Perkembangan Antropologi: Tokoh, Sejarah dan Metode
Tatap Muka Minggu ke-3
Tokoh-tokoh besar Antropologi
Bronislaw Malinowski (1884-1942), kelahiran Cracow, Polandia dan merupakan ahli fungsionalisme.
Penelitiannya yang terkenal berjudul Argonouts of the Western Pacific (1932), Crime and Custom in Savage Society (1926), The Sexual Life of The Savages (1929) dan Coral Gardens and Their Magic (1935) di Kepulauan Trobriand, bagian utara Kepulauan Masim, sebelah tenggara Papua Nugini. Ia mengembangkan suatu kerangka teori baru untuk menganalisis fungsi dari kebudayaan manusia yang disebut dengan teori fungsional tentang kebudayaan
Penelitian etnografi yang terkenal ketika berada di lingkungan orang-orang Indian, yang berjudul League of The Ho-de-no-Saunie or Iroquois. Hasil penelitian berpusat kepada soal-soal kemasyarakatan dan sistem kekerabatan------lahirlah sistem istilah kekerabatan dan sistem kekerabatan.
Lewis H.Morgan (1818-1881), kelahiran Amerika dan seorang ahli evolusi kebudayaan.
Masyarakat dari semua bangsa di dunia melalui 8 tingkat evolusi, yaitu zaman liar tua, liar madya, liar muda, barbar tua, barbar madya, barbar muda, peradaban purba dan masakini. Sampai sekarang, ia masih dihormati sebagai pendekar ilmu Antropologi, terutama di Uni Soviet, karena teorinya sangat cocok dengan ajaran Karl Marx dan F. Engels mengenai evolusi masyarakat manusia
Claude Levistrauss menguraikan berbagai macam unsur kebudayaan manusia dengan suatu metode analisa khas yang diambilnya dari ilmu linguistik, yaitu metode ‘segitiga kuliner’----aspek makanan.
Claude Levistrauss juga mempelajari masalah struktur sosial dari sistemClaude Levistrauss, kelahiran Brussel dan sistem kekerabatan, dilihat dari tiga klas merupakan ahli kerabat yaitu kerabat karena hubungan struktural darah, hubungan kawin dan hubungan keturunan.
Tokoh Antropologi mengenai penelitianpenelitian tentang adat-istiadat pengasuhan anak serta masalah pertumbuhan remaja, yang kemudian menyebabkan berkembangnya antropologi psikologi-----membahas peranan sekolah dalam transmisi dan perubahan kebudayaan dalam masyarakat sederhana dan masyarakat pedesaan. Margared Mead, seorang ahli antropologi psikologi dan pendidikan
Karangan mengenai pendidikan dalam masyarakat sederhana, dimana dibedakan antara learning cultures dan teaching cultures.
Sejarah Perkembangan Antropologi • Fase I sebelum 1800--------sejak akhir abad ke-19, petualang dari Eropa Barat (musafir, pendeta, pelaut, pegawai pemerintah jajahan) memulai perjalanan mereka ke Asia, Afrika, Oceania, Amerika-------terkumpul sejumlah catatan perjalanan tentang negeri dan orang-orang asing dengan kehidupan yang sangat berbeda dari kehidupan orang Eropa Barat dan menimbulkan 3 macam sikap dari masyarakat Eropa Barat tersebut, yaitu: 1. Bahwa orang-orang atau masyarakat di luar bangsa Eropa Barat tersebut dianggap bukan manusia sebenarnya dan dianggap sebagai masyarakat primitif dan belum beradab.
2. Bahwa masyarakat luar Eropa tersebut adalah contoh dari masyarakat yang masih murni (noble savage). Dalam artian, belum dirasuk oleh kejahatan sebagaimana masyarakat Eropa saat itu. 3. Sejumlah orang tertarik untuk mempelajari lebih jauh tentang masyarakat yang sangat asing tersebut dan kemudian mulai menghimpun catatan serta benda-benda dalam sebuah museum kebudayaan masyarakat luar Eropa tersebut, yang kemudian hari menjadi bahan pengetahuan etnografi pertama di dunia ilmiah.
• Fase II pertengahan abad ke-19------ Bahan etnografi pertama tersebut kemudian diteliti oleh para ilmuwan dan mencoba menjelaskan posisi masyarakat dan kebudayaan luar Eropa tersebut dalam kerangka kebudayaan masyarakat dunia (dengan kerangka berpikir evolusi dan difusi). Bahwa masyarakat dan kebudayaan manusia berkembang dan menyebar dengan cara yang amat lambat dari tingkat-tingkat yang rendah ke tingkat-tingkat yang lebih tinggi. Masyarakat eropa dianggap adalah contoh mayarakat dan kebudayaan yang paling tinggi tingkat perkembangannya dan masyarakat luar Eropa adalah contoh masyarakat yang paling rendah tingkat perkembangan dan kebudayaannya.
• Fase III permulaaan abad ke -20 ---------------------• Abad kolonialisasi negara-negara Eropa terhadap negara atau masyarakat di luar Eropa-------pemahaman mengenai masyarakat luar Eropa menjadi penting bagi negara-negara kolonial dalam memudahkan upaya-upaya penaklukan mereka. • Dalam fase ini ilmu antropologi mempelajari masyarakat asing guna kepentingan pemerintahan kolonial.
• Fase IV akhir abad ke-20--------------- Bahan pengetahuan dan metode riset antropologi mengalami banyak perkembangan pesat, terutama terkait dengan 3 perubahan besar saat itu, yaitu: Timbulnya antipati terhadap kolonialisme. Bangsa-bangsa asli, sederhana dan terpencil di luar eropa menghilang dengan sangat cepat (karena mereka berubah sebagai akibat kontak mereka dengan masyarakat-masyarakat dari Eropa). Hal ini kemudian membuat antropologi mengembangkan bahan pengetahuan baru bagi ilmu ini, tidak hanya tertarik membahas masyarakat yang masih sangat sederhana tapi juga masyarakat yang sudah maju seperti di Eropa sendiri.
Antropologi Masa Kini • Aliran-aliran dalam fase-fase perkembangan Antropologi dapat digolongkan berdasarkan universitas tempat ilmu berkembang yaitu terutama di US, Inggris, Eropa Tengah, eropa Utara, Rusia, Jepang dan negara-negara berkembang seperti Indonesia. US dan Meksiko-----Antropologi telah mengintegrasikan semua bahan dan metode fase pertama, kedua dan ketiga maupun berbagai spesialisasi guna mendapatkan pengertian tentang dasar-dasar dan keanekaragaman wujud masyarakat dan kebudayaan manusia. Inggris, Australia------dalam fase ketiga masih dilakukan. Eropa Tengah (Jerman, Belanda, Prancis, Austria dan Swiss)--awal tahun 1970an, antropologi masih bertujuan mempelajari bangsa-bangsa di luar Eropa.
Rusia-----Perkembangan Antropologi di negara ini tidak banyak dikenal karena sangat tertutup. Akan tetapi, sejak konsep Karl Marx dan F. Engels, maka muncul bahan-bahan tentang beragam bentuk masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di dunia. India----perkembangan Antropologi di negeri ini banyak dipengaruhi oleh Inggris. Indonesia----perkembangan Antropologi di Indonesia tidak terikat oleh suatu tradisi dari berbagai unsur dari aliran yang telah berkembang di negara-negara lain sehingga dapat memilih dan mengkombinasikannya serta menyelaraskan dengan masalah kemasyarakat di Indonesia.
Perkembangan Ruang Lingkup Antropologi • Antropologi kemudian mengalami suatu perkembangan ruang lingkup dan batas keilmuan yang luas. Antropologi ingin memahami: Sejarah asal perkembangan manusia secara biologis dan segala variasi ciri-ciri tubuh manusia (Paleo-antropologi dan antropologi fisik). Sejarah asal, perkembangan dan penyebaran bahasa (etnolinguistik) Sejarah asal, perkembangan dan penyebaran serta prinsipprinsip dasar aneka warna kebudayaan (pre-histori dan etnologi)
Metode Ilmiah • Metode Ilmiah adalah------ Segala cara yang sistematis yang ditempuh oleh suatu keilmuan dalam mencapai suatu kesatuan pengetahuan. Dalam antropologi setidaknya ada tiga tahapan, yaitu: 1. Pengumpulan fakta------observasi, mendengar-bertanyamembaca dan mencatat, mengolah dan mendeskripsikan, baik di lapangan realitas sesungguhnya (field work), di laboratorium maupun studi kepustakaan, dirangkum dalam sebuah catatan lapangan (field notes).
2. Penentuan ciri-ciri umum dan sistem-----dari himpunan fakta yang telah dikumpulkan dan dicatat, dibuat suatu penentuan ciri-ciri umum dan kemungkinan untuk menemukan sisten dari fakta-fakta tersebut, yaitu kaidah-kaidah, pengertian atau pemahaman tentang kehidupan suatu masyarakat dan kebudayaannya. 3. Verifikasi--------------pengujian kaidah-kaidah atau pengertian yang ditemukan dalam kenyataan yang di dalam antropologi pada umumnya bersifat kualitatif.
Bahan Bacaan