ANALISIS PRODUK SPION PS135 DENGAN PENGATURAN PARAMETER MOLD TEMPERATURE MATERIAL PLASTIK POLIPROPILENE PADA PROSES INJECTION MOLDING (STUDI KASUS PT. SINAR AGUNG SELALU SUKSES KARANGANYAR JAWA TENGAH)
Predi Arif Nugroho, Danar Susilo Wijayanto dan Budi Harjanto
Prodi. Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan, FKIP, UNS Kampus UNS Pabelan JL. Ahmad Yani 200, Surakarta, Tlp/Fax 0271 718419 Email :
[email protected] ABSTRACT The objectives of this research are to investigate the effect of mold temperature variations on the flash formation and weld line, the mold temperature resulting in the rearview mirror case product with optimal quality on the injection molding process of the polypropylene globalene 7533 (PP) plastic product by using simulation software and on injection molding machine. The correspondence between the simulation of the software and the production application in industry on injection molding process for the design of mold temperature of injection molding process of the polypropylene globalene 7533 (PP) plastic product. This research used the descriptive quantitative. The samples of the research were the rearview mirror cases of PS135. The data of the research were gathered from simulations by using the software of Autodesk Inventor 2013 with the mold temperature parameters of 20oC, 30oC, 40oC, 50oC, 60oC, 70oC, 80oC, and 90oC. They were then entered into a table, displayed in the form of graphs, and analyzed. The results of the research are as follows the mold temperature influences the flash formation and weld line, The parameter which is optimal for the injection molding process based on the measurement with the software of Autodesk Inventor 2013 prevails and on the injection molding obtained through the use of machine of HAITIAN HTF 160X exists at the mold temperature of 20oC. The result of simulation by using the software of Autodesk Inventor 2013 is the same as that of the process on the actual injection molding machine. Keywords: mold temperature, polypropilene, injection molding, Autodesk Inventor 2013, flash formation and weld line PENDAHULUAN Pemakaian
barang-barang
yang
masyarakat.
Keunggulan
umumnya
adalah
plastik
lebih
pada efisien
terbuat dari bahan baku plastik semakin
dibandingkan penggunaan logam atau
meningkat. Hal ini dikarenakan plastik
kayu dan juga proses pengerjaannya yang
mempunyai banyak kelebihan-kelebihan
relatif sederhana. Selain efisien, plastik
yang
mulai
diperhitungkan
oleh
juga lebih ringan, lebih murah dan mudah
PS135 material polipropilene globalene
dibentuk.
7533.
Masalah yang banyak terjadi dalam proses produksi adalah produk yang
KAJIAN PUSTAKA
dihasilkan tidak sempurna sesuai dengan
Mesin Injection Molding
cetakan atau terjadi cacat sambungan
Injection
molding
merupakan
(weld line) dimana terdapat material sisa
metode yang penting dalam industri
yang menempel pada produk dan cacat sisa
pembuatan plastik.
(flash formation) dimana terdapat material
banyak dipilih karena memiliki beberapa
sisa yang menempel pada produk. Hal ini
keuntungan, yaitu kapasitas produksi yang
menyebabkan
produksi
tinggi, sisa penggunaan material (useless
membutuhkan waktu yang lama untuk
material) sedikit dan tenaga kerja minimal.
memenuhi target produksi. Langkah awal
Bahan baku yang digunakan juga dapat
yang dilakukan untuk menghasilkan suatu
diolah dalam satu kali proses dan pada
produk plastik yang berkualitas dengan
umumnya
mesin injection molding adalah dengan try
memerlukan proses finishing. Keunggulan
and error. Hal ini dilakukan untuk
metode
mengetahui desain dan parameter produksi
dapat membuat suatu benda dengan bentuk
yang
yang
geometri yang kompleks dalam satu
dihasilkan pada proses injection molding
langkah produksi yang dilakukan secara
memiliki tingkat kecacatan yang rendah.
otomatis. Kekurangan metode injection
Untuk menghemat waktu dan biaya, cara
molding, biaya investasi dan perawatan
ini dapat diminimalkan dengan melakukan
alat tinggi, serta perancangan produk harus
simulasi untuk mengatur mold temperatur.
mempertimbangkan
Berbagai variasi mold temperatur dapat
cetakannya.
lebih
proses
sesuai,
sehingga
mudah
produk
dilakukan
untuk
melihat
kualitas
ini
juga
tidak
injection molding adalah kita
pembuatan
desain
dengan
menggunakan software autodesk inventor dan
metode
Injection molding
produk
Proses Injection Molding Proses
injection
molding
sehingga ketika akan diproduksi, proses
merupakan proses yang kompleks karena
try and error dapat diminimalkan. Pada
melibatkan beberapa langkah proses yang
penelitian ini akan dianalisis pengaruh
diawali dengan langkah pengisian material
variasi mold temperature terhadap cacat
(mold filling) yaitu bahan plastik leleh
weld line dan flash formation pada spion
akan mengalir dari unit injeksi melalui sprue, runner, gate dan masuk ke dalam
cavity. Bahan plastik yang ada di dalam
penentuan parameter produksi yang kurang
cavity kemudian ditahan di dalam mold di
tepat. Cacat injection molding menurut
bawah tekanan tertentu untuk menjaga
BASF Corp. (2001) antara lain:
adanya
shrinkage
selama
produk
1) Weld line
mengalami pendinginan. Tekanan holding
Weld line adalah cacat
biasanya diberikan sampai bahan plastik di
yang
daerah
perubahan warna berupa garis pada
gate
membeku.
Langkah
ditandai
penahanan material di dalam mold ini
benda kerja.
biasa disebut holding. Bahan plastik
2) Air entrapments
tersebut
akan
mengalami
proses
Air
dengan
entrapments
adanya
adalah
pendinginan di dalam mold yang disebut
cacat yang ditandai dengan adanya
dengan cooling. Langkah terakhir dari
bentuk seperti gelembung udara
proses adalah pengeluaran produk (part
atau air pada permukaan benda
ejector) yaitu mold membuka dan produk
kerja.
yang sudah membeku tadi didorong keluar
3) Delamination
dari cavity oleh ejector.
Delamination adalah cacat yang
ditandai
bagian
Plastik Plastik
merupakan
material
nonmetalik sintetik yang dapat dibentuk
dengan
adanya
kerja
yang
adalah
cacat
benda
mengelupas. 4) Warpage
dengan menggunakan casting, molding,
Warpage
atau extruding dan bisa dikeraskan untuk
yang
mempertahankan bentuk yang diinginkan.
penyimpangan bentuk dari cetakan.
Secara
garis
dikategorikan thermoplastic
besar menjadi dan
plastik 2,
dapat
ditandai
Termoplastik, yaitu polimer yang bisa mencair dan melunak. Termoset, yaitu
Sink marks adalah cacat yang
ditandai
Pada proses injection molding sering ditemukan cacat benda kerja akibat
adanya
6) Deformation on demolding Deformation demolding ditandai
Cacat Benda Kerja Injection Molding
dengan
cekungan pada permukaan produk.
polimer yang tidak mencair atau meleleh jika dipanaskan.
adanya
5) Sink marks
yaitu
thermosetting.
dengan
adalah adanya
on cacat
yang
penyimpangan
bentuk benda kerja tidak sesuai cetakan.
7) Voids
Invertor dapat menguji cara kerja dari Voids adalah cacat yang
produk
yang
dibuat
Simulation
tidak sempurna pada produk di
Pengukuran
daerah cekungan.
pembebanan juga dapat dilakukan dengan bantuan
yang
Motion
ditandai dengan adanya pengisian
8) Streaks
Modul
dengan
tegangan
Assembly
terintergrasi.
daya
maupun
Stress
Analysis
Streaks adalah cacat yang
Environment. Autodesk Inventor memiliki
ditandai dengan adanya bagian
beberapa kelebihan yang memudahkan
benda kerja tergores.
dalam design serta tampilan yang lebih
9) Short shot
menarik dan riil, karena fasilitas material
Short shot adalah cacat yang
ditandai
rongga
dengan
benda
kerja.
adanya Hal
ini
disebabkan oleh cavity tidak terisi penuh oleh filler. 10) Flash formation Flash
yang disediakan.
formation
METODE PENELITIAN 1. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kuantitatif.
Penelitian
dilakukan
menggunakan
software
adalah
simulasi AutoDesk Inventor 2013
cacat yang ditandai dengan adanya
dengan mengatur mold temperature
filler yang ikut tercetak pada benda
untuk
kerja.
produk spion PS 135 pada proses
dapat
mengetahui
kualitas
injection molding menggunakan mesin injection molding HAITIAN HTF
AutoDesk Inventor 2013 Autodesk
Inventor
merupakan
160X.
Instrumen
penelitian
sebuah software CAD (computer-aided
menggunakan
design and drafting) dengan kemampuan
temperature 230ºC, injection pressure
pemodelan 3 dimensi solid untuk proses
85MPa, injection time 2s dan machine
pembuatan objek prototipe 3D secara
time open clamp 7s. Parameter yang
visual, simulasi, dan drafting beserta
divariasi adalah mold temperature
dokumentasi data-datanya.
dengan variasi20 oC, 30 oC, 40 oC, 50
Dalam Inventor, bisa dibuat sketsa
o
C, 60 oC, 70
2D produk, memodelkannya menjadi 3D
Material
untuk
adalah
dilanjutkan
dengan
proses
pembuatan prototipe visual (render) atau yang lebih kompleks lagi yaitu simulasi.
parameter
ini
o
C, 80
plastik jenis
globalene 7533.
yang
melt
o
C, 90 oC. digunakan
Polypropylene
(PP)
Gate location terdapat pada X= 1,246 mm, Y=84,097 mm dan Z= 5,500
HASIL DAN PEMBAHASAN Confidence of fill
mm.
Gambar 1. Gate Location Diagram alir pengujian dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 3. Confidence Of Fill Hasil
simulasi
menggunakan
variasi mold temperature 20 s/d 90oC menunjukkan bahwa aliran plastik cair mampu mengisi seluruh rongga cetak dengan sempurna, karena nilai
yang
ditunjukkan 100% high. Confidence of fill ini ditunjukkan dengan warna hijau pada semua bagian. Quality Prediction
Gambar 4. Quality Prediction Hasil
simulasi
menggunakan
variasi mold temperature 20 s/d 90oC dinyatakan berkualitas baik dengan tidak adanya nilai pada indikator low dan Gambar 2. Prosedur Penelitian
mayoritas benda berwarna hijau atau high.
Air Traps
Gambar 5. Air Traps Pada simulasi ini ditemukan air traps yang terjadi pada bagian sisi luar dan sisi dalam benda yang ditunjukkan dengan
Gambar 6. Weld Line
lingkaran berwarna merah muda. Air traps terjadi
pada
semua
variasi
Weld
line
ditemukan
pada
mold
simulasi ini yang berupa garis-garis pada
temperature. Hal tersebut menunjukkan
bagian sisi luar dan dalam benda. Weld
bahwa variasi mold temperature tidak
line terjadi pada semua variasi mold
dapat menghilangkan air traps.
temperature. Hal tersebut menunjukkan bahwa variasi mold temperature tidak
Weld Lines
dapat menghilangkan weld line.
Tabel 1. Hasil Simulasi Produk Spion PS135 dengan Parameter Mold Temperature antara 20 s/d 90oC Menggunakan AutoDesk Inventor 2013
Data dan tabel hasil simulasi produk injection molding menunjukkan variasi
parameter
mold
temperature terhadap kualitas produk yang dihasilkan. 1. Hubungan mold temperature dengan actual filling time. 2,155 Actual filling time (s)
actual injection pressure Actual injection pressure (MPa)
pengaruh
2. Hubungan mold temperature dengan
26 25,5 25 24,5 24 23,5 23 22,5 22 21,5
R² = 0,999 0
2,15
50
100
Mold Temperature (oC)
2,145 2,14
Gambar 8. Grafik Actual Injection
2,135 2,13
Pressure terhadap Mold Temperature pada
R² = 0,831
2,125
Simulasi 0
50
100
Mold Temperature (oC)
Produk
Spion
PS135
Menggunakan Software AutoDesk Inventor 2013.
Gambar 7. Grafik Actual Filling
Gambar 8. menunjukan grafik
Time terhadap Mold Temperature pada
yang menurun secara bertahap actual
Simulasi
injection pressure mengalami penurunan
Produk
Spion
PS135
Menggunakan Software AutoDesk Inventor
dikarenakan
semakin
panas
mold
2013.
temperature maka tidak ada pendinginan Gambar 7. menunjukan grafik yang
melt secara otomatis oleh mold yang
mengalami penurunan yang tidak konstan.
bersuhu rendah, sehingga semakin lancar
Hal ini terjadi karena semakin tinggi mold
aliran melt mengisi rongga cetakan. Hal ini
temperature maka aliran melt semakin
mengakibatkan actual injection pressure
lancar. Hal ini disebabkan tidak ada
semakin kecil.
pendinginan secara otomatis oleh mold
3. Hubungan mold temperature dengan
temperature
yang
bersuhu
rendah,
sehingga waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi cetakan semakin cepat.
clamp force area
Clamp force area (cm2)
600
Gambar 10. menunjukan grafik
500
yang menurun secara bertahap max. clamp
400
force during filling mengalami penurunan
300
dikarenakan
200
semakin
panas
mold
temperature maka tidak ada pendinginan
100
melt secara otomatis oleh mold yang
0 20 30 40 50 60 70 80 90 Mold Temperature (oC)
Gambar 9. Grafik Clamp Force
bersuhu rendah, sehingga semakin lancar aliran melt mengisi rongga cetakan. Hal ini mengakibatkan max. clamp force during
Area terhadap Mold Temperature pada
filling semakin kecil.
Simulasi
PS135
5. Hubungan mold temperature dengan
Menggunakan Software AutoDesk Inventor
velocity/pressure switchs/dover at %
2013.
volume.
Produk
Spion
clamp force area stabil tidak mengalami perubahan. Hal ini disebabkan karena menggunakan mold yang sama, sehingga luasnya sama. 4. Hubungan mold temperature dengan
Velocity/pressure switch-over at % volume
Gambar 9 menunjukan grafik
98,67 98,66 98,65 98,64 98,63 98,62
R² = 0,917
98,61 0
50 100 Mold Temperature (oC)
Max. clamp force during filling (tonne)
max. clamp force during filling. Gambar
65 64 63 62 61 60 59 58 57 56
11.
Grafik
Velocity/Pressure Switchs/Dover at % Volume terhadap Mold Temperature pada Simulasi
Produk
Spion
PS135
Menggunakan Software AutoDesk Inventor 2013. R² = 0,999 0
50 Mold Temperature (oC)
Gambar 11. menunujukan grafik 100
Gambar 10. Grafik Max. Clamp
penurunan
yang
velocity/pressure
tidak
konstan
switchs/dover
pada at
%
Force During Filling terhadap Mold
volume. Hal ini disebabkan karena pada
Temperature pada Simulasi Produk Spion
suhu mold yang rendah 20 oC yang berada
PS135 Menggunakan Software AutoDesk
dibawah suhu ruang maka tidak terjadi
Inventor 2013.
penyusutan pada material yang terlalu besar. Ketika suhu naik diantara suhu
ruang sekitar 30 s/d 50
o
C terjadi
7. Hubungan mold temperature dengan estimated cycle time.
at % volume yang disebabkan oleh
800 700 600 500 400 300 200 100 0
penyusutan pada material yang relatih masih kecil. 6. Hubungan mold temperature dengan velocity/pressure
switchs/dover
at
Velocity/pressure switch-over at time (s)
time. 2,5
Estimated cycle time (s)
penurunan velocity/pressure switchs/dover
R² = 0,808
0
2
50 Mold Temperature (oC)
100
1,5
Gambar 13. Grafik Estimated
1
Cycle Time terhadap Mold Temperature pada
0,5
Simulasi
Produk
Spion
PS135
Menggunakan Software AutoDesk Inventor
0 20 30 40 50 60 70 80 90 Mold temperature ( oC)
2013. Gambar 13. menunjukan grafik
Grafik
estimated cycle time yang mengalami
Velocity/Pressure Switchs/Dover at Time
kenaikan sangat signifikan antara mold
terhadap Mold Temperature pada Simulasi
temperature 60 s/d 70
Produk
disebabkan karena mold temperature 20
Gambar
Spion
12.
PS135
Menggunakan
Software AutoDesk Inventor 2013.
o
C. Hal ini
s/d 60 oC masih mendekati suhu ruang,
Gambar 12. menunjukan grafik
sehingga pendinginan oleh udara skitar
velocity/pressure switchs/dover at time
masih dapat dilakukan dengan waktu yang
stabil tidak mengalami perubahan. Hal ini
relatif cepat. Estimated cycle time yang
disebabkan karena menggunakan mold
dibutuhkan untuk satu kali inject relatif
yang sama, sehingga velocity/pressure
cepat. Mold temperature yang bersuhu
switchs/dover at time sama.
diatas suhu ruang yaitu 70 s/d 90 oC akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pendinginan dan plastisasi melt sehingga waktu yang dibutuhkan untuk satu kali proses inject sangat lama.
8. Hubungan mold temperature dengan total part weight
terhadap Mold Temperature pada Simulasi Produk
179 Total part weight (g)
Gambar 15. Grafik Shot Volume
178,5
PS135
Menggunakan
Software AutoDesk Inventor 2013.
178
Gambar 15. menunjukan grafik
177,5
shot
177
volume
stabil
tidak
mengalami
perubahan. Hal ini disebabkan karena
176,5 R² = 0,999
176
menggunakan mold yang sama, sehingga
175,5
volumenya sama. 0
50 100 Mold Temperature (oC)
10. Hubungan mold temperature dengan shot volume.
Weight terhadap Mold Temperature pada Simulasi
Produk
Spion
PS135
Menggunakan Software AutoDesk Inventor 2013. Gambar 14. menunjukan grafik yang menurun secara bertahap. Berat komponen
mengalami
dikarenakan
semakin
Estimated pack and cool (s)
Gambar 14. Grafik Total Part
800 700 600 500 400 300 200 100 0
panas
mold
penyusutan yang terjadi pada benda. Hal ini mengakibatkan berat dari komponen berkurang.
R² = 0,823
0
penurunan
temperature maka semakin besar tingkat
50 Mold Temperature (oC)
100
Gambar 16. Grafik Estimated Pack
and
Cool
terhadap
Mold
Temperature pada Simulasi Produk Spion PS135 Menggunakan Software AutoDesk Inventor 2013.
9. Hubungan mold temperature dengan shot volume. Shot volume (cm3)
Spion
Gambar 16. menunjukan grafik estimated cycle time yang mengalami
2.500.000
kenaikan sangat signifikan antara mold
2.000.000
temperature 60 s/d 70
1.500.000
disebabkan karena mold temperature 20
1.000.000
s/d 60 oC masih mendekati suhu ruang,
500.000
sehingga pendinginan oleh udara skitar
0
o
C. Hal ini
masih dapat dilakukan dengan waktu yang 20 30 40 50 60 70 80 90 Mold temperature ( oC)
relatif cepat. Mold temperature yang bersuhu diatas suhu ruang yaitu 70 s/d 90
o
C akan membutuhkan waktu yang cukup
lama untuk pendinginan dan plastisasi melt. Hasil injeksi pada mesin HAITIAN HTF 160X dengan pengaturan parameter mold temperature 20 oC, injection pressure 85 Mpa, dan melt temperature 230 oC menghasilkan benda seperti pada gambar 17. Gambar 18. Hasil Injeksi Spion PS 135 Pada Mesin Haitian HTF 160X dengan Pengaturan Mold Temperature 20 o
C, Injection Pressure 85 Mpa, dan Melt
Temperature 230 oC Sisi Luar Benda. Dari gambar 18. dapat dilihat secara visual terdapat sink mark pada sisi dalam benda hasil injeksi. Cacat flash Gambar 17. Hasil Injeksi Spion
formation terdapat pada sebagian sisi
PS 135 Pada Mesin Haitian HTF 160X
samping benda. Cacat water mark pada
dengan Pengaturan Mold Temperature 20
benda yang dapat dilihat seperti ada sisa
o
C, Injection Pressure 85 Mpa, dan Melt o
Temperature 230 C Sisi Dalam Benda. Dari gambar 17. dapat dilihat
air yang terkandung pada benda. Cacat sink mark terdapat pada sisi samping bagian luar benda.
secara visual terdapat sink mark pada sisi
Hasil injeksi pada mesin HAITIAN
dalam benda hasil injeksi. Cacat flash
HTF 160X dengan pengaturan parameter
formation terdapat pada sebagian sisi
mold temperature 50 oC, injection pressure
dalam benda seperti ditandai dengan
85 Mpa, dan melt temperature 230 oC
lingkaran berwarna kuning. Terdapat air
menghasilkan benda seperti pada gambar
traps pada benda yang dapat dilihat seperti
19.
ada bagian yang terbakar pada benda hasil injeksi.
dalam benda hasil injeksi. Cacat flash formation terdapat pada sebagian sisi samping benda. Cacat water mark pada benda yang dapat dilihat seperti ada sisa air yang terkandung pada benda. Cacat sink mark terdapat pada sisi samping bagian luar benda. Gambar 19. Hasil Injeksi Spion PS 135 Pada Mesin Haitian HTF 160X dengan Pengaturan Mold Temperature 50 o
C, Injection Pressure 85 Mpa, dan Melt o
Temperature 230 C Sisi Dalam Benda. Dari gambar 19. dapat dilihat secara visual terdapat sink mark pada sisi dalam benda hasil injeksi. Cacat flash
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Mold temperature berpangaruh pada cacat sisa flash formation dan weld line. 2. Parameter yang optimal untuk proses
formation terdapat pada sebagian sisi
injection
dalam benda. Terdapat air traps pada
software AutoDesk Inventor 2013
benda yang dapat dilihat seperti ada bagian
pada mold temperature 20 oC
yang terbakar pada benda hasil injeksi.
molding
menggunakan
3. Hasil yang optimal pada injection molding
menggunakan
mesin
HAITIAN HTF 160X pada parameter mold temperature 20 oC. 4. Hasil
simulasi
menggunakan
AutoDesk Inventor 2013 sama dengan proses di mesin injection molding yang sesungguhnya. Gambar 20. Hasil Injeksi Spion PS 135 Pada Mesin Haitian HTF 160X dengan Pengaturan Mold Temperature 50 o
C, Injection Pressure 85 Mpa, dan Melt
Temperature 230 oC Sisi Luar Benda. Dari gambar 20. dapat dilihat secara visual terdapat sink mark pada sisi
DAFTAR PUSTAKA Alexandra, S (2008). Implementasi Desain Eksperimen untuk Mengurangi Kecacatan Produk pada Proses Injection Molding yang Menggunakan Bahan Daur Ulang di PT Meta Plastik. Skripsi Dipublikasikan, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Bociaga, Jaruga, Gnatowski (2010). “Warpage of Injection Moulded Parts as The Result of Mould Temperature Difference”. International Scientific Journal. Vol.44 issue 1 page 28-34 Bowie Sagitta (2009) Cetakan Mesin Injeksi Plastik (Plastic Injection Molding mold). Diperoleh 11 April 2013 dari http://bsagitta.blogspot.com/2009/0 6/cetakan-mesin-injeksi-plastikplastic.html Harper, C.A. & Petrie, E.M. (2003). Plastics Materials and ProcessesA Concise Encyclopedia. Canada: John Wiley & Sons, Inc Harper, C.A. (Ed) (2006). Handbook of Plastics Tecnologies. United States of America: The Mc.GrawHill Companies, Inc Hasan.(2012). Perancangan Cetakan untuk Alat Injeksi Plastik Daur Ulang. Skripsi Dipublikasikan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Hidayat, Nur & Shanhaji, Ahmad (2011). Autodesk Inventor Mastering 3D Mechanical Design. Bandung: Informatika Khalistyawati, Shinta (2010). Plastik Polipropilena. Diperoleh 9 April 2013, dari http://www.scribd.com/doc/371705 63/plastik-polipropilen Riny (2003). Desain Mold Spule 1989 untuk Injection Molding di PT. X. Skripsi Dipublikasikan, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Sembiring, P. (2010) Pengaruh Campuran 50% Polypropylene, 30% Polyethylene, 20% Polystyrene terhadap Variasi Temperatur pada Proses Injection Molding Tipe Teforma RN 320. Skripsi Dipublikasikan, Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara Siburian, R.A.F & Simbolon, T.R. (2008). Polimer: Ilmu Material. Medan: USU Press Singh,
A.K. & Singh, D.K. (2012).Modelling and Analysis of
Mold Filling Parameters for PP and ABS Materials Using Software Simulation.International Journal of Engineering Research & Technology (IJERT), 1 (7), 1-5 Soejanto, Irwan. (2009). Desain Eksperimen dengan Metode Taguchi. Yogyakarta: Graha Ilmu Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugondo, Anggono, Hardianto (2007). “Minimalisasi Cacat dengan Pengaturan Tekanan terhadap Kualitas Produk pada Proses Injection Molding dengan Menggunakan Simulasi”.Tekno Sim 2007 Tjitro, Soejono & Firdaus (2003). Studi Eksperimental Pengaruh Paramater Proses Pencetakan Bahan Plastik terhadap Cacat Penyusutan (Shrinkage) pada Benda Cetak Pneumatics Holder (Versi Elektronik). Jurnal Penelitian Teknik, Universitas Kristen Petra. Diperoleh pada 9 April 2013, dari
http://puslit.petra.ac.id/journals/me chanical/ Wahyudi, Firman (2008) Perancangan Cetakan Bagasi Sepeda Motor (Honda)
untuk Proses Injection Molding Skripsi Dipublikasikan,
Institut
Sepuluh November, Surabaya
Teknologi