Pertemuan ke-V
AKUNTANSI PIUTANG
AKUNTANSI PAJAK
Iwan Efriandy, SE.,M.Si.Ak.CA
Pertemuan ke-V
PIUTANG Merupakan bagian dari aset lancar yang diharapkan dapat direalisasikan dalam siklus aset operasi berjalan. Jenis piutang menurut sumber terjadinya: Piutang usaha (account receivable-A/R): Piutang yg timbul karena adanya penjualan produk/penyerahan jasa dalam rangka kegiatan usaha normal perusahaan. Piutang Lain-lain (other receivable): Piutang yang timbul dari transaksi di luar kegiatan normal perusahaan
PENYAJIAN DALAM LAPORAN KEUANGAN Penyajian piutang usaha dan piutang lain-lain dalam laporan keuangan harus secara terpisah dengan menggunakan indentifikasi yang jelas. Sebagai contoh, disebutkan piutang penjualan angsuran. AKUNTANSI ATAS PIUTANG Perlakuan akuntansi atas piutang tetap mendasarkan pada SAK. Pada umumnya sering memberikan potongan kepada para pelanggan karena membayar tunai atau pelanggan membeli barang dalam jumlah besar. Dalam transaksi penjualan biasanya terdapat syarat juala beli yang menunjukkan unsur penjualan kredit, sebagai contoh 3/10 dan n/10. Persyaratan dimaksud bahwa potongan tunai 3% diberikan apabila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari setelah tanggal transaksi, namun kredit harus dilunasi sepenuhnya dalam 30 (tiga puluh) hari. Contoh: Tuan Abadi menjual barang yang bernilai Rp 20.000.000 secara kredit Tgl
Akun Piutang Usaha Penjualan
Debit 20.000.0000
Kredit 20.000.000
Barang yang dijual mungkin dikembalikan oleh pelanggan, dan karenanya diberikan potongan harga (sales return dan allowance). Contoh: pelanggan Tuan Abadi mengembalikan barang senilai Rp 10.000.000 (nota kredit).
AKUNTANSI PAJAK
Iwan Efriandy, SE.,M.Si.Ak.CA
Pertemuan ke-V
Tgl
Akun Retur dan Potongan Penjualan Piutang usaha
Debit 10.000.0000
Kredit 10.000.000
METODE PENGHAPUSAN PIUTANG Kemungkinan tidak semua jumlah piutang dapat ditagih. Jika jummlah oiutang yang tidak dapat ditagih relatif kecil, maka perusahaan tidak membentuk cadangan/penyisihan. Sebaliknya apabila piutang ini dalam jumlah cukup besar dan beresiko sebaiknya perusahaan membentuk cadangan.
a. Metode Penghapusan Langsung (Direct Write-off Method) Pada periode dimana terdapat piutang yang tidak dapat ditagih, maka pada saat itu dilakukan pencatatan. Contoh: Piutang Tn. Yahya Rp 25.000.000 tidak dapat ditagih dan harus dihapus Tgl
Akun Biaya piutang tak tertagih Piutang dagang
Debit 25.000.0000
Kredit 25.000.000
b. Metode Penyisihan/Pencadangan (Allowance Method) Piutang yang diperkirakan tidak dapat ditagih dicatat melalui ayat jurnal. Contoh: piutang usaha Rp 50.000.000 diperkirakan 3 % tidak dapat ditagih dan saldo Penyisihan piutang tidak tertagih Rp 6.000.000 Tgl
Akun Biaya piutang tak tertagih Penyisihan piutang tidak tertagih
Debit 25.000.0000
Kredit 25.000.000
PENYISIHAN PIUTANG TAK TERTAGIH Akuntansi komersial mengatur bahwa jumlah kotor piutang tetap disajikan di neraca yang diikuti dengan penyisihan untuk piutang yang diragukan atau taksiran piutang yang tidak dapat ditagih. Terdapat 2 (dua) cara dalam menetapkan jumlah penyisihan piutang tidak tertagih:
AKUNTANSI PAJAK
Iwan Efriandy, SE.,M.Si.Ak.CA
Pertemuan ke-V
1. Atas dasar saldo piutang Dengan cara menetapkan persentase terhadap saldo piutang rata-rata atau golongan unsur piutang pada akhir periode. Contoh: Saldo piutang per 1 Januari 2016 sebesar Rp 10.000.000 dan saldo piutang per 31 Desember 2016 Rp 20.000.000, diasumsikan penyisihan 2%. Besarnya peyisihan piutang tidak tertagih sbb: Saldo piutang rata-rata
=
𝑅𝑝 10.000.000+𝑅𝑝 20.000.000
2 = Rp 15.000.000
Penyisihan piutang tidak terrtagih
= 2% x Rp 15.000.000 = Rp 7.500.000 Apabila dasar yang digunakan adalah goongan umur piutang pada akhir periode, maka pada akhir periode perusahaan akan harus membuat daftar umur piutang (aging schedule of receivable) sbb: Daftar Umur Piutang (dalam ribuan Rp) No 1 2 3
Nama Debitur A B C
1-30 10.000 5.000 15.000 30.000
31-60 5.000 10.000 20.000 35.000
61-90 2.000 5.000 1.000 8.000
Umur Piutang (hari) 91-120 121-180 181-365 3.000 4.000 1.0000 2.000 3.000 6.000 7.000
>365 -
Total 24.000 21.000 41.000 86.000
Data umur piutang, kemudian diolah dan diklasifikasikan sesuai persentase piutang tidak tertagih sbb: Kelompok Umur Piutang 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari 91-120 hari 121-180 hari Total
Saldo Piutang (Rp) 30.000.000 35.000.000 8.000.000 6.000.000 7.000.000 86.000.000
Persentase Tidak Tertagih 1% 2% 5% 10% 15%
Jumlah Penyisihan 300.000 700.000 400.000 600.000 1.050.000 3.050.000
Dari perhitungan diatas, maka besarnya penyisihan piutang tidak tertagih sebesar Rp 3.050.000.
AKUNTANSI PAJAK
Iwan Efriandy, SE.,M.Si.Ak.CA
Pertemuan ke-V
2. Atas Dasar Saldo Penjualan Dengan cara menetapkan persentase tertentu terhadap penjualan, dapat menggunakan penjualan kredit atau total penjualan. Contoh : Total penjualan kredit tahun 2016 Rp 140.000.000. Persentase penyisihan yang ditetapkan perusahaan 2% dari penjualan. Besarnya saldo penyisihan piutang tidak tertagih (2% x Rp 140.000.000) = Rp 2.800.000. Maka jumlah penyisihannya sama dengan jumlah yang dibebankan sebagai biaya. PEMBEBANAN BIAYA PIUTANG TIDAK TERTAGIH Contoh: besarnya penyisihan yang harus dibentuk pada tahun 2016 sebesar Rp 7.500.000. Jumlah tersebut harus tampak di laporan posisi keuangan (neraca) dengan akun “Penyisihan Piutang Tidak Tertagih”. Untuk menentukan berapa besarnya yang dibebankan sebagai biaya, saldo awal akun “Penyisihan Piutang Tidak Tertagih” perlu diperhatikan dahulu. Diasumsikan saldo awal kredit sebesar Rp 3.000.000, selisihnya (Rp7.500.000 – Rp 3.000.000) = Rp 4.500.000 menjadi biaya tahun yang bersangkutan (2016), JURNALnya: Tgl
Akun Biaya piutang tak tertagih Penyisihan piutang tak tertagih
Debit 4.500.0000
Kredit 4.500.000
Demikian pula sebaliknya apabila saldo debit akun “Penyisihan Piutang Tidak Tertagih” sebsar Rp 1.000.000, maka JURNAL: Tgl
Akun Biaya piutang tak tertagih Penyisihan piutang tak tertagih
Debit 8.500.0000
Kredit 8.500.000
Bila dasar saldo penjualan yang digunakan, maka besarnya piutang tidak tertagih yang dibebankan sama dengan penyisihannya, maka pembebannya, JURNAL: Tgl
Akun Biaya piutang tak tertagih Penyisihan piutang tak tertagih
AKUNTANSI PAJAK
Debit 2.800.0000
Kredit 2.800.000
Iwan Efriandy, SE.,M.Si.Ak.CA
Pertemuan ke-V
PENGHAPUSAN PIUTANG Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih dibentuk sebagai cadangan kemungkinan rugi akibat piutang tidak tertagih. Kenyataannya dalam periode tertentu piutang perusahaan nyata-nyata tidak dapat tertagih karena pailit atau sebab lain, mak piutang tersebut harus dihapuskan (write-off). Saldo piutang usaha per 31 Desember 2016 (Dr) Rp 40.000.000 Saldo Penyisihan Piutang Tidak Tertagih per 31 Des 2016 (Cr) 7.500.000 Pada bulan Januari 2017 ternyata piutang kepada Tn. Yaman sebsar Rp 10.000.000 tidak dapat ditagih: Tgl
Akun Penyisihan piutang tak tertagih Piutang Usaha
Debit 10.000.0000
Kredit 10.000.0000
Atas penghapusan piutang telah didebit pada akun Penyisihan Piutang Tidak Tertagih dan tidak pada akun Biaya. Pembebanan akibat piutang tidak tertagih telah dilakukan pada waktu pembentukan penyisihan. *Apabila piutang yang telah dihapuskan ternyata debitur melunasi utangnya, maka JURNAL sebanyak 2 (dua) kali: 1. Penyisihan dengan menimbulkan kembali saldo piutang Tgl
Akun Piutang Usaha Penyisihan piutang tidak tertagih
Debit 10.000.0000
Kredit 10.000.0000
2. Pada saat penerimaan pelunasan piutang Tgl
Akun Kas Piutang Usaha
AKUNTANSI PAJAK
Debit 10.000.0000
Kredit 10.000.0000
Iwan Efriandy, SE.,M.Si.Ak.CA
Pertemuan ke-V
AKUNTANSI PAJAK Dalam Pasal 6 ayat (1) huruf h UU PPh telah mengatur pembebanan sebagai biaya atas piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih atau lebih dikenal dengan penghapusan piutang dengan syarat 1. telah dibebankan sebagai biaya pada laporan laba rugi komersial. 2. WP harus menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada Dirjen Pajak dan 3. telah menyerahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau adanya perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang/pembebanan uatang antara kreditur dan debitur yang bersangkutan atau telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus, atau adanya pengakuan dari debitur bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah tertentu. PEMBENTUKAN CADANGAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH USAHA BANK Sesuai Keputusan Menteri Keuangan No. 235/KMK.01/1998 Tanggal 14 April 1998 tentang perubahan Keputusan Mennteri Keuangan No. 80/KMK.04/1995 tentang Besarnya Dana Cadangan yang Boleh dikenakan sebagai Biaya yang Menyatakan bahwa Bank dapat Membentuk Dana Cadangan Piutang Tidak Tertagih. Besarnya Dana Cadangan Piutang Tidak Tertagih yang diperkenankan untuk dibebankan sebagai biaya usaha bank adalah: 1. 2. 3. 4.
5% dari kredit yang digolongkan perhatian khusus. 10% dari kredit yang digolongkan kurang lancar. 50% dari kredit yang digolongkan diragukan. 100% dari kredit yang digolongkan macet.
Penggolongan tersebut telah sesuai dengan yang digariskan dalam Lampiran Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/147/KEP/DIR Tanggal 12 November 1998. Masingmasiing setelah dikurangkan dengan nilai agunan tunai. Agunan tunai dimaksudkan adalah agunan berupa giro, deposito, atau tabungan yang telah diblokir elh Bank. Pembentukan cadangan dan perhitungannya harus diaudit oelh KAP yang menyatakan bahwa perhitungan dana cadangan piutang tida tertagih tersebut dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku dan telah diperhitungkan ke laba rugi komersial.
AKUNTANSI PAJAK
Iwan Efriandy, SE.,M.Si.Ak.CA
Pertemuan ke-V
Kerugian sebenarnya yang disebabkan oleh piutang yang nyata-nyata tidak dapat tertagih dibebankan kea kun Cadangan/Penyisihan Piutang Tidak Tertagih, JURNAL: Tgl
Akun Penyisihan piutang tidak tertagih Piutang Usaha
Debit 200.000.0000
Kredit 200.000.0000
Dalam hal cadangan kerugian piutang tidak tertagih tidak atau tidak seluruhnya dipakai untuk menutup kerugian, maka kelebihan cadangan diperhitungkan sebagai penghasilan. Demikian sebaliknya, apabila cadangan tidak mencukupi, maka kekuarangannya diperhitungkan sebagai kerugian.
AKUNTANSI PAJAK
Iwan Efriandy, SE.,M.Si.Ak.CA