POLA HUBUNGAN KERJA ANTAR LAPISAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM ASPEK PRODUKSI PENANGKAPAN IKAN ( Studi Kasus pada Dua Kelurahan di Kecamatan
Bitung Tengah, Kota Madya Bitung, Propinsi Sulawesi Utara)
Oleh :
LILY MARGARETHA MARAMIS A. 26.0669
JURUSAN ILMU-ILMU
SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1993
RINGKASAN
Setiap masyarakat memiliki pelapisan sosial yang berbeda dari yang lain.
Adanya perbedaan lapisan masyara-
kat ini mendasari pola hubungan antar lapisan tersebut dalam ha1 pemenuhan kebutuhan mereka.
Pola hubungan ini
seimbang bila satu pihak tidak merasa dirugikan oleh pihak lainnya.
Tetapi kenyataan menunjukkan, masih banyak
hubungan kerja yang kurang seimbang dimana salah satu pihak masih tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan keluarga mereka masing-masing. Juragan merupakan pelaku yang mempunyai status sosial dan ekonomi lebih baik dibandingkan dengan pendega.
Atas
dasar tersebut, pendega merupakan orang yang menduduki lapisan yang paling rendah.
Perbedaan tingkat sosial
ekonomi inilah yang menjadi inti persoalan
dalam peneli-
tian ini. Masyarakat nelayan mempunyai sistem hubungan paternalistik (patron-client relationship) yang telah berlangsung sejak dulu.
Bisa saja terjadi bahwa seorang atau sekelom-
pok nelayan menjadi pengikut (client) dari lapisan atasnya dan sekaligus menjadi pemimpin (patron) dari lapisan dibawahnya. Penelitian ini akan menelaah hal-ha1 mengenai: Bagaimana keadaan sosial ekonomi masyarakat nelayan, terutama
tentang bagaimana pola hubungan antar lapisan masyarakat nelayan berdasarkan atas pertimbangan nilai ekonomi dan bersifat hubungan "patron-clientt1dalam proses produksi penangkapan ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mempelajari
struktur sosial ekonomi masyarakat nelayan; juga untuk mempelajari
pola hubungan antar lapisan masyarakat
nelayan dalam proses
produksi penangkapan ikan, serta
mempelajari pengaruh dari pola hubungan antar lapisan tersebut terhadap peluang berusaha dan peluang bekerja yang pada akhirnya menentukan tingkat pendapatan. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling) dikarenakan sifat populasi yang homogen. dipilih 3 sample tiap Kelurahan dengan sampling
Dimana hubungan
kerja masing-masing tingkat 2 individu. Struktur masyarakat nelayan dikedua kelurahan daerah penelitian Bitung Tengah ini, mempunyai status yang sama dalam usaha perikanan laut.
Struktur ini melibatkan salah
satu pihak yang mempunyai status pemilik (juragan), dan dilain pihak nelayan yang berstatus buruh nelayan (pendega).
Sistem penangkapan yang ada dikedua kelurahan
ini sama yaitu menggunakan "purse seine" dan tidak ada lagi sistem penangkapan lainnya. Kapal motor yang digunakan adalah kapal motor 2 0
-
30
satu buah pakejo dan satu buah kapal lampu, jarak layar kapal untuk penangkapan hanya diperkenankan sejauh 10 mil dari garis pantai. Hubungan kerja yang terjalin, sebagian besar berdasarkan kepercayaan dan kekeluargaan.
Pembagian hasil yang
ada dan berlaku dikedua daerah penelitian, dijelaskan melalui tabel lampiran 1 dan 2. Hasil bersih yang didapat tersebut dibagi dua, yaitu 50
%
diberikan kepada juragan
darat yang memiliki alat penangkapan dan 5 0 % lainnya dibagi lagi diantara Tonaas, Pembantu Tonaas dan Masanae. Pembagian hasil untuk Tonaas 3 bagian, Pembantu Tonaas 2 bagian, Masanae yang terdiri dari orang lampu dan orang mesin mendapatkan bagian yang sama yaitu 1,5 bagian dan yang terakhir adalah ABK mendapatkan 1 bagian.
Untuk para
pengurus dibiayai oleh juragan laut bukan dari hasil penangkapan ikan seperti yang lainnya. Ada beberapa tempat yang dapat menampung pembelian ikan selain TPI yang ada yaitu ~erikaniyang dikelola oleh BUMN yang hanya menerima jenis ikan Malalugis untuk diekspor, Cold Storage yang dikelola oleh swasta misalnya Galaxy, Sari Cakalang dan lain sebagainya. Peluang berusaha sangat dirasakan oleh juragan darat, karena pemilikan modal yang cukup besar. peluang bekerja
Sedangkan
lebih baik dirasakan oleh masanae yang
bekerja sebagai orang lampu dan anak buah kapal dari pada masanae yang bekerja sebagai orang mesin.
POLA HUBUNGAN KERJA ANTAR LAPISAN MASYARAKAT NELAYAN DALAM ASPEK PRODUKSI PENANGXAPAN IKAN (Studi Kasus Pada Dua Kelurahan di Kecamatan Bitung Tengah, Kota Madya Bitung, Propinsi Sulawesi Utara)
Oleh: LILY MARGARETHA MARAMIS
A. 26.0669
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian' Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1994