BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
A. Putusan Pengadilan Negeri Salatiga No. 176 / Pid. B / 2010 / PN. Sal
1. Kronologis Perkara
Bulan juli 2006 kira - kira jam 10.00 WIB, bertempat di Jl. Merbabu No. 5/13 RT 02/RW IV Kel. Kalicacing Kec. Sidomukti Kota Salatiga, yang masih dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Salatiga, Agoes Witjaksono Bin Untung Soebarjadi dengan sengaja memiliki tanpa hak sesuatu barang berupa satu BPKB Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R, yang sama sekali atau sebagiannya termasuk kepunyaan orang lain, dan barang itu ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan, yang dilakukan terdakwa dengan cara – cara sebagai berikut : Berawal ketika terdakwa menjual satu unit mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB No. Rangka MHCTBR54F1K209717 Nosin E 209717 kepada saksi Sadjiarto Mulyono kemudian terdakwa menawarkan jasa dapat mengurus untuk mutasi dan balik nama atas nama anak saksi korban yaitu Maria Ratna Melani R ke kota Salatiga yang sebelumnya dari karisidenan
33
Surakarta / Solo. Selanjutnya karena saksi Sadjiarto Mulyono percaya dan sudah kenal lama dengan terdakwa, lalu menyerahkan syarat – syarat administrasi untuk pengurusan mutasi mobil termasuk di antaranya STNK dan BPKB mobil tersebut. Kemudian sekitar empat hari, mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB beserta STNK yang sudah dimutasi oleh terdakwa tersebut diserahkan oleh terdakwa ke rumah Sadjiarto Mulyono (saksi korban), namun BPKBnya tidak diserahkan, dan ketika ditanyakan kepada terdakwa dijawab BPKB belum jadi. Terdakwa berdalih demikian karena sewaktu mobil, BPKB, dan STNK masih ditangan terdakwa, terdakwa tanpa seijin pemiliknya yaitu saksi korban Sadjiarto Mulyono, BPKB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB, STNK dan mobil dibawa ke Koperasi Simpan Pinjam Inti Dana Cabang Ambarawa untuk dijadikan Agunan / pinjaman uang. Selanjutnya setelah diperiksa / disurvei petugas Koperasi Simpan Pinjam Inti Dana Cabang Ambarawa barang tersebut diakui milik terdakwa sendiri, lalu BPKB ditinggal di Koperasi Simpan Pinjam Inti Dana Cabang Ambarawa untuk dijadikan agunan pinjaman uang sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sebagai modal usaha paving blok di Karangjati Kab. Semarang. Setelah lama ditunggu ternyata terdakwa tidak kunjung menyerahkan BPKB tersebut sehingga saksi korban curiga, lalu saksi korban melakukan pengecekan di Samsat tentang BPKB miliknya tersebut yang ternyata BPKB mobilnya sudah jadi. Atas perbuatan terdakwa tersebut
34
saksi korban tidak terima apalagi saksi korban didatangi oleh petugas dari Koperasi Simpan Pinjam Inti Dana Cabang Ambarawa atas keterlambatan membayar pinjaman yang tidak pernah saksi korban lakukan apalagi menyuruh terdakwa untuk meminjam uang dengan jaminan BPKB mobil tersebut, selanjutnya melaporkan perbuatan terdakwa tersebut kepada pihak yang berwajib.
2. Dakwaan
Jaksa Penuntut Umum yaitu Kejaksaan Negeri Salatiga menghadapkan terdakwa di muka persidangan Pengadilan Negeri Salatiga dengan rangkaian surat dakwaan yang telah dibacakan dan diperdengarkan di muka Pengadilan Negeri Salatiga tertanggal 21 Januari 2011 yang pada pokoknya berpendapat sebagai berikut : a. Dakwaan Primair Akibat perbuatan terdakwa (Agoes Witjaksono Bin Untung Soebarjadi) tersebut saksi korban Sadjiarto Mulyono menderita kerugian sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 372 KUHP. b. Dakwaan Subsidair Akibat perbuatan terdakwa (Agoes Witjaksono Bin Untung Soebarjadi) tersebut saksi korban Sadjiarto Mulyono menderita
35
kerugian sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 378 KUHP. Selanjutnya untuk membuktikan kebenaran dakwaannya, penuntut umum telah mengajukan barang bukti berupa : a. satu unit kendaraan bermotor mobil Izusu Panther tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB No. Rangka MHCTBR54F1K209717 Nosin E 209717; b. satu lembar STNK asli KBM mobil Izusu Panther tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB No. Rangka MHCTBR54F1K209717 Nosin E 209717 berikut kunci kontaknya. Dalam persidangan terdakwa Agoes Witjaksono juga telah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut : -
bahwa benar sekitar bulan Juli tahun 2006 terdakwa pernah disuruh oleh saksi Sadjiarto Mulyono untuk membalik nama BPKB mobil Izusu panther ke atas nama putrinya bernama Maria Ratna Melani R;
-
bahwa terdakwa menyanggupi untuk mengurus balik nama BPKB tanpa diberi imbalan jasa karena terdakwa sudah kenal lama dengan Sadjiarto Mulyono seperti layaknya saudara terdakwa sendiri;
-
bahwa surat – surat yang terdakwa terima dari saksi Sadjiarto Mulyono di rumahnya di Salatiga untuk mengurus balik nama BPKB antara lain
36
BPKB asli, Faktur CKD, uang kurang lebih Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), STNK asli, dan KTP atas nama Maria Ratna melani R; -
bahwa benar terdakwa mencabut berkas di samsat Semarang kemudian membalik nama STNK dan BPKB mobil Izusu Panther warna biru di samsat Salatiga ke atas nama Maria Ratna Melani R;
-
bahwa benar mobil tersebut adalah milik saksi Sadjiarto Mulyono yang dibeli dari terdakwa seharga Rp. 117.000.000,- (seratus tujuh belas juta rupiah) yang sebagian dibayar kontan sebagiannya dicicil secara kredit melalui leasing dengan jangka waktu selama tiga tahun dan sudah lunas;
-
bahwa setelah terdakwa mengambil STNK, plat nomor dan BPKB yang sudah dibalik nama atas nama Maria Ratna Melani R di samsat Salatiga, terdakwa hanya menyerahkan STNK dan plat nomor mobil tersebut kepada saksi Sadjiarto Mulyono sedangkan BPKB asli tidak diserahkan oleh terdakwa melainkan dijaminkan ke KSP Inti Dana Ambarawa karena terdakwa membutuhkan uang untuk tambahan modal usaha paving;
-
bahwa terdakwa tidak memberitahu atau meminta ijin terlebih dahulu kepada saksi Sadjiarto Mulyono untuk menjaminkan BPKB di KSP Inti Dana Cabang Ambarawa;
-
bahwa
terdakwa
menjaminkan
BPKB
mobil
tersebut
dengan
mengajukan permohonan kredit ke KSP Inti Dana Cabang Ambarawa melalui telepon kemudian orang KSP datang ke tempat terdakwa
37
mensurvey usaha paving terdakwa kemudian terdakwa menyerahkan foto copy kelengkapan administrasinya antara lain KTP, KK, SIUP dan foto copy BPKB; -
bahwa setelah karyawan Inti Dana melakukan survey pagi hari kemudian siang hari ditelepon dari KSP Inti Dana Cabang Ambarawa lalu terdakwa datang ke kantor KSP Inti Dana Ambarawa membawa mobil dan menyerahkan BPKB asli lalu kredit terdakwa cair;
-
bahwa
terdakwa
mengajukan
permohonan
kredit
sebesar
Rp.
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah); -
bahwa pihak KSP Inti Dana Cabang Ambarawa tidak menanyakan kepada terdakwa, apakah BPKB milik terdakwa atau bukan karena mereka sudah percaya dengan usaha terdakwa;
-
bahwa terdakwa tidak dapat melunasi kreditnya sampai selesai karena usahanya macet atau bangkrut;
-
bahwa setelah kredit terdakwa cair, saksi Sadjiarto pernah datang ke rumah terdakwa menanyakan BPKBnya dan terdakwa menyatakan pinjam BPKB dan meminta waktu dua bulan untuk mengembalikan BPKB tersebut namun sampai batas waktu dua bulan terdakwa belum dapat mengembalikan BPKB dan saksi Sadjiarto lapor polisi dan terdakwa melarikan diri;
-
bahwa terdakwa ditangkap polisi bulan September 2010;
-
bahwa setahu terdakwa BPKB mobil milik Sadjiarto Mulyono masih ada di KSP Inti Dana Cabang Ambarawa;
38
-
bahwa terdakwa membenarkan barang bukti yang diperlihatkan di persidangan;
-
bahwa terdakwa membenarkan surat – surat kelengkapan administrasi dan surat pernyataan tanggal 27 Februari 2007 beserta surat permohonan kreditnya BPKB asli mobil Izusu Panther No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R yang diperlihatkan di persidangan;
-
bahwa terdakwa membenarkan keterangannya dalam BAP polisi.
3. Tuntutan Pidana
Pada persidangan di Pengadilan Negeri Salatiga, Jaksa Penuntut Umum membacakan surat tuntutan terdakwa Agoes Witjaksono yang pada pokoknya berpendapat dan menuntut agar Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan sebagai berikut : a. menyatakan terdakwa Agoes Witjaksono Bin Untung Soebarjadi telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “penggelapan” sebagaimana diatur dalam dakwaan kesatu Pasal 372 KUHP; b. menjatuhkan pidana terhadap Agoes Witjaksono Bin Untung Soebarjadi dengan pidana penjara selama satu tahun enam bulan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan;
39
c. menyatakan barang bukti berupa satu unit mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB Noka. MHCTBR54F1K209717 Nosim E 209717, STNK atas nama Maria Ratna Melani R dan kunci kontaknya beserta BPKB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB Noka. MHCTBR54F1K209717 Nosim E 209717, STNK atas nama Maria Ratna melani R yang merupakan satu kesatuan dan melekat serta nyata – nyata saksi korban tidak pernah dimintai persetujuan pada saat menjaminkan BPKB tersebut di KSP Inti Dana maka supaya dikembalikan kepada pemilik yang sah yaitu saksi Sadjiarto Mulyono (ayah kandung Maria Ratna melani R). d. Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 1000,-.
4. Fakta – fakta Hukum
a. bahwa benar sekitar bulan Juli 2006 terdakwa pernah dimintai bantuannya oleh saksi korban Sadjiarto Mulyono untuk mengurus balik nama surat – surat mobil Izusu Panther warna biru ke atas nama anak Sadjiarto Mulyono yang bernama Maria Ratna Melani R; b. bahwa benar mobil Izusu Panther warna biru No. Pol. H – 8470 – GB sebagai barang bukti dalam perkara ini adalah milik saksi Sadjiarto
40
Mulyono yang dibeli dari terdakwa pada tahun 2002 melalui leasing sebesar Rp. 117.000.000,- (seratus tujuh belas juta rupiah) namun STNK dan BPKB mobil tersebut masih atas nama Dicky (orang lain) dari Semarang; c. bahwa benar untuk mengurus balik nama tersebut terdakwa telah menerima surat – surat mobil dari saksi Sadjiarto Mulyono berupa BPKB asli, Faktur CKD, STNK asli, KTP atas nama Maria Ratna Melani R dan biaya administrasi sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah); d. bahwa benar setelah terdakwa mengambil STNK asli No. Pol. H – 8470 – GB, plat nomor kendaraan, BPKB mobil yang sudah dibalik nama ke atas nama Maria Ratna Melani R di samsat Salatiga, terdakwa hanya menyerahkan STNK asli dan plat nomor kendaraan sedangkan BPKB asli mobil tersebut tidak diserahkan kepada saksi Sadjiarto Mulyono melainkan dijaminkan oleh terdakwa di KSP Inti Dana Ambarawa sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah); e. bahwa benar BPKB mobil Izusu panther warna biru muda No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R yang dijaminkan terdakwa kepada KSP Inti Dana Ambarawa tersebut tanpa sepengetahuan dan ijin Sadjiarto Mulyono maupun saksi Maria Ratna Melani R terbukti tidak ada akta persetujuan pemberian jaminan BPKB dari pemiliknya dan tidak ada sertifikat jaminan fiducia yang diterbitkan Departemen Hukum dan HAM sebagai dokumen legal yang menyertai BPKB mobil
41
tersebut untuk disimpan dan dipergunakan sebagai jaminan pelunasan kredit terdakwa oleh KSP Inti Dana Ambarawa; f. bahwa benar Polres Salatiga pernah melakukan penyitaan terhadap BPKB asli mobil Izusu Panther tersebut untuk dijadikan barang bukti dalam perkara ini namun gagal karena sudah dilakukan penyitaan terlebih dahulu oleh Polres Semarang atas laporan KSP Inti Dana tanggal 10 November 2010 sesuai bukti surat laporan polisi No. Pol. LP/B/323/XI/2010/JTG/RES/RESKRIM tanggal 10 November 2010 dan Berita Acara Penyitaan polisi tertanggal 10 November 2010; g. bahwa benar BPKB mobil Izusu Panther No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R yang disita polisi Polres Semarang tersebut adalah untuk kepentingan penyidikan perkara pidana penipuan yang diduga dilakukan oleh terdakwa (Agoes Witjaksono) ketika meminjam uang di KSP Inti Dana Ambarawa dengan jaminan BPKB asli mobil Izusu Panther tersebut sekitar bulan Juli 2006 yang diakui terdakwa sebagai miliknya; h. bahwa akibat perbuatan terdakwa saksi korban Sadjiarto Mulyono merasa dirugikan karena tidak dapat memperoleh kembali haknya atas BPKB mobil tersebut untuk dimiliki dan digunakan saksi korban karena ditahan dan disimpan KSP Inti Dana Ambarawa sebagai jaminan kredit terdakwa sejak tahun 2006 kemudian ditahan Polres Semarang sampai sekarang sudah berlangsung lama sudah sekitar kurang lebih lima tahun.
42
5. Pertimbangan Hakim
Majelis hakim Pengadilan Negeri Salatiga yang memeriksa perkara tersebut menimbang, bahwa dari fakta – fakta hukum yang esensial telah terungkap di persidangan, maka majelis akan mempertimbangkan apakah perbuatan terdakwa sebagaimana diterangkan oleh saksi – saksi dan terdakwa dalam kaitannya dengan obyek perbuatan terdakwa yaitu barang bukti yang diajukan di persidangan, apakah terdakwa dapat dipersalahkan melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan terhadap dirinya, maka perbuatan terdakwa haruslah memenuhi semua unsur – unsur dari pasal yang didakwakan kepada terdakwa. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Salatiga yang memeriksa perkara No. 176 / Pid. B / 2010 / PN. Sal ini, setelah membaca dan mempelajari secara cermat surat dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum yang disusun dalam bentuk alternatif maka Majelis memilih untuk mempertimbangkan dakwaan Penuntut Umum yang dianggap sesuai dan relevan dengan fakta – fakta yang terungkap dalam persidangan yaitu dakwaan primair Pasal 372 KUHP yang unsur – unsurnya sebagai berikut : a. barang siapa; b. dengan sengaja memiliki dengan melawan hukum; c. sesuatu barang yang seluruhnya atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain; d. barang itu ada padanya bukan karena kejahatan.
43
Atas dakwaan primair Jaksa Penuntut Umum sebagaimana tersebut di atas, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Salatiga yang memeriksa perkara ini memberikan pertimbangan hukum sebagai berikut : a. Tentang unsur “Barang Siapa” Tentang unsur barang siapa, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Salatiga memandang bahwa yang dimaksud dengan barang siapa adalah siapa saja yang dapat dipertanggungjawabkan terhadap tindak pidana yang dilakukannya sebagaimana ditentukan oleh undang – undang. Bahwa sesuai dengan fakta yang terungkap di persidangan baik melalui keterangan para saksi serta keterangan terdakwa sendiri telah menunjuk pelaku dalam tindak pidana ini yaitu Agoes Witjaksono, dengan demikian unsur “barang siapa” telah terbukti. b. Dengan sengaja memiliki dengan melawan hukum Mengingat efektifitas pembuktian unsur ini, maka Majelis Hakim mempertimbangkan sekaligus unsur yang kedua tersebut bersama – sama unsur yang ketiga tentang “sesuatu barang yang seluruhnya atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain” agar nampak jelas tergambar tindak pidana yang dilakukan. Yang dimaksud dengan sengaja menurut penerapan pasal ini adalah merupakan kehendak yang didasari yang ditunjukkan untuk melakukan kejahatan tersebut dari sengaja sama dengan dikehendaki, dengan kata lain bahwa sengaja adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya sesuatu tindak pidana beserta akibatnya yang artinya bahwa seseorang
44
yang melakukan suatu tindakan dengan sengaja harus menghendaki serta menginsyafi tindakan tersebut atau akibatnya. Sedangkan yang dimaksud dengan “memiliki” menurut Arrest Hoge raad (Mahkamah Agung Belanda) adalah pemegang barang yang menguasai atau bertindak sebagai pemilik barang itu berlawanan dengan hukum yang mengikat padanya sebagai pemegang barang itu dipandang sebagai “memiliki”. Misalnya menjual, menggadaikan, menjaminkan, dan lain sebagainya. Yang dimaksud dengan “melawan hak” adalah bertentangan dengan hukum atau peraturan perundang – undangan yang berlaku. Yang dimaksud “memiliki dengan melawan hak” adalah bertindak seakan – akan pemilik atau ia tidak pernah mempunyai hak milik atas barang itu sedangkan sesuatu barang adalah benda yang berwujud maupun tidak berwujud yang harus mempunyai nilai ekonomis artinya dapat dinilai dengan sejumlah uang, mempunyai nilai ritual atau sejarah sebagai pemiliknya. Berdasarkan dari fakta – fakta yang diperoleh di persidangan seperti tersebut di atas bahwa dengan dijaminkannya BPKB mobil atas nama Maria Ratna Melani R oleh terdakwa kepada KSP Inti Dana Ambarawa sekitar bulan Juni 2006 seharga Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) terdakwa telah bermaksud untuk berbuat seolah – olah barang itu adalah miliknya. Dengan demikian unsur “dengan sengaja memiliki
45
dengan melawan hukum” dan unsur “sesuatu barang yang seluruhnya atau sebagian termasuk kepunyaan orang lain” telah terbukti. c. Barang itu ada padanya bukan karena kejahatan Berdasarkan keterangan saksi – saksi dan terdakwa di muka pengadilan maka didapat fakta – fakta bahwa BPKB mobil Izusu Panther berada di dalam kekuasaan terdakwa bukan karena kejahatan karena diserahkan oleh saksi Sadjiarto Mulyono untuk mengurus balik nama atas nama Maria Ratna Melani R yang adalah anak saksi Sadjiarto Mulyono. Penyerahan BPKB mobil tersebut didasarkan atas saling kepercayaan karena terdakwa dan saksi Sadjiarto Mulyono sudah bertahun – tahun sudah saling kenal seperti saudara. Bahwa dari pertimbangan tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur “barang itu ada padanya bukan karena kejahatan” telah terbukti dan terpenuhi.
6. Putusan Hakim Pengadilan Negeri Salatiga No. 176 / Pid. B / 2010 / PN. Sal
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Salatiga pada persidangan hari jumat, tanggal 21 Januari 2011 telah menjatuhkan putusan terhadap perkara atas terdakwa Agoes Witjaksono oleh Laurensius Bapa, SH. sebagai Hakim Ketua, Adhi Satrija Nugroho, SH. dan Wuryanti, SH. masing – masing sebagai Hakim Anggota. Putusan diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua didampingi oleh para Hakim Anggota yang
46
dibantu oleh Wedowati, SH. selaku Panitera Pengganti dan Sujiyati, SH. Selaku jaksa Penuntut Umum serta dihadiri oleh terdakwa, dengan amar putusan yang berbunyi sebagai berikut : MENGADILI 1. menyatakan terdakwa Agoes Witjaksono Bin Untung Soebarjadi terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “PENGGELAPAN”; 2. menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut di atas dengan pidana penjara selama sepuluh bulan; 3. menetapkan lamanya terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan; 4. memerintahkan terdakwa tetap berada dalam tahanan; 5. menetapkan barang bukti berupa : satu unit mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB Noka. MHCTBR54F1K209717 Nosim E209717, STNK atas nama Maria Ratna Melani R dan kunci kontaknya beserta BPKB asli mobi Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB Noka. MHCTBR54F1K209717 Nosim E 209717, STNK atas nama Maria Ratna Melani R yang merupakan satu kesatuan dan melekat serta nyata – nyata saksi korban tidak pernah dimintai persetujuan pada saat menjaminkan BPKB asli tersebut di KSP Inti 47
Dana Cabang Ambarawa maka diperintahkan untuk dikembalikan kepada pemiliknya yang sah yaitu Sadjiarto Mulyono (ayah kandung saksi Maria Ratna Melani R); 6. membebankan biaya perkara kepada terdakwa sebesar Rp. 1.000,(seribu rupiah).
B. BAP No. Pol. LP / B / 323 / XI / 2010 / JTG / RES. SMG
1. Kronologis Perkara Bermula sekitar tahun 2006, tersangka Agoes Witjaksono menjaminkan sebuah BPKB Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R milik Sadjiarto Mulyono (korban) ke KSP Inti Dana Cabang Ambarawa. Saat pengajuan pinjaman kredit atas nama Agoes Witjaksono, BPKB tersebut diakui milik tersangka sendiri guna kepentingan modal usaha paving blok di Karangjati Kab. Semarang. Setelah Agoes Witaksono melengkapi syarat – syarat kelengkapan administrasi permohonan pinjaman kredit berupa foto copy KTP, KK, STNK, BPKB dan Surat Ijin Usaha, lalu Henry selaku pegawai KSP Inti Dana Cabang Ambarawa bersama dengan Ibu Susilowati selaku Kepala Kantor atau Wakil Manager KSP Inti Dana Cabang Ambarawa semasa adanya pengajuan pinjaman kredit atas nama Agoes Witjaksono melakukan survey dengan analisis Henry ke lokasi tempat usaha pembuatan paving di Karangjati Kab. Semarang bahwa hasil survey yang Henry laporkan
48
secara lisan memang benar ada usahanya dan melihat adanya mobil Izusu Panther tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB yang sesuai tertera dalam syarat pengajuan pinjaman kredit ditempat usaha tersangka. Tidak lama kemudian setelah survey, kredit atas nama Agoes Witjaksono cair. Namun pada tahun 2007 kredit atas nama Agoes Witjasono tersebut mengalami kredit macet karena tersangka tidak melakukan pembayaran kepada KSP Inti Dana Cabang Ambarawa. Zulkifli Fadela selaku pegawai KSP Inti Dana Cabang Ambarawa diberi tugas untuk menangani kredit macet atas nama Agoes Witjaksono dan melakukan penelusuran terhadap keberadaan tersangka baik di rumahnya maupun di tempat usahanya namun tidak pernah bertemu dengan yang bersangkutan. Akhrinya sekitar bulan Agustus 2007, karena petugas KSP Inti Dana Cabang Ambarawa tidak menemukan keberadaan tersangka lalu petugas KSP Inti Dana Cabang Ambarawa mendatangi rumah Sadjiarto Mulyono sebanyak tiga kali dan memberitahukan bahwa angsuran kredit tersangka macet dan meminta Sadjiarto Mulyono untuk melunasi hutangnya tersangka baru BPKB mobil akan diserahkan. Setelah dijelaskan kepada Sadjiarto Mulyono (pemilik BPKB sekaligus saksi korban) bahwa BPKB Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R dijadikan jaminan pinjaman oleh tersangka di KSP Inti Dana Cabang
49
Ambarawa justru Sadjiarto Mulyono mengatakan tidak mengetahui kalau BPKB miliknya djaminkan oleh tersangka. Lalu Sadjiarto Mulyono melaporkan Agoes Witjaksono ke Polres Salatiga. Setelah tertangkapnya tersangka oleh penyidik Polres Salatiga sekitar bulan September tahun 2010, lalu pihak KSP Inti Dana Cabang Ambarawa yang diwakilkan pegawainya Adrianus Baskoro juga melaporkan perbuatan tersangka dengan dalih tindak pidana penipuan kepada Polres Semarang.
2. Berkas Perkara
a. Perkara
: Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri
sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun dengan rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang, diancam, karena penipuan, dengan pidana penjara paling lama empat tahun; b. Melanggar : Pasal 378 KUHP; c. Tersangka : Sdr. Agoes Witjaksono Bin Untung Soebarjadi, Umur 45 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Swasta, Jenis Kelamin Laki – laki,
50
Alamat Saparua RT 06 / RW VII Kel. Tegalrejo Kec. Argo Mulyo Kota Salatiga. d. Pelapor
: Adrianus Baskoro S.Kom., Umur 31 tahun, Agama
Katolik, Jenis Kelamin Laki – laki, Karyawan KSP Inti Dana Cabang Ambarawa, Alamat Kantor KSP Inti Dana Cabang Ambarawa Jl. Pandansari No. 619 RT 02 / RW II Kel. Pandansari Kec. Semarang Tengah Kab. Semarang Jawa Tengah; e. Posisi Kasus : Sementara masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan.
3. Pendapat Penyidik Polres Semarang Menurut Iptu Geri Narwantoro selaku Kanit IV Reskrim Polres Semarang yang menangani kasus tindak pidana penipuan yang dilakukan oleh Agoes Witjaksono dan istrinya yaitu Sumiyati dengan obyek perkara sebuah BPKB Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R, berpendapat bahwa perkara yang sedang dalam proses penyelidikan dan penyidikan ini akan tetap dilanjutkan ke proses persidangan meskipun mengalami kendala. Alasannya adalah, polri (dalam hal ini Polres Semarang) akan menindaklanjuti setiap laporan dan aduan yang masuk guna terciptanya rasa keamanan dan kepastian hukum bagi masyarakat. Berhubung TKP (tempat kejadian perkara), locus delictinya berada di wilayah hukum Polres Semarang dengan kasus penipuan yang memakan korban KSP Inti Dana Cabang Ambarawa, sehingga pihak
51
penyidik Polres Semarang akan memproses atau tetap melanjutkan perkara tersebut sampai ke pengadilan.
4. Hambatan Ketika pada saat akan diajukannya proses penyelidikan dan penyidikan, penyidik Polres Semarang tidak menemukan keberadaan kedua tersangka di tempat tinggalnya yang terakhir di Jl. Saparua RT 06 / RW VII Kel. Tegalrejo Kec. Argo Mulyo Kota Salatiga dan di tempat usahanya yang berada di Karangjati Kab. Semarang pasca pembebasan Agoes Witjaksono yang telah menjalani hukuman pidana yang telah diperiksa dan diputus oleh Pengadilan Negeri Salatiga No. 76 / Pid. B / 2010 / PN. Sal, dengan perkara penggelapan BPKB Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R atas korban Sadjiarto Mulyono. Ketika peneliti bertanya kepada Iptu Geri Narwantoro kenapa tidak adanya upaya penahanan setelah bebasnya Agoes Witjaksono, beliau mengungkapkan bahwa tidak adanya koordinasi antara penyidik Polres Semarang dengan Kejaksaan Negeri Salatiga selaku pelaksana putusan mengenai kapan bebasnya si tersangka Agoes Witjaksono, dan sampai saat ini belum ada tanda – tanda keberadaan Agoes Witjaksono dengan Sumiyati. Namun meskipun keberadaan kedua tersangka belum diketahui, beliau mengungkapkan akan tetap mencari dan memproses perkara ini.
52
C. Analisis Hambatan Dalam Proses Penyidikan LP No. Pol LP / B / 323 / XI / 2010 / JTG / RES. SMG di Polres Semarang Dikaitkan Dengan Putusan Pengadilan Negeri Salatiga No. 176 / Pid. B / 2010 / PN. Sal
Dari hasil penelitian sebagaimana merupakan analisis mengenai dua perkara tindak pidana yang berbeda namun masih dilakukan oleh seorang pelaku tindak pidana yang sama yaitu Agoes Witjaksono dengan memakan dua korban yang berbeda serta terjadi di dua tempat kejadian perkara yang berbeda. Tindak pidana yang pertama adalah tindak pidana penggelapan BPKB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R dengan memakan korban Sadjiarto Mulyono (ayah kandung dari Maria Ratna Melani R) dengan tempat kejadian perkara di Salatiga yang telah diputus oleh Pengadilan Negeri Salatiga dengan nomor Putusan 176 / Pid. B / 2010 / PN. Sal. Dan tindak pidana yang kedua yang masih dilakukan oleh Agoes Witjaksono yang masih dalam proses penyidikan dengan nomor registrasi perkara LP No. Pol LP / B / 323 / XI / 2010 / JTG / RES. SMG di Polres Semarang, yaitu tindak pidana penipuan dengan obyek perkara BPKB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R yang korbannya adalah KSP Inti Dana Cabang Ambarawa dan tempat kejadian perkara tersebut masih berada di wilayah hukum Polres Semarang.
53
Jika dilihat dari kedua rangkaian tndak pidana yang dilakukan Agoes Witjaksono, menurut penulis merupakan suatu serangkaian perbuatan perbarengan karena perbuatan tersebut dilakukan oleh seorang pelaku yang mana perbuatan tersebut melanggar dua ketentuan pidana yang berlaku. Untuk itu penulis akan mencoba menguraikan pemenuhan unsur perbuatan Agoes Witjaksono tersebut dikaitkan dengan teori perbarengan yang sekaligus akan menjawab persoalan kasus hukum ini. 1. Perbuatan Berlanjut Suatu tindak pidana dikatakan perbuatan perlanjut apabila :3233 a. Harus ada satu keputusan kehendak si pembuat, dalam arti rentetan beberapa perbuatan pidana yang terjadi harus timbul dari satu kehendak atau niat jahat. Adanya satu keputusan kehendak niat jahat pelaku yaitu ketika Agoes Witjaksono sejak pertama kali ingin menguasai BPKB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R dari Sadjiarto Mulyono (korban) dengan dalih membantu untuk mengurus mutasi dan balik nama atas nama Maria Ratna Melani R (anak korban). Lalu
akhirnya setelah
BPKB mobil tersebut
berada dalam
penguasaannya pelaku Agoes Witjaksono, pada saat setelah selesai 32
Adami Chazawi, pelajaran Hukum Pidana 2, Penafsiran Hukum Pidana Dasar Peniadaan, Pemberatan dan Peringanan Pidana Kejahatan Aduan Perbarengan dan Ajaran Kausalitas, Raja Grafindo, Jakarta, 2002, halaman 131. 33
54
pengurusan mutasi dan balik nama atas nama Maria Ratna Melani R (anak korban), Agoes Witjaksono tidak mengembalikan BPKB mobil kepada Sadjiarto Mulyono selaku pemilik, namun malah tanpa seijin Sadjiarto Mulyono membawa BPKB mobil tersebut ke KSP Inti Dana Cabang Ambarawa untuk dijadikan agunan pinjaman uang sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sebagai modal usaha paving bloknya di Karangjati Kab. Semarang. Dalam membuat perjanjian kreditnya dengan pihak KSP Inti Dana Cabang Ambarawa, Agoes Witjaksono mengakui bahwa BPKB mobil yang dijadikan sebagai jaminan kredit tersebut diakui sebagai miliknya padahal pemilik sebenarnya adalah Sadjiarto Mulyono.
b. Beberapa perbuatan haruslah sejenis atau paling tidak sama kualifikasi deliknya. Tindak pidana pertama yang dilakukan oleh Agoes Witjaksono adalah penggelapan BPKB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R dengan sengaja melawan hukum mengakui suatu barang yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan. Tindak pidana kedua yang dilakukan oleh Agoes Witjaksono adalah penipuan yaitu dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum dengan memakai nama palsu, dengan tipu muslihat,
55
ataupun rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan sesuatu kepadanya atau supaya memberikan utang (dalam hal ini menyakinkan pihak KSP Inti Dana Cabang Ambarawa dengan rangkaian kebohongan pelaku guna memperoleh pengutangan uang sebesar Rp. 50.000.000,- dengan mengakui bahwa BPKB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R adalah kepunyaan Agoes Witjaksono).
c. Jarak waktu antara melakukan tindak pidana yang satu dengan tindak pidana yang lain tidak boleh terlalu lama atau harus tidak dalam tenggang waktu yang lama. jarak waktu antara tindak pidana penggelapan BPKB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R yang dilakukan oleh Agoes Witjaksono dengan tindak pidana penipuan dengan menjaminkan BPKB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R kepada KSP Inti Dana Cabang Ambarawa tidak terlalu lama yaitu hanya selang beberapa hari. Didahului dengan tindak pidana penggelapan BPKB mobil tersebut yang dilakukan dan diikuti beberapa hari berikutnya tindak pidana
56
penipuan yang dilakukan Agoes Witjakono dengan menjaminkan BPKB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R tanpa sepengetahuan dan seijin Sadjiarto Mulyono.
2. Concursus Realis Suatu tindak pidana dikatakan memenuhi kriteria Concursus Realis bila:34 a. Seorang melakukan beberapa perbuatan. Agoes Witjaksono melakukan beberapa perbuatan, didahului dengan perbuatan penggelapan BPKB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R dan diikuti perbuatan penipuan BPKB mobil yang sama selang beberapa hari berkutnya. BPKB mobil tersebut ada dalam penguasaan Agoes Witjaksono bukan karena kejahatan namun karena Sadjiarto Mulyono meminta tolong kepada Agoes Witjaksono atas sikap rasa saling percaya karena telah kenal lama dan telah menganggapnya sebagai saudara sendiri untuk mengurus mutasi dan balik nama ke atas nama anak korban yaitu Maria Ratna Melani R tanpa diberi imbalan. Namun selang empat hari, setelah proses mutasi dan balik nama atas nama Maria Ratna Melani R anak Sadjiarto Mulyono selesai, tanpa sepengetahuan dan seijin Sadjiarto Mulyono, justru Agoes Witjaksono
34
Teguh Prasetyo, Op. Cit., halaman 187.
57
membawa BPKB mobil tersebut ke KSP Inti Dana Cabang Ambarawa untuk dijadikan jaminan utang sebesar Rp. 50.000.000,- sebagai modal usaha paving bloknya di Karangjati Kab. Semarang. Dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan untuk menyakinkan KSP Inti Dana Cabang Ambarawa bahwa BPKB mobil tersebut milik Agoes Witjaksono sendiri.
b. Perbuatan itu berdiri sendiri sebagai suatu tindak pidana (tidak perlu sejenis dan tidak perlu berhubungan). Tindak pidana yang pertama adalah tindak pidana penggelapan BPKB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R. Tindak pidana mengenai penggelapan BPKB ini telah diperiksa dan diputus oleh Pengadilan Negeri Salatiga dengan terdakwa Agoes Witjaksono dengan korban Sadjiarto Mulyono ayah Maria Ratna Melani R. Terdakwa telah menjalani putusan dan sudah bebas. Sebelum tindak pidana penggelapan BPKB ini diperiksa oleh Pengadilan Negeri Salatiga, bahwa Agoes Witjaksono juga telah dilaporkan oleh pihak KSP Inti Dana Cabang Ambarawa dalam tindak pidana penipuan dengan obyek perkara yang sama yaitu BPKB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna
58
Melani R. Namun mengenai perkara tindak pidana penipuan ini masih dalam tahap penyidikan sampai sekarang ini. Mengenai kedua tindak pidana yang dilakukan oleh Agoes Witjaksono masih saling berhubungan, karena masih dalam satu rangkaian perbuatan yang berlanjut didahului dengan penguasaan BPKB mobil tersebut baik sebagian maupun seluruhnya bukan karena kejahatan karena dimintai tolong oleh Sadjiarto Mulyono untuk mengurus mutasi dan balik nama atas nama Maria Ratna Melani R. Seelah pengurusan mutasi dan balik nama selesai justru tanpa sepengetahuan dan sejin Sadjiarto Mulyono, Agoes Witjaksono malah membawanya ke KSP Inti Dana Cabang Ambarawa untuk dijadikan jaminan utang yang akan dijadikan sebagai modal usaha paving bloknya di Karangjati Kab. Semarang. Jadi mengenai tidak keterhubungannya tindak pidana yang dilakukan oleh Agoes Witjaksono menurut penulis kriteria ini tidak memenuhi.
c. Di antara tindak pidana itu tidak terdapat keputusan hakim Kasus hukum yang menjerat Agoes Witjaksono yang melanggar dua ketentuan pidana ini dalam tindak pidana penggelapan dan tindak pidana penipuan, mengenai putusan hakim bahwa tindak pidana yang pertama yaitu tindak pidana penggelapan BKPB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R milik Sadjiarto
59
Mulyono telah diperiksa dan diputus oleh Pengadilan Negeri Salatiga bahwa Agoes Witjaksono telah menyakinkan bersalah sesuai dengan bukti – bukti yang telah tertera, dan Agoes Witjaksono telah menjalani putusan Pengadilan Negeri Salatiga No. 176 / Pid. B / 2010 / PN. Sal. Dan bahkan sudah bebas. Sedangkan tindak pidana yang kedua yaitu tindak pidana penipuan atas obyek perkara yang sama yaitu BPKB mobil Izusu TBR 541 LS 25 LG (Panther) model Station Wagon tahun 2001 warna biru muda metalik No. Pol. H – 8470 – GB atas nama Maria Ratna Melani R dengan koran KSP Inti Dana Cabang Ambarawa, sampai pada saat ini masih dalam tahap penyidikan di Polres Semarang. Mengenai kriteria yang ketiga, menurut penulis ini juga tidak memenuhi unsur concursus realis sesuai penjelasan di atas bahwa mengenai tindak pidana yang pertama yaitu tindak pidana penggelapan telah diperiksa dan di putus oleh Pengadilan Negeri Salatiga sedangkan tindak pidan yang kedua masih dalam tahap penyidikan di Polres Semarang. Jika melihat dari uraian pemenuhan unsur perbarengan yang penulis jabarkan di atas mengenai tindak pidana yang dilakukan oleh Agoes Witjaksono yang melanggar dua ketentuan pidana serta memakan dua korban yang berbeda yaitu Sadjiarto Mulyono dengan locus delictinya di Salatiga dan KSP Inti Dana Cabang Ambarawa dengan locus delictinya berada di wilayah hukum Polres Semarang, menurut penulis bahwa serangkaian tindak pidana yang diakukan oleh Agoes
60
Witjaksono adalah bahwa lebih relevan telah memenuhi kriteria perbuatan berlanjut. Penulis berpendapat bahwa sebelum kedua tindak pidana tersebut diakukan oleh Agoes Witjaksono, penulis berasumsi bahwa dari serangkaian perbuatan yang dilakukan pelaku patut diduga bahwa pelaku melakukan kejahatan tersebut adalah guna mendapatkan pinjaman uang sebagai modal usahanya yang macet. Namun setelah aksinya berjalan lancar guna memberi kehidupan bagi usahanya, justru di luar dugaan bahwa usaha yang dijalankannya mengalami kemacetan lagi dan bangkrut. Akibat inilah yang tidak diperkirakan sebelumnya oleh pelaku Agoes Witjaksono. Pengaturan mengenai perbuatan berlanjut diatur dalam Pasal 64 ayat (1) yang berbunyi, jika antara beberapa perbuatan, meskipun masing – masing merupakan kejahatan atau pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut (voortgezette handeling), maka hanya dikenakan satu aturan pidana; jika berbeda – beda, yang dikenakan yang memuat ancaman pidana pokok yang paling berat. Berdasarkan ketentuan hukum Pasal 64 ayat (1) KUHP cukup jelas bahwa dari serangkaian perbuatan berlanjut yang dilakukan oleh Agoes Witjaksono seharusnya cukup dikenakan satu aturan pidana pokok yang memuat ancaman pidana pokok paling berat sesuai dengan teori perbuatan berlanjut yang dikemukakan oleh Prof. Teguh Prasetyo bahwa sistem pemberian pidana bagi perbuatan berlanjut menggunakan sistem absorbsi yaitu hanya dikenakan satu
61
aturan pidana terberat, dan bilamana berbeda – beda, maka dikenakan ketentuan yang memuat pidana pokok terberat.35 Tujuan pemberian pemidanaan sistem absorbsi sebagaimana teori tersebut adalah agar terciptanya rasa kepastian hukum baik bagi pelaku maupun bagi korban maupun bagi para penegak hukum. Pihak pelaku adalah adanya rasa kepastian bahwa konsekuensi dari perbuatan berlanjut adalah pemberian sanksi pidana yang memuat ancaman pidana pokok paling berat sesuai Pasal 64 ayat (1) KUHP sehingga proses hukum ini cepat selesai.
35
Ibid.
62