PERUBAHAN TAHUN DASAR PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) BERBASIS SNA2008
H. Nevi Hendri, S.Si Soreang, 1 Oktober 2015
I. PENTINGNYA PERUBAHAN TAHUN DASAR PDRB
1. Latar Belakang
2. Manfaat 3. Implikasi 4. Mengapa Tahun 2010
1. LATAR BELAKANG a. Pengaruh perekonomian global terhadap struktur perekonomian nasional/regional dalam sepuluh tahun terakhir; b. Rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengimplementasikan System of National Accounts 2008 (SNA2008) dalam penyusunan PDB melalui kerangka Supply and Use Tables (SUT);
c. Menjaga konsistensi antara tiga pendekatan PDRB dan memperkecil perbedaan antara PDRB Jawa Barat dan PDRB Regional. 3
2. MANFAAT a. Memberikan gambaran perekonomian regional terkini: 1) Pergeseran struktur ekonomi; 2) Pertumbuhan ekonomi.
b. Meningkatkan kualitas data PDRB yang dihasilkan; c. Menjadikan data PDRB dapat diperbandingkan secara Internasional.
4
3. IMPLIKASI a. Meningkatnya nominal PDRB, yang pada gilirannya akan berdampak pada pergeseran kelompok pendapatan suatu negara/wilayah dari rendah, menjadi menengah, atau tinggi;
b. Akan mengubah indikator makro struktur dan pertumbuhan ekonomi; c. Akan menyebabkan perubahan pada input data untuk modelling dan forecasting
5
4. MENGAPA TAHUN 2010 a. Perekonomian Indonesia relatif stabil; b. Telah terjadi perubahan struktur ekonomi selama 10 (sepuluh) tahun terakhir, terutama dibidang informasi dan teknologi serta transportasi yang berpengaruh terhadap pola distribusi dan munculnya produk-produk baru; c. Rekomendasi PBB tentang pergantian tahun dasar dilakukan setiap 5 (lima) atau 10 (sepuluh) tahun sekali1; Rekomendasi PBB tentang perubahan tahun dasar tertuang pada: SNA1993, paragraph 16.76: “constant price series should not be allowed to run for more than five, or at the most, ten years without rebasing”
1
6
4. MENGAPA TAHUN 2010…… (lanjutan) d. Teridentifikasinya pembaharuan konsep, definisi, klasifikasi, cakupan dan metodologi sesuai rekomendasi dalam SNA2008; e. Tersedianya sumber data baru untuk perbaikan PDRB seperti data Sensus Penduduk 2010 (SP2010) dan Indeks Harga Produsen (IHP)/ Producer Price Index (PPI); f. Tersedianya kerangka kerja SUT yang digunakan untuk benchmarking/menetapkan PDB
7
4. MENGAPA TAHUN 2010…… (lanjutan) CATATAN:
System of National Accounts 2008 (SNA2008) atau Sistem
Neraca Nasional (SNN) adalah rekomendasi internasional tentang bagaimana menyusun ukuran aktivitas ekonomi yang sesuai dengan standar neraca baku yang didasarkan pada prinsip-prinsip ekonomi. Rekomendasi yang dimaksud dinyatakan dalam sekumpulan konsep, definisi, klasifikasi, dan aturan neraca yang disepakati secara internasional dalam mengukur indikator tertentu seperti PDB. 8
II. SUPPLY AND USE TABLE (SUT)
1. Konsep dan Manfaat SUT 2. Kerangka Kerja SUT 3. Kerangka Matriks Supply Regional
1. KONSEP DAN MANFAAT SUT a. SUT merupakan kerangka kerja yang menggambarkan keseimbangan aliran produksi dan konsumsi (barang dan jasa) dan penciptaan pendapatan dari aktivitas produksi tersebut yang terdiri dari 2 (dua) tabel utama yaitu tabel supply dan tabel use. b. Manfaat: Kerangka untuk menganalisis kesenjangan data yang terintegrasi melalui mekanisme keseimbangan penyediaan dan penggunaan barang dan jasa; Memberikan gambaran tentang keterkaitan antara lapangan usaha, pelaku ekonomi dan produk yang dihasilkan secara koheren; Menghasilkan penyusunan PDB menurut 3 (tiga) pendekatan yaitu produksi, pendapatan, dan pengeluaran secara konsisten; Sebagai dasar penyusunan Tabel Input-Output (I-O). 10
2. KERANGKA KERJA SUT a. Kerangka kerja SUT menggunakan klasifikasi yang berkorespondensi dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia 2009 (KBLI 2009) dan Klasifikasi Baku Komoditi Indonesia 2010 (KBKI 2010). b. Kerangka kerja SUT memiliki dua persamaan yang harus dipenuhi yaitu: SUPPLY = USE Nilai barang dan jasa yang disediakan dari produksi dalam negeri dan impor harus SAMA dengan nilai barang dan jasa yang digunakan. OUTPUT = INPUT Nilai barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri harus SAMA dengan nilai barang dan jasa yang digunakan untuk kegiatan produksi di dalam negeri. 11
2. KERANGKA KERJA SUT …… (lanjutan)
Sumber: Sanjiv Mahajan, “Development, Compilation and Use of Supply and Use Tables in the United Kingdom National Accounts”, 2011
12
3. KERANGKA MATRIKS SUPPLY REGIONAL Lapangan Usaha
TABEL PENYEDIAAN
Konsumsi Rumahtangga
TOTAL PENYEDIAAN
Komoditi
Penyediaan Domestik Harga Produsen
KOMPONEN PENGGUNAAN
Konsumsi Lembaga Non Profit Melayani Rumahtangga (LNPRT) Konsumsi Pemerintah
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Perubahan Inventori
TOTAL OUTPUT
Ekspor
Konsumsi Antara
Impor (-)
PDRB (Produksi)
PDRB (Pengeluaran) Nilainya sama
PDRB (Produksi) = Output dikurangi Konsumsi Antara
=
PDRB (Pengeluaran)=Konsumsi Rumahtangga+ LNPRT+Konsumsi Pemerintah+PMTB+Perubahan Inventori+Ekspor-Impor 13
III. IMPLEMENTASI SNA 2008 DALAM PDRB TAHUN DASAR 2010
1. Implementasi SNA2008 2. Penyempurnaan Penyusunan PDB 3. Penyempurnaan Penyusunan PDRB
1. IMPLEMENTASI SNA2008 DALAM PENYUSUNAN PDRB TAHUN DASAR 2010. Terdapat 118 revisi dari SNA sebelumnya dan 44 revisi merupakan revisi utama dalam SNA2008. Adopsi revisi SNA tersebut diantaranya: 1. Konsep & Cakupan: Adopsi Cultivated Biological Resources (CBR), Eksplorasi mineral dan evaluasi, produk original pada karya seni dan sastra, perlakuan software dan database, serta lisensi sebagai PMTB. 2. Metodologi: Perbaikan metode penghitungan output bank dari Imputed Bank Service Charge (IBSC) menjadi Financial Intermediation Services Indirectly Measured (FISIM). 3. Valuasi: Nilai tambah lapangan usaha dinilai dengan harga dasar/Basic Price 4. Klasifikasi: Update penggunaan klasifikasi KBLI2009 dan KBKI2010 15
1. IMPLEMENTASI SNA2008…………. (lanjutan) Contoh perbandingan perubahan konsep dan metode dari SNA sebelumnya dan SNA 2008 Variabel 1. Output pertanian
Konsep Lama Hanya mencakup output pada saat panen.
Konsep Baru Output saat panen ditambah nilai hewan dan tumbuhan yang belum menghasilkan.
2. Metode penghitungan Menggunakan metode output bank komersial. Imputed Bank Services Charge (IBSC) .
Menggunakan metode Financial Intermediation Services Indirectly Measured (FISIM).
3. Valuasi
Nilai tambah lapangan usaha dinilai dengan harga produsen.
Nilai tambah lapangan usaha dinilai dengan harga dasar.
4. Biaya eksplorasi mineral dan pembuatan produk original
Dicatat sebagai biaya antara
Dicatat sebagai output dan dikapitalisasi sebagai PMTB. 16
1. IMPLEMENTASI SNA2008…………. (lanjutan) Perbandingan Klasifikasi PDRB Menurut Lapangan Usaha
17
2. PENYEMPURNAAN PENYUSUNAN PDB Pada PDB seri 2000:
Pengecekan satu arah: rekonsiliasi hanya pada industri penyedia dan penggunanya. Proses pengecekan dilakukan hanya pada tahun dasar.
Pada PDB Seri 2010:
Pengecekan dua arah: rekonsiliasi pada Industri penyedia dan pengguna kemudian rekonsiliasi Produk yang diproduksi dan dikonsumsi. SUT disusun setiap tahun sebagai alat untuk konfrontasi, data gap filling, dan konsistensi ketiga pendekatan PDB
2. PENYEMPURNAAN PENYUSUNAN PDB… (lanjutan)
SUT 2010 dan 2011 mempunyai ketergantungan yang erat dan penyusunannya dilakukan secara simultan baik berlaku maupun konstan. Variabel harga dan volume (kuantitas dan kualitas) menjembatani kedua tabel SUT tersebut.
3. PENYEMPURNAAN PENYUSUNAN PDB/PDRB Nasional
Provinsi
Kabupaten/Kota
Implementasi SNA Data/Indikator Harga (IHP, IHPB dan IHK), Produksi, Konsumsi, dan Investasi. Matriks Supply (Penyediaan)
Lembar Kerja Standar
Komponen Penggunaan
Lembar Kerja Standar
SUT
PDB lapangan Usaha dan Pengeluaran (tidak seimbang)
PDRB menurut lapangan Usaha dan Pengeluaran (tidak seimbang)
PDRB menurut lapangan Usaha dan Pengeluaran (tidak seimbang)
Rekonsiliasi PDB dan PDRB Provinsi Menurut Lapangan Usaha dan Pengeluaran Rekonsiliasi PRDB Provinsi dan Kabupaten/Kota PDB =Jumlah PDRB Provinsi = Jumlah PDRB Kabupaten/Kota (Diskrepansi=0) 20
1. Perbandingan PDRB
4. HASIL PENGHITUNGAN
2. Implikasi Perubahan Tahun Dasar PDRB Berbasis SNA2008
2. PERBANDINGAN PDRB Kab. BANDUNG PDRB Kabupaten Bandung, Tahun 2010 50 49
48.43
48
▲5,08%
47
46.09 46
Triliun Rp.
45 44
Perekonomian Kabupaten Bandung diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2010 mencapai Rp 46,09 triliun (seri 2000), sedangkan berdasarkan Tahun dasar 2010 mencapai Rp 48,43 triliun atau terjadi kenaikan 5,08 %.
43 42 41 40
PDRB seri 2000 PDRB seri 2010
Perbedaan 5,08% disebabkan oleh dampak Implementasi SNA 2008 (coverage/metodologi), perubahan volume dan harga.
22
2. PERBANDINGAN PDRB KAB/KOTA DI PROVINSI JAWA BARAT 120000 100000 80000 60000 40000 20000 0
PDRB Kab.Bandung Rp. 46,092 triliun
seri 2000
180000 160000 140000 120000 100000 80000 60000 40000 20000 0
PDRB Kab. Bandung seri 2010 Rp.48,431 triliun
2. PERBANDINGAN PDRB KABUPATEN BANDUNG PDRB 2010 Seri 2010:
PDRB 2010 seri 2000: LAPANGAN USAHA 1
Pertanian
2
Pertambangan dan Penggalian
3
Industri Pengolahan
4
2010 (Miliar Rp) 3.471,7
7,53
580.8
1,26
27.471,5
59,60
Listrik, Gas dan Air Bersih
741,2
1,61
5
Konstruksi
764,9
1,66
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi
7.796,2
16,91
1.933,1
4,19
898,3
1,95
7 8 9
Keuangan, Real Estate dan jasa Perusahaan Jasa-Jasa PDRB
Perbedaan (Trilyun Rp) Perbedaan (Persen)
2.434,4
5,28
46.092,2
100
2.,39 5,08
LAPANGAN USAHA
(%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan Listrik, Gas Pengadaan Air Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi & Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan Real Estate Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya PDRB
2010 (Miliar Rp)
(%)
4.606,3
9,51
1.574,15
3,25
24.668,9
50,94
66,3
0,14
15,8
0,03
2.767,0
5,71
6.490,1
13,40
1.628,6
3,36
1.097,6
2,27
690,2
1,43
315,7
0,65
567,7
1,17
211,8
0,44
1.212,1
2,50
1.267,3
2,62
300,0
0,62
952,7
1,97
48.431,8
100,00
24
2. PERBANDINGAN PDRB ………. (lanjutan) PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010 Seri 2000
Seri 2010
Lapangan Usaha (Miliar Rp) 1
Pertanian
2
Pertambangan dan Penggalian
3
Industri Pengolahan
4
(%)
(Milyar Rp)
(%)
3.471,7
7,53
4.606,3
9,51
580.8
1,26
1.574,1
3,25
27.471,5
59,60
24.668,9
50,93
Listrik, Gas dan Air Bersih
741,2
1,61
82,1
0,20
5
Konstruksi
764,9
1,66
2.767,0
5,71
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
7.796,2
16,91
7.587,2
15,66
7
Pengangkutan dan Komunikasi
1.933,1
4,19
2.318,8
4,79
8
Keuangan, Real Estate dan jasa Perusahaan
898,3
1,95
1.095,2
2,26
9
Jasa-Jasa
2.434,4
5,28
3.732,2
7,71
46.092,2
100
48.431,7
100
PDRB
2. PERBANDINGAN PDRB ………. (lanjutan) Pertumbuhan Ekonomi Kab. Bandung, Tahun 2011-2014 (%) 6.28 6.3
6.15
6.2 6.1 6
5.96
5.94
5.89
5.92
5.82
5.9 5.8 5.7 5.6 5.5
2011
2012
Seri 2000
2013
Seri 2010
2014
5.88
3.A. IMPLIKASI PENYEMPURNAAN PDB DI NEGARA LAIN Tahun Dasar Lama
Tahun Dasar Baru
Perubahan Nominal PDB (%)
Maldives
1995
2003
37
Malaysia
2000
2005
3,2
Ghana
1993
2006
60
Kenya
2001
2009
25
Nigeria
1990
2010
59,5
Zambia
1994
2010
25
Singapura
2005
2010
1,3
Indonesia
2000
2010
6,5
Negara
Sumber: diolah dari berbagai sumber 27
3.B. IMPLIKASI PENYEMPURNAAN PDRB DARI TAHUN DASAR 2000 KE 2010 DI PROVINSI LAIN No
Provinsi
PDRB 2010 Series TD 2000 (Triliun Rp)
PDRB 2010 Series TD 2010 (Triliun Rp)
Perubahan Nominal PDRB (%)
1
DKI Jakarta
861,99
1.075,18
24,73
2
Jawa Barat
771,59
906,69
17,51
3
Jawa Tengah
444,67
623,22
40,16
4
DI Yogyakarta
45,63
64,68
41,76
5
Jawa Timur
778,56
990,65
27,24
6
Banten
171,75
271,47
58,06
7
Bali
67,19
93,75
39,52
8
NTB
49,63
70,12
41,29
9
NTT
27,75
43,85
58,03 28
3.C. IMPLIKASI PENYEMPURNAAN PDRB DARI TAHUN DASAR 2000 KE 2010 DI KAB/KOTA LAIN No
Provinsi
PDRB 2010 Series TD 2000 (Miliar Rp)
PDRB 2010 Series TD 2010 (MiliarRp)
Perubahan Nominal PDRB (%)
1
Kab. Bandung
46.092,2
48.431,8
5,08
2
Garut
24.844,6
25.465,2
2,49
3
Kota Bandung
82.002,2
102.154,9
24,57
4
Cianjur
18.435,7
19.758,9
7,18
5
Cimahi
12.845,6
13.571,6
5,65
6
Bandung Barat
17.543,6
19.322,1
10,14
7
Purwakarta
15.957,0
28.209,0
76,78
8
Sumedang
12.265,7
14.686,8
19,74
9
Kab. Tasikmalaya
12.771,9
15.853,4
24,13 29
RENCANA KERJA SELANJUTNYA Perubahan tahun dasar PDB/PDRB 2010 merupakan proses yang berkelanjutan. Dengan keterbatasan yang ada, PDB/PDRB 2010=100 merupakan upaya terbaik yang dapat dilakukan oleh BPS untuk meningkatkan kualitas data PDB/PDRB yang dihasilkan. Agenda Kerja selanjutnya: 1. Memperluas cakupan implementasi SNA; 2. Merperkuat hubungan kerja antar pemangku kepentingan baik penyedia dan pengguna data Neraca Nasional umumnya dan PDB/PDRB khususnya; 30
RENCANA KERJA SELANJUTNYA 3. Memperluas adopsi data dasar: Hasil Sensus Pertanian 2013, Sensus Ekonomi 2016; 4. Menyusun Tabel I-O yang diturunkan dari SUT 2010; 5. Penyusunan SUT secara reguler. 6. Penyempurnaan matriks supply;
7. Konsistensi PDRB Provinsi dan Kabupaten/Kota menurut lapangan usaha dan pengeluaran;
31
PDRB ADHB Kab. Bandung SERI 2010 TAHUN 2010-2014 (Juta Rupiah)
Kategori
Uraian
2010
2011
2012
2013
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,606,246.8 B Pertambangan dan Penggalian 1,574,147.4 C Industri Pengolahan 24,668,876.8 D Pengadaan Listrik dan Gas 66,329.3 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah 15,821.8 F Konstruksi 2,767,006.5 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda 6,490,137.4 Motor H Transportasi dan Pergudangan 1,628,592.0 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,097,034.3 J Informasi dan Komunikasi 690,187.1 K Jasa Keuangan dan Asuransi 315,660.8 L Real Estate 567,694.9 M,N Jasa Perusahaan 211,827.0 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan 1,212,146.7 P Jasa Pendidikan 1,267,285.6 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 300,033.7 R,S,T,U Jasa lainnya 952,720.8 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 48,431,748.9 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA MIGAS 46,885,322.0
4,958,027.6 1,733,363.7 27,285,068.9 72,744.8 18,063.4 3,083,646.2 7,433,631.3 1,837,831.3 1,248,334.9 753,251.1 349,993.5 633,530.9 234,348.2 1,351,159.2 1,445,699.3 350,231.3 1,060,326.3 53,849,251.8 52,147,607.5
5,326,175.0 1,829,360.7 29,883,859.6 80,366.0 20,805.7 3,626,455.2 8,643,837.7 2,089,280.9 1,501,853.6 810,020.7 392,450.3 720,740.8 265,727.2 1,536,849.8 1,675,628.3 413,776.8 1,228,521.8 60,045,710.2 58,250,901.0
5,861,571.5 1,788,536.2 34,466,754.6 74,936.8 22,276.6 3,947,198.0 9,961,566.7 2,281,295.0 1,650,602.1 927,398.8 452,639.2 764,145.3 287,562.2 1,634,785.4 1,904,560.3 480,828.0 1,335,232.6 67,841,889.2 66,088,079.3
6,133,358.8 1,784,385.6 39,546,295.4 75,699.9 22,955.1 4,529,721.8 10,978,604.3 2,733,986.0 1,844,750.2 1,043,808.0 492,467.2 827,348.9 316,833.2 1,739,681.4 2,194,269.9 550,479.7 1,507,031.2 76,321,676.9 74,571,081.5
PDRB ADHK Kab. Bandung SERI 2010 TAHUN 2010-2014 (Juta Rupiah)
Kategori
Uraian
2010
2011
2012
2013
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
A B C D E F G H I J K L M,N O P Q R,S,T,U
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,606,246.8 Pertambangan dan Penggalian 1,574,147.4 Industri Pengolahan 24,668,876.8 Pengadaan Listrik dan Gas 66,329.3 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah 15,821.8 Konstruksi 2,767,006.5 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda 6,490,137.4 Motor Transportasi dan Pergudangan 1,628,592.0 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,097,034.3 Informasi dan Komunikasi 690,187.1 Jasa Keuangan dan Asuransi 315,660.8 Real Estate 567,694.9 Jasa Perusahaan 211,827.0 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan 1,212,146.7 Jasa Pendidikan 1,267,285.6 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 300,033.7 Jasa lainnya 952,720.8 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 48,431,748.9 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA 46,885,322.0
4,602,691.2 1,602,874.8 26,046,300.0 70,676.8 17,865.0 2,991,254.5 7,054,276.7 1,755,676.8 1,183,163.9 755,438.9 344,788.0 607,063.2 223,228.3 1,237,897.6 1,394,497.8 325,466.3 1,037,089.4 51,250,248.9 49,677,943.3
4,691,673.1 1,547,030.4 27,583,084.9 80,638.1 19,934.9 3,242,182.6 7,608,564.3 1,934,075.6 1,318,430.7 826,225.9 375,770.2 657,993.9 238,678.7 1,287,662.8 1,566,598.7 356,773.7 1,132,838.2 54,468,156.8 52,952,176.6
4,844,584.2 1,478,454.6 29,232,561.2 87,300.6 21,026.6 3,524,147.8 8,215,856.0 2,032,834.2 1,390,485.4 930,771.6 412,047.6 673,295.3 255,432.2 1,334,376.1 1,664,216.5 402,260.1 1,175,923.6 57,675,573.7 56,227,170.6
4,743,405.6 1,452,188.9 31,179,167.9 85,137.4 21,624.9 3,847,216.1 8,681,126.8 2,242,870.3 1,455,713.0 1,093,885.1 428,163.6 712,040.0 268,150.9 1,381,517.7 1,799,803.5 432,847.2 1,243,655.1 61,068,514.0 59,644,638.8
KONTRIBUSI SEKTORAL PDRB KAB.BANDUNG 2010-2014 (Persen)
Kategori
Uraian
2010
2011
2012
2013
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
A B C D E F G H I J K L M,N O P Q R,S,T,U
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 9.51 Pertambangan dan Penggalian 3.25 Industri Pengolahan 50.94 Pengadaan Listrik dan Gas 0.14 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah 0.03 Konstruksi 5.71 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 13.40 Transportasi dan Pergudangan 3.36 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 2.27 Informasi dan Komunikasi 1.43 Jasa Keuangan dan Asuransi 0.65 Real Estate 1.17 Jasa Perusahaan 0.44 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan 2.50 Jasa Pendidikan 2.62 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0.62 Jasa lainnya 1.97 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 100.00 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA 96.81
9.21 3.22 50.67 0.14 0.03 5.73 13.80 3.41 2.32 1.40 0.65 1.18 0.44 2.51 2.68 0.65 1.97 100.00 96.84
8.87 3.05 49.77 0.13 0.03 6.04 14.40 3.48 2.50 1.35 0.65 1.20 0.44 2.56 2.79 0.69 2.05 100.00 97.01
8.64 2.64 50.80 0.11 0.03 5.82 14.68 3.36 2.43 1.37 0.67 1.13 0.42 2.41 2.81 0.71 1.97 100.00 97.41
8.04 2.34 51.82 0.10 0.03 5.94 14.38 3.58 2.42 1.37 0.65 1.08 0.42 2.28 2.88 0.72 1.97 100.00 97.71
PERTUMBUHAN EKONOMI KAB. BANDUNG 2011-2014 (Persen) Kategori
Uraian
2010
2011
2012
2013
2014
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
A B C D E F G H I J K L M,N O P Q R,S,T,U
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2.44 Pertambangan dan Penggalian 4.14 Industri Pengolahan 5.40 Pengadaan Listrik dan Gas 5.38 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah 3.36 Konstruksi 7.17 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7.71 Transportasi dan Pergudangan 6.27 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 9.25 Informasi dan Komunikasi 3.07 Jasa Keuangan dan Asuransi 8.53 Real Estate 4.29 Jasa Perusahaan 4.63 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan 6.17 Jasa Pendidikan 6.31 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6.14 Jasa lainnya 4.51 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 5.58 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TANPA 5.63
-0.08 1.82 5.58 6.55 12.91 8.10 8.69 7.80 7.85 9.45 9.23 6.93 5.38 2.12 10.04 8.48 8.86 5.82 5.96
1.93 -3.48 5.90 14.09 11.59 8.39 7.86 10.16 11.43 9.37 8.99 8.39 6.92 4.02 12.34 9.62 9.23 6.28 6.59
3.26 -4.43 5.98 8.26 5.48 8.70 7.98 5.11 5.47 12.65 9.65 2.33 7.02 3.63 6.23 12.75 3.80 5.89 6.18
-2.09 -1.78 6.66 -2.48 2.85 9.17 5.66 10.33 4.69 17.52 3.91 5.75 4.98 3.53 8.15 7.60 5.76 5.88 6.08
PDRB PER KAPITA KAB. BANDUNG 2010-2014
Tahun
PDRB Per Kapita (Juta Rupiah)
Pertumbuhan PDRB Per Kapita (Persen)
(1)
(2)
(3)
2010
15,11
2011
16,45
8,89
2012
17,98
8,27
2013*
19,92
10,80
2014**
21,99
10,39
* Angka sementara ** Angka sangat sementara
TERIMA KASIH