POLA ILMIAH POKOK (PIP) UNIVERSITAS UDAYANA DAN PEMBENTUKAN KARAKTER Wayan Windia Badan Penjaminan Mutu Univ.Udayana P2KBK_FH_2010
1
LAMBANG UNUD
CAKRA WIDYA PRAWARTANA
MOTO UNUD
TAKI--TAKINING SEWAKA GUNA WIDYA TAKI
POLA ILMIAH POKOK (PIP) :
KEBUDAYAAN
P2KBK_FH_2010
2
RAKER REKTOR SE INDONESIA TGL. 17-19 PEBRUARI 1975 MENETAPKAN POLA ILMIAH POKOK (PIP) SEBAGAI DASAR ORIENTASI LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA
RAPAT SENAT UNUD TGL. 12 MARET 1976 MENETAPKAN PIP UNUD : KEBUDAYAAN
PEDOMAN IMPLEMENTASI PIP KEBUDAYAAN DI UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2005.
SENAT UNUD MENETAPKAN VISI UNUD : UNGGUL, MANDIRI, DAN BERBUDAYA , TH. 2005.
PIP SEBAGAI ALAT UNTUK MENJABARKAN VISI
MANUAL MUTU AKADEMIK INDIKATOR IMPLEMENTASI POLA ILMIAH POKOK (PIP) KEBUDAYAAN UNIV. UDAYANA TGL. 12 SEPTEMBER 2009
STANDAR UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2015
LANDASAN PENDIDIKAN KARAKTER
APA ITU POLA ILMIAH POKOK (PIP) ? • Pola pengembangan ilmiah di PT yang harus memiliki dasar orientasi ilmiah. • Dasar (pokok) orientasi ilmiah itu harus mewarnai pengembangan ilmu di PT tsb. • Warna pengembangan ilmu tsb, bersumber dari lokasi di mana PT itu ber lokasi. P2KBK_FH_2010
5
TUJUAN PENGEMBANGAN PIP • PT memiliki ciri khas. • Dosen memiliki pegangan dasar dalam proses pembelajaran. • Alumni memiliki bekal kearifan lokal dan kejiwaan (dalam bentuk soft skill), dalam rangka pembentukan karakter.
P2KBK_FH_2010
6
LEVEL IMPLEMENTASI PIP • PRODI : STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)/CP PRODI. • MATA KULIAH : STANDAR KOMPETENSI (SK)/CP MATA KULIAH. • POKOK BAHASAN : KOMPETENSI DASAR (KD)/CP POKOK BAHASAN. • 107 ELEMEN KEBUDAYAAN (BALI), YANG DAPAT DISINGGUNG/DIBAHAS DALAM KULIAH (Manual Mutu Akademik, BPMU). P2KBK_FH_2010
7
POLA ILMIAH POKOK (PIP)
PENDIDIKAN KARAKTER
KEBUDAYAAN
DIKTI Pengertian Umum Karakter • Karakter mendemonstrasikan etika atau sistem nilai personal yang ideal (baik dan penting) untuk eksistensi diri dan berhubungan dengan orang lain. • Character is defined as the “combination of qualities or features that distinguishes one person, group, or thing from another” (American Heritage Dictionary of the English Language: 4th edition
Pengertian Karakter • Karakter adalah nilai-nilai yang khas-baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku. • Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah raga, serta olah rasa dan karsa seseorang atau sekelompok orang. • Karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan. 10
• Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
Alur Pikir Pembangunan Karakter Bangsa PERMASALAHAN BANGSA DAN NEGARA
BANGSA BERKARAKTER
1. Disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai Pancasila. 2. Keterbatasan perangkat kebijakan terpadu dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila. 3. Bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 4. Memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa. 5. Ancaman disintegrasi bangsa 6. Melemahnya kemandirian bangsa.
Tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, patriotik, dinamis, berbudaya, dan berorientasi Ipteks berdasarkan Pancasila dan dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (UU RI No 17
LINGKUNGAN STRATEGIS
Global, Regional, Nasional
+
R A N: POLHUKAM, KESRA, PEREKONOMIAN
Pembagunan Karakter Bangsa
STRATEGI: 1.Sosialisasi/ Penyadaran 2.Pendidikan 3.Pemberdayaan 4.Pembudayaan 5.Kerjasama
Tahun 2007 Tentang RPJPN 2005-2025) KONSENSUS NASIONAL 1. PANCASILA 2. UUD 45 3. Bhineka Tunggal Ika 4. NKRI
BANGSA YANG MERDEKA, BERSATU, BERDAULAT, ADIL DAN MAKMUR
Arah, Tahapan dan Prioritas Arah: Sebagai bagian tak terpisahkan dalam pencapaian visi dan misi pembangunan nasional (RPJP 2005 -2025)
Tahapan & prioritas: Tahap I : 2010 – 2014: (1) Reorientasi dan penyadaran akan pentingnya pembangunan karakter bangsa. (2) Penyusunan perangkat kebijakan terpadu dan pemberdayaan pemangku kepentingan agar dpt melaksanakan pembangungan karakter bangsa secara efektif. (3) Pelaksanaan, pemantapan dan evaluasi pembangunan karakter bangsa.
Tahap II: 2014 – 2010: Pengukuhan nilai-nilai dalam karakter bangsa, dan pemantapan pelaksanaan pembangunan karakter bangsa serta evaluasi pelaksanaannya.
Tahap III: 2020 – 2025: Pengembangan berkelanjutan.
13
Strategi Pembangunan Karakter Bangsa A. Sosialisasi: Penyadaran semua pemangku kepentingan akan pentingnya karakter bangsa. Media cetak dan elektronik perlu berperanserta dalam sosialisasi B. Pendidikan: Formal (satuan pendidikan), nonformal (kegiatan keagamaan,kursus, pramuka dll.), informal (keluarga, masyarakat, dan tempat kerja), forum pertemuan (kepemudaan) C. Pemberdayaan: Memberdayakan semua pemangku kepentingan (orang tua, satuan pendidikan, ormas, dsb.) agar dapat berperan aktif dalam pendidikan karakter D. Pembudayaan: Perilaku berkarakter dibina dan dikuatkan dengan penanaman nilainilai kehidupan agar menjadi budaya E. Kerjasama: Membangun kerjasama sinergis antara semua pemangku kepentingan
14
Tujuan, Fungsi, Ruang Lingkup FUNGSI:
TUJUAN: Mengembangkan karakter peserta didik agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila
• Pengembangkan potensi dasar, agar “berhati baik, berpikiran baik & berperilaku baik”. • Pebaikan thd perilaku yg kurang baik dan penguatan perilaku yg sudah baik. • Penyaring budaya yg kurang sesuai dg nilai-nilai luhur Pancasila.
RUANG LINGKUP SASARAN Satuan Pendidikan, Keluarga, dan Masyarakat 15
Rujukan Penyusunan Kebijakan Nasional Pendidikan Karakter 1. Undang - Undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005 – 2025 2. Undang - Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Rujukan Penyusunan Kebijakan Nasional Pendidikan Karakter
3. Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010 4. Arahan Presiden RI dalam Sidang Kabinet Terbatas Bidang Kesra tanggal 18 Maret 2010 5. Arahan Presiden RI pada Rapat Kerja Nasional di Tampak Siring, Bali Tanggal 19- 20 April 2010 6. Arahan Presiden RI pada Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Istana Negara Tanggal 11 Mei 2010
cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, berpikir terbuka, produktif, berorientasi Ipteks, dan reflektif
OLAH PIKIR
OLAH HATI
jujur, beriman dan bertakwa, amanah, adil, bertanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban, dan berjiwa patriotik
Perilaku Berkarakter
tangguh, bersih dan sehat, disiplin, sportif, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, ceria, dan gigih
OLAH RAGA
OLAH RASA/ KARSA
NILAI-NILAI LUHUR
peduli, ramah, santun, rapi, nyaman, saling menghargai, toleran, suka menolong, gotong royong, nasionalis, kosmopolit , mengutamakan kepentingan umum, bangga menggunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja 17
Tema Pembangunan Karakter Bangsa dan Pendidikan Karakter
Membangun generasi yang
JUJUR, CERDAS, TANGGUH, dan PEDULI
STRATEGI PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA MELALUI PENDIDIKAN Agama, Pancasila, UUD 1945, UU No. 20/2003 ttg Sisdiknas
Teori Pendidikan, Psikologi, Nilai, Sosial Budaya
Nilai-nilai Luhur
Pengalaman terbaik (best practices)dan praktik nyata
PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN INTERVENSI
SATUAN PENDIDIKAN
KELUARGA
MASYARAKAT
Perilaku Berkarakter
HABITUASI
PERANGKAT PENDUKUNG Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya, Lingkungan, Sarana dan Prasarana, Kebersamaan, Komitmen pemangku kepentingan.
19
Pendidikan Karakter Secara Utuh: Ilmu Pengetahuan, Budi Pekerti (Akhlak, Karakter), Kreativitas, Inovatif “…pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Bagianbagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita..” (Ki Hajar Dewantoro) PT
Pendidikan AKADEMIK
SMA
SMP
TK/ SD
Pendidikan KARAKTER
Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Integrasi ke dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kpd masyarakat yang berkarakter
TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI
BUDAYA PT (KAMPUS)/ BUDAYA ORGANISASI
Integrasi ke dalam kegiatan kemahasiswaan antara lain: Pramuka, Olahraga, Karya Tulis, Seni
Pembiasaan dalam kehidupan keseharian di Perguruan Tinggi
KEGIATAN KEMAHASIS WAAN
KEGIATAN KESEHARIAN
Penerapan pembiasaan kehidupan keseharian di lingkungan keluarga, asrama, dan masyarakat
BUDAYA AKADEMIK
Perspektif Nilai-nilai karakter dlm totalitas Budaya Akademik 21
MASYARAKAT AKADEMIK
LATAR BELAKANG
LINGKUNGAN PERGURUAN TINGGI
ORIENTASI/ARAH PERKEMBANGAN BUDAYA AKADEMIK
ETIKA AKADEMIK NILAI-NILAI LUHUR BUDAYA AKADEMIK
DINAMIKA EKSTERNAL
MAHA SISWA
DOSEN
MEMBANGUN BUDAYA AKADEMIK
Daya Saing
Standar
AKUNTABILITAS
Pengakuan
PROGRAM BERKUALITAS
INFRASTRUKTUR BERKUALITAS
MODAL INSANI BERKUALITAS
KEMANDIRIAN
PT Unggul
BUDAYA/SUASANA AKADEMIK
Manfaat
MASYARA-KAT ADIL MAKMUR SEJAHTERA
UNIVERSITAS UDAYANA 1. LATAR BELAKANG a. Kehidupan Bermasyarakat
Arus globalisasi yang berkembang demikian pesat dan terbuka di semua sektor dapat menggerus rasa nasionalisme Indonesia dan dapat memperlemah nilai-nilai kebangsaan, memudarkan negara-bangsa (nation state).
Modal sosial yang kaya, bersumber dari berbagai suku, agama, ras, bahasa, dan lainnya mengalami kemerosotan sehingga menimbulkan berbagai konflik dan kekerasan
Pendidikan yang lebih mementingkan outcome daripada proses secara perlahan dapat merusak karakter bangsa karena anak didik terbiasa berpikir instan untuk memperoleh hasil dengan cepat.
b. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional UU No.20 Tahun 2003: Pasal 3
KARAKTER
‘pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab’.
c. PIP Kebudayaan Sebagai landasan Pendidikan Karakter
Visi : Unggul, Mandiri, Berbudaya
Kebudayaan sebagai warna keilmuan Unud ditetapkan, 12 Maret 1976.
Sebagai basis pengembangan keilmuan, kebudayaan harus diintegrasikan dalam kurikulum (berbasis kompetensi).
Karena dia sebagai basis, maka kompetensi kurikulum sepatutnya adalah kebudayaan.
Yang diintegrasikan adalah nilai-nilai budaya yang bersifat universal bagi umat manusia
2. TUJUAN
•
Meningkatkan pemahaman tentang karakter bangsa dalam pembangunan dan kehidupan masyarakat
•
Meningkatkan pemahaman dalam melakukan sesuatu untuk hidup, mengerjakan apa yang telah diketahui dan kompeten di bidangnya
•
Memahami pembelajaran untuk mengenal diri sendiri, karakter diri yang tak terpisah dari pengaruh lingkungan, menjadi “human”.
•
Belajar bagaimana hidup bersama berdampingan membangun jejaring demi kepentingan nasional yang lebih besar.
3. NILAI-NILAI YANG DIKEMBANGKAN 1. Nilai-nilai yang dikembangkan terutama nilai-nilai budaya yang bersifat universal. 2. Nilai-nilai yang merupakan local genius yang dapat diterima oleh masyarakat lain karena sifatnya universal 3.
Nilai-nilai yang bersumber dari berbagai elemen, antara lain: •
Agama
•
Sikap dan perilaku
•
Komunikasi
•
Struktur sosial
•
Lingkungan
SUMBER NILAI-NILAI YANG DIKEMBANGKAN UNUD KEARIFAN LOKAL Parahyangan
TRI HITA KARANA
Jalan hidup 3 penyebab kesejahteraan: Hubungan harmonis: Manusia-Tuhan, Manusia-Manusia, Manusia-Lingkungan Manusia
Pawongan
Manusia
Lingkung an
Palemahan
Kearifan Lokal Hubungan Harmonis Manusia dengan Lingkungan Nilai yang terkandung: Respek terhadap alam:
Pengendalian diri
1. Tumbuh-tumbuhan
Serasi/Selaras
2. Hewan
Seimbang
Respek terhadap hasil karya manusia: 1. Seni
Rasa syukur
2. Ciptaan manusia
Pengorbanan
Kearifan Lokal Hubungan Manusia dengan Manusia Konsep
Nilai
Filosofi hidup
Kerja untuk kerja
Loyalitas, Tekun, ‘Customized’, Hubungan, Non-materi
Desa-Kala-Patra
Ucapan dan tindakan sesuai tempat, waktu, kondisi
Toleransi, Pengekangan diri
Tri Kaya Parisudha
Pikiran, ucapan dan tindakan sejalan
Konsistensi, kebenaran
Kasta (Catur Warna)
Pembagian fungsi sesuai kemampuan
Profesional, Fokus, Spesialisasi
Rwa-bhineda
Dua Sisi Berbeda Simbol Hitam-Putih
Ko-eksistensi, Keterbukaan Toleransi, Fairness
Tat Twam Asi
Aku adalah Kau
Kebersamaan
Karma Pala
Kausalitas: Hasil sesuai tindakan
Kejujuran
TRI HITA KARANA DI KAMPUS - PALEMAHAN Nilai Tanggungjawab Pengendalian diri Tanggungjawab Estetika Tanggungjawab Pengendalian diri Keseimbangan Harmonis
Kegiatan Penghijauan kampus
Palemahan Pelestarian lingkungan
Kebersihan kampus Keasrian kampus Penggunaan energi, listrik dan air yang efisien Kegiatan tidak mengganggu kegiatan proses pembelajaran
Pengelolaan limbah Keasrian kampus Penggunaan energi
Toleran Kebersamaan Kreatifitas
Kegiatan tidak mengganggu kegiatan proses pembelajaran
Tata letak bangunan Kesesuaian dengan ketentuan yang berlaku, kalau di Bali kesesuaian dengan Tri Mandala dan Tri Angga) Student centre
ILMU PENGETAHUAN SIMBOL DAN NILAI Patung Dewi Saraswati. Simbol ilmu pengetahuan. Wanita memiliki sifat lembut tetapi kuat, menarik, dan cantik. Ilmu pengetahuan juga demikian, memiliki daya tarik dan keindahan. Pembelajaran: Mahasiswa sepatutnya tidak pernah berhenti mengejar ilmu pengetahuan, tidak pernah bosan, sambil bertaqwa, selalu mengutamakan kebenaran dan kejujuran
Angsa, simbol kebijaksanaan, bisa membedakan baik dan buruk, juga perlambang kekuasaan di ketiga dunia. Nilai kebenaran dan kejujuran dari ilmu pengetahuan
Genitri, simbol keabadian. Nilai ketidak terbatasan (ketidak terputusan) daripada ilmu pengetahuan.
Teratai . simbol penerangan. Tidak pernah tenggelam walau banjir sekalipun. Nilai kelanggengan daripada ilmu pengetahuan
Pustaka suci, simbol ilmu pengetahuan suci. Nilai kemuliaan ilmu pengetahuan
Sitar sebagai simbol seni Nilai estetika daripada ilmu pengetahuan, indah dan menyejukkan
No.
JENIS KEGIATAN
NILAI YANG DIKEMBANGKAN
STRATEGI KEGIATAN
Kejujuran, kecerdasan, etika, didiplin, ketangguhan
Pelaksanaan ormawa, kompetisi, dan pendampingan, pelatihan, workshop, kompetisi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kompetitif dan pendampingan, pelatihan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1.
Penalaran dan keilmuan
2.
Minat, bakat, dan Sportifitas, kegemaran kerjasama, estetika, kepedulian, toleransi, ketangguhan, percaya diri
IMPLEMENTASI KEGIATAN Seminar Lokakarya Diskusi Lombakarya PKM PIMNAS MAWAPRES IMTGT Carnival
WAKTU
Terjadwal
POMDA Terjadwal POMNAS PEKSIMIDA PEKSIMINAS MTQ PESPARAWI Kontes Robot 8. UKM 9. IMTGT Carnival
No.
JENIS KEGIATAN
NILAI YANG DIKEMBANGKAN
3.
Kesejahteraan
Kejujuran, kepedulian, etika, didiplin, Inovatif, Kreatif moral
4.
Minat, bakat, dan Sportifitas, kegemaran kerjasama, estetika, kepedulian, toleransi, ketangguhan, percaya diri, ketangguhan
STRATEGI KEGIATAN
IMPLEMENTASI KEGIATAN
Pelaksanaan ormawa, kompetisi, dan pendampingan, pemagangan , pelatihan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Seminar Lokakarya Diskusi Lombakarya PKM PIMNAS MAWAPRES
Kompetitif dan pendampingan
1. PMW 2. Kantin Kejujuran 3. Kopma 4. Bursa 5. Beasiswa
WAKTU
Terjadwal
Terjadwal
No.
5.
JENIS KEGIATAN
Penunjang
NILAI YANG DIKEMBANGKAN
STRATEGI KEGIATAN
IMPLEMENTASI KEGIATAN
WAKTU
Kesopanan Kejujuran, kecerdasan, etika, didiplin, ketangguhan
1. Pendampingan 2. Kerjasam a dengan eksternal kampus yang terkait
1. Orientasi Mahasiswa Baru 2. Pameran Buku 3. Student Day 4. English Day
Terjadwal
4. LANDASAN TEORITIK DAN DESKRIPSI MODEL Karakter bangsa terungkap melalui kebudayaanya, melalui sistem gagasan dan sistem perilakunya (Edi Sedyawati) Tujuan pendidikan memberikan kelaluasaan pada anak didik untuk mengembangkan diri, bukan indoktrinasi Mahasiswa harus dapat memahami alasan kenapa nilai yang menguatkan karakter diberikan pada mereka, asal usul alasan harus jelas. Pendidikan karakter lebih tepat diberikan mulai dari taman kanak-kanak, SD, SMP, sampai SMA, karena mahasiswa (di PT) karakternya sudah terbentuk sehingga yang diberikan adalah pembangkitan kembali nilai-nilai budaya yang merupakan karakter bangsa. Dengan demikian, pendidikan karakter yang dikembangkan adalah pendidikan Karakter Berbasis Budaya
KEBUDAYAAN SEBAGAI DETERMINAN PERUBAHAN BANGSA
Pentingnya kebudayaan (Harrison and Huntington, 2000) menjelaskan bahwa perbedaan budaya telah mempengaruhi perbedaan perkembangan suatu bangsa, karenanya mereka merekomendasikan agar dibuat suatu agenda untuk mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan perubahan sikap ke dalam pembangunan.
Lewis (2006) lebih khusus mengungkapkan perbedaan budaya yang mempunyai dampak pada kegiatan hubungan dan bisnis internasional dengan gambaran budaya yang lebih bersifat nasional, mengilustrasikan delapan puluhan negara di dunia dengan keragaman budayanya.
Kebudayaan meliputi nilai-nilai bersama, pemahaman, asumsi-asumsi, dan tujuan hidup yang dipelajari dari generasi sebelumnya, digunakan (dikembangkan) oleh generasi sekarang, dan diwariskan pada generasi mendatang (Deresky, 2000: 105)
KEBUDAYAAN DALAM ARTI LUAS Kebudayaan adalah ide komunitas tentang apa yang benar, baik, indah, dan efisien; atau, kebudayaan memiliki tujuan, nilai, dan gambaran dunia (Harrison dan Huntington, 2000: 163). Kebudayaan meliputi nilai-nilai bersama, pemahaman, asumsi-asumsi, dan tujuan hidup yang dipelajari dari generasi sebelumnya, digunakan (dikembangkan) oleh generasi sekarang, dan diwariskan pada generasi mendatang (Deresky, 2000: 105). Hofstede (1997, 4-5) menyebut kebudayaan sebagai mental software
LAPISAN KEBUDAYAAN
Esensi daripada kebudayaan bukanlah sesuatu yang nampak di permukaan yang hanya secara langsung dinikmati oleh indera mata.
Budaya lebih merupakan cara yang ditempuh bersama dalam memahami dan menginterpretasikan serta mempersepsikan kehidupan masyarakat. Kebudayaan juga merupakan cara masyarakat memecahkan masalah dan merekonsiliasi dilema yang dihadapi.
Kebudayaan ibarat bawang, terdiri dari beberapa lapisan, yang mana untuk memahaminya kita harus membuka lapis demi lapis.
LAPISAN KEBUDAYAAN Asumsi dasar/ Implisit Nilai & Norma
Universal
Artefak & Produk/ Tampilan Eksplisit
Parsial
TIGA TINGKATAN “KEBUDAYAAN”
Spesifik pada individual
Spesifik pada kelompok atau kategori
Universal
person alitas
budaya
Sifat manusia
Diwarisi dan dipelajari
Dipelajari
Diwarisi
5. METODE PELAKSANAAN
Pengintegrasian nilai ke dalam kurikulum melalui: • Explicit knowledge • Tacit knowledge • Hard skills • Soft skilss Pembelajaran lebih ditekankan pada Tacit Knowledge dan Soft Skills
Hard--skills dan Soft Hard Soft--skills and Tacit Knowledge
Jenis pengetahuan meliputi • explicit atau codified knowledge – hard-skills – Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang dapat diekspresikan dalam kata dan angka yang dapat dituangkan dalam formula, aturan, prinsip, dan prosedur • tacit atau uncodified knowledge. – soft-skills – Tacit knowledge adalah pengetahuan yang dapat diperoleh dari proses sosialisasi, pendidikan informal, imitasi, observasi, maupun berbagi ide. Jenis pengetahuan ini merupakan intuisi, pengalaman, wawasan sehingga tergantung juga pada alam yang sifatnya sangat personal. Contohnya adalah ide, nilai, norma, dan kepercayaan.
Pengintegrasia pendidikan karakter INTELECTUAL CAPITAL MODEL PROSES KERJA PENGINTEGRASIAN
KBK
Tangible assets Total Market Value
• •
Intangible assets • •
Human Capital Structural Capital Customer Capital Social Capital
SUMBER KNOW
HARD SKILLS
Explicit knowledge
SOFT SKILLS
Tacit knowledge
PIPK PIPK VALUES
TAHAPAN PENGINTEGRASIAN NILAI BUDAYA 1. Pertama: mengidentifikasian nilai-nilai budaya yang akan diintegrasikan yang memiliki keunggulan kompetitif. Misalnya, nilai yang terkandung dalam Tri Hita Karana, Tri Kaya Parisudha, Rwa Binedha, yang diantaranya menyangkut konsep waktu, tempat, perbedaan, dsb. 2. Kedua, mengklasifikasikan proses pengintegrasian melalui hard-skills dan atau soft-skills pada subyek bahasan. 3. Ketiga, melakukan rekonsiliasi antara nilai budaya luar dengan nilai budaya sendiri. Ini berarti harus ada pemahaman dan penguasaan terlebih dahulu atas nilai-nilai luar dan dalam tersebut, karena dalam prosesnya tidak selalu nilai luar dan nilai dalam harus berbenturan tetapi dapat membentuk nilai baru yang positif bagi pembangunan, seperti selera lokal produk global 4. Keempat, melakukan penelitian sebagai penunjang kurikulum (MK) yang berkaitan dengan nilai budaya yang diunggulkan karena sifatnya yang dinamis
MELAKUKAN PENELITIAN UTK MENDUKUNG KURIKULUM DLM MENGEMBANGKAN NILAI KOMPETITIF Misalnya: 1. Apakah nilai tentang kerja di masa depan dapat dipertahankan, yaitu bekerja hendaknya dilandasi sepenuhnya oleh dedikasi dan loyalitas dalam upaya memperoleh kualitas hasil yang baik? 2. Apakah orientasi waktu yang dilandasi tradisi dapat diterapkan pada kehidupan sosial dan ekonomi? 3. Apakah nilai toleransi dalam kehidupan sosial dapat dan sepatutnya diterapkan dalam kehidupan bisnis? 4. Dsb
PEMBELAJARAN LEBIH DOMINAN MELALUI SOFT SKILLS
Produk pendidikan tidak terstandardisasi, melainkan proses pendidikan, Ijasah bukanlah tujuan akhir, melainkan keterampilan teknis dan kompetensi, Masa depan tidak menentu dan tidak sepenuhnya dapat diprediksi oleh hard skills, Soft skills mampu memberdayakan dan menciptakan peluang, Soft skills mengembangkan etika profesiobal, Hard skills sifatnya terbatas, Soft skills membentuk investasi masa depan.
BAGAIMANA MENTRANSFER SOFT SKILLS
1.
Perubahan dari teaching centered learning ke student centered learning,
2.
Menyeimbangkan antara keunggulan akademik dengan kecocokan bagi tujuan kualitas,
3.
Mengakomodasikan pendekatan pembelajaran yang lebih fleksibel,
4.
Membuat agar semua dosen dan mahasiswa berpartisipasi,
5.
Mengantisipasi dan merespon perubahan.
PROPORSI KONTEN SOFT-SKILLS DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
Doktor
Pendidikan akademik SOFT SKILLS
SOFT SKILLS Pendidikan profesional
Magister Sarjana Diploma IV Diploma III
SOFT SKILLS
Diploma II Diploma I
PROSES PEMBELAJARAN MASING-MASING DOSEN MEMASUKKAN NILAI-NILAI KARAKTER KE DALAM MATA KULIAH SEBAGAI BIDANG KAJIAN MK
KAJIAN
NILAI
SUMBER
Sosial politik Konflik
Toleransi
Desa-Kala-Patra
Hukum
Kasus Pidana
Kejujuran
Karmapala
Ekonomi
Manfaat
Kebersamaan Tat Twam Asi
TERIMAKASIH/THANK YOU