PRODUKSI TANAMAN NURSERY Bambang B. Santoso Senen, 30 Maret 2009
Menejemen Pembibitan dan Produksi
PRODUKSI TANAMAN NURSERY
A. B. C. D.
Perencanaan Produksi Perbanyakan Produksi di Lapangan Produksi dalam Pot/wadah
Menejemen Pembibitan dan Produksi
C. PRODUKSI DI LAPANGAN Umum utk tanaman tanaman taman tahunan dan tanaman buah-buahan Tujuan utama menghasilkan tanaman siap jual yg berkualitas
Menejemen Pembibitan dan Produksi
PRODUKSI DI LAPANGAN
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Faktor/aspek yg mempengaruhi keberhasilan produksi di lapang
Desain lapang produksi Jadwal pergiliran dan pengelolaan tanaman Pemupukan Irigasi-pengairan Pruning-pemangkasan Pengendalian hama-penyakit Panen
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Desain Lapang Produksi Desain atau denah penanaman diusahakan memudahkan untuk lalulalang (jalan) Pengaturan luas/lebar jalan/lorong disesuaikan dgn ukuran peralatan yg nantinya digunakan Jarak tanam diatur disesuaikan dgn ukuran tanaman siap jual
Menejemen Pembibitan dan Produksi
MEMPERSIAPKAN LUBANG TANAM PADA PRODUKSI DI LAPANGAN
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Pergiliran Tanaman dan Pengelolaan Tanah Rotasi tanaman sangat penting karena tanaman tahunan memerlukan waktu lebih panjang drpd tanaman musiman Penanaman scr berseri menjamin pasar tiap tahunan Penanaman pupuk hijau diperlukan untuk mempertahankan kesuburan tanah Setiap panen, lubang bekas tanam diberikan pukan/organik
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Pemupukan
Jenis, jumlah dan waktu penting diperhatikan Sangat dipengaruhi oleh jenis tanah, curah hujan, suhu, dan kebutuhan tanaman Perlu test tanah (laboratory work) Pemupukan (an-organik) scr melingkar maupun pada dua titik dekat pangkal akar Sering diaplikan bersama pengairan (fertigasi) scr tetes atau pengaliran dekat sistem perakaran
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Pindah Tanam Mengkondisikan lingkungan tumbuh yg optimum bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman = cukup air, hara, penyiangan Alat pindah tanam dibutuhkan bagi nursery modern dgn lahan yg luas
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Pindah Tanam Modern atau konvensional cara pindah tanam, yg penting : Menjaga agar akar bibit tidak cepat mengering atau rusak Lubang tanam dibuat segera dan bibit segera ditanam Sesaat sebelum menanam bibit sesegera membenamkan pukan/kompos Setelah tanam, kelembaban tanah dipertahankan bagi kesegaran bibit/tanaman Menejemen Pembibitan dan Produksi
Pindah Tanam Pindah tanam bibit, ada dua cara Bibit akar telanjang Bibit dengan sistim perakaran dan medium tumbuh Medium harus diperhatikan jenisnya, apakah saat pindah tanam perlu dibuang atau dikurangi dgn pemangkasan Menejemen Pembibitan dan Produksi
Pemangkasan Akar Sistem perakaran kebanyakan tanaman taman atau buah-buahan dpt menyebar sampai 2 – 3 meter Bibit/tanaman dgn akar telanjang atau “ball” (akar dan media) digali dgn diameter 30-50 cm Sebagian akar terpotong (hilang) akan menyebabkan stress (hindari !)
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Pemangkasan Akar
Jika tidak menyebabkan stress yg mematikan, pemotongan akar akan merangsang pembentukan akar lateral dekat pangkal batangakar. Pemangkasan akar juga dilakukan pd saat tanam bertujuan memperlambat pertumbuhan pucuk. Pemangkasan dilakukan berulang pd jenis-jenis semak, pd jenis pohon sekali dalam 3-4 tahun Pengendalian pertumbuhan akar dpt juga dilakukan dgn membungkus sistem perakaran dgn karung dan kemudian baru ditanam
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Pemangkasan Akar
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Pemangkasan tajuk
Utk mengendalikan laju tumbuh Pengaturan tajuk (penampilan dan kesehatan) Keseimbangan pertumbuhan tajuk-akar Frekwensi pemangkasan bergantung pd ukuran dan penampilan tanaman yg diinginkan (terutama utk tanaman hias) Heading back (meningkatkan jumlah bunga) atau thinning-out (meningkatkan ukuran bunga)
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Pemangkasan tajuk
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Selain pemotongan cabang batang, yang termasuk usaha pemangkasan dapat berupa :
Pemetikan atau menghilangkan bagian tanaman yg pertumbuhan dan perkembangannya tidak baik ataupun lambat. Pemotongan atau memendekkan pucuk atau akar pd tanaman yg akan atau baru dipindahkan. Menghilangkan atau membuang ranting-ranting bagian bawah yg telah tua agar pertumbuhan dan bentuk tanaman seimbang. Membuang daun-daun yg tua maupun bekas-bekas ranting yg telah mengering atau gugur.
Menejemen Pembibitan dan Produksi
D. PRODUKSI DALAM POT/WADAH Termasuk pembibitan, pengakaran bahan stek, atau bibit sambungan/ tempel Tumbuh sejak awal penanaman dalam wadah atau pindah tanam dari wadah berukuran kecil ke wadah ukuran besar atau tanaman di lapang yg digali kemudian ditanam dalam wadah untuk kemudian siap jual
Menejemen Pembibitan dan Produksi
PRODUKSI DALAM POT/WADAH
Menejemen Pembibitan dan Produksi
PRODUKSI DALAM POT/WADAH
Menejemen Pembibitan dan Produksi
PRODUKSI DALAM POT/WADAH
Menejemen Pembibitan dan Produksi
PRODUKSI DALAM POT/WADAH
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Jenis tanaman Jenis tanaman berkayu Jenis semak Tanaman semusim Tanaman hias daun Tanaman buah (tabulapot) dsb
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Alasan bertanam dalam pot Mudah perawatan Mudah memasarkan (mobilisasi, transportasi) Banyak jenis tanaman yg ditanam di lapang sulit beradaptasi setelah pindah tanam Mudah mengantisipasi masalah lingkungan
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Jadwal Produksi
Tujuan : utk efisiensi dlm menumbuhkembangkan tanaman yg berkualitas krn penanaman dlm wadah perlu investasi besar Penetapan umur (besar/ukuran) tanaman siap jual menentukan besar/ukuran wadah Sebaiknya penanaman sekaligus dalam wadah sampai ukuran/umur siap jual. Hindari pemindahan dari wadah kecil ke wadah besar
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Jadwal Produksi
Penempatan wadah/pot (jarak penempatan) didasarkan pd ukuran akhir siap jual.
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Penentuan jumlah tanaman Pesanan Daya tumbuh Daya tahan pascapanen, transplanting Ketersediaan areal Jumlah pesanan + 10%
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Pengaturan (tata letak)
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Pengaturan (tata letak)
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Pengaturan (tata letak)
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Bbrp hal yg harus diperhatikan Jadwal penanaman, termasuk jenis tanaman, jumlah yg diperlukan, ukuran wadah, dan tanggal/waktu tanam Luas areal yg diperlukan utk tiap tanaman, media tanam, program pemupukan Luas bangunan, peralatan, sistem irigasi Tenaga keja dan teknik budidaya
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Bbrp hal yg harus diperhatikan
Keberlanjutan stock (persediaan) dan juga pengaturan tata letak tanam hingga tanaman siap jual bagi tanaman berumur kurang 1 tahun lebih mudah mengorganisasikannya drpd tanaman berumur 2 tahun atau lebih
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Irigasi dan pemupukan (fertigasi)
Irigasi springkel pd pointsetia
Persiapan Lokasi/Areal
Diperlukan utk pengaturan sistim irigasi dan tata letak wadah dan putaran ruang pemakaian Wadah dan media harus mudah mengeluarkan air berlebihan Peletakan wadah tertanam tanaman sebaik mungkin memudahkan bagi lalu-lalang perawat tanaman Areal bebas gulma Permukaan cukup keras bagi beban peralatan Lapisan plastik atau perkerasan sering digunakan utk membatasi jelajah perakaran yg keluar dari wadah
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Pengaturan (tata letak)
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Jenis Wadah/Pot Pot tanah liat/grabah Pot platik Pot beton Pot logam dsb
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Pemangkasan Tanaman dalam Wadah
Utk mengendalikan laju tumbuh Pengaturan tajuk (penampilan dan kesehatan) Keseimbangan pertumbuhan tajuk-akar Frekwensi pemangkasan bergantung pd ukuran dan penampilan tanaman yg diinginkan (terutama utk tanaman hias) Heading back (meningkatkan jumlah bunga) atau thinning-out (meningkatkan ukuran bunga)
Menejemen Pembibitan dan Produksi
PANEN TANAMAN Ditetapkan bergantung pd kondisi siap jual (tanaman telah mencapai ukuran tertentu dan bernilai jual) Untuk produksi di lapang
1. akar telanjang (bare-root) 2. akar disertai bongkahan media (balled stock)
Untuk produksi dalam wadah tergantung jenis tanaman, ukuran tertentu dan bernilai jual
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Panen
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Panen
Akar telanjang (bare-root)
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Akar beserta media (balled stock)
Panen
Mempersiapkan panenan tanaman dgn akar beserta media (balled stock) Menejemen Pembibitan dan Produksi
Panen
Mempersiapkan panenan tanaman dgn akar telanjang (bare-root)
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Penanganan Pascapanen Pemeliharaan agar tetap tumbuh Menghindari keguguran daun/bunga Menghindari kekeringan Menghindari kerusakan wadah atau bongkahan akar-media (ball)
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Panen & Penanganan Pascapanen Bibit akar telanjang segera dibungkus.
Kemudian disimpan pada ruang yg bersuhu sejuk agar tanaman tidak mengering. Jika penyimpanan hanya dilakukan di lapangan, maka setelah tanaman dicabut, kemudian dikumpulkan tiap 4-6 tanaman dan kemudian dibenam dgn media yang ringan dan lembab
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Penanganan Pascapanen & Pemasaran
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Penanganan Pascapanen & Pemasaran
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Produksi Lapang vs. Wadah
Produksi lapang digantikan dgn produksi dalam wadah krn pengaruh stress/shock ke tanaman yg lebih sedikit. Tanaman mudah dipindah-pindah. Penjual pengecer akan dpt mempertahankan lebih lama sebelum dpt terjual. Mudah mengendalikan hama, penyakit, pemupukan dan pengaturan pH media tanam.
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Produksi Lapang vs. Wadah
Sangat cocok untuk nursery dgn luas areal kecil Menawarkan banyak peluang kreativitas Produksi dalam wadah memiliki bbrp kerugian :
Membutuhkan banyak air Menjadi terikat/tergantung dgn wadah/pot Investasi awal cukup tinggi
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Produksi Lapang vs. Wadah
Jenis tanaman dlm budidaya wadah bervariasi dari penutup tanah sampai pohon Pemilihan wadah yg baik dan benar menyebabkan bbrp hal yg harus diperhatikan, seperti Biaya Daya tahan, bentuk, dan ukuran Penampilan Keamanan bagi perakaran tanaman Draenase Menejemen Pembibitan dan Produksi
Daftar Pustaka
Davidson, H., R. Mecklenburg, C. Peterson. 2000. Nursery Management-Administration and Culture. Prentice Hall. Acquaah, G. 2002. Horticulture – Principles and Practices. Second Edition. Pentice Hall, New Jersey. Angelina de los Rosarios López del Castillo. 2006. Media Influence on Post-harvest Container Plant Quality In A Retail Nursery Setting. The Department of Horticulture, B.L.A., Louisiana State University
Menejemen Pembibitan dan Produksi
Menejemen Pembibitan dan Produksi