Sociologique, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA PETANI LOKAL DAYAK KENINJAL DI KECAMATAN BELIMBING KABUPATEN MELAWI Oleh: DEMITA SARY NIM. E51111020 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016 e-mail:
[email protected]
Abstrak Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui dan mengungkapkan kondisi sosial budaya sebelum dan sesudah masuknya perkebunan kelapa sawit, serta mengungkapkan perubahan sosial ekonomi masyarakat sejak adanya perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Belimbing Kabupaten Melawi. Ditinjau dari teori perubahan sosial, teori ekologi, dan teori perubahan sosial ekonomi. Penelitian ini menggunakan model penelitian kualitatif dengan metode deskriftif, adapun subjek penelitian adalah masyarakat Kecamatan Belimbing, kepala desa dan temenggung/kepala adat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perubahan sosial budaya sebelum dan sesudah masuknya perkebunan kelapa sawit, tidak hanya memberikan perubahan dalam mata pencarian masyarakat serta peningkatan perekonomian keluarga saja. Namun hal tersebut juga mempengaruhi perilaku sosial masyarakat. Hal ini dipengaruhi karena dulunya sebagian masyarakat Kecamatan Belimbing bermata pencarian sebagai petani ladanag berpindah, sehingga penghasilan masyarakat dirasakan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Perubahan sosial yang terjadi menimbulkan dampak tersendiri bagi masyarakat, dampak yang di timbulkan secara positif yaitu terbukannya lapangan pekerjaan bagi masyarakat, pendidikan anak, penggunaan teknologi dan sebagainya. Sedangkan dampak negatifnya, yaitu memudarnya budaya gotong-royong didalam masyarakat serta terjadinya kerusakan alam dan lingkungan, seperti kondisi jalan yang berdebu dan berlubang, air sungai yang tidak layak dikomsumsi lagi akibat dari pencemaran limbah pabrik perusahaan. Kata-kata Kunci: Perubahan Sosial, Ekologi, Budaya dan Masyarakat
THE CHANGE OF SOCIO-CULTURAL OF DAYAK KENINJAL LOCAL FARMER AT BELIMBING DISTRICTS, MELAWI REGENCY Abstract This study aimed at exploring and revealing the socio-cultural condition after and before the entering of palm plantation company as well as revealing the socioeconomic change of the people since palm plantation company exist at Belimbing district, Melawi regency. Theory of social change, ecology, and socioeconomic were used in the present study. This study used both qualitative and quantitative design. the subject of this study was people who are domiciled in Belimbing district, the chief of district as well as the chieftain. The result of this study revealed that the change of socio-culture of Belimbing district, Melawi regency after the entering of palm plantation company made the impact not only on the changing of livelihood of the people and the increasing of family income but also the influence toward social behavior change of the people. This was because the livelihoods of people were mostly nomadic cultivating workers before the palm plantation company run, so the income of people was not relatively sufficient to be able to afford their cost living. The existence of social change has obviously made an impact on how the people live. The positive impacts of have been revealed such as the increasing of vacancy, children education, and the utilizing of technology. However, this study also revealed the negative effects since the palm plantation company operated. Mutual assistance among people has been decreased and environmental damage found such as road damage, air pollutant, and river contamination caused by plant waste. Key Words: Sosial change, Cultural and Community
1 Demita Sary, NIM. E51111020 Program Studi Sosiologi FISIP Untan
Sociologique, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
mempengaruhi
A. PENDAHULUAN
termasuk Manusia
hidup
kehidupan
yang
hidup,
manusia.
Proses
tidak
perubahan (modernisasi) yang terjadi di
bersama mahluk
dalam masyarakat Kecamatan Belimbing,
hidup lain, yaitu tumbuhan, hewan dan
meliputi hampir seluruh aspek kehidupan,
lainya. Zen (1980:69) mengatakan, bahwa
baik
manusia tersebut bergantung dari pada
pembangunan
kekayaan alam beserta flora dan fauna
(2012:403)
dalam hal pangan, dari beberapa bahan
pembangunan
material untuk sandang, peralatan bahkan
lingkungan mencakup tiga tujuan penting,
pembangunan
yakni
sendirian, melainkan
Sumarwoto
dibumi
hal-hal
sekalipun. (1997:51)
Selain
itu
itu
(i)
ekonomi,
sosial
maupun
wilayah.
Nugroho
menyatakan wilayah
bahwa
dalam
meletakkan
sektor
manusia
(dan
mengatakan,
budayanya) sebagai pusat perhatian dalam
anggapan bahwa manusia adalah mahluk
hubungannya dengan pemanfatan sumber-
yang paling berkuasa sebenarnya tidaklah
sumber
betul, karena sebenarnya kita lah yang
kesejahteraan (ii) memilihara modal-modal
sangat membutuhkan mahluk hidup yang
sumber daya alam (natural capital) bagi
lain untuk kelangsungan hidup kita, karena
terjaminnya pengelolaan sistem produksi
itu
lebih
secara berkelanjutan, dan (iii) rehabilitasi
merendahkan diri. Manusia merupakan
atau perlingkungan bagi modal sumber
bagian dari sistem lingkungan hidup yang
daya alam yang akan dan telah mengalami
melingkupinya. Kecamatan Belimbing di
kerusakan.
bentuk pada tahun 1964 sebagai suatu
pengembangan
wilayah kecamatan. Kecamatan Belimbing
perkebunan dengan pola Perusahaan Inti
merupakan
Rakyat (PIR) mulai dibuka pada tahun
sepantasnya
kita
daerah
bersikap
pemekaran
dari
daya
alam
Di
bagi
Kalimantan dan
Barat
pengelolaan
Kabupaten Sintang pada tahun 2007
1980,
berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten
Perubahan
Melawi No. 32 Tahun 2007, memiliki luas
masyarakat bukan hanya terkait kepada
kurang lebih 1.062,10 km2 yang terdiri dari
kondisi ekologi dan sosial budaya saja,
17 desa didalamnya (Badan Pusat Statistik
namun
Kabupaten Sintang 2014). Salim (1995:16)
memaksa mereka untuk menyesuaikan diri.
mengatakan
umum
Hal ini lah yang kemudian menimbulkan
lingkungan hidup diartikan sebagai segala
perubahan sistem nilai didalam masyarakat
benda, kondisi keadaan dan pengaruh yang
dan
terdapat dalam ruang yang kita tempati dan
masyarakat
bahwa
secara
catatan
terciptanya
yang
perubahan
perubahan sejak
Arkanudin
(2010:1).
terjadi
didalam
tersebut
sosial adanya
juga
ikut
perekonomian perkebunan 2
Demita Sary, NIM. E51111020 Program Studi Sosiologi FISIP Untan
Sociologique, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
sawit. Mengarah kepada pendapat yang
bisnis, seperti perkebunan kelapa sawit
diungkapkan dalam Arkanudin (2010:2),
yang marak telah menjadi primadona di
Alqadrie (1994:248) menyatakan bahwa
kalangan
dengan adanya pembangunan subsektor
Kecamatan Belimbing Kabupaten Melawi,
perkebunan bagi masyarakat pedalaman
sehingga
tidak hanya menyebabkan terbatasnya
pengolahan lahan yang awalnya hanya
ruang gerak tetapi juga tanah-tanah adat
dimanfaatkan secara sederhana bergeser
yang dimiliki penduduk diambil alih atau
menjadi usaha tani moderen, dengan alasan
dikuasaai oleh pihak perusahaan. Sebagai
bahwa untuk meningkatkan perekonomi
konsekuensi logi Garna, dalam Arkanudin
masyarakat.
masyarakat
menyebabkan
di
wilayah
bergesernya
(2010:2) bahwa kehidupan masyarakat yang demikian akan
mengalami:
(1)
kehilangan tanah warisan nenek moyang;
B. METODE PENELITIAN
(2) status atau kedudukan sosial ekonomi yang rendah; (3) lingkungan hidup mereka adalah
lingkungan
banyak
penelitian kualitatif berdasarkan perspektif
dimusnahkan atau diganti baru. Salim
desriptif, dalam penelitian ini, penulis
(1995:16) mengatakan bahwa ada dua hal
menggunakan teori untuk mendukung
yang
untuk
penelitian yang akan penulis lakukan dari
menggoncangkan keseimbangn lingkungan
awal sampai akhir agar mendapatkan
hidup. Pertama perkembangan teknologi
jawaban dan kesimpulan pada penelitian
yang berhasil diwujutkan oleh akal dan
tersebut.
otak manusia (revolusi indutri). Kedua
gunakan dalam penelitian ini yaitu teori
ledakan penduduk, semakin meningkatnya
perubahan sosial (Piotr Sztompka), teori
jumlah penduduk semakin meningkat pula
ekologi (Raymond F. Dasmann), dan teori
kebutuhan hidup seseorang. Permasalahan
perubahan sosial ekonomi (Damsar).
memiliki
yang
Penelitian ini menggunakan metode
kemampuan
Adapun
teori
yang
penulis
lingkungan hidup yang timbul berkaitan erat dengan kemajuan ekonomi yang berhasil
meningkatkan
pendapatan
C. HASIL
penduduk. Terkait dengan proses sosial ekonomi masyarakat, dengan segala bentuk pemanfaatan,
serta
pengalih
lahan. Merubah lahan
fungsian
yang awalnya
1. Kondisi Sosial Budaya Sebelum Masuknya
Perkebunan
Kelapa
Sawit
berkarakter petani padi menjadi areal 3 Demita Sary, NIM. E51111020 Program Studi Sosiologi FISIP Untan
Sociologique, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Daerah
Kecamatan
Belimbing
buruh sawit pekerjaan lebih efisien karena
sebagian besar lahan dimanfaatkan sebagai
bekerja setiap hari dengan jam yang sudah
areal
berladang,
diatur, dan penghasilan juga lebih baik
tempat berburu dan tempat membangun
dibandingkan sebelumnya yang hanya
pemukiman penduduk. Pemanfaatan lahan
mengandalkan hasil ladang. Masuknya
secara sederhana ini dipertahankan dari
perkebunan kelapa sawit ini menunjukan
beratus-ratus tahun yang lalu. Pertanian
bahwa keikutsertaan masyarakat dalam
dengan sistem ladang berpindah ini setiap
usaha tani sawit ini memberikan dampak
tahunnya
positif
perkebunan,
tempat
membutuhkan
lahan
yang
serta
keuntungan
guna
berbeda-beda untuk diolah dan ditanamai
meningkatkan taraf hidup yang lebih baik
padi serta sayur-mayur, yang nantinya
dari sebelumnya. Terbukti bahwa hal
akan
tersebut juga mempengaruhi pola pikir
dimanfaatkan
makanan
sebagai
pokok
sumber
masyarakat.
mereka
dalam
mengembangkan
Perekonomian masyarakat sebagian besar
pekerjaannya.
bergantung
kelapa sawit bukan hanya memberikan
pada
hasil
pertanian
ini,
Masuknya
terhadap
sehingga tidak heran sebagian masyarakat
perubahan
Belimbing yang kebanyakan penduduknya
masyarakat saja namun hal tersebut juga
bermata pencaharian sebagai petani tentu
mempengaruhi perilaku sosial masyarakat,
memiliki pendapatan yang tidak seberapa,
Perubahan sistem perkawinan, penggunaan
yang bisa dikatakan hanya pas-pasan untuk
teknologi dan pendidikan anak, seperti
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
yang
bahkan ada yang kekurangan.
Kecamatan Belimbing sebelumnya masih
kita
belum
mata
perkebunan
pencaharian
ketahui,masyarakat
menerima
pendidikan
di
secara
2. Kondisi Sosial Budaya Sesudah
optimal. Hal ini disebabkan keterisolasian
Masuknya Perkebuan Kelapa Sawit
daerah mereka dengan daerah luar, serta
Berdasarkan
hasil
penelitian
kurangnya
masuknya
pendidikan. Selaian itu, kepedulian oarang
terungkap
bahwa
sejak
perkebunan
kelapa
sawit
perubahan di dalam
ini
terjadi
mata pencaharian
masyarakat, yang pada mulanya pekerjaan
tua
untuk
sarana
dan
menyekolahkan
prasarana
anak-anak
mereka ketingkat yang lebih tinggi masih kurang.
utamanya sebagai petani ladang berpindah, menoreh dan lain sebagainya, berubah menjadi buruh sawit. Hal ini dikarenakan masyarakat beranggapan dengan menjadi 4 Demita Sary, NIM. E51111020 Program Studi Sosiologi FISIP Untan
Sociologique, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
3. Perubahan Sosial Ekonomi Sejak Masuknya
Perkebunan
Kelapa
pengembangan lahan tidak terlepas dari aktivitas masyarakat. Pengembangan lahan tidak hanya membawa pengaruh pada area
Sawit Besarnya minat masyarakat untuk
tempat dilakukannya, tetapi juga kerap
ikut serta dalam bekerja di perkebunan
memberikan
kelapa sawit, di sebabkan kebutuhan
sekitarnya untuk ikut berubah. Perubahan
masyarakat yang semakin meningkat, yang
tersebut
kemudian merubah pola pikir mereka
ekonomi masyarakat, dengan segala bentuk
untuk
mencoba
peluang
terkait
bagi
daerah
di
dengan proses sosial
usaha
baru,
guna
pemanfaatan, pengembangan lahan skala
pendapatan
yang
lebih
besar bisa megubah karakteristik area
memuaskan hati. Masyarakat beranggapan
tempat dilakukannya pengembangan lahan
bahwa pekerjaan dahulu yang mereka
maupun wilayah sekitarnya. Keberadaan
lakukan berubah disebabkan lahan yang
perkebunan kelapa sawit di Kecamatan
biasanya menjadi tempat ladang pertanian
Belimbing
atau ladang berpindah serta perburuan
perubahan yang besar bagi kemajuan
hewan liar dan sebagainnya, kini telah
wilayahnya,
berubah menjadi lahan perkebunan kelapa
peningkatan populasi penduduk, karena
sawit perusahaan PT Sinar Dinamika
adanya perusahaan maka bertambah pula
Kapuas,
perusahaan
lapangan pekerjaan. Sehingga menarik
membuka kemudahan bagi masyarakat
kedatangan bagi penduduk diluar daerah
setempat dengan cara, membuka lapangan
untuk tinggal menetap dan ikut bekerja di
pekerja bagi masyarakat sekitar untuk
daerah tersebut. Selain itu, perubahan yang
bekerja diperusahaan baik sebagai petani
juga sangat mencolok bukan hanya terlihat
plasma dan sebagai buruh. masyarakat
dari budaya-budaya masyarakat Dayak
merasa mengalami peningkatan dalam hal
Keninjal yang juga ikut bergeser namun
pendapatan
hal tersebut terkait dengan masuknya
mendapatkan
selain
jika
itu
pihak
dibandingkan
dengan
telah
di
menimbulkan
antaranya
perkebunan
kini mereka dapat menyisihkan uang
menyebabkan
mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup.
akibat
Seperti menyekolahkan anak, merenopasi
Kemerosotan lingkungan bukan hanya
dan
ataupun
berkaitan dengan air bersih saja, namun
menjadi
juga berakibat pada pencemaran udara dan
modal usaha. Seperti yang diungkapkan
keadaan tanah serta jalan yang tidak baik
Arkanudin
lagi,
perlengkapan
kebutuhan
rumah
bahkan
(2010:01)
bahwa
kemerosotan
lingkungan
yang
sawit
melalui
usaha tani yang mereka lakukan dahulu,
membeli
kelapa
suatu
yang
lingkungan
yang
kemudian
juga
rusak.
masyarakat 5
Demita Sary, NIM. E51111020 Program Studi Sosiologi FISIP Untan
Sociologique, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
merasakan dampak yang ditimbulkan oleh
dalam mata pencarian masyarakat serta
perusahan perkebunan kelapa sawit.
peningkatan saja.
perekonomian
Namun
hal
mempengaruhi D. KESIMPULAN
Sebagai penelitian
ini
penutup dapat
dari
ditarik
hasil
beberapa
keluarga
tersebut
perilaku
masyarakat
akibat
modernisasi
yang
juga sosial
dari
proses
diawali
dengan
masuknya perkebunan kelapa sawit, terlihat
bahwa
dengan
bergesernya
kesimpulan dari hasi penelitian yang telah
perubahan
penulis lakukan, yaitu:
penggunaan teknologi, dan timbulnya
1. Kondisi masyarakat sebelum masuknya
peningkatan dalam bidang pendidikan
perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Sinar Dinamika Kapuas di Kecamatan
sistem
perkawinan,
anak. 3. Masuknya perkebunan kelapa sawit
Belimbing Kabupaten Melawi, masih
membawa
terbilang sangat tradisional. Dimana
perubahan tersebut juga memberiakan
masyarakat yang memanfaatkan lahan
dampak tersendiri bagi masyarakat. Ada
serta sumber daya alam, sebagai sumber
dampak yang timbul sesuai dengan
utama
Dengan
harapan, ada juga yang jauh dari pada
lahan
apa yang diharapkan. Dampak tersebut
kehidupan
pokok.
memanfaatkannya
sebagai
perubahan,
dapat
membangun tempat pemukiman bahkan
Positifnya sebagian harapan dan impian
mencari sumber makanan, berburu,
masyarakat dapat diwujutkan. Adanya
meramu dan sebagainya.
lapangan
mengandalkan
sistem
mata
positif
dan
tetapi
pekerjaan seperti berladang, berkebun,
Masyarakat
bersifat
akan
pekerjaan,
negatif.
terjadinya
perubahan dalam pembangunan, adanya
pencahriannya utamanya sebagai petani
bantuan
ladang berpindah. Selain itu masyarakat
Sedangkan
juga menghargai adat istiadat dan saling
terjadinya
menghargai satu sama lainnya, budaya
lingkungan, seperti kondisi jalan yang
gotong-royong merupakan
dalam
dunia
dampak kerusakan
pendidikan. negatifnya alam
dan
dalam
bertani
berdebu dan berlubang, air sungai yang
satu
kebiasaan
tidak layak dikomsumsi lagi akibat dari
salah
masyarakat yang terjalin sangat baik,
pencemaran limbah pabrik.
satu dengan lainnya. 2. Masuknya perkebunan kelapa sawit tidak hanya memberikan perubahan 6 Demita Sary, NIM. E51111020 Program Studi Sosiologi FISIP Untan
Sociologique, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
3. Masyarakat harusnya, lebih selektif
E. SARAN
dalam memilih dan menerima berbagai Berdasarkan
hasil
analisis
dan
kegiatan industri yang akan masuk di
pembahasan serta kesimpulan yang telah
wilayahnya.
Jangan
dikemukakan penulis, ada beberapa saran
industri
dari penulis sebagai masukkan antara lain
mengakibatkan kerusakan alam dan
sebagai berikut:
lingkungan
1. Pembangunan perkebunan kelapa sawit
menimbulkan
ini
sampai
nantinya
yang
proses akan
nantinya kerugian
akan dan
di Kecamatan Belimbing Kabupaten
kekecewaan. Baiknya masyarakat bisa
Melawi, memang telah memberikan
berpikir
terlebih
dampak
manfaat
serta
positif
tersendiri
bagi
dahulu
dampak
mengenai yang
sebelum
akan
perkembangan kehidupan masyarakat
dirasakan
mengambil
dan hal tersebut juga berpengaruh
keputusan, karena hal tersebut bukan
terhadap perubahan prilaku masyarakat,
hanya berdampak terhadap diri kita
namun perlu di ingat bahwa janganlah
sendiri, namun orang-orang disekitar
nilai-nilai serta norma-norma didalam
kita juga ikut merasakannya.
masyarakat yang bersifat positif seperti tolong-menolong/gotong-royong menghilang dengan begitunya, justu hal
F. REFERENSI
tersebut baiknya bisa dikembangkan dan dilestarikan dengan lebih baik. 2. Pemerintah
daerah
sebaiknya
Arkanudin. (2010). Perubahan Sosial Masyarakat Peladang Berpindah. Pontianak: STAIN Pontianak Press.
mengawasi serta berhati-hati dalam memberikan izin produksi (menyaring prusahaan-prusahaan yang masuk), dan membuat kerja sama, terkusus terhadap pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit, sehingga dalam setiap kegiatan yang
dilaksanakan
oleh
pihak
perusahaan, dapat terkontrol apabila terdapat permasalah yang merugikan banyak masyarakat dapat ditanggulangi dan
diselesaikan
dengan
kebijakan dan tanggung jawab.
penuh
Haryanto, D & Nugrohadi, G.E. (2011). Pengantar Sosiologi Jakarta: PT. Prestasi Pustaka
Dasar.
Nugroho, I & Dahuri, R. (2012). Pembangunan Wilayah Perspektif Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. Jakarta: LP3ES. Salim, E. (1995). Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Mutiara Sumber Widya. Sumarwoto, O. (1997). Ekologi, Lingkungan Hidup dan 7
Demita Sary, NIM. E51111020 Program Studi Sosiologi FISIP Untan
Sociologique, Jurnal S1 Ilmu Administrasi Negara Volume 4 Nomor 1 Edisi Maret 2016 http://jurmafis.untan.ac.id
Pembangunan. Jakarta: Djambatan. Zen, M.T. (1980). Menuju Kelestarian Lingkungan Hidup. Jakarta: PT Gramedia
8 Demita Sary, NIM. E51111020 Program Studi Sosiologi FISIP Untan