PERSEPSI PIMPINAN DAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI PADA PT. DHL DANZAS JAKARTA
SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh : Nama : Erwin Panca Yudha NIM
: 04200-034
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI Judul Skripsi
: PERSEPSI PIMPINAN DAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI PADA PT. DHL DANZAS JAKARTA
Diajukan oleh NIM Fakultas Program Studi Perguruan Tinggi
: : : : :
ERWIN PANCA YUDHA 04200-034 ILMU KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Jakarta, September 2007 Mengetahui,
Dosen Pembimbing I
( Irmulan Sati T, SH, Msi )
Dosen Pembimbing II
(Drs. Nono Sungkono, MM)
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI Judul Skripsi
: PERSEPSI PIMPINAN DAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI PADA PT. DHL DANZAS JAKARTA
Diajukan oleh NIM Fakultas Program Studi Perguruan Tinggi
: : : : :
ERWIN PANCA YUDHA 04200-034 ILMU KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Jakarta, September 2007
Penguji Ahli I Dra. Tri Diah Cahyowati, M.si
(
)
(
)
(
)
(
)
Penguji Ahli II Marhaeni. F Kurniawati, Ssos. M.si Pembimbing I Irmulan Sati. T, SH. M.si Pembimbing II Drs. Nono Sungkono, MM
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA
PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI Judul Skripsi
: PERSEPSI PIMPINAN DAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI PADA PT. DHL DANZAS JAKARTA
Diajukan oleh NIM Fakultas Program Studi Perguruan Tinggi
: : : : :
ERWIN PANCA YUDHA 04200-034 ILMU KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Jakarta, September 2007 Disetujui dan diterima oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
( Irmulan Sati T, SH. M.si )
( Drs. Nuno Sungkono, MM ) Mengetahui :
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
Dra. Diah Wardhani, M.si Tgl :
Ketua Jurusan Public Relations
Irmulan Sati T, SH, M.si Tgl :
ABSTRAKSI Fakultas Ilmu Komunikasi Bidang Studi Humas Skripsi Erwin Panca Yudha 04200 – 034 PERSEPSI PIMPINAN DAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI PADA PT. DHL DANZAS JAKARTA i – xi + 96 Hal : 35 tabel + Lampiran ; 10 Bibliografi ( 1997 s.d 2004 ) Dalam suatu perusahaan atau organisasi setiap pimpinan memiliki wewenang memberikan perintah kepada bawahannya, agar perintah yang diberikan dapat dijalankan dengan baik dan benar, Oleh karena itu diperlukanlah suatu strategi komunikasi yang merupakan upaya menciptakan harmonisasi komunikasi yang sangat berpengaruh terhadap terciptanya kepuasan komunikasi antara pimpinan dan karyawan pada PT DHL Danzas Jakarta. Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi tujuan utama dalam penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui persepsi pimpinan dan karyawan terhadap kepuasan komunikasi pada PT. DHL Danzas Jakarta ” Kerangka teori yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah teori yang berkaitan dengan ilmu komunikasi yaitu persepsi serta kepuasan komunikasi yang berhubungan dengan judul skripsi ini Dalam metode pengumpulan data penulis menggunakan kuisioner dan dalam menentukan nilai skor penulis menggunakan skala likert, serta penulis menggunakan tabel Taroyamane sebagai acuan dalam menentukan jumlah responden Dari hasil penelitian menunjukan dari 28 pertanyaan yang diajukan kepada 83 responden rata-rata responden yang merupakan karyawan PT.DHL Danzas 3,13 yang berarti persepsi karyawan puas dengan komunikasi yang terjadi antara pimpinan dan karyawan.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat
dan
karunia-Nya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Komunikasi Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1) Bidang studi Humas pada Universitas Mercu Buana, Jakarta dengan Judul PERSEPSI PIMPINAN DAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KOMUNIKASI PADA PT. DHL DANZAS JAKARTA Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi materi maupun bahasanya. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu dan kemampuan serta pengetahuan yang dimiliki penulis. Penulisan skripsi ini bukanlah merupakan proses akhir bagi penulis untuk menggali ilmu pengetahuan tetapi merupakan titik tolak bagi penulis untuk menggali dan membina ilmu pengetahuan lebih lanjut, sehingga dengan selesainya penyusunan skripsi ini merupakan kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri bagi penulis. Untuk itu dengan rendah hati penulis mohon saran kritik yang membangun dari semua pihak
ii
Melalui kesempatan ini, penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Dengan rasa hormat dan hati yang tulus penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Ibu Irmulan Sati, SH, Msi. selaku Pembimbing I dan ketua bidang study yang telah
meluangkan waktu dan memberikan
petunjuk maupun
pengarahan
yang
penulis
bersifat
mendidik,
sehingga
dapat
menyelesaikan skripsi ini. 2.
Bapak Drs. Nono Sungkono,MM
selaku Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan memberikan petunjuk maupun pengarahan yang bersifat mendidik, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 3.
Ibu Dra. Diah Wardani, Msi selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana.
4. Ibu Marhaeni, Msi selaku Sekretaris bidang study FIKOM Universitas Mercu Buana. 5. Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen sebagai pengajar di Universitas Mercu Buana yang selama ini telah memberikan ilmu dan pelajaran yang sangat berarti bagi penulis sekarang dan nantinya. 6. Bapak-bapak dan Ibu-ibu Tata Usaha (TU) yang telah banyak memberikan bantuan dan pelayanan yang baik bagi penulis selama ini. 7. Bapak-bapak
dan
memberikan bantuan
Ibu-ibu
Perpustakaan
yang
telah
bersabar
dan pelayanan bagi mahasiswa dan penulis
selama ini. iii
8. Orang Tuaku yang menyekolahkan aku sampai sekarang, terima kasih atas dorongan, doa, serta kekuatan iman yang luar biasa dari beliaulah aku bisa menyelesaikan tugas akhir ku ini 9. Teman-teman se-angkatan 2000, yang telah menjadi teman kuliah yang menyenangkan dan khususnya anak-anak humas 10. Om Edi sekeluarga khususnya Lisa yang selalu
memberikan
“semangat” dan arahan serta keluhan- keluhan penulis 11. Kakak dan adikku,Yuli dan Sherly yang selalu memberikan motivasi yang tak terhingga. 12. Teman-teman ”Cavlink City” Harrie, embah, ebot, fajrin, gepenk brother, botax brother, dodol brother, Kenyon, metal dan buday 13. Teman-teman alumni Paskibra 96 khususnya Briptu sukhi, Pratu yudhi, Fery finenko dan Novrizal terima kasih atas motivasinya “kalian adalah sahabat terbaiku sepanjang zaman”. Akhir kata hanya Allah S.W.T lah yang dapat membalas semuanya, penulis berdoa semoga semua bantuan dan kebaikan yang telah diberikan dibalas oleh-Nya. Amin. Jakarta, Agustus 2007 Penulis Erwin Panca Yudha
iv
DAFTAR ISI ABSTRAKSI......................................................................................i KATA PENGANTAR..........................................................................ii DAFTAR ISI.......................................................................................v DAFTAR TABEL.............................................................................. viii DAFTAR LAMPIRAN........................................................................xi BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Masalah
1
1.2.
Perumusan Masalah
6
1.3.
Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
6
1.3.1. Tujuan Penelitian
6
1.3.2. Kegunaan Penelitian
7
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.Pengertian Komunikasi
8
2.1.1. Proses Komunikasi
11
2.1.2. Karakteristik Komunikasi
12
2.1.3. Fungsi –Fungsi Komunikasi
13
2.1.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
14
2.2..
Pengertian Persepsi
16
2.3.
Pengertian Kepuasan Komunikasi
18
2.4.
Komunikasi Organisasi
20
2.4.1. Arah Aliran Organisasi
21
2.4.2. Tujuan Komunikasi Organisasi
24
2.4.3. Fungsi Komunikasi Organisasi
25
v
2.5. Pengertian Pimpinan
26
2.6. Pengertian Karyawan
28
2.7. Pengertian Public Relations
29
2.8. Komunikasi Internal Pegawai
31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.
Pendekatan dan Tipe Penelitian
33
3.1.1. Pendekatan Penelitian
33
3.1.2. Tipe Penelitian
33
3.2.
Metode Penelitian
35
3.3.
Populasi dan Sampel
35
3.4.
Metode Pengumpulan Data
38
3.5.
Definisi Dan Operasionalisasi Konsep
39
3.5.1. Definisi Konsep
39
3.5.2. Definisi Operasionalisasi Konsep
40
Metode Analisis Data.
42
3 6.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1.
Deskriftif Obyek Penelitian
45
4.1.1. Job Description
47
4.2.
Hasil Penelitian
52
4.3.
Persepsi Terhadap Kepuasan Komunikasi
57
4.4.
Analisa Data
89
vi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.
Kesimpulan
94
5.2.
Saran-Saran
95
Daftar Pustaka Daftar Riwayat Hidup Lampiran-Lampiran
vii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1.
Waktu Jadwal Penelitian
36
Yabel 3.2.
Indikator Variabel
40
Tabel 4.1.
Responden Berdasarkan Usia
52
Tabel 4.2
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
52
Tabel 4.3
Responden Berdasarkan Lama Kerja
53
Tabel 4.4
Responden Berdasarkan satsus
54
Tabel 4.5
Responden Berdasarkan Pendidikan
53
Tabel 4.6
Responden Berdasarkan Devisi Kerja
55
Tabel 4.7
Perepsi Karyawan Terhadap Situasi Di Lingkungan Kerja Dalam Perusahaan
57
Tabel 4.8
Persepsi karyawan terhadap kondisi dilingkungan Kerja 58
Tabel 4.9.
Penilaian karyawan tentang waktu Jam masuk dan jam keluar yang ditentukan dalam perusahaan 59
Tabel 4.10.
Persepsi karyawan tentang hubungan social dalam Perusahaan
60
Bagaimana Penilaian Karyawan Dalam Interaksi Komunikasi
61
Dalam Berkomunikasi Karyawan Berdasarkan Temuan Sosialisasi Di Lapangan
62
Persepsi Karyawan Terhadap Nilai-Nilai Kehidupan Di Perusahaan
63
Penilaian Karyawan Terhadap Kebiasaan Dilingkungan Kerja Dalam Perusahaan
64
Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14
viii
Tabel 4.15 Tabel 4.16 Tabel 4.17 Tabel 4.18 Tabel 4.19 Tabel 4.20 Tabel 4.21 Tabel 4.22 Tabel 4.23 Tabel 4.24
Persepsi karyawan terhadap Norma-norma yang berlaku dalam perusahaan
66
Penilaian terhadap Ketaatan karyawan dalam perusahaan
66
Persepsi karyawan terhadap Kejelasan informasi dalam Perusahaan
67
Persepsi karyawan terhadap suasana lingkungan kerja dalam Organisasi
69
Persepsi Karyawan Tentang Kesesuaian Informasi Antar Departemen Dalam Perusahaan
70
Persepsi Karyawan Terhadap Suasana Lingkungan Kerja Di Perusahaan
71
Persepsi Karyawan Terhadap Iklim Kerja Dalam Perusahaan
72
Persepsi Karyawan Terhadap Kebenaran Informasi Dalam Perusahaan
73
Persepsi Karyawan Tentang Penyampaian Aspirasi Dalam Perusahaan
74
Penilaian Karyawan Terhadap Wawasan Dan Pengetahuan Dalam Perusahaan
75
Tabel 4.25
Persepsi Karyawan Dalam Memberikan Saran-Saran Dalam Perusahaan 76
Tabel 4.26
Persepsi Karyawan Tentang Dukungan Komunikasi Antara Karyawan Dan Pimpinan
77
Persepsi Karyawan Tentang Hubungan Antar Organisasi Dalam Perusahaan
78
Penilaian Karyawan Terhadap Suasana Lingkungan Dalam Organisasi
79
Persepsi Karyawan Tentang Kemampuan Pimpinan Dalam Memberikan Ide Dalam Perusahaan
80
Tabel 4.27 Tabel 4.28 Tabel 4.29
ix
Tabel 4.30
Persepsi Karyawan Terhadap Kejelasan Informasi Dalam Organisasi
81
Tabel 4.31
Persepsi Karyawan Terhadap Segala Bentuk Kegiatan Selalu Disampaikan Dan Diinformasikan 82
Tabel 4.32
Persepsi Karyawan Tentang Kewenangan Antara Pimpinan Dengan Bawahan
83
Penilaian Karyawan Tentang Kualitas Sarana Komunikasi Dalam Perusahaan
84
Tabel 4.33 Tabel 4.34
Bagaimana Komunikasi Tentang Efisiensi Biaya Yang Akan Ditetapkan Dalam Perusahaan 85
Tabel 4.35
Hasil Dari Pernyataan Responden Bersadarkan Angka Penafsiran 86
x
DAFTAR LAMPIRAN
I.
Lembar Kuisioner
II.
Perhitungan SPSS
III.
Struktur Organisasi
IV.
Daftar Riwayat Hidup
V.
Surat keterangan Riset
xi
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Pada perkembangan teknologi pada saat sekarang ini, setiap kegiatan yang dijalankan pada setiap aspek harus dilakukan pengoptimalan. Dengan harapan agar setiap tujuan yang telah direncanakan dapat direalisasikan secara semaksimal mungkin. Dalam usaha untuk merealisasikan tujuan-tujuan yang telah direncanakan tentunya akan terdapat banyak sekali hambatanhambatan yang akan mempengaruhi hasil akhir yang akan diperoleh. Menanggapi keadaan seperti diatas, maka diperlukan strategistrategi yang dapat dipergunakan untuk memaksimalkan usaha pencapaian tujuan. Salah satu aspek yang paling mempengaruhi pengoptimalan realisasi dari suatu tujuan adalah sumber daya manusia. Karena sumber daya manusia adalah unsur terpenting dari setiap perusahaan / organisasi, tanpa adanya sumber daya manusia tentunya
kegiatan
tidak
akan
mungkin
dapat
dijalankan.
Pengorganisasian sumber daya manusia secara mutlak harus dilaksanakan
secara
tepat,
karena
pengaruhnya
terhadap
perusahaan sangatlah besar. Pengorganisasian sumber daya manusia dapat dilaksanakan secara tepat apabila proses komunikasi antara tiap individu
1
2
dilaksanakan dengan lancar. Di dalam perusahaan, Atasan adalah individu yang memiliki kewenangan mempengaruhi peranan orang lain dan mempengaruhi proses yang akan terjadi atau yang sedang terjadi, seorang pimpinan biasanya memiliki kekuasaan formal sesuai
posisi
yang
didudukinya,
seorang
pimpinan
wajib
memberikan perintah yang jelas kepada para bawahannya agar tiap perintah yang diberikan mampu dijalankan dengan cepat serta tepat oleh bawahannya karena bawahannya merupakan individu dalam suatu organisasi yang membantu mewujudkan tujuan organisasi. Tanpa adanya proses komunikasi yang tepat, tentunya hal tersebut tidak akan mampu terjadi. Selain dalam pemberian perintah seorang atasan pun wajib melakukan komunikasi agar antara atasan maupun bawahan tidak timbul suatu kesenjangan. Dengan adanya kondisi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa peranan komunikasi dalam organisasi sangatlah bersifat essensial, atau dengan kata lain segala hal yang dilakukan yang berkaitan dengan komunikasi walaupun dilakukan dengan secara minimal akan memberikan pengaruh yang cukup besar. Komunikasi organisasi dapat dikatakan sebagai sebuah pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubunganhubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi
3
dalam suatu lingkungan.1 Hal tersebut menunjukkan bahwasannya komunikasi diantara setiap individu yang terdapat di dalam suatu organisasi harus mampu difungsikan secara optimal. Proses komunikasi akan memberikan dampak pula berupa timbulnya persepsi baik dari pihak atasan maupun dari pihak bawahan, dan diharapkan persepsi yang timbul adalah suatu persepsi positif. Dimana persepsi yang positif mampu menimbulkan imbas yang positif pula bagi perusahaan/ organisasi. Selain itu, inti dari adanya suatu persepsi adalah sebagai salah satu bentuk sarana yang memungkinkan setiap individu memperoleh kesadaran akan sekelilingnya. Persepsi yang mampu tercipta antara atasan dan bawahan tentunya akan menimbulkan suatu bentuk kesadaran akan tiap keadaan, dan dengan adanya hal itu akan menimbulkan berbagai macam solusi-solusi dari tiap masalah yang ada, sehingga segala tujuan-tujuan yang telah direncanakan sebelumnya mampu terealisasi secara optimal. Kondisi-kondisi diatas pada dasarnya memiliki banyak sekali tujuan yang akan berimbas langsung terhadap organisasi yang bersangkutan, namun intinya proses komunikasi yang dilaksanakan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dari masing-masing individu
yang
terdapat
didalam
organisasi.
Sehingga
dalam
melaksanakan tiap kegiatan, tiap individu dapat memberikan kontribusinya secara maksimal. 1
Hal inilah yang sering dikatakan
Wayne and Pace, Komunikasi Organisasi, PT. Rosdakarya Bandung, 2001, hal 31
4
dengan suatu kepuasan, rasa kepuasan itu sendiri hanya dapat di peroleh dengan tindakan yang dilakukan secara tepat dan dilakukan pula pada obyek yang tepat atau dengan kata lain kepuasan adalah evaluasi diri atas kondisi afektif internal, reaksi afektif atas meningkatnya jumlah hasil yang diinginkan orang-orang sebagai hasil pekerjaan mereka dan komunikasi mereka.2 Kepuasan inilah yang dikatakan dengan kepuasan komunikasi dengan adanya kepuasan komunikasi yang dimiliki, maka tentu organisasi yang bersangkutan dapat memperoleh dampak yang lebih positif dari sebelumnya. Apabila dalam suatu organisasi proses komunikasi tidak lancar tentunya kepuasan komunikasi di dalam organisasi tersebut tidak akan mungkin dapat terjadi, dan hal ini akan memberikan imbas yang buruk dalam pelaksanaan kegiatan di dalam organisasi. PT. DHL Danzas sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman barang yang berlokasi di Wisma swarna office lt. 1 Bandara Sukarno Hatta Tangerang Banten. PT. DHL Danzas merupakan pimpinan dalam bidang usaha pengiriman barang karena mampu memberikan berbagai macam inovasi kepada para
konsumen,
yang
pada
akhirnya
mampu
memberikan
kemudahan bagi konsumen. PT. DHL Danzas memiliki akses lebih dari 200 negara di dunia, dengan tingginya tingkat teknologi yang dimiliki serta lebih dari 150.000 karyawan yang terlatih, PT. DHL 2
Ibid, 2001, hal 163
5
Danzas mampu memberikan jaminan kepada para konsumen atas kepercayaan yang telah diberikan.3 PT. DHL Danzas menganggap bahwa proses komunikasi antara pihak atasan maupun bawahan sangatlah penting. Karena secara langsung hal tersebut mampu memberikan dampak yang positif
bagi
perusahaan.
Setiap
proses
komunikasi
yang
dilaksanakan dapat menciptakan persepsi-persepsi baik terhadap pihak bawahan maupun pihak atasan. Persepsi yang tercipta antara pihak atasan dan bawahan diharapkan tidaklah saling negatif, karena apabila hal tersebut terjadi akan menimbulkan dampak yang negatif bagi perusahaan. Dalam mekanisme Komunikasi antara atasan dan bawahan pada PT.DHL Danzas terdapat garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas, kekuasaan fungsional pada perusahaan ini memiliki hak mengendalikan aktifitas, terdapat garis komando yang berawal dari dewan direktur
dan kebawah melalui berbagai tingkatan dalam
jenjang sampai pada tempat dimana aktifitas utama organisasi dilakukan.. . Walaupun PT.DHL Danzas merupakan sebuah perusahaan berskala Internasional namun komunikasi antara atasan dengan bawahan masih sering terjadi distorsi, fenomena ini memunculkan ketertarikan penulis, apakah hal ini disebabkan oleh ketidakpuasan komunikasi antar atasan dengan bawahan atau ada faktor lain. 3
Manajemen PT. DHL Danzas
6
Fenomena
itulah
yang
membuat
ketertarikan
penulis
untuk
mengadakan penelitian di PT.DHL Danzas dan Untuk mengetahui bagaimana kondisi yang terjadi. Berdasarkan atas latar belakang masalah tersebut, maka penulis menentukan tema untuk tugas akhir ini dengan judul “Persepsi pimpinan dan karyawan terhadap kepuasan komunikasi Pada PT. DHL DANZAS JAKARTA”. Adapun waktu yang diperlukan selama mengadakan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini yaitu sekitar 4 bulan, mulai dari bulan Maret 2007 sampai dengan bulan Agustus 2007.
1.2. Perumusan Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas berdasarkan latar belakang di atas ini adalah “Bagaimana persepsi pimpinan dan karyawan terhadap kepuasan komunikasi pada PT. DHL Danzas Jakarta?” 1.3. 1
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi tujuan utama dalam penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui persepsi pimpinan dan karyawan terhadap kepuasan komunikasi pada PT. DHL Danzas Jakarta ”
7
1.3.2 Kegunaan Penelitian a. Manfaat Akademis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi Fakultas Ilmu Komunikasi juga untuk mengembangkan ilmu komunikasi khususnya ilmu kehumasan dan dapat diharapkan
persepsi
kepuasan
komunikasi
khususnya
terhadap pimpinan dan karyawan untuk menjadi informasi yang dapat digunakan dalam penelitian yang sejenis. b. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pihak PT DHL Danzas sebagai masukan untuk menjadikan kepuasan komunikasi sebagai sarana yang efektif untuk memberikan informasi demi terciptanya hubungan yang harmonis
8
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi
pada
dasarnya
merupakan
kegiatan
yang
dilakukan oleh manusia sepanjang hidupnya. Disadari atau tidak, sendirian ataupun ditengah keramaian lingkungan sosial. Bahkan dalam keadaan diam sekalipun, dimungkinkan terjadinya komunikasi bila orang mempersepsikan makna diam orang lain
akan
berpengaruh pada sikap dan perilakunya. Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia, sejak lahir manusia akan terlibat dalam tindakan-tindakan komunikasi. Tindakan ini pada dasarnya dapat terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia dengan tujuan tertentu. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah yang paling sering disebut sebagai asal-usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama.4 Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communication, dan bersumber dari kata 4
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung, 2004, 41 8
9
communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna.5 Menurut Bernard Berelson dan Gary A. Steiner komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya,
dengan
menggunakan
simbol-simbol,
kata-kata,
gambar, figur, grafik dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi.6 Sedangkan komunikasi menurut Theodore M. Newcomb adalah setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi, terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima. Sedangkan menurut Carl I. Hovland komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate).7 Gerald R. Miller mendefinisikan komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Pengertian komunikasi menurut Everett M. Rogers adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.8
5
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi, Bandung, 2000, 9 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung, 2004, 62 7 Ibid, 2004, 62 8 Opcit, 2004, 62 6
10
Dan menurut Raymond S. Ross komunikasi (intensional) adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbolsimbol
sedemikian
rupa
sehingga
membantu
pendengar
membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator.9 Harold
Lasswell
mengatakan
cara
yang
baik
untuk
menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaanpertanyaan berikut “who says what in which channel to whom with what effect?” atau (siapa mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan pengaruh bagaimana?).10 Berdasakan uraian definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah hal yang paling utama dalam kehidupan manusia karena manusia tidak mungkin dapat berinteraksi tanpa berkomunikasi.
Proses
komunikasi
pada
hakekatnya
dapat
disimpulkan sebagai proses informasi atau pesan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan) baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan media.
9
Opcit,2004, 62 Opcit, 2004, 62
10
11
2.1.1 Proses Komunikasi Proses komunikasi adalah Proses yang menggambarkan kegiatan
komunikasi
antarmanusia
yang
bersifat
interaktif,
relasional dan transaksional, didalamnya melibatkan sumber komunikasi yang mengirimkan pesan-pesan melalui media tertentu kepada penerima dengan maksud dan tujuan dalam sebuah konteks tertentu. 11 Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder. a. Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. b. Proses
komunikasi
secara
sekunder
adalah
proses
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.12 Dalam hubungan dengan unsur komunikasi pembagian dua tahap proses komunikasi ini membedakan penggunaan media (in which channel) antara kedua proses komunikasi. Pada proses komunikasi primer media yang digunakan adalah lambang atau simbol sedangkan pada proses komunikasi sekunder media yang digunakan ada dua, yaitu lambang dan sarana alat. 11
Alo Liliweri, Wacana Komunikasi Organisasi, Bandung, 2004, 49
12 10
Ibid, 2000, 11 & 16
12
2.1.2. Karakteristik Komunikasi a. Komunikasi adalah proses; Disebut proses karena komunikasi merupakan
aktivitas
yang
dinamis,
aktivitas
yang
terus
berlangsung secara berkesinambungan sehingga dia terus mengalami perubahan. b. Komunikasi adalah simbolis; Karena aktivitas berkomunikasi menggunakan simbol-simbol bermakna yang diubah kedalam kata-kata (verbal) untuk ditulis dan diucapkan atau simbol nonverbal untuk diperagakan. c. Komunikasi adalah kontekstual; Disebut berdimensi kontekstual karena sifat komunikasi yang serba ruang dan serba waktu. d. Komunikasi
adalah
purposif;
Karena
yang
dilakukan
berdasarkan tujuan tertentu, artinya orang berkomunikasi untuk memenuhi kebutuhan. e. Komunikasi adalah proses dua arah; Kegiatan komunikasi memang merupakan kegiatan mengirim atau menerima pesan yang berlangsung dua arah namun pada galibnya pesan sama sekali tidak berpindah, yang berpindah adalah makna pesan tersebut. 13
13
Ibid, 2004, 56-57
13
2.1.3. Fungsi-Fungsi Komunikasi Komunikasi dalam penerapannya pada setiap kegiatan memiliki fungsi yang beraneka ragam, berikut ini beberapa fungsi dari komunikasi: a. Fungsi
Pribadi:
adalah
fungsi-fungsi
komunikasi
yang
ditunjukkan melalui perilaku komunikasi yang bersumber dari seorang individu, terdiri dari: 1)
Menyatakan identitas sosial
2)
Menyatakan integrasi sosial
3)
Menambah pengetahuan
4). Melepaskan diri/jalan keluar b. Fungsi Sosial 1) Pengawasan; Praktek komunikasi diantara komunikator dan komunikan yang berbeda berfungsi untuk saling mengawasi. 2) Menjembatani; Komunikasi merupakan jembatan untuk menghubungkan
dua
orang
yang
berbeda.
Fungsi
menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka
pertukarkan,
keduanya
saling
menjelaskan
perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang sama. 14
14
Ibid, 2004, 54-56
14
2.1.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi a.
Mengenali Sasaran Komunikasi 1) Faktor Kerangka Referensi; Pesan komunikasi yang akan disampaikan kepada komunikan harus disesuaikan dengan kerangka referensi (frame of reference). Kerangka referensi seseorang terbentuk dalam dirinya sebagai hasil dari paduan pengalaman, pendidikan, gaya hidup, norma hidup, status sosial, ideologi, cita-cita dan sebagainya. 2) Faktor Situasi dan Kondisi; Yang dimaksudkan dengan situasi disini ialah situasi komunikasi pada saat komunikan akan menerima pesan yang kita sampaikan, sedangkan kondisi ialah “state of personality” komunikan, yaitu keadaan fisik dan psikis komunikan pada saat ia menerima pesan komunikasi.
b. Pemilihan Media Komunikasi Untuk mencapai sasaran komunikasi kita dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media, bergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan dan teknik yang akan dipergunakan. c. Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi Pesan komunikasi (message) mempunyai tujuan tertentu. Ini menentukan teknik yang harus diambil, apakah itu teknik informasi, teknik persuasi atau teknik instruksi. Apapun
15
tekniknya, pertama-tama komunikasi harus dimengerti apa isi pesannya. d.
Peranan Komunikator Dalam Komunikasi Ada faktor penting pada diri komunikator bila ia melancarkan komunikasi, yaitu: 1) Daya tarik sumber; Seorang komunikator akan berhasil dalam komunikasi, akan mampu mengubah sikap, opini dan perilaku komunikan melalui mekanisme daya tarik jika pihak komunikan
merasa
bahwa
komunikator
ikut
serta
dengannya. Dengan lain perkataan, komunikan merasa ada kesamaan
antara
komunikator
dengannya
sehingga
komunikan bersedia taat pada isi pesan yang dilancarkan komunikator. 2) Kredibilitas sumber; Faktor kedua yang bisa menyebabkan komunikasi berhasil ialah kepercayaan komunikan kepada komunikator. Kepercayaan ini banyak bersangkutan dengan profesi atau keahlian yang dimiliki seorang komunikator.15
15
Ibid, 2004, hal 57-58
16
2.2.Pengertian Persepsi Persepsi secara umum dapat dikatakan sebagai suatu anggapan yang timbul karena adanya suatu kejadian-kejadian, namun persepsi memiliki banyak sekali arti karena suatu persepsi dapat timbul akibat berbagai macam alasan dan menurut pakar dibawah ini: “Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.”16 Sedangkan untuk lebih memahami persepsi17, Deddy Mulyana. memamparkan pendapat beberapa pakar komunikasi mengenai definisi persepsi antara lain 1. Brian Fellows persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu organisme menerima dan menganalisis informasi. 2. Kenneth A. Sareno dan Edward M.Bodekan persepsi adalah sarana yang memungkinkan kita memperoleh kesadaran akan sekeliling dan lingkungan kita. 3. Philip Goodacre dan Jennifer Follers persepsi adalah proses mental yang digunakan untuk mengenali rangsangan. 4. Joseph A. Devito persepsi adalah proses dengan mana kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indera kita.
16 17
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi PT. Remaja Rosdakarya, Bandung Hal 105 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung, 2004, hal 168
17
5. Persepsi manusia sebenarnya terbagi dua yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap manusia. Persepsi terhadap manusia lebih sulit kompleks, karena manusia bersifat dinamis, persepsi terhadap manusia sering juga disebut persepsi sosial. Persepsi terhadap lingkungan fisik berbeda dengan persepsi terhadap lingkungan sosial, Deddy Mulyana,18 menjelaskan perbedaan tersebut mencakup hal-hal berikut: a. Persepsi terhadap objek melalui lambang-lambang fisik, sedangkan persepsi terhadap orang melalui lambanglambang verbal dan nonverbal, yang lebih aktif dari pada kebanyakan objek dan lebih sulit diramalkan. b. Persepsi
terhadap
objek
menanggapi
sifat-sifat
luar,
sedangkan persepsi terhadap orang menanggapi sifat-sifat luar dan dalam (perasaan, motif, harapan dan sebagainya). Kebanyakan objek tidak mempersepsikan anda ketika anda mempersepsi objek-objek itu. Akan tetapi orang akan mempersepsi anda pada saat anda mempersepsi mereka. Dengan kata lain persepsi terhadap manusia bersifat interaktif.
Objek
tidak
bereaksi,
sedangkan
manusia
bereaksi, dengan kata lain objek bersifat statis, sedangkan manusia bersifat dinamis. Oleh karena itu, persepsi terhadap
18
ibid, 2004, 171
18
manusia dapat berubah dari waktu ke waktu lebih cepat dari pada persepsi terhadap objek.
2.3.Pengertian Kepuasan Komunikasi Kepuasan merupakan salah satu hal yang tidak dapat diperoleh dengan mudah, karena rasa kepuasan hanya dapat diperoleh dengan tindakan-tindakan yang dilakukan secara tepat dan dilakukan pula pada objek yang tepat. Kepuasan yang didapat pun tidak hanya sebatas untuk memberikan kepuasan pada saat tertentu saja, akan tetapi diusahakan mampu memberikan dampak berupa keinginan bagi seseorang untuk kembali dan memperoleh rasa kepuasan itu kembali. Selain itu rasa kepuasan pun mampu menciptakan suatu iklim yang kondusif dalam suatu lingkungan organisasi atau perusahaan, karena apabila setiap individu memiliki rasa kepuasan yang diakibatkan oleh berbagai macam hal maka tentunya tiap individu didalam perusahaan ataupun organisasi akan lebih memiliki rasa optimis dalam melaksanakan pekerjaannya. Untuk lebih mendalami pengertian dari kepuasan, berikut dipaparkan definisi dari kepuasan. “Kepuasan adalah evaluasi diri atas kondisi afektif internal, reaksi afektif atas meningkatnya jumlah hasil yang diinginkan orang-orang sebagai hasil pekerjaan mereka dan komunikasi mereka”.19
19
Ibid, 2001, 163
19
Dari definisi tersebut diatas maka dapat diketahui beberapa hal yang menjadi dimensi dari suatu kepuasan dalam komunikasi, yaitu sebagai berikut:20 a. Informasi yang berkaitan dengan pekerjaan b. Kecukupan informasi c. Kemampuan untuk menyarankan perbaikan d. Efisiensi berbagai saluran komunikasi ke bawah e. Kualitas media f. Cara sejawat berkomunikasi g. Informasi tentang organisasi secara keseluruhan h. Integrasi organisasi Kepuasan adalah suatu konsep yang biasanya berkenaan dengan kenyamanan. Jadi kepuasan dalam komunikasi berarti anda merasa nyaman dengan pesan-pesan, media dan hubunganhubungan dalam organisasi. Kepuasan tidak memacu para individu untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi meskipun kepuasan komunikasi jelas memberi andil dalam kepuasan kerja.
20
Opcit, 2001, 163
20
2.4. Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi sering pula diartikan sebagai perilaku pengorganisasian (organizing behavior) yakni bagaimana para karyawan terlibat dalam proses bertransaksi dan memberikan makna atas apa yang sedang terjadi.21 Ada beberapa proses dasar komunikasi organisasi antara lain a. Komunikator/Pengirim
adalah
pihak
yang
memprakasai
komunikasi, artinya dia mengawali pengiriman pesan tertentu kepada pihak lain yang disebut penerima. b. Encode (ing); Dalam komunikasi antarpribadi, encode merupakan aktivitas
yang
memformulasi
dilakukan pesan
oleh
seorang
sedemikian
rupa
komunikator sehingga
yang
dengan
menggunakan suatu lambang tertentu dia dapat mengoperkan pesan itu kepada komunikan. c. Saluran; Dalam proses komunikasi, media merupakan tempat, saluran yang dilalui oleh pesan/simbol yang dikirim. Manusia dapat mengirimkan pesan secara tertulis misalnya dengan surat, telegram, faximile. Juga media massa (cetak) seperti majalah, surat kabar dan buku, media massa elektronik (radio, televisi, video, film dan lain-lain). d. Pesan/Simbol; Dalam proses komunikasi, pesan berisi pikiran, ide atau gagasan, perasaan yang dikirim pengirim kepada
21
Opcit, 2004, 60
21
penerima dalam bentuk simbol. Simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk mewakili maksud tertentu. e. Decode (ing); Dalam komunikasi antarpribadi, decode (ing) merupakan
aktivitas
yang
dilakukan
oleh
seorang
komunikan/penerima yang memformulasikan sinyal, tanda dan simbol yang dia terima ke dalam bentuk pesan yang berstruktur yang dapat dia pahami sebagai sebuah makna. f. Komunikan/Penerima;
Penerima
dalam
sebuah
proses
komunikasi adalah pihak yang menerima pesan tertentu, dia menjadi tujuan/sasaran komunikasi dari pihak lain (pengirim). g. Gangguan (noise-interference); Gangguan dalam komunikasi adalah segala sesuatu yang menjadi penghambat laju pesan yang ditukar antara pengirim dan penerima, atau yang paling fatal adalah mengurangi makna pesan diantara mereka.22
2.4.1. Arah Aliran Komunikasi Organisasi Dalam suatu organisasi atau perusahaan, proses komunikasi memegang peranan yang sangat penting karena dengan adanya proses komunikasi yang baik serta lancar antara segala pihak akan memeberikan
dampak
yang
positif
bagi
organisasi
atau
perusahaan. Dalam hal ini ada beberapa jenis proses komunikasi yang terjadi didalam suatu organisasi atau perusahaan, yaitu
22
Opcit, 2004, 51-53
22
komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas serta komunikasi horisontal. Untuk lebih lengkapnya dapat diketahui dibawah ini:23 a. Komunikasi ke bawah Komunikasi ke bawah dalam suatu organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih rendah. Biasanya terdapat anggapan bahwa informasi bergerak dari manajemen kepada para pegawai, namun dalam organisasi kebanyakan hubungan ada pada kelompok manajemen. Ada lima jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan, yaitu: 1) Informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan 2) Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan 3) Informasi
mengenai
kebijakan
dan
praktik-praktik
organisasi 4) Informasi mengenai kinerja pegawai 5) Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas b. Komunikasi ke atas Komunikasi keatas dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Terdapat beberapa alasan yang membuat komunikasi keatas sangatlah penting, yaitu diantaranya:
23
Opcit, 2001, 185
23
1) Aliran informasi keatas memberi informasi berharga untuk pembuatan keputusan oleh mereka yang mengarahkan organisasi dan mengawasi kegiatan orang-orang lainnya. 2) Komunikasi keatas memberitahukan kepada para penyelia kapan bawahan mereka siap menerima informasi dari mereka dan seberapa bawahan menerima apa yang dikatakan kepada mereka 3) Komunikasi
keatas
memungkinkan
dan
bahkan
mendorong keluh kesah muncul ke permukaan sehingga penyelia tahu apa yang mengganggu mereka yang paling dekat dengan operasi-operasi sebenarnya. 4) Komunikasi keatas menumbuhkan apresiasi dan loyalitas kepada organisasi dengan memberi kesempatan kepada pegawai untuk mengajukan pertanyaan dan menyumbang gagasan serta saran-saran mengenai operasi organisasi 5) Komunikasi
keatas
mengizinkan
penyelia
untuk
menentukan apakah bawahan memahami apa yang diharapkan dari aliran informasi kebawah 6) Komunikasi
keatas
membantu
pegawai
mengatasi
masalah pekerjaan mereka dan memperkuat keterlibatan mereka dengan pekerjaan mereka dan dengan organisasi tersebut.
24
c. Komunikasi horizontal Komunikasi horizontal terdiri dari penyampaian informasi diantara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Unit kerja meliputi individu-individu yang ditempatkan pada tingkat otoritas yang sama dalam organisasi dan mempunyai atasan yang sama. Penelitian dan pengalaman menyatakan bahwa komunikasi horizontal muncul paling sedikit karena enam alasan berikut: 1) Untuk mengkoordinasi penugasan kerja 2) Berbagi informasi mengenai rencana dan kegiatan 3) Untuk memecahkan masalah 4) Untuk memperoleh pemahaman bersama 5) Untuk
mendamaikan,
berunding,
dan
menengahi
perbedaan 6) Untuk menumbuhkan dukungan antarpersonal.
2.4.2. Tujuan Komunikasi Organisasi Ada 3 (tiga) tujuan utama dari komunikasi organisasi, yaitu : a. Sebagai tindakan koordinasi; Komunikasi dalam organisasi bertujuan untuk mengkoordinasikan sebagian atau seluruh tugas dan fungsi organisasi yang telah dibagi-bagi dalam bagian atau sub bagian yang melaksanakan visi dan misi organisasi.
25
b. Membagi informasi (information sharing); Salah satu tujuan komunikasi yang penting adalah menghubungkan seluruh aparatur organisasi dengan tujuan organisasi. c. Komunikasi bertujuan untuk menampilkan perasaan dan emosi; Manusia dalam organisasi mempunyai keinginan bahkan kebutuhan untuk menyatakan kegembiraan atas pekerjaan dan prestasi yang mereka telah lakukan.24
2.4.3. Fungsi Komunikasi Organisasi a. Fungsi umum To tell; Komunikasi berfungsi untuk “menceritakan” informasi terkini mengenai sebagian atau keseluruhan hal yang berkaitan dengan pekerjaan. To sell; Komunikasi berfungsi untuk “menjual” gagasan dan ide, pendapat, fakta, termasuk menjual sikap organisasi, sikap tentang sesuatu yang merupakan subyek layanan. To
learn;
Komunikasi
berfungsi
untuk
meningkatkan
kemampuan para karyawan agar mereka bisa “belajar” tentang atau dari orang lain (internal), belajar tentang apa yang “dijual” atau yang “diceritakan” oleh orang lain tentang organisasi. To decide; Komunikasi berfungsi untuk “menentukan” apa dan bagaimana organisasi membagi pekerjaan, atau siapa yang menjadi atasan dan siapa yang menjadi bawahan, besaran 24
Opcit, 2004, 64-65
26
kekuasaan
dan
wewenang,
menentukan
bagaimana
menangani sejumlah orang, bagaimana memanfaatkan sumber daya, mengalokasikan manusia, mesin, metode dan teknik dalam organisasi. b. Fungsi khusus 1) Membuat para karyawan melibatkan diri kedalam issu-issu organisasi lalu menterjemahkannya kedalam tindakan tertentu dibawah sebuah “komando”. 2) Membuat para karyawan menciptakan dan menangani “relasi” antara sesama bagi peningkatan produk organisasi. 3) Membuat para karyawan memiliki kemampuan untuk menangani atau mengambil keputusan-keputusan dalam suasana yang “ambigu dan tidak pasti”.25
2.5. Pengertian Pimpinan Umumnya kekuasaan meliputi sifat-sifat yang berhubungan dengan orang dan posisi yang didudukinya, yang merupakan dasar kekuatan bagi pemimpin untuk dapat mempengaruhi orang lain. Kekuasaan meliputi kemampuan seseorang mendapatkan sumber daya, menggunakan sumber daya serta menggerakkan sumber daya apa yang tersedia untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Kekuasaan yang mempunyai sifat-sifat dan berhubungan dengan orang serta posisinya, untuk mempengaruhi peranan orang 25
Opcit, 2004, 66-67
27
lain dan mempengaruhi proses yang akan terjadi atau sedang terjadi. Sedangkan wewenang meliputi penggunaan kekuasaan terutama berhubungan dengan posisi suatu jabatan. Wewenang adalah kekuasaan formal yang diberikan kepada seseorang oleh posisi yang didudukinya. Kekuasaan dalam suatu organisasi (perusahaan) sebagian besar merupakan fungsi untuk berada di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat dengan sumber daya yang tepat serta bekerja secara efisien. Bentuk-bentuk kekuasaan yang mungkin dimiliki oleh seorang pemimpin adalah:26 1. Memaksa: kekuasaan yang didasarkan atas rasa takut. 2. Imbalan: kekuasaan didasarkan atas harapan 3. Sah: kekuasaan yang diperoleh dari posisi 4. Ahli: kekuasaan didasarkan atas ketrampilan khusus 5. Referensi: kekuasaan yang didasarkan atas daya tarik Dalam suatu perusahaan manajer memiliki peran sebagai pemimpin, karena segala perintah yang diberikan berasal dari manajer. Namun selain memberikan perintah-perintah, manajer memiliki banyak tugas lainnya, diantaranya adalah:27 a. Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas.
26 27
Mulia Nasution, Manajemen Personalia, Jakarta, 1994, 223 Hani Handoko, Manajemen, Yogyakarta, 1997, 29
28
b. Manajer bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan setiap pekerjaan yang dilakukan. c. Manajer harus berpikir secara analisitis dan konseptual. d. Manajer adalah seorang mediator. e. Manajer adalah pengambil keputusan.
2.6. Pengertian Karyawan Wewenang Formal antara atasan dan bawahan didasarkan atas pengakuan yang timbul dari organisasi untuk membatasi wewenang dan tanggung jawab pandangan mengenai karyawan dengan pimpinan akan dijelaskan sebagai berikut: Menurut
JS.
Badudu
dalam
kamus
Bahasa
Indonesia
dijelaskan “Karyawan adalah Pegawai, Pekerja, Karyawan tetap yaitu pekerja tetap yang digaji secara bulanan.”28 Sedangkan dalam Undang-undang No.8 tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian pasal 1 dan pasal 3 dinyatakan “Mereka yang setelah memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas-tugas sesuai dengan jabatanya”.
28
Badudu dan Zain, Kamus Bahasa Indonesia, Pustaka SinarHarapan, 1994, hal 662
29
2.7. Pengertian Public Relations a. Pengertian Humas PR Menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik itu yang bersifat komersial maupun non komersial, sebenarnya apa yang biasa disebut sebagai PR terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang menjalin kontak dengannya. Setiap orang pada dasarnya juga selalu berkaitan dengan humas. Untuk lebih mendalami tentang definisi atau pengertian humas, berikut dipaparkan beberapa definisi humas, sebagai berikut:. Menurut Frank Jefkins definisi dari humas adalah:29 “Sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara sesuatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian”. Sedangkan menurut British Institute of Public Relations definisi dari humas adalah: “Keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya”.30 Dari
kedua
definisi
tersebut
diatas
dapat
diketahui
bahwasannya tujuan utama dari humas adalah untuk menciptakan dan memelihara saling pengertian. Maksudnya adalah untuk 29 30
Franks Jefkins, Public Ralatiion, Jakarta, 1999, ha1 9 Ibid, hal 9
30
memastikan bahwa suatu organisasi atau perusahaan senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak lain yang turut berkepentingan. Dengan adanya satu penggal kata “saling”, maka suatu organisasi atau perusahaan juga harus mampu memahami setiap kelompok atau individu yang terlibat dengannya. b. Tujuan Humas Humas memiliki peran yang penting dalam setiap organisasi atau perusahaan, karena humas memiliki tujuan-tujuan yang mampu memberikan dampak positif bagi perusahaan atau organisasi yang bersangkutan. Tujuan dari humas antara lain adalah sebagai berikut:31 1. Tujuan humas internal a) Memelihara
kekompakan,
kebersamaan,
kegairahan,
semangat bekerja para karyawan. b) Memupuk kerjasama dalam kegiatan c)
Menumbuhkan kesetiaan pada atasan dan bawahan
d) Menghilangkan gap (rintangan dalam berkomunikasi antara atasan dan bawahan) e) Memberikan informasi kepada para karyawan tentang segala kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pimpinan kantor f) Menjalin komunikasi timbal balik, baik langsung maupun tidaklangsung 31
YS Gunadi, Etika komunikasi Komunikasi internal Pegawai, Wacana Jurnal Ilmiah, Jakarta, 1999m hal 109
31
2. Tujuan Humas Eksternal a) Berusaha memperoleh citra positif dari para pelanggan dan memperoleh calon pelanggan. b) Menjalin hubungan dengan masyarakat sekitarnya agar memberikan bantuan jika terjadi sesuatu pada organisasi. c) Menjalin hubungan dengan instansi terkait, seperti PLN, PAM, rumah sakit, dan lain-lain. d) Melakukan analisis dan penilaian atas segala kebijaksanaan pimpinan. e) Memberikan saran, koreksi kepada pimpinan terutama mengenai hal-hal yang sedang disoroti oleh masyarakat.
2.8. Komunikasi Internal Pegawai (Employee Relations) Organisasi atau Lembaga atau Perusahaan didirikan tujuanya adalah menghimpun orang-orang untuk melakukan kegiatan, tugas, dan tanggung jawab tertentu. Himpunan tersebut tentu memiliki perbedaan, kecakapan latar belakang, tingkat pendidikan, pesepsi dan lain-lain. Menurut YS. Gunadi dinyatakan sebagai berikut 32: a. Memiliki sikap toleransi yang tinggi. b. Patuh akan peraturan atau kebijaksanaan yang berlaku dalam suatu organisasi. c. Mempunyai rasa saling asah,asih dan asuh. 32
Ibid , 2003, hal 120
32
d. Bersama-sama memiliki persepsi, bahwa mereka berkumpul untuk bekerjasama menghasilkan output sesuai tujuan organisasi. e. Setia korps, dan saling mengingatkan jika satu sama lain terjadi kealpaan.
33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Pendekatan dan TipePenelitian 3.1.1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini data yang dipergunakan adalah data kuantitatif
yang berwujud angka-angka hasil perhitungan atau
pengukuran dapat diproses dengan cara:33 a. Dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase b. Dijumlahkan, diklasifikasikan sehingga merupakan suatu susunan urut data untuk selanjutnya dibuat tabel baik yang hanya berhenti sampai tabel saja, maupun yang diproses lebih lanjut menjadi perhitungan pengambilan kesimpulan ataupun untuk kepentingan visualisasi 3.1.2. Tipe Penelitian Menurut Jalaluddin Rakhmat penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Penelitian deskriptif juga dipakai untuk segala penelitian
33
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005,hal.24-25 33
34
selain penelitian historis dan eksperimental. Penelitian deskriptif disebut juga penelitian survai atau penelitian observasional. 34 Penelitian deskriptif ditujukan untuk: 1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada. 2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktekpraktek yang berlaku. 3. Membuat perbandingan atau evaluasi. 4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. Penelitian deskriptif lahir karena kebutuhan dan juga karena suatu peristiwa yang menarik perhatian peneliti, tetapi belum ada kerangka teoritis untuk menjelaskannya. Penelitian deskriptif memerlukan kualifikasi yang memadai antara lain: 1. Peneliti harus memiliki sifat yang reseptif, peneliti harus selalu mencari, bukan menguji. 2.
Harus memiliki kekuatan integrative, kekuatan untuk memadukan berbagai macam informasi yang diterimanya menjadi satu kesatuan penafsiran. 35
34
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005,hal.24-25 35 Ibid , 2005, hal 26
35
3.2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu metode penelitian yang dalam melakukan pengumpulan
datanya
menggunakan
kuisioner36,
yaitu
daftar
pertanyaaan tertulis yang diajukan kepada para staf atau karyawan. Mengambil sampel dari suatu populasi staf atau karyawan dengan
menggunakan
daftar
kuisioner
sebagai
alat
untuk
mengumpulkan data yang pokok yang artinya penelitian ini akan menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala sosial atau kelompok tertentu, selain itu juga menggambarkan karakteristik variabel berdasarkan jumlah jawaban responden terhadap masing masing kategori jawaban pada kuesioner (distribusi jawaban)
3.3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi secara garis besar merupakan suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik
suatu
kesimpulan
Populasi
menurut
mendefinisikan 37:
36 37
Ronny Kountur, Metode Penelitian, PPM, Jakarta, 2004, hal 106 Sugiono, Metode Penelitian administratif, Alfabeta, Bandung, 2004, hal 57
Nawawi
36
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, tumbuh-tumbuhan, gejalagejala, nilai test/peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian Didalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah 450 orang staf atau karyawan yang ada langsung menjadi Responden. b. Sampel Data diperoleh dengan mengambil sampel, yang didapat dari staf atau karyawan sebagai responden, dan kemudian mewawancarai staf atau karyawan yang akan menjadi sampel tersebut. Dengan menggunakan metode sampel random yang semakin banyak atau besar sampel yang dipakai semakin memberikan nilai yang baik. Oleh karena itu dalam penelitian ini jumlah sampel yang akan digunakan sebanyak 83 responden (n = 83) yang mana karyawan yang ada di PT DHL Danzas langsung menjadi responden mengacu dan sesuai dengan tabel Taroyamane
38
Rumus : n =__N__ Nd2+1 n =__450__ 450. (0;1)2+1 n = 83 Lokasi yang diambil peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah di Kantor PT. DHL Danzas. Adapun waktu yang diperlukan
38
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi contoh analisi statistik,PT. Remaja Rosdakarya, Bandung Hal 23
37
selama mengadakan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini yaitu sekitar 4 bulan, mulai dari bulan Maret 2005 sampai dengan Bulan Agustus 2007 dengan tahapan sebagai berikut; 1. Tahap persiapan selama 0,5 (setengah) bulan mulai bulan Maret 2007 2. Tahap pengumpulan data dan penelitian lapangan selama 2 (Dua) Bulan: bulan Juli 2007 3. Tahap pengolahan data dan penyusunan data serta penulisan laporan kedalam bentuk penyusunan skripsi selama 1 (satu) bulan: bulan Agustus 2007 Selama proses pengelolaan atau penyusunan di ikuti dengan konsultasi pemantapan skripsi kepada Dosen Pembimbing teknis dan kemudian kepada Dosen Pembimbing Utama Tabel 3.1 Time Schedulle Penelitian NO KEGIATAN Maret 1 2 3 4
Persiapan Penelitian Pengolahan Data Penyusunan Laporan
Juli
Agustus
38
3.4. Metode Pengumpulan Data Dalam peneltian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut a. Data Primer Dalam penelitian ini, data yang utama (primer) diperoleh dari penyebaran kuisioner, yaitu daftar yang berisikan suatu rangkaian pertanyaan
mengenai
permasalahan
yang
diteliti
untuk
memperoleh data berupa jawaban-jawaban responden, selain itu peneliti juga akan melakukan survey ke obyek peneliti guna memperoleh data yang akurat dengan rinci terutama yang sesuai dengan pokok penelitian. Kuisioner Menurut Onong adalah “daftar pertanyaan yang diajukan peneliti kepada responden dan jumlah responden dari secara tertulis lainnya dari hasil kuisioner yang tersebar”
39
b. Data Sekunder Untuk memperoleh data sekunder diperoleh melalui data yang tersedia di Perusahaan seperti Struktur organisasi, sejarah perusahaan dan jumlah karyawan melalui bagian HRD Perusahaan buku makalah dan sebagainya. Data sekunder dimaksud untuk mendukung terhadap kelengkapan data demi kelancaran peneliti yang dilakukan penulis baik dari radio, televisi, surat kabar maupun internet (media massa).
39
Sugiono, Metode Penelitian administratif, Alfabeta, Bandung, 2004, hal 57
39
3.5. Definisi Dan Operasionalisasi Konsep 3.5.1. Definisi Konsep a. Persepsi Persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.40 b. Kepuasan Komunikasi Kepuasan adalah evaluasi diri atas kondisi afektif internal, reaksi afektif atas meningkatnya jumlah hasil yang diinginkan orang-orang sebagai hasil pekerjaan mereka dan komunikasi mereka. Dari definisi tersebut diatas maka dapat diketahui beberapa hal yang menjadi dimensi dari suatu kepuasan dalam komunikasi, yaitu sebagai berikut:41 a. Informasi yang berkaitan dengan pekerjaan b. Kecukupan informasi c. Kemampuan untuk menyarankan perbaikan d. Efisiensi berbagai saluran komunikasi ke bawah e. Kualitas media f. Cara sejawat berkomunikasi g. Informasi tentang organisasi secara keseluruhan h. Integrasi organisasi 40 41
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi PT. Remaja Rosdakarya, Bandung Hal 105 Wayne Pace, Komnikasi Organisasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung Hal 162
40
3.5.2. Definisi Operasionalisasi Konsep Operasionalisasi
konsep
adalah
unsur
penelitian
yang
memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain operasionalisasi adalah semacam petunjuk pelaksanaan
bagaimana
caranya
mengukur
suatu
variabel
penelitian.42 Operasional konsep dalam penelitian ini secara garis besar dapat dijabarkan meliputi43:
42 43
Masri Singaribun, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 1982), hal 46 Wayne Pace, Komnikasi Organisasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung Hal 162
41
Konsep Variabel Persepsi
Tabel 3.2 Indikator Variabel Dimensi Indikator Lingkungan Fisik
-
Stuasi Kondisi Waktu
-
Persepsi Sosial
-
Pengalaman Memilah Temuan
-
Budaya
-
Nilai-nilai Kebiasaan Norma Ketaatan
Informasi
-
Kejelasan Ketepatan Kesesuaian Suasana Iklim
-
Kecukupan informasi
-
Terbaru (Valid)
-
Kemampuan
-
Aspirasi Wawasan Ide Saran-saran
-
Efisiensi Kualitas media Cara berkomunikasi Organisasi -
Kepuasa n Komunika si
-
Integrasi
-
Biaya Memadahi Mendukung Baik Suasana Kejelasan Kegiatan Besar
Pengukuran Puas Sekali Puas Cukup Puas Kurang Puas Sangat Tidak Puas Puas Sekali Puas Cukup Puas Kurang Puas Sangat Tidak Puas Puas Sekali Puas Cukup Puas Kurang Puas Sangat Tidak Puas Puas Sekali Puas Cukup Puas Kurang Puas Sangat Tidak Puas
42
3.6. Metode Analisis Data Di dalam menganalisa data yang sudah diperoleh, penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu berwujud angkaangka hasil perhitungan atau pengukuran. Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode analisis data atau pendekatan, yang dimaksud dengan pendekatan adalah: “Metode atau cara mengadakan penelitian seperti halnya eksperimen atau non eksperimen tetapi disamping itu juga menunjukkan jenis atau tipe penelitian yang diambil, dipandang dari segi tujuan”44 Dari komposisi dari jawaban responden dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mencatat setiap jawaban yang sama untuk setiap pertanyaan sehingga diketahui frekuensi jawaban responden. Untuk mengetahui tanggapan staf atau karyawan tentang persepsi pimpinan dan karyawan terhadap kepuasan berkomunikasi dengan jawaban menggunakan 5 skala (Likert), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial45. Skala likert dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Jawaban puas sekali diberi bobot
5
b. Jawaban puas diberi bobot
4
c. Jawaban cukup puas diberi bobot
3
d. Jawaban kurang puas diberi bobot
2
e. Jawaban sangat tidak puas diberi bobot
1
44
Suharsimi Harikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendektan Praktek. Rineka Cipta, 1998, hal 20
45
Sugiono, Metode Penelitian administratif, Alfabeta, Bandung, 2004, hal 57
43
Berdasarkan hasil kuesioner dari staf atau karyawan pada PT DHL
Danzas
pembobotan,
Jakarta,
kemudian
selanjutnya
dicari
data nilai
ditabulasi
persepsi
dan
pimpinan
diberi dan
karyawan terhadap kepuasan berkomunikasi dari rata-rata jawaban tersebut. Secara keseluruhan, penulis kategorikan ada lima (5) kategori yaitu Sangat Tidak Puas, Kurang Puas, Cukup Puas, Puas , Puas Sekali, Besar interval penilaian: Jumlah. Angka Jawaban Responden – 1 Jumlah Kategori Nilai = 5-1 = 5
4 = 0,80 5
diperoleh untuk pengambilan keputusan ditentukan dengan kriteria penafsiran sebagai berikut : a. 1,00 –1,80 berarti penilaian sangat tidak puas b. 1,81 – 2,60 berarti penilaian kurang puas c. 2,61 – 3,40 berarti penilaian cukup puas d. 3,41 – 4.20 berarti penilaian puas e. 4,21 – 5,00 berarti penilaian puas sekali Dari ketentuan diatas, tingkat kategori jawaban yang selanjutnya untuk memperoleh angka penafsiran atau interprestasi digunakan rumus perhitungan menurut Sanford Labovit yang diterjemahkan oleh Bakri Siregar (1983: 69) sebagai berikut:46
46
Bakri Siregar, Metodologi Penelitian Rosdakarya, 2000 hal: 69
44
M = ∑ f(x) / n
Keterangan: M = perolehan angka penafsiran f = frekuensi jawaban x = pembobotan (skala nilai) ∑ = penjumlahan n = jumlah seluruh jawaban
45
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1.
Deskritip Obyek Penelitian
Tiga pendiri perusahaan yaitu, Andrian Dalsye, Larry Hillblom dan Robert Lynn. Pada tahun 1969, sebulan setelah dunia dikejutkan oleh Neil Armstrong yang menginjakan kaki untuk pertama kalinya di bulan, tiga sekawan mengambil langkah kecil untuk mendirikan bisnis melalui jalur dunia. Pendiri memulai secara pribadi untuk mengirim kertas dengan pesawat dari San Fransisco ke Honululu, dimulai dengan customs clearance dari muatan kapal sebelum akhirnya kapal tersebut tiba dan menunggu penurunannya di pelabuhan. Pelanggan bertahan untuk menyimpan keberuntungannya.
Dengan konsep ini, industri
baru telah lahir: International Air Express, pengiriman dokumen dengan cepat dan pengiriman (Shipment) dengan pesawat. Jaringan DHL berlanjut untuk meningkatkan di wilayah lain. Perusahaan memperluas jaringannya kearah barat dari Hawai sampai ke Timur Jauh dan Pacific Rim, yang kemudian ke Timur Tengah, Africa dan Eropa. Pada tahun 1988, DHL sudah hadir di 170 negara dan mempunyai 16,000 karyawan. Deutsche Post World Net and DHL Consolidation pada awal tahun 2002, Deutsche Post World Net menjadi pemegang saham terbesar di DHL. Pada akhir tahun 2002, DHL sudah 100% dimiliki oleh Deutsche Post World Net. Pada
45
46
tahun 2003, Deutsche Post World Net semuanya diperkuat dari kegiatan express dan logistic menjadi satu merek yaitu, DHL. Merek DHL telah diperkuat oleh Deutsche Post World Net’s acquisition of Exel dibulan desember 2005.
DHL ahli dalam menggabungkan
beberapa perusahaan yang diperoleh dari Deutsche Post World Net. Beberapa nama diantaranya adalah: Exel: pada waktu itu Deutsche Post World Net menggabungkan Exel pada Desember 2005, yang mempunyai karyawan sekitar 111,000 di 135 negara.
Exel pada awalnya menawarkan kemudahan untuk
konsumen yaitu mengenai transportasi dan logistik. Deutsche Post Euro Express: beroperasi sejak tahun 1997, melalui pertumbuhan internal dan investasi yang dipimpin oleh perusahaan Eropa, jaringannya untuk parcel dan pelayanan cepat, lebih dari 20 negara, pemimpin pasar untuk pelanggan di Eropa. Danzas: didirikan pada tahun 1815, bertempat di Basel, Switzerland, digabungkan oleh Deutsche Post World Net di tahun 2000,pemimpin dunia di dalam muatan udara dan peringkat kedua di dalam muatan laut melalui transportasi darat dan melengkapi manajemen pemeliharaan dari pimpinan Danzas.47
47
Manajemen PT DHL Danzas
47
4.1.1 Job Description PT. DHL Danzas PT.DHL Danzas merupakan perusahaan Forwarding berskala international yang berpusat di swiss, oleh karenanya pada perwakilan di tiap-tiap negara perusahaan ini mengangkat manager country sebagai orang yang me-manage kegiatan perusahaan dinegara yang bersangkutan. Berikut deskripsi jabatan yang ada pada PT DHL Danzas Indonesia. 1. Manager Country Bertanggung jawab atas segala kegiatan (aktivitas) perusahaan yang meliputi: 2. Head office marketing a. Manager marketing Bertugas memastikan semua proses yang berkaitan dengan sole agent, manufacturer re-presentative, import and eksport merchant house, trading house berjalan dengan baik b. Sales manager Bertugas memastikan semua proses yang berkaitan dengan penjualan
jasa
perusahaan,
menanggulangi risiko kegagalan
berjalan
dengan
baik,
transaksi, risiko fluktuasi
devisa, risiko kerusakan barang, likuiditas usaha, membantu dalam menjelaskan pembatasan-pembatasan devisa dan izin
48
ekspor dan bantuan dalam penyiapan-penyiapan dokumentasi yang diperlukan seperti sales contract c. Sales Supervisor Bertugas mengawasi operasional dept sales d. Sales support Bertugas membantu tugas sales supervisor e. Staff sales Bertugas menanangani semua proses yang berkaitan dengan penjualan
jasa
perusahaan
menanggulangi risiko kegagalan
berjalan
dengan
baik,
transaksi, risiko fluktuasi
devisa, risiko kerusakan barang, likuiditas usaha, membantu dalam menjelaskan pembatasan-pembatasan devisa dan izin ekspor dan bantuan dalam penyiapan-penyiapan dokumentasi yang diperlukan seperti sales contract 3. Head office Import a.
Manager Import Bertugas memastikan berjalanya dengan baik penempatan order
pada
eksportir,
eksportir,menerima
membuka
pemberitaan
L/C
Untuk
dokumen-dokumen
pengapalan dari opening bank yang dikirim oleh advising /negotiating bank, penyelesaian formulir-formulir impor, penyetoran pajak dan bea masuk, menebus dokumendokumen pengapalan, berurusan dengan bea cukai untuk
49
memperoleh D.O, penyerahan D.O dan B/L pengeluaran barang
untuk
atau tanpa perusahaan ekspedisi
(F.F/EMKL), pengajuan Claim ganti rugi kepada maskapai asuransi jika terdapat kehilangan-kehilangan atau kerusakan barang. b.
Supervisor import dept. Bertugas
mengawasi
operasionalisasi
yang
berkaitan
dengan penempatan order pada eksportir, membuka L/C Untuk eksportir,menerima pemberitaan dokumen-dokumen pengapalan dari opening bank yang dikirim oleh advising /negotiating bank, penyelesaian formulir-formulir impor, penyetoran pajak dan bea masuk, menebus dokumendokumen pengapalan, berurusan dengan bea cukai untuk memperoleh D.O, penyerahan D.O dan B/L pengeluaran barang
untuk
atau tanpa perusahaan ekspedisi
(F.F/EMKL), pengajuan Claim ganti rugi kepada maskapai asuransi jika terdapat kehilangan-kehilangan atau kerusakan barang. c. Support Import dept Bertugas membantu supervisi dalam proses pengawasan yang berkaitan dengan operasionalisasi dept. import
50
d. Staff impor Bertugas menjalankan fungsi operasionalisasi dept impor yang berkaitan dengan penempatan order pada eksportir, membuka
L/C
Untuk
eksportir,menerima
pemberitaan
dokumen-dokumen pengapalan dari opening bank yang dikirim
oleh
advising
/negotiating
bank,
penyelesaian
formulir-formulir impor, penyetoran pajak dan bea masuk, menebus
dokumen-dokumen
pengapalan,
berurusan
dengan bea cukai untuk memperoleh D.O, penyerahan D.O dan B/L untuk pengeluaran barang atau tanpa perusahaan ekspedisi (F.F/EMKL), pengajuan Claim ganti rugi kepada maskapai asuransi jika terdapat kehilangan-kehilangan atau kerusakan barang. 4. Head office Eksport a. Manager Eksport Bertugas memastikan bahwa proses operasionalisasi yang berkaitan dengan ekspor berjalan dengan baik. b. Supervisor Eksport dept Bertugas
melakukan
pengawasan
operasionalisasi
eksport c. Support Eksport dept Bertugas membantu tugas-tugas fungsi supervisi
dept
51
d. Staff eksport Menjalankan fungsi operasionalisasi dept eksport yang meliputi : Departemen CDZ Ekspor Import Head office CDZ Ekspor-Import Manager seafreight -
Spv Seafreight
-
Staff administrasi CDZ
-
Staff Operasional CDZ
Manager Airfreight -
Spv Airfreight
-
Staff administrasi CDZ
-
Staff Operasional CDZ
Head office Keuangan -
Manager keuangan
-
Accounting SPV
-
Staff Accounting
Head office Oil and Gas
48
-
Manager oil and gas
-
Staff contract project48
Manajemen PT DHL Danzas
52
4.2.Hasil Penelitian Untuk mengetahui bagaimana persepsi karyawan tehadap kepuasan komunikasi, dalam hal ini penulis, menggunakan data primer yang didapat dengan penyebaran kuisioner pada kantor DHL Danzas Jakarta. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner yang telah disiapkan dan responden tinggal mengisi dengan jawaban yang telah tersedia yang dianngap paling benar dan mendekati. Dari hasil penyebaran kuisoner yang dilakukan sebanyak 100 set dan yang kembali dan memenuhi syarat hanya 83, karena jumlah tersebut mengacu pada tabel Taroyamane karena keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, maka diharapkan dapat mewakili seluruh karawan yang langsung menjadi responden. Adapun data responden dari karyawan yang diperoleh adalah: a.
Umur
b.
Jenis Kelamin
c.
Lama Kerja
d.
Status
e.
Pendidikan
f.
Devisi Kerja
Untuk lebih jelasnya dapat dlihat pada tabel-tabel berikut ini:
53
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Umur Umur 20-30 Tahun 31-40 Tahun Total
Frekwensi 36 47 83
Persen 43.4 56.6 100.0
Sumber: Pertanyaan Data Responden
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki umur antara 31 – 40 tahun, yaitu sebanyak 47 orang orang dari jumlah keseluruhan responden yaitu sebanyak 83 orang. Sedangkan sisanya sebesar 43,4% dari jumlah keseluruhan responden atau sebanyak 36 orang responden memiliki umur antara 20 – 30 tahun. Pada tabel berikutnya dapat diketahui data responden berdasarkan atas jenis kelaminnya. Tabel 4.2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Total
Frekwensi 50 33 83
Persen 60.2 39.8 100.0
Sumber: Pertanyaan Data Responden
Tabel 4.2 diatas memberikan informasi bahwa mayoritas responden memiliki jenis kelamin laki-laki, dari 83 orang responden secara keseluruhan diketahui bahwa 50 orang responden berjenis kelamin laki-laki. Sedangkan sisanya yang berjumlah 33 orang berjenis kelamin perempuan. Pada tabel berikutnya dapat diketahui data responden berdasarkan atas lama kerjanya.
54
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Lama Kerja Lama Kerja <2 tahun 2-5 tahun >5 tahun Total
Frekwensi 22 30 31 83
Persen 26.5 36.1 37.3 100.0
Sumber: Pertanyaan Data Responden
Pada tabel diatas dapat dilihat bagaimana data responden berdasarkan atas masa baktinya pada perusahaan. Untuk responden yang baru bekerja kurang dari 2 tahun terdapat 22 orang responden atau sekitar 26,5% dari jumlah keseluruhan responden. Sedangkan untuk responde yang telah bekerja selama lebih dari 5 tahun terdapat 31 orang, dan untuk responden yang telah bekerja antara 2 – 5 tahun terdapat 30 orang responden. Pada tabel berikutnya dapat diketahui data respoden berdasarkan atas status perkawinannya.
Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Status Status Menikah belum menikah Total
Frekwensi 46 37 83
Persen 55.4 44.6 100.0
Sumber: Pertanyaan Data Responden
Dari tabel 4.4 tersebut diatas, diperlihatkan bahwa 46 orang repsonden atau sekitar 55,4% dari jumlah keseluruhan responden yang ada, memiliki status telah menikah. Sedangkan sisanya yang berjumlah 37 orang responden memiliki status belum menikah. Pada
55
tabel 4.5 dapat diketahui data responden berdasarkan atas latar belakang pendidikannya. Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan SMA sederajat D3 S-1 S-2 Total
Frekwensi 13 19 31 20 83
Persen 15.7 22.9 37.3 24.1 100.0
Sumber: Pertanyaan Data Responden
Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata responden memiliki tingkat pendidikan S-1, untuk responden yang memiliki tingkat pendidikan S-1 terdapat sebanyak 31 orang responden atau sekitar 37,3% dari jumlah keseluruhan responden yang ada. Untuk responden yang memiliki tingkat pendidikan S-2 terdapat 20 orang, sedangkan untuk responden yang memiliki tingkat pendidikan D-3 terdapat 19 orang responden. Jumlah terkecil terdapat pada responden yang memiliki tingkat pendidikan SMA atau sederajat, yaitu sebanyak 13 orang responden atau sebesar 15,7% dari jumlah keseluruhan responden yang ada. Pada tabel berikutnya dapat diketahui data responden berdasarkan atas divisi kerjanya.
56
Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Divisi Kerja Devisi Kerja Dept.Operasi Dept.Adminstrasi Dept. Keuangan Total
Frekwensi 34 25 24 83
Persen 41.0 30.1 28.9 100.0
Sumber: Pertanyaan Data Responden
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden berasal dari departemen operasi, untuk responden yang berasal dari departemen operasi terdapat 34 orang responden. Sedangkan responden yang bekerja pada bagian administrasi terdapat 25 orang atau sebesar 30,1% dari jumlah keseluruhan responden. Dan untuk responden yang bekerja pada bagian departemen keuangan terdapat sebanyak 24 orang responden.
4.3.Persepsi Terhadap Kepuasan Komunikasi Tabel 4.7 Persepsi Karyawan Terhadap Situasi Di Lingkungan Kerja Dalam Perusahaan Pernyataan
F
%
X
FX
Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
24 26 19 14 83
28.9 31.3 22.9 16.9 100
2 3 4 5 14
48 78 76 70 272
Angka Penafsiran
Sumber: Pertanyaan No.1
3.277108434
57
Dari tabel diatas dapat diketahui bagaimana persepsi karyawan terhadap situasi di lingkungan kerja dalam perusahaan. Situasi kerja pada perusahaan akan memberikan dampak pada karyawan terutama pada tingkat produktivitas kerja dari karyawan, apabila situasi pada lingkungan kerja kondusif tentunya karyawan pun akan lebih produktif dalam melaksanakan pekerjaannya. Pada PT. DHL Danzas dapat diketahui bahwa para karyawan merasa bahwa situasi kerja pada perusahaan cukup kondusif, hal ini dibuktikan dengan adanya 26 orang reponden yang menyatakan cukup puas, 19 orang reponden menyatakan puas, dan 14 orang reponden menyatakan sangat puas. Sisanya yaitu sebesar 28,9% dari jumlah keseluruhan responden atau sekitar 24 orang responden menyatakan kurang puas terhadap situasi kerja di lingkungan PT. DHL Danzas. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 3.277108434. Pada tabel berikutnya dapat diketahui persepsi karyawan terhadap kondisi di lingkungan kerja pada PT. DHL Danzas. Tabel 4.8 Persepsi Karyawan Terhadap Kondisi Lingkungan Kerja Pernyataan
F
%
X
FX
Angka Penafsiran
Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
19 15 38 11 83
Sumber: Pertanyaan No.2
22.9 18.1 45.8 13.3 100
2 3 4 5 14
38 45 152 55 290
3.493975904
58
Pada tabel 4.8. diatas diketahui bahwa karyawan cukup merasa puas dengan kondisi lingkungan kerja pada PT. DHL Danzas. Hal ini terlihat dengan adanya 38 orang responden yang menyatakan puas terhadap kondisi lingkungan kerja di PT. DHL Danzas. 11 orang responden menyatakan sangat puas, dan 15 orang responden menyatakan cukup puas. Hanya terdapat 19 orang responden yang menyatakan kurang puas terhadap kondisi lingkungan kerja pada PT. DHL Danzas. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 3.493975904. Pada tabel 4.9 dapat diketahui bagaimana penilaian karyawan tentang waktu dan jam keluar yang ditentukan dalam perusahaan Tabel 4.9 Penilaian Karyawan Tentang Waktu Dan Jam Keluar Yang Ditentukan Dalam Perusahaan Pernyataan
F
%
X
FX
Angka Penafsiran
Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
19 27 1 36 83
22.9 32.5 1.2 43.4 100.0
2 3 4 5 14
38 81 4 180 303
3.65060241
Sumber: Pertanyaan No.3
Penetapan jam kerja yang sesuai dengan standar merupakan salah satu hal yang cukup memberikan pengaruh pada karyawan, karena apabila penetapan jam kerja tidak sesuai dengan standar
59
yang telah ada mungkin karyawan akan memberikan persepsi yang negatif terhadap perusahaan. Pada PT. DHL Danzas penetapan jam kerja dianggap cukup memuaskan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya 27 orang responden yang menyatakan cukup puas dan 36 orang responden menyatakan sangat puas terhadap penetapan jam masuk dan keluar pada PT. DHL Danzas. 1 orang respoden menyatakan puas terhadap pernyataan tersebut diatas, sedangkan 19 orang responden lainnya merasa kurang puas terhadap penetapan jam kerja pada PT. DHL Danzas. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 3.65060241. Pada tabel 4.10 dapat diketahui bagaimana persepsi karyawan tentang hubungan social dalam perusahaan. Tabel 4.10 Persepsi Karyawan Tentang Hubungan Sosial Dalam Perusahaan Pernyataan
F
%
X
FX
Angka Penafsiran
Sangat Tidak Puas Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
9 9 28 21 16 83
10.8 10.8 33.7 25.3 19.3 100.0
1 2 3 4 5 15
9 18 84 84 80 266
3.204819277
Sumber: Pertanyaan No.4
Tabel 4.10 diatas memberitahukan bahwa hubungan sosial antar para individu pada PT. DHL Danzas cukup baik, hal ini tentunya dapat memberikan dampak yang positif bagi perusahaan. Dari tabel diatas diketahui bahwa hanya terdapat 9 orang responden
60
saja yang menyatakan sangat tidak puas dan 9 orang reponden yang menyatakan kurang puas dengan hubungan sosial pada PT. DHL Danzas. Selebihnya yaitu 26 orang responden menyatakan cukup puas, 21 orang responden menyatakan puas dan 16 orang responden menyatakan sangat puas dengan hubungan sosial yang tercipta pada PT. DHL Danzas. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 3.204819277. Pada tabel berikutnya dapat diketahui bagaimana penilaian karyawan dalam interaksi komunikasi. Tabel 4.11 Bagaimana Penilaian Karyawan Dalam Interaksi Komunikasi Pernyataan
F
%
X
FX
Sangat Tidak
15
18.1
1
15
puas Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
16 6 34 12 83
19.3 7.2 41 14.5 100
2 3 4 5 14
32 18 136 60 246
Angka Penafsiran
2.963855422
Sumber: Pertanyaan No.5
Pada tabel diatas diketahui bahwa terdapat 15 orang responden menyatakan sangat tidak puas, 16 orang reponden menyatakan kurang puas, 6 orang responden menyatakan cukup puas, 34 orang responden menyatakan puas dam 12 orang reponden
menyatakan
menanyakan
bagaimana
sangat
puas
penilaian
atas
karyawan
pernyataan dalam
yang
interaksi
komunikasi pada PT. DHL Danzas. Dari data respoden tersebut
61
maka dapat dikatakan bahwa interaksi komunikasi yang terjadi antara tiap individu pada PT. DHL Danzas terjalin cukup baik, sehingga tentunya arus informasi antara satu karyawan dengan yang lainnya atau dengan pihak atasan terealisasi dengan cukup baik. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 2.963855422. Pada tabel berikutnya dapat diketahui apakah dalam berkomunikasi karyawan selalu didasari atas temuan sosialisasi di lapangan.
Tabel 4.12 Dalam Berkomunikasi Karyawan Berdasarkan Temuan Sosialisasi Di Lapangan Pernyataan
F
%
X
FX
Angka Penafsiran
Sangat Tidak
15
18.1
1
15
puas Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
16 6 34 12 83
19.3 7.2 41 14.5 100
2 3 4 5 14
32 18 136 60 246
2.963855422
Sumber: Pertanyaan No.6
Berdasarkan atas pertanayaan yang menyebutkan apakah dalam berkomunikasi karyawan berdasarkan atas temuan sosialisasi dilapangan, ,ayoritas responden menyatakan puas. Tedapat 34 orang responden yang menyatakan puas terhadap pertanyaan tersebut. Selain itu terdapat 6 orang responden yang menyatakan cukup puas dan 12 orang responden menyatakan sangat puas.
62
Namun terdapat pula 15 orang responden yang menyatakan sangat tidak puas dan 16 orang responden menyatakan kurang puas atas hal tersebut. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 2.963855422. Pada tabel berikutnya dapat diketahui persepsi karyawan terhadap nilai-nilai kehidupan di perusahaan. Tabel 4.13 Persepsi Karyawan Terhadap Nilai-Nilai Kehidupan Di Perusahaan Pernyataan
F
%
X
FX
Sangat Tidak
15
18.1
1
15
puas Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
16 6 34 12 83
19.3 7.2 41 14.5 100
2 3 4 5 14
32 18 136 60 246
Angka Penafsiran
2.963855422
Sumber: Pertanyaan No.7
Dari tabel 4.13. diatas dapat diketahui bahwa 34 orang responden menyatakan puas, 6 orang menyatakan cukup puas dan 12 orang respoden menyatakan sangat puas terhadap nilai-nilai kehidupan yang terdapat pada PT. DHL Danzas. Namun terdapat pula beberapa responden yang menyatakan ketidakpuasannya terhadap nilai-nilai kehidupan yang terdapat pada PT. DHL Danzas. Terdapat 15 orang responden yang menyatakan sangat tidak puas dan 16 orang responden yang menyatakan kurang puas. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 2.963855422. Pada tabel
63
4.14 dapat diketahui penilaian karyawan terhadap kebiasaan dilingkungan dalam perusahaan. Tabel 4.14 Penilaian Karyawan Terhadap Kebiasaan Dilingkungan Kerja Dalam Perusahaan Pernyataan
F
%
X
FX
Sangat Tidak
15
18.1
1
15
puas Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
16 7 33 12 83
19.3 8.4 39.8 14.5 100
2 3 4 5 14
32 21 132 60 245
Angka Penafsiran
2.951807229
Sumber: Pertanyaan No.8
Pada tabel diatas dapat diketahui bagaimana penilaian karyawan terhadap kebiasaan dilingkungan kerja pada PT. DHL Danzas. Dari 83 jumlah responden yang ada, mayoritas menyatakan puas yÿÿtu sebanyak 33 orang responden. Seÿÿin itu terdapat 7 orang responden yang menyatakan ÿÿkup puas dan 12 orang responden mb0nyatadan sangat puas. Disamping itu terdapat 15 orang responden yang menyatakan sangat tidak puas atas pernyataan yang terdapat pada tabel 4.14, sedangkan sisanya yang berjumlah 16 orang responden menyatakan kurang puas. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 2.951807229. Pada tabel 4.15 dapat diketahui persepsi karyawan terhadap norma-norma yang berlaku dalam perusahaan.
64
Tabel 4.15 Persepsi Karyawan Terhadap Norma-Norma Yang Berlaku Dalam Perusahaan Pernyataan ÿpaadftSangat
Tidak
puas Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
F
%
X
FX
26
31.3
1
26
16 1 25 15 83
19.3 1.2 30.1 18.1 100
2 3 4 5 14
32 3 100 75 210
Angka Penafsiran
2.530120482
Sumber: Pertanyaan No.9
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pelaksanaan normanorma yang berlaku dalam perusahaan masih belum dapat direalisasikan secara baik. Hal ini dibuktikan dengan imbangnya jumlah responden yang menyatakan kepuasaannya serta jmulah responden yang menyatakan ketidakpuasannya. Terdapat 26 orang responden yang menyatakan sangat tidak puas dan 16 orang responden yang menyatakan kurang puas. Dan selain itu tedapat 25 orang responden yang menyatakan puas, 1 orang responden menyatakan cukup puas dan 15 orang responden menyatakan sangat puas. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 2.530120482. Pada tabel berikutnya dapat diketahui penilaian terhadap ketaatan karyawan dalam perusahaan.
65
Tabel 4.16 Penilaian Terhadap Ketaatan Karyawan Dalam Perusahaan Pernyataan
F
%
X
FX
ÿÿÿÿÿÿÿÿlpadt15ÿÿdr15ÿ
16
19.3
1
16
17 6 32 12 83
20.5 7.2 38.6 14.5 100
2 3 4 5 15
34 18 128 60 240
Angka Penafsiran
ÿfl3ÿÿ52dfr3ÿÿrcSang
at Tidak puas Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
2.891566265
Sumber: Pertanyaan No.10
Ketaatan para karyawan tentu meerupakan salah satu hal yang sangat berpengaruh terhadap perusahaan, karena apabila para karyawan dapat bersikap taat terhadap segala peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan maka persentase pencapaian tujuan perusahaan akan lebih maksimal. Pada PT. DHL Danzas diketahui bahwa 32 orang responden menyatakan puas terhadap ketaatan para karyawan yang bekerja, selain itu 12 orang responden menyatakan sangat puas dan 6 orang responden menyatakan cukup puas. Namun terdapat 16 orang responden yang menyatakan sangat tidak puas atas ketaatan para karyawan pada PT. DHL Danzas dan 17 orang responden menyatakan kurang puas. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 2.891566265. Pada tabel 4.17 dapat diketahui persepsi karyawan terhadap kejelasan informasi dalam perusahaan.
66
Tabel 4.17 Persepsi Karyawan Terhadap Kejelasan Informasi Dalam Perusahaan Pernyataan F % X FX Angka Penafsiran Sangat Tidak puas Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
16 17 6 32 12 83
19.3 20.5 7.2 38.6 14.5 100
1 2 3 4 5 15
16 34 18 128 60 240
2.891566265
Sumber: Pertanyaan No.11
Kejelasan informasi baik yang berasal dari pihak atasan kepada pihak
bawahan
ataupun
antara
sesama
bawahan
harus
dilaksanakan secara optimal. Hal ini dikarenakan apabila informasi yang diberikan tidaklah jelas akan menimbulkan situasi yang tidak menguntungkan bagi pihak perusahaan. Pada PT. DHL Danzas diketahui bahwa informasi yang diberikan kepada karyawan cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya 32 orang responden yang menyatakan puas, 5 orang responden yang menyatakan cukup puas dan 12 orang responden menyatakan sangat puas. Namun disamping
itu
terdapat
pula
responden
yang
menyatakan
ketidakpuasannya, terdapat 16 orang responden yang menyatakan sangat tidak puas dan 17 orang responden yang menyatakan kurang puas atas kejelasan iformasi yang diberikan. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 2.891566265. Pada tabel berikutnya dapat diketahui penilaian karyawan terhadap ketepatan informasi dalam perusahaan.
67
Tabel 4.18 Penilaian Karyawan Terhadap Ketepatan Informasi Dalam Perusahaan Pernyataan
F
%
X
FX
Angka Penafsiran
Sangat Tidak puas Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
16 17 5 33 12 83
19.3 20.5 6 39.8 14.5 100
1 2 3 4 5 15
16 34 15 132 60 241
2.903614458
Sumber: Pertanyaan No.12
Dari tabel 4.18 diatas diketahui bahwa 16 orang responden menyatakan sangat tidak puas, 17 orang responden menyatakan kurang puas, 5 orang responden menyatakan cukup puas, 33 orang responden menyatakan puas dan 12 orang responden menyatakan sangat puas. Dari hasil pernayataan responden tersebut maka dapat diketahui bahwa informasi yang diberikan pada PT. DHL Danzas cukup tepat, artinya proses pemberian informasi dilaksanakan pada waktu yang tepat sehingga pelaksanaan kegiatan pada perusahaan tidak akan mengalami kesalahan. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 2.903614458. Pada tabel berikutnya dapat diketahui persepsi karyawan tentang kesesuaian informasi antar departemen dalam perusahaan
68
Tabel 4.19 Persepsi Karyawan Tentang Kesesuaian Informasi Antar Departemen Dalam Perusahaan Pernyataan
F
%
X
FX
Angka Penafsiran
Sangat Tidak puas Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
21 14 28 10 10 83
25.3 16.9 33.7 12 12 100
1 2 3 4 5 15
21 28 84 40 50 202
2.43373494
Sumber: Pertanyaan No.13
Pada tabel diatas ditunjukkan bahwa karyawan merasa ratarata merasa cukup puas terhadap kesesuain informasi yang terjadi antar departemen pada PT. DHL Danzas. Mayoritas responden menyatakan kepuasaannya terhadap kesesuaian informasi antar departemen. Terdapat 28 orang responden yang menyatakan cukup puas, 10 orang responden menyatakan puas dan 10 orang responden menyatakan sangat puas. Disamping itu terdapat 21 orang responden yang merasa bahwa informasi antar departemen masih belum dapat dilaksanakan secara baik. Sedangkan 14 orang responden menyatakan kurang puas terhadap hal tersebut. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 2.43373494. Pada tabel 4.20 dapat diketahui persepsi karyawan terhadap suasana lingkungan kerja di perusahaan.
69
Tabel 4.20 Persepsi Karyawan Terhadap Suasana Lingkungan Kerja Di Perusahaan Pernyataan
F
%
X
FX
Angka Penafsiran
Sangat Tidak puas Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
16 17 6 32 12 83
19.3 20.5 7.2 38.6 14.5 100
1 2 3 4 5 15
16 34 18 128 60 240
2.891566265
Sumber: Pertanyaan No.14
Suasana lingkungan kerja sedikit banyak akan memberikan pengaruh terhadap karyawan, karena apabila lingkungan kerja pada perusahaan nyaman tentu karyawan pun akan dapat bekerja dengan lebih terkonsentrasi. Pada PT. DHL Danzas dapat diketahui bahwa lingkungan kerjanya cukup dapat memberikan suasana yang nyaman bagi para karyawannya, hal ini dibuktikan dengan adanya 32 orang responden yang menyatakan puas pada suasana lingkungan kerja di PT. DHL Danzas. Selain itu terdapat 12 orang responden yang menyatakan sangat puas dan 6 orang responden menyatakan cukup puas. Akan tetapi terdapat 16 orang responden yang menyatakan sangat tidak puas dan 17 orang responden yang menyatakan kurang puas. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 2.891566265. Pada tabel berikutnya dapat diperlihatkan bagaimana perusahaan.
persepsi
karyawan
terhadap
iklim
kerja
dalam
70
Tabel 4.21 Persepsi Karyawan Terhadap Iklim Kerja Dalam Perusahaan Pernyataan
F
%
X
FX
Angka Penafsiran
Sangat Tidak puas Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
16 17 6 32 12 83
19.3 20.5 7.2 38.6 14.5 100
1 2 3 4 5 15
16 34 18 128 60 240
2.891566265
Sumber: Pertanyaan No.15
Pada tabel 4.21 diatas diketahui bahwa terdapat 32 orang responden yang menyatakan puas, 12 orang responden menyatakan sangat puas, dan 6 orang responden menyatakan cukup puas. Hal ini menunjukkan bahwa pada PT. DHL Danzas telah tercipta iklim kerja yang cukup mendukung para karyawan dalam bekerja. Selain itu terdapat 16 orang responden yang menyatakan sangat tidak puas dan 17 orang responden menyatakan kurang puas terhadap iklim kerja yang tercipta pada PT. DHL Danzas. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 2.891566265. Pada tabel berikutnya dapat diketahui persepsi karyawan terhadap kebenaran informasi dalam perusahaan.
71
Tabel 4.22 Persepsi Karyawan Terhadap Kebenaran Informasi Dalam Perusahaan Pernyataan
F
%
X
FX
Angka Penafsiran
Sangat Tidak puas Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
16 17 6 32 12 83
19.3 20.5 7.2 38.6 14.5 100
1 2 3 4 5 15
16 34 18 128 60 240
2.891566265
Sumber: Pertanyaan No.16
Kebenaran informasi atau tidak adanya informasi yang tidak jelas harus selalu direalisasikan, karena kebenaran dari suatu informasi berpengaruh besar terhadap perusahaan. Dari data diatas diketahui bahwa 32 orang responden menyatakan puas, 12 orang responden menyatakan sangat puas dan 6 orang responden menyatakan
cukup
puas.
Sedangkan
17
orang
responden
menyatakan kurang puas dan 16 orang responden menyatakan menyatakan sangat tidak puas. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 2.891566265. Pada tabel berikutnya dapat diketahui persepsi karyawan tentang penyampaian aspirasi dalam perusahaan.
72
Tabel 4.23 Persepsi Karyawan Tentang Penyampaian Aspirasi Dalam Perusahaan Pernyataan
F
%
X
FX
Angka Penafsiran
Sangat Tidak puas Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
16 17 6 32 12 83
19.3 20.5 7.2 38.6 14.5 100
1 2 3 4 5 15
16 34 18 128 60 240
2.891566265
Sumber: Pertanyaan No.17
Tabel 4.23 diatas diketahui bahwa terdapat 32 orang responden yang menyatakan puas, 12 orang responden menyatakan sangat puas, 6 orang responden menyatakan cukup puas. Disamping itu terdapat 16 orang responden yang menyatakan sangat tidak puas dan terdapat pula 17 orang responden yang menyatakan kurang puas. Dari data tersebut diatas dapat diketahui bahwa proses penyampaian aspirasi pada PT. DHL Danzas cukuplah baik karena mayoritas responden menyatakan kepuasaannya. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 2.891566265. Pada tabel berikutnya dapat diketahui penilaian karyawan terhadap wawasan dan pengetahuan dalam perusahaan.
73
Tabel 4.24 Penilaian Karyawan Terhadap Wawasan Dan Pengetahuan Dalam Perusahaan Pernyataan
F
%
X
FX
Angka Penafsiran
Sangat Tidak puas Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
17 17 5 32 12 83
20.5 20.5 6 38.6 14.5 100
1 2 3 4 5 15
17 34 15 128 60 237
2.855421687
Sumber: Pertanyaan No.18
Tabel diatas menerangkan bagaimana penilaian karyawan terhadap wawasan dan pengetahuan pada PT. DHL Danzas. Dari data diatas diketahui bahwa mayoritas responden beranggapan puas terhadap wawasan dan pengetahuan pada PT. DHL Danzas, hal ini ditunjukkan dengan adanya 32 orang responden yang menyatakan puas terhadap pernyataan tersebut.. selain itu terdapat pula 12 orang responden yang menyatakan sangat puas dan terdapat pula 5 orang responden yang menyatakan cukup puas. Disamping itu terdapat pula masing berjumlah 17 orang yang berpendapat sangat tidak puas dan kurang puas. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 2.855421687. Pada tabel selanjutnya dapat diketahui persepsi
karyawan
perusahaan.
dalam
memberikan
saran-saran
dalam
74
Tabel 4.25 Persepsi Karyawan Dalam Memberikan Saran-Saran Dalam Perusahaan Pernyataan
F
%
X
FX
Angka Penafsiran
Sangat Tidak puas Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
11 23 16 22 11 83
13.3 27.7 19.3 26.5 13.3 100
1 2 3 4 5 15
11 46 48 88 55 237
2.855421687
Sumber: Pertanyaan No.19
Pemberian saran-saran dari pihak karyawan kepada pihak perusahaan secara langsung dapat dijadikan sebagai suatu bahan masukan yang penting bagi perusahaan. Karena karyawan tentu mengerti bagaimana kondisi yang terjadi didalam perusahaan, sehingga saran-saran yang diberikan oleh karyawan merupakan hal yang cukup berharga bagi perusahaan. Pada PT. DHL Danzas dapat diketahui bahwa karyawan cukup diberikan kesempatan untuk memberikan
saran-saran
kepada
pihak
perusahaan.
Hal
ini
ditunjukkan dengan adanya 16 orang responden yang menyatakan cukup puas, 22 orang responden menyatakan sangat puas dan 11 orang responden menyatakan sangat puas. Namun terdapat pula 11 orang responden yang menyatakan sangat tidak puas dan juga 23 orang responden yang menyatakan kurang puas. Pada tabel 4.26 diperlihatkan persepsi karyawan tentang dukungan komunikasi antara karyawan dan pimpinan.
75
Tabel 4.26 Persepsi Karyawan Tentang Dukungan Komunikasi Antara Karyawan Dan Pimpinan Pernyataan
F
%
X
FX
Angka Penafsiran
Sangat Tidak puas Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
4 5 25 43 6 83
4.8 6 30.1 51.8 7.2 100
1 2 3 4 5 15
4 10 75 172 30 287
3.457831325
Sumber: Pertanyaan No.20
Tabel 4.26 diatas menerangkan bahwa persepsi karyawan tentang dukungan komunikasi antara karyawan dan pimpinan cukup baik, hal ini dikarenakan mayoritas responden menyatakan puas terhadap hal tersebut. Terdapat 43 orang responden yang menyatakan puas, 25 orang responden menyatakan cukup puas dan 6 orang responden menyatakan sangat puas. Hanya terdapat 9 orang responden saja yang menyatakan ketidak puasan mereka terhadap dukungan komunikasi antara karyawan dan pimpinan. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 3.457831325. Pada tabel 4.27 dapat diketahui karyawan tentang hubungan antar organisasi pada PT. DHL Danzas.
76
Tabel 4.27 Persepsi Karyawan Tentang Hubungan Antar Organisasi Dalam Perusahaan Pernyataan
F
%
X
FX
Angka Penafsiran
Sangat Tidak puas Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
5 7 25 6 40 83
6 8.4 30.1 7.2 48.2 100
1 2 3 4 5 15
5 14 75 24 200 313
3.771084337
Sumber: Pertanyaan No.21
Hubungan yang baik antar departemen tentu akan menciptakan suatu suasana kerja yang sangat kondusif, sehingga proses kerja yang terjadi akan lebih maksimal. Menanggapi pernyataan tersebut 40 orang responden menyatakan sangat puas atas hubungan antar departemen di PT. DHL Danzas. Selain itu terdapat pula 6 orang responden yang menyatakan puas dan 25 orang responden lainnya menyatakan cukup puas. Sisanya yang berjumlah 12 orang responden, masing-masing 7 orang responden menyatakan kurang puas dan 5 menyatakan sangat tidak puas. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 3.771084337. Pada tabel selanjutnya dapat diketahui penilaian karyawn terhadap suasana lingkungan dalam organisasi.
77
Tabel 4.28 Penilaian Karyawan Terhadap Suasana Lingkungan Dalam Organisasi Pernyataan
F
Sangat Tidak puas 5 Kurang Puas 6 Cukup puas 8 Puas 45 Sangat Puas 19 Total 83
%
X
FX
Angka Penafsiran
6 7.2 9.6 54.2 22.9 100
1 2 3 4 5 15
5 12 24 180 95 311
3.746987952
Sumber: Pertanyaan No.22
Dari tabel 4.28 diatas diketahui bahwa 45 orang responden menyatakan puas, 8 orang responden menyatakan cukup puas, 19 orang responden menyatakan sangat puas, 6 orang responden menyatakan kurang puas dan 5 orang responden menyatakan sangat tidak puas. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa karyawan merasa cukup puas dengan suasana lingkungan pada PT. DHL Danzas, sehingga tentunya hal tersebut akan memberikan pengaruh yang positif terhadap karyawan terutama terhadap produktivitas karayawan. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 3.746987952. Di tabel berikutnya diperlihatkan persepsi karyawan tentang kemampuan pimpinan dalam memberikan ide dalam perusahaan.
78
Tabel 4.29 Persepsi Karyawan Tentang Kemampuan Pimpinan Dalam Memberikan Ide Dalam Perusahaan Pernyataan
F
%
X
FX
Angka Penafsiran
Sangat Tidak puas Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
4 26 5 24 24 83
4.8 31.3 6 28.9 28.9 100
1 2 3 4 5 15
4 52 15 96 120 283
3.409638554
Sumber: Pertanyaan No.23
Berdasarkan atas data yang diperoleh diatas, maka dapat dikatakan bahwa pimpinan mampu memberikan ide-ide yang dapat mengembangkan perusahaan. Hal ini terlihat dengan banyaknya responden yang menyatakan kepuasannya terhadap kemampuan pimpinan dalam memberikan ide-ide terhadap perusahaan. Terdapat masing 24 orang responden yang menyatakan puas dan sangat puas, dan terdapat pula 5 orang responden yang menyatakan cukup puas. Akan tetapi terdapat pula 26 orang responden yang menyatakan kurang puas terhadap kemampuan pimpinan dalam memberikan ide-ide pada perusahaan, sedangkan sisanya yang berjumlah 4 orang responden menyatakan sangat tidak puas. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 3.409638554. Pada tabel berikutnya dapat diketahui persepsi karyawan terhadap kejelasan informasi dalam perusahaan.
79
Tabel 4.30 Persepsi Karyawan Terhadap Kejelasan Informasi Dalam Organisasi Pernyataan
F
%
X
FX
Angka Penafsiran
Puas Sangat Puas Total
82 1 83
98.8 1.2 100
4 5 9
328 5 333
4.012048193
Sumber: Pertanyaan No.24
Dari tabel diatas diketahui bahwa informasi yang diberikan kepada karyawan sangatlah jelas, sehingga proses kerja yang terlaksana pun akan semakin optimal. 82 orang responden menyatakan puas terhadap kejelasan informasi yang diberikan, sedangkan 1 orang sisanya menyatakan sangat puas terhadap hal tersebut. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 4.012048193. Pada tabel berikutnya dapat diketahui bagaimana persepsi karyawan mengenai informasi yang diberikan mengenai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada PT. DHL Danzas. Tabel 4.31 Persepsi Karyawan Terhadap Segala Bentuk Kegiatan Selalu Disampaikan Dan Diinformasikan Pernyataan
F
%
X
FX
Angka Penafsiran
Sangat Tidak puas Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
4 6 64 7 2 83
4.8 7.2 77.1 8.4 2.4 100
1 2 3 4 5 15
4 12 192 28 10 242
2.915662651
Sumber: Pertanyaan No.25
80
Penyampaian informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada PT. DHL Danzas dirasakan sudah cukup maksimal. Hal ini didukung dengan adanya 64 orang responden yang menyatakan cukup puas, selain itu 7 orang menyatakan puas, dan 2 orang menyatakan sangat puas. Namun disamping itu terdapat 6 orang responden yang menyatakan kurang puas dan 4 orang responden menyatakan sangat tidak puas terhadap hal tersebut. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 2.915662651. Pada
tabel
4.32
diperlihatkan
persepsi
karyawan
tentang
kewenangan antara pimpinan dengan bawahan. Tabel 4.32 Persepsi Karyawan Tentang Kewenangan Antara Pimpinan Dengan Bawahan Pernyataan
F
%
X
FX
Angka Penafsiran
Sangat Tidak puas Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
1 7 5 2 68 83
1.2 8.4 6 2.4 81.9 100
1 2 3 4 5 15
1 14 15 8 340 377
4.542168675
dimiliki
oleh
atasan
tentunya
Sumber: Pertanyaan No.26
Wewenang
yang
harus
dipergunakan secara tepat, sehingga perusahaan pun dapat ikut berkembang
yang
diakibatkan
oleh
kebijakan-kebijakan
yang
diciptakan oleh pimpinan. Dari tabel 4.32 diatas diketahui bahwa karyawan merasa sangat puas dengan kewenangan yang dilakukan
81
antara pimpinan dengan bawahan, hal ini dibuktikan dengan pernyataan dari 68 orang responden yang menyatakan sangat puas. Selain itu terdapat 2 orang responden yang menyatakan puas dan 5 orang responden menyatakan cukup puas. Hanya terdapat 7 orang responden yang menyatakan kurang puas dan 1 orang responden yang menyatakan sangat tidak puas. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 4.542168675. Pada tabel selanjutnya dapat diketehui penilaian karyawan tentang kualitas sarana komunikasi dalam perusahaan. Tabel 4.33 Penilaian Karyawan Tentang Kualitas Sarana Komunikasi Dalam Perusahaan Pernyataan
F
%
X
FX
Angka Penafsiran
Sangat Tidak puas Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
2 4 4 71 2 83
2.4 4.8 4.8 85.5 2.4 100
1 2 3 4 5 15
2 8 12 284 10 314
3.78313253
Sumber: Pertanyaan No.27
Penyediaan sarana komunikasi didalam suatu perusahaan secara langsung dapat memberikan dampak yang positif, karena penyediaan sarana komunikasi akan membuat proses komunikasi baik antara pihak didalam perusahaan maupun keluar perusahaan akan semakin lancar. PT. DHL Danzas merasakan bahwa hal tersebut
pun
akan
memberikan
dampak
yang
positif
bagi
82
perusahaan. 71 orang responden menyatakan puas terhadap penyediaan sarana komunikas bagi karyawan, selain itu terdapat 4 orang responden yang menyatakan cukup puas dan 2 orang responden menyatakan sangat puas. Hanya terdapat 6 orang responden yang menyatakan ketidakpuasan mereka. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 3.78313253 Pada tabel selanjutnya dapat diketahui bagaimana komunikasi tentang efisiensi biaya yang akan ditetapkan dalam perusahaan. Tabel 4.34 Bagaimana Komunikasi Tentang Efisiensi Biaya Yang Akan Ditetapkan Dalam Perusahaan Pernyataan
F
%
X
FX
Angka Penafsiran
Sangat Tidak puas Kurang Puas Cukup puas Puas Sangat Puas Total
2 4 4 71 2 83
2.4 4.8 4.8 85.5 2.4 100
1 2 3 4 5 15
2 8 12 284 10 314
3.78313253
Sumber: Pertanyaan No.28
Dari tabel diatas diketahui bahwa terdapat 71 orang responden yang menyatakan puas, 2 orang responden menyatakan sangat puas, 4 orang responden menyatakan cukup puas, 4 orang responden menyatakan kurang puas dan 2 orang responden lainnya menyatakan sangat tidak puas. Dari data yang diperoleh tersebut maka dapat dikatakan bahawa secara garis besar karyawan merasa cukup puas terhadap komunikasi mengenai efisiensi biaya yang
83
akan ditetapkan pada PT. DHL Danzas. Pada tabel ini ditemukan angka penafsiran sebesar 3.78313253. Pada tabel berikutnya dapat diketahui hasil pernyataan dari responden berdasarkan atas angka penafsirannya. Tabel 4.35 Hasil Dari Pernyataan Responden Bersadarkan Angka Penafsiran No
Angka Penafsiran 3.28
Keterangan
2
dan suasana kerja Persepsi karyawan terhadap
3.49
Puas
3
kondisi dilingkungan kerja Penilaian karyawan tentang
3.65
Puas
3.20
Cukup Puas
2.96
Cukup Puas
2.96
Cukup Puas
2.96
Cukup Puas
1
Pernyataan Penilaian karyawan terhadap
Cukup Puas
situasi di lingkungan kerja
waktu Jam masuk dan jam keluar yang ditentukan dalam 4
perusahaan Persepsi karyawan tentang hubungan
5
perusahaan Bagaimana Karyawan
6
social
komunikasi Dalam karyawan temuan
dalam Penilaian
dalam
interaksi
berkomunikasi berdasarkan sosialisasi
dilapangan Persepsi karyawan terhadap nilai
nilai
perusahaan
kehidupan
di
84
Penilaian Karyawan terhadap
2.95
Cukup Puas
2.53
Kurang Puas
dalam perusahaan Penilaian terhadap Ketaatan
2.89
Cukup Puas
karyawan dalam perusahaan Persepsi karyawan terhadap
2.89
Cukup Puas
2.90
Cukup Puas
2.43
Kurang Puas
2.89
Cukup Puas
kebiasaan di lingkungan kerja dalam perusahaan Persepsi karyawan terhadap Norma-norma yang berlaku
11
Kejelasan 12
dalam
perusahaan Penilaian karyawan terhadap ketepatan
13
informasi
informasi
dalam
perusahaan Persepsi karyawan tentang kesesuaian informasi antar departemen
14
dalam
perusahaan Persepsi karyawan terhadap suasana lingkungan kerja di
15
perusahaan Persepsi karyawan tentang
2.89
Cukup Puas
16
iklim kerja dalam perusahaan Persepsi karyawan terhadap
2.89
Cukup Puas
2.89
Cukup Puas
2.86
Cukup Puas
2.86
Cukup Puas
kebenaran Informasi dalam 17
perusahaan Persepsi karyawan
tentang
penyampaian aspirasi dalam 18
perusahaan Penilaian karyawan terhadap Wawasan dan pengetahuan
19
dalam perusahaan Persepsi karyawan memberikan
dalam
saran-saran
85
20
dalam perusahaan Persepsi karyawan
tentang
3.46
Puas
3.77
Puas
3.75
Puas
3.41
Puas
4.01
Puas
2.92
Cukup Puas
4.54
Puas Sekali
3.78
Puas
3.78
Cukup Puas
87.78 3.135
Puas
dukungan komunikasi antara 21
karyawan dan pimpinan Persepsi karyawan tentang hubungan
22
antar
organisasi
dalam perusahaan Penialaian karyawan terhadap suasana lingkungan
23
dalam organisasi Persepsi karyawan
tentang
kemampuan pimpinan dalam memberikan 24
Informasi
dalam
organisasi Persepsi karyawan terhadap segala Selalu
26
dalam
perusahaan Persepsi karyawan terhadap kejelasan
25
ide
bentuk di
kegiatan
sampaikan
dan
diinformasikan Persepsi karyawan tentang kewenangan antara Pimpinan
27
dengan bawahan Penilaian karyawan tentang kualitas sarana komunikasi
28
dalam perusahaan Bagaimana komunikasi tentang efisiensi biaya yang akan
ditetapkan
perusahaan Jumlah keseluruhan Rata-Rata Sumber:Hasil Perhitungan
dalam
86
4.4.Analisa Data Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran kuisioner terhadap 83 responden yang terdiri dari 50 responden laki-laki dan 33 responden wanita diperoleh hasil analisa data mengenai kepuasan komunikasi yang timbul dari karyawan pada level staff terhadap pimpinan pada level manajerial keatas, hal ini dapat dilihat dari berbagai dimensi antara lain : 1. Persepsi
tentang
Situasi
dan
kondisi
dilingkungan
perusahaan Terlihat 31,3% dari 100% responden merasa cukup puas atas situasi lingkungan kerja dalam PT.DHL Danzas, para karyawan memiliki persepsi bahwa situasi dan kondisi dilingkungan kerja dirasai kondusif dan mendukung suasana kerja. Pada dasarnya situasi dan kondisi dilingkungan kerja merupakan salah
satu
factor
yang
mempengaruhi
terjadinya
proses
komunikasi, yang dimaksud dengan situasi disini ialah situasi pada saat komunikan akan menerima pesan yang disampaikan, sedangkan kondisi adalah state of personality atau keadaan fisik pada
saat
komunikan
menerima
pesan
komunikasi..
Pada
penetapan jam dan waktu kerja PT.DHLDanzas menetapkan aturan menyesuaikan
dengan
undang-undang
dan
perturan
yang
ditetapkan perusahaan. Dari pertanyaan terhadap 83 responden
87
diketahui 43,4% karyawan merasa sangat puas atas penetapan waktu kerja yang ditetapkan perusahaan faktor penetapan jam kerja amat berpengaruh terhadap proses komunikasi, kerja dalam tekanan dan penetapan waktu over time yang salah yang tidak menyesuaikan dengan kondisi karyawan berakaiba fatal terhadap proses komunikasi berdimensi
karena komunikasi
kontekstual dan purfosif dalam arti sifat komunikasi
amat dipengaruhi oleh ruang dan waktu serta kebutuhan.
2. Persepsi tentang hubungan sosial antara karyawan dengan pimpinan Didapati 33,7% karyawan merasa cukup puas terhadap hubungan sosial yang terjadi selama ini, hubungan sosial dalam perusahaan merupakan fungsi komunikasi, karena salah satu fungsi komunikasi ditunjukan melalui prilaku komunikasi yang bersumber dari situasi Individu yang menyatakan identitas sosial, integrasi sosial, yang memilki implikasi terhadap pengetahuan dan sharing dalam melepaskan diri dalam permasalahan dan problema social yang terjadi. Namun dalam interaksi
komunikasi masih
terjadi distorsi yang disebabkan oleh perbedaan persepsi sehingga tingkat
kekurang
puasan
mencapai
10,8%,
namun
kondisi
lingkungan perusahaan amat mempengaruhi fungsi komunikasi seperti hal nya pada tabel 4.13 persepsi karyawan terhadap nilai-
88
nilai yang terdapat dalam perusahaan 19,3 % merasakan kurang puas, persepsi yang secara umum dapat dikatakan timbul karena adanya kejadian- kejadian atau pengalaman tentang suatu objek adalah alasan atas rendahnya nilai-nilai yang terjadi atas kepuasan komunikasi yang disebabkan oleh kredibilitas sumber. Sedangkan kebiasaan dilingkungan kerja yang terjadi saat ini pada PT DHL Danzas dianggap tidak berpengarh buruk terhadap fungsi komunikasi yang terjadi antara atasan dengan bawahan
3. Persepsi karyawan tentang kontribusi pimpinan dalam memberikan ide Komunikasi kebawah dalam suatu organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada yang lebih rendah. Biasanya terdapat anggapan bahwa informasi bergerak dari manajemen kepada para pegawai dalam penelitian ini 31,3 % responden merasa kurang puas terhadap kontribusi yang diberikan pimpinan terhadap bawahan kekurang puasan tersebut meliputi
berbagai hal mengenai kebijakan organisasi maupun
motivasi kerja yang menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam memiliki kerja,
Namun pada sudut kejelasan informasi dalam
perusahaan yang meliputi
deskripsi pekerjaan
dan system
kompensasi 98,8% karyawan PT DHL Danzas merasa Puas
89
4. Persepsi karyawan terhadap kewenangan Pimpinan Komunikasi keatas dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari tingkat yang lebih rendah ketempat yang lebih tinggi
pada penilitian ini persepsi karyawan terhadap
kewenangan pimpinan menunjukan 28,9% karyawan merasa sangat
puas
artinya
kewenangan
yang
dimiliki
pimpinan
dilaksanakan sesuai koridor yang berlaku diperusahaan dengan batasan-batasan yang mengacu kepada ruang lingkup pekerjaan dan muncul sebagai tindakan koordinasi antara atasan dengan bawahan dan Information sharing yang menghubungkan seluruh karyawan dengan tujuan organisasi.
90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan Berdasarkan atas penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal berdasarkan atas hal-hal yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya. Beberapa kesimpulan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Dari hasil penelitian ditemukan responden menyatakan hanya pada Norma-norma yang berlaku dalam perusahaan dan kesesuaian informasi antar departemen dalam perusahaan saja yang kurang puas bagi karyawan dan yang lainnya cukup puas 2. Dari hasil penelitian ditemukan rata-rata responden merasa puas dengan komunikasi antara pimpinan dan karyawan Pada PT. DHL DANZAS JAKARTA 3. Bahwa prilaku komunikasi yang bersumber dari situasi Individu yang menyatakan identitas sosial, integrasi sosial, yang memilki implikasi terhadap pengetahuan dan sharing dalam melepaskan diri dalam permasalahan dan problema
sosial yang terjadi.
Namun dalam interaksi komunikasi masih terjadi distorsi yang disebabkan oleh perbedaan persepsi sehingga tingkat kekurang puasan mencapai 19,3%, namun kondisi lingkungan perusahaan amat mempengaruhi fungsi komunikasi yang pada umumnya
94
91
Persepsi
komunikasi
antara
pimpinan
dengan
karyawan
menimbulkan pendapat yang positif. 4. Kewenangan yang bersifat positif yang mengacu kepada bentuk koordinasi
terhadap
pekerjaan
dan
tujuan
organisasi
menimbulkan pengalaman terhadap objek yang menyimpulkan persepsi yang positif terhadap pimpinan hal ini buktikan dengan hasil kuisioner sebesar 81,9% karyawan merasa puas terhadap komunikasi yang mengacu kepada kewenangan pimpinan
5.2.Saran-Saran Berdasarkan kesimpulan yang penulis uraikan diatas penulis mencoba memberikan saran-saran yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kemajuan perusahaan, saran saran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Akademis Diharapan Perusahaan dapat mengaplikasikan hasil penelitian ini sebagai bahan masukan bagi perbaikan sistem komunikasi perusahaan dimasa yang akan datang dan diharapkan persepsi kepuasan
komunikasi
khususnya
karyawan menjadi lebih baik.
terhadap
pimpinan
dan
92
2. Praktis Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dalam memperbaiki persepsi kepuasan komunikasi antara pimpinan dan karyawan pada PT.DHL Danzas
DAFTAR PUSTAKA A Effendy Onong Uchjan, Ilmu Komunikasi, Rosdakarya, 2003 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, tahun 1998, Jakarta. Franks Jefkins, Public Relations, Jakarta, 1999 Handoko Hani, Manajemen, BPFE Yogyakarta, 1997 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 2001 Kountur Ronny, Metode Penelitian, PPM, tahun 2004, Jakarta. Liliweri Alo, Wacana Komunikasi Organisasi, Mandar Maju 2004 Mulyana Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (PT. Remaja Rosdakarya Bandung), 2000 Nasution Mulia Nasution, Pangantar Manajemen, Djambatan Jakarta, 1996 Rakhmat Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, tahun 2000, Bandung. Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, tahun 2002, Jakarta Siregar Bakri, Metodologi Penelitian Rosdakarya, 2000 Umar Husein, Metode Riset Akutansi Terapan, Ghalia Indonesia, tahun 2003, Jakarta. Wayne and Pace, Komunikasi Organisasi, PT. Rosdakarya Bandung, 2001
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Bahwa yang bertanda tangan di bawah Ini : Nama Jenis Kelamin Tempat/Tgl Lahir Status Agama Warga Negara Alamat Sekarang
: : : : : : :
Telepon
:
Erwin Panca yudha Laki-Laki. Jakarta, 05 Oktober 1981 Belum Kawin Islam. Indonesia. Jl.Nusa Iindah II No.28 Rt 008/09 Kel. Kapuk Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat 11720 54366672-081388313331
Menerangkan Dengan Sungguhnya PENDIDIKAN FORMAL -
SD SMP SMA S-1
Lulusan 1994 SD Negri Kapuk10 Petang Jakarta Lulusan 1997 SMP Negri 512 Jakarta Lulusan 2000 SMA Negri 96 Jakarta FIKOM Jurusan Humas Universitas Mercu Buana Jakarta PENGALAMAN ORGANISASI
1. 2. 3.
Ketua Paskibra SMU 96 Angkatan 2000 Ketua OSIS SMU 96 Angkatan 2000 Ketua Karang Taruna RW.09 Kel.Kapuk Jakarta-barat Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenarnya
Hormat Saya, Erwin panca yudha