PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR SISWA ( Hamzah Idrus ) Mahasiswa Jurusan IHK/PKn FIS UNG ABSTRACT This study was based-backs lack of activeness students discuss the theme of learning about the equality of citizens, as well as lack of student persistence in searching for data on the themes discussed. The purpose of this research is to improve sisiwa learning activities on the subjects of civics learning model through Team Game Tournament at MAN Model X6 graders Gorontalo. Results of data analysis, which shows the activity of student learning and persistence in pre keakifan cycle only 5 students (26.31%) and increased to 10 students (52.63%) in the first cycle the first meeting and the second meeting in the first cycle showed a significant increase to 18 people (94.73%) of the number of students 19 It can be concluded that the model of learning Tournament Team Games can improve students' classroom learning activities MAN X6 Model Gorontalo Keywords: Akifias Learning Students, Team Games Tournament (TGT) PENDAHULUAN
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam membentuk karakter, perkembangan ilmu dan mental seorang anak, yang nantinya akan tumbuh menjadi seorang manusia dewasa yang akan berinteraksi dan melakukan banyak hal terhadap lingkungannya, baik secara individu maupun sebagai mahluk sosial. Pendidikan dapat dilihat dari hubungan elemen Siswa, guru, dan interaksi keduanya dalam usaha pendidikan. Hubungan antara elemen siswa dengan guru seharusnya tidak hanya bersifat satu arah saja berupa penyampaian informasi dari guru kepada siswa. Proses belajar mengajar justru lebih baik jika dilakukan secara aktif oleh kedua belah pihak yaitu Guru dan siswa agar terjadi interaksi yang seimbang antara keduanya. Berkaitan dengan pendidikan formal proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator yang sangat penting dalam mewujudkan fisi dari pada bangsa ini, yakni mencerdaskan dan membuat anak bangsa menjadi pribadi yang kreatif dan berahlak mulia. Belajar dapat mencapai hasil yang maksimal di pengaruhi oleh aktifitas yang di tunjukan oleh siswa dalam proses belajar mengajar. Aktifitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar, kegiatan – kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya , mengajukan pendapat, mengerjakan tugas – tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerja sama dengan siswa lain, serta tanggug jawab terhadap tugas yang di berikan. Proses kegiatan belajar mengajar di MAN Model Gorontalo ini seharusnya berlangsung menarik, Aktifitas siswa selaku pelajar selalu antusias dalam mengikuti setiap mata pelajaran. Namun kenyataan dilapangan menunjukan lain, kegiatan pembelajaran
1
yang seharusnya menarik, penuh aktifitas, kreatifitas dan ide-ide cemerlang itu tidak ada, kelas yang ada hanyalah kelas yang pasif dimana hanya terjadi pemberian informasi dari guru ke siswa, siswa hanya medengarkan sambil mencatat ha-hal dinanggap penting. Keadaan tersebut, setelah peneliti cermati ternyata tidak lepas dari metode pembelajaran yang digunakan. Selama pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Siswa menjadi kurang aktif dalam pembelajaran. Proses pembelajaran yang kurang menyenangkan tentu akan berdampak pada hasil belajar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa rendahnya Aktifitas belajar siswa kelas X6 tersebut tidak terlepas dari model pembelajaran yang kurang variatif. Berdasarkan pandangan tersebut, maka permasalahan yang muncul adalah bagaimana guru dapat menciptakan suatu proses pengajaran yang dinamis. Pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Melihat hal tersebut, maka perlu dilakukan suatu penelitian ilmiah, dengan tujuan untuk menemukan sebuah alternatif pemecahan masalah dengan upaya meningkatkan aktifitas belajar siswa pada mata pelajaran PKn. Salah satu solusinya yaitu dengan mengembangkan suatu pendekatan pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif dan paham terhadap materi pelajaran. Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktifitas siswa, interaksi, penguasaan siswa terhadap materi. Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah Team Game Tornament. Model pembelajaran Team Game Tornament adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model Team Game Tournament memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Pengertian Aktifitas Belajar Aktivitas pada prinsipnya ialah semua kegiatan siswa yang dilakukan demi mencapai tujuan. Menurut Anton M. Mulyono (2005: 56), aktifitas artinya “kegiatan atau keaktifan” jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegitan-kegiatan yang terjadi baik fisik manpun non fisik, merupakan suatu aktifitas. Menurut Sriyono aktivitas (2006 : 76) adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. (sikripsi: Jabani Fitria, 2011:11). Dari beberapa teori aktivitas tersebut maka dimaksud dengan aktifitas dalam penelitian ini adalah keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga menimbulkan suasana belajar di kelas yang nyaman, menyenangkan dan tidak fakum. Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Siswa dalam meningkatkan pengetahuan untuk mencapai cita – cita yang diinginkan. Menurut Irwanto (2007 : 105) belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi mampu dan terjadi dalam jangka waktu tertentu. dengan belajar, siswa dapat mewujudkan cita-cita yang diharapkan . Belajar akan menghasilkan perubahan, perubahan dalam diri seseorang untuk mengetahui sampai
2
berapa jauh perubahan yang terjadi pada seorang siswa yang mengikuti suatu pendidikan selalu diadakan penilaian dari hasil belajarnya. Menurut, Slameto (2010 : 6) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan linkungannya. Model Pembelajaran Kooperatife Team Game Tournament Model pembelajaran menurut Joyce (Trianto, 2011:5) adalah “Suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain”. Model pembelajaran kooperatif dapat membantu peseta didik meningkatkan sikap positif dalam pembelajaran. Wina Sanjaya, (2010:241) Model pembelajaran Team Game Tournament adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh Siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran Siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran Kooperatif model Team Game Tournament memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Team game tournament pada mulanya dikembangkan oleh Davied Devries dan Keith Edward, ini merupakan metode pembelajaran pertama dari Johns Hopkins. Dalam model ini kelas terbagi dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3 sampai dengan 5 siswa yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya, kemudian siswa akan bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecilnya. Pembelajaran dalam Team game tournament hampir sama seperti STAD dalam setiap hal kecuali satu, sebagai ganti kuis dan sistem skor perbaikan individu, team game tournamen menggunakan turnamen permainan akademik. Dalam turnamen itu siswa bertanding mewakili timnya dengan anggota tim lain yang setara dalam kinerja akademik mereka yang lalu. METODE Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MAN Model Gorontalo dan sasaran utamanya pada pembelajaran PKn dengan menggunakan Model Pembelajaran Team Game Tournamen. Subyek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas X6 yang berusia rata-rata 15 – 16 tahun yang berjumlah 19 orang yang terdiri dari laki- laki 5 orang dan perempuan 14 orang Analisis Data semua data yang diperoleh dari hasil pemantauan dan evaluasi akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif, dan hasilnya dimanfaatkan untuk merefleksi diri dari seluruh proses kegiatan.Tahap refleksi yaitu guru dapat merefleksikan diri dengan melihat data pengamatan dan hasil tes siswa, dengan adanya data tersebut kita bisa melihat apakah tindakan yang dilaksanakan mencapai hasil yang diharapkan sesuai hasil analisis, jika belum mencapai hasil yang diharapkan maka
3
diadakan perbaikan terutama pada aspek-aspek yang mendapat perhatian perbaikan terhadap tindakan yang telah ditentukan Cara Pengambilannya 1. Sumber data : seluruh siswa kelas X6 2. Jenis data : data yang didapatkan terdiri atas : (a) Aktivitas siswa saat dilaksanakan tindakan melalui Model Pembelajaran Team Game Tournament. (b) Cara pengambilan dataMelalui lembar observasi tentang aktifitas belajar siswa pada pembelajaran PKn. Lembar observasi digunakan untuk mencatat kegiatan yang digunakan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dalam pembelajaran sebagai upaya peningkatan aktifitas belajar siswa. Aspek yang diamati pada lembar observasi tentang aktifitas belajar siswa pada pembelajaran PKn sebagai berikut: (a) Keaktifan siswa membahas materi pembelajaran, (b) ketekunan siswa mengikuti proses pembelajaran serta dalam mencari data yang berhubungan dengan materi pembelajaran; DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Presentase : Hasil Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa pada Observasi Awal Aspek Yang Diamati Frekuensi Jumlah (A) Keaktifan siswa membahas tema pembelajaran (B) Ketekunan siswa mencari materi yang berhubungan dengan tema pembelajaran Presentasi Rata-rata
SA A KA TA ST T KT TT (1)KBS (2)KBS
2 3 2 12 3 2 2 12
5 14 5 14 26,31% 26,31 %
Data Kelas X6 MAN Model Gorontalo Mengenai Aktifitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn dengan menggunakan Model Team Game Tournament
Keterangan : Keterangan : SA = Sangat Aktif ST = Sangat Tekun A = Aktif T = Tekun KA = Kurang Aktif KT = Kurang Tekun TA = Tidak Aktif TT = Tidak Tekun (1)KBS = Keaktifan Belajar Siswa (2)KBS = Ketekunan Belajar Siswa Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada aspek keaktifan siswa membahas tema pembelajaran 26,31 % dan kriteria tidak aktif 73,69 %. Pada aspek ketekunan siswa mencari data yang berhubungan dengan tema pembelajaran diperoleh 26,31 % kriteria tekun, dan kriteria tidak tekun 73,69 %.
4
Siklus I (Pertemuan Pertama) a. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Presentasi : Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan Pertama No Kriteria Aspek Aspek Yang Diamati Jumlah Prosentase% Baik Sekali 3 27,27% 1 Baik 3 27,27% 2 Cukup 3 27,27% 3 Kurang 2 18,18% 4 Jumlah 11 100% b. Hasil Pengamatan Aktifitas belajar siswa Siklus I Pertemuan Pertama Presentasi : Hasil Pengamatan Aktifitas Belajar Siswa pada Siklus I Pertemuan Pertama Aspek Yang Diamati Frekuensi Jumlah (A) Keaktifan siswa membahas tema pembelajaran (B) Ketekunan siswa mencari materi yang berhubungan dengan tema pembelajaran Presentasi Rata-rata
SA A KA TA ST T KT TT (1) KBS (2) KBS
5 5 5 4 5 5 7 2
10 9 10 9 52,63% 52,63%
Data Kelas X6 MAN Model Gorontalo Mengenai Aktifitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn dengan menggunakan Model Team Game Tournament
Keterangan : SA = Sangat Aktif ST = Sangat Tekun A = Aktif T = Tekun KA = Kurang Aktif KT = Kurang Tekun TA = Tidak Aktif TT = Tidak Tekun (1)KBS = Keaktifan Belajar Siswa (2)KBS = Ketekunan Belajar Siswa Siklus I Pertemuan Kedua Presentasi : Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I Pertemuan Kedua No Kriteria Aspek Aspek Yang Diamati Jumlah Presentase% 1 Baik sekali 7 (63,63%) 2 Baik 3 (27,27%) 3 Cukup 4 Kurang 1 (9,09%) Jumlah 11 100%
5
b. Hasil Pengamatan Aktifitas Peserta Didik Presentasi : Hasil pengamatan Aktifitas Belajar Siswa pada Siklus I Pertemuan Kedua Aspek yang Diamati Frekuensi Jumlah (A) Keaktifan siswa membahas tema pembelajaran (B) Ketekunan siswa mencari materi yang berhubungan dengan tema pembelajaran Presentasi Rata-rata
SA A KA TA ST T KT TT (1) KBS (2) KBS
8 10 1 10 8 1 -
18 1 18 1 94,73% 94,73%
Data Kelas X6 MAN Model Gorontalo Mengenai Aktifitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn dengan menggunakan Model Team Game Tournament
Keterangan : SA = Sangat Aktif A = Aktif KA = Kurang Aktif TA =Tidak Aktif (1)KBS = Keaktifan Belajar Siswa
ST = Sangat Tekun T = Tekun KT = Kurang Tekun TT = Tidak Tekun
Diagram 4.1 Perbandingan Rata-Rata Aktifitas Belajar Siswa Pra Siklus, Dan Siklus 1 Pertemuan Pertama dan Kedua Presentase Aktifitas Belajar Siswa
94,73 % 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
52,63 % 26,31 %
Pra Siklus
Siklus I pertemuan pertama
Siklus I pertemuan kedua
Pembahasan Pada hakikatnya kegiatan pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru dan siswa namun, dalam prosesnya sering kali dijumpai siswa yang kurang tertarik dan kurang memahami materi yang diajarkan. Untuk menghindari hal tersebut perlu adanya model pembelajaran yang efektif. Model pembelajaran
6
digunakan adalah model pembelajaran Team Game Tournament. Dalam proses pembelajaran Team Game Tournament ini bertujuan untuk menarik perhatian dan keaktifan siswa, dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan aktifitas belajar khususnya pada mata pelajaran PKn.Kegiatan penelitian tindakan kelas ini pada pembelajaran khususnya, dalam upaya meningkatkan aktifitas belajar siswa melalui model pembelajaran Team Game Tournament, memiliki indikator kinerja 94,73 % dari jumlah siswa kelas X6 telah meunjukan keaktifan dan ketekunan dalam belajar. Atau meningkat dari 5 orang (26,31%) pada saat prasiklus menjadi 18 orang (94,73%) pelaksanaan siklus 1 pertemuan kedua dari jumlah siswa 19 orang. Aktifitas belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Untuk menyikapi hal ini diupayakan bagaimana siswa memahami dirinya sebagai siswa sehingga memiliki motif yang kuat untuk merealisasikan tujuan pembelajaran. Pada observasi awal, masih terdapat sebagian besar siswa yang belum aktif dimana rata-rata persentase yang dicapai 26,31%, pada proses pembelajaran, siswa kurang bersemangat ini terlihat dari aktifitas yang mereka tunjukan. Untuk itu pada pelaksanaan siklus I, model pembelajaran lebih diarahkan pada memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai. Didalam menjalankan model pembelajaran ini (team game tournamen) untuk pembelajaran awal, penyampaian materi digunakan dengan menggunakan metode ceramah kemudian setelah itu membentuk kelompok-kelompok kecil secara heterogen untuk membahas materi atau diskusi sesuai tema pembelajaran, setelah itu mereka dikumpulkan dalam satu kumpulan secara homogen berdasarkan kemampuan setara dari kelompok yang berbeda untuk mewakili kelompoknya masing-masing didalam bersaing untuk mendapatkan poin. Tema yang didiskusikan dalam kelompok menimbulkan rasa tanggung jawab sebagai salah satu teknik dalam meningkatkan aktifitas belajar siswa. Hal ini menimbulkan semacam konflik konseptual yang membuat siswa merasa bersemangat, dengan sendirinya menyebabkan siswa tersebut berupaya keras untuk memenangkan perlombaan (tournament) tersebut. Dalam upaya yang keras itulah aktifitas siswa belajar bertambah, sehingga hasil yang dicapai pada siklus I rata-rata meningkat menjadi 94,73 %. Hal ini berarti menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Team Game Tournament dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa di kelas X6 MAN Model Gorontalo, meskipun dalam pelaksanaannya cukup dengan satu siklus saja SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat diberi kesimpulan dalam penelitian ini, adalah dengan menggunakan model pembelajaran Team Game Tournament, maka Aktifitas belajar siswa kelas X6 MAN Model Gorontalo meningkat, aktifitas belajar siswa meningkat pada setiap pelaksanaan siklus 1 yang dilakukan dengan dua kali pertemuan, khususnya pada aspek keaktifan siswa membahas tema pembelajaran pada mata pelajaran PKn mengenai persamaan kedudukan warga negara, dan ketekunan siswa mencari data yang berhubungan dengan tema pembelajaran tersebut. Peningkatan tersebut terlihat pada observasi awal aktifitas belajar siswa
7
26,31% meningkat pada siklus I menjadi 94,73, dari jumlah siswa 19 orang. Maka hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Team Game Tournament, maka aktifitas belajar siswa kelas X6 Man Model gorontalo meningkat dan menunjukan hasil positif Saran Sesuai dengan kesimpulan di atas, maka ada beberapa hal yang menjadi saran, yaitu (a) Model pembelajaran Team Game Tournament merupakan salah satu model pembelajaran yang perlu digunakan untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa. (b) Penelitian tindakan kelas perlu dilaksanakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang selama ini ditemui dalam pembelajaran. (c) Kepada kepala sekolah, kiranya dapat memprogramkan penelitian tindakan kelas pada semua guru yang ada disekolah dimana Ia memimpin DAFTAR PUSTAKA Alma Buchari, dkk. 2009. Guru Profesional,Alfabet: Bandung Anton M Mulyono,2005.Pedoman Praktis Mengajar,Merencanakandan Melaksanakan Pengajaran,Proyek Penulisan Pada SMU:jakarta Antu,Febriani :2013Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Numbered Heads Together pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Botumoito”,tidak diterbitkan Hanafiah dan Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Refika Aditama: Yogyakarta Irwanto ,2007.Psikologi Belajar ,Rineka Cipta;Jakarta Jabani, Fitria. 2011. Meningkatkan Akktifitas Belajar Siswa Melalui Strateg Pebelajaran Kontekstual Pada Mata Pelajaran Pkn Di Kelas VII 2 SMP N I Tilamuta , tidak diterbitkan Sanjaya,wina .2008. perencnaan pengajaran berdasrkan pendekatas sistem,bumi aksara:jakarta Sanjaya, Wina.(2010).Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,Jakarta : Prenada Media Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas, Kencana Prenada Media Group: Jakarta Slameto. 2010.belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi ,PT rineka cipta: jakarta Sriyono .2006.Psikologi Belajar.Rineka Cipta ; Jakarta Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar,PT.Remaja posdakarya: Bandung. Sugiono,2012 Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif Dan R & D,Alfabeta : bandung Trianto.2011.Model-model pembelajaran inovatif berorientasi nstruktiviti,Prestasi Pustaka :Jakarta. http://anggitaata.wordpress.com/2012/08/27/pengertian-model-pembelajarankooperatif/) http://ekocin.wordpress.com/2011/06/17/model-pembelajaran-teams-gamestournaments-tgt-2/ http://www.sriudin.com/2012/03/pembelajaran-kooperatif-model-tgt-team.html
8