PERSEPSI KOMUNITAS ADAT BADUY LUAR TERHADAP KEBUTUHAN KELUARGA DI KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN
AHMAD SIHABUDIN
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
i
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi “Persepsi Komunitas Adat Baduy Luar terhadap Kebutuhan Keluarga di Kabupaten Lebak Provinsi Banten” adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka pada bagian akhir disertasi ini.
Bogor, Oktober 2009
Ahmad Sihabudin NRP: I362060021
ii
ABSTRACT AHMAD SIHABUDIN, The Perception of Ethnic Community of Outer Baduy about the Family Needs in Lebak Regency, Banten Province. Under the supervision of BASITA GINTING SUGIHEN as Advisory Committee Chairman; DJOKO SUSANTO and PANG S. ASNGARI as members of the Committee. Baduy community is one of the ethnic communities who still adheres to tradition and tends to be reclusive. So, it is called Komunitas Adat Terpencil (Closed Ethnic Community). The objectives of this study are (1) to get the description of the family needs of the Outer Baduy Community, (2) to analyze determinant factors that influence the perception of the Outer Baduy Community about their families’ needs; and (3) To get tentative models of Planned Changes, such as intervention, and things that need to be intervened to raise the standard of living of Outer Baduy Community’s Families. This research is conducted in fifteen kampungs (villages) of Outer Baduy in Lebak Regency using survey method. The findings of the study are (1) Perception of Heads of Families of Outer Baduy Community in the Lower West and Middle West on Families’ needs; physiology, sence of safety, sense of love , and sense of group appreciation is high, but in Kaduketug strip those needs are considered average; (2) The satisfaction of Heads of Outer Baduy Community families in the Lower West and Middle West on Family needs; physiology, sense of safety, sense of love and group appreciation is high, but in Kaduketug’s strip the satisfaction on physiology is high, sense of love and sense of belonging by the group; (3) the efforts of heads of families in Lower West in cropping, trading, hunting, and working for others and making handycrafts have highly correlated to the perception of heads of families on basic needs, sense of safety, sense of love; (4) the motive to gain knowledge is highly correlated to the perception of heads of families on basic needs, sense of safety, sense of love and sense of belonging to the group ; (5) Social Interactio n through interpersonal communication and the agents of changes is highly correlated to the perception of heads of families on basic needs, sense of safety, sense of love, and sense of belonging to the group; (6) the value of social culture on work, nature and relationships with other people is highly correlated to the perception of heads of families on basic needs, sense of safety, sense of love, and sense of belonging to the group. To develop strategies and policies to meet the needs of SCC family of Baduy can be created by raising the standard of living by providing a centre of business practice, discussion forum (informative community group), escalation of business facilities, community participation, the support of opinion leaders in Baduy community, private support, and high motive and the awareness to change. ____________________ Key Words : Community of Baduy Custom, Perception, Family Needs.
iii
RINGKASAN AHMAD SIHABUDIN, Persepsi Komunitas Adat Baduy Luar terhadap Kebutuhan Keluarga di Kabupaten Le bak Provinsi Banten. Dibimbing oleh BASITA GINTING SUGIHEN sebagai Ketua; DJOKO SUSANTO dan PANG S. ASNGARI sebagai Anggota Komisi Pembimbing. Masyarakat Baduy adalah salah satu komunitas etnik yang masih memegang tradisi dan cenderung tertutup, atau dala m istilah sekarang Komunitas Adat Terpencil (KAT). Pengertian KAT, adalah kelompok sosial budaya yang bersifat lokal dan terpencar serta kurang atau belum terlibat dalam jaringan dan pelayanan baik sosial, ekonomi maupun politik. Komunitas Adat Baduy Dalam masih memegang teguh adat dan tradisi leluhur, sedangkan Baduy Luar cenderung sudah menerima perubahan, serta nilai- nilai dari luar. Tujuan penelitian adalah: (1) Memperoleh gambaran persepsi KAT pada kebutuhan keluarga masyarakat Baduy Luar, (2) Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat Baduy Luar terhadap kebutuhan keluarganya; dan (3) Mendapatkan suatu model perubahan terencana, macam intervensi, dan hal- hal yang perlu di intervensi untuk memenuhi kebutuhan keluarga Komunitas Adat Baduy Luar. Penelitian ini dirancang dengan metode survei, dengan tujuan mendeskripsikan, mengeksplanasi (expalanatory), dan mengeksplorasi serta menjelaskan tujuan, termasuk menjelaskan pengaruh dan hubungan antar peubah lewat pengujian hipotesis. Penelitian ini dilaksanakan di Pemukiman Komunitas Adat Terpencil Baduy yang berjumlah 58 kampung, yang terdiri dari 3 Kampung termasuk Baduy Dalam yaitu Cibeo, Cikeusik, dan Cikartawana, dan 55 Kampung Baduy Luar sesuai dengan Perda No. 32 Kabupaten Lebak tentang Perlindungan Hak Ulayat Masyarakat Baduy. Fokus penelitian dilakukan hanya pada Baduy Luar Hasil Penelitian adalah: (1) Persepsi kepala keluarga Komunitas Adat Baduy Luar di jalur Bawah Barat dan Tengah Barat pada kebutuhan keluarga; fisiologi, rasa aman, dicintai dan dimiliki, dan dihargai kelompok adalah tinggi, di jalur Kaduketug pada kebutuhan tersebut adalah sedang; (2) Kepuasan kepala keluarga Komunitas Adat Baduy Luar di jalur Bawah Barat dan Tengah Barat pada kebutuhan keluarga: fisiologi, rasa aman, dicintai dan dimiliki, dan dihargai kelompok adalah tinggi, di jalur Kadukteug kepuasan pada kebutuhan fisiologi adalah tinggi, rasa aman rendah, dicintai, dimiliki sedang, dan dihargai sedang; (3) Usaha-usaha kepala keluarga di jalur Bawah Barat dalam berladang, berjualan, berburu, bekerja pada orang lain, dan membuat kerajinan berhubungan nyata dengan persepsi kepala keluarga pada kebutuhan dasar, kebutuhan rasa aman, kebutuhan dicintai, dan kebutuhan dihargai yang dirasakannya, dan persepsi terhadap kepuasan kebutuhan rasa aman, kebutuhan dicintai, dan dihargai; (4) Motif memperoleh pengetahuan berhubungan nyata dengan persepsi kepala keluarga pada kebutuhan dasar, kebutuhan rasa aman, kebutuhan dicintai, dan kebutuhan dihargai yang dirasakannya, dan persepsi
iv
pada kepuasan kebutuhan dasar rasa aman, kebutuhan dicintai, dan dihargai; (5) Interaksi sosial melalui komunikasi interpersonal dan dengan agen pembaharu berhubungan nyata dengan persepsi kepala keluarga pada kebutuhan dasar, kebutuhan rasa aman, kebutuhan dicintai, dan kebutuhan dihargai yang dirasakannya, dan persepsi pada kepuasan kebutuhan dasar rasa aman, kebutuhan dicintai, dan dihargai; dan (6) Nilai sosial budaya tentang hakekat kerja, hakekat alam, dan hakekat hubungan dengan sesama berhubungan nyata dengan persepsi kepala keluarga pada kebutuhan dasar, kebutuhan rasa aman, kebutuhan dicintai, dan kebutuhan dihargai yang dirasakannya, dan persepsi pada kepuasan kebutuhan dasar rasa aman, kebutuhan dicintai, dan dihargai. Strategi dan kebijakan peningkatan pemenuhan kebutuhan keluarga KAT Baduy dapat diciptakan melalui peningkatan standar kebutuhan keluarga, dengan membuat pusat latihan usaha, forum disksusi (kelompok informasi masyarakat), peningkatan fasilitas usaha, partisipasi masyarakat, dukungan tokoh adat, dukungan swasta, dan motif dan kesadaran ingin berubah yang tinggi. Kesimpulan yang diperoleh: persepsi kepala keluarga Komunitas Adat Baduy Luar di jalur Bawah Barat dan Tengah Barat pada kebutuhan keluarga yang dirasakan; fisiologi, rasa aman, dicintai dan dimiliki, dan dihargai kelompok adalah tinggi, di jalur Kaduketug pada kebutuhan tersebut adalah sedang; Dan Kepuasan kepala keluarga Komunitas Adat Baduy Luar di lokasi Bawah Barat dan Tengah Barat pada kebutuhan keluarga; fisiologi, rasa aman, dicintai dan dimiliki, dan dihargai kelompok adalah tinggi, di lokasi Kadukteug kepuasan pada kebutuhan fisiologi adalah tinggi, rasa aman rendah, dicintai dan dimiliki sedang, dihargai sedang; Usaha-usaha kepala keluarga di jalur Bawah Barat dalam berladang, berjualan, berburu, bekerja pada orang lain, dan membuat kerajinan, Motif, Interaksi sosial, Nilai sosial budaya berhubungan nyata dengan persepsi kepala keluarga pada kebutuhan dasar, kebutuhan rasa aman, kebutuhan dicintai, dan kebutuhan dihargai yang dirasakannya, dan persepsi terhadap kepuasan kebutuhan rasa aman, kebutuhan dicintai, dan dihargai. Agar kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman, dan dicintai dapat ditingkatkan, diperlukan upaya dari Pemda untuk lebih memberikan pengakuan atas eksistensi KAT Baduy. Agen pembaharu supaya ditingkatkan kompetensinya agar mampu berinteraksi sosial lebih berkualitas dengan masyarakat Baduy Luar. Diperlukan pengembangan strategi agar perubahan terencana dapat dilakukan untuk lebih memenuhi kebutuhan keluarga komunitas adat Baduy Luar, yaitu dengan membentuk forum kelompok diskusi yang didukung oleh lembaga adat dan pemerintah daerah, dan dukungan agen pembaharu pada usaha dan pola produksi, dan membangkitkan motif atau dorongan untuk berubah. Kata Kunci : Komunitas Adat Baduy, Persepsi, Kebutuhan Keluarga
v
@ Hak Cipta milik IPB, tahun 2009 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
vi
PERSEPSI KOMUNITAS ADAT BADUY LUAR TERHADAP KEBUTUHAN KELUARGA DI KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN
AHMAD SIHABUDIN
DISERTASI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Mayor Ilmu Penyuluhan Pembangunan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 vii
Judul Disertasi
: Persepsi Komunitas Adat Baduy Luar Terhadap Kebutuhan Keluarga di Kabupaten Lebak Provinsi Banten.
Nama
: Ahmad Sihabudin
NRP
: I362060021
Disetujui Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Basita Ginting Sugihen, MA Ketua
Prof. Dr. Pang S. Asngari Anggota
Prof (Ris ). Dr. Djoko Susanto, SKM. Anggota
Mengetahui Ketua Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan
Dr. Ir. Siti Amanah, M.Sc.
Tanggal Ujian:
Dekan Sekolah Pascasarjana
Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS.
Tanggal Lulus:
viii
PRAKATA Hanya kata puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya berupa ilmu pengetahuan, sehingga naskah disertasi ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang direncanakan, berkat bimbingan dan arahan komisi pembimbing Dr. Ir. Basita Ginting Sugihen, MA, Prof (Ris). Dr. Ign. Djoko Susanto, SKM, dan Prof. Dr. Pang. S. Asnga ri, yang dengan tulus, sabar, dan penuh pengertian yang tiada batas dalam membimbing, sejak penyusunan rencana penelitian sampai dengan penyelesaian disertasi ini, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih dan semoga semua kebaikan dan keikhlasan Bapak menjadi amal baik, dan Allah SWT membalas dengan syurgaNya Amin. Terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada yang terhormat Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS sebagai Dekan Sekolah Pascasarjana yang telah memberi kesempatan menempuh studi di IPB. Terimakasih dan hormat saya kepada Dr. Ir. Lala M. Kolopaking, MS selaku Ketua Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia, dan Dr. Ir. Siti Amanah, M.Sc selaku Ketua Program Mayor Ilmu Penyuluhan Pembangunan beserta staf yang telah banyak memberikan pelayanan administrasi akademik dan kemahasiswaan, dan penulis juga sampaikan terimakasih kepada seluruh dosen di Program Mayor Ilmu Penyuluhan Pembangunan yang telah membantu dan memberi kontribusi ilmu pengetahuan selama penulis belajar. Tak lupa penulis juga mengucapakan terimakasih kepada Prof. Dr. Iberamsyah, MS, Dr. Ir. Rosmawati Sudibyo, dan Dr. Udi Rusadi, MS. yang memberi rekomendasi kepada penulis untuk belajar di Sekolah Pascasarjana IPB. Ucapan terimakasih dan penghargaan yang tinggi penulis sampaikan kepada yang terhormat Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Prof. Dr. Ir. Rahman Abdullah, M.Sc. sebagai atasan penulis yang telah banyak membantu dan mendukung, sehingga penulis tetap semangat dan penuh percaya diri dalam menyelesaikan studi. Penghargaan yang tinggi juga saya ucapkan kepada kolega kerja di FISIP Untirta, para Pembantu Dekan, Ketua Program
ix
Studi, dan staf yang dengan tulus berbagi tugas dengan penulis semoga ketulusan dan keikhlasan Bapak Ibu dapat ganjaran amal baik dari Allah SWT. Tak lupa terimakasih kepada saudara Aming, Benbela, Ilham, Herman, yang telah membantu selama penelitian lapangan, juga pada Ayah Mursid (Jaro Cibeo / Baduy Dalam) yang banyak membantu memberikan fasilitas akomodasi dan diskusi tentang komunitas Baduy selama penelitian berlangsung. Kepada kedua orang tua, Bapak H.M. Ma’sum S. Salim, Ibunda Hj. Ratnasari yang tercinta, penulis ucapkan terimakasih yang tak terhingga atas segala doa yang selalu Bapak Ibu panjatkan untuk penulis agar tetap sehat, dan semangat menyelesaikan sekolah. Sangat khusus kepada Isteri tercinta Dra. Hj. Rahmiati Fattah, serta anak-anakku: Umar Shalahuddin, M. Miftah Fahmi, dan M. Dylan Ibaidillah Arrasyidi yang selalu menjadi pendorong luar biasa, dan sumber inspirasi penulis. Bapak hanya bisa bilang, ”Bapak sangat berterimakasih dan sangat menyayangi kalian.” Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Abah dan Ibu mertua H. Abdul Fattah Sulaiman, dan Hj. Nurya ni yang selalu mendorong penulis dalam penyelesaian studi. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada seluruh kawan-kawan angkatan 2006 Program S2, dan S3, terutama pada Drs. Dirlanuddin, M.Si. Johanis Kamagi, S.Ip., M.Si., Drs. Oos. M Anwas, M.Si. yang telah memberi dorongan baik selama proses kuliah maupun saat penulisan disertasi, kalian adalah sahabat masa suka duka kuliah di PPN yang telah banyak memberi warna pengetahuan dan pengalaman yang akan penulis terus kenang. Juga pada Kanda Drs. Dolfi Suawa, M.Pd., adinda Drs. Suparno Jaya, M.Pd, dan Dr. Suaib Amiruddin, M.Si. yang selalu memberikan dorongan, dan penghiburan. Sebagai ungkapan syukur izinkan penulis menyampaikan pikukuh Baduy, ”mipit kudu amit, ngala kudu menta, nyaur kudu diukur, nyabda kudu diunggang, ulah ngomong segeto-geto, ulah lemek sadaek-daek, ulah maling papanjingan” (memetik harus izin, mengambil harus meminta, bertutur
x