PERSEPSI MAN 13 JAKARTA TERHADAP PRODUK SISWAKOE SYARI’AH PADA PT BUMIDA SYARI’AH
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)
Oleh : MUAWIYAH 103046228386
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MU’AMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2008 M / 1429 H
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul PERSEPSI MAN 13 JAKARTA TERHADAP PRODUK SISWAKOE SYARI’AH PADA PT. BUMIDA SYARI’AH telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 12 Desember 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ekonomi islam (SEI) pada program Studi Muamalat (Ekonomi Islam). Jakarta, 12 Desember 2008 Mengesahkan,
Prof.Dr.H. Muhammad Amin Suma, SH,MA,MM NIP. 150. 210 422
Panitia Ujian 1. Ketua
: Dr. Euis Amalia, M.Ag
(………………..)
NIP.150 289 264 2. Sekretaris
: Dr. Euis Amalia, M.Ag
(………………..)
NIP.150 289 264 3. Pembimbing I
: Drs. Djawahir Hejazziey, SH,MA
(………………..)
NIP.130 789 745 4. Pembimbing II
: Dr.Muhammad Taufiqi,M.Ag
(………………..)
NIP.150 290 159 5. Penguji I
: Asmawi M.Ag
(………………..)
6. Penguji II
: Drs.H.Asep Syarifuddin Hidayat,SH,MH (……………….)
LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa hasil karya saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 12 Desember 2008
Muawiyah
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi lembaga pendidikan terhadap produk siswakoe syariah di MAN 13 Jakarta, dan juga untuk mengetahui alasan MAN 13 Jakarta memilih produk siswakoe syariah. Sedangkan jenis data yang digunakan adalah data kualitatif digunakan dalam penelitian ini dikarenakan beberpa data yang dikumpulkan berupa kata-kata serta gambar, seperti persepsi lembaga pendidikan terhadap produk siswakoe syari’ah dan alasan MAN 13 Jakarta menggunakan produk siswakoe syariah. Berdasarkan dari temuan penelitian pada persepsi lembaga pendidikan terhadap produk siswakoe syariah untuk hal ini banyak memberikan manfaat bagi MAN 13 Jakarta dalam bentuk perawatan terhadap kecelakaan bagi siswa. Adapun tingkat pengetahuan terhadap lembaga pendidikan MAN 13 Jakarta sangat kurang. Itu terlihat dari persepsi lembaga pendidikan MAN 13 Jakarta. Untuk alasan mengapa memilih produk siswakoe syariah, lembaga pendidikan MAN 13 Jakarta merasa produk siswakoe syari’ah yang sangat cocok, memiliki manfaat banyak dan tarif premi yang murah. Oleh sebab itu MAN 13 Jakarta memilih produk tersebut untuk berada di lingkungannya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................
i
DAFTAR ISI...................................................................................................
iii
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.........................................
5
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat penelitian……………………...
6
D. Kajian Pustaka ..........................................................................
7
E. Metode Penelitian......................................................................
8
F. Sistematika penulisan ................................................................
11
LANDASAN TEORI A. Pengertian Persepsi ...................................................................
13
B. Asuransi Syari’ah......................................................................
17
1. Pengertian Asuransi Syari’ah……………………………….
17
2. Dasar Hukum Asuransi Syari’ah…………………………...
19
3. Asas-Asas Asuransi Syari’ah ...............................................
22
4. Prinsip-Prinsip Asuransi Syari’ah ........................................
25
GAMBARAN UMUM PT. BUMIDA SYARI’AH
A. ............................................................................................Sej arah Berdirinya BUMIDA Syari’ah ..........................................
35
B. ............................................................................................Pro duk-Produk BUMIDA Syari’ah.................................................
41
C. ............................................................................................Pro duk Siswakoe Syari’ah ...............................................................
BAB IV
51
HASIL PENELITIAN A. ............................................................................................Per sepsi MAN 13 Terhadap Produk Siswakoe Syari’ah..................
56
B. ............................................................................................Ala san MAN 13 Jakarta Memilih Produk Siswakoe Syari’ah .........
BAB V
62
PENUTUP A. Kesimpulan ...............................................................................
70
B. Saran.........................................................................................
71
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia ini tidak pernah lepas dari sebuah musibah yang Allah SWT berikan baik sebagai azab, peringatan. Tapi itu semua terjadi karena qadha dan qadhar dari Allah SWT. Tetapi manusia wajib bersabar dan berikhtiar untuk bisa mengatasinya. Dan oleh karena itu Allah memberikan manusia banyak petunjuk untuk mengurangi sebuah musibah baik kehilangan harta dan jiwa. Begitu pula dengan sebuah lembaga pendidikan yang bertugas mendidik dan menjaga siswa-siswinya. Keselamatan bagi siswa-siswi adalah masa depan sebuah bangsa. Maka mereka yang memiliki risiko lebih banyak diluar rumah atau di lingkungan sekolah. Sudah seharusnya lembaga pendidikan berusaha untuk bisa mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi bagi siswa-siswinya. Pada tahun 2004 UIN Syarif Hidayatullah Fakultas Syariah mengasuransikan mahasiwanya ketiga perusahaan asuransi, PT. Asuransi Bumi Putera Muda (BUMIDA), PT. Asuransi Takaful Keluarga dan PT. MAA Life Assurance. ini membuktikan bahwa sebuah lembaga pendidikan juga membutuhkan sebuah asuransi tetapi pada tahun berikutnya UIN Syarif Hidayatullah tidak kembali mengcover mahasiswanya ke perusahaan asuransi. Dan di tahun yang sama MAN 13 Jakarta juga ikut mengasuransikan siswanya ke perusahaan asuransi yang sama dengan UIN Sayrif Hidayatullah Tetapi sama seperti UIN tidak kembali mengcovernya.
Itu semua dikarenakan kurang efektif dalam proses klaim yang dilakukan pihak asuransi terhadap lembaga pendidikan. Dan juga kurangnya pengetahuan lembaga pendidikan tentang proses klaim itu sendiri. Pada hal salah satu upaya yang harus dilakukan untuk mengantisipasi risiko tersebut dengan cara menghindari atau melimpahkan kepada pihak-pihak lain diluar dirinya seperti asuransi. Asuransi itu memiliki pengertian dari segi ekonomi dan UU. Pengertian asuransi dari segi ekonomi, asuransi merupakan suatu lembaga keuangan sebab melalui asuransi dapat dihimpun dana besar, yang dapat digunakan untuk membiayai pembagunan, disamping bermanfaat bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam bisnis asuransi, karena sesungguhnya asuransi memberikan perlindungan (proteksi) atas kerugian finansial yang ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga sebelumnya.1 Sedangkan pengertian asuransi menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.2 tahun 1992 bab I pasal 1 (1) menyatakan bahwa asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang
yang
dipertangguhkan.
1
Parid Fahri Muhammad, Program Ta’aruf Karyawan Baru PT Asuransi Takaful Keluarga (Jakarta: Wisma Takaful, 2002), h.1.
Sesungguhnya dengan adanya perusahaan asuransi maka tertolong suatu musibah yang terjadi, karena perusahaan asuransi khususnya dalam kecelakaan dapat memproteksi apa yang sudah dijanjikan dan perjanjian itu dicantumkan atau ditulis dalam sebuah polis, serta pentingnya fungsi perusahaan asuransi untuk memeratakan beban kerugian itu sehingga tidak seorangpun yang menderita kerugian akibat kecelakan itu. Karena kecelakaan itu akibat dari kelalaian manusia itu sendiri. Lembaga pendidikan harus ada pada setiap proses kehidupan manusia karena pada hakekatnya manusia memerlukan pendidikan untuk masa depannya dan lingkungannya. Sedangkan lingkungan itu sendiri mempunyai prinsip saling ketergantungan yang menyangkut berbagai segi kehidupan antar sosial, ekonomi dan keselamatan. Oleh karena itu manusia dalam usahanya mencapai keselamatan yang optimal memerlukan bantuan asuransi. Untuk itu asuransi yang paling baik bagi setiap lembaga pendidikan dalam mengatasi risiko yang ada adalah siswakoe syariah. Siswakoe syariah adalah Asuransi kesehatan, kecelakaan dan meninggal dunia yang diperuntukkan untuk siswa sekolah dasar hingga menenggah atas. Tujuan asuransi itu sendiri mengalihkan risiko yang ditimbulkan oleh peristiwaperitiwa yang tidak diharapkan kepada orang lain yang bersedia mengambil risiko itu dengan mengganti kerugian yang diderita pihak yang bersedia menerima risiko itu. Apabila lembaga pendidikan mengasuransikan maka suatu perusahaan akan menjamin apabila terjadi kecelakaan dan dapat mengurangi beban yang diderita. Dan juga orang tua siswa akan merasa putra-putri mereka terlindungi dengan adanya jaminan
tersebut. Karena suatu kecelakaan, bukan musibah yang cukup ringan dan kecelakaan juga dapat membuat seseorang meninggal dunia. Dengan banyaknya kecelakan pada siswa/siswi, apakah lembaga pendidikan tersebut telah mengasuransikan siswa-siswi mereka ke perusahaan asuransi, yang menyediakan produk asuransi kecelakaan? Asuransi produk siswakoe syariah juga merupakan jenis pertanggungan yang memberikan jaminan terhadap risiko-risiko yang timbul tidak dengan sengaja melainkan tiba-tiba yang disebabkan karena suatu peristiwa kecelakaan. Untuk itu kita sebagai manusia berusaha berjaga-jaga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dan dari produk siswakoe syariah itu kita akan mendapat beberapa manfaat ganti rugi yaitu bila siswa yang mengalami musibah kecelakaan dalam masa perjanjian yang mengakibatkan peserta cacat tetap atau total atau sebagian. Maka kepada peserta akan diberikan manfaat yang sesuai dengan persentasi yang ditentukan. Begitu juga jika peserta meninggal dunia maka perusahaan asuransi akan memberika kepada ahli warisnya. Dari itu semua betapa pentingnya sebuah asuransi siswakoe syariah untuk siswa atau mahasiswa. Tapi, masih banyak dari lembaga pendidikan yang tidak mengasuransikan siswanya keperusahaan asuransi. Karena faktor ketidaktahuan, pembayaran klaim yang tidak sesuai, atau anggapan dari lembaga pendidikan bahwa itu tidak dibutuhkan. Atas permasalahan tersebut maka saya berkeinginan untuk meneliti masalah tentang persepsi lembaga pendidikan terhadap produk siswakoe syariah dalam mengurangi risiko kerugian. Untuk itu peneliti memberi judul pada penelitian ini dengan judul.
"PERSEPSI MAN 13 JAKARTA TERHADAP PRODUK SISWAKOE SYARIAH (STUDI : PT BUMIDA SYARI’AH )"
B. Perumusan dan pembatasan masalah Dalam hal ini perlu dibatasi terlebih dahulu masalah-masalah pada persepsi lembaga pendidikan terhadap siswakoe syariah hanya terhadap persepsi MAN 13 Jakarta. Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi lembaga pendidikan MAN 13 Jakarta
terhadap produk
siswakoe syariah? 2. Mengapa MAN 13 Jakarta memilih produk siswakoe syariah?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan diatas, namun secara khusus dikemukakan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui persepsi lembaga pendidikan tersebut terhadap asuransi produk siswakoe syariah. 2. Untuk mengetahui alasan MAN 13 Jakarta memilih produk siswakoe syariah.. Dari penelitian ini dapat diharapkan memberikan manfa’at bagi perusahaan asuransi syariah, pembaca maupun pribadi. Adapun manfaatnya adalah: 1. Penelitian ini berguna untuk memberikan informasi dan kontribusi bagi kalangan intelektual, lembaga pendidikan, serta sebagai pengembangan dari teori asuransi
yang telah diperoleh dibangku kuliah, yang nanti akan dipergunakan untuk memajukan ilmu pengetahuan. 2. Sebagai masukan, saran dan referensi bagi asuransi dalam meningkatkan kualitas masyarakat dalam memilih asuransi. 3. Menambah Referensi Perpustakaan.
D. Kajian Pustaka 1. Penelitian terdahulu yang berjudul “Perspsi Masyarakat kelurahan Lebak Bulus Kecamatan Cilandak Terhadap Asuransi Syariah, di Jakarta”. Responden telah memiliki pengetahuan yang cukup besar yaitu dilihat dari data responden yaitu 54 % yang dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat Lebakbulus memiliki pengetahuan yang cukup terhadap asuransi syariah. 2. Adapun penelitiam selanjutnya berjudul “Respon Masyarakat Terhadap Asuransi syariah kebakaran, di Jakarta”. Berdasarkan angka nilai keseluruhan berdasarkan data yang di peroleh antarahubungan karakteristik masyarakat berdasarkan pengetahuan, status sosial, ekonomi dan respon masyarakat terhadap asuransi syariah kebakaran menunjukan data t = 2,082 sehingga dapat disimpulkan sangat signifikan antara variabel X (pengetahuan, sosial, ekonomi) dengan variabel Y (respon masyarakat terhadap asuransi syariah kebakaran). Pada judul penelitian yang tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa alat analisis yang digunakan adalah dengan metode pengolahan kuantitatif yaitu penulisan yang menggmbarkan permasalahan yang didasari lanjut untuk kemudian disimpulkan.
angka-angka, kemudian dianalisis lebih
Sedangkan pada penelitian yang penulis gunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan pada deskriptif yaitu metode pengolahan yang menyajikan dengan mengunakan kalimat untuk kemudian dijadikan kesimpulan dalam pembahasan. Dan pada penelitian ini bukan kepada seluruh elemen masyarakat akan tetapi hanya kepada lingkungan lembaga pendidikan MAN 13 Jakarta saja. Pada penelitian ini hanya melihat persepsi lembaga pendidikan terhadap produk siswakoe syariah.
E. Metodologi Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah PT. Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967 Cabang Syariah yang berlokasi di Jalan Wolter Monginsidi No.43 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12180. 2. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian deskriptif yaitu penulis menggambarkan permasalahan yang didasari pada data-data yang ada di lapangan, kemudian di analisis lebih lanjut untuk kemudian diambil kesimpulan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. Tujuan
dari
menggunakan
jenis
penelitian
deskriptif
adalah
untuk
menggambarkan sifat suatu keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan. Jenis penelitian deskriptif sebagai kegiatan yang meliputi pengumpulan
dalam rangka menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian.2 3. Jenis Data Jenis data yang digunakan adalah : a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber data atau hasil dari penelitian lapangan. Untuk memperoleh data primer ini, penulis secara langsung mengadakan wawancara dengan Kepala Sekolah MAN 13 Jakarta perusahaan asuransi dan orang – orang yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. b. Data Sekunder, yaitu data yang diterima melalui studi dokumentasi (library research) yang ada hubungannnya dengan materi skripsi ini. Dalam penelitian ini, penulis melakukan studi kepustakaan dengan melakukan kunjungan ke berbagai perpustakaan untuk mendapatkan data dari berbagai literature. Adapun Sumber Data yang digunakan berasal dari tempat penelitian dan perpustakaan. 4. Tehnik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam rangka mengumpulkan data dan penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut : a. Observasi, dilakukan guna mendapatkan data dengan melakukan pengamatan langsung ke tempat penelitian yaitu Asuransi umum Bumida syariah dan MAN 13 Jakarta untuk mendapatkan data yang relevan.
2
Conseulo G, Sevila, Pengantar Metode Penelitian (Jakarta: UI Press 1993), h.71
b. Wawancara, dilakukan penulis secara langsung dengan pihak – pihak yang terkait dan berkompeten dengan tujuan penelitian untuk mendapatkan data yang akurat. c. Studi Dokumentasi, yakni pengumpulan data dokumentasi tentang Bumida Syariah Jakarta yang diambil dari dokumen – dokumen yang berupa makalah – makalah, brosur dan dokumen lainnya.
5. Tehnik Analisa Data Teknik analisa data yang penulis pakai dalam menganalisis data menggunakan metode desktiftif analisis kualitatif, yakni suatu tehnik analisis data dimana terlebih dahulu dipaparkannya semua data yang telah diperoleh kemudian menganalisisnya dengan berpedoman pada sumber – sumber dalam bentuk kalimat – kalimat yaitu dengan menggunakan beberapa tahapan : a. Analisis Domain, yaitu menganalisis hasil observasi ( pengamatan ) dan hasil wawancara yang terfokus pada Kepala Sekolah MAN 13 b. Analisis Komponen, yaitu analisis data berdasarkan unsur – unsur atau bagian dari observasi dan wawancara dengan Kepala Sekolah MAN 13 c. Analisis Tema, yaitu analisis data yang dihasilkan dari analisis komponen yang disesuaikan dan diarahkan sesuai dengan tema skripsi yang akan dibahas. Pedoman yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah buku “Pedoman penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” tahun 2005 dengan beberapa pengecualian :
a. Penulisan al-Qur’an tidak menggunakan catatan kaki dan sebagai sumber penulisan menggunakan Al-Qur’an yang diterbitkan oleh Departemen Agama RI tahun 1996. b. Kutipan langsung dari buku ejaan lama ditulis dengan ejaan yang disempurnakan kecuali nama pengarang dan penerjemah. c. Dalam kepustakaan, Al-Qur’an dan terjemahnya ditulis pada urutan pertama sebagai penghormatan sebelum sumber – sumber lainnya. Untuk berikutnya ditulis secara alfabetis.
F. Sistematika Penulisan Secara sistematis, penulisan skripsi dibagi kedalam 5 bab, masing – masing terdiri dari beberapa sub bab yang merupakan penjelasan dari bab – bab tersebut. Yaitu :
Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metodelogi penelitian, sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori. Dalam bab ini membahas tentang
pengertian persepsi, pengertian asuransi
syari’ah, dasar hokum asuransi syari’ah, asas-asas asuransi syari’ah, prinsip-prinsip asuransi syari’ah.
Bab III Gambaran Umum. Dalam bab ini membahas sejarah berdiri BUMIDA syariah, produk-produk BUMIDA syariah, produk siswakoe syariah.
Bab IV Hasil Penelitian. Dalam bab ini akan di bahas masalah persepsi MAN 13 Jakarta terhadap produk siswakoe syariah, alasan MAN 13 Jakarta memilih produk siswakoe syariah
Bab V Penutup. Dalam bab ini membahas kesimpulan dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Persepsi Persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang alami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungan baik melalui penglihatan, pendengaran, penerimaan dan penghayatan perasaan. 3 Kata persepsi barasal dari kata “perception” yang berarti penglihatan, tanggapan, daya memahami atau menanggapi. 4 Sedangkan dalam kamus istilah populer, kata persepsi mempunyai arti pengamatan, penyusunan dorongan dalam kesatuan, hal mengetahui, melalui indera, tanggapan (indera), daya memahami.5 Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, persepsi diartikan sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau proses seseorang dalam mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. 6 Persepsi dalam arti sempit ialah penglihatan, yakni bagaimana cara seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas ialah pandangan atau pengertian, yakni bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu.7 Para ahli banyak mengemukakan pendapat secara dediktif yang berbeda satu sama lain. Alisuf Sabri berpendapat
3
Kartini Kartono, Psikologi Umum (Bandung: CV. Mandar Maju, 1990), Cet 2, h. 45.
4
Jhon M. Ehcos dan Hasan Sadily, Kamus Inggris-Indonesi, (Jakarta: Gramedia, 2000), Cet. XXXIV, h. 424. 5
Plus A. Partanto dan M Dahlan Al-Barry, Kamus Istilah Populer (Surabaya: Arkola, 1994),
.h.591. 6
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa : Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indones, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), Edisi III, cetakan 3, h 863. 7 Muslichah Zarkasi, Psikologi Manajemen (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1986), Edisi empat, h.. 27.
bahwa persepsi adalah proses individu dapat mengenali objek dan fakta objektif dengan menggunakan alat individu.8 Pengertian persepsi yang dikemukakan oleh Desiderato seperti dikutip oleh Jalaludin Rahmat yang berbunyi: ”persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan, persepsi memberikan makna stimulu inderawi (Sensory Stimulu).9 Dari beberapa pengertian persepsi maka dapat disimpulkan, persepsi adalah pandangan, pengetahuan, ataupun tanggapan seseorang terhadap suatu obyek makna yang dimengerti yang akan menjadikan suatu pandangan. Sedangkan untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu suatu penafsiran yang unik terhadap situasi dan bukan suatu pencatatan yang benar terhadap situasi.10
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan persepsi seseorang antara lain: 1. Psikologi Persepsi seseorang mengenai segala sesuatu dialam dunia ini sangat dipengaruhi oleh keadaan psikologi. 2. Famili
8
Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan (Jakarta: Pedoman Ilmu, 1993), h.
45. 9
10
Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: PT Rosda Karya, 2004), h. 129.
Miftah Thoha, Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2001), hal. 123.
Pengaruh yang paling besar terhadap anak-anak adalah familinya. Orang tua yang telah mengembangkan suatu cara yang khusus didalam memahami dan persepsipersepsi mereka yang diturunkan kepada anak-anaknya. 3. Kebudayaan Kebudayaan dan lingkungan masyarakat tertentu juga merupakan salah satu faktor yang kuat dalam mempengaruhi sikap, nilai, dan cara seseorang memandang dan memahami keadaan di dunia ini. 11 Menurut saleh dan wahab faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah12: 1. Perhatian yang selektif Dalam kehidupan manusia setiap saat kita akan menerima banyak sekali rangsangan dari lingkungan. Meskipun demikian ia tidak harus menanggapi semua rangsang yang diterimanya itu. Individu memusatkan perhatiannya pada rangsang-rangsang tertentu saja dengan demikian, obyek-obyek atau gejala-gejala lain tidak akan tampil ke muka sebagai pengamat. 2. Ciri rangsang Rangsang yang bergerak diantara rangsang yang diam akan lebih menarik perhatian. Demikian juga rangsang yang paling besar diantara rangsang yang paling kecil. 3. Nilai kebutuhan individu Setiap orang memiliki pola dan cita rasa yang berbeda dalam pengamatannya di banding orang lain.
11
12
Ibid, hal. 128.
Saleh Abdul Rahman dan Muhib Abdul Wahab, Psikologi: Pengantar Dalam Persepektif Islam (Jakarta: Kencana 2004), h. 88.
4. Pengalaman terdahulu Pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsi dunia. Persepsi menurut Sukirno dibentuk oleh beberapa faktor diantaranya faktor kondisi didalam diri seseorang artinya persepsi tentang suatu gejala itu atau buruk bermanfaat atau tidak adalah sangat relatif. Masyarakat dari latar belakang (demografik) yang berbeda mempunyai interpretasi berbeda terhadap suatu masyarakat menilai baik. Diantara unsur demografik itu adalah pendidikan.13 Pengetauan dan ilmu adalah dasar untuk seseorang menjadi cerdik dan mampu berfikir. Ilmu juga membantu mendidik tingkah lakunya sendiri supaya dapat diterima oleh masyarakat dan lingkungan, karena orang yang berilmu mempunyai logika yang lebih rasional. Pengetahuan manusia terbentuk dari berbagai sumber kemungkinan yang melekat secara ektensial pada diri manusia, seperti perasaan, fikiran, ingatan, kesadara dan lainya. Manifestasi dari semua ini berakumulasi membentuk pengalaman, pendapat, cara pandang dan kepercayaan yang dianut dan berlaku baik secara individual maupun secara bersama dalam kehidupan bermasyarakat. Pengetahuan dan ilmu akan didapat melalui jalur pendidikan di institusi-institusi pendidikan baik yang formal maupun non formal serta melalui pengalaman sendiri.14 Sesudah dijelaskan dari beberpa para ahli psikologi maka persepsi lembaga pendidikan yaitu, pandangan, pengetahuan, daya memahami dan menanggapi ataupun
13 14
Sadono Sukirno, Pengantar Bisnis (Jakarta: Kencana, 2004), h.324. Ibid., h. 327.
tanggapan lembaga pendidikan terhadap suatu produk siswakoe syariah yang akan menjadikan pandangan lembaga pendidikan (MAN 13 Jakarta).
B. Asuransi Syari’ah 1. Pengertian Asuransi Syari’ah Kata asuransi berasal dari bahasa inggris, insurance,15 yang dalam Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa popular dan di adopsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dengan kata “Pertanggungan”.16 Echos dan Sadlilly memakai kata isuransce dengan (a) asuransi, (b) jaminan.17 Dalam Bahasa Belanda disebut dengan istilah assurantie (asuransi) dan verzekering (pertanggungan).18 Sedangkan pengertian asuransi menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.2 tahun 1992 Bab I Pasal 1 (1) menyatakan bahwa asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan di derita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti,
15
John M. Echols dan Hassan Syadilly, kamus Inggris-Indonesia…. h.326.
16
Depdikbud, Kamus Besar bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka.1996), h.63.
17
John M. Echols dan Hassan Syadilly, Kamus Inggris-Indonesia…. h.326.
18
Wirjono prodjodikoro, Hukum Asuransi di Indonesia, (Jakarta: Intermasa,1958), h.1.
atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang di pertangguhkan.19 Dalam bahasa Arab Asuransi disebut at-ta’mi, penanggung disebut mu’ammin, sedangkan tertanggung di sebut mu’amman lahu atau Musta’min. At-ta’min di ambil dari kata amanah memiliki arti perlindungan, ketenangan rasa aman, dan bebas dari rasa takut. Sedangkan menta’minkan sesuatu, artinya adalah seseorang membayar atau menyerahkan uang cicilan untuk ia atau ahli warisnya mendapatkan sejumlah uang sebagaimana yang telah di sepakati, atau untuk mendapatkan ganti terhadap hartanya yang hilang, dikatakan seseorang mempertanggungkan atau mengasuransikan hidupnya, rumahnya atau mobilnya. Dewan Syari’ah Nasional dan Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dalam fatwanya tentang pedoman umun asuransi syari’ah, memberikan definisi tentang asuransi. Menurutnya asuransi syari’ah (Ta’min, Takaful, Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk asset atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syari’ah. Dari definisi di atas tampak bahwa asuransi syari’ah bersifat saling melindungi dan tolong menolong atas dasar ukhuwah Islam ia antara sesama anggota peserta asuransi syariah dalam menghadapi malapetaka (risiko).
2. Dasar Hukum Asuransi Syari’ah
19
Dewan Asuransi Indonesia, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 dan Peraturan Pelaksana Tentang Usaha Perasuransian, Edisi 2003, DAI hal 2-3.
Dasar hukum asuransi syari’ah mengacu kepada undang-undang no. 2 Tahun 1992 (pasal 1 ayat 1) tentang usaha perasuransian sebagaimana asuransi konvensional di jelaskan bahwa asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang di pertangguhkan. a. Peraturan perasuransian telah diatur dalam pasal 1774 kitab undang-undang hukum perdata (KUHper), asuransi di gambarkan secara umum dalam suatu persetujuan untung-untungan yaitu suatu perbuatan yang hasilnya, mengenai untung rugi, baik semua pihak, maupun bagi sementara pihak, bergantung pada suatu kejadian yang belum tentu. b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.73 tahun 1992 tentang penyelenggaraan usaha perasuransian adalah sebagai berikut: ( pasal 1 ayat 2) 1) Perusahaan
asuransi
adalah
perusahaan
asuransi
kerugian
dan
perusahaan asuransi jiwa. 2) Perusahaan usaha adalah perusahaan pialang asuransi, perusahaan pialang reasuransi, perusahaan penilai kerugian asuransi, dan perusahaan konsultan aktuaria. c. Surat
Keputusan
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
No.224/KMK.017/1993, tentang kesehatan keuangan
perusahaan asuransi
dan perusahaan reasuransi, yaitu pasal 3 ayat 1: Kekayaan yang di perkenankan sebagaimana di maksud dalam pasal 11 ayat (2) PP.No.73, tahun 1992 adalah kekayaan yang dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi.20 d. Surat keputusan MUI no. Kep-754/11/99.tanggal 10 febuari 1999, tentang pembentukan Dewan Syari’ah Nasional, MUI e. Surat Depkeu RI Dirjen Lembaga Keuangan, No. S.6005/LK 2000, tanggal 1 Desember 2000 perihal pelaporan program asuransi jiwa baru. Peraturan perundangan yang di gunakan sebagai dasar acuan pembinaan dan pegawasan atas usaha perasurasian di Indonesia saat ini terdiri atas. 1)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 63 Tahun 1999 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah No.73 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian Presiden Republik Indonesia.
2)
Keputusan Menteri Keuangan, masing-masing, a) No.142/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatuhan Bagi Direksi dan Komisaris Perusahaan Asuransi. b) No.422/KMK.06/2003,
tanggal
30
September
2003
tentang
penyelengaraan usaha perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi. c) No.423/KMK.06/2003,
tanggal
30
September
2003
tentang
pemeriksaan perusahaan asuransi.
20
Arif Djohan Tunggal, Peraturan Perundang-Undangan Perasuransian Di Indonesia, Thn.1992-1997. Buku 1, (Jakarta: Harvarinda, 1998), hal. 3
d) No.424/KMK.06/2003, tanggal 30 September 2003 tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi. e) No.425/KMK.06/2003, tanggal 30 September 2003 tentang perizinan dan penyelenggaraan kegiatan usaha perusahaan penunjang usaha asuransi f) No.426/KMK.06/2003, tanggal 30 September 2003 tentang perizinan usaha dan kelembagaan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi.
3. Asas-Asas Asuransi Prosedur asuransi Islam untuk menjamin nasabah dari kekhwatiran yang timbul akibat ancaman marabahaya yang menghadang manusia berlandaskan pada sejumlah asas sebagai berikut : a. Asas keimanan Asas ini terimplementasi dalam bentuk keimanan kepada Allah serta qadha dan qadar Nya. Membuat seseorang tenang dari ketakutan sehinggan ia pun selalu berusaha untuk terus membekali diri dengan ke takwa dan zikir pada Allah, sebab ini merupakan jalan solutif untuk membuang ketakutan kekhwatiran didalam diri. Ayat yang menjelaskan yaitu Q.S. Ar-ra’ad ayat 28 :
*+, ) ( !"#$%&' /☺ ( !"-.%&' (٢٨١٣ )رة ا2 34#5
Artinya : Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. (Q.S. Ar-ra’ad ayat 13/28) b. Asas solidaritas sesuai dengan prinsip persaudaraan Asas ini terimplementasikan dalam prilaku Islami seorang muslim dalam bingkai nilai dan etika Islam. Diantaranya adalah sikap saling tolong menolong, setia kawan, solidaritas, dan berempati terhadap orang lain. Prilaku ini akan membuat seseorang merasa nyaman dan tenteram dari ketakutan akan musibah-musibah dunia, sebab ia yakin bahwa saudara-saudaranya seiman pasti akan berempati dengannya dalam meringankan dampak-dampak musibah tersebut. Allah berfirman Q.S. Al-Hasyr ayat 9:
64444
7 " 9 :
;<>?@3AB, ;5 C⌧$ ;<>E (٩٥ ٩ )رةاFGHIHJ/K Artinya: Dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). (Q.S. Al-Hasyr ayat 59/9) c. Asas bakti sosial secara institutional Asas ini terimplemantasi dalam bentuk organisasi amal dan yayasan sosial non profit yang mengalang solidaritas sosial dan membantu orang-orang yang sedang ditimpa bencana. Institusi-institusi ini juga bergerak dalam
pengumpulan zakat, infak, sedekah, denda, nadzar, kafarat, dan sumbangansumbangan sosial lain yang berasal dari para dermawan untuk kemudian dibelanjakan dalam proyek-proyek sosial, diantaranya untuk bantuan kemanusiaan. d.
Asas investasi dan menabung untuk cadangan bencana Asas ini memotivasi seorang muslim untuk berlaku hemat dalam membelanjakan uang serta menabung surplus pendapatan dan menginvestasikannya agar dapat dimanfaatkan sewaktu terjadi musibah dan krisis.21 Allah berfirman Q.S. Al-Furqan ayat 67:
;<5 34⌧AB, L'4
QR#49 ;<5 M!"OP W 6U5VL 6ST C*. (٦٧ ٥٢ )رة ا Artinya: Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. (Q.S. Al-Furqan ayat 25/67)
4. Prinsip-Prinsip Asuransi Syariah Pada dasarnya asuransi memiliki beberapa prinsip yang menjadi acuan bagi operasional perusahaan asuransi syariah, prinsip pokok tersebut yaitu : a. Prinsip berserah diri Allah adalah pemilik mutlak atau pemilik sebenarnya seluruh harta kekayaan. Ia adalah pencipta alam semesta dan Dia pula yang maha memilikinya. Kalimat tauhid laa ilaaha illallah (tak ada ada tuhan selain 21
Syahatah Husain Husain, Asuransi Dalam Perspektif (Jakarta, AMZAH,2006) Cet 1 hal 5258
Allah) juga mengandung pengertian, tidak ada pemilik mutlak atas seluruh ciptaan kecuali Allah. Karena Allah yang menjadi pemilik mutlaknya. Maka hak-Nya pula untuk memberikannya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. atau merenggutnya dari siapa saja yang dikehendaki-Nya. Allahlah yang menentukan seseorang yang menjadi kaya dan Allah pula yang memutuskan seseorang menjadi miskin.
_;` C'4 ) Z[;\]^ ' , ;<3b?O3AB, a' f' <);`?d/ 9 :3Ac h/☺5 "A#&M g h 2%l&/ 9 ijkP no3. m: g ) ijkP (٨٤٢٢ )رة ا ةq"9_ ,p⌧( Artinya: Kepunyaan Allahlah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatan itu. Maka, Allah mengampuni siapa saja yang di kehendakinnya, dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (Q.S. Al-Baqarah ayat 2/225) b. Prinsip tolong menolong Prinsip tolong menolong adalah bentuk solusi bagi mekanisme operasional untuk asuransi syariah. Tolong menolong dalam bahasa Al-Quran disebut ta’awun adalah inti dari semua prinsip dalam asuransi syari’ah ia adalah pondasi dalam menegakkan konsep asuransi syariah. Al-Qur’an menjelaskan
dalam banyak ayat tentang konsep tolong menolong ini. Allah berfirman Q.S. Al-Maidah ayat 2:
: B/ r *+ )t#4uv5 'sQ%5#5 %#wx : B/ m CV_ #5 yC'4 34y ( ٢٥ ) رة ا ة%24#5 _9_⌧ Artinya: Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa. Janganlah tolong menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaqran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah,sesungguhnya Allah sangat berat siksa-Nya. (Q.S. Al-Maidah ayat 5/2) c. Prinsip saling bertanggung jawab Rasa saling tanggung jawab terhadap sesama muslim merupakan kewajiban sesama insani. Rasa tanggung jawab itu lahir dari sifat saling menyayangi, saling mencintai, saling membantu, dan merasa mementingkan kebersamaan untuk mendapatkan kemakmuran bersama dalam mewujudkan masyarakat yang beriman, takwa, harmonis. Dalam konsep Islam, tanggung jawab sesama muslim itu merupakan fardhu kifayah. Salah satu manusia yang diembankan Allah kepadanya adalah menyerukan kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran. Menyusun perekonomian dengan berkedilan adalah seruan untuk melaksanakan kebaikan dan ia mesti menjadi tanggung jawab bersama seperti yang pernah
dilaksanakan oleh rasulullah dan para shabatnya. Dengan konsep sederhanya, mereka telah dapat mewujudkan suatu masyarakat yang saling bertanggung jawab sesamanya. Dalam banyak hal, rasullulah menegaskan kewajiban individu dan masyarakat dalam melaksanakan tanggung jawab sosial, dasar penetapannya ialah karena kemaslahatan umum. Asuransi syariah bertujuan untuk melaksanakan masalah ini. Kalau rasa ini tidak lagi hidup dikalangan masyarakat Islam, berarti kehilangan suatu ruh agama yang menjadikan umat Islam kuat baik secara individu maupun secara kemasyarakatan.
d. Prinsip saling bekerja sama bantu membantu. Salah satu keutamaan umat Islam adalah saling bantu membantu sesamanya dalam kebajikan. Karena, bantu-membantu itu merupakan gambaran sifat kerja sama sebagai aplikasi dari ketakwaan kepada Allah. Sebagaimana Allah berfirman Q.S. Al-Maidah ayat 2:
: B/ r *+ )t#4uv5 'sQ%5#5 %#wx : B/ m CV_ #5 yC'4 34y ( ٢٥ ) رة ا ة%24#5 _9_⌧ Artinya: Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa. Janganlah tolong menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaqran. Dan
bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksa-Nya. (Q.S. Al-Maidah ayat 5/2) Islam adalah agama jama’i artinya banyak hal yang mesti dikerjakan secara bersama-sama. Tanpa kebersamaan, sangat tipis kemungkinan di raihnya kesuksesan. Dari ayat diatas dapat ditangkap pengertian kerja saman dalam mewujudkan kesejahteraan merupakan fardhu kifayah atau kewajiban bersama. Asuransi merupakan bagian dari usaha untuk dapatnya umat Islam bekerja sama membesarkan dana, guna saling membantu diantara umat Islam kalau terjadi sesuatu peristiwa yang merugikan harta dan jiwa umat Islam. Sekaligus ia berfungsi untuk mengumpulkan dana guna investasikan pada berbagai sektor. e. Prinsip saling melindungi dari segala kesusahan Para peserta asuransi Islam setuju untuk saling melindungi dari kesalahan, bencana, dan sebagainya. Kenapa saling melindungi? Karena keselamatan dan keamanan merupakan keperluan azas untuk semua orang, maka semua orang perlu di lindungi. Sebagaimana Allah berfirman Q.S. Al-Quraisy ayat 4:
|q } h{ /☺/, Tz
;~ ) رة ا/K h{ <kW (١٠٦٤ Artinya: Allah yang telah menyediakan makanan untuk menghilangkan bahaya kelaparan dan menyelamatkan/mengamankan mereka dari marabahaya ketakutan. (Q.S. Al-Quraisy ayat 106/4) Dalam prinsip dasar tadhamun Islami menyatakan bahwa yang kuat menjadi pelindung yang lemah, orang kaya melindungi orang miskin,
pemerintah menjadi pelindung terhadap kesejahteraan dan keamanan rakyatnya. Sistem seperti inilah yang dikehendaki ajaran Islam. Dengan demikian, di harapkan tidak akan ada keputusasaan dalam hidup bagi orang miskin, dan tidak akan pernah ada pertentangan kelas dalam masyarakat. f. Prinsip beritikad baik Dalam kontrak asuransi, untuk melaksanakan polis, pihak-pihak yang terlibat harus memiliki niat baik. Oleh karena itu, tidak adanya pengungkapan fakta penting, keterlibatan tindakan penipuan, kesalah pahaman atau pernyataan salah adalah semua elemen yang dapat membuat tidak berlakunya polis asuransi. Allah berfirman Q.S. An-Nissa ayat 29:
6S /9Y9
a 3.M *+ W w3bkW <)5V#, 67) C, +'4 oYb#5' m ;<) {
[ " h k"YG m ;<)HO3AB, a ]#4 *+ ;<)' C⌧$ yC'4
(٢٩٤ ☺ )رة ا ءf\ Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan batil, kecuali dengan perniagaan yang berlaku dengan niat baik(suka sama suka)diantara kamu. Janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (Q.S. AnNissa ayat 4/29)
Kedua belah pihak yang melakukan kontrak asuransi, baik pihak yang mengajukan objek untuk dipertanggungkan (peserta) maupun perusahan asuransi (pengelola), harus menerapkan prinsip itikad baik yang direpresentasikan dengan keterbukaan (disclosure). Atas semua informasi mengenaI dipertanggungkan. Pihak tertanggung (peserta) harus memberikan semua informasi yang material, baik di minta maupun tidak di minta. g. Prinsip ganti rugi (Indemnity) Prinsip asuransi adalah mengalihkan atau membagi risiko yang kemungkinan di derita atau di hadapi oleh karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti. Oleh karena itu, besarnya ganti kerugian yang di terima oleh tertanggung harus seimbang dengan kerugian yang di deritanya. Prinsip ganti rugi dalam fiqh Islam dapat di lihat dalam praktek ad-diyah ‘ala al-‘aqilah, al-aqil adalah orang yang membayar denda. Sedangkan prinsip ganti rugi (indemnity) merupakan hal yang wajar dalam rangka untuk memelihara hak dan tanggung jawab terhadap harta benda yang dititipkan Allah terhadap hamba-Nya. Karena Allah pemilik mutlak atau pemilik sebenarnya seluruh harta kekayaan. Allah berfirman Q.S. Al-Maidah ayat 120:
Z[;\]^
QM `"9_ ,p⌧( (١٢٠٥ )رة ا !ة Artinya: Kepunyaan Allah kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di dalamnya, dan Dia maha kuasa atas segala sesuatu. . (Q.S. Al-Maidah ayat 5/120)22 22
http///www. Takaful. co.id
h. Prinsip Surbograsi Merupakan hal yang pantas dan adil dalam hukum jika perusahaan sudah membayar klaim kepada pemegang sertifikatnya dan pihak lain (ketiga) dalam hukum dikenal biaya kerugian, pihak ketiga seharusnya tidak menghidari tanggung jawabnya. Akan menjadi tidak adil jika dia menghindari tanggung jawab finansialnya karena kebijaksanaan peserta dalam mengatur ganti rugi. Bentuk keadilan ini berhubungan dengan prinsip subrogasi. Surbrogasi berdasarkan pasal 284 KUHD hanya berlaku jika penanggung telah membayar ganti rugi asuransi yang di wajibkan oleh perjanjian dan hukum. Dalam praktik, penanggung kadang kala membayar ganti rugi asuransi juga kepada tertanggung, walaupun menurut polis dan hukum tidak wajib. Dalam hal itu penanggung tidak memperoleh hak subrogasi. i.
Prinsip Kontribusi Al-Musahamah ‘kontribusi’ adalah suatu bentuk kerja sama mutual di mana tiap-tiap peserta memberikan kontribusi dana kepada suatu perusahaan dan peserta tersebut berhak memperoleh kompensasi atas kontribusinya tersebut berdasarkan besarnya saham (premi) yang ia miliki (bayarkan). Polis takaful adalah perjanjian yang mengikat. Karena itu, pemberlakuan pertimbangan dari kedua pihak (peserta dan pengelolah) melalui pembayaran kontribusi (oleh peserta) dan penggantian rugi ( oleh pengelolah) adalah kewajiban yang harus di penuhi.
Walaupun peserta polis dianggap sebagai debitur yang berada di bawah kewajiban perjanjian untuk menyelesaikan kontribusi yang telah di setujui pada waktunya, ia tidak selalu dapat menyelesaikan utang tersebut tepat waktu setiap saat dikarenakan alasan yang tidak terduga. Kontribusi yang sudah dibayarkan adalah amanah (al-amanah) bagi pengelolah, dan karena itu harus diperuntukkan bagi peserta. Hal ini karena berdasarkan hukum Islam, tidak ada justifikasi bagi yang di percayakan untuk menolak menterjemahkan ketentuan yang disetujui oleh pemilik mereka ketika yang mendepositokan berhak menginginkannya dari yang diberi amanah. Oleh karena itu, dinyatakan bahwa tidak ada keadaan dalam hukum Islam yang memperbolehkan kontribusi yang suah dibayar dikurangi. Tapi, pengurangan dapat dilakukan di luar kontribusi yang dibayarkan dan keuntungan yang dihasilkan untuk menutupi biaya (jika ada) bagi pengelolah.23
23
Sula Syakir Muhammad Ir, Asuransi Syariah (life and general) Konsep dan Sistem operasional (Jakarta:Gema Insani,2002), Cet 1,h.228-248.
BAB III GAMBARAN UMUM PT. BUMIDA SYARI’AH
A. Sejarah Berdirinya BUMIDA Syariah PT ASURANSI UMUM BUMIPUTERAMUDA 1967 SYARIAH, disingkat BUMIDA BUMIPUTERA SYARIAH memperoleh izin pendirian sejak 19 Februari 2004 sesuai dengan surat keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep075/KM.6/2004. Secara resmi beroperasi sejak bulan April 2004. Induknya sendiri, PT ASURANSI UMUM BUMIPUTERAMUDA 1967 atau BUMIDA BUMIPUTERA memperoleh izin operasi dari Direktorat Lembaga Keuangan, Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri, Departemen Keuangan Republik Indonesia No. KEP.350/DJM/111.3/71973 tanggal 24 Juli 1973. BUMIDA BUMIPUTERA didirikan atas ide pengurus AJB Bumiputera 1912, sebagai induk perusahaan, yang diwakili oleh Dra. H.I.K. Suprakto dan Mohamad S. Hasyim, MA sesuai dengan akte No.7 tanggal 8 Desember 1967 dari Notaris Raden Soerojo Wongsowidjojo, SH yang berkedudukan di Jakarta dan diumumkan dalam tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 15 tanggal 20 Februari 1970. BUMIDA BUMIPUTERA SYARIAH merupakan bagian kelompok bisnis AJB Bumiputera 1912 yang secara khusus bergerak di bidang asuransi umum atau kerugian syariah. Induknya sendiri merupakan perusahaan yang mempelopori industri asuransi di Indonesia.
1. Falsafah, Visi dan Misi Perusahaan a. Falsafah 1) Idealisme yaitu senantiasa memelihara semangat dan nilai-nilai kejuangan bangsa dalam upaya meningkatkan martabat dan kesejahteraan bangsa melalui asuransi 2) Kebersamaan yaitu senantiasa memelihara dan meningkatkan nilai-nilai nasionalisme dan kejuangan dengan semangat kebersamaan menghadapi era globalisasi melalui upaya sinergi dan optimalisasi manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. 3) Profesionalisme yaitu memiliki kemampuan mengelola bisnis asuransi umum secara
profesional
dengan
dukungan
SDM
yang
berwawasan
dan
berpengetahuan luas, didukung dengan keterampilan tinggi serta senantiasa memberikan pelayanan prima kepada nasabah. b. Visi : Berkembang untuk menjadi yang terdepan sebagai pemain utama Pasar Retail. c. Misi : Menguasai Pasar Retail melalui inovasi terus menerus memberikan layanan optimal didukung oleh SDM yang berkualitas aktif dalam pengembangan jaringan Bumiputera Group menuju 10 besar Asuransi Umum. 2. Nilai – nilai Dasar a. Berkualitas yaitu dengan membangun SDM merupakan kunci pokok eksistensi dan kelanjutan perkembangan Perusahaan ke depan. Dengan SDM yang berkualtias. Perusahaan mampu menghadirkan kualitas produk dan pelayanan
terbaik, serta memiliki komitmen yang tinggi untuk menjaga integritas dan moralitas usaha menuju Good Coporate Governance. b. Dipercaya yaitu dengan komitmen yang tinggi untuk membangun SDM berkualitas, inovasi dan diferensiasi produk, pelayanan yang optimal dengan dukungan teknologi informasi yang andal, diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas stake holder terhadap Perusahaan. c. Menguntungkan yaitu dengan kepercayaan dan loyalitas stake holder terhadap Perusahaan akan menghasilkan manfaat yang saling menguntungkan, bukan hanya dinikmati oleh share holder, tetapi juga oleh pemegang polis, karyawan dan semua pihak yang berkepentingan terhadap Perusahaan. 3. Struktur Kepemilikan Permodalan Kepemilikan Perusahaan sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseoraan Terbatas dimiliki oleh AJB Bumiputera 1912 98% dan PT Eurasia Wisata 2%. Struktur permodalan Perusahaan telah dipenuhi sesuai ketentuan modal setor minimum yang dipersyaratkan dalam UU No. 2 Tahun 1992, dari Rp 25.000.000.000.00 menjadi Rp 100.000.000.000.00. Untuk Bumida Bumiputera Syariah sejak tahun 2007 modal setor yang dipisahkan dari modal induknya telah mencapai Rp 10.000.000.000.00 dan saat ini merupakan asuransi syariah berbadan hukum cabang yang memiliki modal terbesar.
4. Prinsip dan Landasan Operasional
Keputusan Menteri Keuangan RI No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, yang isinya: a. Prinsip syariah adalah prinsip perjanjian beardasarkan hukum Islam antara perusahaan asuransi dengan pihak lain dalam menerima amanah dengan mengelola dana peserta melalui kegiatan investasi atau kegiatan lain yang di selenggarakan sesuai dengan syariah. b. Perusahaan asuransi yang menjalankan usaha asuransi dengan prinsip syariah, laporan perhitungan tingkat solvabilitas harus dilengkapi dengan surat pernyataan DPS bahwa pengelolaan kekayaan dan kewajiban telah dilakukan sesuai dengan prinsip syariah. c. Perusahaan asuransi yang menyelenggarakan usaha asuransi dengan prinsip syariah harus melakukan pemisahan kekayaan dan kewajiban usaha asuransi dengan prinsip syariah dengan kekayaan dan kewajiban usaha asuransi dengan prinsip konvensional. Fatwa MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001, tanggal 17 Oktober 2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah. a. Usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara orang/pihak melalui investasi dalam bentuk asset dan/atau tabarru’ yang memberikan pola pengambilan untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.
b. Tidak
mengandung
gharar
(penipuan)
maysir
(perjudian)
riba
(melipatgandakan), zhulm (penganiayaan), risywah (suap), barang haram dan maksiat. c. Pengelolan asuransi syariah hanya boleh dilakukan oleh lembaga yang berfungsi sebagai Pemegang Amanah dan wajib melakukan investasi dari dana yang terkumpul sesuai dengan prinsip syariah. Perusahaan asuransi syariah memperoleh bagi hasil dari pengelolaan dana atas dasar akad tabarru’ (hibah). 5. Dukungan Kelompok Usaha Perusahaan – perusahaan lain yang menjadi kelompok usaha AJB Bumiputera 1912 antara lain: a. Bank Bumiputera b. Bumiputera Multimedia c. Informatics OASE d. Mardi Mulyo e. Eurasia Wisata f. Bumiputera Mitra Sarana g. Bapindo Bumi Seguritas h. Wisma Bumiputera i.
Yayasan Dharma Bumiputera
j.
Dana Pensiun Bumiputera
k. Hotel Bumiwiyata
Bumida Bumiputera Syariah bersinergi dengan AJB Bumiputera 1912 Syariah yang telah beroperasi lebih dahulu. 6. Dukungan Reasuransi dan Mitra Asuransi Didukung oleh beberapa Perusahaan Reasuransi dalam negeri dan luar negeri, meliputi: a. Reasuransi Internasional Indonesia (ReIndo) Syariah b. Reasuransi Nasional Indonesia (Nasre) Syariah c. Maskapai Reasuransi Indonesia (Marein) Syariah d. Dukungan Reasuransi Luar Negeri, ARIL Malaysia Serta Mitra Perusahaan Asuransi yang tergabung dalam Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI). 7. Jaringan Perkantoran Bumida Bumiputera hingga saat ini memiliki 43 kantor cabang dan perwakilan, disamping dukungan Sinergi Rumpun Bambu AJB Bumiputera 1912 dengan kantor operasional yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, serta didukung lebih dari 20.000 tenaga pemasaran Sinergi. 8. Struktur Organisasi Bumida Syari’ah Dewan Pengawas Syariah Ketua
: H. Endy M. Astiwara, MA, AAAI-J, FIIS
Anggota
: DR. KH. Surahman Hidayat, MA : DR. KH. Ahzami Samiun Jazuli, MA
Kabag SDM dan Keuangan Syariah : Drs. Saiful Hadi Kabag Pengembangan Bisnis Syariah : Fahmi Basyah,ST,AAAI-KAIIS
Kepala Cabang
: Drs. M. Nasyubun, AAAI-K, AIIS
Kasie Teknik
: Yeny Triana, AAAI-K, AIIS
Kasie Keuangan
: Yakub Malik, SE
Kasie Pemasaran Retail
: Kusumaningsyah Rousstia, SP
Kasie Pemasaran Korporasi
: H. Nuryanto
B. Produk –Produk Bumida Syari’ah Produk BUMIDA syariah
merupakan suatu program dengan konsep tolong
menolong dalam kebaikan dan ketakwaan (wa ta’awannu alal birri wat taqwa) yang memberikan manfaat santunan bila terjadi musibah ( kecelakaan ). Semua peserta BUMIDA syariah merupakan sebuah keluarga besar yang akan saling menanggung satu sama lain terhadap musibah yang dialami oleh peserta lain. Sistem ini diatur dengan meniadakan tiga unsur yang masih sering dipertanyakan, yaitu: ketidakpastian (gharar), untung – untungan (maisir), dan bunga (riba). Adapun Produk - produk yang ditawarkan BUMIDA syariah antara lain: 1. Produk Standard Syariah terdiri dari: a. Asuransi Kebakaran Yang terjadi karena kekurang hati-hatian atau kesalahan pelayanan atau karyawan tertanggung, tetangga, perampok atau sejenisnya, ataupun karena sebab kebakaran lain sepanjang tidak dikecualikan dalam polis, termasuk akibat dari: 1) Menjalarnya api yang timbul sendiri (self-combustion). 2) Hubungan arus pendek (short circuit). 3) Sifat barang itu sendiri (inherent vice).
4) Kebakaran yang terjadi karena kebakaran benda lain. 5) Akibat air dan atau alat-alat lain yang dipergunakan untuk menahan atau memadamkan kebakaran. Karena dimusnahkannya seluruh atau sebagian harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan atas perintah yang berwenang dalam upaya pencegahan menjalarnya kebakaran itu. Petir : Kerusakan yang secara langsung disebabkan oleh petir. Khusus untuk mesin-mesin, peralatan listrik atau elektronik dan instalasi listrik dijamin oleh Polis ini apabila petir tersebut menimbulkan kebakaran pada benda-benda dimaksud. Ledakan meliputi: 1) Pelepasan tenaga secara tiba-tiba yang disebabkan oleh mengembangnya gas atau uap. 2) Meledaknya suatu bejana (ketel uap, pipa dan sebagainya) dimana dinding bejana robek terbuka sedemikian rupa sehingga terjadi keseimbangan tekanan secara tiba-tiba didalam maupun di luar bejana. 3) Ledakan bejana sebagai akibat reaksi kimia, meskipun dinding bejana tidak robek terbuka. 4) Kerugian yang disebabkan oleh rendahnya tekanan didalam bejana tidak dijamin. 5) Kerugian pada mesin pembakar yang diakibatkan oleh ledakan di dalam ruang pembakaran atau pada bagian tombol saklar listrik akibat timbulnya tekanan gas, tidak dijamin.
6) Jika terhadap risiko ledakan ditutup juga pertanggungan dengan polis jenis lain yang khusus untuk itu, penanggung hanya menangggung kerugian akibat peledakan sepanjang hal tersebut tidak ditanggung oleh Polis jenis lain itu. Kejatuhan Pesawat Terbang meliputi: 1) Benturan fisik antara pesawat terbang. 2) Segala sesuatu yang jatuh dari pesawat terbang dengan harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan atau dengan bangunan yang berisikan harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan. 3) Ledakan bejana sebagai akibat reaksi kimia, meskipun dinding bejana tidak robek terbuka. Asap
yaitu asap
yang
berasal dari kebakaran harta benda yang
dipertanggungkan pada polis. b. Asuransi Kendaraan Bermotor 1) Kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor akibat: (a) Tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir dari jalan, termasuk juga akibat dari kesalahan material, konstruksi, cacat sendiri atau sebab-sebab lain dari kendaraan tersebut. (b) Perbuatan jahat orang lain. (c) Pencurian termasuk pencurian yang didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan / ancaman dengan kekerasan kepada orang dan/atau kendaraan bermotor yang dipertanggungkan untuk mempermudah pencurian tersebut. (d) Kebakaran, termasuk kebakaran benda atau kendaraan bermotor lain yang berdekatan,
tempat
penyimpanan
kendaraan
bermotor
yang
dipertanggungkan,
atau
karena
air
dan/atau
alat-alat
lain
yang
dipergunakan untuk menahan atau memadamkan kebakaran: demikian juga karena dimusnahkannya seluruh atau sebagian atas perintah yang berwenang dalam upaya pencegahan menjalarnya kebakaran itu. (e) Sambaran petir. 2) Kerugian atau kerusakan sebagaimana tersebut diatas selama penyeberangan dengan Feri atau alat penyeberangan resmi lain yang berada dibawah pengawasan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. (a) Kerusakan roda bila kerusakan tersebut mengakibatkan pula kerusakan kendaraan bermotor itu yang disebabkan oleh kecelakaan. (b) Biaya yang wajar yang dikeluarkan oleh Tertanggung untuk penjagaan atau pengangkutan ke bengkel atau tempat lain guna menghindari atau mengurangi kerugian atau kerusakan yang dijamin dalam Polis. Setinggi tingginya sebesar setengah persen (0.5%) dari jumlah pertanggungan, tanpa diperhitungkan dengan risiko sendiri.
c.
Asuransi Kesehatan Suatu bentuk pertanggungan Asuransi yang memberikan jaminan kepada tertanggung untuk mengganti setiap biaya pengobatan, seperti biaya perawatan di rumah sakit, biaya pembedahan, obat – obatan, bila tertanggung menderita penyakit atau sakit berdasarkan program yang disepakati atau yang di jamin oleh polis perusahaan asuransi.
d. Asuransi Kecelakaan Diri
Asuransi Kecelakaan Diri menjamin tertanggung akibat dari suatu kecelakaan yang menimpa dirinya selama 24 jam dalam periode pertanggungan tertentu, misalnya selama satu tahun atau selama satu perjalanan yang dimaksud dengan Kecelakaan yaitu kekerasan, termasuk yang bersifat fisika maupun yang bersifat kimia, ditujukan dari luar terhadap badan tertanggung yang seketika itu ( secara tiba-tiba, tidak dikehendaki dan tidak ada unsur kesengajaan ) mengakibatkan luka yang sifat tempatnya dapat ditentukan oleh dokter. Pengertian Asuransi Kecelakaan Diri Diluar Jam Kerja dan Hubungan Kerja : 1) Tenaga Kerja merupakan motor perusahaan, partner kerja, juga aset perusahaan. Jaminan kesejahteraan yang diberikan oleh pengusaha terhadap karyawannya
adalah
investasi
jangka
panjang
untuk
peningkatan
produktivitas. 2) Asuransi Kecelakaan Diri Diluar Jam Kerja dan Hubungan Kerja (AKDHK) adalah jaminan bagi pekerja yang dapat dipertanggungjawabkan kepastian hukumnya karena diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah. 3) Kecelakaan adalah suatu peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba tidak terduga sebelumnya, datang dari luar diri tertanggung, bersifat kekerasan, tidak dikehendaki dan tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa itu serta dapat didiagnosa secara medis. e.
Asuransi Pengangkutan Memberikan perlindungan kepada Tertanggung (pemilik barang yang diangkut) dari kerusakan atau kerugian atas barang-barang yang diangkut (yang sedang dalam pengangkutan) sebagai akibat suatu musibah atau kecelakaan.
Kepentingan yang bisa dipertanggungkan dalam asuransi pengangkutan adalah Barang yang diangkut, biaya atau ongkos pengiriman dan keuntungan yang diharapkan. f. Asuransi Surety Bond Perjanjian 3 (tiga) pihak antara Perusahaan Asuransi sebagai penjamin (Surety) dan Pemborong/Kontraktor sebagai terjamin (Principal) untuk menjamin kepentingan pihak Pemilik Proyek (Obligie), apabila Principal gagal atau tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian (perjanjian pokok) yang dibuat antara Principal dan Obligie. g. Tanggung Gugat Dokter serta asuransi yang bersifat tailor made (sesuai kebutuhan ) Mengganti kerugian kepada dokter, sebagai akibat dari tindakan medis selama menjalankan profesinya dan secara hukum bertanggung jawab dari kerugian yang timbul dari cedera badan pada pasien yang disebabkan oleh tindakan yang terjadi di daerah lingkup jaminan selama masa berlakunya polis. h. Asuransi AKDHK Pengertian Asuransi Kecelakaan Diri Diluar Jam Kerja dan Hubungan Kerja : 1) Tenaga Kerja merupakan motor perusahaan, partner kerja, juga asset perusahaan. Jaminan kesejahteraan yang diberikan oleh Pengusaha terhadap karyawannya produktivitas.
adalah
investasi
jangka
panjang
untuk
peningkatan
2) Asuransi Kecelakaan Diri Diluar Jam Kerja dan Hubungan Kerja (AKDHK) adalah jaminan bagi pekerja yang dapat dipertanggungjawabkan kepastian hukumnya karena diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah. 3) Kecelakaan adalah suatu peristiwa yang terjadi secara tiba – tiba tidak terduga sebelumnya, datang dari luar diri tertanggung, bersifat kekerasan, tidak dikehendaki dan tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa itu serta dapat didiagnosa secara medis. 2. Produk Paket koe Syariah a. Asuransi Rumahkoe Program ”RumahKoe Syariah” adalah pembaharuan produk dari produk RumahKoe sebelumnya dan telah diadakan sedikit perubahan sesuai dengan kondisi pasar dan kontribusi produk ini terhadap perkembangan dan/atau keuntungan perusahaan. Program ini dinamakan ”RumahKoe Syariah” yang dirancang sebagai produk asuransi kebakaran syariah khusus rumah tinggal yang dikemas secara sederhana dengan penambahan benefit - benefit bagi peserta. Dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu ”RumahKoe Asri Syariah” dan ”RumahKoe Idaman Syariah”. Adapun manfaat
yang diberikan sebagai bagian kesatuan paket meliputi
Kerugian atau Kerusakan Rumah Tinggal sesuai Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia (PSAKI). b. Asuransi Motorkoe Produk motorkoe syariah dirancang khusus untuk kendaraan roda dua yang dikemas secara sederhana untuk memenuhi kebutuhan pasar. Saat ini banyak
kendaraan bermotor khususnya roda dua yang mengalami kecelakaan. Untuk mengurangi resiko penderita dari kecelakaan, maka asuransi memproteksi semua kerugian yang dialami peserta atas ketentuan yang telah disepakati.
c. Asuransi Mobilkoe Program ”MobilKoe Syariah” adalah penyempurnaan produk dari produk ”MobilKoe” Grand dan ”MobilKoe” Elegant sebelumnya dan telah diadakan perubahan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 74/PMK.010/2007, permintaan pasar yang berkembang dan melihat kompetitor yang ada. Maksud dari diluncurkannya program ini adalah untuk menyesuaikan kebutuhan masyarakat
terhadap
produk
”MobilKoe”
yang
dirasa
masih
perlu
penyempurnaan agar lebih menarik minat konsumen dan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan sebagai Regulator. Program dinamakan “MobilKoe Syariah” yang dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu ”MobilKoe Grand Syariah” dan ”MobilKoe Elegant Syariah” yang dirancang dari produk Asuransi Kendaraan Bermotor Syariah dengan tambahan manfaat bagi Peserta. Program MobilKoe Syariah dirancang khusus bagi Pemilik kendaraan yang menginginkan manfaat yang bersifat comprehensive/menyeluruh, kemudahan program serta pembayaran premi yang terjangkau murah dan disesuaikan dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tersebut. d. Asuransi Sehatkoe
Program ini mudah dipahami karena berupa Hospital Income yang diberikan perhari sesuai dengan lamanya perawatan. Manfaat akan diberikan sesuai dengan perjanjian yang dilakukan.
e. Asuransi Siswakoe Produk Asuransi SiswaKoe Syariah adalah penyempurnaan dari produk Asuransi Siswakoe Syariah sebelumnya setelah diadakan sedikit perubahan sesuai dengan perkembangan pasar yang ada serta kebutuhan masyarakat khususnya pada tingkat pendidikan pra sekolah, dasar, menengah dan lanjutan. f. Asuransi Mahasiswakoe Produk Asuransi Mahasiswakoe Syariah adalah penyempurnaan dari produk Asuransi Siswakoe Syariah sebelumnya setelah diadakan sedikit perubahan sesuai dengan perkembangan pasar yang ada serta kebutuhan masyarakat khususnya pada tingkat pendidikan tinggi diatas SMA atau sederajat. g. Asuransi kecelakaan diri syariah Asuransi Kecelakaan Diri menjamin tertanggung akibat dari suatu kecelakaan yang menimpa dirinya selama 24 jam dalam periode pertanggungan tertentu, misalnya selama satu tahun atau selama satu perjalanan. Sedangkan yang dimaksud dengan kecelakaan yaitu kekerasan, termasuk yang bersifat fisika maupun yang bersifat kimia, ditujukan dari luar terhadap badan tertanggung yang seketika itu (secara tiba-tiba, tidak dikehendaki dan tidak ada unsur kesengajaan) mengakibatkan luka yang sifat tempatnya dapat ditentukan oleh dokter
C. Produk Siswakoe Syar’iah Produk siswakoe syari’ah adalah asuransi kesehatan, kecelakaan dan meninggal dunia yang diperuntukkan untuk siswa sekolah dasar hingga menenggah atas. Produk siswakoe syari’ah termaksud dalam produk kumpulan. Produk siswakoe syari’ah terbagi menjadi lima (5) paket yaitu: 1. Paket Standart yaitu : Paket produk siswakoe syari’ah yang pembayaran preminya sejumlah Rp. 5.000,-/per orang. 2. Paket Pintar yaitu : Paket produk siswakoe syari’ah yang pembayaran preminya sejumlah Rp. 7.500,-/per orang. 3. Paket Prestasi yaitu : Paket produk siswakoe syari’ah yang pembayaran preminya sejumlah Rp. 10.000,-/per orang. 4. Paket Juara yaitu : Paket produk siswakoe syari’ah yang pembayaran preminya sejumlah Rp. 15.000,-/per orang. 5. Paket unggulan yaitu : Paket produk siswakoe syari’ah yang pembayaran preminya sejumlah Rp. 20.000,-/per orang.
1. Prosedur Penutupan Produk Siswakoe Syari’ah Proses penutupan produk siswakoe syari’ah cukup sedarhana yaitu dengan mengajukan beberapa data yang diperlukan. Seperti data-data dibawah ini: a. Mengisi surat permintaan penutupan asuransi (SPPA) atas nama istitusi atau sekolah peserta. b. SPPA dilampiri dengan data peserta yang meliputi: Nama peserta Tanggal lahir Kelas atau Jurusan atau Angkatan atau Nomor Induk Siswa c. Untuk kemudahan dan kecepatan pembuatan kartu, data peserta yang dikirimkan berbentuk softcopy. d. Usia yang dapat dijamin dibatasi mulai umur 3 tahun sampai dengan 20 tahun untuk siswa, dan 18 tahun sampai dengan 65 tahun untuk guru gratis (bila ada ). 2. Pengecualian Produk Siswakoe Syari’ah Risiko yang dikecualikan secara langsung maupun tidak langsung oleh produk siswakoe yaitu: •
AIDS, ARC dan segala akibatnya, termasuk penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.
•
Kelainan bawaan.
•
Bunuh diri atau mencederai diri.
•
Ikut dalam kegiatan yang kudeta, demosntrasi, aborsi, keguguran, akibat tindakan KB, perawatan kemandulan atau perawatan berhubungan dengan gangguan menstruasi
•
Perawatan untuk mempercantik diri atau operasi kecantikan.
•
Mengadakan CHECK-Up yang bukan dari tindakan perawatan.
•
Perawatan akibat yang ditimbulkan dan pengaruh alkohol, narkotika, obat bius, atau obat-obatan psikotropik.
•
Berpartisipasi dalam lomba atau kegiatan olah raga profesional.
•
Psikotis, kelainan mental atau stress dan syaraf.
•
Pengecualian-pengecualian lain yang tercantum dalam polis asuransi kecelakaan diri dan lampiran polis asuransi siswakoe syari’ah.
3. Prosedur Klaim Produk Siswakoe Syari’ah Hal-hal yang perlu diperhatikan jika peserta mengalami suatu risiko yaitu: a.
Segera melaporkan kepada pengelolah selambat-lambatnya dalam waktu 3 x 24 jam kerja setelah keluar dari Rumah Sakit atau Klinik atau kejadian meninggal dunia.
b. Mengisi formulir klaim asuransi kecelakaan diri (Personal Accident) atau asuransi kesehatan (ASKES) biasa, tergantung jenis kliam yang terjadi, yang di tanda tangani oleh kepala sekolah (untuk klaim dibawah Rp. 100.000,00) dan oleh dokter yang merawat (untuk klaim diatas Rp.100.000,00). c.
Melampirkan dokumen pendukung
1) Untuk risiko perawatan di Rumah Sakit atau Puskesmas atau Balai Pengobatan berupa : Kwitansi atau rician pengobatan. (Asli atau foto copy yang dilegalisir RS atau Balai Pengobatan atau Puskesmas. 2) Untuk risiko perawatan di bawah Rp.100.000,00 copy dapat dilegalisir oleh kepala sekolah yang bersangkutan. 3) Untuk risiko meninggal dunia berupa : surat keterangan kelurahan atau kepolisian atau dokter atau Rumah Sakit. d.
Batas pengajuan klaim maksimun adalah 30 hari dari tanggal kejadian atau kerugian.
4. Besarnya Penggantian Santunan a. Besarnya penggantian risiko meninggal dunia akibat kecelakaan dan cacat tetap (sesuai prosentase kecacatan). b. Penggantian risiko biaya pengobatan/perawatan di Rumah Sakit bersifat total sesuai dengan paket yang diambil dan menunjukkan bukti-bukti pengobatan atau perawatan yang sah atau asli atau dilegalisir dipergunakan untuk keperluan lainya. c. Santunan risiko meninggal dunia dan santunan biaya makaman akibat kecelakaan diberikan secara total sesuai paket.
BAB IV PERSEPSI LEMBAGA PENDIDIKAN TERHADAP PRODUK SISWAKOE SYARI’AH
A. Persepsi MAN 13 Jakarta Terhadap Produk Siswakoe Syari’ah Akhir-akhir ini kita sering mendengar kecelakaan pada siswa dilayar televisi atau media komunikasi lainya. Itu tidak hanya terjadi sekali atau dua kali bahkan sering sekali. Akan tetapi terkadang lembaga pendidikan masih merasa tidak membutuhkan sebuah asuransi dikarenakan jarangnya terjadi klaim. Akan tetapi jika sudah terjadi kecelakaan baru lembaga pendidikan tersebut menyadari akan pentingnya asuransi. Sebagai contoh di UIN Syarif Hidayatullah Fakultas Ekonomi juga baru-baru ini terdengar terjadi kecelakaan bus yang menyebabkan dua orang meninggal dunia ketika akan mengadakan ta’aruf atau perkenalan mahasiswa baru24. Ada lagi yang lebih tragis siswa SMA satu situbondo yang hangus terbakar dalam satu bus dengan jumlah 52 siswa. Tentu saja ini menjadi betapa pentingnya sebuah asuransi siswakoe syari’ah pada setiap lembaga pendidikan pendidikan.25 Langkah yang harus di lakukan oleh setiap lembaga pendidikan seharusnya adalah mengasuransikan siswa mereka kesebuah perusahaan asuransi. Akan tetapi masih sedikit sekali sekolah yang mengasuransikan ke perusahaan asuransi. Produk siswakoe syariah sebenarnya upaya untuk menghindari atau mengurangi kecelakaan pada siswa yang nantinya berpengaruh untuk masa depan mereka. 24
25
Wawancara Pribadi dengan Nurmayanti, Jakarta 16 Oktober 2008
Kompas, Berita utama/621602.html.
Utama
diakses
dari
http;//www2.kompas.com/kompas-cetak/0310/12/
Hakikatnya siswa memerlukan suatu perlindungan, untuk mencapai suatu perlindungan tersebut dibutuhkan saling tolong menolong antara satu dengan yang lainya, saling bertanggung jawab dan saling menangung. Dengan adanya sikap demikian akan tercipta suasana yang saling melindungi antar sesama. Hal tersebut sama dengan definisi asuransi syariah yang bersifat saling melindungi dan tolong menolong yang disebut ”ta’awun” yaitu prisip hidup saling melindungi dan saling menolong atas dasar ukhuwah islamiah antara sesama anggota peserta asuransi syariah dalam menghadapi mala petaka (risiko)26 Sedangkan yang dimaksud dengan persepsi lembaga pendidikan yaitu, pandangan, pengetahuan, daya memahami dan menanggapi ataupun tanggapan lembaga pendidikan terhadap suatu produk siswakoe syariah yang akan menjadikan pandangan lembaga pendidikan (MAN 13 Jakarta). Dimana dalam hal ini MAN 13 Jakarta menginginkan suatu perlindungan terhadap siswanya dengan mengasuransikan ke produk siswakoe syariah dengan dua tujuan yaitu : 1. Bila siswa mengalami
musibah kecelakaan dalam masa perjanjian yang
mengakibatkan peserta cacat tetap atau total atau sebagian. Maka kepada peserta akan diberikan manfaat yang sesuai dengan persentasi yang di tentukan begitu juga jika peserta meninggal dunia maka perusahaan asuransi akan memberika kepada ahli warisnya. 2. Meningkatkan ketakwaan terhadap tuhan YME, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia
26
Sula Syakir Muhammad Ir, Asuransi Syariah...............,h. 30.
pembangunan yang dapat
membangun dirinya sendiri serta bersama-sama
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. 27 Dengan adanya dua tujuan di atas, MAN 13 Jakarta berharap dapat mengurangi risiko yang diderita siswanya akibat kecelakaan dengan memberikan beberapa manfaat dari produk siswakoe.(Liha tabel 3.1). Dan dalam hal ini MAN 13 Jakarta yang meliputi para pengambil kebijakan (kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Humas, Tata Usaha, Kepala Program MAN 13 Jakarta) terhadap produk siswakoe syariah mempunyai pandangan, sebagai berikut: pengambil kebijakan sepakat bahwa produk siswakoe syariah bermanfaat dan membantu bagi para siswa apabila terjadi kecelakaan. Seperti yang dikatakan Nuroto bahwa produk siswakoe bagus sekali, artinya produk siswakoe sangat membantu bagi siswa dan dapat meringankan siswa dalam hal pembiayaan rumah sakit. Siswa mendapatkan pelajaran untuk saling tolong menolong jika teman mereka mengalami kesulitan. Akan tetapi, ia menginginkan pada produk siswakoe syariah memberikan informasi atau seminar khusus bagi siswa untuk mengetahui apa itu asuransi syariah? Dikarenakan untuk memberikan wawasan kepada para siswa betapa berarti sebuah asuransi bagi dirinya. Lebih baik lagi jika ia menyadari pentingnya sebuah kehidupan sehingga sampai diadakannya sebuah asuransi bagi dirinya.28 Ini sesuai dengan fungsi lembaga pendidikan yaitu membangun jiwa sosial dan jaringan pertemanan. Dengan bersekolah bersama akan memperluas hubungan sosial seorang siswa dan tidak menutup kemungkinan akan membentuk jiwa sosial. Di mana 27
Hartono, Pengertian Dan Unsur-Unsur Pendidikan /11/04/2008/ http;//www.google.co.id/ search?hl=id&q=pengertian +pendidikan=10&sa=N. h.1 28 Nuroto, Wakil Kepala Bagian Kesiswaan MAN 13 Jakarta, Wawancara Pribadi, Jakarta,13 Oktober 2008
diantara sesama sudah saling mengenal dan percaya. Dengan memiliki teman maka kebutuhan sosial yang merupakan kebutuhan dasar manusia dapat terpenuhi dengan baik. Hal senada pun dikatakan oleh Lenasari pada prinsipnya produk siswakoe syariah sangat membantu bagi MAN 13 Jakarta. Mengapa saya katakan demikian? Karena selama MAN 13 Jakarta menggunakan produk siswakoe syariah banyak dari siswa yang mendapatkan bantuan perawatan kecelakaan atau dibayarkan klaimnya oleh perusahaan asuransi (BUMIDA). Walau pada kenyataannya pembayaran klaim tersebut tidak sesuai dengan biaya perawatan kecelakaan. Akan tetapi, MAN 13 Jakarta dalam hal demikian memaklumidikarenakan tarif premi yang digunakan cukup murah.29 Pernyataan yang sama pun dikatakan pula oleh Muhammad Hasyim selaku Wakil Kepala Sekolah bagian kurikulum. Produk siswakoe syariah mempunyai nilai yang sangat positif yang didalamnya terdapat nilai-nilai manfaat yang bisa dirasakan oleh seluruh lembaga pendidikan secara langsung. Contohnya dari segi keselamatan terhadap siswa dalam meringankan beban pembiayaan perawatan rumah sakit.30 Manfaat asuransi bagi peserta akan diperoleh apabila terjadi hal-hal sebagai berikut : 1.
Dapat dirasakan oleh semua peserta yang ditakdirkan Allah mendapat musibah kerugian, kecelakaan, kebakaran, kehilangan, dan atau musibah lainnya yang dicover. Pada saat itulah peserta lainya melalui dana tabarru ikut menanggung risiko memalui sharing of risk.
29
Lenasari, Wakil Kepala Bagian Sarana MAN 13 Jakarta, Wawancara Pribadi, Jakarta 14 Oktober 2008 30
Muhammad Hasyim, Wakil Kepala Bagian Kurikulum MAN 13 Jakarta, Wawancara Pribadi, Jakarta, 14 Oktober 2008
2.
Diperoleh setelah masa kontrak berakhir. Apabila peserta belum pernah mendapat klaim dan tidak membatalkan pertanggungannya, maka akan mendapat bagi hasil bila ada surplus underwriting.31 Dalam hal asuransi siswakoe syariah beberapa siswa MAN 13 Jakarta berpendapat
seperti yang diungkapkan oleh Robiyatul Adawiyah kelas dua belas jurusan IPA. Menurut Robiy biasa ia panggil kawan-kawannya dengan adanya produk siswakoe sangat bermanfaat untuk dirinya. Akan tetapi ia hanya mengetahui tentang asuransi melalui kartu tanda siswa yang terdapat di kartu pelajar.. Selain dari itu ia menyatakan tidak mengerti tentang asuransi. Jika ada teman kami yang mengalami musibah kecelakaan. Semua itu yang melaporkan adalah wali kelas dan akan diurus oleh sekolah.32 Hal serupa dikatakan oleh Billy atau lebih tepatnya Naubil Aditya Ramadhan ia manyatakan kami sebagai siswa hanya mengetahui asuransi dari kartu pelajar atau kartu tanda siswa yang kami peroleh dari sekolah. Selainnya ia mengatakan tidak mengetahui apa-apa lagi.33 Siswa kelas sepuluh yang bernama Syawa Inas fitriani juga berpendapat ia mengatakan ikut asuransi dana siswa dari perusahaan BUMIDA akan tetapi bukan devisi syari’ah. Menurutnya asuransi itu menguntungkan untuk dirinya dan adik-adik. Karena orang tuanya tidak perlu memikirkan untuk biaya masuk sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.34
31 32
Sula Syakir Muhammad Ir, Asuransi Syariah…….., h 256. Robiyatul Adawiyah, Siswa MAN 13 Jakarta , Wawancara Pribadi , Jakarta 10 November
2008 33
Naubil Aditya Ramadhan, Siswa MAN 13 Jakarta , Wawancara Pribadi , Jakarta 10 November
34
Syawa Inas Fitriani, Siswa MAN 13 Jakarta , Wawancara Pribadi , Jakarta 10 November 2008
2008
Ada lagi yang lebih mengejutkan penuturan Muhammad Ridwan yang sekarang duduk dikelas sebelas ia menyatakan baru dengar tentang asuransi hanya namanya saja. Semenjak ia duduk dibangku SMA atau MAN 13 Jakarta. Selama ia sekolah tidak pernah diasuransikan oleh pihak sekolah jadi tidak tahu tentang asuransi. 35
B. Alasan MAN 13 Jakarta Produk Siswakoe Syari’ah Dengan adanya persepsi MAN 13 Jakarta terhadap produk siswakoe syariah yang sangat mempunyai nilai plus maka memberikan suatu langkah untuk MAN 13 Jakarta memilih produk siswakoe syariah sebagai produk asuransi yang berada dilingkungan lembaga pendidikan. Beberapa alasan yang dikemukakan oleh para pengambil kebijakan. Seperti yang disampaikan oleh Isnadiar selaku Kepala Sekolah MAN 13 Jakarta. Menurutnya MAN 13 Jakarta memilih produk siswakoe syari’ah disebabkan produk siswakoe syariah dibawah naungan perusahaan Bumi Putera yang sudah lama berkecimpung dibidang asuransi dan jarang terjadi masalah. Walau pada kenyataan produk siswakoe syariah berada di anak cabang yaitu BUMIDA SYARIAH. Dan bu is biasa beliau di panggil menyatakan bahwa perusahaan asuransi tersebut sudah terjamin akan kepastiannya dalam membayarkan klaim. Ia melanjutkan MAN 13 Jakarta memilih produk siswakoe syariah yang berbasis syariah dikarenakan MAN 13 Jakarta berbasis islami.36
35
36
Muhamad Ridwan, Siswa MAN 13 Jakarta , Wawancara Pribadi , Jakarta 10 November 2008 Isnadiar Dekok, Kepala Sekolah, Wawancara Pribadi , Jakarta 20 Oktober 2008
Prinsip lembaga pendidikan pada dasarnya membina ummat menjadi hamba-hamba Allah yang memiliki keselarasan dan keseimbangan hidup bahagia didunia dan akhirat, sebagai realisasi cita-cita bagi orang yang beriman dan bertakwa.37 Alasan yang lain dikemukakan oleh Lenasari bahwa MAN 13 Jakarta menggunakan produk siswakoe syariah dikarenakan : 1. Merupakan suatu program atau kebijakan yang sudah dimiliki lembaga pendidikan. Jadi setiap siswa tidak dikenakan pembayaran apapun artinya premi tersebut telah dibayarkan oleh pihak sekolah yang diambil dari PSB (Penerimaan Siswa Baru). 2. Peralihan masa kepemimpinan lama dengan kepemimpinan baru. Dimana pada masa kepemimpinan lama telah menggunakan produk siswakoe syariah. 3. Pada masa kepemimpinan lama agen produk siswakoe begitu produktif dalam menyampaikan produk siswakoe syariah. 4. Menginginkan sebuah kartu identitas diri (kartu tanda siswa) yang memiliki dua manfaat yaitu sebagai identitas dan perlindungan. Dan dalam hal harga pun terjangkau oleh MAN 13 Jakarta.38 Hal tersebut sama dengan fungsi lembaga pendidikan yaitu identitas diri dari sebuah institusi atau lembaga pendidikan. Dan akan menerima suatu kartu tanda siswa yang mengakui bahwa kita adalah orang yang terpelajar, memiliki kualitas yang baik dan dapat diandalkan. 39
37
Niam, Lembaga Pendidikan dan tranformasi sosial budaya, artikel diakses dari http;//ppda.wordpress.com/2008/03/21/lembaga pendidikan-dalam-transformasi-sosial-budaya/.
38
Wawancara Pribadi dengan Lenasari, Jakarta 14 Oktober 2008
39
Godam, Kegunaan/Manfaat/Fungsi Sekolah Dan Kuliah Pendidikan Formal di Indonesia. 13/06/2008 artikel diakses dari http;//organisasi.org/kegunaan-manfaat-fungsi-sekolah-dari kuliah-pendidikan-formal –di-idonesia. hal 1-3.
Ditambahkan lagi oleh Muhamad Hasyim alasan MAN 13 Jakarta memilih produk siswakoe syariah. Pertama, telah disetujui oleh pimpinan, para staf, dan guru pada rapat kurikulum day. Oleh sebab itu MAN 13 Jakarta memilih produk siswakoe syariah. Kedua, Produk siswakoe syariah memiliki tarif premi yang murah yaitu Rp.5000,-/per orang. Dari pembayaran premi tersebut setiap guru, karyawan, dibebaskan dari beban biaya premi per 25 orang siswa dengan masa perjanjian 3 tahun lamanya. MAN 13 Jakarta menggunakan tarif premi 5000,- disebabkan bertepatan dengan tahun ajaran baru dengan harapan mendapatkan kartu siswa yang lebih minim harganya. 40 Premi merupakan pembayaran sejumlah uang yang dilakukan pihak tertanggung untuk mengganti suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan akibat timbulnya perjanjian atas pemindahan risiko dari tertanggung kepada penanggung (tranfer of risk). Dan besaran premi ditentukan dari hasil seleksi risiko yang di lakukan underwriter atau setelah perusahaan melakukan seleksi risiko atas permintaan calon tertanggung. Dengan demikian calon tertanggung akan membayar premi asuransi sesuai dengan tingkat risiko atas kondisi masing-masing.41 Selama menggunakan produk siswakoe syariah MAN 13 Jakarta tidak terlalu banyak mengalami kendala. Ini disebabkan perusahan asuransi BUMIDA selalu membayarkan klaimnya. Seperti yang diutaran oleh Muhammad Hasyim. Pria yang suka bicara bahasa
40
41
Wawancara Pribadi dengan Muhammad Hasyim, Jakarta 16 Oktober 2008
Amri Abdulah, Asuransi Syariah Keberadaan Dan Kelebihannya Ditengah Asuransi Konvensional (Jakarta: PT. Gramedia, 2006), h 108.
sunda dan selalu ramah ini menandaskan. Semuanya berjalan dengan lancar tanpa ada kendala apapun. Pihak produk siswakoe syariah juga selalu menepati surat perjanjian. 42 Perusahaan asuransi syariah adalah pemegang amanah. Dimana perusahaan berkewajiban untuk membayarkan klaim, apabila ada salah satu dari peserta mengalami musibah. Juga berkewajiban menjaga dan menjalankan amanah yang diemban secara adil , transfaran, dan profesional.43 Akan tetapi berbeda dengan yang diungkapkan oleh Lenasari setiap kendala pasti ada, akan tetapi kendala seperti apa? Kendala yang dialami MAN 13 Jakarta dikarenakan kurangnya komunikasi atau miss comunication antara produk siswakoe syariah dengan MAN 13 Jakarta. Produk siswakoe syariah berjanji jika terjadi kecelakaan pada siswa akan membayarkan klaim tersebut. Akan tetapi beberapa waktu lalu MAN 13 Jakarta tidak menerima pembayaran klaim. Itu disebabkan kurangnya persyaratan dalam pengajuan klaim dan informasi dari perusahaan asuransi.44 Suatu perusahaan asuransi bertanggung jawab untuk memenuhi pembayaran klaim atau uang sebagaimana yang telah dijanjikan oleh perusahaan dalam polis. Untuk memenuhi tanggung jawab perusahaan kepada para pemegang polis. Bidang klaim harus dapat meyakinkan bahwa benefit dibayarkan peserta dan kepada yang berhak. Dalam penentuan apakah harus membayarkan atau menolak suatu klaim, penilai mengikuti prosedur penyelesaian dengan empat langkah pokok sebagai berikut: pertama,
42
Wawancara Pribadi dengan Muhammad Hasyim, Jakarta 16 Oktober 2008
43
Sula Syakir Muhammad Ir, Asuransi Syariah......h 249
44
Wawancara Pribadi dengan Lenasari, Jakarta 14 Oktober 2008
pemberitahuan, kedua penyelidikan, ketiga bukti, keempat pembayaran atau menolak tuntutan itu.45 Pendapat yang sama juga dituturkan oliy selaku tata usaha MAN 13 Jakarta selama ini kami dari pihak sekolah selalu mempunyai kendala ketika akan membayarkan uang premi. Walau uang itu dari PSB (Penerimaan Siswa Baru) terkadang orang tua wali banyak yang mengomentari untuk apa asuransi? orang tua wali murid merasa tidak memerlukan asuransi. Karena mereka tidak menginginkan kecelakaan pada diri anakanaknya. Jadi banyak wali murid yang tidak membayarkan uang premi tersebut. Itu disebabkan kurangnya pemahaman wali murid dan murid itu sendiri akan pentingnya sebuah asuransi.46 Setiap perusahaan asuransi syariah mempunyai prosedur tersendiri terhadap pembayaran klaim dan premi. Dengan adanya prosedur tersebut maka, membuat nasabah dapat memahami kesulitan dan kemudahan dalam melakukan prosedur itu. Sedangkan dalam prosedur pembayaran klaim atau premi, Nuroto menyatakan selama menjadi peserta produk siswakoe syariah dalam mengajukan klaim tidak pernah mengalami kendala. Pihak penanggung atau perusahaan BUMIDA selalu membayarkan klaim sesuai dengan perjanjian dengan jangka waktu 2 minggu terhitung dari proses pengajuan klaim. Tetapi selama ini pihak penanggung selalu membayarkan klaim lebih cepat dari jangka waktu perjanjian yaitu 10 hari dari proses pengajuan klaim apabila persyaratan pengajuan prosedur klaim telah terpenuhi, diantaranya: melaporkan kepada pihak sekolah setelah terjadi kecelakaan, Mengisi formulir klaim asuransi kecelakaan diri 45
Ali Hasan, Asuransi Dalam Persepektif Hukum Islam Suatu Tinjauan analisis Historis, Teoritis dan Praktis ( Jakarta: Kencana, 2004) cet ke I. h 90. 46
Oliy, Tata Usaha, MAN 13 Jakarta Wawancara Pribadi dengan Jakarta 18 Oktober 2008
(Personal Accident) yang telah di tandatanggani pihak sekolah dan dokter yang merawat, Kwitansi atau rician pengobatan (Asli atau copy) dll.47 Hal senada pun dilontarkan oleh bu lena biasa ia disebut oleh siswa-siswanya ia mengatakan hal yang sama dengan Nuroto yaitu sangat mudah, asalkan semua persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan produk siswakoe syariah telah terpenuhi semua oleh pihak MAN 13 Jakarta.48 Muhammad Hasyim menyatakan dalam prosedur pengajuan klaim atau premi tidak sulit, akan tetapi semuanya sesuai dengan kronologis kecelakaan yang dialami oleh siswa. Maksudnya, jika siswa meninggal dunia yang dibutuhkan hanya surat keterangan kematiaan dari rt, rw dan sekolah. Akan tetapi, berbeda dengan siswa yang mengalami kecelakaan. Semuanya memakan proses cukup panjang dengan melihat posisi kecelakaan siswa terlebih dahulu.49 Apabila kepentingan yang diasuransikan mengalami musibah atau kecelakaan, maka pertama-tama penanggung akan mencari sebab-sebab yang aktif dan sfisien yang mengerakkan suatu rangkaian peristiwa tanpa terputus. Sehingga pada akhirnya terjadilah musibah atau kecelakaan tersebut. Suatu prinsip yang digunakan untuk mencari penyebab kerugian yang aktif dan efisien.50 Ditambahkan lagi oleh oliy atau babe ia disapa rekan-rekannya. Ia mengatakan prosedurnya mudah sekali. Banyak perusahaan asuransi sangat lama dalam membayarkan
47
Wawancara Pribadi dengan Nuroto, Jakarta 13 Oktober 2008
48
Wawancara Pribadi dengan Lenasari, Jakarta 14 Oktober 2008
49 50
Wawancara Pribadi dengan Muhammad Hasyim, Jakarta 16 Oktober 2008 Ali Hasan, Asuransi Dalam Persepektif.........h.78
klaim kepada nasabah. Dalam hal prosedur MAN 13 Jakarta tidak perlu bolak-balik mengurusi pembayaran klaim atau premi. Itu semua diurus oleh agent BUMIDA. 51 Isnadiar saat ditanya hal serupa ia pun menjawab hal yang sama. Walau dalam hal ini ia tidak langsung mengurusi tentang asuransi produk siswakoe syariah. Tetapi ia selalu mendapatkan laporan dari para stafnya. Oleh karena itu ia sedikit mengerti sulit atau tidaknya mengurusi klaim dan premi asuransi. Menurutnya cukup mudah, itu yang ia rasakan saat menggunakan produk dana siswa untuk putra-putrinya. 52 Ditambahkan oleh kepala sekolah MAN 13 Jakarta isnadiar. Ia mengatakan untuk hal pelayanan poduk siswakoe syariah sangat baik. Itu terbukti sampai saat ini Man 13 Jakarta masih melanjutkan menggunakan produk siswakoe syariah. Pernyataan tersebut sama seperti yang diungkapkan bu lena ia mengatakan selama MAN 13 Jakarta selalu dibayarkan klaimnya. Itu bisa menjadi bukti baiknya pelayanan perusahaan terhadap nasabah.53 Muhammad Hasyim guru biologi yang sekarang menjadi mantan wakil kepala sekolah bagian kurikulum yang telah menjabat menjadi KAPROG (Kepala Program) IPA ia menandaskan produk ini menurut saya lebih unggul jika dibandingkan dengan produk yang pernah MAN 13 Jakarta gunakan dalam segi pelayanan kesehatan dan kecelakaan mereka memberikan manfaat yang sangat dapat dirasakan oleh MAN 13 Jakarta.54 Berbeda dengan bendahara MAN 13 Jakarta oliy. Ia menyatakan dalam hal pelayanan langsung tentang produk siswakoe syariah tidak mengetahuinya dikarenakan
51
Wawancara Pribadi dengan Oliy, Jakarta 18 Oktober 2008
52
Wawancara Pribadi dengan Isnadiar Dekok, Jakarta 20 Oktober 2008
53
Wawancara Pribadi dengan Lenasari, Jakarta 14 Oktober 2008 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Hasyim, Jakarta 16 Oktober 2008
54
yang biasa mengurusi bapak nuroto. Akan tetapi jika dalam pelayanan produk lain seperti dana siswa pelayanan sangat baik.itu yang dirasakanya saat menggunakan produk dana siswa untuk putra putrinya.55
55
Wawancara Pribadi dengan Oliy, Jakarta 18 Oktober 2008
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari beberapa uraian yang telah dijelaskan dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dari informasi yang sudah didapatkan diantaranya: 1. Persepsi MAN 13 Jakarta terhadap produk siswakoe syari’ah Produk siswakoe mempunyai nilai yang sangat positif, yang di dalamnya terdapat nilai-nilai manfaat yang dirasakan oleh seluruh lembaga pendidikan secara langsung. Produk siswakoe syari’ah sangat membantu siswa dalam hal pembiayaan rumah sakit danbiaya perawatan kecelakaan. Dalam hal ini siswa mendapatkan pelajaran untuk saling tolong menolong anatars sesama teman jika mengalami kesulitan. Akan tetapi lembaga pendidikan juga mengalami kendala kurangnya komunikasi produk siswakoe dengan MAN 13 Jakarta yang mengakibatkan tidak dibayaran klaimnya oleh perusahaan dan saat pembayaran premi orang tua murid sulit untuk membayarkan premi. Itu disebabkan kurangnya pengetahuan tentang asuransi. 2. MAN 13 Jakarta memilih produk siswakoe syari’ah dikarenaka. Pertama, produk siswakoe syari’ah dibawah naungan perusahaan Bumi Putera yang sudah lama berkecimpung di bidang asuransi dan jarang terjadi masalah dan terjamin akan kepastiannya dalam membayarkan klaimnya. Kedua, dikarenakan MAN 13 Jakarta juga berbasis islami. Ketiga, Merupakan suatu program atau kebijakan yang
sudah
dimiliki
lembaga
kepemimpinan
lama
dengan
kepemimpinan
lama
agen
pendidikan.
kepemimpinan produk
Keempat, baru.
siswakoe
Peralihan
Kelima,
begitu
Pada
produktif
masa masa dalam
menyampaikan produk siswakoe syari’ah. Keenam, Menginginkan sebuah kartu
identitas diri (kartu tanda siswa) yang memiliki dua manfaat yaitu sebagai identitas dan perlindungan. Ketuju, Harga yang terjangkau.
B. Saran Sudah seharusnya dalam hal ini lembaga pendidikan lebih memperhatikan akan perlindungan bagi siswanya dengan cara mengasuransikannya keperusahaan asuransi. Dan perusahan asuransi juga memberikan pengetahuan yang lebih dengan mengadakan seminar disekolah tentang asuransi. Itu dapat menambah nilai positif bagi siswa dalam segi keilmuan yaitu ekonomi dan nilai promosi. Dengan demikian perusahaan asuransi dapat mempermudah lembaga pendidikan mensosialisasikan kepara wali murid tentang pembayaran premi tersebut. Perlunya ditambah akan manfaat produk siswakoe yaitu meninggal yang di akibatkan bukan karena kecelakaan. Dan surplus yang diberikan oleh perusahaan asuaransi BUMIDA sudah seharusnya diperbesar karena jika dibandingkan dengan surplus perusahaan lain perusahaan BUMIDA memiliki surplus yang lebih kecil begitu pun juga dengan diskon dari perusahaan. Dalam hal pembayaran klaim agen perusahaan asuransi lebih memperjelas syarat-syarat yang harus dipenuhi sehingga tidak terjadi komunikasi yang tidak baik seperti yang dialami MAN 13 Jakarta saat itu.
DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta , Departemen Agama RI, 1998 Abdul Qadir, Muhammad, Hukum Asuransi Indonesia, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, cet. ke 2, 1999 Ali, Hasan, AM., M.A., Asuransi dalam Persepektif hukum Islam, Suatu Tinjauan Analisis Historis, Teoritis, dan Praktisi, Jakarta, Kencana, Cet. Ke 1, ed 1, 2004. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi umum dan Perkembangan, Jakarta: Pedoman Ilmu, 1993 Darmawi Hermawan, Manajemen Asuransi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001 Depdikbud., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka Dewan Asuransi Indonesia, Undang-undang RI nomor 2 Th 1992 dan Peraturan Pelaksana Tentang Usaha Pwerasuransian, DAI, ed 1, 2003 Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI, Himpunan Fatwah dewan Syari’ah Nasional, Jakarta : DSN-MUI dan BI, 2003 Farid Fahri Muhammad, P.D, Program Ta’aruf PT. Asuransi Takaful Keluarga. Jakarta, PT. Takaful Asuransi Keluarga, 2000. Hartono, Sri rejeki, Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi. Jakarta, Sinar Gratifik, Ed.1, Cet. 4, 2001 Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Rosda Karya, 2004 John M. Ehcos dan Hasan Sadilly, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: Gramedia, 2003 Majalah Proteksi, Contoh Produk-Produk Asuransi syari’ah, Jakarta, Laporan Utama, Cet. Ke, 178, November 2006 Mannan, M.A, Ekonomi Islam; Teori dan Praktek, Jakarta: Intermasa,1992.
Miftah Thoha, Prilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001 Muslichah Zarkasi, Psikologi Manajemen, Jakarta: Penertbit Erlangga, Cet 4 1989 Plus A. Partanto Dan M Dahlan Al-Barry, Kamus Istilah Populer, Surabaya: Arkola 1994. Prianto, M. Wahyu, Aneka produk dan karakteristiknya, Yogyakarta, kanisius, 2000 Sadono Sukirno, Pengantar Bisnis, Jakarta: Kencana 2004 Salim, Abbas, Drs,H., Asuransi Dan Manajemen Resiko, Jakarta: PT. Grafindo Persada, Cet. Ke-2, 1998. Saleh Abdul Rahman dan Muhib Abdul Wahab, Psikologi: Pengantar Dalam Persepektif Islam, Jakarta: Kencana 2004. Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta, Ekonisia, Cet 2 2004 Sula, M. Syakir.Asuransi Syariah (Life and General); Konsep dan Sistem Operasional, Jakarta : Gema Insani Press, 2004 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa : Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, Cet 3 2003, www.Takaful com www.Google.com
DAFTAR PERTANYAAN 1. 2. 3. 4. 5.
Bagaimana tanggapan MAN 13 Jakarta terhadap Produk siswakoe? Mengapa MAN 13 Jakarta memilih produk siswakoe? Adakah kendala-kendala di MAN 13 Jakarta selama mengunakan produk siswakoe? Bagaimana menurut bapak/ibu prosedur pengajuan klaim produk siswakoe? Bagaimana menurut Bapak/ibu perbandingan produk siswakoe dengan produk takaful? 6. Bagaimana menurut Bapak/Ibu keramahan pihak produk takaful kecelakaan siswa syari’ah dalam melayani nasabah?
JAWABAN Pa Nuroto (waka kesiswaan) 1. Bagus sekali, artinya produk siswakoe sangat membantu bagi siswa MAN 13 Jakarta. Dan dapat meringanhkan siswa dalam hal pembiayaan rumah sakit. Siswa juga mendapatkan pelajar untuk saling tolong menolong jika teman mereka mengalami kesulitan. Tapi, saya sebenarnya menginginkan pada produk siswakoe memberikan informasi?seminar khusus bagi siswa untuk mengetahui apa itu asuransi syari’ah? Di karenakan itu juga ajang untuk memberikan wawasan kepada siswa betapa berarti sebuah asuransi bagi dirinya. Lebih bagus lagi jika ia sampai menyadari pentingnya sebuah kehidupan sehingga sampai di adakannya asuransi. 2. Dikarenakan Produk siswakoe syari’ah juga memiliki tarif premi yang cukup murah yaitu Rp.5000,-/per orang. Dan di tambah setiap guru dan karyawan MAN 13 Jakarta di bebaskan dari beban biaya premi per 25 orang dengan masa perjanjian 3 tahun lamanya. MAN 13 Jakarta menggunakan tarif premi 5000,- di sebabkan bertepatan dengan tahun ajaran baru dengan harapan mendapatkan kartu siswa yang minim harganya. 3. Waka kesiswaan mengatakan MAN 13 Jakarta selama menjadi peserta produk siswakoe syari’ah. Tidak pernah mengalami kendala apapun. Pihak perusahaan asuransi yang memegang produk siswakoe syari’ah selalu menepati janjinya. Perusahaan BUMIDA selalu memberikan pelayanana yang baik dan selalu memberikan konpensasi setiap akhir tahun. 4. Selama menjadi peserta produk siswakoe, MAN 13 Jakarta dalam mengajukan klaim produk siswakoe tidak pernah mengalami kendala apapun. Pihak penanggung atau perusahaan BUMIDA selalu membayarkan kalim sesuai dengan perjanjian dengan jangka waktu 2 minggu terhitung dari proses pengajuan klaim. Tetapi selama ini pihak penanggung selalu membayarkan klai lebih ceapat dari jangka waktu perjanjian yaitu 10 hari dari proses pengajuan klaim apabila persyartan pengajuan prosedur klaim telah terpenuhi, di antaranya : melaporkan kepada pihak sekolah setelah terjadi kecelakaan, Mengisi formulir klaim asuransi kecelakaan diri (Personal Accident) yang telah di tandatanggani pihak sekolah dan dokter yang merawat, Kwitansi/ rician pengobatan (Asli/copy) dll.
5. Saya pernah mendengar bahwa MAN 13 Jakarta pernah mengasuransikan ke produk kecelakaan siswa punya perusahaan takaful. Pada saat itu saya masih belum mengajar di MAN 13 Jakarta. Jadi saya tidak memahami produk takaful kecelakaan siswa. 6. Selama saya mengurusi kecelakaan yang terjadi pada siswa. Pihak agent atau pun perusahaan selalu memberikan pelayanan yang baik.
BU LENASARI (waka sarana) 1. Pada prinsipnya produk siswakoe sangat membantu bagi MAN 13 Jakarta. Mengapa saya katakan demikian? Karena selama MAN 13 Jakarta.menggunakan produk siswakoe banyak dari siswa yang mendapatkan bantuan perawatan kecelakaan atau di bayarkan klaimnya oleh Perusahaan asuransi (BUMIDA). Walau pada kenyataannya pembayaran klaim tersebut tidak sesuai dengan biaya perawatan kecelakaan. Akan tetapi, MAN 13 Jakarta memakluminya di karenakan tariff premi yang MAN 13 Jakarta gunakan cukup murah. 2. MAN 13 Jakarta menggunakan produk siswakoe: Pertama, merupakan suatu program atau kebijakan yang sudah dimiliki lembaga pendidikan. Jadi setiap siswa tidak di kenakan pembayaran apapun artinya premi tersebut di bayarkan oleh pihak sekolah yang di ambil dari PSB ( Penerimaan Siswa Baru). Kedua, karna peralihan masa kepemimpinan lama dengan kepemimpinan baru. Dimana pada masa kepemimpinan lama telah menggunakan produk siswakoe. Ketiga, pada masa kepemimpinan lama agent produk siswakoe begitu produktif dalam menyampaikan produk siswakoe. Keempat, menginginkan sebuah kartu identitas diri (kartu tanda siswa) yang memiliki 2 manfaat yaitu sebagai identitas dan perlindungan. Harga pun trjangkau oleh MAN 13 Jakarta. 3. Setiap kendala pasti ada, akan tetapi kendala seperti apa? Kendala yang di alami MAN 13 Jakarta di karenakan kurangnya komunikasi/miss comunication antara produk siswakoe dengan MAN 13 Jakarta. Pada produk siswakoe jika terjadi kecelakaan pada siswa akan dibayarkan klaim tersebut. Tetapi beberapa waktu lalu MAN 13 Jakarta tidak menerima pembayaran klaim terhadap siswa. Itu di sebabkan kuranya persyaratan dan informasi dari perusahaan asuransi. 4. Mudah, asalkan persyaratan-persyaratan produk siswakoe telah terpenuhi oleh pihak sekolah tersebut. 5. Jika di bandingkan, masih lebih bagus Siswakoe Syari’ah karna dibawah naungan bumiputera. Mungkin dalam segi syariah lebih bagus takaful kecelakaan siswa. 6. Sangat memuaskan dalam segi pelayanan, dengan bukti semua klaim selalu di bayarkan
PAK HASYIM (ka.Prog) 1. Tanggapan saya mempunyai nilai yang sangat positif yang di dalamnya terdapat nilai-nilai manfaat yang bisa di rasakan oleh seluruh lembaga pendidikan di MAN
2.
3. 4.
5.
6.
13 Jakarta secara langsung. Contohnya dari segi keselamatan terhadap siswa dan meringankankan beban biaya perawatan rumah sakit. Dikarenakan memang cocok dengan MAN 13 Jakarta dalam segi perjanjian dan pembiayaan. Produk siswakoe juga telah di setujui oleh pimpinan, para staf, gur pada rapat kurikulim day. Oleh sebab itu memilih produk siswakoe. Semuanya berjalan dengan lancar tanpa ada kendala apapun. Pihak produk siswakoe syari’ah juga selalu menepati surat perjanjian. Tidak sulit, akan tetapi semuanya sesuai dengan kronologis kecelakaan yang di alami siswa. Maksudnya, misalkan jika siswa meninggal yang di butuhkan hanya surat keterangan dari RT, RW dan sekolah. Tapi, berbeda dengan siswa yang mengalami kecelakaan. Semua memakan proses cukup panjang dengan melihat posisi kecelakaan siswa terlebih dahulu. Surat polis pada perusahaan takaful di pegang oleh administrasi sekolah. Sehingga siswa tidak dapat mengetahui bahwa ia telah di asuransikan. Berbeda dengan perusahaan BUMIDA surat polis di berikan langsung kepada siswa dalam bentuk kartu siswa. Jadi, siswa mengetahui bahwa ia telah di asuransikan. Produk ini menurut saya lebih unggul di bandingkan dengan produk yang pernah sekolah kita gunakan
PAK OLIY (TU) 1. Dalam hal ini MAN 13 Jakarta merasa lebih fleksibel 2. MAN 13 Jakarta memilih produk siswakoe di karnakan produk siswakoe di bawah naungan perusahaan Bumi Putera yang sudah lama berkecimpung di bidang asuransi dan jarang terjadi koleb. Walau pada kenyataannya produk siswakoe syari’ah berada di anak cabang yaitu BUMIDA SYARI’AH. 3. Selama ini kami dari pihak sekolah selalu mempunyai kendala ketika akan membayarkan uang premi. Walau uang itu dari PSB (Penerimaan Siswa Baru) terkadang orang tua wali banyak yang mengomentari untuk apa asuransi? orang tua wali murid merasa tidak perlu sebuah asuransi. Karna mereka tidak menginginkan kecelakaan pada diri anak-anak mereka. Jadi banyak wali murid yang tidak membayarkan uang premi tersebut. Itu di sebabkan kurangnya pemahaman wali murid dan murid itu sendiri akan pentingnya sebuah asuransi bagi dirinya. 4. Prosedurnya mudah sekali. Banyak perusahaan asuransi lama dalam membayarkan klaimnya. Dan kami tidak perlu mondar-mandir mengurusi pembayaran klaim atau premi. Itu semua di urus oleh agent BUMIDA. 5. Orang lebih percaya pada perusahaan yang lebih lama. Di bandingkan pada perusahaan yang baru walau berbasis syari’ah. 6. Saya kurang tau, Karna yang mengurusi Pa Nuroto. Kalau dana siswa yang saya gunakan untuk anak-anak saya sangat memberika pelayanan yang baik.
BU ISNADIAR (KEPSEK MAN 13) 1. MAN 13 Jakarta memilih produk siswakoe syari’ah disebabkan produk siswakoe syariah dibawah naungan perusahaan Bumi Putera yang sudah lama berkecimpung dibidang asuransi dan jarang terjadi KOLEB. Walau pada kenyataan produk siswakoe syariah berada di anak cabang yaitu BUMIDA SYARIAH. Perusahaan asuransi tersebut sudah terjamin akan kepastiannya dalam membayarkan klaim. Dan memilih produk siswakoe syariah dikarenakan MAN 13 Jakarta berbasis islami 2. SAMA no.4 3. Walau saya tidak langsung mengurusi tentang asuransi produk siswakoe syariah. Tetapi saya selalu mendapatkan laporan dari pa nuroto yang biasa mengurusi asuransi kecelakaan siswa . Ya…….sedikitnya mengerti sulit atau tidakny mengurusi klaim dan premi asuransi. Cukup mudah, itu yang saya rasakan saat menggunakan produk dana siswa untuk anak-anak. 4. Untuk apa memakai produk yang tidak membayarkan klaimnya. Sama saja sudah tidak berfungsi di sekolah. Lebih baik mengganti dengan produk yang lain. Dimana MAN 13 Jakarta akan dibayarkan klaimnya oleh perusahaan. 5. Pelayanan poduk siswakoe syariah sangat baik. Itu terrbukti sampai saat ini kami masih melanjutkan menggunakan produk siswakoe syariah.
Tabel I . Manfaat Paket Yang di Berikan Produk SiswaKoe
Manfaat Asuransi 1 2 3 4 5 6
Jaminan Resiko Meninggal Dunia akibat kecelekaan Jaminan Resiko Cacat Tetap Akibat Kecelakaan Jaminan Resiko Biaya Pengobatan akibat Kecelakaan (Maks. Per Tahun ) Jaminan Biaya Rawat Inap ( Maks. 7 Hari Per Tahun )(*) Santunan Biaya Pemakaman Akibat Kecelakaan Pilihan Rumah Sakit
7
Kwitansi Biaya Pengobatan
8
Setiap 25 Peserta
9 10 11
Pemberian ID Card ( Dapat Berfungsi Sebagai Kartu Siswa ) Potongan Untuk Sekolah ( Min.100 Siswa ) Insentif Surplus Dabna Peserta** Premi / Orang / Tahunan
Standart
Paket Asuransi Siswakoe Syariah Pintar Prestasi Juara
Unggul Rp. 10.000.000,Rp. 12.500.000,-
Rp. 2.500.000,-
Rp. 3.500.000,-
Rp. 5.000.000,-
Rp. 7.500.000,-
Rp. 3.000.000,-
Rp. 4.500.000,-
Rp. 5.500.000,-
Rp. 9.500.000,-
Rp. 250.000,-
Rp. 350.000,-
Rp. 500.000,-
Rp. 750.000,-
Rp. 1.000.000,-
Rp. 30.000,-/hr
Rp. 50.000,-/hr
Rp. 75.000,-/hr
Rp. 125.000,-/hr
Rp. 175.000,-/hr
Rp. 250.000,-
Rp. 350.000,-
Rp. 500.000,-
Rp. 750.000,-
Rp. 1.000.000,-
bebas Dapat berupa Copy yang Dilegalisir Gratis 1 orang Pengajar/Staff Administrasi
bebas Dapat berupa Copy yang Dilegalisir Gratis 1 orang Pengajar/Staff Administrasi
bebas Dapat berupa Copy yang Dilegalisir Gratis 1 orang Pengajar/Staff Administrasi
bebas Dapat berupa Copy yang Dilegalisir Gratis 1 orang Pengajar/Staff Administrasi
bebas Dapat berupa Copy yang Dilegalisir Gratis 1 orang Pengajar/Staff Administrasi
Tidak Ada***
Ada
Ada
Ada
Ada
10 % dari Premi Sesuai Ketentuan Rp. 5.000,-
10 % dari Premi Sesuai Ketentuan Rp. 7.500,-
10 % dari Premi Sesuai Ketentuan Rp. 10.000,-
10 % dari Premi Sesuai Ketentuan Rp. 15.000,-
10 % dari Premi Sesuai Ketentuan Rp.20.000,-
(*) a. Manfaat rawat inap akibat kecelakaan di berikan sejak hari pertama periode pertanggungan. b. Manfaat Rawat Inap akibat sakit diberikan sejak hari kedelapan Periode pertanggungan
(**) Insentif Surplus diberikan apabila akhir periode terdapat surplus dana peserta ( Tabarru ) sesuai dengan kebijakan yang berlaku. (***) Apabila dikehendaki, dikenakan biaya tambahan pembuata ID Card sebesar Rp. 1.050,- / peserta