PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 2013
DES 2013
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 2013
TIM
PENULIS Pengarah
Endah Murniningtyas Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Bappenas
Penanggung Jawab
Wahyuningsih Darajati Direktur Lingkungan Hidup, Bappenas
Editor
Syamsidar Thamrin, Atjeng Kadaryana, Budhi Setiawan, Muchamad Muchtar
Kelompok Bidang Berbasis Lahan Ai Dairiah, Andree Ekadinata, Anggri Hervani, Anna Tosiani, Ariwibowo, Degi Harja, Fahmuddin Agus, Febyana Suryaningrum, Feri Johana, I. Wayan Susi Dharmawan, Iman Santosa, Maswar Basri, Miranti Ariani, Prihasto Setyanto, Putra Agung, Sonya Dewi, Virni Budi Arifanti, Yuliana C. Wulan.
Penulis*
Kelompok Bidang Berbasis Energi Achmad Zacky Ambadar, Agung Feinnudin, Agustina Martha Kimberly, Devin Maeztri, Erick Hutrindo, Ezrom Tapparan, Fitria Firman, Gitafajar Saptyani, Gita Lestari, Harris, Imam Hambali, Indira Darmoyono, Karlo Manik, Kunaefi, M. Nanang Prayudyanto, Saifuddin Suaib, Trita Katriana. Bidang Limbah Badariah Yosiyana, Dida Migfar, Febrian Hadinata, Gan Gan Dirgantara, Kati Andraini Darto, R.M. Rangga Rajasa Akib. Tim Pendukung Teknis Altami Chrysan Arasty, Aries Kusumawanto, Asclepias Rachmi, Citara Nayla Iqbal, Damantoro, Dwiyanti Arimbi Jinca, Mulkan A. Gani, Shinta Sirait, Zamsyar Giendhra Fad, Soeharwinto. Tim Administrasi Harliana, Lestira Wattimena, Septy Haryanny, Tanti Hariyanti. *berdasarkan abjad
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
iii
UCAPAN
TERIMA KASIH Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh staf di Kedeputian Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Kementerian PPN/Bappenas atas bantuan fasilitasi teknis dalam penyusunan Petunjuk Teknis ini. Penyusunan Petunjuk Teknis Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan (PEP) Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK) ini didukung oleh Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) melalui Program Advis Kebijakan Untuk Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim (PAKLIM). Dukungan tersebut sangat dihargai. Proses penyusunan Petunjuk Teknis ini tidak terlepas dari dukungan kemitraan berbagai institusi yang terjalin dengan sangat baik disertai dedikasi yang tinggi dari pihak-pihak berikut: 1. Kementerian Dalam Negeri 2. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 3. Kementerian Kehutanan 4. Kementerian Keuangan 5. Kementerian Lingkungan Hidup 6. Kementerian Perhubungan 7. Kementerian Pekerjaan Umum 8. Kementerian Perindustrian 9. Kementerian Pertanian 10. GIZ Transport and Climate Change 11. ICCTF 12. ICED/USAID 13. ICRAF (World Agroforestry) 14. JICA Terima kasih yang setinggi-tingginya juga disampaikan kepada seluruh pihak dan peserta lokakarya pembahasan penyusunan Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis PEP RAD-GRK yang telah banyak memberikan masukan-masukan dalam penyempurnaan Petunjuk Teknis ini.
iv
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
DAFTAR ISI
Tim Penulis Ucapan Terima Kasih Daftar Isi Daftar Lembar Isian Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Singkatan dan Istilah
iii iv v vii viii ix x
BAB 1 PENDAHULUAN
1
BAB 2 Petunjuk Teknis Kelompok Bidang Berbasis Lahan
5
1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Ruang Lingkup 1.4 Pengertian
1 2 2 2
2.1 Bidang Pertanian 2.1.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Pertanian 2.1.2 Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian 2.1.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Pertanian 2.2 Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut 2.2.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut 2.2.2 Lembar Pendukung Perhitungan Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut 2.2.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut
37
BAB 3 Petunjuk Teknis Kelompok Bidang Berbasis Energi
61
3.1 Bidang Energi 3.1.1 Lembar Kegiatan Inti bidang Energi 3.1.2 Lembar Perhitungan Penurunan Emisi GRK Bidang Energi 3.1.3 Lembar Kegiatan Pendukung bidang Energi
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
9 9 9 10 36 36 37
61 61 63 63
v
3.2 Bidang Transportasi 3.2.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Transportasi 3.2.2 Lembar Perhitungan Emisi GRK Bidang Transportasi 3.2.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Transportasi 3.2.4 Lembar Perhitungan Emisi Bidang Transportasi
75 75 76 78 82
BAB 4 Petunjuk Teknis Bidang Pengelolaan Limbah
97
4.1 Sub Bidang Limbah Padat Domestik 4.2 Sub Bidang Limbah Cair Domestik
Daftar Pustaka
vi
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
97 116
130
DAFTAR LEMBAR ISIAN LEMBAR 2.1.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Pertanian 11 LEMBAR 2.1.2a Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian Kategori Sistem Pemupukan 14 LEMBAR 2.1.2b Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian Kategori Pengelolaan Sawah 20 LEMBAR 2.1.2c Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian Kategori Peternakan 25 LEMBAR 2.1.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Pertanian 29 LEMBAR 2.2.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut 38 LEMBAR 2.2.2a Lembar Perhitungan Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Mineral 42 LEMBAR 2.2.2b Lembar Perhitungan Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Gambut 48 LEMBAR 2.2.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut 58 LEMBAR 3.1.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Energi 64 LEMBAR 3.1.2 Lembar Perhitungan Emisi Bidang Energi 67 LEMBAR 3.1.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Energi 72 LEMBAR 3.2.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Transportasi 79 LEMBAR 3.2.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Transportasi 94 LEMBAR 4.1.1 Lembar Kegiatan Inti Sub-Bidang Limbah Padat Domestik 100 LEMBAR 4.1.2 Lembar Kegiatan Pendukung Sub-Bidang Limbah Padat Domestik 104 LEMBAR 4.1.3 Lembar Inventarisasi GRK Kabupaten/KotaSub-Bidang Limbah Padat Domestik 106 LEMBAR 4.1.4 Lembar Inventarisasi GRK Provinsi Sub-Bidang Limbah Padat Domestik 111 LEMBAR 4.1.5 Lembar Inventarisasi GRK Nasional Sub-Bidang Limbah Padat Domestik 114 LEMBAR 4.2.1 Lembar Kegiatan Inti Sub-Bidang Limbah Cair Domestik 117 LEMBAR 4.2.2 Lembar Kegiatan Pendukung Sub-Bidang Limbah Cair Domestik 121 LEMBAR 4.2.3 Lembar Inventarisasi GRK Kabupaten/Kota Sub-Bidang Limbah Cair Domestik 124 LEMBAR 4.2.4 Lembar Inventarisasi GRK Provinsi Sub-Bidang Limbah Cair Domestik 126 LEMBAR 4.2.5 Lembar Inventarisasi GRK Nasional Sub-Bidang Limbah Cair Domestik 128
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
vii
DAFTAR TABEL Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6
Contoh Kegiatan dalam Kelompok Aktivitas Pemupukan 18 Contoh Kegiatan dalam Kategori Pengelolaan Sawah 24 Contoh Kegiatan dalam Kelompok Kegiatan Pengelolaan Ternak 28 Faktor Koreksi (CF) untuk Berbagai Perlakuan Air di Indonesia 32 Tabel Default Faktor Skala Emisi CH4 untuk Regim Air Sebelum Periode Penanaman 32 Default Faktor Konversi untuk Penggunaan Berbagai Jenis Bahan Organik 32 Tabel 7 Faktor Koreksi (CF) dari Berbagai Varietas Padi Sawah di Indonesia 33 Tabel 8 Faktor Koreksi (CF) untuk Berbagai Varietas Padi Pasang Surut di Indonesia 33 Tabel 9 Default Faktor Emisi N2O dari Tanah yang Dikelola 34 Tabel 10 Default Faktor Emisi N2O Secara Tidak Langsung dari Volatilisasi dan Pencucian 34 Tabel 11 Faktor Emisi dari Pemberian Amelioran di Tanah Gambut yang Disawahkan 34 Tabel 12 Faktor Emisi Tanah Gambut dengan Penggunaan Lahan Kelapa Sawit 35 Tabel 13 Faktor Emisi CH4 dari Fermentasi Enterik 35 Tabel 14 Faktor Emisi CH4dari Pengelolaan Kotoran Ternak 35 Tabel 15 Faktor Emisi N2O Langsung dan Tidak Langsung dari Kotoran Ternak di Indonesia 35 Tabel 16 Stok Karbon Per Jenis Penutupan Lahan 53 Tabel 17 Faktor Emisi dari Dekomposisi Gambut 54 Tabel 18a Faktor emisi gambut pada berbagai kelas penutupan dan perubahan penutupan lahan (t CO2-e/(ha/year)) 55 Tabel 18b Tipe penutupan hutan dan lahan berdasarkan klasifikasi Ditjen Planologi Kehutanan. 57
viii
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Konsumsi bahan bakar tiap jenis kendaraan perkilometer
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
77
ix
DAFTAR ISTILAH APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBD-K : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah – Kota/Kabupaten APBD-P : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah – Provinsi APL : Areal Penggunaan Lain Bappenas : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BAU : Business As Usual (kondisi tanpa adanya rencana aksi) BBM : Bahan Bakar Minyak BLH : Badan Lingkungan Hidup BPS : Badan Pusat Statistik BRT : Bus Rapid Transit C dari Biomassa : Carbon dari Biomassa CF : Correction Factor CFL : Compact Fluorescent Lamp DAS : Daerah Aliran Sungai DBH : Diameter at Breast Height (Diameter pohon setinggi dada) DED : Detailed Engineering Design DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran DIPDA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Daerah EF : Emission Factor EBT : Energi Baru dan Terbarukan EBTKE : Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi ESDM : Energi dan Sumber Daya Mineral Gg : Giga gram = 1.000.000.000 gram GRK : Gas Rumah Kaca HD : Hutan Desa HPT : Hutan Produksi Terbatas HKm : Hutan Kemasyarakatan HR : Hutan Rakyat HTI : Hutan Tanaman Industri HTR : Hutan Tanaman Rakyat IKK : Indeks Kinerja Keluaran IPAL : Instalasi Pengolahan Air Limbah IPCC : Intergovernmental Panel on Climate Change IPCC GL : Intergovernmental Panel on Climate Change Guidelines for National Green House Gas Inventories ITS : Intelligent Transport System
x
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
KLHS KPH KSN LED LPJ LPG MCK MRV Mw MwH NAMA NMT PCK PEP PHLN PJU PLN PLTB PLTM PLTMH PLTS PP PPCK PTT RAN-GRK RAD-GRK REDD+
RIL RTR RTRW SDH SF SITT SLPTT SRI TIC UPPO VTPI
: Kajian Lingkungan Hidup Strategis : Kesatuan Pengelolaan Hutan : Kawasan Strategis Nasional : Light Emitting Diode : Laporan Pertanggung Jawaban : Liquid Petroleum Gas : Mandi Cuci Kakus : Measurement, Reporting, and Verification : Mega Watt : Mega Watt hour : Nationally Appropriate Mitigation Action : Non-motorised transport : Peningkatan Cadangan Karbon : Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan : Pinjaman dan Hibah Luar Negeri : Penerangan Jalan Umum : Perusahaan Listrik Negara : Pembangkit Listrik Tenaga Bayu : Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro : Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro : Pembangkit Listrik Tenaga Surya : Peraturan Pemerintah : Penghindaran Penurunan Cadangan Karbon : Pengelolaan Tanaman Terpadu : Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca : Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca : Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation, conservation of forests, carbon stock, sustainable management of forest, and enhancement of forest carbon stocks : Reduced Impact Logging : Rencana Tata Ruang : Rencana Tata Ruang Wilayah : Sumber Daya Hutan : Scaling Factor : Sistem Integrasi Tanaman dan Ternak : Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu : System of Rice Intensification : Traffic Impact Control : Unit Pengolahan Pupuk Organik : Victoria Transport Policy Institute
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Implementasi Rencana Aksi Nasional dan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK dan RAD-GRK) yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan daerah merupakan faktor yang sangat penting guna mewujudkan target penurunan emisi GRK Indonesia pada tahun 2020. Efektivitas implementasi tersebut perlu didukung denganpemantauan, evaluasi dan pelaporan (PEP) guna meningkatkan kinerja berbagai aksi mitigasi emisi GRK secara berkelanjutan. Dalam rangka menjamin pelaksanaan PEP yang konsisten dan berkualitas diperlukan petunjuk teknis yang diharapkan dapat digunakan oleh seluruh pemangku kepentingan terkait baik di tingkat nasional maupun daerah sesuai dengan kewenangannya. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Pedoman Umum pelaksanaan PEP RAN/RAD-GRK, Petunjuk Teknis PEP Pelaksanaan RAD-GRK ini merupakan instrumen untuk mengetahui pencapaian pelaksanaan kegiatan-kegiatan mitigasi dan mengukur penurunan emisinya.Untuk mewadahi seluruh kategori kegiatan dalam RAD-GRK, Petunjuk Teknis ini dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu: 1) kelompok bidang berbasis lahan yang meliputi pertanian, kehutanan dan lahan gambut, 2) kelompok bidang berbasis energi yang meliputi energi, transportasi dan industri, 3) bidang pengelolaan limbah.
1. Dapat dikaji ulang sesuai kebutuhan
Secara rinci Petunjuk Teknis ini memuat langkah-langkah yang dapat digunakan untuk mengukur pencapaian hasil dan sasaran yang ditetapkan pada tahap perencanaan. Pencapaian hasil tersebut memberikan gambaran penurunan emisi GRK berdasarkan dokumen RADGRK sesuai dengan sumber-sumber emisi yang telah dihitung dalam BAU Baseline RADGRK berdasarkan base year 20101. Selain itu dapat PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
1
dikaji pula berbagai permasalahan yang muncul serta upaya untuk mengatasinya sehingga kinerja aksi mitigasi dapat ditingkatkan pada tahun-tahun selanjutnya.
1.2 Tujuan Tujuan dari Petunjuk Teknis ini adalah: (1) Memberikan acuan khususnya bagi Pemerintah Daerah dan pihak terkait lainnya untuk mengidentifikasi dan mengumpulkan informasi yang terkait dengan implementasi kegiatan dalam RAD-GRK; (2) Memberikan petunjuk pengisian pencapaian aksi mitigasi dan perhitungan penurunan emisi GRK dalam RAD-GRK.
1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup Petunjuk Teknis ini meliputi cara-cara pengisian aksi-aksi mitigasi dan perhitungan penurunan emisi GRK dalam: (1) Kelompok bidang berbasis lahan meliputi bidang pertanian, kehutanan dan lahan gambut; (2) Kelompok bidang berbasis energi meliputi bidang energi, transportasi dan industri, dan (3) Bidang Pengelolaan limbah.
1.4 Pengertian (1) Kegiatan PEP RAD-GRK Kegiatan PEP yang dimaksud yaitu kegiatan memantau, mengevaluasi dan melaporkan pencapaian aksi-aksi mitigasi dan penurunan emisi GRK-nya yang terdapat pada RAD-GRK yang terdiri dari: a) Kegiatan Inti, yaitu aksi-aksi yang berdampak langsung terhadap penurunan dan penyerapan emisi GRK; dan b) Kegiatan Pendukung, yaitu aksi-aksi yang tidak berdampak langsung kepada penurunan emisi GRK tapi mendukung pelaksanaan kegiatan inti atau prasyarat untuk pelaksanaan kegiatan inti. (2) Penghitungan emisi GRK Secara umum penghitungan jumlah emisi GRK yang dihasilkan/diturunkan dari setiap aksi mitigasi didapat dari persamaan: PENURUNAN EMISI GRK = DATA AKTIVITAS X FAKTOR EMISI
2
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
dimana: - Data aktivitas merupakan kegiatan-kegiatan pembangunan atau aktivitas manusia yang menghasilkan/menurunkan emisi atau serapan GRK. Dalam kegiatan PEP ini data aktivitas yang dipantau dan dievaluasi didapat dari indikator-indikator kinerja utama/khusus yang berbeda-beda dari kegiatan-kegiatan mitigasi setiap bidang yang terdapat di dalam dokumen RAD-GRK provinsi-provinsi. - Faktor emisi atau serapan GRK menunjukkan besarnya emisi/serapan per satuan unit kegiatan yang dilakukan. Jika tersedia, faktor emisi yang disarankan yaitu faktor emisi lokal yang sesuai dengan situasi setempat sebagai hasil dari beberapa penelitian. Jika belum tersedia, maka disarankan menggunakan faktor emisi lokal untuk daerah lain atau faktor emisi nasional dan regional berdasarkan bidang masing-masing, seperti yang sedang dikembangkan oleh IPCC melalui Basis Data untuk Faktor Emisi (Emission Factor Database). Untuk memudahkan pengisian, faktor emisi setiap bidang akan disajikan pada bab-bab selanjutnya. Jika tidak tersedia maka faktor emisi akan diisi berdasarkan keputusan Kementerian PPN/BAPPENAS bersama Tim Koordinasi Penanganan Perubahan Iklim. (3) Kodifikasi Aksi Mitigasi Untuk memudahkan dalam identifikasi dan penelaahan Aksi Mitigasi khususnya yang tercantum di RAD-GRK dan hubungannya dengan RAN-GRK maka disusun kode aksi-aksi mitigasi. Penulisan kode kualifikasi mengacu pada format kodifikasi berdasarkan kepada Bidang, Kategori Utama, Kategori Kegiatan dalam RAN, Provinsi, Kegiatan RAD seperti diterangkan di bawah ini:
RAD
01
01
01
001
1
2
3
4
5
Rencana Bidang Aksi Daerah
Kategori Nomor Urut Kegiatan Inti Provinsi 1-33 atau Pendukung
Kegiatan mitigasi dalam RAD-GRK Provinsi
Keterangan: 1) Kode Pertama adalah Rencana Aksi Daerah (RAD). 2) Dua Digit Kedua adalah Kategori Bidang, dalam hal ini Kelompok Bidang Berbasis Lahan memiliki Kode 01, Kelompok Bidang Berbasis Energi dengan Kode 02, dan Bidang Pengelolaan Limbah dengan Kode 03. 3) Dua Digit Ketiga adalah Kategori Kegiatan Inti atau Pendukung berdasarkan outcome dari kegiatan RAD-GRK. 4) Dua Digit Keempat menunjukkan urutan provinsi dengan mengikuti urutan berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS). 5) Dua Digit Kelima menunjukkan urutan Kegiatan RAD-GRK di tingkat provinsi.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
3
BAB 2
PETUNJUK TEKNIS KELOMPOK BIDANG BERBASIS LAHAN
Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan (PEP) RAD GRK dalam bidang Kehutanan dan Lahan Gambut dilakukan dalam tiga tahap: 1. Pemantauan Kegiatan RAD GRK; 2. Evaluasi Kegiatan RAD GRK; 3. Pelaporan Kegiatan RAD GRK. Dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Pemantauan Kegiatan RAD GRK yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, bertujuan untuk: a. Memantau Rencana Aksi yang dilaksanakan dalam proses pembangunan daerah pada tahun pelaporan; b. Memantau keluaran/output dari pelaksanaan aksi mitigasi sesuai indikator kinerja utama kegiatan; c. Memantau perubahan data aktivitas dari kegiatan penurunan emisi dalam satuan luas. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap pemantauan: a. Memasukkan daftar rencana aksi penurunan emisi yang telah dilaksanakan dalam pembangunan daerah pada tahun pelaporan. Data kegiatan-kegiatan PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
5
b. c.
d. e.
tersebut dapat diperoleh dari laporan pelaksanaan kegiatan atau laporan tahunan pemerintah daerah maupun stakeholder lainnya (pihak swasta, instansi pusat di daerah, maupun masyarakat); Mengkategorisasikan kegiatan-kegiatan tersebut dalam Kegiatan inti dan Kegiatan Pendukung; Mengkategorisasikan Kegiatan Inti dalam sub kategori: • Kegiatan Inti Kehutanan dalam sub kategori Penghindaran Penurunan Cadangan Karbon (PPCK) dan Peningkatan Cadangan Karbon (PCK); • Kegiatan Inti Pertanian dalam sub Kategori Pemupukan, Pengelolaan Lahan Sawah dan Peternakan. Memasukkan capaian pelaksanaan kegiatan dalam parameter indicator kinerja keluaran; Memasukkan capaian pelaksanaan kegiatan dalam bentuk perubahan data aktivitas yang ditunjukkan dengan perubahan luas data aktivitas per tipe tutupan lahan.
2. Evaluasi Kegiatan RAD GRK yang dilaksanakan bersama antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, bertujuan: a. Mengevaluasi pelaksanaan rencana aksi penurunan emisi GRK dengan parameter angka penurunan emisi/kegiatan; b. Mengevaluasi perubahan data aktivitas per tutupan lahan dalam skala bentang lahan di Provinsi tersebut; c. Mengevaluasi kegiatan RAD GRK yang telah dilaksanakan sebagai rekomendasi perencanaan kegiatan penurunan emisi di tahun berikutnya. Termasuk rasionalisasi atas biaya, ketersediaan sumber daya, keberlanjutan, dll.
Dalam tahap evaluasi, Pemerintah Daerah bertugas menyediakan data aktivitas dalam penurunan emisi GRK yang menggambarkan perubahan luas per aktivitas penurunan gas rumah kaca yang diakibatkan oleh pelaksanaan kegiatan/ investasi anggaran;baik dengan penggunakan anggaran pemerintah maupun stakeholder lain termasuk masyarakat.
Data faktor emisi direkomendasikan oleh pemerintah pusat dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan keilmuan dalam penelitian di bidang karbon di Indonesia dan dunia. Apabila tersedia, pemerintah daerah dapat menggunakan data faktor emisi lokal yang memenuhi persyaratan keilmuan.
Dalam Buku Petunjuk ini, Lembar Perhitungan Kegiatan Inti merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan untuk mengevaluasi capaian penurunan emisi per kegiatan.
6
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
3. Pelaporan Kegiatan RAD GRK, meliputi kegiatan: a. Pelaporan Kegiatan RAD GRK; b. Verifikasi Laporan RAD GRK; c. Revisi Laporan RAD GRK; d. Pengesahan Laporan RAD GRK. Pelaksanaan PEP aksi mitigasi Kelompok Bidang Berbasis Lahan meliputi (1) Bidang Pertanian, dan (2) Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut. Pada bagian ini disediakan Lembar Kegiatan Inti, Lembar Perhitungan Penurunan Emisi GRK dan Lembar Kegiatan Pendukung untuk mengukur capaian aksi-aksi mitigasi di kedua bidang. Kegiatan Inti, yaitu kegiatan-kegiatan yang secara langsung menurunkan emisi GRK, dikelompokkan dan didefinisikan sebagai berikut: 01 Pencegahan Penurunan Cadangan Karbon 02 Peningkatan Cadangan Karbon 03 Pertanian dan Peternakan Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan Definisi dan batasan dalam kelompok kegiatan inti yaitu: 1) Bidang Pertanian terdiri dari 1 kategori kegiatan inti yaitu Pertanian dan Peternakan Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan; yang didefinisikan sebagai kegiatan peningkatan produktivitas pertanian dan peternakan yang sekaligus bertujuan menurunkan emisi; misalnya dengan mengurangi kuantitas pupuk sintetis, penggantian dengan pupuk organik, pengurangan masa penggenangan, penggunaan varietas padi rendah emisi, pengelolaan kotoran, penerapan teknologi budidaya tanaman seperti SLI dan SLPTT serta manajemen pakan ternak. Di dalam kelompok bidang tersebut terdapat aksi-aksi mitigasi di dalam RAD-GRK yang dapat dikelompokkan secara khusus ke dalam kelompok kegiatan: (a) Sistem pemupukan, misalnya pengurangan kuantitas pupuk sintetis, penggantian dengan pupuk organik/hayati, dan penggunaan pupuk berimbang; (b) Pengelolaan sawah, misalnya peningkatan teknik penanaman, penggunaan varietas padi rendah emisi, dan perubahan sistem pengairan/penggenangan; dan (c) Pengelolaan ternak seperti pengelolaan limbah kotoran ternak dan manajemen pakan ternak. 2) Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut memiliki kategori-kategori sebagai berikut: (a) Pencegahan Penurunan Cadangan Karbon, merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mencegah, menghindari dan atau mengurangi penurunan
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
7
cadangan karbon dari tipe tutupan lahan dengan cadangan karbon tinggi ke tutupan lahan dengan cadangan karbon rendah. Contoh kegiatan dalam kelompok kegiatan ini antara lain pengamanan (pencegahan dan penurunan pembalakan liar dan perambahan), pengendalian alih guna lahan (tidak boleh ada pengalihan guna lahan dari stok karbon yang tinggi ke yang lebih rendah), serta perlindungan dan pencegahan kebakaran hutan; dalam konteks menjaga kuantitas dan kualitas tutupan hutannya. Dalam kelompok ini termasuk kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan dan atau memperbaiki sistem tata kelola hutan dan menjaga stabilisasi cadangan karbon; meliputi kegiatan antara lain pengelolaan hutan lestari (RIL di HPH) dan operasionalisasi KPH dengan meningkatkan sistem silvikultur. (b) Peningkatan Cadangan Karbon: merupakan kategori kegiatan yang bertujuan meningkatkan serapan karbon melalui peningkatan kualitas dan kuantitas tegakan. Contoh aksi mitigasi dalam kelompok kegiatan ini antara lain penanaman baik di kawasan hutan maupun di area penggunaan lain, rehabilitasi hutan dan lahan, reklamasi lahan ex-tambang, rehabilitasi mangrove, serta ekstensifikasi/intensifikasi pertanian dari lahan dengan cadangan karbon lebih rendah. Untuk perhitungan penurunan emisi GRK dari setiap aksi mitigasi di bidang Kehutanan dan Lahan Gambut dan Pertanian, terdapat Lembar Perhitungan Penurunan Emisi GRK yang terdiri dari: (a) Kegiatan Inti Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut: I. Lembar Perhitungan Kelompok Kegiatan Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Mineral II. Lembar Perhitungan Kelompok Kegiatan Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Gambut (b) Kegiatan Inti Bidang Pertanian I. Lembar Perhitungan Kelompok Kegiatan Pemupukan II. Lembar Perhitungan Kelompok Kegiatan Pengelolaan Sawah III. Lembar Perhitungan Kelompok Kegiatan Peternakan Kegiatan Pendukung yaitu kegiatan yang tidak secara langsung menurunkan emisi namun merupakan prasyarat kegiatan inti, dibedakan atas 1. Lembar Kegiatan Pendukung bidang kehutanan dan lahan gambut,dan 2. Lembar Kegiatan Pendukung bidang pertanian..
8
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
2.1 Bidang Pertanian 2.1.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Pertanian Lembar Kegiatan Inti Bidang Pertanian digunakan untuk memantau dan mengevaluasi setiap aksi mitigasi bidang pertanian dalam kategori Pertanian dan Peternakan Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan. Kegiatan yang dipantau dan dievaluasi dalam lembar ini adalah kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam kategori kegiatan inti. Lembar ini diisi oleh Pemerintah Provinsi/Pemerintah Kabupaten/Kota berdasarkan kewenangan masing-masing. 2.1.2 Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian Lembar Perhitungan Kegiatan Inti dalam Bidang Pertanian digunakan untuk memantau perubahan data aktivitas dan faktor emisi dalam pelaksanaan aksiaksi mitigasi di bidang pertanian untuk dapat memperhitungkan penurunan emisi GRK sesuai dengan sumber-sumber emisi yang telah dihitung dalam BAU Baseline RAD-GRK. Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian terdiri dari: (a) Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Sistem Pemupukan : digunakan untuk mengukur penurunan emisi dari kegiatan pertanian rendah emisi yang terkait dengan pemupukan dan pengembalian bahan organik ke lahan, baik pada sawah, perkebunan, maupun bentuk aktivitas pertanian lain yang menggunakan pupuk dalam meningkatkan produksi pertanian sekaligus menurunkan emisi; (b) Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Pengelolaan Lahan Sawah : digunakan untuk mengukur penurunan emisi dari kegiatan pertanian rendah emisi yang terkait dengan pengelolaan sawah seperti peningkatan teknik penanaman, penggunaan varietas padi rendah emisi, dan sistem pengairan/penggenangan; (c) Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Pengelolaan Ternak, digunakan untuk mengukur penurunan emisi dari kegiatan peternakan rendah emisi yang terkait dengan seperti pengelolaan kotoran ternak dan manajemen pakan ternak. Box 1 • Kegiatan Pertanian yang terkait dengan perubahan penggunaan lahan seperti misalnya intensifikasi pertanian dengan kebun campuran atau perluasan kebun karet dan coklat pada lahan terlantar, penurunan emisinya dihitung dengan menggunakan LEMBAR 2.2.2a Lembar Perhitungan Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Mineral atau LEMBAR 2.2.2b Lembar Perhitungan Kehutanan dan Alih Guna Lahan pada Lahan Gambut. Namun kegiatan yang dipindah ke tabel sektor kehutanan hanya kegiatan PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
9
yang berakibat pada perubahan cadangan C dalam tanaman (above ground). Sementara untuk aspek manajemen, misal penggunaan pupuk masih masuk di tabel pertanian (lihat poin (a), halaman 9 baris 19).
2.1.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Pertanian Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Pertanian digunakan untuk memantau dan mengevaluasi setiap kegiatan mitigasi yang termasuk dalam kategori kegiatan pendukung, yaitu kegiatan yang merupakan enabling condition atau prasyarat pendukung dari kegiatan inti atau diprediksi dapat menurunkan emisi secara tidak langsung.
10
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
11
:
Pemerintah Daerah
1
Kode
Pemerintah Provinsi
2a
RAD
Aksi Mitigasi/Kegiatan Inti (2)
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
PERTANIAN
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
:
:
2b
LPJ
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
LEMBAR 2.1.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Pertanian
3a
RAD
Lokasi (3)
3b
LPJ
4a1
Jumlah
RAD (4a)
4a2
Unit
Target (4)
4b1
Jumlah
LPJ (4b)
4b2
Unit
5a
Awal
5b
Akhir
Periode Pelaksanaan RAN/RAD - GRK (5)
Pemerintah Daerah
Pemerintah Provinsi
Pemerintah Pusat
APBD-P
6b
APBN
6a
APBD-K
6c
PHLN
6d
Swasta
6e
6f
Jumlah
Rencana Alokasi Anggara Berdasarkan Sumber (juta Rupiah) (6)
:
PELAPOR :
:
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
Realisasi Penyerapan Dana Berdasarkan Sumber (juta Rupiah) (7)
7a
APBN
:
7b
APBD-P
TAHUN
7c
APBD-K
KATEGORI :
7d
PHLN
PERTANIAN
7e
Swasta
:
7f
Jumlah
BIDANG
Indikator Kinerja Keluaran (8)
8a
Narasi
LEMBAR 2.1.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Pertanian (Lanjutan)
8b
Jumlah
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
8c
Unit Satuan
12 9
Realisasi Kegiatan (%)
10a
RAD
10b
LPJ
Pelaksana Kegiatan (10)
11
Emisi BAU (tCO2eq)
12
13
14
15
Emisi GRK Penurunan dengan Emisi Aksi Co-Benefit Keterangan Aktual Mitigasi (tCO2eq) (tCO2eq)
Petunjuk Pengisian LEMBAR 2.1.1 Lembar Kegiatan Inti ini digunakan untuk memantau dan mengevaluasi setiap kegiatan mitigasi yang termasuk dalam kategori kegiatan inti, yaitu kegiatan yang menghasilkan penurunan emisi GRK secara langsung. Pengisian lembar dilakukan sebagai berikut: 1. Kolom ke-1 diisi dengan kode kegiatan mitigasi (lihat bagian penentuan kode kategori kegiatan inti dan kegiatan pendukung bidang berbasis lahan). 2. Kolom ke-2 diisi dengan judul setiap kegiatan mitigasi baik berdasarkan RAD maupun LPJ; apabila kegiatan RAD sudah tercantum dalam LPJ, maka diisi dikedua kolum. 3. Kolom ke-3 diisi dengan lokasi kegiatan mitigasi inti. 4. Kolom ke-4 diisi dengan target setiap aksi mitigasi berupa jumlah/kapasitas beserta satuannya. 5. Kolom ke-5 diisi dengan periode pelaksanaan aksi mitigasi. 6. Kolom ke-6 diisi dengan rencana alokasi dana untuk melaksanakan setiap aksi mitigasi pada tahun yang bersangkutan. 7. Kolom ke-7 diisi dengan realisasi penyerapan dana. 8. Kolom ke-8 diisi dengan indikator kinerja keluaran. 9. Kolom ke-9 diisi dengan realisasi dari target aksi mitigasi. 10. Kolom ke-10 diisi dengan institusi pelaksana aksi mitigasi. 11. Kolom ke-11 diisi dengan total tingkat emisi GRK BAU Baseline (jika tidak memungkinkan BAU Baseline per kegiatan, diisi dengan BAU Baseline per sektor. Besaran BAU Baseline sesuai dengan yang tercantum dalam lampiran Perpres 61/2011 dan dokumen RAD-GRK). 12. Kolom ke-12 diisi dengan nilai emisi GRK yang dihasilkan dari setiap aksi mitigasi 13. Kolom ke-13 diisi dengan penurunan emisi GRK yang dari pelaksanaan setiap kegiatan mitigasi. 14. Kolom ke-14 diisi dengan co-benefit (manfaat sampingan) yang didapat dari setiap aksi mitigasi 15. Kolom ke-15 diisi dengan informasi lain atau keterangan yang dipandang perlu untuk disampaikan.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
13
14
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
:
Aksi Mitigasi
2
1
3
Kabupaten
Pemerintah Daerah
Kode
Pemerintah Pusat
Pemerintah Provinsi
:
PELAPOR
Sistem Pemupukan
PERTANIAN
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
:
:
4
Diskripsi Kegiatan
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
5a
*BT 5b
*LU atau *LS
Koordinat (5)
6a
Awal 6b
Akhir
Periode Pelaksanaan RAD -GRK (6)
LEMBAR 2.1.2a Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian Kategori Sistem Pemupukan
7
Kategori Kegiatan Inti
8
Prasyarat Pendukung
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
15
:
9b
9a
9c1
Jenis Pupuk
Pemerintah Daerah
Luas Areal (Ha)
Pemerintah Provinsi
Jenis Lahan Pertanian
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
Sistem Pemupukan
PERTANIAN
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
:
:
9c2
Dosis Sebelum Aktivitas (Kg)
Penggunaan Pupuk Organik (9c)
9c3
Dosis Setelah Aktivitas (Kg)
Data Aktivitas (9)
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
9d1
Jenis Pupuk
9d2
Dosis Sebelum Aktivitas (Kg)
9d3
Dosis Setelah Aktivitas (Kg)
Penggunaan Pupuk Sintetis (9d)
10a
Kandungan C
LEMBAR 2.1.2a Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian Kategori Sistem Pemupukan (Lanjutan)
10b
Kadar Air
Faktor Emisi (10)
10c
Faktor Emisi N2O tidak Langsung
16
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
:
11
12a
Emisi BAU (tCO2eq)
Pemerintah Daerah
Target Penurunan Emisi dalam RAD - GRK
Pemerintah Pusat
Pemerintah Provinsi
:
PELAPOR
Sistem Pemupukan
PERTANIAN
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
:
:
12b
Emisi Setelah Mitigasi (tCO2eq) 12c
Penurunan Emisi (tCO2eq)
Penurunan Emisi GRK (12)
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
12d
Capaian Kumulatif Sampai Tahun Pelaporan (tCO2eq) 12e
Persen Capaian (%) 13
Keterangan
LEMBAR 2.1.2a Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian Kategori Sistem Pemupukan (Lanjutan)
Petunjuk Pengisian LEMBAR 2.1.2a Cara pengisian lembar perhitungan penurunan emisi GRK dalam aktivitas pemupukan adalah sebagai berikut: 1. Kolom 1: Tentukan Kode aksi mitigasi (Lihat bagian kodifikasi). 2. Kolom 2: Kolom aksi mitigasi diisi berdasarkan rencana kegiatan inti mitigasi dalam RAD-GRK yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun pelaporan. 3. Kolom 3,4,5: Mengumpulkan dan melengkapi informasi yang terkait dengan lokasi pelaksanaan aktivitas (lokasi administratif, kawasan/zona, titik koordinat (jika data spasial tersedia, file SHP dilampirkan dalam laporan). 4. Kolom 6: Melengkapi periode pelaksanaan aktivitas mitigasi, meliputi (6a) Periode awal (tahun), dan (6b) Periode akhir (tahun). 5. Kolom 7: M enentukan kategori kegiatan inti RAN/RAD-GRK sesuai pembatasan yang telah ditetapkan, yaitu Pertanian dan Peternakan ramah lingkungan dan berkelanjutan. 6. Kolom 8: diisi dengan prasyarat pendukung atau enabling condition yang mendukung implementasi kegiatan. Prasyarat pendukung bisa berupa kegiatan-kegiatan pendukung yang tercantum dalam RAD-GRK dan mendukung kegiatan inti atau kondisi prasyarat yang berupa kebijakan. 7. Kolom 9: diisi dengan Perubahan Data Aktivitas meliputi: - Jenis Lahan Pertanian yang dipupuk: misalnya lahan sawah, perkebunan, dll; - Luas areal aktivitas atau luas lahan dimana pupuk diaplikasikan; - Data Penggunaan Pupuk: meliputi (10c1) Jenis pupuk organik (pupuk hijau, kompos, pupuk hayati, dll) (10c2) Dosis pupuk sebelum aktivitas/secara konvensional (kg), (10c3) Dosis pupuk setelah aktivitas dengan mengurangi penggunaan pupuk sintetis (kg). 8. Kolom 10: diisi dengan faktor emisi dari pupuk: - Kandungan C dan Kandungan air (apabila mengaplikasikan pupuk organik, mengacu pada Permentan 70 tahun 2011 mengenai Pupuk Hayati); - Faktor emisi N2O. 9. Kolom 11 menunjukkan target penurunan emisi dari pelaksanaan aksi mitigasi(sesuai RAD-GRK). 10. Menganalisa perubahan dalam data aktivitas dan faktor emisi pada kegiatan penurunan emisi dan menghitung penurunan emisi. 11. Kolom ke 12 diisi dengan Capaian penurunan emisi: - Pada tahun pelaporan; - Kumulatif dari tahun awal kegiatan RAD-GRK; - Persentase penurunan emisi dibandingkan dengan target dalam RAD-GRK. 12. Kolom 13 berisikan keterangan atau informasi yang ingin disampaikan dalam pelaporan.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
17
Box 2 Untuk membandingkan antara target dengan hasil penurunan emisi, data aktivitas dan faktor emisi yang digunakan harus sama antara yang dipakai dalam penyusunan BAU Baseline RAD-GRK dengan yang dipakai di PEP RADGRK. Oleh karena itu, dalam perhitungan penurunan emisi, mohon diperiksa kembali dokumentasi saat penyusunan RAD-GRK.
Contoh Aktivitas
Deskripsi
Data Aktivitas
Faktor Emisi
Penggunaan pupuk organik
Penggunaan limbah tanaman atau kotoran ternak yang sudah dimatangkan (proses pengomposan) sebagai pupuk organik
Jenis dan Jumlah Pupuk An organik yang dikurangi
Kandungan C dan air
Pengembalian bahan organik ke tanah
Pemanfaatan limbah pertanian menjadi pupuk organik lalu di aplikasikan ke lahan sawah atau lahan kering/perkebunan
Jenis dan Jumlah Pupuk Organik yang digunakan, luas lahan
Kandungan C dan air
Optimalisasi pupuk organik dan anorganik secara berimbang
Penggunaan pupuk berimbang
Jenis dan Jumlah Pupuk Organik yang digunakan Jenis dan Jumlah Pupuk An organik yang dikurangi
Kandungan C dan N
Pengurangan urea pada penanaman kelapa sawit
Pengurangan dosis urea pada perkebunan kelapa sawit
Jenis dan jumlah pupuk anorganik yang dikurangi
Kandungan C dan N
UPPO (Unit Pengolahan Pupuk Organik)
Instalasi pengolahan limbah pertanian untuk dijadikan pupuk organik
Jenis dan Jumlah Pupuk Organik yang dihasilkan (asumsi, jumlah yang dihasilkan sama dengan jumlah yang diaplikasikan)
Kandungan C dan air
Limbah jerami tanpa bakar
Optimalisasi biomasa jerami padi dengan pengembalian bahan organik ke lahan pertanian
Luas lahan panen, varietas yang ditanam, jenis bahan organic, umur tanaman
Kandungan C
18
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
Tabel 1. Contoh kegiatan dalam kelompok aktivitas pemupukan.
13. Menghitung Emisi pada aktivitas pemupukan: Persamaan yang digunakan = data aktivitas x faktor emisi EMISI UREA = (M UREA X EF UREA) Emisi urea = M urea = EF urea =
Emisi C tahunan dari aplikasi urea, ton CO2 per tahun; jumlah pupuk urea yang diaplikasikan, ton per tahun; faktor emisi, ton C per (urea). Default IPCC (Tier 1) untuk IPCC yaitu 0,20.
Contoh perhitungan: Nama Kegiatan: Penggunaan dosis urea yang efisien di sawah Data aktivitas: • Luas tanam padi : 225.000 ha • Dosis urea padi yang direkomendasikan: 250 kg/ha/tahun • Dosis urea padi yang efisien: 200 kg/ha/tahun • EF urea = 0,20 (IPCC, 2006)
Pengurangan Jumlah konsumsi pupuk urea pada padi: 225.000 ha x (250-200) kg/ha x 10-3 = 11.250 ton Penurunan Emisi CO2 = (M Urea Padi x EF urea) = 11.250 ton/tahun x 0,20 = 2.250 ton CO2/tahun Box 3 Dalam RAD-GRK, Pemerintah menganjurkan petani untuk menggunakan dosis urea lebih rendah dan mensubstitusi dengan pupuk organik; untuk menghitung pengurangan emisi, dihitung pengurangan dosis pupuk urea dibanding dosis yang direkomendasikan, namun disertai dengan penambahan pupuk organik. Emisi yang dihasilkan akan merupakan penambahan emisi dari penggunaan urea (dengan dosis lebih rendah) ditambahkan dengan emisi dari pupuk organik.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
19
20
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
:
Aksi Mitigasi
2
1
3
Kabupaten
Pemerintah Daerah
Kode
Pemerintah Pusat
Pemerintah Provinsi
:
PELAPOR
Pengelolaan Sawah
PERTANIAN
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
:
:
4
Diskripsi Kegiatan
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
5a
*BT 5b
*LU atau *LS
Koordinat (5)
6a
Awal 6b
Akhir
Periode Pelaksanaan RAD -GRK (6)
LEMBAR 2.1.2b Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian Kategori Pengelolaan Sawah
7
Kategori Kegiatan Inti
8
Prasyarat Pendukung
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
21
:
9b
9a
Pemerintah Daerah
Varietas yang Ditanam
Pemerintah Provinsi
Luas Panen Tahunan (Ha/Tahun)
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
Pengelolaan Sawah
PERTANIAN
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
:
:
9c
Umur Tanaman (Hari)
Data Aktivitas (9)
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
9d
Produk per Tahun (Ton)
9e
Penggenangan
10a
CF Varietas padi
LEMBAR 2.1.2b Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian Kategori Pengelolaan Sawah (Lanjutan)
10b
EF CH4 (Kg CH4/Ha/Hari)
Faktor Emisi (10)
10c
EF N2O (Kg N2O/Ha/Hari)
22
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
:
11
12a
Emisi BAU (tCO2eq)
Pemerintah Daerah
Target Penurunan Emisi dalam RAD - GRK
Pemerintah Pusat
Pemerintah Provinsi
:
PELAPOR
Pengelolaan Sawah
PERTANIAN
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
:
:
12b
Emisi Setelah Mitigasi (tCO2eq) 12c
Penurunan Emisi (tCO2eq)
Penurunan Emisi GRK (12)
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
12d
Capaian Kumulatif Sampai Tahun Pelaporan (tCO2eq) 12e
Persen Capaian (%) 13
Keterangan
LEMBAR 2.1.2b Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian Kategori Pengelolaan Sawah (Lanjutan)
Petunjuk Pengisian LEMBAR 2.1.2b Langkah nomor 1-8 sama dengan pada Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Sistem Pemupukan. Langkah berikutnya: 9. Mengumpulkan data aktivitas yang terkait dengan pengelolaan sawah, (Bandingkan dengan sumber emisi dan data aktivitas yang digunakan saat penyusunan BAU Baseline): a. luas panen tahunan; b. jenis pengairan; c. jenis yang ditanam, umur tanaman, produksi per tahun. Catatan: jika data spasial tersedia, file shp dilampirkan pada laporan. 10. Mengumpulkan informasi terkait faktor emisi pengelolaan sawah, termasuk dokumentasi saat penyusunan BAU Baseline. 11. Menganalisa data aktivitas dan faktor emisi yang berubah dari kondisi Business as usual karena implementasi kegiatan. Contoh-contoh kegiatan dapat dilihat pada Tabel 2. 12. Cara Perhitungan Emisi: Persamaan yang digunakan = DATA AKTIVITAS X FAKTOR EMISI Contoh: Luas lahan sawah = 60 ha Jenis Penggenangan = berselang (intermittent) Menghitung emisi harian: Emisi pengelolaan sawah = Data Aktivitas x Faktor Emisi = luas lahan x EF ch4 = 60 ha x 160 kg/ha/musim x 21 = 201,6 tCO2e Box 4 Apabila data-data aktivitas lain diperoleh, misalnya varietas padi dan lama penggenangan; maka scaling factor-nya dapat ditambahkan.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
23
Contoh Aktivitas
Deskripsi
Data Aktivitas
Faktor Emisi
SRI (System of Rice Intensification) termasuk di dalamnya budidaya padi organik
Sebuah metodologi agro-ekologi untuk meningkatkan produktivitas padi sawah irigasi dengan mengubah cara pengelolaan tanaman, tanah, air dan nutrisinya. Prinsipnya untuk menjaga tanah sawah dalam kondisi lembab, untuk menghemat air, mengurangi kondisi reduktif dan meningkatkan pertumbuhan akar tanaman. Tanaman ditanam dengan jarak tanam lebar dan penanaman bibit usia muda.
Luaspanen tahunan, Varietas yang ditanam, Umur tanaman
Faktor emisi CH4 dan N2O
Pengairan
Penggunaan teknologi pengairan berselang
Luas panen tahunan, jenis penggenangan
Faktor emisi CH4 dan N2O (untuk N2O, nilainya = 1)
SLPTT
• Penerapan teknologi PTT (Pengelolaan Tanaman Terpadu): • Pemupukan berimbang (penggunaan organik dan mengurangi pupuk an organik) • Sistem pengairan • Varietas produktif rendah emisi • Sistem penanaman jajar legowo
Luas panen tahunan, varietas yang ditanam, pemupukan berimbang, sistem pengairan efisien, umur tanaman
Faktor Emisi CH4 dan N2O
24
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
Tabel 2. Contoh kegiatan dalam kategori pengelolaan sawah.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
25
2
1
3
Kabupaten
Pemerintah Daerah
Aksi Mitigasi
Pemerintah Provinsi
Kode
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
Peternakan
:
KATEGORI :
TAHUN
PERTANIAN
:
BIDANG
:
:
4
Diskripsi Kegiatan
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
5a
*BT 5b
*LU atau *LS
Koordinat (5)
6a
Awal
6b
Akhir
Periode Pelaksanaan RAD -GRK (6)
LEMBAR 2.1.2c Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian Kategori Peternakan
7
Kategori Kegiatan Inti
8
Prasyarat Pendukung
26
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
9b
9a
Pemerintah Daerah
Jumlah Ternak
Pemerintah Provinsi
Jenis Ternak
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
:
Peternakan
KATEGORI :
TAHUN
PERTANIAN
:
BIDANG
:
:
Faktor Emisi CH4 dari Fermentasi Enterik
9c
9d
9e
10a
10b
Faktor Emisi CH4 dari Pengelolaan Limbah Ternak
Volume Kotoran (Ton/Tahun)
Jumlah Biogas (Unit) Volume Biogas (Ton)
Faktor Emisi (10)
Data Aktivitas (9)
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
LEMBAR 2.1.2c Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian Kategori Peternakan (Lanjutan)
10c
Faktor Emisi N2O dari Pengelolaan Limbah Ternah
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
27
Pemerintah Daerah
11
12a
Emisi BAU (tCO2eq)
Pemerintah Provinsi
Target Penurunan Emisi dalam RAD - GRK
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
Peternakan
:
KATEGORI :
TAHUN
PERTANIAN
:
BIDANG
:
:
12b
Emisi Setelah Mitigasi (tCO2eq) 12c
Penurunan Emisi (tCO2eq)
Penurunan Emisi GRK (12)
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
12d
Capaian Kumulatif Sampai Tahun Pelaporan (tCO2eq)
12e
Persen Capaian (%)
LEMBAR 2.1.2c Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Bidang Pertanian Kategori Peternakan (Lanjutan)
13
Keterangan
Petunjuk Pengisian LEMBAR 2.1.2c Langkah nomor 1-8 sama dengan Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Pemupukan dan pengelolan sawah. Untuk kolom selanjutnya sebagai berikut: 9. Mengumpulkan informasi yang terkait dengan pengelolaan ternak: jenis dan jumlah ternak; 10. Mengumpulkan informasi terkait faktor emisi pengelolaan ternak: jumlah biogas (jika tersedia/jika jumlah ternak tidak tersedia), volume biogas, dan volume kotoran ternak; 11. Mengumpulkan data faktor emisi yang berubah dari pengelolaan ternak; 12. Menganalisa perubahan data aktivitas dan faktor emisi dalam penerapan aktivitas penurunan emisi, contoh-contoh kegiatan dapat dilihat pada Tabel 3: Aktivitas
Deskripsi
Data Aktivitas
Faktor Emisi
Biogas
Penggunaan kotoran ternak untuk bio energi
EF CH4 dan N2O dari pengelolaan limbah ternak
Pengelolaan ternak terpadu
Penggunaan kotoran ternak untuk bio
Jumlah ternak dan volume kotoran ternak/ jumlah biogasdan volume biogas
Probiotik dan suplemen
Fermentasi pakan untuk percepatan penguraian
Jumlah ternak
EF CH4 dari fermentasi enterik
SITT
Integrasi tanaman dengan ternak: - Pemupukan organik - Manajemen pakan - Pengelolaan kotoran - Biogas
Luas Areal, Jumlah Ternak, jumlah pupuk organik, volume biogas
EF CH4 dan N2O dari pengelolaan limbah ternak dan fermentasi enterik ternak,
13. Cara Perhitungan Emisi:
Persamaan yang digunakan = data aktivitas x faktor emisi
Langkah perhitungan: 1. Menghitung N2O langsung = (Jumlah ternak x ekskresi tahunan rata-rata x fraksi pengelolaan ternak) x Faktor emisi N2O langsung. 2. Menghitung N2O tidak langsung = Besar N tervolatilisasi x EF N2O tidak langsung. 3. Menghitung Emisi dari CH4 dari fermentasi enterik dan Pengelolaan Kotoran ternak = Jumlah ternak x EF CH4. 4. Penurunan emisi dihitung dengan membandingkan emisi aktual terhadap kondisi Business As Usual (kondisi dimana tidak dilakukan pengelolaan terhadap kotoran dan fermentasi enterik ternak). Secara khusus, penurunan Emisi dalam pengelolaan kotoran merupakan jumlah CH4 dari kotoran ternak yang dikelola/ditangkap.
28
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
Tabel 3. Contoh kegiatan dalam kelompok kegiatan pengelolaan ternak.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
29
:
1
2a
RAD
2b
LPJ
3
Kabupaten
Pemerintah Daerah
Kode
Pemerintah Provinsi
Kegitan Mitigasi (2)
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
Kegiatan Pendukung
PERTANIAN
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
:
:
4
Fungsi Kawasan atau APL
5a
BT
5b
LU, LS
Koordinat (5)
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
LEMBAR 2.1.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Pertanian
6
Kegiatan Inti yang Didukung
7
Kategori Kegiatan Pendukung
8a
Awal
8b
Akhir
Periode Pelaksanaan RAD - GRK (8)
9a
Indikator
9b
Jumlah
9c
Unit Satuan
Target Kegiatan RAD - GRK (9)
30
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
:
Pemerintah Provinsi
Pemerintah Daerah
10a3
10b1
10b2
10a2
10a1
10b3
% Capaian
Unit Satuan
Unit Satuan
Jumlah
Jumlah
Capaian Komulatif sampai Tahun Pelaporan (10b)
% Capaian
:
:
11a
RAD 11b
LPJ
Rencana Alokasi Dana (Juta Rupiah) (11)
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
Capaian Pada Tahun Pelaporan (10a)
Implementasi Kegiatan RAD - GRK (10)
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
Kegiatan Pendukung
PERTANIAN
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
12a
APBN
LEMBAR 2.1.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Pertanian (Lanjutan)
12b
APBD-P 12c
APBD-K
12d
PHLN
Realisasi Penyerapan Dana Menurut Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah) (12)
12e
Swasta
13a
RAD
13b
LPJ
Pelaksana Kegiatan
14
Keterangan
Petunjuk Pengisian LEMBAR 2.1.3 Cara pengisian Lembar Kegiatan Pendukung bidang Pertanian adalah sebagai berikut: 1. Kolom ke-1: diisi dengan kode kegiatan mitigasi (lihat Kode Urut Kegiatan Mitigasi dan Kegiatan Pendukung bidang Berbasis Lahan); 2. Kolom ke-2: Kolom aksi mitigasi diisi berdasarkan rencana aktivitas mitigasi berdasarkan RAD-GRK atau LPJ yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun pelaporan. Bila aksi RAD-GRK tercantum juga dalam LPJ, maka kolom 2a dan 2b diisi sama; 3. Kolom ke-3, 4, 5: Mengumpulkan dan melengkapi informasi yang terkait dengan lokasi pelaksanaan aktivitas (lokasi administrasi, fungsi kawasan/APL, titik koordinat (jika tersedia); 4. Kolom ke-6 mengidentifikasi kegiatan inti yang didukung; 5. Kolom 7 melengkapi tipe kegiatan pendukung berdasarkan kategori: (6) Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Kelembagaan; (7) Penelitian; (8) Penyediaan Infrastruktur Pelayanan dan Teknologi; (9)Pengembangan Peraturan/Kebijakan. 6. Kolom ke-8: periode waktu pelaksanaan kegiatan RAD-GRK; 7. Kolom ke-9: Menentukan target kegiatan aktivitas penurunan emisi. Meliputi Jumlah (besarnya nilai yang ditargetkan pada aksi) dan Unit Satuan (satuan yang digunakan); 8. Kolom ke-10: Menghitung capaian kegiatan yang telah diimplementasikan pada tahun pelaporan dan kumulatif sejak awal kegiatan. Kemudian dibandingkan dengan target yang telah direncanakan; 9. Kolom ke-11 diisi dengan rencana alokasi dana untuk melaksanakan setiap aksi mitigasi pada tahun pelaporan; 10. Kolom ke-12 diisi dengan realisasi penyerapan dana pada tahun pelaporan berdasarkan sumber pembiayaan kegiatan aksi mitigasi (APBN, APBD-P, APBD-K, PHLN, Swasta). 11. Kolom ke-13 diisi dengan institusi pelaksana kegiatan aksi mitigasi. 12. Kolom ke-14 diisi dengan informasi terkait yang ingin dicantumkan terkait aksi mitigasi yang dilaksanakan.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
31
DAFTAR TABEL FAKTOR EMISI, FAKTOR KOREKSI DAN FAKTOR SKALA DARI BIDANG PERTANIAN Kategori
Sub-kategori
SF* SF Koreksi (berdasarkan (berdasarkan IPCC riset di Guidelines 1996) Indonesia)
Dataran Tinggi
Tidak Ada
Irigasi
Pengairan Berselang
Single Aeration
0.5 (0.2 - 0.7)
Multiple Aeration
0.2 (0.1 - 0.3)
Dataram Rendah
Tadah Hujan
Rawan Banjir
0.8 (0.5 - 1.0)
Rawan Kekeringan
0.4 (0 - 0.5)
Kisaran
Tergenang Terus
Kedalaman Air <50 cm
1.0
0.46
0.38 - 0.53
0.49
0.19 - 0.75
Tabel 4. Faktor Koreksi (CF) untuk berbagai perlakuan air di Indonesia.
0
Air Kedalaman Air 50 - 100 cm Dalam
SF dari Jenih Tanah di Indonesi
1.00
0.8 (0.6 - 1.0) 0.6 (0.5 - 0.8)
* Diambil dari berbagai sumber: IAERI 2001a; IAERI 2001b; IAERI 2001c; IAERI 2006a; IAERI 2007a; IAERI 2007b; Setyanto et al 2000; Setyanto et al 2002
CH4 Emission Factor: 16.09 (0.67-79.86) g/m2/season = 160.9 kg/ha
Rezim air sebelum penanaman
Agregat
Faktor skala Kisaran bias (SFp)
Disagregat Faktor skala Kisaran bias (SFp)
Tidak tergenang sebelum penanaman (>180 hari)
1
0.88-1.14
Tidak tergenang sebelum penanaman (<180 hari)
1.22-1.07
1.40
0.68
0.58-0.80
1.9
1.65-2.18
Tergenang sebelum penanaman (>30 hari)
Tabel 5. Tabel default faktor skala emisi CH4 untuk regim air sebelum periode penanaman.
Sumber: berdasarkan IPCC, 2006
Bahan organik
Faktor konversi
Kisaran bias
Jerami ditambahkan dalam jangka pendek (>30 hari) sebelum penanaman
1
0.97-1.04
Jerami ditambahkan dalam jangka pendek (<30 hari) sebelum penanaman
0.029
0.20-0.40
Kompos
0.05
0.01-0.08
Pupuk Kandang
0.14
0.07-0.20
Pupuk hijau
0.5
0.30-0.60
Sumber: berdasarkan IPCC, 2006
32
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
Tabel 6. Default faktor konversi untuk penggunaan berbagai jenis bahan organik.
Tabel 7. Faktor Koreksi (CF) dari berbagai varietas padi sawah di Indonesia*.
No
Varietas
Rata-rata emisi (kg/ha/ musim)
CF
No
Varietas
Rata-rata emisi (kg/ha/ musim)
CF
1
Gilirang
496.9
2.46
21
Wayrarem
91.6
0.45
2
Fatmawati
365.9
1.81
22
Maros
73.9
0.37
3
Aromatic
273.6
1.35
23
Mendawak
255
1.26
4
Tukad Unda
244.2
1.21
24
Mekongga
234
1.16
5
IR 72
223.2
1.10
25
Memberamo
286
1.41
6
Cisadane
204.6
1.01
26
IR42
269
1.33
7
IR 64**
202.3
1.00
27
Fatmawati
245
1.21
8
Margasari
187.2
0.93
28
BP360
215
1.06
9
Cisantana
186.7
0.92
29
BP205
196
0.97
10
Tukad Petanu
157.8
0.78
30
Hipa4
197
0.98
11
Batang Anai
153.5
0.76
31
Hipa6
219
1.08
12
IR 36
147.5
0.73
32
Rokan
308
1.52
13
Memberamo
146.2
0.72
33
Hipa 5 Ceva
323
1.60
14
Dodokan
145.6
0.72
34
Hipa 6 Jete
301
1.49
15
Way Apoburu
145.5
0.72
35
Inpari 1
271
1.34
16
Muncul
127.0
0.63
36
Inpari 6 Jete
272
1.34
17
Tukad Balian
115.6
0.57
37
Inpari 9 Elo
359
1.77
18
Cisanggarung
115.2
0.57
19
Ciherang
114.8
0.57
20
Limboto
99.2
0.49
* Diambil dari berbagai sumber: IAERI 2004a, IAERI 2003a, IAERI 2003b, IAERI 2002a, IAERI 2002b, IAERI 2002c, IAERI 2001d, IAERI 2001e, IAERI 1999, IAERI 1998a, IAERI 1997, Mulyadi et. al 2004, Setyanto, P 1999; Setyanto, P 2000; Setyanto, P 2004; Setyanto, et al 2008; Setyanto, et al 2000; Suharsih, et al 2004; Husin, Y.A 1994; Konsorsium PI 2009 ** Baseline untuk varietas padi yaitu varietas yang umum ditanam oleh petani di lahan sawah.
Tabel 8. Faktor Koreksi (CF) untuk berbagai varietas padi pasang surut di Indonesia*.
No
Varietas
Rata-rata emisi (kg/ha/musim)
CF
1 2
Banyuasin
584.8
2.49
Batanghari
517.8
2.20
3
Siak Raya
235.2
1.00
4
Sei Lalan
152.6
0.65
5
Punggur
144.2
0.61
6
Indragiri
141.1
0.60
7
Air Tenggulang
140.0
0.60
8
Martapura
125.7
0.53
* Diambil dari berbagai sumber: IAERI 2004b; IAERI 2005; IAERI 2006b; IAERI 2006c; IAERI 2007c; IAERI 2007d. Baseline untuk varietas padi yaitu varietas yang umum ditanam oleh petani di lahan pasang surut
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
33
Faktor emisi
Nilai
Kisaran
Dari input N untuk lahan kering
kg N2O-N per N input
0.01
0.003-0.03
Dari input N untuk sawah irigasi
kg N2O-N per N input
0.003
0.000-0.006 5-48
Untuk tanaman organik dan padang rumput di daerah tropis
kg N2O-N per ha
16
Untuk tanah hutan organik di daearah tropis
kg N2O-N per ha
8
0-24
Untuk sapi, unggas dan babi
kg N2O-N per ha
0.02
0.007-0.06
Untuk domba dan ternak lainnya
kg N2O-N per ha
0.01
0.003-0.03
Tabel 9. Default faktor emisi n2O dari tanah yang dikelola.
Default value Urea = 20% dari berat karbon Urea (CO(NH2)2) 0.02 Sumber: berdasarkan IPCC, 2006
Faktor emisi
Nilai
Kisaran
Dari deposit N pada tanah danpermukaan air
kg N2O-N per NH3-N + NOX-N tervolaltilisasi
0.01
0.002-0.05
Dari deposit N pada tanah danpermukaan air
kg N2O--N per NH3-N + NOX-N tervolaltilisasi
0.0075
0.0005-0.025
FracGasF volatilisasi dari pupuk sintetis
kg N2O--N per NH3-N + NOX-N per kg N yang digunakan
0.1
0.03-0.3
FracGasF volatilisasi dari semua pupuk N organik
kg N2O--N per NH3-N + NOX-N per kg N yang digunakan
0.2
0.05-0.5
FracGasF volatilisasi karena pencucian
kg N2O--N per NH3-N + NOX-N per kg N yang digunakan
0.3
0.1-0.8
Tabel 10. Default faktor emisi N2O secara tidak langsung dari volatilisasi dan pencucian.
Default value Urea = 20% dari berat karbon Urea (CO(NH2)2) 0.02 Sumber: berdasarkan IPCC, 2006 CH4
CO2
kg/ha/hari
Kontrol
16.28
53.28
0.00253
Dolomit
13.07
48.99
0.00254 0.00296
Ameliorasi di tanah gambut
Zeolit
8.09
17.10
Terak baja
6.25
24.67
0.00168
Jerami
6.46
56.76
0.00276
Pupuk kandang Pupuk silikat Kompos
14.74
65.96
0.00153
4.20
45.09
0.00220 0.00041
29.27
57.70
Pupuk kandang+dolomit
4.92
99.89
Pugam A
3.50
50.09
0.00458
Abu vulkan
2.40
23.49
0.00689
Pupuk Fe
3.17
36.51
0.00471
NI
3.41
55.54
0.00763
*Diambil Dari Annual Report IAERI 2007-2011
34
N2O
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
Tabel 11. Faktor emisi dari pemberian amelioran di tanah gambut yang disawahkan.
Tabel 12. Faktor emisi tanah gambut dengan penggunaan lahan kelapa sawit.
Tabel 13. Faktor emisi CH4 dari fermentasi enterik.
Penggunaan lahan
CO2 (kg/ha/hari)
Gambut bukaan baru
70
Gambut alam
116
Tanaman belum menghasilkan
77
Tanaman menghasilkan 6 tahun
106
Tanaman menghasilkan 12 tahun
118
Tanaman menghasilkan 18 tahun
125
Referensi: Laporan akhir Balingtan-PPKS-IPB, 2010
No
Jenis ternak
Faktor emisi CH4 (kg/ekor/tahun)
Faktor koreksi/ K(t)
1
Sapi pedaging
47
0.72
2
Sapi perah
61
0.75
3
Kerbau
55
0.72
4
Domba
5
5
Kambing
5
6
Babi
1
7
Kuda
18
Sumber: berdasarkan IPCC 2006
Tabel 14. Faktor emisi CH4 dari pengelolaan kotoran ternak.
No
Jenis ternak
Faktor emisi CH4 (kg/ekor/tahun)
1
Sapi pedaging
2
Sapi perah
3
Kerbau
2
4
Domba
0.2
5
Kambing
6
Babi
7
7
Kuda
2.19
8
Ayam buras
0.02
9
Ayam ras
0.02
10
Ayam petelur
0.02
11
Bebek
0.02
1 31
0.22
Sumber: berdasarkan IPCC 2006
Tabel 15. Faktor emisi N2O langsung dan tidak langsung dari kotoran ternak di Indonesia.
No
Sistem pengelolaan kotoran ternak
Faktor emisi untuk emisi langsung N2O-N
Faktor emisi untuk emisi tidak langsung N2O-N
1
Padang rumput
-
-
2
Tebar harian
0
0.01
3
Tumpuk kering
0.02
0.01
4
Unggas dengan penadahan
0.01
0.01
5
Unggas tanpa penadahan
0.01
0.01
Sumber: berdasarkan IPCC 2006
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
35
2.2 BIDANG KEHUTANAN DAN LAHAN GAMBUT Pemantauan dan Evaluasi di Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut digunakan untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan aksi-aksi mitigasi dalam RAD-GRK untuk menurunkan emisi sesuai dengan sumber-sumber emisi yang telah dihitung dalam BAU Baseline RAD-GRK. Kegiatan mitigasi dalam bidang kehutanan dan lahan gambut terkait alih guna lahan antara lain dengan aktivitas meningkatkan serapan karbon melalui penanaman dan rehabilitasi pada hutan terdegradasi; dan kegiatan menurunkan emisi GRK melalui peningkatan pengelolaan hutan.
2.2.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut Lembar Kegiatan Inti Bidang Kehutanan dan Lahan gambut digunakan untuk memantau dan mengevaluasi aksi mitigasi RAD-GRK yang termasuk dalam kategori kegiatan inti. Kegiatan inti adalah kegiatan yang berdampak langsung pada penurunan emisi dan dalam perhitungan penurunan emisi, diterjemahkan sebagai: - Perubahan data aktivitas dibandingan skenario BAU, atau; - Perubahan faktor emisi dibandingkan skenario BAU. Data Aktivitas dalam bidang Kehutanan dan Lahan Gambut adalah luas hutan/ lahan yang mengalami perubahan penggunaan dan merupakan sumber emisi/ sequestrasi. Sedangkan faktor emisi adalah besarnya emisi atau serapan dari perubahan cadangan karbon dari suatu penggunaan lahan atau sistem manajemen pengelolaan lahan. Lembar PEP Kegiatan Inti dalam Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut digunakan dalam kategori aktivitas sebagai berikut: (a) Pencegahan Penurunan Cadangan Karbon, merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mencegah, menghindari dan atau mengurangi penurunan cadangan karbon dari tipe tutupan lahan dengan cadangan karbon tinggi ke tutupan lahan dengan cadangan karbon rendah. Contoh kegiatan dalam kelompok kegiatan ini antara lain pengamanan (pencegahan dan penurunan pembalakan liar dan perambahan), pengendalian alih guna lahan (tidak boleh ada pengalihan guna lahan dari stok karbon yang tinggi ke yang lebih rendah), serta perlindungan dan pencegahan kebakaran hutan; dalam konteks menjaga kuantitas dan kualitas tutupan hutannya. Dalam kelompok ini termasuk kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan dan atau memperbaiki sistem tata kelola hutan dan menjaga stabilisasi cadangan karbon; meliputi kegiatan antara lain pengelolaan hutan lestari (RIL di HPH) dan operasionalisasi KPH.
36
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
(b) Peningkatan Cadangan Karbon: merupakan kategori kegiatan yang bertujuan meningkatkan serapan karbon melalui peningkatan kualitas dan kuantitas tegakan. Contoh aksi mitigasi dalam kelompok kegiatan ini antara lain penanaman baik di kawasan hutan maupun di area penggunaan lain, rehabilitasi hutan dan lahan, reklamasi lahan ex-tambang, rehabilitasi mangrove, serta ekstensifikasi/ intensifikasi pertanian dari lahan dengan cadangan karbon lebih rendah.
2.2.2 Lembar Pendukung Perhitungan Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut Salah satu alat yang dapat digunakan dalam evaluasi PEP RAD GRK untuk menghitung penurunan emisi dari pelaksanaan aksi mitigasi di Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut adalah Lembar Perhitungan Kegiatan Inti yang dibagi sebagai berikut: 2.2.2a Lembar Perhitungan Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Mineral. 2.2.2b Lembar Perhitungan Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Gambut.
2.2.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut Lembar PEP untuk Kegiatan Pendukung bidang Kehutanan dan Lahan gambut digunakan untuk memantau dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan di bidang Kehutanan dan Lahan Gambut dalam RAD-GRK yang merupakan enabling condition atau tidak secara langsung memberikan kontribusi dan penting dalam mencapai target penurunan emisi GRK.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
37
38
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
:
Pemerintah Daerah
1
Kode
Pemerintah Provinsi
2a
RAD
Aksi Mitigasi/Kegiatan Inti (2)
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR :
:
2b
LPJ
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
KEHUTANAN DAN LAHAN GAMBUT
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
3a
RAD
Lokasi (3)
3b
LPJ
LEMBAR 2.2.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut
4a1
Jumlah
RAD (4a)
4a2
Unit
Target (4)
4b1
Jumlah
LPJ (4b)
4b2
Unit
5a
Awal
5b
Akhir
Periode Pelaksanaan RAN/RAD - GRK (5)
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
39
:
Pemerintah Provinsi
Pemerintah Daerah
APBD-P
6b
APBN
6a
6c
APBD-K
6d
PHLN
:
:
6e
Swasta
6f
Jumlah
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
Rencana Alokasi Anggara Berdasarkan Sumber (juta Rupiah) (6)
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
KEHUTANAN DAN LAHAN GAMBUT
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
7a
APBN
7b
APBD-P
7c
APBD-K
7d
PHLN
7e
Swasta
Realisasi Penyerapan Dana Berdasarkan Sumber (juta Rupiah) (7)
LEMBAR 2.2.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut (Lanjutan)
7f
Jumlah
8a
Narasi
8b
Jumlah
Indikator Kinerja Keluaran (8)
8c
Unit Satuan
40
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
:
10a
9
Pelaksana Kegiatan (10_
Realisasi Kegiatan
10b
LPJ
Pemerintah Daerah
RAD
Pemerintah Provinsi
(%)
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR :
:
11
Emisi BAU (tCO2eq)
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
KEHUTANAN DAN LAHAN GAMBUT
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
12
Emisi GRK dengan Aksi Mitigasi (tCO2eq)
13
Penurunan Emisi Aktual (tCO2eq)
LEMBAR 2.2.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut (Lanjutan)
14
Co-Benefit
15
Keterangan
Petunjuk Pengisian LEMBAR 2.2.1 Lembar Kegiatan Inti ini digunakan untuk memantau dan mengevaluasi setiap kegiatan mitigasi yang termasuk dalam kategori kegiatan inti, yaitu kegiatan yang berkontibusi secara langsung terhadap penurunan emisi GRK, baik dalam perubahan data aktivitas maupun faktor emisinya. Pengisian lembar dilakukan sebagai berikut : 1. Kolom ke-1 diisi dengan nomor setiap kegiatan mitigasi; 2. Kolom ke-2 diisi dengan judul setiap kegiatan mitigasi yang dilakukan; 3. Kolom ke-3 diisi dengan lokasi kegiatan mitigasi inti; 4. Kolom ke-4 diisi dengan target setiap aksi mitigasi berupa jumlah/kapasitas beserta satuannya; 5. Kolom ke-5 diisi dengan periode pelaksanaan aksi mitigasi; 6. Kolom ke-6 diisi dengan rencana alokasi dana untuk melaksanakan setiap aksi mitigasi pada tahun yang bersangkutan; 7. Kolom ke-7 diisi dengan realisasi penyerapan dana.; 8. Kolom ke-8 diisi dengan indikator kinerja keluaran; 9. Kolom ke-9 diisi dengan realisasi dari target aksi mitigasi. 10. Kolom ke-10 diisi dengan institusi pelaksana aksi mitigasi. 11. Kolom ke-11 diisi dengan total tingkat emisi GRK BAU Baseline (jika tidak memungkinkan BAU Baseline per kegiatan, diisi dengan BAU Baseline per sektor. Besaran BAU Baseline sesuai dengan yang tercantum dalam lampiran Perpres 61/2011 dan dokumen RAD-GRK). 12. Kolom ke-12 diisi dengan nilai emisi GRK yang dihasilkan dari aksi mitigasi 13. Kolom ke-13 diisi dengan penurunan emisi GRK yang dari pelaksanaan setiap aksi mitigasi. 14. Kolom ke-14 diisi dengan co-benefit (manfaat sampingan) yang didapat dari aksi mitigasi 15. Kolom ke-15 diisi dengan informasi lain atau keterangan yang dipandang perlu untuk disampaikan.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
41
42
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
Kabupaten
2
Aksi Mitigasi
1
Bagian Pertama: Informasi Umum
3
Fungsi Kawasan/APL
4a
*BT 4b
*LU atau *LS
Koordinat (4)
5a
Awal 5b
Akhir
Periode Pelaksanaan RAD -GRK (6)
LEMBAR 2.2.2a Lembar Perhitungan Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Mineral
6
Prasyarat Pendukung
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
43
Luas (Ha)
7a2
Jenis Penanggulangan Lahan Awal
7a1
Kondisi Awal (7a)
7b1
Jenis PL BAU
7b2
Luas (HA)
Kondisi jika tidak ada aktivitas (7b)
Data Aktivitas (7)
7c1
Jenis PL yang dihasilkan 7c2
Luas (HA)
Capaian Kumulatif Sampai Tahun Pelaporan (7c)
8a
Awal
Bagian Kedua: Kelompok Kegiatan Pencegahan Penurunan Cadangan Karbon
8b
BAU 8c
Capaian Tahun Pelaporan
Stok Karbon pada Tipe Tutupan Lahan (ton C/Ha) (8)
9a
Emisi BAU (tCO2eq)
9b
Emisi Setelah Mitigasi (tCO2eq)
9c
Penurunan Emisi (tCO2eq)
Capaian Pada Tahun Pelaporan
LEMBAR 2.2.2a Lembar Perhitungan Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Mineral (Lanjutan)
10
Keterangan
44
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
Jenis PL yang diharapkan
7a2
Jenis Penanggulangan Lahan Awal
7a1
7a3
Jenis Pohon
7a4
Luas Penanaman (Ha) 7a5
Jumlah Pohon/Ha1
7a6
Stok Karbon pada Tutupan Lahan Sebelumnya (tonC/Ha/th)
Capaian Pada Tahun Pelaporan (7)
Bagian Kedua: Kelompok Kegiatan Pencegahan Penurunan Cadangan Karbon
7a7
Rata-rata Serapan Tahunan (tonC/Ha/th)
8
Serapan pada Tahun Pelaporan (tCO2eq)
LEMBAR 2.2.2a Lembar Perhitungan Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Mineral (Lanjutan)
9
Keterangan
Petunjuk Pengisian LEMBAR 2.2.2a Tabel perhitungan disusun dengan menggunakan tiga warna berbeda dengan penjelasan sebagai berikut:
Kuning
Data yang perlu diisi oleh pengguna
Merah
Konstanta (pengguna tidak perlu mengisi; data telah disediakan atau direkomendasikan)
Hijau
Hasil perhitungan (akan menghitung secara otomatis, pengguna tidak perlu mengisi)
Optional, jika data tersedia
Biru
Cara pengisian lembar perhitungan penurunan emisi GRK kelompok bidang kehutanan dan lahan gambut adalah sebagai berikut: A. Kolom 1 s.d. 6 Merupakan bagian yang memuat narasi/keterangan umum atas kegiatan mitigasi 1. Kolom aksi mitigasi diisi berdasarkan rencana aktivitas mitigasi dalam RADGRK yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun pelaporan = kolom 1; 2. Mengumpulkan dan melengkapi informasi yang terkait dengan lokasi pelaksanaan aktivitas (lokasi administrasi, kawasan hutan/areal penggunaan lahan, titik koordinat (posisi derajat °Bujur Timur serta °Lintang Utara atau °Lintang Selatan); jika data spasial tersedia, file shp dilampirkan dalam laporan) = kolom 2,3 dan 4. 3. Melengkapi periode pelaksanaan aktivitas mitigasi = kolom 5 Misalnya: Rehabilitasi hutan direncanakan selama 10 tahun mulai tahun 2010-2020 4. Mengidentifikasi prasyarat pendukung dari Kegiatan Inti. Prasyarat pendukung dapat merupakan kegiatan pendukung yang secara tidak langsung menurunkan emisi seabgai bagian dari kegiatan inti, maupun kebijakan ataupun kondisi prasyarat dari terlaksananya kegiatan inti = kolom 6. B. Kolom berikutnya merupakan bagian yang menjelaskan perubahan data aktivitas sebagai akibat terlaksananya aksi mitigasi: 1. Kelompok Kegiatan Pencegahan Penurunan Cadangan Karbon (PPCK): a. Mengidentifikasi perubahan data aktivitas yang disebabkan oleh terjadinya aksi mitigasi yang perubahannya dijelaskan dalam satuan luas area; dengan penjelasan sebagai berikut: - Jenis Penggunaan Lahan Awal (7a): Jenis Penggunaan Lahan yang ditargetkan sebagai sasaran dari kegiatan mitigasi.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
45
- Jenis Penggunaan Lahan business as usual (7b): Jenis penggunaan lahan yang terjadi apabila aksi mitigasi tidak dilaksanakan pada jenis penggunaan lahan sasaran. - Jenis Penggunaan lahan yang tercapai pada tahun pelaporan (7c): Jenis penggunaan lahan yang terjadi akibat terlaksananya kegiatan mitigasi yang mengakibatkan perubahan dari jenis penggunaan lahan BAU. b. Stok karbon pada setiap tipe penggunaan lahan (kolom 8) akan terisi secara otomatis sesuai rekomendasi dari Kelompok Kerja Teknis (Pokja Teknis) RAN-RAD GRK. c. Penurunan Emisi (kolom 9) pada kelompok kegiatan PPCK menggambarkan jumlah stok karbon yang dapat dijaga dengan kegiatan mitigasi dengan fungsi: Penurunan Emisi = (Luas Area tanpa Mitigasi- Luas Area dengan kegiatan mitigasi) x (Stok Karbon pada kondisi tanpa mitigasi-Stok Karbon dengan kegiatan mitigasi) d. Kolom Keterangan (10) berisi informasi yang ingin ditambahkan sebagai keterangan atas perubahan data aktivitas maupun jika Pokja Daerah ingin mencantumkan data dan faktor emisi lokal. 2. Kelompok Kegiatan Peningkatan Cadangan Karbon a. Mengidentifikasi perubahan data aktivitas yang disebabkan oleh terjadinya aksi mitigasi yang perubahannya dijelaskan dalam satuan luas area; dengan penjelasan sebagai berikut: - Jenis Penggunaan Lahan Awal (7a1): Jenis Penggunaan Lahan yang ditargetkan sebagai sasaran dari kegiatan mitigasi; - Jenis Penggunaan lahan yang diharapkan terbentuk dengan kegiatan penanaman dan tercapai pada tahun pelaporan (7a2): Jenis penggunaan lahan yang terjadi akibat terlaksananya kegiatan mitigasi yang mengakibatkan perubahan dari jenis penggunaan lahan awal; - Jenis pohon yang ditanam (7a3) dapat dicantumkan apabila data tersedia; - Luas Penanaman (7a4) merupakan luas tutupan lahan yang terbentuk pada tahun pelaporan akibat kegiatan penanaman; - Jumlah pohon (7a5) menggambarkan jumlah pohon yang ditanam (jika data tersedia). Berhubungan dengan kolom luas penanaman (7a4), jika informasi yang tersedia adalah jumlah pohon, maka asumsi yang digunakan adalah 1 ha penanaman = 1000 batang pohon; - Rata-rata serapan tahunan (7a7) adalah rata-rata serapan karbon per ha penanaman. Data ini telah direkomendasikan oleh Pokja Nasional RAN-RAD GRK. Data lokal dapat digunakan apabila daerah memiliki data yang lebih detail dan sesuai dengan metodologi yang direkomendasikan Pokja Nasional.
46
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
b. Perkiraan serapan karbon pada tahun pelaporan (kolom 8) akan terisi secara otomatis sesuai rekomendasi dari Kelompok Kerja Teknis (Pokja Teknis) RAN-RAD GRK. Persamaan yang digunakan: Penurunan Emisi = (Luas Area penanaman) x (Stok Karbon pada tipe penggunaan lahan awal-Rata-rata serapan karbonpada jenis penggunaan lahan yang diharapkan dengan kegiatan mitigasi) c. Kolom Keterangan (9) berisi informasi yang ingin ditambahkan sebagai keterangan atas perubahan data aktivitas maupun jika Pokja Daerah ingin mencantumkan data dan faktor emisi lokal. Persamaan umum pendugaan perubahan stok karbon/penyerapan dari perubahan penggunaan lahan yaitu : EMISI/PENYERAPAN = DATA AKTIVITAS X FAKTOR EMISI Data Aktivitas
= Luasan per masing-masing alih guna lahan pada tahun monitoring (ha/tahun)
Faktor Emisi
= Cadangan karbon rata-rata dalam tutupan lahan yang berubah (untuk tanah mineral)
Pengurangan Emisi = Perubahan jumlah cadangan karbon dari kelas tutupan lahan sebelum aktivitas mitigasi ke kelas tutupan lahan yang direncanakan dalam aktivitas mitigasi
Box 4 Catatan untuk perkebunan (misalnya kelapa sawit atau karet) • Pada lahan mineral, Stok Karbon yang hilang karena alih guna lahan, misalnya dari hutan menjadi kelapa sawit, dipantau dalam Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Mineral; • Pada lahan mineral, emisi yang disebabkan karena pemupukan kelapa sawit, dipantau dalam Lembar Perhitungan Kegiatan Inti Pertanian Kategori Pemupukan; • Pada lahan gambut, baik emisi dari perubahan penggunaan lahan maupun drainase dan pemupukan kelapa sawit, dipantau dalam Lembar Perhitungan Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Gambut dan Pemupukan di Lahan Gambut; Emisi yang berasal dari pabrik pengolahan kelapa sawit dimasukkan ke dalam kelompok bidang industri, bukan kelompok bidang berbasis lahan.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
47
48
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
Aksi Mitigasi
2
No
1
Bagian Pertama: Informasi Umum
3
Kabupaten
4
Fungsi Kawasan/APL
5a
*BT 5b
*LU atau *LS
Koordinat (5)
LEMBAR 2.2.2b Lembar Perhitungan Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Gambut
6a
Awal 6b
Akhir
Periode Pelaksanaan RAD -GRK (6)
7
Prasyarat Pendukung
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
49
Luas (Ha)
8a2
Jenis Penggunaa Lahan Awal
8a1
Kondisi Awal (8a)
8a3
Drainase (cm) 8b1
Jenis PL apabila tidak terjadi aktivitas 8b2
Luas (Ha)
BAU RAD - GRK (8b)
Data Aktivitas (11)
8b3
Drainase (cm)
Bagian Kedua: Indentifikasi Perubahan Data Aktivitas setelah Implementasi Aksi Mitigasi
8c1
Jenis PL yang dihasilkan
8c2
Luas (Ha)
Capaian Pada Tahun Pelaporan (8c)
LEMBAR 2.2.2b Lembar Perhitungan Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Gambut (Lanjutan)
8c3
Drainase (cm)
50
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
BAU
9a2
Awal
9a1
9a3
Emisi pada Tahun Pelaporan
Emisi Lahan Gambut (ton CO2/Ha*Th (9a)
Faktor Emisi dan Serapan (9)
Bagian Ketiga: Perubahan Faktor Emisi dan Data Serapan
9b1
Awal 9b2
BAU 9b3
Rata-rata Serapan Tahunan (tonC/Ha/Th)2
Serapan/Emisi pada Tahun Pelaporan (ton C/Ha*Th) (9b)
10a
10b
Jumlah Pohon/Ha1
Data Penanaman (10) Jenis Pohon
LEMBAR 2.2.2b Lembar Perhitungan Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Gambut (Lanjutan)
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
51
Serapan (tCO2eq)
11b
Emisi Lahan Gambut setelah Mitigasi (tCO2eq)
11a
Penurunan Emisi tCO2eq (11)
Bagian Keempat: Hasil Perhitungan Penurunan Emisi
11c
Penurunan Emisi (tCO2eq)
12
Keterangan
LEMBAR 2.2.2b Lembar Perhitungan Kehutanan dan Alih Guna Lahan di Lahan Gambut (Lanjutan)
Petunjuk Pengisian LEMBAR 2.2.2b Cara pengisian Lembar Pendukung Perhitungan Kehutanan di lahan gambut adalah sebagai berikut: A. Kolom 1 s.d. 6 Merupakan bagian yang memuat narasi/keterangan umum atas kegiatan mitigasi 1. Kolom aksi mitigasi diisi berdasarkan rencana aktivitas mitigasi dalam RADGRK yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun pelaporan=kolom 2 ; 2. Mengumpulkan dan melengkapi informasi yang terkait dengan lokasi pelaksanaan aktivitas (lokasi administrasi, kawasan hutan/areal penggunaan lahan, titik koordinat (Posisi derajat °Bujur Timur serta °Lintang Utara atau °Lintang Selatan); jika data spasial tersedia, file shp dilampirkan dalam laporan) = kolom 3,4 dan 5. 3. Melengkapi periode pelaksanaan aktivitas mitigasi = kolom 6. 4. Mengidentifikasi prasyarat pendukung dari Kegiatan Inti. Prasyarat pendukung dapat merupakan kegiatan pendukung yang secara tidak langsung menurunkan emisi sebagai bagian dari kegiatan inti, maupun kebijakan ataupun kondisi prasyarat dari terlaksananya kegiatan inti = kolom 7. B. Kolom berikutnya merupakan bagian yang menjelaskan perubahan data aktivitas sebagai akibat terlaksananya aksi mitigasi: 1. Mengidentifikasi perubahan data aktivitas yang disebabkan oleh terjadinya aksi mitigasi yang perubahannya dijelaskan dalam satuan luas area; dengan penjelasan sebagai berikut: - Jenis Penggunaan Lahan Awal (8a): Jenis Penggunaan Lahan yang ditargetkan sebagai sasaran dari kegiatan mitigasi. - Jenis Penggunaan Lahan Business as usual (8b): Jenis penggunaan lahan yang terjadi apabila aksi mitigasi tidak dilaksanakan pada jenis penggunaan lahan sasaran. - Jenis Penggunaan lahan yang tercapai pada tahun pelaporan (8c): Jenis penggunaan lahan yang terjadi akibat terlaksananya kegiatan mitigasi yang mengakibatkan perubahan dari jenis penggunaan lahan BAU. - Untuk perubahan penggunaan lahan, perhitungan emisi di lahan gambut diasumsikan berdasarkan kedalaman drainase (8 a,b,c 3). Dalam PEP RAD GRK, asumsi drainase telah direkomendasikan dan akan disesuaikan dengan panduan suplemen IPCC 2006 untuk lahan gambut.
Pengguna hanya perlu mengidentifikasi perubahan luas data aktivitas pada tipe penggunaan lahan sasaran setelah pelaksanaan aksi mitigasi.
2. Faktor Emisi dan Stok karbon pada setiap tipe penggunaan lahan (kolom 9) akan terisi secara otomatis sesuai rekomendasi dari Kelompok Kerja Teknis (Pokja Teknis) RAN-RAD GRK.
52
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
3. Data penanaman (kolom 10) diisi dengan jenis dan jumlah pohon apabila data tersedia. Apabila jumlah pohon yang ditanam telah diketahui sementara luas penanaman tidak diketahui, luas penanaman diasumsikan berdasarkan asumsi 1 ha=1000 batang pohon. 4. Penurunan Emisi (kolom 11) diperoleh dari penambahan antara penurunan emisi dari pencegahan perubahan lahan atau pencegahan penurunan cadangan karbon dan penambahan cadangan karbon. 5. Kolom Keterangan (12) berisi informasi yang ingin ditambahkan sebagai keterangan atas perubahan data aktivitas maupun jika Pokja Daerah ingin mencantumkan data dan faktor emisi lokal.
DAFTAR TABEL FAKTOR EMISI DARI BIDANG KEHUTANAN DAN LAHAN GAMBUT Tabel 16. Stok karbon per jenis penutupan lahan.
Penggunaan lahan
Rata-rata Cadangan Karbon (ton C/ha)
Hutan Lahan Kering Primer
195
Hutan Lahan Kering Sekunder
169
Hutan Mangrove Primer
170
Hutan Rawa Primer
196
Hutan Tanaman
65
Semak Belukar
30*
Perkebunan Permukiman Tanah Terbuka Padang Rumput
63 4* 2.5* 4
Hutan Mangrove Sekunder
120
Hutan Rawa Sekunder
155
Belukar Rawa
30*
Pertanian Lahan Kering
10*
Pertanian Lahan Kering Campur
30*
Sawah Tambak
2 0
Bandara/Pelabuhan
0*
Transmigrasi
10
Pertambangan
0
Rawa
0
Keterangan : *Update Ditjenplan Kemenhut, Desember 2012
Box 5 Data faktor emisi lokal dapat digunakan apabila telah dipublikasikan/ dikeluarkan secara resmi oleh instansi pemerintah daerah (Provinsi, Kabupaten/ Kota), termasuk dalam website resmi pemerintah.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
53
PENGGUNAAN LAHAN
Asumsi kedalaman drainase (cm)
Emisi CO2 (t/ha/th)
0
0
Hutan gambut primer Hutan gambut tebangan
30
19
Karet rakyat
50
32
Kelapa sawit
60
38
HTI
50
32
Tanaman campuran/ Agroforest
50
32
Belukar gambut
30
19
Tanaman semusim
30
19
Pemukiman
70
45
Rumput/resam
30
19
Sawah
10
6
100
64
Pertambangan
Catatan: Emisi t CO2/ha/tahun = kedalaman drainase (cm) * 0.91 (menurut Hooijer 2006, 2010) Modifikasi untuk koreksi root respiration: ~30% (menurut Fahmudin, et al. 2010) Emisi t CO2/ha/tahun = 0.7 * kedalaman drainase (cm) * 0.91 (menurut Hooijer 2006, 2010) Sumber: Fahmuddin et al, 2013
Box 6 Penyesuaian kelas penggunaan lahan: 1. Hutan kota bisa berupa hutan tanaman/hutan sekunder tergantung pada: a. Tutupan lahan b. Jenis vegetasi 2. HKm dan Hutan Desa atau social forestry umumnya di hutan sekunder atau pada hutan primer yang diberikan hak kepada masyarakat untuk dikelola; atau dapat juga berupa agroforestry pada hutan yang telah terdegradasi 3. Hutan rakyat dan Hutan Tanaman Rakyat umumnya berupa hutan tanaman.
54
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
Tabel 17. Faktor emisi dari dekomposisi gambut.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
55
9,5
9,5
9,5
9,5
16
3
Hrs
Br
Pt
Pc
Sw
3
S
Hms
9,5
9,5
B
T
16
Ht
22,5
0
Hrp
Pm
0
Hmp
19
9,5
Hs
Pk
0
Hp
Hp
Penutupan lahan
12,5
25,5
19
19
19
19
12,5
19
32
28,5
19
25,5
9,5
9,5
19
9,5
Hs
3
16
9,5
9,5
9,5
9,5
3
9,5
22,5
19
9,5
16
0
0
9,5
0
Hmp
3
16
9,5
9,5
9,5
9,5
3
9,5
22,5
19
9,5
16
0
0
9,5
0
Hrp
19
32
25,5
25,5
25,5
25,5
19
25,5
38,5
35
25,5
32
16
16
25,5
16
Ht
12,5
25,5
19
19
19
19
12,5
19
32
28,5
19
25,5
9,5
9,5
19
9,5
B
22
35
28,5
28,5
28,5
28,5
22
28,5
41,5
38
28,5
35
19
19
28,5
19
Pk
25,5
38,5
32
32
32
32
25,5
32
45
41,5
32
38,5
22,5
22,5
32
22,5
Pm
12,5
25,5
19
19
19
19
12,5
19
32
28,5
19
25,5
9,5
9,5
19
9,5
T
6
19
12,5
12,5
12,5
12,5
6
12,5
25,5
22
12,5
19
3
3
12,5
3
S
12,5
25,5
19
19
19
19
12,5
19
32
28,5
19
25,5
9,5
9,5
19
9,5
Hms
12,5
25,5
19
19
19
19
12,5
19
32
28,5
19
25,5
9,5
9,5
19
9,5
Hrs
12,5
25,5
19
19
19
19
12,5
19
32
28,5
19
25,5
9,5
9,5
19
9,5
Br
Faktor emisi gambut pada berbagai kelas penutupan dan perubahan penutupan lahan (t CO2-e/(ha/year))
Tabel 18a.
12,5
25,5
19
19
19
19
12,5
19
32
28,5
19
25,5
9,5
9,5
19
9,5
Pt
19
32
25,5
25,5
25,5
25,5
19
25,5
38,5
35
25,5
32
16
16
25,5
16
Pc
6
19
12,5
12,5
12,5
12,5
6
12,5
25,5
22
12,5
19
3
3
12,5
3
Sw
3
16
9,5
9,5
9,5
9,5
3
9,5
22,5
19
9,5
16
0
0
9,5
0
Tm
3
16
9,5
9,5
9,5
9,5
3
9,5
22,5
19
9,5
16
0
0
9,5
0
Bdr
25,5
38,5
32
32
32
32
25,5
32
45
41,5
32
38,5
22,5
22,5
32
22,5
Tr
35
48
41,5
41,5
41,5
41,5
35
41,5
54,5
51
41,5
48
32
32
41,5
32
Tb
3
16
9,5
9,5
9,5
9,5
3
9,5
22,5
19
9,5
16
0
0
9,5
0
Rw
56
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
32
0
Tb
Rw
9,5
41,5
32
9,5
9,5
Hs
0
32
22,5
0
0
Hmp
0
32
22,5
0
0
Hrp
16
48
38,5
16
16
Ht
9,5
41,5
32
9,5
9,5
B
19
51
41,5
19
19
Pk
22,5
54,5
45
22,5
22,5
Pm
9,5
41,5
32
9,5
9,5
T
3
35
25,5
3
3
S
9,5
41,5
32
9,5
9,5
Hms
9,5
41,5
32
9,5
9,5
Hrs
9,5
41,5
32
9,5
9,5
Br
9,5
41,5
32
9,5
9,5
Pt
16
48
38,5
16
16
Pc
3
35
25,5
3
3
Sw
0
32
22,5
0
0
Tm
0
32
22,5
0
0
Bdr
22,5
54,5
45
22,5
22,5
Tr
32
64
54,5
32
32
Tb
0
32
22,5
0
0
Rw
Penggunaan lahan Hutan Primer (Hp), Hutan Sekunder (Hs), Hutan Mangrove Primer (Hmp) dan Hutan Mangrove Sekunder (Hms) diberikan faktor emisi gambut yang sama dengan Hutan Rawa Primer (Hrp) dan Hutan Rawa Sekunder (Hrs) untuk menantisipasi kesalahan penghitungan emisi jika ada kesalahan dalam interpretasi citra tutupan lahan gambut. Definisi tutupan lahan diberikan pada Tabel 18b.
Catatan:
22,5
0
0
Hp
Tr
Bdr
Tm
Penutupan lahan
Tabel 18b. Tipe penutupan hutan dan lahan berdasarkan klasifikasi Ditjen Planologi Kehutanan.
No
Kode
Tipe penutupan lahan
Keterangan
1
Hp
Hutan Lahan Kering Primer, tanah mineral
Hutan alam tanah mineral yang belum memperlihatkan tanda penebangan berupa jalur logging.
2
Hs
Hutan Lahan Kering Sekunder, tanah mineral
Hutan alam tanah mineral yang sudah pernah ditebang, baik tebang pilih, maupun tebang habis, ditandai dengan jalur logging
3
Hmp
Hutan Mangrove Primer
Hutan alam pada kawasan mangrove yang belum memperlihatkan tanda penebangan, jalur logging.
4
Hrp
Hutan Rawa Primer
Hutan alam bertanah gambut yang belum memperlihatkan tanda penebangan, jalur logging.
5
Ht
Hutan Tanaman
Hutan yang dikelola dengan teknik silvikultur dan ditanami jenis-jenis tertentu. Hutan tanaman dapat berupa Hutan Tanaman Industri (HTI), Hutan Tanaman Rakyat (HTR), maupun hutan tanaman yang dikelola oleh BUMN (Perhutani & Inhutani).
6
B
Semak Belukar
Lahan yang ditumbuhi semak belukar dengan tinggi kanopi sampai 5 m
7
Pk
Perkebunan
Lahan yang ditumbuhi tanaman perkebunan sepeti kelapa sawit, karet, kopi, teh, kelapa, kakao, dll.
8
Pm
Permukiman
Areal yang ditutupi oleh perumahan dan pekarangan
9
T
Tanah Terbuka
Lahan terbuka tanpa vegatasi dan lahan terbuka bekas kebakaran/land clearing.
10
S
Savana/Padang Rumput
Lahan yang ditumbuhi oleh berbagai jenis rumputan, alangalang dan paku resam.
11
Hms
Hutan Mangrove Sekunder
Hutan mangrove yang sudah pernah ditebang dan tumbuh kembali
12
Hrs
Hutan Rawa Sekunder
Hutan rawa yang sudah pernah ditebang dan tumbuh kembali
13
Br
Belukar Rawa
Lahan rawa yang ditumbuhi semak belukar
14
Pt
Pertanian Lahan Kering
Lahan yang ditutupi berbagai komoditas pertanian seperti padi, jagung, nanas dan sayur-sayuran.
15
Pc
Pertanian Lahan Kering Campur
Lahan yang ditutupi campuran tanaman tahunan (pohonpohonan) dengan berbagai tanaman semusim (agroforestry)
16
Sw
Sawah
Lahan yang digunakan untuk sawah
17
Tm
Tambak
Lahan yang digunakan untuk tambak.
18
Bdr/ Plb
Bandara/Pelabuhan
Lahan yang digunakan untuk bangunan dan landasan bandar udara/pelabuhan.
19
Tr
Transmigrasi
Lahan yang digunakan untuk perumahan dan pekarangan transmigran. Lahan ini biasanya mempunyai areal pekarangan yang lebih luas (sekitar 0.25 ha untuk masing-masing rumah).
20
Tb
Pertambangan
Areal yang digunakan untuk pertambangan.
21
Rw
Rawa
Areal rawa yang digenangi air, kemungkinan bertanah mineral atau tanah gambut.
22
A
Tubuh Air
Lahan yang digenangi air, termasuk sungai, danau, waduk dll.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
57
58
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
:
:
TAHUN
PELAPOR
1
Kode
:
KATEGORI
2a
RAD
2b
LPJ
3
Kabupaten
4
Fungsi Kawasan atau APL
Kabupaten/Kota :
Pemerintah Daerah
:
Pemerintah Provinsi
5a
BT
5b
LU, LS
Koordinat (5)
:
Kementerian Provinsi
Pemerintah Pusat
Kegiatan Pendukung
KEHUTANAN DAN LAHAN GAMBUT
Kegitan Mitigasi (2)
:
BIDANG
6
Kegiatan Inti yang Didukung
7
Kategori Kegiatan Pendukung
LEMBAR 2.2.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut
8a
Awal
8b
Akhir
Periode Pelaksanaan RAD - GRK (8)
9a
Indikator
9b
Jumlah
9c
Unit Satuan
Target Kegiatan RAD - GRK (9)
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
59
:
Pemerintah Provinsi
Pemerintah Daerah
10a1
10a3
10b1
10b2
10a2
Jumlah
Jumlah
Unit Satuan
Unit Satuan 10b3
% Capaian
Capaian Komulatif sampai Tahun Pelaporan (10b)
% Capaian
:
:
11a
RAD 11b
LPJ
Rencana Alokasi Dana (Juta Rupiah) (11)
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
Capaian Pada Tahun Pelaporan (10a)
Implementasi Kegiatan RAD - GRK (10)
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
Kegiatan Pendukung
KEHUTANAN DAN LAHAN GAMBUT
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
12a
APBN
12b
APBD-P
12c
APBD-K
12d
PHLN
Realisasi Penyerapan Dana Menurut Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah) (12)
LEMBAR 2.2.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut (Lanjutan)
12e
Swasta
13a
RAD
13b
LPJ
Pelaksana Kegiatan
14
Keterangan
Petunjuk Pengisian LEMBAR 2.2.3 Cara pengisian lembar pemantauan kegiatan pendukung bidang kehutanan dan lahan gambut adalah sebagai berikut: 1. Kolom ke-1: diisi dengan kode kegiatan mitigasi (lihat Kode Urut Kegiatan Mitigasi dan Kegiatan Pendukung bidang Berbasis Lahan); 2. Kolom ke-2: Kolom aksi mitigasi diisi berdasarkan rencana aktivitas mitigasi dalam RAD-GRK yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun pelaporan; 3. Kolom ke-3, 4, 5: Mengumpulkan dan melengkapi informasi yang terkait dengan lokasi pelaksanaan aktivitas (lokasi administrasi, fungsi kawasan / APL, titik koordinat (jika data spasial tersedia, file shp dilampirkan dalam laporan); 4. Kolom ke-6: Melengkapi informasi kegiatan inti yang didukung dengan kegiatan aktivitas sebagaimana dimaksud; 5. Kolom ke-7: Melengkapi kategori kegiatan pendukung berdasarkan klasifikasi: (1) Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Kelembagaan; (2) Penelitian; (3) Penyediaan Infrastruktur Pelayanan dan Teknologi; (4) Pengembangan Peraturan/Kebijakan; 6. Kolom ke-8: Melengkapi periode waktu pelaksanaan aksi mitigasi ; 7. Kolom ke-9: Menentukan target kegiatan aktivitas penurunan emisi. Meliputi Jumlah dan Unit Satuan (satuan yang digunakan); 8. Kolom ke-10: Menghitung capaian kegiatan yang telah diimplementasikan pada tahun pelaporan dan kumulatif sejak awal kegiatan. Kemudian dibandingkan dengan target yang telah direncanakan; 9. Kolom ke-11 diisi dengan rencana alokasi dana untuk melaksanakan setiap aksi mitigasi pada tahun pelaporan; 10. Kolom ke-12 diisi dengan realisasi penyerapan dana pada tahun pelaporan; 11. Kolom ke-13 diisi dengan sumber pembiayaan aksi mitigasi (APBN, APBD-P, APBD-K, PHLN, Swasta). 12. Kolom ke-14 diisi dengan institusi pelaksana aksi mitigasi. 13. Kolom ke-15 diisi dengan informasi atau keterangan pendukung yang ingin disampaikan dalam pelaporan.
60
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
BAB 3
PETUNJUK TEKNIS KELOMPOK BIDANG BERBASIS ENERGI Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kegiatan mitigasi kelompok bidang Berbasis Energi terdiri dari dua bagian yaitu: (1) Bidang Energi, dan (2) Bidang Transportasi. Pada bagian ini disediakan Lembar Kegiatan Inti untuk mengukur capaian aksi-aksi mitigasi di kedua bidang. Untuk perhitungan penurunan emisi GRK dari setiap aksi mitigasi di bidang energi dan transportasi, terdapat Lembar Perhitungan Penurunan Emisi GRK yang berisi indikator, parameter, data aktivitas serta faktor emisi yang diperlukan. Kegiatan pendukung yang dapat menurunkan emisi gas rumah kaca secara tidak langsung dapat dilaporkan dalam Lembar Kegiatan Pendukung.
3.1 BIDANG ENERGI 3.1.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Energi Lembar Kegiatan Inti ini digunakan untuk memantau dan mengevaluasi setiap aksi mitigasi yang termasuk dalam kategori kegiatan inti, yaitu kegiatan yang menghasilkan penurunan emisi GRK secara langsung. Lembar ini diisi oleh Pemerintah Pusat/Pemerintah Provinsi/Pemerintah Kabupaten/Kota berdasarkan kewenangan masing-masing. Tabel perhitungan disusun dengan menggunakan tiga warna berbeda dengan penjelasan sebagai berikut:
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
61
Kuning
Data yang perlu diisi oleh pengguna.
Merah
Konstanta (pengguna tidak perlu mengisi; data telah disediakan atau ditentukan).
Hijau
Hasil perhitungan (akan menghitung secara otomatis, pengguna tidak perlu mengisi).
Untuk kegiatan inti bidang Energi, aksi-aksi mitigasi secara umum dikelompokkan dan didefinisikan sebagai berikut: (1) Pemanfaatan energi terbarukan (on grid); Aksi mitigasi ini merupakan upaya dari supply side untuk menyediakan listrik dengan memanfaatkan energi terbarukan (di luar bahan bakar fosil). Termasuk ke dalam kategori ini adalah: pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM), pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dimana listrik yang dihasilkan akan didistribusikan melalui jaringan listrik nasional. (2) Pemanfaatan energi terbarukan (off grid); Aksi mitigasi ini serupa dengan aksi mitigasi sebelumnya, akan tetapi lokasinya tersebar agar listrik yang dihasilkan dapat menjangkau daerah-daerah terpencil di luar jaringan listrik nasional. Termasuk ke dalam kategori ini adalah: pembangunan PLTM, PLTMH, PLTB, PLTS dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (dari cangkang sawit). (3) Substitusi bahan bakar; Aksi mitigasi ini merupakan aksi mitigasi yang bersifat demand side, dimana permintaan akan energi akan berkurang karena penggunaaan sumber energi lain. Termasuk ke dalam kategori ini adalah program substitusi minyak tanah oleh LPG, substitusi minyak tanah oleh biogas, dan substitusi minyak solar dengan biodiesel. (4) Efisiensi energi, Aksi mitigasi ini bersifat demand side, dimana permintaan akan listrik akan berkurang sebagai akibat penggunaan alat-alat yang hemat energi dan memiliki efisiensi tinggi. Termasuk ke dalam kategori ini adalah penggunaan lampu hemat energi CFL (empat bintang) dan penggunaan lampu LED untuk penerangan jalan. Penurunan emisi dari aksi mitigasi pemanfaatan energi terbarukan untuk pembangkitan listrik, baik on grid maupun off-grid, dan penurunan emisi dari aksi mitigasi efisiensi energi bersifat akumulatif. Sedangkan penurunan emisi dari substitusi bahan bakar tidak bersifat akumulatif.
62
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
Beberapa Dinas ESDM atau Distamben juga telah memantau dan menghitung penurunan emisi dari kegiatan reklamasi pasca tambang. Data aktivitas dan penurunan emisi GRK dari kegiatan reklamasi pasca tambang dilaporkan kepada Pokja Penanganan Perubahan Iklim Bidang Berbasis Lahan sebagai penurunan emisi dari bidang berbasis lahan.
3.1.2 Lembar Perhitungan Penurunan Emisi GRK Bidang Energi Untuk perhitungan penurunan emisi GRK dari setiap aksi mitigasi di bidang energi, terdapat Lembar Perhitungan Penurunan Emisi GRK Bidang Energi yang berisi indikator, parameter, data aktivitas serta faktor emisi yang diperlukan. Parameterparameter yang diperlukan untuk setiap kategori kegiatan yaitu: - Energi terbarukan (on grid), yaitu produksi energi (energi terjual) dalam MWh. - Energi terbarukan (off grid), yaitu daya terpasang (MW) dan jumlah jam operasional dalam setahun. - Konversi energi dari minyak tanah ke LPG, yaitu jumlah unit LPG yang terjual (dalam kg) dan rasio substitusi minyak tanah ke LPG. - Konversi energi dari minyak tanah ke biogas, yaitu volume total biogas digester dan nilai substitusi minyak tanah ke biogas. - Konversi energi dari minyak solar ke biodiesel, yaitu volume biodiesel yang digunakan dan nilai substitusi minyak solar ke biodiesel. - Efisiensi energi dari penggunaan lampu CFL, yaitu jumlah unit yang terpasang dan konsumsi energi per unit. - Efisiensi energi dari penggunaan lampu LED untuk Penerangan Jalan Umum, yaitu jumlah unit yang terpasang dan konsumsi energi per unit. Pokja Penanganan Perubahan Iklim Bidang Energi telah menetapkan faktor emisi yang digunakan untuk menghitung penurunan emisi dari setiap aksi mitigasi. Faktor emisi tersebut adalah faktor emisi yang didapatkan dari perhitungan sesuai IPCC Guidelines 2006 berdasarkan jenis dan kualitas energi (bahan bakar) atau faktor emisi yang telah ditetapkan sebelumnya.
3.1.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Energi Lembar Kegiatan Pendukung bidang Energi ini digunakan untuk memantau dan mengevaluasi setiap kegiatan mitigasi yang termasuk dalam kategori kegiatan pendukung, yaitu kegiatan yang diprediksi menghasilkan penurunan emisi GRK secara tidak langsung. Lembar ini diisi oleh Pemerintah Pusat/Pemerintah Provinsi/ Pemerintah Kabupaten/Kota berdasarkan kewenangan masing-masing.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
63
64
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
:
1
Kode
2
RAD
3
LPJ
4a
RAD
Lokasi
Pemerintah Daerah
Program/ Kegiatan
Pemerintah Provinsi
Aksi Mitigasi
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
Kegiatan Inti
ENERGI
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
4b
LPJ
:
:
5a
Jumlah
RAD
5b
Unit
5c
Jumlah
Target
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
LEMBAR 3.1.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Energi
LPJ
5d
Unit
6a
RAD
6b
LPJ
Rencana Alokasi Dana (Juta Rupiah)
7a
RAD
7b
LPJ
Realisasi Penyerapan Dana (Juta Rupiah)
8a
APBN
8b
APBD-P
8c
APBD-K
8d
PHLN
Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah)
8e
Swasta
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
65
:
Akhir
9b
Awal
9a
10a
(%)
11a
RAD
11b
LPJ
Pelaksana Kegiatan
Pemerintah Daerah
Realisasi Kegiatan
Pemerintah Provinsi
Pelaksanaan RAD
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
Kegiatan Inti
ENERGI
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
:
:
12
Emisi BAU (tCO2e)
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
13
Target Penurunan Emisi (tCO2e)
LEMBAR 3.1.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Energi (Lanjutan)
14
Penurunan Emisi Aktual (tCO2e)
15
Co-Benefit
16
Keterangan
Petunjuk Pengisian LEMBAR 3.1.1 Pengisian Lembar Kegiatan Inti dilakukan sebagai berikut: 1. Kolom ke-1 diisi dengan nomor setiap aksi mitigasi; 2. Kolom ke-2 diisi dengan judul setiap aksi mitigasi yang dilakukan (berdasarkan kewenangan setiap tingkat pemerintahan); 3. Kolom ke-3 diisi dengan judul Program/Kegiatan berdasarkan LPJ yang berkaitan dengan aksi mitigasi pada kolom ke-2; 4. Kolom ke-4 diisi dengan lokasi kegiatan mitigasi inti; 5. Kolom ke-5 diisi dengan target setiap aksi mitigasi berupa jumlah/kapasitas beserta unit satuannya; 6. Kolom ke-6 diisi dengan rencana alokasi dana untuk melaksanakan setiap aksi mitigasi pada tahun pelaporan; 7. Kolom ke-7 diisi dengan realisasi penyerapan dana pada tahun pelaporan; 8. Kolom ke-8 diisi dengan sumber pembiayaan aksi mitigasi (APBN, APBD-P, APBD-K, PHLN, Swasta); 9. Kolom ke-9 diisi dengan periode pelaksanaan aksi mitigasi berdasarkan RADGRK; 10. Kolom ke-10 diisi dengan realisasi aksi mitigasi berdasarkan target RAD- GRK; 11. Kolom ke-11 diisi dengan institusi pelaksana aksi mitigasi; 12. Kolom ke-12 diisi dengan total emisi BAU Baseline sesuai dengan yang tercantum dalam lampiran Perpres 61/2011 dan dokumen RAD-GRK. Jika tidak memungkinkan, diisi dengan BAU Baseline per sektor; 13. Kolom ke-13 diisi dengan target penurunan emisi GRK yang dihasilkan dari setiap aksi mitigasi (sesuai yang tercantum dalam lampiran Perpres 61/2011 dan dokumen RAD-GRK); 14. Kolom ke-14 diisi dengan penurunan emisi GRK dari pelaksanaan setiap aksi mitigasi; 15. Kolom ke-15 diisi dengan co-benefit (manfaat sampingan) yang didapat dari aksi mitigasi 16. Kolom ke-16 diisi dengan informasi lain atau keterangan yang dipandang perlu untuk disampaikan.
66
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
67
Rencana Aksi
Pembangunan PLTM
Pembangunan PLTMH
Pembangunan PLTB
Pembangunan PLTS
1
2
3
4
Rencana Aksi
Pembangunan PLTM
Pembangunan PLTMH
Pembangunan PLTB
Pembangunan PLTS
Pembangunan PLT Biomassa (cangkang sawit)
No.
1
2
3
4
5
Energi Terbarukan (off grid)
Rencana Aksi
No.
Energi Terbarukan (On Grid)
No.
MWh
MWh
MWh
MWh
MWh
Indikator
MWh
MWh
MWh
MWh
Indikator
Indikator
Installed capacity & Operating hours (90%X8760)
Installed capacity & Operating hours (20%X8760)
Installed capacity & Operating hours (20%X8760)
Installed capacity & Operating hours (70%X8760)
Daya terpasang & Waktu Beroperasi (70%X8760)
Parameter
Daya terpasang & Energi yang dihasilkan
Daya terpasang & Energi yang dihasilkan
Daya terpasang & Energi yang dihasilkan
Daya terpasang & Energi yang dihasilkan
Parameter
Parameter
LEMBAR 3.1.2 Lembar Perhitungan Emisi Bidang Energi
Daya terpasang (MW)
Daya Terpasang (MW)
Parameter 1
7884
1752
1752
6132
6132
Operating Hours
Energi yang Dihasilkan dalam Setahun (MWh)
Parameter 2
0
0
0
0
0
Data Aktivitas
0
0
0
0
Data Aktivitas
Data Aktivitas
0,8
0,8
0,8
0,8
0,8
Faktor Emisi PLTD (tCO2e/MWh)
Faktor Emisi* (tCO2e/MWh)
Faktor Emisi
0
0
0
0
0
Penurunan Emisi (tCO2e)
0
0
0
0
Penurunan Emisi (tCO2e)
Penurunan Emisi
68
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
Substitusi Minyak Tanah ke LPG
Rencana Aksi
Substitusi minyak tanah ke biogas (yang dihitung hanya penurunan emisi dari konversi bahan bakar)
Rencana Aksi
Substitusi minyak solar ke biodiesel (blending oleh PT. Pertamina)
1
NO
2
NO
3
Penggunaan lampu CFL (4 bintang)
Penggunaan lampu LED untuk Penerangan Jalan Umum
1
2
Parameter
KWh
KWh
Indikator
Liter minyak solar
Indikator
Liter minyak tanah
Indikator
Jumlah unit dan energi yang digunakan/titik lampu
Jumlah unit dan energi yang digunakan/titik lampu
Parameter
Volume biodiesel yang digunakan dan rasio substitusi
Parameter
Volume digester dan rasio substitusi
Parameter
Liter minyak tanah Total berat LPG yang didistribu- sikan dan rasio substitusi
Indikator
Keterangan: *) Disesuaikan dengan faktor emisi sistem setempat atau meteran listrik
Rencana Aksi
NO
Efisiensi Energi
Rencana Aksi
NO
Substitusi Bahan Bakar
Jumlah Unit
Volume biodiesel yang digunakan (kL)
Volume Digester (jumlah units x ukuran unit)
Jumlah Unit Terjual (kg)
40,88
Energi yang digunakan/titik lampu (kWh/Lampu)
0,56
Rasio Substitusi
0,62
Rasio Substitusi
1,754385965
Rasio Substitusi
0
0
Data Aktivitas
0
Data Aktivitas
0
Data Aktivitas
0
Data Aktivitas
Faktor Emisi* (tCO2e/MWh)
2,6
Faktor Emisi Minyak Solar (t CO2e/kiloliter)
2,58
Faktor Emisi Minyak Tanah (kgCO2e/liter)
2,58
0
0
Penurunan Emisi (tCO2e)
0
Penurnan Emisi (tCO2e)
0
Penurunan Emisi (tCO2e)
0
Faktor Emisi Minyak Penurunan Emisi (tCO2e) Tanah (kgCO2e/liter)
Petunjuk Pengisian LEMBAR 3.1.2 Pengisian Lembar Perhitungan Pengurangan Emisi GRK Bidang Energi dilakukan sebagai berikut: 1. Kolom aksi mitigasi diisi berdasarkan rencana aksi mitigasi dalam RAD-GRK yang dibagi ke dalam 4 kategori; 2. Indikator berisi satuan yang dijadikan acuan. Indikator yang digunakan untuk energi terbarukan adalah MWh (Megawatt hour)1. Indikator untuk substitusi bahan bakar adalah liter minyak tanah dan liter minyak solar. Sedangkan indikator untuk efisiensi energi adalah kWh (Kilowatt hour); 3. Kolom parameter berisi indikator terukur yang diarahkan untuk mengetahui besarnya data aktivitas. Berikut parameter untuk sektor energi: • Energi terbarukan (on grid): produksi energi (energi terjual) dalam MWh. Data tentang produksi energi dapat diperoleh dari Distamben provinsi. • Energi terbarukan (off grid): daya terpasang (MW) dan jumlah jam operasional dalam setahun. Data terkait daya terpasang dapat diperoleh dari Distamben dan PLN setempat. Jumlah jam operasional ini berupa konstanta. PLTM dan PLTMH off grid diasumsikan beroperasi selama 70% dalam setahun, sehingga jam operasionalnya adalah 6.132 jam. Asumsi jam operasi PLTB dan PLTS tersebar adalah 20% setahun, sebanyak 1.752 jam. Sedangkan khusus untuk PLT Biomassa, selain daya terpasang dan jumlah jam operasional dalam setahun, parameter lainnya untuk mengetahui besaran data aktifitas adalah efisiensi. Asumsi jam operasional PLT Biomassa adalah 7.884 jam (90% dalam setahun) dan efisiensinya adalah 35%. • Substitusi bahan bakar dari minyak tanah ke LPG: jumlah unit LPG yang terjual (dalam kg) dan rasio substitusi minyak tanah ke LPG. Data jumlah unit LPG yang terjual dapat diperoleh dari Dinas ESDM atau Distamben. Sedangkan rasio substitusi minyak tanah ke LPG berupa konstanta yang menunjukkan kesetaraan energi minyak tanah dan LPG. • Konversi energi dari minyak tanah ke biogas: volume total biogas digester dan nilai substitusi minyak tanah ke biogas. Volume total biogas digester dapat diperoleh dari Dinas ESDM atau Distamben.Sedangkan nilai substitusi minyak tanah ke biogas berupa konstanta yang diperoleh dari kesetaraan energi antara biogas dan minyak tanah. Bidang energi menghitung penurunan emisi yang berasal dari substitusi bahan bakar fosil (dalam hal ini minyak tanah) oleh biogas. Sedangkan penurunan emisi yang berasal dari penangkapan gas metan dari pengelolaan limbah ternak dihitung oleh Pokja Penanganan Perubahan Iklim bidang berbasis lahan. Sumber data untuk pemanfaatan biogas secara langsung untuk menggantikan minyak tanah selain diperoleh dari Dinas ESDM juga dapat dikoordinasikan dengan Pokja Penanganan Perubahan Iklim bidang berbasis lahan. • Substitusi minyak solar ke biodiesel: Volume biodiesel yang digunakan (liter) dan rasio substitusi minyak solar ke biodiesel. Penggunaan biodiesel
1
Satuan dalam megawatt hour (Mwh) setara dengan 1,000 Kilowatt hours (Kwh).
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
69
sebagai substitusi minyak solar menurunkan emisi GRK sebesar 56% (hasil studi Dewan Sawit Indonesia). Volume total penggunaan biodiesel dapat diperoleh dari Dinas ESDM atau Distamben. • Efisiensi energi dari penggunaan lampu CFL: jumlah unit yang terpasang dan konsumsi energi per unit. Data jumlah unit terpasang dapat diperoleh dari Dinas ESDM atau Distamben. Konsumsi energi per unit adalah konsumsi energi lampu yang tergantikan. Diasumsikan lampu yang tergantikan adalah lampu 14 Watt karena paling banyak digunakan dan pemakaian setiap harinya adalah 8 jam. • Efisiensi energi dari penggunaan lampu LED untuk Penerangan Jalan Umum: jumlah unit yang terpasang dan konsumsi energi per unit. Konsumsi energi per unit adalah konsumsi energi lampu PJU konvensional yang digantikan. Data mengenai konsumsi energi diperoleh dari pemantauan/sampling yang dilakukan langsung pada PJU atau diperoleh dari jumlah rata-rata penggunaan listrik PLN untuk PJU dibagi jumlah titik lampu. Untuk pengukuran penurunan emisi sebagai hasil penggunaan lampu hemat energi (baik LED atau jenis lampu lainnya) untuk Penerangan Jalan Umum, provinsi yang melakukan aksi mitigasi ini disarankan untuk menyertakan juga program pemasangan meteran, sehingga dapat diperoleh data yang lebih akurat; 4. Kolom data aktivitas diperoleh dari parameter-parameter terukur berdasarkan data-data yang telah dimasukkan ke kolom sebelumnya. • Energi terbarukan (on grid): DATA AKTIVITAS = PRODUKSI ENERGI (ENERGI TERJUAL) • Energi terbarukan (off grid): DATA AKTIVITAS = DAYA TERPASANG X JUMLAH JAM OPERASIONAL DALAM SETAHUN Khusus untuk PLT Biomassa: DATA AKTIVITAS = DAYA TERPASANG X JUMLAH JAM OPERASIONAL DALAM SETAHUN X EFISIENSI PLT BIOMASSA (diasumsikan bahwa efisiensi PLT Biomassa adalah 35%) • Konversi energi dari minyak tanah ke LPG: PENURUNAN EMISI = TOTAL BERAT LPG YANG TERJUAL X RASIO SUBSTITUSI MINYAK TANAH OLEH LPG • Konversi energi dari minyak tanah ke biogas: DATA AKTIVITAS = VOLUME DIGESTER BIOGAS X RASIO SUBSTITUSI MINYAK TANAH OLEH BIOGAS X EFISIENSI DIGESTER (diasumsikan bahwa digester berbentuk fixed dome dengan nilai efisiensi 30%) • Konversi energi dari minyak solar ke biodiesel: DATA AKTIVITAS = VOLUME BIODIESEL YANG DIGUNAKAN X RASIO SUBSTITUSI MINYAK SOLAR OLEH BIODIESEL
70
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
• Efisiensi energi dari penggunaan lampu CFL: DATA AKTIVITAS = JUMLAH UNIT X KONSUMSI ENERGI PER UNIT X FAKTOR PENGURANGAN KONSUMSI ENERGI LAMPU CFL (perbedaan efisiensi lampu bintang 1 dengan lampu bintang 4 sebesar 20%). • Efisiensi energi dari penggunaan lampu LED untuk Penerangan Jalan Umum: DATA AKTIVITAS = JUMLAH UNIT X KONSUMSI ENERGI PER UNIT X FAKTOR PENGURANGAN KONSUMSI ENERGI LAMPU LED UNTUK PJU (faktor pengurangan konsumsi energi oleh lampu LED terhadap lampu PJU konvensional adalah 33%)2 Sistem Ketenagalistrikan
Faktor Emisi (kgCO2/kWh)
Sistem Interkoneksi Jawa – Madura – Bali
0,741
Sistem Interkoneksi Sumatera
0,748
Sistem Interkoneksi Khatulistiwa (Sistem Kalimantan Barat)
0,748
Sistem Interkoneksi Barito (Sistem Kalimantan Selatan dan Tengah)
1,003
Sistem Interkoneksi Mahakan (Sistem Kalimantan Timur)
0,820
Sistem Interkoneksi Minahasa - Kotamobagu
0,319
Sistem Interkoneksi Sulawesi Selatan – Sulawesi Barat
0.601
Sistem Interkoneksi Batam
0,568
Maluku, Nusa Tenggara and Papua
0,800
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
0,800
Sumber: Ditjen Ketenagalistrikan, 2012
5. Kolom faktor emisi berisi konstanta pengali data aktivitas ke penurunan emisi. Untuk Faktor Emisi Kegiatan-kegiatan mitigasi terkait energi terbarukan, dapat menggunakan angka berikut ini: Pada Lembar Perhitungan Emisi Bidang Energi, faktor emisi ini akan terisi secara otomatis apabila provinsi telah memasukkan nama Provinsi yang melakukan pelaporan. Untuk Rencana Aksi Mitigasi terkait substitusi bahan bakar, digunakan faktor emisi berikut: Jenis BBM
Faktor emisi
(kg CO2/liter BBM) Solar (diesel oil)
2,2 kg CO2/liter solar*
Premium (fuel oil)
2,6 kg CO2 /liter premium*
Minyak tanah
2,58 kg CO2 /liter mitan**
LPG
2,98 kg/kg LPG**
Kayu Bakar
1,75 kg CO2 /kg kayu bakar**
Sumber: * hasil perhitungan IPCC Guidelines 2006 dan Pertamina, 2006 ** hasil penelitian program BIRU
6. Kolom penurunan emisi menunjukkan besarnya pengurangan emisi dari suatu aksi mitigasi = data aktivitas x faktor emisi. 1
Berdasarkan kajian GIZ PAKLIM, Penggantian Penerangan Jalan Konvensional dengan LED (2012). PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
71
72
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
:
Pemerintah Daerah
Bimbingan Teknis (BIMTEK) Energi Baru Terbarukan (EBT)
Penyediaan regulasi panas bumi dan air tanah
2
2
RAD
1
1
Kode
Pemerintah Provinsi
Aksi Mitigasi
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
ENERGI
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
:
:
3
LPJ
Program/Kegiatan
4a
RAD
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
Lokasi (3)
LEMBAR 3.1.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Energi
4b
LPJ
5a
Jumlah
RAD
5b
Unit
5c
Jumlah
Target (4) LPJ
5d
Unit
6a
RAD
6b
LPJ
Rencana Alokasi Dana (Juta Rupiah)
7a
RAD
7b
LPJ
Realisasi Penyerapan Dana (Juta Rupiah)
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
73
:
APBD-P
8b
8a
8c
APBD-K
8d
PHLN
Pemerintah Daerah
APBN
Pemerintah Provinsi
Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah)
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
ENERGI
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
:
:
8e
Swasta
9a
Awal
9b
Akhir
Pelaksanaan RAD
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
10
(%)
Realisasi Kegiatan
LEMBAR 3.1.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Energi (Lanjutan)
11a
RAD
11b
LPJ
Pelaksana Kegiatan
12
Pendukung Kegiatan Inti
Pengantar Pengisian Lembar Umum Semua aksi mitigasi, penggunaan anggaran dan penurunan emisi akan dilaporkan dalam Lembar Umum (lihat buku Pedoman Umum Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan RAN-GRK dan RADGRK). Lembar umum terdiri dari 3 lembaran, yaitu: 1) Lembar 1a: Lembar Umum Aksi Mitigasi yang berisikan pencapaian indikator aksi mitigasi 2) Lembar 1b: Rencana dan Realisasi Anggaran Kegiatan Mitigasi yang melaporkan rencana anggaran, realisasi penggunaan anggaran, dan sumber dana untuk anggaran 3) Lembar 2: Lembar Rekapitulasi Capaian Penurunan Emisi yang melaporkan capaian penurunan emisi pada tahun yang bersangkutan. Pada Lembar 2, penurunan emisi dari aksi-aksi mitigasi berikut ini bersifat akumulatif: 1. pemanfaatan energi terbarukan untuk pembangkitan listrik, baik on grid maupun off grid 2. penurunan emisi dari aksi mitigasi efisiensi energi dimana pengukuran penghematan energi tidak menggunakan meteran listrik, dan 3. penurunan emisi dari aksi mitigasi pemanfaatan biogas untuk substitusi minyak tanah, semuanya bersifat akumulatif. Sedangkan penurunan emisi dari substitusi minyak tanah oleh LPG dan substitusi minyak tanah oleh biofuel tidak bersifat akumulatif. Sebagai contoh: Pencapaian penurunan emisi tahun 2011 adalah akumulasi penurunan emisi aksi mitigasi yang sama pada tahun 2010 ditambah dengan penurunan emisi pada tahun 2011, dst. Sedangkan penurunan emisi dari substitusi bahan bakar tidak bersifat akumulatif, hanya merupakan penurunan emisi pada tahun yang bersangkutan.
74
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
3.2 BIDANG TRANSPORTASI 3.2.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Transportasi Lembar Kegiatan Inti bidang transportasi ini dimaksudkan untuk memantau dan mengevaluasi setiap kegiatan mitigasi yang dikategorikan sebagai kegiatan mitigasi inti dan menghasilkan penurunan emisi GRK secara langsung. Lembar ini diisi oleh Pemerintah Pusat/Pemerintah Provinsi/Pemerintah Kabupaten/Kota berdasarkan kewenangan masing-masing. Untuk Kegiatan Inti Bidang Transportasi, aksi-aksi mitigasinya dapat dikelompokkan secara umum dan didefinisikan sebagai berikut: (1) Avoid; Strategi avoid dilakukan dengan mengurangi kebutuhan akan perjalanan, terutama daerah perkotaan (trip demand management) melalui penatagunaan lahan, mengurangi perjalanan dan jarak perjalanan yang tidak perlu. Aksi mitigasi yang termasuk ke dalam strategi ini adalah penerapan pengendalian dampak lalu lintas melalui Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin); (2) Shift; Strategi shift dilakukan dengan menggeser pola penggunaan kendaraan pribadi (sarana transportasi dengan konsumsi energi yang tinggi) ke pola transportasi rendah karbon seperti sarana transportasi tidak bermotor, transportasi publik, transportasi air. Aksi mitigasi yang termasuk ke dalam strategi ini antara lain: a. Pembangunan Intelligent Transport System; b. Reformasi sistem transit – BRT System; c. Peremajaan armada transportasi umum; d. Pembangunan fasilitas pejalan kaki (pedestrian walk) dan pesepeda (bicycle lane); e. Hari bebas kendaraan bermotor (car free day); f. Congestion charging dan road pricing merujuk PP 32/2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas; g. Penerapan manajemen parkir. (3) Improve; Strategi Improve dilakukan dengan meningkatkan efisiensi energi dan pengurangan pengeluaran karbon pada kendaraan bermotor pada sarana transportasi. Aksi mitigasi yang termasuk ke dalam kategori ini antara lain: a. Uji emisi untuk semua kendaraan; b. Pelatihan smart driving (eco-driving).
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
75
Dokumen petunjuk teknis perhitungan penurunan emisi GRK (khususnya untuk Sektor Transportasi) telah melalui proses perbaikan berkala yang pada akhirnya memutuskan bahwa untuk aksi mitigasi pembangunan fasilitas pejalan kaki (pedestrian walk) dan pesepeda (bicycle lane), congestion charging dan road pricing dan uji emisi untuk semua kendaraan sementara tidak dicantumkan dalam Petunjuk Teknis ini. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan bagi kota-kota yang telah melaksanakan 3 aksi mitigasi tersebut untuk tetap melanjutkan implementasinya karena nantinya Petunjuk Teknis ini akan terus dikembangkan secara berkala.
3.2.2 Lembar Perhitungan Emisi GRK Bidang Transportasi Untuk perhitungan penurunan emisi GRK dari setiap aksi mitigasi di bidang transportasi, terdapat lembar tambahan yang berisi indikator, parameter, data aktivitas serta faktor emisi yang diperlukan. Pada bidang transportasi, setiap aksi mitigasi terdapat lembar tambahan yang berisi data-data yang diperlukan untuk perhitungan penurunan emisi. Berikut ini adalah petunjuk umum dalam pengisian lembar perhitungan penurunan emisi GRK Bidang Transportasi. • Tabel perhitungan disusun dengan menggunakan tiga warna berbeda dengan penjelasan sebagai berikut:
Kuning
Data yang perlu diisi oleh pengguna.
Merah
Konstanta (pengguna tidak perlu mengisi; data telah disediakan atau ditentukan).
Hijau
Hasil perhitungan (akan menghitung secara otomatis, pengguna tidak perlu mengisi).
• Jenis kendaraan yang digunakan dalam tabel perhitungan disusun berdasarkan klasifikasi yang dikeluarkan oleh BPS: - Mobil penumpang - Sepeda Motor - Bus - Truk • Data yang merupakan konstanta adalah efisiensi bahan bakar (fuel efficiency), jumlah emisi kendaraan di perkotaan (BAU) dan faktor emisi.
76
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
Efisiensi bahan bakar (fuel efficiency) adalah keterkaitan antara kecepatan dan penggunaan bahan bakar untuk setiap kilometer. Fungsi konstanta ini merupakan hasil kajian yang dilakukan oleh JICA pada proyek SITRAMP 2004.
Gambar 1. Konsumsi bahan bakar tiap jenis kendaraan per kilometer Sumber: SITRAMP, 2004.
Nilai efisiensi bahan bakar berdasarkan jenis kendaraan dan konstanta pada Gambar 1 tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Jenis kendaraan
Fungsi konstanta
PC (private car)
y = 7E-05x2 - 0,0077x + 0,2579
MC (motorcycle)
y = 1E-05x2 - 0,0009x + 0,0601
SB (small bus)
y = 3E-05x2 - 0,0029x + 0,1285
MB (medium bus)
y = 5E-05x2 - 0,0056x + 0,2961
Patas-AC, LB (large bus)
y = 3E-05x2 - 0,0029x + 0,1533
S/MT (small/medium truck)
y = 5E-05x2 - 0,0053x + 0,2771
LT (large truck)
y = 5E-05x2 - 0,006x + 0,3147
Jumlah Emisi Kendaraan di Perkotaan (BAU) diperoleh dari perhitungan masingmasing kota/provinsi. Rata-rata Konsumsi Bahan Bakar per Hari menunjukkan rata-rata jumlah bahan bakar yang digunakan oleh setiap jenis kendaraan untuk setiap kilometer yang ditempuhnya. Jenis kendaraan
Rata-rata Konsumsi Bahan Bakar per Hari (Liter/Km)
Mobil Penumpang
0,13
Sepeda Motor
0,05
Bus Kecil/Angkot
0,13
Bus Sedang
0,18
Bus Besar
0,33
Sumber: Bina Sistem Transportasi Perkotaan PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
77
Faktor emisi atau serapan GRK menunjukkan besarnya emisi/serapan per satuan unit kegiatan yang dilakukan. Faktor emisi yang digunakan adalah faktor emisi yang dikeluarkan oleh PERTAMINA (2006) berdasarkan kandungan karbon yang terdapat di dalam jenis bahan bakar. Bahan bakar
Faktor emisi
Bensin
2,6 kg CO2/liter
Solar
2,2 kg CO2/liter
3.2.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Transportasi Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Transportasi digunakan untuk memantau dan mengevaluasi setiap kegiatan mitigasi yang termasuk dalam kategori kegiatan pendukung, yaitu kegiatan yang diprediksi menghasilkan penurunan emisi GRK secara tidak langsung. Lembar ini diisi oleh Pemerintah Pusat/Pemerintah Provinsi/ Pemerintah Kabupaten/Kota berdasarkan kewenangan masing-masing.
78
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
79
:
Pemerintah Daerah
Bimbingan Teknis (BIMTEK) Energi Baru Terbarukan (EBT)
Penyediaan regulasi panas bumi dan air tanah
2
2
RAD
1
1
Kode
Pemerintah Provinsi
Aksi Mitigasi
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
TRANSPORTASI
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
:
:
3
LPJ
Program/Kegiatan
4a
RAD
4b
LPJ
Lokasi (3)
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
LEMBAR 3.2.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Transportasi
5a
Jumlah
RAD
5b
Unit
5c
Jumlah
Target (4) LPJ
5d
Unit
6a
RAD
6b
LPJ
Rencana Alokasi Dana (Juta Rupiah)
7a
RAD
7b
LPJ
Realisasi Penyerapan Dana (Juta Rupiah)
8a
APBN
8b
8c
APBD-P APBD-K
8d
PHLN
Realisasi Penyerapan Dana (Juta Rupiah)
8e
Swasta
80
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
:
Pemerintah Daerah
Akhir
9b
Awal
9a
10
(%)
Realisasi Kegiatan
Pemerintah Provinsi
Pelaksanaan RAD
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
TRANSPORTASI
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
:
:
11a
RAD
11b
LPJ
Pelaksana Kegiatan
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
12
Emisi BAU (tCO2e)
LEMBAR 3.2.1 Lembar Kegiatan Inti Bidang Transportasi (Lanjutan)
13
Target Penurunan Emisi (tCO2e)
14
Penurunan Emisi Aktual (tCO2e)
15
Co-Benefit
16
Keterangan
Petunjuk Pengisian LEMBAR 3.2.1 Pengisian lembar dilakukan sebagai berikut: 1. Kolom ke-1 diisi dengan nomor setiap aksi mitigasi; 2. Kolom ke-2 diisi dengan judul setiap aksi mitigasi yang dilakukan (berdasarkan kewenangan setiap tingkat pemerintahan); 3. Kolom ke-3 diisi dengan judul Program/Kegiatan berdasarkan LPJ yang berkaitan dengan aksi mitigasi pada kolom ke-2; 4. Kolom ke-4 diisi dengan lokasi kegiatanmitigasi inti; 5. Kolom ke-5 diisi dengan target setiap aksi mitigasi berupa jumlah/kapasitas beserta satuannya; 6. Kolom ke-6 diisi dengan rencana alokasi dana untuk melaksanakan setiap aksi mitigasi pada tahun pelaporan; 7. Kolom ke-7 diisi dengan realisasi penyerapan dana pada tahun pelaporan; 8. Kolom ke-8 diisi dengan sumber pembiayaan aksi mitigasi (APBN, APBD Propinsi, APBD Kabupaten/Kota, PHLN, Swasta); 9. Kolom ke-9 diisi dengan periode pelaksanaan aksi mitigasi kegiatan inti berdasarkan RAD-GRK; 10. Kolom ke-10 diisi dengan realisasi dari target aksi mitigasi berdasarkan RADGRK; 11. Kolom ke-11 diisi dengan institusi pelaksana aksi mitigasi; 12. Kolom ke-12 diisi dengan total tingkat emisi GRK BAU Baselinesesuai dengan yang tercantum dalam lampiran Perpres 61/2011 dan dokumen RAD-GRK.Jika tidak memungkinkan, diisi dengan BAU Baseline per sektor; 13. Kolom ke-13 diisi dengan target penurunan emisi GRK yang dihasilkan dari setiap aksi mitigasi (sesuai yang tercantum dalam lampiran Perpres 61/2011 dan dokumen RAD-GRK); 14. Kolom ke-14 diisi dengan penurunan emisi GRK yang dari pelaksanaan setiap aksi mitigasi; 15. Kolom ke-15 diisi dengan co-benefit (manfaat sampingan) yang didapat dari aksi mitigasi 16. Kolom ke-16 diisi dengan informasi lain atau keterangan yang dipandang perlu untuk disampaikan.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
81
3.2.4 LEMBAR PERHITUNGAN EMISI BIDANG TRANSPORTASI 1. Aksi Mitigasi ITS (Intelligent Transportation Systems) ITS adalah pemanfaatan teknologi dan penyelarasannya dengan konsep sistem rekayasa untuk mengembangkan dan meningkatkan semua jenis sistem transportasi. Lembar Perhitungan Penurunan GRK aksi mitigasi di bawah ini mencantumkan semua parameter yang digunakan, berada dalam konteks koridor dimana program ITS diterapkan.
* Tabel pada lembar perhitungan penurunan emisi GRK dapat diperbanyak sesuai dengan banyaknya lokasi penerapan ITS. ** Faktor Emisi Pertamina 2006 digunakan oleh kota-kota yang belum menyusun BaU secara benar; sedangkan bagi kota yang telah menyusun BaU dapat menggunakan Faktor Emisi yang telah digunakan sebelumnya
PETUNJUK PENGISIAN DATA AKSI MITIGASI ITS - Kolom 1, berisidata jenis kendaraan. - Kolom2, diisi dengan jenis bahan bakar sesuai dengan jenis kendaraan (Bensin/ Solar). - Kolom 3 (P1), diisi dengan rata-rata jumlah kendaraan yang melewati jalur penerapan ITS (unit/jam). - Kolom 4 (P2), berisi rata-rata hari operasi per tahun, yaitu 300 hari.
82
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
- Kolom 5 (P3), diisi dengan rata-rata jumlah trip per hari (trip). - Kolom 6 (P4), diisi dengan panjang koridor penerapan ITS (km). - Kolom 7 (P5), diisi dengan kecepatan rata-rata kendaraan sebelum penerapan ITS (km/jam). - Kolom 8 (P6), diisi dengan kecepatan rata-rata kendaraan setelah penerapan ITS (km/jam). - Kolom9 (P7), berisi informasi mengenai rata-rata konsumsi bahan bakar sebelum penerapan ITS berdasarkan kecepatan kendaraan dan mengacu pada Gambar 1, Konsumsi Bahan Bakar Tiap Jenis Kendaraan Per Kilometer (Liter/km). Kolom ini akan terisi secara otomatis. - Kolom 10 (P8), berisi informasi mengenai rata-rata konsumsi bahan bakar setelah penerapan ITS berdasarkan kecepatan kendaraan dan mengacu pada Gambar 1, Konsumsi Bahan Bakar Tiap Jenis Kendaraan Per Kilometer (Liter/km). Kolom ini akan terisi secara otomatis. - Kolom 11 (P9), berisi Faktor Emisi yang menunjukan besaran emisi CO2 sesuai dengan jenis bahan bakar yang digunakan (kgCO2/liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis apabila Kolom 2 telah dilengkapi. - Kolom 12 (P10), berisi total trip per tahun (Km). Kolom ini akan terisi secara otomatis. TOTAL TRIP PER TAHUN (KM) = P1 X P2 X P3 X P4 - Kolom 13 (P11), berisi emisi CO2 per tahun sebelum penerapan ITS (TCO2e). Kolom ini akan terisi secara otomatis.
EMISI CO2 PER TAHUN SEBELUM PENERAPAN (TCO2e)
=
[P7 X P9 X P10]/1000
- Kolom 14 (P12), berisi emisi CO2 per tahun setelah penerapan ITS (TCO2e).Kolom ini akan terisi secara otomatis.
EMISI CO2 PER TAHUN SETELAH SETELAH PENERAPAN (TCO2e)
=
[P8 X P9 X P10]/1000
- Kolom 15, berisi total penurunan emisi CO2 per tahun (TCO2e).Kolom ini akan terisi secara otomatis.
PENURUNAN EMISI (TCO2e)
=
P11 – P12
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
83
2. Aksi Mitigasi Penerapan Pengendalian Dampak Lalu Lintas (Andalalin) Andalalin merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menganalisis dampak lalu lintas yang ditimbulkan dari pembangunan pusat kegiatan, permukiman dan fasilitas lainnya yang berpotensi menimbulkan bangkitan. Kegiatan ini selaiknya dilakukan sebelum pembangunan tersebut dilakukan, sehingga dapat menjaga kondisi lalu lintas yang aman, tertib dan lancar. Akan tetapi, aksi mitigasi Andalalin bertujuan untuk menghitung CO2 yang berkurang dari penerapan Andalalin. Karena tanpa penerapan Andalalin, kemacetan dan ketidakteraturan lalu lintas akan berakibat pada peningkatan emisi CO2 dari pembakaran bahan bakar kendaraan. Tabel pada lembar perhitungan penurunan emisi GRK dapat diperbanyak sesuai dengan banyaknya lokasi penerapan Andalalin. Lembar perhitungan penurunan emisi GRK untuk aksi mitigasi perenapan Andalalin adalah sebagai berikut:
* Tabel berikut dapat diperbanyak sesuai jumlah zona penerapan Andalalin (mengacu pada Dokumen Andalalin yang Ada) ** Faktor Emisi Pertamina 2006 digunakan oleh kota-kota yang belum menyusun BaU secara benar; sedangkan bagi kota yang telah menyusun BaU dapat menggunakan Faktor Emisi yang telah digunakan sebelumnya
PETUNJUK PENGISIAN DATA AKSI MITIGASI PENERAPAN PENGENDALIAN DAMPAK LALU LINTAS (ANDALALIN) - Kolom 1, diisi dengan jenis kendaraan. - Kolom 2, diisi dengan jenis bahan bakar sesuai dengan jenis kendaraan. - Kolom 3 (P1), diisi dengan jumlah kendaraan di kota tersebut pada tahun
84
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
perhitungan (unit/tahun). - Kolom 4 (P2), berisi asumsi jumlah kendaraan yang berkurang setelah penerapan Andalalin, yaitu sebesar 10%. - Kolom 5 (P3), berisiasumsi proporsi jaringan jalan dipengaruhi oleh penerapan Andalalin, yaitu sebesar 10 %. - Kolom 6 (P4), diisi dengan rata-rata hari operasi per tahun (hari). - Kolom 7 (P5),diisi dengan rata-rata jumlah trip per hari (trip). - Kolom 8 (P6),diisi dengan rata-rata panjang trip per hari (km/trip). - Kolom 9 (P7),berisirata-rata konsumsi bahan bakar per hari yang telah ditentukan (liter/km). - Kolom 10 (P8), berisikonsumsi bahan bakar per tahun (liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis. KONSUMSI BAHAN BAKAR PER TAHUN (LITER) = P1 X P4 X P5 X P6 X P7 - Kolom 11 (P9), berisi Faktor Emisi yang menunjukan besaran emisi CO2 sesuai dengan jenis bahan bakar yang digunakan (kgCO2/liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis apabila Kolom 2 telah dilengkapi. - Kolom 12, berisi Penurunan Emisi. Kolom ini akan terisi secara otomatis. PENURUNAN EMISI (TCO2e) = [(P2/100) X( P3/100) X P8 X P9]/1000
3. Aksi Mitigasi Manajemen Parkir Manajemen Parkir merupakan suatu kebijakan yang dapat berperan sebagai faktor tolak (push) yang mendorong perpindahan moda ke angkutan umum dan berpotensi mengubah pola penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan umum massal dan untuk meningkatkan kelancaran lalu lintas terutama di pusat kota. Lembar perhitungan penurunan emisi GRK untuk aksi mitigasimanajemen parkir adalah sebagai berikut:
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
85
* Faktor Emisi Pertamina 2006 digunakan oleh kota-kota yang belum menyusun BaU secara benar; sedangkan bagi kota yang telah menyusun BaU dapat menggunakan Faktor Emisi yang telah digunakan sebelumnya
PETUNJUK PENGISIAN DATA AKSI MITIGASI MANAJEMEN PARKIR - Kolom 1, diisi dengan jenis kendaraan. - Kolom 2, diisi dengan jenis bahan bakar, yaitu bensin atau solar. - Kolom3 (P1), diisi dengan ketersediaan ruang parkir off-street (satuan ruang parkir). - Kolom 4 (P2), diisi dengan ketersediaan ruang parkir on-street (satuan ruang parkir). - Kolom 5 (P3), diisi dengan rata-rata jumlah kendaraan yang parkir off street per hari sebelum penerapan manajemen parkir (unit). - Kolom 6 (P4), diisi rata-rata jumlah kendaraan yang parkir off-street per hari setelah penerapan manajemen parkir (unit). - Kolom 7 (P5), diisi rata-rata jumlah kendaraan yang parkir on-street per hari sebelum penerapan manajemen parkir (unit). - Kolom 8 (P6), diisi rata-rata jumlah kendaraan yang parkir on-street per hari setelah penerapan manajemen parkir (unit). - Kolom 9 (P7), berisi rata-rata hari operasi per tahun, yaitu 300 hari. - Kolom 10 (P8), diisi dengan rata-rata jumlah trip per hari (trip). - Kolom 11 (P9), diisi dengan rata-rata panjang trip per hari (km/trip). - Kolom 12 (P10), berisirata-rata konsumsi bahan bakar per hari yang telah ditentukan (liter/km). - Kolom 13 (P11), berisi konsumsi bahan bakar off street per tahun sebelum penerapan manajemen parkir (liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis. KONSUMSI BAHAN BAKAR OFF STREET = P1 X P3 X P7 X P8 X P9 X P10 PER TAHUN SEBELUM PENERAPAN (LITER) - Kolom 14 (P12), berisi konsumsi bahan bakar off street per tahun setelah penerapan manajemen parkir (liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis. KONSUMSI BAHAN BAKAR OFF STREET = P1 X P4 X P7 X P8 X P9 X P10 PER TAHUN SETELAH PENERAPAN (LITER)
86
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
- Kolom 15 (P13), berisi konsumsi bahan bakar on street per tahun sebelum penerapan manajemen parkir (liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis. KONSUMSI BAHAN BAKAR ON STREET PER TAHUN SEBELUM PENERAPAN (LITER)
= P2 X P5 X P7 X P8 X P9 X P10
- Kolom 16 (P14), berisi konsumsi bahan bakar on street per tahun setelah penerapan manajemen parkir (liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis. KONSUMSI BAHAN BAKAR ON STREET PER TAHUN SETELAH PENERAPAN (LITER)
= P2 X P6 X P7 X P8 X P9 X P10
- Kolom 17 (P15), berisi Faktor Emisi yang menunjukan besaran emisi CO2 sesuai dengan jenis bahan bakar yang digunakan (kgCO2/liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis apabila Kolom 2 telah dilengkapi. - Kolom 18 (P16), berisi emisi off street per tahun. Kolom ini akan terisi secara otomatis. PENURUNAN EMISI OFF STREET (TCO2e) = [(P11-P12) X P15]/1000 - Kolom 19 (P17), berisi emisi on street per tahun. Kolom ini akan terisi secara otomatis. PENURUNAN EMISI ON STREET (TCO2e) = [(P13-P14) X P15]/1000 - Kolom 20, berisi total penurunan emisi per tahun. Kolom ini akan terisi secara otomatis. TOTAL PENURUNAN EMISI (TCO2e) = P16+P17
4. Aksi Mitigasi Reformasi Sistem Transit – BRT System Sistem Transit adalah bagian dari angkutan masal perkotaan dan merupakan salah satu tahapan transisi menuju Bus Rapid Transit (BRT). Aksi mitigasi ini bertujuan menghitung penurunan emisi CO2 akibat perubahan pola transportasi dari kendaraan pribadi ke angkutan umum massal, dalam hal ini yaitu perpindahan ke Sistem Transit. Tabel pada lembar perhitungan penurunan emisi GRK dapat diperbanyak sesuai dengan jumlah koridor penerapan Sistem Transit – BRT System. Lembar perhitungan penurunan GRK untuk aksi mitigasi reformasi sistem transit – BRT System adalah sebagai berikut: PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
87
*
Tabel pada lembar perhitungan penurunan emisi GRK dapat diperbanyak sesuai dengan banyaknya lokasi penerapan Sistem Transit – BRT System. ** Faktor Emisi Pertamina 2006 digunakan oleh kota-kota yang belum menyusun BaU secara benar; sedangkan bagi kota yang telah menyusun BaU dapat menggunakan Faktor Emisi yang telah digunakan sebelumnya *** Angkutan Umum Non Bus seperti: Bus Air, Bentor, Bajaj (Apabila data tersedia). PETUNJUK PENGISIAN DATAAKSI MITIGASI REFORMASI SISTEM TRANSIT–BRT SYSTEM - Kolom 1 (P1), diisi dengan jumlah bus sistem transit (unit). - Kolom 2 (P2), diisi dengan kapasitas bus (penumpang). - Kolom 3 (P3), diisi dengan operasional bus per hari (rit). - Kolom 4, berisi jenis kendaraan bermotor, yaitu mobil, motor, bus umum non BRT dan angkutan umum lainnya seperti bajaj, bentor, dan sebagainya.
88
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
- Kolom 5, berisi jenis bahan bakar yang umumnya digunakan oleh mobil dan motor, yaitu bensin. - Kolom 6 (P4), diisi dengan modal shift (%). Modal Shift diperoleh dari hasil survei langsung dengan responden pengguna kendaraan pribadi, angkutan umum dan/atau bus sistem transit. - Kolom 6A (P5), diisi dengan tingkat keterisian atau okupansi dari tiap kategori kendaraan, nilai tersebut dapat diperoleh dari survei. - Kolom 7 (P6), berisi jumlah kendaraan bermotor yang berpindah ke BRT (unit).
JUMLAH KENDARAAN PRIBADI YANG = (P1 X P2 X P3 X (P4/100))/P5 BERPINDAH KE ANGKUTAN UMUM
- Kolom 8 (P7), berisi dengan rata-rata hari operasi per tahun yang telah ditentukan, yaitu 300 hari. - Kolom 9 (P8), diisi dengan rata-rata trip per hari (trip). - Kolom 10 (P9), diisi dengan rata-rata panjang trip per hari (km/trip). - Kolom 11 (P10), berisi rata-rata konsumsi bahan bakar per hari yang telah ditentukan (liter/km). - Kolom 12 (P11),berisikonsumsi bahan bakar per tahun (liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis. KONSUMSI BAHAN BAKAR PER TAHUN (LITER) = P6 X P7 X P8 X P9 X P10 - Kolom 13 (P12), berisi Faktor Emisi yang menunjukan besaran emisi CO2 sesuai dengan jenis bahan bakar yang digunakan (kgCO2/liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis apabila Kolom 2 telah dilengkapi. - Kolom 14 (P13),berisi Penurunan Emisi dari Shifting kendaraan bermotor ke BRT. Kolom ini akan terisi secara otomatis.
PENURUNAN EMISI DARI SHIFTING = [P1 X P3 X (P11/P4) X P12]/1000 KENDARAAN BERMOTOR KE BRT (TCO2e)
- Kolom 15 (P14), berisi panjang koridor BRT. - Kolom 16, berisi jenis bahan bakar yang digunakan oleh BRT - Kolom 17 (P15), berisi ekonomi bahan bakar BRT yang sudah terisi berdasarkan konstanta. - Kolom 18 (P16), berisi total konsumsi bahan bakar BRT yang beroperasi. Kolom ini akan terisi secara otomatis. TOTAL KONSUMSI BAHAN BAKAR BRT (LITER) = (P1 X P3 X P7 X P14) X P15
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
89
- Kolom 19 (P17), berisi factor emisi (kg/L), merupakan konstanta. - Kolom 20 (P18), berisi total CO2 dari operasional BRT. Kolom ini akan terisi secara otomatis. TOTAL CO2 DARI OPERASIONAL BRT (TCO2) = (P16 X P17)/1000 - Kolom 21 (P19), berisi total reduksi CO2 dari sistem BRT. Kolom ini akan terisi secara otomatis. TOTAL REDUKSI CO2 DARI SISTEM BRT (TCO2) = (P13 – P18)
5. Aksi Mitigasi Peremajaan Armada Angkutan Umum Peremajaan Armada Angkutan Umum bertujuan untuk menggantikan kendaraan angkutan umum yang lama dan tidak lain jalan dengan kendaraan yang baru dengan jenis kendaraan dan rute operasi yang sama dengan yang digantikan. Lembar perhitungan penurunan GRK untuk aksi mitigasi peremajaan armada angkutan umum adalah sebagai berikut:
* Data dapat diperoleh dari Operator dan/atau Organda ** Faktor Emisi Pertamina 2006 digunakan oleh kota-kota yang belum menyusun BaU secara benar; sedangkan bagi kota yang telah menyusun BaU dapat menggunakan Faktor Emisi yang telah digunakan sebelumnya
PETUNJUK PENGISIAN DATA AKSI MITIGASI PEREMAJAAN ARMADA ANGKUTAN UMUM - Kolom 1, diisi dengan jenis kendaraan. - Kolom 2, diisi dengen jenis bahan bakar yang digunakan (bensin/solar) - Kolom 3 (P1), diisi jumlah angkutan umum yang diremajakan (unit/tahun). Jumlah angkutan umum dapat diperoleh dari Dinas Perhubungan Kabupaten atau Kota. - Kolom 4 (P2), diisi dengan operasional bus per hari (rit). - Kolom 5 (P3), diisi dengan rata-rata panjang trip per hari (km/trip). - Kolom 6 (P4), berisi rata-rata hari operasi per tahun, yaitu 300 hari. - Kolom 7 (P5), diisi dengan konsumsi bahan bakar (liter/km) per tahun sebelum peremajaan.
90
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
- Kolom 8 (P6), diisi dengan konsumsi bahan bakar (liter/km) per tahun setelah peremajaan. Data konsumsi bahan bakar (liter/km) untuk angkutan umum dapat diperoleh dari Organda setempat atau operator angkutan umum. - Kolom 9 (P7), berisi konsumsi bahan bakar (liter). PENURUNAN KONSUMSI BAHAN BAKAR (LTR) = P1 X P2 X P3 X P4 X (P5-P6) - Kolom 10 (P8), berisi Faktor Emisi yang menunjukan besaran emisi CO2 sesuai dengan jenis bahan bakar yang digunakan (kgCO2/liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis apabila Kolom 2 telah dilengkapi. - Kolom 11, berisi Penurunan Emisi. Kolom ini akan terisi secara otomatis. PENURUNAN EMISI (TCO2e) = (P7 X P8)/1000
6. Aksi Mitigasi Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free Day) Car Free Day merujuk pada aktifitas kegiatan yang bertujuan mengurangi jumlah kendaraan pada ruas jalan dan waktu tertentu yang telah ditetapkan. Lembar perhitungan penurunan GRK untuk aksi mitigasi hari bebas kendaraan bermotor (Car Free Day) adalah sebagai berikut:
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
91
* Faktor Emisi Pertamina 2006 digunakan oleh kota-kota yang belum menyusun BaU secara benar; sedangkan bagi kota yang telah menyusun BaU dapat menggunakan Faktor Emisi yang telah digunakan sebelumnya.
PETUNJUK PENGISIAN DATA AKSI MITIGASI HARI BEBAS KENDARAAN BERMOTOR (CAR FREE DAY) - Kolom 1, diisi dengan jenis kendaraan. - Kolom 2, diisi dengan jenis bahan bakar. - Kolom 3 (P1), diisi dengan rata-rata jumlah kendaraan yang melewati jalur penerapan car free day (unit/hari). - Kolom 4 (P2), diisi dengan lama pelaksanaan car free day per hari (jam). - Kolom 5 (P3), diisi dengan lama pelaksanaan car free day per tahun (hari). - Kolom 6 (P4), berisi rata-rata hari operasi per tahun, yaitu 300 hari. - Kolom 7 (P5), diisi dengan rata-rata trip per hari (trip). - Kolom 8 (P6), diisi dengan rata-rata panjang trip per hari (km/trip). - Kolom 9 (P7), diisi dengan rata-rata konsumsi bahan bakar (liter/km). Rata-rata konsumsi bahan bakar ini diperoleh dari Organda atau operator atau buku panduan dealer kendaraan. - Kolom 10 (P8), berisi konsumsi bahan bakar (liter). KONSUMSI BAHAN BAKAR (LITER) = P1 X [(P2 X P3)/24] X P4 X P5 X P6 X P7 - Kolom 11 (P9), berisi Faktor Emisi yang menunjukan besaran emisi CO2 sesuai dengan jenis bahan bakar yang digunakan (kgCO2/liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis apabila Kolom 2 telah dilengkapi. - Kolom 12, berisi total penurunan emisi CO2 per tahun (TCO2e). Kolom ini akan terisi secara otomatis. PENURUNAN EMISI (TCO2e) = (P8 X P9)/1000
7. Aksi Mitigasi Smart Driving (Eco- Driving) Smart driving (eco-driving) bertujuan untuk memberikan pelatihan perilaku berkendaraan yang hemat energi, ramah lingkungan, selamat, dan nyaman agar mencapai konsumsi bahan bakar yang paling efisien. Lembar perhitungan penurunan GRK untuk aksi mitigasi smart driving (eco-driving) adalah sebagaI berikut:
92
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
* Penerapan Metode Berkendara Berpotensi untuk dapat menghemat bahan bakar antara 10%-40% dan menurunkan emisi gas buang kendaraan hingga 20% (Studi BSTP, 2009) ** Faktor Emisi Pertamina 2006 digunakan oleh kota-kota yang belum menyusun BaU secara benar; sedangkan bagi kota yang telah menyusun BaU dapat menggunakan Faktor Emisi yang telah digunakan sebelumnya
PETUNJUK PENGISIAN DATAAKSI MITIGASI SMART DRIVING (ECO- DRIVING) - Kolom 1, diisi dengan jenis kendaraan. - Kolom 2, diisi dengan jenis bahan bakar (bensin/solar). - Kolom 3 (P1), diisi dengan jumlah peserta pelatihan smart driving/eco driving (orang/tahun). - Kolom 4 (P2), berisi rata-rata hari operasi per tahun, yaitu 300 hari. - Kolom 5 (P3), diisi dengan rata-rata trip per hari (Trip). - Kolom 6 (P4), diisi dengan operasional angkutan per hari (rit). - Kolom 7 (P5), berisi datarata-rata konsumsi bahan bakar per hari (liter/km). Rata-rata konsumsi bahan bakar ini diperoleh dari Organda atau operator atau buku panduan dealer kendaraan. - Kolom 8 (P6), berisipotensi penurunan emisi (%). Penerapan Metode Berkendara Berpotensi untuk dapat menghemat bahan bakar antara 10%-40% dan menurunkan emisi gas buang kendaraan hingga 20% (Studi BSTP, 2009). - Kolom 9 (P7), berisi data konsumsi bahan bakar (liter). KONSUMSI BAHAN BAKAR (LITER) = P1 X P2 X P3 X P4 X P5 X P6 - Kolom 10 (P8), berisi Faktor Emisi yang menunjukan besaran emisi CO2 sesuai dengan jenis bahan bakar yang digunakan (kgCO2/liter). Kolom ini akan terisi secara otomatis apabila Kolom 2 telah dilengkapi. - Kolom 11, berisi total penurunan emisi CO2 per tahun (TCO2e). Kolom ini akan terisi secara otomatis. PENURUNAN EMISI (TCO2e) = (P7 X P8)/1000
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
93
94
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
:
Pemerintah Daerah
2
1
1
Kode
Pemerintah Provinsi
Penanman pohon
Pembatasan kecepatan pada jalan tol
2
RAD
Aksi Mitigasi
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
TRANSPORTASI
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
:
:
3
LPJ
Program/Kegiatan
4a
RAD
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
Lokasi (3)
4b
LPJ
LEMBAR 3.2.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Transportasi
5a
Jumlah
RAD
5b
Unit
5c
Jumlah
Target (4) LPJ
5d
Unit
6a
RAD
6b
LPJ
Rencana Alokasi Dana (Juta Rupiah)
7a
RAD
7b
LPJ
Realisasi Penyerapan Dana (Juta Rupiah)
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
95
:
APBD-P
8b
8a
8c
APBD-K
8d
PHLN
Pemerintah Daerah
APBN
Pemerintah Provinsi
Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah)
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
TRANSPORTASI
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
:
:
8e
Swasta
9a
Awal
9b
Akhir
Pelaksanaan RAD
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
10
(%)
Realisasi Kegiatan
LEMBAR 3.2.3 Lembar Kegiatan Pendukung Bidang Transportasi (Lanjutan)
11a
RAD
11b
LPJ
Pelaksana Kegiatan
12
Pendukung Kegiatan Inti
Petunjuk Pengisian LEMBAR 3.2.3 Pengisian lembar dilakukan sebagai berikut: 1. Kolom ke-1 diisi dengan nomor setiap aksi mitigasi. 2. Kolom ke-2 diisi dengan judul setiap aksi mitigasi yang dilakukan (berdasarkan kewenangan setiap tingkat pemerintahan). 3. Kolom ke-3 diisi dengan judul Program/Kegiatan berdasarkan LPJ yang berkaitan dengan aksi mitigasi pada kolom ke-2. 4. Kolom ke-4 diisi dengan lokasi aksi mitigasi pendukung. 5. Kolom ke-5 diisi dengan target setiap aksi mitigasi berupa jumlah/kapasitas beserta satuannya. 6. Kolom ke-6 diisi dengan rencana alokasi dana untuk melaksanakan setiap aksi mitigasi pada tahun pelaporan. 7. Kolom ke-7 diisi dengan realisasi penyerapan dana pada tahun pelaporan. 8. Kolom ke-8 diisi dengan sumber pembiayaan kegiatan aksi mitigasi (APBN, APBD Propinsi, APBD Kabupaten/Kota, PHLN, Swasta). 9. Kolom ke-9 diisi dengan periode pelaksanaan aksi mitigasi pendukung berdasarkan RAD-GRK. 10. Kolom ke-10 diisi dengan realisasi dari target aksi mitigasi pendukung berdasarkan RAD-GRK. 11. Kolom ke-11 diisi dengan institusi pelaksana kegiatan aksi mitigasi. 12. Kolom ke-12 diisi dengan kegiatan mitigasi utama yang didukung setiap kegiatan mitigasi pendukung.
96
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
BAB 4
PETUNJUK TEKNIS BIDANG PENGELOLAAN LIMBAH Pelaksanaan Pelaporan dilakukan dengan mengisi lembar-lembar PEP yang ditampilkan pada Bab ini. Untuk pengisian lembar-lembar tersebut, sangat diperlukan dokumen Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) APBD provinsi/kota/ kabupaten yang terbaru. LPJ tersebut mutlak diperlukan untuk mengidentifikasi kegiatan-kegiatan di tingkat provinsi/kota/kabupaten. Tanpa adanya LPJ tersebut, kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan tidak dapat teridentifikasi, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan pengisian lembar-lembar Pelaporan. Pelaksanaan PEP aksi mitigasi emisi GRK bidang pengelolaan limbah terdiri dari dua bagian yaitu: (1) sub-bidang limbah padat domestik, dan (2) sub-bidang limbah cair domestik. Aksi mitigasi pada masing-masing bidang tersebut dapat diklasifikasikan menjadi: 1) Kelompok Kegiatan Inti, yaitu kegiatan yang berdampak langsung terhadap penurunan emisi GRK, dan 2) Kelompok Kegiatan Pendukung, yaitu kegiatan yang tidak berdampak langsung terhadap penurunan emisi, tetapi merupakan komponen penting dalam menunjang kegiatan inti dalam upaya penurunan emisi sektor pengelolaan limbah.
4.1 SUB BIDANG LIMBAH PADAT DOMESTIK Berdasarkan dokumen RAN dan RAD-GRK, kegiatan inti sub-bidang limbah padat domestik secara umum dikelompokkan ke dalam 2 bagian yaitu: (1) Peningkatan fasilitas pembuangan akhir sampah; (2) Pelaksanaan kegiatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
97
Sementara itu kegiatan mitigasi pendukung sub-bidang limbah padat domestik, berdasarkan RAN dan RAD-GRK dapat dikategorikan menjadi 3 bagian yaitu: (1) pengembangan kelembagaan dan regulasi, (2) peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan (3) pengembangan sistem insentif dan disinsentif. Selain lembar-lembar PEP untuk Kegiatan Inti dan Kegiatan Pendukung, terdapat Lembar Inventarisasi GRK yang berfungsi sebagai lembar tambahan untuk mendukung inventarisasi GRK dalam sektor limbah. Indikator-indikator yang digunakan dalam lembar inventarisasi GRK sub sektor limbah domestik meliputi: - jumlah penduduk, komposisi penduduk berdasarkan pendapatan, limbah yang dihasilkan, komposisi limbah, cara dan fasilitas pengolahan limbah; - timbulan sampah rata-rata harian yang dihasilkan di masing-masing kabupaten/ kota serta timbulan sampah setiap tahunnya; - komposisi dan kandungan bahan kering sampah di masing-masing wilayah kabupaten/kota berupa; sampah makanan, kertas, popok, kayu, sampah taman, produk tekstil, karet, plastik, logam, kaca dan jenis sampah lainnya. - jumlah sampah yang diolah dengan berbagai cara yaitu: sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sampah yang dikompos, sampah yang didaur ulang, sampah yang dibakar serta sampah yang masih belum dapat dikelola (terbuang di sembarang tempat); - informasi jumlah dan jenis TPA di kabupaten/kota yang terdiri dari Unmanaged Shallow (US), Unmanaged Deep (UD), Managed Anaerobic (MA), dan Managed Semi Aerobic (MS). Keterangan tipe TPA berdasarkan 2006 IPCC GL, yaitu: a) US = Un-managed Shallow = ketinggian timbunan sampah di TPA kurang dari 5 meter dan muka air tanah yang dalam. b) UN = Un-managed Deep = ketinggian timbunan sampah di TPA lebih dari 5 meter atau muka air tanah dangkal. c) MA = Anaerobic–Managed TPA = terdapat pengaturan letak timbunan, paling tidak memiliki salah satu; (a) lapisan penutup, (b) pemadatan mekanik, (c) pengaturan tinggi timbunan sampah. d) MS = Semi-aerobic TPA = terdapat pengaturan letak timbunan, memiliki struktur yang memungkinkan udara masuk ke timbunan sampah, yaitu; (a) lapisan penutup permeabel, (b) sistem pengaliran lindi, (c) regulating pondage dan (d) sistem ventilasi gas. - jumlah fasilitas 3R dan fasilitas komposting yang terdapat di kabupaten/kota. Inventarisasi yang dilakukan di tingkat Kabupaten/Kota kemudian dikompilasi di tingkat Provinsi dan Nasional dengan menggunakan Lembar Inventarisasi yang berbeda.
98
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
99
1
No.
Pemerintah Daerah
2
RAD-GRK
3
LPJ
4
RAD-GRK
Lokasi
Pemerintah Provinsi
Judul Aksi Mitigasi/ Kegiatan Inti
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
5
LPJ
Limbah Padat Domestik
:
KATEGORI :
TAHUN
PENGELOLAAN LIMBAH
:
BIDANG
:
:
6
Jumlah
7
Unit
RAD-GRK
8
Jumlah
Target
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
LPJ
9
Unit
LEMBAR 4.1.1 Lembar Kegiatan Inti Sub-Bidang Limbah Padat Domestik
10
Alokasi Dana di RAD-GRK (Rupiah)
11
Pelaksana
12
APBN
13
APBD-P
14
APBD-K
15
PHLN
Sumber Pembiayaan (Juta Rupiah)
16
Swasta
100
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
Jumlah
18
Narasi
17
19
Satuan
Pemerintah Daerah
20
Penurunan Emisi GRK (tonCO2e)
Pemerintah Provinsi
Indikator Kinerja Keluaran
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
:
Limbah Padat Domestik
KATEGORI :
TAHUN
PENGELOLAAN LIMBAH
:
BIDANG
:
:
21
Emisi GRK BAU Baseline (tonCO2e)
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
22
Emisi GRK dengan Aksi Mitigasi (tonCO2e)
23
Co-Benefit
LEMBAR 4.1.1 Lembar Kegiatan Inti Sub-Bidang Limbah Padat Domestik (Lanjutan)
24
Informasi Pendukung
Petunjuk Pengisian LEMBAR 4.1.1 Lembar Kegiatan Inti ini digunakan untuk memantau dan mengevaluasi setiap kegiatan mitigasi yang dikategorikan sebagai kegiatan inti yang menghasilkan Penurunan Emisi GRK secara langsung. Lembar ini diisi oleh Pemerintah Pusat/ Pemerintah Provinsi/Pemerintah Kabupaten/Kota setiap 2 kali dalam setahun berdasarkan kewenangan masing-masing. Pengisian lembar dilakukan sebagai berikut: 1. Kolom ke-1 diisi dengan nomor setiap kegiatan mitigasi. 2. Kolom ke-2 diisi dengan judul setiap aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen RAD-GRK provinsi yang telah dilakukan. 3. Kolom ke-3 diisi dengan judul setiap aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen LPJ APBD provinsi/kota-kabupaten yang telah dilakukan. 4. Kolom ke-4 diisi dengan lokasi aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen RAD-GRK. 5. Kolom ke-5 diisi dengan lokasi aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen LPJ. 6. Kolom ke-6 diisi dengan jumlah/kapasitas target kegiatan pada RAD-GRK. 7. Kolom ke-7 diisi dengan satuan target kegiatan pada RAD-GRK. 8. Kolom ke-8 diisi dengan jumlah/kapasitas target kegiatan pada LPJ. 9. Kolom ke-9 diisi dengan satuan target kegiatan pada LPJ. 10. Kolom ke-10 diisi dengan alokasi dana dalam RAD-GRK untuk melaksanakan kegiatan mitigasi tersebut. 11. Kolom ke-11 diisi dengan lembaga pelaksana kegiatan. 12. Kolom ke-12 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana APBN. 13. Kolom ke-13 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana APBD Provinsi. 14. Kolom ke-14 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana APBD Kabupaten/Kota. 15. Kolom ke-15 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana PHLN. 16. Kolom ke-16 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana Swasta. 17. Kolom ke-17 diisi dengan Narasi Indikator Kinerja Keluaran pada setiap kegiatan mitigasi. 18. Kolom ke-18 diisi dengan Jumlah Indikator Kinerja Keluaran pada setiap kegiatan mitigasi. 19. Kolom ke-19 diisi dengan Satuan dari Indikator Kinerja Keluaran pada setiap kegiatan mitigasi. 20. Kolom -20 diisi dengan penurunan emisi GRK yang dihasilkan dengan pelaksanaan setiap kegiatan mitigasi. 21. Kolom ke-21 diisi dengan status emisi GRK BAU baseline untuk sektor sampah pada tahun pelaporan. Lihat dokumen RAD-GRK provinsi untuk mendapatkan data ini.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
101
22. Kolom ke-22 diisi dengan estimasi emisi GRK untuk sektor sampah pada tahun pelaporan, apabila kegiatan mitigasi dilaksanakan. 2006 IPCC GL Spreadsheet digunakan dalam melakukan estimasi penurunan emisi GRK dari outcome/IKK setiap kegiatan yang telah dilakukan. 23. Kolom ke-23 diisi dengan co-benefit (manfaat sampingan) yang didapat dari kegiatan mitigasi 24. Kolom ke-24 diisi dengan berbagai informasi lain yang dipandang perlu untuk disampaikan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan mitigasi.
102
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
103
1
2
RAD-GRK
Pemerintah Daerah
No.
Pemerintah Provinsi
:
:
3
LPJ
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
Judul Aksi Mitigasi/Kegiatan Inti
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
Limbah Padat Domestik
:
KATEGORI :
TAHUN
PENGELOLAAN LIMBAH
:
BIDANG
4
RAD-GRK
Lokasi
5
LPJ
6
7
Unit
RAD-GRK Jumlah
LEMBAR 4.1.2 Lembar Kegiatan Pendukung Sub-Bidang Limbah Padat Domestik
Target
8
Jumlah
LPJ
9
Unit
10
Alokasi Dana di RAD-GRK (Rupiah)
11
Pelaksana
104
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
Pemerintah Daerah
APBD-P
13
APBN
12
14
APBD-K
15
PHLN
16
Swasta
Pemerintah Provinsi
Realisasi Penyerapan Dana Berdasarkan Sumber (Rupiah)
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
:
Limbah Padat Domestik
KATEGORI :
TAHUN
PENGELOLAAN LIMBAH
:
BIDANG
:
:
17
Narasi
18
Jumlah
Indikator Kinerja Keluaran
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
19
Satuan
20
Informasi Pendukung
LEMBAR 4.1.2 Lembar Kegiatan Pendukung Sub-Bidang Limbah Padat Domestik (Lanjutan)
Petunjuk Pengisian LEMBAR 4.1.2 Lembar Kegiatan Pendukung ini digunakan untuk memantau dan mengevaluasi setiap kegiatan mitigasi yang dikategorikan sebagai kegiatan pendukung yang menghasilkan penurunan emisi GRK secara langsung. Lembar ini diisi oleh Pemerintah Pusat/Pemerintah Provinsi/Pemerintah Kabupaten/Kota setiap 2 kali dalam setahun berdasarkan kewenangan masing-masing. Pengisian lembar dilakukan sebagai berikut: 1. Kolom ke-1 diisi dengan nomor setiap kegiatan mitigasi. 2. Kolom ke-2 diisi dengan judul setiap aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen RAD-GRK provinsi yang telah dilakukan. 3. Kolom ke-3 diisi dengan judul setiap aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen LPJ APBD Provinsi/Kota-Kabupaten yang telah dilakukan. 4. Kolom ke-4 diisi dengan lokasi aksi mitigasi pada dokumen RAD-GRK. 5. Kolom ke-5 diisi dengan lokasi aksi mitigasi pada dokumen LPJ. 6. Kolom ke-6 diisi dengan jumlah target kegiatan pada dokumen RAD-GRK. 7. Kolom ke-7 diisi dengan satuan kegiatan pada dokumen LPJ. 8. Kolom ke-8 diisi dengan jumlah target kegiatan pada dokumen LPJ. 9. Kolom ke-9 diisi dengan satuan target kegiatan pada dokumen LPJ. 10. Kolom ke-10 diisi dengan alokasi dana dalam RAD-GRK untuk melaksanakan kegiatan mitigasi tersebut. 11. Kolom ke-11 diisi dengan lembaga pelaksana kegiatan. 12. Kolom ke-12 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana APBN. 13. Kolom ke-13 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana APBD Provinsi. 14. Kolom ke-14 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana APBD Kabupaten/Kota. 15. Kolom ke-15 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana PHLN. 16. Kolom ke-16 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana Swasta. 17. Kolom ke-17 diisi dengan Narasi Indikator Kinerja Keluaran pada setiap kegiatan mitigasi. 18. Kolom ke-18 diisi dengan Jumlah Indikator Kinerja Keluaran pada setiap kegiatan mitigasi. 19. Kolom ke-19 diisi dengan Satuan dari Indikator Kinerja Keluaran pada setiap kegiatan mitigasi. 20. Kolom ke-20 diisi dengan berbagai informasi lain yang dipandang perlu untuk disampaikan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan mitigasi.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
105
106
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
1
2
kg/org/hari
3
Gg/tahun
Timbulan Sampah
Pemerintah Daerah
Jumlah Penduduk (orang)
Pemerintah Pusat
Pemerintah Provinsi
:
PELAPOR
:
Limbah Padat Domestik
KATEGORI :
TAHUN
PENGELOLAAN LIMBAH
:
BIDANG
:
:
4
Sisa Makanan 5
Kertas
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
6
Popok
7
Kayu
8
Sampah Taman 9
Tekstil
Komposisi Sampah (%)
LEMBAR 4.1.3 Lembar Inventarisasi GRK Kabupaten/Kota Sub-Bidang Limbah Padat Domestik
10
Karet
11
Plastik
12
Logam
13
Kaca
14
Lain-lain
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
107
Kertas
16
15
17
Popok
18
Kayu
Pemerintah Daerah
Sisa Makanan
Pemerintah Provinsi
:
:
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
19
Sampah Taman 20
Tekstil
21
Karet
22
Plastik
Kandungan Bahan Kering Limbah Padat Domestik (%)
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
Limbah Padat Domestik
:
KATEGORI :
TAHUN
PENGELOLAAN LIMBAH
:
BIDANG
23
Logam
24
Kaca
25
Lain-lain
26
Dibuang ke TPA
LEMBAR 4.1.3 Lembar Inventarisasi GRK Kabupaten/Kota Sub-Bidang Limbah Padat Domestik (Lanjutan)
27
Dikompos
28
Didaur Ulang
29
Dibakar
Distribusi Pengelolaan Sampah (%)
30
Tidak Dikelola
108
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
31
Nama TPA
Pemerintah Daerah
32
m3/Hari
33
Ton
Rerata Volume Sampah ke TPA
Pemerintah Pusat
Pemerintah Provinsi
:
PELAPOR
:
Limbah Padat Domestik
KATEGORI :
TAHUN
PENGELOLAAN LIMBAH
:
BIDANG
:
:
34
US
35
UD
36
MA
Distribusi TPA Berdasarkan Tipe (%)
Fasilitas Pengolahan Sampah
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
37
MS
38
Jumlah (Unit) 39
Kapasitas Pengolahan Total (Ton/Thn)
Fasilitas 3R
40
Jumlah (Unit)
41
Kapasitas Pengolahan Total (Ton/Thn)
Fasilitas Komposting
LEMBAR 4.1.3 Lembar Inventarisasi GRK Kabupaten/Kota Sub-Bidang Limbah Padat Domestik (Lanjutan)
Petunjuk Pengisian LEMBAR 4.1.3 Lembar Indikator Kabupaten/Kota sub-bidang limbah padat domestik ini dimaksudkan untuk memantau dan mengevaluasi indikator yang berkaitan dengan emisi GRK dari bidang limbah padat domestik pada tingkat kabupaten/kota setiap tahunnya. Lembar ini diisi oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan supervisi dari Pemerintah Provinsi. Pengisian tabel dilakukan sebagai berikut: 1. Kolom ke-1 diisi dengan jumlah penduduk di setiap kabupaten/kota setiap tahun. Jumlah penduduk dapat menggunakan data dari BPS setempat. 2. Kolom ke-2 dan ke-3 diisi dengan timbulan sampah rata-rata harian yang dihasilkan di masing-masing kabupaten/kota serta timbulan sampah setiap tahunnya. Idealnya angka ini didapat dari survei yang dilakukan di setiap wilayah kabupaten/kota, namun apabila belum ada dapat menggunakan data rata-rata di provinsi yang bersangkutan. 3. Kolom ke-4, sampai dengan ke-14 diisi dengan komposisi sampah di masingmasing wilayah kabupaten/kota berupa sampah makanan, kertas, popok, kayu, sampah taman, produk tekstil, karet, plastik, logam, kaca serta lain-lain. 4. Kolom ke-15 sampai dengan ke-25 diisi dengan kandungan bahan kering sampah di masing-masing wilayah kabupaten/kota berupa sampah makanan, kertas, popok, kayu, sampah taman, produk tekstil, karet, plastik, logam, kaca serta lain-lain. 5. Idealnya angka komposisi dan kandungan bahan kering ini didapat dari survei yang dilakukan di masing-masing kabupaten/kota. Tapi pada tahap awal dapat menggunakan angka rata-rata di provinsi terkait. 6. Kolom ke-26, 27, 28, 29 dan 30 diisi dengan jumlah sampah yang diolah dengan berbagai cara yaitu: sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sampah yang dikompos, sampah yang didaur ulang, sampah yang dibakar serta sampah yang masih belum dapat dikelola (terbuang di sembarang tempat). 7. Kolom ke-31, 32, 33 diisi dengan informasi nama dan rerata volume sampah yang masuk ke TPA di kabupaten/kota. 8. Kolom ke-34, 35, 36, dan 37 diisi dengan informasi jumlah TPA di kabupaten/ kota yang tipe-nya terdiri dari Unmanaged Shallow (US), Unmanaged Deep (UD), Managed Anaerobic (MA) dan Managed Semi Aerobic (MS). 9. Kolom ke-38 dan 39 diisi dengan informasi jumlah dan kapasitas total dari fasilitas 3R yang terdapat di kabupaten/kota. Fasilitas ini dapat saja berupa Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu 3R, Bank Sampah, atau lainnya. 10. Kolom ke-40 dan 41 diisi dengan jumlah dan kapasitas total fasilitas komposting yang terdapat di kabupaten/kota. Sebagai catatan, data isian pada lembar indikator ini, dapat diperoleh dari: a. Laporan RAD-GRK provinsi. b. Laporan Inventarisasi GRK Provinsi. c. Data Sanitasi Hasil Susenas dari Biro Pusat Statistik (BPS). d. Studi Air Limbah & Persampahan (EHRA) oleh Bappeda utk penyusunan Buku Putih Kota/Kabupaten. PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
109
e. Data Kinerja Kelola Sampah dari BLH untuk penilaian Adipura. f. Data Kinerja/Laporan Tahunan/Profil Dinas/Badan/UPTD/Seksi Kebersihan Kota/Kabupaten. g. Data Kinerja/Laporan Tahunan/Profil BLH Kota/Kabupaten. h. Master Plan/Outline Plan Persampahan. i. Master Plan/Outline Plan Air Limbah. j. Buku Putih K/K yang ada di Satker Penyehatan Lingkungan dan Pemukiman/ Pokja PPSP Bappeda. k. Strategi Sanitasi Kota di Satker Penyehatan Lingkungan dan Pemukiman/ Pokja PPSP Bappeda.
110
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
111
2
No.
1
3
Jumlah Penduduk (orang)
Provinsi
4
kg/org/hari
5
Gg/tahun
6
Sisa Makanan
Kementerian
Timbulan Sampah
Pemerintah Provinsi
Kota/ Kabupaten
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
Limbah Padat Domestik
:
KATEGORI :
TAHUN
PENGELOLAAN LIMBAH
:
BIDANG
:
:
7
Kertas
8
Popok
9
Kayu
10
11
Tekstil
Komposisi Sampah (%)
Sampah Taman
LEMBAR 4.1.4 Lembar Inventarisasi GRK Provinsi Sub-Bidang Limbah Padat Domestik
12
Karet
13
Plastik
14
Logam
15
Kaca
16
Lain-lain
112
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
Kertas
18
Sisa Makanan
17
19
Popok
20
Kayu
Provinsi
Kementerian :
:
21
Sampah Taman 22
Tekstil
23
Karet
24
Plastik
Kandungan Bahan Kering Limbah Padat Domestik (%)
Pemerintah Pusat
Pemerintah Provinsi
:
PELAPOR
:
Limbah Padat Domestik
KATEGORI :
TAHUN
PENGELOLAAN LIMBAH
:
BIDANG
25
Logam
26
Kaca
27
Lain-lain
LEMBAR 4.1.4 Lembar Inventarisasi GRK Provinsi Sub-Bidang Limbah Padat Domestik (Lanjutan)
28
Dibuang ke TPA
29
Dikompos
30
Didaur Ulang
31
Dibakar
Distribusi Pengelolaan Sampah (%)
32
Tidak Dikelola
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
113
31
Nama TPA
Pemerintah Provinsi
32
m3/Hari
33
Ton
Rerata Volume Sampah ke TPA
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
Limbah Padat Domestik
:
KATEGORI :
TAHUN
PENGELOLAAN LIMBAH
:
BIDANG
34
US
:
:
35
UD
36
MA
Distribusi TPA Berdasarkan Tipe (%)
Fasilitas Pengolahan Sampah
Provinsi
Kementerian
37
MS
38
Jumlah (Unit)
39
Kapasitas Pengolahan Total (Ton/Thn)
Fasilitas 3R
40
Jumlah (Unit)
41
Kapasitas Pengolahan Total (Ton/Thn)
Fasilitas Komposting
LEMBAR 4.1.4 Lembar Inventarisasi GRK Provinsi Sub-Bidang Limbah Padat Domestik (Lanjutan)
114
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
:
:
PELAPOR
3
2
1
33
...
3
2
Jumlah Penduduk (orang)
Kota/ Kabupaten
4
Dibuang ke TPA
Pemerintah Pusat
:
5
Di Kompos
6
Di Daur Ulang 7
Dibakar
Distribusi Pengolahan Sampah (%)
Kementerian
Pokja Pengelolaan Limbah Nasional
Nasional
PENGELOLAAN LIMBAH/Limbah Padat Domestik
No.
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
8
Tidak Dikelola 9
US
10
UD
11
MA
TPA Berdasarkan Tipe
LEMBAR 4.1.5 Lembar Inventarisasi GRK Nasional Sub-Bidang Limbah Padat Domestik
12
MS
13
Jumlah (Unit)
14
Kapasitas Pengolahan Total (Ton/Tahun)
Fasilitas 3R
Jumlah Fasilitas Pengolahan Sampah
15
Jumlah (Unit)
16
Kapasitas Pengolahan Total (Ton/Tahun)
Fasilitas Komposting
Petunjuk Pengisian LEMBAR 4.1.4 dan 4.1.5 Lembar Indikator Provinsi untuk sub-bidang limbah padat domestik serta limbah cair domestik merupakan kompilasi dari informasi yang dikumpulkan di tingkat kabupaten/kota. Lembar ini dimaksudkan untuk memantau dan mengevaluasi indikator yang berkaitan dengan emisi GRK dari sub-bidang limbah padat domestik serta limbah cair domestik di suatu provinsi setiap tahunnya. Sedangkan Lembar Indikator Nasional untuk sub-bidang limbah padat domestik serta limbah cair domestik merupakan kompilasi dari informasi yang dikumpulkan di tingkat provinsi. Lembar ini dimaksudkan untuk memantau dan mengevaluasi indikator yang berkaitan dengan emisi GRK dari sub-bidang limbah padat domestik serta limbah cair domestik di tingkat nasional setiap tahunnya.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
115
4.2 SUB BIDANG LIMBAH CAIR DOMESTIK Kegiatan mitigasi inti sub-bidang limbah cair domestik secara umum dibagi menjadi 2 bagian yaitu: (1) pembangunan fasilitas pengolahan limbah cair secara off-site, dan (2) pembangunan fasilitas pengolahan limbah cair secara on-site. Adapun kegiatan mitigasi pendukung pada sub-bidang limbah cair domestik dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu: (1) pengembangan kelembagaan dan regulasi, (2) peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Pada sub bidang limbah cair domestik juga dilakukan inventarisasi GRK yang indikator-indikatornya meliputi: - Penggolongan masyarakat berdasarkan tingkat pendapatan yang tinggal di wilayah perdesaan, masyarakat perkotaan dengan tingkat pendapatan menengah ke atas serta masyarakat perkotaan dengan tingkat pendapatan menengah ke bawah; - Proporsi fasilitas pengolahan limbah cair domestik yang digunakan oleh masyarakat di perdesaan yang terbagi atas tangki septik, cubluk, pengolahan terpusat (sewerage system), jenis lainnya serta tanpa pengolahan (dibuang ke sungai atau badan air lainnya). - Proporsi fasilitas pengolahan limbah cair domestik yang digunakan oleh masyarakat perkotaan dengan tingkat pendapatan menengah ke atas, yang terbagi atas tangki septik, cubluk, pengolahan terpusat (sewerage system), jenis lainnya serta tanpa pengolahan (dibuang ke sungai atau badan air lainnya); - Proporsi fasilitas pengolahan limbah cair domestik yang digunakan oleh masyarakat perkotaan dengan tingkat pendapatan menengah ke bawah, yang terbagi atas tangki septik, cubluk, pengolahan terpusat (sewerage system), jenis lainnya serta tanpa pengolahan (dibuang ke sungai atau badan air lainnya). Inventarisasi GRK pada sub bidang limbah cair domestik dilakukan pada tingkat kabupaten/kota dan kemudian dikompilasi pada tingkat provinsi dan nasional.
116
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
117
:
Pemerintah Daerah
3
2
1
1
No.
Pemerintah Provinsi
2
RAD-GRK
3
LPJ
Judul Aksi Mitigasi/Kegiatan Inti
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
Limbah Cair Domestik
PENGELOLAAN LIMBAH
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
:
:
4
RAD-GRK
Lokasi
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
5
LPJ
LEMBAR 4.2.1 Lembar Kegiatan Inti Sub-Bidang Limbah Cair Domestik
6
Jumlah
7
Satuan
RAD-GRK
Target
8
Jumlah
LPJ
9
Satuan
10
Alokasi Dana di RAD-GRK (Rupiah)
11
Pelaksana
118
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
:
APBD Provinsi
Triwulan IV
13
APBN
Triwulan IV
12
14
Triwulan IV
15
Triwulan IV 16
Triwulan IV
Swasta
17
Narasi
18
Jumlah
PHLN
Kabupaten/Kota :
:
:
APBD Kota/ Kabupaten
Pemerintah Daerah
Provinsi
Kementerian
Triwulan IV
Pemerintah Provinsi
Triwulan IV
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
Limbah Cair Domestik
PENGELOLAAN LIMBAH
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
19
Satuan
20
Penurunan Emisi GRK (ton CO2e)
LEMBAR 4.2.1 Lembar Kegiatan Inti Sub-Bidang Limbah Cair Domestik (Lanjutan)
21
Emisi GRK BAU Baseline (ton CO2e)
22
Emisi GRK dengan Aksi Mitigasi (ton CO2e)
23
Co-Benefit
24
Informasi Pendukung
Petunjuk Pengisian LEMBAR 4.2.1 Lembar Kegiatan Inti ini digunakan untuk memantau dan mengevaluasi setiap kegiatan mitigasi yang dikategorikan sebagai kegiatan inti yang menghasilkan penurunan emisi GRK secara langsung. Lembar ini diisi oleh Pemerintah Pusat/ Pemerintah Provinsi/Pemerintah Kabupaten/Kota setiap 2 kali dalam setahun berdasarkan kewenangan masing-masing. Pengisian lembar dilakukan sebagai berikut : 1. Kolom ke-1 diisi dengan nomor setiap kegiatan mitigasi. 2. Kolom ke-2 diisi dengan judul setiap aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen RAD-GRK provinsi yang telah dilakukan. 3. Kolom ke-3 diisi dengan judul setiap aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen LPJ APBD provinsi/kota-kabupaten yang telah dilakukan. 4. Kolom ke-4 diisi dengan lokasi aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen RAD-GRK. 5. Kolom ke-5 diisi dengan lokasi aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen LPJ. 6. Kolom ke-6 diisi dengan jumlah/kapasitas target kegiatan pada RAD-GRK. 7. Kolom ke-7 diisi dengan satuan target kegiatan pada RAD-GRK. 8. Kolom ke-8 diisi dengan jumlah/kapasitas target kegiatan pada LPJ. 9. Kolom ke-9 diisi dengan satuan target kegiatan pada LPJ. 10. Kolom ke-10 diisi dengan alokasi dana dalam RAD-GRK untuk melaksanakan kegiatan mitigasi tersebut. 11. Kolom ke-11 diisi dengan lembaga pelaksana kegiatan. 12. Kolom ke-12 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana APBN. 13. Kolom ke-13 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana APBD Provinsi. 14. Kolom ke-14 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana APBD Kabupaten/Kota. 15. Kolom ke-15 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana PHLN. 16. Kolom ke-16 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana Swasta. 17. Kolom ke-17 diisi dengan Narasi Indikator Kinerja Keluaran pada setiap kegiatan mitigasi. 18. Kolom ke-18 diisi dengan Jumlah Indikator Kinerja Keluaran pada setiap kegiatan mitigasi. 19. Kolom ke-19 diisi dengan Satuan dari Indikator Kinerja Keluaran pada setiap kegiatan mitigasi. 20. Kolom ke-20 diisi dengan penurunan emisi GRK yang dihasilkan dengan pelaksanaan setiap kegiatan mitigasi.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
119
21. Kolom ke-21 diisi dengan status emisi GRK BAU baseline untuk sektor sampah pada tahun pelaporan. Lihat dokumen RAD-GRK provinsi untuk mendapatkan data ini. 22. Kolom ke-22 diisi dengan estimasi emisi GRK untuk sektor sampah pada tahun pelaporan, apabila kegiatan mitigasi dilaksanakan. 2006 IPCC GL Spreadsheet digunakan dalam melakukan estimasi penurunan emisi GRK dari outcome/IKK setiap kegiatan yang telah dilakukan. 23. Kolom ke-23 diisi dengan co-benefit (manfaat sampingan) yang didapat dari aksi mitigasi 24. Kolom ke-24 diisi dengan berbagai informasi lain yang dipandang perlu untuk disampaikan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan mitigasi.
120
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
121
:
Pemerintah Daerah
3
2
1
1
No.
Pemerintah Provinsi
2
RAD-GRK
3
LPJ
Judul Aksi Mitigasi/Kegiatan Inti
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
Limbah Cair Domestik
PENGELOLAAN LIMBAH
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
:
:
4
RAD-GRK
Lokasi
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
5
LPJ
6
Jumlah
7
Satuan
RAD-GRK
LEMBAR 4.2.2 Lembar Kegiatan Pendukung Sub-Bidang Limbah Cair Domestik
Target
8
Jumlah
LPJ
9
Satuan
10
Alokasi Dana di RAD-GRK (Rupiah)
11
Pelaksana
122
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
:
Pemerintah Daerah
APBD Provinsi
Triwulan IV
13
APBN
Triwulan IV
12
14
Triwulan IV
APBD Kota/ Kabupaten
15
Triwulan IV
PHLN
:
:
16
Triwulan IV
Swasta
17
Narasi
18
Jumlah
19
Satuan
Indikator Kinerja Keluaran
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
Realisasi Penyerapan Dana Berdasarkan Sumber (Rupiah)
Pemerintah Pusat
Pemerintah Provinsi
:
PELAPOR
Limbah Cair Domestik
PENGELOLAAN LIMBAH
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
20
Informasi Pendukung
LEMBAR 4.2.2 Lembar Kegiatan Pendukung Sub-Bidang Limbah Cair Domestik (Lanjutan)
Petunjuk Pengisian LEMBAR 4.2.2 Lembar Kegiatan Pendukung ini digunakan untuk memantau dan mengevaluasi setiap kegiatan mitigasi yang dikategorikan sebagai kegiatan pendukung yang menghasilkan penurunan emisi GRK secara langsung. Lembar ini diisi oleh Pemerintah Pusat/Pemerintah Provinsi/Pemerintah Kabupaten/Kota setiap 2 kali dalam setahun berdasarkan kewenangan masing-masing. Pengisian lembar dilakukan sebagai berikut : 1. Kolom ke-1 diisi dengan nomor setiap kegiatan mitigasi. 2. Kolom ke-2 diisi dengan judul setiap aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen RAD-GRK provinsi yang telah dilakukan. 3. Kolom ke-3 diisi dengan judul setiap aksi/kegiatan mitigasi pada dokumen LPJ APBD provinsi/kota-kabupaten yang telah dilakukan. 4. Kolom ke-4 diisi dengan lokasi aksi mitigasi pada dokumen RAD-GRK. 5. Kolom ke-5 diisi dengan lokasi aksi mitigasi pada dokumen LPJ. 6. Kolom ke-6 diisi dengan jumlah target kegiatan pada dokumen RAD-GRK. 7. Kolom ke-7 diisi dengan satuan kegiatan pada dokumen LPJ. 8. Kolom ke-8 diisi dengan jumlah target kegiatan pada dokumen LPJ. 9. Kolom ke-9 diisi dengan satuan target kegiatan pada dokumen LPJ. 10. Kolom ke-10 diisi dengan alokasi dana dalam RAD-GRK untuk melaksanakan kegiatan mitigasi tersebut. 11. Kolom ke-11 diisi dengan lembaga pelaksana kegiatan. 12. Kolom ke-12 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana APBN. 13. Kolom ke-13 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana APBD Provinsi. 14. Kolom ke-14 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana APBD Kabupaten/Kota. 15. Kolom ke-15 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana PHLN. 16. Kolom ke-16 diisi dengan realisasi penyerapan dana dengan sumber dana Swasta. 17. Kolom ke-17 diisi dengan Narasi Indikator Kinerja Keluaran pada setiap kegiatan mitigasi. 18. Kolom ke-18 diisi dengan Jumlah Indikator Kinerja Keluaran pada setiap kegiatan mitigasi. 19. Kolom ke-19 diisi dengan Satuan dari Indikator Kinerja Keluaran pada setiap kegiatan mitigasi. 20. Kolom ke-20 diisi dengan berbagai informasi lain yang dipandang perlu untuk disampaikan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan mitigasi.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
123
124
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
:
Perdesaan
1
Perkotaan
13
Latrin Kering Individual (3-5 Orang)
14
Latrin Kering Komunal
- Latrin basah : latrin yang berada pada daerah beriklim basah atau posisi muka air tanah berada di atas dasar dari latrin.
- Latrin kering : latrin yang berada pada daerah beriklim kering dengan posisi muka air tanah berada di bawah dasar dari latrin.
15
Latrin Basah
- Latrin merupakan sebuah fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) yang sederhana tanpa adanya suatu sistem pengolahan air limbah, misalnya cubluk dan jamban tanpa septik tank.
12
Septik Tank
Kolam pengolahan air limbah anaerobik dengan kedalaman lebih dari 2 meter
11
Anaerobic Deep Lagoon4)
5)
10
Anaerobic Shallow Lagoon3)
Kolam pengolahan air limbah anaerobik dengan kedalaman kurang dari 2 meter
9
Anaerobic Digester untuk Lumpur
4)
8
IPAL Aerobik Terpusat (Tidak Terawat)
Flowing sewer merupakan jenis sistem pembuangan air limbah, dimana terjadi aliran air, misalnya sungai, selokan (terbuka dan tertutup)
7
IPAL Aerobik Terpusat (Terawat)
3)
6
Flowing Sewer2)
Latrin5)
Stagnant sewer merupakan jenis sistem pembuangan air limbah, dimana tidak terjadi aliran air, misalnya kolam dan sejenisnya
5
Stagnant Sewer 1)
Distribusi Pemanfaatan Sistem Pembuangan dan Pengolahan Limbah Cair Domestik (%)
2)
4
Pembuangan Langsung ke Sungai, Rawa, dan Laut
:
:
Kabupaten/Kota :
Provinsi
Kementerian
1)
Keterangan
3
Perkotaan Menengah ke Atas
3
2
1
2
Proporsi Penduduk (%)
Pemerintah Daerah
Kelompok Pendapatan
Pemerintah Provinsi
No.
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
Limbah Cair Domestik
PENGELOLAAN LIMBAH
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
LEMBAR 4.2.3 Lembar Inventarisasi GRK Kabupaten/Kota Sub-Bidang Limbah Cair Domestik
Petunjuk Pengisian LEMBAR 4.2.3 Lembar Inventarisasi GRK Kabupaten/Kota sub-bidang limbah cair domestik ini dimaksudkan untuk memantau dan mengevaluasi indikator yang berkaitan dengan emisi GRK dari sub-bidang limbah cair domestik pada tingkat kabupaten/ kota setiap tahunnya. Lembar ini diisi oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan supervisi dari Pemerintah Provinsi. Pengisian lembar dilakukan sebagai berikut: 1. Kolom ke-3 diisi dengan proporsi/fraksi penduduk di pedesaan, perkotaan dengan pendapatan menengah ke atas dan perkotaan menengah ke bawah. Data ini mungkin dapat diperoleh dari BPS setempat. Jumlah kolom ke-3 harus 100%. 2. Pada baris ke-1, kolom ke-4 s.d 15 diisi dengan proporsi/fraksi distribusi tipe pengolahan dan pembuangan limbah cair domestik di pedesaan. Jumlah kolom-4 s.d 15 pada baris ke-1 harus sama dengan 100. 3. Pada baris ke-2, kolom ke-4 s.d 15 diisi dengan proporsi/fraksi distribusi tipe pengolahan dan pembuangan limbah cair domestik di perkotaan dengan penduduk berpendapatan menengah ke atas. Jumlah kolom-4 s.d 15 pada baris ke-2 harus sama dengan 100%. 4. Pada baris ke-3, kolom ke-4 s.d 15 diisi dengan proporsi/fraksi distribusi tipe pengolahan dan pembuangan limbah cair domestik di perkotaan dengan penduduk berpendapatan menengah ke bawah. Jumlah kolom-4 s.d 15 pada baris ke-3 harus sama dengan 100%.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
125
126
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
:
3
2
1
2
1
Perkotaan - Menengah bawah
2
1
Perkotaan - Menengah ke atas
2
1
Pedesaan
Proporsi Penduduk (%)
Kota/ Kabupaten
4
Pembuangan Langsung ke Sungai, Rawa, dan Laut
Pemerintah Provinsi
No.
Pemerintah Pusat
:
PELAPOR
Limbah Cair Domestik
PENGELOLAAN LIMBAH
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
5
Stagnant Sewer 1)
:
:
6
Flowing Sewer2)
7
IPAL Aerobik Terpusat (Terawat) 8
IPAL Aerobik Terpusat (Tidak Terawat) 9
Anaerobic Digester untuk Lumpur 10
Anaerobic Shallow Lagoon3)
11
Anaerobic Deep Lagoon4)
Distribusi Pemanfaatan Sistem Pembuangan dan Pengolahan Limbah Cair Domestik (%)
Provinsi
Kementerian
LEMBAR 4.2.4 Lembar Inventarisasi GRK Provinsi Sub-Bidang Limbah Cair Domestik
12
Septik Tank
13
Latrin Kering Individual (3-5 Orang)
14
Latrin Kering Komunal
Latrin
15
Latrin Basah
Keterangan 1)
Stagnant sewer merupakan jenis sistem pembuangan air limbah, dimana tidak terjadi aliran air, misalnya kolam dan sejenisnya
2)
Flowing sewer merupakan jenis sistem pembuangan air limbah, dimana terjadi aliran air, misalnya sungai, selokan (terbuka dan tertutup)
3)
Kolam pengolahan air limbah anaerobik dengan kedalaman kurang dari 2 meter
4)
Kolam pengolahan air limbah anaerobik dengan kedalaman lebih dari 2 meter
5)
- Latrin merupakan sebuah fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) yang sederhana tanpa adanya suatu sistem pengolahan air limbah, misalnya cubluk dan jamban tanpa septik tank.
- Latrin kering : latrin yang berada pada daerah beriklim kering dengan posisi muka air tanah berada di bawah dasar dari latrin. - Latrin basah : latrin yang berada pada daerah beriklim basah atau posisi muka air tanah berada di atas dasar dari latrin.
Petunjuk Pengisian LEMBAR 4.2.4 Kompilasi masing – masing tipe pengolahan dan pembuangan limbah cair domestik pada setiap kota kabupaten, kemudian hasilnya dimasukkan pada lembar indikator level provinsi pada lembar isian 4.2.4.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
127
128
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
:
:
PELAPOR
2
1
2
1
Perkotaan - Menengah bawah
2
1
Perkotaan - Menengah ke atas
2
1
Pedesaan
3
Provinsi
No.
4
Pembuangan Langsung ke Sungai, Rawa, dan Laut
Pemerintah Pusat
Limbah Cair Domestik
PENGELOLAAN LIMBAH
Proporsi Penduduk (%)
:
TAHUN
KATEGORI :
BIDANG
5
Stagnant Sewer 1)
:
6
Flowing Sewer2)
7
IPAL Aerobik Terpusat (Terawat) 8
IPAL Aerobik Terpusat (Tidak Terawat) 9
Anaerobic Digester untuk Lumpur 10
Anaerobic Shallow Lagoon3)
11
Anaerobic Deep Lagoon4)
Distribusi Pemanfaatan Sistem Pembuangan dan Pengolahan Limbah Cair Domestik (%)
Kementerian
LEMBAR 4.2.5 Lembar Inventarisasi GRK Nasional Sub-Bidang Limbah Cair Domestik
12
Septik Tank
13
Latrin Kering Individual (3-5 Orang)
14
Latrin Kering Komunal
Latrin
15
Latrin Basah
Keterangan 1)
Stagnant sewer merupakan jenis sistem pembuangan air limbah, dimana tidak terjadi aliran air, misalnya kolam dan sejenisnya
2)
Flowing sewer merupakan jenis sistem pembuangan air limbah, dimana terjadi aliran air, misalnya sungai, selokan (terbuka dan tertutup)
3)
Kolam pengolahan air limbah anaerobik dengan kedalaman kurang dari 2 meter
4)
Kolam pengolahan air limbah anaerobik dengan kedalaman lebih dari 2 meter
5)
- Latrin merupakan sebuah fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) yang sederhana tanpa adanya suatu sistem pengolahan air limbah, misalnya cubluk dan jamban tanpa septik tank.
- Latrin kering : latrin yang berada pada daerah beriklim kering dengan posisi muka air tanah berada di bawah dasar dari latrin. - Latrin basah : latrin yang berada pada daerah beriklim basah atau posisi muka air tanah berada di atas dasar dari latrin.
Petunjuk Pengisian LEMBAR 4.2.5 Begitu juga untuk level nasional, yang merupakan rekapitulasi dari level provinsi dan dimasukkan ke dalam lembar isian 4.2.5.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
129
DAFTAR PUSTAKA Agus, F., Wahyunto, A. Dariah, E. Runtunuwu, E. Susanti and W. Supriatna. 2012. Emission Reduction Options for Peatland in Kubu Raya and Pontianak Districts, West Kalimantan, Indonesia. Journal of Oil Palm Research 24:13781387. Agus F, Hairiah K, Mulyani A. 2011. Pengukuran Cadangan Karbon Tanah Gambut. Petunjuk Praktis. World Agroforestry Centre-ICRAF, SEA Regional Office dan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP), Bogor, Indonesia. 58 p. Agus, F., Wahyunto, Dariah, A., Setyanto, P., Subiksa, I. M., Runtunuwu, E., et al, 2010. Carbon Budget and Management Strategies for Conserving Carbon in Peatland: Case Study in Kubu Raya and Pontianak Districts, West kalimantan, Indonesia. Proceedings Of International Workshop of Evaluation and Sustainable Management of Soil Carbon Sequestration in Asia Countries (pp. 217-234). Bogor: Indonesian Soil Research Institute. Agus, F., E. Handayani, M. Van Noordwijk, K. Idris dan S. Sabiham, 2010a. Root respiration interferes with peat CO2 emission measurement. pp. 50-53 In Proceedings 2010 19th World Congress of Soil Science, 1–6 August 2010, Brisbane, Australia. Published on DVD. Dharmawan, I. W., Arifanti, V. B., Lugina, M., & Naito, R. 2013. Enhanced Approaches to Estimate Net Emission Reductions from Deforestation and Degradation of Undrained Peat Swamp Forests in Central Kalimantan, Indonesia. Bogor: Forestry Research and Development Agency Ministry of Forestry,METI Japan and ITTO. Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, KESDM. 2012. Surat Nomor 1281/05/600.4/2012 perihal Penyampaian Perhitungan Faktor Emisi Proyek Clean Development Mechanism, 8 Februari 2012. Hooijer A, Page S, Canadell JG, Silvius M, Kwadijk J, Wösten H, Jauhiainen J. 2010. Current and future CO2 emissions from drained peatlands in Southeast Asia. Biogeosciences, 7, pp 1505–1514. Hooijer A, Silvius M, Wösten H Page S. 2006. PEAT-CO2, Assessment of CO2 emissions from drained peatlands in SE Asia. Delft Hydraulics report Q3943. Husin, Y.A, 1994. Methane flux from Indonesia wetland rice: the effects of water management and rice variety. [Disertasi] IAERI Annual Report 2007-2011. IAERI 2007a. Identifikasi emisi GRK pada sistem pengelolaan padi terpadu di lahan sawah irigasi. Final report. IAERI 2007b. Pengaruh Pengelolaan Pertanian Padi Sawah Terhadap Emisi GRK di Tanah Gambut. Final report. IAERI 2007c. Indentifikasi emisi GRK pada sistem pengelolaan padi terpadu di lahan sawah irigasi. Final report. IAERI 2007d. Pengaruh Pengelolaan Pertanian Padi Sawah Terhadap Emisi GRK di Tanah Gambut. Final report.
130
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
IAERI 2006a. Pengaruh varietas padi pasang surut terhadap emisi GRK di lahan sawah pasang surut. Final report. IAERI 2006b. Pengaruh varietas padi pasang surut terhadap emisi GRK di lahan sawah pasang surut. Final report. IAERI 2006c. Pengaruh varietas padi pasang surut terhadap emisi GRK di lahan sawah pasang surut. Final report IAERI 2005. Pengaruh varietas padi pasang surut terhadap emisi gas rumah kaca di lahan sawah pasang surut. Final report IAERI 2004a. Penelitian validasi model CH4 di lahan sawah. Final report. IAERI 2004b. Mitigasi GRK pada lahan sulfat masam tipe luapan B di Kalimantan selatan. Final report. IAERI 2003a. Pengolahan tanah dan sumber pupuk N untuk menekan emisi gas CH4 di lahan sawah vertisol. Annual report. IAERI 2003b. Validasi model simulasi untuk mengukur potensi dan emisi gas CH4 pada lahan sawah irigasi. Annual report. IAERI 2002a. Emisi dan mitigasi gas CH4 dan N2O pada berbagai model pola tanam di lahan sawah tadah hujan. Annual report. IAERI 2002b. Kuantifikasi emisi gas-gas rumah kaca pada lahan sawah di Jawa. Annual report. IAERI 2002c. Pengaruh takaran azolla pada sistem minapadi terhadap produktivitas dan emisi GRK di lahan sawah. Annual report. IAERI 2001a. Emisi dan mitigasi gas CH4 dan N2O dari pengolahan tanah, varietas dan pemberian bahan organik dalam pola tanam padi-palawija pada lahan sawah tadah hujan. Annual report. IAERI 2001b. Pengaruh dosis dan jenis pupuk N terhadap besarnya emisi CH4 dan N2O pada lahan sawah irigasi Vertisol. Annual report. IAERI 2001c. Pengaruh varietas padi terhadap besarnya emisi gas CH4 pada lahan sawah irigasi vertisol. Annual report. IAERI 2001d. Emisi dan mitigasi gas CH4 dan N2O dari pengolahan tanah, varietas dan pemberian bahan organik dalam pola tanam padi-palawija pada lahan sawah tadah hujan. Annual Report. IAERI 2001e. Pengaruh varietas padi terhadap besarnya emisi gas CH4 pada lahan sawah irigasi vertisol. Annual report. IAERI 1999. Emisi gas CH4 dari Berbagai Varietas Padi. Annual Report 1998/1999. IAERI 1998a. Emisi metan dari berbagai sistem pengaturan air pada lahan sawah. Annual report 1997/1998. IAERI 1998b. Pengaruh beberapa varietas padi terhadap emisi gas metana pada lahan sawah. Annual report 1997/1998. IAERI 1997. Annual Report 1996/97. JICA 2004. Study of Integrated Transportation Master Plan for Jabodetabek (SITRAM Phase II). Kementerian Lingkungan Hidup, 2012. Metodologi penghitungan tingkat emisi GRK kegiatan pengadaan dan penggunaan energi. Volume 1. Jakarta: KLH.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
131
Kementerian Lingkungan Hidup, 2012. Metodologi penghitungan tingkat emisi GRK kegiatan proses industri dan penggunaan produk. Volume 2. Jakarta: KLH. Kementerian Lingkungan Hidup, 2012. Metodologi penghitungan tingkat emisi GRK kegiatan pertanian, kehutanan, dan penggunaan lahan lainnya. Volume 3. Jakarta: KLH. Kementerian Lingkungan Hidup, 2012. Metodologi penghitungan tingkat emisi GRK kegiatan pengelolaan limbah. Volume 4. Jakarta: KLH. Kementerian Lingkungan Hidup, 2012. Pedoman penyelenggaraan inventarisasi gas rumah kaca nasional. Buku I Pedoman Umum. Jakarta: KLH. Kementerian PPN/Bappenas, 2011. Pedoman pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan emisi GRK. Jakarta: Bappenas. Kementerian PPN/Bappenas. 2011. Pedoman penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan emisi GRK (RAD-GRK). Jakarta: Bappenas. Konsorsium PI 2009, Identifikasi dan Pengujian Varietas Padi Rendah Emisi Gas Rumah Kaca. Report 2008-2009. Masripatin, N, Dharmawan, IWSD dan Gintings, ANg. 2009. Indonesia Climate Change Sectoral Roadmap: Forestry Sector. Kerjasama antara Bappenas dan FORDA. Mulyadi, A. Pramono, Poniman dan A. Wihadjaka. 2004. Pengaruh Pupuk Kandang Terhadap Hasil Padi Gogo Rancah dan Emisi Gas CH4 di Lahan sawah Tadah Hujan. Seminar nasional pengelolaan lingkungan pertanian. 479-485. Planologi, D. I. (2012). Sosialisasi REL (Reference Emission Level) Sektor Kehutanan Tingkat Nasional. Materi Presentasi Sosisalisasi REL Sektor Kehutanan. Bogor: Dirjen Planologi Kementerian Kehutanan. Presiden Republik Indonesia, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi GRK. Setyanto, P, 2004. Methane emission from rice field under different crop establishments and rice cultivars. [Disertasi] Setyanto, P, 2000. Methane emission from three soil types planted with flooded rice (Thesis) Setyanto, P, Methane emission in different water regimes. [Disertasi] Setyanto, P, Burhan, H, Jatmiko, S.Y, 2008. Effectiveness of water regime and soil management on methane emission reduction from rice field. Prosiding seminar Nasional pencemaran lingkungan pertanian melalui pendekatan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) secara terpadu. 219-233 Setyanto, P, Makarim, A, K., Fagi, A, M., Wassmann, R, Buendia, L, V. 2000. Crop management affecting methane emission from irrigated and rainfed rice in central Java. N.C.E. 58 : 85-124 Setyanto, P, Makarim, A, K., Fagi, A, M., Wassmann, R, Buendia, L, V. 2000. Crop management affecting methane emission from irrigated and rainfed rice in central Java. N.C.E. 58 : 85-93 Setyanto, P, Suharsih, A. Wihardjaka, A. K Makarim. 1999. Pengaruh pemberian pupuk anorganik terhadap emisi gas metan pada lahan sawah. Risalah Seminar hasil penelitian emisi gas rumah kaca dan peningkatan produktifitas padi di lahan sawah. 36-43.
132
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
Suharsih, P. Setyanto, A.K. Makarim. 2004. Emisi gas metan pada lahan sawah irigasi inceptisol akibat pemupukan nitrogen pada tanaman padi. PP Tanaman Pangan 22 (2) : 43-47 Setyanto et al. 2002. Influence of soil properties on CH4 emission from rice field, IJAS. Assume to be the same as Oxisol.
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK
133
134
PETUNJUK TEKNIS PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN (PEP) PELAKSANAAN RAD-GRK