Risalah PeltemuanIlmiahPenelitian dan Pengembangan ,4pIlKasi IsotopdanRadiaSl; 2001
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG HIJA U PADA KONDISI KETERSEDIAAN AIR TERBATAS Thomas PusatPenelitianKaret Balai PenelitianSembawa
ABSTRAK PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG IllJAU P ADA KONDISI KETERSEDIAAN AIR TERBATAS. Tanamanyang dapatmembentukbWlgalebih dari satuperiodesering dianggapsebagai tanamanyang lebih mampuWltukmemanfaatketersediaanair padalahankering Wltukmeningkatkanproduksi dibandingkan dengan tanmnan yang hanya berbUllgasekali. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruhkekeringanpada berbagaistadiapertumbuhantanamankacanghijau terhadappembentukanbWlga dan produksi tanaman.Perlakuanterdiri dari waktu tanamanyaitu tanggal 3 Desember1997, 17 Desember 1997dan 30 Desember1997dan 3 manajemenair yaitu kontrol denganpemberianair sebesar35 mm per minggu, lahankering dengansuplai air tergantungcurahhujan dankekeringanselama4 minggu dengancara menghalangi air hujan dengan fallout shelter. Kekeringml pada minout shelter terjadi pada stadia pembungaan,akhir vegetatif dan pertengahanvegetatifsebagaikonsekuensi3 waktu tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwatanamankacang hijau dapatmembentukbWlgadua kali apabila kandunganair tanah cukup. Namun apabila teIjadi kekeringanyang bersifat terminal atau stresterjadi kontinu sampaitanaman mencapaimasak,pembentukanbWlgatidak terjadi. Dampak stessair pada masa vegetatif sampaiawal pembungaanlebih ringan dibandingkandenganstresyang teIjadi pada periode pembWlgaansampai akhir pengisianpolong. NamWlstresair padastadiaapapWlberpengaruhterhadappertumbuhanmaupWlproduksi.
ABSTRACT GROwm AND YIELD OF MUNGBEAN UNDER LIMITING WATER CONDlnON. Crops with ability to produceflower more thanonceare oftenconsideredas cropsthat have greaterability to utilize available soil water to increaseproductionin rainfedareacomparedwith crops thatproduceflower only once. The objective of this experimentwas to determinethe effect of water stresson severalstagesof growth of mungbeanon flower productionand grainyield. The treatmentswere 3 datesof sowingi.e. 3 December1997, 17 December1997and 30 December1997and 3 water managements i.e control where 35 mm of water was applied weekly; rainfed wherewater supplydependedon rainfall and water stressfor 4 weeksby excluding rainfall with rainout shelters. Water stressin rainoutshelterswascommencedat flowering, end of vegetative and middle of vegetativesas a consequenceof 3 SOwitlgdates. The result of experiment showed that mungbeancould produce flower in two period when soil wateris sufficient. However,when tenninal water stressoccurred,mungbeancropcould not producethe secondflush of flower. The impact of water stresswas less when water stressoccurredin vegetativeto flowering stagecomparedwith water stressoccurred from flowering to late pod filling stage. However,waterstresson any stagesof growthreducedgrowthand yield.
PENDAHULUAN Pada lahan kering daD lahan tadah hujan, ketersediaanair bagi tanamantergantungpada Curall hujan sehinggastres air atau kekeringandapat terjadi pada stadiapertumbuhantanamanyangberbeda. Pada kondisi lahan kering, genotip yang bersifat indeterminate atau genotip denganpembungaanlebih dari sekali sepertitanamankacanghijau (Vigna radiata (L.) Wilczeck) sering kali lebih sesuaidibandingkan dengangenotip yang determinateatauberbungahanya sekali karena dapat memanfaatkanketersediaanair untuk prosesreproduktif(1). Seringkaii produksi tanamanpada lahan kering dapatdinyatakansebagaifungsi dari transpirasikarena proses fotosintesa maupun transpirasi dikontrol oleh stomata(2). Dalam kondisi air tanah yang terbatas, kemarnpuan tanaman dalatll mengekstrak air akan menentukanproduksiyang akandicapai.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruhkekeringanpadaberbagaistadiapertumbuhan tanamankacanghijau. BAHAN DAN METHODE Penelitian dilaksanakan di Gatton (270 33' LS, 152020' BT), negara bagian Queensland, Australia pacta bulan November 1997 sampai Mei 1998. Rancangan percobaan yang digw1akan adalah acak kelompok dengan 4 ulangan. Penelitian dilakukan dalam percobaan faktorial dengan menggw1akan 2 faktor yaitu manajemen air dan waktu tanam. Manajemen air terdiri dari 3 perlakuan yaitu: a. Kontrol, irigasi diberikan
sebesar 35 mm
per
minggu. b. Laban kering (rainfed) , suplai air banya tergantung dari curah hujan.
261
Risalah Pertemuan Ilmiah Penelitiafl dan Pengembangan Aplikasi lsolop dan Radiasl;ZOO1
c. Stres air dengan cara menghalangicurah hujan dengan 'rainout shelter' atautudunghujan selama4 minggu daD setelah itu irigasi diaplikasikan kembali. Waktu taIlam yang dilakukan adalall tanggal 3, 17 dan 30 Desember 1997 (masing-tnasing diberi simbol Sl, S2, daD S3) dan tanggal tanam ini dilnaksudkan untuk melihat pengarnh kekeringan pada berbagai stadia pertumbuhan tanaman. Kacang hijau yang ditanam adalah ki1Itivar Emerald yang mempunyai sifat dapat berbunga lebih dari sekali pada kondisi yang optimum untuk pertumbuhan. Ukuran plot percobaan adalah 5.2 m x 3.5 m untuk areal di rainout shelter, daD 5.2 m x 5 m di areal kontrol daD lahan kering. Populasi tanaman adalah 40 tanaman per m2. Sebelum ada perlakuan stres air, semua tanaman diairi. Pada saat tanaman kacang hijau yang ditanam tanggal 30 Desember 1997 (S3) berumur 21 hari, dilakukan stress air selama 4 minggu dengan menggunakan 'rainout shelter' daD pemberian air pada lahan kering dihentikan sampai k'l1k1man llk'ls.1k. Untuk kontrol, tanalnan diair setiap minggu dengan jumlah volume 35 mm per minggu. Pada saat dilakukan stress air, stadia tanaman adalah pertengahan vegetatif, akhir vegetatif daD pembunga.w untuk nmsing-masing S3, S2, dan Sl. Setelall 4 minggtl stress air, tanaman diairi kembali saInpai tanalnatl masak. Parameter yang diamati dalaIn penelitiaIl ini meliputi kadar air tanah, biomasa tanalnan, indeks luas daun, jUmlall bWlga dan polong dan produksi biji.
Pengukuran kadar air tanab. Kadar air taI1all diukur dengan menggrnlkmlNeutron Moisture Meter (NMM), model CPN 503 DR. Pipa alulninium berdiameter50 Inm denganpanjang180cm ditanmndi setiap plot sebagai tempat untuk memasukansensor NMM. Kalibrasi alat dilakllkan dengancaramengukur kadar air tanal1secaragravimetrik yaitu dengancara pengeringan dengan oven pacta subu 105 °C dan kemudian dikorelasikan dengan basil bacaan NMM. Basil kalibrasi NMM untuk lokasipenelitianini adalah: y=-4.54+63.13x,
r=O.66, 0=174
dimana : y = kandunganair tanallvolumetrik (%) x = skala rasio yaitu basil bacaan NMM di lapang denganlmsil bacaandi dnlln yang berisi air (2 = koefisien detenninasi
n = jumlah contohpengalnatan Pengukurankadar air tanah dengan NMM dilakukan pada kedalaman30, 50, 70, 90, 110, 130 daD 150 cm. Kadar air pada kedalantan 10 cm dilakukan dengan mengambil contoh daD kemudian ditetapkan secara gravimetrik yaitu dengancara pengeringantanahpada
subu105°C. Biomasa. Biomasa tanalnan diukur dengan memanentaIlaillan pada awal stres air (47 hari setelah tanam untuk S I), 4 minggu setelahstressair (77 hari 262
setelah tanam untuk 81) dan kemudian setiap dua minggu sampai panen akhir.
lndeks luas dauB. lndeks luas daun ditetapkan berdasarkan luas daunspesifikyaitu luas daun per gram berat kering daun dikalikan dengan hemt total daun untukarealseluas1 m2. Lima tanamancontohdiproses dengan memisahkandaun dan batangnya.Kemudian sebagiandaunditetapkanluasnyadenganmenggunakan leaf area meter. Berat kering daun dan batang ditetapkan dengan menimbang ballaD tanarnan yang telah dikeringkandalam oven selama3 hari pada subu 70°C. Berat total daun untuk areal 1 m2 dihitung herdasarkanrasio hemt daun dan berat total tanaman dari contohtanaman. Jumlah bunga dad polong. Jumlahbunga dan polong diamati dari 4 contoh tanamansetiap plot daD pengamatan dilakukan2 kali dalamseminggu.
BASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan air tanah. Total kandungan air tanah sampaikedalaman160 cm di rainout shelterdan 1al1an kering disajikanpadaGambar1. Datakandungan air tan.1hpada kontrol tidak disajikan disajikan karena kandunganair tanahrelatif konstanpadatarat 600 rom dengan adanya pemberian air secara teratur. Kandunganair tanahpactaawal stressdi rainout shelter adalah525 rom daDsetelah4 minggu tanpa pemberian air atauhujankandunganair tanahmenurunsampai450 rom. Setelahitu irigasi diaplikasikandan kandunganair meuingkatkembali. TanamanS2 mengekstrakair lebih bauyak dibandingkandenganS1 daD S3. Pada lahan kering, kandunganair tanah relatif konstan sampai80 llari setelall tanam karena adanya cufah hujan yang cukup tinggi daDkemudiankandunganair tanah turun karena tid.:1kada curah hujan. Kandungan air untuk setiap kedalaman pengukuran di rainout shelter menunjukkanbahwaselama4 minggustresair sebagian besarair tanahdiekstrakdari kedalarnan0 sampai 70 cm untuk S1 dan S2 sedangkanuntuk S3 ekstraksi hanya terjadi sampai kedalaman50 cm (Gambar 2). Hal iui disebabkanS3 ditanam paling akhir sehingga ukuran tanaman adalah yang paling kecil. Dibandingkan dengan kedelai, tanaman kedelai memiliki akar yang lebih dalam dan mampu mengekstrakair pada lapisan tanah lebih dalam dan pactakandunganair yang lebih rendah(3 dan4). Dari data kandunganair tanah, pola stres air untuk kontrol, lahan kering dan rainout shelter diringkasdalamTabell. Tanamankacanghijau mulai berbunga pacta 42 hari setelah tanam dan polong pertamaterbentukpacta48 hari setelahtanam. Indeks luas dauB. lndeks luas daun untuk kontrol, lahankering daDrainout shelterdisajikanpada Gmnbar3. Padaawal stressair Sl memiliki indeksluas daun paling tinggi karena ditanmn paling awal. Kemudian setelahmengalamikekeringan,indeks luas daun S1 menurundengan cepatdibandingkan dengan
Risalah Pel1emuan Ilmiah Penelilian
dan Pengembangan
J.;Jlikasi Isolop dan Radias~ 2(XJ 1
saat 80 lwi setelalltanam semuapolong dari bunga 52, sedangkan53 lnampu meningkatkanindeks luas pertalnatelah terbentukdan cadanganair tanah dapat daun. Hal ini disebabkan kebutullan air tanaman51 dilnanfaatkan untuk pembentukan bungake dua. lebih besar dibandingkan dengan 52 dan 53 karena Pola sues air padalahan kering bersifat kontinu ukuran kanopinya yang lebih besar. 53 mampu (tenninal sires)sedangkanpada rainout shelterbersifat meningkatkanindeks luas daun selamastessair karena periodikkarenaadanyapemberianair setelah4 minggu 53 memiliki uklJrankanopi atauindeksluas daunyang sires air. Pada sues yang sifatnya periodik, tanamari kecil sehinggakebutuhanair yang tidak terlalu besar. kacang hijau maInpu membentuk bunga ke dua Penggugurandaun dapattcrjadi karenaprosespenuaan walaupun sa.:'1t pemeberianair dilakukan pada stadia atau karena stressair. Terlihat bahwa pada kontrol, lanjut yaitu akhir pengisianpolongpada51. 5edangkan indeks luas daunjuga menurunkarenaprosespenuaan. tenninal sires berakibat tidak terbentuknyabunga ke 5etelah ta:namandiairi kembali, 53 di rainoutshelter dua pada53. Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa mampumeningkatkanindeksluas daun sampai110hari tanamankacang hijau memiliki fleksibilitas fenologi setelahtanam sedangkanindeks luas daun 52 daD 53 apabila tersedia air yang cukup untuk mendukung menurun. Untuk kondisi lahankering,indeksluasdaun pertumbuhan tanaman. serupa dengan kontrol, hanya setelah 80 hari setelah tanam,indeksluas daunmenurunlebih cepat. Produksi biji. Produksi biji tanaman kacang llijau dipisal1kan menjadi biji yang berasal dari Produksi biomasa. Produksibiomasatanaman pembungaan pertarnaclankedua (Tabel2). Padakondisi pacta kontrol, lal1an kering dan rainout shelter air stres air di rainout shelter,51 melniliki berat biji yang disajikan pacta Gambar 4. Dibandingkan dengan paling rendah dibandingkan dengan 52 dan'" 53. kontrol, semuatanaman Sl, S2, dan S3 pactarainout Produksi yang rendall pada 51 di rainout shelter shelter dipengamhi oleh Stresair dimana terlilmt dari disebabkanproduksibiji yang rendall baik dari bunga produksibiomasayang lebih rendah,narnunpengarull stresair bervariasiantaraSl, S2 dan S3. Sl mengalarni pertalnamaupundari bungake dua. 5tres air pada stadia pembungaan sampai akllir kekeringanyang paling berat yang ditunjukan dengan pengisian polong sangat berpengaruh terhadap tidak adanya peningkatmlbiomasapactaperiode Stres penurunanproduksi biji, sedangkanpada 53 dimana air, sedangkan S2 dan S3 mmllpu meningkatkan stres terjadi pada masa vegetatif sampai awal biomasa. Pemulihan pertumbullan terbaik setelah pembungaan merniliki produksi tertinggi. 53 yang tanaman diirigasi kembali di rainout shelter dijumpai memiliki kandungan N di daun paling tinggi pacta S3. Hal ini disebabkan tanarnan dapat dibandingkan51 clan52 mampupulih dari stresair clan menyesuaikan ukuran kanopinya sehingga dapat mellingkatkanindeksluas daun setelallirigasi diberikan mengurangitingkat stres air dan kandunganN di daun kembali sellinggaproduksi biji dari bunga kedua lebih pactaS3 pacta saat tanarnan diirigasi kembali adalah besar.Indeks pallenyaitu rasio antaraberat biji dengan 1.20 %, sedangkcwkandungan N daun yang lebih berat total tanarnan untuk 53 merupakan indeks rendah dijumpai pactaSl dan S2 yaitu rnasing-masing tertinggi yang menunjukkan bahwa tanarnan lebih adalall 0.80 dan 0.82 %. Telah ditemukan bahwa kandunganN berkaitandenganlaju fotosintesatanarnan banyak mengalokasikanasimilat untuk pembentukan biji dibandingkanke organ lain seperti batang, daun yaitu laju fotosintesa meningkatdenganmeningkatnya atauakar. kandunganN (5). Produksi biomasa pacta lahan kering sedikit dipengaruhi oleh kekeringanyang berlangsungdari 80 KESIMPULAN hari setelahtanmll S1 smnpaitanarnanmasak. Pola pembungaan. Pola pembungaan tanaman kacang hijau yang mengalami stres air pacta kondisi rainout shelter dan lahan kering disajikan pada Gambar 5 daD 6. Baik SI, S2, daD S3 menunjukkan dua kali periode pembentuka11bunga yang ditunjukan dengan 2 buah puncak jumlah bunga per tanaman. Bunga kemudian akan menjadi polong berwama llijau daD kemudian menjadi polong berwarna bitam. Pacta kondisi lahan kering, dua periode pembentukan bunga dijumpai llanya pacta 51 dan 52, sedangkan S3 tidak membentuk bunga ke dua (Gambar 6). Hal ini disebabkan karena S3 mengalroui tenninal stres atau stres air yang terjadi kontinu sampai tanaman mati. Hal ini ditunjukkan kandungan air tanah yang menunm mulai 80 hari setelah k'\llc'\muntuk Sl atau 52 hari setelah tanam bagi 53 yang stadianya adalah awal pembentukan polong. Cadangan air tidak mencukupi untuk pembentukan bunga ke dua. 5edangkan 51 lnasih mampu membentuk bunga ke dua karena pacta
Stresair menunmkanproduksibiomasamaupun biji. Dampak pengarullkekeringan lebih kecil pada tanalnan yang mengalalni kekeringan pada lnasa vegetatif sampaiawal pembungaankarena kebutuhan air tanamanrendah dan tanaman maInpu pulih dari kekeringan dengan membentuk bunga pada waktu irigasidiberikan. Pola stres air menentukan terbentuk atau tidaknya pembungaanke dua. Tenninal sttes yang berlangsungdari awal pengisian polong pada S3 di lal\aDkering berakibattidak terbentuknyapembungaan ke dua. Namun pemberianair pada akhir pengisian polong (Sl) padarainout shelterberakibatterbentuknya pembungaanke dua. Hal ini menunjukkanbahwa ketersediac'ln air tanah yang cukup diperlukan untuk terbentuknyapembungaan kedua.
Risalah Pel1emuan
Ilmiah Penelitian
dan Pengembangan
Aplikasi lsotop
dan RadiaSl; Z(XJI
DAFTARPUSTAKA CHATURVEDI, G.S., AGGARWAL, P.K, and SINHA, S.K. 1980. Growth and yield of detenninate and indeteffilinate cowpeas in dryland agriculture. Journal of Agricultural Science,Cambridge,94:137-144. 2. COOPER,P.J.M. GREGORY,P.J.,TULLY, D and HARRIS, C. 1987. Improving water use efficiency of annualcrops in the rainfedfarming systems of West Asia and North Mrica. ExpenmentalAgriC1uture, 23:113-158.
3. LAWN, R.J. 1982. Responseof four grain legumes to water stressin south-eastemQueensland. II. Plant growth and soil water extraction. Australian Journal of Agricultural Research, 33:481-96. 4. MUCHOW, R.C. 1985. Phenology,seedyield and water use ot~grain legumes grown under different soil 'water regimes in a semi-arid tropical environment. Field Crops Research, 11:99-109. 5. SINCLAIR, T.R. and MORIE, T. 1989. Leaf nitrogen,photosynthesis,and crop radiation use efficiency: A Review. Crop Science,29:90-98 ~
Table2. Produksibiji tanamankacanghijaupadakondisicukupair dan stresair Beratbiji total (g m-2)
* keterangan nilai yang diikuti oleh humf yang sarnapactamasing-masingkontrol, lahan kering dan rainoutsheltertidak berbedanyata.
264
~
Risa/ahPeltemuan Ilmiah Pene/itian dan Pengembangall Aplikasi Isotop dan Radiasi, 200t
Rainout shelter
.s s --
700
j
"
""'~
J
650
..c = = =
-
.--= = = OJ)
= =
'0
C
~ 400 L40
I
I
60
80
I
I
120
140
-1-
100
Hari setelah tanam untuk 81 Gambar 1. Total kandungan air tanah sampai kedalaman 160cm pada lahan kering daD rainout shelter (garis vertikal menunjukan uji LSD 5% daD ns = tidak berbeda nyata)
265
~
Risa/ahPertemuanIImiahPene/iliandanPengembangan Ap/ikasi/salopdanRadiaSl;ZOOt
Kandungan air (%) 10 0 20 40
0
60
0 l);
80
100 120
140 160
~"l
~
11
1
30
35
40
I
I
45
r
"",
/""
" C,
\ I
266
-. 'T""'I
I
C,." ,,"\ I
: awal stres : akhir stres : masak
Risalah Pertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan .'\l1likasils%p dan Radla~ ZtXJt
= = = -= ~ = =
~
~
~
-=
=
~
= = =
"0 ~ = =
~
~
~ "0
~
= = =
~
rIJ
= =
rIJ
~~ ~
=
~
Gambar 3. lndeks luas daun 81, 82, dan 83 pada kontrol, lahan kering dan rainout shelter (garis vertikal menunjukkan uji L8D 5%, daD ns = tidak berbeda nyata)
267
Risalah Peltemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan ,Jplikasi Isolop dan Radias~2001
Kontrol
-N
--~ ~ rn ~
e .. ~ 0
.... --~ ~ '" ~
e Q
.=
-~
~ -~ ~ ~
e 0
.~
Gambar 4. Produksi biomasa St, S2, and S3 pada kontrol, lahan kering daD rainout shelter (garis vertikal menunjukkan uji LSD 5%, daD ns = tidak berbeda nya)
268
Risa/ahPeltemuan //miah Penelitian dan PengembanganAp/ikaS/'/sotop dan Radiasi. ZOO1
Rainout shelter 20 1810
:bunga
16 I 0 14 I'
: polong hijau : polong hitam
I
12
II
I
Sl
periode stres
10
I
816
0
I
~
4 2
= ~
I
I
0
20
40
60
80
100
120
140
0
20
40
60
80
100
120
140
0
20
40
60
80
100
120
140
s~
-= ~ I..
~ Q.
~ = 0
'0
Q.
= ~
"0
~
~
= = ..Q
..=
~
8= ~
Hari setelahtanam untuk 81 Gambar 5. Jumlah bungs dan polong per tanamanpads kondisi rainout shelter
269
akan membanw menetapkan Waktu --faimrian yang resikorendah.
~ r~:t-' ,~
Risa/ah PeltemuanIlmiahPeneliliandan Pengembangan Aplikasilsolop danRadias~ZOOt
Lahan kering ,J
I
SI
! rl = = e = = =
--
-'-~~y,)-~--'--0
~
Co
bl) = 0
-=
Co
= =
"0
= = = bl)
.c
.= = '8 = ~
270
0
20
40
60
80
100
120
140
RisalahPeltemuan IlmiahPenelitian dan Pengembangan .'\Olikasi IsotopdanRadiasi,2{XJ1
DISKUSI
MAR TINU S MARD J0
ALlHUSNI
Dampak stres air pada rase pengisianpolong tanarnan kacang hijau sangat mencekam, terhadap produksi apa ada data penurunan produksi sebagai akibat lama dan tingkat stres air terhadappertumbuhan kacanghijau ?
Dan makalahAnda yang telah disampaikansaya belum melihat/menyimak data tertera urnur pembungaanpertamadan pembungaankedua setelah tanam ? Karena dari data tersebutakan dapat dilihat pengaruhdari per1akuanterhadapurnur pembungaan, karenabiasanyakacang hijau ini ditarnan oleh petani hanya sebagaipenyela antara musim tanarn padi di sawah.BagaimanapendapatAnda ?
THOMAS Penunmanproduksi biji tanamankacang hijau mencapai 60%, 40% dan 20% masing-masingpada tanamanyang mengalami stres air dari pembungaan akhir pengisian polong dan pertengahanvegetatif pertengaban pengisian polong dan pertengahan vegetatif-awal pembungaan. SRI HUT AMI
THOMAS Data pembungaantelah saya sajikan, namun waktu sangatterbatassehinggatidak bisa sepenuhnya mcnjelaskannya. Tanaman kacanghijau dapatditanam setelah padi karena tidak memerlukan air sebanyak padi.
Kacanghijau merupakantanamanpalawijayang ditanampactamusim kemarausetelahpadi sawahdan untuk memanfaatkanketersediaanair di dalam tanah,. Sehinggawaktu yang diperlukan untuk pertumbuhan sangat terbatas (2 -3 bulan). Para pemulia baik Nasional dan Internasional selalu mencari varietas kacang hijau yang masak serempakmengingattenaga dan biaya pemanenan.Apakah tidak actapertimbangan tenaga dan biaya pemanenan hila kacang hijau indetenninatiditanamdi arealyangluas di Indonesia? Pacta bulan Desember saya kira tidak acta yang mel1anaInkacang hijau kebanyakanrakyat menanam padi sawah.
SIHONO
THOMAS
MULYADI
Bagi petani, masalall tenagakerja bisa diatasi dan sayakira sifat indetenninateini cocokuntuk petani. Tetapi untuk perusallaall atau estate yang mengusallakannyaakaIl melljadi lnasalall. Cara yang bisa ditempuh adalah menggugurkandaunnya setelall biji daTibungapertalnamasak.Penggugguralldawulya biasanya dengan bahan kilnia. Setelah daWl gugur, tentunya tidak terbentukbwlga kedua sehinggapallen bisa dilakukan dengan mesin pemanenan secara serempak. Pemanenan kacang hijau dapat dilakukan setelah tanamanpadi sawall.
DalaIn kondisi lalmn kering kebutuhanairnya tergantungkepadacurah hujan,pada saatkapan waktu pertanaman kacang hijau dimulai dan kondisi ketersediaarl air mineral bagaimanaagar produksitidak gagal?
Untuk tanamankacang hijau lebih baik mana dilihat dari produksi basil. Apakah yang panelUlya serempakatautanamanitu panelUlyainterdetemite?
THOMAS Panen serempak memudahkan terutama bila panen dilakukan dengan mesin pemanen. Namun tanaman kacang hijau berbeda bisa lebih daTi sekali sehingga panen perlu dilakukan bertahap untuk mendapatkanbasil maksimal.
THOMAS Pactasaattanamankandunganair tanah sampai kedalaIuan 1 m sekurang-kurangnya60% -80% kapasitaslapangdaDpactasaattanampastikanakan ada hujan dalam waktu beberapahari pastikan akan ada hujan dalam waktu beberapa hari supaya biji bisa berkecambah.Analisa datacurahhujanjangka panjang akan membantu menetapkan waktu tanaman yang resikorendah.
271