TIN107 - Material Teknik
#6 - Mechanical Failure #2
TIN107 - Material Teknik
1
6623 - Taufiqur Rachman
h t t p://ta ufiqurrach man.webl og.e sa unggu l.ac.id
Materi #6
TIN107 – Material Teknik
Perpatahan Rapuh Keramik (1) http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id
2
6623 - Taufiqur Rachman
Sebagian besar keramik (pada suhu kamar), perpatahan terjadi sebelum deformasi plastis.
Secara umum konfigurasi retakan untuk 4 metode pembebanan umum dapat dilihat pada gambar.
TIN107 - Material Teknik
6623 - Taufiqur Rachman
Materi #6
1
TIN107 - Material Teknik
#6 - Mechanical Failure #2
Perpatahan Rapuh Keramik … (2) http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id
3
Ciri perpatahan pada keramik: 6623 - Taufiqur Rachman
Titik asal (origin point) Daerah awal (initial region /mirror) adalah rata dan halus. Setelah mencapai kecepatan kritis retakan, akan muncul:
Mist (berkabut)
Hackle (mematahkan)
TIN107 - Material Teknik
Materi #6
Perpatahan Polimer http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id
4
6623 - Taufiqur Rachman
Kekuatan perpatahan relatif lebih rendah dibandingkan keramik dan logam. Perpatahan pada polimer thermosetting (jaringan berikatan silang) biasanya yang rapuh (brittle). Untuk polimer thermoplastic, kedua perpatahan (elastis dan rapuh) sangat mungkin. Penurunan suhu, laju regangan meningkat, lekukan tajam, peningkatan ketebalan spesimen adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perpatahan rapuh (brittle). Salah satu fenomena yang terjadi pada thermoplastics adalah crazing (deformasi plastis setempat dan membentuk celah kecil dan menjembatani fibrillar /urat saraf).
TIN107 - Material Teknik
6623 - Taufiqur Rachman
Materi #6
2
TIN107 - Material Teknik
#6 - Mechanical Failure #2
Pengujian Tumbukan http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id
5
6623 - Taufiqur Rachman
Pembebanan tumbukan: Untuk kasus pengujian yang berat. Membuat material lebih rapuh (brittle). Mengurangi ketangguhan (Charpy)
final height
TIN107 - Material Teknik
initial height
Materi #6
Tabel Hubungan http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id
Hubungan Suhu, Dampak Energy Charpy (A) dan % Perpatahan Geser (B)
6623 - Taufiqur Rachman
6
TIN107 - Material Teknik
6623 - Taufiqur Rachman
Materi #6
3
TIN107 - Material Teknik
#6 - Mechanical Failure #2
Contoh Baja Charpy http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id
6623 - Taufiqur Rachman
7
Permukaan perpatahan setelah memperlihatkan variasi elastisitas terhadap temperatur pengujian (℃). TIN107 - Material Teknik
tumbukan (ductility)
Materi #6
Temperatur/Suhu http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id
8
Peningkatan suhu Meningkatkan %EL dan Kc
Ductile-to-Brittle Transition Temperature (DBTT). FCC metals (e.g., Cu, Ni)
Impact Energy
6623 - Taufiqur Rachman
BCC metals polymers ( e.g., iron at T < 914°C) Brittle
More Ductile High strength materials ( y > E /150 ) Temperature DBTT
TIN107 - Material Teknik
6623 - Taufiqur Rachman
Materi #6
4
TIN107 - Material Teknik
#6 - Mechanical Failure #2
Kelelahan (Fatigue) http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id
9
6623 - Taufiqur Rachman
Kelelahan adalah suatu bentuk kerusakan yang terjadi pada struktur terhadap tekanan dinamis pada waktu tertentu. Dengan kondisi tersebut adalah mungkin untuk gagal pada level tekanan yang jauh lebih rendah dari kekuatan tarik atau kekuatan luluh pada beban statis. Penyebab terbesar kerusakan pada logam; juga berpengaruh terhadap polimer dan keramik. Biasanya merupakan kerusakan pada jembatan, pesawat terbang dan komponen mesin.
Alat pengujian kelelahan untuk pengujian kelenturan yang berputar TIN107 - Material Teknik
Materi #6
Siklus Tekanan Kelelahan http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id
10
6623 - Taufiqur Rachman
Variasi tekanan terhadap waktu menyebabkan kerusakan karena kelelahan. Sifat tekanan mungkin axsial (kompresi tegangan), lentur (flexural/bending) atau puntir/memutar (torsion). Ada 3 jenis fluktuasi tekanan terhadap waktu yang terlihat pada gambar: a) Siklus tekanan berbalik – amplitudo simetris terhadap tingkat tekanan bernilai nol, b) Siklus tekanan berulang – relatif tidak simetris maksimum dan minimum ke tingkat tekanan nol, c) Tingkat tekanan bervariasi (acak)
TIN107 - Material Teknik
6623 - Taufiqur Rachman
Materi #6
5
TIN107 - Material Teknik
#6 - Mechanical Failure #2
Mekanisme Kelelahan http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id
11
6623 - Taufiqur Rachman
Kerusakan kelelahan Permulaan retakan Rambatan retakan Kerusakan akhir Persamaan pertumbuhan retakan:
Dengan
TIN107 - Material Teknik
Dimana: da = Peningkatan panjang retakan dN = Peningkatan siklus pembebanan m = Kontanta kelelahan dengan angka 1 hingga 6 a = Panjang retakan σ = Tekanan Materi #6
Laju Pertumbuhan Retakan http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id
12
6623 - Taufiqur Rachman
TIN107 - Material Teknik
6623 - Taufiqur Rachman
Awalnya, laju pertumbuhan kecil, tetapi meningkat dengan meningkatnya panjang retakan. Tingkat pertumbuhan meningkat dengan tingkat tekanan yg diterapkan untuk panjang retakan yg diberikan (a1).
Materi #6
6
TIN107 - Material Teknik
#6 - Mechanical Failure #2
Kurva S-N http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id
13
6623 - Taufiqur Rachman
Merupakan kurva/grafik yang menggambarkan siklus kelelahan ketika diberikan tekanan maksimum Sebuah benda uji dikenai siklus tekanan pada amplitudo dg tekanan maksimum, jumlah siklus untuk kerusakan ditentukan. Prosedur ini diulang pada benda uji lainnya dengan menurunkan amplitudo tekanan. Data diplot sebagai tekanan S dibandingkan dengan jumlah siklus N untuk kerusakan semua benda uji. Sifat umum S – N: semakin tinggi tingkat tekanan, semakin sedikit jumlah siklus.
TIN107 - Material Teknik
Materi #6
Batas Kelelahan http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id
14
6623 - Taufiqur Rachman
Untuk beberapa paduan besi dan titanium, kurva S – N menjadi horizontal pada jumlah yang lebih tinggi dari siklus N. Pada dasarnya telah mencapai batas kelelahan, dan di bawah tingkat tekanan material tersebut tidak akan kelelahan. Batas kelelahan merupakan nilai terbesar dari fluktuasi tekanan yang tidak akan menyebabkan kerusakan bagi jumlah siklus yang tak terbatas.
TIN107 - Material Teknik
6623 - Taufiqur Rachman
Materi #6
7
TIN107 - Material Teknik
#6 - Mechanical Failure #2
Perawatan Permukaan http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id
15
6623 - Taufiqur Rachman
Selama pengoperasian mesin, goresan kecil dan alur dapat ditemui, ini dapat membatasi umur kelelahan. Memperbaiki penyelesaian permukaan dengan meningkatkan umur kelelahan secara signifikan. Salah satu metode yang paling efektif untuk meningkatkan kinerja kelelahan adalah dengan menerapkan kekuatan tekan sisa dalam lapisan tipis terluar permukaan. Sebuah tegangan tarik permukaan akan diimbangi oleh tegangan tekan.
pemolesan
akan
Shot peening (deformasi plastis setempat yang kecil dengan diameter mulai dari 0,1 hingga 1,0 mm), partikel keras (shot) diterapkan pada kecepatan tinggi ke permukaan. Deformasi yang dihasilkan menyebabkan kekuatan tekan hingga kedalaman sekitar ¼ hingga ½ dari diameter shot.
TIN107 - Material Teknik
Grafik perbandingan pengaruh shot peening .
Materi #6
Metode Meningkatkan Umur Kelelahan http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id
16
6623 - Taufiqur Rachman
Penerapan tekanan tegangan permukaan (untuk menekan pertumbuhan retakan permukaan)
Shot Peening
Carburizing
Menghilangkan konsentrator tekanan.
TIN107 - Material Teknik
6623 - Taufiqur Rachman
Materi #6
8
TIN107 - Material Teknik
#6 - Mechanical Failure #2
Creep (Mulur) http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id
17
6623 - Taufiqur Rachman
Creep (mulur) adalah deformasi permanen dari material ketika mengalami beban konstan atau tekanan pada waktu tertentu. Umumnya terjadi pada material yang ditempatkan pada suhu yang ditinggikan (> 0,4 Tm) dan terkena tekanan mekanis statis. Contoh: turbin rotor dalam mesin jet dan generator uap yang mengalami tekanan sentrifugal dan tekanan uap yang tinggi.
TIN107 - Material Teknik
Materi #6
Uji Creep (Mulur) http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id
18
6623 - Taufiqur Rachman
Umumnya dengan memperlakukan benda uji pada beban konstan atau tekanan tetap dan menjaga suhu secara konstan. Setelah pembebanan, terjadi deformasi elastis secara instan.
Perbandingan regangan mulur dengan waktu pada beban konstan dan suhu yang ditinggikan secara konstan. Tingkat mulur minimum (pada kondisi stabil laju mulur), adalah kemiringan dari garis linear di wilayah sekunder. Pecahnya masa pakai tr adalah total waktu untuk pecah.
TIN107 - Material Teknik
6623 - Taufiqur Rachman
Materi #6
9
TIN107 - Material Teknik
#6 - Mechanical Failure #2
Daerah Creep (Mulur) http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id
6623 - Taufiqur Rachman
19
1) Mulur utama atau sementara (primary atau transient creep) Menyesuaikan dengan tingkat mulur (laju mulur dapat dikurangi). 2) Mulur kedua atau tambahan (secondary creep) Kondisi stabil, laju creep konstan, wilayah cukup linear (pengerasan regangan dan tahap pemulihan). 3) Mulur ketiga (tertiary creep) Terjadi percepatan laju regangan sampai pecah (pemisahan batas butir, pembentukan retakan internal, rongga dan celah). TIN107 - Material Teknik
Materi #6
Perbandingan Daerah Mulur http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id
20
6623 - Taufiqur Rachman
Contoh deformasi pada tekanan konstan (s) dibandingkan dengan waktu
Primary Creep : kemiringan (laju mulur) menurun terhadap waktu.
Secondary Creep : kondisi stabil, contoh: kemiringan konstan. Tertiary Creep : kemiringan (laju mulur) meningkat terhadap waktu, contoh: laju percepatan. TIN107 - Material Teknik
6623 - Taufiqur Rachman
Materi #6
10
TIN107 - Material Teknik
#6 - Mechanical Failure #2
Daftar Pustaka http://taufiqurrachman.weblog.esaunggul.ac.id
6623 - Taufiqur Rachman
21
http://www.csun.edu
http://web.utk.edu
http://www.virginia.edu
http://www.photonics.com
TIN107 - Material Teknik
6623 - Taufiqur Rachman
Materi #6
11