Dwi Minggu Kedua Juni 2010 Nomor 526 Tahun XIX
Sabtu untuk Student Day PR I: SNMPTN, Jangan Terkecoh Bocoran Jawaban
ISSN : 1907 - 6428
Dwi Minggu Pertama Juni 2010
Surveillance 1 BAAK Sosialisasi UU KIP
dan Workshop Intern Kehumasan
U
Suasana surveillance 1 BAAK
S
etelah Humas Universitas B ra w i j a ya ( U B ) b e r h a s i l mempertahankan sertifikasi ISO 9001:2008, Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) UB juga berhasil mempertahankan sertifikat ISO. Hal itu disampaikan oleh Auditor Llyod's Registered Quality Assurance (LRQA) Limited Rusli Ananda pada Kamis-Jum'at (10-11/6). Hadir pada kesempatan itu Kepala BAAK Dra Welmin Sunyi Ariningsih MLib serta jajaran kepala sub bagian dan kepala bagian di lingkungan BAAK. Dalam pertemuan itu Rusli Ananda menuturkan, masih ada anggapan bahwa ISO merupakan pekerjaan tambahan. Hal ini menurut Rusli merupakan anggapan yang keliru karena pada dasarnya ISO merupakan bagian dari penerapan manajemen sebuah organisasi. Untuk itu Rusli menyarankan agar unsur pimpinan mengetahui dengan pasti indikator kinerja bagian dibawahnya dan perlu komitmen bersama untuk benar-benar menjalankan SMM sesuai standar ISO 9001:2008. Rusli menambahkan, intervensi dari luar akan merusak sistem yang telah diatur dengan baik. Meski demikian, ISO didesain agar tim internal tidak terkena dampak dari external baik secara langsung maupun tidak. Untuk itu setiap personil dalam tim menurut Rusli, harus benar-benar memahami tugas dan fungsinya. Tim, ujar Rusli, harus
mensolidkan dinamika internal yang terjadi sehingga efek external tidak mempengaruhi internal organisasi. Tolak ukur dari solid tidaknya sebuah organisasi dapat dilihat salah satunya dari seberapa cepat organisasi menanggapi berbagai pertanyaan yang diajukan oleh pihak external. Menanggapi temuan assesment BAAK pada September 2009, dari 18 temuan minor yang ada masih terdapat 12 dengan status terbuka (open) dan 6 dengan status tuntas (closed). Status dengan kondisi terbuka atau belum dibenahi antara lain dalam hal prosedur yang terdokumentasi (documented procedure), kebijakan mutu (quality policy), sasaran mutu (quality plan), tinjauan manajemen (management review), audit internal, monitoring kepuasan pelanggan, sumber daya manusia dan keluhan pelanggan. Menanggapi keluhan pelanggan yang dilakukan BAAK, Rusli menyarankan agar setiap keluhan tidak sekedar normatif tetapi juga harus menerapkan unsur empati. Untuk kedua belas temuan dengan status terbuka LRQA memberikan toleransi perbaikan selama enam bulan kedepan. Apabila dalam kurun waktu enam bulan kedepan status minor masih belum terselesaikan maka sertifikat ISO 9001:2008 dapat ditarik kembali oleh LRQA.[nun]
ndang-Undang Nomor 14 Ta h u n 2 0 0 8 t e n t a n g Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dapat menjadi katalis guna memisahkan antara informasi yang berhak diakses masyarakat dan informasi yang bersifat rahasia. Sebelum Undang-Undang ini diimplementasikan, tidak dapat diketahui banyaknya kasus yang berkaitan dengan sengketa informasi publik, sejalan dengan era demokrasi yang menuntut t ra n s p a ra n s i s e r t a ke t e r b u k a a n . Universitas Brawijaya (UB) sebagai salah satu institusi publik tak urung merasa perlu mendapat pengetahuan tentang UndangUndang tersebut dan implementasinya di tengah-tengah masyarakat. Karena itu, Jum'at (4/6) esok, Humas dan Keprotokoleran UB akan menyelenggarakan sosialisasi UU Nomor 14 Tahun 2008 ini kepada pimpinan di lingkungan UB. Bertempat di Ruang Oryza Guest House, acara akan dimulai pukul 08.00 WIB dengan menghadirkan pembicara Dra. Henny S. Widyaningsih, Wakil Ketua KIP Pusat sekaligus dosen Ilmu Komunikasi dan mantan Kepala Humas Universitas Indonesia. Rektor UB Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito direncanakan akan membuka kegiatan ini. Keesokan harinya, Sabtu (5/6) pukul 08.00 WIB, di tempat yang sama akan dilanjutkan dengan workshop intern kehumasan yang diikuti oleh sivitas akademika UB yang meliputi dosen, karyawan dan mahasiswa. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali mereka d e n g a n ke t ra m p i l a n h u m a s d a n keprotokoleran, yang pada akhirnya d i h a ra p k a n m a m p u m e m b a n g u n komunikasi efektif guna mendorong UB mewujudkan visi dan misi organisasi. Materi yang akan disampaikan dalam workshop ini meliputi Teknik Komunikasi dan Mengendalikan Opini Publik (Djanalis Djanaid/Indopurels), Teknik Berhubungan dengan Pers dan Membuat Press Release (Dody Wisnu Pribadi/KOMPAS) serta Teknik Keprotokoleran (Kotok Gurito, SE). [nok]
1
Presentasi mahasiswa tentang pelaksanaan student day
S
urat Keputusan Rektor yang menetapkan lima hari aktif untuk kuliah ditetapkan untuk meluangkan hari sabtu bagi mahasiswa melatih soft skill bukan s e b a g a i h a r i l i b u r. S o f t s k i l l dibutuhkan bagi mahasiswa agar mereka tidak hanya unggul di bidang akademis tapi juga kemapuan yang lain. "Itu penting untuk character building mereka”, ungkap Pembantu Rektor III, Ir HRB Ainurrasyid MS kepada Prasetya di tengah acara Workshop konsep Krida Mahasiswa (KRIMA) yang berlangsung di lantai 6 Gedung Rektorat UB, Kamis (10/6). Kegiatan selama satu hari itu diikuti oleh para Pembantu Dekan III beserta pengurus Ekskutif Mahasiswa (EM), perwakilan Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) Fakultas dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UB. Workshop ini diisi dengan presentasi masing-masing BEM fakultas tentang konsep KRIMA. KRIMA merupakan kegiatan mahasiswa yang dikordinir oleh Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) di masing-masing fakultas setiap Sabtu selama satu semester pasca Perkenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa (PK2 Maba) 2010/2011. KRIMA diadakan dengan kegiatan yang mencakup unsur kerohanian, seni, intelektual, olahraga, entrepreneurship, leadership, nasionalisme. Salah satu kegiatan kesenian yang diusulkan oleh BEM Fakulatas Ekonomi adalah lomba menulis puisi
2
juga teater. Mereka beralasan, kegiatan ini selain bermanfaat melatih otak kanan juga untuk melatih otak kiri untuk bidang akademis. KRIMA rencananya akan dilaksanakan dua minggu setelah PK2M yang digelar pada 4-7 Agustus 2010. PK2 Maba akan dilaksanakan satu hari untuk tingkat universitas dan tiga hari untuk fakultas. Waktu tiga hari untuk fakultas menjadi kesempatan bagi fakultas untuk memperkenalkan kekhasan fakultas masing-masing. Masalah lokalitas ini pula yang menjadi alasan pelaksanaan KRIMA di setiap fakultas tidak diseragamkan. Nina Andriyani, salah satu anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UB mengungkapkan, s e tiap fakul tas tidak d i s a m a k a n k o n s e p n ya k a r e n a masing-masing memiliki kebijakan lokal yang berbeda. Seperti BEM Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) yang bervisi KRIMA sebagai student day yang akan memberikan open space kepada mahasiswa dengan basis intelektualitas, mentalitas, moralitas, dan menumbuhkan great respect terhadap FIA sebagai almamater. Visi ini menurut Nina akan mengejawantahkan dalam bentuk pengenalan jurusan maupun LSO (Lembaga Semi Otonom) selain itu juga mahasiswa akan diperkenalkan terkait beasiswa, perpustakan sampai KRS Online.[ai]
Prof Dr Ir Bambang Suharto MS
P
elaksanaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tinggal sebentar lagi, yakni 16-17 Juni 2010 mendatang. Pada kesempatan tersebut UB akan menjadi tuan rumah untuk program Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan peserta sekitar 8500 orang. Dua PTN lain di Malang yang menjadi tuan rumah adalah Universitas Negeri Malang (UM) untuk program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim untuk program Ilmu Pengetahun Campuran. "SNMPTN tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, melalui pendaftaran online", ungkap Pembantu Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Bambang Suharto, MS. Melalui pendaftaran online tersebut, menurutnya identitas pendaftar akan langsung masuk ke panitia Surabaya dan langsung mendapat nomer peserta serta nomer ruang tempat ujian. "Model seperti ini menurut saya lebih lengah dari tahun sebelumnya sehingga memudahkan joki untuk melancarkan aksi", ujar PR I. Untuk mengantisipasi hal tersebut, jajaran PR I tengah menyiapkan pengawas sekitar 850 orang dari unsur dosen dan karyawan, dengan penempatan 2 orang pada setiap ruangan. "Saat masuk ruangan setiap peserta diminta menunjukkan kartu identitas seperti KTP, SIM dan kartu pelajar", tambahnya. Di akhir wawancara, kepada peserta ia menghimbau agar tidak terkecoh dengan bocoran jawaban yang dikirimkan pihak tidak bertanggung jawab. "Jangan lagi terkecoh bocoran jawaban yang dikirim orang tidak bertanggung jawab baik melalui SMS ataupun sarana lainnya seperti kasus UAN kemarin", pungkas PR I. [nok]
Nomor 526 Tahun XIX
El-Hawa, Robot Kanibal Yang Lolos KRSI
Dwi Minggu Pertama Juni 2010
Peduli Anak, UB Dirikan Children Centre
Prof Dr Ir Harnen Sulistio berfoto bersama tim robot FT
S
alah satu robot rancangan mahasiswa Teknik Elektro Universitas Brawijaya (TE-UB), "El-Hawa", dinyatakan lolos untuk maju ke Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI). Kontes ini merupakan bagian dari Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) yang akan diselenggarakan di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), pada 1820 Juni mendatang. Selama satu tahun, ElHawa dirancang oleh tim yang terdiri atas Rosyam Al Farisi (Teknik Elektro 2007), Rizal Maulana (Teknik Elektro 2007), Reza Sugandi ( Teknik Elektro 2007), Arif DJ (Teknik Elektro 2008) dan Irfan H (Teknik Elektro 2008). "Karena keterbatasan anggaran, El-Hawa dibuat dari barangbarang bekas seperti rangka atap rumah, dll. Karena itulah robot ini termasuk robot kanibal", ungkap Ketua Jurusan TE-UB, Rudi Yuwono, ST, MT kepada Prasetya pada acara demo robot di Dekanat FT, Rabu (9/6). El Hawa, yang berarti wanita pertama yang terbuat secara elektronik, hampir seluruh komponennya menggunakan barang bekas seperti motor, baterai, dan rangka. "Dengan keadaan seperti ini, maka tidak heran jika performance, estetika dan kualitas motor El-Hawa tidak maksimal", terang ketua tim, Rosyam Al Farisi. Dengan keterbatasan yang ada, tim yang dipimpinnya mencoba menuangkan ide kreatif berupa tari pendet yang dipersembahkan El-Hawa bagi juri dan penonton kontes robot nantinya. Tari pendet itu sendiri terbagi dalam beberapa zona yang telah ditetapkan penitia yaitu start zone, tanjek zone, ngagem zone, nyeledet zone dan end zone. Pada masingm a s i n g zo n a i n i , E l - H awa a k a n menunjukkan kemampuannya untuk menari pendet yang meliputi mata melirik, berjalan, kepala menoleh ke kanan dan ke kiri, mengayunkan tangan, menggerakkan kaki, merentangkan tangan, duduk, serta menabur bunga. Dengan sensor suara, El-
Hawa hanya akan bergerak ketika mendengar lantunan gamelan tari pendet. Tradisi Juara "Untuk melanjutkan tradisi juara, dibutuhkan dukungan dari semua stakeholders", ungkap Rosyam dalam presentasinya. Dengan keterbatasan yang ada, kepada Prasetya, Rosyam mengaku bangga berhasil menuntaskan pengerjaan robot ini. Total anggaran Rp. 18 juta, menurutnya dihabiskan pada semua jenis robot KRI, KRCI dan KRSI. Hal ini jauh berbeda dengan perguruan tinggi lain seperti PENS-ITS, langganan juara pertama tiap tahun, yang menghabiskan dana hingga Rp. 50 juta untuk satu jenis robot. Hal yang sama juga dilakukan Universitas Trunojoyo, yang menghabiskan sekitar Rp. 98 juta untuk robotnya walaupun kalah. "Untuk menghasilkan performa yang bagus, harus membeli peralatan dengan harga yang lumayan mahal. Sementara komponen robot kami ini dibeli di toko loak milik Haji Sam", ungkapnya prihatin. Pada baterai misalnya, Rosyam mengungkap, satu baterai hanya bisa dipergunakan untuk satu kali trial dan untuk trial berikut, timnya harus menunggu baterai di charge hingga 2.5 jam. "Dari segi elektrik dan program, sebenarnya tim UB sudah diakui. Sayangnya pendanaan menjadi kendala untuk membeli komponen yang lebih bagus", kata Rosyam. Untuk tampil maksimal, tambahnya, dibutuhkan dana hingga Rp 80 juta. Kreativitas Selain El-Hawa, robot lain yang dinyatakan lolos maju di tingkat nasional adalah "Amru" pada KRI. Amru terdiri atas empat robot yakni satu robot manual dan tiga robot otomatis yang dikerjakan secara marathon oleh 12 anggota tim. "Pada KRI nantinya, Amru ditugasi untuk membangun Candi Prambanan", ungkap Bobby Wahyu (mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2006) yang didaulat menjadi anggota tim. KRI, tambah Bobby,
merupakan ajang awal menuju Abu Robocon yang akan diselenggarakan di Mesir pada akhir Bulan Agustus tahun ini. Pembangunan candi merupakan analogi piramida yang menjadi persyaratan pada ajang rutin tahunan tingkat dunia ini. "Nantinya robot diminta mengambil balok yang kemudian akan disusun secara rapi menjadi candi", katanya. Pada ajang tingkat regional, salah satu robot KRCI milik TE-UB, telah kalah pada per-delapan final sehingga tidak berhak maju ke tingkat nasional. "Pada ajang tersebut, robot diminta untuk memadamkan lilin", ungkap Indrawan Riza (mahasiswa TE-UB angkatan 2006) yang mengomandoi delapan anggota tim. Kendala utama yang dihadapi timnya, menurut Riza adalah kondisi lapangan yang berbeda saat trial dan lomba. Untuk itu, ia sangat berharap pihak dekanat maupun universitas bersedia membantu pengadaan lapangan robot sehingga sesuai dengan kondisi lomba. Hal lain yang juga dimintanya adalah peningkatan performa robot terutama kestabilan agar bisa menyelesaikan tugas pada semua kondisi. B erbagai permintaan tersebut diamini Dekan Fakultas Teknik UB, Prof. Dr. Ir. Harnen Sulistio, yang akan membawanya pada rapat pimpinan. "Pimpinan selayaknya memiliki skala prioritas dalam mendukung kegiatan kemahasiswaan", ungkap Harnen. Kegiatan mahasiswa yang mengedepankan kreativitas tinggi seperti kontes robot ini, disayangkannya tidak menjadi prioritas stakeholders baik di tingkat fakultas maupun universitas. Pa d a h a l , m e n u r u t H a r n e n , h a s i l kreativitas mahasiswa merupakan bukti tingginya kualitas sistem pendidikan. Kepada El-Hawa, Dekan juga memberikan masukan khusus seperti p e n a m b a h a n k o s t u m ya n g l e b i h gemerlap, memberikan kipas serta mata yang kurang bulat. [nok]
3
Prof Dr Sc AGr Ir Suyadi MS bermain bersama peserta children centre
S
ebagai wujud kepedulian kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa, Universitas Brawijaya (UB) mendirikan unit baru yang diberi nama Children Centre (CC). Lembaga yang berdiri pada Januari 2010 ini terdiri atas unit Penitipan Anak (PA), Playgroup (PG), serta Taman Kanakkanak (TK). CC-UB merupakan salah satu lembaga dibawah Unit Pelaksana Teknis Brawijaya Smart S c h o o l ( U P T- B S S ) y a n g j u g a mengelola Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). "CC-UB semula didirikan untuk menampung putera/puteri dosen dan karyawan UB agar mereka tenang dalam bekerja dan tidak menjadikan aktivitas menjemput anak sebagai alasan untuk keluar kantor", terang Ketua UPT-BSS, Prof. Dr. Sc. Agr Suyadi, MS. "Namun dalam perkembangannya, ternyata masyarakat juga tertarik untuk memper-cayakan putera/puterinya di sini sehingga kami berinisiatif untuk membuka bagi masyarakat umum", tambahnya. Dibuka sejak Bulan April silam, saat ini CC-UB telah menampung 50 pendaftar yang akan mengisi TK (24 anak), PG (16 anak) dan PA (4 anak). Kepada Prasetya, Prof. Suyadi menjelaskan, PA akan menampung anak usia 6 bulan-2 tahun, sementara PG (2-3 tahun) dan TK (45 tahun). "Mereka akan diasuh Pembina yang merupakan alumni
4
tenaga pendidikan (Pendidikan Guru Taman Kanak-kanak/PGTK) dan tata boga dari perguruan tinggi dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Selain itu, disediakan juga psikologi dan dokter anak untuk memeriksa psikologi dan kesehatan secara berkala", ujar Prof. Suyadi. Dengan begitu, menurutnya, kesehatan, pola makan dan pola asuh anak akan diatur secara khusus sesuai standar yang berlaku. Pola pengasuhan di CC-UB, menurutnya juga akan dikelola secara fleksibel dengan prinsip "melayani konsumen" sehingga mempermudah dan memberi ketenangan orang tua agar lebih leluasa bekerja. Pada penitipan anak misalnya, disediakan satu pengasuh untuk dua anak dengan waktu bervariasi, yang dapat dinegosiasikan antara orang tua dan pengelola. "Sebagai uji coba kami membuka waktu pukul 07.0015.00 WIB tapi dapat dinegosiasikan. Untuk PA, kami sediakan satu pengasuh untuk dua anak dan akan diajari bahasa bagi anak-anak yang belum bisa ngomong. Sementara untuk playgroup, akan dibuka kelas pagi dan sore dengan satu pengasuh untuk delapan anak", tutur Prof. Suyadi. CC-UB, tambah Guru Besar Fakultas Peternakan tersebut, akan menempati gedung eks-Kantor Pos yang pembangunannya telah mencapai 95 persen. Pada gedung satu lantai ini, dilengkapi pula sarana
prasarana sesuai standar yang meliputi Ruang Pembina, Ruang Guru, Ruang Tata Usaha dan Ruang Multimedia. Selain itu, juga akan dilengkapi dengan permainan indoor seperti pojok kota, pojok balok dan imajinasi air serta permainan out-door sesuai standar termasuk kolam renang, rumah pintar dan mobil pintar. Kurikulum yang ditetapkan pada CC-UB, menurut Prof. Suyadi akan mengedepankan tiga keunggulan yang meliputi imtaq, imajinasi serta intelektual. "Kurikulum pengembangan imajinasi ini diadopsi dari Jerman untuk memacu perkembangan otak anak seperti menyanyi dan melukis. Selain itu, anak-anak juga akan diajari untuk bersosialisasi". Terangnya. Pada tahun-tahun awal ini, CC-UB akan memprioritaskan pena-taan sistem dan organisasi sehingga tercapai pola administrasi, kurikulum dan rotasi guru yang stabil dan selanjutnya akan dilanjutkan program bilingual. Bagi yang berminat, pendaftaran dapat dilakukan di Rumah Pintar Universitas Brawijaya, Jln. Veteran Malang (0341) 551611 psw 370 atau HP. 081 399 521 882. Sebagai pengenalan dan ajang promosi, selama empat hari (9-12/6) CC-UB menyelenggarakan trial education. Bagi masyarakat yang berminat dapat mengikuti kegiatan ini di rumah pintar. [nok]
Nomor 526 Tahun XIX
Dosen PWK-UB Ikuti Simposium di Swedia
Dwi Minggu Pertama Juni 2010
GASKM Perlu Mahasiswa Prestatif dan Mandiri Didukung Semua Pihak
U
Dimas Wisnu Adrianto (paling kiri)
D
osen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Te k n i k U n i v e r s i t a s Brawijaya, Dimas Wisnu Adrianto mengikuti "10th Urban Environment Symposium". Kegiatan yang merupakan hasil kerjasama antara Alliance for Global Sustainability (AGS) dengan Chalmers University of
Technology, Swedia ini diselengg a ra k a n s e l a m a t i g a h a r i d i Gothenburg, Swedia. Dalam kesempatan tersebut, Dimas mempresentasikan paper-nya yang bertajuk "The Local Food System as a Strategy for The Rural-Urban Fringe Planning - A Pathway Towards Sustainable City". Kepada Prasetya,
melalui email ia menyampaikan bahwa sebanyak 51 author dari 23 negara turut serta mempresentasikan karyanya pada ajang ini. Proceeding seminar ini, menurutnya juga akan dipublikasikan oleh penerbit kenamaan asal Eropa, Springer, dalam bentuk independent volume. [dwa/nok]
Dosen FK-UB Ikuti Kongres Penyakit Tropis di Singapura Wahju Sardjono, DTMH., MSc., SpPark d a n P r o f . D r. d r. Sumarno, DMM., SpMK. Turut serta pula sebagai delegasi, seorang alumni program Pascasarjana FK-UB, Dr. Dorta Simamora, MS. Kongres yang mengangkat tema "Tropical Infectious Diseases and Vectors in a Vibrant and EverPara dosen UB yang mengikuti kongres penyakit tropis changing Environment" ini dihadiri 330 ilmuwan dari berbagai bidang seperti iga orang dosen Fakultas mikrobiologi, parasitologi serta dokter Kedokteran Universitas spesialis penyakit dalam dari 23 Brawijaya (FK-UB) negara diantaranya Albania, Australia, mengikuti The 4th ASEAN Congress of Bangladesh, Belgia, Brazil, Iran, Libya, Tropical Medicine and Parasitology Saudi Arabia, Turki serta Inggris. yang diselenggarakan di Raffles Town Pada kesempatan itu, Dr. dr. Loeki Club Singapura, 2-4 Juni 2010 silam. Enggar Fitri, MKes, SpParK Mereka adalah Dr. dr. Loeki Enggar menyampaikan presentasi makalah Fitri, MKes., SpPark, Prof. Dr. dr. Teguh
T
dengan judul High Dose of N-Acetyl Cysteine Increase H2O2 and MDA Level and Decrease GSH Level of HUVECs Exposed with Malaria Serum. Sementara itu, Prof.Dr.dr.Teguh Wahju Sardjono,DTMH.MSc.SpParK dalam kongres ini mempublikasikan hasil penelitiannya dengan judul Pregnancy Failure in Toxoplasmosis is More Caused by Immunobiochemical Factors rather than the Pa ra s i t e Fa c t o r. D e m i k i a n j u g a Prof.Dr.dr. Sumarno DMM.SpMK, menyampaikan makalah dengan judul Combination of Protein Sub Unit Pili 37,8 kDA V.cholera with Cholera Toxin Sub Unit B can Protect Come out of The Solution in the Intestinal Mice. Kongres tersebut dilaksanakan setiap dua tahun sekali dan pada tahun 2012 mendatang, menurut rencana akan dilaksanakan di Philippina. [les/nok]
5
niversitas Brawijaya (UB) menjadi tuan rumah dalam penye-lenggaraan Pertemuan Forum Komunikasi Humas Perguruan Tinggi se-Malang raya pada Kamis (10/6) di Gedung Rektorat. Kegiatan yang diikuti oleh perwakilan staf yang menangani kehumasan di perguruan tinggi tersebut dibuka oleh Pejabat Pengelola Informasi dan Data (PPID) UB Dr Tjahjanulin Domai MS. Bertindak sebagai narasumber yaitu Drs. Djanalis Djanaid dari Indopurels yang mengulas tentang "Prospek Gerakan Ayo Sekolah ke Malang (GASKM)" dan Manajer Umum dan Pemasaran Radar Malang M Usman Syahadat dengan materi "Peranan Media dalam Mewujudkan Malang sebagai Kota Pendidikan". Pada kesempatan itu Djanalis Djanaid mengajak semua pihak baik dari kalangan pemerintah daerah maupun penyelenggara pendidikan untuk bersinergi membangun opini Malang sebagai kota Pendidikan bagi masyarakat di luar Jawa Timur. Malang menurut Djanalis, memiliki potensi yang besar sebagai tempat belajar selain Yogyakarta. Potensi itu antara lain, tingkat keamanan yang kondunsif, cuaca yang sejuk, lengkapnya fasilitas seperti transportasi, rumah kos, dan rumah makan serta kemudahan akses melalui jalur darat dan udara. Sementara itu Usman Syahadat mengungkapkan, media perlu diperhitungkan dalam mensukseskan keberhasilan penyelenggara pendidikan dalam menjaring calon siswa untuk studi di institusinya. Media, tambah Usman, memuat informasi yang dibutuhkan masyarakat dan sebagai saluran penyampaian pesan komersial kepada pasar yang dituju. Berbagai promosi dapat dilakukan diantaranya melalui pemasangan iklan, presentasi, telemarketing ataupun mengikuti pameran. Lebih lanjut disampaikan Usman, strategi promosi yang ideal untuk lembaga pendidikan terletak pada kekuatan peranan humas melalui kegiatan press relations, product publicity, corporate communication dan lobbying. Selain itu sebuah institusi harus cerdas dan jeli dalam memilih media promo yang seperti apa yang mampu meningkatkan image dan menerapkan prinsip AIDA (attention, interest, desire dan action) secara rutin sesuai bulan promosi.[nun]
6
Salah seorang pembicara dalam seminar Smartpreneurship
R
atusan siswa Brawijaya Student Club (BSC), sebuah bimbingan belajar (bimbel) yang bertempat di pendidikan vokasi Universitas Brawijaya, memenuhi Gedung Widyaloka, Kamis (10/6). Seluruh siswa ini berkumpul untuk mengikuti seminar Smartpreneurship yang diadakan di sela jadwal bimbel mereka di BSC. "Siswa-siswa ini selama satu bulan mengikuti bimbel di BSC dan ini adalah momen untuk mengistirahatkan mereka dari pelajaran" ungkap Ketua Khamim Thohari, Kepala BSC. Khamim, alumni Politeknik UB jurusan Teknik Mesin, yang juga seorang pengusaha café pujasera di Universitas Negeri Malang ini memilih materi entrepreneur dengan alasan ingin melihat anak didiknya bukan hanya berhasil menjadi mahasiswa tapi juga memiliki tekad mandiri ketika mahasiswa kelak. "Sekarang bukan lagi zamannya para sarjana lulus, antri melamar ke perusahaan. Semestinya merekalah yang membuka peluang usaha," tuturnya. Untuk memotivasi mereka, BSC mendatangkan motivator-motivator yang selama menjadi mahasiswa juga seorang pengusaha. Motivator yang berbagi testimoni mereka diantaranya Joko Pambudianto, mahasiswa Teknik Mesin Intitut Teknologi Sepuluh November (ITS) angkatan 2007 yang juga Direktur Utama Cicak Corporation yang bergerak di bidang merchandise dan konveksi. Dalam waktu dekat Mas Jo, demikian panggilan akrabnya, akan membuka Warung Bebek Setan Gila di kota kelahirannya, Lamongan. Mas Jo menceritakan latar belakangnya yang dari keluarga petani membuatnya bertekad untuk mandiri pada saat kuliah. Ia juga menceritakan di awal usahanya ada sebuah capaian yang sengaja ia buat yang dinamainya change in 60 days (berubah
dalam 60 hari). Dalam 60 hari ia mencanangkan memiliki kontrakan sendiri, dan terpenting bisa mandiri, tidak tergantung kiriman orang tua. "Alhamdulillah dari situ saya punya usaha sendiri," ungkapnya. Usaha yang dilakukan mahasiswamahasiswa ini tak selamanya berhasil. Seperti yang dialami salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Arif Rahman, yang juga hadir sebagai pembicara, misalnya. Dua usaha yang dirintisnya gagal, dibidang merchandise dan travel. "Itu artinya saya diberi dua kali pelajaran berharga untuk sukses," ujarnya. Saat ini saya merintis usaha rujak es krim yang dinamainya House of Ice (HOI) dengan 3 cabang di Surabaya. Kehadirannya di seminar ini juga ingin meyakinkan kepada para calon mahasiswa di BSC kalau menjadi pengusaha bukan berarti tidak berprestasi dan melupakan dunia kampus. "Alhamdulillah IP (indeks prestasi) saya masih cum laude dengan IPK 3,6. Saya juga sempat menjadi ketua himpunan mahasiswa pemasaran," ungkapnya. Kesamaan mahasiswa-mahasiswa pengusaha ini yaitu terinspirasi dari seorang pengusaha rumah makan fast food di lima kota di Jawa Timur yang juga pemilik minimarket bahan bangunan Depo Bintang, Muhamad Ali Cipto Roso yang akrab disapa Pak Ali. Ali mengungkapkan, orang yang jenius sadar atau tidak telah melakukan cara-cara orang sukses, seperti kedisiplinan dan bermimpi besar. "Bermimpi besar ibaratnya kepala kita ada di langit tapi tetap harus realistis, kaki harus di bumi. Allah telah memberi apapun kebutuhan kita di dunia ini maka kita harus menjadi manusia yang terbaik," sarannya kepada para peserta.[ai]
Nomor 526 Tahun XIX
Dwi Minggu Pertama Juni 2010
Laptop Untuk Rumah Pintar UB
Dosen UB Ikuti The 2nd International Symposium on Gastrointestinal Microbial Ecology and Functionality di China
S
elama tiga hari sejak 23 hingga 26 Mei 2010, Dosen Fa k u l t a s Pe t e r n a k a n , Universitas Brawijaya P r o f. I r. H e n d r a w a n S o e t a n t o M.Rur.Sc.,Ph.D. mengikuti The 2nd I n t e r n a t i o n a l Sy m p o s i u m o n  Gastrointestinal Microbial Ecology and Functionality di Nanjing, China. Acara simposium dihadiri oleh berbagai ilmuwan ahli mikrobiologi saluran pencernaan dari Asia, Amerika, Eropa dan Australia. Pada kesempatan itu, hadir pakar mikrobiologi rumen dari University of Illinois, Amerika Serikat Prof.Rodney MacKay, Dr. Christ McSweeney dari Australia yang saat ini menjadi ilmuwan top di bidang mikrobiologi molekuler khususnya mereka meneliti tentang keragaman mikroba yang terdapat di saluran pencernaan berbagai species hewan dan manusia. Dari Eropa diwakili oleh peneliti dari Inggris dan Belanda. Sementara itu para ilmuwan Asia yang hadir dari Indonesia, Jepang, Korea dan China yang berasal dari berbagai perguruan tinggi terkemuka. Dalam kesempatan tersebut, P r o f. I r. H e n d r a w a n S o e t a n t o b e r ke s e m p a t a n m e nya m p a i k a n presentasi makalah dengan judul Adaptability Of Lactic Acid Bacteria Isolated From Small Intestine Of Dairy Cows Under Rumen Conditions. Simposium tersebut dilaksanakan setiap dua tahun sekali dan merupakan ajang yang sangat bagus untuk memperbaharui pengetahuan mutakhir di bidang mikrobiologi molekuler yang saat ini menjadi tumpuan banyak ilmuwan untuk dapat membantu mengungkap rahasia alam dalam kaitannya dengan peran jazad renik penghuni tubuh mahluk hidup, khususnya di sepanjang saluran pencernaan. [hs/fjr]
Ibu Enny Yogi Sugito menerima secara resmi laptop dari Ibu Laily Muhammad Nuh
Prof Ir Hendrawan Soetanto MRur Sc PhD bersama peserta simposium
Dialog Menuju World Class University
D
ialog interaktif yang diprakarsai oleh Dekanat Fa k u l t a s Pe r t a n i a n Universitas Brawijaya (FP UB) berjudul Menuju World Class University (WCU), dilaksanakan di Gedung E lantai 3 Pasca Sarjana UB, Rabu (9/6). Dialog interaktif tersebut menghadirkan sebagian besar profesor, dosen, serta karyawan FP UB. Diantara peserta diskusi sempat terjadi silang pendapat ketika pembahasan mengenai langkah dan strategi taktis yang harus segera dilakukan. Silang pendapat tersebut diantaranya mengenai peningkatan standar mutu. Sebagian menyatakan peningkatan standar mutu dapat dilakukan dengan kerja keras, kerja tim yang kompak, sementara sebagian lainnya menyatakan peningkatan standar mutu tidak bisa terwujud tanpa dukungan dana. Menurut Prof Wani Hadi Utomo salah satu jalan meningkatkan peringkat UB ditaraf internasional adalah dengan menerbitkan jurnal penelitian kedalam Google Scholar. Bagi dosen yang produktif menulis jurnal disediakan insentif khusus, insentif tersebut bertujuan sebagai motifator untuk menulis jurnal ilmiah.
Sedangkan Prof Dr Syukur Makmur Sitompul lebih menitikberatkan kepada sistem kerja kelompok yang disiplin, jujur, dan bertanggungjawab. Menurut Sitompul, peningkatan standar mutu dapat tercapai lebih mudah dengan jalan kerja sama semua elemen institusi, mulai dari staf dosen, karyawan, dan juga mahasiswa. "Untuk mencapai peringkat tinggi ditaraf Internasional kita harus bekerja sama, gotong-royong, saling bahu membahu", ungkap Prof SM Sitompul. Sedangkan bagi dosen harus membiasakan menulis jurnal ilmiah, walau dalam bahasa Indonesia. Begitu pula mahasiswa juga harus diperhatikan, asisten harus dikontrak honorer per semester. Sementara itu Prof Bambang Guritno menyajikan materi yang menitikberatkan pada akreditasi program studi. Guritno menyampaikan betapa pentingnya akreditasi, karena beberapa perusahaan besar menyantumkan syarat akreditasi "A" sebagai syarat mutlak menjadi karyawan. Bahkan pihak perusahaan bisa mempermasalahkan ijazah tanpa akreditasi "A" dan menjadi masalah pidana.[riy/ai]
7
R
umah Pintar (Rumpin) Universitas Brawijaya (UB) mendapatkan hibah satu unit laptop dari Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB). Hibah itu diberikan langsung oleh Ibu Laili Muhammad Nuh kepada Ibu Eny Yogi Sugito pada Senin (7/6) di Rumpin UB. Hadir pada kesempatan itu para anggota Dharma Wanita Persatuan Universitas Brawijaya, perwakilan dari Kemendiknas Malang, serta siswa siswi SD Brawijaya Smart School (BSS). Dengan pemberian hibah tersebut berarti saat ini sudah ada 6 buah laptop di Rumpin UB.
Selain memberikan laptop, Ibu Laili Muhammad Nuh dari SIKIB juga melakukan evaluasi sejauh mana Rumpin UB merealisasikan program yang telah disusun. Rumpin UB diresmikan oleh Ibu Ani Yudhoyono pada 27 Januari 2009. Di UB, Rumah Pintar merupakan salah satu fasilitas yang terdapat di Children Center UPT BSS Universitas Brawijaya. Berbagai keterampilan diberikan di Rumpin UB yang khusus ditujukan bagi ibu dan anak. Terdapat empat sentra diantaranya Sentra Kriya, Sentra Komputer, dan Sentra Perpustakaan. Unggulan Rumah Pintar UB adalah Sentra Kriya yang memfokuskan pada pengenalan
teknologi pertanian untuk mengolah dan menghasilkan makanan sehat dan desa binaan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar serta sentra tanaman obat tradisional yang mengenalkan jenis dan cara menanam tanaman obat tradisional. Program Rumpin sendiri merupakan program layanan pendidikan non formal yang dilakukan melalui penyediaan sarana pembelajaran pada suatu daerah. Dirancang dengan strategi pembelajaran yang penuh makna dan menyenangkan bagi peserta didik khususnya anak usia 4-15 tahun.[nun]
PPA UB Gulirkan Dana untuk UKM Berbasis Syariah
P
usat pendidikan Agama Universitas Brawijaya (PPA UB) akan menggulirkan dana bantuan berbasis syari'ah kepada pelaku UKM. Dana yang berasal dari BAZIS ini dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan warga UB yang ingin mengoptimalkan produktivitas usahanya. Menurut Dr. HM. Ismail dalam penyampaian materi di acara Pelatihan Peningkatan UKM Berbasis Syari'ah bagi Warga UB, Senin (14/6), dana sejumlah Rp. 3 juta akan disalurkan kepada masing-masing UKM yang telah mengajukan permohonan. Saat ini terdapat 161 UKM yang mengajukan permohonan dan siap diproses untuk diberikan bantuan. Dana yang disalurkan bersifat dana pinjaman dengan bunga nol persen. Ketika disalurkan dengan metode dana bergulir ke tiap-tiap keluarga, diharapakan dana pengembalian dapat dimanfaatkan oleh keluarga lain yang juga ingin mengembangkan usahanya.Model ini juga diharapkan mampu secara simultan mengembangkan etika bisnis yang islami dalam melakukan kegiatan wisausahanya dapat diterapkan oleh warga UB khususnya anggota penerima bantuan.[fjr]
8
Pemateri tengah menjelaskan bantuan bagi UKM
Nomor 526 Tahun XIX
Sosialisasi PP Nomor 17 Tahun 2010
Rektor UB tengah menjelaskan tentang PP No. 17/2010
P
eraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2010 mengenai Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan menjadi bahan sosialisasi Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito hari ini (3/6). Dipusatkan di gedung widyaloka, sosialisasi ini diikuti pimpinan di lingkungan UB. Mengawali paparannya, Rektor menyampaikan
bahwa PP ini memuat beberapa kebijakan baru. "Jika sebelumnya program studi diartikan sebagai sekumpulan kurikulum, maka pada PP ini didefinisikan sebagai pelaksana akademik/proses belajar mengajar", ungkap Rektor. Sementara jurusan, tambahnya, merupakan himpunan sumber daya sehingga tugas Ketua Jurusan adalah mengelola sumber daya.
Dari 18 bab yang ada, secara khusus Rektor mengupas mengenai Bab II Pengelolaan Pendidikan dan Bab III Penyelenggaraan Pendidikan Formal. Termasuk dalam pembahasan adalah mengenai masalah penjaminan mutu pendidikan serta world class university. "UB merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang mendapat kucuran dana dari Dikti sekitar Rp. 11 M untuk menuju world class university", ungkap Rektor. Dari berbagai indikator yang ditetapkan, peningkatan rasio dosen dan mahasiswa menurutnya merupakan strategi yang paling realistis untuk dilakukan pada jangka pendek. "Rasio dosen dan mahasiswa UB saat ini sekitar 1:25 sementara di luar negeri 1:10", ujarnya. Karenanya, Rektor kemudian berinisiatif untuk meningkatkan jumlah dosen kontrak dan asisten dosen. Selain itu, dibahas pula perlunya Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) perguruan tinggi 20 tahun yang saat ini masih belum ada. Selanjutnya, pada Bab III dibahas mengenai fungsi dan tujuan pendidikan tinggi, sistem kredit semester, pengelolaan PT di luar domisili, kerjasama, penelitian, pengabdian masyarakat serta kurikulum. [nok]
Prof. Harnen Sulistio: Sepeda Motor, Masalah atau Solusi?
D
ekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB), Prof. Dr. Ir. Harnen Sulistio, MSc menjadi pembicara dalam "7th Asia Pacific Conference on Transportation and The Environment (7th APTE 2010)". Diselenggarakan oleh Magister Teknik Sipil Universitas Diponegoro, kegiatan tersebut akan dipusatkan di Hotel Patra Jasa Semarang, Kamis-Sabtu (3-5/6). Pakar transportasi dan lingkungan dari berbagai negara seperti Jepang, Singapura, China, Thailand, dll akan hadir pada kegiatan rutin tahunan di kawasan Asia Pasifik ini. Kepada Prasetya, Prof. Harnen menyampaikan bahwa dalam kesempatan tersebut dirinya akan mempresentasikan hasil penelitian program Hibah Dikti mengenai "Pemodelan Kecelakaan Sepeda Motor". "Sepeda motor menjadi fenomena luar biasa di Indonesia dengan jumlah hingga 60 juta pada 2010 ini", ungkap Harnen mengawali wawancara melalui telepon. Jumlah tersebut menurutnya menduduki posisi tertinggi di dunia, walaupun proporsinya lebih rendah, sekitar 70% dari seluruh moda kendaraan, dibanding Vietnam (95 persen). Dengan angka tersebut, tidak mengherankan jika sepeda motor menyumbang angka kecelakaan tertinggi, sekitar 80 persen. Melihat kondisi demikian, secara khusus Harnen menyampaikan keprihatinannya
Prof Dr Ir Harnen Sulistio
bahwa pemerintah belum banyak melakukan tindakan dan program aksi untuk menurunkan angka kecelakaan dan jumlah korban. Dari rekomendasi otoritas bidang keselamatan jalan seperti Kepolisian dan Dinas Bina Marga, dalam penelitiannya dipaparkan beberapa alternatif solusi. Diantara solusi tersebut adalah melalui pembatasan kecepatan. "Teknisnya, dengan
memberikan batas kecepatan pada setiap pengendara yang kemudian dimonitor melalui kamera yang dipasang di jalan raya", terangnya. Bagi mereka yang melanggar, katanya perlu ditindaklanjuti secara hukum. "Kecepatan menjadi perhatian utama karena berkontribusi signifikan", tandasnya. Selain kecepatan, Harnen juga menyoroti masalah prasarana jalan. Beberapa fasilitas seperti median jalan, bahu jalan serta lajur khusus bagi kendaraan bermotor menurutnya menjadi poin penting yang perlu diperhatikan pada setiap pembangunan jalan di Indonesia. "Pembatasan proporsi sepeda motor yang melewati ruas jalan tertentu juga perlu dilakukan. Mereka selayaknya tidak diperkenankan untuk melewati jalan arteri", tambahnya. Di beberapa negara maju seperti Eropa, diterangkan Harnen, telah juga membuat regulasi sepeda motor. B eberapa diantaranya adalah pembatasan zona, jarak tempuh serta kendaraan tidak boleh lebih dari 60 cc. Di akhir wawancara, Harnen mengemukakan bahwa bagaimanapun sepeda motor adalah moda kendaraan bermotor yang efektif dan terjangkau terutama bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Karena itu, melalui 7th APTE 2010 ini, pihaknya mencoba melontarkan kepada audiens, apakah sepeda motor itu masalah atau solusi? [nok]
9
Dwi Minggu Pertama Juni 2010
Tetap Sehat Walau Sering Begadang
B
anyaknya tugas perkuliahan ataupun aktivitas lainnya seringkali memaksa mahasiswa untuk begadang. Bahkan kerap kali begadang juga menjadi kebiasaan mereka yang menyukai kehidupan malam. Terlebih bagi mahasiswa Teknik, seabreg tugas d a n l a p o ra n p ra k t i k u m s e r i n g menghabiskan waktu-waktu malam mereka. Ingin tetap tampil sehat dan bugar walau sering begadang, memotivasi Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM) menyelenggarakan ceramah ilmiah populer "The Night Life: Stay Up, Stay Healthy". Kegiatan ini dikemas dalam program "Mahasiswa Peduli" yang merupakan agenda tahunan HMM. Mengambil tema "Care Inside Care Outside", ceramah ilmiah populer ini dipusatkan di gedung widyaloka, Selasa (1/6). "Selain ceramah ilmiah populer, kami juga menyelenggarakan bakti sosial. Hasil penjualan tiket kegiatan ini akan kami serahkan ke Panti Asuhan Sunan Ampel di kawasan Sumber Sari", ujar Rahayu Wijayanti, ketua pelaksana kegiatan. Melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh bidang kesejahteraan mahasiswa HMM, Ayuk demikian ia biasa dipanggil, berupaya memperkenalkan cara hidup sehat bagi mahasiswa yang juga menjadi bagian dari kesejahteraan. "Kami juga s e k a l i g u s b e r u p a ya m e m b a n t u kesejahteraan masyarakat lainnya", ujar mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2008 ini. Pembicara yang hadir dalam kesempatan ini adalah dr. Djoko Santoso, M.Kes, DAHK (dosen FK-UB) serta Etty Sulistyowati, M.Kes (dosen
Poltekkes Gizi). Stamina Ekstra Saat Begadang Kondisi umum orang begadang a d a l a h k u ra n g t i d u r, k e l e l a h a n , tegang/stress serta lapar dan haus. "Bagi sebagian besar kaum adam, begadang biasanya disertai kebiasaan merokok dan minum kopi", ungkap dr. Joko dalam paparannya. Padahal, menurutnya keduanya mengandung radikal bebas dan berbahaya bagi kesehatan tubuh. Pada rokok misalnya, terkandung 4000 atau lebih komponen membahayakan pada asapnya seperti nikotin, tar, fenol, asam asetat, dll. "Jika berlebihan dan berlarut-larut, radikal bebas ini akan menjadi ganas dan merusak seluruh sel tubuh manusia", ujar dokter yang juga piawai mendalang ini. Pada kondisi ringan, radikal bebas menurutnya dapat dijinakkan dengan zat antioksidan yang banyak terdapat pada buah-buahan, sayuran, umbiumbian dengan kandungan vitamin C, vitamin E, Flavonit dan Likopen. Sementara untuk kopi, dr. Joko menuturkan, pada dosis ringan masih ada beberapa manfaat yang bisa diambil. Menurut beberapa penelitian, kopi dapat mencegah kardiovaskuler serta menghambat pembentukan mutagenik. Kandungan asam klorogenik-nya juga dapat menurunkan hipertensi dan meningkatkan fungsi endotel secara spontan. “Tapi jika kebanyakan, kopi dapat menyebabkan kondisi caffeinism yang meliputi rasa gugup, iritabilitas, cemas, hiperrefleksi otot, insomnia, rasa gembira, kemerahan pada wajah, palpitasi jantung, peningkatan urine, gangguan gastrointestinal serta peningkatan asam lambung", urainya.
dr Djoko Santoso Mkes DAHK
Di akhir paparan, dr. Joko menegaskan bahwa mereka yang sering begadang membutuhkan kondisi stamina ekstra. "Ibarat mobil, mereka yang sering begadang itu seperti mobil balap. Ia membutuhkan komponen khusus seperti special engine, ban balap serta servis setelah balap", kata dia. Karena itu, ia pun kembali mengingatkan triangle of fitness yang meliputi keseimbangan ritme hidup, gizi serta kebugaran fisik. Bagi yang sering begadang, ia menekankan pentingnya meminimalisir lingkungan/ikutan yang merugikan seperti rokok, kopi dan udara dingin. Selain itu, dirinya juga menyarankan pentingnya pengendalian stress dengan membuat interval untuk membuat suasana santai/musik /guyonan. "Perhatikan tanda-tanda dini dalam tubuh kita sendiri", tandasnya. [nok]
Lagi, Unit TIK-UB Gabung dengan Komunitas Internasional
U
nit Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas B r a w i j a y a ( T I K- U B ) kembali dipercaya untuk bergabung dengan komunitas internasional. Sebelumnya, Unit TIK-UB telah bergabung dengan School On The Internet Asia (SOI-Asia) sejak 2001 dan Asian Internet Interconnection Initiatives (AI3) pada 2004. Tahun 2010 ini, Ketua Unit TIK-UB, Dr. Harry Soekotjo Dachlan, telah diundang oleh UNESCO Jakarta Office, Regional Science Bureau for Asia Pa c i f i c u n t u k m e n g h a d i r i 3 r d Collaboration for Network-Enabled Education, Culture, Technology and Science (CONNECT) meeting dan
10
sekaligus dikukuhkan menjadi anggota komunitas tersebut. Pertemuan dibuka oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional Prof. Fasli Jalal dan dihadiri delegasi-delegasi dari Malaysia (USM dan MyREN), Filipina (ASTI dan Preginet), Jepang (Keio University, SOI Asia dan AI3), Nepal, Myanmar,Thailand, Timor Leste, Sekretariat ASEAN, serta Indonesia ( ITB, Inherent, Dikti dan UB). "Tujuan pertemuan ini pada dasarnya untuk membicarakan rencana penyelenggaraan kegiatan pengembangan dalam bidang pendidikan, kebudayaan, sains dan teknologi diantara negaranegara anggota Unesco di kawasan Asia dengan dukungan teknologi informasi
dan komunikasi", ungkap Harry kepada Prasetya melalui email. Lebih lanjut ia menyampaikan, peranan UB dalam rangka persiapan program ini cukup berarti, yakni diminta terlibat dalam survei dan perancangan infrastruktur distance learning di Timor Leste. "Dari hasil pertemuan telah diputuskan bahwa Tim Unit TIK UB akan diberangkatkan ke Timor Leste pada 12 Juni 2010 untuk melaksanakan instalasi infrastruktur distance learning di Universitas Timor Leste", kata dia. Tim UB tersebut akan dipimpin R. Arief Setyawan, ST.,MT. serta dibantu seorang staf yaitu Mahendra Datta. [hsd/nok]
Nomor 526 Tahun XIX
Diskusi Semenit Melacak Sumber Informasi Elektronik di Perpusatakaan UB
Dwi Minggu Pertama Juni 2010
Presentasi Beasiswa DAAD 2011/2012
Vinnie Sulistia SKom dan Peserta diskusi serius menyimak pemateri
J
um'at (11/6) diadakan diskusi dengan tema "Semenit Melacak Sumber Informasi Elektronik" oleh Perpustakaan Universitas Brawijaya di Perpustakaan UB. Diskusi yang menghadirkan Vinnie Sulistia S Kom, account excutive iGroup (Asia Pacific) Limited ini diikuti oleh 70 peserta dari kalangan mahasiswa S1, S2, dan S3 serta karyawan ruang baca fakultas se-UB. Dalam sambutannya, Ketua Perpustakaan Muslech DipLib MSi, mengungkapkan, DIKTI (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi) pada 2009 mengalokasikan dana yang banyak untuk perpustakaan digital. Tapi pada 2010 jumlahnya dikurangi karena tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh Perguruan Tinggi. "Oleh karena itu kami mengharapkan fasilitas perpustakaan digital seperti ini dimanfaatkan. Kalaupun ada bahan yang diinginkan namun tidak disediakan, bisa diusulkan kepada perpustakaan," ungkapnya. Terungkap dalam diskusi, selama ini
Astrid Raabe MA
iGroup (Asia Pacific) Ltd telah bekerjasama dengan Sampoerna Foundation melanggan dua penerbit untuk Perpustakaan UB yaitu AMA eBooks American Management Association dan Global Professional Book sebanyak 588 judul. Dua penerbit yang dilanggan Sampoerna Foundation untuk UB itu hanya menyediakan e-book dan bukan ejournal. Dua penerbit ini memberikan layanan transtool untuk penggunanya, dengan layanan tujuh bahasa seperti diantaranya Portugal, Arab, dan Cina. Namun validitas transalasinya menurut Vinnie hanya 80 persen berbeda dengan human translation. Melanggan e-book melalui penerbit, berbeda dengan fasilitas yang diberikan search engine semacam Google. Google hanya berfungsi sebagai reference linking yang kebanyakan mendapat data dari Wikipedia atau teks yang diunduh oleh pengguna. "Yang paling sering muncul hanya abstraknya saja," tambah Vinnie.
Menurut penjelasan Vinnie, melanggan e-book untuk Indonesia baik perorangan, lembaga maupun pemerintah hanya dikenakan biaya sepuluh persen dari tarif internasional. Sampai saat ini, e-book yang dilanggan untuk UB hanya bisa diakses di wilayah UB saja karena fasilitas ini bersifat selamanya dan sebagai antisipasi terjadinya pelanggaran copyright. Karena kerjasama ini sifatnya selamanya, bila terjadi kebangkrutan pada penerbit, file yang dilanggan akan disimpan di e-file dan akan diberikan kepada pelanggan. File ini boleh dibagi kepada pengguna yang lain tapi tidak untuk dikomersilkan. "Jangan dijual ke temennya atau ditaruh di kaskus," tuturnya. Sedangkan untuk legalitas sitasi, Vinnie menyampaikan apabila ingin mengutip abstraksi saja diperbolehkan meskipun diperoleh dari search engine seperti Google. "Sebenarnya lebih tergantung kebijakan universitas, kalau penerbit, melegalkan hal tersebut," ungkapnya.[ai[
Penelitian Dosen UB Didanai Dikti
K
etua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Prof. Dr.Ir. Siti Chuzaemi, MS, Jum'at (4/6), menandatangani Surat Perjanjian Pelaksanaan Hibah Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) tahun 2010 untuk pengembangan Penelitian Pendidikan Berbasis Education for Sustainable Development (ESD) di Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DP2M DIKTI) Jakarta. Proposal dari Universitas Brawijaya (UB) yang diterima untuk di danai berjudul "Implementasi Teknologi/Produksi Bersih Pada UMKM Anodisasi Raket Bulutangkis Dalam Upaya Menuju Industri
Berwawasan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan" dengan ketua pelaksana Ir. Bambang Ismuyanto, MS dari FMIPA. Dana hibah yang didapatkan sebesar 150 juta rupiah. Masing-masing perguruan tinggi hanya mendapatkan jatah satu proposal untuk didanai. Dari 85 perguruan tinggi seIndonesia hanya 16 perguruan tinggi yang berhasil lolos untuk didanai, termasuk UB. Selain itu berdasarkan surat dari DP2M DIKTI No. 192/P3/DP2M/2010, hibah Penulisan Buku Ajar Tahun 2010 yang disetujui untuk didanai oleh DP2M DIKTI berjudul "Hidrologi Praktis" dengan penulis Dr. Ir. Lily Montarcih L, M.Sc. dari Fakultas Teknik. Dana Hibah
yang didapatkan sebesar 20 juta rupiah. Surat Perjanjian Hibah Penulisan Buku Ajar tahun 2010 ini telah ditandatangani oleh Ketua LPPM UB, Rabu (2/6). Pada tanggal yang sama Ketua LPPM juga menandatangani Surat Perjanjian Penugasan Dalam Rangka Pelaksanaan Bantuan Penyempurnaan Dokumen Perolehan Paten (UBER HAKI) TA. 2010 a.n. Rahmi Nurdian, S.Pi. MAppSc dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dengan judul "Cara Pencegahan Pembentukan Senyawa Akrilamida Pada Abon Ikan". Dana bantuan kegiatan tahap pertama untuk biaya bantuan penyelesaian penelitian berpotensi p a t e n i n i s e b e s a r 7, 5 j u t a rupiah.[chz/ai]
11
P
erwakilan Deutscher Akademischer Austausch Dienst (DAAD) Malang, Astrid Raabe, MA, Senin (7/6) melakukan presentasi di Universitas Brawijaya (UB) di Gedung Rektorat lantai delapan. Kegiatan ini diikuti para dekan serta dosen muda seluruh fakultas. Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Ir. Bambang Suharto, MS (Pembantu Rektor I Bidang Akademik), Prof. Dr. Ir. Ifar Subagiyo (Ketua KSLN) serta Dr. Chandra Fajri Ananda (Ketua Kerjasama Komisi Eropa). Raabe yang akhir bulan Juni ini mengakhiri masa tugasnya di Indonesia, dalam presentasi tersebut secara khusus menyampaikan beasiswa program doktor yang ditawarkan Pemerintah Republik Federasi Jerman (RFJ). Sama dengan tahun-tahun sebelumnya, diperkirakan pada 2011/2012 mendatang, akan dianggarakan
beasiswa program doktor untuk 20 orang penerima di Indonesia. Diantara 383 pendidikan tinggi di Jerman yang tergabung dalam DAAD, program doktor tersebut ditawarkan dalam dua model yaitu model terstruktur dan model tradisional. "Pada model tradisional, mahasiswa akan melakukan penelitian d i b awa h s u p e r v i s i D o k t o r va t e r /Doktormuter. Mereka melakukan segala sesuatu dengan bebas dan mandiri. Sementara untuk program terstruktur, mahasiswa menempuh pendidikan yang telah terprogram bersama dengan mahasiswa lainnya", kata dia. Dengan waktu tempuh selama dua hingga lima tahun, biaya pendidikan tersebut dapat ditanggung sendiri ataupun melalui beasiswa Dikti, DAAD dan yang lainnya.Untuk melamar program ini, kandidat diminta memenuhi beberapa persyaratan diantaranya ijazah program master, TOEFL/IELTS, serta proposal penelitian. Selain itu, keterampilan berbahasa Jerman juga sangat disarankan sebagai nilai lebih dan alat sosialisasi di sana. Salah satu strategi yang ditekankan Raabe agar lolos kuliah di Jerman adalah menjalin kontak dengan Profesor yang ada di Jerman, walaupun hal ini sangat sulit dilakukan karena pada umumnya mereka sangatlah sibuk. "Untuk mengatasi kesulitan menjalin komunikasi ini, silahkan menghubungi alumni ataupun individu yang memiliki hubungan akademis dengan Jerman". Katanya. Alternative lain adalah dengan melakukan pencarian di google melalui kata kunci penelitian yang diminati atau mengakses langsung website perguruan tingginya. Hal lain yang juga ditekankan Raabe
untuk menarik perhatian profesor adalah menulis proposal penelitian sebagus dan sedetail mungkin dengan mengangkat isu-isu orisinil. "Kalau mereka tertarik, maka akan bersedia menjadi pembimbing. Atau kandidat akan diajak serta dalam project mereka", terangnya. Pada program internasionalisasi yang dilakukan pendidikan tinggi Jerman, Raabe menyampaikan, sejauh ini berhasil menarik mahasiswa internasional dengan porsi tertinggi berasal dari Eropa (51 persen), disusul Asia (31 persen) dan Afrika (11 persen). "Jerman merupakan tujuan utama para mahasiswa asing yang tertarik belajar di Eropa", tandasnya. Untuk mahasiswa Indonesia sendiri, pada umumnya mereka di Jerman belajar keilmuan teknik (37 persen), matematika, sains dan ekonomi (23 persen) dan Ilmu-Ilmu sosial (19 persen). Dengan model pendidikan Made in Germany, beberapa alumni yang telah eksis di Indonesia diantaranya Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie (mantan Presiden Republik Indonesia), Prof. Dr. Wardiman Djojonegoro (mantan Menteri Pendidikan Republik Indonesia) serta Dr. Fauzi Bowo (Gubernur DKI Jakarta). Selain beasiswa program doktor, dalam kesempatan tersebut Raabe juga mempresentasikan skema kerjasama dengan perguruan tinggi di Jerman. Diawali Fact Finding Mission, kerjasama antar perguruan tinggi dengan subject yang sama dapat dilakukan secara mandiri. Untuk mendapat partner yang tepat, Raabe menyarankan untuk mengakses situs ini. "Ketika telah tercapai kesepakatan, Profesor atau perguruan tinggi di Jerman bisa melamar dukungan finansial ke DAAD", kata dia. [nok]
Sosialisasi UU KIP dan Workshop Intern Kehumasan
U
ndang-Undang Nomor 14 Ta h u n 2 0 0 8 t e n t a n g Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dapat menjadi katalis guna memisahkan antara informasi yang berhak diakses masyarakat dan informasi yang bersifat rahasia. Sebelum Undang-Undang ini diimplementasikan, tidak dapat diketahui banyaknya kasus yang berkaitan dengan sengketa informasi publik, sejalan dengan era demokrasi yang menuntut transparansi serta keterbukaan. Universitas Brawijaya (UB) sebagai salah satu institusi publik tak urung merasa perlu mendapat pengetahuan tentang Undang-Undang tersebut dan implementasinya di tengah-tengah
12
masyarakat. Karena itu, Jum'at (4/6) esok, Humas dan Keprotokoleran UB akan menyelenggarakan sosialisasi UU Nomor 14 Tahun 2008 ini kepada pimpinan di lingkungan UB. Bertempat di Ruang Oryza Guest House, acara akan dimulai pukul 08.00 WIB dengan menghadirkan pembicara Dra. Henny S. Widyaningsih, Wakil Ketua KIP Pusat sekaligus dosen Ilmu Komunikasi dan mantan Kepala Humas Universitas Indonesia. Rektor UB Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito direncanakan akan membuka kegiatan ini. Keesokan harinya, Sabtu (5/6) pukul 08.00 WIB, di tempat yang sama akan dilanjutkan dengan workshop intern kehumasan yang diikuti oleh sivitas
akademika UB yang meliputi dosen, karyawan dan mahasiswa. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali mereka dengan ketrampilan humas dan keprotokoleran, yang pada akhirnya diharapkan mampu membangun komunikasi efektif guna mendorong UB mewujudkan visi dan misi organisasi. Materi yang akan disampaikan dalam workshop ini meliputi Teknik Komunikasi dan Mengendalikan Opini Publik (Djanalis D j a n a i d / I n d o p u r e l s ) , Te k n i k Berhubungan dengan Pers dan Membuat Press Release (Dody Wisnu P r i b a d i / K O M P A S ) s e r t a Te k n i k Keprotokoleran (Kotok Gurito, SE). [nok]
Nomor 526 Tahun XIX
Indonesia Familier Konsumsi Susu Bubuk
Para pemateri seminar Hari Susu
M
a s ya r a k a t I n d o n e s i a lebih akrab mengkonsumsi susu bubuk daripada susu segar. Dari tingkat konsumsi sekitar 10 liter/kapita/tahun 43,3 persen diantaranya adalah susu bubuk. Padahal dibanding susu segar, harganya lebih mahal serta kandungan gizinya pun lebih rendah. Direktur Jenderal Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian (P2HP) Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengemukakan hal tersebut dalam sambutan seminar regional memperingati Hari Susu Nusantara yang diselenggarakan oleh Badan E k s e k u t i f M a h a s i s w a Fa k u l t a s Peternakan Universitas Brawijaya (FPtUB) pada Selasa (1/6) di Gedung Widyaloka. Guna mengenalkan susu segar, dalam sambutan yang dibacakan Kasubdit Pengolahan Hasil Perkebunan, Ir. Akhmad Suhardiyanto MSc tersebut disampaikan bahwa Pemerintah Republik Indonesia (RI)
mulai menggalakkan Gerakan Minum Susu Segar. 11 propinsi menjadi pionir untuk gerakan ini diantaranya Jawa Tengah, Bengkulu, Jawa Timur dan Jawa Barat. Sejak tahun 2005, Pemerintah RI juga telah mencanangkan Hari Susu Nusantara yang jatuh setiap tanggal 1 Juni, sama dengan peringatan Hari Susu Internasional yang ditetapkan oleh Food And Agriculture Organisation (FAO) Badan Perserikatan BangsaBangsa (PBB) pada tahun 2000. Mengkonsumsi susu segar, menurut Ikhwan, lebih menguntungkan karena harga yang terjangkau serta dapat diproduksi oleh industri kecil di pedesaan. "Dengan mengkonsumsi susu segar maka akan diperoleh efek ganda yaitu menggerakkan ekonomi perdesaan", ujar Akhmad. Meskipun begitu, dalam gerakan ini pihaknya mengaku masih menghadapi masalah krusial yaitu rendahnya populasi sapi perah di Indonesia serta produktivitas dan kualitas susu sapi
yang masih rendah. Dari catatan Kementerian Pertanian RI, populasi sapi perah di Indonesia hanya sekitar 486.894 ekor dengan pertumbuhan 2.5 persen. "Dari jumlah tersebut, sekitar 98 persen terkonsentrasi di Pulau Jawa. Ini berkaitan erat dengan industri pengolahan susu yang juga masih terpusat di Pulau Jawa", kata dia. Untuk menutup produksi, 74 persen kebutuhan industri susu Indonesia diperoleh melalui impor dari total produksi dalam negeri sekitar 679.331 ton/tahun. Posisi Indonesia sebagai net importer susu juga diamini oleh pemateri berikut, Prof. Dr. Ir. Hendrawan Soetanto, M.Rur.Sc. Dengan teknologi budidaya sapi perah secara tradisional, dirinya mencatat bahwa produksi susu per liter relatif tinggi dibanding dengan harga jual susu. Khusus untuk Jawa Timur, Kabupaten Malang memiliki jumlah populasi sapi laktasi (sapi induk) tertinggi sekitar 38000 ekor, disusul Pasuruan (35000 ekor) dan Tulungagung (8000 ekor). Di tingkat dunia, Amerika Serikat merupakan produsen susu terbesar hingga 80 metric ton disusul India (38 metric ton) dan Rusia (28 metric ton). Jawa Timur sendiri, menurut Ketua GKSI Ir. H. Sulistiyanto, MM, sangat potensial menjadi penyedia ternak sapi hingga 5.5 juta satuan ternak, dimana saat ini baru produktif sekitar separuh diantaranya. Jumlah peternak sapi perah di Jawa Timur, menurutnya mencapai 32.157 orang dengan populasi sekitar 140.980 ekor. Dari jumlah tersebut, Sulistiyanto mencatat, rataan produksi susu mencapai 11 liter/ekor/hari yang ditampung pada 5 Industri Pengolahan Susu (IPS) dengan total produksi sekitar 800 ton/hari. Pemateri lain yang juga turut hadir dalam kesempatan tersebut adalah Dr. LIlik Eka Radiati, MS (Dosen FPt-UB) serta Kiki Citra Ayu, STP (UPTD Sekar Tanjung). [nok]
Seleksi Diklatpim III dan IV di UB
U
jian Seleksi Pendidikan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) III dan IV Kemendiknas dilaksanakan di Rektorat lantai 8 Universitas Brawijaya, Selasa (1/6). Sebanyak 43 peserta yang terdiri dari 16 peserta diklatpim III dan 27 peserta diklatpim IV mengikuti dua tahap ujian yaitu Tes Potensi Kinerja ( T P K ) d a n Te s P e n g e t a h u a n Manajemen Pemerintahan (TPMP). Tes Potensi Kinerja (TPK) terdiri dari tes verbal, tes orientasi, tes kuantitatif,
tes bahasa inggris yang dikerjakan dengan waktu dua jam. Begitu pula dengan TPMP yang terdiri dari 120 soal dikerjakan selama dua jam. Tes ini bukan hanya diikuti oleh pegawai di lingkungan UB saja, namun juga pegawai dari Poltek Malang dan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK). Diklatpim ini merupakan salah satu persyaratan untuk kenaikan jabatan sebagaimana diatur dalam PP No 101 tahun 2000
tentang Pendidikan dan Jabatan Pegawai Negeri Sipil. Diklatpim III untuk untuk diklat pimpinan eselon III sedangkan Diklatpim IV untuk eselon IV. Diklatpim seperti disampaikan Kepala Biro Kepegawaian Kemendiknas Drs. Mashuri Maschab SU dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Biro Administrasi Umum UB Dra Ernani Kusdiantina MM menjadi bagian dari manajemen pengangkatan pegawai yang profesional.[ai]
13
Dwi Minggu Pertama Juni 2010
Mahasiswa UB Ukir Prestasi dalam Program Young Leaders for Indonesia McKinsey Indonesia 2010
E
mpat Mahasiswa Universitas Brawijaya terpilih untuk mengikuti Young Leaders for Indonesia (YLI) McKinsey 2010 di Jakarta. Annisak Laila R. (FT 2006), Martin Johannes H.P (FE 2006), R.Ahmad Anggi Hakim (FE 2006), dan Retnayu Prasetyanti (FIA 2008) berhasil membawa nama harum Universitas Brawijaya di kancah nasional. Mereka berhasil mengalahkan ratusan mahasiswa lainnya yang juga mendaftar pada p r o g r a m Yo u n g L e a d e r s f o r Indonesia Kampus 2010. Program Young Leaders for Indonesia Kampus 2010 yang diadakan oleh konsultan manajemen dunia McKinsey merupakan tahun kedua program ini dilaksanakan, setelah sebelumnya sukses diadakan dengan hanya diikuti mahasiswa ITB dan UI saja, tahun ini Young Leaders for Indonesia diikuti oleh 60 mahasiswa dari 15 universitas negeri dan swasta di seluruh Indonesia. Mereka dipilih dengan cara seleksi berkas dengan poin penilian akademis, pengalaman organisasi dan prestasi, rasa cinta terhadap Indonesia, serta diwajibkan untuk membuat letter of motivation tentang visi pribadi, seluruh seleksi ini diadakan online. Program Young Leaders for Indonesia ini diadakan dengan keseluruhan 6 bulan pelaksanaan dengan berbagai macam kegiatan, seperti workshop kepemimpinan, personal project, team project dan supervisi dari coach Mckinsey Indonesia. Forum 1 yang dilaksanakan 6-7 Februari 2010, dilaksanakan di Hotel Borobudur Jakarta. Dalam kesempatan ini McKinsey menghadirkan pemateri antara lain Dino Patti Djalal (Juru bicara Kepresidenan), Sandiago Uno (Pengusaha Muda), Butet Manurung (Aktivis Pendidikan bagi anak pedalaman), dan Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina) . Para pemateri ini memberikan materi terkait kepemimpinan dan
14
bagaimana memberikan dampak positif kepemimpinan pribadi pada lingkungan. Pada Forum 1 ini para peserta diwajibkan membuat Personal Leadership Project (PLP) sesuai minatnya masing-masing dan seluruh peserta diberikan personal coach dari Mckinsey. Untuk hasil dari PLP ini dipresentasikan pada Forum 2 yang diadakan 17-18 April 2010 di Hotel Sultan Jakarta, Berbeda dengan Forum 1, Forum 2 lebih menggerakkan peserta akan project team, dengan kerjasama Mckinsey dengan beberapa strategic partner, seperti Holcim, Indonesia M e n g a j a r, K a l b e F a r m a , Modernisator dan beberapa lainnya, para peserta dibagi sesuai dengan strategic partner dan mengerjakan project dengan partner tersebut, terlihat dari program-programnya Young Leaders for Indonesia ini memang dipersiapkan secara matang untuk melatih mahasiswa Indonesia untuk menjadi pemimpin di bidangnya masing masing. Dalam Forum 2, bertempat di Hotel Sultan Jakarta, Mc Kinsey Indonesia fokus untuk melatih bagaimana menjadi pemimpin tim yang efektif dalam situasi dinamis. Dalam kesempatan ini, Mc Kinsey menghadirkan pemateri antara lain Eamon J. Ginley (Holcim Indonesia), Gita Wirjawan (Chairman of Indonesia's Investment Coordinating Board), dan Victor Hartono (PT. Djarum Indonesia). Di Forum 2 ini, para peserta berkesempatan mempresentasikan hasil Personal Project Leadershipnya. Para peserta juga dibekali ilmu memberikan dan menerima tanggapan dari pihak lain, bagaimana membentuk tim yang berkinerja tinggi, dan pemecahan masalah di dalam tim. Yang menarik ialah Forum 2 khusus mengadakan beberapa kompetisi antara lain pemilihan Personal Project Leadership terbaik dan kompetisi inovasi produk.
Universitas Brawijaya mengukir prestasi dalam kompetisi ini. Annisak Laila R. (FT 2006) dinobatkan sebagai Personal Project Leadership terbaik dengan usahanya mengajak ibu-ibu rumah tangga di lingkungannya membuat pupuk kompos dari sampah organik. Dalam kompetisi inovasi produk, Martin Johannes H.P (FE 2006) beserta tim terpilih sebagai Best Team Spirit dan Retnayu Prasetyanti (FIA 2008) beserta tim terpilih sebagai High P e r f o r m i n g T e a m W i n n e r. "Personal Project Leadership yang kami lakukan memang bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar kami. Saya bersyukur ibu-ibu rumah tangga di daerah perumahan saya sudah bisa memanfaatkan sampah organic untuk menjadi pupuk kompos", terang Annisak Laila R, mahasiswi Teknik Pengairan FT UB 2006. "Kami sebagai pemimpin Indonesia di masa depan merasa bersyukur mendapat kesempatan belajar kepemimpinan di program ini. Di tangan pemudalah bangsa Indonesia ini akan diperjuangkan," tutur Martin Johannes H.P, mahasiswa Akuntansi FE UB 2006. "Dalam training ini, saya belajar berpikir strategis dan memecahkan masalah secara efektif dan di saat yang bersamaan mampu untuk memimpin diri sendiri dan bekerjasama dengan orang lain," tutur Retnayu Prasetyanti, mahasiswi Administrasi Publik FIA UB 2008. Oktober ini, Young Leaders for Indonesia 2011 akan dibuka kembali untuk mengumpulkan mahasiswa terbaik dari seluruh Indonesia. " H a ra p a n k a m i , l e b i h b a nya k mahasiswa Universitas Brawijaya yang mendapat kesempatan m e n g i k u t i p r o g ra m i n i . M a k a persiapkanlah diri teman-teman!", kata R. Ahmad Anggi Hakim, mahasiswa Manajemen FE UB 2006 yang juga merupakan Mahasiswa Berprestasi UB 2009.[ws/fjr]
Nomor 526 Tahun XIX
Boim Lebon:
Belum Mau Menulis karena Belum Tau Manfaatnya
Boim Lebon
S
eminar "Menulis Produktif, Menulis Konstruktif " berlangsung gayeng. Para peserta berulang kali dibuat terpingkal-pingkal oleh Boim Lebon, salah satu penulis serial Lupus yang hadir sebagai pembicara yang diadakan Forum Komunikasi dan Studi Islam Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FOKSI-FPIK) pada Sabtu (12/6) di Gedung Widyaloka UB. Salah satunya dengan mengatakan singkatan namanya yaitu Boim sebagai "Bocah Impian" atau "Bocah Item", Item sendiri artinya "Item Mutlak". Boim Lebon sudah mengeluarkan ratusan karya lucu seperti "Lupus Kecil: Pingsan Together", "Lupus A B G : M y G ra n d m a ' s D r e a m " , "Badman: Bidin" dalam seminar itu mengatakan, seseorang yang tidak mau menulis berarti belum tahu manfaatnya. "Menulis membuat kita lebih eksis, bisa tersampaikan apa yang ada di dalam pikiran kita, sebuah prestasi, dan dapat materi," ungkapnya. Boim mencontohkan satu script untuk sinetron "Cinta Fitri" bisa terjual 5 juta per episode. Sedangkan menulis cerpen di Jakarta bisa mendapatkan tarif 150 ribu sampai 250 ribu per naskah dengan
panjang empat halaman. "Kalau produktif menulis empat cerpen selama satu bulan bisa dapat satu juta," ungkapnya mengkalkulasi. Bagi Boim, menulis membutuhkan pengenalan diri sendiri bukan hanya bakat. Walaupun pada awalnya menulis dengan mencontoh orang lain, karakter personalnya tetap akan tampak. "Seperti saya, nulis apapun jadinya lucu," tambahnya. Boim juga memotivasi kepada peserta agar tidak takut untuk menulis dan mempublikasikannya. "Orang yang berbakat menulis, akan memanfaatkan media apapun untuk menulis entah itu surat izin atau buku harian," ungkapnya. Setelah membuat tulisan jangan takut untuk mempublikasikannya. "Biasanya saya minta tolong teman untuk mengomentari," katanya. Meminta pendapat pun harus kepada orang yang tepat yaitu orang yang akan memotivasi kita untuk menjadi lebih baik bukan orang yang punya pandangan negatif terhadap kita. Selain menghadirkan Boim Lebon dan Hilman Hariwijaya, hadir pula sebagai pembicara Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Dr Ir Edi Susilo MS dan Slamet Budi Cahyono seorang mahasiswa FPIK.
Edi Susilo yang sempat aktif menulis di kolom Forum Kompas Jawa Timur mengungkapkan, menulis identik dengan memasak sayur. “Wortel, jagung, maupun tomat yang akan dimasak tidak langsung dimasukkan panci. Sayurnya dicuci dulu, dikupas, dipotong-potong, baru dimasak," ungkapnya. Edi juga memberikan tips Hukoka Sasiru (Hunting-KoleksiKaji-Sarikan-Simpan-Rumuskan) dalam merangkai sebuah tulisan. "Ide itu bertebaran, tugas kita merangkainya menjadi tulisan," tambahnya. Sementara itu Slamet Budi Cahyono yang hadir sebagai mengungkapkan, statusnya menjadi mahasiswa FPIK memotivasi dirinya untuk mengikuti berbagai macam lomba ilmiah. "Mahasiswa perikanan jarang terdengar mendapatkan prestasi," ungkapnya. Maka, ketika semester V dirinya mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) periode 2006/2007 dan memasukkan empat judul proposal yang semuanya lolos untuk dibiayai. Bahkan salah satu proposalnya mengantarkan Budi mendapatkan juara pertama. Begitu pula belum lama ini ketika dirinya bersama kedua temannya memenangi "Out of The Box Axioo Intel Marketing Award (AIMA) 2009" dalam kategori Best of The Best. Beragam prestasi yang diraihnya itu, mengandalkan empat hal yaitu berpikir positif, terstruktur, out of the box, dan kuantitas sehingga target yang dicapai mudah diukur. Hal itu sesuai dengan prinsip SMART (Strength, Measurable, Adaptable, Realistic, Target) yang dipegangnya. Terlepas dari prestasi-prestasi yang didapatkannya, Budi juga memikirkan regenerasinya di UB. Posisinya sebagai "aktor" PIMNAS bertransformasi menjadi "sutradara" ataupun "penulis skenario" juga telah berhasil mengantarkan adikadik kelasnya mendapatkan prestasi.[ai]
15
Dwi Minggu Pertama Juni 2010
KBIH UB Laksanakan Manasik Haji
Warkum Sumitro SH MH tengah menjelaskan tentang KBIH UB
I
badah haji yang menjadi rukun Islam kelima memiliki tiga hikmah menurut Pembantu Rektor (PR) II Universitas Brawijaya, Warkum Sumitro SH MH seperti disampaikan di acara pembukaan Manasik Haji Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) UB, Senin (7/6), bertempat di gedung Widyaloka UB. Menurut Warkum, haji mempunyai hikmah spiritual, fisik, dan sosial yang menyatu dalam kesatuan ritual ibadah. Hikmah spiritual didapatkan karena momen haji memberikan kesempatan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satunya dengan sering berdzikir dimanapun dan kapanpun pada saat berhaji. "Harapannya saat tiba di tanah air kebiasaan ini tidak hilang," ungkap PR II. Hikmah spiritual pada saat haji bisa dilihat dari palaksanaan thawaf. Thawaf tidak dilakukan sepanjang pelaksanaan ritual haji, wukuf di arafah menjadi akhir dari ritual thawaf untuk haji. "Begitu pula dengan kehidupan, tak selamanya kita berada di dunia ini. Setiap orang akan selalu dihadapkan dengan ke m a tia n ya n g m e n j a d i a k h ir perjalanannya," tambahnya. Hikmah fisik dicontohkan PR II dengan mengambil dari pengalaman pribadinya saat menunaikan haji tahun 2003. "Dua bulan sebelum haji, saya latihan jalan jauh untuk
16
mengantisipasi agar kuat saat sa'i atau thawaf. Ternyata saya salah, yang penting kita ikhlas, Insya Allah akan diberi kemudahan dan kekuatan," ungkapnya. Te r a k h i r h i k m a h s o s i a l , seseorang yang melakukan ibadah haji akan menemui masyarakat internasional dari berbagai suku dan ras dengan keragaman fisik, warna kulit dan karakter. Ibadah haji mengajarkan kita untuk saling bertoleransi dan merasa membutuhkan orang lain."Jangan sampai ada kesombongan merasa bisa melakukan sesuatu sendiri. Ini juga menjadi pelajaran dalam kehidupan sehari-hari kalau setiap aktivitas tak bisa terlepas dari bantuan orang lain," pesan PR II. Manasik Haji UB Sampai saat ini, KBIH UB berencana akan memberangkatkan 23 (dua puluh tiga) calon jamaah haji untuk tahun 2010. "Jumlah peserta ini bisa saja mengalami perubahan tergantung kuota yang diberikan Kementerian Agama," ungkap Drs. Samsul Arifin MAg, salah satu pembina manasik haji KBIH UB. Manasik haji akan dilakukan selama dua bulan mulai 7 Juni sampai dengan 7 Agustus 2010. Pada 7 Juni 2010 diisi dengan materi Kebijakan Pemerintah RI dalam Tata Laksana Ibadah Haji yang akan, dilanjutkan dengan materi hari Sabtu (12 Juni), Filosofi dan Hikmah Ibadah Haji
(Gedung Widyaloka). Materi lainnya yang akan didapatkan peserta manasik haji yaitu Syari'at Haji Tamattu' (19 Juni/Masjid Fatahillah lantai 5 Rektorat), Makna dan Pesan Moral Ibadah Haji (26 Juni/Masjid Fatahillah lantai 5 Rektorat), Upaya Sehat dalam Berhaji dan Fiqh Wanita & Pengalaman Berhaji untuk peserta putri (3 Juli/ Masjid Fatahillah lantai 5 Rektorat), Ibadah-Ibadah Selama Haji (17 Juli/ Masjid Fatahillah lantai 5 Rektorat), Etika Berziarah dan Sejarah Singkat Tempat-tempat Bersejarah di Jeddah, Mekkah, dan Madinah (24 Juli/ Masjid Fatahillah lantai 5 Rektorat), Praktek Manasik Haji (31 Juli/ Lapangan Rektorat), Praktek Manasik Haji (7 Agustus/Asrama Haji Sukolilo, Surabaya) Samsul menjelaskan untuk pemberangkatan tahun ini setidaknya satu calon jamaah haji harus menyediakan biaya sebesar 35 juta rupiah. "Itu jumlah minimalnya, di luar biaya kemitraan maupun kesehatan," tandasnya. Sedangkan untuk maktab, ring 1 bagi jamaah haji Indonesia di luar ONH Plus saat ini berjarak setidaknya 2 kilometer dari Masjidil Haram."Indonesia belum mampu membuat maktab permanen untuk jamaahnya, selama ini kita selalu kontrak maktab. Belum seperti Malaysia yang punya maktab permanen," ungkap Samsul.[ai]
Diterbitkan oleh Humas Universitas Brawijaya Pencetak: PT. Danar Wijaya Brawijaya University Press Alamat Redaksi/Tata Usaha: Lantai I Gedung Rektorat Universitas Brawijaya, Jalan Veteran Malang 65145, telepon 0341 575777 pesawat 126, faks 0341 565420, Email:
[email protected] · http://prasetya.brawijaya.ac.id ISSN: 1907-6428 Kami menerima artikel / tulisan tentang kegiatan UB. Krtitk, saran & tulisan dapat dikirimkan melalui alamat e-mail diatas.