Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
DESAIN RINCIIRADIATOR GAMMA KAPASITAS 200 KCi UNTUK IRADIASI BAHAN PANGAN Sutomo
PRPN - SATAN, Kawasan Puspiptek, Gedung 71, Tangerang
Selatan, 15310
ABSTRAK DESAIN RINCI IRRADIA TOR GAMMA KAPASITAS 200 kCi UNTUK IRRADIASI BAHAN PANGAN. Desain rinci irradiator gamma kapasitas 200 kCi sebagian telah dilakukan sesuai tahapan da/am melaksanakan desain. Berdasarkan persyaratan yang ada, bahan perisai ruang irradiasi yang dipilih ada/ah beton normal. Desain bangunan ini berbentuk kubus atau kotak dengan ukuran 12 m x 16 m x 5,5 m. Beton normal ada/ah beton dengan bahan baku semen portland, agregat kasar dan halus, serta air. Beton ini memiliki berat jenis berkisar 2400 kg/m3 ,sesuai SK Bapeten No.11/Ka-BAPETENNI99,serta dapat menahan laju dosis radiasi samai 0,25 mR/jam, perisai beton dibuat menjadi tebal 1,5 m. Untuk desain rinci bangunan pendukung yaitu bangunan struktur baja penyangga kerane telah dilakukan perhitungan struktur dan gambar teknik rinci, sedang untuk desain mekanik, elektrik, dan instrument masih berupa data sheet dan diskripsi serta gambar teknis yang belum rinci. Kata kunci: desain rinci, beton normal, irradiator gamma, berat jenis beton
ABSTRACT DETAIL DESIGN OF GAMMA IRRADIATOR 200 kCi CAPACITY FOR FOOD IRRADIA TlON. A Detail! design of gamma irradiator 200 kCi capacity for food Irradiation has been worked step by step. Based on the available requirements, the shielding material used for irradiation chamber is normal concrete. The structure of the building is designed in cube of 12 m x 16 m x 5,5 m. Normal concrete is concrete using raw material of portland cement, coarse and fine aggregate plus water. The concrete density ranges in order to make about 2400 kg/m3 by the decree of SK No. 11/Ka-BapetenNI-99, exposure doses less than 0,25 mR/hour, the concrete shielding thickness has to be analysed 1.5 m. For detail desain auxiliary building as steel structure building for crane facility has been calculation and detailed technical drawin.,Detail design for mechanical, electrical, and instrument are working a data sheet and description and technical drawing not yet detail. Keywords: detail design, normal concrete, gamma irradiator, concrete density
1. PENDAHULUAN Fasilitas
utama
mekanik transportasi
sebuah
berbahan
gamma terdiri
dari sumber
radiasi,
sistem
produk yang akan diirradiasi berupa konveyor gantung, dan perisai
radiasi untuk melindungi bangunan
irradiator
pekerja dan lingkungan [1] dari paparan radiasi yang berupa
beton dan kolam air,sistim
instrumentasi
dan sistim catu daya.
- 304 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN-BATAN, 14 November 2013
Sumber
Perangkat Nuklir
radiasi yang digunakan
Sumber
adalah Co-60,yang
ditempatkan
pada rak sumber.
nantinya akan dikelilingi oleh produk (target) yang akan diirradiasi, sehingga
sebagian besar sinar gamma yang dipancarkan akan mengenai target. Karena itu perlu didesain
bentuk
geometri
antara
perangkat
sumber
gamma
dan
wadah
(rak
sumber) ,tempat target (carrier) dan sistem transportasi target yang sesuai. Mekanisme
transportasi
target/produk
menentukan
apakah
dosis yang diterima
efisien dan seragam pad a seluruh bagian target. Distribusi dosis serap yang seragam menentukan
kualitas produk hasil irradiasi dan efisiensi pemanfaatan
Untuk produk/target
padat, ketidakseragaman
tetap menjadi kendala, sedangkan mudah didapat.
dosis serap
tiap produk yang diirradiasi
produk cair dengan pengadukan
Karena itu untuk mendapatkan
sumber gamma.
keseragaman
lebih
produk hasil irradiasi yang maksimal
(kualitas baik) perlu didesain sistem mekanisme tranportasi produk secara tepat sesuai dengan produk yang akan diirradiasi. Perisai
radiasi
pada
irradiator
berfungsi
untuk
melindungi
lingkungannya dari paparan radiasi. Beberapa material berikut
pekerja
dan
biasa digunakan sebagai
perisai radiasi, yaitu timah hitam (Pb), beton, air dan baja. Perisai timah hitam banyak digunakan pada irradiator berukuran kecil, untuk skala litbang, dan sistem batch. Untuk irradiator skala industri menggunakan
beton sebagai perisai biologi, karena lebih murah
dari pad a Pb, dan air sebagai perisai tempat penyimpanan sumber [2]. Makalah saja,sedang
ini
akan
mengulas
tentang
desain
rinci
desain rinci untuk divisi mekanikal,divisi
divisi keselatan termasuk sumber
khusus
struktur
elektrikal,divisi
sipilnya
instrumentasi
secara parallel dikerjakan oleh masing-masing
Irradiator gamma yang didesain rinci
ini menggunakan
dan divisi.
sumber Co-60 aktifitas 200 kCi
untuk mengirradiasi bahan pangan.
2. TEORI Energi sinar gamma dapat diserap oleh material yang dilaluinya, tapi material itu tidak
menjadi
radioaktif.
karakteristiknya.
material
itu
sel
biologi,
maka
sel
dapat
berubah
Perubahan akibat radiasi ini dapat digunakan untuk kepentingan yang
bermanfaat
untuk
karakteristik
atau
penggunaan
Bila
kehidupan bahkan
sinar gamma
manusia
merusak.
seperti
Berdasarkan
dikendalikan
dengan
pengawetan
dan
kenyataan
tersebut,
menggunakan
dengan pengaturan aktifitas sumber. Akibat interaksi dengan material, mengalami atenuasi, sehingga
penyempurnaan
material,
selanjutnya dan atau
intensitas gamma
material dapat berfungsi sebagai perisai ataupun sebagai
- 305 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
target
yang
akan
Perangkat Nuklir
diirradiasi.
Daya tembus
sinar
gamma
bergantung
pad a jenis
materialnya. Bila suatu berkas photon/gamma dari material
dengan intensitas
10
masuk pad a suatu bidang
, maka pad a suatu kedalaman x di dalam material
akan berkurang
terse but, intensitasnya
. Dengan penambahan jarak dx pada x, maka terjadi pengurangan lebih
lanjut dari I dengan dl,
koefisien atenuasi linier (linear attenuation
dinyatakan dengan IJ mempunyai dimensi
Pengurangan
cm-1.
coeffient)
yang
intensitas di dalam dx
dapat ditulis [3] -dl = IJ I dx , dan penyelesaian persamaan itu adalah 1=
dimana
10
10 e-IJX,
adalah intensitas sinar gamma sebelum masuk material,
I adalah intensitas
setelah melewati material, dan x tebal material. Selain itu, ada faktor buildup yang perlu diperhitungkan
dalam menentukan
nilai intensitas
I yang lolos dari material.
Faktor
buildup menambah jumlah intensitas sinar gamma yang melewati material, yaitu lebih besar dari I. Penambahan ini berasal dari adanya radiasi sekunder berupa efek Compton, radiasi anihilasi dari proses produksi pasangan dan radiasi Bremstrahlung. Perhitungan ditampilkan
untuk desain rinci menggunakan disini,
Perhitungan
irradiator menggunakan Perhiungan
struktur
banyak rumus dan standard yang tidak
struktur beton untuk bangunan
utama atau bangunan
cara-cara yang ada pada Peraturan Beton Indonesia (PBI-71). baja
menggunakan
Peraturan
Perhitungan
Baja
Indonesia
(PPBI).Untuk perhitungan mechanical menggunakan dasar-dasar mekanik dan kaidahnya, juga
untuk
perhitungan
elektrikal
mengunakan
kaidah-kaiadah
electronik
arus kuat
maupun arus lemah.
- 306 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN- BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
3. PEMBAHASAN ATAU PERHITUNGAN 3.1 PERHITUNGAN
PORTAL BANGUNAN BAJA PENOPANG KERANE
SYSTIM
P2
I
PEMBEBANAN
PORTAL
!
Pi••
I
Fi 4.00 I 6.00 I
1
.• P2
1.50
12.00
Kete ra nga n :
Pi
1. Beban Atap
=
2. Beban Kerane
= P2
3. Beban Angin
= Fi
4. Beban Gempa
= F2
- 307 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN- BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
1. Perhitungan beban atap ( P1 ) : - Jarak gording = 2 m, Jarak Portal = 4 m , - Beban Pekerja = 100 kg/m2 x 2m x 4m Beban Air hujan = 12,5 kg/m2x 2m x 4m Berat Atap = 40 kg/m2x 2m x 4m Berat Gording = 36 kg/m2x 2m x 4m
= = = =
P1
800 100 320 288
kg. kg. kg. kg.
= 1.508 kg.
Hasil perhitungan beban atap ( P1 ) = 1.508 kg = 1,508 ton. 2. Perhitungan beban Kerane ( PK ) : -
= 10 ton. = 3,5 ton. = 1 ton.
Beban Angkat Kerane Berat Bom Kerane Berat Rei Berat huis
=
Pk
0,5 ton. =
15
ton
Koefisien kejut = 1.33 Pk
= 1.33 x 15 ton. = 20 ton.
Pkh = 10 % x 20 ton = 2 ton. Beban akibat rem Hasil perhitungan beban Kerane (Pk) = 20 ton, P kh = 2 ton.
3. Perhitungan beban Angin ( Fa) : Kuat tiup Angin = 25 kg I m2 Luasan atap = 4m x 6,3m = 25 m2 Beban Angin (F) = 25 kg/m2x 25m2 = 625 kg Beban Angin Tekan = 1,2 x 625 kg = 720 kg, koefisien angin tekan=1,2 Beban Angin hisap = 0,4 x 625 kg = 250 kg,koefisien angin hisap=O,4 Hasil perhitungan beban Angin ( Fa) : - Beban Angin Tekan = 1,2 x 625 kg = 720 kg = 0,72 ton - Beban Angin hisap = 0,4 x 625 kg = 250 kg= 0,25 ton 4. Perhitungan berat portal Berat Berat Berat Berat
air hujan= atap = rangka = pekerja =
25 kg/m2 x 25 m2 40 kg/m2 x 25 m2 12,2kg/m x 36,2m 100 kg/m2x 25 m2
= = = =
625 kg 1000 kg 440 kg 2500kg
Beban ( P)
= 4.565 kg = 9,130 ton - Beban P = 2 x 4.565 kg = 9.130 kg
- 308 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN-BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
Beban Kolom = 2 x 6 m x 36,2 kg/m Beban Kerane
=
0,434 ton ton
= 20,0
Berat bangunan per Portal = 29,564 ton. 5.Perhitungan beban Gempa ( Fg ) : - Percepatan Gempa ( a ) = 0,25 9 . - Berat bangunan per portal = 29,564 ton. - Beban Genpa ( Fg) = 29,565 x 0,25 = 7,391 ton.
PERHITUNGAN MOMEN PORTAL DENGAN METHODE PLASTIS
.0
I 7.50 m
82
12.00m , DO' = 6 81 ,
E 9
82
= 6 81
81 = 9/682
AC =OC, 81
82
= 8
= 9/6 8
- 309 -
=
0 82=
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
Tabel Akibat Rotasi 8 MP<<ED'E' 148MP 8 8 114,5 881MP 8 Rotasi Joint ,5 IW= 1,5 MP 1,58 NC'D'= = 81= 82 =18 Internal work ( IW) 1 8 MP
Tabel Akibat Displacement. 20 82 Eksternal 1,5 88 98 1,5 FF'= 108 68 38 4 2 BB'= 488 68 11'=2 8 CC'= HH'= 6 KK'= GG'= 4 8 Work KK'=0,58 Displacement(m) Load (ton)
Joint EW = 93 8 m) ( ton
IW = EW 4,5 8 Mp = 93 8
MP = 93/4,5
ton m Mp = 20,67
ton m
MENDIMENSI PROFIL PORTAL MP= Momen Plastis = 20,67 ton m MP = 2067000 kg em. Tegangan ijin Baja ( (J )= 1400 kg/cm2 Tahanan Momen ( W )= Momen 1 Tegangan ijin :"f
W=-~
Wx
Tahanan Momen (W) = 2067000/1400 (cm3) Tahanan Momen (W)= 1476 cm3 Dari Tabel baja didapat Profill DIN 28 = 1480 cm3 ,Ix= 20720 cm4, F = 144 cm2,G berat= 113
kg/m
-310-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
SAMBUNGAN DENGAN LAS Momen Plastis ( MP ) Tegangan ijin Las (cr) Safety Factor = 1,2
= 2067000 kg em. = 1400 kg/em2
ahanan Momen las (W)
_ MPS.r = 14Gr)
em3
= 1772 em3. Profil I DIN 28 ,Tebal badan ( t ) = 1,7 em ,maka f
Tebal Las (a) = ~ ~ \'2 a = --:= em = 1,2 em.
.
..L •
.t
\'2
W = 1/6 a
1772 = 1/6.1,2
h2
h2
h= 94,13 em
Jadi panjang las minimum = 94,13 em , bila di las seluruhnya pajang las (L) =( 40 x 2 ) + ( 15 x 2 ) = 140 em, akan lebih am an atau lebih kuat.
3.2 PERHITUNGAN
BETON BANGUNAN UTAMA
3.2.1 Material Perisai Beton Penahan Radiasi Beton yang digunakan pad a sebuah irradiator gamma berfungsi sebagai dinding bangunan,
perisai biologi terhadap
radiasi gamma,
dan struktur penguat bangunan.
Sebagai dinding yang merangkap sebagai perisai radiasi, densitas minimum beton adalah 2400 kg/m3 sesuai aturan Ka.Bapeten, dan sebesar
210,9 kg/em2.
yang harus mampu menahan beban tekan
Beton jenis ini masuk katagori
beton normal.
Beton adalah
eampuran antara semen, agregat kasar dan halus, air, dan zat aditif dengan komposisi tertentu. Komposisi yang berbeda-beda di antara bahan baku beton mempengaruhi beton yang dihasilkan. Pembagian komposisi eampuran berat, meskipun
berdasarkan volume juga
sifat
biasanya diukur dalam satuan
bisa. Semen yang digunakan
jenis portland
yang ada dipasaran . Agregat halus adalah pasir dan agregat kasar adalah kerikil (koral), semuanya
bebas dari bahan
pengotor
yang dapat
melemahkan
konstruksi.
Berikut
beberapa persyaratan bahan baku beton penahan radiasi. 3.2.1.1 Semen 1) Semen yang digunakan adalah semen portland yang sesuai dengan SNI 152049 - 2004 [5]
-311-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuk/ir
2) Semen yang digunakan pad a pekerjaan konstruksi harus sesuai dengan semen yang digunakan pada perancangan proporsi campuran. 3.2.1.2 Agregat Ukuran maksimum nominal agregat kasar harus tidak melebihi [6]: (1) 1/5 jarak terkecil antara sisi-sisi cetakan, ataupun (2) 1/3 ketebalan pelat lantai, ataupun (3) 3/4 jarak bersih minimum antara tulangan-tulangan
atau kawat-kawat, bundel
tulangan, atau tendon-tendon prategang atau selongsong-selongsong. Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan-batuan
atau berupa pasir buatan hasil pemecah batu.Agregat
halus harus
terdiri dari butir-butir yang keras dan tajam.Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus. Spesifikasi Agregat Untuk Beton Penahan Radiasi [7] Beton penahan radiasi adalah komponen struktur dari beton yang diperlukan untuk melindungi manusia dari radiasi atau penyinaran yang membahayakan. beton penahan radiasi harus memenuhi ketentuan-ketentuan
Agregat untuk
dalam persyaratan
umum
sebagai berikut: • agregat untuk beton radiasi harus memenuhi persyaratan agregat untuk beton normal, • penggunaan
agregat sintetis boron-frit dalam campuran
kg/m3 dan tidak boleh mengandung
beton tidak lebih dari 300
bahan larut dalam air lebih dari 2%
Persyaratan ketahanan keausan agregat kasar harus memenuhi ketentuan yaitu: • agregat kasar bila diuji dengan metode uji keausan mesin abrasi Los Angeles tidak boleh melebihi 50% • agregat
kasar yang tidak
memenuhi
persyaratan
butir 1) tersebut
di atas dapat
digunakan sebagai agregat beton untuk penahan radiasi, asal dapat dibuktikan bahwa beton yang dihasilkan mempunyai kekuatan yang cukup untuk memberikan
kapasitas
daya dukung beban am an terhadap struktur. 3.2.1.3 Air 1) Air yang digunakan pada campuran beton harus bersih dan bebas dari bahanbahan merusak seperti mengandung oli, asam, alkali, garam, bahan organik, atau bahan-bahan lainnya yang merugikan terhadap beton atau tulangan.
-312-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
2) Air pencampur yang digunakan pad a beton prategang atau pad a beton yang di dalamnya tertanam dalam
agregat,
logam aluminium, termasuk
tidak
boleh mengandung
air bebas yang terkandung
ion klorida
dalam jumlah
yang
membahayakan. 3) Air yang tidak dapat diminum tidak boleh digunakan
pad a beton, kecuali
ketentuan berikut terpenuhi: a. Pemilihan proporsi campuran beton harus didasarkan pada campuran beton yang menggunakan air dari sumber yang sama. b. Hasil pengujian pad a umur 7 dan 28 hari pada kubus uji mortar yang dibuat dari adukan
dengan
air yang tidak dapat
kekuatan sekurang-kurangnya
diminum
harus
pencampur,
dilakukan
mempunyai
sama dengan 90% dari kekuatan benda uji
yang dibuat dengan air yang dapat diminum. tersebut
harus
pada
adukan
Perbandingan
serupa,
uji kekuatan
terkecuali
pada
air
yang dibuat dan diuji sesuai dengan "Metode uji kuat tekan
untuk mortar semen hidrolis (Menggunakan spesimen kubus dengan ukuran sisi 50 mm)" (ASTM C 109).
3.2.2 Perencanaan Komposisi Campuran Semen, Air, dan Agregat untuk Beton Normal Penahan Radiasi Gamma Pembuatan menghasilkan
campuran
dan
pengadukan
semen
, air
dan
agregat
harus
campuran serbarata dengan ukuran takaran bahan baku tertentu. Faktor
ratio air-semen menentukan
kualitas beton yang dihasilkan.
kekuatan beton menurun dan sebaliknya.
Bila ratio air-semen besar,
Desain beton untuk
beton 2400 kg/m3, yaitu beton normal sebagai penahan radiasi, 2002 (SK SNI-1993fJ dan SNI DT-91-0008-2007. dan disesuaikan
dengan
tabel
perbandingan
mendapatkan
merujuk ke SNI 03-2494-
Dengan menggunakan komposisi
densitas
(dalam
nilai 20,7 MPa
kg) semen,
agregat
( kerikil dan pasir ), dan air untuk membuat 1 m3 beton normal berdasarkan SNI DT -910008-2007, dipilih nilai mutu beton yang digunakan untuk desain beton penahan radiasi adalah 21,7 MPa ( K 250). Sehingga didapat
komposisi berat semen (portland) adalah
384 kg, pasir 692 kg , kerikil 1039 kg, air 215 kg dengan faktor ratio air - semen 0,56, dengan ketelitian 5 kg. Dengan komposisi ini akan menghasilkan minimal
2400 kg/m3 dengan
mutu beton
K250.
beton dengan densitas
Beton normal
adalah
beton yang
mempunyai berat jenis 2200 - 2500 kg/m3 menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah serta tidak menggunakan
bahan tambahan. Dalam klasifikasi beton, beton
-313-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
normal masuk
katagori
Perangkat Nuklir
kelas II. Beton kelas II adalah
untuk
pekerjaan-pekerjaan
struktural secara umum. Beton kelas II dibagi dalam mutu-mutu standar B1, K125, KI75 dan K225. Meskipun nilai mutu beton yang dipilih untuk desain penahan radiasi lebih besar dari K225 yaitu K 250, tapi dapat masuk kelas II beton normal. Hal ini dibolehkan untuk pertimbangan irradiator menahan
bahwa penahan radiasi ini berfungsi rangkap yaitu sebagai dinding
penahan/perisai
radiasi dan struktur penguat,
beban mati, beban
dim ana pada konstruksi
hidup (ad a crane) dan gempa.
Oleh karena
itu
itu saat
pengerjaannya perlu pengawasan mutu terdiri dari pengawasan yang ketat terhadap mutu bahan-bahan dengan keharusan untuk memeriksa kekuatan tekan beton secara kontinyu.
3.2.3 Desain Perisai Radiasi Beton, Tebal dan Geometrinya Perencanaan
perisai radiasi dalam bangunan ini akan lebih memperhatikan
syarat aman terhadap radiasi daripada dinding dan atap akan ditentukan
dari
perhitungan secara struktur, sehingga ketebalan
dengan
perhitungan
akibat radiasi [9]. Untuk hal
tersebut di atas diperlukan beberapa syarat : 3.2.3.1 Syarat Bentuk • Bentuk bangunan
harus dapat menyembunyikan
sumber, sehingga
paparan
radiasi tidak langsung lurus, harus tersekat dan berbelok-belok. • Ada
labirin
untuk
akses
masuk-keluar
ruang
irradiasi
untuk
kegiatan
maintenance, dan • lubang atap untuk proses loading unloading penggantian sumber lama dan baru. 3.2.3.2 Syarat aman • Bangunan
dibuat
dengan
dinding
dan
atap
dengan
ketebalan
berdasar
pertimbangan keselamatan radiasi dari bahan beton. • Di luar dinding harus memenuhi syarat am an untuk
orang yang bukan pekerja
radiasi dengan laju penyinaran tidak lebih dari 0,25 mR/jam (2,5 IJSv/Jam) • Untuk bangunan iradiator gamma digunakan material beton bertulang dengan p =2400 kg/m3.
- 314 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
Perhitungan ketebalan perisai radiasi Rumus : 1'U It;;;;
dimana:
It
[0'(:;) ·Iio
= laju penyinaran yang lolos
laju penyinaran x satuan dari sumber n = Banyaknya HVL t = tebal bahan
S
10 =
t Rumus tebal perisai: t = n x HVL dalam perhitungan ini, It
= 2,5 ~Sv/Jam
~ = 0,078 cm·1 untuk beton normal p = 2400 kg/m3 10 =
500 kCi = 18,5.109 MBq, dan jarak sumber ke perisai ( x) diasumsikan 2 m
HVL sinar gamma untuk beton = 60,5 mm Energi gamma 1,17 Mev dan 1,33 Mev
I
()= A.6 •.IE., rz -_
18,5.109 MBq. 6.Zz (1,17+113)
Log!2.~
= 1927083,332 jlSv/jam
= log. 19Z70B3,332 = ()'886960487 t5 Log Z
= O,3010Z9995
- 6886%0487 _ ?? 956~ n - 0101029995 - ••••.
.::>
t = n x HVL = 22,9565 x HVL t = 22,9565 x 60,5 mm t = 1400 mm ---------- t = 1,5 m Jadi, tebal dinding/perisai ditentukan 1,5 m. Perhitungan di atas menggunakan aktivitas sumber 500 kCi untuk faktor keamanan operasional, mengingat irradiator ini akan ditempatkan di dekat penghasil bahan pangan, sehingga kemungkinan
ruang irradiator dijadikan tempat penyimpan sementara sumber-
sumber bekas baik di dalam kolam maupun di atas kolam, Selain itu untuk antisipasi peningkatan kapasitas dosis serap yang dibutuhkan untuk keperluan lain. Untuk perhitungan
lebih teliti,
dilakukan dengan program MCNP yang
pertimbangan
perhitungan
perisai
radiasi dapat
mempertimbangkan:
• Jarak sumber dengan dinding/atap • Hamburan dan pantulan radiasi
-315-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - SA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
• Bahan pembungkus sumber • Media dari sumber sampai dinding dan atap (air, udara) 3.2.3.3 Syarat kokoh/kuat • Suatu bangunan harus kuat berdiri tegak dan dapat menahan gaya-gaya dari luar maupun dari dalam yaitu gaya beban berat sendiri, gaya beban peralatan dan gaya gempa. • Agar bangunan dapat berdiri kokoh harus secara khusus dilakukan perhitungan pondasi , harus benar dalam asumsi dan cermat dalam melakukan perhitungan. • Oalam melakukan perhitungan struktur - menggunakan
rumus/formula
yang baku dan menggunakan
standar/code
yang relevan. - Menggunakan
asumsi-asumsi yang jelas
- Menggunakan
parameter
Young,
koefisien
yang sudah jelas, misal angka Poison, modulus
tarik/tekan,
tekanan
daya dukung ijin, penurunan/settlement
angin, tegangan
permukaan
tanah,
tanah.
- Perhitungan struktur harus memuat kriteria desain, persyaratan beban-beban utama, kombinasi beban beban kritis dan faktor kritis. - Stabilitas struktur yaitu kestabilan lateral dan longitudinal
melalui kekakuan
angka masukan, rangka terkekang, kombinasi antara kekakuan dan rangka terkukung dan sambungan pad a konstruksi baja. Perhitungan perhitunganya
struktur
memerlukan
bangunan halaman
utama
tidak
sangat banyak
ditampilkan berupa
di
sini
karena
satu bundel buku tebal
apalagi gambar teknisnya juga banyak. Oasar-dasar perhitungan berupa beban-beban dan momen akibat beban tersebut. Adapun beban-beban itu antara lain: - Beban berat sendiri (tlm2) - Beban berat pembebanan terpusat (ton) - Beban gempa dengan percepatan gempa a = 0,2 9 ( percepatan gravitasi ) Oari beban seperti di atas akan menimbulkan pad a atap,
dinding
dan
bangunan dan kekuatan struktur
beton
mengacu
fondasi.
Harga momen dapat untuk menentukan
struktur. Formula-formula pad a ACI
momen pada tiap tinjauan.
(American
Misal
dimensi
yang biasa dipakai untuk menghitung Concrete
Bertulang Indonesia 71, SNI 1726-2002 , sedangkan
Institute),
konstruksi
Peraturan
Beton
baja mengacu
pada
ASME dan ASTM.
-316-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
3.3 PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN GUDANG. Cara dan dasar untuk perhitungan dengan yang digunakan
untuk menghitung
kerane. Yang membedakan dan tinggi
bangunan
spadek,dinding pancang.
stuktur baja pad a bangunan
gudang sama
struktur baja pad a bangunan
penyangga
adalah bentangan atau lengkang (L) portal yang lebih lebar
lebih
tinggi.
berupa tembok
bangunan
batu ,sedang
}'2
Dari hasil perhitungan
Atap
menggunakan
pondasi
atap
seng jenis
menggunakan
didapat struktur menggunakan
sistim tiang
profil baja I DIN 40.
Perhitungan struktur dan gambar teknis tidak ditampilkan disini.
3.4 PERHITUNGAN
STRUKTUR BANGUNAN PERKANTORAN
Struktur bangunan perkantoran
didesain dari bahan beton,dua lantai,kolom,
atap maupun pelat lantai menggunakan sturuktur beton bertulang,dinding }'2
batu.
Pelaksanaan
perhitungan
struktur
menggunakan
Peraturan Beton Indonesia (PBI 71),dan standar Perencanaan Struktur
Bangunan
Gedung
(SNI-1726-2002).Pondasi
pondasi tiang pancang.Perhitungan
3.5 PERHITUNGAN
dengan tembok yang baku,yaitu
Ketahanan Gempa Untuk
bangunan
menggunakan
jenis
dan gambar teknis tidak ditampilkan disini.
STRUKTUR BANGUNAN LOADING UNLOADING
Struktur bangunan menggunakan }'2
standar
pelat
atap rangka baja, dinding bangunan dari tembok
batu. Perhitungan dan gambar teknis tidak ditampilkan disini.
3.6 PERHITUNGAN
BANGUNAN CATU DAYA
Struktur dari beton bertulang,bangunan lantai menggunakan
struktur
hanya satu lantai,pelat atap maupun pelat
beton berulang.
Perhitungan
dan gambar
teknis tidak
ditampilkan di sini.
3.7 PERHITUNGAN Struktur mempunyai
parkir
STRUKTUR PARKIR DAN JALAN dan jalan
didesain
dari
bahan
batu
kali,yang
tiap
lapisannya
susunan batu yang berbeda ukuran dan tebal lapisanya, bagian lapisan aus
menggunakan
bahan aspal atau hotmix. Tebal lapisan ditentukan
beban gandar
rencana,
disini beban gandar direncanakan
berdasarkan
berat
10 ton. Perhitungan
dan
gambar teknis tidak ditampilkan disini.
-317-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
4.
Perangkat Nuklir
HASIL DARI PEMBAHASAN Dari perhitungan
struktur baja sebagai penyangga
kerane,di
peroleh profil baja
untuk portal dipakai I DIN 28,sedang struktur gudang dengan baja profil I DIN 40 ,struktur bangunan loading unloading menggunakan
atap rangka baja, sambungan
antar girder
dan kolom dengan girder menggunakan sambungan las dan sambungan baut.Untuk lebih jelas lihat gambar teknis sebagai lampiran. Bahan perisai radiasi adalah beton normal dengan densitas 2400 kg/m3, densitas ini sesuai yang ditetapkan oleh Bapeten. Sehingga paparan radiasi yang lolos dari perisai tetap dalam batas am an sesuai aturan Bapeten (0,25 mR/jam). Dalam pelaksanaan lapangan dapat menggunakan
atau menentukan
adalah ditinjau dari faktor kemudahan
densitas
untuk mendapatkan
fakta di lapangan sangat sulit untuk mendapatkan
beton sebesar
di
2400 kg/m3
bahan baku beton, karena
bahan baku beton untuk mencapai
densitas sebesar 2400 kg/m3. Bahan baku beton normal adalah semen port/and
jenis
yang ada di pasar, agregat kasar dan halus adalah batu krikil dan pasir, serta air. Semua bahan baku tersebut harus bersih, karena itu pada pelaksanaan pengawasan
ketat atas kualitas bahan
baku. Komposisi
pembuatan beton, perlu
bahan baku/ perbandingan
komposisi (dalam kg) semen, agregat (krikil dan pasir), dan air untuk membuat 1 m3 beton normal berdasarkan SNI DT-91-0008-2007
, dipilih nilai mutu beton yang digunakan untuk
desain beton penahan radiasi adalah 21,7 MPa (K 250), sehingga didapat adalah 384 kg,
berat semen (port/and)
komposisi
pasir = 692 k, kerikil = 1039 kg, air = 215 kg
dengan faktor ratio air - semen = 0,56, dengan ketelitian 5 kg. Dengan komposisi ini akan menghasilkan Beton
normal
menggunakan
beton dengan densitas minimal 2400 kg/m3 dengan adalah
beton
yang
mempunyai
berat
jenis
mutu beton K250.
2200
-
2500
kg/m3
agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah serta tidak menggunakan
bahan tambahan. Dengan densitas beton 2400 kg/m3 dan komposisi bahan baku per m3 beton normal seperti di atas didapat tebal perisai radiasi sebesar bangunan
berbentuk
kubus/kotak,
1,5 m. Geometri
dengan tebal dinding dan atap sama. Perhitungan
struktur gedung irradiator lebih menitikberatkan
pad a faktor keselamatan
radiasi, artinya
dengan densitas beton normal dan komposisi bahan baku seperti di atas untuk dimensi struktur
sudah
terpenuhi,
sedangkan
kekuatan
struktur
dihitung
lebih
rinci
dan
menghasilkan gambar teknik rinci juga spesifikasi teknisnya.
-318-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
5. KESIMPULAN Dari kerane
hasil
perhitungan
,menggunakan
menggunakan
baja
bangunan profil
las. Bangunan
I DIN
struktur 28.
Sistim
gudang menggunakan
loadng unloading menggunakan
baja
sebagai
penyangga
penyambungan
antar
profil
baja profil I DIN 40 .Bangunan
atap rangka baja. Material perisai radiasi
adalah beton
normal dengan densitas 2400 kg/m3. Bahan baku beton normal ini adalah semen portland yang ada di pasaran, agregat kasar dan halus berupa kerikil dan pasir, serta air, tidak ada bahan tambahan lain. (portland)
384 kg,
Komposisi untuk membuat 1 m3 beton normal sbb : berat semen
pasir
692 kg, kerikil
1039 kg, air
215 kg dengan faktor ratio air-
semen = 0,56, dengan ketelitian 5 kg. Tebal beton/perisai dinding maupun atap. Bangunan
ruang
radiasi adalah 1,5 m, untuk
irradiasi berbentuk
kotak atau kubus dengan
ukuran dalam 6 m x 13 m x 4 m ,sedang ukuran bangunan 12 m x 16 m x 5,5 m. Perencanaan
rinci
untuk
mekanikal,elektrikal
dan
instrumentasi
tidak
tampil
disini,dan akan disampaikan oleh masing-masing disiplin atau divisi sehingga makalah ini khusus divisi sipil.
6. DAFT AR PUST AKA 1. SUNAGA,HIROMI,
Design of irradiation facilities
and safety evaluation,
Takasaki
Radiation Chemistry Research establishment, JAERI, Japan 2. AGGARVALKS.,MURALlDHARAN
P., Gamma Irradiator Design Concept for RVNRL,
Bhabha Atomic Research Centre,Bombay,lndia,
1990
3. HERMAN CEMBER, THOMAS E. JOHNSON, Introduction to Health Physics 4th ed. McGraw Hill, Colorado, State University Fort Collins, Colorado, 2009 4.
Lampiran II Keputusan Kepala Bapeten No. 11/Ka-BapetenNI-99
( Izin Konstruksi dan
Operasi Irradiator), 1999 5. SNI 15-2049-2004, Semen Portland, Badan Standarisasi Nasional, 2004 6. ACI 318-83, Commentary
on Building Code Requirements
for Reinforced Concrete,
American Concrete Institute, November 1983. 7. SNI-03-2494-2002,
Spesifikasi
Agregat
untuk
Beton
Penahan
Radiasi,
Badan
Standarisasi Nasional, Desember 2001. 8. SNI-DT-91-0008-2007, 9. Peraturan
Beton
Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton, 2007
Bertulang
Indonesia,
N1-2,
Direktorat
Penyelidikan
Masalah
Bangunan, Juli 1977
-319-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN- BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
10. http://www. ndt. ed. on:J/Education Resources/Comm unitvColleqe/Radioqraphv/Phvsics/ HaINalueLaver.htm,
diunduh pada 14 November 2011.
11. SNI 1726-2002, Standard Perencanaan
Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung, Pusat Penelitian Pengembangan Teknologi Permukiman, April 2002
7. LAMPIRAN A. Lampiran 1. Tata letak bangunan IRRADIATOR
-...-. • ',.,,>.
.•.....•.
- 320 -
Prosiding Pertemuan /lmiah Perekayasaan PRPN- BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
B. Lampiran 2. Pandangan Bangunan Irradiator Gamma
J C. Lampiran 3. Denah Bangunan Utama
@-----.-@-----@----I
h..
ia
A
i~i:~ ~~ \l", I,
,
I
0-- -'
, cb cb ® c~1c1
- 321 -
,
@
I
cb
,
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
D. Lampiran 4. Potongan "A-A"
+ 4.00
±
0.00
",,",~~n-1rN
- '510
E. Lampiran 4. Potongan
+
~
~
I
I
I
I
I
I
I
I,
I ,
I,
~
~
"8-8"
IZ.514
• 9,~
"/ t
5.50
t
•• 00-
GUDANG
j
~ • 810
- 322 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN- BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
TANYA JAWAB Pertanyaan: 1.
Melihat beban mati gedung sangat besar harus dipertimbangkan dengan mempertimbangkan
mutu beton atau kualitasnya
desain pondasi
karena bangunan harus
aman dari faktor gempa, dll. (Utomo) 2.
Perlu di cek ulang tentang
Peraturan
BAPETEN
yang terbaru
mengenai
limitasi
dosis? (Kristiyanti) Jawaban: 1.
Desain kami sudah memperhitungkan
semua itu.
2.
Akan kami cari dan cek Peraturan terbaru dari BAPETEN tersebut.
- 323 -