PI,LUANG GARAM DAPUR (NaCI) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI KCI SECARA PARSIAL DALAM TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN SOR.GHUM The Probability of Sodium Chloride as a Partial Substitution Alternative of Potassium Chloride on Sorghum Plants Cultivutian Technique
Syaiful Anwar Fukuttas Pcternakan Universitas Diponegoro
AESTRACT The study was conducted 'with the aim to know the probabilirlt of sodium chloride as a partial substitlttion alternative of patassium chloride on sorghum plants cultivution technique. T*-o varieties of sarghum (Sl : local ketan and 52 : introduction UPCA-SI) were subjected to K-Na fertilizers (Pl : 100%oK+0%oNa; P2 = 80%K+20%Na; P3 = 6Ao%K+409zoNa; P4 = 40%K+6A%Na; P5 : 20%K+B0%Na; and P6 = A%oK+100%Na). The teatments w^ere allotted to a campletely randomized design with two factorial pattern and 5 replications. The parameters observed were growth of plants (plant height and leaf number), chlorophyll content, leaf nitrate reductase activity, dry matter, wet matter yield, and dry matter yield. The data were analyzed by variance analysis and Duncan multiple range test 5o%. Results of the experiments indicated that: (1) The local ketan sorghum had more plant height, chlorophyll content, dry matter and wet matter yield higher than the introcluction UPCA-SI sorghum; (2) Substitution capacity oJ' KCI by NaCl could be reached on 100%o (0%K+100%Na) with highest yield on P4 (40%oK+60%oNa); and (j) The local ketan sorghum had more responsible to fertilizer K-Na than the other one. Keywords: probabiliry, sodium chloride, potassium choride, sorghum
pti, perkembangan sel, pergerakan stomata
I. PENDAHULUAN Sorghum, sebagai tanaman pangan dan
tinggi.
Hara
K
transpor dalam floem (Marschner, 1986).
dalarn
Di Indonesia pemenuhan konsumsi pupuk K
tersebut bahkan
masih harus mengandalkan impor, sehingga harga
pakan, membutuhan hara kalium jumlah yang
(K)
serta
mahal.
diserap tanaman dalam jumlah yang lebih besar
pupuk relatif menjadi
daripada hara-hara lainnya, yaitu tanaman mampu
banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa
menyerap 20-4A% dari
K
yang diberikan (Clark,
sebagian fungsi
K di
Sementara itu,
dalam tanaman
dapat
1990), tetapi hanya mampu meny'rlsun l,7A-2,'70o/o
digantikan Natrium (Nimbalkar dan Joshi, 1975;
bahan kering daun pada jaringan
Eshel, 1985; Marschner, 1986; Manurung, 1987;
tanaman
(Mas'ud, 1992), dan diketahui pula
bahwa
Bailey, 1993; Usman, 1993; Benlloch et al.,
K total tanah masih
1994; Cushnahan dan Bailey, 1994; Cushnahanet
berada dalam bentuk tidak tersedia (Buckman dan
aI.,1995; Porcelli et a\.,7995; dan Ismail, 1998),
Brady, 1982). Fungsi K di dalam tanaman antara
Oleh karena itu, perlu kajian mendalam dari
lain sebagai aktivator errzim, pengatur
penggunaan garam dapur (NaCl) sebagai alternatif
sebagian besar (90-98o/o) dari
tekanan
osmotik, translokasi assimilat, sintesis protein dan
Jurnal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang
41
pengganti pupuk
K
(KCD secara parsial
dapat menghemat penggunaan pupuk KCI dan biaya produksi.
naca trudidaya tanaman sorghum di Indonesia.
Natrium (Na) telah dipandeng sebagai hara esensiri bagi kelompok tanaman halofita seperti
II. METODE Biji
Atritrtlex vesicaria dan tanaman kelompok C4
Sorghum bicolor (L.) Moench dengan
yang memiliki iintasan fotosintesis dikarboksilat
dua varietas berbeda (sorghum lokal ketan dan
al., 1990). Fungsi
sorghum introduksi UPCA-Sl) ditrnmbuhkan
(ildarschntrr. 1986; Tisdale et
Na adalah
berperan sebagai regulator nitrat
dalam pot plastik berkapasitas
l0 kg dengan
redukta"e, pembukaan stomata, akumulasi asam
perbandingan media tanah:pupuk kandang 2:1.
oksalat, sintesa dan kadar asam amino seperti
Penanaman secara
prolin dan betain, komposisi mineral K, Na, Ca,
benih/lubang, kemudian diseragamkan menjadi 4
tlan Mg (Tisdale et al., 1990; Batra dan Dikshit,
bibit
i994;
Bersamaan
1
Benlloch et al., 1994; Porcelli et al.,
tugal sebanyak 10
umur 1 minggu. dengan penanaman bUi diberikan
tanaman/pot setelah
pupuk dasar untuk pertumbuhan dengan dosis
ee5)"
Tanaman sorghum termasuk famili
2,17 g Urea/pot dan 1,07 g TSP/pot. Seminggu
Gramineae atau rerumputan yang berasal dari
setelah penanaman, tanaman diberi perlakuan
Afrika Timur (Goldsworthy dan Fisher,
1996).
pupuk K-Na. Percobaan disusun dalam rancangan
Sorgtrum dapat tumbuh baik di daerah tropis dan
acak lengkap pola faktorial dengan 5 kali ulangan.
subtropis, tahan terhadap kekeringan (salinitas),
Faktor pertama jenis sorghum (Sl:sorghum lokal
dengan perakaran agak halus dan tumbuh agak
ketan dan S2=sorghum introduksi UPCA-SI) dan
dalam (Rismunandar dan Fraeyhoven, 1973).
faktor kedua komposisi pupuk
Berdasarkan beberapa fenomena dan hasilhasil kajian tersebut maka potensi penggantian
oieh
lia perlu
K
diperhitungkan dalam melakukan
tindakan pemupukan, terlebih pada tanaman-
y3ng
tanaman
kekeringarr"/salinitas
adaptif (natrofilik),
K-Na
(P1=10O%K+OoloNa;
P2=80%K+207oNa;
P3=60%oK+407oNa;
P4:40o K+607oNa;
P5=20ohK+807oNa;
dan
P6:0%K+100%oNa).
Pada minggu keenam dilakukan pengamatan
terhadap
terhadap pertumbuhan tanaman meliputi tinggi
sehingga
tanaman
(TT) dan jumlah daun (ID),
kadar
uenelitian ini bertujuan untuk mengkaji seberapa
klorofil (KK), aktivitas nitrat reduktase (ANR)
besar peluang garam dapur (NaCl)
dapat
daun mengacu pada prosedur Guerrero (1982),
(KCD pada teknologi
kadar bahan kering (BK), produksi hijauan segar
mensubstitusi pupuk
K
budidaya sorghum, melalui
pengamatan
(PBS) dan produksi bahan kering (PBK) hijauan
pertumbuharr tanaman, aktivitas nitrat reduktase,
sebagai hasil
Setelah sebaran data
kadar ktrorofil dan produksi bahan kering hijauan.
Kontrihusi yang dapat disumbangkan penelitian
ini
dari
adalah dapat merekomendasikan
kali dario/oBK dengan PBS hijauan.
dengan
diuji
normalitasnya
uji Lilifons (Conover, 1980), dilakukan
analisis ragam dan dilanjutkan dengan
uji jarak
sampai seberapa besar peluang substitusi NaCl
berganda duncan taraf 5%o (Steel dan Torrie,
KCI pada budidaya sorghum
1995). Untuk menentukan kriteria bahwa NaCl
terhadap
sehingga
Jurnal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang
42
dapat mensubstitusi bahwa
di setiap hasil
KCI
Hasil uji jarak berganda
berdasakan standar
pengamatan minimal sama
menunjukkan bahwa (Tabel
duncan
l): (1) sorghum lokal
atau iebih tinggi terhadap pemberian pupuk Pl.
ketan memiliki tinggi tanaman, kadar klorofil,
Secara kumulatif penyimpulan kapasitas substitusi
produksi bahan segar dan kadar bahan kering
NaCl terhadap KCI ditentukan oleh rataan dari
hijauan yang lebih tinggi dibandingkan sorghum
kapasitas substitusi
di setiap variabel
dengan memasukkan nilai (h2=gambaran
ini
pengataman
introduksi UPCA-S1. Fenomena
heretabilitas
disebabkan karena sorghum UPCA-SI merupakan
dari kontribusi genetik dari
varietas introduksi yang
tiap
parameter terukur) sebagai pembobotnya.
dapat
memerlukan
penyesesuaikan faktor-faktor tumbuh dengan
kondisi di lndonesia, sedangkan sorghum ketan merupakan varietas lokal yang sudah teradaptasi
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan kondisi
Data hasil tinggi tanaman (TT), jumlah
salin. (2)
daun (JD), kadar klorofil (KK), aktivitas nitrat
di
Indonesia, khususnya kondisi
Secara berturut-turut kapasitas
substitusi dan hasil tertinggi dari setiap variabel
reduktase (ANR), kadar bahan kering (BK),
pengamatan masing-masing dicapai
produksi hijauan segar (PBS) dan produksi bahan
pada
TT) ; P3 dan P3 (untuk JD); P6 dan P3 (untuk KK); P6 dan P3
pemupukan P5 dan P3 (untuk
kering (PBK) hijauan tanaman sorghum tertera pada Tabel 1.
(untuk ANR); P6 dan P6 (untuk PBS); P6 dan P6
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa:
(l) faktor jenis sorghum menunjukkan
(untuk BK); serta P6 dan P6 (untuk PBK);
pengaruh
sehingga secara keseluruhan dengan memasukkan
nyata (P<0,05) pada semua variabel pengamatan,
pembobot heretabilitas dapat disimpulkan bahwa
kecuali jumlah daun, aktivitas nitrat reduktase dan
kering; (2) faktor
produksi bahan
kapasitas substitusi NaCl terhadap
komposisi
mencapai
pupuk K-Na hanya memberikan pengaruh nyata
P6 (0% K+1007oNa), tetapi
dapat
hasil
tertinggi yang diperoleh dicapai pada perlakuan
(P<0,05) pada jumlah daun dan kadar klorofil;
P4 (40%K+607oNa). Hal ini menunjukkan bahwa
dan (3) terdapat interaksi yangnyata antara faktor
jenis sorghum dan komposisi pupuk
KCI
peluang penggunaan NaCl untuk substitusi KCI
K-Na
(P<0,05) terhadap jumlah daun dan aktivitas nitrat reduktase.
Tabel Perlakuan
l.
Data Pengamatan Tanaman Sorghum dan Hasil
TT
JD
KK
ANR
Uji
Jarak Berganda Duncan
PBS
BK
J4
a
24,59a
36,03
a
PBK
S1
211,97
a
25,47
a
32,92a
207,87
a
S2
180,13
b
24,$a
27,13b
187,93
a
145,96
b
20,15
b
35,69
a
P1
193,30
ab
28,90
b
157,20a
149,69
a
22,27
a
32,83
a
200,70
a
28,30
b
154,46a
23,72a
35,63
a
174,02a
21,75
a
37
a
2037
a
36,20
P2 P3 P4
201 ,00
a
19,20
c
26,17
bc
212,50
33,63
ab
ab
217 ,60 ab
Jurnal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang
181
179,63
34a a
43
P5
192,40
ab
19,70 c
205,50
ab
a
150,50
23,434
ffi1B,Boc
P6
h2
0,4683
0,0095
0,0674
0,0518
0,2268
0,2879
0,0135
Kapasitas Substitusi
P6
P3
P6
P6
P6
P6
P6
Hasil
P3
P3
P3
P3
P6
P6
P6
Pl s1P2 slP3
30,40 b 29,00 b*
28,29 abcde
214,80 a 212,40 a
39,00 at*
37,38
214,40 a
17,60 c
36,17 34,05
181 ,40
27 ,40 b
186,60
27,60 b
205,20 abc
Sl
ffitg,zoc ffitz,6oc def
51P4 51P5 s1P6 52P1
bcde fffi 184,00 cde '170,40 ef
s2P2 s2P3 52P4 S2P5
0,4683 h2 Kapasitas Substitusi P6 51 P6 S2
212,40 ab
ab
ab ab 63,60 c
166,23 141,23
182,20
31,46 a
22,52abcd
31,40 a 38,82 a
22,67
abcd
37,34 a
25,94
abcd
3o,6ob*
ab -39,6!934,20 169,38 abcd 20,27 cd eg,aoa e0,eoaucoe 159,60b 186,15ab ffi 20,98 bcd 35,86
19,20 c
31,10 abcde
abcd 2+,0+ ucoe
174,00
cde
25,64
a
abc a
20,39
ab 237,00 ab
178,34 193,03 159,76
0,0095
0,0674
0,0518
0,2268
0,2879
0,0135
P2 P3
P6 P6
P6 P6
P6
P6 P6
P6
P6
21,80 c
ffizo,oo.
52P6
ab
abr, ab
24,27
130,00 de 122,77 e
238,80
trse
18,06
d
a
35,06 a
abcde 21'Z:2V4--33,46
a
-
P6
HasilTertinggi
sl
P4
P3
P2
P2
P3
P6
P6
S2
P3
P3
P3
P4
P6
P2
P6
-
da nyata pada setiap kelompok perlakuan (S, P dan SP) * perlakuan yang mencapai kapasitas substitusi; 5%o; = Berdasarkan u;iiarat berganda duncan *{' : perlakuan yang menghasilkan nilai tertinggi
walaupun sebaiknya
(0%K+100%Na) dengan hasil tertinggi dicapai
digunakan komposisi 607oNa+40%K untuk
pada perlakuan P4 (40%K+60%oNa), sedangkan
hasil tertinggi. Hal ini juga membuktikan bahwa tanaman sorghum
sorghum UPCA-S1 mempunyai kapasitas substitusi juga mencapai P6 (0%K+100%oNa)
mempunyai kemampuan adaptasi
dengan
dapat mencapai l}0o
,
mendapatkan
terhadap
kondisi salin (kekeringan). (3) Respon setiapjenis sorghum terhadap pemberian komposisi pupuk
Na
berbeda-beda.
Untuk sorghum lokal
K-
ketan
hasil tertinggi dicapai pada
P3
ini menunjukkan bahwa sorghum lokal ketan lebih toleran terhadap
(60%K+407oNa). Hal
salinitas dibandingkan sorghum UPCA-S1.
mempunyai kapasitas substitusi mencapai P6
Jurnal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang
44
KESIMPULAN DAN SARAN Sorghum
lokal ketan memiliki tinggi
A., J.S. Bailey and F.J. Gordon. 1995. Some effect of sodium aplication on the yield and chemical composition on pasture grown under differing condition of potassium and moisture supply. Plant and Soil. 178(1):117-t27.
Cushnahan,
tanaman, kadar klorofil, produksi bahan segar dan
kadar bahan kering hijauan yang lebih tinggi dibandingkan sorghum introduksi UPCA-SI.
Kapasitas substitusi
KCI oleh NaCl
dapat
Eshel,
mencapai 100% (0%K+100%oNa) dengan hasil
tertinggi pada substitusi 60% lebih tinggi dibandingkan sorghum
Plant. 64:308-315.
NaCl
(40%K+607oNa). Respon sorghum lokal ketan introduksi
A. 1985. Response of Sueda aegyptiaca to KCl, NaCl and Na2SO4 treatment. Physiol.
Goldsworthy, P.R. dan N.M. Fisher. 1996. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. Gadjahmada Univ. Press., Yogyakarta.
LrPCA-S1 terhadap komposisi pupuk K-Na.
Guerrero,
M.G. 1982. In vitro assays of nitrate activity. In : J. Coombs and
reductase
D.O. Hall (ed.).
DAFTAR PUSTAKA Bailey,
J.S. 1993.
Sustainable Fertilizer
bioproductivity and photosynthesis. p.125l2T.Pergamon Press Ltd., England.
Use.
Proc. Fert. Soc. No. 343.
I. 1998. Peranan Na dan Substitusi Parsial KCI oleh NaCl dalam Pertumbuhan dan Produksi Tebu (Saccharum affcinarum L.) serta Pengaruhnya terhadap Sifat Kimia Tanah. Disertasi Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Ismail,
Batra, L. and R.P. Diskit. 1994. Effect of exchangeble sodium on growth and concentration of important macronutrient in needles and stems of four Cassuarina Spp. Plant and Soil, 167(2):197-202. Benlloch, M., M.A, Ojeda, J.R.A. Rodri and J,G. Avaro. 1994. Salt sensitivity and low
A. 1987. Kemungkinan Penggunaan Garam Laut untuk Pemupukan Tanaman Karet serta Pengauhnya terhadap Berbagai Sifat Tanah. Disertasi Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Manurung,
discrimination between potassium and sodium in bean plants. Plant and Soil. 166(1): rr7-123.
Buckman, H.O. dan N.C. Brady. 1982, Ilmu Tanah. Bhatara Karya Aksara, Jakarta.
R.B.
1990. Physiology of cereals for mineral nutrient uptake, use, and effrciency. In Baligar, V.C. and R.R. Duncan (eds.). Crops as Enhancers of Nutrient Use. Acad. Press Inc., London, l3l-209.
Clark,
Conover, W"J. 1980. Practical Nonparametric Statistics. 2nd ed. John Wiley & Sons, New York. Cushnahan, A. and J.S. Bailey. 1994. Growth responses of perennial ryegrass cv. Talbot to sodium with varying levels of potassium and nitrogen aplication. In Phillips C.J. and
P. Chiy (eds.). Sodium in
Techniques in
H. 1986. Mineral Nutrition of Higher Plants. Acad. Press, London.
Marschner,
Mas'ud,
P. 1982. Telaah Kesuburan Tanah.
Penerbit Angkasa, Bandung.
Nimbalkar, J.D. and G.V. Joshi. 1975. Effect of increasing salinity on germination, growth andmineral metabolism of Sugarcane var Co.7
40. J.Biol.Sci. 18:55-63.
Porcelli, C.A., F.H.G. Boem and R.S. Lavado. 1995. The KA.[a and CaA{a ratios and rapeseed yield under soil salinity and spdicity. Plant and Soil. 175(2):251-255.
Agriculture.
Chalcombe Publ., Canterbury, Kent, UK. 208-209.
Jumal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang
dan F.H. Fraeyhoven.
1973.
Sorghum Tanaman Serbaguna
dapat
Rismunandar
Ditanam Dimana-mana. Penerbit Masa Baru, Bandung.
45
Torrie. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistika. Suatu Pendekatan Biometrik. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. (Diterjemahkan oleh Bambang
Steel, R.G.D. dan J.H.
Usman, B. 1993. Pengaruh Penggantian Hara K dengan Na, Pembasahan dan Pengeringan terhadap Sifat Kimia Tanah, Pertumbuhan
Sumantri).
Tisdale, S,L., W.L" Nelson and J.D. Beaton. 1990. Soil Fertility and Fertilizer. 4th ed. Macmillan Publ. Co., New York.
Jurnal Litbang Universitas Muhammadiyah Semarang
dan Hara makro Tebu
(Saccharum
afficinarum L.) di anah Oksisol, Alfisol dan Vetrtisol. Thesis Pascasarjana Universitas Gadjahmada KPK Universitas Brawijaya, Malang.
46