Perubahan dari AACR2 ke RDA : perbandingan dengan format MARC21 Suharyanto Pustakawan di Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional RI
Abstract In 1967 The cataloging published a regulation known as the Anglo American Cataloging Rules ( AACR) The AACR has undergone several revisions. The last revision was published in 2005 , known as AACR2R 2002 revision 2005 update . In 2005 the Joint Steering Committee ( JSC ) makes the idea of revising AACR2 with a new approach under the name Resource Description and Access (RDA). In 2010 the RDA began to be published under the title “ RDA : resource description and access “ . In 2013, the RDA has begun to be implemented by the library in the United States (U.S. Library of Congress ), the UK (The British Library) , Germany (Deutsche Nationalbibliothek (DNB) , Australia (National Library of Australi ). This paper discusses about history of The cataloging , AACR2 structure, RDA structure and comparison the cataloging based on AACR2 and RDA with MARC21 formats and examples the cataloging of library materials based on RDA and MARC21 format 1. PENDAHULUAN Katalog merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin “catalogus” yang mempunyai arti daftar barang atau daftar benda yang disusun untuk tujuan tertentu. Sedangkan katalog berdasarkan ilmu perpustakaan berarti daftar berbagai jenis koleksi perpustakaan, seperti buku, serial, rekaman suara, rekaman video, sumber elektronik, dll. yang disusun menurut standar tertentu. Standar dalam pengatalogan bahan perpustakaan diantara menggunakan International Standard Bibliographic Description (ISBD) dan Anglo American Cataloguing Rules (AACR2). Sejak tahun 2010 mulai diterapkan standar pengatalogan baru pengembangan dari AACR2 yaitu Resource Description and Access (RDA). RDA dirancang sebagai format pengatalogan deskriptif dan akses untuk semua jenis bahan perpustakaan terutama untuk sumber-sumber digital. Standar pengatalogan lain yang digunakan untuk otomasi perpustakaan, pertukaran dan komunikasi data bibliografis adalah Machine Readable Cataloguing (MARC). MARC dikembangkan pertama kali pada tahun 1960an oleh Henri Avram pustakawan pada Library of Conggress. Pengembangan format MARC yang paling terakhir adalah MARC 21 terbit tahun 1999 dan revisi termuktahir pada tahun 2003. MARC 21 merupakan pengembangan dari versi USMARC yang digunakan di Amerika Serikat dan CAN/MARC yang digunakan di Kanada 194
Perubahan yang paling mendasar dari AACR2 ke RDA adalah dalam pembagian jenis bahan perpustakaan dimana RDA tidak lagi pengatur tentang penandaan bahan umum dikenal dengan General Material Desctiptiom (GMD). Penerpannya dalam formar MARC21 keterangan GMD digantikan dalam ruas 336, 337, 338. Tulisan ini akan membahas mengenai struktur AACR2, struktur RDA dan perbandingan pengatalogan berdasarkan AACR2 dan RDA dengan format MARC21 serta contoh pengatalogan bahan perpustakaan berdasarkan RDA dalam format MARC21. 2. STRUKTUR AACR2 Struktur AACR2 dibagi menjadi 2 bagian terdiri dari 26 bab dan ditambah dengan apendik A s.d. E, Indeks. Bagian pertama mengenai deskripsi terdiri dari bab 1 sampai dengan 13. Sedangkan bagian kedua mengenai titik akses terdiri dari bab 21 sampai dengan bab 26. Berikut rincian struktur AACR2 : Bagain 1 Deskripsi 1. Peraturan umum untuk deskripsi 2. Buku, Pamflet, dan lembar tercetak 3. Bahan Kartografi 4. Manuskrip 5. Musik 6. Rekaman suara 7. Gambar hidup/Film dan Rekaman video VISI PUSTAKA Vol. 15 No.3 Desember 2013
8. Bahan Grafis 9. Sumber elektronik (E-Resources) 10. Artefak dan Realia Tiga dimensi 11. Bentuk mikro 12. Sumber daya berlanjut (serial) 13. Analisis Bagian 2 Tajuk, judul seragam, dan referensi 21. Pilihan titik akses 22. Tajuk untuk orang 23. Nama Geografis 24. Tajuk Badan Korporasi 25. Judul seragam 26. Referensi Apendik dan Indeks Apendik A untuk Kapitalisasi (huruf besar) Apendik B untuk Singkatan Apendik C untuk Nomor Apendik D untuk Glosarium Apendik E untuk Artikel inisial Indeks Bagian pertama, Bab 1 “Peraturan umum deskripsi” dapat diterapkan untuk semua jenis bahan perpustakaan yang terdapat pada bab 2 sampai dengan bab 12. Peraturan pada bagian pertama ini didasarkan atas kerangka umum untuk deskripsi bahan perpustakaan: International Standard Bibliographic Description (General) = ISBD (G). Sedangkan untuk peraturan yang lebih rinci diatur pada masing-masing jenis bahan perpustakaan. Berikut rincian pada Bab 1 “Peraturan umum deskripsi” 1. Peraturan umum 2. Daerah judul dan pernyataan tanggung jawab 3. Daerah edisi 4. Daerah rincian spesifik bahan (data khusus) 5. Daerah publikasi, distribusi, dsb. 6. Daerah deskripsi fisik 7. Daerah judul seri 8. Daerah catatan 9. Daerah penomoran standar standar (ISBN dan ISSN) 10. Bahan suplemen 11. Butiran terdiri dari beberapa jenis bahan 12. Faksimile, fotokopi, dan reproduksi lain Karena peraturan berdasarkan kerangka umum tersebut, maka penomoran peraturan pun mengandung unsur mnemorik. Artinya, mudah diingat. Penomoran peraturan sebagai berikut: No. Bab + No. Daerah + Kode Unsur + No VISI PUSTAKA Vol. 15 No.3 Desember 2013
Perincian. Misalnya bila ada penomoran sebagai berikut: 3.1 maka peraturan ini untuk daerah judul dan pernyataan tanggung jawab pada bahan bahan kartografi. Angka 3 menunjukkan bab 3 (bahan kartografi) dan angka 1 menunjukkan (judul dan pernyataan tanggung jawab). Penomoran ini sangat mudah diingat. Penggunaan GMD (General Material Designation) merupakan pernyataan tentang bahan umum yang ditulis setelah judul sebenar dengan penggunaan tanda kurung siku setelah judul sebenarnya [ ]. Pilih satu dari daftar GMD (General Material Designation) yang diberikan di bawah ini dan gunakan istilah dari daftar yang dipilih dalam semua deskripsi untuk pernyataan bahan umum yang diinginkan. Dalam peraturan AACR2 daftar GMD ada dua, daftar pertama yang digunakan di Inggris dan daftar yang kedua digunakan di Amerika Serikat. Indonesia menggunakan daftar yang kedua, karena lebih banyak variasi dalam menentukan GMD. Di bawah ini daftar GMD yang diberikan oleh AACR2: Daftar I braille bahan kartografi sumber elektronik grafik manuskrip bentuk mikro gambar hidup multi media musik objek rekaman suara teks rekaman video Daftar II kartu aktivitas karya seni asli karya seni reproduksi braille bahan kartografi carta diorama sumber elektronik filmstrip 195
kartu kilat dolanan kit manuskrip bentuk mikro slaid mikroskop model gambar hidup musik gambar realia slaid rekaman suara gambar tekni teks mainan transparansi rekaman video Fungsi GMD adalah: - Memberitahu sedini mungkin pada pemustaka mengenai format atau bentuk fisik dokumen tersebut. - Mengisyaratkan pada pemustaka bahwa diperlukan alat khusus - Menjadikan sarana untuk membedakan dokumen dengan judul yang sama tetapi bentuknya berbeda. 3. STRUKTUR RDA RDA diterbitkan pada tahun 2010 oleh The American Library Association (ISBN: 978-0-83891093-1), The Canadian Library Association (ISBN: 978-0-88802-335-3) dan Clip: Chartered Institute of Library and Information Professionals (ISBN: 978185604-749-4). RDA versi cetak terdiri dari RDA : Resources Desciption and Access (1096 halaman.) dan RDA element set view : part 1 Attributes (1288 halaman.) dan part 2 Relationship (384 halaman.). 2768. Susunan RDA terdiri dari tiga bagian utama, 10 seksi, 37 bab ditambah beberapa lampiran (untuk penggunaan huruf kapital, singkatan, kata sandang, penyajian data deskriptif dan data pengendalian titik temu), daftar istilah, dan index. Ketebalan buku RDA berjumlah 2768 halaman. Ketiga bagian utama adalah sebagai berikut: Bagian I – Resource Description (termasuk sasaran fungsional dan prinsip196
Bagian II –
Bagian III –
prinsip deskripsi sumber informasi) terdiri dari seksi 1 s.d. 4, Relationships atau hubungan (petunjuk umum tentang hubunganhubungan, termasuk individu, keluarga, badan korporasi, yang punya relationship dengan sumber; sitasi untuk karya berhubungan, dan petunjuk khusus untuk beberapa jenis karya tertentu) terdiri dari seksi 5 s.d 10 Access Point Control (merumuskan titik akses atau titik temu dan mencatat data yang digunakan dalam pengendalian titik temu) merupakan RDA Appendices.
Ketiga bagian utama ini dijabarkan lagi menjadi beberpa subagian (section) yang berisi aturan lebh rinci lagi. Susunan RDA juga dilengkapi apendik, glosarium dan indeks. Berikut pembagian berdasarkan subbagian (section) Introduction Section 1 : Recording attributes of manifestation and item (Chapter 1-4) Section 2 : Recording attributes of work and xxpression (Chapter 5-7) Section 3 : Recording attributes of person, family, and corporation body (Chapter 8-11) Section 4 : Recording attribute of concept, object, event, and place (Chapter 12-16) Section 5 : Recording primary relationships between work, expression, manifestation, and item (Chapter 17) Section 6 : Recording relationships to persons, families, and corporate bodies associated with resource (Chapter 1822) Section 7 : Recording the subject of a work (Chapter 23) Section 8 : Recording relationships between work, expression, manifestation, and item (Chapter 24-28) Section 9 : Recording relationships to persons, families, and corporate bodies (Chapter 29-32) Section 10 : Recording relationships to concepts, object, event, and places (Chapter 3337) APPENDICES VISI PUSTAKA Vol. 15 No.3 Desember 2013
GLOSARY INDEX 4. PERBANDINGAN AACR2 DAN RDA Prinsip dasar dari peraturan pengatalogan yang tertuang pada RDA adalah pengatalogan untuk sumbersumber digital yang belum termuat didalam AACR2, RDA juga dapat diterapkan dengan menggunakan standar metadata seperti MARC, MODS, perbedaan lainnya cara penulisan pada daerah deskripsi bibliofrafis sehingga pungtuasi ISBD tidak akan menjadi wajib lagi seperti halnya dengan AACR2, tetapi menjadi pilihan dengan petunjuk aplikasinya di salah satu lampiran RDA. RDA diterbitkan oleh The American Library Association (ISBN: 978-0-83891093-1), The Canadian Library Association (ISBN: 978-0-88802-335-3) dan Clip: Chartered Institute of Library and Information Professionals (ISBN: 978185604-749-4). RDA versi cetak terdiri dari RDA : Resources Desciption and Access (1096 hlm.) dan RDA element set view : part 1 Attributes (1288 hlm.) dan part 2 Relationship (384 hlm.). Susunan RDA terdiri dari Pendahuluan, 10 bagian yang dibagi dalam 37 bab, Apendiks. Berikut beberapa perbedaan antara AACR2 dan RDA:
9
References/Rujukan
FRAD relationship
5. PERBANDINGAN DALAM FORMAT MARC21 MARC21 sebagai metadata dalam pengatalogan terotomasi dikembangkan berdasarkan standar pengatalogan AACR2. Seiringi mulai diterapkannya RDA sebagai standar pengatalogan yang baru maka format MARC21 disesuaikan dengan RDA, seperti penambahan ruas 336, 337, dan 338 untuk menggantikan penggunaan GMD pada ruas 245. Berikut perbandingan AACR2 dan RDA dalam format MARC21 Ruas 245 Judul dan penanggung jawab Ruas ini berisi tentang daerah judul dan penanggung jawab. RDA tidak lagi mengatur tentang GMD untuk bahan perpustakaan. Sub ruas $h [ ] digantikan dengan ruas 336,337,dan 338.
Beberapa perbedaan antara AACR2 dan RDA: No 1 2
3 4
5 6 7 8
AACR2 RDA Terbit hanya dalam versi Terbit dalam versi cetak cetak dan Online Dibagi berdasarkan jenis Dikembangkan dalam bahan perpustakaan bentuk netral tidak berdasarkan jenis bahan perpustakaan Tingkatan deskriptif Berdasarkan elemen inti (levels of deskription) (core element) Penggunaan GMD Tidak mengunakan GMD di kembangkan berdasarkan content, carrierdan media type Entri utama (Main entry) Titik akses kepengarangan (Authorised access point) Deskripsi berdasarkan Deskripsi berdasarkan FRBR ISBD Pilihan titik akses Hubungan FRBR (FRBR relionship) Bentuk tajuk Attributes of FRAD entities
VISI PUSTAKA Vol. 15 No.3 Desember 2013
(Schiff : 2011) Ruas 250 Edisi Ruas 250 edisi. Penulisan edisi di dalam AACR2 ditulis menggunakan singkatan sedangkan di RDA ditulis apa adanya tanpa disingkat. Contoh AACR2 250 ## $a 3rd ev.ed. 250 ## $a Cet. 1 Contoh RDA 250 ## $a Third revised edition 250 ## $a Cetakan pertama
197
Ruas 440 /490 seri Penulisan untuk penomeran seri seperti: jilid,volume, nomor di dalam RDA tidak lagi menggunakan singkatan tetapi ditulis apa adanya sesuai yang tertera pada sumber informasi utama. Contoh :
(Schiff : 2011) Ruas 260 Penerbitan Penulisan untuk daerah penerbitan AACR2 mengatur penggunaan singkatan [s.l.] untuk tempat terbit yang tidak diketahui dan [s.n.] untuk nama penerbit yang tidak diketahui. Singkatan tersebut di dalam RDA digantikan dengan istilah [place of publication not identified] dan [publisher not identified] atau [tempat terbit tidak teridentifikasi] dan [penerbit tidak teridentifikasi] Contoh AACR2: 260 ## $a [S.l. : $b s.n.], $c 2013. Contoh RDA 260## $a [Tempat terbit tidak teridentifikasi] : $b [penerbit tidak teridentifikasi], $c 2013.
(Schiff : 2011)
Titik Akses AACR2 mengatur pernyataan tanggung jawab untuk pengarang lebih dari 3 orang ditulis pengarang yang disebut pertama kali diikuti dengan et al. sedangkan untuk RDA semua pengarang ditulis dalam daerah pernyataan tanggung jawab dengan tajuk entri utama pada pengarang pertama. 6. Contoh pengatalogan RDA dengan format MARC 21
Ruas 300 deskripsi fisik Penulisan deskripsi fisik halaman dan keterangan ilustrasi di dalam AACR2 menggunakan singkatan sedangkan di dalam RDA ditulis apa adanya tanpa disingkat. Contoh AACR : 300 ## $a v, 199 hlm. : $b ilus. ; $c 30 cm. Contoh RDA : 300 ## $a v, 199 halaman. : $b ilustrasi., ; $c 30 cm
Berikut ini contoh pengatalogan berdasarkan RDA dan format MARC21 yang diambil dari katalog Online (OPAC) National Library of Australia (NLA) dan Library of Congress. 043 082 0
|a a-io--4
100 1 245 1
264
198
|a 899.221 |2 23 |a Karim, Nur,|e author.
0
250
(Schiff : 2011)
|a Katalog naskah Pecenongan koleksi Perpustakaan Nasional : |b sastra Betawi akhir abad ke-19 / |c penyusun, Nur Karim, Didik Purwanto, Dina Isyanti, dan Yeri Nurita ; penyunting, Henri Chambert-Loir & Dewaki Kramadibrata. |a Cetakan pertama.
1
|a Jakarta : |b Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, |c 2013.
VISI PUSTAKA Vol. 15 No.3 Desember 2013
264
|c ©2013
010 __ |a 2012321785
300
|a xi, 173 pages : |b illustrations, colour photographs ; |c 32 cm.
020 __ |a 9789790084728
336
|a text |2 rdacontent
336
|a still image |2 rdacontent
337
|a unmediated |2 rdamedia
338
|a volume |2 rdacarrier
490 1
|a Seri katalog naskah Nusantara ; |v no. 1
504
|a Includes bibliographical references (pages 171-173).
542
|f ©2013 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
650
4
0
040 __ |a DLC |b eng |c DLC |e rda |d DLC 042 __ |a lcode 050 00 |a MLCME 2013/00203 (P) 100 0_ |a Muhammad Bakir bin Syofyan, |e author. 245 10 |a Kumpulan cerita wayang versi Pecenongan : |b suntingan teks / |c oleh NurKarim, Mardiono, Didik Purwanto, Sanwani. 264 _1 |a Jakarta : |b Perpustakaan Nasional RI, |c 2012. 300 __ |a v, 354 pages ; |c 24 cm
|a Indonesian literature| z Indonesia |z Jakarta |y 19th century.
336 __ |a text |2 rdacontent 337 __ |a unmediated |2 rdamedia
650
0
|a Indonesian literature |z Indonesia |z Jakarta |x Manuscripts.
338 __ |a volume |2 rdacarrier
650
0
|a Indonesian literature |z Indonesia |z Jakarta |v Catalogs.
546 __ |a In Betawi.
651
0
|a Jakarta (Indonesia) |x Literatures |v Catalogs.
700 1
|a Purwanto, Didik,|e author.
700 1
|a Isyanti, Dina,|e author.
700 1
|a Nurita, Yeri,|e author.
700 1
|a Chambert-Loir, Henri,|e editor.
700 1
|a Kramadibrata, Dewaki,|e editor.
710 2
|a Perpustakaan Nasional (Indonesia),|e issuing body.
830
0
953
|a Seri katalog naskah Nusantara ; |v no. 1 |a IAL subject term: Literature.
Kumpulan cerita wayang versi Pecenongan : suntingan teks / oleh Nur-Karim,... Relevance:
000 01193cam a22003017i 450 001 17720714 005 20130812051914.0 008 130502s2012 io b f000 0 crp 906 __ |a 7 |b cbc |c origres |d 4 |e ncip |f 20 |g y-gencatlg 925 0_ |a acquire |b 1 shelf copy |x policy default 955 __ |b wj12 2013-05-02 z-processor |c wj12 2013-05-02 to SAS VISI PUSTAKA Vol. 15 No.3 Desember 2013
490 0_ |a Seri naskah kuna Nusantara ; |v no. 1 520 __ |a Transliteration of three Betawi Malay texts of wayang plays written by Muhammad Bakir, a Betawi writer from Pecenongan, Jakarta, Indonesia, in the 19th century. 504 __ |a Includes bibliographical references (page 354).
Penutup Standar pengatalogan diperlukan antara lain untuk: 1. menjaga konsistensi dan keseragaman dalam pengatalogan, 2. pertukaran dan komunikasi data bibliografis antar perpustakaan. 3. Titik akses untuk menentukan tajuk entri utama dan tajuk entri tambahan sehingga akan memudahkan dalam penelusuran informasi dan temu kembali informasi.. AACR2 merupakan standar pengatalogan bahan perpustakaan yang digunakan dan diadopsi oleh 56 negara. Seiring dengan perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) standar pengatalogan juga mengalami perkembangan ditandai dengan terbitnya RDA sebagai standar pengatalogan baru yang akan menggantikan AACR2. RDA merupakan standar pengatalogan untuk semua jenis bahan perpustakaan dan dirancang khususnya untuk sumber-sumber digital. MARC21 sebagai metadata pengatalogan merupakan standar pengkodean untuk deskripsi bibliografis bahan perpustakaan. Format MARC21 dapat digunakan untuk pengatalogan berdasarkan 199
RDA. RDA Pada tahun 2013 sudah mulai diimplementasikan oleh perpustakaan di AS (U.S. Library of Congress), Inggris (The British Library), Jerman (Deutsche Nationalbibliothek (DNB), Australia (National Library of Australia). Penerapan RDA di Indonesia terutama oleh Perpustakaan Nasional RI dalam praktiknya haruslah dimulai melalui telaah dan kajian yang mendalam tentang perbandingan antara AACR2 dan RDA. Telaah dan kajian tersebut disiapkan oleh suatu tim yang melibatkan berbagai pihak yang terkait terutama dari kalangan perguruan tinggi yang mempunyai program studi ilmu perpustakaan. Diharapkan juga kajian tersebut dapat menghasilkan suatu draf naskah yang akan dijadikan sebagai standar pengatalogan RDA versi Indonesia. Daftar pustaka Anglo-American cataloguing rules. 2nd ed., 2005 revision. Ottawa : Canadian Library Association ; Chicago : American Library Association, 20022005. Avram, Henriette D. 2011. Machine-Readble Cataloging (MARC) Program. Dalam Encyclopedia of Library and information Science. Hlm. 3512-3529 Cataloging tackling the basics. 2011. http://www. library.nd.gov/publications/catalogingworkshop. pdf Chan, Lois Mai. 2007. Cataloging and classification : an introduction. – 3rd ed.—Maryland : Scarecrow. Delsey, Tom. 2009. AACR2 versus RDA. Presentation given at the CLA Pre-Conference
200
Session From Rules to Entities: Cataloguing with RDA. Encyclopedia of library and information sciences. 2010.--3rd ed.-- Boca Raton, FL : CRC Press. Irma U. Aditirto. 2011. Dari AACR2 ke RDA : pengantar singkat. Jakarta Oliver, Chris. 2010. Introducing RDA : a guide to the basics. Chicago : American Library Association. RDA : Resources Deskription and Access. 2010. Chicago : American Library Association, Schiff, Adam L. 2011. Change from AACR2 to RDA : a comparison examples. http://faculty.washington. edu/aschiff/BCLAPresentationWithNotesRevMay2011.pdf Suharyanto. 2011. Pengantar Anglo American Cataloguing Rules 2 (AACR2). Makalah diklat CPTA 2011. Taylor, Arlene G. 2006. Introduction to cataloging and classification. – 10th ed. London : Libraries. _______________. 2009. The organization of information. -- 3rd ed. London : Libraries, 2009. Tillett, Barbara B. 2010. RDA : Resource Description & Access : Change from AACR2 for texts. 2010. https://staff.lib.ncsu.edu/.../ NCSU+RDA+Training+Day+2.pptx?version
VISI PUSTAKA Vol. 15 No.3 Desember 2013