PERSEPSI KLIEN TERHADAP PERILAKU CARING PERAWAT DALAM PRATIK KEPERAWATAN DI RUANG MELATI III RSUP dr SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Melani Wahyuningsih1 , Hendra2 INTISARI Latar Belakang: Di era globalisasi saat ini tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang memadai semakin meningkat dan turut memberikan warna sehingga memacu rumah sakit untuk memberikan layanan terbaiknya agar tidak dimarginalkan oleh masyarakat. Beberapa upaya yang ditempuh oleh rumah sakit guna untuk memberikan layanan terbaik yaitu dengan menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang lengkap, memadai dan dilengkapi dengan pekerja kesehatan yang professional salah satunya tenaga keperawatan yang berkualitas dan bermutu. Konsep caring dalam keperawatan adalah fundamental. Perawat dikatakan bermoral jika mereka bertindak menurut aturan yang benar. Caring adalah ide moral keperawatan yang menghasilkan perlindungan, peningkatan dan, pemeliharaan martabat manusia. Tujuan: Menegtahui persepsi klien terhadap perilaku caring perawat dalam praktik keperawatan di ruang melati III RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten. Metode Penelitian: Penelitian kualitatif dan metode yang digunakan adalah metode deskriptif eksploratif. Pengumpulan data akan dilakukan dengan menggunakan teknik interview (wawancara) dengan subjek penelitian adalah klien di ruang Melati III
RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Jumlah partisipan yang diambil adalah sebanyak tujuh orang. Hasil penelitian: Pengalaman partisipan memberikan gambaran diketahuinya persepsi partisipan terhadap perilaku caring perawat dalam keperawatannya. Penelitian ini mengidentifikasi adanya Lima tema, tema tersebut tergambar berdasar tujuan khusus dari penelitian, yaitu: Berbagai gambaran tentang nilai-nilai kemanusiaan dan perilaku mementingkan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi perawat (sistem nilai humanistik dan altruistik), Hubungan saling peracaya dan saling membantu antara klien dan perawat, Meningkatkan dan menerima ekspresi partisipan seutuhnya (positif dan negatif), Dukungan situasi untuk membantu partisipan dalam menyediakan lingkungan yang mendukung, sosiokultural dan spiritual, Pemenuhan kebutuhan dasar partisipan oleh perawat Kesimpulan: Perilaku caring keperawatan perawat dalam keperawatan dinilai sudah dapat memenuhi standar asuhan keperawatan yang berdasar pada lima faktor carative care teori Watson.
Kata kunci: Persepsi klien, Perilaku caring, Praktik keperawatan 1 2
Peneliti 1 Peneliti 2
PENDAHULUAN Di
era
globalisasi
saat
ini
tuntutan
Konsep caring dalam keperawatan adalah
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang memadai
fundamental.
semakin meningkat dan turut memberikan warna
mereka bertindak menurut aturan yang benar. Caring
sehingga memacu rumah sakit untuk memberikan
adalah ide moral keperawatan yang menghasilkan
layanan terbaiknya agar tidak dimarginalkan oleh
perlindungan,
masyarakat. Beberapa upaya yang ditempuh oleh
martabat manusia. Tujuan penelitian ini untuk
rumah sakit guna untuk memberikan layanan terbaik
mengetahui persepsi klien terhadap perilaku caring
yaitu dengan menyediakan sarana dan prasarana
perawat dari faktor carative care. Penelitian ini
kesehatan yang lengkap, memadai dan dilengkapi
diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
dengan pekerja kesehatan yang professional salah
diharapkan
satunya tenaga keperawatan yang berkualitas dan
tambahan pengetahuan khususnya tentang caring
bermutu. Pelayanan peningkatan kesehatan adalah
keperawatan,
kunci
mengambil
untuk
perawatan
kesehatan
berkualitas.
Perawat
dikatakan
peningkatan
dapat
dan,
memberikan
sebagai sikap
bermoral
bahan
dalam
jika
pemeliharaan
referensi
informasi
dan
guna
melaksanakan asuhan
Beberapa upaya yang ditempuh oleh rumah sakit
keperawatan yang berdasarkan caring keperawatan
guna untuk memberikan layanan terbaik yaitu dengan
dan dapat dijadikan masukan bagi pihak rumah sakit
menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang
tentang perilaku caring perawat dan sebagai bahan
lengkap, memadai dan dilengkapi dengan pekerja
kajian
kesehatan yang professional salah satunya tenaga
pengetahuan perawat khususnya tentang perilaku
keperawatan yang berkualitas dan bermutu.
caring
untuk
menyusun
rencana
peningkatan
parawat.
METODE PENELITIAN Penelitian ini mengunakan jenis penelitian kualitatif
partisipan adalah klien yang dirawat di ruang Melati
dengan metode yang digunakan adalah metode
III RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Penelitian
deskriptif
akan
ini akan dilakukan di rumah sakit di ruang Melati III
dilakukan dengan menggunakan teknik interview
RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten pada bulan
(wawancara) dengan subjek penelitian adalah klien di
Juli 2012.
eksploratif.
ruang Melati III
Pengumpulan
data
RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
Klaten. Subjek/sumber informasi dalam penelitian ini
Dalam
rangka
memenuhi
aturan
etika
penelitian, maka peneliti melakukan serangkaian kegiatan berupa penyusunan proposal penelitian,
adalah klien di ruang Melati III RSUP Dr. Soeradji
seminar
proposal penelitian dihadapan penguji
Tirtonegoro Klaten dan memenuhi kriteria yang telah
penelitian, mengajukan ijin penelitian di RSUP Dr.
ditetapkan untuk dijadikan subjek atau partisipan.
Soeradji
Kriteria inklusi yang digunakan dalam menentukan
melampirkan
Tirtonegoro proposal
Klaten,
disertai
penelitian
yang
dengan akan
dilakukan yaitu tentang persepsi klien terhadap
Hasil data yang diperoleh dianalisis dengan cara
perilaku caring perawat dalam pratik keperawatan,
mengumpulkan data melalui wawancara dengan
setelah ijin penelitian RSUP Dr Soeradji keluar dan
partisipan tentang pengalamannya selama di RSUP
dianggap tidak menyalahi etika penelitian oleh rumah
Dr Soeradji tirtonegoro Klaten ruang Melati III.
sakit, barulah peneliti melakukan penelitian.
Kemudian hasil wawancara didengarkan secara
Pengumpulan data dilakukan secara langsung
berulang setelah itu dibuat transkrip. Setelah itu
dari klien di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
peneliti membaca hasil transkrip
ruang Melati III. Pelaksanaan penelitian akan
Dari
dilakukan dengan menggunakan waktu luang klien,
makna dari setiap pernyataan yang spesifik dari
yaitu pada saat mereka tidak sedang tidur, tidak
partisipan. Makna yang diperoleh dari pernyataan
dilakukan keperawatan oleh perawat dengan meminta
dikelompokan kedalam kelompok tema. Kemudian
izin terlebih dahulu pada kepala ruang sebagai kepala
menuangkan tema yang telah dikelompokkan dalam
yang bertanggung jawab terhadap jalannya kegiatan
bentuk tulisan. Tema kemudian dilakukan validasi
pelayanan keperawatan dalam ruangan tersebut.
atas
Peneliti terlebih dahulu akan meminta partisipan
selanjutnya menggambungkan data yang muncul
untuk
selama validasi kedalam suatu tulisan deskripsi.
mengisi
informend
consent.
Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini akan dilakukan dengan
teknik
wawancara
mendalam
(indepth
interview).
secara seksama.
transkrip pernyataan yang spesifik, mencari
hasil
tersebut,
kepada
partisipan
untuk
Untuk menjamin kebenaran data yang diperoleh maka peneliti mengkonfirmasi informasi dengan cara credibility yaitu merupakan suatu tujuan untuk
Kegiatan pertama yaitu wawancara dengan
menilai kebenaran dari temuan penelitian kualitatif.
partisipan. Pemilihan partisipan akan dilakukan
Kredibilitas dilakukan kepada partisipan bahwa apa
dengan meminta ijin kepada partisipan yang bersedia
yang terungkap pada transkrip penelitian adalah
diwawancara yang sesuai dengan kriteria inklusi dan
benar-benar sebagai pengalaman dirinya sendiri
eksklusi, serta mengisi pernyataan untuk bersedia
sebagai klien di ruang Melati III RSUP Dr. Soeradji
menjadi partisipan. Peneliti kemudian akan memulai
Tirtonegoro Klaten. Dalam hal ini peneliti akan
wawancara
susunan
memberikan data yang telah ditranskripkan untuk
pertanyaan yang telah disiapkan. Sebelum dilakukan
dibaca/didengar ulang oleh partisipan. Jika partisipan
wawancara dengan partisipan,
mengatakan data tersebut sesuai dengan fenomena
dengan
pedoman
daftar
peneliti terlebih
dahulu akan meminta ijin kepada partisipan agar
yang
dialami,
maka
transkrip
dianggap
telah
bersedia menggunakan alat perekam atau tidak. Data
memiliki kredibilitas. Hal tersebut diperlukan untuk
yang diperoleh kemudian akan digabungkan dan
menjamin bahwa seorang peneliti memiliki netralitas
disusun sesuai dengan urutan pertanyaan pada
dengan tidak menambahkan unsur lain kedalam
pedoman wawancara.
pengalaman yang dialami partisipan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Karakterisitik partisipan pada penelitian ini
Penelitian ini mengidentifikasi adanya Lima
adalah pria dan wanita, berada pada usia produktif,
tema, tema tersebut tergambar berdasar tujuan khusus
dengan latar belakang pekerjaan yang bebeda antara
dari
lain pegawai negeri sipil, pedagang, petani, pegawai
kemanusiaan
swasta, dan mahasiswa. Semua partisipan tinggal di
kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi
wilayah Klaten, semuanya beragama Islam.
perawat tergambar pada tema pertama, sedangkan
penelitian,
gambaran dan
tentang
perilaku
nilai-nilai
mementingkan
Peneliti mengambil tujuh partisipan, dengan
gambaran akan hubungan saling peracaya dan saling
jenis kelamin wanita tiga orang, dan jenis kelamin
membantu antara partisipan dan perawat tergambar
pria empat orang. Dengan adanya variasi jenis
pada tema kedua. Pada tema ketiga partisipan merasa
kelamin ini, dapat terlihat pola caring keperawatan
bahwa perawat tidak semuanya dapat menerima dan
perawat dengan berbagai persepsi dari jenis kelamin
memahami perasaan atau perilaku partisipan karena
berbeda dari partisipan.
disini sebagian dari partisipan menyatakan tidak
Pada penelitian ini diperoleh lima tema
semua perawat dapat mengungkapkan bahwa mereka
antara lain: 1) membentuk sistem nilai kemanusiaan
dapat
(humanistik), dengan perilaku lebih mementingkan
Dukungan situasi untuk membantu partisipan dalam
kepentingan klien daripada kepentingan pribadi
menyediakan
perawat (altruistik), 2) hubungan saling percaya dan
sosiokultural dan spiritual, perawat disini tidak begitu
membantu
ikut berpartisipasi, tetapi dalam melindungi dan
antara
klien
dengan
perawat,
3)
menerima ekspresi partisipan seutuhnya.
lingkungan
yang
mendukungan,
penerimaan perawat terhadap perasaan klien serta
memperbaiki mental partisipan perawat
sangat
memahami perilakunya, 3) perawat dalam mengkaji
berperan penting di dalamnya terdapat pada tema
dan menilai situasi yang untuk selanjutnya dapat
keempat. Pemenuhan kebutuhan dasar partisipan oleh
menanggulangi situasi klien, 4) perawat dalam
perawat terdapat pada tema kelima.
membantu memenuhi kebutuhan dasar klien.
KESIMPULAN DAN SARAN Berbagai
nilai-nilai
dengan berusaha merasakan apa yang dirasakan oleh
mementingkan
klien dan sikap hangat dengan menerima orang lain
kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi
secara positif. Meningkatkan dan menerima ekspresi
perawat (sistem nilai humanistik dan altruistik). Hal
partisipan seutuhnya (positif dan negatif). Perasaan
ini dapat dikembangkan melalui pemahaman nilai
memengaruhi pikiran seseorang; hal ini perlu
yang ada pada diri seseorang, keyakinan, interaksi,
menjadi pertimbangan dalam memelihara hubungan.
dan kultur serta pengalaman pribadi. Hubungan
Oleh sebab itu, perawat harus menerima perasaan
saling peracaya dan saling membantu antara klien
orang lain serta memahami perilaku mereka.
kemanusiaan
gambaran
dan
tentang
perilaku
dan perawat. Hubungan yang harmons haruslah
Dukungan
situasi
untuk
membantu
hubungan yang dilakukan secara jujur dan terbuka,
partisipan dalam menyediakan lingkungan yang
tidak dibuat-buat. Perawat menunjukkan sifat empati
mendukung, sosiokultural dan spiritual. Melalui
pengkajian, perawat dapat menentukan penilaian
kebutuhan untuk tumbuh, dan kebutuhan untuk
seseorang
mencari bantuan (seeking) ketika individu kesulitan
terhadap
menanggulanginya.
situasi
dapat
dapat
memberi
membantu
individu
Manajemen RS Soeradji Tirtonegoro Klaten
mengembangkan persepsi yang lebih akurat, serta
diharapkan membantu dalam penilaian terhadap
memberi informasi sehingga klien menanggulangi
kinerja perawat untuk meningkatkan kualitas dalam
masalahnya.
menyalurkan
memberikan asuhan keperawatan yang berstandar
perasaan nyaman, aman, dan keleluasaan pribadi
caring keperawatan kepada setiap klien di RS. Bagi
kepada klien. Pemenuhan kebutuhan dasar partisipan
Perawat di ruang rawat Melati III agar dapat lebih
oleh perawat. Hierarki kebutuhan dasar yakni
memaksimalkan dalam pemenuhan keperawatan
kebutuhan
dukungan
kebutuhan
Perawat
dan
situasional,
Perawat
untuk
juga
bertahan
fungsional,
harus
memenuhi kebutuhan dasarnya.
hidup
(survival),
klien dengan cara caring yang tepat dengan
kebutuhan
integratif,
menggunakan teori carative care dari Watson.
DAFTAR PUSTAKA Ajaswarni, T. (2006). Internet. Analisis Tingkat Kepuasaan Klien terhadap Perilaku “Caring” Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saifil Anwar Malang. http://www.digilib.ui.acid/opac/themes/libr i2/detail.jsp?id=70768. Diakses tanggal 9 November 2011. Christaliana, I. (2007). Hubungan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Perawat di Rawat Inap Badan Rumah Sakit Daerah Blora. Skripsi. STIKES “Aisyiyah”. Yogyakarta Dewandari, T. (2010). Hubungan Kepuasan Kerja Perawat dengan Pelaksanaan Caring di Ruang Rawat Inap RSUD Tidar Magelang. Skripsi. Universitas Respati Yogyakarta. Simarmata, I, A. (2010). Perilaku Caring Perawat Dalam Melakukan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan. Potter, P. A. dan Perry. A. G. (2010). Fundamental Keperawatan. Buku 1. Edisi 7. Penerbit Salemba medika: Jakarta