POLA KOMUNIKASI SUPORTER SEPAKBOLA AC MILAN INDONESIA (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Milanisti Sezione Tangerang)
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Humas Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh : Dosta Taruli Gabe NIM. 6662121840
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2017
v
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN “Segala perkara dapat ku tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4 : 13) “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuataan. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (1 Korintus 10 : 13)
Syukur Kepada Allah… Skripsi ini ku persembahkan untuk Papa & Mama tercinta dan kedua kakakku tersayang yang telah membesarkanku, mendidikku, menyayangiku, serta memberikan aku dukungan dan semangat sehingga aku bisa berjuang hingga detik ini… v
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur hanya bagi Tuhan yang Maha Esa, oleh karena anugerahNya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi
dengan judul
:
“POLA
KOMUNIKASI SUPORTER SEPAKBOLA AC MILAN INDONESIA (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Milanisti Sezione Tangerang).” Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena menyadari segala keterbatasan yang ada.Untuk itu demi sempurnanya skripsi ini, penulis sangat membutuhkan dukungan dan sumbangsih pikiran yang berupa kritik dan saran yang bersifat membangun. Skripsi ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua (S.Lumban Gaol dan S.R.R.Siregar) yang telah tulus ikhlas memberikan kasih sayang, cinta, doa, perhatian, dukungan moral dan materil yang telah diberikan selama ini.Terima kasih telah meluangkan segenap waktunya untuk mengasuh, mendidik, membimbing, dan mengiringi perjalanan hidup penulis dengan dibarengi alunan doa yang tiada henti agar penulis sukses dalam menggapai cita-cita. Buat kakak-kakak dan abangku terkasih Novida Riama dan Yandhi Saudara, terima kasih sudah menggandeng tangan saya dalam doa. Khusus untuk abangku Yandhi,Thank you for helping me in everything that I need in the process of making this thesis. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
vi
1. Bapak Prof. Dr. H. Soleh Hidayat, M.Pd. Sebagai Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Periode 2017-2018. 2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si. Sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 3. Ketua Jurusan Komunikasi, Dr.Rahmi Winangsih., M.Si dan Sekertaris Jurusan Ilmu Komuniakasi, Darwis Sagita., M.Ikom. Terima kasih atas segala kenyamanan, dan pemahaman terbaik dalam pengambilan keputusankeputusan yang sangat berarti banyak bagi kami mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 4. Kepada seluruh staff beserta dosen-dosen pengajar, Terima kasih atas transfer ilmu pengetahuannya, semoga berguna dan dapat diimplementasikan oleh saya dalam menghadapi tantangan dunia setelah dunia perkuliahan. 5. Bapak Ikhsan Ahmad, S.Ip., M.S.i sebagai dosen pembimbing 1 dalam proses pembuatan skripsi ini. Terima kasih atas bimbingan dan masukannya. Maaf atas segala tingkah laku atau ucapan yang kurang berkenan dari penulis sebagai mahasiswa yang dibimbing. 6. Bapak Teguh Iman Prasetya, SE., M.S.i sebagai dosen pembimbing 2 dalam proses pembuatan skripsi ini. Terima kasih atas kemudahan, bimbingan dan masukan yang diberikan kepada penulis. Maaf atas segala tingkah laku atau ucapan yang kurang berkenan dari penulis sebagai mahasiswa yang dibimbing.
vii
7. Humas C 2012, Teman angkatan, teman berproses, empat tahun bersahabat bukan waktu yang singkat, pernah kita lalui cinta, amarah, air mata, tawa, bukan sebuah lakon drama tapi alur nyata, saya percaya ini sudah takdir Tuhan menempatkan kita sebagai sekumpulan teman atau menempatkan kita untuk saling mewaraskan hahahaha. 8. My ex-beloved partner, Romi. Thanks for everytime, everywhere, you always beside me. Always give me spirit. Moreover, at the last you leave me alone before my thesis finished. 9. My Best Partner in Spirit, Dewi Mariana Siahaan, Monalisa Sihombing, Maya, Dania Pratiwi dan Putri Wulandari yang telah menjadi teman yang luar biasa sejak maba. Penulis mengucapkan terima kasih untuk doa, perhatian, semangat, bantuan, nasihat, dan persahabatan yang manis ini.. 10. Segenap keluarga besar Milanisti Indonesia Sezione Tangerang Periode 2016, Terimakasih atas bantuannya selama penelitian. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan masukan yang membangun untuk menyempurnakan penelitian ini.Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membaca dan menggunakannya.
Serang, 06 Maret 2017
Penulis viii
ABSTRAK
Dosta Taruli Gabe. NIM 6662121840. Pola Komunikasi Suporter Sepakbola AC Milan Indonesia (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Milanisti Sezione Tangerang). Skripsi. Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pola komunikasi kelompok suporter sepakbola. Peneliti memfokuskan pengurus dan anggota Kelompok Suporter Milanisti (AC Milan Indonesia Suporter) Sezione Tangerang dikarenakan kelompok tersebut merupakan cabang resmi yang berada di kota Tangerang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi partisipan. Studi diskriptif yang diteliti tertuju pada komunikasi antara pengurus dan anggota Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang. Penelitian ini menjelaskan tentang pola komunikasi Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang. Pola komunikasi proses komunikasi internal Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang terdapat dua macam komunikasi yaitu komunikasi kelompok dan komunikasi interpersonal. Hampir seluruh proses komunikasi yang terjadi bersifat non-formal. Komunikasi internal antara pengurus dan anggota Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang dilakukan melalui komunikasi langsung yaitu tatap muka (face–to–face) seperti Rapat Rutin, Nobar (Nonton Bareng), Kopdar (Kopi Darat), Futsal, dan Gathering. Sedangkan dalam proses komunikasi eksternal hanya merupakan komunikasi kelompok. Komunikasi yang bersifat formal dan langsung (tatap muka) hanya terjadi pada saat kegiatan Charity yang berhubungan dengan masyarakat banyak serta pada kegiatan FORKAS (Forum Komunikasi Antar Suporter) saja. Selain kegiatan tersebut baik komunikasi internal pengurus dan anggota kelompok serta komunikasi eksternal kelompok. Milanisti Sezione Tangerang juga berkomunikasi melalui media (mediated). Kelompok ini menggunakan media sosial berbasis internet seperti Email, Blog, Facebook, Twitter, dan instant message (pesan singkat) seperti BBM (Blackberry Messanger) dan WhatsApp. Dari kesimpulan yang telah didapat, saran yang dapat diberikan oleh penelitian ini adalah agar Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangernag lebih meningkatkan kegiatannya lagi, khususnya kegiatan eksternal. Kegiatan – kegitan tersebut bermaksud untuk menambah keakraban dan rasa persaudaraan antar anggota. Selain itu, adanya kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat dan mendatangkan penilaian positif.
Kata kunci: Pola Komunikasi, Suporter Sepakbola, AC Milan Indonesia
ix
ABSTRACT
Dosta Taruli Gabe. NIM 6662121840. Communication Pattern off Football Supporter (Qualitative Descriptive Study of Communication Patterns Milanisti Sezione Tangerang Indonesian). Essay. Department of Communication Studies. Faculty of Social and Political Sciences, University of Sultan Ageng Tirtayasa. 2017 The research have a purpose to discover about communication pattern of football supporter. Researcher focused on the organizer and the members of Milanisti (AC Milan Indonesia Supporter/Indonesian AC Milan Supporter) Sezione Tangerang because the group is the official branch that exist Tangerang. This reasearch is considered as qualitative research and use descriptive study method. Data collection technique used is in-depth interview and partisipatory observation. Descriptive study that examined poited to the communication between the organisator and member of the Milanisti Sezione Tangerang. The research explains about the communication pattern of football supporter group Milanisti Sezione Tangerang. The internal communication pattern of Milanisti Sezione Tangerang consist of two kinds of communication, which are group and interpersonal communication. Almost every communication process happens in informal situation. Internal Communication between the organisators and members of Milanisti Sezione Tangerang done directly (face to face) like Routine Meeting, Nobar (Watch Together), Kopdar (Meet up), Futsal, and Gathering. Whilst in the external communication process, there’s only group communications. Formally and directly (face to face) communication only happens at Charity events that linked to the general society and at the FORKAS (Inter-Supporter Communication Forum). Besides those events, internal communication between organisators and members as well as the external group communications, Milanisti Sezione Tangerang also communicate through media (mediated). The group use internet based social meda like Email, Blog, Facebook, Twitter, and instant message like BBM (Blackberry Messanger) and WhatsApp. From the conclusion, suggestion that the research can give Milanisti Sezione Tangerang are to increase its activity, esspecially external one. Those activities are meant to increase solidarity and fraternity between the members. Furthermore, the existance of Milanisti Sezione Tangerang can be more usefull for the society and give positive valuation.
Keywords: communication pattern, footbal supporter, AC Milan Indonesia
x
DAFTAR ISI Hal COVER ....................................................................................................................... i LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................ ii LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................... iii LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................v KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi ABSTRAK ................................................................................................................ ix ABSTRACT ................................................................................................................x DAFTAR ISI............................................................................................................. xi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ...............................................................................11 1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................11 1.3. Identifikasi Masalah......................................................................................11 1.4. Tujuan Penelitian ..........................................................................................11 1.5. Manfaat Penelitian ........................................................................................12 1.5.1 Manfaat Akademis ...............................................................................12 1.5.2 Manfaat Praktis ....................................................................................12
xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Komunikasi ...................................................................................................13 2.1.1 Unsur Komunikasi...............................................................................13 2.2.1 Karakteristik Komunikasi ...................................................................17 2.3.1 Level Komunikasi ...............................................................................18 2.4.1 Proses Komunikasi .............................................................................20 2.2. Pola Komunikasi ...........................................................................................20 2.3. Komunikasi Kelompok ................................................................................23 2.3.1. Klasifikasi Kelompok dan Karakteristik Kelompok ..........................24 2.3.2. Faktor Personal Karakteristik Anggota Kelompok.............................31 2.3.3. Teori Prestasi Kelompok ...................................................................32 2.4. Komunikasi Antar Pribadi ...........................................................................35 2.4.1. Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal ....................................................37 2.4.2. Tahap Hubungan Antarpribadi ...........................................................38 2.5. Suporter ........................................................................................................40 2.5.1. Dua Sisi Suporter Sepak Bola ............................................................42 2.6. Kerangka Berpikir ........................................................................................45 2.7. Definisi Konseptual .....................................................................................46 2.7.1. Pola Komunikasi .................................................................................46 2.7.2. Kelompok .............................................................................................47 2.7.3. Suporter ................................................................................................47 2.8. Penelitian Terdahulu ....................................................................................48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ................................................................51 xii
3.2 Fokus Penelitian .............................................................................................53 3.3 Lokasi Penelitian............................................................................................54 3.4 Instrumen Penelitian ......................................................................................54 3.4.1
Teknik pengumpulan data ..................................................................54 3.4.1.1 Data Primer ..........................................................................54 3.4.1.2 Data Sekunder ......................................................................55
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...........................................................55 3.6 Jadwal Penelitian ...........................................................................................57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian .................................................................................57 4.2 Pembahasan ............................................................................................................64 BAB V PENUTUP 5.1 Saran ..............................................................................................................143 5.2 Kesimpulan ...................................................................................................143 5.3 Keterbatasan penelitian .................................................................................147 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN I (DOKUMENTASI) LAMPIRAN II (WAWANCARA RESPONDEN) TENTANG PENULIS
xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling banyak digemari oleh sebagian besar manusia di seluruh belahan dunia.Sepak bola digemari oleh semua lapisan masyarakat dari tingkat daerah, nasional, dan internasional. Dari usia anak, dewasa hingga orang tua, mereka senang memainkan sendiri atau sebagai penonton. Tidak hanya dalam segi kegemaran, sepak bola kini telah menjadi suatu bentuk fanatisme.Dimana dalam kaitannya fanatisme yang ada telah membentuk loyalitas dalam suporter-suporter sepak bola itu sendiri.Sepak bola dapat di ibaratkan sudah menjadi suatu kesatuan jiwa raga dalam masyarakat yang secara berangsur membentuk antusias dan loyalitas yang tak terbatas. Sepak
bola
dan
suporter
merupakan
bagian
yang
tidak
bisa
dipisahkan.Dimana ada sepak bola disitu ada suporter.Sepak bola telah mengubah pikiran normal menjadi suatu bentuk kegiatan.Tidak memandang tua, muda maupun anak-anak, kesukaan mereka terhadap klub yang dibelanya telah
menjadikan
bukti
kesetiaan
mereka
terhadap
klub
yang
disukainya.Disudut-sudut jalan dipasang berbagai hiasan bendera maupun spanduk dengan berbagai warna kebesarannya merah, hijau, maupun biru telah menjadi simbol dan identitas mereka. 1
2
Suporter merupakan sebuah kelompok amnesia yang tergabung dalam sebuah pemikiran dan kesamaan pada sebuah hal. Menurut Chols, kata suporter, berasal dari kata kerja(verb) dalam bahasa Inggris to support dan akhiran(suffict)-er. To support artinya mendukung, sedangkan akhiran-er menunjukkan pelaku.Suporter dapat diartikan sebagai sebagian orang yang memberikan suporter atau dukungan.1 Suporter yang cerdas adalah suporter sportif tidak anarkis, tidak lugu, punya pengetahuan dan kepedulian terhadap timnya.Tingkah pola suporter pun bermacam-macam.Suporter yang baik adalah suporter yang selalu memberikan masukan sebagai bentuk perhatian. Suporter yang selalu memberikan apresiasi bila timnya bermain bagus. Namun masih terdapat pula suporter yang bertindak anarkis.Sudah terbukti peristiwa-peristiwa pada umumnya seperti kerusuhan, bentrokan, atau perkelahian baik diluar maupun di dalam sebuah pertandingan kerap terjadi.Dimana kerusuhan, bentrokan, atau perkelahian dalam dunia sepak bola di Indonesia adalah masalah hubungan diantara suporter klub-klub sepak bola.Memang tidak bisa dipungkiri bahwa sulit menghindari gesekan-gesekan antar suporter.Seperti contoh kasus yang baru-baru ini terjadi adalah kerusuhan antara suporter arema dan suporter persebaya dari sleman, jawa tengah. Seperti yang dilangsir pada media online
2
pada tanggal 19 Desember 2015 yang lalu
memberitakan bahwa :
1
S. Hassan dan J.M Chols. 2005. Kamus Bahasa Inggris – Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia 2 http://www.orangdalam.com/kerusuhan-suporter-Sepakbola/4607. Diunduh 11/12/2016
3
Pada saat tim suporter Arema yang hendak pergi ke Sleman untuk mendukung timnya mengalami kejadian naas saat berhenti di salah satu SPBU. Pasalnya, 4 truk yang diduga rombongan team Persebaya datang menghampiri dan menyerang bus tempat suporter Arema berada. Salah satu suporter Arema yang bernama Eko Prasetyo ditarik keluar dan dipukul dengan batu berkali kali hingga tewas ditempat. Tidak hanya memakan satu korban, tetapi korban lain adalah supir bus yang akan membawa suporter Arema ke Sleman, Slamet. Dia di hajar menggunakan bambu karena Slamet menggunakan kaos Arema.Slamet meninggal saat dilarikan ke rumah sakit.3 Contoh kasus kerusuhan seperti ini tidak hanya terjadi Indonesia, di dunia internasional pun hal ini kerap terjadi. Seperti yang dilangsir pada media massa online 4 telah terjadi kerusuhan antar suporter di Sao Paolo, Brasil. Seorang suporter Klub Brasil, Santos, dikabarkan meninggal usai insiden perkelahian antara suporter di Sao Paolo. Berdasarkan laporan setidaknya dua penggemar Santos diserang setelah timnya bermain imbang 0–0 dengan rival satu kota Paulista A1, Minggu 23 Februari 2014, Akibat kejadian itu, seorang suporter berusia 34 tahun meninggal dunia.5 Tak Hanya di Brasil dibeberapa negara benua Amerika dan Eropa pun sering terjadi kerusuhan, Namun dibalik itu semua negara-negara di benua Amerika dan Eropa banyak melahirkan para pemain dan tim Sepak bola profesional, 3
(http://www.orangdalam.com/kerusuhan-suporter-Sepakbola/4607.Diunduh 11/12/2016 Liputan6.com pada hari Minggu tanggal 23 Februari 2014. Diunduh 11/12/2016 5 (www.liputan6.com. Diunduh 25 September 2016. 20.00 WIB) 4
4
serta menggelar acara pertandingan internasional yang melibatkan pemain kelas dunia untuk bermain di ajang bergengsi disaksikan oleh ribuan penonton pun kerap terjadi kerusuhan. Dalam Liga Eropa sering terjadi kerusuhan dalam pertandingan, terutama di Inggris. Sejarah persepak-bolaan mencatat pada pertengahaan 1980 kerusuhan menjadi hal yang umum di Inggris. Banyaknya organisasi Hooligans yang dibentuk oleh para suporter, membuat kerusuhan menjadi hal yang rutin di setiap pertandingan. Hal tersebut semakin diperparah dengan banyaknya suporter yang berkumpul di pub sebelum pertandingan dan berangkat dalam keadaan mabuk. Inggris mempunyai catatan sejarah terpanjang dengan kerusuhan yang pernah terjadi. Peristiwa yang paling dramatis yaitu di Stadion Heysel, Brussel, Belgia.Suporter Liverpool (Inggris) menyerang dengan menyeberangi pagar pembatas.Suporter Juventus (Italia) saat itu panik dan ingin segera meninggalkan tempat itu, tetapi terhalang oleh tembok besar.Tiba-tiba tembok besar itu roboh dan menghantam suporter Juventus, serta menewaskan 39 orang dari Italia.Suporter Juventus yang ingin membalas perilaku suporter Liverpool dihadang oleh aparat kepolisian Belgia, yang menyebabkan tawuran antara polisi dan suporter Juventus. Tragedi ini dikenal dengan nama Tragedi Heysel yang terjadi di Final liga champion. 29 Mei 1985.6 Tawuran suporter di Inggris juga sangat banyakdan tidak sedikitkorban yang ditimbulkannya. Suporter yang suka membuat keributan di Indonesia dikenal dengan istilah Bonek, sedangkan di Inggris lebih dikenal dengan istilah 6
(www.bola.net/fchampions/liverpol-juventus. Diunduh 25 November 2016. 20.20 WIB)
5
Hooligans. Hooligans maupun Bonek merupakan kumpulan suporteryangtidak resmi dari beberapa suporter yang sering kali melakukan kericuhanatautawuran. Pertandingan sepak bola telah melibatkan emosi para suporternya dan tidak jarang
melahirkan
berbagai
aksi
agresivitas
baik
antar
penonton
maupunantarpemain, misalnya tawuran.Suporter yang tawuran seringkali menimbulkan banyak korban. Para suporter yang terkumpul dalam fandom selalu memberikan dukungan yang maksimal terhadap idolanya. Fandom menurut Joli Jensen adalah sekumpulan fans yang bergabung menjadi satu.7 Fans atau suporter yang tergabung dalam suatu fandom ini rela melakukan banyak hal demi tim kesayangannya. Selain menyaksikan pertandingan, saat tim kesayangannya berkunjung ke suatu negara, fandom akan bergerak bersama para suporter mulai dari memberikan sambutan di bandara, hingga mengikuti setiap kegiatan idola di negaranya. Selain itu mereka tak segan-segan untuk mengeluarkan banyak uang untuk membeli segala macam pernak-pernik tentang tim kesayangannya. Mulai dari jersey, syal, bendera, merchandise, bahkan produk dari merk-merk tertentu yang melakukan kerjasama dengan suatu tim. Kelompok – kelompok suporter telah terbentuk di berbagai negara.Bahkan setiap klub di dunia pasti mereka mempunyai kelompok suporter sendiri.Salah satu klub dengan jumlah member kelompok yang besar adalah AC Milan yang menamakan kelompok suporternya dengan Milanisti. Dimana member atas
7
Dennis McQuail. 2002. McQuail’s Reader in Mass Communication Theory. London: SAGE Publicatons
6
Milanisti se-Indonesia telah mencapai 7.000 ribu orang, minimal 200 orang di setiap sezione (kota) menjadi anggota resmi Milanisti.8 Dimulai dari milis, berlanjut ke kopi darat.Dari kopi darat, tercetuslah gagasan membentuk komunitas.Dari kesamaan menggilai AC Milan, maka lahirlah Milanisti Indonesia.Itulah gambaran singkat terbentuknya Milanisti Indonesia.9 Setelah lama berbagi informasi dan berdiskusi melalui milis, pada awal tahun 2003, bertemulah beberapa anggota milis untuk saling mengenal. Dari obrolan awal yang hanya dihadiri oleh 6 orang, ide membentuk komunitas fans Rossoneri kian kuat. Berawal dari hal tersebut maka diadakanlah pertemuan kedua yang dihadiri 10 orang pada 16 Maret 2003. Dibidani Jamzer, Ronald, Arif Ikram, Lena, Ajung, Toel Maldini, Harris Nasution, Toni, Decy dan Gugun, kesepuluh orang tersebut bersepakat pada hari itu juga mendirikan Milanisti Indonesia dan terpilihlah Arif Ikram sebagai presiden pertama Milanisti Indonesia. Wadah terbentuk, kegiatan pun digelar."Standar" saja, acara kumpul-kumpul resmi pertama Milanisti Indonesia adalah nonton bareng alias Nobar. Bekerja sama dengan salah satu tabloid olahraga, Milanisti Indonesia berkumpul untuk menyaksikan bersama-sama duel semifinal Liga Champions 2003, yang kebetulan menghadirkan laga derby della Madonnina. Dari nobar tersebut, Milanisti Indonesia mulai dikenal lebih luas.
8 9
(www.membership.milanisti.or.id/. Di unduh pada tanggal 11 Desember 2016). (www.membership.milanisti.or.id/. Di unduh pada tanggal 11 Desember 2016).
7
Dengan momentum AC Milan tampil sebagai juara Eropa 2003, pendaftaran member semakin bertambah hingga mencapai 200-an orang, termasuk yang berasal dari daerah-daerah di luar Jakarta.Sampai dengan akhir tahun 2003 Milanisti Indonesia mencatat 15% member yang berasal dari luar Jakarta. Pada era kepemimpinan Arif Ikram, eksistensi Milanisti Indonesia ditanam, disebarluaskan, dan dikuatkan, antara lain dengan melakukan aktivitas gathering, maka titik berat pengurus baru lebih kepada pembenahan internal, dan juga meresmikan nama Milanisti Indonesia, dengan lebih menguatkan status hukumnya. Setahun kemudian, tepatnya menjelang akhir 2004, tampuk kepemimpinan Milanisti
Indonesia
berpindah
tangan.Karena
kesibukan,
Arif
Ikram
menyerahkan kepemimpinan kepada James Ricky Tampubolon (Jamzer). Logo lama MI: Pada pertengahan 2006 diadakan pemilihan umum presiden Milanisti Indonesia yang pertama kali. Mungkin ini adalah proses demokrasi pertama di kalangan komunitas fans club yang ada di Indonesia. Pada saat itu ada tiga calon (Tommy, Filbert, dan Rival) yang dipilih oleh kurang lebih 600 anggota.Setelah diadakan pemungutan suara, akhirnya terpilih Filbert Barnabas sebagai PresidenMilanisti Indonesia periode 2006-2008. Pada masa inilah Milanisti Indonesia berkembang tidak hanya di Jakarta, tapi juga sampai keluar daerah. Hingga saat ini Milanisti Indonesia telah meresmikan lima (5) sezione (Bandung, Yogyakarta, Cirebon, Bogor, dan Semarang).Namun di luar sezione yang telah diresmikan, terdapat pula sezione yang telah menjalankan kegiatan rutin seperti sezione Batam, Medan, Padang, Pekanbaru, Bengkulu, Cilegon, Malang, Jember, Palangkaraya, Surabaya, Bali,
8
Makassar, Palu, Manado, dan sezione-sezione lain yang terus berkembang setiap waktunya. Sampai saat ini anggota Milanisti Indonesia masih didominasi oleh kaum adam.Tapi, bukan berarti kami melupakan kaum hawa. Terbukti sejak akhir tahun 2007 Milanisti Indonesia membentuk tim futsal wanita, yang diberi nama Milanisti Angel. Tercatat sudah beberapa kali Milanisti Angel tampil di ajang persahabatan.Saat ini Milanisti Angel melakukan latihan rutin tiap bulannya di IBM Hanggar Futsal, Pancoran, Jakarta Selatan, yang sekaligus sebagai homebase Milanisti Indonesia. Prinsip Milanisti Indonesia sama dengan AC Milan, yaitu: kekeluargaan. Hal itulah yang coba kami tanamkan kepada para anggota. Masa lima tahun telah Milanisti Indonesia lalui. Banyak sekali rintangan yang telah kami hadapi. Mudah-mudahan di tahun-tahun yang akan datang Milanisti Indonesia akan tetap melewati semua rintangan yang menghadang, sehingga bisa terus eksis dan bahkan bisa diakui, bukan saja di Indonesia tapi juga di Italia. Milanisti Sezione Tangerang merupakan kelompok suporter yang memiliki fanatisme tinggi bahkan berlebihan terhadap kesebelasan kesayangannya. Mereka semakin tahun menjadi sorotan eksis bagi publik.Mereka sudah menjadi fenomena sosial yang memiliki korelasi dengan aspek kehidupan lainnya.Ada semacam ambisi kemenangan yang ingin mereka ekspresikan lewat sepak bola. Merujuk atas fenomena suporter dalam suatu kelompok yang telah dianggap negatif oleh masyarakat awam, yang belum banyak tahu tentang bagaimana regulasi atas sebuah kelompok suporter. Milanisti Sezione Tangerang muncul sebagai kelompok suporter atau suatu wadah kordinasi dan kontroling atas
9
seluruh supporter AC Milan khususnya. Judgement masyarakat atas perilaku negatif para suporter selanjutnya berusaha ditampik oleh Milanisti melalui banyak hal termasuk pada kegiatan sosial yang bertajuk Charity. Milanisti Sezione Tangerang sebagai kelompok suporter dalam praktiknya juga dirasa banyak memiliki hal positif dalam eksternalnya, terlihat dari berbagai kegiatan yang sudah dilakukan untuk masyarakat, umumnya masyarakat. Kelompok suporter Milanisti Sezione Tangerang merupakan salah satu contoh kelompok suporter yang kreatif dan positif. Kegitan – kegiatan positif ini lahir karena dalam Milanisti Sezione Tangerang pola komunikasi organisasi yang di terapkan bersifat komunikasi horizontal (setara) dimana antara ketua dan anggota samatingkatannya. Keberadaan suporter atau pendukung seperti Milanisti Sezione Tangerang merupakan salah satu pilar penting yang wajib ada dalam suatu pertandingan sepak bola agar tidak terasa hambar dan tanpa makna.Kelompok suporter merupakan fenomena lebih lanjut dari legalisasi komunitas pendukung suatu kesebelasan. Suporter merupakan orang yang memberikan dukungan, sehingga bersifat aktif. Di lingkungan
sepak bola, suporter erat
kaitannya dengan
dukungan yangdilandasi oleh perasaan cinta dan fanatisme terhadap tim.10 Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti suatu bentuk pola komunikasi dalam Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang, yang mana peneliti akan menggunakan metode penelitian studi deskriptif kualitatif dimana
dengan
menggunakan
metode
penelitian
ini,
peneliti
dapat
menerangkan dan menjelaskan fenomena-fenomena secara praktis, data, objek, 10
Soerjono Soekanto. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press
10
material yang dikumpulkan bukan berupa rangkaian angka melainkan berupa ungkapan bahasa atau wacana melalui interpretasi yang tepat dansistematis. Bogdan dan Taylor dalam pawito11 mengatakan metode penelitian kualitatif sebagai prosedur-prosedur penelitian yang digunakan untuk menghasilkan data deskriptif. Yang dituliskan atau yang diucapkan orang dan perilaku perilaku yang diamati. Lebih spesifik dalam pengumpulan data penulis akan melakukan observasi dan wawancara secara langsung terhadap narasumber sebagai objek penelitian untuk dapat mengetahui dan memaparkan bagaimana pola komunikasi Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang. Dari hal tersebut selanjutnya peneliti merumuskan suatu judul penelitian “Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Milanisti Sezione Tangerang.”
11
Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi. Aksara Yogyakarta.
11
1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pola komunikasi Internal dan Eksternal Suporter Milanisti Sezione Tangerang? 2. Bagaimana pola komunikasi Interpersonal dan komunikasiKelompok suporter Milanisti Sezione Tangerang ?
1.3.
Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pola komunikasi Internal dan Eksternal Suporter Milanisti Sezione Tangerang? 2. Bagaimana pola komunikasi Interpersonal dan komunikasi kelompok suporter Milanisti Sezione Tangerang ?
1.4.
Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Mengetahui pola komunikasi Internal dan Eksternal Suporter Milanisti Sezione Tangerang.
2.
Mengetahui pola komunikasi Interpersonal dan komunikasi Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang.
12
1.5.
Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.5.1. Secara Teoritis Peneliti dapat menerapkan ilmu komunikasi yang diterima peniliti selama menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNTIRTA serta menambah cakrawala pengetahuan dan wawasan peneliti terhadap bentuk pola komunikasi kelompok. 1.5.2. Secara Akademis Diharapkan dapat memperkaya wacana penelitian di bidang ilmu komunikasi, khususnya pola komunikasi kelompok dan perilaku kelompok khususnya dalam kelompok suporter. 1.5.3. Secara Praktis Diharapkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi masukan bagi teman-teman mahasiswa tentang pola komunikasi kelompok suporter.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Komunikasi Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan dengan komunikasi, interaksi, dan sosialiasi. Dengan melakukan komunikasi, manusia bisa saling bertukar informasi, gagasan, ide, dan pengalaman. Komunikasi memegang peranan penting dalam mendekatkan manusia dengan orang lain. Adanya komunikasi akan membentuk jaringan interkasi yang kompleks. “Terjadinya komunikasi adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial (social relations).Masyarakat paling sedikit berhubungan dengan dua orang yang saling berhubungan satu sama lain, karena berhubungan, menimbulkan interaksi sosial (social interaction).Terjadi interaksi sosial disebabkan interkomunikasi (intercommunications).”12 2.1.1.
Unsur Komunikasi Komunikasi yang terjadi di masyarakat pada umumnya merupakan penyampaian informasi maupun pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima) melalui media/saluran tertentu yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung yang memiliki dampak/effect bagi komunikan maupun komunikator itu sendiri.
12
Onong Uchyana Effendy. 2007. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti
13
14
Menurut Harold Lasswell (dalam Mulyana)13, “Komunikasi adalah proses penyampaian pesan/ informasi dari komunikator kepada komunikan melalui media tertentu yang menimbulkan efek, yang digambarkan dengan menjawab pertanyaan Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?“ Unsur – unsur komunikasi merupakan komponen yang harus ada di dalam proses komunikasi agar komunikasi dapat berjalan dengan baik.
Berdasarkan definisi Lasswell (dalam Mulyana) 14, unsur –
unsur komunikasi meliputi : 1) Komunikator (source), Sumber merupakan pihak yang memiliki inisiatif atau kebutuhan dalam berkomunikasi. Sumbernya bisa dari seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan, atau Negara. 2) Pesan (message), pesan merupakan apa yang disampaikan sumber kepada penerima. Pesan bisa berupa simbol verbal maupun non verbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud sumbertersebut. 3) Saluran (channel) adalah media yang digunakan dalam menyampaikan pesan kepadakomunikan 4) Komunikan (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari komunikator. Berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir, dan perasaan, penerima pesan
13 14
Deddy Mulyana, 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Deddy Mulyana, 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
15
ini dapat diartikan sebagai simbol verbal dan atau nonverbal yang diaterima. 5) Umpan balik (effect) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya. Efek yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut, misalnya terhibur, menambah pengetahuan, perubahan sikap, atau bahkan perubahan perilaku. Dapat
diartikan
bahwa
Lasswell
mengganggap
terjadinya
komunikasi akan menimbulkan efek-efek tertentu bagi penerimanya. Efek tersebut timbul akibat reaksi penerima atas penyampaian pesan dari komunikator melalui media tertentu. Seperti yang dikatakan oleh Carl I. Hovland bahwa komunikasi adalah proses yang memungkinkan komunikator menyampaikan rangsangan (lambang verbal non-verbal) untuk mengubah perilaku individu lainnya. Pemahaman yang sama tentang pengertian komunikasi juga dijelaskan oleh Hovland, Janis, dan Kelly (dalam Rakhmat)15 yang sama – sama berprofesi sebagai psikolog bahwa : “communication is the process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behaviour
of
other
individuals
(the
audience)”.
Dapat
disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses dimana
15
Jalaludin Rakhmat. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
16
komunikator menyampaikan stimuli (biasanya berupa bahasa) untuk membentuk tingkah laku orang lain (audiens). Definisi Hovland tersebut menunjukkan bahwa obyek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga membentuk pendapat umum (public opinion). Komunikasi juga dapat membentuk sikap publik yang dalam kehidupan sosial memainkan peranan yang amat penting. Bisa dikatakan bahwa komunikasi merupakan proses mengubah perilaku orang lain.16 Begitu pula dengan kelompok suporter, terdapat unsur-unsur yang memperlancar proses komunikasi. Dalam hal ini pengurus kelompok suporter sebagai
komunikator yang menyampaikan beberapa
informasi mengenai kegiatan kelompok. Pengurus yang mengatur kegiatan maupun peraturan yang ada di kelompok. Pengurus menggunakan media internet sebagai perantara proses komunikasi. Media internet yang dimaksud adalah web, media sosial dan instant message. “Social networking sites, video-sharing sites, wikis, blogs, among many others, have evolved as a result of Web 2.0 concepts and new media technologies. Millions of people around the globe, through social networking (internal, external, or mobile), are recently building online local, regional, and global communities
16
Onong Uchyana Effendy. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
17
to communicate their shared interests and activities, disseminate information, and interact through a variety of web-based tools.”17 Melalui media tersebut, anggota Kelompok Milanisti Sezione Tangerang dapat menerima informasi yang disampaikan dengan baik sehingga terjadi sebuah interaksi yang dapat membentuk pola komunikasi Kelompok Milanisti Sezione Tangerang yang peneliti ingin ketahui.
2.1.2.
Karakteristik Komunikasi Karakteristik komunikasi menurut Riswandi 18 antara lain : 1) Komunikasi adalah suatu proses, komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secaraberurutan. 2) Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan punya tujuan (dilakukan dalam keadaan sadar). 3) Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari para pelaku yang terlibat. Aktifitas komunikasi akan berlangsung dengan baik, apabila pihak-pihak yang terlibat berkomunikasi. 4) Komunikasi bersifat simbolis, komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang.
17
Mahmoud Eid & Stephen J. A Ward. 2009. Editorial: Ethics, new media, and social networks. Global Media Journal, University of Ottawa, Canada 18 Riswandi. 2009. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
18
5) Komunikasi bersifat transaksional, komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan memberi dan menerima. 6) Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu komunikasi menembus faktor waktu dan ruang maksudnya bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama.
2.1.3.
Level Komunikasi Kategori komunikasi berdasarkan tingkat (level), dimulai dari komunikasi yang melibatkan jumlah peserta komunikasi paling sedikit hingga melibatkan jumlah peserta komunikasi yang paling banyak (dalam Mulyana)19, yaitu: 1) Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication), adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Contohnya ketika kita berpikir. 2) Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication), adalah komunikasi antara orang-orang yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal maupun non verbal. 3) Komunikasi kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan
19
Deddy Mulyana, 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
19
memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Contohnya keluarga, tetangga, dan teman-teman. 4) Komunikasi publik (public communication) adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang atau khalayak, yang tidak bisa dikenali satu persatu. Sebagai contoh, pidato, ceramah, dankuliah. 5) Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. 6) Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonym, dan heterogen. Berdasarkan jumlah dan karakter komunikasinya, penelitian ini menggunakan kajian komunikasi kelompok sebagai dasar pola komunikasi Milanisti Sezione Tangerang. Baron dan Byrne20, menyatakan bahwa sekumpulan orang dikatakan kelompok jika para anggotanya memiliki ikatan dan tujuan yang sama dalam mempersatukan mereka dengan melibatkan interaksi antara yang satu dengan yang lain.
20
Robert A. Baron dan Dom Byrne Dom,. Psokologi Sosial.Jakarta:Erlangga
20
Sama halnya dengan Milanisti Sezione Tangerang yang merupakan kumpulan suporter yang memiliki tujuan yang sama. Maka, komunikasi kelompok berlangsung di dalam Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang. 2.1.4.
Proses Komunikasi Effendy21, menyatakan bahwa di dalam proses komunikasi dapat kita ketahui terjadinya interaksi dua belah pihak sebagai berikut: 1) Komunikasi langsung Proses komunikasinya dilakukan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak. 2) Komunikasi tidak langsung Proses komunikasinya dilaksanakan dengan batuan pihak ketiga atau bantuan alat-alat atau media komunikasi.
2.2. Pola Komunikasi Setiap orang dari tempat yang berbeda memiliki cara yang berbeda dalam berkomunikasi.
Karakter
tersebut
akhirnya
memunculkan
suatu
pola
komunikasi yang berbeda antara masyarakat sosial yang satu dengan masyarakat sosial yang lainnya. Pola menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bentuk (struktur) yang tetap; sistem; cara kerja.
21
Onong Uchyana Effendy. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
21
Pola komunikasi adalah suatu gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya.22 Pola komunikasi adalah proses yang dirancang untuk mewakili kenyataan keterpautannya unsur-unsur yang dicakup beserta keberlangsunganya, guna memudahkan pemikiran secara sistematik dan logis. 23 Menurut beberapa pemahaman mengenai pola komunikasi di atas, dapat proses penyampaian pesan antara para pelaku komunikasi yang memiliki kaidah atau norma tertentu secara berulang dan terus-menerus sehingga membentuk perilaku komunikasi yang khas. Kaidah atau norma ini menjadi suatu petunjuk yang membatasi dan mengarahkan perilaku komunikasi tersebut. Pola komunikasi menurut Siahaan (dalam buku Liliweri) 24 terdiri atas beberapa macam, yaitu : a. Pola komunikasi satu arah adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan baik menggunakan media maupun tanpa media, tanpa ada umpan balik dari komunikan dalam hal ini komunikan bertindak sebagai pendengar saja. b. Pola komunikasi dua arah atau timbal balik (Two way traffic communication) yaitu komunikator dan komunikan menjadi saling tukar fungsi dalam menjalani fungsi mereka, komunikator pada tahap pertama menjadi komunikan dan pada tahap berikutnya saling bergantian fungsi. 22
Agoes Soejanto. 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Onong Uchyana Effendy. 2003. Dimensi-Dimensi Komunikasi.Bandung: PT Citra Aditya Bakti. 24 Alo Liliweri.1991. Komunikasi Antarpribadi. Bandung: Citra Aditya Bakti 23
22
Namun pada hakekatnya yang memulai percakapan adalah komunikator utama. Komunikator utama mempunyai tujuan tertentu melalui proses komunikasi tersebut, proses-nya dialogis, serta umpan balik terjadi secara langsung. c. Pola komunikasi multi arah yaitu proses komunikasi terjadi dalam satu kelompok yang lebih banyak di mana komunikator dan komunikan akan saling bertukar pikiran secara dialogis. Pola komunikasi yang terjadi di dalam Kelompok Milanisti Sezione Tangerang, dapat diartikan sebagai cara berkomunikasi yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok secara berulang dan terus menerus, sehingga membentuk suatu perilaku komunikasi yang tetap. Cara tersebut meliputi bagaimana mereka berinteraksi dengan menggunakan simbol-simbol yang telah disepakati sebelumnya, permasalahan atau hambatan yang ditemukan, serta penyelesaian hambatan yang digunakan. Komunikasi efektif merupakan tujuan dari sebuah proses komunikasi. Komunikasi efektif itu sendiri bisa dicapai jika adanya kesamaan pengertian yang dimiliki oleh setiap anggota suporter. Penelitian ini bermaksud mengetahui bagaimana pola komunikasi yang terjadi dalam Kelompok Milanisti Sezione Tangerang.Terdapat banyak hal yang dapat diteliti dari permasalahan ini.Seperti bagaimana mereka menjalin komunikasi, menjaga komunikasi, serta media yang digunakan dalam berkomunikasi.
23
2.3. Komunikasi Kelompok Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.25 Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Sebagian besar teori komunikasi antarpribadi juga berlaku pada komunikasi kelompok. Hal ini dikarenakan komunikasi kelompok melibatkan komunikasi antarpribadi. Komunikasi kelompok (group communication) merupakan komunikasi antara seseorang (komunikator) dengan sejumlah orang (komunikan) yang berkumpul bersama-sama dalam bentuk kelompok.26 Robert F. Bales (dalam Effendy)27 melalui bukunya yang berjudul “Interaction Process Analys” mendefinisikan kelompok kecil (small group) sebagai sejumlah orang yang terlibat dalam interaksi satu sama lain dalam suatu pertemuan yang bersifat berhadapan wajah (face to face meeting), di mana setiap anggota mendapat kesan atau penglihatan antar satu sama lainnya yang cukup ketara, sehingga dia – baik pada saat timbul pertanyaan maupun sesudahnya dapat memberikan tanggapan kepada masing-masing sebagai perorangan.
25
Deddy Mulyana. 2005.Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Onong Uchyana Effendy. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 27 Onong Uchyana Effendy. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 26
24
Menurut Shaw28 komunikasi kelompok merupakan suatu kumpulan individu yang dapat mempengaruhi satu sama lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan, mengambil peranan, terikat satu sama lain dan berkomunikasi tatap muka. Kedua definisi komunikasi kelompok di atas mempunyai kesamaan, yakni adanya komunikasi tatap muka, peserta komunikasi lebih dari dua orang, dan memiliki susunan rencana kerja tertentu untuk mencapai tujuan kelompok. Adapun sifat-sifat komunikasi kelompok antara lain: Kelompok berkomunikasi melalui tatapmuka;
2)
Kelompok memiliki sedikitpartisipan;
3)
Kelompok bekerja di bawah arahan seseorangpemimpin;
4)
Kelompok membagi tujuan atau sasaranbersama;
5)
Anggota kelompok memiliki pengaruh atas satu sama lain.
2.3.1.
1)
Klasifikasi Kelompok dan Karakteristik Kelompok Telah banyak klasifikasi kelompok yang dilahirkan oleh para ilmuwan sosiologi, namun dalam kesempatan ini yang sampaikan hanya tiga klasifikasi kelompok. Charles Horton Cooley (dalam Rakhmat)29 mengatakan bahwa kelompok primer adalah suatu kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan kerjasama.
28 29
Arni Muhhamad. 2011. Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Jalaluddin Rakhmat. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
25
Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang anggota-anggotanya berhubungan tidak akrab, tidak personal, dan tidak menyentuh hati kita. Rakhmat30
membedakan
kelompok
ini
berdasarkan
karakteristik komunikasinya, sebagai berikut: 1) Kelompok Primer dan Sekunder Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Dalam, artinya menembus
kepribadian
kita
yang
paling
tersembunyi,
menyingkap unsur-unsur backstage (perilaku yang kita tampakkan dalam suasana private saja). Meluas, artinya sedikit sekali
kendala
yang
menentukan
rentangandancara
berkomunikasi. Pada kelompok primer diungkapkan hal-hal yang bersifat pribadi. Komunikasi pada kelompok primer bersifat personal. Dalam kelompok primer, yang terpenting ialah siapa dia, bukan apakah dia, sehingga mengkomunikasikan seluruh pribadi. Hubungan antar anggota kelompok primer bersifat unik dan tidak dapat dipisahkan (non-transferable) contoh ketika ibu meninggal ayah kawin lagi, hubungan kita dengan ibu tidak dapat dipindahkan begitu
saja
kepada
ibu tiri.
Tetapi
hubungan kita dengan rekan lama dengan mudah dapat dipindahkan kepada rekan baru (bersifat impersonal). 30
Jalaluddin Rakhmat, 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
26
Komunikasi kelompok primer lebih menekankan aspek hubungan daripada aspek isi. Komunikasi dilakukan untuk memelihara hubungan baik dan isi komunikasi bukan merupakan hal yang sangat penting. Contoh: suami di luar negeri yang mengirim surat tiga kali dalam seminggu bisa jadi bukan karena ada informasi penting melainkan hanya untuk memenuhi kerinduannya. Isi tidak penting. Lain dengan isi surat yang disampaikan dalam lingkungan kantor. Komunikasi kelompok primer cenderung ekspresif. Komunikasi kelompok primer cenderung informal. Pada kelompok sekunder komunikasi bersifat dangkal dan terbatas, nonpersonal, menekankan aspek isi dan cenderung instrumental, dan formal. 2) Tahap Pengembangan Kelompok Seperti manusia, setiap kelompok memiliki siklus: Kelahiran, masa awal, masa dewasa dan akhirnya lenyap. Sejumlah teori telah dikemukakan mengenai pengembangan suatu kelompok.Teoritis sepakat bahwa pertumbuhan dan pengembangan dalam kelompok merupakan hasil kebutuhan anggota perorangan dan tekanan sosial yang diciptakan dalam kelompok itu sendiri.
27
Tekanan yang muncul dalam cara yang dapat diperkirakan,
bersamaan
dengan
berubahnya
kelompok
melalui tingkatan dan tahapan.31 Schutz (1958); Bales dan Strodbeck (1951) dalam buku Tubbs dan Sylvia Moss,32 menyatakan bahwa semua tahap kelompok terjadi dalam setiap pertemuan dan terus terjadi lagi sepanjang usia kelompok tersebut. Teori ini paling mungkin terjadi dan dianggap paling berharga dalam memberikan wawasan mengenai pengembangan kelompok. 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok Anggota-anggota kelompok bekerja sama untuk mencapai dua tujuan, yaitu melaksanakan tugas kelompok dan memelihara moral setiap anggotanya. Tujuan pertama diukur dari hasil kerja kelompok, disebut prestasi (performance) tujuan
kedua
diketahui
dari
tingkat
kepuasan
(satisfacation).Sehingga, bila kelompok yang dimaksudkan untuk saling berbagi informasi (misalnya kelompok belajar), maka keefektifannya dapat dilihat dari beberapa banyak informasi yang diperoleh anggota kelompok dan sejauh mana anggota dapat memuaskan kebutuhannya dalam kegiatan kelompok.
31 32
Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss. 1996. Human Communication. Bandung: Remaja Rosdakarya. Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, 1996. Human Communication. Bandung: Remaja Rosdakarya.
28
Rakhmat33 meyakini bahwa faktor-faktor keefektifan kelompok dapat dilacak pada karakteristik kelompok, yaitu faktor situasional karakteristik kelompok dan faktor personal kerakteristik anggota kelompok: a) Faktor situasional karakteristik kelompok 1)
Ukuran kelompok Hubungan antara ukuran kelompok dengan prestasi kerja kelompok bergantung pada jenis tugas yang harus diselesaikan oleh kelompok. Tugas kelompok dapat dibedakan dua macam, yaitu tugas koaktif dan interaktif. Pada tugas koaktif, masing-masing anggota bekerja sejajar dengan yang lain, tetapi tidak berinteraksi. Pada tugas interaktif, setiap anggota kelompok berinteraksi secara teroganisasi untuk menghasilkan suatu produk, keputusan, atau penilaian tunggal. Pada kelompok tugas koatif, jumlah anggota berkorelasi positif dengan pelaksanaan tugas. Semakin banyak anggota maka semakin besar jumlah pekerjaan yang diselesaikan. Faktor lain yang mempengaruhi
hubungan
antara
prestasi
dan ukuran kelompok adalah tujuan kelompok. Bila tujuan kelompok memerlukan kegiatan konvergen (mencapai suatu pemecahan yang benar), hanya diperlukan kelompok kecil supaya produktif, terutama bila tugas yang dilakukan hanya membutuhkan sumber, keterampilan, dan kemampuan yang terbatas.
33
Jalaluddin Rakhmat. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
29
Bila
tugas
memerlukan
kegiatan
yang
divergen
(seperti
menghasilkan gagasan berbagai gagasan kreatif), diperlukan jumlah anggota kelompok yang lebih besar. Tubbs & Moss34 berpendapat bahwa ukuran kelompok mempengaruhi kinerja dan kepuasan, misalnya kelompok yang lebih besar memerlukan lebih banyak waktu untuk mencapai keputusan, terutama bila memerlukan kebulatan suara. Bila ukuran kelompok bertambah besar akan terbentuk beberapa sub kelompok yang cenderung mempertentangkan dan mengalihkan para anggota dari persoallan yang sedang dihadapi. Senanda dengan Tubbs & Moss dalam hubungan dengan kepuasan, Hare dan Slater (dalam Rakmat)35 menunjukkan bahwa semakin besar ukuran kelompok maka semakin berkurang kepuasan setiap anggotanya. 2) Jaringan komunikasi Terdapat beberapa tipe jaringan komunikasi, diantaranya adalah sebagai berikut: roda, rantai, Y, lingkaran, dan bintang. Pada jaringan komunikasi bintang, jaringan ini disebut juga jaringan komunikasi semua saluran atau all channel sehingga setiap anggota dapat berkomunikasi dan melakukan timbal balik dengan semua anggota kelompok yang lain. Hampir sama dengan skema lingkaran dalam artian semua anggota adalah sama dan
34 35
Stewart L. Tubbs, dan Sylvia Moss. 1996. Human Communication. Bandung: Remaja Rosdakarya. Jalaluddin Rakhmat. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
30
semuanya juga memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi anggota lainnya. Pola ini memungkinkan adanya partisipasi anggota secara umum. 3) Kohesi kelompok Kohesi kelompok didefinisikan sebagai kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok, dan mencegahnya meninggalkan kelompok. McDavid dan Harari (dalam Rakhmat)36 menyarankam bahwa kohesi diukur dari beberapa faktor sebagai berikut: ketertarikan anggota secara interpersonal pada satu sama lain; ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok; sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat untuk memuaskan kebutuhanpersonal. Kohesi kelompok erat hubungannya dengan kepuasan anggota kelompok, makin kohesif kelompok makin besar tingkat kepuasan anggota kelompok.Dalam kelompok yang kohesif, anggota merasa aman dan terlindungi, sehingga komunikasi menjadi bebas, lebih terbuka, dan lebih sering.Pada kelompok yang kohesifitasnya tinggi, para anggota terikat kuat dengan kelompoknya, maka mereka semakin mudah melakukan konformitas. Makin kohesif kelompok, makin mudah anggota-anggotanya tunduk pada norma kelompok, dan makin tidak toleran pada anggota yang devian.
36
Jalaluddin Rakhmat. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
31
b) Kepemimpinan Kepemimpinan adalah komunikasi yang secara positif mempengaruhi kelompok untuk bergerak ke arah tujuan kelompok. Kepemimpinan adalah
faktor yang paling menentukan keefektifan komunikasi
kelompok. White dan Lippit (dalam Rakhmat)37 mengklasifikasikan tiga gaya kepemimpinan: otoriter; demokratis; dan lMilanisti Sezione Tangerangsez faire. Kepemimpinan otoriter ditandai dengan keputusan dan
kebijakan
yang
seluruhnya
ditentukan
oleh
pemimpin.
Kepemimpinan demokratis menampilkan pemimpin yang mendorong dan
membantu
anggota
kelompok
untuk
membicarakan
dan
memutuskan semua kebijakan. Kepemimpinan lMilanisti Sezione Tangerangsez faire memberikan kebebasan penuh bagi kelompok untuk mengambil keputusan individual dengan partisipasi pemimpin yangminimal.
2.3.2.
Faktor Personal Karakteristik Anggota Kelompok Rakhmat38
menyatakan
bahwa
terdapat
dua
dimensi
interpersonal yang mempengaruhi keefektifan kelompok antara lain: 1) Kebutuhan interpersonal William C. Schultz (1966) merumuskan Teori FIRO (Fundamental
Interpersonal
Relations
Orientatation),
menurutnya orang menjadi anggota kelompok karena didorong
37 38
Jalaluddin Rakhmat. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Jalaluddin Rakhmat. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
32
oleh tiga kebutuhan intepersonal sebagai berikut: 1) Ingin masuk menjadi bagian kelompok(inclusion). 2) Ingin
mengendalikan
orang
lain
dalam
tatanan
hierakis(control). 3) Ingin memperoleh keakraban emosional dari anggota kelompok yang lain (afeksi). 2) Tindak komunikasi Mana
kala
kelompok
bertemu,
terjadilah
pertukaran
informasi. Setiap anggota berusaha menyampaikan atau menerima informasi (secara verbal maupun nonverbal). Robert Bales
(1950)
mengembangkan
sistem
kategori
menganalisis tindak komunikasi, yang kemudian
untuk dikenal
sebagai Interaction Process Analysis (IPA).
2.3.3.
Teori Prestasi Kelompok Teori Prestasi kelompok dikemukakan oleh Stogdill pada tahun 1959
(dalam Wirawan).39 Stogdill menganggap bahwa teori-teori tentang kelompok pada umumnya didasarkan pada konsep tentang interaksi yang memiliki kelemahan teoritis tertentu.Maka dari itu, Stogdill mengajukan teori prestasi kelompok.Teori ini, menyertakan masukan (input), variabel media, dan prestasi (output) dari suatu kelompok.
39
Sarlito Wirawan, 2005. Psikologi Sosial Kelompok dan Terapan. Jakarta : Balai Pustaka.
33
Teori ini merupakan hasil pengembangan dari teori-teori sebelumnya yang tergolong dalam tiga orientasi yang berbeda, seperti: orientasi penguat (teori-teori belajar), orientasi lapangan (teori-teori tentang interaksi), dan orientasi kognitif (teori-teori tentang harapan). Asumsi dasar dari teori ini adalah proses terjadinya dalam kelompok dimana dimulai dari masukan ke keluaran melalui variabel-variabel media. Dalam teori ini akan terdapat umpan balik (feed-back). Berikut ini adalah penjabaran teori prestasi yang terbagi atas beberapa faktor yang mempengaruhi suatu kelompok, yaitu : 1. Masukan dari anggota Masukan dari anggota merupakan sumber input. Menurut Stogdill, kelompok adalah suatu sistem interaksi yang terbuka. Struktur dan kelangsungan sistem sangat bergantung pada tindakan-tindakan anggota dan hubungan antara anggota. Ada tiga elemen penting yang termasuk dalam masukan anggota, yaitu : interaksi sosial (menyatakan suatu hubungan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, interaksi ini terdiri atas aksi dan reaksi antara anggota-anggota kelompok yang berinteraksi); hasil perbuatan (bagian dari suatu interaksi yang dapat diaplikasikan dalam bentuk kerja
sama,
berencana,
menilai,
berkomunikasi,
membuat
keputusan); dan harapan (kesediaan untuk mendapatkan suatu penguat, fungsi dari harapan ini adalah sebagai dorongan (drive), perkiraan tentang menyenangkan atau tidaknya hasil, dan perkiraan tentang kemungkinan hasil itu akan benar-benar terjadi).
34
2. Variabel media Variabel media menjelaskan mengenai beroperasi dan berfungsinya suatu kelompok. Elemen-elemen yang ada di dalamnya, yaitu : struktur formal (struktur formal mencakup fungsi dan status dimana kelompok terdiri atas individu-individu yang masing-masing membawa harapan dan perbuatannya sendiri) dan struktur peran (struktur peran mencakup tanggung jawab dan otoritas dimana individu yang menduduki posisi tertentu hampir tidak berpengaruh pada status dan fungsi posisi tersebut). 3. Prestasi kelompok Prestasi kelompok merupakan output atau tujuan dari kelompok. Ada tiga unsur yang menentukan prestasi kelompok, yaitu: produktivitas (derajat perubahan
harapan
tentang
nilai-
nilai yang dihasilkan oleh perilaku kelompok), moral (derajat kebebasan dari hambatan-hambatan dalam kerja kelompok menuju tujuannya, dan kesatuan (tingkat kemampuan kelompok) untuk mempertahankan struktur dan mekanisme operasinya dalam kondisi yang penuh tekanan (stress).
35
2.4. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication) Komunikasi antarpribadi sebenarnya merupakan suatu komunikasi dua orang, dimana terjadi kontak dalam bentuk percakapan.Komunikasi ini bisa berlangsung secara berhadapan muka (face to face) bisa juga melalui sebuah media, umpama-nya telepon.40 Menurut Effendy,41 pada hakekatnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antar komunikator dengan komunikan, komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga. Pada saat komunikasi dilancarkan, komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya positif atau negatif, berhasil atau tidaknya. Sehingga dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya. Dalam Pawito,42 dijelaskan bahwa komunikasi antarpribadi pada dasarnya merupakan jalinan hubungan interaktif antara individu dan individu lain dimana lambang-lambang pesan efektif digunakan, terutama lambang bahasa. Penggunaan lambang-lambang bahasa verbal, terutama yang bersifat lisan, dalam kenyataan kerap kali disertai dengan bahasa isyarat.Komunikasi antarpribadi pada umumnya dipahami lebih bersifat pribadi (private) dan berlangsung secara tatap muka (face toface).
40
Onong Uchyana Effendy. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Onong Uchyana Effendy. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 42 Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: PT. LKIS Pelangi Aksara Yogyakarta. 41
36
Kathleen S. Verderber (dalam Muhammad)43 mengemukakan bahwa komunikasi antarpribadi merupakan proses komunikasi melalui mana orang menciptakan dan mengelola hubungan mereka, melaksanakan tanggung jawab secara timbal balik dalam menciptakan makna. Komunikasi antar pribadi merupakan sebuah proses rangkaian sistematis perilaku yang bertujuan yang terjadi dari waktu ke waktu atau berulangkali. Komunikasi antarpribadi berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka di mana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung.Komunikasi antarpribadi merupakan komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk verbal atau non-verbal, seperti komunikasi pada umumnya komunikasi antarpribadi selalu mencakup dua unsur pokok yaitu isi pesan dan bagaimana isi pesan dikatakan atau dilakukan secara verbal atau nonverbal. Dua unsur tersebut sebaiknya diperhatikan dan dilakukan berdasarkan pertimbangan situasi, kondisi, dan keadaan penerimapesan. Komunikasi antarpribadi merupakan kegiatan aktif bukan pasif sehingga komunikasi tidak hanya dari pengirim pada penerima pesan, begitupula sebaliknya, melainkan komunikasi timbal balik antara pengirim dan penerima pesan. Komunikasi antarpribadi bukan sekedar serangkaian rangsangantanggapan, stimulus-respon, akan tetapi serangkaian proses saling menerima, penyerapan, dan penyampaian tanggapan yang telah diolah oleh masing-masing pihak. 43
Arni Muhammad. 2011. Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
37
2.4.1.
Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal Menurut DeVito (dalam Liliweri)44 ada lima ciri komunikasi
antarpribadi yang umum yaitu sebagai berikut : 1) Keterbukaan Komunikator dan komunikan saling mengungkapkan ide atau gagasan bahkan permasalahan secara bebas dan terbuka tanpa ada rasa malu.Keduanya saling mengerti dan memahami pribadi masingmasing. 2) Empati Komunikator dan komunikan merasakan situasi dan kondisi yang dialami mereka tanpa berpura-pura dan keduanya menanggapi apaapa saja yang dikomunikasikan dengan penuh perhatian. Empati merupakan kemampuan seseorang untuk memproyeksikan dirinya kepada peranan orang lain. Apabila komunikator atau komunikan mempunyai kemampuan untuk melakukan empati satu sama lain, kemungkinan besar akan terjadi komunikasi yang efektif. 3) Dukungan Setiap pendapat atau ide serta gagasan yang disampaikan akan mendapatkan dukungan dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Dukungan membantu seseorang untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan aktivitas serta meraih tujuan yang diharapkan.
44
Alo Liliweri.1991. Komunikasi Antarpribadi. Bandung: Citra Aditya Bakti
38
4) Rasa Positif Apabila
pembicaraan
antara
komunikator
dan
komunikan
mendapat tanggapan positif dari kedua belah pihak, maka percakapan selanjutnya akanlebih mudah dan lancar. Rasa positif menjadikan orang-orang yang berkomunikasi tidak berprasangka atau curiga yang dapat menganggu jalinan komunikasi. 5) Kesamaan Komunikasi akan lebih akrab dan jalinan pribadi akan menjadi semakin
kuat
apabila
memiliki
kesamaan
tertentu
antara
komunikator dan komunikan dalam hal pandangan, sikap, kesamaan ideologi, dan lain sebagainya.
2.4.2.
Tahap Hubungan Antarpribadi Adapun tahap-tahap untuk menjalin hubungan interpersonal (dalam
Rakhmat)45 yaitu: 1) Pembentukan Hubungan Interpersonal Tahap ini sering disebut tahap perkenalan (acquitance process). Beberapa peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase pertama, “fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. 45
Jalaluddin Rakhmat. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
39
Bila mereka
merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses
mengungkapkan diri. Pada tahap ini informasi yang dicari meliputi data demografis, usia, pekerjaan, tempat tinggal, keadaan keluarga dan sebagainya. Menurut Charles R. Berger, informasi pada tahap perkenalan dapat dikelompokkan pada tujuh kategori yaitu informasi demografis, sikap dan pendapat (tentang orang atau objek), rencana yang akan datang, kepribadian, perilaku pada masa lalu, orang lain, serta hobi dan minat. 2) Peneguhan Hubungan Interpersonal Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah.
Untuk
interpersonal,
memelihara
diperlukan
dan
memperteguh
tindakan-tindakan
hubungan
tertentu
untuk
mengembalikan keseimbangan. Ada empat faktor penting dalam memelihara keseimbangan ini, yaitu keakraban, kontrol, respon yang tepat, dan nada emosional yang tepat. Komunikasi interpersonal dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis atau berupa percakapan. Selain bersifat dialogis, komunikasi interpersonal juga memiliki arus balik yang bersifat langsung di mana komunikator mengetahui tanggapan komunikan
ketika
itu
juga.Saat
komunikasi
dilancarkan,
komunikator mengetahui secara pasti apakah komunikasinya
40
positif atau negatif, dan berhasil atau tidaknya. Selain itu, komunikator juga dapat memberikan kesempatan pada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.
2.5. Suporter Permainan Sepak bola tidak bisa terlepas dari dukungan suporter.Suporter Sepak bola jauh berdeda dengan suporter cabang olahraga lainnya. Seperti dikemukakan (dalam Handoko)46 bahwa ada beberapa hal yang membedakan antara suporter Sepak bola dengan suporter cabang olahraga lain. Misalnya dari segi jumlah dan penampilan. Dari segi jumlah, suporter Sepak bola jauh lebih banyak daripada suporter olahraga lain. Selain karena popularitasnya, juga karena kapasitas tempat (stadion) yang cenderung lebih besar daripada tempat olahraga lainnya. Dari segi penampilan, suporter Sepakbola dikenal lebih fanatik dan atraktif dalam mendukung suatu kesebelasan. Jumlah yang cukup besar dan sikap yang fanatik dan atraktif merupakan salah satu ciri dari suporter Sepak bola.Akan tetapi terkadang sikap fanatik dan atraktif suporter Sepak bola diekspresikan dengan berlebihan, sehingga tidak jarang mereka dicap sebagai biang kerusuhan.Permasalahan inilah yang sering terjadi di dunia persepak-bolaan. Ditinjau dari sejarahnya, kehadiran suporter Sepak bola sudah sama tuanya dengan kemunculan olahraga Sepak bola itu sendiri. Munculnya fenomena suporter terorganisir (komunitas suporter) dipelopori oleh suporter negara-
46
Anung Handoko. 2008. Sepak Bola Tanpa Batas. Yogyakarta: Kanisius.
41
negara di benua Eropa, yaitu suporter Italia yang biasa dikenal sebagai suporter Ultras, kemudian Denmark dengan sebutan Rolligan, dan di Skotlandia dikenal dengansebutan kelompok suporter Tartan Army. Sebenarnya komunitaskomunitas suporter telah terbentuk di berbagai Negara, bahkan hampir setiap klub sepak bola di dunia mempunyai kelompok suporter sendiri, seperti AC Milan (Milanisti), Liverpool (Liverpudlian), SS Lazio (Laziale) dan lain sebagainya. Sedangkan di Indonesia kita mengenal Slemania (PSS Sleman), Aremania (Arema Malang), The Jakmania (Persija), Brajamusti (PSIM), Pasoepati (Persis Solo) dan lainsebagainya. Kelompok suporter tersebut muncul dengan berbagai aksi yang teatrikal, seperti kostum dan atribut yang mencolok, anggota tubuh yang dicat warnawarni, dan gaya dukungan berupa nyanyian dengan gerak tubuh. Keberadaan suporter sepak bola memiliki dua peran sekaligus yaitu sebagai penampil (performer) dan penonton (audience).Sebagai penampil (performer) yang ikut mempengaruhi jalannya pertandingan sepak bola, yang kemudian menetapkan identitas yang membedakannya dengan penonton biasa. Seperti dikemukakan (dalam Handoko)47 bahwa, “Suporter jauh lebih banyak bergerak, bersuara, dan berkreasi di dalam stadion dibandingkan dengan penonton yang terkadang hanya ingin menikmati suguhan permainan yang cantik‟ dari kedua tim yang bertanding”. Suporter pada dasarnya berperan untuk memotivasi dan penghibur yang biasanya membentuk kerumunan dan menempati area atau tribun tertentu di dalam stadion dengan melakukan berbagai aksi dan atraksi yang terkoordinir.
47
Anung Handoko. 2008. Sepak Bola Tanpa Batas. Yogyakarta: Kanisius.
42
Keberadaan suporter merupakan salah satu pilar penting dan mempunyai peranan dalam suatu pertandingan Sepak bola.Tanpa adanya kehadiran suporter suasana stadion terasa hambar tanpa makna. Namun sebaliknya, kehadiran suporter dalam mendukung suatu kesebelasan sangat terasa efeknya dalam mengobarkan semangat bertanding dalam diri pemain. Atraksi yang ditampilkan suporter lewat lagu-lagu dan yel-yel merupakan tambahan semangat bagi pemain untuk memperoleh kemenangan demi kepuasan para pendukungnya 2.5.1.
Dua Sisi Suporter Sepak Bola Berbicara tentang suporter sepakbola, maka berbicara dua hal yang
saling bersinggungan yaitu suporter yang atraktif dan anarkis. Atraktif yaitu menggambarkan suporter yang menghidupkan dan menggairahkan tribun-tribun stadion dengan atraksi berupa lagu-lagu atau yel-yel dalam mendukung tim sepakbola kesayangannya. Anarkis yaitu menggambarkan kerusuhan yang terjadi di stadion yang dilakukan oleh suporter yang disebabkan oleh hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan mereka. Keberadaan suporter sepakbola sangat dibutuhkan oleh suatu klub sepakbola. Kehadiran suporter dalam memberikan dukungan secara tidak langsung akan mempengaruhi kualitas permainan suatu tim sepakbola. Suporter sepakbola dalam memberi dukungan terhadap tim kesayangannya memberi nuansa tersendiri dalam permainan sepakbola. Dengan atraksi, lagu-lagu dan yel-yel atau sorakan yang ditampilkan serta gerak tubuh yang kompak dapat menjadikan hiburan dalam stadion.Selain itu, kreasi dan atraksi para suporter dapat membangkitkan semangat para pemain dalam bertanding.
43
Namun terkadang juga para suporter berbuat anarkis, berbuat kerusuhan, merusak berbagai macam fasilitas bahkan sampai terjadi korban jiwa. Para suporter berbuat anarkis tersebut disebabkan oleh halhal yang tidak sesuai dengan harapan mereka. Berdasarkan aktivitas yang dilakukan kelompok suporter saat melihat pertandingan sepakbola ada dua sisi di dalamnya yaitu sebagai hiburan dan sebagai biang kerusuhan.Hal ini seperti diungkapkan (Handoko, 2008:37) bahwa, “Suporter sepak bola dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi negatif (Hooliganisme) dan sisi positif (sebagai hiburan dan solidaritas sosial)”. Untuk lebih jelasnya sisi suporter sepakbola dijelaskan secara singkat sebagai berikut : 1) Sisi Negatif(Hooliganisme) Secara umum hooligan diidentifikasi sebagai orang atau sekelompok orang yang sering membuat onar atau kerusuhan. Pada olahraga resiko tinggi, kenikmatan menghadapi bahaya
secara
sosial dapat diperoleh. Begitu juga di sepakbola, hooligan akan merasakan kenikmatan saat mereka menghadapi situasi rusuh, baik dengan kelompok suporter lain maupun dengan aparat keamanan. Tujuan utama hooligan adalah meningkatkan mereka dalam konfrontasi pesaing.Tiap sisi berusaha mengerjai lawan dengan menempati dan menyerang lawan, memukul jatuh mereka, memaksa mereka mundur atau mengejar mereka.Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, sisi negatif dari suporter Sepak bola dengan istilah hooligan pada prinsipnya ingin membuat onar atau
44
kerusahan
saat
melakukan
menyaksikan
kerusuhan
atau
pertandingan keonaran
Sepakbola.Dengan
mereka
mendapatkan
kepuasan.Sisi negatif ini dengan sengaja ingin membuat situasi penonton menjadi tidak nyaman. 2)
Sisi Positif Sepakbola (Hiburan danSolidaritas) Sisi positif suporter sepakbola yaitu, suporter datang untuk menyaksikan pertandingan sepakbola untuk mendapatkan hiburan atau untuk mengalami event untuk ikut ambil bagian dalam suatu pertandingan yang dapat dijadikan pengalaman atau sejarah pada event-event penting.Penonton dan suporter, khususnya di benua Eropa dating ke stadion tidak sekedar untuk menyaksikan sebuah pertandingan sepakbola semata, tetapi datang untuk mengalami event, untuk ikut ambil bagian dalam sebuah kejadian kolektif. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, sisi positif dari suporter sepakbola yaitu datang untuk menyaksikan pertandingan sepakbola untuk mendapatkan hiburan. Suporter tersebut datang untuk memberikan dukungan dan semangat bagi tim kesayangannya dengan
melakukan
atraksi
dan
nyanyian-nyanyian
untuk
mengkobarkan semangat para pemain yang sedang bertanding. Di sisi lain, penonton lainnya akan merasa terhibur dan memperoleh tontonan baik pertandingan sepakbola dan atraksi dari supporter tersebut.
45
2.6. Kerangka Berpikir Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang merupakan salah satu dari sekian banyak Kelompok Suporter yang ada di Indonesia.Kelompok suporter Milanisti Sezione Tangerang sebagai wadah suporter pecinta AC Milan di daerah Tangerang dan sekitarnya. Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Artinya, penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran secara akurat dan sistematis mengenai gejala komunikasi yang diteliti.
Bagan 2.6 Kerangka Berpikir
46
Data yang ada dalam penelitian ini merupakan data kualitatif berupa katakata, kalimat, gambar, dan angka. Berdasarkan kerangka berpikir diatas, dapat dijelaskan bahwa peneliti mengamati di dalam Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang terdapat Komunikasi internal dan Komunikasi eksternal. Dalam komunikasi Internal terdapat terdapat dua level komunikasi yaitu komunikasi kelompok dan komunikasi interpersonal sedangkan dalam komunikasi eksternal hanya terdapat komunikasi kelompok saja. Dari Proses penyampaian pesannya ke kedua level komunikasi tersebut menggunakan komunikasi langsung berupa tatap muka dan komunikasi melalui media. Kemudian membentuk sebuah Pola Komunikasi Suporter Milanisti Sezione Tangerang.
2.7. Definisi Konseptual Definisi konsep ini adalah acuan bagi peneliti tentang penggunaan konsepkonsep dari definisi penting apa saja yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian. 2.7.1.
Pola Komunikasi Pola komunikasi adalah suatu gambaran yang sederhana dari proses
komunikasi
yang
memperlihatkan
kaitan
antara
satu
komponen
komunikasi dengan komponen lainnya (dalam Soejanto).48 Pola komunikasi adalah suatu bentuk atau rangkaian proses penyampaian pesan antara para pelaku komunikasi yang memiliki kaidah atau norma tertentu secara berulang dan terus-menerus sehingga 48
Agoes Soejanto. 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
47
membentuk perilaku komunikasi yang khas. Kaidah atau norma ini menjadi suatu petunjuk yang membatasi dan mengarahkan perilaku komunikasi tersebut. 2.7.2.
Kelompok Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan
bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (dalam Mulyana).49 2.7.3.
Suporter Suporter merupakan sebuah kelompok amnesia yang tergabung
dalam sebuah pemikiran dan kesamaan pada sebuah hal. Menurut Chols, kata suporter‚ berasal dari kata kerja (verb) dalam bahasa Inggris to support dan akhiran (suffict)-er. To support artinya mendukung, sedangkan akhiran -er menunjukkan pelaku.Suporter dapat diartikan sebagai orang yang memberikan suporter atau dukungan.50 Suporter merupakan orang yang memberikan dukungan, sehingga bersifat aktif. Di lingkungan sepak bola, suporter erat kaitannya dengan dukungan yang dilandasi oleh perasaan cinta dan fanatisme terhadap tim.51
49
Mulyana, Deddy Mulyana. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. 50 J. M Chols dan S. Hassan. 2005. Kamus Bahasa Inggris – Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia 51 Soerjono Soekanto. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press
48
2.8. Penelitian Terdahulu No.
Judul Penulisan
Nama
Metode
Penulis
yang
Hasil Penulisan
Perbedaan dengan peneliti
digunakan 1
Pola Komunikasi Markus,
Kualitatif
Penelitian ini tentang
pada Komunitas Universitas
mengetahui
black
bagaimana
Perbedaan dengan penelitian
yang
pola
penulis
teliti
komunikasi yang ada
adalah
pola
Mempertahankan 2012
pada
komunikasi dalam
Solidaritasnya.
Black Scooter di kota
suatu
Bandung.
suporter
Scooter Kristen
Dalam
Indonesia,
komunitas
Penelitian
ini
dilakukan
dengan
pendekatan Komunikasi.
Pola
kelompok
sepakbolanya.
sedangkan Markus meneliti
sebuah
komunitas otomotifnya dengan keseragaman kendaraan
yaitu
kendaraan
jenis
scooter “Vespa”
berlabel dan
berwarna hitam.
49
2
Pola Komunikasi Mariana,
Kualitatif
Komunitas
Oi
Perbedaan
Komunitas
Oi Universitas
(penggemar Iwan
penelitian yang
(Penggemar
Kristen
Fals) adalah satu
diteliti
organisasi
peneliti dengan
Iwan
Fals)
kota Bandung
di Indonesia 2011
awal
yang
oleh
muasalnya
skripsi
yang
adalah Komunitas
dibuat
oleh
Iwan
mariana adalah
Fals
Fans
Club (IFFC).
ruang
Berdirinya
dan objek yang
Komunitas
peneliti lakukan
Oi
berbeda.
(penggemar Iwan Fals) ini
dilatar
belakangi
karena
lingkup
Skripsi
dari
Mariana
terlalu banyaknya
meneliti tentang
penggemar
organisasi yang
Fals,
serta
Iwan atas
rasa
keprihatinan
para
penggemar
di
dalamnya
terdapat
fans
atau penggemar
Iwan Fals terhadap
dari
Konser Iwan Fals
musisi
yang
Iwan Fals atau
diberikan
tidak
seorang yaitu
izin
bisa
disebut
karena di anggap
juga
dengan
50
selalu
“Oi”,
membuat
keributan.
sedangkan penelitian yang peneliti
teliti
adalah
pola
komunikasi didalam kelompok suporter sepakbola.
suatu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1.
Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti menggunakan paradigm kontruktivisme dikarenakan peneliti melakukan pendekatan secara teoritis untuk mendapatkan data yang diinginkan oleh peneliti untuk meneliti sebuah supporter sepakbola AC Milan Indonesia di Kota Tangerang yang disebut dengan Milanisti Sezione Tangerang. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitan dunia nyata. Sebagaimana dikatakan patton, paradigm tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisnya : paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, abash, dan masuk akal.52 Kontruktivisme adalah pendekatan secara teoritis untuk komunikasi yang dikembangkan tahun 1970an oleh Jesse Delia dan rekan-rekan sejawatnya (miller, 2002). Kontruktivisme ini lebih berkaitan dengan program penelitian dalam komunikasi kelompok atau komunitas.
Kontruktivisme berpendapat bahwa semesta secara epistimologi merupakan hasil kontruksi sosial. Pengetahuan manusia adalah konstruksi yang dibangun dari proses kognitif dengan interaksinya bermakna terhadap kenyataan dan bukan reproduksi kenyataan. Dengan demikian dunia muncul dalam pengalaman manusia secara terorganisasi dan bermakna.Keberagaman
52
Dr.deddy mulyana, M.A, metodologi penelitian kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya divisi buku umum.Bandung : 2001, hal. 9
51
52
pola konseptual/kognitif merupakan hasil dari lingkungan historis, kultural, dan personal yang digali secara terus-menerus.53 Penelitian ini melakukan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dimana Penelitian deskriptif adalah kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan tersebut.Studi deskriptif, yaitu laporan penelitian yang berisi kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan, data tersebut dapat berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dsb. Penelitian dilakukan pada obyek alamiah. Obyek yang alamiah adalah obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh penelitian dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak.Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna.54 Sedangkan pendekatan deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengungkapkan atau memotret situasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas dan mendalam.
55
Adapun dengan cara
observasi penulis akan mendapatkan data yang lebih spesifik dan mendalam. Observasi deskriptif dilakukan penelitian pada saat memasuki situasi sosial tertentu sebagai obyek penelitian. Pada tahap ini peneliti belum
53
Elvinaro ardianto, m.si, filsafat ilmu komunikasi, simbiosa rekatama media bandung : 2007, Hal.157 54 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2014, Hal. 14-15 55 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2014, Hal. 35
53
membawa masalah yang akan diteliti, maka peneliti melakukan penjelajah umum, dan menyeluruh, melakukan deskripsi terhadap semua yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Semua data direkam, oleh karena itu hasil dari observasi ini disimpulkan dalam keadaan belum tertata.Observasi tahap ini sering disebut sebagai grand tour observation, dan peneliti menghasilkan kesimpula pertama.Bila dilihat dari segi analisis maka peneliti melakukan analisis domain, sehingga mampu mendeskripsikan terhadap semua yang ditemui.56 Dengan menggunakan pendekatan deskriptif penulis dapat memperoleh data yang lebih spesifik dan mendalam tentang Pola Komunikasi Suporter Sepakbola AC Milan Indonesia di Kota Tangerang yang disebut dengan Milanisti Sezione Tangerang.
3.2.
Fokus Penelitian Sesuai dengan metode penelitian yaitu deskriptif kualitatif, maka fokus penelitian ini dipergunakan teknik pengumpulan data yaitu purposive sampling dengan memilih informan yang dianggap layak dalam pemberian data.
56
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2014, Hal. 69-70
54
3.3.
Lokasi penelitian Penelitian ini akan dilakukan selama dua bulan dari bulan September 2016 hingga Oktober 2016. Penelitian ini akan dilakukan di homebase Milanisti Indonesia Sezione Tangerang Selatan yaitu di Kopi Tiga, Pasar Kita Pamulang yang beralamat di Jl. Kertamurti, Kec. Ciputat.
3.4.
Instrumen Penelitian 3.4.1 Teknik pengumpulan data 3.4.1.1
Data Primer Responden yang digunakan dalam penelitian adalah
pengurus sebanyak 4 orang dan anggota Milanisti Sezione Tangerang sebanyak 3 orang serta anggota klub suporter lain 1 orang. Data yang dihasilkan dapat beragam dan memiliki
karakteristik
tersendiri
tergantung
dari
pengalaman dan interaksi yang terjadi. Sebagai sumber informasi internal suporter, peneliti memilih pengurus sesuai informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Peneliti melakukan wawancara selama dua minggu. Penelitian dilakukan dalam berbagai kegiatan Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang yang rutin diadakan seperti nonton bareng, futsal, rapat pengurus dan gathering.
55
3.4.2.1 Data Sekunder Data
sekunder
dalam
penelitian
ini
penulis
menggunakan data tertulis dari file dokumen Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang. Selain itu, melalui media internet seperti blog dan jejarig sosial instan messege seperti : BBM, Facebook maupun Twitter. 1.2. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif, dengan teknik pengolahan data dan analisa dilakukan secara bersamaan pada proses penelitian. Proses analisa data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, seperti wawancara dan observasi yang dituliskan dalam catatan lapangan.Setelah dibaca dan ditelaah maka kemudian mereduksikan data dengan jalan membuat abstraksi yang merupakan usaha membuat
rangkuman
inti.
Kemudian
langkah
selanjutnya
adalah
mengkategorikan data berdasarkan tema yang sesuai dengan fokus penelitian.
1.3. Jadwal Penelitian Waktu penelitian ini dimulai dari awal bulan September 2016 hingga Oktober 2016.Seperti penelitian pada umumnya, penelitian ini dilakukan dimulai dari penyusunan latar belakang penelitian, pemilihan informan, observasi, wawancara, pengambilan data
penelitian, sampai
dengan
penyelesaian penelitian. Berikut adalah perincian waktu penelitian, yang disampaikan dalam bentuk pada tabel sebagai berikut :
56
No
Kegiatan
Bulan Mei
1
Pengajuan Judul
2
Bab I, II, dan III
3
Revisi Bab I, II, dan III
4
Acc
Sidang
Outline 5
Sidang Outline
6
Riset Lapangan
7
Bab IV
8
Bab V
9
Acc Bab IV dan V
10
Sidang Skripsi
dan
Uji Komprehensif
Juni
Juli
Agustus
Sept
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
57
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1.
Deskripsi Obyek Penelitian A. AC Milan Indonesia (Milanisti Sezione Tangerang) AC Milan Indonesia Supporters Tangerang atau yang biasa disebut dengan Milanisti Sezione Tangerang terbentuk dari sebuah sebuah milis AC Milan di Indonesia,
[email protected] milis tersebut sejak awal Desember 2003. Namun baru diresmikan pada 24 April 2004. Tujuan awal milis ini adalah untuk memberikan wadah bagi para pendukung AC Milan yang di sebut “Milanisti” untuk saling berbagi, bertanya, bertukar informasi seputar Ac milan. Seiring perputaran waktu, anggota milis itu semakin lama semakin berkembang dengan cukup pesat.57 Perkembangan ini terus diikuti dengan seringnya diadakan nonton bareng di kafe-kafe atas kerjasama Tabloid Bola dan Trans7. Hal yang menggembirakan ini membuat para pengurus milis mulai memikirkan didirikannya sebuah fans klub. Selain itu, informasi mengenai perkembangan fans klub terus disebarluaskan melalui milis
57
(www.ac milan.com/fanzone/ac milan-supporters-clubs.Diunduh 15 September 2016. 06.00
WIB).
57
58
maupun sms ke anggota-anggota yang berada di luar Jakarta, termasuk di wilayah Tangerang - Banten. Kelompok AC Milan Indonesia suporter di tangerang (Milanisti) regional tangerang terbentuk pada 12 september 2009, mereka membuat sebuah komunitas yang akan menampung dan mengadakan berbagai kegiatan. dari nonton bareng, futsal, charity dan lain – lain. komunitas ini berbasis di kota tangerang. segala kegiatannya dilakukan di jl. kertamurti pamulang atau di daerah sekitar tangerang saja. karena komunitas ini merupakan cabang dari AC Milan suporter indonesia jakarta, maka segala bentuk kegiatan menyesuaikan kegiatan – kegiatan yang ada di jakarta. awal munculnya ide tentang pembangunan komunitas ini sebenarnya berasal ide beberapa penggemar AC Milan FC. mereka adalah
arlina,
yunan, marki, yohanes, dan azis. mereka berlima
terhubung melalui media sosial facebook dari grup penggemar AC Milan FC. dari situlah terjadi pecakapan singkat dan akhirnya sepakat untuk bertemu tatap muka dan berkumpul di lapangan futsal vinividivici, tangerang. dari pertemuan tersebut kemudian tercetuslah ide untuk membuat kelompok suporter AC Milan FC regional tangerang. dari lima orang tersebut, kemudian mereka bergerak menyebar brosur akan keberadaan Milanisti sezione tangerang di sunday market di komplek stadion manahan. awalnya tidak ada homebase jadi pakai
59
nomor telepon masing-masing penggagas. hasilnya lumayan, sejumlah orang mulai bergabung dengan Milanisti sezione tangerang. Sejak bertambahnya anggota, Milanisti sezione tangerang pun sering menggelar acara nobar (nonton bareng) pada tanggal 12 september 2009 kali pertama nobar digelar di planet espresso (sudah tutup), kemudian dilanjutkan dengan membuat sebuah akun media sosial facebook dan twitter dengan nama @Milanisti_basis_tangerang. hingga pertengahan tahun 2016 jumlah member Milanisti sezione tangerang telah tercatan mencapai 152 anggota.58 Dari mulai berdiri sampai sekarang AC Milan Tangerang sudah beberapa kali berpindah basecamp atau homebase, bisa dibilang hampir setiap tahun, mulai dari tahun 2009 pada awal mulai berdiri Milanisti sezione tangerang mejadikan kafe planet espresso sebagai homebase mereka hingga tahun 2010, kemudian tahun 2010 – 2012 kopi kupas terpilih menjadi homebase kedua, 2012 berpindah lagi di kafe poseido yang terletak di jl. kertamurti, pamulang tangerang, yang terakhir Milanisti sezione tangerang pindah di food court pak gendut di pamulang sampai sekarang. Dari tahun ke tahun kelompok AC Milan Tangerang menjadi sorotan eksis bagi publik. mereka sudah menjadi fenomena sosial yang memiliki korelasi dengan aspek kehidupan lainnya. ada semacam ambisi kemenangan yang ingin mereka ekspresikan lewat 58
(http://ac milan-tangerang.blogspot.com// Diunduh 15 September 2016. 06.00 WIB)
60
sepak bola dan kelompok. dengan ciri khasnya, kompak, solidaritas dan loyalitas tinggi, kreatif dan akan selalu menghiasi beragam suporter sepakbola Indonesia. semua penggemar AC Milan FC bisa bergabung di Milanisti sezione tangerang, tidak ada pembatasan latar belakang sosial ekonomi maupun budaya. mereka memiliki visi dan misi yang sama dalam satu kelompok. berikut adalah visi dan misi AC Milan indonesia suporter. 1) Visi Misi AC Milan Suporter (Milanisti) Tangerang adapun visi kelompok suporter Milanisti Sezione Tangerang ini adalah : “Menjadi Sebuah Perkumpulan Yang Mampu Menyatukan Pendukung AC Milan Di Kota Tangerang”. adapun misi kelompok suporter Milanisti sezione tangerang ini adalah: a) mengadakan kegiatan yang mampu memperkenalkan Milanisti sezione tangerang b) mepererat solidaritas sesama pecinta AC Milan FC c) sebagai tempat untuk saling bertukar informasi tentang AC Milan FC 2) DESKRIPSI MILANISTI SEZIONE TANGERANG Nama Kelompok
: AC Milan Indonesia
Anggota
:Penggemar AC Milan FC (Milanisti)
alamat sekretariat
: Food Court Pak Gendhut
61
Jl. Kertamurti, Pamulang Website 1. Twitter@milanisti_basis_tangerang 2. Facebook fanspage di milanisti sezione tangerang 3. Blog milanisti-tangerang.blogspot.com Tujuan
: sebagai wadah bagi para pendukung AC Milan untuk saling berbagi, bertanya, bertukar informasi seputar ac milan
Tanggal Berdiri
: 12 September 2009
3) Struktur Kepengurusan struktur kepengurusan kelompok suporter Milanisti sezione tangerang sejak berdiri hingga sekarang baru terjadi dua kali pergantian kepengurusan. lama masa jabatan kepengurusan Milanisti sezione tangerang hanya terjadi selama tiga tahun. dari data dokumen yang peneliti peroleh berikut susunan kepengurusan Milanisti sezione tangerang saat ini : Ketua
: Azis Mukhorobin
Wakil koordinator
: Armando
Bendahara
: Anastasya Mega
Divisi membership
: PRAYUDI R. T
62
Divisi multimedia
: Irvan Dwi
Sekretaris
: Zatty Rani
[divisi nobar]
: Hanif S. Rizal danyarta
[divisi futsal]
: Andre Aiyus, Bayu Agung J
Koordinator Unpam(Universitas Pamulang) Milanisti (Pria)
: Raditya Nizar
Milanisti (Wanita)
: Indah Cescaria
koordinator UBL (Universitas Budi Luhur)
Struktur Suporter
Milanisti (Pria)
: Hanif S
Milanisti (Wanita)
: Zatty Rani
kepengurusan
kelompok
AC Milan
Indonesia
Tangerang tersebut di atas masih aktif hingga saat ini. para
pengurus tersebut yang mengkoordinasi kegiatan – kegiatan kelompok. berikut kegiatan rutin yang dilakukan oleh kelompok AC Milan Indonesia Suporter Tangerang. 4) Keanggotaan Milanisti Sezione Tangerang AC Milan Indonesia Suporter Tangerang di dalam membesarkan kelompok diperlukan dukungan pengurus dan anggotanya. dalam peningkatan kualitas, pengurus mengupayakan berbagai hal yang dapat menarik Milanisti yang berdomisili di kota tangerang dan sekitarnya, untuk bergabung menjadi Milanisti sezione tangerang. salah satu
langkahnya
adalah
memperkenalkan berbagai kegiatan AC Milan Tangerang seperti
63
yang sudah dijelaskan sebelumnya. pengurus tidak mempersulit para sesama penggemar AC Milan FC yang ingin bergabung menjadi anggota Milanisti sezione tangerang. seluruh penggemar Milanisti sezione tangerang bisa bergabung menjadi anggota. tidak ada pembatasan latar belakang sosial ekonomi maupun budaya di komunitas ini. namun, ada persyaratan yang harus dilengkapi untuk menjadi anggota Milanisti sezione tangerang, yaitu dengan mengisi formulir pendaftaran secara lengkap dan membayar biaya pendaftaran untuk mendapatkan beberapa fasilitas seperti member member card, tshirt ekslusif, dvd review aFC, tas, pin, dan stiker. keanggotaan
kelompok
suporter
Milanisti
sezione
tangerang akan di daftarkan langsung ke AC Milan pusat yang berada di jakarta, kemudian dari AC Milan pusat secara keseluruhan akan di daftarkan secara resmi menjadi anggota suporter atau yang biasa di sebut Milanisti AC Milan FC secara online.
64
4.2.
Pembahasan 1. Proses
Komunikasi
Kelompok
Suporter
Milanisti
Sezione
Tangerang Setiap orang dalam sebuah kelompok memiliki cara yang berbeda
dalam
berkomunikasi.
Karakter
tersebut
akhirnya
memunculkan suatu pola komunikasi yang berbeda antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya. Pola adalah bentuk (struktur) yang tetap, system, dan cara kerja. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pola komunikasi dapat dipandang sebagai bentuk (cara-cara) yang dipakai untuk berkomunikasi. Pola komunikasi adalah proses yang dirancang untuk mewakili kenyataan
keterpautannya
unsur-unsur
yang
dicakup
beserta
keberlangsunganya, guna memudahkan pemikiran secara sistematik dan logis (effendy, 2003:34). Pola komunikasi yang terjadi didalam kelompok milanisti sezione tangerang adalah pola komunikasi multi arah yaitu proses komunikasi terjadi dalam satu kelompok yang lebih banyak dimana komunikator dan komunikan akan saling bertukar pikiran secara dialogis. Pola komunikasi ini merupakan cara-cara berkomunikasi yang dilakukan oleh anggota maupun pengurus milanisti sezione tangerang.
65
Cara tersebut meliputi bagaimana mereka berinteraksi dengan menggunakan simbol-simbol yang telah disepakati sebelumnya, permasalahan atau hambatan yang ditemukan, serta penyelesaian hambatan yang digunakan. Kelompok suporter milanisti sezione tangerang jika dilihat dari karakteristik komunikasinya seperti yang diungkapkan oleh charles horton cooley (1909) dapat digolongkan menjadi kelompok sekunder, dimana kelompok sekunder bersifat dangkal (hanya menembus bagian luar dari kepribadian kita) dan terbatas (hanya berkenaan dengan hal-hal tertentu saja). Lambang komunikasi pada umumnya verbal sedikit sekali non-verbal. Para fans ac milan fc yang ingin bergabung menjadi anggota milanisti sezione tangerang harus melewati administrasi pendaftaran. Dari karakteriktik ini pula dapat dilihat bahwa kelompok suporter milanisti sezione tangerang merupakan kelompok keanggotakan seperti yang di utarakan oleh theodore newcomb (1930), dimana kelompok keanggotaan (membership anggotanya
group).
secara administratif dan
Kelompok fisik
yang
anggota-
menjadi
anggota
kelompok itu. Kelompok keanggotaan menentukan serangkaian perilaku yang baku bagi setiap anggotanya. standar perilaku ini dapat digunakan untuk menambah peluang diterimanya sebuah pesan.
66
Milanisti sezione tangerang merupakan kelompok in-group dimana perasaan in-group diungkapkan dengan kesetiaan, solidaritas, kesenangan dan kerjasama. Terjadinya pola komunikasi di dalam kelompok suporter Milanisti sezione tangerang tak lepas dari proses komunikasi yang telah dijalankan dengan baik oleh pengurus dan anggota. Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok Milanisti sezione tangerang merupakan komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok di mana dalam masing- masing proses tersebut terdapat unsur-unsur komunikasinya. a. Komunikator dan komunikan Proses komunikasi pada kelompok suporter Milanisti sezione tangerang berlangsung layaknya proses komunikasi pada umumnya. Terdapat komunikator, komunikan, pesan, media, dan efek, seperti yang disebutkan dalam unsur-unsur komunikasi. Komunikator
(pengirim
pesan)
di
sini
dapat
berperan
menjadi komunikan (penerima pesan). Proses komunikasi yang hampir terjadi secara tatap muka membuat pertukaran pesan dan peran berlangsung dengan cepat. Terdapat komunikasi dua arah antara komunikator dan komunikan, sesuai dengan salah satu ciri dari komunikasi interpersonal. Orangorang yang terlibat sebagai komunikator dan komunikan di sini hanya pengurus dan anggota Milanisti sezione tangerang.
67
b. Pesan Pesan yang disampaikan oleh komunikator dan komunikan adalah berupa pesan verbal dan non verbal. Bahasa yang digunakan, intonasi berbicara, merupakan contoh dari pesan verbal. Dalam penggunaan bahasa dan kata-kata, komunikator menyesuaikan dengan latar belakang komunikan. Namun secara umum biasanya bahasa jawa dan bahasa indonesia merupakan bahasa yang paling sering digunakan mengingat hampir seluruh anggota kelompok suporter Milanisti sezione tangerang berasal dari daerah tangerang dan sekitarnya. Pesan yang disampaikan biasanya dapat diterima dengan baik oleh komunikan karena dalam berkomunikasi bahasa yang mereka gunakan cenderung santai, begitu juga istilah-istilahnya. Kebanyakan istilah yang mereka gunakan dalam percakapan seharihari memang istilah dari dunia sepakbola dan bahasa- bahasa „nyeleneh‟ yang hanya mereka yang mengerti. Untuk istilah-istilah bahasa misalnya ada night walker, chant, nobar, long march, day hard, gatnas dan masih banyak lainnya. Istilah ini memang terdengar asing dan mungkin agak sulit dimengerti oleh orang awam. Namun itu adalah bahasa sehari-hari dan sudah tidak asing lagi bagi mereka. Selain istilahistilah tersebut, mereka juga menggunakan bahasa yang santai dan tidak kaku dalam berkomunikasi sehari-hari.
68
Di samping pesan verbal, proses komunikasi antara pengurus dan anggota juga
menggunakan
Pesan
bisa
nonverbal
tersebut
pesan
non-verbal.
berupa ekspresi wajah yang
menunjukkan rasa simpati dan empati, senyuman, jabatan tangan, sikap yang ramah, dan lain-lain. Pesan non verbal memiliki peran yang cukup penting karena berfungsi sebagai pelengkap dan penegas dari pesan verbal. Pengurus dan anggota kelompok suporter Milanisti sezione tangerang selalu menunjukkan ekspresi yang ramah dan akrab. Tidak jarang apabila ada anggota yang baru bergabung biasanya sedikit malu. Oleh karena itu, biasanya pengurus berinisiatif untuk berkenalan terlebih dahulu dan mengajak ngobrol. Dari proses tersebut berhasil membuat anggota yang baru bisa bersikap welcome dan mulai terbuka. c. Media Proses komunikasi antara pengurus dan anggota juga menggunakan media internet, baik media sosial internet seperti facebook dan twitter serta media instant messagge seperti melalui bbm (blackberry messanger) dan whatsapp. Pengurus kelompok Milanisti sezione tangerang berusaha untuk selalu aktif dalam menyebarluaskan
seluruh
informasi,
khususnya
informasi
mengenai AC Milan FC yang diperlukan para oleh anggotanya.
69
Media sosial dan instant messagge sangat berperan di dalam proses komunikasinya. Disaat anggota Milanisti sezione tangerang ingin mendapatkan informasi atau ingin menyampaikan kritik dan saran namun tidak dapat bertemu secara anggota
tatap
Milanisti sezione tangerang
muka,
tangerang
maka dapat
menyampaikannya melalui pesan singkat. d. Efek Dari
proses
komunikasi
yang
terjadi
pastinya
menimbulkan suatu efek tertentu. Misalnya seperti pendekatan yang dilakukan oleh pengurus kepada anggota yang baru, maka anggota baru biasanya akan terlihat lebih enjoy, lebih aktif untuk berkomunikasi, lebih interaktif, munculnya solidaritas dan lebih loyal kepada kelompok. 2. Latar belakang bergabung Milanisti sezione tangerang Para pengurus maupun anggota kelompok suporter Milanisti sezione tangerang tentu melalui proses yang berbeda-beda dan memiliki alasan yang kuat mengapa mereka ingin bergabung dengan kelompok suporter Milanisti sezione tangerang. Dari hasil penelitian proses bergabungnya para member Milanisti sezione tangerang didapati bahwa mereka mengenal dan bergabung dan mengenal Milanisti sezione tangerang berawal dari ajakan teman. Hampir semua alasan mereka bergabung adalah ingin bergabung
dengan
orang-orang
yang mempunyai kecintaan yang sama akan suatu hal yaitu AC Milan.
70
Baron dan byrne (2003:558) menyatakan bahwa sekumpulan orang dikatakan kelompok jika para anggotanya memiliki ikatan dan tujuan yang sama dalam mempersatukan mereka dengan melibatkan interaksi antara yang satu dengan yang lain. seperti karakteristik dari pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik karena ajakan dari teman dekat, tetapi juga karena kesamaan diantara anggota-anggotanya. sudah menjadi kebiasaan, orang lebih suka berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. kesamaan kepercayaan,
yang
nilai,
dimaksud
adalah
kesamaan
minat,
usia, tingkat intelejensi, atau karakter-karakter
personal lain. berikut hasil wawancara dengan pengurus dan anggota kelompok suporter Milanisti sezione tangerang. 1. Proses bergabung “Pertama saya suka ac milan terus kebetulan pendiri milanisti sezione tangerang ini adalah teman - teman dekat saya sendiri dos, jadi ya langsung gabung aja karena orang orang yang di dalam milanisti sezione tangerang sudah kenal semua.” (Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
71
“Kebetulan ada teman kuliah yang juga suka sama ac milan, karena dia juga aku jadi tertarik dan akhirnya dia ini menemukan ac
milan itu maksudnya
milanisti
sezione
tangerang, tahu kalau di tangerang ini terbentuk milanisti sezione tangerang itu, akhirnya dia ngajakin aku nobar dan segala macam dan sampailah kita pada ya kaya gini lah.” (Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
Berdasarkan wawancara tersebut, responden menceritakan bahwa pertama kali mengetahui keberadaan kelompok suporter milanisti sezione tangerang di kota tangerang melalui informasi teman dekat yang sudah bergabung. Dalam prosesnya para anggota milanisti sezione tangerang ini akan mengajak teman yang lain, yang tentu saja sama-sama mencintai ac milan fc untuk bergabung dan menjadi anggota kelompok suporter milanisti sezione tangerang. 2. Kecintaan yang sama “Ya intinya kami bikin milanisti sezione tangerang tujuannya cuma untuk mengumpulkan teman – teman yang sama – sama suka ac milan di kota tangerang, ya bisa dibilang tangerang raya seperti kami - kami ini dos.” (Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua
Milanisti
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
Sezione
72
“Jadi ya langsung gabung aja
karena orang – orang
yang di dalam milanisti sezione tangerang sudah kenal semua, toh juga kita sama – sama suka team yang sama.” (Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Kalau motivasinya sih lebih ini lah
ya, kalau di
milanisti sezione tangerang itu pertama kita pasti bisa nambah temen, pasti itu kan, kita bisa berinteraksi dengan teman yang lebih banyak, dan pastinya yang sama-sama ngefans dengan ac milan itu kan, jadi kita bisa dapet info banyak tentang ac milan itu sendiri. ” (Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
“Motivasi bergabung milanisti sezione tangerang ya yang pertama yang jelas aku suka ac milan dos, trus aku mau nyari temen- temen yang juga suka ac milan, jadinya latar belakangnya sama, trus kan juga asik gitu mas ngumpul sama teman – teman trus dukung team yang sama, nobar khan rasanya juga beda dari pada nonton dirumah sendirian khan juga berbeda.”
73
(Rizal
Danyarta,
22
Tahun,
Humas
Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
“Trus yang kedua ya karena sama mau cari temen yang asik – asik kaya temen – teman milanisti sezione tangerang dos, temen – temen yang punya hobi dan kesukaan sama.” (Bayu Agung Jati, 23 Tahun, Anggota Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
Berdasarkan hasil wawancara ini, peneliti menemukan bahwa sebagian besar para pengurus dan anggota kelompok suporter milanisti sezione tangerang memiliki
latar belakang alasan yang sama ketika
bergabung dengan kelompok suporter milanisti sezione tangerang yaitu bukan hanya karena kedekatan fisik ajakan dari teman dekat, tetapi juga ingin bergabung dengan orang-orang yang mempunyai kecintaan yang sama akan suatu hal yaitu ac milan fc. Hal ini sesuai dengan apa yang di jabarkan oleh baron dan byrne bahwa suatu kelompok akan terbentuk jika anggotanya memiliki ikatan dan tujuan yang sama dalam mempersatukan mereka dengan melibatkan interaksi antara yang satu dengan yang lain. Tahap selanjutnya setelah fans ac milan fc mengenal dan beminat masuk menjadi anggota milanisti sezione tangerang, seorang fans harus melalui tahapan administratif mengisi formulir pendaftaran dan membayar sejumlah uang untuk mendapatkan merchandise dari milanisti sezione
74
tangerang yang berupa kartu member, t-shirt, pin, stiker, cd dan lain- lain.
Keuntungan bergabung dengan kelompok suporter milanisti sezione tangerang Seseorang yang bergabung di dalam suatu kelompok pasti memiliki alasan tertentu dan mereka merasakan manfaat dengan bergabung di dalam kelompok tersebut. Semua anggota milanisti sezione tangerang merasakan hal yang sama ketika sudah bergabung
dengan
kelompok
suporter
milanisti sezione tangerang tangerang, seperti mempunyai banyak teman dan keluarga baru. Berikut penuturan mereka tentang manfaat bergabung dengan kelompok suporter milanisti sezione tangerang :
Punya banyak teman baru “Yang pertama punya banyak temen dos, yang kedua saya merasa seneng aja punya temen temen yang akhirnya kaya jadi keluarga sendiri.” (Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua
Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Manfaatnya ya punya banyak temen dos, banyak kenalan, banyak saudara.” (Panji Daru Sanarta, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
75
“Manfaatnya ya saya bisa punya temen baru dos, punya temen baru yang nge fans juga sama AC Milan.” (Rizal
Danyarta,
22
Tahun,
Humas
Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
“Yang jelas saya punya banyak teman baru, banyak kenalan baru ga cuma di tangerang tapi diluar kota juga banyak dos, trus saya bisa menyalurkan kesenangan tentang bola di tempat yang tepat dos” (Tofa Waskito Aji, 25 Tahun,
Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 04 November 2016) Dari hasil wawancara tersebut, peneliti menemukan bahwa para pengurus maupun anggota kelompok suporter milanisti sezione tangerang menemukan keuntungan ketika sudah bergabung dengan kelompok suporter milanisti sezione tangerang. Mereka merasa memiliki banyak teman baru dan kenalan baru setelah bergabung di dalam kelompok suporter milanisti sezione tangerang.
Punya keluarga baru “Mungkin seperti yang tadi, selain temen baru saya bergabung di sebuah kelompok yang akhirnya saya seperti mendapatkan keluarga baru di dalamnya dos.” (Anastasya Mega, 25 Tahun,
Bendahara Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
76
“Selain itu di dalam milanisti sezione tangerang sendiri saya juga ya bisa dibilang menemukan keluarga baru lah dos, sebagai cewek saya malah mendapatkan perhatian lebih, kesana kesini dijagain.” (Zatty
Rani,
25
Tahun,
Sekretaris
Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016) Dari Hasil Wawancara Terhadap Beberapa Responden, Peneliti
Juga
Menemukan
Bahwa
Selain
Memiliki
Dan
Bertambahnya Teman Baru, Ada Juga Responden Yang Merasakan Bahwa Setelah Bergabung dengan kelompok suporter Milanisti sezione tangerang, responden juga merasa mempunyai keluarga baru, dimana didalam kelompok suporter Milanisti sezione tangerang ini. kedekatan antar sesama anggota kelompok sangatlah kuat dan erat terasa seperti dalam sebuah keluarga. 3. Kegiatan kelompok suporter Milanisti sezione tangerang Kelompok suporter Milanisti sezione tangerang terbilang sebagai sebuah kelompok yang memiliki banyak acara. Acara tersebut ada yang bersifat formal dan non- formal. Untuk kegiatan formal biasanya berupa fun futsal, rapat pengurus, nobar (nonton bareng), gathering, dan charity. Sedangkan kegiatan non-formal seperti kumpul- kumpul di kafe atau tempat makan, nonton bareng di bioskop, dan sebagainya. Perbedaan kegiatan formal
77
dan non-formal adalah dari kepanitiaannya. Jika di dalam acara tersebut terdapat kepanitian berarti acara tersebut bersifat formal. Sebaliknya jika tidak ada kepanitiaan berarti acara tersebut
non-formal
hanya
sebatas
ngobrol-ngobrol
atau
ngumpul-ngumpul. Segala kegiatan ini dirancang oleh pengurus kelompok dimana kegiatan tersebut merupakan wujud peran dan usaha dari pengurus
Milanisti
sezione
tangerang
dalam
upaya
pengembangan dan pemeliharaan kelompok. a. Fun futsal Futsal merupakan permainan bola yang dimainkan oleh dua
tim,
yang masing-masing beranggotakan lima orang.
Permainan bola ini tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan menggiring bola dan menendang bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan. (www.fifa.com/futsal/diunduh 10 oktober 2016. 10.35 wib) “Kita
selalu
bikin
acara
kegiatan
dos,
salah
satunya nobar, futsal.” (Azis Mukhorobin, 26 Tahun,
Ketua Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
78
“Kalau dari pengurus biasanya ini, ngadain acara – acara yang memang melibatkan selain futsal selain nobar.” (Anastasya Mega, 25 Tahun,
Bendahara Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016) Dari hasil wawancara dan observasi langsung, peneliti menemukan bahwa pada pelaksanaan kegiatan fun futsal ini terbuka bagi member dan non-member Milanisti sezione tangerang, yang terpenting pada saat kegiatan fun futsal peserta memakai dress code jersey AC Milan FC dan membayar iuran sewa lapangan. Iuran yang diminta tergantung pihak divisi futsal Milanisti sezione tangerang biasanya tidak lebih dari sepuluh ribu untuk durasi dua jam pertandingan. Dalam pelaksanaannya setiap peserta dapat bertanding lebih dari 3 kali dengan durasi sekali bermain kurang lebih 15 menit. namun durasi tersebut tergantung juga kepada kondisi fisik pada peserta. apabila peserta sudah merasa lelah maka peserta dapat langsung ganti dengan peserta yang lain. b. Nobar (nonton bareng) Nonton bareng merupakan sebuah kegiatan menonton sesuatu secara bersama – sama dilokasi dan waktu tertentu. Dalam hal ini yang dimaksud nobar (nonton bareng) adalah menonton pertandingan sepak bola khususnya pertandingan ac milan fc secara bersama – sama di lokasi dan tempat yang sudah di
79
sepakati. “Kita selalu bikin acara kegiatan dos, salah satunya nobar, futsal.” (Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Pengurus biasanya ngajakin kita nonton bareng, nongkrong bareng.” (Tofa Waskito Aji, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 04 November 2016)
Nonton bareng merupakan kegiatan yang rutin diadakan di setiap AC Milan FC bertanding. Untuk informasi jadwal pertandingan biasanya
pengurus
akan memberikan informasi melalui media
sosial Milanisti sezione tangerang seperti : twitter, facebook, whatsapp dan media online lainnya. Kegiatan nobar (nonton bareng) AC Milan FC ini biasanya diadakan di foodcourt wedangan pak gendhut, yang sekarang di kenal sebagai base camp kelompok suporter Milanisti sezione tangerang tangerang. Para anggota kelompok suporter Milanisti sezione tangerang tangerang maupun fans dari AC Milan FC yang ikut nobar (nonton bareng) selalu memakai jersey yang menjadi identitas dari pendukung AC Milan FC. Para peserta nobar (nonton
80
bareng) diwajibkan membeli tiket nobar (nonton bareng) sebesar lima belas ribu rupiah. Uang dari tiket tersebut digunakan untuk keperluan konsumsi dan sisanya digunakan untuk mengisi kas Milanisti sezione tangerang. Dalam kegiatan nobar (nonton bareng) biasanya para pengurus Milanisti sezione tangerang membagikan stiker sebagai souvenir yang bertujuan untuk lebih mengenalkan keberadaan Milanisti sezione tangerang di mata masyarakat luas. C. Gathering Gathering merupakan sebuah kegiatan kelompok yang dirancang untuk berkumpul bersama dalam satu waktu tertentu dalam satu lokasi baik di dalam ruangan (indoor) ataupun di luar ruangan (outdoor). Kegiatan ini bertujuan
untuk
mempererat
kekerabatan,
kekeluargaan
serta
tali
silaturrahmi antar pengurus dan seluruh anggota kelompok suporter Milanisti sezione tangerang. Gathering
sendiri
rutin
diadakan
setiap
setahun
sekali,
kebetulan pada tahun ini kota tangerang terpilih menjadi lokasi gathering nasional AC Milan indonesia supporter (gatnas Milanisti sezione tangerang) 2016 dan Milanisti sezione tangerang sebagai panitia penyelengaranya. Gatnas mendatang.
Gathering
akan
diadakan
pada
bulan
oktober
sendiri direncanakan akan mengundang seluruh
anggota Milanisti sezione tangerang se-indonesia.
81
“Kebetulan khan kita satu tahun sekali ada
gathering,
AC Milan Tangerang itu kalau dimata saya itu sudah mendapat kedudukan
yang
agak
special,
dengan
contoh
tahun
itu
alhamdullilah kita terpilih sebangai tuan rumah gathering ditahun 2016” (Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Selain itu
ya gathering dos, gathering pasti ada mas itu
biasanya setahun sekali pasti ada dos.” (Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Tapi untuk yang sekarang belum karena kita mungkin lagi sibuk nyiapin gathering nasional.” (Bayu Agung Jati, 23 Tahun, Anggota Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
“Tahun ini kan gathering di diadain ditangerang dos, kita jadi tuan rumahnya, mudah – mudahan besok sukseslah, sukses acaranya banyak yang dateng juga.” (Tofa Waskito Aji, 25 Tahun,
Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 04 November 2016)
82
Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa responden, peneliti menemukan bahwa pada pelaksanaan kegiatan gathering bagi setiap koordinator wilayah seperti Milanisti sezione tangerang yang telah terpilih sebagai tuan rumah penyelengaraan gatnas (gathering nasional) wajib membentuk kepanitiaan yang bertanggung jawab mempersiapkan acara tersebut sebaik-baiknya. Untuk pendanaan bagi koordinator wilayah yang terpilih akan mendapatkan dana dari Milanisti sezione tangerang pusat. Namun panitia juga wajib mencari dana sponsor dari luar untuk mendukung acara tersebut. Pada kesempatan ini, Milanisti sezione tangerang tangerang telah membentuk kepanitiaan acara tersebut dengan memilih saudari anastasya mega sebagai ketua gatnas (gathering nasional) di tangerang tahun ini, seperti yang diungkap pada kesempatan wawancara kepada peneliti. “Karena kalau sekarang kan sudah jadi pengurus, dan ini juga gathering nasional itu temen – temen menunjuk saya jadi ketua.” (Anastasya Mega, 25 Tahun,
Bendahara Milanisti
Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
83
D. Charity Charity merupakan usaha peduli untuk membantu masyarakat berupa kegiatan sosial atau lingkungan dikemas sebagai program amal. Charity sudah menjadi agenda kegiatan milanisti sezione tangerang yang telah direncanakan terlebih dahulu. Kegiatan
ini
bertujuan
untuk
berbakti
dan
membantu
masyarakat yang membuhkan, khususnya diwilayah kota tangerang dan sekitarnya. Bentuk kegiatan ini biasanya dengan memberikan sumbangan material maupun tenaga, seperti ikut serta
dalam
berbagai
kegiatan
bersih-bersih, pembagian sembako, dan donor darah. Kegiatan tersebut terselenggar sebagai bagian dari kegiatan social activity milanisti sezione tangerang. “Kalau untuk masyarakat kita biasanya itu mas charity, amal dos, nanti kita apa namanya hubungan masyarakat, dalam bentuk amal, amal sosial, kegiatan sosial intinya.” (Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Kita khan di
nobar ada
program dos, one goal one
thousand, nah dari penghasilan itu nanti kita salurkan ke kegiatan sosial mas. Satu gol seribu, kalau menangnya banyak ya dana yang terkumpul banyak.”
84
(Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Kita pernah sih bikin acara kaya bakti sosial, kita bikin donor darah, kaya gitu- gitu sih.” (Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
“Kemudian charity atau Seperti- seperti itu
lah
acara – acara solidaritas juga. mas kegiatan yang biasa kita
lakukan di milanisti sezione tangerang.” (Tofa Waskito Aji, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 04 November 2016) Dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat menemukan bahwa sumber dana kegiatan charity Milanisti sezione tangerang diperoleh dari iuran anggota kelompok Milanisti sezione tangerang sendiri dan program one gol one thousand pada saat kegiatan nonton bareng. One gol one thousand adalah kesepakatan dimana saat berlangsungnya kegiatan nobar (nonton bareng), apabila tim AC Milan FC mencetak gol maka satu gol yang di cetak oleh AC Milan FC mewajibkan para anggota kelompok suporter Milanisti sezione tangerang untuk mengumpulkan uang sebesar seribu rupiah.
85
Kemudian
diakhir pertandingan, uang yang terkumpul akan
dimasukkan ke dalam uang sumbangan. Ini adalah sebuah wujud syukur dan rasa berbagi dari anggota Milanisti sezione tangerang atas kemenangan yang di dapat untuk disumbangkan kepada masyarakat yang membutuhkan. B.
Komunikasi internal Milanisti sezione tangerang Dalam menjalankan berbagai macam kegiatan kelompok, kelompok
suporter Milanisti sezione tangerang juga melakukan komunikasi dengan sesama pengurus, anggota, dan terkadang berkomunikasi juga dengan anggota ataupun pengurus fans club lainnya (out-group). Komunikasi yang berlangsung pun terjadi secara langsung dan Komunikasi
yang
dilakukan
oleh
sesama
tidak
pengurus
langsung.
dan anggota
kelompok suporter Milanisti sezione tangerang antara lain adalah pengumuman tentang rapat dan kegiatan. Komunikasi yang dilakukan antara pengurus
dan
anggota kelompok suporter Milanisti sezione
tangerang dilakukan setiap hari, misalnya saling bertegur sapa, ajakan ngumpul dan
ngobrol seputar berita tentang AC Milan FC. Selain itu,
hubungan para anggota kelompok juga berlanjut ketika sedang rapat dan pertemuan-pertemuan lainnya. 1) Komunikasi interpersonal a. Bentuk komunikasi Komunikasi terjadi dalam beberapa bentuk, diantaranya dalam bentuk komunikasi personal (personal communiaction) dan komunikasi kelompok (group communication). Selain itu komunikasi juga dapat
86
bersifat tatap muka (face–to– face) dan melalui perantara media lain (mediated).
Dari
hasil
penelitian komunikasi yang dilakukan antara
pengurus dan anggota kelompok suporter Milanisti sezione tangerang dilakukan melalui tatap muka (face–to–face) seperti kopdar (kopi darat) dan gathering. Selain itu, pengurus dan anggota kelompok suporter Milanisti sezione tangerang juga berkomunikasi melalui media (mediated). Media yang dimaksud bisa melalui telepon dan instan massege (pesan singkat).
Kopdar (kopi darat) Para pengurus Milanisti sezione tangerang mengagendakan sebuah kegiatan yang biasa disebut kopdar (kopi darat) merupakan ajang pertemuan dan kumpul – kumpul antar sesama fans AC Milan FC, dimana dari agenda ini bertujuan sebagai sebuah kegiatan untuk saling mengenal satu sama lain dan menambah keakraban. Para peserta kopdar (kopi darat) khususnya adalah anggota kelompok suporter Milanisti sezione tangerang dan pada umumnya fans AC Milan FC yang sudah saling bertegur sapa dengan Pengurus atau anggota lainnya lewat media online seperti : twitter, facebook dan Whatsapp. Kopdar (kopi darat) diadakan pengurus minimal sebulan sekali, tempat dan waktu pertemuan diatur oleh pengurus dan di informasikan kepada seluruh fans AC Milan FC melalui beberapa media sosial tersebut.
87
“Untuk kopdar biasanya sebulan sekali dos, untuk kopdar biasanya kita membahas sesuatu dan ngumpul – ngumpul aja.” (Azis Mukhorobin, 26 Tahun,
Ketua Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Kalau kita kopdar kita kumpul atau kita apa ya kebanyakan kita cuma kumpul biasa, kalau apa namanya biar kenal satu sama lain aja gitu, bebaslah yang mau diobrolin apa. (Bayu Agung Jati, 23 Tahun,
Anggota Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
“Tapi biasanya kalo ga di nobar ya kita ada kopdar. Kalau waktu kopdarnya ya itu ga bisa ditentukan dos, bisa kapan saja dan dimana saja minimal sebulan sekali.” (Tofa Waskito Aji, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 04 November 2016)
Dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kegiatan kopdar (kopi darat) dijadwalkan oleh pengurus minimal sebulan sekali dengan lokasi serta waktu yang ditentukan oleh pengurus. Kegiatan kopdar (kopi darat) ini bersifat tidak formal (non-formal), dapat dilihat dari bagaimana proses komunikasi yang dilakukan dalam kegiatan kopdar (kopi
88
darat) ini. Bentuk pertemuannya dilakukan dengan duduk lesehan dan isi dari pembicaraannya bebas dan bersifat umum.
Rapat rutin Rakhmat (2009:160) terdapat 4 karekteristik kelompok, salah satunya adalah terdapat
dua
kelompok
ukuran
kelompok.
ukuran komunikasi kecil
(small
Berdasarkan kelompok
ukuran yaitu
kelompok komunikasi
group communication) dan komunikasi
kelompok besar (large group communication). Komunikasi kelompok kecil (small group communication) adalah komunikasi yang ditujukan kepada kognisi komunikan dan prosesnya berlangsung secara dialogis. Dalam komunikasi kelompok kecil komunikator menunjukkan pesan kepada
benak
atau pikiran
komunikan,
misalnya:
kuliah,
ceramah, diskusi, seminar, rapat, dan lain-lain. Situasi komunikasi tersebut berperan penting. Komunikan akan dapat menilai logis atau tidaknya untuk komunikator. Ciri yang kedua dari komunikasi kelompok kecil ialah bahwa prosesnya berlangsung secara dialogis, tidak linear, melainkan sirkular. Komunikan dapat menanggapi uraian komunikator, biasa bertanya jika tidak mengerti, dapat menyanggah bila tidak setuju, dan lain sebaginya. Dalam kehidupan sehari-hari begitu banyak jenis komunikasi kelompok kecil, antara lain seperti rapat (rapat kerja, rapat pimpinan, rapat mingguan), kuliah, ceramah, brifing penataran, loka-karya, diskusi,
89
panel, forum, simposium, seminar, konferensi kongres, curah saran (brainstorming), dan lain-lain. “Kalau biasanya sih kalau rapat pengurus ya itu biasanya kita sebulan sekali.” (Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
“Rapat minimal sebulan sekali
klo pas ada event ya kita
tambahin, bisa sebulan dua kali meeting” (Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
Kelompok suporter milanisti sezione tangerang selalu mengadakan rapat kepengurusan yang dihadiri oleh pengurus kelompok. Rapat tersebut biasanya dilakukan rutin dalam sebulan sekali untuk merencanakan serta mempersiapkan kegiatan atau event yang akan berlangsung. “Kalau
format ketemunya
kondisional
dos, kita kan kalau
ketemu ga tentu dimana, pokoknya kita ada agenda ketemunya sebulan untuk membahas masalah – masalah.” (Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
90
“Kalau pertemuannya, kalau formal sih ga ya, mungkin kita semi formal, semi formal itu paling sebelum nobar, karna kita biasanya ada breafing sebentar, ya itu tadi, rapat minimal sebulan sekali kalau
pas ada event ya kita tambahin, bisa
sebulan dua kali meeting” (Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 Novemberq 2016)
“Kalau antara rapat pengurus itu biasanya tu minggu ketiga tiap bulan.“ (Rizal Danyarta, 22 Tahun, Humas Milanisti Sezione Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
Dari hasil wawancara terhadap responden maka dapat peneliti simpulkan bahwa format dalam rapat pengurus kelompok milanisti sezione tangerang tersebut biasanya dilakukan secara kondisional melihat tempat dan waktu,
biasanya bersifat
non formal dengan duduk lesehan dan
terlihat santai. Dari hasil observasi lapangan selama kegiatan rapat ini, peneliti menemukan
bahwa
sezione tangerang
para
pengurus
tangerang
kelompok
suporter
milanisti
belum melibatkan perwakilan anggota,
pengurus kemudian baru akan mengumumkan tentang rapat tersebut kepada seluruh anggota melalui media sosial seperti bbm, whatsapp atau twitter.
91
Namun bukan berarti dalam rapat tersebut selaku pengurus dari kelompok suporter milanisti sezione tangerang tertutup dan tidak menerima masukan dari anggota lainnya. Pengurus sangat terbuka bagi para anggota milanisti sezione tangerang untuk memberikan ide, saran dan kritik kepada pengurus milanisti sezione tangerang. Seperti
hasil wawancara dari beberapa pengurus
berikut: “Kita menerima masukan ide saran kritik dari semua anggota dos. Ga ada batasan dos.” (Azis mukhorobin, 26 tahun, ketua milanisti sezione tangerang tangerang, wawancara tanggal 21 november 2016)
“Kalau mengenai masukan kita semua tampung, kalau semisal kita- luasnya adalah ada kita sesekali ngobrol bareng kita kumpul bareng pengurus ataupun anggota itu bareng, nanti semua ditanya masukannya apa..” (Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Iya, pengurus terbuka, kalaupun tidak bisa ya kita jelaskan kenapa ga bisa dipenuhi , itu pasti kalau itu. “ (Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
92
Hal senada juga disampaikan oleh anggota dari milanisti sezione tangerang.
Beberapa
responden
yang
peneliti
wawancara
juga
mengungkapkan bahwa pengurus milanisti sezione tangerang sangat terbuka dalam hal ini. “Kalau menurut saya pribadi, kalau saya lihat selama saya gabung di milanisti sezione tangerang mereka yang jadi pengurus entah itu pengurus lama yang udah pensiun ataupun
pengurus
baru
sekarang mereka kebanyakan terbuka, sangat terbuka.” (Bayu agung jati, 23 tahun, anggota milanisti sezione tangerang, wawancara tanggal 18 november 2016).
“Ide, saran atau masukan atau semacamnya sangat diterima dengan terbuka tanpa paksaan dos. Ide kami selalu ditanggapi dengan baik oleh pengurus, dipertimbangkan dan biasanya langsung di bahas di forum bersama teman – teman yang lain, jadi ya kami sebagai anggota sangat diberi kebebasan seluas – luasnya untuk memberikan ide, saran atau yang lainnya.” (Tofa waskito aji, 25 tahun, anggota milanisti sezione tangerang, wawancara tanggal 04 november 2016). Jika diamati dari keterbukaan penyaluran ide, gagasan dan juga pendapat dari kedua belah pihak, peneliti menyimpulkan bahwa komunikasi yang terjadi dapat dikatakan termasuk dalam komunikasi horisontal, dimana dari pengurus maupun anggota tidak ada batasan
93
saling terbuka satu sama lain dan arus informasi yang disampaikan bersifat merata dan saling berbagi. Dilihat dari ukuran komunikas kelompoknya, kelompok suporter milanisti sezione tangerang merupakan komunikasi kelompok kecil dimana berlangsung secara dialogis. Dalam komunikasi
kelompok
kecil
komunikator menunjukkan pesan kepada benak atau pikiran komunikan, misalnya: kuliah, ceramah, diskusi, seminar, rapat. Dalam membicarakan program, komunikasi yang dilakukan baik oleh antar
pengurus
dan
anggota
kelompok
suporter
milanisti
sezione tangerang tangerang. Acara yang dibicarakan yaitu acara yang akan berlangsung dikemudian hari. Format pertemuannya non formal sehingga terlihat sangat santai. Isi rapat tersebut tentang kegiatan yang akan berlangsung berikutnya. Misalnya, milanisti sezione tangerang akan mengadakan charity, maka sebelumnya pengurus akan berunding tentang rapat charity kemudian baru pengurus akan mengumumkan rapat tersebut kepada anggota melalui media sosial internet dan instan masseges. b. Konten komunikasi Dalam konten komunikasi kelompok suporter milanisti sezione tangerang ada beberapa materi isi informasi yang di komunikasikan baik antara pengurus kepada anggota ataupun sebaliknya yang dapat peneliti kelompokkan sebagai berikut :
94
Berisi mengenai segala materi informasi yang berhubungan tentang AC Milan FC.
Jadwal pertandingan Komunikasi yang terjadi antara pengurus milanisti sezione tangerang kepada anggotanya ataupun sebaliknya, dalam point ini hanya membicarakan tentang kapan dan dengan tim apa ac milan fc akan bertanding. Jadwal pertandingan ini menjadi bahan obrolan yang sangat menarik diikuti dan sangat di tunggu – tunggu oleh para fans ac milan fc. “Trus soal update apa – update apa, pertandingannya kapan lagi, trus futsalnya kapan lagi.” (Anastasya Mega, 25 Tahun,
Bendahara Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
Line up pemain Topik komunikasi pada point ini merupakan lajutan dari topik obrolan setelah jadwal dan dengan tim mana ac milan fc akan bertanding. Line up pemain merupakan topik obrolan para fans ac milan fc yang sangat menarik untuk disimak, dimana para fans ac milan fc akan saling mengeluarkan komentar- komentar mngenai siapa yang pantas di pasang sebagai pemain inti dalam pertandingan tersebut. Infomasi mengenai line up pemain biasanya di umumkan melalui official website ac milan fc yang beralamat di http://www.ac milan.com/ atau dapat pula dilihat diberbagai media dalam dan luar negeri seperti:
95
bola.com, detiksport, viva.com dan lain - lain. “Line up yang maen siapa, kalau transfer pemain ya yang beli siapa.” (Rizal
Danyarta,
22
Tahun,
Humas
Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
“Selain itu biasanya kita komunikas tentang ac milan kalau mau nobar, tanding lawan siapa, kapan, siapa aja pemain yang bakal dipasang, ya ngobrol – ngobrol seputar pertandingan paling dos.” (Zatty
Rani,
25
Tahun,
Sekretaris
Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
Dari
hasil
wawancara
terhadap
responden,
peneliti
dapat
menggarisbawahi bahwa konten materi komunikasi yang dilakukan oleh pengurus dan anggota milanisti sezione tangerang seputar ac milan fc sangat menarik untuk diikuti perkembangannya. Materi obrolan menjadikan antar pengurus dan anggota dapat lebih saling mengenal satu sama lain.
Tentang milanisti sezione tangerang Berisi mengenai segala materi percakapan yang berhubungan tentang kegiatan milanisti sezione tangerang.
96
Jadwal nobar Informasi mengenai kapan diadakan kegiatan nobar (nonton bareng) dari pengurus sangat di tunggu oleh para fans ac milan fc khususnya para anggota milanisti sezione tangerang. Topik ini biasanya selalu dibicarakan oleh beberapa anggota, informasi tersebut sudah menjadi kebutuhan para anggota milanisti sezione tangerang. Karena tidak setiap ada pertandingan AC Milan FC pengurus mengadakan kegiatan nobar (nonton bareng). Biasanya pada saat pertandingan dan waktu tertentu saja.
Tentang futsal Futsal merupakan kegiatan rutin yang selalu diadakan oleh pengurus untuk para anggota, futsal diadakan setiap seminggu sekali pada hari jumat. Informasi mengenai futsal disebarluaskan oleh pengurus melalui media sosial baik melalui grup pada whattapps ataupun twitter milanisti sezione tangerang. Beberapa kali tim futsal milanisti sezione tangerang berhasil memenangkan kompetisi futsal antar fans klub. Topik inilah yang selalu menarik dibicarakan oleh para anggota dan pengurus milanisti sezione tangerang disetiap kesempatan bertemu atau berkomunikasi melalui media sosial. “Ya kalau selain itu ya milanisti sezione tangerang kan ada kegiatan futsal, khan banyak juga kan yang ikut futsal, jadi kita komunikasikannya ya tentang – tentang itu.”
97
(Rizal
Danyarta,
22
Tahun,
Humas
Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
Tentang gathering Tahun 2016 merupakan tahun yang dinantikan oleh seluruh pengurus dan anggota milanisti sezione tangerang. Dimana pada tahun ini milanisti sezione tangerang ditunjuk sebagai tuan rumah untuk pelaksanaan kegiatan gathering nasional milanisti sezione tangerang (gatnas milanisti sezione tangerang). Gatnas direncanakan akan dilaksanakan pada bulan oktober dan dihadiri oleh fans klub ac milan fc se-indonesia. “Kalau yang dibahas dalam waktu dekat ini kita khan tahun ini jadi tuan rumah, tangerang jadi tuan rumah ac milan indonesia suporter se indonesia jadi akhir – akhir ini mungkin kopdar (kopi darat) atau kumpul – kumpulnya lebih sering ke arah persiapan gathering.” (Bayu
Agung
Jati,
23
Tahun,
Anggota
Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016) Ini merupakan sebuah event besar bagi milanisti sezione tangerang, topik tersebut merupakan topik yang paling ramai dibicarakan oleh baik pengurus maupun anggota milanisti sezione tangerang, di setiap kesempatan bertemu maupun berkomunikasi melalui media sosial. Intensitas pertemuan antar pengurus dan anggota pun semakin sering untuk mempersiapkan event tersebut.
98
Tentang hal lain (ucapan selamat ulang tahun) Dalam konten komunikasi pengurus dan anggota milanisti sezione tangerang, tidak hanya selalu membicarakan hal yang berhubungan dengan sepak bola dan ac milan. Tetapi juga hal-hal kecil antar personal juga menjadi obrolan yang menarik, seperti mengucapkan selamat ulang tahun, informasi mengenai anggota yang sedang sakit dan lain-lain. “Apa segala macem sampai hal – hal ya yang kecil – kecillah, ngucapin selamat ulang tahun kaya gitu – gitu jadi yang kita tahu ini ulang tahunnya siapa diucapin disitu jadi kan semuanya kan tahu.” (Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016) Dari hasil wawancara peneliti terhadap responden tersebut, dapat disimpulkan bahwa konten komunikasi yang ada di dalam komunikasi antara fans ac milan fc baik pengurus dan anggota milanisti sezione tangerang tangerang tidak hanya hal yang berhubungan
dengan
ac
milan fc dan kegiatan kelompok, namun juga menyangkut hal-hal di luar yang lebih mengarah pada hubungan antar personal. c. Pertemuan Berdasarkan hasil wawancara menurut jadwal kegiatan milanisti sezione tangerang dapat peneliti klasifikasikan sebagai berikut :
99
Seminggu sekali (nobar dan futsal) Kegiatan milanisti sezione tangerang yang di agendakan rutin setiap seminggu sekali seperti fun futsal dan nobar (nonton bareng). Kedua kegiatan ini dapat dilakukan oleh anggota milanisti sezione tangerang maupun bukan anggota, fun futsal rutin diadakan
pada hari jumat jam
16.00-18.00 wib di tangerang sehat, tangerang baru, sedangkan untuk nobar (nonton bareng) menunggu jadwal pertandingan yang biasanya jatuh pada hari sabtu atau munggu malam
.
“Trus futsal rutin hari jumat jam 4 sore di tangerang sehat tangerang baru.” (Bayu Agung Jati, 23 Tahun, Anggota Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
“Tiap hari jumat jam empat khan ada ac milan futsal.” (Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
Sebulan sekali kopdar (kopi darat) Kegiatan kopdar (kopi darat) yang diagendakan oleh pengurus milanisti sezione tangerang minimal sebulan sekali, merupakan
kegiatan
ajang kumpul-kumpul yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa kedekatan satu sama yang lain, ajang perkenalan dan ajang silaturahmi sesama fans ac milan fc. Tidak terbatas antara anggota maupun pengurus milanisti
100
sezione tangerang saja, namun masyarakat umum juga dapat ikut serta dalam kegiatan ini. “Tapi biasanya kalo ga di nobar ya kita ada kopdar. Kalau waktu kopdarnya ya itu ga bisa ditentukan dos, bisa kapan saja dan dimana saja minimal sebulan sekali.” (Tofa Waskito Aji, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 04 November 2016)
“Kalau kita kopdar kita kumpul atau kita apa ya kebanyakan kita cuma kumpul biasa, kalau apa namanya biar kenal satu sama lain aja gitu, bebaslah yang mau diobrolin apa. (Bayu Agung Jati, 23 Tahun, Anggota Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
Setahun sekali (gathering dan charity) Kegiatan gathering dan charity sendiri rutin diadakan setiap setahun sekali, kebetulan pada tahun ini kota tangerang terpilih menjadi lokasi gathering nasional ac milan indonesia supporter (gatnas milanisti sezione tangerang) 2016 dan milanisti sezione tangerang tangerang sebagai panitia penyelengara event tersebut. Begitu pula dengan kegiatan charity yang diagendakan oleh pengurus, sebagai kegiatan yang merupakan usaha peduli untuk membantu masyarakat berupa kegiatan sosial atau lingkungan dikemas sebagai program amal. Kegiatan ini bertujuan untuk
101
berbakti dan membantu masyarakat yang membutuhkan, khususnya diwilayah kota tangerang dan sekitarnya. “Kebetulan khan kita satu tahun sekali ada
gathering,
ac milan tangerang itu kalau dimata saya itu sudah mendapat kedudukan
yang
agak
special,
dengan
contoh
tahun
itu
alhamdullilah kita terpilih sebangai tuan rumah gathering ditahun 2016.” (Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Selain itu
ya gathering dos, gathering pasti ada mas
itu biasanya setahun sekali pasti ada dos.” (Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua
Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Untuk waktunya bakti sosial biasanya kita agendakan setahun sekali.” (Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
2) Komunikasi kelompok Membina hubungan antar sesama kelompok suporter wajib dilakukan, hubungan yang terjalin antara sesama pecinta bola, baik
102
sesama penggemar ac milan fc maupun klub lainnya. Hubungan antar kelompok
terjadi
karena adanya ikatan dan keterkaitan saling
memerlukan. Karena, tidak ada suatu kelompok
manusia
yang
bisa
menjalani hidup dengan baik tanpa adanya hubungan dengan kelompok lain. Hubungan tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik kebutuhan moril maupun kebutuhan materil. Jadi, hubungan antar kelompok itu adalah hubungan yang sangat penting dan sangat bermanfaat bagi kehidupan berkelompok manusia. 1) Sesama milanisti sezione tangerang antar wilayah (regional) Milanisti sezione tangerang merupakan sebuah kelompok kecil di sebuah kota di indonesia dari bagian kelompok suporter besar yang dikelola oleh milanisti sezione tangerang pusat yang berada di jakarta. Komunikasi antar regional – regional wilayah kecil wajib dilakukan guna menjaga hubungan baik antar regional. Begitu pula antara regional dan pusat. Seperti yang diutarakan oleh pengurus milanisti sezione tangerang berikut : “Untuk hubungan antar milanisti sezione tangerang kita sangat mengapresiasi dos, karena apa kita tu dari pusat sudah diberi pengerahan untuk saling menghormati saling
respek
jadi
kita
bisa
saling
berkomunikasi,
komunikasinya baik intinya, tetep hubungan.” (Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua
Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
103
“Baik
dos,
bulan
harus melaporkan beberapa hal kepada pusat jadinya
kan setiap
regional
komunikasi lancar, khan ada
itu
setauku setiap
grubnya dos,dari milanisti
sezione tangerang pusat milanisti sezione tangerang mana milanisti sezione tangerang mana githu.” (Rizal Danyarta,
22
Tahun,
Humas
Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
Dari
hasil
wawancara
terhadap
responden
diatas,
peneliti
menemukan bahwa ada kewajiban dan himbauan yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh setiap berkomunikasi
dan
kelompok
regional
yaitu
untuk
saling
menjaga hubungan baik serta wajib melaporkan
setiap kegiatan yang akan ataupun sudah dilaksanakan kepada pengurus milanisti sezione pusat yang berada di jakarta. C. Komunikasi eksternal milanisti sezione tangerang Para pengurus hanya
memusatkan
milanisti sezione tangerang komunikasi
tangerang
tidak
dan perhatiannya pada lingkungan
internal kelompoknya saja, tetapi juga menyadari pentingnya komunikasi terhadap lingkungan eksternal kelompok yang dikelolanya. Pengurus milanisti sezione tangerang tangerang harus mempertimbangkan unsurunsur lingkungan eksternal dalam setiap kegiatannya. Tidak hanya dengan kelompok suporter lainnya tetapi juga dengan masyarakat umum.
104
Sebagai sebuah kelompok suporter, milanisti sezione tangerang juga tak luput dari masalah eksternal dalam hubungan antar kelompok. Masalah tersebut antara lain adalah „gap kelompok. Stigma kelompok minoritas
atau
kesenjangan
antar
sering muncul dipermukaan,
dimana kelompok dalam jumlah yang sedikit cenderung diabaikan baik secara fisik maupun kebijakan. Kecemburuan dan persaingan tidak sehat antar kelompok juga dapat memicu timbulnya masalah antar kelompok di masyarakat. 1). Komunikasi kelompok A. Suporter foodball club lain Hubungan
antar
kelompok
adalah
hubungan
antara
dua
kelompok atau lebih yang memiliki ciri khusus. Menjaga interaksi dan komunikasi adalah hal yang harus terus dilakukan baik sesama kelompok milanisti sezione tangerang maupun dengan kelompok suporter lainnya. Selain untuk menumbuhkan keharmonisan dalam berkelompok, komunikasi yang baik juga dapat menghindarkan suatu kelompok dari konflik.
Forkas (forum komunikasi antar suporter) Berbagai kelompok suporter tumbuh dan mulai bermunculan di kota tangerang. Forkas (forum komunikasi antar suporter) hadir sebagai wadah yang mengorganisir
kelompok-
kelompok
tersebut
untuk
mengenal satu sama lain dan menjaga hubungan baik antar fans klub.
saling
105
“Kebetulan kita ditangerang ada forkas ( forum komunikasi antar suporter ) dan dia mewadahi semua komunitas suporter klub sepakbola luar yang ada di indonesia.” (Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
Hal senada juga diungkapkan oleh pengurus kelompok suporter lain seperti yang berhasil peneliti wawancara. “Itu sebenernya sudah ada forum antar suporternya kita tergabung
disana, antar pecinta klub sepakbola itu tergabung
dalam namanya forkas, forum komunikasi antar suporter di tangerang.” (Lukman Aji, 24 Tahun, Ketua CISC Tangerang, Wawancara Tanggal 17 November 2016)
Para pengurus forkas (forum komunikasi antar suporter) adalah perwakilan – perwakilan dari beberapa pengurus fans klub. Komunikasi yang dilakukan forkas dengan fans klub lain berlangsung setiap saat melalui media sosial twitter yang beralamat di https://twitter.com/forkas_tangerang dan disebuah grub media sosial wharsapp. Setelah dibentuknya forkas (forum komunikasi antar suporter) atmosfer kekisruhan antar supoter yang biasa sering terjadi secara signifikan dirasa terus berkurang. Hubungan baik antar kelompok tersebut
106
selalu berusaha dikembangkan dan dijaga dengan baik. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup berkelompok, baik kebutuhan moril maupun kebutuhan materil. Jadi, hubungan antar kelompok itu adalah hubungan yang sangat penting dan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Hubungan antar kelompok terjadi karena adanya ikatan dan keterkaitan saling memerlukan. Karena, tidak ada suatu kelompok manusia yang bisa menjalani hidup dengan baik tanpa adanya hubungan dengan kelompok lain. B. Hubungan dengan masyarakat Menurut definisi kamus terbitan institute of public relations (ipr) yang dikutip oleh anggoro (2001:2), “humas ialah keseluruhan upaya yang dilangsungkan
secara terencana
dan berkesinambungan
dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian
antara
suatu
organisasi
khalayaknya.” Berdasarkan definisi
dengan di
atas,
segenap penulis
memahami bahwa humas merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara terencana dan terus menerus hingga tercapainya suatu pengertian yang baik antara organisasi dengan publiknya. Selain itu, humas juga dapat dikatakan sebagai sebuah seni seperti yang diungkapkan howard bonham yang dikutip oleh yulianita (2003:27) berikut ini, “humas
ialah suatu seni
untuk menciptakan
pengertian publik secara lebih baik, sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang atau sesuatu organisasi atau
107
badan.”
Berdasarkan
pengertian tersebut, penulis memahami
bahwa humas merupakan kegiatan yang memerlukan sebuah kreatifitas, kreatifitas disini maksudnya adanya suatu cara yang digunakan humas untuk terciptanya sebuah pengertian dan kepercayaan publik bagi organisasi yang diwakilinya. Cutlip, centre and broom dalam bukunya effective public relations (2000:6) juga mengungkapkan mengenai definisi humas yaitu “public relations is the management
function
that
identifies, establishes, and maintains mutually beneficial relationship between an organization and the various publics on whom its success or failure depers.” Definisi
tersebut
menyatakan
bahwa humas adalah
fungsi
manajemen yang menyatakan, membentuk dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan
antara
organisasi
dengan
berbagai
macam
publik, dimana hal tersebut dapat menentukan sukses atau gagalnya organisasi. Berdasarkan definisi tersebut penulis memahami bahwa humas merupakan bagian dari manajemen perusahaan yang punya fungsinya sendiri dan tidak kalah pentingnya yaitu memelihara hubungan baik organisasi dengan publiknya.
Charity Pengurus milanisti sezione tangerang harus mengidentifikasi, menganalisa,
mengevaluasi,
mendiagnosa
dan
bereaksi
terhadap
lingkungan, baik berupa kesempatan- kesempatan, risiko-risiko, yang mempunyai pengaruh pada kelompok. Pengurus milanisti sezione
108
tangerang harus memiliki sikap tanggap dan adaptif, selalu mengikuti dan menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan. Pengurus milanisti sezione tangerang perlu menentukan memungkinkannya
menjaga
cara
atau
pendekatan
yang
akan
dan mengembangkan kelompok dalam
lingkungan yang selalu berubah. Berbagai kegiatan sosial selalu di agendakan oleh pengurus milanisti sezione tangerang minimal setahun sekali. Seperti charity, donor darah, pengiriman bantuan untuk bencana alam dan lain sebagainya. Dalam sebuah usaha menjaga hubungan baik dan menciptakan image positif di mata masyarakat umum, sebuah kelompok harus memiliki program pr an (public relation) yang efektif untuk mewujudkan cita – cita tersebut. Keharmonisan sebuah hubungan antara
kelompok dan
masyarakat tidak dapat terbentuk begitu saja tanpa ada usaha dari salah satu pihak yang memulainya. Bentuk kegiatan ke pr an (public relation) yang dilakukan oleh milanisti sezione tangerang dalam usaha menjaga dan menciptakan image positif di masyarakat salah satunya dengan sebuah event (acara) yang melibatkan masyarakat secara langsung. “Cara kita untuk menjalin hubungan dengan masyarakat, dengan cara semisal nih, mereka ada bencana, kita ikut bakti sosial, seperti malam ini kan tiket agak lebih mahal ga kaya sebelumnya karena ini buat bencana longsor banjarnegara, biasanya tiketnya 15.000,- tapi malam ini 20.000,- jadi
sisanya
109
disalurkan ke sana.” (Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
Dari hasil wawancara tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa bahwa selain sebagai aksi kepedulian untuk masyarakat. Charity merupakan kegiatan sosial untuk lingkungan yang dikemas sebagai program amal. Charity bertujuan untuk berbakti dan membantu masyarakat yang membutuhkan. Charity juga merupakan kegiatan ke pr an (public relation) dari milanisti sezione tangerang untuk memperkenalkan. Menjaga hubungan dan menciptakan image positif
kelompok suporter milanisti
sezione tangerang dimata masyarakat umum. 2) Managemen Konflik Diluar dari rumusan masalah, peneliti juga menemukan hal lain yang sedikit patut untuk dibahas, hal lain ini adalah mengenai managemen
konflik
kelompok.
Manajemen
konflik
merupakan
serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. Sikap mengikuti kemauan orang lain dilakukan untuk menghindari konflik yang mungkin akan muncul. Menurut kamus besar bahasa indonesia, konflik berarti percekcokan, pertentangan, atau perselisihan. Konflik juga berarti adanya oposisi atau pertentangan pendapat antara orang-orang atau kelompok-kelompok.
110
Manajemen konflik termasuk pada
suatu
pendekatan
yang
berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interest) dan interpretasi. a. Bentuk dan penyebab konflik Konflik yang biasa terjadi antar individu kelompok biasanya berawal dari perbedaan pandangan dan pendapat akan suatu hal. Jika dilihat kedalam teori komunikasi konflik dapat terbentuk ketika terdapat noise dalam proses komnunikasi, terdapat penolakan atau rejection dari komunikan. Konflik merupakan suatu proses sehubungan dengan pribadi seseorang dan juga lingkungannya. Dimana konflik merupakan suatu gejala dimana individu mengalami ketidak senangan dan ketidak setujuan terhadap suatu hal yang kemudian menimbulkan
ketimpangan
dan
ketidaknyamanan
kepada dirinya sendiri. Konflik antar individu kelompok juga biasa terjadi karena adanya perbedaan pandangan antar kelompok, dimana masing-masing kelompok merasa apa yang dipahaminya merupakan sesuatu yang benar jika dibandingkan dengan pandangan kelompok lain, hal inilah yang disebut dengan etnosentrisme dimana individu atau sebuah kelompok cenderung melakukan penilaian hanya melalui sudut pandangnya dan menjadikan pemahaman yang dianutnya sebagai sebuah standar dalam penilaian.
111
“Mungkin gesekan – gesekan kecil, bercandaan yang berlebihan kali ya dos, tapi biasanya juga langsung clear koq, ga pernah jadi masalah yang gede terus jadi berlarut – larut.” (Tofa Waskito Aji, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 04 November 2016) Dari paparan hasil wawancara diatas peneliti menemukan bahwa selama ini belum terjadi konflik yang besar yang terjadi pada internal maupun eksternal kelompok milanisti sezione tangerang. B. Cara mengatasi konflik Dalam sebuah kelompok suporter, tentunya sering atau pernah terjadi kesalahpahaman antara orang-orang di dalamnya. Hal itu bisa saja terjadi pengurus dengan anggota ataupun sesama pengurus dan sesama anggota yang lainnya, kelompok suporter satu dengan yang lainnya, banyak motif yang dapat memicu hal ini, terlebih lagi jika ada golongan minoritas. Konflik terjadi karena masing-masing kelompok merasa apa yang dipahaminya merupakan sesuatu yang benar jika dibandingkan dengan pandangan kelompok lain, hal inilah yang disebut dengan etnosentrisme dimana individu atau sebuah
kelompok
cenderung
melakukan
penilaian hanya melalui sudut pandangnya dan menjadikan pemahaman yang dianutnya sebagai sebuah standar dalam penilaian. Sebuah kelompok pastinya berusaha untuk menjadikan anggotanya memiliki identitas sosial yang kuat dan inheren terhadap kelompoknya namun tetap diperlukannya kebijaksanaan dalam sebuah kelompok untuk
112
mengatur dan memberi bekal kepada para anggotanya agar dapat menjalin relasi sosial yang lebih baik sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya konflik. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh pihak pengurus kelompok untuk mengatasi masalah yang muncul dalam hubungan antar individu kelompok. “Nah antar fans klub itu kita, kita selalu berusaha untuk menjaga hubungan baik mas. Kebetulan di tangerang itu ada komunitasnya dos, kebetulan ada forum komunikasi antar suporter mas. Kita juga ikut berperan disitu untuk tetap menjaga hubungan baik antar suporter dos, anggota forumnya itu ada banyak dos, sekitar 17 fans club kayaknya.” (Azis Mukhorobin, 26 Tahun,
Ketua Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Untuk cara mengatasinya yang harus ada event. Harus ada event yang bener - bener pasti yang itu bener – bener di butuhkan semua anggota satu komunitas milanisti sezione tangerang baru mereka kumpul.” (Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
113
“Caranya biasanya ya kalau misalnya konfrontasinya antar
personal mereka ditemukan di dudukkan bersama di
bicarakan masalahnya apa kaya gitu biasanya.” (Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
Konflik dapat diselesaikan tergantung dengan bagaimana kita memanajemen konflik tersebut agar tidak berkembang menjadi hal yang yang merugikan. Seperti dari hasil wawancara terhadap pengurus milanisti sezione tangerang tersebut. Responden mengutarakan bahwa sudah ada sebuah sistem managemen yang digunakan oleh milanisti sezione tangerang untuk menyelesaikan konflik, baik konflik personal internal kelompok maupun konflik eksternal antar kelompok. Managemen konflik yang sudah dilakukan oleh pengurus milanisti sezione tangerang yaitu dengan managemen pendekatan, dimana masing – masing personal ataupun masing – masing pengurus kelompok saling bertemu untuk berdiskusi dalam upaya menemukan jalan keluar menyelesaikan masalah untuk menghindari terjadinya konflik yang berkepanjangan. D.
Media komunikasi internet Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat para
pengurus kelompok suporter milanisti sezione tangerang lebih mudah dalam berkomunikasi dengan anggotanya. Terutama ketika mereka akan menghubungi para anggotanya untuk mengikuti
rapat
ataupun
114
pengumuman mengenai kegiatan yang lain. Para pengurus dan anggota dapat dengan mudah berkomunikasi melalui media sosial (social media) internet. Andreas kaplan dan michael haenlein mendefinisikan sosial media sebagai kelompok berbasis internet aplikasi yang dibangun di atas
fondasi ideologi dan teknologi web 2.0 yang memungkinkan
penciptaan dan pertukaran user-generated content (jurnal oleh kaplan dan haenlein, 2010:59-68). Dengan memanfaatkan media sosial online para pengurus maupun anggota milanisti sezione tangerang dapat dengan mudah berpartisipasi dan berbagi informasi mengenai kegiatan ataupun hal-hal yang berhubungan dengan milanisti sezione tangerang dan ac milan fc secara cepat dan tak terbatas
ruang dan waktu. Bahkan negara lainpun dapat mengenal
kegiatan kelompok suporter milanisti sezione tangerang melalui internet. Pilihan penggunaan media internet dalam ethics, new media, and social networks. Global media (journal oleh mahmoud eid dan stephen j.a. Ward, 2009 : 1) mengatakan situs jejaring sosial misalnya (myspace, facebook, linkedin, habbo, twitter, nexopia), situs berbagi video, wiki, blog, dll telah berevolusi sebagai akibat dari web 2.0 konsep dan teknologi media baru. Jutaan orang di seluruh dunia, melalui jaringan sosial (internal, eksternal, atau mobile), baru-baru ini membangun komunitas lokal, regional, dan global secara online untuk berkomunikasi kepentingan bersama dan kegiatan, menyebarkan informasi, dan berinteraksi melalui berbagai web-
115
based. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka di dalamnya. Media sosial yang digunakan oleh para pengurus milanisti sezione tangerang seperti facebook, bbm, whatsapp dan twitter. Saat teknologi internet dan mobile phone semakin maju, maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone.
Terlebih sebagian besar pengurus dan anggota kelompok suporter milanisti sezione tangerang sudah menggunakan smartphone yang dapat dengan
mudah
mengakses media sosial tersebut. Untuk pengelolalan
media dalam kepengurusan kelompok suporter milanisti sezione tangerang sudah memiliki divisi khusus yang bertugas mengelola media tersebut. “Kalau
media,
pengurus,
untuk
admin
sendiri
iya ada devisi medianya sendiri.
dipegang Divisi media
dipilih bagi mereka yang konsisten, dan dapat menjaga privasi.” (Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
116
“Iya... Setahu saya ada divisinya sendiri yang mengurusi sosmednya, dos.” (Tofa Waskito Aji, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 04 November 2016)
“Pengelolaan media setahu saya ada adminnya sendiri dos, jadi ga semuanya bisa megang.” (Rizal Danyarta, 22 Tahun, Humas Milanisti Sezione Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
Dari hasil wawancara tersebut, peneliti menemukan bahwa dalam pengelolaan media kelompok suporter milanisti sezione tangerang membentuk satu divisi yang bertugas untuk mengurusi segala hal yang berhubungan dengan media onlie dan sosial media. Menunjuk seseorang yang dapat
konsisten dan dapat
menjaga privasi kelompok dalam
mengelola beberapa media tersebut. a. Facebook Facebook
merupakan
salah
satu
dari
sekian
banyak
social network atau situs jejaring sosial yang ada di dunia maya. Facebook telah menjadi situs sosial networking terbesar saat ini, ada
begitu
banyak manfaat facebook
yang dapat gunakan oleh
kelompok suporter milanisti sezione tangerang meliputi sebagai wadah diskusi, dimana salah satu fitur di situs jejaring sosial ini adalah group,
117
berfungsi seperti forum dimana seluruh pengurus dan anggota milanisti sezione tangerang dapat berdiskusi tentang apapun. “Kalau media dos,yang
komunikasi
paling
ada
beberapa
media
banyak kita tarkom, jarkom (jaringan
komunikasi) lewat via satu twitter, facebook, bbm trus grup whatsapp dos.“ (Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua
Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Twitter, facebook, instagram, path, blog ada juga dos, gaul banget kita ini.” (Panji Daru Sanarta, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
b. Twitter Twitter merupakan layanan jejaring sosial yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet). Twitter telah menjadi salah satu dari sepuluh situs yang paling sering dikunjungi di internet. Di twitter, pengguna tak terdaftar hanya bisa membaca kicauan, sedangkan pengguna terdaftar bisa mengirimkan komentar. Dilihat dari kecepatan proses penyampaian pesannya twitter merupakan media sosial yang baik, dimana pengelola dengan sangat mudah
118
dapat menulis pesan secara singkat dan berulang, pesan yang tertulis dengan cepat terunggah tersebar luas secara umum. Proses penyampaian pesan ini biasa dikenal dengan live twitt, seperti yang diutarakan oleh responden yang berikut : “Kalau twitter kan tinggal follow aja gitu kan, kalau di twitter itu segala macam informasi itu lebih cepat, apa segala macam informasi itu lebih cepat.” (Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
“Kalau kita tanya mention apa, fast respon lah, langsung dibales, media yang lain juga sama aja dos, sama seperti itu.” (Panji Daru Sanarta, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
c.
bbm (blackberry messenger) Bbm (blackberry pengirim pesan pengguna
messenger)
instan yang
awalnya
merupakan sebuah aplikasi disediakan
untuk
para
perangkat smartphone blackberry saja. Namun semakin
berkembangnya teknologi sekarang tak hanya khusus untuk pengguna blackberry saja, bbm juga dapat digunakan pada pengguna smartphone android dan iphone. Aplikasi ini mempunyai fitur atau aktivitas yang
119
populer di kalangan pengguna perangkat telepon genggam seperti fitur pada aplikasi facebook atau twitter. Blackberry messenger merupakan salah satu keunggulan dari penggunaan perangkat smartphone. berkomunikasi
di
Bbm
dirancang
khusus
untuk
antara pengguna smartphone. Cara menggunakan
blackberry messenger adalah dengan penghubung nomor pin dimiliki masing-masing perangkat smartphone.
d. Whatsapp Whatsapp merupakan dengan basic mirip
sebuah aplikasi pesan untuk smartphone
blackberry
messenger.
Whatsapp
messenger
merupakan aplikasi pesan singkat yang memungkinkan kita bertukar pesan tanpa biaya sms. Media sosial whatsapp sangat dimanfaatkan dengan baik oleh pengurus milanisti sezione tangerang sebagai media komunikasi terhadap seluruh anggotanya, karena whatsapp messenger menggunakan paket data internet. Aplikasi dengan menggunakan whatsapp, kita dapat melakukan obrolan online, berbagi file, bertukar foto dan lain- lain. “Media yang paling efektif menurut saya ya paling whatsapp dan bbm ya, karena di situ kita bikin satu grub yang bisa dipake untuk sebuah diskusi langsung.” (Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
120
“Media paling efektif ya kaya bbm whatsapp terutama whatsapp sih dos.” (Tofa Waskito Aji, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 04 November 2016)
“Kalau interaksi langsung whatsapp itu paling efektif.” (Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
Dari beberapa hasil wawancara terhadap responden diatas dapat disimpulkan bahwa menurut para pengurus dan anggota milanisti sezione tangerang komunikasi melalui media sosial whatsapp sangat efektif dibandingkan dengan media yang lainnya. “Interaksinya sudah baik, walaupun belom semuanya, kalau di whatsapp kalaupun orang tidak menimpali secara langsung tapi setidaknya informasi tersampaikan, mereka tau apa yang sedang terjadi perkembangannya.” (Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
121
“Interaksi bagus, komunikasi berjalan lancar, dalam topik apapun dos, iya baik di dalam topik diluarnya,
ya
walaupun
bercancandaan
kadang
juga
ac milan maupun sering
diselingi
sih
dos.”
(Tofa Waskito Aji, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 04 November 2016)
Interaksi komunikasi yang terjadi dalam grup whatsapp tersebut dapat dikatakan sangat aktif dan efektif, walaupun banyak anggota yang mungkin tidak membalas atau berkomentar di dalam grup tersebut tapi setidaknya mereka membaca dan menyimak apa topik apa yang sedang di bahas. Informasi berhasil tersampaikan dengan baik kepada seluruh anggota yang tergabung dalam grup tersebut. Dari analisis hasil wawancara terhadap beberapa responden diatas. Dapat peneliti simpulkan bahwa komunikasi antara pengurus dan anggota milanisti sezione tangerang yang memanfaatkan perkembangan teknologi dengan menggunakan media internet dan instan message sebagai salah satu
saluran
komunikasi.
Hal
ini
sesuai
dengan kareakteristik
komunikasi yang di utarakan oleh riswandi (2009: 4-7) bahwa komunikasi menembus faktor ruang dan waktu, komunikasi menembus faktor waktu dan ruang maksudnya bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama.
122
E. Kohesivitas kelompok suporter milanisti sezione tangerang Dalam teori prestasi kelompok (theory of group achievement) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi komunikasi kelompok. Kohesivitas kelompok dapat digolongkan
dalam faktor ke tiga. Prestasi kelompok
merupakan output atau tujuan dari kelompok. Ada tiga unsur yang menentukkan prestasi kelompok, yaitu : produktivitas (derajat perubahan harapan tentang nilai-nilai yang dihasilkan oleh moral
(derajat
kebebasan
dari
perilaku
kelompok),
hambatan-hambatan dalam kerja
kelompok menuju tujuannya), dan kesatuan (tingkat kemampuan kelompok untuk mempertahankan struktur dan mekanisme operasinya dalam kondisi yang penuh tekanan (stress). Ketiga unsur penentu pretasi kelompok ini sangat erat hubungannya dengan kohesivitas kelompok. Dimana kohesivitas kelompok merupakan sebuah segala bentuk kegiatan dan upaya yang dibangun dan di laksanakan oleh semua anggota kelompok, baik pengurus maupn anggota milanisti sezione tangerang. Menurut collins dan raven (1964) dalam stephen w. Littlejohn dan karen a. Foss (2008: 346) kohesi kelompok didefinisikan sebagai kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok, dan mencegahnya meninggalkan kelompok pada kelompok yang memiliki tingkat kohesivitas yang tinggi membuat para anggota terikat kuat dengan
kelompoknya,
konformitas. Semakin
maka
mereka
menjadi
mudah
melakukan
kohesif sebuah kelompok, semakin mudah
123
anggotanya tunduk pada norma kelompok. Pernyataan ini serupa dengan pembahasan sebelumnya tentang komunikasi di dalam komunikasi kelompok milanisti sezione tangerang. “Hubungan sosial milanisti sezione tangerang selama ini cukup baik mas. Interaksi kebanyakan terjadi saat nobar, futsal, ataupun kegiatan lainnya mas. Jadi interaksinya ya gini, kita nobar saling ketemu, saling menyapa trus kita nonton bareng sama – sama dengan anggota serta pengurus.” (Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua
Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Alhamdullilah sampai saat ini baik ya, ga ada slek antar anggota ataupun antar pengurus.semuanya akrab.” (Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Kalau hubungannya secara langsung sih bagus ya mas ya, jadinya tu dari pengurus ke anggota tu ngga ada gap – gap tertentu.” (Rizal
Danyarta,
22
Tahun,
Humas
Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
124
“Temen – temen milanisti sezione tangerang ini orangnya asikasik terus terang, dari pengurus lama ke yang baru mereka apa namanya kalau orang jawa bilang ngayomi, jadi kita yang baru gabung atu baru apa kita jadi enjoy, ngga ada senioritas disini.” (Bayu Agung Jati, 23 Tahun, Anggota Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
Menurut hasil wawancara dengan para pengurus dan anggota kelompok suporter milanisti sezione tangerang mereka mengakui bahwa hubungan mereka satu sama lain baik dan akrab, keakraban itu dapat diartikan sebagai keeratan di dalam suatu kelompok. Dalam penelitian terhadap kelompok suporter milanisti sezione tangerang, peneliti akan melihat adanya kohesivitas di dalam kelompok suporter milanisti sezione tangerang dengan cara menilai dari sense of belonging (rasa memiliki), loyalitas dan solidaritas dalam kelompok. 1.
Sense of belonging (rasa saling memiliki) Menurut owen, w.f.(1985) menjelaskan bahwa “rasa
kepemilikan” dapat membentuk kohesivitas individu dalam suatu kelompok. “rasa kepemilikan” ini
membuat
individu
menyadari bahwa ia merupakan bagian dari suatu kelompok, dan kelompok merupakan bagian dari individu. Dengan begitu kohesivitas dalam kelompok dapat terbentuk.
125
“Kalau dari pengurus sih ini, kita sering ngumpul itu sangat berpengaruh, semakin banyak kita ngumpul semakin banyak kita kenal sama orang, apanamanya, sebenernya untuk itu tu sangat, sangat apa ya, sangat bikin kita punya rasa have a sense of belonging, punya rasa saling memiliki, kebersamaannya jadi lebih ada.” (Anastasya Mega, 25 Tahun,
Bendahara Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
Dalam kelompok suporter milanisti sezione tangerang, sense of belonging memang sangat kuat
karena
sebagai
fc.
fans
dari
ac milan
mereka
merasa
sama-sama
Rasa persaudaraan karena sesama
milanisti sezione tangerang juga telah terbangun karena sense of belonging yang kuat. Maka dari itu, tidak heran jika kelompok suporter milanisti sezione tangerang masih eksis hingga sekarang. Bahkan dalam berbagai kegiatannya mendapatkan apresiasi dari masyarakat dan bebarapa media lokal.
A. Rasa SOB sesama pecinta AC Milan FC Kelompok suporter
milanisti
sezione
tangerang merupakan
kelompok yang terbetuk atas dasar kesamaan kecintaan akan suatu hal, maka dari itu beberapa pengurus maupun anggota kelompok suporter milanisti sezione tangerang ini merasa bahwa sense of belonging yang kuat
126
terjalin karena mereka sama-sama mencintai ac milan fc. Identitas sebagai orang milanisti sezione tangerang tangerang kemudian memunculkan rasa kekeluargaan antara mereka sebagai sesama fans ac milan fc. Adanya rasa kepemilikan (sense of belonging) pada kelompok sehingga mereka cenderung berkumpul dengan orang-orang yang memiliki latar belakang budaya yang sama. B. Rasa sesama milanisti sezione tangerang Selain rasa sebagai sesama pecinta ac milan fc, para anggota kelompok suporter milanisti sezione tangerang ini merasakan adanya ikatan persaudaraan yang tumbuh di dalam kelompok suporter milanisti sezione tangerang karena perasaan sesama sebagai anggota milanisti sezione tangerang.
Rasa persaudaraan dan kekeluargaan yang kuat “temen- temen itu gini, itu kaya seperti menemukan keluarga ya, karna kan kita deket menemukan keluarga kita diterima biasanya kan kalau sudah diterima dia akan merasa nyaman, kalau orang nyaman itu pasti dia udah ini, udah betah gitu kan, udah betah, udah merasa punya keluarga, “ (anastasya mega, 25 tahun, bendahara milanisti sezione tangerang, wawancara tanggal 27 november 2016) “Ya kalau diukur presentase ya lebih dari tujuh puluh persen lah dos. Teman – temen tu sudah seperti keluarga di sini, keluarga baru yang bisa diajak berkeluh kesah dan
127
bercanda..hehe” (Azis Mukhorobin, 26 Tahun,
Ketua Milanisti Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
Dari hasil wawancara di atas peneliti menemukan bahwa ikatan persaudaraan dan kekeluargaan yang terjalin di dalam kelompok suporter milanisti sezione tangerang disebabkan selain oleh faktor perasaan sama – sama fans ac milan fc juga oleh faktor perasaan merasa tergabung dalam satu
kelompok yang sama yaitu milanisti sezione tangerang. Dari
perasaan tersebut maka tumbuhlah perasaan bahwa anggota kelompok suporter milanisti sezione tangerang adalah keluarga baru mereka. Perasaan ini memberikan rasa aman dan nyaman seperti menemukan keluarga baru. 2. Loyalitas kelompok Pengertian loyalitas berasal dari bahasa inggris 'loyal' yang artinya setia. Dan kesetiaan adalah kualitas yang menyebabkan kita tidak menggemingkan dukungan dan pembelaan kita pada sesuatu. Loyalitas adalah kualitas perasaan, dan perasaan tak selalu membutuhkan penjelasan rasional. Loyalitas anggota terhadap kelompok memiliki makna kesediaan anggota untuk melanggengkan hubungannya dengan kelompok, kalau perlu dengan mengorbankan kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan apapun. Kesediaan anggota untuk mempertahankan diri bergabung dalam
128
kelompok adalah hal yang penting dalam menunjang komitmen anggota terhadap kelompok. Hal tersebut dapat diupayakan apabila anggota merasakan adanya rasa keamanan, kenyamanan dan
kepuasan
yang
di
dapat didalam kelompok tempat ia bergabung. Menurut vander zanden (1979), kohesivitas kelompok dapat diungkap menggunakan skala berdasarkan aspek-aspeknya, yaitu : A. Loyalitas, meliputi perasaan setia dalam kelompok dan tidak ingin meninggalkan kelompok. B. Solidaritas, meliputi perasaan setia kawan, mendukung dan membantu menyelesaikan masalah anggota lain dan perhatian terhadap masalah anggota lain. Dalam pembahasan di point ini, peneliti akan membahas tentang loyalitas terlebih dahulu. Menurut jurnal psikologi, hubungan antara kohesivitas kelompok
dengan
komitmen
organisasi
pada
karyawan. “hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kohesivitas kelompok dengan komitmen organisasi pada karyawan. Hal ini berarti semakin baik atau positif kohesivitas
kelompoknya
maka
akan
semakin
tinggi
komitmen
berorganisasinya dan sebaliknya, yaitu semakin rendah kohesivitas kelompok maka diasumsikan semakin rendah pula komitmen organisasinya.”
129
Dalam penelitian ini, komitmen dapat diartikan sebagai loyalitas, organisasi dapat diartikan sebagai komitmen kelompok suporter milanisti sezione tangerang, dan karyawan dapat diartikan sebagai pengurus dan anggota kelompok suporter milanisti sezione tangerang. Berdasarkan jurnal tersebut semakin tinggi kohesivitas di dalam kelompok suporter milanisti sezione tangerang maka semakin tinggi juga loyalitas pengurus maupun anggotanya. Penelitian seperti ini juga telah dilakukan sebelumnya
oleh
mossholder, bedeian dan armenakis (gibson, ivancevich, donnely, 2003) bahwa
terdapat hubungan antara tingkat kohesivitas kelompok dengan
komitmen organisasi. Mereka perawat,
dilaporkan
melakukan
penelitian
terhadap
para
tingkat kohesivitas kelompok berpengaruh positif
terhadap komitmen karyawan terhadap organisasi yang digambarkan dengan menurunnya tekanan kerja dan kecenderungan meninggalkan pekerjaan serta meningkatnya prestasi kerja. 1) loyalitas kepada ac milan fc Loyalitas dalam kbbi ( kamus besar bahasa indonesia) yaitu berasal dari kata loyal yang artinya setia. Loyalitas merupakan sebuah harga mati dalam dunia persepakbolaan, khususnya para suporter. Suporter fanatik biasanya tidak peduli apapun yang menimpa klub nya. Memang tidak semua individu memiliki rasa loyal dalam suatu hal, terutama mendukung klub sepakbola. Banyak yang mendadak pindah mendukung klub lain karena klub yang dicintainya tertimpa hal buruk misalnya kekalahan yang
130
berkepanjangan dan bangkrut. Seakan – akan merasa malu dan enggan pojokkan oleh suporter yang lain. Seorang individu bisa saja berpindah ke klub lain. Tetapi tidak sedikit pula suporter yang setia dan tetap loyal mendukung klub yang di cintainya. Disinilah dapat terlihat bagaimana seorang individu suporter dapat diukur dalam segi loyalitasnya. “Kalau saya dos, kalau saya kalau untuk yang
seratus persen dos,
lain saya kira sama dos, kita dukung
maksudnya suka sama AC Milan.“ (Bayu Agung Jati, 23 Tahun, Anggota Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
“Kalo internal milanisti sezione tangerang sendiri saya yakin loyalitasnya average delapan puluh lima persen dos, soalnya tahu sendiri, ac milan ga dapet trophy delapan musim aja masih setia kok mas.. Hehehe.” (Tofa Waskito Aji, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 04 November 2016)
Dari hasil wawanara terhadap beberapa responden di atas peneliti menemukan bahwa anggota kelompok milanisti sezione tangerang kadar loyalitas dan kesetiaan terhadap ac milan fc terlihat sangat tinggi. Dimana hal tersebut dapat kita lihat dengan keterangan responden yang menyebutkan bahwa meskipun ac milan fc sudah lama tidak mendapatkan
131
juara namun para fans ac milan fc ini tetap setia mendukungnya. 2) Loyalitas Kepada Milanisti Sezione Tangerang Selain terciptanya sense of belonging di dalam kelompok suporter milanisti sezione tangerang, loyalitas di dalam kelompok juga menjadi salah satu cara peneliti melihat adanya kohesivitas yang tinggi dalam kelompok suporter milanisti sezione tangerang. Loyalitas dipandang sebagai suatu sarana untuk mengikat sebuah kesetiaan, kepatuhan, dan ketaatan. Loyalitas seseorang
sering
diidentikkan
dengan
pengabdian
akan
terhadap sebuah lembaga yang mempunyai kesamaan visi
dan orientasi untuk meraih tujuan bersama. Meskipun loyalitas memiliki arti yang sangat luas, namun terkadang secara umum loyalitas hanya dilihat dari satu persepektif saja, yakni diidentikkan kesetiaan
seseorang
terhadap
dengan
pengabdian
dan
suatu kelompok atau lembaga dimana
individu tersebut bergabung. Dalam point ini peneliti ingin melihat adanya loyalitas pengurus maupun anggota terhadap milanisti sezione tangerang karena mereka mengakui bahwa rasa loyal terhadap milanisti sezione tangerang sudah mereka rasakan sejak pertama kali bergabung dengan kelompok suporter milanisti sezione tangerang. Peneliti akan melihat secara umum, bagaimana dan apa saja bentuk
loyalitas para
pengurus dan anggota
kelompok suporter milanisti sezione tangerang terhadap kelompoknya.
132
a. Bentuk Loyalitas Pengurus Dan Anggota Terhadap Milanisti Sezione Tangerang Salah satu ciri bahwa seseorang memiliki rasa loyal terhadap kelompoknya adalah individu tersebut akan selalu berpartisipasi dalam setiap kegiatan kelompoknya. Begitu juga yang dialami oleh para pengurus maupun anggota kelompok suporter milanisti sezione tangerang, mereka selalu aktif dalam mengikuti kegiatan kelompok. “Aktif di organisasi, nobar walaupun hujan – hujan juga dateng, loyalitasnya kaya gitu – gitu sih. Kalau dia ga punya rasa memiliki terhadap milanisti sezione tangerang dia juga pasti malas kan.” (Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
“Night
walker
itu
nobar dini hari kalau pas liga
champion mereka tetep dateng walaupun disiarin di tv, seperti ini juga nobar big match manchester city lawan ac milan di siarin sctv juga mereka tetep dateng, meskipun hujan meskipun apa mereka tetep dateng, menurut saya kalau ga dateng nobar kaya gimana gitu.” (Bayu Agung Jati, 23 Tahun, Anggota Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
133
“Bentuknya ya itu
setiap kita ada event mereka semua
mau terjun turun langsung mengurusi semua kebutuhan yang ada di dalam event tersebut.” (Zatty Rani, 25 Tahun, Sekretaris Milanisti Sezione Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Ya gampang sih dos, dilihatnya ya dari nobar ya sering yang dateng banyak, hampir tiap minggu lho dos, walaupun hujan-hujan gini ngga masalah dos tetap banyak yang dateng,” (Rizal
Danyarta,
22
Tahun,
Humas
Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016)
“Kalau saya sembilan puluh persenlah dos, maksudnya ya kalau mau nobar atau apa kalau ada hujan ya saya tetep dateng, gimana ya dos, kalau nobar itu lebih seneng karna temen – temen rame, kita bercanda, akrab, lebih asik dan lebih nyaman aja kalau nobar” (Panji Daru Sanarta, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016) Berdasarkan hasil wawancara tersebut, seluruh responden yaitu pengurus dan anggota kelompok suporter milanisti sezione tangerang menyatakan rasa loyal terhadap kelompok. Rasa loyal itu mereka tunjukkan dengan selalu aktif mengikuti setiap kegiatan kelompoknya. Walaupun
134
dalam keadaan hujanpun mereka tetap aktif dan selalu mengikuti kegitaan nobar (nonton bareng) yang diadakan oleh pengurus. Selain rasa loyal, para informan ini juga mengatakan bahwa kenyamanan menjadi alasan mereka tidak ingin meninggalkan kelompok suporter milanisti sezione tangerang. Perasaan seperti ini memang wajar terjadi jika kita menemukan kelompok yang memiliki kohesivitas yang tinggi. Keakraban yang begitu kuat menumbuhkan perasaan nyaman satu sama lain di dalam kelompok sehingga hal ini yang menyebabkan rasa sense of belonging loyalitas, dan solidaritas perlahan muncul dan menjadikan kohesivitas kelompok tersebut menjadi sangat kuat. 3.
Solidaritas didalam kelompok Pada pembahasan sebelumnya, peneliti telah memaparkan aspek-
aspek kohesivitas
kelompok
menurut
vander
zanden
(1979)
berupa loyalitas. Selanjutnya, peneliti akan
menjelaskan aspek-aspek kohesivitas
kelompok berupa solidaritas yaitu meliputi perasaan setia kawan, mendukung dan membantu menyelesaikan masalah anggota lain dan perhatian terhadap masalah anggota lain. Durkheim (dalam lawang, 1994:181) menyatakan bahwa solidaritas sosial merupakan suatu keadaan hubungan antara individu dan atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama dan diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Solidaritas menekankan pada keadaan hubungan antar individu dan kelompok dan mendasari keterikatan bersama
135
dalam kehidupan dengan didukung nilai-nilai moral dan kepercayaan yang hidup dalam masyarakat. Wujud nyata dari hubungan bersama akan melahirkan pengalaman emosional, sehingga memperkuat hubungan antar mereka. Dalam berorganisasi juga memerlukan rasa solidaritas dimana dapat diartikan sebagai semangat kesatuan, sehati, sepikir dan sepenanggungan dalam menjalankan aktivitas organisasi. Solidaritas antara pengurus dan anggota merupakan modal yang sangat penting dalam suatu organisasi. Solidaritas
adalah salah satu nilai luhur universal yang harus ada dalam
setiap anggota organisasi, mustahil bagi suatu organisasi untuk dapat mencapai tujuan tanpa adanya rasa solidaritas setiap individunya. Solidaritas akan menumbuhkan rasa simpati dan empati yang kedua tersebut mampu meningkatkan kepedulian antar sesama pengurus dan anggota. Rasa solidaritas akan mucul dengan sendirinya ketika manusia satu dengan yang lainnya memiliki kesamaan dalam beberapa hal. Maka dari itu, rasa solidaritas sangat penting untuk di bangun oleh individu dengan individu lainnya atau kelompok tertentu dengan kelompok yang lain. Karena dengan adanya solidaritas, kita dapat bersatu dalam hal mewujudkan sesuatu secara bersama – sama. Di dalam organisasi yang memiliki rasa solidaritas akan memunculkan rasa kekeluargaan. Wujud dari rasa saling menghargai dan menghormati sesama anggota.
136
A. Bentuk solidaritas Kelompok suporter
milanisti sezione tangerang
tangerang
termasuk komunitas yang memiliki rasa solidaritas yang tinggi antara pengurus maupun anggotanya. Perasaan setia kawan, mendukung dan membantu menyelesaikan masalah anggota lain dan perhatian terhadap masalah anggota lain. Hal ini ditunjukkan dengan saling peduli satu sama lainnya baik di dalam maupun luar kelompok, kemudian rasa setia kawan ditunjukkan dengan
perhatian jika
ada
anggota,
pengurus
maupun orang lain diluar kelompok yang sedang tertimpa musibah. “Bentuk solidaritasnya ya kaya siapa anggota yang sakit nanti kita jenguk bareng – bareng, ada yang ulang tahun kita kasih kejutan atau sekedar ucapan di grub, ya mungkin seperti itu mas contohnya.” (Zatty
Rani,
25
Tahun,
Sekretaris
Milanisti Sezione
Tangerang Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Kalau
bentuknya
biasanya
kita pernah ada anggota
yang sakit terus kita rame-rame jenguk ya walaupun yang dateng nggak semua tapi menurut saya itu solidaritas
antar
anggota
bukti bentuk
milanisti
sezione
tangerang”. (Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
137
“Kalau solidaritas ya biasanya kita saling membantu jika ada teman sesama anggota milanisti sezione tangerang yang lagi butuh bantuan.“ (Panji Daru Sanarta, 25 Tahun, Anggota Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 18 November 2016) Melalui wawancara ini, peneliti melihat adanya rasa solidaritas antara pengurus maupun anggota. Mereka saling melengkapi, jika ada anggota yang sakit atau tertimpa musibah, mereka akan menjenguk. Jika ada anggota yang sedang ada masalah, sebisa mungkin mereka akan saling membantu. Rasa solidaritas inilah yang menjadikan milanisti sezione tangerang masih solid hingga sekarang. Tidak ada gap antara pengurus maupun anggota. Soal pengurus atau anggota hanya sebatas jabatan. Pada akhirnya mereka memiliki rasa solidaritas dan setia kawan yang kuat. B. Upaya membangun solidaritas dan loyalitas Rasa kebersamaan, loyalitas dan solidaritas yang tinggi dalam kelompok, menciptakan suasana satu tim kerja yang solid merupakan sebuah prestasi kelompok. Sebagai pengurus suatu organisasi kelompok, pengurus wajib melakukan pendekatan – pendekatan dalam merencanakan suatu kegiatan yang akan membawa kesatuan tujuan bersama dalam kelompok. Dan kebersamaan, loyalitas dan solidaritas inilah yang membawa keberhasilan kelompok. Kesadaran akan kebersamaan, loyalitas dan solidaritas kelompok juga akan membantu mengendalikan
bahkan
138
menghindarkan perselisihan yang biasa timbul dalam suatu kelompok. “Kita selalu bikin acara kegiatan dos, salah satunya nobar, futsal
pasti kalau nanti kita adain acara seperti apa
namanya piknik ada, trus nanti makrab (malam pengakraban) ada kita pasti agendakan setahun sekali dos, klo ga makrab (malam pengakraban) ya piknik.” (Azis
Mukhorobin,
26
Tahun,
Ketua
Milanisti
Sezione
Tangerang, Wawancara Tanggal 21 November 2016)
“Kalau dari
pengurus biasanya ini, ngadain acara –
acara yang memang melibatkan selain futsal selain nobar, kita biasanya ngadain ulang tahun bareng, buka puasa bersama, itu juga ini, pokoknya event – event itu lah.” (Anastasya Mega, 25 Tahun, Bendahara Milanisti Sezione Tangerang, Wawancara Tanggal 27 November 2016)
“Kalau dari
apa
yang selama ini saya jalani,
pengurus biasanya ngajakin kita nongkrong
bareng,
touring
bareng,
nonton
bareng,
latihan ngechant
bareng kemudian charity atau acara-acara solidaritas juga. (Tofa Waskito Aji, 25 Tahun,
Anggota Milanisti Sezione Tangerang,
Wawancara Tanggal 04 Nov’ 2016)
139
Berdasarkan
hasil
wawancara
dengan
beberapa
responden
tersebut, seluruh responden yaitu pengurus dan anggota kelompok suporter milanisti sezione tangerang menyatakan sudah merencanakan berbagai kegiatan yang merupakan upaya dari pengurus milanisti sezione tangerang untuk memupuk rasa kebersamaan, loyalitas dan solidaritas di dalam kelompok suporter milanisti sezione tangerang. Bentuk kegiatan tersebut seperti makab (malam pengakraban), piknik, mengadakan event ulang tahun bersama dan buka bersama pada saat bulan puasa. Semua kegiatan tersebut diagendakan oleh pengurus milanisti sezione tangerang minimal dilakukan setahun sekali.
F. Pola komunikasi pengurus dan anggota Dalam sub bab ini, peneliti menemukan peran komunikator dan komunikan yaitu antara pengurus kelompok suporter milanisti sezione tangerang dan anggotanya dalam berbagai jenis komunikasi yang dilakukan dan dalam berbagai bentuk kegiatan yang dilaksanakan sehingga terbentuk pola komunikasi dalam kelompok suporter milanisti sezione tangerang, baik dalam komunikasi internal dan eksternal, bentuk komunikasi interpersonal
maupun
komunikasi
kelompok
dan
interaksinya
dilakukan secara langsung maupun melalui perantara media. Jika dilihat dari awal terbentuknya kelompok, proses terjadinya kelompok seperti pada teori prestasi kelompok achievement)
(theory of group
yang dikemukakan oleh stogdill pada tahun 1959 (dalam
140
wirawan 2005:198). Asumsi dasar dari teori ini menyertakan masukan (input), variabel media, dan prestasi (output) dari suatu kelompok. Proses terjadinya dalam kelompok dimana dimulai dari masukan ke keluaran melalui variabelvariabel media. Dalam teori ini akan terdapat umpan balik (feed-back) Proses bergabungnya para anggota terdapat beberapa latar belakang, informan mengidentifikasikan diri sebagai seorang fans ac milan seperti yang telah peneliti paparkan pada penjelasan sebelumnya. Latar belakang tersebut antara lain yang pertama adalah faktor ketertarikan kepada olahraga sepakbola yang telah mendunia sejak lama, kemudian yang kedua adalah kecintaan yang sama terhadap suatu klub sepakbola yaitu ac milan fc. Berawal dari latar belakang tersebut inilah yang menjadikan informan bergabung menjadi anggota kelompok suporter milanisti sezione tangerang. Berdasarkan hasil penelitian, pengurus kelompok milanisti sezione tangerang lebih banyak berperan sebagai komunikator. Sedangkan anggota kelompok lebih banyak berperan sebagai komunikan. Di dalam kelompok suporter milanisti sezione tangerang peneliti menemukan adanya dua jenis komunikasi yaitu komunikasi internal (in– group dan eksternal kelompok (out–group). Dalam komunikasi internal kelompok
terdapat
dua
level komunikasi
interpersonal dan komunikasi kelompok.
yaitu
komunikasi
141
Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang dilakukan antar individu yang biasanya dilakukan secara langsung, komunikasi ini terjadi antara pengurus dan anggota milanisti sezione tangerang dalam berbagai jenis kegiatan. Komunikasi interpersonal kelompok suporter milanisti sezione tangerang dilakukan tanpa ada batasan baik antara pengurus maupun anggota, akrab dan tidak resmi. Komunikasi interpersonal biasa terjadi pada saat kegiatan
kelompok seperti nobar, kopdar, rapat, futsal dan
lainnya. Sedangkan komunikasi kelompok terjadi antara milanisti sezione tangerang dengan milanisti sezione tangerang regional lainnya yang terdapat di beberapa daerah di seluruh indonesia pada saat nobar away dan gathering nasional. Interaksi sosial yang terjadi merupakan sebuah bentuk masukan (input) pada sebuah kelompok. Komunikasi eksternal kelompok merupaka komunikasi yang dilakukan suatu kelompok dengan kelompok lainnya, dalam hal ini kelompok suporter milanisti sezione tangerang dengan kelompok suporter lainnya, serta antara milanisti sezione tangerang dengan masyarakat umum. Komunikasi
yang lakukan
bersifat resmi
karena
membawa nama
kelompok suporter milanisti sezione tangerang. Dalam komunikasi kelompok ini peneliti juga menemukan adanya suatu managemen konflik yang sudah diterapkan oleh pengurus dan anggota kelompok suporter milanisti sezione tangerang untuk mencegah dan menyelesaikan konflik yang terjadi antar kelompok. Peran pengurus dan anggota inilah yang
142
digolongkan menjadi asumsi teori prestasi kelompok yang kedua yaitu variabel media. Dimana setiap anggota kelompok menjalankan peran masing – masing dengan baik dan tanggung jawab. Baik komunikasi internal maupun komunikasi eksternal kelompok dilakukan secara langsung dalam berbagai kegiatan dan melalui perantara media, media yang dimaksud khususnya adalah media internet dan smartphone. Media internet yang digunakan oleh kelompok suporter milanisti sezione tangerang adalah media sosial yaitu : blog, facebook, twitter dan media sosial smartphone antara lain bbm dan whatsapp. Dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh kelompok suporter milanisti sezione tangerang peneliti juga berhasil menemukan adanya kohesifitas kelompok yang terbangun di dalamnya. Kohesifitas tersebut meliputi sense of belonging (rasa memiliki), loyalitas serta solidaritas antar anggota. Dari kohesifitas tersebut kemudian akan menimbulkan suatu manfaat positif bagi kelompok suporter milanisti sezione tangerang, dimana keberadaan atau eksistensi kelompok akan terjaga dengan baik serta mendapatkan presepsi positif dimata masyarakat. Manfaat positif inilah yang merupakan sebuah prestasi (output) dari suatu kelompok, atau dalam hal ini kelompok suporter milanisti sezione tangerang. Seluruh proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh seluruh pengurus dan anggota milanisti sezione tangerang ini terjadi secara berulang terus-menerus sehingga membentuk perilaku komunikasi yang khas yang kemudian membentuk apa yang dinamakan pola komunikasi
143
kelompok suporter milanisti sezione tangerang. berikut adalah bagan pola komunikasi kelompok suporter milanisti sezione tangerang yang terbentuk :
Ket : 1. Garis Alur Turunan 2. Garis ---> Alur pola yang berulang
BAB V PENUTUP
5.1.
Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah dan analisis yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai pola komunikasi Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa: Pola komunikasi Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang yang terjadi dua komunikasi yaitu komunikasi Internal dan Eksternal. Komunikasi internal kelompok Milanisti Sezione Tangerang terdapat dua macam bentuk komunikasi yaitu komunikasi kelompok dan komunikasi interpersonal. Komunikasi yang hampir secara keseluruhan bersifat non formal. Komunikasi yang bersifat formal hanya terjadi pada saat tertentu seperti ketika pertemuan rapat, GATNAS (Gathering Nasional), Makrab (Malam Pengakraban), dan acara-acara resmi kelompok. Pola komunikasi internal antara pengurus dan anggota Kelompok Milanisti Sezione Tangerang dilakukan melalui komunikasi interpersonal secara langsung, yaitu melalu tatap muka (face-to-face) seperti Rapat Rutin, Nobar (Nonton Bareng), Kopdar (Kopi Darat), Futsal, dan Gathering. Dalam komunikasi interpersonal ini setiap anggota merasa lebih akrab tanpa ada suatu batasan. Komunikasi interpersonal juga dirasa sangat efektif karena arus informasi yang didapat lebih mendalam dan serta lebih mudah dalam menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi.
144
145
Berbagai macam kegiatan Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang merupakan instrument dari tujuan kelompok untuk meningkatkan kohesifitas yang tinggi di dalam kelompok. Kohesifitas yang tinggi berdampak positif bagi Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang, hal ini dapat dilihat dari keakraban, sense of belonging, loyalitas, dan solidaritas anggota kelompok yang berguna untuk meningkatkan eksistensi kelompok. Sedangkan Pola komunikasi Milanisti Sezione Tangerang yang terjadi dalam proses komunikasi eksternal merupakan bentuk komunikasi kelompok. Komunikasi yang terjadi hampir secara keseluruhan bersifat formal. Komunikasi formal bersifat langsung (tatap muka) terjadi pada saat kegiatan Charity yang berhubungan dengan masyarakat banyak, serta pada saat FORKAS (Forum Komunikasi Antar Suporter). Selain kegiatan tersebut terdapat komunikasi internal antar pengurus dan anggota kelompok serta komunikasi eksternal kelompok. Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang juga berkomunikasi melalui media (mediated). Media yang dimaksud bisa melalui media sosial internet seperti Email, Blog, Facebook, Twitter, dan instan message (pesan singkat) seperti BBM dan WhatsApp. Diluar rumusan masalah peneliti menemukan hal menarik, dimana pengurus Milanisti Sezione Tangerang telah menerapkan managemen konflik dalam upaya menangani berbagai macam konflik yang terjadi baik konflik di dalam Milanisti Sezione Tangerang sendiri maupun konflik diluar Milanisti Sezione Tangerang.
146
5.2.
Saran Setelah peneliti melakukan analisa mengenai Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang, maka saran yang peneliti rekomendasikan sebagai berikut: 1. Dari hasil penelitian terhadap kelompok Milanisti Sezione Tangerang, peneliti mengamati bahwa kegiatan yang diadakan oleh pengurus Milanisti Sezione Tangerang selama ini lebih banyak hanya sebatas lingkungan internal kelompok saja sedangkan untuk lingkungan eksternal masih sangat kurang. Oleh karena itu, peneliti menyarankan kegiatan yang bersifat eksternal perlu lebih ditingkatkan lagi dengan mengadakan kegiatan charity lebih rutin tiga bulan sekali. 2. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa media internet sangat berperan dalam perkembangan Kelompok Suporter Milanisti Sezione Tangerang. Namun, peran internet belum maksimal karena ada beberapa sosial media yang sduah dimiliki Milanisti Sezione Tangerang seperti Facebook dan Blog yang sudah jarang di update. Peneliti menyarankan agar fungsi sosial media seperti Facebook dan Blog dapat digunakan lebih baik lagi sehingga dapat memperlancar informasi dan komunikasi guna memperluas akses komunikasi antar penggemar AC Milan Indonesia maupun luar negeri dan kelompok suporter lainnya.
147
3. Demi perkembangan studi komunikasi, peneliti menyarankan untuk diadakan penelitian lanjutan mengenai managemen konflik tentang kelompok suporter dan pembentukan konsep diri pada anggota Suporter Milanisti Sezione Tangerang. Hal ini dikarenakan dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap suporter sepak bola. Standar perilaku positif suporter di dalam kelompok sebaiknya diterapkan untuk membentuk persepsi positif di masyarakat.
5.3.
Keterbatasan Penelitian Mengingat dalam proses penelitian ini terdapat keterbatasan yang dialami oleh peneliti maka beberapa uraian dapat peneliti sampaikan sebagai berikut : 1. Keterbatasan peneliti ini dari aspek pengumpulan data, bagi peneliti yang berminat melakukan penelitian dengan tema yang sama atau hampir
sama
dengan
penelitian
ini,
ada
baiknya
mencoba
menggunakan multiple research strategies atau multiple methods. Metode ini merupakan gabungan penelitian kualitatif dan kuantitatif dimana data digali melalui metode survey, wawancara dan observasi. Penggabungan dua metode seperti ini memiliki keuntungan temuan dari tiap-tiap metode dapat saling melengkapi dan menguji sehingga secara keseluruhan hasil penelitian lebih komprehensif dan lebih valid, karena
menggunakan
metode
survei,
hasil
penelitian
dapat
digeneralisasikan mewakili populasi yang diteliti, sementara informasi lebih mendalam digali melalui wawancara.
148
2. Sedangkan keterbatasan dalam hal metode penelitian, peneliti yang berminat untuk melakukan penelitian dnegan tema yang sama atau hampir sama dengan penelitian ini hendaknya menggunakan metode penelitian studi kasus. Dimana dalam metode penelitian studi kasus penelitian dilakukan secara lebih mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan caracara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. 3. Sedangkan keterbatasan dalam hal pengumpulan data melalui observasi, peneliti yang berminat untuk melakukan penelitian dengan tema yang sama atau hampir sama dengan penelitian ini hendaknya menyediakan
waktu
tersendiri
khusus
untuk
melaksanakan
keseluruhan proses penelitian agar penelitian menjadi focus dan terarah.
Kelengkapan
data
akan
mempertajam
validitas
komprehensifitas analisa data sehingga dapat ditarik kesimpulan atau konklusi yang mantap.
149
DAFTAR PUSTAKA
Buku Anggoro, M. Linggar. 2001. Teori dan Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara Baron,
Robert A. dan Byrne, Dorn . Psokologi Sosial. Jakarta: Erlangga
Chols, J. M dan Hassan, S. 2005. Kamus Bahasa Inggris-Bahasa Indonesia.Jakarta: Gramedia Cutlip, M. Scott; Centre H. Allen; Broom M. Glenn. 2000. Effective Public Relations. Jakarta: Kencana Effendy,
Onong
Uchyana.
2003.
Dimensi-Dimensi
Komunikasi.
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Effendy, Onong Uchyana. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Effendy, Onong Uchyana. 2008. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti Handoko, Anung. 2008. Sepak Bola Tanpa Batas. Yogyakarta: Kanisius. Kriyantono, Rachmad. 2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Prenada Media Grup Liliweri, Alo. 1991. Komunikasi Antarpribadi. Bandung: Citra Aditya Bakti
150
Littlejohn,
Stephen
W.
dan
Foss,
Karen
A.
2008.
Teori
Komunikasi.Jakarta: Salemba Humanika McQuail, Dennis. 2002. McQuail’s Reader in Mass Communication Theory. London: SAGE Publicatons Miles, Matthew B & A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press Moleong, Lexy. J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muhammad, Arni. 2011. Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: PT. LKiS Pelangi Aksara Yogyakarta. Poerwandari, Kristi. 2001. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia.. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Rakhmat, Jalaluddin. 2009. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Riswandi. 2009. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu Seto, Indiwan. 2011. Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana
151
Media. Siahaan, S.M., 1991. Komunikasi, Pemahaman dan Penerapan. Jakarta: BPK. Gunung Mulia Soejanto, Agoes. 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press Sutopo, HB. 2002. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Surakarta : Sebelas Maret University Press Tubbs, L. Stewart dan Sylvia Moss. 1996. Human Communication. Bandung Remaja Rosdakarya. Wirawan, Sarlito, 2005. Psikologi Sosial Kelompok dan Terapan. Jakarta: Balai Pustaka. Yulianita, Neni. 2003. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: P2U LPPM Unisba
Jurnal Eid, Mahmoud & Ward, Stephen J. A. 2009. Editorial: Ethics, new media, andsocial networks. Global Media Journal, University of Ottawa, Canada
152
LAMPIRAN I DOKUMENTASI
153
Nonton Bareng (Nobar)
154
155
Tim Futsal Milanisti Sezione Tangerang
Kegiatan Charity
156
LAMPIRAN II WAWANCARA RESPONDEN
157
Interview guide Pola Komunikasi Kelompok AC Milan indonesia (Milanisti Sezione Tangerang)
Personal Pengurus Atau Anggota Milanisti Sezione Tangerang 1. kapan dan apa motivasi anda bergabung dengan Milanisti sezione tangerang ? 2. manfaat apa yang anda dapat setelah bergabung dengan Milanisti sezione tangerang ?
Komunikasi Kelompok AC Milan Indonesia Suporter Tangerang (Secara Internal) 1. bagaimana hubungan (komunikasi dan interaksi sosial) yang terjalin antara pengurus dengan anggota Milanisti
sezione
tangerang? 2. apa saja bentuk dan isi komunikasi yang dilakukan antara pengurus dengan anggota Milanisti sezione tangerang? 3. seberapa sering (intensitas) pertemuan pengurus dan anggota yang dilakuan Milanisti sezione tangerang? dalam bentuk apa pertemuan yang dilakukan? 4. selaku ketua / pengurus lainnya apakah anda menerima masukan / ide / gagasan dari anggota dan berkenan mempertimbangkan hal , kalau itu tersebut?
158
5. bagaimana bentuk diskusi atau rapat yang dilakukan Milanisti sezione tangerang ? (beri gambaran ) 6. upaya apa saja yang anda (baik pengurus maupun anggota) lakukan untuk dapat menumbuhkan dan mempertahankan rasa loyalitas dan solidaritas anggota Milanisti sezione tangerang? - sudahkah dan seberapa besar loyalitas anggota kelompok Milanisti sezione tangerang? - bentuk loyalitas seperti apa yang sudah terbangun? (beri gambaran) - bentuk solidaritas seperti apa yang sudah terjalin? 7. media apa yang anda gunakan (baik pengurus maupun anggota) untuk dapat menyampaikan informasi kepada anggota lainnya dan khalayak luas terkait keberadaan Milanisti sezione tangerang serta bentuk aktivitas yang dilakukan Milanisti sezione tangerang? - media apa yang menurut anda paling efektif dalam hal ini? - bagaimana pengelolaan media tersebut ? - bagaimana interaksi dengan pengelola media dan anggota ? (timbal balik)
Komunikasi
Kelompok
Milanisti
Sezione
Tangerang
(Secara
Eksternal) 1. hubungan yang seperti apa yang terjalin antara Milanisti sezione tangerang dengan Milanisti sezione tangerang lainnya yang berada di seluruh indonesia?
159
2. bagaimana cara membina hubungan dengan Milanisti sezione tangerang lainnya (beri gambaran) 3. menurut anda apakah keberadaan Milanisti sezione tangerang sudah banyak diketahui oleh masyarakat sekitar? 4. hal apa saja yang dilakukan Milanisti sezione tangerang untuk menunjukkan keberadaan / eksistensinya dikalangan masyarakat sekita/khalayak luas? 5. bagaimana kiat / cara Milanisti sezione tangerang dalam menjaga hubungan antar suporter / menjaga hubungan dengan suporter lain?
Manajemen Konflik Internal Dan Eksternal Kelompok Milanisti Sezione Tangerang 1. kendala
apa
yang
dihadapi
Milanisti sezione tangerang
tangerang dalam menjalin hubungan antar anggota kelompok (internal)? 2. bagaimana cara anda mengatasi konflik baik didalam maupun diluar tubuh Milanisti sezione tangerang? 3. selaku pengurus maupun anggota kelompok pesan apa yang selalu anda berikan untuk teman – teman yang lain?
160
Nama
: Azis Mukhorobin
Umur
: 26 Tahun
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Jabatan (Milanisti Sezione Tangerang)
: Ketua Kelompok
Personal Pengurus Atau Anggota Milanisti Sezione Tangerang 1. Kapan dan apa motivasi anda bergabung dengan Milanisti sezione tangerang ? “Saya bergabung di Milanisti sezione tangerang tahun 2009 dos saya termasuk salah satu dari kelima orang yang mempunyai ide mendirikan Milanisti sezione tangerang ini dos saya dan ke empat teman saya ya awalnya iseng, lihat di jakarta kok ada wadah organisasi yang disitu tempatnya berkumpul para fans AC Milan dos karna kami berlima juga fans AC Milan kita bergabung di Milanisti sezione tangerang pusat. Tapi waktu itu itu ya cuma bergabung lewat media sosial aja dos kami ga pernah ikut kopdar. Lha gimana kita terkedala jarak, kemudian kami berlima pengen bikin, ya istilahnya cabang Milanisti sezione tangerang indonesia tapi di tangerang, kebetulan juga waktu itu tangerang
pusat juga
setuju
dengan
Milanisti sezione
kami untuk membuat
Milanisti sezione tangerang chapter tangerang. Ya sudah kami bikin, kami share ke media sosial dan alhamdullilah temen – teman yang gabung banyak responnya juga baik. Ya intinya kami
161
bikin
Milanisti
sezione
tangerang
tujuannya
cuma
untuk
mengumpulkan teman – teman yang sama – sama suka AC Milan di kota tangerang, ya bisa dibilang tangerang raya seperti kami kami ini dos.” 2. Manfaat apa yang anda dapat setelah bergabung dengan Milanisti sezione tangerang ? “Selama Saya gabung dia Milanisti sezione tangerang menfaat yang saya dapat yaa.. yang pertama punya banyak temen dos yang kedua saya merasa seneng aja punya temen temen yang akhirnya kaya jadi keluarga sendiri. kemana – mana banyak temen kan enek, terlebih lagi selama saya jadi ketua saya sering tuh dos diundang oleh Milanisti sezione tangerang untuk ke kota-kota lain, kesana kesini ada temen, jadi kalau saya mau pergi ke mana gitu, ke luar kota misalnya saya ga pernah takut salah jalan karena pasti banyak temen yang bantu.”
Komunikasi Kelompok AC Milan Indonesia Suporter Tangerang (Secara Internal) 1. Bagaimana hubungan (komunikasi dan interaksi sosial) yang terjalin antara pengurus dengan anggota Milanisti
sezione
tangerang? “Hubungan sosial Milanisti sezione tangerang selama ini cukup baik dos. interaksi kebanyakan terjadi saat nobar (nonton bareng), futsal, ataupun kegiatan lainnya dos. jadi interaksinya ya gini, kita
162
nobar (nonton bareng) saling ketemu, saling menyapa lalu kita nonton bareng sama – sama dengan anggota serta pengurus.” 2. Apa saja bentuk dan isi komunikasi yang dilakukan antara pengurus dengan anggota Milanisti sezione tangerang? “Komunikasi yang terjadi antara anggota dan pengurus bisa dibilang tidak ada batasan dos dari atas kebawah atau dari bawah ke atas. ga ada batasan dos.” 3. Seberapa sering (intensitas) pertemuan pengurus dan anggota yang dilakuan Milanisti sezione tangerang? Dalam bentuk apa pertemuan yang dilakukan? “Untuk intensitas pertemuan minimal kita pasti satu minggu sekali ketemu dos untuk diluar nobar (nonton bareng), kondar itu biasanya
ga
mesti
sih
dos tergantung, intensitas pertemuan
biasanya, satu futsal setiap jumat itu pasti ada atau nobar (nonton bareng) setiap weekend pasti ada. untuk kopdar biasanya sebulan sekali dos untuk kopdar biasanya kita membahas sesuatu dan ngumpul – ngumpul aja . kalau yang dulu, masih kecil itu (Milanisti sezione tangerang) tiap minggu dos rutin, tapi kan sekarang udah banyak udah besar udah diganti, tidak bosen dos pengen ketemu terus (biar tidak bosan kalau ketemu terus).” 4. Selaku Ketua / pengurus lainnya apakah anda menerima masukan / ide / gagasan dari anggota dan berkenan mempertimbangkan hal tersebut?
163
“kita menerima masukan ide saran kritik dari semua anggota dos. ga ada batasan dos.” *untuk pengurus* 5. Seberapa besar anda memberikan kesempatan anggota anda untuk dapat menyampaikan masukan/ide/gagasan? “Pengurus memberikan kesempatan sebesar – besarnya kepada anggota untuk memberikan ide dan saran.” 6. Bagaimana bentuk diskusi atau rapat yang dilakukan Milanisti sezione tangerang ? (beri gambaran) “Kalau pengurus biasanya pertama kita sharing dulu di grup whatsapp dulu dos ada sendiri grup whatsapp khusus buat pengurus, klo emang perlu atau penting ada yang perlu dibahas dalam forum ketemu ya baru kita agendain ketemu.
Kalau format
ketemunya kondisional dos kita kan kalau ketemu ga tentu dimana, pokoknya kita ada agenda ketemunya sebulan untuk membahas masalah-masalah.” 7. Upaya apa saja yang anda (baik pengurus maupun anggota) lakukan untuk dapat menumbuhkan dan mempertahankan rasa loyalitas dan solidaritas anggota Milanisti sezione tangerang? “Untuk apa namanya, biar anggota tetap kita perhatikan, kita selalu bikin acara kegiatan dos salah satunya nobar (nonton bareng), futsal pasti kalau nanti kita adain acara seperti apa namanya piknik ada, lalu nanti makrab ada kita pasti agendakan setahun
164
sekali dos klo ga makrab ya piknik.” -
Sudahkah dan seberapa besar loyalitas anggota kelompok milanisti sezione tangerang? “Kita cukup solid dos ya kalau diukur presentase ya lebih dari tujuh puluh persen lah dos. teman – temen tu sudah seperti keluarga di sini, keluarga baru yang bisa diajak berkeluh kesah dan bercanda. he..he “
-
Bentuk loyalitas seperti apa yang sudah terbangun? (beri gambaran) “Kalau loyalitas itu kita tidak menuntut dos dikarenakan mereka juga, intinya
kita
Milanisti sezione
tangerang itu memfasilitasi anggota yang ingin nobar (nonton bareng), kalau masalah loyalitas nanti kita kembalikan lagi ke mereka, mereka kalau memang dari hati bagamanapun juga pasti dekat dengan kita.” -
Bentuk solidaritas seperti apa yang sudah terjalin? “Kalau solidaritas mungkin seperti kita penggalangan dana untuk korban becana tanah longsor kemarin dos kita terjun ke cfd menggalang dana, lalu iuran sukarena anggota pas nonton juga, itu semua hasilnya kita sumbangin ke sana dos. pas nobar (nonton bareng) khan kita biasanya beli tiket rp. 15.000 dos kemarin
kita naikkan jadi rp. 20.000. yang rp. 5000 buat
sumbangan dan kita kasig stiker juga. “
165
-
Kalau
belum,
bagaimana
membangun
loyalitas
dan
solidaritas tersebut? “Sering – sering kumpul kumpul aja sih paling dos piknik bareng, maen bareng, ini juga ada info katanya AC Milan FC mau ke indonesia lagi dos itu snagat menarik sekali dos itu sangat jarang sekali klub – klub eropa yang mampir ke indonesia,
satu,
faktor
yang paling memberatkan
pasti
keamanan. kebetulan yang dua tahun kemarin AC Milan ke indonesia mereka sangat kaget karena antusianya di indonesia begitu sangat bagaimana mereka mendukung jadi fans klub nya AC Milan.” 8. Media apa yang anda gunakan (baik pengurus maupun anggota) untuk dapat menyampaikan informasi kepada anggota lainnya dan khalayak luas terkait keberadaan Milanisti sezione tangerang serta bentuk aktivitas yang dilakukan Milanisti sezione tangerang? “Kalau media komunikasi ada beberapa media dosyang paling banyak kita tarkom, jarkom lewat via satu twitter, facebook, bbm lalu grup whatsapp dos.” - Media apa yang menurut anda paling efektif dalam hal ini? “Media yang paling efektif itu pertama bbm, wattapp sama bbm itu dos soalnya itu kan realtime, kita bisa fast respon khan berbeda, kalau twitter mungkin sudah bagus tapi agak mulai ditinggalkan dos iya kan kadang dari twiter kita dibatasi karakter
166
dos kan kadang dari pertanyaan kita membutuhkan karakter yang banyak, nanti kita mintain nomor apa pin atau nomor whatsapp nanti kita jawab lewat situ.” - Bagaimana Pengelolaan Media Tersebut ? “Ada divisi media sendiri yang mengurusi masalah media” -
bagaimana interaksi dengan pengelola media dan anggota ? (timbal balik) “Interaksiya cukup aktif dos satu ruangan dos jadi gini kita langsung bikin grup itu jadi ya udah kita interaksi aja langsung share – share kegiatan, ngobrol – ngobrol, jadi ga ada batasan antara pengurus dan anggota dos.”
Komunikasi kelompok Milanisti sezione tangerang (secara eksternal) 1. Hubungan yang seperti apa yang terjalin antara Milanisti sezione tangerang dengan Milanisti sezione tangerang Lainnya yang berada di seluruh indonesia? “Untuk hubungan antar Milanisti sezione tangerang kita sangat mengapresiasi dos karena apa kita tu dari pusat sudah diberi pengerahan untuk saling menghormati saling respek jadi kita bisa saling berkomunikasi, komunikasinya baik intinya, tetep hubungan, jadi enaknya itu kalau kita mau maen kemana kita ketemu ini, ini..”
167
2. Bagaimana cara membina hubungan dengan milanisti sezione tangerang lainnya (beri gambaran)! “Hubungan baik dos. kebetulan di tangerang itu ada komunitasnya dos kebetulan ada forum komunikasi antar suporter dos. kita juga ikut berperan disitu untuk tetap menjaga hubungan baik antar suporter dos anggota forumnya itu ada banyak dos sekitar 17 fans club kayaknya, itu diadakan koordinasinya sebulan 2 kali dos ada undangan tersendiri, jadi disitu nanti dos ada batasan – batasan dan penengah masalah kalau ada gesekan antar fans club, jadi antar pengurus sendiri sudah ada penanggulangan untuk konflik.” 3. Menurut anda apakah keberadaan Milanisti sezione tangerang sudah banyak diketahui oleh masyarakat sekitar? “Menurut saya cukup dikenal sih dos beberapa belakangan kemarin setelah AC Milan tour ke indonesia dan kita juga berangkat ke sana, kita sering diliput media tangerang dos. “ 4. Hal apa saja yang dilakukan Milanisti sezione tangerang untuk menunjukkan keberadaan / eksistensinya dikalangan masyarakat sekita/khalayak luas? “Kalau untuk masyarakat kita biasanya itu dos charity, amal dos nanti kita apanamanya hubungan masyarakat, dalam bentuk amal, amal sosial, kegiatan sosial intinya. itu tak rencanakan setahun 2 kali dos kita khan di nobar (nonton bareng) ada program dos one goal one thousand, nah dari penghasilan itu nanti kita salurkan ke
168
kegiatan sosial dos. satu goal seribu, kalau menangnya banyak ya dana yang terkumpul banyak. selama ini hubungan Milanisti sezione tangerang dengan masyarakat baik dos kita selalu menjaga nama baik di masyarakat.” 5. Bagaimana kiat / cara Milanisti sezione tangerang dalam menjaga hubungan antar suporter / menjaga hubungan dengan suporter lain? “Kita biasanya saling itu dos mendatangi nobar (nonton bareng) mereka, itu namanya nobar (nonton bareng) away, selain itu ya gathering dos gathering pasti ada dos itu biasanya setahun sekali pasti ada dos kebetulan Milanisti sezione tangerang sediri itu membawahi empat anu dos Milanisti sezione tangerang sragen gooner sragen, klaten, gooner karanganyar, boyolali dos empat dos jadi Milanisti sezione tangerang itu ditunjuk oleh pusat untuk ngasih bimbingan mereka, diberi kewenangan untuk bina mereka dos.”
Manajemen Konflik Internal Dan Eksternal Kelompok Milanisti Sezione Tangerang 1.
Kendala
apa
yang
dihadapi
Milanisti sezione tangerang
tangerang dalam menjalin hubungan antar anggota kelompok (internal)? “Mungkin masalah waktu ketemuan aja paling ya dos kalau ada agenda kumpul tapi cuma kumpul aja nggak ada pertadingan ac milan, paling yang dateng dikit dos. jadi untuk mensiasatti itu
169
biasanya kita mengadakan pertemuan pengurus dan anggota pas nobar (nonton bareng) dos pertemuannya sebelum pertandingan berlangsung jadi yang datang banyak.” 2. Bagaimana cara anda mengatasi konflik baik didalam maupun diluar tubuh milanisti sezione tangerang? “Untuk mengatasi itu dos kita khan kalau nobar (nonton bareng) bareng, seperti contohnya sama mu ( menchester united FC) , kita itu sebelum nobar (nonton bareng) ketemu dulu dos. kita atur batasan – batasannya, intinya kita antar pengurus ketemu dulu dos pokokmen iki bocahmu tulung dijogo dewe ( dialek jawa) . pokoknya ini anak buahmu tolong dijaga sendiri, pokoknya gitu untuk mengantisipasi gesekan – gesekan dosya pasti ada namanya orang banyak khan dos tapi alhamdullilah kita lacar – lancar aja dos saling percaya. jadi kalau mereka ada anggotanya yang kurang respek ama kita, mereka pasti sudah menanggulangi tanpa kita tegur aja pasti mereka sudah menanggulangi. kalau konflik di internal Milanisti sezione tangerang sebagai pengurus biasanya kita pasti memanggil
yang
bersangkutan
dan
kita
selesaikan secara
kekeluargaan dos.” 3. Sebagai pengurus atupun anggota Milanisti sezione tangerang pesan apa yang selalu anda berikan untuk teman-teman yang lain? “Kita selalu memberi pesan kepada anggotanya untuk selalu menjaga nama baik aja. Dimanapun itu, dipergaulan & di medsos.”
170
Nama
: Anastasya Mega
Umur
: 25 Tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa
Jabatan (Milanisti Sezione Tangerang)
: Bendahara
Personal Pengurus Atau Anggota Milanisti Sezione Tangerang 1. Kapan dan apa motivasi anda bergabung dengan Milanisti sezione tangerang ? “Saya bergabung mulai dari sekitar 2010, jadi ya sudah 4 tahunnan lah ya, motivasi saya sebenernya waktu itu ga sengaja, karna aku sendiripun waktu itu juga masih
belum terlalu ngeh sama
bola sama AC Milan itu sendiri, kebetulan ada teman kuliah yang juga suka sama ac milan, karena dia juga aku jadi tertarik dan akhirnya dia ini menemukan AC Milan itu maksudnya Milanisti sezione tangerang, tahu kalau di tangerang ini terbentuk Milanisti sezione tangerang itu, akhirnya dia ngajakin aku nobar (nonton bareng) dan segala macam dan sampailah kita pada ya kaya gini lah, jadi satu sama – sama untuk berkomunikasi, kalau motivasinya sih lebih ini lah ya,kalau di Milanisti sezione tangerang itu pertama kita pasti bisa nambah temen, pasti itu kan, kita bisa berinteraksi dengan teman yang lebih banyak, dan pastinya yang sama – sama ngefans dengan AC Milan itu kan, jadi kita bisa dapet info banyak tentang AC Milan itu sendiri. “
171
2. Manfaat apa yang anda dapat setelah bergabung dengan Milanisti sezione tangerang ? “Manfaat selama saya gabung, apa ya dos mungkin seperti yang tadi, selain temen baru saya bergabung di sebuah kelompok yang akhirnya saya seperti mendapatkan keluarga baru di dalamnya dos. dimana temen – temen disitu saling membantu satu sama yang lainnya, perhatian dan bisa sampai kita sama – sama belajar berfikir dewasa juga lho didalam Milanisti sezione tangerang, bagaimana kita yang tadinya emosi setelah gabung Milanisti sezione tangerang kita jadi bisa menahan
diri
untuk
tidak
gampang marah dengan ejekan ejekan dari suporter lain. gitu mungkin ya.”
Komunikasi Kelompok AC Milan Indonesia Suporter Tangerang (Secara Internal) 1. Bagaimana hubungan (komunikasi dan interaksi sosial) yang terjalin antara pengurus dengan anggota Milanisti sezione tangerang? “Bagus sih ya, karna kita kan sekarang jaman sudah canggih ya, teknologi kita pakai media sosial, kita pakai twitter, kita pakai facebook, kita pakai whatsapp grup, pakai bbm grup, nah itu kita manfaatkan untuk bisa saling berkomunikasi. kalau bbm itu kita ada grup sendiri, jadi misalnya ada member – member yang
172
punya pin bbm bisa invite jadi update apapun tentang nobar (nonton bareng) tentang futsal, tentang ya apapun kalau ada event – event, kaya gitu bisa selalu diinformasikan disitu, di whatsapp sendiri juga ada, di whatsapp sendiri ada beberapa grup, selain grup internal pengurus sendiri ada, lalu ada grup sendiri yang mencakup lebih banyak itu ada semua anggota itu ada juga, ada forum komunikasinya ada disitu. pemanfaattan teknologi sangat membantu dalam berkomunikasi, jadi kan ga harus misalnya ada event begini – begini kita kan tahun ini mo ngadain gathering nasional, nah kita juga disitu komunikasinya bisa lewat situ jadi kita ga harus kita tiap hari ketemu harus meet up kaya gitu –gitu, jadi kita masih bisa tetep koordinasinya lewat situ, laporan atau segala macamnya masih bisa lewat situ. jadi lebih gampag sih.” 2. Apa saja bentuk dan isi komunikasi yang dilakukan antara pengurus dengan anggota Milanisti sezione tangerang? “Kalau yang dibahas disitu, macam macam ya, mulai dari hal – hal yang mainstream katakanlah, mainstream itu ngomongin soal nobar (nonton bareng), ngomingin soal misalnya transfer pemain, kaya gitu –
gitu lalu soal update apa
–
update
apa,
pertandingannya kapan lagi, lalu futsalnya kapan lagi, apa segala macam sampai hal – hal ya yang kecil – kecillah, ngucapin selamat ulang tahun kaya gitu – gitu jadi yang kita tahu ini ulang tahunnya siapa diucapin disitu jadi kan semuanya kan tahu, semuanya ngerti
173
kaya gitu – gitulah. ga cuma tentang bola aja tapi tentang antar personal juga ada “ 3. Seberapa sering (intensitas) pertemuan pengurus dan anggota yang dilakuan Milanisti sezione tangerang? Dalam bentuk apa pertemuan yang dilakukan? “Cukup sering ya karna kita itu terutama ya kita ini ya sudah kaya saudaralah, sudah kaya temen. jadi misalnya diluar nobar, diluar futsal gitu, kita juga sering kadang – kadang ya spontan aja gitu wedangan bareng ayo nonton ayo apa kaya gitu – gitu, jadi ya ayo karaokean, atau apalah ngemall bareng, atau apa, kadang – kadang juga misalnya ada ide yuk makan bareng kemana gitu sering sih kaya gitu atau kita maen kemana, tiba – tiba kita ada ide misalnya ke tawangmangu, ya udah yang bisa ikut siapa ayo kita berangkat., iya semuanya dibahas di grup jadi kita semuanya tahu kalau kita ini ngadain event apapun. kalau biasanya sih kalau rapat pengurus ya itu biasanya kita sebulan sekali, sebulan sekali itu kita biasanya ngambil tempat ya ga mesti juga. kadang – kadang kita diwedangan kadang ditempat makan atau dimana, tapi biasanya ditempat makan
ya
sambil
makan
malam,
ngobrol
apa
segala macam, ya kondisional aja, kalau di wedangan ya lesehan, kalau di tempat makan atau kafe ya dikursi gitu.”
174
4. Selaku
ketua/pengurus
masukan/ide/gagasan
lainnya dari
apakah anggota
anda dan
menerima berkenan
mempertimbangkan hal , kalau itu tersebut? “Sebenernya ada kalau misalnya, kalau itu biasanya dari orang – orang non anggota itu katakanlah misalnya saran, nobarnya dos jangan di pak gendut kejauhan, jadi kadang - kadang mereka mention kita ki atau ta di twitter atau ngomong langsung di facebook kita jadi kan mereka bisa manfaatkan itu buat ngasih masukan, kalau pun pasti ya kita tampung lah ide dan saran seperti itu tapi kan kita juga kadang – kadang kan kita juga harus menjelaskan kenapa nobar (nonton bareng)nya disini. karena mungkin pak gendut kan lokasinya di tangerang baru kan. jadi mungkin untuk yang yang kartosuro atau mungkin rumahnya palur sana kan agak jauh gitu kan, tapi kita jelaskan bahwa tempat yang memungkinkan itu disitu. kalau misalnya ambil ditengah kota paling – paling juga jack star itu kan. iya, pengurus terbuka, kalaupun tidak bisa dipenuhi ya kita jelaskan kenapa ga bisa dipenuhi , itu pasti kalau itu. ga ada batasan bisa saling sharing lah. pengurus terbuka, kalau di grup tu pokoknya rules nya no juallan aja itu saja sih, pokoknya jadi di grup itu kita punya rules, rulesnya di grup ini ga boleh menawarkan barang atau jualan, nanti sekali dia menawarkan barang dapet istilahnya dia dapet kartu kuning, satu kali kesempatan, tapi kalau dua kali begitu, nanti dia di keluarin
175
dari grup. ya memang kita ini lah untuk kenyamanan bersama aja gitu.” 5. Bagaimana bentuk diskusi atau rapat yang dilakukan Milanisti sezione tangerang ? (beri gambaran) “Kalau dari pengurus sih ini, kita sering ngumpul itu sangat berpengaruh, semakin banyak kita ngumpul semakin banyak kita kenal sama orang, apanamanya, sebenernya untuk itu tu sangat, sangat apa ya, sangat bikin kita punya rasa have a sense of belonging, punya rasa saling memiliki, kebersamaannya jadi lebih ada. jadi semuanya bisa dibicarakan dan untungnya di Milanisti sezione tangerang ini kan dari segala umur, ada yang masih smp pun juga ada loh, tapi mungkin memang dia masih belum cukup umur sih ya, ada dari yang smp dia sudah mulai aktif nobar (nonton bareng), aktif ini, aktif futsal, dari smp ada sampai yang sudah kerja ada, jadi kalau dipengurus sendiri kan usia ada yang masih kuliah, ada yang sudah kerja, dan pastinya perbedaan usia itu khan juga, juga berpengaruh ya, maksudnya berpengaruh ketika yang muda itu biasalah kalau yang muda itu masih labil mungkin masih ini nah yang tua itu mungkin bisa lebih mengimbangi, ya jangan begitu gini, jadi ya balance lah. selama ini saya merasakannya seperti itu, kalaupun ya biasalah dalam organisasi dalam ini pertemanan kan suka ada ya apa gesekan – gesekan kecil itu pasti ada tapi biasanya yang lebih tua itu biasanya menjadin
176
panutan dan penengah untuk semuanya.”
6. Upaya apa saja yang anda (baik pengurus maupun anggota) lakukan untuk dapat menumbuhkan dan mempertahankan rasa loyalitas dan solidaritas anggota Milanisti sezione tangerang? “Kalau dari pengurus biasanya ini, ngadain acara – acara yang memang melibatkan selain futsal selain nobar (nonton bareng), kita biasanya ngadain ulang tahun bareng, buka puasa bersama, itu juga ini, pokoknya event – event itu lah.” - Sudahkah dan seberapa besar loyalitas anggota kelompok milanisti sezione tangerang? ”Wah, kalau meneliti diri sendiri susah ya sebenernya ya, kalau saya sih karena lebih ke wujud tanggung jawab ya, karena kalau sekarang kan sudah jadi pengurus, dan ini juga gathering nasional itu temen – temen menunjuk saya jadi ketua. jadi mau ga mau ya harus seratus persen gitu, iya harus. mau ga mau kan harus gitu, karna ya tanggung jawabnya juga besar disitu gitu kan, jadi mau ga mau ya harus gitu. kalau temen – temen tu yang lain saya kira ini ya, apa namanya kalau saya menyebutkan presentase terhadap apa ya loyalitas atau apa. pasti mereka tu sebenernya juga seratus persen, maksudnya seratus persen itu tidak hanya diukur dari seberapa sering sih mereka nobar (nonton bareng) gitu, tapi ketika Milanisti sezione tangerang ini butuh mereka, mereka pasti ada, kan kita
177
ga bisa ya ngukur loyalitasnya cuma berdasarkan kamu sering nobar (nonton bareng), kamu sering futsal, tapi ketika Milanisti sezione tangerang ini butuh misalnya ketika kita lagi ada event ini mereka ada, misalnya ketika kita butuh event ini mereka ada, setidak ide atau segala setidaknya ide atau apalah segala macam misalnya mereka sibuk kerja mereka ga bisa dateng ini, setidaknya kita kan komunikasi terus kan pakai whatsapp, jadi idenya apa ininya apa, merka bantu nglobi sini, nglobi sana, itu sih menurut saya sudah bentuk loyalitas gitu loh.” - Bentuk loyalitas seperti apa yang sudah terbangun? (beri gambaran) “Temen-temen itu gini, itu kaya seperti menemukan keluarga ya, karna kan
kita
deket
menemukan
keluarga
kita
diterima
biasanya kan kalau sudah diterima dia akan merasa nyaman, kalau orang nyaman itu pasti dia udah ini, udah betah gitu kan, udah betah, udah merasa punya keluarga, apalagi banyak diantara temen – temen ini yang dari luar kota gitu, dia disini ga ada keluarga dan akhirnya dia menemukan Milanisti sezione tangerang ini, kaya seperti menemukan keluarga baru gitu kan, jadi mereka apa ya, kaya bersinergi antara kecintaannya dia dengan AC Milan itu dan kaya dia tu juga menemukan keluarga baru disitu jadi ya singkron gitu loh akhirnya, jadinya singkron dan dia juga setiap pertemuan dia dateng, aktif di organisasi, nobar (nonton bareng) walaupun
178
hujan – hujan juga dateng, loyalitasnya kaya gitu – gitu sih. kalau dia ga punya rasa memiliki terhadap Milanisti sezione tangerang dia juga pasti malas kan.” - Bentuk solidaritas seperti apa yang sudah terjalin? “Baik, baik juga sih menurut saya. kalau bentuknya biasanya kita pernah ada anggota yang sakit terus kita rame-rame jenguk ya walaupun yang dateng nggak semua tapi menurut saya itu bukti bentuk solidaritas antar anggota Milanisti sezione tangerang” 7. Media apa yang anda gunakan (baik pengurus maupun anggota) untuk dapat menyampaikan informasi kepada anggota lainnya dan khalayak luas terkait keberadaan Milanisti sezione tangerang serta
bentuk
aktivitas
yang
dilakukan
Milanisti sezione
tangerang? - Media apa yang menurut anda paling efektif dalam hal ini? “Facebook, twitter, blog juga ada, whatsapp, whatsapp itu kalau dari segi ini ya, kalau interaksi langsung whatsapp itu paling efektif, tapi kalau menyangkut hal – hal yang khalayak ramai lebih ke twitter kalau saya, twitter itu apa ya twitter itu memang media yang menurut saya, lebih apa ya, bisa menjangkau orang yang lebih luas, kalau di facebook kita kan main grup, ya kan ? orang harus, harus istilahnya harus add dulu baru kita approve dulu, kalau twitter kan tinggal follow aja gitu kan, kalau di twitter itu segala macam insformasi itu lebih cepat, apa segala macam
179
informasi itu lebih cepat, kalau misalnya Milanisti sezione tangerang, Milanisti sezione tangerang itu ikut, Milanisti sezione tangerang itu biasanya bikin live twit kan, nikin live twit itu biasanya, dan itu live twit itu bisa itungannya menit kan, pertadingan yang pada saat itu sedang berlangsung bisa langsung di tweet, kalau di facebook kan ga ada kalau kaya gitu, jadi itu menurut saya lebih efektif, orang lebih banyak berkomentar disitu, lebih banyak update di situ informasi apa segala macam berita tentang AC Milan lebih gampang di share disitu, ya itu sih, lebih efektif sih kalau menurut saya, orang bisa mention orang bisa ini. “ - Bagaimana pengelolaan media tersebut ? “Kita ada yang ngurusi sendiri, ya sebenernya tidak khusus sih cumankita memasrahkan misalnya twitter dan facebook itu siapa yang ngurusin, blog itu siapa yang ngurusin, itu ada sendiri” -
Bagaimana interaksi dengan pengelola media dan anggota ?
(timbal balik) “Interaksinya aktif, kalau saya sih, kalau saya yang blog ga begitu mengikutin ya kalau yang blog, kalau yang di twitter itu lebih ya itu tadi lebih cepet di ini, kalau ada yang mention kan bisa lebih cepet dibales gitu-gitu, lebih ke twitternya sih. interaksinya sudah baik, walaupun belom semuanya, kalau di wattapp kalaupun orang tidak menimpali secara langsung tapi setidaknya informasi tersampaikan,
mereka
tau
apa
yang
sedang
terjadi
180
perkembangannya, misalnya kita mo ngadain, event ini ni, pembahasannya sudah sampai ini, walaupun mereka ga ikut nimbrung ngomong tapi add less kan mereka tau, menyimak. oh ya satu lagi kita punya instgram juga dan path juga.”
Komunikasi
Kelompok
Milanisti
Sezione
Tangerang
(Secara
Eksternal) 1. Hubungan yang seperti apa yang terjalin antara Milanisti sezione tangerang dengan Milanisti sezione tangerang lainnya yang berada di seluruh indonesia? “Hubungannya baik, jadi setau saya masing-masing ketua regional itu punya grup sendiri untuk berkomunikasi dengan Milanisti sezione tangerang pusat, jadi Milanisti sezione tangerang pusat itu nanti kan kalau misalnya ada info apa segala macam itu khan mereka lewat grup itu. jadi nanti biar bisa diteruskan ke yang lain. jadi yang dipegang adalah masing –masing ketua regional itu. kalau laporan ke Milanisti sezione tangerang pusat itu setiap minggu jadi ini programnya baru aja, jadi ini setiap minggu tu kita harus melaporkan tentang nobar (nonton bareng), kalau misalnya ada kegiatan
apa
gitu
itu
apa namanya dilaporkan ke Milanisti
sezione tangerang pusat. laporan bukan cuma, maksudnya bukan cuma sekedar laporan ini ini ini, laporan lewat email.”
181
2. Bagaimana cara membina hubungan dengan Milanisti sezione tangerang lainnya (beri gambaran) ? “Kalau untuk membina hubungan biasanya sih saling follow di twitter lalu di grup itu biasanya apa namanya di grup facebook, di grup facebook mereka juga sering ini ya temenan lah, nah kalau biasanya di twitter tu mereka saling follow jadi ya tau lah kegiatan masing-masing itu apa, dan biasanya ada beberapa temen – temen Milanisti sezione tangerang yang termasuk kita itu yang membikin kaya
safari
nobar (nonton bareng)
gitu
lho, jadi
misalnya
Milanisti sezione tangerang dulu pernah ke ponorogo, itu kalau pas sana ulang tahun lalu kita dateng kesana nobar (nonton bareng) bareng ngrayain ulang tahun yang disana barengan. komunikasi – komunikasi semacam itulah, nobar (nonton bareng) away, lalu gitu
dulu
bekasi
juga pernah ke tangerang sakalian dia juga
nongkrong disini ya kita terima, saling mengunjungi.” 3. Menurut anda apakah keberadaan Milanisti sezione tangerang sudah banyak diketahui oleh masyarakat sekitar? “Untuk kalangan orang yang mungkin ngerti bola itu mungkin mereka sudah tau, tapi kalau untuk masyarakat umum masyarakat awam itu masih yang Milanisti sezione tangerang apasih gitu belum, karena waktu itu kan lingkup kita masih ke komunitas, lingkup kita keluar itu masih sangat minim, jadi kita dulu itu pernah bikin kaya, long march gitu, nge chant waktu itu tahun 2013
182
sebelum AC Milan indonesia dateng ke sini, nah itu kita bikin long march gitu, ya sekalian kita mengenalkan komunitas kan di car free day, lalu setelah itu kita waktu itu ikuta acara bio festnya uns, jadi ada himpunan mahasiswa biologi itu kita diundang kesana untuk memberikan talk show, waktu itu kita presentasi juga tentang kita gitu –gitu dan kepedulian kita tentang kita waktu itu, waktu itu juga menjadi ajang kita untuk memperkenalkan Milanisti sezione tangerang, tapi itu sangat minim sebenernya. walaupun juga beberapa media local dan nasional pernah meliput kita, tapi menurut saya itu semua masih belum cukup untuk memperkenalkan itu, saya berharap nanti suatu saat kita bisa bikin event – event yang bisa melibatkan masyarakat secara lebih luas, ya walaupun mereka mungkin ga suka bola atau ga suka AC Milan atau apalah setidaknya mereka tahu eksistensi kita kalau kita tu ada.” 4. Hal apa saja yang dilakukan Milanisti sezione tangerang untuk menunjukkan keberadaan / eksistensinya dikalangan masyarakat sekita/khalayak luas? “Kita pernah sih bikin acara kaya bakti sosial, kita bikin donor darah, kaya gitu- gitu sih. kita pengen lagi seperti itu tapi sampai sekarang belum terealisasi lagi.” 5. Bagaimana kiat / cara Milanisti sezione tangerang dalam menjaga hubungan antar suporter / menjaga hubungan dengan suporter lain? “Sejauh ini di tangerang sendiri kan kita ada forkas dos forum
183
komunikasi antar suporter, jadi forkas itu memang suatu wadah komunikasi antar suporter jadi ga cuman suporter liga inggris tapi semuanya, itali spayol juga ada, jadi sering ada pertemuan – pertemuan, tapi karna saya, bukan saya yang ikut ada temen saya yang lain yang dia lebih ngerti soal itu, tapi setahu saya forkas itu memang penting sih, mengingat kan biasa kan kita suka nobar (nonton bareng) bareng jadi antar fans club kan biasanya ada emosi – emosian kaya gitu –gitu, tapi sejauh ini, sejauh ini kalau kita biasanya lebih ke komunikasi antar masing –masing ketua gitu, komunikasi dari antar masing – masing ketua, biasanya kalau dari ketua biasanya kalau yang kita dari away, kiat kan misalnya away kita pasti akan menghormati tuan rumah gitu, mualai dari tempat nobar (nonton bareng)nya kita ngikut, apalah kita ngikut dan kita juga harus ngerti posisi kita gitu, ngerti posisi kita sebagai tamu biasanya sih gitu, tapi selama ini paling - paling sih juga ga sampai yang bentrok atau gimana. kalaupun ada konflik itu dijembatani lewat
situ (forkas). atau kalau ga sampai disitupun nanti bisa
misalnya, misalnya ada anggota Milanisti sezione tangerang yang sekiranya menyinggung perasaan anggota supoter lain itu kan nanti biasanya, dari misalnya orang yang merasa itu, merasa tersinggung atas itu biasanya laporan ke ketuanya, nah dari ketua ini biasanya lapor ke ketua kita, nah baru diselesaikan antar ketua fans klub. jadi biasanya ga sampai ke forkas, jadi selesai antar club aja, masalahnya
184
seperti apa gini
gini gini gitu. efektif karna mungkin gini ya,
mungkin karna kalau sama ketuanya mereka lebih respect kali ya, ini konflik personal aja, nukan yang konflik antar klub itu bukan. setahu saya forkas itu sebulan sekali, tempatnya kayanya sih ga mesti juga. “
Manajemen Konflik Internal Dan Eksternal Kelompok Milanisti Sezione Tangerang 1. Kendala
apa
yang
dihadapi
Milanisti sezione tangerang
tangerang dalam menjalin hubungan antar anggota kelompok (internal)? “Kalau intenal itu ya biasalah perbedaan pendapat itu pasti ada, konfliknya bukan konflik yang bagaimana, paling- paling juga konflik – konflik ya biasalah kalau kelewatan bercandanya kaya gitu – gitu lah yang masih sebatas itu saya kira. masalah waktu juga, sebenernya bukan masalah yang berarti tapi itu tadi seprti yang aku bilang kan di Milanisti sezione tangerang ini kan ada yag lebih ditua kan gitu jadi beliau – beliau ini yang dituakan itu memang selama ini sih cukup bisa mengayomi yang lain gitu.” 2. Bagaimana cara anda mengatasi konflik baik didalam maupun diluar tubuh Milanisti sezione tangerang? “Caranya biasanya ya kalau misalnya memang konfrontasinya antar personal mereka ditemukan di dudukkan bersama di bicarakan
185
masalahnya apa kaya gitu biasanya. karena misanya kalau mereka apalagi sama-sama anggota sama-sama pengurus itu kan berpengaruh kepada yang lainnya, efeknya menjalar ke yang lainnya kan itu nanti juga ga bagus juga untuk organisasinya.” 3. Selaku pengurus maupun anggota kelompok pesan apa yang selalu anda berikan untuk teman – teman yang lain? “Kalau saya sih menjaga hubungan baik itu penting, menjaga hubungan baik terutama antar suporter ya itu penting, karena ya biasalah biar kita kan suaka kadang kalah menang dengan fluktuasi itu itu biasa, kadang orang yang
lebih ngerti sepak bola, orang
yang day hard itu ibaratnya justru mereka tidak akan mudah terpancing emosi, kalau ini saya mengamati sendiri, justru orang – orang yang ibarat kata ngerti klubnya itu baru aja, senengnya baru aja, newbie lah kaya gitu, bisa dibilang kaya gitu lah, sekalinya dipancing dikit aja dia bisa langsung emosinya udah kaya gitu. jadi ya kita ini ajalah kita coba memberikan pengertian kalau misalnya kalau ada yang seperti itu, kan kemarin juga sempet ada sih ada yang seperti itu dari suporter klub lain gitu kan yang sampai mencela sampai sebegitunya di media sosial. akhirnya kita bilang keketuanya, ketuanya menegur dia, akhirnya dia minta maaf gitu. pendewasaan itu perlu, pendewasaan itu sangat perlu jadi kebetuala saya kan punya adek, adek saya juga suja AC Milan kan dia masih smp sekarang, tapi ya saya bilang sama dia kalau misalnya ada
186
temen kamu yang ngejelek – jelekin atau apa ya udah biarin aja, diem aja ga usah yang terpancing emosi ya udah biar aja. kalau yang namanya klub itu kan ada naik turunnya ga mesti gitu kan, mu (menchester united) yang sebegitu diagungkan tiba – tiba dengan kondisi yang sekarang, itu kan ya kita ga pernah tau kan jaid ya kalau nge fans ya nge fans aja kita ngurusin aja klub kita sendiri kalau kita mo ini ya gitu aja sih. intinya menghindari konflik.“
187
Nama
: Zatty Rani
Umur
: 25 Tahun
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Jabatan (Milanisti Sezione Tangerang)
: Sekertaris
Personal Pengurus Atau Anggota Milanisti Sezione Tangerang 1. Kapan dan apa motivasi anda bergabung dengan Milanisti sezione tangerang ? “Saya bergabung di Milanisti sezione tangerang sejak 2010, ya waktu Milanisti sezione tangerang masih awal awal tu, kalau motivasi saya bergabung di Milanisti sezione tangerang yang pertama saya suka AC Milan lalu kebetulan pendiri Milanisti sezione tangerang ini adalah teman – teman dekat saya sendiri dos jadi ya langsung gabung aja karena orang – orang yang di dalam Milanisti sezione tangerang sudah kenal semua, toh juga kita sama – sama suka team yang sama.” 2. Manfaat apa yang anda dapat setelah bergabung dengan Milanisti sezione tangerang ? “Manfaatnya ikut Milanisti sezione tangerang kalau saya sih jadi kenal banyak orang. di setiap fakultas dulu waktu masih kuliah pasti ada yang kita kenal, baik angkatan atas, bawah, dan angkatan kita sendiri. biasalah karena mungkin saya cewek lalu jadi anggota sebuah klub suporter, jadi mungkin kita jadi dapat
188
perhatian lebih.
nah dari situ terus jadi tahu „oh
ternyata si ini kenal juga sama ini‟
gitu atau misalnya
kalau ga kenalan sama temen terus ngobrol„oh ternyata kenal sama ini juga‟ , apa ya.. banyak kenalan lalu jadi nyambung silaturahmi mungkin ya. selain itu di dalam Milanisti sezione tangerang sendiri saya juga ya bisa dibilang menemukan keluarga baru lah dos sebagai cewek saya malah mendapatkan perhatian lebih, kesana kesini dijagain, banyak yang ngemong.”
Komunikasi Kelompok AC Milan Indonesia Suporter Tangerang (Secara Internal) 1. Bagaimana hubungan (komunikasi dan interaksi sosial) yang terjalin antara pengurus dengan anggota Milanisti
sezione
tangerang? “Alhamdullilah sampai saat ini baik ya, ga ada slek antar anggota ataupun antar pengurus, semuanya akrab, kita itu soalnya apa yaa.. setiap seminggu sekali pasti jadwal ada meet up bersama gitu kaya setiap jumat ada futsal, kadang habis futsal kita ada makan bareng. jadi komunikasi antar satu pengurus atau anggota terjalin harmonis sampai saat ini.”
189
2. Apa saja bentuk dan isi komunikasi yang dilakukan antara pengurus dengan anggota Milanisti sezione tangerang? “Kita kesehariannya khan punya grup whatsapp ada, bbm ada, jadi itu komunikasi pasti lancar setiap saat, setiap ada event, setiap kali ada program tentang AC Milan atau tentang kegiatan komunitas semuanya di share di situ jadi kita bisa langsung timbal balik, komunikasi lancar. selain itu biasanya kita komunikas tentang AC Milan kalao mau nobar (nonton bareng), tanding lawan siapa, kapan, siapa aja pemain yang bakal dipasang, ya ngobrol – ngobrol seputar pertandingan paling dos.” 3. Seberapa sering (intensitas) pertemuan pengurus dan anggota yang dilakuan Milanisti sezione tangerang? Dalam bentuk apa pertemuan yang dilakukan? “Kalau minimal itu paling seminggu sekali, minimal satu kali, tapi realnya itu ya setiap ada ini ya (nobar) mereka ngumpul , kebetulan kita bernaung
di
bawah
satu
Milanisti sezione
tangerang ini khan hanya satu kota disini. kebetulan basecamp juga berada di tengah kota, ya udah kita sering banget kumpul, kalau pertemuannya, kalau formal sih ga ya, mungkin kita semi formal, semi formal itu paling sebelum nobar (nonton bareng), karna kita biasanya ada breafing sebentar, ya itu tadi, rapat minimal sebulan sekali klo pas ada event ya kita tambahin, bisa sebulan dua kali meeting.”
190
4. Selaku
ketua/pengurus
masukan/ide/gagasan
lainnya dari
apakah anggota
anda dan
menerima berkenan
mempertimbangkan hal tersebut? “Kalau mengenai masukan kita semua tampung, kalau semisal kita- luasnya adalah ada kita sesekali ngobrol bareng kita kumpul bareng pengurus ataupun anggota itu bareng, nanti semua ditanya masukannya apa, kira – kira apa menurut kalian itu kurangnya dimana nanti kita tampung kalau kita ini ya kita share.” *untuk pengurus* 5. Seberapa besar anda memberikan kesempatan anggota anda untuk dapat menyampaikan masukan/ide/gagasan? “pengurus sendiri dengan kata lain memberikan kesempatan bagi anggota seluas luasnya untuk memberikan masukkan untuk pengurus, kita sebagai pengurus semua terbuka, terbuka buat semua anggota tim, unek – unek mereka apa sampaikan, kita tampung, nanti kita ini bareng lah, nanti kita buktikan kedepannya gimana, yang penting untuk lebih baik kedepan.” 6. Bagaimana bentuk diskusi atau rapat yang dilakukan Milanisti sezione tangerang ? (beri gambaran) “Keseringan kita lesehan, biar agak down to earth githu khan, ya biar ga ada batasan.”
191
7. Upaya apa saja yang anda (baik pengurus maupun anggota) lakukan untuk dapat menumbuhkan dan mempertahankan rasa loyalitas dan solidaritas anggota milanisti sezione tangerang? “Satu hal contoh tu kaya gini.. semisal pengurus itu selalu melibatkan dan mem floor semua tentang ac milan itu semua kepada para anggota. jadi kita terbuka bagi siapa saja yang ac milan aktif maksudnya dia sering nobar sering kumpul – kumpul walaupun dia bukan pengurus ya kita libatkan. jadi mereka juga harus punya rasa. rasa kaya rasa punya sama – sama mempunyai komunitas gitu lho. komunitas ini milik kita bersama. alhamdullilah dari situ itu loyalitas terbangun.” -
Sudahkah dan seberapa besar loyalitas anggota kelompok milanisti sezione tangerang? “Kalau saya ya.. dari tahun 2010 sampai sekarang melihat semua anggota semua komunitas member resmi ataupun non resmi semua loyal.”
-
bentuk loyalitas seperti apa yang sudah terbangun? (beri gambaran) “Bentuknya ya itu setiap kita ada event mereka semua mau terjun turun langsung
mengurusi
ada di dalam event tersebut.”
semua
kebutuhan
yang
192
-
Bentuk solidaritas seperti apa yang sudah terjalin? “Bentuk
solidaritasnya ya kaya siapa anggota yang sakit
nanti kita jenguk bareng – bareng, ada yang ulang tahun kita kasih kejutan atau sekedar ucapan di grup, ya mungkin seperti itu dos contohnya. “ 8. Media apa yang anda gunakan (baik pengurus maupun anggota) untuk dapat menyampaikan informasi kepada anggota lainnya dan khalayak luas terkait keberadaan Milanisti sezione tangerang serta bentuk aktivitas yang dilakukan Milanisti sezione tangerang? “Kalau selama ini itu kalau ga bbm ya whatsapp yang setiap, yang setiap hari sedia dan aktif terus. kalau twitter sebenernya ga ditinggalkan , kalau twitter itu fungsinya untuk kaya semacam memberikan hanya share - share event kaya semisal ni tiap hari jumat jam empat khan ada AC Milan futsal, nah itu walaupun sudah di floor kan di grup -grup whatsapp atau bbm tapi khan tetep di floor di twitter ke facebook itu nanti kita pakai hastag id. AC Milan itu lho. jadi nanti biarkan mereka, kaya id. AC Milan juga tau kegiatan regional – regional tangerang se-indonesia.” - Media apa yang menurut anda paling efektif dalam hal ini? “Media yang paling efektif menurut saya ya paling whatsapp dan bbm ya, karena di situ kita bikin satu grup yang bisa dipakai untuk sebuah
diskusi
langsung,
kita
bisa
langsung
berinteraksi walaupun tidak tatap muka, tidak dalam keadaan
193
ketemuan langsung. intern di grup whatsapp itu apapun setiap hari kita share.” - Bagaimana pengelolaan media tersebut ? “Kalau media, untuk admin sendiri dipegang pengurus, iya ada devisi medianya sendiri.
devisi media dipilih bagi mereka
yang konsisten, dan dapat menjaga privasi.” -
Bagaimana interaksi dengan pengelola media dan anggota ?
(timbal balik) “Sampai saat ini saya ngecheck itu masih sangat aktif untuk facebook ataupun twitter itu masih cukup aktif.”
Komunikasi
Kelompok
Milanisti
Sezione
Tangerang
(Secara
Eksternal) 1. Hubungan yang seperti apa yang terjalin antara Milanisti sezione tangerang dengan Milanisti sezione tangerang lainnya yang berada di seluruh indonesia? “Kebetulan khan kita satu tahun sekali ada gathering, AC Milan Tangerang itu kalau dimata saya itu sudah mendapat kedudukan yang agak special, dengan contoh tahun itu alhamdullilah kita terpilih sebangai tuan rumah gathering ditahun 2015, tapi karena kita mendengar kabar bahwa AC Milan mau ke indonesia lagi maka itu rencana gathering di pindah lagi ke jakarta. untuk hubungan dengan klub lain alhamdullilah selama ini bagus, ga
194
ada slek sama komunitas lain, kalaupun ada konflik paling konflik – konflik kecil dan itu harus segera di selesaikan dan biasanya alhamdullilah selesai.” 2. Bagaimana cara membina hubungan dengan Milanisti sezione tangerang lainnya (beri gambaran) “Kebetulan kita ditangerang ada forkas (forum komunikasi artar suporter) dan dia mewadahi semua komunitas suporter klub sepakbola luar yang ada di indonesia. 3. Menurut anda apakah keberadaan Milanisti sezione tangerang sudah banyak diketahui oleh masyarakat sekitar? “Kalau menurut saya baik, karena itu ditandakan dengan tidak ada nya slek dengan masyarakat, ya cukup baik.” 4. Hal apa saja yang dilakukan Milanisti sezione tangerang untuk menunjukkan keberadaan / eksistensinya dikalangan masyarakat sekitar/khalayak luas? “Cara kita untuk menjalin hubungan dengan masyarakat, dengan cara semisal nih, mereka ada bencana, kita ikut bakti sosial, seperti malai ini kan tiket agak lebih mahal ga kaya sebelumnya karena ini buat bencana longsor banjarnegara, biasanya tiketnya 15.000,- tapi malam ini 20.000,- jadi sisanya disalurkan ke sana. kemudian ada one gol one thousand satu gol seribu itu juga dialokasikan untuk bakti sosial. untuk waktunya bakti sosial biasanya kita agendakan setahun sekali, tapi kita juga lihat jumalah
195
uangnya yang terkumpul dulu, kalau memang sudah layak kita sumbangkan ya kita sumbangkan. kita punya slogan be a gooner be a giver ya kita itu seorang gooner ya kita suka memberi.” 5. Bagaimana kiat / cara Milanisti sezione tangerang dalam menjaga hubungan antar suporter / menjaga hubungan dengan suporter lain? “Yaaa,, jaga silaturahmi di melalui media aja, saling menyapa, kemudian biasanya kita juga sering ngadain nobar bareng, bakti sosial bareng juga.”
Manajemen Konflik Internal Dan Eksternal Kelompok Milanisti Sezione Tangerang 1. Kendala
apa
yang
dihadapi
Milanisti sezione tangerang
tangerang dalam menjalin hubungan antar anggota kelompok (internal)? “Itu kali ya, kadang ada, cuma masalah waktu, jadi kita punya niatan untuk kumpul bersama itu sering tapi karena terkendala waktu, terkendal pekerjaan, kesibukan masing – masing jadi kita agak kurang bisa kumpul bareng banyal githu jarang.” 2. Bagaimana cara anda mengatasi konflik baik didalam maupun diluar tubuh Milanisti sezione tangerang? “Untuk cara mengatasinya yang harus ada event. harus ada event yang bener - bener pasti yang itu bener – bener di butuhkan semua anggota satu komunitas Milanisti sezione tangerang baru mereka
196
kumpul, seperti nobar githu, karne mereka merasa nobar itu milik metreka jadi kalau nonton dirumah itu kaya krik – krik githu lho.” 3. Selaku pengurus maupun anggota kelompok pesan apa yang selalu anda berikan untuk teman – teman yang lain? “Tetap pertahankan dan tingkatkan loyallitas aja, karena kita sudah cukup loyal dan baik.
197
nama
: Rizal Danyarta
Umur
: 22 Tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa
Jabatan (Milanisti Sezione Tangerang)
: Divisi Humas
Personal Pengurus Atau Anggota Milanisti Sezione Tangerang 1. Kapan dan apa motivasi anda bergaung dengan Milanisti sezione tangerang ? “Saya bergabung Milanisti sezione tangerang sejak kalau
alasan
dan
2011 dos
motivasinya bergabung Milanisti sezione
tangerang ya yang pertama yang jelas aku suka AC Milan dos lalu aku mau
nyari
temen-temen
yang
juga
suka
ac milan,
jadinya
latar belakangnya sama, lalu kan juga asik gitu dos
ngumpul sama teman – teman lalu dukung team yang sama, nobar (nonton bareng) khan rasanya juga beda dari pada nonton dirumah sendirian khan juga berbeda.” 2. Manfaat apa yang anda dapat setelah bergabung dengan Milanisti sezione tangerang ? “Manfaatnya ya saya bisa punya temen baru dos punya temen baru yang nge fans juga sama ac milan, lalu punya aktifitas baru, ga cuma maen tapi juga berorganisasi, saya belajar banyak juga disini dos gimana saya harus ngadepin temen – temen, gimana saya memberi informasi ke temen – temen dengan baik, secara saya
198
khan hudos jadi ya saya harus bisa belajar gimana caranya ngadepin orang banyak, terutama untuk temen – temen di Milanisti sezione tangerang sendiri dan masyarakat umum.”
Komunikasi Kelompok AC Milan Indonesia Suporter Tangerang (Secara Internal) 1. Bagaimana hubungan (komunikasi dan interaksi sosial) yang terjalin antara pengurus dengan anggota Milanisti
sezione
tangerang? “Kalau hubungannya secara langsung sih bagus ya dos ya, jadinya tu dari pengurus ke anggota tu ngga ada gab – gab tertentu. kalau secara tidak langsung jadinya Milanisti sezione tangerang tu punya sosial media contohnya kaya twitter, twitter ada, path ada, facebook ada, instagram ada jadinya tu fungsinya mendekatkan dari anggota ke pengurus. ngga ada batasannya, semuanya sama.” 2. Apa saja bentuk
dan isi komunikasi yang dilakukan antara
pengurus dengan anggota Milanisti sezione tangerang? “Ya kalau soal AC Milan sih ya, bicaranya tentang AC Milan gitu dos info – info, berita terbaru umpamanya nanti maen formasinya kaya apa, line up yang maen siapa, kalau transfer pemain ya yang beli siapa. ya kalau selain itu ya Milanisti sezione tangerang kan ada kegiatan futsal, khan banyak juga kan yang ikut futsal, jadi kita komunikasinya ya tentang – tentang itu.”
199
3. Seberapa sering (intensitas) pertemuan pengurus dan anggota yang dilakuan Milanisti sezione tangerang? Dalam bentuk apa pertemuan yang dilakukan? “Kalau intensitasnya sih, kalau pengurus dengan anggota ya pas nobar (nonton bareng) sama pas futsal. kalau antara rapat pengurus itu
biasanya tu minggu ketiga tiap bulan. kalau yang
sekarang iki khan, tahun ini khan kita apa ngadain gathering nasional ya dos ya, kebetulan jatuhnya di tangerang, jadinya pertemuan tu pertemuan pengurusnya tu lebih sering, seminggu malah dua kali sekarang. kalau betuk pertemuannya, pindah – pindah sih dos sekalian nongkrong juga, paling sering ya dudukduduk gini, tapi selain kita nongkrong khan kita juga npunya misi tertentu dos misalnya ngrekap sebulan itu penghasilan berapa, nobar (nonton bareng) yang dateng berapa.” 4. Selaku
ketua/pengurus
masukan/ide/gagasan
lainnya dari
apakah anggota
anda dan
menerima berkenan
mempertimbangkan hal tersebut? “Iyalah, pasti, pengurus sangat terbuka bagi anggota untuk menyapaikan ide, tapi ya tetep dos misal ada yang berpendapat gitu ya pengurus menyaring dulu dos yang cocok mana, nanti kita di perbaiki kalau ada yang salah nanti kita perbaiki lagi. misal kalau bentuk dukungan ya dos khan dulu khan
kalau jamannya yang
nobar (nonton bareng) yang dulu – dulu banget di possoidon, khan
200
kita nobar (nonton bareng) cuma duduk diem nonton doang khan, bedha kaya sekarang, kalau sekarang khan kita nambahin pakai chant – chant apa nyanyian nyanyian tentang ac milan, itu khan juga warna baru untuk kita. kalau dulu malah kaya nonton wayang dos.” *untuk pengurus* 5. Seberapa besar anda memberikan kesempatan anggota anda untuk dapat menyampaikan masukan/ide/gagasan? “Sangat besar dos kami sangat terbuka untuk memberikan kesempatan kepada para anggota untuk menyalurkan semia idenya yang penting semua ide bersifat membangun lho ya.” 6. Bagaimana bentuk diskusi atau rapat yang dilakukan Milanisti sezione tangerang ? (beri gambaran) “Kondisional sih dos tergantung dari tempat pertemuannya. bisa duduk-duduk ataupun lesehan. “ 7. Upaya apa saja yang anda (baik pengurus maupun anggota) lakukan untuk dapat menumbuhkan dan mempertahankan rasa loyalitas dan solidaritas anggota Milanisti sezione tangerang? “Sebenernya kita pernah sih dos beberapa kali ngadain kopdar. jadinya tu semacam ketemuan yang nongkrong – nongkrong lah, misalnya anggota baru
kita
ajak
nongkrong,
kita
mintain
nomornya, biasanya kita nyebar info kopdarnya lewat twitter dan facebook dos. “
201
- Sudahkah dan seberapa besar loyalitas anggota kelompok Milanisti sezione tangerang? “Sudah dos kalo buat saya, saya sudah ngerasasembilan puluh delapan persen dos kalau untuk anggota kalau saya liat saya sebagai pengurus ya delapan puluh persenan lah” -
bentuk loyalitas seperti apa yang sudah terbangun? (beri
gambaran) “Ya gampang sih dos dilihatnya ya dari nobar (nonton bareng) ya sering yang dateng banyak, hampir tiap minggu lho dos walaupun hujan – hujan gini ngga masalah dos tetap banyak yang dateng, apalagi belum punya pacar kaya gini kalau ada nobar (nonton bareng) ya langsung berangkat dos. haha” -
Bentuk Solidaritas Seperti Apa Yang Sudah Terjalin? “Oh
baik dos sangat baik, ya selama ini malah belom
denger sih sesama anak AC Milan berantem atau apa githu, belum pernah.” -
Kalau
Belum,Bagaimana
Membangun
Loyalitas
Dan
Solidaritas Tersebut? “Kalau upaya dari pengurus ataupun anggota untuk membangun loyalitas ya paling sering – sering ketemu aja sih dos khan selain itu khan kita juga ada grup di hp kaya whatsapp dan bbm, asal komunikasi – komunikasi lancar akan maen kemana itu khan bisa dibahas bareng – bareng.”
202
3. Media apa yang anda gunakan (baik pengurus maupun anggota) untuk dapat menyampaikan informasi kepada anggota lainnya dan khalayak luas terkait keberadaan Milanisti sezione tangerang serta bentuk aktivitas yang dilakukan Milanisti sezione tangerang? “Twitter, facebook, instagram, path, blog ada juga dos gaul banget kita ini. kalau blog khan isinya lebih banyak kayak cerita tentang sejarah Milanisti sezione tangerang, sejarah ac milan, foto – foto kita kalau pas lagi ada event, informasi tenatang pendaftaran jadi member, gitu lah dos.” - Media apa yang menurut anda paling efektif dalam hal ini? “Kalau
media
yang
paling
efektif,
kalau
anak
jaman
sekarang sih ya twitter dan grup whatsapp dos aktif banget dua – duanya.” - Bagaimana pengelolaan media tersebut ? “Ada sendiri dos dari pengurus bagian media, tapi ada juga beberapa
yang
membantu
dikasih
passwordnya
untuk
mengurusi.” -
Bagaimana interaksi dengan pengelola media dan anggota ? (timbal balik) “Baik dan lancar sekali dos”
203
Komunikasi
Kelompok
Milanisti
Sezione
Tangerang
(Secara
Eksternal) 1. Hubungan yang seperti apa yang terjalin antara Milanisti sezione tangerang dengan Milanisti sezione tangerang lainnya yang berada di seluruh indonesia? “Baik dos khan setiap regional itu setauku setiap bulan harus melaporkan beberapa hal kepada pusat jadinya komunikasi lancar, khan ada grupnya dos dari Milanisti pusat ke Milanisti sezione mana a t a u
Milanisti sezione tangerang githu. kalau untuk
hubungan antar fans club, alhamdullilah selama ini baik dos ya dulu sempet ada lah, tapi selesai koq, ya kalau crash gitu kita kalau ngga dimulai juga ngga bakal memulai koq dos. ada forumnya koq dos namanya forkas, ini pertemuannya biasanya seminggu sekali, biasanya di green house dos.” 2. Bagaimana cara membina hubungan dengan Milanisti sezione tangerang lainnya (beri gambaran) “ya itu tadi dos ya seperti itu ya sering diajak nonton bareng kaya githu dos.” 3. Menurut anda apakah keberadaan Milanisti sezione tangerang sudah banyak diketahui oleh masyarakat sekitar? “Ooo ya pasti udah. pasti udah dos. ya masyarakat sih taunya kalau menurut saya ya dari media dos khan sekarang dari media apapun kita jadi tau dos ini AC Milan ini fans nya, kalau masalah koran lokal Milanisti sezione tangerang juga sudah beberapa kali
204
masuk dos pernah 3 – 4 kali lah.” 4. Hal apa saja yang dilakukan Milanisti sezione tangerang untuk menunjukkan keberadaan / eksistensinya dikalangan masyarakat sekitar/khalayak luas? “Ya pernah ngadain kegiatan – kegiatan sosial githu dos biasanya pas ramadhan dos kalau pengumpulan dananya ya dari nobar (nonton bareng) ini dos sisa dari nobar (nonton bareng) dan kas dos ada juga one goal one thousand dos itu untuk disumbangkan dos.” 5. Bagaimana kiat / cara Milanisti sezione tangerang dalam menjaga hubungan antar suporter / menjaga hubungan dengan suporter lain? “Kalau dulu sih, kita tu kalau crash ga pernah mulai sih dos kita tu tentram – tentram aja sih dos 9 tahun tanpa gelar aja tetep kita dukung koq.. hehe. ya dulu pernah sih crash
sekali ama
suporter warna biru – biru itu lah, chelsea gara – gara saling ejek, tapi juga akhirnya selesai ngga ada apa – apa koq.”
Manajemen Konflik Internal Dan Eksternal Kelompok Milanisti Sezione Tangerang 1. Kendala
apa
yang
dihadapi
Milanisti sezione tangerang
tangerang dalam menjalin hubungan antar anggota kelompok (internal)? “Kendalanya masalah nobar (nonton bareng) mungkin karna kesibukan masing – masing dos khan ada anggota kita yang
205
udah kerja di luar kota, otomatis Milanisti sezione tangerang ditinggalkan, ada juga yang besuk masih sekolah atau ada ujian, terus nobar (nonton bareng)nya malam, ya ini yang jadi kendala buat cewek – cewek juga dos. cuma masalah waktu sih dos menurutku.” 2. Bagaimana cara anda mengatasi konflik baik didalam maupun diluar tubuh Milanisti sezione tangerang? “Ya itu dos biasanya kalau ngadain acara biar kumpul banyak ya ngadainnnya pas big match kaya gini dos nanti sebelum kick off kita mulai dulu, atau kalau ga ya dari kopdar – kopdar itu juga dos. khan selalin kita ada kopdar di Milanisti sezione tangerang khan kita juga kopdar di kampus – kampus juga dos unpam, umn kita muter dos.” 3. Selaku pengurus maupun anggota kelompok pesan apa yang selalu anda berikan untuk teman – teman yang lain? “Jangan pernah capek dan putus asa mendukung ac milan. oarang AC Milan itu pasti sabar – sabar dan setia, idola para wanita dos..hahaha”
206
Nama
: Bayu Agung Jati
Umur
: 23 Tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa
Jabatan (Milanisti Sezione Tangerang)
: Anggota
Personal Pengurus Atau Anggota Milanisti Sezione Tangerang 1. Kapan dan apa motivasi anda bergabung dengan Milanisti sezione tangerang ? “Saya bergabung Milanisti sezione tangerang dari 2012 dos jadi udah sekitar dua tiga tahunnan dos waktu itu langsung daftar jadi member, motivasi saya bergabung Milanisti sezione tangerang yang pasti saya fans ya, saya suka AC Milan dari kecil dos lalu yang kedua ya karena sama mau cari temen yang asik – asik kaya tementeman Milanisti sezione tangerang dos temen – temen yang punya hobi dan kesukaan sama.” 2. Manfaat apa yang anda dapat setelah bergabung dengan Milanisti sezione tangerang? “Manfaat setelah gabung di Milanisti sezione tangerang saya punya temen yang asik – asik, punya kenalan baru, ga kesepian lagi kalo nonton bola. punya banyak kegiatan juga sekarang, olah raga juga teratur karna saya ikutan futsal Milanisti sezione tangerang tiap seminggu sekali, insyallah sehat lalu jadinya dos.”
207
Komunikasi Kelompok AC Milan Indonesia Suporter Tangerang (Secara Internal) 1. Bagaimana hubungan (komunikasi dan interaksi sosial) yang terjalin antara pengurus dengan anggota Milanisti sezione tangerang? “Temen-temen
Milanisti sezione tangerang
tangerang
ini
orangnya asik- asik terus terang, dari pengurus lama ke yang baru mereka apa namanya kalau orang jawa bilang ngayomi, jadi kita yang baru gabung atu baru apa kita jadi enjoy,ngga ada senioritas disini jadi kita lebih enak lah masuknyalah untuk jadi member baru.” 2. Apa saja bentuk dan isi komunikasi yang dilakukan antara pengurus dengan anggota Milanisti sezione tangerang? “Kalau yang dibahas dalam waktu dekat ini kita khan tahun ini jadi tuan rumah, tangerang jadi tuan rumah AC Milan indonesia suporter se-indonesia jadi akhir – akhir ini mungkin kopdar atau kumpul- kumpulnya lebih sering ke arah persiapan gathering, kalau yang dulu-dulu sih kebanyakan, kalau kita kopdar kita kumpul atau kita apa ya kebanyakan kita cuma kumpul biasa, kalau apa namanya biar kenal satu sama lain aja gitu, bebaslah yang mau diobrolin apa.” 3. Seberapa sering (intensitas) pertemuan pengurus dan anggota yang dilakuan Milanisti sezione tangerang? Dalam bentuk apa pertemuan yang dilakukan?
208
“Cukup sering dos cuma karena yang akhir – akhir ini persiapan buat gathering nasional, jadi dibilang sering juga sering cuma kalau dari dulu - dulu cukup sering juga, jadi kita kalau nongkrong kalau kopdar kita tergantung mood, kalau kita lagi mood ini ya udah kita keluar ya keluar.” 4. Selaku ketua/pengurus/anggota lainnya apakah anda menerima masukan
/
ide
/gagasan
dari
anggota
dan
berkenan
mempertimbangkan hal tersebut? *untuk anggota* 5. Seberapa besar anda diberikan kesempatan oleh pengurus
untuk
dapat menyampaikan masukan/ide/gagasan? “Kalau menurut saya pribadi, kalau saya lihat selama saya gabung di Milanisti sezione tangerang mereka yang jadi pengurus entah itu pengurus lama yang udah pensiun ataupun pengurus baru sekarang mereka kebanyakan terbuka, sangat terbuka.” 6. Bagaimana bentuk diskusi atau rapat yang dilakukan Milanisti sezione tangerang ? (beri gambaran) “Kalau bentuk pertemuannya, ya sama dos kondisional, maksudnya kalau kita kopdarnya
di
angkringan
pinggir jalan
kayak
contohnya di depan telkomsel purwosari ini ya kita lesehan, kalau kita lagi nongkrong di cafe ya mungkin beda lagi kondisinya.” 7. Upaya apa saja yang anda (baik pengurus maupun anggota) lakukan untuk dapat menumbuhkan dan mempertahankan rasa loyalitas dan
209
solidaritas anggota Milanisti sezione tangerang? “Yang pasti yang pertama ngadain nobar (nonton bareng) ya dos lalu futsal rutin hari jumat jam 4 sore di tangerang sehat tangerang baru. terus kaya event, mungkin ada event kaya tahun kemarin, tahun – tahun belakangan AC Milan dateng ke indonesia kita ngadain event long march, long march di sepanjang cfd, kalau yang lain mungkin kondisional juga ya dos kalau di musim – musim kemarin kita lebih seringnya ke away dest jadi kita safari nobar (nonton bareng), dateng – dateng ke tempat nobar (nonton bareng). itung – itung nambah temen lah.” -
Sudahkah dan seberapa besar loyalitas anggota kelompok milanisti sezione tangerang? “kalau saya dos kalau saya 100 % dos kalau untuk yang lain saya kira sama dos kita dukung maksudnya suka sama AC Milan khan ya tahu sendiri dos ngga pernah juara selama ini, terakhir juara
juga piala fa. tapi mereka tetep rame, mereka
tetep apa namanya, minat buat nobarnya juga cukup tinggi, meskipun di siarin di tv, meskipun dini hari juga. terus terang mereka ya yang dateng dateng nobar yang suka kenal dan saya lihat ya mereka ga jadi ya yang glory hunter atau yang nyari kemenangan, kalau menurut saya loyalitas teman teman cukup tinggi dos.”
210
-
Bentuk loyalitas seperti apa yang sudah terbangun? (beri
gambaran) “Kalau bentuk loyalitas mereka kalau musim ini saya jarang ya dos karena punya kesibukan sendiri dirumah. (nobar), kalau musim kemarin saya bicara musim kemarin kalau loyalitas kaya night walker, night walker itu nobar dini hari kalau pas liga champion mereka tetep dateng walaupun disiarin di tv, seperti ini juga nobar big match manchester city lawan AC Milan di siarin
sctv juga mereka
tetep dateng, meskipun
hujan
meskipun apa mereka tetep dateng, menurut saya kalau ga dateng nobar kaya gimana gitu.” -
Bentuk solidaritas seperti apa yang sudah terjalin? “Solidaritas antar anggota saya rasa sudah terjalin ya dos mungkin beberapa kalau dari pengurus sudah otomatis ya kalau dari pengurus, mungkin kalau dari anggota sudah beberapa, yang beberapa mungkin ya ada yang belum saling kenal mungkin karena anggota baru atau apa, cuma kalau dari pengurus ke anggota saya rasa solidaritasnya cukup baik, sangat baik kalau say bilang. karena rata – rata dari member – member kami pernah berorganisasi semua jadi tau.”
8. Media apa yang anda gunakan (baik pengurus maupun anggota) untuk dapat menyampaikan informasi kepada anggota lainnya dan khalayak luas terkait keberadaan Milanisti sezione tangerang serta
211
bentuk aktivitas yang dilakukan Milanisti sezione tangerang? “Kalau
media
yang
pertama
dari
grup
facebook,
kedua
twitter, whatsapp, sekarang tambah instagram sama path, blog juga ada tapi sekarang blom sering update lagi.” - Media apa yang menurut anda paling efektif dalam hal ini? “Kalau yang paling efektif menurut saya ya dari facebook sama twitter ya, yang dari dulu itu kalau yang sekarang instagram sama path mungkin bisa dibilang baru – baru aja, kalau yang udah –udah biasanya facebook ama twitter kadang grup whatsapp ama bbm juga, semuanya aktif.” - Bagaimana pengelolaan media tersebut ? “Ada admin bagian media sendiri dos.” -
Bagaimana interaksi dengan pengelola media dan anggota ? (timbal balik) “Adminnya ga cuma satu jadi ada pertanyaan di media ya kadang langsung dijawab.
tapi tergantung kondisi mood nya
admin juga sih dos kalau mood adminnya lagi baik ya pertanyaan apapun biasanya langsung dijawab, cuman kalau, ya makluem lah dos namanya manusia juga misal hal – hal yang ngga enak atau apa paling juga ga dijawab. jadi mungkin admin nglihatnya prioritas sih dos ada filter nya jadi kalau pertanyaan pertanyaan yang ngga penting itu ya paling ngga dijawab dos.”
212
Komunikasi
Kelompok
Milanisti
Sezione
Tangerang
(Secara
Eksternal) 1. Hubungan yang seperti apa yang terjalin antara Milanisti sezione tangerang dengan Milanisti sezione tangerang lainnya yang berada di seluruh indonesia? “Sangat baik dos kalau sesama Milanisti sezione tangerang dari tangerang ini kita cenderung kita sangat baik, terutama tangerang raya ya, meliputi Milanisti sezione tangerang sregen, Milanisti sezione tangerang boyolali sampai karanganyar, klaten kita sangat baik, bahkan kita hubungannya sangat baik juga sama bekasi sama pusat, jadi rata – rata kita sangat baik jadi bisa dibilang ngga ada kress atau apa itu ngga ada, kita memang satu kontroller dari pusat jadi kalau pusat bilang a kita ya a, jadi struktural lah dos kalau dari pusat.” 2. Bagaimana cara membina hubungan dengan milanisti sezione tangerang lainnya (beri gambaran) “Biasanya kalau dengan Milanisti sezione tangerang – Milanisti sezione tangerang yang deket kaya tangerang raya ini, kita saling di ngundang kalu misal acara ulang tahun regional, ya kita saling ngundang, kalau ada beberapa anggota yang longgar mungkin kita saling maen, saling bersafari, dari pihak tangerang mungkin maen ke sragen nanti kapan – kapan sragen maen ke tangerang jadi kebanyakan kaya gitu, kalau dari luar sih mungkin kita rata –
213
rata ketemu pas gathering nasional tiap tahun.“ 3. Menurut anda apakah keberadaan Milanisti sezione tangerang sudah banyak diketahui oleh masyarakat sekitar? “Sangat baik dos kalau selama saya gabung disini belum ada yang kaya semacam ngga suka masyarakat ngga suka dengan Milanisti sezione tangerang, tapi ngga tahu kalau dengan kelompok bola lainnya. mungkin ada kasus yang tahun berapa saya lupa mungkin sekitar tahun 2013 atau 2012 akhir kita waktu basecampnya masih di possoidon, kita dulu nobar disitu night walker biasalah dos fans – fans bola kan ya nyanyi- nyanyi, lah kita nyanyi – nyanyi disitu ngga tahu kita kalau ya tetangga di sebelah ada yang sakit, ya mungkin merasa tertanggu dan kita tahu nya juga banyak polisi yang dateng ya udah mulai dari situ kita diem, ya udah sebatas itu aja sih yang sudah tahu Milanisti sezione tangerang mengenal Milanisti sezione tangerang dengan baik ga tahu ya mas kalau ada oknum individu
yanglain
ya katakanlah mereka
berulah sendiri, cuma kalau atas nama Milanisti sezione tangerang yang tahu komunitas ini ya baik – baik aja dos.” 4. Hal apa saja yang dilakukan Milanisti sezione tangerang untuk menunjukkan keberadaan / eksistensinya dikalangan masyarakat sekitar/khalayak luas? “Kita biasanya ngadain charity dos tapi untuk yang sekarang belum karena kita mungkin lagi sibuk nyiapin gathering nasional.
214
kalau caranya untuk memperkenalkan Milanisti sezione tangerang ke masyarakat selama yang pernah saya alami dulu selain yang long march itu tadi, long march di cfd kan otomatis banyak masyarakat situ kita disitu juga korteo dos jadi kita jalan sambil nge chant selain itu paling kita charity dos.” 5. Bagaimana kiat / cara Milanisti sezione tangerang dalam menjaga hubungan antar suporter / menjaga hubungan dengan suporter lain? “Kalau kiat – kiat ya paling kaya itu tadi kita saling undang, misalnya di leg pertama kita ngundang mereka otomatis di leg kedua kita diundang balik, selain itu kita di tangerang juga ada forum komunikasi antar suporter. nah dari situ pengurusnya dari beberapa
fansbase di
kota tangerang ngga peduli itu itali,
ataupung inggris ataupun spanyol jadi mereka jadi satu kaya semacam yang ini lah jaga mereka kalau mereka ada konflik, kalau Milanisti sezione tangerang sendiri cara jaga ininya selain saling undang kita juga kalau pas tadi kalau pas ada battle chant kaya apa ya kita saling ngucapin terima kasih lah kalau kita sudah diundang. dan itu paling optional paling akhir acara kita foto – foto bareng, biasanya gitu.”
215
Manajemen Konflik Internal Dan Eksternal Kelompok Milanisti Sezione Tangerang 1. Kendala
apa
yang
dihadapi
Milanisti sezione tangerang
tangerang dalam menjalin hubungan antar anggota kelompok (internal)? “Kendalanya kalau menurut saya sih masalah pribadi sih dos jadi
mungkin
antara
yang satu
sama
yang
lainnya
kan
kesibukkannya sendiri- sendiri mungkin itu aja sih yang paling fital. jadi kita mungkin kalau mo ngadain acara safari kemana, atau mau maen kemana, piknik kemana, mungkin ada yang ngga bisa karena kesibukannya sendiri, atau kita mau kopdar mungkin ngga jadi karena itu yang penting ngga bisa jadi ya hambatan kita kesibukan masing-masing anggota aja sih dos masalah waktu aja sih.” 2. Bagaimana cara anda mengatasi konflik baik didalam maupun diluar tubuh Milanisti sezione tangerang? “Nah itu mungkin sejauh ini kita saling menyesuaikan aja sih dos ya biasanya kan kita seperti yang saya bilang tadi kan moody kalau mau kopdar atau mau apa kita moody, jadi kita pengen nongkrong ya udah malam ini kita nongkrong kemana, wah aku ngga bisa ni, ya udah bisanya kapan, besok aja besok ya udah jadinya besok.”
216
3. Selaku pengurus maupun anggota kelompok pesan apa yang selalu anda berikan untuk teman – teman yang lain? “Ya makin kompak aja lah dos makin solid karena kita juga semakin dewasa.”
217
Nama
: Tofa Waskito Aji
Umur
: 25 Tahun
Pekerjaan
: Karyawan Swasta
Jabatan (Milanisti Sezione Tangerang)
: Anggota
Personal Pengurus Atau Anggota Milanisti Sezione Tangerang 1. Kapan dan apa motivasi anda bergabung dengan Milanisti sezione tangerang ? “Saya bergabung mulai tahun 2011 dos kalau motivasinya kenapa bergabung ya yang jelas karna saya suka AC Milan dan saya pengen berkenalan dan bergabung di tempat dimana fans AC Milan itu sering berkumpul
dos saling
bersilaturahmi
dan
menjalin
pertemanan karena sama – sama menyukai hal yang sama dos.” 2. Manfaat apa yang anda dapat setelah bergabung dengan Milanisti sezione tangerang ? “Yang jelas saya punya banyak teman baru, banyak kenalan baru ga cuma di tangerang tapi diluar kota juga banyak dos lalu saya bisa menyalurkan kesenangan tentang bola di tempat yang tepat dos ya di Milanisti sezione tangerang ini, saya juga bisa punya banyak kegiatan, dari futsal seminggu sekali, lalu ikutan bakti sosial juga, banyak pokoknya dos ya semuanya positiflah menurut saya.”
218
Komunikasi Kelompok AC Milan Indonesia Suporter Tangerang (Secara Internal) 1. Bagaimana hubungan (komunikasi dan interaksi sosial) yang terjalin antara pengurus dengan anggota Milanisti
sezione
tangerang? “Sangat baik dos, sepengetahuan saya sih saling terbuka satu sama lainnya, pengurus sangat memberi kesempatan kepada kami untuk memberikan ide dan masukan untuk setiap kegiatan Milanisti sezione tangerang. ga pernah ada yang ditutup – tutupi, semua baik sih menurut saya.” 2. Apa saja bentuk dan isi komunikasi yang dilakukan antara pengurus dengan anggota Milanisti sezione tangerang? “Ya
biasanya yang berjalan itu isi komunikasinya mengenai
sosialisasi dari Milanisti sezione tangerang pusat dos misalnya seperti gathering, informasi mengenai nobar, kopdar atau acaraacara bentukan Milanisti sezione tangerang itu sendiri.” 3. Seberapa sering (intensitas) pertemuan pengurus dan anggota yang dilakuan Milanisti sezione tangerang? Dalam bentuk apa pertemuan yang dilakukan? “Kalau instensitas pertemuan ya minimal satu minggu sekali dos itu pas kita ada nobar atau pertandingan. tapi biasanya kalo ga di nobar ya kita ada kopdar. kalau waktu kopdarnya ya itu ga bisa ditentukan dos bisa kapan saja dan dimana saja minimal sebulan
219
sekali.” 4. Selaku
ketua/pengurus
masukan/ide/gagasan
lainnya dari
apakah anggota
anda dan
menerima berkenan
mempertimbangkan hal tersebut? “Ide, saran atau masukan atau semacamnya sangat diterima dengan terbuka tanpa paksaan dos. ide kami selalu ditanggapi dengan baik oleh pengurus, dipertimbangkan dan biasanya langsung di bahas di forum bersama teman – teman yang lain, jadi ya kami sebagai anggota sangat diberi kebebasan seluas – luasnya untuk memberikan ide, saran atau yang lainnya.” *untuk anggota* 5. Seberapa besar anda diberikan kesempatan oleh pengurus
untuk
dapat menyampaikan masukan/ide/gagasan? “Ya seperti yang saya bilang tadi, kesempatan untuk berpendapat sangat dibuka seluas-luasnya dos tidak ada batasan.” 6. Bagaimana bentuk diskusi atau rapat yang dilakukan Milanisti sezione tangerang ? (beri gambaran) “Biasanya sebelum bertemu tatap muka sudah ada informasi atau pembahasan terlebih dahulu melalui sosial media dos bbm kek, di grup whatsapp mungkin, biar topik nya udah dapet dan pembahasannya terfokus tidak melenceng dari yang lain. kemudian kalau bentuk pertemuannya kita kondisional ya dos kalau di wedangan ya kita rapat sambil lesehan santai, kalau di cafe ya kita
220
duduk dimeja, kondisional sih dos.” 7. Upaya apa saja yang anda (baik pengurus maupun anggota) lakukan untuk dapat menumbuhkan dan mempertahankan rasa loyalitas dan solidaritas anggota Milanisti sezione tangerang? “Kalau dari apa yang selama ini saya jalani, pengurus biasanya ngajakin kita bareng,
nonton
bareng,
nongkrong
bareng,
touring
latihan ngechant bareng kemudian charity atau acara –
acara solidaritas juga. seperti – saperti itu lah dos kegiatan yang biasa kita lakukan di Milanisti sezione tangerang.” - Sudahkah dan seberapa besar loyalitas anggota kelompok Milanisti sezione tangerang? “Kalo internal Milanisti sezione tangerang sendiri saya yakin loyalitasnya average delapan puluh lima persen dos soalnya tahu sendiri, AC Milan ga dapet trophy delapan musim aja masih setia kok dos.. hehehe.” -
Bentuk loyalitas seperti apa yang sudah terbangun? (beri gambaran) “Susah untuk mendeskripsikan bentuk loyalitas dos soalnya yang terbangun
selama
sezione tangerang dianggap
seperti
ini
termasuk keluarga
ya
para
anggota
pengurusnya sendiri sendiri,
saling
Milanisti sudah tolong
menolong dan berbagi informasi satu sama lain, sebagai output nya ya komunikasi yang baik dan harmonis itu sendiri dos.”
221
-
Bentuk solidaritas seperti apa yang sudah terjalin? “Ya
kalo
di
internal
saling
berbagi
informasi
yang
bermanfaat dos kalo di eksternal ya kita sesekali dalam setahun minimal ada satu kali program charity, bisa berupa sumbangan untuk korban bencana alam, bisa sumbangan untuk anak yatim, dan donor darah dos.” 8. Media apa yang anda gunakan (baik pengurus maupun anggota) untuk dapat menyampaikan informasi kepada anggota lainnya dan khalayak luas terkait keberadaan Milanisti sezione tangerang serta bentuk aktivitas yang dilakukan Milanisti sezione tangerang? “Media lebih dominan pakai sosial media dos antara lain seperti facebook, twitter, instagram, path terus dan grup di bbm dan whatsapp, kalo aktivitasnya ya paling ya kaya nobar lalu futsal yang paling dominan, biasanya pada saat itu kita pasang banner juga untuk menunjukkan eksistensi kita.” - Media apa yang menurut anda paling efektif dalam hal ini? “Media paling efektif ya kaya bbm, whatsapp terutama whatsapp sih dos zaman sekarang mayoritas orang udah pakai smartphone dan juga mayoritas sudah terinstall whatsapp, jadi ini langsung bisa dipakai untuk komunikasi.” - Bagaimana pengelolaan media tersebut ? “Iya... setahu saya ada divisinya sendiri yang mengurusi sosmednya dos.”
222
-
Bagaimana interaksi dengan pengelola media dan anggota ?
(timbal balik) “Interaksi bagus, komunikasi berjalan lancar,dalam topik apapun dos iya baik di dalam topik AC Milan maupun diluarnya, ya walaupun kadang sering diselingi bercandaan juga sih dos.”
Komunikasi
Kelompok
Milanisti
Sezione
Tangerang
(Secara
Eksternal) 1. Hubungan yang seperti apa yang terjalin antara Milanisti sezione tangerang dengan Milanisti sezione tangerang lainnya yang berada di seluruh indonesia? “Sangat
baik sekali dos soalnya satu tahun sekali diadakan
gathering nasional, ajang berkumpulnya goner dan goonerettes seluruh indonesia tumplek bleg dos. tahun ini kan gathering di diadain ditangerang dos kita jadi tuan
rumahnya,
mudah
–
mudahan besok sukseslah, sukse acaranya banyak yang dateng juga.” 2. Bagaimana cara membina hubungan dengan milanisti sezione tangerang lainnya (beri gambaran) “Simple aja sih dos yang penting itu terbuka satu sama lain. komunikasi lancar, lancar ya karena kita serimg ketemu dan kumpul maen bareng, gitu- gitu aja sih dos menurut saya.”
223
3. Menurut anda apakah keberadaan Milanisti sezione tangerang sudah banyak diketahui oleh masyarakat sekitar? “Saat ini sudah diketahui masyarakat tangerang, wong kita juga sering tampil di koran lokal kok dos saya aja dulu juga pernah dipotho di depan sendiri, po ra keren ?” 4. Hal apa saja yang dilakukan Milanisti sezione tangerang untuk menunjukkan keberadaan / eksistensinya dikalangan masyarakat sekita/khalayak luas? “Lewat
nobar, futsal
bareng,
charity,
yang biasanya kita
publikasikan ke umum dos tidak ada batasan harus member. non member pun juga bisa ikutan dos publikasinya secara umum di melalui facebook, twitter seperti itu dos.” 5. Bagaimana kiat / cara Milanisti sezione tangerang dalam menjaga hubungan antar suporter / menjaga hubungan dengan suporter lain? “Intinya saling menghormati aja dos saling menghargai satu sama lain.. kan paribasan jowo nek pengen diajeni yo ngajeni sik to dos. jadi ya yang perpenting sih saling menghormati, jangan memulai masalah. “
224
Manajemen Konflik Internal Dan Eksternal Kelompok Milanisti Sezione Tangerang 1. Kendala
apa
yang
dihadapi
Milanisti sezione tangerang
tangerang dalam menjalin hubungan antar anggota kelompok (internal)? “Mungkin gesekan – gesekan kecil, bercandaan yang berlebihan kali ya, dos.. tapi biasanya juga langsung clear koq, ga pernah jadi masalah yang gede terus jadi berlarut – larut.” 2.
Bagaimana cara anda mengatasi konflik baik didalam maupun diluar tubuh Milanisti sezione tangerang? “Setahu
saya biasanya sebelum hari-h nobar bareng gitu
(dengan kelompok supporter lain) antar pengurus bertemu dulu untuk membahas aturan - aturan pada saat nobar agar meminimalisir gesekan yang ada.” 3.
Selaku pengurus maupun anggota kelompok pesan apa yang selalu anda berikan untuk teman – teman yang lain? “Semoga makin solid, makin kreatif, makin berinisiatif dan transparansi aja dos. pokoknya jos lah.”
225
Nama
: Panji Danu Sunarta
Umur
: 25 Tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa
Jabatan (Milanisti Sezione Tangerang)
: Anggota
Personal Pengurus Atau Anggota Milanisti Sezione Tangerang 1. Kapan dan apa motivasi anda bergabung dengan Milanisti sezione tangerang ? “Saya bergabung Milanisti sezione tangerang sejak tahun 2012 dos motivasinya yang pertama ya karna saya suka ac milan, terus Milanisti sezione tangerang ini sebagai wadah gitu
bersosialisai
sama yang sama – sama suka sama team AC Milan gitu lho dos. disini selain kenal terus ada kegiatan – kegiatan ya penyuka AC Milan pokoknya saya tertarik, kemudian bergabung dos.” 2. Manfaat apa yang anda dapat setelah bergabung dengan Milanisti sezione tangerang ? “Manfaatnya ya punya banyak temen dos banyak kenalan, banyak saudara. punya temen nongkrong bareng maen bareng, lalu melakukan kegiatan bareng, gitu aja sih dos.”
226
Komunikasi Kelompok AC Milan Indonesia Suporter Tangerang (Secara Internal) 1. Bagaimana hubungan (komunikasi dan interaksi sosial) yang terjalin antara pengurus dengan anggota Milanisti
sezione
tangerang? “Hubungannya sangat bagus menurut saya, jadi tidak terlihat terlalu pengurus dan anggota itu maksudnya gimana ya ada suatu hal yang berbeda githu lho dos jadi kita itu sama - sama menyatu gitu lho dos antar anggota dan pengurus, tidak ada batasan. “ 2. Apa saja bentuk dan isi komunikasi yang dilakukan antara pengurus dengan anggota Milanisti sezione tangerang? “Ya biasanya yang dibahas cuma kegiatan nobar, kalau diluar itu ya futsal terus gathering – gathering gitu, terus kumpul – kumpul, terus ya bahas – bahas seputar AC Milan lah dos.” 3. Seberapa sering (intensitas) pertemuan pengurus dan anggota yang dilakuan Milanisti sezione tangerang? Dalam bentuk apa pertemuan yang dilakukan? “Kalau ngumpulnya ya setiap kali nobar jadi minimal seminggu sekali kalau ada match gitu, kalau untuk diluar ya kaya ngobrol – ngobrol apa gitu mungkin dihari hari lain, atau malem ya, kalau ada kopdar gitu nanti kumpul dimana, kalau kopdar ya biasanya lesehan, tapi tergantung tempatnya, ngobrol – ngobrol sambil minum kopi atau apa gitu.”
227
4. Selaku ketua / pengurus lainnya apakah anda menerima masukan / ide / gagasan dari anggota dan berkenan mempertimbangkan hal tersebut? “Ya, jadi sangat terbuka kalau ada mungkin aspirasi apa gitu bisa di sampaikan, mungkin ada ide apa yang membangun yang pasti buat lebih bagus lagi komunitas ini, untuk kemajuan Milanisti sezione tangerang” *untuk anggota* 5. Seberapa besar anda diberikan kesempatan oleh pengurus untuk dapat menyampaikan masukan/ide/gagasan? “Jadi setiap ide nanti di tampung mungkiun ada yang di wujudkan” 6. Bagaimana bentuk diskusi atau rapat yang dilakukan Milanisti sezione tangerang ? (beri gambaran) “Bentuk
diskusinya nya
ya
biasa dos,
ga formal
formal banget, kadang kita ketemuan di wedangan, lesehan aja. jadi ga yang serius banget gitu.” 7. Upaya apa saja yang anda (baik pengurus maupun anggota) lakukan untuk dapat menumbuhkan dan mempertahankan rasa loyalitas dan solidaritas anggota Milanisti sezione tangerang? ”Kalau menurut saya ya konsisten, jadi setiap minggu ya pasti ramai nobar nya kaya gitu, terus di media sosial itu ada pengumuman yang menarik kaya selebaran, kalender, stiker terus merchandise gitu lah, menurut saya menarik itu. Biasanya apa ya, ya ngajakin kumpul-
228
kumpul kaya gini dos bercanda ngga selalu membahas tentang AC Milan gitu jadi biar sesama anggota Milanisti sezione tangerang jadi saling mengenal dan terbiasa gitu dos.” -
Sudahkah dan seberapa besar loyalitas anggota kelompok anda? “Kalau saya sembila puluh persen lah dos maksudnya ya kalau mau nobar atau apa kalau ada hujan ya saya tetep dateng, gimana ya dos kalau nobar (nonton bareng) itu lebih seneng karna temen-temen rame, kita bercanda, akrab, lebih asik dan lebih nyaman aja kalau nobar (nonton bareng)”
-
Bentuk loyalitas seperti apa yang sudah terbangun? (beri
gambaran) “Dari pribadi sendiri sudah suka terus kita ngumpul disini tu semakin bisa menyatu gitu lho dos kaya semboyannya AC Milan itu lho dos victoria concordia crescit yang artinya kemenangan berawal dari keharmonisan.” “kalau saya sembilan puluh persen lah dos maksudnya ya kalau mau nobar atau apa kalau ada hujan ya saya tetep dateng, gimana ya dos kalau nobar (nonton bareng) itu lebih seneng karna temen – temen rame, kita bercanda, akrab, lebih asik dan lebih nyaman aja kalau nobar (nonton bareng)” -
bentuk solidaritas seperti apa yang sudah terjalin? “kalau solidaritas ya biasanya kita saling membantu jika ada teman sesama anggota Milanisti sezione tangerang yang lagi
229
butuh bantuan, kalau kita belum kenal antara – satu yang lainnya, terus kita kenal, kalau satu universitas nanti kita kenal lagi saling membantu, berbagi informasi selain tentang ac milan.” 8. Media apa yang anda gunakan (baik pengurus maupun anggota) untuk dapat menyampaikan informasi kepada anggota lainnya dan khalayak luas terkait keberadaan Milanisti sezione tangerang serta bentuk aktivitas yang dilakukan Milanisti sezione tangerang? “ada blog, twitter, facebook juga ada. “ - Media apa yang menurut anda paling efektif dalam hal ini? “Menurut saya media twitter dos yang paling efektif, karena biasanya yang nge retwit itu lho dos kalau ada yang temen kita tanya terus dijawab, kita bisa ikutan tahu, jadi kita ngga usah cari info lagi, jadi kadang cukup tau dari orang lain aja.” - Bagaimana pengelolaan media tersebut ? “Kalau seprti
pengelolaan media sudah cukup efektif sih dos facebook
dan
twitter
juga
sudah
cukup
baik,
pengelengolaan media setahu saya ada adminnya sendiri dos jadi ga semuanya bisa megang“ -
Bagaimana interaksi dengan pengelola media dan anggota ? (timbal balik ) “Interaksinya sudah bagus, ada feedback gitu loh dos kalau kita tanya mention apa, fast respon lah, langsung dibales, media yang
230
lain juga sama aja dos sama seperti itu.”
Komunikasi
Kelompok
Milanisti
Sezione
Tangerang
(Secara
Eksternal) 1. Hubungan yang seperti apa yang terjalin antara Milanisti sezione tangerang dengan Milanisti sezione tangerang lainnya yang berada di seluruh indonesia? “Bagus dos gimana ya dos kalau hubungan dengan Milanisti sezione tangerang yang lain itu deket, mereka tahu kita Milanisti sezione tangerang mereka juga Milanisti sezione tangerang jadi ada suatu jiwa atau chemistry yang sama, kalau dengan fans club yang lain ya bagus juga, sementara ini ya belom ada kaya konflik semacam itu belom ada, dan jangan sampai ada lah, kita dewasalah, kalau nobar ya nobar, chant ya chant, disitu saling adu chant kalau sudah diluar ya sudah biasa lagi.” 2. Bagaimana cara membina hubungan dengan Milanisti sezione tangerang lainnya (beri gambaran) “Saling menyapa di media sosial, ada gathering tiap tahun. Ya gitugitu lah dos.” 3. Menurut anda apakah keberadaan Milanisti sezione tangerang sudah banyak diketahui oleh masyarakat sekitar? “Menurut saya sudah, soalnya kadang kita juga ikut acara semacam ya kaya charity tadi kegiatan sosial, kadang ada semacam,
231
lalu ada semacam kompetisi antar fans club,ini juga cukup berprestasi ya menurut saya untuk futsalnya kemarin juara satu, lalu yang di palur plaza itu ada semacam lomba- lomba kaya chant lalu pes itu juga dapet juara.” 4. Hal apa saja yang dilakukan Milanisti sezione tangerang untuk menunjukkan keberadaan / eksistensinya dikalangan masyarakat sekitar/khalayak luas? “Ya itu tadi dos charity tadi lalu dulu juga ada gathering juga.” 5. Bagaimana kiat / cara Milanisti sezione tangerang dalam menjaga hubungan antar suporter / menjaga hubungan dengan suporter lain? “Kalau saya ya cuek saja sih dos mereka- mereka, kita ya dukung tim kita sendiri, jadi ada batasannya sendiri – sendiri jadi ga perlu kita mendukung tim kita terus harus menjelek - jelekkan tim lain. menurut saja sih itu kalau saya pribadi, kalau forum antar club saya ga tau dos mungkin pengurus – yang lebih paham. ya kalau menurut saya yang pertama komunikasi, maksudnya waktu ada nobar mungkin kalau ketemu sama fans klub lain, tim kita ketemu dengan tim fans klub lain, kita saling hubungan terus kita nobar bareng, lalu ada kegiatan – kegiatan lain kaya itu tadi kaya seperti lomba – lomba, lomba chant, ya menurut saya berpartisipasi lebih lah.”
232
Manajemen Konflik Internal Dan Eksternal Kelompok Milanisti Sezione Tangerang 1. Kendala
apa
yang
dihadapi
Milanisti sezione tangerang
tangerang dalam menjalin hubungan antar anggota kelompok (internal)? “Ya menurut saya tidak semua anggota itu mau ikut berpartisipasi itu loh kalau ada gathering, jadi ga semuanya itu ikut. mungkin mereka punya kesibukan sendiri, kalau abis nobar lalu pulang, atau kalau ada gathering ga ada waktu luang,” 2. Bagaimana cara anda mengatasi konflik baik didalam maupun diluar tubuh Milanisti sezione tangerang? “Kalau mungkin mengatasi masalahnya ya ngepasin waktunya aja dos ya sebelumnya pemberitahuannya itu, 4 hari sebelumnya. atau 3 hari sebelumnya ada pengumuman di media sosial.” 3. Selaku pengurus maupun anggota kelompok pesan apa yang selalu anda berikan untuk teman – teman yang lain? “Ya bebas aja kalau menurut saya, ya kita mendukung tim ya
kita mendukung tim kita, ibaratnya kita ga perlu sombong
dengan tim – tim yang lain, ya jaga keharmonisan aja aja lah dos.”
233
Nama
: Lukman Aji
Umur
: 24 Tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa
jabatan (Milanisti Sezione Tangerang)
: Wakil Kelompok
Personal Pengurus Atau Anggota Kelompok Suporter 1. Kapan
dan
apa
motivasi
anda
bergabung
dengan
dalam
kelompok suporter ? “Bergabung di 2011, kemudian
Milanisti sezione tangerang diangkat jadi
sejak awal
ketua bulan januari
kemarin. tahun 2015. motivasinya ya awalnya pertama karena saya suka ac milan, yang kedua karena saya pengen ikut tim futsalnya, kemudian saya diajak nobar (nonton bareng) sama pengurus – pengurusnya yang lama, dari situ saya jadi tahu kegiatannya di komunitas itu seperti kaya gimana, makanya ada keinginan untuk oh ikut aja siap tahu bisa nambah - nambah temen.” 2. Manfaat
apa
yang
anda
dapat
setelah
bergabung dengan
kelompok suporter? “Kalau manfaatnya yang jelas nambah temen, nambah kenalan juga, terus yang lain kalau saya lebih ditermudah informasi dan akses – akses kalau saya tu komunitas kalau klub saya itu ada informasi lebih mudah di dapat.”
234
Komunikasi Kelompok Suporter Di Tangerang (Secara Internal) 1. Bagaimana hubungan (komunikasi dan interaksi sosial) yang terjalin antara pengurus dengan anggota di kelompok anda ? “Kalau interaksinya kita lebih sering ketemu kalau kita ada kegiatan - kegiatan nobar (nonton bareng) atau futsal, kebanyakan dari anggota lebih , lebih kenal pengurus itu lebih banyak dari pada pengurus kenal anggota, karena anggota itu setelah kegiatan langsung pulang gitu, selama ini baik, saling mengenal lah setidaknya.” 2. Apa saja bentuk dan isi komunikasi yang dilakukan antara pengurus dengan anggota kelompok anda? “Bentuk komunikasinya ya itu tadi salah satunya karena kita suporter fans klub ya kita kegiatannya tidak jauh – jauh dari mendukung fans klub itu sendiri, jadi kalau kita nobar (nonton bareng) atau setiap futsal pasti kita ada komunikasi. Komunikasi dari pengurus ke anggota setidaknya menginformasikan apasaja sih kegiatan yang ada di fans klub kita terus info – info tentang AC Milan itu sendiri untuk kedepannya itu apa aja kita selalu menginfokan
jadi
seminggu sekali.”
tetep
ada
komunikasi
setidaknya
235
3. Seberapa sering (intensitas) pertemuan pengurus dan anggota ? Dalam bentuk apa pertemuan yang dilakukan? “Kalau
rapat biasanya
cuma pengurus saja tanpa dihadiri
anggota, tapi kalau pertemuan yang memang hampir setiap minggu ya futsal dan nobar (nonton bareng), futsalnya setiap selasa malam dos kalau untuk Milanisti sezione tangerang setiap AC Milan maen pasti selalu ada
nobar (nonton bareng)
dos ga pernah absen.” 4. Selaku
ketua/pengurus
masukan/ide/gagasan
lainnya dari
apakah anggota
anda dan
menerima berkenan
mempertimbangkan hal , kalau itu tersebut? “Kalau untuk itu kita welcome dos memang kita kan soalnya untuk inter dari pengurus ke anggota, inter Milanisti sezione tangerang kita memag butuh banyak masukan, untuk di Milanisti sezione tangerang sendiri kita membuka hot line untuk bagi anggota atau pengurus yang memang ada saran atau kritik dalam kegiatan – kegiatan Milanisti sezione tangerang kita ada nomor kontak personnya sendiri
dan ada kontak bbm, twitter
untuk orang – orang itu sumbang saran, seperti itu” 5. Bagaimana bentuk diskusi atau rapat yang dilakukan kelompok anda ? (beri gambaran) “Kita semi formal ya, yang jelas seperti rapat – rapat pada umumnya kita duduk dimeja tapi ya kadang duduk dimeja
236
kadang di selingi bercanda tapi tetap dalam suasana serius, santai, kita membahas yang perlu dibahas yang untuk rencana – rencana kegiatan yang untuk kegiatan kedepannya seperti itu, kalau untuk rapat di wedangan kita untuk rapat – rapat yang kecil aja, sharing – sharing aja, kalau sesuatu yang mendesak, urgent, untik beberapa orang pengurus aja sih, tapi kalau utuk rapat yang besar kita agak formal sedikit.” 6. Upaya apa saja yang anda (baik pengurus maupun anggota) lakukan untuk dapat menumbuhkan dan mempertahankan rasa loyalitas dan solidaritas anggota Milanisti sezione tangerang? “Untuk upayanya kita memang sering apa ya, paling ga senjata utamanya ya kita nobar (nonton bareng) itu sendiri, karena dengan nobar (nonton bareng) itu sendiri kita lebih, lebih bisa sering lihat tim kesayangan kita, dari situ orang itu tidak akan lupa dengan klub nya itu, kalau jarang lihat kan ah jadi males, apalagi kalau timnya itu sering menang terus jadi ada yang dibanggakan.
wah saya cinta AC Milan dan itu juara, saya
bangga, contohnya seperti itu” -
Sudahkah dan seberapa besar loyalitas anggota kelompok anda? “Sudah ada, kalau loyalitas sebenernya kembali ke pribadinya masing-masing ya dos ada orang yang bener – bener cinta, bener – bener seneng AC Milan tapi dia ga pernah bergabung dalam komunitas itu sendiri itu juga ada, ada yang
237
bergabung ke komunitasnya tapi ga terlalu suka AC Milan itu juga ada, jadi kembali ke pribadinya masing – masing dos” -
Bentuk loyalitas seperti apa yang sudah terbangun? (beri gambaran) “Yang
bentuknya
seperti
kalau
nobar (nonton
bareng) itu AC Milan seringnya maen tengah malem, tapi dari orang – orangnya tu, dari anggota tu tetep dibela – belain nonton walaupun jam 2 malam jam 3 malam sampai selesai subuh, bahkan ada yang rumahnya dari sragen, karanganya terus sukoharjo itu ada yang dibela belain samapi tangerang untuk nobar (nonton bareng) tengah malam, ada juga yang kaya gitu” -
Bentuk solidaritas seperti apa yang sudah terjalin? “Kalau
untuk
solidaritas
sebenernya ada, ada
antar
anggota
kita,
anak organisasinya sendiri dari
Milanisti sezione tangerang itu. itu tingkatnya lebih nasional, itu kalau ada anggota yang memang ada salah satu anggota ada yang keluarganya meninggal atau ada yang sakit kita ada salah satu solidaritas kita kita ada sumbangan untuk membantu beban mereka, salah satunya seperti itu.”
238
7. Media apa yang anda gunakan (baik pengurus maupun anggota) untuk dapat menyampaikan informasi kepada anggota lainnya dan khalayak luas terkait keberadaan kelompok anda serta bentuk aktivitas yang dilakukan kelompok anda lakukan? “Kalau yang sekarang inin kita paling kenceng lewat media
sosial
seperti ada bbm, twitter, facebook, path,
instagram dana lain – lain. blog juga ada, tapi kita lebih sering menyampaikan informasi itu melalui bbm dan twitter. -
Media apa yang menurut anda paling efektif dalam hal ini? “Media yang paling efektif ya itu
tadi bbm dan
twitter, kalau bbm kan kita hanya yang pengguna bbm aja, kalau twitter kan sebenernya lingkupkan lebih luas, kalau bbm kan harus nginvite ini ini ini, bahkan anggota dari Milanisti sezione tangerang sendiri belum tentu punya bbm dari ofFCial Milanisti sezione tangerang nya sendiri, kalau twitter kan biasanya lebih banyak tahu” - Bagaimana pengelolaan media tersebut ? “Kita
masing
pengelola
-
masing
ada
divisi
mediainformasi kita ada
yang khusus untuk menangani itu”
sendiri,
untuk
divisinya sendiri
239
-
Bagaimana interaksi dengan pengelola media dan anggota ? (timbal balik) “Sampai saat kita ketika kita menyampaikan suatu informasi, banyak anggota yang merespon. contohnya di bbm kita sebar broadcast itu banyak yang bale, tanya tanya inilah itu lah, sama kaya di twitter juga, kita update status ada yang bales, ada yang retwitt, ada yang bantu nyebarin juga, seperti itu, aktiflah.”
Komunikasi Kelompok (Secara Eksternal) 1. Hubungan yang seperti apa yang terjalin antara kelompok anda dengan kelompok suporter lainnya yang berada di seluruh indonesia? “Kalau di ruang lingkup di tangerang kita satu sama lain, ya ga dari Milanisti sezione tangerang ya, dari semuanya kita pasti hubungannya baik dos kita ga ada hubungan yang terlalu buruk ya kalau ada oknum – oknum satu dua pasti ada ya, tapi kalau hubungan antar pengurus sendiri kita baik dos.” 2. Bagaimana cara membina hubungan dengan kelompok lainnya (beri gambaran) “Itu sebenernya sudah ada forum antar suporternya kita tergabung disana, antar pecinta klub sepakbola itu tergabung dalam namanya forkas, forum komunikasi antar suporter di
240
tangerang, itu untuk menjalin hubungan satu sama yang lain kita medianya
melalui
itu
kita
sering
kumpul
– kumpul, itu
fungsinya untuk sebagai wadah komunikasi dan untuk mengurangi konflik seperti itu, ya memang kita upayakan ya yang namanya kita berhubungan dengan orang banyak pasti ada satu dua satu dua.” 3. Menurut anda apakah keberadaan kelompok anda sudah banyak diketahui oleh masyarakat sekitar? “Kalau sejauh ini yan udah lumayan kalau untuk ditangerang
sendiri ya udah tau lah Milanisti sezione
tangerang itu apa, apalagi kalau bagi mereka pecinta klub pasti sudah tau.“ 4. Untuk kelompok suporter di tangerang. Apakah ada pernah mendengar milanisti sezione tangerang ? “Tahu lah dos iya saya tau setiap kegiatan Milanisti sezione tangerang juga, tahu media yang digunakan juga.” 5. Bagaimana hubungan kelompok anda dengan Milanisti sezione tangerang ? “Kalau untuk hubungan dengan anatr pengurus baik, kalau dari kita hubungan sesama pengurus ya kita selalu menjaga hubungan baik termasuk dengan Milanisti sezione tangerang dan kelompok lainnya juga, komunikasinya melalui forkas biasanya,
241
biasanya kalau yang durlu ltu satu bulan ada dua tiga kali, tapi kalau misal ada kegiatan mo event gitu hampir tiap minggu. kegiatan forkas bisanay seperti turnamen futsal dos.” 6.
Hal
apa
saja
yang
dilakukan
kelompok
anda
untuk
menunjukkan keberadaan / eksistensinya dikalangan masyarakat sekitar/khalayak luas? “Kalau untuk Milanisti sezione tangerang
untuk anggotanya
sendiri ya kita menyediakan nobar (nonton bareng) futsal,
kan
untuk sebagai wadah kegiatan pecinta AC Milan sendiri, kalau untuk masyarakan biasanya kite ke event-event sosial
di car
free day seperti charity.” 7. Bagaimana kiat / cara kelompok anda dalam menjaga hubungan antar suporter / menjaga hubungan dengan suporter lain? “Yang jelas kita harus saling
menghargai
saling
respect, jangan saling mengejek kalau kita sedang lagi nonton bareng, harus respect jangan merasa kalau tim kita itu lebih baik dari tim mereka.”
242
Manajemen Konflik Internal Dan Eksternal Kelompok Milanisti Sezione Tangerang 1. Kendala apa yang dihadapi kelompok anda dalam menjalin hubungan antar anggota kelompok (internal)? “Kalau antar anggota kelompok ya sebenernya dari anggota itu anggota
yang
kurang aktif lain,
jadi
untuk
kalau
berkomunikasi
dengan
kita nobar (nonton bareng),
biasanya kita cuma dateng nonton selesai terus pulang, biasanya anggota seperti it, jadi mereka kurang komunikasi anatr anggota, makanya dari situ kita ngadakin futsal itu bisanya komunikasinya lebih sering lewat futsal itu dari pada nobar (nonton bareng). kegiatan Milanisti sezione tangerang ada gathering juga, gathering untuk basional ada, gathering untuk regional daerah juga ada, misalnya untuk jawa tengah kita gathering khusus untuk chapter – chapter di kota jawa tengah aja. dulu sih tiap tahun sekali, tapi karena ada kepengurusan dari pusat baru, kita diganti selang - seling kita diganti dua tahun sekali untuk gatnas, dua tahun sekali untuk regional, misalkan tahun ini gatnas tahun besok untuk regional, besoknya lagi gatnas.” 2.
Bagaimana cara anda mengatasi konflik baik didalam maupun diluar kelompok anda? “Kalau upayanya sih kalau dari pengurus kita yang mendekati anggota, kita srawung ke anggota, kita ngajak
243
ngobrol, misal saya mendekati si a sama si b saya a dan si b ga saling kenal saya ajak ngobrol bertiga, lalu mereka kan jadi kenal, terus kalau di futsal biasanya mereka memang lebih bisa ngobrol sendiri ketika mereka ga maen mereka duduk – duduk biasanya mereka bisa saling ngobrol - ngobrol sendiri.” 3.
Selaku pengurus maupun anggota kelompok pesan apa yang selalu anda berikan untuk teman – teman yang lain? “Ya buat temen- temen apalagi sebagai suporter sepakbola, ya kita melakukan kegiatan yang positif aja, kita mendukung – mendukung aja ya kalau mau ikut komunitas fans klub ya ikut aja kalau ga juga ga papa, kita apa ya, ya ga mengharuskan untuk tiap orang ikut komunitas, asal kita bisa menjaga sikap untuk orang lain, misalnya temen kita mendukung temen kita, kita jangan, istilahnya kita jangan mengejek lah, menjaga hubungan baik aja, respect saling
menghargai
kelompok.”
dan
saling
menjaga
nama
244
TENTANG PENULIS
Penulis bernama lengkap Dosta Taruli Gabe, dilahirkan di Kota DKI Jakarta, Pada 11 Oktober 1994. Penulis kerap dipanggil dengan nama Dosta/Taruli. Ayah penulis seorang Pensiunan PLN, S. Lumban Gaol namanya, dan Ibu penulis merupakan Ibu Rumah Tangga, S. Refina Rufina Siregar namanya. Penulis merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara dan saat ini tinggal di kediaman orangtua di Perum. Pondok Kacang Prima, Jl. Prima 7 Blok. J3 No. 8, Kel/desa. Pondok Kacang Timur, Kec. Pondok Aren, Kota. Tangerang Selatan, Kode Pos. 15226, Indonesia. Masa pendidikan dasar penulis tempuh selama enam tahun di SDN 03 Sudimara Ciledug, Tangerang. Kemudian pada tahun 2006 penulis melanjutkan pendidikan di SMP Yadika 5 Joglo, Jakarta Barat selama tiga tahun. Tepat pada tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan penulis di SMA Negeri 33 Jakarta Barat dan lulus pada tahun 2012. Setelah tamat dengan pendidikan sekolah, penulis melanjutkan pendidikan pada tingkat lebih tinggi yaitu Universitas, tepatnya Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Jurusan Ilmu Komunikasi, Konsentrasi Public Relation (Humas). Sejak duduk di bangku SMA, penulis aktif di kegiatan-kegiatan organisasi seperti OSIS. Memasuki dunia kampus, penulis aktif di organisasi yang berhubungan dengan jurusan yang diambil oleh penulis yaitu Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (IMIKI) dan juga pernah menjadi anggota UKM Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi periode 2014/2015, serta aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh UKM tersebut.
Penulis dapat dihubungi di: Email :
[email protected] Facebook/Twitter : Dosta Taruli/@dostaasheraa