PERSEPSI MANFAAT, RESIKO, TAMPILAN IKLAN, DAN TINGKAT KEYAKINAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI ONLINE SHOP (Studi Kasus Pada Konsumen Online Shop Skincarethai_ori di Media Sosial Instagram di Bandar Lampung)
Skripsi
Oleh MARTHA ULY ESYERIA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2017
ABSTRACT THE USEFUL PERCEPTION, THE RISK, THE ADVERTISEMENT DISPLAY AND THE LEVEL OF CONFIDENCE AND THE INFLUENCES OF THE CONSUMER DECISION OF BUYING AT THE ONLINE SHOP (The Case Studies Of Consumer Online Shop Skincarethai_Ori Of The Instagram Social Media At Bandar Lampung) By: Martha Uly Esyeria This research goal is to know the most influence of the useful perception, the risk, the advertisement display and the level of confidence and the influences of the consumer decision of buying at the online shop skincarethai_ori. Sampling technique use the sampling purposive to 100 consumer of skincarethai_ori at Bandar Lampung. The collect data method with questionaire. The instrument test with validity and reliability. The result of the data analysis show that as a partrial variable useful perception and the risk is not significant influence of buying decision. Otherwise the advertisement display variable and the level of confidence result significant influence of the buying decision. Base on the F test that result is simultant to useful perception, the risk, the advertisement display and the level of confidence is togetherness significant influence to buying decision.
Keywords: The Advertisement Display, The Buying Decision, The Level of Confidence, The Risk and The Useful Perception.
ABSTRAK PERSEPSI MANFAAT, RESIKO, TAMPILAN IKLAN, DAN TINGKAT KEYAKINAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI ONLINE SHOP (Studi Kasus Pada Konsumen Online Shop Skincarethai_ori di Media Sosial Instagram di Bandar Lampung) Oleh: Martha Uly Esyeria Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh persepsi manfaat, resiko, tampilan iklan, dan tingkat keyakinan terhadap keputusan pembelian konsumen di online shop skincarethai_ori. Teknik sampling menggunakan teknik purposive sampling terhadap 100 konsumen skincarethai_ori di Bandar Lampung yang pernah atau sedang melakukan transaksi di online shop skincarethai_ori. Metode pengumpulan data dengan kuesioner. Uji instrumen dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas. Hasil analisis data menunjukkan bahwa secara parsial variabel persepsi manfaat dan resiko tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan variabel tampilan iklan dan tingkat keyakinan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan uji F didapatkan hasil secara simultan persepsi manfaat, resiko, tampilan iklan dan tingkat keyakinan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Kata Kunci: Keputusan Pembelian, Persepsi Manfaat, Resiko, Tampilan Iklan dan Tingkat Keyakinan.
PERSEPSI MANFAAT, RESIKO, TAMPILAN IKLAN, DAN TINGKAT KEYAKINAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI ONLINE SHOP (Studi Kasus Pada Konsumen Online Shop Skincarethai_ori di Media Sosial Instagram di Bandar Lampung)
Oleh MARTHA ULY ESYERIA
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA ADMINISTRASI BISNIS Pada Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Martha Uly Esyeria, dilahirkan di Bandar Lampung, 18 Januari 1996. Penulis adalah anak terakhir dari tiga bersaudara pasangan (Alm) Bapak Tarianus Marpaung dan Ibu Rohana br. Pangaribuan. Pendidikan yang telah ditempuh penulis antara lain: 1. Sekolah Dasar (SD) Xaverius 3 Way Halim Permai Bandar Lampung dari tahun 2001-2007. 2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Fransiskus Tanjung Karang Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2010. 3. Sekolah Menengah Atas (SMA) Fransiskus Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2013. 4. Tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Perguruan Tinggi Universitas Lampung pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Ilmu Administrasi Bisnis. 5. Tahun 2014-2015 penulis menjadi anggota bidang Data Informasi dan Akademik (DIKA) HMJ Ilmu Administrasi Bisnis.
MOTTO
“Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan.” (Yeremia 17:7)
“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. ” (1 Tesalonika 5:18)
“Hargailah usahamu, hargailah dirimu. Harga diri memunculkan disiplin diri. Ketika anda memiliki keduanya, itulah kekuatan sesungguhnya.” (Clint Eastwood)
“Tuhan mendengar Doa yang kita naikkan kepadaNya, bersabarlah sebab waktu Tuhan selalu yang terbaik bagi setiap anak-anaknya.”
PERSEMBAHAN
Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dengan ini kupersembahkan karya kecilku ini untuk:
“Mamak dan Bapak (Alm)” Sebagai wujud tanda baktiku dan cintaku kepada kalian serta terimakasih untuk setiap doa, kasih sayang, nasihat, motivasi, dan pengorbanan tak ternilai yang selalu kalian berikan kepadaku hingga aku bisa berada dititik ini.
“Kakakku, Abangku, Opungku, Keponakanku, Semua Keluarga Besar, Sahabat, dan Teman-Teman yang selalu mendoakan, memotivasi, menemani, dan mendukung dalam berbagai hal.”
“Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji yang sangat berjasa, serta almamaterku tercinta Universitas Lampung.”
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi yang berjudul “Persepsi Manfaat,
Resiko,
Tampilan
Iklan,
dan
Tingkat
Keyakinan
serta
Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Online Shop (Studi Kasus pada Konsumen Online Shop Skincarethai_ori di Media Sosial Instagram di Bandar Lampung)” merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Binis pada jurusan Administrasi Bisnis di Universitas Lampung.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis mendapatkan dukungan, bimbingan, saran dan bantuan dari berbagai pihak. Sehingga pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kesehatan, kelancaran, dan Berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. 2. Bapakku terkasih (Alm) Tarianus Marpaung yang telah memberikan kasih sayang dan pengorbanan yang tak terlupakan bagiku hingga saat ini. Terimakasih ya pak sudah menjadi sosok orang tua yang sangat aku butuhkan dan takkan pernah tergantikan.
3. Mamakku tercinta Rohana Pangaribuan yang telah mengandung, melahirkan hingga membesarkan serta memberikan kasih sayang yang tak terhingga. Terimakasih ya mak atas semua pengorbanan dan semangatnya yang sangat berarti di hidupku hingga aku bisa berada di titik ini. 4. Kakakku, Diana Tomurita Marpaung yang telah memberikan semangat dan dukungan serta doa untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas seluruh dukungan dan nasihat yang telah diberikan dari penulis kecil hingga sekarang. 5. Abangku, Patar Albert Marpaung terimakasih atas dukungan, semangat dan doanya dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga kelak kita menjadi orang yang sukses dan dapat mebanggakan orang tua kita. 6. Opungku, Bonivancius Pangaribuan terimakasih ya opung sudah memberikan doa dan semangatnya 7. Keponakanku, Felda Simbolon terimakasih sudah memberi semangat dan hiburan untuk penulis 8. Bapak Dr. Syarief Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. 9. Bapak Drs. Susetyo., M.Si., selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. 10. Bapak Drs. Denden Kurnia Drajat., M.Si., selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. 11. Bapak Drs. Dadang Karya Bakti., M.M., selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung sekaligus dosen penguji
yang telah banyak memberikan kritik, saran dan motivasi sehingga penulis dapat mengerjakan skripsi ini dengan baik sampai selesai. 12. Bapak Ahmad Rifa’i S.Sos., M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. 13. Bapak Suprihatin Ali S.Sos., M.Sc selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung sekaligus dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan saran, petunjuk, arahan, masukan, dan motivasi kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini hingga selesai. 14. Bapak Hartono,S.Sos selaku Dosen Pembimbing Akademik terimakasih atas bimbingannya selama ini. 15. Seluruh Bapak Dosen dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Lampung. 16. Ibu Mertayana selaku staff Jurusan Ilmu Administasi Bisnis Universitas Lampung yang sangat baik dan sabar telah banyak membantu. 17. Keluarga besar serta saudara-saudaraku yang tidak bisa disebutkan satupersatu yang turut dan mendoakan kelancaran dalam penulisan skripsi ini. 18. Sahabat-sabahat SMA-ku, Viola, Yayas, Onky, Bebe, Ayu yang paling setia sahabatan dari jaman alay sampe agak gaul dikit haha, moga persahabatan kita tetep akur-akur aja ya guys jangan ada dusta diantara kita. Jangan pernah berubah ya guys tetep jadi pribadi yang baik dan paling koplak. God bless you all.
19. Sahabat perjuangan di masa kuliah, Amel, Bella, Arta. Makasi ya guys udah jadi sahabat terbaik selama kuliah yang penuh momen yang aneh-aneh haha tapi paling gak terlupakan. See you on top! 20. Tim Samsolehe (Viola dan Onky) makasih loh ya udah menuh-menuhin sanwacana gue. Ayo dong genk kalo main pada bisa semua jangan ilangilangan haha. 21. Fansku, Viola Natalia Budiman S.E. Makasih ya vi udah bantuin gue dari awal sampe akhirnya selesai juga nih skripsi. Jangan bosen-bosen bantuin gue ya. Moga kita jadi orang sukses yaa Amin. 22. Fansku, Larasati yang jauh di Jogja makasih ya semangat dan motivasinya buat gue biar gak males ngerjain skripsi dan udah jadi tempat sharing paling mengerti banget haha. Btw, ditunggu kedatangannya ke Bandar Lampung ya. 23. Tim kedukaan fransib, Viola, Onky, Shereen. Makasih udah kasih support selama skripsian. 24. Kak Ika (kakaknya amel) makasi kak udah sibuk bantuin gue terus ya, cepetan sarjana juga ya kak. 25. Rekan-rekanku Administrasi Bisnis 2013 Genk Wulan, Genk Lovi, Genk Icul, Genk Tiwi, Genk Gde, dan lain-lan. Teirmakasih atas pengalaman dan kisah yang telah kita lalui bersama sejak jadi maba. Semoga kita dapat bertemu kembali di kemudian hari. 26. Seluruh Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis (HMJ Adm Bisnis) Universitas Lampung, Almuni, Senior, Junior. Bisnis bersatu takan terkalahkan.
27. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini. Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Aamiin. Bandar Lampung, 16 April 2017 Penulis
Martha Uly Esyeria
DAFTAR ISI
Halaman COVER .............................................................................................. i ABSTRAK .......................................................................................... ii RIWAYAT HIDUP ........................................................................... iv MOTTO .............................................................................................. v HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................ vi SANWACANA .................................................................................. vii DAFTAR ISI ...................................................................................... xi DAFTAR TABEL .............................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 9 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 9 1.4 Manfaat dari Penelitian ................................................................. 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi ......................................................................................... 11 2.1.1 Pengertian Persepsi ................................................................ 11 2.1.2 Persepsi Manfaat ................................................................... 12 2.1.3 Resiko .................................................................................... 13 2.2 Tampilan Iklan .............................................................................. 14 2.2.1 Pengertian Iklan ..................................................................... 14 2.3 Keyakinan (Trust) ......................................................................... 15 2.4 Keputusan Pembelian .................................................................... 17 2.4.1 Pengertian Keputusan Pembelian .......................................... 17 2.4.2 Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian ............................ 18 2.4.3 Faktor-faktor yang Memengaruhi Keputusan Pembelian ............................................................ 21 2.5 Pengaruh Persepsi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian .................................................................... 24 2.6 Bisnis Online ................................................................................. 25 2.7 Media Sosial .................................................................................. 26 2.7.1 Pertumbuhan Media Sosial .................................................... 27 2.7.2 Peran dan Fungsi Media Sosial ............................................... 27
2.7.3 Fungsi Media Sosial ................................................................ 29 2.8 Jejaring Sosial Instagram ............................................................... 30 2.8.1 Fitur-fitur Instagram ................................................................. 31 2.9 Hipotesis ........................................................................................ 32 2.9.1 Persepsi Manfaat ....................................................................32 2.9.2 Resiko ......................................................................................33 2.9.3 Tampilan Iklan ........................................................................34 2.9.4 Tingkat Keyakinan ..................................................................35 2.10 Penelitian Terdahulu ................................................................... 36 2.11 Kerangka Pikir Teoritis ............................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian ............................................................................... 38 3.2 Variabel Penelitian ........................................................................ 38 3.3 Definisi Konseptual dan Opersional ............................................. 40 3.3.1 Definisi Konseptual ................................................................. 40 3.3.2 Definisi Operasional ................................................................ 41 3.4 Skala Pengukuran .......................................................................... 43 3.5 Populasi dan Sampel ..................................................................... 43 3.5.1 Populasi ................................................................................... 43 3.5.2 Sampel ..................................................................................... 44 3.6 Teknik Pengambilan Sampel ......................................................... 44 3.7 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 45 3.8 Sumber Data .................................................................................. 45 3.9 Teknik Analisis Data ..................................................................... 46 3.10 Metode Analisis Data .................................................................. 48 3.10.1 Analisis Kualitatif ................................................................ 48 3.10.2 Analisis Kuantitatif .............................................................. 48 3.11 Analisis Koefisien Determinasi dan Korelasi (R² & R) .............................................................. 49 3.12 Pengujian Hipotesis ..................................................................... 49 3.12.1 Uji t (Parsial) ......................................................................... 49 3.12.2 Uji F (Simultan) .................................................................... 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............. 4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur .......................... 4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Kepemilikan Instagram ............................................................ 4.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Terdaftar di Instagram ............................................... 4.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pernah Melakukan Pembelian Melalui Online Shop di Instagram .............................................................................. 4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 4.2.1 Uji Validitas ............................................................................
51 53 54 55 55
56 57 57
4.2.2 Uji Reliabilitas ......................................................................... 4.3 Hasil Analisis Tabulasi Angket ..................................................... 4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Persepsi Manfaat ................ 4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Resiko ................................ 4.3.3 Tanggapan Responden Terhadap Tampilan Iklan ................... 4.3.4 Tanggapan Responden Terhadap Tingkat Keyakinan ............. 4.3.5 Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Pembelian ........ 4.4 Uji Normalitas ............................................................................... 4.5 Analisis Regresi Linear Berganda ................................................. 4.5.1 Uji Kelayakan Model Regresi ................................................. 4.5.2 Uji Koefisien Determinasi ....................................................... 4.5.3 Uji Signifikansi Parameter Individual ..................................... 4.5.3.1 Pengujian Hipotesis Persepsi Manfaat Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Online Shop ....................................................................... 4.5.3.2 Pengujian Hipotesis Resiko Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Online Shop .............................. 4.5.3.3 Pengujian Hipotesis Tampilan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Online Shop ............ 4.5.3.4 Pengujian Hipotesis Tingkat Keyakinan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Online Shop ...................................................................... 4.5.3.5 Pengujian hipotesis Persepsi Manfaat, Resiko, Tampilan Iklan, Tingkat Keyakinan serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Online Shop ............................................
60 61 61 63 66 69 71 74 75 77 78 79
80 81 82
83
85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan .................................................................................... 87 5.2 Saran .............................................................................................. 88 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1 Tabel Penjualan Skincarethai_ori melalui Instagram Tahun 2015-2016 di Bandar Lampung ....................................... 7 2.10 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 36 3.3.2 Definisi Operasional .......................................................................... 41 3.4 Skala Pengukuran ................................................................................. 43 3.9 Kriteria Validitas pada Analisis Faktor ................................................ 46 4.1.1 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 53 4.1.2 Umur Responden ............................................................................... 54 4.1.3 Kepemilikan Instagram ..................................................................... 55 4.1.4 Lamanya Terdaftar di Instagram ....................................................... 55 4.1.5 Pernah Melakukan Pembelian Online Shop di Instagram ................. 56 4.2.1 Hasil Uji Validitas (n=50) ................................................................. 58 4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas (n=50) ............................................................. 60 4.3.1 Tanggapan Konsumen Terhadap Persepsi Manfaat .......................... 61 4.3.2 Tanggapan Konsumen Terhadap Resiko ........................................... 63 4.3.3 Tanggapan Konsumen Tehadap Tampilan Iklan ............................... 66 4.3.4 Tanggapan Konsumen Terhadap Tingkat Keyakinan ....................... 69 4.3.5 Tanggapan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian ................... 71 4.4 Uji Normalitas ...................................................................................... 74 4.5 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda .............................................. 76 4.5.1 Uji F ................................................................................................... 78 4.5.2 Koefisien Determinasi (R2) ............................................................... 78 4.5.3 Uji t .................................................................................................... 80
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1.1 Jumlah pengguna Instagram di Indonesia ................................................. .. 3 1.2 Akun Instagram Skincarethai_ori ............................................................. .. 6 2.11 Kerangka Pikir Teoritis ........................................................................... 37 4.1 Online Shop Skincarethai_ori dan Produknya .......................................... 53 4.4 Hasil Uji Normalitas ................................................................................. 75
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat, baik di negara maju maupun di negara berkembang, termasuk Indonesia. Perkembangan teknologi komunikasi terus mengalami peningkatan dan perkembangan dari masa ke masa dengan berbagai perubahan yang signifikan. Perkembangan itu juga memengaruhi kehidupan masyarakat. Salah satunya ialah penggunaan internet yang semakin diminati dan semakin meningkat setiap tahunnya. Menurut Harjono (2009), internet dapat diartikan sebagai kumpulan dari beberapa komputer, yang bahkan dapat mencapai jutaan komputer di seluruh dunia yang dapat saling berhubungan serta saling terkoneksi satu sama lainnya. Agar komputer dapat saling terkoneksi satu sama lain, maka diperlukan media untuk saling menghubungkan antar komputer. Media yang digunakan itu bisa menggunakan kabel atau serat optik, satelit atau melalui sambungan telepon.
Gaya hidup masyarakat saat ini ikut berubah karena pengaruh dari perkembangan teknologi tersebut, salah satu yang paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia maya. Internet memiliki peran penting untuk mengenalkan kita pada dunia maya. Penggunaan internet dari hari ke hari semakin meningkat, bahkan internet telah dijadikan sebagai gaya hidup, terutama di kalangan generasi muda. Dengan adanya internet
2
ini tentu akan semakin memudahkan proses “globalisasi” di dunia. Melalui internet, kita banyak mengenal berbagai hal, mulai dari jejaring sosial, aplikasi, berita, video, foto hingga berbelanja melalui internet atau yang sering disebut dengan online shopping. Semua aktivitas sehari-hari yang dilakukan tidak terlepas dari internet, tak terkecuali dalam melakukan aktivitas jual beli. Aktivitas jual beli ini muncul karena tersedianya media jual beli yang menggunakan jaringan internet. Media ini biasa disebut dengan online shop. Online shop atau yang dikenal bisnis online telah dikenal dari berbagai kalangan usia, mulai dari remaja sampai orang dewasa. Online shop merupakan bentuk perdagangan elektronik dimana konsumen langsung membeli barang atau jasa dari penjual melalui internet tanpa bertatap muka.
Maraknya online shop sekarang ini dikarenakan banyaknya website dan media sosial yang terhubung di jaringan internet. Website yang menawarkan jasa toko online seperti E-bay, Kaskus, Lazada, OLX, Tokopedia, Bukalapak, Zalora, Berniaga.com dll. Online shop di media sosial seperti Facebook, Instagram, Line, Whatsapp, BBM dan Twitter sering di akses sehingga mudah di gunakan dalam bertransaksi karena calon konsumen hanya perlu menghubungi kontak yang di tersedia di media sosial. Salah satu media sosial yang paling populer saat ini adalah Instagram. Instagram merupakan aplikasi edit dan berbagai foto yang paling fenomenal dibandingkan sosial media lainnya karena Instagram adalah aplikasi berbagi foto seperti yang kita tahu bahwa manusia adalah makhluk yang sangat suka dengan visualitas sehingga setiap foto yang kita upload bisa menimbulkan ketertarikan oleh penguna instagram lainnya. Selain itu fitur-fitur di
3
instagram juga cukup simple, selain itu Instagram bisa dihubungkan dengan akun media sosial lainnya.
Berdasarkan artikel dari CNN Indonesia diperoleh data bahwa pengguna aktif Instagram tahun 2015 sebanyak 22 juta pelanggan dengan persentase 45% pengguna instagram mengaku sering membeli barang yang mereka temui di Instagram. Ini menjelaskan mengapa Instagram menjadi platform penting bagi UKM untuk
berjualan.
Dewasa
ini
banyak
sekali
pengguna
Instagram
yang
memanfaatkan aplikasi Instagram untuk mempromosikan usaha yang mereka jalankan. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh JakPat, ternyata lebih dari setengah pengguna Instagram di Indonesia mem-follow akun online shop. Dari hasil survei tersebut, sebanyak 56,2% responden mengatakan “Ya” saat ditanya apakah mereka mem-follow akun online shop di Instagram. Mayoritas, mereka mem-follow akun online shop yang berjualan pakaian dan aksesoris dan lain-lain. Berikut hasil survei yang dilakukan oleh JakPat.
Pengguna Instagram berumur 18-35 tahun di Indonesia yang Mem-Follow Online Shop
43,8
56,2
yes
no
Sumber: http://www.duniaku.net/2016/02/26/akun-instagram-online-shop/ Gambar 1.1 Jumlah pengguna Instagram di Indonesia
4
Jaringan internet yang tersebar ke seluruh dunia menjadikan online shop ini menjadi bisnis yang menjanjikan terutama bagi semua kalangan. Namun demikian, perkembangan globalisasi internet ini membawa manfaat bagi para pelaku, melainkan juga membawa resiko yang dapat mengancam sewaktu-waktu. Kehadiran online shop telah memberikan konsumen pilihan alternatif selain berbelanja di toko konvensional. Saat ini kegiatan jual beli secara online mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Online shop memberi dampak positif dari perkembangan globalisasi internet. Online shop juga menjadikan transaksi jual beli menjadi mudah dan efisien waktu. Pembeli tidak perlu memikirkan pakaian untuk pergi ke toko dan tidak perlu mencari toko. Selain itu, jika jam kerja sangat sibuk dan tidak teratur, belanja online memungkinkan pembeli untuk membeli barang tanpa harus menyita waktu dan tenaga.
Sebagian besar toko konvensional hanya memiliki produk tertentu yang terbatas, sedangkan online shop menawarkan banyak produk yang tidak ditemukan di toko konvensional, informasi yang ditampilkan lebih banyak dan menarik di online shop, dan tidak ada batasan waktu menjadikan online shop pilihan utama dibandingkan toko konvensional. Alasan lain, yaitu sudah banyak bermunculan bisnis online dengan variasi harga terbaik. Selain adanya manfaat online shop, terdapat pula resiko-resiko berbelanja secara online. Dalam melakukan transaksi secara online konsumen mempertimbangkan ketidakpastian dan resiko tertipu, seperti barang tidak sesuai keterangan dari penjual atau setelah pembeli mentransfer uang kepada penjual online shop tetapi barang tidak dikirim. Transaksi secara online tidak bisa langsung bersentuhan secara fisik dan mengetahui siapa penjualnya serta kondisi barang yang dijual. Sehingga menimbulkan dilema bagi
5
konsumen dan ini merupakan salah satu penyebab konsumen merasa ragu untuk melakukan transaksi jual beli secara online.
Konsumen juga akan mempersepsikan manfaat dan resiko dari produk yang akan dibeli. Persepsi manfaat dan resiko terhadap online shop akan mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan konsumen. Forsythe et al., diacu dalam delafrooz et al. (2010) menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara persepsi manfaat pembelian dan waktu yang dikeluarkan untuk online. Besarnya persepsi manfaat dan resiko konsumen akan mempengaruhi jumlah pencarian online yang dilakukan, Farag et al. (2006) menunjukkan bahwa pencarian online dan persepsi manfaat memberikan efek positif terhadap frekuensi belanja, dan hal ini memberikan dampak positif terhadap pembelian online.
Banyaknya toko online yang bermunculan seperti sekarang ini, membuat semua pemilik bisnis online berusaha menarik konsumen pada tokonya masing-masing dengan menawarkan berbagai promosi. Apalagi jika bisnis yang ditekuni tersebut menawarkan produk-produk visual yang menarik seperti produk fashion, produk kecantikan dan juga aksesoris mode. Instagram sebagai media sosial di dunia maya memudahkan pengikut (follower) untuk mengetahui unggahan terbaru dari akun Instagram yang di ikutinya, jadi meskipun tidak melihat langsung objek foto, jika hasil foto terbaru yang diunggah di akun Instagram tersebut menarik dan bagus pasti banyak follower yang mengikuti akun Instagram tersebut, namun dalam hal individu atau pengguna Instagram tidak dapat melihat langsung aktifitas dari masing-masing pengguna, para follower hanya dapat melihat unggahan terbaru dari beranda Instagramnya. Pihak yang memanfaatkan sebagai sarana
6
promosi adalah individu atau kelompok bisnis yang menginginkan media promosi dengan jangkauan yang luas serta biaya yang rendah sebagai proses pengenalan produknya kepada konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa adanya promosi secara online diharapkan mampu meningkatkan penjualan khususnya media Instagram, adapun langkah – langkah untuk memesan suatu produk di media Instagram, yaitu dengan cara mencari produk yang diinginkan, lalu lihat kontak person yang bisa dihubungi, setelah itu melakukan transaksi dengan cara transfer uang kepada penjual. Salah satu promosi yang digunakan oleh toko online adalah lewat media Instagram dengan melakukan promosi iklan secara online. Banyak online shop yang mempromosikan iklan lewat Instagram salah satunya Skincarethai_ori. Berikut adalah gambar 1.2 akun instagram Skincarethai_ori yang menampilkan penjualan produk perawatan kulit melalui sosial media:
Gambar 1.2 Akun Instagram Skincarethai_ori
Skincarethai_ori merupakan online shop yang bergerak di bidang perawatan kulit. Era zaman sekarang orang-orang melakukan perawatan kulit untuk menunjang penampilan. Banyaknya orang yang sadar terhadap penampilan mereka sehingga
7
mem-follow akun online shop yang menjual produk perawatan kulit salah satunya skincarethai_ori yang telah berdiri tahun Januari 2015 hingga sekarang, dapat dilihat sebanyak 29.200 pengikut atau followers di akun tersebut. Tabel 1.1 Data Penjualan Skincarethai_ori melalui Instagram Tahun 2015-2016 di Bandar Lampung No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah
2015
2016
Unit 10 22 30 31 21 25 30 25 30 31 31 44 330
Unit 36 49 52 50 51 46 50 62 55 47 64 71 633
Persentase Kenaikan % 260 122 73 61 142 84 66 148 83 51 106 61 1257
Sumber: Skincarethai_ori, 2016 Berdasarkan Tabel 1.1 penjualan skincarethai_ori melalui Instagram berfluktuasi dimana penjualan tertinggi pada tahun 2016 sebesar 633 dan penjualan terendah terjadi pada tahun 2015. Melalui iklan online menarik yang dilakukan toko online memperbesar keinginan konsumen untuk membeli. Iklan online biasanya terdapat pada sebuah website atau media sosial yang dibuat oleh pelaku bisnis online yang bertujuan untuk kegiatan promosi. Iklan online harus dibuat secara menarik agar dapat mengalihkan pandangan calon konsumen agar mengunjungi toko online tersebut. Iklan online dapat berupa sponsorship, pop up, iklan sela, dan berupa link yang tersedia di pinggir atas, bawah atau yang tiba-tiba muncul pada halaman website
8
(Morrisan, 2010). Maraknya pembuatan iklan online ini dikarenakan pesatnya perkembangan pemakaian jaringan internet khususnya yang ditujukan pada kegiatan bisnis. Pada jaman sekarang banyak bermunculan iklan-iklan online yang terdapat pada website dan situs jejaring media sosial yang dipakai untuk kegiatan pemasaran. Tampilan iklan yang asli dan sesuai dengan keinginan konsumen mempengaruhi keputusan pembelian pada konsumen.
Tingkat keyakinan pembeli juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian online, bahwa semakin tinggi tingkat keyakinan konsumen maka tingkat anggapan akan resiko dapat dikurangi. Keadaan tersebut akan berdampak langsung pada keputusan membeli melalui internet oleh konsumen. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Jarvenpaa et al . dalam (Hardiyanti, 2012) bahwa resiko memediasi peran diantara kepercayaan dan keinginan untuk membeli. Keputusan membeli melalui internet yang disinyalir adanya suatu ketidakpastian atau resiko perlu menghadirkan kepercayaan yang akan menurunkan persepsi resiko sehingga keputusan pembelian akan tercapai.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Persepsi Manfaat, Resiko, Tampilan Iklan, dan Tingkat Keyakinan serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Online Shop” (Studi Kasus Pada Online Shop Skincarethai_ori di Media Sosial Instagram di Bandar Lampung).
9
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu: 1. Bagaimana persepsi manfaat berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di online shop Skincarethai_ori? 2. Bagaimana persepsi resiko berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di online shop Skincarethai_ori? 3. Bagaimana tampilan iklan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di online shop Skincarethai_ori? 4. Bagaimana tingkat keyakinan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di online shop Skincarethai_ori? 5. Apakah persepsi manfaat, persepsi resiko, tampilan iklan, dan tingkat keyakinan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di online shop Skincarethai_ori?
1.3 Tujuan Penelitian Berikut beberapa tujuan dari penelitian ini : 1. Untuk menjelaskan pengaruh persepsi manfaat terhadap keputusan pembelian konsumen di online shop Skincarethai_ori. 2. Untuk menjelaskan pengaruh persepsi risiko terhadap keputusan pembelian konsumen di online shop Skincarethai_ori. 3. Untuk menjelaskan pengaruh tampilan iklan terhadap keputusan pembelian konsumen di online shop Skincarethai_ori. 4. Untuk menjelaskan pengaruh tingkat keyakinan terhadap keputusan pembelian konsumen di online shop Skincarethai_ori.
10
5. Untuk menjelaskan pengaruh persepsi manfaat, persepsi resiko, tampilan iklan dan tingkat keyakinan secara simultan terhadap keputusan pembelian konsumen di online shop Skincarethai_ori. 1.4 Manfaat dari Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan masyarakat dalam mengambil keputusan saat berbelanja di online shop. Dan juga dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi konsumen mengenai masalah persepsi konsumen dari pembelian online.
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persepsi 2.1.1 Pengertian Persepsi Persepsi adalah proses kombinasi dari sensasi yang diterima oleh organ dan hasil interpretasinya (hasil olah otak). Bentuk, tekstur, dan rasa yang diterima merupakan sensasi, sedangkan perbandingan yang dilakukan adalah interpretasi (Sarwono, 2012). Sedangkan Ferinnadewi (2008) mengatakan Persepsi adalah proses yang kompleks. Secara etimologi persepsi berasal dari bahasa latin perceptio yang berarti menerima dan mengambil. Persepsi merupakan proses yang integrated dalam diri individu terhadap stimulus yang diterimanya. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa persepsi itu merupakan pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu.
Persepsi adalah suatu proses dengan mana berbagai stimuli dipilih, diorganisir, dan diinterpretasi menjadi informasi yang bermakna. Stimuli adalah input dari obyek tertentu yang dilihat oleh konsumen melalui satu atau beberapa panca inderanya. Persepsi merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi perilaku. Perubahan-perubahan perilaku dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi, secara umum persepsi dapat diartikan sebagai pengalaman yang dihasilkan melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sebagiannya.
12
2.1.2 Persepsi Manfaat Kim et al dalam Suhir dkk (2014) mengatakan persepsi manfaat merupakan keyakinan konsumen tentang sejauh mana ia akan menjadi lebih baik dari transaksi online dengan situs web tertentu. Persepsi mengenai kegunaan (usefulness) ini berdasarkan definisi dari kata useful yaitu capable of being used advantageously, atau dapat digunakan untuk tujuan yang menguntungkan. Perceived usefulness sebagai keyakinan akan kemanfaatan, yaitu tingkat kepercayaan user bahwa penggunaan teknologi atau sistem akan meningkatkan performa mereka dalam bekerja. Individu akan menggunakan teknologi informasi jika mengetahui manfaat positif atas penggunaannya.
Ukuran persepsi manfaat dirasakan meliputi peningkatan kinerja, produktivitas, efektivitas, manfaat secara keseluruhan, penghematan waktu, dan peningkatan kinerja pekerjaan. Menurut Istriani (2014) ada beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur persepsi manfaat, yaitu: 1. Kecepatan dalam melakukan kegiatan transaksi online 2. Kemudahan dalam melakukan kegiatan transaksi online 3. Keefektifan dalam layanan transaksi online 4. Keefisienan dalam layanan transaksi online
Persepsi manfaat dirasakan selalu berhubungan, untuk mengukur persepsi merasa mudah penggunaan meliputi kemudahan dalam pelajaran, kemudahan kendali, kemudahan dalam melakukan pemahaman, kemudahan dalam melakukan sesuatu, kejelasan, dan fleksibilitas. Persepsi terhadap usefulness adalah manfaat yang
13
diyakini individu dapat diperolehnya apabila menggunakan teknologi informasi (Monissa, 2012).
2.1.3 Resiko Menurut Schiffman & Kanuk (2007) persepsi risiko didefinisikan suatu perasaan oleh konsumen bahwa keputusan yang dibuatnya akan menghasilkan konsekuensi dimana ia tak dapat mengantisipasinya dengan suatu pikiran yang pasti. Sedangkan Naiyi (2004) menyatakan bahwa ketika menghadapi situasi pembelian, konsumen merasakan tingkat resiko ada ketika konsumen melakukan pemilihan produk atau merek tertentu dan bagaimana untuk membelinya. Resiko yang dipersepsikan (perceived risk) didefinisikan sebagai ketidakpastian yang dihadapi konsumen ketika mereka tidak mampu melihat kemungkinan yang akan terjadi dari keputusan pembelian yang dilakukan (Suryani, 2008). Persepsi resiko merupakan
penaksiran
subyektif
mengenai
probabilitas
tipe
yang
menspesifikasikan kecelakaan yang terjadi dan bagaimana kekuatiran akan konsekuensi yang ditimbulkan. Persepsi resiko mencakup evaluasi kemungkinan atas konsekuensi dari akibat yang negatif. Persepsi resiko mengarah pada kepercayaan dan keyakinan mengenai kemungkinan keuntungan ataupun kerugian diluar pertimbangan bahwa meliputi hubungan dengan kepercayaan secara khusus (Saraswati dan Baridwan, 2012). Menurut Pavlou (2010), Persepsi resiko diukur dengan indikator sebagai berikut: 1. Ada risiko tertentu 2. Mengalami kerugian 3. Pemikiran bahwa berisiko
14
Ada resiko tertentu adalah risiko yang jelas didapat oleh pengguna online shopping. Sedangkan mengalami kerugian adalah suatu kejadian ketika sudah menggunakan online shopping pengguna mengalami kerugian. Dan pemikiran bahwa beresiko yaitu pengguna memikirkan suaturisiko yang belum terjadi saat akan melakukan transaksi jual belimelalui online shopping.
2.2 Tampilan Iklan 2.2.1 Pengertian Iklan Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat khalayak, orisinil, serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasif sehingga para konsumen atau khalayak secara suka rela terdorong untuk melakukan suatu tindakan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan (Jefkins, 1997). Shimp (2003) mendefinisikan iklan sebagai suatu proses persuasi yang tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang kelebihan suatu produk yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan merubah pikiran orang untuk melakukan tindakan atau pembelian. Menurut Lovelock dan Wright (2005), iklan adalah bentuk komunikasi non pribadi yang dilakukan pemasar untuk menginformasikan, mendidik, atau membujuk pasar sasaran. Iklan sebaiknya digunakan untuk menjangkau sasaran yang luas, menciptakan brand awareness, menjadi sarana pembeda perusahaan dan produknya dari pesaing, dan membangun citra merek perusahaan dan produknya (Duncan, 2005). Menurut Tania (2015), untuk mengukur variabel periklanan, digunakan indikatorindikator sebagai berikut: 1. Pesan dalam iklan online shop yang menarik
15
2. Frekuensi penayangan iklan 3. Kualitas informasi iklan 4. Visualisasi iklan 5. Efektivitas media yang digunakan 6. Kesesuaian produk yang sampai pada konsumen Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan barang atau jasa yang ditawarkan kepada calonpelanggan atau konsumen sekaligus mengajak calon pembeli untuk memiliki barang yang ditawarkan. Tjiptono (2002), berpendapat bahwa agar dapat menarik konsumen untuk melakukan pembelian terhadap suatu produk, perusahaan harus melakukan kegiatan periklanan. Melalui iklan perusahaan dapat menarik konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk.
2.3 Keyakinan (Trust) Keyakinan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai (Armayanti, 2011). Menurut Ferrinadewi (2008), kepercayaan adalah sejumlah keyakinan spesifik terhadap integritas (kejujuran pihak yang dipercaya dan kemampuan menepati janji), benevolence (perhatian dan motivasi yang dipercaya untuk bertindak sesuai dengan kepentingan yang mempercayai), dan predictability (konsistensi perilaku pihak yang dipercaya). Kepercayaan atau trust didefinisikan
16
sebagai persepsi akan kehandalan dari sudut pandang konsumen pada pengalaman, atau lebih pada urut-urutan transaksi atau interaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan kepuasan. Kepercayaan adalah suatu pemikiran deskriptif yang seseorang miliki tentang sesuatu. Kepercayaan ini bisa didasarkan pada pengetahuan, opini, atau keyakinan yang nyata. Para pemasar tertarik pada orang-orang yang mempunyai kepercayaan terhadap produk maupun jasa tertentu. Kepercayaan ini meningkatkan citra produk dan jasa, dan seseorang pun bertindak sesuai dengan kepercayaannya (Kotller, 1999).
Kepercayaan konsumen menurut Mowen (2002) adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat oleh konsumen tentang objek, atribut dan manfaatnya. Maksud dari objek disini adalah berupa produk, orang, perusahaan dan segala sesuatu dimana seseorang memiliki kepercayaan dan sikap. Kepercayaan pembeli terhadap penjual online yang terkait bagaimana si penjual tersebut dengan keahliannya dapat meyakinkan pembeli menjamin keamanan ketika sedang melakukan transaksi pembayaran meyakinkan transaksi akan segera diproses. Kendala ini terkait dengan keberadaan penjual online. Oleh sebab itu seorang pembeli harus mencari tahu terlebih dahulu keberadaan penjual online. Dalam situs online shop biasanya akan menampilkan informasi tentang para penjual yang lapaknya sering diakses oleh pengunjung, disitulah pembeli dapat memanfaatkan layanan dan informasi ini ketika akan membeli secara online agar mengetahui status dari penjual (Adityo, 2011).
17
Menurut Ling et al (2010) indikator kepercayaan dapat dilihat melalui indikator dibawah ini: 1. Keamanan 2. Privasi 3. Keandalan
Mempertimbangkan hal di atas, kepercayaan memiliki peran yang penting apabilaefek dari kepercayaan ini tidak dikendalikan dapat mengakibatkan pertimbangan akan tingkat kepentingan kepuasan pelanggan yang berlebihan dalammengembangkan komitmen konsumen terhadap produk, menurut teori kepercayaan-komitmen,
kepercayaan
adalah
variabel
kunci
dalam
mengembangkan keinginan yang tahanlama untuk terus mempertahankan hubungan jangka panjang (Ferrinadewi,2008).
2.4 Keputusan Pembelian 2.4.1 Pengertian Keputusan Pembelian Machfoedz (2005) mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingankepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan. Proses penilaian itu biasanya diawali dengan mengindentifikasi masalah utama yang mempengaruhi tujuan, menyusun, menganalisis, dan memilih berbagai alternatif tersebut dan mengambil keputusan yang dianggap paling baik. Langkah terakhir dari proses itu merupakan sistim evaluasi untuk menentukan efektifitas dari keputusan yang telah diambil. Menurut Swastha dan Handoko (2000) mengemukakan bahwa : “Keputusan pembelian merupakan proses dalam
18
pembelian yang nyata, apakah membeli atau tidak.” Senada dengan Kotler & Armstrong (2007) mengungkapkan bahwa tahap dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli dimana konsumen benar-benar membeli.
Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Menurut Wiwin Rahayu (2016), untuk mengukur variabel keputusan pembelian, digunakan indikator-indikator sebagai berikut: 1. Tingkat kemantapan konsumen untuk membeli produk 2. Kepercayaan yang tinggi terhadap produk 3. Kesesuaian produk dengan keinginan/kebutuhan 4. Melakukan pembelian ulang produk 5. Merekomendasikan kepada orang lain untuk membeli produk
2.4.2 Tahap - Tahap Proses Keputusan Pembelian Setiap konsumen melewati tahap-tahap dalam pengambilan keputusan yang akan mereka lakukan. Ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pembelian. Model ini menekankan bahwa proses pembelian bermula sebelum pembelian dan berakibat jauh setelah pembelian. Menurut Kotler dan Amstrong (1999), ada lima tahap yang dilalui oleh konsumen dalam membuat keputusan pembelian. Dan tahap tersebut akan dijelaskan pada gambar 2.1 Gambar 2.1 Proses pengambilan keputusan Evaluasi
Pengenalan
Pencarian
Perilaku
Keputusan
alternatif
masalah
informasi
pasca
pembelian
pembelian
19
Berikut ini penjelasan dari tahap – tahap proses pengambilan keputusan konsumen: 1. Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Pada tahap ini pemasar perlu melakukan identifikasi keadaan yang dapat memicu timbulnya kebutuhan konsumen. Para pemasar dapat melakukan penelitian pada konsumen untuk mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat mereka terhadap suatu produk. 2. Pencarian Informasi Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan mencari informasi lebih lanjut. Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok yaitu: 1. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga dan kenalan. 2. Sumber komersial: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan ditoko. 3. Sumber publik: Media masa, organisasi penentu peringkat konsumen. 4. Sumber pengalaman: penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk. 3. Evaluasi alternatif Dalam tahapan ini, setelah mengumpulkan informasi sebuah merek, konsumen akan melakukan evaluasi alternatif terhadap beberapa merek yang menghasilkan produk yang sama. Pada tahap ini ada tiga buah konsep dasar yang dapat membantu pemasar dalam memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen akan berusaha memenuhi kebutuhannya. Kedua, konsumen akan
20
mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen akan memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan dan untuk memuaskan kebutuhan itu. Atribut yang diminati oleh pembeli dapat berbeda-beda tergantung pada jenis produknya. Contohnya, konsumen akan mengamati perbedaan atribut sperti ketajaman gambar, kecepatan kamera, ukuran kamera, dan harga yang terdapat pada sebuah kamera. 4. Keputusan Pembelian Dalam melakukan evaluasi alternatif, konsumen akan mengembangkan sebuah keyakinan atas merek dan tentang posisi tiap merek berdasarkan masing-masing atribut yang berujung pada pembentukan citra merek yang paling disukai. Pada tahapan keputusan pembelian, konsumen dipengaruhi oleh dua faktor utama yang terdapat diantara niat pembelian dan keputusan pembelian yaitu: 1. Sikap orang lain, konsumen akan cenderung mengikuti keinginan orang lain jika memiliki motivasi yang sama. 2. Faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat mengurangi niat pembelian konsumen. Konsumen mungkin akan kehilangan niat pembeliannya ketika adanya kebutuhan yang lebih mendesak pada saat yang tidak terduga sebelumnya. 5. Perilaku Pasca Pembelian Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidapuasan tertentu. Jika produk lebih rendah daripada harapan, pembeli akan kecewa. Sebaliknya, jika kinerja produk lebih tinggi dibandingkan harapan konsumen maka pembeli akan merasa puas. Perasaan-perasaan itulah yang akan
21
memutuskan apakah konsumen akan membeli kembali merek yang telah dibelinya dan memutuskan untuk menjadi pelanggan merek tersebut atau merferensikan merek tersebut kepada orang lain. Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap produk akan mempengaruhi perilaku konsumen selanjutnya. Jika konsumen merasa puas ia akan menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produk tersebut. Sebaliknya jka konsumen merasa tidak puas, maka ia mungkin tidak akan membeli kembali merek tersebut.
2.4.3 Faktor – Faktor yang Memengaruhi Keputusan Pembelian Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli. Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable) oleh perusahaan, tetapi harus benar-benar diperhitungkan untuk mengkaji pengaruh-pengaruhnya terhadap perilaku pembelian.
1. Faktor Kebudayaan Faktor-faktor budaya memiliki pengaruh yang paling luas dalam perilaku konsumen. Kebudayaan sendiri memiliki pengertian seperangkat nilai, persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang dipelajari seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga-lembaga kemasyarakatan penting lainnya. Kebudayaan merupakan faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Perilaku manusia akan sangat dipengaruhi oleh kebudayaan dimana ia bertempat tinggal dan pengaruh tersebut akan terus ada dan terus berubah mengikuti perkembangan zaman.
22
2. Faktor Sosial Faktor-faktor sosial yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen diantaranya : kelompok acuan, keluarga, peran dan status dalam masyarakat. a. Kelompok Acuan Kelompok acuan seseorang terdiri atas semua kelompok di sekitar individu yang mempunyai pengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap perilaku individu tersebut. Kelompok acuan mempengaruhi pendirian dan konsep pribadi seseorang karena individu biasanya berhasrat untuk berperilaku sama dengan kelompok acuan tersebut. b. Keluarga Keluarga sendiri biasanya menjadi sumber orientasi dalam perilaku. Anak akan cenderung berperilaku sama dengan orang tua saat mereka melihat perilaku orang tua mereka mendatangkan manfaat atau keuntungan. c. Peran dan status dalam masyarakat Peranan adalah kegiatan yang diharapkan untuk dilakukan mengacu pada orang-orang di sekellilingnya. Sedang status adalah pengakuan umum masyarakat sesuai dengan peran yang dijalankan. Setiap individu dan status yang disandangnya akan mempengaruhi perilakunya. 3. Faktor Pribadi Keputusan individu dalam melakukan pembelian bisa dipengaruhi oleh faktorfaktor pribadi berbeda-beda antara satu individu dengan individu lainnya. Faktorfaktor tersebut diantaranya :
23
a. Usia dan Tahap Siklus Hidup Individu dalam membeli barang atau jasa biasanya disesuaikan dengan perubahan usia mereka. Pola konsumsi yang terbentuk juga berbeda antara individu-individu yang usianya berbeda. b. Pekerjaan Pekerjaan individu tentunya ikut mempengaruhi perilaku pembelian individu. Penghasilan yang mereka peroleh dari pekerjaannya itulah yang menjadi determinan penting dalam perilaku pembelian mereka. c. Gaya Hidup Gaya hidup merupakan pola kehidupan seseorang sebagaimana tercermin dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup akan sangat mempengaruhi pola tindakan dan perilaku individu. d. Kepribadian Kepribadian adalah karakteristik psikologi yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan
tanggapan
yang
relatif
konsisten
dan
tetap
terhadap
lingkungannya. e. Faktor Psikologi 1. Motivasi Motivasi adalah kebutuhan yang memadai untuk mendorong seseorang bertindak. Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat biogenis; kebutuhan tersebut muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan yang lain bersifat psikogenis; kebutuhan tersebut muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa keanggotaan kelompok.
24
2. Persepsi Disamping motivasi mendasari seseorang untuk melakukan keputusan pembelian maka akan dipengaruhi juga oleh persepsinya terhadap apa yang diinginkan. Konsumen akan menampakkan perilakunya setelah melakukan persepsi terhadap keputusan apa yang akan diambil dalam membeli suatu produk. 3. Sikap Selain persepsi akan muncul pula sikap seseorang dalam menilai suatu obyek yang akan diminati dan untuk dimiliki. Sikap sebagai evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkn seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap obyek yang dinilai.
2.5 Pengaruh Persepsi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Proses keputusan konsumen dalam membeli atau mengkonsumsi produk atau jasa akan dipengaruhi oleh kegiatan oleh pemasar dan lembaga lainnya serta penilain dan persepsi konsumen itu sendiri. Proses keputusan pembelian akan tediri dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi altenatif, pembelian, kepuasan konsumen. Pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen akan memberikan pengetahuan kepada pemasar bagaimana menyusun strategi dan komunikasi pemasaran yang lenih baik. Persepsi konsumen akan mempunyai keputusan pembelian dikarenakan orang mempunyai kesukaan dan kebiasaan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi konsumen terutama didukung oleh kemampuan seseorang untuk mendapatkan suatu barang atau jasa.
25
Menurut Kotler (2007), keputusan pembelian seseorang dipengaruhi oleh faktor psikologi utama, antara lain persepsi serta keyakinan dan pendirian. Berdasarkan uraian diatas maka proses keputusan pembelian konsumen sangat ditentukan oleh faktor psikologi mereka sendiri antara lain persepsi serta keyakinan dan pendirian mereka, kemudian mengidentifikasi masukan-masukan informasi yang mereka peroleh mengenai barang atau produk kemudian mengevaluasinya untuk kemudian melakukan keputusan pembelian.
2.6 Bisnis Online Bisnis online merupakan proses transaksi jual atau beli barang maupun jasa menggunakan jaringan internet. Transaksi online ini merupakan bentuk komunikasi tanpa tatap muka secara langsung, melainkan dapat dilakukan secara terpisah dari dan ke seluruh dunia melalui handphone, notebook, komputer yang terhubung dengan akses Internet. Suhir dkk (2014) mendefinisikan belanja melalui media internet (buying online) sebagai pertukaran atau aktivitas komputer yang dilakukan seorang konsumen melalui alat penghubung komputer sebagai dasarnya, dimana komputer konsumen terhubung dengan internet dan bisa berinteraksi dengan retailer atau toko maya yang menjual produk atau jasa melalui jaringan. Kehadiran internet mempermudah para pedagang untuk mencoba berbisnis membuat toko online dan menjual produknya kepada mereka yang sering menjelajahi internet. Para konsumen bisa mengunjungi toko online dengan aman dan mudah dilakukan dimana saja dan kapan saja.
26
2.7 Media Sosial Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone.
Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan beritaberita. Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan sosial media dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Sehingga para pengguna sosial media dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.
27
Media sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu sebagai berikut 1. Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet 2. Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper 3. Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya 4. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi
2.7.1. Pertumbuhan Media Sosial Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.
2.7.2. Peran dan Fungsi Media Sosial Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial menjadi bagian yang sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan dan merupakan salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien. Media sosial sperti blog, facebook, twitter, dan youtube memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan dan lebih cepat dari media konvensional seperti media cetak dan iklan
28
TV, brosur dan selebaran. Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan dengan media konvensional, antara lain: 1. Kesederhanaan Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi dan keterampilan marketing yang unggul. Sedangkan media sosial sangat mudah digunakan, bahkan untuk orang tanpa dasar TI pun dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah komputer dan koneksi internet. 2. Membangun Hubungan Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi dengan pelanggan dan membangun hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah feedback langsung, ide, pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan cepat. Tidak dengan media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut, media tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah. 3. Jangkauan Global Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan biaya sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat mengkomunikasikan informasi dalam sekejap, terlepas dari lokasi geografis. Media sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten anda untuk setiap segmen pasar dan memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih banyak pengguna. 4. Terukur Dengan sistem tracking yang mudah, pengiriman pesan dapat terukur, sehingga perusahaan langsung dapat mengetahui efektifitas promosi. Tidak demikian dengan media konvensional yang membutuhkan waktu yang lama.
29
2.7.3. Fungsi Media Sosial Ketika kita mendefinisikan media sosial sebagai sistem komunikasi maka kita harus mendefinisikan fungsi-fungsi terkait dengan sistem komunikasi, yaitu: 1. Administrasi Pengorganisasian profil karyawan perusahaan dalam jaringan sosial yang relevan dan relatif dimana posisi pasar seseorang sekarang. Pembentukan pelatihan kebijakan media sosial, dan pendidikan untuk semua karyawan pada penggunaan media sosial. Pembentukan sebuah blog organisasi dan integrasi konten dalam masyarakat yang relevan. Riset pasar untuk menemukan dimana pasar yang akan di bidik seseorang tersebut. 2. Mendengarkan dan Belajar Pembuatan sistem pemantauan untuk mendengar pasar apa yang seseorang inginkan, apa yang relevan dengan mereka. 3. Berpikir dan Perencanaan Dengan melihat tahap 1 dan 2, bagaimana seseorang akan tetap didepan pasar dan bagaimana seseorang tersebut berkomunikasi ke pasar. Bagaimana teknologi sosial meningkatkan efisiensi operasional hubungan pasar. 4. Pengukuran Menetapkan langkah-langkah efektif sangat penting untuk mengukur apakah metode yang digunakan, isi dibuat dan alat yang anda gunakan efektif dalam meningkatkan posisi dan hubungan pasar anda.
30
2.8 Jejaring Sosial Instagram Instagram adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membagi-bagikan foto dan video. Instagram sendiri masih merupakan bagian dari facebook yang memungkinkan teman facebook kita mem-follow akun Instagram kita. Makin populernya Instagram sebagai aplikasi yang digunakan untuk membag foto membuat banyak pengguna yang terjun ke bisnis online turut mempromosikan produk-produknya lewat Instagram (M Nisrina, 2015). Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Instagram bisa dibilang merupakan aplikasi edit dan berbagai foto yang paling fenomenal. Bagaimana tidak, sejak diluncurkan pada tahun 2010 lalu, aplikasi ini telah memiliki 400 juta lebih pengguna dari seluruh dunia.
Menurut survei JakPat, pengguna Instagram di Indonesia menggunakan layanan ini untuk mencari informasi produk online shop, meme, dan mengunggah fotofoto liburan dan wisata. Indonesia sendiri adalah salah satu negara dengan jumlah pengguna Instagram terbanyak dengan 89 persen Instagrammers yang berusia 1834 tahun mengakses Instagram setidaknya seminggu sekali. Dari jumlah tersebut ternyata Indonesia merupakan salah satu negara yang paling banyak menggunakan aplikasi instagram ini. Meskipun tidak disebutkan jumlahnya namun dalam sebuah survei yang dilakukan oleh TNS Global menyebutkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara pengguna instagram paling banyak didunia setelah jepang dan brasil. Lalu untuk perkiraan pengguna aktif instagram saat ini di Indonesia diperkirakan telah mencapai 22 juta pengguna aktif setiap bulannya dan
31
angka tersebut akan terus meningkat seiring bertambah populernya aplikasi instagram ini. Pihak Instagram juga menambahkan bahwa ada 95 juta foto dan video yang dipublikasikan tiap harinya di media sosial ini, dan hampir 4,2 miliar likes setiap harinya. Sebuah survei mengatakan bahwa hampir 89% pengguna istagram di Indonesia adalah anak muda dimana anak muda tersebut memiliki rentan umur antara 18-35 tahun. Selain populer untuk mengabadikan sebuah momen Instagram di indonesia juga dimanfaatkan para penggunanya sebagi toko online dan hampir 45 persen pengguna instagram di Indonesia mengaku kerap membeli produk-produk yang mereka lihat di instagram.
2.8.1 Fitur-fitur Instagram Ada beberapa fitur yang terdapat dalam Instagram, antara lain: a. Kamera Instagram mempunyai sejumlah fitur-fitur unggulan yang membuatnya digemari oleh jutaan pengguna. Yang pertama adalah fitur kamera, dimana lewat Instagram pengguna tidak hanya bisa mengunggah foto dari galeri. Tetapi dapat juga langsung membidik atau merekam momen dari dalam aplikasi kemudian mengedit, memberi caption baru membagikannya. b. Editor Kedua, Instagram punya tool editor yang menjadi tempat bagi para pengguna untuk memoles foto yang dijepret lewat kamera perangkatnya. Di sini akan dijumpai 10 tooleditor tingkat lanjut untuk mengatur kembali pencahayaan, kontras dan saturasi semudah menggerakkan jemari tangan. Di update terbaru Instagram tidak lagi mengharuskan foto berwujud kotak, tapi sudah mendukung pilihan portrait dan juga landscape. Memberikan keleluasaan
32
kepada pengguna saat ingin membagikan foto dengan sudut tangkapan lensa yang lebih lebar. c. Tag dan Hashtag Sebagaimana jejaring sosial pada umumnya, fitur tag dan hashtag yang
fungsinya
untuk
Instagram juga punya menandai
teman
atau
mengelompokkan foto dalam satu label. d. Caption Caption berfungsi layaknya deskripsi, di sinilah pengguna bisa memberikan sepatah dua patah kata soal foto yang diunggah. Di samping tentunya menambahkan hashtag. e. Integrasi ke Jejaring Sosial Seperti yang sudah disinggung, Instagram juga memungkinkan penggunanya untuk berbagi foto atau video ke jejaring sosial lain seperti Facebook, Twitter, Tumblr dan Flicrk. Bila tool ini diaktifkan maka setiap kali foto dibagikan, secara otomatis Instagram juga akan membagikannya ke jejaring sosial yang sudah terhubung.
2.9 Hipotesis 2.9.1 Persepsi Manfaat Menurut Kim et al dalam Suhir dkk (2014) persepsi manfaat merupakan keyakinan konsumen tentang sejauh mana ia akan menjadi lebih baik dari transaksi online dengan situs web tertentu. Persepsi manfaat sebagai keyakinan akan kemanfaatan, yaitu tingkat kepercayaan user bahwa penggunaan teknologi atau sistem akan meningkatkan performa mereka dalam bekerja. Persepsi manfaat adalah suatu kepercayaan tenang proses pengambilan keputusan. Persepsi manfaat
33
(perceived usefulness) diartikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa dalam menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya (Jogiyanto, 2007).
Tjini dan Zaki (2012) menjelaskan bahwa persepsi kegunaan merupakan persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakan. Persepsi Manfaat akan mempengaruhi keputusan pembelian apabila suatu produk tersebut sesuai dengan kualitas dan sesuai dengan manfaatnya. Dari penjelasan diatas maka, dapat dijelaskan hipotesa sebagai berikut: H1 : Persepsi Manfaat berpengaruh terhadap keputusan pembelian
2.9.2 Resiko Resiko adalah suatu keadaan ketidakpastian yang dipertimbangakn oleh seorang konsumen mengenai resiko-resiko yang mungkin akan dihadapi ketika akan membeli produk di toko online. Lui dan Jamieson (2003) menyatakan tingkat resiko dalam berbelaja secara online tergantung pada persepsi konsumen tentang resiko dalam memperkirakan tinggi rendahnya resiko yang akan dialami ketika menggunakan internet untuk belanja. Didalam transaksi perdagangan online, setidaknya ada tiga macam resiko yang mungkin terjadi yaitu: 1. Resiko produk, mengacu pada ketidakpastian bahwa produk yang dibeli akan sesuai dengan yang diharapkan.
34
2. Resiko Transaksi, ketidakpastian yang akan berakibat merugikan konsumen dalam proses transaksi. 3. Resiko Psikologis, adalah ketakutan-ketakutan yang mungkin terjadi selama pembelian atau setelah pembelian. Tingginya risiko yang akan dialami oleh konsumen dapat membuat konsumen berpikir ulang untuk memutuskan melakukan pembelian online. Dari penjelasan diatas maka, dapat dijelaskan hipotesa sebagai berikut: H2 : Resiko berpengaruh terhadap keputusan pembelian
2.9.3 Tampilan Iklan Ada beberapa hal yang mempengaruhi seorang konsumen ingin membeli suatu produk, seperti konsumen memilih produk tersebut karena benar ingin membelinya atau hanya ini mengikuti trend terbaru atau juga produk yang disajikan memberikan manfaat pada saat dipakai sehingga konsumen ingin membeli produk tersebut. Konsumen tidak hanya memperhatikan produk dari segi harga tetapi keaslian dari gambar yang di tampilkan juga mempengaruhi. Keaslian suatu foto sangat mempengaruhi keputusan pembelian, Apabila foto yang disajikan sesuai dengan asli dan pelayanan yang diberikan juga sesuai dengan harapan dan manfaat produk maka akan meningkatkan nilai lebih bagi konsumen. Sebaliknya apabila keaslian produk tidak terpenuhi dapat berakibat konsumen akan mengurungkan niat untuk melakukan pembelian online. Dari penjelasan diatas maka, dapat dijelaskan hipotesa sebagai berikut: H3 : Tampilan iklan berpengaruh terhadap keputusan pembelian
35
2.9.4 Tingkat Keyakinan Bertransaksi secara online memiliki kepastian dan informasi yang tidak simetris. Oleh sebab itu harus ada rasa saling percaya antara penjual dan pembeli (Gefen, 2002). Kepercayaan diyakini memiliki peran penting dalam mempengaruhi komitmen. Tidak ada kontak secara langsung antara penjual dan konsumen, barang-barang yang dijual hanya ditampilkan pada katalog online. Jadi, kepercayaan harus benar-benar dibangun oleh penjual sehingga konsumen dapat merasakan keamanan dalam pembelian produk di toko online-nya. Kepercayaan konsumen merupakan aspek yang harus dibangun terlebih dahulu sebelum konsumen melakukan transaksi secara online. Konsep kepercayaan konsumen dalam penelitian ini adalah sejauh mana seseorang percaya dan merasa yakin terhadap orang lain dalam suatu situasi dimana pihak yang dipercaya (penjual di toko online) memiliki karakteristik yang akan menguntungkan konsumen (pihak yang percaya) dan juga sejauh mana konsumen memiliki kesiapan untuk bergantung kepada penjual.
Oleh karena itu jika konsumen mendapatkan pengalaman yang baik saat bertransaksi secara online dan merasa yakin akan keamanannya ketika melakukan transaksi online ataupun belanja online di sebuah online shopping, maka konsumen cenderung untuk melakukan keputusan pembelian yang lebih tinggi pada toko online tersebut. Dari penjelasan diatas maka, dapat dijelaskan hipotesa sebagai berikut: H4 : Tingkat keyakinan berpengaruh terhadap keputusan pembelian
36
2.10 Penelitian Terdahulu Tabel 2.10 Penelitian Terdahulu Peneliti
Tahun
Judul
Kesimpulan
Suhir dkk
2014
Pengaruh Persepsi Risiko, Kemudahan dan Manfaat Terhadap Keputusan pembelian Secara Online.
Indi Siswina Satwika dan Alila Pramiyanti S.sos., M.si
2012
Saraswati Baridwan
2012
Pengaruh Iklan Online Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pakaian Wanita Caramelloo Shop: Analisis Terhadap Efektivitas Penggunaan Iklan Media Sosial Pada Facebook, Twitter Dan Blackberry Messenger. Penerimaan Sistem ECommerce: Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Manfaat, Dan Persepsi Resiko.
Variabel persepsi risiko dan manfaat dapat dijadikan salah satu variabel independen, karena variabel tersebut berpengaruh besar terhadap keputusan pembelian online untuk diuji kembali. Variabel iklan online memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian Produk Pakaian Wanita Caramelloo Shop.
dan
Kepercayaan (trust) berpengaruh terhadap minat penggunaan sistem e-commerce. Persepsi resiko berpengaruh terhadap minat penggunaan sistem ecommerce. Persepsi manfaat berpengaruh terhadap minat penggunaan sistem ecommerce. Minat penggunaan sistem ecommerce berpengaruh terhadap perilaku untuk menggunakan sistem.
2.11 Kerangka Pikir Teoritis Berdasarkan
tinjauan
landasan
teori
diatas,
kerangka
pikir
penelitian
menggambarkan “Persepsi Manfaat, Resiko, Tampilan Iklan, dan Tingkat Keyakinan serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Online Shop (Studi Kasus Pada Online Shop Skincarethai_ori di Sosial Media
37
Instagram
di Bandar Lampung), maka dapat disusun kerangka pikir sebagai
berikut: Persepsi Manfaat Resiko
Keputusan Pembelian Tampilan Iklan
Tingkat Keyakinan
Gambar 2.11 Kerangka Pikir Teoritis
38
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian menurut tingkat penjelasan adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabelvariabel yang diteliti serta hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya (Sugiyono, 2013). Jenis penelitian ini adalah explanatory research (penelitian penjelasan) dengan pendekatan kuantitatif, karena pada penelitian ini dapat menjelaskan hubungan dan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri yang ada dalam hipotesis tersebut.
Menurut Singarimbun dan Efendi (1995), penelitian explanatory merupakan penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang akan diteliti serta untuk mengetahui hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya. Dalam hal ini penulis menggunakan beberapa variabel yang bertujuan untuk mengetahui hubungan 4 variabel yaitu: Persepsi Manfaat, Resiko, Tampilan Iklan, Tingkat Keyakinan, dan Keputusan Pembelian.
3.2 Variabel Penelitian Pengertian dari variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi-
39
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis variabel yaitu variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen).
1. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang menajadi pusat perhatian penelitian. Dalam script analysis, nuansa sebuah masalah tercemin dalam variabel dependen (Ferdinand, 2006). Variabel dependen dipengaruhi oleh variabel lain, atau variabel yang tergantung dengan variabel lain. Variabel dependen sering disebut juga dengan variabel respon atau akibat. Variabel ini dilambangkan dengan huruf Y. 2. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negative (Ferdinand, 2006). Variabel independen adalah variabel bebas yang dalam hubungannya dengan variabel lain bertindak sebagai penyebab atau variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Ada juga yang menyebut variabel ini dengan nama variabel pendorong dan variabel masukan yang sering disebut sebagai prediktor. Variabel ini dilambangkan dengan X.
Berkaitan dengan penelitian ini maka vairabel dependen dan variabel independen adalah sebagai berikut: a. Variabel Dependen (Dependent Variable) yaitu: Y = Keputusan pembelian
40
b. Variabel Independen (Independent Variable) yaitu : X1 = Persepsi Manfaat X2 = Resiko X3 = Tampilan Iklan X4 = Tingkat Keyakinan
3.3 Definisi Konseptual dan Operasional 3.3.1 Definisi Konseptual Definisi konseptual variabel adalah penarikan batasan yang menjelaskan suatu konsep secara singkat, jelas dan tegas. Pengertian dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Persepsi Manfaat (X1) Persepsi Manfaat adalah sejauh mana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. Dengan dimensi persepsi manfaat: a. Kegunaan, meliputi dimensi: menjadikan pekerjaan lebih mudah,bermanfaat, menambah produktivitas. b. Efektivitas, meliputi dimensi, meningkatkan efektivitas, mengembangkan kinerja pekerjaan. 2. Resiko (X2) Persepsi Resiko (perceived risk) adalah ketidakpastian dan konsekuensi yang berhubungan dengan perilaku pembeli. Dalam persepsi resiko dimensi yang digunakan hanya tiga yaitu resiko keuangan, resiko waktu dan resiko sosial.
41
3. Tampilan Iklan (X3) Iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan oleh suatu masyarakat lewat suatu media. Tampilan iklan Online merupakan iklan yang disebarluaskan melalui internet. 4. Tingkat Keyakinan (X4) Kepercayaan konsumen dalam berbelanja internet sebagai kesediaan konsumen untuk mengekspos dirinya terhadap kemungkinan rugi yang dialami selama transaksi berbelanja melalui internet, didasarkan harapan bahwa penjual menjanjikan transaksi yang akan memuaskan konsumen dan mampu untuk mengirim barang atau jasa yang telah dijanjikan. 5. Keputusan Pembelian (Y) Keputusan
pembelian
merupakan
proses
pengintegrasian
yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku alternatif atau lebih, dan memilih salah satu diantarannya. 3.3.2 Definisi Operasional Definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikasi kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Sugiyono, 2013). Tabel 3.3.2 Definisi Operasional Variabel Persepsi Manfaat
Definisi Indikator Keyakinan konsumen tentang 1.Kecepatan dalam manfaat dari transaksi online. melakukan kegiatan transaksi online 2. Kemudahan dalam melakukan kegiatan transaksi online
42
3. Keefektifan dalam layanan transaksi online 4. Keefisienan dalam layanan transaksi online Resiko
Tampilan Iklan
Tingkat Keyakinan
Keputusan Pembelian
Suatu keadaan ketidakpastian 1. Adanya resiko tertentu yang dalam transaksi online dipertimbangkan oleh 2.Mengalami kerugian seorang konsumen mengenai dalam transaksi online resiko-resiko yang mungkin 3.Pemikiran bahwa akan dihadapi ketika akan transaksi online beresiko membeli produk di online shop. Bentuk penyampaian pesan 1. Pesan dalam iklan dari online shop kepada online shop yang konsumen melalui sosial menarik media 2. Frekuensi penayangan iklan 3. Kualitas informasi iklan 4. Visualisasi iklan 5. Efektivitas media yang digunakan 6. Kesesuaian produk yang sampai pada konsumen Semua pengetahuan yang 1. Keamanan dimiliki oleh konsumen dan 2. Privasi semua kesimpulan yang 3. Keandalan dibuat oleh konsumen tentang objek, atribut dan manfaatnya dalam transaksi online melalui sosial media. Suatu kegiatan konsumen 1.Tingkat kemantapan secara langsung terlibat konsumen untuk dalam mendapatkan dan membeli produk di online mempergunakan barang yang shop ditawarkan di online shop. 2.Kepercayaan tinggi terhadap produk di online shop 3.Kesesuaian produk online shop dengan keinginan/kebutuhan 4.Melakukan pembelian ulang produk di online shop 5.Merekomendasikan kepada orang lain untuk membeli produk di online shop
43
3.4 Skala Pengukuran Dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran dengan skala ordinal. Skala ordinal mengurutkan atau memberi rangking responden dari tingkatan paling rendah ke tingkatan paling tinggi menurut suatu atribut tertentu tanpa ada petunjuk yang jelas tentang berapa jumlah absolut yang dimiliki masing-masing responden tersebut dan berapa inverval antara responden yang satu dengan responden lainnya. Misalnya variabel kelas sosial ekonomi, kepangkatan dalam militer, tingkat kualitas produk, tingkat kesuburan tanah (Djarwanto & Pangestu S., 1994). Pilihan jawaban yang bisa dipilih oleh responden dalam penelitian ini adalah: Tabel 3.4 Skala Pengukuran Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
1
2
3
4
Sangat Setuju 5
Tidak
3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Populasi yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah orang yang pernah melakukan pembelian di online shop skincarethai_ori di media sosial Instagram. 3.5.2 Sampel Indrawan dan Yaniawati (2014) menjelaskan pengambilan sampel dilakukan sebagai upaya peneliti untuk menetapkan bagian dari populasi, pertimbangan representasi dari elemen populasi, untuk memperoleh data dan informasi
44
penelitian. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Non Probability Sampling yang diambil berdasarkan pada ketersediaan elemen dan kemudahan mendapatkan. Alasan menggunakan teknik ini adalah karena jumlah populasi tidak diketahui dan karakteristik elemen populasi diketahui. Teknik pengambilan sampel menggunakan salah satu metode purposive sampling di mana anggota populasi dipilih sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian sebagai sampel, oleh karena itu sampel pada riset ini adalah pengguna Instagram
yang
pernah melakukan transaksi di online shop
skincarethai_ori di Instagram. Indrawan dan Yaniawati (2014) menjelaskan untuk populasi yang diketetahui panduan ukuran sampel yang diambil dapat ditentukan dengan cara: N
= Z2 P (1-P)/d2
Z
= 1,96
P
= maksimal estimasi 0,5
D
= alpha (0,098)
dengan demikian n
= 1,96^2 . 0,5 (1-0,5) / 0,098 ^2 = 100.
Jumlah sampel yang digunakan ialah 100 responden.
3.6 Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel pada penelitian ini akan menggunakan pendekatan nonprobability sampling yaitu dengan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2013). Sampel yang digunakan ditentukan dengan menggunakan purposive sampling untuk mencapai batasan-
45
batasan dan tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan sampel dengan kriteria sebagai berikut: 1. Masyarakat yang pernah atau sedang melakukan pembelian produk di skincarethai_ori .
3.7 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan: a. Metode Angket (Kuesioner) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan degan cara memberi seperangkat pertaanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013).
3.8 Sumber Data Pengertian sumber data adalah informasi yang memiliki arti bagi penggunanya. Sumber data dalam penelitian ini adalah konsumen yang akrab dengan penggunaan internet. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah:
a. Data Primer Data primer, yaitu data yang didapat dari sumber pertama dan hasil dari pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Dalam hal ini dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu customer online shop skincarethai_ori yang berdomisili di Bandar Lampung.
46
3.9 Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006). Uji validitas instrumen dilakukan dengan menguji validitas konstruk melalui penggunaan analisis faktor. Validitas konstruk menunjukan seberapa valid hasil yang diperoleh dari penggunaan suatu pengukur atau indikator sesuai dengan konsep teori yang digunakan. Penggunaan analisis faktor dilakukan, pertama-tama melihat nilai KMO-MSA (Kaiser-Mayer-Olkin Measure of Sampling Adequasi), dan nilai signifikansi Barlett.s Test of Sphericity kurang dari 0,05, untuk menilai atau menguji bahwa alat ukur yang digunakan memadai. Hasil dapat dinyatakan valid apabila nilai communalities indikator minimum 0,40 (Jogiyanto,2007). Langkah analisis faktor berikutnya, adalah melihat faktor loading dari masing-masing item pertanyaan atau indikator. Validitas instrument dinilai berdasarkan kriteria nilai faktor loading item. Adapun didalam penelitian ini dinyatakan valid apabila memiliki nilai loading factor ≥ 0,5. Beberapa kriteria alat ukur dikatakan valid menurut Comery dalam Jogiyanto (2007), yaitu: Tabel 3.9 Kriteria Validitas pada Analisis Faktor No. 1. 2. 3. 4. 5.
Nilai Faktor Loading < 0,45 0,45 – 0,55 0,56 - 0,62 0,63 – 0,71 >0,71
Sumber: Jogiyanto (2007)
Kriteria Tidak Valid Cukup Valid Valid Sangat Valid Memuaskan atau sangat valid atau validitas sangat tinggi
47
2. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas ditunjukkan oleh koefisien Alpha Croanbach. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi dan ketepatan pengukuran, bila pengukuran dilakukan diobjek yang sama berulang kali dengan instrumen yang sama. Hasil uji reliabilitas dengan nilai Alpha Croanbachs> 0,6 = Reliabel (Ferdinand, Agusty , 2002). 3. Uji Normalitas Data Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Data berdistribusi normal artinya data mempunyai sebaran merata sehingga benar-benar mewakili populasi. Uji normalitas data dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model penelitian. Uji normalitas adalah membandingkan antara data yang akan diteliti dengan data berdistribusi normal berdasarkan mean dan standar deviasi Jika data berdistribusi normal maka analisis statistik dapat memakai pendekatan parametrik, sedangkan jika data tidak berdistribusi normal maka analisis menggunakan pendekatan non-parametrik.
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan melihat normal probability
plot
yang
membandingkan
distribusi
kumulatif
dari
data
sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data normal. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali, 2005):
48
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.10 Metode Analisis Data 3.10.1 Analisis Kualitatif Analisis kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran secara deskriptif tenang tanggapan yang diberikan responden pada kuesioner atau daftar pertanyaan yang diberikan yaitu jenis kelamin, umur, kepemilikan instagram, lamanya terdaftar di instagram dan berdasarkan pernah melakukan pembelian online shop di instagram.
3.10.2 Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah melalui Regresi berganda dengan tujuan untuk mengetahui pengaruhpersepsi manfaat (X1), persepsi resiko (X2), tampilan iklan (X3), tingkat keyakinan (X4), dan keputusan pembelian (Y) Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah: Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+et Keterangan: X1
= Persepsi manfaat
X2
= Resiko
X3
= Tampilan iklan
X4
= Tingkat keyakinan
49
Y
= Keputusan pembelian
A
= Intercept
B
= Koefisien Regresi (I=1,2,3,)
Et
= Pengganggu (error)
3.11 Analisis Koefisien Determinasi dan Korelasi ( R² & R ) Uji R² atau uji determinasi merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model regresi yang terestimasi, atau dengan kata lainkata angka tersebut dapat mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang terestimasi dengan data sesungguhnya. Nilai koefisien determinasi (R²) ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0 ( R² = 0 ), artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Dengan kata lain bila R² = 1, maka semua titik pengamatan berada tepat pada titik regresi. Dengan demikian baik atau buruknya suatu persamaan regresi ditentukan oleh R² nya yang mempunyai nilai antara nol dan satu.
3.13 Pengujian Hipotesis 3.13.1. Uji t (Parsial) Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebassecara parsial atau individual terhadap variabel terikat. Kriteria yang digunakan adalah: 1. H0 : bi = 0, artinya suatu variabel independen tidak berpengaruh Terhadap variabel dependen. 2. H1 : bi > 0, artinya suatu variabel independen berpengaruh positif Terhadap variabel dependen.Sedangkan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :
50
a) Taraf signifikan (a = 0,05). b) Distribusi t dengan derajat kebebasan (n – k). c) Apabila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. d) Apabila t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
3.13.2. Uji F (Simultan) Uji F yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh variabel bebas, yaitu persepsi manfaat (X1), resiko (X2), tampilan iklan (X3), dan tingkat keyakinan (X4) secara simultan terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian online (Y). Kriteria yang digunakan adalah : a) H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas, persepsi manfaat (X1), risiko (X2), tampilan iklan (X3), dan tingkat keyakinan (X4) secara simultan terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian online (Y). b) Ha : b1 - b3 > 0, artinya ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas, persepsi manfaat (X1), resiko (X2), tampilan iklan (X3), dan tingkat keyakinan (X4) secara simultan terhadap variabel terikat, yaitu keputusan pembelian online (Y). Sedangkan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Taraf signifikan (a = 0,05). 2. Distribusi t dengan derajat kebebasan (n – k). 3. Apabila F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. 4. Apabila F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil pembahasan pada BAB IV sebelumnya dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang dirumuskan yaitu persepsi manfaat, resiko, tampilan iklan, dan tingkat keyakinan serta pengaruhnya terhadap keputusan pembelian konsumen di online shop diterima.
Hasil pengujian hipotesis tersebut didasarkan pada hasil perhitungan secara statistik melalui regresi yaitu sebagai berikut: 1. Secara statistik uji t, persepsi manfaat tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di online shop. 2. Secara statistik uji t, resiko tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di online shop. 3. Secara statistik uji t, tampilan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di online shop. 4. Secara statistik uji t, tingkat keyakinan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di online shop. 5. Secara statistik uji F, persepsi manfaat, resiko, tampilan iklan dan tingkat keyakinan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di online shop
88
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Bagi online shop skincarethai_ori, online shop harus mengetahui bagaimana cara meningkatkan keyakinan konsumen tentang produk yang di jual memiliki manfaat dengan cara menambah testimoni asli dari konsumen yang sudah pernah membeli di online shop skincarethai_ori. Saat konsumen sudah bertransaksi sebaiknya penjual segera mengirimkan informasi bagaimana cara bertransaksi dan nomor resi pengiriman agar konsumen tidak takut dengan resiko berbelanja online. Tampilan iklan perlu ditingkatkan agar konsumen tertarik, karena pada umumnya konsumen tertarik pada tampilan iklan sebelum membeli produk tersebut. Tingkat keyakinan konsumen online shop skincarethai_ori juga perlu ditingkatkan untuk tetap berbelanja di online shop ini, karena keyakinan itu merupakan aspek penting yang mempengaruhi komitmen konsumen dalam pembelian konsumen. 2. Penelitian selanjutnya hendaknya menambahkan variabel-variabel lain yang memengaruhi keputusan pembelian selain persepsi manfaat, resiko, tampilan iklan dan tingkat keyakinan misalnya citra toko, harga atau yang lainnya, sehingga diharapkan hasil penelitian dapat lebih maksimal. Pemilihan sampel juga sebaiknya ditujukan untuk semua konsumen online shop skincarethai_ori yang tidak hanya berdomisili di Bandar Lampung.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku
Djarwanto, Ps. dan Pangestu Subagyo. 1993. Statistik Induktif, Edisi 4. Yogyakarta: BPFE Duncan, Tom. 2005. Advertising & IMC, 2nd Ed. McGraw-Hill. Ferdinand. 2006. Metodologi Penelitian Manajemen. Universitas Diponegoro. Semarang Ferrinadewi, Erna. 2008. Merk dan Psikologi Konsumen. Yogyakarta:GrahaIlmu. Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang:Badan Penerbit Indrawan, R. & Yaniawati R.P. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Campuran Untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan. Bandung: Penerbit PT Refika Aditama. Jefkins, Frank. 1997. Periklanan. Edis ikedua. Jakarta: Erlangga. Jogiyanto, HM. 2007. Metode Penelitian Bisnis, BPFE-UGM, Yogyakarta. Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: Andi Offset. Kotler, Amstrong. 1999. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 1. Jakarta :Erlangga. Kotler dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1. Jakarta:PT.Indeks. Kotler, Philip. 1993. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Lovelock, C., Wright, L., 2005. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta : PT.INDEKS Kelompok Gramedia. Penerbit Universitas Diponegoro. Machfoedz, Mahmud. 2005. Pengantar Pemasaran Modern, cetakan pertama. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
M, Nisrina. 2015. Bisnis Online, Manfaat Media Sosial Dalam Meraup Uang. Yogyakarta:Kobis. Morissan. 2010. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta:Kencana. Mowen, John C dan Michael Minor. 2002. Consumer Behavior. Alih Bahasa Lina Salim. Jakarta: Erlangga. Pavlou, P. A. (2010), “Consumer acceptance of electronic commerce: Integrating trust and risk with the technology acceptance model.” InternationalJournal of Electronic Commerce, Vol. 7 (3). Sarwono, Sarlito.W 2012. Pengantar Psikologi Umum.Edsi 1. Penerbit Rajawali Pers. Jakarta. Schiffman, L. G., and Kanuk. L. 2007. Consumer Behavior International Edition (8thed). New York: Pearson Prentice Hall. Shimp, Terence A.2003. Periklanan Promosi & Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jilid I Edisi 5. Jakarta: Erlangga. Singarimbun, Masri dan Effendi.1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta : Pustaka LP3ES Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Alfabeta. Bandung. Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen. GrahaIlmu. Yogyakarta. Swasta Basudan Ibnu Sukotjo. 2000. Pengantar Bisnis Modern. Edisi ketiga, cetakan keenam. Yogyakarta :Liberty. Tjiptono, Fandy. 2011. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Keenam. Yogyakarta: Andi Publisher. Sumber jurnal Adityo, B. 2011. Analisis pengaruh kepercayaan, kemudahan, dan kualitas informasi terhadap keputusan pembelian secara online di situs kaskus. Unpublished undergraduated UniversitasDiponegoro Semarang. Armayanti, N. 2011. Gambaran Kepercayaan Konsumen terhadap Pembelian Melalui Media Internet. Skripsi. Medan: Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara (Online).
Delafrooz, N., Paim, L. H., &Khatibi, A. 2011. A Research Modeling to Understand Online Shopping Intention. Australian Journal of Basic and Applied Sciences, Vol.5, No.5 , 70-77 Farag, S., Schwanen, T., Dijst, M., & Faber, J. (2006). Shopping online and/or instore? A structural equation model of the relationships between e-shopping and in-store shopping. Transportation Research Part A, 41, 125-141. Ferdinand, Augusty. 2002. Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen. BP UNDIP : Semarang Gefen, D. (2002). Customer loyalty in E-commerce. Journal of the association for information systems, Volume 3. Hardiawan, Ananda Cahya. 2013. Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan, dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian SecaraOnline(Studi Pada Pengguna Situs Jual Beli Online tokobagus.com ). Skripsi. Semarang: Universitas Dipenogoro. Hardiyanti, M., 2012. Kepercayaan pada Penjual dan Persepsi Risiko Pada Keputusan Pembelian Melalui Internet (Online). Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga. Indi Siswina Satwika dan Alila Pramiyanti S.sos., M.si, 2012. Pengaruh Iklan Online Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pakaian Wanita Caramelloo Shop: Analisis Terhadap Efektivitas Penggunaan Iklan Media Sosial Pada Facebook, Twitter Dan Blackberry Messenger. Tugas Akhir. Telkom University.
Kim, D. J., Ferrin, D. L., dan Rao, H. R., 2007. A trust-based consumer decision making model in electronic commerce: The role of trust, perceived risk, and their antecedents, Proceedings of Ninth Americas Conference on Information Systems, pp157-167. Ling, Kwek Choon, Chai, Lau Teck, & Piew, Tan Hoi (2010), “The Effects of Shopping Orientations, Online Trust and Prior Online Purchase Experience toward Customer Online Purchase Intention”, Canadian Centre of Science and Education, Vol. 3, No.3, 63-76. Lui, Hung Kit dan Rodger Jamieson, 2003, TRiTAM: A Model for Integrating Trust and Risk Perceptions in Business-to-consumer electronic commerce, 16th Bled e-Commerce Conference e-Transformation Bled, Slovenia, June 9 ± 11, 2003 Monisa, Martina 2012. Persepsi Kemudahan Dan Kegunaan OPAC Perpustakaan UNAIR. Jurnal Fisip Unair.
Naiyi, Y.E. 2004. Dimensions of Consumer’s Perceived Risk in Online Shopping. China: Journal of Electronic Science and Technology of China. Rahayu, Wiwin.2016. Pengaruh Persepsi Kualitas, Persepsi Harga dan Citra Toko Terhadap Pembelian Produk Private Label Pada Alfamart. Skripsi Universitas Lampung. Saraswati, Pradhita.,Zaki, Baridwan. 2012. Penerimaan Sistem E-commerce: Pengaruh Manfaat Kepercayaan, Persepsi Manfaat dan Persepsi Risiko. Jurnal Universitas Brawijaya. Suhir, Moch.,Suryadi, Imam., Riyadi. 2014, “Pengaruh Persepsi Risiko, Kemudahan dan Manfaat Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Universitas Brawijaya Malang, Vol. 8. No. 1. Tania, Amanda Zavhi. 2015. "Pengaruh Word Of Mouth, Iklan Media Sosial dan Delivery Order Terhadap Keputusan Pembelian Makanan Cepat Saji". Skripsi Universitas Lampung Tjini, Sartika S.A., Baridwan, Zaki. 2012. “Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi Kenyamanan Terhadap Minat Penggunaan Sistem Internet Banking”. Jurnal Universitas Brawijaya Malang. Widiana, M.E., Supit, H., Hartini., S., 2012. Penggunaan Teknologi Internet Dalam Sistem Penjualan Online Untuk Meningkatkan Kepuasan Dan Pembelian Berulang Produk Batik Pada Usaha Kecil Dan Menengah Di Jawa Timur. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.14, No. 1, Maret 2012. Wijaya, Bambang Sukma.2011. “The Development of Hierarchy of Effect Model in Advertising”.Journal of Advertising.Vol 5 No.1. Sumber internet
Harjono. 2009. Mendayagunakan Internet, http://harjono.dagdigdug.com/ 05 Januari 2015 https://dailysocial.id/post/apa-itu-instagram diakses pada 6 November 2016 jam 12.10 http://www.duniaku.net/2016/02/26/akun-instagram-online-shop/ diakses pada 7 November 2016 jam 13.42
https://id.techinasia.com/jumlah-pengguna-instagram-indonesia diakses pada 6 November 2016 jam 12.22 http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20160623112758-185-140353/ada-22-jutapengguna-aktif-instagram-dari-indonesia diakses pada 6 November 2016 jam 12.30 http://www.ipapedia.web.id/2016/06/fakta-menarik-pengguna-instagram-diindonesia.html diakses pada 6 November 2016 jam 12.41