Edisi 41|Feb-Mar|2013
MALNUTRISI DINAMIKA pada LANSIA tahun ULAR AIR
NYEPEDA
Yuuuk...
PREVENTIVE MEDICINE LEBIH BIJAK MENCEGAH DARIPADA NANTINYA MENGOBATI
Dr.Sonia Wibisono RAHASIA 4 PILAR KESEHATAN
Majalah Smart Living Edisi 41 21x28 HR ok.indd 1
3/6/13 7:18 PM
Feb-Mar
2013
daftar Isi
30 8
laporan utaMa Preventive Medicine: Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati
12
laporan utaMa Preventive Medicine
20
koMentar aHli Preventive Medicine: Mengubah Paradigma Mengenai Sakit
30
lensa Dr. Sonia Wibisono: Ingin Memberi Edukasi Manfaat Hidup Sehat
36
diaGnosa Wellness Testing: Sehat Seutuhnya
40
aktualita Malnutrisi pada Lansia Sering Terluputkan
4
46
olaH buGar Gowes... Gowes... Yuuuk...
52
sorot Mom, How is Your Family? Wanita Sehat, Keluarga Hebat
54
sorot Prodia Mempersembahkan: Love for Quality
56
konsultasi T&J
58
selinGan seHat Tahun 2013 Tahun Ular Air yang Memerlukan Keberanian Bertindak
62
berbaGi seHat n Kesehatan, Bukan Untuk Coba-Coba n Kesehatan adalah Investasi, karena Sakit itu mahal
66
resep seHat Cerdas Menjamu Tamu
68
belanja seHat Asesoris, Juga untuk “Pemanis”
70
peristiWa Celebrating and Gathering
72
indeks Indeks Smartliving Edisi 2012
64
EDISI 41 | Februari-Maret 2013
Majalah Smart Living Edisi 41 21x28 HR.indd 4
3/6/13 3:13 PM
dari redaksi
dari Redaksi
Ilmu kedokteran mempunyai tujuan agar pasien atau masyarakat menjadi sehat, dengan cara mencegah timbulnya penyakit, mengobati penyakit, merehabilitasi kecacatan akibat penyakit bahkan memprediksi risiko terjadinya penyakit. Preventive Medicine adalah cabang dari ilmu kedokteran yang mengutamakan aspek-aspek pencegahan, yang muncul dan kini menjadi trend setelah melihat kenyataan, bahwa kedokteran konvensional yang diterapkan saat ini tidak sepenuhnya berhasil menyelesaikan problem kesehatan. Dalam era Preventive Medicine, konsep “sakit” dalam arti penyakit yang telah dideteksi dari gejala klinis, dianggap ketinggalan zaman alias tidak up-to-date, dan setiap orang (terutama petugas kesehatan) perlu memahami “sakit” hingga ke tingkat subklinis, seluler dan molekuler, sehingga di sinilah peran pemeriksaan laboratorium profesional sangat diperlukan. Preventive Medicine menjadi topik pilihan redaksi karena sangat menarik dan sejalan dengan misi SmartLiving untuk mengajak pembaca agar terlibat secara aktif dalam upaya meraih hidup sehat. Dengan narasumber dari berbagai kalangan, maka topik Preventive Medicine ini dapat disajikan tim redaksi secara holistik. Dr. dr. Gatot S. Lawrence, SpA(K), SpF, seorang praktisi layanan primer yang telah berpraktek, mendidik dan melakukan penelitian selama > 25 tahun memaparkan tentang pentingnya pergeseran paradigma tentang penyakit, pendekatan pengelolaan kesehatan pasien secara Problem-Based Care dan konsep tentang “Rumah Sehat”. Prof. dr. Irawan Yusuf, PhD, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin-Makassar yang juga Ketua Kolegium Dokter Indonesia serta inisiator pendidikan formal Dokter Keluarga mengemukakan, bahwa saat ini kita menuju era Predictive Medicine (bukan lagi Preventive Medicine), karena itu beliau menjelaskan peran dokter keluarga sangat penting dan Fakultas Kedokteran sudah harus memasukkan ke dalam kurikulumnya agar lulusan dokter siap menghadapi era Predictive Medicine. Pendapat praktisi rumah sakit yang diwakili oleh Dr. dr. Anwar Santoso, SpJP(K) FIHA, melengkapi informasi tentang pentingnya peran Preventive Medicine dalam pengelolaan penyakit degeneratif. Sementara, dr. Abidinsyah Siregar, DHSM, MKes, Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer, Dirjen Bina Gizi & KIA Kementerian Kesehatan RI mengemukakan pendapatnya tentang kebijakan kesehatan dalam Preventive Medicine termasuk peran Traditional Medicine. Artikel ini dilengkapi dengan sharing gaya hidup ala dr. Sonia Wibisono (seorang dokter & selebriti) dalam upaya Preventive Medicine.
R E D A K S I K E H O R M ATA N : Prof. dr. Marsetio Donoseputro, SpPK Prof. dr. Siti Boedina Kresno, SpPK Prof. dr. Boediwarsono, SpPD, KHOM Dr. dr. Soenarjati Soedigdoadi, SpMK Drs. Andi Wijaya, PhD. MBA P E N A N G G U N G J AWA B / P E N A S I H AT: Dra. Endang Hoyaranda Dra. Luscie Panggajaya Dr. Dewi Muliaty, MSi PEMIMPIN REDAKSI: Dra. Ampi Retnowardani, MSi S E K R E TA R I S R E D A K S I : Maria Athanasia Isti H, S.Farm D E WA N R E D A K S I : Hera Yuliana Intantri, M.Kes Margareth Dessy G. Malau, S.Si Nancy Pakpahan, M.Kes Dwi Yuniati Daulay, M.Kes Serlyana Herman, S.Si Yosephine Dina Pravitasari, S.Sn K O N T R I B U TO R / S TA F A H L I : Dr. Agus S. Kosasih, SpPK Dr. Demak L. Tobing, SpPK S I R K U L A S I & TATA U S A H A : Tri Noviyanti Maryani P E L A K S A N A P E N E R B I TA N : The Writers’ Guild A L A M AT R E D A K S I & TATA U S A H A : Laboratorium Klinik Prodia Jl. Kramat Raya 150, Jakarta 10430 Tel. (021) 314 4182 Fax. (021) 314 4181, 392 5885 Email:
[email protected] A L A M AT I K L A N : The Writers’ Guild Jl. Kedoya Raya B2/3 Kedoya Aneka Elok, Jakarta 11520 Tel. (021) 5804529 Fax. (021) 5804530
Tentu saja, masih banyak artikel menarik lainnya dalam rubrik-rubrik SmartLiving edisi 41 ini. Selamat Membaca !! Salam Sehat,
Dra. Ampi Retnowardani, MSi
Printed by: PT. Printindo Utama
[email protected] isi di luar tanggung jawab percetakan
5
Majalah Smart Living Edisi 41 21x28 HR.indd 5
3/6/13 3:13 PM
Surat Pembaca Banyak sekali pengetahuan yang dapat saya ambil
Majalah Smartliving bagus, sering saya baca dan cocok sekali
dari majalah Smartliving. Majalah ini mengupas
dengan saya. Sangat bermanfaat, bahkan untuk teman dan anak
tentang keluarga dan penyakit dengan sampul
saya. Secara keseluruhan sudah sangat bagus, saran saya ada
depan pasangan atau keluarga artis menjadi daya
artikel yang membahas informasi tentang obat-obat baru dan
tarik. Sangat bagus untuk diteruskan karena banyak
informasi tentang diet untuk penyakit yang dibahas secara detail
menambah pengetahuan khususnya bagi para Ibu
di majalah seperti booklet diabetes.
sambil santai membaca majalah. Selain itu membuat saya untuk komit hidup sehat. Semua
artikel
saya
baca.
Ketika saya datang ke Prodia, saya selalu disambut dengan wajah petugas yang berseri-seri dan ramah. Pelayanan Prodia
Semoga
majalah
Smartliving dapat terbit lebih sering, menjadi 1 bulan sekali.
Solo hebat, saya puas sekali. Petugas pengambilan darah juga tidak diragukan lagi kemampuannya. Semua dari majalah Smartliving sampai dengan pelayanan Prodia
PCC Prodia Buah Batu
sangat memuaskan. Sukses selalu..
Ibu Christiana Indrawati S.
PCC Prodia Solo Bapak Tony Agus Rivay
Majalah Smartliving sangat bermanfaat dan menarik untuk saya baca, termasuk oleh anggota keluarga saya.
Karena kesibukan dalam pekerjaan, jika ada waktu luang saya sempatkan untuk membaca Smartliving. Majalah ini sangat bagus.
Terima kasih untuk layanan Prodia yang baik dan
Jika memungkinkan, file majalah bisa diberikan dalam bentuk CD,
fasilitas majalah untuk anggota PCC.
sehingga pada saat ada pertemuan dengan pelanggan saya,
PCC Prodia Wastukencana Ibu Herawati Wiraatmadja
informasi kesehatan tersebut dapat ditampilkan sebagai selingan untuk bahan diskusi atau sharing. Layanan Prodia sudah memuaskan, bisa dipanggil ke rumah. Hasilnya pun diakui di luar negeri, misal: Singapura. Karena bagi saya kesehatan itu penting, saya pun menganjurkan teman-teman untuk rutin cek kesehatan. Di Prodia bisa mendapat kemudahan dengan voucher PCC yang saya miliki. PCC Prodia Kediri Ibu Caroline G.W.
6
EDISI 41 | Februari-Maret 2013
Majalah Smart Living Edisi 41 21x28 HR.indd 6
3/6/13 3:13 PM
laporan utama
Preventive Medicine
Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati
Karena tidak tahan lagi disiksa oleh batuknya yang tidak kunjung henti, Lukman (41), sebut saja begitu namanya, akhirnya menuruti saran istrinya agar pergi berobat ke dokter. Yang membuat istrinya curiga, adalah selain sering mengalami batuk keras, pilek dan sesak napas, suaminya itu juga nampak kehilangan berat badan. Setelah diperiksa, dokter menyarankan agar Lukman segera dirawat di rumah sakit, karena diagnosis menunjukkan gejala flek paru yang parah. Namun, bukan penyakitnya yang membuat Lukman cemas, tapi biaya pengobatan itu yang terbayangkan akan menguras tabungan hari tuanya.
Kalau saja ia lebih awal datang berobat ke dokter, atau mau mengubah gaya hidupnya sebagai perokok berat, mungkin tidak harus menjalani rawat inap yang membutuhkan biaya besar tersebut. Mencegah sebelum menjadi sakit, atau penyakit semakin parah, yang dalam ilmu kedokteran disebut dengan preventive medicine (pengobatan preventif), adalah lebih baik daripada nantinya harus mengobati. “Preventive Medicine adalah cabang dari ilmu kedokteran yang mengutamakan aspek-aspek pencegahan, yang dalam pengertiannya ada beberapa tingkatan frekuensi dalam usaha pencegahan tersebut, yaitu prevensi primordial, prevensi primer dan prevensi sekunder”, kata Dr. dr. Anwar Santoso, SpJP(K), FIHA, Dirut Rumah Sakit Jantung & Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita, Jakarta, kepada SmartLiving. Dengan preventive medicine, diharapkan semua orang dapat lebih bertanggung jawab terhadap kesehatannya sendiri.
Mengatasi ancaman penyakit berat Tentulah tidak ada satu orang pun yang menginginkan dirinya sakit, tetapi juga tidak ada satu orang pun yang mampu menghindarkannya jika hal itu terjadi. Menurut data dari WHO tahun 2011, kematian akibat penyakit tidak menular, atau penyakit degeneratif (penyakit yang mengiringi proses penuaan), adalah sekitar 60 persen dari seluruh penyebab kematian di negara-negara berkembang. Menurut Dr. Anwar, paling tidak, ada empat penyakit degeneratif yang sekarang itu menjadi persoalan besar di dunia, yaitu: penyakit jantung koroner, diabetes, kanker (semua jenis kanker), dan penyakit paru menahun. Di Indonesia, data RISKESDAS (Riset
8
EDISI 41 | Februari-Maret 2013
Majalah Smart Living Edisi 41 21x28 HR.indd 8
3/6/13 3:13 PM
Kesehatan Dasar) terakhir menyebutkan, 60% kematian diakibatkan oleh penyakit degeneratif, dengan tiga urutan penyakit tertinggi, yaitu: stroke (26.9%), darah tinggi (12,3%), dan diabetes (10.2%). Karena itulah, preventive medicine ini sekarang sedang trend di dunia kesehatan, terutama sejak Presiden Amerika Serikat Barrack Obama melakukan gerakan reformasi di bidang kesehatan. Terungkap dalam data pendukung sewaktu memperjuangkan undangundang kesehatan yang baru tersebut di Kongres USA, ada sekitar 20 persen warga Amerika yang tidak diasuransikan. Apalagi manula, dan orang-orang cacat (disable), sangat jarang sekali yang diasuransikan. Dengan undang-undang itu, Obama bisa menaikkan pajak yang 2%, atau yang paling mahal, dengan harapan akan menjadi peran negara untuk asuransi lebih pro public, dibandingkan sekarang yang pro private. “Kaitannya, kalau kita bicara tentang asuransi nasional, maka tentunya semua diarahkan dalam setiap promosi kesehatan, terutama dalam empat hal, di mana status kesehatan masyarakat diupayakan melalui peningkatkan kesehatan masyarakat, seperti campaign-campaign hidup sehat, mencegah atau mengurangi makanan yang tidak sehat. Juga makanan yang mengandung asam lemak jenuh perlu dikurangi”, kata Dr. Anwar.
masuk usia produktif tidak bisa lagi bekerja dengan baik, atau meninggal. Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan, Indonesia gencar mengampanyekan pola hidup sehat, agar masyarakat tidak terkena kanker (Kompas, 26 November 2012). Menurut Prof Nila F Moeloek, Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs, jika ingin membentuk masyarakat yang berkualitas sebagai sasaran utama dari Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals/MDGs), maka kesehatan menjadi sesuatu yang penting. Misalnya, jika seorang ibu menginginkan keluarganya hidup dengan kualitas yang baik, dia harus menjaga kesehatannya sebelum memasuki masa kehamilan. Selain itu, perlu tahu bagaimana mendidik dan menjaga kesehatan anak dengan benar, seperti memberikan imunisasi dan memperhatikan gizi. “Sehingga kemampuan otak anaknya bisa berkembang serta mampu meningkatkan kualitas hidup keluarganya”, katanya seperti yang dikutip media (Pdpersi.co.id, Jakarta, 31 Oktober 2011 09:08:50 AM). Tidak heran, bila para pakar kesehatan mulai melirik kembali preventive medicine sebagai usaha mencegah terjadi sakit, atau penyakit yang sudah ada agar berkembang menjadi lebih parah, sehingga penangannya tidak harus memerlukan biaya yang besar.
Ancaman penyakit berat, seperti kanker, misalnya, bukan hanya mempengaruhi sektor kesehatan saja, melainkan juga kemerosotan ekonomi keluarga, karena warga yang
9
Majalah Smart Living Edisi 41 21x28 HR.indd 9
3/6/13 3:13 PM
Nantikan terbitnya! SMaRT LIVIng april-Mei 2013
edisi 42
Dalam Riset Kesehatan Dasar (Riskerdas) tahun 2007 mengemuka temuan bahwa 36,5 persen anak balita Indonesia mengalami stunting – memiliki tinggi badan yang tertinggal, dibanding temanteman sebayanya dari kawasan Eropa dan Amerika. Hal ini bisa membuat mereka merasa minder dan kurang percaya diri untuk bersaing. Untuk itu, masyarakat harus menyadari pentingnya perencanaan dan pengawasan tumbuh kembang anak yang benar dan baik.
LAPORAN UTAMA
Persiapan untuk tumbuh kembang anak yang sehat dimulai sejak dari dalam kandungan, bayi baru lahir, batita (usia 1-3 tahun) dan prasekolah dengan perawatan yang tepat, gizi lengkap yang seimbang, imunisasi dan kasih sayang. Inilah masa kritis yang menentukan masa depan mereka kelak, dari segi kesehatan fisik (sehat, dan bertubuh dengan proporsi yang ideal), cerdas dan percaya diri.
LENSA
Sejak dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo tak henti-hentinya blusukan. Rasa lelah tak terlihat di wajah mantan Walikota Solo ini. Ditanya rahasianya, Jokowi mengaku ‘Cukup murah senyum saja’. Tapi dalam kesempatan bertemu dengan dirinya di sebuah acara, kepada reporter SmartLiving ia berbagi lagi: ‘Rajin olahraga, minum jamu, dan mungkin aneh buat sebagian orang – selalu membawa minyak angin ke manapun saya pergi’….
Majalah Smart Living Edisi 41 21x28 HR.indd 61
BUGAR
Sekarang lagi tren-nya AntiGravity Yoga. Penemunya, Christopher Harrison adalah pemain akrobat dan atlet senam asal New York. Penggunaan kantung besar dari sutera memungkinkan pelaku Antigravity Yoga melakukan posisi menggantung dengan kepala di bawah. Gerakan ini diyakini akan menyelaraskan kembali tubuh dari pengaruh kompresi gravitasi bumi. Perpaduan antara yoga, tarian, pilates dan senam ini juga dipercaya bermanfaat untuk merevitalisasi seluruh tubuh juga spirit pelakunya.
AKTUALITA
Belakangan semakin banyak dibicarakan kasus gangguan kelenjar endokrin (endocrine disruption) terutama pada anak laki-laki, yang dapat mengakibatkan kekacauan pada perkembangan organ seksual mereka, berupa penis kecil (mikropenis). Gangguan ini dalam istilah medisnya disebut dengan hipogonadisme (hypogonadism). Selain keluhan tadi, bisa nantinya berlanjut ke usia pubertas belum terlihat tumbuhnya kumis atau rambut halus, suara tidak pecah, dan wajah baby-faced. Apa penyebabnya? Bagaimana diagnosanya? Dan Bagaimana pencegahan maupun mengatasinya?
3/6/13 3:16 PM