POTENSI MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) BERBANTU GOOGLE APPS PADA MATA PELAJARAN SEJARAH (Studi Kasus di SMA Islam Sudirman Ambarawa)
Artikel Ilmiah Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer
Peneliti : Kukuh Dwi Andrian (702011053) Frederik Samuel Papilaya, S.Kom, M.Cs.
Program Studi Pendidikan Teknik Informatika & Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen SatyaWacana Salatiga 2016
1
2
3
4
POTENSI MODEL PEMBELAJARAN TAI ( TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) BERBANTU GOOGLE APPS PADA MATA PELAJARAN SEJARAH Study Kasus di SMA Islam Sudirman Ambarawa 1)
Kukuh Dwi Andrian 2) Frederik Samuel Papilaya
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52 – 60, Salatiga 50711, Indonesia 1) Email:
[email protected])
[email protected] Abstract
Teaching and learning activities in the classroom does not go smoothly, there are various factors that affect learning problems in class, students only focusing on teacher in front, resulting activity become passive. This research is applied in the class X MIA 2 in the subjects of history aims to help teachers and students in achieving the learning objectives with the application of learning methods TAI (Team Assisted Individualization) assisted google apps. This study used a qualitative approach naturalistic, to examine the extent of implementation of infrastructure can help students actively in learning activities and communicate with each other out with friends who had weak capability, by making learning website will be a learning resource of student so that the learning process students are not only focused on teachers in the classroom and students can communicate with each other and helped in the task by using google apps. Keywords: Learning Model Team Assisted Individualization (TAI), Google Apps.
Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas tidak berjalan lancar, ada berbagai faktor masalah yang mempengaruhi pembelajaran berlangsung di kelas, pembelajar sejarah hanya berfokus pada guru mengajar didepan mengakibatkan aktifitas siswa bersifat pasif. Penelitian ini diterapkan pada kelas X MIA 2 dalam mata pelajaran sejarah bertujuan untuk membantu guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan penerapan metode pembelajaran TAI ( Team Assisted Individualization) berbantu google apps. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik, untuk memeriksa sejauh mana implementasi infrastruktur dapat membantu siswa aktif dalam kegiatan belajar dan berkomunikasi saling membantu dengan teman yang berkemampuan lemah, dengan membuat website pembelajaran akan menjadi sumber belajar siswa sehingga proses belajar mengajar siswa tidak hanya terfokus pada guru di dalam kelas saja dan siswa dapat saling berkomunikasi dan membantu dalam mengerjakan tugas dengan menggunakan google apps. Kata kunci: Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI), Google Apps . 1.
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2. Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
5
1. Pendahuluan Model pembelajaran TAI (Team Assisted Individuallization) merupakan model pembelajaran yang lebih melibatkan peranan siswa karena siswa dituntut untuk berdiskusi, saling mengajari anggota kelompok dan belajar bertanggung jawab dengan tugas masingmasing, namun cara pengerjaannya masih menggunakan metode konvensional dan dilakukan di dalam kelas. Guru menjadi pusat dalam proses belajar mengajar, karena itu guru harus lebih kreatif memikirkan berbagai cara untuk memilih metode yang sesuai untuk peserta didiknya dalam proses pembelajaran, yaitu dengan memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran. Aktifitas belajar mengajar dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan internet mengubah pembelajaran yang fokus pada guru menjadi pembelajaran yang fokus pada peserta didik sehingga menimbulkan belajar mandiri yang besar dan peserta didik mudah memperoleh informasi yang dapat dieksploitasi melalui internet serta mendukung proses belajar-mengajar di sekolah dengan manfasilitasi akses ke situs web yang bertema pendidikan, meningkatkan keterampilan pemanfaatan TIK (Teknologi Infomasi dan Komunikasi) dan interaksi di antara sekolah-sekolah, murid dan guru sehingga meningkatkan kualitas pengajaran [1]. Beberdasarkan hasil data observasi kelas Sejarah di SMA Islam Sudirman Ambarawa aktifitas kegiatan pembelajaran dalam kelas menunjukkan angka 45 % serta belum menentukan model pembelajaran kooperatif yang variatif dan masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Pembelajaran hanya dilakukan dengan menggunakan buku panduan kemudian guru menjelaskan materi dengan hanya membaca didepan dan murid hanya menjadi pendengar, sehingga aktivitas siswa bersifat pasif karena hanya mendengar dari guru didalam kelas. Masalah dalam kegiatan belajar mengajar dikelas dapat dipengaruhi beberapa faktor yang dirasakan di SMA Islam Sudirman Ambarawa sehingga penelitian ini didorong oleh kebutuhan tersebut. Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar dikelas kurang maksimal adalah proses belajar mengajar terfokus pada guru di kelas (Teacher-Centered), guru sangat berperan aktif dan siswa hanya sebagai pendengar yang akan membuat aktivitas siswa bersifat pasif oleh karena itu guru akan sangat mempengaruhi kepandaian peserta didiknya. Maka guru di tuntut untuk berfikir kreatif untuk memilih metode yang sesuai untuk peserta didiknya. Berdasarkan uraian tersebut dilakukan penelitian penerapan metode TAI berbantu Google Apps pada mata pelajaran sejarah di SMA Islam Sudirman Ambarawa. Berbagai fitur yang disediakan pada Google Apps memiliki banyak kegunaan dan fungsi, dalam penelitian ini hanya memfokuskan pada Google Sites, Google Slides, Google Docs, dan Google Forms, Google Site merupakan aplikasi Google yang berguna untuk membuat website kemudian Google Docs merupakan aplikasi Google yang berkaitan dengan editing teks mirip dengan MS Word, selanjutnya Google Slides merupakan aplikasi Google untuk presentasi penyampaian materi pembelajaran, dan Google Form untuk media kuis. Google Apps merupakan media yang sesuai untuk mengamati aktifitas kerja kelompok yang dilakukan diluar kelas.
6
Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh data untuk melihat dan menganalisis penerapan model TAI berbantu Google Apps pada mata pelajaran sejarah di SMA Islam Sudirman Ambarawa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode TAI berbantu Google Apps pada mata pelajaran sejarah di SMA Islam Sudirman Ambarawa. Manfaat dari penelitian ini adalah agar peserta didik menjadi aktif dalam proses belajar mengajar dan saling bekerjasama. Sebagai batasan penelitian tidak membahas mengenai hasil belajar. 2. Kajian Pustaka Berkaitan dengan Google Apps yang memanfaatkan akses internet, penelitian terdahulu yang dilakukan Ahmad Sultoni tentang pengaruh pemanfaatan internet sebagai sumber belajar sejarah terhadap motivasi belajar peserta didik kelas XI IPS N 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan [2] menyatakan bahwa semakin tinggi pemanfaatan internet sebagai sumber belajar sejarah, semakin tinggi pula motivasi belajar peserta didik. Penelitian menggunakan metode yang serupa dilakukan Dian Puspita dalam upaya peningkatan motivasi belajar siswa kelas VIII B melalui penerapan metode kooperatif tipe team assisted individualization (TAI) dalam pembelajaran IPS di SMP N 2 Mrebet Purbalingga , dalam penelitian tersebut menyimpulkan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Team Assistes Individualization (TAI) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIIB SMP N 2 Mrebet Purbalingga, yang dibuktikan dengan hasil observasi motivasi belajar siswa yang meningkat dari tahapan siklus berhasil karena telah memenuhi kriteria keberhasilan [3]. Berdasarkan penelitan dan jurnal yang berkaitan, penelitian ini berbeda dengan penelitian Ahmad Sultoni [2] yaitu pemanfaatan internet bahwa peneliti tersebut hanya menyebutkan internet sebagai sumber belajar tetapi tidak menyebutkan sumber internet untuk belajar dan tidak ditujuan peserta didik untuk mengakses internet pada situs atau alamat yang ditentukan. Berbeda juga dengan penelitian metode kerja kelompok yang dilakukan Dian Puspita [3] yang hanya memfokuskan pada hanya penggunaan metode dan tanpa penggunaan internet sehingga penyampaian materi masih konvensional. Berdasarkan uraian yang ada, penelitian ini merupakan pemanfaatan dari media Google Apps yang diakses dengan menggunakan internet dengan metode TAI dalam proses belajar mengajar. Pemanfaatan internet difokuskan pada penggunaan Google Apps yang digunakan sebagai sumber belajar seperti materi pelajaran yang diunggah oleh guru, dan berdiskusi menggunakan chat yang tersedia, mesin pencari langsung dari Google. Metode TAI diterapkan dengan memanfaatkan media Google Apps agar peserta didik dapat terbantu dalam mendapatkan materi. Bagi guru dapat memberikan materi yang dapat diakses oleh peserta didik dengan mudah, melihat siapa saja yang mengerjakan tugas dan dapat memberikan masukan secara langsung dengan peserta didik apabila peserta didik sulit memahami materi. Selain itu Google Apps sebagai suatu inovasi baru dalam mata pelajaran sejarah. Model pembelajaran TAI ini menerapkan bimbingan antar teman yaitu siswa yang pandai bertanggung jawab memberikan pembelajaran terhadap siswa yang lemah. Proses pembelajaran seperti ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kelompok kecil. Siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya, siswa yang lemah dapat terbantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi [4]. Adapun komponen pembelajaran kooperatif TAI digambarkan pada bagan berikut ini : 7
Placement test
Teams
Teaching Group Student Creative
Team Study
Fact test
Team Score Whole class unite
Gambar 1. Komponen pembelajaran kooperatif TAI [4] Model pembelajaran kooperatif tipe TAI memiliki delapan komponen yang tersusun di gambar 1, yaitu: (1) Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas empat sampai enam siswa. (2) Placement test, yakni pemberian pre-tes kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa dalam bidang tertentu. (3) Students creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. (4) Teams study, yaitu tahapan tindakan belajar harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada siswa yang membutuhkannya. (5) Teams scores and teams recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas. (6) Teaching group, yakni pemberian materi secara singkat dari guru menjelang pemberian tugas kelompok. (7) Facts test, yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa. (8) Whole class units, yaitu pemberian materi oleh guru kembali di akhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah [4]. Dalam penelitian ini model pembelajaran TAI dikombinasikan dengan penggunaan Google Apps. Google Apps adalah layanan dari google untuk menggunakan nama domain kostum dengan beberapa produk Google yaitu memiliki beberapa aplikasi web. Dengan fungsional mirip sebuah paket kantor, yang terdiri dari : Gmail, Gtalk, Dokumen dan Sites, kemudian Google Drive suatu layanan cloud storage yang digunakan untuk menyimpan file yang berada di cloud yang dilengkapi dengan kemampuan untuk mengedit beberapa jenis file seperti office maupun gambar seperti salah satu fitur di Google Drive yaitu Google Slides, Doc, dan Forms [5]. Google Drive
8
dapat diakses menggunakan komputer atau smartphone. Fungsinya yaitu menyimpan data pada cloud storage yang berada dipusat data penyimpanan [6]. 3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat naturalistic, yang memandang bahwa peneliti dan yang diteliti adalah memiliki persamaan peran sebagai subjek penelitian [7]. Penelitian dilaksanakan di SMA Islam Sudirman Ambarawa tanggal 11-20 november. Sumber penelitian adalah guru sejarah, dan siswa kelas X MIA 2 SMA Islam Sudirman Ambarawa. Dengan data Primer dari wawancara Guru Sejarah kelas X MIA 2 SMA Islam Sudirman Ambarawa dan Siswa kelas X MIA 2 SMA Islam Sudirman Ambarawa kemudian data Sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti, seperti bukubuku, jurnal ilmiah yang terkait dengan pembelajaran model TAI dan Google Apps. Persiapan Penelitian
Analisis Permasalahan
Studi Pustaka Analisis Kebutuhan Infrastruktur Pengumpulan data
Analisis Infrastruktur
Eksperimen Analisis Pemecahan Masalah
Perancangan Infrastruktur
Penerapan Infrastruktur
Tidak
Sesuai
Revisi Ya
Menyusun Laporan
Gambar 2. Tahapan Penelitian Tahapan pertama yang dilakukan adalah mengevaluasi infrastruktur yang digunakan dalam penelitian, menganalisa kebutuhan infrastruktur, mendesain sistem yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran, pengembangan dengan menerapkan dan mengembangkan kekurangan berjalannya sistem infrastruktur yang diterapkan untuk kebutuhan
9
pembelajaran, dan mengevaluasi berjalannya sistem infrastruktur yang diterapkan untuk kebutuhan pembelajaran. Dengan mengenalkan sistem infrastruktur terlebih dahulu untuk melihat kesiapan dari guru dalam mengguanakan infrastruktur. Persiapan awal penelitian adalah membuat proposal penelitian yang dapat diterapkan diberbagai sekolah sehingga penerapannya dapat dirasakan secara general, sehingga peneliti harus mengetahui kekurangan yang banyak sekolah rasakan dalam pembelajaran. Dari pembuatan proposal tersebut diperkuat dengan studi pustaka dimana penelitian didukung dengan fakta, informasi atau teori-teori dalam menentukan landasan teori, sehingga peneliti juga dapat mengetahui permasalahan ini pernah diteliti atau belum pernah dan mengetahui masalah lain yang lebih menarik untuk diteliti. Selanjutnya yang dilakukan adalah pengumpulan data dengan mengadakan wawancara terhadap guru mata pelajaran, serta melakukan observasi pendahuluan keadaan saat pembelajaran berlangsung sebagai data primer, maka dilakukan identifikasi untuk mengetahui masalah penelitian. Setelah mengetahui permasalahan pokok yang dapat dijadikan focus permasalahan dalam penelitian ini, maka masuk ke analisis infrastruktur untuk membantu dalam membuat perancangan infrastruktur pembelajaran dimana perancangan tersebut berdasarkan data analisis kebutuhan infrastruktur. Berdasarkan pada hasil observasi awal dilapangan, selanjutnya perancangan penelitian untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan penerapan metode TAI berbantu Google Apps pada mata pelajaran sejarah, perancangan dimulai dengan pembuatan website dengan menggunakan Google Sites untuk sarana membagi informasi dan materi pembelajaran. Kemudian membuat powerpoint menggunakan Google Slides untuk penyampaian materi kepada siswa kemudian siswa dapat melihat serta mengunduh materi google slides yang nantinya akan di upload ke Google Sites yang sudah dibuat sebelumnya, kemudian membuat lembar dokumen kerja kelompok dengan menggunakan Google Docs untuk sarana diskusi kelompok siswa, namun dengan syarat harus mempunyai akun gmail siswa untuk membagikan dokumen agar guru dapat turun tangan dalam kerja kelompok siswa. Sebagai tahap akhir membuat soal online menggunakan google form yang dibagikan di Google Sites, setelah itu pemberian penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi.
10
Placement test
Teams
Teaching Group
Slides
Student Creative
Drive
Team Study
Docs
Fact test
Form
Team Score
Sites
Whole class unite
Gambar 4. Perancangan metode TAI berbantu google apps Perancangan infrastruktur model pembelajaran TAI berbantu Google Apps terdiri dari beberapa langkah yang ada di gambar 4 sebagai berikut: (1) Placement test ; pada langkah ini guru memberikan tes awal (pre-test) dengan mengambil nilai harian dari bab sebelumnya yang diperoleh siswa sehingga guru dapat mengetahui kelemahan siswanya. (2) Teams ; pada tahap ini guru membentuk kelompok-kelompok yang bersifat heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa (3) Teaching group ; guru memberikan materi secara singkat sebelum pemberian tugas kelompok menggunakan Google Slides untuk memudahkan dalam penyampaian materi. Siswa dengan mudah dapat melihat materi yang di ajarkan pada Google Sites yang sebelumnya sudah di persiapkan, jadi siswa tinggal mengakses website untuk mendapatkan materi ajar (4) Student creative ; guru perlu menekankan dan menciptakan persepsi bahwa keberhasilan siswa (individu) ditentukan oleh kerberhasilan kelompok, dan keberhasilan kelompok ditentukan oleh keberhasilan individu Selanjutnya (5) Team study ; pada tapan ini guru memberikan tugas kelompok menggunakan Google Docs yang harus dikerjakan setiap kelompok berupa lembar diskusi dan berfasilitas chat untuk berdiskusi siswa bekerja secara kelompok, selain itu digunakan untuk melatih siswa belajar berkomunikasi dalam kelompok. Setiap anggota kelompok belajar secara mandiri dan harus memahami materi. Jika ada anggota kelompok yang belum paham maka siswa yang sudah memahami materi harus memberikan pembelajaran dan pengarahan kepada anggota yang belum paham. (6) Fact test ; Selanjutnya masingmasing anggota kelompok diberikan kuis secara individu menggunakan Google Forms dan hasil dari kuis per individu akan dijumlahkan sebagai nilai kelompok. (7) Team score and team recognition ; pada hasil kerja kelompok dan memberikan penghargaan terhadap 11
kelompok yang berhasil mendapatkan nilai tertinggi sampai ke kelompok yang mendapatkan nilai terendah akan di upload di website. (8) Whole-class units ; sebagai langkah akhir guru menyajikan kembali materi diakhir bab dengan strategi pemecahan masalah untuk seluruh siswa dikelasnya. Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi langsung seperti yang dilakukan Sudjana [8] yaitu dengan pengamatan dan pencatatan yang dilakukan guna memperoleh data mengenai proses penerapan model pembelajaran TAI berbantu aplikasi Google Apps. Kemudian di lanjut dengan wawancara untuk memperoleh informasi mengenai proses pembelajaran sejarah sebelum dan sesudah penerapan metode TAI berbantu google apps, wawancara terhadap guru pengampu terkait pelaksanaan TAI berbantu google apps dan siswa-siswi kelas X MIA 2 untuk memperoleh informasi tentang cara guru menyampaikan materi sejarah hindu budha di indonesia menggunakan model pembelajaran TAI berbantu google apps pada mata pelajaran sejarah terkait dengan kesan dan kesulitan. Setelah itu dokumentasi untuk penelaahan terhadap referensi-referensi yang berhubungan dengan fokus permasalahan penelitian, data hasil penerapan metode TAI berbantu google apps. Analisis data pada penelitian ini menggunakan model yang telah dikemukakan oleh Miles dan Huberman [9] meliputi ; reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau vertifikasi. Peneliti melakukan reduksi data langsung dilapangan tidak hanya pada saat data telah terkumpul baik melalui pengamatan atau wawancara di SMA Islam Sudirman Ambarawa. Guna memperoleh data yang terpilih dan membuang data yang tidak diperlukan, penyajian data dalam penelitian ini menyajikan data dalam bentuk deskripsi, uraian narasi, serta dapat juga diselingi gambar hasil dari penerapan metode TAI berbantu google apps dan data yang terkumpul melalui wawancara dan pengamatan yang dilakukan di SMA Islam Sudirman Ambarawa. Pada dasarnya penarikan kesimpulan sudah dilakukan sejak saat proses pengumpulan data. Hanya saja simpulan yang dilakukan baru bersifat semenatara. Pada langkah ketiga dalam proses analisis data ini dimulai dengan mencapai pola, tema, hubungan, hal-hal yang sering timbul, dan yang mengarah pada penerapan metode pembelajaran TAI berbantu google apps pada mata pelajaran sejarah di SMA Islam Sudirman Ambarawa. Setelah itu data yang terkumpul akan diperiksa kembali dan diujikan kebenarannya dengan triangulasi data yang dilakukan adalah dari kepala jurusan pelajaran dengan guru pengampu dan siswa-siswi kelas X MIA 2 SMA Islam Sudirman Ambarawa akan dibandingkan dari pendapat-pendapat yang muncul sehingga didapatkan kesimpulan akhir sesuai dengan rumusan masalah penelitian. Setelah selesai diterapkan terhapap pembelajaran yang digunakan untuk kelas, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan laporan hasil yang di dapat dari penerapan metode TAI berbantu google apps pada mata pelajaran sejarah di SMA Islam Sudirman Ambarawa yang telah dilakukan. Sehingga didapatkan hasil pengujian yang telah diujikan disekolah yang berdasarkan dengan latar belakang masalah yang terjadi disekolah.
12
4. Hasil dan Pembahasan Penerapan model pembelajaran TAI berbantu Google Apps dimulai dari penjelasan sistem terhadap mata pelajaran dan mendaftarkan user dan password Gmail untuk masuk kedalam sistem Google Apps. Setelah selesai menyampaikan konsep dan guru memahaminya maka selanjutnya pembahasan kompetensi dasar yang diterapkan ke dalam sistem. Dalam pembahasan disepakati untuk menerapkan penelitian pada kompetensi dasar kerajaan-kerajaan hindu budha di Indonesia, sehingga bisa langsung diterapkan dan di sosialisasikan ke dalam kelas dengan persetujuan dari guru pengajar.
Gambar 5 Tampilan beranda google sites. Tampilan halaman Google site pada gambar 5, hak akses administrator untuk guru karena Google Sites milik guru sehingga akses mengunggah infromasi dan materi untuk dipelajari oleh siswa dan dapat mengedit tampilan website sesuai situasi yang dibutuhkan, selanjutnya guru membagi pembahasan pada kompetensi dasar pengalaman kerajaankerajaan hindu budha di Indonesia. Pertemuan selanjutnya penjelasan tentang konsep pembelajaran dan penjelasan berbantu Google Apps pada sistem pembelajaran yang sudah dirancang sebelumnya kepada para siswa. Tahapan Placement Test Guru membagi kelompok dengan melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui akan kelebihan dan kekurangan pada siswanya. Tahapan Teams guru membimbing siswa mendaftarkan diri mereka ke Gmail secara online, dan membagi mereka ke dalam kelompok yang terdiri 4-5 siswa secara heterogen. Setelah semua siswa sudah mempunyai akun gmail siswa dapat masuk ke google drive untuk berbagi dokumen dengan teman satu kelompoknya.
13
Gambar 6. Guru mengunggah materi Kegiatan pembelajaran diawali dengan pengunggahan materi yang dibuat menggunakan google slides yang tampilannya hampir sama dengan powerpoint jadi guru akan mudah dalam memahaminya, setelah itu akan di unggah ke dalam Google Sites seperti pada gambar 6, sehingga siswa dapat dengan mudah untuk mendapatkan materi dengan mengakses https://sites.google.com/site/sejarahissuda.
Gambar 7. Tampilan materi pada google sites Tahapan Teaching Group guru menyampaikan materi menggunakan Google Slides dan siswa dapat melihat materi yang di sampaikan di Google Sites yang sudah guru unggah sebelumnya. pada gambar 7 melihatkan tampilan Google Slides yang telah diunggah ke dalam google sites sehingga peserta didik dapat belajar dan mendapatkan materi dengan mudah. Tahapan Student Creative sebelum guru memberikan tugas diskusi, guru harus memberikan persepsi bahwa keberhasilan nilai individu ditentukan keberhasilan kelompok. Sehingga siswa disamping mengerjakan tugas diskusi, siswa juga saling mengajari teman satu timnya. Tahapan Team Study guru memberikan tugas kelompok berupa soal diskusi kepada masing-masing kelompok setelah melakukan pengamatan pada materi yang sudah disampaikan oleh guru dengan berbantu google slides. Dalam diskusi ini siswa diberikan pertanyaan menggunakan Google Docs yang dibuat oleh guru kemudian dibagikan kepada ketua setiap kelompok dan sebagai ketua kelompok akan membagikan lagi dokumen yang di dapatkan kepada anggota yang lainnya untuk di diskusikan dengan kelompoknya
14
Gambar 8. Lembar diskusi menggunakan google docs. Pada gambar 8 menunjukkan aktivitas siswa pada lembar diskusi yang diberikan oleh guru, disamping itu siswa juga dapat menggunakan fasilitas chat dan komentar yang tersedia dengan syarat online, dalam lembar google docs guru akan melihatkan aktifitas siswa dalam diskusi yang sedang berlangsung, jika diskusi siswa belum selesai bisa dilanjutkan di luar kelas sehingga memudahkan siswa untuk mengakasesnya. Setiap perubahan dalam lembar yang dibagikan, guru akan mengetahui yang dikerjakan setiap kelompok. Pada pertemuan selanjutnya guru meminta siswa berkelompok untuk belajar bersama-sama. Anggota kelompok yang belum paham dan belum bisa mengerjakan tugas diskusi pada pertemuan sebelumnya dapat bertanya kepada anggota kelompok yang sudah paham dan anggota kelompok yang sudah paham wajib memberikan pengarahan atau bimbingan sampai anggota kelompok benar-benar paham. Tahapan Fact Test dengan memberikan kuis secara individu berbantu Google Form siswa di minta duduk terpisah dari kelompoknya dan dapat mengerjakan kuis yang sudah dibuat menggunakan Google Form dan sudah di unggah oleh guru di Goole Sites, siswa diminta mengerjakan kuis yang telah diberikan dan memberikan arahan setelah selesai mengerjakan dilembar paling bawah harus di submit agar jawaban siswa dapat terkumpul pada Google Drive guru. Namun pengerjaan kuis ini diberikan waktu yang singkat, sehingga siswa tidak bisa membuka untuk mencari materi untuk membantu pengerjaannya. Jika waktu yang sudah di tentukan sudah habis maka guru akan menutup kuis agar tidak bisa di akses kembali. Ini akan menanggulangi kecurangan siswa dalam pengerjaan kuis.
15
Gambar 10. Tampilan kuis berbantu google form Tampilan kuisnya seperti pada gambar 10 di atas, di dalam pengerjaan kuis pilihan ganda ini sangat mudah yaitu siswa tinggal online dan memasukkan nama dan nomer absen yang sudah disediakan. Tugas guru tinggal mengawasi setiap siswa yang sedang mengerjakan tugas dan menunggu hasil jawaban setiap siswa.
Gambar 12. Tampilan post pengumuman Tahapan Team Score and Team Recognition, dari hasil tes individu siswa akan dijumlahkan dan dibagi jumlah anggota kelompok maka akan menjadi score nilai kelompok, saatnya memberikan penghargaan kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi akan berdiri di tingkat paling atas sampai kelompok yang mendapat nilai terendah akan berada di tingkat paling bawah, guru akan memposting daftar nama-nama kelompok pada pengumuman website pada gambar 12. Tahapan Whole-Class Units sebagai langkah akhir 16
guru memberikan materi kembali dan mempersilahkan bertanya apakah ada kesulitan dalam kuis yang diberikan, dan guru memberikan masukkan dan arahan. Teknik pengumpulan data berdasarkan hasil observasi langsung yaitu dengan pengamatan dan pencatatan yang dilakukan guna memperoleh data mengenai proses penerapan model pembelajaran tai berbantu aplikasi google apps menunjukkan nilai 82 % mengalami penaikan yang sebelumnya hanya 45 %, serta berdasarkan hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran dan siswa kelas X MIA 2, pelajaran sejarah yang menggunakan buku panduan dan pembelajaran hanya berfokus dengan mengajar guru di dalam kelas saja. Setelah melakukan penelitian berdasarkan masalah yang terjadi pada sekolah SMA Islam Sudirman Ambarawa dimana pembelajaran untuk sejarah memiliki website yang bisa di akses oleh semua siswa mendapatkan materi, kuis dan pengumuman tentang pelajaran sejarah di luar kelas. Setelah melakukan wawancara terhadap 2 orang siswa yaitu Anton dan Wahid, mereka tidak tahu bahwa gmail memiliki berbagai fitur dan kegunaan, yang di kira hanya untuk mengirim dan menerima email saja sekarang mereka tau bahwa gmail memiliki banyak fungsi, salah satunya Google Docs yang bisa mengerjakan tugas secara bersama-sama meski mereka tidak bertemu secara langsung dan saling berkomunikasi untuk saling membantu teman yang belum paham, kata mereka menjadi tidak bosan karena sebelumnya pembelajaran hanya tertuju pada guru ceramah di depan kelas, sehingga ini menjadi pengalaman baru bagi mereka. Awal penjelasan masih bingung karena tidak penah mengakses Google Drive yang tersediah pada akun gmail mereka sebelumnya, tetapi setelah mengetahui fungsi dan keguaannya itu akan mempermudah mereka dalam belajar mengajar, begitu juga kepada guru sangat terbantu dalam hasil kerja setiap siswa dapat dengan terkumpul dengan mudah di Google Drive jugai menu yang ada di Google Apps mudah di pahami. Maka berdasarkan observasi dan wawancara tersebut maka penelitian penerapan model pembelajaran TAI berbantu google apps membantu guru dalam penyampaian materi yang sebelumnya penyampaian materi menggunakan metode ceramah menggunakan buku, menjadi lebih variasi menggunakan google slides serta membantu siswa untuk mendapatkan materi dengan mudah dan dapat aktif berkomunikasi dengan teman . Dalam penerapannya siswa aktif saling berinteraksi dalam kelompok untuk membahas soal kelompok untuk di diskusikan dengan kelompok menggunakan Google Docs, siswa bisa mengerjakan sebuah lembar dokumen secara bersama-sama dengan anggota kelompok, guru dapat memantau aktifitas kerja kelompok dari para siswa kemudian setiap perubahan dalam lembar dokumen kerja kelompok para siswa akan tersimpan secara otomatis pada Google Drive, siswa juga bisa berbagi pengetahuan kepada anggota kelompok yang belum paham, menggunakan fitur chating yang tersedia dan bisa menggunakan fitur komentar untuk bertanya kepada guru. Yang sebelumnya mengerjakan kuis di selembar kertas sekarang lebih dimudahkan dengan menggunakan Google Forms yang menghemat waktu juga proses pengumpulan jawaban yang bergitu mudah. Data yang terkumpul akan di reduksi guna memperoleh data yang terpilih dan membuang data yang tidak diperlukan. Setelah data terkumpul akan diuji kebenarannya dengan triangulasi data yang yang dilakukan dengan kepala jurusan dengan guru pengampu dan siswa-siswi kelas X MIA 2 SMA Islam Sudirman Ambarawa akan dibandingkan pendapat-pendapat yang muncul sehingga didapat kesimpulan akhir yang sesuai dengan rumusan masalah
17
Penelitian ini menghasilkan bahwa penerpan metode TAI berbantu Google Apps, dapat digunakan untuk strategi pembelajaran diluar kelas yang sebelumnya pembelajaran hanya fokus di dalam kelas, siswa dapat aktif belajar diluar kegiatan belajar mengajar disekolahan, siswa dituntut untuk lebih aktif mempelajari materi yang diberikan oleh guru sehingga siswa dapat pembelajaran mandiri dan kelompok untuk belajar bersama saling membantu antar teman satu kelompok untuk bersaing dengan kelompok lain sehingga setiap kelompok-kelompok akan ingin untuk menjadi kelompok yang terbaik. 5. Simpulan dan Saran Berdasarkan dari penerapan infrastruktur dan melalui proses pengumpulan data infrastruktur yang melalui tiga teknik pengumpulan data maka dihasilkan analisa data infrastruktur dengan mereduksi data dari hasil penerapan infrastruktur yang berupa data observasi aktifitas dalam infrastruktur, dokumentasi aktifitas dalam infrastruktur, dan wawancara guru menghasilkan data akhir triangulasi dari analisa data menghasilkan kesimpulan yang dihasilkan dari latar belakang masalah yang terjadi guru menjadi pusat dalam proses belajar mengajar. Model pembelajaran TAI berbantu google apps merupakan model pembelajaran yang yang cocok menjadikan siswa menjadi peranan utama dalam pembelajaran karena siswa dituntut untuk berdiskusi, saling mengajari anggota kelompok dan belajar bertanggung jawab dengan tugas, masing-masing anggota akan berperan aktif untuk kelompoknya. Yang sebelumnya pembelajaran hanya berfokus pada pembelajaran guru di dalam kelas (Teacher Center) dengan dibuatnya website mata pelajaran sejarah memberikan segala informasi materi tentang pelajaran sejarah dapat lebih dinamis karena dapat diterapkan dimana saja dan kapan saja, sehingga siswa dapat belajar mandiri diluar kelas jam belajar tanpa batasan waktu akses. Namun bukan berarti pembelajaran di luar lingkungan kelas lepas dari pengawasan guru, sebagai seorang guru juga harus mengawasi setiap proses belajar siswanya. Dengan berbantu google apps akan menampilkan apa saja yang dilakukan oleh para siswanya, sehingga guru dengan mudah bisa mengawasi proses belajar mengajar. Dengan menerapkan sistem pembelajaran terpusat pada website pendidikan maka akan menjadi sumber belajar mandiri siswa. Untuk pengembangan lebih lanjut penulis memberikan saran yang dapat membantu penelitian selanjutnya diharapkan dapat memanfaatkan seluruh aplikasi Google Apps. Bagi penelitian yang akan melakukan penelitian dengan situasi dan kondisi sekolah yang sama hendaknya menerapkan metode pembelajaran kooperatif yang lebih bervariasi sehingga kegunaan Google Apps bisa digunakan di berbagai metode pembelajaran.
18
Daftar Pustaka [1] Patmanthara, S. 2006, Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Untuk Pengembangan Pembelajaran Melalui WEB Sekolah, Jurnal Teknodik No 19. issuu.com/download-bse/docs/jurnal_nodik_19_full [2] Sultoni, A. 2013. Pengaruh Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Sejarah Terhadap Motivasi Belajar Peserta didik Kelas XI IPS N 1 Wiradesa Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2011/2012, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, Semarang-Indonesia. [3] Dian, P. 2012. Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII B Melalui Penerapan Metode Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Dalam Pembelajaran IPS di SMP N 2 Mrebet Purbalingga, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta-Indonesia . [4] Suyitno, Amin. 2004. Dasar-Dasar Proses Pembelajaran Matematika. Semarang: UNNES Press. [5] Sri Astuti, 2014.Pengaruh Media Google Drive Dengan Metode Kerja Kelompok Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Biologi Di SMA Negeri 1 Tengaran, Universitas Kristen Satya Wacana, SalatigaIndonesia. [6]
Alqisyan,N. 2013. Layanan Cloud Storage yang gratis, http://www.allpcind.com/layanan-cloud-storage-yang-gratis/. Diakses pada 28 November 2013.
[7] Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. [8] Nana Sudjana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. [9] Miles, M. B. & Huberman, A. M. (1984). Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Methods. California; SAGE publications Inc.
19