POLA TANAM TANAMAN PANGAN DI LAHAN SAWAH DAN KERING
TEKNOLOGI BUDIDAYA • Pola tanam • Varietas • Teknik Budidaya: penyiapan lahan; penanaman (populasi tanaman); pemupukan; pengendalian hama, penyakit dan gulma; pengairan;pemanenan
FAKTOR LINGKUNGAN PENENTU TEKNOLOGI BUDIDAYA • Iklim :suhu (ketinggian tempat), curah hujan (jumlah dan sebarannya), intensitas radiasi matahari • Tanah : kesuburan dan sifat fisik (lereng dan tekstur tanah)
POLA TANAM •
Pola tanam adalah : menyusun jenis dan tata letak tanaman pada waktu yang bersamaan atau yang berbeda. • Tunggal =Monokultur • Ganda = Multiple Cropping 1. Campuran 2. Tumpangsari 3. Beruntun atau bergilir 4. Sisispan 5. Berlorong 6. Bertingkat
POLA TANAM • Campuran :dua atau lebih jenis tanaman ditanam pada waktu bersamaan dengan jarak tanaman yang tidak beraturan • Tumpangsari : dua atau lebih jenis tanaman ditanam pada waktu bersamaan dengan jarak tanam yang beraturan • Sisipan (relay cropping) : Pola tanam ini seperti tumpangsari, bedanya adalah bahan tanaman kedua ditanam sebelum tanaman pertama dipanen.
POLA TANAM • Beruntun atau bergilir (Sequential planting): dua tanaman atau lebih ditanam pada waktu yang terpisah pada lahan yang sama, sehingga tanaman yang kedua baru ditanam setelah tanaman pertama habis dipanen. • Pola tajuk bertingkat (Multistorey cropping): penanaman diatur dalam dimensi vertikal, yaitu di atas tanah dalam pertumbuhan tajuk dan di bawah tanah dalam pertumbuhan akar. Pohon yang mempunyai ketinggian serta bentuk kanopi dan berakaran beda tumbuh bersama-sama, dan di bawah ditanam jenis tanaman semusim • Pola tanam berlorong (Alley cropping): tanaman semusim ditanam diantara barisan tanaman leguminosae yang berbentuk pohon (lorong seperti lamtoro .
FAKTOR PENENTU POLA TANAM • Agroklimat :curah hujan, suhu, intensitas radiasi matahari • Tanah : kesuburan tanah, sifat fisik tanah (kelerengan) • Tanaman : Interaksi antara tanaman, Gulma, varietas • Hama penyakit : jenis, inang, teknik pengendalian • Keteknikan : peralatan, persiapan lahan, jarak tanam, pengolahan hasil • Sosek : sosial budaya, kondisi kelembagaan, pemasaran
KEUNTUNGAN POLA TANAM GANDA • Dapat meningkatkan kesuburan tanah • Dapat mengurangi laju erosi tanah • Mengurangi serangan hama penyakit dan gulma • Mengurangi resiko kegagalan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani
KENDALA BUDIDAYA TANAMAN DI LAHAN SAWAH • Kesuburan tanah rendah sampai sedang (perlu penambahan pupuk N, P, K) • Kandungan bahan organik rendah (karena hasil panen jarang dikembalikan) • Drainase jelek pada musim hujan, dan tanah kering dan retak pada musim kemarau • Kadar garam tinggi akibat tsunami • Gangguan hama dan penyakit (biasanya pola tanam padi monokultur terus sepanjang tahun) • Kultur teknik lainnya (pengolahan tanah, populasi, dan pemeliharaan lainnya kurang intensif)
KENDALA BUDIDAYA TANAMAN DI LAHAN KERING • Kesuburan tanah sangat rendah sampai tergolong rendah (perlu penambahan pupuk N, P, K) • Kandungan bahan organik sangat rendah (karena hasil panen jarang dikembalikan) • Ketersediaan air rendah • Erosi tanah tinggi • Gangguan hama dan penyakit • Kultur teknik lainnya (pengolahan tanah, populasi, dan pemeliharaan lainnya kurang intensif)
SISTEM PENGELOLAAN TANAMAN DI LAHAN SAWAH • Penentuan tata air : tadah hujan, irigasi (pengaturan golongan air ) • Pemilihan jenis tanaman yang adaptif untuk rotasi atau tumpangsari • Pemilihan varietas yang unggul • Pengembalian sisa hasil panen (pengembalian jerami padi sawah dapat menghemat setengah dosis pupuk rekomendasi Urea, SP36 dan KCl) • Penambahan pupuk organik (pupuk kandang, pupuk hijau, kompos) • Penambahan hara N, P, K (Urea, SP36, KCl) • Rotasi tanaman dan jika memungkinkan melakukan tumpangsari tanaman • Pengendalian hama, penyakit dan gulma
SISTEM PENGELOLAAN TANAMAN DI LAHAN KERING • • • • •
Pemilihan jenis tanaman yang adaptif Pemilihan varietas yang unggul Terasering pada lahan yang miring Pengembalian sisa hasil panen Penambahan pupuk organik (pupuk kandang, pupuk hijau, kompos) • Penambahan pupuk N, P, K (Urea, SP36, KCl) • Penanaman ganda (rotasi tanaman, tumpangsari, atau sisipan) • Pengendalian hama, penyakit, dan gulma