Polietilen Tereftalat (PET) POLYETHYLENE TEREPHTHALATE 1. N a m a Golongan Resin Organik (2) Sinonim / Nama Dagang (1) polyster, PET, PETP, arnite, dacron, hostaphan, impet, melinar, melinex, mylar, rynite, terylene, trevira Nomor Identifikasi Nomor CAS
: 25038-59-9
Nomor RTECS(4)
: TR2725000
2. Sifat Fisika Kimia Nama bahan Polietilen Tereftalat (PET Deskripsi (2,3) Produk dalam bentuk chips atau layer. Warna berkisar dari susu putih ke hitam; bening atau berkilau, Titik Leleh 260 0C/ 500 0F, Rumus Molekul (C10H8O4)n, tidak berbau, kerapatan relatif 1.4 g/mL (air=1 g/mL) 1, Tidak larut dalam air. Frasa Risiko, Frasa Keamanan Peringkat NFPA (Skala 0-4) (7): Kesehatan 1
= Tingkat keparahan rendah
Kebakaran 1
= Dapat Terbakar
Reaktivitas 0
= Tidak reaktif
Klasifikasi EC (4) R36/37/38
= Iritasi pada mata, system pernapasan dan kulit
S 26
= Jika mengenai mata, bilas segera denagn sejumlah besar air dan cari pertolongan medis
S 36
= Pakai/kenakan pakaian pelindung yang tepat.
3. Penggunaan (3) PET dapat digunakan untuk botol plastik: botol air dan botol minuman ringan (berkarbonasi). PET juga digunakan sebagai film (PET film atau Mylar) dibuat dengan melakukan aluminasi dengan penguapan lapisan tipis dari logam diatasnya untuk mengurangi permeabilitas, dan untuk membuatnya reflektif dan buram (MPET). Properti ini berguna dalam banyak aplikasi, termasuk kemasan makanan yang
fleksibel dan thermoforming. Karena kekuatan
mekanik yang tinggi, film PET sering digunakan dalam aplikasi rekaman, seperti pada pita magnetik. Kristal PET dapat digunakan sebagai bahan pembuatan nampan. PET juga sebagai bahan serat fiber: tekstile dan ban kabel.
4. Identifikasi Bahaya (2) Dalam kondisi normal penggunaan dari produk PET diharapkan tidak menimbulkan bahaya darurat. Bahaya dari debu yang dihasilkan dari resin. Pemanasan kering di atas 383 º F (195 ºC) dapat menyebabkan gas dan uap yang mampu mengiritasi secara kuat.
Risiko utama dan sasaran organ Bahaya utama terhadap kesehatan dapat mengiritasi saluran pernafasan, kulit dan mata Rute paparan Paparan jangka pendek Terhirup Iritasi pada saluran pernapasan atas, batuk, dan penyumbatan dapat terjadi. Kontak dengan kulit Lelehan dari resin dapat menyebabkan luka bakar. Kontak dengan mata Dapat mengiritasi mata dan kemerahan. Tertelan Not Applicable
5. Stabilitas dan reaktivitas Reaktivitas
: Stabil pada suhu dan tekanan yang normal. Tidak reaktif.(2)
Kondisi yang harus
: -
dihindarkan Incompatibel
: Dapat bereaksi dengan oksidator kuat (5).
Bahaya dekomposisi
: Produk pembakaran akan mengandung karbon
produk
dioksida, karbon monoksida. Dekomposisi termal akan menghasilkan produk yang mengandung asetaldehid dan etilena. (5)
Polimerisasi
: Tidak akan terjadi (2)
6. Penyimpanan (2) Tidak ada tempat penyimpanan khusus yang dibutuhkan.
7. Toksikologi (9) Data Pada Hewan Perkiraan Lethal Dosis (ALD):> 10.000 mg / kg pada tikus-oral.. Uji pada manusia tidak mengakibatkan iritasi kulit atau sensitisasi kulit. Polyethylene Terephthalate bukan merupakan iritan kulit, tetapi dapat menyebabkan iritasi mata ringan. Data Karsinogenik Tidak satupun dari komponen terdaftar dalam IARC, NTP, OSHA atau ACGIH sebagai karsinogen. (5) Data Tumorigenik No Data Data Mutagenik No Data Data Reproduksi No Data. Informasi Ekologi Tidak ada data tersedia. Produk tidak larut dalam air. (5)
8. Efek Klinis Keracunan akut (1) Terhirup Dapat menyebabkan iritasi pada membrane mukosa dengan sakit tenggorokan, batuk, dan sulit bernafas. Kontak dengan kulit Dapat menyebabkan iritasi. Kontak dengan mata Dapat meyebabkan iritasi mata. Tertelan Tidak ada data tersedia Keracunan kronik Terhirup Tidak ada data tersedia Kontak dengan kulit Tidak ada data tersedia Kontak dengan mata Tidak ada data tersedia Tertelan Tidak ada data tersedia
9. Pertolongan Pertama Terhirup (5) Tidak indikasi spesifik, karena senyawa ini tidak berbahaya jika terhirup. Namun, jika terkena gas, uap atau asap dari overheating atau pembakaran, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Panggil dokter bila perlu. Kontak dengan kulit ( 5) Senyawa ini tidak mungkin berbahaya bila kontak dengan
kulit, tetapi
dianjurkan untuk membersihkan kulit setelah kontak. Jika bahan cair terkena kulit, cepat dinginkan dengan air dingin. Jangan mencoba untuk menghapus bahan dari kulit. Segera dapatkan perawatan medis untuk luka bakar. Kontak dengan mata (5) Bila terjadi kontak dengan mata, segera basuh mata dengan air yang banyak minimal selama 15 menit. Jika kontak dengan bahan cair terjadi, segera cari bantuan medis. Jika kontak dengan non-materi cair terjadi, segera hubungi dokter. Tertelan (5) Konsumsi bukan merupakan rute yang diharapkan dari paparan selama penggunaan produk secara normal. Jika tertelan, segera periksakan ke dokter.
10. Penatalaksanaan Stabilisasi a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara. b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida. c. Penatalaksanaan
sirkulasi,
bertujuan
mengembalikan
fungsi
sirkulasi darah. d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis: Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam. Anak-anak: 200-300 µg/kg BB
Dekontaminasi a. Dekontaminasi mata Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya. Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 15-30 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata. Jika kontak dengan material cair, segera bawa ke tenaga medis. Jika kontak dengan material tidak cair, konsultasi dengan tenaga medis. Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit. Jangan biarkan pasien menggosok matanya. Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata. b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) Senyawa ini tidak berbahaya bila dilakukan kontak dengan kulit, namun sebaiknya membersihkan kulit setelah dilakukan kontak. Jika kulit terkena material cair, segera dinginkan kulit dengan air dingin. Jangan mencoba untuk menghapus material dari kulit. Segera lakukan pengobatan untuk luka bakar. c. Dekontaminasi saluran cerna: -
11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri (6) Batas Paparan Udara: PEL (OSHA): Tidak ada TLV (ACGIH): Tidak ada AEL * (DuPont): 10 mg/m3 untuk 8 jam. TWA untuk debu terhirup, total 5 mg/m3 untuk 8 jam. Sistem Ventilasi: Gunakan ventilasi lokal untuk mengontrol gas, uap dan asap dari pengolahan panas. Gunakan kontrol statis. Listrik statis dapat membangun dan membangkitkan debu atau atmosfer sarat pelarut. Ada potensi bahaya ledakan debu. Respirator Pribadi (Disetujui NIOSH): Bila konsentrasi udara melebihi batas paparan, respirator yang disetujui NIOSH harus dipilih berdasarkan pada bentuk dan konsentrasi kontaminan di udara dan sesuai dengan Standar Perlindungan untuk Pernapasan
OSHA (29 CFR 1910,134). Respirator ini tidak diperlukan untuk penggunaan normal. PERINGATAN: respirator tidak dapat melindungi pekerja dalam keadaan kekurangan oksigen. Perlindungan
kulit:
Jika ada potensi untuk kontak dengan bahan panas / cair, kenakan pakaian tahan panas dan sepatu. Pakaian pelindung khusus tidak diperlukan untuk penggunaan normal. Sarung tangan yang direkomendasikan
baik digunakan pada praktik di
industri. Perlindungan mata: Kenakan kacamata kimia coverall splash ketika ada kemungkinan bahan udara (gas)
kontak dengan mata dan wajah. Kenakan pelindung wajah
ketika bekerja dengan bahan cair Rekomendasi Fasilitas Dekontaminasi: Keran untuk bilas mata, fasilitas cuci
12. Manajemen Pemadam Kebakaran Poliester dapat membakar jika terkena polimer flame. Lelehan akan menghasilkan sejumlah kecil produk degradasi volatil (off-gas), salah satunya adalah acetaldehyde. Uap acetaldehyde bila tercampur dengan udara secara spontan dapat terbakar (auto-ignition) pada suhu di atas 347 ºF (175 ºC) produk pembakaran dapat berupa senyawa karbon, hidrogen, dan oksigen; komposisi yang tepat tergantung pada kondisi pembakaran.
(2)
Dalam hal kebakaran, gunakan prosedur pemadam kebakaran normal untuk mencegah penghirupan asap dan gas. Titik Nyala: Tidak Berlaku (5) Auto-ignition: Tidak ada data yang tersedia (5) Gangguan fisik : dapat terbentuk debu dan debu ini potensial akan bahaya
ledakan. Dalam kondisi ini, ikuti Kode Asosiasi Proteksi Kebakaran Nasional Asosiasi Kode dan Standar (NFPA) untuk penanganan debu yang mudah terbakar. Bahaya Kebakaran dan Ledakan: Karbon dioksida, Karbon monoksida Media Pemadam: Kabut Air, Busa, Karbon Dioksida, dan Kimia Kering pemadaman kebakaran: Menjaga orang-orang terkena kobaran api dan anginnya. Kenakan diri dengan peralatan pernapasan. Kenakan perlengkapan perlindungan penuh. (5)
13. Manajemen Tumpahan (5) Tumpahan Kecil: Membersihkan campuran bahan dengan bahan penyerap yang lembab dan pindahkan ke wadah limbah kimia yang cocok Bahan cair bisa tetap panas selama beberapa waktu karena konduktivitas panas yang rendah dari polimer. Berhati-hatilah saat membuang bahan cair.
14. Daftar Pustaka 1. http://msds.chem.ox.ac.uk/PO/polyethylene_terephthalate.html 2. http://www.setonresourcecenter.com/msdshazcom/htdocs//MSDS/A/ARC HIVE/wcd0000a/wcd00af4.htm (diunduh Oktober 2011) 3. http://en.wikipedia.org/wiki/Polyethylene_terephthalate (diunduh Oktober 2011) 4. http://www.sigmaaldrich.com/catalog/ProductDetail.do?D7=0&N5=SEARC H_CONCAT_PNO|BRAND_KEY&N4=429252|ALDRICH&N25=0&QS=ON &F=SPEC (diunduh Oktober 2011) 5. http://www.dakamericas.com/us-en/pdfs/dk0003.pdf (diunduh Oktober 2011)
6. http://msds.dupont.com/msds/pdfs/EN/PEN_09004a2f8002e2ee.pdf (diunduh Oktober 2011) 7. http://www.cadillacplastic.co.uk/media/pdfs/Polyester_Films/melinex/hand s/Melinex_339_MSDS.pdf (diunduh Oktober 2011)