Tarumanagara University From the SelectedWorks of Wulan Purnama Sari
Fall October 3, 2015
PERTUKARAN SOSIAL DALAM KOMUNIKASI ANTARA ETNIS BATAK DAN TIONGHOA DI KOMUNITAS GEREJA Wulan Purnama Sari, Tarumanagara University
Available at: http://works.bepress.com/wulan-purnamasari/3/
prosiding Konferensi Nasional Komunikasi 2ot5:
Kreativitas Karya KaYa Kultur Jilid v
Ikatan Sarjana Komunikasi Indone sia Jakatta,2015
(SK!
Prosiding Konfetensi Nasional Komunikas i 2015: Konsep, Kerangka Ketia, Kreativitas Karya Kaya Kultur
Jilid
v
Cetakan Ke-1, Oktober 2015 Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Dtlarangmengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penetbit.
'
Editor:
Irwansyah, Bambang Pamungkas, Gilang Gusti Aji, Niken Febrina Ernungtyas
Desain dan Tata l-etak :
Wrhy Aji, Ika Tri Lestari
Cetakan Ke-7, Jakara, ISKI 201 5 xxv-363 hlm, ukuran 21, x29 cm.
ISBN: ISBN:
97 8-602-1054-03-1. 97
8-602.1054-08-6
Dite$itkan Oleh: Ikatan Satiana Komunikasi Indonesia (ISKD Apartemen BrawliayaLantat l Unit G03/ 03A Jl. Btawijaya XII No. 1 I(ebayoran Baru Jakarta Selatan 12610
rvwuriski.or.id
Tri Ch. Trisnohandoko Profil Kornpetensi:Mengembangkan Kurikulum Berbasis Kompetensi Sebagai Upaya l-ink-And-Match AntataPetgutuan Tinggr Dengan Dunia Keria
Tri Ch. Trisnohandoko Terbuka Metode Pembelajaran Interaktif: Mengembangkan Kebiasaan Interaksi Secara Selama Proses Perkuliahan
Trimanah Mengkomunikasikan Pekalongan Melalui Batik
Tsuroyya Representasi Identitas Muslimah
Di Media:Studi Kasus Exputanry Violence Theoryt
T.Titi Widaningsih Televisi Dan Kearifan Budaya Lokal
HrT.ffi*-Y}fli
proses Rekonstruksi Sosial Budava Sosial Masyarakat AcehJakarta Datam
Vean Guspa Upadhi, Agtaeni Analisa, Arga Ramadana Di Yc>gyakataTentang Media Lokal Dan pelestarian Buda.va Lokal: Analisis Isi PemberitaanKotanlokal Pelestarian Dan Pengelolaan Asset Btdaya Daerah
wifinart
WiwikNovianti Prostitusi Palam Media
Wulan Purnama SariJaYa Putra pertukaran Sosial Dalam Komunikasi AntaraEmis Batak Dan Tionghoa Di Komunitas Gereia' Wulan Tri Gartanti, Ike Junita Triwardhani Komunikasi Pendidikan Nonformal Pekeria Anak Xenia Angelica'I
Dan Anak Fokal sebagai Komunitas Berbagi Edukasi Tentang Lingkungan Bagi IGluatga
Yani Tri
wiiayarrti
pada orgam isasi Sekolah Kedinasan Implikasi Komunikasi Dari Teori Informasi otganisasi
Yenni Yuniati, Ani Yuningsih, Nurahmawati
Di Kota Bandung I(onsep Diri Remaja Dalam Komunikasi Sosial Melalui Teknologi I(omunikasi
Yuliandre Darwis, Eka Maria Ulfa
penguatan Regulasi Media, Reduksi Pelanggatan EtikaJurnalistik Televisi Di Em Konvergensi Media
Yusuf Flamdan, Anne Ratnasari, H' ltzizTaufikHrrzi Keterampilan Preseotasi Bisnis Dalam Mempromosikan Produk DanJasa
ZatnuddrnMuda Monggilo Identitas Kaum TransDanstereotipnya Di Media online lndonesia
Zrkina Suhor ComplianceGainingDalamPemasaranPolitikl(andidatMinoritas
)ocv
soSIALDAI.AMKOMUNIILASIANITARAETNISBATAK DAN TIONGHOADI KOMUNITAS GEREJA
Vulan Putnama SariJaYa Putra Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara
[email protected]
ABSTRAK
i
^.t
*
kedua merupakan emis minoritas dibandingkan lainnya' tetapi iumlah etnis Batak da,: Tionghoa yang Kristen, agama pemeluk etnis tersebut mayoritas
keunikkan, dimana kedua kelompok melalui organisasi gerefa' Berdasarkan teon kedua emis tersebut saling berhubungan dan berinteraksi kelompok didasarkan pada pemikiran ekonorms sosial, hubung z]-i ataninteraksi artara duaindividu atau
i.^.Uo, *.-ifiki
memiliki lebih banyak
n.;;;;rr" i^rbi^y^. Dimana orang akan bertahan dalam hubung*lyang * oI" r..*"*galkan hubung ^nyangmemiliki biaya lebih besar. Tetapi terkadang terdapat
kasus dimana
lan meninggalkan hubungan yang lebih menguntungkan' bertahan dalam suatu hubungan vang merugikan dan 1e1nSC*'" Batak dan Tionghoa pada i
:Y*?"i'T-,*,_j::::T::
-*luourr^-."r1l.r$*
d,o. p.t*k"*
sosial tidak memiliki
Pt"c"9.dffi#ffi::ff:t# :"X
penelitian etnis tersebut. Oleh karena itu, peneliti bermaksud mengadakan . i-r.,,i.i antare ked,a gereia dt )akzrta dan ierus komunitas komu: dalam etnis tetsebut ' kedua apa yangmempengaruru intetaksi antara akan dilakukan 0."?i" si apa yang betkembang diantatakedua etnis tersebut. Penelitian memiliki pefafrrfi dalam interaksi antata ;atkan penelitian laniutan ini diperoleh hasil bahwa faktor agama memiliki bentuk interaksi asosiatif' etnis te{sebut dan dikarenak an otlx dan aiarrn agama'trikedua tenis
-:::f ,lij::":
kunci: pertukaran sosial, komunitas gercia,Batak dan Tionghoa' ^garn^'
terbanyak di dunia'
etnis yang merupakan negaftyang memi.liki iumlah suku bangsa atau didapat data mengenai total hasil sorvey y*g dil^k;an oleh BPS pada tahun 2010 lalu pertzLrn dengan iumlah 83'86 ruhan etnis di Indonesia, dimana etnis Jawa meflempati peringkat
juta jistaatau sebesaf
41,71.oh
diikuti oleh etnis Melay'u dari totoJetnis yang ada di Indonesia' Urutannya
Biak (6.O7iuta/3,02o/o), Minangkabau (5'47iuta/2'72o/o)' (6.94j,ata/3,45o/o), Maduta (6.77irta/3,37o1), Barrte* (4'I|'iuta/2',05ofi', Baniar (3'491uta/1''74oh)' Betawi (5.04juta/2,51%o), Bugis (5.01"1xa/2,49oh), darr (1.98iuta/0,90%o), Cirebon (1'89iuta/0'94o/o)' Bah e.O2juta/1.,51o/o),
Tionghoa
(1".7
Su
U (.Otiota/1,3o/o)1,Mrkrss^,
3iutaI 0,867') (Hasbullah' 2000)'
Tionghoa diatas diketahui bahwa secara statistik emis Berdasarkan data hasil sufvey yang diielaskan minoritas emis n*i, Tionghoa danBatak iuga merupakafl dua danBatakmerupakan .tnis minoritrt & Ananta' 2003)' ury_^?Nrrrrli atau K-risten (Suryadinata, Arifio, yatgmayoatas anggotanya memeluk k-esamaan berdasarkan bahu,a kedua etnis tersebut mem,iki Berdasarkan har tersebut dapat disimpulkan dan Batak danTionghoa merupakan etnis rninodta's jumlah dan
agama,a*;;;;;;t#
iumlah'emis
lGisten' mayoritas memeluk agarn nastani atau berdasarkan agar^kedua etnis tetsebut
Batak dan agam meniadikan hubungan antanked'raemis Kedekatan baik secara iumlah dan salutan kedua hubungan,'1-.o"tutd^kan komunikasidiantata Tionghoa semakin berkembaflg. Berkembangnia hirbungan suatu bahwa !7".t d"' Tor"ti (2006) mengemukakan emis tersebut juga semakin berkembang. hubungan tersebut penilaian setiap individu yang tedibat dalam dikonstruksikan melalui komunikasi dan bahwa komunikasi dari hubungan itu' Jadi dapat disimpulkan membentuk konsekuensi dan kepuasan 'd:t^unu yang efektif ditandai dengan hubungan
merupakan pusat dari suatu hubung interpersonal Yang baik'
komunikasi
^n,
untuk
menganalisa
p.vio p00; mengemukakan_ada.seiumlah model yang dapat digunakafl teduksi ketidakpastian' komuoikasi interpetsonal' seperti teori perkembangall suatu;;;;;;r" dalam sosial' Penelitian sebelumnya teori atribusi, ,"o.i p.rr"oasi'sosial dan teori
social exchange
atau perftkaran
dan sosial untuk mengaflaiisa komunikasi menuniukkan dalam komunitas gercia dtJakatta' ,hubungaflinterpersonal uoolr^ru.miJiongh oa danBatak dar' (penghargaan sosial dalam i(}*o"to' geteia fakar pertukaran 'bahwa,bagi etnis Tiongh oa danBatak antata yang dilakukan peneliti dengan menggunakan
tt*ipot''Ik'tan
6i2y4;.rtidak rnemiJiki pengatuh ataahartyamemiliki
k io,l.tm
rersebut,
r'"d;g;
p"t'ga'lrt' rendah dalam menentukan interaksi
tidak terdapat interdependensi.
Padapenelitianinidilakukanpenelitianlaniutanuntukmencaritahufaktorselainfaktotpertukaransosial t.,,.b,t. Danpola interaksi seperti apa yang berkembang yalgbetpetaH dalam intetaksi artaru.kedga.t,,i, ioi *.';'a menarik it^"nu kekhasan dalam peneliti^:-'- i::: diantankcdua emis tersebut. Penelitian seuap d^iu^ n1O*it::dari subiek penelitian' Dimana terlepas dai adaryaf..rgrrrh unsur budayu masing-masing etnis yrr,g rrrrrtirryu iuga mempengaruhi penilaiao etnis memiliki brdryr;;;;.ri.a^-u.a^, mendasat dari penelitian berintera'ksi dengan etnis lainnya' Perbedaan dalam menialin suatu hubungan dan yang t.-, ,"'opf ^dalah mengk air.faktor b.udaya dari kedua etnis ini dengan penelitian sebelomnya dengan dalam suatu komunitas gereia. i",,u.ai yr.rg t.rhrbong dan menialin komunikasi sosial yang memiliki peran dalam pbnelitian ini bertujuan ufltuk mencari faktor apa selain pertukarafl yang berbeda yapg kedua etnis t.rstb't memiliki dua budaya hubungan afltafakedoaetnis tersebut, dimana yutr gercia' Penelitian ini suatu wadah komuoitas ^garn^I(risten, keduanya bertemu dan bercampur dalam yang te{alin aiann agamadalam interaksi dan hubungan juga akanmembahas tentang i".*u, nilai dan diattara kedua emis ters ebut' Teoriutamayangdigunakandalampenelitianiniadalahpertukaransosia]olehThibautdan"j]:]j,::?j^:,T:; subiek *ounu. -".s1,1 teori dasar dari agama,karena
:r:
iii
*.Ji:l'_:'ffi:ffiffiH;ffiiil;;:;;;;;;u I.':lffiffi ffi' penelflan uu .
*-l
*Il ' H::. *ii:..
i.i;
a,
lt -.-- IiL^--.a
.iae
rlasaf
u4r1sifat dasar hubungan' r,arru,a dan clasar manusia dasat slrar DtraL aisifat rrrelrBErlar beberapa beberapa asumsl mengenal _^^it-;-^^ bahwa L,^1"-rra manusra manrrs, memandang ,^, pemikiran - _rl_ dari dari asumsi ini "-----o uallyd* "'- berangkat ' ekonomis, banyak eKonorrus, pada metatora Pefrukaran
'
ii-:
1
rulEor s4!+ ;I";;;;;;^r"^r!".'w1r'i'ansosialrhiba:]:*:--'1":::.T,"rffi:ff; Ka rrena teori pertukaran sosial didasarkan
terK'drL uEuBanr
.,
Siii
.
#i,; &,.. i&,
w;. H*
.
ffi,
terklasifikasi dratas, maka agama metiadikan masyarakat Berdasarkan fungsi-fungsi yang telah dijelaskan sebagai sebuah rasa memiliki Nakayama (2007) menielaskan identita s agarn berdasarkan identitas zgama. Martn& lebih lumit dali definisi Identitas agama irisendiri merup akathalyang kepada sebuah kelompok agama tertentu.
diatas,berbedadenganidentitasetrfsatzurasyangdapatdibedakansecatafisik.Identitasagamamelebihikelompok darl cataberpakzian' agama agama seringkal-i ditandai melalui praktek etnis atau fas teftentu, dimana perbedaan
METoDoLoGI Metodologi yang
1; ::!.1
'l i:
digunak
an dalam penelitian ittt
t. Definisi ---^)^ kualitatif' adilal'r metode
ian kualitatif penelit'*^-
, '':
menufutCresrvel1(2008),sepertiyangdikutipo1ehRacoQO10)adilahsuatupendekatanatalpene1usuran mengeksplorasidanmemahamisuatugeielasentral.UnukmemahamigejalasefltfaltersebutpeneLitimewawancarai'...:.1 luas' Informasi yang disampaikan ''t't1t'1f mengaiukan p ertaflyaaflumum dan agak perserta peneli ian ataupartisipan d..gr. befltpakata atau teks 1t66fs1 ' r'i-;"'-f; yang biasa.ry, b.r,rpa kata atau teks. Data kemudian dikumpulkan. Informasi tersebut atau dipat pula dalam bt"Tl: dapat berupa p'nggu^bu'^n atau deskripsi kemuclian dian,rlisis. Hasil analisis itu ' ',' terdalam' sesudahnya peneliti ":l membuat interpretasi untuk menangkap arti tema_tema. Dai data_dataitu peneliti ilmuwan lail] yang datr -ttt1ub"k"t"yu dengan penelit-ian-penelitian membuat pefenungall pibadt (self-refection) :: dibuat
rj
sebelumnya'
:,,L
danlincoln (1994) menuiiskr. .::'":';:' ) enzin*" pandtgma konstruktifis' De1zln ":t^:11":t; pemahaman I(emudian penelitian ini iuga menggunakan
Berdasarkan untuk memah arni ataumerekonsffuksi sesuatu' bahwa paradigma konstruktif,s t..toloun adatah rd penelitian dipilih karena tujuan dalam ""*k ini, dalam penelitian ini patadigma konsttuktivis
=li
Tt*11j""
faktoryangberperandalaminteraksiantaraetnis.BatakdanTionghoadalamkomunitasgereja,sertabagaimala...:.?:. bentuk interaksi diantara kedua etnis
tersebut'
.],::j3;
-
:ti
&;,
.'i ;::.::-.:{ literatur' Teknik pemilihan]jr':;{ strrdi dan observasi' mendalam, Teknik peogumpulafl data melalur wawaflc^ta et aI (2011) menielaskan bahwa teknik pe.aikai ':''i menggunakan tek'rik sn-owball'Henning, nr.,r.;; yang sangat sesuai untuk partisipan '1; t: sebuah metode penarikan partisipan partisipan dengan cao snowball merupakan
5l Htl
denganspesifikasiyangsangatunikatau1angka,yangsuiituntokdiidentifikasikandenganmetodepenarikanpartisipan referensi u,, tekntk snowbatl untptinsdtmata peneliri mendapatkan
ffit:
gereianytkarenabarryak anggota gereia di Jakatayang mereferensikan tempat penarikan sampel dari salah satu tersebut merupakan etnis Batak dan Tionghoa'
,t,: iii:,f ):i):t
w S.r
ffi,
ffi'
dd;.f,fr,
ffi;;;;.;;;;.|;;il,;"ettian
ini *.rgg,..ut
anggot;ienaat digereia
ff' &ia.
ffi;' Kii, &',,
Hr" &.r:
#
* $.
i,: '1..
ii
HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI caradengznoarasumber' observasi, studi literatur, dan hasilwawan Data dalarn penelitian ini diperoieh melaluihasil I(ezia Natasha betjenis keiamin dua orang' Narasumber pefiafiabernama Narasumber dalam penelitian ini terdapat bernama Aileen Handisi GBI Bttitht-' Sedangkan narasumber kedua pefempuan, beretnis Batak, dan beriemzatdi Mogot' I(edua narasumber tetsebut
Tionghoa, dan beriemaat di GBI Dan berjenis kelamin pefempuafl, beremis dan kebudayaan serta pola asuh dalarn ,atarb.lrkr;yr;; sangat be'rlohk belakang' berbeda etnis berasal
dai
keluarga.
ir-
,
i ! ti
Hasilwawancatadengartnatasumbetpettamamenun]ukkanbahwanarasumberpertamatumbuhdaflbesardalam pendeta yang meniadikan Plotestan, dimana kedua orang ruanya meruPakan keluarga yang memeluk agama Kristen narasumber kedua nitai-oilai dan aiatan dati agamaKristen' Sedangkan natasumber satgzt aknbdan dekat dengan dan ditambah lagi mayoritaskehnrgatya sifat eksklusivitasnya masih sangat tetasa' berasal dari keluarga Tionghoa yang mengub ah agolrna' Eksklusivitas sama sekali dari pihak keluarga untuk beragam Budha, tetapi tidak ffdapatlarztgan pasangao' Sedangkan unruk hal orang lain, t r.,tui',^daiam hal memilih terlihat dalam hal menjalin hubungan dengan mengaflutagamadiserahk,nkep,d,setiapindivid-umasing-masingdandiberikankebebasansepenuhnya
il.'
l,' a,i ,:.
il i,,
i,tii: ilr. [:ij
Y:'
ffi,..
tsi
Berdasarkan wawaflcara. dengan kedua narasumber tersebut, peneliti mendapatkan bahwa baik etnis Batak maupun Tionghoa, ketika keduanya memutuskan untuk me ng rlot agarnaKristen Protestan identitasnya keetnisannya tidak tagi penting. Identitas agama meniadi hal yanglebih utama dalam kehidupan kedua emis tersebut, termasuk didalamnya adilah dalam menialin hubungan dan bednteraksi dengan etnis lainnya. Wawancara dengan kedua narasumber menunjukkan bahwa dengan menjadi seorang Kristen, dirinya diharuskan untuk mengiklutt aiaran dart 1nl1; agamayangterdapatdalam kitab suci Alkitab. Baik etnis Tionghoa maupuan Batakpetcayabila dirinya menjadi seorang Kristen y^ngtaat, maka pintu Surga akan terbuka.
umat Kristen, untuk selalu menolong sesama tanpa melihat untung dan rug1, dan tanpa mengharapkan imb4an. Bagi umal I(risten dalam menialin suatu hubungan harus membedkan yang terbaik. Hal ini ditegaskan dengan hasil wawancara dengan narasumber. Berikut adalah kutipannya:
Aiann
agama mengharuskan setiap
jadi orang Kristen aku juga belaiar dalam berteman, dalam berhubuflgan dengan orang lain harus *.*UeAU1 yang terbaik, bahkan kepada orang yang jahat sarna kita. Seperti ditulis dalam Ali
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahw.a dalam aiatzt agamaKnsten, seperii yarig tei'1{is dalam Alkitab Nfatius 5:39, seorang Kristen diwajibkan untuk berbuat baik bahkan kepada oraog yang iahat pada
.Liaran dan nrl2r
agzrrrra
inilah yang dijadikan prinsip bagi emis Batak dan Tionghoa dalam komunitas gereja
lain. Prinsip pertukaran ekonomi dalam teori pertukaran -datzmmenjalin hubungan atav berinteraksi dengan otang lebih dalam sosial tidak lagi bedaku, karena terdap at f^ktot ajatan dan rr,lat agama Kristen yang memiJiki peranan menenrukan perilaku kedua emis pada saat saling berinteraksi. Hal ini meniawab Pefiany ^n Pfrrelitian pefiama mengani faktor yangmemitki perarnfl dalam interaksi diantas kedua etnis, yaitu faktot nilai dan aiar:;r, agama. pada baglan sebelumnya diarlis bahwa menurut Gavin Flood Q012), agamz; terdapat di dalam kebudayaan, di dan sbni, dalam sistem sosial tertentu, struktur kekembatan, canberbican, canberpeilaku, ingatan-ingatan budaYa
dll. Pada penelitian ini dapat dilihat'bahwa agama memasuki dan memiliki pe:anur besar dalam kebudaPan dua komunitas etnis yang sangat berbedz. Agama menfadi bagian dalam kebudayaan emis Batak dan Tionghoa dalam penyelamatan dan edukasi Fungsi tersebut. gereja, hingga pada tahapancara berperilaku dan berinteraksi kedua etnis (Hendropuspito,2012) juga tampak dalam penelitian ini, dimana agarrra mengaiatkzt untuk selalu berbuat baik bahkan kepada orangiahatdan dengan mengikuti aiarat agama maka umat yan gpercay^ dar. taat akan memperoleh keselamatan atau dengan kata lain masuk ke dalam Surga. pada peneJitian sebelumnya, diperoleh hasil bahwa pertukaran sosial tidak memiliki pengaruh dalaminteraksi antara pertukaran etnis Batak dan Tionghoa pada komunitas gereja. Teori pertukaran sosial dibangun atas dasar metafora
,
yang tifak ekonomis, dimana otang bertahan dalam hubungan yang menguntungkan dan meninggalkafl hubungan meninggalkan dan menguntungkan hubung^flyatgtidak menguntungkan. Tetapi terkadang orang bertahan dalam dalam hubungafl yang meflgufltungkan. FIal ini berdasarkan teori pettukaran sosial Thibaut dan Kelley diielaskan kedua standar konsep level perbandiagan dan level petbandingan alternatif. Ickes & Duck (2000) menielaskan bahwa kualitas dari pada meruiuk perbandingan level ini mengukur perbedaan aspek dari kehidupan interpersonal, dimana
pada tingkatan hasil hobungan yang diharapkan oleh individu. Sedangkan level perbandingan alternatif metuiuk lain' terendah atas hasil yang individu terima bila dibandingkan dengan hasil yang dapat dinikmati dari hubungan Konsep level perbandingan alternatif dalam penelitian ini terlihat dari hubungan kedua etnis yang tetap bertahan dalam suatu hubungan walaupun hubungan tersebut belum tentu menguntungkanbagS didnya. Hal ini meniadikan faktor pertukaran sosial tidak berpengatuh di arfiaokeduaetnis tersebut, katena pertukaratyangte4adt bukan antara etnis Batak dan Tionghoa tetapi antata kedua etnis tersebut dengan Tuhan yang dipercayai dzlam agama Kristen karena yang dianut kedua etnis tersebut. Kedua emis bersedia bertahan dalam hubungan yang tidak menguntungkan
keunfungan akan didapatk an rrarrtt dalam benruk keselamatan yang telah dijanjikan bagi umat Kristen yar,g taat pada aiarun agama.
Teori interaksi sosial oleh Gillin dan Gillin (1954) menfelaskan bahwa adadua bentuk interaksi sosial, pertama interaksi yang dibentuk oleh proses asosiatif (kerjasama, akomodasi, dan asimilasi), kedua interaksi yang dibentuk oieh faktor disosiatif (persaingan, kontravensi dan konfik). Kemudian dalam penelitian ini sendiri, pola intetaksi yang berkemb arg adilah pola intetaksi asosiatif. Hal ini didapatkan dari hasil observasi peneliti ketika terjun ke lap1ngan. Ke\asama tedihat jelas antarz etnis Batak dan Tionghoa dalam komunitas gereia. Kedua etnis tersebut saling membantu dan menolong dalam semua kegiatan dalant gereja, seperti perayaan Natal, keglatan bakti sosial geteja, dan juga acara komsel yang rutin diadakan tiap minggu. Ptoses asimilasi tedihat dalam cara berbicara kedua emis tersebut dalam komunltas gere)a, dimana etnis Tiongho a mempelaiai gaya betbicata dan bahasa etnis Batak dan demikian juga sebaliknya.
Adanya faktor nilai dar ajann agama l(risten menjadikan etnis Batak dan Tionghoa menghindari pola-po1a: interaksi disosiatif. Bagi kedua etnis tersebut , dalam agama Kristen dtaiarkar- untuk selalu membanru sesami dan saling mengasihi serta tidak menginginkan milik oranglain,sehingga persaingan dan konflik akan meniadikan dirinya tidak sesuai dengan aiarun agama. :
KESIMPULAN Penel-itian ini dilakukan sebagai penelitian lanjutan dengan tema serupa, yang k arcnatrya padapeneLitian tambahafl
perrukaran iawabannya. Pertama adalah mencari tahu faktor selain adalah Kedua gereia. komunitas sosial yang memiliki peran dalam interaksi antara etnis Batak dan Tionghoa dalam menggali poia interaksi yang terdapat diantzLra kedua etnis tersebut.
ini terdapat dua rumusan masaiah yang dicari
I{emudian berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa faktor nilai dan ai aral agatna memiiiki peranan yang genting dalam interaksi antan etnis Batak
Keslmpglan berkutnya adalah bahwa pola interaksi yang berkembangd)aotata kedua etnis tersebut adalah pola interaksi asosiati[. Pola interaksi ini terlihat dari hubungan kerjasama yang teriadi dalam setiap kegiatangereia, dari sepefi1 acar^Natal, acara bakti sosial, dar- acarakomsel yang diadakan setiap minggunya. Kemudian iuga terlihat juga dan asimilasi antara kedua emis tersebut, dimana etnis Tionghozbelajar gayaberbicata dan bahasa etflis Batak sebaliknya. Walaupun potensi untuk persaiag
^rr ^fltar
kedua emis tetap ada,tetapi hal ters-^but dapat diredam d,engan
adanyaprinsip nilai dan ajaran agamal(risten yang diiuniung oleh kedua etnis tefsebut'
DAFTARPUSTAKA Bungin, Burhan. Q006).
Sosiologi
KonanikasiJakana: Ptenada Media Group'
Burke,PeterJ. Q006).ContenporarySocialPslchologicalTheoiu.Califotnia:StanfotdUnivetsityPtess. Denzin, Norman I<, Yvonna S Lincoln. (1994), Hanttbook Of pualitatife Ruearch.California: SAGE Publication Ltd' .A. (2007). The Interpersonal Conrzaairution Book (11,i Ed.). USA: Pearson International Edition. Devito, Joseph
Flood, Gavin. Q012). The Inportance Of kligion: MeaningAnd Action In Oar Hendropuspito, D. Q012). S osio logi Agana. Yogyakarta: Kanisius.
Strange lYorl.d.
tJK: John Viley & Sons, Ltd'
Moaique, Inge Hutter, Aiay Bailey. Q071). Btatitatiae Bsearch Metbods. London: SAGE publication Ltd V/dey
th N, & Nakayama, Thomas K. (2004. Interaltural Commsnication In
Contex-ts (4,h
&
Sons Ltd.
Ed.). Nerv york: McGraw Hill.
J.R. Q01'O). Maode Perelitian Ktalitatif Jenis, Karakteistifu Dan lQangrknnla.Jakatta: Grasindo. {fqi"' Leq Arivin,Evi, & Ananta, Ads. (2003). Indonesia's Poptlation: Ethnicig And Retgion In A Charyirgpolitical LandscEe. Singapore: Instirute of Southeast Asian Srudies.
& Turner, Lynn.H. Q006). lJderstanding Interpersonal Comnrnication Making Thomson Learning.
R, R,
& Tutner, Lynn.H'
Q008). PenganlarTeoi Konmikasi
Analiit
Dan
Choice
In CbangingTines. I)SA: Wadswoth
Aptikasi (3d Ed.). Jakarta: Salemba Humanika.
orilirrc
RobetJ. (2013). Religon and human secudty:
a
globat perspective.rlaz rnal of Markets
ad Moralig,03.