PERSOALAN INOVASI, INKLUSI DAN KEBERLANJUTAN DALAM PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA Djisman S. Simandjuntak
CATATAN AWAL 2
Indonesia: Bagian berkepribadian dari dunia yang plural Inovasi: cara baru dan atau hal baru dalam adaptasi inkremental dan “revolusioner” terhadap perubahan dalam lanskap ko-evolusi Inklusi: perbaikan akses untuk partisipasi dalam dan pembagian (sharing) buah prakarsa dan aksi human Keberlanjutan: kebahagiaan masa depan membaik karena kebahagiaan masa kini PrasetiyaMulyaDSS
6/4/2015
DI AMBANG PERADABAN KOMPLEKSITAS DAN RENAISSANCE BARU 3
Linearitas ke Non-Linearitas atau determinisme ke bifurkasi probabilistik Institusi otoritarian sentralistik yang masif ke institusi demokratik desentralistik yang de-masif Teknologi masif “Tak Terbagi” (indivisible) ke teknologi de-masif “terbagi” (divisible, distributed) seperti distributed power dan IOT Zaman “Reasonableness” (Vernuenftigkeit) atau “Literasi Praktikal” sebagai ko-evolusi sains dan matematik di satu pihak dan ilmu-ilmu dan nilai-nilai kemanusiaan di lain pihak Keseimbangan baru antara pengetahuan umum holistik dan spesialisasi Homosentrisme ke “holisme kehidupan” (gaia): manusia penakluk bumi menjadi “steward” di bawah daya pikul bumi yang terbatas Pergeseran dari gaya hidup kelimpahan menuju gaya hidup “homeostatik”
PrasetiyaMulyaDSS
6/4/2015
KENAIKAN PERMINTAAN AKAN PENDIDIKAN TINGGI 4
Fenomena global (keluhan universal tentang kekurangan jumlah dan mutu pendidikan tinggi, terutama sains dan teknik sains (engineering) Kandungan sains dan teknologi kehidupan (konsumsi, produksi, ruang publik, tata kelola) meningkat Tingkat hasil (rate of returns) pendidikan tinggi naik karena kenaikan harapan hidup pada awal usia pendidikan tinggi dan cakupan pendidikan tinggi yang masih rendah di banyak negara Meluasnya ruang penskalaan (scaleing) di buritan erosi batas-batas antara ruang dan antar disiplin Demografi: pertumbuhan penduduk usia pendidikan tinggi sebelum mendatar pada tahun 2030 dan sesudahnya Komponen pelombaan (catching up) dengan bangsa-bangsa lain di Asia Timur dengan “militansi persekolahannya” dan realitas sekularnya
PrasetiyaMulyaDSS
6/4/2015
EKSKURSI SINGKAT 5
Kehidupan sebagai ruang “hyper” Ekonomi sebagai alam kedua: pendapatan, kekayaan, “modal manusia” (= kesehatan*literasi*keahlian*kewirausahaan) Upaya pengatasan ketidaksempurnaan perkiraan nasional: indeks perkembangan manusia, indikator kemajuan sosial, indeks kebahagiaan Kepincangan sosial, paradoks “Easterlin”, “hedonic threadmill”, tyrani kurva lonceng (tyranny of the bell curve) Aksi manusia sebagai upaya perbaikan “fitness” (kemungkinan sukses) dalam lanskap perjalanan yang “tidak landai”(rugged landscape), jauh tak terhingga dan dengan akhir yang pasti berupa kepunahan PrasetiyaMulyaDSS
6/4/2015
KEBUN PERBURUAN PERGURUAN TINGGI 6
Metafor pinjaman dari “Herschel Garden” dalam astronomi Kode Kosmik: IOT, 3-D Printing, Teknologi nano, komputasi peta, energi terbarukan, kendaraan listrik, adaptasi terhadap perubahan iklim Kode Genetik: pensekuenan DNA, prosthesis, pembiakan organ, perlindungan biodiversitas Kode Synaptik: robot cerdas Kode Memetik: nilai-nilai inti kemanusiaan Multidisiplinaritas TOE PrasetiyaMulyaDSS
6/4/2015
THE INDONESIAN CHALLENGE 7
Komitmen terhadap pemajuan ilmu pengetahuan, terutama sains dan teknik sains Pemberdayaan perguruan tinggi swasta melalui pengungkit perluasan sains dan teknik sains, termasuk insentif bagi mutu tinggi Pemupukan “literasi praktikal” melalui kerjasama lintas-disiplin, ruang dan institusi, termasuk pengguna seperti perusahaan dalam kasus sekolah bisnis. Mahasiswa sebagai warga yang giat (engaged citizen) Revitaslisasi perguruan tinggi sebagai peserta dalam “sistem inovasi nasional Riset, dokumentasi dan pemasaran “praktik lokal” (local wisdoms) Difusi pembelajaran “online” sebagai perbaikan akses bagi kalangan luas Inovasi tata kelola: transparensi, akuntabilitas, “fairness” Sertifikasi tenaga akademik dan promosi mobilitas spasial Pemupukan kultur yang landai sebagai kontras terhadap feodalisme PrasetiyaMulyaDSS
6/4/2015
The End
8
PrasetiyaMulyaDSS
6/4/2015