9/7/2012
“Politik Uang dan Rekayasa Politik Ancam Transisi Demokrasi”
Jl Prapanca Raya 101. Kebayoran Baru. Jakarta Selatan Ph +62 21 727 86556/7256355 www.pendiribangsa.com
FFH Founding Fathers House (FFH) adalah;
Sebuah organisasi yang didirikan secara sukarela. Lembaga ini merupakan lembaga/organisasi non partisan yang berbasis pada gerakan moral (moral force) yang memiliki peran penting dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan politik.
Lembaga ini bergerak secara luwes tanpa dibatasi oleh ikatan-ikatan motif politik dan ekonomi. Hadirnya lembaga ini merupakan reaksi atas melemahnya peran kontrol lembaga-lembaga Negara, termasuk partai politik, dalam menjalankan fungsi pengawasan ditengah dominasi pemerintah terhadap masyarakat.
Lembaga ini peduli pada kebijakan-kebijakan pemerintah diformulasikan dan dilaksanakan di dalam usaha untuk memperbaiki kualitas hidup dari seluruh masyarakat Indonesia. Bidang-bidang kepedulian ini meliputi kebijakankebijakan fiskal dan nonfiskal, yang termasuk di dalamnya anggaran negara, investasi, pembangunan manusia, industri, dan kebijakan-kebijakan sektor riil lainnya.
THE FOUNDING FATHERS (FFH)
1
9/7/2012
FFH PROGRAM
Survey Public Opinion Survey Public Opinion Leader Media Monitoring—Media Content Analysis Journals Etc
FOUNDING FATHERS HOUSE
METODOLOGI
Survei dilaksanakan tanggal 9 Mei s/d 9 Juni 2012 di lima (5) Kotamadya di Provinsi DKI Jakarta Jumlah sampel sebesar 2000 responden. Diperoleh melalui teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multistage random sampling). Margin of error (MoE) ± 2.191 persen. Level Confidence 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka dengan bantuan kuesioner. Penentuan responden dalam setiap KK dilakukan dengan bantuan kish grid. Uji kualitas dilakukan melalui telephone-check sebesar 20 persen dari total sampel.
THE FOUNDING FATHERS (FFH)
2
9/7/2012
GENDER & AGAMA
KATEGORI
SAMPEL FFH (n=2000) MEI - JUNI 2012
DATA BPS 2009
2008
JENIS KELAMIN (%) LAKI-LAKI
50.00
49.01
49.10
PEREMPUAN
50.00
50.99
50.90
DEMOGRAFI RESPONDEN
THE FOUNDING FATHERS (FFH)
3
9/7/2012
UMUR KATEGORI UMUR
SAMPEL (%)
15 – 19 Tahun
3.10
20 – 24 Tahun
6.00
25 – 29 Tahun
8.80
30 – 34 Tahun
10.90
35 – 39 Tahun
14.20
40 – 44 Tahun
14.60
45 – 49 Tahun
13.10
50 – 54 Tahun
11.00
55 – 59 Tahun
6.10
60 – 64 Tahun
7.20
>65 Tahun
5.10
PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN
SAMPEL (%)
Tidak pernah sekolah
1.80
Pernah sekolah SD, tapi tidak tamat
2.00
Tamat SD
14.00
Pernah sekolah SLTP, tapi tidak tamat
1.70
Tamat SLTP
14.90
Pernah sekolah SLTA, tapi tidak tamat
1.80
Tamat SLTA
48.00
Tamat program diploma (sarjana muda)
1.60
Pernah kuliah, tapi tidak tamat
5.80
Tamat program sarjana (S-1)
7.40
Tamat program pasca sarjana (S-2/S-3)
1.00
THE FOUNDING FATHERS (FFH)
4
9/7/2012
PEKERJAAN JENIS PEKERJAAN
SAMPEL (%)
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
4.00
Pensiunan (PNS/TNI/Polri)
3.40
Pegawai BUMN/BUMD Pegawai Swasta Petani Nelayan Pengusaha Wirausaha kecil (warung/Kios) Pedagang kecil/pedagang keliling/asongan/K-5/ojek/supir angkot Ibu rumah tangga
0.80 29.00 0.10 0.20 1.30 13.70 5.40
Pelajar/mahasiswa Pengangguran/tidak bekerja Pekerjaan lainnya
3.40 4.20 2.60
32.00
DISTRIBUSI
17%
Jakarta Barat
24%
Jakarta Pusat 10%
28%
Jakarta Timur 21%
THE FOUNDING FATHERS (FFH)
Jakarta Selatan
Jakarta Utara
5
9/7/2012
HASIL SURVEI DKI JAKARTA
REABILITY
Hasil Crombach Alpha sebesar 0,935. Angka ini jauh di atas 0,6. Jadi dapat disimpulkan bahwa reliabilitas dari variabel (Instrument Pilkada DKI 2012) tinggi. Instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh >0,60 (Imam Ghozali, 2002, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, hlm. 133). Jika skala itu itu dikelompok ke dalam lima kelas dengan reng yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterprestasikan sebagai berikut : 1. Nilai alpha Cronbach 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel 2. Nilai alpha Cronbach 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel 3. Nilai alpha Cronbach 0,42 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel 4. Nilai alpha Cronbach 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel 5. Nilai alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel (Triton, 2005)
THE FOUNDING FATHERS (FFH)
6
9/7/2012
Q: Apakah Anda tahu/pernah mendengar bahwa di Jakarta akan dilaksanakan pemilihan gubernur-wakil gubernur?
Tidak tahu
Q: Apakah Anda tahu kapan tepatnya pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta?
5.4
43.6 29.9
26.5
Ya (tahu)
94.6 Dapat menyebutkan Hanya dapat menyebut Tidak dapat tanggal, bulan, dan benar bulan dan menyebutkan baik tahunnya dengan tepat tahunnya saja (Juli bulan maupun (11 Juli 2012) 2012) tahunnya dengan tepat
Q: Apakah Anda menerima atau menolak pemberian sejumlah uang atau sembako dari para calon gubernur dan wakil gubernur kepada pemilih? 52.4
35.1
Menerima
Menolak
Q: Mengapa menerima?
Terima asal tanpa syarat
47.9 1.9 1.0
Politik uang/suap
5.7 32.5 9.4
Untuk keperluan sehari-hari
THE FOUNDING FATHERS (FFH)
1.8
65.4
TT/tidak menjawab Jumlahnya sedikit
Rejeki tidak boleh ditolak
Nambah uang dapur/sembako
TT/tidak menjawab
Q: Mengapa menolak?
TT/tidak menjawab Apresiasi terhadap yang memberikan Terima namun pendirian tidak berubah
12.6
.1 11.2
Tidak yakin dengan janji mereka selama kampanye
1.5
Perbuatan dosa
1.8
Harga diri tidak bisa diperjualbelikan
3.3
Tidak etis/teladan/bermoral/jujur
16.9
7
9/7/2012
Responden memilih/menolak pemberian sejumlah uang/sembako dari para cagub dan cawagub kepada pemilih Menerima Menolak
TT/tidak menjawab
Laki-laki
49.3%
37.8%
13.0%
Perempuan
55.6%
32.3%
12.1%
Responden memilih/menolak pemberian sejumlah uang/sembako dari para cagub dan cawagub kepada pemilih Menerima
Menolak
TT/tidak menjawab
15 - 19 th
56.5%
32.3%
11.3%
20 - 24 th
45.4%
43.7%
10.9%
25 - 29 th
48.3%
39.2%
12.5%
30 - 34 th
51.4%
36.7%
11.9%
35 - 39 th
59.9%
28.9%
11.3%
40 - 44 th
52.9%
33.0%
14.1%
45 - 49 th
52.7%
33.2%
14.1%
50 - 54 th
56.1%
33.0%
10.9%
55 - 59 th
51.6%
38.5%
9.8%
60 - 64 th
49.0%
35.7%
15.4%
65 th <=
42.2%
43.1%
14.7%
THE FOUNDING FATHERS (FFH)
8
9/7/2012
Responden memilih/menolak pemberian sejumlah uang/sembako dari para cagub dan cawagub kepada pemilih Menerima Menolak TT/tidak menjawab Tidak pernah sekolah 71.4% 28.6% .0% Pernah sekolah SD, tapi tidak tamat 65.9% 31.7% 2.4% Tamat SD 64.3% 23.6% 12.1% Pernah sekolah SLTP, tapi tidak tamat 50.0% 20.6% 29.4% Tamat SLTP 59.1% 28.5% 12.4% Pernah sekolah SLTA, tapi tidak tamat 55.6% 25.0% 19.4% Tamat SLTA 50.6% 37.5% 11.9% Pernah sekolah perguruan tinggi, tapi tidak tamat 31.3% 40.6% 28.1% Tamat program diploma (sarjana muda) 44.8% 40.5% 14.7% Tamat program S-1 35.8% 50.7% 13.5% Tamat program pascasarjana (S2/S3) 14.3% 76.2% 9.5%
Responden memilih/menolak pemberian sejumlah uang/sembako dari para cagub dan cawagub kepada pemilih Menerima Menolak TT/tidak menjawab PNS 25.9% 58.0% 16.0% Pensiunan (TNI/Polri/PNS) 40.3% 41.8% 17.9% BUMN/BUMD 26.7% 60.0% 13.3% Pegawai Swasta 50.6% 38.5% 10.9% Petani .0% 50.0% 50.0% Nelayan 66.7% 33.3% .0% Pengusaha 46.2% 50.0% 3.8% Wirausaha kecil (warung, kios) 54.0% 29.2% 16.8% Pedagang (kecil,asongan,keliling, kaki lima), 54.1% 34.9% 11.0% ojek, sopir angkot Ibu Rumah Tangga 57.6% 30.2% 12.2% Pelajar/mahasiswa 47.8% 40.6% 11.6% Tidak bekerja/menganggur 61.4% 31.3% 7.2% Lainnya 56.6% 26.4% 17.0%
THE FOUNDING FATHERS (FFH)
9
9/7/2012
MEDIA YANG DIAKSES Q: Dalam 3 bulan terakhir, seberapa sering mengakses media-media berikut ini?
Media Televisi Koran Radio Internet
Sering 75.85 21.20 11.75 14.55
Tidak Sering Tidak Pernah 22.40 1.75 41.45 37.35 26.85 61.40 14.65 70.8
MONEY POLITIC Politik uang atau politik perut adalah suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang. Baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum.Pembelian bisa dilakukan menggunakan uang atau barang. Politik uang adalah sebuah bentuk pelanggaran kampanye. Politik uang umumnya dilakukan simpatisan, kader atau bahkan pengurus partai politik menjelang hari H pemilihan umum. Praktik politik uang dilakukan dengan cara pemberian berbentuk uang, sembako antara lain beras, minyak dan gula kepada masyarakat dengan tujuan untuk menarik simpati masyarakat agar mereka memberikan suaranya untuk partai yang bersangkutan.(wikipedia) Pasal 73 ayat 3 Undang Undang No. 3 tahun 1999 berbunyi: "Barang siapa pada waktu diselenggarakannya pemilihan umum menurut undang-undang ini dengan pemberian atau janji menyuap seseorang, baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu, dipidana dengan pidana hukuman penjara paling lama tiga tahun. Pidana itu dikenakan juga kepada pemilih yang menerima suap berupa pemberian atau janji berbuat sesuatu."
THE FOUNDING FATHERS (FFH)
10
9/7/2012
KESIMPULAN UMUM Potensi praktik money politic terbuka lebar di masyarakat Jakarta Temuan ini tentu sangat membahayakan terutama bagi perkembangan demokrasi Politik sehat dan sehat politik serta politik etika dan etika politik harus mulai dikampanyekan sebagai gerakn moral KPU dan KPUD harus cerdas memilih teknik kampanye yang efektif agar warga tahu dan mau menggunakan hak pilihnya Bawaslu dan Bawasda harus jeli dan teliti terhadap perilaku pegiat politik yang akan mencederai pelaksanaan hajatan demokrasi
21
TERIMA KASIH Dian Permata Senior Researcher FFH 0812 8765 373
[email protected] www.DianPermata.com www.pendiribangsa.com
THE FOUNDING FATHERS (FFH)
11