Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014
PERMAINAN TRADISIONAL SELIBUR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN STRUKTUR ATOM PADA SISWA SMA NEGERI PLOSO JOMBANG THE TRADITIONAL GAMES SELIBUR AS A MEDIUM OF ATOMIC STRUKTURE AT SMA NEGERI PLOSO JOMBANG Frisca Syamsiana, Achmad Lutfi Jurusan Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya Telp. 085790294780 Email :
[email protected] Abstrak.Telah dilakukan penelitian di SMA Negeri Ploso-Jombang dengan menerapkan permainan Tradisional Selibur sebagai media pembelajaran Struktur Atom. Tujuan penelitian untuk mengetahui hasil belajar dan tanggapan siswa setelah mengikuti pembelajaran Struktur Atom dengan menggunakan Permainan Tradisional Selibur. Metode penelitian yang digunakan adalah experimen semu, instrumen penelitian ini adalah Lembar Tes Hasil Belajar dan Lembar Angket Respon Siswa. Hasil yang diperoleh adalah ketuntasan hasil belajar pretest sebanyak 8 anak tidak tuntas, pada hasil posttest hanya 2 anak yang tidak tuntas. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 91%. Hasil respon siswa diperoleh presentase sebesar 95% dengan kriterium sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa media permainan tradisional Selibur berhasil meningkatkan ketuntusan hasil belajar siswa dan memberikan sikap positif siswa terhadap pembelajaran Kimia khususnya Struktur Atom. Kata kunci: Permainan Selibur, struktur atom.
Abstract. It has been done a research at SMA Negeri Ploso-Jombang by using traditional game selibur as learning media atomic structure. The goal of the research is to know the result of study and response of the student after joining the study of atomic structure by using traditional selibur. The method of the research which used is experiment fade. The instrument of the research is the answer sheet of the study result and questionaire sheet of students respon. The result which was gotten is the achievement of study result pretest. There are 8 students who failed the test and in the result of posttest only 2 students who failed the test. The achievement of student learning classically is 91%. The result of student response is gotten by 95% percentage a very good criterion. At this point shows that the media of traditional game selibur succeed in increasing the achievement of student learning result and gives positive attitude of the student toward the chemistry learning especially atomic structure. Keywords: Games Selibur, Atomic structure
kimia pada kurikulum 2013 [1]. Pembelajaran yang menyenangkan tidak hanya diciptakan melalui metode pembelajaran yang digunakan tetapi juga melalui media pembelajaran. Media mempunyai peran yang strategis dalam pembelajaran modern yang lebih diarahkan ke paradigma konstruktivisme. Dalam proses pembelajaran media berfungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Berkaitan dengan hal tersebut media hendaknya memperhatikan karakteristik pebelajar, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, sesuai dengan karakteristik materi pelajaran dan sesuai dengan kondisi lingkungan. Menurut salah satu penelitian proses pemercepatan
PENDAHULUAN Dalam Kurikulum 2013 dijelaskan bahwa peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis, dan menyenangkan. Selain itu pemerintah mengharapkan kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia. Proses Pembelajaran di sekolah diharapkan dilaksanakan secara menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, termasuk pada pembelajaran
C - 48
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014 belajar akan bisa dicapai apabila kondisi kelas menyenangkan [2]. Pada dasarnya belajar dan mengajar merupakan suatu kegiatan interaksi antara guru dan siswa yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Pada proses ini, seorang guru diharapkan dapat menciptakan suatu kondisi belajar yang efektif sehingga dapat terjadi suatu peningkatan pemahaman siswa terhadap suatu materi. Kondisi menurunnya minat siswa terhadap pembelajaran ini diduga dapat disebabkan oleh beberapa faktor baik dari siswa sendiri maupun dari guru sebagai tenaga pendidik yang kurang memotivasi siswa dalam mempelajari ilmu kimia, siswa cenderung pasif atau kurang aktif saat pelajaran, dan siswa sering merasa jenuh. Untuk memudahkan dalam siswa belajar dan menumbuhkan minat belajar siswa pada pembelajaran Struktur Atom, maka dilakukan inovasi dalam proses belajar dan mengajar dengan menerapkan Permainan Tradisional Selibur sebagai media pembelajaran. Adapun salah satu media yang dapat dikembangkan sebagai media pembelajaran kimia dengan tujuan untuk digunakan agar siswa dapat memahami suatu materi yang diajarkan dan membuat siswa tidak mudah merasa jenuh adalah adalah jenis permainan outdoor hal ini didukung oleh fakta berikut 64,15% siswa menginginkan media penunjang pembelajaran dalam bentuk permainan dan juga 86,36% siswa menyatakan senang jika proses belajar mengajar pada saat jam pelajaran berlangsung dilakukan di luar kelas. Permainan Tradisional Selibur adalah suatu permainan yang dapat dilakukan banyak orang, dilakukan di tempat terbuka, terdapat aktifitas tanya jawab dan bernyanyi. Permainan ini dimainkan oleh sekitar kurang lebih 20 orang, pemain membuat barisan yang berjajar ke belakang, sedangkan tangannya di bahu temannya yang ada di muka, sedangkan yang menjadi kepala tangannya bebas [3]. Pemain berkeliling dan nantinya akan ditangkap oleh penjaga. Berdasarkan hal tersebut dapat dikorelasikan bahwa dengan menggunakan permainan tradisional selibur untuk pembelajaran kimia yaitu siswa dapat membuat barisan yang berjajar ke belakang, berkeliling pada kulit atom dan nantinya akan ditangkap oleh penjaga serta berhak untuk menjawab soal berikutnya. Dari paparan di atas, maka permainan dapat dijadikan alternatif sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa. Hal ini didukung oleh hasil penelitian dari Alan Amory [4] yang berjudul “Learning to play games or playing games to learn? A health education case study with Soweto teenagers”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa peserta permainan memperoleh pengetahuan baru. Mereka juga
mengakui bahwa permainan dapat memediasi pembelajaran, mengidentifikasi objek kegiatan dan mendiskusikan bagaimana mereka dapat membantu komunitas. Hal ini disebabkan karena ketika siswa menggunakan permainan untuk belajar, mereka secara aktif melihat dan melakukan daripada mendengarkan dan membaca [5]. Berdasarkan uraian di atas maka salah satu media yang dapat digunakan pada pembelajaran struktur atom adalah permainan tradisional Selibur karena Selibur merupakan salah satu permainan tradisional diharapakan mampu menjadi media untuk mengoptimalkan jenis kecerdasan anak seperti kecerdasan kognitif, kecerdasan kinestetik, kecerdasan naturalis, kecerdasan linguistik, kecerdasan spiritual, hingga mengajarkan berbagai nilai positif dan menyehatkan badan dengan harapan anak akan lebih mudah memahami materi sehingga hasil belajar akan meningkat dan proses pembelajaran nantinya tidak akan membosankan [6].
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah experimen semu dengan populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X di SMA Negeri Ploso-Jombang dan sampel dipilih satu kelas secara acak dari seluruh kelas X yang ada. Rancangan penelitian
O1 x O2 Gambar 1 Rancangan Penelitian
O1 = Nilai pretest (sebelum diberi media permainan) O2 = Nilai posttest (sesudah diberi media permainan) X = Perlakuan terhadap siswa ketika diterapkan Permainan Tradisional Selibur
pada materi
struktur atom [7].
Prosedur Penelitian Pada kegiatan awal pembelajaran siswa mengerjakan pretest selama 10 menit dengan jumlah soal 15 item dengan 5 pilihan jawaban. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok, memotivasi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti dilaksanakan selama 35 menit. Guru membagikan handout kepada siswa kemudian siswa diminta menggarisbawahi konsep penting pada C - 49
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014 handout. Guru membahas konsep-konsep penting yang ada pada handout dan menginformasikan model pembelajaran yang digunakan. Selanjutnya guru mengorganisasikan dan membimbing siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar. Guru membimbing siswa untuk menentukan peran kemudian guru menjelaskan peraturan bermain selibur secara umum dan siswa mendemonstrasikan permainan tradisional selibur sesuai dengan penjelasan oleh guru kemudian dievaluasi. Pada kegiatan penutup dilaksanakan selama 10 menit. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok pemenang, kemudian guru meminta siswa untuk mengerjakan soal posttet. Selama 5 menit guru meminta siswa memberikan respon terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Hal ini menunjukkan bahwa penerapan media permainan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa terbukti dengan peningkatan prestasi yang lebih baik. Berdasarkan uraian di atas, ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 91%. Hal ini menunjukkan bahwa media permainan memberikan pengaruh positif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, dari tes hasil belajar siswa ini sesuai dengan hasil penelitian yang ditemukan Standford bahwa dengan bermain 63% siswa memiliki keterampilan berfikir lebih tinggi dan 62% siswa belajar suatu pengetahuan khusus [9]. 2. Hasil Angket Respon Siswa Hasil angket respon siswa disajikan dalam Tabel 2 berikut.
HASIL DAN PEMBAHASAN No 1
Pada penelitian ini akan diuraikan hasil-hasil penelitian dan pembahasan selama proses penerapan permainan tradisional Selibur sebagai media pembelajaran Struktur Atom di SMA kelas X.
2 3
1. Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa sebelum dan pembelajaran disajikan dalam Tabel 1.
setelah
4
Tabel 1 Hasil Belajar Siswa No
Kegitan
Tuntas
Tidak Tuntas
1
Pretest
8 siswa
14 siswa
2
Posttest
20 siswa
2 siswa
a.
Siswa dikatakan tuntas dalam belajar jika telah mencapai nilai ≥ 75. Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan permainan tradisional Selibur memberikan respon yang baik terhadap hasil belajar siswa, yaitu dengan adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa. Pada posttest dari 22 siswa terdapat 20 siswa yang telah mencapai ketuntasan hasil belajar dan 2 siswa belum mencapai ketuntasan, hal ini menunjukkan peningkatan hasil belajar jika dibandingkan dengan nilai hasil belajar siswa pada pretest sebelum pembelajaran yaitu jumlah siswa yang belum mencapai ketuntasan adalah 14 siswa dan siswa yang sudah mengalami ketuntasan belajar adalah 8 siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Geisert dan Futrell, Drills help learns refine or enhance performance. They normally complement classroom instructions by reinforcing skills already learned. Pernyataan tersebut berarti metode drill dapat membantu siswa memperbaiki atau meningkatkan kinerja [8]. C - 50
Tabel 2 Hasil respon siswa Aspek Kriteria Ketertarikan 97,72% (sangat baik) siswa Kemenarikan 97,72% (sangat baik) media Kejelasan 92,04% (sangat baik) Media Memotivasi 96,59 % (sangat baik) belajar Ketertarikan siswa Berdasarkan hasil respon siswa, sebanyak 97,72% siswa yang menyatakan sangat baik merasa tertarik dengan permainan Tradisonal Selibur sebagai media pembelajaran. Berdasarkan hasil yang telah diamati bahwa siswa membaca peraturan permainan dengan seksama dan tampak antusias hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak mengeluh karena merasa bosan dan capek selama menggunakan permainan. Hal ini sesuai dengan fakta bahwa media permainan memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan media lain karena media permainan membuat pembelajaran menjadi lebih menarik seru dan tidak monoton. Selain itu komunikasi antara siswa dan guru menjadi lebih lancar dan santai sehingga pesan yang ingin disampaikan guru menjadi tercapai [9]. Sebuah fakta menyebutkan bahwa media permainan memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan media lain karena media permainan membuat pembelajaran menjadi lebih menarik seru dan tidak monoton. Selain itu komunikasi antara siswa dan guru menjadi lebih lancar dan santai
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014
b.
c.
d.
sehingga pesan yang ingin disampaikan guru menjadi tercapai [9]. Kemenarikan media Berdasarkan hasil angket respon siswa sebanyak 97,72% siswa yang menyatakan sangat baik bahwa permainan Tradisonal Selibur sebagai media pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa yang ditunjukkan bahwa siswa mengekspresikan rasa senang pada saat bermain dan pada saat menjawab pertanyaan. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan [10] bahwa permainan dapat menjadi hal yang menarik. Kejelasan media Berdasarkan hasil angket respon siswa sebanyak 92,04% siswa yang menyatakan sangat baik bahwa media permainan Tradisonal Selibur ini jelas berdasarkan komponen yaitu peraturan permainan, kartu soal, soal-soal permainan, bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh siswa. Hal ini didukung oleh teori [11] yang menyatakan permainan bersifat luwes. Salah satu sifat permainan yang menonjol adalah keluwesannya. Permainan dapat dipakai untuk berbagai tujuan pendidikan dengan mengubah sedikit-sedikit alat, aturan maupun persoalannya. Motivasi belajar siswa Berdasarkan hasil angket respon siswa sebanyak 96,59% siswa yang menyatakan sangat kuat merasa tertarik dengan media permainan Tradisonal Selibur. Hal ini sesuai dengan tujuan dari pemanfaatan media adalah siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar [12]. Selain itu Sadiman juga mengemukakan bahwa media pendidikan berguna untuk menimbulkan kegairahan siswa [11] dan juga didukung dengan hasil penelitian Freitas yang menyatakan bahwa game is to motivate students and increase level of student excess of learning, yang mengandung maksud bahwa permainan dapat memotivasi siswa dalam meningkatkan tingkat pemahaman siswa [9].
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1. Pembelajaran Struktur Atom dengan menggunakan permainan Selibur sebagai media pembelajaran dapat memberikan pengaruh positif dalam hasil belajar siswa, yaitu meningkatnya jumlah siswa yang mencapai ketuntsan belajar. 2. Respon siswa terhadap pembelajaran Struktur Atom dengan menggunakan permainan Selibur sebagai media pembelajaran diperoleh presentase sebesar 95% (sangat baik).
Atas dasar hasil belajar dan respon siswa tersebut menunjukkan bahwa permainan tradisional Selibur sebagai media pembelajaran Struktur Atom Kelas X SMA telah memperoleh hasil yang baik. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terimakasih disampaikan kepada Kepala SMAN Ploso Jombang yang telah memberi izin untuk penerapan media permainan tradisional Selibur dalam pembelajaran Struktur Atom serta kepada Bapak Achmad Lutfi, Drs., M.Pd yang telah membimbing penelitian ini dan LPPM Unesa yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA 1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud. 2. Dryden, Gordon, dan Vos, Jeanette. 2004. The learning Revolution Bagian I: Keajaiban Pikiran. Bandung: Kaifa. 3. Depdikbud. 1982. Permainan Rakyat Daerah Jawa-Barat. Jakarta: Depdikbud. 4. Amory, Alan. 2010. Learning to play games or playing games to learn? A health education case study with Soweto teenagers. Australasian Journal of Educational Technology 2010, 26(6), 810-829 University of Johannesburg. 5. Whelan, D. L. 2005. Let the games begin. School Library Journal, April 2005, 40-43. 6. Ariani, Christriyati. 1997. Pembinaan Nilai Budaya Melalui Permainan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Berdasarkan hasil respon siswa pada Tabel 2 di atas yang didapatkan secara keseluruhan, bahwa siswa merespon dengan sangat baik adanya permainan Tradisonal Selibur sebagai media pembelajaran Struktur Atom, yaitu dengan persentasi 95% dengan kategori Sangat baik.
C - 51
Prosiding Seminar Nasional Kimia, ISBN : 978-602-0951-00-3 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya, 20 September 2014 7. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta. 8. Darmawan, Deni. 2012. Inovasi Pembelajaran Pendekatan Praktek Teknologi Multimedia dan Pembelajarn On line. Bandung: Rosda. 9. Freitas, S. de. 2006. A Review Of Game-Based Learning. Jurnal Prepared for the JISC elearning Programme. 10. Lutfi, Achmad. 2012. Local Culture-Based Games as Learning Media for Natural Science of
Junior High School. Diseminarkan dalam International Conference of The Indonesian Chemical Society (ICICS) di UB Malang, 4-5 September 2012. 11. Sadiman, Arief S., Raharjo, Anung Haryono, dan Rahardjito. 2011. Media Pendidikan: Pengertian Pengembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 12. Sudjana, N dan Ahmad R. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
C - 52