Norma Tiku Kambuno, M. Nasrum Massi, David Handojo Muljono, 520 Polymerase Gene Mutation Pattern in Patients Chronic Hepatitis B. Pretreatment RSU Wahdin Sudirohusodo
POLYMERASE GENE MUTATION PATTERN IN PATIENTS OF CHRONIC HEPATITIS B PRETREATMENT RSU WAHIDIN SUDIROHUSODO
Norma Tiku Kambuno1, M Nasrum Massi1, David Handojo Muljono1,2,3 1Fakultas
Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, 2Lembaga Biologi Molekul Eijkman, Jakarta, Indonesia, 3Sydney Medical School, University of Sydney, Sydney, Australia
Abstract Hepatitis B is caused by infection with hepatitis B virus (HBV) is a health problem in the world including in Indonesia, the emergence of mutations in the polymerase gene (P gene) HBV can lead to viral resistance to antiviral drugs such as analog nukleos(t)ide. This study aimed to determine the pattern of mutations in the P gene on Pre-treatment of chronic hepatitis B patients. HBV genomes isolated from 72 patients Sudirohusodo Wahidin Hospital, Makassar. HBV DNA is used for detection, amplification and sequencing P gene. P gene amplification was successfully performed on 23 patients (45%), and 19 (82.6%) of them had a mutation in the P gene. Found 1 mutation pattern in 1 patient that can lead to viral resistance to antiviral namely V207M pattern. In addition the most pattern of amino acid substitutions found in P genes is rtL269I P (52.63%), rtT332N (52.63%), rtQ238H (47.36%), and rtM145L (42.10%). Concluded that the pattern of mutations causing resistance to antiviral can be found in 1 patient Pre-treatment while the other patient who are not found show that the treatment can be started. Keywords : Gen P, chronic hepatitis B, Pre-treatment
PENDAHULUAN
penyakit tersebut. Lebih penting
Hepatitis B adalah penyebab utama
penyakit
dunia.
Di
hati
di
seluruh
seluruh
diperkirakan
sekitar
2
lagi 75% dari pengidap tersebut tinggal
didaerah
dunia
belahan
bumi
milyar
berada
Asia
Pasifik,
dimana
Indonesia
(Lavanchy.,
2004).
penduduknya telah terinfeksi oleh
Kementerian
virus hepatitis B dan lebih dari 240
hasil risetnya pada tahun 2008
juta mengidap penyakit infeksi hati
menunjukkan
kronis.
600.000
memiliki prevalensi HBsAg 9,4%
setiap
dan prevalensi anti-HBc 32,8%. Hal
dari
ini bermakna hampir sepertiga dari
Sekitar
penderitanya tahun
akibat
meninggal konsekuensi
*) Dosen Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Kupang
Kesehatan bahwa
melalui Indonesia
Norma Tiku Kambuno, M. Nasrum Massi, David Handojo Muljono, 514 Polymerase Gene Mutation Pattern in Patients Chronic Hepatitis B. Pretreatment RSU Wahdin Sudirohusodo
penduduk
indonesia
terinfeksi
hepatitis
berdasarkan
pernah
replikasinya
terjadi
dan
intermediat
yang
B
klasifikasi
WHO,
melalui
RNA
memerlukan
enzim reverse trancriptase. Hal ini
Indonesia masuk dalam kategori
menyebabkan
endemis
kecepatan mutasi 10 kali lipat lebih
tinggi
(Kemenkes
RI.,
2008).
besar
Penyebab hepatitis B adalah
VHB
dibandingkan
lainnya,
yaitu
memiliki virus
DNA 2x10-
sekitar
virus hepatitis B (VHB), suatu virus
5/nukleotida/tahun
yang
dan
Muljono., 2011; Fung., 2004; JP.V.,
organisasi genetik yang tersusun
2005; Lai CL., 2003). Mutasi pada
dengan
VHB
VHB merupakan masalah utama
yang
dalam penanganan hepatitis B baik
memiliki
struktur
kompak.
merupakan
Genom
genom
kecil
berupa sepasang rantai DNA yang
pada
berbentuk lingkaran dan beruntai
saat
ganda, untai luar berupa lingkaran
berlangsung. Dampak dari adanya
penuh disebut untai negatif dan
mutasi
untai dalam berupa lingkaran tidak
virulensi,
lengkap
disebut
(Coleman.,
2006; RNA
bermutasi
pra-terapi
proses
ditunjukkan
Dandri.,
2012;
kenaikan
sedang
kenaikan
yang
positif
maupun
terapi
adalah
untai
Danny., 2007; Fattovich., 2008). Virus
kondisi
(Muljono., 2009;
tingkat
antara
lain
dengan
tingkat
kegagalan
adanya
replikasi
virus,
deteksi
lebih
mudah
pemeriksaan
dibandingkan
dengan
adanya
pada
laboratorium
resistensi
dan
terhadap
virus DNA karena pada replikasi
antivirus
RNA terjadi proses transkripsi balik
(Hadziyannis.,
dimana sering terjadi penempatan
2004; Dienstag., 2005; Lok., 2003;
nukleotida yang salah dan tidak
Heathcote.,
ada
terjadi pada kondisi prapengobatan
mekanisme
untuk
yang 2003;
2003).
membetulkan kesalahan tersebut
juga
(proofreading).
untuk
pemilihan
yang
tepat
merupakan
Meskipun
virus
DNA,
VHB proses
digunakan
menjadi
Handojo Mutasi
masalah terapi
berikutnya
I.,
yang
penting antivirus setelah
515 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1 JUNI 2014
klinisi memutuskan bahwa pasien
melaporkan
berada pada kondisi membutuhkan
resistensi lamivudin pada 5 dari 18
terapi (Heo., 2004; Dienstag., 2005;
(28%) pasien yang belum diobati.
Lok., 2003).
Sejauh
Resistensi terlihat
lamivudin
pada
pasien
asimtomatik
tanpa
atau
hepatitis
pasien
juga karier
pengobatan B
kronis
adanya
ini
belum
tingkat
ada
data
penelitian mengenai pola mutasi gen
P
pasien
hepatitis
B
prapengobatan pada RSU Wahidin Sudirohusodo.
Hal
itulah
yang
(Huang., 2005; Matsuda., 2004).
mendorong kami untuk melakukan
Resistensi ini berhubungan dengan
penelitian ini dengan tujuan untuk
perubahan struktural pada gen dari
memperoleh informasi bagi para
enzim
klinisi dan sebagai bahan evaluasi
polimerase.
Resistensi
lamivudin juga dapat meningkatkan
pasien
potensi resistensi silang terhadap
menunjukkan adanya mutasi pada
nukleosida analog lainnya sehingga
gen
membatasi
pengobatan yang sesuai sehingga
pilihan
pengobatan
hepatitis P
B
dan
kronis
yang
perencanaan
(Locarnini, 2003). Pengujian untuk
dapat
mengetahui
mutasi
resistensi dan dapat meningkatkan
pada
pasien
efektivitas pengobatan.
berguna
untuk
BAHAN DAN METODE
resistensi tertentu
adanya obat
akan
penentuan terapi obat alternatif. Telah banyak hasil penelitian yang
mengusulkan
mutasi
resistensi
pemberian untuk
pemeriksaan
mencegah
Lokasi
dan
Penelitian
sebelum
Laboratorium
pengobatan
antiviral
Eijkman
ini
dilakukan
Hepatitis,
Jakarta
Pusat
di
Lembaga selama
virus
Maret – Juni 2013. Jenis penelitian
yang dominan yang sesuai dengan
yang digunakan adalah eksperimen
pemilihan
terapi
Locarnini.,
2006).
Kobayashi,
2003
peneliti
dari
spesies
Rancangan
penelitian
obat
menyeleksi
komplikasi
(Fung.,
2004;
dengan menggunakan desain cross
Fung,
2004,
sectional study.
dan
beberapa
Jepang
telah
Populasi dan sampel
Norma Tiku Kambuno, M. Nasrum Massi, David Handojo Muljono, 516 Polymerase Gene Mutation Pattern in Patients Chronic Hepatitis B. Pretreatment RSU Wahdin Sudirohusodo
Populasi
penelitian
adalah
dan serum. Bagian plasma dibuang
pasien hepatitis B kronis rawat inap
dan serum disimpan pada suhu -
dan rawat jalan yang berkunjung ke
200C
bagian
selanjutnya.
Gastro
RS
Wahidin
Sudirohusodo, positif HBsAg atau
untuk
pemeriksaan
Analisis VHB DNA
DNA VHB selama 6 bulan berturut-
Analisis molekuler VHB DNA
turut dan belum pernah mendapat
dilakukan
dengan
mengekstraksi
pengobatan antivirus dalam bentuk
140
serum
menggunakan
apapun dan bersedia ikut dalam
prosedur QIAGEN QIAamp Viral Mini
penelitian dengan menandatangani
kit,
informed
telah
Fragment DNA dari gen polimerase
dikeluarkan Komisi Etik Fakultas
diamplifikasi dengan nested PCR
Kedokteran Universitas Hasanuddin.
menggunakan
Pasien
C,
yang spesifik S2-1 (nt 455-474,
dengan
sens 5’-CAA GGT ATG TTG CCC GTT
penyakit lain tidak diikutkan dalam
TG-3’ dan HS4-2 (nt 1175-1194,
penelitian ini. Sampel penelitian ini
antsisens 5’-GCC AAG TGT TTG CTG
adalah
pasien
ACG CA-3’ sebagai primer luar dan
Hepatitis B kronis sebanyak 5 cc
S88 (nt 462-481), sens; 5’-TGT TGC
untuk setiap pasien dan disimpan
CCG TTT GTC CTC TA-3’ dan HS4-2
pada suhu -20oC.
(970-989),
Metode pengumpulan data
GAT TGG AAG GTG TG-3’ sebagai
consent
dengan
hepatoma dan
darah
yang
hepatitis koinfeksi
vena
23
Pengumpulan sampel darah vena
dilakukan
oleh
petugas
µl
(Qiagen,
valencia,
pasangan
antisens;
CA,USA).
primer
5’-CCT
ATT
primer dalam. Produk hasil PCR dipurifikasi menggunakan metode
kesehatan terlatih, menggunakan
columns
PCR
(QIAGEN
jarum suntik steril. Darah vena
PCR Purification kit, dan dilanjutkan
sebanyak 5 cc dikumpulkan dalam
dengan
tabung dengan antikoagulan EDTA
menggunakan
setelah itu disentrifuge selama 1
ABI
menit, dipisahkan antara plasma
Biosystem,USA). Hasil sekuen DNA
direct mesin
3130x1
QIAquick
sequencing sekuensing (applied
517 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1 JUNI 2014
dianalisis
menggunakan
BioEdit
Distribusi usia, jenis kelamin,
dan Finch TV
genotipe dan subtipe digambarkan
untuk melihat adanya
dalam Tabel 1. Pada penelitian
software v7.0.5.2 versi 1.4.0. mutasi
pada
gen
mensejajarkannya
P
dengan wild
adr sebanyak 8 orang dan ayw
didapatkan
sebanyak 3 orang. Hasil analisis
dari GenBank sebagai konsensus.
filogenetik pada fragmen gen P dari
Penentuan
23 sampel menunjukkan genotipe B
type
(M54923)
dengan
subtipe adw sebanyak 12 orang,
yang
genotype
menggunakan
ditentukan
Phylip
v3.695
berdasarkan
sekuens
dengan
software kedekatan
referensi
yang
sebanyak
16
(69,56%)
dan
genotipe C sebanyak 7 (30,43%). Rentang
usia
subjek
pada
telah diketahui.
penelitian ini adalah 14 hingga 68
HASIL
tahun
Karakteristik sampel
tahun.
dengan
Tabel 1 Demografi dan karakteristik virologi Karakteristik Usia (median,min;max) (+SD) Pria,n Wanita,n Genotipe B,n C,n Subtipe adw,n adr,n ayw,n
n=45 39 (14;68) (14,9) 31 14 33 12 30 8 4
Analisis sekuens gen P Tabel 2. Pola substitusi asam amino pada gen polimerase No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Substitusi Aasam Amino L269I T332N Q238H M145L Y151F N226H A222T Y221F P348S N130D Q238N V271I
Jumlah subjek 10 10 9 8 8 6 6 6 5 5 5 4
rata-rata
39,22
Norma Tiku Kambuno, M. Nasrum Massi, David Handojo Muljono, 518 Polymerase Gene Mutation Pattern in Patients Chronic Hepatitis B. Pretreatment RSU Wahdin Sudirohusodo 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
S213T N248H V267Q T332R Y141F V266I Q238T V224I S135F I163V T332K T332R R127G H126Q D134E R153Q T129L N139K L220V T225A T240K L247F T259S V267H P325Q N338P Q238K V207M
3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Tabel 2 menunjukkan 40 pola substitusi
asam
amino
yang
Q238H
dan
T332N
adalah
pola
substitusi asam amino yang paling
ditemukan, pada 19 (82,6%) dari
banyak
23 sampel yang diteliti. Ke-40 pola
menunjukkan
subtitusi
berdasarkan posisi substitusi asam
asam
amino
tersebut
didapatkan dalam bentuk tunggal atau ganda. Pola substitusi L269I, Gambar 1
muncul.
Gambar
jumlah
amino yang muncul.
1
sampel
519 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1 JUNI 2014
Gambar 1 Jumlah sampel yang mengalami substitusi asam amino pada polimerase
Gambar
2
menunjukkan
baru
yang
ditemukan
dalam
posisi substitusi asam amino yang
penelitian ini termasuk diantaranya
berkaitan
pola rtV207M.
dengan
resistensi
antivirus NA dan bentuk varian Gambar 2 Termin al protein
I(
POL/RT RNaseH 349(rt 1)
183
1
I
Spacer
II(F)
A
692(rt
B
LAM Resisten rtV207M LdT Resisten ADV Resisten rtN236T ETV Resisten rtS202I ADV+LAM Resisten TDF Resisten
845a a
C
rtL80V/I
D
E
rtV173L/rtL180M
rtV84M
rtA181T/V
rtM204V/I/S rtM204I rtQ215S rtS184G/A/T/C/I
rtL180M + rtA181V rtA194T rtS202I/C/G
Penelitian ini rtN139K rtV207M
rtQ130E rtS213T
rtS135F
rtY141F
Gambar 2. Mutasi gen P yang berkaitan dengan resistensi antivirus. Pada penelitian ini mutasi pada gen P yakni Q130E, Y141F,S135F, N139K, V207M, S213T.
PEMBAHASAN Penelitian
Perencanaan ini
memberikan
efektif
dapat
pengobatan dilakukan
yang dengan
informasi kepada para klinisi bahwa
lebih baik jika mengacu pada pola
mutasi pada gen P yang terkait
mutasi
dengan
demikian
antivirus pasien
resistensi dapat
terhadap
ditemukan
pada
prapengobatan.
yang
terapi
‘personalized disesuaikan
ditemukan akan
medicine’ dengan
dengan bersifat yang
kebutuhan
Norma Tiku Kambuno, M. Nasrum Massi, David Handojo Muljono, 520 Polymerase Gene Mutation Pattern in Patients Chronic Hepatitis B. Pretreatment RSU Wahdin Sudirohusodo
pasien
yang
akan
mencegah
komplikasi resistensi.
dilaporkan
resisten
lamivudin,
Penelitian ini menemukan 40
dan
entecavir,
adefovir
seperti telbivudine,
memiliki
pola substitusi asam amino, pada
substitusi
19 (91,1%) dari 23 sampel yang
Pola subtitusi asam amino tersebut
diteliti. Ke-40 pola subtitusi asam
umumnya ditemukan pada pasien
amino tersebut didapatkan dalam
yang telah menerima pengobatan
bentuk tunggal atau ganda, dengan
selama lebih dari 6 bulan. Seiring
distribusi sebagai berikut: 2 sampel
dengan
dengan 1 pola substitusi; 3 sampel
pengobatan maka tingkat resistensi
dengan 2 pola substitusi; 4 sampel
juga semakin meningkat. (Huang.,
dengan 3 pola substitusi; 1 sampel
2005; Matsuda., 2004; Dienstag.,
dengan 4 pola substitusi, 5 dengan
2005;
5 pola substitusi, 1 sampel dengan
demikian, telah dilaporkan bahwa
6 pola substitusi, dan 1 sampel
substitusi yang terkait resistensi
menunjukkan 7 pola substitusi; 1
terhadap NA dapat ditemukan pada
sampel
subjek yang belum mendapatkan
menunjukkan
substitusi
substitusi,
menunjukkan
10
8 1
sampel
amino
tertentu.
berjalannya
Liaw.,
2005).
pengobatan
masa
Meskipun
(Fung.,
2004;
substitusi
Locarnini., 2004; Locarnini., 2006).
dan 2 sampel menunjukkan 12 pola
Hal ini dapat diterangkan karena
substitusi dan 2 sampel dengan 13
mutasi pada genom VHB terjadi
pola substitusi.
secara
Mutasi
pola
pola
asam
pola
yang
umumnya
acak,
dan
membawa mutasi
varian
yang
tertentu akan
ditemukan pada gen P khususnya
tetap bertahan hidup pada saat
regio
pengobatan
reverse
dilaporkan resistensi golongan Liaw.,2005; Beberapa
transcriptase
berkaitan terhadap NA
dan
dengan
berkembang menjadi populasi yang
antivirus
dominan (Zoulim., 2009; Coleman.,
(Dienstag., Locarnini.,
antivirus
diberikan,
yang
2005;
2006;
2003).
2009).
telah
Sharma.,
2005;
Sudoyo.,
521 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1 JUNI 2014
Pada
penelitian
ini
pola
berkaitan
substitusi asam amino yang telah
antivirus.
dilaporkan
dengan
tersebut masih dapat menerima
resistensi ditemukan pada 1 pasien
pengobatan antivirus golongan NA
yakni pola mutasi V207M. Pada
yang
tahun 2010, Schildgen dkk dari
resistensi timbul setelah beberapa
Jerman pertama kali melaporkan
waktu pemberian antivirus, maka
pola mutasi ini yang ditemukan
pengobatan tersebut perlu diikuti
pada
secara berkala untuk mendeteksi
berkaitan
seorang
anak
berumur
9
dengan Hal
ada.
ini
terjadinya
selama
mengkarakterisasi
tahun
dan
telah
menerima antivirus dalam 5 tahun gagal
diterapi
dengan
yang
resistensi
biasanya
membawa
pada
resisten
genotype
kejadian
dan
jenis
mutasi
Pola substitusi asam amino
interferron (hepon) dan lamivudin, pemeriksaan
subjek
yang ada.
terakhir. Pasien tersebut diketahui telah
berarti
Mengingat
tahun penderita hepatitis B kronis 6
resistensi
dilaporkan
mutasi terhadap
yang
penyebab NA
berpola
ditemukan pola rtL180M, rtV207M,
perubahan dari methionin menjadi
rtM204V (YVDD), rtM204K (YKDD)
valin, isoleusin atau dari bentuk
dimana
valin menjadi leusin, leusin menjadi
pola-pola
diketahui resistensi Tidak
tersebut
berkaitan terhadap
ditemukan
dengan lamivudin.
adanya
pola
metionon.
Pola
yang
ditemukan
dalam penelitian ini adalah pola yang
tidak
lasim,
diantaranya
mutasi yang berhubungan dengan
aspartat menjadi timin, glutamin
adefovir akan tetapi penggantian
menjadi
asam
terapi
menjadi
lisin,
dengan
adefovir
tidak
memberikan keuntungan hilangnya
glutamin,
pola mutasi penyebab resistensi
phenilalanin.
dan juga penurunan yang berarti
dampak
dari viremia.
amino
Pada 18 pasien lainnya tidak ditemukan
pola
mutasi
yang
histidin Belum
dari
sifatnya
menjadi
menjadi jelas
perubahan
tersebut non
timin
menjadi
serin
perubahan polar
glutamat,
apa asam
meskipun dari polar
gugus dan
Norma Tiku Kambuno, M. Nasrum Massi, David Handojo Muljono, 522 Polymerase Gene Mutation Pattern in Patients Chronic Hepatitis B. Pretreatment RSU Wahdin Sudirohusodo
kehilangan
sifat
hidrofilisitasnya
menjadi hidrofobik. Terjadinya asam
antivirus,
perubahan
amino
mengkonfirmasi resistensi terhadap
pada
sifat
gen
mengakibatkan
P
penurunan
karena
hampir
semua
kasus resistensi terhadap NA pada awalnya
diidentifikasi
oleh
kenaikan berkelanjutan dari viral
kemampuan virus untuk bereplikasi
load
mengakibatkan kadar virus dalam
pengobatan
serum
tidak
Matsuda., 2004; Millich D., 2003).
terdeteksi (Thedja., 2002; Scalm.,
Namun, kenaikan viral load tidak
2009;
Sharma.,
hanya berkaitan dengan resistensi
2009).
Selanjutnya
rendah
membuktikan diperlukan
sehingga 2005;
Sudoyo.,
untuk
hal
dapat
tersebut
suatu
penelitian
molekuler invitro tersendiri. gen
NA,
yang
karena
disebabkan pasien
terjadi
(Marcellin.,
hal oleh
dalam
antivirus
pada
tersebut
masa 2004;
dapat
ketidakpatuhan mengkonsumsi
dan/atau
faktor
Perubahan asam amino pada
farmakogenomik. Oleh karenanya,
P
berdampak
indikasi adanya resistensi terhadap
Perkembangan
NA harus dipastikan dengan uji
secara
dapat
juga
klinis.
resistensi
obat
dimulai
dengan
genotip dan fenotip ( Zoulim., 2009;
mutasi pada gen polimerase, diikuti
Lim
oleh peningkatan viral load (viral
Locarnini., 2004).
breakthrough), peningkatan kadar ALT
(alanin
2006;
Lok
As.,
2003;
Untuk dapat mengidentifikasi
aminotransferase)
gen yang memiliki sifat resisten
breakthrough)
yang tinggi, sekuen asam amino
(biochemical beberapa
CK.,
bulan
dari VHB polimerase pasien yang
kemudian
mengalami virologic breakthrough
diikuti oleh perkembangan penyakit
seharusnya dibandingkan dengan
hati (clinical breakthrough) (Zoulim.,
sekuen yang diisolasi dari masa
2009; Thedja M., 2010).
prapengobatan pasien yang sama
setelah
minggu
atau
pengobatan
Pengukuran viral load sangat diperlukan untuk memantau dan
(Liaw
YF,2009;
Locarnini,
2003;
Locarnini, 2006). Direct sekuensing
523 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1 JUNI 2014
dapat mendeteksi adanya mutan
Sebagai kelanjutan dari penelitian
jika jumlah mutan yang ada lebih
ini
dari 20% dari total quasispecies.
kloning varian yang ditemukan.
Metode
kloning
bisa
mengatasi
ini,
namun
permasalahan
membutuhkan analisis hasil kloning dalam jumlah besar (Zoulim., 2009; Liaw YF., 2004; Marcellin., 2004; Liaw YF., 2005). Dalam penelitian ini, metode kloning tidak dilakukan, yang
seharusnya
memastikan
bahwa
dapat ada
mutan
penyandi resisten didalam populasi virus (Heo., 2004; Tuncbiek., 2008; Sharifi Z., 2012; Wright TL., 2004). KESIMPULAN DAN SARAN Kami menyimpulkan bahwa mutasi terkait dengan resistensi terhadap NA dapat ditemukan pada pasien
hepatitis
belum
B
kronis
pernah
pengobatan
yang
mendapat
antivirus.
Tidak
ditemukannya mutasi gen P yang terkait dengan resistensi terhadap antivirus pada pasien yang lain menunjukkan
bahwa
pengobatan
NA dapat diberikan dan mutasi terbanyak yang ditemukan pada polimerase adalah rtL269I (39,02%), rtQ238H
(34,14%),
rtT332N
(24,39%), dan rtM145L (21,95%).
disarankan
untuk
melakukan
DAFTAR PUSTAKA Alavian SM., Carman WF. & Jazayeri SM. (2013). HBsAg variants; Diagnostic-escape and diagnostic dilemma. Journal of Clinical virology, 57:201-208 Carman WF., Jazayeri M., Basuni A. & Thomas HC. (2005). Hepatitis B surface antigen (HBsAg) variants. In: Thomas HC, lemon S and Zuckerman AJ editors. Viral Hepatitis. Third edition. USA; Blackwell Publishing. p 225-241 Chu CM. L.Y. (2007) . Chronic hepatitis B virus infection acquired in Childhood: Special emphasis on prognostic and therapeutic implication of delayed HBeAg seroconversion . Journal Viral Hepatology, 14: 147-152). Coleman .P. F. (2006) . Detecting Hepatitis B Surface Antigen Mutans. Journal Emerging Infectious Diseases, 12, No. 2, February http://www.cdc.gov/eid Dandri M. & Locarnini S. (2012). New insight in the pathobiology of hepatitis B virus infection. Journal Viral Hepatology, 15:147152. Danny KW., Tanaka Y., Lai CL., dkk. (2007). in Hepatitis B Virus CoreRelated Antigens as Markers for Monitoring Chronic Hepatitis B Infection. Journal of Clinical Microbiology, Dec. 2007: 394247. Dienstag JL. & Isselbacher KJ. (2005). Acute Viral Hepatitis. In
Norma Tiku Kambuno, M. Nasrum Massi, David Handojo Muljono, 524 Polymerase Gene Mutation Pattern in Patients Chronic Hepatitis B. Pretreatment RSU Wahdin Sudirohusodo
Kasper DL,Braunwald E, Fauci AS, Hauser SL, Longo DL and Jameson JL,Harrison’s Principles of Internal Medicine. 16 th ed. Mc Graw-Hill, 1822-1838. Fattovich G.B.F. & Donato F. (2008). Natural history of chronic hepatitis B: special emphasis on disease progression and prognostic factors. Journal of Hepatology 2 Feb; 48:335-352. Fattovich G. & Zagni I. (2004). Natural History of Hepatitis B and Prognostic factors of Disease progression. Management of patients with viral hepatitis. Journal of Hepatology 2 Feb; 48:203- 220 Fung.S.K. & Lok A.S. (2004). Management of hepatitis B patients with antiviral resistance. International medical press. Antiviral therapy Journal of Hepatology, 9:1013-1026 Hadziyannis SJ. (2003). Treatment of HBeAg-negative chronic hepatitis B. Semin Liver Dis Journal of Hepatology, 23:81-8. Handojo I. (2004). Imunoassai Terapan pada beberapa penyakit Infeksi. Surabaya. Airlangga university press. Heathcote J. (2003). Treatment of HBe antigen-positive chronic hepatitis B. Seminar Liver Disease Journal of Hepatology, 23: 69-80. Heo J. & Cho M. (2004). Detection of YMDD Motif Mutants by Oligonucleotide Chips In Lamivudine Untreated Patients with Chronic Hepatitis B Virus Infection, Journal Korean medical Science, 19: 541-6
Huang ZM., Huang QW.& Qin YQ. (2005). YMDD mutations inpatients with chronic hepatitis B untreated with antiviral medicines. World Journal Gastroenterology, 11:867-70. JP. V. (2005). The Natural History of Chronic Hepatitis B Virus Infection Journal of Clinical Viral, 34: S139-S1142. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Badan Litbang Kesehatan. Laporan Riskesdas Biomedis. (2008). http://perpustakaan .litbang.depk es.go.ig/otomasi//index.php. (diakses 6 juni 2013) Kobayashi S., Ide T. & Sata M. (2003). Detection of YMDD motif mutations in some lamivudineuntreated asymptomatic hepatitis B virus carriers. Journal of Hepatology, 34:584-6 Lavanchy D. (2004). Hepatitis B virus epidemiology, disease burden, tratment and current and emerging prevention and control measeures. Journal Viral hepatology, 11: 97-107. Lai CL., Dienstag J., Schiff E., dkk. (2003). Prevalence and clinical correlates of YMDD variants during lamivudine therapy for patients with chronic hepatitis B. Journal Clinical Infection Disease, 36: 687-96. Liaw YF., Sung JJ., Chow WC., dkk. (2004). Lamivudine for patients with chronic hepatitis B and advanced liver disease. National English Journal Medical, 351:1521-31. Liaw YF. (2005). The current management of HBV drug
525 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1 JUNI 2014
resistance.Journal Clin ical Virology, 34 (Suppl 1):143-6. Liaw. Fan. Y. (2009). Hepatitis B virus Infection. www.thelancet.com. Journal of Hepatology Vol 373 February 14. Lim CK., Tan JTM., Khoo JBS., Ravichandran., dkk. (2006). Correlations of HBV genotypes mutations affecting HBeAg expressin and HBeAg. anti Hbe status in HBV carriers International Journal medical. Science, 3:14-20 Locarnini S. (2003). Molecular virology and the development of resistant mutants: implications for therapy. Seminar Liver Disease; Journal of Hepatology, 25 (Suppl 1): 9-19. Locarnini S. & Mason, W.S. (2006). Celluler and virolgical mechanism of HBV drug resistance. Journal hepatology, 44:422-431 Locarnini S. (2004) Molecular virology of hepatitis B virus. Seminar in Liver Diseases, Journal of Hepatology 24 (Suppl 1):3-10 Lok AS., Lai CL., Leung N., dkk. (2003). Long-term safety of lamivudine treatment in patients with chronic hepatitis B. Journal Gastroenterology, 125: 1714-22. Marcellin P., Lau GK., Bonino F., dkk. (2004). Peginterferon alfa-2a alone, lamivudine alone, and the two in combination in patients with HBeAg-negative chronic hepatitis B. National English Journal Medical, 351: 1206-17. Matsuda M., Suzuki F., Suzuki Y., dkk. 2004. Low rate of YMDD motif mutations in polymerase gene of hepatitis B virus in
chronically infected patients not treated with lamivudine. Journal Gastroenterology, 39:34-40. Millich DLT. (2003). Exploring the Biological Basis of Hepatitis B e Antigen in Hepatitis B Virus Infection. Journal Hepatology, 36:1075-1086. Muljono. H.D. (2009). Aspek Biomolekuler pada Hepatitis B Kronis Persistensi dan resistensi. Lembaga Eijkman Jakarta Indonesia. Slide presentation. Muljono. H. D. (2011). Development of Resistant Mutans. What should we know to minimize resistance. Pertemuan Ilmiah Nasional keXVIII PPHI - KONAS XV PGI-PEGI Surakarta,Slide presentation. Scalm SW. (2009). Natural History of Chronic Hepatitis B in European Countries. Journal of Hepatology, 36:1075-1086 available at: accessed 12 Januari 2013 Schildgen V.,Ziegler S.,Tillmann RL. & Schildgen O. (2010). Novel mutation in YMDD motif and direct neighbourhood in a child with chronic HBV-infection and clinical lamivudine and adefovir resistance-a scholarly case. Journal virology, 7:167 Sharifi. Z., Yari F.Y. & Gharebaghiyan A. (2012). Sequence analysis of the Polymerase Gene in Hepatitis B virus infected Blood Donors in Iran. Archives of iranian medicine, Vol 15, Number 2. Sharma SK, S. N. & Chwla Y. (2005). Hepatitis B Virus: Inactive Carriers. Virology Journal, 2:82. Sudoyo.W.A. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi IV.
Norma Tiku Kambuno, M. Nasrum Massi, David Handojo Muljono, 526 Polymerase Gene Mutation Pattern in Patients Chronic Hepatitis B. Pretreatment RSU Wahdin Sudirohusodo
Jakarta. Pusat Penerbitan IPD. FKUI Thedja, M.D., Roni, M., Harahap. A.R., dkk. (2010). Occult hepatitis B in blood donors in Indonesia: altered antigenicity of the hepatitis B virus surface protein. Hepatologi International Journal, 4 :608-614 Tuncbilek S. (2008). Lamivudine resistance in untreated chronic hepatitis B patients in Turkey,
Turki Journal Gastroenterol, 19,(2) :99-103 Wright TL. (2004). Clinical trial results and treatment resistance with lamivudine in hepatitis B. Seminar Liver Disease; Journal hepatology Suppl, 1:31-6. Zoulim. F., Durantel. D. & Deny. P. (2009). Management and prevention of drug resistance in chronic hepatitis B. Liver International Journal hepatology, 29:108-115