7. Kerangka IS-LM Sebuah Pengantar untuk Keseimbangan Permintaan Agregat (AD)
Mengapa Anda Perlu Tahu Pembahasan model keseimbangan silang Keyness mengasumsikan bahwa tingkat suku bersifat eksogen dalam perekonomian, sehingga bentuk kurva investasi adalah flat (datar). Hal ini dilakukan untuk mempermudah pemahaman bahwa investasi merupakan sebuah kesatuan, karenanya dikatakan eksogen. Misalnya, pemahaman efek angka pengganda yang menyatakan perubahan satu kesatuan (contoh: investasi) akan menyebabkan peningkatan/penurunan pendapatan nasional. Selain itu, terdapat pendekatan lain yang mengasumsikan bahwa tingkat investasi dipengaruhi oleh tingkat suku bunga, sehingga pada gilirannya akan berpengaruh pada pendapatan (pada pasar barang). Juga, tingkat suku bunga akan berpengaruh pada jumlah uang yang beredar (pada pasar uang). Bab 3 buku ini menjelaskan bahwa terdapat tiga pendekatan dalam mempelajari keseimbangan perekonomian makro, yaitu pendekatan pengeluaran silang Keyness (dibahas pada bab 4-6), keseimbangan IS-LM (dibahas dalam bab 7-9), dan pendekatan keseimbangan permintaan agregat (agregat demand-AD) dan penawaran agregat (agregat supply-AS) yang akan dibahas dalam mulai bab 10. Meskipun beberapa buku hanya membahas keseimbangan AD-AS secara terpisah (tanpa mendasari dua keseimbangan sebelumnya), namun dalam beberapa buku lainnya (termasuk buku ini) kurva AD-AS didukung oleh penjelasan sebelumnya. Misalkan, kemiringan (slope kurva AD sangat dipengaruhi oleh kemiringan LM. Selain itu, kemiringan kurva AD juga dipengaruhi oleh angka pengganda (yang sebelumnya dibahas dalam keseimbangan pengeluaran model Keyness).
IS-LM, Pasar Barang, dan Pasar Uang IS merupakan kependekan dari Invesment (I) dan Saving (S), sedangkan dan LM merupakan kependekan dari Liquidity (L) dan Money (M). Dalam kebanyakan pembahasan IS dan LM digabungkan dalam satu pembahasan. Hal ini karena keduanya memiliki kesamaan variabel yang mempengaruhi yaitu tingkat suku bunga. IS berada pada pasar barang sedangkan LM berada pada pasar uang. Cara pembentukan kurva IS-LM dan Pergeserannya merupakan dasar penting untuk mempelajari kurva agregat demand (AD) yang menjelaskan hubungan antara pendapatan nasional (output) pada sumbu X dan harga pada sumbu Y. Kurva AD 7-1
merupakan salah satu topik penentu keseimbangan perekonomian nasional, di samping kurva penawaran agregat (AS). Ingat kembali tiga pokok permasalahan perekonomian yaitu inflasi, pengangguran dan tingginya pertumbuhan ekonomi.
Kurva IS (Definisi, Pembentukan, Kemiringan dan Pergeseran) Definisi Kurva IS adalah kurva yang menghubungkan antara pendapatan nasional (output) pada sumbu X dan tingkat suku bunga pada sumbu Y. Ujung pembahasan kurva IS adalah bagaimana pengaruh kenaikan tingkat suku bunga terhadap output (sepanjang kurva IS) dan bagaimana pergeseran kurva IS tersebut.
Pembentukan Pembentukan kurva IS diawali dengan asumsi bahwa tingkat suku bunga berpengaruh terhadap investasi (ini berbeda dengan asumsi pada keseimbangan silang Keyness). Artinya, investasi akan menurun dengan naiknya tingkat suku bunga. Misalkan pada tingkat suku bunga 8%, investasi yang ditanamkan sebesar 120 juta, dengan naiknya suku bunga menjadi 10%, maka tingkat investasi sebesar 100 juta dan seterusnya seperti pada gambar 7.1
18
Tingkat suku bunga-i(%)
16 14 12 10
8 6 4 2 0 0
20
40
60
80
100
120
140
Investasi (I)
Gambar 7.1 Hubungan investasi dan tingkat suku bunga Secara matematis hubungan variabel investasi dan tingkat suku bunga dapat dituliskan sebagai berikut.
7-2
I = πΌ βΜ
bi ........................................................................................................................................................7.1 Di mana investasi merupakan fungsi dari investasi otonomi dan investasi yang dipengaruhi oleh besarnya tingkat suku bunga. Pembentukan kurva IS dapat dilakukan dengan dua cara, (1) dengan menurunkan secara langsung dari kurva keseimbangan, (2) menggunakan bantuan kurva hubungan saving dan investasi dalam empat kuadran.
Keseimbangan perekonomian dua sektor Dalam perekonomian dua sektor penambahan konsumsi dan investasi,
keseimbangan
perekonomian
merupakan
Y=C + I C = πΆΜ
+ πππ Pada model silang Keyness, investasi diasumsikan tetap, sedangkan dalam kerangka IS, investasi tidaklah tetap, artinya besarnya investasi dipengaruhi tingkat suku bunga, (I = πΌ βΜ
bi ), sehingga Y=
1 1βc
[πΆΜ
+ πΌΜ
β ππ ] ...........................................................................................................................7.2
Pada pembahasan sebelumnya, keseimbangan hanya memperhatikan kemiringan variabel C karena I bersifat otonomous. Akan tetapi dengan asumsi variabel I dipengaruhi tingkat suku bunga, maka kondisi keseimbangan juga mengalami perubahan. Perhatikan gambar 7.2, pada kondisi keseimbangan, pada tingkat suku bunga 12%, maka keseimbangan perekonomian pada titik A (output Y 1), kemudian pada tingkat suku bungan 10%, keseimbangan perekonomian pada titik B (output Y 2). Pada tingkat suku bunga 6%, maka keseimbangan terjadi pada titik D (output Y 3). Jika digambar dalam sebuah grafik, maka persamaan tersebut menjadi.
7-3
Pengeluaran (C + I )
Y=Pengeluaran C+I, i=6% D
C
C+I, i=8% C+I, i =10% C+I, i=12% C
Suku bunga berpengaruh negatif pada investasi. Selanjutnya, tingkat suku bunga juga berpengaruh pada keseimbangan perekonomian. Pada tingkat suku bunga tinggi, output lebih rendah dibandingkan pada tingkat suku bunga yang rendah.
B
A
450 Y2
Y1
Y3
Y4
Output (Y)
Gambar 7.2 Hubungan tingkat output dan pengeluaran pada beberapa tingkat suku bunga
Pembentukan Kurva IS secara langsung Ingat kembali Kurva IS merupakan kurva yang menggambarkan hubungan tingkat output pada berbagai tingkat suku bunga. Berdasarkan kurva keseimbangan perekonomian (titik keseimbangan) pada gambar 7.2 tersebut, maka kurva (persamaan IS) dapat diturunkan. Kurva IS bersifat negatif terhadap output. Output lebih rendah dengan meningkatkan tingkat suku bunga.
i(%)
12%
A
B
10%
C
8%
D
6%
IS
Y1
Y2
Y3
Y4
Output (Y)
Gambar 7.3 Pembentukan kurva IS secara langsung
7-4
Pembentukan Kurva dengan Empat Kuadran Pembentukan kurva IS dengan empat kuadran ο²didekatiο² dengan asumsi bahwa Investasi sama dengan tabungan1. Empat kuadran tersebut adalah. (1) Kaudran pertama, hubungan antara investasi dengan tingkat suku bunga yang bersifat negatif, di mana naiknya suku bunga akan menurunkan investasi. Secara matematis formulanya adalah I = πΌ βΜ
bi (2) Kudran kedua, hubungan antara investasi dengan tabungan (saving) yang bersifat negative sempurna (uniter), di mana naiknya investasi akan menurunkan simpanan dengan besaran yang sama. Formulasi IS didapatkan dari persamaan saving dan investasi, sehingga S=I βπΆΜ
+ (1 β π)π = πΌ Μ
β ππ (1 β π)π = πΆΜ
+ πΌ Μ
β ππ Y=
Μ
ππ πΆΜ
+ πΌβ (1βπ)
1 Y = (1βπ) (πΆΜ
+ πΌ Μ
β ππ)
(3) Kuadran ketiga, hubungan antara tingkat output dan simpanan, dimana naiknya simpanan akan menaikkan output. (4) Keuadran keempat, hubungan antara tingkat output dengan tingkat suku bunga, dimana naiknya tingkat suku bunga akan menurunkan output. Jika digambarkan dalam sebuah grafik, maka kuadran-kuadran tersebut tampak sebagai berikut.
1
I=S pada perekonomian dua sektor, jika tidak digunakan untuk konsumsi, maka perekonomian digunakan untuk Investasi. Hal ini juga dapat berlaku pada perekonomian tiga sektor dengan asumsi bahwa pengeluaran pemerintah sama dengan pajak. Lihat kembali pembahasan bab 5.
7-5
Tingkat suku bunga (i)
Kuadran I
Kuadran IV
Kurva IS
Kurva IS
Investasi (I)
Output (Y)
Kuadran II
Kuadran III
Kurva Tabungan
Investasi = Tabungan
Tabungan (S)
Gambar 7.4 Penurunan Kurva IS dari bantuan kurva I = S Perjalanan akhir grafik ini adalah kurva IS yang merupakan fungsi dari tingkat suku bunga, dengan hubungan negative. Artinya semakin tinggi tingkat suku bunga, maka output semakin menurun pada pasar barang. Perhatikan gambar 7.4 kuadran IV sama dengan gambar 7.3.
Kemiringan Kurva 1 Berdasarkan rumus Y = (1βπ) (πΆΜ
+ πΌ Μ
β ππ), diketahui bahwa kemiringan (slope) 1
kurva IS dapat dilihat dari nilai (1βπ) dan b-nya. Pertama, nilai c merupakan marginal propensity to consume (MPC). Semakin besar nilai MPC maka akan semakin landai kurva IS. Misalkan dalam perekonomian memiliki nilai C =1000 + 0,75Y dan I = 200-10i , ketika nilai C berubah menjadi C =1000 + 0,8Y, bagaimana bentuk kurva IS? 1
Y = (1βπ) (πΆΜ
+ πΌ Μ
β ππ) 7-6
Pada persamaan C =1000 + 0,75Y, maka 1
Y = (1β0,75) (1000 + 200 β 10π) Y = 4800 β 40π Pada persamaan C =1000 + 0,8Y, maka 1
Y = (1β0,8) (1200 β 10π) Y = 6000 β 50π Pada saat MPC sebesar 0,75 dan tingkat suku bungan 5%, besarnya output sebesar 4600, sedangkan ketika MPC naik sebesar 0,8; besarnya output sebesar 6000. Seperti pada gambar 7.5 dapat dilihat bahwa pada tingkat MPC 0,8 lebih landai dibandingkan dengan pada saat MPC 0,75.
i(%)
Kemiringan kurva IS tergantung pada marginal propensity to consume (MPC) . Semakin besar MPC menyebabkan kurva IS landai
IS=Y=4800-40i IS=Y=6000-50i
15
10
5
4000
4200
4600
5250
6000 Output (Y)
Gambar 7.5 Kurva IS pada tingkat MPC yang berbeda (0,75 dan 0,8) Kedua, Semakin kecil nilai b, maka semakin tidak elastis kurva ISnya, dan sebaliknya. Untuk mempermudah pemahamahan perhatikan contoh berikut. Misalkan dalam perekonomian memiliki nilai C =1000 + 0,75Y dan I = 200-10i , ketika nilai I berubah menjadi I = 200-5i, bagaimana bentuk kurva IS? 1
Y = (1βπ) (πΆΜ
+ πΌ Μ
β ππ) Pada persamaan I = 200-10i, maka 1
Y = (1β0,25) (1000 + 200 β 10π) 7-7
Y = 4800 β 40π Pada persamaan I = 200-5i, maka Y = 4800 β 20π Jika dibuat dalam grafik, maka kedua persamaan tersebut terlihat sebagai berikut.
i(%)
IS=Y=4800-40i IS=Y=4800-20i B
15
Kemiringan kurva IS tergantung pada respon investasi pada tingkat suku bunga (b). Semakin besar b menyebabkan kurva IS landai (responsif terhadap perubahan output)
10
D
5
4000
4200
4500 4600 4700
Output (Y)
Gambar 7.6 Kurva IS pada tingkat b (respon investasi karena tingkat suku bunga)yang berbeda
Pergeseran Kurva IS Kemiringan kurva IS menjelaskan bagamaina responsivitas perubahan variabel tingkat suku bunga dan marginal propensity to consume terhadap output. Terdapat variabel lain yang dapat menggeser output pada tingkat suku bunga yang sama. Variabel tersebut adalah variabel yang eksogen berpengaruh terhadap output. Pergeseran kurva tersebut tergantung dari besarnya tambahan variabel otonomi dikalikan dengan angka pengganda variabel tersebut. Pergeseran tersebut dapat dilihat dalam grafik berikut. Pada saat kurva IS1, besarnya output pada Y1 sedangkan pada saat IS2 besanya output sebesar Y2 atau mengalami kenaikan sebesar ΞY.
7-8
Pergeseran kurva IS1 i(%)
i
ke IS2 disebabkan adanya penambahan investasi. Peregeseran tersebut akan menggeser output sebesar tambahan investasi dan angka pengganda output.
k,ΞI
IS1
IS2
ΞY Y1
Y2
Output (Y)
Gambar 7.7 Pergeseran kurva IS akibat penambahan investasi autonomous Dalam perekonomian yang lebih komplek, pergeseran kurva IS dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lebih lengkap. Misalnya dalam perekonomian empat sektor pergeseran kurva IS dapat bergeser ke sebelah kanan dan dapat bergeser ke sebelah kiri juga. Ingat kembali keseimbangan perekonomian empat sektor. Y=
Μ
+X Μ
Μ
Μ
Μ
Μ
+ cππ Μ
Μ
Μ
Μ
+ IΜ
+ πΊ πΆΜ
βcππ₯
(1 β c + cπ‘ + m)
,
Variabel I diatas adalah variabel I yang tidak terpengaruh karena tingkat suku bunga. Dengan adanya tingkat suku bunga, maka formulasi di atas menjadi: Y=
Μ
+X Μ
βππ Μ
Μ
Μ
Μ
+ cππ Μ
Μ
Μ
Μ
+ IΜ
+ πΊ πΆΜ
βcππ₯
(1 β c + cπ‘ + m)
, ...................................................................................................................7.3
Dari formulasi di atas diketahui bahwa terdapat variabel otonomous yang bertanda Μ
Μ
Μ
Μ
. Tanda negatif ini berarti bahwa pergeseran kurva IS ke arah kiri, negatif yaitu cππ₯ akibatnya output akan mengalami penurunan. Jika digambarkan dalam sebuah grafik akan nampak sebagai berikut.
7-9
Adanya penambahan jumlah pajak akan menggeser kurva IS ke kiri, pada gilirannya akan menurunkan (menggeser output lebih rendah).
i(%)
k,ΞTx i
IS1 IS2 ΞY Y2
Y1
Output (Y)
Gambar 7.8 Pergeseran kurva IS akibat penambahan pajak autonomus Sebagai penutup bab ini dijelaskan bahwa kurva IS terbentuk dari respon masyarakat untuk berinvestasi pada tingkat suku bunga. Selanjutnya, tingkat suku bunga berpengaruh pada output melalui mekanisme keseimbangan, Y = C + I pada perekonomian sederhana dan Y = C + I + G + (X β M) pada perekonomian terbuka. Besar kecilnya pengaruh tingkat suku bunga tergantung pada besarnya nilai angka pengganda.
Istilah-Istilah Penting Investment-saving (IS) Pembentukan kurva IS secara langsung Pembentukan kurva IS empat kuadran Kemiringan kurva IS (slope) Pergeseran kurva IS (shifting of IS) Respon investasi pada tingkat suku bunga
Soal-soal Jawaban Pendek 1. 2. 3. 4.
Kurva IS merupakan hubungan antara ......................................................dan β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦. Semakin tinggi tingkat suku bunga, maka output akan semakin β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦... Terdapat dua cara pembentukan kurva IS, yaitu β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦. Semakin tinggi tingkat responsivitas investasi pada tingkat suku bunga, maka kemiringan kurva IS akan semakin β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦
7-10
5. 6.
7. 8.
Terkait kemiringan kurva IS, semakin besar nilai MPC, maka kurva IS akan semakinβ¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.. Misalkan dalam perekonomian memiliki nilai C =900 + 0,70Y dan I = 200-15i , ketika nilai I berubah menjadi I = 200-10i, maka bentuk kurva IS akan semakinβ¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦ Adanya penambahan investasi otonomous (ΞI) akan menyebakan pergeseran output ke sebelah (cateris paribus)β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦. Adanya penambahan pajak otonomous (ΞTx) akan menyebakan pergeseran output ke sebelah (cateris paribus)β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.
Pertanyaan Benar-Salah 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kurva IS merupakan kurva yang menghubungkan antara output dan tingkat suku bunga. Kurva IS berhubungan positif artinya semakin tinggi tingkat suku bunga, output semakin besar. Kemiringan kurva IS akan ditentukan oleh responsivitas investasi pada tingkat suku bunga. Selain oleh respon investasi terhadap tingkat suku bunga, kemiringan kurva IS ditentukan oleh marginal propensity to consume. Pada perekonomian dua sektor, pergeseran kurva IS ditentukan oleh konsumsi dan investasi otonom. Semakin tinggi semakin landai kurva IS, maka responsivitas kurva tersebut terhadap perubahan tingkat suku bunga semakin besar.
7-11
Kurva LM (Definisi, Pembentukan, Kemiringan dan Pergeseran) Kurva LM merupakan kurva yang menghubungkan antara pendapatan nasional (output) pada sumbu X dan tingkat suku bunga pada sumbu Y dengan hubungan yang bersifat positif. Artinya semakin besar tingkat suku bunga, maka tingkat output akan semakin besar. Ujung pembahasan sepanjang kurva ini adalah bagaimana pengaruh perubahan tingkat suku bunga pada perubahan tingkat output.
Pembentukan Kurva IS menghubungkan antara tingkat suku bunga dengan output pada pasar barang, sedangkan kurva LM menghubungkan antara tingkat suku bunga dengan output pada pasar uang. Untuk membahas pasar uang diperkenalkan istilah permintaan dan penawaran uang (supply and demand for Money). Pada bab 3 terdapat beberapa pendekatan dalam membahas pasar uang yaitu menurut aliran klasik, aliran Keyness, dan aliran sesudahnya. Aliran Klasik hanya penekankan permintaan uang untuk transaksi, sedangkan Keyness menekankan permintaan uang transaksi, berjaga-jaga, dan berspekulasi. Sedangkan aliran sesudahnya menekankan permintaan uang untuk bertransaksi dan sebagai penyimpan kekayaan.
Permintaan Uang Dari sisi permintaan, motif orang meminta uang adalah untuk bertransaksi (dalam bentuk uang tunai) dan untuk disimpan sebagai penyimpan kekayaan (store of value). Permintaan uang untuk transaksi dipengaruhi oleh pendapatan, sehinggga Lt = f(Y) Lt = kY Dimana Lt = jumlah uang yang diminta untuk transaksi, k merupakan respon jumlah uang yang diminta atas perubahan pendapatan yang biasanya bertanda positif, dan Y merupakan pendapatan. Dari formulasi tersebut dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi pendapatan, maka jumlah uang yang digunakan untuk transaksi juga akan mengalami kenaikan. Menurut kaum klasik motiv masyarakat memegang uang adalah untuk transaksi, sedangkan menurut Keynes menjelaskan bahwa motif masyarakat memegang uang adalah untuk (1) transaksi, (2) berjaga-jaga dan (3) berspekulasi. Tujuan pertama dan kedua berhubungan dengan pendapatan, sedangkan untuk ketiga sangat berhubungan dengan tingkat suku bunga dengan hubungan yang terbalik. Berikut diberikan contoh. Perhatikan contoh berikut, saat output Rp 1000 M, maka jumlah uang untuk transksai sebesar Rp 300M, selanjutnya saat output Rp 1250M permintaan uang untuk transasi sebesar Rp 350M seperti yang terlihat pada tabel 7.9. Di sisi lain, saat tingkat suku Bungan 11%, permintaan uang untuk simpanan sebesar Rp30 M, 7-12
selanjutnya saat tingkat suku bunga 10%, maka permintaan untuk simpanan kekayaan naik menjadi Rp 35M dan seterusnya. Hingga saat tingkat suku bunga turun menjadi 5%, maka permintaa uang naik menjadi Rp 60M. Tabel 7.9 Permintaan uang untuk transaksi pada tingkat output, dan permintaan uang untuk simpanan kekayaan pada tingkat suku bunga
Output (Y) 1000 1250 1500 1750 2100 2500 3000
Permintaan uang untuk transaksi (Lt) 300 350 400 450 500 550 600
Tingkat suku Permintaan uang untuk bunga (%) simpanan kekayaan (Ls) 11 10 9 8 7 6 5
30 35 40 45 50 55 60
Uang sebagai penyimpan kekayaan terdiri dari simpanan dalam bentuk uang, saham, obligasi, dan asset riel lainnya seperti tanah dan bangunan. Saham, obligasi atau investasi property merupakan bentuk lemah dari simpanan kekayaan karena bersifat tidak mudah diuangkan dalam waktu dekat (tidak liquid). Pengalokasian dalam pilihan dari empat bentuk kekayaan tersebut sangat dipengaruhi oleh total dari kepemilikan tersebut dan kesediaan terhadap resiko dan pasar tingkat suku bunga. Orang yang memiliki kepemilikan terbatas dan kesediaan menghadapi risiko yang rendah akan mengalokasikan dalam bentuk uang yang lebih besar dibandingkan asset yang tidak liquid. Dalam hal ini nilai kekayaan (store of value) tidak dipengaruhi tingkat suku bunga. Atau dengan kata lain dalam jangka pendek permintaan uang tidak terdampak dari tingkat suku bunga, keseimbangan kekayaan tidak berubah saat tingkat suku bunga tetap. Orang yang memiliki kekayaan lebih (besar), akan mengalokasikan kekayaannya pada berbagai macam bentuk kekayaan baik uang, saham, obligasi, dana atau aset riel. Permintaan uang untuk penyimpan kekayaan ini dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dengan hubungan yang terbalik. Artinya semakin tinggi tingkat suku bunga, maka uang yang diminta untuk kekayaan akan berkurang. Secara matematis dapat diformulasikan sebagai berikut. Ls = f(i) Ls = οhi Ls adalah permintaan uang simpanan kekayaan, h adalah respon jumlah uang yang diminta karena perubahan tingkat suku bunga. Permintaan uang merupakan penjumlah uang untuk transaksi dan uang untuk simpanan, L = Lt + Ls 7-13
L = kY - hi Berdasarkan formulasi tersebut dapat dijelaskan bahwa permintaan uang dipengaruhi oleh output dan tingkat suku bunga. Angka k merupakan kecenderungan bertransaksi, sedangkan angka h merupkan kecenderungan uang untuk disimpan. Perhatikan tabel berikut 7.10. Tabel 7.10 Permintaan uang untuk transaksi pada tingkat output, dan permintaan uang untuk simpanan kekayaan pada tingkat suku bunga
Permintaan uang Output (Y) untuk transaksi (kY) k = 0,2 1500 300 1750 350 2000 400 2250 450 2500 500 2750 550 3000 600 a. Output dan uang untuk transaksi
Permintaan uang untuk simpanan (hi) h=5 11 55 10 50 9 45 8 40 7 35 6 30 5 25 b. suku bunga dan uang untuk simpanan Suku bunga (i)
Pada tingkat suku bunga tetap, perubahan output akan menggeser kurva permintaan uang. Pada tingkat output tetap, perubahan tingkat suku bunga akan menaikturunkan permintaan uang. Permintaan uang merupakan fungsi uang untuk bertransaksi dan untuk simpanan kekayaan. Tingkat suku bunga berhubungan terbalik dengan permintaan uang.
12
Tingkat suku bunga (%)
11 10 9 8 7 6 5
L1 (Y1 =1500) L1 (Y2 =1750)
4 200
220
240
260
280
300
320
340
Permintaan uang (Rpmilyar)
Gambar 7.9 Kurva permintaan uang
7-14
Penawaran Uang Penawaran uang merupakan besarnya uang yang disediakan oleh pemerintah melalui bank sentral, yaitu Bank Indonesia. Pemerintah memiliki instrumen khusus untuk mengatur jumlah uang yang beredar. Jika pemerintah ingin menambah uang yang beredar, maka pemerintah melakukan penambahan pencetakan uang. Selanjutnya, jika pemerintah ingin menarik jumlah uang yang beredar, maka pemerintah dapat mengatur dengan kebijakan operasi pasar dengan penerbitan obligasi pemerintah, dan sebagainya. Jumlah uang yang disediakan ini tidak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga, akan tetapi dapat mempengaruhi perekonomian secara umum. Karenanya, besarnya penawaran Μ
. Secara grafis, kurva penawaran uang dapat uang bersifat eksogen, diberi simbol, M digambarkan sebagai berikut (karena permintaan uang merupakan hubungan antara jumlah uang yang diminta dengan tingkat suku bunga, maka penawaran uang merupakan hubungan antara penawaran uang dan tingkat suku bunga).
i(%)
Jumlah uang yang ditawarkan bersifat eksogen terhadap tingkat suku bunga
i2
i1
Gambar 7.10 Kurva penawaran uang Karena bersifat eksogen, maka penawaran uang digambarkan dalam sebuah garis vertical. Artinya, jumlah uang beredar tidak tergantung besarnya tingkat suku bunga. Penurunan (Pembentukan) Kurva LM Dari persamaan permintaan dan penawaran tersebut dapat dibuat sebuah keseimbangan yang disebut dengan kesimbangan pasar uang, atau sering disebut dengan kurva L M. Kurva LM adalah kurva yang menghubungkan antara permintaan uang dan penawaran uang pada titik keseimbangan. Μ
L=M Μ
kY β hi = M Μ
+ hi kY = M Μ
M
β
Y = π + (π )i .................................................................................................................................................7.4 7-15
Berdasarkan fungsi tersebut, maka dapat dibuat kurva LM. Perhatikan contoh berikut. Misalkan penawaran uang sebesar Rp (940milyar), respon masyarakat terhadap perubahan pendapatan (output) sebesar 0,2, respon masyarakat dalam memegang uang dengan tingkat suku bunga sebesar 5 kali. Tentukan besarnya output pada masingmasing tingkat suku bunga 6%, 7%, 8%, 9%, dan 10%!
Jawab. Persamaan permintaan uang adalah L = Lt + Ls ο kY β hi, dengan memasukkan angka dalam contoh tersebut, maka L = 0,2Y β 5i. Pada contoh di atas, tingkat suku bunga sudah diketahui. Maka pada tingkat pendapatan berapakah keseimbangan akan tercapai?. Μ
= 940 Penawaran uang adalah M Untuk memudahkan perhitungan, maka dibuat tabel sebagai berikut. Tabel 7.11 Penawaran uang pada tingkat output dan tingkat suku bunga
Suku bunga Penawaran ( i %) (Rpmilyar) 6 940 7 940 8 940 9 940 10 940
k
h 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
5 5 5 5 5
Y Keseimbangan (Rpmilyar) 4,850 A 4,875 B 4,900 C 4,925 D 4,950 E
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat dibuat grafik keseimbangan antara permintaan uang dan penawaran uang sebagaimana berikut.
7-16
Dengan asumsi k dan h tetap, maka keseimbangan akan tercapai jika tingkat suku bunga dan pendapatan mengalami kenaikan.
i(%)
10
E
9
D
8
C
7
B
6
A L(Y1 =4950) L(Y1 =4925)
L(Y1 =4900) L(Y1 =4875) L(Y1 =4850)
940
Gambar 7.11 Keseimbangan antara permintaan dan penawaran uang Dengan menghubungkan antara pendapatan pada sumbu Y dan tingkat suku bunga pada sumbu X pada titik keseimbangan permintaan dan penawaran uang, maka akan didapatkan kurva LM sebagai mana berikut. Kurva LM menggambarkan output pada berbagai tingkat suku bunga yang dengan hubungan positif.
11 E`
10
LM
D`
9 Suku bunga (%)
C`
8 B`
7 A`
6 5 4 3 2 4,830
4,860
4,890 4,920 4,950 Output (Rp milyar)
4,980
Gambar 7.12 Pembentukan kurva LM secara langsung Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa kurva LM terbentuk dari permintaan uang yang sangat dipengaruhi oleh pendapatan dan tingkat suku bunga, dan penawaran uang yang bersifat eksogen (autonomous).
7-17
Kemiringan (Slope) Kurva LM Kemiringan kurva LM berarti seberapa besar responsivitas perubahan pendapatan (output) nasional akibat adanya perubahan tingkat suku bunga. Tampilkan kembali rumus 7.4
Μ
M
β
Y = π + (π )i Μ
, bersifat eksogen (otonom), maka perubahan pendapatan Saat penawaran uang, M nasional akan tergantung perubahan nilai respon jumlah uang yang diminta atas perubahan tingkat suku bunga, h, dan respon jumlah uang yang diminta untuk transaksi,k. Semakin besar respon jumlah uang yang diminta atas perubahan tingkat suku bunga (semakin besar nilai h), maka kurva LM cenderung landai, dan sebaliknya.
Contoh Misalkan penawaran uang sebesar 200, dan permintaan uang adalah kY-hi. Saat k = 0,2 dan h sebesar 5, maka rumus LM adalah Y = 1000+25i. Saat h meningkat menjadi 10 dengan asumsi variabel bersifat tetap, maka rumus LM menjadi Y = 1000+50i. Saat h meningkat menjadi 15, maka rumus LM menjadi Y = 1000+75i.Untuk mempermudah pemahaman dapat dilihat grafik berikut.
11
LM saat h=5
LM saat h=10
LM saat h=15
10 9 Suku bunga (%)
8 7 6 5 4
Kemiringan kurva LM tergantung nilai h dan nilai k. Semakin besar nilai h, maka kurva LM semakin landai, dan sebaliknya. Semakin tinggi nilai k, maka kurva LM akan semakin tajam, dan sebaliknya.
3 2 4,800
4,900
5,000 5,100 5,200 5,300 Output (Rp milyar)
5,400
5,500
Gambar 7.13 Bntuk kurva LM dengan pada berbagai tingkat renponsifitas masyarakat
7-18
Pergeseran Kurva LM Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang dapat menyebabkan pergeseran kurva LM? Pergeseran kurva LM berarti berubahnya pendapatan nasional tanpa pengaruh tingkat suku bunga. Perhatikan kembali rumus 7.4 Μ
M
β
Y = π + (π )i Dari formulasi tersebut dapat diketahui bahwa pergeseran Y (ΞY) dapat dilakukan Μ
(ΞM Μ
) dan juga besarnya k. Artinya pergeseran kurva LM dapat dengan perubahan M dilakukan baik dari sisi penawaran uang maupun permintaan uang. Penambahan penawaran uang akan menggeser kurva LM ke sebelah kanan, sedangkan pengurangan penawaran uang akan menggeser kurva LM ke sebelah kiri. Perubahan koefesien k dan h berdampak pada posisi kurva LM dan juga pada kemiringan (slope)nya. Semakin besar koefesien k (keinginan konsumen meminta uang untuk transaksi) akan menyebabkan pergeseran kurva LM ke sebelah kiri.
11
LM saat M =200
LM saat M =300
10 9 Suku bunga (%)
8 7 6
Pergeseran kurva LM tergantung nilai M dan koefesien k dan koefesien h. Semakin besar nilai M, maka kurva LM bergeser ke kanan, dan sebaliknya.
5 4 3 2 5,100
5,300
5,500 5,700 Output (Rp milyar)
5,900
Gambar 7.14 Pergeseran kurva LM akibat perubahan penawaran uang Dipertegas kembali bahwa kurva LM terbentuk dari interakasi antara output pada berbagai tingkat suku bunga yang merupakan fungsi dari permintaan dan penawaran uang. Penawaran uang bersifat eksogen (ditentukan oleh pemerintah), sedangkan permintaan uang tergantung kegunaan masyarakat baik untuk bertransaki maupun sebagai penyimpan kekayaan. Motif uang untuk transaksi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, sedangkan motif uang untuk menyimpan kekayaan dipengaruhi oleh tingkat suku bunga dengan hubungan terbalik, artinya semakin tinggi tingkat suku 7-19
bunga, maka keinginan masyarakat untuk menyimpan uang dalam bentuk penyimpan kekayaan akan semakin kecil. Artinya masyarakat cenderung menyimpan uang dalam bentuk tunai.
Istilah-Istilah Penting -
Permintaan uang (demand for money) Penawaran uang (supply for money) Uang untuk transaksi (transaction demand for money) Uang simpanan kekayaan (store of value) Likudiitas (liquidity) Kurva LM Kemiringan (slope) LM Pergeseran (shifting) LM
Soal-Soal Jawaban Pendek 1. Kurva yang menghubungkan antara pendapatan (pada sumbu X) dan tingkat suku bunga (pada sumbu Y) disebut denganβ¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.. 2. Dalam perekonomian, paling tidak terdapat dua motif permintaan uang yaitu β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.. 3. Motif permintaan uang untuk transaksi berhubungan positif dengan β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦ 4. Motif permintaan uang untuk berjaga-jaga berhubungan negative dengan β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦. 5. Penawaran uang merupakan suatu yang bersifat eksogen (autonomus), artinya β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.. 6. Y =
Μ
M π
β
+ (π )i merupakan persamaan untuk kurva LM, artinya semakin tinggi jumlah
Μ
, dan tingkat suku bunga, i, maka pendapatan nasional akan semakin uang beredar, M tinggi, namun demikian ada faktor pengontrol berupa k dan h. Jelaskan factor k dan h tersebut. 7. Faktor penentu kemiringan (slope) kurva LM adalah β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦ 8. Faktor penentu pergeseran (shifting)kurva LM adalah β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦..
7-20
Petanyaan Benar Salah 1. Keinginan menggunakan uang untuk transaksi merupakan satu-satunya alasan motif permintaan uang. 2. Semakin tinggi pendapatan (output) maka kecenderungan untuk menggunakan uang untuk bertransaksi akan semakin tinggi. 3. Semakin rendah tingkat suku bunga, maka kecenderungan masyarakat untuk memegang uang akan semakin tinggi. 4. Faktor yang mempengaruhi slope kurva LM adalah perilaku (kecenderungan) atas perubahan tingkat suku bunga, dan perilaku (kecenderungan) atas perubahan tingkat pendapatan. 5. Faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva LM adalah perubahan penawaran uang dan perilaku masyarakat atas tingkat suku bunga, dan perilaku masyarakat atas pendapatan.
---000---
7-21