PERUBAHAN SIFAT BAHAN KARBOHIDRAT
Oleh : JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
1
Pohon Industri Singkong
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
2
Pohon Industri Jagung
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
3
A. PERUBAHAN SIFAT PATI PASCA PANEN / SEBELUM PENGOLAHAN
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
4
Perubahan Pati Praproses • Bahan hasil pertanian dalam bentuk utuh melakukan respirasi (fisiologi pascapanen) • Terjadi proses hidrolisis enzimatis dari pati menjadi maltodekstrin dan glukosa • Glukosa dioksidasi menjadi energi, CO2 dan air • Perubahan proporsi pati dengan oligosakarida dan glukosa menyebabkan perubahan tekstur bahan bila dimasak dan rasa menjadi lebih manis • Pengendalian perubahan dapat ditekan dengan perlakuan pendinginan (paling ekonomis) 19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
5
B. PERUBAHAN PATI SELAMA PROSESING
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
6
Perubahan Pati Selama Proses Pengolahan • Swelling • Gelatinisasi • Cross link Starch • Esterifikasi • Hidrolisis • Isomerisasi • Oksidasi • Karamelisasi • Maillard 19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
7
Starch granules •
• •
19/10/2014
If we look at a potato cell under the microscope ....we see the starch granules stained blue (by iodine), the cell wall and with difficulty the cell membrane The cell wall is composed of cellulose and offers some resistance to ‘break’ The cytoplasm contains the dissolved sugars and salts - the fluids of the cells
StarchPorcessing/SUG/2012
8
Swelling (Mengembang) • Terjadi pada saat akan memasak pati. • Pati bila diberi air akan mengalami pengembangan volume. • Kekuatan pengembangan tersebut akan semakin besar dengan meningkatnya suhu larutan pati. • Berbeda antar jenis pati. 19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
9
Struktur sel pati yang mengalami pengembangan akibat penambahan air
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
10
Pengaruh peningkatan suhu terhadap ukuran granula pati, pada suhu tertentu (60o C) mengalami stasioner (tetap) 19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
11
Gelatinisasi (kanji) • Terjadi pada proses pemasakan larutan pati. • Peristiwa rusaknya ikatan antarmolekul pada larutan pati dengan naiknya suhu, sehingga larutan pati mengalami gelatinisasi (kanji) dan viskositas menjadi tinggi (lebih kental). • Pada keadaan tersebut ikatan samping H mengikat air dalam jumlah yang lebih banyak, struktur larutan pati menjadi lebih merata, dan berkurangnya daerah kristal. • Untuk pati dengan kandungan amilosa tinggi (amilopektin rendah), sulit mengalami gelatinisasi pada suhu >100oC, dapat membentuk lapisan dan serat, kelarutan dan daya kembang tinggi pada kondisi alkali. 19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
12
Cooked Potato Granules • • • • •
During MOIST cooking the starch granules absorb water and swell. The granules are now softer and more digestible. The cell walls soften too and the fork meets less resistance when it is pushed into potatoes which are adequately cooked. Further cooking results in the starch granules BURSTING the long molecules of starch form a GEL with water. This is called GELATINISATION and occurs when starch (and flour) is used to thicken -sauces and custard.
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
13
Semakin tinggi suhu pemasakan akan menyebabkan peningkatan viskositas, akan tetapi pada suhu tertentu akan stasioner
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
14
Cross Link Starch (Pati ikat silang) • Ikat silang antar rantai amilosa, sehingga viskositas meningkat untuk produksi lem dan pengental
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
15
Photomicrograph of crosslink starch granules heated at 95oC for 30 menit 19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
16
Esterifikasi (ikat silang R-COO-R) • Merupakan produk pati yang telah mengalami esterifikasi antara gugus OH sehingga panjang rantai pati dapat diatur, • Sifat larutan patinya menjadi lebih tahan terhadap panas; kemampuan hidrolisis rendah, stabil dalam pH rendah, swelling dapat dihambat dalam air panas atau mendidih. • Produk pati ini banyak digunakan sebagai makanan bayi, salad dressing, stabiliser dan pengental. 19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
17
Hidrolisis • Terjadi akibat adanya pemberian asam/basa atau enzim pada larutan pati, dalam industri gula pati. • Apabila larutan pati dalam pH rendah dilakukan pemanasan pada suhu tertentu dan tekanan tinggi akan menyebabkan beberapa bagian pati terhidrolisis menjadi rantai sedang (dektrin), dan rantai tunggal dekstrosa. • Teknologi tersebut yang banyak digunakan dalam industri bahan pemanis dari tepung tapioka. • Selain dengan menggunakan beberapa enzim seperti enzim amilase, yang banyak digunakan pada industri HFS (High fructose syrup). 19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
18
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
19
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
20
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
21
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
22
Isomerisasi • Terjadi pada proses produksi gulasirup dari pati. • Proses isomerisasi merupakan perubahan (konversi) dari senyawa glukosa (dengan gugus fungsional aldosa) menjadi fruktosa (gugus fungsional ketosa) • Tingkat kemanisan fruktose meningkat 3 kali lipat dibanding glukosa • Perubahan dilakukan dengan menggunakan enzim gukosa-isomerase. • Teknik yang digunakan adalah imobilized enzim (enzim diambil dari mikroba dan dijerap dalam matrik resin • Larutan glukosa dilewatkan kolom yang berisi imobilized enzim 19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
23
Karamelisasi (Pencoklatan) • Terjadi pada proses pengolahan aneka permen dan roti. • Merupakan reaksi pembentukan warna coklat akibat pemanasan larutan gula, pH semakin rendah semakin tinggi warna coklat. • Termasuk kategori pencoklatan non-enzimatis. • Produk karamel banyak digunakan sebagai pewarna makanan dan minuman. • Campuran permen cokelat, wafer dll. 19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
24
Maillard • Pembentukan warna coklat akibat reaksi senyawa gula sederhana dengan adanya asam amino • Semakin besar jika aw atau kadar air rendah, banyak pada produk kering yang digoreng. • Contoh pencoklatan pada produk kerupuk yang digoreng agak suram (kuning – kecoklatan)
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
25
C. PERUBAHAN SELAMA PENYIMPANAN
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
26
Perubahan Selama Penyimpanan • Hidrasi (absorbsi) • Retrogradasi • Fermentasi • Perubahan aroma dan warna • Serangan kapang • Serangan serangga dan rodensia
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
27
Hidrasi (absorbsi) • Produk olahan bentuk tepung jika mengandung gula reduksi (glukosa) banyak, cenderung akan menyerap uap air selama penyimpanan sehingga kadar airnya meningkat. • Dampak dari meningkatnya kadar air tepung, menyebabkan pembongkahan (agregasi) dan aw meningkat sehingga kemungkinan ditumbuhi kapang tinggi. • Produk tepung pati yang bagus jika glukosa rendah dan penyimpanan dengan wadah kedap udara.
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
28
Retrogradasi • Terjadi pada produk roti yang disimpan dingin • Retrogradasi berhubungan dengan jumlah cabang pada rantai pati, • Pati yang kandungan amilopektin tinggi seperti jagung ketan tidak mengalami retrogradasi pada pendinginan/ pembekuan. • Pada peristiwa retrogradasi terjadi ikatan hidrogen antara gugus OH pada pati tergelatinisasi selama pendinginan. • Air yang berada pada gel akan keluar dari struktur dan pati menjadi tidak terlarut.
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
29
Produk yang mengalami retrogradasi
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
30
Fermentasi • Terjadi pada produk karbohidrat berbentuk larutan, terutama gula • Jika dalam penyimpanan tidak rapat akan menyebabkan kontaminasi yeast, akan menyebabkan fermentasi • Pada fermentasi karbohidrat sederhana akan diubah menjadi alkohol (etanol) • Produk cair yang baik disimpan dalam wadah yang kedap, sehingga mengurangi kontaminasi 19/10/2014 StarchPorcessing/SUG/2012 dari udara
31
Perubahan Aroma dan Warna Perubahan Aroma : • Terjadi pada penyimpanan tepung pati yang wadahnya tidak kedap dan waktu simpan terlalu lama • Menyebabkan penyimpangan aroma (jawa=apek) nilai sensoris menurun
Perubahan Warna : • Beberapa produk tepung yang mengandung senyawa tanin cenderung akan mengalami perubahan warna akibat oksidasi
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
32
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
33
Serangan Kapang • Serangan kapang terjadi pada bahan pangan olahan yang kandungan airnya agak tinggi akibat proses penyimpanan yang kurang baik. • Kapang dapat menyebabkan perubahan warna pada produk tepung, dan beberapa menimbulkan racun bagi konsumen. • Perlu aplikasi wadah yang kedap udara dan memperkecil kontaminan dari ruang proses pengolahan, dengan sanitasi yang baik.
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
34
Serangga Serangga dan Rodensia • Serangga menyukai produk tepung karbohidrat kering • Rodensia menyukai semua jenis produk olahan. • Serangan menyebabkan kehilangan bahan (bobot) tetapi produk yang diserang tidak mengalami perubahan khemis
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
35
D. PRODUK OLAHAN & TEKNOLOGI PROSESING • • • • • •
Gula pasir Gula palma Tepung tapioka Tepung Mocaf Maltodekstrin Sirup gula (glukosa)
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
36
Stasiun Preparasi
Stasiun Kristalisasi
Stasiun Pemurnian
Stasiun Finishing
StarchPorcessing/SUG/2012
Stasiun Evaporasi
Stasiun Ekstraksi
19/10/2014
Diagram Alir Proses Pengolahan Gula Tebu
37
Diagram Alir Proses Pengolahan Tapioka
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
38
Diagram Alir Proses Pembuatan Gula Sirup
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
39
Tugas Terstruktur Mandiri • Cari salah satu proses pengolahan bahan hasil pertanian, yang melibatkan proses fisis, mekanis, khemis dan miktobiolosis-enzimatis. • Tampilkan flow chart proses pengolahan secara lengkap, kondisi proses pengolahan optimalnya. • Buat tabel matrik tahapan dan perubahan karakteristik bahan selama proses pengolahan. • Lengkapi dengan neraca masa dan neraca energi bila memungkinkan.
19/10/2014
Starchcompos/SUG/2012
40
Contoh : Sirup Glukosa Tahapan Proses
Perubahan Fisis
Perubahan Mekanis
Perubahan Khemis
Perubahan Mikro-ensim
Likuifikasi Sakarifikasi Filtrasi Ion exchange
Hilangnya residu asam
Evaporasi Isomerasi Dekolorisasi
Hilangnya warna gelap
Evaporasi
19/10/2014
StarchPorcessing/SUG/2012
41