PETUNJUK ALLAH KETIKA MENGHADAPI MUSIBAH Written by Administrator Monday, 04 June 2012 13:28 - Last Updated Friday, 15 February 2013 20:21
PETUNJUK ALLAH KETIKA MENGHADAPI MUSIBAH Khutbah Sholat Jum'at Bersama Oleh H. Agus Hermansyah – Purna Jual - Summarecon Serpong
Alhamdulillah, alladzi laa ilaaha illa huwa, lahul mulku wa lahu hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodir. Laa ilaa illa huwa al-malikul qudduus, as-salaamu, al-Mu’min, al Muhaimin, al-Aziiz, al-Jabbar, al Mutakabbir, subhanallahi ‘amma yusyrikuun. Allahumma sholli ‘alaa Muhammad wa;alaa aali Muhammad Qoolallahu ta’ala fi kitabihil kariim, sanurihiim aayatinaa fil aafaaqi wa fii anfusihi, hatta yatabayyana lahum annahul haq, awalam yakfi birobbika annahu ‘alaa kulli syaiin syahiid. (QS 41 : 53) Wa qoola aidhon; Yaa ayyuhalladzina aamanuu ista’iinu bish-shobri wash-sholaati, innallaaha ma’ash-shoobirin. (QS 2 : 153)
1/7
PETUNJUK ALLAH KETIKA MENGHADAPI MUSIBAH Written by Administrator Monday, 04 June 2012 13:28 - Last Updated Friday, 15 February 2013 20:21
Qoola an-Nabiyyu shallahu ‘alaihi wasallam; Allaahumma anta robbi laa ilaaha illa anta ‘alaika tawakkaltu wa amta robbul ‘arsyil azhiim, maa syaa-allahu kaana wa maa lam yasya’ lam yakun laa haula walaa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzim, a’lamu annallaaha ‘alaa kulli syai-in qodir wa annallaha qod ahaatho bi kulli syai-in ‘ilman, Allahumma inni a’udzu bika min syarru nafsii wa min syarri kulli daab-batin anta akhidzun binashiyatiha inna robbi ‘alaa shirootin mustaqiim.
KEKUASAAN DAN KEBESARAN ALLAH TAMPAK DI SEGENAP PENJURU DAN PADA SETIAP DIRI MANUSIA Manakala kita memandang ke angkasa, ke penjuru alam semesta yang terhampar sedemikian luasnya, Nampak dihadapan mata kita bintang-bintang bertebaran sangat banyak jumlahnya, Sungguh indah dan menakjubkan pemandangan ini. Tapi sadarlah kita dibalik semua keindahan itu, sesungguhnya yang sedang kita lihat adalah kebesaran dan kekuasaan Allah yang maha agung. Cobalah sejenak kita merenung, perhatikan keadaan sekeliling kita bukankah saat ini kita berada di wilayah kota jakarta, Jakarta yang luas, Jakarta yang mampu menampung berjuta-juta jiwa, jika kita melihat kota Jakarta dari ketinggian di pesawat terbang kita tengok kebawah,kita lihat lagi jakarta ini, maka kita akan saksikan dengan mata kepala kita sendir i jakarta akan terlihat kecil, dan jika pesawat kitasemakin meninggi maka lama kelamaan jakarta ini akan menghilang dari pandangan kita dan yang kita lihat sekarang bukan jakarta lagi melainkan seluruh planet bernama bumi. Planet bumi yang kita anggap sanggat besar ternyata saat kita pandang dari luar angkasa ia hanyalah sebesar bola kecil. Jika pesawat kita terbang lebih tinggi lagi maka bumipun lenyap dari pandangan kita. Sekarang yang tampak di depan mata kita adalah sekumpulan planet dan bintang yang kelihatannya seperti asap, kumpulan planet ini disebut Galaxy Bima Sakti. Apakah pesawat kita sudah sampai dibatas penerbangannya ? ternyata tidak. Masih tampak dihadapan kita hamparan alam semesta yang sedemikian luasnya. Kalau seandainya pesawat kita masih mampu terbang lebih tinggi lagi, kitapun yakin bahwa Galaxy Bima Sakti inipun akan lenyap lagi dari pandangan mata kita, dan berganti dengan kumpulan Galaxy-galaxy yang tampak seperti asap yang entah apa namanya. Ternyata alam semesta ini luas sekali. Subhanallahi, wal hamdulillah, walaa ilahaa illallahu wallahu akbar. Ternyata alam semesta yang sangat luas ini dengan planet dan bintang-bintang yang bertebaran sangat banyaknya semuanya tidak diam tak bergerak. Ternyata mereka masing-masing bergerak secara rotasi pada porosnya dan bergerak secara evolusi mengelilingi planet-planet yang lainnya dengan sangat cepatnya, secepat perputaran bumi pada porosnya, karena saking cepatnya kita tidak merasakannya. Kita hanya tahu dengan adanya pergantian siang dan malam sabagai bukti bumi berputar dengan cepat pada porosnya. Tapi coba perhatikan, adakah diantara semua planet dan bintang yang berputar sangat cepat itu yang keluar dari garis edarnya. Ternyata, walaupun planet dan bintang yang sangat banyak itu
2/7
PETUNJUK ALLAH KETIKA MENGHADAPI MUSIBAH Written by Administrator Monday, 04 June 2012 13:28 - Last Updated Friday, 15 February 2013 20:21
berputar dengan cepat, tak ada satupun yang berbenturan. Subhanallahi, wal hamdulillah, walaa ilahaa illallahu wallahu akbar. Firman Allah : “Dan suatu tanda kekuasaan Allah adalah malam, kami tinggalkan siang dari malam itu, maka seketika mereka dalam kegelapan. Dan matahari berjalan cepat pada tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga kembalilah ia seperti tanda yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.”(QS 36 : 37-40) Sekarang coba perhatikan diri kita masing-masing, bukankah kita dulu berasal dari air yang hina, air yang menjijikan. Sekarang kita telah berubah dari setetes air yang hina dan menjijikan, menjadi seorang manusia utuh dan sempurna, yang memiliki daging, kulit, tulang, rambut, darah, dan bahkan bias mendengar, bias melihat, bias berbicara dan bias berfikir. Subhanallah Maha Suci Allah dari kelemahan dan kesalahan. Firman Allah : “ Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya, dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian dia ciptakan keturunannya dari saripati yang hina. Kemudian dia menyempurnakan dan meniupkan ruh-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati tetapi sedikit sekali kamu bersyukur.”(QS 32 : 7-9) DOSA DAN MASYARAKAT YANG BERTUMPUK-TUMPUK AKAN MENYEBABKAN DATANGNYA PERINGATAN ALLAH BERUPA AZAB AGAR KITA KEMBALI KEPADA-NYA Allah sungguh maha Pengasih, betapapun sering kali kita tidak menyembahnya. Dia tetap melimpahkan nikmat yang dibutuhkan oleh paru-paru kita, yaitu oksigen. Nikmat ini tetap diberikan kepada kita walaupun kita tidak pernah meminta kepada-Nya. Coba kita tutup hidung kita, tutup yang lama, maka kita akan sengsara karena paru-paru kita tidak mendapat oksigen. Coba bayangkan seandainya pada suatu saat karena kita sudah keterlaluan tidak menyembah-Nya, Dia mencabut nikmat ini dari kita maka kesengsaraan dan penderitaanlah yang kita alami. Allah sungguh Maha Pengasih, betapapun kita sering kali tidak mentaati-Nya. Dia tidak mencabut nikmat mata yang dengan mata ini kita bisa melihat, coba bayangkan jika saja nikmat ini Allah cabut dengan perantaraan musibah, mata kita tertusuk sebatang lidi seperti tertusuknya daging sate, maka sakit dan penderitaan yang tak tertahankan akan kita alami, yaitu sakit dan penderitaan tidak mampu lagi melihat indahnya alam semesta, sakit dan penderitaan karena tidak mampu lagi melihat orang yang kita sayangi. Allah Maha Penyayang, biarpun kita sering bermaksiyat dan berbuat dosa, Dia tidak langsung mengazab kita dengan siksa-Nya. Cobalah renungkan, Allah tak henti-hentinya melimpahkan nikmat mata bisa melihat, nikmat paru-paru dapat berfungsi dengan baik, nikmat jantung berdetak dengan normal dan niikmat-nikmat yang lainnya yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita, nikmat itu tetap diberikan-Nya kepada kita walaupun kita tidak pernah meminta kepada-Nya. Tapi apa yang telah kita lakukan ? Nikmat yang Allah karuniakan kita balas
3/7
PETUNJUK ALLAH KETIKA MENGHADAPI MUSIBAH Written by Administrator Monday, 04 June 2012 13:28 - Last Updated Friday, 15 February 2013 20:21
dengan berbuat maksiat, nikmat yang Allah limpahkan kita balas dengan tak henti-hentinya berbuat dosa Astagfirullah al-adzim, wa atuubu ilaih. Bukankah maksiat dan dosa yang telah kita lakukan sudah melampaui batas dan sudah sangat keterlaluan, hari demi hari umur kita semakin berkurang tapi maksiat dan dosa kita semakin bertambah dan semakin menjadi-jadi. Maksiat dan dosa kepada Allah terus kita lakukan bahkan sambil menganiaya orang lain. Pernahkah kita berbuat maksiat dan dosa kepada istri kita. Astagfirullah al-adzim, wa atuubu ilaih. Seorang istri dengan pekerjaanya yang berat, sepanjang siang dan malam dia mengurus anak dan rumah tangga kita, istri yang dulu ketika pengantin baru sangat kita puja dan kita sayangi. Masihkah kita berkata lembut kepadanya ? Masihkah kita sangat perhatian kepadanya ? Masih setiakah kita kepadanya ? Cobalah lihat putra dan putri kita, merekalah harapan kita, merekalah yang kita tunggu-tunggu do’anya ketika kita sudah terbujur kaku didalam kubur. Kita menanti mereka melantunkan do’a “Roobigfirlii waliwalidayya warhamhuma kamaa robbayanii shogiro” . “Ya Allah ampuni dosaku, ampunilah kedua dosa orang tua ku, sayangilah mereka berdua seperti mereka telah menyayangiku diwaktu kecil.” Itulah do’a anak yang sholeh, itulah anak yang memberikan kebahagiaan kepada kedua orang tuanya ketika masih hidup ataupun ketika kedua orang tuanya sudah meninggal dunia. Masihkah kita mengasuh mereka dengan kasih sayang ? Sudahkah kita mendidik putra dan putrid kita dengan benar ? Sudahkah kita memberikan suri tauladan yang baik ? Ataukah sekarang ini sudah kita biarkan mereka menjadi anak yang liar, anak yang tak bermoral, anak yng tak bisa membaca Al-Qur’an, anak yang tidak pernah mengerjakan shalat, anak yang melawan dan membangkang kepada orang tuanya ? Alangkah sedihnya hati kita kalau ternyata kenyataan seperti itu karena mereka meniru perbuatan kita, karena mereka melihat kita jarang sekali bahkan tidak pernah membaca Al-Qur’an karena kita jarang sekali bahkan tidak pernah sholat dihadapan mereka, karena kita jarang sekali bahkan tidak pernah memberikan contoh akhlak yang baik kepada mereka, kita telah berbuat dosa kepada Allah dan telah berbuat zhalim kepada putra-putri kita. Astagfirullah al-adzim, wa atuubu ilaih. Masih hidupkah kedua orang tua kita ? mereka telah membesarkan kita sampai seperti sekarang ini, renungkanlah penderitaan ibu kita ketika kita masih didalam kandungannya, kita membuat mereka sengsara dengan perutnya yang membesar, kita membuat mereka menderita karena susah tidur untuk istirahat, tapi coba tengok wajah ibunda kita, nampakkah penderitaan itu diwajah ibu kita ? Nampakkah penderitaan itu dikerut kening ibu kita ? Ternyata tidak. Ibu kita merasa senang, ibu kita merasa bahagia dengan kandungannya, bahkan kebahagiaan nampak di wajah ibunda kita ketika kita lahir kedunia ini. Hilang sudah rasa sakit dan penderitaan ketika mengandung dan ketika melahirkan. Tengoklah wajah ibunda kita, senyum bahagia menghias wajahnya ketika menyambut kita lahir didunia ini. Tengoklah pula siapa orang yang berada disamping bunda kita. Diapun tersenyum dan tampak bahagia ketika melihat kita lahir didunia ini, dialah ayah kita. Dialah yang telah membanting tuilang mencari nafkah untuk membiayai kelahiran kita, dialah yang berusaha keras dengan memeras keringat untuk membelikan susu untuk kita, dialah yang telah membanting tulang menyekolahkan kita,
4/7
PETUNJUK ALLAH KETIKA MENGHADAPI MUSIBAH Written by Administrator Monday, 04 June 2012 13:28 - Last Updated Friday, 15 February 2013 20:21
dialah yang tak pernah kenal lelah menyediakan tempat tinggal yang nyaman untuk kita. Meraka telah mengasuh dan membesarkan kita, tapi sudahkan kita membalas kebaikan orang tua kita ? Pernahkah kita berkata kasar kepada mereka, padahal mereka telah menciumi kita dengan sayang ketika kita menyusahkan mereka, pernahkah kita bersikap buruk kepada mereka padahal mereka memanggil sayang kepada kita, pernahkah kita membangkang mereka dan membuat mereka marah kepada kita. Sudahkah kita berbakti kepada keduanya, sudahkah kita berusaha sabar membahagiakan mereka ketika keduanya masih hidup didunia ini, sudahkah lisan kita memanjatkan doa untuk mereka yang sudah meninggal dunia. Robbi firli waliwalidaya warhamhuma kama robbayana soghiroh. Ya Allah ampunilah dosaku, ampunilah dosa kedua orangtua ku, sayangilah mereka berdua seperti mereka telah menyayangiku diwaktu kecil. Bahkan dosa dan kedzoliman kita lebih banyak dari itu, kita pun telah berbuat dosa dan berbuat dzolim kepada tetangga kita, kepada teman sekantor kita kepada atasan kita, kepada bawahan kita kepada rekanan kita, kepada masyarakat banyak. Lisan ini belum bisa dijaga dari menyakiti mereka bahkan banyak amanah masyarakat yang telah dikhianati kemaksiatan, kebejatan moral, korupsi dan kesewanang-wenangan merajalela tak terbendung. Bagaimana pendapat kita ? Jika yang melakukan dosa, maksiat, dan kedzoliman itu adalah kita semua bahkan kebanyakan masyarakat juga melakukannya, sementara amar makruf nahi munkar dan seruan kebajikan hanya orang orang tertentu saja yang melakukannya bukan kita, wajarkah jika Allah menegur kita yang sudah keterlaluan melakukan dosa, maksiat dan kedzoliman ini dengan adzabnya. Simak firman Allah “peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak menimpa khusus orang orang yang dzolim saja diantara kamu. Dan ketahuilah Allah amat keras siksanya” (QS 8:25) Akan dating peringatan Allah kepada orang dzolim baik perorangan apalagi kolektif setiap orang dzolim yang tidak terhenti dari kedzolimannya dan segera bertobat akan diperingati oleh Allah dengan adzabnya dan bila adzab Allah telah tiba maka musibah dashyat akan melanda kita. Ombak besar seperti tsunami akan menyapu habis semua harta, benda dan manusia. Badai topan seperti badai rita dan Katrina menghancurkan segala yang dilewatinya semua itu meninggalkan kepedihan dan kesengsaraan bagi yang mengalaminya. Perhatikan kejadian kejadian bencana dan musibah baik bencana alam ataupun yang melalui tangan manusia jika kita telaah sebelum musibah terjadi maka akan kuta saksikan kedzoliman telah dilakukan oleh masyarakat setempat dan kedzoliman itu telah melampaui batas maka Allah akan turunkan bencanan sebaigai teguran bagi mereka dan bagi orang orang disekitar mereka agar sadar dan kembali kejalan Allah. Masihkah kita menunggu datengnya adzab Allah yang lain agar segera kita sadar dan kembali kejalannya. Belumtibakah saatnya bagi orang orang beriman untuk bersujud dan tunduk keharibaan Allah SWT. Firman Allah “Belumkah dating waktunya bagi orang orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun
5/7
PETUNJUK ALLAH KETIKA MENGHADAPI MUSIBAH Written by Administrator Monday, 04 June 2012 13:28 - Last Updated Friday, 15 February 2013 20:21
kepada mereka dan janganlah mereka seperti orang orang yag sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepada mereka, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras dan kebanyakan mereka adalah orang yang fasih” (QS 57:16)
PETUNJUK ALLAH KETIKA MENGHADAPI MUSIBAH 1.Jadikan sabar dan solat sebagai penolong Firman Allah “ Wahai orang orang yang beriman jadikanlah sabar dan solat sebagai penolongmu sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar. (QS 2:153) 2. Menyerahkan hasil kepada Allah dengan tawakal setelah berusaha keras Firman Allah “Barang siapa yang bertawakal kepada Allah maka Allah akan mencukupi kebutuhannya, sesungguhnya Allah mampu menyelesaikan kebutuhannya” (QS 5:3) 3. Senantiasa berdoa Sabar adalah perpaduan antara kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual yaitu sikap seseorang ketika menghadapi musibah dengan pandangan realistis dan rasional kemudian ia hadapi masalah tersebut dengan sikap tenang dan hati hati, Maksudnya : a. Hadapi musibah itusebagai kenyataan yang saat ini kita alami dengan segala kepahitan dan kegetirannya sebagai teguran Allah atas kesalahan kita yang dengan kesalahan kita dimaafkan oleh Allah atau musinah itu adalah ujian dari Allah yang dengannya kita akan dinaikan derajat kita. B. Kemudian kita rumuskan jalan keluarnnya yang sesuai dengan kondisi dan realita yang ada. Solat adalah wujud kecerdasan spiritual seseorang yaitu sikap seseorang yang betul betul memahami bahwa musibah dan bencana yang dating tanpa mampu dibendungnya adalah bukti kebesaran dan kekuasaan Allah SWT, maka sudah semestinya untuk keluar dari kepungan musibah dan semua dampak dari musibah itu adalah kembali menghadap Allah yang maha kuasa untuk memanjatkan permohonan pertolongan melalui solat yang kita lakukan. Tawakal adalah perpaduan antara amalan fisik dan amalan hati yaitu seseorangbekerja keras dengan kesungguhan berupaya keluar dari musibah yang dialaminya sesuai dengan rumusan yang telah disusunnya kemudian ia memasrahkan hasil kerja kerasnya kepada Allah SWT. Doa adalah rintihan seorang hamba kepada penciptanya dan doa adalah senjata orang yang beriman. Marilah kita akhiri pertemuan kita dengan bermunajat kepada Allah SWT : Ya Allah engkaulah tuhan yang kami sembah, tiada Tuhan selain Engkau, kepada-Mu lah kami
6/7
PETUNJUK ALLAH KETIKA MENGHADAPI MUSIBAH Written by Administrator Monday, 04 June 2012 13:28 - Last Updated Friday, 15 February 2013 20:21
memohon pertolongan. Kami ini adalah hamba hamba mu yang lemah, yang sedang berusaha agar tetap berada diatas jalanmu hingga maut menjemput kami, kami berlindung kepada Mu dari kebododhan diri kami. Kami berlindung kepada Mu dari kejahatan diri kami. Ya Allah tolonglah kami dari kesulitan yang kami alami karena engkaulah sebaik baiknya penolong kami. Ya Allah sukseskanlah usaha kami, karena engkaulah sebaik baiknya pemberi kesuksesan, Ya Allah ampunilah kesalahan dan dosa dosa yang telah kami lakukan karena engkaulah sebaik baiknya pengampun dosa dan kesalahan. Ya Allah sayangilah dan rahmatilah kami karena Engkaulah sebaik baiknya pemberi rahmat. Ya Allah limpahkan lah rezeki kepada kami karena Engkau lah sebaik baiknya pemberi rezeki, berilah kami petunjuk dan selamatkanlah kami dari kejahatan orang orang yang dzolim. Ya Allah sesungguhnya kami telah banyak berbuat maksiat dosa dan dzolim kepada diri kami sendiri, tidak ada yang dapat menghapuskan kesalahan dan dosa dosa kami kecuali Engkau ya Allah ampunilah dosa dosa kami dengan maghfiroh dari sisi-Mu, sayangilah kami karena sesungguhnya engkau maha pengampun dan maha penyayang, ya Allah perbaikilah agama kami yang dengan agama itu menjadi pelindung bagi semua urusan kami, ya Allah perbaikilah semua urusan dunia kami yang menjadi tempat penghidupan kami, perbaikilah urusan akhirat kami yang menjadi tempat kami kembali, jadikanlah kehidupan kami sebagai tambahan bagi kami dalam kebaikan, jadikanlah kematian kami sebagai peristirahatan kami dari setiap kejahatan, ya Allah karuniakanlah kepada kami pendamping hidup dan keturunan yang sholih, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang orang yang bertaqwa, ya Allah janganlah engkau palingkan hati kami kepada maksiat lagi setelah engkau karuniakan hidayah kepadanya dan karuniakanlah kami rahmat disisimu, engkaulah sebaik baiknya pemberi rahmat, Ya Allah karuniakan kepada kami kebahagiaan di dunia ini dan kebahagiaan di akhirat kami dan selamatkanlah kami dari adzab neraka jahanam. Amin…….
7/7