Potret Cidokom Dalam Bingkai Logic Editor: Eva Nugraha, M.Ag Penulis: Nita Alfiani, dkk.
TIM PENYUSUN
ISBN Tim Penyusun Editor Penyunting Penulis Layout Design Cover Cover Kontributor
Potret Cidokom Dalam Bingkai LOGIC Buku ini adalah laporan hasil kegiatan kelompok KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016 di Desa Cidokom, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. ©LOGIC2016_Kelompok KKN038 978-602-6628-33-6 Eva Nugraha M.Ag Eva Nugraha M.Ag Nita Alfiani, Khusnul Hidayah, Nadzifatul Fikriyah Nadzifatul Fikriyah Mitra Lesmana Photo background diambil dari http://unsplash.com/search/land?photo=ywtbSuCSjhM Ahmad Wafi, Fajar Dwi Nur Rachmadi, Khusnul Hidayah, Mitra Lesmana, Muchammad Iqbal Alattas, Nadzifatul Fikriyah, Nita Alfiani, Novi Novera, Oktanta Tri Hatmoko, Salman Al-Farisi, Siti Cahyani, Masad, Sakim, Agung, Sain Saputra, S.E Diterbitkan atas kerjasama Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Kelompok KKN LOGIC
LEMBAR PENGESAHAN
Buku laporan hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa (PpMM) Kelompok KKN nomor 038 di Desa Cidokom yang berjudul Potret Cidokom Dalam Bingkai LOGIC telah diperiksa dan disahkan pada tanggal, 24 Maret 2017
Dosen Pembimbing
Koord. Program KKN-PpMM
Noor Bhekti Negoro, M.Si NIP. 19650301 199903 1 001
Eva Nugraha, M.Ag NIP. 19710217 199803 1 002
Mengetahui, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Djaka Badranaya, ME NIP. 197705302007011008
iii
We Were Not Superman But Superteam! Salman Al-Farisi
iv
KATA PENGANTAR بسم هللا ا لرحمن ا لرحيم Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu waTa’ala, karena atas nikmat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan program-program serta buku laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi terakhir kita yakni baginda besar Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wassalam beserta para sahabatnya, para keluarganya, dan sampai kepada kita selaku umatnya. Meskipun banyak kendala yang kami hadapi dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016 ini, namun berkat rahmat dan pertolongan-Nya lah penyusun dapat menghadapi kendala-kendala tersebut dan dapat menyelesaikan laporan pertanggung jawaban Kuliah Kerja Nyata (KKN). Penyusun mengakui bahwa dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki, laporan pertanggungjawaban Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016 ini masih jauh dari kesempurnaan baik itu dari segi tata bahasa maupun susunan penulisan. Oleh karena itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat dibutuhkan oleh penyusun dalam penyempurnaan laporan pertanggung jawaban Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016. Laporan ini disusun berdasarkan pada kegiatan KKN yang kami laksanakan di Desa Cidokom Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor, yang berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau terhitung 32 hari yaitu pada tanggal 25 Juli – 25 Agustus 2016. Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membuka dan melepas mahasiswa KKN tahun 2016. 2. Bapak Djaka Badranaya, ME selaku kepala PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyelengarakan program KKN. 3. Bapak Eva Nugraha, M.Ag, selaku kepala koordinator program KKN-PpMM dan editor yang telah banyak meluangkan waktunya dalam membantu kami untuk menyelesaikan buku laporan KKN ini.
v
4. Bapak Noor Bhekti Negoro, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama pelaksanaan KKN dari mulai persiapan, pelaksanaan, hingga penulisan dan penyusunan laporan. 5. Orang tua dari masing-masing anggota kelompok KKN LOGIC yang tidak pernah luput memberikan doa, bantuan baik berupa moril maupun materil sehingga turut menyukseskan kegiatan KKN ini. 6. Bapak Sain Saputra, S.E selaku Kepala Desa Cidokom, Bapak Renin, selaku Kepala Dusun II, Bapak Agung, selaku ketua RW Desa Cidokom, Bapak Sabaruddin, selaku sekretaris Desa Cidokom yang telah memberikan kesempatan, kemudahan, dan bantuan pada kelompok KKN kami sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. 7. Bapak Bondan selaku Kepala Sekolah SDN Melati beserta staf dan jajarannya yang telah memberikan kesempatan pada kelompok KKN kami untuk sedikit berbagi ilmu dengan siswa/i SDN Melati Cidokom. 8. Pengurus Pondok Pesantren Annur Darunnajah 8 Cidokom yang telah membantu kelompok KKN kami dalam memenuhi kebutuhan air selama di Desa Cidokom. 9. Serta berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, atas dukungan moril maupun materil selama menjalankan kegiatan KKN ini. Tak ada balasan yang pantas diberikan kecuali untaian do’a, semoga keberkahan Allah SWT terus mengiringi semua pihak yang telah membantu mensukseskan pelaksanaan KKN LOGIC di Desa Cidokom ini. Amin. Demikian buku laporan hasil pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca. Atas segala perhatian, kami ucapkan terima kasih. Jakarta, Maret 2017
Penulis vi
DAFTAR ISI TIM PENYUSUN...................................................................................................ii LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. iii KATA PENGANTAR............................................................................................ v DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix TABEL IDENTITAS KELOMPOK................................................................ xiii RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................. xv PROLOG ............................................................................................................. xvii BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Dasar Pemikiran ........................................................................................ 1 B.
Kondisi Umum .......................................................................................... 1
C. Permasalahan/Aset Utama Desa ........................................................... 2 D. Profil Kelompok KKN-PpMM 038 ...................................................... 3 E.
Fokus atau Prioritas Utama ................................................................... 6
F.
Sasaran dan Target ................................................................................... 7
G. Jadwal Pelaksanaan Program .............................................................. 10 H. Pendanaan .................................................................................................. 11 I. BAB II
Sistematika Penyusunan ........................................................................ 11 METODE PELAKSANAAN PROGRAM .................................... 13
A. Metode Intervensi Sosial ...................................................................... 13 B.
Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat ............................. 14
BAB III KONDISI DESA CIDOKOM ........................................................... 17 A. Sejarah Desa Cidokom ........................................................................... 17 B.
Letak Geografis........................................................................................ 18
C. Struktur Penduduk ............................................................................... 20 BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN33 A. Kerangka Pemecahan Masalah ........................................................... 33 vii
B.
Bentuk dan Hasil Pelayanan Pada Masyarakat ............................. 40
C. Faktor-faktor Pencapaian Hasil .........................................................65 BAB V
PENUTUP ............................................................................................ 67
A. Kesimpulan ............................................................................................... 67 B.
Rekomendasi............................................................................................ 67
EPILOG...................................................................................................................69 A. Kesan Masyarakat atas Kegiatan KKN – PpMM ..........................69 B.
Penggalan Kisah Inspiratif KKN ........................................................ 70
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 189 BIOGRAFI SINGKAT .......................................................................................191 Lampiran 1 TABEL KEGIATAN INDIVIDU.............................................. 196 Lampiran 2 SURAT DAN SERTIFIKAT ................................................... 206 Lampiran 3 DOKUMENTASI KEGIATAN ............................................... 212
viii
DAFTAR TABEL Tabel 1.1
: Fokus Prioritas Program ....................................................
6
Tabel 1.2
: Sasaran dan Target Kegiatan ............................................
7
Tabel 1.3
: Pra-KKN PpMM 2016 ........................................................ 10
Tabel 1.4
: Jadwal Pelaksanaan Kegiatan KKN ................................ 10
Tabel 1.5
: Laporan dan Evaluasi Program ........................................ 10
Tabel 1.6
: Pendanaan .............................................................................. 11
Tabel 3.1
: Jumlah Penduduk Menurut Umur.................................. 18
Tabel 3.2
: Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin ................. 21
Tabel 3.3
: Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia (2014) . 21
Tabel 3.4
: Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian ...... 22
Tabel 3.5
: Jumlah Kelembagaan dan Organisasi Desa Cidokom .................................................................................................... 23
Tabel 3.6
Tabel 3.9
: Data Klub/Perkumpulan Olah Raga Desa Cidokom Tahun 2014 ............................................................................ : Jumlah Perangkat Desa Cidokom yang Menduduki Jabatan dan Staf ................................................................... : Jumlah Perangkat Desa Cidokom Berdasarkan Pendidikan ............................................................................. : Sarana Kerja Pemerintahan Desa ....................................
Tabel 3.10
: Sarana dan Prasarana Keagamaan .................................. 28
Tabel 3.11 Tabel 3.12
: Sarana dan Prasarana Pendidikan Formal dan Non Formal ..................................................................................... 28 : Sarana dan Prasarana Kesehatan .................................... 29
Tabel 3.13
: Sarana dan Prasarana Olahraga ....................................... 29
Tabel 3.14
: Sarana dan Prasarana Tempat Usaha ............................ 29
Tabel 3.7 Tabel 3.8
ix
24 26 26 27
x
Tabel 4.1
: Analisis SWOT Bidang Pendidika .................................. 33
Tabel 4.2
: Analisis SWOT Bidang Keagamaan ................................ 34
Tabel 4.3
: Analisis SWOT Bidang Lingkungan .............................. 36
Tabel 4.4
: Analisis SWOT Bidang Kesehatan ................................. 37
Tabel 4.5
: Analisis SWOT Bidang Ekonomi .................................... 39
Tabel 4.6
: Pembukaan KKN UIN di Desa Cidokom ..................... 40
Tabel 4.7
: Kegiatan Pelayanan Pengajaran Majelis Taklim) ....... 42
Tabel 4.8
: Kegiatan Pelayanan Pendidikan TPQ/TPA .................. 43
Tabel 4.9
: Kegiataan Pelayanan Pengajaran SD/MTS ................... 44
Tabel 4.10
: Kegiataan Pendampingan Belajar .................................... 46
Tabel 4.11
: Movie Education ....................................................................... 47
Tabel 4.12
: Kegiatan pelayanan penyelenggaraan HUT RI ........... 49
Tabel 4.13
: Kegiatan Pelayanan Kerja Bakti ...................................... 50
Tabel 4.14
: Kegiatan Pengadaan Alat Kebersihan ............................. 52
Tabel 4.15
: Kegiatan Pengadaan Tong Sampah ................................ 53
Tabel 4.16
: Kegiatan Pengadaan Papan Nama RT-RW ................. 55
Tabel 4.17
: Kegiatan Pelayanan Cek Kesehatan ............................... 56
Tabel 4.18
: Kegiatan Penyuluhan Cuci Tangan ................................ 58
Tabel 4.19
: Kegiatan Sosialisasi Bahaya Rokok ................................ 59
Tabel 4.20
: Kegiatan Pelatihan Ekonomi Kreatif ............................. 60
Tabel 4.21
: Kegiatan Pengadaan Alat Ekonomi Kreatif .................. 62
Tabel 4.22
: Penutupan KKN UIN di Desa Cidokom ....................... 63
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
: Logo KKN ............................................................................... 3
Gambar 3.1
: Peta Administratif Desa Cidokom .................................. 19
Gambar 3.2
: Peta Lokasi KKN dan Jarak UIN-Cidokom via Jl. Jakarta – Bogor .......................................................... 20
Gambar 3.3
: Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ....... 22
Gambar 3.4
: Kantor Kelurahan Desa Cidokom ................................... 30
Gambar 3.5
: Aula Kelurahan Desa Cidokom ........................................ 30
Gambar 3.6
: SDN Negeri Melati .............................................................. 31
Gambar 3.7
: PAUD Al-Musfiroh.............................................................. 31
Gambar 3.8
: Ponpes Darunnajah 8 .......................................................... 31
Gambar 3.9
: Masjid ...................................................................................... 31
Gambar 3.10
: Ruang Majelis Taklim......................................................... 31
Gambar 3.11
: Lapangan Voli ....................................................................... 31
Gambar 3.12
: Lapangan Bola ....................................................................... 31
Gambar 4.1
: Pembukaan KKN UIN di Desa Cidokom ..................... 41
Gambar 4.2
: Kegiatan Pelayanan Pengajaran Majelis Taklim ......... 43
Gambar 4.3
: Kegiatan Pelayanan Pendidikan TPQ/TPA .................. 44
Gambar 4.4
: Kegiataan Pelayanan Pengajaran SD/MTS ................... 46
Gambar 4.5
: Kegiataan Pendampingan Belajar .................................... 47
Gambar 4.6
: Movie Education ....................................................................... 49
Gambar 4.7
: Kegiatan pelayanan penyelenggaraan HUT RI ........... 50
Gambar 4.8
: Kegiatan Pelayanan Kerja Bakti ...................................... 52
Gambar 4.9
: Kegiatan Pengadaan Alat Kebersihan ............................ 53
Gambar 4.10
: Kegiatan Pengadaan Tong Sampah ................................. 54
Gambar 4.11
: Kegiatan Pengadaan Papan Nama RT-RW ................. 56
Gambar 4.12
: Kegiatan Pelayanan Cek Kesehatan ............................... 58 xi
Gambar 4.13
: Kegiatan Penyuluhan Cuci Tangan ................................. 59
Gambar 4.14
: Kegiatan Sosialisasi Bahaya Rokok ................................. 60
Gambar 4.15
: Kegiatan Pelatihan Ekonomi Kreatif .............................. 62
Gambar 4.16
: Kegiatan Pengadaan Alat Ekonomi Kreatif ................... 63
Gambar 4.17
: Penutupan KKN UIN di Desa Cidokom ....................... 64
xii
TABEL IDENTITAS KELOMPOK Kode
01/Bogor/Cidokom/01.16.038
Desa
Cidokom [01]
Kelompok
KKN LOGIC
Dana J. Mhswa J. Keg.
Rp 16.100.000,11 Mahasiswa Diantaranya; 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
J. Pembangunan Fisik
1.2.16. 038
:
Pelayanan Pengajaran SD/MTS Pelayanan Pengajaran Majelis Taklim Pelayanan Pendidikan TPQ/TPA Pelayanan Cek Kesehatan Penyuluhan Cuci Tangan Sosialisasi Bahaya Rokok Penyelenggaraan HUT RI Movie Education Pelatihan Ekonomi Kreatif Kerja Bakti Gotong Royong Pengadaan Tong Sampah, pengadaan Papan Nama RT-RW, Pengadaan Alat Ekonomi Kreatif dan Pengadaan Alat Kebersihan di Majelis Taklim, Masjid, dan Posyandu.
xiii
Pengetahuan tidaklah cukup, maka kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup, maka kita harus melakukannya. Johann Wolfgang von Goethe
xiv
RINGKASAN EKSEKUTIF Buku ini disusun berdasarkan hasil kegiatan KKN-PpMM di Desa Cidokom, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor selama satu bulan atau terhitung 32 hari. Ada 11 orang mahasiswa yang tergabung dalam kelompok ini dan berasal dari 9 fakultas berbeda. Kita memberikan nama kelompok ini dengan nama KKN LOGIC, dengan nomor kelompok 038. LOGIC adalah kependekan dari Look After Ground in Innovative and Compatible yang merupakan gambaran secara umum KKN kami. Kelompok ini dibimbing oleh Bapak Noor Bhekti Negoro, M.Si, beliau adalah dosen di Fakultas Dakwah dan Komunikasi sebagai dosen pengampu mata kuliah Statistika. Tidak kurang dari 15 kegiatan yang kami lakukan di desa tersebut, yang sebagian merupakan pelayanan kepada masyarakat dan sebagian lainnya adalah pemberdayaan. Dengan fokus pada 2 RW, kegiatankegiatan yang kami lakukan menghabiskan dana Rp 16.100.000,- dana tersebut kami dapatkan dari dana penyertaan Program Pengabdian pada Masyarakat oleh Dosen (PpMM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar Rp 5.000.000,- iuran anggota kelompok sebesar Rp 11.000.000,- dan fundarising sebesar Rp. 100,000,-. Dari kegiatan-kegiatan yang kita lakukan, terdapat sejumlah keberhasilan yang telah kami raih yaitu: 1. Meningkatnya peran masyarakat dalam membangun desa dengan segala potensi yang dimilikinya. 2. Bertambahnya motivasi belajar anak-anak SD yang menjadi sasaran beberapa program kami untuk terus belajar guna mencapai cita-cita yang mereka impikan. 3. Bertambahnya wawasan al-Qur’an peserta didik TPA baik bacaan maupun hafalan. 4. Mengingkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya hidup bersih dan sehat. 5. Bertambahnya ketrampilan ibu-ibu PKK dan anak SD yang menjadi sasaran program kami mengenai ekonomi kreatif. 6. Bertambahnya pengetahuan masyarakat mengenai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
xv
Saat merencanakan dan implementasi kegiatan, terdapat sejumlah kendala yang kami hadapi, antara lain: 1. Susah ditemuinya pejabat desa untuk diajak konsultasi. 2. Kurangnya dana yang dapat terkumpul untuk memaksimalkan rencana kegiatan yang telah disusun. 3. Tempat tinggal selama KKN masih belum siap huni, sehingga keamanan masih kurang. 4. Akses jalan utama sedang dalam masa perbaikan Namun, sekalipun demikian, kami pada akhirnya bisa merampungkan sebagian besar rencana kegiatan kami. Adapun kekurangannya yaitu kegiatan yang kami lakukan belum bisa sepenuhnya meningkatkan kesadaran masyarakat di Desa Cidokom khususnya dalam menghadapi permasalahan lingkungan dan kenakalan remaja sehingga untuk selanjutnya perlu ada kegiatan yang mampu menambah kesadaran masyarakat di Desa Cidokom.
xvi
PROLOG Buku ini adalah buku hasil dari kegiatan KKN mahasiswa di Desa Cidokom. Mereka menamai kelompoknya dengan nama KKN LOGIC dengan nomor 038. Secara normatif buku ini dibagi pada 2 (dua) besaran. Bagian depan itu menjadi gambaran detail atas apa yang mereka kerjakan selama 1 (satu) bulan berada di Desa Cidokom. Dan bagian Kedua adalah ungkapan subjektif masing-masing peserta KKN atas apa yang mereka alami, persepsi dari apa yang mereka rasakan dan manfaat yang mereka dapatkan selama melaksanakan kegiatan KKN. Kelompok mahasiswa yang menyebutkan nama kelompoknya dengan KKN LOGIC ini tinggal di Desa Cidokom. Desa yang berada di wilayah Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor. Merujuk pada sejarahnya, nama Cidokom telah ada sejak tahun 1950. Dengan demikian pola hidup masyarakatnya sudah mengenal budaya modern. Desa ini pun sudah beberapa kali menjadi tempat dimana mahasiswa KKN dari UIN melaksanakan pengabdiannya. Secara umum, kelompok KKN atau mahasiswa yang akan melaksanakan KKN, persepsi mereka terhadap KKN itu bisa dibagi ke dalam 2 (dua) kelompok. Pertama adalah mereka yang peduli dengan program dan kegiatan KKN dan Kedua adalah mereka yang tidak begitu peduli atau bahkan tidak peduli dengan kegiatan KKN. Mereka yang peduli dengan kegiatan KKN itupun dibagi menjadi 2 (dua) yaitu: (a) mereka yang menyiapkan dirinya untuk menghadapi KKN karena merupakan tugas sebagai mahasiswa yang harus melakukan pengabdian. (b) mereka yang peduli tapi mereka khawatir dengan kondisi-kondisi yang ada di tempat KKN. Mereka merasa cemas, takut, pesimis, khawatir tidak bisa melaksanakan tugasnya karena daerahnya jauh, sulit dijangkau dan banyak pemikiran-pemikiran lainnya. Oleh karenanya, mereka tidak begitu sepenuhnya untuk melaksanakan kepeduliannya dan akhirnya mereka terpaksa untuk datang dan melaksanakan pengabdian di desa tersebut sebagai bagian dari program KKN. Adapun kelompok mahasiswa yang tidak peduli ini pun terbagi menjadi 2 (dua) kategori. (a) mereka yang acuh “ya udahlah ini kan cuma xvii
KKN, menyelesaikan tugas doang, tidak ada yang lebih dari itu, selesaikan dan kita pulang”. (b) mereka yag tidak mau untuk KKN. Salah seorang anggota di kelompok ini mengatakan: bahwa dia tidak ingin didaftarkan menjadi anggota KKN. Dia terdaftarpun dikarenakan kesalahan Ketua Kelasnya yang mendaftarkan dia untuk ikut program KKN dan akhirnya mereka berkumpul menjadi KKN LOGIC. Sebagaimana yang disampaikan d iawal bahwa mereka akan mengalami kendala ketika berada di lokasi desa ini. Ternyata prasangka mereka berubah ketika warga desa menyambut mereka dengan sangat hangat. Warga desa memberikan kesempatan untuk bersama-sama membangun Desa Cidokom. Warga dan mahasiswa yang KKN bantu membantu melaksanakan program yang direncanakan. Setelah 30 hari, kawan-kawan kelompok LOGIC ini melaksanakan KKN. Saya melihat ada dua manfaat yang dapat disampaikan di sini. Pertama adalah manfaat bagi diri peserta itu sendiri bersama kelompoknya. Hal ini, hampir menjadi sesuatu yang dirasakan oleh semua peserta KKN. Mereka mendapatkan pelajaran yang sangat penting yaitu belajar bermasyarakat, baik dari warga desa maupun dari masyarakat terkecilnya yaitu kelompok LOGIC. Poin utamanya adalah belajar saling memahami satu sama lain dalam satu kelompok; Belajar menerima kelebihan dan kekurangan satu sama lain; Belajar menekan ego sehingga karena itulah program yang direncanakan dapat berjalan lancar tanpa merasa terbebani. Adapun manfaat yang mereka dapatkan dari desa, diantaranya adalah pembelajaran bagaimana mereka dapat melihat orang desa dalam menjalani hidupnya. Satu hal yang berkesan dari masyarakat Desa Cidokom yang dirasakan oleh LOGIC adalah bagaimana masyarakat Desa Cidokom ini sangat menghargai waktu, bagaimana mereka meraih segalanya dengan kerja keras dan bagaimana mereka melakukannya dengan bersama-sama. Itu yang secara umum dirasakan oleh anggota kelompok KKN LOGIC. Hal menarik yang mereka dapatkan lainnya adalah sebagian besar dari kelompok KKN itu melakukan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa/i yang bukan dari Fakultas Tarbiyah. Ini menjadi sesuatu yang sangat berat. Tapi di sisi lain, belajar mengajar ini memberikan manfaat yang bagi sebagian dari mereka bisa untuk belajar xviii
sabar menghadapi tingkah laku siswa/i yang sulit diatur, belajar untuk menjadi seorang panutan yang akan dirujuk oleh siswa-siswanya, dan belajar untuk selalu siap menggantikan guru bila guru di sekolah tersebut berhalangan hadir. Itulah sekelumit yang disampaikan oleh kelompok mahasiswa anggota KKN LOGIC di Desa Cidokom ini pada Epilog. Tulisan ini mungkin tidak akan dapat merangkum banyak kisah serta percikan-percikan kisah yang apabila dibaca itu akan memberikan inspirasi bagi mereka yang akan melaksanakan KKN. KKN bukan hanya membebaskan tugas dari 3 atau 4 sks. KKN lebih dari itu dan KKN memberikan pembelajaran berharga bagi mahasiswa saat dalam kelompoknya, dan dalam masyarakat dimana dia tinggal. Mudah-mudahan buku yang ada di hadapan pembaca ini memberikan pembelajaran lain bagi peningkatan program KKN, sehingga kedepannya menjadi lebih baik. Baik untuk mahasiswa, PPM, masyarakat yag ada di desa dan para pejabat yang ada di desa tersebut. Selamat membaca.
xix
Kesabaran itu ada dua macam: sabar atas sesuatu yang tidak kau ingin dan sabar menahan diri dari sesuatu yang kau ingini. Ali bin Abi Thalib
xx
BAB I PENDAHULUAN A.
Dasar Pemikiran Mahasiswa merupakan masyarakat intelektual dan bagian dari kampus yang membawa misi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Suatu keharusan untuk menjadi agen pengabdian kepada masyarakat, terutama mereka yang berada di sebuah daerah yang terpencil. Setelah mahasiswa menerima berbagai macam pendidikan, langkah selanjutnya ialah menerapkan ilmu yang telah didapatkannya dalam sebuah kerja yang nyata. Kegiatan ini biasa disebut dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN merupakan mata kuliah intrakurikuler yang diselenggarakan oleh akademik di seluruh perguruan tinggi yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa dengan tujuan meningkatan kemampuan dan wawasan mahasiswa sebagai bekal hidup di masyarakat setelah lulus studi. Dalam kegiatan pengabdiannya pada masyarakat, mahasiswa memberikan pengalaman ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan agama untuk memberikan pengarahan agar dapat memecahkan masalah dan menanggulanginya secara tepat. Selain itu, pembenahan sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang dilakukan serta menjadi program kerja bagi mahasiswa. Dengan kata lain, melalui KKN ini, mahasiswa membantu pembangunan dalam masyarakat. Oleh karena itu, kami mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di Desa Cidokom, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor dengan mengusung tema “Bergerak dengan Keserasian untuk Pembangunan Menuju Desa Mandiri” sebagai salah satu langkah membangun masyarakat yang berkualitas. Buku ini diberi judul Potret Cidokom dalam Bingkai LOGIC dikarenakan pada buku ini berisi hasil pengamatan, cerita dan juga kisah dari Desa Cidokom yang secara khusus dilihat dan dirasakan oleh kelompok KKN LOGIC selama 32 hari berada di desa tersebut.
1
B.
Kondisi Umum
C.
Desa Cidokom merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat yang telah berganti kepemimpinan sebanyak 12 kali sejak tahun 1950. Secara Administratif Desa Cidokom terbagi dalam 3 (tiga) Dusun dengan 6 (enam) Rukun Warga dan 22 (dua puluh dua) Rukun Tetangga. Berdasarkan data terakhir, jumlah penduduk dari tahun 2013 sampai 2014 mengalami pertumbuhan sebanyak 7,06% dengan mayoritas pendidikan masyarakat di Desa Cidokom ini tidak tamat SD, namun tak sedikit juga yang lulus dari SLTA bahkan ada yang sedang melanjutkan studinya di jenjang S-2. Untuk mata pencaharian penduduk Desa Cidokom ini mayoritas sebagai petani/pekebun. Namun tak sedikit juga yang berprofesi sebagai pedagang. Di desa ini terdapat 26 sumber daya kelembagaan dan organisasi yang turut serta dalam membantu berbagai macam aktivitas kepemerintahan.1 Permasalahan/Aset Utama Desa Adapun permasalahan yang ada berdasarkan hasil survei kelompok KKN LOGIC dapat kami klasifkasikan sebagai berikut2: 1. Dari segi pendidikan; Kurangnya tenaga pengajar umum di sekolah. Kurangnya pemahaman siswa/i mengenai pelajaran karena minimnya tenaga pengajar. Kurangnya informasi tentang sekolah di Desa Cidokom oleh dunia luar. Kurangnya sarana pendukung seperti laboratorium komputer dan ruang praktek. 2. Dari segi Keagamaan; Kurangnya pendidikan dalam ilmu membaca al-Qur'an dan tajwid yang benar. Kurangnya tenaga pengajar ngaji. 3. Dari segi Lingkungan;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDES) 2015-2020 Desa Cidokom Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat, dokumen dalam bentuk soft file Microsoft Word yang diberikan oleh Sekertaris Desa Cidokom pada tanggal 12 Juni 2016. 2 Catatan Observasi Lapangan tanggal 12 Juli 2016. 1
2|Potret Cidokom Dalam Bi ngkai Logic
D.
Kurangnya perhatian warga terhadap pembakaran sampah yang dilakukan. Tidak adanya tanda pengenal di rumah tokoh masyarakat setempat. Kurangnya alat kebersihan di tempat umum seperti Masjid, Majelis Taklim, dan Posyandu. 4. Dari segi Kesehatan; Kurangnya fasilitas kesehatan di masyarakat. Kurangnya tenaga kerja medis di desa. Tidak adanya sarana untuk memeriksa kesehatan bagi ibu-ibu. Tidak adanya penyuluhan kesehatan yang ditujukan untuk anak-anak dari usia dini. Semakin maraknya perokok usia dini di desa tersebut. 5. Dari segi Ekonomi; Kurangnya tenaga pengajar keterampilan untuk ibu-ibu memanfaatkan waktu luangnya. Tidak adanya alat yang digunakan untuk membuat kerajinan. Profil Kelompok KKN-PpMM 038 Melalui hasil voting terbanyak yang dilakukan semua anggota kelompok KKN-PpMM 038 terpilihlah nama “LOGIC” sebagai nama kelompok yang terdiri dari 11 mahasiswa dari beberapa fakultas yang berbeda. LOGIC secara harfiah artinya logika atau jalan pemikiran seseorang, sedangkan di luar sudut harfiahnya, LOGIC sendiri merupakan akronim dari kalimat Look After Ground in Innovative and Compatble yang mengusung tema “Bergerak dengan keserasian untuk pembangunan menuju desa mandiri” dengan harapan bahwa keberadaan mahasiswa di lokasi KKN dapat membawa perubahan kepada masyarakat. Perubahan yang dimaksud bukan hanya perubahan sikap dan tingkah laku, namun perubahan mental menuju Gambar 1.1: Logo KKN LOGIC hal yang positif. Revolusi mental Potret Cidokom Dalam Bingkai Logic |3
yang kami canangkan dapat tergambar dari beberapa program kegiatan yang telah dilakukan. Gambar di atas adalah logo kelompok LOGIC yang merupakan hasil desain dari salah satu anggota kelompok kami yaitu Mitra Lesmana dari Fakultas Adab dan Humaniora. Adapun filosofi dari logo ini antara lain, yaitu: empat buah potongan puzzle dengan beragam warna melambangkan setiap anggota kelompok LOGIC mempunya latar belakang yang berbedabeda, juga mempunyai pemikiran dan skill yang berbeda-beda. Layaknya sebuah puzzle yang memiliki potongan yang berbeda, hanya jika potongan-potongan itu saling melengkapi satu dengan yang lainnya, barulah itu akan menjadi puzzle yang utuh sempurna. Makna “Teamwork does perfect” Mitra sematkan di dalam logo puzzle ini, sedangkan lambang lampu sendiri maksudnya adalah seperti sebuah lampu yang dapat menyinari ruang lingkup sekitarnya, dengan harapan KKN ini dapat menjadi sesuatu yang dapat menyinari atau memberikan pencerahan, dan memberi pengaruh lebih baik dengan kompetensi yang dimiliki, dimana pun dan kapan pun kita berada. Kompetensi yang dimaksud terdiri dari kompetensi akademik dan skill. Berikut daftar nama-nama kelompok kami beserta kompetensinya: 1. Ahmad Wafi adalah mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, yang memiliki kemampuan mengelola, mengorganisasi administrasi sekolah, dan mengajar. Laki-laki yang juga berkompeten dalam olahraga futsal ini juga memiliki jenis keterampilan seperti: fotografi. Posisi dia di kelompok adalah Sekertaris I. 2. Fajar Dwi Nur Rachmadi adalah mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Tekonologi, yang memiliki kemampuan programming berbasis Aplikasi Web dengan spesialisasi bahasa pemrograman PHP. Selain itu, dia juga berkompeten pada jenis keterampilan seperti: fotografi dan cinematografi. Posisi dia di kelompok adalah PJ Dokumentasi II. 3. Khusnul Hidayah adalah mahasiswi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi ini memiliki kemampuan jurnalistik dan mengajar. Selain itu, dia juga berkompeten pada jenis keterampilan seperti: membuat 4|Potret Cidokom Dalam Bingkai Logic
4.
5.
6.
7.
8.
9.
kerajianan dari kain flannel dan memasak. Posisi dia di kelompok adalah Sekertaris II. Mitra Lesmana adalah mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang Pendidikan Bahasa Arab. yang memiliki kemampuan berbahasa Inggris. Selain itu dia juga berkompeten pada jenis keterampilan seperti: membuat design. Posisi dia di kelompok adalah PJ Dokumentasi III. Muchammad Iqbal Alattas adalah mahasiswa Jurusan Hukum Fakultas Syariah dan Hukum, yang memiliki kompetensi akademik pada bidang hukum, management, dan public speaking. Selain itu dia juga berkompeten bisnis online shop dan pada jenis olahraga seperti: basket dan bulu tangkis. Posisi dia di kelompok adalah PJ Dokomentasi I. Nadzifatul Fikriyah adalah mahasiswi Jurusan Tarjamah Bahasa Arab Fakultas Adab dan Humaniora, yang memiliki kemampuan akademik menerjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Selain itu, dia juga berkompeten pada kepenerbitan. Posisi dia di kelompok adalah Bendahara II. Nita Alfiani adalah mahasiswi Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, yang memiliki kemampuan analisis dan perencanaan sistem informasi serta mengajar. Selain itu, dia juga berkompeten pada jenis keterampilan seperti: membuat kerajinan dari benang wol dan fotografi. Posisi dia di kelompok adalah PJ Buku II. Novi Novera adalah mahasiswi Jurusan Dirasat Islamiyat Fakultas Dirasat Islamiyat, yang memiliki kompetensi akademik pada bidang Pendidikan Agama terutama kajian alQur’an, mengajar, dan public speaking. Selain itu, dia juga berkompeten pada jenis keterampilan seperti: membuat rajutan. Posisi dia di kelompok adalah Wakil Ketua. Oktanta Tri Hatmoko adalah mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang mempunyai kemampuan lobbiying, management, dan leadership. Dia merupakan aktivis anti rokok yang mempunyai keterampilan seperti: membuat design. Posisi dia di kelompok adalah PJ Buku I. Potret Cidokom Dalam Bingkai Logic |5
E.
10. Salman Al-Farisi adalah mahasiswa Jurusan Tafsir Hadist Fakultas Ushuluddin. Ia memiliki kompetensi akademik pada bidang Pendidikan Agama terutama kajian al-Qur’an hadist dan mengajar. Selain itu, dia juga memiliki kemampuan menghafal Al-Qur’an dan memiliki keterampilan seperti : memasak. Posisi dia di kelompok adalah Ketua. 11. Siti Cahyani adalah mahasiswi Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang memiliki kemampuan akademik ekonomi keuangan dan mengajar. Dia juga berkompeten pada bidang Pendidikan Keagamaan dan kajian al-Qur’an. Selain itu, dia memiliki keterampilan seperti : membuat kerajianan dari kain flannel. Posisi dia di kelompok adalah Bendahara I. Fokus atau Prioritas Utama Berdasarkan sub bab C permasalahan terdapat 8 (delapan) bidang permasalahan: 1) Keagamaan, 2) Pendidikan, 3) Kebersihan dan Lingkungan, 4) Sarana dan Prasarana, 5) Kesehatan, 6) Ekonomi, 7) Pertanian, 8) Politik. Namun kompetensi kami hanya pada bidang: 1) Keagamaan, 2) Pendidikan, 3) Kebersihan dan Lingkungan, 4) Kesehatan dan 5) Ekonomi. Adapun rincian programnya adalah sebagai berikut: Tabel 1.1: Fokus atau Prioritas Program Fokus Permasalahan Bidang Keagamaan
Bidang Pendidikan
Bidang Lingkungan
Prioritas Program Kegiatan Cidokom Mengaji Kegiatan Pelayanan Pengajaran Majelis Taklim Kegiatan Pelayanan Pendidikan TPQ/TPA Cidokom Pintar Kegiataan Pelayanan Pengajaran SD/MTS Kegiatan Pendampingan Belajar Movie Education Pembuatan Website Sekolah Cidokom Ceria Kegiatan pelayanan penyelenggaraan HUT RI Cidokom Bersih
6|Potret Cidokom Dalam Bingkai Logic
Kegiatan Pelayanan Kerja Bakti Kegiatan Pengadaan Alat Kebersihan Kegiatan Pengadaan Tong Sampah Kenali Desaku Kegiatan Pengadaan Papan Nama RT RW Cidokom Sehat Kegiatan Pelayanan Cek Kesehatan Kegiatan Penyuluhan Cuci Tangan Kegiatan Sosialisasi Bahaya Rokok Cidokom Berkarya Kegiatan Pelatihan Ekonomi Kreatif Kegiatan Pengadaan Alat Ekonomi Kreatif
Bidang Kesehatan
Bidang Ekonomi
F.
Sasaran dan Target Tabel 1.2: Sasaran dan Target No 1
Kegiatan Pembukaan KKN UIN di Desa Cidokom
Sasaran Warga Desa Cidokom
2
Kegiatan Pelayanan Pengajaran Majelis Taklim
Pengurus Majelis Taklim di Desa Cidokom
3
Kegiatan Pelayanan Pendidikan TPQ/TPA
Tenaga Pengajar TPQ Kegiatan pendidikan baca tulis alQur’an
Target 2043 Warga Desa Cidokom mendapatkan uraian rencana program dari kelompok KKN UIN 5 Pengurus Majelis Taklim Dusun II Desa Cidokom terbantu dalam memberikan materi pengajian Ibu Bondan terbantu dalam kegiatan mengajarkan alQur’an Kegiatan pendidikan baca tulis al-Qur’an terselenggara di
Potret Cidokom Dalam Bingkai Logic |7
4
Kegiataan Pelayanan Pengajaran SD/MTS
Guru SDN Melati
5
Kegiataan Pendampingan Belajar
Anak-anak Desa Cidokom
6
Movie Education
Siswa SDN Melati dan anakanak di sekitar basecamp kelompok KKN 038
7
Kegiatan pelayanan penyelenggaraan HUT RI
Warga Dusun II Desa Cidokom dan siswa siswi SD Negeri Melati.
8
Kegiatan pelayanan Kerja Bakti
RW 03 dan RW 04 Cidokom
9
Kegiatan Pengadaan Alat Kebersihan
Tempat perkumpulan umum Dusun II Desa Cidokom
10
Kegiatan Pengadaan Tong Sampah
Dusun II Desa Cidokom
Basecamp selama 20 hari 6 guru terbantu dalam melancarkan kegiatan belajar mengajar siswa/i 30 anak sekitar Basecamp KKN LOGIC mendapatkan pendampingan belajar dibidang akademik maupun nonakademik. Siswa/i kelas 5 dan 6 SDN Melati dan 30 anak-anak di sekitar basecamp kelompok KKN 038 dapat menonton film yang mengandung nilai-nilai keislaman. 150 warga Desa Cidokom Dusun II dan 15 Guru SDN Melati terbantu dalam penyelenggaraan perlombaan HUT RI ke 71. 50 orang warga RW 03 dan RW 04 berpartisipasi dalam kerja bakti membersihkan lingkungan 3 Tempat perkumpulan umum Dusun II Desa Cidokom mendapatkan alat kebersihan. 10 Tempat di Dusun II Desa
8|Potret Cidokom Dalam Bingkai Logic
11
Kegiatan Pengadaan Papan Nama RT-RW
Papan nama
12
Kegiatan Pelayanan Cek Kesehatan
Warga Desa Cidokom
13
Kegiatan Penyuluhan Cuci Tangan
Anak-anak di Desa Cidokom
14
Kegiatan Sosialisasi Bahaya Rokok
Siswa/i SDN Melati di Desa Cidokom
15
Kegiatan Pelatihan Ekonomi Kreatif
Ibu-ibu PKK Desa Cidokom
16
Kegiatan Pengadaan Alat Ekonomi Kreatif
Desa Cidokom
17
Penutupan KKN UIN di Desa Cidokom
Kegiatan penutupan
Cidokom mendapatkan tong sampah. Papan nama untuk Kepala Dusun, Ketua RW dan Ketua RT yang berada di Dusun II Desa Cidokom tersedia sebanyak 9 papan nama. 50 Warga Desa Cidokom mendapatkan pelayanan cek kesehatan gratis. 87 anak di Desa Cidokom mendapatkan penyuluhan bagaiamana cuci tangan yang baik dan benar. Siswa/i kelas 4,5 dan 6 SDN Melati mendapatkan informasi mengenai bahaya rokok. 40 ibu-ibu PKK Desa Cidokom mendapatkan pelatihan ketrampilan di bidang ekonomi kreatif PKK Desa Cidokom mendapatkan peralatan untuk kerajinan flannel. Kegiatan penutupan yang diisi dengan pembukaan, ucapan terima
Potret Cidokom Dalam Bingkai Logic |9
kasih, penampilan seni, makan bersama, penyerahan cinderamata dan penutupan dapat terselenggara.
G.
Jadwal Pelaksanaan Program A. Pra-KKN PpMM 2015 (Mei-Juli 2016) Tabel 1.3: Pra KKN PpMM 2016 No
Uraian kegiatan
1 2 3 4
Pembentukan Kelompok KKN Penyusunan proposal Pembekalan Survei
5 6 7
Diskusi akhir sebelum keberangkatan Pelepasan Keberangkatan
Waktu Mei 2016 Juni 2016 13 April 2016 1 Mei 2016 10 Mei 2016 12 Juni 2016 24 Juli 2016 25 Juli 2016 25 Juli 2016
B. Pelaksanaan program di lokasi KKN Tabel 1.4: Pelaksanaan Program KKN No
Uraian kegiatan
Waktu
1
Pembukaan di Lokasi KKN
27 Juli 2016
2 3 4
Pengenalan Lokasi dan Masyarakat Implementasi Program Penutupan
25-31 Juli 2016 01-22 Agustus 2016 23 Agustus 2016
5
Kunjungan Dosen Pembimbing
27 Juli 2016 09 Agustus 2015 23 Agustus 2016
C. Laporan dan Evaluasi Program Tabel 1.5: Laporan dan Evalusi Program
10 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
No 1 2 3 4
H.
Uraian Kegiatan Penyusunan Buku Laporan Hasil KKNPpMM Penyelesaian dan Pengunggahan Film Dokumenter Pengesahan dan Penerbitan Buku Laporan Pengiriman Buku Laporan Hasil KKNPpMM
Waktu 1 sep - 15 okt 16 1 sep - 15 okt 16 24 Maret 2017 April 2017
Pendanaan Tabel 1.6: Pendanaan No 1. 2. 3.
I.
Uraian asal dana Kontribusi mahasiswa anggota kelompok. Rp. 1.000.000 x 11 Dana penyertaan Program Pengabdian Masyarakat oleh Dosen (PpMD) 2015 Hasil fundarising Total
Jumlah Rp. 1 1.000.000,Rp. 5.000.000,Rp. 100.000,Rp. 16.100.000,-
Sistematika Penyusunan Buku ini disusun dalam tujuh bagian. Bagian 1 adalah Prolog. Prolog berisi refleksi Koordinator Program KKN-PpMM selaku editor buku dalam melihat pelaksanaan KKN-PpMM tahun 2016. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan masukan bagi para pihak terkait agar program KKN selanjutnya menjadi lebih baik. Bagian berikutnya adalah Bab I, Pendahuluan. Bagian ini berisi gambaran umum tentang pelaksanaan KKN-PpMM dari kelompok 038 yang bertujuan untuk memperlihatkan alasan dilaksanakan dan diperlukannya KKN di Desa Cidokom serta menjelaskan kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa untuk melaksanakan pengabdian di lokasi tersebut. Bab II adalah Metode Pelaksanaan Progam. Bagian ini berisi cara-cara yang digunakan untuk memberikan pemahaman mengenai kerangka teoritis atas pelaksanaan KKN-PpMM dalam hidup bermasyarakat di lokasi KKN dan juga pendekatan yang digunakan dalam pemberdayaan masyarakat. Bab III adalah Kondisi Desa Cidokom. Bagian ini berisi sejarah, letak geografis, keadaan struktur penduduk dan kondisi umum P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 11
sarana prasarana yang terdapat di Desa Cidokom sebagai lokasi dari pelaksanaan KKN LOGIC. Bab IV adalah Deskripsi Hasil Pelayanan dan Pemberdayaan. Bagian ini berisi kerangka pemecahan masalah menggunakan analisis SWOT, rincian dari bentuk dan hasil pelayanan yang dilakukan oleh kelompok KKN LOGIC pada masyarakat dan faktor-faktor pencapaian hasil. Bab V adalah Penutup. Bagian ini berisi kesimpulan dan rekomendasi yang diberikan oleh kelompok KKN LOGIC kepada Pemerintah setempat, PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Tim KKN-PpMM yang akan mengadakan KKN-PpMM di Desa Cidokom pada masa yang akan datang. Bagian terakhir adalah Epilog. Bagian ini berisi kesan masyarakat Desa Cidokom atas pelaksanaan kegiatan KKN-PpMM dan penggalan kisah inspiratif KKN yang dialami oleh tiap anggota dari kelompok KKN LOGIC selama 32 hari berada di lokasi pengabdian.
12 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM A.
Metode Intervensi Sosial Intervensi sosial dapat diartikan sebagai cara atau strategi memberikan bantuan kepada masyarakat baik secara individu, kelompok, ataupun komunitas.3 Dimana intervensi sosial ini digunakan dalam praktik di lapangan pada bidang kesejahteraan sosial.4 Kami mahasiswa peserta KKN-PpMM 2016 Kelompok LOGIC 038 sebagai community worker, agar lebih optimal dalam melaksanakan program kerja KKN dengan mengimplementasikan metode intervensi sosial untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan dan diinginkan oleh masyarakat Desa Cidokom, diantaranya: 1. Studi Pustaka dan Data Sekunder Mempelajari dokumen-dokumen dari kelurahan yang mencakup masyarakat, desa, profil daerah, laporan-laporan pengembangan, dan pembangunan yang sudah dilakukan oleh community worker sebelumnya, dan juga memperoleh data-data dari kantor kecamatan/instansi yang terkait atau dari sumber media lainnya.5 2. Metode Curah Pendapat Cara ini dilakukan secara berdiskusi dengan anggota kelompok, ataupun dengan kelompok lain dan warga sekitar yang sudah paham dengan permasalahan yang ada di Desa Cidokom. Hal ini bertujuan untuk, mengemukakan pendapat satu dengan lainnya, jika terjadi masalah dapat diselesaikan dengan meningkatkan pemahaman dan memberikan pandangan yang diselesaikan dengan musyawarah.6
Wikipedia, “Intervensi Sosial” diakses pada tanggal 17 Oktober 2016 pukul 17.00 WIB dari https://id.wikipedia.org/wiki/Intervensi_sosial#cite_note-adi2005-2. 4 Bambang Tjahjono, “Praktek Pekerjaan Sosial Dalam Perspektif Pengembangan Masyarakat,” diakses pada tanggal 17 Oktober 2016 pukul 02.00 WIB dari http://bbppksjogja.depsos.go.id/index.php?action=mading.detail&id_mading=34. 5 Isbandi Rukminto Adi. “Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat sebagai Pemberdaya Masyarakat”. (Jakarta: Rajawali Press, 2008). h. 68. 6 Ibid. h. 74. 3
13
B.
3. Focus Group Discussion (FGD) Metode ini diadaptasi dari pengumpulan data dalam metode kualitatif, sama seperti metode curah pendapat, tetapi ada beberapa perbedaan dari tahapan pelaksaan berikut7: 1) Membentuk kelompok 6-11 orang, tidak kurang dari enam agar diskusi lebih terbuka, tetapi tidak lebih dari 11 orang agar tidak membuat keributan. Anggota kelompok ditetapkan secara kolektif, sesuai dengan pengetahuan mereka tentang kegiatan masyarakat, contoh dari majelis taklim, RT, RW, Kadus, IRMAS, tokoh masyarakat, dan ibu-ibu. 2) Dimulai dengan pertanyaan yang menyangkut hal umum. 3) Membuat laporan sementara berdasarkan masalah yang didiskusikan dan hasil diskusi kelompok. 4) Membuat laporan dan kesimpulan dari data tiap program kerja yang telah terealisasikan, kemudian hasil ini dijadikan evaluasi untuk meningkatkan program kerja yang belum terlaksana, dan digunakan untuk intervensi sosial. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat Dalam hal ini, pendekatan yang digunakan KKN LOGIC 038 adalah metode problem solving approach untuk untuk memecahkan masalah yang ada dan mengetahui kebutuhan masyarakat Desa Cidokom8. Menurut Oemar Hamalik (1994:151) problem solving yaitu suatu pendekatan dengan cara mengidentifikasi masalah untuk ke tahap sintesis kemudian dianalisis yaitu pemilahan seluruh masalah sehingga mencapai tahap menganalisa yang selanjutnya di uraikan untuk mendapatkan solusi dalam penyelesaian masalah tersebut9. Untuk menemukan masalah yang terjadi di Desa Cidokom, maka kami berdiskusi langsung dengan masyarakat setempat, agar menemukan solusi yang baik dan bermanfaat. Dalam hal ini, KKN LOGIC 38 memberikan bantuan berupa tong sampah yang dibagi-
Ibid. h. 78. W. “Strategi Belajar Mengajar”. (Jakarta: Grasindo, 2002), h. 84. 9 Perbandingan Model Pembelajaran Langsung Dan Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran K3Di SMK Muhammadiyah 2 Taman. JPTM. Volume 03 nomor 1 tahun 2014 hal 88-95. h. 89, diakses pada tanggal 17 Oktober 2016 pukul 02.30 WIB dari http://ejournal.unesa.ac.id/article/11241/45/article.pdf 7
8 Gulo,
14 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
bagikan di setiap RT, pemberian alat-alat kebersihan untuk musholla, check kesehatan dan fasilitas untuk Posyandu. Menurut Karenl Pepkin (2004;32) perlu menggunakan pendekatan yang menggunakan langkah-langkah dengan menggabungkan dari problem solving10. 1. Klarifikasi masalah (Clarification of Problem) Klarifikasi masalah memberikan penjelasan tentang masalah kepada individu, agar dapat memahami dan bisa diselesaikan sesuai harapan. 2. Pengungkapan pendapat (Brainstorming) Tahap ini individu diharapkan dapat menyelesaikan masalah dengan berbagai cara, masalah yang besar bisa diselesaikan secara efektif dan dibebaskan, dapat menemukan dan megambil tindakan. 3. Evaluasi dan Pemilihan (Evaluation and Selection) Sedangkan pada tahapan ini, setiap individu dibagi dalam berbagai kelompok untuk mendiskusikan pendapat-pendapat atau cara-cara yang cocok untuk masalah tersebut. 4. Implementasi (Implememtation) Tahapan ini baik individu ataupun kelompok mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi, kemudian mencari cara agar masalah tersebut teratasi.
10
Ibid. h. 90.
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 15
Harga kebebasan adalah kewaspadaan yang abadi Albert Camus
16 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
BAB III KONDISI DESA CIDOKOM A.
Sejarah Desa Cidokom Desa Cidokom merupakan bagian dari wilayah kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat yang sudah terbentuknya sejak tahun 1950, berada pada ketinggian 170m DPL, dengan luas wilayah 295 Ha.11 Sejak berdirinya Desa Cidokom dari Tahun 1950 telah berganti kepemimpinan sebanyak 12 (dua belas) kali. Adapun orang yang memimpin Desa Cidokom antara lain sebagai berikut12: 1) Seorang Mandor bernama Bapak Pini yang menjabat pada tahun 1950 sampai tahun 1958. 2) Bapak Saiman, pada tahun 1958 sampai tahun 1964. 3) Bapak Miin Buang, pada tahun1964 sampai tahun 1965. 4) Bapak Sairan Mijar, pada tahun 1965 sampai tahun 1984 selama dua periode. 5) Bapak Wirta Sairan, pada tahun 1985 sampai tahun 1993. 6) Bapak Sukarsa, pada tahun 1993 sampai tahun 1995. 7) Bapak Wirta Sairan memimpin kembali selama satu periode pada tahun 1995 sampai tahun 2003, 8) Bapak Achmad Dahlan.H, pada tahun 2003 sampai tahun 2008. 9) Pada masa teransisi Desa Cidokom di pimpin oleh Bapak Sabarudin, yang pada waktu itu menjabat sebagai Sekretaris Desa Cidokom pada tahun 2008. 10) Kemudian pada tahun 2008 sampai 2014 Desa Cidokom kembali di pimpin oleh Bapak Achmad Dahlan.H. 11) Pada masa transisi kembali di pimpin oleh Bapak Sabarudin selama kurang lebih tiga minggu kepemimpinannya. 12) Bapak Sain Saputra sebagai Calon terpilih pada pada tanggal 21 Desember 2014. Beliau di lantik pada tanggal 20 januari 2015 dengan masa jabatan periode tahun 2015 sampai dengan tahun 2021.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDES) 2015-2020 Desa Cidokom Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat, dokumen dalam bentuk soft file Microsoft Word yang diberikan oleh Sekertaris Desa Cidokom pada tanggal 12 Juni 2016. 12 Ibid 11
17
Dalam kondisi tersebut Desa Cidokom memiliki catatan sejarah yang telah dialami terhadap pembangunan desa yang dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut13 : Tabel 3.1: Sejarah Pembangunan Desa Cidokom Tahun 2009 2009 2009 2010 2010 2010
B.
Kondisi Peristiwa Yang Baik / Keberhasilan Pembangunan Pembangunan Kantor Desa Cidokom Juara 2 lomba hati PKK tingkat Kabupaten Juara 2 Bulan Bhakti se-Kabupaten Bogor Juara 1 lomba Desa tingkat Kecamatan Juara 1 lomba Desa tingkat Kabupaten Juara 2 lomba Desa tingkat Provinsi
Letak Geografis Desa Cidokom merupakan salah satu desa dari 10 (sepuluh) desa yang berada di wilayah Kecamatan Gunung Sindur dengan luas ±295 Ha. Secara administratif Desa Cidokom terbagi dalam 3 (tiga) Dusun dengan 6 (enam) Rukun Warga dan 22 (dua puluh dua) Rukun Tetangga dengan kondisi geografis mempunyai batas dengan14 : Sebelah Utara, berbatasan dengan Desa Padurenan Kecamatan Gunung Sindur. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Desa Waru Jaya Kecamatan Parung. Sebelah Timur, berbatasan dengan Desa Curug Kecamatan Gunung Sindur. Sebelah Barat, berbatasan dengan Desa Cibinong Kecamatan Gunung Sindur. Berdasarkan jarak orbitas serta sarana transportasi antara pusat Pemerintahan Desa Cidokom dengan15 : Ibukota Negara (Jakarta) : 45 Km; Ibukota Provinsi Jawa Barat : 160 Km; Ibukota Kabupaten (Cibinong) : 36 Km; Ibid Ibid 15 Ibid 13
14
18 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Ibukota Kecamatan : 5 Km. Sedangkan bentuk dan kontur tanah wilayah Desa Cidokom diperkirakan sebagai berikut16 : Dataran sekitar 70 %, perbukitan sekitar 25 %; Ketinggian wilayah berada diantara 170 mdl di atas permukaan laut; Suhu udara sekitar antara 300C/1320C; Curah hujan rata-rata pertahun sekitar 150-200 mm/per-hari. Topografi wilayah Desa Cidokom sangat bervariasi, hingga daerah dataran rendah di sebelah utara keberadaan sungai-sungai di wilayah Desa Cidokom posisinya membentang dan mengalir dari daerah pegunungan dibagian selatan kearah utara di Desa Padurenan, dan terdapat resapan air dan beberapa diantaranya dimanfaatkan sebagai pertanian dan budidaya perikanan.17 Secara visualisasi, wilayah administratif dapat dilihat dalam Peta Wilayah Desa Cidokom sebagaimana pada gambar 3.1. sebagai berikut:
Gambar 3.1: Peta Administratif Desa Cidokom Posisi posko KKN LOGIC berada di Dusun II RW 04, tepatnya ditunjukkan dengan tanda lingkaran seperti yang terlihat pada gambar di atas.
16 17
Ibid Ibid
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 19
C.
Gambar 3.2: Peta Lokasi KKN dan Jarak UIN-Cidokom via Jl. Jakarta – Bogor18 Struktur Penduduk Sesuai dengan hasil yang kami dapatkan dari desa dan juga sebagian observasi serta wawancara yang kami dapatkan selama dilokasi KKN, berikut struktur penduduk Desa Cidokom:
“Cidokom, Gunung Sindur Bogor” diakses pada 29 September 2016 dari: https://goo.gl/kGuDFB. 18
20 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
a) Keadaan Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Usia Berdasarkan data terakhir yang diperoleh, jumlah penduduk dari tahun 2013 sampai 2014 mengalami pertumbuhan sebanyak 7,06% dengan jumlah penduduk laki-laki sedikit lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan.19 Tabel 3.2: Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin No 1 2
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah
Jumlah/Tahun 2013 3.605 3.436 7.041
2014 3.925 3.822 7.747
Prosentase (%) Laju Pertumbuhan 3.20% 3.86% 7.06%
Tabel 3.3: Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia (2014) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Usia 0–5 6 – 10 11 – 15 16 – 20 21 – 25 26 – 30 30 – 35 36 – 40 41 – 45 46 – 50 51 – 55 56 – 60 61 – 65 66 – 70 71 – 75 76 ke atas Jumlah
Jumlah 908 754 655 679 606 516 497 423 397 369 390 397 384 391 283 98 7.747
b) Keadaan Penduduk menurut Tingkat Pendidikan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDES) 2015-2020 Desa Cidokom Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat, dokumen dalam bentuk soft file Microsoft Word yang diberikan oleh Sekertaris Desa Cidokom pada tanggal 12 Juni 2016. 19
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 21
Mayoritas pendidikan masyarakat di Desa Cidokom ini tidak tamat SD, namun tak sedikit juga yang lulus dari SLTA bahkan ada yang melanjutkan studinya di jenjang S-2. Berikut presentase jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan yang diperoleh20: 1% 3%
0% 1% 1% 6%
0%
12%
Belum/Tidak Sekolah Tidak Tamat SD
13%
Tamat SD 30%
10%
Tidak Tamat SLTP 23%
Tamat SLTP
Gambar 3.3: Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan c)
Keadaan Penduduk menurut Mata Pencaharian Mayoritas penduduk Desa Cidokom bermata pencaharian sebagai petani/berkebun. Namun tak sedikit juga yang berprofesi sebagai pedagang. Berikut data yang penulis peroleh selama kegiatan KKN-PpMM berlangsung di desa yang bersangkutan.21 Tabel 3.4: Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian No 1 2
20 21
Jenis Mata Pencaharian Pensiunan PNS
Jumlah 10 35
3
TNI
13
4
POLRI
10
5
Perdagangan
408
6
Petani/Pekebun
751
7 8 9
Peternak Industri Konstruksi
170 90 67
Ibid Ibid
22 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
10 11 12 13 14 15 16 17
Transportasi Karyawan BUMN Karyawan BUMD Karyawan Honorer Buruh Harian Lepas Buruh Peternakan Pembantu Rumah Tangga Lain-lain Jumlah
50 5 10 67 250 55 45 106 2142
d) Sumber Daya Kelembagaan dan Organisasi Kondisi sumber daya kelembagaan dan organisasi Desa Cidokom tahun 2014 dapat diupayakan sebagai kelembagaan atau organisasi yang dapat turut serta membantu program dan kegiatan dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya. Untuk selengkapnya dapat dilihat tabel 3.5 berikut22 : Tabel 3.5: Jumlah Kelembagaan dan Organisasi Desa Cidokom No
Jumlah Lembaga / Organisasi
Jumlah Anggota / Pengurus (Orang)
Lokasi Desa
1
Pemerintah Desa
1
15
2
BPD
1
9
3
1
7
1
10
5
LPM Desa Tim Penggerak PKK Desa/Kader PKK Posyandu
7
35
6 7
Linmas Karang Taruna
1 1
30 50
8 9
MUI Desa Bumdes
1 1
3 4
10
Polindes
-
-
11
Koperasi
-
-
4
22
Nama Kelembagaan/ Organisasi
Ibid
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 23
12
Kelompok Tani
2
50
13
Gapoktan
1
40
14 15
LSM DKM
7
42
16
Majlis Taklim
16
48
17 18
Yayasan Organisasi Olahraga
2 7
10 35
19
RW
6
18
20 21 22
RT PartaiPolitik Kelompok Arisan
22 10 35
66 50 105
23
Kelompok Senam
2
40
Selain kelembagaan dan organisasi penyelenggaraan pemerintahan desa di atas, terdapat wadah pembinaan minat dan bakat bagi generasi muda di bidang keolahragaan. Meski belum terorganisir secara baik dan masih dikelola secara amatir dengan hanya penyaluran kegemaran masyarakat saja, wadah ini harus ditumbuh kembangkan dengan baik dan berkelanjutan dalam rangka pembinaan mental kepemudaan. Adapun untuk lebih jelasnya data klub/perkumpulan keolahragaan Desa Cidokom dapat dilihat pada tabel 3.6 sebagai berikut23: Tabel 3.6: Data Klub/Perkumpulan Olah Raga Desa Cidokom No 1
2 3
23
Jenis OR Sepak Bola
Volly Ball Futsal
Nama Klub Putra melati
Anggota 41
Ket. aktif
Voc
41
aktif
Prabo
41
aktif
Lionita
25
aktif
Revolis
25
aktif
IVC Melati
25
aktif
Melati Futsal
15
aktif
Ibid
24 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
e) Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Cidokom
Gambar 3.3: Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Cidokom Kecamatan Gunung Sindur Tahun 2016 Gambar 3.3 merupakan susunan stuktur organisasi yang terdapat di Desa Cidokom tahun 2016 berdasarkan Peraturan Desa Cidokom Kecamatan Gunung Sindur Nomor 05 Tahun 2009 tentang Susunan Organisasi Tata Kerja Pemerintahan Desa Cidokom.24 Dalam pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Desa Cidokom berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 43 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Desa Cidokom Nomor 5 Tahun 2009 tentang Susunan Organisasi Tata Kerja Pemerintahan Desa Cidokom, maka dalam pengisian 24
Ibid
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 25
formasi jabatan Pemerintah Desa terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Urusan, Staf Kaur, dan Kepala Dusun serta Bendaharawan Desa berjumlah sebanyak 14 (empat Belas ) orang. Selengkapnya dapat dilihat tabel 3.7 berikut25: Tabel 3.7: Jumlah Perangkat Desa Cidokom Yang Menduduki Jabatan Dan Staf No 1 2 3 4 5 6
Jabatan/Staf Kepala Desa Sekdes Kaur Staf Kaur Bendahara Desa Kepala Dusun Jumlah
Jumlah (orang ) 1 1 6 3 1 3 15
Dari 15 (lima belas) orang perangkat desa yang bertugas di Desa Cidokom, semuanya berstatus bukan Pegawai Negeri Sipil kecuali Sekretaris Desa. Sedangkan apabila dilihat dari tingkat pendidikan Perangkat Desa Cidokom yang ada, dapat dilihat tabel 3.8 berikut26: Tabel 3.8: Jumlah Perangkat Desa Cidokom Berdasarkan Pendidikan No 1. 2. 3 4 5
Pendidikan
Jumlah (orang )
Strata-1 ( S1 ) Diploma I, II DAN III SLTA/SMK SLTP SD Jumlah
2 1 7 4 3 18
Tabel di atas menunjukkan bahwa klasifikasi jenjang pendidikan pegawai yang ada di Desa Cidokom masih terdapat pegawai yang belum menempuh ke jenjang SLTA, S-1 atau S-2.
25 26
Ibid Ibid
26 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
f) Kondisi Umum Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang ada di Desa Cidokom tergolong cukup memadai, ini bisa terlihat dalam tabel-tabel di bawah ini27 Tabel 3.9: Sarana Kerja Pemerintahan Desa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 27
Uraian Tanah Kantor Desa Keseluruhan Ruang Kepala Desa Ruang Sekdes Ruang Kaur Aula Kantor Desa Ruang BPD Ruang LPM Ruang PKK Ruang Musholla Ruang Karang Taruna Ruang Arsip Rumah Dinas Kepala Desa Area Parkir Taman/Halaman Gedung Poskamdesa Papan Nama Kantor Desa Papan Nama BPD Papan Nama TP. PKK Papan Nama LPM Papan Nama Karang Taruna Papan Nama Linmas Jaringan Listrik Mesin air Telpon Laptop Komputer PC Komputer Notebook Printer Mesin Tik Mesin potong rumput
Banyaknya / Luas 1000 16 12 20 300 9 9 9 30 300 235 60 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 -
Satuan m² m² m² m² m² m² m² m² m² m² m² m² m² m² m² buah buah buah buah buah buah jaringan buah buah unit unit unit unit unit buah
Ibid
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 27
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Kendaraan roda 4 Kendaraan roda 2 Air Condisioner (AC) Lemari Arsip Besi Lemari Kayu Kursi Kerja Meja Kerja Meja Rapat Kursi Rapat Filling Kabinet Rak Arsip Lemari Arsip Kayu Meja Tamu/Meubeler Kursi Tamu/Meubeler Televisi Bak Sampah
1 3 1 2 12 2 100 5 1 1 1 2
unit unit unit buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah buah
Tabel 3.10: Sarana dan Prasarana Keagamaan No 1 2 3 4 5 6 7
Jenis Masjid Mushalla Majlis Taklim Pondok Pesantren Gereja Vihara Klenteng
Jumlah 7 16 4 1 -
Ket.
Tabel 3.11: Sarana dan Prasarana Pendidikan Formal dan Non Formal No 1 2 3 4 5 6 7
Nama Sekolah TK PAUD TKA/TPA Playgroup SD Negeri MI Negeri Pondok Pesantren
Jumlah 1 1 6 2 1 1
28 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Ket.
Tabel 3.12: Sarana dan Prasarana Kesehatan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jenis Puskesmas Pustu Klinik Dokter Praktek Klinik/Balai Pengobatan Bidan Polindes Dokter Umum Posyandu Pos KB Desa Petugas Gizi Keliling Dukun Bayi terlatih
Jumlah 1
Ket.
1 1 7 1 3
Tabel 3.13: Sarana dan Prasarana Olah Raga No
Jenis Lapangan Sepak Bola Lapangan Volly Ball Lapangan Bulu Tangkis
1 2 3
Jumlah 3 3 3
4
Lapangan Futsal
1
5
Lapangan Tenis Meja
1
Status Tanah Milik Hak Guna Pakai Hak Guna Pakai Hak Guna Pakai Hak Guna Pakai
Ket
Tabel 3.14: Sarana dan Prasarana Tempat Usaha No 1 2 3 4 5 6 7
Jenis Konveksi Bengkel Mobil Bengkel Motor SPBU Mini Warnet Toko Waserda
Jumlah 5 1 9 1 15 -
Ket. Desa Desa Desa Desa Desa
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 29
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Warung Penggilingan Padi Pengrajin Ayaman/Bilik Pengrajin Ayaman Tikar Pengrajin Makanan Ringan Pertukangan Bengkel Las Tambal Ban Home Industri Wartel Warteg Warung Bakso/Jajanan Rental Mobil Souroom Motor Souroom Mobil Pengemudi Ojek Koperasi Bumdes Counter HP Loket Pembayaran Listrik Rental Komputer Biro Jasa Pemilik Kontrakan Rumah Penjahit Pasar Desa Lainnya
75 1 6 30 20 100 5 9 3 10 15 2 1 50 1 15 2 4 10 7 5 -
Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa
Keadaan Desa Cidokom
Gambar 3.4: Kantor Kelurahan Desa Cidokom
Gambar 3.5: Aula Kelurahan Desa Cidokom
30 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Gambar 3.6: SD Negeri Melati
Gambar 3.8: Ponpes Darunnajah 8
Gambar 3.7: PAUD Al-Musfiroh
Gambar 3.9: Aula UIN
Gambar 3.10: Masjid
Gambar 3.11: Ruang Majelis Taklim
Gambar 3.12: Lapangan Voli
Gambar 3.13: Lapangan Bola
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 31
Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah Thomas Alva Edison
32 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN A.
Kerangka Pemecahan Masalah Salah satu tujuan dilakukannya program KKN adalah untuk mempelajari dan mengatasi berbagai masalah yang terjadi di lingkungan masyarakat. Ada beberapa teknik dan metode yang dapat digunakan dalam menganalisa dan memecahkan suatu masalah, salah satu metodenya yaitu menggunakan analisis SWOT. Analisis ini digunakan dengan mempertimbangkan faktor lingkungan berupa internal kekuatan (STRENGTHS) dan kelemahan (WEAKNESS) serta lingkungan eksternal berupa peluang (OPPORTUNITIES), dan ancaman (THREATHS) dari yang terjadi dilingkungan sekitar 28. Berikut adalah gambaran analisis SWOT yang dilakukan oleh KKN LOGIC. Tabel 4.1: Analisis SWOT Bidang Pendidikan Matrik SWOT 01 Bidang Pendidikan Internal STRENGTHS(S) 1. Minat belajar yang tinggi dari pelajar terutama tingkat SD 2. Keingintahuan dan antusias siswa/i dalam menerima halhal baru 3. Adanya tenaga pengajar yang mencukupi pendidikan siswa/i 4. Orangtua yang peduli dengan pendidikan anakanaknya
WEAKNESS(W) 1. Kurangnya tenaga pengajar umum 2. Kurangnya pemahaman siswa/i mengenai pelajaran karena minimnya tenaga pengajar 3. Kurangnya sarana pendukung seperti lab. komputer dan ruang praktek
Eksternal
28 Marimin, “Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk” diakses pada 23
Oktober 2016 dari: https://books.google.co.id/books?id=1vJL43sK0swC&pg=PT72&dq= analisis+swot+adalah&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiz3J_stN3SAhULvLwKHXbOA2EQ6 AEIITAB#v=onepage&q&f=false.
33
STRATEGI (SO) 1. Membantu kegiatan belajar mengajar sesuai kompetensi anggota KKN 2. Memberikan pendampingan kepada siswa/i untuk memahami pelajaran 3. Memberikan fasilitas pengajaran menggunakan media visual STRATEGI (ST) THREATHS(T) 1. Adanya pengaruh 1. Membantu para pergaulan bebas ada guru dalam mengajar di media siswa/i 2. Pengaruh televisi 2. Mendampingi dan internet yang siswa/i untuk tidak digunakan memahami pelajaran secara positif secara intensif 3. UU No. 20 Tahun 3. Memberikan 2003 terkait wajib pelajaran baru belajar 9 tahun menggunakan media elektronik 4. Membantu meningkatkan kualitas mutu sekolah OPPORTUNITIES(O) 1. Mahasiswa KKN yang mempunyai kemampuan dan pengetahuan tentang dunia luar 2. Adanya program dari mahasiswa KKN untuk membantu anakanak dalam kegiatan belajar
STRATEGI(WO) 1. Menyusun program dengan memaksimalkan fasilitas yang sudah ada 2. Mengajak para orangtua untuk memperhatikan pendidikan anakanaknya
STRATEGI(WT) 1. Memotivasi siswa/i untuk mempunyai cita-cita yang tinggi 2. Melakukan sosialisasi atau pendekatan emosional kepada siswa/i, guru dan orangtua 3. Memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan
Dalam matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun programprogram sebagai berikut: 1. Kegiataan Pelayanan Pengajaran SD 2. Kegiatan Pendampingan Belajar 3. Movie Education
Tabel 4.2: Analisis SWOT Bidang Keagamaan Matrik SWOT 02 Bidang Keagamaan
34 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Internal
Eksternal
STRENGTHS(S) WEAKNESS(W) 1. Antusiasme warga 1. Masih kurangnya desa dalam kegiatan pendidikan dalam keagamaan ilmu membaca al2. Antusiasme anakQur'an yang benar anak dalam kegiatan 2. Kurangnya tenaga keagamaan pengajar ngaji 3. Sudah banyak 3. Kurang diperhatirumah ibadah atau kannya bacaan almasjid sebagai Qur’an anak-anak tempat ibadah
STRATEGI (SO) STRATEGI (WO) OPPORTUNITIES(O) 1. Mahasiswa KKN 1. Mengadakan kegiatan 1. Memberikan memiliki pendidikan belajar penyadaran kepada kemampuan dan mengaji untuk anakmasyarakat bahwa pengetahuan anak dan remaja belajar agama itu 2. Beberapa 2. Membantu pengurus penting mahasiswa KKN TPA/TPQ dalam 2. Memanfaatkan latar belakang kegiatan mengajar kompetensi pendidikannya al-Qur’an mahasiswa KKN adalah pesantren 3. Membantu pegurus dalam melakukan 3. Dukungan dari Majelis Taklim pendekatan pihak majelis dalam memberikan dengan taklim dan materi pengajian mengajarkan cara TPA/TPQ setempat membaca alQur'an yang baik STRATEGI (ST) STRATEGI (WT) THREATHS(T) 1. Pengaruh 1. Memberi tahu para 1. Memberikan penggunaan media orang tua atau guru pemahaman elektronik yang untuk selalu kepada para orang tidak digunakan memantau anaktua mengenai dengan positif anak dalam pentingnya peran pergaulannya mereka dalam pembiasaan ibadah sehari-hari anak Dalam matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun programprogram sebagai berikut: 1. Kegiatan Pelayanan Pengajaran Majelis Taklim 2. Kegiatan Pelayanan Pendidikan TPQ/TPA
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 35
Tabel 4.3: Analisis SWOT Bidang Lingkungan Matrik SWOT 03 Bidang Lingkungan Internal STRENGTHS(S) WEAKNESS(W) 1. Adanya dukungan 1. Kurangnya dari tokoh perhatian warga masyarakat dan terhadap warga terhadap pembakaran program-program sampah yang dari kelompok KKN dilakukan 2. Pemerintah Desa 2. Tidak adanya yang memberikan tanda pengenal di kesempatan rumah tokoh mahasiswa KKN masyarakat menjalankan setempat programnya 3.Kurangnya alat 3. Adanya kegiatan kebersihan di gotong royong yang tempat di lakukan warga perkumpulan Eksternal setiap minggunya umum STRATEGI (SO) STRATEGI(WO) OPPORTUNITIES(O) 1. Mahasiwa KKN 1. Mengajak 1. Mahasiswa KKN memiliki masyarakat untuk dapat mengajak kemampuan untuk menjaga lingkungan warga desa untuk melaksanakan yang bersih dan kerja bakti program yang nyaman membersihkan sesuai dengan 2. Mengajak lingkungan permasalahan masyarakat untuk 2.Bekerjasama dengan lingkungan di Desa turut memeriahkan masyarakat dalam Cidokom acara HUT RI melaksanakan 2. Adanya dana yang 3. Memberikan peringatan HUT RI mendukung pemahaman supaya 3.Memberikan pemahaman untuk pelaksanaan tidak membakar membuang dan program di bidang sampah membakar sampah lingkungan sembarangan lagi di tempat sampah 4. Bekerjasama sehingga tidak dengan warga berceceran terutama untuk Memberikan tempat umum lebih pemahaman bersih dan rapi mengenai pentingnya tanda pengenal tokoh masyarakat 36 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
STRATEGI (ST) STRATEGI(WT) 1. Melakukan kerja 1. Membangun bakti bersama warga komunikasi dan 2. Mengajak kerjasama yang masyarakat untuk baik antar hidup bersih dengan masyarakat membuang sampah 2. Memberikan alat pada tempatnya kebersihan di 3. Membuatkan tanda tempat umum pengenal untuk seperti Majelis tokoh masyarakat Taklim, Posyandu dan Masjid 3. Memasangkan tanda pengenal untuk tokoh masyarakat setempat Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun programprogram sebagai berikut: 1. Kegiatan pelayanan penyelenggaraan HUT RI 2. Kegiatan pelayanan Kerja Bakti 3. Kegiatan Pengadaan Alat Kebersihan 4. Kegiatan Pengadaan Tong Sampa 5. Kegiatan Pengadaan Papan Nama RT-RW THREATHS(T) 1. Kurangnya perhatian warga terhadap bahaya sampah 2.Kurangnya perhatian mengenai tanda pengenal tokoh masyarakat
Tabel 4.4: Analisis SWOT Bidang Kesehatan Matrik SWOT 04 Bidang Kesehatan Internal STRENGTHS(S) 1. Penerimaan dan dukungan yang baik dari pihak masyarakat 2. Warga yang selalu memerhatikan kesehatan 3. Kepedulian antara sesama warga pada kesehatan 4. Dukungan dari pihak Desa dan tokoh masyarakat kepada mahasiswa Eksternal KKN
WEAKNESS(W) 1. Kurangnya fasilitas kesehatan di masyarakat 2. Kurangnya tenaga kerja medis di Desa 3. Tidak adanya penyuluhan kesehatan yang ditujukan untuk anak-anak dari usia dini 4. Semakin maraknya
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 37
OPPORTUNITIES(O) 1. Kepedulian mahasiswa terhadap kesehatan warga Desa 2. Bantuan dari mahasiswa KKN untuk melakukan kegiatan cek kesehatan gratis bagi warga 3. Kepedulian mahasiswa terhadap anak-anak untuk menjaga kesehatan dari hal kecil
THREATHS (T) 1. Sampah yang tersebar dimanamana bisa menimbulkan penyakit 2. Pemerintah yang tidak memberikan fasilitas kesehatan 3. Perhatian orang tua terhadap anak mereka yang tidak mencuci makan sebelum dan sesudah makan atau bermain 4. Mudahnya anakanak dalam memperoleh rokok di warung-warung
STRATEGI (SO) 1. Menyusun kegiatan yang melibatkan tenaga medis dari luar 2. Mengadakan cek kesehatan gratis bagi warga di Desa Cidokom 3. Menginformasikan kepada anak-anak dan orang tua supaya menjaga kesehatan 4. Memberikan pemahaman terkait bahaya rokok yang ditimbulkan, baik untuk kesehatan diri sendiri maupun orang lain STRATEGI (ST) 1. Bekerjasama dengan pemerintah Desa guna menyusun program dalam hal kesehatan masyarakat 2. Mengadakan kegiatan peduli kesehatan untuk anak usia dini 3. Memberikan pemahaman mengenai bahaya rokok bagi kehidupan
perokok usia dini di Desa tersebut STRATEGI (WO) 1. Memberikan pengertian akan kesadaran terhadap lingkungan dan pengaruhnya terhadap kesehatan 2. Memberikan contoh yang baik terkait lingkungan bersih seperti membuah sampah pada tempatnya
STRATEGI (WT) 1. Memberikan penjelasan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan 2. Mengadakan kegiatan pembersihan lingkungan dan kerja bakti setiap minggu 3. Mengusulkan tenaga medis dari luar untuk Desa 4. Mengajak anakanak untuk tidak merokok
38 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun programprogram sebagai berikut: 1. Kegiatan Pelayanan Cek Kesehatan 2. Kegiatan Penyuluhan Cuci Tangan 3. Kegiatan Sosialisasi Bahaya Rokok
Tabel 4.5: Analisis SWOT Bidang Ekonomi Matrik SWOT 05 Bidang Ekonomi Internal STRENGTHS(S) 1. Penerimaan dan dukungan yang baik dari pihak masyarakat kepada program yang diadakan oleh mahasiswa KKN 2. Sudah beraneka ragam kegiatan usaha yang dilakukan oleh masyarakat seperti Eksternal usaha tanaman hias, ternak ayam, dll STRATEGI (SO) OPPORTUNITIES(O) 1. Mahasiswa KKN 1. Mengadakan dapat mengadakan pelatihan kerajinan pelatihan tangan yang kerajianan tangan beraneka ragam seperti kerajinan 2. Mengajak ibu-ibu kain flannel, untuk produktif merajut dll yang membuat ditujukan untuk kerjaninan yang ibu-ibu bisa dijual 2. Bantuan dari 3. Melakukan mahasiswa KKN pengadaan alat untuk pengadaan untuk kerajinan alat yang agar bisa tetap digunakan untuk berlanjut dan ketrampilan berkembang STRATEGI (ST) THREATHS (T)
WEAKNESS(W) 1. Kurangnya tenaga pengajar ketrampilan untuk ibu-ibu memanfaatkan waktu luangnya 2. Tidak adanya alat yang digunakan untuk membuat kerajinan
STRATEGI (WO) 1. Memberikan motivasi kepada ibu-ibu untuk berkreasi memanfaatkan waktu luang yang dimilikinya 2. Memfasilitasi dan melakukan pelatihan dimulai dari kerajinan sederhana
STRATEGI (WT)
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 39
1. Maraknya kerajinan luar negeri yang beredar di Indonesia
1. Bekerjasama dengan 1. Memberikan organisasi Desa pelatihan yaitu PKK guna kerajinan untuk mengadakan ibu-ibu program pelatihan 2. Membantu dalam kerajinan tangan pengadaan alat 2. Memberikan kerajinan pengertian akan pentingnya memanfaatkan waktu luang yang produktif Dari matrik SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun programprogram sebagai berikut: 1. Kegiatan Pelatihan Ekonomi Kreatif 2. Kegiatan Pengadaan Alat Ekonomi Kreatif
B.
Bentuk dan Hasil Pelayanan Pada Masyarakat Di bawah ini adalah bentuk dan hasil dari kegiatan-kegiatan dan hasil pelayanan kepada masyarakat Desa Cidokom oleh KKN LOGIC. Tabel 4.6: Pembukaan KKN UIN di Desa Cidokom Bidang Program Nomor Kegiatan Tempat, Tanggal Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan
Sasaran Target Deskripsi Kegiatan
Pelayanan Pada Masyarakat Pembukaan KKN UIN di Desa Cidokom 001 Balai Desa Cidokom, 27 Juli 2016 1 hari Seluruh Anggota KKN LOGIC, KKN ROSE dan KKN MUMTAZ, dan jajaran Pemerintahan Desa Cidokom Menyampaikan rencana program dan kegiatan kelompok KKN pada warga saat pembukaan kegiatan KKN Warga Desa Cidokom 2043 Warga Desa Cidokom mendapatkan uraian rencana program dari kelompok KKN UIN Persiapan awal yang dilakukan oleh kelompok KKN UIN adalah menentukan waktu dan tempat pelaksanaan, juga konsep serta rundown detail
40 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Hasil Kegiatan Keberlanjutan Kegiatan
pelaksanaan pembukaan KKN di Desa Cidokom sesuai saran dan arahan dari Dosen Pembimbing dan juga Kepala Desa Cidokom. Adapun dalam persiapan sampai pelaksanaan pembukaan ini, kelompok KKN UIN telah membuat kesepakatan untuk bagi-bagi tugas. Ada yang bertugas sebagai MC, pembaca doa, divisi acara, divisi konsumsi, divisi dekorasi dokumentasi, divisi keamanan, dan divisi humas yang menghubungi dosen-dosen pembimbing serta menyebarkan surat undangan untuk tokoh masyarakat dan warga desa. Pada pelaksanaan pembukaan KKN UIN ini dihadiri oleh Dosen Pembimbing masing-masing kelompok, jajaran Pemerintahan Desa Cidokom, warga Desa Cidokom dan kelompok KKN dari Universitas Muhamadiyah Jakarta (UMJ) yang juga sedang melaksanakan KKN di Desa Cidokom. Dalam pembukaan tersebut disampaikan pula rencana program dari masing-masing kelompok KKN UIN yang telah dibagi ke 3 (tiga) dusun yang berada di Desa Cidokom sebagai lokasi pengabdiannya. Warga Desa Cidokom mendapatkan uraian rencana program dari kelompok KKN UIN Kegiatan ini tidak berlanjut.
Gambar 4.1: Pembukaan KKN UIN di Desa Cidokom P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 41
Tabel 4.7: Kegiatan Pelayanan Pengajaran Majelis Taklim Bidang Program Nomor Kegiatan Tempat, Tanggal Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan
Sasaran Target Deskripsi Kegiatan
Hasil Kegiatan
Keagamaan Kegiatan Pelayanan Pengajaran Majelis Taklim 002 Majelis Taklim Dusun II Desa Cidokom, 31 Juli, 7, dan 14 Agustus 2016 3 hari tiap hari minggu Penanggung jawab : Siti Cahyani dan Novi Novera Adapun yang membantu terlaksananya program ini adalah : Nita Alfiani Khusnul Hidayah Nadzifatul Fikriyah Membantu pengurus majelis taklim dalam memberikan materi pengajian dan menyemarakkan acara pengajian Pengurus Majelis Taklim di Desa Cidokom 5 Pengurus Majelis Taklim Dusun II Desa Cidokom terbantu dalam memberikan materi pengajian Program ini merupakan kegiatan rutin yang sudah dilaksanakan oleh ibu-ibu Majelis Taklim tiap minggunya dengan bertempat di aula khusus untuk perkumpulan Majelis Taklim. Acara ini biasanya berisi tentang Sholawat Nabi, ceramah dan pengumpulan kas bagi anggotanya. Disini kami sebagai mahasiswi KKN yang sedang mengabdi di Desa Cidokom berupaya untuk bisa ikut terlibat dan bersosialisasi secara langsung deng ibu-ibu melalui pelaksanaan kegiatan tersebut. Saat kegiatan tersebut, kami juga memberikan fasilitas dalam memberikan materi pengajian berupa sharing ilmu keagamaan dan pengalaman yang kami terima selama kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ketika sesi ceramah. Dan dalam penyampaiannya itu dibantu oleh ustadzah yang memimpin kegiatan pengajian tersebut. 5 Pengurus Majelis Taklim Dusun II Desa Cidokom terbantu dalam memberikan materi pengajian.
42 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Keberlanjutan Kegiatan
Kegiatan ini tidak berlanjut.
Gambar 4.2: Kegiatan Pelayanan Pengajaran Majelis Taklim Tabel 4.8: Kegiatan Pelayanan Pendidikan TPQ/TPA Bidang Program Nomor Kegiatan Tempat, Tanggal Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan
Sasaran Target
Deskripsi Kegiatan
Keagamaan Kegiatan Pelayanan Pendidikan TPQ/TPA 003 Basecamp KKN LOGIC dan Kediaman Bu Bondan, 01 Agustus-20 Agustus 2016 20 hari Penanggung jawab : Salman Al Farisi dan Mitra Lesmana. Adapun yang membantu terlaksananya program ini adalah seluruh anggota KKN LOGIC Membantu kegiatan mengajar TPQ di Ibu Bondan Menyelenggarakan pendidikan baca tulis alQur’an di Basecamp Tenaga Pengajar TPQ Kegiatan pendidikan baca tulis al-Qur’an Ibu Bondan terbantu dalam kegiatan mengajarkan al-Qur’an Kegiatan pendidikan baca tulis al-Qur’an terselenggara di Basecamp selama 20 hari Program ini merupakan program yang digagas untuk membantu ustad dan ustadzah di Desa Cidokom dalam memberikan pengajaran al-Qur’an
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 43
Hasil Kegiatan
Keberlanjutan Kegiatan
kepada anak-anak yang tinggal di desa tersebut. Sesi pelayanan pendidikan ini diadakan 6 hari dalam seminggu dalam sehari ada dua sesi waktu kegiatan ini, yakni setelah Ashar dan setelah Maghrib. Kegiatan setelah ashar dilaksanakan di depan rumah Bu Bondan, terdapat sekitar 20 anak yang datang untuk belajar membaca al-Qur’an. Lalu kegiatan setelah Maghrib dilaksanakan di basecamp KKN LOGIC, terdapat sekitar 10 orang yang datang untuk belajar membaca al-Qur’an. Seusai mengajar, biasanya kami memberikan beragam pendidikan keagamaan yang mendasar namun metodenya dibuat seperti lagu dan sebagainya. Dengan kegiatan seperti ini diharap bisa memberikan semangat anak-anak dalam mendalami al-Qur’an. Ibu Bondan terbantu dalam kegiatan mengajarkan al-Qur’an Kegiatan pendidikan baca tulis al-Qur’an terselenggara di Basecamp selama 20 hari Kegiatan ini tidak berlanjut.
Gambar 4.3: Kegiatan Pelayanan Pendidikan TPQ/TPA Tabel 4.9: Kegiataan Pelayanan Pengajaran SD/MTS Bidang Program Nomor Kegiatan Tempat, Tanggal
Pendidikan Kegiataan Pelayanan Pengajaran SD/MTS 004 SDN Melati Cidokom, Senin-Sabtu, 1-13 Agustus
44 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Lama Pelaksanaan
Tim Pelaksana
Tujuan Sasaran Target Deskripsi Kegiatan
Hasil Kegiatan Keberlanjutan Kegiatan
Adapun waktu yang dibutuhkan dari mulai perencanaan hingga waktu pelaksanaan kurang lebih sekitar 2 bulan, dan pelaksanaannya sekitar 2 minggu Penanggung jawab : Ahmad Wafi dan Fajar Dwi Nur Rachmadi Adapun yang membantu terlaksananya kegiatan ini adalah seluruh anggota KKN LOGIC. Membantu guru SDN Melati dalam kegiatan belajar mengajar Guru SDN Melati 6 guru terbantu dalam melancarkan kegiatan belajar mengajar siswa/i Setelah kami berkoordinasi dengan kepala sekolah SDN Melati, maka kami diberikan kesempatan untuk megisi beberapa mata pelajaran seperti PAI, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA dan Pramuka di Kelas 3,4,5, & 6. Pada pelaksanaan program ini, dalam satu kelas terdapat 2 orang mahasiswa yang satu mengajar dan yang satu lagi mengawasi sekaligus membantu peserta didik yang tidak paham dengan memerhatikan satu persatu siswa/i yang berada di dalam kelas. Beberapa metode kami gunakan untuk membantu siswa/i dalam memahami pelajaran dengan mudah, seperti membuat hafalan materi dalam bentuk nyanyian. Lalu agar lebih menyenangkan kami memberikan kuis seputar pelajaran yang sedang dibahas dan apabila jawabannya benar kami memberikan hadiah. 6 guru terbantu dalam melancarkan kegiatan belajar mengajar siswa/i Kegiatan tidak berlanjut
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 45
Gambar 4.4: Kegiataan Pelayanan Pengajaran SD/MTS Tabel 4.10: Kegiataan Pendampingan Belajar Bidang Program Nomor Kegiatan Tempat, Tanggal Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan
Sasaran Target Deskripsi Kegiatan
Pendidikan Kegiataan Pendampingan Belajar 005 Basecamp KKN LOGIC, 01 Agustus-22 Agustus 2016 22 hari Penanggung jawab : Mitra Lesmana dan Khusnul Hidayah Adapun yang membantu terlaksananya kegiatan ini adalah seluruh anggota KKN LOGIC Memberikan pendampingan kepada anak-anak Desa Cidokom dalam memahami pelajaran akademik maupun non akademik Anak-anak Desa Cidokom 30 anak mendapatkan pendampingan belajar dibidang akademik maupun non akademik. Kegiatan ini dilakukan pada saat siang hari setelah anak-anak pulang sekolah ataupun sebelum dan sesudah melakukan kegiatan TPQ/TPA yang dilakukan di basecamp atau rumah Ibu Bondan. Anak-anak biasa datang untuk konsultasi mengenai PR yang mereka peroleh di sekolah ataupun belajar materi baru dari kami. Tiap anak secara bergantian akan didampingi oleh 1 tutor dari anggota KKN LOGIC untuk memahami materi yang ingin dipelajari. Tak hanya materi sekolah saja yang kami ajarkan pada saat pendampingan belajar ini, ada pengenalan mengenai bahasa Arab,
46 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Hasil Kegiatan
Keberlanjutan Kegiatan
kerajinan tangan dari flannel, menggambar, menulis cerpen, dan masih banyak lagi. Dan tentunya dengan metode yang dikemas sedemikan rupa sehingga anak akan merasa senang dan dapat menerima pelajaran dengan baik. 45 anak mendapatkan pendampingan dalam memahami pelajaran di bidang akademik maupun non-akademik. Kegiatan ini tidak berlanjut.
Gambar 4.5: Kegiataan Pendampingan Belajar Tabel 4.11: Movie Education Bidang Program Nomor Kegiatan Tempat, Tanggal Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Pendidikan
Movie Education 006 SDN Melati, 11 Agustus 2016 Basecamp KKN 038, 12 Agustus 2016 2 hari Adapun penanggung jawab kegiatan ini adalah: SDN Melati yaitu Oktanta Tri Hatmoko dan Ahmad Wafi
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 47
Tujuan Sasaran Target
Deskripsi Kegiatan
Hasil Kegiatan
Keberlanjutan Kegiatan
Basecamp KKN 038 yaitu Khusnul Hidayah, Nita Alfiani, Adapun yang membantu terlaksananya kegiatan ini adalah seluruh anggota KKN LOGIC Menyampaikan nilai-nilai keislaman dengan menonton film Siswa/i SDN Melati dan anak-anak di sekitar basecamp kelompok KKN 038 Siswa/i kelas 5 dan 6 SDN Melati dan 30 anak-anak di sekitar basecamp kelompok KKN 038 dapat menonton film yang mengandung nilai-nilai keislaman Program Movie Education merupakan program pembelajaran dengan menggunakan alat bantu yaitu berupa video atau audio visual yang kita tujukan untuk anak-anak usia sekolah di Desa Cidokom. Media audio visual atau video kita pilih karena anak-anak cenderung lebih cepat belajar dari apa yang mereka lihat dibandingkan kita hanya memberikan pengarahan tanpa adanya visualisasi. Dalam program ini kita melakukan dua sesi penayangan yaitu yang pertama di SDN Melati tentang nilai-nilai keislaman melalui video “Dudu dan Syamil”. Diharapkan dengan adanya pemutaran film edukasi ini, anak-anak dapat pengambil pelajaran dari film-film tersebut sehingga menjadikan anak-anak Desa Cidokom lebih cerdas dan berwawasan luas serta dalam berakhlak yang baik. Siswa/i kelas 5 dan 6 SDN Melati dan 30 anak-anak di sekitar basecamp kelompok KKN 038 dapat menonton film yang mengandung nilai-nilai keislaman Kegiatan ini tidak berlanjut
48 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Gambar 4.6: Movie Education Tabel 4.12: Kegiatan pelayanan penyelenggaraan HUT RI Bidang Program Nomor Kegiatan Tempat, Tanggal Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan Sasaran Target
Deskripsi Kegiatan
Lingkungan Kegiatan pelayanan penyelenggaraan HUT RI 007 Lapangan SD Negeri Melati Cidokom, 17-19 Agustus 2016 3 hari Semua anggota kelompok LOGIC, masing-masing perlombaan sudah ditentukan penanggung jawabnya, dan guru-guru ikut serta dalam penyediaan perlengkapan perlombaan dan masyarakat Desa Cidokom Membantu warga dalam penyelenggaraan perlombaan HUT RI ke 71 Warga Dusun II Desa Cidokom dan Guru SDN Melati 150 warga Desa Cidokom Dusun II dan 15 Guru SDN Melati terbantu dalam penyelenggaraan perlombaan HUT RI ke 71 Perencanaan yang mulai dibicarakan 3 hari sebelum acara 17 Agustusan di Desa Cidokom. Penyelenggaran perlombaan untuk siswa dan siswi SD Negeri Melati dan masyarakat Desa Cidokom Dusun II, lomba untuk siswa dan siswi SD Negeri Melati diselenggarakan pada tanggal 18 Agustus 2016, pukul 09.00 sd selesai. Perlombaannya beragam, ada balap karung, joget balon, tarik tambang, makan kerupuk, masukin paku ke dalam
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 49
Hasil Kegiatan Keberlanjutan Kegiatan
botol, dll. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan sifat gotong royong, nasionalis, dan sportif dalam perlombaan, setiap tanggal 17 Agustus menjadi momen yang mengharukan, karena mengenang jasa-jasa pahlawan. Semuanya berkhidmat ketika upacara 17 Agustus, setelah upacara selesai, biasanya masyarakat langsung mengadakan berbagai macam perlombaan yang menjadi tradisi ala Indonesia. Kegiatan ini, sudah mendarah daging dan pasti akan tetap diadakan setiap tahunnya, tetapi mungkin banyak variasi perlombaan lainnya. 150 Warga desa dan 15 Guru SDN Melati terbantu dalam penyelenggaraan perlombaan HUT RI ke 71 Kegiatan tidak berlanjut
Gambar 4.7: Kegiatan pelayanan penyelenggaraan HUT RI Tabel 4.13: Kegiatan Pelayanan Kerja Bakti Bidang Program Nomor Kegatan Tempat, Tanggal Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Lingkungan Kegiatan Pelayanan Kerja Bakti 008 Dusun II Desa Cidokom, 31 Juli, 7, 14 dan 21 Agustus 2016 4 kali setiap hari minggu Penanggung jawab: Salman Al Farisi. Adapun yang membantu terlaksananya program ini adalah: Fajar Dwi Nur Rachmadi
50 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Tujuan Sasaran Target Deskripsi Kegiatan
Hasil Kegiatan Keberlanjutan Kegiatan
M. Iqbal Alatas Oktanta Tri Hatmoko Ahmad Wafi Mitra Lesmana Mengajak warga desa untuk kerja bakti membersihkan lingkungan Warga RW 03 dan RW 04 Desa Cidokom 50 orang warga RW 03 dan RW 04 berpartisipasi dalam kerja bakti membersihkan lingkungan Kerja bakti ini merupakan program yang digagas untuk warga Desa Cidokom untuk membersihkan lingkungan bersama. Kegiatan ini sesuai dengan kebutuhan karena bersamaan dengan diadakannya lomba kebersihan oleh pihak desa, dan diadakannya lomba gapura oleh Kecamatan Gunung Sindur. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari minggu, dan dilaksanakan selama 4 kali tiap hari minggu. Bagian yang bertugas ialah laki-laki, ada juga yang bagian dokumentasi. Sedangkan bagian perempuan saat kegiatan berlanjut ialah menyiapkan konsumsi untuk warga yang sedang kerja bakti. Selain itu, kegiatan ini juga digagas karena pada akhir Agustus akan diadakan Kades cup Volly se-Gunung Sindur dengan Cidokom sebagai tuan rumahnya, sehingga kita menyiapkan tempat untuk lomba ini supaya tempatnya layak pakai pada saat lomba diadakan. 90 warga Desa Cidokom berpartisipasi dalam kerja bakti membersihkan lingkungan Kegiatan ini dilanjutkan oleh warga sekali dalam seminggu
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 51
Gambar 4.8: Kegiatan Pelayanan Kerja Bakti Tabel 4.14: Kegiatan Pengadaan Alat Kebersihan Bidang Program Nomor Kegiatan Tempat, Tanggal Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan Sasaran Target Deskripsi Kegiatan
Lingkungan Kegiatan Pengadaan Alat Kebersihan 009 Majelis Taklim, Mushola dan Posyandu Tohaga, 21 Agustus 2016 1 hari Penanggung jawab : Muchammad Iqbal Alattas dan Nadzifatul Fikriyah Adapun yang membantu terlaksananya kegiatan ini adalah seluruh anggota KKN LOGIC Memberikan alat-alat kebersihan di beberapa tempat perkumpulan umum Desa Cidokom Tempat perkumpulan umum Dusun II Desa Cidokom 3 Tempat perkumpulan umum Dusun II Desa Cidokom mendapatkan alat kebersihan. Program pengadaan alat-alat kebersihan ini merupakan program yang digagas karena masih minimnya alat-alat kebersihan di beberapa area publik seperti masjid, Posyandu dan juga Majelis Taklim. Berdasarkan permasalahan tersebut dan mengingat begitu pentingnya kebersiahan bagi lingkungan hidup, maka kami kelompok 038 KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, membuat program kerja pengadaan alat-alat kebersihan untuk beberapa fasilitas publik di Desa Cidokom.
52 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Hasil Kegiatan
Keberlanjutan Kegiatan
Dalam program tersebut, kami menyediakan alat kebersihan seperti sapu, ember, pengki, vacuum cleaner dan juga kain pel. Dengan adanya program ini diharapkan warga Desa Cidokom bisa lebih menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal mereka. 3 tempat kegiatan tempat umum seperti Majelis Taklim, Masjid Raudhatu Jannah, dan Posyandu Tohaga mendapatkan alat kebersihan. Kegiatan ini tidak berlanjut.
Gambar 4.9: Kegiatan Pengadaan Alat Kebersihan Tabel 4.15: Kegiatan Pengadaan Tong Sampah Bidang Program Nomor Kegiatan Tempat, Tanggal Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan Sasaran Target
Lingkungan Kegiatan Pengadaan Tong Sampah 010 Dusun II Desa Cidokom, 21-22 Agustus 2016 2 hari Penanggung jawab : Oktanta Tri Hatmoko dan Novi Novera Adapun yang membantu terlaksananya program ini adalah seluruh anggota KKN LOGIC Menyediakan tong sampah untuk pembakaran limbah sampah rumah tangga yang tertata Dusun II Desa Cidokom 10 Tempat di Dusun II Desa Cidokom tersedia tong sampah.
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 53
Deskripsi Kegiatan
Hasil Kegiatan Keberlanjutan Kegiatan
Program pengadaan tong sampah ini merupakan program yang digagas karena masih kurangnya fasilitas tempat pembuangan sampah di beberapa area publik Desa Cidokom seperti di Mushalla, Sekolah, Pondok, dan juga Kelurahan. Kurangnya tempat sampah, membuat masyarakat membuang sampah secara sembarangan sehingga membuat pemandangan yang kurang nyaman untuk dilihat dan dapat memicu penyebaran penyakit. Dan kecenderungan masyarakat desa yang membakar sampah dipekarangan rumah ini terkadang mengakibatkan berseraknya sampah atau ampas ke jalan-jalan desa yang biasa dilalui warga. Berdasarkan permasalah tersebut, maka kami berinisiatif untuk memberikan solusi dengan pengadaan tong sampah di area tersebut di atas. Tong sampah tersebut memiliki diameter 80 cm dengan tinggi 100 cm yang terbuat dari bahan besi dengan lapisan alumunium sehingga tahan karat dan panas. Dengan adanya fasilitas tong sampah ini, diharapkan warga Desa Cidokom bisa lebih menjaga kebersihan dan keindahan sekitar lingkungan tinggal mereka. Dengan begitu Desa Cidokom akan lebih nyaman untuk dihuni dan dikunjungi. 10 Tempat di Dusun II Desa Cidokom mendapatkan tong sampah. Kegiatan ini tidak berlanjut
Gambar 4.10: Kegiatan Pengadaan Tong Sampah 54 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Tabel 4.16: Kegiatan Pengadaan Papan Nama RT-RW Bidang Program Nomor Kegatan Tempat, Tanggal Lama Pelaksanaan
Tim Pelaksana
Tujuan Sasaran Target
Deskripsi Kegiatan
Lingkungan Kegiatan Pengadaan Papan Nama RT-RW 011 Dusun II Desa Cidokom, 1-3, 6, 10-11, dan 15-16 Agustus 2016 8 hari dengan rincian sebagai berikut: Persiapan papan dilakukan pada tanggal 1-3 Agustus 2016 Proses design dan konsultasi dengan pihak terkait tanggal 6 Agustus 2016 Proses pembuatan menjadi papan nama jadi membutuhkan waktu 2 hari yaitu tanggal 10-11 Agustus 2016 Pembagian papan nama kepada pihak terkait diberikan pada tanggal 15-16 Agustus 2016 Penanggung jawab : Muchammad Iqbal Alattas dan Fajar Dwi Nur Rachmadi Adapun yang membantu terlaksananya program ini adalah seluruh anggota KKN LOGIC Menyediakan papan nama untuk beberapa tokoh jajaran pemerintahan Desa Cidokom Papan nama Papan nama untuk Kepala Dusun, Ketua RW dan Ketua RT yang berada di Dusun II Desa Cidokom tersedia sebanyak 9 papan nama Program pengadaan papan nama RT dan RW ini merupakan program yang digagas berdasarkan konsultasi dengan beberapa tokoh masyarakat khususnya Ketua RT dan RW mengenai apa saja yang belum dimiliki dan dibutuhkan oleh desa maupun tokoh masyarakat yang ada di Desa Cidokom. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka kami kelompok 038 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan konsep dengan pengadaan papan nama untuk Kepala Dusun, RT dan RW. Konsep tersebut terealisasi dengan dibuatnya 9 papan nama yang terbuat dari multiplek 15 mm dengan ukuran 60 cm x 40 cm. Papan tersebut kemudian kami lapisi dengan banner yang
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 55
Hasil Kegiatan
Keberlanjutan Kegiatan
bertuliskan identitas RT dan RW yang di press dan dilakban dan diperkuat dengan strapless triplek agar kokoh dan tahan. Penggunaan banner bertujuan untuk menghemat biaya sekaligus mempersingkat waktu pengerjaan dibandingkan ditulis manual menggunakan cat. Papan nama tersebut kemudian diserahkan kepada Kepala Dusun II, 1 Kepala RW dan 7 Kepala RT yang berada di Dusun II Desa Cidokom. Papan nama untuk Kepala Dusun, Ketua RW dan Ketua RT yang berada di Dusun II Desa Cidokom tersedia sebanyak 9 papan nama. Kegiatan ini tidak berlanjut.
Gambar 4.11: Kegiatan Pengadaan Papan Nama RT-RW Tabel 4.17: Kegiatan Pelayanan Cek Kesehatan Bidang Program Nomor Kegiatan Tempat, Tanggal Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Kesehatan Kegiatan Pelayanan Cek Kesehatan 012 Posyandu Tohaga Desa Cidokom, 08 Agustus 2016 1 hari Penanggung jawab : Ibu Kepala Desa Cidokom, Ibu Bidan Desa Cidokom, ketua KKN kelompok 38 (Salman A.) dan PJ program ( Siti Cahyani).
56 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Tujuan Sasaran Target Deskripsi Kegiatan
Hasil Kegiatan Keberlanjutan Kegiatan
Tim Pembantu : Korp Sukarela (KSR) UIN Jakarta, seluruh anggota KKN LOGIC Memberikan pelayaan cek kesehatan secara gratis kepada warga Desa Cidokom Warga Desa Cidokom 50 Warga Desa Cidokom mendapatkan pelayanan cek kesehatan gratis. Tahap perencanaan : dimulai dari hari selasa tanggal 26 Juli 2016 kami mendiskusikan bersama untuk mengkonfirmasi pihak-pihak terkait dan mencari tahu waktu pelaksanaan yang cepat. Tahap implementasi : hari kamis tanggal 28 Juli 2016, PJ program melakukan konfirmasi kepada Ibu Lurah selaku ketua dan penanggung jawab program imunisasi di Posyandu Desa Cidokom, kemudian hari hari jumat tanggal 29 Juli 2016 dilanjutkan dengan mengonfirmasi sekaligus meminta ijin pelaksanaan kepada Bidan Desa Cidokom selaku pengurus program imunisasi di Posyandu setelah itu kemudian kami menghubungi pihak KSR untuk melakukan kerja sama. Hari pelaksanaan : kegiatan cek kesehatan dilakasanakan pada hari Selasa tanggal 08 Agustus 2016 sekitar pukul 09.00-11.00 WIB di Posyandu Tohaga Desa Cidokom. Kegiatan tersebut berisi cek kesehatan berupa: cek tekanan darah, berat dan tinggi badan serta cek golongan darah Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mengetahui kondisi kesehatan tubuh masing-masing. 70 warga desa mendapatkan pelayanan cek kesehatan gratis Kegiatan ini tidak berlanjut
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 57
Gambar 4.12: Kegiatan Pelayanan Cek Kesehatan Tabel 4.18: Kegiatan Penyuluhan Cuci Tangan Bidang Program Nomor Kegiatan Tempat, Tanggal Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan
Sasaran Target
Deskripsi Kegiatan
Kesehatan Kegiatan Penyuluhan Cuci Tangan 013 Posyandu Kelurahan Desa Cidokom, 07 Agustus 2016 1 hari Penanggung jawab : Nita Alfiani dan Nadzifatul Fikriyah Pemateri penyuluhan : Suci Maulida Adapun yang membantu terlaksananya kegiatan ini adalah seluruh anggota KKN LOGIC, Bidan dan Guru PAUD Memberikan penyuluhan bagaimana cuci tangan yang baik dan benar kepada anak-anak di Desa Cidokom Anak-anak di Desa Cidokom 87 anak di Desa Cidokom mendapatkan penyuluhan bagaiamana cuci tangan yang baik dan benar. Kegiatan ini dilaksanakan pada jam 09.00 WIB bertepatan dengan acara posyandu bulanan di Kelurahan Desa Cidokom. Dengan menghadirkan rekan dari jurusan Kesehatan Masyarakat UIN Jakarta semester 5 yaitu Suci Maulida sebagai pemateri, kami mengadakan sosialisasi atau penyuluhan mengenai hidup sehat yang berfokus kepada cara cuci tangan yang baik dan benar.
58 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Hasil Kegiatan
Keberlanjutan Kegiatan
Kegiatan ini kami berikan kepada anak PAUD yang sedang melakukan imunisasi di posyandu tersebut. Penyuluhan ini dibuat semenarik oleh tim pelaksana terutama pembawa materi yaitu dengan dibuatnya langkah-langkah cuci tangan menjadi nyanyian yang akan memudahkan anakanak dalam memahami, menghafal dan mempraktikkannya dengan senang. Pada kegiatan ini juga dibantu oleh Ibu Bidan setempat dan Guru dari siswa/i PAUD tersebut. 60 anak di Desa Cidokom mendapatkan penyuluhan bagaiamana cuci tangan yang baik dan benar. Kegiatan ini tidak berlanjut.
Gambar 4.13: Kegiatan Penyuluhan Cuci Tangan Tabel 4.19: Kegiatan Sosialisasi Bahaya Rokok Bidang Program Nomor Kegiatan Tempat, Tanggal Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan Sasaran
Kesehatan Kegiatan Sosialisasi Bahaya Rokok 014 SDN Melati, 10 Agustus 2016 1 hari Penanggung jawab : Oktanta Tri Hatmoko dan Ahmad Wafi Adapun yang membantu terlaksananya kegiatan ini adalah seluruh anggota KKN LOGIC Memberikan informasi bagi siswa SDN Melati mengenai bahaya rokok Siswa/i SDN Melati di Desa Cidokom
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 59
Target Deskripsi Kegiatan
Hasil Kegiatan Keberlanjutan Kegiatan
Siswa/i kelas 4,5 dan 6 SDN Melati mendapatkan informasi mengenai bahaya rokok. Adapun persiapan yang dilakukan untuk kegiatan ini adalah proses perijinan kepada pihak sekolah yang dilakukan oleh penanggung jawab. Setelah mendapatkan ijin, dilaksanakanlah acara seminar ini sesuai dengan program kerja yang dibuat oleh anggota kelompok dengan berbagai macam persiapan. Seperti menyediakan prasarana berupa proyektor dan bahan materi sosialisasi. Sebelum melakukan sosialisasi kepada siswa/i SDN Melati kami melakukan gladi resik atau percobaan penyuluhan terkait materi yang disampaikan dengan anggota kelompok KKN LOGIC. Kegiatan ini diramaikan oleh siswa/i kelas 4, 5 dan 6 SDN Melati dengan materi yang telah dipaparkan oleh pembicara kita yaitu Okta yang mendapat respon baik oleh peserta audien dimana mereka dapat termotivasi untuk tidak mencoba atau menggunakan rokok. Siswa/i kelas 4,5 dan 6 SDN Melati mendapatkan informasi mengenai bahaya rokok. Kegiatan ini tidak berlanjut.
Gambar 4.14: Kegiatan Sosialisasi Bahaya Rokok Tabel 4.20: Kegiatan Pelatihan Ekonomi Kreatif Bidang Program Nomor Kegatan
Ekonomi Kegiatan Pelatihan Ekonomi Kreatif 015
60 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Tempat, Tanggal Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan Sasaran Target Deskripsi Kegiatan
Hasil Kegiatan Keberlanjutan Kegiatan
Rumah Ibu Kades, 06 Agustus 2016 1 hari Penanggung jawab : Siti Cahyani dan Novi Novera Adapun pelaksanaannya dibantu oleh seluruh anggota KKN LOGIC dan Ibu Kades yang menyiapkan tempat Memberikan pelatihan ketrampilan di bidang ekonomi kreatif kepada ibu-ibu di Desa Cidokom. Ibu-ibu PKK Desa Cidokom 40 ibu-ibu PKK Desa Cidokom mendapatkan pelatihan ketrampilan di bidang ekonomi kreatif Program ini digagas agar ibu-ibu mempunyai keterampilan dan kegiatan untuk mengisi waktu luang mereka. Disamping itu, kegiatan ini juga bermaksud agar dapat meningkatkan kesejahteraan rumah tangga warga Desa Cidokom. Berdasarkan hal tersebut, maka kami kelompok KKN 038 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, membuat konsep pelatihan ekonomi kreatif dengan berfokus kepada pembuatan kerajinan dari kain flannel. Sebelum kita terjun langsung sebagai fasilitator kegiatan, kami juga melakukan pelatihan terlebih dahulu membuat berbagai kerajinan dari kain flannel. Setelah sekiranya kemampuan kita dirasa cukup, kita baru turun langsung untuk melatih ibu-ibu membuat kerajinan. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini warga Desa Cidokom khususnya ibu-ibu mampu memberdayakan diri mereka untuk membuat sesuatu yang bisa menampah pemasukan rumah tangga mereka. 30 ibu-ibu PKK Desa Cidokom mendapatkan pelatihan ketrampilan di bidang ekonomi kreatif Kegiatan ini dilanjutkan oleh ibu-ibu anggota PKK Desa Cidokom
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 61
Gambar 4.15: Kegiatan Pelatihan Ekonomi Kreatif Tabel 4.21: Kegiatan Pengadaan Alat Ekonomi Kreatif Bidang Program Nomor Kegiatan Tempat, Tanggal Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan Sasaran Target Deskripsi Kegiatan
Ekonomi Kegiatan Pengadaan Alat Ekonomi Kreatif 016 Rumah Ibu Kades, 05-06 Agustus 2016 2 hari Penanggung jawab : Khusnul Hidayah dan Nadzifatul Fikriyah Adapun pelaksanaannya dibantu oleh : Novi Novera Siti Cahyani Nita Alfiani Memberikan alat untuk kerajinan flanel kepada PKK di Desa Cidokom PKK Desa Cidokom
PKK Desa Cidokom mendapatkan peralatan untuk kerajinan flanel Kegiatan ini merupakan program penunjang untuk kegiatan pelatihan ekonomi kreatif yang dilaksanakan untuk Ibu-ibu PKK Desa Cidokom. Alat-alat yang diberikan berupa pistol untuk lem tembak, lem, flannel, gantungan kunci, peniti bros, mata boneka, jarum, benang jahit, benang wol serta dakron. Pengadaan peralatan ekonomi kreatif ini dilakukan setelah pelaksanaan pelatihan. Dan diberikan kepada pengurus PKK yang berada di Desa Cidokom yaitu Ibu Kepala Desa. Adapun pengadaan
62 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
ini dimaksudkan dengan harapan bahwa alat dan bahan ini nantinya bisa berguna untuk melanjutkan kreasi dan inovasi masyarakat Desa Cidokom bisa berkembang, dan untuk mengisi waktu luang ibuibu di desa tersebut agar lebh bermanfaat sehingga hasil dari krativitas yang telah dibuat bisa dimanfaatkan untuk usaha atau dijual. Hasil Kegiatan
PKK Desa Cidokom mendapatkan peralatan untuk kerajinan flannel.
Keberlanjutan Kegiatan
Kegiatan ini tidak berlanjut
Gambar 4.16: Kegiatan Pengadaan Alat Ekonomi Kreatif Tabel 4.22: Penutupan KKN UIN di Desa Cidokom Bidang Program Nomor Kegatan Tempat, Tanggal Lama Pelaksanaan Tim Pelaksana
Tujuan
Sasaran Target
Pelayanan Pada Masyarakat Penutupan KKN UIN di Desa Cidokom 017 Balai Desa Cidokom, 23 Agustus 2016 1 hari Seluruh Anggota KKN LOGIC, KKN ROSE dan KKN MUMTAZ, dan jajaran Pemerintahan Desa Cidokom Menyelenggarakan kegiatan penutupan KKN yang diisi dengan pembukaan, ucapan terima kasih, penampilan seni, makan bersama, penyerahan cinderamata dan penutupan. Kegiatan penutupan Kegiatan penutupan yang diisi dengan pembukaan, ucapan terima kasih, penampilan seni, makan
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 63
Deskripsi Kegiatan
Hasil Kegiatan
Keberlanjutan Kegiatan
bersama, penyerahan cinderamata dan penutupan dapat terselenggara. Kegiatan ini diadakan bertujuan untuk menyampaikan program-program yang telah terealisasi selama KKN di Desa Cidokom dan untuk berpamitan dengan masyarakat dan seluruh jajaran kepemerintahan Desa Cidokom. Penutupan ini kami lakukan secara resmi di Balai Desa Cidokom dengan mendatangkan seluruh jajaran kepemerintahan Desa dan tokoh masyarakat untuk meminta izin kembali ke Ciputat dan mengucapkan rasa terima kasih karena sudah bekerjasama dengan baik antar masyarakat dan kelompok KKN LOGIC. Serta diadakannya sesi untuk makan bersama guna menghangatkan tali silaturahim dengan diselingi hiburan musik yang ditampilkan oleh masingmasing kelompok KKN UIN. Pada saat penutupan ini juga dilakukan evaluasi mengenai kinerja kami selama mengabdi di Cidokom oleh perwakilan Desa yaitu Bapak Sain selaku Kades dan Dosen Pembimbing kelompok kami. Kegiatan penutupan yang diisi dengan pembukaan, ucapan terima kasih, penampilan seni, makan bersama, penyerahan cinderamata dan penutupan dapat terselenggara. Kegiatan ini tidak berlanjut.
Gambar 4.17: Penutupan KKN UIN di Desa Cidokom
64 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
C.
Faktor-faktor Pencapaian Hasil Faktor pencapaian hasil sub (pendorong atau penghambat), yang mempengaruhi ketercapaian hasil sebuah kegiatan, baik dalam kegiatan pelayanan maupun kegiatan pemberdayaan. Faktor ini timbul dari tim pelaksana KKN-PpMM, khalayak sasaran maupun metode yang digunakan. 1. Faktor pendorong Faktor pendorong yang mempengaruhi ketercapaian hasil sebuah kegiatan yang berasal dari tim pelaksana KKN. a. Keberhasilan program-program kegiatan KKN LOGIC 2016 tidak lepas dari adanya dana yang kami terima dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar Rp. 5.000.000,-. b. PPM, selaku pelaksana KKN yang memberikan arahan kepada setiap kelompok KKN sebelum keberangkatan. c. Adanya kerja sama dan dukungan yang baik dengan Kepemerintahan dan warga Desa Cidokom, khususnya warga Dusun II dalam membantu pelaksanaan semua program kerja yang kami buat. d. Dan juga semangat dan kerja sama yang baik oleh mahasiswa kelompok KKN LOGIC sangat membantu dalam keberhasilan program kerja yang telah direncanakan. 2. Faktor penghambat Faktor penghambat yang mempengaruhi pencapaian hasil selama pelaksanaan program kerja kegiatan selama KKN ini, diantaranya: a. Fenomena kehidupan masyarakat yang tidak semuanya berpartisipasi dalam pelaksanaan program kerja kami dikarenakan kesibukan mereka dalam menjalani profesi mereka masing-masing. b. Kurangnya waktu untuk melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan berbagai pihak, baik dengan anggota kelompok maupun dosen pembimbing. c. Kurangnya dana untuk memaksimalkan rencana kegiatan yang telah disusun.
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c | 65
Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. Confusius
66 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan
B.
Kesimpulan yang didapat dari hasil program kerja KKN LOGIC di Desa Cidokom adalah kondisi pendidikan di Desa Cidokom masih terbilang minim, baik dari minimnya jumlah tenaga pengajar, minimnya jumlah sekolah yang ada, minimnya fasilitas-fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar dan kurangnya motivasi masyarakat untuk meraih pendidikan tertinggi. Oleh karena itu, masih perlu dilakukan pengadaan fasilitas yang dapat menunjang semangat belajar siswa/i dan dapat menumbuhkan motivasi masyarakat desa. Isu-isu permasalahan di kalangan remaja dan pelajar lebih mendominasi seperti maraknya kasus merokok usia dini, minuman keras dan tawuran. Oleh karena itu, masih perlu dilakukan sosialisasisosialisasi yang dapat mengarahkan para pelajar kepada kegiatankegiatan yang bersifat positif. Rekomendasi 1)
Kepada Pemerintah Setempat Berdasarkan hasil observasi kelompok KKN LOGIC UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016 kelompok 038 Desa Cidokom, terdapat beberapa masalah yang perlu penanganan khusus dari Pemerintah setempat. Untuk Pemerintah Gunung Sindur khususnya Desa Cidokom, agar lebih bisa memperhatikan infratruktur desa. Banyaknya permasalahan jalan yang rusak harusnya segera diperbaiki. Hal ini untuk menunjang perekonomian dan pembangunan desa. Selain itu, diharapkan untuk pemerintah desa bisa memperbanyak kegiatan-kegiatan yang bersifat religi seperti pengajian khususnya untuk pemuda desa dan melakukan pelatihan ekonomi kreatif kepada ibu-ibu setempat untuk membantu meningkatkan perekonomian warga sekitar. 2) Kepada PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Pembagian kelompok secara acak kami rasa sudah cukup efektif dan adil. Selain pembagian fakultas yang merata, hal ini
67
membuat kami dapat belajar bagaimana beradaptasi dengan ilmu baru yang berbeda-beda. Akan tetapi, ada baiknya jika pembagian kelompok dilakukan jauh-jauh hari sebelum peaksanaan KKN. Misalnya pada saat liburan semester 5, sehingga ada waktu 1 semester untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan maksimal. Dan juga agar kelompok dapat lebih memahami karakter masing-masing anggota secara lebih mendalam demi terjalinnya hubungan yang lebih erat yang akan berpengaruh saat eksekusi kegiatan KKN. Saran lainnya, lokasi KKN sebaiknya jangan di daerah Bogor saja, di Kabupaten Bekasi banyak tempat yang ‘lebih’ layak KKN. 3) Kepada Tim KKN-PpMM yang akan mengadakan KKN PpMM di lokasi tersebut pada masa yang akan datang. Sedapat mungkin merancang program kerja sesuai apa yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat dan berguna bagi kehidupan mereka sepeninggal KKN yang lebih berfokus pada pengembangan kompetensi pemuda Desa Cidokom. Hal ini karena kebanyakan pemuda bekerja sebagai buruh pabrik dan pernikahan usia dini. Selain itu, tim KKN juga bisa membantu pemasaran dan pengenalan produk mayoritas masyarakat Desa Cidokom yang berupa tanaman hias agar lebih dikenal oleh dunia luar sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar. Satu lagi yang tak kalah penting adalah penanaman nilai-nilai keagamaan kepada anak-anak Desa Cidokom yang kami rasa masih sangat kurang.
68 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
EPILOG A.
Kesan Masyarakat atas Kegiatan KKN – PpMM Bapak Sain Saputra, S.E (Kepala Desa Cidokom) Berkaitan dengan KKN yang dilaksanakan oleh UIN Jakarta ini, kami selaku masyarakat Cidokom cukup bangga dan bahagia dengan banyaknya kegiatan yang dibantu berkaitan dengan kegiatan sosial kemasyarakatan. Dan mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat Cidokom khususnya dalam bidang pendidikan. Dan saya harap kepada anakanak KKN UIN untuk dapat mengembangkan apa yang sudah didapat dari Desa Cidokom baik hal-hal yang baik, maupun yang kurang baik untuk dapat dijadikan bahan evaluasi ke depannya.29 Bapak Agung (Ketua RW 04 Desa Cidokom) Dengan adanya KKN LOGIC ini, banyak sekali pengalaman dan pengajaran bagi anak-anak Desa Cidokom, yang awalnya tidak tahu dalam hal mengajar, bisa menjadi tahu. Juga melakukan pengajianpengajian juga bagi anak-anak. Begitu pula KKN ini banyak membantu dalam bidang sosial, seperti gotong royong.30 Bapak Sakim (Ketua RT 03 RW 04 Desa Cidokom) Kegiatan KKN LOGIC ini ditanggap oleh warga masyarakat Cidokom khususnya warga RW 04 dengan cukup baik. Baik mengenai kegiatan royong maupun kegiatan-kegiatan lain yang berpartisipasi dengan masyarakat kita. Alhamdulillah!31 Bapak Masad (Warga Desa Cidokom) Anak-anak KKN LOGIC ini sering terjun dan ikut serta dalam banyak kegiatan, serta peduli terhadap masyarakat di sini, sehingga masyarakat desa juga merasakan tanggung jawab anak-anak dalam menjalankan KKN ini.32
29 Wawancara Pribadi dengan Kepala Desa Cidokom, Bapak Sain Saputra, S.E, 23 Agustus 2016. 30 Wawancara Pribadi dengan Ketua RW 04 Desa Cidokom, Bapak Agung, 23 Agustus 2016. 31 Wawancara Pribadi dengan Ketua RT 03 Desa Cidokom, Bapak Sakim, 23 Agustus 2016. 32 Wawancara Pribadi dengan Warga Desa Cidokom, Bapak Masad, 23 Agustus 2016.
69
B.
Penggalan Kisah Inspiratif KKN Proses Menambang Pengalaman Oleh : Ahmad Wafi Pesimistis Kuliah Kerja Nyata atau yang biasa disingkat dengan nama KKN, merupakan sebuah mata kuliah yang wajib diambil oleh sebagian mahasiswa, yang menimba ilmu Universitas Islam Negeri Jakara. Pada tahun 2016 ini adalah tahun pertama jurusan saya, yakni jurusan Manajemen Pendidikan untuk pertama kalinya KKN, bersama dengan jurusan-jurusan lain dengan fakultas yang berbeda-beda. Jurusan Manajemen Pendidikan, merupakan satu-satunya jurusan dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) yang mengikuti kegiatan KKN ini. Jujur, ketika saya mengetahui jika jurusan saya mengikuti KKN, ada perasaan senang sekaligus pesimis dalam benak saya. Saya senang karena ini merupakan suatu hal yang baru bagi saya. Selain itu, tentunya saya akan mendapatkan teman-teman baru dengan latar belakang keilmuan yang berbeda. Tetapi saya juga pesimis, karena saya belum pernah tinggal jauh dari orang tua, dalam jangka waktu yang cukup lama. Ditambah lagi, dengan kebijakan baru dari PPM yang akan memilih langsung setiap anggota kelompok dan juga tempat lokasi KKN. Dengan kebijakan baru yang dikeluarkan ini, saya khawatir tidak bisa beradaptasi dengan lancar bersama teman-teman baru saya nanti. Sebenarnya sebelum KKN, saya sudah membentuk sebuah kelompok dengan beberapa teman yang saya kenal dan beberapa orang teman dari jurusan saya sendiri. Hal ini bertujuan, agar proses adaptasi saya dan teman-teman yang lain bisa berjalan lancar. Tetapi setelah kebijakan dari PPM keluar, maka dengan terpaksa kami harus membubarkan kelompok yang sudah dibentuk. Banyak sekali cerita mengenai KKN yang saya dapat, dari beberapa senior dan beberapa teman saya yang sudah mengikuti KKN sebelumnya. Mereka menceritakan suka dan duka selama KKN. Bagaimana perjuangan mereka sebelum, sesudah, dan selama KKN. Tetapi kebanyakan dari mereka selalu bilang, bahwa KKN itu enak dan menyenangkan. Walaupun begitu, tetap saja ada perasaan cemas, takut, dan pesimis dalam benak saya. Apalagi ketika KKN setiap anggota, harus memiliki minimal satu program kerja yang akan dilak-
70 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
sanakan. Saya kurang yakin dengan program yang akan saya kerjakan, berjalan atau tidak. Lokasi KKN juga menjadi salah satu faktor yang membuat saya pesimis. Saya berharap saya tidak mendapatkan lokasi KKN yang jauh, susah dijangkau, jauh dari mana-mana, dan adat istiadat masyarakatnya masih sangat kental. Tentunya beberapa faktor tersebut, sangat memengaruhi kenyamanan saya untuk tinggal di sana. Saya hanya bisa berdoa dan berharap agar tidak mendapatkan lokasi yang tidak enak. Setelah berjalannya waktu, tibalah saat pembekalan KKN. Semua mahasiswa Univeritas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang akan KKN, dikumpulkan di Auditorium Harun Nasution. Kami semua diberikan gambaran tentang apa itu KKN, hal apa saja yang harus kami lakukan di sana, dan kami juga diberikan pembekalan tentang bagaimana membuat film dokumenter. Setelah itu, kami dipecah-pecah dalam beberapa kelompok. Untuk menentukan kelompok KKN, setiap mahasiswa ditentukan melalui nomor yang telah didapat. Saya pikir ini adalah cara pembagian kelmpok yang cukup baik, saya pun mencari kelompk 38 karena saya mendapatkan nomor tersebut. Setelah berkumpul, saya pun berkenalan dengan anggota kelompok 38 yang lain, senang rasanya bisa bertemu teman baru. Setelah berkenalan, kami menentukan struktur organisasi kelompok. Tentunya yang pertama harus dicari adalah ketua kelompok. Awalnya saya ditawarkan jabatan tersebut, mereka beralasan karena saya dari Jurusan Manajemen Pendidikan, sebenarnya saya bisa memimpin, tetapi karena tidak percaya diri saya pun menolaknya. Akhirnya setelah perdebatan yang panjang, maka terpilih saudara Salman sebagai ketua kelompok dan saya dipercaya sebagai sekretaris kelompok. Masalah terbesar saya dari dulu hingga sekarang adalah percaya diri, termasuk ketika KKN ini. Saya termasuk orang-orang yang kurang percaya diri untuk bergaul dengan orang lain, sehingga saya sangat lambat untuk beradaptasi dengan lingkungan dan orang yang baru di kenal. Belum lagi, ketika harus mengajukan program kerja untuk KKN nanti. Saya merasa optimis, karena program kerja saya bagus untuk dilaksanakan. Tetapi, saya kurang yakin program
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |71
tersebut akan berjalan dengan lancar atau tidak, karena takut mengecewakan teman-teman sekelompok. Teman Baru, Pengalaman Baru & Pembelajaran Baru Saya tergabung dengan kelompok 38, kelompok ini diberi nama LOGIC. Kepanjangan dari LOGIC adalah Look After Ground in Innovative and Compatible. Dengan nama ini, kami berharap bisa memberikan sesuatu yang baru bagi desa, di mana saya dan teman-teman akan melakukan kegiatan KKN, dan kami juga berharap bisa bekerja dengan keserasian, baik dengan sesama anggota kelompok maupun dengan masyarakat desa. Kelompok 38 alias LOGIC beranggotakan 11 orang termasuk saya sendiri. Kesebelas orang ini berasal dari fakultas dan jurusan yang berbeda-beda. Dibawah ini, akan saya paparkan profil singkat dan pandangan saya mengenai setiap anggota kelompok. Yang pertama, ada saudara Salman Al-Farisi. Beliau menjabat sebagai ketua kelompok. Ia berasal dari Jurusan Tafsir Hadist Fakultas Ushuluddin. Menurut saya, beliau adalah sosok yang sangat bertanggung jawab terhadap kegiatan dan anggota kelompoknya. Salman merupakan sosok pemimpin yang mau mendengarkan pendapat anggota-anggotanya dan orangnya sangat loyal. Masa-masa tidak terlupakan bersama beliau adalah mandi bareng, di Masjid Raudatul Jannah setiap pagi. Banyak sekali hal yang bisa saya pelajari dari sosok seorang Salman, yaitu diantaranya istiqomah, jujur, dan bertanggung jawab. Yang kedua, ada saudari Novi Novera atau biasa dipanggil dengan sebutan Uni. Novi yang berasal dari Fakultas Dirasat Islamiyah. Novi dalam struktur organisasi menjadi wakil ketua kelompok. Menurut pandangan saya, beliau memiliki jiwa kerja yang sangat tinggi dan juga tekad yang kuat. Novi selalu menyemangati kami. Ciri khas dari seorang novi adalah, apabila lupa dengan nama temannya sendiri pasti ia akan bilang “Siapa itu namanya”. Dan ia menjadi orang yang hampir setiap pagi dan sore hari berteriak, untuk meminta tolong kepada santriwati Darunnajah untuk menyalakan air. Pelajaran yang saya dapat dari seorang Novi adalah semangat dan harus bekerja keras.
72 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Yang ketiga, ada saudari Khusnul Hidayah yang berasal dari Jurusan Komisi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Beliau adalah partner saya menjadi sekertaris. Khusnul memiliki jiwa semangat dalam bekerja yang tinggi dan ia juga memiliki teamwork yang sangat baik. Ia sangat enak unuk diajak berbicara dan tidak baper (bawa perasaan) ketika saya becanda dengannya. Pelajaran yang bisa saya ambil dari beliau adalah, selalu semagat dalam bekerja dan juga humble. Terima kasih untuk saudari Khusnul buat kerja samanya dalam membuat proposal. Yang keempat, ada saudari Siti Cahyani atau biasa dipanggil dengan panggilan “Cay” ia merupakan seorang mahasiswi Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Jabatan yang diemban Cahya adalah bendahara kelompok. Cahya merupakan seorang yang supel dan ulet ketika bekerja. Saya lihat, ia memiki karakter yang sedikit bicara, tetapi banyak bekerja. Cahya juga sangat idealis, apabila ia sudah punya prinsip maka ia akan memegang teguh prinsip tersebut. Saya akan selalu kangen dengan masakan Cahya, terutama nasi liwet dan sambalnya yang bikin melek. Terima kasih juga sudah membantu saya mengajar di SDN Melati. Yang kelima, Fajar Dwi Nur Rachmadi. Fajar merupakan mahasiswa CCIT Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi. Beliau bertanggung jawab dalam mendokumentasikan setiap kegiatan kelompok kami. Bisa dibilang Fajar-lah cowok yang paling rajin di kelompok kami. Walaupun, saat malam hari ia lebih sering tidur duluan dari yang lain, tetapi Fajar tidak pernah absen untuk bangun paling awal, dan selalu membangunkan kami ketika waktu shoat subuh tiba. Fajar sangat sering menyapu dan mengepel Posyandu (tempat tinggal kelompok kami). Hampir setiap pagi hari, kami makan nasi uduk untuk sarapan bareng. Pelajaran yang saya dapat ambil dari sosok Fajar adalah, jangan pernah mengeluh dan kerjakan apa yang bisa diri sendiri kerjakan. Makasih bro sudah bangunin saya setiap pagi untuk sholat subuh. Bakal kangen mandi dan makan nasi uduk bareng. Yang keenam, ada Muchammad Iqbal Alattas atau yang akrab disapa dengan panggilan Iqbal. Beliau adalah mahasiswa Jurusan Hukum Fakultas Syariah dan Hukum. Iqbal adalah sosok yang loyal dan peka terhadap teman-temannya. Sama seperti Fajar, ia pun P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |73
bertanggung jawab dalam mendokumentasikan kegiatan kelompok kami. Ia juga sosok yang sangat hangat dan gampang bergaul dengan orang lain. selain itu, ia adalah orang yang sangat sopan. Iqbal akan sangat senang apabila teman-temannya mau jujur terhadap dirinya. Kenangan yang tidak bisa terlupakan adalah, ketika saya ke SDN Melati, tetapi Iqbal tidak ikut, pasti anak-anak di sana menanyakan “Kakak arab mana?”. Itulah Iqbal sosok yang sangat hangat terhadap setiap orang, sehingga orang lain akan selalu ingat kepadanya. Pesan saya untuk Iqbal kurang-kurangin begadangnya bro! Yang ketujuh, ada Nita Alfiani atau yang biasa dipanggil dengan “Nita” saja. Nita merupakan mahasiswi Jurusan Sistem Informatika Fakultas Sains dan Teknologi. Dialah yang bertanggung jawab dalam laporan mingguan setiap anggota kelompok kami. Setiap akhir pekan, Nita tidak pernah absen untuk mengingatkan dan juga menagih laporan mingguan saya dan teman-teman. Nita merupakan sosok yang selalu ceria dan jarang terlihat murung. Nasi goreng buatan Nita adalah nasi goreng terbaik dikelasnya. Selalu nagih sama nasi goreng buatan Nita. Terima kasih Nita sudah membuatkan nasi goreng yang enak dan bikin nagih untuk saya dan teman-teman. Yang kedelapan, ada Oktanta Tri Hatmoko atau cukup dipanggil dengan panggilan “Okta”. Beliau adalah, mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Okta bertanggung jawab untuk menyiapkan peralatan, yang kelompok kami butuhkan selama KKN. Ia adalah sosok yang pintar berbicara dan pintar untuk melobi. Selain itu, ia juga memiliki konsep-konsep acara yang sangat bagus. Okta sangat menginspirasi saya untuk membuka usaha, ia banyak memiliki rencana untuk membuka banyak usaha sekaligus membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain. Saya dan Okta cukup sering berbicara mengenai bisnis dan juga futsal. Karena saya memang punya ketertarikan terhadap dua bidang tersebut. Terima kasih bro untuk inspirainya. Yang Kesembilan, ada Nadzifatul Fikriyah atau saya dan temanteman biasa memanggilnya dengan ’Ifa”. Ifa berasal dari Jurusan Tarjamah Bahasa Arab Fakultas Adab dan Humaniora. Dalam struktur organisasi kelompok, Ifa sama seperti Cahya, yaitu menajdi bendahara kelompok. Beliau sebenarnya memiliki kemampuan untuk berbicara bahasa asing, tetapi ia sangat tawadhu. Menurut saya Ifa orangnya 74 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
sangat menyenangkan dan enak untuk diajak ngobrol. Tetapi, orang ini kadang-kadang suka serem, tampangnya antagonis kalau lagi bete atau abis bangun tidur. Ifa sosok orang yang sangat tegas, saking tegasnya ia sering dibilang laki-laki yang menyamar menjadi perempuan oleh saya dan teman-teman. Tetapi, itulah pelajaran yang dapat saya ambil dari seorang Ifa, harus tegas. Pesan saya untuk Ifa kurang-kurangin wajah murungnya. Dan yang terakhir atau yang kesepuluh, ada Mitra Lesmana, seorang mahasiswa dari Jurusan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora. Sama seperti Okta, ia bertanggung jawab terhadap perlengkapan yang dibutuhkan oleh kelompok. Mitra adalah sosok orang yang sangat kreatif. Dialah sosok dibalik terciptanya logo kelompok kami. Dia juga membuat beberapa desain, seperti desain stiker untuk kegiatan pegadaaan tong sampah. Saya juga kagum dengan kekreatifannya ketika mengajar. Dia mempunyai metode tersendiri untuk mengajar anak-anak SD. Menurut saya, metode pembelajaran yang digunakan Mitra sangat tepat, untuk diajarkan kepada anak-anak SD. Terima kasih bro sudah menambahkan saya pelajaran dan pegalaman baru. Makasih juga bro buat petikan gitarnya, bisa membuat saya dan teman-teman yang lain terhibur. Ada pepatah yang mengatakan, bahwa tidak ada gading yang tidak retak. Begitu juga dengan kehidupan kelompok kami selama sebulan. Dalam kehidupan berorganisasi, pasti ada saja masalah yang menerpa. Ada beberapa masalah yang menerpa kelompok kami. Tetapi saya pribadi bangga terhadap kelompok saya, karena setiap ada masalah kelompok pasti langsung diselesaikan. Selain itu, setiap anggota kelompok mau untuk ikut serta, dalam penyelesaian masalah tersebut. Saya juga salut dengan kesolidan kelompok LOGIC, seperti ketika makan, apabila satu orang anggota kelompok ada yang belum hadir atau belum pulang, maka kami semua akan menunggu sampai semua anggota hadir, bahkan walaupun makanan itu sudah disajikan dan siap untuk disantap kami tetap menunggu. Terima kasih kawankawan semua, telah memberikan pelajaran dan pengalaman yang sangat berarti untuk saya. Saya sangat bangga dan beruntung bisa menjadi bagian dari kelompok LOGIC! Sebulan di Desa Cidokom P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |75
Kelompok LOGIC 38 mendapatkan lokasi KKN di Desa Cidokom Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor Jawa Barat. Saya sangat bersyukur sekali bisa mendapatkan lokasi KKN di desa ini. Kenapa? Karena desa ini bukan desa yang terlalu desa banget, dan akses jalan ke sana pun bisa di bilang cukup baik. Di dalam desa pun, bisa saya jumpai Indomaret dan Alfamart, pasar pun cukup dekat dari lokasi saya KKN. Dari kampus UIN pun, desa ini tidak terlalu jauh, kurang lebih menghabiskan waktu 30 menit untuk sampai di Desa Cidokom dari kampus. Pada paragraf selanjutnya, saya akan sedikit mengulas tentang gambaran Desa Cidokom. Desa Cidokom merupakan salah satu desa dari sepuluh desa yang berada di wilayah Kecamatan Gunung Sindur. Wilayah Desa Cidokom memiliki luas 295 Ha dan secara administratif. Desa Cidokom terbagi dalam tiga Dusun dengan 6 Rukun Warga (RW) dan 22 Rukun Tetangga (RT). Jarak antara Desa Cidokom dan Ibukota Negara (Jakarta) kurang lebih sekitar 45 Km dan jarak dari Desa Cidokom ke Ibukota Provinsi Jawa Barat kurang lebih sekitar 160 Km, sedangkan bentuk dan kontur tanah wilayah Desa Cidokom diperkirakan dataran sekitar 70%, perbukitan sekitar 25% dan ketinggian wilayah berada diantara 170 Mdpl. Itulah sedikit gambaran mengenai Desa Cidokom, yang menjadi lokasi saya melaksanakan kegiatan KKN. Kebanyakan masyarakat Desa Cidokom bekerja di luar desa, tetapi ada juga yang berwirausaha seperti beternak ayam, pembudidaya ikan hias, dan pembudidaya tanaman hias. Dari awal saya dan teman-teman melakukan kegiatan KKN, terlihat sekali pejabat maupun masyarakat Desa Cidokom sangat welcome dengan keberadaan kami. Kegiatan-kegiatan yang saya dan teman-teman laksanakan pun, sangat mendapat dukungan penuh dari semua unsur masyarakat Desa Cidokom. Masyarakat pun sangat antusias apabila kami mengadakan kegiatan. Salah satu program kerja saya dan kawan-kawan adalah, mengajar di SDN Melati Cidokom. Anak-anak di sana begitu ceria dan sangat senang ketika kami mengajar di sana. Mereka sangat antusias sekali dalam mengikuti pelajaran. Keceriaan siswa dan siswi SDN Melati tidak akan pernah saya lupakan. Tawa dan canda mereka selalu terngiang dalam benak saya. Kegiatan rutin selepas maghrib pun akan sulit terlupakan, canda tawa bersama & mengaji bersama. 76 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Pada paragraf terakhir dalam sub ini, saya ingin mengucapkan terima kasih pertama-tama untuk Bapak Sain dan Bapak Muhyidin, selaku pejabat desa yang selalu mendukung setiap kegiatan kami selama di desa. Terima kasih untuk Bapak Bondan yang telah memberikan kelmpok kami kesempatan untuk mengajar di SDN Melati, saya merasa senang dan pengalaman mengajar di sana menjadi bekal saya kedepannya. Terima kasih kepada Bu Lurah telah membantu memfasilitasi kegiatan ekonomi kreatif kelompok kami. Terima kasih kepada Pondok Pesantren Darunnajah 8 yang telah memberikan air kepada kami. Terima kasih pengurus Masjid Raudatul Jannah yang mengizinkan saya dan teman-teman mandi di sana. Dan untuk semua masyarakat Desa Cidokom, terima kasih telah menerima kami. Kami tidak akan pernah melupakan kebaikan kalian. Pengalaman dan pembelajaran selama di sana akan sangat berarti bagi saya. Kehidupan Warga Cidokom Sebenarnya jarak antara Desa Cidokom dengan kota sangatlah dekat, tetapi ironisnya di desa ini hanya ada 3 SD, sedangkan SMP dan juga SMA belum ada. Apabila anak-anak di desa ini ingin melanjutkan bersekolah yang lebih tinggi, mereka harus keluar dari desa terlebih dahulu. Apabila anak-anak bersekolah lebih jauh, maka biaya transportasi yang diberikan orang tua akan semakin banyak, maka ini akan semakin membebankan orang tua mereka yang kebanyakan bekerja sebagai buruh pabrik. Masalah lain yang timbul akibat tidak adanya fasilitas pendidikan yang memadai, seperti banyaknya anak muda di Desa Cidokom yang menganggur. Hal ini dikarenakan mereka bingung ingin bekerja apa, sedangkan pendidikan formal mereka hanya sampai bangku sekolah dasar. Akibatnya, cukup banyak anak muda sering nongkrong-nongkrong ketika malam hari, sehingga mengganggu dan meresahkan warga yang lain. Selain itu, banyak sekali anak muda yang menikah di usia muda, bahkan yang belum waktunya menikah pun sudah menikah. Tentunya untuk mengatasi masalah ini, saya akan mencoba untuk mengajukan permintaan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor untuk membuatkan sekolah, agar anak muda di sana selepas P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |77
sekolah di bangku sekolah dasar, bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sehingga masalah pengangguran dan nikah muda di Desa Cidokom bisa segera terselesaikan dan kehidupan masa depan anak muda Desa Cidokom akan lebih cerah.
78 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Baik atau buruk sesuatu kau tidak akan tahu sebelum kau mencobanya Oleh : Fajar Dwi Nur Rachmadi KKN atau Tidak? KKN UIN 2016 (Kuliah Kerja Nyata 2016), Saya adalah mahasiswa Fakutas Sains dan Teknologi Jurusan Teknik Informatika CCIT. Awalnya saya sudah merencanakan untuk KKN bersama dengan teman teman sepengenalan di UIN yang seangkatan terutama FST, saya menghubungi semua teman teman dekat saya yang satu angatan untuk membuat kelompok bersama dalam melakukan KKN UIN 2016 bersama-sama. Namun, kepengurusan KKN UIN sudah di urus oleh pihak PPM sejak tahun 2012 atau pihak yang mengatur jalannya KKN UIN. Lalu saya mendengar bahwa pihak pengurus PPM membuat aturan, bahwa pembuatan kelompok bagi mahasiswa yang mengikuti KKN UIN 2016 ini telah di atur oleh pihak PPM jadi mahasiswa tidak bisa memilih teman untuk kelompoknya. Mendengar kabar tersebut membuat minat saya untuk mengikuti KKN di tahun 2016 ini hilang begitu saja dan lebih memilih untuk melakukan KKN mandiri yaitu panti/yayasan sosial, karena saya sudah terbiasa dalam acara sosial. Teman teman saya yang lain juga sependapat dengan hal itu. Tapi, tidak sedikit pula yang yang pro dengan salah satu kebijakan PPM tahun ini. Entah apa yang terlintas dalam pikiran saya adalah saya akan KKN bersama orang orang yang belum pernah saya kenal dan saya ketahui seperti apa watak, sifat, dan prilakunya hingga membuat saya tidak ingin untuk mengikuti KKN UIN 2016. Karena terlalu terbawa ke dalam pikiran, saya memutuskan untuk tidak ikut KKN tahun ini, kemudian menyampaikannya kepada ketua kelas. Saya tidak ingin didaftarkan sebagai peserta KKN UIN 2016, saya melakukan itu tanpa adanya konsultasi dosen dan meminta pendapat teman-teman. Esok harinya ketua kelas memberitahu saya bahwa dia melakukan kesalahan, dia lupa dan malah menuliskan nama saya dan terdaftar kedalam daftar peserta KKN UIN 2016. Saya hanya bisa pasrah dan saya tidak bersikap emosional di depan teman-teman, saya hanya terdiam di dalam kelas, kemudian teman teman mencoba memotivasi saya dengan memberi gambaran yang asik tentang KKN, P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |79
namun tetap saja itu hanya membuat saya sedikit termotivasi. Akhirnya motivasi itu muncul dari diri sendiri, saya berpikir mungkin atau bahkan pasti ini semua karena Allah swt menginginkan saya untuk ikut KKN, ini adalah ketentuan, takdir yang diberikan oleh Allah swt dan membuat saya teringat tentang ayat al-Quran yang membahas Qada dan Qadar yaitu surah al-A’laa ayat ketiga yang memiliki arti “Yang menentukan qadar dan memberi petunjuk kepada setiap orang” yang membuat saya akhirnya berfikir positif bahwa Allah swt sudah menetapkan ini, pasti membawakan sesuatu yang baik untuk diri saya kedepanya bila mengikuti KKN UIN 2016 ini. Akhirnya saya mendowload formulir dan mengisi data untuk mengumpulkan berkas ke PPM. Tanggal 13 April 2016 adalah hari pembekalan sekaligus hari pertama saya bertemu dengan temanteman yang belum pernah saya jumpai. Orang yang pertama saya jumpai dari kelompok saya adalah Oktanta Tri Hatmoko dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Alhamdulillah, semua anggota kelompok hadir pada waktu itu, kami semua berkenalan satu sama lain. Saya Fajar Dwi Nur Rachmadi dari Fakultas Sains dan Teknologi–TI CCIT, lalu Salman Al Farisi dari Fakultas Ushuludin-Tafsir Hadist, Nita Alfiani dari Fakultas Sains dan Teknik–Sistem Informatika, Muchammad Iqbal Alattas dari Fakultas Syariah dan Hukum–Ilmu hukum, Ahmad Wafi dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan– Manajemen Pendidikan, Oktanta Tri Hatmoko dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik–Sosiologi, Siti Cahyani Fakultas Ekonomi dan Bisnis–Ekonomi Syariah, Novi Novera Fakultas Dirasat Islamiyah– Dirasat islamiyah, Khusnul hidayah dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi–KPI (Jurnalistik), Nadzifatul Fikriyah dari Fakultas Adab dan Humaniora–Tarjamah (Bahasa Arab), Mitra Lesmana dari Fakultas Adab dan Humaniora-Bahasa dan Sastra Arab. Masing-masing dari kami memiliki kemampuan bidang ilmu yang berbeda-beda, dan kemampuan di bidang lainya yang saya rasa saling menutupi kekurangan dengan kelebihan masing-masing. Pertemuan dan rapat pun dilakukan untuk membahas dan berdiskusi tentang rencana kegiatan dan program kerja dalam KKN. Setiap kali kami melakukan rapat selalu saja yang saya dengar mengenai proposal yang terkendala dalam kegiatan yang akan dijalankan, seluruh program dibuat dengan budget yang besar, saat itu saya memberikan 80 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
sebuah gagasan program yang tidak begitu memakan banyak budget yaitu pembuatan web dan pelatihan komputer, saya katakan bahwa program tersebut tidak memakan dana yang besar karena saya sendiri mahasiswa dibidang IT yang menguasai tentang web, lebih lanjut sehingga pembuatan web menurut saya hanya memakan sumber daya waktu karna pembuatan web itu tidaklah cepat. Melihat dibutuhkanya uang yang lumayan banyak, berarti kami harus bisa mencari dana tersebut untuk menjalankan program yang direncanakan. Sponsor adalah salah satunya, saya memberikan list untuk melakukan sponsorship dan saya pun tertarik untuk meminta bantuan dana sponsor kepada PT. Telekomunikasi Indonesia, karena apa? karena daerah yang saya tempati yaitu Desa Cidokom jalan raya utama terdapat PT. Telekomunikasi Indonesia. Saya lihat ketika saya melakukan survei ke Desa Cidokom. Saya pun bertanya perihal untuk melakukan sponsorship kepada customer service secara online, ternyata persyaratan yang mereka berikan itu tidaklah mudah seperti apa yag saya bayangkan, 1.) Event yang dijalankan harus ada yang bertema Sistem dan Teknologi 2.) Penempatan promo produk PT selama event 3.) Proposal event 4.) Briefing proposal/presentasi event. Hal menyebalkan inilah yang membuat saya dari awal tidak ingin KKN, saya berfikir bagaimana akan menjalankan program tanpa adanya dana, walaupun saya dengar bahwa dana PPM itu mencapai 10jt. Namun, hanya dengan itu tidak akan bisa menjalankan seluruh pogram, saya berpikir dua kali untuk KKN, ternyata KKN itu harus direncanakan dengan matang, saya berfikir KKN kali ini akan gagal dan terlintas dalam benak untuk membatalkan KKN. Karena pikiran yang menjadi-jadi, saya pun mencoba memutuskan komunikasi dengan kelompok sejak rapat terakhir yang masih membahas proposal, saya tidak memberi kabar kepada kelompok beberapa minggu, pikiran selalu mengganggu saya. apakah saya harus ikut KKN atau tidak. Menjelang KKN tiba, sebelum lebaran Idul Fitri, tiba-tiba entah apa yang masuk kedalam pikiran saya mengatakan untuk tidak ikut KKN lagi, saya ingin mengatakan kepada mereka bahwa saya tidak ingin ikut KKN. Namun, Allah masih tidak mengizinkan saya untuk membatalkan KKN, karena saya pulang kampung halaman bersama keluarga dan alat komunikasi saya tidak mendapatkan sinyal sama sekali, saya tidak tau apa yang ingin saya lakukan ketika KKN nanti. P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |81
Saya tidak tahu namun saya ingin menghormati hasil kerja keras teman-teman kelompok, mereka semua memang memiliki niat untuk ikut KKN. Akhirnya suatu niatan muncul dari benak saya ingin ikut KKN, saya ingin menghormati teman-teman saya yang sudah berusaha keras. kalau nantinya saya tidak dapat melakukan sesuatu untuk program KKN, saya akan melakukan sesuatu untuk teman-teman agar program berjalan baik dengan cara membantu mereka saat membutuhkan bantuan. Beberapa hari sebelum KKN, saya baru kembali dari kampung halaman bersama keluarga, akhirnya saya dapat kembali berkomunikasi dengan kelompok saya dan mengatakan bahwa saya ingin membuat sebuah web dalam kegiatan KKN. Karena hari kepulangan saya dari kampung halaman yang begitu mepet dan program KKN belum adanya persiapan untuk KKN nanti. Akhirnya saya membawa peralatan dan perlengkapan pada hari setelah pelepasan. Kebersamaan Partner KKN Salman Al Farisi, kesan dan pesan saya selama KKN bersama Salman, dia adalah seorang teman yang bijaksana, pintar, dapat bekerja sama, dan suka ngelawak. Pertama kali berkumpul saat pembekalan saya melihat sosok Salman itu adalah seperti orang yang tidak terlalu banyak berbicara, dalam artian tidak terlalu banyak candaan/tidak terlalu banyak berbicara yang tidak perlu, dia berbicara dengan bijak saat pembekalan. Saya sangat setuju bila ia di angkat menjadi ketua di kelompok saya. Saat pertama kali survei bersama anggota kelompok lain, saya mulai melihat ternyata Salman itu orang yang suka mengeluarkan kata-kata candaan. terkadang ia terlalu berlebihan dalam menyampaikan candaannya, ia bijak dalam mengambil suatu keputusan namun tidak terlalu bijak dalam candaanya itu. Walaupun terkadang candaanya membuat saya kesal, tetapi saya bukan tipe orang yang mudah marah. Saya sering bersamanya pergi sholat maghrib dan subuh di Mushola Raudhatul Jannah sekaligus menumpang mandi di sana. Hal lain yang saya tidak sukai yaitu sulit untuk dibangunkan di waktu subuh, setiap kali saya membangunkan ia pun bangun dan melihat saya setelah itu melanjutkan tidurnya kembali, tetapi itu hanya terkadang saja.
82 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Nita Alfiani, kesan dan pesan saya selama KKN bersama Nita awalnya saya melihat dia itu seperti perempuan-perempuan yang tenang/pendiam, saya mengatakan demikian karena saat pembekalan Nita terlihat seperti itu, namun setelah saat saya mengetahui bahwa ia adalah ahli beladiri karate tingkat nasional membuat saya menjadi segan terhadap dirinya. Dengan keahlian yang dimilikinya, saya yakin kalau dia bisa melindungi perempuan-perempuan lain bila dalam bahaya, membayangkan perempuan yang ternyata memiliki keahlian seperti itu memang diluar ekspektasi saya. Selain keahliannya di bidang karate dia juga mahasiswi dari Jurusan Sistem Informasi FST, kemampuannya dalam SI membantu saya dalam pembuatan web, dia membantu saya dalam pengumpulan data, dan bertukar fikiran mengenai konsep web. Di dalam kelompok dia sangat membantu anggota kelompok. Nadzifatul Fikriyah, kesan dan pesan saya selama KKN bersama Ifa, sama seperti Nita awalnya saya melihat dia itu seperti perempuan calm, mengetahui kalau dia juga ahli dalam berbagai macam jenis olahraga juga membuat saya segan terhadap Ifa, namun bukan berarti saya berpikiran kalau Ifa dan Nita adalah yang perempuan yang aneh atau yang bukan-bukan, saya tidak berfikir seperti itu, saya hanya berpikir perempuan yang memiliki kemampuan di bidang fisik itu hal yang diluar dugaan saya, namun Nita Ifa tetaplah perempuan yang baik-baik. Ketika perut saya merasa panas, akibat memakan makanan yang telalu pedas higga saya sulit untuk beraktivitas. Ifa memberikan saya sekaleng susu beruang untuk menetralkan panas di lambung saya. Alhamdulillah panas di lambung saya reda dan saya bisa melakukan kegiatan untuk program kerja KKN, atas kebaikannya saya juga ingin menolongya dalam hal apapun saat KKN, sebagai balas budi kebaikanya selama KKN. Novi Novera, kesan dan pesan saya selama KKN bersama Novi saat pertama kali pembekalan saya melihat kalau ia adalah perempuan yang bijak dan kritis diantara semua perempuan yang ada di dalam kelompok. Melihat dari caranya mengutarakan pendapat dan dari caranya meyakinkan ke teman-teman kelompoknya, terlihat dia memiliki kemampuan komunikasi sosialisasi yang sangat baik, ia sangat membantu dalam kegiatan seperti pembukaan dan penutupan dan membantu dalam program kegiatan lain. Novi ahli dalam P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |83
berdiskusi dengan pemuka di desa seperti Bapak Sain selaku Kades dan Bapak Bondan selaku Kepsek, itulah kelebihan yang dimilikinya diantara peremupuan-perempuan di kelompok ini. Khusnul Hidayah, kesan dan pesan saya selama KKN bersama Khusnul saat pertama kali pembekalan hingga akhir, saya melihat kalau Khusnul itu adalah perempuan yang pendiam, ia tidak pernah terlihat marah saat berbincang, saya juga tidak pernah mendengar ia berbicara mengenai hal-hal yang aneh, Khusnul tampak seperti perempuan yang pendiam. Yang saya kurang suka adalah masakannya yang selalu bernuansa pedas, mungkin ini salah saya karena hanya saya yang kurang suka pedas. Namun, menurut saya masakan pedasnya itu disukai oleh aggota yang lain. Khusnul cukup membantu dalam kegiatan kelompok. Siti Cahyani, kesan dan pesan saya selama KKN bersama Cahya. Dalam pembekalan saya melihat kalau Cahya adalah perempuan yang alim dan pendiam. Beberapa hal yang saya sangat sukai dari Cahya yaitu ia pandai dalam memasak dan saya akui kalau masakanyanya itu sangatlah enak, saya yakin yang lain juga sependapat dengan saya. saya suka saat mendengar Cahya membaca al-Quran, saya selalu mendengar suaranya sesudah magrib dan saat kembali dari mushola, setelah shalat subuh suaranya terdengar merdu, jujur hati lebih terpikat oleh perempuan yang seperti ini. Cahya juga rutin mengikuti pengajian ibuibu di desa. Pertama kalinya saya saat itu, dibonceng oleh perempuan ya, di bonceng oleh Cahya. Mungkin jaraknya tak jauh hanya dari sekolah sampai basecamp, tapi saya merasa malu ketika dibonceng oleh perempuan untuk pertama kalinya. Namun, Cahya juga bisa marah atau mengutarakan kekesalannya jika ia marah besar, dan Cahya sangat membantu kegiatan para perempuan. Ahmad Wafi, kesan dan pesan saya selama KKN bersama Wafi. Saat pembekalan saya melihat laki-laki yang satu ini terlihat sangat pendiam saat pembekalan, begitu pula saat rapat KKN ia telihat calm dan tampan. Mungkin dengan ketampanannya membuat perempuan terpikat oleh Wafi. Seiring berjalannya waktu, lama-kelamaan lelaki tampan ini ternayata tidak terlihat begitu calm, Wafi terlihat seperti lelaki pada umumnya. Mungkin karena belum terlalu akrab makanya ia terlihat seperti orang yang pendiam. Saya dan Wafi sering pergi mandi ke Mushola Raudhatul Jannah setelah shalah subuh dan 84 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
kemudian pergi mencari sarapan pagi. Ia adalah the best Masbro saya selama KKN. Ia dapat menggantikan saya dalam mendokumentasikan kegiatan. Sering piket bersama dan ia adalah orang yang dapat diandalakan saat piket. ia sangat membantu dalam kegiatan terutama dalam kegiatan mengajar di SDN Melati. Mitra Lesmana, kesan dan pesan saya selama KKN. Mitra salah satu bagian penting dalam kelompok karena ialah yang dapat mendesain atau ahli dalam mendesain, mendesain proposal, mendesain logo kelompok, mendesain stiker untuk tong sampah, dan mendesain co-card. Tidak hanya mendesain, ia juga ahli berbahasa Arab karena ia adalah mahasiswa Sastra Arab. Kemampuan bahasa Arab-nya membantu kelompok dalam mengajar pengajian rutin di basecamp kami, ia mengajarkan kepada anak anak cara menghafal berbagai macam bahasa Arab dan artinya menggunakan nada lagu. ia orang yang humoris, saya sering dibuat tertawa oleh candaanya. Mitra cukup membantu kegiatan didalam kelompok. Muchammad Iqbal Alattas, kesan dan pesan saya selama KKN bersama Iqbal ia adalah orang yang sering memberi masukan untuk kegiatan program yang dilakukan. Ia dapat mengutarakan planning kegiatan, kendala yang akan terjadi dalam kegiatan, dan hal lainya yang berhubungan dengan kegiatan. Iqbal sangat membantu disaat saya butuh bantuan dan pertolongan, saya pun akan membantu Iqbal saat dia butuh pertolongan dan bantuan, Iqbal adalah orang yang sangat friendly terutama kepada anggota yang lain. Iqbal cukup membantu dalam kegitan KKN. Oktanta Tri Hatmoko, kesan dan pesan saya selama KKN bersama Okta ia adalah salah satu bagian penting, karena ia memiliki pengalaman baksos. Seluruh pengalamanya dicurahkan ke kelompok dengan harapan menjadi tolak ukur untuk kegiatan KKN, bagi kelompok dalam menjalanin dan menyelesaikan KKN. Kegiatanya dalam kelompok cukup membantu anggota kelompok dalam KKN. Desa Cidokom Desa Cidokom Kecamatan Gunung Sindur memiliki luas wilayah 295 Ha yang terdiri dari 3 Dusun, 6 RW, dan 23 RT dengan jumlah penduduk ±7000 jiwa, Sebagian besar profesi yaitu petani tanaman hias. Dengan Bapak Kepala Kelurahan yaitu Sain Saputra P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |85
yang telah menjabat dari tahun 2015 kami diarahkan mengenai lokasi desa dan tempat kami akan tinggal. Terdapat 3 kelompok yang akan menjalankan KKN di Desa Cidokom dan penempatanya satu kelompok itu menempati satu dusun. Saya dan kelompok ditempatkan di dusun 2 dan bertempat tinggal di Posyandu Tohaga tepatnya di sebelah gerbang Pondok Pesantren Darunnajah 8. Desa Cidokom sudah memiliki cukup memiliki berbagai macam fasilitas yang memadai, seperti lapangan tenis dan lapangan bola, aula, tempat percetakan, adanya supermarket, steam motor, toko material, warung kecil dan lain sebagainya yang mempermudah warga mencari kebutuhan sehari-hari. Hal ini pula yang membuat kami juga cukup terbantu dalam melakukan kegiatan. Kendala yang kami alami selama KKN di Desa Cidokom tidaklah sedikit, dan ini lumayan menghambat aktivitas kegiatan kami. Pertama akses jalan raya utama menuju Desa Cidokom sedang dalam proses perbaikan, mulai saat survey hingga usai KKN perbaikan pun masih berlangsung, hal ini menyebabkan kami sulit mengakses luar desa seperti pasar Parung. Kedua, tempat tinggal yang kami tinggali adalah Posyandu yang baru saja selesai pembangunan, benar-benar kosong dan hanya ada beberapa kursi plastik dan satu buah meja panjang, tidak adanya lampu penerangan, kipas angin, bahkan sistem airnya pun tidak ada. Ditambah terdapat sejumlah sarang tawon didalam kamar mandi. Hal hal tersebut adalah sebagian kendala yang mengganggu kegiatan kami. Kembali ke Cidokom? Ketika KKN saya jarang sekali adanya koneksi internet terutama non seluler bahkan warnet, walaupun warga desa dapat menggunakan smartphone untuk mengakses internet namun mereka belum tahu bagaimana cara memanfaatkan dengan benar hingga mendatangkan keuntungan dalam penggunaannya. Secara pribadi jika saya memiliki rezeki dan kemampuan yang lebih, saya harap saya dapat meningkatkan Teknologi dan Informasi untuk Desa Cidokom. Masalah ini mungkin yang akan membawa saya kembali ke Desa Cidokom. Selama KKN banyak kesulitan yang terjadi dari awal hingga akhir seperti dana, informasi, tempat, waktu, kemampuan, 86 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
miskomunikasi pasti ada karena tidak ada sesuatu yang dapat berjalan dengan mulus tanpa adanya hambatan, tetapi syukur Alhamdulillah semua kegiatan dapat terselesaikan dengan baik, dan saya bersyukur brpengalaman KKN bersama mereka, berkerjasama bersama mereka, dan bersuka-duka bersama mereka untuk menjalankan proker di Desa Cidokom. Kenangan KKN bersama mereka di desa adalah salah satu hal yang terbaik dalam hidup saya Alhamdulillah. “Baik atau buruk sesuatu kau tidak akan tahu sebelum kau mencobanya”. KKN adalah hal yang saya anggap buruk bagi saya karena belum mencobanya dan ternyata menjadi hal yang sangat baik diakhirnya. Alhamdulillah. Harapan kalau kami semua mendapat sesuatu yang berharga dalam kegiatan KKN tahun ini, segala apapun yang telah kami berikan kepada desa mudah-mudahan menjadi hal yang sangat bermanfaat dan berguna untuk desa, saya berharap kami semua dapat berkumpul kembali dan dapat kembali memberikan konstribusi kami terhadap Desa Cidokom.
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |87
Sepotong Cerita di Desa Cidokom Oleh : Khusnul Hidayah Tak Kenal Maka Tak Sayang (Sekelumit Tentang Kita) Sebelum bercerita, ada baiknya saya memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Nama saya Khusnul Hidayah. Mahasiswa semester 7 Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jurusan yang saya pilih lebih berfokus pada media, baik media cetak maupun elektronik. Tepat liburan semester kemarin, saatnya bagi saya untuk menjalankan kewajiban saya sebagai mahasiswa, yaitu mengabdi kepada masyarakat atau yang biasa kita sebut dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Cerita Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2016 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dimulai pada tanggal 13 April 2016 tepatnya di Auditorium Harun Nasution. Di tempat itu, untuk pertama kalinya saya bertemu dengan muka-muka yang masih sangat asing untuk saya. Kita disatukan dan pertemukan oleh ikatan “038”. Ya, itu adalah kelompok yang mempertemukan saya dengan orang-orang baru yang mulai saat itu saya sebut sebagai team saya. Pertama kali bertemu, kita hanya diam yang saling melempar pandang. Mungkin masih canggung dan belum tahu juga mau membuka pembicaraan dari mana. Keheningan pun pecah, ketika ada satu suara yang menyeruak mempersilakan kita untuk saling memperkenalkan diri satu sama lain. Dari situ, satu persatu dari kita saling memperkenalkan siapa kita sebenarnya. Dimulai dari yang pertama memperkenalkan diri adalah seorang cowok yang mengaku bernama Ahmad Wafi. Ia merupakan mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Ia juga menceritakan beberapa pengalaman organisasnya dengan jelas dan singkat. Dari awal pertemuan, memang dia terlihat sedikit pendiam dan hanya berbicara ketika diperlukan saja. Namun, setelah kenal lebih lama ketahuan bahwa ia adalah orang yang seru dan kocak. Ia senang menirukan berbicara menggunakan bahasa Jawa, yang entah ia tahu atau tidak apa maksud dari yang ia ucapkan. Itulah Wafi, si muka kalem namun menyimpan sisi liar. Yang kedua, Fajar Dwi Nur Rachmadi, mahasiswa Jurusan Teknik Informasi Fakultas Sains dan Teknologi. Tak jauh berbeda 88 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
dengan yang pertama, kesan pertama saat bertemu Fajar, ia juga masih menunjukkan sikap yang pendiam dan tak banyak bicara. ia hanya memperkenalkan diri dan pengalaman organisasi, cukup hanya sampai situ. Seiring berjalannya waktu, ternyata ia tidak sekaku itu. Dari semua anggota kelompok 038, ia adalah anggota yang paling rajin dalam hal apapun. ia tidak pernah menolak untuk dimintai tolong apapun dan siapapun. Jobdesk dia sebagai dokumenter, membuat dia orang yang paling sibuk di kelompok karena harus ikut dalam semua kegiatan. Yang ketiga ini sedikit berbeda, namanya Salman Al Farisi. Dari awal bertemu dan berkumpul dia terlihat paling murah senyum. Ya, Salman merupakan mahasiswa Jurusan Tafsir Hadist Fakultas Ushuluddin. Seperti yang pertama dan kedua, ia juga menceritakan pengalaman organisasinya dan selalu dibarengi dengan senyuman. Tak disangka, ternyata Salman adalah sosok yang humoris dan kadang sedikit jayus. Walaupun begitu, ia selalu berusaha membuat suasana menjadi cair dan hangat dengan banyolan-banyolannya yang asal nyeplos. Dibalik kekonyolannya, ternyata Salman menyimpan suara emas. Tidak hanya saat bernyanyi, saat menghafal al-Quran suaranya membuat merinding orang yang mendengarnya. Ya, itulah Salman, sosok pemangku adat paling kocak yang selalu menjadi korban bullying anggota-anggotanya. Keempat, dia memperkenalkan diri sebagai Muchammad Iqbal Alattas mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum. Pertama kali melihatnya, ia tampak sangat berbeda dengan teman-teman yang lain. Ia memiliki perawakan yang tinggi, besar, kulit sawo matang dengan wajah khas orang arab. Ya, ternyata benar, dia memang keturunan arab dari ayahnya. Sama seperti sebelumsebelumnya, ia juga belum banyak bicara. Seiring berjalannya waktu, saya mulai mengenal sosok Iqbal lebih dalam. Ia memiliki kepribadian yang keras namun perasaan yang peka terhadap sekitar. Iqbal juga merupakan patner begadang sekaligus tempat curhat yang baik. Walaupun kata-kata yang keluar dari mulutnya sering pedas dan nyelekit, namun tetap saja ia satu-satunya cowok yang paling peka dan peduli. Ya, itulah Iqbal, anak Ilmu Hukum yang selalu kepo, namun ketika ia berbicara orang lain akan diam dan mendengarkan. Satu hal yang membuat selalu ingat dia adalah, ketika merasa keren ia akan P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |89
meletakkan dagunya di antara jari jempol dan telunjuk dengan memasang wajah stay cool., hingga akhirnya terciptalah Iqbal Style yang menjadi trend di kalangan cewek kelompok ini. Yang kelima, Oktanta Tri Hatmoko, mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Dari semuanya, mungkin di awal dia yang terlihat paling tegas dan tak banyak senyum saat berbicara. Ia juga merupakan satu-satunya anggota kelompok yang fakultasnya berada di Kampus II. Perjalanan KKN mulai membuka karakter dia yang sebenarnya, dia merupakan seorang aktivis anti asap rokok. Pengalaman organisasi yang mumpuni, juga membuat dia paling vokal ketika rapat. Akan tetapi, kesibukannya di luar juga membuat dia kurang bisa aktif di kegiatan KKN ini. Walaupun demikian, kontribusinya untuk kelompok ini lumayan besar terutama di awal perjalanan KKN ini. Keenam, Mitra Lesmana, mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora. Dia satu-satunya anggota kelompok yang datang terlambat saat itu. Saat semua anggota yang lain sudah mulai berdiskusi, dia datang dengan muka datar dan tanpa dosa. Sifat asli dia terlihat, setelah kita benar-benar menjalani KKN. Dia tidak sedatar yang tergambar di awal. Ia ternyata tipe orang yang rame, kocak walaupun kadang gak jelas dan menyebalkan. Lelucon yang keluar dari mulutnya, sering tidak terduga. Namun, sukses membuat orang tertawa geli. Kemahirannya memainkan gitar dengan suara yang bisa dibilang lumayan juga, menjadikannya pusat perhatian untuk beberapa saat. Ya, itulah Mitra, anak Sastra Arab yang selalu mengaku pernah tinggal di Melbourne, yang sering membuat orang lain kesal, sering ngebully namun tanpa dia mungkin kita akan kekurangan cerita. Ketujuh, Novi Novera, mahasiswa Fakultas Dirasat Islamiyah. Dari semuanya, dia yang terlihat paling aktif dan bersemangat sejak pertama bertemu. Dia juga yang berusaha untuk membuka pembicaraan agar kita tidak saling membisu. Kesan pertama bertemu dengannya, saya berfikir dia yang paling semangat untuk KKN. Seiring berjalannya waktu, kami mulai kenal lebih dalam dengan sosok yang biasa di panggil ‘Uni’ ini, ternyata pribadi yang sangat unik. Di depan banyak orang, ia mampu terlihat anggun, mandiri, cerdas, dan cekatan. Namun, di sisi yang lain dia juga bisa menjadi pribadi yang sangat 90 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
manja dan kekanak-kanakan. Walaupun demikian, dia adalah teman yang baik. Ya itulah Uni, sosok manja namun cerdas yang perlu trik khusus untuk dapat mengenal siapa dia sebenarnya. Kedelapan, Siti Cahyani. Dari penampilan saat pertama kali bertemu, dia sudah terlihat bahwa dia anak Komus atau LDK. Dia mengenalkan diri sebagai mahasiswi Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dari semua anggota perempuan, dia yang terlihat paling dewasa dan keibuan. Selama kegiatan KKN, Bu Cay, nama panggilan kesayangan kita untuknya, ia merupakan sosok central dalam kelompok. Ia merupakan sosok ibu untuk kita semua. Dia yang mengatur semua masalah keuangan, terutama masalah makan kita di sana. Dia juga kakak favorit anak-anak di SD maupun anakanak yang mengaji ke basecamp kita. Kesembilan, Nadzifatul Fikriyah, mahasiswa Jurusan Tarjamah Bahasa Arab Fakultas Adab dan Humaniora. Dari awal bertemu, dia terlihat paling tomboy di antara anggota perempuan yang lain. Dia juga orang yang pertama kali saya ajak berkenalan dalam kelompok ini. Ada beberapa dari Ifa, nama panggilan dia, yang membuat saya cocok dan merasa nyambung dengannya. Dari semua anggota kelompok, mungkin dia yang paling mengenal siapa saya. Ia sosok yang keras namun lembut ketika mendengarkan keluh kesah orang lain. Dia orang yang paling tahu disaat saya sedang marah, bosan, jenuh maupun ingin sendiri. Dia juga yang selalu berusaha mengembalikan mood saya ketika saya sudah mulai jenuh dengan keadaan. Momen favorit kita adalah disaat kita menyalakan kran di dalam Pondok Pesantren Darunnajah, sambil menunggu air penuh kita akan duduk di gazebo, melihat langit sambil bercerita satu sama lain. Yang terakhir adalah Nita Alfiani, mahasiswa Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi. Pertama kali melihatnya, ia nampak seperti perempuan yang seutuhnya. Ia mengenakan rok dan duduk dengan anggun. Namun, setelah ia memperkenalkan diri terbuka ternyata dia merupakan salah satu atlet karate. Perempuan yang satu ini memang beda dengan yang lainnya. Selama di basecamp dia adalah partner begadang saya. Ya, walaupun sebenarnya alasan utama dia begadang adalah karena ia menunggu jam malam agar bisa mengunduh segala macam yang berbau Korea. Ia adalah sosok Kpopers yang terdampar di kelompok ini, yang terpaksa harus mendengarkan P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |91
ketika saya membutuhkan orang untuk bercerita. Walaupun ia termasuk tipe cewek tomboy, namun ternyata ia jago masak. Masakan andalan dia dan yang selalu menjadi favorit adalah nasi goreng dengan bumbu racik. hehe. Perkenalan dengan Desa Cidokom Dari pertemuan perdana tersebut, kita membentuk struktur kelompok dan mendapatkan seorang ketua kelompok yaitu Salman Al Farisi. Dari pertemuan perdana itu juga, kita mulai merancang beberapa kegiatan yang akan kita lakukan di tempat KKN tersebut, untuk selanjutnya akan dibuat proposal kegiatan yang harus kita serahkan ke PPM. Di pertemuan perdana itu juga, kita menyepakati bahwa kita akan berkumpul satu minggu sekali yaitu setiap hari Sabtu. Dua minggu setelah pembagian kelompok KKN, PPM baru mengumumkan tempat di mana kita akan melakukan eksekusi kegiatan KKN tersebut. Ya, kami kelompok 038 ditempatkan di Desa Cidokom Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor Jawa Barat. Keuntungan bagi kita karena mendapat desa yang tidak terlalu jauh dan masih mudah untuk dijangkau. Dari pengumuman tersebut, kita mulai survei lokasi dan mencari masalah apa yang sekiranya ada di desa tersebut yang selanjutnya harus kita cari solusinya. Setelah melakukan survei perdana, kita mendapat data bahwa Desa Cidokom termasuk desa yang sudah lumayan maju. Masyarakat di sana umumnya bekerja sebagai pembudidaya tanaman hias. Selain itu, untuk para pemuda di sana umumnya bekerja sebagai buruh pabrik, karena di desa tersebut ada sebuah pabrik garmen yang cukup besar. Akses menuju desa tersebut juga sudah terbilang mumpuni, walaupun masih ada beberapa lubang jalan di beberapa titik. Dari data tersebut, kita mulai merancang kegiatan apa yang akan kita lakukan di sana dan mulai koordinasi kepada desa tersebut. Setelah melakukan rapat internal kelompok beberapa kali, akhirnya kita menyepakati beberapa program yang akan kita lakukan selama KKN di Desa Cidokom. Antara lain mengajar di sekolah, ekonomi kreatif, beberapa sosialisasi untuk masyarakat, dan pengadaan tong sampah di beberapa fasilitas umum.
92 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Perjalanan 30 Hari di Desa Cidokom, Antara Pengabdian dan Pembelajaran Senin 25 Juli 2016, bertempat di lapangan parkir Student Center, seluruh peserta KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dilepas secara resmi oleh Bapak Rektor Dede Rosyada. Dalam acara pelepasan tersebut, Bapak Dede menekankan untuk lebih mengutamakan esensi dakwah dalam KKN tahun ini. Setelah acara pelepasan tersebut, masing-masing kelompok mulai berkemas untuk menuju tempat KKN masing-masing, termasuk kelompok saya, kelompok 038. Sehari sebelum acara pelepasan KKN, kita sudah datang ke Desa Cidokom untuk mempersiapkan tempat tinggal kita. Kita sudah mulai membawa barang apa saja yang akan kita gunakan di sana nanti. Seperti peralatan masak, kebersihan dan yang pasti perlengkapan tidur. Setelah acara pelepasan KKN, kita langsung meluncur ke tempat yang akan tinggali bersama selama sebulan kedepan. Ya, karena tidak mendapatkan rumah, kita ditempatkan di Posyandu yang baru saja selesai dibangun oleh Kepala Desa Cidokom. Nyaman tidak nyaman, itulah tempat yang akan menampung kita selama sebulan di sana. Posyandu tersebut hanya terdiri dari dua ruangan. Satu ruangan utama yang biasa dipakai untuk operasional kegiatan Posyandu, sedangkan satu lagi merupakan ruangan yang hanya berukuran sekitar 3m x 4m yang biasa digunakan untuk loket. Ruangan utama dipakai untuk anggota laki-laki sekaligus tempat menaruh motor dan dapur. Ruangan yang satunya merupakan area anggota perempuan. Pertama kali kita sampai di basecamp, ternyata banyak kendala yang harus kita hadapi. Salah satu yang paling vital adalah air. Posyandu tersebut tidak dilengkapi dengan mesin air, sehingga kita harus mencari cara, agar kita bisa mendapatkan air. Salah satu tetangga di situ berbaik hati menawarkan kami untuk mengambil air dari tempat mereka. Alhamdulillah, untuk sementara masalah air terselesaikan. Masalah selanjutnya adalah masalah keamanan. Warga sekitar tempat basecamp kami tinggal sejak kita pertama kali datang sudah mengingatkan kita, bahwa lokasi tempat kita tinggal merupakan lokasi yang rawan maling dan pencurian. Pekerjaan rumah tambahan buat kita untuk ekstra menjaga keamanan. Terlebih lagi kita merupakan pendatang yang masih belum tahu keadaan di sekitar lokasi tempat tinggal kita. P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |93
Walaupun banyak kendala, namun niat kita untuk menyelesaikan misi awal kita datang ke desa tersebut tetaplah menjadi prioritas. Minggu pertama kita datang ke Desa Cidokom, merupakan saat di mana kita mengkonfirmasi dan koordinasi ulang tentang kegiatan yang akan kita lakukan di sana, selama sebulan tersebut kepada pihak-pihak yang bersangkutan. Minggu pertama juga merupakan waktu di mana kita mulai melakukan pendekatan dengan warga sekitar. Rutinitas kita setiap hari diawali bangun pagi dan menghidupkan air dari rumah tetangga untuk keperluan wudhu, mandi, dan yang pastinya keperluan memasak. Ya, kita memasak sendiri kebutuhan makan kita selama KKN. Masing-masing anggota kelompok mendapatkan jadwal piket. Cewek bagian memasak dan cowok bagian bersih-bersih basecamp. Hal yang paling seru ketika KKN adalah makan bersama dengan nasi yang dihampar di atas kertas nasi, dengan lauk yang kita masak sendiri yang tak sering merupakan masakan gagal. Namun, karena kita makan bersama dan diselingi dengan candaan, makanan tersebut tetap terasa nikmat. Minggu kedua merupakan minggu yang lumayan sibuk untuk kita. Rutinitas pagi selalu dimulai dengan sarapan dilanjut mengajar ke sekolah tepatnya di SDN Melati Desa Cidokom. SD tersebut bisa dikatakan, merupakan SD yang memiliki murid terbanyak di wilayah Desa Cidokom yang dikepalai oleh Bapak Bondan. Setiap hari kita harus datang ke sekolah dan mendapat jadwal mengajar kelas 4, 5, dan 6. Namun, jika guru sedang ada acara di luar tak jarang kita juga mengajar kelas 3. Pukul 13.00 kegiatan belajar mengajar di sekolah selesai dan saatnya kita untuk pulang dan beristirahat sejenak. Pukul 15.30 kita mendapat amanat untuk turut membantu kegiatan belajar mengajar di TPA yang berada di rumah Bapak Bondan. Pukul 16.30 kegiatan belajar di TPA selesai dan saatnya untuk kita kembali ke basecamp. Salah satu kegiatan yang kita lakukan di basecamp pada malam hari adalah memberikan pelajaran tambahan untuk anak-anak yang bertempat tinggal di sekitar basecamp. Kita mulai kegiatan dengan bimbingan mengaji kepada anak-anak, dilanjutkan dengan pendampingan belajar dan sesi terakhir adalah hiburan. Kita menyiapkan berbagai macam buku bacaan untuk anak-anak. Kita juga 94 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
menyediakan berbagai gambar dan juga pensil warna. Tak lupa ada beberapa puzzle yang bisa dimainkan oleh anak-anak. Salah satu kejadian lucu yang pernah saya alami saat pendampingan belajar adalah ada seorang anak kecil sekitar umur 3 tahun yang tertidur setelah mengaji dan saya harus mengendong dia pulang ke rumahnya. Setelah selesai pendampingan belajar, biasanya kita akan makan malam bersama dan dilanjutkan dengan rapat harian, membahas kegiatan apa saja yang akan kita lakukan besok. Dalam sesi ini juga, biasanya kita berbeda argumen satu sama lain antar sesama anggota kelompok. Jika sudah begini, maka kita akan mengambil jalan tengah dengan voting. Setelah rapat selesai biasanya kita akan bercerita satu sama lain. Salman, sang pemangku adat merupakan orang yang selalu membuat suasana malam menjadi semakin menarik, dengan banyolanbanyolan dia yang kadang bikin orang ketawa geli karena garing. Yang paling lucu dari dia ,adalah ekspresi mukanya saat ia sudah mulai bernyanyi. Sok serius tapi justru terlihat lucu. Memasuki minggu ketiga, kita mulai bermasalah dengan air. Tetangga basecamp yang biasa memberikan air untuk keperluan kita, mulai terganggu dengan seringnya kita memakai air mereka, sehingga kita memutuskan untuk tidak lagi mengambil air darinya. Sejak saat itu,sumber air kita pindah ke Pondok Pesantren Darunnajah 8 yang memang tepat di sebelah basecamp kita. Setiap hari, para anggota perempuan bergantian untuk masuk pondok dan menghidupkan air, tapi itulah momen yang kita tunggu karena disitu kita bisa melihat “ustadz-ustadz kece” yang berkeliaran di dalam pondok. Namun, bukan berarti masalah air selesai setelah kita mendapatkan air dari pondok karena sumber air yang kita pakai adalah sumber air utama, kita harus bergantian dengan para santri untuk memakainya. Saat subuh sampai jam 06.30 adalah milik santri. Nah, baru setelah itu kita mendapat jatah. Akan tetapi ketika ada kegiatan yang mengharuskan kita berangkat pagi, disitulah ujiannya. Jika sudah begini, maka tak ada pilihan lain selain mandi di dalam pondok, di kamar mandi tamu. Momen paling berkesan yang berhubungan dengan air adalah, saat dimana saya mendapatkan jatah menghidupkan air di dalam Pondok Darunnajah. Saya paling sering menghidupkan air bersama Ifa terutama malam hari, karena untuk persiapan wudhu subuh. Sambil menunggu air di tampungan penuh, saya dan Ifa biasa duduk di gazebo P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |95
pondok. Menikmati malam sambil saling melempar cerita. Disitulah kita saling mengenal lebih dalam karakter masing-masing dari kita. Disitu juga momen dimana kita bisa saling jujur dan mengungkapkan keluh kesah kita. Iya Ifa, cewek tomboy yang memiliki watak keras, namun banyak kejutan yang akan dia berikan jika sudah mengenal dia lebih dalam lagi. Selain momen menunggu air, malam hari juga banyak memberikan kesan untuk saya. Kebiasaan begadang dikosan, ternyata terbawa juga di tempat KKN. Untung masih ada juga anggota kelompok yang memiliki masalah yang sama. Nita dan Iqbal salah satunya. Nita sering begadang, karena menunggu jam malam agar dia bisa mendownload segala apapun yang berhubungan dengan Korea. Ya, Nita merupakan salah satu Kpopers yang terdampar di kelompok 038. Berbeda dengan Nita, Iqbal begadang, karena dia yang memastikan keamanan basecamp pada malam hari, ngeronda lah bahasa gaulnya. Sambil menikmati malam, biasanya kita akan saling cerita satu sama lain. Iqbal merupakan sosok pendengar dan sangat baik. Tidak hanya mendengarkan, ia juga akan memberikan masukan, bahkah kritikan atas apa yang kita ceritakan. Ya begitulah Iqbal, cowok paling peka di antara anggota yang lainnya. Tidak jarang, squad begadang ketambahan personel. Ifa dan Mitra kadang juga ikut gabung untuk memeriahkan suasana malam. Mitra sering mengambil peran sebagai penghibur dikala malam hari. Ya, dia sangat mahir memainkan gitar. Suaranya juga lumayan lah, bisa membuat para wanita melting kalau kata Iqbal. Memasuki minggu keempat merupakan saat di mana, akan diadakan berbagai acara untuk memperingati hari kemerdekaan. Kita juga tidak mau ketinggalan untuk ikut memeriahkan acara tersebut. Beberapa hari sebelum peringatan 17 Agustus, Bapak Bondan selaku kepala sekolah SDN Melati, meminta kita untuk memeriahkan acara 17 Agustus di SDN Melati. Untuk menyukseskan acara tersebut, maka kita melakukan rapat internal untuk menyusun kegiatan apa saja, yang akan kita berikan untuk siswa-siswa SDN Melati. Kita memutuskan untuk mengadakan beberapa lomba yang akan kita laksanakan pada tanggal 18 Agustus bertempat di lapangan SDN Melati. Sebelum eksekusi perlombaan, kita menyiapkan perlengkapan apa saja yang akan kita pakai untuk menyukseskan acara tersebut. Beruntung, 96 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
karena pihak sekolah berkenan untuk menyiapkan semua peralatan yang kita butuhkan. Beberapa hari sebelumnya, kita juga mengadakan kegiatan ekonomi kreatif untuk ibu-ibu PKK di Desa Cidokom. Kita berfokus pada pembuatan berbagai kreasi yang berbahan dari kain flannel, seperti gantungan kunci dan hiasan lainnya, yang bertempat di rumah Bapak Kepala Desa Cidokom, Bapak Sain Saputra. Antusiasme para ibu-ibu terlihat, ketika mereka sangat bersemangat untuk membuat berbagai kreasi dari kain flannel. Kegiatan tersebut, di tutup dengan foto bersama dan hasil karya masing-masing ibu-ibu boleh mereka bawa pulang. Sebelum kegiatan ekonomi kreatif, kita juga mengadakan kegiatan cek kesehatan untuk ibu-ibu, berbarengan dengan kegiatan Posyandu bulanan di Desa Cidokom. Walaupun acara cek kesehatan ini nyaris gagal, karena kendala tim medis yang telat datang karena terjebak hujan, namun kita memutuskan untuk mengganti hari kegiatan cek kesehatan tersebut dan hasilnya antusiasme warga terhadap acara yang kita adakan tetap lumayan bagus. Terbukti, banyaknya ibu-ibu yang datang untuk memeriksakan kesehatan mereka. Tanggal 17 Agustus, kita mendapat undangan untuk mengikuti upacara peringatan 17 Agustus di lapangan Kecamatan Gunung Sindur bersama semua kelompok KKN yang ada di wilayah Kecamatan Gunung Sindur, termasuk kelompok KKN dari Universitas Muhammadiyah Jakarta. Setelah upacara selesai, kita menyempatkan diri untuk safari KKN ke basecamp kelompok KKN, yang berada tak jauh dari Kecamatan Gunung Sindur. Setelah bersilaturahim beberapa saat, kita kembali ke basecamp dan mempersiapkan acara perlombaan di sekolah. Hari perlombaan di SDN Melati tiba, anak-anak berkumpul di halaman sekolah untuk mendengarkan arahan dari kepala sekolah, sekaligus pendaftaran perlombaan. Tak disangka, antusiasme anakanak sangat tinggi, hingga ada beberapa anak yang tidak dapat mengikuti perlombaan, karena kuota telah habis. Sehari setelah perlombaan, adalah saatnya untuk membagikan hadiah kepada pemenang lomba. Momen itu, sekaligus merupakan momen perpisahan kita dengan SDN Melati. Rasa sedih dan bahagia P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |97
bercampur aduk. Sedih karena kita harus meninggalkan anak-anak yang selalu antusias kalau kita datang ke sekolah. Senang karena, tugas kita telah selesai. Ya itulah perjalanan hidup, setiap ada permulaan pasti juga akan ada akhirannya. Setelah semua program kegiatan terealisasi, saatnya kita untuk berpamitan dengan warga Cidokom. Acara penutupan KKN dilaksanakan di balai kelurahan Desa Cidokom. Dalam acara tersebut, kita memberikan cinderamata sebagai kenang-kenangan untuk Desa Cidokom. Kita juga mengadakan, acara makan bersama dengan warga sekitar dan berakhirlah tugas kita untuk mengabdi di Desa Cidokom selama satu bulan. Pelajaran terpenting yang saya dapatkan dari KKN kali ini, bagaimana kita belajar untuk saling memahami satu sama lain. Belajar menerima segala kelebihan dan kekurangan orang lain dan yang paling penting, bagaimana kita menekan ego kita agar semua bisa berjalan baik, tanpa ada yang merasa terbebani. Masyarakat Desa Cidokom juga memberikan banyak pelajaran untuk saya salah satunya adalah tentang kedisiplian waktu, kerja keras, dan kebersamaan. Saya yakin, Cidokom mampu tumbuh menjadi desa mandiri, jika mereka mampu memaksimalkan potensi desa mereka, terutama bidang budidaya tanaman hias. Ya inilah akhir perjalanan KKN kita. Harapan saya untuk semua teman KKN, semoga silaturahim kita bisa tetap terjaga. Jadikan pengalaman sebulan di Cidokom, sebagai pembelajaran untuk bisa hidup di masyarakat secara layak dan benar. Semoga kita menjadi orang sukses dengan cara jalan dan pilihan kita masing-masing. Jaga selalu kesehatan kalian, kelak di persimpangan kesuksesan, mungkin kita akan bertemu dan membuat cerita baru.
98 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
CIDOKOM: SEPETAK DESA LADANG PEMBELAJARAN Oleh : Mitra Lesmana Pengantar Awal Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016 dimulai dari tahap pembagian kelompok. Berbeda dari tahun sebelumnya, Kuliah Kerja Nyata (KKN) kali ini semua tersistem langsung dari pihak PPM sendiri. Mulai dari pembagian kelompok, hingga pemilihan desa pengabdian mahasiswa. Pembagian kelompok sendiri diumumkan secara online melalui Academic Information System (AIS) pada minggu awal semester genap (6). Ada lebih dari dua ratus kelompok untuk Kuliah Kerja Nyata tahun 2016 ini. Setelah masingmasing mahasiswa mendapat kelompok, pihak KKN-PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mengumumkan tanggal dan tempat untuk setiap peserta KKN untuk mengikuti pembekalan. Adapun pembekalan ini terbagi menjadi 4 gelombang yaitu gelombang satu, gelombang dua, gelombang tiga, dan gelombang empat. Bertempat di Auditorium Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Acara pembekalan ini merupakan salah satu dari sekian rangkaian yang wajib diikuti oleh peserta KKN UIN 2016. Dalam pembekalan ini, pihak KKN-PPM UIN memberikan suatu penjelasan mengenai hal-hal yang harus kami lakukan di desa tempat pengabdian kami, baik itu strategi pendekatan masyarakat, potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) dan lain lain. Setelah pembekalan selesai, pihak KKN-PPM UIN memberikan instruksi agar kami berkumpul dengan anggota kelompoknya masingmasing. Dan saya sendiri, akhirnya berkumpul dengan teman-teman anggota kelompok yaitu kelompok 038. Impresi pertama saya adalah senang, karena saya mendapat teman baru dari background fakultas dan jurusan yang berbeda-beda. Ya, karena besar harapan saya pasti akan ada pengalaman dan ilmu baru yang saya peroleh nantinya dari mereka. Kami pun berkumpul di depan panggung Auditorium Harun Nasution UIN. Adapun nama-nama kelompok 038 yaitu; Saya sendiri Mitra Lesmana dari Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora, Muchammad Iqbal Alatas dari Ilmu Hukum Fakultas Syariah Hukum, Salman Al Farisi dari Tafsir Hadist Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Ahmad Wafi dari Manajemen Pendidikan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |99
Keguruan, Fajar Dwi Nur Rachmadi dari Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi, Oktanta Tri Hatmoko dari Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Novi Novera dari Dirasat Islamiyah Fakultas Dirasat Islamiyah, Nadzifatul Fikriyah dari Tarjamah Bahasa Arab Fakultas Adab dan Humaniora, Siti Cahyani dari Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Nita Alfiani dari Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, dan Khusnul Hidayah dari Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Di akhir acara pembekalan, Pihak KKN-PPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengadakan perkumpulan masing-masing kelompok untuk kita, agar saling mengenal teman-teman baru yang nantinya akan menjadi mitra kerja selama berada di desa dan selama kegiatan KKN berlangsung. Pihak KKN-PPM UIN juga menginstruksikan agar kita menunjuk satu orang dari anggota kelompok yang dipercaya untuk menjadi ketua kelompok tersebut. Obrolan pertama dalam perkumpulan kelompok kita diawali dengan perkenalan diri dari masing-masing anggota mulai dari nama, asal fakultas, jurusan sampai dengan pengalaman organisasi, hingga akhirnya kami pun menunjuk Salman Al Farisi sebagai orang yang dipercaya menjadi ketua kelompok 038. Ketua kelompok sudah terpilih, namun sebelum perkumpulan ditutup, saya juga sempat mengusulkan untuk membuat sebuah group chatting agar kita saling memberi informasi dengan mudah. Mengingat jadwal perkuliahan semester enam yang cukup padat dan penuh dengan tugas, akan sangat sulit rasanya jika harus sering mengadakan rapat. Pihak KKN-PPM UIN kembali memberi instruksi berakhirnya perkumpulan gelombang pertama, karena Auditorium Harun Nasution akan kembali diisi untuk acara pembekalan KKN UIN Syarif Hidayatullah 2016 gelombang kedua, kami pun kembali ke tempat masing-masing. Sebuah Nama Sebuah Cerita Mungkin baru beberapa bulan lagi, Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam hal ini pengabdian langsung ke masyarakat desa akan dilaksanakan. Namun, saya sangat amat yakin bahwa, jauh sebelum semua itu dikerjakan, akan perlu banyak persiapan di dalamnya. Baik persiapan program-program kerja, manajemen tim, survei lapangan, 100 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
survei basecamp, survei potensi SDA dan SDM, persiapan mentalitas dan lain-lain. Berbicara di luar konteks persiapan, melihat suatu kelompok tim kerja sudah terbentuk, namun kita belum mendapatkan nama kelompok yang dianggap cocok dan bagus untuk digunakan. Mungkin akan terdengar sepele bagi sebagian orang, tapi bagi saya sebuah nama akan jadi sebuah cerita. Sebuah nama mungkin akan menjadi sebuah filosofi dasar dirinya, darimana, dan kemana sesuatu itu akan melangkah. Sampai akhirnya nama “LOGIC” terpilih melalui hasil vote terbanyak anggota kelompok kita. Logic secara harfiah artinya logika atau jalan pemikiran seseorang, sedangkan di luar sudut harfiahnya, Logic sendiri merupakan akronim dari kalimat Look after ground in innovative and creative, yang arti terdekatnya dalam bahasa Indonesia yaitu memelihara dalam inovasi dan kreasi. Timbul sebuah pertanyaan awal di benak saya, kenapa harus memelihara? karena memang nama ini bukan datang dari saya. Tapi dengan sedikit perenungan, terlintas gambaran di benak saya sebuah desa yang tidak harus diubah secara keseluruhan, tapi ada potensi-potensi yang memang harus dipelihara dengan inovatif dan kreativitas. Filosofi yang begitu kuat, lantas saya pun ikut setuju dengan pemiihan “LOGIC” sebagai nama kelompok kami. Setelah nama kelompok berhasil didapat, ada seseorang anggota dari kami mengusulkan untuk pengadaan pembuatan sebuah logo kelompok. Teman-teman Logic sendiri mempercayakan saya untuk mendesain logo kelompok. Memang kebetulan saya sendiri hobi di bidang itu. Awalnya cukup membingungkan ketika harus berimajinasi, hal apa yang dapat saya desain. Alhasil, saya mengkombinasikan logo puzzle yang beraneka warna, dengan sebuah logo lampu di tengahnya. Tentu, pasti akan ada yang akan bertanya makna di balik logo yang saya desain. Ya benar, layaknya lambang negara kita Republik Indonesia burung Garuda, logo yang saya desain juga punya makna yang cukup filosofis. Empat buah potongan puzzle dengan beragam warna melambangkan setiap anggota kelompok Logic mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, mempunyai pemikiran, dan skill yang berbeda-beda. Layaknya sebuah puzzle yang memiliki potongan yang berbeda, hanya jika potongan-potongan itu saling melengkapi satu dengan yang lainnya, barulah itu akan menjadi puzzle P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |101
yang utuh sempurna. Makna “Teamwork does perfect” saya sematkan di dalam logo puzzle ini, sedangkan lambang lampu sendiri maksudnya seperti sebuah lampu yang dapat menyinari ruang lingkup sekitarnya, kita diharapkan dapat menjadi sesuatu yang dapat menyinari dan memberi pengaruh lebih baik, di mana pun dan kapan pun kita berada. Hal ini sejalan dengan sebuah kalimat berbahasa arab, “Khairukum man ahsanahum khulqon wa anfa’uhum linnasi” yang arti dalam Bahasa Indonesia adalah “Sebaik-baiknya kalian adalah yang berakhlak baik dan bermanfaat bagi orang lain”. Saya rasa nilai-nilai inilah yang hadir dibalik pembuatan logo Logic tersebut, dan besar harapan saya, semua itu dapat menjadi doa dan motivasi kawan-kawan kelompok 038 ini. Di tengah rutinitas perkuliahan semester enam, koordinasi kelompok kita masih terus berjalan. Sudah ada beberapa pertemuan yang kita lakukan, demi mempersiapkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Syarif Hidayatullah 2016 ini. Pembagian struktur organisasi kelompok juga telah terbentuk. Adapun struktur organisasi kelompok LOGIC adalah Salman Al Farisi yang menjabat sebagai Ketua kelompok, Novi Novera sebagai Wakil Ketua, Ahmad Wafi sebagai Sekertaris I, Khusnul Hidayah sebagai Sekertaris II, Siti Cahyani sebagai Bendahara I, Nadzifatul Fikriyah sebagai Bendahara II, Muchammad Iqbal Alattas sebagai Penanggung Jawab Dokumentasi I, Fajar Dwi Nur Rachmadi sebagai Penanggung Jawab Dokumentasi II, Saya sendiri sebagai Penanggung Jawab Dokumentasi III, Oktanta Tri Hatmoko sebagai Penanggung Jawab Buku I, dan Nita Alfiani sebagai Penanggung Jawab Buku II. Meski struktur organisasi telah terbentuk seperti demikian, namun dalam implementasinya tentu tidak 100% dilakukan sesuai dengan jabatan keorganisasiannya. Semua itu tentu akan sangat menyesuaikan dengan program kerja dari masing-masing individu, manajemen tim dan waktu serta situasi kondisi ketika turun langsung ke desa. Teman Rasa Keluarga Tentu dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN), ada banyak sekali pengalaman dan kesan terhadap rekan satu kelompok. Salah satunya adalah dalam kehidupan di desa yang saya jalani selama satu bulan, di Posyandu Tohaga tempat basecamp saya tinggal. Sebelum saya 102 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
menjalani kehidupan bermasyarakat di desa, saya mungkin hanya mengenal rekan-rekan kelompok saya sebagai rekan kerja biasa. Akan tetapi, persepsi saya mengenai hal itu tidak sepenuhnya benar, mereka mungkin lebih tepat dikatakan sebagai keluarga saya yang baru. Iya sebagai keluarga, bagaimana tidak? jika ada dalam sebuah kelompok saya yang bernama Novi Novera, teman yang begitu mirip tingkah lakunya seperti ibunda saya di rumah yang setiap pagi sudah begitu ribut dengan logat kental melayunya, di tengah saya yang masih terlelap tidur. Mungkin bisa dibilang frekuensi suara yang dihasilkan Novi, dapat menembus masuk ke alam mimpi saya dan menarik saya untuk lekas bangun dan menjauh dari sumber suara. Ya, lucu memang jika diingat-ingat, jika dibandingkan dengan teman-teman yang lain, suara Novi memang yang paling JUARA!. Namun semua itu tidak membuat saya terus kesal, ada nilai positif yang saya ambil, yaitu saya bisa bangun di pagi hari tanpa sebuah alarm!. Hal yang lucu lainnya dari Novi adalah frekuensi pengucapan kata yang begitu cepat dan di atas rata-rata permenitnya, sering kali membuat dia lupa akan nama teman kelompoknya sendiri. Tak peduli seberapa lama kita tinggal diruang lingkup yang sama, Sering kali dia memanggil saya dengan “Hey, yang itu siapa namanya?”. Bukan hanya saya tapi teman yang lain juga sering dipanggil seperti itu. Lain halnya Novi, hal lucu dari teman pria, juga muncul sesosok Fajar. Fajar Dwi Nur Rachmadi. Saya mungkin bisa membayangkan, berapa lama dia ketika ujian nasional menghitamkan bulatan LJK (Lembar Jawaban Komputer) di kolom identitas, melihat namanya yang begitu panjang. Berpostur tinggi, kurus, dan tidak neko-neko. Ketika di basecamp, Fajar bisa dibilang orang yang rajin dan tidak terlalu banyak bicara. Namun lain halnya jika sudah bertemu Wafi, rekan satu tempat pemandian "Masjid Raudatul Jannah" ia bisa berbalik 180 derajat menjadi hiperaktif. Di lain sisi, Wafi juga teman yang cenderung pendiam. Ya di sinilah mungkin teori dasar matematika terbukti, jika minus (-) bertemu (-) hasilnya akan akan menjadi plus (+). Minus disini artinya cenderung pendiam dan bukan suatu hal yang negatif. Ada juga Salman, di luar keorganisasian kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN), dia juga sosok yang humoris. Banyak humor-humor yang cukup klasik menurut saya, yang kembali disajikan dan cukup P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |103
renyah didengar. Ya, seperti cerita orang yang mencopot sendalnya ketika naik lift, humor tentang desain rumahnya yang gagal dan lainlain. Namun, satu hal yang membuat saya cukup heran adalah dia mampu membuat suasana basecamp kami seperti seakan-akan berada di Jawa Timur. Memengaruhi rekan anggota lainnya untuk berbahasa Jawa, baik yang asli Jawa maupun non-Jawa. Hal inilah yang membuat Novi, Iqbal, dan Cahya geleng-geleng kepala, karena diantara kita cuma mereka saja yang tidak mengerti bahasa ini. Saya sendiri sedikit memahami bahasa Jawa, walau tidak mengetahui seluruh makna harfiahnya. Di kelompok kita, Salman memang cukup membawa pengaruh, iya pengaruh Jawa. Mungkin tulisan tentang beberapa teman-teman saya di atas, cukup bisa menggambarkan warna-warni kami selama di basecamp. Teman yang lain juga tidak kalah serunya, semuanya hadir melengkapi dengan keunikannya masing-masing. Layaknya sebuah keluarga, mereka cukup bisa menjadi tempat untuk saling berbagi cerita dan melepas tawa setelah menjalani aktivitas selama berada di desa. Senyum Ceria di SDN Melati Selama menjalani aktivitas di desa, mungkin di SDN Melati lah tempat sebagian besar kita banyak melakukan aktivitas program kerja. Kita disambut hangat oleh Pak Bondan, kepala sekolah SDN Melati, ketika saya dan teman-teman melakukan survei dalam program kerja mengenai pendidikan. Nampaknya, beliau sudah cukup mengerti maksud kedatangan saya dan teman-teman, melihat respon yang begitu cepat dari beliau, ketika salah seorang teman saya sedang menjelaskan program kerja kita di sekolah ini. Setelah berbincangbincang beberapa lama, akhirnya kami meminta izin Pak Bondan untuk masuk ke kelas, untuk melakukan survei. Saya sendiri merasa menjadi pusat perhatian saat memasuki ruang kelas. Saya melihat antusias yang besar adik-adik SDN Melati, dari cara mereka menjawab salam, cara mereka saling berebut soal yang kami berikan, walau tidak sedikit juga yang hanya sibuk gaduh di kelas. Sangat berbeda suasana kelas rasanya jika dibandingkan sebelumnya. Kegiatan program pendidikan di SDN Melati ini berlangsung kurang lebih dari dua minggu. Cukup banyak pengalaman yang saya dapatkan di sekolah ini.
104 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Saya mendapat giliran untuk mengajar bahasa Inggris. Walau saya sering bercuap-cuap dengan menggunakan bahasa asing ini di media sosial, cukup sulit ternyata untuk dapat mengajarkannya kepada adik-adik SDN Melati. Melihat banyak dari adik-adik di sekolah ini sedikit yang berminat dengan bahasa Inggris, jika dibandingkan dengan sekolah-sekolah di daerah perkotaan. Inilah yang menjadi fenomena yang saya temukan di desa ini. Saya memilih metode bernyanyi, yang mungkin mudah untuk mereka pahami. Saya mengadaptasi lagu “Jika kau senang hati” ke dalam bahasa Inggris sebagai bahan pengajaran. Seperti ini lirik lagunya. If you happy and you know it clap your hands! If you happy and you know it clap your hands! If you happy and you know it, and you really want to show it, if you happy and you know it clap your hands! If you happy and you know it just say yes! If you happy and you know it just say yes! If you happy and you know it, and you really want to show it, If you happy and you know it just say yes! SDN Melati mengajarkan saya dan teman-teman lainnya bagaimana menjadi seorang guru, belajar kesabaran menghadapi tingkah laku siswa/i yang sulit untuk diatur, belajar menjadi seorang yang mungkin bisa menjadi panutan bagi mereka, dan selalu siap jika diminta menggantikan guru yang berhalangan datang. Mungkin ada beberapa lagi pengalaman yang tidak sempat tertuliskan yang kami dapat di SDN Melati. We Were Not Superman, But Super Team! Tidak terasa berada sudah hampir genap satu bulan, saya dan teman-teman LOGIC di penghujung akhir pengabdian Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2016 ini. Melihat program kerja sudah semua terlaksana, khususnya seluruh kelompok KKN UIN di Desa Cidokom Kecamatan Gunung Sindur, sepakat P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |105
untuk melakukan acara penutupan. Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci al-Qur’an oleh teman kelompok kita, Siti Cahyani. Kemudian acara dilanjutkan oleh sambutan dari perwakilan mahasiswa KKN UIN di Desa Cidokom, sambutan dari Kepala Desa Cidokom, dan perwakilan dosen pemimbing 038 Pak Noor Bekti. Setelah acara sambutan-sambutan dan serangkaian penyerahan cinderamata dari setiap kelompok, acara penutupan KKN UIN di Desa Cidokom diakhiri dengan makan bersama dan penampilan dari mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah. Saya juga sempat mengisi acara penampilan itu, walau tidak ada konfirmasi dari panita acara sebelumnya. Setelah kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Cidokom resmi ditutup, Novi menginstruksikan saya dan seluruh teman-teman kelompok 038 untuk berkumpul bersama Pak Noor Bekti, dosen pembimbing kami. Setelah kita semua berkumpul, Novi menjelaskan bahwa kita semua ditugaskan untuk mengisi selembar kertas yang telah disediakan, dengan menuliskan nama-nama teman kelompok dari nomor urut satu sampai dengan sepuluh, dari teman yang teraktif sampai yang dinilai kurang aktif. Hal ini tentu membuat saya berfikir apa maksud tujuan Pak Noor akan hal tersebut. Lantas saya pun menanyakan hal ini kepada beliau. Dan beliau pun menjawab bahwa ini akan menjadi bagian dari tolak ukur penilaian, bagi siapa yang berada di nomor urut satu maka dia akan mendapat nilai poin 10, sedangkan nomor urut 2 akan mendapat nilai 9 dan seterusnya. Lalu hasil dari masing-masing anggota kelompok akan diakumulasikan secara keseluruhan dan itulah yang akan menjadi penilaian beliau. Mendengar penjelasan beliau, saya kembali bertanya “Apakah efektif jika kami dinilai dengan metode seperti ini?”. Beliau menjawab bahwa yang sangat mampu menilai seorang teman adalah temannya sendiri. Berhenti di kalimat itu dan beliau tidak memberikan penjelasan apapun lagi. Jujur, sangat berat buat saya untuk menilai teman seperti itu, khususnya untuk menuliskan nama mereka yang berada di nomornomor urut bawah. Karena menurut saya sangat subjektif dan statistikal, jika metode ini dipakai untuk menilai kinerja teman dalam pengabdian diri ke masyarakat. Bisa jadi penilaian ini melahirkan hasil, yang mungkin sangat tergantung dari faktor kedekatan individu ke individu. Dan lebih membuat saya sangat menolak akan metode itu adalah, nama ditulis tanpa penjelasan deskriptif, yang akan bisa 106 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
dijadikan pelajaran bagi saya dan teman-teman untuk ke depannya. Karena, asumsi saya Kuliah Kerja Nyata sendiri merupakan sebuah media pembelajaran yang dibuat oleh pihak universitas, untuk mempelajari sesuatu yang tidak di dapat di dalam kelas, dalam hal berorganisasi, bermasyarakat dan lain-lain. Bukan menjadi sebuah akademi yang melihat mahasiswa/mahasiswi terbaik. Saya dan temanteman turun ke desa sebagai tim kerja dan saya rasa sangat bijak jika kami dinilai sebagai sebuah tim bukan sebagai kumpulan individu. Selain itu, metode penilaian seperti tadi menimbulkan efek sosial bagi saya atau teman-teman lain setelah perkumpulan itu. Alhamdulillah, keresahan ini telah saya sampaikan kepada teman-teman kelompok LOGIC. Karena, dalam KKN ini pelajaran yang benar-benar saya dapat adalah organisasi yang baik bukan sekedar tentang individu terbaik, tapi tentang suatu manajemen tim yang baik. We were not Superman, but Super Team!
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |107
CIDOKOM : Pelajaran dan Pengalaman hidup selama 32 hari Oleh : Muchammad Iqbal Alattas PART I : THE REAL STORY OF LOGIC Tahapan, pelaksanaan, dan penyelesaian Cerita ini dimulai pada saat pembekalan KKN-PPM 2016 di Auditorium UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada awal mula kelompok ini berkumpul semua terasa biasa saja, pada saat sesi pengenalan kelompok KKN 2016 yang berada tepat di akhir sesi pembekalan, saya dikenalkan sekaligus pertama kali bertatap muka dengan anggota-anggota dari pada kelompok LOGIC, yang dikemudian hari begitu memiliki kesan di hati saya. Anggota dari kelompok ini sendiri berjumlah 11 orang, yang mana terdiri dari 5 orang perempuan dan 6 orang laki-laki. Untuk anggota perempuan sendiri terdiri dari saudari Novi Novera, Siti Cahyani, Khusnul Hidayah, Nadzifatul Fikriyah dan Nita Alfiani, sedangkan untuk anggota lakilaki sendiri terdiri dari saudara Fajar Dwi Nur Rachmadi, Salman AlFarisi, Oktanta Tri Hatmoko, Mitra Lesmana, Ahmad Wafi dan saya sendiri Muchammad Iqbal Alattas. Di awal pertemuan, kita bersepakat untuk menentukan sekaligus memilih siapa sajakah pengurus inti dari kelompok ini yang diantaranya terdiri dari susunan ketua, wakil ketua, bendahara, dan sekertaris. Pada saat sesi pemilihan pengurus utama ini, saya dan saudara Oktanta sempat ditunjuk sebagai ketua. Namun, dikarenakan saya merasa belum siap untuk memikul beban yang cukup berat ini dikarenakan kesibukan yang saya miliki, maka saya berkata sejujurnya mengenai alasan tersebut, kepada teman-teman lainnya dan mereka dapat memahami alasan yang saya berikan tersebut. Akhirnya, setelah melalui sesi perdebatan dan pemilihan yang cukup lama, akhirnya kita bersepakat untuk menunjuk saudara Salman Al Farisi sebagai ketua kelompok dan saudari Novi Novera sebagai wakilnya. Setelah pertemuan pertama ini, kita melakukan berbagai rapat untuk menentukan arah tujuan yang hendak digapai dan nama apa yang pantas disandang oleh kelompok ini. Untuk rapat sendiri, berkat saudara Novi Novera kita mendapatkan tempat yang sangat nyaman, yaitu di ASPI atau Asrama Putri UIN dan tentunya berbeda dengan 108 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
kelompok lain yang melakukan rapat-rapat persiapan kegiatan KKN di tempat yang menurut saya kurang nyaman dan cenderung bepindah-pindah. Setelah melalui berbagai rapat, dengan cukup banyak usulan yang masuk, kita memutuskan dan sepakat untuk menentukan nama kelompok, yaitu LOGIC dengan kepanjangan Look After Ground in Innovative and Compatible yang dapat saya maknai bahwasanya semua tindakan yang kita lakukan dalam kegiatan KKN ini sendiri, haruslah berupa tindakan-tindakan yang dapat diterima oleh logika berfikir yang ada, dikarenakan tidak mungkin merubah secara drastis kondisi fundamental maupun kultural yang ada pada masyarakat desa dalam waktu yang singkat, yakni selama 1 bulan. Tentunya apa saja yang hendak dilakukan harus dengan menelaah terlebih dahulu apakah sebenarnya aspek fundamental yang ada dan secara implisit tersirat, itulah poin yang sebenarnya dibutuhkan oleh masyarakat untuk berkembang dan menjadi individu, maupun kelompok sosial yang lebih baik. Baik dari sisi materil maupun imateril, sedangkan dalam menentukan program kerja sendiri, kita bersepakat untuk menetapkan beberapa agenda program kerja inti dalam kegiatan KKN ini sendiri, yang diantaranya terdiri dari penyediaan tempat sampah, pembuatan papan nama bagi Kepala Dusun dan Ketua Rukun Warga beserta jajarannya, seperti Ketua Rukun Tetangga. Ekonomi Kreatif berupa pembuatan kerajinan, check kesehatan, pengaktifan kegiatan Posyandu, penyuluhan mengenai kesehatan, Education Movie beserta seminar sederhana mengenai gerakan anti rokok beserta kekerasan terhadap anak, membantu proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan belajar mengaji di basecamp kelompok. Tak hanya itu, kita pun turut membantu proses kegiatan belajar mengaji di TPQ maupun di pengajian sekitar Dusun 2 Desa Cidokom, pembuatan website bagi sekolah maupun desa dan pengadaan kegiatan perlombaan dalam rangka perayaan 17 agustus, beserta penyediaan alat–alat kebersihan bagi Posyandu maupun Masjid dan tempat-tempat aktivitas masyarakat lainnya, yang dirasa membutuhkan fasilitas kebersihan tersebut. Setelah menentukan nama kelompok dan susunan kepengurusan didalamnya akhirnya tibalah pengumuman desa KKN yang hendak digarap oleh saya dan teman-teman seperjuangan selama P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |109
30 hari kegiatan KKN ini. Setelah pengumuman yang dinantikan keluar dan BOOM!!!! ternyata kelompok kita tetap digandrungi oleh keberuntungan, dikarenakan kelompok 38 mendapatkan daerah yang cukup dekat dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu bertempat di Desa Cidokom yang hanya berjarak kurang lebih 21 KM dari kampus kami tercinta. Tidak ingin membuang waktu lama setelah mengetahui desa yang menjadi lokasi garapan kegiatan KKN, kita pun mulai melakukan serangkaian kegiatan survei lokasi beserta dengan pemetaan daerah yang hendak digarap dan diselingi, dengan proses koordinasi terhadap kepala desa yang ada untuk mempermudah langkah kami, kelak dalam melakukan kegiatan KKN atau Kuliah Kerja Nyata. Untuk desa ini sendiri, first impression yang muncul dalam benak saya ketika pertama kali melihatnya. Desa Cidokom merupakan sebuah desa yang sudah maju dari segi infrastruktur, di mana dalam desa ini sudah terdapat banyak warga yang memiliki kendaraan pribadi baik itu motor maupun mobil. Tentunya, hampir seluruh rumah yang ada sudah memiliki bangunan permanen yang cenderung dapat dikatakan sangat layak huni. Dari sisi internet pun, di desa ini sudah mendapatkan jaringan 4G dengan kecepatan yang sangat baik, karena kita membuka Youtube maka tidak akan ada buffer untuk melihat video yang hendak disaksikan. Selain itu, poin plus selanjutnya adalah bahwasanya warga-warga yang ada di desa ini sudah memiliki identitas tersendiri dalam berprofesi, yaitu laki-laki menjadi pembudidaya tanaman hias yang kualitasnya sudah diakui baik di dalam maupun di luar negeri, khususnya dalam lingkup ASEAN. Perempuan menjadi buruh di pabrik-pabrik garmen yang ada di lingkungan sekitar Desa Cidokom. Satu hal yang membuat saya heran dari desa ini adalah sudah banyak developer yang memasuki daerah ini dan membangun komplekkomplek perumahan di lingkungan desa maupun di perbatasan desa. Poin-poin plus ini, menjadi kelebihan dari desa mandiri yang satu ini. Tentunya menurut saya pribadi, hal ini disebabkan oleh letaknya yang sangat dekat dengan kota dan mall-mall maupun destinasi kuliner dan wisata yang ada seperti Mall Ramayana Parung, Tirta Sanita Ciseeng, Batu Tapak maupun pabrik-pabrik industri garmen, sehingga hal ini membuat daerah Cidokom menjadi daerah yang berkembang dengan pesat dan memiliki harga tanah yang cukup tinggi untuk lokasi 110 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Kabupaten Bogor, yaitu berkisar 1 hingga 3 juta rupiah per meter persegi. Selain poin-poin positif diatas, sebenarnya terdapat pula poinpoin negatif yang ada di Desa Cidokom, seperti kondisi jalan selain jalan utama desa yang sangat amat memprihatinkan, dikarenakan hampir dapat dikatakan sudah tidak memiliki bentuk lagi dan tentunya sangat amat tidak layak untuk dilalui oleh kendaraan roda 2, semakin banyaknya tingkat pengangguran yang disebabkan padatnya penduduk yang tinggal di desa ini, terutama warga perantauan dari suku Batak beserta Padang maupun dari lingkup pulau Jawa lainnya yang tidak diikuti dengan bertambahnya jumlah lapangan kerja, kondisi kebersihan desa yang sangat amat buruk hal ini disebabkan oleh kurang pedulinya warga terhadap sampah yang dihasilkan. Di mana warga biasanya cenderung hanya menimbun dan membakar sampah tersebut, hingga tak jarang hal ini menimbulkan kondisi udara yang kurang nyaman untuk dihirup, terutama pada sore hari dan diikuti dengan tingginya populasi dari lalat. Selain itu, dari segi perkembangan generasi muda sendiri, menurut saya di desa ini sangat amat kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya sarana pengembangan generasi muda yang ada, baik itu mengenai minat bakat dan yang lebih ironis lagi jumlah ketersediaan faslitas pendidikan yang ada hanya terdapat 3 sekolah dasar. Apabila saya boleh beropini, lebih dapat dikatakan memiliki kondisi yang sangat kurang layak untuk dijadikan sebagai sarana belajar mengajar bagi anak-anak, baik itu dari segi infrastruktur maupun jumlah tenaga pengajar yang ada, tentunya akan menghambat perkembangan potensi dari generasi muda yang ada di Desa Cidokom. Terakhir dan terpenting yang membuat hati saya miris adalah apa yang saya lihat adalah kondisi anak-anak di desa ini, di mana anak-anak di desa ini cenderung merupakan anak-anak yang kurang mendapat perhatian dari keluarga dan cenderung tidak ingin tahu menjadi apa maupun apa yang akan dilakukannya kelak. Hal ini sebenarnya disebabkan karena sang ibu memiliki kesibukan untuk mencari nafkah di pabrik garmen dan sang ayah sebagian kecil memiliki kesibukan bertani, didominasi banyaknya pria yang menganggur dan mengobrol hingga larut malam di warung-warung sekitar yang ada di desa ini dan bangun pada siang menjelang sore hari. P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |111
Sementara ini, mari kita lupakan mengenai kondisi situasional yang ada di Desa Cidokom dan membahas hal selanjutnya. Satu poin yang tak ingin terlupakan, bahwasanya kami kelompok LOGIC 038 tidak berada sendirian di desa ini, keberadaan kami pun di temani oleh kawan-kawan dari kelompok ROSE 039 dan 40. Dengan adanya hal ini, maka diperlukan adanya koordinasi dengan kepala desa mengenai pembagian daerah kerja pada saat dilaksanakan kegiatan KKN. Dengan demikian, kita beserta kelompok lainnya bersepakat akan melakukan kegiatan pengundian dengan cara dikocok, seperti arisan untuk membagi wilayah garapan yang hendak di garap pada kegiatan KKN, dengan bentuk satuan dusun yang hendak dijadikan sebagai daerah olahan. Pembagian per dusun ini kita pilih sendiri dikarenakan jumlah dusun yang ada di daerah Desa Cidokom sesuai dengan jumlah kelompok yang berada di Desa Cidokom itu sendiri, yaitu berjumlah 3 dusun. Setelah dilakukan proses pengocokan, maka munculah hasil kelompok 38 memiliki wilayah kerja di daerah dusun 2, kelompok 39 memiliki kawasan kerja di dusun 1, dan kelompok 40 memiliki kawasan kerja di daerah dusun 3. Setelah mengetahui hal ini, tanpa membuang waktu kita langsung membahas mengenai lokasi di dusun 2 yang layak kita jadikan sebagai basecamp atau tempat bernaung selama 30 hari selama kegiatan KKN. Pada awalnya, kita hendak menjadikan lokasi aula UIN yang berada di dusun 2 desa Cidokom sebagai tempat bernaung kita selama kegiatan KKN, tapi karena pada awalnya kita berpikir disertai dengan adanya kesepakatan bersama kelompok lainnya (39 dan 40), yang dikuatkan oleh dasar pemikiran dari Bapak Kades, maka kita tidak jadi menempati aula UIN sebagai basecamp kelompok 038, dikarenakan aula tersebut berada di jalan utama dan sangat strategis apabila dijadikan tempat untuk menjalankan acara bersama dan acara-acara besar lainnya, yang hendak dilaksanakan sebagai agenda gabungan dari kelompokkelompok yang berdomisili dan berwilayah kerja di Desa Cidokom. Dengan adanya kesepakatan ini pun, maka Bapak Kades berjanji akan memberikan rekomendasi tempat lain untuk dijadikan sebagai tempat tinggal atau basecamp. Waktupun terus berlalu, hari demi hari menunggu kabar dan kepastian yang jelas dari Bapak Sain mengenai tempat yang dijanjikan, 112 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
yang akan diberikan sebagai basecamp. Namun, tidak ada kabar ataupun kejelasan terhadap hal tersebut, sehingga kita kembali ke desa dan mengkonfirmasi mengenai ketersediaan tempat yang telah dijanjikan, akhirnya kita mendapatkan rekomendasi dari Bapak Sain dan Pak Sekdes mengenai tempat yang hendak dijadikan sebagai tempat bernaung selama kegiatan KKN berlangsung, yaitu Posyandu Tohaga RT003/RW04 yang baru difungsikan dan merupakan kreasi dan hasil nyata dari bantuan kerja kegiatan KKN UIN tahun lalu, yaitu tahun 2015 dalam proses pembuatannya. Setelah mengetahui hal tersebut dan melihatnya secara sekilas dari luar, kita merasa senang dengan tempat tinggal yang layak tersebut, terlebih lagi dengan label bangunan baru yang diutarakan dari pada pihak desa. Hari demi hari berlalu dan tibalah tanggal 25 juli 2016 yang merupakan hari pelepasan KKN 2016, saya selaku peserta KKN ini pun merasa tidak sabar untuk menanti berlangsungnya kegiatan tersebut. Pukul 06.00 WIB, saya langsung bergegas menuju UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk mengikuti acara pelepasan KKN yang menurut agenda akan dilaksanakan pada pukul 07.30 pagi. Sesampainya di UIN, saya langsung berkomunikasi di group Whatsapp kelompok untuk mengkonfirmasi titik kumpul yang disepakati oleh anggota kelompok, akhirnya pada pukul 07.15, saya pun berkumpul dengan kawan-kawan KKN saya di depan pintu masuk Hall Student Center, kita mengikuti agenda pelepasan bersama peserta KKN lainnya yang diakhiri dengan pelepasan balon. Setelah berakhirnya agenda pelepasan, saya dan kelompok pun bersepakat untuk berpisah dan berkumpul kembali di asrama putri pada pukul 1 siang, untuk loading barang dan berangkat bersama menuju Desa Cidokom. Sambil menunggu waktu berkumpul kembali di ASPI, saya pun berkumpul dengan teman-teman yang berasal dari satu fakultas dan jurusan saya sendiri, yaitu Ilmu Hukum dengan tujuan untuk mengobrol sekaligus menanyakan lokasi KKN mereka dan letak basecamp, agar memudahkan saya apabila ingin berkunjung maupun meminjam alat-alat yang hendak saya butuhkan. Karena saya merupakan penanggung jawab bidang PUDEKDOK dari kelompok KKN 038 atau LOGIC. P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |113
Pada pukul 1 siang, sesuai kesepakatan kita semua berkumpul di asrama putri UIN dan mengecheck barang apa saja yang kurang. Alhamdullillah, tidak ada barang bawaan yang kurang dalam hal ini, tentunya mempermudah kita untuk segera bergegas menuju basecamp. Namun, satu hambatan pun muncul ketika hendak menuju Desa Cidokom, dikarenakan cukup sulit untuk mendapatkan kendaraan (Grab Car maupun Go Car) yang akan digunakan untuk membawa barang bawaan menuju basecamp. Pukul 15.00 WIB barulah kami berhasil mendapatkan kendaraan untuk mengangkut barang bawaan, semuanya menuju lokasi sebagian mengendarai motor dan sebagian lagi di Grab Car. Sesampainya di Posyandu Tohaga RT 003/RW04, dengan sigap kita meminjam kunci kepada penjaga Posyandu dengan tujuan dapat membersihkan basecamp sebelum malam tiba. Setelah mengambil kunci dari penjaga Posyandu dan membuka pintu Posyandu tersebut untuk pertama kalinya, ternyata jengg jenggg.....! Posyandu tersebut terlihat seperti sebuah ruangan kosong yang tidak terurus, ditambah lagi tidak tersedianya fasilitas apapun, seperti lampu maupun sarana MCK. Sontak kita semua dibuat kaget, seketika bergegas membeli lampu beserta ember dan selang yang nantinya akan kita gunakan sebagai sarana penampung air yang kita minta dari tetangga maupun lingkungan sekitar. Alhamdullillah, berkat kerjasama yang baik disertai dengan ramahnya warga sekitar, kita berhasil mendapatkan dan mengatasi masalah air yang tidak tersedia di basecamp dengan cara meminta izin untuk memasang sambungan selang sementara, kepada saluran keran halaman warung sebelah Posyandu. Pada awal kegiatan KKN, saya sangat merasakan kondisi di dalam internal kelompok kita dirasa kurang nyaman dan itu berlangsung selama beberapa hari, ketika berlangsungnya kegiatan. Hal ini, sebenarnya merupakan hal yang normal, dikarenakan pada awal kegiatan setiap anggota kelompok mulai menunjukkan sifat asli yang dimilikinya, sehingga dibutuhkan sedikit waktu untuk beradaptasi satu sama lain, baik itu untuk saling menekan ego pribadi (mau mengalah), mengorbankan kepentingan, dan keinginan pribadi maupun menyatukan visi misi yang hendak dicapai oleh kelompok ini. Pada awal kegiatan, hampir seluruh anggota kelompok dan mungkin 114 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
termasuk saya baik disadari ataupun tidak disadari, cenderung memaksakan kehendak yang diinginkan dan cenderung bertindak sedikit egois, dengan mengenyampingkan kebutuhan maupun kepentingan orang lain, seperti menggunakan air untuk kebutuhan mandi dan mencuci yang sulit untuk di dapat dengan semaunya, kurang perduli dengan kebersihan, dan ketersediaan barang kebutuhan pokok seperti makanan, air dan lain–lain, sehingga cenderung menimbulkan perdebatan keras dengan menggunakan emosi dalam menyelesaikan masalah yang ada. Selain hal di atas, di awal kegiatan juga disulitkan oleh keterbiasaan pola hidup setiap anggota yang berbeda-beda, seperti ada anggota yang tidak terbiasa hidup dengan fasilitas yang sederhana dan lingkungan kurang bersih (disebabkan karena di Desa Cidokom, populasi lalat cukup tinggi dikarenakan warga sekitar cenderung menimbun sampah sebelum dilakukan proses pembakaran) maupun anggota yang tidak terbiasa untuk memakan makanan yang dimakan dengan menggunakan nasi dan alergi terhadap makanan seafood. Namun, seiring berjalannya waktu, setiap anggota menjadi semakin memiliki rasa kesolidaritasan. Hal ini, dapat dibuktikan dengan sikap yang saling mengerti tentang anggota KKN kelompok 38 ( LOGIC ) terhadap teman sepenanggungan seperjuangannya, hal ini dapat dibuktikan dengan semakin mencairnya suasana internal di dalam kelompok, menurunnya jumlah kejadian-kejadian yang diakibatkan oleh kesalahpahaman antar anggota dan berkurangnya intensitas perdebatan yang tidak perlu untuk dimunculkan dalam lingkup internal kelompok kami, sehingga dengan kondisi yang seperti ini, maka setiap anggota menjadi lebih berbaur satu sama lain dan tidak terkotak-kotak menjadi kubu-kubu maupun forum-forum kecil di dalam sebuah forum. Dengan demikian, maka suasana yang ada di dalam internal pun menjadi lebih asik dan hal ini sangat amat memudahkan kita dalam melakukan pembagian tugas, guna menyelesaikan program-program kerja yang telah direncanakan sebelumnya. Pada awal mula kegiatan yang kita lakukan tidaklah sendiri, kita tidak langsung melaksanakan semua program yang telah direncanakan baik itu program kerja fisik maupun non fisik, tapi kita lebih memilih untuk turun langsung menyerap aspirasi dari tokoh-tokoh masyarakat P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |115
yang ada ataupun pejabat desa yang ada, mengenai apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh desa, menurut kita dan khususnya saya memiliki dampak yang positif, dikarenakan semua yang kita kerjakan tidak akan berakhir dengan sia-sia. Karena dengan melakukan hal yang merupakan aspek yang dibutuhkan atau memiliki aspek urgensitas yang tinggi, maka sudah jelas apa yang kita lakukan akan memiliki efek berkesinambungan atau dilanjutkan dan dirawat oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab maupun berkepentingan terhadapnya. Selain hal diatas, dengan menerapkan metode ini maka menurut saya kegiatan KKN ini akan cenderung bergerak dengan lebih efektif, dikarenakan kita memberi apa yang benar-benar dibutuhkan oleh desa yang dituju. Dalam hal ini, bagian dari dusun 2 Desa Cidokom tidak hanya memaksakan berjalannya program kerja yang telah kita rencanakan. Selain itu, dalam hal menjalankan program kerja non fisik, kita cenderung menerapkan sistem kerja yang bertujuan untuk memengaruhi pola pikir masyarakat, bukan merubah pola pikir masyarakat, terutama menyatakan ini benar dan itu salah ataupun menyatakan bahwasanya hal yang Anda lakukan selama ini salah. Pola kerja yang demikian kita pilih dikarenakan tidak mungkin untuk merubah pola pikir masyarakat secara langsung karena kendala waktu yang ada yang diterlalu singkat yaitu 1 bulan. Dalam tenggat waktu yang demikian pendeknya, dirasa mustahil untuk merubah pola pikir maupun analogi segmentasi masyarakat yang telah ada dan telah tertanam selama bertahun-tahun. Selain itu, hal yang dikahwatirkan terjadi adalah penolakan yang timbul dari masyarakat itu sendiri. Apabila hal ini terjadi, maka akan menyulitkan kita dalam melakukan maupun mengimplementasikan kegiatan-kegiatan maupun program kerja, yang telah direncanakan. Di Desa Cidokom sebagaimana dijelaskan di awal cerita, kita tidak berdiri sendiri di Desa Cidokom, kita tergabung bersama dua kelompok lainnnya, yaitu kelompok KKN 39 (ROSE) maupun kelompok KKN 40. Dengan adanya ke dua kelompok ini, sangat membantu dan meringankan beban dari kelompok kita, disamping itu dapat melakukan maupun berkonsultasikan program kerja secara bersama-sama dengan adanya kedua kelompok ini dan juga dapat menjadi teman bermain melepas penat dan jenuh, dikarenakan dengan bermain bersama kedua kelompok ini atau hanya sekedar berdiskusi 116 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
bersama dapat membuat suasana baru yang cenderung tidak membosankan ditengah sedikitnya jumlah anggota kelompok KKN periode 2016 ini, yaitu hanya berjumlah 11 orang per kelompok. Disamping kedua kelompok ini, di Desa Cidokom juga terdapat kelompok KKN lain yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Jakarta yang juga berjumlah 11 orang dan menempati aula UIN sebagai tempat tinggalnya. Dengan adanya teman-teman kelompok lainnya ini, kita dapat dengan mudah untuk bertukar teman ataupun bertukar relasi di desa maupun link-link lainnya, seperti tempat toko material dan lain-lain, sehingga hal ini membuat program-program kerja kita terlaksana dengan lebih cepat. Tentunya dengan hadirnya ketiga kelompok ini dengan jumlah total anggota laki-laki melebihi 10, otomatis membuat saya tetap mampu berolahraga dengan cara yang menyenangkan, seperti bermain futsal, bulu tangkis maupun berlibur bersama. Selain kesulitan yang di dapat atau dikatakan sebagai beban yang dirasakan, dari yang negatif maupun yang sangat amat menyebalkan pada saat KKN. Khususnya saat awal mula berjalannya kegiatan ini, selanjutnya kita akan membahas mengenai saat-saat menyenangkan yang ada saat berlangsungnya kegiatan KKN. Pada saat berjalannya kegiatan KKN, sebenarnya 90% waktu yang dilalui menurut saya merupakan waktu-waktu yang menyenangkan, dikarenakan kita dapat mengenal orang-orang baru dan teman-teman baru tentunya, sehingga kita bisa saling berbagi pengalaman unik yang dimiliki dan menjadikannya sebagai bahan tertawaan bersama, seperti ketika saudara Salman menceritakan kondisi rumahnya setelah dilakukan renovasi maupun hal-hal yang tidak disengaja. Hal ini terjadi, seperti ketika saudara Fajar mengepel lantai di saat bukan jadwal piketnya, sontak ia melepaskan kain pel dan berteriak dengan intonasi lucu “lohh...kok saya” dan tentunya masih banyak lagi kejadian lucu lainnya, yang tentunya terlalu sangat amat banyak untuk diceritakan dalam kesan dan pesan kegiatan KKN ini, menurut saya hal itu sangat menyenangkan, sehingga membuat saya sangat kehilangan momen-momen keceriaan tersebut setelah kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini selesai dilaksanakan. Selain momen-momen lucu yang muncul selama masa kegiatan KKN ini sendiri, saya juga sangat merindukan saat-saat dimana saya P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |117
mendengar cerita atau secara implisit dapat dikatakan sebagai curhatan dari teman-teman saya, mengenai perjalanan hidup pribadinya dan itu sangat menyenangkan, dikarenakan kita dapat berbagi beban hidup maupun perasaan yang kita rasakan, baik itu mengenai kesulitan hidup maupun kesulitan dalam percintaan dan lain-lain, sehingga tidak jarang hal itu menimbulkan sedikit percikan perasaan sesama anggota dan menimbulkan momen “ledek-ledekan” maupun gombal-gombalan antar sesama anggota, khususnya bagi saudara Khusnul yang hampir selalu menjadi korban gombalan maupun ledekan dari sesama anggota kelompok 38. Di kala hari menjelang malam, tak jarang kita (saudari Khusnul, Nita, Ifa, Salman dan saya) bernyanyi di bawah renuh sinar bulan, diiringi oleh alunan gitar yang dimainkan oleh saudara Mitra dan berakhir dengan saudara Salman, yang mencontohkan sebuah lagu yang hanya ia ketahui sendiri hingga habis dan kita langsung menertawainya sambil berkata “DASAR RADIO RUSAK” atau “DASAR RADIO CINA” wkwkwk, dikarenakan ia selalu bernyanyi dengan suara yang sedikit atau maaf terlalu merdu untuk di dengar ditambah dengan ekspresi lucu yang timbul dari wajahnya saat sedang bernyanyi, melirik ke atas kanan dengan intonasi pergerakan alis naik turun secara bergantian kanan dan kiri... sungguh momen yang sangat lucu dan membuat saya rindu terhadap kegiatan KKN tersebut. PART II : CERCAHAN KENANGAN TERINDAH Sebuah kisah yang tak mungkin terlupakan a. Saat paling mengesalkan dan dihantui oleh bayangan buruk KKN KKN merupakan salah satu SKS yang wajib untuk diambil dan tidak bisa dihindari oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk menempuh gelar sarjananya, tentunya menurut saya ini, merupakan suatu tambahan beban bagi diri saya pribadi dalam perjalanan hidup menuju sarjana. Ketakutan saya pada KKN ini sendiri, sebenarnya disadari oleh kemampuan saya untuk menekan ego, saya sendiri adalah orang yang ingin bekerja dengan ide beserta inisiatif pribadi dan bukan dengan paksaan orang lain, dikarenakan hal itu merupakan hal yang sangat amat menyebalkan bagi saya, ketika kita diberitahu berulang-ulang untuk melakukan sesuatu 118 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
oleh orang lain, yang mana secara eksplisit hal itu membatasi ruang lingkup kita untuk berkreasi sekaligus menekan aspek kebebasan untuk bertindak yang kita miliki, yang mana hal itu merupakan hak dasar setiap manusia dan saya yakin hal itu akan terjadi, dikarenakan di dalam sebuah kelompok yang baru bergabung dan disatukan dalam intensitas waktu yang intens dan cukup lama, tanpa adanya proses adaptasi yang mumpuni, maka akan menimbulkan munculnya watak dasar maupun ego pribadi dari setiap manusia, baik itu untuk memerintah ataupun ingin menang sendiri tanpa memasuki tahap adaptasi terhadap lingkungan atau dalam konteks ini, kelompok maupun kumpulan individu yang mana hal ini akan berakhir dengan rasa arogansi. Apabila kita melihat manusia yang kurang berinisiatif terhadap lingkungan sekitar khususnya kita dan apa yang kita rencanakan, ataupun apa yang kita mau. Selain hal di atas, yang saya takuti selanjutnya dari KKN ini sendiri bukanlah mengenai kehidupan yang sulit maupun bersosialisasi, memohon persetujuan serta melobi orang yang baru kita ketahui atau baru kita kenal, tanpa adanya profit pribadi yang kita dapat. Namun, lebih kepada esensi ataupun makna apa sebenarnya dari kegiatan KKN ini terhadap gelar akademik yang kita kenal, dikarenakan yang saya ketahui, bahwasanya seorang yang menempuh pendidikan di bidang hukum maupun seseorang yang ingin memiliki keahlian di bidang hukum, tidak memiliki hubungan dengan kegiatan KKN ini, dikarenakan apa fungsi dan keuntungan secara keilmuan yang saya dapatkan dari kegiatan KKN ini. Sebenarnya, apakah itu mengenai kemampuan bersosialisasi? ataukah itu mengenai kemampuan bekerja secara berkelompok?. Apabila kita beranalogi dengan cara yang demikian, alangkah baiknya apabila hal yang dilakukan atau dalam konteks ini diwajibkan untuk dilakukan, demi mendapatkan gelar sarjana di bidang hukum adalah dengan mewajibkan praktek magang? Karena dengan analogi sederhana, apabila yang saya miliki bukanlah dengan praktik magang, kita juga mendapatkan ilmu mengenai bagaimana cara bersosialisasi maupun bekerja kelompok? tentunya dalam hal ini, bukankah kita juga mendapatkan keunggulan lain dalam bidang akademis, seperti bagaimanakah praktik real di P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |119
lapangan mengenai hukum dan bagaimanakah problem solving yang harus diambil. Hal ini saya utarakan, menurut saya menjadi seorang bergelar sarjana hukum dan khususnya apabila kita ingin berprofesi dibidang hukum, bukankah tidak cukup hanya dengan by learning? Apakah dibutuhkan apa yang dinamakan by doing? apakah itu didapat dengan kegiatan KKN ataukah didapat dengan cara mempelajari praktik dilapangan dengan orang yang sudah ahli dalam profesi ini?. Itulah curhatan mengenai pikiran-pikiran jahat sekaligus menakutkan dan menguras emosi yang saya alami sebelum kegiatan KKN ini dilangsungkan. Namun, setelah menjalaninya ternyata semua pikiran itu salah dan banyak makna mengenai kehidupan yang dapat kita gali dan kita nikmati dari keberlangsungan kegiatan KKN ini. Tentunya tidak akan bisa kita dapat hanya dengan berkelut dan praktik di balik meja di tengah hiruk pikuk perkotaan dan masyarakat yang liberal. b. Kesan kepada teman seperjuangan Kelompok LOGIC terdiri dari 11 anggota, dan pada sub bagian ini saya akan berbagi kesan dan pesan mengenai kelompok ini dari sudut pandang saya kepada anggota lainnya. Tanpa membuang waktu check this out, mari kita mulai dari wanita terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan para pria. Berikut penjabarannya : 1) Khusnul Hidayah Khusnul hidayah merupakan seorang wanita yang tangguh dan sedikit berbicara dengan kecendurangan menggombal yang tinggi. Wanita yang lahir di pada tanggal 8 september 1993 di Ponorogo atau merupakan wanita satu-satunya yang lahir pada tahun tersebut di kelompok kita, ia pun berhak dianugerahi dengan gelar manusia tertua di kelompok kami. Dengan gelar dan umur tua yang diembannya (maafkan daku nul ), tak heran apabila ia terbiasa di panggil mbak eeee maupun tante di kelompok kami. Khusnul sendiri, merupakan seorang pribadi yang tangguh dan kuat serta mandiri, hal ini dibuktikan dengan berhasil hidup mandiri baik itu secara materil dan imateril di tanah rantauannya, yaitu Ciputat city demi menempuh gelar sarjana yang diinginkannya. 120 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Satu hal yang terkenang di otak saya ketika membicarakan seonggoh sosok manusia ini sendiri mimpinya adalah untuk melangsungkan agenda traveling bersama setelah kegiatan KKN ini berakhir dan Mbak Nul pun harus selalu legowo untuk menghadapi kenyataan dan ketidakjelasan tersebut. Kesan saya untuk Khusnul sendiri adalah setiap manusia harus bersabar untuk mendapatkan apa yang ia inginkan dan itu merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi seseorang yang tidak sabaran seperti saya, dan satu lagi kata yang tak ingin terlupakan adalah pesan untuk saudariku tercinta ini bahwasanya NULLL TOLONGLAH NUL DIKURANGIN GOMBALGOMBALANNYA, nanti kalau baper kan repot loh. 2) Nadzifatul Fikriyah Oke jangan takut dulu apabila mendengar nama yang satu ini, karena orangnya jauh menyeramkan dari apa yang terlihat. Nadzifatul Fikriyah atau yang biasa dipanggil dengan Ifa, merupakan seorang wanita yang memiliki ego yang cukup tinggi dan terkesan blak-blakan terhadap apa yang ia rasakan, namun satu hal yang membuat saya kagum terhadapnya adalah kemauannya untuk menekan hal tersebut, demi menyukseskan agenda bersama dan kesabarannya untuk melakukan hal tersebut selama 32 hari saat kita melakukan agenda kegiatan KKN ini. Ifa sendiri merupakan seorang mahasiswi Fakultas Adab dan Humaniora Program Studi Tarjamah Bahasa Arab. Ifa saat ini telah duduk di semester 7 dan hal yang menganggumkan adalah bahwasanya ia telah melalui tahapan seminar proposal skripsinya dan insya allah menjadikan ia lulus dengan jenjang waktu yang cepat dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Apabila kita berbicara soal bahasa, maka jangan terlalu sombong di depannya, karena Ifa memiliki kelebihan di bidang bahasa yang dimilikinya, seperti bahasa Arab, Inggris maupun Korea yang sangat dicintainya. Saudari Ifa, memiliki hobi membaca buku-buku novel, mendengarkan musik dan menonton film. Hal itu semuanya, selalu dilaluinya di basecamp ketika ada waktu lenggang di tengah agenda kesibukan kita yang sangat padat. Berbicara ketiga hobi Ifa itu sendiri, berdasarkan pengamatan saya meskipun tidak diakui P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |121
oleh dirinya secara langsung, sebenarnya semuanya adalah hal-hal yang berbau Korea dan K-pop dan hal itu sebenarnya merupakan hal yang aneh dan membuat saya risih. Jadi, kesan dan pesan saya kepada saudari Ifa sendiri adalah tolonglah cari refrensi lain jangan Korea melulu yang diomongin, ditontonin, di dengerin, banyak loh hal lain yang enak plus jangan ngomong bahasa Indonesia dicampur Korea lagi ya mbak soalnya digituin tuh sakitnya disini. 3) Siti Cahyani Siti Cahyani atau biasa dipanggil dengan nama Cahya merupakan seorang wanita yang memiliki kemauan yang keras terhadap suatu hal yang ingin dilakukannya, namun dengan caracara yang sesuai dengan syariat-syariat islam. Itu merupakan hal yang saya pribadi sangat kagumi dari dirinya. Cahyani merupakan bendahara di kelompok kita, ialah tokoh dibalik rapinya susunan maupun laporan anggaran yang ada di kelompok, dikarenakan sifat keamanahan yang dimilikinya. Selain menjadi seorang bendahara, Cahya juga merangkap sebagai koki andalan di kelompok kita, hal ini dikarenakan masakannya yang sangat enak dan membuat saya ingin memakannya lagi-lagi dan lagi terutama capcay dan sambel buatan ibu kita tercinta ini. Berbicara soal kemampuan sosialisasinya, Cahyani merupakan seorang pekerja keras, dimana ia lebih memilih untuk melakukan sesuatu sebelum orang lain memintanya atau menyuruhnya dan ia pun memiliki motivasi dan dedikasi untuk kegiatan sosial yang sangat tinggi, sehingga tak jarang ia menjadi figur yang paling disayangi di lingkungan kerja maupun basecamp kita sendiri. Sosok Cahyani sendiri seolah-seolah selalu diikuti dengan aura sifat keibuan dan rasa ingin mengayomi yang tinggi, sehingga membuat orang lain merasa nyaman didekatnya, terutama pada anak-anak kecil, sehingga anak-anak sekolah SDN Melati maupun anak-anak sekitar lingkungan basecamp kita yang setiap sore selalu mencarinya dan menanyakannya, bahkan rela bersedih deminya ketika akhir kegiatan KKN dilaksanakan atau pada saat momen perpisahan.
122 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Berbicara kesan dan pesan maupun pelajaran yang dapat saya ambil sendiri dari saudari Cahyani saya rasa terlalu banyak untuk ditulis, di dalam laporan akhir KKN saya ini. Jadi hanya dua hal yang dapat saya sampaikan, bahwasanya wanita ini adalah wanita baik dan terhadap ustadz-ustadz kece yang berkeliaran di luar sana, jangan pernah melewatkan Cahyani, lamarlah dia karena kelak kalian tidak akan menyesal. 4) Novi Novera Novi Novera merupakan seorang wanita perantauan Padang yang memiliki suara yang memekakan telinga anda, dengan jaminan bahwsanya apabila Anda tidur dan mendengar suaranya pasti Anda akan terbangun dan merasa tidak ingin tidur kembali. Namun, dibalik suaranya yang memekakan telinga Novi merupakan mesin yang efektif di kelompok kita. Hal ini dibuktikan dengan sangat aktifnya beliau, dalam melakukan agenda-agenda kegiatan di kelompok kita. Selain memiliki motivasi kerja yang tinggi, menurut saya Novi adalah orang terpintar di kelompok kita, hal ini dapat dibuktikan dengan IPKnya yang berada di atas 3,9 dan kemampuan problem solvingnya untuk memecahkan masalah yang ada di lapangan, hal-hal diatas inilah yang dapat dijadikan sebagai aspek pembelajaran bagi saya apabila kita memiliki motivasi maupun kemauan yang tinggi, maka tidak ada hal yang mustahil untuk digapai dan tidak ada masalah yang tidak bisa diatasi. 5) Nita Alfiani Nita Alfiani merupakan seorang wanita tangguh yang lahir yang akrab dipanggil Nita ini merupakan partner begadang yang baik bagi saya disamping saudari Khusnul, Ifa dan Mitra. Nita merupakan sosok wanita yang sangat menyukai olahraga terutama seni bela diri karate hal ini dapat dibuktikannya dengan beberapa kali menyabet gelar juara bertaraf KEJURNAS yang diikutinya, sehingga membuatnya menjadi partner begadang yang baik, apabila ada dirinya maka keamanan sudah pasti terjaga di basecamp kita. Namun, dibalik sisi ketomboyan yang dimilikinya, Nita sebenarnya adalah seorang wanita yang rapuh dan memiliki sisi kewanitaan maupun keibuan P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |123
terpendam yang sangat tinggi hal ini terlihat ketika ia merawat dan memberi makan seorang balita yang bermain di basecamp kita. Nita memiliki jurus andalan yang mampu membuat kita terdiam, yaitu adalah nasi goreng ala Nita yang rasanya begitu enak sekali dan membuat saya beserta teman-teman merasa meleleh dan tidak bisa berkata dibuatnya. Nita bertanggung jawab pada laporan mingguan dan juga laporan akhir kelompok 38. Ia adalah sosok yang sangat bertanggung jawab dan hal ini tercermin dari kebawelannya untuk mengingatkan batas waktu pengumpulan laporan pribadi yang diberikan agar setiap anggota menyelesaikannya sebelum tenggat waktu tersebut habis, dikarenakan Nita adalah sosok perempuan yang selalu tepat waktu atau bahkan dapat dikatakan selalu in time dalam menyelesaikan suatu hal, sebelum tenggat waktu berakhir. Ini merupakan suatu hal yang sangat saya kagumi dari dirinya, disertai dengan inilah pelajaran paling berharga yang saya dapat darinya apabila kita dapat menyelesaikan suatu hal secara in time kenapa harus on time atau bahkan terlambat dari waktu yang disepakati. 6) Salman Al Farisi Tokoh ini merupakan ketua dari kelompok 38 dan merupakan sosok idaman bagi saya, karena kesabaran serta kemampuan untuk mengayomi dengan passion untuk mencairkan suasana yang ada. Salman merupakan seorang hafidz Qur’an. Salman sangat menyukai lagu, hal ini pun diikuti dengan kesukaannya untuk bernyanyi. Dapat dibuktikan dengan pengetahuannya terhadap musik yang sangat luas dan hafalan lagunya yang sangat banyak. Namun sayang, ketika mencontohkan sebuah lagu yang hanya ia ketahui sendiri ia selalu mencontohkannya hingga habis, sehingga hal ini menjatuhkan martabat dan cercahan atas curahan pujianpujian manis yang saya utarakan di atas, dan inilah momen yang sangat membuat saya rindu suasana basecamp kita, ketika saya dan teman-teman menertawainya sambil berkata “DASAR RADIO RUSAK” atau “DASAR RADIO CINA” karena ia terus menerus bernyanyi untuk mencontohkan lagu yang hanya ia ketahui sendiri. 124 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
7) Ahmad Wafi Wafi merupakan sesosok pria idaman wanita yang berasal dari Fakultas Tarbiyah Prodi Manajemen Pendidikan. Ia memiliki paras yang sangat indah dengan jiwa yang sangat gentlement di dalamnya. Wafi selalu bisa menghargai orang lain. Selain menghargai orang lain, Wafi pun juga selalu menghargai kesepakatan yang ada dan ia sangat membenci apabila ada seseorang yang melenceng dari kesepakatan yang telah disepakati. Wafi memiliki hobi berolahraga, terutama di bidang sepak bola dan futsal. Ini terlihat dari keikutsertaannya di dalam UKM FORSA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Banyak ilmu yang saya dapat dari saudara seperjuangan saya yang satu ini, seperti seorang pria tak perlu terlalu banyak bicara. Namun, banyak berbuat dan jadilah seseorang yang taat pada aturan maupun kesepakatan yang telah disepakati karena apabila kita melanggar kesepakatan yang disepakati, maka patutkah kita menjadi individu yang dihargai oleh orang lain?. 8) Oktanta Tri Hatmoko Oktanta Tri Hatmoko atau biasa dipanggil Okta merupakan seorang pria yang aktif berorganisasi dan merupakan seorang pria yang memiliki daya imaginer yang cukup tinggi, dan berperan penting sebagai tokoh belakang layar di kelompok 38. Khususnya dalam memberi inspirasi dan arahan dalam melaksanakan agenda, khususnya dalam bidang perencanaannya. Selama KKN, Okta memiliki hobi baru yang didapatkan berkat Desa Cidokom yaitu membakar sampah, karena hampir setiap sore aktivitas inilah yang ia lakukan demi mengolah tumpukan sampah yang dihasilkan oleh kelompok kita. Okta merupakan seorang pembisnis dan salah satu founder dari Burger Nasi Hap, ia sangat menyukai dunia bisnis yang ia geluti dan bercita-cita menjadi seorang pebisnis di kemudian hari. Satu pelajaran tak terlupakan yang saya dapat darinya adalah apabila kita bisa bekerja untuk diri sendiri, lalu apa alasan kita harus menjadi budak orang lain. Dan tentunya bukankah dengan bekerja pada diri sendiri membuka kesempatan kita untuk menciptakan lapangan kerja bagi orang lain yang tentunya hal ini akan menambahkan pahala dari orang lain. P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |125
9) Fajar Dwi Nur Rachmadi Fajar merupakan orang yang sangat disiplin dan tokoh paling pekerja keras yang ada di kelompok kita. Fajar selalu tidur paling awal diantara yang lainnya dan bangun pertama untuk membangunkan yang lainnya shalat subuh di masjid. Fajar adalah orang tersibuk di kelompok ini, karena disamping aktivitasnya untuk melaksanakan tanggung jawabnya pada dokumentasi acara yang mewajibkannya terlibat langsung dalam setiap agenda kelompok yang ada, Fajar juga bertanggung jawab terhadap program kerja pembuatan web desa dan tentunya hal ini sangat amat menyita waktunya. Dengan berefleksi pada tokoh satu ini, saya menyadari bahwasanya seseorang haruslah menjadi orang yang tahan banting dan pekerja keras untuk mendapatkan kesuksesan dan apresiasi dari lingkungan sekitar serta mendapatkan poin eksistensi dari orang lain. 10) Mitra Lesmana Mitra merupakan seorang keturunan Aceh yang menetap di Jakarta Utara. Mitra lahir pada 24 Juli 1994 dan memiliki hobi di bidang instrumen musik khususnya gitar, ialah tokoh sentral yang menghadirkan hiburan dan canda tawa di kelompok ini. Mitra merupakan mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Program Studi Bahasa dan Sastra Arab. Disamping memiliki kemampuan berbahasa asing yang baik khususnya bahasa Inggris dan Arab, Mitra lesmana juga memiliki banyak kemampuan lainnya seperti design, bela diri, otomotif, kemampuan komunikasi yang sangat amat baik, IT dan lain-lain. Ilmu yang saya dapat dari saudara Mitra Lesmana sendiri selama hidup bersama 32 hari adalah dalam menghadapi dunia kerja ataupun dalam menghadapi kehidupan secara umum, khususnya sebagai seorang pria yang akan bertanggung jawab kita tidak bisa hanya menguasai satu keahlian saja, karena itu akan dianggap biasa saja dan cenderung akan merepotkan diri kita sendiri dikemudian hari apabila keahlian tersebut tidak kita gali dari saat ini. Alangkah bagusnya, apabila kita bisa mengcompair dan menggabungkan berbagai ilmu maupun keahlian yang kita miliki demi mencari kemudahan dalam menjalani kehidupan. 126 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
c. Kilasan kenangan indah yang tak mungkin terlupakan Desa Cidokom merupakan sebuah desa nan indah yang memiliki luas wilayah kurang lebih 300 Ha dan dipimpin oleh seorang Kepala Desa bernama Bapak Sain. Desa Cidokom sendiri terbagi menjadi 3 dusun dengan total 6 RW di dalamnya atau dapat dikatakan terdapat 2 RW di dalam setiap dusun yang ada, dengan total jumlah RT sebanyak 22 RT. Desa Cidokom terkenal dengan berbagai tanaman hias, yang namanya sudah cukup melegenda di kalangan masyarakat terutama masyarakat Bogor. Hampir setiap rumah memiliki kebun-kebun tanaman hias tersendiri baik itu yang berskala besar maupun skala kecil di halaman rumah mereka. Selain itu, di Desa Cidokom pun terdapat sebuah tempat wisata bernama Batu Tapak yang mana namanya sudah tidak asing lagi, di tengah telinga masyarakat umum. Di Desa Cidokom, terdapat sebuah pesantren yang notabennya memiliki lahan yang cukup luas dan sedang terus berkembang bernama Pondok Pesantren Darunnajah 8. Di sekitar pondok pesantren ini terlihat banyak berdirinya ruko-ruko tempat makanan, dan jumlahnya terus bertambah disebabkan karena gencarnya pembangunan roda ekonomi di desa ini. Untuk hiburan sendiri, Desa Cidokom hampir tidak pernah sepi dikarenakan hampir setiap akhir pekan selalu diramaikan oleh adanya kegiatan hiburan rakyat, berupa pasar malam yang berlokasi di lapangan jalan utama desa di dekat pasar Cidokom. Untuk urusan masyarakatnya sendiri pun, jangan pernah ditanya lagi dikarenakan masyarakat desa ini terkenal dengan keramah-tamahannya dalam berinteraksi. Hal ini dibuktikan dengan ramahnya warga sekitar yang bahkan tak sungkan untuk menawarkan bantuan saat kami kesulitan maupun saat kita mengadakan agenda-agenda dalam kegiatan yang dilakukan di sana, dan hal itu sangat membuat saya rindu terhadap suasana desa tersebut yang begitu hangat pada pendatang. Desa Cidokom merupakan desa yang bebas dari polusi maupun asap dan kebisingan kendaraan bermotor. Dapat dibuktikan, dengan terlihatnya pemandangan bintang yang indah pada malam hari tanpa terhalang asap tebal polutan perkotaan, embun sejuk yang membasahi tanah dan rerumputan pada malam hingga pagi hari menjelang. Akan tetapi jangan salah dengan kesejukannya, keindahan, dan keasriannya P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |127
tersebut, bukan berarti desa ini merupakan desa tertinggal yang mengenyampingkan perkembangan teknologi dan ekonomi. Di desa ini untuk urusan teknologi, menurut saya sudah sangat amat maju, hal ini terlihat dari terpampangnya toko-toko peralatan elektronik maupun warung-warung internet di sepanjang jalan utama desa. Selain itu, untuk urusan kecepatan internet pun menjadi salah satu keunggulan dari pada desa ini, di mana pada suatu lingkungan yang asri dan indah ini memiliki kecepatan internet yang tidak kalah dengan yang ada di kota-kota besar di Jakarta, sehingga masyarakat Cidokom dapat mengakses internet dengan mudah dan menjadi masyarakat yang sadar dengan teknologi berkat ketidakbutaannya pada dunia maya dan jejaring sosial. Dalam segi ekonomi sendiri, Desa Cidokom berdiri gagah rukoruko beserta tempat makan di sepanjang jalan utama desa yang diikuti dengan toko swalayan seperti Alfamart dan Indomart, yang berefleksi pada hal ini tersiratnya tanda-tanda roda ekonomi berputar dengan lancar di desa ini. Untuk urusan ekonomi sendiri, selain tanaman hias di desa ini pun juga terdapat sebuah peternakan ikan hias yang bertaraf ekspor impor dan sudah menanamkan taringnya di pasar ikan hias ASEAN. Kemajuan ekonomi Desa Cidokom ini sendiri sebenarnya tak dapat dilepaskan dengan menjamurnya pabrik-pabrik garmen di sekitar Desa Cidokom, sehingga beberapa pabrik pun mengekspansikan sayap usahanya hingga ke lingkungan desa, dikarenakan tertarik terhadap potensi yang ada di desa ini. Untuk masalah potensi tersebut, jelas tak dapat diragukan, karena selain pabrik-pabrik garmen yang sudah merapatkan diri ke desa ini, para developer pun terlihat seolah-olah tak mau kalah untuk masuk dan menanamkan uangnya di desa ini, hal ini telihat pada maraknya pembangunan perumahan-perumahan di desa ini, baik itu berupa komplek-komplek perumahan sederhana hingga cluster-cluster berkelas premium yang siap dipasarkan dan membanjiri pameranpameran property, layaknya di ibu kota. Untuk urusan hubungan sendiri, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah dengan desa ini pun dirasa sangat dekat, hal ini dapat dibuktikan dengan berdirinya Aula UIN Jakarta di desa ini sebagai sebuah bangunan simbolik bahwa UIN memiliki eksistensi dan hubungan yang kental dengan Desa Cidokom. Hangatnya sambutan 128 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
dari pejabat desa beserta tokoh-tokoh masyarakat dan jajarannya kepada mahasiswa mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam kegiatan KKN yang di laluinya, dapat dibuktikan bahwa Cidokom pun merasakan getaran dan kedekatan yang sama yang telah dibangun dengan lama dan tidak ingin melepaskannya begitu saja, dan berakhir dengan sia-sia tanpa adanya tapak tilas pernah bersama. Keseharian Cidokom Desa Cidokom merupakan desa yang indah dan dapat dikategorikan sangat maju, untuk dikategorikan sebagai sebuah desa. Namun, sayang sekali di desa ini tingkat pengangguran yang ada masih sangat tinggi dan kebersihan yang dikategorikan berada di dalam kondisi yang cukup buruk. Selain itu, yang lebih memprihatinkan lagi kurangnya fasilitas pengembangan generasi muda khususnya fasilitas sarana belajar mengajar, karena di Desa Cidokom ini sendiri hanya terdapat 3 sekolah yang keseluruhannya hanya berada di tingkat sekolah dasar. Jadi generasi muda Desa Cidokom ingin melanjutkan sekolah maka diwajibkan untuk melanjutkannya diluar desa, karena fasilitas pendidikan tingkat SMP maupun SMA di desa ini sangat minim. Kondisi dari ketiga sekolah SD ini pun sebagai satu-satunya tingkat pendidikan yang ada sebagai sarana tonggak pendorong taraf intelektualitas dan pemberdayaan pembangunan moral maupun kepribadian, dapat dikatakan sangat kurang layak untuk dijadikan sekolah dari sisi kuantitas atau jumlah tenaga pengajarnya sendiri kurang memadai dan fasilitas yang ada di sekolah-sekolah tersebut juga sangat minim. Padahal, fasilitas-fasilitas ini merupakan sarana penunjang proses pendidikan yang sangat dibutuhkan untuk menunjang proses belajar mengajar ataupun pengembangan diri dari pemuda-pemudi generasi muda penerus di Desa Cidokom. Dengan berpandangan maupun didasari dengan hal-hal inilah, LOGIC memfokuskan kerjanya di bidang-bidang yang dianggap menjadi kelemahan Desa Cidokom. Dalam pengaplikasian dilapangan, LOGIC telah berhasil melakukan pengadaan tempat sampah untuk menampung sekaligus merangsang pemikiran warga, dengan adanya tempat sampah di sarana fasilitas umum akan menambah keindahan yang telah ada di desa ini. Selain itu, untuk masalah ekonomi, LOGIC juga telah memberikan rangsangan kreativitas bagi warga Desa P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |129
Cidokom dengan mengadakan pelatihan di bidang ekonomi kreatif hal tersebut dapat dijadikan sebuah profesi yang menjanjikan untuk mendapatkan keuntungan, apabila diteruskan dapat mendampingi tanaman hias sebagaimana keunikan dan keidentikan dari desa ini sendiri. Sementara itu, untuk bidang pendidikan, LOGIC hadir ke sekolah yang berada di dusun 2 seperti pembagian teori yang kami dapati, yaitu SDN Melati dengan rangkaian kegiatan pengajaran yang lebih menarik, dengan metode belajar yang mengedepankan keceriaan bagi murid-murid SD. Untuk menghindari rasa tertekan maupun membunuh rasa takut dan rasa kurang percaya diri yang ada di diri siswa-siswi SDN Melati. Saya dan teman-teman berharap dengan adanya pengalaman tersebut, meskipun hanya berjalan dalam waktu yang singkat yaitu rentang 30 hari. Memberikan pergeseran yang signifikan terhadap pola pikir anak-anak, khususnya siswa/i SDN Melati mengenai pendidikan dari hal yang menyulitkan ataupun yang membosankan. Kecenderungan menjadi sebuah beban ke arah yang lebih baik, yaitu menyenangkan dan merupakan kebutuhan demi menjalani hidup yang lebih baik di kemudian hari, selain itu LOGIC pun berharap bahwasanya metode dan cara ini yang telah disaksikan baik secara langsung maupun tidak langsung, akan menjadi masukan bagi staff-staff pengajar di SDN Melati, mengajar bukan hanya sekedar mengajar tapi juga membimbing anak menjadi lebih baik, dengan suasana yang menyenangkan dan hangat untuk mereka, agar mereka menjadi lebih bersemangat untuk belajar. Selain mengajar di sekolah, dalam rangka melakukan dobrakan di bidang pendidikan sendiri, LOGIC juga melakukan apa yang dinamakan konseling bidang pendidikan beserta bimbingan belajar mengaji dan pekerjaan rumah. Bimbingan belajar di basecamp kita menjadi agenda rutin setiap harinya dari awal hingga akhir kegiatan KKN. Hal ini, semata-mata kita lakukan untuk memaksimalkan hasil yang hendak kami tuju dalam pendidikan, anak-anak Cidokom harus mampu bersaing dengan anak-anak desa lainnya bahkan generasi muda yang berasal dari kota-kota besar. LOGIC sadar, bahwasanya apa yang dilakukannya dirasa masih belum maksimal dikarenakan terkendala oleh banyak hal, baik itu ketersediaan dana yang tidak mencukupi. Untuk melakukan perombakan maupun perubahan total di bidang sistem sarana 130 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
pendidikan, waktu yang dirasa terlalu singkat, yaitu hanya 30 hari beserta interval yang dirasa kurang memuaskan. Oleh karena itu, apabila saya menjadi warga Desa Cidokom maka saya akan melakukan hal yang lebih maksimal, seperti memberikan masukan kepada suku dinas kebersihan maupun pendidikan dan fasilisator pemerintah lainnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan kepada Pemerintah Kabupaten Bogor secara keseluruhan termasuk Kecamatan Gunung Sindur dan Kantor Desa Cidokom sendiri untuk memberikan bantuannya, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada Desa Cidokom. Hal itu, saya lakukan hanyalah demi mencerahkan masa depan generasi muda yang ada di desa Cidokom tercinta ini.
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |131
Serba-Serbi KKN yang Nyata Oleh : Nadzifatul Fikriyah Pengantar KKN bagi saya adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berbentuk aksi nyata, didalamnya terdapat program-program yang “sedikit” membantu masyarakat desa, mendengar kata KKN adalah bentuk pengabdian pada masyarakat yang dilakukan selama sebulan di desa terpencil, yang masyarakatnya terlihat "kurang”. Sebelum ke lokasi KKN saya pribadi merasa biasa saja dan tidak seheboh teman-teman yang lainnya, meskipun belum mengetahui kondisi pemukimannya, lingkungannya, dan masyarakat desanya. Karena ini merupakan hal yang wajib ditempuh oleh mahasiswa semester 6 akhir, walaupun tempatnya kurang memadai tidak menjadi hambatan, asalkan sumber air tersedia. Kendala yang saya bayangkan sebelum KKN adalah air, lingkungan, dan masyarakat desa yang saya tempati, kenapa seperti itu? Karena air merupakan kebutuhan pokok yang mutlak, untuk mandi, mencuci baju dan piring, membersihkan kamar mandi dll, jika lingkungan tidak mendukung aktivitas KKN kita, maka akan sulit pula untuk menjalankan program-program yang sudah direncanakan dari jauh-jauh hari, hal ini dibutuhkan komunikasi dengan aparatur desa setempat, seperti kepala desa dan sekretaris desa/orang-orang kelurahan. Dan terakhir masyarakat desa, mereka yang menjadi pendukung kegiatan saya dan teman-teman di lapangan, jika mereka kurang mendukung, akan sulit juga untuk berkoordinasi satu sama lainnya. KKN LOGIC 38 Kelompok yang saya naungi adalah kelompok 038 aka LOGIC, kelompok yang beranggotakan sebelas orang, berasal dari latar belakang yang berbeda-beda dan mempunyai keunikan tersendiri. Menurut saya, kelompok 038 merupakan kelompok tergila diantara kelompok lainnya yang bermukim di Desa Cidokom. Ex : (1). Sang Ketua Kelompok, Salman Al Farisi biasa di panggil Salmonela, Aldo, dan Mbah Kung, ia merupakan orang terjayus, walaupun kadangkadang keluar kata-kata lucu dari mulutnya. Hal ini, menjadi bulanbulanan anggota kelompok untuk beramai-ramai mem-bully-nya, terkadang ada rasa kasihan, tapi itulah Salman, tetap tegar dan di balas 132 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
senyuman jika ada kata-kata tak sedap keluar dari mulut anggotanya, maafkan kami yoo mbah kung, nyuwun ngapuro. (2). Novi Novera, si Uni yang satu ini anggota yang paling keibuan dan paling cerewet, layaknya emak-emak lainnya. Tak hanya itu, Uni mendapatkan prestasi yang membanggakan dalam akademik, pintar melobi, dan berpengalaman. Perempuan asli Minang ini mempunyai skill merajut yang tidak ada tandingannya. Terima kasih Un, tolong sifat manjanya di-ignore dikit ya Un. (3). Siti Cahyani, inilah Ibu dari kelompok 038, raut wajah yang sabar dan penyayang anak kecil ini menjadi koki handal saat memasak, seluruh tenaga dikerahkan, walaupun terkadang masakannya gagal. Tapi Bu Cah tetap berusaha, masakan yang best of the best adalah capcay, nasi liwet, dan cimol handmade-nya Bu Cah, biasanya saya menjadi supporter setia Bu Cah, dan selalu meneriaki, “FIGHTING Bu Cah”. Terima kasih Bu Cah, untuk masakannya, untuk kesabaran mengahadapi anggota 038 yang super bandel ini. (4). Khusnul Hidayah, saya memanggilnya dengan sebutan Mbak’e dan Mak, beliau menjadi teman setia saya ketika menghidupakan air di Darunnajah, setiap malam menjadi hal yang wajib untuk bercerita ria di gazebo favorit Darunnajah, sambil menunggu air. Ditemani oleh cahaya bulan dan bintang berkelip, yang menambah cantik langit Cidokom. Mbak Nul merupakan orang yang bersikap sabar dan paling dewasa dalam menangani masalah, beliau menjadi penengah dikala konflik melanda. Beliau menjadi partner setia Bu Cah dalam hal memasak dan partner setia saya ketika bertugas menjadi housekeeper basecamp. Thanks Mbak sudah jadi partner setia saya selama sebulanan, jaga kesehatan selalu yoo Mbak. (5). Ahmad Wafi, si Fake Face, dari luar kelihatannya calm, pendiam, dan pemalu. Tapi nyatanya, lebih “ganas” jika sudah mengenalnya, semuanya tertutup oleh mukanya yang super duper calm ditambah tampang polosnya, ia mempunyai partner setia sebut saja Fajar, sama-sama pendiam tapi kalau sudah jadi satu, otak mereka error berbarengan. Wafi ini selalu on time jikalau ada pekerjaan wajib, yaitu ke SD setiap hari dan tugas piket yang datang menghampirinya, meskipun awalnya mengaku kalau tidak bisa menyapu dan mengepel, tapi ia melakukannya dengan ikhlas dan senang, ditambah lagi ocehan bahasa Jawa yang mungkin ia tak paham apa maksudnya, ia lontarkan dengan P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |133
lantang dan fasih, hal itu membuat kita semua tertawa. (6). Nita Alfiani, cewek tomboy sekaligus atlet karate ini, terhipnotis dengan parfum saya, yang katanya, “Aromanya enak mbak, beliin buat gw dong!”. Padahal sebelumnya ia anti parfum. Gadis ini mempunyai keahlian dalam memasak nasi goreng andalannya, para cowok pun tersihir dengan nasi gorengnya, sampai akhir KKN pun para cowok merengek-rengek untuk dibuatkan nasi goreng andalannya. Tak hanya itu, Kpop menjadi favoritnya di kala galau menghadang, malam pun menjadi pelampiasannya untuk mengunduh drakor favoritnya. Ia juga merupakan partner setia saya dan Mbak Nul dalam urusan menjadi housekeeper, kemana-mana selalu bertiga. Terima kasih untuk lepinya karena dengan lepi Anda, laporan KKN saya beres tepat waktu. Fighting yoo Mbak, makasih buat segala-galanya. (7). Muchammad Iqbal Alattas aka Iqbal aka Robert, si cowok paling peka di kelompok, paling care dan setia mendengarkan curhatan anggota 038, begadang menjadi kebiasaan Iqbal karena untuk menjaga basecamp dikala semuanya terlelap dalam heningnya malam. Ia hobi bercuap-cuap layaknya perempuan, walaupun terkadang agak menyebalkan, ia tetap sabar dan berpura-pura tegar jikalau kritikan pedas dilontarkan oleh saya dan teman-teman. Mohon maafkan saya yoo. (8). Fajar Dwi Nur Rachmadi aka Pakde-nya kelompok 038, beliau sangat sabar dan member cowok paling rajin di kelompok, ia jarang mengeluh saat kerjaan datang padanya, cowok yang paling baik ketika para cewek membutuhhkan motor, hobinya membawa kamera SLR kemana-mana, karena ia bagian dokumentasi kelompok. Terkadang kasihan juga, disaat saya dan teman-teman berfoto bahagia, ia tak ikutan. Matursuwun yoo pakde plus nyuwun ngapuro. (9). Mitra Lesmana aka Om Bad Boy-nya 038, tampang dan sikap yang kadang agak menyebalkan tetapi lelucon khas yang dilontarkannya bisa membuat kelompok tertawa jika disatukan dengan Salman. Nge-game menjadi hobinya setiap malam, beryanyi, bermain gitar, dan design pun menjadi keahliannya, jebolan Daar el-Qalam ini mahir dalam bela diri dan sepak takraw, dalam berbahasa pun tak kalah, ia mahir dalam bahasa Arab dan Inggris. (10). Oktanta Tri Hatmoko aka Okta, Aktivis yang satu ini sangat jago dalam berbicara politik dan berdebat, tampang yang kaku dan jarang bercanda pun terlihat jelas dari raut wajahnya, ia 134 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
merupakan pembisnis, terbukti saat ini ia merupakan founder Nasi Hap. Ia, Fajar, dan Wafi merupakan Trio yang tidurnya selalu duluan dibandingkan yang lainnya, disaat yang lainnya asyik dengan bersenda gurau, ia lebih dulu terlelap. Ia merupakan partner setia Salman Al Farisi dalam hal survei pra KKN.
First Week Tanggal 24 Agustus 2016 sebelum pelepasan KKN, saya dan teman-teman sudah terlebih dulu ke Cidokom dengan menyewa Grab Car untuk mengangkut barang-barang, tujuannya untuk menaruh semua barang-barang pribadi dan kebutuhan kelompok di Posyandu (basecamp 38), karena tidak mau ribet-ribet. Lokasi KKN kelompok 38 yang tidak terlalu jauh dari Ciputat, hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit, hal tersebut sangat mempermudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Tanggal 25 Juli pukul 09.00 WIB, semua peserta KKN-PpMM 2016 berkumpul di lapangan Student Center UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk pelepasan KKN. Dihadiri oleh Pak Dede Rosyada dan Pak Djaka. Pelepasan KKN ditandai dengan pelepasan balon berwarna-warni ke udara, sehingga melapisi langit Ciputat di pagi hari, setelah itu kita semua berkumpul di ASPI dan berangkat menuju Cidokom, sesampainya di Cidokom, banyak hambatan yang terjadi, dimulai tidak adanya air dan basecamp yang paling beda dengan kelompok 39 dan 40, untuk urusan tempat saya tidak mempermasalahkan, akan tetapi salah satu teman ada yang mempermasalahkan tempat tersebut, dengan alasan tempatnya kurang nyaman dan tidak airnya, akhirnya semua berunding tentang masalah ini dan sebagian teman ada yang menjelaskan juga, akhirnya masalah terselesaikan, dan tetap menetap di Posyandu. Untuk permasalahan air, sebelumnya ketua kelompok sudah berkoordinasi dengan Pimpinan Pesantren Darunnajah 8, sudah deal, tetapi Pesantren Darunnajah juga kesulitan air. Sebelum kami datang, mereka sibuk menggali sumur lagi di belakang kamar mandi putri, kata pimpinan Darunnajah “nanti saja jika airnya sudah ada, kalian boleh memakainya, tetapi harus bergantian dengan santri putri. Untuk sementara kalian bisa mennggunakan kamar mandi umum yang di dekat masjid”. Usaha kita tidak hanya sampai disitu, untuk mendapatkan air sementara kita sudah P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |135
diizinkan oleh ibu warung samping Posyandu untuk menggunakan air dan kamar mandinya. Setelah mendapatkan air dari ibu warung, saya dan teman-teman membersihkan Posyandu, kamar mandi, membeli ember, tong besar yang digunakan untuk menampung air, dan selang karena di kamar mandi Posyandu tidak ada keran. Pengalaman seperti ini, benar-benar menjadi pengalaman yang tidak terlupakan, hal ini menjadi kegiatan yang “nyata” KKN-nya, dimana 3 kelompok dibagi per dusun, dan 2 kelompok lainnya mendapatkan tempat yang layak huni dan airnya yang berlimpah ruah, sedangkan kelompok 38 ditempatkan di Posyandu yang baru selesai di bangun ditambah kamar mandi yang tidak ada kerannya, tidak ada ember dan gayungnya, hal tersebut benar-benar menjadi kesan yang seru dan agak menjengkelkan. Tetapi itu menjadi tantangan untuk kita demi mendapatkan air yang menjadi kebutuhan premier. Setiap hari, setiap saat, dan setiap waktu kita bergiliran untuk menghidupakan keran air, meskipun ada rasa yang tak enak, karena setiap hari “menyelang” air dari tetangga dan harus menumpang mandi sana sini, karena untuk menghemat air yang kami tampung, yang berguna untuk kebutuhan lainnya, seperti mencuci piring, mengepel, dan membersihkan kamar mandi. Pada minggu pertama, kegiatan belum begitu berjalan dengan baik, masih banyak koordinasi dengan pihak-pihak desa dan Pak Lurah, mengurus surat sana sini dan disibukkan untuk persiapan pembukaan KKN di Kantor Kelurahan Cidokom, dari UIN yang ditempatkan di Desa Cidokom ada 3 kelompok, masingmasing tersebar di dusun 1, 2, dan 3. Kebetulan kelompok 38 di dusun 2, dari jalan besar tidak begitu jauh. Kegiatan sore hari di minggu pertama di basecamp adalah mengajar ngaji dan privat pelajaran, dari anak-anak kecil, SD, dan SMP semuanya di handle oleh saya dan teman-teman, ada yang mengajar ngaji untuk anakanak kecil dan SD, ada yang sibuk memperkenalkan diri, ada yang sibuk mengajar dan memperkenalkan bahasa Arab untuk anakanak. Awalnya, tidak ada anak-anak yang datang ke basecamp, tetapi di hari kedua ada 2 anak kecil yang bermain di pagar basecamp dan mereka memanggil-manggil, “Kakak.. kakak.. kakak.. main yuk”. Setelah itu, setiap sore mereka datang untuk mengaji dan belajar, ketika ada PR yang sulit, dibantu oleh Bu Cahya karena ia spesialis 136 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
dalam hal hitung-hitumgan. Ada juga anak TK yang didampingi oleh ibunya, namanya Aji, rumahnya berdekatan dengan basecamp 38, di seberang jalan lebih tepatnya. Aji ini masih TK B, tetapi ia sudah terampil dalam menulis dan mengaji iqro, ia merupakan satu-satunya cowok yang datang dan paling kecil diantara yang lainnya, hari demi hari semakin banyak anak-anak yang datang untuk mengaji, rata-rata SD kelas 4 dan 5. Ada juga yang lebih kecil dari Aji, namanya Jihan, baru berumur 2 tahun, Jihan selalu ikut dengan kakaknya, kakaknya bernama Fina yang masih kelas 4 SD. Jihan menjadi yang “terkecil” di antara lainnya. Kegiatan setelah mengaji biasanya ada menggambar, mewarnai, bernyanyi, dan bermain puzzle, mereka sangat senang mewarnai tokoh animasi “Frozen”, tak hanya itu bermain puzzle menjadi kegiatan yang seru, karena bermain bersama-sama dan bekerja tim dalam menyusun karakter tokoh/gambar yang sesuai. Tak lupa, kegiatan di hari minggu pertama dan minggu kedua, akhir pekan diisi dengan kerja bakti atau yang biasa disebut bersih desa bersama masyarakat Desa Cidokom, karena ini perintah Pak Lurah, semuanya bergotong royong untuk membersihkan lingkungannya.
Second Week Kesan dan pesan selama kegiatan KKN di Desa Cidokom dusun 2 adalah merasa tertantang dengan kegiatan mengajar di SD Negeri Melati, apalagi mengajar anak-anak SD yang banyak menguras tenaga dan suara yang tiada henti-henti untuk berkata, “jangan berisik” “diam” “silent please” “shut up!”, ada juga yang bertengkar dengan temannya, ada yang berebut ini itu, ada yang main-main, ada si tukang iseng, ada yang memperhatikan pelajaran yang diajarkan dan ada juga yang sibuk dengan dirinya. Ini merupakan pengalaman yang unik tetapi tidak ingin terulang kembali, karena untuk mengajar anak-anak SD terutama kelas 5 dan 6 butuh tenaga ekstra, banyak guru-guru SD yang bilang, “kalau ngajar anak-anak SD itu susah, lebih mudah ngajar SMP dan SMA”, disaat ada rasa menyerah ketika mengajar, tetapi hal tersebut merupakan tanggung jawab saya dan teman-teman yang bertugas sebagai relawan pengajar sementara, untuk membagikan sedikit ilmu yang “nempel” di otak. Pengalaman mengajar membuat saya harus menjadi orang yang lebih sabar untuk mengahadapi P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |137
anak-anak kecil yang masih polos dan butuh arahan, ditambah harus banyak “menyetok” permainan edukasi agar mereka tidak bosan dengan pelajaran, ice breaking juga dibutuhkan agar mereka tak lelah dalam belajar. Tak hanya itu, belajar diselingi dengan kuiskuis dan hadiah juga efektif untuk melatih keberanian siswa. Banyak hal menarik ketika kita menjajal menjadi tenaga pengajar sukarela di SD Negeri Melati, kesan pertama yang terlintas di benak adalah senang karena bertemu dengan anak-anak kecil yang masih polos dan lugu. Setiap pagi, relawan pengajar datang ke sekolah dan memberikan pelajaran dan kuis-kuis, kegiatan belajar mengajar dimulai dari pukul 07.00 sd 12.30 WIB, terkadang di pagi hari ada dua orang “utama” yang ke sekolah, setelah itu pada jam ke 2 dan ke 3 ada 4 orang yang ke sekolah, karena mengajar materi lainnya. Kita mengajar di kelas 3, 4, 5, dan 6 secara bergantian, ada yang mengajar Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Agama, PKN dll. Menjadi tenaga pengajar sukarela selama 2 minggu di SD Negeri Melati, mendapat respon positif dari Kepala Sekolah yaitu Pak Bondan, beliau sangat ramah dan tegas, program mengajar di SD Negeri Melati sangat didukung olehnya. Sebagian teman ditawari untuk mengajar di TPA dekat dengan rumah Pak Bondan, selepas ashar, mereka berangkat mengajar TPA sampai jam 17.00 WIB, dan setelah maghrib, kita semua disibukan dengan TPA di basecamp, ada juga yang piket. Setiap sore, kegiatan kita mengajar ngaji dan privat untuk siswa/i SD, dan SMP, minggu pertama banyak sekali anak-anak yang datang untuk mengaji dan belajar, ketika ada PR dan banyak yang “penasaran” dengan bahasa Arab, mereka ingin mempelajarinya, meskipun hanya mengajarkan sedikit kosakata Arab tetapi mereka sangat senang karena diselingi lagu-lagu yang digubah dengan kosakata bahasa Arab, sehingga mereka mudah untuk menghafalnya. Kegiatan mengajar TPA menjadi selingan di waktu sore, ketika semua kegiatan yang berjalan dari pagi sampai siang sudah selesai, tak hanya itu kegiatan mengajar TPA juga menjadi kegiatan harian kita, sebagian ada yang mengajar di TPA dekat dengan rumah Pak Bondan dan sebagian mengajar di basecamp. Setelah TPA, biasanya anak-anak sering bermain puzzle, mewarnai, dan belajar. Ada juga yang langsung pulang ke rumah, karena sudah dijemput oleh orang tuanya. 138 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Mengajar TPA di basecamp selesai pukul setengah 8 malam, setelah itu, diadakan rapat evaluasi untuk menyiapkan kegiatan yang akan dilaksanakan esok harinya, agar semuanya tersusun dan tahu jobdesk masing-masing. Ada yang bertugas kesana, ada yang kesini, dan ada juga yang bertugas untuk menjaga basecamp, yaitu housekeeper.
Third Week Minggu ketiga di Cidokom, kegiatan sampingan yang sama dengan minggu kedua, yaitu menjadi relawan pengajar di SD Negeri Melati. Kegiatan yang dimulai dari pagi, siang, sore hingga malam hari bersama LOGIC 38, salah satu program yaitu sosialisasi ke SD tentang bahaya merokok yang disampaikan oleh saudara Okta di kelas 6, program individu yang start di minggu kedua dan berlanjut ke minggu ketiga menjadi tugas utama setiap individu. Bagi yang tidak ada proker karena prokernya dihapus, membantu sana sini, semuanya dikerjakan secara bersama-sama, piket harian yang sudah ditentukan wajib dijalankan, karena itu merupakan bagian tanggung jawab. Tiap hari, harus ada yang membersihkan basecamp, memasak, mencuci piring dll, tidak hanya itu kerjaan sampingan menjadi housekeeper juga termasuk pekerjaan wajib. Basecamp perlu dijaga karena daerah Cidokom rawan dengan pencurian dan maling, banyak warga yang cerita daerah Cidokom sangat rawan dengan kejahatan, karena lokasinya yang agak sepi dan lampu jalan yang redup. Meskipun banyak kabar buruk yang diceritakan, ini menjadi peringatan untuk saya dan teman-teman agar tetap waspada, baik di siang hari ataupun malam hari. Setiap malam, kita semua mengadakan rapat harian dan rapat evaluasi, untuk membicarakan program yang belum terlaksanakan dan mengevaluasi program yang sudah berjalan, tidak hanya itu biasanya setelah rapat ada sesi curhat, yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah internal kelompok secara bermusyawarah. Terkadang ada hal sepele yang menjadi besar yang diakibatkan oleh satu orang, maka dari itu masing-masing anggota berbicara dengan terus terang dan tidak ada hal yang ditutup-tutupi. Seperti malammalam biasanya, kegiatan saya dan teman-teman ditemani oleh laptop, bermain catur, bermain kartu, dan bermain ABC 5 dasar. P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |139
Mereka itu teman setia yang ada di basecamp yang dapat mengusir kegabutan ketika malam datang, battle kartu, battle catur, dan bermain ABC 5 dasar seperti masa kanak-kanak dulu, yang tidak bisa menjawab, mukanya menjadi bulan-bulanan coretan putih yang terbuat dari bedak baby dan air. Semua itu untuk keseruan kita saja, karena tidak adanya aktivitas lain selain bermain. Ditemani dengan berbagai macam cemilan/makanan berat dan air putih, itu sudah menjadi pelengkap. Karena setelah mengajar ngaji anak-anak, basecamp menjadi sepi, oleh karena itu kita meramaikan dengan bermain dan tertawa ditambah nyanyi-nyanyi yang tidak jelas. Yang menjadi pelengkap setelah bermain, biasanya saya dan teman-teman menonton film di laptop, ada beberapa kubu yang suka film barat, film asia, dan terakhir drama korea. Di basecamp tidak ada televisi, masing-masing membawa laptop andalan, nonton film dan nge-game di laptop menjadi jurus ampuh untuk mengusir kegabutan yang selalu datang di malam hari. Menonton drama korea yang terbaru dan menjadi viral di sosmed, menjadi hobinya Mbak Nita yang selalu streamingan midnight-an demi drama favoritnya, jika ia nonton drama, pasti yang lainnya ikutan nonton, termasuk saya. Apalagi jika tugas menjadi housekeeper menghampiri saya, Mbak Khusnul, dan Nita. Drama korea menjadi tontonan yang wajib, jikalau semua tugas sudah selesai. Tidak hanya itu saya, mbak Khusnul, dan Nita menjadi partner setia dari Iqbal yang setiap malam harus menjaga basecamp, kita menjadi penjaga di malam hari ketika teman-teman yang lain terlelap, meskipun harus melawan kantuk, diselingi dengan angin malam Cidokom, sesi curhatan malam dan cemilan menjadi penyemangat untuk begadang, demi menjaga basecamp. Kita semua berbagi tugas, satu sama lainnya saling membantu dan bekerjasama, tidak membeda-bedakan ini proker siapa, itu proker siapa, ini tugas siapa dan itu tugas siapa, kekompakan tim yang membuat masalah dan beban berkurang. Meskipun terkadang masalah misscom terjadi, tetapi inilah yang membuat kita sadar, tidak mengulangi kesalahan dan memperbaikinya, diselesaikan dengan baik-baik, karena kita rekan satu tim.
Fourth and Fifth Week 140 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Terkadang otak-otak kita “konslet”, mungkin karena sudah merasa jenuh dengan kegiatan. Tetapi, karena ini tugas yang wajib dilaksanakan, kita mengerjakan dengan murah hati. Selama KKN banyak kejadian yang aneh-aneh dan unik, tetapi tidak perlu diceritakan, dari awal-awal sampai menjelang berakhirnya KKN. Kegiatan mulai agak senggang di minggu keempat dan kelima, tetapi kegiatan sampingan, seperti mengajar di SD dan mengajar ngaji di basecamp tetap berjalan seperti biasanya dan piket harian pun tetap berjalan. Kegiatan sampingan lainnya adalah membuat gantungan kunci dan merchandise untuk anak-anak SD dari kain flannel, di minggu kedua saya dan teman-teman perempuan menjalankan ekonomi kreatif untuk ibu-ibu, homemade dari kain flannel yang di bentuk bermacam-macam dan bisa dijual. Tak lupa, kegiatan untuk pemeriksaan kesehatan yang diadakan di Posyandu, dilanjut pada hari senin di minggu kelima, pembagian tong sampah dan papan nama RT, RW, dan Kepala Dusun yang belum dibagikan, karena sebelumya sudah dibagikan. Banyak barang fisik yang sudah dibagikan ke musholla dan warga Tanggal 17 Agustus semua peserta KKN wajib mengikuti upacara di lapangan Kecamatan Gunung Sindur, semuanya berkhidmat. Dilanjut tanggal 18 Agustus diadakan perlombaan untuk anakanak SDN Melati dan hari jumat menjadi hari terakhir bagi kita karena menjadi hari perpisahan bagi saya dan teman-teman, yang sebelumya didahului pembagian hadiah bagi pemenang perlombaan agustusan bagi anak-anak SDN Melati Cidokom. Pada tanggal 22 Agustus diadakan rapat bersama kelompok 39 dan 40, untuk membahas penutupan KKN di Kantor Kelurahan Desa Cidokom. Penutupan KKN UIN di Cidokom tanggal 23 Agustus yang banyak dihadiri oleh tamu undangan, aparatur desa, dan dosen pembimbing KKN kelompok 38 yaitu Pak Noor Bekti, setelah itu acara makan bersama. Tanggal 24 dan 25 Agustus kita membersihkan basecamp dan bersilaturahim kepada Pak Lurah dan Pak Bondan (kepala sekolah SD Negeri Melati). Desa Cidokom Kondisi Desa Cidokom sudah mendingan dibandingkan kondisi desa yang menjadi sasaran target KKN lainnya, karena Cidokom P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |141
sangat dekat dengan Ciputat dan Depok, sehingga aksesnya lebih mudah. Lingkungan di Cidokom sangat mendukung untuk bercocok tanam, walaupun berbatasan diantara Bogor dan Ciputat tapi masih asri dan masih pedesaan suasananya, satu sisi mereka tidak pernah kekurangan air karena pepohonan banyak ditemukan dan secara alternatif sampah-sampah kering dibakar dan dijadikan pupuk, begitupula dengan sampah basahnya dijadikan pupuk untuk usaha tanaman hias. Banyak bermacam-macam tanaman buah dan obat, yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Penduduk di Desa Cidokom sangat ramah dan menyambut baik kedatangan anak-anak KKN UIN. Pembelajaran yang didapat dari Desa Cidokom adalah kesadaran diri masyarakatnya untuk mengelola tanaman hias yang menutupi halaman depan setiap warga di Cidokom dan mengelola tanah. Sebagian besar dimanfaatkan untuk bercocok tanam dan menghasilkan manfaat. Hal Positif Saya ingin membenahi lingkungannya agar lebih baik lagi, terutama masalah budaya buang sampah yang sembarangan dan masih bisa ditemui di sudut desa. Masyarakat harus sadar dengan hidup bersih, sampah basah dapat ditimbun dan dijadikan biopori, dan bisa dijadikan pupuk kompos untuk tanaman. Untuk sampah kering, bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan, misalnya: bungkus kopi dan koran bekas bisa dibuat menjadi tas dan souvenir, botol minuman bisa dijadikan pernak-pernik dll. Sementara saya dan teman-teman, mengajari ibu-ibu PKK untuk membuat gantungan kunci dari kain flannel. Karena kegiatan tersebut bagian dari proker ekonomi kreatif.
142 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Cidokom dalam Bingkai Memori Oleh : Nita Alfiani Pencerahan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bukanlah hal yang asing lagi untuk di dengar. Kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa tingkat tiga, di suatu daerah ini. Menurut saya dimaksudkan untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang peduli serta peka terhadap lingkungan sekitar dan sesama. Sebagai salah satu cara untuk mengurangi dampak yang timbul, akibat dari era globalisasi saat ini dengan kecenderungan seseorang menjadi individualis di rasa mulai memperihatinkan, menular bak virus yang dengan mudahnya menjangkiti tiap orang, terlebih di kota-kota besar. Saya menjadi salah satu dari sekian banyak korban yang ditimbulkan oleh perkembangan zaman ini. Kebiasaan berdiam diri di depan laptop atau smartphone yang setiap hari dilakukan, lantaran keadaan ini tak jarang membuat saya melupakan pentingnya bersosialisasi secara langsung dengan orang lain. Bahkan dulu sempat terlintas sisi jahat dalam diri yang berkata, “Ya udahlah.. KKN doang. Gak usah ribet-ribet yang inilah, itulah, pokoknya mah yang penting kelar aja, cepet lulus. Haha”. Meskipun begitu, masih ada setitik cahaya yang muncul berupa niatan dari dalam diri, untuk menjadi lebih baik ketika nanti menjalankan amanah KKN ini. Setelah bertemu dan berjuang bersama dengan wajah-wajah asing, yang awalnya tak saling kenal namun dipertemukan oleh takdir. Iya, ini takdir! Kelompok KKN nomor 038 yang dibentuk oleh pihak penyelenggara KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu PPM tahun ini menjadi takdir yang amat sangat saya syukuri. Karena disini, saya bisa mengenal dan berbagi kisah bersama dengan orang-orang hebat dari berbagai latar belakang. Kita Bersama dalam Takdir Pertemuan pertama kami, diatur oleh pihak kampus pada agenda pembekalan KKN 2016 di Auditorium Harun Nasution tanggal 13 April 2016. Masih terekam jelas dalam ingatan bagaimana tingkah canggung dan jaim semua anggota 038, yang saat itu untuk pertama kalinya bertemu dan duduk bersama membentuk suatu lingkaran. Saling curi pandang, menunggu seseorang untuk membuka percakapan di tengah P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |143
forum yang baru menetas. Satu suara membuka keheningan. Dimulai dari perkenalan satu per satu yang kemudian dilanjutkan menghafal nama secara urut dan juga acak. Dari pertemuan singkat tersebut diperoleh posisi yang menjabat dari bagian eksekutif sampai dengan legislatifnya. Koordinasi awal, dilakukan melalui grup whatsapp kelompok. Karena diawal belum merasa kenal, saya ikut dalam percakapan hanya ketika dibutuhkan saja. Sok penting padahal gak penting Haha. Waktu pun berlalu, akhirnya kelompok ini mempunyai nama juga. Dari berbagi macam usulan “LOGIC” menjadi sebuah nama yang disahkan oleh kesepakatan bersama sebagai nama kelompok 038. LOGIC merupakan akronim dari Look After Ground in Innovative and Compatible ini mengusung tema “Bergerak dengan Keserasian untuk Pembangunan Menuju Desa Mandiri”. Tema dibuat, setelah kami mengetahui lokasi pengabdian kami yaitu Desa Cidokom Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor, meskipun berada di Kabupaten Bogor ternyata jaraknya tidak terlalu jauh dari kampus. Tidak hanya kelompok kami saja yang KKN di Desa Cidokom, akan tetapi ada pula kelompok 039 dan 040 serta KKN dari universitas lain juga bertempat di sana. Dengan penempatan tiap kelompok memegang, satu dusun sudah cukup adil. Survei sebelum KKN dan koordinasi dengan pihak desa, dilakukan beberapa kali oleh perwakilan dari kelompok. Kendala atau masalah yang ada di lokasi pengabdian mulai dianalisa bersama. Berbagai solusi dari setiap masalah, di buat dan dijadikan program kerja kelompok dengan harapan kegiatan yang dilakukan selama berada di Desa Cidokom, menjadi lebih terarah dan terstruktur. Sehari sebelum pelepasan KKN 2016, kejadian tak terduga dan tak diinginkan menimpa saya dan satu teman jurusan saat hendak mengambil banner kelompok masing-masing. Tubuh kami terpental di aspal siang hari bolong, lantaran ditabrak motor ketika menyebrang di depan pom bensin fly over Ciputat. Bersyukur kami masih diberi kesempatan hidup. Beruntungnya, saya tidak mendapatkan luka-luar yang berat, hanya memar-memar dan beberapa tulang geser. Hal ini, yang mengharuskan saya istirahat selama 3 hari, sedangkan teman saya mendapat luka yang cukup serius, sehingga harus di opname selama 5 hari di Rumah Sakit UIN. Sedih pastinya, karena kejadian ini saya 144 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
tidak bisa berangkat ke lokasi KKN sesuai dengan waktu yang telah direncanakan dan disepakati bersama. Beruntungnya saya tergabung dalam kelompok dan diampu dosen pembimbing yang pengertian. Saya diijinkan untuk menyusul ke lokasi secara terpisah dari rombongan, dan saya datang dihari ke empat. Canggung dan iri. Perasaan yang saya rasakan ketika sampai di lokasi, basecamp kami di Posyandu Tohaga Cidokom. Yap, canggung karena merasa baru datang, pada saat teman anggota tim sudah terlihat akrab satu sama lain. Untungnya, teman-teman menyambut saya dengan hangat meskipun sampai disana saya hanya tinggal merasakan enaknya saja. Antara bersyukur sama ngiri sih yang pasti. Bersyukur karena tidak ngerasain momen-momen susah di lokasi, tapi satu sisi juga ngiri sama cerita mereka yang berjuang bersama dalam menghadapi momen itu. Waktu diceritakan kronologi yang terjadi selama saya tidak disana, saya hanya bisa tersenyum dan membalasnya dengan candaan iri. Hari demi hari pun saya lewati bersama para pejuang tangguh di Desa Cidokom. Keakraban tak hanya terjalin di antara anggota kelompok saja, melainkan dengan warga sekitar pun demikian. Satu per satu program kerja pun, mulai di eksekusi secara bersama-sama. Ribut-ribut kecil yang sengaja dibuat ataupun tidak sengaja, terkadang menghiasi perjalanan kami selama mengabdi di desa Cidokom. Kenal memang baru saat KKN ini, tapi entah mengapa rasa nyaman dan sayang dengan mudahnya tumbuh di dalam kelompok ini. Tidak ada istilah jaim, semua mengalir begitu saja. Menyenangkan! Kedekatan yang terjalin membuat kami mengenal bagaimana karakter dan watak setiap anggota kelompok ini. Saling lempar candaan pun selalu menghiasi hari-hari selama kami bersama. Panggilan keluarga pun mulai bermunculan. Mulai dari Salman AlFarisi, si Pak ketua yang lebih sering saya panggil dengan sebutan mbah kakung atau salmen ini memiliki kepribadian yang humoris. Dia selalu saja mengeluarkan celotehan-celotehan lucu yang menghibur. Meskipun begitu, dia adalah ketua yang baik. Dia merupakan partner ngombreng sejati. Sampai-sampai dia mendapat predikat “Radio Cina Rusak” lantaran setiap bersama selalu saja mendendangkan berbagai macam lagu, mulai dari lagu Indonesia, Barat bahkan sampai Lagu Korea pun tak terlewatkan. Berbeda dengan saya yang maksa nanyi menggunakan suara cempreng, si mbah kung ini memiliki suara yang P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |145
cukup ehemm, terlebih ketika dia melantunkan ayat suci Al-Qur’an. Beuh, beda bangettt! Pantas, dia memang seorang Hafidz Qur’an dari jurusan Tafsir Hadist. Kedua, sosok wanita yang mendambakan seorang ustad kece sebagai pendamping hidupnya kelak ini bernama Siti Cahyani. Mahasiswi Prodi Ekonomi Syariah yang satu ini merupakan wanita yang terlihat sangat keibuan. Meskipun begitu, dia mengaku tidak begitu suka anak kecil, tapi tetap saja selalu menjadi idola diantara anak-anak sekitar basecamp dan sekolah tempat kami mengajar di desa tersebut. Bucay adalah panggilan sayang yang diberikan untuknya dari kami keluarga LOGIC. Mamanya anak-anak LOGIC ini tak hanya pandai dalam memasak, tetapi juga mengatur keuangan kelompok. Dia adalah bendahara yang sering berkata “baaa..gus!!” dan menyeplos kata “buluk” pada kami. Teruntuk bucay, semangat yaa cari ustad kecenya, semoga berkah bahagia dunia akhirat. Ketiga, ada Novi Novera atau sering disapa Uni yang berarti kakak perempuan ini merupakan keturunan asli dari tanah Minang. Wanita yang selalu tampak anggun di berbagai kesempatan dan sangat pintar ini berasal dari Prodi Dirasat Islamiyah. Dia pernah memenangkan lomba debat menggunakan bahasa Arab tingkat nasional yang di adakan di Jawa Barat. Bahkan dia sempat lolos beasiswa kuliah di Sudan. Namun sayangnya beasiswa itu tida bisa ia ambil lantaran terbentur oleh izin dari orang tuanya. Tak disangka ternyata Uni memiliki sisi kekanakan dengan tingkah lucu yang membuat saya dan rekan kelompok tertawa dibuatnya. Uni merupakan anggota yang sangat aktif menjalankan Prokernya terutama di bidang pendidikan yaitu mengajar baik di sekolah maupun TPA. Unni juga pandai dalam membuat kerajinan tangan seperti rajutan. Keempat yaitu Khusnul Hidayah, seorang dengan pemikiran paling dewasa diantara anggota kelompok lainnya ini merupakan mahasiswi Prodi Komunikasi Penyiaran Islam. Mbanul adalah sapaan yang saya berikan untuknya. Mbanul adalah pendengar yang baik, teman jaga malam alias begadangan ini dengan sabar dan dewasanya memberikan masukan pada cerita saya mengenai segala macam hal. Oke, sampai saat ini saya masih terkagum-kagum dengan wanita yang satu ini. Bagaimana tidak, mbanul si cewek yang asik banget kalau 146 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
diajak cerita ini adalah sosok pekerja keras yang tangguh, dia mampu membiayai kuliah dan kehidupan sehari-hari di Ciputat dengan uang yang diperolehnya sendiri. Dia juga penyelamat sejati untuk masakan yang saya masak ketika mendapat jatah piket di basecamp. Pokoknya, hayati padamu mbanul. Haha. Kelima adalah Nadzifatul Fikriyah, atau sering disapa dengan nama Ifa atau Mbae ini merupakan partner housekeeper dan jaga malam yang asik bersama juga dengan Mbanul. Rasa nyaman muncul karena banyak kesamaan antara kami berdua. Mulai dari sama-sama suka tampil polosan, sering mengecap diri setengah-setengah dan kami juga suka berbagi informasi dan referensi mengenai Korea karena sebetulnya dia adalah Kpopers yang tidak mengakui dirinya Kpopers, tapi tahu seluk beluk dan berita terupdatenya. Pokoknya klop banget deh. Mahasiswi super tomboy Prodi Tarjamah Fakultas Adab dan Humaniora ini juga mahir menggunakan beberapa bahasa asing seperti bahasa Arab, bahasa Inggris dan bahasa Korea. Dia adalah sosok yang tegas dan mandiri yang mudah menyeletuk celotehan offset yang jujur. Berkat mbae, saya tertular menjadi pecinta dan pengguna parfum lakilaki. Gomawo mbae. Hehe. Keenam, Ahmad Wafi namanya. Cowok yang akrab disapa Wafi ini selalu memasang wajah stay cool dalam keadaan apapun. Awalnya saya kira dia itu pendiam lantaran dari awal pertemuan memang tidak banyak bicara. Seiring berjalannya waktu, mulai terlihat sifatnya yang kocak. Sering menirukan Salman mengucapkan kata bahasa jawa yang dia sendiri tidak tahu artinya dengan logat aneh yang membuat kami terbahak. Laki-laki dari Prodi Manajemen pendidikan ini selalu menjadi pusat perhatian, terutama dikalangan wanita bahkan dia menjadi idola anak-anak perempuan di SDN Melati tempat kami mengajar. Sampai-sampai mereka rela antri demi foto dengan wafi saat perpisahan. Ngakak melihat muka polos dia yang pasrah diteriakin sana sini. Buat Wafi, kalau butuh manager bilang ke hayati (baca: saya) ya fi. Biar nanti kalau ada yang minta foto bisa ditarifin. Manfaatkan peluang bisnis ini fi. Merdeka!!! Ketujuh, Oktanta Tri Hatmoko atau lebih akrab disapa dengan nama Okta ini adalah seorang aktivis yang menjadi partner saya sebagai penanggung jawab buku laporan kelompok ini berasal dari Prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Kemampuan public P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |147
speaking dan pengalaman organisasi yang dia geluti terlihat jelas ketika sedang berbicara. Banyak hal yang dia bicarakan ketika kami duduk bersama. Salut itulah yang dirasakan ketika mendengar cerita berbau pengetahuan yang dimilikinya baik tentang sejarah, politik, bahkan dalam bidang bisnis sekalipun. Pencetus ide-ide kreatif di kelompok LOGIC ini selalu terlihat tegas. Buat si bang Okta, plisss banget muka jangan serius-serius mulu ya, perbanyak senyum atuh biar awet muda. Kedelapan, Mitra Lesmana. Biasa saya panggil dengan sebutan Om ini mempunyai banyak keahlian yang cukup membuat iri. Mulai dari jago desain, bisa main gitar, suara yang ehemm, bahkan dia juga seorang olahragawan yang dulunya pernah berkecimpung di seni beladiri silat dan sepak takraw. Tak heran jika saat dia mempunyai postur tubuh yang ideal. Cowok dari Prodi Bahasa dan Sastra Arab in,i tak hanya mahir menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris tapi juga berbagai macam bahasa daerah lainnya mulai dari bahasa Aceh, Minang, Jawa serta Sunda habis dibabat olehnya. Si Om ini salah satu partner jaga malam yang asik dan kocak karena ceplosan-ceplosannya berhasil membuat gerrr saat itu. Kesembilan, Muchammad Iqbal Alattas atau biasa dipanggil dengan nama Iqbal ini merupakan cowok blasteran Arab Surabaya yang mengambil Prodi Ilmu Hukum ini mempunyai sifat yang cukup unik yaitu kepo dan super peka. Meskipun dia tidak pernah mengakui kepekaannya itu tetap saja predikat juara peka di kelompok ini pasti disabet olehnya. Patner jaga malam paling setia ini merupakan tipekal orang yang keras namun sangat terbuka. Jujur dengan apa yang dia rasakan dan menerima segala kritik yang ditujukan padanya. Dia berbicara tak asal berucap, selalu ada dasar yang menguatkan argumennya tersebut. Mungkin ini salah satu efek seseorang yang mempelajari dan mengerti tentang hukum. Hal yang menjadi landmarknya dan akan selalu mengingatkan tentang dia dan Cidokom adalah terciptanya Iqbal Style, pose dengan mengacungkan jari telunjuk dan jempol membentuk huruf v yang kemudian ditempelkan didagu ini sukses membuat saya dan semua anggota kelompok terjangkit virus itu. Terakhir, cowok yang jurusan bak adik kakak dengan saya ini bernama Fajar Dwi Nur Rachmadi. Dia adalah anak CCIT Prodi Teknik Informatika. Pakde sapaan akrab yang saya berikan saat 148 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
memanggil dia. Laki-laki super rajin yang tidak banyak bicara ini adalah programmer berbasis website dengan spesialisasi bahasa pemrograman PHP. Hal mengesankan yang dimiliki oleh laki-laki pecinta anime yang satu ini adalah sikapnya yang tidak pernah mengeluh pada tugas-tugas yang di lakukannya selama KKN. Menurut saya, dia orang yang terlalu baik, tidak pernah menolak permintaan orang lain sehingga tak heran jika dia menjadi yang terfavorit di kelompok ini. Pesan dari keponakan untuk PakDe yaitu tolong belajar bilang “tidak” yaa pakde. Itu juga penting. Hehe. Mengenal Cidokom Lebih Dekat Desa Cidokom, lokasi yang dipilihkan oleh pihak kampus untuk tempat pengabdian saya dan teman-teman ini sudah terbilang cukup maju. Desa yang terletak di Kecamanatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor ini terbagi menjadi tiga dusun dengan berbagai potensi yang sudah disadari oleh masyarakat dan pemerintah setempat. Sudah banyak pertokoan ataupun warung disepanjang jalan desa ini. Karena memang jalan utama desa ini merupakan salah satu jalan penghubung menuju Cibinong, Parung dan Serpong. Jika melihat pada sektor pendidikannya, ada sekolah taman kanak-kanak, sekolah dasar dan ada juga Pondok Pesantren Annur Darunnajah 8 yang lokasinya tepat bersebelahan dengan basecamp kami yaitu Posyandu Tohaga Dusun II. Untuk bidang pertaniannya sudah banyak yang mengembangkan usaha tanaman hias, pembudidayaan tanaman singkong dan lainnya sudah dibantu oleh pemerintah setempat. Disektor peternakannya, yang terkenal di wilayah ini adalah usaha ikan hias dan ayam potongnya. Untuk dibidang olahraganya tidak main-main, klub voli desa ini sudah tergabung dalam kejuaraan tingkat nasional. Hampir setiap dusun disini memiliki lapangan voli masing-masing, namun tak sedikit juga lapangan bola yang masih ada di desa ini. Tiap dusun juga sudah ada posyandu dan bidan yang membantu dalam masalah kesehatan masyarakat setempat. Ada juga objek wisata disini yaitu Prasasti Batu Tapak yang terletak di Dusun III. Melihat keadaan desa yang seperti itu, saya dan tim LOGIC melakukan program kerja diberbagai sektor. Dari segi pendidikan, kami ikut berkontribusi membantu mengajar di SDN Melati, sekolah yang berada di Dusun II wilayah yang kami diami saat itu dan mengajar P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |149
di beberapa TPA terdekat dan membuka kelas mengajar di basecamp yang sering dihadiri, oleh anak-anak sekitar basecamp. Sosialisasi mengenai bahaya rokok pada siswa kelas 6 SDN Melati dan sosialisasi hukum kepada masyarakat sekitar. Dan untuk anak-anak yang sering ke basecamp kami suguhkan juga video-video motivasi dan pembelajaran islam. Untuk sektor keagamaan selain mengajar ngaji di TPA dan basecamp, saya dan rekan perempuan tim Logic juga ikut bergabung dalam majelis ta’lim yang diadakan tiap minggu oleh warga sekitar. Pada sektor kesehatan kami melakukan penyuluhan cuci tangan yang baik dan benar kepada anak-anak PAUD di Balai Desa dan memberikan pelayanan berupa cek kesehatan gratis untuk ibu-ibu di Posyandu Tohaga. Kami juga membuat papan nama untuk Kepala Dusun, Ketua RW dan Ketua RT untuk wilayah tanggung jawab kami. Untuk mengatasi masalah sampah yang ada di dusun II ini memberikan beberapa tong sampah yang kemudian diletakkan di tempat yang strategis dan memberikan peralatan kebersihan untuk tempat umum seperti lokasi majlis ta’lim dan mushola setempat. Tak lupa, untuk sektor ekonomi kreatifnya kami isi dengan berbagi ilmu keterampilan tangan menggunakan kain flanel dan merajut pada ibuibu PKK dan anak-anak di sekitar basecamp kami. Kontribusi dalam rangka merayakan hari kemerdekaan bangsapun kami lakukan dengan dalam perlombaan yang diadakan di desa dan juga kami mengadakan perlombaan untuk para siswa SDN Melati. Meski sadar, tak begitu banyak yang diberikan untuk Desa Cidokom tapi dari sini saya sangat bersyukur karena banyak pelajaran hidup yang bisa diambil ketika berada disana. Seperti belajar untuk membuat kerja tim yang solid ketika menjalankan misi akan menjadi suatu pembelajaran yang sangat bermanfaat. Memang tak selalu berjalan mulus, ada saja hambatan dan masalah sepele yang menghampiri, tetapi berkat kebersamaan dan sikap saling menghargai dan juga pengertian untuk menekan ego yang dimiliki masing-masing individu dalam kelompok ini menjadikan semua yang direncanakan bisa berjalan sesuai harapan. Cidokom Syndrome Waktu tinggal menjadi masyarakat Cidokom dengan anggota tim LOGIC lainnya bisa dibilang sangat singkat, hanya sebulan saja. 150 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Namun, kedekatan antar personal dan dengan masyarakat sekitar akan menjadi kenangan yang terukir jelas dalam memori. Kebiasaan yang dilakukan selama disana menjadi kenangan yang ingin rasanya untuk diulang kembali. Mengajar dan bermain dengan siswa SDN Melati, TPA dan anak-anak sekitar basecamp. Numpang-numpang mandi di kamar mandi umum pondok samping basecamp dan di rumah-rumah tetangga sekitar lantaran kekurangan air. Berkumpul dengan anggota tim LOGIC yang tiap hari pasti ada sesi curhatnya, nyanyi-nyanyi gajelas, saling lempar candaan dan memainkan permainan asik seperti ABC 5 dasar, battle kartu, catur, bahkan bergantian menjadi samsak hidup demi menirukan gerakan beladiri yang semuanya ini dilakukan ketika waktu senggang untuk membunuh kebosanan yang dirasakan. Martabak Cidokom masih menjadi favorit dikala jaga malam bersama Ifa, Mbanul, Mitra dan Iqbal. Celotehan-celotehan maupun kebiasaan lucu dari tiap orang di kelompok ini masih terekam dengan jelas dalam ingatan dan masih terbawa perasaan ketika mengingatnya. Sampai terkadang berkeinginan untuk mengulang kali keduanya di Desa Cidokom. Berharap kelak akan ada takdir indah lain yang mempersatukan kita semua entah dimana itu. Sehat selalu ya gaesss!!!
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |151
Cidokom Punya Cerita Oleh : Novi Novera Persepsi saya tentang KKN sebelum ke lokasi dan kendala besar yang saya bayangkan. KKN merupakan program kuliah kerja nyata, yang rutin setiap tahun diadakan oleh Universitas Islam Negeri Jakarta atau UIN JAKARTA. Awal mula adanya KKN di UIN itu berlangsung selama tiga bulan, dan untuk pembagian kelompoknya pun kita bisa memilih sendri. KKN di uin jakarta adalah suatu program kerja nyata yang diperuntukkan untuk mahasiswa semester 7, yang diadakan disaat liburan akhir semester 6. Kebayang gak sih, disaat teman-teman yang lain menikmati masa liburannya, saya dan teman-teman dihadapkan dengan sebuah kegiatan mulia dari kampus yang disebut dengan KKN( KULIAH KERJA NYATA ). Dalam kegiatan KKN kita terdiri dari ratusan kelompok yang siap diterbangkan kepelosok daerah. Setiap kelompok terdiri dari mahasiswa-mahasiswa dari fakultas yang berbeda dan setiap kelompok didampingi oleh seorang dosen pemimbing yang berasal dari berbagai fakultas. Dalam program KKN, tentu saja kita mempunya program-program kerja yang diperuntukkan untuk masyarakat. Bagi saya KKN merupakan salah satu wasilah kita untuk mengamalkan semua pelajaran pengalaman organisasi, yang kita dapatkan di dunia kampus. KKN juga bukan hanya sekedar mengabdi tapi kita mahasiswa juga diharapkan menjadi teladan bagi masyarakat dilokasi KKN. Seiring berjalannnya waktu, aturan KKN di UIN Jakarta di tahun 2016 ada yang berbeda, yaitu untuk pembagian kelompok dan tempat ditentukan oleh KKN-PpMM UIN JAKARTA, saya menilai kebijakan baru ini memiliki sisi positif dan sisi negatif, diantara sisi positifnya, kalau kita yang menentukan siapa partner dalam kelompok kita, setidaknya kita mengetahui kemampuan dan karakter partner kerja kita sebulan kedepannya. Menambah banyak teman dari berbagai fakultas yang berbeda. Sisi negatif yang saya bayangkan, bagaimana mungkin suatu program akan berjalan dengan baik jika saya harus dihadapkan dengan teman- teman baru, kita tidak mengetahui karakter dan latar belakang nya. Dan kendala lain yang 152 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
terbayang dipikiran saya adalah, kita para mahasiswa akan ditempatkan dipelosok daerah yang jauh dari peradaban yang tinggal di kampung banget, mandinya harus ke sumur, harus sediakan banyak tisu basah , tidak ada air, tidak ada listrik, jauh dari akses transportasi, desa yang masih ketertinggalan, bahkan muncul ketakutan saya terhadap warga masyarakat jika mereka tidak mau menerima saya dan teman-teman. KKN (kuliah kerja nyata) bagi saya bukan hanya sekedar kewajiban yang dilakukan mahasiswa tingkat akhir dari universitas kepada mahasiswa, bukan hanya pengabdian kepada masyarakat tapi lebih dari itu. KKN mengajarkan ilmu tentang kehidupan langsung bermasyarakat, memahami masyarakat, melihat masalah yang ada dalam masyarakat dan berusaha untuk memecahkannya. Selama satu bulan saya berada di ”kampung orang”, maksudnya bukan kampung saya, saya berada di tengah-tengah masyarakat Desa cidokom. Ada banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan. Pelajaran yang tidak saya temui di bangku kuliah, yaitu pelajaran tentang arti hidup ini, pelajaran tentang bermasyarakat. Memang di kampung saya, saya sudah terlibat dalam kegiatan bermasyarakat, tapi di tempat KKN dengan keadaan adat budaya yang berbeda saya lebih banyak lagi belajar bermasyarakat. Persepsi saya mengenai kelompok kkn saya selama sebulan Beribu kata tak cukup rasa nya menyampaikan kesan saya pada kelompok KKN 38 ini, Kelompok LOGIC bisa dibilang sebuah perjuangan baru, hehe. Bisa dibilang juga itu perjuangan hati atau tekanan batin pas liat daftar nama kelompok, disitu tidak ada yang saya kenal. Semua teman-teman sangat asing bagi saya. Awal bertemu anggota kelompok, semunya terasa hambar, kurang menyenangkan, kelompok dengan orang –orang yang sangat pendiam hehe.namun, itu semua hanya bayangan semu saya semata, ketika dijalani semua terasa sangat menyenangkan, baru beberapa hari berada ditempat KKN tepatnya didesa Cidokom, saya mulai betah. Kita beranggotan 11 orang, yang mana kita ditempatkan di sebuah Posyandu milik Desa Cidokom, yang mana bangunan ini memiliki dua ruangan dan satu kamar mandi. Meskipun yang namanya pertemanan itu indah, namun ada juga sih selisih atau perbedaan pendapat konflik internal yang terjadi diantara angggota kelompok, tapi itu semua bisa teratasi dengan baik P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |153
bahkan hal itu semua membuat kita lebih dekat lagi, dan ternyata semua teman-teman begitu sangat baik, kompak dan kocak, sehingga membuat saya merasa sangat nyaman. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari teamwork ini diantaranya, perbedaan dimana individu ingin terlihat menonjol dapat terhapuskan, masalah sebesar apa pun cepat terselesaikan, pekerjaan sesulit apa pun kita selesaikan bersamasama, karena kita semua adalah team. Yes team yang kompak dan solid. Siap membantu semua program kerja yang ada di kelompom kita. Bekerjasama dalam melaksanakan tugas sangat menyenangkan ketika bekerja sama dengan teman kelompok. Hari demi hari saya dan teman-teman lewati bersama dengan penuh warna warni, canda, tawa, ada saat serius, miskomunikasi antar sesama teman, koordinasi yang kurang bagus, namun itu semua dapat terlewati dengan baik karena kita adalah keluarga. Selama Satu bulan menjalani KKN bersama tim ini, banyak pelajaran yang yang bisa saya ambil seperti untuk mendewasakan diri, berusaha membuang jauh-jauh sifat ego saya. Dan pengalamam saya lainnya adalah belajar sabar dan belajar hidup sederhana, harus ngantri ketika mau ke kamar mandi, hehhe. Kebayang tidak sih kita ada 11 orang dan kamar mandi hanya satu, setiap mau ke kamar mandi harus teriak-teriak dulu, panggil salah satu santri Darunnnajah untuk menghidupkan air, karena kebetulan kita “nyelang” air dari Darunnnajah, berhubung Posyandu yang kita tempati belum dilengkapi dengan saluran air, hiks hiks. Di sini saya diajarkan jiwa toleransi menghilangkan sikap egois, harus mandi lebiih cepat dari biasanya, harus ingat teman yang ngantri mandi habis kita dan lain sebagainya. Menurut saya ada beberapa momen indah yang di dapatkan selama masa-masa KKN: 1. Makan bersama anggota KKN Momen Makan bersama dengan anggota KKN adalah hal yang bakal kami sangat rindukan. Walaupun makan dengan lauk pauk yang sangat sederhana, dengan lauk yang seadanya. Lauknya mungkin sangat jauh dari kata-kata mewah. Hehe Tapi kemewahan itu semua tidak ada artinya guys, karena kalah oleh rasa kebersamaan dan kekelurgaan. Kebersamaaan merupakan satu hal yang tanpa kita sadari membuat kita bahagia. Kedua bumbu ini kebersamaan dan kekeluargaan tidak akan 154 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
ternilai dengan hal apapun. Kalau lagi mau makan kita suka nungguin teman yang lainnya tidak enak kalau makan duluan, hehe. Takut dibilang tidak setia kawan, wkwk. 2. Piket Hal yang satu ini adalah hal yang sangat krusial dan sangat penting, yaitu adanya jawdwal piket. Adanya jadwal piket supaya posko yang kita tempati tetap bersih dan rapi. Piket ini dilakukan oleh cowok cewek, biasa satu hari ada 4 orang yang bertugas,. Tugas yang piket diantaranya adalah, nyapu, ngepel, nyuci piring dan memasak. Ada pengalaman tersendiri bagi saya pada saaat piket, disini saya belajar cara memasak, dari teman-teman kelompok KKN. Saya yang awalnya tidak bisa masak sama sekali, berusaha untuk bisa memasak seperti teman yang lainnnya, hehehe agar tidak dianggap anak yang manja. Kalau jadwalnya kau masak kadang suka deg-degkan tidak jelas,. Takut banget kalau masakannya bakalan dikomentarin teman-teman, karena yang makan bukan hanya saya seorang, tapi satu tim, jadi di sini harus serba hati-hati, baik dalam meracik bumbu, menuang garam, takut keasianan soalnya takut dikira mau nikah. Hehe, bahkan acapkali saya bertanya takaran ini dan itu kepada teman yang sudah jago memasak. Alhamdulillah, di KKN ini setidaknya aku sudah belajar cara memasak, sekaligus persiapan nantinya untuk menjadi istri orang.wkwk 3. Rapat internal Rapat internal tim KKN atau sering disebut juga dengan rapat evaluasi, waktu pelaksanaannya biasanya menyesuaikan dengan waktu luang dari kegiatan-kegiatan, bisa pagi, siang, sore bahkan malam sekalipun. Rapat internal kelompok KKN saya biasanya lebih sering dilakukan di malam hari. Karena biasanya, pagi sampe sore teman-teman masih punya kegiatan, waktu luang dan ngumpul semua anggota lengkapnya pada malam hari. Rapat internal KKN biasanya membahas hal-hak yang bersifat paling pokok di KKN, yaitu program kerja selama KKN sampai ditutup dengan cerita teman-teman di KKN mulai dari yang lucu, romantis, horor dan lain sebagainya. 4. Punya posko yang sudah dianggap seperti seperti rumah kedua.
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |155
Posko adalah rumah kedua yang menjadi basecamp anakanak KKN. Hampir setiap hari, kegiatan selalu dimulai dan diakhiri di posko, barang-barang ditumpuknya di posko, istrahat di posko. Suasana di posko yang paling sering terbayang kalau KKN selesai pasi ingat dengan ketawa, canda, nangis bareng, baper bareng dan lain sebagainya. 5. Berbaur dengan masyrakat adalah sebuah kebutuhan KKN mengajarkan kita bahwa berbaur dengan masyarakat adalah sebuah kebutuhan yang sangat krusial. Ikut serta dengan kegiatan pemuda-pemudi desa, rapat bersama ibu-ibu PKK, mengajar di SD, TPA, dan Paud, gotong royong bersama masyrakat setempat, adalah bekal dasar yang akan mendidik kita sebagai calon masyarakat yang baik kelak. Amin 6. Membuat program yang melibatkan masyarakat, Tujuan utama kita dalam KKN adalah berusaha membuat program-program yang melibatkan kontribusi masyarakat secara langsung. Salah satu bukti dan contoh kongkrit kegiatan yang langsung melibatkan masyarakat, dari semua kalangan diantaranya pada kegiatan 17 Agustusan, perlombaaan-perlombaan yang kita adakan dalam rangka menyambut 17 Agustusan di sambut baik oleh warga. Bahkkan mereka sangat antusias terhadap perlombaanperlombaan yang kita adakan. 7. KKN adalah masa yang akan selalu terkenang, Masa KKN adalah bagian terpenting dalam kegiatan perkuliahan. Walaupun hanya satu bulan, tapi KKN punya cerita tersendiri bagi setiap mahasiswa yang merasakannya. Masa-masa KKN memiliki ruang tersendiri di hati kita,hehe Hingga kita diwisuda nanti, bahkan sudah menjadi ibu-ibu sekalipun masamasa kkn akan selalu terkenang. Persepsi saya mengenai desa yang saya tinggali, baik kondisi lingkungan maupun masyrakatnya,kesan baik apa yang bisa anda sampaikan, dan pembelajaran apa yang anda dapatkan. Saya dan teman-teman ditempatkan di Desa Cidokom Kecamatan Gunung Sindur. Kebetulan yang ada 3 kelompok yang ditempatkan di Desa Cidokom. Kami kebagian di dusun 2. kami yang beranggotakan 11 orang ditempatkan di sebuah Posyandu yaitu 156 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Posyandu Tohaga, milik Desa Cidokom. Alhamdulillah, saya dan teman-teman mendapatkan tempat tinggal dekat dan tidak terlalu jauh dari kantor kelurahan, bisa dijangkau dengan jalan kaki, sehingga mempermudah untuk urusan surat menyurat dan meminta tanda tangan beliau. Posyandu itu pun merupakan pemberian dari Bapak Lurah, jadi selama saya dan teman-teman melakukan kegiatan posyandu tersebut dijadikan sebagai rumah penginapan sekaligus tempat kesekretariatan (sekret) kelompok KKN saya. Alhamdulillah selama melakukan kegiatan KKN, kegiatan saya dan teman-teman mendapatkan dukungan dari Bapak Lurah. Beliau mengatakan, “Apa pun yang teman-teman lakukan asalkan itu baik untuk warga Desa Cidokom, saya dukung”. Kondisi desa yang kami tempati sangatlah aman dan damai, kebanyakan warga di sini banyak yang bekerja di PT kaerna di sekitar pedesaan sudan berdiri beberapa PT. warganya yang sangat ramah serta menyambut kami dengan sangat antusias. Saya dan teman- teman juga mengajar di SDN Melati, yang mana di sini kami mendapatkan pengalaman yang baru dan sangat berarti. Mengajarkan, sharing dan berbagi pengalaman dengan siswa-siswa SDN Melati. Semangat dan antusias anak-anak di desa ini sangat tinggi dalam belajar. Banyak anak-anak kecil yang hebat dengan cita-cita yang luar biasa ada disekitar lingkungan kami bermukim yakni Desa Cidokom. Keramahan dari warga sekitar lokasi membuat saya dan teman-teman yang lain merasa nyaman berada disitu. Mereka membuat kami seakan-akan bagian dari mereka yang telah mereka kenal dalam jangka waktu yang lama, itu tergambarkan dari kedekatan kami. Kedekatan kami pun dengan anak-anak di sekitar lingkungan membuat kami dan mereka cukup merasakan kesedihan ketika KKN usai. Waktu terasa sangat berarti di minggu-minggu terakhir saat KKN akan usai. Di mana saya pribadi mencoba untuk lebih dekat dengan kehidupan anak-anak di sekitar dengan bermain bersama sambil memberikan sedikit motivasi, dengan sesekali bercerita tentang impian dan cita-cita. Pengalaman baru dengan lingkungan dan manusia serta cuaca yang berbeda selama satu bulan menjadikan saya mengerti akan kehidupan, yang dialami orang lain diluar keluarga inti saya. Pembelajaran berharga yang saya dapatkan di desa ini sangat banyak. Satu hal yang mebuat saya dan teman-teman malu adalah bahwasanya P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |157
warga Desa Cidokom, warga yang sangat disiplin, tepat waktu. Semua kalangan masyarakat nya baik kalangan para pejabat maupun rakyat biasa sangat on time dan menghargai akan berartinya waktu, bahkan suatu kali kami mengadakan suatu kegiatan, yang mana diundangannya tertera jam 08.00. Saya dan teman-teman menuju ke lokasi kegiatan jam delapan lebih, itu kehadiran warga sudah menempati lokasi kegiatan yang akan diadakan, sungguh ini tamparan yang luar biasa bagi kita. Mungkin ini merupakan efek negatif dari salah satu kebiasaan akademisi kita, tak terluput didalamya mahasiswa yang suka banget molor akan waktu. Di sini aku mengerti betapa berharga nya waktu bagi mereka, warga Desa Cidokom. Tak banyak hal yang dapat saya dan teman bisa lakukan di Desa Cidokom, karena keterbatasan ruang, waktu dan dana juga. Kami hanya mempunyai beberapa proker yang sangat terbatas, diantara program yang saya dan teman-teman canangkan adalah: - Penyuluhan kesehatan - Pengadaan tong sampah - Sosialisasi efek negatif dari rokok - Pembuatan kerajinan tangan dari kain flanel - Kegiatan belajar mengajar di sekolah, tepatnya di SDN Melati. - Pembuatan plank papan RT Dan RW - Aktif di pengajian ibu-ibu. - Kegiatan belajar mengajar di TPA. - Ikut andil dalam kegiatan 17 Agustus an. Walaupun program kerja yang kita miliki sangat minim dan sangat terbatas, besar harapan saya dan teman-teman, semoga program ini memberikan manfaat yang besar untuk warga Cidokom. Adapun untuk memberdayakan mereka saya memiliki beberapa saran, peluang dan kesempatan berkakarir untuk warga sekitar Cidokom. Menurut hasil pengamatan saya, ada beberapa peluang kerja atau bisnis yang bisa diterapkan di desa adalah sebagai berikut : 1. Usaha Kuliner " Selama manusia belum bisa berfotosintesis, maka usaha kuliner akan tetap eksis". Begitulah saya menggambarkan begitu besarnya peluang bisnis makanan ini. Semua orang butuh makan, dan sehari 158 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
tiga kali tidak pernah bosan. Jika kita memiliki keahlian memasak, dan di suatu daerah ada makanan khas, maka ini peluang usaha yang sangat menjanjikan. Apalagi salah usaha cocok tanam masyarakat warga Cidokom adalah perkebunan singkong, menurut hasil amatan saya kebanyakan simgkong dijual dalam keadaan mentah. Dan tidak banyak warga yang mengolah singkong ini menjadi olahan makanan yang baik, padahal tak asing lagi bagi kita kalau dari singkong bisa menghasilkan berbagai ragam makan, seperti keripik singkong khas Cidokom, buat kue lapis singkong khas Cidokom, dan makanan lainnya yang berasal dari singkong. Jika masyarkat dalam mengelola dan manfaat kesempatan ini maka akan menjadi suatu usaha yang bagus. Apalagi kondisi Desa Cidokom yang saat ini suka dilewati oleh kendaran-kendaraan pribadi, bahkan truk juga ada. 2. Peluang Usaha Ternak Hewan Peluang usaha ternak hewan merupakan peluang usaha yang sangat menjanjikan di Desa Cidokom ini. Peluang usaha ini juga beragam jenis hewan yang diternakkan seperti sapi, kambing, ayam, bebek, lele, mujair, dan lain-lain. Peluang usaha ini sangat cocok dilakukan hanya di desa karena lahan kosong yang masih banyak serta kondisi perumahan yang tidak padat seperti di kota.dan juga adanya rerumputan yang segar untuk bahan makanan hewan ternak 3. Peluang Usaha Agribisnis Usaha yang paling mudah dilakukan di pedesaan adalah di bidang pertanian dan perkebunan . pertanian dan perkebunan ini akan terus ada selama manusia masih membutuhkan makanan. Karena sumber makanan yang ada di dunia berasal dari pertanian dan perkebunan. Tidak selamanya petani dan tukang kebun itu susah, tergantung ilmu kita dalam bertani dan berkebun, profesionalisme kerja, dan mindset yang memposisikan pertanian dann perkebunan sebagai sebuah bisnis bukan hanya sekedar bercocok tanam. 4. Peluang Usaha Konveksi Menurut hasil pengamatan saya, salah satu bentuk peluang usah ayang belum ada di Desa Cidokom adalah usaha konveksi. Maka peluang ini bisa dimanfaatkan oleh warga masyarakat Cidokom untuk mendalami usaha konveksi.
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |159
Selama manusia masih berpakaian, maka usaha konveksi akan tetap berkilau. Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain pangan dan papan. Artinya jasa pembuatan baju dan pakaian akan selalu dibutuhkan dimanapun anda berada termasuk di desa. Bahkan kalau kita kreatif sedikit, usaha konveksi di desa akan tumbuh dengan cepat karena minimnya saingan yang ada. 5. Peluang Usaha Toko Kebutuhan Sehari-hari. Usaha kebutuhan toko sehari-hari ini sudah ada di Desa Cidokom, namun tidak begitu banyak, alangkah baik nya usaha ini terus dikembangkan. karena seringkali kondisi geografis pedesaan yang jauh dari pasar, membuat masyarakat mengalami kesulitan untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini bisa menjadi peluang bagi kita membuka usaha toko kelontong. Dengan niat membantu warga sekitar dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, sekaligus menjadi sarana berbisnis.
160 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Pengabdian Untuk Indonesia Kepada Masyarakat Desa Cidokom Oleh : Oktanta Tri Hatmoko Pengertian Kuliah Kerja Nyata Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa, dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu. Kuliah ini juga menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu kuliah dengan cara mengabdi kepada masyarakat untuk membantu sebuah pembangunan, walaupun di setiap perjalanan akan menyisakan kenangan-kenangan sedih dan senang. Berawal dari pembentukan kelompok KKN, saya memiliki rasa penasaran bagaimana sifat dari teman-teman KKN saya karena kita tidak mengetahui bagaimana latar belakang teman KKN kami karena kelompok ditentukan oleh PPM dan mereka melakukan pengocokan secara acak untuk memberikan penyebaran kelompok yang adil. Kebijakan jangka waktu Kuliah kerja nyata di UIN Syarif Hidayatullah sendiri, berlangsung selama 1 bulan. Seluruh mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok, yang masing-masing terdiri dari 11 orang dari sebelas prodi di satu kelompok. Saya sendiri masuk menjadi anggota kelompok 38, yang ditugaskan di Desa Cidokom Kecamatan Gunung Sindur. Desa Cidokom adalah salah satu desa terbaik sekecamatan Gunung Sindur, karena pernah mendapatkan penghargaan desa terbaik dengan tanaman hias sebagai ikon yang sangat dikenal. Analisa Karakter dan Pemilihan Calon Ketua Kelompok Sesampainya bertemu dengan teman-teman, saya masih menganalisa bagaimana sifat dasar dari teman-teman yang lainya. Pada hari pertama pertemuan yang saya bicarakan yaitu menentukan ketua kelompok KKN. Ketua kelomok yang kami pilih bukan berdasarkan pengalaman organisasi yang pernah dimiliki, tapi lebih mengarah siapa yang akan bertanggung jawab dalam menggerakan kelompok KKN, karena suatu kelompok tidak akan bergerak jika ketua kelompok tidak focus untuk mengurus KKN yang akan kita laksanakan. Dari mengurus birokrasi KKN di kampus sampai dengan survei KKN, karena kita harus menyusun program kerja untuk suatu desa P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |161
yang kita huni, yg kira-kira dibutuhkan di desa ini, dalam bentuk fisik dan non fisisk. Langkah selanjutnya yang saya lakukan, adalah menyatukan visi misi agar tercapainya program yang sesuai dengan tujuan kelompok. Setelah pertemuan pertama tersebut kami mendapatkan ketua kelompok yang bernama Salman, serta wakil ketua yang bernama Novi. Lalu kami menentukan tempat rapat selanjutnya yang pada akhirnya ditetapkan di asrama putri UIN, yang di izinkan oleh Novi sebagai pengurus. Pembahasan mengenai kelangsungan KKN satu persatu mulai dibahas di dalam rapat kami. Setiap individu memberikan respon yang berbeda-beda. Ada yang aktif memberikan ide-ide adapun yang pasif di dalam forum. Ide-ide program pun muncul untuk menggarap sebuah proposal, yang merupakan syarat kita untuk melengkapi dokumen KKN. Memang di awal ini, masih banyak sekali teman kelompok kami yang sulit di hubungi. Setiap rapat tidak selalu lengkap dikarenakan kesibukan-kesibukan yang ada. Tetapi, di dalam suatu kerja tim saya menyadari bahwasanya saya harus menemukan solusi dari segala kekurangan tim kami, agar tetap menjadi tim yang solid serta tetap menjalankan tugas tim dengan baik. Di dalam perjalanan menyebarkan proposal, kami berniat untuk menyebarkan di berbagai tempat yang akan kami ajak kerja sama. Tetapi, melihat kondisi waktu saat itu menjelang lebaran yaitu di bulan Ramadhan di hari puasa. Banyak dari mereka tidak menerima kerja sama, karena mereka sangat repot saat menjelang lebaran. Sesudah lebaran pun banyak instansi-instansi/perkantoran yang masih belum aktif; banyak juga diantara anggota kelompok masih diluar pulau Jawa yang tidak dapat berpartisipasi dalam menyebarkan proposal, dikarenakan masih berada di kampung halaman. Pada akhirnya, penyebaran proposal tersebut gagal dilaksanakan karena waktu terus berjalan, yang tidak memungkinkan kita untuk bekerja sama dalam tenggang waktu yang cepat. Dalam waktu yang sudah mendekati pelepasan, sebagian dari kami menyempatkan bertemu dengan kepala desa tempat kami menjalankan tugas. Mengenai survei desa kali ini, sangat disayangkan hanya beberapa orang saja yang bisa. Saat bertemu dengan Pak Kades kami banyak diberitahu mengenai kondisi sosial yang ada di Desa Cidokom. Kepala Desa Cidokom sangat ramah dalam memberikan 162 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
informasi-informasi penting terkait desa. Kami pun, sebagai mahasiswa sangat ingin mencari tahu apa saja kekurangan dan permasalahan yang ada di desa tersebut. Banyak hal yang kami bicarakan dari seputar pernikahan dini, masalah narkoba sampai dengan pembuangan sampah. Kami juga sharing, mengenai apa saja yang dibutuhkan untuk mengembangkan perekonomian masyarakat desa. Maka dari itu, hasil dari obrolan mengenai desa mendapatkan kesimpulan mengenai solusi dan program yang akan kami berikan kepada masyarakat. Salah satunya, kami akan membuat beberapa sistem dan beberapa gerakan yang akan membantu perkembangan desa tersebut. Baik materi ataupun non materi yang akan kami sumbangsihkan. Permasalahan & Kendala Kuliah Kerja Nyata Hari Pertama Kuliah Kerja Nyata Hari pelepasan KKN pun dimulai, pada hari ini kelompok kami semuanya berkumpul menjadi satu di lapangan SC. Setelah pelepasan, kami berkumpul untuk sebuah keberangkatan yang dimulai dari asrama putri. Keberangkatan kita ke desa Alhamdulillah lancar. Tetapi, banyak kendala mengenai fasilitas di tempat tinggal kami. Salah satunya, kamar mandi yang belum terisi apa-apa dan tidak ada mesin air untuk mendapatkan air. Maka dari itu, kami meminta pertolongan dari tetangga mengenai air bersih. Alhamdulillah kami dapat pertolongan dari warga. Sebelumnya masalah air ini sebenarnya sudah diketahui kepala desa dan kepala desa akan membantu menyalurkan air dari Pesantren Darunnajah ke tempat tinggal kami, karena tempatnya sangat berdekatan. Tetapi kami tidak menyangka, kalau ternyata air ini belum diperbaiki karena air di Pesantren Darunnajah juga kering.
Konflik Dengan Kecamatan Setelah pelepasan KKN, mahasiswa juga mengadakan pembukaan KKN di Desa Cidokom. Dalam menjalankan kegiatan di Desa Cidokom, kami selaku mahasiswa merancang segala konsep acara yang diikuti oleh 3 kelompok di Desa Cidokom. Saat P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |163
itu kami sangat kesal, dikarenakan kami yang ingin mengundang kepala kecamatan, malah mendapatkan masalah dan seakan-akan dihalangi dalam mengadakan KKN di Gunung Sindur. Sesampainya di kantor, kami mendapatkan kabar bahwa Gunung Sindur belum mendapatkan surat resmi dari UIN. Padahal kami sudah memberikannya jauh-jauh hari, 3 bulan sebelum keberangkatan. Setelah di telisik, ternyata ada surat yang kami kirimkan pada draft file yang mereka simpan. Tetapi di malam hari, ada petugas kecamatan yang ingin berbicara kepada seluruh kordinator kelompok KKN UIN. Pada malam hari tersebut kami datang untuk memenuhi permintaanya. Di kantor kecamatan tersebut, beliau menginginkan pembukaan di lokasi kecamatan dan kami yang membayar petugas kebersihan, kemanan tempat serta membayar narasumber dan konsumsi. Perlahan kami memahami apa kepentingan beliau mengumpulkan kami. Kepentinganya adalah kami disuruh melaksanakan pembukaan di Kecamatan Gunung Sindur, dengan anggaran dari kami yang tidak masuk akal karena sangat mahal, banyak hal yang tidak penting harus tercantum, saya berpikir apakah pihak kecamatan sepertinya ingin mempermainkan uang mahasiswa, sampai mereka memprediksi anggaran yang kami punya serta uang patungan yang kami kumpulkan. Kurang etis sekali petugas kecamatan menanyakan mengenai anggaran dan melarang kami melakukan KKN jika tidak ada pembukaan di kecamatan, dengan permintaan pembukaan yang tinggi dan meminta fee untuk pembicara. Lalu kami melapor ke PPM agar segera di urus permasalahan seperti ini, alhasil di pagi harinya datang dan menyelesaikan masalah yang menururt kami butuh pihak PPM untuk menyelesaikannya. Terlepas dari masalah pribadi kita sendiri yang kami analisa dan pahami, masyarakat Desa Cidokom merupakan masyarakat yang memiliki kondisi sosial yang sangat baik, salah satu kegiatan yang dapat di contoh adalah bekerja bakti rutin setiap minggu pagi. Karena para warga di sini sangat menjaga lingkungan, mereka juga menjaga tanaman-tanaman serta tumbuhan di sekitar dan dirawat dengan baik. Bahkan mata pencairan Desa Cidokom 164 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
adalah tanaman. Selain kegiatan kebersihan, mereka juga sangat rutin melakukan kegiatan keagamaan seperti pengajian dan majlis ta’lim. Dalam keseharian warga Desa Cidokom mayoritas dari mereka beragama islam, dan mereka saling menghormati perbedaan agama, walaupun ada beberapa yang memiliki agama berbeda. Lalu saat melihat anak-anak Desa Cidokom, mereka sangat ramah dan tidak nakal. Kondisi Masyarakat Desa
Desa Santri Desa Cidokom juga terkenal dengan desa santri, karena memang dekat dengan salah satu Pondok Pesantren Darunnajah, hampir satu dusun merupakan tanah Darunnajah, sedangkan untuk 2 dusun yang lain merupakan pemukiman yang di huni masyarakat desa. Pengalaman saya mengikuti KKN sangat banyak sekali, yang pertama karena kesebelas prodi di campur dan di bagi ke dalam kelompok, jadi dalam satu kelompok tidak hanya satu prodi saja. Dan itu membuat kami yang asalanya jika bertemu saling acuh tak acuh, menjadi lebih akrab. Kekeluargaan menjadi satu yang terpenting dalam satu kelompok, menghilangkan perbedaan memang sedikit sulit, namun selama KKN, kami selalu memperlihatkan kerja sama yang baik dan toleransi terhadap perbedaan. Kegiatan di minggu pertama, seperti biasa, kami mengunjungi kantor Desa Cidokom, bertemu dengan kepala desa dan staf yang membantu di sana, berkunjung ke rumah ketua RT/RW dan bersilaturahim dengan penduduk desa. Setelah bersilaturahmi, kami menganalisa sedikit demi sedikit perilaku masyarakat desa. Karena pada minggu pertama, kita belum aktif kegiatan mengajar di sekolah jadi kami mengadakan pengajian di malam hari bersama anak-anak di sekitar tempat tinggal, dan mengikuti kegiatan kerohanian yang dilaksanakan oleh bapakbapak di Masjid an-Nur ataupun ibu-ibu di majlis ta’lim. Mungkin ini adalah pengalaman mengajar mengaji saya yang pertama, bertatap muka dengan anak-anak masih lugu, tapi lama kelamaan terasa menyenangkan.
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |165
Anak-anak Desa Cidokom sangat periang, dan itu membuat suasana menjadi lebih mencair saat kami sharing mengenai ilmu yang kami dapat. Dan lagi, anak-anak Desa Cidokom sangat ramah, mereka diajarkan sopan santun jika bertemu dengan anak KKN, seperti mereka menawarkan makanan ataupun sekedar memanggil kami dengan rasa bangga mereka. Jika kami pergi berbelanja dan bertemu di jalan, mereka tak akan segan menyapa dan mengucapkan salam. Tidak begitu spesial memang, tapi rasanya membahagiakan, kita merasa begitu diterima di desa ini dan memberikan kenyamanan tersendiri. Membantu Menyelesaikan Permasalahan di Desa Eksekusi Program Penyuluhan Bahaya Rokok Minggu kedua, kami melakukan kegiatan mengajar bersama di SDN Melati, semua murid yang kami datangkan pada hari pertama sangat antusias, apalagi ketika kita membawa hadiah tas. Dan, Alhamdulillah murid-murid SDN Melati sangat seru, mereka sangat senang di ajarkan Matematika, Bahasa Inggris dan kuiskuis cerdas cermat. Setelah mengajar kami menyempatkan mengobrol bersama Pak Bondan selaku kepala sekolah. Kami melakukan kordinasi bersama Pak Bondan dalam kegiatan kami di SDN Melati, salah satunya kami membahas mengenai bahaya rokok anak SD. Lalu saya sangat tertarik ingin mengadakan penyuluhan bahaya rokok di SDN Melati, karena penyuluhan bahaya rokok merupakan program yang saya rancang agar permasalahan meningkatnya penggguna rokok dapat dituntaskan sejak dini. Saat mengobrol dengan Pak Bondan mengenai bahaya rokok tersebut, beliau sangat senang dan sangat mendukung. Sampai-sampai kami diinstruksikan untuk penyuluhan bahaya rokok, di setiap kelas dan akan difasilitasi soundsystem dan proyektor. Ketika program ini berjalan, kami mendapatkan sesuatu yang tidak kami kira sebelumnya. Saat kegiatan berlangsung kami menanyakan siapa disini yang sudah merokok, ternyata sebagain besar dari anak laki-laki di SDN Melati mereka merokok sehabis pulang sekolah. Mereka beranggapan bahwa merokok itu keren, enak, dan jadi keliatan berani. Saya ingin sekali membrantas pengguna rokok sejak dini, karena rokok akan
166 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
menghancurkan kedaulatan bangsa Indonesia dan merusak kesehatan masyarakat NKRI. Peningkatan Motivasi dan Kegiatan Belajar Mengajar Saat kegiatan tersebut berjalan, kami juga memberikan film-film motivasi yang bertujuan untuk mengunggah semangatsemangat anak SDN Melati agar mereka dapat berprestasi dan mendapatkan kesuksessan dalam sebuah keterbatasan. Di sini saya bersama Wafi dan Fajar telah sukses membuat anak-anak SDN melati menjadi semangat, dalam melakukan kegiatan belajar di sekolah serta di rumah. Di minggu kedua ini juga saya mengajar pendidikan kewarganegaraan, yang bertujuan untuk memberikan semangat tumpah tanah air, dan menyadari karakter bangsa. Saya baru pertama kali mengajar anak SD ternyata mengajar anak SD lebih sulit ketimbang anak SMA. Bukan sulit di materi yang kita pahami tetapi, sulit untuk menjelaskan materimateri agar dapat dipahami anak-anak. Karena dalam realitasnya setiap saya menjelaskan dan mereka merasa bosan, pasti mereka menggunakan waktunya untuk mengobrol. Jadi saat kita tidak membuat mereka aktif. Mereka akan mudah bosan. Pada akhirnya saya menyiapkan metode pengajaran yang efektif untuk murid yaitu mereka berdiskusi kelompok, tetapi dalam kelompok tersebut semuanya harus paham mengenai materi yang sudah dijelaskan. Lalu saya buat sistemnya seperti games. Yang dimana persaingan antar kelompok muncul. Dan kerja sama internal tim semakin antusias. Ternyata hal ini mampu membuat mereka lebih cepat memahami materi pelajaran yang ada. Alhamdulillah, mereka merespon sangat baik metode seperti ini, dan membuat mereka dapat bekerja aktif dalam memahami suatu pelajaran. Selain aktifitas di dalam sekolah, kami juga melaksanakan aktifitas bersama warga, seperti membantu mengajar di TPA, membantu mengajar di MA ataupun membangun kordinasi agar semakin akrab dengan warga sekitar, seperti kegiatan bersihbersih ataupun menjadi imam di masjid dan ngobrol-ngobrol santai bersama bapak-bapak sekitar dusun 1 Desa Cidokom. Kegiatan di tempat tinggal KKN kita di malam hari macam-macam, adapun menghabiskan waktu luang menuju P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |167
istirahat tidur malam, yaitu berbagai kegiatan yang berbeda terlihat seperti ada yang sibuk ngurusin Proker-proker yang kita buat, ada yang bermain catur, game, bernyanyi, ada juga yang hobi nonton film dari film action sampe film korea. Ada juga salah satu cerita dari teman yg dimana mereka naksir/cinta lokasi, dan mereka saling curhat-curhatan. Banyak sekali kesan-kesan menyenangkan yang dialami saat KKN, walaupun diantara mereka terkadang saling bercanda berlebihan, sampai terbawa perasaan. Selain itu saya membeli satu tong sampah, untuk sebuah percobaan dalam mengaplikasikan cara-cara dalam pembakaran sampah ukuran rumah tangga secara efektif. Selama seminggu saya mencoba untuk membakar sampah di basecamp, yang saya ingin uji adalah seberapa efisien proses pembakaran ini. Karena masyarakat sekitar menggunakan pembakaran sampah yang sembarangan dan membuat limbah sisa pembakaran cukup berantakan. Kami berniat sebelum menurunkan tong sampah untuk pembakaran. Kami test seberapa besar pembakaran ini dapat efektif. Alhasil pembakaran ini pun ternyata sangat efektif sekali dalam pembakaran. Program Pengadaan Tong Sampah Program pengadaan tong sampah merupakan program individu, saya sebagai penanggung jawab akan memaksimalkan kegunaan tong sampah tersebut. Program ini muncul berdasarkan hasil survey, di mana masyarakat tidak memiliki sistem pembuangan sampah yang baik. Maka dari itu mereka mengurangi sampah tersebut melalui pembakaran sampah. Minggu ketiga, kami masih masuk dan melakukan kegiatan di sekolah, di minggu ini kami baru memahami secara garis besar sifat-sifat dasar teman kelompok. Dari yang ternyata rajin, tidak kongkrit bekerja, ataupun yang tidak memiliki kontribusi dalam menjalankan program. Tetapi kita perlu memahami keterbatasan teman kita.
Pesan dan Kesan Banyak hal yang dapat di serap dari perjalanan kelompok KKN di Cidokom salah satunya kita dapat berfikir bagaimana kita harus saling menghormati satu sama lain. Tidak membuang makanan, karena 168 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
makanan merupakan limbah ataupun sampah yang sulit untuk di daur ulang. Jika menjadi basi akan menimbulkan banyak bakteri yang membuat banyak penyakit. Dan kami akan selalu bersyukur dan tidak membuang air secara boros karena di desa kami sangat kesulitan air untuk mandi. Kami terkadang mandi di rumah warga ataupun masjid sekitar bahkan sering kali mandi di tempat kelompok KKN tetangga. Terkadang kami juga tidak pernah membersihkan rumah tinggal kami sendiri. Di KKN kami belajar bagaimana capeknya orang tua kita setiap hari membersihkan rumah dan membuat masakan buat kita sekeluarga. Dan di dalam KKN kami dapat merealisasikan programprogram yang kami buat dan kami laksanakan untuk pengabdian masyarakat. Minggu ke empat sudah mulai berhenti dari kegiatan karena kami menyiapkan acara untuk 17 agustus dan penutupan KKN serta perpisahan kepada anak-anak SDN Melati. Kegiatan 17 agustus yang kami laksanakan di SDN Cidokom sangat ramai, apalagi di tambah anak-anak yang saat perlombaan sangat semangat sekali mendapatkan kemenangan. Mereka semua yang ada di SDN Melati Cidokom sangat bergembira dalam merayakan dirgahayu Republik Indoneisa. Tetapi kami lumayan sedih karena satu bulan sudah kami menjalankan kegiatan KKN, waktu yang ditetapkan sudah mulai habis, sedih rasanya meninggalkan Desa Cidokom yang sudah seperti rumah sendiri bagi kami, Desa Cidokom akan tetap menjadi kenangan indah bagi kami. Suasana pagi, siang, dan malam di sana akan menjadi sesuatu yang sangat kami rindukan. Pesan saya kepada dosen pembimbing, untuk penilaian ranking di kelompok menurut saya kurang etis dilakukan oleh seorang dosen pembimbing yang pada saat penutupan langsung melakukan penilaian dan penilaian tersebut dilihat dari individu serta membuat kami merasa bingung untuk menilai teman kita berdasarkan ranking, sedangkan kita bekerja secara kelompok, argumen dan bantahan sudah kita lakukan, dan sedikitpun tidak di respon. Kita semua saling berkontribusi dalam semua program, dan program yang kami jalankan saling bersinergi dengan program lainya. Tidak akan berjalan jika kita bekerja kelompok, tetapi tidak mendapatkan bantuan dari temanteman.
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |169
Karena kita bekerja kelompok untuk menutupi kekurangan satu dengan lainya dan saling bergotong-royong dalam menjalankan semua program. Sikap penilaian seperti ini akan membuat salah satu anggota kelompok merasa terdiskriminasi, karena sama-sama merasakan lelah, sama-sama berjuang, sama-sama berkontribusi total tetapi penilaian berbeda. Jika memang semua individu terbaik dan melakukan tugasnya sangat baik, apakah ranking terbawah akan mendapatkan nilai yang buruk. Jika kita berdiri sejajar apakah ranking tersebut berlaku dalam penilaian. Dan apakah ranking terebut efektif dilakukan hanya berdasarkan tingkatan nama, bukan dengan score. Senyum manis anak-anak dan juga canda tawa kelompok 38 akan tetap terkenang di dalam hati jiwa dan raga. Semoga kita semua mengingat masa-masa KKN ini agar kelak kita dapat terus membangun bangsa yang makmur dan tidak melupakan pembanguanan pedesaan saat kita menjadi pemimpin-pemimpin bangsa. Karena Negara kita sangat membutuhkan pembangunan kesejahteraan social untuk seluruh lapisan masyarakat yang merata. Terimakasih Masyarakat Cidokom Gunung Sindur yang telah memberi kami pelajaran berharga dan memberi kami gambaran tentang bagaimana kehidupan yang sebenarnya.
170 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
KKN; FIRST EXPERIENCE FOR THE REAL FIRST STEP Oleh: Salman Al Farisi Pengantar Proses pembelajaran harus diawali oleh visi dan misi. Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah salah satu visi dari seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia, karena setiap perguruan tinggi haruslah melahirkan orang-orang yang memiliki semangat juang yang tinggi, diselimuti pemikiran-pemikiran yang kritis, kreatif, mandiri, inovatif, dan sebagainya. Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan tiga pilar dasar pola pikir dan menjadi kewajiban bagi mahasiswa sebagai kaum intelektual di Negara ini. Salah satu dari tiga poin dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut adalah pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan positif. Pada hal ini mahasiswa harus mampu bersosialisasi dengan masyarakat dan mampu berkontribusi nyata, karena mahasiswa adalah penyambung lidah rakyat, agen perubahan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk pengabdian mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun ini mempunyai beberapa perubahan sistem yang berbeda dengan tahun sebelumnya, diantaranya adalah: 1. Jika pada tahun sebelumnya satu kelompok KKN terdiri dari 1520 orang, KKN pada tahun ini hanya beranggotakan 10-11 orang. 2. Jika pada tahun sebelumnya seseorang bisa menentukan atau mencari orang yang bakal menjadi kelompoknya, pada tahun ini penentuan anggota kelompok ditentukan oleh pihak PPM. 3. Jika pada tahun sebelumnya, dalam satu kelompok terdiri dalam sekitar lima fakultas yang berbeda. Pada tahun ini ditempati oleh 8-9 fakultas yang berbeda. 4. Jika pada tahun sebelumnya, satu desa ditempati oleh satu kelompok saja. Pada tahun ini satu desa ditempati oleh dua sampai tiga kelompok, tergantung luas tidaknya wilayah desa yang mau ditempati. Dengan adanya perubahan sistem, menurut penulis, akan muncul suatu permasalahan dan tantangan yang perlu dihadapi P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |171
apabila kurangnya persiapan, hal yang paling rawan adalah konflik internal. Hal ini karena seseorang akan ditempatkan di dalam satu kelompok yang isinya adalah orang-orang baru, karena di dalamnya berbeda fakultas atau prodinya. Dan karena kami belum memahami betul sifat dan watak teman-teman satu tim, maka dibutuhkan waktu yang lebih untuk saling beradaptasi, supaya ego dan ketidaknyamanan bisa diatasi dan kekompakan kelompok akan muncul. Semakin pandai ketua dan timnya membaur, saling komunikasi, saling terbuka, maka masalah ini tidak membutuhkan waktu yang lama. Hal ini berlaku juga sebaliknya. Masalah yang perlu diperhatikan dalam berkelompok salah satunya ialah rasa tanggung jawab. Bagaimana tugas-tugas yang diemban ini benar-benar dilakukan dengan sebaiknya. Selain permasalahan internal, ada juga permasalahan eksternal, yang berkaitan dengan lingkungan yang akan kita tempati ini. Bagaimana kita berkomunikasi (awalnya kita mengira akan mendapatkan desa dengan Bahasa Sunda sebagai bahasa kesehariannya), bagaimana kita beradabtasi dengan lingkungan (persiapan mental apabila kita mendapatkan tempat yang benar-benar terbelakang, seperti susahnya air) dan lain-lain. Tim ‘LOGIC’, Kumpulan Para Pemikir Namanya LOGIC, singkatan dari Look after Ground in Innovative and Compatible ini mulai terpikirkan dari diri saya semenjak kita menentukan visi kita yaitu ‘Bergerak dengan keserasian untuk pembangunan menuju desa mandiri’. Atas dasar desa mandiri, ekonomi kreatif dan inovatif inilah nama LOGIC muncul dalam benak saya. Kata ‘LOGIC’ dalam bahasa Indonesia mempunyai arti logika. Kata ini tidak jauh-jauh dari kata ‘BERPIKIR’. Entah suatu kebetulan atau tidak, anggota tim LOGIC terisi oleh para pemikir, cerdas. Mereka berjumlahkan sebelas orang termasuk saya. Akan saya deskripsikan sekilas rekan-rekan KKN yang saya jalani. Orang pertama adalah Novi Novera, biasa dipanggil dengan Novi, ia dari Fakultas Dirasat Islamiyah. Lidahnya yang fasih berbicara bahasa asing ini, terutama dalam bahasa Arab, berhasil menorehkan prestasi dalam lomba debat bahasa Arab tingkat Nasional. Pengetahuan agamanya sangat luas, maka wajar kalau saja ia sering mendapatkan IP 4.00. Nilai spiritualnya juga tak jauh berbeda dengan 172 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
nilai inteleknya. Belum lagi dengan sifatnya yang lebih bersifat keibuan, apalagi ketika menangani anak kecil. Orang kedua adalah Siti Cahyani, biasa dipanggil Cahya. Ia berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Sifatnya yang dewasa dan tidak pernah mengeluh ini menjadi nilai plus untuk dirinya. Orangnya selalu aktif dalam banyak hal. Orang ketiga adalah Oktanta Tri Hatmoko, biasa dipanggil Okta. Ia berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Aktivis yang satu ini selalu punya banyak ide cemerlang. Sering mengikuti berbagai event di mana-mana, pengalamannya yang sangat banyak inilah yang membentuk pemikirannya yang kritis dalam hal sosial dan politik. Orang keempat adalah Fajar Dwi Nur Rachmadi, biasa dipanggil Fajar, dari Fakultas Sains dan Teknologi, jurusan yang ia ambil adalah IT. Kalau masalah teknologi, orang ini jagonya. Ia pernah menjalani pendidikan diploma (D3) di Universitas Indonesia (UI), karena itulah ia tiap malam selalu bangun dan sibuk nge-coding untuk program kerja dia dalam membuat website. Orangnya yang kalem, karena masih ada keturunan Solo ini, membuat disegani oleh rekan-rekan lainnya. Ia juga termasuk orang yang tidak pernah mengeluh, tidak mudah marah, dan rajin dalam melaksanakan berbagai hal seperti bersih-bersih beskem KKN. Selain intelektual dan emosionalnya yang mantap, spiritualnya juga tidak mau kalah. Ia adalah orang yang paling rajin kalau shalat berjama’ah di masjid, katanya sih biar sekalian mandinya di sana. Orang yang paling enak dan pasti mau kalau diajak sama saya ke pengajian desa. Orang kelima adalah Nita Alfiani, biasa dipanggil Nita. Ia berasal dari fakultas yang sama dengan Fajar, yaitu Fakultas Sains dan Teknologi, tetapi di prodi yang berbeda. Ia mengambil Prodi SI. Kemampuan teknologinya hampir sama dengan Fajar, meski ia belum pernah mendapatkan pengalaman belajar di Universitas Indonesia (UI) seperti Fajar. Sifatnya yang tegas, suaranya yang lantang, namun memiliki perangai yang ceria. Merupakan seorang yang suka dengan hal-hal yang berbau Korea, baik dari segi lagu, film, bahkan kuliner. Meski begitu ia bukanlah termasuk golongan anak alay, karena sifatnya yang tegas dan mungkin karena skill bela dirinya juga menjadi sumbangsih dalam pembentukan wataknya. Ia pernah ikut UKM P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |173
(Unit Kegiatan Mahasiswa) FORSA (Forum Olahraga Mahasiswa) di cabang karate. Orang keenam adalah Nadzifatul Fikriyah, biasa dipanggil dengan Ifa. Ia berasal dari Fakultas Adab dan Humaniora, Prodi yang ia ambil adalah Tarjamah. Pernah mencicipi pendidikan di Gontor, membuatnya ahli dalam bahasa asing terutama bahasa Arab. Anak didik kesayangan Pak Syarif Hidayatullah ini, mempunyai perangai yang ceria, suka bercanda, namun sigap ketika menghadapi tugas. Suaranya yang besar, membuat kita para lelaki merasa kalah jantan dengannya. Teman terdekat dia adalah Nita, karena mereka mempunyai banyak kesamaan. Sama-sama suka dengan yang berbau Korea, sama-sama ceria dan suka bercanda, sama-sama mempunyai keturunan Jawa, dan bahkan sama-sama mempunyai skill bela diri, karena dia pernah mengikuti kegiatan Perisai Diri. Karena banyaknya kesamaan ini, ia sangat dekat sekali dengan Nita, bahkan kami pun dibuat bingung olehnya, sempat terpikir dalam benak saya, kenapa takdir bisa mempertemukan kedua perempuan yang ‘ganteng’ ini. Namun, keceriaan mereka membuat suasana KKN makin nyaman. Orang ketujuh adalah Mitra Lesmana, biasa dipanggil dengan Mitra. Ia berada di fakultas yang sama dengan Ifa, yaitu Fakultas Adab dan Humaniora, Prodi yang ia ambil adalah Sastra Arab. Kemampuan bahasa asingnya tidak jauh berbeda dengan Novi, namun bahasa Inggrisnya saya kira sedikit dia atas Novi. Orang yang satu ini sering memainkan game-game yang edukasi, yang bikin mikir, semacam teka teki silang, catur, dan lain-lain. Karenanya, wawasan yang ia punya sangatlah luas. Kalau untuk masalah design orang yang kita tunjuk pertama adalah Mitra, meski yang bisa selain dia juga banyak, namun pengalaman design dia sudah lumayan banyak. Sosoknya yang jangkun ini awalnya saya kira adalah orang yang introvert, karena pada awalnya dia tidak terlalu banyak bicara dan terlihat malu. Namun ketika berjalannya waktu, ia menjadi sangat aktif, sering menyumbang ide, ceria dan humoris, namun disaat menghadapi anak-anak ia mendadak menjadi orang yang tegas, tapi memang orangnya tegas kalau ada hal yang menurut dia kurang. Orang kedelapan adalah Khusnul Hidayah, biasa dipanggil dengan Khusnul. Ia berasal dari Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi. Orang yang mempunyai sedikit wajah kebarat-baratan 174 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
ini mempunyai peringai yang tidak jauh berbeda dengan Nita-Ifa, ceria, humoris, dan aktif, sama-sama dari tanah Jawa. Letak perbedaannya adalah ia bukanlah pecinta yang berbau Korea, dan juga tidak memiliki kemampuan bela diri. Tapi kalau dia diajak tengkar, ia berani melayani. Dia orangnya berani dan tegas kalau ada sesuatu yang kurang benar, namun ia juga merupakan orang yang sabar dalam melaksanakan tugas. Karena ia yang paling sering menyalakan air dan menunggu sampai penuh di Pondok Darunnajah 8 Cidokom, semua itu ia lakukan supaya teman-teman bisa mandi, mencuci piring, masak, dan lain-lain. Orang kesembilan adalah Ahmad Wafi, biasa dipanggil dengan Wafi. Ia berasal dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Prodi yang ia ambil adalah Manajemen Pendidikan. Orangnya stay cool, kalem meski bukan orang Solo seperti Fajar, dan murah senyum. Orang yang gemar dengan olah raga sepak bola ini, mempunyai betis yang besar. Namun begitu, ia sangat takut sekali dengan tawon. Karena di kamar mandi beskem kita terdapat tiga sarang tawon, membuat dirinya terpaksa harus jalan ke masjid hanya untuk mandi. Hampir sama dengan dugaan saya terhadap Mitra, awalnya saya mengira Wafi ini adalah orang yang introvert, karena sedikit bicara, jarang bercanda, dan agak pemalu. Namun, semakin lama ia berkumpul dengan kita, membuat ia jadi orang yang terbuka, ceria, suka bercanda, namun tetap ada sifat tegas dan kritisnya. Karena kebanyakan dari kita adalah keturunan tanah Jawa, Wafi adalah orang pertama berani mencoba belajar bahasa Jawa. Ia tidak berfikir itu adalah tindakan yang rasis, tapi karena memang ia mempunyai banyak teman yang berasal di daerah Jawa, dan dengan mempelajarinya, ia akan lebih bisa membaur dengan yang lain. Dalam program mengajar anak-anak di SD, wafi adalah supervisor kami, karena memang kemampuannya adalah bidang Managemen Pendidikan. Orang kesepuluh adalah Muhammad Iqbal Alatas, dari Fakultas Syariah dan Hukum. Orang yang biasa dipanggil dengan Iqbal ini mempunyai sifat yang ceria, humoris, sabar, tidak pernah marah, tegas, dan yang paling khas adalah sifat ke-peka-annya. Sifatnya yang sangat peka membuat dirinya menjadi orang yang paling perhatian terhadap kita (meski terkadang ada momen dimana dia terlalu peka dengan diri saya dan itu kadang membuat saya sedikit tidak nyaman). Seorang pengusaha kita inilah yang memberikan banyak masukan mengenai P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |175
ekonomi kreatif. Hanya Iqbal yang rela begadang sampai jam 03.00 hanya untuk menjaga barang dan keselamatan kita, karena memang beskem KKN kita masih kurang aman. Bersama, kita tertawa bahagia. Bersama, kita meneteskan keringat dan air mata. Bersama, kita bekerja dan lelah. Dan bersama, kita melangkah membangun desa. Sebagai manusia, saya tidak punya daya dan kekuatan tanpa bantuan mereka. Menjadi seorang individu yang super bukanlah hal yang langkah, tetapi bekerja dengan sekumpulan orang yang super dan bisa saling membantu tanpa ada yang melebihkan ego masing-masing, merupakan hal yang luar biasa. Sesuai dengan kutipan dari rekan saya, Mitra Lesmana, WE WERE NOT SUPERMAN, BUT WE WERE SUPERTEAM!. Cidokom; Satu Desa dengan Banyak Potensi Sebelum saya tahu bahwa lokasi yang saya tempati adalah Cidokom, dan memang saya tidak tahu sama sekali tentangnya, hal yang terpikirkan adalah sebuah desa yang susah airnya, dipenuhi rumput ilalang, panas, penuh sampah, dll. Karena saya mengira KKN biasa ditempatkan di lokasi desa yang seperti itu. Namun, ketika survei dan mengetahui keadaan desa dengan mata kepala saya sendiri, realitanya berbeda 180 derajat dari ekspektasi sebelumnya. Entah ini dinamakan keberuntungan, rejeki, atau apalah namanya, saya hanya membayangkan bahwa ini kurang bisa dianggap KKN, tetapi lebih cocok dengan pindah tempat tidur, jalan-jalan menikmati indahnya desa dengan beberapa kenalan baru, sembari melaksanakan kegiatan pembangunan desa (yang bahkan desa tersebut sudah dianggap maju). Saya akan deskripsikan sedikit mengenai satu desa ini. Nama desa ini adalah Cidokom. Desa yang sering kali menjadi desa terbaik di kecamatan bahkan kabarnya pernah sampai ke tingkat kabupaten ini rata-rata mata pencahariannya sebagai pebisnis tanaman hias. Hampir tiap rumah, tanahnya disisihkan untuk tempat bercocok tanaman hias. Inilah yang membuat desa ini terlihat asri, hijau, dan segar. Selain bercocok tanaman hias, ada salah satu warga yang menjadi iconic desa ini, yaitu pembudidaya ikan hias yang mana hasil budi daya ini tidak dijual lokal, tetapi lebih dijual ke luar negeri, dan jelas, harga jualnya sangat tinggi. Hanya bermodalkan skill bisa memanen laba yang besar. Belum lagi pemuda desanya, rata-rata mereka bekerja di pabrik, 176 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
dan malamnya beberapa dari mereka tetap tidak absen mengikuti pengajian harian desa. Mungkin dirasa cukup untuk membahas sebagian besar profesi mereka. Beralih ke profesi, kita akan membahas kegiatan keagamaan Desa Cidokom. Kalau masalah pengajian, desa ini saya anggap sangat aktif, karena hampir tiap hari ada acara pengajian secara bergilir. Berbeda dengan kebiasaan anak-anak yang sepulang sekolah sudah pergi keluar, bermain, atau bahkan lebih memilih beristirahat, anakanak Desa Cidokom ini memilih untuk pergi ke mushola dan masjid terdekat untuk belajar membaca al-Qur’an. Sepulang dari belajar mengaji, beberapa anak memilih untuk bermain bola, bulu tangkis, dan voli disbanding beristirahat. Jadi, kalau ditanya seberapa aktifkah anak-anak Cidokom, sangat aktif malah atau dengan kata lain hyper active. Tapi saya sangat setuju dengan kondisi anak-anak ini, karena masa anak-anak adalah masa bermain dan belajar, bukan masa memperbanyak tidur dan bermalas-malasan. Belum lagi di dalam desa ini terdapat cabang pondok terkenal, Pondok Pesantren Darunnajah. Mengenai infastruktur, alih-alih umumnya desa dengan jalanannya yang berbatu, jalanan desa ini sudah beraspal, jadi akses antar dusun jadi tidak ada hambatan lagi di desa ini. Banyak sekali potensi desa ini yang tidak sanggup saya jabarkan secara keseluruhan. Dua Sisi Koin; Usaha untuk Menutupi Kekurangan dengan Berfokus pada Potensi Namun tetap, bagaikan sebuah koin, dimana ada kelebihan disitu pula pasti ada kekurangan. Kekurangan dalam desa ini ialah sampah. Ini adalah problem yang sudah menjadi umum di desa. Namun bedanya, seringkali sampah dibuang sembarangan dan dibiarkan menumpuk begitu saja, orang-orang desa ini lebih memilih membakar sampah tersebut sedikit demi sedikit tanpa menunggu menumpuk. Mungkin yang patut diubah adalah pola pikir mereka yang biasa membuang sampah (meski mereka juga menyapunya), supaya pola ikirini tidak membudaya di dalam kehidupan desa ini. Karenanya, salah satu program kerja kita ialah pengadaan tong sampah, karena pikir saya, dengan adanya tong sampah sebagai wadahnya, bisa sedikit membantu mengubah pola pikirnya. Masalah berikutnya ialah kenakalan remaja. Jenis problem ini dibilang tidak ada ya tidak, dibilang ada ya jarang. Salah satunya ialah P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |177
rokok. Tingkat kalangan anak-anak bahkan sudah menjadi konsumennya. Meski sepele, ini bisa menjadi masalah yang serius. Karena anak-anak saja sudah berani mengkonsumsinya, bagaimana ketika ia beranjak dewasa, atau bagaimana generasi desa berikutnya? Kekhawatiran saya dan juga teman-teman ialah mengkonsumsi rokok bisa menjadi gerbang dalam mengkonsumsi narkoba atau narkotika. Jika dibiarkan, ada kemungkinan anak-anak desa ini akan makin berani mencoba mencicipi narkoba nantinya. Karenanya, lagi-lagi dibutuhkan perubahan pola pikir. Bentuk kegiatan dalam mengubah pola pikir ini ialah dengan diadakannya bahaya Rokok terhadap anakanak. Mungkin dua masalah ini yang menjadi titik fokus kami dalam membangun desa. Memang, kegiatan yang saya dan teman-teman adakan ini tidak bisa secara langsung membuahkan hasil. Bukankah untuk menghasilkan buah dibutuhkan waktu yang cukup lama dan kesabaran dalam merawat tanaman? Sama halnya dalam membangun sebuah desa, dibutuhkan waktu yang lama dan kesabaran yang besar untuk meminimalisir kekurangannya. Sayangnya, waktu KKN kita hanya sebulan dan itu adalah waktu yang bisa dibilang mustahil untuk bisa merangsang desa. Namun, ketika saya melihat potensi desa yang begitu banyak ini memberikan saya rasa optimis bahwa harapan itu ada. Bahwa impian itu tidak jauh dari usaha kita. Kedepannya, semoga Desa Cidokom ini berada di bawah pengawasan pemerintahan atau bahkan sekedar orang-orang hebat yang mempunyai daya dan kuasa untuk membantu mereka, karena memang itulah yang saya impikan. Bukannya setelah KKN saya akan meninggalkan desa ini dan melupakannya begitu saja. Tetapi, ada suatu kerinduan dimana banyak kebahagiaan yang tertinggal di dalamnya. Cidokom bukan lagi menjadi sekedar desa KKN yang saya tempati, namum lebih seperti tanah tempat dimana ada keluarga saya dan bahkan kawan-kawan KKN di dalamnya.
178 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Pesona dan Daya Tarik Desa Cidokom Oleh : Siti Cahyani Pengantar KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan salah satu kewajiban yang harus diikuti dan dilakanakan oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam menempuh pendidikan dengan jenjang Strata 1 (S1). Sebagaimana Tri Darma Perguruan Tinggi yakni pengajaran, penelitian, dan pengabdian. KKN merupakan salah satu bentuk atau cara Perguruan Tinggi dalam mewujudkan/mengaplikasikan pengabdian kepada masyarakat. Dalam prakteknya, KKN memiliki bobot sekitar 3-4 SKS, sehingga sangat mempengaruhi nilai akademik mahasiswa. Namun lebih dari itu, kegiatan tersebut sangat mendukung dan menumbuhkan kesadaran mahasiswa sejauh mana ilmu pengetahuan serta wawasan mahasiswa yang di peroleh selama perkuliahan, dapat diaflikasikan dalam masyarakat. Selain itu juga dalam pelaksanaannya, mahasiswa akan mengetahui sejauh mana posisi mereka ketika berbaur dan berada ditengah masyarakat. Apakah mereka dapat berkontribusi dan bermanfaat bagi masyarakat atau justru sebaliknya, menjadi beban serta permasalahan dalam mayarakat. Sehingga KKN ini dapat menjadi bekal dan pengalaman yang sangat berharga. Suka duka selama KKN pastilah dirasakan oleh setiap peserta. Baik secara lagsung maupun tidak langsung. Semua proses yang dilalui selama KKN, tentu sangat berpengaruh terhadap psikis, pola pikir, tindakan serta masa depan peserta. Karena bukan hanya teori belaka, banyak sekali pelajaran dan pengalaman yang akan diperoleh, yang tentu tidak dapat diperoleh dari bangku perkuliahan. Peserta akan dilatih untuk mandiri dan dituntut tidak bermanja diri, saling menghargai dalam tim, harus mengalahkan ego masing-masing. Karena tidaklah mudah tinggal dan bekerja sama tim dengan orang-orang yang baru dikenal, berbeda karakter, pemikiran, dan latar belakang. Konflik internal maupun eksternal pastilah ada, oleh karena itu di butuhkan keterampilan dan kecakapan dalam menghadapi serta menyelesaikannya. Ketika konflik internal dapat diselesaikan barulah berlanjut kepada penyelesaian konflik ekstrenal. Bagaimana para peserta dalam tim KKN dapat bersosialisasi dan berkontribusi dalam P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |179
mayarakat sekitar wilayah objek KKN. Permasalahan eksternal ini bukanlah hal yang mudah ditaklukan, terlebih jika peserta belum terbiasa ikut peran aktif dengan kegiatan mayarakat sekitar. Belum lagi, sikap serta perilaku mayarakat yang dapat menerima atau justru menolak dengan kehadiran saya beserta rekan tim KKN lainnya. Kondisi geografis lokasi KKN yang mungkin sangat berbeda dengan wilayah ciputat, tentu akan menjadi tantangan serta permasalan tersendiri bagi saya dan rekan tim KKN lainnya. ketersediaan fasilitas umum yang dapat digunakan lokasi KKN, tentu akan jauh berbeda dengan fasilitas umum yang tersedia di Ciputat. Kendala lainnya yang akan saya dan rekan tim hadapi, yakni mengenai adat istiadat yang berlaku di wilayah tersebut, pasti berbeda dengan kehidupan di Ciputat, hal tersebut tentu membutuhkan kecakapan dan keterampilan bagi saya beserta rekan tim KKN agar dapat bergabung dan menyesuaikan. Keberagaman Karakter Merupakan Pembelajaran Senin, 25 Juli 2016 merupakan hari pertama saya dan rekan tim untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Cidokom, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Adapun rekan tim kelompok KKN Saya terdiri dari beberapa fakultas dan jurusan yang berbeda dengan rincian sebagai berikut : No. Nama Fakultas Jurusan 1. Salman Al-Farisi FU Tafsir Hadits 2. Novi Novera FDI Dirasat Islamiyah 3. Ahmad Wafi FITK Manajemen Pendidikan 4. Khusnul Hidayah FIDKOM K.Penyiaran Islam 5. Siti Cahyani FEB Ekonomi Syariah 6. Nadzifatul F. FAH Tarjamah Bahasa Arab 7. M. Iqbal Alatas FSH Ilmu Hukum 8. Fajar Dwi N.R FST Teknik Informatika 9. Mitra Lesmana FAH Bahasa dan Sastra Arab 10. Oktanta T.H FISIP Sosiologi 11. Nita Alfiani FST Sistem Informasi Dengan berbagai fakultas dan prodi yang berbeda tentu saya dan rekan tim lainnya pun memiliki kemampuan akademik dan non akademik yang berbeda pula. Latar belakang serta karakter saya dan 180 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
rekan tim yang berbedapun menambah keragamann dalam kebersamaan. Konflik dan permasalahan tentulah ada. Namun perlu disadari bahwa ketika kita menemukan dan dirisihkan oleh keburukan tingkah laku maupun perbuatan rekan tim, maka ingatlah bahwa dibalik kekurangannya tentu ada sisi baik yang ia miliki. Dan ingat pula bahwa diri kita pun sama, yakni masih banyak kekurangan dan kealfaan serta teramat jauh dengan kesempurnaan. Oleh karena itu, tidaklah etis rasaanya jika kita marah dan mengeluh atas keburukan rekan kita, apalagi sampai mengumpatnya dibelakang. Jika kita di hadapkan dengan situasi yang demikian, maka kita harus menyikapinya dengan kedewasaan, saling mengintrospeksi diri dan saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran. Fokus pada tujuan awal yakni pembelajaran dan pengabdian dengan senantiasa melakukan dan memberikan yang terbaik. Hari pertama tinggal bersama rekan tim KKN, saya melihat ada beberapa karakter yang kurang bisa menyesuaikan dengan keadaan yang kurang nyaman. Karena saat KKN kami tinggal di Posyandu yang terletak disamping Pondok Pesantren An-Nur Darunnajah, dan di Posyandu tersebut tidak ada air. Rekomendasi dari kelurahan air akan disalurkan Ponpes Darunnajah, namun tanpa diduga ketika rekan saya mendatangi pimpinan pondok tersebut, ternyata mereka yang ada di pondok pun kekurangan air. Adapun air kemungkinan baru dapat disalurkan 2-3 hari kemudian. Wow..! saya pun tersenyum dan berusaha tetap tenang sambil meyakinkan diri bahwa semua dapat dilalui. Ini merupakan tantangan awal yang haru dilalui. Namun, sebagian rekan saya terlihat mengalami tekanan psikis yang cukup tinggi. Bahkan ada yang hampir menangis dan berpikiran untuk pulang kembali ke Ciputat. Namun tidak berapa lama kemudian akhirnya permasalahan tersebut pun mendapat jalan keluar, karena pemilik rumah di samping Poyandu berkenan menyalurkan air rumahnya untuk kami. Keesokan harinya saya bersama rekan tim, memberi alas jalan arah ke kamar mandi agar nyaman digunakan. Yang ada di benak saya saat itu adalah bagaimana membuat tempat tinggal layak dan nyaman di digunakan. Dengan demikian, kinerja saya sendiri dan rekan tim KKN dapat dimaksimalkan. Kebersamaan pada saat makan bersama teramat berharga untuk dilewatkan. Saat itulah saya bersama rekan P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |181
tim lainnya, menikmati indahnya kebersamaan dalam satu ikatan. kami makan bersama dengan lauk-pauk ala kadarnya. Di sana juga saya diajari untuk lebih menghargai perjuangan seorang ibu, hal tersebut saya dan rekan tim rasakan ketika sedang berbelanja dan memasak untuk makan bersama. Ternyata tidaklah mudah mengurus dan menyiapkan itu semua. Membutuhkan tenaga dan pikiran saat mengatur keuangaan belanjaan, apalagi saat harga bahan-bahan melambung tinggi. Sangat dibutuhkan seni dan kecakapan dalam mengolah masakan. Padahal dalam keseharian, saya sering mengabaikan dan meremehkan pola makan, padahal menu sudah di siapkan. Minggu pertama KKN adalah tahap pengenalan dan penyesuaian anggota tim itu sendiri. Di minggu tersebut saya berkutat dengan permasalahan internal, saya berusaha memahami karakter teman masing-masing. Entah itu ada yang brsikap angat manja, acuh tak acuh, bermalas-malasan sampai sikap salah satu teman yang sangat mengagumkan. Pada saat itu saya berusaha tidak mengeluh dan tetap mencoba melakukan dan memberikan yang terbaik, terus berusaha berpikir dan bersikap positif. Berusaha tidak terpacu terhadap gelapnya ruang, karena dalam kondisi tersebut pasti ada jalan keluar. Sedikit saya akan bercerita mengenai sala satu kawan yang mempunyai karakter yang luar biasa baiknya, yang saya jadikan acuan. ia saya ibaratkan setitik cahaya terang di tengah gelapnya ruang, yakni sikap rekan-rekan lain yang kurang mengenakan. Melalui kehadirannya memberikan semangat dan harapan KKN ini akan lebih berjalan. Sebut saja namanya Fajar Dwi Nur Rachmadi, ia anak Teknik Informatika dari Fakultas Sains dan Teknologi. Kegiatan rutinya ialah: di pagi hari sebelum subuh ia sudah bangun dan pergi ke mushola untuk mandi dan sholat subuh, setelah itu ia kembali ke basecamp. Dan merupakan suatu keberuntungan bagi orang yang memiliki jadwal piket berbarengan dengannya. Jika ia piket, ia dapat di andalkan dari menyapu, mengepel dan mencuci piring. Ia adalah laki-laki terrajin di kelompok KKN saya. Ketika ia dimintai tolong untuk mengantarkan suatu keperluan, ia selalu berkenan dan siap membantu. Saya masih ingat kenangan ketika diantar kepasar, di sana ia menunjukkan kesabaran dan rasa tanggung jawabnya. Ia tidak segan memberikan masukan dalam membeli bahan belanjaan. Selalu mengajak berdiskusi 182 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
terhadap barang yang akan di beli. Intinya saya tidak dibiarkan untuk berbelanja sendiri. wiihhh.. pokonya perhatian dan pengertian banget deh,,. Hal lainnya yang saya kenang yakni sesekali saya melihat ia sedang membaca Al-Qur’an diaplikasi yang ada di HP-nya. hmmm...ia juga sholeh temem-temen. Tidak hanya itu, kenangan yang juga tidak terlupakan, yakni saat pergi ke SDN Melati untuk melaksanakan penutupan kegiatan pengajaran. Ia bolak-balik mengantar jemput saya dan rekan lainnya yang tidak mempunyai motor. duhhhh... pokonya baik banget deh . Karakter seperti dia lah yang sangat dibutuhkan. Semoga di KKN selanjutnya banyak karakter seperti dia. Sosok kedua yang terkenang di benak saya yakni perempuan tomboy asal Sragen yang mempunyai rasa tanggung jawab tinggi. Lebih jelasnya ia bernama Nita Alfiani, ia jurusan Sistem Informatika dari FST. Pagi itu kebetulan saya berbarengan piket dengannya, dan kami memasak nasi goreng untuk sarapan pagi. Dan perlu diketahui nasi goreng olahan nita ini merupakan nasi goreng yang paling dimiinati. Pada saat itu, persediaan bumbu tidak mencukupi untuk meghasikan nasi goreng dengan rasa yang diinginkan, sedangkan di warung samping tidak menjual. Akhirnya saya menyarankan untuk menghidangkannya, namun tanpa saya ketahui ternyata ia pergi sendiri untuk membeli bumbu tersebut diwarung yang jaraknya lumayan jauh dengan berjalan kaki. Wow.. luar biasa! pikiran ini tersentak rasanya, “Kok bisa ia melakukannya??”. Saya sendiri dan rekan yang lain belum tentu mau melakukannya. Tidak hanya itu, kenangan lainnya yakni di pagi hari yang dingin dan suasana sangat mendukung untuk tidur dan bermalas-malasan, karena pagi itu kami tidak mempunyai agenda kegiatan. Di saat saya dan yang lain tidur, hanya dia sendiri terlihat mondar-mandir. Beberapa saat kemudian, ia pun membangunkan dan menyuruh kami untuk sarapan. Saya yang beberapa saat baru mengetahui alasan ia tidak tidur bersama kami, hanya dapat menyimpan senyum didalam hati. Sosok selanjutnya yakni Nadzifatul Fikriyah dari Prodi Tarjamah FAH, perempuan tomboy yang sangat anti memakai rok. Ditengah sikapnya yang sangat acuh, namun ada hal yang menarik dan harus di contoh oleh kita semua. Bagaimana tidak? mengenai kebersihan dan kerapian dialah ahlinya. Ia sangat tidak suka dengan ruangan yang berantakan, dan momen piket merupakan waktu yang P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |183
tepat untuk ia menunjukkan aksinya. Tidak hanya itu, setiap saya akan masuk kamar mandi, saya pasti melepas sandal yang saya gunakan, dan semua itu saya lakukan karena teringat bahwa ia yang membersihkan. Selanjutnya yakni kenangan dari perempuan yang sangat peduli dan pengertian terhadap kawan. ia bernama Khusnul Hidayah dari prodi KPI, FIDKOM. Saya masih ingat jelas resahnya ia dalam memikirkan menu apa yang akan ia masak esok hari untuk temanteman KKN. Dan jika ada anggota KKN yang tidak ada di basecamp saat makan, pasti ia yang berinisiatif untuk menyisakan. Tidak hanya itu, ketika rekan tim ada yang tersinggung dengan ucapannya, ia tidak segan untuk meminta maaf. Dan ketika saya mengkonfirmmasi mengapa ia berbuat demikian, dengan santai ia menjawab bahwa ia tidak ingin ada konflik dengan siapapun,“tidak peduli siapa yang salah, yang penting saya sudah meminta maaf” begitlah ujarnya. Sungguh luar biasa bukan ? Andai semua orang dapat bersikap demikian pasti dunia ini akan damai. Sosok selanujtnya yakni dari teman dekat saya yang bernama Novi Novera dari FDI. Di balik sikapnya yang manja, namun kemampan akademik dan non akademiknya luar biasa. Untuk kegiatan acara ia sangat mahir, terutama untuk pembawa acara. Kemampuan berbahasanya pun tidak kalah hebatnya. Untuk perihal komunikasi dan perizinan dengan pejabat ataupun pengurus instansi, yang terkait dengan kegiatan kami selama KKN, maka ialah ahlinya. Untuk sosok lainnya tidak saya ceritakan, karena saya rasa tokohtokoh yang saya ceritakan sudah cukup mewakilkan. Menginjak minggu terakhir ada kenangan dari Kepala Sekolah SDN Melati yang sangat berdedikasi. Kesehariannya begitu sangat bersahaja. Beliau mengabdi penuh ketulusan dan kesungguhan jiwa raga, bagaimana tidak? Untuk hari pertama saja kami mengajar, yakni tepatnya hari senin; beliau datang lebih awal dibandingkan guru-guru, staf dan siswa. Beliau terus memantau jalannya pembelajaran sampai waktu pembelajaran usai. Tidak segan beliau menggantikan guru yang tidak dapat hadir untuk mengajar, membariskan siswa/i dilapangan ataupun di depan kelas. Siang itu hari sangat terik, dan hari itu pula merupakan hari penutupan dan perpisahan kami mengajar di SDN Melati, semua siswa/i dikumpulkan dilapangan untuk memdengarkan permohonan 184 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
maaf dari kami, atas semua khilaf dan salah selama mengajar dan sekaligus juga untuk mengucapkan terima kasih, karena sudah menerima kami dengan baik. Setelah acara tersebut selesai, alhamdulillah kami di tawari untuk makan mie ayam yang dijual di depan sekolah. Momen tersebut tentu tidak kami lewatkan. Karena makan gratis dan dibayarkan merupakan sebuah keberuntungan dan sayang untuk dilewatkan. Saya masih ingat jelas, bagaimana ekspersi dan salah tingkahnya saya sendiri ketika siang itu ketika berjalan beriringan dengan Kepala Sekolah SDM Melati; tiba-tiba beliau berhenti melangkahkan kaki dan segera mengambil sampah plastik makanan yang mungkin telah dibuang oleh salah satu siswanya. Dalam kondisi tersebut saya hanya bisa mengagumi beliau, andai semua pemimpin negara ini seperti beliau, tentu negara ini akan jaya. Di mana ia tidak hanya bicara, namun mencontohkan dengan dengan langkah yang nyata. Orang seperti beliau sangat memotivasi dan menginspirasi saya sendiri. Desaku, Inspirasiku Sebelum saya tinggal di lokasi KKN, saya dan rekan tim telah beberapa kali melakukan survei ke lokasi tersebut, baik untuk mengurus perijinan ke kelurahan, mengenal wilayah maupun mengurus perizinan terkait pelaksanaan kegiatan program yang akan kami laksanakan kepada instansi atau lembaga terkait. Kesan pertama ketika saya berkunjung ke lokasi tersebut, saya merasa kagum yang teramat mendalam. Bagaimana tidak? kegiatan ekonomi kreatif dan produktif yang rencananya akan saya laksanakan di desa tersebut, sebagai salah satu bagian dari program kerja kelompok KKN jelas sudah dilaksanakan oleh masyarakat. Di sepanjang perjalanan menuju rumah kepala desa, mata saya tak henti-hentinya disuguhi dengan pemandangan tanaman hias yang memenuhi setiap pekarangan warga. Hampir tidak ada ruang yang tidak dimanfaatkan. Sesampainya saya di Aula Kantor Kelurahan, saya dapat melihat produktivitas dan kreativitas perekonomian di Desa Cidokom. Hampir semua kegiatan perekonomian sudah dijalankan, diantaranya yakni pembudidayaan tanaman hias, peternakan, perkebunan singkong, perikanan, konveksi sablon, dan lain-lain. Pada saat itu saya benar-benar merubah pola pikir, bahwa fokus KKN kali ini bukanlah mengabdi, namun lebih P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |185
kepada pembelajaran diri. Desa tersebut merupakan desa semi kota yang sudah maju. Bahkan menurut keterangan yang disampaikan oleh kepala desa, wilayah tersebut merupakan desa percontohan/terbaik dalam lomba tingkat kabupaten. Akses dan Infrastruktur desa pun sudah baik, pembangunan baik secara fisik maupun mental terus dilakanakan. Nilai keagaaman masyarakat dicontohkan langsung ketika saya dan rekan tim lainnya berbincang dengan kepala desa tersebut, katakata sekaligus amanat beliau yang sangat memberikan kesan mendalam bagi saya yakni, “Ketika saya di risaukan dengan permasalahan yang tak kunjung dapat di selesaikan, maka obatnya adalah merenungi kematian”. Sosok seperti beliau sangat memotivasi dan menginspirasi saya sendiri. Selain itu, berbagai pengajian aktif dilaksanakan di mushola dan majlis sekitar. Terkait prestasi, untuk olah raga bola voli dan MTQ sudah pernah menjuarai sampai tingkat Nasional. Adapun mengenai pendidikan, sudah terdapat beberapa gedung sekolah dengan infrastruktur yang baik, namun dari segi SDM masih terbilang rendah dibandingkan di kota. Kondisi mayarakat desa sudah dapat dikatakan sejahtera terlihat dari bangunan-bangunan rumah warga, sebagian diantaranya sudah mempnyai kendaraan beroda empat. Selain itu, masyarakat nya sangat ramah dan menerima saya beserta rekan yang lain dengan sangat baik. Keramahan dan kebaikan Pak Kades beserta Ibu, Pak Kepsek SDN Melati beserta istri, Ibu-ibu pengajian Majlis Ta’lim dan seluruh warga Desa Cidokom akan selalu saya kenang. Selain kermah-tamahan dan kebaikan, mereka juga mengajari kedisiplinan dan bagaimana menghargai waktu. Yakni mereka sangat tepat waktu ketika menghadiri suaut kgiatan. Sedikit Memberi Dedikasi Sedikitnya ilmu dan banyaknya kekurangan diri saya pribadi, sehingga tidak banyak yang dapat berikan dan kontribusikan. Namun pada waktu mengajar disekolah, saya berusaha berbagi ilmu dan pengalaman yang saya miliki. Sesekali memberi motivasi dan nilai-nilai kejujuran dalam proses pembelajaran. Selain itu, untuk lebih membedayakan dan menambah kreatifitas ibu-ibu PKK, saya bersama rekan tim mengaakan pelatihan kerajinan dari bahan flanel. 186 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Adapun dari Desa Cdiokom itu sendiri banyak pengalaman serta pembelajaran yang dapat saya ambil. Entah itu dari kederhanaan warganya, kesholehan dan dedikasi pemimpinnya, keramah-tamahan serta kebaikan seluruhan warganya, kedisiplinan dan ketepatan waktu, serta ketulusan untuk berakti dan mengabdi untuk memajukan daerah sendiri. Sekian dan terima kasih.... Salam Cinta Teruntuk Kalian Semua
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |187
Semua orang berhak untuk mendapatkan kesempatan kedua, tapi tidak untuk kesalahan yang sama Descendant of The Sun
188 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
DAFTAR PUSTAKA Adi, Isbandi Rukminto. Intervensi Komunitas Pengembangan Masyarakat sebagai Pemberdaya Masyarakat. Jakarta: Rajawali Press. 2008. Bambang Tjahjono, “Praktek Pekerjaan Sosial Dalam Perspektif Pengembangan Masyarakat,” diakses pada tanggal 17 Oktober 2016 pukul 02.00 WIB dari http://bbppksjogja.depsos.go.id/index.php?action=mading.det ail&id_mading=34. Catatan Observasi Lapangan tanggal 12 Juli 2016. Gulo, W. “Strategi Belajar Mengajar”. Jakarta: Grasindo, 2002. Marimin, “Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk” diakses pada 23 Oktober 2016 dari: https://books.google.co.id/books? id=1vJL43sK0swC&pg=PT72&dq=nalisis+swot+adalah&hl=en&sa= X&ved=0ahUKEwiz3J_stN3SAhULvLwKHXbOA2EQ6AEIITAB#v= onepage&q&f=false. Nugraha, Eva. Panduan Penyusunan Buku Laporan Hasil KKN-PpMM 2016. Jakarta: Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2016. Perbandingan Model Pembelajaran Langsung Dan Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran K3Di SMK Muhammadiyah 2 Taman. JPTM. Volume 03 nomor 1 tahun 2014 hal 88-95. h. 89, diakses pada tanggal 17 Oktober 2016 pukul 02.30 WIB dari http://ejournal.unesa.ac.id/article/11241/45/article. pdf. Peta “Cidokom, Gunung Sindur Bogor” diakses pada 29 September 2016 dari: https://goo.gl/kGuDFB. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDES) 2015-2020 Desa Cidokom Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat, dokumen dalam bentuk soft file Microsoft Word yang diberikan oleh Sekertaris Desa Cidokom pada tanggal 12 Juni 2016. 189
Wawancara Pribadi dengan Kepala Desa Cidokom, Bapak Sain Saputra, S.E, 23 Agustus 2016. Wawancara Pribadi dengan Ketua RW 04 Desa Cidokom, Bapak Agung, 23 Agustus 2016. Wawancara Pribadi dengan Ketua RT 03 Desa Cidokom, Bapak Sakim, 23 Agustus 2016. Wawancara Pribadi dengan Warga Desa Cidokom, Bapak Masad, 23 Agustus 2016. Wikipedia, “Intervensi Sosial” diakses pada tanggal 17 Oktober 2016 pukul 17.00 WIB dari https://id.wikipedia.org/wiki/Intervensi_sosial#cite_ note-adi2005-2
190 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
BIOGRAFI SINGKAT Dosen Pembimbing KKN LOGIC 038
Ir. Noor Bekti Negoro, SE, Msi. Lahir di Yogyakarta, 01 Maret 1965. Dosen yang memulai karir mengajarnya di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi sejak tahun 1999 sampai sekarang ini pakar dibidang statistik sosial. Ia telah menyelesaikan S-1 pada tahun 1993 di UGM Yogyakarta dan UII Yogyakarta, S-2 di STIE IPWI Jakarta tahun 1997 dan S-2 di IPB Bogor tahun 2003. Dosen yang memiliki jabatan akademik Lektor, pangkat Penata Tk. I (III/d ) dapat dihubungi melalui Email:
[email protected].
Anggota KKN LOGIC 038
Ahmad Wafi. Pria yang lahir di Jakarta, 26 Oktober 1995 ini memiliki hobi bermain futsal. Ia pernah bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah Manaratul Islam, Madrasah Tsanawiyah Manaratul Islam, dan Madrasah Aliyah Manaratul islam. Karena ketertarikannya terhadap ilmu manajemen dan impian memajukan dunia pendidikan Indonesia, ia melanjutkan kuliah di Prodi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Pria yang pernah tergabung di UKM FORSA Divisi Futsal ini juga pernah menjadi pengurus HMJ. Saat ini, dia aktif di organisasi IPNU Jakarta Selatan.
191
Fajar Dwi Nur Rachmadi. Atau biasa disapa Dwijar atau Fajar ini merupakan mahasiswa Prodi CCIT Teknik Informatika ini lahir di Jakarta pada 04 Juni 1995. Ia pernah bersekolah di SDN 03 Pagi Jakarta Barat, SMPN 197 Jakarta Barat, SMAN 57 Jakarta Barat, dan belajar di UI selama dua tahun mendalami ilmu Teknoligi Informasi Perbankan Syariah CCIT FT-UI. Cita citanya ingin menjadi Vendor WEB aplikasi dan Vendor Android App, dan IT Consultant. Khusnul Hidayah. Mahasiswi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini lebih berfokus pada media, baik media cetak maupun elektronik. Sebelum menjadi mahasiswi, ia merupakan siswa Madrasah Aliyah Al-Islam Joresan Ponorogo. Ia sempat menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan KPI dan juga pernah magang di TV Edukasi. Mahasiswa rantauan dari bumi reyog Ponorogo ini, mengisi waktu senggang kuliah dengan menjadi penulis artikel online untuk beberapa blog. Mitra Lesmana. Laki-laki asli Aceh yang sudah menetap lama di Jakarta ini lahir di Aceh 24 Juli 1994. Ia pernah bersekolah di SMPN 14 Jakarta dan melanjutkan di SMA Daar elQolam 3 Tangerang. Prestasi yang pernah di raih adalah juara 1 Pencak Silat tingkat SMP seDKI 2007, Juara 3 Sepak Takraw Pelajar daerah Provinsi Banten 2011. Hobinya ialah di bidang IT, design, otomotif, bela diri dan musik.
192 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Muchammad Iqbal Alattas. Laki-laki keturunan Arab-Surabaya ini biasa dipanggil Iqbal atau Robert. Ia lahir di Jakarta 12 Mei 1995. Sebelum kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengambil Prodi Ilmu Hukum, ia pernah bersekolah di SDIT Meranti, SMP 216 Jakarta, dan SMAN 1 Budi Utomo Jakarta. Setelah memutuskan untuk berhenti menjadi altet basket, saat ini ia aktif dalam dunia bisnis, baik bisnis online shop di instagram yaitu Shierastore dan RSAbags, warkop maupun property. Nadzifatul Fikriyah. Perempuan keturunan Jawa ini lahir di Palembang 12 Juni 1995. Ia merupakan mahasiswi dari Prodi Tarjamah Bahasa Arab Fakultas Adab dan Humaniora. Pernah menempuh pendidikan di SDN Telaga Asih 04 Cikarang Barat, SMPN 4 Cikarang Barat dan MAN Cikarang Utara. Ia juga pernah berkecimpung di HMJ Tarjamah menjadi mimin Tarjamah dan sekarang di DEMA-F divisi LITBANG. Ia juga aktif di organisasi HMI pada masanya. Nita Alfiani, Perempuan kelahiran Sragen, 18 Desember 1995 ini merupakan mahasiswi Prodi Sistem Informasi yang berkeinginan menjadi Systems Analyst Profesional dan Atlet Pelatnas Karate. Saat ini, ia cukup aktif di berbagai organisasi yaitu UKM FORSA Divisi Karate, Satuan Tugas Gerakan Anti Narkoba (SATGAS GAN) UIN Jakarta, dan Microsoft User Group Indonesia (MUGI) UIN Jakarta. Prestasi yang pernah dia raih di dunia bela diri karate yaitu beberapa kali menyabet gelar juara bertaraf KEJURNAS.
Novi Novera. Perempuan berdarah Minang ini merupakah hafidzah yang lahir di Padang 14 November 1995. Mahasiswi Prodi Dirasat Islamiyah Fakultas Dirasat Islamiyah ini aktif di DEMA-F sebagai bendahara, koordinator div. Bahasa OOM UIN, koordinator div. Ubudiyyah OSIA dan Mudabbiroh Asrama Putri UIN. Prestasi yang pernah di raih dalam perlombaan debat bahasa Arab yaitu juara 1 di UI dan UIN Jakarta, juara 2 di IAIN Cirebon, dan juara 3 di USIM Malaysia. Oktanta Tri Hatmoko. Mahasiswa Prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ini lahir di Jakarta, 2 Oktober 1995. Pernah bersekolah di SDN 09 Pagi, SMP Al-Hikmah, dan MAN 19 Jakarta. Saat ini, ia aktif di DEMA-F koordinator Seni dan Budaya, BEM PTAI, BEM Nasioal, Fubar radio, Yura Fundation, PMII, UIN Preneur, Indonesia Islamic Preneur, Komunitas Ekonomi Kreatif Indonesia, Komunitas Pengusaha Tangsel, dan Indonesia Excellent. Dia merupakan founder dari Nasi Hap. Salman Al Farisi. Mahasiswa Prodi Tafsir Hadis ini lahir di Jombang, 04 Juni 1994. Ia telah mengenyam pendidikan di TK Muallimat Cukir, MI Muallimat Cukir, MTs Madrasatul Qur’an dan MA Madrasatul Qur’an sembari mondok selama 6 tahun. Sejak MTs, ia aktif menjadi koordinator pendidikan, dekorasi, dan OSIS. Selepas lulus Aliyah tahun 2012, ia mendapatkan beasiswa di Bayt Qur’an, Pondok Cabe. Kemudian melanjutkan kuliah di UIN Syarif Hidayatullah. Ia pernah mendapatkan beasiswa Student Achievement Award pada kategori hafal Al-Qur’an 30 juz. 194 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
Siti Cahyani. Perempuan berdarah Sunda, lahir pada tanggal 15 Juli 1994 di Tangerang, mahasiswi dari Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, menyelesaikan pendidikannya di SDN Babakan, SMP Pembangunan Tigaraksa dan MAN Tigaraksa. Ia pernah menjabat Ketua OSIS ketika SMP, dan anggota ROHIS ketika SMA. Saat ini ia aktif di berbagai organisasi antara lain HMJ Ekonomi Syariah, UKM KOPMA, dan KOMUS FEB.
Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa yang lampau sangat berguna sebagai kaca benggala daripada masa yang akan datang. Ir. Soekarno
196 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 TABEL KEGIATAN INDIVIDU NAMA : Ahmad Wafi NIM : 1113018200049 NO KEL. : 038
No 1
2
NAMA DOSEN DESA/ KEL. NAMA KEL
: Noor Bekti Negoro, M.Si : Cidokom : Logic
Uraian Kegiatan
Hasil Langsung
Minggu pertama Saya mengikuti pelepasan KKN 2016. Peresmian KKN di Tiba dilokasi KKN; membersihkan tinggal, membuat Desa, Kesiapan proker dan mencetak surat undangan, menyebarkan surat dan turut serta dalam undang, menghadiri pembukaan KKN di Desa, kegiatan warga. mengunjungi rumah Kepala Sekolah, menyebarkan selebaran dan mengikuti kerja bakti. Minggu kedua saya mulai mengajar di SD, Implementasi proker, mengkonfirmasi pemasangan papan RW, mengajari berbagi ilmu, menjaga ngaji, mengikuti yasinan warga, ikut kerja bakti, . kebugaran tubuh dan berolah raga dengan warga, dan rapat evaluasi. mensolidkan kinerja.
3
Minggu ketiga, saya membatu Memobilisasi pihak KSR UIN, menyiapakan kelengkapan proker, mengajar di SD, mengajar ngaji, berolah raga, memasang banner dan bendera, serta rapat evaluasi.
Suksesnya proker, berbagi ilmu dan kinerja tim yang baik.
4
Minggu ke empat saya membagaikan papan nama, mngecat tong sampah, menghadiri upacara HUT RI di Kecamatan, membuat desain untuk cendera mata, mengadakan lomba di SD, mencetak desain cenderamata, membagikan tong sampah, bertemu pihak PPM dan rapat evaluasi. Minggu ke lima saya membagikan papan nama, tong sampah. menyebarkan undangan penutupan, menghadiri acara penutupan, mebersihkan tempat tinggal, membereskan barang pribadi dan berpamitan.
Implementasi program, memeriahkan HUT RI, tim kerja yang solid.
5
NAMA : Fajar Dwi Nur R.
NAMA DOSEN : Noor Bekti Negoro M.Si
NIM : 11140910000116 NO KEL. No 1
Suksesnya dan selesainya acara, penutupan KKN.
: 038
DESA/ KEL. : Desa Cidokom NAMA KEL : LOGIC
Uraian Kegiatan
Minggu pertama saya mengikuti pelepasan KKN di UIN dan mendokumentasikannya. Tiba dilokasi KKN; membersihkan tempat tinggal, membeli kelengkapan dokumentai, mencetak banner, menyebarkan undangan, mendesain web, menghadiri pembukaan KKN di Desa, dan mengikuti kerja bakti di lingkungan warga.
Hasil Langsung Peresmian KKN di Desa, Dokumentasi acara, Kesiapan proker dan turut serta dalam kegiatan warga.
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |197
2
3
4
5
Minggu kedua saya mendesain web, mengajar di SD, menghadiri rapat desa, mendokumentasikan KBM, rapat gabungan, menyeleksi vidio dan foto, serta rapat evaluasi. Minggu ketiga saya membeli alat kelengkapan dokumentasi, mendesain isi web, memasang banner acara cek kesehatan dan mendokumentasikannya, menyeleksi video dan foto, membantu penyuluhan, dan rapat evaluasi. Minggu ke empat saya membagikan papan nama, memasang banner HUT RI, mngecat tong sampah, rapat HUT RI, mengikuti upacara di kecamatan, menyiapkan hadiah lomba, mengadakan lomba di SD dan mendokumentaikannya, membagikan hadiah dan menutup KBM, menyeleksi video dan foto, dan rapat evaluasi.
Pelaksanaan proker, dokumentasi kegiatan kinerja yang solid.
Minggu ke lima adalah minggu terakhir KKN, saya menyeleksi foto dan vidio, membuat web, menjemput Dospem ke tempat penutupan, menghadiri acara penutupan, membersihkan tempat tinggal, membereskan barang pribadi, dan berpamitan kepada kepala Desa, pegawai dan warga.
Selesainya program, penutupan KKN.
Keberhasilan proker, peran aktif dan kinerja tim yang solid. Terealsiasikannya proker, peran serta perayaan HUT RI, dan kinerja tim yang solid.
NAMA : Khusnul Hidayah NAMA DOSEN : Noor Bekti Negoro, Cidokom NIM : 1113051000159 DESA/KEL. :M.Si NO KEL. : 038 NAMA KEL : Logic No 1
2
3
Uraian Kegiatan Di minggu pertama KKN, kegiatan lebih berfokus pada penyesuain dengan lingkungan tempat tinggal KKN dan koordinasi dengan pihak-pihak yang akan membantu kelancaran program KKN kita seperti kepala desa, kepala sekolah, tokoh masyarakat dan warga sekitar. Di minggu kedua KKN di Desa Cidokom, kita sudah mulai menjalankan program kerja seperti mengajar di SDN Melati, pendampingan belajar dan mengaji untuk anak-anak di sekitar basecamp setiap selepas maghrib, mengajar ke TPA sampai melaksanak jadwa piket dan masak di basecamp KKN. Memasuki minggu ketiga KKN, selain kita masih melaksanakan program mengajar di SDN Melati, TPA dan pendampingan belajar, kita juga melakukan beberapa program kemasyarakata lainnya. Antara lain mengadakan cek kesehatan bagi warga, penyuluhan cuci tangan kepada anak-anak usia dini dan persiapan kegiatan ekonomi kreatif untuk ibu-ibu PKK Desa Cidokom Di minggu ketiga ini juga, kita mendapatkan kunjungan dari Dosen Pembimbing KKN Bapak Noor Bekti M,Si.
Hasil Langsung Mendapatkan persetujuan kepala desa, kepala sekolah dan pihak lainnya untuk KKN di Desa Cidokom. Interaksi dengan siswa siswi SDN Melati sekaligus berbagi pengalaman dengan mereka. Membantu mengajar anak-anak SDN Melati, memberikan fasilitas berupa cek kesahatan gratis. Memberikan keterampilan ibu-ibu PKK Desa Cidokom dalam kerajinan kain flannel.
198 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
4
5
Di minggu keempat kegiatan KKN yang bertepatan juga dengan peringatan Hari Kemerdekaan, kita mulai mempersiapkan perlombaan yang berpusat di SDN Melati. Sebelum melakukan rangkaian acara perlombaan, kita juga menghadiri upacara 17 Agustus yang bertempat di Lapangan Kecamatan Gunung Sindur. Rangkaian acara perlombaan di SDN Melati berjalan lancar dan meriah sehingga dapat dilanjutkan dengan pembagian hadiah sekaligus penutupan KKN di SDN Melati. Memasuki minggu kelima atau minggu terakhir KKN, hampir semua kegiatan program KKN sudah terlaksana. Di minggu ini kita mulai berfokus untuk acara penutupan KKN yang bertempat di balai Kelurahan Desa Cidokom. Dalam acara tersebut kita memberikan cinderamata kepada kelapa desa sekaligus meberikan jamuan makan siang untuk para ketua RT dan RW yang ada di Desa Cidokom.
NAMA : Mitra Lesmana NAMA DOSEN NIM : 1113021000090 DESA/ KEL. NO KEL. : 038 NAMA KEL No Uraian Kegiatan Minggu Pertama KKN dimulai dengan 1
2
3
Siswa SDN Melati senang dengan berbagai perlombaan yang kita siapkan dan mereka juga sangat senang mendapatkan hadiah.
KKN selesai dan kembali ke Ciputat
: Noor Bekti Negoro, M.Si : Cidokom : Logic Hasil Langsung
acara pelepasan KKN yang bertempat di Lapangan Student Center UIN Jakarta. Setelah itu kita menuju tempat KKN yang berada di Desa Cidokom Gunung Sindur. Setelah melakukan acara pembukaan KKN, selanjutnya kita melakukan sosialisasi program KKN kita ke warga sekitar. Di minggu pertama KKN ini kita sudah langsung diminta Kepala Desa untuk turut ikut dalam acara kerja bakti desa. Minggu kedua, kita mulai sibuk menjalankan program KKN, seperti mengajar di SDN Melati, bimbingan belajar dan mengaji, piket basecamp dan kerja bakti mingguan bersama warga sekitar. Minggu ketiga, masih seperti minggu kedua, di minggu ketiga kita juga masih melakukan aktivitas mengajar di SDN Melati, bimbingan belajar, mengajar TPA dan rutinitas piket basecamp KKN. Selain itu, di minggu ketiga ini kita juga melakukan kegiatan kemasyarakatan yaitu cek kesehatan di posyandu Tohaga desa Cidokom. Selain itu saya juga membantu mempersiapkan peralatan untuk sosialisasi narkoba dan bahaya asap rokok di SDN Melati.
Menghuni basecamp KKN dan warga menerima kita untuk melakukan beberapa kegiatan selama sebulan ke depan.
Mengajari bahasa Inggris dan mengaji serta lingkungan bersih dan rapi. Interaksi dengan siswa SDN Melati semakin akrab. Siswa-siswa juga semakin tahu tentang bahaya narkoba dan asap rokok untuk tubuh mereka dan keluarga.
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |199
4
5
Minggu keempat, selain masih melakukan kegiatan belajar mengajar, di minggu ini karena bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan, kita juga melakukan kegiatan upacara 17 Agustus di Kecamatan Gunung Sindur. Selain itu kita juga mengadakan perlombaan di SDN Melati. keesokan harinya pembagian hadiah sekaligus penutupan kegiatan KKN di SDN Melati. Minggu Kelima, di minggu ini kita membagikan papan nama RT/RW dan tong sampah. Selain itu kita juga melakukan penutupan KKN di balai kelurahan Desa Cidokom.
NAMA : M. Iqbal Alattas NIM : 1113048000068 NO KEL. : 038 No 1
2
3
4
5
NAMA DESA/ DOSEN KEL. NAMA KEL
Meningkatnya rasa nasionalisme serta melestarikan tradisi perlombaan pada 17 Agustus.
Warga semakin mudah menemukan rumah ketua RT dan RW. Kebersihan lingkungan semakin terjaga.
: Noor Bekti Negoro, M.Si : Cidokom : Logic
Uraian Kegiatan Minggu pertama, saya mengikuti pelepasan KKN di UIN. Tiba dilokasi KKN; membersihkan tinggal, berosialisasi dengan warga sekitar, rapat dengan kelompok 39 dan 40, menyebarkan surat undang, menghadiri pembukaan KKN di Desa, membeli tong sampah, menyurvei harga material proker dan mengikuti kerja bakti. Minggu kedua, saya mengajar di SD, mendesain papan RT/RW, mengkoordinasi proker, mengajar mengaji, memindahkan saluran air di basecamp, hunting film, mencetak banner, kerja bakti, berolah raga dan rapat evaluasi. Minggu ketiga, saya mendekorasi acara cek kesehatan, mengajar mengaji, memobilisasi tenaga medis, diskusi dengan dospem, membeli kelengkapan papan nama, bersosialisasi dengan warga sekitar dan rapat evaluasi. Di minggu ke lima saya membagikan papan nama, mengajari mengaji, mempersiapkan perlombaan HUT RI, menghadiri upacara HUT RI di Kecamatan, mengadakan lomba di SD, membagikan hadiah lomba, penutupan KBM di SD, membagikan tong sampah dan rapat evaluasi. Di minggu terakhir KKN saya membagikan tong sampah dan undangan penutupan, mengikuti penutupan KKN di Desa, membersihkan tempat tinggal dan berpamitan kep ada Kades dan warga.
Hasil Langsung Peresmian KKN di Desa, penerimaan baik oleh arga, kesiapan proker dan turut serta dalam kegiatan warga. Implementasi proker, berbagi ilmu, kinerja tim yang solid. Pelaksanaan proker, berbagi ilmu dan pengakraban dengan warga. Terlaksananya proker, memeriahkan HUT RI, dan kinerja yang baik. Selesainya proker dan KKN
200 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
NAMA : Nadzifatul NAMA : Noor Bekti Negoro, 1113024000017 Cidokom NIM :Fikriyah DESA/ KEL. :M.Si DOSEN : 038 : Logic NO KEL. NAMA KEL No Uraian Kegiatan Hasil Langsung 1 Minggu pertama, kegiatan masih sekedar Warga mengetahui
2
3
4
5
mempersiapkan segala kebutuhan di basecamp KKN dan penyesuaian diri dengan warga sekitar. Selain itu kita juga bersiap untuk melakukan acara pembukaan KKN yang bertempat di balai Kelurahan Desa Cidokom bersama dengan kelompok 39 dan 40. Di minggu kedua, kita mulai aktiv menjalankan program kerja KKN seperti mengajar di SDN Melati, bimbingan belajar dan mengaji, dan piket basecamp KKN.
keberadaan kita dan menerima kita untuk melakukan kegiatan KKN di desa mereka.
bimbingan belajar. Selain itu di minggu ini kita juga melakukan sosialisasi cuci tangan, cek kesehatan gratis di posyandu Tohaga, pelatihan ekonomi kreatif serta sosialisasi narkoba dan bahaya asap rokok di SDN Melati.
mencuci tangan yang
Siswa SDN Melati semakin mengenal kita belajar bersama
usai sekolah di posko. Minggu ketiga, kegiatan kita masih mengajar dan Anak-anak tahu cara
Minggu keempat KKN, aktivitas kita terfokus pada kegiatan 17 Agustus. Kita melakukan upacara di lapangan Kecamatan Gunung Sindur. Selanjutnya kita mengadakan perlombaan di SDN Melati. Keesokan harinya kita membagikan hadiah untuk pemenang lomba sekaligus penutupan KKN di SDN Melati. Minggu kelima, selain persiapan penutupan KKN, diminggu terakhir ini kita juga menuntaskan program kerja yang belum terlaksana seperti membagikan tong sampah, papan nama RT/RW dan alat-alat kebersihan.
baik dan benar dan siswa SDN Melati tahu bahaya rokok dan narkoba. Perayaan 17 Agustus semakin meriah.
Program KKN tuntas dan sukses dan dapat kembali pulang.
NAMA : Nita Alfiani NAMA DOSEN : Noor Bekti Negoro, M.Si NIM : 1113093000001 DESA/ KEL. : Cidokom NO KEL. : 038 NAMA KEL : Logic No Uraian Kegiatan Hasil Langsung Di minggu pertama kegiatan kita masih sebatas Kepala desa 1 mempersiapkan segala kebutuhan untuk basecamp KKN. Selain itu kita juga melakukan koordinasi dengan berbagai pihak seperti kepala desa, kepala sekolah dan warga sekitar.
2
Pelaksaan program kerja KKN dimulai di minggu kedua ini. Kita mengajar di SDN Melati, mengajar TPA, mengadaka bimbingan belajar dan mengaji serta tugas piket basecamp seperti masak dan bersih-bersih.
mempesrsilahkan kita untuk melakukan kegiatan KKN di tempat tersebut. Berbagi ilmu dengan adik-adik SDN Melati.
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |201
3
Minggu ketiga, selain melakukan kegiatan mengajar Konsep web sekolah di SDN Melati dan bimbingan mengaji, saya juga mempersiapkan untuk membuat web yang akan kita berikan kepada SDN Melati. selain itu saya juga membantu mempersiapkan acara cek kesehatan gratis serta sosialisasi narkoba dan bahaya asap rokok. Di minggu ini juga kita melakukan kegiatan ekonomi kreatif bersama ibu-ibu PKK desa Cidokom.
4
5
Minggu keempat, seperti anggota kelompok yang lain, di minggu ini kegiatan kita lebih terfokus pada peringatan Hari Kemerdekaan seperti upacara di Kecamatan Gunung Sindur dan mengadakan perlombaan di SDN Melati. Tak lupa kita juga membagikan hadiah untuk siswa yang mengikuti perlombaan sekaligus penutupan KKN di SDN Melati. Di minggu terakhir KKN, kita membagikan tong sampah ke beberapa tempat di sekitar desa Cidokom. Selain itu kita juga membagikan papan nama RT/RW dan alat-alat kebersihan. Kita juga melakukan persiapan untuk penutupan KKN di balai Kelurahan Desa Cidokom.
NAMA : Novi Novera NIM : 1113060000008 NO KEL. : 038
No 1
2
3
Uraian Kegiatan
NAMA DESA/ KEL. DOSEN NAMA KEL
sudah terbentuk dan siap untuk diluncurkan. Selain itu ibu-ibu juga berhasil membuat berbagai gantungan kunci dari kain flannel. Perlombaan di SDN Melati berlangsung meriah dan anakanak senang mendapatkan hadiah. KKN selesai dan kita bisa kembali ke Ciputat.
: Noor Bekti Negoro, M.Si : Cidokom : Logic
saya mengisi acara pembukaan KKN di kelurahan, bertemu dengan dosen pembimbing, menghubungi narsum program ekonomi kreatif. Dan pada malam harinya rapat evaluasi program kerja. bersilarurrahmi ke Kepsek SDN Melati untuk fiksasi kegiatan belajar mengajar. saya mengikuti kegiatan majelis ta’lim warga Desa, mengajar anak-anak mengaji dan bahasa arab. Mengajar di SDN Melati pada pagi harinya.Selepas ashar saya ditugaskan untuk mengajar di TPA yang bertempat dirumah Pak Bondan. Selepas Magrib kami rekan-rekan kelompok Logic membuka kelas mengaji dan belajar bersama. Kemudian saya dan salah satu rekan kelompok pergi kepasar membeli perlengkapan dan alat-alat yang dibutuhkan untuk kegiatan ekonomi kreatif. Saya mengajar di TPA. Kemudian selepas magrib mengaji dan bermain bersama anak-anak sekitar.Adanya kegiatan lomba mewarnai untuk anakanak. mengajarkan ke rekan-rekan teman kkn cara menjahit dengan kain strimin. Yaitu menjahit pola dasar. Sehingga teman-teman bisa memiliki keahlian juga dalam menjahit strimin.
Hasil Langsung Berkontribusi pada pembukaan KKN. Fiksasi progam di SD Melati.
Berbagi ilmu, pengalaman .dan berbagi cerita dengan anak-anak di Desa Cidokom. Tersedianya bahanbahan untuk ekonomi kreatif Meningkatkan kreatifitas anakanak sekitar dengan mewarnai. Berbagi cara belajar menjahit dengan tean-teman kkn
202 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
4
Kegiatan saya pada pagi ini adalah mengikuti pengajian bersama ibu-ibu yang ada Desa Cidokom. melaksankan kegiatan penyuluhan kesehatan yang berbarengan dengan imunisasi dan pemberian vitamin A oleh pihak puskesmas yang diadakan di posyandu. Pada kesempatan ini saya ditugaskan untuk membeli souvenir untuk para narasumber.
Mencoba untuk mendekatkan diri dengan warga sekitar dan terlaksannya kegiatan imunisasi.
5
Pelaksanaan kegiatan pelatihan kerajianan dengan kain flannel di kediaman Ibu Lurah. Melaksanaan perlombaan-perlombaan dalam rangka memperingati HUT RI. Kemudian keesokannyadilanjutkan dengan melaksanakan penutupan program belajar mengajar di SDN Melati
Terlaksananya program ekonomi kreatif, rangka merayakan HUT RI. Penutupan program belajar.
NAMA : Oktanta Tri H. NIM : 1113111000061 NO KEL. : 038 No 1
2
3
4
5
NAMA DESA/ DOSENKEL. NAMA KEL
: Noor Bekti Negoro, :M.Si Cidokom : Logic
Uraian Kegiatan Minggu Pertama KKN, kita mempersiapkan perlengkapan dan peralatan untuk KKN. Selain itu kita juga melakukan koordinasi dengan tokoh masyarakat dan membagikan undangan pembukaan KKN. Di minggu ini juga kita melakukan pembukaan KKN yang bertempat di balai Kelurahan Desa Cidokom. Minggu kedua, bersama anggota kelompok yang lain, di minggu kedua ini kita mulai melaksanakan program kerja kita seperti mengajar di SDN Melati, bimbingan belajar dan mengaji, dan juga melaksanakan piket basecamp. Selain itu karena saya mempunyai program pengadaan tong sampah saya mulai melakukan survey harga tong sampah di pasaran. Di minggu ketiga saya masih mengajar di SDM Melati, dan bimbingan belajar dan mengaji di basecamp. Yang istimewa di minggu ini saya melakukan program kerja saya yaitu sosialisasi narkoba dan bahaya asap rokok kepada siswa SDN Melati. Selain itu saya juga turut mempersiapkan kegiatan cek kesehatan gratis di posyandu Tohaga. Minggu keempat, mengikuti upacara 17 Agustus di Kecamatan Gunung Sindur dilanjutkan dengan mengadakan perlombaan di SDN Melati. Keesokan harinya kita membagikan hadiah sekaligus penutupan KKN di SDN Melati. Minggu Kelima di tempat KKN, saya mulai membeli beberapa tong sampah yang akan kita tempatkan di public area Desa Cidokom. Setelah itu kita membagikan tong sampah tersebut. Kita juga membagikan papan nama RT/RW dan alat-alat kebersihan.
Hasil Langsung Basecamp KKN menjadi nyaman untuk dihuni serta kegiatan KKN dapat berjalan dengan baik. Interaksi dan berbagi ilmu dengan siswa SDN Melati serta mendapatkan harga tong sampah yang paling ekonomis. Siswa SDN Melati semakin mengerti tentang bahaya narkoba dan asap rokok untuk mereka. Acara perlombaan berjalan lancar dan seru. Tong sampah didistribusikan kepada warga dan KKN berakhir dengan indah.
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |203
NAMA : Salman Al Farisi NIM : 1113034000016 NO KEL. : 038 No 1
2
3
4
5
: Noor Bekti Negoro, M.Si : Cidokom : Logic
Uraian Kegiatan Minggu pertama, sebagai ketua kelompok, di minggu pertama saya lebih banyak melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang akan membantu kelancaran KKN kita, seperti Kepala Desa, Kepala Sekolah, dan Tokoh masyarakat. Selain itu saya juga saya juga melakukan koordinasi dengan pengasuh PonPes Darunnajah untuk meminta akses air bersih ke basecamp kita. Pagi hari sebelum acara pembukaan KKN, kita juga menjemput Dospem KKN dari kampus menuju tempat KKN. Minggu kedua merupakan minggu dimana kita mulai melaksanakan program kerja. Di minggu ini bersama anggota yang lain juga, saya mengajar di SDN Melati, mengajar TPA, bimbingan belajar dan mengaji, melaksanakan piket basecamp KKN serta mengikuti pengajian Yasin dan Tahlil. Pada hari minggu kita diminta kepala desa untuk ikut dalam acara kerja bakti desa. Minggu ketiga, kegiatan belajar mengajar masih berlangsung di minggu ketiga ini. Yang istimewa di minggu ini kita mendapat kunjungan dari Dosen Pembimbing, Bpk Noor Bekti SE, M, Si. Selain itu ada juga kegiatan cek kesehatan gratis dan sosialisasi cuci tangan yang benar. Minggu keempat, karena bertepatan dengan peringatan 17 Agustus, selain masih melakukan kegiatan belajar mengajar, kita juga melakukan upacara di Kecamatan Gunung Sindur. Setelah itu kita mengadakan perlombaan di SDN Melati dilanjutkan dengan pembagian hadiah sekaligus memberikan sambutan untuk penutupan KKN di SDN Melati. Minggu kelima, kita mulai menyelesaikan program KKN seperti membagikan papan nama RT/RW, alat kebersihan dan tong sampah di beberapa public area di sekitar desa Cidokom. Di minggu ini juga kita melakukan penutupan KKN.
NAMA : Siti Cahyani NIM : 1113086000012 NO KEL. : 038
No
NAMA DESA/ KEL. DOSEN NAMA KEL
NAMA DESA/ KEL. DOSEN NAMA KEL
Uraian Kegiatan
Hasil Langsung Semua kegiatan selama KKN sudah terkoordinasi dengan baik. Akses air bersih ke basecamp KKN juga sudah memadai.
Berbagi ilmu dengan siswa SDN Melati serta lingkungan sekitar menjadi semakin bersih dan rapi. Mendapat arahan dari dosen pembimbing serta mengetahui kesehatan warga. Rasa nasionalisme semakin meningkat serta membuat keseruan dengan siswa siswi SDN Melati. Warga semakin mudah menemukan tempat tinggal ketua RT/RW. Kebersihan desa juga semakin terjaga.
: Noor Bekti Negoro, M.Si : Cidokom : Logic Hasil Langsung
204 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
1
2
3
4
5
Minggu pertama Saya mengikuti pelepasan KKN di UIN. Tiba dilokasi KKN; membersihkan basecamp, rapat gabungan, memesan konsumsi, menyebarkan surat undang, menghadiri pembukaan KKN di Desa, mendatangi lokasi Bank sampah, menghadiri pengajian dan mengajari ngaji. Minggu kedua, saya mengajar di SD, mengajar ngaji, belanja kebutuhan pokok, memindahkan saluran air, fiksasi proker, yasinan, mengikuti pengajian, membeli perlengkapan proker dan rapat evaluasi Minggu ketiga saya merealisasikan acara penyuluhan dan cek kesehatan, mengajar mengaji, menyiapakan kelengkapan proker, berolah raga, mengikuti pengajian ibu-ibu dan rapat evaluasi. Minggu ke empat saya isi dengan mengajar di SD, mengajar baca Qur’an, menghadiri dan mengadakan acara perayaan HUT RI, menutup kegitan KBM di SD, membuat souvenir perpisahan, rapat gabungan, menyerahkan tong sampah, menyiapkan acara perpisahan dan rapat evaluasi. Minggu ke lima ini minggu terakhir KKN, saya merapikan laporan keuangan, rapat gabungan, merapikan dan memberihkan tempat tinggal, menghadiri acara penutupan KKN di Desa, merapikan barang pribadi dan berpamitan dengan warga dan aparatur Desa.
Peresmian KKN di Desa, Kesiapan proker dan turut serta dalam kegiatan warga.
.
Implementasi proker, berbagi ilmu, partisipasi kegiatan warga. suksesnya proker, berbagi ilmu dan kinerja tim yang solid. Berbagi ilmu, peran aktif kegitan warga, kesiapan acara perpiahan dan kinerja tim yg solid. Selesainya proker, Penutupan KKN dan perpisahan dengan warga desa.
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |205
Lampiran 2 SURAT DAN SERTIFIKAT A.
Surat Pembukaan
206 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
B.
Surat Peminjaman Tempat
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |207
C.
Surat Permohonan Kerjasama dengan Puskesmas
208 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
D.
Surat Permohonan Ijin Mengajar di SDN Melati
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |209
E.
Sertifikat atau Cinderamata untuk SDN Melati Cidokom
F.
Banner KKN LOGIC
G.
Stiker KKN LOGIC
210 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
H.
ID CARD
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |211
Lampiran 3 DOKUMENTASI KEGIATAN
212 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c
P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c |213
Jika menoleh ke belakang hanya membuatmu ragu Maka teruslah berjalan Jika rindu mulai menggangggumu Jangan goyah dan tetaplah berjalan Jika lelah mulai menghamapirimu Jangan berhenti dan tetaplah berjalan Yakinlah, bahwa di ujung perjalananmu Akan ada kejutan yang mampu membayar semua peluhmu Khusnul Hidayah
214 | P o t r e t C i d o k o m D a l a m B i n g k a i L o g i c