PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L. ) PADA BERBAGAI TINGKAT DOSIS PUPUK NPK DAN PUPUK MIKRO CuSO4.5H2O
HASIL PENELITIAN
OLEH : REKKI FERNANDO GURNING 030301002/BDP/AGRONOMI
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L. ) PADA BERBAGAI TINGKAT DOSIS PUPUK NPK DAN PUPUK MIKRO CuSO4.5H2O
HASIL PENELITIAN OLEH : REKKI FERNANDO GURNING 030301002/BDP/AGRONOMI
Hasil Penelitian Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Penyusunan skripsi di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
Disetujui oleh : Dosen Komisi Pembimbing
Ketua
Anggota
(Prof. Dr. Ir.B. S. J. Damanik, M.Sc) NIP. 130 318 066
(Ir. Charloq, MP) NIP. 131 570 509
DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
ABSTRACT
This research were aimed to determine the optimum of dosage NPK fertilizer and CuSO4.5H2O micro fertilizer on growth and yield of lactuca sativa L. This research were done in Mumban Surbakti (Sempakata), medan selayang and located on height of ± 25 m above sea level from may 2008 until july 2008. this research were arranged in split-plot design. The main plot was dosage NPK fertilizer with four stage treatment: N0 (0 Kg/Ha), N1(125 Kg/Ha), N2 (250 Kg/Ha), N3 (375 Kg/Ha) and sub plot was dosage of CuSO4.5H2O micro fertilizer with four stage treatment : C0 (0 Kg), C1 (2.25 Kg/Ha), C2 (4.5 Kg/Ha), C3 (6.75 Kg/Ha). The parameter observed is the height of plant, number of leaf, leaf area, fresh and dry weight, net assimilation rate, crop growth rate. Data were analyzed by using analysis of variance according to split-plot design, where there was the difference among the treatment, it was continued with Duncans Multiple Range Test (DMRT) at 95 % signification level. The dosage of NPK fertilizer 279,5 kg/ha was the best application to product of lactuca in this research. The anova detect interaction between dosage of NPK Fertilizer and CuSO4.5H2O. The dosage of NPK fertilizer 318 kg/ha and the dosage of CuSO4.5H2O micro fertilizer 4,37 kg/ha was the best application to height of plan. Keywords : NPK fertilizer, CuSO4.5H2O, lactuca.
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis NPK dan CuSO4.5H2O yang optimum bagi pertumbuhan dan produksi tanaman selada. Penelitian ini dilakukan di Jl. Mumban Surbakti (sempakata), medan selayang pada ketinggian + 25 m diatas permukaan laut pada bulan mei hingga bulan juli 2008. Penelitian ini dilakukan dengan metode petak terpisah. Petak utama adalah dosis pupuk NPK yang terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu N0 (0 Kg/Ha), N1(125 Kg/Ha), N2 (250 Kg/Ha), N3 (375 Kg/Ha), dan anak petak adalah pupuk mikro CuSO4.5H2O yang terdiri edari 4 taraf perlakuan C0 (0 Kg), C1 (2.25 Kg/Ha), C2 (4.5 Kg/Ha), C3(6.75 Kg/Ha). Parameter yang diamti adalah tinggi tanaman, jumlah daun, total luas daun, berat basah, dan berat kering akar-tajuk, laju asimilasi bersih dan laju tumbuh relative tanaman. Data dianalisa menggunakan vatian rancangan petak terpisah dilanjutkan, jika terdapat perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji jarak Duncan berganda pada tingkat selang kepercayaan 95 %. Dosis NPK yang terbaik pada pengamatan berat basah adalah 279,5 kg/ha. Pada sidik ragam ditemukan adanya interaksi antara pupuk NPK dan pupuk mikro CuSO4.5H2O. dosis pupuk NPK dan CuSO4.5H2O yang terbaik adalah 318 kg/ha, 4,37 kg/ha.
Kata Kunci : NPK, CuSO4.5H2O, selada
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Rekki Fernando Gurning dilahirkan di Pematang Siantar pada tanggal 5 februari 1985 dari Ayahanda T.M. Gurning dan Ibunda S. Samosir. Penulis merupakan anak keduadari enam bersaudara. Pendidikan formal yang pernah diperoleh penulis antara lain, 1. Tahun 1991-1997 menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 091614 Dolok Ulu Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun. 2. Tahun 1997- 2000 menempuh pendidikan lanjutan di SLTP Negeri 2 Tapian Dolok, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun. 3. Tahun 2000-2003 menempuh pendidikan menengah di SMU Negeri 3 kotamadya Pematang Siantar. 4. Tahun 2003 lulus masuk melalui jalur SPMB, penulis memilih program studi Agronomi Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Selama
mengikuti
perkuliahan,
penulis
pernah
menjadi
asisten
Laboratorium Tanaman Perkebunan (2005-2007). Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PTPN3 Pamela Juni sampai dengan Juli 2007.
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini. Tulisan ini adalah hasil penelitian yang disusun berdasarkan penelitian yang
berjudul
Pertumbuhan
Dan
Produksi
Tanaman
Selada
(Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO4.5H2O, yang merupakan salah syarat untuk dapat melaksanakan seminar hasil di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Pada
kesempatan
ini
penulis
mengucapkan
Bapak Prof. Dr. Ir.B. S. J. Damanik, M.Sc. dan Bapak
terimakasih
kepada
Ir. Charloq, MP selaku
ketua dan anggota komisi pembimbing, yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran
kepada penulis mulai dari persiapan penelitian sampai
penyelesaian tulisan ini. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.
Medan, Maret 2009
Penulis
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Selada adalah tanaman yang paling banyak digunakan untuk salad. Tanaman ini merupakan sayuran musim dingin utama yang beradaptasi paling baik pada lokasi iklim sedang, yang banyak sekali ditanam. Di beberapa Negara, konsumsi selada cukup besar untuk memberikan kontribusi gizi secara nyata. Produksi selada dunia diperkirakan sekitar 3 juta ton, yang ditanami pada lebih dari 300.000 ha lahan (Rubatzky, dan Yamaguchi, 1992). Jenis yang banyak diusahakan di dataran rendah ialah selada daun. Jenis ini begitu toleran terhadap dataran rendah sampai di daerah yang sepanas dan serendah Jakarta pun masih subur dan bagus pertumbuhannya. Selada daun memiliki daun yang berwama hijau segar, tepinya bergerigi atau berombak, dan lebih enak dimakan mentah. Varietas selada daun yang baik antara lain new york, imperial, great lakes, dan pennlake (Rukmana, 1994) Di Indonesia, selada belum berkembang pesat sebagai sayuran komersial. Daerah yang banyak ditanami selada masih terbatas di pusat-pusat produsen sayuran seperti Cipanas (Cianjur) dan Lembang (Bandung). Di masa mendatang sangat mungkin kedua jenis sayuran ini menjadi komoditas komersial. Selada berpotensi besar untuk dikembangkan di Indonesia, karena disamping kondisi iklimnya cocok untuk komoditas ini, juga dapat memberikan keuntungan yang memadai bagi pembudidayaannya. Pada saat situasi pasar normal, harga selada antara Rp 500,00-Rp 600,00/kg dan paling rendah Rp 200,00/kg, tetapi kadang-
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
kadang
naik
cukup
tajam
hingga
ribuan
rupiah
per
kilogramnya.
(Anonimous, 2006). Selada belum membudaya pengembangannya, tetapi prospek ekonominya cukup cerah. Permintaan terhadap komoditas selada terus meningkat, antara lain berasal dari pasar swalayan, restauran-restauran besar (Fast Food Eropa dan Cina), hotal-hotel berbintang di kota-kota besar, serta konsumen (orang-orang) luar negeri yang menetap di Indonesia. Di daerah tropika pemupukan harus dipertimbangkan secara cermat dibandingkan dengan daerah yang beriklim sedang. Berbagai faktor seperti suhu, curah hujan, dan penyinaran yang lebih tinggi memiliki peranan dalam menghabiskan dan mengurangi lebih cepat baik pupuk organik maupun anorganik di daerah tropik (Williams, dkk,, 1993). Dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman selain unsur hara makro, tanaman juga memerlukan unsur mikro meskipun dalam jumlah yang kecil. Unsur hara mikro meliputi Fe (Besi), B (boron), Mo (Molibdenium), Cu (Tembaga), Zn (Seng), Mn (Mangan), dan Cl (Chlor) (Rosmarkan, dan, Yuwono, 2002). Untuk Pertumbuhan Vegetatif, unsur hara makro sangat dibutuhkan. Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk cepat tersedia yang paling dikenal saat ini. Bentuk NPK yang sekarang ini beredar di pasaran adalah pengembangan dari bentuk yang lama dengan kadar yang masih sangat rendah. Kadar NPK yang banyak beredar adalah 15-15-15, 16-16-16, dan 8-20-15. Tiga tipe NPK ini sangat popular karena kadarnya cukup tinggi dan memadai untuk menunjang pertumbuhan tanaman (Marsono, dan Sigit, 2005).
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Unsur Cu jarang ditambahkan lewat pemupukan, karena kelebihan Cu dalam jumlah sedikit saja akan meracuni tanaman dan menurunkan penyerapan Mn. Karena itu pengaplikasian akan lebih aman jika diberikan melalui daerah sekitar daun. Ion sulfat mudah hilang dari daerah perakaran karena tercuci oleh aliran air. Belerang sangat berperan dalam pembentukan klorofil dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan jamur. Di dalam tanah, sulfur berperan menurunkan pH tanah alkali. Dengan begitu ketersediaannya akan membawa dampak pada peningkatan unsur-unsur lain. (Novizan, 2005) Penyerapan hara oleh tanaman pada prinsipnya dapat terjadi melalui semua permukaan/epidermis tanaman yang porius (daun, batang, dan akar). Penyerapan gas O2 dan CO2 terutama terjadi lewat stomata (pori-pori) daun. Pada saat hujan, beberapa unsur hara, intersepsi melalui pori-pori daun dan batang. Hal ini yang mendasari adanya praktik penyemprotan hara ke permukaan tanaman (Hanafiah, 2005). Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang sejauh mana efektifitas pengujian pupuk organik padat dan NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada.
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat pupuk Organik Mikro Copper Sulfat yang memungkinkan untuk digunakan sebagai alternatif tambahan atau pengganti sebagian, atau seluruh kebutuhan pupuk
NPK pada tanaman
Selada. Hipotesa Penelitian 1. Pupuk Organik Mikro CuSO4 Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada 2. Pupuk NPK (15,15,15) Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada 3. Ada interaksi Pupuk Organik mikro CuSO4 dan NPK (15,15,15) terhadap pertumbuhan dan produksi Tanaman Selada.
Kegunaan Penelitian
Sebagai sumber data penyusun skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana pada fakultas pertanian universitas sumatera utara, medan.
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman Selada
Tanaman selada (Lactuca sativa L.) termasuk famili compositae dari genus Lactuca yang merupakan tanaman sayuran semusim. Tanaman selada banyak dikembangkan sekarang ini dan menjadi sayuran penting sebagai sayuran penyegar dimana daun-daunnya dapat pula membentuk krop (Sunaryono, 1999). Selada diklasifikasikan sebagai berikut dalam Haryanto, dkk (2003) : Divisio
: Spermatophyta
Sub Divisio
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Famili
: Asteraceae (Campositae)
Genus
: Lactuca
Spesies
: Lactuca sativa L. Selada adalah tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),
khususnya dalam hal bentuk daunnya. Tanaman ini cepat menghasilkan akar tunggang diikuti dengan penebalan dan perkembangan cabang-cabang akar yang menyebar pada kedalaman antara 25-50 cm (Rubatzky dan Yamaguchi, 1997). Batang tanaman selada selama fase vegetatif, pendek, berbuku-buku sebagai tempat kedudukan daun. Setelah tanaman selada memasuki masa generatif batangnya memanjang ( Rukmana, 1994). Daun selada bentuknya bulat panjang, daun sering berjumlah banyak dan biasanya berposisi duduk (sessile), tersusun berbentuk spiral dalam roset padat. Warna
daunnya
beragam
mulai
dari
hijau
muda
hingga
hijau
tua.
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Daun
tak
berambut,
mulus,
berkeriput
atau
kusut
berlipat
(Rubatzky dan Yamaguchi, 1997). Bunganya berwarna kuning, terletak pada rangkaian yang lebat dan tangkai bunganya dapat mencapai ketinggian 90 cm. Bunga ini menghasilkan buah berbentuk polong yang berisi biji. Biji selada berbentuk pipih, berukuran kecil-kecil serta berbulu dan tajam (Rukmana, 1994). Menurut Nazaruddin (2000) ada empat jenis selada yang dikenal, yaitu selada telor, selada daun, selada rapuh dan selada batang. Jenis yang banyak diusahakan di dataran rendah adalah selada daun. Selada daun memiliki daun yang berwarna hijau segar, tepinya bergerigi atau berombak.
Syarat Tumbuh Iklim Selada dapat ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi (pegunungan). Hal yang terpenting adalah memperhatikan pemilihan varietas yang cocok dengan lingkungan (ekologi) setempat (Rukmana, 2007) Suhu sedang adalah hal yang ideal untuk produksi selada berkualitas tinggi, suhu optimumnya untuk siang hari adalah 200C dan malam hari adalah 100C. Suhu yang lebih tinggi dari 300C biasanya menghambat pertumbuhan. Umumnya intensitas cahaya tinggi dan hari panjang meningkatkan laju pertumbuhan, dan mempercepat perkembangan luas daun sehingga daun menjadi lebih lebar, yang berakibat pembentukkan kepala menjadi lebih cepat (Rubatzky dan yamaguchi, 1997)
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Tanaman selada memerlukan cahaya yang tidak terlalu banyak, dan curah hujan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada daun. Oleh karena itu, penanaman selada di anjurkan pada akhir musim hujan. Untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhannya, selada memerlukan air sebanyak 400 mm air (Anonimous, 2006) Tanah Tanaman selada dapat ditanam pada berbagai jenis tanah. Namun, pertumbuhan yang baik akan diperoleh bila ditanam pada tanah liat berpasir yang cukup mengandung bahan organik, gembur, remah, dan tidak mudah tergenang air. Selada dapat tumbuh baik dengan pH 6,0-6,8 atau idealnya 6,5. bila pH terlalu rendah perlu dilakukan pengapuran. (Pracaya, 2002). Kecambah selada tidak tahan terhadap salinitas sedangkan tanaman yang lebih tua lebih toleran. Tanaman Selada peka terhadap cekaman lengas. Pertumbuhan selada dapat dioptimumkan dengan pasokan lengas yang seragam, dan
penjenuhan
tanah
yang
tidak
berkepanjangan
harus
dihindarkan
(Rubatzky dan yamaguchi, 1997)
Pupuk Majemuk NPK Senyawa yang mengandung unsur hara yang diberikan pada tanaman disebut pupuk. Suatu pupuk umumnya terdiri dari komponen-komponen yang mengandung unsur hara, zat penolak air, pengisi, pengatur konsistensi, kotoran dan lain-lain. Bagian yang tidak mengandung unsur hara tersebut akan menurunkan kadar hara dalam pupuk tersebut (Jumin, 1994).
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Pupuk yang memberikan N, P, K disebut pupuk lengkap. Kelas pupuk (grade atau analisi) merupakan persen dalam berat nitrogen (dinyatakan sebagai unsur N), fosfor (dinyatakan dalam P2O5), dan kalium(dinyatakan sebagai K2O). Fosfor dan kalium biasanya tidak dinyatakan sebagai unsur-unsurnya, karena telah menjadi kebiasaan. Pada akhir-akhir ini mulai terdapat kebiasaan menyatakan analisis pupuk dalam unsur-unsurnya, tapi masih terbatas di kalangan ilmiah (Hanafiah, 2005). Pertumbuhan abnormal yang ditunjukkan oleh tanaman, kemungkinan disebabkan kekurangan hara tanaman ataupun beberapa faktor yang menunjang pertumbuhan tanaman. Kelainan juga dapat disebabkan oleh kekurangan satu atau beberapa unsur hara yang terdapat di dalam tanah. Tetapi ada juga oleh terdapatnya beberapa atau unsur lain yang berlebihan sehingga menyebabkan keracunan. Gejala-gejala yang tampak itu dapat diamati secara visual dan tidak memerlukan alat khusus (Hakim, dkk. 1986). Pupuk lengkap biasanya mengandung N, P, K dengan kadar pupuk tunggal hanya berkisar 20 %. Meskipun sudah ada yang mempunyai kendungan lebih besar dari itu. Perbandingan komposisi unsur pupuknya berbeda-beda sehingga dalam pemakaiannya harus disesuaikan dengan kebutuhan (Nyakpa,1988) Unsur Nitrogen dalam tanaman dijumpai dalam bentuk anorganik atau organik yang bergabung dengan C, H, O, dan kadang kala dengan S untuk membentuk asam-asam amino, enzim-enzim amino, asam nukleat, klorofil, alkaloid, dan basa purin. Meskipun N-anorganik dapat berakumulasi membentuk nitrat, N-organik dominan dalam bentuk protein berbobot molekul tinggi (Hanafiah, 2005). Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Nitrogen merupakan bahan penyusun amino, amida, protein serta nukleoprotein, Nitrogen juga merupakan bahan penyusun dari sekumpulan senyawa yang disebut alkaloid. Defisiensi N membatasi pembesaran sel dan pembelahan sel. Gejala defesiensi meliputi pertumbuhan daun yang terhambat (kerdil) dan kuning, terutama di bagian-bagian tanaman yang sudah tua (Nyakpa,1988) Fosfor dalam bentuk phitin, nukleid dan fosfor merupakan bagian dari protoplasma dan inti sel. Fosfor diambil tanaman dalam bentuk H2PO4- dan H2PO42-. Secara umum fungsi dari unsur P dalam tanaman adalah : -
dapat mempercepat pertumbuhan akar persemaian.
-
dapat mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi tanaman dewasa pada umumnya.
-
dapat mempercepat pembungaan dan pemasakan buah dan biji atau gabah.
-
fosfor juga sebagai penyusun lemak dan protein
(Sutedjo, 2002). Kalium merupakan unsur hara utama ketiga setelah N, dan P. Kalium mempunyai valensi dan diserap dalam bentuk ion K. Kalium tergolong unsur yang mobil dalam tanaman, maupun dalam xylem dan floem. Bila tanaman kekurangan K, maka banyak proses yang tidak berjalan dengan baik, misalnya terjadi akumulasi karbohidrat, menurunnya kadar pati, dan akumulasi senyawa nitrogen dalam tanaman. Kebanyakan tanaman yang kekurangan K menyebabkan turgor tanaman berkurang, sel menjadi lemah. Daun tanaman juga menjadi kering, ujung daun berwarna coklat (Rosmarkan, dan Yuwono, 2002).
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Pupuk Mikro CuSO4.5H2O Nutrisi mineral tersedia di tanah dengan sisa-sisa tanaman, kotoran hewan, pupuk kimia, atau mineral alami. Sumber lain yaitu berasal dari atmosfer, pengairan, hujan, dan larutan dari tanah mineral. Sumber mineral itu tidaklah penting bagi tanaman selama nutrisi mineral tersedia bagi tanaman dalam jumlah yang cukup dan dan dapat mudah di asimilasi. Nutrisi akan hilang ketika bagian tanaman diambil. Meletakkan kembali sisa bagian tanaman ketanah tidak akan mengembalikan nutrisi yang hilang. Untuk mengembalikan nutrisi yang hilang harus dengan penambahan satu jenis pupuk atau lebih dengan jumlah yang seimbang (Hartman, et.al, 1981). Pemupukan Cu padan umumnya berkisar antara 2-7 kg/ha/tahun. Pengaruh residu Cu pada tanah sampai lebih kurang dari 8 tahun. Disamping itu, obat-obat pemberantas hama penyakit banyak mengandung senyawa Cu, misalnya bubur bordo dan cobox. Tanah gambut sering menunjukkan adanya kekahatan Cu pada tanaman yang hidup diatasnya. Terlalu banyak Cu dalam tanah menyebabkan racun pada tanaman dan sering menyebabkan kekahatan Fe. Penyerapan Cu juga dipengaruhi oleh kadar Al dalam tanah. Makin tinggi kadar Al, makin rendah penyerapan Cu oleh tanaman (Rosmarkan dan Yuwono, 2001). Banyak daerah di bumi mengalami defisiensi Cu. Di amerika serikat, kekurangan Cu ditemukan di wilayah Great Lakes, The West Coast, dan daerah Florida. Sejumlah bahan organik, pH tanah, dan unsur mineral lain dapat mempengaruhi ketersediaan Cu. Kelebihan unsur Cu di dalam tanah dapat disebabkan oleh kekurangan Fe didalam tanaman. Copper sulfate (CuSO4.5H2O)
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
dan amonium phophate (CuNH4PO4) adalah yang sering digunakan sebagai pupuk ( Hopskin, 1995). Di dalam tanaman unsur Cu berlangsung dengan reaksi redoks. komponen plastosianin, sitokrom oksidase, ensim oksidase; diperlukan dalam proses fotosintesis, respirasi, lignifikasi, pembentukan serbuksari, dan penyerbukan. Tidak mudah dipindahkan antar jaringan, kekahatan muncul pada titik tumbuh, daun yang muda. Gejala kekahatan: warna hijau muda, biru muda, kekuningan pada daun muda; tepi daun menggulung, ujung daun kering; daun layu; pembentukan dan buah biji buruk. Kekahatan Cu Sering dijumpai pada tanah organik: apasitas jerapan tinggi. Dapat terjadi pada tanah pasiran yang sudah terlindi dan memiliki pH tinggi. Interaksi hara: kadar Fe, Zn, dan P memicu kekahatan
Cu.
Tanaman
peka:
biji-bijian,
wortel,
bawang
merah
(Anonimous, 2005). Didalam tanah, Cu berada dalam bentuk divalensi Cu2+ atau dalam bentuk ion kompleks. CuO dan Cu(OH)2 lebih mudah larut dari pada senyawa lainnya. Cu tersedia untuk tanaman adalah Cu2+ dan Cu4+. Kadar Cu tersedia dalam tanah relatif lebih tinggi daripada Mo, yakni berkisar antara 10-80 ppm. Sedangkan kadar Cu dalam tanaman berkisar 7-30 ppm, Cu umumnya bergabung dengan senyawa organik, karena afinitas Cu terhadap senyawa organik tergolong tinggi Tabel 1. Ketersediaan Cu Dalam Tanah Ketersedia Cu Dalam satuan dalam tanah ppm sangat tinggi >200 tinggi 75-200 sedang 25-75 rendah 15-25 sangat rendah <15 (Rosmarkan dan Yuwono, 2001). Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Kebutuhan akan belerang berbeda-beda, tergantung kepada bahan yang dihasilkan dan jenis tanaman. Kekahatan belerang lebih berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman bagian atas dari pada akar. Gejala-gejala yang teramati seperti tanaman menguning, tumbuh kerdil, batang kurus, kaku dan rapuh (Nyakpa, dkk, 1988). Keperluan tanaman akan sulfur (S) hampir sama dengan kebutuhan Posphat. Kadar S dalam tanah sekitar 0,06 % yang terdapat dalam bentuk sulfida, sulfat, dan senyawa organik. Keperluan senyawa S untuk tanaman agak berlebihan karena dianggap hanya diserap dalam tanah, padahal S dapat diserap melalui udara bebas. Pelepasa S ke atmosfer terjadi bila melebihi ambang batas toleransi tanaman yang akibatnya dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Pengambilan S oleh tanaman dipengaruhi oleh hasil kadar protein. Makin tinggi hasil dari kadar protein, maka tinggi penyerapan S baik dari tanah maupun dari uadara (Rosmarkan dan Yuwono, 2001).
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tinggi Tanaman Data pengamatan rata-rata tinggi tanaman pada umur 6, 7, 8 dan 9 mst terdapat pada Tabel lampiran 1, 3, 5, 7, hasil sidik ragam pada tabel lampiran 2, 4, 6, 8 memperlihatkan bahwa perbedaan tingkat dosis Pupuk NPK (N) berpengaruh nyata pada umur 9 mst terhadap tinggi tanaman. Pada perlakuan pupuk mikro CuSO4.5H2O (C) tidak berpengaruh nyata pada umur 6, 7, 8, dan 9 mst. Interaksi perlakuan pupuk NPK (N) dengan pupuk mikro CuSO4.5H2O (C) berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 8 dan 9 mst. Grafik perkembangan tinggi tanaman umur 6-9 mst dapat dilihat pada gambar 1, 2, dan 3. Rata-rata hasil uji jarak Duncan untuk tinggi tanaman pada berbagai tingkat dosis pupuk NPK dan copper sulphate terdapat pada tabel 1. Gambar 1 memperlihatkan bahwa pupuk NPK (N) mengakibatkan tinggi tanaman yang terus meningkat pada umur 6-9 mst, dan meningkat dengan cepat pada 8-9 mst pada perlakuan N2.
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
20,00 18,00
Tinggi Tanaman (cm)
16,00 14,00 12,00 10,00 8,00 6,00 4,00 2,00 0,00 6
7
8
9
Pengamatan (mst) N0
N1
N2
N3
Gambar 1. Grafik Perkembangan Tinggi Tanaman Selada Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk NPK dengan Umur 6-9 mst Gambar 2 memperlihatkan bahwa aplikasi pupuk mikro CuSO4.5H2O (C) mengakibatkan tinggi tanaman meningkat pada 6 mst hingga 9 mst. Dengan tinggi tanaman perlakuan C3 lebih tinggi bila dibandingkan dengan perlakuan C0, C2, C3, dan C4 pada umur 6 dan 7 mst, dan pada umur 8 dan 9 mst perlakuan C0 lebih tinggi bila dibandingkan dengan perlakuan C3, C1, C2.
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
18,00
Tinggi Tanaman (cm)
15,00 12,00 9,00 6,00 3,00 0,00 6
7
8
9
Pengamatan (mst)
C0
C1
C2
C3
Gambar 2. Grafik Perkembangan Tinggi Tanaman Selada pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk mikro CuSO4.5H2O dengan Umur 6-9 mst Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa pada umur 9 mst, perlakuan N3 berbeda nyata dengan perlakuan N0 tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan N1 dan N2, namun perlakuan N0 tidak berbeda nyata dengan perlakuan N1 dan diikuti oleh perlakuan N2. Interaksi perlakuan pupuk NPK dan pupuk mikro CuSO4.5H2O terhadap tinggi tanaman pada umur 8 mst dapat dilihat bahwa perlakuan N3C2 berbeda nyata dengan perlakuan N0C1, N0C2, N0C3, N3C0 tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan N0C0, N1C0, N1C1, N1C2, N1C3, N2C0, N2C1, N2C2, N2C3, N3C1, N3C3, namun perlakuan N2C3 berbeda nyata dengan perlakuan N0C1, N0C2, N0C3. Pada umur 9 mst dapat dilihat perlakuan N2C3 berbeda nyata dengan perlakuan N1C0, N1C1, N1C3, N3C0, N1C2, N0C1, N0C3, N0C2, dan tidak berbeda nyata Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
dengan perlakuan yang lainnya. Sedangkan perlakuan N1C2, N0C1, N0C3, N0C2 berbeda nyata dengan perlakuan N2C0 dan perlakuan N2C1, dan perlakuan N0C2 berbeda nyata dengan perlakuan N1C3, N1C1, N1C0, N0C0, N3C1, N3C3, N2C2. Tabel 1. Rataan Tinggi Tanaman (cm) Umur 6-9 mst Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk NPK dan Pupuk Mikro CuSO4.5H2O. Tinggi Tanaman (cm) pada Umur (mst) 6 7 8 9 Perlakuan NPK tn tn tn bc 4.61 6.32 10.11 14.25 N0 tn tn tn abc 6.81 8.56 11.91 15.38 N1 6.08tn 7.77tn 11.43tn 17.11ab N2 6.07tn 7.83tn 11.47tn 18.14a N3 Copper 6.12tn 7.87tn 11.73tn 16.58tn C0 5.62tn 7.31tn 10.84tn 16.08tn C1 5.54tn 7.25tn 10.76tn 15.71tn C2 6.30tn 8.05tn 11.59tn 16.52tn C3 NxC 5.82tn 7.54tn N0C0 12,66abc 16,86abcde tn tn 4.75 6.50 N0C1 9,84cde 13,94efg tn tn 3.31 4.93 N0C2 8,27e 12,46g tn tn 4.56 6.31 N0C3 9,65 de 13,75fg tn tn 7.64 9.39 N1C0 12,48abcd 15,92bcde tn tn 7.05 8.80 N1C1 12,24abcd 15,72cdef tn tn 5.57 7.32 N1C2 10,76abcde 14,23defg tn tn 6.98 8.73 N1C3 12,17 abcd 15,65cdef tn tn 6.21 7.96 N2C0 11,62 abcd 18,17abc tn tn 5.30 6.83 N2C1 10,49abcde 17,69abc tn tn 5.25 7.00 N2C2 10,66abcde 17,21abcd tn tn 7.56 9.31 N2C3 12,97ab 19,52a tn tn 4.82 6.58 N3C0 10,17bcde 15,36cdefg tn tn 5.36 7.13 N3C1 10,79abcde 16,96abcde tn tn 8.02 9.77 N3C2 13,34a 18,93ab tn tn 6.09 7.84 N3C3 11,59abcd 17,18abcd Keterangan : Angka-angka yang dikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom dan kelompok perlakuan yang sama menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5% berdasarkan uji jarak Duncan.
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa hubungan tinggi tanaman dengan pupuk NPK pada umur 9 mst bersifat linier positif, artinya makin tinggi dosis NPK yang diberikan cenderung meningkatkan tinggi tanaman selada.
Tinggi Tanaman (cm)
20,00 15,00 10,00
Ŷ = 0,0091N + 14,521 r = 0,7073
5,00 0,00 0
125
250
375
Perlakuan pupuk NPK (kg/ha)
Gambar 3. Hubungan Tinggi Tanaman Dengan Pupuk NPK Pada Umur 9 mst
Gambar 4 menunjukkan hubungan tinggi tanaman dengan pupuk mikro CuSO4.5H2O pada berbagai dosis NPK pada umur 8 mst. Dari kurva yang terbentuk dapat dilihat bahwa pengaruh dosis NPK pada perlakuan tanpa pupuk mikro CuSO4.5H2O (C0)
bersifat kuadratik positif dimana diperoleh tinggi
tanaman yang maksimum sebesar 12,68 pada dosis NPK sebesar 22,5 kg/ha. Dari kurva respon yang terbentuk dapat dilihat bahwa NPK ditambah dengan perlakuan pupuk mikro CuSO4.5H2O sebanyak 2,25 kg/ha (C1) menunjukkan kurva yang bersifat kubik, dimana tinggi tanaman mencapai titik yang maksimum pada pemberian NPK sebanyak 375 kg/ha dengan tinggi tanaman sebesar 13,669 cm dan tinggi terendah pada pemberian NPK sebesar 0 kg/ha dengan tinggi tanaman yaitu 9,84 cm. Dengan penambahan NPK dengan dosis pupuk mikro CuSO4.5H2O 4,5 kg/ha diperoleh kurva respon berbentuk kubik, dengan tinggi yang paling tinggi adalah pada pemberian NPK sebanyak 98 kg/ha dengan Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
ketinggian tanaman sebesar 10,224 cm. Dari kurva yang terbentuk dengan pemberian NPK dengan penambahan 6,75 kg/ha Cu bersifak kuadratik positif dimana dengan penambahan 239,1 kg/ha NPK diperoleh tinggi tanaman maksimum sebesar 13,06 cm.
16,00 -5
Tinggi Tanaman (cm)
2
YC3 = -6.10 N + 0,0287N+ 9,626; Ymax=13,06 cm pada Nmax=239,17kg/ha; r = 0,9983
14,00 12,00 10,00
2 3 YC2 = 5.10-7 N - 0,0003N + 0,0445N + 8,2733 Ypuncak =10,224 cm, pada N= 98 kg/ha; Y lembah= 8,123, pada N=302 kg/ha; r = 1
8,00 6,00
2 -7 3 YC1 = 5.10 N - 0,0003N + 0,0524N + 9,84 Ypuncak =13,669 cm, pada N=375 kg/ha; Y lembah= 9,84, pada N=0 kg/ha; r = 1
4,00 2,00
-5 2 YC0 = -2.10 N + 0,0009N + 12,669; Ymax=12,68 cm pada Nmax=22,5 kg/ha; r = 0,999
0,00 0
125
250
375
Pupuk NPK (kg/ha)
0
2,25
4,5
6,75
Gambar 4. Hubungan tinggi tanaman dengan dosis NPK pada berbagai dosis Pupuk Mikro CuSO4.5H2O Pada Umur 8 mst. Dari gambar 5 dapat dilihat bahwa pengaruh pemberian pupuk mikro CuSO4.5H2O pada pemberian dosis 0 kg/ha NPK adalah kuadratik negatif dimana diperoleh tinggi minimum sebesar 8,53 cm dengan penambahan copper sulphate sebesar 4,51 kg/ha. Pada pemberian 125 kg/ha NPK diperoleh pengaruh yang bersifat kubik dengan tinggi tertinggi sebesar 12,798 cm, pada pemberian Cu sebesar 0,88 kg/ha dan tinggi terendah sebesar 4,98 cm, pada pemberian Cu sebesar 4,98 kg/ha, dan pengaruh mikro CuSO4.5H2O dengan pemberian NPK sebesar 250 kg/ha diperoleh pengaruh yang bersifat kuadratik negatif dengan tinggi minimum sebesar 10,31 cm sebanyak 2,81 kg/ha Cu. Sedangkan pada pemberian 375 kg/ha NPK diperoleh kurva bersifat kubik dengan tinggi tanaman Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
yang tertinggi adalah sebesar 13,55 cm pada penambahan 5,13 kg/ha Cu, dan tinggi tanaman terendah adalah pada pemberian CuSO4.5H2O sebesar 0,77 kg/ha dan tinggi tanaman sebesar 9,775 cm.
16,00
ŶN3 = -0,091C + 0,8044C - 1,0717C + 10,165 ;Ypuncak =13,551cm, pada C=5,13 kg/ha; Y lembah= 9,775, pada C=0,77 kg/ha; r= 1 3
14,00
2
Tinggi Tanaman (cm
12,00 10,00 8,00 6,00
ŶN2 = 0,17C - 0,9594C + 11,66;Ymin=10,31 cm pada Cmin=2,81kg/ha;r = 0,99
4,00
ŶN1 = 0,0607C - 0,5324C2 + 0,7852C + 12,478;Ypuncak =12,7981 cm, pada C=0,88 kg/ha; Y lembah= 4,98 cm, pada C=4,98 kg/ha; r = 1
2
3
2,00
ŶN0 = 0,21C2 - 1,8717C + 12,749;Ymin=8,53 cm pada Cmin=4,51 kg/ha;r=0,99
0,00 0
2,25
4,5
6,75
Pupuk Cu (kg/ha)
0
125
250
375
Gambar 5. Hubungan Tinggi Tanaman Dengan Dosis Pupuk Mikro CuSO4.5H2O Pada Berbagai Dosis NPK Pada Umur 8 mst.
Gambar 6 menunjukkan hubungan tinggi tanaman dengan NPK pada berbagai dosis pupuk Copper sulphate pada umur 9 mst. Dari kurva yang terbentuk dapat dilihat bahwa pengaruh dosis NPK pada perlakuan tanpa pupuk mikro CuSO4.5H2O (C0) bersifat kubik dimana diperoleh tinggi tanaman yang maksimum sebesar 21,41 pada dosis NPK sebesar 318 kg/ha, dan tinggi terendah pada pemberian NPK sebesar 63 kg/ha dengan ketinggian tanaman 15,62 cm. Dari kurva respon yang terbentuk dapat dilihat bahwa NPK ditambah dengan perlakuan pupuk mikro CuSO4.5H2O sebanyak 2,25 kg/ha (C1) menunjukkan kurva bersifat kuadratik positif, dimana tinggi tanaman mencapai titik yang maksimum pada pemberian NPK sebanyak 298 kg/ha dengan tinggi tanaman Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
sebesar 17,37 cm. Dengan penambahan NPK dengan dosis pupuk mikro CuSO4.5H2O 4,5 kg/ha diperoleh kurva respon berbentuk kurva linier positif, yang artinya dengan dosis 4,5 kg/ha Cu akan meningkatkan tinggi tanaman yang sejalan dengan penambahan pupuk dosis NPK. Dari kurva yang terbentuk dengan pemberian NPK dengan penambahan 6,75 kg/ha Cu bersifak kubik dimana dengan penambahan 261 kg/ha NPK diperoleh tinggi tanaman maksimum sebesar 17,98 cm dan tinggi yang terendah pada pemberian pupuk NPK sebanyak 27 Kg/ha. ŶC4 = -7.10-7N3 + 0,0003N2 - 0,0144N +13,748; Ylembah=13,56 pada N=27;Ypuncak=17,98 pada N=261; r=1
24,00
Tinggi Tanaman (cm)
19,00
14,00 ŶC3 = 0,0179N + 12,349; r = 0,9882 9,00
ŶC1 = -4,10-5N2 + 0,0239N + 13,795;Ymax=17,37; pada N=298,75; r = 0,9478 ŶC0 = -7,10-7N3 + 0,0004N2 - 0,0421N + 16,855; Ylembah=15,62 pada N=63;Ypuncak=21,41 pada N=318; r = 1
4,00
-1,00
0
125
250
375
Pupuk NPK (kg/Ha) 0
2,25
4,5
6,75
Gambar 6. Hubungan tinggi tanaman dengan dosis NPK pada berbagai dosis Pupuk Mikro CuSO4.5H2O Pada Umur 9 mst.
Dari gambar 7 dapat dilihat bahwa pengaruh pemberian pupuk mikro CuSO4.5H2O pada pemberian dosis 0 kg/ha NPK adalah kuadratik negatif dimana Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
diperoleh tinggi minimum sebesar 12,66 cm dengan penambahan copper sulphate sebesar 4,53 kg/ha. Pada pemberian 125 kg/ha NPK diperoleh pengaruh yang bersifat kuadratik negatif dengan tinggi minimum sebesar 14,843 cm pada penambahan 4,01 kg/ha Cu, dan pengaruh mikro CuSO4.5H2O dengan pemberian NPK sebesar 250 kg/ha diperoleh pengaruh yang bersifat kuadratik negatif dengan tinggi minimum sebesar 17,23 cm sebanyak 2,79 kg/ha Cu. Sedangkan pada pemberian 375 kg/ha NPK diperoleh kurva bersifat kuadratik positif dengan tinggi maksimum sebesar 18,32 cm pada penambahan 4,37 kg/ha Cu. ŶN3 = -0,1652C + 1,4449C + 15,156;Ymax=18,32 pada K=4,37; r =0,87 2
20,00 18,00
Tinggi Tanaman (cm)
16,00 14,00 12,00 10,00
2 ŶN2 = 0,1374C - 0,7689C + 18,306; Ymax=17,23 pada C =2,798; r = 0,87 2 ŶN1 = 0,0801C - 0,643C + 16,133; Ymax=14,843 pada C=4.01; r = 0.51 2 ŶN0 = 0,2078C - 1,8826C + 16,923; Ymax= 12,66 pada C=4,53; r= 0,99
8,00 6,00 4,00 2,00 0,00 0
2,25
4,5
6,75
Pupuk Cuprum (kg/ha)
0
125
250
375
Gambar 7. Hubungan Tinggi Tanaman Dengan Dosis Pupuk Mikro CuSO4.5H2O Pada Berbagai Dosis NPK Pada Umur 9 mst.
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Jumlah Daun
Data pengamatan rata-rata jumlah daun terdapat pada tabel lampiran 9, 11, 13, 15. hasil analisa sidik ragam pada lampiran 10, 12, 14, 16 memperlihatkan bahwa NPK, mikro CuSO4.5H2O serta interaksi setiap perlakuan tidak nyata mempengaruhi pembentukan jumlah daun. Jumlah daun pada berbagai tingkat dosis pupuk NPK dan pupuk copper sulphate dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Rataan Jumah Daun (helai) Umur 6-9 mst Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk NPK dan Pupuk Mikro CuSO4.5H2O. Jumlah Daun (helai) pada Umur (mst) 6 7 8 9 Perlakuan NPK N0 3.92 tn 4.92 tn 7.60 tn 13.52 tn N1 4.54 tn 6.44 tn 9.38 tn 15.04 tn N2 4.29 tn 5.52 tn 8.23 tn 14.19 tn N3 3.87 tn 5.36 tn 7.81 tn 14.24 tn Copper C0 4.11 tn 5.50 tn 8.20 tn 14.44 tn C1 4.07 tn 5.65 tn 8.34 tn 14.24 tn C2 4.06 tn 5.35 tn 8.15 tn 14.02 tn C3 4.38 tn 5.73 tn 8.33 tn 14.29 tn Keterangan : Angka-angka yang dikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom menunjukkan tidak nyata pada taraf 5% berdasarkan uji jarak Duncan.
Total Luas Daun
Data pengamatan rata-rata total luas daun terdapat pada tabel lampiran 17, 19, 21, 23. hasil analisa sidik ragam pada lampiran 18, 20, 22, 24 memperlihatkan bahwa NPK, mikro CuSO4.5H2O serta interaksi setiap perlakuan tidak nyata mempengaruhi pembentukan total luas daun. Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Total luas daun pada berbagai tingkat dosis pupuk NPK dan pupuk copper sulphate dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Rataan Total Luas Daun (cm2) Umur 6-9 mst Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk NPK dan Pupuk Mikro CuSO4.5H2O. Totol Luas Daun (cm2) pada Umur (mst) 6 7 8 9 Perlakuan NPK tn tn tn tn N0 47.98 76.38 105.13 138.25 N1 54.66 tn 92.39 tn 122.24 tn 161.16 tn N2 56.36 tn 91.31 tn 121.42 tn 154.51 tn N3 59.96 tn 102.65 tn 136.48 tn 185.91 tn Copper C0 53.91 tn 89.11 tn 119.87 tn 173.78 tn C1 49.63 tn 86.93 tn 115.36 tn 145.55 tn C2 59.72 tn 92.38 tn 123.95 tn 158.75 tn C3 55.68 tn 94.32 tn 126.09 tn 161.75 tn Keterangan : Angka-angka yang dikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom menunjukkan tidak nyata pada taraf 5% berdasarkan uji jarak Duncan.
Berat Kering Akar Data pengamatan rata-rata berat kering akar terdapat pada tabel lampiran 25, 27, 29, 31. Hasil analisa sidik ragam pada lampiran 26, 28, 30, 32 memperlihatkan bahwa NPK, mikro CuSO4.5H2O serta interaksi setiap perlakuan tidak nyata mempengaruhi berat kering akar. Berat kering akar pada berbagai tingkat dosis pupuk NPK, pupuk mikro CuSO4.5H2O dan interaksinya dapat dilihat pada tabel 4.
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Tabel 4. Rata-rata berat kering akar (g) umur 6-9 mst pada berbagai tingkat dosis pupuk NPK dan Pupuk Mikro CuSO4.5H2O Tinggi Tanaman (cm) pada Umur (mst) 6 7 8 9 Perlakuan NPK N0 0.09tn 0.12 tn 0.21 tn 0.30 tn N1 0.11 tn 0.14 tn 0.23 tn 0.33 tn N2 0.12 tn 0.16 tn 0.25 tn 0.34 tn tn tn tn tn N3 0.15 0.19 0.28 0.39 Copper tn tn tn tn C0 0.16 0.19 0.28 0.39 C1 0.11 tn 0.15 tn 0.24 tn 0.32 tn C2 0.10 tn 0.14 tn 0.23 tn 0.32 tn C3 0.11 tn 0.14 tn 0.23 tn 0.33 tn Keterangan : Angka-angka yang dikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom menunjukkan tidak nyata pada taraf 5% berdasarkan uji jarak Duncan.
Berat Kering Tajuk
Data pengamatan rata-rata berat kering tajuk terdapat pada tabel lampiran 33, 35, 37, 39. Hasil analisa sidik ragam pada lampiran 34, 36, 38, 40 memperlihatkan bahwa NPK, mikro CuSO4.5H2O serta interaksi setiap perlakuan tidak nyata mempengaruhi pembentukan berat kering tajuk. Berat kering tajuk pada berbagai tingkat dosis pupuk NPK dan pupuk copper sulphate dapat dilihat pada tabel 5.
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Tabel 5. Rataan Berat Kering Tajuk (helai) Umur 6-9 mst Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk NPK dan Pupuk Mikro CuSO4.5H2O. Berat kering Tajuk (g) pada Umur (mst) 6 7 8 9 Perlakuan NPK N0 0.19 tn 0.33 tn 0.46 tn 0.93 tn N1 0.17 tn 0.33 tn 0.46 tn 0.94 tn N2 0.21 tn 0.35 tn 0.49 tn 0.95 tn tn tn tn tn N3 1.70 0.37 0.50 0.94 Copper tn tn tn tn C0 0.19 0.34 0.47 0.94 C1 0.25 tn 0.40 tn 0.53 tn 0.98 tn C2 0.17 tn 0.32 tn 0.45 tn 0.93 tn C3 1.66 tn 0.33 tn 0.45 tn 0.93 tn Keterangan : Angka-angka yang dikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom menunjukkan tidak nyata pada taraf 5% berdasarkan uji jarak Duncan.
Laju asimilasi Bersih
Data pengamatan rata-rata laju asimilasi bersih dapat dilihat pada tabel lampiran 41, 43, 45, 47, 49, 51. Hasil analisa sidik ragam dapat dilihat pada tabel lampiran 42, 44, 46, 48, dan 50, 52 menunjukkan bahwa pada berbagai tingkat dosis NPK dan pupuk mikro CuSO4.5H2O serta interaksinya tidak berpengaruh nyata dalam laju asimilasi bersih selada. Laju asimilasi bersih pada berbagai tingkat dosis pupuk NPK dan pupuk copper sulphate dapat dilihat pada tabel 6.
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Tabel 6. Rataan Laju Asimilasi Bersih Umur 6-9 mst Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk NPK dan Pupuk Mikro CuSO4.5H2O. Laju asimilasi Bersih (g/cm2.hari) Perlakuan LAB 6-7 LAB 6-8 LAB 6-9 LAB 7-8 LAB 7-9 LAB 8-9 NPK N0 0.0031 tn 0.0055 tn 0.0039 tn 0.0028 tn 0.0041 tn 0.0053 tn N1 0.0028 tn 0.0050 tn 0.0032 tn 0.0023 tn 0.0034 tn 0.0044 tn N2 0.0029 tn 0.0053 tn 0.0035 tn 0.0025 tn 0.0037 tn 0.0048 tn N3 0.0025 tn 0.0045 tn 0.0029 tn 0.0021 tn 0.0030 tn 0.0038 tn Copper C0 0.0027 tn 0.0047 tn 0.0031 tn 0.0023 tn 0.0033 tn 0.0042 tn tn tn tn tn tn tn C1 0.0031 0.0057 0.0037 0.0027 0.0039 0.0049 C2 0.0028 tn 0.0051 tn 0.0034 tn 0.0025 tn 0.0037 tn 0.0047 tn C3 0.0026 tn 0.0048 tn 0.0032 tn 0.0022 tn 0.0034 tn 0.0044 tn Keterangan : Angka-angka yang dikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom menunjukkan tidak nyata pada taraf 5% berdasarkan uji jarak Duncan.
Laju Tumbuh Relatif Hasil pengamatan laju tumbuh relatif dapat dilihat pada tabel lampiran 53, 55, 57, 59, 61, 63. Hasil sidik ragam laju tumbuh relatif terlampir pada tabel lampiran 54, 56, 58, 60, 62, 64. Dari hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pengaruh pupuk NPK, mikro CuSO4.5H2O serta kombinasi dari setiap perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan relative selada di areal pertanian… Laju tumbuh relatif pada berbagai tingkat dosis pupuk NPK dan pupuk mikro CuSO4.5H2O dapat dilihat pada tabel 7.
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Tabel 7. Rataan Laju Tumbuh Relatif Umur 6-9 mst Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk NPK dan Pupuk Mikro CuSO4.5H2O . Laju Tumbuh Relatif LTR 8-9 Perlakuan LTR 6-7 LTR 6-8 LTR 6-9 LTR 7-8 LTR 7-9 NPK N0 0.5408 tn 0.4788 tn 0.5239 tn 0.4168tn 0.5154 tn 0.6139 tn N1 0.5771 tn 0.4906 tn 0.5297 tn 0.4041 tn 0.5061 tn 0.6080 tn N2 0.5119 tn 0.4511 tn 0.4904 tn 0.3903 tn 0.4797 tn 0.5691 tn N3 0.5009 tn 0.4326 tn 0.4779 tn 0.3720 tn 0.4702 tn 0.5684 tn Copper sulphate tn tn tn tn tn tn C0 0.5010 0.4446 0.4943 0.3881 0.4909 0.5937 C1 0.5198 tn 0.4527 tn 0.4828 tn 0.3856 tn 0.4644 tn 0.5432 tn C2 0.5864 tn 0.5025 tn 0.5409 tn 0.4223 tn 0.5199 tn 0.6175 tn C3 0.5235 tn 0.4533 tn 0.5040 tn 0.3873 tn 0.4962 tn 0.6052 tn Keterangan : Angka-angka yang dikuti oleh huruf kecil yang sama pada kolom menunjukkan tidak nyata pada taraf 5% berdasarkan uji jarak Duncan.
Berat Basah Data pengamatan rataan berat basah pada umur 9 mst terdapat pada Tabel lampiran 65, dan hasil sidik ragam pada tabel lampiran 66 memperlihatkan bahwa perbedaan tingkat dosis Pupuk NPK (N) berpengaruh nyata pada umur 9 mst terhadap tinggi tanaman, dan tidak berpengaruh nyata dengan perlakuan copper sulphate dan interaksinya. Tabel 8 menunjukkan hasil uji Duncan pada perlakuan NPK dan pupuk mikro CuSO4.5H2O . Tabel 7. Berat Basah Umur 9 mst Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk NPK dan Pupuk Mikro CuSO4.5H2O. NPK ( N ) Rataan CuSO4.5H2O( C ) N0 N1 N2 N3 20.90tn 27.27 tn 28.34 tn 26.26 tn 25.69 tn C0 20.99 tn 25.23 tn 25.35 tn 28.40 tn 24.99 tn C1 18.69 tn 24.20 tn 27.24 tn 28.84 tn 24.74 tn C2 21.43 tn 26.46 tn 31.33 tn 24.08 tn 25.82 tn C3 20.50d 25.79abc 28.07a 26.90ab Rataan Keterangan
: Angka-angka yang dikuti oleh huruf kecil yang berbeda pada kolom menunjukkan pengaruh nyata pada taraf 5% berdasarkan uji jarak Duncan.
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Gambar 7 memperlihatkan bahwa grafik perlakuan yang tertinggi dapat dilihat pada perlakuan N2, diikuti dengan perlakuan N3, dan N1, dimana ketiga perlakuan tersebut berbeda nyata dengan perlakuan No sebagai perlakuan yang paling rendah produksi berat basahnya. 30.00 Berat Basah (g)
25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 0.00 N0
N1
N2
N3
Perlakuan NPK (kg/ha)
Gambar 8. Grafik Perkembangan Berat Basah Selada pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Mikro CuSO4.5H2O dengan Umur 9 mst
Dari gambar 9 dapat dilihat bahwa kurva yang terbentuk adalah berbentuk kuadratik positif dimana produksi maksimum yaitu sebesar 28,29 g dengan dosis NPK sebesar 279,5 kg/ha NPK. Pada Dosis 250 kg/ha NPK (N2) produksi yang diperoleh adalah 28,07 g, dosis 125 kg/ha NPK (N1) sebesar 25,79 g, dan tanpa pemberian NPK berat basah yang dihasilkan sebesar 20,50 g. Namun pada perlakuan dengan dosis 375 kg/ha NPK terjadi penurunan berat basah selada.
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
30.00
Berat Basah (g)
25.00 20.00 15.00 y = -0.0001N2 + 0.0559N + 20.481; Ymax = 28.29 pada N= 279.5; r= 0.9997
10.00 5.00 0.00 0
100
200
300
400
Pupuk N PK (kg/ha)
Gambar 9. Hubungan Berat Basah Selada dengan Berbagai Tingkat Dosis NPK Pada Umur 9 mst.
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Pembahasan
Pengaruh Dosis NPK
Dari hasil analisis statistik diperoleh bahwa perlakuan NPK menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 9 mst, dan berat basah tanaman, serta tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, total luas daun, berat kering akar, berat kering tajuk, laju asimilasi bersih dan laju tumbuh relatif. Tinggi tanaman pada umur 9 minggu setelah tanaman nyata dipengaruhi dosis NPK yang diberikan. Hubungan antara tinggi tanaman dengan dosis NPK adalah linier positif yaitu dengan makin tingginya dosis yang diberikan, maka tinggi tanaman makin tinggi. Hal ini di duga sebagai akibat perananan unsur-unsur hara yang dikandung oleh pupuk NPK yang penting untuk pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk NPK meningkatkan ketersedian unsur hara bagi tanaman, karena pelepasan unsur hara tersebut terjadi perlahan-lahan. Menurut Jumin (1994) dan Nyakpa (1988), unsur N mampu meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman serta mempertinggi penyerapan unsur hara lainnya. Peranan unsur P didalam tanaman mempengaruhi aktifitas sel tanaman berupa unit-unit nukleodita yang merupakan suatu ikatan penyusunan RNA dan DNA yang berperan dalam perkembangan sel tanaman. Unsur kalium juga berpengaruh dalam tinggi tanaman, dimana turut serta dalan proses metabolisme N. Pemupukan tanaman pada berbagai tingkat dosis NPK juga berpengaruh terhadap berat basah tanaman yang diduga sebagai akibat reaksi NPK yang Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
berlangsung secara perlahan-lahan melepaskan unsur N,P,K ke dalam tanah yang diserap oleh tanaman. Hal ini di dukung oleh Gardner, dkk (1991) dan Lakitan (1996) yang menyatakan bahwa ion yang berpindah dengan air secara komulatif menyebabkan konsentrasi hara essensial dalam sel dapat menjadi lebih jauh lebih tinggi mendorong organ tanaman untuk bertumbuh. Perlakuan tingkat pemupukan NPK berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun, total luas daun dan total berat kering yang diduga akibat pengaruh sifat fenotip tanaman yang tidak memerlukan suhu yang tinggi pada proses pertumbuhan. Pada lampiran 35 dapat dilihat bahwa suhu dan curah hujan tergolong tinggi saat penelitian ini berlangsung. Hal ini di dukung oleh Rubatzky dan Yamaguchi (1997) yang menyatakan bahwa suhu sedang adalah hal yang ideal untuk produksi selada berkualitas tinggi, suhu optimumnya untuk siang hari adalah 200C dan malam hari adalah 100C. Suhu yang lebih tinggi dari 300 C biasanya menghambat pertumbuhan. Menurut sumber Warintek (2006) Tanaman selada memerlukan cahaya yang tidak terlalu banyak, dan curah hujan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada daun. Besarnya laju asimilasi bersih (LAB) selada tidak di pengaruhi oleh pemberian dosis NPK hal ini dipengaruhi oleh besarnya luas daun dan total berat kering tanaman pada saat umur 6-9 minggu setelah tanam dimana yang memiliki nilai yang hampir sama. Menurut Yuwono (2007) dalam jurnal penelitian menyatakan bahwa laju asimilasi bersih berhubugan secara linier dengan luas daun dan total berat kering tanaman. Semakin besar nilai luas daun dan bobot
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
kering tanaman maka semakin besar pula nilai laju asimilasi bersih, dan begitu sebaliknya. Pada berbagai tingkat dosis NPK yang diberikan pada selada, laju tumbuh relatif selada tidak berpengaruh nyata. Keadaan ini dipengaruhi oleh besarnya laju asimilasi bersih dan berat kering total per tanaman selada yang nilainya tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman selada.
Pengaruh Dosis Pupuk Mikro CuSO4.5H2O Dari hasil analisa statistik dilihat bahwa pengaruh pupuk copper sulphate belum mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada pada semua parameter yang diamati. Menurut Rosmarkam dan Yuwono (2001) menyatakan bahwa ketersedian Cu dalam tanah adalah sekitar 10-80 ppm, sedangkan dalam tanaman adalah sekitar 7-30 ppm. Dari hasil analisa tanah pada lampiran, menunjukkan kadar Cu dalam tanah tergolong sangat rendah menurut Rosmarkam dan Yuwono (2001) dan dosis yang di berikan pada penelitian ini dianggap sangat mencukupi untuk tanaman. Dari hasil yang diperoleh dapat diduga karena unsur yang dikandung oleh pupuk mikro CuSO4.5H2O memberikan pengaruh yang bersifat negatif terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada.
Pengaruh berbagai tingkat dosis NPK dengan mikro CuSO4.5H2O terhadap pertumbuhan dan Produksi Selada Dari hasil analisa data secara statistik diperoleh bahwa pengaruh interaksi NPK dan pupuk mikro CuSO4.5H2O tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, total luas daun, bobot segar, berat kering akar dan tajuk, laju asimilai bersih,
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
dan laju tumbuh relatif. Namun berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 8 minggu setelah tanam dan 9 minggu setelah tanam. Pengaruh interaksi NPK dan pupuk mikro CuSO4.5H2O
tidak
berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, total luas daun, bobot segar, berat kering akar dan tajuk, laju asimilai bersih, dan laju tumbuh relatif. Hal ini berarti bahwa antara tingkat dosis NPK dan dosis pupuk mikro CuSO4.5H2O belum saling mempengaruhi dalam pengamatan parameter tersebut. Hal ini juga diduga karena penyerapan unsur hara CuSO4.5H2O pada ketiak daun belum terjadi. Interaksi NPK dan pupuk mikro CuSO4.5H2O yang berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 8 dan 9 mst, hal ini berarti bahwa antara tingkat dosis NPK dan dosis pupuk mikro CuSO4.5H2O
telah saling
mempengaruhi dalam pengamatan parameter tersebut. Pada umur 8 dan 9 minggu setelah tanam diduga penyerapan copper sulphate telah terjadi melalui ketiak daun, yang mengakibatkan pertumbuhan sel semakin aktif dibandingkan pada umur 6 dan 7 minggu setelah tanam. Menurut Hanafiah (2005), unsur Nitrogen dalam tanaman dijumpai dalam bentuk anorganik atau organik yang bergabung dengan C, H, O, dan kadang kala dengan S untuk membentuk asam-asam amino, enzim-enzim amino, asam nukleat, dan klorofil. sedangkan menurut Nasih (2005) mengungkapkan bahwa di dalam tanaman unsur CuSO4.5H2O berlangsung dengan reaksi redoks. komponen plastosianin, sitokrom oksidase, ensim oksidase; diperlukan dalam proses fotosintesis, respirasi.
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 1. Pemberian yang terbaik untuk dosis NPK adalah 318 kg/ha, dan untuk dosis copper sulphate adalah pada dosis 4,37 kg/ha. 2. Dosis yang terbaik untuk pengamatan berat basah adalah pada 279,5 kg/ha NPK. 3. Belum didapatkan kombinasi perlakuan dosis NPK dan CuSO4.5H2O yang mampu menghasilkan pertumbuhan yang maksimum.
Saran Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dengan mengaplikasikan copper sulphate dengan cara penyemprotan di daerah sekitar daun, dan penelitian sebaiknya dilakukan pada daerah yang memiliki suhu yang paling tinggi 200 C pada siang hari dan curah hujan yang tidak terlalu tinggi untuk mengurangi terjadinya kerusakan pada tanaman.
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous, 2006. Selada. hhtp://warintek.progressio.or.id/ Anonimous, 2005. Unsur mikro. hhtp ://nasih@ugm./ Copper Sulphate, 2006. Brosur CuSo4. PT. Sentana Adidaya Pratama. Gomez, K. A. dan A. A. Gomez, 1995. Prosedur Statistika untuk Penelitian Pertanian. Diterjemahkan oleh Endang Sasudin dan Justika S. baharsyah. UI-Press, Jakarta. Hakim N., M. A.M. Lubis. Y. Nyakpa, , M.A. Pulung, A.G. Amrah, A. Munawar, G.B. Hong dan 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Lampung Hanafia, K.A., 2005. Dasar Ilmu Tanah. PT. Grafindo Persada. Jakarta. Haryanto, E., T. Suhartini, dan E. Rahayu. 2003. Sawi dan Selada. Penebar Swadaya. Jakarta. Hartman, H.T., Willian.J.F., and Anton M.K, 1981. Growth Devolepment, And Utilazation Of Cultivated Plants. Precentice-Hall,Inc Hopskin, W. 1995 . Introduction To Plant Physiology. Jhon wiley & sons, inc. New york. Jumin, H. B. 2002. Agronomi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Marsono, dan P. Sigit, 2005. Pupuk Akar, Penebar Swadaya. Jakarta. Nazaruddin. 2000. Petunjuk Pemupukan Efektif. Agromedia Pustaka, Tangerang. Novizan, 2003. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. AgroMedia Pustaka, Jakarta. Nyakpa, M.Y., A.M. Lubis, M.A. Pulung, A.G. Amrah, A. Munawar, G.B. Hong dan N. Hakim, 1988. Kesuburan Tanah. Universitas Lampung, Lampung Sitompul, S.M dan B. Guritno., 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. UGMPress, Yogyakarta Sunaryono, H. 1999. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya, Jakarta. Sutejo, M. M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta, Jakarta. Rosmarkan, A dan, N.W.Yuwono, 2002. Ilmu Kesuburan Tanah, Kanisius. Yogyakarta. Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Rubatzky, V.E. dan M. Yamaguchi. 1997. Sayuran Dunia 2. Agromedia Pustaka, Jakarta. Rukmana. 1994. Bertanam Selada da Andewi. Kanisius, Yogyakarta Williams, C.N. , J.O. Uzo dan W.T.H. peregrine, 1993. produksi Sayuran di Daerah Torpik. Terjemahan R.Ronoprawiro. UGM-Press. Yogyakarta.
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Lampiran 2. DESKRIPSI TANAMAN SELADA
Nama Latin
: Lactuca sativa L.
Varietas
: Grand Rapid
Warna Biji
: Coklat kehitaman
Bentuk Biji
: Kecil dan berbentuk gepeng
Sistem Perakaran
: Menyebar dan dangkal
Bentuk batang
: Bulat pipih
Warna Batang
: Hijau muda
Bentuk Daun
: Tidak membentuk krop, berukuran besar panjang, bertangkai, keriting
Warna Daun
: Hijau muda atau terang
Bentuk Tangkai Daun
: Lebar
Jumlah Daun /tanaman
: 5-16 helai
Tinggi Tanaman
: Dapat mencapai 50 cm
Umur Panen
: 50-60 hari setelah semai benih
Produksi
: 3-8 t/ha
Sumber
: PT. East West Seed Indonesia
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Lampiran 1. Bagan Plot Percobaan
Ulangan I N0
N2
N1
N3
C1
C3
C1
C2
C0
C1
C3
C3
C2
C2
C0
C0
C3
C0
C2
C1
N1
N3
N0
N2
C0
C1
C2
C3
C2
C2
C1
C2
C3
C0
C3
C1
C1
C3
C0
C0
Ulangan II
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Ulangan III N3
N1
N2
N0
C2
C0
C0
C1
C3
C3
C2
C0
C1
C2
C1
C2
C0
C1
C3
C3
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Lampiran 1, Tabel Rataan Tinggi Tanaman (cm) Pengamatan 6 mst Blok
Perlakuan I N0C0 N0C1 N0C2 N0C3 N1C0 N1C1 N1C2 N1C3 N2C0 N2C1 N2C2 N2C3 N3C0 N3C1 N3C2 N3C3 Total Rataan
5,15 6,25 2,85 4,05 8,23 8,78 6,83 8,38 4,50 7,15 8,13 9,63 5,25 5,88 10,75 7,50 109,28 6,83
II 8,28 3,75 4,53 6,25 5,75 7,50 4,75 5,95 6,75 2,88 4,50 5,18 5,00 6,58 6,18 6,28 90,08 5,63
Total
Rataan
III 4,03 17,46 4,25 14,25 2,55 9,93 3,38 13,68 8,95 22,93 4,88 21,15 5,13 16,70 6,63 20,95 7,38 18,63 5,88 15,90 3,13 15,75 7,88 22,68 4,20 14,45 3,63 16,08 7,13 24,05 4,50 18,28 83,49 282,84 5,22
5,82 4,75 3,31 4,56 7,64 7,05 5,57 6,98 6,21 5,30 5,25 7,56 4,82 5,36 8,02 6,09 5,89
Lampiran 2, Sidik Ragam Tinggi Tanaman (cm) Pengamatan 6 mst Sumber db JK KT Fhitung F,05 5,14 Blok 2,000 22,446 11,223 3,142 tn 4,76 NPK ( N ) 3,000 30,665 10,222 2,862 tn 8,011 8,011 5,99 linier 1,000 2,243 tn 5,99 kuadratik 1,000 14,636 14,636 4,097 tn 8,018 8,018 5,99 kubik 1,000 2,245 tn Error ( a ) 6,000 21,433 3,572 5,054 1,685 3,01 Cuprum ( C ) 3,000 0,744 tn 0,121 4,26 linier 1,000 0,121 0,053 tn 4,829 4,829 4,26 kuadratik 1,000 2,132 tn 0,104 0,104 4,26 kubik 1,000 0,046 tn 2,3 Interaksi NxC 9,000 39,570 4,397 1,941 tn Error ( b ) 24,000 54,359 2,265 Total 47,000 173,527 FK 1666,7 KK ( a ) 32,07 KK ( b ) 25,54 Lampiran 3, Tabel Rataan Tinggi Tanaman (cm) Pengamatan 7 mst Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Blok
Perlakuan I N0C0 N0C1 N0C2 N0C3 N1C0 N1C1 N1C2 N1C3 N2C0 N2C1 N2C2 N2C3 N3C0 N3C1 N3C2 N3C3 Total Rataan
II
Total
Rataan
III
6,88 10,00 5,75 22,63 8,00 5,50 6,00 19,50 4,23 6,28 4,30 14,80 5,80 8,00 5,13 18,93 9,98 7,50 10,70 28,18 10,53 9,25 6,63 26,40 8,58 6,50 6,88 21,95 10,13 7,70 8,38 26,20 6,25 8,50 9,13 23,88 8,23 4,63 7,63 20,48 9,88 6,25 4,88 21,00 11,38 6,93 9,63 27,93 7,000 6,750 5,994 19,74 7,625 8,325 5,433 21,38 12,500 7,925 8,875 29,30 9,250 8,025 6,250 23,53 136,20 118,05 111,55 365,80 8,51 7,38 6,97
7,54 6,50 4,93 6,31 9,39 8,80 7,32 8,73 7,96 6,83 7,00 9,31 6,58 7,13 9,77 7,84 7,62
Lampiran 4, Sidik Ragam Tinggi Tanaman (cm) Pengamatan 7 mst Sumber db JK KT Fhitung Blok 2,000 20,398 10,199 2,826 tn 31,673 NPK ( N ) 3,000 10,558 2,925 tn 8,384 linier 1,000 8,384 2,323 tn 14,298 kuadratik 1,000 14,298 3,961 tn 8,991 kubik 1,000 8,991 2,491 tn Error ( a ) 6,000 21,656 3,609 5,673 Cuprum ( C ) 3,000 1,891 0,837 tn 0,138 0,138 0,061 tn linier 1,000 5,458 kuadratik 1,000 5,458 2,417 tn 0,076 kubik 1,000 0,076 0,034 tn Interaksi NxC 9,000 40,718 4,524 2,003 tn Error ( b ) 24,000 54,201 2,258 Total 47,000 174,319 FK 2788 KK ( a ) 24,93 KK ( b ) 19,72 Lampiran 5, Tabel Rataan Tinggi Tanaman (cm) Pengamatan 8 mst Total Rataan Perlakuan Blok
F,05 5,14 4,76 5,99 5,99 5,99 3,01 4,26 4,26 4,26 2,3
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
I N0C0 N0C1 N0C2 N0C3 N1C0 N1C1 N1C2 N1C3 N2C0 N2C1 N2C2 N2C3 N3C0 N3C1 N3C2 N3C3 Total Rataan
11,00 11,34 7,57 9,14 13,42 13,97 12,02 13,57 9,91 11,89 13,54 15,04 10,57 11,20 16,07 12,82 193,03 12,06
II
III
15,62 11,37 37,99 8,84 9,34 29,52 9,62 7,64 24,82 11,34 8,47 28,95 10,94 13,08 37,43 12,69 10,07 36,72 9,94 10,32 32,27 11,14 11,82 36,52 12,16 12,79 34,86 8,29 11,29 31,46 9,91 8,54 31,98 10,59 13,29 38,91 10,32 9,61 30,50 11,90 9,28 32,37 11,50 12,45 40,01 11,60 10,35 34,76 176,37 169,65 539,05 11,02 10,60
12,66 9,84 8,27 9,65 12,48 12,24 10,76 12,17 11,62 10,49 10,66 12,97 10,17 10,79 13,34 11,59 11,23
Lampiran 6, Sidik Ragam Tinggi Tanaman (cm) Pengamatan 8 mst Sumber db JK KT Fhitung F,05 5,14 Blok 2,000 18,108 9,054 2,283 tn 4,76 NPK ( N ) 3,000 21,907 7,302 1,842 tn 7,816 7,816 5,99 linier 1,000 1,971 tn 9,387 9,387 5,99 kuadratik 1,000 2,367 tn 4,704 4,704 5,99 kubik 1,000 1,186 tn Error ( a ) 6,000 23,791 3,965 9,137 3,046 3,01 Cuprum ( C ) 3,000 1,369 tn 0,146 0,146 4,26 linier 1,000 0,066 tn 8,983 8,983 4,26 kuadratik 1,000 4,039 tn 0,007 0,007 4,26 kubik 1,000 0,003 tn 2,30 Interaksi NxC 9,000 55,571 6,175 2,776 * Error ( b ) 24,000 53,385 2,224 Total 47,000 181,899 FK 6053,7 KK ( a ) 17,73 KK ( b ) 13,28 Lampiran 7, Tabel Rataan Tinggi Tanaman (cm) Pengamatan 9 mst Blok
Perlakuan I
II
Total
Rataan
III
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
N0C0 N0C1 N0C2 N0C3 N1C0 N1C1 N1C2 N1C3 N2C0 N2C1 N2C2 N2C3 N3C0 N3C1 N3C2 N3C3 Total Rataan
15,16 15,44 11,92 13,24 16,77 17,44 15,49 17,04 16,46 17,43 20,08 21,58 16,16 16,79 21,66 18,41 271,07 16,94
19,91 12,94 13,72 15,44 14,45 16,17 13,42 14,62 18,71 17,83 16,46 17,13 15,91 17,49 17,09 17,19 258,45 16,15
15,50 50,57 13,44 41,82 11,74 37,37 12,57 41,25 16,56 47,77 13,54 47,15 13,79 42,70 15,29 46,95 19,33 54,50 17,81 53,08 15,08 51,62 19,83 58,55 14,01 46,08 16,60 50,87 18,04 56,78 15,94 51,53 249,07 778,59 15,57
16,86 13,94 12,46 13,75 15,92 15,72 14,23 15,65 18,17 17,69 17,21 19,52 15,36 16,96 18,93 17,18 16,22
Lampiran 8, Sidik Ragam Tinggi Tanaman (cm) Pengamatan 9 mst Sumber db JK KT Fhitung Blok 2,000 15,233 7,617 2,525 tn NPK ( N ) 3,000 108,858 36,286 12,030 * linier 1,000 76,998 76,998 25,527 * kuadratik 1,000 14,145 14,145 4,689 tn kubik 1,000 17,715 17,715 5,873 tn Error ( a ) 6,000 18,098 3,016 6,039 2,013 Cuprum ( C ) 3,000 0,896 tn 0,169 0,169 linier 1,000 0,075 tn 5,199 5,199 kuadratik 1,000 2,313 tn 0,671 0,671 kubik 1,000 0,299 tn Interaksi NxC 9,000 58,457 6,495 2,890 * Error ( b ) 24,000 53,938 2,247 Total 47,000 260,623 FK 12629,1 KK ( a ) 10,71 KK ( b ) 9,24 Lampiran 9, Tabel Rataan Jumlah Daun (Helai) Pengamatan 6 mst Blok
Perlakuan I N0C0 N0C1
II 4 5
Total
Rataan
12 13
4 4
F,05 5,14 4,76 5,99 5,99 5,99 3,01 4,26 4,26 4,26 2,3
III 5 4
3 4
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
2 5 6 6 6 5 5 4 6 5 5 5 4 5 77 5
N0C2 N0C3 N1C0 N1C1 N1C2 N1C3 N2C0 N2C1 N2C2 N2C3 N3C0 N3C1 N3C2 N3C3 Total Rataan
4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 63 4
3 3 5 3 4 5 4 4 3 4 3 3 5 4 59 4
10 13 15 12 14 14 12 12 14 14 11 11 12 13 199
3 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4
Lampiran10, Sidik Ragam Jumlah Daun (Helai) Pengamatan 6 mst Sumber db JK KT Fhitung F,05 5,14 Blok 2,000 11,188 5,594 4,096 tn 3,656 4,76 NPK ( N ) 3,000 1,219 0,892 tn 0,088 5,99 linier 1,000 0,088 0,064 tn 3,270 3,270 5,99 kuadratik 1,000 2,394 tn 0,299 0,299 5,99 kubik 1,000 0,219 tn 8,194 1,366 Error ( a ) 6,000 0,787 0,262 3,01 Cuprum ( C ) 3,000 0,495 tn 0,361 0,361 4,26 linier 1,000 0,680 tn 0,376 0,376 4,26 kuadratik 1,000 0,709 tn 0,050 0,050 4,26 0,095 tn kubik 1,000 4,422 0,491 2,3 Interaksi NxC 9,000 0,926 tn Error ( b ) 24,000 12,732 0,530 Total 47,000 40,980 FK = 828,94 KK ( a ) 28,12 KK ( b ) 17,53 Lampiran 11, Tabel Rataan Jumlah Daun (Helai) Pengamatan 7 mst Blok
Perlakuan I
II
Total
Rataan
F,01 10,92 9,78 13,75 13,75 13,75 4,72 7,82 7,82 7,82 3,26
III
N0C0
5
6
4
15
5
N0C1
6
5
5
16
5
N0C2
3
5
4
13
4
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
N0C3
6
6
4
16
5
N1C0
8
6
7
21
7
N1C1
8
7
4
19
6
N1C2
8
6
6
19
6
N1C3
7
5
7
19
6
N2C0
7
5
5
16
5
N2C1
6
4
6
16
5
N2C2
8
4
4
17
6
N2C3
7
5
5
18
6
N3C0
7
4
4
15
5
N3C1
7
6
4
17
6
N3C2
6
5
6
17
6
N3C3
7
4
6
17
6
Total
106
84
78
267
7
5
5
Rataan
6
Lampiran 12, Sidik Ragam Jumlah Daun (Helai) Pengamatan 7 mst Sumber db JK KT Fhitung F,05 5,14 Blok 2,000 27,532 13,766 7,146 * 4,76 NPK ( N ) 3,000 14,689 4,896 2,542 tn 5,99 linier 1,000 0,108 0,108 0,056 tn 8,449 5,99 8,449 4,386 tn kuadratik 1,000 5,99 kubik 1,000 6,132 6,132 3,183 tn Error ( a ) 6,000 11,558 1,926 3,01 Cuprum ( C ) 3,000 0,987 0,329 0,339 tn 4,26 linier 1,000 0,085 0,085 0,088 tn 4,26 kuadratik 1,000 0,158 0,158 0,162 tn 4,26 kubik 1,000 0,744 0,744 0,766 tn 2,3 Interaksi NxC 9,000 4,195 0,466 0,480 tn Error ( b ) 24,000 23,298 0,971 Total 47,000 82,259 FK 1483,6 82,259 KK ( a ) 24,96 KK ( b ) 17,72 Lampiran 13, Tabel Rataan Jumlah Daun (Helai) Pengamatan 8 mst Blok
Perlakuan I
Total
II
F,01 10,92 9,78 13,75 13,75 13,75 4,72 7,82 7,82 7,82 3,26
Rataan
III
N0C0
7
8
6
21
7
N0C1
9
9
7
24
8
N0C2
7
9
6
22
7
N0C3
9
10
6
24
8
N1C0
11
9
9
29
10
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
N1C1
11
10
6
27
9
N1C2
12
10
8
29
10
N1C3
10
10
9
29
10
N2C0
10
8
7
25
8
N2C1
9
7
8
24
8
N2C2
10
8
6
24
8
N2C3
10
9
7
26
9
N3C0
10
7
7
24
8
N3C1
9
9
7
25
8
N3C2
8
7
9
24
8
N3C3
8
5
9
22
7
Total
149
133
114
396
9
8
7
Rataan
8
Lampiran 14, Sidik Ragam Jumlah Daun (Helai) Pengamatan 8 mst Sumber db JK KT Fhitung F,05 5,14 Blok 2,000 38,846 19,423 7,652 * 4,76 NPK ( N ) 3,000 22,469 7,490 2,951 tn 0,158 0,158 5,99 linier 1,000 0,062 tn 5,99 kuadratik 1,000 14,325 14,325 5,643 tn 7,985 7,985 5,99 kubik 1,000 3,146 tn 15,230 2,538 Error ( a ) 6,000 0,351 3,01 Cuprum ( C ) 3,000 0,117 0,112 tn 0,025 0,025 4,26 linier 1,000 0,024 tn 0,005 0,005 4,26 kuadratik 1,000 0,005 tn 0,321 0,321 4,26 kubik 1,000 0,307 tn 5,807 0,645 2,3 Interaksi NxC 9,000 0,616 tn Error ( b ) 24,000 25,125 1,047 Total 47,000 107,829 FK 3271,6 107,829 KK ( a ) 19,30 24,000 KK ( b ) 12,39 Lampiran 15, Tabel Rataan Jumlah Daun (Helai) Pengamatan 9 mst Blok
Perlakuan I
II
Total
Rataan
III
N0C0
14
14
12
40
13
N0C1
15
15
13
42
14
N0C2
13
15
12
40
13
N0C3
15
16
12
42
14
N1C0
17
15
15
47
16
N1C1
16
16
12
43
14
N1C2
18
16
14
47
16
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
N1C3
16
16
15
47
16
N2C0
16
15
13
43
14
N2C1
15
13
12
40
13
N2C2
16
14
13
43
14
N2C3
16
15
13
44
15
N3C0
16
14
16
45
15
N3C1
15
15
15
45
15
N3C2
14
13
15
42
14
N3C3
14
10
15
39
13
Total
244
231
214
688
Rataan
15
14
13
14
Lampiran 16, Sidik Ragam Jumlah Daun (Helai) Pengamatan 9 mst Sumber db JK KT Fhitung F,05 5,14 Blok 2,000 29,208 14,604 2,982 tn 4,76 NPK ( N ) 3,000 17,021 5,674 1,158 tn 0,285 0,285 5,99 linier 1,000 0,058 tn 7,671 7,671 5,99 kuadratik 1,000 1,566 tn 9,065 9,065 5,99 kubik 1,000 1,851 tn Error ( a ) 6,000 29,386 4,898 0,822 0,274 3,01 Cuprum ( C ) 3,000 0,412 tn 0,385 4,26 0,385 0,578 tn linier 1,000 0,359 0,359 4,26 kuadratik 1,000 0,540 tn 0,078 0,078 4,26 kubik 1,000 0,117 tn 2,3 Interaksi NxC 9,000 18,409 2,045 3,074 * Error ( b ) 24,000 15,970 0,665 Total 47,000 110,817 FK 9875 KK ( a ) 15,43 KK ( b ) 5,69 Lampiran 17, Tabel Rataan Total Luas Daun (mm3 ) Pengamatan 6 mst Blok
Perlakuan
Total
Rataan
I
II
III
N0C0
34,26
47,32
38,42
120,00
40,00
N0C1
28,49
78,36
32,04
138,89
46,30
N0C2
46,74
51,19
58,86
156,79
52,26
N0C3
54,97
66,84
38,22
160,02
53,34
N1C0
35,21
76,58
58,82
170,61
56,87
N1C1
52,58
37,61
41,18
131,37
43,79
N1C2
58,88
64,00
56,05
178,93
59,64
N1C3
61,82
78,29
34,92
175,03
58,34
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
N2C0
60,13
49,92
78,82
188,87
62,96
N2C1
66,91
60,62
27,76
155,29
51,76
N2C2
82,56
71,05
20,01
173,62
57,87
N2C3
53,30
57,28
47,94
158,53
52,84
N3C0
60,50
54,35
52,60
167,46
55,82
N3C1
87,93
35,30
46,81
170,04
56,68
N3C2
69,11
74,19
64,06
207,35
69,12
N3C3
62,81
57,06
54,76
174,62
58,21
Total
916,19
959,95
751,28
2627,42
Rataan
57,26
60,00
46,95
54,74
Lampiran 18, Sidik Ragam Total Luas Daun (mm3 ) Pengamatan 6 mst Sumber db JK KT Fhitung Blok 2,000 1513,717 756,858 2,625 tn 907,190 302,397 NPK ( N ) 3,000 1,049 tn 850,099 850,099 linier 1,000 2,949 tn 28,619 kuadratik 1,000 28,619 0,099 tn 28,472 kubik 1,000 28,472 0,099 tn Error ( a ) 6,000 1729,634 288,272 630,178 210,059 Cuprum ( C ) 3,000 0,829 tn 142,496 142,496 linier 1,000 0,562 tn 0,170 0,170 0,001 tn kuadratik 1,000 487,512 kubik 1,000 487,512 1,924 tn 777,499 Interaksi NxC 9,000 86,389 0,341 tn 6082,123 Error ( b ) 24,000 253,422 Total 47,000 11640,340
F,05 5,14 4,76 5,99 5,99 5,99 3,01 4,26 4,26 4,26 2,3
FK 143820 KK ( a ) 31,02 KK ( b ) 29,08 Lampiran 19, Tabel Rataan Total Luas Daun (mm3 ) Pengamatan 7 mst Blok
Perlakuan I
II
Total
Rataan
III
N0C0
47,59
125,87
77,45
250,92
83,64
N0C1
38,14
114,00
55,05
207,19
69,06
N0C2
72,46
68,58
71,46
212,50
70,83
N0C3
92,37
97,54
56,09
246,00
82,00
N1C0
51,83
94,36
90,14
236,33
78,78
N1C1
79,86
141,64
57,19
278,69
92,90
N1C2
112,88
82,51
102,07
297,46
99,15
N1C3
109,21
121,44
65,54
296,19
98,73
N2C0
84,04
82,52
115,13
281,69
93,90
N2C1
132,31
106,84
88,92
328,06
109,35
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
N2C2
95,34
110,33
22,49
228,16
76,05
N2C3
90,82
92,54
74,50
257,86
85,95
N3C0
113,54
115,70
71,09
300,34
100,11
N3C1
112,67
56,50
60,10
229,26
76,42
N3C2
101,01
112,37
157,03
370,41
123,47
N3C3
92,43
88,00
151,41
331,84
110,61
Total
1426,50
1610,74
1315,66
4352,90
89,16
100,67
82,23
Rataan
90,69
Lampiran 20, Sidik Ragam Total Luas Daun (mm3 ) Pengamatan 7 mst Sumber db JK KT Fhitung Blok 2,000 2777,240 1388,620 1,597 tn NPK ( N ) 3,000 4212,795 1404,265 1,615 tn linier 1,000 3625,612 3625,612 4,170 tn 65,279 65,279 kuadratik 1,000 0,075 tn 521,904 521,904 kubik 1,000 0,600 tn Error ( a ) 6,000 5217,311 869,552 392,051 130,684 Cuprum ( C ) 3,000 0,155 tn 267,049 267,049 linier 1,000 0,317 tn 50,903 50,903 kuadratik 1,000 0,061 tn 74,100 74,100 kubik 1,000 0,088 tn Interaksi NxC 9,000 6283,490 698,166 0,830 tn Error ( b ) 24,000 20192,088 841,337 Total 47,000 39074,976
F,05 5,14 4,76 5,99 5,99 5,99 3,01 4,26 4,26 4,26 2,3
FK 394745 KK ( a ) 32,52 KK ( b ) 31,99 Lampiran 21, Tabel Rataan Total Luas Daun (mm3 ) Pengamatan 8 mst Blok
Perlakuan I
II
Total
Rataan
III
N0C0
60,92
192,44
116,49
369,85
123,28
N0C1
47,79
108,39
78,06
234,24
78,08
N0C2
110,17
85,97
117,39
313,53
104,51
N0C3
129,78
140,23
73,96
343,97
114,66
N1C0
68,45
124,11
121,47
314,03
104,68
N1C1
107,15
180,45
73,20
360,80
120,27
N1C2
113,65
113,00
148,08
374,73
124,91
N1C3
156,60
164,59
96,16
417,35
139,12
N2C0
107,95
115,12
151,44
374,52
124,84
N2C1
185,72
153,06
150,08
488,86
162,95
N2C2
120,10
161,59
37,26
318,95
106,32
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
N2C3
87,08
86,54
101,06
274,68
91,56
N3C0
166,58
123,82
89,59
379,98
126,66
N3C1
149,39
77,70
73,38
300,47
100,16
N3C2
132,90
150,56
196,77
480,24
160,08
N3C3
122,05
118,94
236,07
477,07
159,02
Total
1866,29
2096,52
1860,45
5823,26
Rataan
116,64
131,03
116,28
121,32
Lampiran 22, Sidik Ragam Total Luas Daun (mm3 ) Pengamatan 8 mst Sumber db JK KT Fhitung 2266,070 1133,035 Blok 2,000 0,807 tn 5912,544 1970,848 NPK ( N ) 3,000 1,404 tn 5213,633 5213,633 linier 1,000 3,715 tn 12,589 kuadratik 1,000 12,589 0,009 tn 686,322 686,322 kubik 1,000 0,489 tn 8421,513 1403,586 Error ( a ) 6,000 807,413 269,138 Cuprum ( C ) 3,000 0,153 tn 445,931 445,931 linier 1,000 0,253 tn 132,152 132,152 kuadratik 1,000 0,075 tn 229,331 229,331 kubik 1,000 0,130 tn Interaksi NxC 9,000 20474,862 2274,985 1,292 tn Error ( b ) 24,000 42257,648 1760,735 Total 47,000 80140,050
F,05 5,14 4,76 5,99 5,99 5,99 3,01 4,26 4,26 4,26 2,3
FK 706466 KK ( a ) 30,88 KK ( b ) 34,59 Lampiran 23, Tabel Rataan Total Luas Daun (mm3 ) Pengamatan 9 mst Blok
Perlakuan I
II
III
Total
Rataan
N0C0
104,89
259,02
155,52
519,42
173,14
N0C1
57,44
124,53
101,06
283,04
94,35
N0C2
147,88
103,36
163,32
414,56
138,19
N0C3
167,19
182,92
91,83
441,93
147,31
N1C0
115,70
174,29
183,43
473,41
157,80
N1C1
134,44
229,47
89,20
453,11
151,04
N1C2
131,30
143,49
194,09
468,89
156,30
N1C3
203,99
207,74
126,78
538,51
179,50
N2C0
131,87
147,72
187,76
467,35
155,78
N2C1
239,13
199,29
200,35
638,77
212,92
N2C2
144,87
212,85
52,04
409,75
136,58
N2C3
108,35
102,30
127,61
338,26
112,75
N3C0
219,61
153,69
251,85
625,15
208,38
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
N3C1
186,11
98,90
86,66
371,67
123,89
N3C2
164,80
188,75
258,27
611,82
203,94
N3C3
151,68
149,89
320,74
622,30
207,43
Total
2409,22
2678,19
2590,51
7677,92
Rataan
150,58
167,39
161,91
159,96
Lampiran 24, Sidik Ragam Total Luas Daun (mm3 ) Pengamatan 9 mst Sumber db JK KT Fhitung 2352,097 Blok 2,000 1176,049 0,319 tn 14113,545 NPK ( N ) 3,000 4704,515 1,277 tn linier 1,000 11154,256 11154,256 3,028 tn 216,046 kuadratik 1,000 216,046 0,059 tn 2743,243 kubik 1,000 2743,243 0,745 tn Error ( a ) 6,000 22099,265 3683,211 4839,531 Cuprum ( C ) 3,000 1613,177 0,576 tn 314,180 linier 1,000 314,180 0,112 tn 2925,748 kuadratik 1,000 2925,748 1,045 tn 1599,602 kubik 1,000 1599,602 0,572 tn Interaksi NxC 9,000 38118,724 4235,414 1,513 tn Error ( b ) 24,000 67168,327 2798,680 Total 47,000 148691,489
F,05 5,14 4,76 5,99 5,99 5,99 3,01 4,26 4,26 4,26 2,3
FK 1228135 KK ( a ) 37,94 KK ( b ) 33,07 Lampiran 25, Tabel Rataan Berat Kering Akar (g) Pengamatan 6 mst Ulangan
Perlakuan I
II
Total
Rataan
III
N0C0
0,078
0,080
0,026
0,184
0,061
N0C1
0,088
0,150
0,049
0,287
0,096
N0C2
0,038
0,161
0,042
0,240
0,080
N0C3
0,157
0,106
0,114
0,377
0,126
N1C0
0,154
0,165
0,090
0,409
0,136
N1C1
0,107
0,095
0,040
0,242
0,081
N1C2
0,116
0,267
0,038
0,421
0,140
N1C3
0,099
0,069
0,058
0,227
0,076
N2C0
0,209
0,310
0,047
0,566
0,189
N2C1
0,102
0,096
0,141
0,338
0,113
N2C2
0,059
0,156
0,019
0,234
0,078
N2C3
0,101
0,099
0,153
0,354
0,118
N3C0
0,588
0,082
0,054
0,724
0,241
N3C1
0,166
0,184
0,108
0,459
0,153
N3C2
0,168
0,059
0,082
0,309
0,103
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
N3C3
0,140
0,165
0,048
0,353
Total
2,370
2,245
1,110
5,724
Rataan
0,148
0,140
0,069
0,118 0,119
Lampiran 26, Sidik Ragam Berat Kering Akar (g) Pengamatan 6 mst Sumber db JK KT Fhitung F,05 0,060 0,030 5,14 Blok 2,000 3,136 tn 0,026 0,009 4,76 NPK ( N ) 3,000 0,895 tn 0,025 0,025 5,99 linier 1,000 2,628 tn 5,99 kuadratik 1,000 0,0004 0,000 0,043 tn 5,99 kubik 1,000 0,0001 0,000 0,013 tn 0,058 0,010 Error ( a ) 6,000 0,024 0,008 3,01 Cuprum ( C ) 3,000 1,044 tn 0,014 0,014 4,26 linier 1,000 1,883 tn 0,009 0,009 4,26 kuadratik 1,000 1,225 tn 4,26 kubik 1,000 0,0002 0,000 0,024 tn 0,048 0,005 2,30 Interaksi NxC 9,000 0,713 tn 0,180 0,008 Error ( b ) 24,000 0,396 Total 47,000 FK 0,68267 KK ( a ) 82,20 KK ( b ) 72,66 Lampiran 27, Tabel Rataan Berat Kering Akar (g) Pengamatan 7 mst Ulangan
Perlakuan I
II
Total
Rataan
III
N0C0
0,112
0,113
0,060
0,284
0,095
N0C1
0,123
0,184
0,083
0,390
0,130
N0C2
0,071
0,194
0,076
0,341
0,114
N0C3
0,191
0,141
0,149
0,481
0,160
N1C0
0,188
0,199
0,124
0,511
0,170
N1C1
0,142
0,130
0,074
0,346
0,115
N1C2
0,152
0,303
0,073
0,528
0,176
N1C3
0,135
0,104
0,092
0,331
0,110
N2C0
0,245
0,346
0,082
0,672
0,224
N2C1
0,136
0,130
0,177
0,443
0,148
N2C2
0,094
0,191
0,056
0,342
0,114
N2C3
0,135
0,133
0,187
0,455
0,152
N3C0
0,623
0,127
0,089
0,839
0,280
N3C1
0,202
0,237
0,144
0,583
0,194
N3C2
0,203
0,094
0,117
0,414
0,138
N3C3
0,176
0,202
0,083
0,461
0,154
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Total
2,928
2,828
1,665
Rataan
0,183
0,177
0,104
7,421 0,155
Lampiran 28, Sidik Ragam Berat Kering Akar (g) Pengamatan 7 mst Sumber db JK KT Fhitung F,05 0,062 5,14 Blok 2,000 0,031 3,352 tn 0,029 0,010 4,76 NPK ( N ) 3,000 1,046 tn 0,028 0,028 5,99 linier 1,000 3,056 tn 0,001 0,001 5,99 kuadratik 1,000 0,060 tn 0,000 0,000 5,99 kubik 1,000 0,020 tn 0,055 0,009 Error ( a ) 6,000 0,023 0,008 3,01 Cuprum ( C ) 3,000 1,040 tn 0,015 0,015 4,26 linier 1,000 1,940 tn 0,009 0,009 4,26 kuadratik 1,000 1,163 tn 0,000 0,000 4,26 kubik 1,000 0,016 tn 0,050 0,006 2,3 Interaksi NxC 9,000 0,740 tn 0,180 0,008 Error ( b ) 24,000 0,399 Total 47,000 FK 1,14742 KK ( a ) 62,04 KK ( b ) 56,03 Lampiran 29, Tabel Rataan Berat Kering Akar (g) Pengamatan 8 mst Ulangan
Perlakuan I
II
Total
Rataan
III
N0C0
0,201
0,189
0,149
0,539
0,180
N0C1
0,213
0,274
0,173
0,661
0,220
N0C2
0,160
0,283
0,162
0,605
0,202
N0C3
0,281
0,231
0,240
0,752
0,251
N1C0
0,278
0,289
0,213
0,780
0,260
N1C1
0,233
0,221
0,165
0,619
0,206
N1C2
0,244
0,395
0,165
0,804
0,268
N1C3
0,227
0,195
0,182
0,604
0,201
N2C0
0,337
0,437
0,173
0,947
0,316
N2C1
0,227
0,220
0,269
0,716
0,239
N2C2
0,186
0,283
0,149
0,618
0,206
N2C3
0,225
0,223
0,276
0,725
0,242
N3C0
0,714
0,228
0,178
1,120
0,373
N3C1
0,294
0,346
0,235
0,875
0,292
N3C2
0,294
0,186
0,207
0,687
0,229
N3C3
0,268
0,294
0,175
0,737
0,246
Total
4,383
4,294
3,110
11,787
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Rataan
0,274
0,268
0,194
0,246
Lampiran 30, Sidik Ragam Berat Kering Akar (g) Pengamatan 8 mst Sumber db JK KT Fhitung F,05 0,063 0,032 5,14 Blok 2,000 3,596 tn 0,033 0,011 4,76 NPK ( N ) 3,000 1,262 tn 0,032 0,032 5,99 linier 1,000 3,686 tn 0,001 0,001 5,99 kuadratik 1,000 0,065 tn 0,000 0,000 5,99 kubik 1,000 0,034 tn 0,053 0,009 Error ( a ) 6,000 0,022 0,007 3,01 Cuprum ( C ) 3,000 0,990 tn 0,014 0,014 4,26 linier 1,000 1,903 tn 0,008 0,008 4,26 kuadratik 1,000 1,061 tn 0,000 0,000 4,26 kubik 1,000 0,006 tn 0,054 0,006 2,3 Interaksi NxC 9,000 0,790 tn 0,181 0,008 Error ( b ) 24,000 0,406 Total 47,000 FK 2,89453 KK ( a ) 38,14 KK ( b ) 35,37 Lampiran 31, Tabel Rataan Berat Kering Akar (g) Pengamatan 9 mst Ulangan
Perlakuan I
II
Total
Rataan
III
N0C0
0,294
0,266
0,238
0,798
0,266
N0C1
0,307
0,367
0,264
0,937
0,312
N0C2
0,253
0,379
0,232
0,864
0,288
N0C3
0,375
0,328
0,333
1,036
0,345
N1C0
0,374
0,386
0,305
1,064
0,355
N1C1
0,330
0,319
0,257
0,906
0,302
N1C2
0,345
0,496
0,261
1,102
0,367
N1C3
0,323
0,297
0,279
0,899
0,300
N2C0
0,434
0,537
0,271
1,241
0,414
N2C1
0,325
0,313
0,238
0,876
0,292
N2C2
0,285
0,377
0,246
0,908
0,303
N2C3
0,320
0,318
0,374
1,013
0,338
N3C0
0,810
0,324
0,493
1,627
0,542
N3C1
0,386
0,389
0,288
1,063
0,354
N3C2
0,386
0,277
0,302
0,964
0,321
N3C3
0,361
0,386
0,270
1,017
0,339
Total
5,906
5,758
4,652
16,315
Rataan
0,369
0,360
0,291
0,340
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Lampiran 32, Sidik Ragam Berat Kering Akar (g) Pengamatan 9 mst Sumber db JK KT Fhitung F,05 0,059 0,029 5,14 Blok 2,000 3,634 tn 0,047 0,016 4,76 NPK ( N ) 3,000 1,930 tn 0,042 0,042 5,99 linier 1,000 5,200 tn 0,002 0,002 5,99 kuadratik 1,000 0,231 tn 0,003 0,003 5,99 kubik 1,000 0,360 tn 0,048 Error ( a ) 6,000 0,008 0,049 3,01 Cuprum ( C ) 3,000 0,016 2,710 tn 0,021 0,021 4,26 linier 1,000 3,491 tn 0,024 0,024 4,26 kuadratik 1,000 4,032 tn 0,004 0,004 4,26 kubik 1,000 0,607 tn 0,095 0,011 2,3 Interaksi NxC 9,000 1,774 tn 0,143 0,006 Error ( b ) 24,000 0,441 Total 47,000 FK 5,54549 KK ( a ) 26,43 KK ( b ) 22,75 Lampiran 33, Tabel Rataan Berat Kering Tajuk (g) Pengamatan 6 mst Ulangan
Perlakuan I
II
Total
Rataan
III
N0C0
0,141
0,143
0,159
0,443
0,148
N0C1
0,185
0,357
0,105
0,646
0,215
N0C2
0,199
0,209
0,076
0,484
0,161
N0C3
0,263
0,250
0,153
0,666
0,222
N1C0
0,314
0,254
0,155
0,722
0,241
N1C1
0,171
0,249
0,044
0,464
0,155
N1C2
0,150
0,188
0,149
0,487
0,162
N1C3
0,131
0,121
0,168
0,421
0,140
N2C0
0,235
0,397
0,098
0,730
0,243
N2C1
0,378
0,158
0,249
0,785
0,262
N2C2
0,279
0,170
0,060
0,509
0,170
N2C3
0,237
0,111
0,157
0,505
0,168
N3C0
0,203
0,130
0,105
0,438
0,146
N3C1
0,850
0,150
0,090
1,090
0,363
N3C2
0,248
0,155
0,176
0,579
0,193
N3C3
0,155
0,211
0,158
0,523
0,174
Total
4,139
3,251
2,102
9,492
Rataan
0,259
0,203
0,131
0,198
Lampiran 34, Sidik Ragam Berat Kering Tajuk (g) Pengamatan 6 mst Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Sumber
db 2,000 3,000 1,000 1,000 1,000 6,000 3,000 1,000 1,000 1,000 9,000 24,000 47,000 1,87691
JK 0,130 0,016 0,011 0,001 0,003 0,077 0,045 0,010 0,007 0,027 0,094 0,351 0,713
KT 0,065 0,005 0,011 0,001 0,003 0,013 0,015 0,010 0,007 0,027 0,010 0,015
Fhitung 5,054 0,402 0,838 0,099 0,270
F,05 5,14 4,76 5,99 5,99 5,99
Blok tn NPK ( N ) tn linier tn kuadratik tn kubik tn Error ( a ) 3,01 Cuprum ( C ) 1,030 tn 4,26 linier 0,710 tn 4,26 kuadratik 0,507 tn 4,26 kubik 1,873 tn 2,3 Interaksi NxC 0,715 tn Error ( b ) Total FK KK ( a ) 57,42 KK ( b ) 61,12 Lampiran 35, Tabel Rataan Berat Kering Tajuk (g) Pengamatan 7 mst Ulangan
Perlakuan I
II
Total
Rataan
III
N0C0
0,285
0,247
0,303
0,835
0,278
N0C1
0,331
0,503
0,251
1,084
0,361
N0C2
0,325
0,357
0,224
0,906
0,302
N0C3
0,413
0,400
0,303
1,116
0,372
N1C0
0,466
0,406
0,307
1,178
0,393
N1C1
0,325
0,403
0,198
0,926
0,309
N1C2
0,306
0,344
0,305
0,955
0,318
N1C3
0,289
0,279
0,326
0,895
0,298
N2C0
0,380
0,545
0,243
1,169
0,390
N2C1
0,518
0,302
0,390
1,209
0,403
N2C2
0,422
0,315
0,202
0,939
0,313
N2C3
0,381
0,259
0,301
0,941
0,314
N3C0
0,349
0,280
0,251
0,880
0,293
N3C1
0,998
0,302
0,239
1,539
0,513
N3C2
0,399
0,309
0,326
1,034
0,345
N3C3
0,307
0,364
0,310
0,981
0,327
Total
6,494
5,613
4,480
16,587
Rataan
0,406
0,351
0,280
0,346
Lampiran 36, Sidik Ragam Berat Kering Tajuk (g) Pengamatan 7 mst Sumber db JK KT Fhitung F,05 Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
0,128 0,064 5,14 Blok 2,000 5,132 tn 0,015 0,005 4,76 NPK ( N ) 3,000 0,390 tn 0,013 0,013 5,99 linier 1,000 1,064 tn 0,001 0,001 5,99 kuadratik 1,000 0,044 tn 0,001 0,001 5,99 kubik 1,000 0,061 tn 0,075 0,012 Error ( a ) 6,000 0,044 0,015 3,01 Cuprum ( C ) 3,000 0,986 tn 0,007 0,007 4,26 linier 1,000 0,486 tn 0,007 4,26 kuadratik 1,000 0,007 0,500 tn 0,029 0,029 4,26 kubik 1,000 1,972 tn 0,099 0,011 2,3 Interaksi NxC 9,000 0,743 tn 0,355 0,015 Error ( b ) 24,000 0,714 Total 47,000 FK 5,73205 KK ( a ) 32,25 KK ( b ) 35,18 Lampiran 37, Tabel Rataan Berat Kering Tajuk (g) Pengamatan 8 mst Ulangan
Perlakuan I
II
Total
Rataan
III
N0C0
0,405
0,411
0,419
1,236
0,412
N0C1
0,467
0,639
0,385
1,490
0,497
N0C2
0,461
0,493
0,358
1,312
0,437
N0C3
0,549
0,536
0,437
1,523
0,508
N1C0
0,602
0,542
0,441
1,585
0,528
N1C1
0,461
0,540
0,332
1,333
0,444
N1C2
0,442
0,447
0,440
1,329
0,443
N1C3
0,426
0,416
0,461
1,302
0,434
N2C0
0,517
0,682
0,378
1,577
0,526
N2C1
0,655
0,438
0,524
1,617
0,539
N2C2
0,558
0,451
0,336
1,345
0,448
N2C3
0,517
0,395
0,435
1,347
0,449
N3C0
0,485
0,416
0,385
1,286
0,429
N3C1
1,135
0,438
0,373
1,945
0,648
N3C2
0,535
0,445
0,461
1,441
0,480
N3C3
0,403
0,460
0,404
1,268
0,423
Total
8,618
7,748
6,570
22,936
Rataan
0,539
0,484
0,411
0,478
Lampiran 38, Sidik Ragam Berat Kering Tajuk (g) Pengamatan 8 mst Sumber db JK KT Fhitung F,05 0,132 0,066 5,14 Blok 2,000 5,135 tn Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
0,011 0,004 4,76 NPK ( N ) 3,000 0,282 tn 0,009 0,009 5,99 linier 1,000 0,708 tn 0,000 0,000 5,99 kuadratik 1,000 0,007 tn 0,002 0,002 5,99 kubik 1,000 0,130 tn 0,077 Error ( a ) 6,000 0,013 0,051 3,01 Cuprum ( C ) 3,000 0,017 1,161 tn 0,012 0,012 4,26 linier 1,000 0,818 tn 0,010 0,010 4,26 kuadratik 1,000 0,677 tn 0,029 0,029 4,26 kubik 1,000 1,987 tn 0,108 0,012 2,3 Interaksi NxC 9,000 0,821 tn 0,349 0,015 Error ( b ) 24,000 0,728 Total 47,000 FK 10,9598 KK ( a ) 23,74 KK ( b ) 25,24 Lampiran 39 , Tabel Rataan Berat Kering Tajuk (g) Pengamatan 9 mst Ulangan
Perlakuan I
Total
II
III
Rataan
N0C0
0,877
0,878
0,895
2,649
0,883
N0C1
0,938
1,110
0,857
2,905
0,968
N0C2
0,933
0,964
0,830
2,727
0,909
N0C3
1,021
1,008
0,910
2,938
0,979
N1C0
1,074
1,014
0,916
3,004
1,001
N1C1
0,933
1,012
0,804
2,749
0,916
N1C2
0,914
0,951
0,912
2,777
0,926
N1C3
0,898
0,887
0,936
2,721
0,907
N2C0
0,989
1,154
0,853
2,996
0,999
N2C1
1,127
0,914
0,884
2,924
0,975
N2C2
1,029
0,926
0,808
2,763
0,921
N2C3
0,989
0,866
0,907
2,763
0,921
N3C0
0,957
0,887
0,800
2,645
0,882
N3C1
1,398
0,909
0,845
3,152
1,051
N3C2
1,007
0,917
0,932
2,856
0,952
N3C3
0,875
0,932
0,876
2,683
0,894
Total
15,957
15,330
13,966
45,252
Rataan
0,997
0,958
0,873
0,943
Lampiran 40, Sidik Ragam Berat Kering Tajuk (g) Pengamatan 9 mst Sumber db JK KT Fhitung Blok 2,0000 0,1295 0,0648 7,3438 * NPK ( N ) 3,0000 0,0026 0,0009 0,0972 tn linier 1,0000 0,0012 0,0012 0,1403 tn
F,05 5,14 4,76 5,99
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
kuadratik 1,0000 0,0004 0,0004 0,0466 tn kubik 1,0000 0,0009 0,0009 0,1047 tn Error ( a ) 6,0000 0,0529 0,0088 Cuprum ( C ) 3,0000 0,0212 0,0071 0,7712 tn 0,0057 linier 1,0000 0,0057 0,6258 tn 0,0043 kuadratik 1,0000 0,0043 0,4724 tn 0,0111 kubik 1,0000 0,0111 1,2156 tn 0,0823 Interaksi NxC 9,0000 0,0091 0,9980 tn 0,2198 Error ( b ) 24,0000 0,0092 Total 47,0000 0,5082 FK 42,66169 KK ( a ) 9,96 KK ( b ) 10,15 Lampiran 41. Tabel Rataan Laju Asimilasi Bersih Pengamatan 6-7mst Blok
Perlakuan I
II
Total
Rataan
5,99 5,99 3,01 4,26 4,26 4,26 2,3
III
N0C0
0.00433
0.00159
0.00306
0.00899
0.00300
N0C1
0.00541
0.00187
0.00414
0.01143
0.00381
N0C2
0.00267
0.00303
0.00279
0.00849
0.00283
N0C3
0.00250
0.00224
0.00392
0.00867
0.00289
N1C0
0.00427
0.00218
0.00249
0.00894
0.00298
N1C1
0.00285
0.00211
0.00383
0.00879
0.00293
N1C2
0.00224
0.00262
0.00242
0.00728
0.00243
N1C3
0.00227
0.00193
0.00382
0.00802
0.00267
N2C0
0.00251
0.00278
0.00186
0.00715
0.00238
N2C1
0.00175
0.00213
0.00302
0.00690
0.00230
N2C2
0.00200
0.00200
0.00844
0.01243
0.00414
N2C3
0.00247
0.00243
0.00290
0.00780
0.00260
N3C0
0.00208
0.00229
0.00292
0.00729
0.00243
N3C1
0.00184
0.00445
0.00344
0.00973
0.00324
N3C2
0.00218
0.00203
0.00167
0.00588
0.00196
N3C3
0.00243
0.00261
0.00182
0.00686
0.00229
Total
0.04383
0.03828
0.05256
0.13466
Rataan
0.00274
0.00239
0.00328
0.00281
Lampiran 40, Sidik Ragam Laju Asimilasi Bersih Pengamatan 6-7 mst Sumber db JK KT Fhitung 6.472E-06 3.236E-06 Blok 2.000 1.337E-03 2.609E-06 8.697E-07 NPK ( N ) 3.000 3.594E-04 2.048E-06 2.048E-06 linier 1.000 8.464E-04 1.785E-11 1.785E-11 kuadratik 1.000 7.375E-09 5.606E-07 5.606E-07 kubik 1.000 2.317E-04
tn tn tn tn tn
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
F.05 5.14 4.76 5.99 5.99 5.99
Error ( a ) Cuprum ( C ) linier kuadratik kubik Interaksi NxC Error ( b ) Total FK KK ( a ) KK ( b )
1.058E-05 1.443E-06 1.412E-07 1.081E-06 2.203E-07 1.046E-05 3.443E-05 6.599E-05
6.000 3.000 1.000 1.000 1.000 9.000 24.000 47.000 0.00038
1.764E-06 4.809E-07 1.412E-07 1.081E-06 2.203E-07 1.162E-06 1.434E-06
1.646E-04 4.834E-05 3.701E-04 7.542E-05 3.978E-04
tn tn tn tn tn
3.01 4.26 4.26 4.26 2.3
47.34 42.69
Lampiran 43. Tabel Rataan Laju Asimilasi Bersih Pengamatan 6-8 mst Blok
Perlakuan I
II
Total
Rataan
III
N0C0
0.00407
0.00315
0.00495
0.01216
0.00405
N0C1
0.01066
0.00435
0.00735
0.02236
0.00745
N0C2
0.00490
0.00593
0.00456
0.01539
0.00513
N0C3
0.00445
0.00397
0.00731
0.01573
0.00524
N1C0
0.00795
0.00411
0.00454
0.01660
0.00553
N1C1
0.00521
0.00382
0.00722
0.01625
0.00542
N1C2
0.00487
0.00438
0.00409
0.01334
0.00445
N1C3
0.00387
0.00346
0.00635
0.01368
0.00456
N2C0
0.00487
0.00500
0.00353
0.01340
0.00447
N2C1
0.00318
0.00379
0.00453
0.01150
0.00383
N2C2
0.00400
0.00351
0.01419
0.02169
0.00723
N2C3
0.00576
0.00567
0.00538
0.01681
0.00560
N3C0
0.00360
0.00485
0.00568
0.01413
0.00471
N3C1
0.00348
0.00795
0.00681
0.01824
0.00608
N3C2
0.00409
0.00371
0.00314
0.01094
0.00365
N3C3
0.00408
0.00430
0.00257
0.01095
0.00365
Total
0.07904
0.07193
0.09220
0.24317
Rataan
0.00494
0.00450
0.00576
0.00507
Lampiran 44, Sidik Ragam Laju Asimilasi Bersih Pengamatan 6-8 mst Sumber db JK KT Fhitung 1.32E-05 6.61E-06 Blok 2.000 1.62E-03 6.16E-06 2.05E-06 NPK ( N ) 3.000 5.02E-04 3.90E-06 3.90E-06 linier 1.000 9.55E-04 2.37E-07 2.37E-07 kuadratik 1.000 5.81E-05 2.01E-06 2.01E-06 kubik 1.000 4.93E-04 2.06E-05 3.43E-06 Error ( a ) 6.000
tn tn tn tn tn
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
F.05 5.14 4.76 5.99 5.99 5.99
Cuprum ( C ) linier kuadratik kubik Interaksi NxC Error ( b ) Total FK KK ( a ) KK ( b )
3.000 1.000 1.000 1.000 9.000 24.000 47.000 0.00123
7.59E-06 7.79E-08 5.52E-06 1.99E-06 4.56E-05 1.05E-04 1.99E-04
2.53E-06 7.79E-08 5.52E-06 1.99E-06 5.06E-06 4.39E-06
4.45E-04 1.37E-05 9.70E-04 3.51E-04 8.91E-04
tn tn tn tn tn
3.01 4.26 4.26 4.26 2.3
tn tn tn tn tn
F.05 5.14 4.76 5.99 5.99 5.99
tn
3.01
36.57 41.38
Lampiran 45. Tabel Rataan Laju Asimilasi Bersih Pengamatan 6-9 mst Blok
Perlakuan I
II
Total
Rataan
III
N0C0
0.00456
0.00201
0.00326
0.00982
0.00327
N0C1
0.00754
0.00319
0.00484
0.01557
0.00519
N0C2
0.00325
0.00420
0.00283
0.01029
0.00343
N0C3
0.00293
0.00261
0.00500
0.01054
0.00351
N1C0
0.00433
0.00261
0.00269
0.00962
0.00321
N1C1
0.00351
0.00246
0.00500
0.01097
0.00366
N1C2
0.00348
0.00319
0.00263
0.00930
0.00310
N1C3
0.00248
0.00232
0.00408
0.00888
0.00296
N2C0
0.00340
0.00332
0.00245
0.00916
0.00305
N2C1
0.00212
0.00250
0.00214
0.00675
0.00225
N2C2
0.00286
0.00229
0.00902
0.01418
0.00473
N2C3
0.00400
0.00407
0.00369
0.01176
0.00392
N3C0
0.00232
0.00320
0.00248
0.00801
0.00267
N3C1
0.00187
0.00479
0.00467
0.01132
0.00377
N3C2
0.00278
0.00248
0.00202
0.00729
0.00243
N3C3
0.00293
0.00303
0.00167
0.00763
0.00254
Total
0.05436
0.04827
0.05846
0.16109
Rataan
0.00340
0.00302
0.00365
0.00336
Lampiran 46, Sidik Ragam Laju Asimilasi Bersih Pengamatan 6-9 mst Sumber db JK KT Fhitung 3.29E-06 1.64E-06 Blok 2.000 6.26E-04 6.37E-06 2.12E-06 NPK ( N ) 3.000 8.09E-04 4.49E-06 4.49E-06 linier 1.000 1.71E-03 4.52E-10 4.52E-10 kuadratik 1.000 1.72E-07 1.88E-06 1.88E-06 kubik 1.000 7.16E-04 9.80E-06 1.63E-06 Error ( a ) 6.000 2.92E-06 9.73E-07 Cuprum ( C ) 3.000 3.92E-04
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
linier kuadratik kubik Interaksi NxC Error ( b ) Total FK KK ( a ) KK ( b )
1.000 1.000 1.000 9.000 24.000 47.000 0.00054
3.83E-08 2.18E-06 6.97E-07 1.90E-05 4.75E-05 8.88E-05
3.83E-08 2.18E-06 6.97E-07 2.11E-06 1.98E-06
1.54E-05 8.80E-04 2.81E-04 8.48E-04
tn tn tn tn
4.26 4.26 4.26 2.3
tn tn tn tn tn
F.05 5.14 4.76 5.99 5.99 5.99
tn tn
3.01 4.26
38.07 41.92
Lampiran 47. Tabel Rataan Laju Asimilasi Bersih Pengamatan 7-8 mst Blok
Perlakuan I
II
Total
Rataan
III
N0C0
0.00386
0.00150
0.00212
0.00749
0.00250
N0C1
0.00527
0.00203
0.00337
0.01067
0.00356
N0C2
0.00247
0.00292
0.00233
0.00771
0.00257
N0C3
0.00204
0.00190
0.00346
0.00741
0.00247
N1C0
0.00376
0.00207
0.00211
0.00795
0.00265
N1C1
0.00243
0.00141
0.00345
0.00729
0.00243
N1C2
0.00202
0.00200
0.00180
0.00582
0.00194
N1C3
0.00172
0.00159
0.00278
0.00608
0.00203
N2C0
0.00238
0.00231
0.00169
0.00638
0.00213
N2C1
0.00143
0.00175
0.00190
0.00507
0.00169
N2C2
0.00211
0.00167
0.00760
0.01138
0.00379
N2C3
0.00254
0.00252
0.00254
0.00761
0.00254
N3C0
0.00162
0.00198
0.00278
0.00638
0.00213
N3C1
0.00174
0.00365
0.00338
0.00877
0.00292
N3C2
0.00195
0.00173
0.00138
0.00506
0.00169
N3C3
0.00176
0.00204
0.00098
0.00478
0.00159
Total
0.03909
0.03309
0.04367
0.11584
Rataan
0.00244
0.00207
0.00273
0.00241
Lampiran 48, Sidik Ragam Laju Asimilasi Bersih Pengamatan 7-8 mst Sumber db JK KT Fhitung 3.52E-06 1.76E-06 Blok 2.000 9.75E-04 3.33E-06 1.11E-06 NPK ( N ) 3.000 6.14E-04 1.94E-06 1.94E-06 linier 1.000 1.07E-03 9.76E-09 9.76E-09 kuadratik 1.000 5.40E-06 1.38E-06 1.38E-06 kubik 1.000 7.63E-04 6.96E-06 1.16E-06 Error ( a ) 6.000 1.60E-06 5.32E-07 Cuprum ( C ) 3.000 1.91E-04 3.22E-07 3.22E-07 linier 1.000 1.16E-04
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
kuadratik kubik Interaksi NxC Error ( b ) Total FK KK ( a ) KK ( b )
1.000 1.000 9.000 24.000 47.000 0.00028
1.23E-06 4.26E-08 1.26E-05 3.01E-05 5.81E-05
1.23E-06 4.26E-08 1.40E-06 1.25E-06
4.43E-04 1.53E-05 5.03E-04
tn tn tn
4.26 4.26 2.3
tn tn tn tn tn
F.05 5.14 4.76 5.99 5.99 5.99
tn tn tn
3.01 4.26 4.26
44.63 46.39
Lampiran 49. Tabel Rataan Laju Asimilasi Bersih Pengamatan 7-9 mst Blok
Perlakuan I
II
Total
Rataan
III
N0C0
0.00507
0.00204
0.00331
0.01042
0.00347
N0C1
0.00828
0.00331
0.00504
0.01663
0.00554
N0C2
0.00358
0.00461
0.00325
0.01144
0.00381
N0C3
0.00305
0.00283
0.00535
0.01123
0.00374
N1C0
0.00474
0.00296
0.00289
0.01059
0.00353
N1C1
0.00371
0.00215
0.00539
0.01126
0.00375
N1C2
0.00328
0.00354
0.00268
0.00950
0.00317
N1C3
0.00254
0.00243
0.00414
0.00912
0.00304
N2C0
0.00369
0.00347
0.00264
0.00980
0.00327
N2C1
0.00215
0.00260
0.00192
0.00666
0.00222
N2C2
0.00332
0.00246
0.01068
0.01646
0.00549
N2C3
0.00398
0.00407
0.00393
0.01197
0.00399
N3C0
0.00239
0.00299
0.00295
0.00832
0.00277
N3C1
0.00195
0.00489
0.00512
0.01196
0.00399
N3C2
0.00297
0.00263
0.00195
0.00755
0.00252
N3C3
0.00308
0.00326
0.00160
0.00795
0.00265
Total
0.05780
0.05024
0.06283
0.17086
Rataan
0.00361
0.00314
0.00393
0.00356
Lampiran 50. Tabel Rataan Laju Asimilasi Bersih Pengamatan 7-9 mst Sumber db JK KT Fhitung 5.02E-06 2.51E-06 Blok 2.000 9.37E-04 8.92E-06 2.97E-06 NPK ( N ) 3.000 1.11E-03 5.83E-06 5.83E-06 linier 1.000 2.17E-03 3.62E-10 3.62E-10 kuadratik 1.000 1.35E-07 3.10E-06 3.10E-06 kubik 1.000 1.15E-03 1.18E-05 1.97E-06 Error ( a ) 6.000 3.19E-06 1.06E-06 Cuprum ( C ) 3.000 3.60E-04 1.45E-08 1.45E-08 linier 1.000 4.90E-06 3.04E-06 3.04E-06 kuadratik 1.000 1.03E-03
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
kubik Interaksi NxC Error ( b ) Total FK KK ( a ) KK ( b )
1.000 9.000 24.000 47.000 0.00061
1.40E-07 2.69E-05 6.54E-05 1.21E-04
1.40E-07 2.99E-06 2.72E-06
4.74E-05 1.01E-03
4.26 2.3
tn tn
39.46 46.37
Lampiran 51. Tabel Rataan Laju Asimilasi Bersih Pengamatan 8-9 mst Blok
Perlakuan I
II
Total
Rataan
III
N0C0
0.00680
0.00241
0.00415
0.01337
0.00446
N0C1
0.01074
0.00485
0.00628
0.02187
0.00729
N0C2
0.00437
0.00599
0.00387
0.01423
0.00474
N0C3
0.00381
0.00352
0.00682
0.01415
0.00472
N1C0
0.00617
0.00381
0.00372
0.01369
0.00456
N1C1
0.00471
0.00278
0.00696
0.01444
0.00481
N1C2
0.00467
0.00472
0.00332
0.01272
0.00424
N1C3
0.00315
0.00308
0.00513
0.01136
0.00379
N2C0
0.00474
0.00434
0.00338
0.01247
0.00416
N2C1
0.00268
0.00322
0.00188
0.00779
0.00260
N2C2
0.00431
0.00304
0.01274
0.02008
0.00669
N2C3
0.00580
0.00600
0.00498
0.01678
0.00559
N3C0
0.00294
0.00409
0.00428
0.01131
0.00377
N3C1
0.00212
0.00583
0.00656
0.01451
0.00484
N3C2
0.00378
0.00332
0.00249
0.00959
0.00320
N3C3
0.00412
0.00420
0.00204
0.01036
0.00345
Total
0.07491
0.06520
0.07860
0.21872
Rataan
0.00468
0.00408
0.00491
0.00456
Lampiran 52, Sidik Ragam Laju Asimilasi Bersih Pengamatan 8-9 mst Sumber db JK KT Fhitung 5.99E-06 3.00E-06 Blok 2.000 9.02E-04 1.43E-05 4.76E-06 NPK ( N ) 3.000 1.43E-03 9.86E-06 9.86E-06 linier 1.000 2.97E-03 1.86E-11 1.86E-11 kuadratik 1.000 5.60E-09 4.42E-06 4.42E-06 kubik 1.000 1.33E-03 1.59E-05 2.65E-06 Error ( a ) 6.000 3.18E-06 1.06E-06 Cuprum ( C ) 3.000 2.48E-04 5.02E-08 5.02E-08 linier 1.000 1.17E-05 2.87E-06 2.87E-06 kuadratik 1.000 6.72E-04 2.52E-07 2.52E-07 kubik 1.000 5.88E-05
tn tn tn tn tn
F.05 5.14 4.76 5.99 5.99 5.99
tn tn tn tn
3.01 4.26 4.26 4.26
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Interaksi NxC Error ( b ) Total FK KK ( a ) KK ( b )
4.77E-05 1.07E-04 1.94E-04
9.000 24.000 47.000 0.001
5.30E-06 4.45E-06
1.24E-03
2.3
tn
35.75 46.32
Lampiran 53. Tabel Rataan Laju Tumbuh Relatif Pengamatan 6-7 mst Blok
Perlakuan
Total
Rataan
0.67133
1.74668
0.58223
0.30465
0.77636
1.58816
0.52939
0.51411
0.39943
0.93481
1.84836
0.61612
N0C3
0.36411
0.41694
0.52592
1.30697
0.43566
N1C0
0.33484
0.36736
0.56330
1.26550
0.42183
N1C1
0.51968
0.43719
1.17896
2.13584
0.71195
N1C2
0.54337
0.35248
0.70377
1.59962
0.53321
N1C3
0.61033
0.69926
0.61427
1.92386
0.64129
N2C0
0.34171
0.23179
0.80939
1.38289
0.46096
N2C1
0.31053
0.53163
0.37304
1.21519
0.40506
N2C2
0.42208
0.44198
1.18188
2.04594
0.68198
N2C3
0.42337
0.62257
0.45267
1.49860
0.49953
N3C0
0.20640
0.65141
0.75906
1.61687
0.53896
N3C1
0.16673
0.47696
0.65466
1.29835
0.43278
N3C2
0.36902
0.63296
0.54061
1.54259
0.51420
N3C3
0.49530
0.40753
0.65002
1.55286
0.51762
Total
6.72124
7.45699
11.39006
25.56828
Rataan
0.42008
0.46606
0.71188
I
II
N0C0
0.59250
0.48285
N0C1
0.50716
N0C2
III
0.53267
Lampiran 54, Sidik Ragam Laju Tumbuh Relatif Pengamatan 6-7 mst Sumber db JK KT Fhitung 7.877E-01 3.938E-01 5.596E-01 Blok 2.000 4.176E-02 1.392E-02 1.978E-02 NPK ( N ) 3.000 2.055E-02 2.055E-02 2.920E-02 linier 1.000 6.688E-03 6.688E-03 9.503E-03 kuadratik 1.000 1.452E-02 1.452E-02 2.064E-02 kubik 1.000 1.324E-01 2.206E-02 Error ( a ) 6.000 4.964E-02 1.655E-02 2.180E-02 Cuprum ( C ) 3.000 1.080E-02 1.080E-02 1.423E-02 linier 1.000 2.000E-02 2.000E-02 2.635E-02 kuadratik 1.000 1.884E-02 1.884E-02 2.482E-02 kubik 1.000 3.000E-01 3.333E-02 4.391E-02 Interaksi NxC 9.000
tn tn tn tn tn
F.05 5.14 4.76 5.99 5.99 5.99
tn tn tn tn tn
3.01 4.26 4.26 4.26 2.3
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Error ( b ) Total FK KK ( a ) KK ( b )
24.000 47.000 13.6195
7.824E-01 3.260E-02 2.09
27.89 33.90
Lampiran 55. Tabel Rataan Laju Tumbuh Relatif Pengamatan 6-8 mst Blok
Perlakuan I
II
Total
Rataan
III
N0C0
0.50843
0.49601
0.56029
1.56474
0.52158
N0C1
0.45601
0.29473
0.64502
1.39575
0.46525
N0C2
0.48216
0.37124
0.74237
1.59577
0.53192
N0C3
0.34126
0.38339
0.46492
1.18957
0.39652
N1C0
0.31602
0.34251
0.49084
1.14937
0.38312
N1C1
0.45838
0.39602
0.89053
1.74493
0.58164
N1C2
0.47400
0.30834
0.58569
1.36803
0.45601
N1C3
0.52045
0.58250
0.52196
1.62490
0.54163
N2C0
0.32646
0.22994
0.66831
1.22471
0.40824
N2C1
0.30420
0.47714
0.35487
1.13622
0.37874
N2C2
0.39350
0.40626
0.90585
1.70562
0.56854
N2C3
0.39312
0.53891
0.41476
1.34680
0.44893
N3C0
0.20816
0.55539
0.63230
1.39585
0.46528
N3C1
0.17040
0.42585
0.55918
1.15543
0.38514
N3C2
0.34496
0.54039
0.47566
1.36101
0.45367
N3C3
0.41252
0.34767
0.51861
1.27880
0.42627
Total
6.11002
6.69630
9.43115
22.23748
Rataan
0.38188
0.41852
0.58945
0.46328
Lampiran 56, Sidik Ragam Laju Tumbuh Relatif Pengamatan 6-8 mst Sumber db JK KT Fhitung 3.93E-01 1.96E-01 Blok 2.000 3.35E-01 2.49E-02 8.31E-03 NPK ( N ) 3.000 1.42E-02 1.90E-02 1.90E-02 linier 1.000 3.25E-02 2.76E-03 2.76E-03 4.70E-03 kuadratik 1.000 3.13E-03 3.13E-03 kubik 1.000 5.35E-03 7.47E-02 1.25E-02 Error ( a ) 6.000 2.52E-02 8.41E-03 Cuprum ( C ) 3.000 1.33E-02 3.48E-03 3.48E-03 linier 1.000 5.51E-03 9.86E-03 9.86E-03 kuadratik 1.000 1.56E-02 1.19E-02 1.19E-02 kubik 1.000 1.88E-02 1.55E-01 1.72E-02 Interaksi NxC 9.000 2.72E-02 4.01E-01 1.67E-02 Error ( b ) 24.000
tn tn tn tn tn
F.05 5.14 4.76 5.99 5.99 5.99
tn tn tn tn tn
3.01 4.26 4.26 4.26 2.3
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Total FK KK ( a ) KK ( b )
47.000 10.3022
1.07E+00
24.09 27.90
Lampiran 57. Tabel Rataan Laju Tumbuh Relatif Pengamatan 6-9 mst Blok
Perlakuan I
II
Total
Rataan
III
N0C0
0.55817
0.54594
0.60346
1.70758
0.56919
N0C1
0.50573
0.35693
0.66227
1.52493
0.50831
N0C2
0.53672
0.43044
0.73338
1.70055
0.56685
N0C3
0.40057
0.44044
0.51226
1.35326
0.45109
N1C0
0.37663
0.40200
0.53536
1.31399
0.43800
N1C1
0.50518
0.45020
0.84693
1.80231
0.60077
N1C2
0.51817
0.38618
0.61136
1.51570
0.50523
N1C3
0.55550
0.60920
0.56022
1.72492
0.57497
N2C0
0.38788
0.29068
0.68348
1.36204
0.45401
N2C1
0.36907
0.52540
0.35222
1.24669
0.41556
N2C2
0.45219
0.46214
0.86237
1.77669
0.59223
N2C3
0.45104
0.57621
0.47266
1.49991
0.49997
N3C0
0.26792
0.58095
0.69863
1.54749
0.51583
N3C1
0.18763
0.45223
0.58037
1.22024
0.40675
N3C2
0.40269
0.57293
0.52172
1.49734
0.49911
N3C3
0.47824
0.41789
0.57330
1.46943
0.48981
Total
6.95333
7.49975
9.80999
24.26307
Rataan
0.43458
0.46873
0.61312
0.50548
Lampiran 58, Sidik Ragam Laju Tumbuh Relatif Pengamatan 6-9 mst Sumber db JK KT Fhitung 2.87E-01 1.44E-01 Blok 2.000 2.35E-01 2.30E-02 7.66E-03 NPK ( N ) 3.000 1.25E-02 1.89E-02 1.89E-02 linier 1.000 3.08E-02 1.02E-03 1.02E-03 kuadratik 1.000 1.67E-03 3.10E-03 3.10E-03 kubik 1.000 5.08E-03 6.30E-02 Error ( a ) 6.000 1.05E-02 2.27E-02 Cuprum ( C ) 3.000 7.57E-03 1.08E-02 4.55E-03 linier 1.000 4.55E-03 6.52E-03 1.95E-03 kuadratik 1.000 1.95E-03 2.79E-03 1.62E-02 kubik 1.000 1.62E-02 2.32E-02 1.27E-01 1.42E-02 Interaksi NxC 9.000 2.03E-02 3.13E-01 1.31E-02 Error ( b ) 24.000 8.37E-01 Total 47.000
tn tn tn tn tn
F.05 5.14 4.76 5.99 5.99 5.99
tn tn tn tn tn
3.01 4.26 4.26 4.26 2.3
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
FK KK ( a ) KK ( b )
12.2645 20.28 22.60
Lampiran 59. Tabel Rataan Laju Tumbuh Relatif Pengamatan 7-8 mst Blok
Perlakuan I
II
Total
Rataan
III
N0C0
0.42436
0.50917
0.44926
1.38279
0.46093
N0C1
0.40486
0.28480
0.51368
1.20334
0.40111
N0C2
0.45021
0.34305
0.54992
1.34318
0.44773
N0C3
0.31840
0.34984
0.40392
1.07217
0.35739
N1C0
0.29720
0.31767
0.41838
1.03324
0.34441
N1C1
0.39707
0.35485
0.60209
1.35401
0.45134
N1C2
0.40462
0.26419
0.46762
1.13643
0.37881
N1C3
0.43056
0.46573
0.42964
1.32593
0.44198
N2C0
0.31120
0.22810
0.52722
1.06653
0.35551
N2C1
0.29788
0.42265
0.33671
1.05724
0.35241
N2C2
0.36493
0.37055
0.62982
1.36530
0.45510
N2C3
0.36288
0.45526
0.37686
1.19500
0.39833
N3C0
0.20992
0.45938
0.50553
1.17483
0.39161
N3C1
0.17406
0.37474
0.46370
1.01251
0.33750
N3C2
0.32090
0.44782
0.45375
1.22248
0.40749
N3C3
0.32973
0.32871
0.39571
1.05415
0.35138
Total
5.49881
5.97652
7.52381
18.99913
Rataan
0.34368
0.37353
0.47024
0.39582
Lampiran 60. Sidik Ragam Laju Tumbuh Relatif Pengamatan 7-8 mst Sumber db JK KT Fhitung 1.40E-01 Blok 2.000 7.00E-02 1.50E-01 1.33E-02 NPK ( N ) 3.000 4.43E-03 9.46E-03 1.32E-02 linier 1.000 1.32E-02 2.82E-02 9.71E-05 9.71E-05 kuadratik 1.000 2.08E-04 6.95E-06 6.95E-06 kubik 1.000 1.49E-05 4.17E-02 6.94E-03 Error ( a ) 6.000 1.12E-02 3.75E-03 Cuprum ( C ) 3.000 7.42E-03 7.00E-04 7.00E-04 linier 1.000 1.38E-03 3.17E-03 3.17E-03 kuadratik 1.000 6.26E-03 7.38E-03 7.38E-03 kubik 1.000 1.46E-02 6.29E-02 6.99E-03 Interaksi NxC 9.000 1.38E-02 1.55E-01 6.45E-03 Error ( b ) 24.000 4.24E-01 Total 47.000 FK 7.52015
tn tn tn tn tn
F.05 5.14 4.76 5.99 5.99 5.99
tn tn tn tn tn
3.01 4.26 4.26 4.26 2.3
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
KK ( a ) KK ( b )
21.05 20.29
Lampiran 61. Tabel Rataan Laju Tumbuh Relatif Pengamatan 7-9 mst Blok
Perlakuan I
II
Total
Rataan
III
N0C0
0.54101
0.57749
0.56953
1.68802
0.56267
N0C1
0.50502
0.38307
0.60523
1.49331
0.49777
N0C2
0.54802
0.44595
0.63267
1.62664
0.54221
N0C3
0.41880
0.45219
0.50542
1.37641
0.45880
N1C0
0.39752
0.41932
0.52139
1.33823
0.44608
N1C1
0.49793
0.45671
0.68092
1.63555
0.54518
N1C2
0.50556
0.40302
0.56515
1.47374
0.49125
N1C3
0.52809
0.56417
0.53320
1.62545
0.54182
N2C0
0.41097
0.32012
0.62052
1.35161
0.45054
N2C1
0.39834
0.52229
0.34181
1.26244
0.42081
N2C2
0.46724
0.47221
0.70261
1.64207
0.54736
N2C3
0.46488
0.55303
0.48266
1.50057
0.50019
N3C0
0.29868
0.54572
0.66841
1.51281
0.50427
N3C1
0.19809
0.43987
0.54323
1.18119
0.39373
N3C2
0.41953
0.54291
0.53381
1.49624
0.49875
N3C3
0.46971
0.44352
0.53919
1.45243
0.48414
Total
7.06938
7.54157
9.04574
23.65669
Rataan
0.44184
0.47135
0.56536
0.49285
Lampiran 62, Sidik Ragam Laju Tumbuh Relatif Pengamatan 7-9 mst Sumber db JK KT Fhitung 1.33E-01 6.66E-02 Blok 2.000 1.18E-01 1.64E-02 NPK ( N ) 3.000 5.47E-03 9.67E-03 1.57E-02 linier 1.000 1.57E-02 2.78E-02 1.43E-07 kuadratik 1.000 1.43E-07 2.53E-07 6.91E-04 6.91E-04 kubik 1.000 1.22E-03 4.87E-02 8.12E-03 Error ( a ) 6.000 1.87E-02 6.23E-03 Cuprum ( C ) 3.000 9.32E-03 3.07E-03 3.07E-03 linier 1.000 4.60E-03 2.46E-05 2.46E-05 kuadratik 1.000 3.68E-05 1.56E-02 1.56E-02 kubik 1.000 2.33E-02 7.26E-02 8.07E-03 Interaksi NxC 9.000 1.21E-02 1.69E-01 7.06E-03 Error ( b ) 24.000 4.59E-01 Total 47.000 FK 11.6591 KK ( a ) 18.29
tn tn tn tn tn
F.05 5.14 4.76 5.99 5.99 5.99
tn tn tn tn tn
3.01 4.26 4.26 4.26 2.3
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
KK ( b )
17.05
Lampiran 63. Tabel Rataan Laju Tumbuh Relatif Pengamatan 8-9 mst Blok
Perlakuan I
II
Total
Rataan
III
N0C0
0.65765
0.64581
0.68980
1.99325
0.66442
N0C1
0.60518
0.48133
0.69678
1.78329
0.59443
N0C2
0.64583
0.54884
0.71542
1.91010
0.63670
N0C3
0.51919
0.55453
0.60692
1.68065
0.56022
N1C0
0.49784
0.52097
0.62441
1.64322
0.54774
N1C1
0.59879
0.55856
0.75974
1.91709
0.63903
N1C2
0.60650
0.54185
0.66268
1.81104
0.60368
N1C3
0.62562
0.66261
0.63675
1.92497
0.64166
N2C0
0.51073
0.41214
0.71381
1.63669
0.54556
N2C1
0.49879
0.62192
0.34692
1.46763
0.48921
N2C2
0.56955
0.57388
0.77540
1.91883
0.63961
N2C3
0.56688
0.65079
0.58846
1.80614
0.60205
N3C0
0.38743
0.63207
0.83128
1.85078
0.61693
N3C1
0.22211
0.50500
0.62276
1.34987
0.44996
N3C2
0.51815
0.63799
0.61386
1.77000
0.59000
N3C3
0.60970
0.55833
0.68267
1.85070
0.61690
Total
8.63995
9.10663
10.56767
28.31425
Rataan
0.54000
0.56916
0.66048
0.58988
Lampiran 64, Sidik Ragam Laju Tumbuh Relatif Pengamatan 8-9 mst Sumber db JK KT Fhitung 1.26E-01 6.32E-02 Blok 2.000 9.54E-02 2.16E-02 7.20E-03 NPK ( N ) 3.000 1.09E-02 1.85E-02 linier 1.000 1.85E-02 2.79E-02 8.27E-05 kuadratik 1.000 8.27E-05 1.25E-04 3.05E-03 kubik 1.000 3.05E-03 4.60E-03 6.59E-02 1.10E-02 Error ( a ) 6.000 3.83E-02 1.28E-02 Cuprum ( C ) 3.000 1.54E-02 7.12E-03 7.12E-03 linier 1.000 8.57E-03 4.38E-03 4.38E-03 kuadratik 1.000 5.27E-03 2.68E-02 2.68E-02 kubik 1.000 3.23E-02 9.45E-02 1.05E-02 Interaksi NxC 9.000 1.26E-02 2.06E-01 8.58E-03 Error ( b ) 24.000 5.53E-01 Total 47.000 FK 16.702 KK ( a ) 17.77 KK ( b ) 15.71
tn tn tn tn tn
F.05 5.14 4.76 5.99 5.99 5.99
tn tn tn tn tn
3.01 4.26 4.26 4.26 2.3
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Lampiran 65. Tabel Rataan Berat Basah (g) Pengamatan 9 mst Blok
Perlakuan
Total
Rataan
I
II
III
N0C0
20.04
24.15
18.53
62.71
20.90
N0C1
23.94
19.36
19.68
62.97
20.99
N0C2
18.23
22.12
15.72
56.06
18.69
N0C3
21.61
26.39
16.29
64.28
21.43
N1C0
30.09
24.22
27.49
81.80
27.27
N1C1
30.28
28.45
16.98
75.70
25.23
N1C2
29.51
22.93
20.15
72.59
24.20
N1C3
30.22
25.02
24.13
79.37
26.46
N2C0
27.87
30.24
26.93
85.03
28.34
N2C1
28.92
25.69
21.45
76.05
25.35
N2C2
35.55
25.59
20.58
81.72
27.24
N2C3
38.27
26.93
28.79
93.98
31.33
N3C0
27.72
24.28
26.79
78.79
26.26
N3C1
27.43
28.86
28.91
85.20
28.40
N3C2
33.02
24.79
28.72
86.53
28.84
N3C3
27.51
19.48
25.27
72.25
24.08
Total
450.21
398.47
366.38
1215.06
Rataan
28.14
24.90
22.90
25.31
Lampiran 66, Sidik Ragam Berat Basah (g) Pengamatan 9 mst. Sumber db JK KT Fhitung 223.621 111.810 Blok 2.000 4.588 401.445 133.815 NPK ( N ) 3.000 5.491 276.334 276.334 11.339 linier 1.000 124.998 124.998 kuadratik 1.000 5.129 0.113 kubik 1.000 0.113 0.005 146.217 24.369 Error ( a ) 6.000 10.006 Cuprum ( C ) 3.000 3.335 0.362 0.011 linier 1.000 0.011 0.001 9.523 kuadratik 1.000 9.523 1.033 0.472 kubik 1.000 0.472 0.051 119.498 13.278 Interaksi NxC 9.000 1.440 221.224 Error ( b ) 24.000 9.218 Total 47.000 1122.010 FK 30757.7 KK ( a ) 19.50 KK ( b ) 11.99
tn * * tn tn
F.05 5.14 4.76 5.99 5.99 5.99
tn tn tn tn tn
3.01 4.26 4.26 4.26 2.3
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.
Rekki Fernando Gurning : Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L. ) Pada Berbagai Tingkat Dosis Pupuk Npk Dan Pupuk Mikro CuSO 4.5H2O, 2009.