PIDATO PENGUKUHAN PEREMPUAN,RELASIKUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GEND ... UN I V ER. SI TAS A IR.L ANGGA

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

PIDATO PENGUKUHAN PEREMPUAN,RELASIKUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GEND Prof. Dr. Emy Susanti, Ora., M.A.

ｏ

＼ｾ＠

...

·,-

ＧＮｾ ｾ ［Ｇ＠

n

....

.

'...t:!_

UN I V ER. SI TAS A IR.L ANGGA

Disampaikan pada Pengukuhan Jabatan Gu ru Besar dalam Bidang Sosiologi Gend er pada Fakulta s IImu Sosial dan IImu Politik Univers itas Ai rlangga di Surabaya pada Hari Sabtu. Tangga l B Jul i 2017 PIDATO

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

PEREMPUAN. RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

｜ ｾｉ＿Ｚ＾＠ ｾ｣｜Ｍ

ｾ ＼［ Ｎ ｯｴＨ＠

S.ur

f> Pidato Disampaikan pada Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Bidang Sosiologi Gender pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga di Surabaya pad a Hari Sabtu, Tanggal 8 Juli 2017

Oleh EMYSUSANTI

PIDATO

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

Bismillahirrohmannirrohim, Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi, dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang Terhormat, Ketua, Sekretaris, dan Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Airlangga, Ketua, Sekretaris, dan Anggota Senat Akademik Universitas Airlangga, Rektor dan para Wakil Rektor Universitas Airlangga, Para Guru Besar Universitas Airlangga dan Guru Besar Tamu , Para Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan Universitas Airlangga, Para Direktur Direktorat di lingkungan Universitas Airlangga, Para Ketua dan Sekretaris Lembaga di lingkungan Universitas Airlangga, Kolega, rekan, keluarga, undangan dan hadirin yang saya muliakan, Di hari yang berbahagia ini, izinkan saya menyampaikan ucapan syukur kepada Allah SWT atas perkenan dan berkah yang telah diberikan, sehingga kita dapat berkumpul bersama untuk mengikuti sidang terbuka pengukuhan Guru Besar Universitas Airlangga, mendengarkan orasi ilmiah kami yang dikukuhkan pagi ini di hadapan Majelis Wali Amanah, Senat Akademik Universitas Airlangga, Rektor dan Wakil Rektor, Dekan, Direktur, Ketua dan Sekretaris Lembaga dan hadirin sekalian yang mulia ini. Saya dalam kesempatan ini, ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga atas kehadiran, perhatian dan kesediaan hadirin dan undangan sekalian yang telah meluangkan waktu untuk menyimak orasi ilmiah kami. Saya berharap apa yang kami sampaikan bisa bermanfaat bagi kita semua, dan

1 PIDATO PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN Prof. Dr. Emy Susanti, GERAKAN SOSIALDra., M.A. DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

r IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

ｾｭｰ･ｲｯｬｨ＠

ridho dari Allah Swt. Perkenankan pada keseropatan Inl saya menyampaikan orasi ilmiah terkait dengan bidang illnu i yang selama ini saya tekuni, yaitu Sosiologi Gender. Judul oras yang saya sampaikan adalah:

PEREMPUAN, RELASI KUASA DAN GERAKAN sosIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER Bapak/ibu Hadirin yang Saya Hormati,

.

·1 u sosial

.U SoSlologi Gender adalah salah satu subbidang .. 1 In alitas IS Yang memetakan situasi problematik dan mengkaJl re kan d . eInbang . b gen er dalam kehldupan sosial. Sosiologi Gender meng .d ｉｮ･ｾ｡ｷ＠ t eon an penelitian yang mempertanyakan sekahgus . a b . baga11nan sung agalmana konstruksi sosial gender berlang , . 1nya d. . ial la11 ImenSI gender berinteraksi dengan kekuatan soS a1·tan d 1 d berk a am masyarakat, dan bagaimana dimensl gen er s sial d R alita SO engan struktur sosial secara keseluruhan. e ·d k a dil m . kk . dan tl a enunJu an bahwa relasi gender yang tlmpang di dalaJll dapat melahirkan berbagai kerugian dan permasalahan . alis is k h·d d· n dIan e I upan masyarakat. Hal inilah yang kem u la secara mendalam oleh Sosiologi Gender. . Gender MI. . Of Sosiologl g ene usurl teorl sosial dalam perspektl . lis yan da t d· . F ngsl0na nab pa Imulal darl pemikiran para ahh teo r1 u lak1. d· ra b k·_ 1 erpendapat bahwa pembagian kerja dimana la 1 d ﾷｰ｡ｮ､ｾ＠ uk 1 ubl"k O · I -prod uktIf dan perempuan dl rana h d 0 mes an ftlnf'dSl P 0

0

0

0

•

0

ｫ･ｬ｡ｮＺｾｴｦＱｧｊﾢ＠

sebagai hal mendasar dan prasyarat untuk

tl eJllP masyarakat. Perspektif ini menunjukkan bahwa m . strtl a}
bahwa perempuan lebih memilih peran domestik daripada peran publik-produktif karena lebih mengutamakan keluarga dan ini yang membuat perempuan kurang berharga dalam ranah pulikproduktif. Namun, sebagian besar ahli Sosiologi Gender saat ini menganggap pendekatan fungsionalis ini ketinggalan jaman dan bias gender karena banyak bukti ilmiah, termasuk bukti empirik dari penelitian yang pernah kami lakukan, menunjukkan bahwa kesenjangan upah dipengaruhi oleh bias gender dalam ranah publik dan bukan oleh pilihan yang dibuat oleh perempuan (Sus anti H., Emy, 1999). Dalam perspektif Sosiologi Gender, teori Konflik juga digunakan untuk menganalisis relasi sosial berbasis gender dengan fokus pada bagaimana perbedaan peran laki-Iaki dan perempuan menyebabkan dominasi laki-laki, penindasan perempuan, dan ketidaksetaraan struktural perempuan terhadap laki-laki. Teori Konflik melihat dinamika kekuatan gender sebagaimana dibangun di dalam struktur sosial dan dimanifestasikan dalam semua aspek kehidupan masyarakat. Dari sudut pandang ini, maka sebagai contoh, ketidaksetaraan upah antara laki-Iaki dan perempuan dihasilkan dari kekuatan historis yang mendevaluasi pekerjaan perempuan untuk mendapatkan keuntungan. Sementara itu dalam analisis Sosiologi Gender, teori Interaksionis Simbolik menfokuskan analisisnya pada interaksi sehari-hari tingkat mikro dan menggambarkan bagaimana relasi gender dihasilkan melalui interaksi antar manusia, dan dengan demikian relasi gender merupakan hasil interaksi sosial. Pendekatan ini menyoroti fluiditas konsep gender dan menyadari bahwa karena diproduksi oleh manusia melalui interaksi sosial, maka secara mendasar ketidakadilan gender bukanlah sesuatu yang alamiah dan karenanya dapat berubah.

0

0

3

2 PIDATO

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

r IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

Hadirin yang Saya Hormati , ,D,alam perkembangan selanjutnya teori sosial berperspektif , ' teorl' FemlnlS dari tiga teori tersebut, yrutu , membangun anaI'lSlsnya fungslOnal " ' teorl'konfl'k 1 dan teori interaksi simbolik, menfokuskan anahSlsnya pada e k sp1oraSI' konstruksi sosial gender sebagal'baSIS ' fundamental ' sosiallaki-laki , , reI aSI dan perempuan dalaIll proses SOSIa! , ekono' mI, poI'It!'k dan budaya, Teori ini mengonsentraSI'ka n pada " ,d an , kekuatan s t ru k tural, nIlaI, pandangan dunla, norIlla, perIlaku seh arI'h arl' yang menciptakan ketidaksetaraan dan , ket!dakadila ' 1 dapat, , n gen d er dan bagaimana kekuatan SOSla l

untuk menclptakan . dlubah . masyarakat yang adiI dan setara, Mis Intelektual d'ISIni , , adalah melihat adanya perpotongan isu gender' axn ras, ' usia, disabilitas, dan seksuaiItaS ' dal k etnisitas ' k eIas soslal, onteks nasiona, I t' ransnaslonal dan historis.

Perspektif Sosiologi Gender bukanlah perspektifyang sifatnJll sa

' k an bervariasi dalam menganalis is rel asl' !tU8I' t unggal" mel aln b er' baSIS gender sesual' teori yang digunakan, Teorl' Fungsl'ana, IS,t t ehba ,:rn , 1 eorl ' Konflik ' t eOrl' Interaksionis Simbolik, misainya, re aSI kuasa b b ' ' i SOS18 FI " er aSls gender berbeda dengan teorl-teor ologi d " ' lS ' sosi eminiS. N am un emlklan, pada dasarnya anahs _1rlG d . en er dltujuka ＠ ｾ Ｑ Ｘ ｰ ｡ lak' n untuk menjawab pertanyaan: (1) ]I,1eng I 'tilt I memegang " . oIllI. dan pO 1 POSISI pabng kuat secara sosial ekon y8 di 1 se uruh dunia' d ' d berupa Jl men' I ' an (2) Teori-teori Sosiologi Gen er 1"'8 ｾ･＠ askan I' ｡ｗＸｲｾ＠ peml'ki rea Itas ketidakadilan gender dan IDeD d'ub ab ran bag . d at 1 men' d' I . almana realitas ketidakadiIan gender ap gaD I1eblh adil b agI' perempuan dan laki-Iaki. b aJlya ka ll ｾ＠ 8S a am anal' . dipaha ' ISIS sosiologi, konsep gender bu 'd tit a b 1 ell ml sebagai'd . sosial I d ' I ent!tas pribadi tetapi juga sebu ,de.Jl lIl , entItas ini g la ,

ini bergantu ｾｵｮ｣ｬ＠ dari relasi kita dengan ｯｲ｡ｾ＠ ｄ･ｮｾ＠ demik' , ng pada Interaksi sosia! dan pengakuan SOSIa!, Il8 Ititli · lan, IdentitaS so sial . gender mempengaruhl' bagaiJll8

memahami diri kita sendiri dalam kaitannya dengan orang lain dalam kehidupan sosial, Dalam perspektif Sosiologi, konsep gender dipahami sebagai sifat yang melekat pada laki-Iaki dan perempuan yang dikonstruksi seeara sosial dan budaya (Illieh, I., 1983), Gender adalah klasifikasi sosial berdasarkan identitas seseorang, presentasi diri, perilaku, dan interaksi dengan orang lain. Sosiolog melihat gender sebagai perilaku yang dipelajari dan diproduksi sebagai kategori so sial yang tidak bersifat alamiah , tetapi merupakan produk sosio- kultural dan kekuatan historis yang seeara potensial dapat diubah, Berdasarkan pemikiran itu, maka mempelajari kehidupan perempuan tidak dilakukan dalam posisi perempuan terisolasi dari kehidupan laki-Iaki karena dalam konteks budaya keduanya berfungsi sebagai pasangan. Gender yang dipelajari seeara turun-temurun membentuk identitas gender, yang merupakan defmisi seseorang tentang dirinya sebagai seorang laki-Iaki atau perempuan, bagaimana kita berpikir tentang orang lain dan diri kita sendiri dan bagaimana hal itu mempengaruhi perilaku kita. Identitas gender juga memiliki efek yang sangat kuat pada bagaimana kita berpakaian dan menampilkan diri, dan apa yang kita inginkan terlihat oleh orang lain sebagaimana standar normatif yang berlaku. Dalam sejarah perkembangan teori-teori sosial, analisis Sosiologi Gender muneul sebagai salah satu tren terpenting dalam disiplin sosiologi di abad ke-20, Berbagai penelitian dan teori yang mempelajari isu dan relasi gender telah mendorong Sosiologi Gender tumbuh menjadi salah satu sub disiplin yang berkembang dalam disiplin Sosiologi. Sosiologi Gender telah membantu kita memaharoi bagaimana dimensi gender membentuk perilaku dan kehidupan kita, Pemahaman ini semakin nyata ketika mengaitkan sosiologi dengan disiplin ilmu sosial lainnya dan dengan mengintegrasikan konsep kunci, seperti ras, kelas sosial dan seksualitas (Crenshaw, 1989). Penelitian sosiologis

,

5

4 PIDATO

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

menunjukkan bahwa hmplr a ' semua Interaksi , sosial, dan institusi sosial d' , 'd' I mana Interaksi t beberap " erJa I, mengandung dimensi gender darl' a SISI, Berbagal, peneI'ItIan , yang pernah kami lakukan menun 'ukk ' dan lembaga sosial apapun, eli sanaｾ＠ s laland'bahwa dal ,am komunltas relasi yae uＧｾ＠ Iwarnru r e1aSI' antara laki-Iaki dan perempuan, baik ' , atau bahkan relasI' yang sifatnya ng ek slLatnya 1 . . setara, sub ordmatlf, sp Oltatlf (Susanti H" Emy, 2008)

, yang Saya Muliakan, BapaklIbu R ad'l,nn Melalui analisis t eon' dalam Sosiologi Gender, feno Illena dan fakt, dijelaskaa sosial di sek't I ar relasI' sosiallaki-laki dan pereIllPUlln ilmiah seb agalmana ' yaitu' (1) nS secara ciri sosiologi sebaga1"I 1 IIIu , ' , ' oSlOlogi bers' £ t " der 1' dl0bservasl' d ' I a emplrIS, sehingga isu dan relas gen an I dltel"f ' ' l secara ilmiah; (2) Sosiologi bersifat teorltls, sehingga d t ' dan relasl, gender dari hast! 'I 't" , dlsus d'a ab tentang ISU pene 1 lan un , la straksik 1'fat " ' kumulatif h' an menJadl teori; (3) Sosiologl bers ,se Ingga a al" ' 'sU gender dan l ' n ISIS yang diperoleh berkaitan dengan 1 SUdah ada dre1aSI gender d'Ibentuk atas teori-teori sosioiogI' y ang r1. h " t teo ; ' a am arti me mper alus dan memperbalkl sua u dan (4) Sosi I ' a , 0 ogI bersifat ' ecar anahtis seh' non-ebs untuk menjelaskan fakta 5 'lngga yan d' buruk ' g Ipersoalkan bukanlah baik ataU t entang fakt an t a sosial isu d . tuju u amanya ad I gen er dan relasi gender, tetapl a ah mem h . . I yang ada, a ami dan menjelaskan fakta sOSla ensl Sosiolom G 5eku . ba h\Va anal' b£ ender b ' , yang erslfat empiris membawa kon , ISIS SO . 1 ' bu ktI empirik ber SIO ogl Gender seialu didukung oleh m upa hasil ' . . . Gender . engembangk penehban lapangan. Soslologl PoSilVIS' 't' , yan an met 0 d 0 Iogl' berbasis pada paradig . Ill8 'Non .V1S ' CHarding Sag dmengkrl't"lSI mltos-mitos , P itl dalam paradigtn 05 . 5 It0 , n ra (Ed)

yang kelliudian dik . .' :987; Lather, P, 1991). SejuIlliah JIlhwa

masyarakat itu bersifat 'tunggal' yang direpresentasikan pada kehidupan laki-Iaki, padahal kehidupan perempuan tidak selalu terwakili oleh laki-Iaki; (2) Mitos objektivitas bahwa penelitian hanya untuk pengembangan ilmu, padahalllmu sosial tidak dapat bersifat netral apalagi terhadap isu gender; (3) Mitos a-historiskultural yang tidak selalu mempertimbangkan sejarah dan budaya, padahal dalam kenyataannya setting sosial itu penting dan dapat berbeda bagi perempuan menurut sejarah dan budayanya; (4) Mitos tidak melibatkan diri dalam proses penelitian, padahal penelitian dan pengetahuan itu justru ditujukan untuk meningkatkan kesadaran; (5) Mitos otoritas peneliti yang diasumsikan bahwa penelliti memiliki otoritas ilmu yang terlepas dari subjek yang diteliti, padahal keikutsertaan subjek penelitian, apalagi subjek perempuan sebagai mitra penelitian sangatlah penting karen a diyakini pengetahuan itu tumbuh dari realitas empirik, Berdasarkan pemikiran tersebut maka peneliti dalam studi Sosiologi Gender bukan hanya berperan sebagai peneliti dan pendamping atau konsultan tetapi sekaligus juga berperan sebagai aktivis yang sangat berperhatian pada isu gender serta memberikan dasar analisis untuk memahami kehidupan perempuan dalam relasi gender yang tidak adil, sekaligus memberikan dasar analisis untuk solusi dalam upaya meningkatkan taraf hidup perempuan dan keluarganya berbasis relasi gender yang lebih adil. Dalam praktik kehidupan nyata, kekurangpahaman masyarakat terhadap studi Sosiologi Gender menyebabkan para akademisi Sosiologi Gender seringkali direduksi perannya dan disalahartikan seperti peran pekerja sosial, aktivis perempuan, penggiat organisasi perempuan, birokrat perempuan, politisi perempuan dan lainlain. Padahal pada saat berkegiatan, akademisi sosiologi gender selain membagikan ilmu secara bersamaan mereka juga sedang meneliti dan mengimplementasikan hasil analisis dan kajiannya, memberikan pen cera han dan memberdayakan perempuan di

rltlsl, antara lain adalah: (1) l\1it 05 ba

7

6 PIDATO

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

dengan st rat egI. yang sangat adaptif, toleran dan antI. ksekitarnya, k . . ile erasan utamanya b erk altan dengan isn gender karena basIs munya mengajarkan demikian. Bapak/ibu yang Terhormat,

. 1ogI. Gender, dimensi gender menjadl. aruS utamDalambanalisis SOSlO · bahwa dimensi gender adalah dime a pem . d .ahasan d engan asumSl nSl onunan a kehid . y ng mengalahkan semua dimensi lain dalam upan SOSlal Lebih d . arl sekadar menganalisis dan melakukan berbaga. k . . · kt·f . . 1 aJlan per berupa '. spe 1 SoslOlogi Gender sesungguhnya Juga ya mencarl bukt· . . k perubah . 1 emplrIS, memahami dan mengupaya an an realitas ket·d k . . 1 Dengan k ta 1 . 1 a adIlan gender dalam kehidupan SOSla . a aIn dala k·· . yang kental ' In aJlan Sosiologi Gender ada aspek praxIS untuk 1k .. tawar pere me a ukan perubahan dan perbaikan pOSISl mpuan (Alcoff, 1988) Dal t d· am . SUI Sosiol . G . h ya Ogl ender, relasi gender tidak an dIlihat seb. agal relasi s . I . 1 ki OSla antara perempuan dan lakl- a . Relasi gend d.. er Ihhat seb . dan . pemlkiran t t agal suatu kesatuan pemaham an ktik en ang sub d· bUdaya yan or Inasi perempuan dan praktik-pra g mempertah k . k al pembagian k . an annya sesuai pilihan obJek se SU , In t· erJa secara k dan o If sejauh h I se sual, pembentukan karakter d a terseb t d· . l·taS an maskulin. t u 10rganisir dalam kategori feIllln rei· 1 as. LebihJ·a aSl gender u h , d alam perspektif SosiologI. Gender,. a kS l (Ack mencaku I· er, 1983: 145-14 PIma proses yang saling berinter . ke . 7)· yait . ( dian u. 1) Konstruksi sosial atas pemb az=,lJa yang berb . ' (ima ) aSIS gender· (2) K I d citra ge yang m . ' onstruksi atas simbo an IneInaks ellJelaskan dan a, atau k d ' mengekspresikan menekank an , n kerja t a ang-kad ' b gia . ersebut· (3) I ang bertentangan dengan, pem a l. 1aki a t ' nterak· . lak '" ' n ara perem SI soslal antara perempuan dan . dengan I . PUan de k· . .lakl aki-Iaki ngan perempuan dan antara la 1 yang berb . ' b ntU aSlS gender; (4) Proses yang meIll a 8

PIDATO

untuk menghasilkan komponen gender dari identitas individu yang meliputi pula kesadaran gender; (5) Proses fundamental terhadap pembentukan dan pengkonseptualisasian struktur sosial secara terus menerus. Sosiologi Gender mendasarkan akar analisisnya pada Paradigma Kritis (Neuman, W. Lawrence, 2005; Malpas & Wake, 2006), sehingga realitas sosial dilihat sebagai realitas yang ada di luar maupun di dalam pikiran manusia, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Realitas sosial diciptakan oleh manusia dan realitas itu seringkali penuh dengan kontradiksi. Paradigma Kritis juga melihat sifat manusia dicirikan oleh sifat dialienasi, dieksploitasi, dibatasi, dikondisikan dan dijauhkan dari penyadaran akan potensinya. Dalam Paradigma Kritis, ilmu dipandang sebagai kondisi yang membentuk kehidupan sosial, tetapi dapat diubah, ilmu memberdayakan, ilmu berdasarkan pada impresi akal dan tidak bebas nilai. Dalam Paradigma Kritis, tujuan studi adalah menjelaskan kehidupan sosial, menginterpretasi kehidupan sosial, mendekatkan mitos dengan ilusi dalam kehidupan sosial dan untuk memberdayakan dalam kehidupan sosia!. Dengan menggunakan perspektif Sosiologi Gender yang berbasis pada Paradigma Kritis ini, maka kita dapat memahami relasi kuasa berbasis gender dan berbagai realitas sosial di sekitar kehidupan perempuan dan laki-Iaki dengan cara yang berbeda, lebih mendalam, rinci dan memberdayakan. Relasi gender dalam analisis sosiologis bukan hanya dilihat sebagai relasi sosial antara perempuan dengan laki-Iaki, tetapi juga dilihat sebagai relasi kuasa dalam konteks kehidupan sosial secara mendasar. Bapak/ibu, Hadiran yang Terhormat,

Perkembangan teori Sosiologi Gender terkini, dalam beberapa kasus lebih mendasarkan pada teori Feminis Poststrukturalis

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

9

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

yang menawarkan su t I . a u a ternatlfpenjelasan melihat perempuan sebaga .. d. . IVldu yang a kt I.f merespons realitas di sekitarnya. Teori FI In .. eremp emlnls d poststr u kt ura 1·IS melihat pentingnya wawasan P uan alam p . . .. . ketika b h d enclptaan deflnlsl dl sekitar kehidupannya er a apan deng k . . an eragaman kultural. Analisis FemlnlS PoststrukturaIis . proses 'd k Juga meIihat suatu proses yang disebutnya sebagai e onstruksi' .. kembaIi yang menghancurkan atau menganabs ls semua konse b (Bordo 1990) p P yang erkaitan dengan peran perempuan . 'ind. .d. erspektif P t ·menJelaskan · ba hwa setIap os strukturahs IVI u--terma k· ·k· kekuasaa d su Individu perempuan-- memih 1 n an kebeba perempuan dilih san yang otonom. Kehidupan dan peran atsebag· . al su b·yek yang juga aktif dalam merespons segala realit d. as 1 sekltar keh .d Sementara .t . I upannya. . 1 Gender melih t I U, teorl Gramscian dalam analisis Sosiolog . a relasi gender dalam konteks distribusi kekuas aan dan IdeolOgi d . Otnlnan yang meI·Ingkupi kehidupan sosia!. I deoIｏ｢ｾ＠ 1Y1 elipahami seb. kekuasaan agal maniflestaSI · dan. bekerjanya sistem dan proses T . Gramyang · suatu proses yang pan]a . n g. melalUl eorl . terbentu k 1. h selan ketn d· egemonis y U l a n memperkenalkan konsep ideo1og 1. d' ang tnen . ggambarkan keadaan di mana ideo1og Iterima seba. ｳ･ｨｾＭＧ＠ LlCU"l-hari. IdegalIbagIan yang t'd ' I ak terpisahkan dari kehl'dup an tit'k' oOgIyangh . menurut Gramsci ｲｮ･ｵｰｾ｡＠ _1, n I khmaks d . k egemonlS, mempengaruh' arl 'd etnampuan kelompok yang berkuasa unt u k ad a dalam masII e atau pendapat pada keseluruhan elernen yang akan teori ｇｲ｡ｭｓｃｩｾｫｴ＠ (Gramsci, 1996). Dengan menggun Iaki-Iaki d'lpaha .nl, tnaka reI aSI. k uasa antara perernpua n dan Yang tnl dalatn k t k . . onis menempatk on e s Ideologi patriarkls hegetn S an perem ementara it pUan pada posisi subordinat. melihat I'deologi tidu,kteori MarXlan . dalam analisis reias l. ku asa , n '. kuas ka dapat d'lPlsahkan . dan pOSISI dari ekspresi kepent·Inga SUatu a elas te t dang POWer (kek r entu. Teori Marxian rneIll8 n sa uasa an ) h ua 10 anya dipegang oleh satu peng

PIDATO

atau golongan, di mana golongan-golongan yang tidak berkuasa tidak memiliki akses untuk masuk ke dalam kekuasaan tersebut (Ferber & Nelson (Eds.), 2009). Menggunakan pemikiran ini, maka perempuan dipahami sebagai kategori sosial yang tidak memiliki power karena tidak berada pada posisi penguasa yang menguasai dan mensubordinasi. Dalam analisis Sosiologi Gender, pemikiran tentang pentingnya kuota perempuan dalam berbagai struktur kekuasaan sebenarnya didasarkan pada teori Marxian yang mempercayai bahwa suatu power (kekuasaan) hanya dipegang oleh satu penguasa atau golongan di dalam struktur kekuasaan sehingga dianggap penting perempuan harus memegang posisi dalam struktur kekuasaan itu. Berbeda dengan Marx yang melihat power sebagai sesuatu yang terpusat melalui konsep ideologinya, teori Foucauldian melalui konsep diskursusnya menggambarkan bahwa kekuasaan itu sebenarnya tidak terpusat. Konsep diskursus (wacana) menurut Foucault dipahami sebagai "serangkaian ide dan argumen mengenai suatu objek atau fenomena yang secara langsung berkaitan dengan teknik pengontrolan dan struktur kekuasaan" (Foucault, M., 1990). Diskursus ini selalu mengandung kontradiksi sebagai cerminan perbedaan interpretasi di dalam kelas yang sama maupun yang berbeda, ataupun sebagai cerminan ekonomi dan politik yang sedang berlangsung. Dalam diskursus feminis, dikotomi pembagian peran sosial (antara laki-Iaki dan perempuan) dianggap tidak terjadi secara niscaya. Sebelum dikotomi tersebut terjadi dan terimplementasi dalam konstruksi sosial yang baku terlebih dahulu dilatarbelakangi oleh sebuah pra kondisi yang berasal dari institusi terkecil dalam masyarakat, yakni keluarga. Diyakini bahwa penguasaan terhadap perempuan pada awalnya berasal dari penguasaan laki-Iaki atas tubuh perempuan. Analisis tentang kekuasaan dilihat bukan hanya difokuskan kepada siapa yang berkuas a dan yang dikuasai dalam cakupan ekonomi,

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

11

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

melainkan juga meI'h I at kekuasaan pada ranah yang lebih luas ' IagI, Dalam pemik'Iran Foucauldlan, ' relasi kuasa bukan hanya k d se a ar kekuasaa b st kt n yang erada pada pihak organisasi atau ru ur yang me ngl'k at saJa, ' namun juga berkenaan dengan penguasaan memu ulk atas tubu h dan penguasaan perilaku yang mampu nc 20andominaSI-'domlnaSI ' , dalam rumah tangga (Foucault, M 1990 ,02), " Seiring dengan 'k' power / k ku peml Iran Foucauldian yang melihat bahwa hidden e asaan itu 1'dak 1 terpusat, maka berkembanglah konsep t'k poweryangd' desus c 't Jar I an sebagai 'tindakan perkataan, desas , erl a yang dik b ' l,,, (Foucault M em angkan oleh kelompok tersubordinas menarik , ,,1990),Dala m hI' a Inl, selalu terjadi konflik dan tarl'k 1 ' dan kelompok tersubordinas ' , antara y antara kelompok domlnan ang memiliki ' k power dengan yang powerless karena tlda ada bata s yang pasti a t hidden po " n ara kedua power tersebut, Teori tentang wer Inl dapat d' / 19unakan untuk menjelaskan power, kuasayangd'mil' , 'tTl I 1ki perempuan sebagai power/ kuasa ters ernbunJkarena per empuan se ' , ' rk kekuasaan t r1ngkah memiliki power/ kuasa dl ba 1 an s ruktural ya d' " , sebagai suam' ng 1m1hk1 laki-Iaki yang berper I, ayah at ' la ' ,au anak mereka, Artinya, di bahk sega ketIdakberd d ayaan perem ' 1 Iu alam posisi puan, bdaklah berarti perempuan se a yang tersub d' t'dak mungkin terjadi or Inat, karena di sana bukan 1 r ealitasnya per pembangkangan atau bahkan perlawanan k areoa empuan bisa m 'l'k'" , Dengan men 'k' eml I I hzdden power, , Gender melih t gI uti pemikiran Foucauldian, analisis Sosio1ogI s a pergul t 'dak emata-mata b k a an di dalam kehidupan so sial tl er enaan d ' da ｾ･ｮｹ｢｡ｲ＠ kua engan pemilikan kuasa tetapi leblh pa 1m r ,saYangd' 'ra p 181t gagasan b h Iperebutkan, Foucault menggugat seCa ao Teori kuasa ｆｯｵ｣｡Ｚｉｗｴｾ＠ ｾ｡ｫｩＭｉ＠ memiliki kuasa atas perempu . kuasa d'Ipaham' b '1nl menyokong pemikiran plurabs ' d'1 m aoa tungga I, kuasa 1d' erslfat PI . t a saO. ural,' tIdak bekerja pada lIn 1pahami b . la1u1 12 erslfat kapiler, menyebar me

PIDATO

wacana, tubuh dan hubungan di dalam metaphor suatu jaringan (Foucault, M., 1990,2002), Foucault mengakui adanya kuasa laki-Iaki pada perempuan, tetapi menolak asumsi bahwa laki-Iaki memegang kuasa mutlak. Sebenarnya tidak ada yang pasti antara garis tengah relasi kuasa, antara politik mikro kehidupan seharihari dengan priviledge laki-Iaki dalam kehidupan sosial secara keseluruhan. Penjelasan ini untuk memahami power/ kekuasaan yang bersifat 'kapiler' yang berarti kekuasaan/ power tidak berasal dari sumber tunggal, melainkan beredar melalui keseluruhan tubuh sosial, bahkan sampai pada bagian tubuh yang terkecil dan terlihat sepele. Sifat kuasa yang bersifat kapiler ini lebih melihat dinamika kuasa pada kehidupan sehari-hari (Foucault, M., 1990). Dekonstruksi pemikiran relasi kuasa oleh Foucauldian ini membebaskan Feminisme dari konsepsi rumit tentang patriarki. Dengan melihat bahwa power berada di mana pun, maka pada level tertentu power kuasa dapat diakses oleh semua orang, sehingga berkembang keberagaman isu subordinasi perempuan sebagai kategori universal. Analisis tentang relasi kuasa telah memungkinkan untuk memahami sifat dasar dan bekerjanya kuasa berbasis gender dan permasalahan politik yang menyertainya dengan cara yang baru. Bapak/ibu Hadirian yang Berbahagia,

Perkembangan akhir-akhir ini menunjukkan bahwa kalangan Feminis memberikan perhatian pada isu-isu keragaman di tingkat makro, yaitu isu-isu multikultural, global dan juga perhatian pada isu-isu lingkungan secara lebih intens, Feminis global menfokuskan perhatiannya pada titik persimpangan gender dengan ras, kelas, dan isu-isu yang berkaitan dengan eksploitasi perempuan di negara berkembang. Feminisme global adalah pergerakan para pemikir

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

13

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

I, 1;1

I,

dan, peneliti yang bek' erJa untuk perubahan melintasi batas-batas naslOnal' Dunia kini saling tergantung dan menjadi lebih menyatu, dan kalangan fe ' , mlnlsme global bermaksud memperjuangkan agar berbagai h a l ' . yang menlndas perempuan di seluruh dunla dapat dieIiminas' ｾ＠ " I, emInlsme multikultural berfokus pada unsurunsur budaya tert t d k ' en u an ondlsi sejarah yang berfungsi untuk mempertahankan . d ' , al ' penln as an perempuan. Di Amerika Latin, nus nya' reZIIll ml'liter telah menyusun pola tertentu hukuroan d an perbudakan sek I b ' . me k (B sua agl perempuan yang menentang rezlro re a unster-B 1 memb d una to, 1993), Feminisme global bekerja untuk er ayakan pere ' mpuan Asia Selatan dan Timur Tengah yang dibata 'd ' Sl art sekolah dib h ' perawatan kesehatan dan pekerjaan yang ayar anya kar ' S ena mereka perempuan, ementara itu d I berkemba di , a am memahami relasi kuasa yang ng era glob Ii . k a sasl, Sosiologi Gender mempertanya an konsep k ' d eI"Ja an ketra 'I ,mpi an, karena kedua konsep mendas ar ini terimb as globahsasi d g patriark' yang memaknainya dari sudut pan an IS yang b b ' ' Gender III er aSls pada dominasi laki-Iaki. Sosiologl engan I' , budaya ' a ISIS Globalisasi tidak hanya dalam kaitan ,manusla dan kt' , b 1 tetapi me '" a IVltas ekonomi yang semakin glo a nganallsls glob r ' , n perempuan kh a IsaSl dari dampaknya pada kehldupa .S , USUsnya d gender dalam k ampaknya pada relasi kuasa berbasl I a s ala na' negatif maupu '. slona maupun internasional, baik secar , dan politik di n POSltIf. Global'lsaSI'" dlhhat dalam konteks ekonoIlli ekonomi ya mana globalisasi mewakili serangkaian kekuatan b' an merubah dan laki-Iaking d 1 pem aglan kerja antara pereIllPU Di era Global' a ｡ｾ＠ berbagai konteks termasuk konteks negara. k lsaSI gelomb an emunculan id I ' ang kedua yang ditunjukkan deng bebas dari p eo ogl neol'b rUs 1 eral dari perdagangan bebas, a lah ermodalan d Illemunculkan £ an terbatasnya aturan neg ara , te . ana enolllena fi ' . PereIllpuan d I ' emlnlsasi angkatan kerja, dl III . a am JUmlah b . kerJa esar beralih pekerjaan darl 14

PIDATO

rumah atau usaha tani keluarga masuk pada lapangan kerja berupah. Relasi kuasa gender telah berubah sebagai dampak investasi luar yang telah memotongjaringan komunitas pertanian subsisten tradisional dan mendorong migrasi skala besar, Masuknya kelompok dan asosiasi internasional, perubahan peran Negara, meningkatnya dunia industri kesemuanya pada ujungnya menstimulasi terjadinya berbagai perubahan relasi kuasa antara laki-Iaki dan perempuan. Sejumlah studi sebagaimanajuga yang pernah kami lakukan telah memperlihatkan bahwa salah satu dampak globalisasi adalah meningkatnya penggunaan pekerja perempuan dalam industri manufacturing. Pekerja perempuan dianggap sangat ideal karena perempuan memiliki karakteristik sosial feminin, penurut dan tidak mahal. Karakter stereotip feminin seperti kecantikan, pekerja rumah tangga, dan suka menolong dilebih-Iebihkan dan dimanfaatkan untuk kepentingan perolehan profit dan pemupukan modal (Susanti H., Emy, 2007). Realitas menunjukkan bahwa sistem Kapitalis dan Patriarki bergandengan bersama-sama mengeksploitasi pekerja perempuan dan ini kemudian membingkai perilaku perempuan di luar wilayah kerja. Ekonomi global bisa mendapat keuntungan secara drastis dari mengikutsertakan perempuan berpendidikan ke dalam angkatan kerja. Globalisasi sebagai pergerakan modal, barang dan tenaga kerja berdampak pada relasi gender, relasi kuasa berbasis gender, termasuk pergerakan oleh perempuan memasuki area publik yang disebut sebagai feminisasi. Bapak/ibu Hadirin yang Terhormat,

Analisis Sosiologi Gender tentang bagaimana bekerjanya relasi kuasa pada akhirnya selalu mengarah pada upaya merubah kondisi ketidakadilan gender dalam berbagai bidang kehidupan.

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

15

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

----

---------------IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

Dengan I .lain . ' analisis reIaSI. kuasa berbasis gender berujung ada a kata na ISIS tentang gerak an soslal . sebagai salah satu upaya P perubah. Gender an anSOSIa! I. . yang k lebih mendasar. Dalam perspektif Sosiologi . gender telah membawa pada anali . ,t a ISIS uasa b erb aSIS SISgeentang feminism e dan gerakan sosial. Feminisme adalah sebUah ak di r an seluruh dunla . untuk mengakhiri ketidakadilan gender deng an memberdayak kehidupan Da! . an perempuan dalam berbagai ranah . amkaItan·· fokus perhat' ml, ada beberapa aliran Feminis dengan Ian yang berbeda (D . K . . . r al aVIS,., 2008). FemlTIlSme bbe menfokuskan beke . . an gender deng b ｲＮｊｾｮｹ｡＠ sistem untuk mengakhiri ketidakadil an aSIS Feminisme L.b I pada k ua I·Itas positif peran perempuan. . I·d eologi Sosialis yang bertuju an k. berb aSls mengakhir. I era e 1 se slsme d dan mengado . . . engan menghilangkan kapitaJism . . sosiahs. . . Feminisme Radlka . I menyerukan PSI prlnslp- prmslp . yang t perempuan unt u k melepaskan diri dari lembaga sosial . Femi erpusat dan k emud·Ian memberdayakan dlrlnya . . sendiri. . . msme melintasi bata -b multik.uItural-global bekerja untuk perubahan s atas naSIOn a; I d an Eko Feminisme dengan fokus pada aksi lin ku g ngan. Feminisme liberal . arus utama femi' (Eisenstein, Z. R., 1981), yangmerupakan nlsme dan d· . mo derat. Hal ini d.d langgap sebagai aliran yang pabng semua orang di . t 1 asarkan pada proposisi sederhana ba h wa maan kesempatannYaCIP k akans . ama dan tidak boleh ditolak persa da pencerah arena ISU gender. Feminisme liberal didasarkan a P h a k-hak alami an keyaki nan raslOnalitas . pendidikan, dan FemlnlS .. liberal yang melua s k e semua orang ' dan perempu an . direstrukturisas'percaya masyarakat tidak harus benar-benar an dan. untuk menggab 1 untuk men capal. pemberdayaan bagi pereIIlpU add. p andangan' .ungkan perempuan ke bermakna dan pera n mene ngah peremInl cenderu ng d·ladopsi oleh profesional, keIa s pendidikan dan prputan. yang menempatkan nilai tingg i pada es aSI.

Feminisme Sosialis yang juga disebut sebagai "feminisme Marxis," umumnya mengadopsi Model Marx-Engels (Taylor, 1983; Harding, S., 1987). Feminisme Sosialis berpendapat bahwa seksisme dan kapitalisme saling mendukung. Tenaga kerja perempuan tidak dibayar di rumah dan tenaga kerja mereka dinilai hanya sebagai eadangan angkatan kerja seeara simultan yang melayani kapitalisme patriarki. Banyak sosialis feminist-laki-Iaki dan perempuan--juga pereaya bahwa ketergantungan ekonomi dan emosional bergandengan tangan. Kapitalisme perlu dihilangkan dan prinsip-prinsip sosialis diadopsi untuk kehidupan rumah dan tempat kerja. Seksisme dan penindasan ekonomi saling memperkuat, sehingga agenda sosialis revolusioner diperlukan untuk mengubah keduanya. Feminisme sosialis menarik bagi perempuan kelas pekerja dan mereka yang merasa kehilangan haknya dari peluang ekonomi yang dianggap dalam kapitalisme. Feminisme Radikal mulai muneul ketika perempuan yang bekerja dengan laki-laki dalam hak-hak sipil dan gerakan Perang anti-Vietnam tidak diizinkan untuk mendapatkan posisi seeara politis (Crow, 2000). Penindasan perempuan berasal dari dominasi laki-Iaki, jadi jika laki-laki adalah masal ah , baik kapitalisme ataupun sosialisme, keduanya akan sama-sama mengembangkan sistem dominasi laki-laki atas perempuan. Oleh karena itu, perempuan harus meneiptakan lembaga-lembaga terpisah yang memungkinkan perempuan lebih bergantung pada perempuan daripada kepada laki-laki. Feminis radikal setuju dengan feminisme budaya dalam jalur alternatif bagi perempuan untuk menjadi berbeda dari laki-Iaki. Aliran ini mengakui ketidakmungkinan menghapus seksisme dari semula lembaga yang ada sehingga feminisme radikal bekerja di tingkat lokal di lingkungan mereka sendiri dan tidak mengembangkan keuntungan. Banyak lembaga yang dioperasikan sendiri oleh perempuan guna melayani

17

16 PIDATO

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

perempuan lainnya ' seperti usah a keeIl, . fasilitas penitipan anak, pusat k Ii onse ng untuk meIindungi perempuan. Sehubungan den ga n hI· baru ya a ItU, Ekofeminisme adalah aliran ng menarik minat k a 1angan feminisme ke aktivisme Iingkunga (G aard&Murp hy, 1998). Perempuan ini adalah katalis ekoC.n .. lemlnlsme ' eab . ang baru feminisme. Menghubungkan ekofeminis d ekosistem me M an penlnd asan perempuan dengan degradasi . enggambar .. I berbasls . b uml,. . pada e·t I ra splrltua Ekofeminis me menunjukk tanggung j. b. an b ahwa dunia agama memiliki awa etls untuk perusahaan global menantang sistem patriarki pada orang-orangn; (R yang memperdalam pemiskinan bumi dan R 2005). Dengan sudut pandang hohst . ik ya nether d. ,., dan penekan Ekofeminismean pa a znterdepen d ence dalam segala bentuknya, sangat kompat·b I eI dengan Feminisme Global. U • Bapak/ibu yang Sa'll va normatz,

Selanjutnya studi S · . oSlOlogl Gender menjelaskan bahwa Feminisme be k d.Igambarkanr embang b . k e arah Post-feminisme yang dapat se agal r ea k· . Sl terhadap kontradiksi dan kebdakhadira b b G I n e erapa pe . 1 e ombang Po t_c. .. nje asan tentang akar gerakan SOSI·al. flelIUnis .. tahun 1970 s lemlnlsme t erja . d·I pada periode setelah gerakan . a d -an dltand . ru. dengan perlakuan yang lebih setar Pa a perempuan b G se agal ak·b t k . lS . I a eberhasilan gerakan FeIllln . agasan dasar d· b I. fe mlnlsme . . telah I a Ik gerakan P ost-feminisme ini adalah bahwa meIlJauhkan . tu·guannya dan sekarang saatnya untu k d· meneapai . d. 0 p Irl arl k ost-feminisme d. gera an tersebut (Nicholson, L. J, 199 ). porr s eb agal. pergeseran konseptu al d an I IS tentang f1 Ipahami •. an d emlnlsme pa a persamaan k d ' pergeseran dari debat yang difokusk fem.Isme mengek e ebat c. . yang d·hokuskan pada perbedaan. post n Postmo dernisme pspreslkan· perslmpangan Feminisme denga ,ost-strukturahsme . dan Post-kolonialisme yang

merepresentasikan suatu gerakan dinamis menantang kelompok modernis, patriakri dan imperialis, serta menfasilitasi konsepsi pluralistik dalam penerapan Feminisme. Post-feminisme memusatkan perhatiannya pada tuntutan budaya yang dimarginalkan dan memperjuangkan suatu feminisme non hegemonik yang mampu memberikan mendukung feminisme yang bersifat lokal, pribumi dan postkolonial. Postfeminisme telah diposisikan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan dekonstruksi peran gender tradisional yang tidak adil, dan berupaya seeara transparan dengan bahasa penindasan untuk mendepolitisasi feminisme dan membawanya ke rumah. Dalam berbagai bentuk, gerakan Post-feminisme tersebut muneul dari reaksi balik melawan Feminisme yang sering dianggap berasal dari keterputusan Feminisme, yang dianggap sebagai salah satu akar penyebab kemunduran Feminisme. Reaksi balik ini membawa satu gagasan utama kebangkitan Postfeminisme yang menandakan sebuah dunia di mana Feminisme telah melampaui proses diabaikan dan diatasi (Stanley, L. (Ed.), 2013). Analisis tentang konsep gerakan sosial dari berbagai aliran Feminis perlu seeara mendalam memahami konsep gerakan sosial (social movements). Seeara sosiologis, gerakan sosial (social movements) dapat diartikan sebagai "upaya kolektif untuk mengejar kepentingan bersama atau gerakan meneapai tujuan bersama atau gerakan bersama melalui tindakan kolektif (action collective) di luar ruang lingkup lembaga-Iembaga yang mapan" (Giddens. A., 1995; Giddens & Turner, 2008). Lebihjauh, gerakan sosial dapat digambarkan memiliki karakteristik sebagai berikut (David Meyer & Sidney Tarrow, 1998): Pertama, gerakan sosial melibatkan "tantangan kolektif", yakni upaya-upaya terorganisir untuk mengadakan perubahan di dalam aransemen-aransemen kelembagaan. Tantangan-tantangan ini bisa berpusat kepada kebijakan-kebijakan publik atau ditujukan untuk mengawali

19

18 PIDATO

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

perubahan yang lebih luas dal dan politik d· t.b .. . am struktur lembaga-Iembaga sosial , IS. rl USI Jamlna . I, atau bisa juga menyangkut konseptualis . n SOSla aSl mengenal hak h k d . .- a an tanggung jawab sosial dan politik. Kedua d. , a a lSU polItis . h . gerakan sosi I I . yang In eren dl dalam gerakana. .nl . dengan tujuan-tujuan yang hendak d . terutama t erk alt tipikaI mencakIcapal lewat gera k an-gerakan sosial, yang secara d ·Istrlbusl . . kekuasaan dan am wewenang T up . perubahan d·I d aI . uJuan-tujuan . . hanya mungkin dicapai lewat interak . por1t·IS Inl Sl yang terus an aktor-aktor politik di I -menerus, berkelanjutan, deng adalah sekutu- k uar gerakan, yang terpenting di antaranya se utu dan p . . politik dan pemegang otoritas. esalng-pesalng . Da rl. b eberapa pemikir dicatat karakterl. t.k an tentang gerakan sosial dapat sIe yang e m I k at dalam gerakan sosial, yaitu: 1) Gerakan sos. l ( (2) Gerakan sola. Imerupakan salah satu bentuk perilaku kolektif; .. . sla senantia sa memlhkl tujuan untuk meIIlbuat perubahan sosial t Gerakan sosial a au untuk mempertahankan suatu kondisi, (3) balk . formal m merupakan·1 perl a k u kolektif yang terorganl.SaSI., T. aupun tidak (Mc Adam, Tarrow and Tilly, 2001). eorl terkini tent . . . Baru (New Social Movement) IntmYa merupakang Gerakan SOSlaI sebeIumnya seba an. perkemba· . 1 ngan darl teori gerakan SOSla kemacetan dari pende galpencar·Ian a1ternatif atas kemandekan atau Gerakan S . I katan Marxist. OSla Baru I· pertengahan tah mu al muncul dan berkembang sejak dar.. un 1960an d an h adIr . sebagai alternatif laIn . 1 prlnsip-prins. pandangan teOri M IP, . strategi ,ak· . . 51 ataupun pilihan ideolOgI darl m I arXlan tr d· . an

.ｾ｡＠ ah IIerjuangan kel a lSlonaI yang lebih menekank pada dilihat sebagai cara bas. Gerakan sosial baru secara sosiologiS

domin aSl. kultural baru memahami. dunia dan menentang aturan al penci . pt aan identitas berdasarkan a Iasan simbolik serta sebag . dinego. . aru yang berlsl ··kan tuntutan yang tidak b·ISS Slaslkan. G rtl erakan so sial b 20 . aru sebagai artikulasi sosia! ba

PIDATO

ｹｾｮｧ＠

ｾ･ｮｧｫｲｩｳｴ｡ｬ＠

pengalaman dan persoalan baru yang dlalaml dan dihadapi bersama, sebagai akibat dari disintegrasi ｵｾ＠ berbasis ekonomi (Harding, 2004). Arti penting yang dlberlkan dari konsep gerakan sosial baru adalah bahwa gerakan sosial itu mendapatkan kesadaran baru akan kapasitasnya untuk memproduksi makna baru dan bentuk kehidupan dan tindakan sosial yang baru. Paradigma gerakan sosial baru bertumpu pada dua pemikiran utama yaitu: pertama, Gerakan Sosial Baru merupakan produk peralihan dari perekonomian industrial menuju post-industrial. Kedua, Gerakan Sosial Baru bersifat unik dan berbeda dengan Gerakan Sosial di era industrial. Gerakan Sosial Tradisional biasanya lebih menekankan pada tujuan ekonomis-material seperti Gerakan Buruh, sedangkan Gerakan Sosial Baru cenderung menghindari tujuan tersebut yang menetapkan tujuan yang lebih bersifat non ekonomis-material. Aktor atau partisipan dari Gerakan Sosial Baru/Kontemporer berasal dari tiga sektor utama, yaitu kelas menengah baru, unsur-unsur kelas menengah lama seperti petani, pemilik toko dan penghasil karya seni, dan orang-orang yang menempati posisi pinggiran yang tidak terlalu terlibat dalam pasar kerja, seperti mahasiswa, ibu rumah tangga, dan para pensiunan (Lofland, 2003). Fenomena Gerakan sosial baru bagi perempuan di era Post Kolonial dan era Post Reformasi seperti saat ini mengalami perkembangan dalam sifat dan bentuknya. Gerakan so sial perempuan saat ini disebut sebagai gerakan sosial baru. Sosiolog Gender secara empirik tidak membedakan women's movement dari tipe social movements lainnya. Menggunakan teori gerakan sosial, perspektif sosiologi gender mengembangkan konsep khusus bahwa women's movements adalah gerakan yang dipimpin oleh perempuan dan berjuang untuk kepentingan perempuan. Women's movements sangat berbeda dari lainnya dalam hal

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

21

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

:I ,! I

I I

, I I

I, I I

pengalaman dari aktivitasn SeIain itu ' , ya bagl' perempuan akar rumput, , secara emplrlk perem " , gerakan tersendiri ", puan memlhki atau telah . perempuanmenJadl b k hbagIan darl' mlxed-gender movements karen a u an anya ter masu k k ategori sosiaI perempuan, tetapi perem' ' 0 t a d an' masyarakat, perempuan juga pekerJ'a puan Juga angg Juga b ' dan. komunitas etnis, ras, bangsa yang, pperempuan I agIan otoritas keku er u mengeks ,presl'kan, mencari pengakuan dari berbasis gendeasaan. di Indah yang d'Isebut sebagai gerakan sosial r mana gerak , . , oIeh perempu I . an Inl tIdak hanya diperjuangkan an, me alnkan d' , peduli pada na 'b IperJuangkan oleh siapapun yang D I Sl ,p.erempuan (Hennessy, 2012), a am anahs1s SosioIo . G " . gl ender, gerakan soslal baru lnl memiIiki karakt " bukan merupak erlstIk ' kh usus k arena gerakan sosial baru .,' Gerakan sosiaIan art1kuIa' ' ｾＱ＠ a I'Iran pemlklran/Ideologi tertentu. mas a klnl d I h terhadap persoal a a a gerakan yang merespons an-persoala' aru bagi per n soslal secara luas, Gerakan sosial b empuan dilih t untuk menata I a seb aga1' salah satu cara utama ' yang berkeadilan gender, Gerakan sosialu bang kehidupan sosial aru/kontemporer adalah sebuah bentuk darl' ' t mdakan kelom k ' keIompok indiv'po n g ' bentuk besar, Inform ' a l, d SOSIal y a mengambd I U atau organ' , ' SU '. poI1tik atau sosiaI D lsaSI yang menfokuskan pada iSU·l perkat aan laIn, ' gerakan sosial sebagaI' agen perubahan ,kengan ' at au mencegah t ehldupan " poI't'k I I dapat berjalan menentang erJadlnya t ' ' perempuan dan k I sua u perubahan sosia!. OrganlSaSI gerakan peremp e ompok-keIompok perempuan sebagai wadah , " ' masa k1ni . memiliki peran yang untukuan Indone Sla slgn1f1kan an perempuan ya't memper'Juangkan hak-hak dan kepenting , 1 U untuk m ' perempuan, Keb d en1ngkatkan peran dan kedudukan mengeI'Iminir berb' era aan orga' nlsas1. perempuan diharap dapat ket'd ' secara umum dan masa1ah I akadilan gendagru masala h SOSIa! er secara khusus.

Perspektif Sosiologi Gender dengan pendekatan Feminist mendefinisikan women's movement sebagai sebuah gerakan yang cenderung lebih luas, Women's movements dalam kerangka analisis Sosiologi Gender dicirikan oleh beragam isu dengan satu kesatuan tujuan yaitu transformasi total dari institusi so sial berbasis keadilan gender dalam kehidupan publik dan privat, dengan agenda menyeluruh yang unik yaitu dilakukan oleh perempuan dengan penekanan yang berbeda di tempat dan waktu yang berbeda. Studi yang pernah kami lakukan menunjukkan bahwa perbedaan ras dan kelas sosial ekonomi politik lebur seolah tanpa batas ketika perempuan dipersatukan dalam ｰ･ｲｪｵ｡ｮｧｾ＠ gender, dipersatukan dalam perjuangan melawan ketertindasan dan ketidak adilan gender (Susanti H" Emy, 2009), Fakta menunjukkan perempuan seringkali membuat gerakan sosial tersendiri karena sulit mengorganisir untuk kepentingannya dalam mixed-gender movements, Kesulitan ini terutama karen a konstruksi sosial bahwa ranah publik adalah ranah laki-Iaki. Sementara itu kemungkinan aktivitas social movements dimulai oleh ｾ･ｲｵ｢｡ｨｮ＠ yang dibawa oleh industrialisasi dan urbanisasi yang dibarengi dengan ideologi gender yang tidak adil dengan menempatkan perempuan di ranah domestik, Tantangan yang dihadapi perempuan dalam gerakan sosiaI, baik bersama lakilaki maupun gerakan perempuan tersendiri, tidak mengurangi kapasitas perempuan untuk melakukan gerakan sosia!. Karena perempuan tidak dapat memperjuangkan kepentingannya secara khusus dalam gerakan sosial yang mixed-gender maka perempuan membuat gerakan perempuan secara mandiri. Gerakan perempuan secara khusus memperjuangkan perubahan status quo ketidakadilan gender, Peran perempuan yang sangat signifikan dapat dijelaskan oleh teori-teori gerakan sosial baru, Gerakan sosial perempuan mengambil bentuk gerakan sosial baru tipe reformatif dengan 23

22 PIDATO

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

I

I

ciri di mana semua orang terlibat di dalamnya walaupun hasil perubahannya terbatas dan tidak revolusioner oleh masyarakat sipil, berbasis integrasi sosial dan realitas ｢ｵｾ｡ｹＬ＠ aksi bersifat ekspresif dan diskontinuitas (Hooks, 2000), Sementara itu, perkembangan saat ini menunjukkan bahwa gerakan sosial perempuan menggunakan 2 jalur; yaitu: (a) 'seeara online', di mana gerakan sosial menghubungkan masyarakat dengan pemikiran yang kritis, Koneksi secara online dapat membuat individu-individu merasa dalam satu komunitas; (b) 'secara offline' di mana gerakan sQsial dilakukan mIl , tIvltas masyarakat' seeara langsung , e a Ul' a k' dl ruang publik , Ruang onl"zne tIdak pernah berperan sebagal' penggant"I Interaksi sosial dalam ruang fisik tetapi berperan sebagai pelengkap,

pada relasi gender sebagai relasi kuasa dalam kehidupan sosial. Sementara itu dalam realitasnya relasi kuasa berbasis gender menunjukkan ketidakadilan gender dalam berbagai sisL Itulah sebabnya analisis Sosiologi Gender tidak dapat dilepaskan dari analisis tentang gerakan sosial yang berjuang untuk mewujudkan kehidupan so sial yang lebih adil bagi perempuan dan laki-Iaki, Perspektif Sosiologi Gender diakui banyak pihak telah menyumbang paradigma baru dan membuka topik baru untuk penelitian, terutama berkaitan dengan isu gender, relasi kuasa berbasis gender, ras dan kelas sosial, Sementara itu, dari sisi empiris, analisis Sosiologi Gender telah meletakkan dasar metodologi dan strategi penelitian yang inovatif dan memberdayakan, ｫｨｵｳｮｹｾ＠ perempuan, ke arah kehidupan yang berkeadilan gender bagl

:ujuan Gerakan Sosial Baru pada dasarnya adalah untuk menclptakan masa depan yang lebih mapan, meneiptakan VISI ' ' baru, membuat kemungk'Inan-kemungkinan baru, dan tI'da k pernah berakh' d ' ' Ir engan utopia (Lorber, 2010), Tahapan Gerakan SoSlal Baru dapat di'd 'fi I entI Ikasl' melewati tahap-tahap (1) muneu1; (2) bersatu, dan (3) b'Irok ratIsasi. ' ' 1 Sesudah itu Gerakan Sosla Baru melewati tah , . . 1 ' ap yang sangat kritis sehingga Gerakan Sosia bIsa sUkses gagal d'k ' d'I , , I ooptasl,' mengalami represi atau menJa ' arus utama keb" k lJa an, Apapun hasil dari Gerakan So sial Baru, semua akan sam ' d ' , , , pal pa a tahap 'decline', Dengan kata laIn, aI an ISIS SoslOlogi G d ' ' I P en er meIlJelaskan bagaimana Gerakan Sosla erempuan d a p a t ' 'k " mengalaml masa penurunan (decline) ketl a ISU perJuangan d ' gen er telah terkooptasi meniadi bagian darl ' k' BIro raSl, ｾ＠

kesejahteraan masyarakat, , ｰ･ｮｴｬｾＬ＠ Selain menjadi salah satu perspektif yang khas ､ｾｉ＿Ｍ Sosiologi Gender dewasa ini bahkan berkembang menjadi perspektIf yang mutlak disapa oleh perspektif teoritis dari disiplin ilmu , k" yang lain untuk kemudian melahlrkan aJlan d an pemahaman yang lebih utuh terhadap realitas sosial. Ke depan, saya meyakini , , 1_ b d meniadi perspektif 11 SoslOlogl Gender akan terus berAem ang an yang makin dibutuhkan, baik sebagai alat analisis teoritik maupun , t' proses pereneanaan sebagal tool untuk membantu memper aJam , , 1 :fi ktif dan berkeadIlan pembangunan yang leblh kontekstua , e e arakat seeara luas, gender bagi kesejahteraan keluarga dan masy

Bapak/ibu Sekalian yang Terhormat

,

Sebagai salah t Sosiolo ' , sa u tren penting dalam perkembangan gI, perspektlf So '1 'G " a SIO ogI ender menfokuskan inti anahslsny

UCAPAN TERIMA KASIH ' .ni atas ridho Allah Dalam kesempatan yang berbah agla 1 , , k ih kepada berbagal SWT saya ingin mengueapkan terlma as d ' FISIP , , ' d ' ivitas aca emzca plhak, Yangpertama sebagal bagIan arlc ' k 'h " mpaikan terlma aSI Universitas Airlangga, saya lngln menya

25 PIDATO

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

kepada Rektor Un air Prof. Dr. Moh. Nasih, 8E, MT, Ak., CMA, Wakil Rektor I Prof. Djoko Santoso, dr., Ph.D, K-GH, FINA8IM, Wakil Rektor II Dr. Muhammad Madyan, 8E, M.8i, M.Fin, Wakil Rektor III Prof. Ir. Moch. Amin Alamsjah, M.8i, Ph.D, dan Wakil Rektor IV Junaidi Khotib, 8.Si., M.Kes., Ph.D., Apt. atas semua dukungan dan kesempatan yang diberikan kepada saya. Terima kasih juga saya sampaikan kepada para Direktur di lingkungan Universitas Airlangga serta panitia atas bantuannya sehingga acara ini dapat terselenggara dengan baik. Ucapan terima kasihjuga saya sampaikan kepada Ketua 8enat ｾ､･ｭｩｫ＠ Universitas Airlangga, Prof. Dr. Mohammad Amin, dr, p. PK(K), Sekretaris Senat Akademik dan seluruh anggota Senat Akademik atas kes empat an, bantuan dan persetuJuannya . untuk mengusulkan pengangk at an saya sebagal. Guru Besar. Kepada yang terhormat, Dekan Fakultas IImu Sosial dan IImu Pol't'k . 8uaedi, Drs, MM, dan para Wakil Dekan, I I, Dr. Fahh saya menyampa'k ' . atas dukungan dan bantu an I an terlma kaslh yang. d'b 'k .1 erl an. Kepada seluruh staf akademik, BPF dan tim penIlal angka kre d't . k at I darl. Departemen Sosiologi dan di tIng di lingkungan FISIP Uruversitas . fakultas . Airlangga, saya haturkan terlma kasih yang setu Ius-tulusnya atas segala dukungan dan bantuannya. . ' a. ( 1 Kepada para mant an Dek an FI81P Universitas Alrlangg a m.) Prof. Soetandyo, (aIm.) Dr. Adi 8ukadana (aIm.) Drs. Dwi Narwoko MA Ib S' . ' " U rlsanltuti Hariadi 8 H M Si Prof. Dr. , . ., . , Hotman M 8' .' lahaan, dan Drs. 1. Basis SusHo, MA, saya ingin menyampalkan uca t· d k pan erlma kasih yang sedalam-dalamnya atas u ungannya sela ma Inl " sebagai pimpinan Fakultas yang teIa h . memberl kesempat k . d an epada saya untuk terus mengembangkan k arIr an aktif m 1 k " e a sanakan tugas Tridharma Perguruan TInggI.

, j

1 J

Kepada para kolega di FI81P Un air, Prof. Dr. Hotman M. 8iahaan, Prof. Dr. I.B. Wirawan, Prof. Dr. Subagyo Adam, M.Si., Prof. Dr. Mustain, Prof. Dr. Bagong 8uyanto, Daniel Sparingga, Ph.D., M.Si., Drs. Herwanto Aryo M., M.A., Dra. Udji Asiyah, M.Si., Drs. Benny Sumbodo, M.Si., Drs. Doddy Sumbodo Singgih, M.Si., Drs. Sudarso, M.Si., Karnaji, S.Sos, M.Si, Dr. Tuti Budirahayu, M.Si, Novri Susan, MA, Ph.D, Ratna Azis P., S.80s., M.Si., dan 8ukma Kurniawati, A.Md. dalam kesempatan ini saya juga ingin menyampaikan terima kasih atas kerja sama dan dukungannya. Khusus kepada Drs. Sudarso, M.Si., saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan dan jerihpayahnya dalam Kepanitiaan sebagai perwakilan dari Departemen Sosiologi FISIP Un air. Dalam kesempatan ini, sayajuga ingin menyampaikan ｴ･ｲｩｭｾ＠ kasih kepada Prof. Drs. Hery Purnobasuki, M.Si., Ph.D., sebagru ｹ｡ｮｾ＠ Ketua Lembaga Penelitian dan Inovasi Universitas ａｩｲｉｾｧ｡＠ telah menfasilitasi dan mendukung kegiatan penelitlan kaml. Kepada para kolega di Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA). ., S t't' K tari M.Si. , Dr. Tri LP I UnIversitas AIrlangga drg. a I 1 u n , ' . t' D Dr Rosmanida M.Si., Susantari, M.S., Sartika SoesIlowa I, Ph.., . '. r Dr. Lanny Ramli S.H., M.Hum., Prof. Dr. Thalca Hamid, Ddi: t kolega , . . M S· Tuti Budirahayu, M.Si., Dr. Liestianlngslh, . I ser ｾ＠ dAnk Indonesia (ASWG), . Asoslasi Pusat Studi Wanita/Gender an a . H . d . UB Dr Anis Farlda, S. . , P rof. Dr. Keppi Sukesi, M.SI. arl ,. S' d 1. M.8i. dari UWKS/UIN Sunan AmpeI, Dr. Ina Hunga, M. I' ru: d UKSW, Dr. Titik Sumarti, M.Si. dari IPB, Dr. Kristi ｰｯｾｲｕｷ｡ｮ､＠ arl, · M Si darl n ana, MA dari UI Prof Dr. Mientje Ratu OeJoe, . ' . . , . . MA dari Universitas para penasehat ASWGI , Dr. Ratna Saptarl, .' iMasyarakat Leiden, Dra. Agustina Erni, M.Si. Deputy Partlslpas R h d'o d 'bu Yulfita a ar g Kementerian PPPA Ibu SyamsiahAchma ,I 'd k d t ASWGI yang tI a apa , ota dan semua pengurus serta angg al b rikan nya sel u mem e saya sebutkan satu per satu, yang semua

27

26 PIDATO

1iIIIIIIIIIII_-.___ｾ＠

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

Akhirnya, dalam kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin menyampaikan terima kasih secara khusus kepada dua orang istimewa dalam hidup saya, suami tercinta mas Win HendrB:rso dan anakku tersayang Praditya Ardinugroho yang dengan sabar dan ikhlas selalu memberikan dukungan serta limpahan cinta dan kasih sayang sehingga saya bisa melewati berbagai rintangan hidup dan akhirnya bisa berbagi kebahagiaan di sini. Gelar Guru Besar ini saya dedikasikan untuk Mas Win dan Adit, mohon doanya agar ibu selalu bisa mengemban amanah ini.

dukungan dan perhatian dalam kebersamaan kerja yang hangat, bersahabat penuh persaudaraan mengisi hari-hari saya sebagai peneliti dan pejuang kesetaraan gender. Pada kesempatan ini sayajuga ingin menyampaikan ueapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada sahabat-sahabat saya sejak sekolah maupun ketika kuliah, Gita, Enny, Dilma, Rieke, Nuni, Ade, Endi, Aditya, Widi, Wanto, Emmy, Nina, Cici, Wina, Cinut, Wenny, Dewi, Bonnie, Wiwis, Lia dan semua temanteman Wanwansib 77 FIS UI atas doa dan dukungannya yang tulus. Ueapan terima kasih juga saya tujukan pada teman-teman kolega saya dalam Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APSSI), Dewan Kehormatan PERADI Jatim, ISWI Surabaya, serta kelompok dan organisasi perempuan, diantaranya Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Timur BKOW Provinsi Jawa Timur, Rotary Club Surabaya, khususn;a club Kaliasin, Koalisi Perempuan Indonesia, API, WITT dan organisasi lainnya yang telah mendoakan dan mendukung kiprah saya di Universitas maupun dalam kegiatan sosial. Kepada almarhum Ayahanda Kasmono Hadi Karjorahardjo, S.H. dan almarhumah Ibunda, serta tante Maria yang juga menjadi ibu saya, kepad a a d'k . saya, Yoyo beserta Lenny, I -adlk Toto beserta Catr'In, Dony b eserta Melly dan para keponakan, Ayu beserta Eko, Ninung dan almarhum Rio Vito Vida dan Dino, " . serta eueu keponakan Audrey, saya mengueapkan terima kasl h atas segala dukungan d an k aSlh . sayangnya selama ini. Khusus kepada almarhumah Ib d . un a, semoga berbahagia mehhat saya telah berhasil melu .. .. t" nasI JaIlJI saya untuk menimba ilmu se tinggI-. .Ingglnya sebagaimana di eita-eitakan Ibunda. Terima kasih Juga saya tujukan kepada aI marhum Bapak mertua R. Wlnarto . TT .n.oesoemoadiwinot d al kakak ' . 0 an marhumah Ibunda mertua serta semua adik Ipar saya beserta para keponakan atas segala perhatian dan dukungannya.

Hadirin yang Baya Hormati,

Di bagian akhir pidato ini, saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu kelanearan aeara ini, kepada panitia pengukuhan Guru Besar FISIP dan Universitas Airlangga, para mahasiswa, dan temanternan yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, yang telah k' cara bersusah-payah dan ikhlas membantu kelanearan rang ruan a. ini. Semoga Allah SWT melimpahkan pahala atas segala kebaikan . ' ndapatkan ridho Ibu Bapak sekalian dan semoga semua Inl me dari Allah SWT ｳ･ｲｴｾ＠ membawa kemanfaatan bagi semua. ｾｯｨｮ＠ . b k an Terima kasih atas maafbIla ada tutur kata yang kurang er en . kehadiran dan perhatiannya. Wassal amu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

29 28 PIDATO

b

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

2

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

DAFTAR PUSTAKA Acker. et.al. (1983). "Objectivity and Truth: Problems in Doing Feminist Research". Women's Studies International Forum, 6,423-435. Alcoff, L. (1988). "Cultural Feminism versus Post-Structuralism:

The Identity Crisis in Feminist Theory". Signs: Journal of Women in Culture and Society, 13(3), 405-436. Bordo; S. (:i990). Feminism Postmodernism and Gender Scepticism in Nicholson, L (ed). FeminismlPostmodernism. London: Routledge, 133-156. Crenshaw, K. (1989). "Demarginalizing the Intersection of Race and Sex: A black Feminist Critique of Antidiscrimination Doctrine, Feminist Theory and Antiracist Politics". U. Chi. Legal F., 139. Crow, B. A. (2000). Radical Feminism: A Documentary Reader. New York University Press. Davis, K. (2008). "Intersectionality as Buzzword: A Sociology of Science Perspective on what makes a Feminist Theory Successful". Feminist Theory, 9(1), 67-85. Eisenstein, Z. R. (1981). The Radical Future of Liberal Feminism. London: Longman. Foucault, Michael. (1990). "An Introduction. The History of Sexuality: Vol. 1. New York: Vintage Books. - - - - , (1990). The History of Sexuality. The Use ofPleasure: Vol. 2. New York: Vintage Books. ------ , (2002), Kuasal Pengetahuan, (Penerj. Yudi Santoso), Yogyakarta : Bintang Budaya. Ferber, M.A . , & NeI son, J . A. (eds.). (2009). Beyond Economz.c Man: Feminist Theory and Economics. Chicago: University of Chicago Press.

Gaard, G. C., & Murphy, P. D. (1998). Ecofeminist Literary Criticism: Theory, Interpretation, Pedagogy (Vol. 13). University of Illinois Press. Giddens, A. (1995). Politics, Sociology and Social Theory. Stanford University Press. Giddens, A. & Turner, J. (2008). Social Theory To Day, Panduan Sistematis Tradisi dan Tren Terdepan Teori Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Gramsci, Anthony. (1996). Challenging Hegemonic Masculinity. London & NewYotk: Routledge Harding, Sandra (ed.) (1987). Feminism and Methodology: Social Science Issues. Milton Keynes: Open University Press. Harding, S. G. (2004). The Feminist Standpoint Theory Reader: Intellectual and political Controversies. Psychology Press. Hennessy, R. (2012). Materialist Feminism and the Politics of Discourse (RLE Feminist Theory) (Vol. 21). Routledge. Hooks, B. (2000). Feminist Theory: From Margin to Center. Pluto Press. Illich, Ivan. (1983). Gender. London: Marion Boyars. Lather, Patti. (1991). Getting Smart: Feminist Research and New York' Routledge. Pedagogy with I in The postmodern. . Lofland, (2003), Protes, studi Tentang Gerakan Sosial, Yogyakarta . d R l"t' s : Insist Pres. Lorber, J. (2010). Gender inequality: Feminist Theones an '0 Z zc . New York: Oxford University Press. .' Theo Malpas, S & Wake P (Eds.) (2006). Companion to CntzcalF ,?' ｌｯｮｾ＠ and ｾ＠ ｾｷ＠ York: The Routledge Taylor & ranclS Group · . n. D amics of Contentzo Mc Adam, Tarrow and Tilly. (2001). yn Cambridge University Press. h ds' Qualitative Neuman, W. Laurence. (2005). Social Research Met. 0 . • ity of WISconsln. · and Quantitative Approach. Unlvers

31

30 PIDATO

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

-------_11_-----

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

Nicholson. Linda J. 1990. Feminism / Postmodernism. New York: Routledge. Ruether, Rosemary R. (2005). Goddesses and the Define Feminine: A Western R eligious His tory. Berkeley and Los Angeles: University of California Press. Stanley, L. (ed.). (2013). Femini st Praxis (RLE Feminist Theory): Research, Theory and Epistemology in Feminist Sociology. Routledge. Susanti H. , Emy. 2007. Dunia Kelja Perempuan. Jogyakarta: Graha Ilmu. Susanti, H., Emy. 2008. Ketimpangan Gender dan Ketidahberdayaan Perempuan Mishin Perhotaan. Surabaya: Insan Cendekia. Susanti, H., Emy. 2009. Pemberdayaan Perempuan, Kemishinan, Politih dan Ancaman Tindah Keherasan. Surabaya: Lutfansah Mediatama. Taylor, B. (1983). E ve and the New J eru salem: Socialism and Feminism in the Nineteenth Century. Boston: Harvard University.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI Nama

Prof. Dr. EMY SUSANTI, Dra, M.A

J abatan Fungsional NIP

Guru Besar 19580315 198403 2 001

Tempat, Tanggal Lahir Alamat Rumah

Pacitan, 15 Maret 1958 JI. Sumbawa No. 18, Surabaya

Alamat Kantor

Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airiangga, KampuS B, JI. Dharmawangsa Dalam no 4, Surabaya emy [email protected]

Alamat E-mail

RIWAYAT PENDIDIKAN

Program

S-S

S-2

S-l

NamaPT

Universitas Indonesia, J akarta

Flinders University of South Australia, Adelaide, Australia

Bidang Ilmu

Sosiologi

Sosiologi

TahunMasuk Tahun Lulus

1977

1991

1983

1994

Universitas Gadjah Mada, Jogyakarta

Sosiologi 1998 2003

33

32 PIDATO

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

Program Judul Skripsi/ Tesisl Disertasi

Nama Pembimbingl Promotor

S-l Pola Pengambilan Keputusan dalam Keluarga Jawa di Kota Jakarta

S-2 Women in Banking (A Study of Gender and Power R elations in Surabaya Banhing)

Prof. Dr. Tapi Dr. Claire Omas Ihromi, Williams, MA MA

S-3 Relasi Gender dan Kemiskinan Perempuan (Studi pad a Komunitas Miskin di Kota Surabaya) Prof. Dr. Nasikun, MA Dr. Tadjuddin Noel' Effendi, MA

MATA KULIAH YANG DIAMPU No. l.

2. 3.

4. 5.

TRAINING PROFESIONAL Tahun

Penyelenggara

ｎｾ･ｲｩＩ＠

Jangka waktu

1986

Development Studies

PAU - Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

4 bulan

1987

Women and Development Studies

Leiden University, The Netherland

4 bulan

1997

The Role of Women in Politics 'International Visitors Program' USIS Gender and Culture

2000

S-} 8-2 8-3 Dasar-dasar Isu-isu Sosial dan Metodologi Metode Penelitian Pembangunan Penelitian dan So sial Perancangan Proposal Metode Penelitian Metodologi Kualitatif Penelitian Sosial Sosiologi Gender Metodologi Penelitian Kualitatif Metode Penelitian Perspektif dan Kualitatif Terapan Isu Gender

Jenis Pelatihan (DalamlLuar

Washington, Denver, 2,5 bulan San Antonio, New York-USA Central European University, Hungary 2 bulan

TAN DALAM PE NGELOLAAN INSTITUSI Tahun Institusi Peran/Jabatan 1988 -1991 FISIP Universitas Ketua Program Studi Sosiologi Airlangga 1994 1997 FISIP Universitas Ketua Program Studi Sosiologi

Airlangga

Ketua Jurusan Sosiologi

FISIP Universitas Airlangga

1997 - 2000

Proposal Tesis

34 PIDATO

35 PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

Peran/Jabatan Kepala

Tahun

Institusi Pusat Penelitian/Studi Wanita LPPM Unair

2000-2004

Kepala

Pusat Studi Wanita LPPMUnair

2005-2008

Ketua

Komisi Studi Wanita LPPMUnair

2009-2011

Ketua

Pusat Studi Gender dan Anak LPI Unair

KPS Magister Sosiologi

FISIP Universitas Airlangga

Tahun

2012-Sekarang

2015-Sekarang

Tabun 1997-2002

2000-2010

2000-2010

The Asia Pacific Sociological Association (APSA)

2009 sekarang

Ikatan Sarjana Wanita Indonesia (lSWl) Surabaya

2005 - 2010 Forum PSW Jawa Timur 2012 _ Asosiasi Program Studi Sosiologi sekarang Indonesia (APSSl)

2015 _ sekarang

Jenisl Nama Organisasi Ikatan Sosio!ogi Indonesia (lSI) Cabang Surabaya

Jabatan/ jenjang Keanggotaan Ketua

Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kab Sidoarjo

Ketua

Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kab SOd I oarJo Gabunga 0 n rgamsasi Wanita (GOW) Kab Sidoarjo

Ketua

0

1985

-

Ketua

Majelis Kehormatan PERADI (Persatuan Advokat Indonesia) Jawa Timur Asosiasi Pusat studi Wanita/ Gender dan Anak Indonesia (ASWGI)

Anggota Ketua Pengurus Anggota Majelis

Ketlla Umum

KEGIATAN PENELITIAN Tahun

0

2000-2010

2009

2013 sekarang

KEGIATAN ORGANISASI

Jenis/ Nama Organisasi

JabatanJ jel\iang Keanggotaan Anggota

Judul Penelitian Peran Perempuan dalam Keluarga Migran Madura di Kota Surabaya

Jabat8nl Jel\iang Penelitian Ketua Peneliti

sumber Dana DJKTI Kemdikbud

ｾ＠

37

PIDATO

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

Tabun

Jndul Penelitian

Jabatanl Jenjang Penelitian

1988

Pekerja Perempuan di Pabrik (Studi Sosiologis di Kawasan Surabaya Industrial Estate)

Ketua Peneliti

1989

Sektor Informal sebagai alternatif Lapangan Kerja bagi Perempuan di Kota Surabaya

Ketua Peneliti

Peran Perempuan dalam Sektor Pasar Tradisional di Kabupaten Pasuruan

Ketua Peneliti

Peran Bidan Desa dalam Kesehatan

Ketua

1994

1995

Sumber Dana DIKTIKemdikbud

1996

1996

Perempuan Pekerja Sektor Non-Pertanian di Kabupaten Sidoaljo

Ketua Peneliti

1997

Profil dan Peranan Perempuan di Kabupaten Mojokerto

Ketua Peneliti

1997

Profil dan Peranan Perempuan di Kabupaten Sumenep

Ketua Peneliti

DIKTIKemdikbud

DIKTIKemdikbud 1998

Ketua Peneliti

'Community Support Ketua System' bagi Wanita Peneliti Pekerja di Jawa Timur Kajian Program 'Safe Motherhood' di J awa Timur

Profil dan Peranan Perempuan di Kabupaten Sidoaljo

1998

Peneliti

Anggota Peneliti

DIKTIKemdikbud BKKBN pus at

Judul Penelitian

1997

DIKTIKemdikbud

Reproduksi Perempuan di Prov Jawa Timur 1996

Tahun

JabatanJ Jenjang Penelitian

1999

UNICEF

Ketua Studi Aktua lisasi Peneliti Program Pembangunan Berbasis Kesetaraan Gender di Kota Surabaya Ketua Studi Aktualisasi peneliti Program P embangunan Berbasis Kesetaraan Gender di Kab. Gresik Ketua Mekanisme peneliti Perencanaan Sosial di Kabupaten Sidoarjo

Sumber

Dana Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo Pemerintah Daerah Kabupaten Mojokerto Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep Pemerintah Kotamadya Surabaya

Kabupaten Daerah Gresik

Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo

39

38 PIDATO

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

Tahun

1999

Judul Penelitian

Jabatan/ Jenjang Penelitian

Sumber Dana

Program Pemberdayaan Perempuan dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga di Kota Surabaya Peran Perempuan dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga di Kab. Mojokerto Perlindungan Hukum bagi Tenaga Kerja Perempuan di Jawa Timur

Ketua Peneliti

Pemerinta h Daerah Kabupaten Mojokerto

Ketua Peneliti

Balitbangda Provo J awa Timur

2001

Sistem ljon pada Pekerja Seks Anak di Jawa Timur

Ketua PeneIiti

2001

Perempuan dan Ketua Pemanfaatan dalam Peneliti Bisnis Media di lndone

2002

Kajian Pengembangan Ketua Kelembaga an PeneIiti Perlindungan Perempuan dan Anak di Indonesia

2001

2001

Ketua Peneliti

Pemerintah Kotamadya Surabaya

Tahun

Judul Penelitian

Jabatan/ Jenjang Penelitian

Swnber Dana

2002

Kajian Pemberdayaan lnstitu sional dan Perlindungan Anak di Pedesaan J awa Timur

Ketua Peneliti

Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan R.I

2003

Survey Profil Gender di Jawa Timur

Ketua Peneliti

2003

Studi Analisis Kebijakan Berwawasan Gender da la m Rangka Penyusunan Kebijakan Pendidikan Berwawasan Gender Studi lmplementasi Model Pembangunan Berperspektif Gender di Kabupaten Sidoaljo

Ketua Peneliti

Bappeda Pemprov Jatim Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan RI

Ketua Peneliti

LPPMUnair dan pemda Kab Sidoarjo

2004

Dikti-Lemlit Unair

2005 Kementeria n Negara Pemberdayaan Perempuan R.I Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan R.I

Ketua Ideologi Patriarki Peneliti dalam Media Sebagai Ruang Publik : Analis is Terhadap Narasumber Perempuan Dalam PeIiputan Berita Pilkadal Surabaya

DIPA Universitas Airlangga

41

40 PIDATO

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

Tahun 2006

2006

2006

JuduI Penelitian Studi Aksi Perencanaan dan Strategi Pengarusutamaan Gender di Kabupaten Sidoarjo

Jabatan/ Sumber Jenjang Dana Penelitian Ketua LPPM Peneliti Unair dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo

Profil Statistik Gender dalam Upaya Mendukung Pembangunan Pemberdayaan Perempuan di Kota Surabaya

Ketua Peneliti

LPPM Unair dan Pemerintah Kota Surabaya

Dampak Globalisasi Terhadap Relasi

Ketua Peneliti

Kementerian Pemberdayaan Perempuan R.I

Gender dan Struktur Keluarga Pekerja Migran Perempuan di Jawa Timur 2006

Profil Anak Merokok : Studi untuk Perlindungan Anak di Kota Surabaya

Ketua Peneliti

LPPM Unair dan Pemerintah Kota Surabaya

Tahun

Sumber Dana

2006

Profil Statistik Gender dalam Upaya Mendukung Pembangunan Pemberdayaan Perempuan Kota Surabaya Tahun 2006

Ketua Peneliti

BPM&KB Pemerintah Kota Surabaya

2008

Studi Operasional Kota Layak Anak di Kabupaten Sidoarjo

Ketua Peneliti

2008

Ketua Studi Aksi Peneliti Pengarusutamaan Anak dala m Program Pembangunan di Jawa Timur

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak R.I Kementerian Pemberdayaan Perempuan

2009

42 PIDATO

Judul Penelitian

Jabatan! Jenjang Penelitian

Studi Evaluasi Sistem Putting-Out dalam Jaringan Kerja Industri Di Jawa Timur

Ketua Peneliti

dan perlindungan Anak Perempuan R.I Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak R.I

-

43 PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

Tabun

Judul Pene1itian

Jabatan/ Jenjang Penelitian

Sumber Dana

2009

Studi Operasional Anggota Segregasi Kerja dan Peneliti Perlindungan Kerja Pada Industri Rokok di Kabupaten Sidoarjo

LPPM dan Pemkab Sidoarjo

2009

Mekanisme Survival dan Pemberdayaan Perempuan Miskin di Daerah Eksplorasi Migas Provinsi Jawa Timur

Dikti Stranas Kemendikbud

2012

2013

Ketua Peneliti

Kajian Keluarga Ketua Miskin dan Perangkap Peneliti Kemiskinan di Perkotaan (Studi di Wilayah Kota Surabaya) Strategi Pengarusutamaan Gender dan Model Pemberdayaan Perempuan pada Industri Kecil

Ketua Peneliti

Tahun 2014

2015

Ketua Strategi Peneliti Mempertahankan Hidup Keluarga TKW di Kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulung Agung, Provinsi Jawa Timur Ketua Kajian Mekanisme Peneliti Pertahanan Hidup Keluarga Perempuan Pekerja Migran Luar Negeri (TKW) di Provinsi Jawa Timur (Tahun 1)

RKATFISIP UNAIR 2015

Dikti-DIPA UNAIR

Judul Penelitian

r-

2016

Rumahan di Provinsi Jawa Timur

Perkawinan Usia Dini pad a Anak Perempuan di Madura: Kajian Diskursus Sosial Berperspektif Gender Sunat Pada Anak Perempuan (Khifadz) da n Perlindungan Anak Perempuan di Indonesia

'----

44 PIDATO

Jabatan! Jenjang Penelitian

Ketua Peneliti

Tim Peneliti

Sumber Dana Dikti-DIPA UNAIR

Dikti-DIPA UNAIR

RKATFISIP UNAIR

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia

-

45 PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

Tahun

Judui Penelitian

Jabatanl Jenjang Penelitian

Sumber Dana

Tahun

2016

Perempuan dan Segregasi Kerja dalam Industri Kecil Rumahan di Provinsi Jawa Timur

Ketua Peneliti

RKAT Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univ, Airlangga

2016

Kajian Mekanisme Pertahanan Hidup Keluarga Perempuan Pekerja Migran Luar Negeri (TKW) di Provinsi Jawa Timur (Tahun 2)

Ketua Peneliti

Kementrian Riset dan TeknologiDIKTI-PUPT Universitas Airlangga

Praktek Pernikahan Dini Anak Perempuan dalam Komunitas Miskin di Provinsi Jawa Timur

Ketua Peneliti

2017

2017

46 PIDATO

Relasi Kuasa BerbaSis Gender dalam Pei'kawinan Anak Perempuan di Jawa Timur

Ketua Peneliti

2017

-

Kementrian Riset da n TeknologiDIKTI-PUPT Universitas Airlangga RKAT Faku ltas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Univ, Airlangga

-

Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan dan Strategi Pengarusutamaan Gender (PUG) pada Industri Rumahan Batik Tradisional untuk Peningkatan Daya Saing di Era Globalisasi

Ketua Peneliti

Sumber Dana Kementrian Riset dan TeknologiDIKTIINSINAS

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

ｾ ｯ＠ 1

Tahun 1996

I-

2

"-

3

t-4

-

Judul Penelitian

JabatanJ Jenjang Penelitian

ｾ＠ '----

1998

2000

d Masyarakat Judui Pengabdian Kepa a Anggota Tim Ahli Pokja Pengarusutamaan Gender di Pendidikan Dasar pada RI "k dan Kebudayaan Kementerian Pendldl an Anggota Tim Pem'I al'P I' ogram Safe , CEF di Indonesia , Motherhood UN! ublik Indonesia Anggota Delegasi Negara Rep PBB Special (DELRl) dalam Sidang Umum Session on Women d'I New York, Negara

Amerika Narasumber Pelatl'h an Partisipasi , ' , 'k bagi OrgamS aSI sekarang Perempuan dalam Pohtl d' J a Timur Perempuan I aw I 'p nelitian 'I Metodo Ogl e 1999 _ Narasumber Pelatl Ian , T'mur seka rang Sosial bagi Guru-GUl,u SMA dl Jawa I 1998 _

47 PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

Tahun

No 7

8

Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

2002-2010 Pendiri dan Pengurus Pusat Perllindungan Perempuan dan Anak (P3A) Kabupaten Sidoarjo 2004- Narasumber Metodologi Penelitian sekarang Berperspektif Gender

Judul Artikel Ilmiah

1.

2.

Kemiskinan di Perkotaan dan Peran Perempuan Wanita Pekerja di Pasar Tradisional

Volume/Nomorl

Tahun

Ideologi Patriarki dalam Media Sebagai Ruang Publik Analisis Terhadap Narasumber Perempuan dalam Peliputan Berita Pilkada Surabaya

48

PIDATO

Jurnal Penelitian Dinamiha Sosial

Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik

TahunXXII, Nomor 4 Oktober -Desember 2009

6.

Diskriminasi Gender pada Pekerja Anak Perempuan

Vol. 6 No . 1 Maret Jurnal Sosiologi 2011, ISSN : 1858- Dialektika 0890

7.

Ａｬ｜ｴｉＧｾＢａｒ＠

Nama Jurnal

Perempuan Miskin dan Makna Sosial Kemiskinan

Nama Jurnal

Vol. 1. Tahun 1998 Kesra, Jurnal Pembangunan Propinsi Jawa Timur Tahun IX, No. Jurnal 03-04 Masyaralwt,

Vol. 7 Nomor 2 Agustus 2008

Tabun

5.

Jurnal Masyarakat Kebudayaan & Politih

Segregasi Kerja Jurnal Sosiologi Vol. 6 No.2 Berbasis Gender Dialehtiha November 2011 (Kajian Isu Gender ISSN : 1858-0890 dal am Industri Rokok)

Kebudayaan dan Politil, 3.

Volume/Nomorl

4. Wanita di Sektor Tahun VII, No. Industri Perbankan 01-02 di Surabaya

ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL

No

Judul Artikel IImiah

No

ILMIAH (ORAL PRESENTATION & r- OCEEDINGS)

No. t-1

5 TAHUN TERAKHIR

Nama Temu Ihniah/Seminar Engendering Citizenship in Asia

'-------PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

Judul Artikel Ilmiab Women in Small Home-Based Indu stry in East Java: A Study of Social Networks and Strategy

Waktudan Tempat ThangLong University, Hanoi, Vietnam (01- 03 December 2016)

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

No. 2

3

Nama Temu I1miah/Seminar International Conference On Contemporary Social and Political Affair Faculty of Social and Political Science Universitas Airlangga Sustainable Development Goals dan Implementasinya dalam 3-Ends. Penghapusan Kekerasan, Penghapusan Tracfiking dan Pemberdayaan Ekonomi

Judul Artikel I1miah S ocial Transformation and Gender Realations in the Village of International Women Migrant Workers in Indonesia

Waktudan Tempat Universitas Airlangga 15-16 November 2016

Mekanisme Pertahanan Hidup Keluarga Perempuan Pekelja Migran Luar Negeri (TKW) di Provinsi Jawa Timur

Hotel Swarna Dwipa, Palembang, 24-26 Agustus 2016

l.

Tahun JudulBuku 1995 Penelitian Kualitatif : Suatu Pengantar (Penulis Bab)

Tahun

2.

1996

Wa nita dari Subordin a si da n Airlangga Marg in a lisa s i Menuju Ke U n iver sity Press Pemberdayaan (Editor da n Penulis)

3.

2005

Potret kesadara n Gender Ora n g Med ia (Penulis da n Editor)

Lutfan sah Mediat a ma

2006

Kajia n Gender Pengelolaa n

SIC

r-

4.

Penerbit Airla ngga University Press

Penerbi t

JudulBuku

Da n a Sos ia l Bag i P er empua n Di Ka bupaten S idoa rjo (Penuli s da n Editor)

ｾ＠

2006

6- r--2007

PENULISAN BUKU No

No

I?:-1-2007 18:- ---2008 '-----

Kajia n Gender P en gelolaa n SIC Da n a Sos ia l Bagi Perempu a n di Ka bupaten S idoarjo (Penulis da n Editor) Ketimpa n gan Gender dan Ketida kberdayaa n Per empua n M is kin

In sa n Cendekia

Perkotaa n (Penuli s Tunggall D . K . Ullia el"ja P erempua n (PenuIis dan Editor) K .. aJla n P engemban gan Kon sep Pengaru suta maa n B a k An a k (Penulis/E cli tor)

Gra ha Ilmu Aditya Media

50

PIDATO

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

51 Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

No 9.

7.

Tahun JudulBuku 2008 Ketimpangan Gender

2009

8.

20 09

9.

2010

10.

11.

2010

2011

No

Penerbit

Tahun JudulBuku 12. 2012 Mekanisme Survival dan

lnsan Cendekia

dan Ketidakberdayaan Perempuan Miskin Perkotaan (Penulis Tunggall Pemberdayaan Perempuan, Lutfansah Kemiskinan, Politik dan Mediatama Ancaman Tindak Kekerasan (Penulis dan Editor) Kajian lmplementasi Kota SIC Layak Anak di Kabupaten Sidoarjo (Penu lis dan Editor) Profil Perempuan dan Aditya Media Strategi Pemberdayaan dalamPembangunan (Bunga Rampai Studi Empiris di Jawa Timur)(Penulis dan Editor) Perempuan dalam Sistem Kerja "Putting Out' (Penulis Tunggal)

Ad itya Media

Pemberdayaan Perempuan Miskin (Kajian Isu-isu Genderdi Daerah Eksplorasi Migas di J ati m)(Penulis dan Editor)

13.

2013

Kajian Keluarga Miskin dan Perangkap Kemiskinan Di Perkotaa n (Penulis dan Editor)

Insa n Cendekia

I{EGlATAN KEMAHASISWAAN r--

'rahun

Jenis/Nama Kegiatan 7--8 Scientific Writing Agustus Competition Th. 2001

'-----

lnsan Cendekia

Peran Perempuan dan Aditya Media Strategi Pengarus-utamaan Gender dalam Pembangunan (Bunga Rampai Studi Empiris di Jawa Timur) (Penulis dan Editor)

Penerbit

ｾ＠

6--10

lvI aret

ｾ＠

20 02

Peran Tim Juri

Temp at Universitas Airlangga

A.irlangga University, 2001 Field ofIPA / IPS and Education National Student Scientific Weeh (Pirnnas) XV

Pembimbing Surabaya

The 2010 National Model UnL't ed N,atLons . Conference

Facu lty Advisor

5--12

lvI aret 2010

New York, Amerika

52

PIDATO

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

53

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

No 7

8

Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat 2002-2010 Pendiri dan Pengurus Pusat Perllindungan Perempuan dan Anak (P3A) Kabupaten Sidoarjo 2004- Narasumber Metodologi Penelitian sekarang Berperspektif Gender

ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL No 1.

2.

3.

Judul Artikel IImiah Kemiskinan di Perkotaan dan Peran Perempuan Wanita Pekerja di Pasar Tradisional

Ideologi Patriarki dalam Media Sebagai Ruang Publik Analisis Terhadap Narasumber Perempuan dalam Peliputan Berita Pilkada Surabaya

Volume/Nomor/ Tahun

Vol. 7 Nomor 2 Agustus 2008

Jurnal Penelitian Dinamilw Sosial

Jurnal Masyarakat, Keblldayaan dan Politik

5.

Perempuan Miskin dan Makna Sosial Kemiskinan

Jurnal Masyarakat Keblldayaan & Politih

Tahun XXII, NomoI' 4 Oktober -Desember 2009

r-

ｾ＠

Nama Jurnal

Wan ita di Sektor Tahun VII, No. Industri Perbankan 01-02 di Surabaya

6. Diskriminasi Gender pada Pekelja Anak Perempuan

Vol. 6 No.1 Maret Jurnal Sosiologi 2011, ISSN : 1858- Dialehtika 0890

Segregasi Kerja Jurnal Sosiologi Vol. 6 No . 2 Berbasis Gender Dialektika November 2011 (Kajian Isu Gender ISSN : 1858-0890 dalam Industri ______ ｾｯｫ＠ )

Ｑ＾ｾｏｃ＠

ｓｾｉｎ＠

AR ILMIAH (ORAL PRESENTATION & lElEDINOS) 5 TAH UNTERA KHIR

r---No.

Nama Temu

Ｏ ｓ･ｭｩｮ｡ｲ＠ h-- ｾｨｮｩ｡ Engendering

Citizenship in Asia

48

Volume/Nomorl Tahun

4.

Nama Jurnal

Vol. 1. Tahun 1998 Kesra, Jurnal Pembangllnan Propinsi Jawa Timur Tahun IX, No. Jurnal 03-04 Masyarakat, Keblldayaan dan Politik

Judul Artikel IImiah

No

ｾ＠

Judul Artikel I1miah

Women in Small Home-Based Indllstry in East Java: A Stlldy of Social Networhs and Strategy

Waktudan Tempat ThangLong University, Hanoi, Vietnam (01 - 03 December 2016)

49 PIDATO

PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN GERAKAN SOSIAL DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER

Prof. Dr. Emy Susanti, Dra., M.A.

IR- Perpustakaan Universitas Airlangga

PENGHARGAAN YANG PERNAH DIRAIH No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

1

Dosen Teladan II (diserahkan oleh Rektor Universitas Airlangga)

SKRektor Universitas Airlangga

1994

2

Manggala Karya Kencana (diserahkan oleh Kepala BKKBN RI)

Sertifikat BKKBNNo. 167/KT.103/ B2/2003

2003

3

Satyalancana Wira Karya (diserahkan oleh Presiden RI)

2004

4

SK. Presiden RI No.039/TK/ Tahun 2004 Sertifikat

Satyalancana Karya Satya Keppres RI No. 20 Tahun (diserahkan 033/TK/Tahun oleh Rektor Universitas 2009 Piagam Airlangga) Penghargaan Satyalancana Karya Satya Keppres RI No. 30 Tahun (diserahkan oleh 30 /TK/Tahun Presiden RI) 2015 Piagam Penghargaan

5.

2009

2015

54 PIDATO PEREMPUAN,RELASI KUASA DAN Prof. Dr. Emy Susanti, GERAKAN SOSIALDra., M.A. DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI GENDER