Permintaan Agregat & Penawaran Agregat
Permintaan Agregat Permintaan Agregat adalah, jumlah dari keseluruhan barang dan jasa yang diminta oleh seluruh pelaku ekonomi pada berbagai tingkat harga. Permintaan Agregat digambarkan dengan kurva Permintaan Agregat, yang merupakan kombinasi dari Tingkat Harga (P) dengan Output (Y). Kurva Permintaan Agregat memiliki gradien/ kemiringan garis yang negatif.
Kurva Permintaan Agregat P (Tingkat Harga)
P1 AD
P2
(Aggregate Demand)
0
Y1
Y2
Y (Jumlah Output)
Kurva Permintaan Agregat Kurva Permintaan Agregat memiliki gradien yang negatif, karena: 1. Wealth Effect Ketika tingkat harga turun, maka kekayaan rumah tangga riil (wealth/P) meningkat. Rumah tangga menjadi memiliki daya beli yang lebih tinggi. Oleh karenanya, terjadi peningkatan tingkat konsumsi rumah tangga. Peningkatan ini menyebabkan jumlah output yang diminta naik.
Kurva Permintaan Agregat 2. Interest-Rate Effect 3. Exchange Rate Effect (Kedua faktor ini akan dijelaskan pada mata kuliah Ekonomika Makro)
Kurva Permintaan Agregat P P1
Wealth Effect
P2
Interest Rate Effect
P3
Exchange Rate Effect
P4
AD 0
Y1
Y2
Y3
Y4
Y
Pergeseran Kurva Permintaan Agregat Bentuk kurva Permintaan Agregat yang memiliki gradien negatif menunjukkan bahwa penurunan pada tingkat harga akan diikuti dengan peningkatan permintaan atas barang dan jasa oleh seluruh pelaku ekonomi. Pergeseran kurva Permintaan Agregat terjadi ketika faktor-faktor lain, selain P, berubah, misalnya: pengeluaran konsumsi, pengeluaran investasi, pengeluaran pemerintah, dan pengeluaran ekspor bersih. [Pergeseran kurva Permintaan Agregat bukan karena adanya wealth effect, interest rate effect dan exchange rate effect].
Pergeseran Kurva Permintaan Agregat P Kurva Permintaan Agregat bergeser ke kanan (permintaan agregat bertambah)
AD0 0
AD1 Y
Pergeseran Kurva Permintaan Agregat P Kurva Permintaan Agregat bergeser ke kiri (permintaan agregat berkurang)
AD1 0
AD0 Y
Penawaran Agregat Penawaran Agregat adalah, jumlah dari keseluruhan barang dan jasa yang ditawarkan oleh seluruh produsen di dalam perekonomian pada berbagai tingkat harga. Penawaran Agregat digambarkan dengan kurva Penawaran Agregat, yang merupakan kombinasi dari Tingkat Harga (P) dengan Output (Y).
Kurva Penawaran Agregat Kurva Penawaran Agregat digambarkan dalam dua bentuk: Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang Digambarkan dengan kurva tegak lurus, dimana Tingkat Harga (P) tidak berpengaruh terhadap Output (Y). Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek Digambarkan dengan kurva yang memiliki gradien/ kemiringan garis yang positif.
Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang Pada kondisi ekonomi jangka panjang, faktor tenaga kerja, modal, sumberdaya alam dan teknologi menentukan jumlah keseluruhan penawaran atas barang dan jasa. Dengan kata lain, jumlah Output (Y) yang ditawarkan oleh perekonomian tidak bergantung pada Tingkat Harga (P).
Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang P
LRAS
(Tingkat Harga)
(Long Run Aggregate Supply)
P2 P1
0
Y (Tingkat Output Alamiah)
Y (Jumlah Output)
Pergeseran Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang Tingkat output alamiah adalah tingkat produksi yang terjadi dalam perekonomian jangka panjang. Tingkat output alamiah bergantung pada faktor tenaga kerja, modal, sumberdaya alam dan teknologi. Setiap perubahan dalam perekonomian yang mengubah tingkat output alamiah, akan menggeser kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang.
Pergeseran Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang P
LRAS0
LRAS1 Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang bergeser ke kanan (penawaran agregat bertambah)
0
Y0
Y1
Y
Pergeseran Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang P
LRAS1
LRAS0 Kurva Penawaran Agregat Jangka Panjang bergeser ke kiri (penawaran agregat berkurang)
0
Y1
Y0
Y
Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek Kenaikan tingkat harga secara keseluruhan di dalam perekonomian cenderung meningkatkan jumlah penawaran barang dan jasa, sedangkan penurunan tingkat harga secara keseluruhan di dalam perekonomian cenderung mengurangi jumlah penawaran barang dan jasa. Oleh karenanya kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek, digambarkan dengan kurva yang memiliki gradien positif.
Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek P
SRAS
(Tingkat Harga)
(Short Run Aggregate Supply)
P2 P1
0
Y1
Y2
Y (Jumlah Output)
Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek memiliki gradien yang positif, karena: 1. Sticky Wage Theory Teori Kekakuan Upah menjelaskan bahwa upah tidak secara cepat menyesuaikan nilainya dengan tingkat harga yang berlaku. Jika tingkat harga-harga barang dan jasa di dalam perekonomian turun, tidak lalu upah ikut turun. Akibatnya di mata para produsen, pada tingkat harga yang lebih rendah menjadikan lapangan kerja dan produksi nampak tidak menjanjikan keuntungan yang memadai bagi mereka. Hal ini mendorong para produsen tersebut mengurangi kuantitas barang dan jasa yang mereka tawarkan. Akibatnya jumlah output yang ditawarkan di dalam perekonomian turun.
Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek 2. Sticky Price Theory 3. Misperception Theory (Kedua teori ini akan dijelaskan pada mata kuliah Ekonomika Makro)
Pergeseran Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek Setiap perubahan dalam perekonomian yang mengubah tingkat faktor tenaga kerja, modal, sumberdaya alam, teknologi dan tingkat harga yang diharapkan, akan menggeser kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek.
Pergeseran Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek P
SRAS0
SRAS1
Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek bergeser ke kanan (penawaran agregat bertambah)
0
Y
Pergeseran Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek P
SRAS1
SRAS0
Kurva Penawaran Agregat Jangka Pendek bergeser ke kiri (penawaran agregat berkurang)
0
Y
Keseimbangan Umum P
AD
SRAS
Equilibrium
PEq
0
YEq
Y
End of this course.