NASIONAL
Pindai & Unduh
Tim Penyusun Pengarah
: Haryono (Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian)
Penanggungjawab Program
: Dedi Nursyamsi (Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian)
Penanggungjawab Kegiatan
: Haris Syahbuddin (Kepala Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi)
Inventor
: Irsal Las, Haris Syahbuddin, dan Eleonora Runtunuwu
Peneliti
: Eleonora Runtunuwu, Haris Syahbuddin, Irsal Las, Aris Pramudia, Kharmila Sari Hariyanti, Yayan Apriyana, Erni Susanti, Diah Setyorini, Haryono Purwadinata, A. Kasno, Nurjaya, Ibrahim Adamy, Suciantini, Elza Surmaini, Woro Estiningtyas, Nani Heryani, Yeli Sarvina, Setyono Hari Adi, Sidik H. Tala’ohu, Budi Kartiwa, Hendri Sosiawan, Agus Guswara, Fadjry Djufry, Moh. Ismail Wahab, Nandang Sunandar, M. Hardiyanto, Dedi Sugandi, Masganti, Dahono, Endrizal, Muhammad Yusron, Rubiyo, Tri Sudaryono, Sudarmaji, A. A. N. B Kamandalu, D. Praptomo S, Amir Pohan, Hatta Muhammad, Soeharsono, Muh. T. Ratule, Muh Asaad, M. S. Mokhtar, Jiyanto, Muhammad Yasin, M. Hidayanto, A. A Rivaie, Syafruddin Kadir, dan Abdul Wahid Rauf, Basri A. Bakar, Catur Hermanto, Wiratno, Etty Herawati, Andriko Noto Susanto, Hiasinta Fransisca Jaqueline, Demas Wamaer, Muslimin, dan Didik Harnowo
Perekayasa
: Uning Budiharti, Dedy Nasution, Elita Rahmarestia, Anjar Suprapto, Mulyani, Daragantina, dan Ana Nurhasanah
Gugus Tugas (GT) Kalender Tanam Terpadu dan Perubahan Iklim : GT BPTP Sumut, GT BPTP Sulsel, GT BPTP Maluku Utara, GT BPTP Jabar, GT BPTP Aceh, GT BPTP Sumbar, GT BPTP Bengkulu, GT BPTP Riau, GT LPTP Kep. Riau, GT BPTP Jambi, GT BPTP Kep. Bangka Belitung, GT BPTP Sumsel, GT BPTP Lampung, GT BPTP Banten, GT BPTP DKI Jakarta, GT BPTP Jateng, GT BPTP Yogyakarta, Gugus Tugas BPTP Jatim, GT BPTP Bali, GT BPTP NTB, GT BPTP NTT, GT BPTP Sulawesi Utara, GT BPTP Sulbar, GT BPTP Sulteng, GT BPTP Sultra, GT BPTP Gorontalo, GT BPTP Kalteng, GT BPTP Kalbar, GT BPTP Kalsel, GT BPTP Kaltim dan Kaltara, GT BPTP Maluku, GT BPTP Papua, dan GT BPTP Papua Barat. Programmer dan Database
: Fadhlullah Ramadhani, Anindito Adi Nugroho, Muchamad Wahyu Tri Nugroho, Adang Hamdani, Budi Rahayu, Husna Alfiani, Argo Baroto, Catur Nengsusmoyo, Irwan Arfiansyah, dan Muhammad Nur Imansyah
Litkayasa
: Ganjar Jayanto, Aris Dwi Saputra, Rasta Sujono, Asda, Slamet Effendi, Eko Prasetyo, Gina Maulana, Endang Hidayat, Rahmat Hidayat, Suwandi, Koko Kusumah, Cahyana, Gatiyoga, Darsana, Suhartono, V. Kasmini, Dhany Hendra, Sulistyawati, Safitri, dan Jojon Suryono
Nara sumber
: Agung Hendriadi, Kasdi Subagyono, Muhrizal Sarwani, Made Jane Mejana, Hasil Sembiring, Astu Unadi, Abdul Basit, Edi Husen, Mas Teddy, Ali Djamil, Herman Subagyo, Prihasto Setyanto, Ade Ruskandar, Siti Nurhayati (BMKG), Evi Lutfiati (BMKG), Erwin Makmur (BMKG), Arief Harsono, Syafruddin, Ardasena (BMKG), Amsari Setiawan (BMKG), dan Gatot Ari Putranto
Dicetak :
22-Mar-2015
2
SAMBUTAN Menteri Pertanian Republik Indonesia Bagi Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia, penyediaan dan kecukupan pangan menjadi sangat strategis dan menentukan stabilitas dan ketahanan nasional. Oleh sebab itu, ketahanan pangan merupakan sasaran utama pembangunan nasional. Dengan dukungan ketahanan pangan yang mantap, dampak berbagai krisis dapat dihindari, seperti krisis ekonomi 10 tahun yang lalu dan krisis pangan dua tahun yang lalu. Saat ini, di depan kita terbentang tantangan yang tidak ringan, sehingga dibutuhkan upaya penyelamatan dan pengamanan untuk melestarikan dan memantapkan ketahanan pangan. Di sisi lain, kita dihadapkan pada kondisi iklim yang tidak menentu, sehingga kita perlu bekerja lebih keras dalam memacu peningkatan dan kontinuitas produksi di tengah ancaman dampak perubahan iklim. Perubahan iklim berimplikasi terhadap pergeseran awal musim tanam dan pola tanam, ancaman kekeringan, banjir, dan serangan organisme penggangu tanaman (OPT). Upaya peningkatan produksi memerlukan strategi yang cermat berdasarkan prakiraan iklim yang akurat, antara lain melalui percepatan tanam di beberapa lokasi, terutama di wilayah yang masih tinggi curah hujannya. Untuk memandu upaya ini diperlukan alat bantu antisipatif, berupa Kalender Tanam yang telah dikembangkan sejak 2007 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), kemudian disempurnakan menjadi Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu yang memuat rekomendasi teknologi dan kebutuhan sarana produksi. Dengan adanya Kalender Tanam Terpadu untuk setiap kecamatan, petani diharapkan dapat menentukan waktu tanam terbaik dan sekaligus menetapkan varietas yang sesuai dan pemupukan yang rasional. Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Balitbangtan yang terus berupaya menghasilkan inovasi handal dan memperbarui informasi iklim yang dikeluarkan BMKG, terkait dengan penentuan waktu tanam yang tepat. Saya berharap Sistem Infomasi Kalender Tanam Terpadu ini dapat disosialisasikan secara intensif kepada seluruh pengguna, khususnya penyuluh pertanian untuk segera disampaikan kepada petani dan diimplementasikan dengan baik di lapangan. Menteri Pertanian
Andi Amran Sulaiman Dicetak :
22-Mar-2015
3
PENGANTAR Keragaman (variabilitas) dan perubahan iklim merupakan proses alami yang terjadi secara dinamis dan terus-menerus. Hal ini dicirikan oleh ketidakmenentuan pola curah hujan dan musim, serta peningkatan frekuensi kejadian anomali (penyimpangan) iklim. Pada sektor pertanian, dampak perubahan iklim sudah semakin terasa, terutama pada sub-sektor tanaman pangan, seperti ancaman banjir dan kekeringan, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), penurunan kuantitas dan kualitas produksi. Oleh sebab itu, diperlukan strategi dan upaya antisipasi dampak perubahan iklim agar tidak berpengaruh terhadap produksi pangan nasional, termasuk pencapaian target swasembada pangan. Upaya yang dapat dilakukan adalah menyesuaikan atau adaptasi kegiatan, teknologi, dan pengembangan pertanian yang toleran (resillience) terhadap perubahan iklim, antara lain melalui penyesuaian waktu dan pola tanam, penggunaan varietas yang adaptif, tahan terhadap OPT, dan pengelolaan air secara efisien. Agar para pemangku kebijakan, penyuluh, petani, dan pengguna inovasi lainnya dapat melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah menyusun Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu untuk padi, jagung, dan kedelai di lahan sawah di Indonesia. Kalender Tanam Terpadu tersebut merupakan pedoman bagi Dinas Pertanian, penyuluh, dan petani dalam menetapkan pola dan waktu tanam yang tepat, sesuai dengan kondisi iklim di setiap kecamatan, yang kini telah dipadukan dengan rekomedasi penggunaan varietas, pemupukan, dan kebutuhan sarana produksi. Sosialisasi penggunaan Kalender Tanam Terpadu ini diyakini dapat menekan dampak perubahan iklim, termasuk anomali iklim, terhadap produksi padi nasional. Sebagai suatu inovasi yang dinamis, pada tahap awal penyusunan Kalender Tanam Terpadu lebih difokuskan pada agroekosistem lahan sawah irigasi, dan saat ini sedang dipersiapkan untuk agroekosistem lahan rawa. Kepada Tim Penyusun dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyusun Kalender Tanam Terpadu dan menginformasikan kepada seluruh pengguna inovasi termasuk petani, disampaikan penghargaan dan terima kasih.
Jakarta, Maret 2015 Kepala,
Haryono Dicetak :
22-Mar-2015
4
SAMBUTAN Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Iklim merupakan sumberdaya yang sangat berharga dan memainkan peranan penting dalam pembangunan pertanian. Ketidak menentuan pola curah hujan dan musim serta anomali (penyimpangan) iklim merupakan dampak dari perubahan iklim yang sudah dan akan terjadi. Kondisi ini semakin dirasakan, antara lain dalam bentuk ancaman banjir dan kekeringan, serangan hama penyakit, dan penurunan rendemen dan kualitas hasil pertanian. Saya menghargai upaya Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang telah memanfaatkan data prakiraan iklim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dalam menyusun Kalender Tanam. Dokumen Kalender Tanam Terpadu ini memuat informasi pola dan waktu tanam yang tepat, sesuai dengan kondisi iklim dan perubahannya di setiap kecamatan dan kabupaten di Indonesia. Semoga Kalender Tanam Terpadu ini dapat digunakan sebagai dasar implementasi usahatani di lapangan dalam upaya memacu produktivitas pertanian, khususnya tanaman pangan
Dicetak :
22-Mar-2015
SAMBUTAN Direktur Jenderal Tanaman Pangan Pemerintah Indonesia telah mencanangkan surplus beras sebesar 10 juta ton pada tahun 2014. Untuk mencapai target tersebut tentu diperlukan kerja keras semua pihak, apalagi kita dihadapkan kepada berbagai tantangan, diantaranya dampak perubahan iklim yang menyebabkan banjir dan kekeringan, serangan organisme pengganggu tanaman, penurunan kuantitas dan kualitas produksi. Kami sangat mengapresiasi upaya Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), yang berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, dan institusi lainnya dalam menyusun Kalender Tanam. Dengan adanya Kalender Tanam ini dapat disusun pola dan waktu tanam yang tepat, sesuai dengan kondisi iklim di setiap kecamatan di Indonesia. Informasi tersebut sangat diperlukan oleh stakeholders dan petani dalam waktu cepat. Pemanfaatan Kalender Tanam yang dipadukan dengan informasi lain seperti varietas unggul yang tepat, rekomendasi pemupukan yang rasional, dan pengawalan yang intensif dalam pengendalian OPT, kami yakin target produksi tersebut dapat dicapai. Selamat dan terima kasih kepada Balitbangtan yang telah menyusun Kalender Tanam Terpadu yang merupakan instrumen penting bagi stakeholders dan petani.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika,
Direktur Jenderal Tanaman Pangan,
Andi Eka Sakya
Hasil Sembiring
5
PETUNJUK UMUM 1. Pengantar Menyikapi dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian, antara lain perubahan awal waktu tanam (onset) dan panen, pola tanam, dan luas tanam, maka diperlukan suatu panduan kalender tanam bagi petani pada skala nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah mengembangkan Sistem Informasi Kalender Tanam Terpadu untuk mendukung Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN). Sistem Informasi ini dapat memandu penyuluh dan petani hingga level kecamatan dalam mengelola kegiatan budidaya tanaman pangan. 2. Definisi Kalender Tanam Terpadu adalah pedoman atau alat bantu yang memberikan informasi spasial dan tabular tentang prediksi musim, awal tanam, pola tanam, luas tanam potensial, wilayah rawan banjir dan kekeringan, serangan OPT, serta rekomendasi varietas dan kebutuhan padi dan palawija, serta rekomendasi dosis dan kebutuhan pupuk dan rekomendasi alsintan berdasarkan prediksi variabilitas dan perubahan iklim. 3. Manfaat a. Menentukan waktu tanam setiap musim (MH, dan MK). Periode MH adalah Oktober sampai Maret tahun berikutnya dan MK adalah April sampai dengan September b. Menentukan pola, rotasi tanam dan rekomendasi teknologi pada skala kecamatan. c. Menduga potensi luas tanam untuk mendukung sistem perencanaan tanam dan produksi tanaman pangan. d. Mengurangi resiko penurunan dan kegagalan produksi serta kerugian petani akibar kekeringan, banjir dan serangan OPT.
dan petani dalam mengatur pola dan rotasi tanam, sesuai dengan kondisi iklim. 4. Keunggulan a. Dinamis, karena disusun menurut kondisi iklim berdasarkan prediksi iklim tahunan dan musiman. b. Operasional dan spesifik lokasi karena didasarkan pada potensi sumberdaya iklim, air dan tanah, wilayah rawan bencana (banjir, kekeringan, OPT) tingkat kecamatan c. Terpadu karena diintegrasikan dengan rekomendasi teknologi (pupuk, benih, PHT, dan alsintan). d. Mudah diperbaharui/updatable. e. Mudah dipahami pengguna, karena disusun secara spasial dan tabular dengan uraian yang jelas. f. Informatif karena dikomunikasikan dengan sistem informasi website yang dapat diunduh setiap saat. 5. Informasi yang bisa diperoleh dari Kalender Tanam a. Prediksi curah hujan dan musim b. Estimasi awal waktu tanam tanaman padi dan palawija c. Pola tanam d. Potensi luas tanam padi dan palawija e. Potensi banjir dan kekeringan padi f. Potensi OPT padi dan palawija g. Rekomendasi benih dan varietas padi dan palawija h. Rekomendasi dosis pupuk padi dan palawija i. Rekomendasi alat dan sarana pertanian (Alsintan)
Kalender Tanam ini ditampilkan secara sederhana agar mudah dibaca dan dipahami oleh penyuluh, petugas dinas pertanian, kelompok tani, Dicetak :
22-Mar-2015
6
REKAPITULASI KALENDER TANAM PADI NASIONAL AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH KOMODITAS : PADI SAWAH
Potensi Tanam Padi MH (Oktober 2014 - Maret 2015) No
1
2
3
Pulau
BALI DAN NUSA TENGGARA
JAWA
KALIMANTAN
Indek Adm
Luas Baku Sawah (ha)
Tanam Pertama Awal Waktu Tanam Dominan
5
NOV III-DES I (148.606 ha), SEP III-OKT I (84.126 489.908 ha), JAN I-II (71.357 ha), LAINNYA (185.819 ha)
3
NOV III-DES I (918.481 ha), SEP III-OKT I (793.545 ha), 3.331.386 OKT II-III (568.324 ha), LAINNYA (1.040.382 ha)
6
SEP III-OKT I (241.197 ha), NOV I-II (206.235 1.343.478 ha), OKT II-III (153.681 ha), LAINNYA (347.771 ha)
Luas (ha)
MK (April - September 2015)
Tanam Kedua Awal Waktu Tanam Dominan
JAN III-FEB I (134.413 ha), MAR I-II (16.316 489.908 ha), FEB II-III (7.996 ha), LAINNYA (3.617 ha) JAN III-FEB I (1.020.771 ha), MAR I-II (431.595 ha), 3.320.732 FEB II-III (137.807 ha), LAINNYA (5.993 ha)
FEB II-III (66.107 ha), 948.884 MAR I-II (35.278 ha), JAN III-FEB I (16.643 ha)
Luas (ha)
Tanam Pertama Awal Waktu Tanam Dominan
MEI III-JUN I (104.715 ha), MAR III-APR I 162.342 (53.728 ha), APR II-III (21.750 ha), LAINNYA (45.256 ha)
Luas (ha)
225.449
Awal Waktu Tanam Dominan
JUL III-AGS I (1.714 ha)
MEI III-JUN I (894.474 ha), MAR III-APR I JUL III-AGS I 1.596.166 (493.305 ha), 1.970.809 (75.390 ha), SEP MEI I-II (292.346 I-II (1.490 ha) ha), LAINNYA (290.684 ha)
MEI I-II (91.970 ha), JUN II-III (47.801 ha), MEI 118.028 III-JUN I (46.320 ha), LAINNYA (77.175 ha)
263.266
Indeks Pertanaman (%)
Tanam Kedua
JUL III-AGS I (7.637 ha)
Luas (ha)
1.714
172
76.880
171
7.637
96
7 Dicetak :
22-Mar-2015
Jika ada pertanyaan, segera hubungi SMS Center Katam Terpadu di 082-123-456-500 / 08-123-565-1111
AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH KOMODITAS : PADI SAWAH
Potensi Tanam Padi MH (Oktober 2014 - Maret 2015) No
4
5
6
Pulau
MALUKU
PAPUA
SULAWESI
Indek Adm
Luas Baku Sawah (ha)
Tanam Pertama Awal Waktu Tanam Dominan
Luas (ha)
MK (April - September 2015)
Tanam Kedua Awal Waktu Tanam Dominan
Tanam Pertama
Luas (ha)
Awal Waktu Tanam Dominan
Luas (ha)
Indeks Pertanaman (%)
Tanam Kedua Awal Waktu Tanam Dominan
Luas (ha)
11
37
0
24
9.005
137
8
NOV III-DES I (9.222 ha), NOV I -II (7.791 ha), 26.259 OKT II-III (4.686 ha), LAINNYA (4.560 ha)
JAN III-FEB I (4.854 ha), MAR I-II (3.670 ha), 26.259 FEB II-III (1.499 ha), LAINNYA (99 ha)
MEI III-JUN I (5.437 ha), MAR III-APR I (3.627 10.122 ha), MEI I-II (2.741 ha), LAINNYA (2.941 ha)
14.746 SEP I-II (11 ha)
9
OKT II-III (19.496 ha), NOV I-II (9.994 ha), 39.318 SEP III-OKT I (5.774 ha), LAINNYA (4.475 ha)
JAN III-FEB I (16.476 ha), 39.739 MAR I-II (9.064 ha), FEB II-III (2.155 ha)
MEI III-JUN I (8.758 ha), JUL I -II (8.524 ha), 27.695 JUN II-III (1.605 ha), LAINNYA (2.711 ha)
21.598 -
7
SEP III-OKT I (203.513 ha), JAN I-II (159.716 ha), 957.129 NOV III-DES I (153.080 ha), LAINNYA (437.973 ha)
JAN III-FEB I (150.796 ha), MAR I-II (68.605 954.282 ha), FEB II-III (56.249 ha), LAINNYA (3.723 ha)
MEI I-II (229.992 ha), MEI III-JUN I (155.959 ha), 279.373 APR II-III (82.380 ha), LAINNYA (112.755 ha)
JUL III-AGS I (7.555 ha), AGS 581.086 II-III (756 ha), SEP I-II (694 ha)
8 Dicetak :
22-Mar-2015
Jika ada pertanyaan, segera hubungi SMS Center Katam Terpadu di 082-123-456-500 / 08-123-565-1111
AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH KOMODITAS : PADI SAWAH
Potensi Tanam Padi MH (Oktober 2014 - Maret 2015) No
7
Indek Adm
Pulau
SUMATERA
1
Jumlah
Luas Baku Sawah (ha)
Tanam Pertama Awal Waktu Tanam Dominan
SEP III-OKT I (609.242 ha), OKT II-III (443.813 ha), 2.232.193 NOV III-DES I (302.745 ha), LAINNYA (517.418 ha)
Luas (ha)
Tanam Kedua Awal Waktu Tanam Dominan
JAN III-FEB I (457.113 ha), FEB II-III (199.594 ha), 1.873.218 MAR I-II (131.671 ha), LAINNYA (10.542 ha) 7.653.022
MK (April - September 2015)
Luas (ha)
Tanam Pertama Awal Waktu Tanam Dominan
MEI III-JUN I (407.966 ha), MEI I-II (115.842 798.920 ha), MAR III-APR I (91.219 ha), LAINNYA (189.713 ha) 2.992.646
Luas (ha)
Tanam Kedua Awal Waktu Tanam Dominan
JUL III-AGS I (3.835 ha), AGS 804.740 II-III (3.672 ha), SEP I-II (2.636 ha)
3.881.694
Indeks Pertanaman (%)
Luas (ha)
10.143
148
105.390
112
9 Dicetak :
22-Mar-2015
Jika ada pertanyaan, segera hubungi SMS Center Katam Terpadu di 082-123-456-500 / 08-123-565-1111
REKAPITULASI KALENDER TANAM PALAWIJA NASIONAL AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH KOMODITAS : [PALAWIJA
Potensi Tanam Palawija MH (Oktober 2014 - Maret 2015) No
Pulau
Indek Adm
Luas Baku Sawah (ha)
Tanam Pertama Awal Waktu Tanam Dominan
1
2
3
4
BALI DAN NUSA TENGGARA
JAWA
KALIMANTAN
MALUKU
5
DES II-III (420 ha), 489.908 JAN I-II (65 ha)
3
NOV I-II (1.630 3.331.386 ha), NOV III-DES I (929 ha)
6
OKT II-III (119.767 ha), NOV I-II 1.343.478 (27.415 ha), DES II -III (11.032 ha)
8
DES II-III (4.770 ha), NOV III-DES I 26.259 (1.559 ha), NOV III (2 ha)
MK (April - September 2015)
Tanam Kedua
Luas (ha)
Awal Waktu Tanam Dominan
MAR I-II (141.519 ha), FEB II-III 485 (17.972 ha), JAN IIIFEB I (2.948 ha)
MAR I-II (647.206 ha), MAR III-APR I 2.560 (104.408 ha), FEB IIIII (84.378 ha), LAINNYA (1.180 ha)
MAR I-II (260.371 ha), FEB II-III 158.214 (66.507 ha), JAN IIIFEB I (7.204 ha)
6.332 -
Tanam Pertama
Luas (ha)
Awal Waktu Tanam Dominan
Tanam Kedua
Luas (ha)
Awal Waktu Luas (ha) Tanam Dominan
MEI III-JUN I 162.440 (1.645 ha), MEI III (593 ha)
0 -
0
MEI III-JUN I (109.944 ha), MAR III-APR I (46.847 837.171 ha), MEI I-II (32.260 ha), LAINNYA (28.161 ha)
0 -
0
MEI I-II (74.400 ha), JUN II-III (37.104 ha), MEI 334.083 III-JUN I (35.118 ha), LAINNYA (78.967 ha) JUL I-II (2.326 ha), MEI III-JUN I (1.566 ha), MAR 0 III-APR I (1.504 ha), LAINNYA (1.154 ha)
2.483
JUL III-AGS I (2.483 ha)
4 SEP I-II (4 ha)
2.483
4
10 Dicetak :
22-Mar-2015
Jika ada pertanyaan, segera hubungi SMS Center Katam Terpadu di 082-123-456-500 / 08-123-565-1111
AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH KOMODITAS : [PALAWIJA
Potensi Tanam Palawija MH (Oktober 2014 - Maret 2015) No
Indek Adm
Pulau
Luas Baku Sawah (ha)
Tanam Pertama Awal Waktu Tanam Dominan
5
6
7
PAPUA
9
SULAWESI
SUMATERA
39.318 DES II-III (75 ha)
MK (April - September 2015)
Tanam Kedua
Luas (ha)
75
Awal Waktu Tanam Dominan
FEB II-III (2.300 ha), MAR I-II (17 ha)
Tanam Pertama
Luas (ha)
Awal Waktu Tanam Dominan
MEI I-II (943 ha), JUN II-III (772 2.317 ha), MAR III-APR I (485 ha), LAINNYA (532 ha)
Tanam Kedua
Luas (ha)
Awal Waktu Luas (ha) Tanam Dominan
0 -
0
7
JAN I-II (12.747 957.129 ha), DES II-III (2.379 ha)
MAR I-II (93.621 ha), FEB II-III 15.126 (53.068 ha), JAN IIIFEB I (20.587 ha)
MEI I-II (72.083 ha), MEI III-JUN I (54.052 ha), APR 167.275 II-III (26.441 ha), LAINNYA (54.597 ha)
JUL III-AGS I (1.228 ha), SEP I1.646 II (398 ha), AGS II-III (20 ha)
1.646
1
NOV I-II (109.807 ha), OKT II-III (51.097 ha), SEP 2.232.193 III-OKT I (33.654 ha), LAINNYA (69.150 ha)
MAR I-II (27.004 ha), FEB II-III 263.708 (17.525 ha), JAN IIIFEB I (8.391 ha), LAINNYA (974 ha)
MEI III-JUN I (146.080 ha), MEI I-II (81.619 ha), 53.895 JUN II-III (69.541 ha), LAINNYA (133.664 ha)
JUL III-AGS I (5.234 ha), AGS II 9.596 -III (2.306 ha), SEP I-II (2.056 ha)
9.596
Jumlah
446.499
1.557.180
1.092.398
13.729
11 Dicetak :
22-Mar-2015
Jika ada pertanyaan, segera hubungi SMS Center Katam Terpadu di 082-123-456-500 / 08-123-565-1111
REKAPITULASI KALENDER TANAM TERPADU KOMODITAS : PADI SAWAH DAN PALAWIJA AGROEKOSISTEM : LAHAN SAWAH
No
Pulau
1
2
MUSIM TANAM : MK 2015 Luas Potensi Tanam (ha)
Indek Adm.
Luas Baku (ha)
3
4
Padi Sawah
Jagung/ Kedelai
Kedelai
Jumlah Benih Padi Sawah (ton)
5
6
7
8
1
BALI DAN NUSA TENGGARA
5
489.908
227.163
2.238
4.282
16.304
2
JAWA
3
3.331.386
2.047.691
217.212
482.392
122.919
3
KALIMANTAN
6
1.343.478
270.902
228.072
0
26.675
4
MALUKU
8
26.259
14.757
6.554
0
1.251
5
PAPUA
9
39.318
21.598
2.732
0
1.684
6
SULAWESI
7
957.129
590.093
208.820
9.881
30.830
7
SUMATERA
1
2.232.193
814.882
440.500
0
66.794
8.419.671
3.987.086
1.106.128
3.987.086
266.457
Jumlah
Dicetak :
22-Mar-2015
Jika ada pertanyaan, segera hubungi SMS Center Katam Terpadu di 082-123-456-500 / 08-123-565-1111
12
TINGKAT NASIONAL
MUSIM TANAM : MK 2015 AGROEKOSISTEM : LAHAN RAWA Luas Lahan Rawa (ha)
Prakiraan Luas Tanam (ha)
No
Pulau
Indek Adm
Pasang Surut
Lebak
Lainnya
Total
Musim Hujan (MH)
Musim Kemarau (MK)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
SUMATERA
1
326.260
264.862
17.902
17.902
262.971
283.873
2
KALIMANTAN
6
311.225
79.764
3.921
3.921
277.514
222.643
3
SULAWESI
7
1.998
563
1.005
1.005
1.363
2.997
4
PAPUA
9
0
0
286
286
0
48
639.483
345.189
23.114
23.114
541.847
509.561
Jumlah
Dicetak :
22-Mar-2015
Jika ada pertanyaan, segera hubungi SMS Center Katam Terpadu di 082-123-456-500 / 08-123-565-1111
13
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi :
1. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Jl. Ragunan 29, Pasarminggu, Jakarta 12540, Kotak Pos 76 PSM Telp : 021-7806202, Fax : 021-7800644 e-mail :
[email protected] website : www.litbang.deptan.go.id
7. Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Jl. AUP No.3 Pasar Minggu Jakarta Selatan Kotak Pos 7264 & 7301 / JKPS PM Telp : 021 -780 6213, Fax : 021-780 5652 e-mail :
[email protected] website : tanamanpangan.deptan.go.id/index.php
2. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian Jl. Tentara Pelajar 12, Bogor 16114 Telp : 0251-8323011, 8323012, Fax : 0251-8311256 e-mail :
[email protected] website : www.bbsdlp.litbang.deptan.go.id
8. Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi Jl. Tentara Pelajar 1A, Bogor 16111 PO Box 830 Telp : 0251-8312760, Fax : 0251-8323909 e-mail :
[email protected],
[email protected] website : www.balitklimat.litbang.deptan.go.id
3. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) Jl. Tentara Pelajar No. 10 Bogor 16114 Telp : (0251) 8351277, Fax : (0251) 8350928 e-mail :
[email protected], website : www.bbp2tp.litbang.deptan.go.id
9. Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa Jl. Kebun Karet, Lok Tabat, Banjarbaru, Kalsel, Kotak Pos 31 Telp : 0511 - 4772534, 4773034, Fax : 0511 - 4773034, 4783742 e-mail :
[email protected],
[email protected] website : www.balittra.litbang.deptan.go.id
4. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Jl. Merdeka No. 147, Kota Bogor Telp : 0251 - 8334089, 8331718, Fax : 0251 - 8312755 e-mail :
[email protected],
[email protected] website : www.pangan.litbang.deptan.go.id
11. Balai Penelitian Tanah Jl. Tentara Pelajar No.12, Bogor 16114, Jawa Barat Telp : (0251) 8336757, Fax : (0251) 8321608 e-mail :
[email protected],
[email protected] website : www.balittanah.litbang.deptan.go.id
5. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Jl. Raya 9, Sukamandi, Subang 41256, Jawa Barat Telp : 0260 - 520157, 8331718, Fax : 0260 - 520158 e-mail :
[email protected] website : www.bbpadi.litbang.deptan.go.id/
10. Balai Penelitian Tanaman Serealia Jl. Dr. Ratulangi No. 274, Maros 90514 - Sulawesi Selatan Kotak Pos 173 Telp : 0411 - 318148, 371529, 371016, Fax : 0411 - 371961 e-mail :
[email protected],
[email protected] website : www.balitsereal.litbang.deptan.go.id
6. Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian Tromol Pos 2 Serpong, Tengerang, Banten - 15310 Telp : 021 - 70936787, Fax : 021 - 71695497 e-mail :
[email protected],
[email protected] website : www.mekanisasi.litbang.deptan.go.id
12. Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-umbian Jl. Raya Kendal Payak, Malang 65101 - Jawa Timur, Kotak Pos 66 Telp : 0341 - 801468, 801075, Fax : 0341 - 801496 e-mail :
[email protected],
[email protected] website : www.balitkabi.litbang.deptan.go.id
Dicetak :
22-Mar-2015
14
SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO Sistem tanam jajar legowo (jarwo) adalah pola bertanam yang berselang-seling antara dua atau lebih (biasanya dua atau empat) baris tanaman padi dan satu baris kosong. Istilah Legowo di ambil dari bahasa jawa, yaitu berasal dari kata ”lego” berarti luas dan ”dowo” berarti memanjang. Legowo diartikan pula sebagai cara tanam padi sawah yang memiliki beberapa barisan dan diselingi satu barisan kosong. Tanaman yang seharusnya ditanam pada barisan yang kosong dipindahkan sebagai tanaman sisipan di dalam barisan. Pola sistem tanam jarwo, seperti pada gambar 1. Pola jarwo cocok diterapkan pada kondisi lahan yang kurang subur. Pola jarwo dapat menambah populasi tanaman mencapai 256.000 rumpun/ha dengan peningkatan populasi sebesar 60% dibanding pola tegel (25x25)cm.
Gambar 1. Jajar legowo tipe 2:1 (kiri) dan jajar legowo tipe 4:1 (kanan) Sistem jarwo merupakan salah satu komponen utama PTT pada padi sawah yang memberi keuntungan sebagai berikut: (1.) Terdapat ruang terbuka yang lebih lebar diantara dua kelompok barisan tanaman yang akan memperbanyak cahaya matahari masuk ke setiap rumpun tanaman padi sehingga meningkatkan aktivitas fotosintesis yang berdampak pada peningkatan produktivitas tanaman. (2.) Sistem tanaman berbaris ini memberi kemudahan petani dalam pengelolaan usahataninya seperti: pemupukan susulan, penyiangan, pelaksanaan pengendalian hama dan penyakit (penyemprotan). Disamping itu juga lebih mudah dalam mengendalikan hama tikus. (3.) Meningkatkan jumlah tanaman pada kedua bagian pinggir untuk setiap set legowo, sehingga berpeluang untuk meningkatkan produktivitas tanaman akibat peningkatan populasi. (4.) Sistem tanaman berbaris ini juga berpeluang bagi pengembangan sistem produksi padi-ikan (mina padi) atau parlebek (kombinasi padi, ikan, dan bebek). (5.) Meningkatkan produktivitas padi hingga mencapai 10-15%.
Jika ada pertanyaan, segera hubungi SMS Center Katam Terpadu di 082-123-456-500 / 08-123-565-1111
15
Informasi Kalender tanam Terpadu dapat diperoleh menggunakan SMS dan Android A. FORMAT SMS Pengguna cukup mengirimkan pesan/sms ke nomor SMS-Center 082-123-456-500 atau 08-123-565-1111 , dengan format sebagai berikut: a. Informasi cuaca, tersedia pada level kecamatan, kabupaten, provinsi, pulau dan nasional Format SMS : Info cuaca [nama administrasi tingkat kecamatan/ kabupaten/ provinsi/ pulau, nasional] Contoh : Info cuaca slawi Balasan : Info Cuaca terdekat dari Kec. SLAWI : Mendung Sebagian;suhu 29 celsius;kelembaban udara 69%;.Info dari Stasiun Tegal,sejauh 15 km,diperbaruhi Maret 21, 4:00 PM WIB. Sumber:wunderground.com @BALITBANGTAN/web: katam.litbang.pertanian.go.id b. Informasi kalender tanam, tersedia pada level kecamatan, kabupaten, provinsi, pulau dan nasional Format SMS : Info katam [nama administrasi tingkat kecamatan/ kabupaten/ provinsi/ pulau/ nasional] Contoh : info katam slawi Balasan : MK 2015: Prakiraan Katam di KEC. SLAWI/KAB. TEGAL: Prediksi sifat hujan: NORMAL, Tanam Padi I: MAR III-APR I, ; 589 ha, Tanam Padi II: MASIH ADA TANAM SEBELUMNYA, ; 0 ha, Tanam Palawija I: MAR III-APR I, Jagung/Kedelai: 0 ha, Kedelai: 56 ha, Tanam Palawija II: BERA, Jagung/Kedelai: 0 ha, Kedelai: 0 ha @BALITBANGTAN/web: katam.litbang.pertanian.go.id c. Informasi lokasi BPTP, tersedia pada level kecamatan, kabupaten, dan provinsi Format SMS : Info bptp [nama administrasi tingkat kecamatan/ kabupaten/ provinsi] Contoh : info bptp slawi Balasan : Info Lokasi BPTP terdekat dari Kec. SLAWI,KAB. TEGAL : BPTP Jateng,Alamat: Bukit Tegalepek, Sidomulyo, Kotak Pos 101, Ungaran 50501,Telp:024-6924965, 024-6924967,Fax:024-6924966, sejauh 143 km,arah:100 derajat,arah angin:TIMUR @BALITBANGTAN/web: katam.litbang.pertanian.go.id d. Informasi varietas per kerawanan pada level kecamatan dan kabupaten Format SMS : info varietas padi [banjir/ kekeringan/ wbc/ tikus/ penggerek/ tungro/ blast/ kresek/ umum] [nama administrasi tingkat kecamatan/ kabupaten] info varietas jagung [banjir/ kekeringan/ bulai/ lalat/ gerekbatang/ gerektongkol/ tikus/ ulat/ umum] [nama administrasi tingkat kecamatan/ kabupaten] info varietas kedelai [banjir/ kekeringan/ lalat/ penggulung/ pagar/ tikus/ulatgrayak/ ulatjengkal/ umum] [nama administrasi tingkat kecamatan/ kabupaten] Contoh : info varietas padi kekeringan slawi Balasan : MK 2015: Info Varietas Rekomendasi Padi Sawah di KEC. SLAWI/KAB. TEGAL: STATUS KERAWANAN KEKERINGAN :SANGAT TINGGI. VARIETAS REKOMENDASI: INPARI 10, INPARI 18, INPARI 19, SITU PATENGGANG, LIMBOTO, BATUTEGI, SITUBAGENDIT, INPAGO 6 DAN INPAGO 8 @BALITBANGTAN/web: katam.litbang.pertanian.go.id e. Informasi rekomendasi pupuk, tersedia pada level kecamatan Format SMS : Info pupuk [padi/ jagung/ kedelai] [tunggal/ phonska/ pelangi/ kujang] [nama administrasi tingkat kecamatan/ kabupaten/ provinsi/ pulau/ nasional] Contoh : info pupuk padi tunggal slawi Balasan : MK 2015: Info Rekomendasi Pupuk Tunggal di KEC. SLAWI/KAB. TEGAL: Tunggal Tanpa Bahan Organik: Urea: 300 kg/ha, SP36: 50 kg/ha, KCl: 50 kg/ha, . Untuk Tunggal + Kompos Jerami 2 ton/ha: Urea: 280 kg/ha, SP36: 50 kg/ha, KCl: 0 kg/ha, . Untuk Tunggal + Pupuk Organik 2 ton/ha: Urea: 275 kg/ha, SP36: 0 kg/ha, KCl: 30 kg/ha @BALITBANGTAN/web: katam.litbang.pertanian.go.id
Dicetak :
22-Mar-2015
16
f. Informasi alsintan, tersedia pada level kecamatan dan kabupaten Format SMS : Info alsin [traktor/ thresher/ pompa/ transplanter/ weeder/ mower/ reaper/ streaper/ harvester/ dryer/ penggilingan] [nama kecamatan] Info alsin [traktor/ thresher/ pompa/ transplanter/ harvester/ dryer/ penggilingan] [nama kabupaten] Contoh : info alsin traktor selogiri Balasan : MK 2015: Info Alsin TRAKTOR (unit) di KEC. SELOGIRI/KAB. WONOGIRI: Kebutuhan (137), Ketersediaan (79), Kekurangan (58), Kecukupan (58%), Status (KURANG), Rekomendasi: MANYARAN, JATIROTO @BALITBANGTAN/web: katam.litbang.pertanian.go.id g. Informasi standing crop, tersedia pada level kecamatan, kabuaten, dan provinsi Format SMS : info sc [nama administrasi tingkat kecamatan/ kabupaten/ provinsi] Contoh : info sc indramayu1 Balasan : Prakiraan Standing Crop Padi Sawah (Tgl 6 - 13 MARET 2015 /Sumber:LAPAN) di KEC. SLAWI/KAB. TEGAL: Fase Vegetatif 1 : 90 ha, Fase Vegetatif 2 : 188 ha, Fase Generatif 1 : 134 ha, Fase Generatif 2 : 48 ha, Luas Total : 471 ha @BALITBANGTAN/web: katam.litbang.pertanian.go.id
Jika nama administrasi yang dimasukkan ternyata memiliki nama yang sama dengan lokasi lain, maka sistem akan meminta informasi lebih spesifik. Contoh: Info katam depok Balasan : Mohon lebih spesifik, ada 2 administrasi dengan nama yang sama 'DEPOK' : DEPOK1|KAB. CIREBON, DEPOK2|KAB. SLEMAN Kirimlah kembali, jika menginginkan Kec. Depok, Kab. Cirebon : Contoh : Info katam depok1
B. APLIKASI ANDROID Aplikasi Android untuk kalender tanam terpadu tersedia di Google Play Store dengan nama aplikasi “Kalender Tanam Versi Ringan”.
Dicetak :
22-Mar-2015
17