POINTERS MENTERI PERDAGANGAN PADA PELUNCURAN HARGA YANG TERENDAH ANTARA DI RAK DISPLAY DENGAN DI KASIR YANG DIBERLAKUKAN PADA KONSUMEN OLEH ANGGOTA APRINDO
JAKARTA, 17 APRIL 2007
SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA PELUNCURAN HARGA YANG TERENDAH ANTARA DI RAK DISPLAY DENGAN DI KASIR YANG DIBERLAKUKAN PADA KONSUMEN 17 APRIL 2007
1. Yang terhormat, - Sdr. Ketua Umum dan Pengurus APRINDO; - Sdr. Para Pelaku Usaha Ritel Anggota APRINDO; - Sdr. Para Pelaku Usaha UKM Pangan dan Mitra kerjasama ritel modern; - Sdr. Para Pejabat dari instansi terkait dan dari Departemen Perdagangan; - Masyarakat Konsumen dan Para Undangan yang berbahagia. 2. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. 3. Pertama-tama saya menyambut gembira atas terlaksananya acara ini, mengingat tidak mudah memberikan pemahaman bahwa
peningkatan
kepedulian
pelaku
usaha
terhadap
perlindungan konsumen bukan saja penting untuk konsumen itu sendiri, tetapi juga penting bagi kemajuan perdagangan dan daya saing produk yang dihasilkan dan diperdagangkan oleh pelaku usaha. 4. Apresiasi saya sampaikan kepada APRINDO yang telah berupaya membangun komitmen sedemikian rupa bersama anggotanya
untuk
lebih
meningkatkan
kepedulian
akan
pentingnya perlindungan konsumen di tanah air.
2
Langkah ini menurut saya merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dan respon yang positif mengingat banyaknya keluhan atau pengaduan konsumen karena perbedaan harga yang selama ini solusinya amat variatif tergantung pelaku usaha ritel masing-masing. 5. Sebagai Menteri yang bertugas di bidang perdagangan dan diamanatkan oleh Undang-undang Perlindungan Konsumen untuk
mengkoordinasikan
penyelenggaraan
perlindungan
konsumen, tentunya gembira karena inisiasi/gagasan mengenai pentingnya perlindungan konsumen justru datang dari pelaku usaha sendiri yang ingin mengkomunikasikan dengan publik dan ambil bagian dalam penegakan perlindungan konsumen di Indonesia. 6. Departemen
Perdagangan,
amat
berkepentingan
dengan
kemajuan dunia usaha, termasuk yang bergerak di sektor usaha ritel. Menurut catatan, saat ini dari 86 anggota APRINDO, telah berkembang sebanyak 5.500 outlet ritel modern di Indonesia, dimana omsetnya yang khusus sandang pangan mencapai Rp. 50 triliyun per tahun. Jumlah ini memberikan kontribusi 35% dari total omset ritel di Indonesia. 7. Betapa stategisnya posisi pelaku usaha ritel ini, bukan saja karena berhadapan langsung dengan konsumen, namun karena usaha ini telah ikut menggerakkan tumbuh dan berkembangnya industri utamanya industri kecil dalam negeri yang jadi pemasoknya.
3
8. Terkait dengan hal tersebut, ada beberapa hal yang menurut saya penting dilakukan oleh APRINDO dan anggotanya yaitu,
Pertama, pentingnya untuk terus menegakkan perlindungan konsumen.
Dalam
konteks
perlindungan
konsumen
dan
pertumbuhan ekonomi, usaha ritel perlu menciptakan kondisi agar konsumen mempunyai kepercayaan atas produk yang dihasilkan, dimana produk yang disediakan tersebut telah memenuhi
preferensi
konsumen
terutama
dalam
aspek
kesehatan, keamanan, keselamatan dan lingkungan hidup. Kondisi tersebut dapat tercipta bila pelaku usaha secara konkrit menyediakan
produk
yang
telah
memenuhi
ketentuan
perlindungan konsumen, antara lain berkaitan dengan: a. Pencantuman tanda label dengan informasi yang benar, jelas, dan jujur; b. Iklan yang konsumen;
tidak
mengelabui
dan/atau
menyesatkan
c. Menyediakan layanan purna jual dan jaminan garansi untuk produk yang penggunaannya lebih dari satu tahun, dalam bahasa Indonesia, seperti produk elektronika; d. Melakukan penjualan dengan cara yang benar dan tidak mengelabui konsumen.
Kedua, mendorong penerapan Haki dan ikut membangun merk-merk produk lokal. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan kerjasama pengemasan produk hasil produksi usaha kecil tanpa harus meninggalkan identitas pelaku usaha maupun identitas produk tersebut, serta tidak memperdagangkan barang yang diragukan keasliannya.
4
Ketiga, meningkatkan kemitraan dengan pemasok skala kecil dan menengah, yang saling membutuhkan, memperkuat dan menguntungkan. Kesempatan usaha kecil dan menengah untuk menjadi pemasok usaha ritel seyogyanya dilakukan secara konsisten dan berkelanjutnya, tanpa harus mengabaikan kaidah-kaidah transaksi dagang yang sehat dan berkeadilan. Keempat, APRINDO hendaknya memposisikan diri untuk menjadi
semacam
pusat
informasi
dan
advokasi
bagi
anggotanya serta dapat menjadi mitra pemerintah yang responsif. Sebagai sebuah organisasi usaha tempat bernaungnya pelaku usaha ritel yang menjadi anggotanya, APRINDO merupakan mitra
yang
strategis
dalam
meningkatkan
upaya
dan
penegakan perlindungan konsumen di Indonesia. Melalui APRINDO, beberapa Public Warning Pemerintah, informasiinformasi penting yang terkait dengan perlindungan konsumen secara cepat dapat diteruskan kepada seluruh Pelaku Usaha Ritel anggota APRINDO. 9.
Kita sadari bersama, bahwa pada akhir-akhir ini dunia usaha banyak
dihadapkan
dengan
berbagai
isu
perlindungan
konsumen, mulai dari adanya berita tentang Bahan Tambahan Pangan (BTP) atau bahan pengawet yang dipergunakan pada pangan tidak sesuai ketentuan, praktek-praktek cara menjual dengan cara pemaksaan yang merugikan konsumen, produkproduk yang banyak belum memenuhi standar, serta masalahmasalah lainnya sehingga membawa pengaruh yang kurang baik bagi perkembangan dunia usaha.
5
Terhadap berita-berita ini seyogyanya APRINDO harus lebih introspeksi dan lebih mengedepankan pendekatan-pendekatan yang konstruktif dengan berbagai stakeholder dalam kerangka membangun hubungan yang sehat antara dunia usaha, masyarakat konsumen dan Pemerintah. 10. Saya berharap, melalui kegiatan ini akan: a. Tumbuh
budaya
hukum
yang
sehat,
sekaligus
tanggung jawab di kalangan pelaku usaha agar dalam memproduksi
dan
menperdagangkan
barang
selalu
memperhatikan aspek perlindungan konsumen; b. Tumbuh budaya konsumen cerdas dan mandiri, yang mengerti betul hak dan kewajibannya, yang dengan ketelitian dan sikap kritisnya, diharapkan dapat menjadi
feedback sekaligus sinyal pasar dan control yang efektif bagi pelaku usaha; c. Menjadi pembuka jalan terbentuknya jejaring kerja dengan kalangan pelaku usaha, yang nantinya dapat menjadi mitra Pemerintah untuk meneruskan informasi dan menginternalisasi
isu
perlindungan
konsumen
di
lingkungannya, sekaligus menjadi sumber informasi bagi Pemerintah
bila
ada
masalah
yang
terkait
dengan
perlindungan konsumen.
6
11. Sebagai salah satu langkah cerdas bagi upaya penegakan perlindungan konsumen, saya harapkan pula kegiatan ini menjadi trust building bagi pelaku usaha ritel, Pemerintah dan masyarakat
konsumen
serta
menjadi
salah
satu
dari
serangkaian kegiatan yang telah dan akan dilakukan oleh APRINDO dalam menegakkan perlindungan konsumen. 12. Akhirnya, saya ucapkan terima kasih kepada Ketua Umum APRINDO dan anggotanya, Badan Perlindungan Konsumen Nasional, rekan-rekan wartawan, adik-adik dari SMA Perguruan Cikini yang telah berpartisipasi dan bekerjasama dengan baik sehingga kegiatan ini dapat terselenggara.
Sekian, terimakasih
MENTERI PERDAGANGAN
MARI ELKA PANGESTU
7