Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia dan Kebutuhan akan SDM Unggul Oleh:
Drs. H. Rizqullah Thohuri, MBA
Disampaikan pada “Workshop on Redesigning of Undergraduate Programs Curriculum” Program Studi Ekonomi Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya & Trawas, 27-30 Desember 2011 2-5 Shafar 1433 H
Perbankan Syariah di Indonesia 1. Kondisi Ekonomi Makro Perekonomian Indonesia 2. Perkembangan Perbankan Nasional & Perbankan Syariah 3. Tantangan Industri Perbankan Syariah 4. Sasaran Kebijakan Pengembangan Industri Perbankan Syariah 5. SDM Bank Syariah
Kondisi Ekonomi Makro Inflasi relatif terkendali • Inflasi terus mengalami perlambatan dan tercatat sebesar 4,61% (yoy). • Inflasi pada Agustus 2011 terkendali, meskipun sempat naik akibat inflasi inti dari kenaikan harga emas.
Pelemahan IHSG • IHSG mengalami pelemahan cukup tajam sebesar 8,7% ke level 3.549 pada akhir Sept 2011 • Penurunan lebih disebabkan tekanan jual yang dialami oleh sektor pertambangan yang terkoreksi sebesar 24%
Kondisi Ekonomi Makro Pelemahan Nilai Tukar Rupiah • Selama Tw III 2011 rata-rata nilai tukar rupiah terhadap USD terdepresiasi 0,12% dibanding Tw sebelumnya. • Pada akhir Tw III 2011 rupiah ditutup pada level Rp. 8.790 per dolar AS
BI Rate Turun • BI Rate cenderung turun, posisi akhir 6,50% pada 11 Oktober 2011 • Pertumbuhan kredit relatif stabil. Pertumbuhan kredit hingga September 2011 mencapai 23,8% (yoy).
Perkembangan Industri Perbankan dan Perbankan Syariah Perkembangan Jumlah Bank 40 BUSN Devisa, 36
35
BUS+UUS, 33 BUSN Non Devisa, 30 BPD Regional, 26
30 25
20 15
Bank Campuran, 14 Bank Asing, 10
10 5
Bank Persero, 4
0 2006
2007
2008
2009
2010
Sep-11
Jumlah Bank Umum secara umum berkurang dari 131 bank pada tahun 2005 menjadi 120 bank pada tahun 2011 (s/d September 2011) Perkembangan jumlah bank syariah (BUS+UUS) sangat signifikan dari 22 bank pada tahun 2005 menjadi 33 bank pada tahun 2011 (s/d September 2011).
Jaringan Bank Syariah 2011 Jumlah Jaringan 1600 1360
1400 1200 1000 793
800
BUS UUS
600
BPRS
400
338 154
200 11 23
323 218 109
144 70
Kantor Cabang
136 0
0 Kantor Pusat
360
Kantor Cabang Pembantu
Data: Bank Indonesia (September 2011)
47
Kantor Kas
Total
Jumlah Office Channeling Bank Syariah Jumlah OC Bank Syariah 2500 1898
2000
2034
2034
1407
1500 1195
1000 456
500 0
0
2005
Tahun
2006
2007
Data: Bank Indonesia (September 2011)
2008
2009
2010
Sep-11
Perkembangan Industri Perbankan dan Perbankan Syariah b. Perbankan Syariah : Pertumbuhan Aset Industri • Aset perbankan nasional per Sep 2011 sebesar Rp 3.248 Triliun, sedangkan aset perbankan syariah sebesar Rp 123,4 Triliun. • Pertumbuhan aset perbankan nasional pada tahun 2007 – 2011 berkisar 15%-18%. Pada periode yang sama, pertumbuhan aset perbankan syariah adalah 23,6%-50,1%. • Walaupun aset perbankan syariah masih kecil dari aset perbankan nasional, namun pertumbuhan aset perbankan syariah jauh lebih tinggi dari pertumbuhan aset perbankan nasional. Hal ini menunjukkan potensi yang masih sangat besar pada perbankan syariah. Sumber : Statistik Perbankan Indonesia, Sepetmber 2011, Bank Indonesia
Jumlah Aset Bank Syariah Aset (Rp Miliar) 140000 126646 123362
120000 97519100258
100000 8345485578
80000 60000
4955551248 3653837753
40000 20000 0
1532515325 7859 7859 4045 4045 0 0
2002
2003
2672227618
0
585
896
1215
1693
2124
2739
3284
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Sep-11
Bank Syariah Data: Bank Indonesia
2088021465
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Total
Tahun
Perkembangan Industri Perbankan dan Perbankan Syariah
4.5% 4.0% 3.5% 3.0% 2.5% 2.0% 1.5% 1.0% 0.5% Asset Pembiayaan DPK
2003 0.65% 1.26% 0.64%
2004 1.19% 2.02% 1.21%
2005 1.42% 2.19% 1.38%
2006 1.58% 2.58% 1.61%
2007 1.84% 2.79% 1.85%
2008 2.14% 2.92% 2.10%
2009 2.61% 3.26% 2.65%
2010 3.24% 3.86% 3.25%
Mar-11 3.30% 4.09% 3.39%
Jun-11 3.43% 4.24% 3.57%
Sep-11 3.66% 4.46% 3.84%
• Marketshare Perbankan Syariah terhadap Industri Perbankan Nasional terus-menerus mengalami kenaikan. Hal ni menunjukkan bahwa peran bank syariah semakin besar dalam perekonomian nasional. • Aset: marketshare untuk Aset mengalami peningkatan sejak 2003-Sept 2011. Posisi terakhir sebesar 3,66% (2011), dimana naik hampir 2x dibanding empat tahun silam (2007). • Pembiayaan: marketshare untuk Pembiayaan mengalami pertumbuhan menggembirakan, dengan kenaikan sebesar 0,6% dibanding tahun sebelumnya dengan pertumbuhan terakhir 4,46% (Sept 2011) • DPK : marketshare untuk DPK mengalami pertumbuhan sebesar 3,84% (Sept 2011), meningkat sebesar 0,59% dibanding tahun sebelumnya.
Perkembangan Industri Perbankan Syariah 5 Tahun Terakhir Kondisi Industri Perbankan Syariah 5 tahun terakhir
URAIAN Asset (Rp.T) Growth Pembiayaan (Rp.T) Growth DPK (Rp.T) Growth
2005 20.9 37.4% 15.2 34.8% 15.6 33.2%
2006 26.7 28.0% 20.4 34.2% 20.7 32.6%
Sumber : Statistik Perbankan Syariah ndonesia, Juni 2011, dan tahun-tahun sebelumnya.
2007 36.5 36.7% 27.9 36.7% 28.0 35.5%
2008 49.6 35.6% 38.2 36.7% 36.9 31.6%
2009 66.1 33.4% 46.9 22.8% 52.3 41.8%
2010 97.5 47.6% 68.2 45.4% 76.0 45.5%
1
Industri perbankan syariah selama (5) lima tahun terakhr bertumbuh dengan cukup pesat. Data CAGR dari tahun 2005 -2010 menunjukkan perkembangan perbankan syariah berada dalam growth 35-37% baik aset, pembiayaan maupun DPK.
2
Kondisi industri pada Bulan Juni 2011 menunjukkan Aset meningkat 8,5%, Pembiayaan 5,9%, dan DPK 9,3% dihitung dari bulan Maret 2011 (kuartal I).
Mar-11 101.2 3.8% 74.3 8.9% 79.7 4.8%
Jun-11 109.8 8.5% 78.6 5.9% 87.0 9.3%
CAGR '05-'10
36% 35% 37%
Jumlah SDM Bank Syariah Jumlah SDM 30000 26397
25000 20264
Bank Umum Syariah
20758
20000 Unit Usaha Syariah
15443 15224
15000 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Total
11752 10348
10000
8685
7376
6609
5996
5000
3523 1436 1037
3913 1797 1666
4311 2266 2108
2581 2562
2799 2296
3172 1868
3669 1970
Tahun
0 2005
2006
2007
Data: Bank Indonesia (September 2011)
2008
2009
2010
Sep-11
Jumlah SDM (Pegawai) BNI Syariah Jumlah 3000
2500
2000
1500
1000
500
Tahun
0
2005
2006
2007
2008
2009
2010
* : Proyeksi Kebutuhan SDM BNI Syariah Tahun 2012
Des-2011
2012 *
Tantangan Industri Perbankan Syariah Tantangan yang dihadapi Industri Perbankan Syariah
SDM yang handal dan kompeten
Meningkatkan “Public Awareness”
Infrastruktur setara dengan konvensional Hedging, pasar uang, credit rating, benchmark tingkat bagi hasil
Inovasi Produk (BI, DSN,IAI)
Pembiayaan, Pendanaan, Tresuri & Sistem pembayaran
Tingkat Pelayanan setara dengan konvensional Fasilitas, jaringan kantor, kualitas service
Persaingan dengan Bank Konvensional
Termasuk Bank Induk
Penguatan Industri Perbankan Syariah 3 Aspek Penting Untuk Memperkuat Sistem Perbankan Syariah di Indonesia dan programprogramnya:
1. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Manusia Inisiatif pengembangan SDM Syariah:
1.
Competency Model
2.
Program link and match
3.
Regulasi terkait SDM, seperti sertifikasi, insentive dan award
4.
Capacity Building
5.
Kerjasama dengan institusi pendidikan
Sumber: Pidato Gubernur BI pada Pertemuan Tahunan Perbankan 2011, Outlook Perbankan Syariah 2011, Ijtima’ Sanawi Des 2010
2. Insentif yang tepat, terutama bentuk regulasi yang kondusif
Aturan yang terkait penilaian kualitas aktiva produktif, restrukturisasi pembiayaan bank dan unit syariah, batas maksimum pembiayaan dana BPR syariah, dan perubahan perizinan bank umum menjadi bank syariah. Program pemerintah terpadu berupa kebijakan seperti pengelolaan dana haji oleh bank syariah, pembentukan BPD Syariah Holding dan konversi Bank BUMN menjadi bank Syariah
3. Inovasi Produk dan infrastruktur industri
Program Pembahasan Working Group BI-DSN-IAI tahun 2011 untuk penerbitan fatwa •
Produk Pembiayaan Tanpa Agunan (KTA)
•
Produk Komoditi Murabahah
•
Produk Lindung Nilai Syariah/ Tahawwut/ Islamic Hedging (Forward dan Swap)
•
Tawarruq
•
Profit Equalization Reserve
Sasaran Kebijakan Pengembangan Industri Perbankan Syariah Nasional 2011 Peningkatan Kualitas dan Kuantitas SDM Syariah
6 (Enam) Sasaran Kebijakan Pengembang an Bank Syariah Bank Indonesia 2011
1. 2.
1
Peningkatan pertumbuhan jumlah lembaga Bank Syariah Antisipasi pelaksanaan Asean Economic Community 2015
2
Peningkatan Kualitas Sistem Pengawasan Bank Indonesia 1. 2.
Regulatory convergence dengan standar internasional Integrated supervisory platform
3
Penguatan Infrastruktur industri
Kerjasama Cross Sector Keuangan
Pengembangan pasar melalui pengayaan produk untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan likuiditas perbankan syariah
Pengembangan kerjasama sektor perbankan syariah dengan lembaga keuangan lainnya untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan segmen unbankable
4
Penguatan Modal dan Struktur Industri 1. Komitmen & dukungan modal dari induk atau parent company 2. Coopetation program syariah dengan konvensional 3. Kebijakan mengenai delivery channel 4. Fokus segmen pelayanan melalui segmen champion strategy 5. Pengembangan Produk baru
5
6
Program Pengembangan Pasar Perbankan Syariah 1. Pencitraan Bank Syariah yang Universal dan inklusif 2. Strategi kampanye fokus pada kelebihan bank syariah pada fitur dan keberagaman produk 3. Program sosialisasi dan edukasi publik
Arah Kebijakan Pengembangan Industri Perbankan Syariah Arah Kebijakan Bank Syariah 2011 berdasarkan 7 Pilar Blue Print Pengembangan Perbankan Syariah
1.
Optimalisasi insentif fiskal bagi industri perbankan syariah
2.
Peningkatan kualitas Pengaturan dan kualitas Sistem Pengawasan; minimal setara dengan bank konvensional;
3.
Capital Quality terutama bagi bank-bank hasil konversi;
4.
Pengembangan Human Capital Perbankan Syariah
5.
Implementasi Coopetation Untuk Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Layanan
6.
Mendorong Terbentuknya Segment Champions,
7.
Penguatan kerjasama Cross-Sector, dan
8.
Edukasi Publik Secara Inovatif dan Terintegrasi;
9.
Peningkatan aliansi strategis bersama DSN dan IAI
10. Peningkatan jumlah produk bank syariah & instrumen likuiditas/pasar keuangan.
Analisis Kebijakan Perbankan Syariah 2011 – 2015 Analisis : Kebijakan Perbankan Syariah
1.
Kebijakan yang diambil Regulator akan tetap mengacu pada Blueprint Perkembangan Bank Syariah
2.
Sasaran dan arah kebijakan penting dititikberatkan pada:
2011 - 2015
- Sosialisasi dan edukasi masyarakat - Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM - Inovasi produk dan layanan - Infrastruktur peraturan yang kondusif setidaknya setara dengan konvensional - Stabilisasi ekonomi yang mendukung pertumbuhan sektor industri ekonomi riil 3.
Industri merupakan penggerak dan pembentuk peraturan
SDM Unggul
Ilmu (Kompetensi) Doa (Spirit)
Amanah (Integritas)
SDM Unggul Silaturahim (Networking)
Akhlaq
Muhasabah (Kontrol)
Biaya Pelatihan SDM Bank Syariah Rp Miliar 70 60
60 50
45
43
40 32
30 20
20
19
19
10 Tahun
0 2005
2006
2007
2008
2009
Biaya Pendidikan dan Pelatihan Data: Bank Indonesia (September 2011)
2010
Sep-11
Corporate Culture & Unsur SDM Value as Way of Life
Spiritual Quotient
Corporate Culture Value as understanding and awareness
Intelligence Quotient
Emotional Quotient
Value as Norms & Commitment
Wassalam