Prosiding Simposium dan Pameran Teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi, 2010.
POTENSI PANGAN OLAHAN IRADIASI UNTUK KOMERSIALISASI
Tien R. Muchtadi Guru Besar Teknologi Pangan, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan – FATETA IPB
ABSTRAK Proses iradiasi masih merupakan dilema yang selalu muncul pada kelompok tertentu, baik di luar maupun di dalam negeri. Sungguh sangat disayangkan bahwa pertama kali terdengar istilah irradiasi atau radiasi, selalu terkesan negatif karena semua orang teringat pada peristiwa Bom Atom di Hirosima dan Kasus Chernobyl serta kasus lainnya yang menghancurkan kota dan menelan banyak korban jiwa. Oleh karena itu, perlu klarifikasi mengenai nilai positif dan benefit proses iradiasi melalui beberapa cara yaitu edukasi, sosialiasi dan promosi. Penggunaan proses iradiasi pada bahan pangan telah dimulai sejak tahun 1895 yang dikenal dengan Roentgen discovers X-rays ("bremsstrahlung", German for radiation produced by deceleration). Pada tahun 2004 terbentuk ICGFI (International Consultative Group of Food Irradiation). Sampai saat ini proses iradiasi pada bahan pangan terus dilakukan walaupun banyak pro dan kontra. Proses iradiasi pangan belum banyak diterapkan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kurangnya informasi terkait hal tersebut, konsepsi yang salah mengenai teknologi iradiasi, kebutuhan teknologi iradiasi belum dirasakan manfaatnya serta instalasi pertama membutuhkan biaya yang besar. Radiasi pada bahan pangan dibatasi pada radiasi dari sinar gamma berenergi tinggi, sinar x dan accelerated electrons. Tipe energi radiasi antara lain infra merah, cahaya terlihat, ultra violet, sinar x, sinar alfa, sinar beta, sinar gamma dan sinar neutron. Sinar alfa, beta dan gamma memiliki daya penetrasi dan daya tembus yang berbeda. Aplikasi sinar gamma banyak diterapkan pada beberapa bidang yaitu kedokteran dan kosmetik, pertanian/produk pertanian, pengemasan pangan, dll. Manfaat Iradiasi dengan sinar gamma antara lain menghambat pematangan buah, menunda pertunasan pada umbi-umbian, membunuh serangga pada berbagai stadium, menekan pertumbuhan mikroba, dll. Iradiasi merupakan suatu proses alternatif untuk mengurangi kerusakan bahan pangan. Iradiasi untuk pengawetan pangan secara teknis tidak diragukan lagi manfaatnya Aplikasi iradiasi pada pangan antara lain untuk kontrol serangga pada rempah, buah dan sayur, menghambat pertunasan pada kentang, bawang dan inaktivasi sel vegetatif. Beberapa keunggulan iradiasi produk pangan antara lain dapat dilakukan pada bahan pangan dalam kemasan, tidak mempengaruhi kesegaran bahan yang diproses, mempunyai daya tembus yang besar, pemilihan bahan kemasan lebih leluasa dan tidak menimbulkan residu pada bahan pangan. Dosis penggunaan iradiasi terbagi menjadi dosis rendah, sedang dan tinggi tergantung kepada pemanfaatan dan kegunaannya. Bahan pangan sebelum diiradiasi harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain kondisi produk dan validasi dosis iradiasi. Indonesia telah memiliki peraturan makanan iradiasi pada komoditas pangan, tujuan serta dosis maksimal yang dapat digunakan. BATAN sebagai lembaga penelitian yang berkompeten dibidang ini pun telah banyak mempersiapkan produk bahan pangan iradiasi untuk mendapatkan legalitas dari BPOM. BATAN juga telah melakukan ujicoba dan komersialisasi beberapa komoditas bahan pangan mulai tahun 1995 sampai sekarang. BATAN pun telah menghasilkan beberapa produk unggulan hasil iradiasi dan telah diluncurkan ke publik antara lain berbagai varietas unggul padi, varietas unggul kedelai, sorghum varietas baru, bumbu siap pakai, dan lain-lain.
7
Prosiding Simposium dan Pameran Teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi, 2010.
POTENSI PANGAN OLAHAN IRADIASI UNTUK KOMERSIALISASI Prof. Dr. Tien R. Muchtadi, MS (Guru Besar Teknologi Pangan, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian – IPB) Disampaikan pada: Simposium & Pameran (PATIN-BATAN) : APLIKASI TEKNOLOGI ISOTOP DAN IRADIASI Tanggal 27-28 Oktober 2010 Di Jakarta
SUNGGUH SANGAT DISAYANGKAN BAHWA :
?
Pertama kali terdengar istilah IRRADIASI atau RADIASI Terkesan sangat negatif
Perlu klarifikasi : •Edukasi •Sosialisasi •Promosi
Karena semua org teringat pada : • Bom Atom di Hiroshima • Kasus Chernobyl • dll
Nilai positif & benefit proses iradiasi
History of Food Irradiation
8
1895 : Roentgen discovers X-rays ("bremsstrahlung", German for radiation produced by deceleration) 1896 : Antoine Henri Becquerel discovers natural radioactivity; Minck proposes the therapeutic use 1904 : Samuel Prescott describes the bactericide effects Massachusetts Institute of Technology (MIT) 1906 : Appleby & Banks: UK patent to use radioactive isotopes to irradiate particulate food in a flowing bed 1918 : Gillett: U.S. Patent to use X-rays for the preservation of food 1921 : Schwartz describes the elimination of Trichinella from food 1930 : Wuest: French patent on food irradiation 1943 : MIT becomes active in the field of food preservation for the U.S. Army 1951 : U.S. Atomic Energy Commission begins to co-ordinate national research activities 1958 : World first commercial food irradiation (spices) at Stuttgart, Germany
Prosiding Simposium dan Pameran Teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi, 2010.
History of Food Irradiation (continue) :
1970 : Establishment of the International Food Irradiation Project (IFIP), head quarters at the Federal Research Centre for Food Preservation, Karlsruhe, Germany 1980 : FAO/IAEA/WHO Joint Expert Committee on Food Irradiation recommends the clearance generally up to 10 kGy "overall average dose" 1981/1983 : End of IFIP after reaching its goals 1983 : Codex Alimentarius General Standard for Irradiated Foods: any food at a maximum "overall average dose" of 10 kGy 1984 : International Consultative Group on Food Irradiation (ICGFI) becomes the successor of IFIP 1997 : FAO/IAEA/WHO Joint Study Group on High-Dose Irradiation recommends to lift any upper dose limit 2003 : Codex Alimentarius General Standard for Irradiated Foods: no longer any upper dose limit 2004 : ICGFI (International Consultative Group of Food Irradiation) ends
FOOD IRADIATION ??
It has not fully implemented yet in Indonesia......... WHY ???
Lack of public information The technique has not strongly considered necessary yet Mis-conception about the technology First installment is expensive
The Type of Radiation Used in Processing Materials is Limited to Radiations from High Energy Gamma Rays, X-rays and Accelerated Electrons
Electromagnetic spectrum :
9
Prosiding Simposium dan Pameran Teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi, 2010.
Comparison of Sterilization Methods Consideration
Steam
Ethylene oxide
Gamma iradiation
1. Product design
No sealed cavity
No sealed cavity
No restriction
2. Material of construction
Most materials satisfactory except for those which are heat or moisture sensitive
Most materials satisfactory
Most materials satisfactory
3. Product packaging
Permeable material or second sealing process Provision foe expantion of packaging during vacuum Seals must withstand vacuum stress
Permeable material or second sealing process Provision foe expantion of packaging during vacuum Seals must withstand vacuum stress
No restriction
4. Parameters to be controlled during sterilization
Vaccum, Pressure, Temperature, Relative humidity, Time
ETO concentration, Vaccum, Pressure, Temperature, Relative humidity, Time
Time
5. Reliability of sterilizing precess
Good
Good
Excellent
6. Post sterilization microbiological testing
Desirable
Required
Can be eliminated
7. Quarantine period
7 -14 days
7 -14 days
Can be eliminated
8. Post sterilization treatment
Dry product
Aerate to remove toxic residues
None
9. quantitative process monitoring possible
No
No
Yes
10. Economics
Good on low and high volumes
Good on low and high volumes
Good on high volumes
No restriction No restriction
Tipe Energi Radiasi
Merah infra (Infra red), 800 nm atau lebih Cahaya terlihat (Visible light), 400 - 800 nm Violet ultra (Ultra violet), 13.6 - 400 nm Sinar X (X-rays), 100 - 150 nm Sinar alfa (Alpha rays) Sinar beta (Beta rays) <100 nm Sinar gamma (Gamma rays) Sinar neutrons
Daya penetrasi relatif radiasi alfa, beta, dan gamma
Alfa He Beta **e Gamma foton Kertas
Kayu
Beton
Sinar α : Tidak menembus kertas Sinar β (Elektron) : Penetrasi lebih besar tetapi tidak menembus kayu
Sinar γ (Photon) : Penetrasi lebih besar bahkan mampu menembus kayu tapi tidak bisa menembus beton
10
Prosiding Simposium dan Pameran Teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi, 2010.
The most common application of gamma processing include : ITEMS
PURPOSES
A. Medical and Cosmetics 1.Medical disposable use 2.Medical Container 3.Cosmetic Finish Goods and Their Raw Materials 4.Pharmacies and Their Raw Material
Sterilization Sterilization Decontamination Sterilization
B. Foods/Agro Products 1.Species, Dried Vegetables and Seasonings 2.Frozen Shrimps and Frog Legs 3.Dried Fishes 4.Grains, Cereals, Beans (Cocoa, Coffee, Peanuts) 5.Flours (Soya Beans) 6.Carragenan
Insect Disinfestation and Decontamination of Microorganisms Elimination of Salmonella, Spp, Shelflife Extention Shelflife Extention Insect Disinfestation and Elimination of Pathogens Insect Disinfestation, Decontamination Decontamination
C. Food Packaging
Decontamination
D. Other
Sterilization
1.Plastic Cables, Pipes, Dishes 2.Animal Feeds 3.Color Additives
Crosslinking, Polymerization Decontamination Decontamination
Manfaat Iradiasi dgn Sinar Gamma : • Menghambat proses pematangan buah
• Menunda pertunasan pada umbi-umbian
• Membunuh serangga pada berbagai stadium • Membunuh/menurunkan kandungan Aspergillus flavus dan sporanya serta kapang • Menekan dan membunuh pertumbuhan mikroba (khususnya yang bersifat patogen)
Keunggulan Iradiasi Produk dengan Sinar Gamma, antara lain :
Daya penetrasi yang sangat kuat pada produk Tidak meninggalkan residu kimiawi pada produk Praktis, efektif, efisien (dapat digunakan untuk produk di dalam kemasan yang tidak tahan panas) Dapat memproses produk pada skala komersial Tidak menaikkan suhu produk selama proses, oleh karenanya dikategorikan sebagai “proses dingin”
11
Prosiding Simposium dan Pameran Teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi, 2010.
Aplikasi pada Pangan Untuk kontrol serangga pada rempah, buah, sayur Menghambat pertunasan pada kentang, bawang Inaktivasi sel vegetatif
Tabel Dosis maksimal untuk berbagai jenis bahan pangan No
Jenis bahan pangan
Dosis maksimal
Tujuan
1
rempah-rempah
10 kGy
Mencegah/menghambat serangga
2
Daun-daunan kering
10 kGy
Mencegah/menghambat serangga
3
Bumbu kering
10 kGy
Mencegah/menghambat serangga
4
Umbi-umbian
0.15 kGy
Menghambat pertunasan
5
Udang beku
7 kGy
Menghilangkan Salmonella Sp.
6
Paha kodok beku
7 kGy
Menghilangkan Salmonella Sp.
7
Ikan kering
5 kGy
Memperpanjang daya simpan
5
Biji-bijian
5 kGy
Menghilangkan serangga dan bakteri patogen
Keuntungan pengawetan bahan pangan dengan iradiasi Iradiasi merupakan proses dingin, tidak mempengaruhi kesegaran bahan yg diproses Iradiasi mempunyai daya tembus yang besar, dapat dilakukan pada bahan pangan dalam kemasan Pemilihan bahan kemasan lebih leluasa Tidak menimbulkan residu pada bahan pangan
12
Prosiding Simposium dan Pameran Teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi, 2010.
Application of Food Irradiation in Indonesia 1. LOW DOSE (≤ 1 kGy) To delay the senescence and extend the shelf life; to inhibit sprouting; to disinfest insects 2. MEDIUM DOSE (≤ 10 kGy) To decontaminate and eliminate mold, and non spore form pathogenics bacteria Salmonella spp; E. Coli; Vibrio spp; Campylobacter spp; Listeria spp •
3. HIGH DOSE (10 – 50 kGy) To sterilize food for industrial purposes • Sterilized`foods → - safe shelf – stable indonesian dishes for hospital patient diet • Campers, hickers, army • To reduce depedency upon freezer • To kill spore from bacteria
PERSYARATAN BAHAN PANGAN SEBELUM DI IRADIASI 1.Kondisi produk : ♦ kualitas prima/terseleksi/lolos GMP ♦ khusus produk kering : kadar air awal ≤ 14% ♦ bahan pengemas : kuat/tahan radiasi, disesuaikan ♦ keliman /heat seal : sempurna, disesuaikan 2.Validasi dosis radiasi : ♦ masalah yang ada pada produk non irradiasi ♦ penetapan range dosis dan kondisi radiasi sesuai dengan tujuan ♦ uji produk : visual dan uji laboratorium ♦ kondisi optimum tercapai
IRADIASI PANGAN Jenis dan kapasitas sumber iradiasi Paparan terukur/dosimetri Bahan pangan (nabati/hewani) dan pengemas Pengaruh pada bahan pangan (fisika-kimia) Pengaruh pada serangga, kapang dan bakteri (biologi) Pemanfaatan teknologi sesuai TUJUAN Implementasi iradiasi pada bahan pangan dalam kemasan dan kondisi penyimpanan
13
Prosiding Simposium dan Pameran Teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi, 2010.
DIAGRAM ALIR PERSIAPAN MAKANAN IRADIASI TUJUAN KOMERSIAL PASCA PANEN PRODUK PERTANIAN(GHP/ GMP) SORTASI KUALITAS &UKURAN
UJI COBA
PEMASARAN SANITASI / PROSESS (GMP)
SEMI PILOT
PENGEMASAN / KANTONG ECERAN
PILOT
WADAH/ BOX IRADIASI (GRP)/DOSIMETRI
KOMERSIAL LOGO+LABEL
PENYIMPANAN / CONDITIONING PENGUJIAN LAB.( R&D) /VALIDASI DOSIS/CCP (ISO, CODEX, ASTM, BS, SNI, etc.)
Gamma Irradiation for Food Processing
How much food is being commercially irradiated? Each year a few hundred thousand tonnes of food products and ingredients are irradiated worldwide. This amount is small in comparison to the total volumes of processed foods and not many of these irradiated food product enter international commerce.
14
Prosiding Simposium dan Pameran Teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi, 2010.
PERATURAN * MAKANAN IRADIASI DI INDONESIA No. Klasifikasi komoditas
Tujuan radiasi
1.
Rempah/rimpang dan sayuran kering, bumbu
2.
Umbian segar
3.
Udang beku & paha kodok beku
4. 5.
Dosis maks.(kGy)
disinfestasi&dekontaminasi serangga dan mikroba
menghambat pertunasan
10**
0,15
mengeliminasi pertumbuhan Salmonella spp.
7**
Ikan kering/asin
memperpanjang masa simpan
5**
Bebijian & serealia
disinfestasi serangga dan mengeliminasi bakteri patogen
5**
* PERMENKES : 152/MENKES/SK/11/1995 ** Perubahan batasan dosis dari PERMENKES 826/MENKES/PER/XII/1987
HASIL LITBANG BAHAN PANGAN IRADIASI BATAN DIPERSIAPKAN UNTUK MENDAPATKAN LEGALITAS BPOM No. Klasifikasi komoditas
Tujuan iradiasi
Dosis radiasi ( kGy )
Catatan/ Status
memperpanjang masa simpan & disinfestasi serangga - idem memp.masa simpan - idem - idem - idem -
air 55oC/5 min+ 0.75 kGy
semi pilot
- idem < 2 1 - 2 0,25 air hangat + 1
skala lab. skala lab. skala lab. skala lab. skala lab.
- idem & disinfestasi serangga
0,4
skala lab.
5 - 7
skala lab.
- sosis & burgers - ikan tuna
dekontaminasi bakteri patogen - idem - idem -
- idem - idem -
- idem - idem -
- bakso dan bandeng presto
- idem -
- idem -
- idem -
1. Buah & sayuran segar - mangga - pepaya - jamur merang - tomat - pisang - duku & asparagus - brokoli 2. Bahan pangan segar dan olahan a.Produk daging - daging segar & ayam
HASIL LITBANG MAKANAN IRADIASI ……(Lanjutan) No. Klasifikasi komoditas b.Produk Cerealia Dodol Bakpia 3. Makanan steril - pepes ikan mas - pepes ayam - semur ayam - kare ayam - rendang sapi - empal sapi - semur sapi
Tujuan iradiasi
Dosis radiasi ( kGy )
Catatan/ Status
dekomtaminasi dan memperpanjang masa simpan
3 - 5
semi pilot
- idem -
3 - 5
skala lab.
sterilisasi - idem - idem - idem - idem - idem - idem -
beku & 45 - idem - idem - idem - idem - idem - idem -
semi pilot - idem - idem - idem - idem - idem - idem -
15
Prosiding Simposium dan Pameran Teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi, 2010.
UJI COBA DAN KOMERSIALISASI BEBERAPA KOMODITAS BAHAN PANGAN TAHUN 1995 – SEKARANG Komoditas
Tujuan irradiasi
Dosis maks. (kGy)
- rempah,sayuran kering, bumbu
disinfestasi, dekontaminasi serangga dan mikroba patogen
10
- udang beku dan paha kodok beku
eliminasi Salmonella spp.
7
- ikan kering/asin
memperpanjang masa simpan
5
- bebijian, serealia, kekacangan disinfestasi serangga,eliminasi mikroba patogen
5
- tepung(kedele,terigu, ketan, bumbu)
disinfestasi serangga, dekontaminasi mikroba
5
- karagenan
dekontaminasi
- bahan pengemas (makanan)
sanitasi-sterilisasi
- makanan bayi
sanitasi
3
5-25 5
- lain-lain (klasifikasi komoditas bahan pangan yang ada dalam PERMENKES)
Persiapan memasuki ruang sterilisasi (komersial) di PT. Indogama
CONTOH PRODUK UNGGULAN HASIL IRADIASI BATAN Berbagai varietas unggul padi Berbagai varietas unggul kedelai Sorghum varietas baru Bumbu siap pakai (cabe giling, bumbu giling, dll) dll
16
Prosiding Simposium dan Pameran Teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi, 2010.
Varietas Padi Unggul Hasil Iradiasi BATAN No Jenis Produk A. Varietas Padi Unggul 1 Atomita 1-4
Keterangan 4,5 – 5,0 ton per hektare gabah kering giling hingga 7 ton per hektare gabah kering giling
2
Cilosari, Merauke, Woyla, Tingkat produksi padi di atas 5 ton per hektare Kahayan, Mayang, serta Mira-1
3
Diah Suci (dilepas tahun 2003)
mampu mencapai hasil rata-rata 9,4 ton per hektar gabah giling kering
4 5
Padi gogo Situgunting Bestari (Benih Super Batan RI)
sekitar 1992 memiliki produktivitas lebih baik dibanding Mira-1. Hasil panen perdana diperkirakan dapat mencapai 11 ton/Ha, memiliki warna padi lebih bening rasa lebih pulen tahan hama wereng cokelat biotipe 1 dan 2, termasuk biotipe 3, serta tahan penyakit hawar daun strain III, dan strain IV cocok ditanam untuk lahan sawah dataran rendah sampai ketinggian 0 – 700 meter diatas permukaan laut dilepas tahun 2008
Kedelai Unggulan Hasil Iradiasi BATAN
17
Prosiding Simposium dan Pameran Teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi, 2010.
18