Permainan Tradisional: Media Pembelajaran di Dalam Kelas BIPA Ni Putu Dian Cahyani, IALF Bali
Abstrak Salah satu cara untuk mengajarkan bahasa Indonesia kepada siswa adalah dengan menggunakan media pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang bisa digunakan adalah permainan. Permainan yang dipakai di dalam proses pembelajaran dapat membuat siswa merasa tertarik dan menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar bahasa Indonesia. Penggunaan permainan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia sangat penting karena materi pelajaran yang disampaikan secara monoton dan tidak menarik akan membuat siswa merasa bosan. Selain itu, ada beberapa keuntungan yang diperoleh ketika menggunakan permainan dalam proses pembelajaran di kelas, yaitu: memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan bahasa yang diajarkan, membuat siswa lebih mengenal budaya Indonesia, dan siswa dapat membandingkan budaya Indonesia dengan budaya mereka sendiri. Ketika menggunakan permainan di dalam kelas, sangat penting bagi guru untuk memilih permainan yang sesuai dengan tingkat kemampuan berbahasa dan usia siswa. Permainan tradisional merupakan jenis permainan yang mengandung nilai-nilai budaya sehingga sangat tepat jika dipakai sebagai media pembelajaran di dalam pengajaran bahasa Indonesia. Guru juga perlu untuk memikirkan permainan yang tepat agar sesuai dengan silabus dan kurikulum yang digunakan. Berdasarkan kondisi tersebut, lokakarya ini menjelaskan beberapa permainan tradisional yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas BIPA, yaitu: dam-daman, congklak, gobag sodor, engklek, ular naga, petak jongkok, dan macan.
1. Pendahuluan Permainan tradisional Indonesia adalah permainan yang berasal dari tradisi dan kebudayaan di setiap daerah di Indonesia. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki permainan tradisional mereka sendiri. Beberapa permainan tradisional Indonesia menjadi sangat populer dimainkan di daerah lain dan bahkan di seluruh Indonesia karena permainan tersebut sangat menyenangkan dan sangat mudah untuk dimainkan; misalnya congklak, ular naga, dan petak umpet. Permainan tradisional Indonesia mengandung nilai-nilai yang sangat berguna dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Permainan Kobarkan Semangatmu! Working Together to Overcome Challenges
1
tradisional mengandung nilai kejujuran, kerja sama, kepemimpinan, dan sportivitas. Menggunakan permainan tradisional Indonesia di kelas BIPA membuat siswa lebih mengenal kebudayaan Indonesia dan siswa juga bisa belajar sambil bermain.
2. Bentuk-bentuk Permainan Tradisional Indonesia Permainan tradisional biasanya dimainkan oleh anak-anak sekolah dasar, tetapi banyak juga permainan yang masih dimainkan oleh para remaja dan orang dewasa karena mereka mendapatkan beberapa manfaat saat mereka memainkannya. Misalnya bermain gobag sodor saat perayaan kemerdekaan Indonesia bisa mempererat ikatan tali persahabatan dan menambah kekompakan para pemain. Permainan tradisional
Indonesia tidak terhitung jumlahnya, tetapi Taro (1993) mencatat ada 13
permainan di Bali. Ini tentunya masih ada banyak di lapangan. Permainan tradisional secara umum bisa dibagi dua, yaitu: permainan yang dimainkan secara berpasangan dan permainan yang dimainkan secara berkelompok. Dua permainan yang dimainkan secara berpasangan adalah dam-daman dan congklak. Sedangkan beberapa permainan yang dimainkan secara berkelompok adalah gobag sodor, engklek, ular naga, petak jongkok, dan macan.
Kobarkan Semangatmu! Working Together to Overcome Challenges
2
3. Deskripsi Dan Cara Bermain Beberapa Permainan Tradisional Indonesia 3.1 Dam-daman Garis akhir
Garis akhir Pemain : 2 orang Alat
: Papan dam-daman dan 32 pion (16 untuk A dan 16 untuk B)
Cara bermain: Cara bermain dam-daman mirip dengan bermain catur, yaitu dengan cara memindahkan pion masing-masing. Sebelum dimulai para pemain menentukan siapa yang memajukan pion pertama kali. 1. Pemain memajukan satu pion terdepan sebanyak satu langkah. 2. Kemudian, giliran lawannya memindahkan pionnya satu langkah. 3. Setelah itu, pemain pertama melompati dan mengambil pion lawan (sesuai garis). 4. Pemenangnya adalah pemain yang bisa mencapai garis akhir di kotak segitiga lawannya.
Kobarkan Semangatmu! Working Together to Overcome Challenges
3
Catatan: a. Pemain A yang tidak melompati dan mengambil pion B, tapi memindahkan pionnya sendiri dinyatakan DAM (seperli penalti/hukuman). Dan pemain B boleh mengambil 3 pionmilik A (boleh yang mana saja). b. Pemain tidak boleh melangkah mundur. Siswa menyebutkan 1 kata (yang sedang/sudah dipelajari) saat melompati pion lawannya.
3.2 Congklak Pemain
: 2 orang
Alat
: Papan congklak dan 98 biji/kerang
Cara bermain: Bagian I 1. Taruh masing-masing 7 biji di lubang kecil. Biarkan ‘rumah’ kedua pemain kosong (lubang besar di kanan-kiri papan). 2. Dua pemain berhadapan dan melakukan suit. Pemenangnya memilih 1 lubang dan mengambil semua biji di satu lubang (sisi bagiannya). 3. Pemain bergerak searah jarum jam mengelilingi papan congklak dan menaruh 1 biji di tiap lubang. Saat biji terakhir jatuh di:
lubang yang ada biji ambil semua biji dan lanjutkan menaruh satu biji di tiap lubang (searah jarum jam).
lubang kosong pemain ‘mati’ (berhenti bermain) dan giliran lawannya bermain.
‘rumah’nya sendiri pemain mendapatkan giliran lagi dan bisa memilih biji di lubang mana saja di sisinya sendiri dan kembali bermain (seperti di awal permainan)
Kobarkan Semangatmu! Working Together to Overcome Challenges
4
salah satu lubang yang ada di barisnya sendiri semua biji yang ada di seberangnya (baris lawan) akan menjadi milik pemain tersebut dan masuk ke ‘rumah’nya.
4. Permainan selesai bila semua lubang kecil sudah kosong. 5. Pemenangnya adalah pemain yang mendapatkan biji terbanyak. Siswa bermain sambil menyebutkan angka.
1
2
3
3.3 Gobag Sodor
Mulai = tim A
= tim B
Kobarkan Semangatmu! Working Together to Overcome Challenges
5
Pemain : 2 tim (2-4 orang/tim) Alat
: Kapur tulis untuk menggambar garis.
Cara bermain: 1. Tim A harus menuju ke X melewati semua tim B dan kembali lagi ke garis mulai. 2. Tim B berusaha menangkap tim A, tetapi tidak boleh melewati garis yang mereka jaga. 3. Jika ada pemain dari tim A yang tertangkap, tim A dan B bertukar tempat. Siswa di tim A menyebutkan 1 kata/kalimat (yang sedang/sudah dipelajari) saat melewati garis.
Kobarkan Semangatmu! Working Together to Overcome Challenges
6
3.4 Engklek
5
Pemain
: 2-5 orang
Alat
: Kapur tulis untuk menggambar dan koin untuk bermain.
6
7
4
Cara bermain: 1. Pemain melempar koin ke kotak nomor 1 dan melompat dengan 1 kaki ke semua kotak sesuai urutan angka (kecuali kotak tempat batu berada). 2. Setelah melompati semua kotak dan kembali ke kotak nomor 2, pemain berhenti dan mengambil koin di kotak nomor 1 (masih dengan 1 kaki). 3. Lalu pemain melemparkan koin ke kotak nomor 2 dan melompat lagi ke semua kotak (kecuali kotak nomor 2, begitu seterusnya sampai pemain bisa melemparkan koin ke kotak nomor 7 dan kembali ke tempat ‘mulai’. 4. Jika pemain berhasil melakukan itu, dia membelakangi engklek dan melempar koin ke kotak yang diinginkan. Jika koin mendarat tepat di kotak yang diinginkan, maka kotak itu menjadi ‘rumah’ pemain itu dan dia memberi tanda di sana. 5. Pemain bisa menginjakkan kaki di ‘rumah’nya, sedangkan pemain lain harus melewati kotak yang sudah menjadi ‘rumah’ pemain lain.
3 2 = koin
1
Mulai
http://sarwoono.blogspot.com/2012/11/engklekingklin g-permainan-tradisional.html
Catatan: a. Koin pemain tidak boleh mengenai garis engklek atau keluar dari kotak. b. Pemain tidak boleh menginjak garis engklek dan menurunkan kakinya. c. Kalau dua hal itu terjadi, maka giliran pemain berikutnya yang bermain. Guru mengajarkan kata kerja ( contoh: lompat, lempar, ambil) Siswa menyebutkan angka/kosa kata (yang sedang/sudah dipelajari) saat melompati kotak. Kobarkan Semangatmu! Working Together to Overcome Challenges
7
3.5 Ular Naga Pemain
: 4-5 orang
Alat
: -
Cara bermain: 1. Dua orang membuat ‘gerbang’ dengan kedua tangan mereka. 2. Sisanya menjadi ‘ular’ dengan cara berbaris dan memegang bahu teman di depannya dengan kedua tangan. 3. Semua bernyanyi dan ‘ular’ berjalan keluar-masuk dan memutari ‘gerbang’. “ Ular naga panjangnya bukan kepalang Menjalar-jalar selalu kian kemari Umpan yang lezat, itulah yang dicari Ini dianya yang terbelakang.” 4. Saat lagu selesai, ‘gerbang’ akan diturunkan dan ‘menangkap’ 1 anak. 5. Anak yang tertangkap harus menjawab pertanyaan salah satu temannya yang menjadi ‘gerbang’. 6. Jika tidak bisa menjawab,maka anak itu harus menjadi ‘gerbang’ Ular naga bisa dipakai untuk berlatih tanya jawab tentang data diri.
http://permata-nusantara.blogspot.com/2009/03/permainan-ular-
Kobarkan Semangatmu! Working Together to Overcome Challenges
8
3.6 Petak Jongkok Pemain
: 4-15 orang
Alat
: -
Cara bermain: 1. Siswa menentukan 1 orang yang menjadi ‘pengejar’. Sisanya menjadi pemain. 2. ‘Pengejar’ akan mengejar para pemain sampai ada yang tertangkap. Bila tertangkap, maka pemain itu menjadi ‘pengejar’ berikutnya. 3. Untuk menghindari ‘pengejar’, para pemain boleh berjongkok. Saat mereka berjongkok mereka tidak boleh ditangkap. 4. Satu orang pemain harus tetap berdiri karena dia akan membangunkan temannya yang berjongkok.
Petak jongkok bisa dipakai untuk berlatih membuat kalimat dengan kosakata yang sudah dipelajari (sebelum berjongkok siswa harus mengatakan 1 kalimat dalam bahasa Indonesia).
http://mazayaalma.blogspot.com/2011_06_23_archive.html
Kobarkan Semangatmu! Working Together to Overcome Challenges
9
3.7 Macan Pemain
: 3-5 orang
Alat
: -
Cara bermain: Cara bermain permainan macan sama dengan permainan ‘kotak pos’. Perbedaannya ada pada lirik lagunya. Permainan ini adalah permainan menebak kata sesuai dengan tema yang sudah disepakati (misalnya: nama binatang). 1. Para pemain duduk melingkar dan bersila. Tangan kanan berada di lutut kanan dan tangan kiri di lutut kiri. Posisi telapak tangan terbuka dan menghadap ke atas. 2. Para pemain bernyanyi dan bergiliran menepuk telapak tangan kanan teman mereka (dengan tangan kanan juga). “Macannya belum diberi makan Mari kita beri dengan makan-makanan Pak/Bu _____ mau huruf apa?” 3. Saat lagu selesai, pemain terakhir yang terkena tepukan harus memilih huruf (misalnya: K) 4. Para pemain bergiliran menyebutkan satu nama binatang yang dimulai dengan huruf tersebut (misalnya: kucing/kuda/kambing) 5. Pemain yang tidak dapat menjawab harus keluar dari lingkaran. 6. Pemenangnya adalah satu pemain yang tetap bisa menjawab. Siswa menyebutkan 1 kata (yang sedang/sudah dipelajari) sesuai dengan tema yang disepakati.
http://invinciblewidh.wordpress.com/2008/08/09/booming-game-lawazz/
Kobarkan Semangatmu! Working Together to Overcome Challenges
10
4. Penutup Ketika menggunakan permainan tradisional di kelas BIPA, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh guru sebelum menggunakannya di kelas BIPA. Pertama, sangat penting bagi guru untuk memilih permainan yang sesuai dengan tingkat kemampuan berbahasa dan usia siswa. Kedua, guru harus memilih permainan tradisional yang mudah diadaptasi sesuai dengan kebutuhan. Ketiga, guru juga perlu menentukan permainan yang tepat agar sesuai dengan silabus dan kurikulum yang digunakan. Terakhir, guru harus terus mencari informasi tentang permainan lain yang bisa digunakan di kelas BIPA karena masih banyak sekali permainan tradisional lain di Indonesia. Guru bisa saling bertukar ide dengan sesama guru BIPA, membaca buku-buku tentang permainan tradisional Indonesia, atau guru bisa mencari informasi melalui situs internet.
Daftar Pustaka Darmawan, Dani. Permainan tradisional Yang Mendidik. 2010. Yogyakarta: Cakrawala M., A. Husna. 100+ Permainan Tradisional Indonesia Untuk Kreativitas,Ketangkasan, dan Keakraban. Yogyakarta: Penerbit Andi http://gindayinda.blogspot.com/2010/10/ragam-media-dalam-pembelajaran-bipa.html http://permata-nusantara.blogspot.com http://mainantradisionalindonesia.wordpress.com/
Kobarkan Semangatmu! Working Together to Overcome Challenges
11