PERILAKU PROSOSIAL ETNIS JAWA DAN ETNIS CINA
Bas ti
Universitas Negeri Makassar
Abstract Purpose
of this
research
is
to
compare
prosocial
behavior
between
two
ethnics,
Javaneese and Chineese. Hypotheses proposed that there's prosoclal behaviors differences between those tw o ethnic, theJavaneese prosociaf behavior is higer than Chineese. Subjects parl.icipated i n this research
were
184 Javaneese and Chineese who five i n
Jogjakarta. Prosocial behavior scale is used as the research tool. Data analyzed through two way Anova
result F 13.048 with p <.01. This result proof that
prosocial behavior between Javaneese and Chineese is ve,y significantly different. The mean
score ofprosociaf behavior from Javaneese is 143,489 and Chineese is 137, 271. It means that Javaneese 'sprosocial bahavioris higher than the Chineese.
Keywords: Prosocial Behavior, Javaneese Ethnicity, Chineese Ethnicity.
Pengantar
kompleks
antara
beberapa
mempengaruhinya, Penelitin perilaku perilaku ahli.
mengenal
manusia telah
banyak
Bestwick dan
perbedaan Australia
secara
ciri
dan
perbedaan
lintas
dilakukan
budaya
oleh
para
Rao menemuan adanya
kepribadian
petajar India
antara
pelajar
selatan.
indlvidu
seperti
baik
faktor
faktor
mlsalnya:
yang
internal
karakteristik
kepribadian, suasana hati, kemampuan yang dimitiki,
maupun
keluarga,
faktor
eksternat
karakteristik
seperti
situasional
lain
(keadaan lingkungan soslal), peran gender,
Pelajar
termasuk di dalamnya yang mempengaruhi
Australia lebih 'pragmatis' sedangkan pelajar,
perilaku prososlal adalah faktor norma dan
India
nilai
selatan
Madsen Israel
lebih
'fatalistik'.
menunjukkan
yang
bahwa
dibesarkan
di
Penehtian anak-anak
Kibbuts
lebih
budaya,
kelompok untuk
diteHti
'kooperatif dibandingkan dengan anak-anak
antara
Israel yang tlnggal di desa dengan suasana
dicermati
'kompetitif (Wrightsman dan Deaux,
1981).
yang
budaya
etnis
ada
(etnis).
bagaimana yang
lebih
dalam Hal
ini
peritaku
berbeda. lanjut,
prososial
Menarik
apakah
prososial etnis Jawa yang
suatu menarik
untuk
perilaku
merupakan etnis
mengenai
pribumi terbesar di Indonesia dan etnis Cina
perbedaan perilaku 'kooperatif' vs 'kompetitif
etnis pendatang terbesar punya perbedaan
antara
perilaku prososial.
Penelitian
yang
secara
orang
Amerika
ditakukan
bahwa
orang
'kompetitif'
lintas
budaya
dan
orang
Meksiko
Staub (1978) menunjukkan
Amerika
lebih
dibandingkan
menekankan
dengan
orang
Ada penlaku
beberapa
prososlal
Meksiko. Hal ini sesuai dengan kebudayaan
Indonesia. Tetapi peneliti belum ada
leblh
menekankan
perilaku
mengenai
kompetitif. Munculnya seseorang
perilaku
rnerupakan
hasil
prososial
interaksi
yang
PSIKOLOGIKA NOOlOr 23 Tahun XII Januari 2007
berkait
tentang
etnis,
di
negara Baral maupun di Timur khususnya di
Amerika
yang
penelitian
yang
sejauh ini, sepengetahuan
perilaku
penelitian secara khusus prososial
ditinjau
dari
etnis Jawa dan Cina. Penelitian Purba (1991) misalnya hanya mengenai hubungan antara
57
Basti
motif sosial Mc Clelland dengan tingkah laku
soslal
prososial
kesejahteraan
pada
kelompok
sosial
remaja
di
secara
positif,
Yogyakarta.
Penelitian Kisni (1996) tentang
maupun
secara
pengaruh
pelatihan
tersebut
merupakan
terhadap
perilaku
Sugiyono
(2000)
kepekaan
prososial. mengenai
sosia1
Penelitian diskusi
film
yang
orang
lain
ditujukan
baik
psikologis,
bagi
secara
dan
perilaku
fisik
perilaku
yang
leblh
banyak memberi keuntungan pad a orang lain daripada
dirinya
sendiri.
beberapa
anak,
prososial ini di atas dapat disimpulkan bahwa
dan selanjutnya peneliUan Syafriman
(2000) dan
mengenai
perilaku
dengan
perbedaan
orientasi
prososiaf antara
etnis
Tionghoa.
etnis
Memang
nilai
Melayu terdapat
pada
batasan
Berdasarkan
tayangan prososial terhadap perilaku agresif
dasarnya
mencakup
pengertian
perilaku
segala
perilaku
prososial
bentuk
adalah
perilaku
penelitian yang agak mirip dengan penelitian
memiliki
ini,
ditujukan bagi kepentingan orang fain.
namun
menggunakan
teori
yang
motif
kekuasaan).
Penelitian
mengenai
motif
keturunan Cina bahwa
berafiliasi,
Martaniah
sosial
Jawa
motif (1982)
aspek:
soslal
secara
prososial
menolong,
posiuf
mencakup
kerjasama,
d e r m a w a n ,
yang
aspek
kejujuran,
m e m b a g i
d a n
dan
mempertimbangkan hak dan kesejahteraan
menemukan
orang lain (Mussen, dkk., 1979). Lebih lanjut
remaja
di Yogyakarta
remaja
dan
akibat
Perilaku
berbeda, dalam nat ini tiga motif sosial (motif berprestasi,
atau
tindakan yang dilakukan secara sukarela dan
Jawa
mempunyai
motif
aspek-aspek
perilaku
prososial
dapat
berprestasi yang lebih rendah dibandingkan
didefinisikan sebagai berikut: (1) menolong:
dengan remaja etnis Cina.
suatu bentuk tindakan yang ditujukan untuk nilai
membantu orang lain, (2) kenasama: suatu
budaya yang dianggap bemilai tinggi adalah
bentuk tindakan yang ditujukan untuk saling
apabila
bekerjasama
Dalam
budaya
manusia
etnis
itu
Jawa,
suka
bekerjasama
dengan sesamanya dengan solidaritas yang
bersama,
tinggi
ditujukan
(bergotong
kepentingan
royong),
menghormati
dan
baik
membantu,
serta
kesempatan
keselarasan
dan
materi,
menderma:
keharmonisan hubungan antar pribadi, dan
harta
masyarakat
lain,
1984;
secara
Kartoatmojo,
dengan
etnis
luas
(Koentjaraningrat, Hal ini berbeda
1990).
Cina.
Solidaritas
etnis
Cina
perhatian,
dan
dengan yaitu
yang (5)
mencapai suatu
tujuan
tindakan yang
untuk berbagi dengan orang
saling
rukun
guna
berbagi:
dan
bersama,
menekankan
mengutamakan
(3)
fikiran
orang
1ain,
memberikan
dimi1iki
guna
lain,
maupun (4)
sebagian
membantu
orang
kejujuran: yailu tindakan mengakui
kesa1ahan dan menunjukkan kebenaran, (6) mempertimbangkan hak dan kesejahteraan
lebih kepada keluarga daripada masyarakat
orang
luas (Hidayat, 1977; Gree!, 1989).
orang 1ain dari apa yang menjadi haknya atau
muncul
pertanyaan,
perbedaan
perilaku
Dari sini
benarkah
prososial
antara
ada etnis
lain:
memberikan
seharusnya
didapatkan
dari
kepada
apa
yang
menjadi haknya. Perilaku
Jawa dan etnis Cina?
dengan
prososial
perialaku
perbedaaanya
Dasar Teori
sesuatu
sering
disamakan
altruistik,
memang
karena
sangat
tipis.
Perbedaan keduanya lebih ditekankan pada orientasi tujuan
Perilaku Prososlal Staub (1978) mendefinisikan perilaku prososial memiliki fisik
sebagal
suatu
konsekuensi
maupun
secara
sosial
perilaku positif
psikologis,
yang secara
dilakukan
secara sukarela dan menguntungkan orang lain.
Pendapat
Wrightsman
dan
mengemukakan
ini
dipertegas
Oeaux
bahwa
(1981)
perilaku
pada
perilaku (Baron dan
Perilaku
altruistik
kepenlingan
mengharapkan tersebut
lebih
orang
adanya
termotivasi
dari
lain
dan
balasan, dalam
Byrne,
diarahkan tidak
peri1aku
diri
inividu
untuk membuat orang lain merasa lebih baik.
oleh
Sementara perilaku prososial lebih dikaitkan
yang
dengan
prososial
merupakan tindakan yang mempunyai akibat
58
2000).
internal
perasaan menolong
puas,
reward
bahagia
orang
lain,
yang apabila yang
berupa dapat berarti
PSIKOLOGIKA Nomor 23 Tahun XII Januari 2007
PERILAKU PROSOSIAL ETNIS JAWA DAN ETNIS CINA
membebaskan diri dari perasan bersalah dan
menghendaki
berdosa atas penderitaan orang lain. Namun
dengan prinsip sating menghormati. Dengan
demikian
baik
perilaku
perilaku
altruistik
faktor kerelaan
prososial
keduanya
dan
maupun
mengandung
menguntungkan
orang
hldup
periJaku
seseorang
merupakan
kompleks
antara
faktor
baik
faktor
faktor
eksternal
gender.
Berikut
ini
akan
dan
erukunan tersebut dapat menciptakan
ke
di
peran
dipaparkan
bersatu
dengan
membantu ni
ahli,
Kepribadian,
Suasana
Pertimbangan Yang Dimiliki,
Untung
disimpulkan
l
Hali,
Religiusitas,
Rugl,
Kemampuan
Pribadi,
Adapun
Eksternal
karakterlatik
yang
adalah
Karakteristik
Empati,
Jenis
termasuk
Faktor
Budaya,
Orang
Yang
Keluarga,
Membutuhkan
crah
bertengkar
sama,
kepulauan,
juga
dikenal
sebagai
bangsa yang multi etnis dan budaya. Hidayat menyebutkan
(1977)
Indonesia
memiliki
bahwa
tidak
macam
kelompok
masing
mempunyai
dan
kurang
etnis,
lain-lain,
dari
yang
ciri-ciri
sistem nilai, norma, adat faJsafah
bangsa
kebudayaan;
stiadat,
kesenian,
i
dan
berbeda
satu
sama lain. Etnis Jawa dan Cina merupakan ian dari keragaman berbagai etnis yang
bag
ada
di
ndonesia
I
laku
dan
peri
suku
yang
Indonesia
iri
khas
memiliki
tersendiri.
memiliki
umlah
j
kekhasan Etnis
atau
terbesar
dalah etnis Jawa, seperti halnya lainnya,
budaya
pedoman,
s Jawa memlliki
etni
tersendiri.
doktrin,
Sistem
etika yang
berlaku
sikap, pada
etnis Jawa dilandaskan pada dua hal, yaitu erukunan
k
menu r ut
dan
hormat.
Suseno
Kedua
(1995)
hal
ni
i
merupakan
Dalam
hidup
nteraksi etnis
i
asyarakat,
benn
erlu
etnis
Jawa. awa
J
PSIKOLOGIKA Nomor 23 Tahun XII Januari 2007
k
oh
atan
ik
semua suka
pihak
bekerja al
H
ni1ah
i
ehidupan sosial, rukun satu
ditandasi antara
saling
k
k
ampun g .
dengan
pribadi, a
adanya adanya
an merasa
saj
d
etergan t u n g an
engan
demikian
D
ata u prinsip
rukunan hldup adalah mencegah adanya
ke
konflik atau U
s
etidakrukunan.
k
a h a
u n t u k
m e n c e g a h
ketidakrukunan adalah dengan mengatas i
persoalan
musya w arah musyawarah mengeluarkan
un t uk it
aha
us
sela l u
i
pendapat
M
ndivldu untuk
untuk
d e n ga n
mufakat.
ulah
persoalan yang ada, dengan
ela l u i
bebas
mengatasi ng member!
sali
dan bersedia menerima pendapat orang lain ratawijaya, 1997).
(B
Bratawijaya bahwa
yang
adalah
adanya
mengungkapkan
(1997)
mendasari sating
prinsip
kerukunan
menghormati.
hormat etnis Jawa dilandasi oleh untuk
selalu
sehingga ditandai
akrab.
dengan
ain
l
dudukan
akan
menyenangkan
merasa
membawa
ke
mua
o
sa li n g
k
rukun
p
bersamaan.
bentuk
se
dan
ke
orang
onkrit
berarti
kedamaian,
percaya
adanya
kerangka normatif yang menentukan bentuk k
un
ruk
hubungan keluarga,
di
a
berbagai etnis c
yang
budaya
k
bila
ng asah, asih dan asuh.
300
masing
artinya r
e
menghancurkan
keterbukaan terhadap siapa sebagai
un
ruk
agawe
bubrah, memp
sali
saling
dikenal
rukun
sebal ik nya
akan
saling
yang menjadi harapan etnis Jawa balk dalam
Kerukunan
negara
agawa
dalam
peran gender, etnis.
selain
ntuk
u
ngkapan
U
kata
akan
Keadaan berada
tetangga,
Indonesia
tanpa
persaudaraan.
Pertolongan, karakteristik Situasional, faktor
Etnis Jawa dan Cina
dari
persauda r aan ,
Keuntungan Pribadi, Nilai Dan
Norma-Norma Kelamin.
yaitu
maksud
Suseno, 1985).
kerukunan
beberapa
kedamalan,
(
santosa,
pendapat
nuh
pe
adanya pertentangan dan perselisihan, dan
beberapa faktor internal yang mempengaruhi berdasarkan
Rukun berarti berada dalam
adaan setaras,
perilaku
prososiaf
akan
ngkungan
li
k
dan harmonis.
termasuk
dalamnya adalah faktor budaya
menghormati
erukunan baik di
k
suasana masyarakat yang tenleram, damai
yang
internal
keserasian
eluarga maupun di dalam masyarakat luas.
yang
interaksl
beberapa
mempengaruhinya, maupun
hasit
prososial
dan
k
P
Munculnya
saling
menumbuhkan
ola
lain.
keselarasan
dirinya
cara selalu
sesuai
orang ap
honn
berbicara hormal
dengan
hubungan
ain
l
at
Sik
masing-masing.
membentuk
i ap
S k
einginan
k
dan
terhadap
ngkat
ti
Sikap antar
dan
hormat pribadi
59
Basli
secara teratur menurut tata nan sosial.
Meski jumlah etnis Cina di
Berdasarkan prinsip honnat ini, setiap
kecil, kurang dari
lndonesat relatif
3 %, tetapi secara sosial
orang dalam berbicara dan bertindak harus
ekonomi
selalu menunjukkan sikap honnat terhadap
sebagian
orang
Data statistik menunjukkan bahwa hampir 70
lain,
sesual
dengan
derajat
dan
%
berkedudukan
etnis
mereka dan
yang
berkedudukan
sebaliknya
rendah
harus
orang
harus
berkedudukan
baik.
ditandai
pula
rendah,
menghormati
lebih
tinggi
serta
Lebih
yang
orang-oranq
kedudukannya
ayau
menjadi
orang
harus
selalu
Cina
sikap
jenis
honnat
bahasa
yang
dipergunakan misalnya: bahasa krama inggif untuk
membagi
keturunan.
lanjut,
yang orang
lebih yang
tinggi
dituakan,
Cina
Orang
yang
totok
baru
kuat
memegang
dari
nenek
tradisi
lama
menetap
generasi
di
atau
seringkali rasa honnat tersebut sedemikian
Cina,
tetapl
kuat,
(Koentjoro,
seseorang
dinilai
bukan
pada
dari
prinsip
rukun
pada
masyarakat
etnis
Indonesia,
yang
berasal
sementara
orang
dan
tradisl
dalam
akan
selama
sudah
nenek
hal-hal
moyangnya,
tertentu
khasnya
tiga
banyak
kurang
sebagai
menurut
orang
Setyawati
1981) dalam suatu penelitian, di
antara keduanya {orang Cina totok dan orang
dan
dalam sikap soslal. Menurut
hormat dalam realitas lnteraksi dalam rea1itas interaksi
di
Cina orang
Cina keturunan) Udak ditemukan perbedaan
prestasi-prestasi obyektif (Mulder, 1984a).
lmplementasi
orang
Indonesia,
lebih,
ciri
kedudukannya
Haryono Indonesia
Cina keturunan adalah orang Cina yang telah
menunjukkan
sehingga
dan
Cina
moyangnya,
atau
berdasarkan
di
menetap
meninggalkan
Namun
etnis
selama satu atau dua generasi, dan masih
bahkan
karib.
Cina
Cina totok adalah
bahasa ngoko untuk orang yang lebih muda sahabat
oleh
oleh
1994) dan
etnls
bahasa krama madya untuk sesamanya, dan
sesama
dikuasai
dikuasai
Skinner (Coppel, (1993)
yang
kelompok
Indonesia
selebihnya
hampir
Indonesia.
lainnya (Ta her dalam LaUf, 1998)
lebih
menerima
solidaritas
dengan
Cina
Orang
sederajat
mempertahankan dengan
lebih
berkedudukan
kepemimpinannya. berkedudukan
melindungi
menguasai
perekonomian
perekonomian
kedudukannya (Suseno, 1985). Orang yang tinggi
mereka besar
Jawa
Cina
Yudhohusodo
perantauan
dan
etnis
manapun
tiga
relalif sama, mereka tetap berpegang teguh
ruang
yang
dalam
berbeda,
antara
hubungan
yaitu:
orangtua
(1)
dan
dalam
anak,
komunitas sosial,
dan
'pendatang'.
menunjukkan
bahwa
Data
sejak
pada
pada ajaran Kong Hu Tsu, Tao (Mo Tsu), dan
tahun
berhubungan Tao
dalam
komunikasl
berkaitan
di
kemudian mulai
bidang
maea-masa
tersebar
pelayaran
bangsa
selanjutnya
berdatangan
dan
Indonesia, mereka
menetap
atau
dengan
bersumber
tersebut
yaitu di
sosial,
nasib
dengan ajaran
dengan
manusia,
sistem
dengan
hubungannya
berbeda
dengan
dengan
berhubungan
sebelum Masehi bangsa Cina telah menjalin
perdangan
yang
Budha. Aja ran Kong Hu Tse (Konfusianisme)
sejarah
300
Cina,
yang
(3)
Etnis Cina di Indonesia sering disebut etnls
budaya
sifat-sitat
(2)
dalam hubungan vertikal bermasyarakat.
sebagai
nilai
memiliki
di
menurut Mulder (1986) dapat dilihat melalui
hubungan
berada
(1994),
keturunannya
masa
Indonesia
alam.
Hal
Budha depan
nirwana.
ajaran
manusia
Ketiga
dirangkum
inl
yang hidup ajaran
menjadi
satu da1am San Kan atau Tri Dharma. Dalam
hidup dan berkembang di Indonesia seperti
tulisan
di
ajaran Konfusianlsme, karena paling relevan
daerah
lintas
perdagangan
atau
pelayaran pulau Jawa, Madura, Kalimantan, Sumatra
(Hidayat,
sebagaimana (1986),
1977).
Tahun
disebutkan 'cleh
jumlah
orang
Cina
di
Indonesia
akan
Nilai teguh nitai
yang
dalam
budaya
yang
Konfusranfsme
penduduk
Indonesia.
Indonesia
mengalami
pertumbuhan
pertambahan
60
jumlah
seiring
penduduk
tentu dengan
Indonesia.
Kong
ajaran
Hu
selanjutnya
mewamai
kehidupan
berkisar 4,2 juta jiwa, yakni sekitar 2,8 % dari Sekarang
dieksplorasi
lebih
lanjut
dengan perilaku prososia1 etnls Cina.
1980
Suryadinata
ini
bersumber
atau inl
Chu. ajaran
dan
etnis
Kung
dikenal
Oalam
dipegang
Cina
adalah
dari Fu
ajaran
Tse,
dengan
di
nama
perkembangan
konfuslanisme
menjadi
PSIKOLOGIKA Nomof 23 Tahun XII Januari 2007
PERILAKU PROSOSIAL ETNIS JAWA DAN ETNIS CINA
"aqama" bagi etnis Cina (Kong Ho Chu), dan
masyarakat luas, sementara ajaran Taoisme
begitu
cinta
dominan
pengaruhnya
dalam
kasih
tidak
hanya
terbatas
pada
kehidupan masyarakat etnis Cina (Hidayat,
keluarga tetapi cinta kasih kepada segenap
1977., Yudhohusodo, 1994).
alam semesta. Orang seharusnya mengasihi
Konfusianisme manusia
mengajarkan
kepada
untuk menonjolkan kebajikan dan
kesempumaan
diri yang hakiki, memberikan
setiap orang di dunia ini tanpa pandang bulu, dan
jika
setiap
orang
mengamalkan
ciri dan kelakuan orang Cina yang disebutjen
kedamaian
dan Ji. Ciri jen adalah sifat kemanusiaan yang
kebahagiaan (Greel, 1989).
mengajarkan
untuk
memper1akukan
orang
lain dengan baik, sedang ciri Ii mengajarkan
Ajaran
untuk bersikap kesatria dan susila, sebagai
ekonomi,
berorientasi
untuk
membenluk
kebisaan
dan
ketenteraman
Konfusianisme
atau
secara
bertahap menyesuaikan diri dengan sistem
disiplin
mental
kasih
alam semesta, maka dunia akan menikmati
politik
dan
pada
sosial,
dan
tebih
keduniaan
dan
lebih
dan adat istiadat. Ajaran Kung Fu Tse dipakai
toleran
sebagai dasar filosofi sosial, pendidikan dan
ajaran
bahkan
dengan ciri, (1) etos kerja dan disiplin pribadi,
menjadi
norma
aparatur
dengan
tatanan
Konfusianisme
kapitalisme.
inl
adalah
Inti
ditandai
pemerintahan di negeri Cina (Yudhohusodo,
(2) kesadaran akan hirarki dan ketaatan, (3)
1994).
penghargaan Menurut
dan
hormat kepada
keahlian,
Konfusianisme,
(4) kekuatan hubungan ketuarga, (5) hemat
hakekat manusia itu pada dasamya adalah
dan hidup bersahaja, dan (6) kelenturan dan
sama,
yaitu
tertentu
ingin
dan
betapapun
berbeda
Manusia
tetapl
ada
keadaan
kebahagiaan,
orang
keluarga,
apa
bila yang
maka
ia
kemauan menyesuaikan diri (Hidayat, 1977; Greel, 1989;Yudhohusodo, 1994).
makna
seharusnya
memperoleh
didambakannya, sekelilingnya
dari
mendefinisikan
itu.
mungkin
terutama
terangkat
menginginkan
kebahagiaan sejauh
ajaran
yang
melihat
di
kekurangan, seharusnya
Ajaran memberikan
orang-orang
alamiah
karena
ajaran
kebendaan
dibandingkan kejiwaan.
tidak
dengan
Menghargai
faedahnya
bila
lebih
hal-hal yang
tidak
kekayaan, dapat
panting
kepada bidang
tidak
ada
Cina
keluarga, ekonomi
orang-orang sangat
keras,
akan
kemampuan
yang
ulet,
jaringan
tetapi
dalam
bisnis.
dalam
dan
kekerabatan
oleh
orangtua,
Keberhasitan
bidang
ekonomi,
oleh
ajaran
tersebut,
disiplin,
tradisi
penghormatan
khususnya
atau
Cina
konfusianisme penghargaan
bahkan
dipengaruhi
dipengaruhi
Konfusianisme
menekankan
perantauan,
sangat
Misalnya
kepuasan bagi pemiliknya, karena itu ajaran lebih
di
Konfusianisme,
mereka ini.
bersifat
menimbulkan
besar
sendiri "tidak" menganggap dirinya sebagai
orang bekerja untuk kebahagiaan bersama,
terhadap
telah
sangat
menjadi 'jantung' kebudayaan Cina. Mereka
penganut
penghargaan
yang
terhadap setiap kehidupan dan kebudayaan
membantu atau membahagiakannya. Setiap
sesungguhnya
Konfusianisme
pengaruh
tangguh, hemat,
yang
kerja
selain
kuat
itu
antar
memungkinkan hal tersebut digunakan untuk
mereka jug a memperlancar bisnis etnis Cina,
umat
di samping itu juga dipengaruhi oleh filsafat
manusia
dalam
agar
suasana
dapat
hidup
bersama
keselarasan
dan
kebahagiaan (Greel, 1969). Setiap dari
manusia
masyarakat
merupakan
luas,
Han
dan
tidak
boleh
boleh
menyerahkan
pertimbangan moralnya atau tunduk kepada pertimbangan
moral
masyarakat
(Greel,
1989).
menekankan orangtua
dan
Konfusianisme cinta sanak
untuk
mencari
kekayaan
Prososial Etnis Jawa dan Etnis Cina Etnis Jawa budaya oleh
yang
kasih
(ai)
keluarga
lebih kepada
daripada
PSIKOLOGIKA Nomor 23 Tahun XII Januari 2007
memiliki
berbeda
nilai
dengan
karena itu diyakini akan
dan
norma
etnis
Cina,
menunjukkan
perilaku prososial yang berbeda pula. Dalam budaya
Ajaran
Wei
bagian
tidak
menarik dlri dari masyarakat, ada kerjasama, tetapi
San
sebanyak-banyaknya (Kartoatmojo, 1990).
etnis
dianggap manusia
Jawa,
bernilai ilu
sesamanya
suka
dengan
nilai
tinggi
budaya
yang
adalah
apabila
bekerjasama
dengan
solidaritas
yang
tinggi
61
Basti
(bergotong
royong),
kepentingan
menghormati
dan
menekankan keharrnonisan masyarakat
mengutamakan
bersama,
rukun
saling
Cina.
membantu,
serta
orangtua
keselarasan
dan
hubungan antar pribadi, dan
secara
ayah dan
luas
(Koentjaraningrat,
1984., Kartoatmojo, 1990).
lebih
prestasi/keahlian, disiplin atau
pribadi
keras,
ak dijadikan
pula
jika
nllai
Skala
hemat,
dan
mengukur skala
luas.
dikemukakan meliputi
(Hidayat,
1977.,
Hal lain yang khas pada etnis tidak empati, dan lebih
melakukan
etnis
Jawa
memilih-milih dalam
yang
atau
hubungan
cenderung
tidak
membeda-bedakan
sosial
e
ju
sesama
manusia
Berdasarkan di
sebagai
: Ada
antara
Etnis
penjelasan
maka
berikut
prososial Cina.
atas,
etnis
Jawa
secara
diajukan
hipotesis
perbedaan Jawa
diduga
memiliki
etnis
perilaku
dewasa.
Yogyakarta.
Usia
dewasa
Subjek
berusia
untuk
ukuran
164
data
Sesuai"
S),
nciannya
Ri
Cara
3
dilahirkan dari kedua orangtua sama-sama
rasal
dari
be
ayah dan ibu)
(
etnis
awa.
J
Etnis
dan
ah
sal
tu
sa
ng ada yaitu
ya
S),
"sesuai"
angat
(
dak
·s
total
dak
Ti
aitem
sesuai,
ti
dan
sangat
: •
dak
• Ti
Sesuai"
favourable
nggi
3
rendahn y a emakin
2
ti
j
ba
endahnya skor
r
prososial
kor
total
s
diperoleh
nggi
perilaku
ti
ukur
tinggi
subyek.
yang
semakin
alat
co
sesuai,
berturut-turut
menentukan
perilaku
berarti
U i
Ti
akan
nggi
S
dak
ti
suai
se
, 2, dan 1.
4,
subyek
skata
prososial
dilaksanakan dengan keseluruhan subyek uji ba
sebanyak
Skala
sebagai
(
jawaban
sangat
Cina.
diri
rasal dari etnis Jawa dan
be
memitih
awaban
dalam
kert,
U
. Sebaliknya skor item unfavourable
etnis
mengidentifikasi
ada
skala
eluruh
ak sesuai berturut-turut adalah 1,
dan
co
yang
yang
dalam S
sangattidaksesuai, tidak sesuai, sesuai, dan
orang
subyek
dilakukan
mberian skor yang dilakukan
berasal dari etnis Cina.
etnis Jawa atau
diminta perilaku
pe
untuk
adalah 92 orang etnis Jawa dan 92 lainnya Etnis Jawa adalah
subyek dengan
untuk
dan
(T
adalah
pene l i tian
orang.
gl,
dan
,
(STS) pada skala prososial tersebut.
sosialnya.
pada
yang
SS),
atau telah menikah atau berkeluarga (Monks, Pengamb i lan
yang
berba
bermasyarakat.
Sesuai"
subyek
1989).
ni
Sangat
Indonesia adalah sesudah berusia 21 tahun
dilakukan
prososial
i
j
adalah Jawa
skala
awaban
diminta
sesuai,
etnis
ang disusun peneliti
bekerjasama,
dengan altematif
untuk
adalah
untuk
y
menggunakan
tid
Metode Penelitlan
digunakan
pernyataan-pemyataan
4
di
Cina,
prososial subjek adalah
j
sebenarnya
perilaku
dengan
ang
kedermawanan
kehidupan
,
Cina
kedua
etnis
leh Mussen, dkk. (1979) yaitu
Melalui
sangat
dan
dari
o
memberikan
etnisCina
penelitian
dari
satu
aspek-aspek
an,
r
prososial yang tebih tinggi dibanding dengan
Subjek
maka
demikian
mempertimbangkan hak dan kesejahteraan
subyek Hipotesis
y
menolong,
u
j
angket
(Sujamto, 1997., 2000).
teoritis
kedua
orang lain.
hubungan
interpersonal (Yudohusodo, 1994). Ber1ainan dengan
ah
laku prososial
k
dalam
nelitian,
pe
peri
masyarakat
masyarakat Juas
tertutup
dari
etnis Jawa
sal
laku
berdasarkan
Solidaritas etnis Cina lebih kepada keluarga
Gree!, 1969).
satu
berasal
peri
sosial
daripada
Cina adalah setektif,
subyek
hanya
be
satah
berasal
subyek
hubungan
daripada
kepentingan
subyek
orangtua
rasal dari etnis
sa
hanya
maka tidak dijadikan subjek penelitian.
menekankan kerja
ma-sama
i
Jika
tid
Hal ini berbeda etnis Cina, nilai budaya mereka
bu)
(
dan
ba
co
uji
orang,
dan
perilaku
ulang
subyek
140
Jawa
ba
70
perilaku
dari
dari
keseluruhan
orang,
orang etnis Jawa dan ala
terdiri
orang
83
etnis
prososial dilakukan
dengan
co
57
2 4
prososial
aitu
y
uji
jumlah
terdiri
46
orang etnis Cina.
dilakukan
uji
ba
Cina adalah subjek yang mengidentifikasi diri
Sk
sebagai
ulang karena beberapa butir pemyataan alat
Cina
62
etnis
dan
Cina
atau
dilahirkan
dari
berasal kedua
dari
etnis
orangtua
ukur tersebut mengalami
rbaikan
pe
co
validitas
(
PSIKOLOGJKA Nomor 23 Tahun XII Jaooari 2007
PERILAKU PROSOSIAL ETNIS JAWA DAN ETNIS CINA
adalah
isi) setelah dikonsultasikan dengan para ahli.
Uji
coba
perilaku
pertama
prososial
alat
diperoleh
ukur
hasif
dari
skala
46
butir
angka
realibllitas
sebagai
dengan
0,311
validitas
bergerak
dengan
koefisien
0,674
0,930.
sebesar
Dua
berikut:
angka validitas internal bergerakdari
pernyataan
angka
0,314
memiliki koefisien validitas kurang dari
reliabilitas
valid
sebanyak
pernyataan
pernyataan
memiliki
lima
0,694
sebesar
43
uji
yang
butir.
Hasil
hasil
dari
valid
48
atau
Hasil
butir
Setefah
yang
terhadap
sebanyak
gambaran
penelitian,
sebagai
skala
berikut
:
butir
label
Taber
92
Cina
44
48
92
Total
91
93
184
alas
menunjukkan
etnls
Jawa
berimbang,
tesebut
Cina
deviasi
demikian
pula
rendahnya,
perempuan dari
juga
cenderung
Ideal)
46
rerata
ini
berjumlah
4,
sehingga
184.
sampai
prososial
terendah
peritaku
yang
107
dan
sebesar
prososial
46
butir,
skor
dengan
diperoleh
dari
diperoleh,
sampai
skor
kategori
rentangan
data
perilaku
didapat
tertinggl
140,35;
pada
170
median
Batas
kategori
frekuensl
dengan
ideal
tinggi;
(mean
ideal
sedang;
rendah;
maka
+
data
ideal+
1SD
termasuk
1 SD
1 SD)
350
ideal)
perilaku
ideal)
termasuk
pengkategorian
kategori
ideal)
termasuk
ideal
1$0
tinggi
suatu
3$0)
ideal
+
(mean
ideal
standar
tersebut
prososial
dapat dilihat pad a tabel berikut inl:
perilaku
Interval
tldaknya
(mean
kategori
diatas,
sebesar
skor
(mean
(mean
dan
Penentuan
berikut: (mean
Berdasarkan
Tabel
Distribusi
atau
kriteria
sampai
skor
13,51.
balk
sampai
142,00,
sebesar
sebesar
digunakan
kategori
Skala
Total
142,00; mode
bahwa
dan
berimbang.
skor
penelitian
45
di
subyek
1.
subyek
47
etnis
sampai
karakteristik
Jaw a
1
data
disajikan
yaitu sebagai berikut:
Perempuan
proporsi subyek laki-laki dan
1
mengenai
dapat
Laki-laki
subyek
penelitian
pengambilan
maka
Etnis
cenderung
kedua
dilakukan
valid
Deskrlpsl
proporsi
0,3,
Penelitian
subyek,
perilaku
ulang
butir
karena
butir
butir
0,3
dari
gugur
yang
jumlah butirpemyataan,
coba
48
butir
sementara
kurang
uji
dengan
didapatkan
butir
tidak
koefisien
Jumlah
coba,
koefisien
prososial
dengan
0,929.
dinyatakan
buah
2.
prososial
Frekuensi
berdasarkan
kategori
Persentase
Keterangan
(X+1SD)-(X+3SD)
139-184
112
60,9
Tinggi
(X-3SD)-(X+1SD)
92-138
72
39,1
Sedang
(X-3SD)-(X-1SD)
46-91
0
0,0
PSIKOLOGIKA Nomor 23 Tahun XII Januari 2007
Rendatl
63
.... Tabel 3. Nilai Porosial Etnis Jawa dan Etnls Cina (N=184)
Variabel
Rerata
Jawa
Etnls Cina
Perilaku prososial
140,35
143,489
137,217
Temyata 140,35
rerata
termasuk
demikian
dapat
observasl
kategori
sebesar
tinggi.
disimpulkan
Oengan
bahwa
skor
ususnya mengenai aspek-aspek peritaku
kh
Te\ah
prososial.
pustaka,
dijelaskan
bahwa
da
dalam
kajian
dasamya
pa
budaya
perilaku prososial pada keseluruhan subyek
antara etnis Jawa dengan etnis Cina secara
penelitian ini termasuk kategori tinggi.
umum memang berbeda. Pada kebudayaan
Hasil bahwa
uji
hipotesis
hasil
berdasarkan
menunjukkan ana1isis
dengan
teknik anava dua jalur di atas diperoleh harga
F
perilaku
prososial
antara
etnis
Jawa
etnis Jawa sebagaimana diungkapkan oleh ntjaraningrat
Koe
bemilai
gi,
be
harga
sotidaritas
p
0,01.
<
ada
Dengan
perbedaan
demikian
yang
sangat
dengan etnis Cina. Hipotesis diterima.
serta
prososial
yang
rerata
diperoleh
skor
pada
perilaku
kedua
etnis
apabila
dengan
yang
nggi
l ng
menekankan
keharmonisan
keselarasan
udaya etnis Cina
hidupa n
sehari - ha r i
da
rerata skor etnJs Jawa sebesar 143,489, dan
m
etnis Cina dengan rerata sebesar 137,271,
kerja keras, hormat, disiplin
disimpulkan
hubungan
Jawa
bahwa
leblh
perilaku prososial
tinggi
secara
etnis
signifikan
engutamakan
asyarakat
i
yang
syarakat
telah
dilakukan
tertutup
hubungan
dalam
k
penelitian
prososial
ini.
adanya antara
Dugaan
perbedaan
dua
etnis
yaitu antara etnis Jawa temyata terbukti dalam
yang
dengan
peneliti perilaku berbeda,
etnis Cina
penelitian
ini.
Hasil
c
prososial
antara
kedua
etnis
ekslusif)
(
ain
den g an
ende r ung
tidak
nusia
sesama ma
ak
ku,
64
aku
peril
prososial
antara
ngan etnis Cina kemungkinan
de
dipengaruhi banyak faktor
laksanakan
berta
Perbedaan
faktor,
perbedaan
di antaranya
nilai-nilai
(1
)
budaya
ak empati, dan
etnis
melakukan
1994).
Jawa
yang
mem ili h - milih
jawa·,
yang
atau
etnis
keselarasan,
000).
2
Jawa
"andhap
al
sosi
dididik
asor",
dan
kesejahteraan
ang anak belum dapat
seor
uai dengan
ses
ah
kaid
ng
ya
ka ia akan dapat jutukan •durung
ma
ng
belum
ya
belum
(Sujamto, diduga
anak
nusia
ma
me
etnis Jawa
1977;
da etnis
pa
tid
datam
ujamto, 1997,
k
enjadi
m
masyarakat. Jika
etnisCina.
as
(S
ecil
Sej
agar
prososial
dibandingkan
idayat,
(H
kh
membeda-bedakan dalam hubungan
etnis Jawa memiliki kecenden.mgan perilaku tinggi
sosial
keluarga
(Yudhohusodo,
l
e r lainan
mementingkan
lebih
da
pa
nterpersonal dengan orang atau
terse but berbeda secara signifikan (p < 0,01 ).
yang
esejahteraan
i
elompok
B
analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa perilaku
luas
ad
lebih
temyata mendukung hipotesis yang diajukan
mengenai
k
solidaritas
alah lebih efektif,
C na
analisis
luas,
badi daripada
pri
dominan
ma
lebih
si/keahlian,
Greel, 1989). Hal lain yang
Pembahasan
Hasil
lebih
Hal ang
y
presta
atau
seca ra
Cina
daripada
nilai-nilai
sosial
m
etnis
dibandingkan dengan etnis Cina.
dan
b
tersebut sebagaimana ter1ihat Tabel 3, yakni
ke
un
ruk
membantu
hubungan antar pribadi.
ini berbeda dengan lam
yong),
ro
ma,
bersa
dan
m
suka
dengan
(
enghorrnati
sa i
manusia
gotong
ti
suatu ereka
m
sesamanya
ementingkan kepentingan
dan
pada
terdapat
m
signifikan perilaku prosoial antara etnis Jawa
Mengacu
1984)
yaitu
ting
kerjasama
dengan etnis Cina sebesar 13,048; dengan
disimpulkan
(
konsep budaya yang dianggap oleh
000).
2
ebih
l
menjadi
ngerti
me
(2)
nusia
ma
dah
kai
ang
aktor lain
F
mempengarui
Jawa
ber1aku
y
ng
ya
uga
j
perbedaan
PSIKOLOGIKA Nomor 23 Tahun Xll Januari 2007
PERILAKU PROSOSIAL ETNIS JAWA DAN ETNJS CINA
perilaku prososial antara etnis Jawa dengan etnis
Cina
adalah
faktor
situasional,
yaitu
kesempatan atau waktu yang dimitiki
untuk
K
Berdasarkan
melakukan tindakan prososial. Faktor inl juga
diperoleh
diduga
disimpulkan
berpengaruh
terhadap
perbedaan
perilaku prososial antara etnis Jawa dengan
sangat
etnis Cina.
etnis
Etnis Cina pada umumnya lebih
terlibat kesibukan dalam
urusan bisnis dan
esimpulan dan
dalam
hasil
bahwa
ada
dengan
perdagangan, dan banyak berdagang (pagi
signifikan
dibandingkan
hingga sore bahkan pada malam hari berada
etnis
di
disebabkan
toko
melayani pembeli
melakukan tugas
a d minls t r a s
i
perdagangan),
sehingga
kesempatan
dan
waktu
m a n a g e m e n perhatian
yang
tercurah
pada
pekerjaannya
daripada
kegiatan-kegiatan
kemasyarakatan. dan
seseorang
tersebut
sosial
menyatakan
atau
akan
prososialnya,
lebih
atau
Latane dan Darley (Baron
2000)
Byrne,
kesempatan
dan
dimilikinya
waktu
bahwa
yang
dimiliki
mempengaruhi
seseorang
perilaku
yang
memiliki
Jawa
oleh
budaya
situasional, dimiliki
perilaku
terbatas
pada
prososial,
seperti
memiliki
kesempatan
waktu
yang
tidak
terbatas. Jain
yang
juga
dimungkinkan
berpengaruh adalah faktor (3) ruang lingkup aspek
peritaku
prososial
dalam
penelitian
yaitu
meliputi
yang diteliti,
lain.
cakupan
ini
aspek-aspek
prososial pada dan
hasilnya
penelitian
ini
tersebut
dibalasi
aspek-aspek membagi.
akan
Faktor
ain
mempengaruhi perbedaan
bila
perilaku
ini
aktor lokasi
f
hanya
yang
ada
pada di
etnis
sosial
pro
okasi
enelitian
dan
ogyakarta,
p
etnis
mungkin
Cina akan
tar
ecara
di
luar
urabaya
S
atau
Jakarta.
dimungkinkan pula yang
ogyakarta,
misalnya
Y
dibandingkan
dengan
etnis
Cina,
akan ak
tid
asil
penelitian
H
berbeda hanya
tetapi
uga
j
bila
etnis
etnis Jawa
elibatkan
m
tnis lain.
e
agar
lebih
diperoleh
yang
lengkap
udaya
yang
kiranya
perlu
b
metodologi
subyek/sampel
subyek/sampel
yang
lebih
betul-betul
mencerminkan semua starata, dan lokasi yang lebih luas, disarankan mempertimbangkan
rososial.
membuat lebih
Kiranya
variabel
sebaran uta untuk
p
lain
yang
berpengaruh terhadap perilaku elanjutnya
S
alat
baku.
ukur
dan
upaya
perhatian
dari
pengembangan kelompok
ditingkatkan.
ekslusivitas
yang
emerintah.
P
antar berbagai
dapat
untuk
prososial
kepada
mendapat
agar
perilaku prososial masyarakat
disarankan
perilaku
Kedua,
perlu
pemerintah
superior
PSIKOLOGIKA Nomor 23 Tahuo XII Januari 2007
diperlukan
banyak jumlahnya dengan teknik penarikan
p
di
tnis Jawa dan etnis Cina yang tinggal
untuk
prososial
melibatkan
etnis
Jumlah
ini
e
sehingga yang
belakang
la
diperkirakan
dilakukan
mungkin
awal
perilaku
kesimpulan
S
ditemukan hasiJ yang berbeda bila penelitian
pada
ini
aran
s
kepada
erilaku prososial dari etnis yang
melibatkan
uga
ertama,
p
yang
l
Y
dan
mengenai
berbeda.
erilaku
Jawa
informasi
memiliki
j
beberapa
enelilian
etnis,
has if
dihasilkan
P
P
kelompok
hanya
p
penefltran,
banyak
kesejahteraan
yang
ada
perbedaan
anjutan
menderma, kejujuran,
penelilian
l
menderma,
antara etnis Jawa dengan etnis Cina adalah (4)
enetitian
diteliti
perilaku
pembahasan
maka
merupakan
p
yang
hak dan
selanjutnya.
berdasarkan
misalnya
l
eneliti
p
seperti
berbeda
menolong,
ni,
prososial,
arena faktor ruang
kesimpulan
i
mengungkap
orang
perilaku
yang
k
dapat disampaikan.
luas,
hak
aspek-aspek
yang
baru
cukup
mempertimbangkan
Mungkin
dalam
dan
or
fakt
waktu
menolong,
erdasa r kan
yang
menolong, membagi kerjasama, menderma, kejujuran,
B
penelitian penelitian
Faktor
dan
membagi,
mempertimbangkan
perilaku prososial daripada seseorang yang
di
perilaku
etnis tersebut,
prososial
orang lain.
atau
prososial
faktor,
aspek - aspe k
kecil
tindakan
mungkin
aspek-aspek
kesempatan
bekerjasama,
ecara
s
prososial
ini
berbagai
kesempatan waktu terbatas cenderung lebih melakukan
perilaku
untuk me1akukan
ingkup
aku
Peril
nggi
ti
aktor perbedaan nilai-nHai
serta dimungkinkan pula l
Cina.
lebih
kedua
pada
yang antara
f
mengenai
prososiaJ
dapat
prososial
erbedaan
antaranya adalah
yang
maka
perbedaan
etnis
etnis
P
ni,
i
perilaku
prososial
Cina.
ana l isis
penehtian
signifikan
Jawa
aran
S
kelompok
Sikap
etnis
65
...
,
Bandung: Penerbit 'Tarslto".
dapat diminimalkan atau tiadakan. Upaya ini
mencakup
dan
improvisasi
perlakuan
berbagai
yang
kebijakan
mengandung
sifat
Isaacs,
mendorong
tersebamya
lokasi
dan
pemukiman
yang
memungklnkan berbaur
memberikan peluang
berbagai
dengan
dorongan,
terhadap
etnis
etnis
ldentitas
Perubahan
Pofitik.
Terhadap Kelompok Jakarta
:
dapat
lainnya,
kesempatan
semua
Pemujaan
1993.
Yayasan Obor Indonesia.
tidak hanya untuk etnis tertentu, lokasi usaha
lebih
H.R.,
Kelompok Etnis:
diskriminatif, misal membuat kebijakan yang
Jahya,
atau
etnis
J.,
untuk
Massiah
1989.
Indonesia. Kapok
Tionghoa
Dafam
Hamzah,
A.,
Menjadl
Nonpri,
Di
(ed).
Warga
mengambil tanggung jawab yang lebih besar
Tionghoa Mencari Keadilan. Bandung
terhadap
: Zaman Wacana Mulia.
Ketiga,
urusan-urusan
kemasyarakatan.
kepada masyarakat etnis Jawa dan
Cina .
Hasil
jadikan
penelitian
inspirasi guna
kreatif
inf
kiranya
munculnya
dapat
menumbuhkan
mengembangkan
Jatman,
upaya-upaya
pentingnya
0.,
dan
Psikologi
2000.
Yogyakarta
:
Vayasan
Budaya.
tanggung
Kartoatmojo, S., 1990. Dasar-dasar fafsafah
jawab sosial bersama.
Psikologi
Orang
Pemikiran
Cina,
Sekitar
Kesatuan
Daftar Pustaka
R.A
and
Byrne,
Psychology (9").
D.,
2000.
Singapore
Social
T.O.,
Pengaruh
1996.
Sosia/
Kepekaan 1997.
Mengungkap Dan
Yogyakarta
Pradnya Paramita.
Mada.
CA
T,onghoa
1994.
Indonesia
J.L.,
Enchyfopedia (2"').
New
1995.
The
Of The
Modem
York
:
Oxford
Koentjaningrat,
:
Oxford World
Pengantar
1981.
Koentjaningrat,
I/mu
Kebudayaan
1984.
Jawa.
Jakarta: Balai Pustaka.
Koentjaningrat,
1985. Kefuarga Jawa. Jakarta
:
Kebudayaan,
1985.
Mentafitas H.,
Gadjah
University
Press.
Geertz,
Universitas
Antropologi. Jakarta : Aksara Baru.
Dafam Krisis. Jakarta: Sinar Harapan.
Esposito,
Pelatihan
Terhadap
Peningkatan Perilaku Prososia/. Tesis.
Mengenal Budaya Jawa. Jakarta : PT
Coppel,
:
Negeri
(DEPDAGRI) RI.
Kisni,
T.W.,
Jakarta
Datam
: Allyn &
Bacon.
Bratawijaya,
Beberapa
Penghayatan
bangsa.
Oepartemen Baron,
Jawa.
Benteng
Dan
Pembangunan.
Jakarta: PT Gramedla.
PT Grafiti Press. Koentjaningrat, Gree\,
H.G.
1989. Alam Pikiran Cina Sejak
Confucius
Sampai
Mao
Zedong.
Yogyakarta: PT Tiara Wacana Vogya.
Hariyono, P.,
1993.
Kuftur Cina dan Jawa:
Pemahaman Kuftural.
Menuju
Jakarta
:
Asimifasi
Pustaka
Sinar
(edisi
Ke-18).
1977.
Kebudayaan
66
Manusia
Indonesia. Jakarta
:
Dan
Jakarta Penerbit
Djambatan.
Koentjoro,
1981. Studi Tentang Sikap Etnik
Pelajar
Jawa
Dan
Cina
Terhadap
Asimilasi Dalam Ungkungan Sekolah
Yogyakarta Z.M.,
Di
Yang Berbeda Di Yogyakarta. Skripsi.
Harapan.
Hidayat,
1999.
Kebudayaan
Kebudayaan Cina
dan
:
Fakultas
Psikologi
Universitas Gadjah Mada.
Indonesia.
PSIKOLOGIKA Nomor 23 Tahun XII Januari 2007
PERILAl
Jakarta: PTGramedia.
1998. Sara Dan Reformasl. Dalam
Latif, N.,
Hamzah,
A.,
Nonpri,
(ed).
Warga
Keadifen.
Kapok
Menjadi
Tionghoa
Bandung
Mencari
: Zaman
N., 2001. Mistisisme Jawa :ldeologi
Mulder,
Di Indonesia. Yogyakarta: Lkis.
Wacana
Mulia. Mussen,
Personality.
New
York
:
P.H.,
Conger,
Geiwit,
Linton, R., 1985. The Cultural Background of
J.,
J.J.,
Kagan,
J.,
and
Psychological
1979.
Development : A Life Span Approach.
America
New York: Happer and Rob Publisher.
Publishing Co.
Maccoby, E.E., and Jacklin, C.N.,
1974. The
Psychology of Difference. California :
Myers,
D.G.
Social Psychology (11").
1999.
New York: McGraw-Hill College.
Stanford University Press. Nuryoto, Martaniah,
S.M.
Suku
1982.
Jawa
Beberapa
Motif Sosial
dan
Keturunan
SMA
S.,
1992.
Remaja
Ditinjau
Cina
Jenis
Yogyakarta:
di
Studi
Perbandingan. Disertasi. Yogyakarta :
Kemandirian
Dari
Tahap
Kelamin,
Disertasi.
Remaja
Perkembangan,
Dan
Peran
Yogyakarta
:
Jenis.
Universitas
Gadjah Mada.
Universitas Gadjah Mada. Pealman, Masrun., Martone., Haryanto F.R, Hariitc, P., Utami, M.S., Bawani, N.A.. Aritonang,
L.,
dan
Sutjipto,
Mengenai Penduduk (Jawa,
1986.
Tiga
Balak,
Suku
Bugis).
Yogyakarta
Negara
Lingkungan
Pada Bangsa
Laporan :
Kantor
Kependudukan
Hidup
dan
Dan
1996.
Psychology.
San
Social
1983.
Publisher.
Peterson,
L.,
1983.
Influence
Competence,
And
Of Age,
Task
Responsibility
Focus On Children Altruism. Journal of
Developmental
Psychology.
19
(1),
141-148.
Purba, J.A.C., Sosial
D.,
P.C.
Fakultas
Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Matsumoto,
and Cozby,
Studi
Kemandirian Di
Penefitian. Menteri
H.,
D.,
Psychology. New York : CBS College
Culture
And
Fransisco
:
Brooks/Cole Publishlng Company.
1991. HubunganAntara Motif
Mc
Clelland
Oengan
nngkah
Laku Prososial Pada Kelompok Sosial Remaja
Di
Yogyakarta.
Daerah Skripsi.
fstimewah
Yogyakarta
:
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Michener, H.A., and Delamater, J.D.,
Social
Psychology
(.f'J.
1999.
Orlando
Mada.
:
Hartcourt Brace College Publisher.
Raven,
B.H.,
and
Psychology Mubarak, S., 1983. Gotong Royong Sebagai
Rubin,
(2j.
J.Z., New
1983. York
Social :
John
Wiley& Sons, Inc.
Nilai Dan Kemungkinan-kemungkinan Erosinya Dalam Perubahan Nilai-nilai Di Indonesia. Bandung :Alumni.
Sahrah, A., Pada
1996.
Ketakutan
Para Wanita
Untuk Sukses
Karir
Ditinjau
Dari
Peran Jenis, Status ldentitas Diri, Dan Mulder,
N.,
1984a.
Kepribadian
Jawa
Dan
Atribusi
Kesuksesan.
Pembangunan Nasional. Yogyakarta :
Yogyakarta
Gadjah Mada Press.
Mada.
Mulder,
N.,
1984b.
Kebatinan
Sehari-Hari
Orang
Dan
Hidup
Jawa
:
:
Desertasi.
Universitas
Gadjah
Santrock, J.W. 1998. Adolecence (7"'). llfionis : McGraw Hill, Inc.
kelangsungan dan perubahan kultunl.
PSIKOLOGIKA Nomor 23 Tahun XU Januari 2007
67
Basti
1998.
Sarsono,
Perbedaan
Nilai
Kerja
Generasi Muda Terpelajar Jawa Cina
Disertasi.
Jawa.
Dan
Yogyakarta
Sujamto. 2000. Reorientasi Dan Rev/talisasi
Pandangan Hidup Jawa. Semarang : Dahara Prize.
Universitas Gadjah Mada. Suryadinata, Sarwono,
1997.
S.W.
lndividu
Dan
Psikologi
Teoti-teoti
Sos/al
:
L.,
1986.
Suseno,
F.M.,
1985.
Analisis D.O., Peplau, L.A., and Taylor, S.E.,
Social Psychology (10.,).
2000. Jersey
:
Prentice
Hall
Minoritas
Psikologi
Sosia/. Jakarta: Balai Pustaka.
Sears,
Delima
Tionghoa. Jakarta: Grafiti Press.
New
Etika
Jawa
Fafsafi
: Sebuah
Tentang
Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta : PT Gramedia.
International, Syafriman. 2000. Perbedaan Orientasl Nilai
Inc.
Dan Perilaku Prososial Antara Orang Sidharta,
1998.
A.,
Chunghua, Hamzah, Nonpri,
Cina,
Suku
A.fed). Warga
Tionghoa,
Hua.
Dalam
Kapok
Menjadi
Tlonghoa
Mencari
Keadilan. Bandung : Zaman Wacana
Suku
Melayu
Dengan
Tesis.
Tionghoa.
Orang
Suku
Yogyakarta
:
Universitas Gadjah Mada.
Tan, M.G.D., 1979.
Go/ongan Etnis Cina Di
Indonesia. Jakarta: PTGramedia.
Mu1ia.
Sinamo, J.H., 2000. StrategiAdaptifKeAbad
Thohari,
H.Y.,
21 : Berselancar Di Alas Gelombang
Sebuah
Krisis. Jakarta: Gramedia.
Antoni, Tanpa
Staub, E., 1978. Positive Social Behavior and
Morality
:
Social
Influence (1,.
and
Pfura/isme
2000.
Potensi R.J.,
Konflik
Melawan
Kekerasan.
Etnisk ?.
:
Dalam
Kekerasan
Yogyakarta
:
Pustaka Pelajar.
Personal
New York : Academic
Walgito,
8.,
2001.
Psikologi Sosial : Suatu
Pengantar (edisi ketiga). Yogyakarta :
Press, Inc.
Andi offset. Stephan,
C.W.,
and
Stephan.,
T wo Social Psychology.
W.G.,
1985.
lllionis
: The
Worchel,
S.,
and
Understanding
Dorsey Press.
Cooper,
Social
J.,
1983.
Psychology.
IUionis : Dorsey Press. Sugiyono, J.,
2000.
Pengaruh
Diskusi
Film
Tayangan Prososial Terhadap Perilaku Agresif
Anak.
Tesis.
Yogyakarta
:
Universitas Gadjah Mada.
Sujamto.
1997.
Refleksi
Budaya
Semarang : Dahara Prize.
68
Wrightmans. L., and Deaux, K., 1981. Social
Psychology in the BO's. (3.,). California : Brooks/Cole Publishing Company.
Jawa.
Yudhohusodo,S., 1994. WargaBaru. Jakarta : Yayasan Padamu Negeri.
PSIKOLOGlKA Nomor 23 Tahun XII Januari 2007