Analisis Pembahasan Manajemen
Keterangan mengenai ikatan material tersebut dapat dilihat pada Catatan no 46.c pada Laporan Keuangan Audited Konsolidasian Perseroan (hal 135).
TRANSAKSI MATERIAL DAN KEJADIAN LUAR BIASA Transaksi Material Pada tahun 2013, Perseroan tidak melakukan transaksi material. Kejadian Luar Biasa Tidak ada kejadian luar biasa selama periode tahun pelaporan 2013.
PERUBAHAN PERATURAN DAN PERUNDANGAN YANG RELEVAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PERSEROAN Perubahan Peraturan Pada tahun Pelaporan tidak ada Perubahan Peraturan Baru yang berpengaruh signifikan terhadap operasional Perseroan. Namun demikian, Perseroan melaksanakan beberapa penyesuaian terkait pemberlakuan beberapa peraturan yang berlaku efektif di tahun 2013 maupun yang dikeluarkan pada tahun 2012. Beberapa peraturan dimaksud adalah:
DAFTAR PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TAHUN 2012
No
1
2
Nomor Peraturan
Peraturan Presiden RI Nomor 71 Tahun 2012 tentang Tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-03/MBU/2012 tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan.
Isi
Dampak bagi PT SEMEN INDONESIA
Peraturan Presiden ini mengubah Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 serta peraturan pelaksanaannya.
Berdasarkan Peraturan Presiden ini, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. sebagai instansi yang memerlukan tanah diikutsertakan langsung dalam proses musyawarah dengan pihak yang memiliki tanah.
Peraturan Menteri BUMN ini mengatur tata cara penunjukan dan pengangkatan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris di anak perusahaan BUMN.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. memiliki guideline dalam rangka melakukan pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, dimana Peraturan Menteri BUMN tersebut mencakup pengaturan tentang persyaratan orang yang dapat diangkat serta prosedur pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris di anak perusahaan
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
251
The Future is Here
Peraturan Menteri BUMN ini mengatur jenis dan persyaratan terkait organ pendukung Dewan Komisaris Badan Usaha Milik Negara.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. telah mengakhiri tugas Komite GCG dan OC tertanggal 31 Desember 2012 dan tidak memperpanjang penugasan 5 (lima) orang anggota independen dari 2 Komite tersebut, mulai 1 Januari 2013 Dewan Komisaris memiliki 3 Komite saja.
4
Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-15/MBU/2012 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Nomor PER-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang Jasa Badan Usaha Milik Negara.
Peraturan ini melakukan perubahan pada Pasal 1, Pasal 2 dan Pasal 9 Peraturan Menteri Nomor PER-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang Jasa Badan Usaha Milik Negara.
Terkait dengan pengadaan barang dan jasa, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dapat melakukan penunjukan langsung kepada: a. Perusahaan yang sahamnya minimum 90% dimiliki oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. b. Perusahaan yang sahamnya minimum 90% dimiliki oleh BUMN lain c. Perusahaan patungan dengan jumlah gabungan kepemilikan saham BUMN minimum 90% d. Perusahaan terafiliasi yang sahamnya 90% dimiliki oleh Anak Perusahaan BUMN, gabungan anak perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., atau gabungan anak perusahaan dengan BUMN lain
5
Peraturan Menteri BUMN Nomor 20/MBU/2012 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan
Peraturan Menteri BUMN ini melakukan perubahan pada Pasal 1, Pasal 11, Pasal 13, Pasal 15, Pasal 16 dan Pasal 23 2012 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan
Dalam Pelaksanaan tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan, PT Semen Indonesia wajib memperhatikan Peraturan Menteri BUMN Nomor 20/MBU/2012 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan.
Peraturan Menteri BUMN Nomor 16/MBU/2012 tentang Perubahan Kedua Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatana Dan Pemberhentian Anggota Direksi BUMN
Peraturan Menteri BUMN ini melakukan perubahan pada Pasal 4, Pasal 7, Pasal 8, Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20, Pasal 24, Pasl 36 dan Pasal 41 tentang Perubahan Kedua Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatana Dan Pemberhentian Anggota Direksi BUMN
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. apabila melakukan Pengangkatan Dan Pemberhentian Anggota Direksi BUMN mengikuti Peraturan Menteri BUMN Nomor 16/MBU/2012 tentang Perubahan Kedua Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatana Dan Pemberhentian Anggota Direksi BUMN.
Peraturan Menteri BUMN No. 19/MBU/2012 tentang Pedoman Penundaan Transaksi Bisnis Yang Terindikasi Penyimpangan Dan/Atau Kecurangan
Peraturan BUMN ini berupaya untuk menghindari BUMN melakukan tindakan penyimpangan dan/ atau kecurangan dalam transaksi bisnis, diantaranya dengan cara melakukan penundaan transaksi bisnis yang terindikasi adanyan peyimpangan dan/atau kecurangan.
PT Semen Indonesia wajib menyusun ketentuan internal berupa SOP mengenai penundaan transaksi bisnis yang terindikasi penyimpangan dan/atau kecurangan dengan berpedoman dengan Peraturan Menteri ini, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Permen BUMN No. 19/2012.
3
6
252
Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Analisis Pembahasan Manajemen
Peraturan Menteri ESDM ini mengatur pengendalian penggunaan Bahan Bakar Minyak untuk menjaga besaran volume penggunaan Bahan Bakar Minyak sebagaimana yang ditetapkan dalam APBN.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. tidak lagi diperbolehkan menggunakan BBM bersubsidi untuk kendaraan dinas
Surat Edaran Menteri BUMN ini mengatur pengamanan aktiva tetap BUMN berupa tanah dalam Penyertaan Modal BUMN.
Penyertaan Modal BUMN dalam bentuk tanah hanya dapat dilakukan apabila kepemilikan saham BUMN pada anak perusahaan/perusahaan patungan yang telah ada minimal 99%, atau setelah inbreng saham BUMN menjadi minimal sebesar 99%.
9
Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-01/MBU. WK/2012 tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 13 tahun 2011 tentang Penghematan Energi Dan Air
Surat Edaran Menteri BUMN ini mengatur tentang Penghematan Energi Dan Air di lingkungan BUMN.
a. BUMN diminta melakukan penghematan listrik sebesar 20% dihitung dari rata-rata penggunaan listrik dilingkungan masing-masing dalam kurun waktu 6 bulan sebelum dikeluarkan Inpres. b. Penghematan BBM 10% bagi kendaraan dilingkungan BUMN. c. Penghematan air sebesar 10% dihitung dari rata-rata penggunaan air dilingkungan masingmasing dalam kurun waktu 6 bulan sebelum dikeluarkan Inpres d. Pengaturan pembatasan penggunaan BBM Bersubsidi, dilakukan sepanjang BBM Non Subsidi tersedia di wilayah kerja masing-masing.
10
Surat Edaran Direktur Jendaral Pajak No. SE45/PJ/2012 tanggal 27 September 2012 ttng Penjelasan Atas Pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 85/PMK.03/2012 PMK No. 136/PMK.03/2012.
Peraturan Menteri Keuangan ini mengatur tentang Penunjukan BUMN untuk Memungut, Menyetor, Dan Melaporkan PPN atau PPN Dan Penjualan Atas Barang Mewah, Serta Tata Cara Pemungutan, Penyetoran, Dan Pelaporan.
Pemungutan, Penyetoran Dan Pelaporan PPN Oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sebagai Pemungut PPN
7
8
Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak
Surat Edaran Menteri BUMN No.SE-08/MBU. WK/2012 tentang Penyertaan Modal BUMN Dalam Rangka Pendirian Anak Perusahaan/ Perusahaan Patungan Dan Kepada Anak Perusahaan/ Perusahaan Patungan
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
253
The Future is Here
11
Keputusan Ketua Bapepam LK Nomor KEP431/BL/2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten Atau Perusahaan Publik
Keputusan ini menghapuskan Keputusan Ketua Bapepam LK Nomor: Kep-134/ BL/2006 tanggal 7 Desember 2006 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten dan Perusahaan Publik serta Keputusan Ketua Bapepam LK Nomor: Kep-40/BL/2007 tanggal 30 Maret 2007 tentang Jangka Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Berkala dan Laporan Tahunan Bagi Emiten atau PerusahaanPublik yang Efeknya Tercatat di Bursa Efek
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk perlu melakukan penyesuaian (apabila diperlukan) terhadap hal-hal sebagai berikut: a. Penyampaian Laporan Tahunan dalam bentuk hardcopy dan softcopy serta penyampaian jumlah laporan tahunan sebanyak 2 eksemplar. b. Kewajiban memuat Laporan Tahunan di website www.semenindonesia.com. c. Informasi lebih rinci terkait profil dan tata kelola perusahaan. d. Penambahan informasi terkait skema PSU/pengendali perusahaan, kode etik dan budaya perusahaan, dan whistleblowing system. e. Informasi CSR dalam bagian tersendiri. f. Penegasan isi surat pernyataan kebenaran isi Laporan Tahunan.
DAFTAR PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TAHUN 2013 & 2014
12
13
14
254
Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Merupakan program negara yang bertujuan memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat. Yang dalam hal ini 4 (empat) bumn bertransformasi menjadi BPJS yaitu PT Askes, PT Jamsostek, PT Taspen dan PT Asabri.
Permen BUMN No. PER-19/MBU/2012 tentang Pedoman Penundaan Transaksi Bisnis Yang Terdindikasi Penyimpangan dan Kecurangan
Permen BUMN ini mengatur bahwa ketentuan Penundaan Transaksi Bisnis Yang Terdindikasi Penyimpangan dan Kecurangan dimasukkan dalam Pasal tersendiri dalam Perjanjian sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Buku III Kitab UndangUndang Hukum Perdata
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, telah membuat kebijakan berupa Surat Keputusan Direksi No. 20/Kpts.Dir/2013 tentang Penundaan Transaksi Bisnis Yang Terdindikasi Penyimpangan dan Kecurangan dan telah diimplementasikan dalam kegiatan operasional Perusahaan.
Permen BUMN No. PER09/MBU/2013 tentang Kebijakan Umum Transaksi Lindung Nilai BUMN
Permen BUMN ini bertujuan untuk mengatur BUMN dalam bertransaksi dengan menggunakan valuta asing wajib melakukan Lindung Nilai sesuai dengan Permen tersebut dalam rangka memitigasi risiko pasar yang ada.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sampai dengan saat ini dalam tahap membuat kebijakan tentang Kebijakan Umum Transaksi Lindung Nilai BUMN yang akan dituangkan dalam SOP ? Surat Keputusan Direksi.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
g.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. sampai dengan saat ini masih dalam tahap melakukan penyesuaian terhadap Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Analisis Pembahasan Manajemen
15
Permen Perdagangan No. 40/M-DAG/PER/8/2013 tentang Ketentuan Impor Semen Clinker Dan Semen
Permen tersebut mengatur untuk Perusahaan yang bergerak didalam bidang industri semen setiap akan mengimpor clinker atau semen wajib mempunyai izin terlebih dahulu sesuai yang disyaratkan.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk telah mempunyai Izin Importir Produsen untuk mengimpor Clinker. Sedangkan Izin Importir Produsen Semen yang digunakan untuk mengimpor semen masih dalam tahap pengurusan,
16
Surat Edaran Menakertrans No. SE.40/ MEN/VIII/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Permenakertrans No. 19 tahun 2012 tentang Syarat-Syarat Penyerahan Sebagaian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain
Surat Edaran Menakertrans No. SE.40/MEN/VIII/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Permenakertrans No. 19 tahun 2012 tentang Syarat-Syarat Penyerahan Sebagaian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. telah melakukan penyesuaian terhadap Surat Edaran Menakertrans No. SE.40/MEN/ VIII/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Permenakertrans No. 19 tahun 2012 tentang Syarat-Syarat Penyerahan Sebagaian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain
17
Surat Edaran Bursa Efek Indonesia No. SE-00001/ BEI/02-2014
Surat Edaran tersebut mengatur tentang periode jabatan Komisaris Independen
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. telah menyesuaikan dengan aturan Surat Edaran sebagaimana dimaksud.
18
Keputusan Direksi PT BEI No. KEP-00001/BEI/01/012014 Tahun 2014 tentang Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat
Keputusan Direksi PT BEI ini mengatur tentang emiten yang tercatat dalam Bursa Efek harus memiliki direktur independen dalam lampiran I-A angka III.5
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. sesuai dengan surat dari Kementerian BUMN No. S-75/MBU/2014 tentang Direktur Independen, dinyatakan bahwa PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. telah memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Direksi PT BEI No. KEP-00001/ BEI/01/01-2014 Tahun 2014 tentang Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, Lampiran I-A angka III.5
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
255
The Future is Here
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERBASIS IFRS Perseroan telah mengimplementasikan beberapa SAK yang berlakunya telah dimulai sebelum 1 Januari 2013, dan Untuk memberlakukan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) berbasis IFRS yang berlaku efektif per 1 Januari 2012, dan sesuai surat edaran Menteri BUMN Nomor: SE05/MBU/2009 tanggal 2 April 2009 yang menginstruksikan Direksi BUMN untuk melakukan persiapan konfergensi IFRS, serta mengacu Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 66 ayat 3, bahwa laporan keuangan harus disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan. Tahapan implementasi SAK berbasis IFRS yang dilakukan oleh Perseroan, entitas anak, dan entitas asosiasi mencakup 4 tahap, yaitu : a. Studi awal, yang mencakup analisis atas kebijakan akuntansi perusahaan, penyelenggaraan in-house training, serta penyusunan gap analysis. b. Konversi dan issues resolution, yang mencakup proses penyusunan kebijakan akuntansi grup dan penyusunan posisi teknis (technical position) akuntansi dalam rangka penyusunan laporan keuangan 2011. c. Integrasi perubahan – level pelaporan (reporting level), yang mencakup review dan penyesuaian terhadap standar akuntansi baru dalam laporan keuangan 2011 dan 2012, serta melakukan observasi potensi standar baru yang berpengaruh terhadap sistem informasi. d. Integrasi perubahan – level transaksi (transaction level), yang mencakup pembaharuan akun, manual akuntansi, serta pendampingan dalam implementasi sistem informasinya. Berdasarkan gap analysis yang telah dilakukan, Perseroan menjelaskan dampak pemberlakuan standar akuntansi baru yang berlaku
efektif 1 Januari 2013, sebagaimana diungkapkan pada urian “Perubahan Kebijakan
Akuntansi” berikut.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN PENGUNGKAPAN Perseroan telah melakukan beberapa perubahan kebijakan akuntansi agar lebih sesuai dengan revisi SAK yang diterbitkan oleh Ikantan Akuntan Indonesia. yang berlaku efektif 1 Januari 2013 dan berdampak signifikan pada Perseroan dan entitas anak adalah: • PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
Standar revisi mempersempit ruang lingkup transaksi kombinasi bisnis antara entitas sepengendali yang berada di bawah pengendalian yang sama, dan merubah perlakuan akuntansi untuk selisih antara harga pengalihan dan aset neto yang diperoleh (yaitu disajikan dalam ekuitas dan tidak diakui ke laba rugi). Oleh karena Grup tidak memiliki transaksi bisnis kombinasi antara entitas sepengendali, penerapan awal atas standar revisi ini tidak memiliki pengaruh material terhadap pengungkapan atau jumlah yang diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian.
• Penyesuaian PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan Penyajian dan Pengungkapan.
Standar ini mensyaratkan pengungkapan deskripsi agunan yang dimiliki entitas sebagai jaminan, dan peningkatan kualitas kredit lainnya, dan dampak keuangannya (misalnya kuantifikasi sejauh mana agunan dan peningkatan kualitas kredit lainnya dalam memitigasi risiko kredit) dengan mengacu pada jumlah terbaik yang mencerminkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit.
256
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Analisis Pembahasan Manajemen
Perseroan juga menerapkan beberapa SAK dan ISAK baru namun tidak mengakibatkan perubahaan yang substansial atas kebijakan akuntansi Perseroan dan entitas anak dan tidak memiliki pengaruh yang material terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tahun berjalan maupun tahun lalu. Informasi selengkapnya mengenai pengaruh perubahan SAK berbasis IFRS yang berlaku efektif 1 Januari 2012 dapat dilihat pada Catatan 2b, Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan entitas anak.
TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI Perseroan dan entitas anak mempunyai transaksi dengan pihak berelasi. Definisi pihak berelasi sesuai dengan yang diatur dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang terdapat dalam lampiran keputusan ketua BAPEPAM-LK Nomor Kep-347/ BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
Informasi selengkapnya mengenai Transaksi Dengan Pihak-Pihak yang Berelasi ini tercantum pada Catatan 43 “Transaksi dengan pihak berelasi” pada Laporan Keuangan Audit Konsolidasian. Akibat transaksi berelasi tersebut, Perseroan memiliki saldo aset maupun liabilitas yang dicatat dalam rangka transaksi dan dicatat dalam akun-akun: kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, utang lainlain dan liabilitas jangka panjang. Dalam melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi tersebut, Perseroan memiliki kebijakan sebagai berikut. • Penjualan produk dan jasa kepada pihak berelasi ditetapkan berdasarkan kontrak-kontrak penjualan, yang pada umumnya menggunakan dasar harga pasar yang berlaku ditambah margin tertentu sesuai kesepakatan. • Pengapalan dan pengangkutan produk oleh pihak berelasi ditetapkan berdasarkan kontrak pengangkutan yang disepakati bersama berdasarkan hasil negosiasi dengan memperhatikan unsur-unsur biaya yang ada ditambah dengan marjin tertentu. • Penempatan dana dilakukan berdasarkan kebutuhan dan perjanjian yang saling menguntungkan dan memberikan benefit optimal pada Perseroan. • Perolehan dana pinjaman dilakukan melalui negosiasi term dan kondisi yang paling optimal bagi kepentingan operasional Perseroan.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
257
The Future is Here
Adapun hubungan dan jenis transaksi dengan pihak berelasi yang dilakukan Perseroan sepanjang tahun 2012 diringkas dalam tabel berikut. Nama Pihak
Hubungan
- Pemerintah Republik Indonesia/ - Government of Republic of Indonesia
Pemegang saham
- PT Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk - PT Pertamina (Persero) - PT Waskita Karya (Persero) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) - PT Dahana (Persero) - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) - PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) - PT Pindad (Persero) - PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) - PT Petrokimia Kayaku - PT Surveyor Indonesia (Persero) - PT Sucofindo (Persero) - PT Varuna Tirta Prakasya (Persero) - PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) - PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
Badan Usaha Milik Negara
- PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk - PT Infomedia Nusantara - PT Barata Indonesia (Persero) - PT Hutama Karya (Persero) - PT Nindya Karya (Persero) - PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) - PT Jamsostek (Persero) - PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia - PT Asuransi Jiwasraya (Persero) - PT Petrokimia Gresik (Persero) - PT Pos Indonesia (Persero) - Perum Perhutani Unit II Jatim - PT Adhi Karya (Persero) Tbk - PT Boma Bisma Indra (Persero) - PT Krakatau Engineering - PT Indosat Tbk - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk - PT Bank Bukopin Tbk - PT Bank Syariah Mandiri - PT Bank Syariah Bukopin - PT Bank Syariah BRI - PT Rekayasa Industri (Persero) - PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) - PT Asuransi Wahana Tata - PT Tugu Pratama Indonesia
Badan Usaha Milik Negara
258
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Analisis Pembahasan Manajemen
Nama Pihak
- PT Swadaya Graha - PT Varia Usaha - PT Igasar
Hubungan
Entitas Asosiasi
- - - - - -
Hanoi General Export - Import Company (Geleximco) Thang Long Power JSC Sapa Geleximco JSC Geleximco Trading and Investment JSC Southern General Import dan Export JSC
Perusahaan yang dikendalikan oleh suatu entitas yang memiliki pengaruh signifikan pada entitas anak
- - - - - - - - - -
PT Waru Abadi PT Swabina Gatra PT Varia Usaha Beton PT Varia Usaha Bahari PT Varia Usaha Dharma Segara PT Varia Usaha Lintas Segara Dana Pensiun Semen Gresik Koperasi Warga Semen Gresik PT Konsulta PT Cipta Nirmala
Mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perseroan dan memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas.
- - - - - - - - - - - - - - - -
PT Prima Karya Manunggal PT Pelayaran Tonasa Lines PT PBM Biringkasi Raya Koperasi Karyawan Semen Tonasa Koperasi Keluarga Besar Semen Padang PT EMKL Topabiring PT United Tractors Tbk PT Pasoka Sumber Karya PT Yasiga Sarana Utama Dana Pensiun Semen Padang Dana Pensiun Semen Tonasa Yayasan Rumah Sakit Semen Padang Yayasan Igasar PT Pamapersada Nusantara PT Kabau Sirah Semen Padang PT Sumatera Utara Perkasa Semen
Mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan entitas anak dan memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas
ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Perseroan memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, dan Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 telah dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal 14 Pebruari 2014 USD1 = Rp11.886 dan EUR1 = Rp16.257 (nilai penuh) berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia. • Nilai net dari seluruh aset dan liabilitas dalam mata uang aset adalah berupa liabilitas neto sebesar ekivalen minus Rp32,62 miliar. Rincian aset dan liabilitas tersebut tercantum pada Catatan 47 Laporan Keuangan Audit Konsolidasian Perseroan.
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN Tidak ada kejadian penting yang material setelah tanggal laporan akuntan.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
259
09
Tata Kelola Perusahaan
The Future is Here
P
erseoan berkomitmen meningkatkan kualitas penerapan praktik terbaik GCG secara konsisten dan kontinyu untuk menghadirkan kinerja unggul
dan akuntabilitas bagi para pemangku kepentingan. Komitmen tinggi dan penerapan praktik terbaik GCG terbukti telah memperkuat daya saing Perseroan, memaksimalkan nilai Perseroan, mengelola sumber daya dan risiko lebih efektif dan efisien serta menciptakan keberhasilan demi menjamin peningkatan kinerja usaha dan pertumbuhan jangka panjang bagi pemegang saham secara etis, legal, berkelanjutan dan tetap memperhatikan kepentingan serta keadilan bagi pemangku kepentingan lainnya
LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA Dasar Penerapan Bagi Perseroan, menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik / good corporate governance (GCG) secara konsisten merupakan faktor yang sangat penting dalam pengelolaan Perseroan. Hal ini sejalan dengan meningkatnya risiko dan tantangan yang Perseroan hadapi seiring dengan pertumbuhan Perseroan yang pesat disamping ketatnya persaingan dengan kompetitor. Oleh karena itu, Perseroan senantiasa menjalankan prinsiprinsip GCG dengan mengacu kepada ketentuan yang berlaku di samping memperhatikan praktik bisnis yang terbaik antara lain: • Peraturan Menteri Negara BUMN No: Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corpoprate Governance) pada BUMN dengan mengacu pada kriteria dan metodologi yang ditetapkan oleh Kantor Kementerian BUMN dalam SK-16/S.MBU/2012. • Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance sebagai acuan dalam mengembangkan pengelolaan dan penerapan GCG. • Surat edaran Menteri Negara BUMN nomor SE-05/MBU/2013 tentang Roadmap Menuju BUMN Bersih. Surat Keputusan Direksi PT Semen Indonesia No. 051/Kpts/Dir/2009 tanggal 07 Agustus 2009 tentang Penerapan Pedoman Good Corporate Governance (GCG) di Lingkungan PT Semen Indonesia Tbk. Dasar penerapan GCG di PT Semen Indonesia Tbk. mengacu pada 5 (lima) asas sebagai berikut: TRANSPARANSI Merupakan keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan, dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. AKUNTABILITAS Merupakan kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
262
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
PERTANGGUNGJAWABAN Merupakan kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip – prinsip korporasi yang sehat. KEMANDIRIAN Merupakan keadaan dimana Perseroan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/ tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. KEWAJARAN Merupakan keadilan dan kesetaraan didalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan (stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang – undangan. Perseroan senantiasa berkomitmen penuh melaksanakan GCG di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan persyaratan yang diwujudkan diantaranya dalam: • Pelaksanaan peran dan tanggung jawab yang jelas dan terpisah antara Dewan Komisaris dan Direksi. • Fokus pada Rencana strategis jangka panjang Perseroan dan Kepatutan kegiatan usaha. • Terbuka dan adil terhadap pemangku kepentingan serta perlindungan hak-hak pemegang saham minoritas. • Penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan auditor eksternal • Sistem pengambilan keputusan yang efektif. • Tanggung jawab terhadap isuisu sosial, lingkungan dan pembangunan. • Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian internal. • Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian internal. • Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Perseroan.
P
erseroan senantiasa berkomitmen penuh melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di seluruh proses bisnis untuk mendorong
pengelolaan Perseroan yang profesional, transparan dan efisien dengan peningkatan keterbukaan, akuntabilitas, bertanggungjawab dan adil.
Sedangkan untuk mengoptimalkan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Perseroan senantiasa melakukan penguatan infrastructure dan soft structure GCG, restrukturisasi internal, perbaikan fungsi dan proses pengendalian internal yang mengarah kepada praktik terbaik GCG, penyesuaian dan pembaharuan sistem dan prosedur yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan GCG secara efektif dan optimal. Sebagai bentuk penguatan tata kelola dan komitmen manajemen, Perseroan telah melakukan proses transformasi korporasi untuk memisahkan fungsi strategis dan operasional.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
263
The Future is Here
Proses transformasi korporasi merupakan proses penguatan kepatuhan dan responsibilitas dalam tata kelola Perseroan. Pada tahun 2013 seluruh Dewan Komisaris dan Direksi telah menandatangani komitmen penerapan GCG dan menjadikan penerapan GCG sebagai KPI bagi seluruh Unit Kerja dan Karyawan. Selain itu Perseroan juga selalu konsisten melakukan asesmen penerapan GCG yang dilakukan oleh pihak independen (BPKP Provinsi Jawa Timur) dan hasil rekomendasinya selalu menjadi bagian dari proses peningkatan penerapan GCG.
TUJUAN PENERAPAN GCG Sejalan dengan visi dan misi, Perseroan berkomitmen untuk menjadikan GCG sebagai budaya dalam mengelola Perseroan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perseroan telah menetapkan misi GCG sebagai berikut: • Mewujudkan tercapainya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkan pada prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan. • Mewujudkan pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-masing organ perusahaan, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi. • Mewujudkan seluruh organ perusahaan dalam pengambilan keputusan senantiasa dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan menerapkan prinsip tata kelola yang baik untuk menjamin tercapainya hasil yang optimal dalam penerapan GCG, meliputi: • Meningkatnya kinerja Perseroan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatnya efisiensi operasional Perseroan serta lebih meningkatnya pelayanan kepada pemangku kepentingan; • Meningkatnya corporate value, melalui peningkatan kinerja keuangan dan minimalisasi risiko keputusan investasi yang mengandung benturan kepentingan. • Meningkatnya kepercayaan investor; • Tercapainya stakeholder satisfaction akibat peningkatan corporate value dan dividen Perseroan; • Mengarahkan dan mengendalikan hubungan kerja Organ Perseroan yaitu Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi; • Meningkatkan pertanggungjawabaan pengelolaan Perseroan kepada Pemegang Saham dengan tetap memperhatikan kepentingan para stakeholders; • Menciptakan kejelasan hubungan kerja antara perusahaan dengan para stakeholders; • Mengarahkan pencapaian visi dan misi Perseroan dan meningkatkan profesionalismen sumber daya manusia; • Mendorong dan mendukung pengembangan usaha, pengelolaan sumber daya perusahaan dan pengelolaan risiko secara lebih efektif sehingga dapat meningkatkan nilai Perseroan. Melalui komitmen yang tinggi dan konsistensi terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Perseroan yakin dapat mencegah praktik-praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) serta meningkatkan fungsi pengawasan dalam pengelolaan Perseroan. Selain hal tersebut, konsistensi penerapan GCG diharapkan juga dapat meningkatkan kinerja usaha dan pertumbuhan berkelanjutan yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai Perseroan (corporate value) bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
264
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Komitmen Manajemen atas kepatuhan terhadap GCG terdiri dari beberapa kebijakan dan ketentuan terkait, diantaranya dengan penetapan tugas dan tanggung jawab dari setiap fungsi yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan pengendalian internal perusahaan, menentukan tingkat yang tepat atas pengelolaan pengendalian internal perusahaan, pencapaian target, merancang kebijakan prosedur dan pengendalian pengungkapan, dokumentasi, pelaporan, dan menyediakan pernyataan tertulis mengenai hasil efektivitas ICOFR dan hasil self asesmen yang dilakukan secara periodik.
PEDOMAN, STRUKTUR dan MEKANISME TATA KELOLA Tata kelola perusahaan telah berjalan dengan baik dan senantiasa dilandasi cara kerja yang etis, transparan dan atas dasar Kepercayaan. Perseroan juga dilengkapi struktur tata kelola yang lengkap: memperhatikan kepentingan para pemangku kepentingan, mengelola risiko bisnis, menjaga nama baik dan memiliki tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat, termasuk kesejahteraan warga sekitar dan lingkungan, sedangkan standar kerja yang diterapkan Perseroan mengutamakan etika, kejujuran, keterbukaan dan akuntabilitas yang berlaku untuk semua tingkatan dan jajaran organisasi. Pedoman Perseroan telah menjalankan Board Manual, Pedoman Sistem Pelaporan Penggaran dan Pedoman IT Governance secara optimal sebagai salah satu implementasi dari pelaksanaan Pedoman GCG dan telah diberlakukan melalui surat keputusan Direksi. Board Manual tersebut telah Perseroan jalankan dan kemudian Perseroan sempurnakan pada tahun 2012 sesuai ketentuan pasal 2 Peraturan Menteri Negara BUMN No: Per-01/MBU/2011, sebagai pedoman kerja Dewan Komisaris, Direksi dan Perangkatnya yang bertujuan untuk: 1. mempermudah Dewan Komisaris dan Direksi dalam memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan tata kerja Dewan Komisaris dan Direksi. 2. menjadi rujukan tentang tugas pokok, fungsi kerja dan meningkatkan kualitas serta efektivitas hubungan kerja antar kedua organ. 3. menerapkan asas-asas GCG yakni transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness (kewajaran). Sebagai implementasi GCG, Perseroan secara terus menerus melakukan penyempurnaan atas Standard Operating Procedure (SOP) pada seluruh proses bisnis yang dituangkan dalam Sistem Manajemen Semen Indonesia (SMSI). Sebagai kerangka pelaksanaan GCG yang diprakarsai oleh Dewan Komisaris dan Direksi, Perseroan melengkapi seluruh soft structure yang dibutuhkan dalam pengelolaan Perseroan sesuai kaidah GCG. Kerangka kebijakan soft structure tersebut meliputi Pedoman Pelaksanaan GCG, Pedoman Kode Etik Perusahaan, Manual Board, IT Governance, Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran dan Kebijakan-kebijakan lainnya, yang ditanda tangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
265
The Future is Here
INFRASTRUKTUR PENERAPAN GCG PERSEROAN
U
ntuk memperkuat praktik penerapan GCG, Perseroan senantiasa melakukan penyempurnaan terhadap soft structure pengelolaan
perusahaan sesuai kaidah GCG dan meningkatkan effektivitas pengelolaan infrastructure-nya. INFRASTRUCTURE
SOFT STRUCTURE
ü RUPS
ü Budaya Perusahaan
ü Dewan Komisaris
ü Pedoman GCG
ü Direksi
ü Pedoman Kode Etik ü Manual Board
ü Komite Pendukung Komisaris
ü Charter
• Komite Audit
ü Kebijakan Perusahaan
• Komite Strategi, Investasi dan Risiko
ü SMSI
• Komite Nominasi & Remunerasi
• Manual (level 1) • Prosedur (level 2)
ü Sekretaris Perusahaan
• Work Instruction
ü Manajemen Risiko
• Record
ü Internal Audit
ü Whistle Blower System
ü Eksternal Audit Pedoman dan kebijakan tersebut secara jelas mengatur segala aspek pengelolaan Perseroan, termasuk diantaranya memberikan definisi visi, misi dan nilai-nilai Perseroan; menjelaskan kebijakan penyusunan strategi, penyusunan organisasi, kesekretariatan korporasi, manajemen risiko, sistem pengendalian intern dan pengawasan, standar etika, keuangan, akuntansi, pengelolaan SDM dan sebagainya. Dengan kelengkapan kompetensi pemrakarsa praktik GCG dan kelengkapan soft structure penunjangnya, Perseroan yakin tata kelola perusahaan sebagaimana tergambar dalam struktur dibawah dapat berjalan dengan baik. Keseluruhan pedoman dan aturan tersebut telah memperhatikan butir-butir yang terkandung dalam “Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia”, UU no 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan praktikpraktik GCG yang lazim digunakan. Struktur Sesuai dengan Undang-Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas, Organ perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Kepengurusan Perseroan menganut sistem dua badan (two boards system), yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanatkan dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-Undangan.
266
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Perseroan telah memiliki infrastruktur yang diperlukan dalam rangka implementasi GCG. Di jajaran Dewan Komisaris telah dibentuk komite-komite fungsional untuk memberdayakan fungsi kepengawasan. Demikian pula di jajaran Direksi telah dibentuk unit kerja yang mengendalikan, mengawal dan bertanggung jawab atas implementasi GCG dan juga bertugas sebagai mitra kerja dari komite-komite di bawah Dewan Komisaris, sebagaimana bagan dibawah ini. Struktur tata kelola Perseroan adalah sebagai berikut.
DEWAN KOMISARIS
Komite SMRI
Komite Audit
Komite Nominasi & Remunerasi
DIREKSI
Depart. SDM
Sekretaris Perusahaan
Internal Audit
Hukum & Manajemen Risiko
Tim Pengembangan Kapasitas
Pengelolaan Lingkungan & Sosial Korporasi
Mekanisme Tata Kelola Perseroan Sebagaimana tergambar dalam struktur tersebut, dalam forum RUPS, para pemegang saham dapat melakukan pengambilan keputusan penting berkaitan dengan investasi yang telah ditanamkan di Perseroan. Keputusan yang diambil dalam RUPS didasarkan pada kepentingan Perseroan. RUPS atau Pemegang Saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi, dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan Anggaran Dasar dan Peraturan perundang-Undangan. Dengan kedudukan yang setara, para pemegang saham akan mempertimbangkan dengan seksama keputusannya demi kepentingan jangka panjang Perseroan. Setelah keputusan diambil, maka RUPS kemudian akan menyerahkan segala kewenangan pengawasan dan pelaksanaan keputusan tersebut kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Hal ini sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangan yang berlaku. Pengelolaan Perseroan dan pelaksanaan atas setiap keputusan RUPS tersebut dilakukan oleh Direksi. Dewan Komisaris kemudian melakukan pengawasan dan memberikan nasihat untuk memastikan bahwa tujuan Perseroan serta keputusan RUPS tersebut dilaksanakan secara optimal dan dicapai maksimal. Dengan tugas dan tanggung jawab yang sedemikian besar dalam menjaga keberlangsungan Perseroan, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Penunjang sedangkan Direksi dibantu oleh unit kerja yang terkait dengan mekanisme tata kelola tersebut.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
267
The Future is Here
Komitmen Penerapan GCG Seluruh jajaran Semen Indonesia berkomitmen tinggi untuk melaksanakan seluruh aturan dan kebijakan sebagai bagian dari upaya menerapkan praktik terbaik prinsip-prinsip GCG. Komitmen untuk menerapkan praktik terbaik GCG ditunjukan oleh jajaran Manajemen Puncak dengan selalu mendasarkan seluruh keputusan dan penetapan kebijakan pokok perusahaan pada aturan- aturan dan undang-undang yang relevan. Selain itu Manajemen Puncak juga mempelopori pelaksanaan penanda-tanganan Surat Pernyataan Tahunan Kode Etik. Pernyataan tersebut ditanda-tangani oleh istri/suami seluruh jajaran Perseroan hingga level pelaksana. Kode Etik yang mengatur tata-cara dan etika berbisnis dan berinteraksi dengan pihak internal maupun eksternal merupakan salah satu bentuk komitmen seluruh elemen perusahaan untuk menerapkan praktik terbaik GCG. Pada tahun 2013, Dewan Komisaris dan Direksi telah menandatangai Surat Pernyataan Kepatuhan Kode Etik, Surat Pernyataan Benturan Kepentingan, Surat Pernyataan Kepemilikan Saham pada tanggal 22 Juli 2013. Pada level Dewan Komisaris, komitmen pelaksanaan praktik terbaik GCG dilaksanakan melalui pengawasan atas kepatuhan Perseroan dalam menetapkan kebijakan dan melaksanakan kegiatan operasional sesuai aturan dan perundangan yang berlaku.
KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Perseroan senantiasa melengkapi dan menyempurnakan aturan kebijakan operasional sebagai bagian dari penerapan praktik GCG tebaik. Dalam menjalankan segenap aktivitas bisnis, Perseroan menerapkan prinsipprinsip GCG sejalan dengan visi, misi dan budaya Perusahaan. Prinsip-prinsip GCG merupakan tuntunan sikap dan perilaku bagi segenap jajaran Perseroan dan pemangku kepentingan yang akan dilaksanakan dengan mengacu pada kebijakan-kebijakan pokok diantaranya: Integritas Bisnis Hubungan yang baik antara Perseroan dengan Para Pemangku Kepentingan dan peningkatan nilai Pemegang Saham dalam jangka panjang hanya dapat dicapai melalui integritas bisnis Perusahaan dalam setiap kegiatan usaha. Kode Etik Perseroan Pelaksanaan GCG Perseroan senantiasa dilandasi oleh integritas yang tinggi dan menjadikannya pedoman kode etik sebagai acuan bagi organ Perseroan dan segenap Karyawan. Pedoman Kode Etik tersebut merupakan sekumpulan komitmen etika perilaku dalam menjalankan bisnis di Perusahaan bagi Dewan Komisaris, Direksi dan Pegawai, yang disusun dan digunakan sebagai pedoman untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan tingkah laku yang konsisten berdasarkan prinsip-prinsip berkesadaran etik (ethical sensibility), berpikir etik (ethical reasoning), dan berperilaku etik (ethical conduct). Manajemen Risiko Perseroan melakukan penerapan manajemen risiko yang menyeluruh (Enterprise-Wide Risk Management). Penerapan manajemen risiko oleh Perseroan bertujuan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan melakukan mitigasi risiko. Ruang lingkup Enterprise-Wide Risk Management antara lain: a. Risiko Keuangan, seperti risiko gagal bayar dalam suatu transaksi keuangan, risiko kesalahan dalam sistem akuntansi perusahaan dan/atau risiko perubahan nilai mata uang.
268
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
b. Risiko Teknis, seperti risiko terhadap aset fisik perusahaan, kerusakan peralatan dan/atau infrastruktur. c. Risiko Operasional, seperti risiko pada human factor diantaranya human error, keselamatan dan kesehatan pegawai, proses seleksi dan skill. d. Risiko pasar, seperti perubahan yang terjadi terhadap pasar produk dan jasa perusahaan. Perseroan menindak lanjuti penetapan kebijakan manajemen risiko dengan membentuk satuan Pengendalian Risiko. Satuan ini dibentuk sebagai upaya meningkatkan pengelolaan risiko secara terus menerus, tepat dan komprehensif. Pengelolaan risiko disertai upaya mitigasi risiko yang telah diidentifikasi, sehingga Perseroan mampu meningkatkan kepastian dalam mencapai tujuannya, mampu merealisasikan peluang bisnis yang ada dengan meminimalisir potensi risiko dan kerugian yang mungkin terjadi. (Selengkapnya lihat uraian “Risiko dan Manajemen Risiko”, hal 172-185). Standar Akuntansi Kebijakan akuntansi Perseroan merefleksikan setiap transaksi keuangan dan perubahan aset serta menjamin bahwa semua transaksi keuangan tercatat secara akurat sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Oleh karena itu : a) Perseroan akan selalu memperbaiki kebijakan akuntansi yang dimiliki agar selalu sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. b) Setiap Jajaran Perseroan yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi keuangan harus memahami dan menjalankan kebijakan perusahaan bidang keuangan secara konsisten. c) Setiap Jajaran Perseroan yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi keuangan harus memperlakukan informasi keuangan sesuai dengan kewenangannya. Transaksi Benturan Kepentingan Perseroan telah menetapkan peraturan “Transaksi Benturan Kepentingan”, dimana ditegaskan bahwa pihakpihak internal maupun eksternal Perseroan yang memiliki peluang tersangkut dalam transaksi dimaksud dilarang terlibat dalam proses pembuatan keputusan menyangkut transaksi tersebut. Dengan demikian, seluruh bagian organ Perseroan dapat terhindar dari dominasi oleh satu pihak terhadap pihak lainnya, bebas dari segala pengaruh dan tekanan sehingga pengambilan keputusan mengenai transaksi yang mengandung benturan kepentingan dapat dilakukan secara obyektif. Untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan, seluruh jajaran Direksi tidak memiliki saham Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Seluruh Direksi juga tidak diperkenankan memiliki saham pada perusahaan terafiliasi dengan Perseroan maupun saham pada entitas anak. Transaksi Dengan Pihak-pihak Berelasi Perseroan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, yaitu PerusahaanPerusahaan di bawah Grup Semen Indonesia dan perusahaan-perusahaan lain yang memiliki pengurus yang sama dengan dan/atau berasal dari Semen Indonesia. Transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa tersebut dilakukan secara transparan dan wajar sehingga kepentingan Pemegang Saham dan Semen Indonesia tidak dirugikan.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
269
The Future is Here
Transaksi Orang Dalam (Insider Trading) Sebagai salah satu perusahaan publik yang terdaftar di BEI, Perseroan memiliki aturan mengenai transaksi orang dalam. Selain diatur dalam kode etik, Perseroan telah mengeluarkan aturan terkait hal ini dengan mangacu pada Undang-undang Pasar Modal (Undang-Undang No. 8 tahun 1995, Penjelasan Pasal 95) tentang Pasar Modal dan Peraturan BAPEPAM yang melarang Orang Dalam untuk membeli atau menjual efek perusahaan tercatat, kecuali jika memenuhi pengecualian sebagaimana diatur dalam Peraturan BAPEPAM No. XI.C.1, tentang “Transaksi Efek Yang Tidak Dilarang Bagi Orang Dalam”. Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja Perseroan juga menyatakan bahwa Perseroan memegang teguh peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai informasi orang dalam khususnya dalam hal akses informasi yang sensitif dan bersifat rahasia. Dalam kasus-kasus tertentu, seperti pada saat Program Pembelian Kembali Saham (Share Buy-back), Perseroan mengeluarkan pengumuman yang melarang Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan untuk melakukan transaksi saham Perseroan selama program tersebut berlangsung. Larangan Pemberian dan Penerimaan Hadiah dan Donasi Setiap pihak di dalam maupun di luar lingkungan Perseroan, dalam menjalankan kegiatan operasional seharihari dilarang memberi atau menerima hadiah dan donasi. Larangan ini diberlakukan karena penerimaan dan pemberian hadiah atau bantuan dalam pekerjaan dan donasi, dapat menyebabkan benturan kepentingan dan atau turunnya kepercayaan publik terhadap integritas Perseroan.
D
ewan Komisaris, Direksi dan Karyawan setiap tahunnya diwajibkan membuat pernyataan tertulis di atas meterai bahwa masing-masing yang bersangkutan
tidak memberikan sesuatu dan atau menerima sesuatu yang dapat menyebabkan benturan kepentingan dan atau turunnya kepercayaan publik terhadap integritas Perseroan termasuk dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Pengadaan Barang/Jasa Perseroan menerapkan kebijakan pengadaan yang transaparan dan akuntabel, memenuhi prinsip-prinsip efektif dan efisien, terbuka dan bersaing adil dan tidak diskriminatif. Proses pengadaan barang dan jasa diupayakan melalui persaingan yang sehat sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan menghindari terjadinya transaksi benturan kepentingan. Pengendalian Kualitas Produk Sebagai bagian dari implementasi tanggung jawab Perseroan terhadap para pelanggan dan konsumen produknya, Perseroan menerapkan sistem manajemen mutu terpadu tentang pengendalian kualitas produk dan jasa yang dihasilkan oleh Perseroan. Jaminan kualitas produk dan jasa merupakan hasil dari serangkaian kegiatan proses produksi yang sesuai dengan standar internasional yang dilakukan pada setiap kegiatan produksi maupun distribusi Perseroan.
270
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Remunerasi Sistem remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan atas asas kewajaran dan kinerja Perseroan. Remunerasi untuk Dewan Komisaris ditentukan berdasarkan tingkat remunerasi Perseroan yang ditetapkan oleh RUPS. Remunerasi untuk Direksi ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan usulan Dewan Komisaris. Untuk kepentingan Perseroan, honorarium, tantiem dan fasilitas. Keterbukaan Informasi Pelaksanaan keterbukaan informasi didasarkan pada kebijakan klasifikasi informasi yang dikembangkan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Informasi yang tidak bersifat rahasia dapat dipublikasikan dan diakses oleh masyarakat melalui sarana dan fasilitas yang ada. Perseroan menyediakan dan memberitahukan informasi-informasi yang harus segera disampaikan kepada Para Pemangku Kepentingan dalam rangka proses pengambilan keputusan yang cepat.
P
erseroan senantiasa menyampaikan informasi penting dengan tepat waktu, akurat, jelas dan objektif
Informasi penting diungkapkan secara tepat waktu, akurat, jelas, dan obyektif dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perusahaan kepada Pemegang Saham dan Instansi Pemerintah yang terkait sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan lengkap mengenai kebijakan ini, misalnya prosedur komunikasi dengan pihak eksternal, merupakan pijakan bagi Sekretaris Perusahaan menjalankan kegiatannya. Manajemen Kinerja Perseroan menetapkan Key Performance Indicator (KPI) sebagai ukuran kinerja yang harus dicapai oleh manajemen sebagai tolok ukur pencapaian target dalam operasionalisasi strategi. Hingga kini, Perseroan telah mengimplementasikan pengukuran kinerja pada level holding dan di-cascade ke Operating Company pada level fungsional. Untuk memastikan bahwa KPI yang ditetapkan selaras dengan pencapain visi dan misi Perseroan senantiasa dilakukan alignment secara vertical dan horizontal. Dalam upaya tercapainya sasaran strategi, Perseroan melakukan inisiatif strategi yang diantaranya: Pembangunan Pabrik Baru dan Pembangkit Tenaga Listrik, Implementasi ICTMP, Program Peningkatan Kapasitas (Upgrating), Pengembangan Usaha/Bisnis Perseroan, Pembangunan Packing Plant, Implementasi HCMP, Inovasi dan Continuous Improvement. Pelaksanaan kebijakan manajemen kinerja ini secara keseluruhan menggunakan tool Balanced Scorecard yang meliputi pengukuran berdasarkan perspektif financial, customer, internal business proces, dan learning and growth. Salah satu bentuk implementasinya, progres pencapaian KPI dan program optimalisasi kinerja korporasi dibahas secara rutin, dengan periode setiap bulan dalam rapat Direksi dan dilaporkan kepada Dewan Komisaris. Dengan mengadopsi model Balance Score Card (BSC) diharapkan seluruh strategi Perseroan dapat dilaksanakan secara sistematis dan tersusun menurut hirarki organisasi yang berjenjang untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
271
The Future is Here
ASESMEN PENERAPAN GCG TAHUN 2013 Perseroan memastikan bahwa sistem GCG sudah terselenggara dengan benar dan optimal. Guna mengukur kedalaman implementasi praktik GCG sekaligus mendapatkan umpan balik bagi perbaikannya di masa mendatang, Perseoan secara teratur melakukan penilaian atas implementasi GCG. Peniliaan tersebut dibuat dengan menggunakan parameter Company Corporate Governance Scorecard, yang dikeluarkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara berdasarkan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor: SK-16/S. MBU/2012 tentang Indikator Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara yang diterbitkan pada tanggal 6 Juni 2012. Pada tahun 2013, Perseroan dibantu oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Jawa Timur melakukan assessment implementasi GCG tahun 2012 (1 Januari 2010-31 Desember 2012). Hasil Asesmen GCG Tahun 2013 Hasil Assessment GCG oleh pihak independen untuk praktik tahun 2013 yang dilakukan oleh BPKP Provinsi Jawa Timur menunjukkan hasil dengan predikat “BAIK” dengan capaian skor sebesar 84,58. Sedangkan capaian skor hasil assessment GCG di tahun 2012 adalah 88,32 dengan predikat “BAIK”. Perbedaan pencapaian skor hasil assessment di tahun 2012 dan di tahun 2013 dikarenakan oleh peningkatan indikator penilaian. Meski begitu, baik tahun 2012 maupun tahun 2013, Perseroan selalu mendapatkan predikat “BAIK”. Hal ini mencerminkan komitmen Perseroan dalam mengimplementasikan GCG terbaik di lingkungan Perseroan. Ringkasan hasil penilaian/evaluasi atas penerapan GCG Perseroan di tahun 2012 dan 2013 adalah sebagai berikut: Hasil assessment GCG tahun 2012 No
I
Aspek penilaian
Hak dan tanggung jawab pemegang saham / RUPS
II
Kebijakan GCG
III
Penerapan GCG
IV V
272
Bobot
Tahun 2011-2012
Tahun 2010
Tahun 2009
(%)
Capaian
Skor (%)
Capaian
Skor (%)
Capaian
Skor (%)
9
6,48
6,48
6,42
71,33
6,86
76,13
8
7,88
7,88
7,88
98,50
7,46
93,30
a. Komisaris
27
25,86
25,86
25,28
93,63
24,41
90,40
b. Komite Komisaris
6
5,46
5,46
5,71
95,17
5,66
94,33
c. Direksi
27
24,67
24,67
24,52
90,83
24,41
90,40
d. Internal Audit
3
2,46
2,46
2,18
72,76
2,51
83,77
e. Sekretaris perusahaan
3
2,87
2,87
2,87
95,50
2,72
90,50
Jumlah III
66
61,32
61,32
60,56
91,76
59,71
90,46
7
6,86
6,86
6,72
95,94
6,13
87,55
Komitmen
10
9,17
9,17
7,33
73,33
8,17
81,67
Jumlah
100
91,71
91,71
88,91
88,91
91,71
Pengungkapan informasi (disclosure)
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Hasil assessment tahun 2013 No
Aspek Governance
Bobot
Komitmen Tehadap penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan
I
Capaian Perusahaan
7
Skor (%)
5,644
8-,63%
II
Pemegang Saham dan RUPS
9
7,537
83,74%
III
Dewan Komisaris
35
31,474
89,93%
IV
Direksi
35
31,474
89,93
V
Pengungkapan Informasi dan Transparansi
91,27
Sub Total VI
Aspek Lainnya
TOTAL
9
8,214
95
84,577
5
0,000
100
84,577
Penilaian terhadap penerapan prinsip GCG di Perseroan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang disampaikan oleh assessor. Berbekal semangat untuk terus meningkatkan kinerja, Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan rekomendasi-rekomendasi yang diberikan. Rekomendasi Terhadap kelemahan pelaksanaan GCG sebagaimana diuraikan di atas dan dalam upaya memperbaiki kinerja pencapaian praktik-praktik terbaik penerapan GCG, direkomendasikan beberapa hal yang perlu menjadi prioritas organ perusahaan dalam menindak-lanjutinya sebagai berikut: 1. Pemegang Saham/RUPS
DIrekomendasikan kepada Pemengang saham agar: a. Melakukan revisi atas pedoman pegangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris dengan menambahkan pasal terkait dengan mekanisme penjaringan atau nominasi dan Uji Kelayakan dan Kepatuan (UKK) atas calon anggota Dewan Komisaris. b. Meminta bantuan secara formal dari Depertemen teknis BUMN untuk calon anggota Komisaris. c. Dimasa yang akan datang hendaknya melaksanakan penilaian uji kelayakan dan kepatuhan terhadap calon anggota Dewan Komisaris, baik calon anggota Komisaris yang berasal dari internal maupun dari independen dan menuangkan hasil penilaian tersebut dalam suatu berita acara. d. Menuangkan pelantikan anggota Dewan Komisaris yang baru dalam suatu Berita Acara. e. Menetapkan pengaturan mengenai jabatan-jabatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan bagi seorang anggota Komisaris. f. Mencantumkan alasan pemberhentian bagi anggota komisaris yang diberhentikan sebelum berakhir masa tugasnya dalam keputusan RUPS. g. Menetapkan sistem/pedoman penilaian kinerja dan target kinerja direksi secara individual dan melakukan penilaian terhadap kinerja Direksi secara individual. h. Menetapkan pedoman perhitungan tantiem/insentif kinerja Direksi dan Komisaris yang memuat formula perhitungan tantiem/insentif kinerja, dengan mempertimbangkan faktor pencapaian target, tingkat kesehatan perusahaan, dan faktor-faktor lainnya yang relevan (merit system). i. Melakukan pembahasan atas usulan penetapan besarnya honorarium untuk auditor eksternal yang diajukan oleh Dewan Komisaris dan menetapkan hasil pembahasan tersebut dalam Berita Acara hasil RUPS Tahunan. j. Menetapkan pedoman penyusunan laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris. k. Menetapkan sistem penerimaan laporan gejala penurunan kinerja dari Direksi dan/atau Dewan Komisaris. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
273
The Future is Here
2. Dewan Komisaris
DIrekomendasikan kepada Dewan Komisaris, agar: a. Menetapkan standar waktu tingkat kesegaran untuk pengambilan keputusan sejak usulan Direksi disampaikan. b. Menetapkan standar waktu tingkat kesegaran untuk mengkomunikasikan hasil keputusan Dewan Komisaris kepada Direksi. c. Mengusulkan rencana kerja dan anggaran tahunan Dewan Komisaris sebelum RKAP disahkan dan menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan yang memuat anggaran biaya. d. Menetapkan standar waktu penyampaian informasi baik yang berkala maupun insidentil. e. Melakukan telaah atas efektivitas pengendalian intern pada tingkat entitas secara menyeluruh dan internal control report. f. Membuat rencana pembahasan kebijakan manajemen risiko perusahaan secara menyeluruh dalam rencana kerja Dewan Komisaris. g. Memberikan saran kepada manajemen perusahaan agar menyampaikan laporan pelaksanaan pengambangan karir para karyawan yang berada di talent pool, termasuk pelaksanaan promosi dan mutasi di kalangan karyawan tersebut kepada Dewan Komisaris. h. Menyusun rencana pengawasan dan pemberian nasihat yang dituangkan dalam rencana kerja tahunan terhadap kebijakan mutu dan pelayanan serta merealisasikan rencana tersebut dalam rangka perbaikan pengelolaan perusahaan. i. Menyusun rencana pelaksanaan telaah atas pengaduan yang berkaitan dengan BUMN. j. Mentapkan aturan terkait pembahasan gejala menurunnya kinerja perusahaan. k. Menetapkan aturan tentang pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan pengelolaan anak perusahaan (subsidiary governance)/perusahaan patungan dan pelaksanaannya. l. Menyusun rencana pengawasan dan pemberian nasehat terhadap kebijakan pengelolaan anak perusahaan. m. Menetapkan kebijakan dan prosedur peran Dewan Komisaris dalam pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris anak perusahaan/perusahaan patungan dalam anggaran dasar perusahaan. n. Melakukan penilaian kinerja Direksi secara individu berdasarkan telaahan kriteria, target dan indikator kinerja utama yang tercakup dalam Kontrak Manajemen Direksi secara individu dengan realisasi pencapaian masing-masing. o. Melakukan pembahasan/evaluasi atas hasil pencapaian/penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Komite Komisaris serta menuangkan hasil evaluasi tersebut dalam risalah Dewan Komisaris. p. Menyempurnakan pedoman/tata tertib rapat Dewan Komisaris dengan menambah muatan tentang pelaksanaan evaluasi tindak lanjut hasil rapat sebelumnya, dan pembahasan/telaah atas usulan Direksi dan arahan/keputusan RUPS terkait dengan usulan Direksi. q. Menyusun program kerja untuk memastikan bahwa prosedur reviu yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan perusahaan dan self-assessment kinerja komite tercakup dalam program kerja Komite Tahunan.
274
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
3. Direksi
Direkomendasikan kepada Direksi agar: a. Meratifikasi Keputusan Direksi Perseroan Nomor 056/kpts/Dir/2009 tanggal 9 September 2009, tentang jabatan dalam organisasi BUMN sampai dengan dua tingkat di bawah Direksi yang ditetapkan sebagai Penyelenggara Negara yang wajib menyampaikan LHKPN kepada KPK dengan menambahkan ketentuan terkait aturan tentang pemberian sanksi terhadap pejabat yang belum menyampaikan LHKPN sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Mengagendakan kegiatan sosialisasi LHKPN dengan mengundang pihak yang berkopenten untuk mengadakan pengarahan dan bimbingan teknis pengisian LHKPN. c. Menyampaikan pelaporan secara berkala tentang perkembangan pemenuhan kewajiban penyampaian LHKPN kepada KPK. d. Memberikan teguran/sanksi kepada penyelenggara Negara yang belum menyampaikan LHKPN sesuai peraturan perundang-undangan. e. Mengintruksikan kepada seluruh pimpinan Eselon I dan Eselon II untuk mengisi dan menyampaikan LHKPN setiap tahun sesuai SK Direksi Nomor 056/kpts/Dir/2009 tanggal 9 September 2009 pasal 3, maupun peraturan yang diperbarui. f. Menyempurnakan kebijakan whistle Bowing System dengan memuat ketentuan mekanisme pelaporan gratifikasi dan ketentuan untuk melakukan peninjauan dan menyempurnakan secara berkala terhadap perangkat pendukung pengendalian gratifikasi dan mengevaluasi pelaksanaannya secara berkala. g. Memuat materi kebijakan/mekanisme pengendalian gratifikasi dalam Laporan Tahunan. h. Membuat laporan pelanggaran yang disampaikan kepada Sekretariat Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP) dan kepada KPK. i. Memuat kebijakan peningkatan kapabilitas bagi Direksi yang mengatur pelatihan yang dibutuhkan Direksi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. j. Membuat laporan hasil pasca pelatihan bagi Direksi. k. Meminta persetujuan secara tertulis kepada Dewan Komisaris atas struktur organisasi yang telah ditetapkan. l. Menetapkan standar (jangka waktu) atas pengambilan keputusan Direksi. m. Menyampaikan kepada Dewan komisaris rencana suksesi pejabat satu level di bawah Direksi. n. Membahas masukan dari Dewan Komisaris terkait rencana promosi pejabat satu level di bawah Direksi. o. Melaporkan tingkat pencapaian target kinerja masing-masing Direktur (individu). p. Menyempurnakan struktur organisasi pengelolaan Teknologi Informasi (TI) q. Penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris anak perusahaan dan perusahaan patungan berdasarkan formula yang dicantumkan dalam RUPS. r. Memuat peryataan/sertifikasi dari entitas unit kerja di bawah Direksi mengenai tanggung jawab atas penyajian laporan keuangan. s. Melakukan evaluasi terhadap efektifitas pengendalian intern di perusahaan maupun unit kerja di bawahnya. t. Menerbitkan Internal Control Report yang berisi peryataan tanggung jawab untuk menetapkan dan memelihara struktur pengendalian intern dan prosedur pelaporan keuangan yang memadai. u. Melakukan assessment pemasok secara berkala berdasarkan pencapaian Quality, Cost, Delivery, service (QSDS)
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
275
The Future is Here
v. Melakukan survey kepuasan pemasok. w. Memasukkan rencana/agenda rapat Direksi selama setahun dalam RKAT. x. Meminta persetujuan dari Dewan Komisaris terehadap pengangkatan Kepala Internal Audit. 4. Sekretaris Perusahaan DIrekomendasikan kepada Sekretaris Perusahaan agar: Menyertakan perusahaan untuk aktif berpartisipasi dalam award di bidang publikasi dan keterbukaan informasi. Tindak Lanjut Atas Rekomendasi Perseroan berkomitmen melakukan tindak lanjut atas seluruh rekomendasi BPKP Provinsi Jawa Timur pada tahun 2014. Hingga proses penyusunan Laporan Tahunan ini, Perseroan telah menetapkan rencana aksi perbaikan dan penyempurnaan penerapan GCG dengan mengacu pada peraturan terkait dan berdasarkan best practices. Informasi mengenai Pihak Yang Melakukan Penilaian GCG Penilaian GCG tahun 2013 dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Jawa Timur. BPKP merupakan lembaga pemerintah yang salah satu kegiatannya adalah melaksanakan assessment GCG. Tahun 2013 merupakan periode kedua BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Timur melakukan penilaian GCG di Perseroan. Penunjukan dilakukan melalui proses pengadaan barang dan jasa yang berlaku di Perseroan. Fee untuk BPKP pada tahun 2013 adalah sebesar Rp50.000.000. Selain Penilaian GCG, BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Timur tidak melakukan pekerjaan jasa konsultansi lainnya.
276
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
ROADMAP PENERAPAN GCG Tujuan dan sasaran awal road map penerapan GCG Perseroan adalah menumbuhkan komitmen manajemen dalam menerapkan GCG dan senantiasa diikuti langkah penyempurnaan dan konsistensi penerapannya. Penyempurnaan soft stucture bertujuan melengkapi kebijakan pendukung, selain meningkatkan tanggung jawab dalam menjaga segenap kepentingan stakeholders. Sedangkan infrastructure GCG dilengkapi dengan melakukan penyempurnaan organisasi yang diperlukan. Perseroan telah menetapkan gambaran tahapan penerapan GCG Perseroan dengan tujuan menjadi perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab, dengan menjadikan praktik tata kelola yang baik sebagai budaya dalam pengelolaan perusahaan, sebagai berikut:
PERUSAHAAN YANG BERETIKA DAN BERTANGGUNG JAWAB
INFRASTRUKTUR & SOFT STRUCTURE
PENYEMPURNAAN BERKELANJUTAN
SASARAN
•
Organ Perusahaan
•
Penerapan
•
Organ Pendukung
•
Review
•
GCG menjadi budaya dalam mengelola
Dewan Komisaris
•
Asesmen
Perseroan
•
Pedoman GCG
•
Audit
•
Pedoman Kode Etik
•
Pedoman Kerja Dewan Komisaris & Direksi (Manual Board)
•
Charter
•
IT Governance
•
Pedoman Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing Policy)
•
Sistem & Prosedur
Rencana Peningkatan Praktik GCG Sebagai tindak lanjut dan komitmen tinggi atas berkesinambungannya peningkatan praktik GCG pada seluruh level operasional, sejalan dengan transformasi korporasi yang telah dilakukan, Perseroan merencanakan beberapa kegiatan penting terkait praktik GCG. Kegiatan dimaksud mencakup diantaranya : 1) Turut serta dalam program BUMN Bersih, sesuai dengan surat edaran Menteri BUMN nomor SE-05/MBU/2013 tentang Roadmap Menuju BUMN Bersih. Bukti partisipasi Perseroan dalam program BUMN Bersih tercantum dalam lampiran surat nomor S-684/MBU/2013 tentang Persiapan Survei BUMN Bersih.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
277
The Future is Here
Higga laporan ini disusun, Perseroan telah mempersiapkan tahapan survei BUMN Bersih yang akan dilakukan pada tahun 2014 sebagai berikut: • Menyiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung kelancaran proses survey BUMN Bersih yang akan dilakukan bekerja sama dengan BPKP • Melakukan pengumpulan data yang diperlukan dalam pelaksanaan survey tahap I yang akan dilakukan pada Februari 2014 • Melakukan sosialisasi mengenai program BUMN Bersih kepada anak-anak perusahaan, yaitu PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa • Mengisi dokumen aplikasi yang dikirimkan oleh BPKP
Sebagai bentuk persiapan tahap II dan III, Perseroan akan melakukan sosialisasi program BUMN Bersih kepada karyawan 1 (satu) dan 2 (dua) tingkat di bawah Direksi, serta tingkat pelaksana. Melengkapi seluruh soft structure disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan praktik terbaik penerapan GCG dan melakukan kajian bagi penyempurnaan yang sudah ada demi meningkatkan kualitas penerapan GCG.
Perseroan akan melakukan monitoring, pelaporan secara reguler dan review atas penerapan GCG serta memfasilitasi assessment oleh pihak independen terhadap implementasi GCG di Perseroan untuk mendapatkan feed-back penerapan GCG. 2) Melengkapi seluruh soft structure disesuaikan dengan peraturan yang berlaku dan praktik terbaik penerapan GCG serta melakukan kajian bagi penyempurnaan yang sudah ada demi meningkatkan kualitas penerapan GCG. 3) Perseroan akan melakukan monitoring, pelaporan sercara reguler, dan review atas penerapan GCG serta memfasilitasi assessment oleh pihak independen terhadap implementasi GCG di Perseroan untuk mendapatkan feed back penerapan GCG. Tahun <2006
Tahun 2006 - 2009
Tahun 2009 - 2012
Tahun 2012 - 2015
GCG perusahaan yang berwarga masyarakat yang baik GCG perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) PERSIAPAN IMPLEMENTASI Mematuhi semua hukum & peraturan yang berhubungan dengan GCG (wajib & sukarela)
GCG perusahaan yang terkelola dengan baik
Pengoperasian yang dikendalikan melalui kontrol internal yang baik, pengendalian risiko dan penerapan WBS
Menjadi perusahaan yang berwarga masyarakat yang baik melalui implementasi tanggung jawab sosial
GOVERNANCE PERUSAHAAN YANG BAIK & PENCIPTAAN NILAI-NILAI
278
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
IMPLEMENTASI GCG Perseroan memastikan bahwa prinsip-prinsip dasar GCG diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di semua jajaran. Prinsip dasar GCG meliputi keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), responsibilitas (responsibility), independensi (independency) serta kewajaran dan kesetaraan (fairness). Sejalan dengan program transformasi korporasi dan inovasi yang terus berkembang, Perseroan senantiasa melengkapi berbagai pranata organisasi dan membangun mekanisme pengelolaan bisnis yang andal. Hal ini diwujudkan melalui penerapan praktik-praktik GCG pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi secara konsisten sehingga akan memastikan terciptanya keseimbangan bisnis secara paripurna dan menyeluruh (360 derajat) bagi seluruh stakeholders dan seluruh kepentingan, baik ekonomi maupun sosial, individu dengan kelompok, internal juga eksternal, jangka pendek dan jangka panjang serta kepentingan pemegang saham (shareholders) dan pemangku kepentingan (stakeholders) akan menuju pada titik keseimbangan. Penerapan asas transparansi dilakukan melalui pelaksanaan berbagai kegiatan dan media komunikasi yang intensif dan dikelola secara profesional, sehingga para investor, pemegang saham, kreditur, masyarakat serta seluruh pemangku kepentingan dapat mengetahui kinerja dan kegiatan pengelolaan perusahaan secara merata.
S
eluruh Direksi, Dewan Komisaris, dan Karyawan senantiasa melakukan fungsi sesuai dengan amanah yang diberikan dengan pembagian tugas yang jelas,
terinci dan terukur serta mempertanggung jawabkan tindakan yang dilakukan.
Perseroan melaksanakan prinsip akuntabilitas dengan menitikberatkan pada peningkatan fungsi dan peran setiap Organ Perseroan dan Manajemen sehingga pengelolaan usaha Perseroan dapat berjalan dengan baik. Perseroan menerapkan sistem pengendalian internal dengan sebagian tugasnya adalah melakukan pengawasan internal. Perseroan menerapkan asas tanggung-jawab dengan senantiasa berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penerapan prinsip kemandirian atau independency Perseroan dilaksanakan dengan proses pengambilan keputusan yang bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) serta pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
279
The Future is Here
S
eluruh Direksi, Dewan Komisaris, dan Karyawan senantiasa menjalankan tugas secara profesional tanpa benturan kepentingan dan tekanan dari pihak
manapun dan mencegah terjadinya pengambilan keputusan yang mengandung benturan kepentingan
Perseroan menerapkan asas kesetaraan dengan memperlakukan seluruh stakeholders secara berimbang (equal treatment) antara hak dan kewajiban yang diberikan kepada dan oleh Perseroan. Perseroan membuka akses informasi kepada seluruh pemangku kepentingan untuk memberikan sumbang-saran bagi kemajuan Perseroan, namun Perseroan juga menetapkan aturan kerahasiaan informasi yang membatasi akses informasi oleh pihakpihak yang tidak berkepentingan. Beberapa program yang Perseroan laksanakan di tahun 2013 sebagai bukti komitmen manajemen Perseroan dalam penerapan GCG diantaranya adalah : • Penerapan secara optimal Pedoman Sistem pelaporan pelanggaran (Whistle bolwing policy) • Penerapan secara optimal Board Manual dan Pedoman Kode Etik. • Penerapan secara optimal Pedoman IT Governance • Pengkomunikasian dan Sosialisasi penerapan GCG secara bertahap kepada seluruh pemangku kepentingan. • Pemenuhan fungsi liaison officer sesuai dengan perencanaannya. • Pemenuhan ketentuan Pasar Modal. • Penyelesaian tindaklanjut rekomendasi BPKP atas assessment tahun buku 2012. • Excecutive Briefing GCG kepada Direksi Perseroan dan Group oleh BPKP terkait dengan perubahan peraturan dan kriteria asesmen GCG. • Memasukkan implementasi GCG sebagai laporan yang harus disampaikan dalam Rapat Kerja Perusahaan Group 2014. • Pelaksanaan assessment GCG oleh BPKP Perwakilan Jawa Timur tahun buku 2013. Serangkaian hasil nyata usaha penerapan seluruh prinsip GCG secara konsisten di lingkungan Perseroan berhasil membuahkan berbagai apresiasi. Hal ini semakin mengukuhkan kepercayaan dan keterbukaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. di mata publik. Keseriusan dan konsistensi Perseroan dalam menjalankan GCG, pada akhirnya mendapatkan pengakuan diantaranya melalui beragam penghargaan GCG yang berhasil diterima di sepanjang tahun 2013 sebagai berikut: • Penghargaan Asia’s Best Companies Kategori Best Corporate Governance, Best Corporate Social Responsibility, Most committed to a Strong Dividend Policy oleh majalah Finance Asia, Juli 2013. • PT.Semen Padang meraih peringkat IV Penghargaan Annual Report Award 2012 untuk kategori Private Non Keuangan Non Listed, Oktober 2013. • Penghargaan Annual IICD Corporate Governance Award dalam kategori Best Non Finance Sector dari majalah Investor, November 2013. • Penghargaan Kategori Indonesia Best public Companies 2013, ASEAN Best Public Companies 2013 dan The 1 st Rank of Indonesia Best public Companies 2013 dari Majalah SWA, Juni 2013. • Penghargaan “Best 50 Forbes” sebagai 50 perusahaan publik terbaik di Indonesia.November 2013. • PT.Semen Padang menerima penghargaan Good Performance Indonesia Quality Award (IQA) dari yayasan Anugerah Mutu Indonesia,November 2013.
280
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
• Penghargaan Social Responsibility Award oleh La Tofi School of CSR, Desember 2013. • PT.Semen Padang menjadi Runner up 1 Best Sustainable Reporting 2012 Category Infrastructure Sustainable Reporting Award 2013. • Penghargaan reporting terbaik dalam kategori Infrastructure dari national center for sustainability reporting (NCSR), Desember 2013. • Assessment implementasi GCG oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Jawa Timur dengan predikat “Baik” dan skor capaian 84,58.
Implementasi prinsip-prinsip dasar GCG tersebut dalam operasional Perseroan Perseroan jelaskan dalam uraian fungsi-fungsi utama dalam pengelolaan Perseroan sebagai berikut: Penerapan Board M anual Perseroan menjadikan Board Manual sebagai pedoman kerja Dewan Komisaris, Direksi dan Perangkatnya yang bertujuan untuk : • mempermudah Dewan Komisaris dan Direksi dalam memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan tata kerja Dewan Komisaris dan Direksi. • menjadi rujukan tentang tugas pokok, fungsi kerja dan meningkatkan kualitas serta efektivitas hubungan kerja antar kedua organ. • menerapkan asas-asas GCG yakni transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness (kewajaran). Board Manual ini berlaku bagi Organ Perusahaan yaitu RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi di lingkungan Perseroan dengan mengacu pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar, dan arahan Pemegang Saham yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang mengatur tata kerja Dewan Komisaris dan Direksi. Board Manual merupakan sistem yang menjamin pengelolaan yang baik dalam penentuan dan pencapaian tujuan Perseroan sehingga dapat bersaing secara efisien, efektif dan sehat serta selalu dapat meraih dan mempertahankan posisi terdepan dalam iklim persaingan yang semakin ketat. Sebagai pedoman kerja, Board Manual mengatur tentang penetapan kebijakan Perseroan oleh Direksi yaitu: • Kebijakan yang diambil oleh Direksi di dalam menjalankan, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan kerja tertentu atau menyelesaikan suatu permasalahan tertentu, di mana substansi permasalahan atau kegiatan kerja dimaksud belum diatur dalam suatu aturan yang baku. • Kebijakan yang diambil oleh Direksi dapat berupa suatu kebijakan yang diambil melalui Rapat Direksi, atau dapat pula merupakan kebijakan yang diambil secara individual tanpa adanya rapat dimaksud.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
281
The Future is Here
Prinsip-prinsip yang harus dipatuhi oleh Direksi dalam membuat kebijakaan meliputi: • Dalam hal suatu kebijakan yang diambil oleh Direksi merupakan sesuatu yang substansinya menyangkut citra Perseroan, risiko, atau konsekuensi material maka kebijakan tersebut harus mendapat persetujuan Rapat Direksi; • Dalam hal kebijakan di atas dilakukan oleh Direktur Perseroan sesuai dengan sektor/bidang tugasnya, maka Direktur yang bersangkutan bertanggung jawab atas kebijakan tersebut sampai dengan kebijakan tersebut dapat disetujui Rapat Direksi; • Dalam hal kebijakan yang diambil oleh Direksi mempunyai substansi yang sama dan dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi suatu kebutuhan Perusahaan sehari-hari maka Direktur yang bersangkutan perlu mengusulkan kepada Direksi untuk menjadikan kebijakan yang dilakukannya sebagai suatu peraturan yang mengikat; • Dalam mengambil kebijakan atau keputusan atas suatu permasalahan yang timbul, setiap Direktur wajib mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut: - Itikad baik; - Pertimbangan rasional dan informasi yang cukup; - Investigasi memadai terhadap permasalahan yang ada serta berbagai kemungkinan pemecahannya beserta dampak positif dan negatifnya bagi Perseroan; - Dibuat berdasarkan pertimbangan semata-mata untuk kepentingan Perseroan; - Koordinasi dengan Direktur lainnya khususnya untuk suatu kebijakan yang akan berdampak langsung maupun tidak langsung kepada tugas dan kewenangan serta kebijakan Direktur lainnya. • Dalam menjalankan kewajiban sehari-hari, Direksi senantiasa mempertimbangkan kesesuaian tindakan dengan rencana dan tujuan Perseroan; • Pendelegasian wewenang Direksi kepada Karyawan atau pihak lain untuk melakukan perbuatan hukum atas nama Perseroan wajib dinyatakan dalam bentuk dokumen tertulis dan disetujui oleh Direktur Utama; • Bentuk-bentuk kebijakan pengurusan Perseroan seperti Surat Keputusan dan lain-lain, diatur dalam dokumen Perseroan tersendiri.
B
oard Manual merupakan sistem yang menjamin pengelolaan yang baik dalam penentuan dan pencapaian tujuan Perseroan sehingga dapat bersaing secara
efisien, efektif dan sehat serta selalu dapat meraih dan mempertahankan posisi terdepan dalam iklim persaingan yang semakin ketat Tata Laksana Hubungan Kerja Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah menetapkan tata laksana hubungan kerja yang baik antara Dewan Komisaris dengan Direksi sebagai salah satu hal yang sangat penting agar masing-masing organ tersebut dapat bekerja sesuai fungsi masing-masing dengan efektif dan efisien. Prinsip-prinsip dalam menjaga hubungan kerja yang baik antara Dewan Komisaris dengan Direksi adalah sebagai berikut: • Dewan Komisaris menghormati fungsi dan peran Direksi dalam mengurus Perseroan sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundang-undangan maupun Anggaran Dasar; • Direksi menghormati fungsi dan peran Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan pengurusan Perseroan`;
282
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
• Setiap hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan Direksi merupakan hubungan yang bersifat formal, yaitu senantiasa dilandasi oleh suatu mekanisme baku atau korespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan; • Setiap hubungan kerja yang bersifat informal dapat saja dilakukan oleh masing-masing Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, namun tidak dapat dipakai sebagai kebijakan formal sebelum melalui mekanisme atau korespondensi yang dapat dipertanggungjawabkan; • Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu dalam jam kerja kantor, berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi; • Dewan Komisaris harus mendapatkan akses informasi Perseroan secara tepat waktu dan lengkap; • Direksi dan setiap Direktur wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris; • Direksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi mengenai Perseroan diberikan kepada Dewan Komisaris secara tepat waktu dan lengkap dan bertanggung jawab untuk menyampaikan laporanlaporan yang diperlukan oleh Dewan Komisaris secara berkala sesuai dengan ketentuan yang berlaku; • Dewan Komisaris mempunyai wewenang meminta Direksi dan/atau pejabat lain di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri Rapat Dewan Komisaris • Dewan Komisaris mempunyai wewenang menghadiri Rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
283
The Future is Here
Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran / Whistle Blowing Policy Dalam rangka meningkatkan kualitas transparansi, akuntabilitas dan fairness dalam praktik terbaik GCG, Perseroan telah mensosialisasikan dan menerapkan pedoman sistem pelaporan pelanggaran (Whistle Blowing Policy-“WBP”) yang dapat menampung segala keluhan, pengaduan dan laporan dari pihak internal maupun eksternal. WBP ini diharapkan dapat efektif dalam mendorong partisipasi masyarakat dan karyawan perusahaan untuk lebih berani bertindak mencegah terjadinya kecurangan dan korupsi dengan melaporkannya ke pihak yang dapat menanganinya. Tujuan Tujuan dari penerapan WBP Perseroan, diantaranya: • Memberikan wadah dan panduan bagi Pelapor untuk menyampaikan dugaan adanya penyimpangan atau pelanggaran terhadap kebijakan dan ketentuan Perseroan serta peraturan perundang-undangan. • Membangun sistem penanganan pengaduan yang tanggap, transparan, aman dan bertanggung jawab. • Merupakan bagian dari pengendalian internal • Sebagai salah satu cara paling efektif untuk mencegah dan memerangi praktik yang bertentangan dengan Good Governance. Dengan adanya pedoman sistem pelaporan pelanggaran tersebut, diharapkan dapat menciptakan iklim kondusif dan mendorong pelaporan pelanggaran yang dapat menimbulkan kerugian finansial maupun non finansial yang dapat merusak citra Perseroan; mengurangi kerugian yang terjadi akibat pelanggaran melalui deteksi dini; dan mencegah kemungkinan terjadinya masalah akibat terjadinya suatu pelanggaran termasuk dapat meningkatkan reputasi Perseroan. Pengelolaan Perseroan telah menyediakan media pelaporan, menetapkan prosedur pelaporan termasuk kejelasan jenisjenis perbuatan yang dapat dilaporkan diantaranya korupsi; kecurangan; ketidakjujuran; perbuatan melanggar hukum; pelanggaran peraturan perundang-undangan yang berlaku; pelanggaran pedoman etika perusahaan atau pelanggaran norma-norma kesopanan pada umumnya; pelanggaran prosedur dan perbuatan yang dapat menimbulkan kerugian finansial atau non finansial terhadap Perseroan.
P
erseroan telah mengimplementasikan sistem pelaporan pelanggaran untuk memperkuat sistem deteksi dini dan mendorong partisipasi masyarakat dan
karyawan agar lebih berani bertindak mencegah terjadinya kecurangan dan korupsi dengan melaporkannya ke pihak yang dapat menanganinya.
Perseroan menjamin kerahasiaan identitas pelapor, kecuali apabila pengungkapan tersebut diperlukan dalam kaitan dengan laporan atau penyidikan yang dilakukan oleh pihak berwajib. Perseroan juga memberikan penghargaan yang sesuai untuk laporan yang terbukti benar dan manakala pelapor tidak terlibat didalamnya.
284
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Perlindungan Pelapor Perseroan berkomitmen untuk melindungi pelapor pelanggaran (whistleblower protection) yang beritikad baik dan Perseroan akan patuh terhadap segala peraturan perundangan yang terkait serta best practices yang berlaku dalam penyelenggaraan sistem pelaporan pelanggaran. Karyawan yang menjadi pelapor yang beritikad baik akan dilindungi dari tindakan pemecatan, penurunan jabatan atau pangkat’ pelecehan atau diskriminasi dalam segala bentuk dan catatan yang merugikan dalam file data pribadinya. Penyampaian laporan secara anonim tetap akan diterima oleh petugas yang diberi kewenangan untuk menerima laporan tersebut, tetapi harus disadari bahwa terdapat kesulitan untuk melakukan klarifikasi, namun laporan tersebut tetap akan ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur yang ada. Komunikasi dengan Pelapor akan dilakukan melalui Sekretariat. Dalam komunikasi ini pelapor akan memperoleh informasi mengenai penanganan kasus yang dilaporkannya. SEMEN INDONESIA BERSIH DILUNCURKAN SEBAGAI UPAYA PERUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN BUDAYA GCG Beritahu kami jika Anda mengamati adanya praktik-pratik bisnis yang Tidak etis dan ilegal
1
2
3
4
Hotline telepon : (031) 3981732, 3981745 Pes 3132 atau 5026 dan (021) 5261174-5 E-mail
:
[email protected]*)
Fax
: (031)3983209, (021) 5292007
Website
: www.semengresik.com/semen-
Kotak Surat
: Kotak SG - 5000
Alamat Surat
: PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
gresikbersih/contact*)
Sekretariat SPP/WBS
Sekretariat Sistem Pelaporan Pelang-
Amankan Dokumen & saluran kepada tim yang ditunjuk
Kami akan menverifikasi data / faKta dan memberikan konsekuensi
garan, Jl. Veteran Gresik - Jawa Timur, Pelapor
61122
*) Dalam proses perubahan
Semen INDONESIA Bersih menggunakan sistem ya ng didukung oleh pihak berkompeten ya ng bereputasi baik Kapan Anda harus menggunakan Semen Indonesia
Semen Indonesia Bersih tidak dirancang untuk:
Bersih:
• Isu-isu sumber daya manusia: Kami merekomendasikan agar Anda melakukan diskusi terbuka
Ketika Anda memiliki informasi mengenai: • Korupsi • Fraud
dengan atasan di lini fungsi Anda, jika tidak dapat diselesaikan hubungi fungsi SDM. • Isu-isu fasilitas: isu-isu mengenai fasilitas dapat
• Konflik kepentingan • Pelanggaran hukum peraturan
diselesaikan melalui Fungsi terkait. • Isu-isu Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (K3L): Topik-topik K3L sangatlah
Sediakan data yang cukup sehingga kami dapat menin-
penting. Jika Anda harus menyampaikan kepada
daklanjuti:
fungsi K3L
• Siapa pihak-pihak yang terlibat? • Mengenai apakah hal tersebut? • Dimana hal tersebut terjadi? • Kapan hal tersebut terjadi?
Saluran komunikasi ya ng dijamin kerahasiaannya dengan pilihan untuk tetap anonim
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
285
The Future is Here
SISTEM MANAJEMEN SEMEN INDONESIA Menjamin Efektivitas Bisnis Perseroan Secara Berkelanjutan Sejalan dengan strategi dan target bisnis menjadi World Class Company di tengah dinamika perubahan iklim persaingan bisnis yang semakin ketat, maka diperlukan kegesitan (agility) seluruh jajaran dalam merespon dan menangkap peluang bisnis sebagai upaya meningkatkan daya saing Perseroan. Perubahan iklim bisnis tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain perubahan kebijakan dari ownership, orientasi bisnis Perseroan, kondisi persaingan dan tuntutan stakeholders yang semakin meningkat. Oleh karenanya diperlukan tata kelola Perseroan yang efektif dan efisien untuk menjamin : • Pemenuhan kebutuhan dan harapan stakeholders. • Kecepatan Perseroan dalam merespon dinamika perubahan strategi bisnis. • Kecepatan pengambilan keputusan strategis. • Kemudahan Perseroan dalam knowledge transfer. • Terwujudnya High Assurance Organization.
S
MSI merupakan wadah seluruh proses bisnis Perseroan yang menjamin seluruh aktivitas Perseroan dijalankan sesuai dengan
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan
Dalam mewujudkan efektivitas dan efisiensi tata kelola tersebut, Perseroan telah menerapkan manajemen terintegrasi dengan mengacu pada prinsip-prinsip GCG, yaitu Sistem Manajemen Semen Indonesia (SMSI), yang meliputi: • Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001), • Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001), • Sistem Manajemen K3 (SMK3-OHSAS 18001), • Sistem Manajemen Laboratorium Pengujian (ISO/IEC 17025), • Sistem Manajemen Risiko (ISO 31000), dan • Sistem Manajemen lainnya, serta • Program-program peningkatan melalui penerapan Manajemen Inovasi Penerapan Sistem Manajemen Semen Indonesia (SMSI), diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham pada khususnya dan Pemangku Kepentingan (Stakeholders) yang lain pada umumnya. Pengelolaan SMSI Sistem Manajemen Semen Indonesia (SMSI) dibangun berlandaskan pada proses bisnis Perseroan dengan basis integrasi pada Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 yang diharapkan mampu membangun Sistem Manajemen yang komprehensif dan fleksibel dalam merespon dinamika perubahan strategi dan organisasi Perseroan dengan tetap berorientasi pada stakeholders expectation. Dalam pengelolaannya, Perseroan telah membentuk Tim P2M-SMSI (Peningkatan dan Penyempurnaan MutuSMSI) yang mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: • Melakukan kajian ulang, penyempurnaan dan peningkatan Sistem Manajemen sesuai pedoman Sistem Manajemen Mutu ISO 9004;
286
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
• Melakukan integrasi sistem-sistem yang ada, meliputi Integrasi Proses, Dokumentasi, dan Implementasi; • Melakukan Penyempurnaan dan Peningkatan Sistem Otomasi Dokumen melalui software pengendalian dokumen; • Melakukan evaluasi efektivitas penerapan Sistem manajemen dan closing out findings atas Hasil Internal Audit dan Hasil Eksternal Audit. Dalam pengelolaan Sistem Manajemen Semen Indonesia (SMSI), juga dilaksanakan kegiatan Audit secara terintegrasi (Integrated Audit) untuk menjamin penerapan sistem manajemen dilakukan secara konsisten dan konsekuen. Untuk menjamin peningkatan secara berkesinambungan, Perseroan juga menetapkan kebijakan untuk menerapkan Innovation Management System (IMS) yang terdiri dari kegiatan Inovasi, kegiatan Gugus Kendali Mutu, Program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin), Sistem Saran, Total Productive Maintenance. Total Productive Maintenance kini telah ditingkatkan dengan penerapan Realibility Centered Maintenance (RCM) dan Proyek Kendali Mutu untuk mencapai pengelolaan operasional berkelas internasional sesuai dengan visi Perseroan. Peran Sistem Manajemen Semen Indonesia (SMSI) dalam mendukung fungsi Holding Company, yaitu : • Telah melakukan penyesuaian terhadap seluruh sertifikasi Sistem Manajemen. • Telah melakukan penyesuaian atas sistem dokumentasi SMSI. • Telah melakukan mapping dan penyusunan proses bisnis Perseroan di Holding Company dan Operating Company. • Telah melakukan standardisasi Sistem Manajemen di Semen Indonesia. Adapun kinerja Sistem Manajemen Semen Indonesia (SMSI) di tahun 2013, menghasilkan hal-hal sebagai berikut : • Memperoleh anugerah Nominee SNI Award 2013 dalam kategori perusahaan besar barang yang diselenggarakan oleh BSN. • Mendapat peningkatan score di level Emerging Industry Leader dalam acara Penilaian Kinerja Unggul berbasis Malcolm Baldrige Critera oleh Kementrian BUMN. • Mendapat penghargaan PROPER peringkat EMAS dari Kementerian Lingkungan Hidup. • Memperoleh Anugerah Industri Hijau level V yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian R.I. Selain hal di atas, Implementasi SMSI merupakan refleksi dari prinsip-prinsip GCG yang meliputi keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), responsibilitas (responsibility), independensi (independency) serta kewajaran dan kesetaraan (fairness) • Keterbukaan (transparency) - Ditetapkannya prosedur standar untuk menetapkan Misi, Visi, Strategi, Kebijakan dan sasaran yang telah di-cascading sampai dengan unit kerja terkecil serta dikelola menggunakan aplikasi software yang baik, memberikan arahan yang jelas dalam mewujudkan Visi dan Misi Perseroan serta memudahkan para pemangku kepentingan untuk melakukan monitoring dan pengawasan melalui dashboard management secara online.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
287
The Future is Here
- Ditetapkannya prosedur standar yang mencakup semua kegiatan dalam pengelolaan Perseroan dan penerapan ERP & sistem automasi (online) menjamin keterbukaan dan kemudahan akses bagi para pemangku kepentingan serta kemudahan melaksanakan pengawasan dan pengendalian internal dan eksternal. - Ditetapkannya prosedur standar untuk melakukan evaluasi kinerja Perseroan yang dilakukan secara periodik (harian, mingguan, bulanan, tahunan) dengan tujuan memacu seluruh organ Perseroan untuk melakukan continual improvement dan create innovation dalam meningkatkan kinerja Perseroan dan meningkatkan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. • Akuntabilitas (accountability) - Ditetapkannya Struktur Organisasi yang selaras dengan Visi, Misi, Strategi, dan sasaran; uraian tugas dan tanggung jawab; dan persyaratan kompetensi masing-masing organ Perseroan yang menduduki jabatan maupun manajemen untuk menjamin pengelolaan Perseroan berjalan secara efektif dan efisien. - Ditetapkannya prosedur standar berdasarkan siklus Plan, Do, Check, Action dan senantiasa dilakukan review dan penyempurnaan melalui Tim Penyempurnaan & Peningkatan Mutu SMSI (Tim P2M-SMSI) secara periodik untuk menjamin efektifitas pengelolaan bisnis dan peningkatan akeselerasi pencapaian Visi Perseroan. - Ditetapakannya Prosedur Standar mengenai Internal Audit untuk menjamin terselenggaranya mekanisme check and balance dalam penerapan sistem pengendalian internal Perseroan. - Ditetapkannya Key Performance Indicators (KPI) masing-masing organ Perseroan dengan mekanisme cascading dari KPI Korporat sampai dengan Unit kerja terkecil untuk menjamin konsistensi dan keselarasan dengan sasaran, strategy, visi dan misi Perseroan. - Ditetapkannya pedoman kode etik (code of conduct) Perseroan yang merupakan pedoman tertulis tentang kesadaran etik (ethical sensibility), berpikir etik (ethical reasoning), dan perilaku etik (ethical conduct), dalam rangka keberhasilan pelaksanaan GCG. • Responsibilitas (responsibility) - Telah dilakukan pengelolaan terhadap potensi risiko Perseroan agar dapat memberikan arahan dalam pengambilan keputusan sebagai bentuk kehati-hatian Perseroan dalam pengelolaan bisnisnya. - Ditetapkannya prosedur standar mengenai identifikasi, pengacuan, dan evaluasi ketaatan Peraturan Perundangan & Persyaratan Lain untuk menjamin kepatuhan Perseroan dalam pengelolaan bisnis. - Ditetapkannya prosedur standar mengenai kemitraan dan bina lingkungan dalam upaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat, sosial, dan lingkungan untuk menjamin kesinambungan bisnis Perseroan dengan berpedoman pada : »» UU Nomor 19/2003 Pasal 88 tentang Pembinaan Usaha Kecil/Koperasi dan Pembinaan Masyarakat sekitar BUMN. »» UU Nomor 40/2007 Pasal 74 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), dan »» Permen 005/MBU/2007 Pasal 5 tentang Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL). • Independensi (independency)
Ditetapkannya falsafah, tata nilai, dan kode etik Perseroan sebagai landasan pembentukan karakter Perseroan dan mengacu pada prosedur standar yang telah ditetapakan akan merefleksikan budaya Perseroan yang baik, bersih dan mandiri dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab bagi seluruh organ Perseroan.
288
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
• Kewajaran dan kesetaraan (fairness) - Ditetapkannya prosedur standar dengan mengacu pada prinsip fairness sesuai dengan fungsi, tugas dan tanggung jawab masing-masing organ Perseroan. - Ditetapkannya prosedur standar mengenai rekrutmens, mutasi, rotasi, dan promosi karyawan dengan pada asas kesetaraan dan kewajaran sesuai kompetensi yang dipersyaratkan. Dari gambaran di atas, dapat dipahami bahwa SMSI merupakan pilar utama penerapan prinsip-prinsip GCG secara konsekuan untuk meningkatkan daya saing dan kepercayaan dalam melaksanakan bisnis Perseroan.
SISTEM PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN INTERN Sistem Pengawasan dan Pengendalian Intern merupakan mekanisme proses pengawasan yang ditetapkan oleh Perseroan secara berkesinambungan (on going basis) yang kualitas disain dan pelaksanaannya banyak bergantung pada komitmen Dewan Komisaris, Direksi, dan pelaksana. Perseroan berkomitmen tinggi untuk senantiasa berupaya mengembangkan Sistem Pengendalian Intern sesuai ketetapan dalam Pasal 26 dan Pasal 28 Peraturan Menteri (PerMen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor PAER-01/2011 (pengganti KepMen BUMN No-KEP-11/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance Pada BUMN). Perseroan bertekad menerapkan kegiatan pengendalian pada semua tingkatan fungsional sesuai struktur organisasi. Upaya tersebut dilakukan agar Perseroan mendapatkan keyakinan yang memadai dalam
menjaga dan
mengamankan seluruh aset yang dimiliki, menjamin tersedianya laporan yang akurat, meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, mengurangi dampak kerugian keuangan, mencegah penyimpangan termasuk kejadian kecurangan (fraud) dan pelanggaran aspek kehati-hatian, serta meningkatkan efektivitas organisasi dan meningkatkan efisiensi biaya. Tujuan Perseroan menerapkan pengawasan dan pengendalian intern mencakup: • Mendapatkan kepastian dipatuhinya seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dalam seluruh kegiatan operasional. Termasuk dalam hal ini adalah ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan pemerintah, otoritas pengawas pasar modal maupun kebijakan, ketentuan, dan peraturan intern yang ditetapkan. • Memastikan tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang benar, lengkap dan tepat waktu, terutama informasi-informasi relevan yang diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan. • Mendapatkan efisiensi dan efektivitas dari kegiatan Perseroan, meliputi peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan aset dan sumber daya lainnya serta dalam rangka melindungi Perseroan dari risiko kerugian. • Mengurangi dampak kerugian, penyimpangan termasuk kecurangan/fraud dan pelanggaran aspek kehatihatian. Pengendalian Keuangan dan Operasional Perseroan menerapkan pengendalian keuangan dan operasional secara berjenjang meliputi seluruh elemen yang terdapat di Perseroan. Lingkungan pengendalian intern dalam Perseroan dijalankan dengan disiplin dan terstruktur, integritas yang tinggi, sejalan dengan nilai etika serta kompetensi karyawan.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
289
The Future is Here
Dewan Komisaris menerapkan sistem Pengendalian Keuangan dan Operasional dengan melakukan pengawasan dan penasehatan terkait proses kecukupan dan kewajaran dalam penyusunan laporan keuangan serta pengelolaan risiko dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian. Dalam hal ini, Dewan Komisaris Perseroan dibantu oleh Komite Audit. Direksi menerapkan sistem pengendalian internal melalui penerapan kebijakan dan prosedur Perseroan secara konsisten serta memenuhi kepatuhan terhadap pertauran perundangan yang berlaku, baik yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan, manajemen risiko, rencana strategis, pembagian tugas, maupun pendelegasian wewenang serta kebijakan akuntansi yang memadai. Dalam hal ini, Direksi menetapkan suatu sistem pengendalian intern yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset Perseroan. Evaluasi Efektivitas Pengawasan Dan Pengendalian Intern Perseroan melakukan evaluasi efektivitas penerapan pengawasan dan pengendalian intern secara berkesinambungan. Dalam rangka meningkatkan kehandalan laporan keuangan, Perseroan menerapkan program penerapan ICoFR. Selain itu Perseroan senantiasa melaksanakan pemantauan dan mitigasi risiko utama sebagai bagian dari kegiatan aktifitas pengawasan dan pengendalian intern, yang dilakukan oleh satuan-satuan kerja operasional maupun oleh satuan kerja Internal Audit. Perseroan telah melakukan penilaian efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 menggunakan kriteria yang telah ditetapkan oleh Internal Control-Integrated Framework yang dikeluarkan oleh Committee of Sponsoring Organizations of the Tradeway Commissions (“COSO”). Berdasarkan penilaian ini, manajemen Perseroan menyimpulkan bahwa hingga 31 Desember 2013, pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perseroan telah efektif.
P
erseroan melakukan penilaian efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Internal Control-Integrated
Framework yang dikeluarkan oleh Committee of Sponsoring Organizations of the Tradeway Commission (“COSO”). Penilaian ini menunjukkan bahwa pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perseroan telah efektif.
Program Penerapan ICoFR Proyek IcoFR merupakan proyek berkelanjutan yang telah Perseroan jalankan sejak tahun 2010 dan selesai pada akhir tahun 2012. Dengan telah selesainya proyek implementasi ICoFR, maka mulai tahun 2013 Perseroan melakukan pengujian atas efektifitas pelaksanaan kontrol di masing-masing proses bisnis yang terkait dengan pelaporan keuangan dilakukan secara bersamaan dengan evaluasi yang dilakukan oleh Internal Audit.
290
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
INTERNAL AUDIT Internal Audit merupakan satuan pengawasan internal Perseroan, yang bertugas melakukan assurance dan consulting yang independen dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi perseroan. Audit Internal membantu perseroan untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian, dan progres governance atas pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan beserta entitas anak. Pedoman Kerja Internal Audit 1. Internal Audit Charter
Dalam melakukan tugasnya, Internal Audit mengacu pada Piagam Internal Audit (Audit Charter) yang telah disahkan oleh Direktur Utama dan disetujui oleh Komisaris Independen selaku Ketua Komite Audit pada tanggal 27 Desember 2010 yang disempurnakan tanggal 17 Februari 2012. Selain sebagai pedoman kerja, Internal Audit Charter juga berperan dalam penguatan peran dan tanggung jawab serta dasar keberadaan dan pelaksanaan tugas-tugas Internal Audit. oleh karena itu, Internal Audit Charter disebarluaskan agar diketahui oleh seluruh karyawan dan pihak lain yang terkait sehingga terjalin saling pengertian dan kerja sama yang baik dalam mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan Perseroan.
Isi Internal Audit Charter adalah: No
Isi
1
Bab I
Pendahuluan
mengulas latar belakang, visi dan misi serta maksud tujuan Piagam
2
Bab II
Internal Audit
menjelaskan definisi & tujuan, lingkup penugasan Internal Audit, wewenang, kedudukan, struktur organisasi dan komunikasi
3
Bab III
4
Bab IV
5
Bab V
Uraian
Standar Plaksanaan Tugas
Kode Etik Penutup
Perihal
Merupakan patokan yang harus dipenuhi oleh auditor dalam melaksanakan audit, memuat persyaratan professional auditor dan Internal Audit, lingkup kerja, pelaksanaan dan laporan audit dan pengelolaan Internal Audit Merupakan suatu tuntutan disiplin bagi auditor untuk bersikap dan berperilaku melebihi tuntunan peraturan perundangan, memuat standar perilaku auditor Menetapkan tanggal diberlakukannya Piagam
Aktivitas Internal Audit merupakan bagian dari proses Tata Kelola Perusahaan yang memberikan jaminan atas sistem pengendalian internal, efektivitas dan efisiensi operasi, ketaatan terhadap aturan dan perundangundangan serta ketepatan dan keandalan pelaporan keuangan. Sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi Perseroan dan memperbaiki operasional organisasi. Dalam pelaksanaannya aktivitas Internal Audit ini diselaraskan dengan standar International Professional Practices Framework (IPPF) yang diterbitkan oleh The Institute of Internal Auditors. Keselarasan aktivitas Internal Audit dengan IPPF diuji secara periodik oleh lembaga independen maupun oleh internal perseroan. Uji keselarasan atas aktivitas internal audit dengan IPPF meliputi kegiatan usaha perseroan dan entitas anak melalui “Quality Assurance Review”.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
291
The Future is Here
2. Kode Etik Auditor
Dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya, selain mematuhi Code of Conduct Perseroan yang berlaku secara umum, Internal juga memiliki Kode Etik Auditor yang tercantum di dalam Internal Audit Charter: 1. Auditor Internal harus berperilaku dan bersikap jujur, obyektif, dan cermat dalam melaksanakan tugas. 2. Auditor Internal harus memiliki integritas dan loyalitas tinggi terhadap profesi, Perseroan, dan Internal Audit. 3. Auditor Inerntal harus menghindari kegiatan atau perbuatan yang merugikan atau patut diduga dapat merugikan profesi Internal Audit atau Perseroan. 4. Auditor Inernal harus menghindari aktifitas yang bertentangan dengan kepentingan Perseroan atau yang mengakibatkan tidak dapat dilakukannya tugas kewajiban secara obyektif. 5. Auditor Internal harus selalu bekerja berdasarkan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dimilikinya serta Standar Profesional yang ada dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta senantiasa mengembangkan keahlian,keefektifan, dan mutu hasil kerja. 6. Auditor Internal tidak boleh menerima pemberian dalam bentuk apapun dan dari siapapun, baik, langsung maupun tidak langsung, termasuk dari auditee, klien, pelanggan, pemasok, rekanan, dan atau pihak yang berkepentingan dengan Perseroan yang mengganggu atau patut diduga dapat mengganggu pertimbangan professional auditor. 7. Memelihara dan mempertahankan moral, dan martabat auditor internal. 8. Menjaga teguh rahasia jabatan dan rahasia Perseroan yang dipercayakan kepadanya dan tidak memanfaatkan informasi yang diperoleh untuk kepentingan atau keuntungan pribadi. 9. Melaporkan semua hasil internal audit dengan mengungkapkan kebenaran sesuai fakta yang ada dan tidak menyembunyikan hal yang dapat merugikan Perseroan dan atau dapat melanggar hukum.
Kedudukan unit Kerja Internal Audit Untuk menjamin independensinya, kedudukan Internal Audit pada struktur organisasi perusahaan berada pada satu level yang diatur sedemikian rupa sehingga dapat menjamin pelaksanaan kewenangannya secara independen, bebas dari intervensi pihak lain. Adapun struktur Internal Audit dalam organisasi Perseroan digambarkan pada bagan berikut: STRUKTUR INTERNAL AUDIT
Komisaris Independen
Komite Audit
292
Direktur Utama
Kepala Departemen
Internal Audit
Departemen Hukum & MR
Biro Audit Komersial & Sistem Manajemen
Biro Audit Akuntansi & Keuangan
Biro Audit Teknik
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Kepala Internal Audit dan Jumlah Pegawai Internal Audit Unit Internal Audit dipimpin oleh seorang Kepala Internal Audit yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Jumlah seluruh anggota auditor internal Perseroan di tahun 2013 adalah 22 orang, terdiri dari Kepala Internal Audit, 4 Biro Audit dan setingkat Biro , dan 17 orang staf Internal Audit. Struktur internal audit tersebut di atas juga diterapkan di Semen Padang dan Semen Tonasa. Jumlah seluruh anggota auditor internal di Semen Padang pada tahun 2013 adalah 23 orang yang terdiri dari Kepala Internal Audit, 3 Biro Audit, dan 19 orang staf Internal Audit. Sedangkan jumlah seluruh anggota auditor internal di Semen Tonasa pada tahun 2013 adalah 18 orang yang terdiri dari Kepala Internal Audit,3 Biro Audit, dan 14 orang staf Internal Audit. Profil Ketua Audit Internal
Satriyo Kepala Audit Internal Menjabat sebagai Kepala Audit Internal Perusahaan sejak tahun 1984. Hingga tahun 2010 pernah memegang berbagai jabatan di Perseroan maupun Anak Perusahaan, yaitu sebagai Kepala Departemen Keuangan & Administrasi, Kepala Departemen Pemasaran, Sekretaris Perusahaan, Direktur Keuangan, Direktur Utama, Administratur Dana Pensiun Semen Gresik, Ketua Pengawas Dana Pensiun Semen Gresik, Pengurus Koperasi Warga Semen Gresik, Komisaris Utama PT Varia Usaha dan Ketua Pengawas Yayasan Semen Gresik. Disamping itu menjabat pada beberapa jabatan koordinator/ketua tim di dalam Perseroan antara lain restrukturisasi korporasi, maupun organisasi diluar Perseroan antara lain Ketua Presidium Asosiasi Semen Indonesia. Dilahirkan pada tanggal 27 November 1958 di Surabaya, dengan dasar pendidikan sarjana ekonomi jurusan akuntansi, selain mendapatkan pendidikan lain di dalam maupun di luar negeri. Saat ini memiliki tanggung jawab sebagai Kepala Internal Audit Perseroan.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
293
The Future is Here
Pengangkatan dan Pemberhentian Ketua Internal Audit Ketua Internal Audit diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris. Key Performance Indicator Internal Audit Pada Tahun 2013 Hirarki KPI Korporasi
Satuan
Periode
Target
Real
Capaian
Persen
Bulanan
100
57
143 %
Customer C01. Meningkatkan kepuasaan eksternal dan internal % Realisasi audit terhadap Rencana Kerja audit
Persen
Bulanan
100
100
100 %
C02. Pemenuhan rekomendasi yg memberikan nilai tambah % Rekomendasi hasil temuan audit yang disetujui oleh auditee
Persen
Triwulan
100
100
100 %
Internal Process P01. Meningkatkan kualitas penyusunan program audit internal % Mitigasi resiko yg terlaksana % Rasio Internal Control yang direview (rencana vs realisasi)
Persen Persen
Triwulan Bulanan
100 100
100 148
100 % 148 %
P02. Mengefektifkan monitoring tindak lanjut rekomendasi % Penyelesaian laporan tindak lanjut hasil audit secara tepat waktu
Persen
Bulanan
100
100
100 %
P03. Meningkatkan kualitas pelaporan hasil audit % LHP yang diselesaikan sesuai dengan rencana
Persen
Bulanan
100
100
100 %
Satuan
Periode
Target
Real
Capaian
P04. Meningkatkan kualitas pengelolaan K3 Frequency Rate of Accident K3 House Keeping Rate
Persen Point
Bulanan Triwulan
0 75
0 76,8
102,3 %
P05. Pengelolaan resiko yang memberikan nilai tambah % Resiko yang direview (sesuai RKIA)
Persen
Bulanan
100
100
100 %
Learning and Growth L01. Peningkatan HC Readiness dg Optimalisasi Sistem Manajemen SDM % Rata-rata pemenuhan standard kompetensi SDM Rata-rata jumlah jam pelatihan per karyawan
Persen Jam
Tahunan Triwulan
30
82
273,3 %
Unit
Tahunan
1
1
100 %
L03. Pengelolaan resiko yang memberikan nilai tambah. Indeks Pengelolaan Risiko
Persen
Triwulan
100
100
100 %
L04. Peningkatan GCG dan Compliance Tingkat Pengembalian SPT (GCG)
Persen
Tahunan
100
100
100%
L05. Mengembangkan Knowledge Management. % Progress automasi dokumen dan workflow ke dalam sistem
Persen
Bulanan
100
100
100 %
Financial F01. Pengelolaan biaya yang efisien % Realisasi biaya umum administrasi vs anggaran
Hirarki KPI Korporasi
L02. Meningkatkan kualitas inovasi Jumlah inovasi/improvement yang dihasilkan
294
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Pengembangan Kompetensi Internal Audit a. Sertifikasi Auditor
Perseroan senantiasa meningkatkan kualitas pelaksanaan internal audit dengan meningkatkan kompetensi dan kualifikasi internal audit dengan sertifikat profesional yang meliputi Profesional Internal Auditor (PIA), Qualified Internal Auditor (QIA), Certified Risk Management (CRM), Certified Internal Auditor (CIA), Certified Information System Auditor (CISA), Certified Control Self Assessment (CCSA), Certified Fraud Examiner (CFE),
Pada tahun 2013, sebanyak 17 orang staf Internal Audit sedang menjalankan pendidikan proses sertifikasi secara bertahap dengan rincian sebagai berikut: No
Sertifikasi
Peserta
Jumlah Peserta
1
Qualified Internal Auditor (QIA
Indah, Andi, Deddy, Dian
2
Certified Information System Auditor (CISA)
Budi, Soleh
3
Professional Internal Auditor (PIA)
Bany, Rendra, Teguh, Rudy
4
Certified Internal Auditor
Satriyo, Mulyono, Erfanti, Nenet A.D
4 orang 2 orang
Budi,
Soleh,
Hera
M,
6 orang 5 orang
Untuk memenuhi kompetensi Auditor Internal, sehubungan dengan standar, tuntutan perkembangan bisnis, dan perubahan sistem yang mempengaruhi jalannya operasi Perseroan, dilakukan peningkatan secara berkelanjutan terhadap seluruh Auditor Internal.
Adapun sertifikasi berkaitan dengan pelaksanaan tugas audit yang dimiliki hingga tahun 2013 adalah sebagai berikut: Sertifikasi
Jumlah
Professional Internal Audit (PIA)
3
Qualified Internal Audit (QIA)
3
Certified Risk Management (CRM)
1
Certified Information System Audit (CISA)
1
International Standard Organization (ISO)
9
b. Workshop, seminar, Konferensi No
Workshop, seminar, konferensi
Peserta
Jumlah Peserta
1
Implementasi ICoFR
Sonny, Ainur, Shinta, Rahayu, Daniel, Haris, Dian, Erfanti, Waras
9 orang
2
Internal Auditor Integrated Management System
Ainur, Andi
2 orang
3
Meningkatkan Efekt. Auditor Internal
Ainur
1 orang
4
IT Professional in Computer Network
Budi, Soleh, Daniel
3 orang
5
Risk-Based IT Audit
Budi, Soleh
2 orang
6
Protect Risk Manag. Berbasis ISO31000
Erfanti
1 orang
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
295
The Future is Here
7
Meningkatkan Efekt. Auditor Internal
Erfanti
1 orang
8
COSO 2013-Implementing the Internal Control
Hera, Nenet
2 orang
9
The Black Hole of Assurance
Hera, Mulyono
2 orang
10
Systemathic Problem Solving/Mini Minaut
Mulyono
1 orang
11
Workshop Auditing Organizational Strategy
Rahayu, Shinta
2 orang
12
IIA International Confere
Sonny
1 orang
13
Excellence Internal Auditor
Sonny
1 orang
14
Enterprise Risk Management BUMN
Mulyono, Rahayu
2 orang
Tugas dan Tanggungjawab Internal Audit Sesuai dengan pedoman Internasional IPPF, unit Kerja Internal Audit bertugas memastikan pencapaian tujuan dan kelangsungan usaha dengan: 1. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja. 2. Memberikan saran dalam upaya memperbaiki efektivitas proses pengendalian risiko dan kontrol. 3. Melakukan evaluasi kepatuhan terhadap peraturan, pelaksanaan GCG dan perundang-undangan. 4. Memfasilitasi dan mendukung kelancaran pelaksanaan audit oleh Auditor Eksternal. Pelaksanaan Audit yang dilakukan oleh Unit Kerja Internal Audit bertujuan memberikan jasa konsultasi, evaluasi yang objektif dan independen melalui analisa, penilaian, rekomendasi dalam lingkup internal control, tata kelola, pengelolaan risiko, termasuk penilaian ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan, penanganan pengaduan masyarakat, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi Perseroan. Selain dilakukan oleh Unit Kerja Internal Audit, Perseroan juga memiliki fungsi pengawasan dan pengendalian yang melekat pada unit fungsional (embedded internal control), yang dikembangkan dengan sistem control self assessment (CSA) antara lain: • Pengawasan dan pengendalian yang berkaitan dengan penggunaan atau realisasi dana sesuai dengan anggaran (fungsi budgeting) yang ditetapkan. • Pengawasan dan pengendalian yang melekat pada unit bisnis termasuk unit-unit pendukung (embedded internal control) yang mengharuskan unit pelaksana tersebut bertanggung jawab kepada Direktur yang membawahi unit dimaksud.
Fungsi yang dimaksud adalah preventive control, yakni memastikan kepatuhan dan pemenuhan persyaratan yang telah ditetapkan sebelum suatu kegiatan operasional dilaksanakan.
• Penerapan standar akuntansi yang harus merefleksikan setiap transaksi keuangan dan perubahan aset serta menjamin bahwa semua transaksi keuangan tercatat secara akurat sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Pelaksanaan Kegiatan Internal Audit Sepanjang tahun 2013 aktivitas audit dilakukan berdasarkan Advanced Risk Based Audit yang meliputi Audit Operasional, dan Audit Khusus, sebagai berikut: • Audit Operasional, dilakukan pembahasan atas beberapa isu dan telah dilakukan tindak lanjut, yang meliputi proses bisnis Penjualan dan Distribusi, Pengadaan dan Pergudangan, Produksi dan Capex, Akuntansi & Keuangan (Analytical Review dan ICoFR), serta Sistem Informasi.
296
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
• Untuk Audit Sistem Manajemen Semen Indonesia, yang meliputi beberapa Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14000, ISO 18000, ISO 17025, SMK3, Proper, Industri Hijau, dan Pengelolaan Sosial & Lingkungan Korporasi, audit dilakukan di bawah kendali wakil manajemen. Dalam hal ini internal audit diperbantukan untuk bidang pengendalian audit. Kegiatan internal audit tersebut juga dilakukan di Semen Padang dan Semen Tonasa. Seluruh tindak lanjut atas temuan dan rekomendasi Internal Auditor yang dilakukan oleh Auditee, akan dimonitor secara periodik dengan memanfaatkan aplikasi Monitoring tindak lanjut yang dikembangkan sendiri oleh Perseroan. Hasil Temuan Audit di Tahun 2013 dan Tindak Lanjut Hasil Audit Sepanjang tahuan 2013, Internal Audit telah melaksanakan pemeriksaan operasional dengan jumlah temuan sebanyak 124 temuan, 31 diantaranya telah ditindak lanjuti, 39 sedang dalam proses pemeriksaan, dan 54 akan dilakukan pemeriksaan di tahun 2014 dengan rincian sebagai berikut: Unit Kerja
Jumlah Temuan
Open Closed
In Progres
Department of Accounting & Finance
14
2
12
-
Department of Group Finance Management
4
-
2
2
Department of Group/SG Tecominfo Mgmt
9
-
6
3
Department of Human Capital
4
4
-
-
Department of General Facilities
10
10
-
-
-
-
-
-
Department of Sales
13
9
1
3
Department of Distribution & Trnsp
13
10
2
1
Department of Marketing Development
11
7
1
3
Department of Corporate Development
-
-
-
-
Department of Group Strat Pcmt Policy
1
-
-
1
Department of Proc & Invent Management
14
-
2
12
Department of Research Development & QA
2
2
-
-
Department of Group Capex Management
-
-
-
-
10
-
4
6
Department of Legal & Risk Management
Department of DeSMIGn & Engineering Unit Kerja
Jumlah temuan
Open Closed
In progres
Corporate Secretary
-
-
-
-
Department of Corp Comm & Social Env Mgt
-
-
-
-
Department of Clinker Production I
1
-
-
1
Department of Raw Material Production
5
2
-
3
Department of Technical
4
1
1
2
Department of Cement Production
6
6
-
-
Department of Clinker Production II
3
1
-
2
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
297
The Future is Here
Tim Proyek P3SB
-
-
-
-
Tim Proyek ICoFR
-
-
-
-
Tim P3G Banyuwangi
-
-
-
-
124
54
31
39
Total
Akuntan Perseroan Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Perseroan dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan Audit Eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik. Perseroan senantiasa menunjuk Eksternal Auditor yang independen terhadap Perseroan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat atas kesesuaian laporan keuangan Perseroan terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Tabel Kantor Akuntan Publik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Tahun Buku
Kantor Akuntan Publik
Akuntan
Surat Penunjukan
Fee Audit
Pendapat
2013
Deloitte
KAP Osman Bing Satrio & Eny
0974/HK06/50000733/07.2013
Rp3.825.000.000
“wajar tanpa pengecualian”
2012
Ernst & Young Global Limited
Purwantono, Suherman & Surja
00314/ HK.06/4073/08.2012
Rp3.600.000.000
“wajar tanpa pengecualian”
2011
Ernst & Young Global Limited
Purwantono, Suherman & Surja
000228/ HK.06/4073/09.2011
Rp3.600.000.000
“wajar tanpa pengecualian”
2010
Ernst & Young Global Limited
Purwantono, Suherman & Surja
6297/PPS-AS/2010
Rp4.256.210.000
“wajar tanpa pengecualian”
2009
Ernst & Young Global Limited
Purwantono, Sarwoko & Sandjaja
PPS-38005/02
Rp3.850.000.000
“wajar tanpa pengecualian”
Kantor Akuntan Perseroan Tahun 2013 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 30 April 2013 telah memutuskan menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Osman Bing Satrio & Eny anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited dengan lisensi KMK No. 758/KM.1/2007 untuk memeriksa dan menyatakan pendapatnya atas laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Berdasarkan Kontrak no 0974/HK-06/50000733/07.2013 tanggal 15-07- 2013, nama tim audit KAP Osman Bing Satrio & Eny yang melakukan audit di Perseroan adalah sebagai berikut : 1. Osman Sitorus (Lead Client Service Partner) 2. Eny Indria (Lead Engagement Partner and Singing Partner) 3. Xenia Ubhakti (Pemeriksa) 4. Ratih Wulandari (Pemeriksa) Periode Penugasan, Tugas dan Honorarium Sesuai ketentuan yang berlaku, perusahaan publik dapat menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) yang sama paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Penugasan kepada KAP Osman Bing Satrio & Eny merupakan tahun pertama
298
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
untuk melakukan audit umum atas laporan keuangan Perseroan. Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Dewan Komisaris telah menetapkan jumlah biaya jasa audit sebesar Rp4,11 miliar termasuk biaya Out of Pocket Expenses (OPE). KAP Osman Bing Satrio & Eny ditunjuk berdasarkan Surat Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk. Nomor 0974/HK-06/50000733/07.2013 tanggal 15-07-2013 untuk memeriksa dan menyatakan pendapatnya atas laporan keuangan Perseroan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Total biaya audit KAP Osman Bing Satrio & Eny adalah sebesar Rp3.825.000.000. Selain itu, KAP Osman Bing Satrio & Eny juga melakukan pekerjaan jasa general audit atas program kemitraan bina lingkungan PT Semen Indonesia (persero) Tbk. tahun buku 2013 no 0971/HK-06/50000733/07.2013 dengan biaya pekerjaan sebesar Rp282.000.000, dan OPE Rp18.000.000. Proses Penunjukan Auditor Eksternal Tahun 2013 Waktu
Uraian
27 Februari 2013
Dewan Komisaris membentuk tim Panitia penunjukan Audi tor Eksternal
15 Maret 2013
Panitia melakukan rapat dengan agenda pembahasan: a. ToR b. KAP peserta tender terbatas c. Owner Estimates (OE)
20 Maret 2013
Dewan Komisaris mengeluarkan Surat Penetapan ToR, KAP peserta tender terbatas, dan Owner Estimates (OE)
20 Maret 2013
Panita / Pengadaan KAP mengeluarkan Undangan Pengambilan TOR ditujukan kepada KAP
22 Maret 2013
Panita / Pengadaan KAP melakukan anweijzing dan mengeluarkan MOM
29 Maret 2013
KAP menyampaikan audit proposal meliputi dokumen administrasi dan dokumen teknis kepada Panitia / Pengadaan KAP
3 April 2013
Panita / Pengadaan KAP melakukan evaluasi atas dokumen administrasi dan dokumen teknis KAP
5 April 2013
Pelaksanaan manual auction oleh Panitia / Pengadaan KAP
12 April 2013
Panitia / Pengadaan KAP menetapkan pemenang dan mengusulkan penetapan Pemenang kepada RUPS
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO Perseroan berkomitmen untuk menerapkan Manajemen Risiko secara berkesinambungan di seluruh proses bisnis dan pengelolaan Perseroan guna mendukung tercapainya tujuan Perseroan serta meningkatkan nilai tambah bagi segenap pemangku kepentingan. Komitmen tersebut tercermin dalam Kebijakan Manajemen Risiko Perseroan dan Prosedur Penerapan Manajemen Risiko. Kebijakan Manajemen Risiko digunakan sebagai dasar pengelolaan risiko untuk pengambilan keputusan strategis dan operasional Perseroan. Prosedur Penerapan Manajemen Risiko merupakan penjabaran lebih lanjut dari Kebijakan Manajemen Risiko Perseroan yang memberikan penjelasan detail proses pengelolaan risiko Perseroan.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
299
The Future is Here
Proses pengelolaan risiko Perseroan lakukan dengan menggunakan pola pengelolaan risiko di seluruh Unit kerja (bussines process owner), serta pengelolaan risiko terkait dengan isu-isu strategis dan operasional. Evaluasi dan monitoring atas penerapan manajemen risiko tersebut secara periodik Perseroan lakukan untuk memastikan kecukupan rancangan dan efektivitas pelaksanaan menajemen risiko. Unit Kerja Manajemen Risiko Sebagai wujud komitmen dalam penerapan GCG yang efektif, Perseroan telah membentuk unit kerja Manajemen Risiko yang bertanggung jawab mengkoordinir, mengevaluasi dan memfasilitasi kegiatan pengelolaan risiko di Perseroan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa penerapan manajemen risiko tercapai secara komprehensif, efektif dan efisien sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan Perseroan. Selain itu Unit Manajemen Risiko juga berfungsi sebagai : - Koordinator pengelolaan risiko korporat dan risiko operasional yang berdampak signifikan bagi Perusahaan. - Memfasilitasi kegiatan-kegiatan penerapan manajemen risiko di Perusahaan. - Mengintegrasikan penerapan manajemen risiko lintas fungsi. - Memberikan saran kepada Kepala Unit Kerja pemilik risiko dalam penerapan manajemen risiko di unit kerja yang menjadi tanggungjawabnya. - Melaporkan dan mengkomunikasikan secara periodik penerapan manajemen risiko kepada Direksi. - Memastikan manajemen risiko diterapkan secara konsisten dan efektif. (Selengkapnya lihat uraian “Risiko dan Manajemen Risiko” hal 172-185).
KODE ETIK PERSEROAN
P
erseroan senantiasa mendorong kepatuhan terhadap standar etika dan berkomitmen untuk mengimplementasikannya, serta mewajibkan seluruh
pimpinan dari setiap tingkatan bertanggungjawab untuk memastikan bahwa pedoman perilaku dipatuhi dan dijalankan dengan baik pada jajaran masingmasing
Sebagai perusahaan publik, Perseroan bertanggung jawab untuk memenuhi harapan Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan (stakeholders). Perseroan dikelola secara profesional dengan senantiasa menjaga dan membina hubungan dengan semua Pemangku Kepentingan (stakeholders) sesuai standar etika bisnis. Dalam mengemban tanggung jawab tersebut, Perseroan menerapkan Pedoman GCG secara konsisten, yang ditunjang dengan standar etika perilaku bisnis dan individu yang dituangkan dalam Pedoman Kode Etik Semen Indonesia. Pedoman tersebut memberikan petunjuk praktis dan pedoman perilaku bagi seluruh Organ Perseroan, karyawan, Anak Perusahaan dan Afiliasi serta Pemangku Kepentingan (stakeholders) lainnya yang harus dipatuh dalam berinteraksi dengan semua pihak, dan harus dijadikan landasan dalam proses pengambilan keputusan, serta sebagai sarana untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif dalam mendukung terlaksananya kegiatan Perseroan dengan baik dan benar, dalam batas-batas norma dan etika berusaha sesuai dengan Pedoman GCG. Selain hal tersebut, Pedoman Kode Etik ini sebagai sarana untuk terciptanya hubungan yang harmonis, sinergis dan saling menguntungkan antara Pemangku Kepentingan (stakeholders) dengan Perseroan.
300
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Perseroan telah melakukan penyusunan ulang atas butir-butir ketentuan dalam Pedoman Kode Etik Perseroan yang telah ada, menyesuaikan kembali aturan di dalamnya dengan Pedoman GCG dan praktik-praktik lazim terkini. Langkah tersebut diikuti dengan sosialisasi dan pemberlakuan Pedoman Kode Etik Perseroan. Pedoman Kode Etik Perseroan ini digunakan sebagai landasan untuk membentuk dan mengatur tingkah laku yang konsisten berdasarkan prinsip-prinsip berkesadaran etis (ethical sensibility), berpikir etis (ethical reasoning), dan berperilaku etis (ethical conduct) sebagai bagian upaya menumbuhkan integritas yang tinggi. Pada akhirnya integritas tinggi yang menyertai penerapan GCG akan menjamin perwujudan visi, misi, falsafah, nilai-nilai dan Budaya Perseroan. Pokok-Pokok Kode Etik Pedoman Kode Etik Perseroan menjelaskan kebijakan perilaku Perseroan, jenis-jenis pelanggaran, mekanisme pengaduan pelanggaran maupun sanksi bagi pelanggaran yang terjadi. Kebijakan perilaku mengatur hal-hal yang menjadi tanggung jawab Perseroan, individu jajaran Perseroan maupun pihak lain yang melakukan bisnis dengan Perseroan, meliputi: • Etika Bisnis Perseroan. Merupakan penjelasan tentang bagaimana sikap dan perilaku Perseroan sebagai suatu entitas bisnis bersikap, beretika dan bertindak dalam upaya menyeimbangkan kepentingan Perseroan dengan kepentingan stakeholder sesuai dengan prinsip-prinsip GCG dan nilai-nilai korporasi yang sehat. • Etika Perilaku Individu. Merupakan penjelasan tentang bagaimana individu Jajaran Perseroan dalam berhubungan, bersikap, beretika dan bertindak sesuai kaidah-kaidah dan ketentuan yang berlaku.
Aturan pokok yang tercakup pada Etika Bisnis Perseroan dengan aspek yang kritis terhadap jalannya operasional Perseroan diantaranya lain: (i) Etika dalam berhubungan dengan pemangku kepentingan; (ii). Kepedulian terhadap Lingkungan, kesehatan dan Keselamatan Kerja; (iii) Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan; iv) Kesempatan kerja yang adil; (v) Pemberian dan penerimaan hadiah dan donasi; (vi) Hak kekayaan intelektual; (vii) Etika berkompetisi; (viii) Etika hubungan dengan Stakeholders; (ix) Etika hubungan kerja.
Sedangkan Etika Kerja yang harus dipenuhi oleh individu jajaran Perseroan, meliputi: (i) Integritas dan komitmen; (ii) Penyalahgunaan jabatan; iii) Etika berhubungan dengan Manajemen dan sesama karyawan; (iv). Kerahasiaan informasi; (v) Insider Trading; (vi) Perlindungan dan penggunaan aset secara efisien; (vii) Citra Perseroan; (viii) Keterlibatan dalam penyalahgunaan alkohol dan napza.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
301
The Future is Here
P
enandatanganan Pernyataan Kepatuhan, Benturan Kepentingan dan Kepemilikan Saham sebagai salah satu parameter dalam penerapan Kode Etik
Perseroan.
Pernyataan Kepatuhan Untuk membangun budaya kepatuhan di seluruh lini organisasi, Perseroan telah menyebarkan Pernyataan Kepatuhan untuk semua karyawan agar melaksanakan standar etika yang harus ditanda-tangani. Penerapan nilai etika ini menjadi bagian dari kepatuhan atas pelaksanaan GCG. Perseroan mewajibkan Organ Perseroan dan karyawan, Anak Perusahaan dan Afiliasi serta Pemangku Kepentingan (stakeholders) lainnya untuk memahami dan mematuhi Pedoman Kode Etik, Pedoman GCG, Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangundangan yang berlaku, khususnya yang mengatur mengenai tugas dan kewajiban masing-masing pihak Pengaturan Bisnis Entitas Anak Dalam melakukan pengelolaan terhadap bisnis Anak Perusahaan, Perseroan mendasarkan pada prinsip-prinsip GCG dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk namun tidak terbatas pada penetapan kriteria, pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris dan Direksi Anak Perusahaan dan Afiliasi. Penyalahgunaan Jabatan Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang terkait dengan jabatannya, anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai dilarang : 1. Menyalahgunakan jabatan, baik langsung maupun tidak langsung, untuk mendapatkan keuntungan pribadi, keluarga, kelompok tertentu, maupun pihak-pihak lainnya. 2. Memanfaatkan potongan harga (diskon) untuk kepentingan pribadi. Potongan harga (diskon) meliputi tetapi tidak terbatas pada pengadaan perlengkapan dan peralatan kantor, transportasi, potongan premi asuransi, penutupan asuransi, pemberian uang, dan atau potongan harga (diskon) sejenis lainnya. 3. Memanfaatkan fasilitas Perseroan untuk kepentingan pribadi. Kepedulian terhadap Lingkungan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja Perseroan senantiasa menjaga dan peduli terhadap lingkungan sekitar serta kesehatan dan keselamatan kerja karyawan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini merupakan tanggung jawab bersama dari seluruh Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Perseroan. Pemberian dan Penerimaan Hadiah dan Donasi
P
erseroan telah menetapkan standar etika yang mengatur secara khusus mengenai pemberian dan penerimaan hadiah serta donasi dari dan kepada
pihak ketiga
Penerimaan dan pemberian hadiah atau bantuan dalam pekerjaan dan donasi, dapat menyebabkan benturan kepentingan dan atau turunnya kepercayaan publik terhadap integritas Perseroan. Perseroan menetapkan standar etika yang mengatur secara khusus mengenai pemberian dan penerimaan hadiah serta donasi dari dan kepada pihak ketiga di luar Perseroan.
302
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
1. Dilarang menerima, meminta hadiah dan atau memberikan donasi yang dapat menimbulkan dampak dan atau akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan atau
menimbulkan pandangan
ketidakwajaran. Pengecualian untuk ini adalah menerima barang promosi yang diyakini tidak menimbulkan dampak serta mempengaruhi proses pengambilan keputusan; 2. Dilarang mengizinkan atau menyetujui untuk menerima hadiah atau imbalan dan atau bingkisan dari pihak lain yang terkait dengan maksud untuk memperoleh kemudahan atau fasilitas dari Perseroan yang berkaitan dengan kegiatan di Perseroan; 3. Dilarang memberikan atau menawarkan sesuatu, baik langsung ataupun tidak langsung, kepada pejabat negara dan atau individu yang mewakili mitra bisnis, yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan; 4. Dilarang memberikan donasi kepada partai politik atau seorang atau lebih calon anggota badan legislatif maupun eksekutif sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku; 5. Dalam hal pihak lain memberikan hadiah atau imbalan yang diyakini dapat menimbulkan dampak dan atau akan mempengaruhi proses pengambilan keputusan dan atau nilai hadiah atau imbalan yang nilainya sama dengan atau lebih besar dari Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau setara, maka penerima diwajibkan untuk: 1. mengembalikan dengan baik dan sesuai etiket yang berlaku. 2. melaporkan kepada atasan langsung atau atasan tidak langsung, apabila karena sesuatu hal hadiah atau imbalan tersebut tidak dapat dikembalikan. Untuk itu, hadiah atau imbalan tersebut disimpan oleh Sekretaris Perseroan selaku Compliance Officer penerapan GCG, kemudian akan dijadikan hadiah (doorprize) pada acara khusus Perseroan, dan disumbangkan untuk kepentingan umum. 6. Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan setiap tahunnya diwajibkan menandatangani Pernyataan Kepatuhan. Sosialiasi Kode Etik Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan sosialisasi secara efektif dan menyeluruh dengan langkah-langkah sebagai berikut : • Melakukan sosialiasi code of conduct kepada seluruh Jajaran Perseroan, Pelanggan dan Mitra Kerja secara berkala • Melakukan evaluasi atas pencapaian atau pemahaman kepada Jajaran Perseroan, baik pada masa orientasi maupun masa bekerja. • Pengkajian secara berkala butir-butir aturan code of conduct dalam rangka pengembangan code of conduct lebih lanjut. Penyelenggaraan sosialisasi ini dilakukan oleh Bagian Sekretaris Perseroan, selaku penanggung jawab implementasi GCG dan code of conduct berkoordinasi dengan unit kerja terkait.
BUDAYA PERSEROAN Sebagai bagian dari pengembangan usaha dan mewujudkan visi, sejak tahun 2011 Perseroan telah mengintrodusir rumusan budaya baru yang diformulasikan dari nilai-nilai budaya yang berkembang dan diyakini akan memberi kekuatan seluruh jajaran untuk senantiasa berkarya dan berkembang bersama-sama. Proses pembentukan budaya korporasi berawal dari kesadaran bahwa Perseroan memerlukan perekat untuk mempersatukan perusahaanperusahaan yang berada di dalam group Perseroan yaitu Semen Padang, Semen Tonasa, Semen Gresik, dan TLCC dengan memformulasi budaya korporasi yang bersifat universal dan mengakomodasi aspirasi karyawan. Dengan terbentuknya budaya korporasi yang bersifat universal dan mengakomodasi aspirasi karyawan, budaya
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
303
The Future is Here
ini telah meresap dan dipraktikkan dalam aktivitas sehari-hari karyawan dan menjadi akselerator pertumbuhan kinerja Perseroan demi mencapai visi untuk menjadi perusahaan persemenan terkemuka di Asia Tenggara. Budaya Perseroan merupakan sumber dari seluruh pranata organisasi (software) pengaturan pengelolaan Perseroan, yang dikembangkan dari falsafah dan nilai-nilai yang menjadi pedoman dan keyakinan insan Perseroan dalam melaksanakan tugasnya. Budaya korporasi Perseroan susun dalam akronim “CHAMPS” yang mengandung nilai-nilai budaya sebagai berikut: •
C ompete With a Clear & Synergized Vision
•
H ave a High Spirit for Continuous Learning
•
A ct with High Accountability
•
M eet Customer Expectation
•
P erform ethically with high Integrity
•
S trengthening Teamwork
Kata CHAMPS merupakan penggalan dari kata bahasa Inggris “CHAMPION” yang memiliki arti “pemenang” atau ”juara”. Huruf S pada akhir kata CHAMPS menunjukkan bahwa pemenang berjumlah jamak/lebih dari satu orang, yaitu para karyawan yang ada dalam semua perusahaan yang tergabung dalam grup di Perseroan. Selanjutnya nilai-nilai budaya tersebut diaktualisasikan ke dalam perilaku kunci (key behavior). Redefinisi Budaya Perseroan ini adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kesiapan seluruh jajaran Perseroan dalam merealisasikan rencana jangka panjang dan meraih peluang pertumbuhan usaha.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), merupakan lembaga tertinggi Perseroan. RUPS merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting yang kewenangannya tidak diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris sesuai yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Wewenang tersebut antara lain adalah meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan Perseroan, mengubah Anggaran Dasar, mengangkat dan memberhentikan Direktur dan Anggota Dewan Komisaris, memutuskan pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara Direktur dan lain-lain. Perseroan menjamin untuk memberikan segala keterangan yang berkaitan dengan Perseroan kepada RUPS, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan dan peraturan perundangundangan.
304
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
R
apat Umum Pemegang Saham merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting yang kewenangannya tidak diberikan
kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Dalam RUPS seluruh pemegang saham, baik pemegang saham mayoritas maupun minoritas memiliki hak yang sama untuk memberikan suaranya dalam pengambilan keputusan atas setiap rencana investasi maupun rencana korporasi lainnya. Guna menjamin terlindunginya kepentingan pemilik saham minoritas, Perseroan menugaskan Komisaris Independen untuk memastikan seluruh mekanisme pengambilan keputusan dan pelaksanaan rapat mampu mengakomodir suara pemegang saham minoritas tersebut.
PELAKSANAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Perseroan melaksanakan RUPS disesuaikan dengan Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta peraturan BAPEPAM No. IX.I.1 tentang rencana dan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham. Sesuai dengan penyelenggaraannya, RUPS terbagi atas: Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”), merupakan agenda rutin setiap tahun dan diselenggarakan minimal satu kali; dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”), yang waktu penyelenggaraannya bisa terjadi di luar waktu RUPST. Selama tahun 2013, Perseroan menyelenggarakan satu kali RUPST. RUPST diselenggarakan pada tanggal 30 April 2013 dengan tatacara penyelanggaraan sesuai peraturan yang berlaku. Keputusan RUPST yang diselenggarakan pada tanggal 30 April 2013 mencakup: 1. Menyetujui Laporan Tahunan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama Tahun Buku 2012 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku 2012. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, member firm dari Ernst & Young sesuai dengan Laporannya dalam surat nomor RPC- 3212/PSS/2013 tanggal 15 Februari 2013 dengan pendapat “Wajar dalam semua hal yang material posisi keuangan konsolidasian PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (dahulu PT Semen Gresik (Persero) Tbk) dan entitas anak tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, serta hasil usaha konsolidasian dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia”, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan selama Tahun Buku 2012, sepanjang tindakan tersebut tercatat pada buku-buku Perseroan dan tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundangan. 2. Mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang disusun berdasarkan Laporan Keuangan PKBL yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, member firm dari Ernst & Young sesuai dengan Laporannya dalam surat nomor RPC-165/PSS-Sby/2013 tanggal 25 Februari 2013, dengan pendapat “Wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011, serta laporan aktivitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik“,
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
305
The Future is Here
serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquit et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang telah dilakukan selama Tahun Buku 2012, sepanjang tindakan tersebut tercatat pada buku Laporan Tahunan PKBL dan tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundangan. Untuk laporan tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2012 PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa disahkan oleh Pemegang Saham PT Semen Padang dan PT semen Tonasa. 3. Menyetujui penetapan penggunaan Laba Bersih PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Tahun Buku 2012 sebesar Rp 4.847.251.843.000,- sebagai berikut : a. Dividen Tunai sebesar 45% dari laba bersih atau Rp 2.181.263.329.350,- dengan porsi Pemerintah RI sebesar 51,01% atau Rp 1.112.662.424.301,- dan Publik sebesar 48,99% atau Rp 1.068.600.905.049,b. Cadangan sebesar 55% dari laba bersih atau Rp 2.665.988.513.650,- yang akan dipergunakan untuk pengembangan usaha Perseroan. Menetapkan untuk tidak mengalokasikan Laba Bersih Tahun Buku 2012 untuk dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Perseroan akan membiayakan kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Tahun Buku 2013 sesuai kebutuhan dan kemampuan Perseroan. Memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan dan mengatur lebih lanjut mengenai pelaksanaan pembagian dividen sesuai ketentuan dan peraturan perundangundangan. 4. Menyetujui pemberian total tantiem untuk Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas kinerja Tahun Buku 2012 sebesar Rp 37.000.000.000,- (gross) atau 0,76% dari laba bersih Perseroan Tahun Buku 2012, dengan ketentuan : a. Komposisi tantiem untuk Direktur Utama, Direktur, Komisaris Utama dan Komisaris masing-masing sebesar 100%, 90%, 40% dan 36% dari tantiem Direktur Utama. b. Pemberian tantiem kepada masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris disesuaikan dengan masa kerja yang bersangkutan. c. Pajak atas tantiem ditanggung pihak penerima.
Gaji Direktur Utama untuk tahun buku 2013 ditetapkan sama dengan tahun sebelumnya. Selanjutnya gaji Direktur lainnya, honorarium Komisaris Utama dan honorarium anggota Dewan Komisaris ditetapkan masing-masing sebesar 90%, 40% dan 36% dari gaji Direktur Utama. Sedangkan besaran tunjangan dan fasilitas bagi Direksi dan Dewan Komisaris disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010.
5. Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny, member firm of Deloitte Touche Tohmatsu Limited, untuk melaksanakan Audit Umum Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Tahun Buku 2013 atau periode lainnya pada tahun buku 2013 serta Audit Laporan Keuangan Penggunaan Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2013.
306
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan penambahan ruang lingkup dan besaran imbalan jasa pekerjaan audit bagi Kantor Akuntan Publik yang telah ditunjuk, sepanjang diperlukan untuk tindakan khusus Perseroan. 6. Menyetujui Pengukuhan Peraturan Menteri BUMN No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara, sebagai pedoman dalam pengaturan organ pendukung Dewan Komisaris Perseroan. Melimpahkan kewenangan kepada Pemegang Saham Negara Republik Indonesia untuk menetapkan pengecualian yang dibutuhkan terhadap Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-12/ MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, termasuk namun tidak terbatas, peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan ketenagakerjaan. 7. Memberhentikan dengan hormat Sdr. Setia Purwaka sebagai Komisaris Independen Perseroan dengan ucapan terima kasih atas pengabdiannya selama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Mengangkat Sdr. Imam Apriyanto Putro sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini, sehingga akan berakhir pada penutupan RUPS Tahun 2018, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan yang bersangkutan sewaktu-waktu. Dengan dilakukannya pemberhentian dan pengangkatan Dewan Komisaris tersebut, maka susunan keanggotaan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Nama Mahendra Siregar Hadi Waluyo
Jabatan
Berakhir pada
Komisaris Utama
RUPS Tahun 2017
Komisaris Independen
RUPS Tahun 2016
Djawahir Adnan
Komisaris Independen
RUPS Tahun 2017
Sumaryanto Widayatin
Komisaris
RUPS Tahun 2016
Achmad Jazidie
Komisaris
RUPS Tahun 2017
Imam Apriyanto Putro
Komisaris
RUPS Tahun 2018
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
307
The Future is Here
DEWAN KOMISARIS Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”) mewajibkan semua Perseroan yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia mempunyai Dewan Komisaris yang bertugas untuk melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi. Pengawasan dan pemberian nasihat dilakukan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Dewan Komisaris yang terdiri lebih dari 1 orang anggota merupakan majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 tentang Perseroan (PERSERO) mengatur bahwa Dewan Komisaris Badan Usaha Milik Negara (“BUMN”) berhak untuk mengangkat seorang Sekretaris Dewan Komisaris. Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik, kehati-hatian dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya. Dalam hal terjadi kepailitan karena kesalahan atau kelalaian Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap pengurusan yang dilaksanakan oleh Direksi dan kekayaan Perseroan tidak cukup untuk membayar seluruh kewajiban Perseroan akibat kepailitan tersebut, setiap anggota Dewan Komisaris secara tanggung renteng ikut bertanggung jawab dengan anggota Direksi atas kewajiban yang belum dilunasi. Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan rekomendasi dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (“RKAP”), termasuk dari sisi manajemen risiko. Peranan Dewan Komisaris dalam Manajemen Risiko lebih dititikberatkan pada proses persetujuan (baik yang diajukan Direksi dalam RKAP maupun yang diajukan secara terpisah di tengah tahun buku) dan melakukan evaluasi atas kebijakan Manajemen Risiko. Artinya, Dewan Komisaris tidak mencampuri wewenang Direksi untuk melakukan pengurusan, tapi lebih pada evaluasi pelaksanaan pengurusan Perseroan serta melakukan analisa atas transaksi yang membutuhkan persetujuan Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tugas pengawasan, Dewan Komisaris berhak untuk meminta segala keterangan yang diperlukan dari Direksi dan wajib untuk memberikannya. Dewan Komisaris juga diberi kewenangan untuk memberhentikan sementara anggota Direksi yang melanggar anggaran dasar Perseroan, ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris. Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap Direksi, atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, serta memberi nasehat kepada Direksi. Pengawasan dan pemberian nasehat dilaiukan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. (Pasal 108 UUPT). Dewan Komisaris wajib dengan iktikad baik, kehati-hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian
308
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri dari atas 2 (dua) anggota Dewan Komisaris atau lebih, tanggung jawab tersebut berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Dewan Komisaris (Pasal 114 UUPT). Anggota Komisaris tidak dapat dipertanggung jawabkan atas kerugian tersebut apabila dapat membuktikan bahwa (a) telah melakukan tugas pengawasan dengan iktikad baik dan dengan prinsip kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; (b) tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian Perseroan; dan (c) telah memberi nasehat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut (Pasal 114 UUPT). Dalam melaksanakan tugas pengawasan, Dewan Komisaris berhak untuk meminta segala keterangan yang diperlukan dari Direksi dan wajib untuk memberikannya. Dewan Komisaris juga diberi kewenangan untuk memberhentikan sementara anggota Direksi yang melanggar anggaran dasar Perseroan, ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. Mekanisme Kerja Dewan Komisaris Untuk membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan tersebut diatas, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite-Komite, dan seorang Sekretaris Dewan Komisaris. Dalam melakukan tugas pengawasan yang efektif, Dewan Komisaris membentuk 3 (tiga) Komite yang saling berhubungan, yaitu Komite Audit; dan Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi (KSMRI), serta Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR). Keanggotaan Komite dibagi menjadi dua jenis, yaitu Ketua dan Anggota yang merupakan anggota Dewan Komisaris dan anggota non Dewan Komisaris (profesional). Anggota komite non Komisaris terdiri dari 2 orang untuk masing-masing Komite, yang berasal dari professional yang berpengalaman. Sekretaris Dewan Komisaris bekerja secara full time, dan berasal dari professional yang berpengalaman. Dengan posisi Komite sebagai pembantu Dewan Komisaris, maka dapat dipahami bahwa Program Kerja Dewan Komisaris merupakan “payung” bagi Program Kerja Komite-komite dimana tugas dan tanggung jawab yang bersifat strategis tetap menjadi Program Kerja Dewan Komisaris, dan yang bersifat teknis operasional diturunkan menjadi Program Kerja Komite, namun tetap merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Program Kerja Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dalam memberikan nasihat dan rekomendasi kepada Direksi dan perlakuan kepada para stakeholders adalah sebagai berikut: • Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan pengurusan Perseroan. • Kebijakan dilandasi oleh itikad baik, kehati-hatian dan rasa tanggung jawab dan ditujukan pada kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. • Kebijakan diambil secara terbuka (transparent) kepada Direksi maupun para stakeholders. • Kebijakan dilandasi oleh obyektivitas (objectivity) serta perlakuan yang adil dan konsisten (fair and consistent treatment) pada data dan informasi yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
309
The Future is Here
Independensi Dewan Komisaris Seluruh anggota Dewan Komisaris bertindak independen dan bebas intervensi dari pihak manapun. Perseroan juga memiliki dua orang Komisaris Independen dari total enam orang anggota komisaris, atau 33%, yang berarti telah memenuhi peraturan perundangan yang berlaku. Komisaris Independen Perseroan tidak pernah memiliki hubungan usaha apapun maupun hubungan afiliasi dan hubungan keluarga dengan anggota Direksi maupun anggota Komisaris lainnya. Salah seorang anggota Komisaris Independen memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian di bidang ekonomi dan keuangan, untuk menjamin kompetensi pengawasan bidang keuangan Perseroan. Salah satu anggota komisaris berlatar belakang pendidikan rekayasa industri dan sistem.
K
omisaris independen Perseroan senantiasa memberikan masukan dan pengawasan yang kredibel dan independen
Komposisi komite independen tersebut menjamin kompetensi pengawasan bidang industri maupun keuangan. Dengan dipenuhinya seluruh syarat dasar tersebut Perseroan meyakini anggota komisaris independen akan mampu memberikan masukan dan pengawasan yang kredibel dan independen. Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS setelah melalui proses pencalonan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS. Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan umum dan khusus yang ditetapkan dalam Board Manual. Perseroan melaksanakan pemilihan anggota Dewan Komisaris setiap 5 (lima) tahun sekali. Untuk menjamin profesionalisme dan integritas calon komisaris, sebelumnya diselenggarakan fit and proper test yang seksama. Sebagaimana layaknya BUMN, proses fit and proper test dilakukan secara terbuka, guna menjamin calon komisaris yang bersangkutan bebas dari afiliasi maupun benturan kepentingan lainnya, dan terpenuhinya kepentingan pemegang saham minoritas secara wajar. Selanjutnya Dewan Komisaris terpilih diangkat dan diberhentikan oleh RUPS melalui proses yang transparan. Susunan Dewan Komisaris Pada Tahun 2013 Dewan Komisaris Perseroan saat ini terdiri atas seorang Komisaris Utama, dan 5 orang Komisaris. Dari total 6 (enam) orang anggota Komisaris, dua (2) orang diantaranya adalah Komisaris Independen yang salah seorang diantaranya memiliki latar belakang pendidikan akuntansi dan keuangan, demi menjamin akuntabilitas dan independensi pengawasan yang dilakukan. Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan menyelenggarakan RUPSLB, dengan salah satu agendanya adalah perubahan susunan personalia Dewan Komisaris, sehingga sejak ditutupnya tersebut, terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris sebagai berikut.
310
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Susunan Dewan Komisaris Perseroan sebelum keputusan RUPST tanggal 30 April 2013 adalah sebagai berikut: Nama
Jabatan
Dasar Pengangkatan Pertama Kali
Mahendra Siregar
Komisaris Utama
26 Juni 2012
Sumaryanto Widayatin
Komisaris
11 Maret 2011
Achmad Jazidie
Komisaris
10 Desember 2007
Setia Purwaka
Komisaris Independen
28 Juni 2005
Hadi Waluyo
Komisaris Independen
11 Maret 2011
Djawahir Adnan
Komisaris Independen
26 Juni 2012
Perubahan susunan Dewan Komisaris Perseroan saat ini sesuai keputusan RUPST tanggal 30 April 2013 adalah sebagai berikut: Nama
Dasar Pengangkatan Pertama Kali
Jabatan
Masa Akhir Menjabat
Mahendra Siregar
Komisaris Utama
26 Juni 2012
25 Juni 2017
Sumaryanto Widayatin
Komisaris
11 Maret 2011
10 Maret 2016
Achmad Jazidie
Komisaris
10 Desember 2007
25 Juni 2017
Imam Apriyanto Putro
Komisaris
30 April 2013
30 April 2013
Hadi Waluyo
Komisaris Independen
11 Maret 2011
25 Juni 2016
Djawahir Adnan
Komisaris Independen
26 Juni 2012
25 juni 2017
Rapat Dewan Komisaris Proses pengawasan terhadap kegiatan operasional Perseroan dilakukan melalui mekanisme
rapat-rapat
diantaranya sebagai berikut; 1. Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. 2. Rapat Gabungan (RaGab) membahas tentang kinerja bulanan Perseroan dan diselenggarakan 1 kali dalam sebulan, pada minggu kedua setiap bulan. Sebelum RaGab diadakan, Komisaris dari setiap anak perusahaan melakukan pertemuan untuk memberi masukan terhadap hal-hal spesifik dari masingmasing anak perusahaan. Mekanisme Rapat Gabungan 1) Komisaris Utama menyetujui final agenda dan disampaikan tertulis kepada Direksi. 2) Agenda bulanan/tahunan dikoordinasikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris dan Sekretaris Perusahaan. 3) Materi rapat/supplement item disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan kepada Sekretaris Dewan Komisaris, sebelum RaGab. 4) Laporan Direksi dalam Rapat mengenai: a. Progress tindak lanjut dan issue penting bulan sebelumnya b. Laporan isu-isu yang menjadi perhatian Dewan Komisaris sebagaimana disampaikan kepada Direksi pada rapat sebelumnya. 5) Setelah Ragab, Dewan Komisaris menulis surat ditujukan kepada Direksi terkait isu /concern yang perlu ditindaklanjuti. 6) Progress tindak lanjut tersebut dilaporkan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris pada RaGab berikutnya atau pada rapat Ad-Hoc (khusus). 7) MoM disampaikan oleh Sekretaris Dewan Komisaris kepada Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
311
The Future is Here
Adapun susunan acara dalam rapat adalah sebagai berikut:
BENTUK RAPAT& AGENDA Topik yang Didiskusikan
Durasi
Disampaikan Oleh
• Pembukaan, Agenda dan Arahan Dewan Komisaris
5 Menit
Komisaris Utama
• Summary Caoaian Kinerja • Target vs Pencapaian • Penjelasan Deviasi, Action Plan dan Corrective Measure
30 Menit
Direksi
• Topik/tema yang disampaikan BOC ke BOD sebelumnya, yang memerlukan “Alligment” dan “in-deph” Discussion, serta paparan hal-hal yang membutuhkan persetujuan Dewan Komisaris
1-2 Jam
Direksi, PIC, Dewan Komisaris
• Rekapitulasi Keputusan Rapat, Arahan • Penentuan “Difinisi” Keputusan rapt misalnya terkait Person incharge, Timeline, Deadline, dsbnya.
30 Menit
Komisaris Utama & Direktur Utama
• Penutup atau, unclosed topik dan/atau item selanjutnya, jika ada
10 Menit
Komisaris Utama
2. Rapat Ad-Hoc
Rapat Ad-Hoc/khusus Dewan Komisaris-Direksi, untuk membahas hal-hal khusus atau spesifik, dilakukan sesuai kebutuhan.
3. Rapat Internal Dewan Komisaris
Rapat Internal Dewan Komisaris, diselenggarakan satu kali dalam sebulan. Salah satunya dilakukan sebelum RaGab. Dewan Komisaris dapat juga mengundang Komite-komite, dll.
4. Rapat atau Kunjungan Kerja
Rapat atau Kunjungan Kerja ke Anak Perusahaan (SP, ST, SG), 1 kali dalam 3 bulan sebagai sarana komunikasi /pertemuan, diadakan bergantian di setiap lokasi Anak Perusahaan. Bisa dibarengi dengan kegiatan lain bersifat edukatif, misalnya outbound, team building dan seminar dari pembicara luar dan dalam.
Sinkronisasi agenda rapat dengan siklus manajemen:
312
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Agenda rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi diselaraskan dengan siklus manajemen, sebagaimana terlihat pada diagram berikut: Siklus MANAJEMEN Fokus
Q1 1. KPI • Perseroan • KPI 2. Tindak lanjut TLCC Post Acquisition Integration (PAI) 3. Implementasi Holding Semen Indonesia 4. Perubahan RJP Holding
Peserta
Timeline BOC Overview
Focus
Peserta
Q2 RJP • Sasaran 5 tahun • Faktor Pemicu Agenda Manajemen • Strategis • Organisasi • Revisi-revisi
Q3 • Kuantifikasi RJP menjadi rencana keuangan • Kuantifikasi RJP menjadi rencana operasional
Q4 RKAP • Kuantifikasi sasaran menjadi rencana keuangan (RKAP)
BOD, Manajemen senior subject terkait, PIC subject terkait
Q1 1. Evaluasi • KPI Perseroan • KPI BoD
Q2
Q3
Q4
Persetujuan RJP: • Review target vs actual • Review rolling/ update RJP, jika ada
Review/Persetujuan • Organisasi • Strategis • Anorganik • Akuisisi • Investasi • Diversifikasi
Review/ Persetujuan • RKAP 2014
BOD, BOC April: BOC-BOD SP
BOD, BOC Juli: BOC-BOD ST
BOD, BOC Desember: BOC-BOD SG
2. Review • Tindak lanjut TLCC post Acquisition Integration (PAI) 3. Review Implementasi Holding (SI) 4. Review Perubahan RJP BOD, BOC Januari: BOC-BOD SI
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
313
The Future is Here
Berdasarkan sinkronisasi siklus manajemen dengan timeline Dewan Komisaris di atas, maka agenda rapat-rapat dapat direncanakan secara tepat waktu dan tepat sasaran dengan persiapan yang matang baik bagi Direksi maupun Komisaris. Sepanjang tahun 2013, rincian rapat-rapat serta kehadiran Dewan Komisaris sebagai berikut: PERSONIL DEWAN KOMISARIS
JABATAN
BOC INTERNAL
% HADIR
RAPAT GABUNGAN BOC-BOD
% HADIR
16
100%
11
92%
Mahendra Siregar
Komisaris Utama
Sumaryanto Widayatin
Komisaris
-
0%
-
0%
Achmad Jazidie
Komisaris
12
75%
11
92%
Imam Apriyanto Putro 1)
Komisaris
7
70%
4
50%
Hadi Waluyo
Komisaris Independen
15
94%
12
100%
Djawahir Adnan
Komisaris Independen
13
81%
11
92%
Setia Purwaka 2)
Komisaris Independen
5
83%
3
75%
Keterangan: 1) Imam Apriyanto Putro - diangkat dalam RUPS 30 April th 2013 2) Setia Purwaka - selesai tugas sebagai Komisaris pada RUPS 30 April th 2013
Risalah Rapat / Rekomendasi dan Memo Dewan Komisaris Pada tahun 2013, selain memberikan nasihat dan arahan melalui forum rapat-rapat dengan Direksi, Dewan Komisaris telah mengeluarkan surat-surat dan atau keputusan baik ditujukan kepada Direksi maupun antar Komite di lingkungan Dewan Komisaris dengan rekapitulasi sebagai berikut: 90 surat keluar, 25 surat keputusan dan 41 memo internal. JENIS KORESPONDENSI
keterangan
90 SURAT KELUAR DEWAN KOMISARIS TAHUN 2013 21 Surat
berkaitan dengan manajemen risiko dan persetujuan investasi-investasi
10 Surat
berkaitan dengan Audit
10 Surat
berkaitan dengan Nominasi Remunerasi
4 Surat
berkaitan dengan persetujuan RUPS perseroan & anak perusahaan
6 Surat
berkaitan dengan RKAP
2 Surat
berkaitan dengan KPI
2 Surat
berkaitan dengan BPK
4 Surat
berkaitan dengan BUMN
5 Surat
berkaitan dengan Wistle Blower
26 Surat
surat-surat pengantar (administrasi)
314
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
25 SURAT KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS TAHUN 2013 2 Surat Keputusan
S41 MEMO INTERNAL TAHUN 2013
5 Surat Keputusan
SK terkait dengan Audit
17 Surat Keputusan
SK terkait dengan Nominasi & Remunerasi
1 Surat Keputusan
SK terkait dengan persetujuan RKAP
41 MEMO INTERNAL TAHUN 2013 21 Memo
memo review Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi
6 Memo
memo Komite Audit
14
memo Komite Remunerasi & Nominasi
Program Peningkatan Kompetensi Dewan Komisaris Guna meningkatkan kualitas pengawasan dan pemberian arahan baik mengenai jalannya kepengurusan maupun pengembangan Perseroan dimasa-masa mendatang, Perseroan melaksanakan program peningkatan kompetensi Dewan Komisaris. Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2013 terkait dengan program tersebut adalah: Nama / No Peg
Hadi Waluyo, S.IP.00005448
Djawahir Adnan, Ir.00006384
Topik
Tanggal
Tempat
Two Days Workshop Peran dan tanggung jawb Internal Audit dan Komite Audit dalam Mengimplementasikan Good Corporate Governance (GCG)
4-5 September
Bali
Workshop Kedeputian Bid USIM “Tinjauan Perkembangan Kondisi Perekonomian Indonesia”
27 September
Surabaya
Workshop Komisaris/Pengawas BUMN
16 Januari
Jakarta
Cara Cepat Membaca Laporan Keuangan Mengukur Kinerja dan Mendeteksi Indikasi Penyimpangan
20-21 September
Bandung
Penyelenggara
RMI (Risk Management International)
Kementerian BUMN
Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Jawa Barat
Penilaian Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku, Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasehat kepada Direksi. Pengawasan dan pemberian nasehat dilakukan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan (UUPT Nomor 40 tahun 2007). Untuk melaksanakan tugas pengawasan terhadap tugas operasional yang dijalankan Direksi, Dewan Komisaris berpedoman pada aturan perundang-undangan yang berlaku, serta pada Peraturan Menteri BUMN No. 01 tahun 2011 tanggal 1 Agustus 2011, dan Anggaran Dasar Perseroan. Untuk memastikan pencapaian tugas pengawasan tersebut, Dewan Komisaris Perseroan melaksanakan selfassessment kinerja secara berkala, dan melaporkan secara menyeluruh kepada RUPS Tahunan untuk disetujui.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
315
The Future is Here
Prosedur Penetapan dan Besaran Remunerasi Dewan Komisaris Penetapan besaran remunerasi anggota Dewan Komisaris ditetapkan setiap tahun dalam RUPS bersamaan dengan penetapan besaran remunerasi Direksi. Besaran remunerasi anggota Dewan Komisaris diusulkan dalam RUPS, didasarkan atas capaian kinerja Dewan Komisaris seusai hasil analisa dan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR) Dewan Komisaris menerima remunerasi tetap dan tidak tetap yang terdiri atas honorarium, tunjangan, dan fasilitas lainnya yang dibayarkan/diberikan bulanan, serta tantiem sebagai insentif kinerja tahunan, yang jumlahnya direkomendasikan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi, dan diputuskan oleh pemegang saham dalam RUPS Tahunan. Struktur Remunerasi Dewan Komisaris Remunerasi untuk Komisaris dapat berbeda sesuai dengan tugas dan tanggung jawab setiap Komisaris. Jumlah total remunerasi yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris dilaporkan oleh perusahaan dalam RUPS. Besaran tantieme yang diberikan kepada anggota Komisaris maupun Direksi ditetapkan sesuai dengan kinerja Perseroan dan ketercapaian KPI untuk Komisaris maupun Direksi. (Lihat juga uraian penetapan remunerasi / gaji Direksi)
Nama
Jabatan
Honorarium
Tunjangan
Tantiem
Total
MAHENDRA SIREGAR
Komisaris Utama
683.654.400
214.320.000
907.975.460
1.805.949.860
ACHMAD JAZIDIE
Komisaris
615.288.960
172.824.000
1.634.355.828
2.422.468.788
SUMARYANTO
Komisaris
615.288.960
172.824.000
1.634.355.828
2.422.468.788
IMAM APRIYANTO PUTRO
Komisaris
410.192.640
115.216.000
615.288.960
172.824.000
1.634.355.828
2.422.468.788
615.288.960
172.824.000
817.177.914
1.605.290.874
205.096.320
57.608.000
1.634.355.828
1.897.060.148
HADI WALUYO DJAWAHIR ADNAN SETIA PURWAKA
Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
525.408.640
Gambaran singkat prosedur penetapan Remunerasi Dewan Komisaris disampaikan pada bagan berikut.
KNR
DK
RUPS
-
316
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Mengusulkan dasar dan besaran Remunerasi kepada Dewan Komisaris (DK) Membahas usulan KNR dan mengusulkan besaran remunerasi kepada RUPS
Menyetujui honor dan tantiem Dewan Komisaris
Honor dan Tantiem Dewan Komisaris
Tata Kelola Perusahaan
DIREKSI Dengan itikad baik penuh tanggung jawab, Direksi sebagai Organ Perseroan melaksanakan tugasnya mengurus Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS. Dalam menjalankan Perseroan, Direksi mempunyai visi untuk menjadi Organ Perseroan
yang memiliki
kompetensi tinggi dan bekerja secara profesional serta independen dalam melaksanakan tugasnya. Sedangkan untuk penerapannya Direksi memiliki misi yang dijalankan untuk mendukung pencapaian visi tersebut yaitu melaksanakan fungsi pengelolaan Perseroan berstandar internasional sesuai dengan kaidah good corporate governance dalam rangka mencapai visi korporasi, dan selalu mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan .
D
ireksi bertanggungjawab terhadap pengelolaan perusahaan dan memastikan terjadinya kesinambungan perusahaan serta mempertanggungjawabkan
kepengurusannya kepada RUPS Kedudukan Direksi Kedudukan masing-masing anggota Direksi termasuk Direktur Utama setara, dengan tugas Direktur Utama adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi. Direksi dapat mengambil keputusan, termasuk dalam rapat Direksi, dan melaksanakan keputusan tersebut sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya, namun demikian tanggung jawab kolegial tetap berlaku. Tindakan yang dilakukan oleh anggota Direksi di luar yang diputuskan oleh Rapat Direksi menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan sampai dengan tindakan dimaksud disetujui oleh rapat Direksi. Komposisi Direksi Komposisi Direksi ditetapkan berdasarkan kompleksitas Perseroan dengan tetap memperhatikan efektifitas, ketepatan dan kecepatan dalam pengambilan keputusan serta dapat bertindak secara independen dalam arti tidak mempunyai kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis. Dalam proses pencalonan dan pengangkatan Direksi dari luar BUMN, harus diupayakan agar pendapat pemegang saham minoritas diperhatikan sebagai wujud perlindungan terhadap kepentingan pemegang saham minoritas. Komposisi Direksi Perseroan pada tahun 2013 terdiri dari tujuh Direktur sebagaimana ditetapkan dalam RUPST pada tanggal 30 April 2013 sebagai berikut: Direktur Utama
: Dwi Soetjipto
Direktur Keuangan
: Ahyanizzaman
Direktur Enjiniring dan Proyek
: Suharto
Direktur Pengembangan Usaha & Strategi Bisnis
: Erizal Bakar
Direktur SDM dan Hukum
: Bambang Sugeng SI
Direktur Komersil
: Amat Pria Darma
Direktur Produksi & Litbang
: Suparni
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
317
The Future is Here
Nama
Jabatan
Dwi Soetjipto
Direktur Utama
Ahyanizzaman
Direktur Keuangan
Suharto
Bambang Sugeng SI
Direktur Litbang & Operasional Direktur Pengembangan Usaha & Strategi Bisnis Direktur SDM
Amat Pria Darma
Direktur Pemasaran
Suparni
Direktur Produksi
Erizal Bakar
Dasar Pengangkatan Pertama Kali
Masa Akhir Menjabat
28 Juni 2005
25 Juni 2015
11 Maret 2011
10 Maret 2016
28 Juni 2005
25 Juni 2015
11 Maret 2011
10 Maret 2016
11 Maret 2011
10 Maret 2016
26 Juni 2012
25 Juni 2017
10 Desember 2007
25 Juni 2017
Independensi dan Rangkap Jabatan Direksi Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan dan Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi, antar para anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak ada hubungan kekeluargaan sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda (menantu atau ipar). Agar Direksi dapat bertindak sebaik-baiknya demi kepentingan Perseroan secara keseluruhan, maka independensi Direksi merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga. Untuk menjaga independensi, maka Perseroan menetapkan ketentuan sebagai berikut: • Selain Direksi, pihak lain manapun dilarang melakukan atau campur tangan dalam kepengurusan Perseroan; • Direksi harus dapat mengambil keputusan secara obyektif, tanpa benturan kepentingan dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun; • Direksi dilarang melakukan aktivitas yang dapat mengganggu independensi dalam mengurus Perseroan. Para anggota Direksi tidak boleh merangkap jabatan pengurusan dan pengawasan pada perusahaan sejenis, kecuali jabatan pengawasan pada anak perusahaan. Untuk perangkapan jabatan Direksi dan pengecualiannya, diperlukan persetujuan Dewan Komisaris yang selanjutnya dilaporkan pada RUPS. Ruang Lingkup Pekerjaan dan Fungsi Pengurusan Direksi Direksi merupakan organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan. Sesuai Anggaran Dasar, Direksi melaksanakan fungsi pengurusan untuk memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan yang telah ditetapkan, yaitu: •
Memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan;
•
Melakukan pengurusan dengan itikad baik dan prinsip kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
•
Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian;
•
Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut;
•
Tidak boleh mewakili Perseroan jika mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan;
•
Pada dasarnya Direksi bekerja secara kolegial, putusan tiap anggota Direksi merupakan putusan organ Direksi.
318
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Perseroan agar value driver berfungsi maksimal sehingga mampu meningkatkan profitabilitas operasional dengan hasil akhir meningkatnya nilai Perseroan. Masing-masing anggota Direksi dapat melaksanakan dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya, namun demikian tanggung jawab kolegial tetap berlaku. Fungsi pengelolaan Perseroan oleh Direksi mencakup 5 (lima) tugas utama, yakni: ·
Kepengurusan
Direksi menyusun visi, misi, dan nilai-nilai Perseroan, program jangka pendek maupun panjang, mengendalikan sumber daya secara efektif dan efisien, memperhatikan kepentingan minority shareholder secara wajar dan memiliki tata kerja dan pedoman kerja (charter) yang jelas. ·
Manajemen risiko
Direksi menyusun dan melaksanakan manajemen risiko yang mencakup seluruh aspek operasional Perseroan.
·
Pengendalian internal
Direksi menyusun Satuan Pengendalian Internal untuk mengawasi dan mencegah terjadinya fraud maupun kegagalan penerapan strategi Perseroan.
·
Komunikasi
Direksi memastikan kelancaran komunikasi internal atau antar bagian dan eksternal dengan pemangku kepentingan.
·
Tanggung jawab sosial.
Direksi juga menyusun dan memastikan melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, sesuai dengan peraturan perundangan yang belaku.
Disamping fungsi di atas, Direksi juga bertugas memastikan informasi yang terkait dengan tanggung jawab Direktorat dari masing-masing bidang selalu tersedia untuk Dewan Komisaris. Direksi wajib menyusun Laporan Tahunan yang memuat antara lain Laporan Keuangan, laporan Kinerja Perseroan, laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan Tahunan dimintakan persetujuan dari RUPS dan Laporan Keuangan dimintakan pengesahan dari RUPS. Dengan diberikannya persetujuan atas Laporan Tahunan dan pengesahan atas Laporan Keuangan, berarti RUPS telah memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan Perseroan selama tahun buku yang bersangkutan sepanjang tindakan tersebut tercatat pada buku Perseroan dan tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Tanggung Jawab Direksi Secara Tanggung Renteng Direksi wajib melaksanakan tugas pokoknya dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab. Kebijakan yang diambil oleh Direksi dapat berupa suatu kebijakan yang diambil melalui rapat direksi, atau dapat pula merupakan kebijakan yang diambil secara individual tanpa adanya rapat dimaksud.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
319
The Future is Here
S
etiap anggota Direksi bertanggung jawab secara penuh, secara pribadi dan secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan, apabila yang bersangkutan
bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan perundanganundangan.
Tindakan yang dilakukan oleh anggota Direksi di luar yang diputuskan oleh Rapat Direksi menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan sampai dengan tindakan dimaksud disetujui oleh rapat Direksi. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab secara penuh, secara pribadi dan secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan, apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan perundanganundangan. Kebijakan umum terkait pembagian tugas Direksi yaitu bertugas secara kolektif, namun agar lebih efisien dan efektif, dalam melaksanakan tugas dilakukan pembagian tugas di antara Direktur. Oleh karena itu, sekalipun telah dilakukan pembagian tugas, Direksi sebagai organ Perseroan (seluruh Direktur secara kolektif) mempunyai wewenang pengurusan atas tugas yang secara khusus dipercayakan kepada seorang Direktur. Job description maupun uraian tugas merupakan pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap Direktur. Kewenangan menetapkan Job Description ada pada RUPS, namun pembagian tugas dan wewenang tersebut ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi. Salah seorang anggota Direksi ditunjuk oleh Rapat Direksi sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan GCG di Perseroan. Rincian tugas masing-masing anggota Direksi diantaranya adalah sebagai berikut: • Direktur Utama bertugas untuk mengkoordinir anggota Direksi lainnya, agar seluruh kegiatan berjalan sesuai visi, misi, sasaran usaha, strategi, kebijakan dan program kerja yang ditetapkan. Secara spesifik, Direktur Utama bertanggung jawab untuk menyelaraskan seluruh inisiatif strategi Perseroan, mengkoordinasikan tugas operasional di bidang audit internal, sumber daya manusia, komunikasi, memastikan kepatuhan terhadap hukum dan regulasi serta mengkoordinir manajemen risiko dan pengembangan Perseroan. Di samping itu juga mengendalikan dan mengevaluasi penerapan prinsip-prinsip GCG dan standar etika secara konsisten dalam Perseroan. • Direktur Keuangan bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi tugas operasional di bidang keuangan, anggaran, akuntansi, memastikan penyediaan pendanaan bagi pengembangan Perseroan dan sistem teknologi informasi. • Direktur Pemasaran bertanggung jawab atas bidang penjualan, distribusi dan transportasi serta pengembangan pemasaran. • Direktur Produksi bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional bidang produksi bahan baku, produksi terak, produksi semen serta bidang teknik, keselamatan kerja, lingkungan serta mengembangkan program efisiensi proses produksi. • Direktur Litbang & Operasional bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional atas bidang pengadaan dan pengelolaan persediaan, rancang bangun, serta penelitian & pengembangan dan menjaga jaminan mutu produk.
320
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
• Direktur Sumber Daya Manusia bertanggung jawab untuk mengkoordinasikaan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional atas bidang
Sumber Daya Manusia, pengelolaan asset
Perusahaan dan kepatuhan perusahaan terhadap Peraturan & Perundangan-undangan yang berlaku serta penerapan manajemen risiko di Perseroan. • Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional atas bidang strategi dan pengembangan bisnis Perseroan, pengelolaan strategi investasi capex, pengembangan energi group dan pengamanan bahan baku. Rapat Direksi Untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan, mengawasi dan mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu operasional Perseroan, Direksi secara rutin mengadakan Rapat Direksi. Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan Direktur Utama atau usulan oleh sepertiga dari seluruh anggota Direksi dan atas permintaan tertulis dari rapat Dewan Komisaris. Rapat Direksi dianggap sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat hanya apabila lebih dari tiga perempat anggota Direksi hadir atau diwakili secara sah dalam rapat. Pada setiap rapat Direksi, masing-masing Direktur berhak atas satu suara dan memberikan satu suara atas Direktur lain yang diwakili. Keputusan Direksi harus diambil secara musyawarah untuk mufakat. Apabila hal ini tidak tercapai, maka keputusan harus diambil berdasarkan suara terbanyak dan apabila suara setuju dan tidak setuju berimbang, maka Direktur Utama yang menentukan. Direksi dapat mengambil keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan rapat Direksi apabila seluruh anggota Direksi menyetujui hal yang akan diputuskan dan menandatangani berkas keputusan secara tertulis. Selama tahun 2013, Perseroan telah menyelenggarakan rapat Direksi sebanyak 36 kali yang terdiri dari 24 kali adalah Rapat Internal Direksi dan 12 kali Rapat Korporasi Direksi Group, membahas berbagai agenda pengelolaan perusahaan, yang mencakup aspek-aspek diantaranya: • Bidang Kepengurusan, menyangkut diantaranya: - Umum, membahas pencapaian atas target 2013, Laporan Kinerja Bulanan dibandingkan dengan target 2014, Optimalisasi Kinerja Korporasi, Perkembangan Proyek Strategis serta Aset-aset Non Produktif dan Non Core. - Bidang Pemasaran: Implementasi Marketing Masterplan, Integrasi program pemasaran dan produksi. - Bidang HRD: Pembahasan implementasi program Human Capital Master Plan (HCMP), Kesejahteraan karyawan, progres mekanisme penetapan KPI, implementasi Balanced Scorecard, Corporate Restructuring - Bidang Operasional: Optimalisasi penggunaan Software ERP Perseroan, evaluasi kinerja oleh Tim Office of the CEO (OOTC), evaluasi progress project dan capital expenditure, dan program pengembangan Perseroan. • Bidang Manajemen Risiko, menyangkut rencana kerja Unit Manajemen Risiko, Evaluasi mitigasi risiko, dan Pengendalian Risiko. • Bidang Pengendalian Internal, menyangkut rencana kerja Internal Audit dan Standarisasi Akuntansi. • Bidang GCG: Perubahan AD/ART anak usaha konsolidasi, Pembahasan implementasi Pedoman GCG, Kode Etik, Manual Board, Whistle Blowing System, ICT Governance, Konsultasi dengan Kementerian BUMN, optimalisasi Harga Saham dan Program GCG BUMN.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
321
The Future is Here
• Bidang Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan / CSR: Pelaksanaan CSR dan PKBL, dan Pengelolaan Lingkungan (Green Industry & Business ) Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam Rapat Direksi adalah sebagai berikut: Internal JABATAN R
H
Korporasi % HADIR
R
H
Total Rapat % HADIR
R
H
% HADIR
Dwi Soetjipto
24
24
100
12
12
100
36
36
100
Suharto
24
24
100
12
12
100
36
36
100
Suparni
24
24
100
12
12
100
36
36
100
Ahyanizzaman
24
24
100
12
12
100
36
36
100
Bambang Sugeng SI
24
24
100
12
12
100
36
36
100
Erizal Bakar
24
24
100
12
12
100
36
36
100
Amat Pria Darma *
24
8
100
12
8
100
36
14
100
*) Diangkat sebagai Direksi dalam RUPSLB tanggal 26 Juni 2012 R : Jumlah Rapat H : Jumlah hadir Kehadiran Sesuai Masa tugas
Penetapan Kebijakan Pengurusan Perseroan Oleh Direksi Kebijakan pengurusan Perseroan adalah suatu keputusan atau tindakan yang diambil oleh Direksi di dalam menjalankan, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan kerja tertentu atau menyelesaikan suatu permasalahan tertentu, di mana substansi permasalahan atau kegiatan kerja dimaksud belum diatur dalam suatu aturan yang baku.
K
ebijakan yang diambil oleh Direksi mempunyai substansi yang sama dan dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi suatu kebutuhan Perseroan
sehari-hari maka Direktur yang bersangkutan perlu mengusulkan kepada Direksi untuk menjadikan kebijakan yang dilakukannya sebagai suatu peraturan yang mengikat Kebijakan yang diambil oleh Direksi dapat berupa suatu kebijakan yang diambil melalui Rapat Direksi, atau dapat pula merupakan kebijakan yang diambil secara individual tanpa adanya rapat dimaksud. Prinsip-prinsip yang harus dipatuhi oleh Direksi dalam membuat kebijakaan meliputi: • Dalam hal suatu kebijakan yang diambil oleh Direksi merupakan sesuatu yang substansinya menyangkut citra Perseroan, risiko atau konsekuensi material maka kebijakan tersebut harus mendapat persetujuan Rapat Direksi; • Dalam hal kebijakan di atas dilakukan oleh Direktur Perseroan sesuai dengan sektor/bidang tugasnya, maka Direktur yang bersangkutan bertanggung jawab atas kebijakan tersebut sampai dengan kebijakan tersebut dapat disetujui Rapat Direksi;
322
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
• Dalam hal kebijakan yang diambil oleh Direksi mempunyai substansi yang sama dan dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi suatu kebutuhan Perseroan sehari-hari maka Direktur yang bersangkutan perlu mengusulkan kepada Direksi untuk menjadikan kebijakan yang dilakukannya sebagai suatu peraturan yang mengikat; • Dalam mengambil kebijakan atau keputusan atas suatu permasalahan yang timbul, setiap Direktur wajib mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut: - Itikad baik; - Pertimbangan rasional dan informasi yang cukup; - Investigasi memadai terhadap permasalahan yang ada serta berbagai kemungkinan pemecahannya beserta dampak positif dan negatifnya bagi Perseroan; - Dibuat berdasarkan pertimbangan semata-mata untuk kepentingan Perseroan; - Koordinasi dengan Direktur lainnya khususnya untuk suatu kebijakan yang akan berdampak langsung maupun tidak langsung kepada tugas dan kewenangan serta kebijakan Direktur lainnya. • Dalam menjalankan kewajiban sehari-hari, Direksi senantiasa mempertimbangkan kesesuaian tindakan dengan rencana dan tujuan Perseroan; • Pendelegasian wewenang Direksi kepada karyawan atau pihak lain untuk melakukan perbuatan hukum atas nama Perseroan wajib dinyatakan dalam bentuk dokumen tertulis dan disetujui oleh Direktur Utama; • Bentuk-bentuk kebijakan pengurusan Perseroan seperti Surat Keputusan dan lain-lain, diatur dalam dokumen Perseroan tersendiri. Program Orientasi dan Peningkatan Kapabilitas Program Orientasi Dengan latar belakang Anggota Direksi yang berasal dari berbagai pihak yang mewakili pemegang saham dan stakeholders dan diantara Anggota Direksi dimungkinkan belum saling mengenal dan/atau belum pernah bekerja dalam satu tim sebelumnya, maka keberadaan Program Orientasi sangat penting untuk dilaksanakan. Hal-hal yang perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan Program Orientasi meliputi antara lain: • Program Orientasi mengenai Perseroan wajib diberikan kepada Anggota Direksi yang baru pertama kali menjabat di Perseroan; • Program Orientasi dilaksanakan dalam rangka meningkatkan fungsi dan efektivitas kerja Direksi; • Biaya Program Orientasi dianggarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Direksi; • Tanggung jawab untuk mengadakan program orientasi tersebut berada pada Direktur Utama atau jika Direktur Utama berhalangan, maka tanggung jawab pelaksanaan program pengenalan berada pada Komisaris Utama atau anggota Direksi yang ada; • Materi yang diberikan pada Program Orientasi meliputi hal-hal sebagai berikut: - pelaksanaan prinsip-prinsip GCG oleh Perseroan; - gambaran mengenai Perseroan berkaitan dengan tujuan, sifat, lingkup kegiatan, produk yang dihasilkan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan berbagai masalah strategis lainnya; - penjelasan yang berkaitan dengan kewenangan yang didelegasikan, audit internal, audit eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal serta tugas dan peran Tim, Komite-komite lain yang dibentuk oleh Perseroan; - tanggung jawab hukum Anggota Direksi;
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
323
The Future is Here
- penjelasan mengenai hubungan kerja, tugas dan tanggung jawab Direksi; - team building, dalam kegiatan ini menyertakan seluruh Anggota Direksi, baik yang baru menjabat maupun yang pernah menjabat sebelumnya dengan tujuan mewujudkan kekompakan dan kerjasama tim sebagai Direksi. • Program Orientasi yang diberikan dapat berupa presentasi, pertemuan atau kunjungan ke fasilitas Perseroan, perkenalan dengan para Anggota Dewan Komisaris, Anggota Direksi dan Pegawai di Perseroan serta program lainnya berdasarkan kebutuhan Anggota Direksi yang bersangkutan dan tetap mengedepankan akuntabilitas dan efisiensi biaya. Program Peningkatan Kapabilitas Program Peningkatan Kapabilitas merupakan salah satu program penting agar Anggota Direksi dapat selalu memperbaharui informasi tentang perkembangan terkini dari aktivitas bisnis Perseroan dan pengetahuanpengetahuan lain yang terkait dengan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Hal-hal yang perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan Program Peningkatan Kapabilitas Anggota Direksi adalah sebagai berikut: • Program Peningkatan Kapabilitas dilaksanakan dalam rangka meningkatkan fungsi dan efektivitas kerja Direksi ; • Biaya Program Peningkatan Kapabilitas dimasukkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Direksi; • Setiap Anggota Direksi yang mengikuti Program Peningkatan Kapabilitas seperti seminar, pelatihan, workshop diharapkan dapat berbagi informasi dan pengetahuan kepada Anggota Direksi lain yang tidak mengikuti Program Peningkatan Kapabilitas; • Materi yang diterima dari Program Peningkatan Kapabilitas harus terdokumentasi dengan rapi dalam suatu bagian tersendiri. Tanggung jawab dokumentasi terdapat pada Sekretaris Perseroan dan harus tersedia jika suatu saat dibutuhkan. Daftar Pelaksanaan Program Peningkatan Kompetensi Direksi No
Nama Direksi
Nama Pelatihan
1
Dwi Soetjipto Ahyanizzaman Erizal Bakar, Suharto, Suparni, Bambang Sugeng SI.
2
Dwi Soetjipto Ahyanizzaman Erizal Bakar, Suharto, Suparni, Bambang Sugeng SI.
Pelatihan Etika Bisnis dan Etika Perilaku Anti Suap
Dwi Soetjipto, Erizal Bakar
Indonesian Quality Award 2011 tema: Bertahan dan Tumbuh Ditengah Turbulensi Ekonomi Dunia Melalui Kinerja Ekselen
3
324
Becoming An Excellence Person With Character
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Mulai
14-122011
16-072011
23-112011
Selesai
Peyelenggara
Tempat
14-122011
PT Semen Gresik (Persero) Tbk Jl. Veteran, Gresik - Jawa Timur
Gresik
16-072011
KUPAS (Komunitas Pengusaha Anti Suap) , Menara KADIN Indonesia Lt.29, Jl.H.R Rasuna Said Kav.2-3, Jakarta
Gresik
23-112011
IQA Foundation - (Yayasan Anugrah Mutu Indonesia) Jl. Jend. Sudirman No. 44-46, Jakarta
Jakarta
Tata Kelola Perusahaan
No
4
Nama Direksi
Dwi Soetjipto
Nama Pelatihan
Creating Awareness & Synergy for Human Capital Transformation
Mulai
25-022011
Selesai
Peyelenggara
Tempat
25-022011
Human Capital Jl. Marganda Raya 45, Ruka Pesona Khayangan No. 7. depak 16411
Jakarta
Gresik
5
Ahyanizamman, Bambang Sugeng SI.
English for Business Conversation two,three, four, five
30-052011
19-122011
Professional English Language Service – PELS, Jl Raya Manukan Kulon 112 Surabaya
6
Ahyanizamman, Bambang Sugeng SI.
Dana Pensiun Iuran Pasti
22-022012
22-022012
PT Semen Gresik (Persero) Tbk Jl. Veteran, Gresik - Jawa Timur
Jakarta
08-072011
CLDI ANTAM Building 3rd Floor, JL TB Simatupang No 1 Tj. Barat, Jakarta 12530
Bali
09-022012
Professional English Language Service – PELS, Jl Raya Manukan Kulon 112 Surabaya
Gresik
7
8
Bambang Sugeng SI
Suharto
Expand Leadership Program for BoC/BoD
English for Business Conversation one
07-072011
06-122011
Kordinasi Dewan Komisaris dan Direksi Untuk pencapaian tujuan jangka panjang Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi telah menetapkan dan menyepakati tolok ukur kinerja bersama dan dilakukan evaluasi serta pengendalian secara periodik dalam rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai tugas dan wewenang yang jelas sesuai dengan fungsinya seperti yang diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku (fiduciary responsibility). Keduanya secara bersama-sama memiliki tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha Perseroan dalam jangka panjang. Oleh sebab itu keduanya harus memiliki kesamaan pandangan atas visi, misi, nilai-nilai dan strategi Perseroan.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
325
The Future is Here
U
ntuk menyatukan pandangan dan memutuskan suatu persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha dan operasional Perseroan, Dewan
Komisaris dan Direksi sebagai dua organ Perseroan terpenting senantiasa mengagendakan pertemuan berkala
Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan suatu persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha dan operasional Perseroan, Dewan Komisaris dan Direksi sebagai dua organ Perseroan terpenting senantiasa mengagendakan pertemuan berkala. Koordinasi antara Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui Rapat Dewan Komisaris dengan mengundang Direksi. Rapat ini diselenggarakan oleh Dewan Komisaris secara berkala setiap bulan, antara lain untuk membahas kinerja Perseroan bulan sebelumnya, rencana Direksi bulan mendatang untuk meraih peluang yang ada, serta isu-isu strategis yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. Selain itu ada juga rapat BOC-BOD di luar rapat bulanan yang telah terjadwal, yang dilaksanakan jika ada persoalan yang mendesak untuk segera diselesaikan. Hal ini dilakukan sejalan dengan penerapan asas akuntabilitas dan pertanggungjawaban dalam pelaksanaan GCG. Agar tanggung jawab bersama antara Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjaga kesinambungan berusaha jangka panjang terpenuhi, kedua badan tertinggi Perseroan bersepakat menjadikan empat sasaran pokok sebagai tolok ukur kinerja bersama, yakni: • Terlaksananya dengan baik kontrol internal dan manajemen risiko. • Tercapainya imbal hasil (return) yang optimal bagi pemegang saham. • Terlindunginya kepentingan pemangku kepentingan secara wajar. • Terlaksananya suksesi kepemimpinan yang wajar demi kesinambungan manajemen di semua lini organisasi.
326
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Pemenuhan tanggung jawab bersama untuk mencapai kinerja seperti tersebut di atas bukanlah tugas yang mudah. Untuk mencapainya kedua badan tertinggi pada Perseroan mengagendakan komunikasi intensif dalam bentuk rapat rutin bulanan, pertemuan tambahan maupun media komunikasi interaktif lain sesuai dengan urgensinya. Beberapa agenda kerja kegiatan Perseroan terpenting yang menjadi bahan pokok utama pada pertemuan Dewan Komisaris dan Direksi di Perseroan, antara lain adalah: • Penetapan rencana jangka panjang, strategi maupun rencana kerja dan anggaran tahunan. • Pembahasan kebijakan dalam memastikan pemenuhan dan ketaatan atas peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan serta dalam menghindari segala bentuk benturan kepentingan. • Penetapan kebijakan metode penilaian Perseroan, unit usaha dan personalia pendukungnya. • Pembahasan dan penetapan struktur organisasi sampai satu tingkat di bawah Direksi yang dapat mendukung tercapainya visi, misi dan nilai Perseroan melalui strategi yang telah ditetapkan bersama. Rapat Dewan Komisaris yang mengundang Direksi dan pihak lain Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat sekurangnya sekali tiap 3 (tiga) bulan dalam rapat tersebut Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi atau pihak lainnya jika dianggap perlu. Kehadiran Direksi atau pihak lainnya dalam Rapat Dewan Komisaris dimungkinkan apabila salah satu anggota Direksi atau pihak tertentu lainnya diundang oleh Dewan Komisaris. Rapat Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi atau pihak lain. Khusus untuk mengundang Dewan Komisaris maupun Direksi Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi harus memberitahukan terlebih dahulu kepada Pemegang Saham Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi tersebut. Rapat Direksi yang mengundang Dewan Komisaris Direksi dapat mengundang Dewan Komisaris atau salah satu anggota Dewan Komisaris untuk menjelaskan memberikan masukan atau melakukan diskusi terhadap suatu permasalahan sebagai bahan bagi Direksi untuk menjalankan fungsinya. Anggota Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri setiap waktu berhak menghadiri rapat Direksi. Rapat Direksi dapat mengundang pihak lain. Khusus untuk mengundang Dewan Komisaris maupun Direksi Anak Perusahaan dan/atau Afiliasi harus memberitahukan terlebih dahulu kepada Pemegang Saham lainnya. Rapat Direksi yang mengundang Komite Penunjang Dewan Komisaris Direksi dapat mengundang Komite Penunjang Dewan Komisaris dengan diketahui oleh Dewan Komisaris. Kehadiran Komite Penunjang Dewan Komisaris dalam Rapat Direksi juga dimungkinkan atas permintaan Dewan Komisaris atau salah satu anggota Dewan Komisaris untuk hadir dalam rapat Direksi dengan memberitahukan terlebih dahulu kepada Direksi
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
327
The Future is Here
Rapat Komite penunjang Komisaris yang mengundang Unit Kerja Komite Penunjang Dewan Komisaris dapat mengundang jajaran unit kerja di bawah Direksi dengan seijin Direksi. Kehadiran jajaran unit kerja di bawah Direksi dalam Rapat Komite Penunjang Dewan Komisaris dimungkinkan atas permintaan Direksi atau Dewan Komisaris setelah memberitahukan terlebih dahulu kepada Ketua Komite yang bersangkutan. Kepemilikan Saham dan Informasi Orang Dalam Sesuai dengan asas keterbukaan dan untuk menghindari konflik kepentingan, seluruh jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan keluarganya tidak memiliki saham Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kode Etik Perseroan juga mensyaratkan Direksi untuk tidak memiliki saham pada perusahaan terafiliasi dengan Perseroan maupun saham pada anak usaha. Ketentuan ini dipegang teguh dan dilaksanakan oleh seluruh jajaran Direksi. Pedoman Kode Etik Perseroan juga mengatur transaksi yang dapat dilakukan dan tidak dapat dilakukan oleh orang dalam Perseroan (insider trading) dan orang yang menerima informasi orang dalam terkait dengan transaksi material yang terjadi antara Perseroan dengan Perseroan lain termasuk transaksi efek Perseroan lain yang belum menjadi konsumsi publik. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Perseroan harus mengetahui dan menjaga kerahasiaan yang dimaksud dengan informasi material yang diketahuinya. Evaluasi dan Penilaian Kinerja Direksi Proses evaluasi dan penilaian atas kinerja Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan parameter penilaian (Key Performance Indicator) yang telah ditandatangani bersama antara Dewan Komisaris dan Direksi. Parameter penilaian kinerja Direksi ditetapkan berdasarkan kriteria umum sebagai berikut: a. Kinerja Direksi secara kolektif terhadap pencapaian Perseroan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Dewan Komisaris; b. Pencapaian kinerja Direktur secara individual mengacu kepada KPI yang diketahui Dewan Komisaris; c. Ukuran KPI yang dinilai mencakup: - Aspek keuangan yaitu Ebitda dan Laba Bersih; - Aspek Pelanggan meliputi volume penjualan, pendapatan, dan retensi pelanggan; - Aspek Internal Process meliputi Volume Produksi, CoGS per Ton, Pembangunan Pabrik Baru SGG3 dan SGG4, serta Pembangunan Power Plant Tonasa; - Aspek Learning & growth meliputi implementasi Information Communication Technology (ICT) dan Human Capital Master Plant (HCMP) dan Implementasi CSR dan GCG. - Pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance baik secara individual maupun kolektif.
328
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Adapun hasil evaluasi dan penilaian Kinerja Direksi tahun 2013 sebagai berikut: Perspektif
Target 2013
KPI Revenue
21,90
CoGS per Ton
Financial
Customer Focus
478.535
22,5
Rp/ton
481.076
Rp Triliun
7,98
Laba Bersih
4,83
Rp Triliun
5,34
Retensi Pelanggan
90%
Persen
Volume Penjualan
27,50
Juta Ton
65%
Persen
27,30
Juta Ton
26,8
Efektifitas Penyaluran CSR
85%
Persen
80%
Pembangunan Pabrik Baru SGG3
3,0%
Persen
3,8%
Pembangunan Pabrik Baru SGG4
7,7%
Persen
7,7%
Pembangunan Power Plant Tonasa
100%
Persen
100%
ICT &
Rp Triliun
7,65
Volume Produksi
Learning Growth
PENCAPAIAN
Ebitda
Pembangunan Packing Plant
Internal Process
SATUAN
HCMP Organisasi
IT Maturity level
3
Talent Readiness Penyelesaian Proyek HCMP GCG Index
100% 27,8 72,3%
Skor
3,34
90%
Persen
96%
100%
Persen
100%
92%
Persen
85%
ASSESSMENT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI a. Proses dan Penilai Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi
Asesmen Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi secara struktural dilakukan oleh Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS. Namun demikian secara periodik Perseroan juga melakukan asesmen yang dilaksanakan oleh eksternal asesor yaitu Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Jawa Timur dalam rangka asesmen GCG. Dalam melakukan asesmen terhadap kinerja Dewan Komisaris dan Direksi mengacu pada indikator yang telah ditetapkan dalam Permen 01/MBU/2011 Tentang Tata Kelola Perusahaan Yang Baik pada BUMN dengan metode kaji ulang (review) dokumen, kuesioner, wawancara, analisis, presentasi dan pelaporan.
b. Indikator Penilaian Dewan Komisaris dan Direksi
Parameter dan kriteria yang digunakan dalam asesmen Dewan Komisaris dan Direksi terdiri dari 20 Parameter dan 79 kriteria yang mencerminkan compliance dan best practice dalam tugas dan tanggung jawab yang meliputi: Dewan Komisaris: • Kesempatan pembelajaran bagi Dewan Komisaris; • Kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas; • Persetujuan Dewan Komisaris atas asumsi dan rencana pencapaian dalam RJPP dan RKAP; • Arahan Dewan Komisaris terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perseroan; • Kontrol Dewan Komisaris terhadap Direksi atas implementasi rencana dan kebijakan perseroan;
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
329
The Future is Here
• Akses bagi Dewan Komisaris atas informasi perseroan; • Peran Dewan Komisaris dalam pemilihan calon anggota Direksi; • Tindakan Dewan Komisaris terhadap (potensi) benturan kepentingan yang menyangkut dirinya; • Keterbukaan informasi dan pemantauan efektivitas praktik GCG; • Pertemuan rutin, dokumentasi pelaksanaan kegiatan Dewan Komisaris dan peran Sekretaris Dewan Komisaris. Direksi: • Kesempatan pembelajaran bagi Direksi; • Kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas; • Peran Direksi dalam perencanaan perseroan; • Peran Direksi dalam pemenuhan target kinerja perseroan; • Kontrol terhadap implementasi rencana kebijakan perseroan; • Tindakan Direksi terhadap potensi benturan kepentingan; • Keterbukaan informasi; • Pelaksanaan pertemuan rutin. c. Pelaksanaan Assessment
Dewan Komisaris dan Direksi mempertanggungjawabkan hasil asesmen atas pengawasan dan penasehatan serta pengurusan pengelolaan perseroan dalam RUPS sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.
Hasil asesmen atas tingkat pemenuhan masing-masing parameter dan kriteria, untuk Dewan Komisaris dapat disimpulkan bahwa penerapan parameter pada kategori sangat baik atau nilai 89,93% sedangkan untuk Direksi pada kategori sangat baik atau nilai 90,59%.
Beberapa hasil assessment yang telah mencapai dan mendekati best practice tersebut di antaranya Dewan Komisaris telah menetapkan mekanisme pengambilan keputusan dalam Rapat Dewan Komisaris, Pembagian tugas diantara anggota Dewan Komisaris, telah menandatangani dokumen rencana kerja, memberikan masukan dan menyetujui RJPP, mengkaji kelayakan visi dan misi perseroan, melakukan otorisasi atas transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris dan lain-lain. Sedangkan untuk Direksi diantaranya penetapan struktur organisasi yang sesuai dengan perseroan, penetapan uraian tugas dan tanggung jawab Direksi, penyerahan RJPP dan RKAP kepada Dewan Komisaris tepat waktu, penetapan kebijakan operasional dan standar operasional untuk menjalankan rencana-rencana aksi guna menerapkan strategi perseroan, memiliki rencana suksesi bagi pejabat kunci, menetapkan sistem pengukuran kinerja dan lain-lain.
330
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Remunerasi Direksi Prosedur Penetapan Remunerasi Besaran remunerasi Direksi ditetapkan setiap tahun dalam RUPS. (lihat juga “Penetapan Remunerasi Komisaris”). Besaran remunerasi Direksi ditetapkan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. Perseroan menetapkan remunerasi Direksi dikaitkan dengan target pencapaian profit, kemampuan menjaga keberlangsungan dan pengembangkan usaha Perseroan.
R
emunerasi Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan atas lima faktor utama dan terjaganya mekanisme check and balances
Perseroan, melalui Dewan Komisaris, mempertimbangkan lima faktor utama dalam menetapkan usulan remunerasi Direksi, yakni: • Imbalan jasa untuk menutupi biaya-biaya yang diperlukan dalam menjalankan usaha, • Menghargai kompetensi dan pengalaman yang dimiliki dan dibutuhkan oleh Perseroan • Ketersediaan waktu secara penuh dalam mencurahkan tenaga dan pikiran guna menjalankan tugas Perseroan. • Kemampuan memitigasi risiko bagi Perseroan dan memberi imbalan terhadap tindakan kedinasan yang berisiko bagi pribadinya. • Menghargai pencapaian target sesuai dengan ukuran kinerja utama (key performance indicator) yang ditetapkan. Prosedur ringkas penetapan remunerasi Direksi tahun 2013 adalah sebagai berikut: a. Dewan Komisaris membahas usulan Komite Nominasi dan Remunerasi, dan menetapkan usulan remunerasi Direksi tahun 2013 yang akan disampaikan kepada Pemegang Saham. b. RUPS menetapkan remunerasi Direksi tahun 2013 dan tantiem tahun buku 2013 dan, selanjutnya, Dewan Komisaris menindaklanjuti dengan menetapkan petunjuk pelaksanaan remunerasi Direksi tahun 2013.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
331
The Future is Here
Bagan ringkas prosedur penetapan remunerasi Direksi adalah sebagai berikut.
KNR
DK
RUPS
Direksi
Mengusulkan dasar dan besaran remunerasi Direksi kepada Dewan Komisaris. Membahas usulan KNR dan mengusulkan besaran remunerasi kepada RUPS.
Menetapkan besaran gaji Direksi dan tantiem Direksi.
Gaji dan Tantiem Anggota Direksi.
Keterangan : *) Konsultan independen:Menyusun dasar dan pertimbangan remunerasi dengan memperhatikan: • Permen BUMN No Per-07/MBU/2010 tgl 27 Desember 2010 Pasal 5, • Hasil survei remunerasi, • Ketersediaan waktu, • Kemampuan memitigasi risiko, • Pencapaian target KPI Struktur Remunerasi Direksi menerima remunerasi tetap dan tidak tetap yang mencakup gaji, tunjangan, tantieme dan fasilitas serta tunjangan lainnya yang jumlahnya direkomendasikan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dan Komisaris serta diputuskan dalam RUPS. Besaran nilai tantieme yang diberikan, disesuaikan dengan kinerja Perseroan dan ketercapaian KPI Direksi. Ada pun rincian dari remunerasi yang diterima oleh seluruh anggota Direksi dilaporkan dalam RUPS. (Lihat juga uraian penetapan remunerasi / honorarium Komisaris, hal 316).
R
emunerasi Anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keseimbangan antara pemenuhan tugas, tanggungjawab, dan kinerja masing-masing
Penetapan remunerasi Direksi mengacu pada ketentuan sebagaimana diatur dalam SK Dewan Komisaris 002/SG/ Kep.DK/01.2012 yang dibuat berdasarkan peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER07/MBU/2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.
332
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Berdasarkan Peraturan Menteri tersebut, prinsip penetapan penghasilan Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Komponen penghasilan Direksi terdiri dari : • Proporsi gaji Direktur ditetapkan 90% dari Direktur Utama • Tunjangan Direksi - Anggota Direksi diberikan Tunjangan Hari Raya Keagamaan diberikan kepada anggota Direksi sebesar 1 (satu) bulan gaji. - Anggota Direksi diberikan tunjangan cuti tahunan sebesar 1 (satu) kali gaji. Tunjangan cuti tahunan tetap diberikan walaupun hak cuti tidak diambil atau ijin cuti tidak diberikan karena kepentingan Perusahaan. - Anggota Direksi diberikan tunjangan cuti besar sebesar 2 (dua) kali gaji. Tunjangan cuti besar tetap diberikan walaupun hak cuti tidak diambil atau ijin cuti tidak diberikan karena kepentingan Perusahaan. - Anggota Direksi diberikan tunjangan komunikasi sebesar biaya pemakaian (at cost). - Santunan purna jabatan diberikan kepada anggota Direksi dalam bentuk asuransi purnajabatan, asuransi dana pensiun, atau bentuk lainnya terhitung mulai diangkat sampai dengan berhenti dari jabatan kedireksian. Premi atau iuran yang ditanggung Perseroan paling banyak 25% (dua puluh lima persen) dari gaji dalam satu tahun yang dianggarkan dalam RKAP setiap tahun anggaran. - Perseroan menyediakan bagi anggota Direksi masing-masing 1 (satu) rumah dinas beserta perlengkapan, pemeliharaan dan pengamanannya. • Fasilitas Direksi - Perusahaan menyediakan fasilitas berupa 1 (satu) kendaraan jabatan beserta biaya pemeliharaan dan operasional bagi masing-masing anggota Direksi, yang jenisnya dan besarannya ditetapkan dengan memperhatikan aspek kepantasan dan kemampuan keuangan Perseroan - Perseroan menyediakan fasilitas kesehatan kepada masing-masing anggota Direksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perseroan - Perseroan memberikan fasilitas bantuan hukum kepada anggota Direksi dalam hal terjadi tindakan/ perbuatan untuk dan atas nama jabatannya yang berkaitan dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan - Perseroan memberikan fasilitas Club Membership/Corporate Member kepada anggota Direksi paling banyak 2 (dua) keanggotaan dengan memperhatikan kemampuan Perseroan. Fasilitas Club Membership yang diberikan hanya berupa uang pangkal (uang pendaftaran) dan iuran tahunan • Tantiem/Insentif Kinerja
Penetapan tantiem/insentif kinerja bagi Direksi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri tersebut antara lain : - Pemberian tantiem kepada anggota Direksi diberikan dalam hal BUMN memperoleh keuntungan dalam tahun buku yang bersangkutan. - Tantiem bagi Direksi diberikan sebagai imbalan kerja tahunan berdasarkan kinerja Perseroan yang besarnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang saham.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
333
The Future is Here
Rincian dari remunerasi yang diterima oleh Direksi untuk tahun buku 2013 adalah sebagai berikut. (dlm Rp) Nama
Jabatan
Honorarium
Tunjangan
Tantiem
Total
Direktur Utama
1.709.136.000
456.000.000
4.539.877.301
6.705.013.301
SUHARTO
Direktur
1.538.222.400
410.400.000
4.085.889.571
6.034.511.971
SUPARNI
Direktur
1.538.222.400
410.400.000
4.085.889.571
6.034.511.971
AHYANIZZAMAN
Direktur
1.538.222.400
410.400.000
4.085.889.571
6.034.511.971
BAMBANG SUGENG SI
Direktur
1.538.222.400
410.400.000
4.085.889.571
6.034.511.971
ERIZAL BAKAR
Direktur
1.538.222.400
410.400.000
4.085.889.571
6.034.511.971
AMAT PRIA DARMA
Direktur
1.538.222.400
410.400.000
2.042.944.785
3.991.567.185
DWI SOETJIPTO
Indikator Kinerja Direksi Untuk melaksanakan tugas pengawasan terhadap tugas operasional yang dijalankan Direksi, Dewan Komisaris berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta pada Peraturan Menteri BUMN No. PER01/MBU/2011 tanggal 11 Agustus 2011 jo No. PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012, dan Anggaran Dasar Perseroan. Proses evaluasi dan penilaian atas kinerja Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan parameter penilaian (Key Performance Indicator) yang telah ditandatangani bersama antara Dewan Komisaris dan Direksi. Parameter penilaian kinerja Direksi ditetapkan berdasarkan kriteria umum sebagai berikut: a. Kinerja Direksi secara kolegial terhadap pencapaian perusahaan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Dewan Komisaris; b. Pencapaian kinerja Direktur secara individual mengacu kepada KPI yang diketahui Dewan Komisaris; c. Ukuran KPI yang dinilai mencakup: - Aspek keuangan yaitu EBITDA dan Laba Bersih; - Aspek Pelanggan meliputi volume penjualan dan pendapatan; - Aspek Internal Process meliputi Volume Produksi, CoGS per Ton, Pembangunan Pabrik Baru Tuban dan Tonasa, Pembangunan Power Plant Tonasa dan Pembangunan packing plant Papua (Sorong) dan Sulawesi; - Aspek Learning & growth meliputi implementasi Information Communication Technology (ICT), Human Capital Master Plan (HCMP) dan Implementasi CSR dan GCG. - Pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance baik secara individual maupun kolektif.
KOMITE PENUNJANG DEWAN KOMISARIS Hingga akhir tahun 2013, Dewan Komisaris didukung oleh lima Komite Komisaris, yakni: • Komite Audit, • Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi, • Komite Nominasi dan Remunerasi,
334
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Sesuai Peraturan Menteri BUMN no PER-12/MBU/2012 tentang “Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN, Perseroan mengurangi jumlah Komite di tingkat Komisaris. Terhitung sejak awal tahun 2013, 2 (dua) Komite Komisaris, yakni: Komite Good Corporate Governance dan Oversight Committee telah mengakhiri masa tugasnya. Tugas-tugas yang sebelumnya dilaksanakan oleh komite yang telah berakhir masa tugasnya, kemudian dialihkan ke komite Komisaris yang masih bertugas dan/atau kepada Satuan Kerja yang relevan. Sehingga sejak awal tahun 2013, Komite Komisaris Perseroan terdiri atas tiga Komite dengan tugas-tugas yang dijelaskan pada masing-masing Piagam (Charter) yang menyertainya, dengan susunan personalia sebagaimana tercantum pada bagan berikut.
KOMITE-KOMITE DEWAN KOMISARIS
KOMITE STRATEGI, KOMITE AUDIT
MANAJEMEN RISIKO DAN INVESTASI
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
KETUA
KETUA
KETUA
SETIA PURWAKA1)
MAHENDRA SIREGAR
HADI WALUYO
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
PATDONO SUWIGNJO
SUMARYANTO WIDAYATIN
ACHMAD JAZIDIE
FRANCISCA EKAWATI
JEMANI H. IKHSAN
SAHAT PARDEDE
SYAFRIZAL
Hadi Waluyo2)
VITA SILVIRA3) Elok Tresnaningsih4) 1
) Setia Purwaka berakhir masa tugasnya RUPST 30 April 2013
) Hadi Waluyo diangkat menjadi Ketua Komite Audit berdasarkan SK no. 009/SI/Kep.DK/05.2013 tgl 1 Mei 2013
2
3
) Vita Silvira selesai tugas sebagai anggota KA 30 April 2013
4
) Elok Tresnaningsih bergabung sebagai anggota KA 1 Oktober 2013
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
335
The Future is Here
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap komite mempunyai mitra kerjanya masing-masing yang berada di jajaran manajemen baik sebagai departemen tersendiri maupun sebagai unit kerja manajemen yang terdiri dari beberapa buah departemen. Keanggotaan Komite dibagi menjadi dua jenis, yaitu Ketua dan Anggota yang merupakan anggota Dewan Komisaris dan anggota non-Dewan Komisaris (profesional) yang independen dan memiliki pengalaman luas. Dengan posisi Komite sebagai pembantu Dewan Komisaris, maka dapat dipahami jika keputusan final tetap menjadi tanggung jawab organ Dewan Komisaris. Penjelasan atas fungsi, personalia dan dan laporan kegiatan komite-komite tersebut adalah sebagai berikut:
KOMITE AUDIT Komite Audit dibentuk guna memenuhi ketentuan hukum dan perundang-undangan di Indonesia untuk perusahaan terbuka dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mendukung penerapan praktik GCG, terutama prinsip akuntabilitas. Komite Audit bertugas untuk memastikan tercapainya empat sasaran yaitu: (i) informasi keuangan Perseroan disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, (ii) memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya; (iii) struktur pengendalian internal Perseroan dilaksanakan dengan efektif termasuk menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan, (iv) pelaksanaan audit internal dan eksternal dilakukan sesuai standar audit yang berlaku, dan (v) ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. Susunan Anggota Komite Audit Ketua
: Setia Purwaka1 (Komisaris Independen)
Hadi Waluyo2 (Komisaris Independen)
Anggota
: Achmad Jazidie (Komisaris non-Independen – tidak memiliki hak suara)
Sahat Pardede (profesional)
Vita Silvira3 (profesional)
Elok Tresnaningsih4 (Profesional)
Catatan: 1. Mengakhiri masa tugas sebagai Ketua Komite Audit Perseroan pada 30 April 2013 2. Menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak 30 April 2013 3. Mengakhiri masa tugas sebagai anggota Komite Audit pada 01 Oktober 2013 4. Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak 01 Oktober 2013
336
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Kualifikasi Anggota Komite Audit Perseroan
Setia Purwaka Ketua Setia Purwaka mengakhiri masa tugasnya sebagai Komite Audit sampai dengan 30 April 2013. Beliau berpengalaman memimpin berbagai jabatan struktural di pemerintahan diantaranya sebagai Deputi Politik Dalam Negeri Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan dengan pangkat Mayor Jenderal TNI pada tanggal 17 Maret 2005 sd Juli 2007. Kemudian pada tanggal 5 Juli 2007 beliau ditarik sebagai Inspektur Jendral Kementerian Komunikasi dan Informasi s/d Maret 2009, dengan pangkat golongan IV E, Eselon IA, alih status dari TNI menjadi Pegawai Negeri Sipil. Dalam masa jabatan tersebut ditugasi sebagai Pejabat Gubernur Jawa Timur, untuk mengawal dan menyukseskan Pilkada Gubernur Jatim yang sempat berlarut larut. Jabatan tersebut diemban mulai tanggal 15 Agustus 2008 sampai dengan Februari 2009. Menyelesaikan tugas sebagai pejabat Gubernur, tidak lagi kembali sebagai Inspektur Jendral di Kementerian Kominfo, tetapi langsung mengemban tugas baru yang lebih menantang dan berisiko tinggi, yaitu sebagai Kepala Rumah Tangga Kepresidenan. Tugas ini diemban mulai 24 Maret 2009 hingga pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil pada 1 Maret 2010. Pendidikan yang sempat diraih yaitu Akabri lulusth 1974, berbagai kursus spesialisasi militer didalamdan diluar negeri, S-2 Magister Manajemen dan Lemhanas.
Hadi Waluyo Ketua Hadi Waluyo, menjabat sebagai Ketua Komite Audit sejak 30 April 2013. selain menjabat sebagai Ketua Komite Audit juga merupakan Komisaris Independen Perseroan. Profil beliau telah disajikan dalam bab “Profil Dewan Komisaris” halaman ...
Achmad Jazidie Anggota Achmad Jazidie, selain menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan juga merupakan anggota Dewan Komisaris Perseroan. Profil beliau telah disajikan dalam bab “Profil Dewan Komisaris” halaman ...
Sahat Pardede Anggota Anggota Komite Audit Perseroan sejak Juli 2008. Saat ini jugamenjabat sebagai anggota Komite Audit PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, sebagai ahli keuangan sesuai definisi dalam Item 16A dari laporan tahunan (Form 20-F) dan anggota yang “independen” sesuai definisi dalam Rule 10A-3 undang-undang pasar modal di Amerika Serikat. Sebagai anggota dari Ikatan Akuntan Publik Indonesia dan berpraktik sebagai Akuntan Publik di Indonesia. Memperoleh diploma akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Jakarta dan mendapatkan gelar master dalam bidang business administration dari Saint Mary’s University, Canada.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
337
The Future is Here
Vita Silvira Anggota Anggota Komite Audit Perseroan sejak 7 Maret 2012. Saat ini juga menjabat sebagai anggota Komite Audit pada Bank Chinatrust Indonesia, Komisaris Independen pada Daya Dimensi Indonesia dan Dosen Senior pada Magister dan Sarjana di FEUI. Meraih gelar MBA pada bidang Akuntansi dari Drexel University Philadelphia, USA tahun 1993 dan Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1987.
Elok Tresnaningsih Anggota Anggota Komite Audit Perseroan sejak 1 Oktober 2013. Saat ini aktif sebagai dosen pada Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) dan Manajer Ventura FEUI. Berpengalaman sebagai
Wakil Kepala Pusat Pengembangan Akuntansi
FEUI,
konsultan manajemen pada beberapa perusahaan dan Komite Audit pada Badan Usaha Milik Negara. Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan meraih Master Sains Akuntansi dari Universitas Indonesia tahun 2007.
338
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Independensi Komite Audit Seluruh anggota Komite Audit memenuhi persyaratan independensi anggota Komite Audit sesuai dengan peraturan dan kaidah praktik GCG dimana seluruh anggota Komite Audit tidak memiliki afiliasi dengan Dewan Komisaris, Direksi maupun pemegang saham pengendali Perseroan, dan tidak mempunyai hubungan usaha, baik langsung maupun tidak langsung, yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.
Tugas dan Tanggung Jawab Terkait dengan hal tersebut di atas, Komite Audit bertugas, diantaranya, melakukan pengawasan (overSMIGht) terhadap proses pelaporan keuangan termasuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap independensi dari auditor independen dan memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan auditor independen atas jasa yang diberikannya. Laporan keuangan konsolidasian sepenuhnya adalah tanggung jawab Manajemen. Tanggung jawab overSMIGht dari Komite Audit diatur dalam Piagam (Charter) Komite Audit yang diterapkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris. Piagam Komite Audit secara rutin dievaluasi dan disesuaikan untuk meyakinkan kesesuaian dengan peraturan Bapepam-LK dan peraturan yang berlaku. Anggota Komite Audit secara kolektif bertanggung jawab terhadap keefektifan pelaksanaan tugas Komite Audit. Hal ini memungkinkan setiap anggota untuk dapat memfokuskan perhatiannya pada tugas-tugas tertentu, serta memastikan bahwa mandat dari Komite Audit terpenuhi.
P
erseroan telah membentuk Komite Audit dengan independensi dan kredibilitas tinggi
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit ·
Penelaahan informasi keuangan. Pengawasan (overSMIGht) terhadap proses pelaporan keuangan Perseroan dilakukan melalui pertemuan secara periodik dengan Auditor Independen, Unit Internal Audit, dan Manajemen Perseroan untuk membahas dan menelaah hal-hal yang terkait dengan pengendalian internal, akuntansi, auditing, dan pelaporan keuangan.
Untuk laporan keuangan konsolidasian tahun buku 2013, Komite Audit telah menelaah dan mendiskusikan laporan keuangan konsolidasian yang sudah diaudit dengan Manajemen Perseroan termasuk diskusi kualitas dari prinsip akuntansi yang diterapkan, dasar penggunaan pertimbangan (judgement) yang SMIGnifikan, dan kecukupan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Manajemen Perseroan telah mengkonfirmasikan kepada Komite Audit bahwa laporan keuangan merupakan tanggung jawabnya yang telah disiapkan dengan integritas dan objektif serta telah sesuai dengan standar akuntansi keuangan Indonesia.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
339
The Future is Here
·
Evaluasi dan saran penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) kepada Dewan Komisaris. Pada Semester I 2013, Komite Audit telah mengusulkan kepada Dewan Komisaris agar dilakukan penunjukan Auditor Independen, KAP Osman Bing Satrio & Eny (“KAP OBS&E”), anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited, untuk melakukan audit umum atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) masing-masing untuk tahun buku 2013. Dewan Komisaris menyetujui usulan tersebut dan mengusulkan ke RUPS, melalui Direksi. Hasil keputusan RUPS Tahunan Perseroan, tanggal 30 April 2013, menyetujui penunjukan KAP OBSE sebagai Auditor Independen Perseroan untuk melakukan audit umum atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Tahunan PKBL tahun buku 2013. Pergantian terhadap Auditor Independen lama, KAP Purwantono, Suherman dan Surja (KAP PSS), yang berafiliasi dengan Ernst & Young International, dilakukan untuk memenuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) terkait Pembatasan Penugasan Audit.
·
Penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal. Komite Audit berupaya lebih memberdayakan dan bekerjasama dengan Internal Audit melalui penekanan arah pemeriksaan Internal Audit, bukan hanya terfokus pada audit operasional, tetapi juga memfokuskan pada proses pengawasan penyajian laporan keuangan dan evaluasi kontrol internal Perseroan. Untuk itu, Komite Audit juga menyarankan perbaikan struktur organisasi dan peningkatan kemampuan individual anggota Internal Audit.
·
Diskusi dengan auditor independen. Komite Audit mendiskusikan dan menelaah dengan auditor independen kualitas laporan keuangan Perseroan. Auditor independen bertanggung jawab untuk memberikan pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan konsolidasian yang sudah diaudit sesuai standar akuntansi keuangan di Indonesia. Telaahan ini juga meliputi kualitas pertimbangan (judgement) yang digunakan Manajemen dalam penyusunan laporan keuangan dan hal lainnya yang diharuskan oleh standar auditing untuk didiskusikan dan dikomunikasikan dengan Komite Audit.
340
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
·
Independensi Aditor Independen. Komite Audit mendiskusikan dengan KAP mengenai independensi dari KAP terhadap Manajemen dan Perseroan termasuk hal-hal yang ada dalam surat independensi dari KAP yang diharuskan oleh standar auditing.
·
Laporan tahunan Perseroan. Komite Audit merekomendasikan kepada Dewan Komisaris, berdasarkan penelaahan dan diskusi tersebut diatas, dan Dewan Komisaris telah menyetujui bahwa, laporan keuangan konsolidasian Perseroan dimasukkan dalam laporan tahunan Perseroan tahun 2013 yang kemudian akan dilaporkan ke OJK.
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Selama tahun 2013, Komite Audit mengadakan rapat internal sebanyak 12 kali, turut menghadiri Rapat Gabungan Direksi dan Komisaris sebanyak 10 kali. Rapat tersebut diselenggarakan dan sesuai dengan Piagam Komite Audit dan memfasilitasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tiap anggota Komite Audit. Tingkat kehadiran dan frekuensi masing-masing rapat adalah sebagai berikut:
Nama
Komite Audit
Rapat Internal Komite
Rapat dengan Dekom
Jml
% Hadir
Jml
% Hadir
Setia Purwaka 1)
Ketua Komite Audit
3
60%
12
100%
Hadi Waluyo 2)
Ketua Komite Audit
7
88%
11
92%
Achmad Jazidie
Anggota Komite Audit
6
46%
11
92%
Sahat Pardede
Anggota Komite Audit
10
77%
7
58%
Vita Silvira
Anggota Komite Audit
4
80%
3
75%
Anggota Komite Audit
5
83%
3
100%
3)
Elok Tresnaningsih 4)
1) Setia Purwaka berakhir masa tugasnya RUPSt 30 April 2013 2) Hadi Waluyo diangkat menjadi Ketua Komite Audit berdasarkan SK no. 009/SI/Kep.DK/05.2013 tgl 1 Mei 2013 3) Vita Silvira selesai tugas sebagai anggota KA 30 April 2013 4) Elok Tresnaningsih bergabung sebagai anggota KA 1 Oktober 2013
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR) sebagai organ pendukung Dewan Komisaris menjalankan tugas berdasarkan Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Semen Gresik (Persero) Tbk, Charter Komite Nominasi dan Remunerasi, dan Keputusan Dewan Komisaris PT Semen Gresik (Persero) Tbk No. 018/SG/Kep. DK/07.2011 tanggal 24 Juli 2012 jo Keputusan Dewan Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk No. 011/ SI/Kep.DK/05-2013 tanggal 17 Mei 2013. KNR berperan membantu Dewan Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. dalam 1memberikan rekomendasi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Dewan Komisaris, serta melaksanakan tugas-tugas spesifik lainnya dengan tugas pokok: • menentukan kriteria seleksi dan prosedur nominasi dan rekomendasi jumlah anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi, • memberikan rekomendasi remunerasi anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi, serta anggota organ penunjang Dewan Komisaris, dan • memberi masukan pengawasan dan pemberian nasihat dalam bidang pengelolaan sumber daya manusia (SDM) Perusahaan. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
341
The Future is Here
Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi Ketua
: Hadi Waluyo (Komisaris Independen)1
Djawahir Adnan (Komisaris Independen) Anggota
: Sumaryanto Widayatin (Komisaris non-Independen)
Jemani H. Ikhsan (profesional) Keterangan: 1.Mengakhiri masa tugas sebagai Ketua Komie Nominasi dan Remunerasi pada 17 Mei 2013. 2.Menjabat sebagai Ketua Komie Nominasi dan Remunerasi sejak 17 Mei 2013. Kualifikasi Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
Hadi Waluyo Ketua Hadi Waluyo, selain menjabat sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi, beliau merupakan Komisaris Independen Perseroan. Profil beliau telah disajikan dalam bab “Profil Dewan Komisaris” halaman ...
Djawahir Adnan Ketua Djawahir Adnan, selain menjabat sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi, beliau merupakan Komisaris Perseroan. Profil beliau telah disajikan dalam bab “Profil Dewan Komisaris” halaman ...
Sumaryanto Widayatin Anggota Sumaryanto Widayatin, selain menjabat sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi juga merupakan Komisaris Perseroan. Profil beliau telah disajikan dalam bab “Profil Dewan Komisaris” halaman ...
Jemani H. Ikhsan Angota Menjadi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sejak Oktober 2010. Berpengalaman selama 21 tahun dalam lingkungan manajemen SDM PT Antam (Persero) Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Senior Manager, Human Resources pada Kantor Pusat (2003-2007). Ditugasi di anak perusahaan PT Antam (Persero) Tbk sebagai Director of Human Resources and General Affairs, PT Indonesia Chemical Alumina (2007-2010). Sarjana
administrasi
niaga
ini
mengikuti
Human
Resources
Management Course di Hawtorn Institute of Education, Victoria, Australia
(12
minggu,
1996)
dan lulus magister manajemen
(konsentrasi manajemen SDM) pada Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Jakarta (1998). Pada 28 September 2012 di Bandung mengikuti Sosialisasi Peraturan Menteri BUMN No. Per-12/MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara dan juga mengikuti diskusi terkait materi yang sama di Jakarta, 18 Oktober 2012 oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
342
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Independensi Komite Nominasi Dan Remunerasi Keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi sepanjang tahun 2013 adalah personalia yang diangkat/ditunjuk berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris PT Semen Gresik (Persero) Tbk No. 018/SG/Kep.DK/07.2011 tanggal 24 Juli 2012 jo Keputusan Dewan Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) Tbk No. 011/SI/Kep.DK/05.2013 tanggal 17 Mei 2013. Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi dijabat oleh Komisaris Independen, dibantu oleh satu orang anggota yang juga berasal dari Komite Independen, dan satu anggota profesional bidang SDM. Sepanjang tahun 2013 Sdr. Sumaryanto Widayatin, anggota Komite Nominasi dan Remunerasi, sakit sehingga absen dari aktivitasnya sebagai anggota KNR. Sdr. Jemani H. Ikhsan sebagai anggota KNR tidak pernah memiliki hubungan dengan Perseroan atau hubungan kekeluargaan dengan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan lainnya (independen). Laporan Komite Nominasi Dan Remunerasi Komposisi dan Kehadiran Rapat KNR selama tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel berikut. Nama
Komite Audit
Rapat Internal dengan KNR
Rapat dengan Komisaris
Jml
% Hadir
Jml
% Hadir
Hadi Waluyo 1)
Ketua Komite NR
1
100%
5
100%
Djawahir Adnan 2)
Ketua Komite NR
2
100%
8
80%
Sumaryanto Widayatin
Anggota Komite NR
-
0%
-
0%
Jemani H. Ikhsan
Anggota Komite NR
3
100%
14
100%
1)
Hadi Waluyo 1) menjabat Ketua NR sampai dengan 16 Mei 2013
2)
Djawahir Adnan 2) menjabat Ketua NR sejak tanggal 17 Mei 2013, sesuai SK 011/SI/Kep.DK/05.2013 tgl 17 Mei 2013
Tugas-tugas KNR yang diselesaikan pada tahun 2013 antara lain adalah: 1. Memantau dan mengevaluasi talent management program beserta aktivitas yang terkait tahun 2013 untuk memastikan pengembangan pegawai, terutama pegawai satu level di bawah Direksi, khususnya nominasi pegawai satu tingkat di bawah Direksi yang berkompetensi memadai berkaitan dengan penyiapan calon direksi perseroan dan direksi anak perusahaan; 2. Menyusun dan memformulasikan perhitungan usulan remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2013 dan tantiem tahun buku 2012, yang diajukan ke dalam RUPS Tahun 2013, rekomendasi mengenai remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi mulai 1 Januari 2013, rekomendasi mengenai remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2013 berdasarkan keputusan RUPS tahun 2013; 3. Memantau capaian kinerja (KPI) Dewan Komisaris dan Direksi secara kolegial tahun 2013 sebagai dasar pelaksanaan fungsi nominasi dan fungsi remunerasi sesuai dengan kebutuhan; 4. Memantau perkembangan mutakhir dari Human Capital Master Plan (HCMP) untuk mengetahui hasil akhir dan implementasinya dalam kebijakan SDM Perseroan sebagai sarana untuk menghasilkan modal insani yang berkompeten dan berkinerja unggul dalam rangka menjawab tantangan bisnis melalui penasihatan dan saran; 5. Membantu Sekretaris Dekom dalam perumusan kebijakan SDM bagi organ penunjang Dewan Komisaris: rekomendasi peningkatan kesejahteraan perangkat Sekretariat Dewan Komisaris, rekomendasi pembayaran bonus tahun 2012 bagi perangkat Sekretariat Dewan Komisaris, dan rekomendasi fasilitas perjalanan dinas luar negeri bagi personalia organ Pendukung Dewan Komisaris;
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
343
The Future is Here
6. Turut serta melakukan pembenahan dokumentasi atas hal-hal yang diperlukan dalam rangka implementasi tata kelola perusahaan yang baik di lingkungan Dewan Komisaris berupa penyiapan dokumen untuk asesmen GCG tahun 2013. Tantangan perseroan pada tahun 2014 adalah mempertahankan dan bahkan meningkatkan kinerja di lingkungan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. sebagai perusahaan induk strategis (strategic holding company). Untuk itu diperlukan kebijakan strategis bidang SDM yang menyelaraskan peran SDM pada semua anak perusahaan guna mencapai kinerja perseroan yang maksimal pada tahun 2014 berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Dewan Komisaris, melalui KNR, akan berupaya memberi masukan dalam rangka pengawasan dan pemberian nasihat.
KOMITE STRATEGI, MANAJEMEN RISIKO DAN INVESTASI Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi (KSMRI) adalah Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi atas jalannya pengelolaan Perseroan baik secara keseluruhan maupun spesifik sesuai dengan peraturan perundangundangan dan Anggaran Dasar Perseroan, khususnya untuk hal-hal yang terkait dengan proses penyusunan dan implementasi aksi-aksi korporasi yang sifatnya strategis, serta memastikan terlaksananya prinsip-prinsip manajemen risiko di Perseroan dan melakukan analisa dan pengkajian atas rencana investasi Perseroan. Susunan Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi Susunan KSMRI dalam tahun 2013 adalah sebagai berikut: 1. Mahendra Siregar,
Ketua
(Komisaris);
2. Iman Apriyanto Putro ,
Anggota (Komisaris);
3. Patdono Suwignyo b),
Anggota (Pihak Independen);
4. Fransisca Ekawati c),
Anggota (Pihak Independen);
5. Syafrizal,
Anggota (Pihak Independen);
6. Yuki Indrayadi ,
Anggota (Pihak Independen).
a)
d)
Catatan: a) Menjadi anggota Komite SMRI terhitung mulai tanggal 17 Mei 2013. b) Mengakhiri masa tugas sebagai anggota Komite SMRI pada tanggal 31 Desember 2013. c) Mengakhiri masa tugas sebagai anggota Komite SMRI pada tanggal 6 Juli 2013. d) Menjadi anggota Komite SMRI terhitung mulai tanggal 1 November 2013. Kualifikasi Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi
Mahendra Siregar Ketua Mahendra Siregar, selain menjabat sebagai Ketua Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi, merupakan Komisaris Utama Perseroan. Profil beliau telah disajikan dalam bab “Profil Dewan Komisaris” halaman ...
Imam Apriyanto Putro Anggota Imam Apriyanto Putro, selain menjabat sebagai anggota Ketua Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi, merupakan Komisaris Perseroan. Profil beliau telah disajikan dalam bab “Profil Dewan Komisaris” halaman ...
344
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Patdono Suwignjo Anggota Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi Perseroan sejak tahun 2005. Dosen jurusan Teknik Industri ITS sejak tahun 1983. Berpengalaman sebagai Ketua Jurusan Teknik Industri ITS tahun 1995, Kordinator Program Pasca Sarjana Teknik Industri ITS tahun 2000, dan Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ITS tahun 2003. Aktif sebagai konsultan pengelolaan kinerja dan manajemen risiko pada berbagai instansi pemerintah dan swasta, termasuk di Inland Revenue Cumbernauld (kantor pajak) UK. Meraih gelar Doktor di bidang pengelolaan kinerja perusahan dari University of Strathclyde, Glasgow, UK, tahun 2000.
Fransisca Ekawati Anggota Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi Perseroan sejak Juli 2008. Berpengalaman pada sektor keuangan dan perbankan, restrukturisasi serta pengelolaan aset (asset management). Saat ini menjabat sebagai Kepala Grup Aset Management di PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) dan komisaris di PT Maybank Syariah Indonesia, sebelumnya berkarya pada Badan Penyehatan Perbankan Nasional/BPPN dan PT Bank Pesona Kriyadana/PT Bank Utama pada Bagian Operasional serta Hubungan Internasional. Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen dari Universitas Kristen Indonesia tahun 1988.
Syafrizal Anggota Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi Perseroan sejak Oktober 2010. Aktif melakukan penelitian dan memberikan jasa konsultasi pada bidang Eksplorasi Bahan Galian sejak tahun 1998 terutama untuk bahan galian batubara, logam, dan bahan galian industri. Saat ini aktif sebagai Staf Pengajar di Program Studi Teknik Pertambangan FTTM ITB. Menempuh pendidikan Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Pertambangan ITB pada Option Tambang Eksplorasi, lulus tahun 1996. Menempuh pendidikan Magister Teknik di Program Pascasarjana ITB, Program Studi Rekayasa Pertambangan, Bidang Khusus Eksplorasi Cebakan Mineral, lulus tahun 2000. Menempuh pendidikan Doctor of Engineering, Earth Resources Engineering di Graduate School of Engineering, Kyushu University, Japan, lulus tahun 2006.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
345
The Future is Here
Yuki Indrayadi Anggota Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi Perseroan sejak November 2013. Berpengalaman di bidang perencanaan korporasi, pasar modal, dan administrasi pengawasan Dewan Komisaris. Selain memiliki pengalaman sebagai kepala riset di perusahaan sekuritas, yang bersangkutan pernah menjabat sebagai anggota Komite Pengkajian Perencanaan dan Risiko, dan Sekretaris Dewan Komisaris di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Saat ini juga aktif sebagai Staf Pengajar di Fakultas Teknik Swiss German University, BSD-Serpong. Menempuh pendidikan Sarjana Teknik di Jurusan Teknik Industri ITB (lulus tahun 1996) yang dilanjutkan dengan pendidikan Master of Engineering, bidang simulasi sistem manufaktur (lulus tahun 1998), dan pendidikan Doctor of Applied Sciences, bidang pengendalian sistem manufaktur (lulus tahun 2002) dari Katholieke Universiteit Leuven, Belgia. Independensi Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi Anggota Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi (KSMRI) adalah para profesional yang memiliki kompetensi cukup pada bidangnya masing-masing dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun. Para profesional ini tidak pernah memiliki hubungan dengan Perseroan ataupun hubungan kekeluargaan dengan anggota Komisaris dan Direksi lainnya. Latar belakang para anggota KSMRI beragam, yakni manajemen strategis, pengelolaan kinerja, manajemen risiko, teknik pertambangan, perbankan/keuangan dan akuntansi. Keberagaman latar belakang ini ditujukan untuk dapat memenuhi kompetensi yang dibutuhkan dan indepedensi pendapat maupun rekomendasi yang diajukan. Tugas dan TanggungJawab KSMRI menjalankan tugas dan tanggung jawab secara profesional dan independen. Adapun tugas dan tanggung jawab utama dari KSMRI adalah memantau dan mengevaluasi penyusunan dan implementasi: rencana strategis, sistem manajemen risiko, dan rencana investasi dengan rincian sebagai berikut: 1. Melakukan pengkajian secara komprehensif atas usulan Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP) serta Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang diajukan oleh Direksi. 2. Melakukan penelaahan pelaksanaan RJPP dan RKAP agar sesuai dengan sasaran RJPP dan RKAP yang disahkan oleh Komisaris. 3. Melakukan evaluasi terhadap pengembangan dan implementasi sistem risiko yang dilakukan Perseroan dan memberikan saran penyempurnaan lebih lanjut. 4. Melakukan evaluasi dan memberikan saran perbaikan terhadap identifikasi dan mitigasi risiko yang dapat mengancam pencapaian target-target RKAP. 5. Melakukan evaluasi dan memberikan saran perbaikan terhadap identifikasi dan mitigasi risiko pada proyekproyek pengembangan Perseroan seperti pembangunan power plant, pembangunan pabrik semen baru, dan investasi atau pembelian pabrik semen di luar negeri.
346
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
6. Melakukan penelaahan terhadap usulan investasi/divestasi serta capital expenditure Perseroan dalam batas nilai tertentu yang diajukan oleh Direksi serta melakukan pemantauan proses pelaksanaannya. 7. Melakukan penelaahan terhadap usulan strategic actions perusahaan serta melakukan pemantauan proses pelaksanaannya. Tugas, tanggung jawab, dan wewenang KSMRI secara lengkap diatur dalam Surat Keputusan Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi serta Piagam (charter) yang direview secara berkala. Laporan Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi Tahun 2013 Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi Pelaksanaan fungsi dan peranan Kegiatan Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya di sepanjang tahun 2013 secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Memberikan masukan-masukan kepada Dewan Komisaris untuk fokus pengawasan sepanjang tahun 2013. 2. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap laporan kinerja bulanan Perseroan dan mengadakan rapat dan diskusi dengan unit-unit Manajemen yang terkait untuk memantau pencapaian kinerja bulanan terhadap RKAP 2013 serta menyampaikan usulan-usulan dan rekomendasi terhadap langkah-langkah perbaikan yang dirasakan perlu. 3. Melakukan monitoring dan memberikan masukan-masukan sehubungan dengan strategi pemasaran dan pola distribusi serta dampaknya terhadap pengamanan pasokan semen dan mempertahankan pangsa pasar (market share). 4. Melakukan pemantauan dan evaluasi, serta memberikan masukan-masukan terhadap strategi perusahaan dalam hal pengamanan pasokan bahan baku, pengamanan terhadap kontinuitas pasokan bahan bakar terutama batubara, serta inovasi-inovasi pemasaran serta pola distribusi semen yang dilakukan untuk menuju target pangsa pasar (market share) sebesar 44%. 5. Melakukan pemantauan setiap bulan terhadap pelaksanaan Capex 2013 dan secara periodik setiap triwulan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Capex 2013. 6. Melakukan kajian, evaluasi, serta memberikan masukan-masukan terutama dari sisi pengelolaan risikorisiko yang dapat muncul dalam proses akuisisi perusahaan semen Thang Long Cement Company (TLCC) di Vietnam serta melakukan pemantauan secara berkala terhadap kinerja TLCC baik dari sisi jalannya proses produksi maupun dalam strategi pendanaannya. 7. Melakukan kajian, evaluasi, serta memberikan masukan-masukan terutama dari sisi pengelolaan risiko-risiko yang dapat muncul dalam proses pembentukan virtual holding Semen Gresik. 8. Melakukan pemantauan atas penyelesaian proses commisioning pabrik Tonasa V serta penyelesaian pembangunan power plant unit C dan D di Tonasa. 9. Melakukan pemantaun terhadap implimentasi awal dalam pelaksanaan pendirian pabrik SGG 3 di Padang Sumatera Barat dan SGG 4 di Rembang Jawa Tengah. 10. Melakukan review dan memberikan masukan kepada Perseroan dalam proses perencanaan dan inisiasi pelaksanaan Joint Venture Pembangunan Slag Grinding Plant dan Pembangunan Finish Mill di Cigading, Banten. 11. Melakukan kajian terhadap usulan RKAP 2014 serta sinkronisasinya terhadap RJP Perseroan, serta mengkaji kesiapan unit-unit produksi serta kesiapan pabrik baru untuk mendukung RKAP 2014.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
347
The Future is Here
Secara berkala (minimal 1 kali dalam sebulan), Komite Strategi, Manajemen Risiko dan Investasi (KSMRI) melaporkan aktivitas dan rekomendasinya kepada Dewan Komisaris. Beberapa catatan dari KSMRI selama tahun 2013 adalah sebagai berikut: BIDANG STRATEGI 1. Perlu dilakukannya monitoring pasca penyelesaian pembangunan pabrik baru Tuban IV, dan pabrik Tonasa V yang menambah kapasitas pasokan PT. Semen Indonesia, Tbk. sebanyak 5 juta ton pada tahun 2013. Penambahan kapasitas ini akan memperkuat kemampuan pasokan semen PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk. pada pasar domestik dengan target pangsa pasar (market share) minimal 44%. 2. Monitoring terhadap pelaksanaan program “Post Acquisition” Thang Long Cement Company (TLCC) di Vietnam. 3. Memberikan masukan dalam penyusunan strategi pemasaran yang komprehensif dengan memanfaatkan sepenuhnya potensi sinergi yang dimiliki dan memperhatikan penambahan kapasitas produksi oleh pesaing sehubungan dengan selama tahun 2013 telah terjadi dinamika yang cukup tinggi dalam perebutan pangsa pasar semen domestik oleh produsen semen domestik. 4. Memberikan masukan dalam optimalisasi holding PT Semen Indonesia, sesuai dengan prinsip GCG atau tata kelola yang baik dengan penguatan sinergi antar operating company dan terus melanjutkan programprogram efisiensi dan inovasi dengan fokus pada bidang produksi, pemasaran, dan distribusi seiring dengan penambahan kapasitas dari pabrik-pabrik baru termasuk Thang Long Cement Company. 5. Memberikan masukan dan monitoring dalam keberlanjutan program cost efficiency dengan penekanan pada biaya antara lain biaya pemasaran (distribusi dan logistik), biaya bahan bakar, biaya produksi, dan biaya-biaya umum lainnya. 6. Melakukan pemantauan terhadap penyelesaian pembangkit tenaga listrik di Tonasa guna mengamankan pasokan listrik. 7. Melakukan evaluasi lebih lanjut untuk mengamankan pasokan batubara dan energi listrik. 8. Monitoring terhadap penyusunan dan implementasi sistem governance yang baru sehubungan dengan terbentuknya holding PT. Semen Indonesia, Tbk. BIDANG MANAJEMEN RISIKO 1. Perlunya terus meningkatkan efektivitas implementasi sistem manajemen risiko yang telah dikembangkan Perseroan sehingga bisa mencapai tingkat maturity level yang lebih tinggi pada semua operating company. 2. Perlu kewaspadaan yang lebih tinggi terhadap risiko kegagalan pelaksanaan program pasca akuisisi TLCC terutama terkait transformasi sistem manajemen, sumber daya manusia, dan budaya. 3. Perlunya pengawasan yang lebih intensif terhadap penyelesaian proyek pembangunan power plant di Tonasa untuk memperkecil risiko penyelesaian proyek yang terlambat. BIDANG INVESTASI 1. Perlunya melakukan penyesuaian terhadap prosedur pengajuan dan persetujuan investasi sehubungan dengan terbentuknya holding PT. Semen Indonesia, Tbk. 2. Perlunya melakukan evaluasi paska proyek terhadap proyek-proyek Capex Strategis yang telah selesai dilakukan meliputi Pabrik Tuban IV dan Tonasa V, Packing Plant, PLTU, serta proyek-proyek Capex Strategis lainnya guna mendapatkan Lesson-Learnt untuk penyempurnaan pelaksanaan Proyek-Proyek Investasi Strategis lainnya di kemudian hari.
348
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
3. Terus melakukan usaha-usaha untuk menjaga rencana pembangunan pabrik semen baru di Sumatera Barat dan Jawa Tengah sesuai dengan jadwal dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip tatakelola yang baik. Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Komposisi dan Kehadiran Rapat Komite Strategi, Manajemen Risiko, dan Investasi sepanjang tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel berikut. Nama
Komite Audit
Rapat Internal dengan Komisaris
Rapat Gabungan BOCBOD
Jml
% Hadir
Jml
% Hadir
Mahendra Siregar
Ketua KSMRI
16
100%
11
92%
Iman Apriyanto Putro 1)
Anggota KSMRI
7
78%
4
33%
Patdono Suwignjo 2)
Anggota KSMRI
14
78%
4
33%
Fransisca Ekawati 3)
Anggota KSMRI
9
82%
5
83%
Syafrizal
Anggota KSMRI
15
83%
11
92%
Yuki Indrayadi 4)
Anggota KSMRI
2
67%
2
100%
1) Imam Apriyanto Putro menjadi anggota KSMRI sejak 17 Mei 2013 2) Patdono Suwignjo mengakhiri tugas sebagai anggota KSMRI pada 31 Desember 2013 3) Fransisca Ekawati mengakhiri tugas sebagai anggota KSMRI pada 6 Juli 2013 4) Yuki Indrayadi bergabung sebagai anggota KSMRI sejak 1 November 2013
K
SMRI memberikan beberapa catatan dalam pelaksanaan operasional di bidang penetapan strategi, manajemen risiko
dan investasi untuk ditindak lanjuti. SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS (SEKDEKOM) Sekretaris Dewan Komisaris (Sekdekom) bertugas membantu Dewan Komisaris secara administrasi dalam melakukan tugas pengawasan dan penasehatan dan fiduciary duty Dewan Komisaris. Sebagai kepala unit Sekretariat Dewan Komisaris, Sekdekom membawahi 2 (dua) orang Staff Sekretariat. Sekdekom berasal dari Professional yang berpengalaman dalam bidang-bidang pengelolaan sekretariat, administrasi, SDM, regulatory/compliances, corporate communication, serta “overSMIGht management” dalam bidang keuangan/internal control, strategic planning, serta resiko perusahaan, terutama untuk perusahaan publik.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
349
The Future is Here
Profil Sekretaris Dewan Komisaris
Ninda E. Djohaeri Sekretaris Dewan Komisaris Sebagai Kepala Sekretariat Dewan Komisaris (Sekdekom) PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., sejak 15 Nopember 2010 sampai sekarang. Sebelumnya bekerja untuk PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., sebagai Sekretaris Dewan Komisaris (tahun 2004 sd 2008), dan sebagai Country Rep. dari Drive Robotic Inc., IT company berbasis di Palo Alto, SFO, USA (2009 sd 2010). Awal karir bermula di ARCO Indonesia Oil & Gas Comp., (tahun 1986 sd 1999) antara lain di Human Capital dan Training, Project Support & Control, Contracts Administration., Production Engineering. Setelah itu bekerja sebagai Team Leader Hubungan Institusi Internasional dengan BPPN (IBRA) pada periode tahun 2004 sd 2004, bertanggung jawab atas LOI Reporting dengan IMF/WB. Berpendidikan BSc dari Richland College, Dallas, USA, serta berbagai pelatihan dalam bidang Petroleum Engineering, Petroleum Contracts, Leadership, Directorship and OverSMIGht Management, Regulatory/ Compliances. Tugas Dan Tanggung Jawab: (1) Sekretaris Dewan Komisaris /Dewan Pengawas bertugas melakukan kegiatan untuk membantu Dewan Komisaris / Dewan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya berupa : a. Mempersiapkan rapat, termasuk bahan rapat (briefing sheet) Dewan Komisaris / Dewan Pengawas; b. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris / Dewan Pengawas sesuai ketentuan anggaran dasar perusahaan; c. Mengadministrasikan dokumen Dewan Komisaris / Dewan Pengawas, baik surat masuk, surat keluar, risalah rapat maupun dokumen lainnya; d. Menyusun Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris / Dewan Pengawas; e. Menyusun Rancangan Laporan-laporan Dewan Komisaris / Dewan Pengawas; f. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris / Dewan Pengawas. (2) Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris Dewan Komisaris / Dewan Pengawas selaku pimpinan Sekretariat, melaksanakan tugas lain berupa : a. Memastikan bahwa Dewan Komisaris / Dewan Pengawas mematuhi peraturan perundang-undangan serta menerapkan prinsip-prinsip GCG; b. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Dewan Komisaris / Dewan Pengawas secara berkala dan/ atau sewaktu-waktu apabila diminta; c. Mengkoordinasikan anggota Komite, jika diperlukan dalam rangka memperlancar tugas Dewan Komisaris / Dewan Pengawas; d. Sebagai penghubung (liaison officer) Dewan Komisaris / Dewan Pengawas dengan pihak lain.
350
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
(3) Dalam rangka tertib administrasi dan pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang baik Sekretariat Dewan Komisaris / Dewan Pengawas wajib memastikan dokumen penyelenggaraan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersimpan dengan baik di Perusahaan. (4) Dalam melaksakanan tugasnya, Sekretaris Dewan Komisaris mempunyai kewenangan untuk melakukan koordinasi dan meminta informasi dan atau keterangan dari pejabat, pegawai dan atau pihak-pihak terkait pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Komisaris di dalam Perseroan. (5) Sekretaris Dewan Komisaris wajib menjaga kerahasiaan informasi, data dan dokumen yang diperoleh dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya.
Laporan Pelaksanaan Tugas/Kegiatan di tahun 2013: NO
PIC
KEGIATAN L
OUTPUT S
1
Pembuatan rencana kegiatan Komisaris Tahunan Membuat Mekanisme Kerja, Rapat, Agenda Rapat BoDBoC
BOC/NED
Rencana kegiatan tahunan
2
Pembuatan annual report (bagian Komisaris)
BOC/ NED
Laporan tahunan
3
Pembuatan laporan pelaksanaan pengawasan yang dibacakan pada RUPS
NED
NED
Laporan
4
Mengkoordinasikan laporan-laporan dari komite-komite yang menjadi organ membantu pendukung Dewan Komisaris
NED
NED
Bahan/ Materi Rapat
5
Menyelegarakan rapat-rapat kerja/koordinasi dengan Direksi dan segenap jajarannya; dan memberikan pandanganpandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan jika diperlukan
BOC
NED
Agenda Rapat dan Minutes of Meeting
6
Melakukan penilaian kinerja Dewan Komisaris dengan metoda self assesment secara periodik
BOC
NED
Laporan
7
Memberikan tanggapan atas laporan berkala Direksi (triwulan, tahunan) serta pada setiap waktu yang diperlukan mengenai perkembangan Perusahaan dan melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham tepat pada waktunya
BOC
NED
Minutes of Meeting dan surat
8
Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan baik dari informasi-informasi internal yang disediakan oleh Perusahaan maupun dari informasi-informasi eksternal yang berasal dari media maupun dari sumber-sumber lainnya
NED
NED
Materi Rapat dan Minutes of Meeting dan surat
9
Memberikan pendapat dan saran bagi RUPS dalam hal pengangkatan dan pemberhentian Direksi
BOC
NED
Laporan
10
Membuat laporan Dekom dan Komite
BOC/ Komite
NED
Laporan
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
351
The Future is Here
Laporan Pelaksanaan Tugas/Kegiatan di tahun 2013: Nama / No Peg
Ninda Elisa Djohaeri - 00000775
Topik
Tanggal
Tempat
Penyelenggara
Workshop Komisaris/Pengawas BUMN
16 Januari
Jakarta
BBUMN Executive Club
Pembahasan Materi rancangan perubahan Peraturan No. IX.I.6 tentang Direksi dan Sekom Emiten dan Perusahaan Publik
4 September
Jakarta
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
KPI dan Kontrak Manajemen Berbasis Kinerja Unggul dan Malcom Baldrige
19 September
Jakarta
PT Jasatama Sinergi Manajemen
GCG Self Assessment Tata Cara Penilaian dan Evaluasi Penerapanan GCG Secara Mandiri
7 November
Jakarta
JSM Management Consultant
SEKRETARIS PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan membantu Direksi dalam menyelenggarakan hubungan yang baik antara Perseroan sebagai Emiten dengan Regulator dan lembaga-lembaga penunjang pasar modal, kalangan investor, masyarakat luas dan pemangku kepentingan pada umumnya, dan pengelola informasi yang terkait dengan lingkungan bisnis Perseroan. Sesuai dengan peraturan Bapepam IX.I.4 tentang pembentukan Sekretaris Perusahaan serta Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara.
S
ekretaris Perusahaan memastikan kelancaran komunikasi antara Perseroan dengan para pemangku kepentingan serta menjamin
tersedianya informasi yang boleh diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan kebutuhan wajar para pemangku kepentingan.
Sekretaris Perusahaan mempunyai fungsi serta tanggungjawab dalam penyusunan kebijakan, perencanaan dan pengendalian komunikasi Perseroan, dan hubungan investors. Fungsi Sekretaris Perusahaan antara lain (i) memastikan kelancaran komunikasi antara perusahaan dengan para pemangku kepentingan, (ii) menjamin tersedianya informasi yang boleh diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan kebutuhan wajar para pemangku kepentingan dan (iii) memenuhi kewajiban Perseroan terkait dengan pasar modal dan pemegang saham sesuai dengan ketentuan yang berlaku, (iv) membina identitas dan citra Perseroan untuk menunjang peningkatan nilai Perseroan, (v) mengelola media komunikasi internal dan eksternal Perseroan dan mengarahkan anak perusahaan dalam aktivitas komunikasi korporat yang dilaksanakan.
352
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Selain mempunyai fungsi sebagaimana disebutkan, Sekretaris Perusahaan memiliki tugas diantaranya (i) mengendalikan pengelolaan strategi komunikasi untuk membangun citra Perseroan, (ii) bertindak selaku wakil Perseroan dan pejabat penghubung antara Perseroan dengans eluruh stakeholders dalam mengkomunikasikan kegiatan Perseroan secra akurat dan tepat waktu, (iii) mengendalikan penyampaian informasi kinerja Perseroan dan corporate action kepada otoritas pasar modal, otoritas bursa, investor, analis dan para pelaku pasar lainya, (iv) menyampaikan Laporan tahunan Perseroan dan Laporan Keuangan berkala kepada otoritas pasar modal dan otoritas bursa, (v) mengkoordinasikan penyelenggaraan rapat Direksi, rapat Direksi dengan Dewan Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham. Tanggung jawab Sekretaris Perusahaan diantaranya menjamin kesiapan penyajian informasi Perseroan, interrelasi antara Perseroan dengan shareholders dan komunitas pasar modal, memenuhi kebutuhan shareholders sesuai dengan aturan tata hubungan yang ditentukan, terpeliharanya mekanisme umpan balik yang sistematis kepada manajemen agar mampu merespon dinamika shareholders dan pasar modal secara tepat dan efektif. Fungsi dan tugas Sekretaris Perusahaan tersebut wajib diimplementasikan dalam beberapa kegiatan sebagai berikut: • Compliance officer, mengikuti dan memberikan masukan kepada Direksi atas perkembangan ketentuan perundang-undangan dan peraturan-peraturan yang berlaku serta memastikan bahwa Perseroan memenuhi ketentuan/peraturan tersebut. • Stakeholders relation, memberikan pelayanan kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi dan stakeholders lainnya termasuk namun tidak terbatas pada investor atas informasi yang berkaitan dengan kondisi sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelayanan ini menunjukkan penerapan asas transparansi dan disclosure oleh Perseroan terhadap Pemangku Kepentingan. • Liaison officer/contact person, bertindak sebagai pejabat penghubung antara Perseroan dengan Bapepam-LK yang sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek, dan masyarakat. • Business information, memberikan informasi segera atas kejadian aktual yang sebenarnya terjadi sebagai respon atas adanya rumor-rumor atau isu-isu, baik yang bersifat positif maupun negatif kepada para Pemangku Kepentingan.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
353
The Future is Here
F
ungsi dan tugas Sekretaris Perusahaan wajib diimplementasikan dalam beberapa kegiatan, yaitu compliance officer, stakeholders
relation, liaison officer/contact person, dan business information.
Profil Sekretaris Perusahaan
Agung Wiharto Menjabat
sebagai
Sekretaris
Perusahaan
sejak
tahun
2012.
Sebelumnya bertugas sebagai Kepala Biro Hubungan Investor sejak tahun 2006. Menjabat sebagai Kepala Seksi Perwakilan Jakarta (20012002) dan Kepala Seksi Dokumentasi & Penerangan (1996-2001). Mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 1994 Meraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1999. Selain itu mengikuti berbagai kursus dan training yang relevan dengan tugasnya di dalam dan di luar negeri, diantaranya “the 12th annual company secretary conference”, “achieving greatness in a turbulent world”, “pelatihan certified investor relations”, “pelatihan jurnalistik dan penanganan media”, dan lain sebagainya.
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Tahun 2013 Dalam struktur organisasi Perseroan, Sekretaris Perusahaan bertanggung-jawab langsung kepada Direktur Utama. Kegiatan yang telah dijalankan selama ini meliputi pengelolaan hubungan dengan investor, publik dan hubungan internal, menangani data-data internal, serta memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya, termasuk pelaksanaan Governancy di Perseroan. Untuk memperlancar kegiatan yang dijalankan, Sekretaris Perusahaan membawahi unit kerja: 1. Biro Komunikasi Perusahaan 2. Biro Hubungan Investor 3. Biro Kesekretariatan dan Protokol 4. Biro Arsip Pusat Perusahaan 5. Biro Kantor Jakarta 6. Biro Kegiatan Perusahaan 7. Staf Sekretaris Perusahaan
354
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Sebagai penghubung Perseroan dengan komunitas pasar modal dan pihak eksternal lain yang berkepentingan, Perseroan telah membentuk Bagian Hubungan Investor Relations dibawah Corporate Secretary yang memiliki tanggung jawab untuk memastikan dipenuhinya aspek keterbukaan sebagai salah satu prinsip GCG kepada komunitas pasar modal, membina hubungan dengan para investor saham dan obligasi maupun surat berharga lainnya, para analis, jurnalis, wali amanat, lembaga pemeringkat, Self Regulatory Organization (SRO), serta komunitas keuangan terkait lainnya. Untuk memastikan bahwa pengungkapan informasi sudah akurat serta dicatat, diolah, dirangkum dan dilaporkan dalam jangka waktu tertentu, sesuai dengan ketentuan keterbukaan informasi yang berlaku dan sebagai pegangan Sekretaris Perusahaan dalam menjalankan tugasnya, Perseroan mengeluarkan kebijakan komunikasi yang dituangkan dalam Pedoman GCG dan “Prosedur Komunikasi Eksternal”.
P
erseroan berupaya melakukan penyelarasan komunikasi antara perusahaan dengan pemangku kepentingan agar berkontribusi
positif dan memberi nilai tambah secara berkesinambungan
Dalam rangka memenuhi peraturan dan meningkatkan komunikasi yang efektif, Perseroan mengadakan acara public expose, conference call, investor gathering, analyst meeting, non-deal roadshow, investor forum serta distribusi siaran pers untuk mengkomunikasikan perkembangan operasional dan kondisi keuangan Perseroan terkini. Di samping itu, Perseroan juga menyampaikan informasi untuk seluruh pegawai melalui Program Komunikasi Internal. Hal ini dilaksanakan untuk menjamin kesetaraan dalam penyebaran informasi kepada seluruh pemangku kepentingan. Sepanjang tahun 2013, beberapa kegiatan terkait dengan pemangku kepentingan yang telah dilakukan Sekretaris Perusahaan diantaranya adalah menyelenggarakan RUPST sebanyak satu kali; Menghadiri setiap pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi dan membuat Notulen hasil Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi; Menjalin komunikasi dengan Kementerian BUMN, Departemen Keuangan, Sekretaris Negara, OJK, Self Regulatory Organisation (BEI, KSEI, KPEI), BAE, dan lembaga-lembaga terkait lainnya; memfasilitasi rapat dengar pendapat dan kunjungan kerja dengan DPR-RI; menyelenggarakan/partisipasi Public Expose,Media Site Visit, analyst meeting, House Conference, Exhibition dan menyelenggarakan press conference dan teleconference. Sepanjang tahun 2013, Perseroan telah melaporkan dan mengumumkan 110 kali informasi yang terdiri atas 19 kali informasi material yang dilaporkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta 24 kali informasi korporasi lainnya, 67 kali di antaranya berupa press release. Selain itu Perseroan mengadakan sejumlah acara dengan rincian sebagaimana tercantum pada tabel-tabel berikut.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
355
The Future is Here
Tabel Kegiatan Sekretaris Perusahaan Tahun 2013 No
Kegiatan
Jumlah (Kali)
1
Analysts Visit
252
2
Investors Visit
167
3
Attending House Investor Conference
3
4
Non Deal Road-show
2
5
Analyst Meeting
1
6
Analyst Plant Visit (Indarung Plant)
1
7
Monthly Sales Consumption
11
8
Local Investors Gathering
1
9
Public Expose
2
10
Quarterly Reports
4
11
Global Conference Calls - Video Calls
7
Perseroan juga menyampaikan berbagai informasi terkait operasional Perseroan dalam rangka keterbukaan informasi kepada OJK, KSEI, BEI maupun melalui surat kabar dan Siaran Pers, diantaranya: Tabel Keterbukaan Informasi NO
1
2
3
356
BULAN
Januari
Februari
Maret
NO SURAT
TANGGAL SURAT
PERIHAL
KEPADA
000234/ HM.00/3032/01.2013
4-Jan-13
Penjelasan atas Permintaan Konfirmasi Bursa tentang Pemberitaan di Media Massa
BEI
000292/ HM.00/3032/01.2013
7-Jan-13
Pemberitahuan Perubahan Nama Perseroan
OJK-BEI-KSEI
000335/ HM.00/3032/01.2013
8-Jan-13
Iklan Pemberitahuan Perubahan Nama Perseroan
OJK-BEI-KSEI
00817/HM00/3032/01.2013
21-Jan-13
Konfirmasi Pemenuhan Kriteria Satu Grup Perusahaan dengan Perusahaan
OJK-BEI
001493/ HM.00/3032/02.2013
26-Feb-13
Laporan Keuangan Konsolidasi PT SI dan Anak Perusahaan per 31 Des 2012 (Audited)
OJK-BEI-KSEI
013814/ KU.02.01/3032/02.2013
26-Feb-13
Perubahan Aset, Liabilitas dan Ekuitas Melebihi 20%
OJK-BEI-KSEI
001495/ HM.00/3032/02.2013
27-Feb-13
Bukti Iklan Lap Keuangan Konsolidasian PT SI dan Anak Perusahaan per 31 Des 2012 (Audited)
OJK-BEI-KSEI
001739/ HM.00/3032/03.2013
14-Mar-13
Penjelasan atas Pemberitaan Media Massa (Harian Kontan-Memburu Untung dari Stock Split Emiten)
BEI
2042/HK02/50000031/03.2013
25-Mar-13
Pengumuman RUPS Tahunan PT SI
OJK-BEI-KSEI
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
4
5
6
7
8
2369/HK02/50000034/03.2013
1-Apr-13
Pengumuman RUPS Tahunan PT SI
OJK-BEI-KSEI
2450/ HM.00/50000034/04.2013
2-Apr-13
Penjelasan atas Pemberitaan Media Massa (Bloomberg BusinessWeekTiada Hari Tanpa Semen)
BEI
0409/ HK.02/50000034/04.2013
9-Apr-13
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Maret 2013
BEI
2861/HM00/50000034/04.2013
15-Apr-13
Iklan Panggilan RUPS Tahunan
OJK-BEI-KSEI
2901/KU02.01/50000034/04.2013
15-Apr-13
Penyampaian Laporan Tahunan
OJK-BEI-KSEI
3196/HK02/50000031/04.2013
25-Apr-13
Pelaporamn Transaksi Afiliasi dan Keterbukaan Informasi PT SI tentang Penandatanganan Shareholder Loan Agreement antara PT SI dengan TLC Joint Stock Company untuk memenuhi Ketentuan Peraturan Bapepam & LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu
OJK-BEI
3646/HM00/50000043/04.2013
26-Apr-13
Rencana Penyelenggaraan Public Expose - Tahunan
BEI
3647/hm00/50000034/04.2013
26-Apr-13
Penyampaian Materi Public Expose Tahunan
BEI
3649/KU02.01/50000043/04.2013
29-Apr-13
Penyampaian Laporan Triwulan I
OJK-BEI-KSEI
3747/HM00/50000043/05.2013
2-May-13
Hasil Keputusan RUPS Tahunan PT SI
OJK-BEI-KSEI
3790/hm00/50000043/05.2013
2-May-13
Iklan Hasil Keputusan RUPS Tahunan PT SI
OJK-BEI-KSEI
3980/HK02/50000043/05.2013
2-May-13
Jadual Pembayaran Dividen Kas 2012
BEI
3934/HM00/50000043/05.2013
3-May-13
Laporan Hasil Public Expose Tahunan
BEI
04916/PW00/50000031/05.2013
27-May-13
Pembentukan Komite Audit PT SI
OJK-BEI
5099/HM00/50000043/05.2013
30-May-13
Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik Terkait Penyelesaian Proyek Pembangkit Listrik di Sulawesi
OJK-BEI
5257/HM00/50000043/06.2013
4-Jun-13
Penjelasan Permintaan Konfirmasi Bursa Tentang Pemberitaan di Media Massa (Bisnis Indo-Semen Indonesia Siapkan Stock Split)
OJK-BEI
5618/HK02/50000043/06.2013
12-Jun-13
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Mei 2013
BEI
6879/HK02/50000043/07.2013
10-Jul-13
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Juni 2013
BEI
7391/HM00/50000043/07.2013
19-Jul-13
Penjelasan atas Pemberitaan di Media Massa
OJK-BEI
0430/KU02/50000043/07.2013
29-Jul-13
Laporan Keuangan Konsolidasian Semester I
OJK-BEI-KSEI
0431/KU02/50000043/07.2013
30-Jul-13
Bukti Iklan Laporan Keuangan Konsolidasian Semester I
OJK-BEI-KSEI
8262/HM00/50000043/08.2013
15-Aug-13
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Juli 2013
BEI
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
357
The Future is Here
9
10
11
12
September
Oktober
Nopember
Desember
9341/HM00/50000043/09.2013
10-Sep-13
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Agustus 2013
BEI
10538/HM00/50000043/10.2013
8-Oct-13
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Sept 2013
BEI
11259/HM00/50000043/10.2013
25-Oct-13
Rencana Penyelenggaran Public Expose
BEI
11257/HM00/50000043/10.2013
25-Oct-13
Penyampaian Materi Public Expose Tahunan
BEI
11406/PW00/50000031/10.2013
29-Oct-13
Pengangkatan Anggota Komite Audit PT SI
OJK-BEI
11196/HM00/50000043/10.2013
29-Oct-13
Laporan Keuangan Konsolidasi (Unaudited) Triwulan III Tahun 2013
OJK-BEI-KSEI
11630/HM00/50000043/11.2013
4 Nov 2013
Laporan Hasil Public Expose Tahunan
BEI
11853/HM00/50000043/11.2013
6 Nov 2013
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Oktober
BEI
13294/HM00/50000043/12.2013
6-Dec-13
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek November
BEI
14032/HM00/50000043/12.2013
24-Dec-13
Laporan Keterbukaan Informasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No X.K.1 dan Laporan Transaksi Afiliasi yang dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam Butir 2 huruf c angka 4) dan 5) Peraturan IX.E.1 dalam rangka pendirian perusahaan patungan
OJK-BEI
14140/HM00/50000031/12.2013
26-Dec-13
Penjelasan atas Pemberitaan di Media Massa
OJK-BEI
27-Dec-13
Laporan Keterbukaan Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pengambilalihan Hak atas Tanah untuk Pendirian Pabrik di Daerah Cilegon
OJK-BEI
27-Dec-13
Laporan Keterbukaan Informasi PT SI atas Pendirian Anak Perusahaan Untuk Memenuhi Peraturan OJK No.X.K.1 tentang Keterbukaan Informasi Yang Harus Segera Diumumkan ke Publik
OJK-BEI
14226/HM00/50000043/12.2013
14219/HK02/50000082/12.2013
Tabel Siaran Pers 2013:
358
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
NO
NO RELEASE
TANGGAL RELEASE
KEGIATAN
JUDUL RELEASE
TEMPAT
Media
Surabaya
Jakarta, Semarang, Jawa Tengah, Surabaya, Gresik dan Tuban
Tangerang Selatan
Jakarta, Semarang, Jawa Tengah, Surabaya, Gresik dan Tuban
JANUARI
1
01/ HM.00/5151/01.13
7 januari 2013
Peresmian Perubahan Nama Dari Semen Gresik menjadi Semen Semen Gresik Resmi Indonesia di Grand City Convex Berubah Nama MenSurabaya oleh Menteri BUMN jadi Semen Indoenesia Dahlan Iskan
2
02/ HM.00/5151/01.13
15 januari 2013
PTT SGG Prima Beton Meresmi- Semen indonesia Pacu kan Pabrik Ready Mix di Serpong Penjualan Semen melTangerang alui ready mix
3
03/ HM.00/5151/01.13
16 januari 2013
Bantuan Korban Banjir di Tuban, Bojonegoro dan Lamongan di Pemkab Tuban
Semen Indonesia Bantu Korban Banjir Senilai Rp 1,5 Miliar
Tuban
Gresik dan Tuban
4
04/ HM.00/5151/01.13
23 januari 2013
Penyerahan bantuan korban banjir di Lamongan
PT Semen Indonesia Serahkan 3000 Paket Sembako Untuk Korban Banjir di Kabupaten Lamongan
Lamongan
Gresik dan Tuban
peresmian Packing Plant di Sorong papua
Perluasan Pasar, Semen Indonesia Resmikan Packing Plant Di Sorong
Kab. Sorong,Papua Barat
Jakarta, Semarang, Jawa Tengah, Surabaya, Gresik dan Tuban
Ulang Tahun ke -50 KWSG di Wisma A Yani
Ulang Tahun Emas, Kinerja Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG) Kian Melambung
Gresik
Jakarta, Semarang, Jawa Tengah, Surabaya, Gresik dan Tuban
Surabaya
Jakarta, Semarang, Jawa Tengah, Surabaya, Gresik dan Tuban
Rembang
Jakarta, Semarang, Jawa Tengah, Surabaya, Gresik dan Tuban
Gresik
Jakarta, Semarang, Jawa Tengah, Surabaya, Gresik dan Tuban
5
6
05/ HM.00/5151/01.13
06/ HM.00/5151/01.13
25 janurai 2013
30 januari 2013
FEBRUARI
1
2
3
07/ HM.00/5151/02.13
08/ HM.00/5151/02.13
09/ HM.00/5151/02.13
7 februari 2013
16 februari 2013
26 februari 2013
UKM AWARDS Grand City Surabaya
pacu kinerja mitra binaan, semen indonesia gelar UKM Award
Penyiapan Lahan Pabrik Baru di Rembang
pabrik baru semen indonsia di rembang siap dibangun
Press Conference Pelaksanaan Kirana
kembangkan potensi anak negeri, semen indonesia gelar lomba menyanyi dan cipta lagu berhadiah Rp 479 juta
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
359
The Future is Here
MARET 1
2
10/ HM.00/5151/03.13
11/ HM.00/5151/03.13
3
12/ HM.00/5151/03.13
4
13/ HM.00/5151/03.13
5
14/ HM.00/5151/03.13
6
15/ HM.00/5151/03.13
3 maret 2013
5 maret 2013
Temu Pelanggan di Malang
Gelar Fun Bike Carnival, Semen Indonesia Raih Rekor Muri
Innovasi Awards Semen Indonesia
Inovasi di Lingkungan Semen Indonesia Ciptakan Efisiensi Rp 639 Miliar
Malang
Malang, Gresik
Gresik
Jakarta, Semarang, Jawa Tengah, Surabaya, Gresik dan Tuban Balikpapan, Jakarta, Semarang, Jawa Tengah, Surabaya, Gresik dan Tuban
Ground Breaking Packing Plant Balikpapan
bangun packing plant balikpapan penetrasi pasar semen indonesia kian kuat
Balikpapan, Kaltim
18 maret 2013
Temu Pelanggan di Surabaya
jaga Penguasaan pasar, semen indonesia paerkuat sinergi dengan mitra penjualan
Surabaya
21 maret 2013
Temu Pelanggan di Tuban
Semen Indonesia bersama distributor gelar temu pelanggan di Tuban
Tuban
Fun Bike bersama direksi di Yogya
semen indonesia sapa langsung kunsumen lewat tour bike perseroan kucurkan 500 paket sembako ke masyarakat
Yogyakarta
Rembang
Wartawan Rembang
16 maret 2013
30 maret 2013
Surabaya
Tuban
Jawa tengah
APRIL
1
16/ HM.00/5151/04.13
3 april 2013
Temu Pelanggan di Rembang
Semen indonesia perkuat sinergi dengan mitra penjualan area kudus, gelar coustemer gathering
2
17/ HM.00/5151/04.13
13 april 2013
Peringatan hari Kartini di Rembang
Semen Indonesia Berikan Penghargaan Bagi Kaum Wanita Di Hari Kartini
Rembang
Wartawan Rembang
3
18/ HM.00/5151/04.13
27 april 2013
Temu Pelanggan Wilayah Denpasar Bali
Jaga penguasaan pasar, semen indonesia perkuat sinergi dengan mitra penjualan
Denpasar
Bali
4
19/ HM.00/5151/04.13
30 april 2013
RUPST
Semen Indonesia Bagikan Dividen 45% dari Laba Bersih
Jakarta
Wartawan Jakarta
Gresik
Surabaya dan Gresik
Sorong papua
MEI
1
20/ HM.00/5151/05.13
11 mei 2013
Peresmian STiMSI
Semen indonesia siap cetak SDM unggul bidang manajemen gandeng ITS dan ITB, dirikan sekolah tinggi manajemen
2
21/ HM.00/5151/05.13
28 mei 2013
Seminar Infrastruktur
dorong pembangunan infrastruktur di tanah papua
360
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Surabaya, Jakarta, Gresik, Tuban, Jawa Tengah
Tata Kelola Perusahaan
JUNI Surabaya, Jakarta, Gresik, Tuban, Jawa Tengah
1
22/ HM.00/5151/06.13
07 Juni 2013
Final Kompak di Denpasar
Semen Indonesia Gelar Kompetisi Musik SeJawa dan Bali
Denpasar Bali
2
23/ HM.00/5151/06.13
09 Juni 2013
BUMN Expo di Wisma A Yani Semen Indonesia
Semen Indonesia Gelar BUMN Innovation expo
Gresik
Gresik
3
24/ HM.00/5151/06.13
10 Juni 2013
Penandatanganan MoU antara Semen Indonesia dan Krakatau Steel di Banten
Semen Indonesia bentuk perusahaan patungan bersama Krakatau Steel
Banten
Surabaya, Jakarta, Gresik, Tuban, Jawa Tengah
4
25/ HM.00/5151/06.13
11 Juni 2013
Pelatihan Tukang di Banjarmasin
Semen Indonesia Perkuat bidang kemitraan dengan SDM Bidang konstruksi
Banjarmasin
Surabaya, Jakarta, Gresik, Tuban, Jawa Tengah
5
26/ HM.00/5151/06.13
11 Juni 2013
Seminar infrastruktur di Bali
Jenis Semen Pengaruhi Kualitas Infrastruktur
Bali
Wartawan Bali
6
27/ HM.00/5151/06.13
26 Juni 2013
Temu Pelanggan di jember
Perkuat Sinergi dengan Mitra Penjualan gelar Temu Pelanggan
Jember
Wartawan Jogjakarta dan Jawa tengah
7
28/ HM.00/5151/06.13
26 Juni 2013
Penghargaan Indonesia Geen Awards di Jakarta
Semen Indonesia Borong Empat Penghargaan
Jakarta
Surabaya, Jakarta, Gresik, Jawa Tengah
8
29/ HM.00/5151/06.13
27 Juni 2013
Pembelian alat tambang baru
Minimalkan Kebisingan, Semen Indonesia Datangkan alat pertambangan baru
Tuban
Tuban dan Surabaya
9
30/ HM.00/5151/06.13
27 Juni 2013
Penghargaan BUMN awards
Lakukan Innovasi Teknologi Semen Indonesia Borong BUMN Innovation Award
Jakarta
Surabaya, Jakarta, Gresik, Tuban, Jawa Tengah
JULI 1
31/ HM.00/5151/07.13
2 Juli 2013
Kejurnas Tennis Yunior ( Semen Indonesia Cup)
Semen Gresik Selenggarakan Kejuaraan Nasional Tenis
Gresik
Gresik
2
32/ HM.00/5151/07.13
5 Juli 2013
Semen Gresik Raih Pekan Lingkungan Hidup oleh Penghargaan ketaatan Gubernur Jatim di Wisma A Yani Pelaporan Pengelolahan Lingkungan
Gresik
Gresik
3
33/ HM.00/5151/07.13
7 Juli 2013
Pasar Murah di Gresik
Dwi Soetjipto pimpin pasar murah semen indonesia di Wisma A.Yani Gresik
Gresik
Gresik dan Tuban
4
34/ HM.00/5151/07.13
Laporan Kinerja Semester I
laba bersih semen indonesia meningkat SMIGnifikan 22,9% menjadi Rp 2,58 T
Jakarta
Jakarta, Surabaya, Gresik, Semarang dan Rembang
29 Juli 2013
AGUSTUS
1
35/ HM.00/5151/08.13
7 Agustus 2013
Acara Buka Puasa dengan Forpimda Gresik
Salurkan bantuan paket sembako dan peralatan ibadah senilai Rp 1,84 Miliar
Gresik
Gresik dan Surabaya
2
36/ HM.00/5151/08.13
16 Agustus 2013
Malam Takbir Idul Fitri
Dwi Soetjipto bertakbir, bagikan 3000 paket sembako
Gresik
Gresik
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
361
The Future is Here
3
4
37/ HM.00/5151/08.13
38/ HM.00/5151/08.13
19 Agustus 2013
21 Agustus 2013
HUT Pabrik Semen Indonesia ke-56
Peringati HUT ke 56, Semen Indonesia berikan penghargaan kesetiaan (Tanda Ikatan Batin) kepada 160 pegawai
Penghargaan Best CEO oleh Warta Ekonomi
Gresik
Surabaya, jakarta, gresik, Rembang dan semarang
semen indonesia raih dua penghargaan lingkungan, social bussiness Innovation award 2013 & best green CEO award
Jakarta
Surabaya, jakarta, gresik, Rembang dan semarang
Temu pelanggan Wilayah IV kediri Jawa Timur
Semen Indonesia rangkul pelanggan wilayah Kediri, Sampai Agustus 2013, penjualan di area IV tembus 550.357 Ton
Kediri
kediri
Temu Pelanggan Wilayah V Ponorogo Jawa Timur
penjualan produk merk Semen Gresik meningkat, Semen Indonesia gelar jalan sehat bersama pelanggan
Ponorogo
Banjarmasin
SEPTEMBER
1
2
39/ HM.00/5151/09.13
40/ HM.00/5151/09.13
4 September 2013
15 September 2013
Ponorogo
3
41/ HM.00/5151/09.13
16 Septemeber 2013
Porwanas ke XI PWI di Banjarmasin
Antisipasi pertumbuhan semen di kalimanatan, packing plant semen indonesia di Banjarmasin siap operasional pada Kuartal IV 2013
4
42/ HM.00/5151/09.13
17 September 2013
Semen Indonesia berangkatkan Calon Jamaah haji asal Gresik
Semen Indonesia berangkatkan Calon jamaah haji Gresik
Gresik
Gresik
5
43/ HM.00/5151/09.13
18 September 2013
Pemberian beasiswa di Graha Sandiya Tuban
Semen Indonesia Beri Beasiswa 522 Juta untuk siswa Tuban
Tuban
Tuban
6
44/ HM.00/5151/09.13
21 September 2013
Semen Indonesia pembukaan Expo rangkaian HUT Pabrik ke 56
Dwi Soetjipto Buka Semen Indonesia Expo 2013 di Wisma A Yani
Gresik
Gresik
7
45/ HM.00/5151/09.13
24 September 2013
Penghargaan oleh Asen Center of Energy (ACE)
Semen Indonesia Raih Penghargaan tingkat Asia Tenggara
8
46/ HM.00/5151/09.13
29 September 2013
jalan Sehat bersama tukang di Tuban
Semen Indonesia Gelar jalan sehat Bersama tenaga Konstruksi di Tuban
jakarta, jawa timur, jawa tengah, gresik dan tuban
bali
jakarta, jawa timur, jawa tengah, gresik dan tuban
Tuban
jakarta, jawa timur, jawa tengah, gresik dan tuban
Blora
jakarta, jawa timur, jawa tengah, gresik dan tuban
Madiun
jakarta, jawa timur, jawa tengah, gresik dan tuban
OKTOBER
1
2
362
47/ HM.00/5151/10.13
48/ HM.00/5151/10.13
02 Oktober 2013
Peresmian Gudang Varia Usaha di Blora
2 Oktober 2013 Temu Pelanggan di Madiun
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Varia usaha resmikan gudang apenjualan baru di Blora Semen Indonesia Perkuat Sinergi dengan Pelanggan,Gelar Customer Gathering untuk Wilayah Eks Karesidenan Madiun Menampilkan grup band UNGU
Tata Kelola Perusahaan
3
49/ HM.00/5151/10.13
Penghargaan Forbes 2000 di 3 Oktober 2013 Jakarta
Semen Indonesia Kembali Masuk Daftar Forbes Global 2000
Jakarta
jakarta, jawa timur, jawa tengah, gresik dan tuban
4
50/ HM.00/5151/10.13
6 Oktober 2013 Temu pelanggan di tuban
Semen Indonesia Perkuat Sinergi dengan Pelanggan wilayah Tuban
Tuban
Tuban
5
51/ HM.00/5151/10.13
11 oktober 2013
Pers Conference Lomba Tulis dan Foto Adicipta Mediatama
Semen indonesia gelar lomba karya jurnalistik tulis dan foto bagi wartawan dan mahasiswa ke II tahun 2013
Gresik
jakarta, jawa timur, jawa tengah, gresik dan tuban
Pers Conference Lomba Tulis dan Foto Adicipta Mediatama
kinerja membanggakan, KWSG masuk daftar koperasi terbesar dunia dalam ajang ICA Global 300 pada 5 November 2013 mendatang
Gresik
jakarta, jawa timur, jawa tengah, gresik dan tuban
Pontianak
Kalimantan Barat
6
52/ HM.00/5151/10.13
11 oktober 2013
7
53/ HM.00/5151/10.13
17 Oktober 2013
Temu Pelanggan di Pontianak
Semen Indonesia Perkuat Sinergi dengan Pelanggan,Gelar Customer Gathering untuk Wilayah Kalimantan Barat berikan hadiah rumah idaman bagi pembeli semen
8
54/ HM.00/5151/10.13
24 Oktober 2013
Temu Pelanggan di Jombang
Sapa pelanggan area jombang semen indonesia tampilkan group band geisha
Jombang
Jombang
9
55/ HM.00/5151/10.13
27 Oktober 2013
Jalan Sehat dengan Masyarakat Ring 1 Rembang
peringati HUT ke 56 pabrik semen indonesia, perusahaan gelar jalan sehat di Kec. Gunem Rembang
Rembang
Rembang
Banjarmasin
10
56/ HM.00/5151/10.13
30 Oktober 2013
Temu Pelanggan Area Kalimantan Selatan
semen indonesia perkuat sinergi pelanggan, gelar coustemer gathering untuk wilayah kalimantan Selatan tampilkan group band ungu
11
57/ HM.00/5151/10.13
30 Oktober 2013
laporan Keuangan Triwulan III
laba bersih semen indonesia triwulan III meningkat 15,3% menjadi Rp 3,91 triliun
Surabaya
Pra Pekan Raya di tuban
Semen Indonesia Selenggarakan pekan Raya 2013 di Tuban, Pamerkan Produk Unggulan UMKM
Tuban
Surabaya
Tuban
Banjarmasin
Surabaya
NOVEMBER
1
58/ HM.00/5151/11.13
18 November 2013
2
59/ HM.00/5151/11.13
21 November 2013
Pemberian Penghargaan 10 Pahlawan pada Hari Pahlawan
Semen Indonesia beri penghargaan kepada 29 pemenang lomba cipta lagu anak ( Kiranan SI ) dan 10 orang berjasa
3
60/ HM.00/5151/11.13
27 November 2013
Pekan Raya di Tuban
201 Usaha Kecil dan Menengah, Ikuti Pekan Raya Semen Indonesia di Tuban
Tuban
jakarta, jawa timur, jawa tengah, gresik dan tuban
Tuban
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
363
The Future is Here
DESEMBER
1
2
3
4
5
61/ HM.00/5151/12.13
62/ HM.00/5151/12.13
63/ HM.00/5151/12.13
64/ HM.00/5151/12.13
65/ HM.00/5151/12.13
3 Desember 2013
Semen Indonesia ganPenandatanagan Nota kesepaha- deng KPK dalam penman pengendalian gratifikasi gendalian gratifikasi KPK dengan SMI di lingkungan perusahaan
6 Desember 2013
5000 warga Bali ikuti Fun Bike Semen IndoSemen Indonesia Fun Bike di Bali nesia dengan hadiah utama 1 mobil
Bali
jakarta, jawa timur, jawa tengah, gresik dan tuban dan bali
Jakarta
jakarta, jawa timur, jawa tengah, gresik dan tuban dan bali
10 Desember 2013
Penghargaan proper Emas
semen indonesia raih proper emas ciptakan inovasi penurunan emisi gas CO2 dengan pemanfaatan Biomass
11 Desember 2013
Penghargaan indonesia social responsibilty 2013 dari the la tofi of CSR
Program Wirausaha muda kokoh Semen Indonesia raih penghargaan indonesia social responsibilty 2013 dari the la tofi of CSR
Jakarta
jakarta, jawa timur, jawa tengah, gresik dan tuban dan bali
17 desember 2013
Semen Indonesia Menerima Penghargaan dari National Center for Sustainability Reporting (NCSR)
Semen Indonesia Raih Best Sustainability Reporting 2012 Category Infrastructure dari National Center for Sustainability Reporting (NCSR)
Jakarta
Surabaya, Gresik, Tuban, Jawa tengah
krakatu steel dan semen indonesia bentuk perusahaan patungan [abrik slag powder dengan investasi Rp 440 Milliar
Jakarta
jakarta, jawa timur, jawa tengah, gresik dan tuban dan bali
Gresik
jakarta, jawa timur, jawa tengah, gresik dan tuban
6
66/ HM.00/5151/12.13
19 Desember 2013
Penandatanganan MoU Semen Indonesia dengan Krakatau steel
7
67/ HM.00/5151/12.13
31 Desember 2013
optimis pasar semn Pergantian tahun / Video Konfer- tahun 2014 tumbuh ence Semen Indonesia Malam 6% semen indonesia Tahun Baru targetkan penjualan sebesar 31 juta ton
364
jakarta
jakarta, jawa timur, jawa tengah, gresik dan tuban
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Selain itu, setiap tahun Perseroan menerbitkan laporan tahunan dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, yang menyediakan informasi mengenai kinerja Perseroan. Laporan Tahunan Perseroan dan informasi lainnya dapat diperoleh di Sekretariat Perusahaan di Kantor PT Semen Indonesia (Persero)Tbk . Pemegang saham dan masyarakat umum juga dapat memperoleh informasi mengenai perkembangan Perseroan melalui situs http://www.semenindonesia.com.
OFFICE OF THE CEO (OOTC) Office of the CEO (OOTC) merupakan tim khusus yang bertugas sebagai think tank bagi Direktur Utama yang mencakup 3 (tiga) bidang, yaitu: ·
Visi dan Strategi (Vision & Strategy)
Membantu Direktur Utama dalam menetapkan visi dan misi Perseroan serta menyusun strategi dan pengembangan usaha secara menyeluruh. Pada bidang ini, tim bertugas: • Memberi masukan dalam mengkaji ulang dan menetapkan kembali Visi dan Misi Perseroan. • Bersama Kepala Departemen mengidentifikasi isu dan permasalahan strategis bagi Perseroan, pengembangan strategis dan peluang-peluang bisnis dengan pendekatan bottom up. • Mengembangkan ide-ide dan agenda strategis, meliputi: • Mempertimbangkan data dan fakta pendukung dalam menganalisa dan menjawab isu-isu strategis • Mengkaji dan menetapkan prioritas pelaksanaan rencana strategis seusai alokasi sumber daya (modal, kompetensi), manfaat dan keuntungan strategis • Mengkaji dan mengembangkan rencana jangka panjang dan Rencana Strategis lima tahunan selaras dengan perubahan lingkungan bisnis. • Melakukan analisa dan rekomendasi atas peluang usaha secara berkala dengan melibatkan pimpinan fungsional. • Evaluasi isu-isu strategis Perseroan.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
365
The Future is Here
·
Peningkatan Kinerja (Performance Improvement)
Membantu Direktur Utama dalam menetapkan ukuran pencapaian kinerja sesuai dengan target Perseroan, serta memantau dan merekomendasikan peningkatan kinerja operasional. Aktifitas-aktifitas dalam bidang ini meliputi: • Mengawasi mekanisme pengelolaan untuk menjamin transparansi dan memonitor kegiatan operasional melalui perbandingan pencapaian target strategis. • Penyusunan ukuran pencapaian kinerja Perseroan agar diperoleh kinerja yang optimal. • Mengembangkan kemampuan Perseroan dalam mencapai transparansi kinerja lintas perusahaan dalam grup usaha. • Monitoring kemajuan operasional terhadap target kinerja. • Mengkaji dan memberikan masukan atas pengelolaan dan mitigasi risiko-risiko utama Perseroan. • Mengelola dan mengembangkan knowledge management untuk kemajuan bersama. ·
Proyek-proyek Khusus (Special Project)
Membantu Direktur Utama dalam melakukan pengawasan terhadap proyek–proyek strategis Perseroan, menyusun ringkasan kemajuan inisiatif/proyek strategis, dan melakukan mitigasi atas risiko-risiko proyek. Beberapa peran yang dilaksanakan dalam kaitan ini, mencakup: • Memastikan pemahaman seluruh pihak atas inisiatif strategis, mencakup: - nilai strategis, tujuan, target, ruang lingkup, penanggung jawab, sumber saya termasuk ketergantungan satu dengan yang lain. - Menetapkan ukuran kinerja yang harus dipenuhi dan diawasi - Identifikasi risiko potensial dan mitigasinya. • Monitor- Melaksanakan pengawasan terhadap inisiatif strategis, mencakup: - Monitor ukuran kinerja inisiatif strategi - Mengkaji dan mengawasi kinerja inisiatif strategis, yakni aktivitas utama dan jalur kritisnya. • Eksekusi - Melakukan mitigasi atas risiko-risiko kecil maupun sedang, bersama-sama dengan tim manjemen pelaksana proyek, sebelum membesar. Termasuk memberikan bantuan dan memfasilitasi pelaksana proyek dalam mengelolan inisiatif strategis lintas fungsi. • Memberikan laporan ringkas mengenai kemajuan inisiatif strategis, mencakup: - Desain panel kinerja dari kemajuan inisiatif strategis - Desain panel kinerja lengkap dari inisiatif strategis. OOTC senantiasa memastikan arah pengembangan, KPI dan pelaksanaan proyek strategis Perseroan sesuai program-program yang telah dituangkan di Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.
366
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Tata Kelola yang perlu mendapat perhatian Berdasarkan assessmen yang dilakukan oleh BPKP Perwakilan Jawa Timur ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam tata kelola Perseroan sehingga dapat terhindarkan dari terjadinya tata kelola perusahaan yang kurang baik (bad corporate governance). Beberapa kondisi yang memerlukan perhatian dan upaya peningkatan/perbaikan (area of improvements) segera untuk mencapai atau mendekati best practice diantaranya: - RUPS belum menetapkan sistem penilaian kepatutan dan kelayakan bagi calon anggota Dewan Komisaris. - Terdapat indikasi adanya campur tangan Pemegang Saham mayoritas yang ditujukan kepada seluruh Direksi BUMN dan Dewan Komisaris BUMN bagi perusahaan publik. - RUPS belum menetapkan dan menerapkan sistem penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi secara individual. - Arahan Dewan Komisaris terkait manajemen risiko belum mengarah pada pelaksanaan manajemen risiko yang terintegrasi dengan proses manajemen secara menyeluruh. - Dewan Komisaris belum melakukan penilaian kinerja Dewan Komisaris baik secara individual maupun secara kolegial. - Belum seluruh Komite Dewan Komisaris melaporkan pelaksanaan kegiatannya kepada Dewan Komisaris. - Risalah rapat internal Direksi belum mencantumkan adanya dinamika rapat. - Direksi belum memberikan asersi mengenai efektivitas penerapan pengendalian internal Perseroan. - Belum seluruh jajaran korporasi mendapatkan sosialisasi mengenai pedoman perilaku. Terhadap kelemahan dari hasil assessment sebagai area of improvements, Perseroan telah melakukan tindaklanjut sebagai prioritas dalam melakukan perbaikan.
PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI PERSEROAN Perseroan dan entitas anak menghadapi tuntutan-tuntutan hukum sebagai berikut: a. Pada tanggal 24 Oktober 2008, SP mengajukan gugatan hukum terhadap PT Berkala International (PT BI) di Pengadilan Negeri (PN) Padang akibat kegagalan PT BI untuk memenuhi kewajibannya menyerahkan batubara pada tahun 2008 sesuai dengan perjanjian jual beli antara SP dan PT BI. Dalam gugatannya, SP juga menyampaikan permohonan untuk membatalkan perjanjian jual beli batubara tersebut.
Sejak tahun 2008, SP telah mencadangkan di dalam laporan keuangan konsolidasian potensi kerugian (Catatan 24) yang mungkin timbul dari akseptasi SKBDN oleh Bank Mandiri sejumlah Rp23.760.000.
Pada tanggal 17 April 2009, PN Padang mengeluarkan Putusan yang mengabulkan permohonan provisi dan gugatan SP sebagai berikut: - Menyatakan PT BI dan PT Eksplorasi Mantap Indonesia telah melakukan perbuatan wanprestasi kepada SP - Membatalkan Perjanjian Jual Beli batubara antara SP dengan PT BI, berikut segala akibat hukumnya - Menyatakan batal SKBDN yang diterbitkan dalam rangka Perjanjian Jual Beli batubara antara SP dengan PT BI, berikut segala akibat hukumnya.
Selanjutnya atas putusan PN Padang tersebut, Bank Mandiri dan Maybank mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Sumatera Barat sehubungan dengan keputusan PN Padang tanggal 17 April 2009. Pada tanggal 27 Januari 2010 telah dikeluarkan Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Barat yang menguatkan
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
367
The Future is Here
putusan PN Padang.
Pada tahun 2009 SP dengan niat baik sudah menempatkan dana pada Bank Mandiri senilai Rp30.000.000 (Catatan 5) yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kepada Bank Mandiri, jika ada, tergantung pada penyelesaian akhir atas permasalahan tersebut.
Pada tanggal 24 Juni 2010 SP telah menerima pemberitahuan dari PN Padang bahwa Bank Mandiri melakukan kasasi ke Mahkamah Agung. Pada tanggal 8 Juli 2010 SP mengajukan kontra memori kasasi.
Pada tanggal 20 Mei 2011 Mahkamah Agung mengeluarkan putusan menguatkan putusan PN Padang. Terhadap putusan kasasi Mahkamah Agung tersebut, Bank Mandiri telah mengajukan memori Peninjauan Kembali (“PK”) kepada Mahkamah Agung dan SP telah mengajukan Kontra Memori PK tersebut pada tanggal 20 Juni 2012.
Pada tanggal 14 Maret 2013 Mahkamah Agung mengeluarkan putusan terhadap permohonan PK tersebut melalui website resmi Kepaniteraan Mahkamah Agung dengan amar putusan kabul.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, SP belum mendapat salinan keputusan PK tersebut.
b. Pada tanggal 23 Januari 2009, Yayasan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang (PTUN Semarang). Pihak-pihak yang digugat adalah Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KP2T) Kabupaten Pati sebagai Tergugat dan Perseroan sebagai Tergugat II Intervensi.
Inti dari gugatan tersebut adalah keberatan atas keluarnya Keputusan Kepala KP2T No.540/052/2008 tanggal 5 Nopember 2008 tentang Izin Pertambangan Daerah Eksplorasi Bahan Galian Golongan C Batu Kapur Atas Nama Perseroan.
Mahkamah Agung telah menerbitkan putusan kasasi atas gugatan hukum tersebut pada tanggal 27 Mei 2010 yang memenangkan WALHI. Pada tanggal 26 Mei 2011, Perseroan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan kasasi tersebut. Pada tanggal 4 Januari 2013 permohonan PK tersebut ditolak oleh Mahkamah Agung. Dengan adanya Putusan PK tersebut, maka Putusan Kasasi telah berkekuatan hukum tetap (in kracht). c. Pada tahun 1954, Perseroan membeli tanah seluas 2.876 ha di Desa Sidorukun Kecamatan Gresik Kab. Gresik kepada H. Mardjuki. Pada tahun 1977, H. Yusuf sebagai ahli waris H Mardjuki menjual tanah tersebut seluas 2.500 m2 kepada H. Ashari. Pada tahun 1978 H. Yusuf menggugat Perseroan sampai ditingkat Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung (PK) yang dimenangkan oleh Perseroan, namun tanah tersebut masih dikuasai oleh H. Yusuf.
368
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
Berdasarkan Surat dari Mahkamah Agung No. KMA/738/VIII/1994 tanggal 6 Agustus 1994 pada tanggal 24 April 1995 dilaksanakan eksekusi atas tanah sengketa tetapi gagal karena H. Ashari akan mengosongkan secara sukarela sampai dengan tanggal 18 Agustus 1995. Berdasarkan penetapan perkara No. 17/Pdt.G/1984/PN.Gs. tanggal 1 Pebruari 1996 telah dilaksanakan eksekusi secara sukarela untuk tanah yang dikuasai H. Yusuf dan Husen serta menunda pelaksanaan eksekusi terhadap tanah yang dikuasai H. Ashari.
Pada tanggal 22 Pebruari 2006 Perseroan mengajukan eksekusi lanjutan kepada PN Gresik atas tanah 2.500 m2 yang ditempati oleh ahli waris H. Ashari dan eksekusinya dilakukan oleh PN Gresik pada tanggal 28 Pebruari 2008. Atas eksekusi tersebut, H. Slamet (anak H. Ashari) telah mengajukan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung. Perkara tersebut tetap dimenangkan oleh Perseroan.
Pada tahun 2008, H. Slamet juga mengajukan gugatan kembali di PN Gresik, kemudian mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Surabaya (PT). Pada 2 Maret 2009 PT menerbitkan keputusan yang memenangkan Perseroan dan kemudian H. Slamet mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Pada tanggal 20 Oktober 2010, Mahkamah Agung menerbitkan keputusan yang memenangkan H. Slamet.
Pada tanggal 12 April 2011, Perseroan mengajukan Memori Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung dan pada tanggal 30 April 2013 dalam websitenya Mahkamah Agung dalam keterangannya telah mengabulkan PK dari Perseroan, tetapi sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Perseroan secara resmi belum mendapatkan salinan lengkap atas putusan PK tersebut.
d. Pada tanggal 23 April 2012, PT Gunung Mas Mineral (“GMM”) mengajukan gugatan hukum terhadap Bupati Rembang dan Perseroan (sebagai Tergugat II Intervensi) di Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang (“PTUN Semarang“).
Inti dari gugatan tersebut adalah keberatan dari GMM atas keluarnya Keputusan Bupati Rembang Nomor : 591/040/Tahun 2011 tertanggal 18 Nopember 2011 tentang pemberian Ijin Lokasi seluas ± 900 ha yang terletak di Kabupaten Rembang kepada Perseroan untuk pabrik semen, lahan tambang bahan baku dan sarana pendukung lainnya. Dalam gugatannya GMM mengemukakan bahwa Ijin Lokasi yang diberikan oleh Bupati Rembang kepada Perseroan tumpang tindih dengan lahan yang telah diberikan Ijin Usaha Pertambangan (IUP) milik GMM.
Berkenaan dengan gugatan yang telah diajukan oleh GMM tersebut, Perseroan berpendapat bahwa Ijin Lokasi yang dimiliki Perseroan adalah seluas ± 860 ha dan Ijin Lokasi tidak dapat dibandingkan dengan IUP, sehingga pada dasarnya tidak terjadi tumpang tindih antara Ijin Lokasi milik Perseroan dengan IUP milik GMM. Dengan demikian gugatan hukum GMM tidak tepat
Pada tanggal 31 Agustus 2012, PTUN Semarang telah mengeluarkan putusan yang pada intinya menyatakan gugatan GMM tidak dapat diterima. GMM tidak mengajukan banding atas putusan tersebut. Dengan demikian, keputusan PTUN Semarang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht).
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
369
The Future is Here
e. Pada tanggal 24 Mei 2012, Sunarto, Sunoto, Sudi (“Sunarto dkk”) mengajukan gugatan hukum terhadap Perseroan sebagai Tergugat dan Balai Lelang PT Tri Agung Lumintu sebagai Turut Tergugat di Pengadilan Negeri Tuban (“PN Tuban”).
Inti dari gugatan tersebut adalah gugatan material sebesar Rp 5.000.000.000 (angka penuh) dan gugatan immaterial sebesar Rp 10.000.000.000 (angka penuh) karena Sunarto dkk menganggap Perseroan telah ingkar janji dalam memprioritaskan Sunarto dkk untuk mengikuti lelang barang bekas (afval) di Pabrik Tuban.
Berkenaan dengan gugatan yang diajukan oleh Sunarto dkk tersebut, Perseroan berpendapat bahwa Perseroan tidak memiliki hubungan hukum apapun dengan Sunarto dkk. Dengan demikian gugatan Sunarto dkk adalah tidak beralasan.
Pada tanggal 29 Januari 2013, PN Tuban telah mengeluarkan putusan yang pada intinya menolak gugatan Sunarto dkk. Pada tanggal 13 Februari 2013, Perseroan telah menerima pernyataan banding dari Sunarto dkk.
Pada tanggal 5 Juli 2013 Sunarto dkk. telah mengajukan berkas perkara banding Nomor W.14.U29/1271/ Pdt.01.01/VII/2013 ke PT Surabaya. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini,
pengajuan banding oleh Sunarto dkk. masih dalam proses dan PT Surabaya belum menerbitkan
keputusan atas banding dari Sunarto dkk. f. Pada tanggal 27 September 2012 Perseroan, sebagai Penggugat, mengajukan gugatan hukum terhadap PT Trimarta Nusaperdana (“Trimarta”) di Pengadilan Negeri Bekasi (“PN Bekasi”).
Perseroan menggugat Trimarta telah mendirikan bangunan berupa gedung futsal (indoor futsal) di atas tanah milik Perseroan seluas 3.167 m2. Tanah tersebut merupakan bagian dari Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 2249.
Pada tanggal 4 Maret 2013, PN Bekasi telah mengeluarkan putusan No. 329/PDT.G/2012/PN.Bks, yang pada intinya memenangkan Perseroan. Terhadap putusan tersebut PT Trimarta tidak mengajukan banding, dengan demikian, keputusan PN Bekasi telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht). Selanjutnya Perseroan telah mengajukan eksekusi ke PN Bekasi dan akan dikoordinasikan dengan PN Gresik dan PT Surabaya.
370
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tata Kelola Perusahaan
g. Pada tanggal 11 November 2013, Suhartini mengajukan gugatan hukum terhadap Koperasi Warga Semen Gresik (“KWSG”) sebagai Tergugat dan Perseroan (sebagai Turut Tergugat) di Pengadilan Negeri Yogyakarta (“PN YK “).
Inti dari gugatan tersebut adalah gugatan material sebesar Rp 674.230.980,00 dari Suhartini kepada KWSG karena Suhartini menganggap bahwa KWSG telah ingkar janji dengan tidak membayarkan ongkos kirim semen yang telah dibeli oleh Suhartini dari KWSG.
Berkenaan dengan gugatan yang diajukan oleh Suhartini tersebut, Perseroan berpendapat bahwa Perseroan tidak memiliki hubungan hukum apapun dengan Suhartini. Dengan demikian gugatan Suhartini adalah tidak beralasan.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, kasus tersebut masih dalam proses persidangan di PN YK.
Dampak Keuangan Perseroan meyakini seluruh kasus hukum tersebut tidak memiliki dampak SMIGnifikan terhadap kegiatan operasional maupun kondisi keuangan Perseroan. Selain kasus tersebut, pada tahun pelaporan Perseroan tidak menghadapi kasus lain, juga tidak pernah mengalami sanksi administratif dari otoritas yang berwenang, baik terhadap Perseroan maupun terhadap anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
371
10
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
The Future is Here
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
P
eningkatan kualitas kegiatan penyaluran dana TJSL dan PKBL dengan fokus bidang pendidikan, pelatihan dan pelestarian alam untuk
membantu upaya memutus mata rantai kemiskinan dan ketertinggalan masyarakat sebagai wujud partisipasi menjaga kelestarian lingkungan dan merupakan bagian dari transformasi korporasi Perseroan menjadi perusahaan persemenan terbesar dan terbaik di Indonesia dan di kawasan Regional
DASAR ACUAN • Undang-undang RI No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. • Undang-undang RI No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. • Undang-undang RI No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. • Peraturan Menteri BUMN No Per-05/MBU/2007 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Permen No Per08/MBU/2013 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan.
TUJUAN Komitmen untuk turut serta mensejahterakan kehidupan masyarakat dan memelihara lingkungan menjadi salah satu bagian dari fokus dan strategi Perseroan. Sejalan dengan visi menjadi perusahaan persemenan terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara, Perseroan senantiasa mengupayakan keselarasan antara kinerja operasional dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Bagi Perseroan, masyarakat sekitar telah menjadi bagian integral sehingga menjadi kewajiban bagi Perseroan untuk menyelaraskan perkembangan bisnisnya dengan masyarakat sekitar. Dengan semakin berkembangnya Perseroan, maka akan membawa dampak positif kepada masyarakat sekitar, antara lain berupa: • Bagian keuntungan yang dialokasikan untuk program tanggung jawab sosial dan lingkungan semakin meningkat. • Meningkatnya aktifitas ekonomi di sekitar perusahaan.
374
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Kebijakan Bagi Perseroan, suksesnya penerapan kebijakan triple bottom lines, yang menyelaraskan pengembangan ketiga aspek, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan merupakan ukuran keberhasilan pengembangan Perseroan secara berkelanjutan. Sebagai salah satu implementasi di bidang lingkungan, Perseroan mengembangkan konsep Green Productivity yang berorientasi pada kesejahteraan keluarga dan lingkungan sebagai dasar dari upaya penyelamatan lingkungan. Dalam rangka melaksanakan tanggung jawab sosial, Perseroan berupaya mengoptimalkan hubungan timbal balik dengan masyarakat sekitar serta bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, Organisasi Massa dan lain-lain melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang dirancang dengan seksama. Pelibatan seluruh stakeholders dimaksudkan agar program yang dilaksanakan tepat guna dan menyentuh sendi-sendi kehidupan masyarakat serta membuat masyarakat sekitar turut terlibat menjadi pelaku program. Sejalan dengan peran sebagai strategic holding company, Perseroan mulai meninjau penyusunan kerangka baru yang menyeluruh dalam mengelola dan menyalurkan dana PKBL maupun dana community development. Perseroan mencanangkan perubahan meliputi tujuan pelaksanaan program, strategi pelaksanaan dan fokus kegiatan. Proses peninjauan dan penyusunan kerangka baru tersebut telah selesai pada tahun 2013 dan berhasil Perseroan implementasikan secara optimal. Kini, Perseroan kembali mematangkan berbagai program CSR yang telah Perseroan laksanakan di samping meningkatkan implementasinya sebagai upaya memberikan kontribusi lebih kepada masayarakat sekitar dan lingkungan. Program PKBL dan community development yang Perseroan susun mencerminkan sinergi dengan kegiatan operasional yang Perseroan tujukan untuk mendukung peran Perseroan sebagai perusahaan persemenan terbesar di Indonesia dan di kawasan regional.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
375
The Future is Here
Sasaran Strategis Perseroan menetapkan sasaran strategis pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang mencakup: • Mewujudkan hubungan yang harmonis antara Perseroan dengan masyarakat. • Membantu tumbuh dan berkembangnya usaha kecil dan koperasi yang mandiri, tangguh dan berdaya saing, mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja melalui pengelolaan yang profesional. • Mengembangkan pola pembinaan usaha kecil dan koperasi, baik terkait atau tidak terkait dengan bisnis Perseroan melalui penyaluran dana dan pembinaan berkesinambungan, dengan mengedepankan aspek pemerataan, kemandirian, profesional, dan etika. • Memelihara kelestarian lingkungan hidup, serta membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang meliputi bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan. Perseroan telah menetapkan parameter efektivitas pelaksanaan keempat langkah strategis tersebut, yakni: selaras dengan visi dan misi Perseroan, meningkatnya kesejahteraan masyarakat, meningkatkan kualitas lingkungan, memperbaiki dan meningkatkan Corporate Image dan memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. Perseroan melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang mencakup pelaksanaan tanggung jawab terhadap komunitas sekitar, konsumen, mitra kerja, karyawan dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
GARIS BESAR KEGIATAN Sesuai butir-butir ketentuan Bapepam-LK
Nomor: KEP-431/BL/2012 tertanggal 1 Agustus 2012 Tentang
Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik, selanjutnya Perseroan menyampaikan laporan tanggung jawab sosial perusahaan, meliputi: 1. Ketenagakerjaan. 2. Pengembangan sosial dan kemasyarakatan. 3. Lingkungan Hidup. 4. Tanggung jawab produk.
TANGGUNG JAWAB KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA • Ketenagakerjaan Uraian lengkap mengenai pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pegawai
dalam hal
ketenagakerjaan, tersaji dalam bahasan “Tinjauan Operasional: Human Capial Berstandar Dunia”. • Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kebijakan Untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bagi karyawan di lingkungan kerja serta masyarakat di sekitar lokasi Perseroan berkegiatan, Perseroan telah menerapkan sistem operasional terakreditasi. Masingmasing adalah Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMK3), OHSAS 18001:2007, dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004.
376
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Kegiatan Perseroan secara bersungguh-sungguh menerapkan dan melaksanakan segala ketentuan K3. Secara berkesinambungan Perseroan dan entitas anak usaha menyelenggarakan Bulan K3, yang melibatkan semua unit kerja maupun segenap pegawai. Perseroan juga meningkatkan koordinasi antarunit kerja terkait dan melakukan berbagai pelatihan, di antaranya: 1. Penggunaan safety device peralatan coal mill. 2. Training safety awareness untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menerapkan K3 dengan baik. Latihan pemadaman kebakaran gedung bertingkat. 3. Latihan pemadaman fireground. 4. Latihan pemadaman bersama perusahaan lain. 5. Lomba firefighting antar departemen. 6. Benchmark dan studi banding K3 ke perusahaan lain. Untuk menjaga kesehatan para pegawai, Perseroan secara berkelanjutan melakukan pemantauan kesehatan kerja terhadap tingkat produktivitas. Selain itu juga dilaksanakan berbagai inisiatif yang ditujukan untuk pemeliharaan kesehatan kerja, melalui pelaksanaan berbagai program, mencakup: 1. Promotif dan preventif melalui penyelenggaraan seminar kesehatan, penyediaan informasi kesehatan intranet dan pelatihan. 2. Program pemeriksaan kesehatan prakerja, berkala maupun khusus 3. Program pemantauan kesehatan: evaluasi dan konsultasi hasil medical check-up, evaluasi riwayat perawatan medis maupun surveillance kesehatan kerja. 4. Kuratif dan rehabilitatif dengan pengobatan serta pemeliharaan kesehatan. 5. Pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja dan sanitasi. 6. Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat tenaga kerja. 7. Pembinaan dan pengawasan gizi serta penyelenggara makanan Melakukan rehabilitasi medis dan okupasional. Adapun bagi masyarakat di sekitar lokasi Perseroan berkegiatan, secara berkala dilaksanakan berbagai kegiatan, meliputi: 1. Pemantauan 10 penyakit utama yang ada di puskesmas-puskesmas. 2. Penyuluhan kesehatan, termasuk pola hidup bersih dan sehat. 3. Pengobatan gratis. Untuk menunjang pengelolaan K3, Perseroan dan entitas anak usaha juga telah mengembangkan rumah sakit yang menjadi bagian dari tata laksana kesehatan. Pada tahun 2013 PT Semen Padang meresmikan Semen Padang Hospital, sebagai satu-satunya rumah sakit terbaik di Sumatra Barat dan didukung 60 dokter spesialis dan sub-spesialis.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
377
The Future is Here
Berbagai upaya yang telah dilaksanakan, menjadikan Perseroan dapat menekan terjadinya angka kecelakaan kerja. Selama tahun 2013 tidak ada peristiwa kecelakaan kerja yang bersifat fatal. Peristiwa kecelakaan kerja yang terjadi hanya bersifat ringan dan sedang. Selanjutnya untuk masa mendatang Perseroan senantiasa berusaha untuk mencapai kondisi nihil kecelakaan kerja (zero accident)
TANGGUNG JAWAB PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN • Kebijakan Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan pada aspek sosial kemasyarakatan, diarahkan pada programprogram yang bersifat memberdayakan dan memberikan manfaat bagi masyarakat di lokasi sekitar Perseroan berkegiatan. Terutama para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta masyarakat yang termasuk dalam kategori ekonomi kurang mampu. Perseroan mewujudkan hal tersebut melalui pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. 05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
• Program Kemitraan Program Kemitraan adalah program pemberian bantuan pinjaman modal usaha, yang ditujukan untuk pemberdayaan pelaku UMKM yang menjadi mitra binaan. Perseroan bersama entitas anak usaha secara berkesinambungan memberikan bantuan modal usaha dan pendampingan kepada para mitra binaan, guna memperkuat kapasitas dan kemampuan daya saing mereka. Perseroan juga terus memperkuat kapasitas dan daya saing pelaku UMKM, melalui penyelenggaraan Semen Indonesia UKM Award yang dilaksanakan bekerja sama dengan Laboratorium Pengembangan Manajemen dan Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga (LPMB FE-UNAIR).
378
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Selama tahun 2013, Perseroan telah merealisasikan penyaluran bantuan dana Program Kemitraan kepada 2.134 mitra binaan. Dengan demikian secara akumulatif jumlah mitra binaan yang telah menerima bantuan dana Program Kemitraan untuk 15.775 mitra binaan. Jumlah Mitra Binaan Tabel Kegiatan Sekretaris Perusahaan Tahun 2013 REALISASI
REALISASI SAMPAI TAHUN 2012
TAHUN 2013
REALISASI SAMPAI TAHUN 2013
13,641
2,134
15,775
Perseroan juga terus melanjutkan pelaksanaan program Wirausaha Muda Kokoh (WMK). Program ini dimulai tahun 2011, dengan sasaran generasi muda di sekitar pabrik semen di Tuban dan juga Gresik. Melalui program ini Perseroan berkeinginan untuk melahirkan pemuda yang berdaya saing tinggi dalam berwirausaha (entrepreneurship). Kami juga berusaha mengubah paradigma generasi muda untuk tidak menjadi pegawai/karyawan akan tetapi menjadi wirausaha yang dapat menciptakan lapangan kerja. Pelaksanaan Program Wirausaha Muda Kokoh NILAI OMSET
TAHUN
JUMLAH PESERTA
2013
40
12,740,000,000
2012
40
7,430,000,000
2011
40
5,010,000,000
(Rp)
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
379
The Future is Here
• BINA LINGKUNGAN Sementara Bina Lingkungan, adalah progam bantuan peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pembangunan sarana/prasarana publik dan infrastruktur lainnya di sekitar tempat tinggal mereka, serta pemberian bantuan sosial kepada korban bencana alam maupun bantuan sosial kemasyarakatan lainnya. Sejalan aturan Peraturan Menteri BUMN No PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 yang terakhir telah direvisi dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013 yang menjadi landasan pelaksanaan PKBL, penyaluran Program Bina Lingkungan Perseroan terbagi ke dalam 7 (tujuh) jenis kegiatan sesuai obyek bantuan, yakni bantuan bencana alam, pendidikan dan/atau pelatihan, peningkatan kesehatan, pengembangan prasarana dan/atau sarana umum, bantuan sarana ibadah, bantuan pelestarian alam, dan BUMN Peduli. 1. Bantuan Bencana Alam Selama tahun 2013, Perseroan memberikan bantuan yang ditujukan kepada korban bencana alam, antara lain: • Korban erupsi Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang, termasuk pendirian Posko Semen Indonesia Peduli di Wates (Kediri), Ngeglok (Blitar) dan Pujon (Malang), untuk membantu para pengungsi. • Korban banjir di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo yang berada di wilayah Kabupaten Tuban, Bojonegoro, dan Lamongan. • Melalui entitas anak usaha: PT Semen Padang, telah disalurkan bantuan kepada korban bencana erupsi Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumatra Utara. 2. Bantuan Pendidikan/Pelatihan Perseroan bersama entitas anak usaha memberikan perhatian khusus pada bidang pendidikan, dengan menempatkan alokasi 40% dana program CSR sebagai bantuan di bidang pendidikan, termasuk pemberian beasiswa dan bantuan sarana pendidikan. Tidak hanya pendidikan formal tetapi juga informal, termasuk pelatihan ketrampilan bagi warga setempat di antaranya pelatihan operator forklift untuk para pemuda desa di sekitar lingkungan pabrik di Tuban, Jawa Timur. Pelatihan lainnya adalah pelatihan agrobisnis, otomotif, kuliner, teknologi informasi, hingga industri kreatif. 3. Bantuan Peningkatan Kesehatan Program bantuan peningkatan kesehatan yang dilakukan Perseroan di tahun 2013 diantaranya meliputi: • Pengadaan peralatan untuk poliklinik desa, • Pengobatan gratis di desa-desa, • Kegiatan donor darah, dan penanggulangan demam berdarah. • Penyelenggaraan kegiatan operasi katarak dan pemeriksaan mata terhadap pasien yang tidak. • Pelaksanaan Bedah Rumah Tidak Layak Huni untuk tempat tinggal keluarga rentan kemiskinan sebagai upaya membantu meningkatkan kesehatan hunian masyarakat, Total penyaluran dana bidang kesehatan untuk tahun 2013 adalah sebesar Rp10.384 miliar, lebih besar dari total penyaluran di tahun 2012 sebesar 10.143.
380
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
4. Bantuan Pengembangan Sarana/Prasarana Umum Beberapa bantuan pengembangan sarana/prasarana umum yang dilaksanakan tahun 2013, adalah: • Bantuan pengurukan jalan akses antara Desa Sambungrejo dan Desa Pongpongan, di Kabupaten Tuban, sepanjang 2,7 kilometer sehingga bisa dilalui kendaraan roda empat. • Bantuan pembuatan akses jalan menuju makam desa sepanjang 3,8 kilometer di Dusun Kedungrejo, Desa Karangasem, Kecamatan Jenu, Tuban. • Melalui entitas usaha anak: PT Semen Tonasa, telah dibangun fasilitas penyediaan air bersih bagi 9 desa yang ada di wilayah lingkar pabrik. 5. Bantuan Sarana Ibadah Perseroan berkontribusi dalam pembangunan moralitas masyarakat dan karakter bangsa (character building) melalui pelaksanaan kegiatan di bidang keagamaan, dengan total dana yang dialokasikan adalah sebesar Rp14,341 miliar, yang Perseroan gunakan untuk mendukung kegiatan pembangunan sarana ibadah di beberapa desa sekitar Perseroan dan kegiatan keagamaan lain, mencakup Blanggur Ramadhan, perayaan hari besar keagamaan, santunan anak yatim piatu dan pembinaan kelompok kelompok keagamaan serta pembinaan guru guru agama. 6. Bantuan Pelestarian Alam Sebagai bentuk kepedulian Perseroan dalam menjaga kelestarian alam termasuk dalam rangka menanggapi isu pemanasan global, maka Perseroan melaksanakan program penghijauan melalui penanaman pohon baik yang bersifat produktif maupun non produktif. Program penghijauan dilaksanakan melalui program greenbelt di seluruh area tambang dengan menjadikan area tersebut sebagai area penghijauan. Area greenbelt berada di bagian terluar (batas pertambangan) yang tidak akan ditambang yang berfungsi sebagai penahan debu. Selain itu, greenbelt juga dilaksanakan di lahan idle yang belum ditambang, yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk lahan pertanian. Komitmen pelestarian alam juga Perseroan wujudkan dengan menanam pohon mahoni sepanjang 240 km dari Gresik sampai Bancar Tuban di jalur pantura dan 50 km sepanjang jalan Babat-Jombang Dampak Keuangan dan Penghargaan
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
381
The Future is Here
Realisasi Penyaluran Dana Program Kemitraan 2013
2012
480,293.68
407,634.75
Realisasi Penyaluran Dana Kegiatan Bina Lingkungan Tahun 2013 SEKTOR KEGIATAN
2013
2012
Bantuan bencana alam
4.778,32
4.236,72
Bantuan pendidikan, pelatihan dan beasiswa
57.383,75
57.383,75
Bantuan peningkatan kesehatan.
5.605,50
5.605,50
Bantuan pengembangan sarana/ prasarana umum.
12.774,87
12.732,72
Bantuan sarana ibadah.
31.341,05
31.336,12
Pelestarian alam.
7.631,12
7.631,11
BUMN Peduli.
14.534,41
14.534,40
JUMLAH
132.019,01
133.460,32
Keterangan: Dalam juta rupiah Penyelenggaraan Program Wirausaha Muda Kokoh oleh Perseroan, telah memperoleh penghargaan Indonesia Social Responsibility Awards 2013, dari The La Tofi School of CSR. Selain itu program penyediaan air bersih yang dilaksanakan oleh entitas anak usaha: PT Semen Tonasa memperoleh penghargaan Gelar Karya Pemberdayaan Masyaraat (GKPM) Award 2013 Kategori MDGs Best Practice, yang diberikan oleh Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan Corporate Forum for Community Development (CFCD).
TANGGUNG JAWAB TERHADAP LINGKUNGAN Kebijakan Perseroan bersungguh-sungguh untuk mewujudkan industri semen yang ramah lingkungan (green cement industry). Seluruh kegiatan operasional yang dilaksanakan, senantiasa mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pengelolaan lingkungan, sehingga dampak terhadap lingkungan dapat diminimalkan.
382
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Kegiatan Selama tahun 2013 Perseroan terus melakukan berbagai inovasi yang ditujukan untuk efisiensi pemanfaatan material maupun energi yang bersumber dari alam. Energi memegang peran penting dalam proses produksi semen. Kebutuhan energi dalam bentuk pemanfaatan bahan bakar, mencapai 15-20 persen dari total biaya produksi. Perseroan menyikapi hal ini dengan mengupayakan efisiensi pemakaian bahan bakar dan pengembangan pemakaian bahan bakar alternatif. Saat ini, porsi penggunaan energi alternatif sudah mencapai 5-8% dari total kebutuhan energi yang menyedot dua juta ton batubara per tahun. Ke depan diharapkan pemanfaatan bahan bakar alternatif bisa menggantikan minimal 10% pemakaian batubara. Perseroan terus mematangkan rencana pemanfaatan sampah kota, terutama dari Gresik dan Tuban. Volume sampah di Gresik tercatat sebanyak 650 meter kubik atau sekitar 217 ton per hari, dan volume sampah di Tuban sebesar 250 meter kubik atau 83 ton per hari. Nantinya, sampah kota tersebut akan diolah menjadi refuse derived fuel (RFD) untuk menggantikan bahan bakar batubara yang selama ini dipakai. Perseroan juga mengembangkan pemanfaatan gas buang (panas) dari pembakaran pada proses produksi semen untuk sumber pembangkitan tenaga listrik. Pengembangan proyek ini dilaksanakan dengan menggandeng JFE Enggineering Jepang. Bentuknya adalah pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis waste heat recovery power generator (WHRPG) di pabrik Tuban yang dioperasikan PT Semen Gresik, dengan kapasitas terpasang 26,8 MVA. Nantinya keberadaan pembangkit listrik ini, diharapkan akan mengurangi konsumsi listrik yang bersumber dari PT PLN (Persero) maupun pembangkit listrik konvensional berbahan bakar minyak diesel. Sebagai bentuk komitmen pada pelestarian lingkungan, secara berkesinambungan Perseroan bersama entitas anak melakukan upaya pemulihan habitat pada lahan pascatambang. Upaya yang telah dilakukan hingga akhir tahun 2013 adalah penanaman kembali atau revegetasi. Pengendalian emisi GRK dilakukan dengan pemantauan dan pengukuran pada sumber-sumber tertentu yang berpotensi menghasilkan emisi GRK, yakni CO2 yang bersumber dari proses pembakaran batubara adalah pembakaran batubara dan pemakaian bahan baku yaitu batu kapur. Hasil pengukuran memperlihatkan emisi CO2 dari penggunaan batubara dalam proses produksi clinker di entitas anak, masih di bawah nilai yang ditetapkan oleh Indonesia Climate Change Sectoral Roadmap (ICCSR) sebesar 344 kgCO2/ton clinker produced. Komitmen Perseroan untuk menjaga kelestarian lingkungan, juga diwujudkan dalam bentuk investasi lingkungan. Selama tahun 2013 Perseroan telah melakukan pembelian peralatan khusus, yakni satu unit Wirtgen dan satu unit Vermeer, sebagai penunjang dalam proses penambangan batu kapur tanpa menimbulkan kebisingan seperti cara sebelumnya melalui metode peledakan.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
383
The Future is Here
Dampak Keuangan dan Penghargaan Selama tahun 2013, Perseroan telah merealisasikan penyaluran dana lingkungan sebesar Rp181.365,00, lebih besar dari tahun 2012 sebesar Rp264.289,32 Kesungguhan dan komitmen Perseroan dalam melaksanakan tanggung jawab sosial pada aspek lingkungan, telah berhasil mempertahankan Proper Emas. Sementara untuk entitas anak usaha: PT Semen Tonasa memperoleh Proper Hijau dan PT Semen Padang mendapatkan Proper Biru.
TANGGUNG JAWAB TERHADAP KONSUMEN Kebijakan Konsumen baik distributor maupun pengguna akhir, merupakan pemangku kepentingan, yang secara langsung ikut mempengaruhi keberlangsungan Perseroan. Untuk itu Perseroan terus berusaha meningkatkan pelayanan dan perlindungan kepada konsumen, sekaligus menjadi bentuk terhadap Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Kegiatan Untuk memastikan keselamatan konsumen, Perseroan dan entitas usaha anak memproduksi semen kemasan zak dengan berat 40 kilogram dan 50 kilogram. Sesuai dengan maksimum berat beban ergonomi yang dapat diangkat manusia tanpa alat bantu. Perseroan melengkapi setiap produk yang dihasilkan dan dijual kepada pelanggan, dengan informasi mengenai kualitas maupun spesifikasi lainnya, yang tercantum di bagian luar kemasan dan memuat tentang: 1. Lambang/logo dari perusahaan yang memproduksi. 2. Nama produk. 3. Nomor Standar Nasional Industri (SNI). 4. Berat dalam kemasan. 5. Jenis semen. 6. Petunjuk penggunaan. 7. Nomor layanan konsumen bila ada keluhan/pengaduan. Perseroan juga memastikan pelaksanaan survei untuk mengetahui kepuasan pelanggan atas pelayanan yang telah diberikan. Adapun index survei kepuasan pelanggan (customer satisfaction index atau CSI) pada tahun 2013, adalah: 1.
CSI Saluran Distribusi 90,7.
2.
CSI Pelanggan 90,5.
Pelayanan Pelanggan Untuk membangun komunikasi dua arah dengan pelanggan dan sekaligus untuk meningkatkan mutu layanan kepada konsumen, Perseroan melakukan berbagai hal, mecakup: • Membuka layanan pengaduan pelanggan melalui beberapa saluran, yakni melalui telepon bebas pulsa, surat, email dan SMS baik dari end user, toko maupun Distributor. • Penerbitkan bulletin sebagai media komunikasi dengan Saluran Distribusi Semen Gresik. • Pemberian cinderamata kepada pimpinan distributor yang sedang merayakan ulang tahun.
384
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Perseroan menyelesaikan seluruh keluhan pelanggan dan berkomitmen untuk memperbaiki layanan maupun mutu produk. Pada tahun 2013, Perseroan telah menyelesaikan seluruh 16 (enam belas) keluhan pelanggan yang disampaikan sepanjang tahun 2013, dengan menerapkan berbagai tindakan, mencakup: • Semua keluhan pelanggan yang masuk diterima dengan baik, dicatat dan segera di respon. • Berkoordinasi dengan Tim Pelayanan teknis untuk melakukan kunjungan dan klarifikasi ke Pelanggan yang menyampaikan keluhan. • Apabila diperlukan, tim Pelayanan teknis, dengan Fasilitas Mobile Lab.Melakukan Uji sample yang dikeluhkan dilapangan • Melakukan evaluasi dan peyelesaian keluhan. Adapun rincian keluhan pelanggan yang diterima sepanjang tahun 2013 adalah sebagai berikut. SG KUALITAS
SP
ST
SIG
1
3
4
Warna Lambat kering
1
Cepat kering
1
Kuat tekan
2 2
2
Gagal Produk KEMASAN
1
2
1
Pecah
1
2
1
BERAT
3
1
2
6
Selisih berat
3
1
2
6
DISTRIBUSI
2
1
5
Semen mengeras
2
1
5
TOTAL
5
4
Keterlambatan kirim
7
16
Perseroan juga melakukan evaluasi secara tuntas terhadap setiap keluhan yang disampaikan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencegah terjadinya keluhan serupa. Selain itu perseroan menyelenggarakan program kunjungan secara rutin oleh Tim Pelayanan Teknis ke pelanggan Pabrikan, Readymix dan proyek guna memberikan Presentasi Product Knowledge, pendampingan dalam proses semen menjadi produk lanjutan.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
385
The Future is Here
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2013 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan. Demikian penyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Gresik, 7 Maret 2014
Dewan Komisaris
Mahendra Siregar Komisaris Utama
Sumaryanto Widayatin
Achmad Jazidie
Komisaris
Komisaris
Imam Apriyanto Putro
Hadi Waluyo
Djawahir Adnan
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Direksi
Dwi Soetjipto Ahyanizzaman
Direktur Utama
Suharto
Direktur Keuangan
Direktur Enjiniring dan Proyek
Bambang Sugeng SI
Suparni
Erizal Bakar
Amat Pria Darma
Direktur SDM dan Hukum
Direktur Produksi dan Litbang
Direktur Pengembangan Usaha & Strategi Bisnis
Direktur Komersil
386
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
The Future is Here
Halaman ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
387
11
Laporan Keuangan
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK /AND ITS SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012/ FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Osman Bing Satrio & Eny
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
DIRECTORS’ STATEMENT LETTER
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
1
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – For the years ended December 31, 2013 and 2012
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
3
Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
5
Consolidated Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
6
Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
7
Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
8
Notes to Consolidated Financial Statements
INFORMASI TAMBAHAN Daftar I : Informasi Anak
Investasi
SUPPLEMENTARY INFORMATION dalam
Entitas
156
Schedule I : Information of Investment in Subsidiaries
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2013
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2012
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Investasi jangka pendek Piutang usaha - Pihak ketiga, setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp 45.911.409 pada 31 Desember 2013 dan Rp 57.359.293 pada 31 Desember 2012 - Pihak-pihak berelasi, setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp 24.231.524 pada 31 Desember 2013 dan Rp 1.053.724 pada 31 Desember 2012 Piutang lain-lain - Pihak ketiga, setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp 4.671.914 pada 31 Desember 2013 dan Rp 4.693.471 pada 31 Desember 2012 - Pihak-pihak berelasi, setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp 660.330 pada 31 Desember 2013 dan Rp 450.841 pada 31 Desember 2012 Persediaan Uang muka Beban dibayar di muka Pajak dibayar di muka Jumlah Aset Lancar
ASSETS
4.070.492.871 37.599.156 104.835.223
6 6,21 7
2.238.452.900
8
3.022.124.696 58.977.336 236.362.922
2.001.493.708
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash and cash equivalents Short-term investments Trade receivables - Third parties, net of allowance for impairment losses of Rp 45,911,409 at December 31, 2013 and Rp 57,359,293 at December 31, 2012
586.655.740
8, 44
464.566.367
73.674.404
9
44.081.787
- Related parties, net of allowance for impairment losses of Rp 24,231,524 at December 31, 2013 and Rp 1,053,724 at December 31, 2012 Other receivables - Third parties, net of allowance for impairment losses of Rp 4,671,914 at December 31, 2013 and Rp 4,693,471 at December 31, 2012
12.387.066 2.284.905.292 62.362.882 26.266.094 17.768.955
- Related parties, net of allowance for impairment losses of Rp 660.330 at December 31, 2013 and Rp 450.841 at December 31, 2012 Inventories Advances Prepaid expenses Prepaid taxes
8.231.297.105
Total Current Assets
17.278.860 2.645.892.517 90.824.054 48.622.460 57.782.185
9, 44 10 11 12 13
9.972.110.370
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan Investasi pada entitas asosiasi Properti investasi - neto Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan deplesi sebesar Rp 8.880.960.386 pada 31 Desember 2013 dan Rp 7.804.952.676 pada 31 Desember 2012 Uang muka investasi Beban tangguhan - neto Aset tidak berwujud - neto Aset lain-lain - neto
84.380.078 127.509.500 48.654.931
26 14 15
140.742.720 102.827.948 40.674.520
18.862.518.157 214.473.111 100.627.005 1.158.474.986 224.135.954
16 19 17 18 20
16.794.115.433 118.424.926 93.745.371 1.003.033.110 54.222.653
NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets Investments in associates Investment properties - net Fixed assets, net of accumulated depreciation and depletion of Rp 8,880,960,386 at December 31, 2013 and Rp 7,804,952,676 at December 31, 2012 Advances for investment Deferred charges - net Intangible assets - net Other assets - net
Jumlah Aset Tidak Lancar
20.820.773.722
18.347.786.681
Total Non-current Assets
JUMLAH ASET
30.792.884.092
26.579.083.786
TOTAL ASSETS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-3-
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2013
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman jangka pendek Utang usaha - Pihak ketiga - Pihak-pihak berelasi Utang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak-pihak berelasi Beban akrual Utang pajak Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Uang muka penjualan Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang - Pinjaman bank - Liabilitas sewa pembiayaan Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITIES AND EQUITY
320.926.026
21
350.353.537
1.672.272.211 829.461.699
23 23, 44
1.602.800.764 570.452.908
295.622.862 24.761.055 438.205.233 398.536.742
24 24, 44 25 26
435.230.730 82.602.209 398.252.792 504.405.242
774.818.374 23.752.035
43 27
572.485.640 30.971.506
469.973.512 49.300.788
21 22
241.656.997 35.992.312
5.297.630.537
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas jangka panjang - Pinjaman bank - Liabilitas sewa pembiayaan Provisi jangka panjang Liabilitas jangka panjang lainnya
3.129.289.131 113.093.127 157.622.095 12.453.908
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Liabilitas
4.825.204.637
CURRENT LIABILITIES Short-term borrowings Trade payables - Third parties - Related parties Other payables - Third parties - Related parties Accrued expenses Taxes payable Short-term employee benefits liabilities Sales advances Current maturities of long-term liabilities - Bank loans - Finance lease liabilities Total Current Liabilities
3.107.488.345 114.941.141 80.593.563 13.231.432
NON-CURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities Long-term employee benefits liabilities Long-term liabilities - Bank loans - Finance lease liabilities Long-term provision Other non-current liabilities
3.691.277.680
3.589.024.501
Total Non-current Liabilities
8.988.908.217
8.414.229.138
Total Liabilities
7.219.730
26
1.356.931
271.599.689
43
271.413.089
21 22 28 24b
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk: Modal saham - nilai nominal Rp 100 (angka penuh) per saham Modal dasar - 20.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 5.931.520.000 saham Tambahan modal disetor Pendapatan komprehensif lainnya Saldo laba - ditentukan penggunaannya - belum ditentukan penggunaannya
253.338.000 18.227.572.979
253.338.000 15.038.589.191
EQUITY Equity attributable to equity holders of the parent entity: Share capital - par value of Rp 100 (full amount) per share Authorized - 20,000,000,000 shares Issued and fully paid 5,931,520,000 shares Additional paid-in capital Other comprehensive income Retained earnings - appropriated - unappropriated
Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
20.882.543.328 921.432.547
17.347.313.214 817.541.434
Total equity attributable to equity holders of the parent entity Non-controlling interests
Jumlah Ekuitas
21.803.975.875
18.164.854.648
Total Equity
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
30.792.884.092
26.579.083.786
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
593.152.000 1.458.257.900 350.222.449
29 30 40
32
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
593.152.000 1.458.257.900 3.976.123
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-4-
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2013
PENDAPATAN BEBAN POKOK PENDAPATAN
24.501.240.780
33
19.598.247.884
(13.557.146.834)
34
(10.300.666.718)
LABA BRUTO
10.944.093.946
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Pendapatan operasi lainnya Beban operasi lainnya Pendapatan keuangan Beban keuangan Bagian laba entitas asosiasi
(2.283.452.142) (1.688.256.993) 52.343.406 38.264.630 163.033.492 (340.168.567) 34.541.962
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
(1.566.101.213)
LABA TAHUN BERJALAN
5.354.298.521
Jumlah pendapatan/(beban) komprehensif lain tahun berjalan Pajak penghasilan terkait Jumlah pendapatan/(beban) komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak
9.297.581.166 35 36 37 38 39 39 13
6.920.399.734
Beban pajak penghasilan
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Perubahan neto nilai wajar investasi efek tersedia untuk dijual Mutasi neto lindung nilai arus kas Selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan
2012
(1.750.436.172) (1.438.130.719) 102.657.499 (30.148.266) 182.768.691 (104.793.091) 27.954.901 6.287.454.009
41
(1.360.814.162) 4.926.639.847
(7.064.701) 2.789
40 40
(1.285.750) (2.603)
504.926.062
40
(700.028)
497.864.150
40
(1.988.381)
(140.006)
140.006
497.724.144
(1.848.375)
REVENUE COST OF REVENUE GROSS PROFIT Selling expenses General and administration expenses Other operating income Other operating expenses Finance income Finance costs Equity in income of associates PROFIT BEFORE INCOME TAX Income tax expense PROFIT FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME Net changes in fair value of available-for-sale investments in securities Net movement on cash flow hedges Exchange difference from translation of financial statements Total other comprehensive income/ (expense) for the year Related income tax
Other comprehensive income/ (expense) for the year - net of tax
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
5.852.022.665
4.924.791.472
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
LABA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
5.370.247.117 (15.948.596)
4.847.251.843 79.388.004
PROFIT ATTRIBUTABLE TO: Equity holders of parent entity Non-controlling interests
32
5.354.298.521 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
4.926.639.847
5.716.493.441 135.529.224
32
5.852.022.665 Laba per saham dasar dan dilusi (dinyatakan dalam angka penuh Rupiah per saham)
4.845.403.468 79.388.004
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: Equity holders of parent entity Non-controlling interests
4.924.791.472
905
42
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
817
Basic and diluted earnings per share (expressed in Rupiah full amount per share)
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5-
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Pendapatan komprehensif lain/ Other comprehensive income
Saldo per 1 Januari 2012 Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lainnya Akuisisi entitas anak Dividen Saldo per 31 Desember 2012 Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lainnya Transaksi ekuitas dengan pihak nonpengendali Dividen Saldo per 31 Desember 2013
Revaluasi investasi efek tersedia untuk dijual/ AFS investments revaluation
Catatan/ Notes
Modal saham/ Capital stock
Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital
40 31
593.152.000 -
1.458.257.900 1.458.257.900 -
-
40
593.152.000 -
31
-
-
-
593.152.000
1.458.257.900
5.820.801 (1.285.750) 4.535.051 (7.064.701)
Selisih kurs Cadangan dari penjabaran lindung nilai laporan keuangan/ arus kas/ Exchange difference Ditentukan Cash flow hedge from translation penggunaannya/ reserve of financial statements Appropriated
3.697 (2.603) 1.094 2.789 -
(2.529.650)
Saldo laba/ Retained earnings
3.883
-
Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Equity attributable to equity holders of the parent entity
Kepentingan nonpengendali/ non-controlling interest
Jumlah ekuitas/ Total equity
(560.022)
253.338.000 -
12.154.058.233 4.847.251.843 (1.962.720.885)
14.464.630.631 4.847.251.843 (1.848.375) (1.962.720.885)
150.466.348 79.388.004 601.009.043 (13.321.961)
14.615.096.979 4.926.639.847 (1.848.375) 601.009.043 (1.976.042.846)
Balance as of January 1, 2012 Profit for the year Other comprehensive income Acquisition of subsidiary Dividends
(560.022) 353.308.238
253.338.000 -
15.038.589.191 5.370.247.117 -
17.347.313.214 5.370.247.117 346.246.326
817.541.434 (15.948.596) 151.477.819
18.164.854.648 5.354.298.521 497.724.145
(2.181.263.329)
(2.181.263.329)
(1.536.381) (30.101.729)
(1.536.381) (2.211.365.058)
Balance as of December 31, 2012 Profit for the year Other comprehensive income Equity transaction with non-controlling interests Dividends
18.227.572.979
20.882.543.328
921.432.547
21.803.975.875
Balance as of December 31, 2013
-
352.748.216
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
253.338.000
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-6-
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Penghasilan bunga yang diterima Penarikan (penempatan) kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran bunga dan beban keuangan Penerimaan lainnya - neto Arus Kas Neto Yang Diperoleh Dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Aset tetap : Pembelian aset tetap Hasil penjualan aset tetap Akuisisi entitas anak Uang muka investasi di entitas anak Uang muka investasi Penambahan beban tangguhan - neto Penambahan aset tak berwujud Pencairan investasi jangka pendek - neto Dividen yang diterima Arus Kas Neto Yang Digunakan Untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman : Pembayaran kembali pinjaman Penerimaan pinjaman Pembayaran kembali pinjaman dari Pemerintah Republik Indonesia Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan Pembayaran dividen : Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Arus Kas Neto Yang Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan
2012
24.123.242.829 (14.170.478.186) (2.152.092.057) 163.033.492
18.951.328.951 (10.332.470.592) (1.830.393.745) 182.768.691
21.378.180 (1.611.031.641)
(5.616.493) (1.250.293.208)
(340.168.567) 13.263.445
(175.074.581) 51.615.793
6.047.147.495
5.591.864.816
(2.548.758.346) 4.595.550 (101.596.576) (18.750.000) (129.123.976) (10.432.868) (6.834.879)
(3.362.686.906) 30.271.818 (1.419.273.850) (45.216.534) -
124.462.998 11.249.448
15.435.302 7.196.225
(2.675.188.649)
(4.774.273.945)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Payments to suppliers Payments to employees Interest income received Withdrawal (placement) of restricted cash and cash equivalents Payment of corporate income tax Payment of interest and finance charges Others receipts - net Net Cash Flows Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Fixed Assets : Acquisition of fixed assets Proceeds from sales of fixed assets Acquisition of subsidiaries Advances for investment in subsidiary Advances for investment Additions to deferred charges - net Additions to intangible assets Withdrawal of short term investments - net Dividends received Net Cash Flows Used in Investing Activities
(1.096.799.383) 1.027.546.366
(89.080.652) 920.091.231
(42.972.596)
(1.790.930) (24.288.402)
(2.181.263.329) (30.101.729)
(1.962.720.885) (13.321.961)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Borrowings : Repayment of borrowings Proceeds from borrowings Repayment of loan from the Government of the Republic of Indonesia Payment of finance lease liabilities Payment of dividends : Equity holders of parent entity Non-controlling interest
(2.323.590.671)
(1.171.111.599)
Net Cash Flows Used in Financing Activities
Kenaikan/(penurunan) neto kas dan setara kas
1.048.368.175
Kas dan setara kas pada awal tahun
3.022.124.696
3.375.645.424
Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at the beginning of the year
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
4.070.492.871
3.022.124.696
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
Komponen kas setara kas terdiri dari: Kas Bank Deposito berjangka
2.262.283 315.462.125 3.752.768.463
2.575.563 257.937.057 2.761.612.076
Components of cash and cash equivalents: Cash on hand Cash in banks Time deposits
4.070.492.871
3.022.124.696
(353.520.728)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-7-
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM a.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (“Perseroan“) didirikan dengan nama NV Pabrik Semen Gresik pada tanggal 25 Maret 1953 dengan Akta Notaris Raden Mr. Soewandi No. 41. Pada tanggal 17 April 1961, NV Pabrik Semen Gresik dijadikan Perusahaan Negara (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 132 tahun 1961, kemudian berubah menjadi PT Semen Gresik (Persero) berdasarkan Akta Notaris J.N. Siregar, S.H. No. 81 tanggal 24 Oktober 1969.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (the “Company”) was established on March 25, 1953 as NV Pabrik Semen Gresik based on Notarial Deed No. 41 of Raden Mr. Soewandi. On April 17, 1961, NV Pabrik Semen Gresik was transformed into a state enterprise (Persero) by Government Regulation No. 132 year 1961, and subsequently became PT Semen Gresik (Persero) by virtue of Notarial Deed No. 81 dated October 24, 1969 of J.N. Siregar, S.H.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir antara lain mengenai perubahan nama Perseroan menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 115 tanggal 20 Desember 2012 yang dibuat dihadapan Hana Tresna Widjaja, SH., Notaris di Jakarta. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat No. AHU-66304.AH.01.02 tanggal 27 Desember 2012. Berdasarkan SK Direksi Nomor 002/Kpts/Dir/2013 tanggal 7 Januari 2013, diputuskan tanggal efektif perubahan nama Perseroan pada tanggal 7 Januari 2013.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, the most recent was concerning, among others, the change in the Company’s name to PT Semen Indonesia (Persero) Tbk based on Deed of Statement of Resolution from General Meeting of Shareholders of the Company No. 115 dated December 20, 2012 of Hana Tresna Widjaja, SH., Notary in Jakarta. This amendment was approved by Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-66304.AH.01.02 dated December 27, 2012. In accordance with Decision letter of Directors No. 002/Kpts/Dir/2013 dated January 7, 2013, it was decided that the effective date of the change in the Company’s name is January 7, 2013.
Ruang lingkup kegiatan utama Perseroan menurut Anggaran Dasar adalah menjalankan usaha dalam bidang industri persemenan. Lokasi pabrik semen Grup berada di Gresik dan Tuban di Jawa Timur, Indarung di Sumatera Barat, Pangkep di Sulawesi Selatan dan Quang Ninh di Vietnam. Hasil produksi Grup dipasarkan di dalam dan di luar negeri.
The scope of activities of the Company in accordance with the Articles of Association is to engage in the cement industry. The Group’s cement plants are located in Gresik and Tuban in East Java, Indarung in West Sumatera, Pangkep in South Sulawesi and Quang Ninh in Vietnam. The Group' products are marketed domestically and internationally.
Perseroan berkedudukan dan berkantor pusat di Jl. Veteran, Gresik 61122, Jawa Timur. Perseroan memulai kegiatan komersialnya pada tanggal 7 Agustus 1957.
The Company’s head office is located at Jl. Veteran, Gresik 61122, East Java. The Company commenced commercial operations on August 7, 1957.
Pemegang saham pengendali Perseroan adalah Pemerintah Republik Indonesia.
The Company's controlling shareholder is the Government of the Republic of Indonesia.
Susunan Dewan Komisaris, Direksi Perseroan, Komite Audit, Kepala Internal Audit dan Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors, member of Audit Committee, Head of Internal Audit, and Corporate Secretary as at December 31, 2013 and 2012 were as follows:
-8-
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) 31 Desember/ December 31, 2013
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
31 Desember/ December 31, 2012 Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Mahendra Siregar Achmad Jazidie Sumaryanto Widayatin Imam Apriyanto Putra Hadi Waluyo Djawahir Adnan -
Mahendra Siregar Achmad Jazidie Sumaryanto Widayatin Hadi Waluyo Djawahir Adnan Setia Purwaka
Dwi Soetjipto Ahyanizzaman Suparni Amat Pria Darma Suharto Bambang Sugeng SI
Dwi Soetjipto Ahyanizzaman Suparni Amat Pria Darma Suharto Bambang Sugeng SI
Erizal Bakar
Erizal Bakar
Directors President Director Finance Director Production Director Marketing Director R&D and Operation Director Human Resource Director Strategy and Business Development Director
Komite Audit Ketua Anggota Anggota Anggota
Hadi Waluyo Achmad Jazidie Sahat Pardede Elok Tresnaningsih
Setia Purwaka Achmad Jazidie Sahat Pardede Vita Silvira
Audit Committee Chairman Member Member Member
Kepala Audit Internal
Satriyo
Satriyo
Head of Internal Audit
Sekretaris Perusahaan
Agung Wiharto
Agung Wiharto
Corporate Secretary
Direksi Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Produksi Direktur Pemasaran Direktur Litbang dan Operasional Direktur Sumber Daya Manusia Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis
Personil manajemen kunci meliputi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Kompensasi imbalan kerja jangka pendek yang dibayarkan kepada personil manajemen kunci Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 67.399.810 (31 Desember 2012: Rp 56.798.740). Tidak ada kompensasi dalam bentuk imbalan pascakerja, imbalan kerja jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak kerja dan pembayaran berbasis saham.
Key management personnel are the Company’s Boards of Commisioners and Directors. Shortterm compensation paid to the key management personnel of the Company for the year ended December 31, 2013 amounted to Rp 67,399,810 (December 31, 2012: Rp 56,798,740). There is no compensation of post-employment benefits, other long-term benefits, termination benefits, and share-based payment.
Pada tanggal 31 Desember 2013 and 2012, Grup mempunyai masing-masing 6.971 dan 6.448 karyawan.
As of December 31, 2013 and 2012, the Group had 6,971 and 6,448 employees, respectively.
- 9-
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
b.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Entitas Anak
b.
The Company’s ownership interests consolidated subsidiaries are as follows:
Kepemilikan saham Perseroan pada entitas anak yang dikonsolidasi sebagai berikut:
Entitas anak/ Subsidiaries
Persentase kepemilikan/ Ow nership percentage 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2013 2012
Jenis usaha/ Nature of business
Domisili/ Domicile
Consolidated Subsidiaries
Dimulainya kegiatan komersial/ Start of commercial operations
in
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before eliminations 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2013 2012
PT Semen Padang (“SP”)
Indarung, Sumatera Barat/ West Sumatera
Produsen semen/ Cement manufacturing
99,99%
99,99%
1913
5.083.672.567
4.547.506.475
PT Sepatim Batamtama (“SB”) 85% saham dimiliki SP/85% shares ow ned by SP
Batam, Riau
Pengantongan semen dan distribusi/Cement packing and distribution
97,00%
97,00%
1994
25.493.409
24.401.756
PT Bima Sepaja Abadi (”BSA”) 80% saham dimiliki SP/80% shares ow ned by SP
Tanjung Priok, Jakarta
Pengantongan semen dan distribusi/Cement packing and distribution
80,00%
80,00%
1996
155.399.972
125.770.628
PT Semen Tonasa (“ST”)
Pangkep, Sulaw esi Selatan/ South Sulaw esi
Produsen semen/ Cement manufacturing
99,99%
99,99%
1968
8.125.325.232
7.331.627.206
PT United Tractors Semen Gresik (“UTSG”)
Tuban, Jaw a Timur/ East Java
Penambangan batu kapur dan tanah liat/ Limestone and clay mining
55,00%
55,00%
1992
309.361.580
321.557.058
PT Industri Kemasan Semen Gresik (“IKSG”)
Tuban, Jaw a Timur/ East Java
Produsen kantong semen/ Cement bag manufacturing
60,00%
60,00%
1994
197.376.541
191.924.546
PT Kaw asan Industri Gresik (“KIG”)
Gresik, Jaw a Timur/ East Java
Pengembangan kaw asan industri/Industrial real estate
65,00%
65,00%
1991
344.616.767
342.922.773
PT SGG Energi Prima (”SEP”)
Gresik, Jaw a Timur/ East Java
Pertambangan, perdagangan dan pengangkutan Batubara/ Mining, trade and coal transportations
97,00%
97,00%
2012
25.697.769
24.995.551
PT SGG Prima Beton (”SPB”)
Gresik, Jaw a Timur/ East Java
Produksi beton siap pakai/ Ready mix concrete
99,99%
99,99%
2012
200.964.584
75.841.926
Thang Long Cement Joint Stock Company (”TLCC”)
Hanoi, Vietnam
Produksi semen/ Cement manufacturing
70,00%
70,00%
2008
3.146.984.474
2.560.968.547 *)
Thang Long Cement Joint Stock Company 2 (”TLCC2”) 99,08% saham dimiliki TLCC/99.08% shares ow ned by TLCC
Hanoi, Vietnam
Produksi semen/ Cement manufacturing
69,36%
69,36%
-
35.035.512
19.348.601 *)
An Phu Cement Joint Stock Company (”APCC”) 99,90% saham dimiliki TLCC/99.90% shares ow ned by TLCC
Hanoi, Vietnam
Produksi semen/ Cement manufacturing
69,93%
69,93%
-
52.016.267
45.413.390 *)
*) Sebelum penyesuaian nilai wajar pada tanggal akuisisi
*) Before fair value adjustments as at acquisition date
Di tahun 2012, BSA membeli 15% saham Sepatim dari Dana Pensiun Semen Padang. Sehingga kepemilikan efektif SP pada Sepatim meningkat menjadi 97%.
In 2012, BSA acquired 15% shares of Sepatim from Dana Pensiun Semen Padang. Therefore, SP’s effective ownership in Sepatim increased to 97%.
Pada tanggal 18 Desember 2012, Perseroan mengakuisisi 70% saham Thang Long Cement Joint Stock Company (“TLCC”) yang berkantor pusat di Hanoi, Vietnam. TLCC bergerak dalam sektor industri semen dengan kapasitas produksi sebesar 2,3 juta ton semen per tahun. TLCC mempunyai dua entitas anak yaitu Thang Long Cement Joint Stock Company 2 (“TLCC2”) dan An Phu Cement Joint Stock Company (“APCC”) dengan persentase kepemilikan masing-masing sebesar 99,08% dan 99,90%.
On December 18, 2012, the Company acquired 70% shares of Thang Long Cement Joint Stock Company (“TLCC”), head office of which is located in Hanoi, Vietnam. TLCC engages in the cement sector with a production capacity of 2.3 million tons of cement per year. TLCC has two subsidiaries namely Thang Long Cement Joint Stock Company 2 ("TLCC2") and An Phu Cement Joint Stock Company ("APCC") with ownership interest of 99.08% and 99.90%, respectively. - 10 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
c.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pada tanggal 11 April 2012, berdasarkan Akta Notaris No. 73, Notaris Slamet Wahyudi SH, Perseroan mendirikan PT SGG Prima Beton (“SPB“), dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 25 Mei 2012.
On April 11, 2012, based on Notarial Deed No. 73, Notary of Slamet Wahyudi SH, the Company established PT SGG Prima Beton (“SPB”).This was approved by the Minister of Law and Human Rights Republic of Indonesia dated May 25, 2012.
Pada tanggal 29 Desember 2011, berdasarkan Akta Notaris No. 281, Notaris Slamet Wahyudi SH, Perseroan mendirikan PT SGG Energi Prima (“SEP“) dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-11180AH.01.01. Tahun 2012 tanggal 29 Pebruari 2012.
On December 29, 2011, based on Notarial Deed No. 281, Notary of Slamet Wahyudi SH, the Company established PT SGG Energi Prima (“SEP”), and it was approved by the Minister of Law and Human Rights Republic of Indonesia AHU-11180-AH.01.01 dated 29 February 2012.
Penawaran Umum Efek Perseroan
c.
Public Offering of Shares of the Company
Perseroan mendapat persetujuan melalui Keputusan Menteri Keuangan No.859/KMK. 01/1987 tanggal 23 Desember 1987, juncto Keputusan Menteri Keuangan No.1548/KMK. 013/1990 tanggal 4 Desember 1990 untuk menawarkan saham kepada masyarakat. Berdasarkan izin Menteri Keuangan cq Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) No. S-622.PM/ 1991 tanggal 17 Mei 1991 Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat atas 40.000.000 saham dengan nominal per saham Rp 1.000 (angka penuh) dengan harga perdana per saham sebesar Rp 7.000 (angka penuh). Pada tanggal 4 Juli 1991, BAPEPAM-LK menyetujui pencatatan saham sebanyak 70.000.000 saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia).
The Company obtained the approval of the Minister of Finance in his decision No. 859/ KMK.01/1987 dated December 23, 1987, as amended by Decree No. 1548/KMK. 013/1990 dated December 4, 1990, to offer its shares to the public. Based on the approval of the Minister of Finance cq Head of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency ("BAPEPAM-LK") No. S-622.PM/1991 dated May 17, 1991, the Company conducted an Initial Public Offering of 40,000,000 shares with nominal amount of Rp 1,000 (full amount) and offering price of Rp 7,000 (full amount) per share. On July 4, 1991, BAPEPAM-LK approved the listing of 70,000,000 of the Company’s shares on the Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange (currently merged as the Indonesia Stock Exchange).
Pada tanggal 30 Mei 1995, Bursa Efek Indonesia menyetujui pencatatan tambahan 78.288.000 saham Perseroan. Pada tanggal 20 Juli 1995, BAPEPAM-LK menyetujui Penawaran Umum Terbatas sejumlah 444.864.000 saham biasa dengan dasar tiga saham baru untuk setiap saham yang beredar.
On May 30, 1995, the Indonesia Stock Exchange) approved the additional listing of 78,288,000 of the Company’s shares. On July 20, 1995, BAPEPAM-LK agreed to a rights issue of 444,864,000 common shares on a three to one basis.
Pada tanggal 7 Agustus 2007, Perseroan telah melakukan pemecahan saham dengan perbandingan 1:10. Jumlah lembar saham Perseroan yang beredar setelah pelaksanaan pemecahan saham tersebut menjadi sebesar 5.931.520.000 lembar saham dengan harga pasar saham awal setelah pelaksanaan pemecahan saham tersebut adalah Rp 5.000 (Rupiah penuh).
On August 7, 2007 the Company executed a stock split with a ratio 1:10. Total issued shares after the stock split became 5,931,520,000 shares with an opening share price after exercising the stock split of Rp 5,000 (full Rupiah amount).
Pada tanggal 31 Desember 2013, seluruh saham Perseroan atau sejumlah 5.931.520.000 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2013, all of the Company’s 5,931,520,000 outstanding shares are listed on the Indonesia Stock Exchange.
- 11 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
2.
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (“PSAK”) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) a.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) 2.
Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan
a.
Dalam tahun berjalan, Perseroan dan entitas anak (Grup) telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2013.
Effective Standards in The Current Period In the current year, the Company and subsidiaries (the Group) has adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2013.
PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”)
Entitas Sepengendali
PSAK 38 (revised 2012), Business Combination of Entities Under Common Control
Standar revisi mempersempit ruang lingkup transaksi kombinasi bisnis antara entitas sepengendali yang berada di bawah pengendalian yang sama, dan merubah perlakuan akuntansi untuk selisih antara harga pengalihan dan aset neto yang diperoleh (yaitu disajikan dalam ekuitas dan tidak diakui ke laba rugi). Oleh karena Grup tidak memiliki transaksi bisnis kombinasi antara entitas sepengendali, penerapan awal atas standar revisi ini tidak memiliki pengaruh material terhadap pengungkapan atau jumlah yang diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian.
The revised standard narrowed the scope to business combination transactions between entities under common control, and change the accounting for the difference between the transfer price and the net assets acquired (i.e. presented permanently in equity and not recycled to profit or loss). As the Group does not have any common control business combination transaction, the initial adoption of the revised standard has had no material impact on the disclosure or amounts recognized in the consolidated financial statements.
Penyesuaian PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan Penyajian dan Pengungkapan. Standar ini mensyaratkan pengungkapan deskripsi agunan yang dimiliki entitas sebagai jaminan, dan peningkatan kualitas kredit lainnya, dan dampak keuangannya (misalnya kuantifikasi sejauh mana agunan dan peningkatan kualitas kredit lainnya dalam memitigasi risiko kredit) dengan mengacu pada jumlah terbaik yang mencerminkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit.
Amendment to PSAK No. 60, Financial Instruments Disclosure. Among other things, the standard requires the disclosures of the description of collateral held as security and of other credit enhancements, and their financial effect (e.g. quantification of the extent to which collateral and other credit enhancements mitigate credit risk) in respect of the amount that best represents the maximum exposure to credit risk.
- 12 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
b.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) b.
Standar dan Interpretasi telah Diterbitkan tapi Belum Diterapkan i.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014 adalah: ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas ISAK 29, Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka PPSAK 12, Pencabutan PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum
Standards and Interpretation in Issue Not Yet Adopted i.
Penerapan awal atas PSAK dan ISAK di atas tidak memiliki pengaruh atas pengungkapan atau jumlah yang diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian. ii.
PPSAK 12, Withdrawal of PSAK 33, Stripping Cost Acitivity and Environmental Management in the Public Mining
The initial adoption of the above PSAK and ISAK has no effect on the disclosures or amounts recognized in the consolidated financial statements.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015 adalah: PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
Effective for periods beginning on or after January 1, 2015: PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits PSAK 65, Consolidated Financial Statements PSAK 66, Joint Arrangements PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities PSAK 68, Fair Value Measurements
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasian.
As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the consolidated financial statements.
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a.
Effective for periods beginning on or after January 1, 2014: ISAK 27, Transfers of Assets from Customers ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments ISAK 29, Stripping Cost in the Production Phase of a Surface Mine
ii.
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY POLICIES a.
Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang mencakup pernyataan dan interpretasinya yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia dan peraturan-peraturan serta pedoman dan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Statement of Compliance The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, which comprise the statements and interpretation issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants and the regulations and the guidelines on financial statements and disclosures issued by BAPEPAM-LK.
- 13 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
b.
c.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Dasar Penyusunan
b.
Basis of Preparation
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun menggunakan dasar akrual. Dasar pengukurannya menggunakan biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu yang menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The measurement basis used is historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows is prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing, and financing activities.
Transaksi-transaksi yang termasuk dalam laporan keuangan pada tiap entitas anak Perseroan diukur dengan mata uang lingkungan ekonomi utama di mana entitas anak beroperasi (“mata uang fungsional”). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perseroan.
Items included in the financial statements of each of the Company's subsidiaries are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”). The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the Company’s functional and presentation currency.
Dasar Konsolidasian
c.
Basis of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities controlled by the Company (its subsidiaries). Control is achieved where the Company has the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.
Hasil entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan.
Income and expenses of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of comprehensive income from the effective date of acquisition and up to the effective date of disposal, as appropriate.
Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Grup.
When necessary, adjustments were made to the financial statements of subsidiaries to bring their accounting policies in line with those used by other members of the Group.
Seluruh transaksi intra kelompok usaha, saldo, penghasilan dan beban intra kelompok usaha dieliminasi pada saat konsolidasian.
All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated in full on consolidation.
- 14 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Kepentingan nonpengendali pada entitas anak di identifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan pemegang saham nonpengendali mungkin awalnya diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi pemilikan kepentingan nonpengendali dari nilai wajar aset neto yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dilakukan pada akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, jumlah tercatat kepentingan nonpengendali adalah jumlah kepemilikan pada pengakuan awal ditambah bagian kepentingan nonpengendali dari perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif entitas anak tersebut diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.
Non-controlling interests in subsidiaries are identified separately and presented within equity. The interest of non-controlling shareholders maybe initially measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the recognized amounts at the fair value of the acquiree’s identifiable net asset. The choice of measurement is made on acquisition by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the carrying amount of noncontrolling interests is the amount of those interests at initial recognition plus noncontrolling interests’ share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income of subsidiaries is attributed to the owners of the Company and to the non-controlling interests even if this results in the non-controlling interests having deficit balance.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Grup dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Changes in the Group’s interests in existing subsidiaries that do not result in a loss of control are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Group’s interests and the non-controlling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to owners of the Company.
Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, keuntungan dan kerugian diakui didalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) keseluruhan nilai wajar yang diterima dan nilai wajar dari setiap sisa investasi dan (ii) nilai tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill) dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Ketika aset dari entitas anak dinyatakan sebesar nilai revaluasi atau nilai wajar dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas, jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi ekuitas dicatat seolah-olah Grup telah melepas secara langsung aset yang relevan (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer langsung ke saldo laba sebagaimana ditentukan oleh PSAK yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas.
When the Group loses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. When assets of the subsidiary are carried at revalued amount or fair values and the related cumulative gain or loss has been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity, the amounts previously recognized in other comprehensive income and accumulated in equity are accounted for as if the Group had directly disposed of the relevant assets (i.e. reclassified to profit or loss or transferred directly to retained earnings as specified by applicable accounting standards). The fair value of any investment retained in the former subsidiary at the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for subsequent accounting under PSAK 55 (revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement or, when applicable, the cost on initial recognition of an investment in an associate or a jointly controlled entity.
- 15 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
d.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Kombinasi Bisnis
d.
Business Combination
Akuisisi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biayabiaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Acquisitions of businesses are accounted for using the acquisition method. The consideration transferred in a business combination is measured at fair value, which is calculated as the sum of the acquisition-date fair values of the assets transferred by the Group, liabilities incurred by the Group to the former owners of the acquiree, and the equity interests issued by the Group in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized in profit or loss as incurred.
Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan.
At the acquisition date, the identifiable assets acquired and the liabilities assumed are recognized at their fair value except for certain assets and liabilities that are measured in accordance with the relevant standards.
Kepentingan nonpengendali diukur baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.
Non-controlling interests are measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets.
Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis. Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.
When the consideration transferred by the Group in a business combination includes assets or liabilities resulting from a contingent consideration arrangement, the contingent consideration is measured at its acquisitiondate fair value and included as part of the consideration transferred in a business combination. Changes in the fair value of the contingent consideration that qualify as measurement period adjustments are adjusted retrospectively, with corresponding adjustments against goodwill. Measurement period adjustments are adjustments that arise from additional information obtained during the measurement period (which cannot exceed one year from the acquisition date) about facts and circumstances that existed at the acquisition date.
Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal sesudah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas diukur setelah tanggal pelaporan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugi atau dalam pendapatan komprehensif lain (“OCI”).
The subsequent accounting for changes in the fair value of the contingent consideration that do not qualify as measurement period adjustments depends on how the contingent consideration is classified. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured at subsequent reporting dates and its subsequent settlement is accounted for within equity. Contingent consideration that is classified as an asset or liability is remeasured subsequent to reporting dates in accordance with the relevant accounting standards, as appropriate, with the corresponding gain or loss being recognized in profit or loss or in other comprehensive income (“OCI”).
- 16 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
e.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugian nya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepas/dijual.
When a business combination is achieved in stages, the Group’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and the resulting gain or loss, if any, is recognized in profit or loss. Amounts arising from interests in the acquire prior to the acquisition date that have previously been recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss where such treatment would be appropriate if that interests were disposed of.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.
If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
e. Foreign Currency Transactions and Translation
Pembukuan tersendiri dari masing-masing entitas anak, kecuali TLCC, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsionalnya). Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.
The individual books of accounts of each subsidiary, except TLCC, are maintained in Indonesian Rupiah, the currency of the primary economic environment in which the entity operates (its functional currency). Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss.
Pembukuan TLCC diselenggarakan dalam Dong Vietnam. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas TLCC pada tanggal pelaporan dijabarkan masing-masing dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata pada tahun tersebut. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain.
The books of accounts of TLCC are maintained in Vietnam Dong, its functional currency. For consolidation purposes, assets and liabilities of TLCC at reporting date are translated into Rupiah using the exchange rates at reporting date, while revenues and expenses are translated at the average exchange rate for the year. Resulting translation adjustments are shown as part of other comprehensive income.
- 17 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
f.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Transaksi Pihak-pihak Berelasi
f.
Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):
A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity):
a.
a.
b.
Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person:
i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
i.
ii. memiliki pengaruh entitas pelapor; atau
atas
ii. has significant influence over the reporting entity; or
iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:
signifikan
b.
has control or joint control over the reporting entity;
i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).
i.
The entity, and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau venture bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii.
One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
iii.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii.
Both entities are joint ventures of the same third party.
iv.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv.
One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
v. The entity is a post-employment
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi.
vi.
benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
- 18 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihakpihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian. g.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
Aset Keuangan
g.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss (FVTPL), which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut:
The Group’s financial assets are classified as follows:
Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang
Available-for-Sale (AFS) Loans and Receivable
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Available-for-sale (AFS)
Grup memiliki investasi yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual:
Group has investments classified as AFS:
₋
Investasi saham dengan kepemilikan modal kurang dari 20% dan tidak tersedia nilai wajarnya dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi penurunan nilai.
₋
Investments in share of stock in which the equity interest is less than 20% that do not have readily determinable fair value are carried at cost, less impairment.
₋
Investasi reksadana dan obligasi yang nilai wajarnya tersedia dan dicatat sebesar nilai wajarnya.
₋
Investments in mutual funds and bonds that have readily determinable fair value are carried at fair value.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan dan diakumulasi di ekuitas sebagai revaluasi investasi aset keuangan tersedia untuk dijual, kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika investasi dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi aset keuangan tersedia untuk dijual, direklas ke laba rugi.
Gains and losses arising from changes in fair value are recognized in other comprehensive income and accumulated in equity as in AFS Investment Revaluation, with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognized in profit or loss. Where the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in AFS Investment Revaluation is reclassified to profit or loss.
Dividen atas instrumen ekuitas aset keuangan tersedia untuk dijual, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Grup untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognized in profit or loss when the Group’s right to receive the dividends is established.
- 19 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
Receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”, which are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment.
Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau biaya selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa depan (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income or expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts or payments (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
- 20 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Untuk investasi ekuitas aset keuangan tersedia untuk dijual yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
a probability that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual akan dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group’s past experiences of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
For financial asset carried at cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss cannnot be reversed in subsequent periods.
- 21 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas seluruh aset keuangan, kecuali piutang yang jumlah tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan. Perubahan jumlah tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in profit or loss.
Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in equity are reclassified to profit or loss.
Pengecualian dari instrumen ekuitas aset keuangan tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dibalik melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas aset keuangan tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Group derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expires, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralised borrowing for the proceeds received.
In respect of AFS equity investments, impairment losses previously recognized in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in other comprehensive income.
- 22 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
h.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.
On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.
Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Grup masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Grup mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.
On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Group retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Group allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.
Liabilitas Keuangan dan Instrument Ekuitas
h.
Financial Liabilities and Equity Instruments
Klasifikasi sebagai liabilitias atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Group are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Pembelian kembali instrumen ekuitas Perseroan (saham treasuri) diakui dan dikurangkan secara langsung dari ekuitas. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari pembelian, penjualan, penerbitan atau pembatalan instrumen ekuitas Perseroan tersebut tidak diakui dalam laba rugi.
Repurchase of the Company’s own equity instruments (treasury shares) is recognized and deducted directly in equity. No gain or loss is recognized in profit or loss on the purchase, sale, issue or cancellation of the Company’s own equity instruments.
- 23 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
i.
j.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified at amortized cost.
Liabilitas keuangan diamortisasi
Financial Liabilities at Amortized Cost
pada
biaya
perolehan
Liabilitas keuangan meliputi utang usaha dan lainnya, bank dan pinjaman lainnya, pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities, which include trade and other payables, bank and other borrowings, are initially measured at fair value, net of transaction costs, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest method.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
The Group derecognizes financial liabilities when, and only when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or expires. The difference between the carrying amount of the financial liability is recognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.
Saling Hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
i.
Aset dan liabilitas keuangan Grup saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika dan hanya jika:
The Group only offsets financial assets and liabilities and presents the net amount in the consolidated statement of financial position where it:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently has a legal enforceable right to set off the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Kas dan Setara Kas
j.
Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. k.
Netting of Financial Assets and Financial Liabilities
Cash and Cash Equivalents For cash flow presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks and all unrestricted investments with maturities of three months or less from the date of placement.
Kas yang Dibatasi
k.
Kas dan setara kas yang ditempatkan sebagai margin deposits atas fasilitas letter of credit, dan jaminan utang bank disajikan sebagai ”Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya.”
Restricted Cash Cash and cash equivalents which are placed as margin deposits for letters of credit, and collateralized for bank loan facilities are classified as “Restricted cash and cash equivalents”.
- 24 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
l.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Investasi Jangka Pendek
l.
Deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari tiga bulan disajikan sebagai “Investasi jangka pendek”.
Short-term Investment Time deposits with maturities of more than three months are classified as “Short-term investment”.
m. Investasi pada Entitas Asosiasi
m. Investments in Associates
Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh yang signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut.
An associate is an entity over which the Group has significant influence and that is neither a subsidiary nor an interest in a joint venture. Significant influence is the power to participate in the financial and operating policy decisions of the investee but is not control or joint control over those policies.
Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasian dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Grup atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari Perusahaan dan nilai investasi bersih entitas anak dalam entitas asosiasi) diakui hanya sebatas bahwa Grup telah mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif atau melakukan pembayaran atas kewajiban entitas asosiasi.
The results of operations and assets and liabilities of associates are incorporated in these consolidated financial statements using the equity method of accounting, except when the investment is classified as held for sale, in which case, it is accounted for in accordance with PSAK 58 (Revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations. Investments in associates are carried in the consolidated statements of financial position at cost as adjusted by postacquisition changes in the Group’s share of the net assets of the associate, less any impairment in the value of the individual investments. Losses of the associates in excess of the Group’s interest in those associates (which includes any long-term interests that, in substance, form part of the Group’s net investment in the associate) are recognized only to the extent that the Group has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.
Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Grup atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill termasuk dalam jumlah tercatat investasi, dan diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Grup dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi.
Any excess of the cost of acquisition over the Group’s share of the net fair value of identifiable assets, liabilities and contingent liabilities of the associate recognized at the date of acquisition, is recognized as goodwill. Goodwill is included within the carrying amount of the investment and assessed for impairment as part of that investment. Any excess of the Group’s share of the net fair value of the identifiable assets, liabilities and contingent liabilities over the cost of acquisition, after reassessment, are recognized immediately in profit or loss.
- 25 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Persyaratan dalam PSAK 55 (Revisi 2011) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, diterapkan untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan dengan investasi pada entitas asosiasi Grup. Jika perlu, jumlah tercatat investasi yang tersisa (termasuk goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset, sebagai suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual) dengan jumlah tercatatnya. Rugi penurunan nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap aset yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian meningkat.
The requirements of PSAK 55 (revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement, are applied to determine whether it is necessary to recognize any impairment loss with respect to the Group’s investment in an associate. When necessary, the entire carrying amount of the investment (including goodwill) is tested for impairment in accordance with PSAK 48 (Revised 2009), Impairment of Assets, as a single asset by comparing its recoverable amount (higher of value in use and fair value less costs to sell) with its carrying amount. Any impairment loss recognized forms part of the carrying amount of the investment. Any reversal of that impairment loss is recognized in accordance with PSAK 48 to the extent that the recoverable amount of the investment subsequently increases.
Pada saat pelepasan suatu entitas asosiasi yang mengakibatkan Grup kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi, investasi yang tersisa diukur pada nilai wajar pada tanggal tersebut dan nilai wajarnya dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal sebagai suatu aset keuangan sesuai dengan PSAK 55. Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya atas entitas asosiasi diatribusikan ke sisa kepemilikan dan nilai wajar termasuk dalam penentuan keuntungan atau kerugian atas pelepasan entitas asosiasi. Selanjutnya, Grup memperhitungkan seluruh jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi tersebut dengan menggunakan dasar yang sama dengan yang diperlukan jika entitas asosiasi telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas yang terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain oleh entitas asosiasi akan direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan aset atau liabilitas yang terkait, maka Grup mereklasifikasi keuntungan atau kerugian dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) sejak Grup kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi.
Upon disposal of an associate that results in the Group losing significant influence over that associate, any retained investment is measured at fair value at that date and the fair value is regarded as its fair value on initial recognition as a financial asset in accordance with PSAK 55. The difference between the previous carrying amount of the associate attributable to the retained interest and the fair value is included in the determination of the gain or loss on disposal of the associate. In addition, the Group accounts for all amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that associate on the same basis as would be required if that associate had directly disposed of the related assets or liabilities. Therefore, if a gain or loss previously recognized in other comprehensive income by that associate would be reclassified to profit or loss on the disposal of the related assets or liabilities, the Group reclassifies the gain or loss from equity to profit or loss (as a reclassification adjustment) when it loses significant influence over that associate.
Ketika Grup melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan konsolidasian Grup hanya sepanjang kepemilikan dalam entitas asosiasi yang tidak terkait dengan Grup.
When a group entity has transactions with its associate, profits and losses resulting from the transaction with the associate are recognized in the Group’s consolidated financial statements only to the extent of its interest in the associate that are not related to the Group.
- 26 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
n.
o.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Persediaan
n.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang untuk barang jadi dan barang dalam proses serta metode rata-rata bergerak untuk bahan baku, penolong dan suku cadang. Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang dinyatakan sebesar nilai yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melakukan penjualan.
Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted average method for finished goods and work-in-progress and using the moving average method for raw and indirect materials and spare parts. The cost of finished goods and work-in-progress comprises of raw and indirect materials, direct labor, other direct costs and related production overheads. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated selling cost necessary to make the sale.
Persediaan bahan penolong dan suku cadang milik Grup diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Cadangan persediaan usang dan bergerak lambat dihitung setelah dikurangi persediaan pengaman.
Indirect materials and spare parts owned by the Group is classified into several categories. The allowance for obsolete and slow moving inventories is calculated after deducting safety stock.
Persediaan tanah pada entitas anak (KIG), dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.
The cost of land inventory of a subsidiary (KIG) are stated at the lower cost or net realizable value.
Biaya Dibayar Dimuka
o.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. p.
Inventories
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Properti Investasi
p.
Investment Property
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya atau prasarana) yang dikuasai entitas anak (KIG) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya. Properti investasi diukur sebesar nilai perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Investment properties are properties (land or a building – or part of a building – or both or infrastructures) which are held by a subsidiary (KIG) to earn rentals or for capital appreciation or both. Investment properties are measured at cost less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan bangunan dan prasarana dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset yaitu 10 tahun.
Depreciation of buildings and infrastructure is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of the assets for 10 years.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Properti investasi mencakup juga properti dalam proses pembangunan dan akan digunakan sebagai properti investasi setelah selesai. Akumulasi biaya perolehan dan biaya pembangunan (termasuk biaya pinjaman yang terjadi) diamortisasi pada saat selesai dan siap untuk digunakan.
Investment property includes properties in the process of development and will be used as investment property after completion. Accumulated acquisition and development costs (including borrowing costs incurred) are amortized when completed and ready for use.
- 27 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
q.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika properti investasi tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi ditentukan dari selisih antara hasil neto pelepasan dan jumlah tercatat aset dan diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya penghentian atau pelepasan.
An investment property is derecognized upon disposal or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefits are expected from the disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the property (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the period in which the property is derecognized.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfers are made to investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by the end of owner occupation, commencement of an operating lease with another party. Transfers are made from investment properties when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner occupation or commencement of development with a view to sale.
Aset Tetap
q. Fixed Assets
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Biaya perolehan juga termasuk estimasi biaya pembongkaran, dan pemindahan aset tetap, dan restorasi lokasi aset.
Property, plant and equipment held for use in the production or supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Such cost also includes estimated costs of dismantling and removing of the item and restoring the site on which the asset is located.
Biaya legal untuk mendapatkan hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari harga perolehan tanah.
Legal costs to obtain land rights when land was first acquired is recognized as part of the cost of land.
Suku cadang utama dan peralatan siap pakai diklasifikasikan sebagai aset tetap bila diperkirakan akan digunakan dalam operasi selama lebih dari satu tahun.
Major spare parts and stand-by equipment are classified as fixed assets when they are expected to be used in operations during more than one year.
Penyusutan (selain tanah pertambangan) diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation (except for mining properties) is recognized so as to write-off the cost of assets less residual values using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/ Years Bangunan, jalan, jembatan dan pelabuhan Mesin-mesin Alat-alat berat dan kendaraan Perlengkapan dan peralatan kantor
15 – 40 2 – 30 5 – 10 2–8
- 28 -
Buildings, roads, bridges and harbors Machineries Heavy equipment and vehicles Furniture and office equipment
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.
Assets held under finance leases are depreciated over their expected useful lives on the same basis as owned assets or where shorter, the term of the relevant lease.
Tanah pertambangan dideplesi dengan menggunakan metode unit produksi berdasarkan estimasi cadangan.
Mining properties are depleted using the unit of production method based on estimated reserves.
Tanah dicatat sesuai dengan biaya perolehannya dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year in which the asset is derecognized.
Biaya konstruksi bangunan, jalan, jembatan, pelabuhan, pembangkit tenaga listrik dan pabrik semen serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti pinjaman yang digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu, dikapitalisasi sampai dengan saat proses pembangunan tersebut selesai. Biaya-biaya ini direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan, yaitu pada saat aset tersebut berada pada lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen. Biaya perolehan atas aset dalam penyelesaian termasuk transfer keuntungan dan kerugian selisih kurs atas lindung nilai arus kas berkaitan dengan pengadaan aset tersebut.
The costs of the construction of buildings, roads, bridges, harbors, power and cement plants and the installation of machinery are capitalized as construction in progress. Interest and other borrowing costs, such as fees on loans used in financing the construction of a qualifying asset, are capitalized up to the date when the construction is completed. These costs are reclassified into fixed asset accounts when the construction or installation is complete. Depreciation of an asset begins when it is available for use, i.e. when it is in the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management. The costs of construction in progress include the transfer of foreign exchange gains and losses on qualifying cash flow hedges for the acquisition of assets.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biayabiaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of property, plant and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
- 29 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
r.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Aset takberwujud i.
r.
Goodwill
Intangible assets i. Goodwill
Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal diperolehnya pengendalian (tanggal akuisisi). Goodwill diukur sebagai selisih dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada) atas jumlah selisih bersih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi.
Goodwill arising in a business combination is recognized as an asset at the date that control is acquired (the acquisition date). Goodwill is measured as the excess of the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interest in the acquiree and the fair value of the acquirer’s previously held equity interest (if any) in the entity over net of the acquisitiondate amounts of the identifiable assets acquired and the liabilities assumed.
Jika setelah penilaian kembali, kepemilikan Grup pada nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi melebihi dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada), selisihnya diakui segera dalam laba atau rugi sebagai pembelian dengan diskon.
If, after reassessment, the Group’s interest in the fair value of the acquiree’s identifiable net assets exceeds the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interest in the acquiree and the fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree (if any), the excess is recognized immediately in profit or loss as a bargain purchase gain.
Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari Grup yang diharapkan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh alokasi goodwill diuji penurunan nilainya secara tahunan, dan ketika terdapat indikasi bahwa unit tersebut mengalami penurunan nilai. Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai dialokasikan pertama untuk mengurangi jumlah tercatat aset atas setiap goodwill yang dialokasikan pada unit dan selanjutnya ke aset lainnya dari unit dibagi prorata atas dasar jumlah tercatat setiap aset dalam unit tersebut. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
For the purpose of impairment testing, goodwill is allocated to each of the Group’s cash-generating units expected to benefit from the synergies of the combination. A cash-generating unit to which goodwill has been allocated is tested for impairment annually, or more frequently when there is an indication that the unit may be impaired. If the recoverable amount of the cashgenerating unit is less than its carrying amount, the impairment loss is allocated first to reduce the carrying amount of any goodwill allocated to the unit and then to the other assets of the unit pro-rata on the basis of the carrying amount of each asset in the unit. An impairment loss recognized for goodwill is not reversed in subsequent period.
Pada pelepasan entitas anak, jumlah yang dapat diatribusikan dari goodwill termasuk dalam penentuan laba atau rugi atas pelepasan.
On disposal of the subsidiary, the attributable amount of goodwill is included in the determination of the profit or loss on disposal.
Kebijakan Grup atas goodwill yang timbul dari akusisi entitas asosiasi dijelaskan pada Catatan 3m.
The Group’s policy for goodwill arising on the acquisition of an associate is described in Note 3m.
- 30 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
ii.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Merek dan Lisensi
ii.
Merek dan lisensi yang diperoleh secara terpisah disajikan sebesar harga perolehan. Merek dan lisensi yang diperoleh sebagai bagian dari kombinasi bisnis diakui sebesar nilai wajar pada tanggal perolehannya. Merek dan lisensi memiliki masa manfaat yang terbatas dan dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan merek dan lisensi selama estimasi masa manfaatnya antara 10 sampai 40 tahun. iii.
iv.
Trademarks and Licenses Separately acquired trademarks and licenses are shown at historical cost. Trademarks and licenses acquired in a business combination are recognized at fair value at the acquisition date. Trademarks and licenses have a finite useful life and are carried at cost less accumulated amortization. Amortization is calculated using the straight-line method to allocate the cost of trademarks and licenses over their estimated useful lives of 10 to 40 years.
Piranti Lunak Komputer
iii.
Computer Software
Biaya yang terkait dengan pemeliharaan program piranti lunak komputer diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya pengembangan yang dapat secara langsung diatribusikan kepada disain dan pengujian produk piranti lunak yang dapat diidentifikasi dan unik yang dikendalikan oleh Grup diakui sebagai aset takberwujud.
Cost associated with maintaining computer software programs are recognized as an expense as incurred. Development cost that are directly attributable to the design and testing of identifiable and unique software products controlled by the Group is recognized as intangible assets.
Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dikapitalisasi sebagai bagian produk piranti lunak mencakup beban pekerja pengembang piranti lunak dan bagian overhead yang relevan.
Directly attributable costs that are capitalized as part of the software product include the software development employee costs and an appropriate portion of relevant overheads.
Pengeluaran pengembangan yang lain yang tidak memenuhi kriteria ini diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya pengembangan yang sebelumnya diakui sebagai beban tidak dapat diakui sebagai aset pada periode berikutnya.
Other development expenditures that do not meet these criteria are recognized as an expense as incurred. Development costs previously recognized as an expense are not recognized as an asset in a subsequent period.
Biaya pengembangan piranti lunak komputer diakui sebagai aset diamortisasi selama estimasi masa manfaat, yang tidak lebih dari lima tahun.
Computer software development costs recognized as assets are amortized over their estimated useful lives, which does not exceed five years.
Perpanjangan Hak atas Tanah
iv.
Renewal of Land Rights
Biaya legal pengurusan hak atas tanah pada saat perolehan tanah tersebut diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah aset tetap dan properti investasi.
The legal cost of land rights upon acquisition of the land is recognized as part of the cost of land under property, plant and equipment and investment property.
Biaya pembaruan atau pengurusan perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi selama periode hak atas tanah sebagaimana tercantum dalam kontrak atau umur ekonomis aset, mana yang lebih pendek.
The cost of renewal or extension of legal rights on land is recognized as an intangible asset and amortized over the period of land rights as stated in the contract or economic life of the asset, whichever is shorter.
- 31 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
s.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Aset takberwujud yang melekat pada suatu komponen fisik dan bukan merupakan bagian yang signifikan dari suatu aset fisik, diakui sebagai bagian dari aset berwujud dan diperlakukan sebagai aset tetap.
Intangible assets embedded to a physical component and are not a significant part of a physical asset, is recognized as part of the tangible asset and treated as fixed assets.
Umur manfaat suatu aset takberwujud yang timbul dari hak kontraktual atau hak hukum lainnya tidak boleh melebihi periode hak kontraktual atau hak hukum lainnya tersebut. Akan tetapi, jika hak kontraktual atau hak hukum lainnya tersebut dapat diperbaharui, maka umur manfaat mencakup periode yang diperbaharui, hanya jika terdapat bukti yang mendukung pembaruan yang dilakukan oleh entitas tanpa biaya yang signifikan.
Useful life of an intangible asset incurred from contractual rights or other legal rights shall not exceed the period of contractual rights or other legal rights. However, if the contractual rights or other legal rights can be renewed, the useful life includes a renewed period, only if there is an evidence to support renewal by the entity without significant cost.
Suatu aset takberwujud dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada lagi manfaat masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya.
An intangible asset is derecognized upon disposal or when no future benefits are expected from its use or disposal.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is recognized in profit or loss in the year in which the asset is derecognized.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan kecuali Goodwill
s.
Impairment of Non-Financial Assets Except Goodwill
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At the end of each reporting period, the Group reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.
- 32 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
t.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3g; penurunan nilai untuk goodwill dijelaskan dalam Catatan 3r.i.
Accounting policy for impairment of financial assets is discussed in Note 3g; while impairment for goodwill is discussed in Note 3r.i.
Sewa
t.
Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Sebagai Lessor
As lessor
Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi sewa neto Grup. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor.
Amounts due from lessees under finance leases are recorded as receivables at the amount of the Group’s net investment in the leases. Finance lease income is allocated to accounting periods so as to reflect a constant periodic rate of return on the net investment outstanding in respect of the leases.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan dalam jumlah tercatat aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.
Sebagai Lessee
As lessee
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Grup yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai liabilitas sewa pembiayaan.
Assets held under finance leases are initially recognized as assets of the Group at their fair value at the inception of the lease or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. The corresponding liability to the lessor is included in the consolidated statements of financial position as a finance lease obligations.
Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset tetap (aset sewa pembiayaan) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewa pembiayaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge is required to be allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents are required to be charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in the consolidated statement of comprehensive income. Fixed assets (capitalized leased assets) are depreciated over the shorter of the estimated useful lives of the assets or the lease terms, in the event that there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership of the assets by the end of the lease term. - 33 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
u.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Untuk sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Under an operating lease, the Group recognizes lease payments as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Beban Tangguhan
u.
Pengeluaran tertentu yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan taksiran masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). v.
Deferred Charges Certain expenditures which have benefits of more than one year are deferred and amortized using the straight-line method over the period of the expected benefit.
Provisi
v.
Provision
Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
- 34 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
w. Biaya Pinjaman
x.
w. Borrowing Cost
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual, ditambahkan pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual.
Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying assets, which are assets that necessarily take a substantial period of time to get ready for their intended use or sale, are added to the cost of those assets, until such time as the assets are substantially ready for their intended use or sale.
Penghasilan investasi diperoleh atas investasi sementara dari pinjaman yang secara spesifik belum digunakan untuk pengeluaran aset kualifikasian dikurangi dari biaya pinjaman yang dikapitalisasi
Investment income earned on the temporary investment of specific borrowings pending their expenditure on qualifying assets is deducted from the borrowing costs eligible for capitalization.
Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya.
All other borrowing costs are recognized in profit or loss in the period in which they are incurred.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
x.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau dapat diterima, pendapatan dikurangi dengan estimasi retur pelanggan, rabat dan cadangan lain yang serupa.
Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable. Revenue is reduced for estimated customer returns, rebate and other similar allowances.
Penjualan Barang
Sale of Goods
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
Revenue from sales of goods is recognized when all of the following conditions are satisfied:
Grup telah memindahkan risiko dan manfaat secara signifikan kepemilikan barang kepada pembeli; Grup tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal; Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi akan mengalir kepada Grup tersebut; dan Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur dengan andal.
The Group has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the goods; The Group retains neither continuing managerial involvement to the degree usually associated with ownership nor effective control over the goods sold; The amount of revenue can be measured reliably; It is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; and The cost incurred or to be incurred in respect of the transaction can be measured reliably.
Pendapatan Jasa
Rendering of Services
Pendapatan atas jasa penambangan dan peledakan diakui pada saat jasa telah diserahkan.
Revenue from mining and blasting services is recognized when the service is rendered.
- 35 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
y.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Penjualan Properti
Sale of Properties
Entitas anak (KIG) mengakui penjualan bangunan rumah dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya dengan menggunakan metode akrual penuh apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi: proses penjualan telah selesai; harga jual akan tertagih; tagihan KIG tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan KIG telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan KIG tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan bangunan tersebut. Penjualan kavling tanah tanpa bangunan diakui dengan syarat jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual, harga jual akan tertagih, tagihan KIG tidak subordinasi terhadap pinjaman lain, proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan tanah kavling yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan tanah kavling atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan dan hanya kapling tanah saja yang dijual tanpa diwajibkan keterlibatan KIG dalam pendirian bangunan di atas tanah kavling tersebut.
A subsidiary (KIG) recognizes the sale of houses and other similar types of buildings and land using the full accrual method, if all of the following criteria are satisfied: a sale is consummated, the selling price is collectible, KIG’s receivable is not subject to future subordination to other loans which will be obtained by the buyer, and KIG has transferred to the buyer the usual risks and rewards of ownership in a transaction that is in substance a sale and KIG does not have a substantial continuing involvement with the property. Sales of land without buildings are recognized provided that down payments from customers are a minimum of 20% of the sales price, the sales proceeds are considered to be collectible, KIG’s receivable will not be subordinated to other loans, the process of land development has been completed that the seller is no longer obligated to develop the lots sold, such as the obligation to construct amenities or other facilities applicable to the lots sold as provided in the agreement between the seller and the buyer or regulated by law and the sale consists only of the lots of land, without any involvement of the seller in the construction of the building on the lots sold.
Pendapatan Dividen
Dividend Revenue
Pendapatan dividen dari investasi diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Dividend revenue from investments is recognized when the shareholders’ rights to receive payment has been established.
Pendapatan Bunga
Interest Revenue
Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terhutang dan tingkat bunga yang berlaku.
Interest revenue is accrued on time basis, by reference to the principal outstanding and at the applicable interest rate.
Beban
Expenses
Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya.
Expenses are recognized when incurred or based on their beneficial period.
Liabilitas Imbalan Kerja
y.
Employee Benefits Liabilities
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek adalah imbalan kerja yang jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan dan diakui pada saat pekerja telah memberikan jasa kerjanya.
Short-term employee benefits are employee benefits which are due for payment within twelve months after the reporting period and recognized when the employees have rendered the related service.
- 36 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
Imbalan lainnya
pensiun
dan
imbalan
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) pascakerja
Pension and other post-employment benefits
Imbalan kerja sehubungan dengan imbalan pascakerja, cuti jangka panjang, penghargaan masa kerja dan imbalan-imbalan lainnya diakui selama masa kerja karyawan yang bersangkutan sesuai dengan imbalan yang lebih tinggi antara Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 atau Peraturan Grup.
Employee benefits related to post retirement benefits, long service leave, loyalty rewards and other benefits are recognized during the working period of the employees in accordance with Labor Law No. 13/2003 or the Group’s regulations, whichever benefit is higher.
Grup memiliki program imbalan pascakerja yang terdiri atas program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti.
The Group has post-employment benefit comprise of defined benefit and defined contribution pension plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada faktor-faktor, seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi.
A defined benefit pension plan is a pension plan that defines the amount of pension benefit that will be received by the employee upon retirement, which generally depends on certain factors such as age, years of service and compensation.
Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun dimana Grup akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah dan tidak memiliki kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut bila dana tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar imbalan kerja terkait dengan jasa yang diberikan oleh karyawan pada periode berjalan dan sebelumnya.
Defined contribution plans are pension plans under which the Group pays fixed contributions into a separate entity and have no legal and constructive obligation to pay further contributions if the fund does not have sufficient assets to pay all employee benefits related to the employees’ services in the current and prior periods.
1.
1.
Liabilitas pascakerja a)
Program Imbalan Pasti
Post-employment obligations a)
Defined Benefits Plans
Grup memberikan imbalan pascakerja manfaat pasti dalam bentuk:
The Group provides post-employment benefits in the form of:
i) Program Pensiun Imbalan Pasti Perseroan dan entitas anak (SP dan ST) menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun untuk seluruh karyawan tetapnya sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Perseroan dan entitas anak (SP dan ST). Jumlah kontribusi terdiri dari kontribusi karyawan yang dihitung sebesar 5% dari penghasilan dasar pensiun dan kontribusi Perseroan dan entitas anak yang dihitung secara aktuaria.
i) Defined Benefit Pension Plans - the Company and its subsidiaries (SP and ST) have defined benefit pension plans covering all of their permanent employees which is managed by a Pension Fund as stipulated in the Company’s and subsidiaries’ (SP and ST) regulations. Total contributions consist of employee contributions of 5% of employees’ basic pensionable salaries and the Company’s and its subsidiaries’ contributions computed on an actuarial basis.
ii) Program imbalan pasti lainnya dalam bentuk manfaat pascakerja sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan lain-lain.
iii) ii) Other defined benefit plans in the form of benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 and others.
- 37 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
b)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian sehubungan dengan program pascakerja imbalan pasti adalah nilai kini dari liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program, jika ada, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial serta biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti lainnya dihitung oleh aktuaria independen menggunakan metode projected unit credit.
The liabilities recognized in the consolidated statements of financial position in respect of defined benefit post-employment plans is the present value of the defined benefit obligation at the end of reporting period less the fair value of plan assets, if any, together with adjustments for unrecognized actuarial gains or losses and past service cost. The other defined benefit liabilities are calculated by an independent actuary using the projected unit credit method.
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah dalam mata uang Rupiah dengan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligations is determined by discounting the estimated future cash flows using interest rates of government bonds that are denominated in Rupiah and that have terms to maturity approximating the terms of the related benefits liabilities.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban tahun berjalan. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut (pendekatan koridor). Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Current service cost is expensed in the current year. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the greater of the present value of the defined benefit obligations and the fair value of plan assets are recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees (corridor approach). Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Program Iuran Pasti
b)
Beban sehubungan dengan program iuran pasti dihitung berdasarkan persentase tertentu dari gaji dasar pensiun atau gaji dasar asuransi dari setiap peserta program yang menjadi tanggungan Perseroan dan entitas anak (SP, ST, UTSG dan IKSG). Perseroan dan entitas anak (SP, ST, UTSG dan IKSG) mengakui utang iuran atau utang premi asuransi dalam periode dimana karyawan memberikan jasanya.
Defined Contribution Plans The expenses relating to defined contribution plans are determined based on certain percentages of the basic pensionable salaries or insurable salaries of respective participants which are borne by the Company and its subsidiaries (SP, ST, UTSG and IKSG). The Company and its subsidiaries (SP, ST, UTSG and IKSG) recognize contributions payable or insurance premiums payable when an employee has rendered service during the period.
- 38 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
2. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang lainnya
2. Other long-term employee benefits
Perseroan dan entitas anak (SP dan ST) memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya dalam bentuk cuti panjang dan penghargaan masa kerja. Ekspektasian biaya imbalan ini diakui sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metodologi akuntansi yang hampir sama dengan metodologi yang digunakan dalam program imbalan pascakerja manfaat pasti. Liabilitas ini dinilai oleh aktuaria independen. z.
The Company and its subsidiaries (SP and ST) provide other long-term employee benefits in the form of long service leave and loyalty awards. The expected costs of these benefits are accrued over the period of employment, using accounting methodology similar to that for postemployment defined benefit plans. These obligations are valued by an independent actuary.
Perpajakan
z. Taxation
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas. Pendapatan sewa yang diperoleh entitas anak (KIG) dikenakan pajak penghasilan final.
The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognized in profit or loss, except to the extent that it relates to items recognized in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is also recognized in other comprehensive income or directly in equity, respectively. The rental income earned by a subsidiary (KIG) is subject to final tax.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku di negara di mana Grup beroperasi dan menghasilkan pendapatan kena pajak.
The current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rate in the countries where the Group operates and generates taxable income.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases except those differences that are subject to final tax. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the tax consequences that would follow from the manner in which the Group expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities. - 39 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Grup yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Group intends to settle its current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi atau yang timbul dari akuntansi awal atau kombinasi bisnis. Dalam kasus kombinasi bisnis, pengaruh pajak termasuk dalam akuntansi kombinasi bisnis.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss, or where they arise from the initial accounting for a business combination. In the case of a business combination, the tax effect is included in the accounting for the business combination.
aa. Laba per Saham
aa. Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to the owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Diluted earnings per share is computed by dividing net income attributable to the owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares.
bb. Dividen
bb. Dividends
Pembagian dividen kepada pemegang saham Perseroan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian pada periode saat dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perseroan.
Dividend distributions to the Company’s shareholders are recognized as a liability in the consolidated financial statements in the period the dividends are approved by the Company’s shareholders.
Pembagian dividen interim kepada pemegang saham Perseroan diakui sebagai liabilitas berdasarkan keputusan Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris.
Interim dividend distributions to the Company’s shareholders are recognized as a liability based on decisions of the Board of Director with the approval from the Board of Commissioners.
- 40 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
cc. Tanah untuk Pengembangan
cc. Land for Development
Tanah untuk pengembangan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan tanah untuk pengembangan meliputi biaya perolehan tanah ditambah kapitalisasi biaya pinjaman dan biaya lainnya sehubungan dengan perolehan tanah.
The cost of land for development is stated at cost or net realizable value, whichever is lower. The costs of land for development consist of the acquisition and purchase costs of land, borrowing costs and other costs related to the acquisition of land.
dd. Akuntansi Lindung Nilai
dd. Hedge Accounting
Grup menunjuk instrumen lindung nilai tertentu, termasuk derivatif, derivatif melekat dan nonderivatif sehubungan dengan risiko perubahan nilai tukar baik sebagai lindung nilai atas nilai wajar, lindung nilai atas arus kas atau lindung nilai atas investasi neto pada usaha kegiatan usaha luar negeri. Lindung nilai risiko perubahan nilai tukar atas komitmen dicatat sebagai lindung nilai atas arus kas.
The Group designates certain hedging instruments, which include derivatives, embedded derivatives and non-derivatives in respect of foreign currency risk, as either fair value hedges, cash flow hedges, or hedges of net investments in foreign operations. Hedges of foreign exchange risk on firm commitments are accounted for as cash flow hedges.
Pada awal dimulainya hubungan lindung nilai, Grup mendokumentasi hubungan antara instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai, bersama dengan tujuan manajemen risiko dan strategi untuk melakukan transaksi tersebut. Selanjutnya, pada saat dimulainya lindung nilai dan secara berkelanjutan, Grup mendokumentasikan apakah instrumen lindung nilai sangat efektif dalam rangka saling hapus perubahan nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai yang berhubungan dengan risiko lindung nilai.
At the inception of the hedge relationship, the Group documents the relationship between the hedging instrument and the hedged item, along with its risk management objectives and its strategy for undertaking various hedge transactions. Furthermore, at the inception of the hedge and on an ongoing basis, the Group documents whether the hedging instrument is highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of the hedged item attributable to the hedged risk.
Lindung Nilai atas Arus Kas
Cash Flow Hedges
Bagian efektif dari perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi di bawah judul arus kas cadangan lindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian yang tidak efektif langsung diakui dalam laba rugi, dan termasuk dalam 'keuntungan dan kerugian lainnya'
The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges is recognized in other comprehensive income and accumulated under the heading of cash flow hedging reserve. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognized immediately in profit or loss, and is included in the 'other gains and losses' line item.
Jumlah yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi pada periode ketika item yang dilindung nilai diakui dalam laba rugi, di baris yang sama dari laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai item yang dilindung nilai diakui. Namun, ketika suatu lindung nilai atas prakiraan transaksi yang kemudian menimbulkan pengakuan aset non-keuangan atau liabilitas non-keuangan, keuntungan dan kerugian yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi di ekuitas dipindahkan dari ekuitas dan termasuk dalam pengukuran awal biaya dari aset non-keuangan atau liabilitas nonkeuangan.
Amounts previously recognized in other comprehensive income and accumulated in equity are reclassified to profit or loss in the periods when the hedged item is recognized in profit or loss, in the same line of the consolidated statement of comprehensive income as the recognized hedged item. However, when the hedged forecast transaction results in the recognition of a nonfinancial asset or a non-financial liability, the gains and losses previously recognized in other comprehensive income and accumulated in equity are transferred from equity and included in the initial measurement of the cost of the non-financial asset or non-financial liability.
- 41 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Akuntansi lindung nilai dihentikan pada saat Grup membatalkan hubungan lindung nilai, ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, diakhiri atau dieksekusi, atau ketika tidak lagi memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai. Keuntungan dan kerugian diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan terakumulasi di ekuitas saat itu tetap berada di bagian ekuitas dan akan diakui pada saat prakiraan transaksi yang pada akhirnya diakui dalam laba rugi. Ketika prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan akan terjadi, akumulasi keuntungan atau kerugian dalam ekuitas langsung diakui dalam laba rugi.
Hedge accounting is discontinued when the Group revokes the hedging relationship, when the hedging instrument expires or is sold, terminated, or exercised, or it no longer qualifies for hedge accounting. Any gain or loss recognized in other comprehensive income and accumulated in equity at that time remains in equity and is recognized when the forecast transaction is ultimately recognized in profit or loss. When a forecast transaction is no longer expected to occur, the gain or loss accumulated in equity is recognized immediately in profit or loss.
ee. Informasi Segmen
ee. Segment Information
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Grup yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Operating segments are identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a) yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang
a) that engages in business activities from
mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
which it may earn revenues and incurred expenses (including revenues and expenses relating to the transactions with other components of the same entity);
b) yang hasil operasinya dikaji ulang secara
b) whose operating results are reviewed
regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c) dimana tersedia informasi keuangan yang
c) for which discrete financial information is
dapat dipisahkan.
available.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resource allocation and assessment of performance is more specifically focused on the category of each product.
- 42 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
4.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) DAN
4.
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, yang dijelaskan dalam Catatan 3, direksi diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS AND SIGNIFICANT ACCOUNTING ESTIMATES
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode dimana estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi periode saat ini dan masa depan.
In the application of the Group accounting policies, which are described in Note 3, the directors are required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates. The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari estimasi yang telah diatur, dimana direksi telah membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Grup dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
Below are the critical judgments, apart from those involving estimations, that the directors have made in the process of applying the Group accounting policies and that have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
Sewa
Lease
Grup mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Grup bertindak sebagai lessor atau lessee untuk beberapa aset tetap tertentu. Grup mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK No. 30, “Sewa”, yang mensyaratkan Grup untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.
The Group entered into lease agreements where the Company and its subsidiaries act as lessor or lessee for certain fixed assets. The Group evaluates whether there are significant risks and rewards of assets transferred under PSAK No. 30, "Leases", which requires the Group to make judgments and estimates of the transfer of risks and rewards incidental to ownership.
Grup mengadakan perjanjian sewa bangunan, kapal laut, kendaraan dan peralatan kantor tertentu. Grup telah menentukan, berdasarkan evaluasi atas syarat dan ketentuan dalam perjanjian, bahwa secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset yang disewa dialihkan di Grup sehingga perjanjian sewa tersebut diakui sebagai sewa pembiayaan. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 22.
The Group entered into a lease of buildings, ships, vehicles and certain office equipment. The Group had determined, based on an evaluation of the terms and conditions of the agreement, that substantially all the risks and rewards incidental to ownership of these leased assets are transferred to the Group, therefore the lease agreement are recognized as a finance lease. Further details are disclosed in Note 22.
- 43 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Key Sources of Estimation Uncertainty
Rugi penurunan nilai piutang
Impaiment loss on of receivables
Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan, kualitas jaminan yang diterima dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat cadangan yang spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Cadangan yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer, quality of collateral received and the customer’s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific allowance for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expect to collect. These specific allowances are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables.
Bila Grup memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Grup menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang.
If the Group determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed trade receivables, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such trade receivables by being indicative of the customers’ ability to pay all amounts due.
Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 8 dan 9.
Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for the trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the group. Further details are disclosed in Notes 8 and 9.
Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap dan property investasi
Estimated useful lives investment property
Manajemen menentukan estimasi masa manfaat dan beban penyusutan dari aset tetap. Depresiasi dihitung berdasarkan biaya komponen-komponen aset tetap dikurangi dengan nilai sisa. Estimasi utama mencakup estimasi masa manfaat pabrik semen yang bisa berbeda signifikan dengan masa manfaat sesungguhnya. Masa manfaat sesungguhnya akan bergantung pada berbagai faktor seperti pemeliharaan, perkembangan teknologi, pasar semen, dan sebagainya. Nilai sisa pabrik juga sulit diestimasi karena lamanya masa manfaat pabrik dan ketidakpastian akan kondisi ekonomi. Nilai sisa diestimasi setiap tahun berdasarkan kondisi teknis peralatan tersebut.
Management determines the estimated useful lives and depreciation of fixed assets. Depreciation is calculated based on the various components of the cost of fixed assets less the residual value. The main estimate includes the estimated useful life of the cement plant which could significantly differ from the actual useful life. Actual useful life will depend on various factors such as maintenance, technology development, cement market, etc. Residual value of the plant is also difficult to estimate because of the length of the useful life of the plant and the uncertainty of economic conditions. The residual value is estimated annualy based on the technical condition of the equipment.
- 44 -
of
fixed
assets
and
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Jika estimasi masa manfaat dan nilai sisa harus direvisi, tambahan beban depresiasi dapat terjadi di masa yang akan datang. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 16.
If the estimated useful lives and residual values should be revised, additional depreciation expense may occur in the future. Further details are disclosed in Note 16.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Impairment of Non-Financial Assets
Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset.
An impairment exists when the carrying value of an asset or a Cash Generating Unit (CGU) exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset.
Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Perhitungan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk mengestimasi arus kas masa mendatang yang diharapkan akan diperoleh dari unit penghasil kas menggunakan tingkat pertumbuhan dan diskonto yang wajar dalam menghitung nilai kini. Proyeksi arus kas tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum ada perikatannya atau investasi signifikan di masa depan yang akan meningkatkan kinerja dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling sensitif terhadap tingkat diskonto yang digunakan untuk model arus kas yang didiskontokan seperti halnya dengan arus kas masuk masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan pencatatan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The value in use calculation is based on a discounted cash flow model. The value in use calculation requires the management to estimate the future cash flows expected to arise from the cash-generating unit using an appropriate growth rate and a suitable discount rate in order to calculate present value. The future cash flow projection does not include restructuring activities that are not yet committed to or significant future investments that will enhance the asset’s performance of the CGU being tested. The recoverable amount is most sensitive to the discount rate used for the discounted cash flow model as well as the expected future cash inflows and the growth rate used for extrapolation purposes. The management believes that no impairment loss is required as of December 31, 2013 and 2012.
Imbalan pascakerja
Post-employment benefit
Nilai kini liabilitas pascakerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya bersih imbalan pascakerja mencakup tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, dan tingkat pengembalian investasi. Perubahan asumsi-asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat liabilitas imbalan pascakerja.
The present value of post-employment liability depends on several factors that are determined by actuarial basis based on several assumptions. Assumptions used to determine the net cost of postemployment benefits include a discount rate, salary increase rate, and expected return on plan assets. Changes in these assumptions will affect the carrying amounts of post-employment liabilities.
Tingkat diskonto ditentukan pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas imbalan pascakerja. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah, mata uang yang mana imbalan akan dibayar, dan yang memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas imbalan pascakerja yang terkait.
The appropriate discount rate at the end of the reporting period is the interest rate used in determining the present value of estimated future cash outflows expected to settle the postemployment liabilities. In determining the appropriate level of interest rates, the Group considers the interest rates of government bonds denominated in Rupiah, the currency in which the benefits will be paid, and which has a similar time period with a period of related post-employment benefits liability.
- 45 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Asumsi utama yang digunakan untuk penentuan liabilitas imbalan pascakerja lainnya termasuk asumsi kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan diungkapkan pada Catatan 43.
The key assumption used for determining other post-employment liabilities included current market conditions. Additional information is disclosed in Note 43.
Provisi pajak
Provision for tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan maupun pajak lainnya atas transaksi tertentu. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Grup menerapkan pertimbangan yang sama yang akan digunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Grup membuat analisa terhadap semua posisi pajak yang terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax and other taxes on certain transactions. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK No. 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Asset”. The Group makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized.
Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 41.
The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Further details are disclosed in Note 41.
Aset pajak tangguhan
Deferred tax assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 41.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences, to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of the future taxable profits together with future tax planning strategies. Further details are disclosed in Note 41.
Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan Usang dan Bergerak Lambat
Allowance for Inventories
Cadangan persediaan usang dan bergerak lambat diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Cadangan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.
Allowance for obsolete and slow moving inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The allowance is reevaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. Further details are disclosed in Note 10.
- 46 -
Obsolete
and
Slow
Moving
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Provisi untuk biaya restorasi tanah tambang
Provision for quarry restoration
Grup melakukan penelaahan atas provisi restorasi tanah tambang pada akhir periode laporan. Dalam penentuan jumlah provisi untuk restorasi tanah tambang diperlukan estimasi dan asumsi yang signifikan karena terdapat banyak faktor yang mempengaruhi jumlah terhutang pada akhirnya. Faktor-faktor tersebut mencakup estimasi untuk waktu dan jumlah biaya untuk aktivitas restorasi, perubahan teknologi, perubahan peraturan, peningkatan biaya dibandingkan dengan tingkat inflasi dan perubahan tingkat bunga diskonto. Ketidakpastian tersebut dapat mengakibatkan jumlah pengeluaran aktual di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah yang dicadangkan saat ini. Jumlah provisi pada akhir periode pelaporan merupakan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini dari biaya restorasi masa mendatang yang diperlukan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 28.
The Group asseses its quarry restoration provision at end of reporting period. Significant estimates and assumptions are made in determining the provision for quarry restoration as there are numerous factors that will affect the ultimate liability payable. These factors include estimates of the extent and costs of restoration activities, technological changes, regulatory changes, cost increases as compared to the inflation rates and changes in discount rates. Those uncertainties may result in future actual expenditure differing from the amounts currently provided. The provision at end of reporting period represents management’s best estimate of the present value of the future restoration costs required. Further details are disclosed in Note 28.
Kewajiban pembongkaran dan pemindahan aset tetap
Obligation for dismantling and removal of fixed assets
Kewajiban pembongkaran dan pemindahan aset tetap diakui dalam tahun dimana terjadinya jika estimasi yang memadai terhadap nilai wajar dapat dibuat. Pengakuan kewajiban tersebut mensyaratkan estimasi terhadap biaya untuk restorasi/membongkar untuk setiap lokasi dan berdasarkan estimasi terbaik dari pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas dari restorasi/pembongkaran di masa depan, didiskontokan dengan menggunakan tarif sebelum pajak yang mencerminkan harga pasar saat ini untuk nilai waktu dari uang dan, yang sesuai, risiko tertentu dari kewajiban. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 28.
Obligation for dismantling and removal of fixed assets is recognized in the year in which it is incurred if reasonable estimates of fair value can be made. Recognition of liabilities requires estimation of the cost for restoration / dismantling for each location and based on the best estimate of the expenditure required to settle the liabilities of the restoration/dismantling in the future, discounted using a pre-tax rate that reflects current market rate for the time value of money and, where appropriate, certain risks of liability. Further details are disclosed in Note 28.
Penurunan Nilai Goodwil
Impairment of Goodwill
Menentukan apakah suatu goodwill turun nilainya mengharuskan estimasi nilai pakai unit penghasil kas dimana goodwill dialokasikan. Perhitungan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk mengestimasi arus kas masa depan yang diharapkan timbul dari unit penghasil kas yang menggunakan tingkat pertumbuhan yang tepat dan tingkat diskonto yang sesuai untuk perhitungan nilai kini.
Determining whether goodwill is impaired requires an estimation of the value in use of the cashgenerating units to which goodwill has been allocated. The value in use calculation requires the management to estimate the future cash flows expected to arise from the cash-generating unit using an appropriate growth rate and a suitable discount rate in order to calculate present value.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak diperlukan pencatatan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 and 2012.
Management believes that there is no impairment loss required as of December 31, 2013 and 2012.
Penilaian Instrumen Keuangan
Valuation of financial instruments
Seperti dijelaskan dalam Catatan 48, Grup menggunakan teknik penilaian yang meliputi input yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi untuk mengestimasi nilai wajar dari beberapa jenis instrumen keuangan. Catatan 49 memberikan informasi yang rinci mengenai asumsi utama yang digunakan dalam menentukan nilai wajar instrumen keuangan, serta analisis sensitivitas yang rinci untuk asumsi tersebut.
As described in Note 48, the Group uses valuation techniques that include inputs that are not based on observable market data to estimate the fair value of certain types of financial instruments. Note 49 provides detailed information about the key assumptions used in the determination of the fair value of financial instruments, as well as the detailed sensitivity analysis for these assumptions.
- 47 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
5.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
KOMBINASI BISNIS
5.
BUSINESS COMBINATION
Pada tanggal 18 Desember 2012, Perseroan melakukan akuisisi 70% saham Thang Long Cement Joint Stock Company ("TLCC") yang berdomisili di Vietnam dan bergerak dalam bidang produksi semen. Akuisisi ini dilakukan dalam rangka memperkuat posisi di pasar regional dan memungkinkan Perseroan memiliki daya saing yang lebih untuk mengantisipasi zona perdagangan bebas Asia yang akan datang.
On December 18, 2012, the Company acquired 70% of voting shares of Thang Long Cement Joint Stock Company ("TLCC"), a non-listed company based in Vietnam and engages in producing cement. This acquisition is to strengthen regional market position and to enable the Company competing in the next Asian free trade zone.
Total nilai akuisisi adalah sebesar VND 3.282 miliar (setara dengan Rp 1.518 miliar). Jumlah yang dibayarkan Perseroan di tahun 2012 sebesar VND 3.067 miliar (setara dengan Rp 1.419 miliar) dan sisanya sebesar VND 214 miliar (setara dengan Rp 102 miliar) telah dibayarkan di tahun 2013.
The agreed consideration for the acquisition amounted to VND 3,282 billion (equivalent to Rp 1,518 billion). The amount paid by the Company in 2012 was VND 3,067 billion (equivalent to Rp 1,419 billion) and the remaining VND 214 billion (equivalent to Rp 102 billion) was paid in 2013.
Aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih
Assets acquired and liabilities assumed
Nilai wajar aset dan liabilitas TLCC yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi adalah sebagai berikut:
The fair value of the identifiable assets and liabilities of TLCC as at the date of acquisition were:
Nilai w ajar yang diakui pada saat akuisisi/ Fair value recognized on acquisition Aset Kas dan setara kas Piutang usaha dan piutang lain-lain Persediaan Aset tetap (Catatan 16) Beban dibayar dimuka jangka panjang Piranti perangkat lunak Merek dan lisensi (Catatan 18)
3.622.754 131.373.945 101.730.283 2.377.036.576 51.228.902 122.993 722.835.493
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables and others receivables Inventories Fixed assets (Note 16) Long-term prepayments Computer softw are Trademark and licences (Note 18)
3.387.950.946 Liabilitas Pinjaman Utang usaha dan lainnya
996.924.714 394.467.076
Liabilities Borrow ings Trade and other payables
1.391.391.790 Jumlah aset neto teridentifikasi pada nilai w ajar
1.996.559.156
Total identifiable net assets at fair value
Kepentingan nonpengendali Goodw ill yang timbul pada saat akuisisi (Catatan 18)
(600.462.031)
Non-controlling interests Goodw ill arising on acquisition (Note 18)
Imbalan yang dialihkan
1.518.552.577
122.455.452
- 48 -
Purchase consideration transferred
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Nilai wajar aset dan liabilitas TLCC yang dapat diidentifikasi tersebut ditentukan berdasarkan laporan penilaian yang diterbitkan oleh KJPP Ruky, Safrudin dan Rekan, penilai independen, bertanggal 6 Februari 2013.
The fair value of the identifiable assets and liabilities of TLCC are determined based on an appraisal report issued by KJPP Ruky, Safrudin dan Rekan, an independent valuer, in its report dated February 6, 2013.
Nilai wajar piutang usaha dan piutang lain-lain sebesar Rp 131.373.945, termasuk di dalamnya piutang usaha dengan nilai wajar sebesar Rp 56.580.735. Jumlah kontraktual bruto piutang usaha sebesar Rp 59.914.308, dimana sebesar Rp 3.333.573 diperkirakan tidak dapat ditagih.
The fair value of trade and other receivables is Rp 131,373,945 and includes trade receivables with a fair value of Rp 56,580,735. The gross contractual amount for trade receivables is Rp 59,914,308, of which Rp 3,333,573 is expected to be uncollectible.
Kepentingan nonpengendali telah diakui sesuai dengan proporsi aset yang diakuisisi.
The non-controlling interest has been recognized as a proportion of the net assets acquired.
Goodwill sebesar Rp 122.455.452 merupakan nilai sinergi yang diharapkan timbul dari akuisisi melalui perolehan skala ekonomis dan aset yang sebelumnya tidak diakui misalnya tenaga kerja. Goodwill yang diakui tidak diharapkan dapat dikurangkan untuk keperluan pajak.
The goodwill of Rp 122,455,452 comprises the value of expected synergies arising from the acquisition through economies of scale and unrecognized asset such as the workforce. None of the goodwill recognized is expected to be deductible for income tax purposes.
Sejak tanggal akuisisi di 2012, TLCC memiliki kontribusi pendapatan masing-masing sebesar Rp 31.975.761 dan rugi sebesar Rp 4.760.218 terhadap laba neto sebelum pajak.
From the date of acquisition in 2012, TLCC has contributed Rp 31,975,761 of revenue and loss of Rp 4,760,218 to the net profit before tax.
Biaya terkait akuisisi sebesar Rp 16.274.655 telah dibebankan dan termasuk dalam biaya umum dan administrasi pada tahun 2012.
The acquisition-related cost of Rp 16,274,655 has been expensed and are included in general and administration expenses in 2012.
Sebagai bagian dari perjanjian jual beli dengan pemilik sebelumnya dari TLCC, akan terdapat pengembalian sebesar VND 188 miliar dan VND 125 miliar bila sertifikat investasi pada entitas anak TLCC masing-masing TLCC2 dan APCC tidak sah atau dicabut oleh Badan Pemerintah Vietnam sampai tanggal 31 Desember 2016.
As part of the purchase agreement with the previous owners of TLCC, there will be a refund of VND 188 billion and VND 125 billion if investment certificates in TLCC’s subsidiaries i.e. TLCC2 and APCC, respectively, cease to be valid or revoked by the Government Body of Vietnam until December 31, 2016.
Transaksi kombinasi bisnis (akuisisi) telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan BAPEPAM LK yang berlaku.
Business combination transaction (the acquisition) has been carried out in accordance with the applicable BAPEPAM LK regulations.
- 49 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
6.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
KAS DAN SETARA KAS
6. 2013
Kas Bank Deposito berjangka dan call deposits Dikurangi : Investasi jangka pendek : Deposito dengan jatuh tempo lebih dari tiga bulan Rupiah : Pihak ketiga: PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk
2012
2.262.283 353.061.281 3.767.768.463
2.575.563 316.914.393 2.801.612.076
4.123.092.027
3.121.102.032
15.000.000 -
38.788.056
4.382.469
20.100.551
37.569.161
58.888.607
22.485
Euro : Pihak berelasi : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Cash on hand Cash in banks Time and call deposits Less: Short-term investments : Time deposits w ith maturities of more than three months Rupiah : Third parties : PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk
40.000.000
33.186.692
Dolar Amerika Serikat : Pihak berelasi : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Dong Vietnam : Pihak ketiga: UOB Ho Chi Minh
20.000.000 20.000.000
15.000.000 Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya (Catatan 21b) Rupiah : Pihak berelasi : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
CASH AND CASH EQUIVALENTS
7.510
-
Restricted cash and cash equivalents (Note 21b) Rupiah : Related parties : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
27.424
United States Dollar : Related party: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
4.294
Euro : Related party: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
57.011
37.599.156
58.977.336
4.070.492.871
3.022.124.696
Vietnamese Dong: Third party: UOB Ho Chi Minh
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terdiri atas:
Restricted cash and cash equivalents in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk consist of:
a.
Kas entitas anak (SP) sebesar Rp 32.710.243, termasuk pendapatan bunga sebesar Rp 2.710.243 (2012: Rp 32.180.469, termasuk pendapatan bunga sebesar Rp 2.180.469) sehubungan dengan permasalahan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) (Catatan 50).
a.
A subsidiary (SP)’s cash in bank of Rp 32,710,243, which includes interest income of Rp 2,710,243 (2012: Rp 32,180,469, which includes interest income of Rp 2,180,469) in relation to Domestic Letter of Credit (LC) issued (Note 50).
b.
Rekening penampungan entitas anak (ST) sebesar Rp 476.449, USD 1.833 dan EUR 445 (2012: Rp 6.607.587, USD 2.836 dan EUR 335) dalam rangka pendanaan untuk pembangunan fasilitas pendukung Tonasa V dan pembangkit tenaga listrik berdasarkan perjanjian kredit sindikasi (Catatan 21).
b.
A subsidiary (ST)’s escrow accounts of Rp 476,449, USD 1,833 and EUR 445 (2012: Rp 6,607,587, USD 2,836 and EUR 335) in relation to the financing for the constructions of supporting facilities of Tonasa V and power plants under the provison of syndication loan agreements (Note 21).
- 50 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk merupakan margin deposit yang digunakan sebagai jaminan fasilitas LC dan bank garansi di entitas anak (SP) (Catatan 21).
Restricted cash and cash equivalents in PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk represents a margin deposit for collateral of LC facility and bank guarantee in subsidiaries (SP) (Note 21).
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya pada UOB Ho Chi Minh di 2012 merupakan rekening penampungan dalam rangka proses akuisisi TLCC.
Restricted cash and cash equivalents in UOB Ho Chi Minh City in 2012 represents the escrow account in connection with the acquisition process of TLCC.
a.
Kas
a. Cash on hand 2013
b.
2012
Rupiah Dong Vietnam Dolar Amerika Serikat
2.194.691 65.776 1.816
2.536.375 37.748 1.440
Rupiah Vietnamese Dong United States Dollars
Jumlah
2.262.283
2.575.563
Total
Bank
b. Cash in banks 2013
Rupiah : Pihak ketiga : PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Nagari PT Bank Mega Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Sulselbar PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Deutsche Bank, Surabaya PT BPD Jatim Tbk PT Bank Muamalat Tbk PT Bank Pundi Indonesia, Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk Citibank, Surabaya PT Bank ICB Bumiputera Tbk
2012
19.348.634 16.104.083 9.406.726 2.401.234 1.834.844 1.385.393 886.943 366.290
11.012.593 59.373 18.670.234 1.378.455 43.236.913 10.619.387 541.227 -
Rupiah : Third parties : PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Nagari PT Bank Mega Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Sulselbar PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Deutsche Bank, Surabaya PT BPD Jatim Tbk PT Bank Muamalat Tbk PT Bank Pundi Indonesia, Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk Citibank, Surabaya PT Bank ICB Bumiputera Tbk
197.724 124.602 84.461 63.559 25.571 15.586 7.559 344
7.369.728 124.833 657.203 7.837 740
52.253.553
93.678.523
113.262.597
137.617.191
56.832.017
38.326.843
8.944.230 3.375.316 1.620.860
11.794.119 2.378.274 85.460
9.277
2.296
Jumlah
184.044.297
190.204.183
Total
Jumlah
236.297.850
283.882.706
Total
Jumlah Pihak berelasi : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
(Dilanjutkan)
Total Related parties : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
(Forward) - 51 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) 2013
Dolar Amerika Serikat : Pihak ketiga : Vietnam Prosperity Joint Stock Commercial Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk An Binh Bank HSBC Lain-lain
Pihak berelasi : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Euro : Pihak ketiga : PT Bank CIMB Niaga Tbk BIDV An Binh Bank Vietnam Technological and Commercial Bank
Pihak berelasi : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
2012
9.610.354 841.291 223.283 131.500 688.846
666.758 578.327
11.495.274
1.245.085
66.777.581
17.051.754
5.229.745
219.119
-
3.469
72.007.326
17.274.342
83.502.600
18.519.427
143.818 3.977 3.461
-
720.990
89
-
151.345
720.990
15.136.521
8.862.713
3.664.462
175.151
97.825
-
18.898.808
9.037.864
19.050.153
9.758.854
(Dilanjutkan)
United States Dollars : Third parties : Vietnam Prosperity Joint Stock Commercial Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk An Binh Bank HSBC Others
Related parties : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Euro : Third parties : PT Bank CIMB Niaga Tbk BIDV An Binh Bank Vietnam Technological and Commercial Bank
Related parties : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
(Forward)
- 52 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) 2013
Dolar Singapura : Pihak berelasi : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dong Vietnam : Pihak ketiga : Vietnam Bank for Agriculture and Rural Development Bank for Investment and Development of Vietnam Vietnam Prosperity Joint Stock Commercial Bank An Binh Bank Asia Commercial Bank Saigon Thuong Tin Commercial Joint Stock Bank Vietnam Joint Stock Commercial Bank for Industry and Trade Tien Phong Bank HSBC Bank for Foreign Trade of Vietnam Joint Stock Bank Vietnam Maritime Commercial Joint Stock Bank Lain-lain
Jumlah
2012
196.531
Singapore Dollars : Related party : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
-
3.843.498
218.459
2.811.131
79.915
1.873.816 1.165.843 873.747
365.668 210.106
865.056
838.473
600.266 415.014 351.671
1.037.754 1.424 -
349.561
1.254.228
270.134 594.410
24.717 722.662
14.014.147
4.753.406
353.061.281
316.914.393
- 53 -
Vietnamese Dong : Third parties : Vietnam Bank for Agriculture and Rural Development Bank for Investment and Development of Vietnam Vietnam Prosperity Joint Stock Commercial Bank An Binh Bank Asia Commercial Bank Saigon Thuong Tin Commercial Joint Stock Bank Vietnam Joint Stock Commercial Bank for Industry and Trade Tien Phong Bank HSBC Bank for Foreign Trade of Vietnam Joint Stock Bank Vietnam Maritime Commercial Joint Stock Bank Others
Total
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
c.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Deposito berjangka dan call deposits
c. 2013
Rupiah : Pihak ketiga : PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Nagari PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Sulselbar PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Panin Syariah PT BPD Jatim Tbk Jumlah Pihak berelasi : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Syariah BRI PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Syariah Bukopin
Time and call deposits 2012
261.000.000 222.550.000 173.000.000 145.000.000 141.000.000 129.000.000 115.402.168 74.500.000
19.000.000 82.050.000 61.000.000 240.000.000 81.700.000 65.000.000 27.000.000 39.500.000
43.000.000 20.000.000 7.000.000 3.000.000 1.000.000 1.000.000 -
20.000.000 7.000.000 41.300.000 21.000.000 6.000.000 31.000.000
1.336.452.168
741.550.000
Rupiah : Third parties : PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Nagari PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank Sulselbar PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Panin Syariah PT BPD Jatim Tbk Total Related parties : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Syariah BRI PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Syariah Bukopin
634.500.000
532.900.000
577.986.964 491.650.000 373.800.000
637.932.076 484.030.000 264.500.000
178.000.000 67.000.000 62.000.000 -
80.000.000 59.700.000 1.000.000
Jumlah
2.384.936.964
2.060.062.076
Total
Jumlah
3.721.389.132
2.801.612.076
Total
Dolar Amerika Serikat : Pihak ketiga : HSBC Jumlah
46.379.331 3.767.768.463
Suku bunga tahunan atas deposito berjangka dan call deposits adalah sebagai berikut:
Rupiah Dolar Amerika Serikat
2.801.612.076
United States Dollars : Third parties : HSBC Total
Annual interest rates on time and call deposits are as follows:
2013
2012
5,25% - 11,5% 0,40% - 3,75%
4,75% - 7,75% 1,00% - 1,50%
- 54 -
Rupiah United States Dollars
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
7.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
INVESTASI JANGKA PENDEK
7. 2013
Reksadana Deposito dengan jatuh tempo lebih dari tiga bulan (Catatan 6) Obligasi Investasi Saham kurang dari 20% PT Eternit Gresik PT Sumatera Utara Perkasa Semen Jumlah
SHORT-TERM INVESTMENTS 2012
87.572.050
102.252.544
15.000.000 -
40.000.000 91.847.205
1.861.173 402.000
1.861.173 402.000
104.835.223
236.362.922
Mutual Fund Time deposits w ith maturities of more than three months (Note 6) Bonds Share ow nership less than 20% PT Eternit Gresik PT Sumatera Utara Perkasa Semen Total
Pada bulan Februari 2013, Perseroan menempatkan investasi di Reksadana sebesar Rp 90.101.700 atau 90.101.700 unit dengan aset dasar (underlying asset) Obligasi Negara Ritel seri ORI009.
In February 2013, the Company placed an investment of Rp 90,101,700 or 90,101,700 units of mutual funds for which the underlying asset is Retail Government Bonds serial ORI009.
Pada bulan Oktober 2012, Perseroan menempatkan investasi di Obligasi Negara Ritel seri ORI009 sebesar Rp 89.564.698 dengan nilai nominal Rp 90.000.000 sebanyak 90.000 unit. Obligasi Negara Ritel ini telah dicairkan oleh Perseroan pada bulan Februari 2013.
In October 2012, the Company placed an investment in Retail Government Bonds serial ORI009 of Rp 89,564,698 with nominal Rp 90,000,000 for 90,000 units. This Retail Government Bonds was redeemed by the Company in February 2013.
Pada bulan Mei 2011, Perseroan menempatkan investasi di reksadana sebesar Rp 50.000.000 atau 50.000.000 unit dengan aset dasar (underlying asset) Sukuk Negara RI SR003 sebesar 50.000 unit. Investasi telah dicairkan oleh Perseroan di 2013.
In May 2011, the Company placed an investment of Rp 50,000,000 or 50,000,000 units of mutual funds for which the underlying asset is Sukuk Negara RI SR003 (Government Islamic Securities) for 50,000 units. The investment was redeemed by the Company in 2013.
Pada bulan Januari 2011, Perseroan menempatkan investasi di reksadana sebesar Rp 50.000.000 atau 50.000.000 unit dengan aset dasar (underlying asset) Sukuk Negara RI SR002 sebesar 50.000 unit. Investasi telah dicairkan oleh Perseroan di 2013.
In January 2011, the Company placed an investment of Rp 50,000,000 or 50,000,000 units of a mutual fund for which the underlying asset is Sukuk Negara RI SR002 (Government Islamic Securities) of 50,000 units. The investment was redeemed by the Company in 2013.
Berikut ini rincian nilai wajar reksadana dan obligasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (sebelum dikurangi pajak penghasilan terkait):
Below is details of fair value of mutual funds and bond as at December 31, 2013 and 2012 (before deduction of related income taxes):
2013
2012
Reksadana Terproteksi CIMB-Principal CPF XII Obligasi Negara RI ORI009 Reksadana TRAM Terproteksi Lestari V Reksadana TRIM Terproteksi Lestari IV
87.125.641 -
92.250.000 51.995.990 50.654.062
Jumlah
87.125.641
194.900.052
- 55 -
Reksadana Terproteksi CIMB-Principal CPF XII Government Bonds RI ORI009 Reksadana TRAM Terproteksi Lestari V Reksadana TRIM Terproteksi Lestari IV
Total
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Untuk tujuan pengelompokkan instrumen keuangan, investasi di reksadana, Obligasi Ritel, dan investasi saham kurang dari 20% dan tidak mempunyai pengaruh signifikan dikelompokkan sebagai investasi AFS, sedangkan deposito dikelompokkan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
For the purpose of financial instrument classification, investment in mutual fund, Retail Government Bonds, and investment in shares less than 20% and has no significant influences are classified as AFS investment, while time deposits are classified as loans and receivables.
NIlai wajar reksadana ditetapkan berdasarkan nilai pasar yang dikeluarkan oleh PT CIMB-Principal Asset Management.
The fair value of mutual fund is determined based on market prices published by PT CIMB-Principal Asset Management.
Penjelasan mengenai investasi jangka pendek pada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 44.
Further detail of short-term investments in related parties is disclosed in Note 44.
8. PIUTANG USAHA
8. 2013
Pihak ketiga: Rupiah Dong Vietnam Dolar Amerika Serikat
Dikurangi: Cadangan penurunan nilai
Pihak berelasi: Rupiah Dong Vietnam
Dikurangi: Cadangan penurunan nilai
Jumlah
TRADE RECEIVABLES 2012
2.238.139.182 39.623.979 6.601.148
2.003.625.801 49.637.456 5.589.744
2.284.364.309
2.058.853.001
(45.911.409)
(57.359.293)
2.238.452.900
2.001.493.708
564.706.436 46.180.828
455.722.227 9.897.864
610.887.264
465.620.091
(24.231.524)
(1.053.724)
586.655.740
464.566.367
2.825.108.640
2.466.060.075
Third parties: Rupiah Vietnamese Dong United States Dollars
Less: Allow ance for impairment
Related parties: Rupiah Vietnamese Dong
Less: Allow ance for impairment
Total
Sebelum menerima setiap pelanggan baru, Grup menggunakan sistem penilaian secara internal untuk menilai potensi pelanggan. Untuk selanjutnya batasan yang diatribusikan kepada pelanggan ditinjau minimal 2 kali setahun. Tidak ada pelanggan yang mewakili lebih dari 5% dari jumlah saldo piutang usaha.
Before accepting any new customer, the Group uses an internal assessment system to assess the potential customer. In addition further restrictions attributable to the customer are evaluated at least 2 times a year. There are no customers who represent more than 5% of the total balance of trade receivables.
Cadangan penurunan nilai kepada pihak berelasi merupakan cadangan penurunan nilai atas piutang yang bersaldo lama kepada entitas asosiasi yang mengalami kesulitan keuangan.
The allowance for impairment to related parties represents an allowance for long overdue receivables from associates who are in financial difficulties.
Rincian transaksi dan saldo dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 44.
Details of related party transactions and balances are disclosed in Note 44.
- 56 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging of trade receivables is as follows:
2013 Lancar Lew at jatuh tempo: 1 - 45 hari 46 - 135 hari 136 - 365 hari Lebih dari 365 hari
Dikurangi: Cadangan penurunan nilai Jumlah
2012
2.538.994.456
2.330.898.108
205.168.665 24.458.047 37.211.266 89.419.139
91.000.927 25.043.410 22.492.596 55.038.051
2.895.251.573
2.524.473.092
(70.142.933)
(58.413.017)
2.825.108.640
2.466.060.075
Current Overdue: 1 - 45 days 46 - 135 days 136 - 365 days Over 365 days
Less: Allow ance for impairment Total
Piutang usaha yang diungkapkan di atas termasuk jumlah yang telah lewat jatuh tempo pada akhir periode pelaporan dimana Grup tidak mengakui cadangan kerugian penurunan nilai piutang karena belum ada perubahan yang signifikan dalam kualitas kredit dan jumlah piutang masih dapat dipulihkan.
Trade receivables disclosed above include amounts that are past due at the end of the reporting period for which the Group has not recognized an allowance for impairment losses because there has not been a significant change in credit quality and the amounts are still considered recoverable.
Mutasi cadangan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:
The movements in the allowance for impairment of receivables is as follows:
2013
2012
Saldo aw al Penambahan
58.413.017 11.729.916
57.664.709 748.308
Beginning balance Additional
Saldo akhir
70.142.933
58.413.017
Ending balance
Dalam menentukan pemulihan dari piutang usaha, Grup mempertimbangkan setiap perubahan dalam kualitas kredit dari piutang usaha dari tanggal awalnya kredit diberikan sampai dengan akhir periode pelaporan. Konsentrasi risiko kredit terbatas karena basis pelanggan adalah besar dan tidak saling berhubungan.
In determining the recoverability of a trade receivable, the Group considers any change in the credit quality of the trade receivable from the date credit was initially granted up to the end of the reporting period. The concentration of credit risk is limited as the customer base is large and unrelated.
Umur piutang usaha yang diturunkan nilainya
Age of impaired trade receivables
2013
2012
Lew at jatuh tempo: 1 - 45 hari 46 - 135 hari 136 - 365 hari Lebih dari 365 hari
1.205.978 5.440.466 63.496.489
181.915 3.361.775 54.869.327
Overdue: 1 - 45 days 46 - 135 days 136 - 365 days Over 365 days
Jumlah
70.142.933
58.413.017
Total
-
- 57 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Umur piutang usaha yang telah lewat jatuh tempo tetapi belum diturunkan nilainya
Age of past due but not impaired trade receivables
2013
2012
Lew at jatuh tempo: 1 - 45 hari 46 - 135 hari 136 - 365 hari Lebih dari 365 hari
203.962.687 24.458.047 31.770.800 25.922.650
91.000.927 24.861.495 19.130.821 168.724
Jumlah
286.114.184
135.161.967
Overdue: 1 - 45 days 46 - 135 days 136 - 365 days Over 365 days Total
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode pelaporan, manajemen Grup berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on a review of the status of the individual receivable accounts at end of reporting period, the management of the Group believes that the allowance for impairment is adequate to cover possible losses from uncollectible receivables.
Sebesar 92% piutang usaha dijamin dengan jaminan berupa bank garansi, deposito berjangka, asuransi kredit, dan harta berwujud (tanah, bangunan dan kendaraan bermotor) dengan nilai wajar pada 31 Desember 2013 sebesar Rp 4.071.320.156.
92% of trade receivables is collateralized by bank guarantees, time deposits, credit insurance, and tangible assets (land, buildings and vehicles) with total fair value of Rp 4,071,320,156 as at December 31, 2013.
Sebesar 80% piutang usaha yang telah jatuh tempo tetapi belum diturunkan nilainya memiliki kualitas kredit yang baik.
80% of trade receivables that are past due but not impaired have good credit quality.
9. PIUTANG LAIN-LAIN
Pihak ketiga Dikurangi: Cadangan penurunan nilai
Pihak berelasi Dikurangi: Cadangan penurunan nilai
9.
OTHER RECEIVABLES
2013
2012
78.346.318
48.775.258
(4.671.914)
(4.693.471)
73.674.404
44.081.787
17.939.190
12.837.907
(660.330)
(450.841)
17.278.860
12.387.066
90.953.264
56.468.853
Rincian transaksi dan saldo dengan pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 44.
Third parties Less: Allow ance for impairment
Related parties Less: Allow ance for impairment
Details of related party transactions and balances are disclosed in Note 44.
- 58 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Mutasi cadangan penurunan nilai piutang lain-lain adalah sebagai berikut:
The movements in the allowance for impairment of other receivables is as follows:
2013
2012
Saldo aw al Penambahan/(pengurangan)
5.144.312 187.932
5.492.515 (348.203)
Beginning balance Additional/(deduction)
Saldo akhir
5.332.244
5.144.312
Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang lain-lain masing-masing debitur pada akhir periode pelaporan, manajemen Grup berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain.
Based on a review of the status of the individual other receivable accounts at end of reporting period, the management of the Group believes that the allowance for impairment is adequate to cover possible losses from uncollectible other receivables.
10. PERSEDIAAN
10. INVENTORIES 2013
Suku cadang Bahan baku dan penolong Barang dalam proses Barang jadi Barang dalam perjalanan Tanah
Dikurangi: Cadangan persediaan usang dan bergerak lambat
2012
1.046.703.655 969.886.176 401.604.818 249.772.840 59.765.639 1.893.338
737.330.103 880.415.899 504.020.109 206.252.905 25.246.718 1.893.131
2.729.626.466
2.355.158.865
(83.733.949) 2.645.892.517
(70.253.573)
Spare parts Raw and indirect materials Work in process Finished goods Goods in transit Land
Less: Allow ance for obsolete and slow moving inventories
2.284.905.292
Manajemen Grup berkeyakinan bahwa cadangan persediaan usang dan bergerak lambat telah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan usang dan bergerak lambat.
The management of the Group believes that the allowance for obsolete and slow moving inventories is adequate to cover possible losses from obsolete and slow moving inventories.
Persediaan tanah merupakan tanah siap jual yang dimiliki oleh entitas anak (KIG).
Land inventory represents a subsidiary’s (KIG) available for sale land.
Mutasi cadangan persediaan usang dan bergerak lambat adalah sebagai berikut:
The movement in the allowance for obsolete and slow moving inventories is as follows:
2013
2012
Saldo aw al Penambahan
70.253.573 13.480.376
51.865.413 18.388.160
Beginning balance Additions
Saldo akhir
83.733.949
70.253.573
Ending balance
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, persediaan tertentu dijadikan jaminan atas pinjaman tertentu seperti yang dijelaskan dalam Catatan 21.
As at December 31, 2013 and 2012, certain inventories are pledged as collateral for borrowings as described in Note 21.
- 59 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, persediaan Grup, kecuali persediaan tanah, telah diasuransikan terhadap resiko kerugian yang disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, dan risiko kerugian lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 1.150.914.294 dan Rp 1.013.614.928 (tidak termasuk ST yang mengasuransikan persediaan dan aset tetapnya, kecuali tanah, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 7.840.254.359 pada tanggal 31 Desember 2013 dan Rp 5.319.474.853 pada tanggal 31 Desember 2012). Nilai buku persediaan yang diasuransikan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 2.479.272.694 dan Rp 2.283.012.161. Menurut pendapat manajemen Grup, nilai pertanggungan asuransi tersebut telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut. 11. UANG MUKA
As at December 31, 2013 and 2012, inventories of the Group, except for land, are covered by insurance against the risk of loss due to natural disaster, fire, and other risks with a total coverage of Rp 1,150,914,294 and Rp 1,013,614,928, respectively (excluding ST which insured its inventories and fixed assets with a total coverage of Rp 7,840,254,359 as of December 31, 2013 and Rp 5,319,474,853 as of December 31, 2012, respectively). Net book value of the insured inventories as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 2,479,272,694 and Rp 2,283,012,161, respectively. The management of the Group believes that the insurance coverageis adequate to cover possible losses arising from such risks.
11. ADVANCES 2013
2012
Pembelian impor Pembelian lokal Lainnya
33.814.123 43.725.734 13.284.197
16.677.207 37.602.885 8.082.790
Imports Domestic purchases Others
Jumlah
90.824.054
62.362.882
Ending balance
12. BEBAN DIBAYAR DI MUKA
12. PREPAID EXPENSES 2013
2012
Asuransi Sew a Lainnya
15.141.412 14.230.804 19.250.244
15.164.847 8.406.502 2.694.745
Insurance Rent Others
Jumlah
48.622.460
26.266.094
Ending balance
13. PAJAK DIBAYAR DI MUKA
Entitas anak Pajak penghasilan badan Pajak Pertambahan Nilai
13. PREPAID TAXES 2013
2012
564.420 57.217.765
1.640.650 16.128.305
57.782.185
17.768.955
- 60 -
Subsidiaries Corporate income tax Value Added Tax
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
14. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI Saldo 1 Januari 2013/ Balance at January 1, 2013
Nama entitas asosiasi Perseroan PT Sw adaya Graha PT Varia Usaha Entitas anak (SP) PT Igasar
3.901.083 31.744.285
1.887.545
(1.103.406)
Saldo 1 Januari 2012/ Balance at January 1, 2012
Perseroan PT Sw adaya Graha PT Varia Usaha Entitas anak (SP) PT Igasar
Bagian laba/ Equity in net income
19.099.332 81.841.071
102.827.948
Nama entitas asosiasi
14. INVESTMENTS IN ASSOCIATES
19.079.366 59.175.216 1.938.545 80.193.127
Saldo 31 Desember 2013/ Balance at December 31, 2013
Dividen/ Dividends
34.541.962
Bagian laba/ Equity in net income
(324.155) (9.500.255)
22.676.260 104.085.101
25,00% 24,95%
(36.000)
748.139
12,00%
(9.860.410)
127.509.500
Saldo 31 Desember 2012/ Balance at December 31, 2012
Dividen/ Dividends
810.387 27.144.514 27.954.901
Persentase kepemilikan/ Percentage of ow nership
Persentase kepemilikan/ Percentage of ow nership
(790.421) (4.478.659)
19.099.332 81.841.071
25,00% 24,95%
(51.000)
1.887.545
12,00%
(5.320.080)
102.827.948
Name of associate The Company PT Sw adaya Graha PT Varia Usaha Subsidiary (SP) PT Igasar
Name of associate The Company PT Sw adaya Graha PT Varia Usaha Subsidiary (SP) PT Igasar
Entitas asosiasi/Associates
Jenis Usaha/Nature of business
PT Swadaya Graha
Kontraktor dan persewaan alat-alat Contractor and lessor of heavy equipment
PT Varia Usaha
Jasa distribusi dan pengangkutan/Distribution and transportation services
PT Igasar
Distribusi semen/Cement distribution
Rincian total aset dan liabilitas pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, serta total pendapatan dan laba tahun jalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari masing-masing entitas asosiasi adalah sebagai berikut:
Details of total assets and liabilities as of December 31, 2013 and 2012, total revenues and income for the year then ended of respective associates are as follows:
2013
Nama entitas asosiasi Perseroan PT Sw adaya Graha PT Varia Usaha Entitas anak (SP) PT Igasar
Total aset/ Total assets
Total liabilitas/ Total liabilities
berat/
Pendapatan/ Revenue
465.354.947 1.327.817.578
374.700.703 886.458.417
671.828.713 4.122.690.875
110.049.026
107.291.780
336.325.754
1.903.221.551
1.368.450.900
5.130.845.342
- 61 -
Laba rugi tahun berjalan/ Income for the year
15.604.334 127.235.330 (2.356.398) 140.483.266
Name of associate The Company PT Sw adaya Graha PT Varia Usaha Subsidiary (SP) PT Igasar
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) 2012
Nama entitas asosiasi
Total aset/ Total assets
Perseroan PT Sw adaya Graha PT Varia Usaha Entitas anak (SP) PT Igasar
Total liabilitas/ Total liabilities
Laba tahun berjalan/ Income for the year
Pendapatan/ Revenue
Name of associate
309.060.300 1.144.097.015
232.662.974 798.140.319
673.288.787 3.399.111.074
3.241.547 108.791.916
110.332.280
101.060.407
351.666.099
6.578.637
1.563.489.595
1.131.863.700
4.424.065.960
118.612.100
Persentase kepemilikan entitas anak (SP) pada PT Igasar kurang dari 20% namun kepemilikan tersebut diklasifikasi sebagai investasi pada entitas asosiasi karena SP mempunyai pengaruh signifikan pada PT Igasar melalui Koperasi Keluarga Besar Semen Padang.
The Company PT Sw adaya Graha PT Varia Usaha Subsidiary (SP) PT Igasar
The percentage ownership of the subsidiary (SP) in PT Igasar is less than 20%, but such ownership is classified as investments in associates as the SP has a significant influence on PT Igasar through Koperasi Keluarga Besar Semen Padang.
15. PROPERTI INVESTASI
15. INVESTMENT PROPERTIES 1 Januari/ January 1, 2013
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassification
31 Desember/ December 31, 2013
Harga perolehan Tanah Bangunan dan prasarana
3.335.667 66.374.715
626.250
(381.742)
13.312.073
3.335.667 79.931.296
Acquisition cost Land Buildings and infrastructure
Jumlah
69.710.382
626.250
(381.742)
13.312.073
83.266.963
Accumulated depreciation Buildings and infrastructure
Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana
29.035.862
5.614.344
(38.174)
-
34.612.032
Net book value
Jumlah
29.035.862
5.614.344
(38.174)
-
34.612.032
Total
Nilai Buku Netto
40.674.520
48.654.931
Net Book Value
1 Januari/ January 1, 2012
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
31 Desember/ December 31, 2012
Harga perolehan Tanah Bangunan dan prasarana
3.335.667 47.072.092
19.302.623
-
3.335.667 66.374.715
Acquisition cost Land Buildings and infrastructure
Jumlah
50.407.759
19.302.623
-
69.710.382
Accumulated depreciation Buildings and infrastructure
Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana
24.825.685
4.210.177
-
29.035.862
Net book value
Jumlah
24.825.685
4.210.177
-
29.035.862
Total
Nilai Buku Netto
25.582.074
40.674.520
Net Book Value
Pada tanggal 31 Desember 2013 and 2012, entitas anak (KIG) melakukan penilaian atas properti investasi tersebut di atas dengan nilai wajar sebesar masing-masing Rp 321.782.300 and Rp 90.322.869.
As of December 31, 2013 and 2012, the subsidiary (KIG) performed valuation of the above-mentioned investment property which resulted in the fair value of Rp 321,782,300 and Rp 90,322,869, respectively.
- 62 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Beban penyusutan sebesar Rp 5.614.344 dan Rp 4.210.177 masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012 dicatat sebagai beban pokok pendapatan.
Depreciation expense amounting to Rp 5,614,344 in 2013 and Rp 4,210,177 in 2012 were recorded under cost of revenue.
Penghasilan sewa properti investasi tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 17.796.974 dan Rp 13.939.801.
Rental income on investment properties in 2013 and 2012 amounted to Rp 17,796,974 and Rp 13,939,801, respectively.
16. ASET TETAP
16. FIXED ASSETS 1 Januari/ January 1, 2013
Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Tanah pertambangan Bangunan, jalan, jembatan dan pelabuhan Mesin-mesin Alat-alat berat dan kendaraan Perlengkapan dan peralatan kantor Aset dalam penyelesaian: Tanah Bangunan, jalan, jembatan dan pelabuhan Mesin-mesin Alat-alat berat dan kendaraan Perlengkapan Pabrik semen Pembangkit tenaga listrik
Aset sew a pembiayaan Bangunan Kapal dan kendaraan Perlengkapan dan peralatan kantor
Akumulasi penyusutan dan deplesi: Pemilikan langsung Tanah pertambangan Bangunan, jalan, jembatan dan pelabuhan Mesin-mesin Alat-alat berat dan kendaraan Perlengkapan dan peralatan kantor
Aset sew a pembiayaan Bangunan Kapal dan kendaraan Perlengkapan dan peralatan kantor
Nilai buku bersih
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
-
Reklasifikasi/ Reclassifications
2.291.215 (1.729.885)
Selisih kurs/ Foreign exchange
187.381.977 114.780.254
12.455.577 5.903.341
4.242.064.275 12.017.813.376
48.600.099 222.703.443
(1.579.477) (65.124.523)
1.160.337.344 3.090.607.455
272.573.294 478.738.458
5.721.995.535 15.744.738.209
858.196.064
70.441.248
(26.846.408)
42.743.518
1.558.975
946.093.397
480.501.337
35.131.101
(18.948.359)
4.564.837
300.186
501.549.102
104.800.325
364.817.938
-
(561.330)
-
469.056.933
499.488.260 1.272.408.719
640.560.543 768.880.379
-
(402.501.781) (597.941.139)
21.737.030 26.422.210 3.400.277.807
24.964.448 38.401.594 64.426.348
-
(42.041.382) (5.260.778) (3.376.970.067)
1.168.792.278
300.473.304
24.394.663.912
2.597.759.363
(112.498.767)
-
-
120.623.955 81.898.456
12.223.819
(1.252.860)
1.881.786
42.209.239
204.404.197
54.433.058
(1.252.860)
-
24.599.068.109
2.652.192.421
(113.751.627)
89.252.250
3.186.139
-
1.572.627.903 5.078.961.244
154.414.662 729.303.890
(47.039) (59.335.545)
640.111.989
73.153.742
(26.416.277)
(126.461.993)
-
31 Desember/ December 31, 2013
9.300.234 (30.039.514) 732.431.633
202.128.769 118.953.710
746.847.256 1.413.308.445 4.660.096 59.563.026 87.734.088 1.469.265.582
-
-
-
44.091.025
-
-
257.584.395
(15.120.863) 566.502 122.021
732.431.633
-
120.623.955 92.869.415
92.438.389
54.115.350 97.417.539
1.765.990.013 5.846.913.630
1.232.408
688.203.883
352.654.399
40.217.228
(18.392.079)
(241.159)
424.379
374.662.768
1.000.275.661
(104.190.940)
(14.673.499)
153.189.676
8.768.208.683
32.285.783 36.727.824
16.480.785 9.997.144
(1.252.860)
2.331.284
16.181.743 42.659.672
(1.252.860)
-
7.804.952.676
1.042.935.333
(105.443.800)
16.794.115.433
-
-
-
-
18.513.027
-
-
112.751.703
(14.673.499)
153.189.676
48.766.568 45.472.108
Accumulated depreciation and depletion Direct Ow nership Mining properties Buildings, roads, bridges and harbors Machinery Heavy equipment and vehicles Furniture and office equipment
Leased Assets Buildings Vessels and vehicles Furniture and office equipment
8.880.960.386 18.862.518.157
- 63 -
Leased Assets Buildings Vessels and vehicles Furniture and office equipment
27.743.478.543
7.733.607.785
71.344.891
Pow er plants
27.485.894.148
-
(126.461.993)
Acquisition cost Direct Ow nership Land Mining properties Buildings, roads, bridges and harbors Machinery Heavy equipment and vehicles Furniture and office equipment Construction in progress: Land Buildings, roads, bridges and harbors Machinery Heavy equipment and vehicles Equipment Cement plant
Net book value
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
1 Januari/ January 1, 2012 Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Tanah pertambangan Bangunan, jalan, jembatan dan pelabuhan Mesin-mesin Alat-alat berat dan kendaraan Perlengkapan dan peralatan kantor Aset dalam penyelesaian: Tanah Bangunan, jalan, jembatan dan pelabuhan Mesin-mesin Alat-alat berat dan kendaraan Perlengkapan Pabrik semen Pembangkit tenaga listrik
151.483.834 113.050.369
Aset sew a pembiayaan Bangunan Kapal dan kendaraan Perlengkapan dan peralatan kantor
Reklasifikasi/ Reclassifications *)
Pengurangan/ Deductions
3.332.700 -
(47.250)
32.612.693 1.729.885
-
31 Desember/ December 31, 2012
(27.390)
499.488.260 1.272.408.719
-
21.737.030 26.422.210 3.400.277.807
Acquisition cost Direct Ow nership Land Mining properties Buildings, roads, bridges and harbors Machinery Heavy equipment and vehicles Furniture and office equipment Construction in progress: Land Buildings, roads, bridges and harbors Machinery Heavy equipment and vehicles Equipment Cement plant
1.168.792.278
Pow er plants
-
187.381.977 114.780.254
(7.700.401) (71.996.082)
881.051.301 3.114.899.069
(404.244) (775.616)
4.242.064.275 12.017.813.376
763.802.954
10.597.921
52.235.425
(11.793.571)
43.357.916
(4.581)
858.196.064
398.437.224
4.448.494
23.141.481
-
54.476.061
(1.923)
480.501.337
81.238.156
-
(45.299.327)
353.576.147 1.118.262.843
-
(153.348.999) (559.037.784)
82.709.084 46.378.970 1.078.617.533
-
(67.611.714) (215.389.933) (3.275.677.241)
68.861.496 299.261.112 650.259.950 6.639.660 195.433.173 5.597.337.515 628.938.872
62.951.100 2.807.286.326
66.450.334 108.673.096
-
4.082.773
-
179.206.203
-
78.679.072
2.807.286.326
-
539.853.406
-
-
-
(91.537.304)
(188.238.073)
58.214.415 22.236.219
(4.040.794) (48.420.859)
(590.000)
-
-
104.800.325
-
3.628.985.699
(1.213.754)
24.394.663.912
120.623.955 81.898.456
(1.999.031)
(201.956)
-
1.881.786
80.450.634
(54.460.684)
(791.956)
-
204.404.197
3.709.436.333
(145.997.988)
(189.030.029)
10.573.178
-
(1.213.754)
-
1.384.860.141 4.351.196.345
122.057.702 301.382.945
73.428.241 498.460.393
(7.665.142) (71.947.499)
551.257.007
4.241.896
94.126.713
(11.603.834) -
-
-
89.252.250 1.572.627.903 5.078.961.244
(1.847)
640.111.989
2.092.054
316.522.425
2.567.207
32.986.676
430.249.750
709.575.201
(91.216.475)
12.113.859 17.216.603
(4.040.795) (48.420.859)
(531.000)
-
579.202
(1.111)
352.654.399
2.671.256
(186.937)
7.733.607.785
24.212.719 68.463.080
-
2.704.315
-
1.628.516
(1.817.891)
(183.656)
-
2.331.284
95.380.114
-
30.958.978
(54.279.545)
(714.656)
-
71.344.891
740.534.179
(145.496.020)
430.249.750
1.956.600
(186.937)
11.640.692.117
32.285.783 36.727.824
Accumulated depreciation and depletion Direct Ow nership Mining properties Buildings, roads, bridges and harbors Machinery Heavy equipment and vehicles Furniture and office equipment
Leased Assets Buildings Vessels and vehicles Furniture and office equipment
7.804.952.676 16.794.115.433
Net book value
*) Including reclassification as intangible assets anddeferred charges
Beban penyusutan dan deplesi aset tetap dan properti investasi dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation and depletion expense of fixed assets and investment property was allocated as follows:
2013 Beban pabrikasi Beban usaha Aset dalam penyelesaian-pabrik semen
Leased Assets Buildings Vessels and vehicles Furniture and office equipment
24.599.068.109
(53.039) (130.940)
6.682.514.990
*) Termasuk reklasifikasi sebagai aset takberwujud dan beban tangguhan
Jumlah
Selisih kurs/ Foreign exchange
25.045.345 224.594.609
6.777.895.104 Nilai buku bersih
Penambahan/ Additions
935.217.926 1.794.070.885
18.418.587.221 Akumulasi penyusutan dan deplesi: Pemilikan langsung Tanah pertambangan Bangunan, jalan, jembatan dan pelabuhan Mesin-mesin Alat-alat berat dan kendaraan Perlengkapan dan peralatan kantor
-
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
2.408.854.348 6.957.020.511
18.239.381.018 Aset sew a pembiayaan Bangunan Kapal dan kendaraan Perlengkapan dan peralatan kantor
akuisisi entitas anak/ Acquisition of subsidiary
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
2012
985.066.959 63.482.718 -
695.243.338 49.501.018 1.948.601
Manufacturing cost Operating expenses Construction in progress-cement plant
1.048.549.677
746.692.957
Total
The Group’s land represents freehold land (“SHM”) and land-use rights (“SHGB”). The SHGB will expire between 2013 and 2034. Management believes that the SHGB are extendable.
Hak atas tanah Grup berupa Sertifikat Hak Milik (“SHM”) dan Sertifikat Hak Guna Bangunan (“SHGB”). SHGB memiliki masa berlaku antara tahun 2013 hingga 2034. Manajemen berpendapat bahwa SHGB tersebut dapat diperpanjang. - 64 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pabrik Tonasa V telah beroperasi secara komersial sejak Pebruari 2013 dengan kapasitas produksi sebesar 2,5 juta ton semen per tahun.
Tonasa V plant commenced commercial operation on February 2013, with a production capacity of 2,5 million tons of cement per year.
Pabrik Tuban IV telah beroperasi secara komersial sejak Juli 2012 dengan kapasitas produksi sebesar 3 juta ton semen per tahun.
Tuban IV plant commenced commercial operation on July 2012, with a production capacity of 3 million tons of cement per year.
Pada tanggal 31 Desember 2013 tingkat penyelesaian atas aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:
The completion stage of construction in progress as of December 31, 2013 is as follows:
Persentase penyelesaian/ Completion percentage Tanah pertambangan Bangunan, jalan, jembatan dan pelabuhan Mesin-mesin Perlengkapan Pembangkit tenaga listrik
Estimasi tahun penyelesaian/Es timated completion year
7% - 98%
2015
25% - 98% 20% - 90% 91% - 98% 96%
2014 - 2015 2015 2015 2014
Mining land Buildings, roads, bridges, and harbors Machinery Equipment Power plants
Biaya perolehan pembangunan pabrik semen dan pembangkit listrik termasuk biaya pinjaman yang dikapitalisasi sebesar masing-masing Rp 426.620.401 dan Rp 297.492.533 untuk 31 Desember 2013 and 2012 dan selisih kurs mata uang asing yang merupakan lindung nilai atas komitmen pengadaan peralatan utama masingmasing sebesar Rp 93.426.472 dan Rp 93.509.496 pada 31 Desember 2013 dan 2012. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan amortisasi biaya transaksi atas pinjaman bank. Tingkat kapitalisasi rata-rata adalah 3,46% pada tahun 2013.
The construction costs of cement and power plants include capitalized borrowing costs of Rp 426,620,401 and Rp 297,792,533 for the period December 31, 2013 and 2012, respectively, and foreign currency exchange differences arose from hedging commitments for the procurement of main equipment of Rp 93,426,472 and Rp 93,509,496, as of December 31, 2013 and 2012, respectively. Borrowing costs consist of interest expense and amortization of transaction costs on bank borrowings. The average capitalization rates were 3.46% in 2013.
Penambahan aset tetap yang berasal dari transaksi nonkas aktivitas investasi dan pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013dan 2012 masing-masing adalah sebagai berikut :
Addition of fixed assets from a non-cash transactions in investing and financing activities for year ended December 31, 2013 and 2012, are as follows:
Kapitalisasi aset sewa pembiayaan sebesar Rp 54.433.058 dan Rp 80.450.634.
Capitalization of assets under finance leases of Rp 54,433,058 and Rp 80,450,634, respectively.
Kapitalisasi beban pinjaman yang belum dibayar sebesar Rp 129.127.868 dan Rp 227.706.044.
Reklasifikasi dari uang muka proyek sebesar Rp 51.825.791 dan Rp 86.234.804.
Capitalization of unpaid borrowing costs of Rp 129,127,868 and Rp 227,706,044, respectively. Reclassification of project advances of Rp 51,825,791 and Rp 86,234,804, respectively.
Kapitalisasi biaya pembongkaran Rp 7.805.128 dan Rp 9.405.000.
sebesar
- 65 -
Capitalization of costs of dismantling of Rp 7,805,128 and Rp 9,405,000, respectively.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas non-cash loan dan fasilitas kredit investasi (Catatan 21).
Certain fixed assets are used as collateral for noncash loan facilities and credit investment facilities (Note 21).
Jumlah harga perolehan tercatat aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan masing-masing sebesar Rp 2.677.290.718 dan Rp 1.993.220.519.
The carrying amount of fixed assets that are fully depreciated and still in use for production as of December 31, 2013, and 2012 amounted to Rp 2,677,290,718 and Rp 1,993,220,519, respectively.
Nilai wajar aset tetap pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 32.834.888.087 dan Rp 30.877.732.919.
Fair value of fixed assets as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 32,834,888,087 and Rp 30,877,732,919, respectively.
Pada tahun 2012 Perseroan melakukan penjualan mesin tertentu Pabrik Gresik II yang sudah tidak dioperasikan, dengan nilai perolehan Rp 69.354.185 dan akumulasi penyusutan Rp 69.354.185. Hasil penjualan neto setelah dikurangi nilai buku aset diakui sebagai keuntungan penjualan aset tetap dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2012 sebesar Rp 30.009.091.
In 2012 the Company sold certain machinery of Gresik II plant that is not in operation with acquisition cost and accumulated depreciation of Rp 69,354,185 and Rp 69,354,185, respectively. The net proceeds for the sale of the assets is recognized as a gain on sale of fixed assets in 2012 consolidated statement of comprehensive income amounting to Rp 30,009,091.
Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Details of gain on sale of fixed assets are as follows:
2013 Hasil penjualan neto Nilai perolehan Bangunan Alat berat Mesin
2012
4.595.550
30.271.818
272.403 10.360.829 12.483.580
3.802.929 420.991 65.551.256
Net proceeds from sale Acquisition cost Building Heavy equipment Machinery
23.116.812
69.775.176
Akumulasi penyusutan Bangunan Alat berat Mesin
(21.827) (10.303.776) (12.176.448)
(3.802.929) (420.991) (65.551.256)
Accumulated depreciation Building Heavy equipment Machinery
Nilai buku neto
(22.502.051) 614.761
(69.775.176) -
Net book value
3.980.789
30.271.818
Laba penjualan aset tetap
Pada tanggal 15 Januari 2009, Direktur Jenderal Industri Agro dan Kimia - Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (“DJIAK-Menperin”) menandatangani nota kesepahaman mengenai Model Project for Waste Heat Recovery Power Generation in the Cement Industry (“WHRPG”) dengan New Energy and Industrial Technology Development Organization, Jepang (“NEDO”). Pada proyek ini, peralatan pihak NEDO dipasang pada fasilitas pabrik SP dan SP berkewajiban menyediakan infrastruktur dan peralatan pendukung dari proyek tersebut. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 SP telah mengeluarkan dana sebesar Rp 89.216.346 untuk infrastruktur dan peralatan pendukung yang dicatat sebagai aset tetap (Catatan 50).
Gain on sale of fixed assets
On January 15, 2009 the Director General of Agro and Chemical Industry - Ministry of Industry Republic of Indonesia ("DJIAK-Menperin") signed a memorandum of understanding regarding the Model Project for Waste Heat Recovery Power Generation in the Cement Industry ("WHRPG") with The New Energy and Industrial Technology Development Organization, Japan ("NEDO"). On this project, NEDO’s equipments are installed on SP’s plant facilities and SP shall provide the infrastructure and support equipment of the project. Through December 31, 2013, SP has spent of Rp 89,216,346 for the infrastructure and support equipment that are recorded as fixed assets (Note 50).
- 66 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Seluruh aset tetap dan properti investasi, kecuali tanah, telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 22.910.013.431 dan Rp 20.665.514.918 (tidak termasuk ST) pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. ST mengasuransikan persediaan dan aset tetapnya dengan nilai pertanggungan masingmasing sebesar Rp 7.840.254.359 dan Rp 5.319.474.853 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Nilai buku aset tetap dan properti investasi yang diasuransikan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 15.978.571.206 dan Rp 14.208.187.382.
All of fixed assets and investment properties, excluding land, were insured with a total coverage of Rp 22,910,013,431 and Rp 20,665,514,918 (excluding ST) as of December 31, 2013 and 2012, respectively. ST insured its inventories and fixed assets for a total coverage of Rp 7,840,254,359 and Rp 5,319,474,853 as of December 31, 2013 and 2012, respectively. Net book value of insured fixed assets and investment properties at December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 15,978,571,206 and Rp 14,208,187,382, respectively.
Manajemen Grup berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Management of the Group believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
17. BEBAN TANGGUHAN
17. DEFERRED CHARGES 2013
Sew a jangka panjang Instalasi listrik dan telepon Lain-lain
2012
77.548.618 25.340.595 15.375.074
60.261.086 33.631.102 10.159.306
Jumlah Akumulasi amortisasi
118.264.287 (17.637.282)
104.051.494 (10.306.123)
Jumlah
100.627.005
93.745.371
Long-term prepaid rent Telephone and electrical installation Others Total Accumulated amortization Total
Sewa jangka panjang merupakan biaya sewa tanah yang diamortisasi selama dua puluh hingga lima puluh tahun.
Long-term prepaid rent represents land rental, which are amortized over twenty to fifty years.
Biaya instalasi telepon dan listrik diamortisasi selama lima tahun.
The cost of telephone and electrical installations are amortized over five years.
Amortisasi beban tangguhan dan aset takberwujud berjumlah Rp 78.107.599 dan Rp 3.874.810 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Amortization of deferred charges and intangible assets amounted to Rp 78,107,599 and Rp 3,874,810 for the year ended December 31, 2013 and 2012, respectively.
- 67 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
18. ASET TAKBERWUJUD
18. INTANGIBLE ASSETS
31 Desember/ December 31, 2012 Harga perolehan Lisensi Merek dagang Piranti perangkat lunak Pengurusan perpanjangan hak atas tanah Goodw ill
Akumulasi amortisasi dan penurunan nilai: Lisensi Merek dagang Piranti perangkat lunak Pengurusan perpanjangan hak atas tanah
Nilai buku bersih
Akumulasi amortisasi dan penurunan nilai: Piranti perangkat lunak Pengurusan perpanjangan hak atas tanah
1.940.705
(1.348.816)
9.485.906 122.402.521
4.894.174 -
(8.785.066) -
1.026.902.373
6.834.879
(10.133.882)
Selisih kurs/ Foreign exchange
31 Desember/ December 31, 2013
149.748.298 34.124.055 75.831
738.181.498 168.213.905 173.158.616
Acquisition cost Licenses Trademark Computer softw are
4.575.091 -
31.149.788
10.170.105 153.552.309
Land rights renew al Goodw ill
4.575.091
215.097.972
1.243.276.433
-
15.014.113
15.358.769 13.999.584 34.270.571
(1.348.816)
-
8.855.150
935.154
(8.785.066)
514.426
3.095.768 2.821.806 69.988
23.869.263
64.564.078
(10.133.882)
514.426
-
18.454.537 16.821.390 48.005.856 1.519.664
5.987.562
1.003.033.110
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Selisih kurs/ Foreign exchange
Land rights renew al
84.801.447 1.158.474.986
akuisisi entitas anak/ Acquisition of subsidiary
Accumulated amortization and impairment Licenses Trademark Computer softw are
Net book value
31 Desember/ December 31, 2012
9.177.904
588.687.658 134.147.835 377.932
-
-
162.935.223
(254.458) (57.985) (163)
588.433.200 134.089.850 172.490.896
Acquisition cost Licenses Trademark Computer softw are
8.785.066 -
122.455.452
-
-
700.840 -
(52.931)
9.485.906 122.402.521
Land rights renew al Goodw ill
17.962.970
845.668.877
-
-
163.636.063
(365.537)
1.026.902.373
5.023.394
256.947
8.079.867
-
13.103.261 Nilai buku bersih
Reklasifikasi/ Reclassifications
Pengurangan/ Deductions
588.433.200 134.089.850 172.490.896
31 Desember/ December 31, 2011 Harga perolehan Lisensi Merek dagang Piranti perangkat lunak Pengurusan perpanjangan hak atas tanah Goodw ill
Penambahan/ Additions
256.947
9.733.772
-
-
-
775.283
-
-
-
8.855.150
10.509.055
-
-
-
23.869.263
4.859.709
15.014.113
1.003.033.110
Accumulated amortization and impairment Computer softw are Land rights renew al
Net book value
Merek dan lisensi merupakan aset takberwujud yang diakui sehubungan dengan akusisi TLCC (Catatan 5).
Trademark and license represent intangible assets recognized in connection with the acquisition of TLCC (Note 5).
Piranti perangkat lunak merupakan biaya pengembangan sistem informasi akuntansi dan manajemen yang diamortisasi selama lima tahun.
Computer software represents development cost of the accounting and management information system which amortized over five years.
Biaya pengurusan perpanjangan hak atas tanah diamortisasi sesuai umur perpanjangannya.
The renewal costs of land rights are amortized over the extension periods.
Beban amortisasi aset takberwujud seluruhnya dicatat pada beban penjualan dan beban umum dan administrasi dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Amortization of intangible assets is recorded to selling and general and administration expenses in the consolidated statements of comprehensive income.
- 68 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
19. UANG MUKA INVESTASI
19. ADVANCES FOR INVESTMENT 2013
2012
Pabrik Semen Indarung VI Pembelian barang investasi Uang muka investasi di entitas anak (Catatan 50) Pembangkit Listrik Pabrik Semen Tonasa V
142.901.140 46.797.219
65.976.753
18.750.000 6.024.752 -
44.799.163 7.649.010
Jumlah
214.473.111
118.424.926
Akun ini merupakan uang muka pembelian barang modal kepada beberapa pemasok dan akan direklasifikasi ke dalam aset dalam penyelesaian pada saat pengiriman peralatan kepada Grup dan uang muka investasi di entitas anak (Catatan 50).
20.
Total
This account represents advances for capital expenditures to several suppliers and will be reclassified into construction in progress upon delivery of the related equipment to the Group and advance for investment in subsidiary (Note 50).
ASET LAIN-LAIN
20. OTHER ASSETS 2013
2012
Tanah untuk pengembangan Jaminan Aset reklamasi Piutang jangka panjang Lainnya
132.120.443 24.187.170 65.526.305 2.302.036
47.878.536 2.029.948 830.679 3.483.490
Land for development Security deposits Reclamation asset Long-term receivables Others
Jumlah
224.135.954
54.222.653
Total
Tanah untuk pengembangan terdiri dari tanah yang belum dikembangkan sebesar 2.138.532 meter persegi yang berlokasi di Tuban, Gresik dan Rembang dengan tujuan untuk dijual di masa yang akan datang. 21.
Indarung VI Cement Plant Purchase of investment goods Advance for investment in subsidiary (Note 50) Pow er Plants Tonasa V Cement Plant
Land for development consists of undeveloped land of 2,138,532 square meter located in Tuban, Gresik and Rembang which is intended to be sold in the future.
PINJAMAN a.
21. BORROWINGS
Jangka pendek
a. 2013
Rupiah Pihak berelasi: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pihak ketiga: PT Bank Pundi Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Short-term
2012
2.010.600
2.272.000
10.000.000
-
5.301.565
-
15.301.565
-
17.312.165 (Dilanjutkan)
Rupiah Related party: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Third parties: PT Bank Pundi Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk
2.272.000 (Forw ard)
- 69 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) 2013
Dong Vietnam Pihak ketiga: An Binh Bank Vietnam Bank for Agriculture and Rural Development Military Commercial Joint Stock Bank Vietnam Prosperity Joint Stock Comrercial Bank Bui Thi The Lien Viet Joint Stock Commercial Bank Bank for Investment and Development of Vietnam (BIDV)
Pihak berelasi: Sapa Geleximco Geleximco Trading and Investment JSC Southern General Import & Export JSC
Jumlah
2012
188.379.988
198.235.566
57.745.727
43.614.158
28.255.529 14.118.585 870.300 761 -
10.637.500 81.488.063
289.370.890
333.975.287
13.427.818
9.712.500
815.153
508.750
-
3.885.000
14.242.971
14.106.250
320.926.026
350.353.537
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.
-
Vietnamese Dong Third parties: An Binh Bank Vietnam Bank for Agriculture and Rural Development Mlitary Commercial Joint Stock Bank Vietnam Prosperity Joint Stock Comrercial Bank Bui Thi The Lien Viet Joint Stock Commercial Bank Bank for Investment and Development of Vietnam (BIDV)
Related parties: Sapa Geleximco Geleximco Trading and Investment JSC Southern General Import & Export JSC
Total
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Perseroan
1. The Company
Fasilitas Non-Cash Loan
Non-Cash Loan Facility
1)
1)
Pada tanggal 31 Oktober 2001, Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas non-cash loan (NCL) dalam bentuk letter of credit (LC) dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan nilai fasilitas maksimum sebesar setara USD 50.000.000 dan sub limit fasilitas trust receipt (TR) sebesar setara USD 25.000.000. Fasilitas ini dijamin secara fidusia dengan barang yang diimpor/dibeli dengan menggunakan fasilitas ini dan/atau bank garansi yang dimiliki Perseroan. Fasilitas ini telah beberapa kali diperpanjang dengan perpanjangan terakhir sampai dengan tanggal 27 Juni 2014. Tingkat bunga yang dikenakan untuk fasilitas LC dan TR adalah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Bank.
- 70 -
On October 31, 2001, the Company entered into a non-cash loan (NCL) facilities agreement in the form of a letter of credit (LC) facility with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk for a maximum equivalent amount of USD 50,000,000 and a sub limit trust receipts (TR) facility of equivalent USD 25,000,000. These facilities were secured by the fiduciary transfer of the imported/purchased goods acquired using these facilities and/or bank guarantees of the Company. The facilities have been extended several times and most recently have been extended up to June 27, 2014. The interest rate for LC and TR facilities are in accordance with the rate applied in the bank.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, nilai LC yang telah diterbitkan dan masih berjalan berdasarkan fasilitas ini adalah masingmasing sebesar USD 2.827.129, EUR 5.794.874 dan JPY 14.397.000 dan USD 1.162.869 dan EUR 6.637.225. Tidak terdapat fasilitas LC yang telah jatuh tempo dan belum dibayar pada tanggal 31 Desember 2013.
As at December 31, 2013 and 2012, the outstanding LC amounts under this facility were USD 2,827,129, EUR 5,794,874 dan JPY 14,397,000 and USD 1,162,869, dan EUR 6,637,225, respectively. There are no amounts under this facility which are due and unpaid as of December 31, 2013.
Fasilitas ini mensyaratkan Perseroan untuk memelihara rasio keuangan tertentu dan kewajiban untuk melapor antara lain jika Perseroan mengumumkan atau membayar dividen, memberikan pinjaman kepada pihak ketiga, menggadaikan sahamnya, mengikatkan diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan harta kekayaannya kepada pihak lain. Pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan telah memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan.
These facilities require the Company to maintain certain financial ratios and require the Company to report, among others, when the Company declares or pays dividends, provides loans to third parties, pledges its shares, grants guarantees or pledges its assets to any other parties. As of December 31, 2013, the Company is in compliance with all of the financial covenants.
Fasilitas Modal Kerja
Working Capital Facility
Pada tanggal 2 Agustus 2012, Perseroan mendapat fasilitas Standby Loan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 1.000.000.000. Fasilitas ini telah diperpanjang dengan perpanjangan terakhir sampai dengan tanggal 27 Juni 2014.
On August 2, 2012, the Company obtained Standby Loan facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk of Rp 1,000,000,000. The facilities have been extended several times and most recently have been extended up to June 27, 2014.
Berdasarkan addendum II tanggal 17 Juni 2013, tingkat bunga adalah 8% per tahun dengan metode reference rate berdasarkan Published Rate Time Deposit (PRTD) Bank Mandiri untuk 3 bulan. Suku Bunga akan direview setiap 3 bulan.
Based on amendment II dated on June 17, 2013, the interest rate is 8% per annum with reference rate method based on Published Rate Time Deposit (PRTD) of Bank Mandiri for 3 months. The interest rate will be reviewed every 3 months.
Fasilitas ini mensyaratkan Perseroan untuk memelihara rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan telah memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan.
These facilities require the Company to maintain certain financial ratios. As of December 31, 2013, the Company is in compliance with all of the financial covenants.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perseroan belum menggunakan fasilitas ini.
As of December 31, 2013 and 2012, the Company did not use this facility.
- 71 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Fasilitas Transaksi Treasury
Treasury Line Facility
Pada tanggal 21 Juni 2010, Perseroan menandatangani perjanjian jasa pelayanan transaksi treasury dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Perjanjian ini telah diperbaharui beberapa kali, terakhir melalui addendum ke empat tanggal 12 Juni 2013. Berdasarkan addendum ke empat, fasilitas ini digunakan untuk melakukan pengadaan dan pembelian valuta asing untuk pembelanjaan modal rutin dan kegiatan operasional lainnya dalam rangka melakukan transaksi penjualan dan pembelian valuta asing dengan nilai fasilitas sebesar USD 50.000.000 yang akan jatuh tempo pada tanggal 27 Juni 2014. Fasilitas ini dijamin dengan fasilitas Non Cash Loan, Kredit Modal Kerja dan Joint Collateral dan Cross Default dengan fasilitas lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, fasilitas ini belum digunakan.
On June 21, 2010, the Company entered into a treasury line agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. This agreement has been amended several times and most recently through fourth amendment dated June 12, 2013. Based on fourth amendment, the facility is used for selling and buying foreign currency for daily capital expenditure and operational activities. The maximum facility is USD 50,000,000 which is due to expire on June 27, 2014. This facility is secured by the collateral for Non Cash Loan, Working Capital facilities and cross collateral and cross default with other facilities. As of December 31, 2013 and 2012, the Company did not use this facility.
2. PT Semen Padang (SP)
2. PT Semen Padang (SP)
Pada tanggal 5 September 2012, SP menandatangani perjanjian fasilitas noncash loan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan nilai letter of credit maksimum sebesar Rp 150.000.000 dengan sub limit trust receipt sebesar Rp 75.000.000. Fasilitas ini dijamin secara fidusia dengan piutang usaha, aset tetap berupa tanah SHGB No. 24 atas nama SP beserta bangunan, prasarana, mesin pabrik dan peralatan diatasnya.
On September 5, 2012, SP entered into a non-cash loan facilities agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk for a letter of credit facility of Rp 150,000,000 with sub limit trust receipts of Rp 75,000,000. These facilities are secured by fiduciary with accounts receivable, fixed assets such as land SHGB No. 24 on behalf of SP and its buildings, infrastructure, plant machinery and equipment thereon.
Fasilitas ini mensyaratkan SP untuk memelihara rasio keuangan tertentu dan kewajiban melapor apabila terjadi perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris, dan modal dan susunan pemegang saham dan melakukan pembayaran dividen, fasilitias kredit dan/atau pinjaman dari pihak lain.
These facilities require SP to maintain certain financial ratios and require the Company to report changes in the Boards of Directors and Commissioners, share capital and shareholders, and payments of dividends and credit facilities and/or loans obtained from other parties.
Pada tanggal 31 Desember 2013, nilai LC yang telah diterbitkan dan masih berjalan berdasarkan fasilitas ini adalah USD 4.141.500. Tidak terdapat fasilitas LC yang telah jatuh tempo dan belum dibayar pada tanggal 31 Desember 2013.
As of December 31, 2013, the outstanding LC amount under this facility was USD 4,141,500. There are no amounts under this facility which are due and unpaid as of December 31, 2013.
- 72 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
3. PT Semen Tonasa (ST)
3. PT Semen Tonasa (ST)
Pada tanggal 28 Juni 2013, ST menandatangani adendum XI (sebelas) dari perjanjian fasilitas NCL dalam bentuk letter of credit (LC) impor, SKBDN (Sight/Usance/UPAS) dan Bank Garansi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan nilai fasilitas maksimal sebesar USD 17.500.000 dengan sub limit fasilitas TR sebesar USD 3.500.000 dan sub limit supply chain financing Rp 25.000.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Juni 2014 dan dijamin secara fidusia dengan barangbarang yang dibeli/diimpor dan hipotik tanah di Pangkep. Tujuan dari fasilitas ini adalah untuk pembiayaan dalam rangka pembelian bahan baku, bahan pembantu, bahan bakar dan suku cadang.
On June 28, 2013, ST entered into the eleventh addendum to the non-cash loan (NCL) facilities in the form of import LC, Domestic LC (SKBDN Sight/Usance/UPAS) and bank guarantee facilities with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk involving a maximum facility amount of USD 17,500,000 and a sub limit trust receipts (TR) facility of USD 3,500,000 and a sub limit supply chain financing of Rp 25,000,000. The facilities are due on June 27, 2014. These facilities are secured by the fiduciary transfer of the related purchased/imported goods and a mortgage over a land-right located in Pangkep. The purpose of this facility is to provide guarantees and financing for the purchase of raw materials, supporting materials, fuel and spare parts.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, nilai LC impor, SKBDN dan/atau bank garansi yang telah diterbitkan dan masih berjalan berdasarkan fasilitas ini masingmasing adalah Rp 372.000 USD 5.556.000 dan EUR 7.492.000 dan USD 3.059.814, Rp 1.742.015 dan EUR 2.284.492. Tidak terdapat fasilitas LC yang telah jatuh tempo dan belum dibayar pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
As at December 31, 2013 and 2012, the outstanding import LC, SKBDN and bank guarantee amounts under these facilities were Rp 372,000, USD 5,556,000 and EUR 7,492,000 and USD 3,059,814, Rp 1,742,015 and EUR 2,284,492, respectively. There are no amounts under this facility which are due and unpaid as of December 31, 2013 and 2012.
Pada tanggal 28 Juni 2013, ST menandatangani perjanjian jasa pelayanan transaksi treasury dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk melakukan transaksi penjualan dan pembelian valuta asing dengan nilai fasilitas maksimal USD 12.000.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 27 Juni 2014 dan dijamin dengan cross collateral dan cross default dengan fasilitas lainnya (kecuali fasilitas kredit bank sindikasi). Tujuan dari fasilitas ini adalah untuk kepentingan lindung nilai atas aktivitas ekspor/impor ST. Sampai dengan 31 Desember 2013, fasilitas ini belum digunakan.
On June 28, 2013, ST entered into a treasury line agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk to sell and buy foreign currency with a maximum facility of USD 12,000,000. The facility is due to expire on June 27, 2014. This facility is secured by cross collateral and cross default with other facilities (excluded credit facility from syndicated banks). The purpose of this facility is for ST’s hedging transaction of export/import activity. Up to December 31, 2013, ST did not use this facility.
- 73 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
1. Perseroan
1.
The Company
Pada 17 April 2012, Perseroan menandatangani perjanjian pemberian fasilitas pembukaan Letter of Credit (LC) dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan maksimum fasilitas sebesar USD 25.000.000. Berdasarkan surat persetujuan perubahan perjanjian tanggal 17 April 2013, fasilitas ini diperpanjang sampai dengan tanggal 16 April 2014. Perseroan dikenakan bunga sebagaimana yang diatur di dalam perjanjian.
On April 17, 2012, the Company entered into an agreement for supply and management for Letter of Credit (LC) with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk for a maximum facility of USD 25,000,000. On April 17, 2013, the facilities have been extended up to April 16, 2014. The Company is charged an interest that is stipulated in the agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, nilai LC yang telah diterbitkan dan masih berjalan berdasarkan fasilitas ini adalah masing-masing JPY 29.500.000, dan EUR 1.029.533 dan USD 9.123.420, JPY 6.124.850, dan EUR 2.236.992. Tidak terdapat fasilitas LC yang telah jatuh tempo dan masih belum dibayar pada tanggal 31 Desember 2013.
As at December 31, 2013 and 2012, the outstanding LC amounts under this facility were JPY 29,500,000, and EUR 1,029,533, and USD 9,123,420, JPY 6,124,850, and EUR 2,236,992, respectively. There are no amounts under this facility which are due and unpaid as of December 31, 2013.
Fasilitas ini mensyaratkan Perseroan untuk memelihara rasio keuangan tertentu dan kewajiban untuk melapor antara lain jika Perseroan mengumumkan atau membayar dividen, memberikan pinjaman kepada pihak ketiga, menggadaikan sahamnya, mengikatkan diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan harta kekayaannya kepada pihak lain. Pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan telah memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan
These facilities require the Company to maintain certain financial ratios and require the Company to report among others when the Company declares or pays dividends, provides loans to third parties, pledges its shares, grants guarantees or pledges its assets to any other parties. As of December 31, 2013, the Company is in compliance with all of the financial covenants.
Pada tanggal 17 April 2012, Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas valuta asing dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan nilai fasilitas maksimum sebesar setara USD 10.000.000. Fasilitas memiliki jangka waktu sampai dengan 16 April 2013 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 16 April 2014. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, fasilitas ini belum digunakan.
On April 17, 2012, the Company entered into a forex line facility agreement PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk for a maximum facility amount of USD 10,000,000. The facility is due on April 16, 2013 and has been extended up to April 16, 2014. As of December 31, 2013 and 2012, the Company did not use this facility.
- 74 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
2.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
PT Semen Padang (SP)
2.
PT Semen Padang (SP)
Pada tanggal 28 Agustus 2012, PT Sepatim Batamtama, entitas anak SP, memperoleh kredit modal kerja dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan maksimum fasilitas sebesar Rp 4.600.000 dengan tingkat suku bunga 13,25% per tahun. Fasilitas tersebut diberikan selama jangka waktu 12 bulan dan jatuh tempo 27 Agustus 2013. Pada tanggal 1 Oktober 2013 fasilitas tersebut telah diperpanjang selama 12 bulan dan akan berakhir pada 26 Agustus 2014. Fasilitas tersebut dijamin dengan tanah dan bangunan, mesin, kendaraan, kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya pada BNI senilai Rp 2.386.964 (Catatan 6).
On August 28, 2012, PT Sepatim Batamtama, a subsidiary of SP, obtained working capital loan from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk with a maximum facility of Rp 4,600,000 and interest rate of 13.25% p.a. This facility is granted for 12 months and will be due on August 27, 2013. On October 1, 2013 the agreement was extended for 12 months until August 26, 2014. This facility is secured by land and buildings, machines, vehicles, restricted cash and cash equivalent at BNI amounting to Rp 2,386,964 (Note 6).
Pada 31 Desember 2013 dan 2012, pinjaman jangka pendek dari fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 2.010.600 dan Rp 2.272.000.
As of December 31, 2013 and 2012, total outstanding short-term borrowing from this facility amounted to Rp 2,010,600 and Rp 2,272,000.
Pada tahun 2007, SP menandatangani perjanjian fasilitas pembukaan LC dan fasilitas transaksi valuta asing dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Fasilitas ini telah beberapa kali diperpanjang dengan perpanjangan terakhir sampai dengan tanggal 16 April 2014 dengan nilai maksimal fasilitas masing-masing sebesar USD 15.000.000 dan USD 5.000.000. Fasilitas ini dijamin secara fidusia dengan barang, bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang yang diimpor/dibeli dengan fasilitas ini.
In 2007, SP entered into an agreement for LC and foreign exchange line facilities with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. The facilities had been extended several times and most recently have been extended up to April 16, 2014 and currently involve maximum facilities of USD 15,000,000 and USD 5,000,000, respectively. These facilities are secured by the fiduciary transfer of goods, raw materials, supporting materials and spare parts imported/purchased utilizing these facilities.
Atas setiap pembukaan LC, SP diwajibkan untuk menyetor margin deposit sebesar 10% dari nilai nominal LC yang diterbitkan (Catatan 6).
SP is required to make margin deposits of 10% of the nominal amounts of LCs issued under such facilities (Note 6).
Fasilitas ini mensyaratkan SP untuk memelihara rasio keuangan tertentu dan kewajiban melapor apabila terjadi perubahan susunan Direksi dan Komisaris, dan modal dan susunan pemegang saham, dan melakukan pembayaran dividen, fasilitas kredit dan/atau pinjaman dari pihak lain. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, SP telah memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan.
These facilities require SP to maintain certain financial ratios and to report changes in the Boards of Directors and Commissioners, share capital and shareholders, and payments of dividends, and credit facilities and/or loans obtained from other parties. As of December 31, 2013 and 2012, SP is in compliance with all of the financial covenants.
- 75 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, nilai LC yang telah diterbitkan dan masih berjalan berdasarkan fasilitas ini adalah masing-masing EUR 622.674, GBP 225.196 USD 410.333 dan EUR 9.540.276, GBP 1.141.940 dan USD 5.981.030. Tidak terdapat fasilitas LC yang telah jatuh tempo dan belum dibayar pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
As at December 31, 2013 and 2012, the outstanding LC amounts under this facility were EUR 622,674, GBP 225,196 and USD 410,333 and EUR 9,540,276, GBP 1,141,940 and USD 5,981,030. There are no amounts under this facility which are due and unpaid as of December 31, 2013 and 2012.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Perseroan
The Company
Pada tanggal 3 September 2009, Perseroan menandatangani perjanjian fasilitas penangguhan jaminan impor dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dengan nilai fasilitas maksimum sebesar USD 10.494.360 dan EUR 33.363.647. Pembukaan LC ini digunakan dalam rangka impor mesin dan peralatan untuk pembangunan pabrik semen Tuban IV. Fasilitas ini telah jatuh tempo 31 Desember 2012 dan tidak diperpanjang. Fasilitas ini dijamin dengan barang yang diimpor/dibeli dengan menggunakan fasilitas ini.
On September 3, 2009, the Company entered into an agreement for a “deferred import guarantee” facility with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk for maximum amounts of USD 10,494,360 and EUR 33,363,647. The facility is used for opening LCs in connection with the purchase of imported machinery and equipment for construction of the Tuban IV cement plant. This facility expired on December 31, 2012 and was not extended. This facility is secured by the imported goods acquired using this facility.
Fasilitas ini mensyaratkan Perseroan untuk memelihara rasio keuangan tertentu dan kewajiban untuk melapor antara lain jika Perseroan mengumumkan atau membayar dividen, memberikan pinjaman kepada pihak ketiga, menggadaikan sahamnya, mengikatkan diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan harta kekayaannya kepada pihak lain. Pada tanggal 31 Desember 2012, Perseroan telah memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan.
This facility requires the Company to maintain certain financial ratios and require the Company to report among others when the Company declares or pays dividends, provides loans to third parties, pledges its shares, grants guarantees or pledges its assets to any other parties. As of December 31, 2012, the Company is in compliance with all of the financial covenants.
Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai LC yang telah diterbitkan dan masih berjalan berdasarkan fasilitas ini adalah EUR 1.149.147. Tidak terdapat fasilitas LC yang telah jatuh tempo dan masih belum dibayar pada tanggal 31 Desember 2012.
As at December 31, 2012, the outstanding LC amounts under this facility were EUR 1,149,147. There are no amounts under this facility which are due and unpaid as of December 31, 2012.
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT SGG Prima Beton (SPB)
PT SGG Prima Beton (SPB)
Pada tanggal 9 April 2013, SPB menandatangani perjanjian fasilitas kredit modal kerja (Demand Loan) dengan PT Bank OCBC NISP Tbk, maksimum sebesar Rp 25.000.000 dengan tingkat suku bunga mengambang 8,75%. Fasilitas ini jatuh tempo maksimal 12 bulan setelah penandatanganan perjanjian dan dijamin dengan kendaraan.
On a) April 9, 2013, SPB entered into working capital credit facility agreement (Demand Loan) with PT Bank OCBC NISP Tbk, for maximum amounts of Rp 25,000,000 with a floating interest rate of 8.75%. The maximum maturity of this facility is 12 months after the signing of the agreement and secured with vehicles.
- 76 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pada tahun 2013, SPB melakukan penarikan sejumlah Rp 24.250.000 yang kemudian telah dibayar seluruhnya pada bulan Agustus 2013.
Ina)2013 SPB drawdown Rp 24,250,000 and subsequently had been fully paid in August 2013.
PT Bank Pundi Indonesia Tbk
PT Bank Pundi Indonesia Tbk
Pada tanggal 13 Nopember 2013, SPB menandatangani perjanjian fasilitas kredit modal kerja (Demand Loan) dengan PT Bank Pundi Indonesia Tbk, maksimum sebesar Rp 10.000.000. Fasilitas ini jatuh tempo maksimal 6 bulan setelah penandatanganan perjanjian dan dijamin dengan kendaraan dengan tingkat suku bunga 14% per tahun. Pada 31 Desember 2013, jumlah pinjaman jangka pendek dari fasilitas ini sebesar Rp 10.000.000.
On a) November 13, 2013, SPB entered into working capital credit facility agreement (Demand Loan) with PT Bank Pundi Indonesia Tbk, for maximum amount of Rp 10,000,000. The maximum maturity of this facility is 6 months after the signing of the agreement and secured with vechicles. Interest rate is 4% per annum. As of December 31, 2013, the outstanding short term borrowing from this facility is Rp 10,000,000.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Berdasarkan surat penegasan kredit tanggal 19 Nopember 2013, SPB memperoleh fasilitas kredit rekening koran (PRK), pinjaman Promes Berulang (PPB) Trade Loan - Invoice Financing dan LC Line/SKBDN dengan plafon masing-masing sebesar Rp 5.000.000, Rp 110.000.000 dan Rp 150.000.000 jangka waktu pinjaman selama 12 bulan dengan tingkat suku bunga 10,04% per bulan untuk PRK, 9,75% per penarikan untuk PBB dan 9,75% per penarikan untuk LC line/SKBDN. Atas pinjaman tersebut, SPB memberikan jaminan aset berupa kendaraan, mesin, alat berat, peralatan produksi dan piutang usaha. Pada 31 Desember 2013, jumlah pinjaman jangka pendek adalah sebesar Rp 5.301.565.
On November 19, 2013, SPB obtained a current account credit facility (CRP), a loan Promissory Recurring (PPB) Trade Loan Financing and Invoice Line LC / SKBDN each with a ceiling of Rp 5.000.000, Rp 110.000.000 and Rp 150.000.000. The loan has a term of 12 months with interest rate of 10.04% per month for PRK, 9.75% per disbursement for PBB and 9.75% per disbursement for LC line/SKBDN. For the loans SPB provides assets collateral such as vehicles, machinery, heavy equipment, factory equipment and accounts receivable. As of December 31, 2013, total outstanding short term borrowing amounted to Rp 5,301,565.
An Binh Commercial Joint Stock Bank (“An Binh Bank”)
An Binh Commercial Joint Stock Bank (“An Binh Bank”)
Pada tanggal 17 April 2011, TLCC menandatangani perjanjian pinjaman dengan An Binh Bank yang diperbaharui pada tanggal 17 April 2012, untuk pokok awal pinjaman sebesar VND 150 miliar. Pinjaman ini dibayar setiap enam bulan setelah pencairan dan dikenakan pembayaran bunga bulanan yang besarnya berubah setiap tiga bulan. Tingkat suku bunga berkisar masing-masing antara 12% dan 18% per tahun pada tahun 2013 dan 15% sampai 19,5% per tahun pada tahun 2012. Pinjaman ini dijamin dengan persediaan TLCC sebesar 143% dari saldo pinjaman yang belum dibayar. Jatuh tempo pinjaman ini telah diperpanjang hingga Juni 2014.
On April 17, 2011, TLCC entered into a loan agreement with An Binh Bank, which was amended on April 17, 2012, for original principal of the loan of VND 150 billion. The loan is repaid every six month after drawdown and subject to monthly interest payment which rate is changed every three month. Interest rate was ranging from 12% to 18% per annum in 2013 and 15% to 19.5% per annum in 2012. The loan is secured by TLCC’s inventory equivalent to 143% of the remaining loan balance at any time. The maturity of the loan has been extended to June 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah pinjaman jangka pendek termasuk bunga adalah masing-masing sebesar VND 324.681.123 ribu atau Rp 188.379.998 dan VND 428.617.440 ribu atau Rp 198.235.566.
As of December 31, 2013 and 2012, total short term borrowing, including interest, amounted to VND 324,681,123 thousand or Rp 188,379,998 and VND 428,617,440 thousand or Rp 198,235,566, respectively.
- 77 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Sapa Geleximco JSC
Sapa Geleximco JSC
TLCC menandatangani tiga perjanjian pinjaman dengan Sapa Geleximco JSC, dengan pokok awal pinjaman sebesar VND 21 miliar, pada tanggal 27 September 2012 sebesar VND 8 miliar, tanggal 31 Agustus 2012 sebesar VND 5,5 miliar, pada tanggal 29 Desember 2012 sebesar VND 7,5 miliar dan pada tanggal 8 Pebruari 2013 sebesar VND 4 miliar. Pinjaman ini dibayar setiap tiga bulan sejak tanggal pencairan. Tingkat suku bunga berkisar antara 12% dan 13% per tahun. TLCC telah membayar VND 5 miliar pada tahun 2013. Sebagian pinjaman pokok dan bunga telah jatuh tempo sejak 29 Maret 2013 dan manajemen sedang dalam proses untuk memperpanjang pinjaman tersebut.
TLCC entered into three loan agreements for an original principal of VND 21 billion with Sapa Geleximco JSC, on September 27, August 31, December 29, 2012 and February 8, 2013 amounting to VND 8 billion, VND 5.5 billion, VND 7.5 billion and VND 4 billion, respectively. TLCC has paid VND 5 billion in 2013. The loans are repaid every three month from drawdown date. Interest rate is ranging from 12% to 13% per annum. Some portion of principal and interest are overdue since March 29, 2013 and the management is in the process of extending the loan.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah pinjaman jangka pendek termasuk bunga adalah masing-masing sebesar VND 23.143.430 ribu atau Rp 13.427.818 dan VND 21.000.000 ribu atau Rp 9.712.500.
As of December 31, 2013 and 2012, the total short term borrowing, including interest, amounted to VND 23,143,430 thousand or Rp 13,427,818 and VND 21,000,000 thousand or Rp 9,712,500, respectively.
Geleximco Trading and Investment JSC
Geleximco Trading and Investment JSC
Pada tanggal 29 Oktober 2012, TLCC menandatangani perjanjian pinjaman jangka pendek dengan Geleximco Trading and Investment JSC dengan pokok pinjaman sebesar VND 3 miliar dengan tingkat suku bunga sebesar 15% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2013, pinjaman pokok dan bunga telah jatuh tempo dan manajemen sedang dalam proses untuk memperpanjang pinjaman tersebut.
On October 29, 2012 TLCC entered into a short-term borrowing agreement with Geleximco Trading and Investment JSC, amounting to VND 3 billion with interest rate of 15% per annum. As of December 31, 2013, the loan was overdue and the management is in the process of extending the loan agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah pinjaman jangka pendek termasuk bunga adalah masing-masing sebesar VND 1.404.952 ribu atau Rp 815.153 dan VND 1.100.000 ribu atau Rp 508.750.
As of December 31, 2013 and 2012, total short term borrowing, including interest amounted to VND 1,404,952 thousand or Rp 815,153 and VND 1,100,000 thousand or Rp 508,750, respectively.
Southern General Import dan Export JSC
Southern General Import dan Export JSC
Pada tanggal 30 Desember 2011, TLCC menandatangani perjanjian pinjaman jangka pendek dengan Southern General Import dan Export JSC, pihak berelasi dengan pokok pinjaman VND 30 miliar. Pinjaman dibayar setelah enam bulan sejak tanggal pencairan, dengan tingkat suku bunga sebesar 16,5% per tahun.
On December 30, 2011 TLCC entered into short-term borrowing agreement with Southern General Import and Export JSC, related party amounting to VND 30 billion. The loan is repaid after six months from date of each drawdown, with interest rate of 16.5% per annum.
TLCC telah membayar pinjaman tersebut pada 27 Desember 2013
The Company has fully paid the loan on December 27, 2013.
- 78 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Geleximco
Geleximco
Pada tanggal 9 Nopember 2008, TLCC menandatangani perjanjian pinjaman jangka pendek dengan Geleximco dengan pokok pinjaman VND 54 miliar. Pinjaman pokok telah dilunasi tanggal 17 Desember 2012. Pada tanggal 31 Desember 2012, hutang bunga telah jatuh tempo sebesar VND 11 miliar dan dibayarkan pada 1 Maret 2013.
On November 9, 2008. TLCC entered into short-term borrowing agreement with Geleximco amounting to VND 54 billion. The loan has been settled on December 17, 2012. On December 31, 2012, the amount of interest payable overdue amounted to VND 11 billion which was paid on March 1, 2013.
Bank for Investment and Development of Vietnam (“BIDV”) - Cabang Quang Trung
Bank for Investment and Development of Vietnam (“BIDV”) - Quang Trung Branch
Pada tanggal 1 Nopember 2010, TLCC menandatangani perjanjian dengan BIDV Quang Trung yang diamandemen pada tanggal 1 April 2011 dengan pokok pinjaman sebesar VND 250 miliar. Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan dan paling lambat tanggal 16 Mei 2013 dengan tingkat suku bunga 13% - 18%. Pinjaman ini dijamin dengan persediaan TLCC minimum sebesar VND 50 miliar. TLCC telah membayar penuh pinjaman pada 24 Mei 2013.
On November 1, 2010. TLCC entered into short-term loan agreement with BIDV Quang Trung Branch which was amended on April 1, 2011 with principal of VND 250 billion. Interest is paid monthly, principal is due no later than May 16, 2013 with interest rate ranging from 13% to 18%. The loan is secured by TLCC’s inventory at minimum value of VND 50 billion. TLCC has fully paid the loan on May 24, 2013.
Vietnam Bank for Agriculture and Rural Development (“Agribank”) – Cabang Quang Ninh
Vietnam Bank for Agriculture and Rural Development (“Agribank”) - Quang Ninh Branch
Pada tanggal 25 Desember 2010, TLCC menandatangani perjanjian dengan Agribank – cabang Quang Ninh senilai VND 100 miliar. Jangka waktu pembayaran adalah 12 bulan sejak pencairan. Bunga jatuh tempo pada setiap tanggal 25 dengan kisaran antara 10% sampai 15% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan persediaan TLCC setara 120% dari sisa saldo pinjaman.
On December 25, 2010, TLCC entered into a loan agreement with Agribank - Quang Ninh branch amounting to VND 100 billion. Term of repayment is 12 months after drawdown, with interest rate ranging from 10% to 15% per annum. The loan is secured by TLCC’s inventory equivalent to 120% of remaining balance of loan.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah pinjaman jangka pendek termasuk bunga adalah masing-masing sebesar VND 99.527.729 ribu atau Rp 57.745.727 dan VND 94.300.883 ribu atau Rp 43.614.158.
As of December 31, 2013 and 2012, total short term borrowing, including interest, amounted to VND 99,527,729 thousand or Rp 57,745,727 and VND 94,300,883 thousand or Rp 43,614,158, respectively.
Bui Thi The
Bui Thi The
Pada tanggal 30 Maret 2012, TLCC menandatangani perjanjian dengan Bui Thi The senilai VND 24 miliar. Pokok yang dibayar setelah satu bulan dari tanggal pencairan masing-masing. Pada tanggal 31 Desember 2013, pinjaman ini telah jatuh tempo dan manajemen sedang dalam proses untuk memperpanjang pinjaman tersebut.
On March, 30 2012. TLCC entered into a loan agreement with Bui Thi The amounting to VND 24 billion. Principal is repaid after one month from date of each drawdown. As of December 31, 2013, the loan was overdue and the management is in the process of extending the loan agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah pinjaman adalah masing-masing sebesar VND 1.500.000 ribu atau Rp 870.300 dan VND 23.000.000 ribu atau Rp 10.637.500.
As of December 31, 2013 and 2012, total short term borrowing, amounted to VND 1,500,000 thousand or Rp 870,300 and VND 23,000,000 thousand or Rp 10,637,500, respectively.
- 79 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
b.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Military Commercial Joint Stock Bank
Military Commercial Joint Stock Bank
Pada tanggal 31 Januari 2013, TLCC menandatangani perjanjian dengan Military Commercial Joint Stock Bank senilai VND 60 miliar, dengan tingkat suku bunga 4,55% - 5% untuk pinjaman dalam Dolar Amerika Serikat dan 7% - 15% untuk pinjaman dalam VND. Pinjaman ini dijaminkan dengan deposito LC dari konsumen di dalam bank asing dan piutang dari konsumen asing. Selain itu TLCC juga diharuskan untuk mengalihkan porsi pendapatan sesuai yang dipersyaratkan di perjanjian setidaknya VND 40 miliar per bulan.
On January, 31 2013. TLCC entered a loan agreement with Military Commercial Joint Stock Bank with maximum credit of VND 60 billion, and interest rate of 4.55% to 5% for US Dollar loan and 7% - 15% for VND loan. The loan is secured by deposits for LC of customers made in foreign banks and receivable from foreign customers. TLCC also needs to transfer certain portion of revenue as stipulated in the agreement at least VND 40 billion per month.
Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah pinjaman jangka pendek termasuk bunga adalah sebesar VND 48.699.635 ribu atau Rp 28.255.529.
As of December 31, 2013, total short term borrowing including interest, amounted to VND 48,699,635 thousand or Rp 28,255,529.
Vietnam Prosperity Joint Stock Commercial Bank
Vietnam Prosperity Joint Stock Commercial Bank
Pada Desember 2012, TLCC mendiskontokan LC dengan hak pembatalan pengalihan dengan Vietnam Prosperity Joint Stock Commercial Bank senilai USD 1.154.250 setara dengan VND 24 miliar, dengan tingkat suku bunga 2%. Pokok dan bunga jatuh tempo ketika pembayaran LC. Pinjaman ini dijaminkan dengan deposito LC dari konsumen di dalam bank asing.
In December 2012, TLCC has discounted LC with recourse with Vietnam Prosperity Joint Stock Commercial Bank amounting to USD 1,154,250 or equivalent to VND 24 billion, with interest rate of 2%. Principal and interest are due when the payment from LC is received. The loan is secured with LC deposit in foreign bank from customer.
Pada tanggal 31 Desember 2013, jumlah pinjaman jangka pendek termasuk bunga adalah sebesar VND 24.333.997 ribu atau Rp 14.118.585.
As of December 31, 2013, total short term borrowing, including interest, amounted to VND 24,333,997 thousand or Rp 14,118,585.
Jangka panjang
b. 2013
Pinjaman bank : Pihak ketiga: Bank f or Investment and Development of Vietnam Vietnam Development Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk Lien Viet Joint Stock Commercial Bank An Binh Bank
Pihak berelasi Bank Sindikasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Jumlah Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun
Long-term
2012
458.919.043 234.500.066 22.677.080
420.702.746 215.110.116 49.621.560
165.937 -
221.075 4.328.587
716.262.126
689.984.084
2.860.528.813
2.622.528.079
21.598.215
32.189.215
873.489
4.443.964
2.883.000.517
2.659.161.258
3.599.262.643
3.349.145.342
(469.973.512) 3.129.289.131
- 80 -
(241.656.997) 3.107.488.345
Bank loans: Third parties: Bank f or Investment and Development of Vietnam Vietnam Development Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk Lien Viet Joint Stock Commercial Bank An Binh Bank
Related parties: Syndicated Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Total Less current portion
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Bank for Investment and Development of Vietnam (“BIDV”) – Cabang Quang Trung
Bank for Investment and Development of Vietnam (“BIDV”) - Quang Trung Branch
Pada tanggal 9 December 2005, TLCC menandatangani perjanjian kredit untuk selama 15 tahun dengan BIDV cabang Quang Trung senilai VND 1,1 miliar. Pokok pinjaman dibayarkan dalam 22 kali cicilan setiap enam bulan mulai dari tanggal 26 Oktober 2008. Bunga dibayarkan setiap tiga bulan selama tahap konstruksi, dan setiap enam bulan setelah tahap konstruksi. Tingkat suku bunga berkisar antara 11,8% sampai 14,6%. Pinjaman ini dijamin dengan properti, saham dan tabungan dari pihak ketiga dengan total nilai VND 252 miliar. Jaminan lainnya termasuk tanah dan aset yang melekat pada tanah yang berkaitan dengan pembangunan Mesin Grinding Phuoc Hiep yang belum direvaluasi.
On December 9, 2005, TLCC entered into a 15 years credit agreement with BIDV Quang Trung branch amounting to VND 1.1 billion. Principal is repaid in 22 installments every six months from October 26, 2008. Interest is paid every three months during the construction stage, and every six month after the construction stage. The interest rate is 11.8% to 14.6%. The loan is secured by properties, shares and savings deposits of third parties with aggregated value of VND 252 billions. Other collaterals include a land and assets attached to land relating to the construction of Hiep Phuoc Grinding Station which have not been revalued.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah pinjaman masing-masing sebesar VND 790.966.982 ribu atau Rp 458.919.043 dan VND 909.627.559 ribu atau Rp 420.702.746.
As of December 31, 2013 and 2012, total outstanding loan amounted to VND 790,966,982 thousand or Rp 458,919,043 and VND 909,627,559 thousand or Rp 420,702,746.
Vietnam Development Bank
Vietnam Development Bank
Pada tanggal 8 Juni 2005, TLCC menandatangani perjanjian dengan Vietnam Development Bank (VDB) - Cabang Quang Ninh selama 10 tahun senilai VND 1.021 miliar. Pokok pinjaman dibayar secara bulanan. Angsuran pertama akan dibayar pada Juli 2007. Angsuran terakhir akan dibayarkan pada Maret 2016. Pembayaran angsuran pokok adalah VND13 miliar dari bulan Januari 2013 dengan tingkat suku bunga 6,6% sampai 9,6% per tahun. Agunan berupa tanah dan aset yang melekat pada pabrik utama TLCC di Quang Ninh, dengan total nilai VND 1.198 miliar.
On June 8, 2005. TLCC entered into 10 years agreement with Vietnam Development Bank Quang Ninh branch amounting to VND 1,021 billion. The principal is to be paid in monthly installment. First installment was in July 2007. Last installment will be March 2016. Principal installment payment is VND 13 billion from January 2013. Interest rate is 6.6% to 9.6%. Collaterals are land and assets attached to the TLCC main plant in Quang Ninh, with total value of VND 1,198 billion.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah pinjaman masing-masing sebesar VND 404.171.089 ribu atau Rp 234.500.066 dan VND 465.102.954 ribu atau Rp 215.110.116.
As of December 31, 2013 and 2012, total outstanding loan amounted VND 404,171,089 thousand or Rp 234,500,066 and VND 465,102,954 thousand or Rp 215.110.116.
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
1.
1.
PT United Tractors Semen Gresik (UTSG)
PT United Tractors Semen Gresik (UTSG)
UTSG telah memperoleh lima fasilitas kredit investasi dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, Cabang Surabaya (“Bank Niaga”) untuk pembelian alat berat dengan jumlah maksimum sebesar Rp 200.150.000.
UTSG has obtained five investment credit facilities from PT Bank CIMB Niaga Tbk, Branch Surabaya (“Bank Niaga”) to purchase heavy equipments for a maximum amount of Rp 200,150,000.
a)
a)
UTSG memperoleh fasilitas kredit investasi pertama pada tanggal 3 Desember 2009 dengan jumlah maksimum sebesar Rp 15.000.000 yang dibagi dalam dua tahap pencairan.
- 81 -
UTSG obtained the first investment credit facility on December 3, 2009 for a maximum amount of Rp 15,000,000, which is divided into two drawdown.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
b)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Realisasi pencairan pertama pada tanggal 11 Desember 2009 sebesar Rp 10.639.426. Pembayaran pinjaman ini dilakukan secara cicilan selama tiga tahun dan telah dilunasi pada tahun 2012. Pinjaman ini dijamin dengan 3 unit Excavator dan 3 unit Bulldozer yang dibeli menggunakan fasilitas ini.
The first drawdown was on December 11, 2009 amounting to Rp 10,639,426. The loan is repayable in three years and has been settled in 2012. The loan is secured by 3 unit Excavators and 3 unit Bulldozers that were acquired using this facility.
Pencairan kedua dari fasilitas kredit investasi pertama dilakukan pada tanggal 31 Maret 2010 sebesar Rp 3.697.749. Pembayaran pinjaman ini dilakukan secara cicilan bulanan selama tiga tahun dan telah dilunasi pada bulan Maret 2013. Pinjaman ini dijamin dengan 1 unit Excavator dan 1 unit Bulldozer yang dibeli menggunakan fasilitas ini.
The second drawdown of the first credit investment facility was on March 31, 2010 amounting to Rp 3,697,749. The loan is repayable in three years monthly installment and has fully paid on March 2013. The loan is secured by an Excavator and a Bulldozer that were acquired using this facility.
Pada tanggal 8 Juni 2010, UTSG melakukan penarikan atas fasilitas kredit investasi kedua dengan jumlah maksimum sebesar Rp 25.000.000 dengan empat kali pencairan pinjaman.
b)
UTSG obtained the second investment credit facility on June 8, 2010 for a maximum amount of Rp 25,000,000 which is divided into four drawdowns.
Pencairan pertama dilakukan pada tanggal 10 Juni 2010 sebesar Rp 7.506.715. Pembayaran pinjaman ini dilakukan secara cicilan bulanan selama tiga tahun dan telah dilunasi pada bulan Juni 2013. Pinjaman ini dijamin dengan 2 unit Excavator dan 2 unit Bulldozer yang dibeli dengan fasilitas ini.
The first drawdown was on June 10, 2010 amounting to Rp 7,506,715. The loan is repayable in three years monthly installment and was fully paid on June 2013. The loan is secured by 2 units Excavators and 2 units of Bulldozers that were acquired using this facility.
Pencairan kedua dari kredit investasi kedua dilakukan pada tanggal 30 Juni 2010 sebesar Rp 3.720.709. Pembayaran pinjaman ini dilakukan secara cicilan bulanan selama tiga tahun dan telah dilunasi pada bulan Juni 2013. Pinjaman ini dijamin dengan 2 unit Bulldozer yang dibeli menggunakan fasilitas ini.
The second drawdown of the second facility was on June 30, 2010 amounting to Rp 3,720,709. The loan is repayable in three years monthly installment and was fully paid on June 2013. The loan is secured by 2 units of Bulldozers that were acquired using this facility.
Realisasi penarikan ketiga dari kredit investasi kedua dilakukan pada tanggal 21 Desember 2010 sebesar Rp 7.441.231. Pembayaran pinjaman ini dilakukan secara cicilan bulanan selama tiga tahun dan telah dilunasi pada bulan Desember 2013. Pinjaman ini dijamin dengan 3 unit Bulldozer dan 1 unit Excavator yang dibeli dengan fasilitas ini.
The third drawdown of the second credit facility was on December 21, 2010 amounting to Rp 7,441,231. The loan is repayable in three years monthly installment and was fully paid on December 2013. The loan is secured by 3 units of Bulldozers and an Excavator that were acquired using this facility.
- 82 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
c)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Realisasi penarikan keempat dari kredit investasi kedua dilakukan pada tanggal 22 Juli 2011 sebesar Rp 5.123.250. Pembayaran pinjaman ini dilakukan secara cicilan bulanan selama tiga tahun dengan cicilan terakhir pada bulan Juli 2014. Pinjaman ini dijamin dengan 5 unit Dump Truck yang dibeli dengan fasilitas ini.
Pada tanggal 19 Agustus 2010, UTSG memperoleh tambahan fasilitas kredit investasi ketiga dengan jumlah maksimum sebesar Rp 94.150.000 dengan empat kali pencairan pinjaman.
c)
The fourth drawdown of the second credit facility was on July 22, 2011 amounting to Rp 5,123,250. The loan is repayable in three years monthly installment, with the last installment on July 2014. The loan is secured by 5 unit Dump Trucks that were acquired using this facility.
On August 19, 2010, UTSG obtained the third investment facility for a maximum amount of Rp 94,150,000 which is divided into four drawdowns.
Pencairan pertama dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2010 sebesar Rp 15.314.077. Pembayaran pinjaman ini dilakukan secara cicilan bulanan selama lima tahun dengan cicilan terakhir pada bulan Agustus 2015. Pinjaman ini dijamin dengan 1 unit Wheel Loader, 4 unit Dump Truck, 1 unit Bulldozer, dan 1 unit Excavator yang dibeli menggunakan fasilitas ini.
The first drawdown was on August 24, 2010 amounting to Rp 15,314,077. The loan is repayable in five years monthly installment, with the last installment on August 2015. The loan is secured by 1 unit Wheel Loader, 4 unit Dump Trucks, 1 unit Bulldozer, and 1 unit Excavator that were acquired using this facility.
Pencairan kedua dari kredit investasi ketiga dilakukan pada tanggal 30 Agustus 2010 sebesar Rp 15.741.673. Pembayaran pinjaman ini dilakukan secara cicilan bulanan selama tiga tahun dan telah dilunasi pada bulan Agustus 2013. Pinjaman ini dijamin dengan 8 unit Dump Truck, 1 unit Greader, dan 4 unit Excavator yang dibeli menggunakan fasilitas ini.
The second drawdown of the third credit facility was on August 30, 2010 amounting to Rp 15,741,673. The loan is repayable in three years monthly installment and has fully paid on August 2013. The loan is secured by 8 unit Dump Trucks, 1 unit Greader, and 4 unit Excavators that were acquired using this facility.
Pencairan ketiga dari kredit investasi ketiga dilakukan pada tanggal 28 Oktober 2010 sebesar Rp 5.644.788. Pembayaran pinjaman ini dilakukan secara cicilan bulanan selama lima tahun dengan cicilan terakhir pada bulan Oktober 2015. Pinjaman ini dijamin dengan 2 unit Excavator yang dibeli menggunakan fasilitas ini.
The third drawdown of the third credit facility was on October 28, 2010 amounting to Rp 5,644,788. The loan is repayable in five years monthly installment with the last installment on October 2015. The loan is secured by 2 unit Excavators that were acquired using this facility.
Pencairan keempat dari kredit investasi ketiga dilakukan pada tanggal 23 Desember 2010 sebesar Rp 6.271.719. Pembayaran pinjaman ini dilakukan secara cicilan bulanan selama tiga tahun untuk 1 unit Rock Drill dengan cicilan terakhir pada bulan Desember 2013 dan selama lima tahun untuk 1 unit Rock Drill dengan cicilan terakhir pada bulan Desember 2015. Pinjaman ini dijamin dengan masing-masing alat yang dibeli menggunakan fasilitas ini.
The fourth drawdown of the third credit facility was on December 23, 2010 amounting to Rp 6,271,719. The loan is repayable in three years monthly installment with the last installment on December 2013 for 1 unit Rock Drill and five years monthly installment with the last installment on December 2015 for 1 unit Rock Drill. The loan is secured by respective heavy equipment that was acquired using this facility.
- 83 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
d)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pencairan kelima dari kredit investasi ketiga pada tanggal 3 Pebruari 2012 sebesar Rp 8.206.308. Pembayaran pinjaman ini dilakukan secara bulanan selama lima tahun, ditambah masa tenggang selama tiga bulan, dengan cicilan terakhir pada tanggal 19 Desember 2017. Pinjaman ini dijamin dengan 1 unit Excavator dan 4 unit Dump Truck yang dibeli menggunakan dana yang diperoleh dari fasilitas kredit tersebut.
Pada tanggal 27 Agustus 2010, UTSG memperoleh tambahan fasilitas kredit investasi keempat dengan jumlah maksimum sebesar Rp 66.000.000. Pada tanggal 19 Juli 2011 perjanjian tersebut diubah dengan mengalokasikan fasilitas pinjaman tersebut masing-masing menjadi Rp 30.000.000 dan Rp 36.000.000 untuk fasilitas kredit investasi keempat dan kelima. Realisasi penarikan kredit investasi adalah sebagai berikut:
d)
The fifth drawdown of the third credit facility was on February 3, 2012 amounting to Rp 8,206,308. The loan is repayable in five years monthly installment, plus three months grace period, with the last installment on December 19, 2019. The loan is secured by 1 unit Excavator and 4 unit Dump Trucks that were acquired using this facility.
On August 27, 2010, UTSG obtained the fourth investment facility for a maximum amount of Rp 66,000,000. On July 19, 2011, this agreement was amended in which the facility was allocated into fourth and fifth investment credit facilities amounting to Rp 30,000,000 and Rp 36,000,000, respectively. Drawdown of these facility are as follows:
Pencairan pertama dari kredit investasi keempat adalah pada tanggal 29 Juli 2011 sebesar Rp 7.081.074. Pembayaran pinjaman ini dilakukan secara bulanan selama tiga tahun, ditambah masa tenggang selama tiga bulan, dengan cicilan terakhir pada tanggal 29 Juli 2014. Pinjaman ini dijamin dengan 2 unit Excavator dan 2 unit Bulldozer yang dibeli menggunakan dana yang diperoleh dari fasilitas kredit tersebut.
The first drawdown of the fourth investment credit facility was on July 29, 2011 amounting to Rp 7,081,074. The loan is repayable in three years monthly installment, plus three months grace period, with the last installment on July 29, 2014. The loan is secured by 2 unit Excavators, and 2 unit Bulldozers that were acquired using this facility.
Pencairan kedua dari kredit investasi keempat pada tanggal 11 Agustus 2011 sebesar Rp 5.341.991. Pembayaran pinjaman ini dilakukan secara bulanan selama tiga tahun, ditambah masa tenggang selama tiga bulan, dengan cicilan terakhir pada tanggal 11 Nopember 2014. Pinjaman ini dijamin dengan 2 unit Excavator dan 1 unit Bulldozer yang dibeli menggunakan dana yang diperoleh dari fasilitas kredit tersebut.
The second drawdown of the fourth investment credit facility was on August 11, 2011 amounting to Rp 5,341,991. The loan is repayable in three years monthly installment, plus three months grace period, with the last installment on November 11, 2014. The loan is secured by 2 unit Excavators, and 1 unit Bulldozer that were acquired using this facility.
Pencairan ketiga dari kredit investasi keempat pada tanggal 14 September 2011 sebesar Rp 5.758.454. Pembayaran pinjaman ini dilakukan secara bulanan dan telah dilunasi pada tanggal 14 Desember 2013.
The third drawdown of the fourth investment credit facility was on September 14, 2011 amounting to Rp 5,758,454. The loan is repayable in monthly installment, and has been fully paid on December 14, 2013.
- 84 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pencairan keempat dari kredit investasi keempat pada tanggal 12 Desember 2011 sebesar Rp 2.084.726. Pembayaran pinjaman ini dilakukan secara bulanan selama tiga tahun, ditambah masa tenggang selama tiga bulan, dengan cicilan terakhir pada tanggal 12 Maret 2015. Pinjaman ini dijamin dengan 1 unit Excavator yang dibeli menggunakan dana yang diperoleh dari fasilitas kredit tersebut.
The fourth drawdown of the fourth investment credit facility was on December 12, 2011 amounting to Rp 2,084,726. The loan is repayable in three years monthly installment, plus three months grace period, with the last installment on March 12, 2015. The loan is secured by 1 unit Excavator that was acquired using this facility.
Tingkat bunga utang bank dari PT Bank CIMB Niaga Tbk adalah 10% - 10,5% dan 9,75% - 10% masing-masing pada tahun 2013 dan 2012.
Interest rate per annum of loans from PT Bank CIMB Niaga Tbk was 10% 10.5% and 9.75% - 10% for the years 2013 and 2012, respectively.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo utang bank atas fasilitas ini masing-masing adalah Rp 22.677.080 dan Rp 46.385.560.
As of December 31, 2013 and 2012, the balance of loan from this facility amounted to Rp 22,677,080 and Rp 46,385,560, respectively.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 kredit investasi kelima sebesar Rp 36.000.000 belum digunakan oleh UTSG.
As of December 31, 2013 fifth investment credit amounting to Rp 36,000,000 is not yet used by UTSG.
Perjanjian kredit tersebut diatas mewajibkan UTSG, antara lain memberitahukan kepada bank dalam hal terdapat perubahan susunan pengurus dan pemegang saham, pembagian dividen lebih dari 50% dari net profit.
The above credit agreements required UTSG to comply with several covenants, among others provide notification when UTSG changes its management and shareholders, distribute dividend for amount more than 50% of net profit.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, UTSG telah memenuhi semua persyaratan-persyaratan sehubungan dengan perjanjian pinjaman tersebut.
As of December 31, 2013 and 2012, UTSG has complied with the required convenants stated in the loan agreements.
2. PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG)
2. PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG)
Pada tahun 2009, IKSG memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, Cabang Surabaya dengan jumlah maksimum sebesar USD 2.400.000 untuk pembelian 1 line mesin jenis tuber dan bottomer. Tingkat bunga efektif pinjaman untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 9,75% - 10% dan 10,25% per tahun, dengan jangka pembayaran pinjaman selama 5 tahun atau 60 kali angsuran dengan cicilan terakhir pada bulan Pebruari 2014. Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan September 2013.
In 2009, IKSG obtained an investment credit facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk, Surabaya Branch for a maximum amount of USD 2,400,000 to purchase 1 line machine type tuber and bottomer. The loan bears interest for the year 2013 and 2012 at effective rate of 9.75% - 10% and 10.25% per annum, respectively, and is repayable for five years or 60 monthly installments with the last installment due on February 2014. This loan was fully repaid on September 2013.
- 85 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Lien Viet Joint Stock Commercial Bank (“Lien Viet Bank”)
Lien Viet Joint Stock Commercial Bank (“Lien Viet Bank”)
Pada tanggal 2 Juli 2012, TLCC menandatangani perjanjian dengan Lien Viet Bank selama 3 tahun sebesar VND 574 juta. Pokok diangsur setiap 3 bulan dari tanggal pencairan pertama. Pembayaran bunga dilakukan setiap bulan dengan tingkat bunga 15% sampai 16%. Agunan adalah mobil dengan 29 kursi senilai VND 820 juta.
On July 2, 2012. TLCC entered 3 years contract with Lien Viet Bank amounting to VND 574 million. Principal is paid in installments every 3 months from the date of first drawdown. Interest is paid monthly with interest rate of 15% to16%. Collateral is a 29 seats-car valued at VND 820 million.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah pinjaman masing-masing sebesar VND 286.000 ribu atau Rp 165.937 dan VND 478.000 ribu atau Rp 221.075.
As of December 31, 2013 and 2012, total outstanding loan amounted to VND 286,000 thousand or Rp 165,937 and VND 478,000 thousand or Rp 221,075.
An Binh Bank
An Binh Bank
Pada tanggal 26 Mei 2009, TLCC menandatangani perjanjian 2 tahun dengan An Binh Bank senilai EUR 4 juta. Bunga dibayar secara bulanan. Pokok pinjaman akan dikembalikan dalam waktu 2 tahun sejak 15 Juli 2011 (tanggal pencairan). Tingkat suku bunga berkisar antara 15% sampai 21% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan aset yang dibeli menggunakan pinjaman dengan nilai total sebesar EUR 235.678 dan persediaan yang harus lebih besar dari 100% dari saldo pinjaman. Pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2013.
On May 26, 2009 TLCC entered into 2 year contract with An Binh Bank amounting to EUR 4 million. Interest is payable on a monthly basis. Principal is repaid within 2 years since July 15, 2011 (date of drawdown). Interest rate ranges from 15% to 21% per annum. The loan is secured by assets that were purchased by the loans with total value of EUR 235,678 and inventories which must be greater than 100% of loan balance at any time. This loan was repaid in 2013.
Bank Sindikasi
Syndicated Banks
PT Semen Tonasa (ST)
PT Semen Tonasa (ST)
Sehubungan dengan pembangunan pabrik semen Tonasa V (“Tonasa V”) dan pembangkit listrik 2x35 megawatt (“Pembangkit Listrik”), pada tanggal 22 Juni 2009, ST menandatangani perjanjian kredit sindikasi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (selaku Pimpinan Sindikasi), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT BPD Jatim Tbk, dan PT Bank Sulawesi Selatan (selanjutnya disebut sebagai Bank Sindikasi) dengan fasilitas kredit maksimum sebesar Rp 3.547.000.000 atau 68% dari jumlah nilai investasi untuk Tonasa V dan Pembangkit Listrik.
In relation to the construction of Tonasa V cement plant (“Tonasa V”) and 2x35 megawatt power plants (“Power Plant”), on June 22, 2009, ST entered into a syndicated loan agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (as Lead Bank), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT BPD Jatim Tbk and PT Bank Sulawesi Selatan (collectively called “Syndicated Banks”) for a maximum facility amount of Rp 3,547,000,000 or 68% of the Tonasa V and Power Plant investment amount.
Fasilitas kredit tersebut terdiri dari:
These facilities comprise of the following:
1.
1.
Fasilitas kredit investasi dengan jumlah maksimum Rp 3.166.000.000. Fasilitas ini termasuk fasilitas NCL dalam bentuk fasilitas LC dan/atau SKBDN.
- 86 -
Investment credit facility with a maximum facility amount of Rp 3,166,000,000. This facility includes an NCL facility in the form of LC and/or SKBDN.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
2.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Fasilitas kredit investasi bunga masa konstruksi sebesar maksimum Rp 381.000.000. Fasilitas ini hanya dapat digunakan untuk melunasi 68% dari beban bunga selama masa tenggang sebagaimana didefinisikan dalam perjanjian kredit sindikasi tersebut.
2.
Credit facility for interest during the construction period with a maximum facility amount of Rp 381,000,000. This facility is only to be used for payment of 68% of interest charges during the grace period as defined in the syndicated credit agreement.
Fasilitas kredit sindikasi tersebut dijamin dengan aset tetap berupa tanah, bangunan, mesin-mesin, dan peralatan milik ST. Fasilitas tersebut juga mendapat jaminan berupa corporate guarantee, cash deficit guarantee, dan cost overrun guarantee dari ST.
The syndicated loan agreement is secured by ST’s fixed assets comprising of land, buildings, machinery and equipment. This facility is also guaranteed by a corporate guarantee, a cash deficit guarantee, and a cost overrun guarantee from the ST.
Bank Sindikasi mengenakan bunga mengambang berdasarkan prime lending rate dari masing-masing Bank Sindikasi yang pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berkisar masing-masing antara 9,33% sampai dengan 9,73% dan 9,59% sampai dengan 10,27% per tahun. Pembayaran pokok kredit sindikasi akan dilakukan secara cicilan triwulanan mulai September 2013 sampai dengan Juni 2019.
The Syndicated Banks charge floating interest at prime lending rate of each Syndicated Banks ranging from 9.33% to 9.73% and from 9.59% to 10.27% per annum for the period ended December 31, 2013 and 2012, respectively. The loan is repayable in quarterly installments starting from September 2013 through June 2019.
Sesuai dengan perjanjian pinjaman sindikasi, ST dibatasi untuk tidak melunasi antara lain, utang yang timbul dari pengumuman dividen dan utang lain-lain kepada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sehubungan dengan pelaksanaan cash deficit guarantee, sebelum Perusahaan memenuhi ketentuan yang ada dalam perjanjian kredit sindikasi.
In accordance with the syndicated loan agreement, ST is restricted not to settle, among others, payable arising from the declaration of dividends and other payable to PT Semen Indonesia (Persero) Tbk in connection with the implementation of the cash deficit guarantee, before ST can fulfill clauses in the syndicated loan agreement.
Fasilitas ini mensyaratkan ST untuk memelihara rasio keuangan tertentu dan kewajiban melapor antara lain perubahan susunan direksi dan atau komisaris serta susunan modal dan pemegang saham ST. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, ST telah memenuhi semua rasio keuangan yang dipersyaratkan.
This facility requires ST to maintain certain financial ratios and to report among others when there any changes in the composition of the boards of directors and or commissioners, and ST’s capital structure and shareholders. As of December 31, 2013 and 2012, ST is in compliance with all of the financial covenants.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, ST telah melakukan penarikan pinjaman masing-masing sebesar Rp 2.660.000.000 dan Rp 2.435.000.000. Selama tahun berjalan, ST telah melakukan pembayaran Rp 84.588.000 dan mengakui utang bunga atas pinjaman sindikasi masing-masing sebesar Rp 320.893.590 dan Rp 242.712.074 pada tahun 2013 dan 2012.
As of December 31, 2013 and 2012, ST has made total drawdowns of Rp 2,660,000,000 and Rp 2,435,000,000, respectively. During the year, ST made payments amounting to Rp 84,588,000 and recorded accrued interest on the syndicated loan amounting to Rp 320,893,590 and Rp 242,712,074 as of December 31, 2013 and 2012, respectively.
Saldo utang Bank Sindikasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing sebesar Rp 2.860.528.813 dan Rp 2.622.528.078, dan disajikan secara neto setelah dikurangi dengan biaya pinjaman yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp 35.776.777dan Rp 55.183.995.
The syndicated loan balance as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 2,860,528,813 and Rp 2,622,528,078, respectively and is presented net of an unamortized cost of loan amounted to Rp 35,776,777 and Rp 55,183,995, respectively.
- 87 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
UTSG
1.
UTSG
Pada tahun 2012, UTSG memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Kedungdoro Surabaya dengan jumlah maksimum kredit sebesar Rp 71.849.997.000 untuk pembelian alat berat dengan realisasi penarikan sebagai berikut:
In 2012, UTSG obtained investment credit facility from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Kedungdoro Surabaya Branch with maximum credit amount of Rp 71,849,997,000 which was used to purchase heavy equipment with withdrawals realization as follows:
a)
Realisasi penarikan pertama pada tanggal 28 Maret 2012 sebesar Rp 8.288.280. Tingkat bunga pinjaman per tahun sebesar 10,25% untuk tahun 2013 dan 9,50% untuk tahun 2012. Jangka waktu pinjaman 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 Maret 2017. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo utang bank atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 5.669.280 dan Rp 7.415.280.
a)
The first withdrawal was on March 28, 2012 amounting to Rp 8,288,280. The loan bears interest at 10.25% per annum in 2013 and 9.50% per annum in 2012. It has a credit period of 5 years until March 28, 2017. As of December 31, 2013 and 2012, the balance of loan from this facility amounted to Rp 5,669,280 and Rp 7,415,280, respectively.
b)
Realisasi penarikan kedua pada tanggal 27 Desember 2012 sebesar Rp 12.838.935. Tingkat bunga pinjaman per tahun adalah 9,50% dengan jangka waktu pinjaman 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 27 Desember 2017. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo utang bank atas fasilitas ini masing-masing sebesar Rp 10.813.935 dan Rp 12.838.935.
b)
The second withdrawal was on December 27, 2012 amounting to Rp 12,838,935. The loan bears interest at the rate of 9.50% per annum and has a credit period of 5 years until December 27, 2017. As of December 31, 2013 and 2012, the balance of loan from this facility amounted to Rp 10,813,935 and Rp 12,838,935, respectively.
Pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dijamin dengan aset UTSG yang dibeli menggunakan dana yang diperoleh dari fasilitas kredit tersebut.
The loan from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk is secured by the UTSG’s assets that was acquired using the funds from such credit facility.
Fasilitas pinjaman ini mensyaratkan UTSG untuk mempertahankan rasio lancar minimal 1, rasio pinjaman terhadap modal 2,3 kali dan debt service coverage minimal 100%. Pada tanggal 31 Desember 2013 hanya rasio pinjaman terhadap modal yang memenuhi persyaratan. Untuk hal tersebut, UTSG telah menerima waiver dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tanggal 31 Desember 2013.
The facility required UTSG to maintain its minimum current ratio to 1, debt to equity ratio to 2.3 and debt service coverage ratio to 100%. As of December 31, 2013, only debt to equity ratio that was in compliance. Hence, UTSG has obtained waiver from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk on December 31, 2013.
- 88 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
2.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
IKSG
2.
IKSG
Pada tanggal 28 Maret 2012 IKSG telah memperoleh kredit investasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp 14.050.000 untuk pembelian 1 set Tuber dan Bottomer. Kredit investasi ini dijamin secara fidusia dengan mesin yang dibeli serta persediaan barang jadi, bahan baku dan pembantu serta bahan dalam proses. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada 27 Maret 2017. Tingkat suku bunga efektif pinjaman untuk tahun 2013 dan 2012 masing-masing adalah 9,5% - 10,25% dan 9,83% per tahun.
On March 28, 2012 IKSG obtained an investment loan from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk for Rp 14,050,000 to purchase a set of Tuber and Bottomer. Investment credit is collateralized by fiduciary with machine purchased and finished goods inventory, raw and auxiliary materials and materials in process. The loan is due on March 27, 2017. The loan bears effective interest in 2013 and 2012 at the rate of 9.5% 10.25% and 9.83% per annum, respectively.
Perjanjian pinjaman tersebut mencakup persyaratan tertentu antara lain membatasi hak IKSG untuk mengubah susunan dewan direksi dan komisaris, menambah utang selain utang yang sudah ada dan melakukan pembayaran dividen kepada pemegang saham serta mengharuskan Perusahaan mempertahankan rasio keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2013, IKSG telah memenuhi semua persyaratan pinjaman. Pada tanggal 31 Desember 2013, saldo utang bank sebesar Rp 5.115.000.
The loan agreements relating to the above facilities contain certain covenants which among others restrict IKSG to change the composition of the board of commissioners and directors, incur additional indebtedness, and payment of dividends to stockholders. The agreements also require the Company to maintain certain financial ratios computed based on the financial statements. As of December 31, 2013, IKSG is in compliance with all the loan covenants. As of December 31, 2013. The outstanding bank loan amounted to Rp 5,115,000.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
UTSG
UTSG
Pada tanggal 14 April 2011, UTSG memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 27.200.000 yang digunakan untuk pembelian 20 unit Dump Truck, 12 unit Chasis CabinTruck dan 1 unit Pneumatic Drilling. Pinjaman dijamin dengan aset yang dibeli tersebut. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2014.
On April 14, 2011, UTSG obtained an investment credit facility from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk for a maximum amount of Rp 27,200,000 to purchase 20 unit Dump Trucks, 12 unit Chassis Cabin Trucks and 1 unit Pneumatic Drilling. The loan is secured by the acquired assets. This loan will mature on April 14, 2014.
Per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo utang bank atas fasilitas ini masing-masing adalah Rp 733.489 dan Rp 2.933.964.
As of December 31, 2013 and 2012, the balance of loan from this facility amounted to Rp 733,489 and Rp 2,933,964, respectively.
Pada tanggal 26 Pebruari 2009, UTSG memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 4.200.000 yang digunakan untuk pembelian 2 unit mesin Hydraulic Excavator. Pinjaman dijamin dengan mesin Hydraulic Excavator yang dibeli tersebut. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Desember 2014.
On February 26, 2009, UTSG obtained an investment credit facility from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk for a maximum amount of Rp 4,200,000 to purchase 2 unit Hydraulic Excavators. The loan is secured by the related Hydraulic Excavators. This loan will mature on December 2014.
Per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo utang bank atas fasilitas ini masing-masing adalah Rp 140.000 dan Rp 980.000.
As of December 31, 2013 and 2012, the balance of loan from this facility amounted to Rp 140,000 and Rp 980,000, respectively.
- 89 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pada tahun 2008, UTSG memperoleh fasilitasfasilitas pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 2.450.000 yang digunakan untuk pembelian 1 unit Rock Drill. Pinjaman dijamin dengan mesin bor yang dibeli tersebut. Jangka waktu pinjaman adalah 5 tahun dan telah dilunasi pada tanggal 24 Desember 2013. Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo utang bank untuk fasilitas ini adalah Rp 530.000.
In 2008, UTSG obtained loan facilities from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk for a maximum amount of Rp 2,450,000 to purchase 1 unit Rock Drill. The loan is secured by the related drilling equipment. The loan has a credit period of 5 years and it was settled on December 24, 2013. As of December 31, 2012, the balance of loan from this facility amounted to Rp 530,000.
Tingkat bunga utang bank dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk adalah 9,5% masingmasing pada tahun 2013 and 2012.
Interest rates per annum of loan from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk were 9.5% for the years 2013 and 2012, respectively.
Fasilitas pinjaman di atas mensyaratkan UTSG untuk memelihara rasio keuangan tertentu, kewajiban melaporkan laporan keuangan dan membayar seluruh kewajiban perpajakan. Pada tanggal 31 Desember 2013 and 2012, UTSG telah memenuhi semua rasio keuangan dan persyaratan lainnya perjanjian pinjaman tersebut, kecuali untuk rasio net working capital yang harus diatas 100%. UTSG telah menerima waiver dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk persyaratan rasio tersebut masingmasing tanggal 31 Desember 2013 dan 27 Desember 2012.
Those facilities require UTSG to maintain certain financial ratios, reporting financial statement and paid all tax liabilities. As of December 31, 2013 and 2012, UTSG is in compliance with the required financial ratios and other loan covenants, except for net working capital ratio that should be above 100%. The UTSG has received waiver on the related covenant from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dated December 31, 2013 and December 27, 2012, respectively.
22. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN
22. FINANCE LEASE LIABILITIES
Liabilitas sewa pembiayaan Perseroan dan entitas anak (UTSG, SP dan ST) yang terdiri dari:
Finance lease liabilities represent liabilities of the Company and its subsidiaries (UTSG, SP and ST) as follows:
2013 Bangunan Dana Pensiun Semen Gresik PT PBM Biringkasi Raya Kendaraan Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa PT Jepari Mega Adidaya Koperasi Karyaw an Semen Tonasa PT Serasi Auto Raya PT Intercom Mobilindo Kapal PT Indobaruna Bulk Transport PT Pelayaran Andalas Bahtera Baruna PT Pelayaran Tonasa Lines Peralatan kantor PT Projectindo Teknow indata Alat berat PT. JA Mitsui Leasing Indonesia
2012 Buildings Dana Pensiun Semen Gresik PT PBM Biringkasi Raya Motor vehicles Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa PT Jepari Mega Adidaya Koperasi Karyaw an Semen Tonasa PT Serasi Auto Raya PT Intercom Mobilindo Vessels PT Indobaruna Bulk Transport PT Pelayaran Andalas Bahtera Baruna PT Pelayaran Tonasa Lines Office equipment PT Projectindo Teknow indata Heavy equipment PT. JA Mitsui Leasing Indonesia
29.247.632 11.804.077
33.771.721 12.085.573
6.393.829 4.537.535 3.759.422 1.922.576 -
7.797.255 2.872.731 -
46.941.643
21.345.782
4.482.708 4.357.226
7.788.295 7.908.515
5.733.388
1.307.172
43.213.879
56.056.409
Total liabilitas sew a pembiayaan Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam w aktu satu tahun
162.393.915
150.933.453
Total finance lease liabilities
(49.300.788)
(35.992.312)
Less current portion
Bagian jangka panjang
113.093.127
114.941.141
Long-term liabilities
- 90 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pembayaran sewa minimum masa datang atas liabilitas sewa pembiayaan dan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah sebagai berikut:
Future minimum lease payments under finance leases together with the present value of net minimum lease payments are as follows:
2013
2012
Dalam satu tahun Lebih dari satu tahun tetapi kurang dari lima tahun Lebih dari lima tahun
63.428.001
47.262.745
117.840.767 24.632.250
139.840.405 8.169.103
Within one year After one year but not more than five years More than five years
Jumlah pembayaran sew a minimum
205.901.018
195.272.253
Total minimum leases payments
Dikurangi bagian bunga
(43.507.103)
(44.338.800)
Nilai kini pembayaran sew a minimum Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
162.393.915
150.933.453
Less interest portion Present value of minimum lease payments
(49.300.788)
(35.992.312)
Current portion
Bagian jangka panjang
113.093.127
114.941.141
Long-term liabilities
Liabilitas sewa pembiayaan dikenakan bunga yang berkisar antara 2.95% sampai dengan 15,76% per tahun.
The financial leases are subject to interest at rates ranging from 2.95% to 15.76% per annum.
Dana Pensiun Semen Gresik, Koperasi Karyawan Semen Tonasa, Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa, PT Pelayaran Tonasa Lines, dan PT PBM Biringkasi Raya adalah pihak berelasi (Catatan 44). Total liabilitas sewa pembiayaan kepada pihak berelasi tersebut pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp 55.562.186 dan Rp 53.765.809 dan beban bunga sewa pembiayaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masingmasing adalah Rp 8.095.777 dan Rp 6.904.052.
Dana Pensiun Semen Gresik, Koperasi Karyawan Semen Tonasa, Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa, PT Pelayaran Tonasa Lines, and PT PBM Biringkasi Raya are related parties (Note 44). Total finance lease liabilities involving those related parties as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 55,562,186 and Rp 53,765,809, respectively and related lease interest expense for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 8,095,777 and Rp 6,904,052, respectively.
23. UTANG USAHA
23. TRADE PAYABLES 2013
Pihak ketiga: Rupiah Dong Vietnam Dolar Amerika Serikat Euro Mata uang asing lainnya Pihak berelasi Rupiah Dolar Amerika Serikat Dong Vietnam Mata uang asing lainnya
2012
1.354.860.898 270.652.098 35.070.495 8.549.812 3.138.908
1.027.078.555 331.810.218 94.422.239 119.872.062 29.617.690
1.672.272.211
1.602.800.764
785.553.716 30.831.610 12.716.887 359.486
529.302.663 41.150.245 -
829.461.699
570.452.908
2.501.733.910
2.173.253.672
- 91 -
Third parties: Rupiah Vietnamese Dong United States Dollars Euro Other foreign currencies Related parties: Rupiah United States Dollars Vietnamese Dong Other foreign currencies
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Umur utang usaha adalah sebagai berikut:
The aging of trade payables is as follows: 2013
Lancar Lew at jatuh tempo: 1 - 45 hari 46 - 135 hari 136 - 365 hari Lebih dari 365 hari
2012
1.899.171.794
1.871.656.607
461.760.571 50.283.859 29.261.630 61.256.056
257.375.456 30.104.421 7.165.666 6.951.522
2.501.733.910
2.173.253.672
Utang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa. Untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak berelasi lihat Catatan 44. 24. UTANG LAIN-LAIN a.
The trade payables involve purchases of goods and services. For details of related party transactions and balances refer to Note 44. 24. OTHER PAYABLES
Utang Lain-lain - Lancar
a. Other Payables - Current 2013
2012
Pihak ketiga: Utang pembelian aset tetap Uang titipan Lainnya
223.759.267 25.244.382 46.619.213
362.807.763 31.380.319 41.042.648
Third parties: Purchase of fixed assets payables Deposits received Others
Pihak berelasi
295.622.862 24.761.055
435.230.730 82.602.209
Related parties
320.383.917
517.832.939
Utang lain-lain kepada pihak berelasi terutama berkaitan dengan transaksi penyediaan jasa untuk proyek pembangunan pabrik baru dan pembelian aset tetap lainnya. b.
Current Overdue: 1 - 45 days 46 - 135 days 136 - 365 days Over 365 days
Other payables to related parties mainly related to the services for the construction of new plants and other fixed assets.
Liabilitas Jangka Panjang Lainnya
b. 2013
Other Non-Current Liabilities
2012
Sew a jangka panjang Retensi Pendapatan tangguhan
12.331.479 89.681 32.748
9.122.698 2.437.162 1.671.572
Jumlah
12.453.908
13.231.432
- 92 -
Long-term prepaid rent Retention Deferred income Total
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
25. BEBAN AKRUAL
25. ACCRUED EXPENSES 2013
Promosi peningkatan penjualan Pengangkutan Asuransi, sew a dan ekspedisi Beban kerugian kontrak pembelian (Catatan 50) Jasa profesional Pemeliharaan Program kemitraan dan bina lingkungan Retribusi pertambangan Beban pengantongan Bunga Lain-lain (di baw ah Rp1.000.000)
2012
181.703.776 82.253.192 55.695.629
123.002.286 73.894.397 10.153.721
23.760.000 23.199.096 13.573.784 11.998.516 6.516.846 4.242.154 349.602 34.912.638
23.760.000 28.823.019 4.035.240 69.259.225 5.992.351 347.048 17.456.175 41.529.330
438.205.233
398.252.792
26. UTANG PAJAK
26. TAXES PAYABLE 2013
Perseroan PPh badan (Catatan 41) Utang pajak lain PPh Pasal 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 23 dan 26 Pajak penghasilan final Pajak Pertambahan Nilai Pajak Pertambahan Nilai WAPU Jumlah Entitas anak PPh badan Utang pajak lain PPh Pasal 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 23 dan 26 Pajak penghasilan final Pajak Bumi dan Bangunan Pajak Pertambahan Nilai Lainnya Jumlah Jumlah
Sales promotion Transportation Insurance, rent and expedition Provision for purchase contract loss (Note 50) Professional fees Maintenance Partnership program Mining rights fees Packer fees Interest Others (below Rp1,000,000)
2012
96.053.982
146.982.904
9.344.111 3.040.310 2.531.097 1.902.824 54.479.167
7.502.899 2.390.125 2.897.847 61.271.885
40.166.670
29.930.349
207.518.161
250.976.009
70.714.371
127.686.799
17.446.125 2.433.168 1.610.630 4.135.883 4.722.867 88.947.430 1.008.107
29.155.681 2.275.231 5.994.512 3.995.497 3.202.719 81.103.593 15.201
191.018.581
253.429.233
398.536.742
504.405.242
Perseroan ditunjuk sebagai Wajib Pajak Pungut (“WAPU”) Pajak Pertambahan Nilai berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor: 85/PMK.03/2012 tentang Penunjukan Badan Usaha Milik Negara sebagai WAPU Pajak Pertambahan Nilai oleh Direktorat Jenderal Pajak pada tanggal 20 Juni 2012, yang berlaku efektif per tanggal 1 Juli 2012.
The Company Corporate Income tax (Note 41) Other taxes payable Income tax Article 21 Income tax Article 22 Income tax Articles 23 and 26 Final income tax Value Added Tax Value Added Tax - Tax Collector Total Subsidiaries Corporate Income tax Other taxes payable Income tax Article 21 Income tax Article 22 Income tax Articles 23 and 26 Final income tax Land and Building Tax Value Added Tax Others Total Total
The Company was appointed as a value added tax collector ("WAPU") based on the Ministry of Finance regulation (PMK) Number: 85/PMK.03/2012 concerning the appointment of State Owned Enterprises as WAPU VAT by Directorate General of Taxes (DGT) on June 20, 2012, effective on July 1, 2012.
- 93 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Utang pajak pertambahan nilai termasuk estimasi penyisihan yang dibuat SP sebesar Rp 41.452.329 untuk denda atas keterlambatan pelaporan pajak pertambahan nilai untuk tahun pajak 2003 dan 2002. Penyisihan ini dibuat karena dalam suratnya tertanggal 9 Maret 2006, Direktorat Jenderal Pajak mengkonfirmasikan bahwa tidak adanya surat permohonan resmi untuk perpanjangan izin sentralisasi pajak pertambahan nilai dapat menyebabkan SP dianggap menerapkan desentralisasi dalam administrasi pajak pertambahan nilai.
Value added tax payable includes SP’s provision for tax penalties amounting to Rp 41,452,329 arising from the late reporting of value added tax for 2003 and 2002. This provision was made based on a letter dated March 9, 2006 in which the Directorate General of Taxation confirmed that in the absence of a formal application letter for extension of centralization for its value added tax administration, SP would be deemed as applying decentralization for value added tax purposes.
Penyisihan pajak tersebut di atas telah dibukukan dalam laporan keuangan konsolidasian tahun-tahun sebelumnya dan manajemen berpendapat bahwa dalam hal pemeriksaan pajak, jumlah-jumlah ini memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari denda pajak yang potensial pada SP.
The above tax provision amounts have been recognized in prior years’ consolidated financial statements and management believes that in the event of tax audits, these amounts are adequate to cover any potential tax penalties which might be imposed on SP.
27. UANG MUKA PENJUALAN
27. SALES ADVANCES
Uang muka penjualan merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan entitas anak (SP, ST, KIG, UTSG dan SPB) dalam rangka penjualan semen, tanah kawasan industri dan beton siap pakai.
Sales advances represent receipts from subsidiaries’ (SP, ST, KIG, UTSG and SPB) customers for sales of cement, industrial real estate land and readymix concrete.
28. PROVISI JANGKA PANJANG
28. LONG-TERM PROVISION 2013
Restorasi tanah tambang
Nilai tercatat aw al/
Provisi tambahan/
Beginning balance
Additional provision
23.776.426
69.399.593
56.817.137
7.926.059
80.593.563
77.325.652
Jumlah yang terjadi dan dibebankan/ Amount realized and expense (3.745.591)
Peningkatan selama tahun jalan/
Nilai tercatat akhir/
Increase during the year
Ending balance
-
89.430.428
3.448.471
68.191.667
3.448.471
157.622.095
Peningkatan selama tahun jalan/
Nilai tercatat akhir/
Increase during the year
Ending balance
Estimasi biaya pembongkaran aset tetap Jumlah
Quarry restoration Estimated cost of dismantling
(3.745.591)
of fixed assets Total
2012
Restorasi tanah tambang
Nilai tercatat aw al/
Provisi tambahan/
Beginning balance
Additional provision
23.599.131
2.151.690
44.105.437
9.405.000
67.704.568
11.556.690
Jumlah yang terjadi dan dibebankan/ Amount realized and expense (1.974.395)
-
23.776.426
3.306.700
56.817.137
3.306.700
80.593.563
Estimasi biaya pembongkaran aset tetap Jumlah
Quarry restoration Estimated cost of dismantling
(1.974.395)
Restorasi tanah tambang dilakukan setiap tahun sesuai dengan rencana reklamasi yang disampaikan kepada otoritas terkait. Pembongkaran aset tetap akan dilakukan pada saat selesainya masa sewa lahan terkait aset tetap tersebut.
of fixed assets Total
Quarry restoration is carried out every year based on restoration plan reported to the authority. Dismantling of fixed assets will be realized at the end of land rent period of related fixed assets.
- 94 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
29. MODAL SAHAM
29. SHARE CAPITAL
Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek, PT Datindo Entrycom, susunan pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Saham (ribuan lembar)/ Shares (thousand of shares)
Based on the list of shareholders issued by the Securities Administration Bureau, PT Datindo Entrycom, the Company’s shareholders and their ownership interests as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Nilai Nominal Saham/ Par value of shares
% Kepemilikan/ Ow nership
Pemerintah Republik Indonesia Masyarakat (masing-masing dibaw ah 5%)
3.025.406
302.540.600
51,01
Government of the Republic of Indonesia
2.906.114
290.611.400
48,99
Public (below 5% each)
Jumlah
5.931.520
593.152.000
100,00
30. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Total
30. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Pada 31 Desember 2013 dan 2012, akun ini terdiri dari:
As of December 31, 2013 and 2012, this account represents:
2013
2012
Agio saham Biaya emisi efek ekuitas Selisih nilai perolehan dengan hasil penjualan saham yang diperoleh kembali
1.252.065.600 (4.710.160)
1.252.065.600 (4.710.160)
210.902.460
210.902.460
Jumlah
1.458.257.900
1.458.257.900
Share premium Share issuance costs Difference betw een the cost and the proceeds from the sale of treasury stock Total
Pada tahun 1990, Perseroan melakukan penjualan 40.000.000 saham bernilai Rp 40.000.000 melalui penawaran umum kepada masyarakat. Hasil penjualan adalah Rp 280.000.000. Perseroan mencatat modal disetor Rp 40.000.000 dan jumlah agio saham sebesar Rp 240.000.000.
In 1990, the Company sold 40,000,000 shares with a nominal value of Rp 40,000,000 through a public offering. The proceeds were Rp 280,000,000 of which Rp 40,000,000 was recorded as paid-up capital and Rp 240,000,000 was recorded as additional paid-in capital.
Pada tahun 1995, Perseroan melakukan penjualan 444.864.000 saham bernilai nominal Rp 444.864.000 melalui penawaran umum terbatas kepada masyarakat dengan hak memesan efek terlebih dahulu. Hasil penjualan adalah sebesar Rp 1.456.929.600. Perseroan mencatat modal disetor Rp 444.864.000 dan Rp 1.012.065.600 sebagai agio saham.
In 1995, the Company sold 444,864,000 shares with a nominal value of Rp 444,864,000 through a public offering with pre-emptive rights. The proceeds were Rp 1,456,929,600 of which Rp 444,864,000 was recorded as paid-up capital and Rp 1,012,065,600 was recorded as additional paid-in capital.
Pada tanggal 30 Januari 2009, Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk mengukuhkan Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham Perseroan tanggal 13 Oktober 2008 sampai dengan tanggal 9 Januari 2009 sebanyak 68.032.000 lembar saham dengan nilai transaksi Rp 198.672.291. Harga perolehan per lembar saham sudah termasuk biaya jasa perantara dan kustodian.
On January 30, 2009, the Company held an Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) to ratify the Company’s Share Buyback Program effective from October 13, 2008 up to and including January 9, 2009 involving the acquisition of 68,032,000 shares at a total cost of Rp 198,672,291. The acquisition cost per share includes brokers’ commissions and custodian fees.
- 95 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pada tanggal 7 Oktober 2009 Perseroan menjual saham yang dibeli kembali (68.032.000 lembar saham dengan harga Rp 6.075 (nilai penuh) per lembar saham) senilai Rp 413.294.400. Selisih antara nilai perolehan dengan hasil penjualan setelah dikurangi biaya jasa perantara dan kustodian sebesar Rp 210.902.460 diakui sebagai tambahan modal disetor.
31. DIVIDEN
On October 7, 2009 the Company sold its treasury stock (68,032,000 shares at Rp 6,075 (full amount) per share) for an amount of Rp 413,294,400. The difference of Rp 210,902,460 between the costs and the proceeds from sales, net of intermediary and custodian fees, was recognized as additional paid-in capital.
31. DIVIDENDS
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2013 yang diselenggarakan pada tanggal 30 April 2013 yang tertuang dalam Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H.,No. 53 tanggal 30 April 2013, pemegang saham memutuskan, antara lain, untuk membagi dividen sebesar per lembar saham 368 (angka penuh) dengan total Rp Rp 2.181.263.329.
Based on the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) in 2013 which was held on April 30, 2013 as stated in Notarial Deed of Leolin Jayayanti, S.H., No. 53 dated April 30, 2013, shareholders approved, among others, the distribution of dividend per share of Rp 368 (full amount) for a total amount of Rp 2,181,263,329.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2012 yang diselenggarakan pada tanggal 26 Juni 2012 yang tertuang dalam Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 107 tanggal 26 Juni 2012, pemegang saham memutuskan, antara lain, untuk membagi dividen per lembar saham sebesar Rp 330,89 (angka penuh).
Based on the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) in 2012 which was held on June 26, 2012 as stated in Notarial Deed of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 107 dated June 26, 2012, the shareholders approved, among others, the distribution of dividend per share amounting to Rp 330.89 (full amount).
32. KEPENTINGAN NONPENGENDALI a.
32. NON-CONTROLLING INTERESTS
Kepentingan nonpengendali atas ekuitas entitas anak
a.
2013
Non-controlling subsidiaries
interests
in
equity
2012
PT Industri Kemasan Semen Gresik PT United Tractors Semen Gresik PT Kaw asan Industri Gresik PT Sepatim Batamtama PT Bima Sepaja Abadi PT SGG Energi Prima PT SGG Prima Beton Thang Long Cement JSC Thang Long Cement Joint Stock Company 2 dan An Phu Cement Joint Stock Company
67.864.740 36.835.278 90.931.389 11.269.104 740.639 11.490 713.549.490
63.504.960 41.305.883 102.448.526 1.543.581 9.170.658 738.070 5.395 598.590.072
230.417
234.289
Jumlah
921.432.547
817.541.434
- 96 -
PT Industri Kemasan Semen Gresik PT United Tractors Semen Gresik PT Kaw asan Industri Gresik PT Sepatim Batamtama PT Bima Sepaja Abadi PT SGG Energi Prima PT SGG Prima Beton Thang Long Cement JSC Thang Long Cement Joint Stock Company 2 and An Phu Cement Joint Stock Company Total
of
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
b.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Bagian laba/(rugi) yang diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali
b.
2013
2012
PT Industri Kemasan Semen Gresik PT United Tractors Semen Gresik PT Kaw asan Industri Gresik PT Sepatim Batamtama PT Bima Sepaja Abadi PT SGG Energi Prima PT SGG Prima Beton Thang Long Cement JSC Thang Long Cement Joint Stock Company 2 dan An Phu Cement Joint Stock Company
9.855.160 (4.017.167) 11.676.043 3.058.177 2.569 (1.105) (36.518.401)
Jumlah
(15.948.596)
10.990.760 1.133.595 66.258.223 (78.964) 2.525.608 (11.930) (5) (1.429.283)
(3.872)
33. PENDAPATAN
79.388.004
Pihak ketiga Penjualan semen Terak Jasa penambangan Beton siap pakai Penjualan tanah kaw asan industri Persew aan tanah kaw asan industri Jasa peledakan Penjualan kantong semen Lain-lain
Jumlah
PT Industri Kemasan Semen Gresik PT United Tractors Semen Gresik PT Kaw asan Industri Gresik PT Sepatim Batamtama PT Bima Sepaja Abadi PT SGG Energi Prima PT SGG Prima Beton Thang Long Cement JSC Thang Long Cement Joint Stock Company 2 and An Phu Cement Joint Stock Company Total
33. REVENUE 2013
Pihak berelasi Penjualan semen
Income/(loss) attributable to non-controlling interests
2012
4.529.914.079
3.524.476.395
19.217.498.819 379.067.187 128.903.652 89.638.441 42.591.739 17.796.974 15.132.814 9.620.247 71.076.828
15.670.118.827 120.936.991 203.057.738 13.939.801 25.562.140 10.523.571 29.632.421
19.971.326.701
16.073.771.489
24.501.240.780
19.598.247.884
Related parties Sales of cement Third parties Sales of cement Clinker Mining services Ready mix concrete Sales of industrial real estate Industrial estate land rental Blasting services Sales of cement bags Others
Total
Tidak ada penjualan kepada satu pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan.
There were no sales to any party representing more than 10% of net sales.
Lihat Catatan 44 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak berelasi.
Refer to Note 44 for details of related party transactions and balances.
- 97 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
34. BEBAN POKOK PENDAPATAN
34. COST OF REVENUE 2013
2012
Beban pabrikasi Pemakaian bahan baku Tenaga kerja
10.913.475.198 1.047.595.098 1.398.625.380
8.552.324.550 568.358.826 1.148.585.238
Manufacturing overhead Raw materials used Labor
Jumlah beban produksi
13.359.695.676
10.269.268.614
Total manufacturing costs
Persediaan barang dalam proses Pada aw al tahun Pembelian Pada akhir tahun Harga pokok produksi Persediaan barang jadi Pada aw al tahun Pembelian Pada akhir tahun
504.020.109 (401.604.818) 13.462.110.967
206.252.905 127.349.400 (249.772.840)
356.170.337 194.697.920 (504.020.109) 10.316.116.762
86.410.878 96.491.057 (206.252.905)
Beban pokok penjualan semen Beban pokok penjualan tanah kaw asan industri dan lain-lain
13.545.940.432
10.292.765.792
11.206.402
7.900.926
Beban pokok pendapatan
13.557.146.834
10.300.666.718
Work-in-progress inventory At the beginning of the year Purchases At the end of the year Cost of goods manufactured Finished goods inventory At the beginning of the year Purchases At the end of the year Cost of goods sold - cement Cost of sales - industrial land and others Cost of revenue
Tidak ada pembelian dari satu pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan.
There were no purchases from any suppliers representing more than 10% of total revenue.
Lihat Catatan 44 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak berelasi.
Refer to Note 44 for details of related party transactions and balances.
35. BEBAN PENJUALAN
35. SELLING EXPENSES 2013
Ongkos angkut dan bongkar Promosi Gaji, upah, kesejahteraan karyaw an, dan bonus Direksi dan Komisaris Perjalanan dinas Pemeliharaan Penyusutan dan amortisasi Penelitian, pengembangan jasa profesional Lain-lain Jumlah
2012
1.749.566.020 299.334.512
1.351.738.260 221.704.212
164.737.051 16.305.213 8.616.309 5.255.898
129.367.991 14.609.258 6.914.498 5.319.930
1.860.416 37.776.723
396.931 20.385.092
2.283.452.142
1.750.436.172
- 98 -
Transportation and handling Promotion Salaries, w ages, employee w elfare and Director's and Commissioners' bonuses Business trips Maintenance Depreciation and amortization Research, development and professional fees Others Total
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
36. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
36. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES 2013
Gaji, upah, kesejahteraan karyaw an, dan bonus Direksi dan Komisaris Program kemitraan dan bina lingkungan Pemeliharaan Penyusutan dan amortisasi Promosi dan jamuan Keperluan kantor Jasa profesional Pajak, asuransi, dan sew a Perjalanan dinas Pendidikan, latihan dan pengembangan Pemakaian bahan, listrik, air dan telepon Beban penurunan nilai piutang Lain-lain Jumlah
2012
791.248.961
691.256.639
141.822.567 124.482.817 122.667.340 96.680.545 92.189.346 75.011.891 69.080.074 62.854.398
174.460.801 105.836.683 54.636.524 69.364.643 52.411.556 72.235.930 64.602.820 55.363.094
37.532.367
35.246.013
30.865.960
28.854.572
11.729.916 32.090.811
748.308 33.113.136
1.688.256.993
1.438.130.719
37. PENDAPATAN OPERASI LAINNYA
Salaries, w ages, employee w elfare and Director's and Commissioners' bonuses Partnership program and community development Maintenance Depreciation and amortization Promotion and entertainment Office supplies Professional fees Taxes, insurance and rentals Business trips Education, training and development Supplies, electricity, w ater and telephone Impairment loss of receivable Others Total
37. OTHER OPERATING INCOME 2013
2012
Klaim dan denda Sew a Laba penjualan aset tetap Penjualan barang usang Lainnya
27.825.130 11.818.542 3.980.789 2.731.153 5.987.792
17.041.101 16.847.834 30.271.818 11.084.144 27.412.602
Jumlah
52.343.406
102.657.499
38. BEBAN OPERASI LAINNYA
Claims and penalties Rental Gain on sale of fixed assets Sales of scrap materials Others Total
38. OTHER OPERATING EXPENSES 2013
2012
Laba/(rugi) selisih kurs - neto Biaya dan denda pajak Lainnya - neto
45.447.410 (9.758) (7.173.022)
(17.860.403) (181.073) (12.106.790)
Foreign exchange gain/(loss) - net Tax expenses and penalties Others - net
Jumlah
38.264.630
(30.148.266)
Total
- 99 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
39. PENDAPATAN KEUANGAN a.
KEUANGAN
DAN
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) BEBAN
39. FINANCE INCOME AND FINANCE COSTS
Pendapatan keuangan
a. Finance income 2013
b.
2012
Deposito berjangka Rekening giro Reksadana Obligasi syariah Lainnya
143.211.951 10.086.437 6.380.041 2.028.301 1.326.762
166.381.271 5.890.521 8.526.980 1.969.919
Time deposits Current accounts Mutual fund Syariah bonds Others
Jumlah
163.033.492
182.768.691
Total
Biaya keuangan
b. Finance costs 2013
2012
Kredit investasi Sew a pembiayaan Biaya pembongkaran aset tetap Kredit modal kerja Pinjaman dari Pemerintah Republik Indonesia Lain-lain
314.693.433 17.165.958 3.448.471 1.867.463
83.299.717 12.076.715 3.306.700 -
2.993.242
1.362.590 4.747.369
Jumlah
340.168.567
104.793.091
40. PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
2012
Pendapatan komprehensif lain:
Mutasi neto lindung nilai arus kas Kerugian tahun berjalan Dikurangi : Penyesuaian reklasifikasi atas kerugian yang termasuk dalam aset tetap
1.343.641
7.651.100
8.408.342
8.936.850
(7.064.701)
(1.285.750)
85.813
(95.092)
83.024
(92.489)
2.789
(2.603)
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Penjabaran laporan entitas anak Dikurangi : Pajak penghasilan terkait Beban komprehensif lain tahun berjalan, setelah pajak
Total
40. OTHER COMPREHENSIVE INCOME 2013
Perubahan neto nilai w ajar surat berharga tersedia untuk dijual Keuntungan tahun berjalan Dikurangi : Penyesuaian reklasifikasi atas keuntungan yang termasuk dalam laba rugi
Investment loans Financial lease Dismantling costs of fixed assets Working capital loans Loans from the Government of the Republic of Indonesia Others
504.926.062
(700.028)
140.006
(140.006)
504.786.056
(560.022)
497.724.144
(1.848.375)
- 100 -
Other comprehensive income: Net changes in fair value of available-for-sale marketable securities Gain arising during the year Less: Reclassification adjustments on gain included in profit and loss
Net movement on cash flow hedges Loss arising during the year Less: Reclassification adjustments on loss included in fixed assets Exchange difference from translation of financial statements Translation of subsidiary's financial statements Less: Related income tax Other comprehensive expenses for the year, net of tax
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
41. PAJAK PENGHASILAN
41. INCOME TAX
Manfaat/(beban) pajak Grup terdiri dari:
Tax benefit/(expense) of the Group consists of the following: 2013
Perseroan Kini Tangguhan Entitas anak Kini Tangguhan Konsolidasian Kini Tangguhan
2012
906.878.910 36.281.871
830.188.523 (30.728.397)
943.160.781
799.460.126
597.136.868 25.803.564
564.853.538 (3.499.502)
622.940.432
561.354.036
1.504.015.778 62.085.435
1.395.042.061 (34.227.899)
1.566.101.213
1.360.814.162
The Company Current Deferred Subsidiaries Current Deferred Consolidated Current Deferred
Perseroan telah memenuhi persyaratan memperoleh penurunan tarif PPh Badan sebesar 5% masing-masing untuk tahun fiskal 2013 dan 2012 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2007.
The Company met the requirements for reduction of income tax rate by 5% for fiscal years 2013 and 2012, respectively, in accordance with the Government Regulation No. 81 Year 2007.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang ditunjukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran laba kena pajak dan beban pajak kini untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The reconciliations between income before corporate income tax as shown in the consolidated statements of comprehensive income and estimated taxable income and current tax expense for the years ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013 Laba konsolidasian sebelum beban pajak penghasilan Laba entitas anak sebelum beban pajak penghasilan Bagian atas laba bersih entitas asosiasi Disesuaikan dengan jurnal eliminasi konsolidasi Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan
2012
6.920.399.734
6.287.454.009
(2.261.028.071)
(2.345.295.005)
(34.541.962)
(27.954.901)
(24.924.020)
52.393.745
4.599.905.681
3.966.597.848
Perbedaan permanen: Perbedaan nilai buku fiskal dan komersial atas aset tetap Kesejahteraan karyaw an Penyisihan promosi peningkatan penjualan Denda pajak Pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final Lain-lain
5.366.856 50.415.873
5.616.037 14.931.507
2.787.328 9.758
4.620.386 181.073
(78.365.400) 131.084.009
(123.981.910) 161.004.482
111.298.424
62.371.575
(Dilanjutan)
(Forward)
- 101 -
Consolidated income before income tax Subsidiaries’ income before income tax Equity in net income of associates Adjusted for consolidation eliminations Income before income tax the Company Permanent differences: Differences betw een fiscal and commercial net book value of fixed assets Employee w elfare Provision for sales promotion expense Tax Penalties Income subject to final tax, recorded on a net of tax basis Others
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) 2013
2012
Perbedaan temporer: Perbedaan nilai buku fiskal dan komersial atas aset tetap dan beban tangguhan Aset sew a pembiayaan Liabilitas imbalan kerja Cadangan persediaan usang dan bergerak lambat
(320.436.343) (1.598.758) (13.530.706)
Cadangan penurunan nilai piutang Penyisihan untuk beban restorasi Gaji yang dikapitalisasi Tunjangan produktivitas dan uang jasa Penyisihan lainnya
5.473.206
14.156.534
(82.425) (419.508) 89.326.100 64.458.859
(175.345) 452.493 (13.743.155) 43.212.933 63.684.512
(176.809.575) Laba kena pajak - Perseroan
6.411.723 (197.104) 8.170.593
121.973.184
4.534.394.530
4.150.942.607
906.878.910
830.188.523
Beban pajak penghasilan Perseroan - kini Beban pajak penghasilan entitas anak - kini
597.136.868
564.853.538
1.504.015.778
1.395.042.061
Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:
Temporary differences: Differences betw een fiscal and commercial net book value of fixed assets and deferred charges Leased assets Employee benefits liabilities Allow ance for obsolete and slow moving inventories Allow ance for impairment of receivable Provision for restoration expenses Capitalized salary expenses Productivity allow ances and incentive Other provisions Taxable income - the Company Income tax expense the Company - current Income tax expense subsidiaries - current
Current tax expense and payable of the Company are computed as follows:
2013
2012
Beban pajak kini Dikurangi pembayaran pajak dimuka
906.878.910
830.188.523
Current tax expense
810.824.928
683.205.619
Less prepaid taxes
Utang pajak kini (Catatan 26)
96.053.982
146.982.904
Current tax payable (Note 26)
Laba fiskal dan utang pajak kini perseroan tahun 2012 sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
Taxable income and current tax payable of the Company for 2012 are accordance with the Corporate Tax Returns filled with the Tax Service Office.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Perseroan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) untuk tahun pajak 2013. Namun demikian, taksiran penghasilan kena pajak tersebut di atas menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan 2013.
Up to the issuance date of these consolidated financial statements, the Company has not submitted its annual corporate tax return (SPT) for 2013 fiscal year. However, the estimated taxable income will be the basis in preparation of the 2013 annual corporate tax return.
Pajak penghasilan yang diakui pendapatan komprehensif lain
Income tax recognized comprehensive income
dalam 2013
in
other
2012
Manfaat/(beban) yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain: Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
(140.006)
140.006
Benefit/(expense) recognized in other comprehensive income: Exchange different from translation of financial statements
Jumlah pajak penghasilan yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain
(140.006)
140.006
Total income tax recognized in other comprehensive income
- 102 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
1 Januari/ January 1, 2013
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian/ Credited/ (charged) to consolidated statement of comprehensive income
31 Desember/ December 31, 2013
Aset pajak tangguhan - neto Perseroan Aset tetap Aset sew a pembiayaan Beban tangguhan dan aset takberw ujud Liabilitas imbalan kerja Cadangan persediaan usang dan bergerak lambat Cadangan penurunan nilai piutang Penyisihan untuk beban restorasi Tunjangan produktivitas dan uang jasa Penyisihan lain-lain
Entitas anak Aset tetap Aset sew a pembiayaan Cadangan penurunan nilai piutang Liabilitas imbalan kerja Cadangan persediaan usang dan bergerak lambat Tunjangan produktivitas dan uang jasa Cadangan biaya bongkar Akumulasi rugi fiskal Penyisihan lain-lain
Total aset pajak tangguhan - neto
Deferred tax assets - net
(19.571.451) 2.073.816
(56.314.279) (319.752)
(75.885.730) 1.754.064
(7.103.139) 18.266.789
(7.772.989) (2.706.141)
(14.876.128) 15.560.648
11.328.149 1.575.505 4.530.604
1.094.641 (16.485) (83.901)
12.422.790 1.559.020 4.446.703
46.954.574 15.580.214
17.865.218 11.971.817
64.819.792 27.552.031
73.635.061
(36.281.871)
37.353.190
(82.662.572) 2.298.597 11.375.069 44.111.834
24.760.802 (822.322) (8.059.776) (31.429.105)
(57.901.770) 1.476.275 3.315.293 12.682.729
5.889.942
(1.669.973)
4.219.969
68.275.984 17.678.799
(9.966.835) 4.869.305 7.035.684 (4.658.545)
58.309.149 4.869.305 7.035.684 13.020.254
66.967.653
(19.940.765)
47.026.888
140.602.714
(56.222.636)
84.380.078
(Dilanjutkan) Liabilitas pajak tangguhan - neto
The Company Fixed assets Leased assets Deferred charges and intangible assets Employee benefits liabilities Allow ance for obsolete and slow moving inventories Allow ance for impairment of receivables Provision for restoration expense Productivity allow ances and and incentive compensation Other provisions
Subsidiaries Fixed assets Leased assets Allow ance for impairment of receivables Employee benefits liabilities Allow ance for obsolete and slow moving inventories Productivity allow ances and incentive compensation Asset retirement obligation Accumulated fiscal loss Other provisions
Total deferred tax assets - net (Forw ard) Deferred tax liabilities, net
- 103 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
1 Januari/ January 1, 2013
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian/ Credited/ (charged) to consolidated statement of comprehensive income
31 Desember/ December 31, 2013
Liabilitas pajak tangguhan - neto Entitas anak Aset tetap Aset sew a pembiayaan Liabilitas imbalan kerja Cadangan persediaan usang dan bergerak lambat Cadangan penurunan nilai piutang Tunjangan produktivitas dan uang jasa Total liabilitas pajak tangguhan - neto
Deferred tax liabilities, net
(91.239.453) 887.630 33.016.502
(94.998.145) 887.630 33.130.758
617.710
3.834.595 9.169.541
3.834.595 9.787.251
1.669.795
38.468.386
40.138.181
Subsidiaries Fixed assets Leased assets Employee benefits liabilities Allow ance for obsolete and slow moving inventories Allow ance for impairment of receivables Productivity allow ances and incentive compensation
(5.862.799)
(7.219.730)
Total deferred tax liabilities - net
(3.758.692) 114.256
(1.356.931)
Manfaat pajak tangguhan - neto
(62.085.435)
Deferred tax expense - net
Aset pajak tangguhan - pendapatan komprehensif lainnya
Deferred tax assets - other comprehensive income
Perseroan Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
The Company Exchange difference from translation of financial statements
140.006
1 Januari/ January 1, 2012
(140.006)
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi konmprehensif konsolidasian/ Credited/ (charged) to consolidated statement of comprehensive income
-
31 Desember/ December 31, 2012
Aset pajak tangguhan - neto Perseroan Aset tetap Aset sew a pembiayaan Beban tangguhan dan aset takberw ujud Liabilitas imbalan kerja Cadangan persediaan usang dan bergerak lambat Cadangan penurunan nilai piutang Penyisihan untuk beban restorasi Tunjangan produktivitas dan uang jasa Penyisihan lain-lain
Deferred tax assets - net
(23.420.349) 2.113.237
3.848.898 (39.421)
(19.571.451) 2.073.816
(1.787.954) 16.632.670
(5.315.185) 1.634.119
(7.103.139) 18.266.789
8.496.842 1.610.574 4.440.106
2.831.307 (35.069) 90.498
11.328.149 1.575.505 4.530.604
38.311.987 (3.490.449)
8.642.587 19.070.663
46.954.574 15.580.214
42.906.664
30.728.397
73.635.061
(Dilanjutkan)
The Company Fixed assets Leased assets Deferred charges and intangible assets Employee benefits liabilities Allow ance for obsolete and slow moving inventories Allow ance for impairment of receivables Provision for restoration expense Productivity allow ances and and incentive compensation Other provisions
(Forw ard)
- 104 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
1 Januari/ January 1, 2012 Entitas anak Aset tetap Aset sew a pembiayaan Cadangan penurunan nilai piutang Liabilitas imbalan kerja Cadangan persediaan usang dan bergerak lambat Tunjangan produktivitas dan uang jasa Penyisihan lain-lain Total aset pajak tangguhan - neto
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi konmprehensif konsolidasian/ Credited/ (charged) to consolidated statement of comprehensive income
31 Desember/ December 31, 2012
5.147.358
742.584
5.889.942
55.164.629 14.136.223
13.111.355 3.542.576
68.275.984 17.678.799
Subsidiaries Fixed assets Leased assets Allow ance for impairment of receivables Employee benefits liabilities Allow ance for obsolete and slow moving inventories Productivity allow ances and and incentive compensation Other provisions Total deferred tax assets - net
(69.440.339) 472.444 12.265.993 45.835.483
(13.222.233) 1.826.153 (890.924) (1.723.649)
(82.662.572) 2.298.597 11.375.069 44.111.834
63.581.791
3.385.862
66.967.653
106.488.455
34.114.259
140.602.714
Liabilitas pajak tangguhan - neto Entitas anak Aset tetap Liabilitas imbalan kerja Cadangan penurunan nilai piutang Tunjangan produktivitas dan uang jasa Total liabilitas pajak tangguhan - neto
Deferred tax liabilities, net
(3.358.746) 95.375 609.135
(399.946) 18.881 8.575
1.183.665
486.130
1.669.795
(1.470.571)
113.640
(1.356.931)
Manfaat pajak tangguhan - neto
(3.758.692) 114.256 617.710
34.227.899
Subsidiaries Fixed assets Employee benefits liabilities Allow ance for impairment of receivables Productivity allow ances and and incentive compensation Total deferred tax liabilities, net Deferred tax expense - net
Aset pajak tangguhan - pendapatan komprehensif lainnya
Deferred tax assets - other comprehensive income
Perseroan Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
The Company Exchange difference from translation of financial statements
-
140.006
- 105 -
140.006
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak penghasilan Perseroan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Reconciliations between income tax expense as shown in the consolidated statements of comprehensive income and income tax expense calculated using prevailing tax rates is as follows:
2013 Laba konsolidasian sebelum beban pajak penghasilan penyesuaian terkait dengan konslidasi : Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Disesuaikan dengan jurnal eliminasi konsolidasi Beban pajak penghasilan sesuai tarif pajak Perbedaan tarif Perseroan dengan entitas anak Pengaruh pajak atas perbedaan tetap: Perbedaan nilai buku fiskal dan komersial atas aktiva tetap Kesejahteraan karyaw an Promosi peningkatan penjualan Denda pajak Pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final Lain-lain Jumlah beban pajak
2012
6.920.399.734
6.287.454.009
(34.541.962)
(27.954.901)
(24.924.020)
52.393.745
6.860.933.752
6.311.892.853
1.715.233.438
1.577.973.213
(185.420.913)
(191.710.038)
1.073.371 10.135.148 557.466 1.952
1.404.009 4.638.374 1.155.097 45.268
(27.005.649) 51.526.400
(90.378.739) 57.686.978
36.288.688
(25.449.013)
1.566.101.213
1.360.814.162
Consolidated income before income tax Adjustment related to consolidation : Equity in net income of associates Adjusted for consolidation elimination
Tax calculated at statutory rate Difference tax rate betw een the Company and its subsidiaries Tax effect of permanent differences: Differences betw een fiscal and commercial net book value of fixed assets Employee w elfare Provision for sales promotion Tax penalties Income subject to final tax, recorded on a net of tax basis Others Total tax expense
Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Grup menghitung, menetapkan, dan membayar sendiri jumlah pajak yang terutang. SPT konsolidasian tidak diperkenankan dalam peraturan perpajakan di Indonesia. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak tanggal terutangnya pajak, atau sampai dengan akhir tahun 2013, mana lebih dulu, untuk tahun-tahun pajak sebelum 2008. Berdasarkan peraturan pajak yang berlaku mulai tahun 2008, DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu lima tahun sejak tanggal terutangnya pajak.
Under the taxation laws of Indonesia, the Group submits tax returns on the basis of self assessment. Consolidated tax returns are not permitted under Indonesian taxation laws. The Directorate General of Taxes (DGT) may assess or amend taxes within ten years from the date the tax became due, or until the end of year 2013, whichever is earlier, for tax years prior to 2008. Based on taxation laws which are applicable starting in year 2008, the DGT may assess or amend taxes within five years from the date the tax becomes due.
Surat Ketetapan Pajak
Tax Assessments
Perseroan
The Company
Pada tanggal 30 April 2004, Perseroan menerima Surat Keputusan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) untuk pajak penghasilan badan tahun 2000 sejumlah Rp 21.363.466. Pengembalian kelebihan pajak tersebut diterima pada tanggal 4 Mei 2004. Sehubungan dengan kelebihan pembayaran pajak tersebut, Perseroan telah mengajukan gugatan kepada kantor pajak untuk memberikan bunga atas keterlambatan pembayaran kelebihan bayar pajak tersebut.
On April 30, 2004, the Company received a corporate income tax assessment for the year 2000 confirming an overpayment of Rp 21,363,466. The refund was received on May 4, 2004. In relation to such tax overpayment, the Company filed a claim to the tax office for interest in relation to the delayed refund of such tax amount.
- 106 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pada tanggal 15 Juli 2005, Pengadilan Pajak mengabulkan permohonan gugatan pembayaran bunga oleh Perseroan tersebut sebesar Rp 8.118.117. Selanjutnya pada tanggal 10 Oktober 2005, Direktorat Jenderal Pajak mengajukan memori peninjauan kembali atas putusan Pengadilan Pajak tersebut kepada Mahkamah Agung RI. Sehubungan dengan hal tersebut pada tanggal 22 Desember 2005 Perseroan telah mengajukan kontra memori.
On July 15, 2005, the Tax Court approved the Company’s request for its interest claim of Rp 8,118,117. On October 10, 2005 the Directorate General of Taxation filed a memorandum for judicial review of the Tax Court’s decision with the Supreme Court. On December 22, 2005 the Company filed a counter memorandum.
Pada tanggal 30 Juni 2010, Mahkamah Agung mengeluarkan putusan No. 8/B/PK/PJK/2006, yang menolak permohonan peninjauan kembali dari Direktorat Jenderal Pajak. Pada bulan Desember 2012 pembayaran atas bunga pajak tersebut telah diterima oleh Perseroan dan dicatat dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
On June 30, 2010, the Supreme Court issued decision No. 8/B/PK/PJK/2006, which refused the judicial review appeal of the Directorate General of Taxation. In December 2012, the interest claim was received by the Company and recorded in the income statements of the year.
UTSG
UTSG
Pada tanggal 19 April 2012, entitas anak (UTSG) menerima surat ketetapan pajak lebih bayar atas pajak penghasilan badan tahun 2010 sebesar Rp 1.982.871. Sebelumnya UTSG mencatat piutang pajak sebesar Rp 2.875.183, sehingga selisih sebesar Rp 892.311 dicatat sebagai beban pajak kini tahun 2012.
On April 19, 2012, the subsidiary (UTSG) received tax assessment letter for overpayment of corporate income tax year 2010 amounting to Rp 1,982,871. Previously UTSG recorded an estimated claim for tax refund of Rp 2,875,183, and the difference of Rp 892,311 was recorded as current tax expenses in 2012.
Pada tanggal 26 April 2013, entitas anak (UTSG) menerima surat ketetapan pajak lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2011 sebesar Rp 6.901.294. Sebelumnya UTSG mencatat lebih bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp 8.033.521 sehingga selisih sebesar Rp 1.132.227 dicatat sebagai bagian dari beban pajak kini tahun berjalan. Pengembalian kelebihan pajak tersebut diterima oleh UTSG tanggal 17 Juni 2013 setelah dikurangi dengan SKPKB dan STP PPN sebesar Rp 2.440.055.
On April 26, 2013, the subsidiary (UTSG) received an Overpayment Tax Assessment Letter (SKPLB) for 2011 Corporate Income Tax amounting to Rp 6,901,294. Previously, UTSG recorded its overpayment of 2011 corporate income tax of Rp 8,033,521, hence the difference of Rp 1,132,227 was charged to current income tax expense. Such over payment was refunded on June 17, 2013 net off with SKPKB and STP VAT amounted to Rp 2,440,055.
Pada tahun 2012, UTSG menerima beberapa surat ketetapan pajak kurang bayar atas pajak penghasilan pasal 21 sejumlah Rp 590.013 dan telah dicatat sebagai beban operasi lainnya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
In 2012, UTSG received several tax assessment letter for underpayment of income tax article 21 totaling Rp 590,013 and was recorded as other operating expenses in current year statements of comprehensive income.
- 107 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
42. LABA PER SAHAM
42. EARNINGS PER SHARE
Perhitungan laba per saham dasar dan dilusian adalah sebagai berikut:
The computation of basic and diluted earnings per share is as follows:
2013
2012
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk perhitungan laba per saham dasar
5.370.247.117
4.847.251.843
Income attributable to the equity holders of parent entity for computation of basic earnings per share
Total rata-rata tertimbang saham yang beredar (lembar)
5.931.520.000
5.931.520.000
Weighted average number of shares outstanding (shares)
Laba per saham dasar,
Basic earnings per share,
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (Rupiah penuh)
905
43. LIABILITAS IMBALAN KERJA
attributable to the equity holders of parent entity (full amount)
817
43. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES
Estimasi liabilitas imbalan kerja tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The estimated employee benefits liabilities as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits 2013
2012
Tunjangan produktivitas, uang jasa, bonus Direktur dan Komisaris Tunjangan pegaw ai lainnya
692.964.913 81.853.461
530.554.049 41.931.591
Productivity allow ances, incentives, and Directors' and Commissioners' bonuses Other employee allow ances
Jumlah
774.818.374
572.485.640
Total
Imbalan kerja jangka panjang
Long-term employee benefits 2013
2012
Liabilitas imbalan pensiun Liabilitas imbalan kerja lainnya Liabilitas imbalan TKHT
41.650.929 216.652.656 13.296.104
74.783.377 196.629.712 -
Pension benefits obligations Other employee benefits obligations Old-age employee benefits obligations
Jumlah
271.599.689
271.413.089
Total
Program Imbalan Pasti
Defined Benefits Plans
a. Dana Pensiun
a. Pensiun Fund
Perseroan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. B7774/DJM/III.5/12/1976 tanggal 18 Desember 1976 untuk mendirikan Dana Pensiun Semen Gresik yang merupakan dana pensiun manfaat pasti yang dikelola oleh pengurus yang terpisah, yang memberikan manfaat pasti bagi seluruh karyawan yang telah memenuhi persyaratan tertentu apabila karyawan tersebut pensiun, cacat atau meninggal dunia.
The Company received an approval from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. B7774/DJM/III.5/12/1976 dated December 18, 1976 to establish a separate trustee-administered pension fund, Dana Pensiun Semen Gresik, from which all employees, after serving a qualifying period, are entitled to defined benefits on retirement, disability or death.
- 108 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Entitas anak (SP dan ST) masing-masing memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk mendirikan dana pensiun manfaat pasti yang dikelola oleh pengurus yang terpisah berdasarkan Surat Keputusan No. S065/MK-II/1979 tanggal 3 April 1979 untuk Dana Pensiun Semen Padang dan No. S-016/MK.13/1989 tanggal 5 Januari 1989 yang telah diubah dengan Surat Keputusan No. Kep-405/KM.17/1999 tanggal 5 Nopember 1999 untuk Dana Pensiun Semen Tonasa yang memberikan manfaat pasti bagi seluruh karyawan yang telah memenuhi persyaratan tertentu apabila karyawan tersebut pensiun, cacat atau meninggal dunia.
Subsidiaries (SP and ST) received approvals from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia to establish separate trusteeadministered pension funds in Decision Letter No. S065/MK-II/1979 dated April 3, 1979 for Dana Pensiun Semen Padang and in Decision Letter No. S-016/MK.13/1989 dated January 5, 1989 as amended by Decision Letter No. Kep405/KM.17/1999 dated November 5, 1999 for Dana Pensiun Semen Tonasa, from which all employees, after serving a qualifying period, are entitled to defined benefits on retirement, disability or death.
Asumsi aktuarial utama yang digunakan untuk menentukan estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan dalam program imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:
The principal actuarial assumptions used to estimate liabilities for employee benefits under defined benefits plans as at December 31, 2013 and 2012 are as follows:
Tingkat mortalita Usia pensiun normal Tingkat cacat Tingkat kenaikan gaji: Program pensiun Imbalan kerja lainnya Tingkat diskonto tahunan Tingkat pengembalian investasi
Tingkat pengunduran diri
Tabel Mortalita Indonesia 2011 (TMI'II)/ Indonesian Mortality Table 2011 (TMI'II) 56 tahun/years 10% dari tingkat mortalita/of mortality rate 7,5% (2012: 7,5%) per tahun/per annum 10% (2012: 10%) per tahun/per annum 9% (2012: 6%) per tahun/per annum 9% (2012: 9%) per tahun/per annum 1% (ST: 0,5%) untuk umur di bawah 30 tahun dan menurun secara linear sampai 0% pada umur 44 tahun (SP : 52 tahun dan ST : 54 tahun)/ 1% (ST: 0.5%) at less than 30 years of age and reducing linearly to 0% at 44 (SP : 52 years and ST : 54 years) years of age
Mortality rate Normal retirement age Disability rate Rate of salary increase: Pension plan Other employee benefits Annual discount rate Expected return on plan assets
Voluntary resignation rate
Aset dana pensiun terutama terdiri dari deposito berjangka, surat-surat berharga dan investasi jangka panjang dalam bentuk saham, reksadana, obligasi, tanah dan bangunan.
Pension fund assets mainly consist of time deposits, marketable securities, and long-term investments in shares of stock, mutual funds, bonds and land and buildings.
Tingkat pengembalian investasi yang diharapkan atas aset program ditentukan berdasarkan ekspektasi pasar pada tanggal pelaporan, berlaku untuk periode saat kewajiban diselesaikan.
The expected rate of return on plan assets is determined based on the market expectations prevailing on that date, applicable to the period over which the obligation is to be settled.
- 109 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Imbalan Pensiun
Pension Benefits
Beban imbalan kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian merupakan jumlah neto dari:
Employee benefits expense recognized in the consolidated statement of comprehensive income consists of the net total of the following amounts:
2013 Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil yang diharapkan dari aset dana pensiun Kerugian aktuaria Amortisasi dari kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui Jumlah
2012
29.845.694 98.804.329
37.603.944 104.863.574
(123.323.159) 15.825.859
(110.755.737) 3.950.636
27.352
27.354
21.180.075
35.689.771
Current service cost Interest cost Expected return on plan assets Actuaria loss Amortization of unrecognized actuarial loss and past service cost
Jumlah yang dibebankan di 2013 dan 2012 adalah Rp 11.950.554 dan Rp 20.137.443 di dalam beban pokok pendapatan dan Rp 9.229.521 dan Rp 15.552.328 dalam beban usaha.
The total expense in 2013 and 2012 of Rp 11,950,554, and Rp 20,137,443, respectively was recorded in the cost of revenue and Rp 9,229,521 and Rp 15,552,328 was recorded in operating expenses, respectively.
Estimasi terbaik Perseroan atas iuran dalam aset program pensiun di 2014 adalah sebesar Rp 120.920.135.
The Company expects to contribute Rp 120,920,135 to its pension benefit pension plans in 2014.
Liabilitas neto imbalan kerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The net liability for employee benefits recognized in the consolidated statements of financial position is as follows:
Nilai kini dari liabilitas Nilai w ajar aset Keuntungan/ (kerugian) aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Liabilitas neto
2013
2012
1.622.721.187 (1.627.186.566)
1.670.034.700 (1.376.813.999)
(4.465.379)
293.220.701
46.289.210
(218.437.324)
(172.902) 41.650.929
Nilai kini liabilitas imbalan pada 31 Desember
cost - unvested Net liability
Movements of the present obligations is as follows:
2013 Nilai kini liabilitas imbalan pada 1 Januari Biaya jasa kini Biaya bunga Imbalan dana pensiun yang dibayarkan Iuran peserta Perubahan program (Keuntungan)/ kerugian aktuaria pada liabilitas
Unrecognized actuarial gain/ (losses) Unrecognized past service
74.783.377
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan adalah sebagai berikut:
Present value of the obligations Fair value of plan assets
value
of
benefit
2012
1.670.034.700 29.845.694 98.804.329 (98.224.630) 4.127.307 (22.856.403) (59.009.810) 1.622.721.187
- 110 -
1.504.118.573 37.603.944 104.863.574 (72.098.933) 5.201.577 90.345.965 1.670.034.700
Present value of the benefit obligations January 1, Current service cost Interest cost Pension benefits paid Participant contributions Change in program (Gains)/ loss on actuarial liabilities Present value of the benefit obligation December 31,
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Perubahan dalam nilai wajar aset program adalah sebagai berikut:
Changes in the fair value of plan assets are as follows:
2013 Nilai w ajar aset program pada 1 Januari Imbal hasil ekspektasian aset program Iuran oleh pemberi kerja Iuran oleh peserta program Imbalan yang dibayarkan Penyesuaian program manfaat Keuntungan/(kerugian) aktuaria pada aset program Nilai w ajar aset program pada 31 Desember
2012
1.376.813.999 123.258.005 50.289.249 3.130.911 (98.089.283) (6.556.671)
1.235.416.127 110.705.389 56.644.969 5.160.185 (70.337.330) -
178.340.356
39.224.659
1.627.186.566
1.376.813.999
Kategori utama aset program sebagai persentase dari total aset program adalah sebagai berikut:
Actuarial gain/(loss) Fair value of plan assets December 31,
The major categories of plan assets as a percentage of the fair value of the total plan assets are as follows:
2013 Surat Berharga Negara Kas dan deposito Saham Obligasi Reksadana Tanah dan bangunan
Fair value of plan assets at January 1 Expected return Contributions by employer Contributions by employee Benefits paid Adjustment in benefit program
2012 7% 16% 6% 25% 35% 12%
8% 22% 21% 30% 9% 10%
Government Bonds Cash and time deposit Stocks Bonds Mutual funds Land and buildings
Imbal hasil aktual aset program selama tahun 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 179.908.141 dan Rp 141.266.707.
Actual investment income on plan assets during 2013 and 2012 amounted of Rp 141,266,707 and Rp 179,908,141, respectively.
Imbalan kerja lainnya
Other employee benefits
Beban imbalan kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian merupakan jumlah bersih dari:
Other employee benefits expense recognized in the consolidated statement of comprehensive income consists of the net total of the following amounts:
2013 Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi dari: Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui (Keuntungan)/ kerugian aktuaria Beban
2012
34.770.316 15.348.300
33.691.058 15.905.831
(1.464.953) 348.176 (14.777.636)
10.220.982 388.873 -
34.224.203
60.206.744
Dari jumlah yang dibebankan di 2013 dan 2012, masing-masing Rp 17.942.613 dan Rp 33.970.795 termasuk dalam beban pokok pendapatan dan Rp 13.857.240 dan Rp 26.235.949 dalam beban usaha.
Current service cost Interest cost Amortization of: Unrecognized actuarial loss Unrecognized past service cost Expense
The total expense in 2013 and 2012 of Rp 17,942,613 and Rp 33,970,795, respectively was included in the cost of revenue and Rp 13,857,240 and Rp 26,235,949 was included in the operating expenses, respectively.
- 111 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Liabilitas neto imbalan kerja lainnya yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The net liability for other employee benefits obligations recognized in the consolidated statements of financial position is as follows:
2013
2012
Nilai kini dari liabilitas Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui
233.127.991 (419.534) (16.055.801)
240.134.500 (42.013.477) (1.491.311)
Present value of obligation Unrecognized actuarial losses Unrecognized past service cost
Liabilitas neto
216.652.656
196.629.712
Net liability
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan adalah sebagai berikut:
Movements of the present obligations is as follows:
2013
value
240.134.500 34.770.316 15.348.300 (20.181.087) (48.322.627) 22.856.403 (11.477.814)
225.075.615 33.691.057 15.905.831 (36.569.838) 2.031.835 -
Present value of the benefit obligations January 1 Current service cost Interest cost Pension benefits paid Loss on actuarial liabilities Change in program Others
Nilai kini liabilitas imbalan pada 31 Desember
233.127.991
240.134.500
Present value of the benefit December 31
Perubahan satu poin persentase asumsi tingkat diskonto akan memiliki efek sebagai berikut:
A one percentage point change in the assumed discount rate would have the following effects:
Kenaikan/ Increase
Penurunan/ Decrease
19.235.745
23.658.202
1.142.538.260
1.226.012.781
Riwayat penyesuaian adalah sebagai berikut:
Dana Pensiun Nilai kini kew ajiban imbalan Aset program Surplus / (Defisit) Penyesuaian liabilitas program Penyesuaian aset program Manfaat Lainnya Nilai kini kew ajiban imbalan Penyesuaian liabilitas
benefit
2012
Nilai kini liabilitas imbalan pada 1 Januari Biaya jasa kini Biaya bunga Imbalan dana pensiun yang dibayarkan Kerugian aktuaria pada kew ajiban Perubahan program Lainnya
Pengaruh keseluruhan biaya jasa Pengaruh kew ajiban imbalan kerja
of
Effect on the aggregate current service cost Effect on the employee benefit liabilities
The history of experience adjustment is as follows:
2013
2012
2011
2010
2009
(1.622.721.187) 1.627.186.566 4.465.379
(1.670.034.700) 1.376.813.999 (293.220.701)
(1.504.118.573) 1.235.416.127 (268.702.446)
(1.359.155.529) 1.154.484.841 (204.670.688)
(1.069.615.018) 960.468.221 (109.146.797)
(11.426.610)
(45.706.441)
(2.624.237)
(2.354.074)
94.165.370
(5.232.377)
(20.929.509)
(74.753)
(41.330.125)
(19.860.818)
Pension benefits Present value of the obligation Fair value of plan assets Surplus / (Deficit) Experience adjustments on liabilities Experience adjustments on plan asset
(220.446.363) -
(240.134.500) (9.124.821)
(225.075.615) (5.347.514)
(171.460.300) 6.958.398
(136.919.952) (6.222.803)
Other employee benefits Present value of the obligation Experience adjustments
- 112 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
b. Program tunjangan kesejahteraan hari tua
b. Old-age benefit program
Perseroan dan entitas anak (SP dan ST) memberikan imbalan pasca kerja dalam bentuk Program Tunjangan Kesejahteraan Hari Tua (TKHT) bekerja sama dengan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (AJB BP). Berdasarkan perjanjian kerja sama tersebut, Perseroan dan entitas anak (SP dan ST) membayar premi asuransi kepada AJB BP masing-masing sebesar 5%, 8% dan 10% dari gaji dasar asuransi karyawan, dimana tingkat kenaikan tahunan gaji dibatasi maksimum sebesar 7,5% per tahun (7% per tahun untuk ST). AJB BP harus membayar manfaat program tersebut kepada karyawan yang berhak atau kepada tanggungan mereka pada saat karyawan mencapai usia 56 tahun, mengundurkan diri, atau meninggal atau cacat berdasarkan perkalian tertentu dari gaji dasar asuransi pada saat manfaat program tersebut terutang.
The Company and its subsidiaries (SP and ST) provide post-employment benefits under oldage benefit programs. The Company and its subsidiaries (SP and ST) have entered into agreements with Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (AJB BP) under which the Company and its subsidiaries (SP and ST) pay insurance premiums to AJB BP at rates of 5%, 8% and 10%, respectively, of employees’ insurable salaries, which salaries are subject to a maximum annual increase of 7.5% per annum (7% per annum for ST). AJB BP is obligated to pay program benefits to eligible employees or their dependants upon employees attaining 56 years of age, upon resignation, or in event of death or disability of the employees, based on specified multiples of employees’ insurable salaries at the time benefits are due to be paid.
Utang premi asuransi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 1.914.794 dan Rp 201.113.
Insurance premiums payable as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 1,914,794 and Rp 201,113, respectively.
Jumlah beban sehubungan dengan program ini untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dan masingmasing sebesar Rp 6.830.864 dan Rp 9.163.853.
The total expense in relation to these programs during the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 6,830,864 and Rp 9,163,853, respectively.
Jumlah yang dibebankan di 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 4.192.721 dan Rp 6.860.754 termasuk dalam beban pokok pendapatan dan Rp 2.638.143 dan Rp 2.303.099 dalam beban usaha.
The total expense in 2013 and 2012 of Rp 4,192,721 and Rp 6,860,754, respectively was included in the cost of revenue and Rp 2,638,143 and Rp 2,303,099 was included in the operating expenses, respectively.
Nilai kini liabilitas dan nilai wajar kekayaan atas program tersebut pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 214.940.513 dan Rp 161.386.206 dan Rp 302.761.817 dan Rp 28.383.059. Perseroan dan SP tidak mengakui liabilitas atas selisih nilai kini liabilitas dengan nilai wajar kekayaan karena manajemen Perseroan dan SP berkeyakinan AJB BP akan dapat memenuhi kewajiban tersebut pada saat jatuh tempo.
The present value of the obligations and the fair value of the assets relating to these programs as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 214,940,513, and Rp 161,386,206, and Rp 302,761,817 and Rp 28,383,059, respectively. The Company and SP do not recognize any liabilities corresponding to the amount of the program assets, since management of the Company and its subsidiaries believe that AJB BP will be able to fulfill its obligations under these programs on the due dates.
Pada tahun 2013, ST mengakui penambahan provisi untuk imbalan kerja sebesar Rp 13.296.104 yang merupakan nilai kini dari kewajiban yang timbul dari kenaikan gaji yang melebihi dari 7% batas yang diasuransikan sehingga tidak termasuk pada program asuransi.
In 2013, ST recognizes additional provision for employee benefits amounting to Rp 13,296,104, which is the present value of the obligation arising from increase in insurable salaries in excess of the 7% limit and are therefore, not covered by the insurance program.
- 113 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
c. Program bantuan pemeliharaan kesehatan purnakarya
c. Pensioners health care assistance program
Perseroan dan entitas anak (SP) memberikan imbalan pascakerja dalam bentuk Program Bantuan Pemeliharaan Kesehatan Purnakarya (“BPKP”) untuk karyawan tetap bekerja sama dengan AJB BP. Perseroan membayar premi bulanan kepada AJB BP masing-masing sebesar 4,5% dari gaji dasar asuransi karyawan, dimana tingkat kenaikan tahunan gaji dasar asuransi tersebut dibatasi maksimum sebesar 7,5% pertahun. AJB BP harus membayar manfaat program tersebut setiap tahun kepada karyawan yang berhak selama peserta masih hidup setelah karyawan mencapai usia 56 tahun, mengundurkan diri, meninggal atau cacat berdasarkan perkalian tertentu dari gaji dasar asuransi pada saat manfaat program tersebut terutang.
The Company and its subsidiary (SP) provides post-employment benefits under a pensioners’ health care assistance program for its permanent employees. The Company entered into an agreement with AJB BP under which SP pays monthly insurance premiums to AJB BP at the rate of 4.5% of employees’ insurable salaries, which are subject to a maximum annual increase of 7.5% per annum. AJB BP is obligated to pay annual program benefits to eligible employees during their remaining lives upon employees attaining 56 years of age, upon resignation, or in event of death or disability of the employees, based on specified multiplies of employees’ insurable salaries at the time benefits are due to be paid.
Tidak terdapat utang premi asuransi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
There were no insurance premiums payable as of December 31, 2013 and 2012.
Total beban sehubungan dengan program ini untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 1.690.037 and Rp 1.710.718.
The total expense in relation to this program for the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 1,690,037 and Rp 1,710,718, respectively.
Total yang dibebankan di 2013 dan 2012, masing-masing sebesar Rp 910.442 dan Rp 1.184.294 dicatat dalam beban pokok pendapatan dan Rp 380.163 dan Rp 526.424 dicatat dalam beban usaha.
The total expense in 2013 and 2012 of Rp 910,442 and Rp 1,184,294, respectively was recorded in the cost of revenue and Rp 380,163 and Rp 526,424, respectively was recorded in operating expenses.
Nilai kini liabilitas dan nilai wajar kekayaan atas program tersebut pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 51.536.489 dan Rp 81.015.366 dan Rp 88.809.905 dan Rp 76.272.027. SP tidak mengakui kewajiban atas selisih nilai kini liabilitas dengan nilai wajar kekayaan karena manajemen SP berkeyakinan AJB BP akan dapat memenuhi kewajiban tersebut pada saat jatuh tempo.
The present value of the obligation and the fair value of the asset relating to this program as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 51,536,489 and Rp 81,015,366 and Rp 88,809,905 and Rp 76,272,027, respectively. SP has not recognized any liabilities corresponding to the amount of the program assets, since SP’s management believes that AJB BP will be able to fulfill its obligations under this program on the due dates.
- 114 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
d. Program kesejahteraan karyawan
d. Employee welfare program
Entitas anak (SP) memberikan imbalan pascakerja dalam bentuk Program Kesejahteraan Karyawan untuk karyawan tetap bekerja sama dengan AJB BP. Berdasarkan perjanjian kerja sama tersebut, SP membayar premi bulanan kepada AJB BP sebesar 3% dari gaji dasar asuransi karyawan, dimana kenaikan tingkat kenaikan gaji dasar asuransi tersebut dibatasi maksimum sebesar 7,5% pertahun. AJB BP harus membayar manfaat program tersebut kepada karyawan yang berhak atau kepada tanggungan mereka pada saat karyawan mencapai usia 56 tahun, mengundurkan diri, meninggal atau cacat berdasarkan perkalian tertentu dari gaji dasar asuransi pada saat manfaat program tersebut terutang. Manajemen SP berkeyakinan AJB BP akan dapat memenuhi kewajiban tersebut pada saat jatuh tempo.
The Company’s subsidiary (SP) provides postemployment benefits under an employee welfare program for its permanent employees which are covered under an agreement with AJB BP. SP pays monthly insurance premiums to AJB BP at the rate of 3% of employees’ insurable salaries, which are subject to a maximum annual increase of 7.5% per annum. AJB BP is obligated to pay annual program benefits to eligible employees or their dependants upon employees attaining 56 years of age, upon resignation, or in event of death or disability of the employees, based on specified multiples of employees’ insurable salaries at the time benefits are due to be paid. SP management believes that AJB BP will be able to fulfill its obligations under this program on the due dates.
Tidak terdapat utang premi asuransi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
There were no insurance premiums payable as of December 31, 2013 and 2012.
Total beban sehubungan dengan program ini untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 1.003.665 dan Rp 1.444.228
The total expense in relation to this program during the years ended December 31,2013 and 2012 amounted to Rp 1.003.665 and Rp 1,444,228, respectively.
Total yang dibebankan di 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 505.845 dan Rp 999.809 dicatat dalam beban pokok pendapatan dan Rp 497.820 dan Rp 444.419 dalam beban usaha.
The total expense in 2013 and 2012 of Rp 505,845 and Rp 999,809 was recorded in the cost of revenue and Rp 497,820 and Rp 444,419 in operating expenses, respectively.
Nilai kini liabilitas dan nilai wajar kekayaan atas program tersebut pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 11.452.659 dan Rp 12.477.128 dan Rp 13.372.031 dan Rp 12.037.284. SP tidak mengakui kewajiban atas selisih nilai kini liabilitas dengan nilai wajar kekayaan karena manajemen berkeyakinan AJB BP akan dapat memenuhi kewajiban tersebut pada saat jatuh tempo.
The present value of the obligation and the fair value of the asset relating to this program as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 11,452,659 and Rp 12,477,128 and Rp 13,372,031 and Rp 12,037,284, respectively. SP has not recognized any liabilities corresponding to the amount of the program assets, since management believes that AJB BP will be able to fulfill its obligations under this program on the due dates.
- 115 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Program Iuran Pasti
Defined Contribution Plans
a. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
a. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Karyawan Perseroan mengikuti program pensiun iuran pasti yang meliputi semua karyawan tetap. Program ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (DPLK BNI) dan DPLK AllianzIndonesia yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan masing-masing No. KEP-1100/ KM.17/1998 dan No. KEP129/KM.10/2007, tanggal 23 Nopember 1998 dan 9 Juli 2007. Imbalan pensiun akan diberikan apabila karyawan tersebut pensiun, cacat atau meninggal dunia. Iuran untuk program pensiun tersebut adalah sebesar 20% dari gaji bulanan karyawan dan menjadi beban Perseroan.
The Company’s employees joined a defined contribution plan covering all permanent employees. The plan is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (DPLK BNI) and DPLK Allianz-Indonesia, for which the deed of establishments were approved by the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in Decision Letters No. KEP-1100/KM.17/1998 and No. KEP-129/KM.10/2007, respectively, dated November 23, 1998 and July 9, 2007. Employees, after serving a qualifying period, are entitled to benefits on retirement, disability or death. Pension fund contributions are 20% of the employees’ monthly salaries, which are borne by the Company.
Entitas anak (SP dan ST) memberikan imbalan iuran pasti untuk karyawan tetap yang diselenggarakan masing-masing oleh DPLK Avrist Assurance dan DPLK Jiwasraya. SP dan ST memberikan kontribusi bulanan kepada DPLK masing-masing sebesar 15% dari gaji prestasi optimal dan 5% dari gaji dasar pensiun. Entitas anak mengakui utang iuran pada DPLK pada tahun dimana karyawan memberikan jasanya. Untuk SP terdapat tambahan kontribusi sebesar 19,9% dari gaji dasar pensiun untuk karyawan tetap yang diangkat setelah tanggal 1 Oktober 2007. Beban iuran ini dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian kecuali PSAK lain membolehkan pencatatan beban iuran tersebut sebagai harga perolehan suatu aset.
The Company’s subsidiaries (SP and ST) provide defined contribution benefits for all of their permanent employees, which plans are managed by DPLK Avrist Assurance and DPLK Jiwasraya, respectively. SP and ST make monthly contributions to the DPLK amounting to 15% of employees’ take home pay salaries and 5% pensionable based salaries, respectively. The subsidiaries recognize contributions payable to the DPLK when an employee has rendered service during the year. Additional contribution amounting to 19.9% of the employees’ pensionable base salaries for permanent employees’ SP hired after October 1, 2007. The costs of the contributions are charged to the consolidated statement of comprehensive income unless other PSAKs permit the inclusion of the cost of the contributions in the acquisition costs of an asset.
Entitas anak (UTSG dan IKSG) menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetapnya yang dikelola masing-masing oleh Dana Pensiun Astra Dua dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan Tugu Mandiri.
The subsidiaries (UTSG and IKSG) established a defined contribution plan covering all its permanent employees, which are managed by Dana Pensiun Astra Dua and Dana Pensiun Lembaga Keuangan Tugu Mandiri.
Iuran pensiun yang ditanggung karyawan UTSG dan IKSG masing-masing adalah 3,2% dan 35% dari penghasilan dasar pensiun (PhDP), sedangkan yang ditanggung UTSG dan IKSG masing-masing adalah 6,4% dan 65% dari PhDP.
Contribution paid by UTSG and IKSG’s employees are 3.2% and 35%, respectively of the pension base salaries, while UTSG dan IKSG paid 6.4% and 65%, respectively of the pension base salaries.
Utang iuran pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 1.680.168 dan Rp 1.223.934.
Contributions payable as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 1,680,168 and Rp1,223,934, respectively.
Jumlah beban sehubungan dengan program ini untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 65.959.505 dan Rp 56.542.721.
The total expense in relation to these programs during the years ended December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 65,959,505 and Rp 56,542,721, respectively.
- 116 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Jumlah yang dibebankan di 2013 dan 2012, masing-masing sebesar Rp 38.184.868 dan Rp 27.774.637 dicatat dalam beban pokok pendapatan dan Rp 25.356.797 dan Rp 23.317.616 dalam beban usaha.
The total expense in 2013 and 2012 of Rp 38,184,868 and Rp 27,774,637and Rp 25,356,797 and Rp 23,317,616 was included in the cost of revenue and operating expenses, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013 UTSG dan IKSG mencatat liabilitas imbalan pensiun dari program ini dengan total Rp 8.428.824.
As of December 31, 2013 UTSG and IKSG recorded pension benefits obligation from this program amounted to Rp 8,428,824.
44. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
44. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan dengan Pihak Berelasi
Nature of Relationships with Related Parties
Sifat Hubungan
Pihak berelasi/Related parties
Relationship
Pemegang saham
- Pemerintah Republik Indonesia/ Government of Republic of Indonesia
Shareholder
Badan Usaha Milik Negara
- PT Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk - PT Pertamina (Persero) - PT Waskita Karya (Persero) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) - PT Dahana (Persero) - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) - PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) - PT Pindad (Persero) - PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) - PT Petrokimia Kayaku - PT Surveyor Indonesia (Persero) - PT Sucofindo (Persero) - PT Varuna Tirta Prakasya (Persero) - PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) - PT Aneka Tambang (Persero) Tbk - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk - PT Infomedia Nusantara - PT Barata Indonesia (Persero) - PT Hutama Karya (Persero) - PT Nindya Karya (Persero) - PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) - PT Jamsostek (Persero) - PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia - PT Asuransi Jiwasraya (Persero) - PT Petrokimia Gresik (Persero) - PT Pos Indonesia (Persero) - Perum Perhutani Unit II Jatim - PT Adhi Karya (Persero) Tbk - PT Boma Bisma Indra (Persero) - PT Krakatau Engineering - PT Indosat Tbk - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk - PT Bank Bukopin Tbk - PT Bank Syariah Mandiri - PT Bank Syariah Bukopin - PT Bank Syariah BRI - PT Rekayasa Industri (Persero)
Under common control - State-owned Enterprise
- 117 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
- PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) - PT Asuransi Wahana Tata - PT Tugu Pratama Indonesia Sifat Hubungan
Pihak berelasi/Related parties
Relationship
Entitas asosiasi
- PT Swadaya Graha - PT Varia Usaha - PT Igasar
Associates
Perusahaan yang dikendalikan oleh suatu entitas yang memiliki pengaruh signifikan pada entitas anak
- Hanoi General Export - Import Company (Geleximco) - Thang Long Power JSC - Sapa Geleximco JSC - Geleximco Trading and Investment JSC - Southern General Import dan Export JSC
Companies controlled by an entity which has significant influence over subsidiary
Mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perseroan dan memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas
- PT Waru Abadi - PT Swabina Gatra - PT Varia Usaha Beton - PT Varia Usaha Bahari - PT Varia Usaha Dharma Segara - PT Varia Usaha Lintas Segara - Dana Pensiun Semen Gresik - Koperasi Warga Semen Gresik - PT Konsulta - PT Cipta Nirmala
Entities which have the same key management personnel as the Company and have significant influence over entities
Mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan entitas anak dan memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas
- PT Prima Karya Manunggal - PT Pelayaran Tonasa Lines - PT PBM Biringkasi Raya - Koperasi Karyawan Semen Tonasa - Koperasi Keluarga Besar Semen Padang - PT EMKL Topabiring - PT United Tractors Tbk - PT Pasoka Sumber Karya - PT Yasiga Sarana Utama - Dana Pensiun Semen Padang - Dana Pensiun Semen Tonasa - Yayasan Rumah Sakit Semen Padang - Yayasan Igasar - PT Pamapersada Nusantara - PT Kabau Sirah Semen Padang - PT Sumatera Utara Perkasa Semen
Entities which have the same key management personnel as the subsidiaries and have significant influence over entities
- 118 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
a. Transaksi-Transaksi Pihak Berelasi
a. Transactions with Related Parties
Rincian penjualan dan pembelian kepada pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The details of sales to and purchases from related parties are as follows:
2013 Penjualan produk Entitas sepengendali - BUMN : PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) PT Semen Baturaja (Persero) Tbk Entitas asosiasi : PT Varia Usaha PT Igasar Pihak berelasi lainnya : Koperasi Warga Semen Gresik PT Waru Abadi PT Prima Karya Manunggal Pamapersada Nusantara Hanoi General Export-Import JSC Koperasi Karyaw an Semen Tonasa
Sebagai persentase terhadap total pendapatan Penjualan produk/jasa lainnya Entitas sepengendali - BUMN : PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Jamsostek (Persero) PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Kereta Api Indonesia (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Waskita Karya (Persero) Entitas asosiasi : PT Varia Usaha PT Sw adaya Graha PT Igasar Pihak berelasi lainnya : Koperasi Warga Semen Gresik PT Varia Usaha Beton Lain-lain (masing-masing di baw ah Rp1.000.000)
Sebagai persentase terhadap pendapatan operasi lainnya
2012
112.041.133 27.045.926
109.791.885 27.495.753
139.087.059
137.287.638
1.768.578.025 213.412.037
1.390.375.705 236.749.645
1.981.990.062
1.627.125.350
1.407.658.720 677.565.340 130.519.076 100.492.124 87.587.495
1.064.982.348 574.508.778 137.511.582 108.645.044 -
5.014.203
10.556.452
2.408.836.958
1.896.204.204
4.529.914.079
3.660.617.192
18,49%
18,68%
958.835 194.411
7.209.409 66.382
67.500 70.000
57.500 98.028
25.290
8.075
2.008 1.728
773 6.454
1.319.772
7.446.621
11.042.079 4.955.307 517.875
8.685.077 4.752.257 7.209.409
16.515.261
20.646.743
1.836.690 1.751.802
878.772 1.516.477
1.989.821
5.831.070
5.578.313
8.226.319
23.413.346
36.319.683
44,73%
- 119 -
35,38%
Sales of goods Under common control - SOE : PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) PT Semen Baturaja (Persero) Tbk Associates : PT Varia Usaha PT Igasar Other related parties : Koperasi Warga Semen Gresik PT Waru Abadi PT Prima Karya Manunggal Pamapersada Nusantara Hanoi General Export-Import JSC Koperasi Karyaw an Semen Tonasa
As a percentage of total revenue Sales of other goods/services Under common control - SOE : PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Jamsostek (Persero) PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Kereta Api Indonesia (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Waskita Karya (Persero) Associates : PT Varia Usaha PT Sw adaya Graha PT Igasar Other related parties : Koperasi Warga Semen Gresik PT Varia Usaha Beton Others (below Rp1,000,000)
As a percentage of other operating income
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) 2013
Pembelian produk dan jasa Entitas sepengendali - BUMN : PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Pertamina (Persero) PT Petrokima Gresik (Persero) PT Waskita Karya (Persero) PT Dahana (Persero) PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Kereta Api Indonesia (Persero) PT Pembangunan Perumahan (Persero) PT Jamsostek (Persero) PT Sucofindo (Persero) PT Telekomunikasi Seluler PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) PT Varuna Tirta Prakasya (Persero) PT Indosat Tbk PT Aneka Tambang (Persero) Tbk PT Hutama Karya (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Asuransi Jiw a Inhealth PT Pindad (Persero) PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) PT Asuransi Jiw a Inhealth Indonesia Perum Perhutani Unit II Jatim PT Surveyor Indonesia (Persero) PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Pos Indonesia (Persero) PT Infomedia Nusantara PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) PT Nindya Karya (Persero) PT Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk PT Asuransi Jiw asraya (Persero) PT Barata Indonesia (Persero) PT Krakatau Engineering PT Asuransi Tugu Pratama PT Boma Bisma Indra (Persero) Entitas asosiasi : PT Varia Usaha PT Sw adaya Graha PT Igasar
2012
1.754.435.963 190.061.811 145.817.530 54.077.148 44.627.709
1.313.324.759 201.347.729 114.517.983 66.098.629 17.210.622
39.906.447
14.348.379
28.583.113
26.791.831
24.930.317
28.186.438
19.580.400 20.465.131 11.820.202 10.871.299
13.838.708 9.708.241 3.673.778
6.533.999
3.220.497
8.307.464 2.176.145 3.226.094
7.867.344 73.110.100 2.114.275
2.481.002 2.236.696
5.213.927 59.309.116
1.872.680
4.564.907
9.913.973 3.363.854 1.031.209 958.175 771.400 600.005 561.860 431.475
1.918 2.960.261 7.618.590 2.060.064 874.907 17.881.854 449.226 -
87.500 20.995
1.098.282 21.866.797
-
45.789.878 14.585.208 5.038.451 4.112.640 2.431.264 1.608.175
2.389.751.596
2.092.824.778
501.268.006 138.742.375 27.888.536
423.203.641 339.708.000 28.083.389
667.898.917
790.995.030
(Dilanjutkan)
Purchases of goods and services Under common control - SOE : PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Pertamina (Persero) PT Petrokima Gresik (Persero) PT Waskita Karya (Persero) PT Dahana (Persero) PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Kereta Api Indonesia (Persero) PT Pembangunan Perumahan (Persero) PT Jamsostek (Persero) PT Sucofindo (Persero) PT Telekomunikasi Seluler PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) PT Varuna Tirta Prakasya (Persero) PT Indosat Tbk PT Aneka Tambang (Persero) Tbk PT Hutama Karya (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT Asuransi Jiw a Inhealth PT Pindad (Persero) PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) PT Asuransi Jiw a Inhealth Indonesia Perum Perhutani Unit II Jatim PT Surveyor Indonesia (Persero) PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Pos Indonesia (Persero) PT Infomedia Nusantara PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) PT Nindya Karya (Persero) PT Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk PT Asuransi Jiw asraya (Persero) PT Barata Indonesia (Persero) PT Krakatau Engineering PT Asuransi Tugu Pratama PT Boma Bisma Indra (Persero) Associates : PT Varia Usaha PT Sw adaya Graha PT Igasar (Forw ard)
- 120 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) 2013
Pihak berelasi lainnya : PT Pelayaran Tonasa Lines Koperasi Warga Semen Gresik PT Sw abina Gatra PT Pasoka Sumber Karya PT Prima Karya Manunggal PT PBM Biringkasi Raya PT Varia Usaha Dharma Segara Yayasan Rumah Sakit Semen Padang PT EMKL Topabiring PT Yasiga Sarana Utama Koperasi Keluarga Besar Semen Padang Koperasi Karyaw an Semen Tonasa Dana Pensiun Semen Tonasa PT United Tractors Tbk PT Sw abina Gatra Travel PT Cipta Nirmala PT Kabau Sirah Semen Padang PT Varia Usaha Lintas Segara PT Sumatera Utara Perkasa Semen PT Varia Usaha Bahari PT Pamapersada Nusantara Dana Pensiun Semen Gresik Dana Pensiun Semen Padang PT Konsulta Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa Yayasan Igasar PT Waru Abadi PT Varia Usaha Beton PT Rekayasa Industri (Persero) Lain-lain (masing-masing di baw ah Rp1.000.000)
2012
258.836.601 229.890.683 173.402.335 103.177.431 102.961.162 93.132.150 71.177.944
214.308.186 227.300.556 144.449.008 77.166.922 61.154.166 75.242.507 44.853.049
58.480.016 56.938.795 56.592.918
27.896.529 78.871.350 68.744.124
51.056.874
38.286.006
46.043.834 35.972.091 28.799.046 28.300.094 28.063.378 25.580.000 25.199.728
49.920.349 57.951.705 12.862.285 12.400.000 22.204.379
24.523.589 22.084.926 20.420.669 17.379.517 11.637.365 11.539.566
20.991.961 23.397.809 15.763.489 18.673.298 13.953.520
10.712.793 3.357.608 1.496.783 294.768 46.537.358
5.077.688 4.865.735 1.730.979 53.486.290 45.148.539
1.089.275
287.157
1.644.679.297
1.416.987.586
Other related parties : PT Pelayaran Tonasa Lines Koperasi Warga Semen Gresik PT Sw abina Gatra PT Pasoka Sumber Karya PT Prima Karya Manunggal PT PBM Biringkasi Raya PT Varia Usaha Dharma Segara Yayasan Rumah Sakit Semen Padang PT EMKL Topabiring PT Yasiga Sarana Utama Koperasi Keluarga Besar Semen Padang Koperasi Karyaw an Semen Tonasa Dana Pensiun Semen Tonasa PT United Tractors Tbk PT Sw abina Gatra Travel PT Cipta Nirmala PT Kabau Sirah Semen Padang PT Varia Usaha Lintas Segara PT Sumatera Utara Perkasa Semen PT Varia Usaha Bahari PT Pamapersada Nusantara Dana Pensiun Semen Gresik Dana Pensiun Semen Padang PT Konsulta Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa Yayasan Igasar PT Waru Abadi PT Varia Usaha Beton PT Rekayasa Industri (Persero) Others (below Rp1,000,000)
4.689.051.983
4.297.845.215
Beban pokok pendapatan Beban penjualan Beban umum dan administrasi
13.557.146.834 2.283.452.142 1.688.256.993
10.300.666.718 1.750.436.172 1.438.130.719
Cost of revenue Selling expenses General and administration expenses
Total beban
17.528.855.969
13.489.233.609
Total expenses
Sebagai persentase terhadap total beban Kompensasi manajemen kunci (Catatan 1) Sebagai persentase terhadap total beban penjualan, umum dan administrasi
26,75% 67.399.810
1,70%
- 121 -
31,86% 56.798.740
1,78%
As a percentage of total expenses Compensation of key management (Note 1) As a percentage of total selling, general and administration expenses
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) 2013
Pendapatan bunga Entitas induk Pinjaman dari Pemerintah Republik Indonesia Entitas sepengendali - BUMN : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri Entitas asosiasi : PT Igasar
Total pendapatan bunga Sebagai persentase terhadap total pendapatan bunga Biaya keuangan Entitas induk Pinjaman dari Pemerintah Republik Indonesia Pihak berelasi lainnya : Sewa pembiayaan Dana Pensiun Semen Gresik PT PBM Biringkasi Raya Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa PT Pelayaran Tonasa Lines Koperasi karyawan Semen Tonasa Dana Pensiun Semen Tonasa
Total biaya keuangan Sebagai persentase terhadap total biaya keuangan
2012
6.380.041
8.526.980
22.469.301 18.814.798 18.573.533
30.807.517 25.441.195 10.462.642
14.880.470
28.668.796
4.594.606 2.383.238
18.444.124 1.185.524
81.715.946
115.009.798
642.649 88.738.636
123.536.778
163.033.492
182.768.691
-
67,59%
1.362.590
4.097.925 1.884.509
4.524.469 1.928.387
858.558 757.911
1.157.611
496.873 -
26.555
8.095.777
7.637.022
8.095.777
8.999.612
340.168.567
104.793.091
2,38%
Transaksi lainnya dengan pihak berelasi tidak material.
Under common control - SOE : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri Associates : PT Igasar
-
54,43%
Finance income Parent entity Loans from the Government of the Republic of Indonesia
8,59%
Total finance income As a percentage of total finance income Finance costs Parent entity Loans from the Government of the Republic of Indonesia Other related parties : Financial lease Dana Pensiun Semen Gresik PT PBM Biringkasi Raya Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa PT Pelayaran Tonasa Lines
Koperasi karyawan Semen Tonasa Dana Pensiun Semen Tonasa
Total finance costs As a percentage of total finance costs
All other transactions with related parties are not material.
- 122 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
b. Saldo dengan pihak berelasi
b. Balances with related parties 2013
Aset Kas dan setara kas Entitas sepengendali - BUMN : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Syariah BRI PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Syariah Bukopin
Sebagai persentase terhadap total aset Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Entitas sepengendali - BUMN : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
2012
653.806.543
608.741.885
643.542.055
544.697.588
649.330.719 377.175.316
656.552.637 266.878.274
178.009.277 67.000.000 63.620.860 -
80.002.296 59.785.460 1.000.000
2.632.484.770
2.217.658.140
8,52%
8,34%
33.216.687
38.819.773
4.382.469
-
37.599.156 Sebagai persentase terhadap total aset Investasi jangka pendek Entitas induk Pemerintah Republik Indonesia Pihak berelasi lainnya PT Eternit Gresik PT Sumatera Utara Perkasa Semen
Sebagai persentase terhadap total aset
Assets Cash and cash equivalents Under common control - SOE : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Syariah BRI PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Syariah Bukopin
As a percentage of total assets Restricted cash and cash equivalents Under common control - SOE : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
38.819.773
0,12%
0,15%
87.572.050
194.099.749
1.861.173
1.861.173
402.000
402.000
2.263.173
2.263.173
89.835.223
196.362.922
0,29%
0,74%
- 123 -
As a percentage of total assets Short-term invesments Parent entity Pemerintah Republik Indonesia Other related party PT Eternit Gresik PT Sumatera Utara Perkasa Semen
As a percentage of total assets
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) 2013
Piutang usaha - neto Entitas sepengendali - BUMN : PT Petrokimia Kayaku PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) PT Semen Baturaja (Persero) Tbk PT Petrokima Gresik (Persero) PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Entitas asosiasi : PT Varia Usaha PT Igasar
Pihak berelasi lainnya : Koperasi Warga Semen Gresik PT Waru Abadi PT Prima Karya Manunggal Thang Long Pow er Joint Stock Company PT Pamapersada Nusanatara PT Varia Usaha Beton Lain-lain (masing-masing di baw ah Rp1.000.000)
Sebagai persentase terhadap total aset Piutang lain-lain - neto PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Lain-lain (masing-masing di baw ah Rp1.000.000)
Entitas asosiasi : PT Sw adaya Graha PT Varia Usaha PT Igasar
Pihak berelasi lainnya : PT Varia Usaha Beton Lain-lain (masing-masing di baw ah Rp1.000.000)
Sebagai persentase terhadap total aset
2012
14.940.532
-
10.957.968 2.010.492 1.416.410 60.662
6.457.593 -
29.386.064
6.457.593
209.349.621 54.666.866
181.556.128 31.208.689
264.016.487
212.764.817
169.417.879 73.738.104 16.662.983
121.135.545 72.171.666 19.315.700
10.487.997 22.482.585 2.411
9.363.638 20.860.599 1.345.786
461.230
1.151.023
293.253.189
245.343.957
586.655.740
464.566.367
1,91%
1,75%
14.014.843
9.056.251
806.249
459.608
14.821.092
9.515.859
1.390.537 128.928 89.887
482.732 615.448 13.384
1.609.352
1.111.564
46.704
173.339
801.712
1.586.304
848.416
1.759.643
17.278.860
12.387.066
0,06%
0,05%
- 124 -
Trade receivables - net Under common control - SOE : PT Petrokimia Kayaku PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) PT Semen Baturaja (Persero) Tbk PT Petrokima Gresik (Persero) PT Adhi Karya (Persero) Tbk
Associates : PT Varia Usaha PT Igasar
Other related parties : Koperasi Warga Semen Gresik PT Waru Abadi PT Prima Karya Manunggal Thang Long Pow er Joint Stock Company PT Pamapersada Nusanatara PT Varia Usaha Beton Others (below Rp1,000,000 each)
As a percentage of total assets Other receivables - net PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Others (below Rp1,000,000)
Associates : PT Sw adaya Graha PT Varia Usaha PT Igasar
Other related parties : PT Varia Usaha Beton Others (below Rp1,000,000 each)
As a percentage of total assets
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) 2013
Liabilitas Utang usaha Entitas sepengendali - BUMN : PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Petrokimia Gresik (Persero) PT Pertamina (Persero) PT Dahana (Persero) PT Waskita Karya (Persero) PT Varuna Tirta Prakasya PT Pindad (Persero) PT Sucofindo (Persero) PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) PT Kereta Api Indonesia (Persero) PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Hutama Karya (Persero) PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)
Entitas asosiasi : PT Varia Usaha PT Sw adaya Graha PT Igasar
Entitas dengan pengaruh signifikan atas entitas anak: Geleximco
2012
206.845.065 35.840.029 29.047.052 24.216.573 23.430.709 13.274.207 4.513.359 3.904.856
124.289.918 37.967.241 9.057.392 5.565.034 3.530.980 17.495.885 3.068.448
3.140.742
4.554.668
2.853.316
1.700.436
1.060.129 27.048
940.177 -
9.625
5.775
348.162.710
208.175.954
92.740.811 14.618.133 7.090.851
85.006.996 15.922.275 4.383.224
114.449.795
105.312.495
1.018.993
26.782.104
- 125 -
Liabilities Trade payables Under common control - SOE : PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PT Petrokimia Gresik (Persero) PT Pertamina (Persero) PT Dahana (Persero) PT Waskita Karya (Persero) PT Varuna Tirta Prakasya PT Pindad (Persero) PT Sucofindo (Persero) PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) PT Kereta Api Indonesia (Persero) PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) PT Hutama Karya (Persero) PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)
Associates : PT Varia Usaha PT Sw adaya Graha PT Igasar
Entity w ith significant influence over a subsidiary: Geleximco
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) 2013
Pihak berelasi lainnya : PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Sw abina Gatra PT Pelayaran Tonasa Lines Koperasi Warga Semen Gresik PT Pasoka Sumber Karya PT Varia Usaha Dharma Segara Koperasi Keluarga Besar Semen Padang Sapa Geleximco JSC PT EMKL Topabiring PT PBM Biringkasi Raya PT Yasiga Sarana Utama PT Sw abina Gatra Travel PT Prima Karya Manunggal PT United Tractors Tbk PT Varia Usaha Bahari Koperasi Karyaw an Semen Tonasa PT Varia Usaha Lintas Segara PT Konsulta Dana Pensiun Semen Gresik PT Pamapersada Nusantara Geleximco Trading and Investment JSC Yayasan Rumah Sakit Semen Padang PT Kabau Sirah Semen Padang PT Sumatera Utara Perkasa Semen Lain-lain (masing-masing di baw ah Rp1.000.000)
Total utang usaha dengan pihak berelasi
2012
92.216.400 72.313.471 41.467.969 41.215.648 21.634.652 16.262.830
45.206.693 15.826.530 29.223.898 14.114.975 6.181.555
14.511.899 11.171.121 8.002.158 7.545.180 6.607.391 5.478.579 4.659.734 3.991.090 3.555.808
7.476.115 2.991.673 17.400.539 7.526.260 13.333.352 7.065.555 6.366.187 4.397.611
3.300.468 3.269.397 1.520.495 1.375.706 628.360
4.210.109 9.786.612 1.962.441 2.796.656 5.177.775
151.838
11.005.127
99.025 -
88.970 12.200.000
-
2.652.425
4.850.982
3.191.297
365.830.201
230.182.355
829.461.699
570.452.908
- 126 -
Other related parties : PT Krakatau Steel (Persero) Tbk PT Sw abina Gatra PT Pelayaran Tonasa Lines Koperasi Warga Semen Gresik PT Pasoka Sumber Karya PT Varia Usaha Dharma Segara Koperasi Keluarga Besar Semen Padang Sapa Geleximco JSC PT EMKL Topabiring PT PBM Biringkasi Raya PT Yasiga Sarana Utama PT Sw abina Gatra Travel PT Prima Karya Manunggal PT United Tractors Tbk PT Varia Usaha Bahari Koperasi Karyaw an Semen Tonasa PT Varia Usaha Lintas Segara PT Konsulta Dana Pensiun Semen Gresik PT Pamapersada Nusantara Geleximco Trading and Investment JSC Yayasan Rumah Sakit Semen Padang PT Kabau Sirah Semen Padang PT Sumatera Utara Perkasa Semen Others (below Rp1,000,000 each)
Total trade payables to related parties
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) 2013
Utang lain-lain Entitas sepengendali - BUMN : PT Petrokima Gresik (Persero) PT Rekayasa Industri (Persero) PT Nindya Karya (Persero) PT Hutama Karya (Persero) PT Boma Bisma Indra (Persero) PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
Entitas asosiasi : PT Sw adaya Graha PT Varia Usaha
Pihak berelasi lainnya : Dana Pensiun Semen Tonasa PT Prima Karya Manunggal PT Sw abina Gatra Koperasi Warga Semen Gresik Koperasi Keluarga Besar Semen Padang PT Cipta Nirmala Koperasi Karyaw an Semen Tonasa PT Varia Usaha Beton PT EMKL Topabiring PT Varia Usaha Dharma Segara Lain-lain (masing-masing di baw ah Rp1.000.000)
Total utang lain-lain dengan pihak berelasi Total utang dengan pihak berelasi Sebagai persentase terhadap total liabilitas
2012
12.419.617 -
190.456 5.292.366 2.130.131 2.070.000 432.134
-
132.278
12.419.617
10.247.365
5.443.197 -
47.893.975 7.582.346
5.443.197
55.476.321
1.971.453 3.379.011 55.815 6.554
1.985.072 9.972.496 248.366 468.828
1.807
1.862
-
-
-
927.799 165.250 147.494 125.544
1.483.601
2.835.812
6.898.241
16.878.523
24.761.055
82.602.209
854.222.754
653.055.117
9,50%
7,76%
- 127 -
Hutang lain-lain Under common control - SOE : PT Petrokima Gresik (Persero) PT Rekayasa Industri (Persero) PT Nindya Karya (Persero) PT Hutama Karya (Persero) PT Boma Bisma Indra (Persero) PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
Associates : PT Sw adaya Graha PT Varia Usaha
Other related parties : Dana Pensiun Semen Tonasa PT Prima Karya Manunggal PT Sw abina Gatra Koperasi Warga Semen Gresik Koperasi Keluarga Besar Semen Padang PT Cipta Nirmala Koperasi Karyaw an Semen Tonasa PT Varia Usaha Beton PT EMKL Topabiring PT Varia Usaha Dharma Segara Others (below Rp1,000,000 each)
Total other payables to related parties Total payables to related parties
As a percentage of total liabilities
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) 2013
2012
Liabilitas jangka pendek Pinjaman Entitas sepengendali - BUMN : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Entitas dengan pengaruh signifikan atas entitas anak Geleximco - South branch
Entitas sepengendali Geleximco Sapa Geleximco Geleximco Trade Joint Stock Company
Liabilitas jangka panjang Pinjaman Bank Sindikasi : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Liabilitas sew a pembiayaan Dana Pensiun Semen Gresik PT PBM Biringkasi Raya Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa PT Pelayaran Tonasa Lines Koperasi Karyaw an Semen Tonasa Total liabilitas jangka panjang Sebagai persentase terhadap total liabilitas
Short-term liabilities Borrow ings
2.010.600
-
2.272.000
Under common control - SOE : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
3.885.000
Entity w ith significant influence over subsidiary Geleximco - South branch
13.427.818
9.712.500
815.153
508.750
16.253.571
16.378.250
1.396.796.219
1.308.393.870
806.383.072
754.441.231
161.333.825
150.889.462
21.598.215
32.189.215
873.489
4.443.964
29.247.632 11.804.077
33.771.721 12.085.573
6.393.829 4.357.226
7.908.515
3.759.422 2.442.547.006
2.304.123.551
27,17%
27,38%
Dalam kegiatan normal usaha, Perseroan melakukan transaksi dengan pihak berelasi karena hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak berelasi telah dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah disepakati bersama.
Entity under common control of Geleximco Sapa Geleximco Geleximco Trade Joint Stock Company
Long-term liabilities Bank loans Syndicated Bank : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Finance lease liabilities Dana Pensiun Semen Gresik PT PBM Biringkasi Raya Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa PT Pelayaran Tonasa Lines Koperasi Karyaw an Semen Tonasa Total long-term liabilities As a percentage of total liabilities
In the normal course of business, the Company enters into certain transactions with parties which are related to the management and/or owned by the same ultimate shareholder. All transactions with related parties have met the agreed terms and conditions.
- 128 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
45. INFORMASI SEGMEN
45. SEGMENT INFORMATION
Segmen Usaha
Business Segments
Grup melaporkan segmen-segmen berdasarkan PSAK 5 (revisi 2009) berdasarkan segmen usaha sebagai berikut:
The Group’s reportable segments under PSAK 5 (revised 2009) are based on the following business segments:
1. 2.
Manufaktur semen dan pendukungnya (Produksi semen) Produksi non semen yang terdiri dari penambangan batu kapur dan tanah liat, pembuatan kantong kemasan, pengembangan kawasan industri dan beton siap pakai.
1. 2.
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
Cement manufacturing and support (Cement production) Non cement productions consist of limestone and clay mining, cement bag manufacturing, industrial real estate and readymix concrete.
Segment information based on business segments is presented below: 2013
Produksi semen/ Cement production
Produksi non semen/ Non-Cement production
Jumlah sebelum eliminasi/ Total before eliminations
Eliminasi/ Eliminations
Konsolidasian/ Consolidated
PENDAPATAN Penjualan pada pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi Penjualan antar segmen
24.151.908.048 -
370.331.411 448.920.067
24.522.239.459 448.920.067
(20.998.679) (448.920.067)
24.501.240.780 -
REVENUE Sales to third parties and related parties Inter-segment sales
Total pendapatan neto
24.151.908.048
819.251.478
24.971.159.526
(469.918.746)
24.501.240.780
Total segment revenue
6.998.339.406 153.832.562 (326.791.170)
54.865.318 9.200.930 (13.377.397)
7.053.204.724 163.033.492 (340.168.567)
9.788.123 -
7.062.992.847 163.033.492 (340.168.567)
55.130.001
(20.588.039)
34.541.962
LABA USAHA Hasil segmen Penghasilan bunga Beban bunga Bagian atas laba bersih entitas asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan
6.880.510.799 (1.553.515.902)
50.688.851 (12.585.311)
6.931.199.650 (1.566.101.213)
(10.799.916) -
6.920.399.734 (1.566.101.213)
Income before income tax Income tax expense
Laba tahun berjalan
5.326.994.897
38.103.540
5.365.098.437
(10.799.916)
5.354.298.521
Profit for the year
Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
5.360.458.994 (33.464.097)
38.103.540 -
5.398.562.534 (33.464.097)
(28.315.417) 17.515.501
5.370.247.117 (15.948.596)
Profit attributable to : Equity holders of parent entity Non-controlling interest
Total laba tahun berjalan
5.326.994.897
38.103.540
5.365.098.437
(10.799.916)
5.354.298.521
Total profit for the year
LAPORAN POSISI KEUANGAN Aset segmen Investasi pada entitas asosiasi
55.130.001
29.665.225.191 582.028.744
-
1.078.017.241 -
30.743.242.432
(77.867.840)
30.665.374.592
582.028.744
(454.519.244)
127.509.500
Total aset Liabilitas segmen INFORMASI LAINNYA Pengeluaran modal Penyusutan, deplesi dan amortisasi
30.792.884.092 8.639.661.597
427.114.461
9.066.776.058
(77.867.841)
8.988.908.217
2.555.967.851
148.163.584
2.704.131.435
2.933.754
2.707.065.189
1.048.717.876
77.939.399
1.126.657.275
- 129 -
-
1.126.657.275
OPERATING INCOME Segment result Interest income Interest expense Equity in net income of associates
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION Segment assets Investments in associates Total assets Segment liabilities OTHER INFORMATION Capital expenditures Depreciation, depletion and amortization expense
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) 2012
Produksi semen/ Cement production
Produksi non semen/ Non-Cement production
Jumlah sebelum eliminasi/ Total before eliminations
Eliminasi/ Eliminations
Konsolidasian/ Consolidated
PENDAPATAN Penjualan pada pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi Penjualan antar segmen
19.194.595.222 -
403.652.662 387.707.688
19.598.247.884 387.707.688
(387.707.688)
19.598.247.884 -
REVENUE Sales to third parties and related parties Inter-segment sales
Total pendapatan neto
19.194.595.222
791.360.350
19.985.955.572
(387.707.688)
19.598.247.884
Total segment revenue
5.947.366.010 171.908.263 (94.167.824)
234.157.498 10.860.428 (10.625.267)
6.181.523.508 182.768.691 (104.793.091)
LABA USAHA Hasil segmen Penghasilan bunga Beban bunga Bagian atas laba bersih entitas asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan
168.438.483
-
-
6.181.523.508 182.768.691 (104.793.091)
168.438.483
(140.483.582)
27.954.901
OPERATING INCOME Segment result Interest income Interest expense Equity in net income of associates
6.193.544.932 (1.345.275.729)
234.392.659 (15.538.433)
6.427.937.591 (1.360.814.162)
(140.483.582) -
6.287.454.009 (1.360.814.162)
Laba tahun berjalan
4.848.269.203
218.854.226
5.067.123.429
(140.483.582)
4.926.639.847
Profit for the year
Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non pengendali
4.847.251.842 1.017.361
218.854.226 -
5.066.106.068 1.017.361
(218.854.225) 78.370.643
4.847.251.843 79.388.004
Profit attributable to : Equity holders of parent entity Non-controlling interest
Total laba tahun berjalan
4.848.269.203
218.854.226
5.067.123.429
(140.483.582)
4.926.639.847
Total profit for the year
LAPORAN POSISI KEUANGAN Aset segmen Investasi pada entitas asosiasi
25.583.183.445 516.636.671
957.241.854 -
26.540.425.299
(64.169.461)
26.476.255.838
516.636.671
(413.808.723)
102.827.948
Total aset Liabilitas segmen INFORMASI LAINNYA Pengeluaran modal Penyusutan, deplesi dan amortisasi
26.579.083.786 8.133.320.186
335.430.296
8.468.750.482
(54.521.344)
8.414.229.138
3.195.647.208
210.937.663
3.406.584.871
1.318.569
3.407.903.440
692.319.525
67.743.331
760.062.856
-
760.062.856
- 130 -
Income before income tax Income tax expense
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION Segment assets Investments in associates Total assets Segment liabilities OTHER INFORMATION Capital expenditures Depreciation, depletion and amortization expense
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Segmen Geografis
Geographical Segments
Tabel berikut menunjukkan distribusi dari aset konsolidasian, pengeluaran modal dan pendapatan Grup berdasarkan segmen geografis:
The following table shows the distribution of the Group’s consolidated assets, capital expenditures and revenue by geographical segment:
Aset Jaw a Luar Jaw a Luar Negeri
Investasi pada entitas asosiasi
Pengeluaran modal Jaw a Luar Jaw a Luar Negeri
Pendapatan Dalam Negeri Jaw a Luar Jaw a
Luar Negeri Asia
2013
2012
14.309.392.319 13.208.997.799 3.146.984.473
12.036.153.610 11.879.133.681 2.560.968.547
30.665.374.591
26.476.255.838
127.509.501
102.827.948
30.792.884.092
26.579.083.786
1.496.229.770 1.191.394.746 19.440.673
1.322.612.123 2.083.972.745 1.318.572
2.707.065.189
3.407.903.440
12.938.448.568 10.431.207.267
9.884.780.059 9.640.262.371
23.369.655.835
19.525.042.430
1.131.584.945
73.205.454
24.501.240.780
19.598.247.884
Grup berdomisili di Indonesia dan Vietnam. 46. IKATAN a.
Assets Java Outside Java Foreign
Investments in associates
Capital expenditures Java Outside Java Foreign
Revenue Domestic Java Outside Java
International Asia
The Group is domiciled in Indonesia and Vietnam. 46. COMMITMENTS
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan dan entitas anak (SP) memiliki beberapa ikatan untuk pembelian persediaan dari beberapa pemasok masing-masing sebesar Rp 2.662.202.793 dan Rp 542.656.954. Komitmen pembelian tersebut termasuk komitmen pembelian menggunakan fasilitas non-cash loan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar USD 5.772.608, EUR 23.279.173, GBP 225.196, JPY 43.897.000, VND 151.892.840 dan Rp 2.340.477.002 sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 21. Penyerahan produk akan dilakukan secara berkala selama jangka waktu tertentu.
a.
- 131 -
As at December 31, 2013, the Company and its subsidiaries (SP) have various commitments to purchase inventories from various suppliers amounting to Rp 2,662,202,793 and Rp 542,656,954, respectively. Such commitments include purchase commitments which will involve the use of non-cash loan facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk and PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk in the amount of USD 5,772,608, EUR 23,279,173, GBP 225,196, JPY 43,897,000, VND 151,892,840 and Rp 2,340,477,002 as disclosed in Note 21. The products will be delivered within specified periods.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
b.
Perseroan juga memiliki ikatan penjualan sebesar Rp 658.237.154, pada tanggal 31 Desember 2013. Penyerahan produk akan dilakukan secara berkala selama jangka waktu tertentu.
b.
The Company has sales commitments amounting to Rp 658,237,154, as at December 31, 2013. The products will be delivered within specified periods.
c.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan dan entitas anak (SP) memiliki beberapa ikatan pembelian batubara dari beberapa pemasok sebanyak 1,300,000 ton per tahun dengan kisaran harga antara Rp 550 per ton hingga Rp 730 per ton untuk periode 2013 sampai dengan 2021. Harga tersebut akan disesuaikan terhadap nilai kalori, kadar abu, sulfur dan air.
c.
As of December 31, 2013, the Company and its subsidiary (SP) has several commitments to purchase coal from several suppliers with total quantity of 1,300,000 tons per year with price range from Rp 550 to 730 per ton for year 2013 to 2021. This price subject to adjustments against caloritic value, ash content, sulfur and water.
d.
Harga dasar tersebut akan ditinjau secara periodik sebelum masa berlaku perjanjian berakhir dan untuk menyesuaikan harga dengan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat dan harga dasar galian bahan bakar minyak untuk industri.
Such price wll be renewed periodically before the agreement expired and to adjust the price against the foreign exchange rate from Rupiah to United States Dollar and basic price of HSD for Industries.
Sehubungan dengan perjanjian jual beli batubara tersebut, pemasok diwajibkan untuk menyerahkan jaminan pelaksanaan.
In relation to such coal sale agreement, suppliers are obliged to submit their performance guarantee.
Sesuai Akta Perjanjian No. 3 tanggal 5 Agustus 2004 yang dibuat antara Nagari Lubuk Kilangan dengan SP di hadapan Dasrizal, S.H., notaris di Padang, SP mengadakan perikatan dengan masyarakat Lubuk Kilangan (Nagari Lubuk Kilangan) untuk memperoleh hak penambangan seluas 412,03 ha di tanah Bukit Karang Putih dengan termin pembayaran 30%, 30% dan 40% masing-masing di bulan Juni 2004, 2005 dan 2006.
d.
Based on Deed of Agreement No. 3 dated August 5, 2004 made between the Nagari Lubuk Kilangan community and SP by Dasrizal, S.H., notary in Padang, SP entered into an agreement with the Nagari Lubuk Kilangan community (Nagari Lubuk Kilangan) to obtain mining rights covering an area of 412.03 ha in the area of Bukit Karang Putih with terms of payment of 30%, 30% and 40% to be paid in June 2004, 2005 and 2006, respectively.
Perolehan hak tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Barat No. 503.545/9/EXPL/DTB-1997 tanggal 6 Juni 1997 dan hasil Peta Bidang dari BPN. Setelah dilakukan pengukuran ulang oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) sesuai Peta Bidang No. 183/2005 tanggal 12 Mei 2005 didapatkan luas sebenarnya 429 ha sehingga jumlah kompensasi diperkirakan Rp12.879.459, diluar kompensasi bentuk lain sebesar Rp 2.100.000.
The acquisition of the rights was in accordance with the Decision Letter of Governor of West Sumatera No. 503.545/9/EXPL/DTB1997 dated June 6, 1997 and results of mapping the area by the National Land Board. Remeasurement of the area by the National Land Board based on the area mapping No. 183/2005 on May 12, 2005 resulted in the actual area involved being 429 ha. As a result compensation is estimated to be Rp 12,879,459 excluding other compensation of Rp 2,100,000.
Pada tanggal 7 Juni 2006, Badan Pertanahan Nasional Kota Padang mengirim surat kepada SP yang menyatakan bahwa dari 429 ha di tanah Bukit Karang Putih, 256 ha termasuk dalam kawasan hutan lindung. Dan hal ini sejalan dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 422/KPTS-II/1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan diwilayah Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat seluas ± 2.600.268 ha.
On June 7, 2006, the National Land Board of Padang sent a letter to SP stating that out of 429 ha in the Bukit Karang Putih area, 256 ha were included in a forest conservation area. This position was supported by a Decision Letter from the Minister of Forestry No. 422/KPTS-II/1999 on determining of forestry area in Province of West Sumatera about ± 2,600,268 ha.
- 132 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pada tanggal 16 Juni 2006, SP mengirim surat kepada Ketua Nagari Lubuk Kilangan yang menyatakan bahwa SP akan menunda pembayaran sebesar 40% yang seharusnya dibayar pada bulan Juni 2006 sampai masalah ini diselesaikan oleh masyarakat Nagari Lubuk Kilangan.
On June 16, 2006, SP sent a letter to the Nagari Lubuk Kilangan Leader stating that SP would delay the 40% payment which should have been paid in June 2006 until the forest conservation issue is resolved by the Nagari Lubuk Kilangan.
Dalam usulan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Propinsi Sumatera Barat tahun 2009 yang dibuat oleh Pemerintah Daerah, lahan seluas 429 ha tersebut diusulkan untuk diubah statusnya dari hutan lindung menjadi Areal Penggunaan Lain (APL).
In the proposed Plan for Provincial Area Management of the West Sumatera province for 2009 which was prepared by the Local Government, the status of the 429 ha of land is proposed to be changed from a forest conservation area to a forest concession right.
Berdasarkan hasil pengukuran terakhir yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan provinsi Sumatera Barat, lahan 429 ha tersebut menjadi lebih kurang 517 ha yang terdiri dari Areal Penggunaan Lain seluas lebih kurang 114 ha, Hutan Lindung seluas lebih kurang 54 ha, Hutan Suaka Alam seluas lebih kurang 107 ha dan Hutan Produksi Terbatas seluas lebih kurang 242 ha.
Based on the recent measurement taken by Forestry Section of West Sumatera province, the land of 429 ha became approximately 517 hectares, which consist of Area for other purposes of approximately 114 ha, Forest Conservation of approximately 54 ha, Natural Forest Conservation approximately of 107 hectares and Limited Production Forest of approximately 242 ha.
Perda Tata Ruang Kota Padang telah disahkan oleh walikota Padang melalui Peraturan Daerah Kota Padang No. 4 tahun 2012 tanggal 5 Juni 2012 dengan menetapkan di area 429 ha terdapat area hutan suaka alam wisata kurang lebih 69 ha, hutan produksi terbatas kurang lebih 242 ha dan area penggunaan lain kurang lebih 114 ha.
The Regulation on the city layout has been approved by the Padang City Mayor through the Mayoral Regulation of Padang City No. 4 year 2012 dated June 5, 2012, stipulating that the area of 429 ha are forest preserves tourist area of approximately 69 ha, approximately of limited production forest area of 242 ha and the other uses approximately 114 hectares.
Dikarenakan adanya perubahan pada tata ruang Kota Padang, mengenai peruntukan kawasan hutan pada area 412 ha, maka pada tanggal 31 Oktober 2012 telah dilakukan addendum terhadap perjanjian No. 03 tanggal 5 Agustus 2004 antara Nagari Lubuk Kilangan dengan SP, yang meliputi perubahan :
Due to changes in the spatial Padang, the forest areas in the area of 412 ha, then on October 31, 2012 has been made an addendum to the agreement No. 03, dated August 5, 2004 between SP with Nagari Kilangan Lubuk, which include changes in:
Luas lahan yang semula 412 ha menjadi 356 ha.
The area of land which was originally 412 ha to 356 ha.
Nilai kompensasi lahan tahap III dari 2 semula Rp 3.000 per m menjadi 2 Rp 3.990 per m sehingga total nilai kompensasi menjadi kurang lebih Rp 13.331.760.
Phase III land compensation value from Rp 2 2 3,000 per m to Rp 3,990 per m with the total value of compensation approximately Rp 13,371,760.
Izin Pinjam Pakai atas areal hutan produksi terbatas seluas kurang lebih 242 ha telah diperoleh oleh SP berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No.SK.467/Menhut-II/2013 tertangal 28 Juni 2013. Atas dasar telah diperolehnya izin pinjam pakai dari Menteri Kehutanan maka SP telah melakukan pembayaran tahap III kepada KAN Lubuk Kilangan sesuai dengan Perjanjian antara KAN dan SP berikut perubahan-perubahannya
Usage permissions over a limited production forest area of approximately 242 ha have been acquired by SP based on the Ministry of Forestry No.SK.467/Menhut-II/2013 dated on June 28, 2013. On the basis of the presentation of the use permit from the Minister of Forestry, hence SP has made phase III payments to the KAN Lubuk Kilangan in accordance with the Agreement between the KAN and SP following amendments. - 133 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, SP telah mengeluarkan dana sebesar Rp 23.230.005 untuk memperoleh hak penambangan dan Rp 40.759.549 untuk penyiapan fasilitas lahan penambangan yang dicatat sebagai aset dalam penyelesaian tanah. e.
As of December 31, 2013, SP has spent amounting to Rp 23,230,005 to obtain mining rights and and Rp 40,759,549 for preparation of mining area facilities which was recorded as construction in progress - land.
Entitas anak (TLCC) memiliki ikatan untuk sewa operasi berdasarkan kontrak. Jumlah minimum pembayaran sewa dimasa mendatang berdasarkan sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan adalah sebagai berikut:
e.
A Subsidiary (TLCC) has an operating lease commitment under the contractual arrangements. The future aggregate minimum lease payments under non-cancellable operating leases are as follows:
31 Desember 2013/ December 31, 2013 VND' 000
Ekuivalen Rp 000/ Equivalent in Rp 000/
Dalam 1 tahun/Within 1 year Antara 1 dan 5 tahun/Betw een 1 year and 5 years Lebih dari 5 tahun/ Over 5 years
6.714.539 20.590.204 34.065.609
3.895.776 11.946.436 19.764.866
Jumlah minimum pembayaran/Total minimum payments
61.370.352
35.607.078
No.
i.
ii.
Pemasok/ Suppliers
Hiep Phuoc Joint Venture Company
Quang Ninh’s People Committee
Tanggal perjanjian/ Date of Agreements
27 Pebruari 2002/ February 27, 2002
30 September 2006/ September 30, 2006
Diskripsi/Description
Nilai komitmen/Open Commitments
Sewa tanah seluas 100.000 m2 untuk Grinding Plant selama 50 tahun di Area Industrial Hiep Phuoc sejak tanggal 18 September 2002 hingga 16 September 2052/
Porsi belum dibayar termasuk di dalam table di atas dari total sebesar USD 20/m2 yang dipecah dalam 15 kali cicilan tahunan, setiap cicilan ekuivalen dengan USD 1,74/m2 yang terdiri atas biaya sewa dan bunga. Cicilan pertama jatuh tempo pada tahun ketiga sejak tanggal kontrak/
Land rent of 100,000 m2 for the Grinding Plant for 50 years at Hiep Phuoc Industrial Zone from September 18, 2002 to September 16, 2052.
A portion of unpaid rental fee is included in above table of total amounting to USD 20/m2 which is payable in 15 annual installments, each equivalents to USD 1.74/m2 representing the rental fee and interest. The first installment was due on 3rd year from the rental contract date.
Sewa tanah seluas 1.680.239 m2 di Le Loi Commune, Distrik Hoanh Bo, Propinsi Quang Ninh untuk Main Plant, jalan dan stasiun. Sewa selama 50 tahun dari 18 September 2002 sampai dengan 18 September 2052/
Biaya Sewa dibayarkan tahunan dan dihitung mulai dari 22 Agustus 2006. Tarif biaya sewa 5 tahun pertama adalah sebesar VND 540/m2/tahun untuk pabrik utama dan VND 67,5/m2/tahun untuk jalan dan stasiun/
Land rent of 1,680,239 m2 of land at Le Loi Commune, Hoanh Bo District, Quang Ninh province for main plant, road and stations. The rent is for 50 years from September 18, 2002 to September 18, 2052.
Rental fee is payable annually and is calculated from August 22, 2006. The rental fee rates for the first 5 years are VND 540/m2/year for the main plant and VND 67.5/m2/year for road and stations.
- 134 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
No.
iii.
iv.
v.
Pemasok/ Suppliers
Quang Ninh’s People Committee
Quang Ninh’s People Committee
'Geleximco Hanoi
Tanggal perjanjian/ Date of Agreements
14 Mei 2010/ May 14, 2010
6 Januari 2011/ January 6, 2011
12 Mei 2011/ May 12, 2011
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Diskripsi/Description
Nilai komitmen/Open Commitments
Land rent of 172,289.4 m2 of land at Le Loi and Son Duong Communes, Hoanh Bo District, Quang Ninh province for road, lime processing and clay transportation. The rent is for 50 years from September 18, 2002 to September 18, 2052/
Biaya sewa dibayarkan tahunan dan dihitung mulai tahun 2008 dengan tarif tetap untuk lima tahun pertamannya antara VND 363 – VND 720/m2/tahun/
Sewa tanah seluas 172.289,4 m2 di Le Loi dan Son Duong Communes, Distrik Hoanh Bo, Propinsi Quang Ninh untuk jalan, pengolahan kapur, dan transportasi untuk tanah liat. Sewa selama 50 tahun dari 18 September 2002 sampai dengan 18 September 2052/
Rental fee is payable annually and is calculated from 2008 at fixed rates for first 5 years of between VND 363 – VND 720/m2/year.
Sewa tanah seluas 819.846,8 m2 di Thong Nhat dan Son Duong Communes, Distrik Quang Ninh untuk jalan, pengolahan kapur, dan transportasi untuk tanah liat. Sewa selama 30 tahun dari 18 Desember 2009 sampai dengan 18 Desember 2039/
Biaya sewa dibayarkan tahunan dan dihitung dari 28 Desember 2010 dengan tarif tetap 5 tahun pertama sebesar VND 160/m2/tahun/
Land rent of 819,846.8 m2 of land at Thong Nhat and Son Duong Communes, Hoanh Bo District, Quang Ninh province for road, lime processing and clay transportation. The rent is for 30 years from December 18, 2009 to December 18, 2039.
Rental fee is payable annually and is calculated from December 31, 2010 with fixed rate for first 5 years at VND 160/ m2/year.
Sewa 335 m2 kantor di lantai 7 gedung Geleximco di Jl. 36 Hoang Cau, Hanoi. Jangka waktu sewa adalah 4 tahun dari 15 Pebruary 2011 sampai dengan 15 Pebruari 2015/
Biaya sewa untuk 6 bulan pertama dibayarkan dalam lima hari setelah tanggal efektif kontrak.Pada bulan ke 7, biaya sewa di bayarkan bulanan. Biaya sewa adalah USD 23/m2/bulan/
Rent of 335 m2 of office on the 7th floor of Geleximco building at 36 Hoang Cau Street, Hanoi. The rent is for 4 years from February 15, 2011 to February 15, 2015.
Rental fee for the first six months is paid within 5 days from the contract effective date. From the 7th month, rental fee is paid monthly. Rental fee is USD 23/m2/month.
- 135 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
f.
Pada tanggal 30 Juli 2010, UTSG mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk tentang Jasa Sewa Alat Muat dan Jasa Angkutan Batu Kapur dan Tanah Liat di lokasi tambang milik PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, dimana UTSG akan melaksanakan penggalian, pemuatan dan pengangkutan batu kapur dan tanah liat dari area tambang ke crusher. Jangka waktu pengerjaan untuk jasa sewa alat muat dan jasa angkutan tanah liat selama 36 bulan mulai 1 Agustus 2010 sampai dengan 31 Juli 2013 dan jasa angkutan batu kapur selama 32 bulan mulai 1 Desember 2010 sampai dengan 31 Juli 2013. Perjanjian ini diperpanjang selama 3 tahun mulai tanggal 1 Agustus 2013 sampai dengan 31 Juli 2016.
f.
On July 30, 2010, UTSG entered into an agreement with PT Semen Baturaja (Persero) Tbk for Unloading Equipment Rental Service and Limestones dan Clay Transportation Service at the mining area PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. UTSG will carry out excavation, loading and transportation of limestone and clay from the mine to the cursher area. The period for unloading equipment rental service and clay transportation service are 36 months starting from August 1, 2010 to July 31, 2013 while the period for limestones transportation service is 32 months starting from December 1, 2010 to July 31, 2013. This agreement is extended for 3 years starting from August 1, 2013 to July 31, 2016.
g.
Berdasarkan Akta Notaris Ny. Harjati Tono SH No. 86 tanggal 19 September 2012, SPB yang diwakili oleh Tuan Raden Slamet Haryanto sepakat untuk menyewa sebidang tanah sertifikat hak milik No. 02336/Rawa Buntu seluas 2 4.108 m dan sebidang tanah sertifikat hak milik 2 no 02309/rawa buntu seluas 1.400 m . Keduanya terletak pada Kelurahan Rawa Buntu Kec. Serpong, Banten, Tangerang kepada Ny. Kasarina Sujono. Jangka waktu sewa lima tahun terhitung mulai 19 September 2012 sampai dengan 18 September 2017. Atas perjanjian sewa tersebut dikenakan beban sewa sebesar Rp 1.000.000.
g.
Based on notarial deed Ny. Harjati Tono SH No. 86 dated 19 September 2012, SPB represented by Mr. Raden Slamet Haryanto agreed to lease a parcel of land ownership certificate 2 no. 02336/Rawa appendix covering 4,108 m plot of land and no land title 02309/rawa appendix 2 covering 1,400 m . Both are located in the Village Swamp deadlocked excluding Serpong, Banten, Tangerang to Mrs. Kasarina Sujono. The lease term of five years from September 19, 2012 to September 18, 2017. Over the lease rental charge of Rp 1,000,000.
h.
Berdasarkan Akta Notaris Trismorini Asmawel, SH, No. 04 tanggal 8 Agustus 2012, SPB yang diwakili oleh Tuan Hery Wahyudi sepakat untuk melakukan perjanjian sewa - menyewa dengan Nn. Liedya Sandrawidjaja Pandjirahardja berupa bangunan rumah tinggal yang berdiri diatas sebidang tanah hak milik no. 1164/Tebet yang terletak di Jalan Tebet Timur Dalam VII X No 15 RT 009 RW 009, Tebet, DKI Jakarta dengan harga sewa sebesar Rp 325.000 dengan jangka waktu 2 tahun.
h.
Based on notarial deed Trismorini Asmawel, SH No. 04 dated August 8, 2012, SPB is represented by Mr Hery Wahyudi agreed to make lease - rent to Ms. Liedya Sandrawidjaja Pandjirahardja residential buildings form its standing on a plot of land of property no. 1164/Tebet located at Jalan Timur Tebet In VII X No 15 RT 009 RW 009, Tebet, Jakarta with the rental price of Rp 325,000 with a term of 2 years.
i.
Berdasarkan akta Notaris No. 220 tanggal 17 Mei 2013 oleh notaris Dede Tresnawati, SH, SPB mengadakan perjanjian sewa menyewa sebidang tanah di Karawang dengan luas 2 9.872 M dengan jangka waktu selama 5 tahun terhitung sejak tanggal 17 Mei 2013 sampai dengan 17 Mei 2018. Nilai sewa yang telah disepakati sebesar Rp 191.740 per tahun atau Rp 958.700 untuk masa 5 tahun.
i.
Based on notarial deed No. 220 dated May 17, 2013 of notary Dede Tresnawati, SH, SPB is entered into a lease agreement on a plot of 2 land measuring 9,872 M in Karawang, with term of 5 years from May 17, 2013 until May 17, 2018. Agreed rental value amounted to Rp 191,740,000 per year or Rp 958,700,000 for 5 years.
- 136 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
j.
Berdasarkan akta Notaris No. 67 tanggal 21 Januari 2013 oleh notaris Indrarini Sawitri, SH, SPB mengadakan perjanjian sewa menyewa sebidang tanah di Tangerang (Balaraja) dengan luas 1 Ha dengan jangka waktu selama 5 tahun terhitung sejak tanggal 21 Januari 2013 sampai dengan 21 Januari 2018. Nilai sewa yang telah disepakati sebesar Rp 1.700.000.
j.
Based on notarial deed No. 67 dated January 21, 2013 of notary Indrarini Sawitri, SH, SPB entered into a lease agreement on a plot of land measuring 1 Ha in Tangerang (Balaraja) with term of 5 years from January 21, 2013 until January 21, 2018. Agreed rental value amounted to Rp 1,700,000.
k.
Berdasarkan akta Notaris No. 14 tanggal 21 Juni 2013 oleh notaris Refki Ridwan, SH, MBA, Sp. N. SPB mengadakan perjanjian sewa menyewa sebidang tanah di Marunda dengan 2 luas 5.630 m dengan jangka waktu selama 5 tahun terhitung sejak tanggal 21 Juni 2013 sampai dengan 21 Juni 2018. Nilai sewa yang telah disepakati sebesar Rp 1.050.000.
k.
Based on notarial deed No. 14 dated June 21, 2013 of notary Refki Ridwan, SH, MBA, Sp. N. SPB entered into a lease agreement on a plot 2 of land measuring 5630 m in Marunda with term of 5 years from June 21, 2013 until June 21, 2018. Agreed rental value amounted to Rp 1,050,000.
l.
Berdasarkan akta Notaris No. 45 tanggal 27 Juni 2013 oleh notaris Muhamat Hatta, SH. SPB mengadakan perjanjian sewa menyewa sebidang tanah di Cengkareng dengan luas 2 7.080 m dengan jangka waktu selama 5 tahun terhitung sejak tanggal 1 Juli 2013 sampai dengan 1 Juli 2018. Nilai sewa yang telah disepakati sebesar Rp 1.450.000.
l.
Based on notarial deed No. 45 dated June 27, 2013 of notary Muhamat Hatta, SH. SPB entered into a lease agreement on a plot of 2 land measuring 7080 m in Cengkareng with term of 5 years from June 27, 2013 until June 27, 2018. Agreed rental value amountied to Rp 1,450,000.
m. Tanggal 19 Agustus 2013 SPB mengadakan perjanjian sewa menyewa ruangan dan perabot perlengkapan rumah tangga (kantor Gresik) dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, dengan jangka waktu sewa selama 2 tahun terhitung sejak tanggal 14 Juni 2012 sampai dengan 13 Juni 2014 dengan nilai sewa sebesar Rp 16.840.
m. On August 19, 2013, SPB entered into an agreement with PT Semen Indonesia (Persero) Tbk for the lease of rooms, and household furnishings appliances (Gresik Office) with a term for 2 years from June 14, 2013, until June 13 2014. The agreed lease value amounted to Rp 16,840.
- 137 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
47. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
47. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As at December 31, 2013 and 2012, the Group had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:
2013 Mata Uang Asing (jumlah penuh)/ Ekuivalen Foreign Rupiah/ Currencies Equivalent in (Full amounts) Rupiah Aset: Kas dan setara kas
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya
Piutang usaha
2012 Mata Uang Asing (jumlah penuh)/ Ekuivalen Foreign Rupiah/ Currencies Equivalent in (Full amounts) Rupiah
USD EUR SGD
10.583.640 1.128.908 20.327
129.861.262 19.042.643 196.531
1.911.590 762.142 -
18.485.074 9.762.932 -
USD EUR
1.832 445
22.485 7.510
2.836 335
27.423 4.294
USD
537.991
6.601.148
578.050
5.589.744
Jumlah aset
155.731.579
33.869.467
Liabilitas: Utang usaha
Utang lain-lain
Assets: Cash and cash equivalents
Restricted cash and cash equivalents
Trade receivables Total assets Liabilities:
USD EUR SGD JPY AUD GBP SEK CHF USD EUR
5.406.687 529.653 10.448 741.659 2.183 5.994 941.561 17.874 269.780 2.480.937
65.902.106 8.909.298 100.594 861.585 23.744 120.460 1.787.083 245.446 3.310.203 41.848.920
9.764.451 9.357.796 144.058 229.466.185 36.840 1.078.714 76.612 2.738.595 9.066.500
94.422.239 119.872.062 1.139.083 256.926 369.335 1.604.851 811.838 26.482.214 116.140.596
Trade payables
Others liabilities
Jumlah liabilitas
123.109.439
361.099.144
Total liabilities
Liabilitas neto
(32.622.140)
327.229.677
Net liabilities
- 138 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs konversi yang digunakan Grup serta kurs yang berlaku pada tanggal 14 Pebruari 2014 sebagai berikut:
14 Pebruari/ February 14, 2014 Mata Uang 1 USD 1 SGD 100 JPY 1 EUR GBP AUD SEK CHF
48. KATEGORI KEUANGAN
31 Desember/ December 31 2013
11.886 9.395 11.647 16.257 19.795 10.703 1.841 13.305
DAN
KELAS
The conversion rates used by the Group on December 31, 2013 and 2012 and the prevailing rates on February 14, 2014 are as follows:
12.189 9.628 11.617 16.821 20.097 10.876 1.898 13.732
INSTRUMEN
Pinjaman y ang diberikan dan piutang/ Loans and receiv ables
31 Desember/ December 31 2012 9.670 7.907 11.197 12.810 15.579 10.025 1.488 10.597
Foreign currency 1 USD 1 SGD 100 JPY 1 EUR GBP AUD SEK CHF
48. CATEGORIES AND CLASSES OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Tersedia untuk dijual/ Av ailable-f orsale
Liabilitas pada biay a perolehan diamortisasi/ Liabilities at amortized cost
Jumlah/ Total
31 Desember 2013 Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Kas dan setara kas y ang dibatasi penggunaanny a Inv estasi jangka pendek Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Pinjaman jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Beban akrual Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang Pinjaman bank Liabilitas sewa pembiay aan Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Liabilitas janka panjang Pinjaman bank Liabilitas sewa pembiay aan Jumlah
December 31, 2013 4.070.492.871 37.599.156 -
104.835.223
-
4.070.492.871
-
37.599.156 104.835.223
2.238.452.900 586.655.740
-
-
2.238.452.900 586.655.740
96.269.770 17.278.860
-
-
96.269.770 17.278.860 -
-
-
(320.926.026)
(320.926.026)
-
-
(1.672.272.211) (829.461.699)
(1.672.272.211) (829.461.699)
-
-
(295.622.862) (24.761.055) (438.205.233)
(295.622.862) (24.761.055) (438.205.233)
-
-
(469.973.512) (49.300.788)
(469.973.512) (49.300.788) -
7.046.749.297
104.835.223
- 139 -
(3.129.289.131) (113.093.127)
(3.129.289.131) (113.093.127) -
(7.342.905.644)
(191.321.124)
Current Financial Assets Cash and cash equiv alents Restricted cash and cash equiv alents Short term inv estment Trade receiv ables Related parties Third parties Other receiv ables Related parties Third parties Current Financial Liabilities Short term borrowing Trade accounts pay able Related parties Related parties Other accounts pay able Related parties Related parties Accrued expenses Current maturities of long term liabilities Bank loans Finance lease liabilities Non-current Financial Liabilities Long term liabilities Bank loans Finance lease liabilities Total
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
Pinjaman y ang diberikan dan piutang/ Loans and receiv ables
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) Liabilitas pada biay a perolehan diamortisasi/ Liabilities at amortized cost
Tersedia untuk dijual/ Av ailable-f orsale
Jumlah/ Total
31 Desember 2012 Aset Keuangan Lancar Kas dan setara kas Kas dan setara kas y ang dibatasi penggunaanny a Inv estasi jangka pendek Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Pinjaman jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Beban akrual Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang Pinjaman bank Liabilitas sewa pembiay aan Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Liabilitas janka panjang Pinjaman bank Liabilitas sewa pembiay aan Jumlah
December 31, 2012 3.022.124.696 58.977.336 -
-
-
236.362.922
-
2.001.493.708 464.566.367
-
-
44.081.787 12.387.066
-
-
Current Financial Liabilities Short term borrowing Trade accounts pay able Related parties Related parties Other accounts pay able Related parties Related parties Accrued expenses Current maturities of long term liabilities Bank loans Finance lease liabilities
(3.107.488.345) (114.941.141)
(3.107.488.345) (114.941.141)
Non-current Financial Liabilities Long term liabilities Bank loans Finance lease liabilities
(6.939.771.735)
(1.099.777.853)
Total
-
(350.353.537)
-
-
(1.602.800.764) (570.452.908)
-
-
(435.230.730) (82.602.209) (398.252.792)
-
-
(241.656.997) (35.992.312)
5.603.630.960
236.362.922
Current Financial Assets Cash and cash equiv alents Restricted cash and cash equiv alents Short term inv estment Trade receiv ables Related parties Third parties Other receiv ables Related parties Third parties
(350.353.537) (1.602.800.764) (570.452.908) (435.230.730) (82.602.209) (398.252.792) (241.656.997) (35.992.312) -
-
-
3.022.124.696 58.977.336 236.362.922 2.001.493.708 464.566.367 44.081.787 12.387.066 -
49. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
49. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVE AND POLICIES
Grup terpengaruh terhadap risiko pasar, risiko kredit, dan risiko likuiditas. Manajemen menerapkan manajemen risiko atas risiko-risiko tersebut dengan melakukan evaluasi atas risiko keuangan dan kerangka pengelolaan risiko keuangan yang tepat untuk Grup. Pengelolaan resiko tersebut memberikan keyakinan kepada manajemen bahwa aktivitas keuangan dikelola secara pruden sesuai kebijakan dan prosedur yang tepat dan risiko keuangan diidentifikasi, diukur dan dikelola sesuai dengan kebijakan dan risk appetite.
The Group is exposed to market risk, credit risk and liquidity risk. Management applies risk management for such risks by evaluating the financial risks and the appropriate financial risk governance framework for the Group. Such risk management provides assurance to management that prudent financial activities are managed according to appropriate policies and procedures and financial risks are identified, measured and managed in accordance with policies and risk appetite.
Manajemen menerapkan kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum di bawah ini.
The management applies policies for managing each of these risks which is summarized below.
Pengelolaan modal
Capital management
Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
- 140 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Grup tertentu disyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah dipenuhi oleh entitas terkait pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Selain itu, Grup juga dipersyaratkan oleh Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, efektif sejak tanggal 16 Agustus 2007, untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut telah dipertimbangkan oleh Grup serta telah diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”).
The Group is required under their respective loan agreements to maintain the level of existing share capital. This externally imposed capital requirement has been complied with by the relevant entities as of December 31, 2013 and 2012. In addition, the Group is also required by the Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Entities, effective August 16, 2007, to allocate and maintain a nondistributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements are considered by the Group and decided at the Annual General Meeting of Shareholders (“AGMS”).
Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, if necessary, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes during the years ended December 31, 2013 and 2012.
Perseroan mengawasi modal dengan menggunakan rasio pengungkit (gearing ratio), dengan membagi total pinjaman berdampak bunga dengan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kebijakan Perseroan adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran dari perusahaan terkemuka di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional. Termasuk dalam total pinjaman berdampak bunga adalah pinjaman bank jangka pendek, pinjaman bank jangka panjang, pinjaman kepada Pemerintah Republik Indonesia, dan liabilitas sewa pembiayaan.
The Company monitors its capital using gearing ratios, by dividing interest bearing loan by total equity attributable to equity holders of the parent entity. The Company’s policy is to maintain its gearing ratio within the range of gearing ratios of the leading companies in Indonesia in order to secure access to finance at a reasonable cost. Included in interest bearing loans are short-term bank loans and long-term bank loans, loan to Government of The Republic of Indonesia, and finance lease liabilities.
Rasio pengungkit pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut :
The gearing ratios as of December 31, 2013 and 2012 are as follow :
2013
2012
Pinjaman bank Liabilitas sewa pembiayaan
3.599.262.643 162.393.915
3.349.145.342 150.933.453
Bank loans Finance lease liabilities
Total pinjaman yang berdampak bunga
3.761.656.558
3.500.078.795
Total interest bearing loans
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
20.882.543.328
17.347.313.214
0,18
0,20
Rasio pengungkit (x)
Total equity attributable to equity holders of the parent entity Gearing ratio (x)
Risiko pasar
Market risk
Risiko pasar adalah risiko nilai wajar arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Harga pasar mengandung tiga tipe risiko: risiko tingkat suku bunga, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko harga. Instrumen keuangan yang terpengaruh oleh risiko pasar termasuk kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lainlain, utang jangka panjang, dan beban akrual.
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. Market prices comprise three type of risk: interest rate risk, foreign currency risk, and price risk. Financial instruments affected by market risk included cash and cash equivalent, trade receivables, other receivables, trade payable, other payables, longterm payable, and accrued expenses. - 141 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
Foreign Currency Risk
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko perubahan nilai wajar arus kas di masa datang dari suatu instrumen keuangan yang berfluktuasi sebagai akibat perubahan nilai tukar mata uang asing yang digunakan oleh Grup. Eksposur Grup terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari utang pengadaan barang dan jasa dalam mata uang USD dan EUR, serta piutang dari penjualan ekspor dalam mata uang USD.
Foreign currency risk is a risk in the fair value of future cash flows of a financial instrument fluctuates as a result of changes in foreign currency exchange rates used by the Group. Exposure of the Group against exchange rate fluctuations mainly derived from debt arise from the procurement of goods and services denominated in USD and EUR, as well as receivables from USD denominated export sales.
Dalam hal transaksi valuta asing yang terkait dengan pengadaan barang dan jasa untuk pembangunan pabrik semen dan pembangkit listrik baru yang saat ini sedang dalam proses penyelesaian, Perseroan dan entitas anak (ST) mengelola risiko valuta USD dan EUR dengan menetapkannya sebagai lindung nilai arus kas menggunakan instrumen keuangan non derivatif melalui pembelian spot mata uang asing. Perubahan atas nilai wajar instrumen keuangan non derivatif diakui dalam akun cadangan atas lindung nilai arus kas sebagai bagian dari ekuitas dan saat masa lindung nilai berakhir dikapitalisasi dalam aset tetap pabrik semen dan pembangkit listrik.
In case of foreign currency transactions related to the procurement of goods and services for the new cement and power plants, which are currently under constructions, the Company and its subsidiary (ST) manage foreign currency exposure to USD and EUR by entering into cash flow hedging transaction using non-derivative financial instruments through spot purchase of foreign currency. Changes in the fair value of non derivative financial instrument are recognized in cash flow hedge reserve account under the equity section and capitalized them into cement and power plant assets at the end of hedging period.
Eksposur risiko nilai tukar mata uang asing yang ada saat ini diungkapkan pada Catatan 47. Oleh karena perubahan nilai tukar Rupiah terhadap USD selama 2013, manajemen merubah kemungkinan secara wajar dari 5% menjadi 9% Berikut ini adalah analisis sensitivitas efek 9% perubahan kurs mata uang asing terhadap laba setelah pajak dengan semua variabel lain dianggap tetap:
The current exposure to the foreign currency risk is disclosed in Note 47. Due to the fluctuation on foreign exchange rate during 2013 of IDR as against USD, management has changed the reasonably possible change from 5% to 9%. Sensitivity analysis of the 9% fluctuation in the foreign exchange rates to profit after tax with other variance considered as constant is as follow:
Dampak USD/ USD impact Laba rugi
5.931.190
Profit or loss
Risiko harga
Price risk
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar, terlepas dari apakah perubahan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari instrumen individual atau penerbitnya atau faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh instrument yang diperdagangkan di pasar.
Price risk is the risk that the value of a financial instrument will fluctuate as a result of changes in market prices, whether those changes are caused by factors specific to the individual instrument or its issuer or factors affecting all instruments traded in the market.
Grup terkena dampak risiko harga yang terutama diakibatkan oleh pembelian batu bara yang merupakan komponen utama biaya produksi. Harga batu bara tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain permintaan, pasokan, nilai tukar, dan cuaca. Dampak risiko harga tersebut mengakibatkan kenaikan biaya produksi. Grup tidak serta merta dapat mengalihkan kenaikan harga tersebut kepada pelanggannya.
The Group is exposed to price risk that is mainly due to the purchase of coal which is the main component of production costs. The price of coal is influenced by several factors, including demand, supply, exchange rates, and weather. The impact of price risk of production costs will rise. The Group does not necessarily able to pass on these price increases to its customers.
- 142 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Kebijakan Grup untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga batu bara adalah antara lain dengan mengadakan kontrak pembelian yang berjangka waktu 12 bulan atau kurang dan pembelian secara bersama antara Grup kepada pemasok agar mendapatkan harga yang menguntungkan.
The Group’s policy to minimize risks arising from fluctuations in the price of coal is among other things entered into purchase contracts for a period of 12 months or less and a joint purchase between the Group to suppliers in order to obtain favorable prices.
Risiko suku bunga atas arus kas
Cash flows interest rate risk
Risiko suku bunga atas arus kas merupakan suatu risiko dimana arus kas masa datang suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur yang ada saat ini terutama berasal dari utang jangka panjang atas kredit sindikasi untuk proyek pembangunan pabrik semen dan pembangkit listrik di entitas anak (ST) dalam mata uang rupiah dengan suku bunga mengambang. Pinjaman dengan suku bunga mengambang menimbulkan risiko arus kas kepada entitas anak.
Cash flows interest rate risk is a risk that the future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. Current exposure related to this risk mainly arises from the rupiah denominated long term syndicated loans for cement plant and power plant project in a subsidiary (ST) which bear floating interest rate. Loans at variable rates expose the subsidiary to cash flows risk.
Saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan formal untuk lindung nilai atas risiko suku bunga. Kebijakan yang diambil oleh manajemen dalam mengantisipasi risiko suku bunga yaitu dengan mengevaluasi secara periodik perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar. Manajemen juga melakukan survey di perbankan untuk mendapatkan perkiraan mengenai suku bunga yang relevan.
Currently, the Group does not have a formal hedging policy for interest rate exposures. Measures taken by management in anticipation of interest rate risk is to evaluate periodically, comparing fixed rates to floating interest rates in line with relevant changes in interest rates in the market. Management also conducted a survey of banks to obtain an estimate of the relevant interest rate.
Profil pinjaman Perseroan adalah sebagai berikut:
The Company’s loan profile is as follows:
2013 Pinjaman dengan suku bunga tetap Pinjaman dengan suku bunga mengambang
2012
24.482.306
42.141.179
3.895.706.361
3.647.667.232
3.920.188.667
3.689.808.411
Dampak fluktuasi suku bunga 100 basis poin terhadap laba setelah pajak dengan semua variabel lain tetap:
Loans w ith floating interest rate
Effect of interest rates fluctuation of 100 basis points to income after tax with all other variables constant:
2013 Naik 100 bps Turun 100 bps
Loans w ith fixed interest rates
2012
(23.472.193) 23.472.193
(30.590.773) 30.590.773
Increase 100 bps Decrease 100 bps
Risiko kredit
Credit risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian yang dihadapi Grup sebagai akibat wanprestasi dari pihak ketiga. Pihak ketiga yang dimaksud yaitu distributor dan pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka.
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss from defaulted third parties. Third parties refer to the distributors and counter parties that fail to discharge their contractual obligations.
- 143 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Kebijakan manajemen dalam mengantisipasi risiko kredit yang timbul dari distributor adalah sebagai berikut:
Management policies in anticipation of this credit risk from the distributors are as follows:
1.
Grup hanya akan melakukan hubungan usaha dengan pihak ketiga yang diakui, kredibel dan bankable.
1.
The Group will only do business relationships with third parties who are recognized, credible and bankable.
2.
Mempunyai kebijakan untuk penjualan kredit dan semua pihak ketiga yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.
2.
Have a policy for credit sales and all third parties who will make credit trade have to go through credit verification procedures.
3.
Meminta kepada pihak ketiga yang akan melakukan perdagangan kredit dengan Grup untuk memberikan jaminan berupa aset tetap, deposito berjangka atau bank garansi.
3.
Request third parties who will do credit trade with the Group to provide collateral in the form of fixed assets, time deposit or bank guarantee.
4.
Grup hanya akan melakukan hubungan usaha dengan pihak ketiga yang diakui, kredibel dan bankable.
4.
The Group will only do business relationships with third parties who are recognized, credible and bankable.
5.
Mempunyai kebijakan untuk penjualan kredit dan semua pihak ketiga yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit.
5.
Have a policy for credit sales and all third parties who will make credit trade have to go through credit verification procedures.
Grup meminimalkan risiko kredit aset keuangan seperti kas setara kas dengan mempertahankan saldo kas minimum dan memilih bank yang berkualitas untuk penempatan dana.
The Group minimizes credit risks on financial assets such as cash and cash equivalent by maintaining minimum cash balance and select qualified bank for the placement of funds.
Eksposur maksimum risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana di ungkapkan pada Catatan 6, 7, 8 dan 9. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan.
The maximum exposure to the credit risk is represented by the carrying amount as shown in Notes 6, 7, 8 and 9. There is no significant concentration of credit risk.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah suatu risiko yang dapat terjadi dimana pendapatan jangka pendek tidak dapat menutupi pengeluaran jangka pendek.
Liquidity risk is a risk that occurs when short-term revenue cannot cover short-term expenditure.
Mengingat bahwa kebutuhan dana Grup saat ini cukup signifikan sebagai akibat dari meningkatnya aktivitas pengembangan atau perluasan bisnis, maka dalam mengelola risiko likuiditas, Grup terus menerus memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas agar memadai untuk membiayai kebutuhan operasional Grup.
Given that funding requirements of the Group is currently significant as a result of increased activity of development or expansion of business, then in managing liquidity risk, the Group continue to monitor and maintain levels of adequacy of cash and cash equivalents to finance the operational needs of the Group.
Selain itu, Grup juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas, termasuk jadwal jatuh tempo liabilitas jangka panjang dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk inisiatif penempatan dan penggalangan dana yang meliputi pinjaman bank, penerbitan ekuitas pasar modal dan ekuitas utang.
In addition, the Group also regularly evaluates cash flow projections and actual cash to cope with the impact of fluctuations in cash flow, including the maturity schedule of long-term liabilities and continue to examine the condition of financial markets to placement and fund-raising initiatives, including bank loans, issuance of equity and debt securities.
- 144 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) The tables below detail the Group’ remaining contractual maturity for its non-derivative financial liabilities with agreed repayment periods. The tables have been drawn up based on the undiscounted cash flows of financial liabilities based on the earliest date on which the Group can be required to pay. The tables include both interest and principal cash flows. To the extent that interest flows are floating rate, the undiscounted amount is derived from interest rate curves at the end of the reporting period. The contractual maturity is based on the earliest date on which the Group may be required to pay.
Tabel berikut merinci sisa jatuh tempo kontrak untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah disusun berdasarkan arus kas yang didiskontokan dari liabilitas keuangan berdasarkan tanggal terawal di mana Grup dapat diminta untuk membayar. Tabel mencakup arus kas bunga dan pokok. Sepanjang arus bunga tingkat mengambang jumlah tidak di diskontokan berasal dari kurva suku bunga pada akhir periode pelaporan. Jatuh tempo kontrak didasarkan pada tanggal terawal di mana Grup mungkin akan diminta untuk membayar.
2013
Tingkat bunga efektif
Kurang dari
rata-rata tertimbang/
satu tahun/
Weighted average
Less than
1 - 5 tahun/
5 tahun/
Jumlah/
interest rate
one year
1 - 5 years
5 + years
Total
Diatas
Tanpa bunga
Non-interest bearing
Utang usaha
2.501.733.910
-
-
2.501.733.910
Beban akrual
438.205.233
-
-
438.205.233
Utang lain-lain
320.383.917
-
-
320.383.917
Instrument tingkat bunga Variabel Pinjaman Bank
2013
Trade payables Accrued expenses Other payables Variable interest rate instruments
10% - 10,5%
1.304.019.212
3.281.728.202
-
4.585.747.414
Instrument tingkat bunga tetap
Bank loans Fixed interest rate instrument
Liabilitas sewa pembiayaan
8,94% - 15,76%
63.428.001
117.840.767
24.632.250
205.901.018
Pinjaman Bank
9,5% - 13,25%
38.947.009
23.629.924
-
62.576.933
4.666.717.282
3.423.198.893
24.632.250
Finance lease liabilities Bank loans
8.114.548.425
Jumlah yang dicakup di atas untuk instrumen suku bunga variabel untuk liabilitas keuangan nonderivatif harus berubah jika perubahan suku bunga variabel berbeda dengan estimasi suku bunga yang ditentukan pada akhir periode pelaporan.
The amounts included above for variable interest rate instruments for non-derivative financial liabilities is subject to change if changes in variable interest rates differ to those estimates of interest rates determined at the end of the reporting period.
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Perseroan dan entitas anak memiliki aset keuangan meliputi kas dan setara kas, kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain, dan investasi jangka pendek, yang timbul secara langsung dari kegiatan usaha. Grup juga memiliki liabilitas keuangan yang terdiri dari utang usaha, beban akrual, dan liabilitas jangka panjang. Tujuan utama dari liabilitas keuangan tersebut adalah untuk membiayai kegiatan usaha Grup.
The Group has various financial assets that consist of cash and cash equivalents, restricted cash and cash equivalents, accounts receivable, other receivables, and short-term investments, which arise directly from operations. The Group also has financial liabilities consisting of accounts payable, accrued expenses, and long-term liabilities. The main purpose of the financial liabilities is to finance the operations of the Group.
- 145 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Tabel berikut menyajikan aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:
The following table presents financial assets and financial liabilities of the Group at December 31, 2013 and 2012:
31 Desember 2013/
31 Desember 2012/
December 31, 2013
December 31, 2012
Nilai Tercatat/
Nilai Wajar/
Nilai Tercatat/
Nilai Wajar/
Carrying Value
Fair Value
Carrying Value
Fair Value
Aset Keuangan
Financial Assets
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas
Loans and receivables 4.070.492.871
4.070.492.871
3.022.124.696
3.022.124.696
37.599.156
37.599.156
58.977.336
58.977.336
2.825.108.640
2.825.108.640
2.466.060.075
2.466.060.075
90.953.264
90.953.264
56.468.853
56.468.853
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha - neto Piutang lain-lain - neto
Restricted cash and cash
Tersedia untuk dijual Investasi jangka pendek
Cash and cash equivalents equivalents Trade receivables - net Other receivables - net Available for sale
104.835.223
104.835.223
236.362.922
236.362.922
7.128.989.154
7.128.989.154
5.839.993.882
5.839.993.882
Utang usaha
2.501.733.910
2.501.733.910
2.173.253.672
2.173.253.672
Beban akrual
438.205.233
438.205.233
398.252.792
398.252.792
Accrued expenses
Utang lain-lain
320.473.598
320.473.598
520.270.101
520.270.101
Other payables
519.274.300
519.274.300
277.649.309
277.649.309
3.242.382.258
3.221.065.894
3.222.429.486
3.222.429.486
7.022.069.299
7.000.752.935
6.591.855.360
6.591.855.360
Total Aset Keuangan Liabilitas Keuangan
Short-term investments Total Financial Assets Financial Liabilities Trade payables
Bagian lancar atas liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas jangka panjang Total Liabilitas Keuangan
Current maturities of long-term liabilities Long-term liabilities Total Financial Liabilities
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value for each class of financial instruments:
Aset dan liabilitas keuangan jangka pendek:
Short-term financial assets and liabilities:
Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang termasuk kas dan setara kas, kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain, investasi jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, dan beban akrual. Nilai wajar instrumen keuangan tersebut dianggap mendekati nilai tercatatnya.
Short-term financial instruments with maturities of one year or less includes cash and cash equivalents, restricted cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, short-term investments, trade payable, other payable and accrued expenses. The fair values of these financial instruments are approximately the same with their carrying amounts.
Investasi pada saham biasa yang tidak memiliki kuotasi pasar dengan kepemilikan saham di bawah 20%, dicatat pada biaya perolehan karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal.
Investments in unquoted common shares representing equity ownership interest below 20%, are carried at cost as their fair values cannot be reliably measured.
Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang:
Long term financial assets and liabilities:
Liabilitas jangka panjang termasuk pinjaman bank, utang bunga dan denda, dan liabilitas sewa pembiayaan.
Long-term liabilities include bank loans, accrued interest and penalties, and finance lease liabilities.
Nilai tercatat dari liabilitas bank jangka panjang dengan suku bunga mengambang kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena dinilai ulang secara berkala.
The carrying value of long-term bank loans with floating interest rates approximately at fair value as they are re-priced frequently.
- 146 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) The Company’s financial asset measured at fair value represents investment in mutual fund, on which the fair value is classified as level 1 in the fair value hieracy (quoted price)
Aset keuangan perseroan yang diukur nilai wajarnya merupakan investasi pada reksadana. Nilai wajar dikelompokan sebagai tingkat 1 pada tingkatan nilai wajar (harga kuotasi).
50. INFORMASI PENTING LAINNYA
50. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION
1)
Pada tanggal 24 Desember 2013, berdasarkan Akta Notaris No. 63, Notaris Dr. Slamet Wahjudi SH, M.Kn Perseroan mendirikan PT Semen Gresik (SG). Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No. AHU01530.AH.01.01. tahun 2014, tanggal 10 Januari 2014.
1)
On December 24, 2013, based on Notarial Deed No. 63, Notary of Dr. Slamet Wahjudi SH, M.Kn the Company established PT Semen Gresik (SG). The deed was approve by Minister of Law and Human Rights in his decisian letter No. AHU-01530.AH.01.01. tahun 2014, dated January 10, 2014.
2)
Pada tanggal 20 Desember 2013, berdasarkan Akta Notaris No. 40, Notaris Jose Dima Satria S.H., M.Kn Perseroan dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, mendirikan PT Krakatau Semen Indonesia (KSI). Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No. AHU04359.AH.01.01. tahun 2014, tanggal 3 Pebruari 2014.
2)
On December 20, 2013, based on Notarial Deed No. 40, Notary of Jose Dima Satria S.H., M.Kn the Company and PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, established PT Krakatau Semen Indonesia (KSI). The deed was approve by Minister of Law and Human Rights in his decisian letter No. AHU-04359.AH.01.01. tahun 2014, dated February 3, 2014.
Pada tanggal 30 Desember 2013, Perseroan melakukan pembayaran uang muka investasi sebesar Rp 18.750.000 (Catatan 19) 3)
On December 30, 2013, the Company paid advance for investment amounted to Rp 18,750,000 (Note 19).
Penggantian Komisaris dan Direksi Perseroan
3)
Changes in the Company’s Commissioners and Directors
Pada tanggal 30 April 2013 bertempat di Jakarta, telah diselenggarakan RUPST yang antara lain memutuskan: 1. memberhentikan dengan hormat: Setia Purwaka sebagai Komisaris Independen. 2. mengangkat: Imam Apriyanto Putro sebagai Komisaris.
On April 30, 2013, AGMS was convened to decide among others:
Pada tanggal 26 Juni 2012 bertempat di Jakarta, telah diselenggarakan RUPSLB yang antara lain memutuskan: 1. memberhentikan dengan hormat: a. Dedi Aditya Sumanegara sebagai Komisaris utama, b. Chatib Basri sebagai Komisaris Independen, c. Achmad Jazidie sebagai Komisaris Independen; 2. mengangkat: a. Mahendra Siregar sebagai Komisaris Utama, b. Achmad Jazidie sebagai Komisaris, c. Djawahir Adnan sebagai Komisaris Independen; 3. mengalihkan fungsi Dewan Komisaris Perseroan sebagai berikut: a. Setia Purwaka, dari Komisaris menjadi Komisaris Independen,
On June 26, 2012, EGMS was convened to decide among others:
1. to honorably dismiss: Setia Purwaka as Independent Commisioner. 2. to appoint: Imam Apriyanto Putro as Commisioner.
1. to honorably dismiss: a. Dedi Aditya Sumanegara as Chief of Board Commisioner, b. Chatib Basri as Independent Commisioner, c. Achmad Jazidie as Independent Commmisioner; 2. to appoint: a. Mahendra Siregar as Chief of Board Commisioner, b. Achmad Jazidie as Commisioner, c. Djawahir Adnan as Independent Commisioner; 3. to switch the function of Board Commisioner as follow: a. Setia Purwaka, as Commisioner become Independent Commmisioner, - 147 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
b.
Hadi Waluyo, dari Komisaris Komisaris Independen; 4. memberhentikan dengan hormat sebagai Direktur Produksi; 5. mengangkat Suparni sebagai Produksi dan Amat Pria Darma Direktur Pemasaran. 4)
5)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued) menjadi
b.
Hadi Waluyo as Commisioner become Independent Commisioner; 4. to honorably dismiss Suparni as Production Director; 5. to appoint Suparni as Production Director and Amat Pria Darma as Marketing Director.
Suparni Direktur sebagai
Penggantian Komite Audit Perseroan
4)
Changes in Company’s Audit Committee
Pada tanggal 1 Mei 2013 bertempat di Jakarta, telah ditetapkan susunan Komite Audit yang baru, sebagai berikut : Ketua : Hadi Waluyo Anggota : Achmad Jazidie Anggota : Sahat Pardede
On May 1, 2013 in Jakarta, the new composition of the Audit Committee was established, as follows: Chairman : Setia Purwaka Member : Achmad Jazidie Member : Sahat Pardede
Pada tanggal 2 September 2013, Dewan Komisaris Perseroan mengangkat Elok Tresnaningsih sebagai anggota Komite Audit untuk periode 1 Oktober 2013 hingga 30 September 2014.
On September 2, 2013 Company’s Board of Commissioner appointed Elok Tresnaningsih as the member of Audit Committee for period October 1, 2013 up to September 30, 2014.
Proyek WHRPG
5)
The WHRPG Project
Pada tanggal 15 Januari 2009, Direktur Jenderal Industri Agro dan Kimia - Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (“DJIAKMenperin”) menandatangani nota kesepahaman mengenai The Model Project for Waste Heat Recovery Power Generation in the Cement Industry (“WHRPG”) dengan The New Energy and Industrial Technology Development Organization, Jepang (“NEDO”). Pada tanggal 17 Mei 2010, SP mengadakan perjanjian kerjasama dengan DJIAK-Menperin sehubungan dengan pelaksanaan nota kesepahaman WHRPG tersebut.
On January 15, 2009 the Director General of Agro and Chemical Industry - Ministry of Industry of the Republic of Indonesia ("DJIAKMenperin") signed a memorandum of understanding regarding the Model Project for Waste Heat Recovery Power Generation in the Cement Industry ("WHRPG") with The New Energy and Industrial Technology Development Organization, Japan ("NEDO"). On May 17, 2010, SP entered into cooperation agreements with DJIAK-Menperin with respect to the implementation of the memorandum of understanding of the WHRPG.
WHRPG adalah model proyek percontohan dengan menambahkan peralatan yang mengkonversikan panas gas buang menjadi energi listrik sehingga penggunaan batubara dan emisi gas CO2 menjadi berkurang. Proyek ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas lingkungan dan juga meningkatkan daya saing dan produktifitas industri semen. Pada proyek ini, peralatan pihak NEDO dipasang pada fasilitas pabrik SP dan SP berkewajiban menyediakan infrastruktur dan peralatan pendukung dari proyek tersebut. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, SP telah mengeluarkan dana sebesar Rp 89.216.346 untuk infrastruktur dan peralatan pendukung yang dicatat sebagai aset tetap.
WHRPG is a model demonstration project by adding equipment that convert hot exhaust gases into electrical energy so that the use of coal and CO2 emissions be reduced. This project aims to improve the quality of environment and also enhancing the competitiveness and productivity of the cement industry. On this project, NEDO’s equipment are installed on SP’s plant facilities and SP shall provide the infrastructure and support equipment of the project. Through December 31, 2012, SP has expensed of Rp 89,216,346 for the infrastructure and support equipment that are recorded as fixed assets.
- 148 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Perjanjian kerjasama ini berlangsung untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dan mulai berlaku sejak perjanjian kerjasama ditandatangani. Selama jangka waktu perjanjian ini SP memiliki kewajiban sebagai berikut : Melakukan diseminasi dan demonstrasi teknologi WHRPG yang akan difasilitasi oleh kementerian Perindustrian RI.
6)
This cooperation agreement is for a period of 10 (ten) years and shall be effective since the agreement was signed. During the term of this agreement SP has the following obligations:
Mengoperasikan dan melakukan perawatan peralatan WHRPG dengan biaya sendiri. Bertanggung jawab atas kerusakan dan kehilangan peralatan WHRPG. Melaporkan kinerja peralatan WHRPG setiap bulan April dan Oktober dalam setiap tahunnya kepada pihak NEDO. Sesuai dengan perjanjian kerjasama, peralatan WHRPG tersebut diharapkan dapat menghasilkan energi listrik sebesar 8,5MW.
To conduct dissemination and demonstration of the WHRPG technology that will be facilitated by the Ministry of Industry of the Republic of Indonesia. Operate and perform maintenance of the WHRPG equipment at its own expense. Responsible for the damage and loss of the WHRPG equipment. Reporting the performance of the WHRPG equipment every April and October in each year to NEDO. In accordance with the cooperation agreement, the WHRPG equipment is expected to generate electrical energy up to 8.5MW.
Proyek tersebut telah dapat beroperasi dan telah diresmikan oleh Menteri Perindustrian RI dan perwakilan dari NEDO pada tanggal 26 Oktober 2011.
The Project has been operating and was inqugurated by the Minister of Industry of RI and a representative from NEDO on October 26, 2011
Pada tanggal 2 Januari 2013, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia melalui Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur menyerahkan penggunaan dan pemanfaatkan mesin dan peralatan Waste Heat Recovery Power Generation kepada SP.
On January 2, 2013, Ministry of Industry of the Republic of Indonesia through the Director General of Basic Manufacturing Industry granted the operation and utilization of Waste Heat Recovery Power Generation equipment to SP.
Grup menghadapi sebagai berikut:
tuntutan-tuntutan
hukum
6)
The Group is involved in the following legal cases:
a. Pada tanggal 24 Oktober 2008, SP mengajukan gugatan No. 99/Pdt.G/2008 PN.PDG terhadap PT Berkala International (PT BI) di Pengadilan Negeri Padang (PN Padang) akibat kegagalan PT BI untuk memenuhi liabilitasnya menyerahkan batubara pada tahun 2008 sesuai dengan perjanjian jual beli antara SP dan PT BI. Dalam gugatannya, SP juga menyampaikan permohononan untuk membatalkan perjanjian jual beli batubara tersebut kepada PN Padang.
a. On October 24, 2008, SP filed a lawsuit No. 99/Pdt.G/2008 PN.PDG against PT Berkala International (PT BI) in the Padang District Court (Pengadilan Negeri Padang - the Court) for the failure of PT BI to deliver coal in 2008 as agreed in a sales and purchase agreement between SP and PT BI. In its lawsuit, SP also appealed for the cancellation of the aforementioned sales and purchase agreement.
Berkenaan dengan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) yang telah diterbitkan dan diakseptasi oleh Bank Mandiri (Bank Penerbit) sehubungan dengan perjanjian jual beli, SP telah mengajukan permohonan kepada PN Padang untuk melarang Bank Mandiri, PT BI, PT Eksplorasi Mantap Indonesia (selaku beneficiary), PT Maybank Indocorp (selaku bank koresponden) (Maybank) untuk mencairkan/ mengklaim/ mengakseptasi/ mendebit rekening milik SP pada Bank Mandiri hingga keputusan dalam perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap.
In relation to the domestic Letter of Credit (SKBDN) issued and accepted by Bank Mandiri (Issuing Bank) for the purpose of the sales and purchase agreement, SP has requested PN Padang to issue an injunction to prevent Bank Mandiri, PT BI, PT Eksplorasi Mantap Indonesia (as beneficiary), PT Maybank Indocorp (as correspondent bank) (Maybank) or any parties or their representatives to liquidate/claim/accept/ debit SP’s account at Bank Mandiri until a final decision on this case has been issued.
- 149 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pada tanggal 17 April 2009, PN Padang mengeluarkan Putusan yang mengabulkan permohonan Provisi dan gugatan SP sebagai berikut:
On April 17, 2009, PN Padang issued its decision in favor of SP as follows:
Melarang kepada PT BI, Bank Mandiri, PT Eksplorasi Mantap Indonesia, Maybank Indocorp atau pihak manapun juga maupun kuasa-kuasanya untuk mencairkan/mengklaim/ mengakseptasi/ mendebit rekening milik SP ataupun rekening lainnya yang ada pada Bank Mandiri, atas dasar adanya pengajuan SKBDN sampai dengan putusan dalam perkara ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Membatalkan Perjanjian Jual Beli batubara antara SP dengan PT BI, berikut segala akibat hukumnya.
-
Forbids PT BI, Bank Mandiri, PT Eksplorasi Mantap Indonesia, Maybank on any other parties as well as their attorneys to withdraw/claim/ accept/deduct the SP account or other accounts of the SP in Bank Mandiri based on the presentation of a SKBDN until a final decision on this case is issued.
-
Menyatakan batal SKBDN yang diterbitkan dalam rangka Perjanjian Jual Beli batubara antara SP dengan PT BI, berikut segala akibat hukumnya.
-
States that PT BI and PT Eksplorasi Mantap Indonesia have breached the contract agreement betwen them and SP. Terminated the sales purchasing contract betwen PT BI and SP and all of its legal consequences.
Selanjutnya atas putusan PN Padang tersebut, Bank Mandiri dan Maybank mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Sumatera Barat. Pada tanggal 27 Januari 2010 telah dikeluarkan Putusan Pengadilan Tinggi Sumatera Barat yang menguatkan putusan PN Padang.
Bank Mandiri and Maybank filed an appeal to the High Court of West Sumatera in relation to PN Padang’s decision. On January 27, 2010, the High Court of West Sumatera issued a decision confirming PN Padang’s decision.
Atas memori kasasi tersebut SP telah mengajukan kontra memori kasasi pada tanggal 8 Juli 2010 dan telah dikeluarkan putusan kasasi dari Mahkamah Agung No. 217 K/PDT/2011 pada tanggal 20 Mei 2011 yang memenangkan SP dan menolak permohonan kasasi dari PT Bank Maybank Indocorp dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Relass atas putusan kasasi tersebut diterima pada tanggal 10 Nopember 2011.
For the appeal, SP has filed a counter against the appeal on the date of July 8, 2010, and has issued the decision of the Supreme Court No. K/PDT/2011 217 on May 20, 2011 that won SP and rejected an appeal from PT Bank Maybank Indocorp and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Notification of the court (relass) for the decision of the appeal received on November 10, 2011.
Terhadap putusan Kasasi Mahkamah Agung, Bank Mandiri telah mengajukan Peninjauan Kembali (PK) kepada Mahkamah Agung dimana relaas pemberitahuan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh Bank Mandiri diterima oleh SP pada tanggal 23 Mei 2012. Atas Peninjauan Kembali tersebut, pada tanggal 20 Juni 2012 SP mengajukan Kontra Memori yang selajutnya telah dilimpahkan oleh Pengadilan Negeri Padang kepada Mahkamah Agung berdasarkan surat No.W3.P1/4100/HK.02/VI/2012, pada tanggal 27 Juni 2012.
In response to the decision of Supreme Court on the appeal, Bank Mandiri has submitted its Judical Review (PK) to the Supreme Court and the notification of the Judical Review (PK) requested by Bank Mandiri has been received by SP on May 23, 2012. To counter the Jurical Review from Bank Mandiri, on June 20, 2012 SP filed its contra memory then has been submited to the Supreme Court by District Court of Padang through its letter No.W3.P1/4100/HK.02/VI/2012 dated June 27, 2012.
- 150 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pada tanggal 14 Maret 2013, Mahkamah Agung, ditingkat Peninjauan Kembali, mengeluarkan putusan No.527/PK/Pdt/2012 yang membatalkan semua putusan sebelumnya dan mengadili sendiri dengan mengabulkan sebagian permohonan SP, yaitu antara lain: menyatakan BI dan PT Eksplorasi Mantap Indonesia telah wan prestasi, dan menyatakan batal perjanjian jual beli batu bara antara BI dengan SP dan memberlakukan SKBDN yang diterbitkan dalam rangka Perjanjian Jual Beli batubara antara SP dengan BI.
On March 14, 2013, the Supreme Court, the level of judicial review, with its letter No.527/PK/Pdt/2012 cancels all previous decision and judge by granting some requests SP, among other things: declare BI and PT Eksplorasi Mantap Indonesia has defaults and canceled coal purchase agreement between BI and SP and enforce SKBDN issued for coal purchase Agreement between SP and BI.
SP telah mencadangkan di dalam laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2008 potensi kerugian (Catatan 19) yang mungkin timbul dari akseptasi SKBDN oleh Bank Mandiri sejumlah Rp 23.760.000. Pada tahun 2009 SP dengan niat baik sudah menempatkan dana pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk senilai Rp 30.000.000 yang diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas sampai ada putusan yang berkekuatan hukum tetap. Pada tanggal 30 Januari 2014, SP telah melakukan pembayaran sebesar Rp 25.903.089.
SP has provided a provision for possible losses (Note 19) in the December 31, 2008 consolidated financial statements, for possible losses which may arise from the acceptance of the domestic letter of credit (SKBDN) by Bank Mandiri in the amount of Rp 23,760,000. In 2009 SP placed funds in good faith in Bank Mandiri amounting to Rp 30,000,000 to provide funds required for settlement of amounts involving this matter, if any, depending on the final resolution of the court result on this case. On January 30, 2014, SP made a payment of Rp 25,903,089.
b. Pada tanggal 23 Januari 2009, Yayasan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang (PTUN Semarang). Pihak-pihak yang digugat adalah Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KP2T) Kabupaten Pati sebagai Tergugat dan Perseroan sebagai Tergugat II Intervensi.
b. On January 23, 2009, Yayasan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (The Indonesian Forum for the Environment, WALHI) filed a lawsuit with the Semarang State Administration Court (PTUN Semarang) against the Head of Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KP2T) of Pati Regency as Defendant and the Company as an Intervenor Second Defendant.
Inti dari gugatan tersebut adalah keberatan atas keluarnya Keputusan Kepala KP2T No.540/052/2008 tanggal 5 Nopember 2008 tentang Izin Pertambangan Daerah Eksplorasi Bahan Galian Golongan C Batu Kapur Atas Nama Perseroan.
The main reason for the lawsuit was WALHI’s objection on the issuance of the decree of the Head of KP2T No: 540/052/2008 dated November 5, 2008 involving Region Mining License for Exploration of Mining of Group C Material - Limestone for the Company.
Mahkamah Agung telah menerbitkan putusan kasasi atas gugatan hukum tersebut pada tanggal 27 Mei 2010 yang memenangkan WALHI. Pada tanggal 26 Mei 2011, Perseroan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas putusan kasasi tersebut. Pada tanggal 4 Januari 2013 permohonan PK tersebut ditolak oleh Mahkamah Agung.
The Supreme Cour thas issued the decision on the law suit on May 27, 2010 in favor of WALHI. On May 26, 2011, the Company filed a Judicial Review for the decision of the Supreme Court. On January 4, 2013, submission of the Judicial Review was rejected by the Supreme Court.
- 151 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
c.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pada tahun 1954, Perseroan membeli tanah seluas 2.876 ha di Desa Sidorukun Kecamatan Gresik Kab. Gresik kepada H. Mardjuki. Pada tahun 1977, H. Yusuf sebagai ahli waris H Mardjuki menjual tanah tersebut seluas 2.500 m2 kepada H. Ashari. Pada tahun 1978 H. Yusuf menggugat Perseroan sampai ditingkat Peninjauan Kembali (PK) di Mahkamah Agung (PK) yang dimenangkan oleh Perseroan, namun tanah tersebut masih dikuasai oleh H. Yusuf.
c.
In 1954, the Company acquired land of 2,876 ha, in Desa Sidorukun, Kecamatan Gresik Kab. Gresik of H. Mardjuki. In 1977 H. Yusuf as an heir of H. Mardjuki sold a parcel of the land of 2,500 m2 to H. Ashari. In 1978 H. Yusuf filed a lawsuit against the Company to the level of Judicial Review (PK) in the Supreme Court, which was won by the Company, but the land is still occupied by H. Yusuf.
Berdasarkan Surat dari Mahkamah Agung No. KMA/738/VIII/1994 tanggal 6 Agustus 1994 pada tanggal 24 April 1995 dilaksanakan eksekusi atas tanah sengketa tetapi gagal karena H. Ashari akan mengosongkan secara sukarela sampai dengan tanggal 18 Agustus 1995.
Based on the letter from the Supreme Court No. KMA/738/VIII/1994 dated August 6, 1994 on April 24, 1995 the execution of the disputed land was carried out but failed as H. Ashari requested to voluntarily vacant the land until August 18, 1995.
Berdasarkan penetapan perkara No. 17/Pdt.G/1984/PN.Gs. tanggal 1 Pebruari 1996 telah dilaksanakan eksekusi secara sukarela untuk tanah yang dikuasai H. Yusuf dan Husen serta menunda pelaksanaan eksekusi terhadap tanah yang dikuasai H. Ashari.
Based on the decision of case No. 17/Pdt.G/1984/PN.Gs. February 1, 1996, the voluntarily vacantion of the land has been carried out by H. Yusuf and Husen but postponed the execution of the land held by H. Ashari.
Pada tanggal 22 Pebruari 2006 Perseroan mengajukan eksekusi lanjutan kepada PN Gresik atas tanah 2.500 m2 yang ditempati oleh ahli waris H. Ashari dan eksekusinya dilakukan oleh PN Gresik pada tanggal 28 Pebruari 2008. Atas eksekusi tersebut, H. Slamet (anak H. Ashari) telah mengajukan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung. Perkara tersebut tetap dimenangkan oleh Perseroan.
On February 22, 2006 the Company submitted to the PN Gresik continued execution over 2,500 m2 of land occupied by the heirs of H. Ashari and the which this execution was carried out by PN Gresik on February 28, 2008. Due to the executions, H. Slamet (son of H. Ashari) has filed a judicial review to the Supreme Court. The case is still won by the Company.
Pada tahun 2008, H. Slamet juga mengajukan gugatan kembali di PN Gresik, kemudian mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Surabaya (PT). Pada 2 Maret 2009 PT menerbitkan keputusan yang memenangkan Perseroan dan kemudian H. Slamet mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Pada tanggal 20 Oktober 2010, Mahkamah Agung menerbitkan keputusan yang memenangkan H. Slamet.
In 2008, H. Slamet also filed a lawsuit againstthe Company in PN Gresik, then filed an appeal to the Surabaya High Court (PT). On March 2, 2009 PT issued a decision in favor of the Company and then H. Slamet filed a cessation to the Supreme Court. On October 20, 2010, the Supreme Court issued a decision in favor of H. Slamet.
Pada tanggal 12 April 2011, Perseroan mengajukan Memori Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung dan pada tanggal 30 April 2013 dalam websitenya Mahkamah Agung dalam keterangannya telah mengabulkan PK dari Perseroan, tetapi sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, Perseroan secara resmi belum mendapatkan salinan lengkap atas putusan PK tersebut.
On April 12, 2011, the Company filed a Judicial Review on the decision of Supreme Court and on 30 April 2013 the website of the Supreme Court in its statement has granted the Judicial Review of the Company, but until the issuance date of the consolidated financial statements, the Company has not officially get a full copy of the decision of the judicial review. - 152 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
d.
e.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Pada tanggal 23 April 2012, PT Gunung Mas Mineral (“GMM”) mengajukan gugatan hukum terhadap Bupati Rembang dan Perseroan (sebagai Tergugat II Intervensi) di Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang (“PTUN Semarang“).
d.
On April 23, 2012, PT Gunung Mas Minerals ("GMM") filed a law suit against Regent Rembang and the Company (as Defendant II Intervention) in Semarang State Administrative Court ("the Administrative Court Semarang").
Inti dari gugatan tersebut adalah keberatan dari GMM atas keluarnya Keputusan Bupati Rembang Nomor : 591/040/Tahun 2011 tertanggal 18 Nopember 2011 tentang pemberian Ijin Lokasi seluas ± 900 ha yang terletak di Kabupaten Rembang kepada Perseroan untuk pabrik semen, lahan tambang bahan baku dan sarana pendukung lainnya. Dalam gugatannya GMM mengemukakan bahwa Ijin Lokasi yang diberikan oleh Bupati Rembang kepada Perseroan tumpang tindih dengan lahan yang telah diberikan Ijin Usaha Pertambangan (IUP) milik GMM.
The main reason of the lawsuit was GMM’s objection on the issuance of the decree of the Regent of Rembang : 591/040/Year 2011 dated November 18, 2011 regarding the issuance of Location License for the Company within area ± 900 ha located in District of Rembang for the purpose of cement factory, quary land, and supporting facilites. In its lawsuit, GMM stated that Location License that was granted by Regent of Rembang to the Company is overlapping with Mining Business License (IUP) that was granted to GMM.
Berkenaan dengan gugatan yang telah diajukan oleh GMM tersebut, Perseroan berpendapat bahwa Ijin Lokasi yang dimiliki Perseroan adalah seluas ± 860 ha dan Ijin Lokasi tidak dapat dibandingkan dengan IUP, sehingga pada dasarnya tidak terjadi tumpang tindih antara Ijin Lokasi milik Perseroan dengan IUP milik GMM. Dengan demikian gugatan hukum GMM tidak tepat.
In relation to the lawsuit filed by GMM, the Company found that the Company's Licence Area is an area of± 860 ha and Location Permit can not be compared to IUP owned by GMM. Based on this fact, GMM lawsuit is not appropriate.
Pada tanggal 31 Agustus 2012, PTUN Semarang telah mengeluarkan putusan yang pada intinya menyatakan gugatan GMM tidak dapat diterima. GMM belum mengajukan banding atas putusan tersebut.Dengan demikian, keputusan PTUN Semarang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht).
On August 31, 2012, PTUN Semarang issued a decision basically stating that GMM lawsuit is not acceptable. GMM has not filed any appeal on such decision. Therefore, PTUN Semarang decision has absolute legal force (in kracht).
Pada tanggal 24 Mei 2012, Sunarto, Sunoto, Sudi (“Sunarto dkk”) mengajukan gugatan hukum terhadap Perseroan sebagai Tergugat dan Balai Lelang PT Tri Agung Lumintu sebagai Turut Tergugat di Pengadilan Negeri Tuban (“PN Tuban”).
e.
Inti dari gugatan tersebut adalah gugatan material sebesar Rp 5.000.000.000 (angka penuh) dan gugatan immaterial sebesar Rp 10.000.000.000 (angka penuh) karena Sunarto dkk menganggap Perseroan telah ingkar janji dalam memprioritaskan Sunarto dkk untuk mengikuti lelang barang bekas (afval) di Pabrik Tuban.
On May 24, 2012, Sunarto, Sunoto, Sudi (“Sunarto dkk”) filed a lawsuit against the Company as Defendant and Balai Lelang PT Tri Agung Luminto as Intervenor Second Defendant to the District Court of Tuban (PN Tuban). The main reason for the lawsuit was material claim amounting to Rp 5,000,000,000 (full amount) and immaterial claim amounting to Rp 10,000,000,000 (full amount) because Sunarto dkk has considered the Company has defaulted in prioritizing Sunarto dkk to participate in the auction thrift (afval) in Tuban plant.
- 153 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
f.
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
Berkenaan dengan gugatan yang diajukan oleh Sunarto dkk tersebut, Perseroan berpendapat bahwa Perseroan tidak memiliki hubungan hukum apapun dengan Sunarto dkk. Dengan demikian gugatan Sunarto dkk adalah tidak beralasan.
In relation to the lawsuit filed by Sunarto dkk, the Company views that the Company did not have any legal relationship with Sunarto dkk. Based on this fact, Sunarto dkk lawsuit is unwarranted.
Pada tanggal 29 Januari 2013, PN Tuban telah mengeluarkan putusan yang pada intinya menolak gugatan Sunarto dkk.
On January 29, 2013 PN Tuban issued a decision that essentially rejected Sunarto dkk’s claim.
Pada tanggal 13 Februari 2013, Perseroantelah menerima pernyataan banding dari Sunarto dkk.
On February 13, 2013 the Company received application of appeal from Sunarto dkk.
Pada tanggal 5 Juli 2013 Sunarto dkk. telah mengajukan berkas perkara banding Nomor W.14.U29/1271/Pdt.01.01/VII/2013 ke PT Surabaya. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, pengajuan banding oleh Sunarto dkk.masih dalam proses dan PT Surabaya belum menerbitkan keputusan atas banding dari Sunarto dkk.
On July 5, 2013 Sunarto dkk has filed appeal Number W.14.U29/1271/Pdt.01.01/ vii /2013 to PT Surabaya. Until the issuance date of the consolidated financial statements, filing by Sunarto dkk appeal is still in process and PT Surabaya has not yet issued a decision on the appeal from Sunarto dkk.
Pada tanggal 27 September 2012 Perseroan, sebagai Penggugat, mengajukan gugatan hukum terhadap PT Trimarta Nusaperdana (“Trimarta”) di Pengadilan Negeri Bekasi (“PN Bekasi”)
f.
On September 27, 2012, the Company, as a plaintiff, has filed a lawsuit against PT Trimarta Nusaperdana (“Trimarta”) to the District Court of Bekasi (PN Bekasi).
Perseroan menggugat Trimarta telah mendirikan bangunan berupa gedung futsal (indoor futsal) di atas tanah milik Perseroan seluas 3.167 m2. Tanah tersebut merupakan bagian dari Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 2249.
The Company claimed that Trimarta has built a 3.167m2 indoor football building on the Company’s land. This land is a part of the Company land based on the Company’s landrights certificate No. 2249.
Pada tanggal 4 Maret 2013, PN Bekasi telah mengeluarkan putusan No.329/PDT.G/2012/PN.Bks, yang pada intinya memenangkan Perseroan. Terhadap putusan tersebut PT Trimarta tidak mengajukan banding, dengan demikian, keputusan PN Bekasi telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht). Selanjutnya Perseroan telah mengajukan eksekusi ke PN Bekasi danakan dikoordinasikan dengan PN Gresikdan PT Surabaya.
On March 4, 2013, PN Bekasi has issued a ruling No.329/PDT.G/2012/PN.Bks, which is essentially in favor of the Company. Against the ruling of PN Bekasi, PT Trimarta did not file an appeal, thus, the decision of PN Bekasi has absolute legal force (in kracht). The Company has subsequently proposed execution to PN Bekasi and which will be coordinated with PN Gresik and PT Surabaya.
Grup tidak membentuk penyisihan atas tuntutan-tuntutan hukum di atas kecuali hal yang berhubungan dengan perjanjian jual beli dengan PT Berkala International, karena Grup berkeyakinan bahwa hasil akhir dari tuntutantuntutan hukum tersebut tidak akan berdampak signifikan terhadap posisi keuangan konsolidasian Grup.
The Group has not recognized any liability in relation to the above mentioned lawsuits except in respect of the matter involving the sales agreement with PT Berkala International, as the Group believes that the final outcome of the other lawsuits will not have a significant impact on the Group’ consolidated financial position.
- 154 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Lanjutan)
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) (Continued)
51. TRANSAKSI NONKAS
51. NON-CASH TRANSACTIONS
Transaksi nonkas Perseroan adalah sebagai berikut: 2013 Perolehan aset tetap melalui sew a pembiayaan Utang bunga yang dikapitalisasi Kapitalisasi estimasi biaya pembongkaran aset tetap Reklasifikasi uang muka pabrik baru Jumlah
Non-cash transactions as follow: 2012
54.433.058 129.127.868
80.450.634 227.706.044
7.805.128
9.405.000
51.825.791
86.234.804
243.191.845
403.796.482
Acquisition of fixed assets through finance lease Unpaid interest capitalized Capitalization of the estimated cost of dismantling of fixed assets Reclassification of advances for construction of new plant Total
52. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
52. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 3 sampai 156 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 14 Pebruari 2014.
The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements on pages 3 to 156 were the responsibilities of the management, and were approved by the Directors and authorized for issue on February 14, 2014.
********
- 155 -
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk ENTITAS INDUK SAJA INFORMASI TAMBAHAN DAFTAR I: INFORMASI INVESTASI DALAM ENTITAS ANAK 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Entitas anak/ Subsidiaries
Domisili/ Domicile
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) Tbk PARENT COMPANY ONLY SUPPLEMENTARY INFORMATION SCHEDULE I: INFORMATION ON INVESTMENT IN SUBSIDIARIES DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Jenis usaha/ Nature of business
Persentase kepemilikan/ Ownership percentage 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2013 2012
Dimulainya kegiatan komersial/ Start of commercial operations
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before eliminations 31 Desember/ 31 Desember/ December 31, December 31, 2013 2012
PT Semen Padang (“SP”)
Indarung, Sumatera Barat/ West Sumatera
Produsen semen/ Cement manufacturing
99,99%
99,99%
1913
5.083.672.567
4.547.506.475
PT Sepatim Batamtama (“SB”) 85% saham dimiliki SP/85% shares owned by SP
Batam, Riau
Pengantongan semen dan distribusi/Cement packing and distribution
85,00%
97,00%
1994
25.493.409
24.401.756
PT Bima Sepaja Abadi (”BSA”) 80% saham dimiliki SP/80% shares owned by SP
Tanjung Priok, Jakarta
Pengantongan semen dan distribusi/Cement packing and distribution
80,00%
80,00%
1996
155.399.972
125.770.628
PT Semen Tonasa (“ST”)
Pangkep, Sulawesi Selatan/ South Sulawesi
Produsen semen/ Cement manufacturing
99,99%
99,99%
1968
8.125.325.232
7.331.627.206
PT United Tractors Semen Gresik (“UTSG”)
Tuban, Jawa Timur/ East Java
Penambangan batu kapur dan tanah liat/ Limestone and clay mining
55,00%
55,00%
1992
309.361.580
321.557.058
PT Industri Kemasan Semen Gresik (“IKSG”)
Tuban, Jawa Timur/ East Java
Produsen kantong semen/ Cement bag manufacturing
60,00%
60,00%
1994
197.376.541
191.924.546
PT Kawasan Industri Gresik (“KIG”)
Gresik, Jawa Timur/ East Java
Pengembangan kawasan industri/Industrial real estate
65,00%
65,00%
1991
344.616.767
342.922.773
PT SGG Energi Prima (”SEP”)
Gresik, Jawa Timur/ East Java
Pertambangan, perdagangan dan pengangkutan Batubara/ Mining, trade and coal transportations
97,00%
97,00%
2012
25.697.769
24.995.551
PT SGG Prima Beton (”SPB”)
Gresik, Jawa Timur/ East Java
Produksi beton siap pakai/ Ready mix concrete
99,99%
99,99%
2012
200.964.584
75.841.926
Thang Long Cement Joint Stock Company (”TLCC”)
Hanoi, Vietnam
Produksi semen/ Cement manufacturing
70,00%
70,00%
2008
3.146.984.474
2.560.968.547 *)
Thang Long Cement Joint Hanoi, Stock Company 2 Vietnam (”TLCC2”) 99,08% saham dimiliki TLCC/99.08% shares owned by TLCC
Produksi semen/ Cement manufacturing
69,36%
69,36%
-
35.035.512
19.348.601 *)
An Phu Cement Joint Hanoi, Stock Company (”APCC”) Vietnam 99,90% saham dimiliki TLCC/99.90% shares owned by TLCC
Produksi semen/ Cement manufacturing
69,93%
69,93%
-
52.016.267
45.413.390 *)
*) Sebelum penyesuaian nilai wajar pada tanggal akuisisi
*) Before fair value adjustments as at acquisition date
- 156 -
The Future is Here
Informasi Bagi Pemegang Saham Laporan Tahunan 2013 Laporan Tahunan 2013 Perseroan memuat sebagian besar informasi keuangan Perseroan yang di sajikan dalam bentuk buku Laporan Tahunan Perseroan tahun 2013. Salinan dalam bentuk buku Laporan Tahunan 2013 dapat diperoleh tanpa biaya dengan mengirimkan surat permohonan tertulis kepada:
Sekretaris Perusahaan PT Semen Gresik (persero) Tbk Kantor Pusat Gedung Utama Semen Gresik Jl. Veteran Gresik 61122 Tel. (62-31) 3981732 Fax. (62-31) 3983209 Atau Kantor Jakarta Gedung The East Tower Lt. 18 Jl. DR Ide Anak Agung Gde Agung Kav.E.3.2 No.1 Jakarta -12950 Tel. (62-21) 5261174-5 Fax. (62-21) 5261176
390
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
The Future is Here
Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
391
The Future is Here
REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA
PENJELASAN
HALAMAN
I. Umum Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris.
√
Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca. Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas.
√ Nama Perusahaan dan Tahun Annual Report ditampilkan di: 1. Sampul muka; 2. Samping; 3. Sampul belakang; 4. Setiap halaman
√
Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan √ II. Ikhtisar Data Keuangan Penting Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.
Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan usaha 2. Laba (rugi) 3. Total laba (rugi) komprehensif 4. Laba (rugi) per saham
Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.
Informasi memuat antara lain: 1. Modal kerja bersih 2. Jumlah investasi pada entitas asosiasi dan/atau joint venture 3. Jumlah aset 4. Jumlah liabilitas 5. Jumlah ekuitas
Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun.
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan.
Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik.
Informasi dalam bentuk tabel dan grafik yang memuat: 1. Jumlah saham yang beredar; 2. Kapitalisasi pasar; 3. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan 4. Volume perdagangan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada).
Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.
16
16
16
Informasi memuat: 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding) 2. Tingkat bunga/imbalan 3. Tanggal jatuh tempo 4. Peringkat obligasi/sukuk
118
N.A.
III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Laporan Dewan Komisaris
Laporan Direksi
392
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi. 3. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada) Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan 2. Gambaran tentang prospek usaha 3. Penerapan tata kelola perusahaan 4. Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada)
38-45
46-57
The Future is Here
REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
PENJELASAN
HALAMAN
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri 2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan. 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau: penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan
386
IV. Profil Perusahaan Nama dan alamat lengkap perusahaan
Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website
Riwayat singkat perusahaan
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada).
Bidang usaha
Uraian mengenai antara lain: 1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir; dan 2. Penjelasan mengenai produk dan/atau jasa yang dihasilkan
Struktur organisasi
Visi dan misi perusahaan
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi
Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan)
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah direksi Mencakup: 1. visi perusahaan; 2. misi perusahaan; dan 3. keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 6. Tanggal penunjukan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 6. Tanggal penunjukan pertama kali sebagai anggota Direksi Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan 3. Pelatihan karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan 4. Biaya yang telah dikeluarkan
85
86-87
88 88-90
100-103
96
104-105
106-107
143 143 139 139
Komposisi pemegang saham
Mencakup antara lain: 1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham 2. Nama direktur dan komisaris yang memiliki saham 3. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%,dan persentase kepemilikannya
120
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
393
The Future is Here
REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi
PENJELASAN Informasi memuat antara lain : 1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi 2. Persentase kepemilikan saham 3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi 4. Keterangan status operasi entitas anak dan/atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi)
Struktur grup perusahaan
Kronologis pencatatan saham
Kronologis pencatatan efek lainnya;
Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal
Penghargaan dan/atau sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional
HALAMAN
Struktur grup perusahaan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV), atau pernyataan tidak memiliki grup Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan efek lainnya 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama Bursa dimana efek lainnya dicatatkan 5. Peringkat efek Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik 3. Nama dan alamat Perusahaan Pemeringkat Efek Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan dan/atau sertifikasi 2. Tahun perolehan 3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikasi 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi)
Nama dan alamat entitas anak dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada)
112
110
119
N.A.
128
28
108
V. Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan / Managament Discussion and Analysis Tinjauan operasi per segmen usaha
Uraian atas kinerja keuangan perusahaan
Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan
394
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Memuat uraian mengenai: 1. Produksi/kegiatan usaha; 2. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; 3. Penjualan/pendapatan usaha; 4. Profitabilitas; untuk masing-masing segmen usaha yang diungkapkan dalam laporan keuangan (jika ada) Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas 3. Ekuitas 4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif 5. Arus kas Penjelasan tentang : 1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang 2. Tingkat kolektibilitas piutang
193
209
222
The Future is Here
REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA Bahasan tentang struktur modal (capital structure), dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy)
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal
PENJELASAN Penjelasan atas: 1. Struktur modal (capital structure), dan 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies) Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut 3. Mata uang yang menjadi denominasi 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan
Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan/pendapatan bersih, maka berikan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru.
Penjelasan mengenai: 1. Besaran peningkatan/penurunan penjualan atau pendapatan bersih 2. Faktor penyebab peningkatan/penurunan material dari penjualan atau pendapatan bersih yang dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan/atau adanya produk atau jasa baru.
Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan
Informasi memuat antara lain: 1. perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi) 2. target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam satu tahun mendatang
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan
Uraian tentang prospek usaha perusahaan
Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya
Uraian tentang aspek pemasaran
Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar
Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir
Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah dividen kas 2. Jumlah dividen kas per saham 3. Payout ratio untuk masing-masing tahun
HALAMAN
224
250
N.A.
233
259
43, 192
194-201
124
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana)
Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal.
Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana, 2. Rencana penggunaan dana, 3. Rincian penggunaan dana, 4. Saldo dana, dan 5. Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada) Memuat uraian mengenai: 1. Tujuan dilakukannya transaksi; 2. Nilai transaksi atau jumlah yg direstrukturisasi; 3. Sumber dana.
N.A.
250
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
395
The Future is Here
REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi.
PENJELASAN Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi; 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 3. Alasan dilakukannya transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode berjalan; 5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; 6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait
HALAMAN
248
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundangundangan dan dampaknya terhadap perusahaan Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan
Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi
251
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar diungkapkan
256
VI. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Uraian Dewan Komisaris
Uraian memuat antara lain: 1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisarisrja Dewan Komisaris) 4. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan
308
5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris 6. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib Dewan Komisaris Uraian Direksi
Assessment terhadap anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi
Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi 2. Frekuensi pertemuan 3. Tingkat kehadiran anggota direksi dalam pertemuan 4. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi direksi 5. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Direksi) Mencakup antara lain: 1. Proses pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi 2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi 3. Pihak yang melakukan assessment
Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Direksi
Mencakup antara lain: 1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 2. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi 3. Pengungkapan indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi
396
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
317
329
331
The Future is Here
REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA
PENJELASAN
Informasi mengenai Pemegang Saham Utama dan Pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu
Dalam bentuk skema atau diagram
Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali
Mencakup antara lain: 1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya 2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris 3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali 4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Dewan Komisaris lainnya 5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali
HALAMAN
120
310
Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan Komite Audit
Mencakup antara lain: 1. Nama dan jabatan anggota komite audit 2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit 3. Independensi anggota komite audit 4. Uraian tugas dan tanggung jawab 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit 6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit
Komite Nominasi dan Remunerasi
Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi dan/atau remunerasi 2. Independensi anggota komite nominasi dan/atau remunerasi 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi dan/atau remunerasi 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi dan/atau remunerasi Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain 2. Independensi anggota komite lain 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain
336
341
344
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan
Uraian mengenai unit audit internal
Akuntan Perseroan
Mencakup antara lain: 1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan 2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan
352
Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal 2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal 3. Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi audit internal 4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan 5. Uraian pelaksanaan tugas 6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal
291
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan tahunan 2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan 3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan
298
Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
397
The Future is Here
REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan
Uraian mengenai sistem pengendalian intern
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan
PENJELASAN Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko 3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan 4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut Mencakup antara lain: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional 2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional/COSO (control environment, risk assessment, control activities, information and communication, and monitoring activities) 3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, dan lain-lain 4. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain. Mencakup antara lain: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain
Mencakup antara lain: 1. pokok perkara/gugatan 2. status penyelesaian perkara/gugatan 3. pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan 4. sanksi administrasi yang dikenakan kepada entitas, anggota Direksi dan Dewan Komisaris, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi)
HALAMAN
172
289
382
376
378
384
367
Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan Akses informasi dan data perusahaan
398
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya
390
The Future is Here
REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA Bahasan mengenai kode etik
Pengungkapan mengenai whistleblowing system
PENJELASAN
HALAMAN
Memuat uraian antara lain: 1. Isi kode etik 2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi 3. Upaya dalam penerapan dan penegakannya 4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan
300
Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: 1. Penyampaian laporan pelanggaran 2. Perlindungan bagi whistleblower 3. Penanganan pengaduan 4. Pihak yang mengelola pengaduan 5. Hasil dari penanganan pengaduan
284
VII. Informasi Keuangan pernyataan direksi dan/atau dewan komisaris tentang tanggung jawab atas laporan keuangan
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang tanggung jawab atas laporan keuangan
Opini auditor independen atas laporan keuangan
386 Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Konsolidasi
Deskripsi auditor independen di opini
Deskripsi memuat tentang: 1. Nama & tanda tangan 2. Tanggal Laporan Audit 3. No. ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik
Laporan keuangan yang lengkap
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Laporan posisi keuangan (neraca) 2. Laporan laba rugi komprehensif 3. Laporan perubahan ekuitas 4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan 6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan)
Laporan Keuangan Konsolidasi
Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya
Ada atau tidak ada pengungkapan sesuai dengan PSAK
Laporan Keuangan Konsolidasi
Perbandingan tingkat profitabilitas
Perbandingan laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya
Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan arus kas
Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan 2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi 3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan/atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan 4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Ikhtisar kebijakan akuntansi
Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK 2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan 3. Pengakuan pendapatan dan beban 4. Aset Tetap 5. Instrumen Keuangan
Laporan Keuangan Konsolidasi
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
399
The Future is Here
REFERENSI Otoritas Jasa Keuangan (OJK) KRITERIA
PENJELASAN
HALAMAN
Pengungkapan transaksi pihak berelasi
Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; 2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan 3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Pengungkapan yang berhubungan dengan Perpajakan
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini; 2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi;
Laporan Keuangan Konsolidasi
3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan; 4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan 5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak. Pengungkapan yang berhubungan dengan Aset Tetap
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Metode penyusutan yang digunakan; 2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya; 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan 4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi
Laporan Keuangan Konsolidasi
Kebijakan akuntansi yang berhubungan dengan imbalan kerja
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Jenis imbalan kerja yang diberikan kepada karyawan; 2. Deskripsi umum mengenai jenis program imbalan pascakerja yang diselenggarakan oleh perusahaan; 3. Kebijakan akuntansi perusahaan dalam mengakui keuntungan dan kerugian aktuarial; dan 4. Pengakuan keuntungan dan kerugian untuk kurtailmen dan penyelesaian.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk setiap kelompok instrumen keuangan; 2. Klasifikasi instrumen keuangan; 3. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan; 4. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko; 5. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan 6. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Penerbitan laporan keuangan
Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan 2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan
Laporan Keuangan Konsolidasi
400
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
The Future is Here
Halaman ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Tahunan 2013
401
laporan tahunan annual report
2013
THE FUTURE IS HERE
2013
www.semenindonesia.com
Kantor Jakarta / Jakarta Office The East Tower lantai 18 Jl. DR Ide Anak Agung Gde Agung Kav.E.3.2 No.1, Jakarta-12950 P. + 62-21-5261175-5 F. + 62-21-5261176
laporan tahunan annual report
Kantor Pusat / Head Office Gedung Utama SG Jl. Veteran, Gresik 61122 Jawa Timur, Indonesia P. + 62-31-398-1732 F. + 62-31-398-3209 E.
[email protected]