Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
POTENSI PAPARAN RADIASI DARI METAL BEKAS Bunawas Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - BATAN
ABSTRAK POTENSI PAPARAN RADIASI DARI METAL BEKAS. Kebutuhan akan metal bekas didunia saat ini cukup besar sekitar 520 juta ton, dimana 184 juta ton diperdagangkan dipasar global. Saat ini produksi metal khususnya besi 50% diproduk dari besi bekas yang kemudian dilebur, maka potensi mengandung radioaktif yang terkandung dimetal bekas berasal dari alamiah maupun produk fisi. Menurut laporan IAEA, lebih dari 2 juta sumber radioaktif dipakai untuk industri, kesehatan, dan riset sehingga potensi metal bekas mengandung radioaktif sangat mungkin terjadi. Sejak tahun 1983 sampai sekarang lebih dari 96 kasus adanya orphan source yang ikut bersama metal bekas dan dilebur di industri metal yang dilaporkan ke IAEA. Dampak yang ditimbulkan cukup besar mulai dari biaya clean-up sampai penurunan produksi. Sumber radioaktif yang ikut dipeleburan sekitar 69% di peleburan besi, sekitar 10% di peleburan alumunium, diikuti industri tembaga, timbal dan emas. Sedangkan mayoritas sumber yang dilebur adalah 137Cs (48%), 60Co (26%), 241Am, 226Ra, dan thorium sekitar 5-6%. Kebutuhan akan metal bekas kedepan cukup besar, sehingga potensi adanya material radioaktif signifikan. Dalam upaya melindungi industri metal pekerja, masyarakat dan lingkungan, maka kontrol berdasarkan batas klirens, pemantauan dan pengukuran pada rantai suplai industri metal bekas perlu digalakkan, dengan kerjasama antar departemen terkait. Kata kunci : metal bekas, paparan radiasi.
ABSTRACT POTENTIAL FOR RADIATION EXPOSURE OF USED METAL. The need for a metal used in the world today is pretty big around 520 million tones, of which 184 million tones traded in the global market. Currently, production of metals, especially iron produced by 50% of scrap metal which is then melted, then the potential contained radioactive in the metal derived from natural and fission products. According to IAEA reports, more than 2 million radioactive sources used for industrial, medical, and research so that the potential for containing radioactive metal used is very possible. Since 1983 until now more than 96 cases of orphan sources that come with old metal and melted in the metal industry which reported to the IAEA. Significant impacts ranging from clean-up costs to decline in production. Radioactive sources involved in the smelter around 69% in the smelting of iron, about 10% in aluminum smelting, followed by industrial copper, lead and gold. While the majority of the melted source is 137Cs (48%), 60Co (26%), 241Am, 226Ra and thorium about 5-6%. The need for a metal used in the future is quite large, so the potential existence of significant radioactive material. In an effort to protect the metal industry workers, communities and the environment, the control based on the boundary clearance, monitoring and measurement at the former metal industry supply chain need to be encouraged, with the cooperation between relevant departments. Key words : used metal, radiation exposure.
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
1
Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
Tunggal, P.T. Wahana Garuda Lestari dan
I. PENDAHULUAN Kebutuhan akan metal bekas (scrap metal) di dunia saat ini cukup besar sekitar 520
juta
ton,
dimana
184
juta
ton
diperdagangkan dipasar global. Amerika serikat dan Uni Eropa merupakan negara pengekspor yang cukup besar, dengan total eksport tahun 2009 sebesar 24,71 juta ton dan 22,7 juta ton Korea
dan
1,2
. Sedangkan China, Turki,
India
merupakan
negara
pengimpor terbesar, dimana yang diimpor dari Amerika saja sebesar 6,8 juta ton; 4,05 juta ton; 3,42 juta ton dan 1,74 juta ton 3. Saat ini produksi metal khususnya besi 50% diproduk dari besi bekas dengan
lain-lain, untuk memenuhi kebutuhan bahan bakunya
radioaktif
perlu
Badan
Tenaga
maintenan, sehingga potensi metal bekas mengandung
radioaktif
sangat
mungkin
terjadi 4. Di Indonesia ada lebih dari 9 industri metal seperti P.T. Krakatau Steel, P.T. Gunung Garuda, P.T. Ispatindo, P.T. Jakarta Prima Steel, P.T. Intersnasional Steel, P.T.
bekas
Metal
dari
aspek
radioaktif,
produk
yang
bekas
yang
mengandung
radioaktif dapat berasal dari beberapa cara antara lain 6 : a.
Pembongkaran
atau
dekomisioning
industri yang memproses bahan baku yang
berasal
mengandung
dari
alam
radionuklida
yang alam
(NORM). Industri ini meliputi pabrik pupuk fosfat, industri minyak dan gas, industri timah, industri kalium. Dimana pipa,
vesel,
tangki,
mengandung
radionuklida alam yang cukup tinggi
radioaktif dipakai untuk industri, kesehatan,
migas maupun pupuk fosfat melakukan
perhatian
Asal Radioaktif Pada Metal Bekas.
Internasional (IAEA) lebih dari 2 juta sumber
bakar) mulai didekomisioning dan industri
bahan baku luar negeri
regulasi.
Atom
reaktor daya, fasilitas riset, dan daur bahan
juta
terkontaminasi, biaya ekonomi serta aspek
yang
dan riset. Instalasi nuklir ( reaktor nuklir,
mendapat
metal
alamiah maupun produk fisi. Perlu diketahui laporan
2,5
radiasinya. Dalam makalah ini dibahas status
terkandung di metal bekas berasal dari menurut
3,5
Amerika Serikat
Internasional yang kemudian dilebur, maka mengandung
sekitar
ton/tahun, dimana 0,46 juta ton berasal dari
bahan yang berasal dari Nasional dan potensi
mengimpor
(TENORM). b.
Dekomisioning instlasi nuklir meliputi reaktor daya, reaktor riset, fasilitas daur bahan bakar, dan produksi radioisotop. Ini akan menghasilkan sejumlah besar metal yang mengandung radioaktif, karena
terkontaminasi
maupun
teraktivasi. Walaupun sudah melalui proses dekontaminasi, mungkin ada kesalahan pada saat membuang untuk didaur ulang.
Pangeran Karang Murni, P.T. Jakarta Cakra
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
2
Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
c.
Sumber tak bertuan (Orphan Sources).
sebelum fasilitas itu dibongkar ada
Sumber radioaktif yang dipakai untuk
resiko diikutkan sebagai material bekas.
industri, kesehatan maupun riset sekali waktu
hilang,
dicuri,
e.
Produk konsumsi tua yang ditambahkan
ditelantarkan
bahan radioaktif sebagai besi bekas
maupun salah tempat. Kasus hilang dan
seperti jarum jam, kompas, penangkal
ditelantarkan yang seringkali terjadi,
petir, batang bercahaya, dan lain-lain.
sehingga sumber radioaktif tersebut dikumpulkan bersama metal bekas (besi d.
Material
radioaktif
seperti
sumber
tua).
radioaktif
Pembongkaran fasilitas dimana sumber
mengandung NORM/TENORM dan produk
radioaktif
untuk
konsumsi yang sering dijumpai bersama besi
kesehatan (terapi dan diagnosa), riset
tua (besi bekas) diperlihatkan pada gambar di
(iradiator), dan Industri (gauging), pada
bawah ini 7.
yang
digunakan
tak
bertuan,
pipa
yang
saat tidak diamankan terlebih dahulu
Gambar 1. Material radioaktif yang sering dijumpai di peleburan logam (a) Cs-137 untuk level gouging, (b) Cs-137 gouging aliran oli, (c) Am-241 botol gouging, (d) La-177 lensa kamera, (e) Pipa NORM, (f) Pipa TENORM.
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
3
Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
Gambar 2. Material radioaktif yang sering dijumpai di peleburan logam (g) Ra-226 switch, (h) Ra-226 kawat konektor statis, (i) Ra-226 konsule jeep, (j) Plat DU, (k) Ra-226 gouging, (l) Gouging tak diketahui, (m) Cs-137 gouging, (n) Bar statik radioaktif, (o) Kaleng bir terkontaminasi, (p) Potongan kaleng bir.
II. KASUS MATERIAL RADIOAKTIF DALAM METAL BEKAS Ada beberapa kasus di dunia, dimana material
yang
mengandung
radioaktif
bersama-sama dengan metal bekas, namun masih dalam proses pengangkutan menuju
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
tempat peleburan atau penimbunan untuk dipilih dan diseleksi berdasarkan kualitasnya. Pada Tabel 1 menjelaskan secara singkat kasus tersebut di atas, baik yang memberikan dampak serius berupa kematian dan dosis berlebih.
4
Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
Tabel 1. Ringkasan beberapa kecelakaan sumber radioaktif tak bertuan di dalam rantai supplai metal bekas. NO. 1
LOKASI & TANGGAL Goiania, Brazil, 1978
9
KASUS - Sumber Cs-137 A.60
ada kontaminasi
- tak berijin
21 Orang D > 6 Gy 4 Orang meninggal, gedung dirobohkan, 3500 m³ limbah
- dicuri untuk besi bekas 2
3
DAMPAK
- sumber Cs-137
18 Orang dirawat
- [3,3, 23,5, 21,3 TBg]
5 Orang D = 36 Gy
- tak berijin
1 Orang D = 16 Gy
Samut Prakan
- dijual sebagai besi bekas - 1 Sumber Co-60
hanya 2 sumber ditemukan >10 Orang Dosis >>
Thailand, 2000 11
- teleterapi 15,7 TBg
> 3 Orang Meninggal
Istambul Turki, 1998
10
- tak berijin - dicuri untuk besi bekas
4
China & Taiwan 2000 12
5
Nigeria, 2002 13
6
Valgograd, Rusia, 2004 14
7
Sidoarjo Indonesia, 2004 15
8
Slovenia, 2004 16
9
Amerika Serikat, 2007 17
10
Kyrgyz, 2008 18
11
Mayapuri, India 2010 19 ,
- Eksport besi bekas Amerika Serikat mengandung Cs-137 & Co-60 - 2 Sumber Am-Be logging, [721 & 18 GBg] Dicuri dari Truk
> Laju dosis 20 uGy/J
- 10 Agustus 2004 kereta barang besi bekas terkontaminasi Cs-137 - 2 dari 8 Kontainer mengangkut SS bekas mengandung Ra-226 penangkal petir yang dikembalikan Taiwan - Sumber Tak bertuan Co60, Sr-90, Kr-85 dan Cs137,A= 0,37-56 Bq, ditemukan di kontainer dalam perjalanan ke peleburan - Eksport besi bekas dari Rusia mengandung 10-10 dalam kontainer dll - Kerata barang mengangkut besi bekas ke Iran mengandung Cs137 - Sumber Co-60 untuk iradiasi riset tercampur dengan besi bekas
- Dosis sopir 4 uGy
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
Sumber diketahui sebagai besi bekas di Eropa
- Laju dosis 3 uGy/J
- Laju dosis > 100 uGy/J
- Laju dosis 10 mGy/J - 1 orang meninggal - 7 orang dirawat - D = 0,4 - 3,7 Sv - Radius 500 m terkontaminasi - D = 0,2 - 0,5 m Su/j
5
Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
III. KASUS MATERIAL RADIOAKTIF DILEBUR DI INDUSTRI METAL Sejak tahun 1983 sampai sekarang lebih dari 96 kasus adanya sumber tak bertuan (orphan source) yang ikut bersama metal bekas dan dilebur di industri metal yang dilaporkan ke Badan. Tenaga Atom Internasional (IAEA). Kasus pertama kali terjadi di Amerika Serikat tahun 1983 dan terakhir tahun 2008 di India dan China. Dampak yang ditimbulkan cukup besar mulai
dari
biaya
clean-up
sampai
penurunan
produksi, lihat pada Tabel 2. Sumber
radioaktif
yang
ikut
dipeleburan sekitar 69% di peleburan besi, sekitar 10% di peleburan Alumunium, diikuti Industri tembaga, timbal dan emas, lihat Gambar 3. Sedangkan mayoritas sumber yang dilebur adalah Cs-137 (48%), Co-60 (26%), Am-241, Ra-226 dan thorium sekitar 5-6%, lihat Gambar 3.
Gambar 3. Frekuensi sumber radioaktif yang dilebur di industri metal.
Gambar 4. Frekuensi jenis radioaktif yang dilebur di industri metal.
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
6
Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
Tabel 2. Ringkasan beberapa kejadian peleburan bungkusan yang berisi sumber radioaktif tak bertuan bersama metal bekas. No 1
Lokasi & Tanggal Amerika Serikat 20
2
1983 Taiwan, 1983
3
Ciudad Juarez,
21
Meksiko, 1983
22
Kasus
Dampak
> sumber Co-60 (25 Ci)
> Biaya Clean-Up 10 - 23 juta dolar
bersama besi bekas asal Kanada. > sumber Co-60 (8-3280 Ci) dilebur, produk kusen, jendela, pagar
> 100 Gedung dan 1000 Apartemen terkontaminasi. > 10.000 orang terpapar D = 5-160 mSv.
> Sumber Co-60 teleterapi 37 GBq
> 814 rumah dibongkar
tak berijin
> 4500 ton metal dan 16.000 m tanah
> Dijual sebagai besi bekas
dilimbahkan > 75 orang D = 0.25-7.6 Gy > biaya 34 juta dolar.
4
Algericas, Spanyol 1998 23
> Sumber Cs-137 aktifitas 8-80 Ci
> Lepas ke udara terdeteksi di Perancis, Austria, Italia, dan German. > 270 ton debu terkontaminasi > 6 orang terkontaminasi > Biaya 26 juta dolar
5
Inggris, 2000
23
> Sumber Pu-238 (140 GBq)
> Dosis tak diperhatikan
untuk Pacemaker kardiak.
> Biaya disposel & Clean-up
> Tidak terdeteksi oleh portal
beberapa juta dolar
monitor 6
7
German, 2008
24
Batam, Indonesia 2009,
25
> Produk besi dari India
> Beberapa kontainer
terkontaminasi Co-60
dikirim balik ke India
pipa, lempengan, lift.
> Penurunan pendapatan
> Ada isu produk SS dari India
> tidak terkontaminasi
terkontaminasi radioaktif
IV. POTENSI DI INDONESIA Potensi metal bekas yang mengandung radioaktif di Indonesia tidak boleh dipandang sebelah mata, mengingat kebutuhan metal bekas yang akan didaur ulang dari tahun ketahun mengalami kenaikan. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi pergeseran pemakaian bahan bangunan dari kayu ke metal. Ada beberapa potensi masuknya metal bekas radioaktif baik dari dalam maupun dari
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
> persaingan dagang
luar yang harus mendjadi perhatian antara lain : a. Dalam Negeri - Metal bekas dari industri migas dan pupuk
fosfat
yang
mengandung
TERNORM. - Pemindahan industri metal, kertas, kimia yang menggunakan alat gauging sering kali tak berijin. Ada kasus di industri metal.
7
Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
densitas
Ada beberapa langkah dan upaya untuk
berbasis teknik nuklir, tak ada ijin.
mengontrol metal bekas yang radioaktif
Memang pada saat impor ada ijin,
antara lain :
tetapi sering terjadi penjual tidak
1. Aspek Hukum
- Pemanfaatan
alat
ukur
memberitahu calon pembelinya harus
- Peraturan
berijin, punya PPR dan lain-lain. Kalau
disahkan.
terjadi seperti ini yang salah siapa?
batas
kliren
secepatnya
- Pemutihan bagi perorangan, industri, maupun pemerintah yang mempunyai sumber radioaktif tak berijin yang
b. Luar Negeri - Import besi bekas yang berasal dari luar negeri sampai saat ini bebas dari batas kontaminasi atau aktifitas , hanya KLH yang mengontrol dari sisi B3. - Menurut
interpol,
ada
kejahatan
terorganisasi dimana metal bekas yang mengandung radioaktif aktifitas rendah berasal
dari
negara
maju
seperti
Amerika, Kanada. Italia, dan Rusia yang dijual murah dipasar global.
sudah tidak digunakan lagi untuk segera dilimbahkan 30. 2. Sosialisai dan penyadaran akan resiko radiasi pada pengusaha metal bekas jasa inspeksi dan industri metal 31. 3. Pemantauan - Metal bekas yang berasal dari impor atau untuk ekspor - Dibuatkan SOP dan batas alarm yang seragam 32.
- Tidak adanya portal monitor baik di pelabuhan maupun di industri metal.
4. Dispositioning - Tindakan disposal atau dikembalikan
Langkah dan Upaya Untuk Mengontrol Hal yang sering dilalukan dinegara ini yaitu akan melakukan tindakan setelah kejadian
khusus
untuk radioaktif. Kita
katakan tidak, karena dampak negatifnya akan lebih besar dari kasusnya sendiri. Kita dapat belajar dari pengalaman pahit Spanyol tahun 1998, yang kemudian dirujuk oleh negara lain
26,27
. Maupun protokol yang
dilakukan oleh NCRP-USA, dan UNECE
ke negara asal. - Dibuat nota kesepahaman yang efektif mengenai
status
metal
yang
terkontaminasi. 5. Kontrak - Dalam
kontrak
disertai
dengan
sertifikat pada radioaktif di bawah batas kliren IAEA. - Pernyataan layak jual dan aman untuk lingkungan.
yang berkaitan dengan sistem manajemen pengelolaan dan pemantauan 28,29.
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
8
Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
6. Pelaporan
5.
Komunikasi pribadi dengan Bapak Zainal dari P.T. Surveyor Indonesia, 2009.
6.
UNECE, Recommendations on monitoring and response procedures for radioactive scrap metal. United Nations New York and Geneva, 2006.
7.
THE INSTITUTE OF SCRAP RECYCLING INDUSTRIES, Inc. Radiation Safety Manual. ISRI, September, 2009.
8.
LUBENAU, J.O, YUSKO, J.G., Radioactive material in recycled metalan update. Health Physics 74 (1998) 239-299.
9.
INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, the radiological accident in Goiania, IAEA, Vienna 1988.
- Standardisasi pelaporan dan prosedur investigasi 7. Pengalaman - Memantapkan
mekanisme
untuk
pertukaran informasi pada praktek dan proses pembelajaran dan pemantauan metal bekas yang terkontaminasi
33,34
.
V. KESIMPULAN DAN SARAN Kebutuhan
akan
metal
bekas
kedepan cukup besar, sehingga potensi adanya material radioaktif signifikan. Dalam upaya melindungi industri metal pekerja, masyarakat dan lingkungan, maka kontrol berdasarkan batas klirens, pemantauan dan pengukuran pada rantai suplai industri metal bekas perlu digalakkan, dengan kerjasama antar departemen terkait (BAPETEN, KLH, KEMENKES, BATAN, dan luar negeri).
DAFTAR PUSTAKA 1.
BIRD T., Current situation on global market for ferrous scrap. www.efr2.org, 2009.
2.
AMERICAN SCRAP COALITION, Development in Steel Scrap in 2009. www.wileyrein.com/ publicdocumentctm.id.28825
3.
BUREAU OF INTERNATIONAL RECYCLING (BIR), 2004.
4.
LOUVAT, D., The Global nuclear safety regime to control and manage inadvertent radioactive material in scrap metal. IAEA, Vienna, February 2009.
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
10. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, The radiological accident in Istanbul, IAEA, Vienna 2000. 11. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, The radiological accident in Samut Prakan, Vienna, IAEA, 2002. 12. HAWDERSHET., Ed Radioactive scrap metal . www.abintrapers.com/2000 13. E. LEGBA S.B., Import / export control of radioactive sources in Nigeria. Proceed of Int. conf on safety and security of radioactive sources : toward a global system for the continuous control of sources throughout their life cycle. Bordeaux, 27 June-1 July 2005, IAEA, Vienna, 2006. 14. BUTRINOVA, L., Radioactive scrap metal uncovered in Valgograd, www.nti.org/db/mistrabn/2004. 15. Laporan pemantauan paparan radiasi di kontainer. Lab KKL -2004
9
Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
16. JANZEKOVIQ, H., CESAREK, J., Orphan sources in Slovenia. Int. Conf. Nuclear Energy for new Europe 2005, Bled Slovenia, September 5-6, 2005. 17. KRAMER, D., Radiation and the scrap yard. ISRI Operations Forum 2007, January 26, 2007. Anetherm California, USA. 18. MELIKISVILI, A., A radioactive source is found in Kyrgyz scrap metal shipment to Iran. www.nti.org/db.mistrabb/2008. 19. WNN., Orphan sources in Indian scrap market. www.world-nuclearnews.org/RS_orphan_sources_in_India, 23 April 2010. 20. BRADLEY. F.J., CABASINO .L., KELLY .R., AWAI .A., KASYK.G., the Auburn steel company radioactive contamination accident. USNRC report NUREG-1158, 1986. 21. CHANG.WP., CHAN.CC, WHANG.J.D., Co-60 contamination in recycled steel resulting in elevated civilian radiation dose: cause and challenge. Health Physics 73(3): 465472, 1997. 22. MARSHAL, E., Juarez an unprecedented radiation accident. Science 223(1984): 1152-1154. 23. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, orphan sources and other radioactive materials in the metal recycling and production industries. Draft IAEA safety Guide DS411, July 2009. 24. SEFZIG.R., SAHA.B., STOPA.G., Co60 contaminated stainless steel in Germany – Experiment and first step. Int. conf .on control and management of Inadvertend Radioactive material in scrap metal, 21-27 February 2009.
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
25. Laporan pemantauan kontaminasi di P.T. MC Dermount BATAM, Indonesia. Lab KKL – PTKMR, BATAM (2009). 26. CADIEMO J.P., RENEDO J.I., LOPES E.G., The spanish protocol tan radiological surveillance of metal recycling: collaboration of government and industry . Health physics ( 2006 ) : 479-484. 27. UNITED NATIONS. Spanish protocol for collaboration on monitoring radioactive of metallic materials UNECE, ECE / TRANS /AC.10/2006/2. 28. NATIONAL COUNCIL AND RADIATION PROTECTION AND MEASUREMENT (NCRP). Managing potentially radioactive scrap metal. NCRP Report No. 141, 2002. 29. UNITED NATIONS ECONOMIC COMMISSION FOR EUROPE (UNECE) Recomendations and response procedure for radioactive scrap metal UN, New York, 2006. 30. IEMA. Orphan source recovery program www.tak.id.u/iema/.../pdf/ENV Safetyorphan sources. htm. 31. The Hindu May 7, 2010, Radiation safety awareness programme for scrap dealer, www.thehindu.com/2010/05/07/stories 32. TAKONDIS, G., XANTHOS., CLOUNVAS, A., AND POTIRIADIS, C., Determining minimum alarm activities of orphan source in scrap loads : Monte Carlo simulation, validated with measurements. Nuclear Instrument and Method in Physics research. A: 614, 2010, p. 57-67. 33. JONWEI et.al. Clearence measurement of metal scrap for nuclear facilities at INER in Taiwan J. Applied and Radiation Isotopes 69, 2009, p. 944949. 10
Seminar Nasional Keselamatan Kesehatan dan Lingkungan VI Jakarta, 15-16 Juni 2010
TANYA JAWAB 1. Penanya : Neny Nuraeni Pertanyaan : 1. Bagaimana radiasi SUTET, tambang emas, dan lain-lain tentang efeknya pada masyarakat? Jawaban : Bunawas 1. Pada tambang emas, ada akumulasi radionuklida sehingga perlu diperhatikan, Radiasi SUTET di sekitar penduduk masih di bawah batas yang direkomendasikan, namun faktor psikologis saat hujan (percikan api) cukup mengganggu.
PTKMR-BATAN, FKM-UI, KEMENKES-RI
11