serta kegiatan – kegiatan Program yang bersumber dana P2DTK (Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus). Untuk tahun 2014 secara umum pembiayaan terhadap sektor kesehatan sangat besar terutama dana OTSUS (Otonomi Khusus) yang bersumber dari APBA untuk pembangunan 2 unit Puskesmas.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
41 Dinkes Simeulue
GRAFIK 5.3 PEMBIAYAAN KESEHATAN DARI TAHUN 2004 S/D 2014
Dari grafik di atas dapat kita lihat peningkatan dana untuk pembangunan dan program kesehatan di Kabupaten Simeulue. Pada tahun 2014 mengalami penurunan jumlah dana dibandingkan dengan total dana pada tahun 2013. C. Sarana Kesehatan Pada tahun 2009 semua sarana kesehatan telah beroperasi meskipun masih ada yang dalam proses penyelesaian pembangunan, seperti Pustu yang sedang dalam tahap pembangunan yang bersumber dana IDB (Islamic Development Bank) sebanyak 16 Unit tersebar di 7 Kecamatan dalam Kabupaten Simeulue, baru bisa difungsikan pada tahun 2010. Sedangkan 1 unit Poskesdes sedang dalam tahap pembangunan bersumber dana DAK (Dana Alokasi Khusus). Pada tahun 2011 sebagian besar Pustu telah direhab serta adanya pembangunan Rumah Dinas dan gedung rawat inap sebanyak 5 unit. Sarana kesehatan yang ada pada tahun 2011, di tahun 2012 pembangunan baru 1 unit Rumah Dinas tenaga kesehatan, 4 unit pembangunan baru gedung, pagar dan penataan halaman poskesdes, pengadaan alat kesehatan poskesdes, pengadaan obat dan perbekalan kesehatan yang bersumber pada dana DAK. Pada tahun 2014 pembangunan 1 unit Puskesmas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
42 Dinkes Simeulue
TABEL 5.1 SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN TAHUN 2014 NO
SARANA
JUMLAH
1.
RSUD
1
2.
PUSKESMAS
11
3.
PUSTU
127
4.
POSYANDU
161
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
KET
43 Dinkes Simeulue
PENUTUP
P
enyajian Profil Kesehatan Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh tahun 2014 telah selesai disusun, diharapkan dapat membantu memberikan penjelasan yang lebih mendalam mengenai situasi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya
kesehatan beserta hasil kegiatannya selama kurun waktu tahun 2014. Berbagai perbaikan terhadap derajat kesehatan, pencapaian upaya kesehatan, sarana dan prasarana kesehatan sudah lebih baik dicapai sebagai hasil pembangunan kesehatan. Sejalan dengan perbaikan kondisi umum dan perbaikan keadaan sosial ekonomi masyarakat Kabupaten Simeulue, namun perlu terus dilakukan upaya-upaya peningkatan kesehatan masyarakat baik kegiatan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Serta masih perlunya peningkatan pembiayaan kesehatan secara menyeluruh. Pembangunan kesehatan tetap merupakan kebutuhan masyarakat yang akan meningkat secara terus menerus, sesuai dengan perkembangan pembangunan secara nasional. Upayaupaya dibidang kesehatan dalam mengantisipasi akibat bencana perlu mendapat perhatian agar hasil pembangunan kesehatan dapat terus ditingkatkan. Untuk perbaikan ke depan terhadap substansi penyajian maupun waktu terbit dari profil ini dibutuhkan adanya komitmen bersama. Keseriusan dan dukungan khususnya dari pengelola program terkait di Dinas Kesehatan Kabupaten termasuk RSUD dan Puskesmas sehingga tujuan profil kesehatan ini dapat menjadi salah satu sumber data dan informasi kesehatan dapat dicapai. Profil Kesehatan Kabupaten Simeulue juga merupakan penyajian yang relatif komprehensif. Data yang ditampilkan pada Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue dapat membantu kita dalam membandingkan capaian pembangunan kesehatan antar Kecamatan dalam wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue. Terkait dengan implementasi kebijakan Pengarusutamaan Gender Bidang Kesehatan (PUGBK), Bidang Data dan Informasi telah menyediakan data terpilah menurut jenis kelamin sesuai dengan Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Dengan Data Terpilah Menurut Jenis Kelamin yang diberikan dari Pusat Data dan Informasi pada akhir tahun 2013.
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
44 Dinkes Simeulue
Diharapkan buku Profil Kesehatan Kabupaten Simeulue yang diterbitkan setiap tahunnya dapat memberikan sumbangsih terhadap semua pihak dalam hal memperoleh informasi gambaran secara lebih terinci tentang kesehatan dalam wilayah Kabupaten Simeulue, meskipun masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu maka kritik dan saran yang sepatutnya membangun, sangat diharapkan agar profil ini bisa lebih baik. Demikian kami sampaikan atas segala upaya dan bantuan semua pihak yang telah memberikan kontribusinya sehingga profil ini dapat terselesaikan, kami sampaikan terima kasih.
Terima Kasih
Wassalam
Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Tahun 2014
45 Dinkes Simeulue
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
KODE
KECAMATAN
LUAS WILAYAH 2 (km )
1
2
3
JUMLAH DESA + KELURAHAN KELURAHAN
DESA 4
5
6
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH RUMAH TANGGA
7
8
RATA-RATA KEPADATAN JIWA/RUMAH PENDUDUK 2 TANGGA per km 9
10
1101
TEUPAH SELATAN
22.223,8
19
0
19
8.528
2.275
3,75
0,38
1102
TEUPAH TENGAH
7.940,7
12
0
12
6.189
1.531
4,04
0,78
1103
SIMEULUE TIMUR
17.597,3
17
0
17
24.346
6.591
3,69
1,38
1104
TEUPAH BARAT
14.673,1
18
0
18
7.263
1.858
3,91
0,49
1105
SIMEULUE TENGAH
11.248,3
16
0
16
6.341
1.649
3,85
0,56
1106
SIMEULUE CUT
3.539,9
8
0
8
3.043
790
3,85
0,86
1107
TELUK DALAM
22.467,7
10
0
10
4.873
1.176
4,14
0,22
1108
SALANG
19.895,6
16
0
16
7.943
1.642
4,84
0,40
1109
SIMEULUE BARAT
44.607,0
14
0
14
10.179
2.211
4,60
0,23
1110
ALAFAN
19.186,9 183.380,2
8
0
8
4.468
1.152
3,88
138
0
138
83.173
20.875
3,98
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten Simeulue - Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
0,23 0,45
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) 1
2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+
JUMLAH
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN
3
4
5
6
5.239 5.232 4.698 3.668 3.247 3.947 3.745 3.104 2.709 2.257 1.691 1.171 811 620 285 172
4.926 4.813 4.429 3.539 3.244 3.864 3.457 2.812 2.446 2.045 1.626 1.098 949 641 382 306
10.165 10.045 9.127 7.207 6.491 7.811 7.202 5.916 5.155 4.302 3.317 2.269 1.760 1.261 667 478
106,35 108,71 106,07 103,65 100,09 102,15 108,33 110,38 110,75 110,37 104,00 106,65 85,46 96,72 74,61 56,21
42.596
40.577
83.173
104,98
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten Simeulue - Sumber - Sumber: lain…... Dinas (sebutkan) Kesehatan Kabupaten Simeulue
62
TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 JUMLAH NO
VARIABEL LAKI-LAKI
1
2
PEREMPUAN
PERSENTASE LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
6
7
8
3
4
5
33.590
32.322
65.912
0
0
0
0,00
0,00
0,00
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
4.598
4.217
8.815
13,69
13,05
13,37
b. SD/MI
6.658
6.217
12.875
19,82
19,23
19,53
c. SMP/ MTs
3.053
2.798
5.851
9,09
8,66
8,88
d. SMA/ MA
2.949
2.753
5.702
8,78
8,52
8,65
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
0
0
0
0,00
0,00
0,00
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
0
0
0
0,00
0,00
0,00
g. AKADEMI/DIPLOMA III
0
0
0
0,00
0,00
0,00
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV
0
0
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
0
0
0 0
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
1
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
2
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
3
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 JUMLAH KELAHIRAN NO
LAKI-LAKI
KECAMATAN HIDUP
1
2
MATI
PEREMPUAN HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP + MATI
HIDUP
MATI
10
11
4
5
6
7
8
9
71
0
71
82
0
82
153
TEUPAH TENGAH
49
1
50
55
0
55
SIMEULUE TIMUR
242
2
244
228
8
236
TEUPAH BARAT
61
2
63
63
0
5
SIMEULUE TENGAH
67
0
67
69
6
SIMEULUE CUT
30
0
30
20
7
TELUK DALAM
61
0
61
8
SALANG
93
2
95
9
SIMEULUE BARAT
133
5
138
1
TEUPAH SELATAN
2 3 4
10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
HIDUP + MATI 12
0
153
104
1
105
470
10
480
63
124
2
126
1
70
136
1
137
0
20
50
0
50
44
1
45
105
1
106
86
0
86
179
2
181
102
0
102
235
5
240
32
1
33
45
0
45
77
1
78
839
13
852
794
10
804
1.633
23
1.656
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 15,3
12,4
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
13,9
TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 JUMLAH KEMATIAN NO
LAKI - LAKI
KECAMATAN NEONATAL
1
2
BAYI
4
a
BALITA
NEONATAL
6
7
1
5
1
BAYI
BALITA
NEONATAL
BAYIa
ANAK BALITA
BALITA
8
9
10
11
12
13
14
15
0
2
0
2
1
3
0
3
TEUPAH SELATAN
2
TEUPAH TENGAH
0
0
0
0
2
2
1
3
2
2
1
3
3
SIMEULUE TIMUR
8
11
1
12
2
4
1
5
10
15
2
17
4
TEUPAH BARAT
3
5
0
5
3
5
1
6
6
10
1
11
5
SIMEULUE TENGAH
3
3
0
3
1
1
0
1
4
4
0
4
6
SIMEULUE CUT
0
1
0
1
0
1
0
1
0
2
0
2
7
TELUK DALAM
2
2
1
3
0
0
0
0
2
2
1
3
8
SALANG
2
4
0
4
2
2
0
2
4
6
0
6
9
SIMEULUE BARAT
3
3
0
3
2
3
0
3
5
6
0
6
10 ALAFAN
2 24
0
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
ANAK BALITA
1
JUMLAH (KAB/KOTA)
1
PEREMPUAN
ANAK BALITA
3 33
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)29
1 3
39
4
4
0
0
0
0
2
3
1
4
36
12
20
3
23
36
53
6
59
43
15
25
4
29
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
22
32
4
36
TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 KEMATIAN IBU NO
KECAMATAN
1
JUMLAH LAHIR HIDUP
2
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun
4
5
6
7
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun
8
9
10
11
JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun
12
13
14
15
< 20 tahun
16
JUMLAH KEMATIAN IBU 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun
17
18
19
20
1
TEUPAH SELATAN
153
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
TEUPAH TENGAH
104
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
SIMEULUE TIMUR
470
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
TEUPAH BARAT
124
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
SIMEULUE TENGAH
136
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
SIMEULUE CUT
50
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
TELUK DALAM
105
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
8
SALANG
179
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
9
SIMEULUE BARAT
235
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
77
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1.633
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
2
0
2
10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
122
TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+
JUMLAH PENDUDUK
L
P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
L
L+P 11
JUMLAH SELURUH KASUS TB P
KASUS TB ANAK 0-14 TAHUN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
12
13
14
15
L+P 16
JUMLAH
%
17
18
1
TEUPAH SELATAN
4313
4215
8.528
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
2
TEUPAH TENGAH
3120
3069
6.189
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
3
SIMEULUE TIMUR
12449
11897
24.346
17
58,6
12
41,4
29
66
51,6
62
48,4
128
6
4,7
4
TEUPAH BARAT
3744
3519
7.263
6
100,0
0
0,0
6
5
71,4
2
28,6
7
0
0,0
5
SIMEULUE TENGAH
3270
3071
6.341
4
66,7
2
33,3
6
5
62,5
3
37,5
8
1
12,5
6
SIMEULUE CUT
1538
1505
3.043
4
100,0
0
0,0
4
5
100,0
0
0,0
5
0
0,0
7
TELUK DALAM
2514
2359
4.873
0
#DIV/0!
0
0
2
100,0
0
0,0
2
0
0,0
8
SALANG
4053
3890
7.943
5
55,6
4
44,4
9
7
63,6
4
36,4
11
1
9,1
9
SIMEULUE BARAT
5316
4863
10.179
5
62,5
3
37,5
8
6
66,7
3
33,3
9
0
0,0
2279
2189
4.468
1
50,0
1
50,0
2
2
66,7
1
33,3
3
0
0,0
42.596
40.577
83.173
42
65,6
22
34,4
64
98
56,6
75
43,4
173
8
4,6
10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK
98,60
54,22
#DIV/0!
76,95 230,07
184,83
208,00
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 83173
TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 TB PARU NO
KECAMATAN
1
2
SUSPEK L
P
L+P
L
P
L+P
L
% BTA (+) TERHADAP SUSPEK P
4
5
6
7
8
9
10
11
BTA (+)
L+P 12
1
TEUPAH SELATAN
4
0
4
0
0
0
0,0
#DIV/0!
0,0
2
TEUPAH TENGAH
7
0
7
0
0
0
0,0
#DIV/0!
0,0
3
SIMEULUE TIMUR
456
285
741
17
12
29
3,7
4,21
3,9
4
TEUPAH BARAT
36
23
59
6
0
6
16,7
0,00
10,2
5
SIMEULUE TENGAH
42
19
61
4
2
6
9,5
10,53
9,8
6
SIMEULUE CUT
37
29
66
4
0
4
10,8
0,00
6,1
7
TELUK DALAM
17
7
24
0
0
0
0,0
0,00
0,0
8
SALANG
51
37
88
5
4
9
9,8
10,81
10,2
9
SIMEULUE BARAT
68
39
107
5
3
8
7,4
7,69
7,5
10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
26
16
42
1
1
2
3,8
6,25
4,8
744
455
1.199
42
22
64
5,6
4,84
5,3
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE)
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) BTA (+) DIOBATI NO
1
KECAMATAN
2
L L
P
L+P
JUMLA H
4
5
6
7
P %
JUMLA H
8
9
1 TEUPAH SELATAN 0 1 1 0 #DIV/0! 2 TEUPAH TENGAH 0 0 0 0 #DIV/0! 3 SIMEULUE TIMUR 35 16 51 3 8,6 4 TEUPAH BARAT 2 1 3 1 50,0 5 SIMEULUE TENGAH 10 2 12 5 50,0 6 SIMEULUE CUT 0 0 0 0 #DIV/0! 7 TELUK DALAM 0 2 2 0 #DIV/0! 8 SALANG 5 4 9 3 60,0 9 SIMEULUE BARAT 3 2 5 3 100,0 10 ALAFAN 6 1 7 3 50,0 JUMLAH (KAB/KOTA) 61 29 90 18 29,5 ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK
L+P %
JUMLA H
10
11
0 0,0 0 #DIV/0! 4 25,0 0 0,0 2 100,0 0 #DIV/0! 0 0,0 4 100,0 2 100,0 0 0,0 12 41,4
L %
JUMLA H
12
13
0 0,0 0 #DIV/0! 7 13,7 1 33,3 7 58,3 0 #DIV/0! 0 0,0 7 77,8 5 100,0 3 42,9 30 33,3
0 0 10 1 2 0 0 0 0 3 16
P %
JUMLA H
14
15
#DIV/0! #DIV/0! 28,6 50,0 20,0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 0,0 50,0 26,2
ANGKA KEBERHASILAN JUMLAH KEMATIAN PENGOBATAN SELAMA PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR)
L+P %
JUMLA H
%
L
P
L+P
L
P
16
17
18
19
20
21
22
23
1 100,0 0 #DIV/0! 4 25,0 0 0,0 1 50,0 0 #DIV/0! 2 100,0 0 0,0 0 0,0 1 100,0 9 31,0
1 100,0 #DIV/0! 100,0 100,0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 14 27,5 37,1 50,0 41,2 1 33,3 100,0 0,0 66,7 3 25,0 70,0 150,0 83,3 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2 100,0 #DIV/0! 100,0 100,0 0 0,0 60,0 100,0 77,8 0 0,0 100,0 100,0 100,0 4 57,1 100,0 100,0 100,0 25 27,8 55,7 72,4 61,1
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
L+P 24
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 2
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1
TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
JUMLAH BALITA L
P
4
5
1
TEUPAH SELATAN
2
TEUPAH TENGAH
3
SIMEULUE TIMUR
4
TEUPAH BARAT
5
SIMEULUE TENGAH
6
SIMEULUE CUT
34
7
TELUK DALAM
55
8
SALANG
9
SIMEULUE BARAT
10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
95
L+P 6
7
93
188
69
68
137
274
262
536
83
77
160
72
68
140
33 52
89
86
117 50 938
PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L+P % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA L P L+P 8
10
9
10
11
12
13
14
15
9
19
0
0,0
0
0,0
0
0,0
7
7
14
0
0,0
0
0,0
0
0,0
27
26
54
0
0,0
0
0,0
0
0,0
8
8
16
0
0,0
0
0,0
0
0,0
7
7
14
0
0,0
0
0,0
0
0,0
67
3
3
7
0
0,0
0
0,0
0
0,0
107
6
5
11
0
0,0
0
0,0
0
0,0
175
9
9
18
0
0,0
0
0,0
0
0,0
107
224
12
11
22
0
0,0
0
0,0
0
0,0
48
98
5
5
10
0
0,0
0
0,0
0
0,0
894
1.832
94
89
183
0
0
0
0
0
0,0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 HIV NO
AIDS
KELOMPOK UMUR L
P
5
L
6
7
P
L+P
8
9
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
10
11
P
L+P 13
P
14
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L+P
2
≤ 4 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
2
5 - 14 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
3
15 - 19 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
4
20 - 24 TAHUN
2
0
2
100,00
1
0
1
100,00
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
5
25 - 49 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
1
0
1
0
0
0
#DIV/0!
6
≥ 50 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
2
0
2
1
0
1
1
0
1
0
0
100,00
0,00
100,00
0,00
100,00
0,00
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
12
L
1
PROPORSI JENIS KELAMIN
4
PROPORSI KELOMPOK UMUR
1
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
L+P
SYPHILIS
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
15
0 #DIV/0!
#DIV/0!
16
17
TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 DONOR DARAH NO
1
UNIT TRANSFUSI DARAH
2
1 UTD-RS RSUD Simeulue JUMLAH
JUMLAH PENDONOR L
P
L+P
3
4
5
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HIV L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % 6
7
8
9
10
11
POSITIF HIV L JUMLAH
%
12
13
P JUMLAH 14
% 15
L+P JUMLAH % 16
17
1.223
541
1.764
1.219
99,67
553
102,22
1.772
100,45
0
0,00
0
0,00
0
0,00
1.223
541
1.764
1.219
99,67
553
102,22
1.772
100,45
0
0,00
0
-
0
0,00
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 DIARE NO
KECAMATAN
1
2
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH TARGET PENEMUAN
DIARE DITANGANI P
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
TEUPAH SELATAN
4.313
4.215
8.528
92
90
182
49
53,1
41
45,5
90
49,3
2
TEUPAH TENGAH
3.120
3.069
6.189
67
66
132
66
98,8
65
99,0
131
98,9
3
SIMEULUE TIMUR
12.449
11.897
24.346
266
255
521
266
99,8
254
99,8
520
99,8
4
TEUPAH BARAT
3.744
3.519
7.263
80
75
155
80
99,8
75
99,6
155
99,7
5
SIMEULUE TENGAH
3.270
3.071
6.341
70
66
136
59
84,3
65
98,9
124
91,4
6
SIMEULUE CUT
1.538
1.505
3.043
33
32
65
32
97,2
32
99,4
64
98,3
7
TELUK DALAM
2.514
2.359
4.873
54
50
104
53
98,5
50
99,0
103
98,8
8
SALANG
4.053
3.890
7.943
87
83
170
86
99,2
83
99,7
169
99,4
9
SIMEULUE BARAT
5.316
4.863
10.179
114
104
218
113
99,3
104
99,9
217
99,6
2.279
2.189
4.468
49
47
96
48
98,4
46
98,2
94
98,3
42.596
40.577
83.173
912
868
1.780
852
93,5
815
93,9
1.667
93,7
10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
214
TABEL 14 KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 KASUS BARU NO
KECAMATAN
1
2
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
PB + MB
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TEUPAH SELATAN
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
TEUPAH TENGAH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
SIMEULUE TIMUR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
TEUPAH BARAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
SIMEULUE TENGAH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
SIMEULUE CUT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
TELUK DALAM
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
SALANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
SIMEULUE BARAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA) PROPORSI JENIS KELAMIN
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
#DIV/0!
#DIV/0! 0
0
0
TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN JUMLAH %
PENDERITA KUSTA 4
5
6
CACAT TINGKAT 2 JUMLAH
%
7
8
1
TEUPAH SELATAN
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
2
TEUPAH TENGAH
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
3
SIMEULUE TIMUR
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
4
TEUPAH BARAT
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
5
SIMEULUE TENGAH
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
6
SIMEULUE CUT
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
7
TELUK DALAM
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
8
SALANG
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
9
SIMEULUE BARAT
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
-
-
#DIV/0!
-
#DIV/0!
10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
-
TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 KASUS TERCATAT NO
KECAMATAN
1
2
Pausi Basiler/Kusta kering
Multi Basiler/Kusta Basah
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TEUPAH SELATAN
-
-
0
-
-
0
0
0
0
2
TEUPAH TENGAH
-
-
0
-
-
0
0
0
0
3
SIMEULUE TIMUR
-
-
0
-
-
0
0
0
0
4
TEUPAH BARAT
-
-
0
-
-
0
0
0
0
5
SIMEULUE TENGAH
-
-
0
-
0
0
0
0
6
SIMEULUE CUT
-
-
0
-
-
0
0
0
0
7
TELUK DALAM
-
-
0
-
-
0
0
0
0
8
SALANG
-
-
0
-
-
0
0
0
0
9
SIMEULUE BARAT
-
-
0
-
-
0
0
0
0
-
-
0
-
-
0
0
0
0
0
0
0
0
10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
0
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
0
0
0
0
0
0
0
TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 KUSTA (PB) NO
PENDERITA PBa
KECAMATAN
1
2
KUSTA (MB) RFT PB P
L
PENDERITA MBa
L+P
RFT MB P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
1
TEUPAH SELATAN
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
2
TEUPAH TENGAH
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
3
SIMEULUE TIMUR
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
4
TEUPAH BARAT
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
5
SIMEULUE TENGAH
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
6
SIMEULUE CUT
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
7
TELUK DALAM
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
8
SALANG
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
9
SIMEULUE BARAT
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
1
2
4
5
1
TEUPAH SELATAN
3.217
0
2
TEUPAH TENGAH
1.592
0
3
SIMEULUE TIMUR
7.702
0
4
TEUPAH BARAT
2.557
0
5
SIMEULUE TENGAH
3.180
0
6
SIMEULUE CUT
831
0
7
TELUK DALAM
2.192
0
8
SALANG
3.023
0
9
SIMEULUE BARAT
4.371
0
2.151
0
30.816
0
10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN
0,00
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 29.337 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:
TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
DIFTERI
KECAMATAN
1
2
JUMLAH KASUS L
P
L+P
4
5
6
PERTUSIS MENINGGAL 7
JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) JUMLAH KASUS
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
TETANUS NEONATORUM
MENINGGAL 14
JUMLAH KASUS L
P
L+P
15
16
17
MENINGGAL 18
1
TEUPAH SELATAN
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
TEUPAH TENGAH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
SIMEULUE TIMUR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
TEUPAH BARAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
SIMEULUE TENGAH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
SIMEULUE CUT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
TELUK DALAM
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
SALANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
SIMEULUE BARAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 JUMLAH KASUS PD3I NO
KECAMATAN L
1
2
CAMPAK JUMLAH KASUS P L+P
4
5
POLIO MENINGGAL
6
7
HEPATITIS B
L
P
L+P
L
P
8
9
10
11
12
L+P 13
1
TEUPAH SELATAN
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
TEUPAH TENGAH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
SIMEULUE TIMUR
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
TEUPAH BARAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
SIMEULUE TENGAH
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
SIMEULUE CUT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
TELUK DALAM
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
SALANG
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
SIMEULUE BARAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
#DIV/0!
TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO 1
KECAMATAN 2
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L
P
L+P
L
4
5
6
7
1 TEUPAH SELATAN 0 0 2 TEUPAH TENGAH 0 0 3 SIMEULUE TIMUR 1 1 4 TEUPAH BARAT 0 0 5 SIMEULUE TENGAH 0 0 6 SIMEULUE CUT 0 0 7 TELUK DALAM 0 0 8 SALANG 0 0 9 SIMEULUE BARAT 0 0 10 ALAFAN 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 2,3 2,5
0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2 2,4
P
L+P
8
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CFR (%) L
9
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
P
L+P
10
11
12
#DIV/0! #DIV/0! 0,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0,0
#DIV/0! #DIV/0! 0,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0,0
#DIV/0! #DIV/0! 0,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0,0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
SUSPEK
KECAMATAN
1
2
L
P
L+P
4
5
6
L
P
L+P
7
8
9
1
TEUPAH SELATAN
530
529
1.059
530
529
1.059
2
TEUPAH TENGAH
208
207
415
208
207
415
3
SIMEULUE TIMUR
1.287
1.285
2.572
1.287
1.285
4
TEUPAH BARAT
176
174
350
176
174
5
SIMEULUE TENGAH
276
274
550
276
274
550
6
SIMEULUE CUT
96
95
191
96
95
191
7
TELUK DALAM
8
SALANG
9
SIMEULUE BARAT
MENINGGAL
CFR
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
P
L+P
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
1
0,2
-
-
-
0,0
-
-
2.572
-
0,0
-
350
-
0,0
-
0,4
-
-
-
0,0
-
-
1
1
0,1
0
0
0
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0,2
0
0
0
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
1
0,0
0,0
#DIV/0!
#DIV/0!
0,0
0,0
85
81
166
85
81
166
-
0,0
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
156
155
311
156
155
311
-
0,0
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
69
67
136
69
67
136
-
0,0
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
30
29
59
30
29
59
-
0,0
-
-
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
2.913
2.896
5.809
2.913
2.896
5.809
0,1
-
-
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
MALARIA SEDIAAN DARAH DIPERIKSA POSITIF
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
2 42.596 0,05
#DIV/0!
40.577 0,00
#DIV/0!
#DIV/0!
0,0
TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 PENDERITA FILARIASIS NO
KECAMATAN
1
2
KASUS BARU DITEMUKAN
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
L+P 9
1
TEUPAH SELATAN
0
0
0
0
0
0
2
TEUPAH TENGAH
0
0
0
0
0
0
3
SIMEULUE TIMUR
0
0
0
0
0
0
4
TEUPAH BARAT
0
0
0
0
0
0
5
SIMEULUE TENGAH
0
0
0
0
0
0
6
SIMEULUE CUT
0
0
0
0
0
0
7
TELUK DALAM
0
0
0
0
0
0
8
SALANG
0
0
0
0
0
0
9
SIMEULUE BARAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA)
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24 PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN NO
KECAMATAN
1
2
LAKI-LAKI
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
TEUPAH SELATAN
790
1.059
1.849
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
2
TEUPAH TENGAH
969
1.286
2.255
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
3
SIMEULUE TIMUR
5.113
7.492
12.605
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
4
TEUPAH BARAT
2.455
165
2.620
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
5
SIMEULUE TENGAH
1.520
1.484
3.004
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
6
SIMEULUE CUT
1.433
1.910
3.343
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
7
TELUK DALAM
941
1.485
2.426
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
8
SALANG
2.580
3.645
6.225
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
9
SIMEULUE BARAT
3.357
4.166
7.523
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
4.335
5.217
9.552
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
23.493
27.909
51.402
0
0,0
0
0,0
0
0,0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
0
#DIV/0!
TABEL 25 PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS LAKI-LAKI
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
4
5
6
PEREMPUAN
OBESITAS
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
TEUPAH SELATAN
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
2
TEUPAH TENGAH
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
3
SIMEULUE TIMUR
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
4
TEUPAH BARAT
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
5
SIMEULUE TENGAH
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
6
SIMEULUE CUT
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
7
TELUK DALAM
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
8
SALANG
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
9
SIMEULUE BARAT
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
0
#DIV/0!
TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
PEREMPUAN USIA 30-50 TAHUN
1
2
4
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA
IVA POSITIF
TUMOR/BENJOLAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
1
TEUPAH SELATAN
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
2
TEUPAH TENGAH
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
3
SIMEULUE TIMUR
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
4
TEUPAH BARAT
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
5
SIMEULUE TENGAH
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
6
SIMEULUE CUT
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
7
TELUK DALAM
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
8
SALANG
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
9
SIMEULUE BARAT
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat CBE: Clinical Breast Examination
0
TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN ###
NO
1
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA 2
YANG TERSERANG WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH JUMLAH KEC DESA/KEL DIKETAHU DITANGGU- AKHIR 3
4
10
138
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
I 5
LANGI 6
0
0
7
0
JUMLAH PENDERITA
KELOMPOK UMUR PENDERITA
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8-28 HARI
1-11 BLN
1-4 THN
5-9 THN
JUMLAH KEMATIAN
0-7 HARI
10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 THN THN THN THN THN THN
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
ATTACK RATE (%)
CFR (%)
70+ THN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0
0
0
0
0
0
L+P
TABEL 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
JUMLAH
KLB DI DESA/KELURAHAN DITANGANI <24 JAM
%
4
5
6
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 IBU HAMIL NO
KECAMATAN
1
2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
K1
JUMLAH 4
213 154 607 181 158 76 122 198 254 111 2.075
K4
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
181 127 507 135 158 58 110 173 252 86 1.787
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
85,0 82,2 83,5 74,5 99,9 76,4 90,5 87,3 99,2 77,2 86,1
166 93 460 111 142 49 99 162 221 74 1.577
77,9 60,2 75,7 61,3 89,8 64,5 81,4 81,7 87,0 66,4 76,0
IBU BERSALIN/NIFAS PERSALINAN MENDAPAT JUMLAH DITOLONG NAKES YANKES NIFAS JUMLAH % JUMLAH % 9
203 147 580 173 151 72 116 189 242 106 1.979
10
150 103 476 125 136 50 103 179 239 77 1.638
11
73,9 70,1 82,1 72,3 90,1 69,4 88,8 94,7 98,8 72,6 82,8
12
150 103 476 125 136 50 102 178 239 77 1.636
13
73,9 70,1 82,1 72,3 90,1 69,4 87,9 94,2 98,8 72,6 82,7
IBU NIFAS MENDAPAT VIT A JUMLAH % 14
144 85 361 118 122 47 97 179 234 74 1.461
15
70,9 57,8 62,2 68,2 80,8 65,3 83,6 94,7 96,7 69,8 73,8
TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KECAMATAN 2
TEUPAH SELATAN TEUPAH TENGAH SIMEULUE TIMUR TEUPAH BARAT SIMEULUE TENGAH SIMEULUE CUT TELUK DALAM SALANG SIMEULUE BARAT ALAFAN
JUMLAH (KAB/KOTA)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
JUMLAH IBU HAMIL
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
4
213 154 607 181 158 76 122 198 254 111
22 23 65 21 33 8 69 26 48 58
10,3 14,9 10,7 11,6 20,9 10,5 56,8 13,1 18,9 52,0
39 44 64 39 39 20 71 26 53 53
18,3 28,5 10,5 21,5 24,7 26,3 58,4 13,1 20,9 47,5
23 22 46 27 27 2 11 55 53 14
10,8 14,2 7,6 14,9 17,1 2,6 9,0 27,8 20,9 12,6
18 6 30 6 8 1 3 27 45 1
8,5 3,9 4,9 3,3 5,1 1,3 2,5 13,6 17,7 0,9
8 3 11 2 3 1 7 27 15 0
3,8 1,9 1,8 1,1 1,9 1,3 5,8 13,6 5,9 -
88 75 151 74 77 24 92 135 166 68
41,3 48,6 24,9 40,8 48,7 31,6 75,7 68,1 65,4 61,0
2.075
373
18,0
448
21,6
280
13,5
145
7,0
77
3,7
950
45,8
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KECAMATAN 2
TEUPAH SELATAN TEUPAH TENGAH SIMEULUE TIMUR TEUPAH BARAT SIMEULUE TENGAH SIMEULUE CUT TELUK DALAM SALANG SIMEULUE BARAT ALAFAN
JUMLAH (KAB/KOTA)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
JUMLAH WUS (15-39 TAHUN) 4
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
1.438 1.043 4.665 1.239 1.100 590 841 1.142 1.746 1.663
0 29 102 31 1 13 22 23 9 0
2,8 2,2 2,5 0,1 2,2 2,6 2,0 0,5 -
1 3 18 2 0 3 14 0 5 0
0,1 0,3 0,4 0,2 0,5 1,7 0,3 -
0 0 5 0 0 2 12 0 1 0
0,1 0,3 1,4 0,1 -
0 0 2 0 0 1 8 0 2 0
0,0 0,2 1,0 0,1 -
0 0 2 0 1 1 6 0 0 0
0,0 0,1 0,2 0,7 -
15.467
230
1,5
46
0,3
20
0,1
13
0,1
10
0,1
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
TABEL 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
NO
KECAMATAN
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
4
5
6
7
8
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
213 154 607 181 158 76 122 198 254 111 2075
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
173 118 448 116 129 56 103 173 256 90 1.662
81,2 76,4 73,8 64,0 81,5 73,8 84,7 87,3 100,8 80,7 80,1
191 136 223 114 168 66 78 164 291 51 1.482
89,7 88,1 36,7 62,9 106,2 86,9 64,2 82,8 114,6 45,8 71,4
TABEL 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
JUMLAH IBU HAMIL
1
2
4
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
PERKIRAAN BUMIL DENGAN KOMPLIKASI KEBIDANAN 5
213 154 607 181 158 76 122 198 254 111 2.075
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
43 31 121 36 32 15 24 40 51 22 415
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
JUMLAH BAYI (SASARAN)
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
L
P
L+P
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
95 69 274 82 72 34 55 89 117 50 937
93 68 262 77 68 33 52 86 107 48 893
11 30 88 11 27 10 9 39 24 22 271
25,8 97,1 72,4 30,4 85,3 65,9 37,0 98,4 47,3 98,7 65,29
188 136 536 160 140 67 107 175 224 98 1.830
14 10 41 12 11 5 8 13 18 8 141
14 10 39 12 10 5 8 13 16 7 134
28 20 80 24 21 10 16 26 34 15 274
4 10 33 5 9 5 5 3 13 3 90
28,1 97,1 80,3 40,5 83,4 98,5 60,3 22,4 74,1 39,9 64,0
5 10 27 5 5 4 7 2 3 2 70
35,9 98,7 68,8 43,1 49,3 80,5 89,9 15,6 18,7 27,7 52,3
9 20 60 10 14 9 12 5 16 5 160
32,0 97,9 74,7 41,7 66,9 89,6 74,6 19,1 47,6 33,9 58,3
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 PESERTA KB AKTIF NO
1
2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
NON MKJP
MKJP
KECAMATAN IUD
%
MOP
%
4
5
6
7
1 8 37 0 0 2 2 0 10 13 73
0,2 1,1 2,0 0,0 0,0 0,9 0,6 0,0 3,2 2,5 1,4
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
MOW
%
8
9
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
IM PLAN
%
JUMLAH
10
11
12
76 84 88 17 16 4 8 12 23 54 382
17,3 11,5 4,8 11,9 4,1 1,9 2,5 7,4 7,4 10,4 7,6
77 92 125 17 16 6 10 12 33 67 455
%
KON DOM
13
14
17,5 12,6 6,9 11,9 4,1 2,8 3,2 7,4 10,7 12,9 9,0
0 33 51 11 10 24 12 14 0 0 155
%
SUNTI K
%
PIL
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
15
16
17
18
19
20
21
22
23
0,0 295 4,5 553 2,8 1.346 7,7 105 2,6 281 11,3 126 3,8 273 8,6 87 0,0 235 0,0 300 3,1 3.601
67,0 75,8 74,0 73,4 72,8 59,2 86,9 53,4 76,1 57,6 71,5
68 52 297 10 79 57 19 50 41 154 827
15,5 7,1 16,3 7,0 20,5 26,8 6,1 30,7 13,3 29,6 16,4
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH
%
24
25
363 638 1.694 126 370 207 304 151 276 454 4.583
MKJP % MKJP + + NON NON MKJP MKJP 26
82,5 440 87,4 730 93,1 1.819 88,1 143 95,9 386 97,2 213 96,8 314 92,6 163 89,3 309 87,1 521 91,0 5.038
27
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
TABEL 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 PESERTA KB BARU NO
KECAMATAN IUD
1
2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
NON MKJP
MKJP
4
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
%
MOP
5
6
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
%
MOW
7
8
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
%
IMPLAN
9
10
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
%
JUMLAH
11
12
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
%
KONDOM
13
14
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
%
SUNTIK
15
16
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
%
PIL
17
18
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
%
OBAT VAGINA
19
20
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
%
LAIN NYA
21
22
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
%
JUMLAH
23
24
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
% 25
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
MKJP + % MKJP NON + NON MKJP MKJP 26
27
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
JUMLAH PUS
1
2
4
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
1.450 1.052 4.139 1.235 1.078 517 828 1.350 1.730 760 14.139
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
PESERTA KB AKTIF
PESERTA KB BARU JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
440 730 1.819 143 386 213 314 163 309 521 5.038
30,3 69,4 43,9 11,6 35,8 41,2 37,9 12,1 17,9 68,6 35,6
TABEL 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 JUMLAH LAHIR HIDUP NO
KECAMATAN
1
2
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG P L+P
BBLR P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
TEUPAH SELATAN
71
82
153
71
82
100,0
153
100,0
2
1
1,2
3
2,0
2
TEUPAH TENGAH
49
55
104
49
100,0
55
100,0
104
100,0
5
10,2
4
7,3
9
8,7
3
SIMEULUE TIMUR
242
228
470
242
100,0
228
100,0
470
100,0
10
4,1
4
1,8
14
3,0
4
TEUPAH BARAT
61
63
124
61
100,0
63
100,0
124
100,0
9
14,8
4
6,3
13
10,5
5
SIMEULUE TENGAH
67
69
136
67
100,0
69
100,0
136
100,0
3
4,5
1
1,4
4
2,9
6
SIMEULUE CUT
30
20
50
30
100,0
20
100,0
50
100,0
4
13,3
5
25,0
9
18,0
7
TELUK DALAM
61
44
105
61
100,0
44
100,0
105
100,0
1
1,6
1
2,3
2
1,9
8
SALANG
93
86
179
93
100,0
86
100,0
179
100,0
15
16,1
8
9,3
23
12,8
9
SIMEULUE BARAT
133
102
235
133
100,0
102
100,0
235
100,0
6
4,5
5
4,9
11
4,7
32
45
77
32
100,0
45
100,0
77
100,0
1
3,1
3
6,7
4
5,2
839
794
1.633
839
100,0
794
100,0
1.633
100,0
56
6,7
36
4,5
92
5,6
10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
100,0
2,8
TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) L P L+P
JUMLAH BAYI
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP) L P L+P
L
P
L +P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
TEUPAH SELATAN
95
93
188
71
74,8
82
88,4
153
81,5
71
74,8
82
88,4
153
81,5
2
TEUPAH TENGAH
69
68
136
49
71,4
54
80,0
103
75,6
49
71,4
53
78,5
102
74,9
3
SIMEULUE TIMUR
274
262
536
235
85,8
228
87,1
463
86,4
235
85,8
225
86,0
460
85,9
4
TEUPAH BARAT
82
77
160
56
68,0
63
81,4
119
74,5
58
70,4
60
77,5
118
73,8
5
SIMEULUE TENGAH
72
68
140
68
94,5
66
97,7
134
96,1
66
91,7
66
97,7
132
94,6
6
SIMEULUE CUT
34
33
67
29
85,7
21
63,4
50
74,7
30
88,7
20
60,4
50
74,7
7
TELUK DALAM
55
52
107
55
99,4
48
92,5
103
96,1
48
86,8
44
84,8
92
85,8
8
SALANG
89
86
175
89
99,8
86
100,5
175
100,1
89
99,8
84
98,2
173
99,0
9
SIMEULUE BARAT
117
107
224
117
100,0
100
93,5
217
96,9
117
100,0
100
93,5
217
96,9
50
48
98
28
55,8
47
97,6
75
76,3
30
59,8
45
93,4
75
76,3
937
893
1.830
797
85,0
795
89,1
1.592
87,0
793
84,6
779
87,3
1.572
85,9
10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH BAYI (0-6 BLN) REGESTER ASI FEB & AGT L
P
L+P
4
5
6
25 19 215 28 34 13 25 46 64 7 476
35 31 200 17 30 16 20 42 49 12 452
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF USIA 0-6 BULAN L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % 7
60 50 415 45 64 29 45 88 113 19 928
8
8 10 32 14 19 6 15 33 33 7 177
32,0 52,6 14,9 50,0 55,9 46,2 60,0 71,7 51,6 100,0 37,2
9
10
13 5 25 9 16 6 9 30 37 12 162
37,1 16,1 12,5 52,9 53,3 37,5 45,0 71,4 75,5 100,0 35,8
11
21 15 57 23 35 12 24 63 70 19 339
12
35,0 30,0 13,7 51,1 54,7 41,4 53,3 71,6 61,9 100,0 36,5
TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO 1
2
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
JUMLAH BAYI
KECAMATAN
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
TEUPAH SELATAN
95
93
188
50
52,7
48
51,8
98
52,2
2
TEUPAH TENGAH
69
68
136
49
71,4
50
74,1
99
72,7
3
SIMEULUE TIMUR
274
262
536
170
62,1
190
72,6
360
67,2
4
TEUPAH BARAT
82
77
160
82
99,6
77
99,5
159
99,5
5
SIMEULUE TENGAH
72
68
140
66
91,7
65
96,2
131
93,9
6
SIMEULUE CUT
34
33
67
33
97,5
32
96,6
65
97,1
7
TELUK DALAM
55
52
107
35
63,3
51
98,3
86
80,2
8
SALANG
89
86
175
39
43,7
48
56,1
87
49,8
9
SIMEULUE BARAT
117
107
224
51
43,6
52
48,6
103
46,0
50
48
98
48
95,7
46
95,5
94
95,6
937
893
1.830
623
66,5
659
74
1.282
70,1
10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
TABEL 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
% JUMLAH DESA/KELURAHAN/ DESA/KELURAHAN/ DESA/KELURAHAN GAMPONG GAMPONG /GAMPONG UCI UCI 4
5
19 12 17 18 16 8 10 16 14 8 138
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
6
19 8 14 17 16 8 10 16 14 8 130
100,0 66,7 82,4 94,4 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 94,2
TABEL 42 CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 BAYI DIIMUNISASI NO
1
KECAMATAN
2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH LAHIR HIDUP
Hb < 7 hari P
L
L+P
BCG P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
95 69 274 82 72 34 55 89 117 50 937
93 68 262 77 68 33 52 86 107 48 893
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
188 136 536 160 140 67 107 175 224 98 1830
0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
74 63 216 58 60 34 50 89 100 29 773
78,0 91,8 78,9 70,4 83,4 100,5 90,4 99,8 85,5 57,8 82,5
75 32 157 58 66 24 56 86 93 45 692
80,9 47,4 60,0 74,9 97,7 72,5 107,9 100,5 86,9 93,4 77,5
149 95 373 116 126 58 106 175 193 74 1465
79,4 69,8 69,6 72,6 90,3 86,6 98,9 100,1 86,2 75,3 80,1
TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 BAYI DIIMUNISASI NO
KECAMATAN
1
2
JUMLAH BAYI (SURVIVING INFANT)
a
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 L
P
L+P
CAMPAK
POLIO 4 P
L
L+P
L
IMUNISASI DASAR LENGKAP
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1 TEUPAH SELATAN
95
93
188
71
74,8
59
63,6
130
69,3
70
73,8
59
63,6
129
68,8
80
84,3
61
65,8
141
75,2
80
84,3
60
64,7
140
74,6
2 TEUPAH TENGAH
69
68
136
68
99,1
21
31,1
89
65,4
65
94,7
21
31,1
86
63,2
66
96,2
25
37,0
91
66,8
66
96,2
25
37,0
91
66,8
3 SIMEULUE TIMUR
274
262
536
220
80,3
150
57,3
370
69,1
218
79,6
149
56,9
367
68,5
218
79,6
167
63,8
385
71,9
217
79,2
166
63,4
383
71,5
4 TEUPAH BARAT
82
77
160
52
63,1
53
68,5
105
65,7
52
63,1
53
68,5
105
65,7
64
77,7
60
77,5
124
77,6
64
77,7
60
77,5
124
77,6
5 SIMEULUE TENGAH
72
68
140
57
79,2
58
85,8
115
82,4
56
77,8
57
84,4
113
81,0
67
93,1
39
57,7
106
76,0
66
91,7
39
57,7
105
75,3
6 SIMEULUE CUT
34
33
67
32
94,6
20
60,4
52
77,7
32
94,6
20
60,4
52
77,7
33
97,5
18
54,4
51
76,2
33
97,5
18
54,4
51
76,2
7 TELUK DALAM
55
52
107
42
75,9
51
98,3
93
86,7
41
74,1
51
98,3
92
85,8
52
94,0
50
96,3
102
95,1
55
99,4
50
96,3
105
97,9
8 SALANG
89
86
175
79
88,6
85
99,3
164
93,8
79
88,6
85
99,3
164
93,8
74
83,0
84
98,2
158
90,4
74
83,0
84
98,2
158
90,4
117
107
224
105
89,8
106
99,1
211
94,2
105
89,8
106
99,1
211
94,2
99
84,7
100
93,5
199
88,9
92
78,7
93
86,9
185
82,6
50
48
98
33
65,8
34
70,6
67
68,2
29
57,8
36
74,8
65
66,1
39
77,8
31
64,4
70
71,2
36
71,8
34
70,6
70
71,2
937
893
1.830
759
81,0
637
71,4
1.396
76,3
747
79,7
637
71,4
1.384
75,6
792
84,5
635
71,1
1.427
78,0
783
83,6
629
70,5
1.412
77,2
9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
1
KECAMATAN
2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH BAYI L
P
L+P
4
5
6
95 69 274 82 72 34 55 89 117 50 937
93 68 262 77 68 33 52 86 107 48 893
188 136 536 160 140 67 107 175 224 98 1.830
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A L P SƷ % % S
JUMLAH
L+P
ANAK BALITA (12-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P L+P % % S S
S
%
L
P
13
14
15
16
247 247 792 237 222 114 205 232 447 145 2.888
527 487 1.654 472 468 212 412 506 910 320 5.968
280 235 682 75 246 98 207 274 438 170 2.705
7
8
9
10
11
12
41 18 80 21 25 18 19 44 50 20 336
43,2 26,2 29,2 25,5 34,8 53,2 34,4 49,3 42,8 39,9 35,9
33 27 73 21 26 20 31 40 34 24 329
35,6 40,0 27,9 27,1 38,5 60,4 59,7 46,7 31,8 49,8 36,9
74 45 153 42 51 38 50 84 84 44 665
39,4 280 33,0 240 28,6 862 26,3 235 36,6 246 56,8 98 46,6 207 48,1 274 37,5 463 44,8 175 36,3 3.080
17
18
100,0 247 97,9 241 79,1 575 31,9 65 100,0 222 100,0 114 100,0 205 100,0 232 94,6 423 97,1 141 87,8 2.465
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
19
JUMLAH
L+P
BALITA (6-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P % % S S
S
%
L
P
L+P
20
21
22
23
24
25
340 315 1.054 314 290 147 257 318 554 193 3.781
715 623 2.190 632 608 279 519 681 1.134 418 7.798
321 258 942 256 271 116 226 318 513 195 3.416
100,0 527 97,6 476 72,6 1.257 27,4 140 100,0 468 100,0 212 100,0 412 100,0 506 94,6 861 97,2 311 85,4 5.170
100,0 375 97,7 309 76,0 1.136 29,7 317 100,0 318 100,0 132 100,0 262 100,0 363 94,6 580 97,2 225 86,6 4.017
26
27
85,6 280 83,6 268 82,9 648 80,7 86 85,2 248 88,0 134 86,2 236 87,6 272 88,5 457 86,6 165 85,0 2.794
28
L+P S
%
29
30
82,4 601 85,2 526 61,5 1.590 27,4 342 85,6 519 91,1 250 91,9 462 85,6 590 82,5 970 85,4 360 73,9 6.210
84,1 84,4 72,6 54,1 85,4 89,6 89,0 86,7 85,5 86,1 79,6
TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
1
KECAMATAN
2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA) DITIMBANG JUMLAH (D) % (D/S)
JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S)
BGM P
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
174 139 522 178 148 71 108 179 219 63 1.801
146 125 507 180 127 68 110 160 223 71 1.717
109 92 299 178 129 49 99 121 137 49 1.262
95 87 369 180 108 53 97 102 133 53 1.277
204 179 668 358 237 102 196 223 270 102 2.539
62,6 66,2 57,3 100,0 87,2 69,0 91,7 67,6 62,6 77,8 70,1
65,1 69,6 72,8 100,0 85,0 77,9 88,2 63,8 59,6 74,6 74,4
63,8 67,8 64,9 100,0 86,2 73,4 89,9 65,8 61,1 76,1 72,2
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
320 264 1.029 358 275 139 218 339 442 134 3.518
2 4 4 1 0 0 1 3 3 4 22
1,8 4,3 1,3 0,6 0,0 0,0 1,0 2,5 2,2 8,2 1,7
1 0 1 6 0 2 5 4 0 0 19
1,1 0,0 0,3 3,3 0,0 3,8 5,2 3,9 0,0 0,0 1,5
3 4 5 7 0 2 6 7 3 4 41
1,5 2,2 0,7 2,0 0,0 2,0 3,1 3,1 1,1 3,9 1,6
TABEL 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
1
KECAMATAN
2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
280 240 862 235 246 98 207 274 463 175 3.080
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
247 247 792 237 222 114 205 232 447 145 2.888
527 487 1.654 472 468 212 412 506 910 320 5.968
91 73 200 88 102 57 77 48 99 123 958
32,5 30,4 23,2 37,4 41,5 58,2 37,2 17,5 21,4 70,3 31,1
88 69 179 78 90 74 77 50 87 145 937
35,6 27,9 22,6 32,9 40,5 64,9 37,6 21,6 19,5 100,0 32,4
179 142 379 166 192 131 154 98 186 268 1.895
34,0 29,2 22,9 35,2 41,0 61,8 37,4 19,4 20,4 83,8 31,8
TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 BALITA NO
1
KECAMATAN
2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
BGM P
DITIMBANG
JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S)
JUMLAH (D)
% (D/S)
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
247 167 514 167 173 70 165 215 307 154 2.179
204 168 483 156 133 83 164 198 289 112 1.990
132 95 229 145 106 46 113 103 103 115 1.187
110 94 281 148 97 58 116 87 126 76 1.193
242 189 510 293 203 104 229 190 229 191 2.380
53,4 56,9 44,6 86,8 61,3 65,7 68,5 47,9 33,6 74,7 54,5
53,9 56,0 58,2 94,9 72,9 69,9 70,7 43,9 43,6 67,9 59,9
53,7 56,4 51,2 90,7 66,3 68,0 69,6 46,0 38,4 71,8 57,1
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
451 335 997 323 306 153 329 413 596 266 4.169
2 2 3 1 1 0 9 6 2 7 33
1,5 2,1 1,3 0,7 0,9 0,0 8,0 5,8 1,9 6,1 2,8
7 2 3 1 1 0 18 6 4 3 45
6,4 2,1 1,1 0,7 1,0 0,0 15,5 6,9 3,2 3,9 3,8
9 4 6 2 2 0 27 12 6 10 78
3,7 2,1 1,2 0,7 1,0 0,0 11,8 6,3 2,6 5,2 3,3
TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
KASUS BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN L P
JUMLAH DITEMUKAN
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
6 -
-
6 1
1 1
-
1 2
7
-
2 2 -
4
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
11
6 1 7
#DIV/0! #DIV/0! 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 100,0
1 1 2 4
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100,0 100,0 #DIV/0! 100,0
6 1 2 2 11
#DIV/0! #DIV/0! 100,0 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 100,0 100,0 #DIV/0! 100,0
TABEL 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
1
JUMLAH
KECAMATAN
2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) L
P
SD DAN SETINGKAT
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
91 63 284 87 102 31 75 72 159 85 1.049
105 49 298 68 94 26 62 75 158 69 1.004
196 112 582 155 196 57 137 147 317 154 2.053
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
71 59 267 61 62 27 66 72 157 64 906
78,0 93,7 94,0 70,1 60,8 87,1 88,0 100,0 98,7 75,3 86,4 86,4
61 46 280 67 51 23 40 75 132 64 839
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
%
13
14
15
L+P
58,1 93,9 94,0 98,5 54,3 88,5 64,5 100,0 83,5 92,8 83,6 83,6
132 105 547 128 113 50 106 147 289 128 1.745
67,3 93,8 94,0 82,6 57,7 87,7 77,4 100,0 91,2 83,1 85,0 85,0
17 9 20 14 11 3 11 12 21 9 127
17 9 20 14 11 3 11 12 21 9 127
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
TABEL 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP TETAP PENCABUTAN 4
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
5
15 17 2 2 5 41
6
111 1.118 69 99 68 20 74 7 10 1.576
0,1 #DIV/0! 0,0 0,2 0,0 0,0 0,1 0,1 0,0 0,0 0,0
TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUESKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH NO
KECAMATAN
JUMLAH
JUMLAH SD/MI DGN SD/MI SIKAT GIGI
%
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
6
7
8
MASSAL 1
2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/ KOTA)
4
5
17 8 20 14 14 11 12 21 9 126
-
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 #DIV/0! 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
-
MURID SD/MI DIPERIKSA
JUMLAH MURID SD/MI
0,0 0,0 0,0 14 100,0 11 78,6 #DIV/0! 0,0 0,0 0,0 0,0 25 19,8
PERLU PERAWATAN
MENDAPAT PERAWATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
643 1.733 539 99 608 917 4.539
612 1.603 500 104 650 890 4.359
0,0 ##### 0,0 81,9 0,0 ##### ##### 0,0 0,0 ##### 9,6
-
-
-
-
##### ##### ##### 52,8 22,6 ##### ##### ##### ##### ##### 41,7
-
##### ##### ##### 77,8 31,3 ##### ##### ##### ##### ##### 58,4
-
##### ##### ##### 64,3 27,0 ##### ##### ##### ##### ##### 49,7
1.255 3.336 1.039 203 1.258 1.807 8.898
473 473
0,0 #DIV/0! 0,0 87,8 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 0,0 #DIV/0! 10,4
378 378
0,0 #DIV/0! 0,0 75,6 0,0 #DIV/0! #DIV/0! 0,0 0,0 #DIV/0! 8,7
851 851
53 31 -
45 32
98 63
77
161
84
28 7 35
35 10 45
63 17 80
TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 USILA (60TAHUN+) NO
KECAMATAN
1
2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
0 0 2.602 0 632 252 487 0 1.535 0 5.508
0 0 2.327 0 647 281 467 0 1.464 0 5.186
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
0 0 4.929 0 1.279 533 954 0 2.999 0 10.694
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! -
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! -
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! -
TABEL 53 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 PESERTA JAMINAN KESEHATAN NO
JENIS JAMINAN KESEHATAN
1
2
1
Jaminan Kesehatan Nasional
L
JUMLAH P
L+P
3
4
5
23.738
22.108
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN
23.346
22.146
1.2 PBI APBD
13.008
1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 1.5 Bukan pekerja (BP)
81692
L
% P
L+P
6
7
8
55,73
54,48
98,22
45.492
54,81
54,58
54,70
12.809
25.817
30,54
31,57
31,04
0
0
0
0,00
0,00
0,00
0
0
0
0,00
0,00
0,00
5.213
5.170
10.383
12,24
12,74
12,48
2
Jamkesda
0
0
0
0,00
0,00
0,00
3
Asuransi Swasta
0
0
0
0,00
0,00
0,00
4
Asuransi Perusahaan
0
0
0
0,00
0,00
0,00
41.567
40.125
81.692
97,58
98,89
98,22
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
TABEL 54 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
JUMLAH KUNJUNGAN
SARANA PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN DAN PUSKESMAS
1
2
RAWAT JALAN
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
RAWAT INAP
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
165 0 0 77 161 104 76 103 114 32 832 2.290
70 0 0 72 169 133 85 70 95 27 721 2.972
2.290
2.972
0 3.122
0 3.693
235 0 0 149 330 237 161 173 209 59 1.553 5.262 0 5.262 0 0 0 0 0 0 6.815
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN SUB JUMLAH I 1 RUMAH SAKIT
877 1.076 5.240 2.602 1.687 1.620 1.148 2.807 3.604 4.602 25.263 10.019
1.176 1.428 7.659 357 1.701 2.152 1.752 3.937 4.483 5.559 30.204 12.062
SUB JUMLAH II 1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan)
10.019
12.062
SUB JUMLAH III JUMLAH (KAB/KOTA)
0 35.282
0 42.266
2.053 2.504 12.899 2.959 3.388 3.772 2.900 6.744 8.087 10.161 55.467 22.081 0 22.081 0 0 0 0 0 0 77.548
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA
42.596
40.577
83.173
42.596
40.577
83.173
82,8
104,2
93,2
7,3
9,1
8,2
CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
L+P 11
10 20 158 16 43 14 42 16 20 7 346 36
15 10 46 12 22 10 11 4 8 3 141 13
36
13
0 382
0 154
25 30 204 28 65 24 53 20 28 10 487 49 0 49 0 0 0 0 0 0 536
TABEL 55 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO 1
KABUPATEN/KOTA JUMLAH TEMPAT TIDUR RUMAH SAKITa 2
RUMAH SAKIT 1 UMUM DAERAH SIMEULUE
KABUPATEN/KOTA
3
100
100
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
GDR
NDR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
2.326
2.985
5.311
2.985
5.311
2.326
113
113
71
184
71
184
46
29
75
48,6
23,8
34,6
19,8
9,7
14,1
75
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 4,9
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2,4
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 3,5
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 2,0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1,0
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1,4
46
29
TABEL 56 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI PERAWATAN
JUMLAH LAMA DIRAWAT
BOR (%)
BTO (KALI)
TOI (HARI)
ALOS (HARI)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
RUMAH SAKIT 1 UMUM DAERAH SIMEULUE
100
5.311
20.476
KABUPATEN/KOTA
100
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
5311
20.476
56,1 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
20.476
56,1
53,11 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 53,11
3,01713425 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3,9 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3,0
0
TABEL 57 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 RUMAH TANGGA NO 1
KECAMATAN 2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH
JUMLAH DIPANTAU
% DIPANTAU
JUMLAH BER- PHBS
4
5
6
7
2.139 6.124 1.813 1.535 1.630 1.154 759 1.821 2.224 947 20.146
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
777 630 735 2.142
47,7 83,0 33,0 10,6
% BER- PHBS 8
157 386 230 773
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 20,2 #DIV/0! 61,3 #DIV/0! 31,3 #DIV/0! 36,1
TABEL 58 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO KABUPATEN/KOTA
1
2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH SELURUH RUMAH 4
2275 0 7904 1858 2439 0 1126 1647 7711 1152 26.112
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten
2013 JUMLAH RUMAH MEMENUHI SYARAT RUMAH YANG (RUMAH SEHAT) BELUM MEMENUHI JUMLAH % SYARAT 5
1.139 1.048 4.764 1.228 1.485 572 793 1.033 1.555 138 13.755
6
50,1 #DIV/0! 60,3 66,1 60,9 #DIV/0! 70,4 62,7 20,2 12,0 52,7
7
1221 0 2900 1178 502 0 383 609 656 1014 8463
2014 RUMAH DIBINA
RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
8
9
10
11
12
13
1.221 2.900 1.178 502 383 609 656 1.014 8.463
100,0 #DIV/0! 100,0 100,0 100,0 #DIV/0! 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
56 0 340 25 156 0 0 34 25 16 652
4,6 #DIV/0! 11,7 2,1 31,1 #DIV/0! 0,0 5,6 3,8 1,6 7,7
1.195 1.048 5.104 1.253 1.641 572 793 1.067 1.580 154 14.407
52,5 #DIV/0! 64,6 67,4 67,3 #DIV/0! 70,4 64,8 20,5 13,4 55,17
TABEL 59 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 BUKAN JARINGAN PERPIPAAN PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
15 360 ##### 96625
3
0 360 150 0 0 0 0 0 0 0 510
162 0 4 723 1 0 814 162 36 14 1916
27
677 115 1193 49 120 0 119 3 25 33 2334
28
29
30
6575 1200 2000 245 600 0 595 15 125 248 11603
112 95 2548 0 0 0 0 0 545 0 3300
458 475 10900 0 0 0 0 0 2725 0 14558
31
112 56 1526 0 0 0 0 0 545 0 2239
32
458,00 146,00 ###### 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 ###### 0,00 13849
%
26
6575 1565 29725 1950 2180 0 2225 15 915 260 45410
JUMLAH
1315 313 1098 390 436 0 442 3 183 52 4232
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
25
656 0 0 460 0 0 373 595 4520 1534 8138
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
24
119 0 0 92 0 0 746 119 36 14 1126
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
23
JUMLAH SARANA
22
2100 0 250 3615 0 0 400 825 4520 3580 15290
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
21
1 2
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
20
-
JUMLAH SARANA
19
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
18
3 1 15 2 8 0 2 0 4 0 35
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
17
10 0 406 145 165 25 40 274 0 27 1092
0 406 29 33 25 8 44 0 4 553
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
16
4
JUMLAH SARANA
15
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
14
8 40 0 1160 5.800 179 895 136 680 127 635 53 265 44 274 0 4 27 1711 8616
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
13
10 0 280 145 165 35 40 274 0 27 976
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
12
MATA AIR TERLINDUNG
JUMLAH SARANA
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH SARANA
0
11
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
10
-
MEMENUHI SYARAT
TERMINAL AIR
JUMLAH SARANA
9
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
8
804 4145 9810 2955 3190 1390 420 2905 2955 2435 31009
JUMLAH SARANA
7
398 1276 1688 591 1276 556 84 581 34 547 7031
MEMENUHI SYARAT
SUMUR BOR DENGAN POMPA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
6
5045 4175 9810 170 3190 1390 420 2905 2955 4582 34642
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
5
804 1.167 3.085 610 1.376 556 230 1.615 881 870 11.194
JUMLAH SARANA
4
8.528 6.189 24.346 7.263 6.341 3.043 4.873 7.943 10.179 4.468 83.173
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
1
PENDUDUK JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
KECAMATAN
JUMLAH SARANA
NO
SUMUR GALI DENGAN POMPA
JUMLAH SARANA
SUMUR GALI TERLINDUNG
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM LAYAK
33
34
8513 5851 23546 3950 4120 1450 1468 4063 9945 4271 67177
99,8 94,5 96,7 54,4 65,0 47,7 30,1 51,2 97,7 95,6 80,8
TABEL 60 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
JUMLAH PENYELENGGARA AIR MINUM
1
2
4
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
3 5 24 6 5 2 4 4 5 2 60
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA 5
0 4 6 4 5 0 2 2 4 1 28
MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA) JUMLAH
%
6
7
0 1 3 0 1 0 0 1 4 1 11
#DIV/0! 25 50 0 20 #DIV/0! 0 50 100 100 39,3
TABEL 61 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 JENIS SARANA JAMBAN
6
7
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
157
10.360
17 165 -
18 825 -
0 #DIV/0! #DIV/0! 52,71565 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! #DIV/0!
20 277 313 172 66 24 1.160 17
21 1.385 1.565 860 830 120 5.800 85
22 12 219 95 141 -
1.095 475 705 -
24 4,3321 #DIV/0! 69,968 55,233 0 #DIV/0! 0 12,155 #DIV/0! 0
41
2.718
26,2355
16.107
80.535
4.651
23.255
28,876
586
2.930
165
825
28,157
2.029
10.645
467
2.335
21,935
-
19
23 60
% PENDUDUK PENGGUNA
16 185 1.565 420 380 380 -
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
15 37 313 84 76 76 -
JUMLAH SARANA
14 92,179 18,284 14,545 55,711 28,678 12,367 95,588 79,702 21,552 106,94
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
13 1.650 895 7.665 1.195 770 175 2.275 6.695 625 1.310
% PENDUDUK PENGGUNA
12 330 179 1.533 239 154 35 455 1.339 125 262
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
11 1.790 4.895 52.700 2.145 2.685 1.415 2.380 8.400 2.900 1.225
JUMLAH SARANA
10 358 979 10.540 429 537 283 476 1.680 580 245
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
9 48,5 20 33,3333 #DIV/0! 20 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
% PENDUDUK PENGGUNA
4
8 194 597 1.330 597 -
10 4 23
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
23
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
-
400 2.985 3.990 2.985 -
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
83.173
28 23 83
MEMENUHI SYARAT
CEMPLUNG JUMLAH SARANA
5
8528 6189 24346 7263 6341 3043 4873 7943 10179 4468
JUMLAH SARANA
4
MEMENUHI SYARAT
PLENGSENGAN JUMLAH SARANA
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH SARANA
2 TEUPAH SELATAN TEUPAH TENGAH SIMEULUE TIMUR TEUPAH BARAT SIMEULUE TENGAH SIMEULUE CUT TELUK DALAM SALANG SIMEULUE BARAT ALAFAN
LEHER ANGSA
% PENDUDUK PENGGUNA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
1
KECAMATAN
JUMLAH SARANA
NO
JUMLAH PENDUDUK
KOMUNAL
PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK (JAMBAN SEHAT)
JUMLAH
25 1904 1492 10090 2495 1367 175 2275 7400 625 1310 29.133
%
26 22,3 24,1 41,4 34,4 21,6 5,8 46,7 93,2 6,1 29,3 35,0
TABEL 62 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
1
KECAMATAN
2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH DESA/ KELURAHAN/ GAMPONG
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DESA MELAKSANAKAN STBM
DESA STOP BABS (SBS)
DESA STBM
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
4
19 12 17 18 16 8 10 16 14 8 138
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
5 9 15 4 13 5 4 3 3 2 63
26,3 75,0 88,2 22,2 81,3 62,5 40,0 18,8 21,4 25,0 45,7
5 9 15 4 13 5 4 3 3 2 63,0
26,3 75,0 88,2 22,2 81,3 62,5 40,0 18,8 21,4 25,0 45,65
0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
TABEL 63 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 TEMPAT-TEMPAT UMUM
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
4 3 5 1 2 1 1 3 3 1 24
17
18
80,0 100,0 71,4 100,0 66,7 100,0 50,0 100,0 75,0 50,0 77,4
0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 5
19
20
21
22
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 50,0
-
#DIV/0! #DIV/0! 1 100,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 1 100,0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23
24
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
-
%
16
TEMPAT-TEMPAT UMUM
JUMLAH
15
60,0 100,0 50,0 80,0 42,9 100,0 75,0 100,0 33,3 75,0 64,2
JUMLAH
3 2 4 4 3 2 3 7 3 3 34
NON BINTANG
%
14
JUMLAH
13
88,2 50,0 85,7 64,3 75,0 100,0 72,7 100,0 33,3 50,0 70,0
BINTANG JUMLAH
15 5 18 9 9 4 8 12 7 4 91
%
12
RUMAH SAKIT UMUM
%
28 16 50 21 26 8 18 23 37 15 242
JUMLAH
11
PUSKESMAS
HOTEL
JUMLAH
12 3 2 17
SLTA
%
10
0
JUMLAH
9
1 1
SLTP
%
8
SARANA KESEHATAN
%
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
SD JUMLAH
7
5 3 7 1 3 1 2 3 4 2 31
JUMLAH TTU
6
5 2 8 5 7 2 4 7 9 4 53
NON BINTANG
5
17 10 21 14 12 4 11 12 21 8 130
BINTANG
4
HOTEL
RUMAH SAKIT UMUM
2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
PUSKESMAS
1
SLTA
KECAMATAN
SLTP
NO
SARANA KESEHATAN
SD
SARANA PENDIDIKAN
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN SARANA PENDIDIKAN
%
YANG ADA
25
26
27
#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 -
22 10 29 14 15 8 13 23 13 8 155
78,6 62,5 58,0 66,7 57,7 100,0 72,2 100,0 35,1 53,3 64,0
TABEL 64 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI NO
KECAMATAN
JUMLAH TPM
1
2
4
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
RUMAH DEPOT AIR JASA BOGA MAKAN/ MINUM RESTORAN (DAM) 5
57 18 219 40 23 5 14 24 11 14 425
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
6
2 2 0 8 2 0 0 0 0 0 14
7
7 0 24 7 4 0 7 0 7 1 57
0 1 3 0 1 0 0 1 4 1 11
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
8
9
36 1 48 0 1 0 0 0 0 8 94
45 4 75 15 8 0 7 1 11 10 176
TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI %
JASA BOGA
10
11
78,9 22,2 34,2 37,5 34,8 0,0 50,0 4,2 100,0 71,4 41,4
RUMAH DEPOT AIR MAKAN/ MINUM RESTORAN (DAM) 12
0 0 14 0 0 0 0 0 0 0 14
13
0 0 21 0 0 0 0 0 0 0 21
0 4 21 0 4 0 0 3 1 1 34
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
14
15
16
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 4 56 0 4 0 0 3 1 1 69
0,0 22,2 25,6 0,0 17,4 0,0 0,0 12,5 9,1 7,1 16,2
TABEL 65
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2
0 1 3 0 1 0 0 1 1 0 7
0 2 51 0 4 0 0 1 1 1 60
45 4 75 15 8 0 7 1 11 10 176
12
0 1 6 6 0 0 0 0 0 0 13
13
14
15
16
1 0 24 5 0 0 3 0 2 0 35
0 3 0 2 0 0 2 1 3 0 11
4 0 7 0 0 0 0 0 0 0 11
PERSENTASE TPM DIUJI PETIK
TOTAL
11
MAKANAN JAJANAN
10
#DIV/0! 50,0 91,1 #DIV/0! 100,0 #DIV/0! #DIV/0! 33,3 100,0 100,0 87,0
DEPOT AIR MINUM (DAM)
9
0 1 25 0 1 0 0 0 0 0 27
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
8
JUMLAH TPM DIUJI PETIK JASA BOGA
7
0 0 23 0 0 0 0 0 0 1 24
JUMLAH TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
6
PERSENTASE TPM DIBINA
5
0 4 56 0 4 0 0 3 1 1 69
TOTAL
4
MAKANAN JAJANAN
2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
DEPOT AIR MINUM (DAM)
1
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JASA BOGA
NO
JUMLAH TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
17
5 11,1 4 100,0 37 49,3 13 86,7 0 0,0 0 #DIV/0! 5 71,4 1 100,0 5 45,5 0 0,0 70 39,8
TABEL 66 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO 1
NAMA OBAT 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Alopurinol tablet 100 mg Aminofilin tablet 200 mg Aminofilin injeksi 24 mg/ml Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) Amoksisilin kapsul 250 mg Amoksisilin kaplet 500 mg Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg Metampiron tablet 500 mg Metampiron injeksi 250 mg Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
11
Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + polimiksin 10.000 IU/g Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + Heksaklorofen 250 mg
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3% Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + Levodopa 250 mg Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) Atropin sulfat tablet 0,5 mg Atropin tetes mata 0,5% Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) Betametason krim 0,1 % Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml Deksametason tablet 0,5 mg Dekstran 70-larutan infus 6% steril Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) Diazepam Injeksi 5mg/ml Diazepam tablet 2 mg Diazepam tablet 5 mg Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) Diagoksin tablet 0,25 mg Efedrin tablet 25 mg (HCL) Ekstrks belladona tablet 10 mg Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) Etakridin larutan 0,1% Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml Fenobarbital tablet 30 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg Fenol Gliserol tetes telinga 10% Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg Furosemid tablet 40 mg Gameksan lotion 1 % Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g Gentian Violet Larutan 1 % Glibenklamida tablet 5 mg Gliseril Gualakolat tablet 100 mg Gliserin Glukosa larutan infus 5% Glukosa larutan infus 10% Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) Griseofulvin tablet 125 mg, micronized Haloperidol tablet 0,5 mg Haloperidol tablet 1,5 mg Haloperidol tablet 5 mg Hidroklorotiazida tablet 25 mg Hidrkortison krim 2,5% Ibuprofen tablet 200 mg Ibuprofen tablet 400 mg Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Kaptopril tablet 12,5 mg Kaptopril tablet 25 mg Karbamazepim tablet 200 mg Ketamin Injeksi 10 mg/ml
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
3
4
5
69.150 36.413 281 150 488.805 26.075 464.085
61.610 17.340 307 27.300 355.100 13.546 227.300
61.090 41.800 240 11.300 701.200 28.122 489.700
tube
-
3.857
15.143
supp
-
-
5.400
3.334
tablet tablet
-
-
vial tablet tablet tablet tablet botol ampul krim ampul tablet botol botol tablet ampul tablet tablet ampul tablet tablet tablet ampul botol ampul ampul tablet tablet tablet botol ampul tablet tablet botol sach
1.260 354.000 8.394 7.723 393.665 8.076 178.710 168 7.500 9.402 3.600 830 770 24.070 2.731 35.486 38.880 36.684
760 326.000 5.862 5.823 302.760 13.197 660 39 12.640 680 1.600 1.829 416 247 4.295 14.925 20.090 38.421
2.270 674.000 9.940 14.850 427.460 39.260 15.803 9.740 5.722 897 2.173 8.900 134.280 721.500
botol tablet tablet botol botol botol ampul tablet tablet tablet tablet tablet tube tablet tablet tablet tablet tablet tablet tablet vial
13.395 242.190 1.849 60.216 22.725 11.957 320.160 3.525 159.390 231.444 -
11.900 128.250 677 26.300 13.500 3.800 22.700 181.880 4.700 126.700 136.744 12.500 -
60.720 295.000 2.040 66.700 79.000 95.200 17.730 323.520 3.000 447.400 313.900 58.500 -
tablet tablet tablet tablet kapsul kaplet botol tablet ampul tablet
pot
6
7
8
122700 59140,00 546,90 38600,00
717000,00
177,4 162,4 194,8 25733,3 #DIV/0! 216,1 159,8 #DIV/0! #DIV/0! 154,5
19000,00
#DIV/0!
1056300,00 41668,00
6.366
#DIV/0! 9699,84
-
179,6 #DIV/0! #DIV/0!
3030,00 1000000,00
15802,00 20673,00 730220,00 13197,00 660,00 39,00 51900,00 16483,00 11340,00
7551,00 1313,00 246,90
6467,40 23825,00 154370,00 759921,00
72620,00 423250,00 2717,00
93000,00 92500,00 99000,00 40430,00
505400,00 7700,00 574100,00 450644,00 71000
240,5 282,5 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 188,3 267,7 185,5 #DIV/0! 163,4 0,4 23,2 692,0 #DIV/0! 175,3 315,0 #DIV/0! #DIV/0! 910,3 170,6 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 236,8 67,1 397,0 #DIV/0! 2071,5 #DIV/0! 542,1 174,8 #DIV/0! 146,9 #DIV/0! #DIV/0! 154,4 #DIV/0! 407,0 828,0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 157,9 218,4 360,2 #DIV/0! 194,7 #DIV/0! #DIV/0!
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
NAMA OBAT
1
2
70 71 72 73 74 75 76 77 78
Klofazimin kapsul 100 mg microzine Kloramfenikol kapsul 250 mg Kloramfenikol tetes telinga 3 % Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin 500 mg 79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40 mg/ 5 ml 80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg 81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg 82 Kuinin (kina) tablet 200 mg 83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml 84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml 85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml 86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml 87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram 88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml 89 Mebendazol tablet 100 mg 90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg 91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml 92 Metronidazol tablet 250 mg 93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg 94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % 95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % 96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % 97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g 98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g 99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) 100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % 101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml 102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml 103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml 104 Paracetamol tablet 100 mg 105 Paracetamol tablet 500 mg 106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) 107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg 108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) 109 Povidon Iodida larutan 10 % 110 Povidon Iodida larutan 10 % 111 Prednison tablet 5 mg 112 Primakuin tablet 15 mg 113 Propillitiourasil tablet 100 mg 114 Propanol tablet 40 mg (HCL) 115 Reserpin tablet 0,10 mg 116 Reserpin tablet 0,25 mg 117 Ringer Laktat larutan infus 118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4% 119 Salisil bedak 2% 120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) 121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) 122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) 123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) 124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) 125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg 126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % 127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% 128 Tetrasiklin kapsul 250 mg 129 Tetrasiklin kapsul 500 mg 130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml 131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) 132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp 133 Triheksifenidil tablet 2 mg 134 Vaksin Rabies Vero 135 Vitamin B Kompleks tablet VAKSIN 136 BCG 137 T T 138 D T 139 CAMPAK 10 Dosis 140 POLIO 10 Dosis 141 DPT-HB 142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS 143 POLIO 20 Dosis 144 CAMPAK 20 Dosis Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
PERSENTASE TOTAL JUMLAH SISA STOK KETERSEDIAAN PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
3
4
5
1.618 578.540 135 72.000 42.000 -
2.484 284.530 60 8.100 11.500 -
kapsul kapsul botol tablet ampul ampul tablet tablet tablet
6
7
336 478.000 5.310 57.900 88.500 -
2820,24 762530,00 5370,00 66000,00 100000,00
8
#DIV/0! #DIV/0! 174,3 131,8 #DIV/0! 3977,8 91,7 238,1 #DIV/0!
botol
10.889
21.660
10.483
32143,00
295,2
tablet
153.375
58.590
178.300
236890,00
154,5
tablet
-
-
tablet ampul vial vial vial sach botol tablet tablet
29.913 59 55 41.760
3.344 90 80 15.370
43.180 1.910 146 184.980
ampul tablet tablet botol botol ampul tablet tablet botol tube vial ampul botol tablet tablet botol tablet tablet botol botol tablet tablet tablet tablet tablet tablet botol tube
1.282 193.260 4.318 10.882 3.552 3.363 39.753 593.610 358.790 2.492 271.680 27.300 23.985 7.863 7.327
1.647 129.800 2.194 6.299 2.628 3.581 16.624 297.100 110.500 1.133 173 152.130 14.200 15.600 6.645 2.880
2.853 178.200 12.886 12.701 14.872 7.660 83.709 619.100 827.000 1.363 21 475.000 11.350 22.700 19.156 -
4500,00 308000,00
kotak vial vial vial ampul vial ampul botol botol kapsul kapsul ampul tablet ampul tablet vial tablet
16.200 8.759 331.530 36.045 400.050
2.021 35 57 9.100 4.753 142.350 38.690 274.510
3.485 7 93 10.299 700 20.000 569.990
5506,00 42,00
vial vial vial vial vial vial vial vial vial
36.000 31.000 6.000 26.520 30.600 17.100 2.700
14.780 7.650 575 8.100 15.710 8.945 1.317
390 433 491 502 778 597
-
-
#DIV/0!
46524,00 2000,00 226,00
200350,00
15080,00
19000,00 17500,00 11240,70 100333,00 916200,00
937500,00 2496,00 194,00 627130,00 25550,00 38300,00
25801,00 2880,00
150,00 9100,00
15051,60 143050,00 58690,00 844500,00 15170,00 8083,00 575,00 8591,00 16212,00 9723,00 1914,00
#DIV/0! #DIV/0! 155,5 3378,4 410,9 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 479,8 351,0 159,4 #DIV/0! #DIV/0! 349,2 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 174,6 492,7 #DIV/0! 334,2 252,4 #DIV/0! 154,3 #DIV/0! #DIV/0! 261,3 100,2 #DIV/0! 230,8 #DIV/0! 93,6 159,7 #DIV/0! #DIV/0! 328,1 39,3 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 56,2 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 171,8 43,1 #DIV/0! 162,8 #DIV/0! 211,1 42,1 26,1 9,6 32,4 53,0 56,9 70,9 #DIV/0! #DIV/0!
TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 PEMILIKAN/PENGELOLA NO 1
FASILITAS KESEHATAN KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
2
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - JUMLAH TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 6 APOTEK 7 TOKO OBAT 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
1 0 10 44 1 12 127 7 0 0 8 0 0 1 0 0 0 0 0 4 7 0
1 10 44 1 12 127 7 8 1 4 7 -
TABEL 68 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA
1
2
3
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
1 RUMAH SAKIT UMUM
1
2 RUMAH SAKIT KHUSUS
0
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
1
JUMLAH
%
4
5
1
100,0 #DIV/0!
1
100,0
TABEL 69 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
1
2
PRATAMA JUMLAH % 4
1 TEUPAH SELATAN 0 2 TEUPAH TENGAH 0 3 SIMEULUE TIMUR 0 4 TEUPAH BARAT 0 5 SIMEULUE TENGAH 0 6 SIMEULUE CUT 0 7 TELUK DALAM 0 8 SALANG 0 9 SIMEULUE BARAT 0 10 ALAFAN 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 0 RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
MADYA JUMLAH %
5
6
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
STRATA POSYANDU PURNAMA JUMLAH %
7
19 12 33 18 17 8 11 16 17 10 161
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 58,8 100,0
8
9
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
POSYANDU AKTIF
MANDIRI JUMLAH % 10
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH
11
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
19 12 33 18 17 8 11 16 17 10 161 2
JUMLAH
%
13
14
19 12 33 18 17 8 11 16 17 10 161
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
TABEL 70 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO 1
KECAMATAN 2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
DESA/ KELURAHAN/ GAMPONG 4
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) POSKESDES
POLINDES
5
19 12 17 18 16 8 10 16 14 8 138
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
POSBINDU
6
2 1 1 3 2 1 1 2 1 14
7
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0
0
TABEL 71 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
KECAMATAN
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
1
2
4
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN JUMLAH (KAB/KOTA)
DESA/KELURAHAN SIAGA PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
19 12 17 18 16 8 10 16 14 8 138
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
2 4 1 2 2 2 13
0
0
0
2 4 1 2 2 2 13
0,0 0,0 0,0 11,1 25,0 12,5 20,0 0,0 14,3 25,0 9,4
TABEL 72 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
DR SPESIALIS a
UNIT KERJA 2
1 Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT,RUMAH BERSALIN KAB/KOTA) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
DOKTER GIGI
DOKTER GIGI SPESIALIS L P L+P
L
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
TEUPAH SELATAN TEUPAH TENGAH SIMEULUE TIMUR TEUPAH BARAT SIMEULUE TENGAH SIMEULUE CUT TELUK DALAM SALANG SIMEULUE BARAT ALAFAN
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS KAB/KOTA)
TOTAL
DOKTER UMUM
-
-
-
-
-
-
-
-
1 -
-
1
1 -
-
1 -
1
-
-
-
1
3
2
5
1
6
7
4
8
12
1
1
2
-
-
-
1
1
2
3
2
5
1
6
7
4
8
12
1
1
2
-
-
-
1
1
2
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Keterangan : a termasuk S3
1 -
3
2
5 6,0116
1
6
7 8,4162
4
8
12 14,428
2
1
3 3,6069
-
-
2 0
1
1
3 3,6069
TABEL 73 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 NO
UNIT KERJA
BIDAN
1
2
3
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN SUB JUMLAH I (PUSKESMAS KAB/KOTA) 1 Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT,RUMAH BERSALIN KAB/KOTA) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
L 4
PERAWATa P
L+P
5
6
PERAWAT GIGI L
P
7
L+P
8
9
20 20 44 21 16 10 12 16 14 10 183 35
3 2 7 5 10 1 3 8 3 1 43 19
6 3 18 6 6 5 1 4 5 0 54 48
9 5 25 11 16 6 4 12 8 1 97 67
0 0 0 0 1 2 0 0 0 1 4 0
0 1 2 0 0 0 0 2 0 0 5 5
0 1 2 0 1 2 0 2 0 1 9 5
35
19
48
67
0
5
5
0
0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
218 537,25
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
62
102
164 197,18
4
10
14 16,83
TABEL 74 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa
TOTAL
APOTEKER
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
1 TEUPAH SELATAN
1
-
1 -
-
-
1
-
-
-
-
11
-
1
2 TEUPAH TENGAH
-
3 SIMEULUE TIMUR
-
1
1
-
-
-
-
1
1
4 TEUPAH BARAT
-
1
1
-
-
-
-
1
1
5 SIMEULUE TENGAH
-
1
1
-
-
-
-
1
1
6 SIMEULUE CUT
-
1
1
-
-
-
-
1
1
7 TELUK DALAM
-
-
-
-
-
8 SALANG
-
-
-
-
-
9 SIMEULUE BARAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10 ALAFAN
-
-
L+P
-
1
1
-
-
-
-
-
-
1
1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS KAB/KOTA)
1
5
6
1
5
6
1 Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT,RUMAH BERSALIN KAB/KOTA) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
3
8
11
1
1
2
4
9
13
3
8
11
1
1
2
4
9
13
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
4
13
17 20,43933
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
1
1
2 2,404627
5
14
19 22,84395
TABEL 75 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 NO
UNIT KERJA
1
2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN SUB JUMLAH I (PUSKESMAS KAB/KOTA) 1 Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT,RUMAH BERSALIN KAB/KOTA)
KESEHATAN MASYARAKATa L P L+P 3
4
1
KESEHATAN LINGKUNGANb L P L+P
5
6
8 3
10 1 1 1 13 11
14 1 1 2 2 21 14
3
11
14
4 1 2 -
1
7
-
8
1
1 -
4 -
1 -
5 1 1
-
2 -
3 3
5 11
8 14
3
11
14
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
11
24
35
6
16
42,08096377
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue Keterangan : a
termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan, tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatan b termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
22 26,45089152
TABEL 76 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
UNIT KERJA
1
2
NUTRISIONIS
TOTAL
DIETISIEN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
1 TEUPAH SELATAN
-
2 TEUPAH TENGAH
-
-
-
-
-
-
-
1
1
-
-
-
2
L+P 11
-
3 SIMEULUE TIMUR
4
6
-
-
-
4
4 TEUPAH BARAT
1
-
1
-
-
-
1
-
5 SIMEULUE TENGAH
1
-
1
-
-
-
1
-
6 SIMEULUE CUT
1
2
-
-
-
1
1
1
1
2
6 1 1
1
2
7 TELUK DALAM
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8 SALANG
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9 SIMEULUE BARAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10 ALAFAN SUB JUMLAH I (PUSKESMAS KAB/KOTA) 1 Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT,RUMAH BERSALIN KAB/KOTA)
4
11
-
7
3
3
-
3
3
-
-
4
11
-
-
7
3
3
-
-
3
3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
7
7
14
-
-
-
7
7
14 16,83238551
TABEL 77 JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
UNIT KERJA
1
2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN SUB JUMLAH I (PUSKESMAS KAB/KOTA) 1 Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT,RUMAH BERSALIN KAB/KOTA)
FISIOTERAPIS L P L+P
TENAGA KETERAPIAN FISIK OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA L P L+P L P L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
7
10
-
3
7
10
-
AKUPUNKTUR L P L+P
TOTAL
3
7
10
3
7
10
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
3
7
10
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
7
10 12,023
TABEL 78 JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 TENAGA KETEKNISIAN MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
RADIOGRAFER L
P
RADIOTERAPIS
REKAM MEDIS DAN TEKNISI TRANSFUSI INFORMASI DARAH KESEHATAN L P L+P L P L+P
TEKNISI KARDIOVASKULER
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
9
-
-
L+P
ORTETIK PROSTETIK
-
9
P
REFRAKSIONIS OPTISIEN
3
4
L
ANALISIS KESEHATAN
TEKNISI GIGI
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN SUB JUMLAH I (PUSKESMAS KAB/KOTA) 1 Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue 5 SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT,RUMAH BERSALIN 5 KAB/KOTA) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
L+P
TEKNISI ELEKTROMEDIS
-
1
4
5
-
1
4
5
-
-
1 -
1 -
1 2 1 9
-
2 -
1 2 -
1 2 -
1
1 2 1 8
-
5
5
10
-
-
-
-
-
-
1
2
3
-
-
-
-
5
5
10
-
-
-
-
-
-
1
2
3
-
-
-
-
-
1 -
1
-
2 -
1 2 -
1 2 -
1
1 2 1 8
-
12
15
-
12
15
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
4
9
-
-
1
4
5
-
-
-
6
13
19
-
-
-
-
-
-
1
2
3
-
-
-
-
-
-
13
27 27
-
JUMLAH (KAB/KOTA)
1 2 1 9
23
36 43,28
TABEL 79 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA KESEHATAN LAIN PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN LAINNYA KESEHATAN L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN SUB JUMLAH I (PUSKESMAS KAB/KOTA)
-
-
-
1 Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue
-
-
-
-
-
-
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT,RUMAH BERSALIN KAB/KOTA)
TOTAL
1 1 2
-
-
-
-
1 1
-
1 1 -
2
2
L+P 11
-
1 1 2
-
-
-
-
-
-
-
-
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
-
-
-
2
-
2
2
-
2
TABEL 80 JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014 TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
1 TEUPAH SELATAN 2 TEUPAH TENGAH 3 SIMEULUE TIMUR 4 TEUPAH BARAT 5 SIMEULUE TENGAH 6 SIMEULUE CUT 7 TELUK DALAM 8 SALANG 9 SIMEULUE BARAT 10 ALAFAN SUB JUMLAH I (PUSKESMAS KAB/KOTA) 1 Rumah Sakit Umum Daerah Simeulue SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT,RUMAH BERSALIN KAB/KOTA)
PEJABAT STRUKTURAL
STAF PENUNJANG ADMINISTRASI
STAF PENUNJANG TEKNOLOGI
STAF PENUNJANG PERENCANAAN
TENAGA PENDIDIK
TENAGA KEPENDIDIKAN
JURU
TENAGA PENUNJANG KESEHATAN L P L+P
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
10
-
14
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2 13 17
-
17
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10
4 4
14
2 2 1 2
-
-
2 1
1 -
1
-
2 2 1 2 2 2 -
1 -
7 5
6 12
5
12
L+P 29
2 2 1 2
-
2 1
1 -
1
7 15 15
2 2 1 2 2 2
-
1
6 16 16
2 13 31 31
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA)
10
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
4
14
12
18
30
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
22
22
44
TABEL 81 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA SIMEULUE TAHUN 2014
NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA
21.582.077.683
a. Belanja Langsung
56,72
5.879.475.591
b. Belanja Tidak Langsung
15.702.602.092
2 APBD PROVINSI
7.059.092.722
- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi OTSUS 3 APBN :
18,55
7.059.092.722 9.408.194.581
24,73
- Dana Alokasi Umum (DAU) JKN
4.022.859.024
10,57
- Dana Alokasi Khusus (DAK)
3.653.094.907
9,60
- Dana Dekonsentrasi
895.058.650
2,35
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota
837.182.000
2,20
- Lain-lain (sebutkan)
0,00
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
0,00
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
0,00
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
38.049.364.986
TOTAL APBD KAB/KOTA % APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue
#DIV/0! 457.472,56
Tabel 82
DAFTAR 20 PENYAKIT RAWAT JALAN DI PUSKESMAS UNTUK KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2014 NO
JUMLAH KASUS
NAMA PENYAKIT
1
2
JUMLAH
%
KETERANGAN
3
4
5
1
ISPA
6.749
7,71
100
2
REUMATIK
4.356
4,97
100
3
HIPERTENSI
4.029
4,60
100
4
DERMATITIS
3.770
4,30
100
5
COMMON COLD
2.683
3,06
100
6
DISPEPSIA
2.484
2,84
100
7
GASTRITIS
1.669
1,91
100
8
HIPOTENSI
1.228
1,40
100
9
FEBRIS
1.144
1,31
100
1.005
1,15
100
11 PENYAKIT KELAINAN PD LAMBUNG/MAAG/GASTRITIS
931
1,06
100
12 ANEMIA
919
1,05
100
13 CHEPALGIA
898
1,03
100
14 KONJUNGTIVITIS
869
0,99
100
15 ABSES
776
0,89
100
16 VULNUS
752
0,86
100
17 ASMA BRONCHIAL
626
0,71
100
18 BRONCHITIS
520
0,59
100
19 SUSPEK MALARIA
456
0,52
100
20 SUSPECT MALARIA
456
0,52
100
36.320
41,47
10 DIARE
JUMLAH
Tabel 83
DAFTAR 20 PENYAKIT RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UNTUK KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2014 JUMLAH KASUS NO
NAMA PENYAKIT
1
2
JUMLAH
%
KETERANGAN
3
4
5
1
Dispepsia
2.512
2,87
2
Hipertensi
2.333
2,66
3
Diabetes Melitus
1.074
1,23
4
Typoid Fiver
904
1,03
5
ISPA
716
0,82
6
GEA
605
0,69
7
vulnus
564
0,64
8
Febris
354
0,40
9
Gastritis
327
0,37
10
Katarak
215
0,25
9.604
10,96
TOTAL