No. 59/09/51/Th. X, 1 September 2016
PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016
1.
Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan Juli 2016 mencapai 484.231 kunjungan, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak 482.201 kunjungan, dan yang melalui pelabuhan laut sebesar 2.030 kunjungan.
Jumlah wisman ke Bali pada bulan Juli 2016 naik sebesar 26,54 persen dibandingkan dengan bulan Juli 2015 dan naik sebesar 19,32 persen dibandingkan dengan bulan Juni 2016.
Menurut kebangsaan, wisman yang paling banyak datang ke Bali pada bulan Juli 2016 adalah wisman dengan kebangsaan Australia, Tiongkok, Inggris, Prancis dan Jepang dengan persentase masing-masing sebesar 22,50 persen, 20,76 persen, 4,58 persen, 4,50 persen, dan 3,69 persen.
Pada periode Januari – Juli tahun 2016, secara kumulatif wisman yang datang ke Bali sebanyak 2.755.839 kunjungan. Untuk periode tersebut asal wisman yang paling banyak datang ke Bali berkebangsaan Australia, Tiongkok, Jepang, Inggris, dan India dengan persentase masing-masing sebesar 23,43 persen, 20,48 persen, 4,62 persen, 4,37 persen, dan 3,88 persen.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) pada hotel berbintang bulan Juli 2016 mencapai rata-rata 70,62 persen, naik 13,85 poin dibandingkan TPK bulan sebelumnya. Rata-rata lama menginap tamu pada hotel berbintang di Bali bulan Juli 2016 mencapai 3,01 hari, naik 0,13 poin dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu pada bulan Juni 2016.
TPK pada hotel Non Bintang bulan Juli 2016, mencapai rata-rata 38,25 persen, naik sebesar 8,99 poin dari bulan sebelumnya. Selain TPK kenaikan juga terjadi pada rata-rata lama menginap yang mengalami kenaikan 0,12 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Tercatat rata-rata lama menginap di bulan Juli 2016 mencapai angka 2,56 hari.
Wisatawan Mancanegara (Wisman) ke Bali
Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Bali pada bulan Juli 2016 mencapai 484.231 kunjungan. Angka ini naik sebesar 26,54 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. Apabila dibandingkan dengan bulan Juni 2016 jumlah wisman naik sebesar 19,32 persen. Pada bulan Juli 2016, sebagian besar wisman yang datang ke Bali melalui bandara, yaitu sebanyak 482.201 kunjungan (99,58 persen), sedangkan melalui pelabuhan laut sebesar 2.030 kunjungan (0,42 persen). Dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, jumlah wisman yang datang melalui Bandara Ngurah Rai naik sebesar 26,27 persen. Sedangkan bila dibandingkan dengan keadaan bulan Juni 2016 (m to m), kunjungan di bulan Juli tercatat naik 18,86 persen. Wisman yang datang melalui pelabuhan laut pada bulan Juli 2016 naik 1262,42 persen dibandingkan bulan Juni 2016 dan naik sebesar 155,99 persen dibandingkan dengan keadaan bulan Juli 2015.
Berita Resmi Statistik Provinsi No. 59/09/51/Th. X, 1 September 2016
1
Tabel 1 Kedatangan Wisman Langsung ke Bali Menurut Pintu Masuk Juli 2015, Juni 2016 dan Juli 2016 Tahun 2016 Pintu Masuk
No
(1)
Juni (Kunjungan)
(2)
1
Bandara
2
Pelabuhan
Juli (Kunjungan)
(3)
Jan-Juli (Kunjungan)
(4)
405,686
Jumlah
Tahun 2015
(5)
482,201
Juli (Kunjungan)
Juli Thd Juni 2016 (%)
Jan-Juli (Kunjungan)
(6)
2,715,165
Perubahan
(7)
381,890
Juli 2016 Thd 2015 (%)
Jan-Juli 2016 Thd 2015
(8)
(9)
(10)
2,253,195
18.86
26.27
20.50
Peran Juli 16 Thd Total Juli (%) (11)
Peran Jan-Juli 16 Thd Total 2016 (%) (12)
99.58
98.52
149
2,030
40,674
793
44,937
1262.42
155.99
-9.49
0.42
1.48
405,835
484,231
2,755,839
382,683
2,298,132
19.32
26.54
19.92
100.00
100.00
Menurut kebangsaan, wisman yang paling banyak datang ke Bali pada bulan Juli 2016 adalah wisman dengan kebangsaan Australia, Tiongkok, Inggris, Prancis dan Jepang dengan persentase masing-masing sebesar 22,50 persen, 20,76 persen, 4,58 persen, 4,50 persen, dan 3,69 persen. Tabel 2 menyajikan data sepuluh negara dengan jumlah wisman terbanyak yang berkunjung ke Bali pada bulan Juli 2016. Tabel 2 Kedatangan Wisman Langsung ke Bali Menurut Kebangsaan, Juli 2015, Juni 2016 dan Juli 2016 Wisman Juli 2016 No.
Kebangsaan
(1)
Bandara (Kunjungan) (3)
(2)
Pelabuhan Laut
Total
(Kunjungan) (4)
(Kunjungan) (5)
Persentase (%)
Wisman Juni 2016 (Kunjungan)
(Kunjungan)
(6)
(7)
(8)
Wisman Juli 2015
Perubahan Wisman Juli 16 Thd Juni 16
Perubahan Wisman Juli 2016 Thd 2015
(9)
(10)
Australia
107,502
1,461
108,963
22.50
106,443
80,896
2.37
34.70
2
Tiongkok
100,524
-
100,524
20.76
77,906
81,363
29.03
23.55
3
Inggris
22,040
125
22,165
4.58
17,761
17,047
24.80
30.02
4
Perancis
21,788
11
21,799
4.50
11,033
16,880
97.58
29.14
5
Jepang
17,852
-
17,852
3.69
18,127
19,805
-1.52
-9.86
6
Belanda
15,167
9
15,176
3.13
6,538
13,116
132.12
15.71
7
Jerman
15,056
10
15,066
3.11
10,969
12,405
37.35
21.45
8
Amerika Serikat
14,878
110
14,988
3.10
15,039
11,814
-0.34
26.87
9
India
14,313
2
14,315
2.96
18,580
7,787
-22.95
83.83
10
Korea Selatan
13,206
-
13,206
2.73
12,011
13,492
9.95
-2.12
11
Lainnya Jumlah
139,875
302
140,177
28.95
111,428
108,078
25.80
29.70
482,201
2,030
484,231
100.00
405,835
382,683
19.32
26.54
1
Dibandingkan dengan bulan Juli 2015, dari sepuluh negara dengan jumlah wisman terbanyak (Tabel 2), hanya Jepang dan Korea Selatan yang mengalami pertumbuhan negatif dengan besaran masing-masing 9,86 dan 2,12 persen. Tercatat di kelompok sepuluh besar ini negara asal wisman dengan pertumbuhan tahunan terbesar adalah India yang mencapai 83,83 persen. Sementara itu Australia sebagai kontributor wisman terbesar hanya meningkat sekitar 34,70 persen. Jumlah kedatangan wisman di luar sepuluh negara terbesar ini meningkat sekitar 29,70 persen. Kunjungan wisman dari Jepang juga mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan Juni 2016 yang turun 1,52 persen. Bersama India dan Amerika Serikat, Jepang menjadi tiga negara dengan pertumbuhan kedatangan wisman antar bulan yang negatif. Dibandingkan dengan bulan 2
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 59/09/51/Th. X, 1 September 2016
sebelumnya kedatangan wisman dari India dan Amerika Serikat turun masing-masing sebesar 22,95 dan 0,34 persen. Kontradiktif dengan ketiga negara tersebut, peningkatan kunjungan wisman dari Belanda justru tercatat sebagai yang tertinggi dengan pertumbuhan 132,12 persen. Tabel 3 Kedatangan Wisman Langsung ke Bali Menurut Kebangsaan, Januari Wisman Januari – Juli 2016
Juli 2016
No.
Kebangsaan
Bandara (Kunjungan)
Pelabuhan (Kunjungan)
Total (Kunjungan)
Persentase (%)
Wisman Jan Juli 2015 (Kunjungan)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Perubahan Wisman Jan – Juli 2016 Thd 2015 (8)
1
Australia
628,913
16,817
645,730
23.43
566,983
13.89
2
Tiongkok
563,984
542
564,526
20.48
422,922
33.48
3
Jepang
126,838
438
127,276
4.62
124,051
2.60
4
Inggris
116,528
3,948
120,476
4.37
86,024
40.05
5
India
105,658
1,388
107,046
3.88
67,296
59.07
6
Malaysia
102,024
74
102,098
3.70
111,001
-8.02
7
Amerika Serikat
94,382
4,212
98,594
3.58
74,911
31.61
8
Perancis
89,039
122
89,161
3.24
70,008
27.36
9 10
Korea Selatan Singapura
84,138 77,934
39 73
84,177 78,007
3.05 2.83
89,394 83,544
-5.84 -6.63
11
Lainnya
725,727
13,021
738,748
26.81
601,998
22.72
Jumlah
2,715,165
40,674
2,755,839
100.00
2,298,132
19.92
Secara kumulatif, pada periode Januari-Juli 2016 ini wisman yang datang langsung ke Bali mencapai 2.755.839 kunjungan. Jumlah kunjungan ini meningkat 19,92 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Australia tetap memainkan peran terpenting sebagai kontributor terbesar dengan proporsi kunjungan mencapai 23,43 persen. Meskipun bukan yang tertinggi akan tetapi jumlah kunjungan wisman dari India memiliki pertumbuhan kumulatif terbesar dibandingkan dengan tahun 2015. Kunjungan kumulatif dari India naik 59,07 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Angka ini mampu menempatkan India di posisi lima teratas negara asal wisman terbesar. Diantara sepuluh besar negara asal wisman tercatat tiga negara yang mengalami pertumbuhan negatif yaitu Malaysia, Korea Selatan dan Singapura dengan penurunan masing-masing sebesar -8,02, 5,84 dan 6,63 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi No. 59/09/51/Th. X, 1 September 2016
3
2.
Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang
Selaras dengan kenaikan jumlah wisman, Tingkat penghunian Kamar (TPK) juga mengalami peningkatan. Akan tetapi berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya kenaikan yang terjadi di bulan Juli 2016 dapat dikatakan sangat tinggi. TPK mengalami kenaikan sebesar 13,85 poin atau setara dengan empat kali rata-rata kenaikan TPK bulanan. Kenaikan ini telah membuat TPK Juli 2016 meningkat menjadi 70,62 persen dari 56,77 persen. Tabel 4 TPK Pada Hotel Berbintang di Bali Menurut Kabupaten/Kota, Juli dan Juli 2016 No.
Kabupaten/Kota
(1)
(2)
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) (%) Juli
Juli
(3)
(4)
1
Badung
59,62
72,39
2
Gianyar
50,23
66,84
3
Karangasem
37,95
50,92
4
Buleleng
37,48
52,23
5
Denpasar
47,07
70,26
56,77
70,62
Bali
Tidak hanya terjadi di Badung sebagai sentra hotel berbintang, peningkatan TPK dalam skala yang besar ini terjadi di setiap kabupaten/kota. Dibandingkan dengan wilayah lain, tercatat Denpasar yang mengalami kenaikan paling tinggi. TPK Denpasar melonjak 23,19 poin dari 47,07 persen di bulan Juli menjadi 70,26 persen di bulan Juli. Kabupaten dengan kenaikan TPK tertinggi setelah Denpasar adalah Gianyar yang meningkat 16,61 poin. Meskipun mengalami peningkatan yang relatif tidak setinggi wilayah lainnya, TPK hotel berbintang di Kabupaten Badung yang mencapai 72,39 persen terhitung sebagai yang paling tinggi di seluruh Provinsi Bali. Hal ini tidak terlepas dari TPK Badung di bulan Juni yang memang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya. Tabel 5 TPK Menurut Klasifikasi Bintang di Bali, Juli dan Juli 2016 No.
Klasifikasi Bintang
(1)
(2)
1 2 3 4 5
Bintang 1 Bintang 2 Bintang 3 Bintang 4 Bintang 5 Seluruh Bintang
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) (%) Juli
Juli
(3)
(4)
35,15 36,11 51,74 67,91 55,26
51.04 51.32 65.45 79.58 70.67
56,77
70,62
Menurut klasifikasi hotel, TPK hotel bintang 4 merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan kelompok lainnya. TPK hotel bintang empat mencapai 79,58 persen. TPK hotel bintang 4 dapat dikatakan sangat tinggi terutama apabila dibandingkan dengan bintang 1 dan bintang 2 yang masingmasing hanya sebesar 51,04 dan 51,32 persen. Perbedaan TPK pada kelompok ini juga masih relatif tinggi apabila dibandingkan dengan bintang 3 dan bintang 5 yang masing-masing sebesar 65,45 dan 70,67 persen.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 59/09/51/Th. X, 1 September 2016
Tabel 6 Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia pada Hotel Berbintang di Bali, Juni dan Juli 2016 Rata-rata Lama Menginap Tamu (Hari) No.
Klasifikasi Bintang
(1)
(2)
1 2 3 4 5
Bintang 1 Bintang 2 Bintang 3 Bintang 4 Bintang 5 Seluruh Bintang
Asing
Indonesia
Total
Juni
Juli
Juni
Juli
Juni
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Juli (8)
2,25 2,96 2,89 3,68 2,73 3,03
1,94 3,62 3,09 3,70 2,78 3,11
1,03 1,77 2,57 2,38 2,77 2,43
2,02 1,96 2,61 2,52 3,17 2,74
2,04 2,20 2,77 3,32 2,74 2,88
1,96 3,04 2,89 3,41 2,86 3,01
Tidak hanya meningkat dari sisi penghunian kamar, rata-rata lama menginap juga menunjukkan perubahan yang positif. Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di Bali pada bulan Juli 2016 mencapai 3,01 hari. Angka ini naik 0,13 poin dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu pada bulan Juni 2016 yang mencapai 2,88 hari. Secara keseluruhan, rata-rata lama menginap tamu Indonesia pada bulan Juli 2016 selama 2,74 hari, lebih rendah dibandingkan rata rata lama menginap tamu Asing yang selama 3,11 hari. Tidak hanya TPK tetapi juga rata-rata lama menginap hotel bintang 4 merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan kelompok hotel lainnya. Rata-rata lama menginap di hotel bintang 4 mencapai 3,41 hari dengan rata-rata lama meningap tamu asing dan Indonesia masing-masing sebesar 3,70 dan 2,52 hari. Sementara itu rata-rata lama menginap terendah kelompok bintang adalah hotel bintang 1 yang hanya mencapai 1,96 hari dengan rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia masingmasing sebesar 1,94 dan 2,02 hari. Pada Hotel Bintang menurut kabupaten/kota, tercatat rata-rata lama menginap tamu asing lebih tinggi dibandingkan dengan tamu Indonesia. Tamu asing menghabiskan waktu di satu hotel rata-rata selama 3,11 hari sementara tamu Indonesia hanya 2,74 hari. Selain TPK rata-rata lama menginap tamu tertinggi pada bulan Juli 2016 juga terjadi di Badung selama 3,27 hari. Berkebalikan dengan kondisi ini TPK terendah terjadi di Kabupaten Buleleng, yang rata-rata hanya selama 1,89 hari. Tabel 7 Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia pada Hotel Berbintang di Bali Menurut Kabupaten/Kota, Juni dan Juli 2016 Rata-rata Lama Menginap Tamu (Hari) No .
Kabupaten/Kota
(1)
(2)
1 2 3 4 5
Badung Gianyar Karangasem Buleleng Denpasar Bali
Asing
Indonesia
Total
Juni
Juli
Juni
Juli
Juni
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
3,15 2,68 2,51 1,53 2,50 3,03
3,27 2,72 2,86 1,87 2,97 3,11
2,34 2,73 1,41 2,18 2,27 2,43
3,21 2,59 1,95 1,90 2,36 2,74
3,02 2,71 2,51 1,83 2,37 2,88
3,27 2,75 2,89 1,89 2,72 3,01
Berita Resmi Statistik Provinsi No. 59/09/51/Th. X, 1 September 2016
Juli
5
3.
Tingkat Penghunian Kamar Hotel Non Bintang
Kenaikan yang signifikan tidak hanya terjadi pada kelompok hotel bintang namun juga dirasakan oleh hotel non bintang. TPK pada hotel Non Bintang di Bali untuk keadaan bulan Juli 2016, mencapai rata-rata 38,25 persen, dengan TPK tertinggi terjadi di Kabupaten Badung, yaitu sebesar 63,61 persen, dan terendah terjadi di Kabupaten Bangli dengan persentase sebesar 11,41 persen. Dibandingkan dengan bulan Juni 2016, TPK hotel non bintang pada bulan Juli naik sebesar 8,99 poin. Tabel 8 TPK Pada Hotel Non Bintang di Bali Menurut Kabupaten/Kota, Juni dan Juli 2016 No.
Kabupaten/Kota
(1)
(2)
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) (%) Juni
Juli
(3)
(4)
1
Jembrana
16,26
17,64
2
Tabanan
16,68
22,03
3
Badung
39,86
63,61
4
Gianyar
35,09
39,41
5
Klungkung
35,59
36,83
6
Bangli
6,17
11,41
7
Karangasem
25,61
34,13
8
Buleleng
26,66
33,92
9
Denpasar
21,85 29,26
23,25 38,25
Bali
Rata-rata lama menginap tamu asing pada hotel non bintang lebih tinggi dibandingkan dengan tamu Indonesia. Rata-rata lama menginap tamu asing mencapai 2,90 hari sementara tamu Indonesia hanya sekitar 2,18 hari. Secara keseluruhan rata-rata lama menginap di bulan Juli 2016 mencapai 2,56 hari. Gianyar adalah kabupaten dengan rata-rata lama menginap tertinggi yang mencapai 3,40 hari. Sementara itu Bangli tidak hanya terendah dari TPK tapi juga terendah dari rata-rata lama menginap yang hanya 1,26 hari. Tabel 9 Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia pada Hotel Non Bintang di Bali Menurut Kabupaten/Kota, Juni dan Juli 2016 Rata-rata Lama Menginap Tamu (Hari) No.
Kabupaten/Kota
Asing Juni
(1)
Juni
Total Juli
Juni
Juli
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
1
Jembrana
2,38
1.90
1,06
1.04
1,28
1.25
2
Tabanan
1,70
1.85
1,18
1.20
1,44
1.51
3
Badung
3,01
3.32
2,88
3.41
2,96
3.36
4
Gianyar
4,20
3.60
2,35
1.86
4,02
3.40
5
Klungkung
2,08
2.49
1,61
1.98
2,01
2.42
6
Bangli
1,18
1.40
1,16
1.00
1,17
1.26
7
Karangasem
2,53
2.33
1,55
1.36
2,30
2.17
8
Buleleng
2,76
2.49
1,32
1.42
1,93
1.88
9
Denpasar
3,19
3.04
1,75
1.94
2,31
2.17
Bali
2,85
2,90
1,84
2,18
2,44
2,56
6
(2)
Indonesia Juli
Berita Resmi Statistik Provinsi Bali No. 59/09/51/Th. X, 1 September 2016
Informasi lebih lanjut hubungi: I Gede Nyoman Subadri, S.E. Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Bali Telepon: 0361-238159, Fax: 0361-238162 E-mail:
[email protected]